PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA...

256
1 PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP BERBANTUKAN LKS PjBL (PROJECT BASED LEARNING) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh Yani Sutriyani NIM 1113016100011 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA...

Page 1: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

1

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

FIELD TRIP BERBANTUKAN LKS PjBL (PROJECT BASED LEARNING)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

Yani Sutriyani

NIM 1113016100011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

skripsi yang berjudul 'rPeugaruh Metode Fteld Trip Barbantukau LKs PJBL

(Project Based Learning) torhadap Keterampilan Proses Sains Siswa dalam

Konsep Keanekaragaman Hayatiil disusun oleh Yani Sutriyani NIM

1113016100011, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah

sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai

ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 19 Juli 2018

Yang mengesahkano

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

NrP. 19800516200710 2 001 NrDN.2012058001

adilah Noor, M.Si

Page 3: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses Sains Siswa pada

Pembelajaran Biologi dengan Menggunakan Metode Field Trip Berbantukan

LKS PjBL (Pmject Baseil Learning)" disusun oleh Yani Sutriyani NIM

1113016100011, Program Studi Pendidikan Biologi, .Turusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

]r'T^^^; Q.,^;f Lr:;^.'-+,'ll^L T^L^*+^ Ai^.,^+^7,^^ l"l"o ,l^l^* TTiio- I\rf,'-.^oo.L ^.,1.ii!6vrr r.ijgrtr iiiu€Jiiuiimi d6-16u uriijgffir iuiuJ usrqrr uJr#i iiiuii*iiE6r Pffi

tanggal 29 Oktober 2018 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak

---..--.*.--,-!.-r-- .--.--!.,* o.-=-:.-.-=.- e '! /o T!.-t\.{.-"!-.--= l-:,-!.-.-"- D.-*..!:..t:l-.-", lD:.,!.,-.:rrrvurpgr\I9rr Burd.r D<uJcur4 L)r \\,.r Lrrt u4r(rru ur\.rcurts l su.LlrrlrA6ur Lrrurutsr,

Jakarta, 29 Oktober 2018

Panitia Sidang Munaqosah,

Tanggai

Studi Pendidikan IPA)

:Flanoa rangan

Ketua Panitia (Ketua Program

Dr. Yanti f[erlanti. M.PdNrP. 19710119 200801 2 010

Penguji I

iir. i antr iierianil" rvl.ftiNrP. 19710119 200801 2 010

Penguji II

Eny Sunrivati Rosyidatun" S.Si.. M.ANrP. 1 9750924200604 2 001

t tay- qlY u(3..,.:.)

27 hc*c'u'Zat,... ...4i.

21 f a ar(l

KeguruanMengetahui,

,Raya, M.A

Page 4: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

KEMENTERIAI\ AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. Ir. H. nsnda No 95 Cipurd t5412 IntuNsia

FORM€R)

No. Dohrmen : F[K-FR-AKD-089Tgl. Terbit : I Maret 2010

No. Revisi: : 0lFIal ltl

SURAT PERI\-YATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama

Tempat/Tgl.Lahir

NIM

Jurusan / Prodi

Judul Skripsi

Yani Sutriyani

Indramayr, l9 Mei 1996

I 1 130r610001 l

Pendidikan tPA/ Pendidikan Biologi

Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa pada

Yani SutrilraniNrM. 1113016100011

Dosen Pembimbing

Pembelajaran Biologi dengan Menggunakan Metode

Field Trip berbantukan LKS PjBL (Project Based

Learning)

: 1. Meiry Fadilah Noor, M.Si

2. A. Silvan Erusani, ST., M.Sc

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri

dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tuliS.

Peffryataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakafi.q 29 Oktober 2018Mahasiswa Ybs.

Page 5: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

i

ABSTRAK

Yani Sutriyani . 1113016100011. Peningkatan Keterampilan Proses Sains

Siswa pada Pembelajaran Biologi dengan Menggunakan Metode Field Trip

Berbantukan LKS PjBL (Project Based Learning). Skripsi, Program Studi

Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan

proses sains siswa pada pembelajaran biologi dengan menggunakan metode

pembelajaran Field Trip berbantukan LKS PjBL. Penelitian ini merupakan

penelitian Quasy Eksperimen dengan desain Time Series Design. Sampel

penelitian adalah siswa kelas X SMAN 1 Tangerang Selatan, sebanyak 1 kelas

dengan jumlah 40 siswa pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 yang

dipilih secara purposive sampling. Data penelitian berupa data kuantitatif yang

diperoleh dari nilai rata-rata tes yang dianalisis menggunakan uji-t. Data

kualitatif berupa data KPS yang diperoleh dari lembar observasi dan angket yang

dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan

pembelajaran Field Trip berbantukan LKS PjBL dapat meningkatkan

keterampilan proses sains siswa. Terlihat pada rata-rata N-Gain sebesar 0,7

dengan kategori “tinggi”, dan analisis data yang dilakukan dengan uji-t

menggunakan bantuan SPSS 20 for windows menunjukkan sig. 0,00, pada taraf

signifikan dengan alfa = 0,05 (5%) menyatakan bahwa nilai thitung > ttabel ( │-

20,60│> 2,02), hal ini menunjukkan bahwa h0 berada pada daerah penolakan.

Hasil rata-rata persentase observasi KPS siswa memiliki kriteria tinggi, dan

berdasarkan data pengolahan angket secara umum siswa memberikan tanggapan

positif terhadap metode pembelajaran yang telah dilakukan.

Kata Kunci : Metode Field Trip, Keterampilan Proses Sains, Time Series Design.

Page 6: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

ii

ABSTRACT

Yani Sutriyani . 1113016100011. Improving The Science Process Skills of

Students in Biological Learning Using The Field Trip Method Assisted by

Student Worksheet (LKS) of Project Based Learning (PjBL) . A Skripsi of

Biological Studies Education Program, Department of Natural Sciences

Education, Faculty of Tarbiyah and Teaching Training, State Islamic University

Syarif Hidayatullah Jakarta.

This research aimed to determine Improving the science process skills of

students in biological learning using the Field Trip method assisted by student

worksheet (LKS) of Project based learning (PjBL). This research was a Quasy

Experiment research with Time Series Design. The sample of the research were

the grade X students of SMAN 1 Tangerang Selatan, as many as 1 class with a

total of 40 students in the first semester of academic year 2017/2018 selected by

purposive sampling. The research data was in the form of quantitative data

obtained from the average value of the tests analyzed using the t-test. The

qualitative data was in the form of KPS data obtained from observation sheets

and questionnaires were analyzed descriptively. The result showed that the

implementation of field trip learning using PjBL LKS could improve students'

science process skill. Seen on the average N-Gain of 0.7 with the "high" category,

and the data analysis carried out by t-test using SPSS 20 for Windows shows sig.

0.00., At the significance level with alpha 0,05 (5%) states that the value tobserve >

ttable (│-20,60│> 2,02), this indicates that ho is in the rejection area. The results of

the average percentage of KPS observation students have high criteria, and based

on questionnaire processing data, in general students give a positive response to

the field trip learning method that has been done.

Keywords: Field Trip Method, Science Process Skill, Time Series Design.

Page 7: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga Allah curah limpahkan

kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW., Keluarga, Sahabat, dan para

Pengikutnya hingga akhir zaman.

Skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa

pada Pembelajaran Biologi dengan Menggunakan Metode Field Trip

Berbantukan LKS PjBL (Project Based Learning)” disusun sebagai syarat

untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Keberhasilan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari adanya

bimbingan, do‟a, dan bantuan berbagai pihak dengan penuh tulus, ikhlas, dan

sabar menemani dalam setiap prosesnya. Karena itu, pada kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan terimakasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Meiry Fadilah Noor, M.Si., pembimbing I sekaligus dosen penasehat

akademik yang telah memberikan ilmu, arahan, motivasi dengan penuh

kesabaran kepada penulis.

5. A. Silvan Erusani, ST., M.Sc, pembimbing II yang penuh kesabaran serta

keikhlasan telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, serta motivasi kepada

penulis.

Page 8: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

iv

6. Kepala SMAN 1 Tangerang Selatan, Drs. H. Sujana, M.Pd yang telah

mengizinkan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut. Hadi

Prasetyo, S.Si, MM, Guru Biologi kelas X yang telah membantu penulis

selama melakukan proses penelitian, dan seluruh siswa kelas X IPA 5

yang sangat luar biasa semangatnya dalam belajar.

7. Kedua Orang tua tercinta, Ayahanda Warlan dan Ibunda Wasinah yang

selalu sabar mendoakan dan memberikan semangat, perhatian dan kasih

sayang kepada penulis sehingga penulis selalu termotivasi dalam

menyelesaikan skripsi ini.

8. Teteh tercinta, Dadang Darniah, Een Rohaenah, dan malaikat malaikat

kecil yang selalu memberikan keceriaan didalam rumah, Mudrik, Hanif,

Adzkia, dan Qinara yang membuat penulis termotivasi agar memberikan

teladan terbaik untuk mereka.

9. Teman-teman UKM LDK Syahid yang telah memberikan pelajaran hidup

yang sangat berharga selama penulis kuliah, ilmu dan kenangan bersama

kalian takan pernah terhapus oleh waktu dan akan selalu menumbuhkan

rindu.

10. Adik adik penghuni asrama putri Beastudi Etos yang selalu memberikan

semangat penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

11. Kawan-kawan angkatan Pendidikan Biologi 2013 UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta terutama Biologi A yang tidak dapat penulis sebutkan namanya

satu persatu, kalian adalah kawan terbaik selama penulis kuliah.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang terlibat dalam

penelitian dan selama penulisan skripsi ini, Terimakasih untuk semuanya.

Jakarta, 19 Mei 2018

Yani Sutriyani

Page 9: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK…………………………………………………………………...…......i

ABSTRACT.…………………………………………………………………….......ii

KATA PENGANTAR………………………………………………………….......iii

DAFTAR ISI…...……………………………………………………......................v

DAFTAR TABEL…...……………………………………………………………..vii

DAFTAR GRAFIK…...……………………………………………………….…...viii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….……ix

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………………..1

B. Identifikasi Masalah…………………………………………………………..5

C. Pembatasan Masalah………………………………………………………….6

D. Rumusan Masalah…………………………………………………………….6

E. Tujuan Penelitian……………………………………………………………..7

F. Manfaat Penelitian……………………………………………………………7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori………………………………………………………………………………………………………….8

1. Hakikat Pembelajaran Sains…………………………………………….................................8

2. Pendekatan dan Metode Pembelajaran ............................................................ 10

3. Metode Field Trip ................................................................................................ 12

4. Keterampilan Proses Sains .................................................................................. 17

5. Materi Keanekaragaman Hayati ......................................................................... 23

a. Tingkat Keanekaragaman Hayati ...................................................................... 24

b. Pelestarian Sumber Daya Hayati ........................................................................ 25

6. Hubungan Keterampilan Proses Sains dengan Metode Field Trip ................ 26

B. Hasil Penelitian Relevan ......................................................................................... 28

C. Kerangka Berpikir .................................................................................................... 30

D. Hipotesis .................................................................................................................... 31

Page 10: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

vi

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................ 32

B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................................ 32

C. Populasi dan Sampel ................................................................................................ 36

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 37

E. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................................. 38

F. Kalibrasi Instrumen .................................................................................................. 40

G. Teknik Analisis Data................................................................................................ 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................................ 54

1. Hasil pretest Keterampilan Proses Sains (KPS) .............................................. 54

2. Hasil posttest Keterampilan Proses Sains (KPS) ............................................. 55

3. Persentase Aspek Keterampilan Proses Sains (KPS) ...................................... 55

4. Analisis indeks N-Gain ....................................................................................... 57

5. Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) ..................................................... 57

6. Hasil Perhitungan Lembar Observasi KPS ....................................................... 58

7. Hasil Perhitungan Lembar Observasi Respon Siswa ..................................... 59

B. Analisis Data ............................................................................................................. 61

1. Uji Prasyarat Analisis data ................................................................................... 61

Uji Normalitas ....................................................................................................... 61

2. Uji Hipotesis .......................................................................................................... 62

Uji Hipotesis ......................................................................................................... 63

3. Hasil Time Series ................................................................................................... 64

C. Pembahasan ............................................................................................................... 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 75

B. Saran ................................................................................................................. 75

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 76

LAMPIRAN -LAMPIRAN ...................................................................................... 81

Page 11: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Keterampilan Proses Sains Siswa dan Indikatornya ........... 19

Tabel 2.2 Karakteristik Khusus Butir Soal KPS……………………......22

Tabel 2.3 Hubungan Materi Keanekaragaman Hayati dengan KPS…....24

Tabel 2.4 Metode Field Trip dengan Keterampilan Proses Sains ......... 27

Tabel 3.1 Design One GroupTime Series .............................................. 33

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Tes Keterampilan Proses Sains (KPS)…….. .. 38

Tabel 3.3 Klasifikasi Validitas Butir Soal……………………………... 42

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen……………………………… . 43

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen…………………………… .. 45

Tabel 3.6 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir soal………………… .. 46

Tabel 3.7 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen…………..……………46

Tabel 3.8 Interpretasi Daya Pembeda………………………………… 47

Tabel 3.9 Kriteria Indeks Gain……………………………………… .... 50

Tabel 3.10 Kategori Keterampilan Proses Sains……………………… ... 52

Tabel 3.11 Kriteria Penilaian Lembar Observasi……………………… .. 53

Tabel 3.12 Interpretasi Angket………………………………………… .. 54

Tabel 4.1 Hasil Pretest Keterampilan Proses Sain (KPS)……………... 54

Tabel 4.2 Hasil Posttest Keterampilan Proses Sains (KPS)………… .... 55

Tabel 4.3 Persentase Keterampilan Proses Sains (KPS)…………… ..... 56

Tabel 4.4 Hasil N-Gain………………………………………………… 57

Tabel 4.5 Perbedaan Nilai LKS……………………………………… .. 58

Tabel 4.6 Rata-Rata Persentase (%) Hasil Lembar Observasi KPS….... 58

Tabel 4.7 Respon Siswa terhadap Pembelajaran……………………..... 59

Tabel 4.8 Uji Normalitas Pretest dan Posttest……………………… ... 61

Tabel 4.9 Hasil Uji-t………………………………………………… .... 63

Tabel 4.10 Hasil Retensi Siswa……………………………………… ..... 65

Page 12: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

viii

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 3.1 Hasil Penelitian yang Menggunakan Design Time Series .... 34

Grafik 4.1 PP plot Uji Normalitas Pretest dan Posttest…………..… .... 62

Grafik 4.2 Histogram Time Series……………………………………...… .. 64

Page 13: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 RPP Kelas Penelitian……………………………… .............. 82

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa (LKS)……………………………… ... 106

Lampiran 3 Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) ………… ....... 125

Lampiran 4 Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains (KPS) … ....... 129

Lampiran 5 Lembar Observasi Kegiatan Guru …………………… ......... 131

Lampiran 6 Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa ……………… . 139

Lampiran 7 Kisi-Kisi Soal KPS Validasi ke-2 ………………………. ... 160

Lampiran 8 Rubrik Penilaian Soal KPS Validasi ke-2 ……....……..... .. 168

Lampiran 9 Hasil Uji Anates Validasi ke-2 …………………….… ......... 166

Lampiran 10 Kisi-Kisi Soal KPS dan Rubrik Penilaian Validasi ke-1 … . 172

Lampiran 11 Analisis Validasi Soal Ke 1 ………………………………. 188

Lampiran 12 Soal Uji KPS dan Rubrik Penilaian ……………………… . 191

Lampiran 13 Rekapitulasi Observasi KPS ……………………………… 197

Lampiran 14 Rekapitulasi Nilai LKS …………………………………… 204

Lampiran 15 Data Nilai Pretest-Posttest KPS ………………………….. . 210

Lampiran 16 Analisis Aspek Presentase Pretest-Posttest KPS ……….. .... 216

Lampiran 17 Analisis Grafik Time Series Pretest-Posttest KPS ……… ... 220

Lampiran 18 Hasil Uji Normalitas …………………………………… ...... 228

Lampiran 19 Hasil Uji Hipotesis (Uji t) …………………………… .......... 231

Lampiran 20 Dokumentasi …………………………………………… ...... 233

Lampiran 21 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran …………………… 238

Lampiran 22 Pedoman Wawancara Guru…………………………......... . 239

Lampiran 23 Perhitungan N-Gain ................................................................ 241

Page 14: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas

hidup manusia. Dalam Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidi-

kan nasional yang menyatakan bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memililiki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri ,kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan

belajar mengajar agar dilakukan pemberian pengalaman secara langsung

yang diperlukan untuk dirinya, masyarakat bangsa dan negara.1

Lewat jalur pendidikan siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah

keterampilan proses agar mereka mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar

dan mengerti arti dari sebuah kehidupan. Satu hal yang tidak berubah dalam

pendidikan mata pelajaran IPA baik KTSP maupun Kurikulum 2013 yaitu pada

penekanan pembelajarannya, guru mengarahkan siswa untuk mengembangkan

Keterampilan Proses Sains atau scientific process skill.2 Guru perlu membekali

peserta didik keterampilan proses sains sebagai modal untuk mengkritisi berbagai

1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, h.1,diakses dari

(https://www.google.co.id/search?q=undangundang+no.20+tahun+2003+tentang+sistem+pendidik

an+nasional.pdf)

(pada 8 Mei 2018). 2 Resha Maulida, “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Berbasis Just in Time

Teaching Terhadap Keterampilan Proses Sains pada Materi Struktur Jaringan Tumbuhan”, Skripsi

pada UIN Syarifhidayatullah, Jakarta, Jakarta, 2016, h.1, tidak dipublikasikan.

Page 15: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

2

gejala, persoalan yang muncul di sekitarnya baik yang terkait IPA maupun sosial,

budaya dan aspek lainnya. Selain itu, pendidikan sains yang berorientasi pada

proses akan menciptakan suasana pembelajaran yang melibatkan peran siswa

secara aktif.

Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah sains.

Sains dapat diartikan sebagai bangunan ilmu pengetahuan dan proses, artinya

suatu pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah.

Hakikat sains dan pendidikan sains dapat dipandang sebagai produk, proses,

sikap, dan aplikasi. Sains sebagai produk yang berarti dalam sains terdapat fakta-

fakta, hukum-hukum, teori-teori yang sudah diterima kebenarannya.3 Seiring

berjalannya waktu terjadi pergeseran paradigma sains sebagai produk menjadi

lebih menekankan hakikat sains sebagai proses pada kegiatan pembelajaran, yakni

mengembangkan suatu keterampilan yang dikenal sebagai Keterampilan Proses

Sains (KPS).

Keterampilan proses sains merupakan dasar keterampilan akademik. Selain

itu, KPS sebagai “basic learning tools” merupakan keterampilan untuk mem-

bentuk landasan pada setiap individu dalam mengembangkan diri secara lebih

lanjut. Tingkat penguasaan kemampuan proses sains siswa sebagai kemampuan

dasar untuk menemukan dan mengelola pengetahuan baru masih kurang dari 50%,

karena proses pembelajaran yang dilaksanakan belum kondusif bagi perkembang-

an kemampuan proses sains.4 Hal ini perlu menjadi perhatian karena KPS menjadi

salah satu bidang keterampilan dasar hidup yang berkenaan dengan upaya

pengembangan dan penciptaan diri secara maksimum.

Hasil observasi dan wawancara dengan guru biologi yang dilakukan oleh

peneliti di SMAN 1 Tangerang Selatan mengenai keterampilan proses sains siswa

menunjukkan masih pada tingkat dasar, metode pembelajaran yang dilakukan

belum spesifik melatih keterampilan proses sains pada siswa, sehingga

3 Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 51-52 4 Haryono, “Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains”,

Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 7, 2006, hal. 1-13.

Page 16: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

3

pengukuran untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa belum terlihat

dengan baik.5 Melihat dari fakta tersebut, maka perlu adanya perbaikan dari

semua aspek yang berpengaruh dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

mempengaruhi dan menentukan tercapainya tujuan pembelajaran adalah

pelaksanaan metode dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang

pendidik.

Pemilihan suatu metode tentu harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran

dan sifat materi yang akan menjadi pembahasan. Metode yang sesuai tujuan dan

sifat materi akan menciptakan suasana belajar lebih maksimal. Dengan

menggunakan metode yang tepat peserta didik dapat cepat mengerti, memahami,

dan mengaplikasikan ilmu tersebut untuk kepentingan pribadi maupun untuk

lingkungan masyarakat. Penggunaan metode dalam proses pembelajaran akan

menentukan hasil dari proses yang telah dilakukan, dengan demikian, dalam

belajar diperlukan metode yang tepat guna mencapai tujuan hakikat dari belajar.

Belajar bukan berarti hanya bisa dilakukan dalam kelas, untuk mencapai

tujuan dari pembelajaran yang dilakukan bisa menggunakan beberapa metode,

salah satunya dengan cara memanfaatkan alam sekitar, seperti yang tertulis dalam

Alqur‟an yang artinya:

“ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih

bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda kebesaran Allah

bagi orang-orang yang berakal. ” (QS.Al Imran | ayat: 190) 6.

Ayat tersebut menegaskan kepemilikan Allah SWT. Atas alam raya, disini Allah

menguraikan sekelumit dari penciptaan-Nya itu serta memerintahkan agar

memikirkannya, sebagai bukti adanya kekuasaan Allah SWT.7 Manusia dapat

belajar banyak dari alam semesta ini, karena alam raya ini merupakan

laboratorium terbesar yang selalu terbuka bagi manusia yang berpikir. Melalui

5 Lampiran, 22.

6 Al-Qur‟an , QS.Al Imran ayat:190.

7 M Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h.370.

Page 17: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

4

perenungan dan pengamatan terhadap alam, manusia akan mampu menghasilkan

kajian ilmiah. Manusia dituntut untuk mencermati setiap fenomena kauniah

dengan menghimpun, meneliti serta menganalisa setiap gejala alam, sebagai

sumber pengajaran untuk dapat mengetahui dan mensyukuri karunia Allah yang

sangat luar biasa.8

Terdapat metode pembelajaran yang dapat menghantarkan siswa untuk

melakukan proses pembelajaran secara langsung dan melibatkan alam dalam

memahaminya, salah satunya adalah metode Field Trip. Dengan menggali sumber

belajar pada lingkungan, pendidik telah mengantarkan siswa kepada kehidupan

yang sebenarnya, mereka menjadi akrab dengan lingkungan sekitar. Selain itu,

akan tercipta suatu wahana dan wadah pembinaan peserta didik dalam kegiatan

belajar dan berpikir kritis, penanaman watak, nilai dan sikap sosial yang baik,

serta pengembangan kecakapan dasar siswa untuk selalu mampu serta peduli

dalam berkehidupan secara baik sesuai tuntutan dan harapan yang dikembangkan

lingkungan masyarakat sekitarnya.

Pembelajaran IPA yang berkaitan mengenai kehidupan salah satunya

adalah mata pelajaran biologi, merupakan pelajaran yang sangat dekat kaitannya

dengan alam dan lingkungan sekitar. Dalam pembelajaran biologi, guru harus

memiliki strategi pembelajaran yang baik untuk digunakan dalam proses belajar,

agar peserta didik tidak merasa bosan dan jenuh dalam melakukan prosesnya,

menciptakan pembelajaran yang bermakna agar ilmu yang didapatkan bersifat

long term memory, menjadikan ilmu yang di dapat bermanfaat bagi kehidupannya

dan menjadikan diri peserta didik yang lebih baik.

Pada konsep Keanekaragaman Hayati, siswa akan mempelajari tentang

berbagai macam makhluk hidup dan hubungan makhluk hidup dengan

lingkungannya, untuk memaksimalkan pembelajaran, bagi siswa tidak cukup jika

mempelajarinya hanya di dalam kelas, akan sangat abstrak mempelajari

lingkungan dan berbagai macam keanekaragaman makhluk hidup dengan

menggunakan gambar atau dengan metode ceramah, dengan adanya metode Field

8 Siti Khasinah, “ Menggunakan Alam sebagai Sumber Belajar: Suatu Kajian Menurut

Perspektif Islam” , Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, No.2 (Februari 2011): h. 317.

Page 18: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

5

Trip diharapkan siswa lebih berperan aktif dalam mempelajarinya, siswa dapat

melihat, memegang dan memaksimalkan sistem indra yang dimiliki. Karena

sangat menunjang keberhasilan pencapaian belajar, semakin kuat peserta didik

mengingat apa yang dia pelajari maka pembelajaran akan semakin bermakna.

Hasil observasi peneliti mengenai kegiatan Field Trip di SMAN 1

Tangerang Selatan menunjukkan kurang efektifnya kegiatan di lapangan, karena

tidak adanya LKS sebagai panduan dan tidak ada mentor yang mengawasi siswa,

sehingga metode Field Trip yang dilakukan tidak berjalan secara efektif.

Penggunaan LKS PjBL dalam penelitian ini sebagai evaluasi dari pelaksanaan

Field Trip yang dilakukan oleh pihak sekolah sebelumnya, agar kegiatan

dilapangan dapat berjalan efektif sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Penggunaan LKS berbasis project akan membantu mengarahkan tindak lanjut

kegiatan siswa setelah belajar di lapangan secara langsung. Metode Field Trip

yang telah dilakukan belum diketahui bagaimana dampaknya dalam

meningkatkan keterampilan proses sains bagi siswa.9

Atas dasar permasalahan tersebut maka penulis terdorong untuk mengetahui

apakah terdapat peningkatan keterampilan proses sains siswa dengan metode

belajar Field Trip, penelitian ini diberi judul Peningkatan Keterampilan Proses

Sains Siswa pada Pembelajaran Biologi dengan Menggunakan Metode Field

Trip Berbantukan LKS PjBL (Project Based Learning).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka terdapat

masalah yang dapat diidentifikasi, yaitu :

1. Rata-rata keterampilan proses sains siswa Indonesia masih rendah.

2. Metode pembelajaran biologi yang melibatkan siswa secara aktif dalam

mengkonstruk pemahaman atau pengetahuannya sendiri belum dilaksana-

kan dengan maksimal.

9 Yani Sutriyani, “Efektivitas Penerapan Metode Field Trip terhadap Hasil Belajar Siswa

di SMAN 1 Kota Tangerang Selatan”. Laporan Penelitian PPKT pada UIN Syarifhidatayullah

Jakarta, Jakarta, 2017, h.31, tidak dipublikasikan.

Page 19: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

6

3. Proses pembelajaran lebih ditekankan pada pemerolehan dan penguasaan

konsep.

4. Dalam penerapan metode Field Trip yang terjadi dilapangan belum

maksimal karena tidak melibatkan mentor dan LKS.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan dan keterbatasan penulis dalam hal

waktu, dana dan tenaga, agar penelitian ini lebih terarah maka permasalahan yang

akan diteliti di fokuskan pada:

1. Peningkatan Metode Field Trip dilakukan dengan pendekatan Project

Based Learing (PjBL).

2. Subjek pada penelitian ini adalah siswa yang berada pada sekolah SMAN 1

Kota Tangerang Selatan kelas X, yang terdiri dari satu kelas, yaitu kelas X

IPA 5 sebagai kelas penelitian.

3. Keterampilan proses sains dalam penelitian ini menggunakan indikator

menurut Harlen dan Jelly, diantaranya adalah keterampilan mengamati,

keterampilan mengelompokkan, keterampilan berkomunikasi dan

keterampilan interpretasi, keterampilan berhipotesis, keterampilan prediksi,

keterampilan mengajukan pertanyaan.10

D. Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut : “Apakah terdapat

Peningkatan Keterampilan Proses Sains pada Pembelajaran Biologi dengan

menggunakan Metode Field Trip berbantukan LKS PjBL (Project Based

Learning) ?

10

Doris Ash, The Process Skills of Inquiry. Dalam foundations: A monograph for

Professionals in Science, Matematics, and technology Education, Inquiry Thoughts, Views, and

Strategies for the K-5 Classroom, Vol.2, (Arlington: National Science Foundation), p.52, diakses

dari (https://www.nsf.gov/pubs/2000/nsf99148/pdf/nsf99148.pdf) pada tanggal 19 April 2017.

Page 20: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

7

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan Keterampilan

Proses Sains pada Pembelajaran Biologi dengan menggunakan Metode Field Trip

berbantukan LKS PjBL (Project Based Learning).

F. Manfaat Penelitian

Selain tujuan yang hendak dicapai, penelitian ini juga mengharapkan

adanya manfaat sebagai dampak tercapainya tujuan penelitian. Ada beberapa

manfaat dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagi siswa hasil penelitian ini diharapkan menjadi motivasi dalam

kegiatan belajar mengajar di sekolah, sehingga dapat meningkatkan

keterampilan proses sains siswa dalam memecahkan permasalahan yang

terjadi dikehidupan sehari-hari.

2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat berguna pula bagi guru

biologi untuk melakukan pengembangan dalam proses pembelajaran

dengan metode atau pendekatan yang lebih kreatif serta inovatif.

3. Bagi sekolah, informasi ini dapat dijadikan acuan untuk menggali dasar

pemikiran baru untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan

kualitas pengajaran.

Page 21: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

8

BAB II

DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Hakikat Pembelajaran Sains

Sejak awal peradaban, manusia berusaha untuk mendapatkan sesuatu dari

alam sekitarnya. Mereka telah mampu membedakan mana hewan atau tumbuhan

yang dapat dimakan. Serta mulai bisa menggunakan alat untuk memperoleh

makanan, mengenal api untuk memasak dan memanfaatkan alam sekitar untuk

bertahan hidup. Semuanya itu menandakan bahwa manusia telah memperoleh

pengetahuan dari pengalaman yang pernah dilakukan. Dorongan untuk

mengetahui yang telah ada sejak kodratnya dan penemuan adanya sifat.

Keteraturan didalamnya mempercepat adanya pengetahuan, dan dari sinilah

perkembangan sains dimulai.

Parsaoran Siahaan mengatakan bahwa hakikat dari ilmu sains adalah proses

penemuan, adapun output dari proses itu sendiri adalah proses, produk, dan

sikap.1 Sebagai produk, IPA merupakan sekumpulan pengetahuan dan

sekumpulan konsep. Sebagai suatu proses, IPA merupakan proses yang

dipergunakan untuk mempelajari objek studi, menemukan dan mengembangkan

1 Parsaoran Siahaan, Hakekat Sains dan pembelajarannya, 2010. Diakses dari

(http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195803011980021PARSAORAN_S

IAHAAN/Makalah-Modul/Pelatihan_Guru_MIPA_Papua_Barat-11

15_Januari_2010/HAKIKAT_SAINS_DAN_Pembelajaran_IPAx.pdf) pada tanggal 20 juni 2018.

Page 22: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

9

produk-produk sains, dan sebagai aplikasi, teori-teori IPA akan melahirkan

teknologi yang dapat memberi kemudahan bagi kehidupan. 2

Menurut I Made Alit dalam Zulfiani dkk, sains merupakan rangkaian konsep

dan skema konseptual yang saling berhubungan dan dikembangkan dari hasil

eksperimentasi atau observasi yang sesuai untuk eksperimentasi atau observasi

berikutnya.3 Dalam belajar IPA peserta didik diarahkan untuk membandingkan

hasil prediksi peserta didik dengan teori melalui eksperimen dengan meng-

gunakan metode ilmiah. Pendidikan IPA di sekolah diharapkan dapat menjadi

wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya,

serta prospek pengembangan lebih lanjut dan menerapkannya di kehidupan

sehari-hari yang didasarkan pada metode ilmiah.

Merujuk pada hakikat IPA sebagaimana dijelaskan oleh Prihantro Laksmi

bahwa, nilai-nilai IPA yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran IPA antara lain

adalah kecakapan bekerja dan berpikir secara teratur dan sistematis menurut

langkah-langkah metode ilmiah, keterampilan dan kecakapan dalam mengadakan

pengamatan, mempergunakan alat-alat eksperimen untuk memecahkan masalah,

dan memiliki sikap ilmiah yang dipergunakan dalam memecahkan masalah baik

dalam kaitannya dengan pembelajaran sains maupun dalam kehidupan.4

Penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa hakikat IPA semata mata tidaklah

pada dimensi pengetahuan (keilmuan), tetapi lebih dari itu, IPA lebih menekankan

pada dimensi nilai ukhrawi, dimana dengan memperhatikan keteraturan di alam

semesta akan semakin meningkatkan keyakinan akan adanya sebuah kekuatan

yang maha dasyat yang tidak dapat dibantah lagi, yaitu Allah SWT. Dengan

dimensi ini IPA hakikatnya mentautkan antara aspek logika-materil dengan aspek

jiwa spiritual, yang dianggap cakrawala tanpa makna, karena suatu anggapan

antara IPA dan agama merupakan dua sisi yang berbeda dan tidak mungkin

2 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, ( Jakarta: Bumi Aksara,2010 ), h.137.

3 Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga penelitian UIN Jakarta,

2009), h. 46. 4 Trianto,op.cit, h.141.

Page 23: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

10

dipersatukan satu sama lain dalam satu bidang kajian. Padahal senyatanya

terdapat benang merah ketertautan diantara keduanya.

Dengan demikian semakin jelas bahwa proses pembelajaran sains lebih

ditekankan pada pendekatan keterampilan proses, sehingga siswa dapat

menemukan fakta- fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiah

siswa itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap kualitas proses

pendidikan maupun produk pendidikan. Perlu dikembangkan suatu metode

pembelajaran IPA yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pem-

belajaran untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-idenya. Guru hanya

memberi tanggapan yang membantu siswa untuk mencapai tingkat pemahaman

yang lebih tinggi, namun harus diupayakan agar siswa dapat menaiki tangga

tersebut dan tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik.

2. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Metode mengajar adalah cara mengajar yang digunakan oleh guru atau

instruktur ketika menyampaikan bahan ajar/materi pelajaran.5 Sedangkan menurut

Imansjah metode adalah alat untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran.6 Setiap

guru harus punya keterampilan dalam memilih metode mengajar yang tepat

digunakan ketika menyampaikan bahan ajar. Perlu diingat, bahwa setiap metode

pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Ketepatan suatu metode mengajar,

bergantung pada materi pelajaran yang akan disampaikan, situasi kondisi siswa,

dan sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran yang ada.

Pemilihan metode yang tepat disesuaikan dengan kebutuhan yang ada, akan

memaksimalkan kegiatan belajar mengajar. Suasana yang tercipta dalam kegiatan

belajar akan lebih kondusif, dan tujuan pembelajaran pun akan tercapai. Untuk itu

sebagai seorang pendidik harus merancang metode yang tepat, kreatif, efektif dan

efisien. Prof. Dr. Tb. Bachtiar Rivai mengemukakan lima prinsip dalam memilih

metode belajar, diantaranya adalah, asas maju berkelanjutan, penekanan pada

5 Zulfiani, dkk,. op.cit, h. 96.

6 Imansjah, Didaktik Metodik (Surabaya: Usaha Nasional,TT), h.72.

Page 24: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

11

belajar sendiri, bekerja secara team, multi disipliner, dan fleksibel.7 Pemilihan

metode yang tepat akan menciptakan pembelajaran yang bermakna dan diminati

oleh siswa, sehingga pesan dari pembelajaran dapat tersampaikan dan diterima

dengan baik.

Berkaitan dengan itu maka pemilihan metode belajar tertentu dalam upaya

mencapai hasil yang efektif, memerlukan beberapa indikator untuk memastikan

berlangsung tidaknya kegiatan belajar dimaksud. Indikator itu adalah kesiapan

subjek belajar dalam artian telah memiliki dan berada dalam suasana psikologis

yang mantap dan tidak dalam keadaan labil atau kurang menentu, bahan yang

akan dipelajari benar-benar mempunyai tingkatan yang diutamakan pada saat itu

sehingga kepadanya tertuju segala perhatian atau konsentrasi, alat bantu yang

memadai tersedia guna terjadinya proses belajar secara normal terutama aspek

lingkungan belajar yang bila perlu menekan semaksimal mungkin adanya

gangguan yang akan memecah perhatian subjek belajar, penggunaan waktu

belajar yang efisien dalam artian hasil yang ingin dicapai secara terukur dapat

dibandingkan dengan jumlah waktu yang dihabiskan untuk itu, dan tingkat

kepuasan jiwa dalam menghadapi perubahan yang cukup berarti sebagai salah

satu hasil belajar secara kualitatif didapatkan dari proses tersebut. Kelima

indikator tersebut dapat menjadi perangkat yang perlu dipertimbangkan dalam

menilai serta mengukur sejauh mana kegiatan belajar tersebut dapat dikatakan

efektif dan mencapai hasil yang memadai.8

Menggunakan model dalam pembelajaran sudah barang tentu guru yang tidak

mengenal metode pengajaran tidak akan maksimal dalam melaksanakan proses

belajar mengajar. Hal yang penting dalam metode ialah, bahwa setiap metode

pembelajaran yang digunakan bertalian dengan tujuan belajar yang ingin dicapai.

