PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf ·...

94
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) PADA SISWA KELAS VIIF SMP NEGERI 1 PURBALINGGA SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Sabrina Trissanji NIM : 2101410026 Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Transcript of PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf ·...

Page 1: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

PENINGKATAN KETERAMPILAN

MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING

DAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS)

PADA SISWA KELAS VIIF SMP NEGERI 1

PURBALINGGA

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Nama : Sabrina Trissanji

NIM : 2101410026

Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

Page 2: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

ii

Page 3: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan
Page 4: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

iv

Page 5: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

1. Pada dasarnya setiap orang tidak bisa. Tapi mereka berusaha.

2. Man jadda wajada (barang siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil),

wahsola (barang siapa yang berjalan di jalan Allah

akan sampai), man shabara zafira (barang siapa yang bersabar akan

beruntung).

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan untuk

1. Universitas Negeri Semarang,

2. Ibu, bapak, dan adikku.

Page 6: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

vi

SARI

Trissanji, Sabrina. 20 Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi dengan Model Discovery Learning dan Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada Siswa Kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga.Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Dra. Suprapti, M.Pd.

Kata kunci: menyusun teks laporan hasil observasi, model Discovery Learning,metode Jelajah Alam Sekitar (JAS).

Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga, diperoleh fakta bahwa kompetensi keterampilan menyusun teks laporan hasil observasi belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 75 atau nilai konversi 3. Rendahnya keterampilan menyusun teks laporan hasil observasi tersebut disebabkan siswa masih kesulitan dalam menemukan dan mengungkapkan ide, mendefinisikan dan mendeskripsikan objek secara rinci, dan menentukan diksi, ejaan, dan tanda baca yang tepat. Berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa kelas VIIF, mereka menyatakan bahwa materi teks laporan hasil observasi tergolong sulit dan kurang tertarik dengan pembelajaran yang telah dilakukan. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan keterampilan menyusun teks laporan hasil observasi digunakan model Discovery learning dan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS).

Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) bagaimana proses pembelajaran menyusun teks laporan hasil observasi, (2) bagaimana perubahan sikap religius siswa, (2) bagaimana perubahan sikap sosial siswa, (4) bagaimana peningkatan pengetahuan menyusun teks laporan hasil observasi, dan (5) bagaimana peningkatan keterampilan menyusun teks laporan hasil observasi setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Discovery learning dan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS).

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II dengan batas ketuntasan minimal sebesar 3 atau setara dengan nilai 75 dengan predikat B. Subjek penelitian ini adalah keterampilan menyusun teks laporan hasil observasi siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu keterampilan menyusun teks laporan hasil observasi dan model Discovery learning dengan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS). Pengumpulan data menggunakan teknik tes dan nontes. Teknik tes berupa tes pengetahuan memahami teks laporan hasil observasi dan tes keterampilan menyusun teks laporan hasil observasi. Teknik nontes berupa observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto. Analisis data menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan (1) proses pembelajaran menyusun teks laporan hasil observasi menggunakan model Discovery learning dengan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) dari siklus I ke siklus II semakin efektif, kondusif, dan intensif. Siswa kelas VIIF menunjukkan keaktifan yang meningkat dari siklus I ke

Page 7: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

vii

siklus II, (2) sikap religius dari siklus I ke siklus II menunjukkan perubahan ke arah yang positif, (3) sikap sosial yang terdiri atas sikap jujur, tanggung jawab, peduli, santun, dan percaya diri dari siklus I ke siklus II juga menunjukkan perubahan ke arah yang positif, (4) terjadi peningkatan pengetahuan memahami teks laporan hasil observasi dari siklus I ke siklus II sebesar 0,48 atau 12%. Pada siklus I nilai rata-rata sebesar 2,69 atau setara dengan 67,25 dengan predikat B. Pada siklus II meningkat menjadi 3,17 atau setara dengan 79,25 dengan predikat B+, (5) terjadi peningkatan keterampilan menyusun teks laporan hasil observasi dari siklus I ke siklus II sebesar 0,3 atau 7,5%. Pada siklus I nilai rata-rata sebesar 2,92 atau setara dengan 73 dengan predikat B. Pada siklus II meningkat menjadi 3,22 atau setara dengan 80,5 dengan predikat B+.