Tujuan untuk mendidik anak agar sanggup memecahkan masalah-masalah dalam

belajarnya, memerlukan metode yang lain, bila tujuannya untuk mengumpulkan

7 Engkoswara, Dasar-Dasar Metodologi Pengajaran,(Jakarta: Bina Aksara,1988), h.57.

8 Salehudin Yasin, Metode Belajar dan Pembelajaran yang Efektif, Jurnal Abadiah,

No.1 ( 2012): h.6.

Page 25: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

12

informasi. Oleh karena itu untuk mendorong keberhasilan guru dalam proses

belajar-mengajar, guru seharusnya mengerti akan fungsi dan langkah-langkah

pelaksanaan metode mengajar.

Ahmadi menyatakan bahwa dalam memilih metode mengajar perlu

diperhatikan hal-hal berikut, yang pertama, Metode mengajar yang digunakan

harus membangkitkan minat belajar siswa, kedua, dapat mengembangkan

kegiatan kepribadian siswa, ketiga, memberikan kesempatan bagi siswa untuk

mewujudkan hasil karya, keempat, merangsang siswa untuk belajar lebih lanjut,

melakukan eksplorasi dan inovasi, kelima, dapat mendidik murid dalam teknik

belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi, keenam,

dapat menambah pengalaman atau situasi yang nyata, dan yang terakhir, dapat

menanamkan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari.9

3. Metode Field Trip

a. Pengertian Metode Field Trip

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Karyawisata/ Field Trip

adalah kegiatan kunjungan kesuatu objek dalam rangka memperluas pengetahuan

dalam hubungan dengan pekerjaan seseorang atau sekelompok.10

Menurut Syaiful

Sagala dalam bukunya mengungkapkan bahwa karyawisata atau biasa disebut

juga Field Trip merupakan pesiar yang dilakukan oleh para peserta didik untuk

melengkapi pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian integral dari

kurikulum sekolah.11

Karyawisata sebagai metode belajar mengajar, anak didik dibawah

bimbingan guru mengunjungi tempat tempat tertentu dengan maksud untuk

belajar. Berbeda halnya dengan tamasya dimana manusia terutama pergi untuk

mencari liburan, dengan karyawisata manusia diikat oleh tujuan dan tugas belajar.

9 Zulfiani, dkk.,Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga penelitian UIN Jakarta,

2009), h. 96. 10

KBBI Versi 0.2.1, diakses dari (kbbi.kemdikbud.go.id.). 11

Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, Februari 2010)

hal.215.

Page 26: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

13

Walaupun karyawisata (Field Trip) menurut Rusyan banyak memiliki nilai non

akademis, tetapi tujuan pendidikan dapat dicapai, terutama menganai wawasan

dan pengalaman tentang dunia luar seperti kunjungan ke tempat-tempat situs

bersejarah, museum, peternakan yang sistematis, dan sebagainya.

Metode Field Trip (karyawisata) adalah cara mengajar yang dilaksanakan

dengan jalan mengajak murid keluar kelas mengunjungi sesuatu tempat untuk

menyelidiki atau mempelajari hal tertentu dibawah bimbingan guru, dalam

perjalanan Field Trip guru telah merencanakan objek-objek tertentu yang ada

hubungannya dengan bahan pembelajaran untuk dilihatkan pada para murid,

disamping itu pula hal-hal secara kebetulan dijumpai dalam perjalanan tersebut.12

Metode Field Trip merupakan metode pembelajaran yang mengajak siswa

untuk terjun langsung ke suatu tempat yang sesuai dengan materi pembelajaran

yang sedang dipelajari. Berdasarkan hasil penelitian Dohn menunjukan bahwa

kunjungan lapangan dapat memberikan pengalaman yang efektif serta dapat

meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Selain itu metode Field Trip juga

mampu menumbuhkan sikap-sikap yang positif pada siswa terutama pada materi

tentang lingkungan.13

Metode Field Trip atau karya wisata dapat juga diartikan

sebagai metode mengajar dengan cara melakukan kunjungan ketempat-tempat

yang dianggap relevan dengan materi yang akan diajarkan. 14

Sedangkan menurut Rustaman, metode Field Trip adalah cara penyajian

dengan membawa siswa mempelajari materi pelajaran diluar kelas. Melakukan

suatu kunjungan yang direncanakan kepada suatu objek tertentu untuk dipelajari

atau untuk memperoleh informasi yang diperlukan. 15

12

Imansjah, Didaktik Metodik, (Surabaya: Usaha Nasional,TT), h.98. 13

Tika Yulianti, dan Nana Kariada TM, Efektivitas Penerapan Metode Field Trip untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dan Kepedulian Siswa Terhadap Lingkungan. Jurnal

Pendidikan Matematika dan Sains, No.1 (Juni 2015). 14

Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta,2009), h. 106. 15

Rustaman,dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi (Malang: UM Press,2005), h.108.

Page 27: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

14

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode Field

Trip merupakan teknik penyampaian materi pelajaran dengan cara membawa

langsung siswa ke obyek tertentu di luar kelas atau di luar lingkungan sekolah

agar siswa dapat mengamati atau mengalami secara langsung objek berkaitan

yang bertujuan untuk belajar. Metode Field Trip merupakan salah satu bentuk

pembelajaran outdoor dimana terjadi kegiatan observasi untuk mengungkap

fakta-fakta guna memperoleh data dengan cara terjun langsung ke lapangan. Field

Trip merupakan cara ilmiah yang dilakukan dengan rancangan oprasional

sehingga didapat hasil yang lebih akurat. Dalam kegiatan Field Trip, siswa diajak

mengunjungi ketempat dimana objek-objek biologi yang akan dipelajari tersedia

disana. Berbagai lokasi yang dapat digunakan untuk Field Trip sangat beragam

mulai dari lingkungan disekitar sekolah, daerah habitat asli hewan atau tumbuhan

tertentu, dan daerah wisata yang memiliki objek biologi.

Melalui kegiatan Field Trip siswa akan memiliki pengalaman belajar yang

tinggi karena berinteraksi dengan objek biologi secara langsung. Selain itu,siswa

dapat belajar lebih dalam dengan kegiatan lapangan dari pada hanya belajar secara

tekstual melalui buku-buku. Hal ini disebabkan sebagai fenomena nyata yang

tidak terdapat didalam buku dapat diamati secara langsung, sehingga memun-

culkan rasa ingin tahu siswa. Rasa ingin tahu akan mendorong siswa untuk

mencari jawaban dan belajar lebih keras, dan dengan melihat kondisi secara

langsung, siswa dapat melihat fenomena yang ada pada lapangan sehingga dapat

mengembangkan rasa peduli dan kepekaan siswa terhadap lingkungan.

Metode Field Trip tepat digunakan apabila pelajaran dimaksuda untuk

memberi pengertian lebih jelas terhadap para murid melalui pengamatan

langsung, ingin menambah perbendaharaan pengetahuan serta mendorong anak

untuk mengenal berbagai segi kehidupan yang sesungguhnya dengan baik.16

16

Imansjah, Didaktik Metodik (Surabaya: Usaha Nasional,TT), h.98-99.

Page 28: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

15

b. Kelebihan dan Kekurangan Metode Field Trip

Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan dalam

penerapannya, begitupun dengan metode pembelajaran Field Trip. Metode Field

Trip mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah Anak didik dapat

mengamati dari dekat dengan pengalaman baru,dapat menjawab masalah-masalah

dengan membuktikannya secara langsung, Anak didik dapat memperoleh infor-

masi dengan jalan mengadakan wawancara atau mendengarkan ceramah yang

diberikan on the spot, dan Anak didik dapat mempelajari sesuatu secara integral

dan komprehensif.17

Sedangkan menurut Zulfiani kelebihan metode karyawisata/

Field Trip adalah siswa dilatih untuk belajar teliti, melakukan observasi dan

ekspolorasi secara langsung, dan siswa diajarkan mengenal alam lingkungan

sekitar.18

Cony Semiawan mengungkapkan kelebihan metode karyawisata/ Field

Trip diantaranya adalah siswa dapat mengembangkan, menanamkan, serta

memupuk rasa cinta pada alam sekitar dan tanah air.19

Kekurangan yang terdapat pada metode ini diantaranya adalah memerlukan

persiapan yang memerlukan banyak pihak, tempat yang dikunjungi jauh dari

sekolah dan sukar diamati, Memerlukan biaya yang relative tinggi.20

Sedangkan

menurut Zulfiani kekurangan metode Field Trip diantaranya adalah memerlukan

waktu yang lama, guru dituntut untuk benar-benar menguasai materi yang

diajarkan, dan terkadang kesulitan mendapat sumber-sumber yang sesuai dengan

bahan ajar yang akan dipelajari.21

17

Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, Februari 2010)

hal.215.

18

Zulfiani, dkk.,Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta,2009), h.107.

19

Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta : Gramedia, 1985), h.81. 20

Syaiful sagala, op,cit. h.215. 21

Zulfiani, dkk.,Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta,2009), h.108.

Page 29: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

16

c. Cara-cara Mengatasi Kelemahan-Kelemahan Metode Field Trip

Ada beberapa cara yang digunakan untuk mengatasi kelemahan-

kelemahan metode Field Trip, antara lain : Perlu merumuskan tujuan-tujuan yang

jelas dan tegas, buatlah tujuan yang jelas dan kongkret, penentuan tugas-tugas

yang harus dilakukan sewaktu dan sesudah pelaksanaan Field Trip, rencana

penilaian pengalaman-pengalaman dan hasil, rencana selanjutnya sebagai

kelanjutan pengalaman Field Trip.22

d. Persiapan Pembelajaran Metode Field Trip

Sebelum pembelajaran dilakukan, guru harus membuat persiapan atau

perencanaan yang matang agar seluruh waktu yang tersedia selama Field Trip

dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Persiapan itu meliputi tindakan-tindakan

yang diantaranya adalah menetapkan tujuan, mempertimbangkan dan menetapkan

objeknya, menetapkan lama waktu yang digunakan, menetapkan teknik-teknik

mempelajari objek, menetapkan orang-orang atau instansi yang harus dihubungi,

memperhitungkan jumlah siswa yang akan melakukan Field Trip, mempersiapkan

perlengkapan belajar yang diperlukan dalam mempelajari obyek, memberi

penjelasan tentang cara membuat atau menyusun laporan, memperhitungkan

keadaan iklim, musim dan cuaca, menjelaskan secara global keadaan objek yang

akan dikunjungi, membentuk kelompok-kelompok atau regu-regu siswa dan

menentukan tugas-tugas keguatan untuk masing-masing kelompok.23

Pelaksanaan dan tindak lanjut dari metode pembelajaran Field Trip ini

hendaknya dilakukan dengan tertib, setiap siswa melakukan tugasnya masing-

masing, baik mengumpulkan data, mencatat yang kemudian akan dilaporkan

kepada kelompok lainnya. Field trip tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian

membuat kesimpulan tertulis, melainkan perlu diikuti dengan suatu tidak lanjut.

Hal ini dilakukan agar pengetahuan antar kelompok menjadi menyeluruh, perlu

adanya presentasi dan laporan kelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

22

Syaiful sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, Februari 2010)

hal.215.

23

Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta : Gramedia, 1985), h.80.

Page 30: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

17

diskusi. Dalam tindak lanjut ini perlu juga didalamnya diadakan penilaian tentang

kegiatan Field Trip, mengenai kekurangan dan kelebihan untuk memperbaiki

kegiatan kedepannya.24

4. Keterampilan Proses Sains

a. Pengertian Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses sains dapat diartikan sebagai wawasan pengembangan

keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari

kemampuan-kemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah ada dalam diri

siswa.25

Dengan kata lain keterampilan proses sains dapat digunakan sebagai

sarana penemuan dan pengembangan konsep atau prinsip. Hal ini sejalan dengan

Conny Semiawan yang menyatakan bahwa dengan mengembangkan keterampilan

–keterampilan memproseskan perolehan, anak akan mampu menemukan dan

mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkna dan meng-

embangkan sikap dan nilai yang dianut.26

Dorish Ash mengungkapkan bahwa ketika siswa berinteraksi dengan dunia

secara ilmiah, mereka menemukan pengamatan, pertanyaan, hipotesis, prediksi,

investigasi, interpretasi dan komunikasi secara mandiri. Inilah yang disebut

“keterampilan proses sains”. Keterampilan proses memainkan peran penting

dalam membantu siswa membangun ide-ide ilmiahnya.27

Keterampilan proses sains dibangun dari tiga keterampilan yaitu, keterampilan

manual, keterampilan intelektual, dan sosial. Sesuai dengan karakteristik sains

yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

bukan hanya fakta, konsep, serta prinsip saja namun menekankan pada penemuan.

24

Engkoswara, Dasar-Dasar Metodologi Pengajaran, (Jakarta: Bina Aksara,1988), h.57. 25

Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), cet.

Ke-4, h.138. 26

Conny Semiawan, dkk., Pendekatan Keterampilan Proses: Bagaimana Mengaktifkan

Siswa dalam Belajar, (Jakarta: PT Gramedia, 1985), h.18. 27

Doris Ash, The Process Skills of Inquiry. Dalam foundations: A monograph for

Professionals in Science, Matematics, and technology Education, Inquiry Thoughts, Views, and

Strategies for the K-5 Classroom, Vol.2, (Arlington: National Science Foundation), p.52, diakses

dari (https://www.nsf.gov/pubs/2000/nsf99148/pdf/nsf99148.pdf) pada tanggal 19 April 2017.

Page 31: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

18

Kemampuan siswa dalam menemukan konsep perlu dibekali dengan kegiatan

pembelajaran yang berorientasi proses (student center). Dalam hal ini guru dapat

mengembangkan keterampilan proses sains dalam pembelajaran sains.28

Pengembangan keterampilan proses sains sangat ideal dikembangkan apabila

guru memahami hakikat belajar sains, yaitu sains sebagai produk dan proses.

Belajar dengan keterampilan proses memungkinkan siswa mempelajari konsep

yang menjadi tujuan belajar sains dan sekaligus mengembangkan keterampilan-

keterampilan dasar sains, sikap ilmiah dan sikap kritis. Keterampilan proses perlu

dikembangkan melalui pengalaman langsung sebagai pengalaman belajar, dan

disadari ketika kegiatannya sedang berlangsung. Melalui pengalaman langsung

seseorang dapat lebih menghayati proses atau kegiatan yang sedang dilakukan.29

Terlatihnya siswa menggunakan keterampilan proses ini akan memudahkan dalam

menerapkan konsep sains dalam kehidupan sehari-hari.

b. Jenis-Jenis dan Karakteristik Keterampilan Proses Sains

Berbagai pendekatan dapat digunakan untuk membelajarkan konsep-konsep

sains. Salah satu diantaranya pendekatan keterampilan proses. Keterampilan

proses sains merupakan keterampilan intelektual yang dimiliki dan digunakan

oleh para ilmuan dalam meneliti fenomena alam. Keterampilan proses sains yang

digunakan oleh para ilmuan tersebut dapat dipelajari oleh siswa dalam bentuk

yang lebih sederhana sesuai dengan tahap perkembangan anak.

Glencoe Science Skill Handbook, keterampilan proses sains dapat

dikelompokan menjadi tiga, yaitu : 1) Pengorganisasian informasi terdiri dari

keterampilan mengkomunikasikan informasi, menggolongkan, mengurutkan,

memetakan konsep, membuat dan menggunakan tabel, membuat dan

menggunakan grafik. 2) Berpikir kritis terdiri dari keterampilan mengamati dan

menyimpulkan, membandingkan dan membedakan, dan mengenal sebab akibat.

28

Zulfiani, dkk.,Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta,2009), h.52. 29

Rustaman,dkk., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: Penerbit Universitas

Negeri Malang, 2005) h.86.

Page 32: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

19

3) Mempraktikan proses sains terdiri dari keterampilan membentuk definisi

operasional, membuat hipotesis, merancang suatu percobaan untuk menguji

hipotesis, memisahkan dan mengendalikan variabel, dan menafsirkan data.30

c. Indikator Keterampilan Proses Sains

Ada beberapa tokoh yang menjelaskan terkait dengan indikator dalam

melihat keterampilan proses sains siswa, Zulfiani dalam bukunya menjelaskan

indikator keterampilan proses sains seperti pada Tabel 2.1 :

Tabel 2.1 Keterampilan Proses Sains Siswa dan Indikatornya31

Aspek Indikator

Observasi Menggunakan sebanyak mungkin indera

Menggunakan fakta relevan

Klasifikasi Mencatat setiap pengamatan

Mencari perbedaan/ persamaan

Mengontaskan ciri-ciri

Membandingkan

Mencari dasar pengelompokan

Interpretasi Menghubungkan hasil pengamatan

Menemukan pola dalam 1 seri pengamatan

Menyimpulkan

Prediksi Menggunakan pola/ hasil pengamatan

Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada

keadaan yang belum diamati

Mengajukan Pertanyaan Bertanya bagaimana, apa, mengapa

Bertanya untuk meminta penjelasan

Berhipotesis Mengetahui bahwa ada lebih dari 1 kemungkinan

penjelasandari 1 kejadian

Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji

kebenarannya dengan memperoleh bukti

Merencanakan Percobaan Menentukan alat/bahan yang digunakan

Menentukan variable/faktor penerntu

Menemukan apa yang akan diukur, diamati dan dicatat

Menggunakan Alat dan

Bahan Memakai alat/bahan

Mengetahui mengapa menggunakan alat/bahan

Mengetahui bagaimana menggunakan alat/bahan

Menerapkan Konsep Menerapkan konsep pada situasi baru

Mengunakan konsep pada pengalaman baru untuk

menjelaskan apa yang sedang terjadi

Berkomunikasi Memberikan data empiris hasil percobaan dengan

table/grafik/diagram

30

Usman Samatowa, Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, ( Jakarta: Indeks,2011), h.93. 31

Zulfiani, dkk.,Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta,2009), h.56.

Page 33: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

20

Nuryani Y Rustaman dalam bukunya menjelaskan Sembilan indikator

mengenai keterampilan proses sains, diantaranya adalah : Pertama, observasi

menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan. Kedua,

interpretasi dapat diketahui dari siswa yang menemukan pola atau keteraturan dari

pengamatan yang dilakukan. Ketiga, mengelompokkan dapat diketahui dari

kegiatan siswa yang mencari perbedaan, mengontraskan ciri-ciri, dan mencari

dasar penggolongan. Keempat, meramalkan dapat diketahui dari siswa yang dapat

mengajukan perkiraan tentang suatu yang belum terjadi berdasarkan suatu

kecenderungan atau pola yang sudah ada.

Keterampilan proses sains yang Kelima, berkomunikasi dapat diketahui

dari kemampuan siswa yang dapat membaca grafik, tabel, atau data dari hasil

percobaan. Keenam, berhipotesis, dapat diketahui dari kemampuan siswa

menyatakan hubungan antara dua variable. Ketujuh, merencanakan percobaan

dapat diketahui dari kemampuan siswa menentukan alat dan bahan percobaan,

menentukan variable penelitian, menentukan langkah kerja dan mengolah data.

Kedelapan, menerapkan konsep diketahui dari siswa yang mampu menjelaskan

peristiwa baru. Dan yang terakhir, mengajukan pertanyaan yang dapat diketahui

dari cara siswa mampu meminta penjelasan tentang apa, mengapa, bagaimana

atau menanyakan latar belakang hipotesis.32

Keterampilan proses yang dikembangkan di Calvertcountry Public School

di Amerika terdiri dari 10 aspek, yaitu keterampilan bertanya (questioning),

mengamati (observing), meramal (predicting), menggolongkan (classifying),

melakukan percobaan (experimenting), mengukur (measuring), mengorganisasi

data (organizing data), membandingkan (comparing), menafsirkan fakta

(interpreting avidence), dan mengkomunikasikan (communication).33

32

Rustaman,dkk., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: Penerbit Universitas

Negeri Malang, 2005) h.80. 33

Usman Samatowa, Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, ( Jakarta: Indeks,2011), h.94.

Page 34: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

21

Conny Semiawan dalam bukunya yang berjudul pendekatan keterampilan

proses sains menuliskan bahwa keterampilan proses sains terdiri dari Sembilan

indikator, diantaranya adalah mengobservasi atau mengamati yang didalamnya

termasuk menghitung, mengukur, mengklasifikasi dan mencari hubungan ruang/

waktu, indikator selanjutnya ada membuat hipotesis, merencanakan penelitian,

mengendalikan variable, menginterpretasi/ menafsirkan data, menyusun kesim-

pulan, meramalkan/memprediksi, menerapkan/ mengaplikasi, dan yang terakhir

mengkomunikasikan.34

Harlen dan Jelly menyatakan beberapa indikator keterampilan proses sains yang

dimiliki siswa adalah :

Seven of the process skils of science : Observing- watching carefully,

taking notes, comparing, and constrasting, Questioning- asking questions

about observations, asking questions that can lead to investigations,

Hypothesizing- providing explanations consistent with available

observations, Predicting- suggesting even in the future, Investigating-

planning, gathering data, measuring, Interpreting- synthesizing, drawing

conclutions, Communicating- informing others in a variety of means.35

Keterampilan proses sains merupakan keterampilan intelektual yang dimiliki

dan digunakan oleh para ilmuan dalam meneliti fenomena alam. Keterampilan

proses sains ini dapat dikembangkan mengasah kemampuan siswa dalam

memahami materi pembelajaran. Dalam penelitian ini penulis memilih

menggunakan indikator keterampilan proses sains dari National science

foundation karena indikator yang ada sesuai dengan kebutuhan peneliti dan sesuai

dengan metode pembelajaran yang digunakan.

Setelah memahami indikator masing masing keterampilan proses sains, maka

kita dapat merancang kegiatan percobaan yang dapat memberikan kesempatan

siswa untuk melatih dan menunjukkan keterampilan yang diinginkan, menurut

34

Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta : Gramedia, 1985), h.17. 35

Doris Ash, The Process Skills of Inquiry. foundations: A monograph for

Professionals in Science, Matematics, and technology Education, Inquiry Thoughts, Views, and

Strategies for the K-5 Classroom, Vol.2, (Arlington: National Science Foundation), p.53. diakses

dari (https://www.nsf.gov/pubs/2000/nsf99148/pdf/nsf99148.pdf) pada tanggal 19 April 2017.

Page 35: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

22

Harlen hal ini bisa dilakukan dengan memberikan siswa suatu tugas praktik

ataupun tertulis yang harus diselesaikan.36

Dan dalam penelitian ini penulis

memberikan suatu project bagi siswa agar keterampilan yang terbentuk pada diri

siswa lebih maksimal.

d. Penilaian Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses sains dapat diukur melalui tes. Berikut karakteristik

umum dan khusus penyusunan butir soal KPS. Karakteristik umum: a. Butir soal

KPS harus dapat dibedakan dengan butir soal penguasaan konsep. Sehingga

konstruksi butir soalnya tidak dibebani konsep; b. Butir soal KPS hendaknya

mengandung sejumlah informasi yang harus diolah siswa. Informasi dalam butir

soal KPS dapat berupa gambar, grafik, dan data dalam tabel; c. Aspek yang diukur

oleh butir soal KPS harus jelas. Sedangkan Karakteristik khusus penyusunan butir

soal KPS disajikan pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Karakteristik Khusus Butir Soal KPS 37

Jenis Karakteristik Khusus

Observasi Butir soal harus ada objek atau peristiwa yang dapat

diamati.

Interpretasi Butir soal harus disajikan sejumlah data untuk memperlihatkan pola.

Klasifikasi Butir soal harus disajikan objek atau peristiwa yang dapat

ditemukan atau dicari persamaan dan perbedaan dari

objek tersebut.

Prediksi Butir soal harus menampilkan pola atau kecenderungan

yang jelas untuk mengajukan dugaan atau ramalan.

Hipotesis Merumuskan dugaan atau jawaban sementara, atau

menguji pernyataan yang ada dan mengandung hubungan

dua variabel atau lebih, biasanya mengandung cara kerja

untuk menguji atau membuktikan.

Mengkomunikasikan Butir soal harus ada satu bentuk penyajian tertentu untuk

diubah kebentuk lain, misalnya dari sebuah uraian ke

bentuk bagan

Mengajukan

Pertanyaan

Butir soal harus memunculkan sesuatu yang menarik

perhatian siswa, tidak biasa atau kontradiktif agar siswa

termotivasi untuk bertanya.

36

Usman Samatowa, Pembelajaran IPA disekolah Dasar ( Jakarta: Indeks,2011) h.102. 37

Nuryani Y. Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: Universitas Negeri

Malang, 2007), h. 162-163.

Page 36: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

23

Penyusun butir soal KPS hendaknya memperhatikan karakteristik umum

dan khusus terlebih dahulu sehingga dapat dibedakan butir soal KPS dan bukan

butir soal KPS. Butir soal KPS dipilihkan suatu konsep tertentu yang sesuai tetapi

dalam soal tesnya tidak boleh dibebani konsep sehingga keterampilan dapat

benar-benar terukur. Selain itu, juga harus diperhatikan karakteristik jenis KPS

yang akan diukur, setelah itu buat pertanyaan atau suruhan yang dikehendaki

untuk memperoleh respon atau jawaban yang diharapkan

5. Materi Keanekaragaman Hayati

Materi keanekaragaman hayati secara keseluruhan diajarkan pada kelas X

SMA, Khususnya kelas MIA pada kurikulum 2013. Kompetensi Dasar (KD)

materi ini pada KD 3.2 menganalisis data hasil observasi tentang berbagai tingkat

keanekaragaman hayati (gen, spesies, dan ekosistem) di Indonesia dan KD 4.2

menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati

Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai

keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan

dalam berbagai media informasi analisis sumber belajar.

Karakteristik pada materi ini banyak memberikan fakta dan permasalahan

yang dapat digunakan siswa untuk mengoptimalkan keterampilan proses sains

yang mereka miliki. Dalam pembelajaran siswa dituntut untuk dapat mengamati

setiap perbedaan makhluk hidup yang ada. Selain itu juga siswa belajar menyajikan

data berdasarkan hasil pengamatan mengenai keanekaragaman hayati yang ada di

Indonesia dan mengkomunikasikanya didepan kelas.

Hubungan materi keanekaragaman hayati dengan keterampilan proses

sains dapat dilihat pada Tabel 2.3

Page 37: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

24

Tabel 2.3 Hubungan Materi Keanekaragaman Hayati dengan

Keterampilan Proses Sains (KPS)

Indikator Pembelajaran Indikator KPS

KD 3.2.1 Menjelaskan pengertian keanekaragaman

hayati di Indonesia

Mengajukan pertanyaan,

mengkomunikasikan.

KD 3.2.2 Menyebutkan contoh keanekaragaman

gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman

ekosistem

Mengamati,

mengelompokkan.

KD 3.2.3 Membedakan antara keanekaragaman

gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman

ekosistem

Mengelompokkan,

interpretasi.

KD 3.2.4 Menjelaskan jenis-jenis flora dan fauna

yang ada di Indonesia

Mengamati,

mengkomunikasikan

KD 2.3.5 Mengaitkan pengaruh manusia terhadap

punahnya flora dan fauna yang ada di Indonesia

Mengamati, Prediksi,

hipotesis

KD 3.2.6 Menjelaskan cara-cara pelestarian

keanekaragaman hayati

Interpretasi, mengajukan

pertanyaan, prediksi

KD 3.2.7 Menjelaskan manfaat keanekaragaman

hayati Indonesia untuk kesejahteraan manusia

Mengkomunikasikan

a. Tingkat Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman organisme yang menun-

jukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu

daerah. Keseluruhan gen, jenis,dan ekosistem merupakan dasar kehidupan dibumi.

Tingginya tigkat keanekaragaman hayati dipermukaan bumi mendorong para ahli

untuk mencari cara terbaik dalam mempelajarinya. Berdasarka hal tersebut, para

ahli membedakan keanekaragaman hayati menjadi tiga tingkatan, yaitu

keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekargaman ekosistem.

Keanekaragama tersebut saling berhubungan satu sama lain sehingga ketiga

keanekaragaman tersebut tidak bisa dipisahkan satu sama lain.38

38

Nunung Nurhayati dan Resty Wijayanti, BIOLOGI untuk Siswa SMA/MA Kelas X

Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, (Bandung:Darmawidya,2016),

hal.43.

Page 38: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

25

Khristiyono menjelaskan bahwa keanekaragaman hayati adalah total variasi

yang meliputi bentuk, penampilan, jumlah, serta karakteristik lainnya yang

terdapat pada tingkat gen, spesies, dan ekosistem. Dalam bukunya Khristiyono

menjelaskan bahwa keanekaragaman hayati terdiri dari beberapa tingkat,

diantaranya adalah keanekaragaman tigkat gen yaitu variasi susunan gen dalam

satu spesies, tingkat jenis/spesies yaitu keanekaragaman yang terdapat pada

organisme yang tidak sejenis dan yang terakhir tingkat ekosistem, adalah

keanekaragaman yang terjadi karena interaksi dengan lingkungannya.39

b. Pelestarian Sumber Daya Hayati

Fauna di Indonesia dibedakan menjadi tiga wilayah berdasarkan garis

wallance dan garis weber, yaitu : 1.Wilayah Indonesia bagian barat atau orientalis,

mempunyai fauna yang bercorak mirip dengan fauna yang ada dibenua asia

(asiatis). Wilayah ini meliputi pulau-pulau jawa, Sumatra dan Kalimantan.

Beberapa contoh fauna yang ada misalnya : gajah, badak, harimau, kera, siamang,

orangutan, dan burung merak, 2. Wilayah Indonesia Timur, mempunyai fauna

yang bercorak mirip dengan fauna yang ada di benua Australia (Australialis).

Wilayah ini meliputi pulau Papua dan sekitarnya. Beberapa contoh fauna yang ada

missal-nya : hewan berkantung (possum, kanguru, dan koala) dan burung-burung

berbulu indah (cendrawasih, kasuari, kakatua, dan nuri), 3. Wilayah Indonesia

peralihan mempunyai fauna yang bercorak peralihan antara asiatis dan australialis.

Wilayah ini meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Fauna yang pada

umumnya menjadi fauna yang endemik khas Indonesia, misalnya : komodo,

kalong, tapir, anoa, tarsius, dan babi rus, 4. konservasi sumber daya alam hayati

dapat dilakukan secara in situ dan ex situ, in situ adalah upaya pelestarian yang

dilakukan langsung di alam sedangkan pelestarian ex situ adalah upaya pelestarian

yang dilakukan diluar habitat aslinya.

Berbagai bentuk konservasi adalah sebagai berikut : Cagar alam, adalah

kawasan suaka yag mempunyai ciri khas, yaitu perkembangan tumbuhan, satwa,

dan ekosistem diserahkan pada alam. Contoh cagar alam yaitu Cagar Alam

39

Khristiyono, SPM Biologi SMA/MA, (Jakarta: Erlangga.2006), h.22.

Page 39: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

26

Pangandaran untuk melindungi banteng, Suaka marga satwa adalah kawasan yang

memiliki jenis satwa yang unik sehingga dilindungi supaya ettap lestari. Contoh

suaka marga satwa yaitu Pulau Rambut di Kepulauan Seribu, Taman Nasional

adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli yang dikelola

dengan sistem zonasi dan dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu peng-

etahuan, pendidikan, budaya, pariwisata dan rekreasi. Contoh Taman Nasional

yaitu, Gunung Leuser, Siberut, Way Kambas (Pulau Sumatra), Ujung Kulon,

Gunung Gede Pangrango, dan Baluran, Taman Laut adalah wilayah lautan yang

mempunyai keindahan yang khas sehingga ditunjuk sebagai kawasan untuk

konservasi plasma nutfah lautan. Contoh taman laut Bunaken, Kebun raya adalah

suatu tempat yang berisi kumpulan tumbuh-tumbuhan yang berasal dari berbagai

daerah untuk tujuan konservasi exsitu, ilmu pengatahuan, dan rekreasi. Contohnya

adalah Kebun Raya Bogor, Purwodadi, Cibodas, dan Eka Karya.40

c. Manfaat Keanekaragaman hayati di Indonesia

Manusia membutuhkan tumbuhan dan hewan untuk menjaga keberlangsungan

hidupnya. Jenis-jenis tumbuhan dan hewan dimanfaatkan oleh manusia sebagai

bahan pangan, sandang dan papan. Selain itu jenis tumbuhan dan hewan lainnya

dimanfaatkan manusia sebagai untuk dibudidayakan,bahan obat-obatan, bahkan

dimanfaatkan juga sebagai keindahan. 41

6. Hubungan keterampilan Proses Sains dengan Metode Field Trip

Rangkaian aktivitas dalam metode Field Trip, memiliki hubungan yang

sinergis dengan aktivitas yang terdapat dalam keterampilan proses sains.

Keterampilan proses tersebut secara tersirat terdapat didalam tahapan-tahapan

dalam pembelajaran metode Field Trip, dapat dilihat pada Tabel 2.4.

40

Khristiyono, Ibid, h.22-23. 41

Nunung Nurhayati dan Resty Wijayanti,BIOLOGI untuk Siswa SMA/MA Kelas X

Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, (Bandung: Darmawidya, 2016),

hal.57.

Page 40: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

27

Tabel 2.4 Metode Field Trip dengan Keterampilan Proses Sains

Indikator Tahapan Field Trip

Indikator Keterampilan

Proses Sains

TAHAP PERSIAPAN

Koordinasi antara siswa dan guru Berkomunikasi

Menetapkan lokasi Field Trip, Mempersiapkan

administrasi, akomodasi dan instruksi

Berkomunikasi

Membagi siswa dalam kelompok kecil Berkomunikasi

Merancang kegiatan investigasi Pengecekan

kesiapan Field Trip.

Mengajukan Pertanyaan,

Prediksi, Hipotesis

TAHAP PELAKSANAAN

Koordinasi antara siswa, guru dan mentor di

lokasi

Berkomunikasi

Siswa melakukan eksplorasi Mengajukan Pertanyaan,

Berkomunikasi, Mengamati

Siswa melakukan investigasi sesuai

perencanaan

Mengamati,

Berkomunikasi,

Mengajukan Pertanyaan

Mencatat hasil pengamatan dalam lembar kerja Mengelompokkan,

Mengkomunikasikan

Melaporkan hasil pengamatan sementara Mengkomunikasikan,

Mengelompokkan

TAHAP AKHIR

Mendiskusikan hasil pengamatan dan berbagi

dengan kelompok lain disertai

tanya jawab

Mengkomunikasikan,

Mengajukan Pertanyaan

Membuat laporan hasil pengamatan Mengelompokkan,

Mengkomunikasikan

Evaluasi dan refleksi atas kegiatan Field Trip

yang telah dilakukan

Interpretasi,

Mengkomunikasikan

Metode Field Trip dengan Berbantukan LKS PJBL yang dilakukan dapat

mengoptimalkan kemampuan proses sains siswa. Keduanya saling mendukung

untuk melatih siswa mengembangkan kemampuannya dalam mempelajari sains.

Indikator Field Trip dan Kemampuan Proses Sains yang akan dilakukan saling

berkaitan satu sama lain, sehingga tujuan dapat tercapai, terlebih dibantu dengan

menggunakan LKS PjBL dalam penerapannya, diharapkan dapat mengoptimalkan

keterampilan proses sains yang siswa miliki.

Page 41: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

28

B. Hasil Penelitian Relevan

Belum ditemukan penelitian mengenai pengaruh metode pembelajaran Field

Trip berbantukan LKS PjBL terhadap keterampilan proses sains siswa. Tetapi

terdapat beberapa hasil penelitian yang relevan sebagai sumber kajian pustaka.

Diantaranya sebagai berikut, pertama, Penelitian yang dilakukan oleh Nurmaliah

mengenai penggunaan metode karyawisata untuk meningkatkan pemahaman

konsep dan keterampilan proses sains pada materi keanekaragaman hayati

mendapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara penerapan

metode karyawisata dengan metode ekspositori secara konvensional terhadap

pemahaman konsep dan keterampilan proses sains siswa. Melalui pembelajaran

menggunakan metode karyawisata siswa dapat memahami tumbuhan dan hewan

yang ada di lokasi dengan mengamati langsung di lapangan.42

Kedua, Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Yuni Asmawati mengenai

Pengaruh Metode Pembelajaran Field Trip Terhadap Keterampilan Proses Sains

Dan Penguasaan Konsep Siswa Pada Materi Keanekaragaman Hayati Kelas X,

menunjukan hasil analisis data penelitian bahwa penerapan pembelajaran Field

Trip dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa.

Peningkatan keterampilan proses sains siswa menunjukkan N-gain sebesar 0,41

dengan kategori “sedang”. Untuk peningkatan penguasaan konsep siswa juga

dapat dilihat dari N-gain yaitu sebesar 0,40 dengan kategori “sedang”.