Perolehan hasil tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran menyusun teks laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan dengan menggunakan model Discovery learning dengan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS). Saran kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu agar mengimplementasikan model Discovery learning dengan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) karena telah terbukti dapat meningkatkan keterampilan menyusun teks laporan hasil observasi secara tertulis. Saran kepada peneliti lain agar melakukan penelitian lanjutan dari penelitian ini dengan menggunakan model dan metode lain yang lebih variatif dan inovatif sehingga diperoleh berbagai alternatif model dan metode pembelajaran menyusun teks laporan hasil observasi.

Page 8: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

viii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt karena atas segala

nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

dengan Model Discovery Learning dan Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan karena mendapat

dukungan, fasilitas, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang telah membantu

penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Dra.

Suprapti, M.Pd., selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan,

dan banyak ilmu kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan fasilitas belajar

dari awal sampai akhir;

2. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan izin penelitian;

3. Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan fasilitas administratif,

motivasi, dan arahan dalam penulisan skripsi ini;

4. segenap dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah menyampaikan

ilmunya kepada penulis;

Page 9: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

ix

5. Kepala sekolah dan guru SMP Negeri 1 Purbalingga yang telah memberikan

izin dan membantu dalam pelaksanaan penelitian;

6. Ibuku tersayang (Tristiyati), bapakku (Ichsanuddin Hardjianto) dan adikku

(Hasbi Iman Santriska) yang senantiasa memberikan motivasi, dukungan, dan

doa kepada penulis;

7. teman-teman Rombel 1 (Kosmos), dan sahabat-sahabat terbaikku

yang selalu memberikan semangat dan dukungan;

8. semua pihak yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Penulis berharap skripsi ini dapat mendatangkan manfaat bagi pembaca.

Semarang, Februari 2016

Sabrina Trissanji

Page 10: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

x

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN........................................................................... iii

PERNYATAAN.................................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................................ v

SARI...................................................................................................................... .. vi

PRAKATA............................................................................................................ viii

DAFTAR ISI......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL................................................................................................. xvii

DAFTAR BAGAN................................................................................................ xx

DAFTAR GAMBAR............................................................................................. xxi

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xxii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah........................................................................... 7

1.3 Pembatasan Masalah........................................................................... 8

1.4 Rumusan Masalah............................................................................... 9

1.5 Tujuan Penelitian................................................................................ 10

1.6 Manfaat Penelitian.............................................................................. 11

1.6.1 Manfaat Teoretis................................................................................. 11

1.6.2 Manfaat Praktis................................................................................... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS........................ 12

2.1 Kajian Pustaka.................................................................................... 12

2.2 Landasan Teoretis............................................................................... 21

2.2.1 Pengertian Keterampilan Menyusun.................................................. 21

2.2.2 Teks Laporan Hasil Observasi............................................................ 22

2.2.2.1 Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi.......................................... 22

2.2.2.2 Ciri-Ciri Teks Laporan hasil Observasi.............................................. 26

Page 11: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

xi

2.2.2.3 Struktur Teks Laporan Hasil Observasi.............................................. 28

2.2.2.4 Kaidah Teks Laporan Hasil Observasi............................................... 35

2.2.2.5 Langkah-Langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi........... 38

2.2.3 Model Discovery Learning................................................................. 40

2.2.3.1 Unsur-Unsur Model Discovery Learning........................................... 45

2.2.3.1.1 Sintagmatik......................................................................................... 45

2.2.3.1.2 Sistem Sosial....................................................................................... 48

2.2.3.1.3 Prinsip Reaksi..................................................................................... 49

2.2.3.1.4 Sistem Pendukung.............................................................................. 51

2.2.3.1.5 Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring................................... 51

2.2.3.2 Kelebihan dan Kekurangan Model Discovery Learning.................... 52

2.2.4 Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS)................................................... 54

2.2.4.1 Ciri-Ciri Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS)..................................... 54

2.2.4.2 Tujuan Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS)....................................... 55

2.2.4.3 Langkah-Langkah Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS)..................... 56

2.2.5 Pembelajaran Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Menggunakan Model Discovery Learning dengan Metode Jelajah

Alam Sekitar....................................................................................... 57

2.3 Kerangka Berpikir.............................................................................. 60

2.4 Hipotesis Tindakan............................................................................. 62

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 64

3.1 Desain Penelitian................................................................................ 64

3.1.1 Prosedur Penelitian Siklus I................................................................ 66

3.1.1.1 Perencanaan........................................................................................ 67

3.1.1.2 Tindakan............................................................................................. 67

3.1.1.3 Observasi............................................................................................ 71

3.1.1.4 Refleksi............................................................................................... 73

3.1.2 Prosedur Penelitian Siklus II.............................................................. 74

3.1.2.1 Perencanaan........................................................................................ 74

3.1.2.2 Tindakan............................................................................................. 75

Page 12: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

xii

3.1.2.3 Observasi............................................................................................ 79

3.1.2.4 Refleksi............................................................................................... 81

3.2 Subjek Penelitian................................................................................ 81

3.3 Variabel Penelitian............................................................................. 82

3.3.1 Variabel Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi..... 82

3.3.2 Variabel Model Discovery Learning dengan Metode Jelajah Alam

Sekitar (JAS)...................................................................................... 83

3.4 Indikator Kerja.................................................................................... 85

3.4.1 Indikator Kuantitatif........................................................................... 85

3.4.2 Indikator Kualitatif............................................................................. 86

3.5 Instrumen Penelitian........................................................................... 89

3.5.1 Instrumen Tes..................................................................................... 89

3.5.2 Instrumen Nontes................................................................................ 95

3.5.2.1 Pedoman Observasi............................................................................ 95

3.5.2.2 Pedoman Jurnal................................................................................... 96

3.5.2.3 Pedoman Wawancara......................................................................... 96

3.5.2.4 Dokumentasi Foto............................................................................... 97

3.6 Teknik Pengumpulan Data................................................................. 98

3.6.1 Teknik Tes.......................................................................................... 98

3.6.2 Teknik Nontes..................................................................................... 99

3.6.2.1 Teknik Observasi................................................................................ 99

3.6.2.2 Teknik Jurnal...................................................................................... 100

3.6.2.3 Teknik Wawancara............................................................................. 100

3.6.2.4 Teknik Dokumentasi Foto.................................................................. 101

3.7 Teknik Analisis Data.......................................................................... 101

3.7.1 Teknik Kuantitatif............................................................................... 102

3.7.2 Teknik Kualitatif................................................................................. 103

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................... 104

4.1 Hasil Penelitian................................................................................... 104

4.1.1 Hasil Prasiklus.................................................................................... 104

Page 13: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

xiii

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I..................................................................... 106

4.1.2.1 Proses Pembelajaran Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Menggunakan Model Discovery Learning dengan Metode Jelajah

Alam Sekitar (JAS) pada Siklus I...................................................... 107

4.1.2.2 Hasil Penilaian Sikap Religius Siswa pada Pembelajaran Menyusun

Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Model Discovery

Learning dengan Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) Siklus I.......... 124

4.1.2.2.1 Hasil Observasi Sikap Religius Siklus I............................................. 124

4.1.2.3 Hasil Penilaian Sikap Sosial Siswa pada Pembelajaran Menyusun

Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Model Discovery

Learning dengan Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) Siklus I.......... 127

4.1.2.3.1 Hasil Observasi Sikap Sosial Siklus I................................................. 128

4.1.2.3.2 Hasil Jurnal Siklus I............................................................................ 139

4.1.2.3.3 Hasil Wawancara Siklus I................................................................... 145

4.1.2.4 Hasil Tes Pengetahuan Memahami Teks Laporan Hasil Observasi

pada Siklus I....................................................................................... 149

4.1.2.4.1 Hasil Tes Pengetahuan Memahami Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus I Aspek Menjelaskan Isi Teks Laporan Hasil Observasi......... 151

4.1.2.4.2 Hasil Tes Pengetahuan Memahami Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus I Aspek Menentukan Struktur Teks Laporan Hasil Observasi 153

4.1.2.4.3 Hasil Tes Pengetahuan Memahami Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus I Aspek Menyebutkan Kesalahan Kaidah Teks Laporan

Hasil Observasi................................................................................... 154

4.1.2.5 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Menggunakan Model Discovery Learning dengan Metode Jelajah

Alam Sekitar (JAS) pada Siklus I....................................................... 155

4.1.2.5.1 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus I Aspek Kelengkapan Isi Teks Laporan Hasil Observasi........ 157