Berdasarkan data pengolahan angket, secara umum siswa memberikan tanggapan

yang positif terhadap metode pembelajaran Field Trip. Dari hasil penelitian, dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran Field Trip dapat meningkatkan keterampilan

proses sains dan penguasaan konsep siswa pada materi keanekaragaman hayati

42

Nurmaliah, dkk., “Penggunaan Metode Karyawisata untuk Meningkatkan Pemahaman

Konsep dan Keterampilan Proses Sains Pada Materi Keanekaragaman Hayati”, Jurnal Biotik,

ISSN: 2337-9812, Vol. 2, No. 1, Ed. April 2014, h. 1-76.

Page 42: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

29

serta terdapat korelasi positif antara keterampilan proses sains dengan penguasaan

konsep siswa.43

Ketiga, Penelitian yang dilakukan oleh Elanda Nurhafizh Rahmawati

mengenai profil keterampilan proses sains dan motivasi belajar siswa melalui

kegiatan Field Trip pada konsep ekosistem mendapatkan hasil secara umum

kemunculan keterampilan proses sains yang banyak muncul dalam data yang

dijaring oleh lembar observasi adalah keterampilan observasi (100%) dan

keterampilan prediksi serta interpretasi memiliki presentasi terendah (60%),

sedangkan keterampilan yang paling dikuasai siswa adalah keterampilan

berkomunikasi (84,38%) dan yang kurang dikuasai siswa adalah keterampilan

interpretasi (15,83%).44

Keempat, Penelitian yang dilakukan oleh lintang mengenai Effects of Outdoor

School Ground Lessons on Students’ Science Process Skills and Scientific

Curiosity menjelaskan bahwa pada saat pretest tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, namun setelah melakukan

pembelajaran diluar kelas dengan mengamati objek belajar secara langsung,

keterampilan proses sains siswa terdapat berbedaan secara signifikan antara

kelas kontrol dan kelas eksperimen.45

43

Dewi Yuni Asmawati, Pengaruh Metode Pembelajaran Field Trip Terhadap

Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep Siswa Pada Materi Keanekaragaman Hayati

Kelas X, Artikel illmiah universitas pendidikan Indonesia, 2014, h.1,

(http://repository.upi.edu/13460/2/S_BIO_1005254_Abstract.pdf), diakses pada tanggal 15 MAret

2017. 44

Elanda Nurhafidzh Rahmawati, Profil Keterampilan Proses Sains dan Motivasi Belajar

Siswa Melalui Kegiatan Field Trip pada Konsep Ekosistem, Artikel Ilmiah Uiniversitas

Pendidikan Indonesia, 2013, h.1, (http://repository.upi.edu/4367/) , diakses pada tanggal 20 Maret

2017. 45

Kan Lin Tang and Nyet Moi Siew, Effects of Outdoor School Ground Lessons on

Students’ Science Process Skills and Scientific Curiosity, journal of education and learning, 2014,

Vol.4, h.5. diakses dari

https://www.academia.edu/11817085/Effects_of_Outdoor_School_Ground_Lessons_on_Students

_Science_Process_Skills_and_Scientific_Curiosity pada tanggal 16 april 2017.

Page 43: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

30

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan deskripsi teori yang telah diuraikan sebelumnya, penerapan

metode Field Trip berbantukan LKS PjBL (project based learning) diharapkan

dapat melatih siswa untuk mengembangkan keterampilan proses sains siswa.

Proses pembelajaran tidak hanya diarahkan untuk mendapatkan pengetahuan

semata. Namun, siswa diharapkan mampu membangun pengetahuan dan kete-

rampilan yang dimilikinya. Biologi merupakan suatu bidang studi pembelajaran

yang berisi kumpulan fakta ataupun konsep dan terdiri atas kumpulan proses dan

nilai yang dapat diaplikasikan serta dikembangkan dalam kehidupan nyata.

Pada hakikatnya program pembelajaran bertujuan tidak hanya memahami dan

menguasai apa dan bagaimana suatu terjadi, tetapi juga memberi pemahaman dan

penguasaan bagaimana suatu hal terjadi dan membentuk suatu pengetahuan yang

bermakna, memberikan pelajaran dan pembelajaran secara langsung di lapangan,

maka pembelajaran dengan metode Field Trip menjadi sangat penting untuk

diterapkan. Pada pembelajaran dengan menggunakan metode Field Trip

Khususnya pada konsep keanekaragaman hayati, siswa akan mempelajari

berbagaimacam makhluk hidup, hubungan antara makhluk hidup dengan

lingkungannya, dan mempelajari lingkungan sekitar dan gejala alam yang terjadi,

metode Field Trip dirasa sangat perlu untuk dilakukan, karena dengan metode ini

siswa akan diajak untuk mempelajari objek kajian dengan lebih dekat dan nyata,

sehingga para siswa mampu memahami relevansi antara materi pelajaran dengan

realitas di lapangan, dan dengan kebutuhan masing-masing mampu meningkatkan

kreatifitas informasi secara lebih luas dan aktual sehingga dapat meningkatkan

keterampilan proses sains siswa.

Metode kuliah lapangan ini dalam pelaksanaanya melibatkan semua indera

yang ada sehingga tentunya pemahaman ,ingatan terhadap materi tersebut dapat

lebih kuat, hasil belajar mahasiswa dapat maksimal. Selain itu juga melalui

pendekatan langsung ke alam akan mendekatkan siswa dengan lingkungannya

sehingga tercipta suatu wahana dan wadah pembinaan siswa dalam hal

Page 44: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

31

kemampuan dasar dalam kegiatan belajar dalam meningkatkan keterampilan

proses sains, penanaman watak, nilai dan sikap sosial yang baik serta pengem-

bangan kecakapan dasar siswa untuk selalu mau dan mampu serta peduli

dalam berkehidupan secara baik sesuai tuntunan dan harapan yang dikembangkan

lingkungan masyarakat sekitarnya.

Dalam penelitian ini, untuk menerapkan metode pembelajaran Field Trip

diperlukan beberapa perangkat pembelajaran berupa bahan ajar keanekaragaman

hayati dan LKS yang berbasis PJBL (project based learning), penggunaan LKS

yang berbasis project inilah yang menjadi kegiatan tindak lanjut setelah siswa

Field Trip dilapangan, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara

maksimal. Penerapan metode pembelajaran Field Trip dengan berbantukan LKS

berbasis PJBL (project based learning) akan meningkatkan pemahaman konsep,

minat dan keterampilan proses sains.

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas, diajukan hipotesis

penelitian sebagai berikut:

H0: Metode pembelajaran Field Trip tidak dapat meningkatkan keterampilan

proses sains dalam konsep keanekaragaman hayati pada siswa kelas X.

H1: Metode pembelajaran Field Trip dapat meningkatkan keterampilan proses

sains dalam konsep kea-nekaragaman hayati pada siswa kelas X.

Page 45: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Kota Tangerang selatan yang

beralamat di Jalan Pendidikan No.49, Ciputat. Adapun waktu penelitian ini

dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018 .

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan

penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan filosofis dan

ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang sedang dihadapi.1 Sesuai dengan tujuan

penelitian yang akan dicapai, maka metode penelitian yang digunakan adalah

Quasi Eksperimen (eksperimen semu) yang melakukan pengontrolan hanya

dilakukan terhadap satu variabel yang dipandang paling dominan, dalam

eksperimen tentang pengaruh metode pembelajaran.2 Desain penelitian adalah

proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian3. Desain

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy experimental dengan

design time series (one group time series design).

1 Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Program Pasca Sarjana UPI,

2015) h.52. 2 Nana Syaodih, Ibid, h.59.

3 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: PT.Bumi aksara, September 2003)

h.183.

Page 46: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

33

Desain ini melibatkan pengukuran secara berkala terhadap satu kelompok

dan pemberian perlakuan eksperimental kedalam pengukuran berkala. Dengan

membandingkan pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan, kita dapat

memastikan pengaruh perlakuan X tersebut terhadap penampilan kelompok pada

Y.4 Desain penelitian yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Table 3.1. Design One Group Time Series

Pre test Perlakuan Post test

Y1 Y2 Y3 X Y4 Y5 Y6

Keterangan :

Y1 : Pretest 1 (2 Januari 2017) Y4 : Postest 4 (23 Januari 2017)

Y2 : Pretest 2 (9 Januari 2017) Y5 : Postest 5 (30 Januari 2017)

Y3 : Pretest 3 (16 Januari 2017) Y6 : Postest 6 (6 Februari 2017)

X : Perlakuan (16-23 Januari 2017)

Tabel 3.1 menunjukan serangkaian pengukuran Y1 sampai Y6 dengan

pemberian perlakuan eksperimental pada titik X. Kita dapat menaksir pengaruh X

dengan jalan memeriksa kestabilan pengukuran yang berulang-ulang tersebut.5

Desain ini dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut, langkah-langkah yang

ditempuh dalam menggunakan desain ini adalah : 1. memilih subjek yang akan

menjadi eksperimen, 2. Melakukan pengukuran awal sebelum diberikan

perlakuan, pretest secara berulang, 3. memberi perlakuan (X), 4. melakukan

pengukuran setelah perlakuan, posttest, secara berulang, 5. menampilkan data

hasil sejumlah pengukuran, baik sebelum maupun sesudah pemberian perlakuan

dalam bentuk grafik polygon, 6. menganalisis grafik untuk mengetahui

kecenderungan, dan menarik kesimpulan hasil analisis terhadap data tesebut.6

4Donald Ary, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan (Surabaya : Usaha Nasional, TT),

h.374. 5 Jonathan Sawwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Penerbit

Graha Ilmu, 2009), h.86. 6 Mohammad Ali, Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan, (Jakarta: Pustaka Cendekia

Utama,2010), h.94.

Page 47: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

34

Kelompok yang digunakan untuk penelitian dalam desain Time Series tidak

dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest

sampai tiga kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan

keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil pretest selama tiga kali

ternyata nilainya berbeda beda, berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak

menentu, dan tidak konsisten. Setelah kestabilan keadaan kelompok yang dapat

diketahui dengan jelas, maka baru diberi treatment. Design penelitian ini hanya

menggunakan satu kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol.

Hasil pretest yang baik adalah O1 = O2 = O3 dan hasil perlakuan yang baik

adalah O4 = O5 = O6. Besarnya pengaruh perlakuan adalah (O4 + O5 + O6) – (O1 +

O2 + O3).7

Terdapat berbagai kemungkinan dari hasil penelitian yang menggunakan

design time series. Perbedaannya dapat dilihat pada Grafik 3.1.

Grafik 3.1 Berbagai Kemungkinan Hasil Penelitian yang Menggunakan

Design Time Series8

Hasil penelitian yang paling baik adalah ditunjukkan pada grafik A. hasil

pretest menunjukkan keadaan kelompok stabil dan konsisten dan setelah di-

berikan perlakuan pun keadaannya meningkat secara konsisten. Grafik B

memperlihatkan ada pengaruh perlakuan terhadap kelompok yang sedang di

eksperimenkan, tetapi setelah itu kembali lagi pada posisi semula. Jadi pengaruh

7 Sugiyono, ,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,(Bandung: Alfabeta,

November 2011), h. 78. 8 Sugiono, Ibid, h.78.

Page 48: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

35

perlakuan hanya sebagai contoh: pada waktu penataran, pengetahuan, dan

keterampilannya meningkat, tetapi setelah kembali ke tempat kerja kemam-

puannya kembali seperti semula. Grafik C memperlihatkan pengaruh lebih

berperan dari pada pengaruh perlakuan, sehingga grafiknya naik terus. Grafik D

menunjukkan keadaan kelompok tidak tertentu.9

Thomas R Kratochwill mengatakan dalam jurnal Contemporary Educational

Psychology mengenai alasan kapan seorang peneliti dikatakan menggunakan

metode Time Series :

Time series research paradigms are useful when researchers : a. wish

to involve a single subject in experimental research (individuals as units of

analysis) or conduct program-evaluation studies (aggregates as units of

analysis), b. are interested in nearly continuous measurement, c. cannot

meet conventional design and statistical assumptions or, d. wish to specify

individual differences through N = 1 research strategies. it is also

suggestes that more research endeavors be devoted to combining unique

characteristics of time series research with conventional multi unit

paradigms.10

Peneliti dikatakan menggunakan metode Time Series ini ketika dalam meneliti

melibatkan satu subjek dalam penelitian eksperimental, melakukan pengukuran

yang terus menerus, tidak dapat memenuhi desain konvensional karena metode

time series dapat dilakukan satu kali pengulangan sintaks, dan ingin mengetahui

perbedaan individu dengan strategi penelitian melibatkan 1 subjek.

9 Ibid, h.78.

10 Thomas R Kratochwill, Contemporary Educational Psychology, vol.3, issue 4, October

1978.

Page 49: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

36

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.11

Sedangkan menurut Professor

Mahmud populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang diteliti.12

dalam hal ini populasi

target adalah siswa kelas X SMAN 1 Tangerang Selatan yang terdaftar dalam

semester ganjil pada tahun ajaran 2017/2018. Sedangkan sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.13

Pengambilan sampel merupakan suatu proses pemilihan dan penentuan jenis

sampel dan perhitungan besarnya sampel yang akan menjadi subjek atau objek

penelitian.14

Sampel pada penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling

yang dikenal dengan sampling pertimbangan, yaitu teknik sampling yang

digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan atau tujuan tertentu,

hanya mereka yang ahli yang patut memberikan pertimbangan untuk pengambilan

sampel yang diperlukan.15

Pada penelitian ini, yang ditetapkan sebagai sampel

adalah siswa/siswi kelas X MIA 5, adapun pertimbangan pemilihan sampel adalah

berdasarkan pertimbangan guru dan nilai rata-rata nilai pretes yang dilakukan

sebelum treatment, dengan mempertimbangkan pengambilan sampel kelas sesuai

dengan kemampuan kognitif rata-rata siswa kelas tersebut.

11

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,(Bandung:Alfabeta,

November 2011), h. 80. 12

Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV pustaka

setia,2011), h..154. 13

Sugiono, ,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,(Bandung:Alfabeta,

November 2011), h. 81. 14

Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Program Pasca Sarjana UPI,

2015) h.252. 15

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula.

(Bandung: Alfabeta, 2007) h.63.

Page 50: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

37

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari penelitian berupa keterampilan proses sains siswa

melalui pretest-posttest dan observasi. Pretest-posttest berupa test uraian untuk

mengukur dan membandingkan keterampilan proses sains siswa (KPS) sebelum

dan sesudah penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode Field Trip.

Dalam kegiatan pembelajaran ini keterampilan proses sains dijaring menggunakan

soal keterampilan proses sains dalam bentuk tes uraian, setiap soal dengan aspek

keterampilan proses sains yang berbeda-beda.

Observasi merupakan teknik yang digunakan untuk mengungkap data dari

responden yang sifatnya disuguhkan atau diberikan oleh penjawab, data yang

disuguhkan disebut juga dengan data yang dilaporkan sendiri (self report data).16

Observasi pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui KPS siswa pada saat

pembelajaran. Jenis observasi yang digunakan adalah observasi langsung, yaitu

pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam

situasi yang sebenarnya terhadap objek yang diselidiki dan langsung diamati oleh

pengamat.

Pada penerapan pembelajaran tersebut digunakan juga lembar kerja siswa

(LKS) yang berfungsi untuk memudahkan siswa dalam memahami proses dan

kegiatan belajar yang berlangsung. Untuk dapat melakukan pengujian terhadap

variabel penelitian, sebelumnya perlu diperoleh data-data penelitian. Untuk

memperoleh data-data tersebut peneliti akan menggunakan beberapa teknik

penelitian. Antara lain : Dokumentasi, LKS, Lembar Observasi, dan Tes Uraian

keterampilan proses sains (KPS).

16

Ahmad Sofyan, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, ( Jakarta : UIN

Jakarta Press, 2006), h. 40.

Page 51: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

38

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena

alam maupun sosial yang diamati.17

sedangkan menurut Profesor Mahmud

menjelaskan instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam

mengumpulkan data.18

Pada penelitian ini digunakan instrument penelitian, berupa instrument tes

keterampilan proses sains (KPS), LKS PjBL (Project Based Learning) dan non tes

berupa lembar observasi.

1. Tes Uraian Keterampilan Proses Sains (KPS)

Tes adalah rangkaian pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok.19

Tes yang digunakan berupa tes uraian

yang mengacu pada beberapa aspek keterampilan proses sains (KPS). Aspek KPS

yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari kemampuan mengamati,

mengelompokkan, mengkomunikasikan, interpretasi, hipotesis, prediksi, dan

kemampuan mengajukan pertanyaan. Adapun rincian soal tes keterampilan proses

sains bisa dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel. 3.2 Kisi-Kisi Soal Tes Keterampilan Proses Sains (KPS)

No Aspek KPS Indikator KPS Nomor

Soal

Jumlah

Soal

1. Mengamati Menggunakan fakta relevan 2, 1

2. Mengklasifikasi Mencari perbedaan dan persamaan 4, 6 2

Mencari dasar pengelompokan

3. Berkomunikasi Mengubah bentuk penyajian 1, 9, 13 3

4. Interpretasi Menyimpulkan hasil pengamatan 5, 7 2

17

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:Alfabeta,

November 2011), h. 102. 18

Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka

Setia,2011), h.165. 19

Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si , Ibid, h.154.

Page 52: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

39

5. Hipotesis Menyatakan hubungan antara dua

variabel atau memperkirakan

penyebab sesuatu terjadi

8 1

6.

Mengajukan

Pertanyaan

Bertanya untuk meminta

penjelasan

11, 12 2

7. Prediksi Mengajukan perkiraan tentang

sesuatu yang belum terjadi

berdasarkan suatu kecenderungan

atau pola yang sudah ada

3, 10 2

Jumlah Soal 13

Adapun soal keterampilan proses sains yang digunakan untuk pretest dan

posttest dapat dilihat pada Lampiran 12.20

2. Lembar Kerja Siswa

LKS yang dijadikan instrumen adalah LKS tipe PjBL (Project Based

Learning). Lembar kerja siswa (LKS) digunakan dalam pembelajaran sebagai

panduan siswa melakukan pengamatan hewan maupun tumbuhan yang terdapat

di Kebun Binatang. Lembar kerja berisi langkah-langkah kegiatan Field Trip,

serta lembar isian yang harus dikerjakan dan diisi oleh siswa. Setiap siswa

memperoleh masing-masing satu LKS yang harus diisi selama pembelajaran

berlangsung. LKS PjBL yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat

dilihat pada Lampiran 2.21

3. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui keterampilan proses sains

siswa yang muncul selama kegiatan Field Trip berlangsung. Keterampilan proses

sains yang diamati melalui lembar observasi yaitu kemampuan mengamati,

mengelompokkan, mengkomunikasikan, interpretasi, hipotesis, prediksi, dan

kemampuan mengajukan pertanyaan. Lembar observasi yang digunakan berupa

daftar checklist yang harus diisi oleh observer selama kegiatan pembelajaran

20

Lampiran 12. Soal uji KPS dan Rubrik Penilaian,h.198. 21

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa, h.111.

Page 53: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

40

berlangsung, Kisi-kisi lembar observasi keterampilan proses sains dapat dilihat

pada Lampiran 4.22

4. Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirim

daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden.23

Angket penelitian ini digunakan

untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan

melalui metode Field Trip. Hal ini dilakukan sebagai bahan evaluasi yang

nantinya bisa digunakan sebagai acuan pihak sekolah dalam melaksanakan proses

Field Trip agar lebih baik. Angket berisi pertanyaan seputar kegiatan

pembelajaran yang telah siswa lakukan melalui kegiatan Field Trip, angket di

distribusikan setelah kegiatan pembelajaran berlangsung. Untuk melihat format

angket yang digunakan dalam penelitian bisa dilihat dalam Lampiran 21.24

F. Kalibrasi Instrumen

Kalibrasi instrumen digunakan untuk mengetahui kualitas instrumen

penelitian yang akan digunakan. Alat ukur dikatakan baik jika syarat-syarat

validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran memiliki hasil yang

baik juga. Setiap butir soal yang diuji cobakan menggunakan Software ANATES

uraian versi 4.0 dan SPSS versi 2.0.

1. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity, dapat diartikan tepat atau sahih, yakni

sejauh mana ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan

fungsi ukurnya. Artinya, bahwa valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kepada

mampu tidaknya alat tersebut mencapat tujuan pengukuran yang dikehendaki

dengan tepat.25

Scarvia B. Anderson dan kawan-kawan mengatakan jika sebuah

22

Lampiran 4 Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains, h.132. 23

Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung: CV Pustaka

Setia,2011), h.177. 24

Lampiran 21 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran, h.243. 25

Ahmad sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN

Jakarta Press), h. 105.

Page 54: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

41

tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur,

validitas ini bukan ditekan pada tes itu sendiri tetapi pada hasil pengetesan atau

skornya.26

Sedangkan menurut Prof. Dr. Sugiono instrumen yang valid berarti

alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid

berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur.27

Dengan demikian validitas berhubungan terhadap apa yang mesti diukur

oleh tes dan seberapa cermat tes melakukan pengukurannya .

Tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam

arti memiliki kesejajaran antara hasil tersebut dengan kriterium. Teknik yang

digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment

yang telah dikemukakan oleh Pearson.28

Adapun rumus korelasi product moment dengan simpangan adalah sebagai

berikut :

rxy = ∑

√ ∑ ∑

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

∑ = jumlah perkalian x dan y

x2 = kuadrat dari x

y2 = kuadrat dari y

Nilai rxy yang diperoleh dapat diinterpetasikan untuk menentukan validitas

butir soal dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.3

.

26

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedua, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2016) h. 80. 27

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: alfa

beta,2011), h. 121. 28

Suharsimi Arikunto, op.cit , h. 85.

Page 55: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

42

Tabel 3.3 Klasifikasi Validitas Butir Soal

Nilai rxy Kriteria

0,80 <rxy≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60 <rxy≤ 0,80 Tinggi

0,40 <rxy≤ 0,60 Cukup

0,20 <rxy≤ 0,40 Rendah

0,00 <rxy≤ 0,20 Sangat rendah

Tabel 3.3 menunjukkan adanya kesejajaran untuk mengadakan interpretasi

mengenai besarnya koefisien korelasi.29

Valid atau tidaknya butir soal dapat

diketahui dengan membandingkan rxy dengan rtabel dengan product moment

dengan α 0,05. Dengan menggunakan kriteria acuan untuk validitas butir soal

pada tabel diatas.

Perhitungan validitas soal dalam penelitian ini menggunakan software

Anates. Uji Validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan software

anates versi 4.0.5 yang diperkenalkan oleh Kartono dan Wibisono, Y. Anates ini

juga berfungsi untuk mengetahui hasil reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya

pembeda soal dengan prosedur sebagai berikut: a. membuka folder Anates >>

AnatesV4 >> menggunakan program Anates Uraian. b. memasukkan nilai pada

kolom file, pilihan “Buat File Baru” untuk analisis data baru dan “Baca File yang

Ada” untuk analisis data dari file tersimpan sebelumnya. c. mengisi jumlah

subyek dan jumlah soal uraian pada kotak dialog untuk analisis data baru. d.

menetapkan skor ideal setiap soal uraian pada baris “Nama|Skor Ideal” dan

menuliskan nama peserta tes pada kolom “Nama|Skor Ideal”. e. Memasukkan

nilai siswa perbutir soal pada kolom yang tersedia. f. memilih menu “Kembali Ke

Menu Utama” >> “Penyekoran Data” pada kolom penyekoran. g. memilih menu

29

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2006), h.89.

Page 56: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

43

“Kembali Ke Menu Utama” >> “Korelasi Skor Butir dengan Skor Total” pada

kolom olah data. h. Memilih menu “Cetak” untuk cetak ke printer atau cetak ke

file dalam bentuk notepad. h. memilih menu “Kembali Ke Menu Utama” >>

“Simpan” pada kolom file untuk menyimpan data mentah.30

Hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen

Statistik Kriteria Validitas

Jumlah soal 20 Sangat tinggi 7,8,17,19

Jumlah siswa 40 Tinggi 3,5,6,10,13,14,16

Nomer soal yang

valid

3,5,6,7,8,10,13,14,1

6,17,19

Cukup -

Jumlah soal yang

valid

11 Rendah 4,11,12,20

Sangat Rendah 1,2,9,15,18

Peneliti melakukan validasi 2 kali, karna pada validasi pertama nilai

reliabilitasnya masuk dalam kriteria rendah, kemudian penulis melakukan

modifikasi soal dan melakukan validasi ke dua dan menghasilkan 11 butir soal

yang termasuk valid, karena 11 butir soal itu tidak mewakili indikator

pembelajaran dan indikator KPS yang dibutuhkan, maka penulis mengambil 2

soal dari validasi sebelumnya, untuk melengkapi kebutuhan mengukur keter-

capaian indikator, perhitungan validasi pertama terdapat pada Lampiran 11 31

,

sedangkan untuk perhitungan selengkapnya mengenai uji validitas dapat dilihat

pada Lampiran 9.32

30

Dede Azis, “Pengaruh Model Contextual Teaching Learning (CTL) terhadap Hasil

Belajar Siswa”, Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2014, h. 53-54. Tidak

dipublikasikan. 31

Lampiran 11 Analisis Soal Validasi 1, h.195. 32

Lampiran 9 Hasil Uji Anates, h.173.

Page 57: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

44

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun

internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability),

equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat

diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument

dengan teknik tertentu.33

Namun pada penelitian ini pengujian reliabilitas

dilakukan secara internal, karna dilakukan sekali pengujian saja.34

Kemudian data

yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan

untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Dalam menghitung besarnya reliabilitas

berhubungan dengan penambahan banyaknya butir soal dalam tes ini ada sebuah

rumus yang disebut model Alpha Cronbach :35

rii =

keterangan :

r = Koefisien realiabitas tes Si2 = Varians skor butir

kii = Jumlah Butir St2 = Varians skor butir

Adapun untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas tes yang diperoleh

adalah dengan mengacu pada Tabel 3.5.

33

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfa Beta,

2011), h. 130. 34

Sugiono,Ibid, h.131. 35

Ahmad Sofyan,dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006) h.108 .

Page 58: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

45

Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas Instrumen36

Rentang Kriteria

0,81 - 1,00 Sangat tinggi

0,61 – 0,80 Tinggi

0,41 – 0,60 Sedang

0,21 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat rendah

Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan

software Anates. Perhitungan reliabilitas instrumen juga dapat dilakukan dengan

menggunakan software Anates versi 4.0.5. Prosedur yang dilakukan untuk Uji

Reliabilitas sama dengan Uji Validitas, menu yang dipilih setelah penyekoran

data yaitu “Reliabilitas” pada kolom olah data. Hasil Uji Reliabilitas instrumen

soal KPS yang diperoleh memiliki rhitung 0,86 dengan kriteria realibilitas sangat

tinggi. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9.37

3. Uji Tingkat Kesukaran

Pengujian taraf kesukaran bertujuan untuk mengetahui tingkat mudah atau

sukarnya suatu soal. Indeks tingkat kesukaran menunjukkan semakin mudah

butir soal, karena dapat dijawab dengan benar oleh sebagian besar atau seluruh

siswa. Sebaliknya, jika sebagian kecil atau tidak ada sama sekali siswa yang

menjawab benar menunjukan butir sukar. Indeks 0,0 menunjukan butir sangat

sukar, sedangkan indeks 1,0 menunjukan butir sangat mudah. Tingkat kesukaran

juga dapat ditentukan dengan menggunakan rumus mencari P, adalah sebagai

berikut :

36

Resha Maulida, “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Berbasis Just in

Time Teaching Terhadap Keterampilan Proses Sains pada Materi Struktur Jaringan Tumbuhan,

Skripsi pada UIN Syarifhidayatullah Jakarta, Jakarta, 2016, h.40, tidak dipublikasikan.

37

Lampiran 9 Hasil Uji Anates, h.173.

Page 59: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

46

P=

Keterangan :

P : tingkat kesukaran

B : jumlah peserta didik yang menjawab benar

N : jumlah peserta didik

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran, dapat digunakan kriteria pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir soal38

Rentang Kriteria

0,76 - 1 Mudah

0,26 – 0,75 Sedang

0 – 0,25 Sukar

Perhitungan pengujian taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan

bantuan software Anates. Prosedur yang dilakukan untuk mengetahui tingkat

kesukaran sama dengan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas, menu yang dipilih

setelah penyekoran data yaitu “Tingkat Kesukaran” pada kolom olah data. Hasil

perhitungan tingkat kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.7.

Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9.39

Tabel 3.7 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen

Kategori soal Jumlah soal Nomer soal

Sukar 0 0

Sedang 14 4,5,7,8,11,12,13,14,15,16,17,18,19,2

0

Mudah 4 1,2,6,10

Sangat mudah 2 3,9

38

Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Komputer, ( Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006), h.103. 39

Lampiran 9 Hasil Uji Anates, h.173.

Page 60: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

47

4. Uji Daya Beda

Uji daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam

membedakan kelompok siswa antara kelompok yang pandai (berkemampuan

tinggi) dengan kelompok siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah).

Daya beda soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :40

D =

Keterangan :

D : Daya pembeda

BA : Jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas

BB : Jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah

N : Jumlah Peserta Tes

Nilai indeks diskriminasi data pembeda butir soal berkisar antara 0,00-

1,00. Semakin tinggi indeks diskriminasi, maka semakin baik instrumen tersebut

dapat membedakan siswa pandai dan siswa kurang pandai. Adapun kriteria daya

pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Interpretasi Daya Pembeda41

Rentang Kriteria Daya Pembeda Jumlah Soal

0,00 – 0.20 Jelek (poor) 9

0,20 – 0,40 Cukup (satisfacotory) 7

0,41 – 0,70 Baik (good) 4

0.71 – 1,00 Baik Sekali (excellent) 0

Negatif Soal dibuang 0

Pengujian daya pembeda dalam penelitian ini menggunakan bantuan

software Anates. Perhitungan daya pembeda juga dapat dilakukan dengan

menggunakan software Anates versi 4.0.5. Prosedur yang dilakukan untuk daya

40

Ahmad Sofyan, dkk., op.cit, h.103. 41

Asrul,dkk, Evaluasi Pembelajaran, ( Medan: Perdaya Mulya Sarana, 2014), h.157.

Page 61: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

48

pembeda sama dengan Uji Validitas, menu yang dipilih setelah penyekoran data

yaitu “Daya Pembeda” pada kolom olah data.

Hasil daya pembeda terendah yaitu 0,04 dengan kategori buruk, sedangkan

tertinggi yaitu 0,56 dengan kategori baik. Untuk perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 9.42

G. Teknik Analisis Data

Penelitian dilakukan setelah melakukan uji coba instrument untuk

memperoleh data yang diharapkan. Data yang diperoleh melalui instrumen

penelitian kemudian diolah dan dianalisis dengan maksud agar hasilnya dapat

menjawab pertanyaan peneliti dan menguji hipotesis. Pada penelitian ini data

yang diperoleh dari instrumen tes keterampilan proses sains diolah dan dianalisis

dengan menggunakan statistik yaitu dengan Uji-t.

Pengujian prasyarat analisis data dilakukan sebelum melakukan Uji Hipotesis.

Prasyarat analisis data yang digunakan yaitu Uji Normalitas, untuk mengetahui

apakah data yang diperoleh terdistribusi normal atau tidak. Adapun langkah-

langkahnya sebagai berikut: Uji Normalitas, Menentukan nilai N-Gain, Uji

Hipotesis, teknik analisis KPS, analisis data observasi dan hipotesis statistik.

1. Uji Prasyarat Analisis Data

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, data yang telah diubah dalam

bentuk skor perlu dilakukan uji prasyarat untuk memeriksa keabsahan sampel,

yaitu dengan uji normalitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan yaitu

Kolmogorov smirnov, dengan rumus :43

42

Lampiran 9 Hasil Uji Anates, h.173. 43

Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466-467.

Page 62: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

49

Zi =

Keterangan :

Z : Simpangan baku untuk kurva normal

Xi : Data

X : Rata-rata data tunggal

S : Simpangan

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :Pengamatan x1, x2, …

, xn dijadikan bilangan baku z1, z2, … , zn dengan menggunakan rumus : Zi =

( X dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel),

Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku,

kemudian dihitung peluang F(zi) = P (z ≤ zi), Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2,

… , zn yang lebih kecil atau sama dengan zi, jika proporsi ini dinyatakan oleh

S(zi), maka rumusnya:

S (Zi) =

Hitung selisih F(Zi) – S(Zi) pada masing-

masing data kemudian tentukan harga mutlaknya, Ambil harga paling besar

diantara harga-harga mutlak selisih tersebut, Nilai paling besar dinamakan Lhitung,

Untuk menolak atau menerima hipotesis nol, Lhitung tersebut dibandingkan dengan

Ltabel pada table “nilai kritis L untuk uji Lilliefors” untuk taraf nyata yang

dipilih. Kriterianya adalah :Jika Lhitung < Ltabel, maka Ho diterima yang berarti

data beristribusi normal, Jika Lhitung > Ltabel, maka Ho ditolak yang berarti data

beristribusi tidak normal.

2. Analisis indeks N-Gain

Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest. Penghitungan N-Gain

dilakukan untuk mengetahui peningkatan Keterampilan Proses Sains yang

diperoleh setelah kegiatan pembelajaran dengan kriteria yang dapat dilihat pada

Page 63: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

50

Tabel 3.9. Normalized gain dianalisis berdasarkan hasil tes awal dan tes akhir

siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 44

Menentukan indeks gain pembelajaran Field Trip terhadap keterampilan

proses sains dan penguasaan konsep siswa. Peningkatan keterampilan proses sains

dan penguasaan konsep siswa antara sebelum dan setelah pembelajaran Field

Trip, dapat diketahui dari hasil perhitungan indeks gain (gain ternomalisasi).

Data yang terkumpul akan dihitung dengan rumus:

Indeks gain =

Hasil perhitungan kemudian dibandingkan dengan kriteria indeks gain seperti

pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Kriteria Indeks Gain

Rentang Nilai Kriteria

(g) < 0,3 Rendah

0,7 > (g) > 0,3 Sedang

(g) ≥ 0,7 Tinggi

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalaha uji yang digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya perbedaan KPS siswa terhadap penerapan metode pembelajaran. Uji

hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t. sampel yang digunakan

pada penelitian kali ini adalah sampel tidak bebas, artinya bahwa kedua data yang

ingin diuji perbedaannya berasal dari satu kelompok sample yang sama yang

menghasilkan dua distribusi data.45

Menggunakan data pada hasil Pretest-

44

David E. Meltzer, “The relationship between mathematics preparation and conceptual

learning gains in physics: a possible „hidden variable‟ in diagnostic pretest scores,” American

Journal of Physics, Vol. 70, No. 12, 2002, h. 166. 45

Kadir, Statistika Terapan : Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian, (Depok : Raja Grafido Persada,2015), h.302.

Page 64: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

51

Posttest,dilakukan pengujian dengan statistik uji-t untuk sampel tak bebas dengan

aplikasi SPSS.

Adapun langkah-langkah analisis adalah sebagai berikut : Buka aplikasi

program SPSS, pada Data View masukan data, kolom pertama masukan hasil

pretest dan kolom kedua dimasukan data hasil posttest. Pada Variabel View

kolom Name baris pertama diberi nama “sebelum” dan baris kedua diberi nama

“sesudah”, selanjutnya klik analize, pilih sub menu Compare Means, kemudian

klik Paired-Samples T test, Destinasikan skor hasil keterampiplan proses sains

“setelah” ke Variabel 1 dan masukan “sebelum” pada Variabel 2, kemudian klik

OK dan keluarlah data yang siap dianalisis.46

Untuk hasil analisis uji-T sampel

tak bebas akan dijelaskan pada Bab 4.

4. Hipotesis Statistik

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah :

Ho =

Ha =

Keterangan :

: Rata-rata skor posttest keterampilan proses sains siswa

: Rata-rata skor pretest keterampilan proses sains siswa

5. Teknik Analisis Keterampilan Proses Sains

Analisis data hasil tes keterampilan proses sains siswa dilakukan untuk

menguji hipotesis penelitian. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan

memberikan skor pada data hasil pretes dan postes kelas eksperimen. Kemudian

skor tersebut diubah menjadi nilai dengan menggunakan skala 0-100. Jawaban

dari masing-masing siswa pada tes keterampilan proses sains secara tertulis

46

Kadir, Ibid, h.304-305.

Page 65: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

52

diperiksa dan diberi skor. Pemberian skor sesuai dengan bobot soal. Setelah

pemberian skor, keterampilan proses sains dihitung dengan rumus: 47

Persentase KPS =

X 100%

Persentase keterampilan prosen sains dapat dikelompokkan menjadi lima

kategori yang dapat dilihat pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10 Kategori Keterampilan Proses Sains

Persentase Kategori

90 – 100% Sangat tinggi

75 – 89% Tinggi

55 – 74% Cukup

31 – 54% Rendah

< 30% Sangat Rendah

Data pretest dan posttest keterampilan proses sains diolah menggunakan uji

prasyarat (normalitas) dan uji hipotesis menggunakan bantuan software SPSS

versi 20 for windows. Pada data prettest dan posttest keterampilan proses sains

data berdistribusi normal dengan α = 0,05. Data yang diuji untuk mengetahui

pengaruh metode Field Trip terhadap keterampilan proses sains siswa pada

materi keanekaragaman hayati adalah data posttest.

6. Teknik Analisis Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui gambaran keterampilan

proses sains siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Tahapan analisis-

nya sebagai berikut : Menjumlahkan indikator yang teramati, menghitung

47

Wulan Susanti, “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap

Keterampilan

Proses Sains Siswa Pada Materi Laju Reaksi”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2014, h. 44, tidak dipublikasikan.

Page 66: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

53

persentase aspek keterampilan proses sains siswa dalam kelompok, dengan

menggunakan rumus :48

NP =

x 100 %

Keterangan :

NP : nilai persen munculnya aspek keterampilan proses yang diamati

R : jumlah aspek yang muncul selama pembelajaran

SM : jumlah aspek yang diharapkan muncul selama pembelajaran

Hasil perhitungan lembar observasi dapat dibandingkan dengan kriteria

penilaian lembar observasi seperti pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11 Kriteria Penilaian Lembar Observasi

Rentang Nilai Keterangan

88-100 Baik sekali

66-79 Baik

56-65 Cukup

40-55 Kurang

7. Analisis Jawaban Angket

Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa tentang pem-

belajaran Field Trip. Data angket diolah dengan cara menghitung jumlah siswa

yang menjawab “ya” dan jumlah siswa yang menjawab “tidak” untuk setiap

pernyataan pada angket. Kemudian dilakukan perhitungan persentase jawaban

siswa untuk setiap pernyataan dengan perhitungan sebagai berikut :

% Respon Siswa =

x 100%

48

Indar Sri Wening, “Pengaruh Metode Eksperimen dengan Pendekatan Pembelajaran

Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan”,

Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2016, h. 50, tidak

dipublikasikan.

Page 67: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

54

Hasil dan perhitungan tersebut diinterpretasikan seperti pada Tabel 3.12.

Tabel 3.12 Interpretasi Angket

Persentase Kategori

0% Tidak ada

1%-25% Sebagian kecil

26%-49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51%-75% sebagian besar

76%-99% Pada umumnya

100% Seluruhnya

Page 68: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data yang terkumpul dalam penelitian terdiri dari pretest - posttest soal KPS,

hasil penilaian LKS dan hasil obesrvasi KPS pada saat pembelajaran berlangsung,

karena dalam penelitian ini menggunakan metode time series, pretest dan posttest

dilakukan secara berulang sebanyak masing-masing 3 kali dengan jarak waktu 1

minggu pada setiap tes nya, Berikut ini data- data yang diperoleh dari penelitian

yang dilakukan.

1. Hasil Pretest Keterampilan Proses Sains (KPS)

Hasil perhitungan data pretest KPS pada kelompok penelitian dapat dilihat

dari beberapa series pengukuran pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Pretest Keterampilan Proses Sain (KPS)1

Data Pretest*

1

(Y1)

Pretest*

2

(Y2)

Pretest*

3

(Y3)

N 40 40 40

Nilai Terendah 39 43 39

NilaiTertinggi 78 85 86

Rerata 61 64 64

Standar Deviasi 11 12 13

Modus 59 78 60

Median 59 63 61 *Materi keanekaragaman hayati dengan soal yang sama.

Berdasarkan Tabel 4.1 yang menunjukkan hasil pretest pada materi

keanekaragaman hayati dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil pretest 1 sampai

3 berada pada kondisi konstan dan stabil, hal ini menunjukkan bahwa perlakuan

sudah bisa dilakukan, nilai deviasi dari data pretest ini sebesar 12 sedangkan hasil

1 Lampiran 15 Rekap Pretest-Posttest,h.218.

Page 69: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

55

rata-rata pretest nya 63 yang termasuk dalam kategori rendah, sekolah SMAN 1

Tangerang Selatan memiliki nilai KKM pada mata pelajaran biologi ini sebesar

75. Untuk perhitungan rekapitulasi nilai pretest-posttest selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 15.

2. Hasil Posttest Keterampilan Proses Sains (KPS)

Hasil perhitungan data posttest pada kelompok penelitian setelah diberikan

perlakuan yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 4.2

Table 4.2 Hasil Posttest Keterampilan Proses Sains (KPS)2

Data Postest

1

(Y4)*

Postest

2

(Y5)*

Postest

3

(Y6)*

(

N 40 40 40

Nilai Terendah 65 66 66

Nilai Tertinggi 100 99 100

Rerata 88 88 89

Standar Deviasi 9 9 9

Modus 93 93 93

Median 91 90 90

*Materi keanekaragaman hayati, soal yang sama dengan pretest.

Berdasarkan Tabel 4.2 yang menunjukkan hasil postest pada materi

keanekaragaman hayati dapat dilihat bahwa nilai rata-rata posttest pada kelompok

penelitian ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan nilai pretest, hasil

posttest memiliki standar deviasi 9, sedangkan nilai rata-rata posttest sebesar 88

berada dalam kategori tinggi. Untuk lebih jelasnya perhitungan rekapitulasi nilai

pretest-post test dapat dilihat pada Lampiran 15.

3. Persentase Aspek Keterampilan Proses Sains (KPS)

Hasil perhitungan ini dilihat dari perbedaan antara nilai Y3 (Pretest) sebelum

perlakuan dan Y4 (Posttest) setelah perlakuan. Hasil perhitungan Persentase KPS

dapat dilihat pada Tabel 4.3.

2 Lampiran 15 Rekap Pretest Posttest ., h.218.

Page 70: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

56

Tabel 4.3 Persentase Keterampilan Proses Sains (KPS)3

Aspek

KPS

Pretest Kategori Posttest Kategori

K1 65 % Cukup 89% Tinggi

K2 61% Cukup 95% Sangat

Tinggi

K3 60% Cukup 91% Sangat

Tinggi

K4 74% Cukup 91% Sangat

Tinggi

K5 75% Tinggi 91% Sangat

Tinggi

K6 54% Rendah 70% Cukup

K7 56% Cukup 92% Sangat

Tinggi

Rerata 64% Cukup 88% Tinggi

Keterangan : K1 mengkomunikasikan, K2 mengamati, K3 prediksi, K4

mengelompokkan, K5 interpretasi, K6 hipotesis, K7 mengajukan pertanyaan

Rata-rata persentase KPS hasil pretest pada kelompok ini termasuk kategori

cukup yaitu 64%. Sedangkan nilai posttest sebesar 88% dengan kategori tinggi.

Hasil posttest menunjukkan pencapaian tertinggi pada aspek mengamati dengan

persentase 95%, karena hanya beberapa siswa yang tidak mendapatkan skor

maksimal, indikator ini sering dijumpai pada kegiatan belajar siswa, terutama

ketika Field Trip di lapangan, disana siswa belajar untuk mengamati secara

langsung flora dan fauna yang ada. Sedangkan pencapaian terendah terjadi pada

indikator berhipotesis (K6) sebesar 70% yang termasuk dalam kategori cukup.

Siswa masih kesulitan dalam memperkirakan penyebab sesuatu terjadi, faktor

lain yang menyebabkan keterampilan berhipotesis siswa masih rendah

dibandingkan yang lain adalah tidak semua siswa mengemukakan hipotesisnya

dalam proses pembelajaran, karena siswa belum terbiasa membuat hipotesis.

Namun Secara keseluruhan kenaikan keterampilan proses sains siswa mengalami

kenaikan yang terbilang dalam kategori tinggi. Perhitungan presentase KPS dapat

dilihat pada Lampiran 16.

3 Lampiran 16 Perhitungan KPS, h.223.

Page 71: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

57

4. Analisis indeks N-Gain

Perhitungan N-Gain dilakukan untuk mengetahui hasil penelitian dengan

membandingkan hasil pretest (Y4) dan posttest (Y5) . Hasil perhitungan rata-

rata N-Gain dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil N-Gain4

Normal Gain Hasil

Nilai maksimal 1,00

Nilai minimal 0,43

Rerata 0,70

Kategori Tinggi

Hasil kategori N-gain pada kelompok penelitian ini tidak terdapat siswa

dengan kategori rendah (< 0,30), hal ini menunjukkan terjadi peningkatan yang

signifikan kondisi keterampilan proses sains pada siswa sebelum dan sesudah

perlakuan, 23 siswa dengan kategori sedang (0,30 G 0,70) dan 17 siswa dengan

kategori tinggi (0,07). N-gain terendah pada kelompok ini sebesar 0,43 dengan

kategori sedang dan nilai tertinggi 1,00 dengan kategori tinggi, sedangkan rata-

rata N-gain nya adalah 0,70 dengan kategori tinggi, hal tersebut menunjukkan

terjadi peningkatan sebelum dan sesudah perlakuan, dan membuktikan bahwa

nilai setelah perlakuan lebih tinggi dari pada sebelum perlakuan. Untuk

perhitungan N-Gain selengkapnya bisa dilihat pada Lampiran 23.

5. Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa digunakan sebagai bahan ajar pada saat pembelajaran

berlangsung, digunakan untuk membantu melatih keterampilan proses sains

siswa. LKS dibuat oleh peneliti dengan menggadaptasi tahapan pembelajaran

project based learning (PjBL). Hasil penilaian LKS yang dikerjakan oleh siswa

dapat dilihat pada Tabel 4.5.

4 Lampiran 23 Perhitungan N-gain, h.247.

Page 72: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

58

Tabel 4.5 Perbedaan Nilai LKS5

Data Pertemuan

1 2 3

Max 88 100 100

Min 47 47 72

Rerata 76 88 91

Rata- rata Nilai akhir LKS pada pertemuan 1 sebesar 79, pertemuan ke 2 88,

sedangkan pertemuan ke 3, terjadi peningkatan pada setiap pertemuan, hal ini

menunjukkan bahwa keterampilan proses sains siswa mengalami kenaikan

selama proses pembelajaran. Rekapitulasi nilai LKS dapat dilihat pada

Lampiran 14.

6. Hasil perhitungan lembar observasi KPS

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan observasi KPS

siswa selama proses pembelajaran dari pertemuan pertama sampai ketiga. Kegi-

atan pembelajaran pada kelompok ini menggunakan metode Field trip dengan

berbantukan LKS Project Based Learning. Hasil perhitungan lembar observasi

keterampilan proses sains dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Rata-Rata Persentase (%) Hasil Lembar Observasi KPS6

Keterampilan

Proses Sains

Pertemuan Rerata Kategori

1 2 3

K1 100 86 100 95 Baik sekali

K2 100 98 100 99 Baik sekali

K3 80 100 83 87 Baik

K4 100 78 100 93 Baik sekali

K5 93 95 90 93 Baik sekali

K6 78 78 75 77 Baik

K7 90 95 83 89 Baik sekali

Keterangan : K1 mengkomunikasikan, K2 mengamati, K3 prediksi, K4

mengelompokkan, K5 interpretasi, K6 hipotesis, K7 mengajukan pertanyaan

5 Lampiran 14 rekapitulasi LKS, h.217.

6 Lampiran 13. Perhitungan Lembar Observasi, h.204.

Page 73: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

59

Observasi ini dilakukan oleh satu orang observer pada setiap kelompok, hasil

observasi menunjukkan keterampilan proses sains indikator mengamati sebesar

99%, dimana para siswa memiliki kemampuan mengamati objek yang dilakukan

dengan sangat baik, sedangkan kemampuan berhipotesis menempati persentase

masih rendah, yaitu hanya 77%, hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa

membuat hipotesis dan belum semua siswa memiliki kemampuan untuk

meramalkan suatu kondisi. Untuk perhitungan lebih lengkap dari hasil observasi

KPS dapat dilihat pada Lampiran 13.

7. Hasil Perhitungan Lembar Observasi Respon Siswa terhadap Pembelajaran

Observasi ini dilakukan untuk melihat bagaimana respon siswa terhadap

pembelajaran yang telah dilakukan, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Tabel

4.7.

Tabel 4.7 Respon Siswa terhadap Pembelajaran

No

Pertanyaan

Respon

Ya Tidak

1 Apakah anda tertarik untuk belajar materi keanekaragaman

hayati ?

97%

Pada

Umumnya

3%

Sebagian

Kecil

2 Apakah anda merasa sulit memahami materi

keanekaragaman hayati ?

24%

Sebagian kecil

76%

Pada

Umumnya

3 Apakah menurutmu kegiatan Field Trip penting untuk

memahami materi keanekaragaman hayati ?

100%

seluruhnya

0%

Tidak ada

4 Apakah kegiatan Field Trip yang dilakukan melatih anda

untuk lebih mudah menemukan fakta-fakta yang sesuai

dengan teori ?

97%

Pada umumnya

3%

Sebagian

kecil

5 Apakah kegiatan Field Trip yang telah dilakukan membuat

anda aktif dalam pembelajaran ?

89%

Pada umumnya

11%

Sebagian

kecil

6 Apakah anda merasa kesulitan dalam melakukan kegiatan

Field Trip ?

8%

Sebagian kecil

92%

Pada

Umumnya

7 Apakah pembelajaran Field Trip merupakan pembelajaran

yang menarik bagi anda ?

97%

Pada umumnya

3%

Sebagian

kecil

8 Apakah LKS yang digunakan memudahkan anda dalam

melakukan kegiatan Field Trip ?

81%

Pada umumnya

19%

Sebagian

kecil

9 Apakah Keberadaan Mentor dapat membantu anda dalam

melakukan kegiatan Field Trip ?

100%

seluruhnya

0%

Tidak ada

10 Apakah anda setuju jika kegiatan Field Trip lebih sering

dilakukan untuk memahami materi biologi lainnya ?

97%

Pada umumnya

3%

Sebagian

kecil

Page 74: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

60

Dari Tabel tersebut menunjukkan respon siswa terhadap pembelajaran yang

telah dilakukan, angket ini diisi oleh 38 responden, dari respon siswa menyatakan

bahwa, 93% siswa tertarik untuk mempelajari materi keanekaragaman hayati,

dimana materi ini adalah yang digunakan saat pembelajaran oleh peneliti,74%

murid merespon bahwa mereka tidak merasa kesulitan dalam mempelajari materi

keanekaragaman hayati, 100% siswa menganggap bahwa metode Field Trip

penting untuk membantu siswa memahami materi keanekaragaman hayati, 97%

kegiatan Field Trip yang dilakukan melatih siswa untuk lebih mudah

menemukan fakta-fakta yang sesuai dengan teori.

Sejumlah 89% menyatakan bahwa kegiatan Field Trip yang telah dilakukan

membuat siswa aktif dalam pembelajaran, 92% siswa menanggapi bahwa mereka

tidak merasa kesulitan dalam melakukan kegiatan Field Trip, 81% diantara

mereka merespon bahwa keberadaan LKS yang digunakan dapat membantu

memudahkan dalam melakukan kegiatan Field Trip, karena pada penelitian ini

melibatkan mentor untuk mendampingi siswa dalam melakukan kegiatan Field

Trip, mereka menganggap keberadaan mentror 100% dapat membantu

memudahkan melakukan kegiatan, dan 97% siswa setuju jika kegiatan Field Trip

lebih sering dilakukan untuk memahami materi biologi lainnya. Dari respon yang

telah didapat menunjukkan sikap positif terhadap metode pembelajaran yang

dilakukan, yang dimana hal ini bisa dijadikan bagi pihak sekolah untuk

melakuukan kegiatan Field trip selanjutnya.

Page 75: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

61

B. Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal bila

memenuhi kriteria nilai sig nya lebih besar dari 0,05. Perhitungan dilakukan

dengan menggunakan uji Kolmogorov-smirnov terhadap data pretest (Y3) dan

posttest (Y4) pada kelompok penelitian. Hasil uji normalitas pada kelompok

dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Uji Normalitas Pretest (Y3) dan Posttest (Y4)7

Data Pretest Posttest

N 40 40

Nilai Sig.kolmogorov-

smirnov

0,208 0,065

Nilai alfa 0,05

Kesimpulan Normal Normal

Metode pengambilan keputusan untuk uji normalitas yaitu jika signifikan >

0,05 maka data berdistribusi normal dan jika signifikan < 0,05 maka data tidak

berdistribusi normal.8 Hasil output pada kedua data diperoleh bahwa nilai sig

Kolmogorov smirnov data pretest sebesar 0,208 dimana nilai tersebut lebih besar

dari nilai alfa, sehingga data pretest menunjukkan bahwa data tersebut

berdistribusi normal, sedangkan nilai sig Kolmogorov smirnov data posttest

sebesar 0,065 hal ini juga menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih besar dari nilai

alfa, sehingga dapat dinyatakan bahwa nilai posttest tersebut berdistribusi normal.

7 Lampiran 18 Perhitungan Uji Normalitas, h.235.

8 Duwi Priyatno, Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan

SPSS, (Yogyakarta: Gava Media, 2010), h.40.

Page 76: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

62

Hasil uji normalitas ditunjukan juga melalui Gambar 4.1. Untuk perhitungan uji

normalitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 18.

Gambar 4.1 PP Plot Uji Normalitas Pretest dan Posttest

Dari grafik PP plot diatas menunjukkan bahwa data pretest dan posttest

berdistribusi dengan normal, hal ini ditunjukkan dari plot yang tersebar

berdekatan disekitar daerah garis. Dasar pengambilan keputusan untuk

mendeteksi kenormalan adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan

mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.9

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dapat dilakukan setelah didapatkan hasil uji prasyarat analisis

data, yaitu uji normalitas yang menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi

dengan normal. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan pada

9 Duwi Priyatno, ibid, h.61.

Page 77: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

63

hasil pretest (Y3) dan posttest (Y4) siswa dari kelompok penelitian. Uji hipotesis

menggunakan uji-t pada taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan (df = n1+n2-2)

dengan kriteria sebagai berikut :

t hitung < t tabel = Ho diterima

t hitung > t tabel = Ho ditolak

a. Uji hipotesis

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial

terhadap variabel dependen.10

Hasil Uji-t pada hasil pretest (Y3) dan posttest (Y4)

dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Hasil Uji-t 11

Data Nilai

N 40

t hitung │-20,608 │

t tabel (n-2) 2,02

Sig 0,00

Kesimpulan ho ditolak

Tabel 4.9 menunjukkan data hasil uji hipotesis dengan perhitungan

menggunakan SPSS versi 20 ,dapat diketahui thitung sebesar│-20,608│sedangkan

ttabel nya 2,02, hal ini menunjukkan bahwa ho ditolak, karena t hitung lebih besar

dari pada ttabel, pengambilan kepurusan berdasarkan signifikasi menunjukkan nilai

sig. lebih kecil dari 0,05 yang berarti h0 ditolak,12

dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa terdapat efektivitas yang signifikan dari penggunaan metode

Field Trip berbantukan LKS PjBL terhadap peningkatan keterampilan proses

sains siswa. Untuk rekapitulasi perhitungan uji hipotesis dapat dilihat pada

Lampiran 19.

10

Ibid,h.86. 11

Lampiran 19 Uji Hopitesis, h.237. 12

Ibid,h.90.

Page 78: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

64

3. Hasil Time Series

Dibawah ini adalah grafik time series yang diperoleh dari hasil pretest dan

posttest siswa selama penelitian dilakukan, dari grafik ini akan dianalisis apakah

data sampel menunjukkan bahwa kondisi kelas penelitian dalam kondisi stabil

atau tidak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Grafik 4.3 :

Grafik 4.2 Histogram Hasil Time Series

Setelah dilakukan pretest dan posttest secara berulang, diperolehlah data

seperti pada Grafik 4.3, grafik tersebut menunjukkan jika data yang diperoleh

menunjukkan keadaan kelompok stabil dan konsisten, setelah diberi perlakuan

keadaannya meningkat secara konsisten. Menurut Sugiono dalam bukunya

menuliskan bahwa

hasil pretest yang baik adalah O1=O2==O3, dan hasil perlakuan

yang baik adalah O4=O5=O6. 13

Besarnya pengaruh perlakuan metode Field Trip berbantukan LKS PjBL

dalam penelitian ini selisihnya sebesar 25. Untuk perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 17.14

Penelitian kali ini juga menunjukkan retensi siswa

dalam kondisi tinggi dengan nilai diatas delapan puluh, selengkapnya dapat dilihat

pada Tabel 4.10.

13

Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung :

Penerbit Alfa Beta, 2011), h.78. 14

Lampiran 17 Perhitungan Time Series,h.227.

0

20

40

60

80

100

Test Keterampilan Proses Sains

Y1

Y2

Y3

Y4

Y5

Y6

Page 79: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

65

Tabel 4.10 Hasil Retensi Siswa

Pretest Posttest

Kategori 1 2 3 1 2 3

Retensi

1

95 Tinggi

Retensi

2

99 Tinggi

Retensi

3

99 Tinggi

Retensi

4

99 Tinggi

Tabel diatas menunjukkan bahwa daya ingat siswa terhadap pembelajaran

tergolong tinggi karena nilai retensi siswa berada diatas 9 , hal ini sesuai dengan

Setiawan yang mengatakan bahwa retensi ≥ 6 masuk dalam kategori rendah 60 <

R < 70 termasuk sedang dan R ≤ 70 masuk dalam kategori tinggi.

Page 80: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

66

C. Pembahasan

Hasil pengujian prasyarat analisis data penelitian yang dilakukan di SMAN 1

Kota Tangerang Selatan diketahui bahwa data pretest dan posttest keterampilan

proses sains berdistribusi normal, sehingga dapat dilakukan pengujian hipotesis

menggunakan uji-t. Pada uji prasyarat peneliti tidak melakukan uji homogenitas,

karena uji homogenitas hanya bisa dilakukan pada penelitian yang memiliki

dua atau lebih kelompok penelitian. selain dilakukan uji normalitas pada uji

prasyarat ini juga dilakukan analisis indeks N-gain hasil menunjukkan bahwa

nilai maksimal N-gain sebesar 1,00 dan memiliki nilai minimal 0,48. Rerata dari

N-gain adalah 0,70 hal ini menunjukkan bahwa selisih pretest-posttest kelompok

ini berada pada kategori tinggi.

Hasil uji prasyarat menunjukkan data dalam kondisi normal, selanjutnya

dilakukan uji hipotesis, dari 40 siswa yang ada, hasil nya adalah nilai thitung │-

23,25│ sedangkan ttabel 2,02, hal ini menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari

pada ttabel, walaupun thitung bernilai negatif hal ini bersifat mutlak, karna nilai

tersebut masih berada pada daerah penolakan, dari hasil uji hipotesis dapat

diketahui bahwa ho ditolak, hal ini menunjukkan bahwa terjadi pengaruh metode

Field Trip berbantukan LKS PjBL terhadap keterampilan proses sains siswa,

selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi Yuni Asmawati yang

menyatakan bahwa ada pengaruh metode Field Trip terhadap peningkatan

keterampilan proses sains dengan indeks N-gain sebesar 0,41.15

Penelitian ini menggunakan metode time series dengan alasan karena metode

ini cukup dilakukan satu kali perlakuan, tanpa pengulangan sintaks

pembelajaran16

, penelitian ini dilakukan hanya satu kelas tanpa menggunakan

kelas control, kelas tidak dipilih secara random. Sebelum perlakuan kelompok

15

Dewi Yuni Asmawati, “Pengaruh Metode Pembelajaran Field Trip Terhadap

Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep pada Materi Keanekaragaman Hayati Kelas

X”, Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia, 2014, h.i. 16

John W Creswell, Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitatif

Research,(Textech International,USA,2012), h.307.

Page 81: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

67

diberi pretest tiga kali dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan

keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan, setelah kestabilan keadaan

kelompok dapat diketahui dengan jelas maka baru diberi treatment, untuk

mengetahui pengaruh dari perlakuan yang telah dilakukan, diukur dengan posttest

yang dilakukan secara 3 kali yang bertujuan untuk mengetahui keajegan

kelompok. Seperti yang ada pada Grafik 4.3 menunjukkan bahwa hasil pretest

kelompok dalam keadaan stabil dan konsisten, setelah diberi perlakuan keadaan

meningkat secara konsisten, menurut Profesor Sugiono dalam bukunya peristiwa

ini menunjukkan bahwa hasil penelitian sangat baik.17

Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 menunjukkan hasil pretest dan posttest yang telah

dilakukan, nilai rerata pretest adalah 58 dengan standar deviasi 6,88 sedangkan

nilai rerata posttest adalah 81 dengan standar deviasi 4,29 hal ini menunjukkan

bahwa nilai posttest lebih besar dari pada pretest, terjadi peningkatan yang sangat

signifikan setelah dilakukan perlakuan pembelajaran menggunakan metode Field

Trip dengan berbantukan LKS PjBL terhadap keterampilan proses sains siswa.

Persentase keterampilan proses sains dapat dilihat pada tabel 4.3, peningakat

persentase keterampilan proses sains paling tinggi ditunjukkan pada indikator

mengamati dengan nilai 95% kategori sangat tinggi, dan indikator

mengelompokkan dengan nilai 92%, hal ini dikarenakan dalam proses perlakuan

dua indikator inilah yang paling dominan dilakukan oleh siswa khususnya ketika

Field Trip ke Kebun Binatang Ragunan, siswa lebih leluasa mengamati dan

mengelompokkan secara langsung hewan yang mereka temukan, sedangkan

persentase keterampilan proses sains terendah ada pada indikator berhipotesis

dengan persentase 70% kategori cukup, sejalan dengan penelitian yang pernah

dilakukan oleh Resha Maulida, hal ini dikarenakan siswa masih kesulitan dalam

berpikir logis.18

Dari hasil lembar observasi keterampilan berhipotesis siswa

17

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung : Alfabeta CV,

2011), hal. 78. 18

Resha maulida, “ Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Berbasis Just in

Time Teaching Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa”. Skripsi pada UIN Syarifhidayatullah

Jakarta, Jakarta, 2016, hal. 59, tidak dipublikasikan.

Page 82: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

68

tergolong paling rendah dari yang lain, karna tidak semua siswa mampu

menyampaikan hipotesis dan belum terbiasanya siswa dalam membuat hipotesis

dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor mengapa kemampuan

berhipotesis siswa termasuk yang paling rendah.

Data hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai posttest setelah perlakuan

lebih besar dari pada nilai pretest, dapat dilihat dari hasil persentase ke tujuh

aspek KPS. Dari hasil pretest terdapat enam aspek KPS yang berada pada kategori

cukup, diantaranya adalah mengkomunikasikan (K1), mengamati (K2), prediksi

(K3), mengelompokkan (K4), interpretasi (K5), mengajukan pertanyaan (K7), dan

aspek KPS hipotesis (K6) berada pada kondisi rendah. Sedangkan hasil posttest

terdapat lima aspek KPS dengan kategori sangat tinggi, diantaranya adalah

mengamati (K2), prediksi (K3), mengelompokkan (K4), interpretasi (K5),

mengajukan pertanyaan (K7), satu aspek KPS mengamati (K1) dalam kategori

tinggi dan yang terakhir berhipotesis (K6) berada dalam kategori cukup.

Sedangkan rerata hasil pretest dari semua indikator adalah 62% dan posttest 89%,

dari hasil tersebut dapat kita ketahui bahwa terjadi kenaikan yang signifikan

antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan metode Field Trip dengan

berbantukan LKS PjBL terhadap keterampilan proses sains siswa.

Persentase pada hasil posttest indikator mengkomunikasikan (K1) berada

pada kategori tinggi (89%), dan hasil observasi KPS pada indikator

mengkomunikasikan berada pada kategori sangat tinggi. Hal ini sesuai dengan

proses pembelajaran yang menunjukkan keterampilan siswa lebih aktif

berkomunikasi dikarenakan pada sintaks pembelajaran project based learning

melatih mereka untuk berkomunikasi dan aktif melakuan diskusi dalam

pembuatan project.

Selain itu, siswa mampu menafsirkan data pengamatan, dan mengubahnya ke

dalam bentuk tabel atau grafik serta siswa dapat mengaitkan hasil pengamatan

tersebut berdasarkan konsep yang sesuai. Saat mem-presentasikan hasil

pengamatan, siswa secara jelas dan sistematis memaparkan hasil yang diperoleh.

Page 83: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

69

sedangkan pembelajaran sebelumnya belum melatih siswa dalam keterampilan

berkomunikasi sehingga kemampuannya dalam kategori cukup, kemampuan

berkomunikasi perlu dilatih pada diri setiap murid, hal ini didasarkan pada

kenyataan bahwa semua orang mempunyai kebutuhan untuk mengemukakan ide,

perasaan, dan kebutuhan lain pada diri kita.

Dr. Dimyati menyatakan bahwa manusia mulai belajar pada awal-awal

kehidupan bahwa komunikasi merupakan dasar untuk memecahkan masalah.

mengkomunikasikan dapat diartikan sebagai menyampaikan fakta, konsep, prinsip

ilmu pengetahuan dalam bentuk suara. Misalnya dengan mendiskusikan suatu

masalah, membuat laporan, membaca peta, atau kegiatan lain yang sejenis.19

Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Field Trip ini siswa

dilatih untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi sebagai dasar

keterampilan mereka menjadi makhluk sosial.

Indikator mengamati (K2) mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini

dilihat dari hasil posttest menunjukkan kategori yang sangat tinggi (95%),

sedangkan hasil pretes menunjukkan kategori cukup (61%). Data tersebut

menunjukkan bahwa siswa mampu menggunakan sebanyak mungkin alat

inderanya dengan baik untuk melakukan sebuah pengamatan. Setelah mendapat

perlakuan siswa memiliki kemampuan lebih tinggi dari keadaan sebelumnya,

dalam mengamati objek hal ini juga ditunjukkan dari hasil observasi yang

menunjukkan bahwa kemampuan siswa termasuk dalam kategori paling tinggi

yaitu 99%, siswa secara aktif dan antusias mengumpulkan data yang diperlukan

untuk diinterpretasikan dan mencari jawaban atau hipotesis yang telah dibuat.

Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan menjelaskan bahwa faktor penting

dalam peningkatan keterampilan proses sains dan pemahaman pengamatan,

19

Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT:Rineka Cipta,2015),

h.143.

Page 84: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

70

dimana semakin tinggi keterlibatan siswa dalam pengamatan semakin tinggi pula

pencapaian pemahaman dan keterampilan proses sains siswa.20

Dr. Dimyati dalam bukunya menyatakan bahwa kemampuan mengamati

merupakan keterampilan paling dasar dalam proses dan memperoleh ilmu

pengetahuan, serta merupakan hal terpenting untuk mengembangkan

keterampilan-keterampilan proses lain.21

Hampir semua siswa mampu menggunakan sebanyak mungkin alat indera

untuk mengamati objek yang ada dikelaspun yang ada dilapangan ketika Field

Trip. Hal tersebut membantu siswa dalam memaksimalkan keterampilan

mengamati yang merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap

orang dalam melakukan penyelidikan ilmiah.

Indikator memprediksi (K3) hasil posttest memiliki kategori sangat tinggi

(91%) sedangkan pada kelompok pretest memiliki kategori cukup (60%), terjadi

peningkatan keterampilan memprediksi pada siswa, dalam kegiatan pembelajaran

siswa diarahkan untuk mampu meramalkan apa yang akan terjadi apabila objek

penelitian diberikan perlakuan yang berkaitan dengan konsep keanekaragaman

hayati, suasana pembelajaran menunjukkan bahwa pengetahuan siswa luas, tidak

hanya megacu pada buku pelajaraan saja.

Indikator mengelompokkan (K4) pada hasil posttest salah satu peningkatan

yang sangat tinggi yaitu 91%, sedangkan hasil pretest 74% menunjukkan kategori

cukup, Hal ini didukung dengan hasil observasi yang menunjukkan bahwa rata-

rata persentase indikator mengelompokkan paling tinggi dibandingkan dengan

indikator yang lain. Data tersebut menunjukkan siswa mampu mengelompokkan

dengan baik berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimiliki suatu makhluk

hidup, kemampuan mengelompokkan siswa juga dipengaruhi oleh instruksi jelas

yang terdapat dalam LKS.

20

Nurmaliah, dkk., “Penggunaan Metode Karyawisata untuk Meningkatkan Pemahaman

Konsep dan Keterampilan Proses Sains Pada Materi Keanekaragaman Hayati”, Jurnal Biotik,

ISSN: 2337-9812, Vol. 2, No. 1, Ed. April 2014, h. 4. 21

Dimyati, op.cit., h.142.

Page 85: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

71

Hasil indikator interpretasi (K5) mengalami peningkatan yang sangat

signifikan, hal ini dapat dilihat dari hasil presentase KPS yang ada, hasil posttest

ada dalam kategori sangat tinggi (91%) sedangkan pretest menunjukkan

kategori cukup (75%), dengan demikian dapat kita lihat bahwa hasil posttest lebih

besar dari pretest. Pada indikator ini siswa dapat menghubungkan hasil

pengamatan, mengaitkannya dengan konsep dan menyimpulkan sebagai

pemahaman baru, sehingga pembelajaran menjadi semakin bermakna dan siswa

mudah memahami apa yang mereka pelajari. Kemampuan interpretasi terlihat dari

cara siswa ketika melakukan pengamatan secara berulang terhadap objek

pembelajaran yang akhirnya menghasilkan pola-pola tertentu, yang dimana

keterampilan interpretasi hasil pengamatan sangat mendukung pengambilan

keputusan atau kesimpulan siswa dalam memahami suatu materi pembelajaran.

Indikator hipotesis memiliki peningkatan yang paling rendah dibandingkan

dengan indikator lainnya. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase pretest yang

termasuk dalam kategori rendah (54%) sedangkan hasil posttest berada pada

kategori cukup (70%). Pada kegiatan pembelajaran sebagian dari siswa sulit

membuat hipotesis karena belum terbiasa, pembelajaran sebelumnya siswa lebih

sering belajar menggunakan metode diskusi dan demonstrasi saja, sehingga tidak

mengembangkan keterampilan proses yang dimiliki siswa, rendahnya kete-

rampilan berhipotesis siswa juga dapat dilihat pada proses pembelajaran, tidak

semua siswa mampu mengungkapkan pendapatnya untuk berhipotesis pada suatu

keadaan, hal ini ditunjukkan dari observasi siswa dilapangan. Hal ini juga terjadi

pada penelitian yang dilakukan oleh Devi Safrida yang menunjukkan nilai

kemampuan hipotesis siswa yang memiliki presentasi yang rendah, yang

disebabkan siswa yang belum terbiasa membuat hipotesis.22

, sedangkan menurut

Resha Maulida menyatakan bahwa rendahnya kemampuan berhipotesis siswa

22

Devi Safrida, “Pengaruh Model pembelajaran Problem Based Writing with Peer

Review (PW-PR) Terhadap Keterampilan Proses Sains pada Konsep Sistem Pencernaan”, Skripsi

pada UIN Syarifhidayatullah Jakarta, Jakarta, 2017, h.72, tidak dipublikasikan.

Page 86: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

72

dipengaruhi oleh kemampuan siswa yang masih rendah dalam berfikir logis.23

Hal

ini juga didukung oleh hasil observasi kegiatan belajar siswa yang menyatakan

bahwa keterampilan berhipotesis siswa memiliki persentase yang paling rendah

dibandingkan dengan yang lain, ini terjadi karena siswa belum mampu

menyatakan hubungan dari dua variabel tersebut atau menyatakan penyebab

sesuatu terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

Indikator mengajukan pertanyaan (K7) merupakan salah satu indikator yang

mengalami peningkatan sangat sigifikan, hal ini bisa dilihat dari hasil persentase

yang ada, persentase nilai posttest termasuk dalam kategori sangat tinggi (92%)

sedangkan nilai pretest berada pada kategori cukup (56%). Hal ini dikarenakan

siswa saat proses pembelajaran sudah terlatih untuk memahami keterampilan

bertanya sepenuhnya seperti bertanya melalui kata Tanya apa, mengapa, dan

bagaimana. Selain itu hal ini juga menunjukkan bahwa metode Field Trip

berbantukan LKS PjBL membuat siswa lebih leluasa bertanya baik secara lisan

maupun tulisan sehingga indikator ini bisa dilatih secara maksimal.