4.1.2.5.2 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus I Aspek Organisasi atau Struktur Teks Laporan Hasil

Observasi............................................................................................ 159

Page 14: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

xiv

4.1.2.5.3 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus I Aspek Kosakata atau Pilihan Kata........................................ 160

4.1.2.5.4 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus I Aspek Penggunaan Bahasa atau Kalimat.............................. 161

4.1.2.5.5 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus I Aspek Mekanik..................................................................... 162

4.1.2.6 Hasil Refleksi Siklus I........................................................................ 163

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II.................................................................... 170

4.1.3.1 Proses Pembelajaran Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Menggunakan Model Discovery Learning dengan Metode Jelajah

Alam Sekitar (JAS) pada Siklus II..................................................... 170

4.1.3.2 Hasil Penilaian Sikap Religius Siswa pada Pembelajaran Menyusun

Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Model Discovery

Learning dengan Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) Siklus II........ 186

4.1.3.2.1 Hasil Observasi Sikap Religius Siklus II............................................ 186

4.1.3.3 Hasil Penilaian Sikap Sosial Siswa pada Pembelajaran Menyusun

Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Model Discovery

Learning dengan Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) Siklus II........ 190

4.1.3.3.1 Hasil Observasi Sikap Sosial Siklus II............................................... 190

4.1.3.3.2 Hasil Jurnal Siklus II.......................................................................... 201

4.1.3.3.3 Hasil Wawancara Siklus II................................................................. 206

4.1.3.4 Hasil Tes Pengetahuan Memahami Teks Laporan Hasil Observasi

pada Siklus II...................................................................................... 209

4.1.3.4.1 Hasil Tes Pengetahuan Memahami Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus II Aspek Menjelaskan Isi Teks Laporan Hasil Observasi....... 211

4.1.3.4.2 Hasil Tes Pengetahuan Memahami Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus II Aspek Menentukan Struktur Teks Laporan Hasil

Observasi............................................................................................ 213

4.1.3.4.3 Hasil Tes Pengetahuan Memahami Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus II Aspek Menyebutkan Kesalahan Kaidah Teks Laporan

Hasil Observasi................................................................................... 214

Page 15: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

xv

4.1.3.5 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Menggunakan Model Discovery Learning dengan Metode Jelajah

Alam Sekitar (JAS) pada Siklus II..................................................... 215

4.1.3.5.1 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus II Aspek Kelengkapan Isi Teks Laporan Hasil Observasi....... 217

4.1.3.5.2 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus II Aspek Organisasi atau Struktur Teks Laporan Hasil

Observasi............................................................................................ 219

4.1.3.5.3 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus II Aspek Kosakata atau Pilihan Kata....................................... 220

4.1.3.5.4 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus II Aspek Penggunaan Bahasa atau Kalimat............................. 221

4.1.3.5.5 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks laporan Hasil Observasi

Siklus II Aspek Mekanik.................................................................... 222

4.1.3.6 Hasil Refleksi Siklus II....................................................................... 224

4.2 Pembahasan........................................................................................ 225

4.2.1 Peningkatan Proses Pembelajaran Menyusun Teks Laporan Hasil

Observasi Menggunakan Model Discovery Learning dengan

Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) dari Siklus I ke Siklus II........... 225

4.2.2 Perubahan Sikap Religius/Spiritual dan Sikap Sosial Siswa dari

Siklus I ke Siklus II............................................................................ 230

4.2.3 Peningkatan Pengetahuan Memahami Teks Laporan Hasil

Observasi dari Siklus I ke Siklus II.................................................... 235

4.2.4 Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil

Observasi Menggunakan Model Discovery Learning dengan

Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) dari Siklus I ke Siklus II........... 239

BAB V PENUTUP............................................................................................... 244

5.1 Simpulan............................................................................................. 244

5.2 Saran................................................................................................... 246

Page 16: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

xvi

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 248

LAMPIRAN........................................................................................................... 252

Page 17: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Parameter Tingkat Keberhasilan Pengetahuan dan Keterampilan

Siswa (Nilai Konversi)....................................................................... 86

Tabel 3.2 Pedoman Penilaian Tes Pengetahuan Memahami Teks Laporan

Hasil Obsevasi.................................................................................... 90

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Tes Pengetahuan Memahami Teks Laporan Hasil

Observasi............................................................................................ 90