Proses pembelajaran juga dibantu dengan LKS PjBL, hal ini dimaksud agar

peningkatan keterampilan proses sains siswa lebih maksimal, pada penelitian yang

pernah dilakukan oleh siwa menyatakan bahwa pembelajaran berbasis project

dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa.24

Penggunaan LKS juga

bertujuan untuk memandu siswa dalam kegiatan agar lebih jelas dan terarah. Hal

ini sesuai dengan angket respon siswa terhadap pembelajaran pada tabel 4.6, pada

umumnya siswa merespon bahwa penggunaan LKS sangat membantu mereka

dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Pada tabel 4.4 menunjukkan

perbedaan nilai LKS siswa pada setiap pertemuan, pertemuan 1. Memiliki rerata

76, pertemuan 2. 88, dan pertemuan 3. 91, dari data tersebut menunjukkan

23

Resha Maulida, “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Berbasis Just In

Time Teaching Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Struktur dan Fungsi

Jaringan Tumbuhan”, Skripsi pada UIN Syarifhidayatullah Jakarta, Jakarta, 2016, h.72, tidak

dipublikasikan. 24

IB Siwa, “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Pembelajaran Kimia

terhadap Keterampilan Proses Sains Ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa”, dari Skripsi Universitas

Pendidikan Ganesha, Singaraja,Volume 3,2013,h.8.

Page 87: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

73

peningkatan yang terjadi secara signifikan pada setiap pertemuan. Hal ini terjadi

karena setiap pertemuan kemampuan siswa terus di asah dan dilatih untuk mengisi

setiap jawaban yang terdapat pada LKS.

Hasil perhitungan observasi menunjukkan beberapa aspek KPS yang termasuk

kategori baik sekali, yaitu pada indikator mengkomunikasikan (95), mengamati

(99), mengelompokkan (93), interpretasi (93), dan mengajukan pertanyaan (89),

sedangkan untuk indikator prediksi (87) dan berhipotesis (77) berada pada

kategori baik. Hasil observasi menunjukkan gambaran yang sama dengan hasil

analisis KPS pretest-posttest, dimana pada analisis KPS soal pretest dan posttest

yang memiliki nilai yang paling rendah adalah indikator hipotesis, dan yang

paling tinggi adalah indikator KPS mengamati, hal ini juga sama ditemukan

melalui hasil observasi keterampilan proses sains siswa, untuk selengkapnya bisa

dilihat pada tabel 4.3 untuk persentase KPS dari hasil pretest dan posttest, dan

tabel 4.5 untuk melihat persentase hasil observasi siswa.

Tingginya nilai LKS dan hasil observasi KPS pada saat pembelajaran ini

dipengaruhi oleh metode Field Trip dan project yang siswa kerjakan. Selain itu,

soal yang diberikan pada saat pra-pembelajaran merupakan soal KPS yang akan

didiskusikan dan dilakukan siswa dikelas dan saat melakukan kegiatan Field Trip

dilapangan, sintaks pembelajaran yang ada sangat membantu siswa dalam

mengembangkan proses keterampilan sainsnya.

Salah satu latar belakang pada penelitian kali ini adalah sebagai bahan

evaluasi bagi SMAN 1 Tangerang Selatan yang merupakan salah satu sekolah

adiwiyata, menjadikan lingkungan sebagai objek pembelajaran, penelitian ini

membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari metode Field Trip

terhadap keterampilan proses sains siswa, guna mengembangkan pembelajaran

yang ada pada tabel 4.6 menunjukkan angket respon siswa terhadap pembelajaran,

sebelumnya Field Trip di SMAN 1 Tangerang Selatan tidak melibatkan mentor

dan LKS dalam kegiatannya, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam

melakukan kegiatan Field Trip, angket respon siswa terhadap pembelajaran

Page 88: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

74

menunjukkan 81% siswa menganggap bahwa menggunakan LKS dapat

memudahkan dalam kegiatan Field Trip, dan 100% siswa menganggap

keberadaan mentor sangat membantu dalam berkegiatan Field Trip, dan aspek-

aspek lainnya yang dapat mengembangkan dan memperbaiki kegiatan Field Trip

yang ada di sekolah agar lebih baik dan efisien, hasil respon siswa terhadap

pembelajaran dapat dijadikan sebagai acuan dan bahan evaluasi pihak sekolah.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tika Yulianti yang menyatakan

bahwa berdasarkan hasil rekapitulasi angket tanggapan siswa menunjukan bahwa

93% siswa memberikan tanggapan positif terhadap metode Field Trip yang telah

mereka lakukan.25

dengan demikian menunjukkan siswa membutuhkan variasi

baru dalam penerapan metode pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar yang

efektif dan efisien.

Penggunaan metode Field Trip berbantukan LKS PjBL dapat meningkatkan

KPS pada siswa. Selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Kan Lin Tang

mengatakan bahwa kegiatan pembelajaran langsung dapat meningkatkan

keterampilan proses sains siswa, belajar secara langsung diluar kelas lebih

menarik dan bermakna bagi siswa.26

Keterampilan proses yang dimiliki siswa

diperlukan dalam mempelajari dan menerapkan suatu konsep atau materi yang

akan dipelajari, dengan mengamati yaitu menggunakan berbagai macam indra

atau fakta yang relevan sehingga dapat menganalisis data untuk dikelompokkan

berdasarkan persamaan dan perbedaannya. Siswa juga dapat mempelajari suatu

kejadian atau yang biasa dikenal dengan berhipotesis dan keterampilan lainnya

sehingga dapat menyajikan hasilnya dalam bentuk lisan maupun tulisan. Selain itu

siswa dapat berinteraksi langsung dengan apa yang ada dilapangan dan luar kelas

untuk belajar dan mengambil hikmah darinya.

25

Tika Yulianti,dkk, “Efektivitas Penerapan Metode Fiel Trip untuk Meningkatkan Hasil

Belajar dan Kepedulian Siswa terhadap Lingkungan”, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains,

No.2, Desember 2014, h.7. 26

Kan Lin Tang and Nyet Moi Siew, “Effects of Outdoor School Ground Lessons on

Students‟ Science Process Skills and Scientific Curiosity”, Journal of Education and Learning,

2014, Vol.4, h.1.

Page 89: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan dari hasil analisis data penelitian menyatakan

bahwa keterampilan proses sains siswa dilihat dari hasil posttest setelah diberi

perlakuan proses pembelajaran dengan metode Field Trip berbantukan LKS

PjBL lebih tinggi dari pada hasil pretest. Rata-rata persentase KPS dari hasil

posttest lebih tinggi dari pada pretest (88 > 64) dan hasil uji-t pada taraf

signifikan dengan alfa = 0,05 (5%) menyatakan bahwa nilai thitung > ttabel ( │-

20,608│ > 2,02) yang menyatakan h0 berada pada daerah penolakan, sedangkan

analisis N-Gain diketahui 0,7 dengan kategori “tinggi”. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa efektivitas dari pembelajaran dengan menggunakan metode

Field Trip berbantukan LKS PjBL dapat meningkatkan keterampilan proses sains

siswa.

B. Saran

Saran-saran dalam penelitian ini adalah :

1. Metode Field Trip perlu diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah

karena dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sains dan menumbuhkan

sikap ilmiah dan meningkatkan keterampilan proses sains siswa.

2. Guru perlu mempersiapkan secara matang persiapan pembelajaran dengan

menggunakan metode Field Trip, mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi

di lapangan agar tidak mengganggu proses pembelajaran.

Page 90: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

76

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan. Jakarta: Pustaka

Cendekia Utama, 2010.

Al-Qur‟an. QS. Al Imran ayat:190.

Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran : Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT

Remaja Rosydakarya. Cet.2, 2010.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

2009.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Tindakan Praktik. Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2006.

Ary, Donald. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan Surabaya : Usaha Nasional,

TT.

Ash, Doris. The Process Skills of Inquiry. Dalam Foundations: A monograph

for Professionals in Science, Matematics, and technology Education,

Inquiry Thoughts, Views, and Strategies for the K-5 Classroom. Vol.2.

Arlington: National Science Foundation.

Asrul, dkk. Evaluasi Pembelajaran. Medan: Perdaya Mulya Sarana, 2014.

Creswell, John W. Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and

Qualitatif Research. Textech International, USA, 2012.

Dimyati dan Mujiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2012.

Engkoswara. Dasar-Dasar Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bina Aksara,1988.

Fathurrahman, Pupuh dan Sutikno, Sobry. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:

PT. Refika Aditama,TT.

Page 91: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

77

Imansjah. Didaktik Metodik Surabaya : Usaha Nasional,TT.

Kadir. Statistika Terapan : Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program

SPSS/ Lisrel dalam Penelitian. Jakarta : raja Grafindo persada.2015.

Kemendikbud. Hasil Riset TIMSS Menurut Bencmark Internasional. 2012.

http://litbang.kemendikbud.go.id/data/Puspendik/HASIL%20RISET/TIMS

S/LAPORAN%20TIMSS%202011%20%20profil%20kemampuan%20IPA

%20%Peserta%20Didik%20Indonesia%20(SMP%20Kelas%208)%20menu

rut%20Benchmark%20Internasional.pdf, diakses pada tanggal 31 Maret

2017.

Khasinah, Siti. “Menggunakan Alam Sebagai Sumber Belajar”: Suatu Kajian

Menurut Perspektif Islam. Vol.XI. No.2. 2011.

Khristiyono. SPM Biologi SMA/MA. Jakarta: Erlangga. 2006.

Kratochwill, Thomas R. Contemporary Educational Psychology. Vol.3. Issue 4.

Oktober 1978.

Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia.2011.

Maulida, Resha. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Berbasis Just in

Time Teaching Terhadap Keterampilan Proses Sains pada Materi Struktur

Jaringan Tumbuhan. Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2016.

Meltzer, David E. The Relationship Between Mathematics Preparation and

Conceptual learning Gains in Physics: A Possible „Hidden Variable‟ in

Diagnostic Pretest Scores. American Journal of Physics, Vol. 70, No. 12,

2002.

Nurhafidzh, Elanda. Profil Keterampilan Proses Sains dan Motivasi Belajar Siswa

Melalui Kegiatan Field Trip pada Konsep Ekosistem. Artikel Ilmiah

Universitas Pendidikan Indonesia. 2013.

Nurhayati, Nunung., dan Resty, Wijayanti, BIOLOGI untuk Siswa SMA/MA

Kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Bandung: Darmawidya, 2016.

Page 92: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

78

Nurmaliah, dkk., Penggunaan Metode Karyawisata untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains Pada Materi

Keanekaragaman Hayati, Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 2, No. 1,

Ed. April 2014.

Priyatno, Duwi. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian

dengan SPSS dan Tanya jawab ujian pendadaran. Yogyakarta: Gava

Media,2010.

Rustaman. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Penerbit Universitas

Negeri Malang. 2005.

Safrida, Devi. Pengaruh Model pembelajaran Problem Based Writing with Peer

Review (PW-PR) Terhadap Keterampilan Proses Sains pada Konsep Sistem

Pencernaan. Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta,

2017.tidak dipublikasikan.

Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2013.

Sawwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta:

Penerbit Graha Ilmu, 2009.

Semiawan, Conny. Pendekatan Keterampilan Proses Bagaimana Mengaktifkan

Siswa dalam Belajar ?. Jakarta: PT Gramedia Indonesia, 1985.

Shihab, Quraish. TAFSIR AL MISBAH : Pesan, kesan, dan keserasian Al-Qur’an.

Jakarta : Lentera Hati, 2002.

Siregar, Syofian. Statistika Deskriptif untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan

Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

Cet.2, 2011.

Siregar, Syofian. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2013.

Siwa, IB. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Pembelajaran Kimia

terhadap Keterampilan Proses Sains ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa.

Skripsi dari Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, 2013.

Sofyan, Ahmad, dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta:

UIN Jakarta Press,2006.

Page 93: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

79

Sudjana. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito, 2005.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, Cet.18, 2014.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta,2007.

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta: PT.Bumi Aksara, September

2003.

Susanti, Wulan. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap

Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Laju Reaksi. Skripsi pada

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2014. Tidak

dipublikasikan.

Sutasoma, Usman. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks,2011.

Syaodih, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Program Pasca Sarjana

UPI, 2015.

Ting, Kan Lin & Siew, Nyet Moi. Effects of Outdoor School Ground Lessons on

Students Science Process Skills and Scientific Curiosity. Journal of

Education and Learning, 2014.

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan,

dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013.

Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik:

Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2007.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

http://sindikker.dikti.id/dok/UU/UU20 2003Sisdiknas.pdf.

Page 94: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

80

Wening, Indar Sri. “Pengaruh Metode Eksperimen dengan Pendekatan

Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Proses Sains

Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan”, Skripsi pada Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2016. Tidak dipublikasikan.

Yama, Robbin, dkk., Pengaruh Joyful Learning melalui Problem Based Learning

terhadap Keterampilan Proses Sains. Artikel Ilmiah Universitas Lampung.

Yasin, Salehudin. Metode Belajar dan Pembelajaran yang Efektif, Jurnal

Abadiah. No.2, 2012.

Yulianti, Tika. dkk. Efektifitas Penerapan Metode Field Trip untuk Meningkatkan

Hasil Belajar dan Kepedulian Siswa Terhadap Lingkungan. Jurnal

Pendidikan Matematika dan Sains. No.2. Desember 2014.

Yuni, Dewi. Pengaruh Metode Pembelajaran Field Trip Terhadap Keterampilan

Proses Sains Dan Penguasaan Konsep Siswa Pada Materi

Keanekaragaman Hayati Kelas X. Artikel Ilmiah Universitas Pendidikan

Indonesia, 2014.

Zulfiani. dkk.. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, 2009.

Page 95: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses
Page 96: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses
Page 97: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

82

LAMPIRAN 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1

Nama Sekolah : SMAN 1 Kota Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X IPA 5/ 1

A. Kompetensi Inti

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

B. Kompetensi Dasar

3.2 Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati diindonesia beserta

ancaman dan pelestariannya.

C. Indikator :

1. Menjelaskan pengertian keanekaragaman hayati

2. Memberikan contoh keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan

keanekaragaman ekosistem.

3. Membedakan antara keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan

keanekaragaman ekosistem.

4. Menjelaskan flora dan fauna yang ada diindonesia

5. Mengaitkan pengaruh manusia terhadap punahnya flora dan fauna

Page 98: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

83

D. Tujuan :

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran kali ini, peserta didik diharapkan

dapat :

1. Menjelaskan pengertian keanekaragaman hayati

2. Memberikan contoh keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan

keanekaragaman ekosistem

3. Membedakan antara keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan

keanekaragaman ekosiste

E. Materi Ajar :

1. Kosep Keanekaraman Hayati

Makhluk hidup yang sejenis (dalam spesies yang sama) memiliki ciri

yang sama. Coba kalian amati sapi yang hidup di Pulau Jawa dengan sapi

yang hidup di Pulau Sumatra! Pasti mereka memiliki ciri yang sama karena

mereka satu spesies. Jadi, di dalam spesies yang sama terdapat keseragaman

ciri makhluk hidup, sedangkan antarspesies yang berbeda terdapat

keanekaragaman. Keanekaragaman hayati yang ada di dunia ini meliputi

berbagai variasi bentuk, ukuran, jumlah (frekuensi), warna, dan sifat-sifat lain

dari makhluk hidup. Jadi, setiap sistem lingkungan mempunyai

keanekaragaman masing-masing. Keanekaragaman tersebut berlangsung

mulai dari tingkatan gen, jenis, sampai ekosistem. Setiap sistem lingkungan

memiliki keanekaragaman yang berbeda. Keanekaragaman hayati

ditunjukkan, antara lain, oleh variasi bentuk, ukuran, jumlah (frekuensi),

warna, dan sifat-sifat lain makhluk hidup.

Page 99: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

84

2. Tingkat Keaekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk,

penampilan, jumlah, dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik

tingkatan gen, tingkatan spesies maupun tingkatan ekosistem. Berdasarkan hal

tersebut, para pakar membedakan keanekaragaman hayati menjadi tiga tingkatan,

yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis dan keanekaragaman

ekosistem.

a. Keanekaragaman Tingkat Gen

Gen atau plasma nuftah adalah substansi kimia yang menentukan sifat

keturunan yang terdapat di dalam lokus kromosom.

b. Keanekaragaman Tingkat Jenis

Spesies atau jenis memiliki pengertian, individu yang mempunyai

persamaan secara morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling kawin

dengan sesamanya (inter hibridisasi) yang menghasilkan keturunan yang fertil

(subur) untuk melanjutkan generasinya.

Page 100: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

85

c. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem

Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal

balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga

antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

F. Metode pembelajaran :

1. Pendekatan : Project Based Learning (PJBL)/Pembelajaran Berbasis

Proyek

2. Metode : Ceramah, Diskusi Kelompok dan Penugasan

G. Sumber Pembelajaran

1. Irnaningtyas. 2013. Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

2. Aryulina, Diah, dkk. 2007. Biologi 1: SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta:

ESIS.

3. Lembar Kerja Siswa PJBL/PBP

H. Media / Alat Pembelajaran

1. Media berupa video dan gambar mengenai keanekaragaman hayati

2. White board dan alat tulis

3. Bahan presentasi Microsoft Power Point

4. Laptop dan infokus

Page 101: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

86

I. Langkah-langkah Pembelajaran

Alokasi waktu ( 3*45 Menit )

KPS Kegiatan Pembelajaran Wkt

Guru Siswa

KEGIATAN AWAL

Ber

Komunikasi

Mengucapkan salam dan

berdoa.

Guru mengabsensi siswa.

Guru mengulas materi

sebelumnya dan

menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan

dipelajari.

Guru membagi siswa

kedalam beberapa

kelompok untuk

melakukan kegiatan

pembelajaran

Guru membagikan LKS

sebagai panduan belajar

siswa dan menjelaskan

guna dari LKS tersebut

Menjawab salam dan

berdoa.

Siswa menjawab absensi.

Siswa menyimak dan

memperhatikan penjelasan

guru.

Siswa berkumpul sesuai

kelompok dan menentukan

ketua kelompok yang akan

memimpin kegiatan mereka

Siswa mendengarkan arahan

yang ada

Siswa menerima LKS dan

mendengar penjelasan guru

15

mnt

KEGIATAN INTI

STEP 1. DESCRIBE SUBJECT MATTER

(mendeskripsikan konsep)

Mengamati

Guru menjelaskan

mengenai

keanekaragaman hayati

dengan menampilkan

video-vidio dan gambar

yang menjelaskan

mengenai perbedaan

keanekaragaman hayati

pada tingkat gen, jenis,

Siswa mengamati dan

memperhatikan video,

gambar, dan penjelasan

yang guru berikan.

Siswa menuliskan hasil

pengamatan yang

mereka lakukan pada

LKS yang disediakan

20

mnt

Page 102: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

87

Mengajukan

pertannyaan

dan spesies

Guru menstimulus siswa

untuk mengajukan

pertanyaan mengenai

konsep yang belum

mereka pahami

Siswa menanyakan apa yang

mereka belum pahami dari

hasil pengamatan yang

dilakukan

STEP 2 : DEFINE THE PROBLEM

(mengidentifikasi masalah)

prediksi

Interpretasi

guru meminta siswa

berdiskusi secara

kelompok untuk

mengkaji artikel yang

tersedia dalam LKS

dan merumuskan

suatu masalah yang

ada

Guru membuat

scenario dalam

pembelajaran,

menghantarkan siswa

menemukan masalah

yang merupakan

tujuan dan design

project yang akan

dilakukan

Siswa berkumpul dan

berdiskusi secara aktif

dengan teman

sekelompok untuk

menemukan masalah

Masalah yang siswa

temukan merupakan

tujuan atau alasan siswa

dalam merencanakan

project yang akan

dikerjakan

Siswa mengidentifikasi

masalah yang terjadi.

Dari artikel dan video

yang ditampilkan

Siswa menemukan

masalah yang mereka

interpretasikan dari

artikel dan video yang

ditam pilkan

15

mnt

STEP 3 : RESEARCH THE PROBLEM

(mengkaji permasalahan)

Berkomunikasi

Guru meminta siswa

untuk berdiskusi

dengan teman

Siswa saling berdiskusi

dan bertukar pendapat

mengenai masalah yang

15

mnt

Page 103: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

88

Mengajukan

pertanyaan

sekelompoknya,

meneliti apa yang

terjadi terkait dengan

permasalahan

keanekaragaman

hayati diindonesia

yang mulai terancam

Guru membimbing

dan memfasilitasi

kegiatan diskusi

siswa

terjadi, mengkaji lebih

detail materi project

melalui berbagai sumber

untuk memecahkan

permasalahan

Siswa berkonsultasi dan

menanyakan terkait

yang belum mereka

pahami

STEP 4 : UNDERSTAND STAKHOLDERS

(mengidentifikasi informasi yang telah didapat)

Berkomunikasi

Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

menjelaskan hasil

diskusinya dalam

mengidentifikasi

permasalahan

keanekaragaman

hayati

Guru menanggapi

dan menambahkan

hasil diskusi siswa,

memberi masukan

atas rencana project

yang telah siswa buat

Siswa menjelaskan hasil

diskusi, memberikan

perspektife mengenai

pengaruh ,akibat dari

masalah yang ada dan

juga solusi potensial

yang bisa diberikan

Siswa mendengarkan

masukan dari guru yang

bisa dijadikan bahan

evaluasi atas solusi yang

mereka usulkan

20

mnt

Page 104: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

89

STEP 5 : DETERMINE POSSIBLE SOLUTIONS

(menentukan solusi yang memungkinkan)

Berkomunikasi

Guru meminta siswa

untuk memberikan

solusi dari

permasalahan yang

terjadi

Siswa memberikan

tanggapan terkait solusi

yang bisa diberikan

untuk permasalahan

yang ada

15

mnt

STEP 6 : DEVELOP A PLAN

(menyusun rencana)

Mengajukan

pertanyaan

Berkomunikasi

Guru meminta siswa

kembali berdiskusi

dengan teman

sekelompoknya untuk

mengembangkan

sebuah rencana

langkah konkret bagi

permasalahan yang

ada

Guru menuntun dan

memfasilitasi siswa

jika menemui

kesulitan dalam

berdiskusi

Guru memonitoring

siswa dalam

mendiskusikan

kemajuan projek

yang mereka rancang

Siswa berdiskusi untuk

memecahkan masalah,

mengidentifikasi sumber

daya dan langkah yang

diperlukan untuk

implementasi dari

sebuah solusi

Siswa menanyakan apa

yang belum mereka

pahami,

Siswa melaporkan hasil

diskusi kepada guru,

menjelaskan project

yang telah

dikembangkan guna

memecahkan suatu

persoalan

20

mnt

Page 105: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

90

KEGIATAN AKHIR

Interpretasi Guru bersama siswa

menyimpulkan materi

yang telah dipelajari

Guru mengingatkan

tentang jadwal yang

sudah mereka sepakati,

dan mengingatkan untuk

mengisi LKS

Guru menyampaikan

arahan untuk pertemuan

selanjutnya mengenai

pembelajaran selanjutnya

untuk mengunjungi kebun

binatang ragunan

Guru menutup pelajaran

dengan mengucapkan

salam.

Siswa bersama guru

menyimpulkan pembelajaran

yang telah dilakukan

Siswa menyimak dan

memperhatikan penjelasan

guru serta mencatat hal-hal

yang perlu dicatat.

Siswa mendengarkan

penjelasan dari guru dan

menanyakan hal apa saja

yang perlu disiapkan

15

mnt

Page 106: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

91

Page 107: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

92

1. Penilaian Kognitif (Pengetahuan)

Soal Latihan Ketercapaian Indikator

Indikator Soal Jawaban

Menjelaskan

pengertian

keanekaragaman

hayati

Apakah yang dimaksud dengan

keanekaragaman Hayati?

Keanekaragaman hayati merupakan

pernyataan mengenai berbagai

macam variasi atau bentuk,

penampilan, jumlah, dan sifat yang

terdapat pada berbagai tingkatan

makhluk hidup.

Memberikan contoh

keanekaragaman gen,

keanekaragaman

jenis, dan

keanekaragaman

ekosistem.

Sebutkan contoh dari

keanekaragaman gen,

keanekaragaman jenis dan

keanekaragaman ekosistem !

Contoh keanekaragaman gen pada

tumbuhan :

kelapa gading

kelapa kopyor

kelapa hijau

Contoh keanekaragaman jenis pada

tumbuhan:

Kelapa

Pinang

Aren

Contoh keanekaragaman ekosistem

adalah macam-macam ekosistem

sungai, ekosistem kolam, ekosistem

sawah dan ekosistem hutan

Membedakan antara

keanekaragaman gen,

Jelaskan apa yang dimaksud

Keanekaragaman gen adalah variasi

atau perbedaan susunan gen dalam

Page 108: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

93

keanekaragaman

jenis, dan

keanekaragaman

ekosistem.

dengan keanekaragaman gen,

keanekaragaman jenis, dan

keanekaragaman ekosistem ?

satu spesies makhluk hidup. Gen-gen

tersebut mengekspresikan berbagai

variasi dari satu jenis makhluk hidup,

seperti tampilan pada warna mahkota

bunga, ukuran daun, tinggi pohon,

dan sebagainya, Keanekaragaman

jenis adalah variasi atau perbedaan

sifat dan penampilan antar individu

berbeda jenis atau spesies dalam satu

familia (keluarga). Keanekaragaman

jenis terbentuk karena perbedaan

struktur dan jumlah gen,

Keanekaragaman ekosistem adalah

variasi bentuk dan jenis bentang

alam, daratan maupun perairan,

dimana tumbuhan, hewan, dan

organisme yang lain saling

berinteraksi.

Page 109: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

94

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN II

Nama Sekolah : SMAN 1 Kota Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X IPA 5/ 1

A. Kompetensi Inti : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan

faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

B. Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman

hayati diindonesia beserta ancaman dan pelestariannya.

C. Indikator :

6. menjelaskan cara-cara pelestarian keanekaragaman hayati

7. Menjelaskan manfaat keanekaragaman hayati

D. Tujuan :

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran kali ini, peserta didik diharapkan

dapat :

4. menjelaskan cara-cara pelestarian keanekaragaman hayati

5. Menjelaskan manfaat keanekaragaman hayati

Page 110: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

95

E. Materi Ajar :

3. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Adanya eksploitasi hutan tropis menjadi lahan pertanian dan

penggundulan hutan, berdampak besar pada proses hilangnya sumber daya

alam hayati. Indonesia memiliki daftar terpanjang jenis tumbuhan dan hewan

yang terancam kepunahan. Sudah tercatat paling tidak, ada 126 jenis burung,

63 jenis hewan mamalia, dan 21 jenis hewan melata yang dinyatakan

terancam punah. Populasi kayu ramin menipis, kayu gaharu, dan kayu

cendana terancam punah. Dengan menurunnya keanekaragaman hayati,

manusia perlu melakukan upaya dan aktivitas yang dapat melestarikan dan

mengembangkan keanekaragaman hayati. Ada dua cara pelestarian

keanekaragaman hayati di Indonesia, yaitu pelestarian In situ dan Ex situ.

4. Manfaat keanekaragaman hayati

a. Sebagai sumber pangan karena setiap hari manusia membutuhkan sumber

energi dari makanan dan minuman untuk melakukan aktivitas nya.

b. Sebagai sumber sandang atau pakaian yang merupakan kebutuhan dasar

bagi manusia untuk menutupi dan melindungi tubuhnya.

c. Sebagai sumber papan karena dapat memberikan manfaat pada masyarakat

dalam membangun tempat tinggal atau rumah untuk berteduh dan

beristirahat.

d. Sebagai sumber obat-obatan karena beberapa tumbuhan dapat digunakan

sebagai tanaman obat dan digunakan dalam industri obat herbal lokal.

e. Sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik atau bahan kecantikan.

f. Sebagai sumber keilmuan karena ketergantungan kehidupan manusia pada

tumbuhan dan hewan akan membuat mereka berupaya untuk

mengembangkan usaha pertanian, perkebunan maupun peternakan dari

keaneragaman hayati lainnya yang ada di Indonesia.

Page 111: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

96

F. Pendekatan /Metode Pembelajaran :

1. Pendekatan : Project Based Learning (PJBL)

2. Metode : Field Trip, Diskusi

G. Alat/Bahan/Sumber Belajar

LKS PJBL

Buku Biologi Kelas X Subardi dkk, BSE, Bab 6 .

Buku Campbell BIOLOGI Jilid 1 edisi 8

Buku Biologi untuk SMA/MA kelas X,Kurikulum 2013

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan II (3*45) @Kebun Binatang Ragunan

KPS

Berkomunikasi

Kegiatan Waktu

(Menit) Guru Siswa

Kegiatan Awal

Guru mengucapkan salam dan

memimpin untuk berdoa

Guru memberikan Pengarahan dan

membawa siswa menuju lokasi

Field trip untuk melakukan

kegiatan pembelajaran

Guru menghubungkan kegiatan

pertemuan sebelumnya dalam

kegiatan yang akan dilakukan. Dan

memberikan apersepsi sebelum

memulai materi ajar

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yaitu setelah

pembelajaran selesai siswa dapat

mengetahui berbagaimacam

keanekaragaman hayati , macam

macam dan faktornya yang

menyebabkan keanekaragaman

tersebut terjadi serta status nya

dalam ekosistem, apakah termasuk

Siswa

menjawab

salam dan

berdoa sebelum

memulai

pembelajaran.

Siswa

mendengarkan

arahan yang

diberikan oleh

guru

Siswa

menghubungka

n materi yang

akan dipelajari

dengan materi

sebelumnya.

Siswa

mendengarkan

guru

15

Page 112: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

97

spesies langka atau sebaliknya.

menyampaikan

tujuan

pembelajaran

agar tercapai

dengan baik.

Kegiatan Inti

STEP 7 IMPLEMENT THE PLAN

(mengerjakan project)

Berkomunikasi

Mengamati

Mengelompokkan

Interpretasi

Guru mengarahkan siswa

untuk berkumpul dengan

kelompok masing masing

Guru membagikan LKS

untuk membimbing

kegiatan field trip siswa

Guru mengarahkan siswa

untuk melakukan aktivitas

sesuai dengan panduan di

LKS

Siswa mengikuti arahan

dari guru

Siswa berdiskusi dengan

kelompok masing masig

untuk kemudian

melakukan kegiatan

field trip sebagai salah

satu langkah untuk

penyelesaian project

Siswa melakukan

kegiatan pengamatan

dengan dipandu oleh

mentor

Siswa mengelompokkan

dan merapihkan data

dari hasil pengamatan

yang dilakukan dan data

lain yang telah

dikumpulkan untuk

project mereka

100

Kegiatan Penutup

Guru dan siswa bersama-

sama menyimpulkan

materi yang telah

dipelajari

Guru memberikan

kesempatan bagi siswa

yang hendak bertanya

mengenai materi yang

dipelajari

Guru meminta siswa

menyimpulkan dari

kegiatan pembelajaran

yang telah dilakukan

Guru menyampaikan

materi yang akan dibahas

Siswa menyimpulkan

mengenai kegiatan yang

mereka pelajari

Siswa menanyakan

materi yang belum

dimengerti

Siswa berdoa sebagai

kegiatan akhir

pembelajaran

20

Page 113: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

98

Mengajukan

pertanyaan

pekan depan mengenai

laporan dan penilaian

project yang telah

dilakukan

Guru menutup kegiatan

pembelajaran dengan doa

Page 114: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

99

2. Penilaian Kognitif (Pengetahuan)

Soal Latihan Ketercapaian Indikator

Indikator Soal Jawaban Tipe

soal

Menjelaskan flora

dan fauna yang ada

diindonesia

Tampilkan dalam

bentuk table, ciri-ciri

persebaran flora fauna

yang ada diindonesia

berdasarkan zona

Australasia, peralihan

dan asiatik yang tersebar

diindonesia, sertakan

contohnya.

(terlampir)

Mengaitkan

pengaruh manusia

terhadap punahnya

flora dan fauna

Jelaskan pengaruh

manusia terhadap

punahnya flora dan

fauna yang terjadi akhir

akhir ini.

Pada dasarnya manusia dan makhluk hidup lain

saling menguntungkan dalam kehidupan, namun

ada beberapa perilaku manusia yang dapat

membahayakan keberadaan makhluk hidup lain,

hal tersebut diantaranya adalah penebangan hutan

secara illegal yang menyebabkan ekosistem

makhluk hidup didalamnya menjadi rusak,

perburuan liar yang menyebabkan beberapa

spesies menjadi terancam punah, merusak

ekosistem dengan membuang limbah

sembarangan, beberapa hal tersebut hannya

sebagian kecil perilaku manusia yang dapat

mengakibatkan kepunahan terhadap flora fauna

diindonesia.

menjelaskan cara-

cara pelestarian

keanekaragaman

hayati

Menurut pendapat anda,

langkah-langkah apa

saja yang harus

dilakukan untuk

menjaga kelestarian

keanekaragaman hayati

diindonesia ?

Sistem tebang pilih dengan cara memilih tanaman

yang bila ditebang tidak sangat berpengaruh

terhadap ekosistem. 2. Peremajaan tanaman

dilakukan untuk mempertahankan dan

meningkatkan hasil dengan mempersiapkan

tanaman pengganti. 3. Penangkapan musiman

yang dilakukan pada saat populasi hewan paling

banyak dan tidak pada saat kondisi yang dapat

mengakibatkan kepunahan. Contohnya tidak

Page 115: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

100

berburu pada saat musim berkembang biak. 4.

Pembuatan cagar alam dan tempat perlindungan

bagi tumbuhan dan hewan langka seperti suaka

margasatwa dan taman nasional. Tempat-tempat

tersebut melindungi flora atau fauna yang sudah

terancam punah.

Menjelaskan

manfaat

keanekaragaman

hayati

Jelaskan manfaat

keanekaragaman hayati

bagi kehidupan manusia

?

Keanekaragaman hayati dalam kehidupan sehari-

hari oleh manusia dimanfaatkan untuk berbagai

kebutuhan, di antaranya kebutuhan sandang,

pangan, papan, dan obat-obatan. Pemanfaatan

untuk kebutuhan, pangan atau sebagai bahan

makanan, contohnya sebagai sayuran, buah-

buahan, dan daging. Adapun untuk kebutuhan

sandang sebagai bahan pakaian. Contohnya kapas,

bulu hewan, dan kulit hewan. Pemanfaatan untuk

pemenuhan kebutuhan papan atau tempat tinggal,

contohnya kayu jati, meranti, dan albasia.

Page 116: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

101

Asiatis Australis Peralihan

flora fauna flora Fauna flora fauna

1.Terdapat

banyak jenis

meranti

2.Terdapat

benyak jenis

Rotan

3.Terdapat

banyak kayu

jati

4.Terdapat

banyak jenis

nangka

5. Tidak

terdapat hutan

kayu putih

5.Jenis

tumbuhan sagu

sedikit

6.Terdapat

Bunga Raksasa

Hewan

mamalia

berukuran

besar

2. Jarang

ditemukan

burung yang

berbulu

warna- warni

3. Terdapat

banyak jenis

kera

4. Ikan air

tawar banyak

Jenis

meranti

sedikit

2. Terdapat

berbagai

jenis Matoa

3. Tidak

terdapat

jenis rotan

4. Tidak

terdapat

jenis

nangka

Dijumpai hewan

berkantung

2. Dijumpai

burung berbulu

warna-warni

3. Ikan air tawar

sedikit

Tanaman

memiliki

daun

yang

kecil

2.

Tumbuh

annya

kecil-

kecil

3.

Tumbuh

annya

memiliki

daun

yang

pendek

4.

Tumbuh

annya

terdapat

di

Indonesi

a

Terdapat

hewan asli

Indonesia

(endemik)

2.

Biasanya

tidak

memiliki

bulu

3.

Terdapat

beberapa

jenis

burung

4.

Terdapat

Hewan

Langka

Cnt Raflesia

arnoldi,

anggrek

Gajah,

Harimau,

Badak

Bercula Dua,

Badak

Bercula Satu,

Orang Utan,

Kancil,

Beruang

Madu, Beo,

Bekantan/Ker

a.

Pakis,

siwalan,ebo

ni,matoa,ce

ndana.

Kiwi – Koala,

burung kaka tua,

kasuari

Eboni

Anggrek

serat

· Cempak

a

Babi rusa,

burung

maleo,

anoa,

komodo

Page 117: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

102

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN III

Nama Sekolah : SMAN 1 Kota Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X IPA 5/ 1

A. Kompetensi Inti :

3.Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

B. Kompetensi Dasar :

4.2 manyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati di

indonesia dan upaya pelestariannya

C. Indikator :

1. siswa mampu manyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman

hayati di indonesia dan upaya pelestariannya

A. Tujuan :

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran kali ini, peserta didik diharapkan

dapat :

6. manyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati di

indonesia dan upaya pelestariannya

Page 118: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

103

7. Materi Ajar :

5. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Adanya eksploitasi hutan tropis menjadi lahan pertanian dan penggundulan

hutan, berdampak besar pada proses hilangnya sumber daya alam hayati. Indonesia

memiliki daftar terpanjang jenis tumbuhan dan hewan yang terancam kepunahan.

Sudah tercatat paling tidak, ada 126 jenis burung, 63 jenis hewan mamalia, dan 21

jenis hewan melata yang dinyatakan terancam punah. Populasi kayu ramin

menipis, kayu gaharu, dan kayu cendana terancam punah. Dengan menurunnya

keanekaragaman hayati, manusia perlu melakukan upaya dan aktivitas yang dapat

melestarikan dan mengembangkan keanekaragaman hayati. Ada dua cara

pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia, yaitu pelestarian In situ dan Ex

situ.

8. Pendekatan /Metode Pembelajaran :

3. Pendekatan : Project Based Learning (PJBL)

4. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan III ( 3*45 Menit ) @Ruang Kelas

Langkah

Pembelajaran

Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

KEGIATAN AWAL

Guru memberikan salam

dan berdoa bersama

(sebagai implementasi

nilai religius) serta

mengecek kehadiran,

mengondisikan kelas

(sebagai implementasi

nilai disiplin).

Guru memberikan

apersepsi kepada siswa

mengenai materi

keanekaraaman hayati.

Guru menyampaikan

Siswa menjawab salam guru

dan berdoa bersama (sebagai

implementasi nilai religius)

Siswa menanggapi pertanyaan

guru.

Siswa mendengarkan guru

menyampaikan tujuan

pembelajaran.

30

Page 119: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

104

tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai dari

pembelajaran kali ini

Siswa mendengarkan

penjelasan guru.

KEGIATAN INTI

STEP 8

SUMMARIZE, EVALUATE AND REFLECT

(evaluasi,refleksi hasil yang telah dikerjakan)

Berkomunikasi

guru membimbing peserta

didik untuk

mempresentasikan project

yang telah diselesaikan

guru membimbing proses

Tanya jawab saat

presentasi berlangsung

guru menilai dari setiap

presentasi dan object yang

murid kerjakan

siswa mempresentasikan

project yang telah diselesaikan

siswa aktif melakukan Tanya

jawab

50

KEGIATAN PENUTUP

Berkomunikasi

Interpretasi

Guru melakukan refleksi

pembelajara

Guru meminta siswa untuk

memberikan kesan dan

pesan selama

pembelajaran dan

menyelesaikan project

Guru meminta siswa untuk

menyimpulkan rangkaia

pembelajaran mengenai

metode fieldtrip dengan

pendekatan PJBL

Siswa melakukan refleksi

pembelajaran

Siswa memberikan kesan dan

pesan selama pembelajaran

berlangsung

Siswa menyimpulkan dari

seluruh rangkaian kegiatan

15

Sebagai bahan evaluasi

guru membagikan soal

untuk dikerjakan oleh

siswa

Guru menutup

pembelajaran dengan

berdoa bersama

Siswa mengerjakan soal

Siswa mengumpulkan lembar

jawaban

Siswa berdoa bersama sebagai

penutup kegiatan pembelajaran

40

Page 120: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

105

Page 121: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

106

LAMPIRAN 2

KEANEKARAGAMAN HAYATI

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 1

Page 122: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

107

Kompetensi Inti :

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena

dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Kompetensi Dasar :

3.2 Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati diindonesia beserta

ancaman

dan pelestariannya.

Indikator :

1. Menjelaskan pengertian keanekaragaman hayati

2. Memberikan contoh keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan

keanekaragaman ekosistem.

3. Membedakan antara keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan

keanekaragaman ekosistem.

4. Menjelaskan flora dan fauna yang ada diindonesia

5. Mengaitkan pengaruh manusia terhadap punahnya flora dan fauna

A. Tujuan :

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran kali ini, peserta didik diharapkan

dapat :

1. Menjelaskan pengertian keanekaragaman hayati

2. Memberikan contoh keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan

keanekaragaman ekosistem.

3. Membedakan antara keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan

keanekaragaman ekosistem.

4. Menjelaskan flora dan fauna yang ada diindonesia

Page 123: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

108

Page 124: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

109

Page 125: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

110

KAHATI PROJECT 2017

PENDAHULUAN

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang

tinggi. Dengan maksud mempromosikan pelestariannya, pada 2003 Pemerintah Indonesia

mencanangkan “Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Indonesia (IBSAP).”

Sebagai wujud pelaksanaannya, saat ini telah ditetapkan sebanyak 519 kawasan konservasi

dengan luas keseluruhan kira-kira 280.000 km2, dan 294 jenis flora dan fauna yang

dilindungi oleh undang-undang. Namun di lain pihak, dengan adanya kemiskinan dalam

masyarakat serta kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi, jumlah flora

dan fauna yang eksistensinya terancam kian bertambah. Keadaan ini diperburuk lagi dengan

lambatnya kontrol terhadap berbagai kawasan konservasi tersebut yang penting bagi flora dan

fauna yang terancam eksistensinya tersebut. Beranjak dari kondisi yang kompleks ini,

Indonesia memerlukan perencanaan serta tindakan yang sistematis dan menyeluruh dalam

melestarikan keanekaragaman hayatinya.

Sumber : http://www.id.emb-

japan.go.jp/oda/id/projects/protech/odaprojects_protech_1993_jabar.htm

RANCANGAN PROJECT SISWA

Sejauh ini, para ahli biologi telah mengidentifikasi 1,3 juta spesies hewan yang masih ada (hidup). Estimasi jumlah spesies hewan yang sebenarnya jauh lebih tinggi.Tidak semua orang mengenal berbagai jenis hewan, apalagi dengan jumlah yang begitu banyak dan dengan kondisi pada saat ini banyak hewan-hewan yang hampir mengalami kepunahan.Pada bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan kita perlu mengenal dunia hewan lebih jauh lagi, agar kita dapat mempelajarinya dengan baik sehingga kita mengetahui penyebab-penyebab

Page 126: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

111

Page 127: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

112

Page 128: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

113

Judul Project

Tujuan

Alat dan Bahan ,Langkah Kerja

Hipotesis

Time frame Konten Pembelajaran Kegiatan Project Assessment

Minggu 1 Siswa belajar mengenai

keanekaragaman hayati,

mengetahui keanekaragaman

makhluk hidup dati tingkat

gen, spesies, dan ekosistem

beserta contohnya

Siswa meentukan

rancangan project

Bagan konsep,

presentasi

Minggu 2 Siswa mendalami materi

keanekaragaman hayati

denganfieldtrip kelapangan

untuk mengetahui

keanekaragaman hayati

diindonesia

Fieldtrip ke kebun

binatang ragunan

Lembar observasi KPS

Minggu 3 Siswa mendalami flora dan

fauna diindonesia

Siswa

mempresentasikan hasil

project yang telah

mereka buat

Penialain project

DAFTAR PUSTAKA

Endah sulistyowati, Buku Siswa Biologi untuk SMA/MA kelas X,PT.intan

pariwara:klaten,2016.

http://buku .kemendikbud.go.id

http://www.id.emb-japan.go.jp/oda/id/projects/protech/odaprojects_protech_1993_jabar.htm

5. DEVELOP A PLAN (Menyusun Rencana)

Berhipotesis

Siswa membuat produk berupa media yang

menunjukan keanekargaman hayati diindonesia dan

menampilkan data data keanekaragaman hewan

berdasarkan kelompok yang sudah ditentukan, dari sumber

dan menampilkan data dan dokumentasi hasil fieldtrip

ketika dikebun binatang ragunan. Produk media dapat

dikerjakan secara manual ataupun dengan computer,

dilakukan sesuai kehendak dan kreatifitas.

TIME LINE PROJECT

Page 129: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

114

KEANEKARAGAMAN HAYATI

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 2

NAMA SISWA :

KELAS :

Page 130: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

115

Kompetensi Inti : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan

faktual, konseptual,prosedural,dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena

dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati

diindonesia beserta ancaman dan pelestariannya.

Indikator :

6. menjelaskan cara-cara pelestarian keanekaragaman hayati

7. Menjelaskan manfaat keanekaragaman hayati

B. Tujuan :

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran kali ini, peserta didik diharapkan

dapat :

7. menjelaskan cara-cara pelestarian keanekaragaman hayati

8. Menjelaskan manfaat keanekaragaman hayati

Page 131: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

116

A. Tujuan

Mengamati keanekaragaman hayati yang ada dikebun binatang ragunan

B. Dasar Teori

Taman Margasatwa Ragunan Jakarta memiliki flora yang merupakan jenis

yang ada sebelumnya seperti hutan wisata yang bersifat alami, jenis-jenis vegetasi

yang terdapat di Kebun binatang Ragunan adalah : Pohon Buah-buahan, Peneduh,

Obat-obatan dan jenis Rumput yang masing-masing terdiri atas 2 Ordo, 56 Famili,

968 Spesies dengan jumlah spesies keseluruhan 47.499 pohon (Kamelia. 2004).

Vegetasi di kebun Binatang Ragunan Jakarta merupakan vegetasi tanaman

yang dapat digolongkan sebagai berikut: Pohon berbunga yang didominasi oleh

pohon Tenguli (Cassia fistula) dan flamboyan (Delonix regia), Tanaman peneduh

yang didominasi oleh kormis (Acacia auriculiformis) dan jeunjing (Albizzia falcata),

Tanaman buah-buahan yang didominasi oleh jambu monyet (Anacardium

occidentale) dan rambutan (Nepheleum lapaceum),Tanaman obat-obatan dan industri

yang didominasi oleh salopat serat (Xylopia glauca) dan kemenyan (Styrax benzoe),

Tanaman hias yang dibuat dengan bentuk taman yang terdapat di hampir seluruh

sudut kebun binatang. Taman Margasatwa Ragunan. Sebuah taman seluas 147 hektar

dan berpenghuni lebih dari 2.009 ekor satwa serta ditumbuhi lebih dari 20.000 pohon

membuat suasana lingkungannya sejuk dan nyaman. Lahannnya tertata dan terbangun

serta sebagian lagi masih dikembangkan menuju suatu kebun binatang yang modern

sebagai identitas kota Jakarta. Berkunjung ke Taman Margasatwa Ragunan berarti

memasuki sebuah hutan tropis mini, di dalamnya terdapat keanekaragaman hayati

yang memiliki nilai konservasi tinggi dan menyimpan harapan untuk masa depan.

Sebuah kebun binatang modern menampilkan suatu system ekologi yang

lengkap yang bias menjadi satu sumber ilmu pengetahuan yang akan mengawali

langkah pelestarian kehidupan alam liar. Singkatnya, kebuna binatang adalah “Kapal

Nuh” kita dalam menghadapi bencana dan kerusakan alam yang akhir-akhir ini sering

terjadi. Bila nanti sudah tidak ada lagi hutan di bumi ini, paling tidak masih ada

contoh-contoh makhluk yang menakjubkan ini di kebun binatang, entah itu telah

berwujud satwa ataupun masih berbentuk embrio, sel atau DNA.Sumber :

https://ragunanzoo.jakarta.go.id/tentang/ragunan-zoological-park/

LEMBAR KERJA SISWA

Page 132: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

117

A. Tujuan

Mengamati keanekaragaman hayati yang ada dikebun binatang ragunan

B. Dasar Teori

Taman Margasatwa Ragunan Jakarta memiliki flora yang merupakan jenis yang ada sebelumnya seperti hutan

wisata yang bersifat alami, jenis-jenis vegetasi yang terdapat di Kebun binatang Ragunan adalah : Pohon Buah-buahan,

Peneduh, Obat-obatan dan jenis Rumput yang masing-masing terdiri atas 2 Ordo, 56 Famili, 968 Spesies dengan jumlah

spesies keseluruhan 47.499 pohon (Kamelia. 2004).

Vegetasi di kebun Binatang Ragunan Jakarta merupakan vegetasi tanaman yang dapat digolongkan sebagai berikut:

Pohon berbunga yang didominasi oleh pohon Tenguli (Cassia fistula) dan flamboyan (Delonix regia), Tanaman peneduh

yang didominasi oleh kormis (Acacia auriculiformis) dan jeunjing (Albizzia falcata), Tanaman buah-buahan yang

didominasi oleh jambu monyet (Anacardium occidentale) dan rambutan (Nepheleum lapaceum),Tanaman obat-obatan dan

industri yang didominasi oleh salopat serat (Xylopia glauca) dan kemenyan (Styrax benzoe), Tanaman hias yang dibuat

dengan bentuk taman yang terdapat di hampir seluruh sudut kebun binatang. Taman Margasatwa Ragunan. Sebuah

taman seluas 147 hektar dan berpenghuni lebih dari 2.009 ekor satwa serta ditumbuhi lebih dari 20.000 pohon membuat

suasana lingkungannya sejuk dan nyaman. Lahannnya tertata dan terbangun serta sebagian lagi masih dikembangkan

menuju suatu kebun binatang yang modern sebagai identitas kota Jakarta. Berkunjung ke Taman Margasatwa Ragunan

berarti memasuki sebuah hutan tropis mini, di dalamnya terdapat keanekaragaman hayati yang memiliki nilai konservasi

tinggi dan menyimpan harapan untuk masa depan.

Sebuah kebun binatang modern menampilkan suatu system ekologi yang lengkap yang bias menjadi satu sumber

ilmu pengetahuan yang akan mengawali langkah pelestarian kehidupan alam liar. Singkatnya, kebuna binatang adalah

“Kapal Nuh” kita dalam menghadapi bencana dan kerusakan alam yang akhir-akhir ini sering terjadi. Bila nanti sudah

tidak ada lagi hutan di bumi ini, paling tidak masih ada contoh-contoh makhluk yang menakjubkan ini di kebun binatang,

entah itu telah berwujud satwa ataupun masih berbentuk embrio, sel atau DNA.

Sumber : https://ragunanzoo.jakarta.go.id/tentang/ragunan-zoological-park/

LEMBAR KERJA SISWA

Page 133: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

118

1. Berkumpul dengan kelompok yang telah ditentukan

2. Berkumpul sesuai dengan mentor dan memulai briefing

3. Mengisi data yang sudah tersedia di LKS

4. Konsultasikan dengan mentor jika menemui kesulitan dalam mengerjakan LKS

Petunjuk Kegiatan Fieldtrip

TUGAS PROJECT

Rumusan Masalah

Page 134: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

119

Page 135: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

120

Page 136: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

121

Page 137: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

122

Page 138: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

123

Page 139: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

124

PENILAIAN ANTAR TEMAN

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 3

Page 140: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

125

LAMPIRAN 3

Indikator

KPS

Soal Rubrik penilaian Skor

Mengamati

1. Catatlah data hasil

pengamatanmu. Selanjutnya,

Carilah informasi dari berbagai

sumber mengenai jenis-jenis

keanekaragaman hayati.

Ciri ciri :

1. Ayam

a. Memiliki sepasang kaki yang ramping dan ditumbuhi sisik.

b. Memiliki jengger berwarna merah di atas dan di bawah kepala.

c. Memiliki cakar untuk mengais dan sebagai alat perlindungan diri dari musuh.

d. Memiliki sepasang mata di samping kepala.

2. Nangka

a. Memiliki kulit buah yang bergerigi

b. Bentuknya oval

c. Volume buah yang sesar

d. Berwarna hijau kekuningan

3. sukun

a. Memiliki bentuk bulat

b. Berwarna hijau

c. Kulit buah bergerigi halus

4. Cimpedak

a. Berbentuk lonjong

b. Berwarna hijau kecoklatan

c. Kulit buah Bergerigi

Mengamati 4 ciri ciri dari gambar yang ada dan menuliskannya dengan benar

Mengamati 3 ciri ciri dari gambar yang ada dan menuliskannya dengan benar

Mengamati 2 atau 1 ciri ciri dari gambar yang ada dan menuliskannya dengan benar

Menjawab tapi tidak tepat

Tidak menjawab

4

3

2

1

0

Mengajukan

pertanyaan

2. susunlah beberapa pertanyaan

mengenai keanekaragaman

hayati dari gambar diatas ?

Mengajukan pertanyaan :

1. kelompokkan gambar tersebut berdasarkan tingkat keanekaragaman hayati yang ada

2. gambar tersebut menunjukkan berbagaimacam keanekaragaman hayati yang ada

diindonesia, jelaskan apa yang dimaksud dengan keanekaragamn hayati

3. nangka, cimpedah dan sukun termasuk dedalam keanekaragaman hayati tingkat apa ?

4. sebutkan perbedaan antara gambar 1,2,3 ?

mengajukan 3 pertanyaan

4

Page 141: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

126

mengajukan 2 pertanyaan

mengajukan 1 pertanyaan

menjawab tapi tidak tepat

tidak menjawab

3

2

1

0

3. Diskusikan dengan teman-

temanmu untuk memecahkan

masalah-masalah berikut

a. Berbagai jenis makhluk

hidup pada gambar

menunjukan

keanekaragaman hayati.

Apa yang dimaksud

dengan keanekaragaman

hayati ?

b. Bagaimana cara

mempelajari

keanekaragaman hayati

yang begitu melimpah ?

a. keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi)

bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk

hidup.

b. Karena keanekaragaman hayati begitu melimpah, maka untuk memudahkan

mempelajarinya dibuat sebuah sistem Klasifikasi.Kalsifikasi adalah pengelompokan

makhluk hidup berdasarlan persamaan ciri, jenis, spesies, tempat hidup, daerah

persebaran atau anatomi.

Tujuan diadakannya klasifikasi yaitu :

1. Menjelskan makhluk hidup antar jenis berdasarkan ciri-cirinya sehingga mudah untuk

dibedakan

2. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri yang dimiliki

3. Mengetahui hubungan kekerabatan yang terjadi antar makhluk hidup

4. Mengetahui proses evolusi yang dialami oleh makhluk hidup.

Menjawab poin a dan b dengan tepat

Menjawab poin a dengan tepat namun b tidak tepat

Menjawab poin a tidak tepat namun poin b tepat

Menjawab keduanya namun tidak tepat

Tidak menjawab

4

3

2

1

0

mengelompokkan 4.

a. Ayam kampong, ayam ras, dan

ayam katai menunjukkan

keanekaragaman hayati tingkat

apa ?

b. Pohon nangka, sukun, dan

cempedak menunjukkan

keanekaragaman hayati pada

tingkat apa ?

a. Keanekaragaman hayati tingkat gen

b. Keanekaragaman hayati tingkat spesies

Menjawab poin a dan b dengan tepat

Menjawab poin a dengan tepat namun b tidak tepat

Menjawab poin a tidak tepat namun poin b tepat

Menjawab keduanya namun tidak tepat

Tidak menjawab

4

3

2

1

0

Page 142: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

127

Prediksi 5. Pohon nangka dan pohon sukun

biasanya hidup di ekosistem

kebun, bagaimana jika

keduanya ditanam diekosistem

pantai ? apakah tetap tumbuh ?

mengapa ?

Tidak bisa hidup, karena ekosistem pantai struktur tanahnya adalah pasir dan kondisi air nya asin, sukun dan nangka tidak bisa hidup dalam kondisi ekosistem seperti itu, mereka akan tumbuh di tanah dalam kondisi liat dan suplai air tawar.

menjawab prediksi dan memberi alasan dengan tepat

menjawab prediksi dengan tepat namun solusi tidak tepat

menjawab prediksi tidak tepat namun memberikan alasan dengan tepat

menjawab tapi tidak tepat

tidak menjawab

4

3

2

1

0

6. Apa manfaat ayam ras, ayam

kampong, ayam katai, pohon

nangka, sukun, dan cimpedak

bagi kehidupan manusia ?

Produk tersebut dapat digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, misalnya ayam untuk makanan lauk pauk, nangka, sukun dan cimpedak salah satu sumber buah buahan untuk manusia, bisa juga digunakan sebagai obat.

Menyebutkan 3 manfaat

Menyebutkan 2 manfaat

Menyebutkan 1 manfaat

Menyebutkan manfaat namun tidak tepat

Tidak menjawab

4

3

2

1

0

Prediksi 7. Menurutmu, dari artikel dan

materi yang telah guru jelaskan,

identifikasilah permasalahan

yang ada

Prediksi yang menyebabkan permasalahan itu mungkin terjadi adalah :

1. Masyarakat kurang peduli terhadap kekayaan alam yang ada dan harus dijaga

2. Pengetahuan masyarakat belum terbangun terkaitpentingnya menjaga keanekaragaman

hayati

3. Aturan yang sering dilanggar

4. Pemerintah yang kurang tegas dalam menegakkan hukum

Mengemukakan 3 prediksi

Mengemukakan 2 prediksi

Mengungkapkan 1 prediksi

Memprediksi namun tidak tepat

Tidak menjawab

4

3

2

1

0

Page 143: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

128

Prediksi

Mengamati

No Bahan

identifikasi

Informasi

1 Keanekaragaman

hayati

diindonesia

2 Kerusakan

keanekaragaman

hayati

diindonesia

3 Pengaruh

manusia

terhadap

punahnya

keanekaragaman

hayati

diindonesia

4 Upaya

pemerintah

dalam

melindungi flora

dan fauna yang

hampir punah

Menyampaikan 4 informasi dengan tepat

Menyampaikan 3 informasi dengan tepat

Menyampaikan 2/1 informasi dengan tepat

Menjawab namun tidak tepat

Tidak menjawab

4

3

2

1

0

Page 144: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

129

LAMPIRAN 4

Page 145: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

130

Page 146: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

131

LAMPIRAN 5

LEMBAR OBSERVASI GURU

KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN FIELD TRIP BERBANTUKAN LKS

PROJECT BASED LEARNING (PJBL)

Kelas : X MIPA 5

Pertemuan : I

Konsep : Keanekaragaman Hayati

Berilah tanda check list(√) pada kolom yang telah tersedia sesuai dengan aktivitas guru

yang teramati !

Tahap Pembelajaran Aktivitas guru yang diamati Terlaksana Ket

Ya Tidak

Kegiatan Awal

Guru membuka pelajaran √

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran

Guru menjelaskan tentang

pembelajaran keanekaragama hayati

yang akan menggunakan metode

fieldtrip

Guru membagi siswa kedalam

beberapa kelompok

Guru membagikan LKS sebagai

panduan pembelajaran siswa dikelas

Page 147: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

132

Kegiatan Inti

DESCRIBE

SUBJECT

MATTER

Tahap ini guru

menjelaskan konsep

yang akan dipelajari

sesuai dengan

indikator

Guru memberikan informasi tentang

konsep yang akan dipelajari

(menggunakan media power point)

Guru meminta siswa untuk mengamati

gambar dan video yang ditampilkan

guru meminta siswa untuk menuliskan

hasil pengamatannya dalam LKS

Guru menstimulus siswa untuk

mengajukan pertanyaan dari konsep

yang belum mereka pahami

DEFINE THE

PROBLEM

Tahap ini guru

meminta siswa untuk

mengidentifikasi

masalah

guru meminta siswa berdiskusi secara

kelompok untuk mengkaji artikel yang

tersedia dalam LKS dan merumuskan

suatu masalah yang ada

Guru membuat scenario dalam

pembelajaran, menghantarkan siswa

menemukan masalah yang merupakan

tujuan dan design project yang akan

dilakukan

RESEARCH THE

PROBLEM

Mengkaji

permasalahan

Guru meminta siswa untuk berdiskusi

dengan teman sekelompoknya,

meneliti apa yang terjadi terkait

dengan permasalahan keanekaragaman

hayati diindonesia yang mulai

terancam

Page 148: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

133

Guru membimbing dan memfasilitasi

kegiatan diskusi siswa

UNDERSTAND

STAKHOLDERS

Mengidentifikasi

informasi yang telah

didapat

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menjelaskan hasil

diskusinya dalam mengidentifikasi

permasalahan keanekaragaman hayati

Guru menanggapi dan menambahkan

hasil diskusi siswa, memberi masukan

atas rencana project yang telah siswa

buat

DETERMINE

POSSIBLE

SOLUTIONS

Menentukan solusi

yang memungkinkan

Guru meminta siswa untuk

memberikan solusi dari permasalahan

yang terjadi

DEVELOP A PLAN

Tahap dimana siswa

menyusun rencana

projeck yang akan

mereka buat

Guru meminta siswa kembali

berdiskusi dengan teman

sekelompoknya untuk

mengembangkan sebuah rencana

langkah konkret bagi permasalahan

yang ada

Guru menuntun dan memfasilitasi

siswa jika menemui kesulitan dalam

berdiskusi

Page 149: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

134

Guru memonitoring siswa dalam

mendiskusikan kemajuan projek yang

mereka rancang

KEGIATAN AKHIR

Guru meminta siswa untuk

meyimpulkan hasil pembelajaran

Guru menguji ketercapaian indikator

pembelajaran pada siswa

Guru menutup pembelajaran √

Page 150: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

135

LEMBAR OBSERVASI GURU

KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN FIELD TRIP BERBANTUKAN LKS

PROJECT BASED LEARNING (PJBL)

Kelas : X MIPA 5

Pertemuan : II

Konsep : Keanekaragaman Hayati

Berilah tanda check list(√) pada kolom yang telah tersedia sesuai dengan aktivitas guru

yang teramati !

Tahap

Pembelajaran

Aktivitas guru yang diamati Terlaksana Ket

Ya Tidak

KEGIATAN AKHIR

Guru membuka pelajaran √

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran

Guru menjelaskan tentang

pembelajaran keanekaragama hayati

yang akan menggunakan metode

fieldtrip

Guru membagi siswa kedalam

beberapa kelompok

Guru membagikan LKS sebagai

panduan pembelajaran siswa dikelas

Page 151: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

136

KEGIATAN INTI

IMPLEMENT THE

PLAN

Mengerjakan project

Guru mengarahkan siswa untuk

berkumpul dengan kelompok masing

masing

Guru membagikan LKS dan memberi

arahan singkat kepada siswa sebelum

melakukan kegiatan fieldtrip

Guru mengarahkan siswa untuk

melakukan aktivitas sesuai dengan

panduan di LKS

KEGIATAN AKHIR

Guru meminta siswa untuk

meyimpulkan hasil pembelajaran

Guru menguji ketercapaian indikator

pembelajaran pada siswa

Guru menutup pembelajaran √

Page 152: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

137

LEMBAR OBSERVASI GURU

KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN FIELD TRIP BERBANTUKAN LKS

PROJECT BASED LEARNING (PJBL)

Kelas : X MIPA 5

Pertemuan : III

Konsep : Keanekaragaman Hayati

Berilah tanda check list(√) pada kolom yang telah tersedia sesuai dengan aktivitas guru

yang teramati !

Tahap

Pembelajaran

Aktivitas guru yang diamati Terlaksana Ket

Ya Tidak

KEGIATAN AKHIR

Guru membuka pelajaran √

Guru memberikan apersepsi kepada

siswa

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran

Guru menjelaskan tentang

pembelajaran yang akan membahas

mengenai project yang telah dibuat

Guru membagi siswa kedalam

beberapa kelompok

Guru membagikan LKS sebagai

panduan pembelajaran siswa dikelas

Page 153: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

138

KEGIATAN INTI

SUMMARIZE,

EVALUATE AND

REFLECT

evaluasi,refleksi hasil

yang telah dikerjakan

Guru membimbing peserta didik untuk

mempresentasikan project yang telah

diselesaikan

Guru menilai dari setiap presentasi dan

object yang murid kerjakan

Guru memberi apresiasi terhadap

project yang telah siswa buat

KEGIATAN AKHIR

Guru meminta siswa untuk

meyimpulkan hasil pembelajaran

Guru menguji ketercapaian indikator

pembelajaran pada siswa

Guru menutup pembelajaran √

Page 154: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

139

LAMPIRAN 6

LEMBAR OBSERVASI SISWA

KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN FIELD TRIP BERBANTUKAN LKS

PROJECT BASED LEARNING (PJBL)

Kelas :

Pertemuan : I

Konsep : Keanekaragaman Hayati

Berilah tanda check list(√) pada kolom yang telah tersedia sesuai dengan aktivitas guru

yang teramati !

Tahap Pembelajaran Aktivitas guru yang diamati Terlaksana Ket

Ya Tidak

Kegiatan Awal

Siswa menanggapi apersepsi guru √

Siswa memperhatikan penjelasan

bagaimana belajar dengan

menggunakan metode fieldtrip

Siswa mendegarkan penjelasan guru

bagaimana menggunakan LKS dengan

baik

Kegiatan Inti

DESCRIBE

SUBJECT MATTER

Tahap ini siswa

mempelajari konsep

yang disampaikan oleh

guru sesuai dengan

indicator pembelajaran

Siswa memperhatikan dan menerima

informasi awal yang diberikan guru

mengenai keanekaragaman hayati

Siswa mengamati gambar dan video

yang ditampilkan

Guru menuliskan hasil pengamatan

pada lembar LKS yang telah

disediakan

Siswa menanyakan konsep yang

belum mereka pahami

Page 155: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

140

DEFINE THE

PROBLEM

Tahap ini siswa

diminta

untukmengidentifikasi

masalah

Siswa berkumpul dan berdiskusi

secara aktif dengan teman sekelompok

untuk menemukan masalah

Siswa mengidentifikasi masalah yang

terjadi. Dari artikel dan video yang

ditampilkan

RESEARCH THE

PROBLEM

Mengkaji

permasalahan

Siswa saling berdiskusi dan bertukar

pendapat mengenai masalah yang

terjadi

Siswa berkonsultasi dan menanyakan

terkait yang belum mereka pahami

UNDERSTAND

STAKHOLDERS

Mengidentifikasi

informasi yang telah

didapat

Siswa menjelaskan hasil diskusinya

yang diwakili oleh setiap kelompok

Siswa mendengarkan masukan dari

guru yang bisa dijadikan bahan

evaluasi atas hasil diskusi yang

mereka usulkan

DETERMINE

POSSIBLE

SOLUTIONS

Menentukan solusi

yang memungkinkan

Siswa memberikan tanggapan terkait

solusi yang bisa diberikan untuk

permasalahan yang ada

DEVELOP A PLAN

Tahap dimana siswa

menyusun rencana

projeck yang akan

mereka buat

Guru meminta siswa kembali

berdiskusi dengan teman

sekelompoknya untuk

mengembangkan sebuah rencana

langkah konkret bagi permasalahan

yang ada

DEVELOP A PLAN

Tahap dimana siswa

menyusun rencana

projeck yang akan

mereka buat

Siswa berdiskusi untuk memecahkan

masalah, mengidentifikasi sumber

daya dan langkah yang diperlukan

untuk implementasi dari sebuah solusi

Siswa menanyakan apa yang belum √

Page 156: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

141

mereka pahami,

Siswa melaporkan hasil diskusi

kepada guru, menjelaskan project

yang telah dikembangkan guna

memecahkan suatu persoalan

Kegiatan Penutup

Siswa bersama guru menyimpulkan

pembelajaran hari ini

Siswa mengerjakan soal

ketercapaian indikator yang guru

berikan

Siswa mengumpulkan LKS √

Keterangan :

1. Ya

Apabila lebih atau sama dengan 50% jumlah siswa melakukan hal tersebut. Jika

jumlah siswa 40, maka minimal 20 siswa melakukan hal tersebut.

2. Tidak

Apabila kurang dari 50% jumlah siswa melakukan hal tersebut. Jika jumlah siswa

40, maka minimal 17 siswa melakukan hal tersebut

Page 157: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

142

LEMBAR OBSERVASI SISWA

KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN FIELD TRIP BERBANTUKAN LKS

PROJECT BASED LEARNING (PJBL)

Pertemuan : II

Berilah tanda check list(√) pada kolom yang telah tersedia sesuai dengan aktivitas guru

yang teramati !

Tahap

Pembelajaran

Aktivitas guru yang diamati Terlaksana Ket

Ya Tidak

KEGIATAN AWAL

Siswa menanggapi apersepsi guru √

Siswa memperhatikan penjelasan

bagaimana belajar dengan

menggunakan metode fieldtrip

Siswa mendegarkan penjelasan guru

bagaimana menggunakan LKS dengan

baik

KEGIATAN INTI

IMPLEMENT THE

PLAN

Mengerjakan project

Siswa mengikuti arahan dari guru

berdiskusi dengan kelompok masing

masing untuk kemudian melakukan

kegiatan field trip sebagai salah satu

langkah untuk penyelesaian project

Siswa melakukan kegiatan pengamatan

dengan dipandu oleh mentor

Page 158: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

143

Siswa mengelompokkan dan

merapihkan data dari hasil pengamatan

yang dilakukan dan data lain yang

telah dikumpulkan untuk project

mereka

KEGIATAN PENUTUP

Siswa bersama guru menyimpulkan

pembelajaran hari ini

Siswa mengerjakan soal

ketercapaian indikator yang guru

berikan

Siswa mengumpulkan LKS √

Keterangan :

1. Ya

Apabila lebih atau sama dengan 50% jumlah siswa melakukan hal tersebut. Jika

jumlah siswa 40, maka minimal 20 siswa melakukan hal tersebut.

2. Tidak

Apabila kurang dari 50% jumlah siswa melakukan hal tersebut. Jika jumlah siswa

40, maka minimal 17 siswa melakukan hal tersebut

Tangerang Selatan, 20 Januari 2018

Page 159: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

144

LAMPIRAN 7

Kisi- kisi Soal Keterampilan Proses Sains

No Soal Jawaban Indikator KPS

3.2.1 menjelaskan konsep keanekaragaman hayati diindonesia 1.

a. Bagaimana perbedaan karakteristik flora

dan fauna yang terdapat didaerah asiatis,

orientalis dan peralihan ?

b. Berikan contoh flora dan fauna dari masing

masing daerah persebaran, baik asiatis,

australis dan peralihan !

c. Informasi apa yang bisa anda dapatkan dari

table tersebut ?

Mengajukan pertanyaan

Page 160: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

145

Dari table diatas, buatlah pertanyaan sesuai dengan informasi yang

disampaikan…

2.

diatas merupakan peta konsep mengenai materi yang telah

dipresentasikan oleh teman sekelasmu. Jelaskan informasi apa saja

yang bisa kalian dapatkan dari peta konsep mengenai

keanekaragaman hayati ini !

Peta konsep diatas menujukkan mengenai materi

keanekaragaman hayati, ada beberapa pembahasan

didalamnya yaitu mengenai tingkatan

keanekaragama hayati, keunikan keanekaragaman

hayati diindonesia dan usaha perlindungan alam.

Tingkatan keanekaragaman hayati dibagi

berdasarkan keanekaragaman gen, keanekaragaman

jenis dan keanekaragaman ekosistem,

keanekaragaman gen contohya adalah

keanekaragaman bunga mawar, terdapat mawar

merah, dan mawar putih, untuk keanekaragaman

jenis terdapat variasi dalam satu family , contohnya

adalah kucing dan harimau, dan yang terakhir

adalah contoh keanekaragaman ekosistem

diantaranya adalah ekosistem gurun pasir dan

ekosistem hutan hujan.

keunikan keanekaragaman hayati

diindonesia meliputi Keunikan fauna dengan tipe

oriental, Australia, dan peralihan, terdapat pula flora

dengan tipe malesiana, hewan dan tumbuhan

endemic, serta hewan dan tumbuhan langka. Dalam

konsep keanekaragaman hayati terdapat usaha

perlindungan alam, diataranya adalah pelestarian in

situ, pelestarian ex situ, perlindungan alam umum

dan perlindungan alam dengan tujuan tertentu.

mengkomunikasikan

Page 161: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

146

3.2.2 menyebutkan contoh keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem 3.*

Pada suatu hari santi pergi ke kebun koleksi bunga, disana santi

menemukan beberapa spesies bunga seperti yang terlihat pada

gambar.

Jika kita mengamati gambar diatas, jawablah pertanyaan berikut :

a. Termasuk Contoh dalam tingkat Keanekaragaman apa ?

b. tingkat keaneakragaman tersebut dapat dilihat dari adanya

beberapa perbedaan, diantaranya adalah…

Berdasarkan gambar tersebut Keanekaragaman jenis

dapat terlihat dari adanya perbedaan bentuk, warna,

ukuran dan faktor pembawa sifat menurun.

Mengamati

4. 1.

2.

Yang termasuk contoh keanekaragaman gen adalah

gambar no. 2

Yang termasuk contoh keanekaragaman jenis adalah

gambar no. 1

Yang termasuk contoh keanekaragaman ekosistem

adalah gambar no. 3

Mengelomp

okkan

Page 162: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

147

3.

Dari gambar diatas, kelompokkan berdasarkan tingkat

keanekaragaman hayati yang ada ? dan berikan alasannya.

5.* No Karakteristik A B C D E F

1 Terjadi pada jenis atau spesies yang sama

2 Yang menempati suatu habitat tertentu

3 Disebabkan Karena variasi susuan gen

4 Masih dalam satu family yang sama

5 Menyebabkan variasi antar individu

6 Terjadi pada jenis spesies yang berbeda

Dari table diatas, kelompokkan karakteristik tersebut berdasarkan keanekaragaman tingkat gen dan tingkat spesies ?