Tabel 3.4 Pedoman Penilaian Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan

Hasil Observasi................................................................................... 92

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil

Observasi............................................................................................ 92

Tabel 4.1 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

pada Prasiklus..................................................................................... 105

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Siklus I................................ 117

Tabel 4.3 Hasil Observasi Sikap Religius Siklus I............................................. 125

Tabel 4.4 Ketuntasan Sikap Religius Siswa pada Siklus I................................. 127

Tabel 4.5 Hasil Observasi Sikap Sosial Siklus I................................................. 128

Tabel 4.6 Ketuntasan Sikap Jujur Siswa pada Siklus I....................................... 134

Tabel 4.7 Ketuntasan Sikap Tanggung Jawab Siswa pada Siklus I................... 135

Tabel 4.8 Ketuntasan Sikap Peduli Siswa pada Siklus I.................................... 136

Tabel 4.9 Ketuntasan Sikap Santun Siswa pada Siklus I.................................... 137

Tabel 4.10 Ketuntasan Sikap Percaya Diri Siswa pada Siklus I........................... 138

Tabel 4.11 Hasil Jurnal Siswa Siklus I................................................................. 142

Tabel 4.12 Hasil Tes Pengetahuan Memahami Teks Laporan Hasil Observasi

pada Siklus I....................................................................................... 150

Tabel 4.13 Hasil Tes Pengetahuan Memahami Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus I Aspek Menjelaskan Isi Teks Laporan Hasil Observasi......... 152

Tabel 4.14 Hasil Tes Pengetahuan Memahami Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus I Aspek Menentukan Struktur Teks Laporan Hasil Observasi 153

Page 18: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

xviii

Tabel 4.15 Hasil Tes Pengetahuan Memahami Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus I Aspek Menyebutkan Kesalahan Kaidah Teks Laporan

Hasil Observasi................................................................................... 154

Tabel 4.16 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

pada Siklus I....................................................................................... 156

Tabel 4.17 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus I Aspek Kelengkapan Isi Teks Laporan Hasil Observasi........ 158

Tabel 4.18 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus I Aspek Organisasi atau Struktur Teks Laporan Hasil

Observasi............................................................................................ 159

Tabel 4.19 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus I Aspek Kosakata (Pilihan Kata)............................................. 160

Tabel 4.20 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus I Aspek Penggunaan Bahasa atau Kalimat.............................. 161

Tabel 4.21 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus I Aspek Mekanik..................................................................... 163

Tabel 4.22 Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Siklus II.............................. 181

Tabel 4.23 Hasil Observasi Sikap Religius Siklus II........................................... 187

Tabel 4.24 Ketuntasan Sikap Religius Siswa pada Siklus II............................... 189

Tabel 4.25 Hasil Observasi Sikap Sosial Siklus II............................................... 191

Tabel 4.26 Ketuntasan Sikap Jujur Siswa pada Siklus II..................................... 197

Tabel 4.27 Ketuntasan Sikap Tanggung Jawab Siswa pada Siklus II.................. 198

Tabel 4.28 Ketuntasan Sikap Peduli Siswa pada Siklus II................................... 198

Tabel 4.29 Ketuntasan Sikap Santun Siswa pada Siklus II.................................. 199

Tabel 4.30 Ketuntasan Sikap Percaya Diri Siswa pada Siklus II......................... 200

Tabel 4.31 Hasil Jurnal Siswa Siklus II................................................................ 203

Tabel 4.32 Hasil Tes Pengetahuan Memahami Teks Laporan Hasil Observasi

pada Siklus II...................................................................................... 210

Tabel 4.33 Hasil Tes Pengetahuan Memahami Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus II Aspek Menjelaskan Isi Teks Laporan Hasil Observasi....... 212

Page 19: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

xix

Tabel 4.34 Hasil Tes Pengetahuan Memahami Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus II Aspek Menentukan Struktur Teks Laporan Hasil

Observasi............................................................................................ 213

Tabel 4.35 Hasil Tes Pengetahuan Memahami Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus II Aspek Menyebutkan Kesalahan Kaidah Teks Laporan

Hasil Observasi................................................................................... 214

Tabel 4.36 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

pada Siklus II...................................................................................... 216

Tabel 4.37 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus II Aspek Kelengkapan Isi Teks Laporan Hasil Observasi....... 218

Tabel 4.38 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus II Aspek Organisasi atau Struktur Teks Laporan Hasil

Observasi............................................................................................ 219

Tabel 4.39 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus II Aspek Kosakata atau Pilihan Kata....................................... 220

Tabel 4.40 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus II Aspek Penggunaan Bahasa atau Kalimat............................ 222

Tabel 4.41 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Siklus II Aspek Mekanik.................................................................... 223

Tabel 4.42 Peningkatan Proses Pembelajaran Menyusun Teks Laporan Hasil

Observasi menggunakan Model Discovery Learning dengan

Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) dari Siklus I ke Siklus

II.......................................................................................................... 227

Tabel 4.43 Peningkatan Hasil Observasi Sikap Religius dan Sikap Sosial dari

Siklus I ke Siklus II............................................................................ 231

Tabel 4.44 Peningkatan Pengetahuan Memahami Teks Laporan Hasil

Observasi dari Siklus I ke Siklus II.................................................... 236

Tabel 4.45 Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil

Observasi dari Siklus I ke Siklus II.................................................... 240

Page 20: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

xx

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Struktur Teks Laporan Hasil Observasi.............................................. 34

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir.............................................................................. 62

Bagan 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas...................................................... 64

Page 21: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

xxi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Langkah-Langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi.......... 40

Gambar 2.2 Prinsip Reaksi Model Discovery Learning...................................... 50

Gambar 4.1 Siswa Memperhatikan Peneliti yang sedang Menyampaikan

Tujuan Pembelajaran........................................................................ 110

Gambar 4.2 Aktivitas Siswa saat Bekerja Kelompok.......................................... 113

Gambar 4.3 Siswa ketika Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi secara

Individu............................................................................................ 116

Gambar 4.4 Aktivitas Siswa dalam Tahap Pemberian Rangsangan/Stimulation.. 118

Gambar 4.5 Aktivitas Siswa dalam Tahap Identifikasi Masalah/Problem

Statement.......................................................................................... 119

Gambar 4.6 Peneliti Memonitoring Kelompok yang sedang Mengobservasi

Objek................................................................................................ 120

Gambar 4.7 Salah Satu Kelompok yang Pasif dalam Kegiatan Pengumpulan

Data/Data Collection....................................................................... 121

Gambar 4.8 Perwakilan Kelompok Siswa Mempresentasikan Hasil Teks

Laporan Hasil Observasinya di Depan Kelas................................... 122

Gambar 4.9 Siswa usai Berdoa untuk Mengawali Kegiatan Pembelajaran

Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi Siklus II......................... 172

Gambar 4.10 Siswa pada saat Mengerjakan Tes Pengetahuan Memahami Teks

Laporan Hasil Observasi.................................................................. 176

Gambar 4.11 Peneliti Membimbing Siswa yang Mengalami Kesulitan saat

Mengerjakan Tugas Kelompok........................................................ 180

Gambar 4.12 Salah Satu Kelompok Siswa yang sedang Melakukan Observasi

di Tempat Parkir Sekolah................................................................. 183

Gambar 4.13 Salah Satu Kelompok yang sedang Mengobservasi Koperasi

Siswa................................................................................................ 184

Gambar 4.14 Siswa pada saat akan Mempresentasikan Hasil Pekerjaannya di

Depan Kelas..................................................................................... 185

Page 22: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I........................ 252

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II....................... 265

Lampiran 3 Bahan Ajar Siklus I.......................................................................... 278

Lampiran 4 Bahan Ajar Siklus II......................................................................... 282

Lampiran 5 Teks Pemodelan Siklus I.................................................................. 286

Lampiran 6 Teks Pemodelan Siklus II................................................................. 287

Lampiran 7 Tes Pengetahuan Siklus I................................................................. 288

Lampiran 8 Tes Pengetahuan Siklus II................................................................ 292

Lampiran 9 Tes Keterampilan Siklus I................................................................ 296

Lampiran 10 Tes Keterampilan Siklus II............................................................... 297

Lampiran 11 Lembar Kerja Kelompok (Tes Keterampilan)................................. 298

Lampiran 12 Lembar Kerja Individu (Tes Keterampilan)..................................... 299

Lampiran 13 Instrumen Penilaian Pengetahuan.................................................... 300

Lampiran 14 Instrumen Penilaian Keterampilan................................................... 304