Yang termasuk dalam karakteristik keanekaragaman

gen adalah :

A,B,C

Yang termasuk dalam karakteristik keanekaragaman

spesies adalah :

D,E,F

mengelompo

kkan

Page 163: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

148

3.2.3 membedakan antara keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem 6.* Perhatikan gambar dibawah ini

a. b. c.

d. e. f.

g. h. i.

gambar diatas merupakan contoh dari keanekaragaman hayati yang

ada dalam kehidupan, kelompokkan gambar tersebut berdasarkan

contoh dari tingkat keanekaragaman hayati yang ada…

1. Yang merupakan contoh keanekaragaman

gen adalah gambar a,e dan g

2. Yang merupakan contoh keanekaragaman

jenis adalah gambar c,f dan h

3. Yang merupakan contoh keanekaragaman

ekosistem adalah gambar b,d dan i

mengelompokkan

Page 164: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

149

7.* Suatu habitat ekosistem darat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

a. Curah hujan tinggi

b. Flora dan fauna heterogen

c. Terdapat iklim mikro

d. Matahari bersinar sepanjang tahun

e. Tumbuhan khas liana

Berdasarkan ciri-ciri diatas, dapat disimpulkan bahwa bioma

tersebut kedalam ekosistem … …

Dan berikan contohnya !

Ciri-ciri ekosistem diatas menunjukkan ekosistem

hutan hujan tropic

Contoh ekosistem hutan hujan tropis adalah hutan

Kalimantan dan hutan Sumatra

interpretasi

8.* Ditemukan ciri-ciri ekosistem darat sebagai berikut :

a. Curah hujan sangat rendah

b. Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat mencolok

c. Evaporasi lebih tinggi dari dari peresapan

d. Tumbuhan berdaun kecil dan berbentuk jarum

e. Fauna terdiir dari kelompok hewan melata

Berdasarkan ciri-ciri diatas, dapat disimpulkan bahwa bioma

tersebut dalam ekosistem …

Dan berikan contohnya !

Ciri-ciri ekosistem diatas menunjukkan ekosistem

gurun

Contoh ekosistem gurun adalah gurun sahara, gurun

gobi, gurun simpson

interpretasi

3.2.4 menjelaskan jenis-jenis flora dan fauna yang ada diindonesia

9. Perhatikan hewan mamalia dibawah ini, berdasarkan gambar yang

anda amati, sebutkan ciri khas dari hewan tersebut !

Berdasarkan gambar ciri khas hewan mamalia

tersebut adalah sebagai berikut :

- Memiliki belalai yang merupakan

perpanjangan hidung dan bibir atas

- Memiliki telinga luar yang lebar.

- Memiliki gigi seri yang termodifikasi

menjadi gading (gigi seri yang memanjang),

tidak memiliki taring

- Memiliki ukuran tubuh yang besar

Mengamati

Page 165: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

150

10.* Kepunahan flora bukan suatu gejala baru, beberapa ratus tahun yang

lalu, sebagian besar fauna telah berkurang karena kegiatan manusia.

Disisi lain manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang mampu

membendug terjadinya kepunahan fauna.

Berikut adalah data hewan beserta karakteristiknya :

Dari data tersebut dapat dikelompokkan sebagai

berikut :

a. Teracam punah

Badak jawa, komodo, dan penyu sisik

b. Rentan

Babi rusa, kupu-kupu sayap hitam, buaya muara

c. Aman

Ikan lohan, kambing sapi

berkomunikasi

Page 166: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

151

Dari data diatas kelompokkan hewan yang termasuk dalam status

terancam punah, rentan, dan aman !!

3.2.5 mengaitkan pengaruh manusia terhadap punahnya flora dan fauna yang ada diindonesia 11. Perhatikan fenomena dibawah ini :

Gambar 1 Gambar 2

Pada gambar tersebut memperlihatkan fenomena

eksploitasi sumber daya alam oleh manusia secara

berlebihan.

Gambar 1 memperlihatkan alih fungsi lahan dengan

membakar hutan, sedangakn gambar 2

memperlihatkan eksploitasi hutan dengan

mengambil kayunya, dari dua fenomena tersebutlah

yang menyebabkan para satwa kehilangan

habitatnya, sehingga harus mencari habitat baru dan

Mengamati

Page 167: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

152

Gambar 3 Gambar 3

Dari gambar diatas jelaskan masing masing peristiwa yang terjadi

dan dampangknya bagi keberlangsungan makhluk hidup

didalamnya…

tidak jarang sampai masuk pemukimandan

membahayakan warga, selain itu juga tumbuhan

tumbuhan dirusak dan diganggu habitatnya, berawal

dari hal ini kepunahan pada flora dan fauna akan

terjadi jika tidak dihentikan atau kembali

dilestarikan dan dinormalkan fungsinya.

Gambar 3 menunjukkan pemburuan liar, hewan

yang diburu biasanya hewan eksotik dan langka,

biasanya harga dipasaran sangat tinggi, itulah yang

menyebabkan para pembutu terus membuhun demi

keuntungan yang mereka dapatkan.

Gambar 4, membuag limbah sembarangan, hal

tersebut dapat merusak dan mengganggu kehidupan

ekosistem air, sehingga makhluk didalamnya tidak

dapat bertahan hidup.

12. Penyu sisik merupakan jenis penyu yang memiliki karpaks yang

indah, sehingga sering dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk

membuat perhiasan dan aksesoris, oleh karena itu, penyu sisik

banyak diburu oleh manusia yang tidak bertanggung jawab. Selain

itu ditemukan juga populasi orang utan yang dalam 10 tahun terakhir

berkurang secara drastic. Saat ini hanyatersisa sekitar 6000 ekor dan

hanya bisa ditemui dipulau Sumatra dan Kalimantan.

Dari fakta tersebut, apa yang akan terjadi jika perburuan liar terus

dilakukan ? hal apa yang harus dilakukan untuk melindungi

keberadaannya.

Jika perburuan liar terus dilakukan maka hewan

tersebut akan terancam mengalami kepunahan, perlu

tindakan serius dari banyak pihak, khususnya

pemerintah untuk melindungi populasi tersebut agar

tetap terjada keberadaannya, perlu penegakan

hukum yang tegas bagi pemburu liar dan melakukan

konservasi baik secara in situ maupun ex situ.

prediksi

Page 168: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

153

13.*

Gambar diatas merupakan kondisi hutan Kalimantan dari tahun

1973-2010. Apa yang menyebabkan hal ini terjadi ? dan kemukakan

pendapatmu apa yang harus kita lakukan ?

Hal ini terjadi karena

1. Penebangan hutan secara liar

2. Alih fungsi lahan hutan menjadi pertanian

3. Ketidak tegasan pemerintah dalam menjaga

lingkungan

hipotesis

14.* Harimau Sumatra merupakan salah satu hewan yang tergolong

terancam punah.

Kemukakan pendapatmu beberapa penyebab terjadinya kepunahan

pada harimau Sumatra yang diakibatkan oleh manusia ?

a. Terjadinya pembalakan hutan secara liar

dan besar besaran untuk berbagai keperluan

pembangunan dan pertanian sehingga

merusak habitat harimau.

b. Terjadi pemburuan liar pada harimau untuk

diambil daging dan kulitnya

c. Penegakkan hukum yang lemah dalam

melindungi keanekaragaman hayati

berhipotesis

Page 169: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

154

3.2.6 menjelaskan cara-cara pelestarian keanekaragaman hayati 15. Perhatikan grafik dibawah ini :

Jelaskan informasi apa yang anda dapatkan dari grafik diatas, dan

berikan kesimpulan apa yang harus manusia lakukan untuk menjaga

kelestarian hewan tersebut …

Grafik tersebut menunjukkan data populasi badak

jawa dari tahun 1967-2009, terjadi peningkatan dan

penurunan pada jumlah individu badak setiap

tahunnya, terlihat dari grafik populasi badak jawa

cenderung mengalami peningkatan yang sangat

lambat, pada tahun 1967-1981 terjadi peningkatan

terhadap populasi, ditahun 1982-2005 populasi

cenderung mengalami fase stabil, artinya tetap

terjadi peningkatan dan penurunan namun masih

dalam jumlah yang stabil, sedangkan pada tahun

2005 hingga 2009 terjadi defisiensi atau penurunan,

penurunan yang sangat ekstrim terjadi pada tahun

2005-2006 yang semula 57 ekor menjadi 24 ekor.

Hal ini tentunya mengundang perhatian banyak

pihak karena populasi badak yang terancam punah,

diperlukan usaha pelestarian untuk mempertahankan

populasi badak agar tetap aman, misalnya dengan

pelestarian ex situ dan in situ, seperti contohnya

pelestarian badak diujung kulon.

interpretasi

16.* Keanekaragamn hayati akan semakin berkurang apabila tidak

dilakukan upaya pelestariannya. Sudah banyak tumbuhan dan hewan

yang ada diindonesia termasuk tumbuhan dan hewan yang terancam

punah, bahkan beberapa yang sudah punah. Berdasarkan hal

tersebut, Indonesia mempunyai suatu badan atau lembaga yang

bergerak utuk menjaga lingkungan dan melestarikan sumber daya

hayati yang ada diidonesia. Lembaga tersebut diberi nama WWF-

Indonesia.

Tujuan utaman WWF-Indonesia adalah untuk menghentikan dan

a. Apa yang dimaksud dengan WWF-

Indonesia ?

b. Apa tujuan lembaga ini didirikan ?

c. Apa visi misi dari lembaga ini ?

d. Berlatar belakang apa lembaga ini awal

mula dibentuk ?

Mengajukan pertanyaan

Page 170: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

155

memperbaiki kerusakan lingkungan yang terjadi serta membangun

desa masa depan, dimana manusia hidup selaras dengan alam. Visi

WWF-Indonesia adalah “pelestarian keanekaragaman hayati

Indonesia untuk kesejahteraan generasi sekarang dan dimasa

mendatang”. Misi WWF Indonesia adalah melestarikan

keanekaragaman hayati dan mengurangi dampak yang disebabkan

oleh manusia.

Dari fakta diatas, Buatlah pertanyaan pertanyaan berdasarkan

informasi yang telah diberikan !!

17.*

1. Apa yang dimaksud dengan IUCN ?

2. Kategori apa saja yang ada didalamnya ?

3. Apa tujuan dari adanya IUCN tersebut ?

4. Apa yang dimaksud dengan status CR dan

EN ?

Mengajukan pertanyaan

IUCN red list of threatened species (IUCN red

list) merupakan daftar status kelangkaan

spesies-spesies yang terancam punah. Status-

status tersebut dibagi menjadi 9 kategori,

yaitu sebagai berikut :

1. Extinct (EX) : punah

2. Extinct in the wild (EW) : punah di

alam liar

3. Critically endangered (CR):

kritis/terancam punah

4. Endangered (EN): Terancam

5. Vulnerable (VU):rentan

6. Near threatened (NT) : Hampir

terancam

7. Least Concern (LC) ; Beresiko rendah

8. Data deficient ( DD) : kurang data

9. Not evaluated (NE) belum dievaluasi

Page 171: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

156

18.

Diatas merupakan data upaya pelestarian keanekaragaman hayati yang ada diindonesia. Apa yang terjadi terhadap keanekaragaman hayati 10 tahun kedepan jika upaya konservasi ini terus ditingkatkan ?

- Habitat makhluk akan tetap terjaga

kelestariannya

- Tidak hilangnya Plasma nutfah

- Memperbaiki status IUCN sehingga spesies

yang terancam punah kembali lestari

- Kekayaan makhluk hidup diindonesia dapat

berkembang dengan baik

prediksi

Page 172: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

157

3.2.7 menjelaskan manfaat keanekaragaman hayati Indonesia untuk kesejahteraan manusia 19.* Sajikan dalam bentuk table manfaat keanekaragaman hayati

diindonesia yang termasuk sumber bahan pangan,bahan sandang,

bahan obat-obatan dan keindahan ?

Manfaat

Keanekaragaman

hayati

Contoh

Sumber bahan

pangan

a. bahan

makanan

pokok,

misalnya :

padi,

gandum,

ubi,singkong,

talas.

b. bahan

makanan

laukpauk :

ikan,kambing

,

tempe,tahu,te

lor

c. bahan

makanan

berupa buah-

buahan dan

sayur

sayuran

mengkomunikasikan

Page 173: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

158

Bahan obat-obatan a. buah

mengkudu

sebagai obata

hipertensi

dan diabetes

b. cacing tanah

untuk

pengobatan

penyakit

typhus

Keindahan a. tanaman hias

berupa bunga

anggrek,bons

ai,dll.

b. Hewan

eksotik

c. Pemandanga

n yang bisa

dilihat

misalnya

pegunungan,

lautan,gurun,

dll

Page 174: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

159

20.

Indonesia terkenal akan kekayaan alamnya, banyak yang

menggantungkan hidupnya pada alam.

Namun apa yang terjadi jika manusia terus menguras kekayaan alam

demi memenuhi kebutuhan hidupnya ?

Jika manusia terus menguras kekayaan alam Indonesia maka akan terjadi :

1. Rusaknya habitat dan mengganggu

kehidupan spesies lain

2. Semakin terancam bahkan dapat

memusnahkan spesies tertentu

3. Menurunya tingkat keanekaragaman hayati

diindonesia

prediksi

Page 175: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

160

LAMPIRAN 8

Kisi- kisi Soal Keterampilan Proses Sains

No Pubrik penilaian Skor Indikator KPS

3.2.1 menjelaskan pengertian keanekaragaman hayati diindonesia Jika membuat 3 pertanyaan yang sesuai

dengan informasi yang diberikan

Jika membuat 2 pertanyaan yang sesuai

dengan informasi yang diberikan

Jika membuat 1 pertanyaan yang sesuai

dengan informasi yang diberikan

Jika membuat pertanyaan namun tidak sesuai

dengan informasi yang diberikan

Jika tidak menjawab

4

3

2

1

0

Mengajukan pertanyaan

Jika menjelaskan ketiga aspek mengenai

tingkatan, keunikan keanekaragaman hayati

diindonesia, usaha perlindungan alam dengan

lengkap dan tepat

Jika menjelaskan 2 atau 1 aspek dengan

lengkap dan tepat

Jika menjelaskan namun tidak lengkap

Jika menjelaskan namun tidak lengkap dan

tidak tepat

Tidak menjawab

4

3

2

1

0

Mengkomunikasikan

3.2.2 menyebutkan contoh keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem Jika menjawab point a dan menyebutkan 2

perbedaan dengan tepat

Jika menjawab poin a tepat namun

menyebutkan perbedaan dengan kurang tepat

4

3

Mengamati

Page 176: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

161

Jika menjawab point a tidak tepat namun

menyebutkan perbedaan dengan tepat

Jika menjawab namun tidak tepat

Jika tidak menjawab

2

1

0

Jika mengelompokkan hewan dan

memberikan alas an dengan tepat

Jika mengelompokkan hewan dengan tepat

namun alasannya tidak tepat

Jika mengelompokkan tidak tepat namun

memberikan alasan yang tepat

Jika menjawab namun tidak tepat

Jika tidak menjawab

4

3

2

1

0

Mengelompokkan

Jika mengelompokkan hewan dan

memberikan alas an dengan tepat

Jika mengelompokkan hewan dengan tepat

namun alasannya tidak tepat

Jika mengelompokkan tidak tepat namun

memberikan alasan yang tepat

Jika menjawab namun tidak tepat

Jika tidak menjawab

4

3

2

1

0

Mengelompokkan

3.2.3 membedakan antara keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem Jika menyebutkan 3 tingkat keanekaragaman

hayati dan mengelompokkan gambar dengan

tepat

Jika menyebutkan 2 tingkat keanekaragaman

hayati dan mengelompokkan gambar dengan

tepat

Jika menyebutkan 1 tingkat keanekaragaman

hayati dan mengelompokkan gambar dengan

tepat

4

3

2

1

mengelompokkan

Page 177: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

162

Menjawab namun tidak tepat

Tidak menjawab

0

Jika mampu menjawab dengan tepat dan

memberikan contoh

Jika menjawab tepat namun tidak memberikan

contoh

Jika tidak menjawab namun memberikan

contoh

Jika menjawab namun tidak tepat

Jika tidak menjawab

4

3

2

1

0

interpretasi

Jika mampu menjawab dengan tepat dan

memberikan contoh

Jika menjawab tepat namun tidak memberikan

contoh

Jika tidak menjawab namun memberikan

contoh

Jika menjawab namun tidak tepat

Jika tidak menjawab

4

3

2

1

0

interpretasi

3.2.4 menjelaskan jenis-jenis flora dan fauna yang ada diindonesia

Jika menjawab 3 ciri-ciri dengan tepat

Jika menjawab 2 ciri-ciri dengan tepat

Jika menjawab 1 ciri-ciri dengan tepat

Jika menjawab namun tidak tepat

Jika tidak menjawab

4

3

2

1

0

Mengamati

Page 178: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

163

Jika menjawab 3 aspek dan mengelompokkan

hewab dengan tepat

Jika menjawab 2 aspek dan mengelompokkan

hewab dengan tepat

Jika menjawab 1 aspek dan mengelompokkan

hewab dengan tepat

Jika menjawab tapi tidak tepat

Jika tidak menjawab

4

3

2

1

0

berkomunikasi

3.2.5 mengaitkan pengaruh manusia terhadap punahnya flora dan fauna yang ada diindonesia Jika menjelaskan 4 gambar dan mengaitkan

dengan tepat

Jika menjelaskan 3/2 gambar dan mengaitkan

dengan tepat

Jika menjelaskan 1 gambar dan mengaitkan

dengan tepat

Jika menjawab tapi kurang tepat

Jika tidak menjawab

4

3

2

1

0

mengamati

Jika menjawab prediksi dan memberi solusi

dengan tepat

Jika menjawab prediksi dengan tepat namun

solusi tidak tepat

Jika menjawab prediksi tidak tepat namun

memberikan solusi dengan tepat

Jika menjawab namun prediksi dan solusi

tidak tepat

Jika tidak menjawab

4

3

2

1

0

prediksi

Jika mengemukakan 3 hipotesis dengan tepat

Jika mengemukakan 2 hipotesis dengan tepat

Jika mengemukakan 1 hipotesis dengan tepat

4

3

2

Berhipotesis

Page 179: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

164

Jika mengemukakan hipotesis namun tidak

tepat

Jika tidak menjawab

1

0

Jika mengemukakan 3 hipotesis dengan tepat

Jika mengemukakan 2 hipotesis dengan tepat

Jika mengemukakan 1 hipotesis dengan tepat

Jika mengemukakan hipotesis namun tidak

tepat

Jika tidak menjawab

4

3

2

1

0

Berhipotesis

3.2.6 menjelaskan cara-cara pelestarian keanekaragaman hayati Jika menjelaskan informasi dan memberikan

kesimpulan dengan tepat

Jika menjelaskan informasi dengan tepat

namun tidak memberikan kesimpulan dengan

tepat

Jika menjelaskan informasi dengan tepat

namun tidak memberikan kesimpulan dengan

tepat

Jika menjawab namun tidak tepat

Jika tidak menjawab

4

3

2

1

0

interpretasi

Jika membuat 3 pertanyaan yang sesuai

dengan informasi yang diberikan

Jika membuat 2 pertanyaan yang sesuai

dengan informasi yang diberikan

Jika membuat 1 pertanyaan yang sesuai

dengan informasi yang diberikan

Jika membuat pertanyaan namun tidak sesuai

dengan informasi yang diberikan

Jika tidak menjawab

4

3

2

1

0

Mengajukan pertanyaan

Page 180: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

165

Jika membuat 3 pertanyaan yang sesuai

dengan informasi yang diberikan

Jika membuat 2 pertanyaan yang sesuai

dengan informasi yang diberikan

Jika membuat 1 pertanyaan yang sesuai

dengan informasi yang diberikan

Jika membuat pertanyaan namun tidak sesuai

dengan informasi yang diberikan

Jika tidak menjawab

4

3

2

1

0

Mengajukan pertanyaan

Jika menjawab 3 prediksi dengan tepat

Jika menjawab 2 prediksi dengan tepat

Jika menjawab 1 prediksi tepat

Jika menjawab namun tidak tepat

Jika tidak menjawab

4

3

2

1

0

prediksi

3.2.7 menjelaskan manfaat keanekaragaman hayati Indonesia untuk kesejahteraan manusia

Jika menjawab 4 aspek dan memberikan

contoh dengan lengkap dan tepat

Jika menjawab 4 aspek dan memberikan

contoh dengan lengkap dan tepat

Jika menjawab 4 aspek dan memberikan

contoh dengan lengkap dan tepat

Jika menjawab namun tidak tepat

Jika tidak menjawab

4

3

2

1

0

mengkomunikasikan

Jika menjawab 3 prediksi dengan tepat

Jika menjawab 2 prediksi dengan tepat

Jika menjawab 1 prediksi tepat

Jika menjawab namun tidak tepat

Jika tidak menjawab

4

3

2

1

0

prediksi

Page 181: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

166

LAMPIRAN 9

Page 182: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

167

Page 183: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

168

Page 184: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

169

Page 185: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

170

Page 186: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

171

Page 187: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

172

LAMPIRAN 10

Soal Keterampilan Proses Sains

No Indikator

pembelajaran

Soal Jawaban Jenis

KPS

1.

Menyebutkan

contoh

keanekaragama

n gen,

keanekaragman

jenis, dan

keanekaragama

n spesies

Pada suatu hari santi pergi ke kebun koleksi bunga,

disana santi menemukan beberapa spesies bunga

seperti yang terlihat pada gambar.

Jika kita mengamati gambar diatas, keanekaragaman

jenis dapat dilihat dari adanya beberapa perbedaan,

diantaranya adalah…

Berdasarkan gambar tersebut Keanekaragaman jenis

dapat terlihat dari adanya perbedaan bentuk, warna,

ukuran dan faktor pembawa sifat menurun.

Menga

mati

2.

Membedakan

antara

keanekaragama

n gen,

keanekaragama

n jenis dan

Perhatikan gambar dibawah ini

b. b. c.

4. Yang merupakan contoh keanekaragaman

gen adalah gambar a,e dan g

5. Yang merupakan contoh keanekaragaman

jenis adalah gambar c,f dan h

6. Yang merupakan contoh keanekaragaman

ekosistem adalah gambar a,e dan g

Menge

lompo

kkan

Page 188: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

173

keanekaragama

n ekosistem.

d. e. f.

g. h. i.

gambar diatas merupakan contoh dari keanekaragaman

hayati yang ada dalam kehidupan, kelompokkan

gambar tersebut berdasarkan contoh dari

keanekaragaman gen, keanekaragama jenis, dan

keanekaragaman ekosistem…

3. Menjelaskan

konsep

keanekaragama

n hayati

Peta konsep diatas menujukkan mengenai materi

keanekaragaman hayati, ada beberapa pembahasan

didalamnya yaitu mengenai tingkatan keanekaragama

hayati, keunikan keanekaragaman hayati diindonesia

dan usaha perlindungan alam.

Tingkatan keanekaragaman hayati dibagi

berdasarkan keanekaragaman gen, keanekaragaman

Mengk

omuni

kasika

n

Page 189: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

174

iatas merupakan peta konsep mengenai materi yang

telah dipresentasikan oleh teman sekelasmu. Jelaskan

informasi apa saja yang bisa kalian dapatkan dari peta

konsep mengenai keanekaragaman hayati ini !

jenis dan keanekaragaman ekosistem,

keanekaragaman gen contohya adalah

keanekaragaman bunga mawar, terdapat mawar

merah, dan mawar putih, untuk keanekaragaman

jenis terdapat variasi dalam satu family , contohnya

adalah kucing dan harimau, dan yang terakhir adalah

contoh keanekaragaman ekosistem diantaranya

adalah ekosistem gurun pasir dan ekosistem hutan

hujan.

keunikan keanekaragaman hayati diindonesia

meliputi Keunikan fauna dengan tipe oriental,

Australia, dan peralihan, terdapat pula flora dengan

tipe malesiana, hewan dan tumbuhan endemic, serta

hewan dan tumbuhan langka. Dalam konsep

keanekaragaman hayati terdapat usaha perlindungan

alam, diataranya adalah pelestarian in situ,

pelestarian ex situ, perlindungan alam umum dan

perlindungan alam dengan tujuan tertentu.

4.

Menjelaskan

pengertian

keanekaragama

n hayati di

Indonesia

d. Bagaiaman perbedaan karakteristik flora dan

fauna yang terdapat didaerah asiatis, orientalis

dan peralihan ?

e. Berikan contoh dari masing masing daerah

persebaran, baik asiatis, australis dan

peralihan !

f. Informasi apa yang bisa anda dapatkan dari

table tersebut ?

Menga

jukan

pertan

yaan

Page 190: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

175

Dari table diatas, buatlah pertanyaan sesuai dengan

informasi yang disampaikan.

5.

Menjelaskan

jenis-jenis flora

yang ada

diindonesia

Perhatikan hewan mamalia dibawah ini, berdasarkan

gambar yang anda amati, sebutkan ciri khas dari hewan

tersebut !

Berdasarkan gambar ciri-ciri hewan mamalia tersebut

sebagai berikut :

- Warna tubuh abu abu tua

- Memiliki belalai yang merupakan

perpanjangan hidung dan bibir atas

- Memiliki telinga luar yang lebar, mata kecil

Menga

mati

Page 191: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

176

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3

Elephas maximus

dan ekor yang cukup panjang.

- Jumlah jari kaki depan adalah 4

- Memiliki gigi seri yang termodifikasi menjadi

gading (gigi seri yang memanjang), tidak

memiliki taring

- Memiliki 2 kelenjar mamae

g. Daerah asal spesien ini adalah Sumatra dan

habitatnya didaerah semak, hutan dan savanna

6.

Menjelaskan

manfaat

keanekaragama

n hayati

Indonesia untuk

kesejahteraan

manusia

Sajikan dalam bentuk table manfaat keanekaragaman

hayati diindonesia yang termasuk sumber bahan

pangan,bahan sandang, bahan obat-obatan dan

keindahan ?

Manfaat

Keanekaragaman

hayati

Contoh

Sumber bahan pangan d. bahan makanan

pokok, misalnya

: padi, gandum,

ubi,singkong,tal

as.

e. bahan makanan

laukpauk :

ikan,kambing,

Mengk

omuni

kasika

n

Page 192: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

177

tempe,tahu,telor

f. bahan makanan

berupa buah-

buahan dan

sayur sayuran

Bahan obat-obatan c. buah mengkudu

sebagai obata

hipertensi dan

diabetes

d. cacing tanah

untuk

pengobatan

penyakit typhus

Keindahan d. tanaman hias

berupa bunga

anggrek,bonsai,

dll.

e. Hewan eksotik

f. Pemandangan

yang bisa dilihat

misalnya

pegunungan,

lautan,gurun,dll

7. Membedakan

antara

keanekaragama

Ditemukan ciri-ciri ekosistem darat sebagai berikut :

f. Curah hujan sangat rendah

g. Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat

Ciri-ciri ekosistem diatas menunjukkan ekosistem

gurun

interpr

etasi

Page 193: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

178

n gen,

keanekaragama

n jenis dan

keanekaragama

n ekosistem.

mencolok

h. Evaporasi lebih tinggi dari dari peresapan

i. Tumbuhan berdaun kecil dan berbentuk jarum

j. Fauna terdiir dari kelompok hewan melata

Berdasarkan ciri-ciri diatas, dapat disimpulkan bahwa

bioma tersebut dalam ekosistem …

8. Membedakan

antara

keanekaragama

n gen,

keanekaragama

n jenis dan

keanekaragama

n ekosistem.

Suatu habitat ekosistem darat mempunyai ciri-ciri

sebagai berikut :

f. Curah hujan tinggi

g. Flora dan fauna heterogen

h. Terdapat iklim mikro

i. Matahari bersinar sepanjang tahun

j. Tumbuhan khas liana

Berdasarkan ciri-ciri diatas, dapat disimpulkan bahwa

bioma tersebut kedalam ekosistem … …

Ciri-ciri ekosistem diatas menunjukkan ekosistem

hutan hujan tropik

interpr

etasi

9. Menjelaskan

cara-cara

pelestarian

keanekaragama

n hayati

Perhatikan grafik dibawah ini :

Grafik tersebut menunjukkan data populasi badak

jawa dari tahun 1967-2009, terjadi peningkatan dan

penurunan pada jumlah individu badak setiap

tahunnya, terlihat dari grafik populasi badak jawa

cenderung mengalami peningkatan yang sangat

lambat, pada tahun 1967-1981 terjadi peningkatan

terhadap populasi, ditahun 1982-2005 populasi

cenderung mengalami fase stabil, artinya tetap terjadi

peningkatan dan penurunan namun masih dalam

jumlah yang stabil, sedangkan pada tahun 2005

hingga 2009 terjadi defisiensi atau penurunan,

interpr

etasi

Page 194: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

179

Jelaskan informasi apa yang anda dapatkan dari grafik

diatas, dan berikan kesimpulan apa yang harus manusia

lakukan untuk menjaga kelestarian hewan tersebut …

penurunan yang sangat ekstrim terjadi pada tahun

2005-2006 yang semula 57 ekor menjadi 24 ekor.

Hal ini tentunya mengundang perhatian banyak pihak

karena populasi badak yang terancam punah,

diperlukan usaha pelestarian untuk mempertahankan

populasi badak agar tetap aman, misalnya dengan

pelestarian ex situ dan in situ, seperti contohnya

pelestarian badak diujung kulon.

10. Mengaitkan

pengaruh

manusia

terhadap

punahnya flora

dan fauna

Perhatikan fenomena dibawah ini :

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 3

Pada gambar tersebut memperlihatkan fenomena

eksploitasi sumber daya alam oleh manusia secara

berlebihan.

Gambar 1 memperlihatkan alih fungsi lahan dengan

membakar hutan, sedangakn gambar 2

memperlihatkan eksploitasi hutan dengan mengambil

kayunya, dari dua fenomena tersebutlah yang

menyebabkan para satwa kehilangan habitatnya,

sehingga harus mencari habitat baru dan tidak jarang

sampai masuk pemukimandan membahayakan warga,

selain itu juga tumbuhan tumbuhan dirusak dan

diganggu habitatnya, berawal dari hal ini kepunahan

pada flora dan fauna akan terjadi jika tidak

dihentikan atau kembali dilestarikan dan dinormalkan

fungsinya.

Gambar 3 menunjukkan pemburuan liar, hewan yang

diburu biasanya hewan eksotik dan langka, biasanya

harga dipasaran sangat tinggi, itulah yang

menga

mati

Page 195: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

180

Dari gambar diatas kaitkan masing masing gambar

dengan pengaruh kegiatan manusia terhadap punahnya

flora dan fauna yang terjadi

akhir akhir ini…

menyebabkan para pembutu terus membuhun demi

keuntungan yang mereka dapatkan.

Gambar 4, membuag limbah sembarangan, hal

tersebut dapat merusak dan mengganggu kehidupan

ekosistem air, sehingga makhluk didalamnya tidak

dapat bertahan hidup.

11. Menjelaskan

jenis-jenis flora

dan fauna yang

ada diindonesia

Kepunahan flora bukan suatu gejala baru, beberapa

ratus tahun yang lalu, sebagian besar fauna telah

berkurang karena kegiatan manusia. Disisi lain

manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang

mampu membendug terjadinya kepunahan fauna.

Berikut adalah data hewan beserta karakteristiknya :

Dari data tersebut dapat dikelompokkan sebagai

berikut :

d. Teracam punah

Badak ajwa, komodo, dan

penyu sisik

e. Rentan

Babi rusa, kupu-kupu

sayap hitam, buaya

muara

f. Aman

Ikan lohan, kambing sapi

berko

munik

asi

Page 196: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

181

Dari data diatas kelompokkan hewan yang termasuk

dalam status terancam punah, rentan, dan aman !!

12. Mengaitkan

pengaruh

manusia

terhadap

punahnya flora

dan fauna

Penyu sisik merupakan jenis penyu yang memiliki

karpaks yang indah, sehingga sering dimanfaatkan

sebagai bahan dasar untuk membuat perhiasan dan

aksesoris, oleh karena itu, penyu sisik banyak diburu

oleh manusia yang tidak bertanggung jawab. Selain itu

ditemukan juga populasi orang utan yang dalam 10

tahun terakhir berkurang secara drastic. Saat ini

Jika perburuan liar terus dilakukan maka hewan

tersebut akan terancam mengalami kepunahan, perlu

tindakan serius dari banyak pihak, khususnya

pemerintah untuk melindungi populasi tersebut agar

tetap terjada keberadaannya, perlu penegakan hukum

yang tegas bagi pemburu liar dan melakukan

konservasi baik secara in situ maupun ex situ.

predik

si

Page 197: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

182

hanyatersisa sekitar 6000 ekor dan hanya bisa ditemui

dipulau Sumatra dan Kalimantan.

Dari fakta tersebut, apa yang akan terjadi jika

perburuan liar terus dilakukan ? hal apa yang harus

dilakukan untuk melindungi keberadaannya.

13. Menjelaskan

cara-cara

pelestarian

keanekaragama

n hayati

Keanekaragamn hayati akan semakin berkurang

apabila tidak dilakukan upaya pelestariannya. Sudah

banyak tumbuhan dan hewan yang ada diindonesia

termasuk tumbuhan dan hewan yang terancam punah,

bahkan beberapa yang sudah punah. Berdasarkan hal

tersebut, Indonesia mempunyai suatu badan atau

lembaga yang bergerak utuk menjaga lingkungan dan

melestarikan sumber daya hayati yang ada diidonesia.

Lembaga tersebut diberi nama WWF-Indonesia.

Tujuan utaman WWF-Indonesia adalah untuk

menghentikan dan memperbaiki kerusakan lingkungan

yang terjadi serta membangun desa masa depan,

dimana manusia hidup selaras dengan alam. Visi

WWF-Indonesia adalah “pelestarian keanekaragaman

hayati Indonesia untuk kesejahteraan generasi sekarang

dan dimasa mendatang”. Misi WWF Indonesia adalah

melestarikan keanekaragaman hayati dan mengurangi

dampak yang disebabkan oleh manusia.

Dari fakta diatas, Buatlah pertanyaan pertanyaan

berdasarkan informasi yang telah diberikan !!

e. Apa yang dimaksud dengan WWF-Indonesia

?

f. Apa tujuan lembaga ini didirikan ?

g. Apa visi misi dari lembaga ini ?

h. Berlatar belakang apa lembaga ini awal mula

dibentuk ?

Menga

jukan

pertan

yaan

Page 198: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

183

14. Mengaitkan

pengaruh

manusia

terhadap

punahnya flora

dan fauna

Harimau Sumatra merupakan salah satu hewan yang

tergolong terancam punah.

Kemukakan pendapatmu beberapa penyebab terjadinya

kepunahan pada harimau Sumatra yang diakibatkan

oleh manusia ?

d. Terjadinya pembalakan hutan secara liar dan

besar besaran untuk berbagai keperluan

pembangunan dan pertanian sehingga

merusak habitat harimau.

e. Terjadi pemburuan liar pada harimau untuk

diambil daging dan kulitnya

f. Penegakkan hukum yang lemah dalam

melindungi keanekaragaman hayati

berhip

otesis

15 Membedakan

antara

keanekaragama

n gen,

keanekaragama

n jenis, dan

keanekaragama

n ekosistem

Berikut adalah nama nama hewan koleksi yang dimiliki

oleh pak amir …

Kambing

Ayam kate

Sapi

Burung merpati

kalkun

Kerbau

Ayam jago

Burung merak

Ayam walnut

Dari peliharaan pak amir, manakah yang termasuk

dalam hewan satu genus ??

Yang termasuk dalam satu genus adalah ayam kate,

atam jago dan ayam walnut.

Menge

lompo

kkan

Page 199: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

184

Rubrik Penilaian

No Indikator pembelajaran Rubrik Penilaian Skor Jenis KPS

1.

Menyebutkan contoh

keanekaragaman gen,

keanekaragman jenis, dan

keanekaragaman spesies

Jika menjawab 3 perbedaan dengan tepat

Jika menjawab 2 perbedaan dengan tepat

Jika menjawab 1 perbedaan dengan tepat

Jika menjawab namun tidak tepat

4

3

2

1

Mengamati

2.

Membedakan antara

keanekaragaman gen,

keanekaragaman jenis dan

keanekaragaman ekosistem.

Jika memberikan tiga contoh keanekaragaman hayati dan

mengelompokkan gambar dengan tepat

Jika memberikan dua contoh keanekaragaman hayati dan

mengelompokkan gambar dengan tepat

Jika memberikan satu contoh keanekaragaman hayati dan

mengelompokkan gambar dengan tepat

Menjawab namun tidak tepat

4

3

2

1

Mengelompokkan

3. Menjelaskan konsep

keanekaragaman hayati

Jika menjelaskan ketiga aspek mengenai tigkatan, keunikan

keanekaragaman hayati diindonesia, usaha perlindungan alam

dengan lengkap dan tepat

Jika menjelaskan 2 atau 1 aspek dengan lengkap dan tepat

Jika menjelaskan namun tidak lengkap

Jika menjelaskan namun tidak lengkap dan tidak tepat

4

3

2

1

Mengkomunikasikan

Page 200: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

185

4.

Jika membuat 3 pertanyaan yang sesuai dengan informasi

yang diberikan

Jika membuat 2 pertanyaan yang sesuai dengan informasi

yang diberikan

Jika membuat 1 pertanyaan yang sesuai dengan informasi

yang diberikan

Jika membuat pertanyaan namun tidak sesuai dengan

informasi yang diberikan

4

3

2

1

Mengajukan

pertanyaan

5.

Menjelaskan jenis-jenis flora

yang ada diindonesia

Jika menjawab 5-6 ciri-ciri dengan tepat

Jika menjawab 3-4 ciri-ciri dengan tepat

Jika menjawab 2 ciri-ciri dengan tepat

Jika menjawab 1 ciri-ciri dengan tepat

4

3

2

1

mengamati

6.

Menjelaskan manfaat

keanekaragaman hayati

Indonesia untuk

kesejahteraan manusia

Jika menjawab 4 aspek dan memberikan contoh dengan

lengkap dan tepat

Jika menjawab 3 aspek dan memberikan contoh dengan

lengkap dan tepat

Jika menjawab 2 aspek dan memberikan contoh dengan

lengkap dan tepat

Jika menjawab 1 aspek dan memberikan contoh dengan

lengkap dan tepat

4

3

2

1

Mengkomunikasi

7. Membedakan antara

keanekaragaman gen,

Jika mampu menjawab dengan tepat

Jika menjawab namun tidak tepat

2

interpretasi

Page 201: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

186

keanekaragaman jenis dan

keanekaragaman ekosistem.

1

8. Membedakan antara

keanekaragaman gen,

keanekaragaman jenis dan

keanekaragaman ekosistem.

Jika mampu menjawab dengan tepat

Jika menjawab namun tidak tepat

2

1

interpretasi

9. Menjelaskan cara-cara

pelestarian keanekaragaman

hayati

Jika menjelaskan informasi dan memberikan kesimpulan

dengan tepat

Jika menjelaskan informasi dengan tepat namun tidak

memberikan kesimpulan dengan tepat

Jika menjelaskan informasi dengan tepat namun tidak

memberikan kesimpulan dengan tepat

Jika menjawab namun tidak tepat

4

3

2

1

Interpretasi

10. Mengaitkan pengaruh

manusia terhadap punahnya

flora dan fauna

Jika menjelaskan 4 gambar dan mengaitkan dengan tepat

Jika menjelaskan 3 atau 2 gambar dan mengaitkan dengan

tepat

Jika menjelaskan 1 gambar dan mengaitkan dengan tepat

Jika menjelaskan dan mengaitkan gambar kurang tepat

4

3

2

1

Mengamati

11. Menjelaskan jenis-jenis flora

dan fauna yang ada

diindonesia

Jika mampu menjawab ketiga aspek dan mengelompokkan

hewan dengan tepat

Jika mampu menjawab 2 aspek dan mengelompokkan

hewan dengan tepat

Jika mampu menjawab satu aspek dan mengelompokkan

hewan dengan tepat

Jika menjawab namun tidak tepat

4

3

2

1

Berkomunikasi

Page 202: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

187

12. Mengaitkan pengaruh

manusia terhadap punahnya

flora dan fauna

Jika menjawab prediksi dan memberi solusi dengan tepat

Jika menjawab prediksi dengan tepat namun solusi tidak tepat

Jika menjawab prediksi tidak tepat namun memberikan solusi

dengan tepat

Jika menjawab namun prediksi dan solusi tidak tepat

4

3

2

1

Prediksi

13. Menjelaskan cara-cara

pelestarian keanekaragaman

hayati

Jika membuat 3 pertanyaan yang sesuai dengan informasi

yang diberikan

Jika membuat 2 pertanyaan yang sesuai dengan informasi

yang diberikan

Jika membuat 1 pertanyaan yang sesuai dengan informasi

yang diberikan

Jika membuat pertanyaan namun tidak sesuai dengan

informasi yang diberikan

4

3

2

1

Mengajukan

pertanyaan

14. Mengaitkan pengaruh

manusia terhadap punahnya

flora dan fauna

Jika mengemukakan 3 hipotesis dengan tepat

Jika mengemukakan 2 hipotesis dengan tepat

Jika mengemukakan 1 hipotesis dengan tepat

Jika mengemukakan hipotesis namun tidak tepat

4

3

2

1

Berhipotesis

15. Membedakan antara

keanekaragaman gen,

keanekaragaman jenis, dan

keanekaragaman ekosistem

Jika mengelompokkan 4 hewan dengan

Jika mengelompokkan 3 hewan dengan tepat

Jika mengelompokkan 2 hewan dengan tepat

Jika menjawab namun tidak tepat

4

3

2

1

Mengelompokkan

Page 203: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

188

LAMPIRAN 11

Correlations

Skor

nom

or 1

Skor

nom

or 2

Skor

nom

or 3

Skor

nom

or 4

Skor

nom

or 5

Skor

nom

or 6

Skor

nom

or 7

Skor

nom

or 8

Skor

nom

or 9

Skor

nomo

r 10

Skor

nomo

r 11

Skor

nomo

r 12

Skor

nomo

r 13

Skor

nomo

r 14

Skor

nomo

r 15 total skor

Skor

nomor 1

Pearson

Correlation .a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a

Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . . . . . . .

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Skor

nomor 2

Pearson

Correlation .a 1 ,154

-

,063 ,063 ,186

-

,092

-

,055

-

,048 -,044 -,154 -,098 ,170 ,016 ,099 ,162

Sig. (2-tailed) . ,376 ,720 ,718 ,286 ,598 ,754 ,785 ,803 ,378 ,574 ,329 ,929 ,572 ,353

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Skor

nomor 3

Pearson

Correlation .a ,154 1 ,077 ,198 ,174

-

,089 ,298 ,098 ,380

* ,012 ,223 ,224 ,184 -,080 ,480

**

Sig. (2-tailed) . ,376 ,659 ,254 ,317 ,612 ,083 ,577 ,024 ,947 ,198 ,196 ,290 ,649 ,004

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Skor

nomor 4

Pearson

Correlation .a

-

,063 ,077 1

,434*

*

-

,026 ,157 ,121 ,071 ,225 -,052 ,027 ,048 -,145 -,144 ,317

Sig. (2-tailed) . ,720 ,659 ,009 ,881 ,367 ,488 ,687 ,194 ,768 ,877 ,783 ,405 ,410 ,064

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Skor

nomor 5

Pearson

Correlation .a ,063 ,198

,434*

*

1 ,166 ,286 ,129 -

,160 ,113 ,171 ,018 ,208 ,089 -,137 ,460

**

Sig. (2-tailed) . ,718 ,254 ,009 ,339 ,096 ,461 ,359 ,517 ,326 ,917 ,230 ,610 ,433 ,005

Page 204: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

189

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Skor

nomor 6

Pearson

Correlation .a ,186 ,174

-

,026 ,166 1 ,331 ,119

-

,113 -,055 -,102 -,223 ,273 ,315 ,117 ,451

**

Sig. (2-tailed) . ,286 ,317 ,881 ,339 ,052 ,495 ,518 ,752 ,560 ,198 ,113 ,065 ,503 ,007

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Skor

nomor 7

Pearson

Correlation .a

-

,092

-

,089 ,157 ,286 ,331 1

-

,047

-

,124 -,033 ,305 -,309 ,108 ,230 -,067 ,339

*

Sig. (2-tailed) . ,598 ,612 ,367 ,096 ,052 ,787 ,476 ,850 ,075 ,071 ,537 ,185 ,703 ,046

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Skor

nomor 8

Pearson

Correlation .a

-

,055 ,298 ,121 ,129 ,119

-

,047 1 ,123 ,353

* -,066 ,247 ,009 -,121 -,202 ,289

Sig. (2-tailed) . ,754 ,083 ,488 ,461 ,495 ,787 ,481 ,037 ,707 ,153 ,957 ,488 ,244 ,093

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Skor

nomor 9

Pearson

Correlation .a

-

,048 ,098 ,071

-

,160

-

,113

-

,124 ,123 1 ,240 -,172 ,105 ,112 -,040 ,222 ,237

Sig. (2-tailed) . ,785 ,577 ,687 ,359 ,518 ,476 ,481 ,165 ,322 ,548 ,522 ,821 ,200 ,171

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Skor

nomor

10

Pearson

Correlation .a

-

,044 ,380

* ,225 ,113

-

,055

-

,033 ,353

* ,240 1 ,236 ,035 -,132 -,084 ,133 ,433

**

Sig. (2-tailed) . ,803 ,024 ,194 ,517 ,752 ,850 ,037 ,165 ,173 ,841 ,449 ,630 ,447 ,009

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Skor

nomor

11

Pearson

Correlation .a

-

,154 ,012

-

,052 ,171

-

,102 ,305

-

,066

-

,172 ,236 1 -,295 -,018 ,066 ,063 ,233

Sig. (2-tailed) . ,378 ,947 ,768 ,326 ,560 ,075 ,707 ,322 ,173 ,085 ,920 ,707 ,719 ,178

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Page 205: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

190

Skor

nomor

12

Pearson

Correlation .a

-

,098 ,223 ,027 ,018

-

,223

-

,309 ,247 ,105 ,035 -,295 1 ,226 ,100 ,260 ,228

Sig. (2-tailed) . ,574 ,198 ,877 ,917 ,198 ,071 ,153 ,548 ,841 ,085 ,192 ,569 ,131 ,188

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Skor

nomor

13

Pearson

Correlation .a ,170 ,224 ,048 ,208 ,273 ,108 ,009 ,112 -,132 -,018 ,226 1 ,337

* ,365

* ,591

**

Sig. (2-tailed) . ,329 ,196 ,783 ,230 ,113 ,537 ,957 ,522 ,449 ,920 ,192 ,048 ,031 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Skor

nomor

14

Pearson

Correlation .a ,016 ,184

-

,145 ,089 ,315 ,230

-

,121

-

,040 -,084 ,066 ,100 ,337

* 1 ,231 ,449

**

Sig. (2-tailed) . ,929 ,290 ,405 ,610 ,065 ,185 ,488 ,821 ,630 ,707 ,569 ,048 ,181 ,007

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Skor

nomor

15

Pearson

Correlation .a ,099

-

,080

-

,144

-

,137 ,117

-

,067

-

,202 ,222 ,133 ,063 ,260 ,365

* ,231 1 ,456

**

Sig. (2-tailed) . ,572 ,649 ,410 ,433 ,503 ,703 ,244 ,200 ,447 ,719 ,131 ,031 ,181 ,006

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

total

skor

Pearson

Correlation .a ,162

,480*

*

,317 ,460

*

*

,451*

*

,339* ,289 ,237 ,433

** ,233 ,228 ,591

** ,449

** ,456

** 1

Sig. (2-tailed) . ,353 ,004 ,064 ,005 ,007 ,046 ,093 ,171 ,009 ,178 ,188 ,000 ,007 ,006

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

a. Cannot be computed because at least one of the variables is constant.

Page 206: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

191

LAMPIRAN 12

Isilah soal dibawah ini dengan benar dan teliti

1. Perhatikan peta konsep dibawah ini

2. Pada suatu hari santi pergi ke kebun koleksi bunga, disana santi menemukan beberapa

spesies bunga seperti yang terlihat pada gambar.

Disamping

merupakan peta

konsep mengenai

materi yang telah

dipresentasikan

oleh teman

sekelasmu.

Jelaskan informasi

apa saja yang bisa

kalian dapatkan

dari peta konsep

mengenai

keanekaragaman

hayati ini !

Page 207: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

192

Jika kita mengamati gambar diatas, jawablah pertanyaan berikut :

c. Termasuk Contoh dalam tingkat Keanekaragaman apa ?

d. tingkat keaneakragaman tersebut dapat dilihat dari adanya beberapa perbedaan,

diantaranya adalah…

3. Penyu sisik merupakan jenis penyu yang memiliki karpaks yang indah, sehingga sering

dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk membuat perhiasan dan aksesoris, oleh karena itu,

penyu sisik banyak diburu oleh manusia yang tidak bertanggung jawab. Selain itu

ditemukan juga populasi orang utan yang dalam 10 tahun terakhir berkurang secara drastic.

Saat ini hanyatersisa sekitar 6000 ekor dan hanya bisa ditemui dipulau Sumatra dan

Kalimantan.

Dari fakta tersebut, apa yang akan terjadi jika perburuan liar terus dilakukan ? hal apa

yang harus dilakukan untuk melindungi keberadaannya….

4. Dari table dibawah ini, kelompokkan karakteristik tersebut berdasarkan keanekaragaman

karakteristik tingkat gen dan mana yang merupakan karakteristik tingkat spesies ?

No Karakteristik A B C D E F

1 Terjadi pada jenis atau

spesies yang sama

2 Yang menempati suatu

habitat tertentu

3 Disebabkan Karena

variasi susuan gen

4 Masih dalam satu

family yang sama

5 Menyebabkan variasi

antar individu

6 Terjadi pada jenis

spesies yang berbeda

Page 208: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

193

5. Ditemukan ciri-ciri ekosistem darat sebagai berikut :

a. Curah hujan sangat rendah

b. Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat mencolok

c. Evaporasi lebih tinggi dari dari peresapan

d. Tumbuhan berdaun kecil dan berbentuk jarum

e. Fauna terdiir dari kelompok hewan melata

Berdasarkan ciri-ciri diatas, dapat disimpulkan bahwa bioma tersebut dalam ekosistem

mana ? Dan berikan contohnya !

6. Perhatikan gambar dibawah ini

A B C D E F

G H I

gambar diatas merupakan contoh dari keanekaragaman hayati yang ada dalam

kehidupan, kelompokkan gambar tersebut berdasarkan contoh dari tingkat

keanekaragaman hayati yang ada…

Page 209: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

194

7. Suatu habitat ekosistem darat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

k. Curah hujan tinggi

l. Flora dan fauna heterogen

m. Terdapat iklim mikro

n. Matahari bersinar sepanjang tahun

o. Tumbuhan khas liana

Berdasarkan ciri-ciri diatas, dapat disimpulkan bahwa bioma tersebut kedalam ekosistem

mana ? berikan contohnya !

8. Perhatikan gambar dibawah ini

Gambar diatas merupakan kondisi hutan Kalimantan dari tahun 1973-2010. Apa yang

menyebabkan hal ini terjadi ? dan kemukakan pendapatmu apa yang harus kita lakukan ?

9. Kepunahan flora bukan suatu gejala baru, beberapa ratus tahun yang lalu, sebagian besar

fauna telah berkurang karena kegiatan manusia. Disisi lain manusia adalah satu-satunya

makhluk hidup yang mampu membendug terjadinya kepunahan fauna.

Page 210: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

195

Berikut adalah data hewan beserta karakteristiknya :

N

o

Karakteristik

kepunahan hewan

Hewan

Bada

k

jawa

Bab

i

rus

a

Ikan

lohan

komodo Kupu-

kupu

sayap

hitam

talaud

kambing Penyu

sisik

Buay

a

muar

a

Sapi

perah

1. Persebaran sedikit

dan kemampuan

menyesuaikan diri

terhadap

lingkungan

(adaptasi) kecil

√ √ √ √

2. Hanya ditemukan

didaerah sempit

√ √ √

3. Bersaing dengan

manusia baik

secara langsung

maupun tidak

langsung

4. Umumnya

berukuran besar

dengan kepadatan

yang rendah

√ √ √ √ √

5. Memiliki ke

khususan tinggi

√ √ √ √ √

Dari data diatas kelompokkan hewan yang termasuk dalam status terancam punah, rentan, dan

aman.

Page 211: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

196

10. Harimau Sumatra merupakan salah satu hewan yang tergolong terancam punah.

Kemukakan pendapatmu beberapa penyebab terjadinya kepunahan pada harimau Sumatra

yang diakibatkan oleh manusia ?

11. Keanekaragamn hayati akan semakin berkurang apabila tidak dilakukan upaya

pelestariannya. Sudah banyak tumbuhan dan hewan yang ada diindonesia termasuk

tumbuhan dan hewan yang terancam punah, bahkan beberapa yang sudah punah.

Berdasarkan hal tersebut, Indonesia mempunyai suatu badan atau lembaga yang bergerak

utuk menjaga lingkungan dan melestarikan sumber daya hayati yang ada diidonesia.

Lembaga tersebut diberi nama WWF-Indonesia. Tujuan utaman WWF-Indonesia adalah

untuk menghentikan dan memperbaiki kerusakan lingkungan yang terjadi serta membangun

desa masa depan, dimana manusia hidup selaras dengan alam. Visi WWF-Indonesia adalah

“pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia untuk kesejahteraan generasi sekarang dan

dimasa mendatang”. Misi WWF Indonesia adalah melestarikan keanekaragaman hayati dan

mengurangi dampak yang disebabkan oleh manusia. Dari fakta diatas, Buatlah pertanyaan

pertanyaan berdasarkan informasi yang telah diberikan !!

12.

Dari fakta diatas, Buatlah pertanyaan pertanyaan berdasarkan informasi yang telah diberikan !!

13. Sajikan dalam bentuk table manfaat keanekaragaman hayati diindonesia yang termasuk

sumber bahan pangan,bahan sandang, bahan obat-obatan dan keindahan!

IUCN red list of threatened species (IUCN red list) merupakan daftar status kelangkaan

spesies-spesies yang terancam punah. Status-status tersebut dibagi menjadi 9 kategori,

yaitu sebagai berikut :

Extinct (EX) : punah ,Extinct in the wild (EW) : punah di alam liar, Critically, endangered

(CR): kritis/terancam punah, Endangered (EN): Terancam, Vulnerable (VU):rentan, Near

threatened (NT) : Hampir terancam, Least Concern (LC) ; Beresiko rendah, Data deficient (

DD) : kurang data, Not evaluated (NE) belum dievaluasi

Status tersebut digunakan agar manusia dapat memonitoring kondisi satwa yang ada

disuatu ekosistem agar terkontrol dengan baik.

Page 212: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

197

LAMPIRAN 13

PERTEMUAN 1

NAMA SISWA KI K2 K3 K4 K5 K6 K7

a b a b c a a b c a b c a a

A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

C 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

E 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

G 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1

H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

J 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1

K 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1

L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

O 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1

P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Q 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1

T 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

U 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1

V 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

X 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Z 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

AA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0

AB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

AC 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

AD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

AE 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

AF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

AG 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0

Page 213: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

198

AH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

AI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

AJ 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

AK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

AL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

AM 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

AN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

score 40 40 40 40 40 32 40 40 40 35 35 40 31 36

per item KPS 40 40 32 40 37 31 36

nilai obser KPS 100 100 80 100 93 78 90

Keterangan :

K1 = Mengkomunikasikan

K2 = Mengamati

K3 = Memprediksi

K4 = Mengelompokkan

K5 = Interpretasi

K6 = Hipotesis

K7 = Mengajukan Pertanyaan

Page 214: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

199

PERTEMUAN 2

NAMA SISWA K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7

Indikator a b a b c a a b c a b c a a

A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

E 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

F 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

G 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

H 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

I 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

J 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

K 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

L 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

M 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1

N 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1

O 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1

P 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

Q 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

R 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

T 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1

U 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1

V 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1

W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

X 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Z 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

AA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

AB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

AC 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

AD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

AE 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

AF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

AG 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

AH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

AI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 215: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

200

AJ 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

AK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

AL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

AM 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

AN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

Score 40 29 37 40 40 40 40 30 24 37 40 37 31 38

per item KPS 35 39 40 31 38 31 38 nilai obser

KPS 86 98 100 78 95 78 95

Keterangan :

K1 = Mengkomunikasikan

K2 = Mengamati

K3 = Memprediksi

K4 = Mengelompokkan

K5 = Interpretasi

K6 = Hipotesis

K7 = Mengajukan Pertanyaan

Page 216: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

201

PERTEMUAN 3

NAMA SISWA K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7

a b c a b a a a b a a

A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

E 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

G 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

I 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

J 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

M 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1

N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

O 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

P 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

Q 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

R 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0

S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

T 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

U 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

V 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1

W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

X 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Z 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

AA 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

AB 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

AC 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0

AD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

AE 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

AF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

AG 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1

AH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

AI 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0

Page 217: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

202

AJ 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

AK 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

AL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

AM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

AN 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0

Score 40 40 40 40 40 33 40 36 35 30 33

per item KPS 40 40 33 40 36 30 33 nilai obser

KPS 100 100 83 100 90 75 83

Keterangan :

K1 = Mengkomunikasikan

K2 = Mengamati

K3 = Memprediksi

K4 = Mengelompokkan

K5 = Interpretasi

K6 = Hipotesis

K7 = Mengajukan Pertanyaan

Page 218: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

203

REKAPITULASI HASIL OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

Keterampilan Proses Sains

Pertemuan 1 2 3 Nilai

K1 100 86 100 95

K2 100 98 100 99

K3 80 100 83 88

K4 100 78 100 93

K5 93 95 90 93

K6 78 78 75 77

K7 90 95 83 89

Keterangan :

K1 = Mengkomunikasikan

K2 = Mengamati

K3 = Memprediksi

K4 = Mengelompokkan

K5 = Interpretasi

K6 = Hipotesis

K7 = Mengajukan Pertanyaan

Page 219: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

204

LAMPIRAN 14

Penilaian LKS 1

Nama siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 Score Nilai

A 4 4 2 4 4 1 4 3 26 81

B 4 3 4 4 1 4 4 4 28 88

C 4 3 4 4 1 4 4 4 28 88

D 4 3 4 4 1 4 4 4 28 88

E 4 3 4 4 1 4 4 4 28 88

F 4 3 4 4 1 4 4 4 28 88

G 4 3 4 4 1 4 4 4 28 88

H 1 3 4 4 4 4 4 4 28 88

I 1 3 4 4 4 4 4 4 28 88

J 1 3 4 4 4 4 4 4 28 88

K 1 1 4 4 3 1 4 4 22 69

L 1 3 4 4 4 4 4 4 28 88

M 1 3 4 4 4 4 4 4 28 88

N 1 3 4 4 4 4 4 4 28 88

O 4 4 2 4 4 1 4 3 26 81

P 4 4 2 4 4 1 4 3 26 81

Q 1 0 3 4 4 3 0 0 15 47

R 4 4 2 4 4 1 4 3 26 81

S 4 4 2 4 4 1 4 3 26 81

T 0 3 4 4 1 3 4 4 23 72

U 1 0 3 4 4 3 0 0 15 47

Page 220: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

205

V 4 3 3 3 3 3 4 4 27 84

W 4 3 3 3 3 3 4 4 27 84

X 1 0 3 4 4 3 0 0 15 47

Y 1 0 3 4 4 3 0 0 15 47

Z 1 0 3 4 4 3 0 0 15 47

AA 1 1 4 4 3 1 4 4 22 69

AB 1 1 4 4 3 1 4 4 22 69

AC 1 1 4 4 3 1 4 4 22 69

AD 3 1 4 4 3 1 4 4 24 75

AE 4 3 3 3 3 3 4 4 27 84

AF 1 0 3 4 4 3 0 0 15 47

AG 4 3 3 3 3 3 4 4 27 84

AH 4 3 3 3 3 3 4 4 27 84

AI 0 3 4 4 1 3 4 4 23 72

AJ 0 3 4 4 1 3 4 4 23 72

AK 0 3 4 4 1 3 4 4 23 72

AL 0 3 4 4 1 3 4 4 23 72

AM 4 4 2 4 4 1 4 3 26 81

AN 4 3 3 3 3 3 4 4 27 84

Rerata 76

Nilai

Max 88

Nilai

Min 47

Page 221: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

206

Penilaian LKS 2

Nama Siswa 1 2 3 Score Nilai

A 3 4 4 11 92

B 3 4 4 11 92

C 4 3 3 10 83

D 4 4 4 12 100

E 3 3 3 9 75

F 3 4 4 11 92

G 3 3 3 9 75

H 3 4 4 11 92

I 4 4 4 12 100

J 4 4 4 12 100

K 4 4 4 12 100

L 3 3 2 8 67

M 3 4 4 11 92

N 3 4 4 11 92

O 2 4 4 10 83

P 2 3 3 8 67

Q 0 3 2 5 42

R 2 4 4 10 83

S 3 4 4 11 92

T 3 4 4 11 92

U 3 3 3 9 75

V 3 3 3 9 75

Page 222: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

207

W 2 4 4 10 83

X 3 4 4 11 92

Y 4 4 4 12 100

Z 3 4 4 11 92

AA 4 4 4 12 100

AB 3 4 4 11 92

AC 4 3 3 10 83

AD 3 3 3 9 75

AE 3 4 4 11 92

AF 4 4 4 12 100

AG 4 4 4 12 100

AH 4 4 4 12 100

AI 4 4 4 12 100

AJ 4 3 3 10 83

AK 3 4 4 11 92

AL 4 3 3 10 83

AM 3 4 4 11 92

AN 4 4 4 12 100

Rerata 88

Nilai

Max 100

Nilai

Min 42

Page 223: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

208

Penilaian LKS 3

Nama siswa

Penilaian

Project

Penilaian Antar

Teman Score Nilai

A 4 4 8 100

B 3 4 7 88

C 3 4 7 88

D 3 4 7 88

E 3 4 7 88

F 3 4 7 88

G 3 4 7 88

H 4 4 8 100

I 4 4 8 100

J 4 4 8 100

K 3 4 7 88

L 4 4 8 100

M 4 4 8 100

N 4 4 8 100

O 4 4 8 100

P 4 4 8 100

Q 3 4 7 88

R 4 4 8 100

S 4 4 8 100

T 4 4 8 100

U 3 4 7 88

V 2 4 6 75

Page 224: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

209

W 2 4 6 75

X 3 4 7 88

Y 3 4 7 88

Z 3 4 7 88

AA 3 4 7 88

AB 3 4 7 88

AC 3 4 7 88

AD 3 4 7 88

AE 2 4 6 75

AF 3 4 7 88

AG 2 4 6 75

AH 2 4 6 75

AI 4 4 8 100

AJ 4 4 8 100

AK 4 4 8 100

AL 4 4 8 100

AM 4 4 8 100

AN 2 4 6 75

Rerata 91

Nilai

Max 100

Nilai

Min 75

Page 225: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

210

LAMPIRAN 15

HASIL PRETEST-POSTTEST

Page 226: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

211

Page 227: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

212

Page 228: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

213

Page 229: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

214

Page 230: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

215

RATA RATA NILAI PRETEST DAN POSTTEST

Page 231: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

216

LAMPIRAN 16

ANALISIS PERSENTASE KETERAMPILAN PROSES SAINS

Page 232: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

217

Page 233: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

218

Page 234: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

219

Page 235: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

220

LAMPIRAN 17

GRAFIK TIME SERIES PRETEST-POSTTEST KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

No Pretes1 Pretest2 Pretest3 Posttest1 Posttest2 Posttest3

1 2.71 2.83 2.78 3.41 3.39 3.46

2 2.32 2.49 2.44 3.73 3.68 3.71

3 2.29 2.27 2.41 3.59 3.56 3.71

4 2.32 2.66 2.66 3.22 3.51 3.56

5 2.73 3.07 3.17 3.63 3.68 3.76

6 2.90 3.23 3.29 3.93 3.93 3.98

7 2.59 2.80 2.83 3.51 3.56 3.59

8 2.05 2.10 2.17 2.56 2.63 2.66

9 3.07 3.37 3.44 3.83 3.85 3.88

10 2.24 2.24 2.22 2.95 3.07 3.07

11 2.34 2.39 2.46 3.61 3.66 3.68

12 1.93 2.00 2.07 3.59 3.54 3.56

13 1.54 1.73 1.61 3.29 3.29 3.37

score 2.39 2.55 2.58 3.45 3.49 3.54

nilai 60 64 65 86 87 88

pretest 63 posttest 87

besarnya pengaruh perlakuan 24

Page 236: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

221

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

pretes1 pretest2 pretest3 posttest1 posttest2 posttest3

Nila

i

Soal No 1

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

pretes1 pretest2 pretest3 posttest1 posttest2 posttest3

Nila

i

Soal No 2

Page 237: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

222

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

pretes1 pretest2 pretest3 posttest1 posttest2 posttest3

Nila

i

Soal No 3

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

pretes1 pretest2 pretest3 posttest1 posttest2 posttest3

Soal No 4

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

pretes1 pretest2 pretest3 posttest1 posttest2 posttest3

Nila

i

Soal No 5

Page 238: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

223

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

pretes1 pretest2 pretest3 posttest1 posttest2 posttest3

Nila

i

Soal No 6

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

pretes1 pretest2 pretest3 posttest1 posttest2 posttest3

Nila

i

Soal No 7

Page 239: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

224

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

pretes1 pretest2 pretest3 posttest1 posttest2 posttest3

Nila

i

Soal No 8

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

pretes1 pretest2 pretest3 posttest1 posttest2 posttest3

Nila

i

Soal No 9

Page 240: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

225

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

pretes1 pretest2 pretest3 posttest1 posttest2 posttest3

Nila

i

Soal No 10

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

pretes1 pretest2 pretest3 posttest1 posttest2 posttest3

Nila

i

Soal No 11

Page 241: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

226

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

pretes1 pretest2 pretest3 posttest1 posttest2 posttest3

Nila

i

Soal No 12

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

pretes1 pretest2 pretest3 posttest1 posttest2 posttest3

Nila

i

Soal No 13

Page 242: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

227

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

pretes1 pretest2 pretest3 posttest1 posttest2 posttest3

Grafik Time Series

Page 243: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

228

LAMPIRAN 18

UJI NORMALITAS

[DataSet1]

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pretest 40 100.0% 0 0.0% 40 100.0%

Posttest 40 100.0% 0 0.0% 40 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Pretest

Mean 64.278846 1.1642519

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 61.923924

Upper Bound 66.633768

5% Trimmed Mean 64.209402

Median 63.461538

Variance 54.219

Std. Deviation 7.3633753

Minimum 50.0000

Maximum 78.8462

Page 244: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

229

Range 28.8462

Interquartile Range 13.4615

Skewness .213 .374

Kurtosis -.783 .733

Posttest

Mean 87.788462 .7497218

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 86.272006

Upper Bound 89.304917

5% Trimmed Mean 87.660256

Median 88.461538

Variance 22.483

Std. Deviation 4.7416569

Minimum 78.8462

Maximum 98.0769

Range 19.2308

Interquartile Range 9.1346

Skewness .232 .374

Kurtosis -.618 .733

Page 245: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

230

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pretest .120 40 .149 .963 40 .208

Posttest .159 40 .013 .948 40 .065

a. Lilliefors Significance Correction

PP-Plot Pretest dan Posttest

Page 246: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

231

LAMPIRAN 19

UJI HIPOTESIS

Uji-T

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1

Pre-test 64.3250 40 7.24087 1.14488

Post-test 87.7750 40 4.50918 .71296

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Pre-test & Post-test 40 .321 .043

Paired Samples Test

Paired Differences

Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower

Pair 1 Pre-test - Post-test -23.45000 7.19669 1.13790 -25.75161

Page 247: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

232

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed)

95% Confidence

Interval of the

Difference

Upper

Pair 1 Pre-test - Post-test -21.14839 -20.608 39 .000

Page 248: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

233

LAMPIRAN 20

FOTO KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

No Foto Keterangan

PERTEMUAN 1

STEP 1. DESCRIBE SUBJECT

MATTER

(mendeskripsikan konsep)

Guru menjelaskan konsep yang

akan dipelajari.

STEP 2 : DEFINE THE

PROBLEM

(mengidentifikasi masalah)

guru meminta siswa

berdiskusi secara

kelompok untuk

mengkaji artikel yang

tersedia dalam LKS

dan merumuskan

suatu masalah yang

ada dan kemudian murid

merencanakan untuk membuat

suatu project.

STEP 3 : RESEARCH THE

PROBLEM

(mengkaji permasalahan)

STEP 4 : UNDERSTAND

STAKHOLDERS

(mengidentifikasi informasi yang

telah didapat)

Page 249: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

234

STEP 5 : DETERMINE

POSSIBLE SOLUTIONS

(menentukan solusi yang

memungkinkan)

STEP 6 : DEVELOP A PLAN

(menyusun rencana)

PERTEMUAN 2

STEP 7 IMPLEMENT THE

PLAN

(m engerjakan project)

Siswa mengamati

keanekaragaman hayati tumbuhan

yang ada dikebun binatang

ragunan sesuai dengan intruksi

yang ada dalam LKS dan

kebutuhan data untuk project

siswa

Page 250: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

235

Siswa mengamati

keanekaragaman hayati hewan

yang ada dikebun binatang

ragunan sesuai dengan intruksi

yang ada dalam LKS dan

kebutuhan data untuk project

siswa

Siswa diminta untuk

mewawancarai pengunjung kebun

binatang ragunan guna melatih

kemampuan bertanya siswa,

pertanyaan disesuaikan dengan

kebutuhan siswa untuk

melengkapi project mereka.

Para mentor yang menemani

kegiatan fieldtrip agar peserta

lebih terarah

Page 251: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

236

PERTEMUAN 3

STEP 8

SUMMARIZE, EVALUATE

AND REFLECT

(evaluasi,refleksi hasil yang telah

dikerjakan)

Siswa mempresentasikan hasil

project yang telah dibuat didepan

kelas

Siswa mempresentasikan hasil

project yang telah dibuat didepan

kelas

Evaluasi, refleksi dari semua

kegiatan yang telah dilakukan.

Page 252: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

237

TES KEMAMPUAN KPS

Page 253: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

238

LAMPIRAN 21

ANGKET RESPON SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN

Nama :

Kelas :

Jawablah setiap butir pertanyaan menurut pendapatmu, dengan memberi tanda checklist

pada kolom jawaban yang tersedia.

No

Pertanyaan

Respon

Ya Tidak

1 Apakah anda tertarik untuk belajar materi keanekaragaman hayati ?

2 Apakah anda merasa sulit memahami materi keanekaragaman hayati ?

3 Apakah menurutmu kegiatan field trip penting untuk memahami materi

keanekaragaman hayati ?

4 Apakah kegiatan field trip yang dilakukan melatih anda untuk lebih

mudah menemukan fakta-fakta yang sesuai dengan teori ?

5 Apakah kegiatan field trip yang telah dilakukan membuat anda aktif

dalam pembelajaran ?

6 Apakah anda merasa kesulitan dalam melakukan kegiatan field trip ?

7 Apakah pembelajaran field trip merupakan pembelajaran yang

menarik bagi anda ?

8 Apakah LKS yang digunakan memudahkan anda dalam melakukan

kegiatan Field Trip ?

9 Apakah Keberadaan Mentor dapat membantu anda dalam melakukan

kegiatan Field Trip ?

10 Apakah anda setuju jika kegiatan field trip lebih sering dilakukan untuk

memahami materi biologi lainnya ?

Page 254: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

239

LAMPIRAN 22

PEDOMAN WAWANCARA GURU

No Pertanyaan Jawaban

Metode apa yang

biasa bapak guru

gunakan dalam

proses

pembelajaran?

Metode yang biasa digunakan disini bermacam-macam, diskusi,

presentasi tanya jawab, dll. Guru-guru sudah tidak lagi

menggunakan metode ceramah atau mengajar hanya

menggunakan white board tetapi menggunakan metode-

metode yang bisa

digunakan dalam pendekatan saintifik karena sekolah sudah

menerapkan

kurikulum 2013.

Apakah bapak

sudah pernah

menggunakan

metode fieldtrip

dalam proses

pembelajaran ?

Pernah, namun kegiatan ini merupakan agenda tahunan sekolah,

bukan menjurus kepada suatu proses pembelajaran kelas.

Biasanya diadakan satu tahun sekali dan dilaksanakan pada satu

angkatan.

Bagaimana

evaluasi dari

kegiatan fieldtrip

yang telah

terlaksana ?

Yang perlu diperhatikan lagi adalah pada saat proses

pelaksanaan dan evaluasi, kegiatan fieldtrip yang dilaksanakan

tidak didampingi oleh mentor yang cukup untuk membimbing

siswa, tidak adanya petunjuk berupa LKS juga mengurangi

manfaat dari kegiatan ini, sehingga kegiatan yang dilakukan

kurang efektif, hal ini yang menjadi evaluasi bagi pihak

sekolah.

Page 255: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

240

Bagaimana profil

keterampilan

proses sains siswa

setelah melakukan

fieldtrip ?

Belum ada penelitian secara khusus mengenai KPS siswa, KPS

yang biasa dikembangkan dan diperhatikan hanya 5 M sesuai

pendekatan

Saintifik, karena terlalu banyak. Sehingga untuk penilaian

praktikum biasanya diambil dari nilai laporan saja.

Berapakah nilai

KKM untuk mata

pelajaran biologi ?

Nilai KKM biologi di SMAN 6 Tangerang Selatan adalah 75

Tangerang, 15 Juli 2017

Page 256: PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43635/2/YANI...LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul "Peuingkatan Keterampilan Proses

241

LAMPIRAN 23

Perhitungan N-Gain