Lampiran 15 Instrumen Penilaian Sikap................................................................ 308

Lampiran 16 Pedoman Jurnal Guru Siklus I dan Siklus II.................................... 311

Lampiran 17 Pedoman Jurnal Siswa Siklus I dan Siklus II................................... 312

Lampiran 18 Pedoman Wawancara Siklus I dan Siklus II.................................... 313

Lampiran 19 Pedoman Dokumentasi Foto Siklus I dan Siklus II......................... 314

Lampiran 20 Daftar Presensi Siswa Kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga

2014/2015......................................................................................... 315

Lampiran 21 Nilai Pratindakan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi.......... 317

Lampiran 22 Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Siklus I......................... 319

Lampiran 23 Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Siklus II........................ 321

Lampiran 24 Daftar Nilai Pengetahuan dan Keterampilan Siswa Kelas VIIF

SMP Negeri 1 Purbalingga pada Pembelajaran Menyusun Teks

Laporan Hasil Observasi Menggunakan Model Discovery

Learning dengan Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS)..................... 323

Page 23: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

xxiii

Lampiran 25 Hasil Penilaian Tes Pengetahuan Memahami Teks Laporan Hasil

Observasi Siklus I............................................................................ 326

Lampiran 26 Hasil Penilaian Tes Pengetahuan Memahami Teks Laporan Hasil

Observasi Siklus II........................................................................... 328

Lampiran 27 Hasil Penilaian Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil

Observasi Siklus I............................................................................ 330

Lampiran 28 Hasil Penilaian Tes Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil

Observasi Siklus II........................................................................... 332

Lampiran 29 Hasil Observasi Sikap Religius Siklus I........................................... 334

Lampiran 30 Hasil Observasi Sikap Religius Siklus II......................................... 336

Lampiran 31 Hasil Observasi Sikap Sosial Siklus I.............................................. 338

Lampiran 32 Hasil Observasi Sikap Sosial Siklus II............................................. 340

Lampiran 33 Hasil Tes Pengetahuan Siklus I........................................................ 342

Lampiran 34 Hasil Tes Pengetahuan Siklus II...................................................... 345

Lampiran 35 Hasil Kerja Kelompok (Tes Keterampilan) Siklus I........................ 348

Lampiran 36 Hasil Kerja Individu (Tes Keterampilan) Siklus I........................... 351

Lampiran 37 Hasil Kerja Kelompok (Tes Keterampilan) Siklus II....................... 354

Lampiran 38 Hasil Kerja Individu (Tes Keterampilan) Siklus II.......................... 359

Lampiran 39 Hasil Jurnal Guru Siklus I................................................................ 362

Lampiran 40 Hasil Jurnal Guru Siklus II............................................................... 363

Lampiran 41 Hasil Jurnal Siswa Siklus I............................................................... 364

Lampiran 42 Hasil Jurnal Siswa Siklus II............................................................. 367

Lampiran 43 Transkrip Hasil Wawancara Siklus I................................................ 370

Lampiran 44 Transkrip Hasil Wawancara Siklus II.............................................. 374

Lampiran 45 Surat-Surat....................................................................................... 378

Lampiran 46 Lembar Bimbingan.......................................................................... 382

Page 24: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran pokok yang wajib dipelajari

seluruh siswa di sekolah di seluruh Indonesia karena peran bahasa Indonesia yang

sentral, yaitu selain sebagai ilmu yang harus dikuasai juga merupakan pengantar

pembelajaran ilmu-ilmu yang lain dan sebagai wahana untuk menyebarkan

pengetahuan.

Sebagai ilmu yang harus dikuasai, mata pelajaran bahasa Indonesia dalam

Kurikulum 2013 menekankan dan menggunakan pendekatan berbasis teks.

Pendekatan ini bertujuan agar siswa mampu menyusun dan menggunakan teks

sesuai dengan tujuan dan fungsinya. Teks-teks yang diajarkan untuk kelas VII

meliputi lima jenis teks, yaitu teks laporan hasil observasi, tanggapan deskriptif,

eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek. Teks laporan hasil observasi, tanggapan

deskriptif, eksposisi, dan eksplanasi merupakan jenis teks kebahasaan, sedangkan

cerita pendek merupakan jenis teks kesastraan.

Dalam aspek kebahasaan, siswa dituntut untuk memiliki keterampilan

terutama dalam hal menyusun atau menulis teks. Alasannya, pada keterampilan

menulis siswa dapat mengungkapkan perasaan, pendapat, dan pengalamannya

kepada orang lain. Siswa yang gemar menulis akan mempunyai kebiasaan untuk

menuangkan gagasan dan perasaan dengan mudah tanpa mengalami kesulitan.

Siswa yang gemar menulis akan dapat menyusun sebuah karya tulis yang dihargai

oleh khalayak. Hal tersebut tampak dari banyaknya perlombaan yang berkaitan

Page 25: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

2

dengan kemampuan menulis di semua jenjang pendidikan mulai dari SD sampai

dengan SMA, menandakan betapa pentingnya kemampuan menulis bagi

seseorang.

Akan tetapi faktanya, keterampilan menulis dianggap sebagai keterampilan

yang paling sulit, karena dalam menulis diperlukan daya nalar, ketekunan,

ketelitian, dan kreativitas yang tinggi. Selain itu, banyak pengetahuan yang harus

dikuasai oleh seorang penulis, dalam hal ini adalah siswa. Akhadiah (1992:2)

mengatakan tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa kemampuan menulis

merupakan kemampuan kompleks yang menuntut sejumlah pengetahuan dan

keterampilan. Oleh karena itu, diperlukan latihan dan praktik menulis secara

teratur agar siswa dapat terampil dalam menulis. Karena keterampilan menulis

tidak datang secara otomatis. Keterampilan menulis bukanlah sesuatu yang dapat

diajarkan melalui uraian atau penjelasan semata. Dalam kegiatan pembelajaran,

siswa tidak akan mahir menulis jika ia hanya duduk, mendengarkan, dan mencatat

penjelasan dari guru.

Keterampilan menulis terdapat pada Kompetensi Dasar (KD) 4.2, yang

enyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi,

eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat

baik secara lisan maupun tulisan. Artinya, siswa dituntut mampu menyusun teks

dalam bentuk lisan maupun tulisan dengan memenuhi Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) 3,00 atau setara dengan nilai 75.

Pada kenyataannya, kemampuan menyusun teks laporan hasil observasi

belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal tersebut peneliti temukan di

Page 26: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

3

kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga. Berdasarkan hasil wawancara peneliti

dengan guru bahasa Indonesia kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga, kemampuan

menyusun teks laporan hasil observasi siswa dinilai masih kurang. Hal tersebut

tampak dari banyaknya siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan minimal

yaitu 3,00 atau 75. Rendahnya kemampuan menyusun teks laporan hasil observasi

tersebut dikarenakan selama mengikuti pembelajaran menyusun teks laporan hasil

observasi, siswa masih merasa kesulitan dalam menemukan dan mengungkapkan

ide, kesulitan mendefinisikan dan mendeskripsikan objek secara terperinci, serta

kesulitan menentukan diksi, ejaan, dan tanda baca. Hal-hal tersebut diperoleh dari

kenyataan di lapangan, antara lain: (1) siswa membutuhkan waktu lama untuk

menulis, (2) produktivitas berbahasa masih rendah, bahasa penulisan yang

digunakan oleh siswa masih tergolong kaku dan hal-hal yang dideskripsikan

belum lengkap atau terperinci sehingga gambaran yang diterima pembaca belum

maksimal, (3) masih banyak ditemukan kesalahan dan kekeliruan diksi,

penggunaan huruf kapital, ejaan, dan tanda baca dalam tulisan siswa.

Berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa kelas VIIF SMP Negeri 1

Purbalingga, diperoleh data bahwa kompetensi menyusun teks laporan hasil

observasi masih dianggap susah oleh mereka. Mereka juga menyatakan kurang

tertarik dengan pembelajaran menyusun teks laporan hasil observasi yang telah

dilakukan. Hal tersebut dikarenakan mereka diberi tugas untuk menyusun teks

laporan hasil observasi yang hanya dilakukan di dalam kelas. Guru hanya

menggunakan media buku teks. Sehingga mereka hanya mengandalkan informasi

yang tampak dalam buku, dan mengimajinasikan suasana yang ada di dalamnya.

Page 27: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

4

Mereka tidak benar-benar mengamati dan merasakan suasana yang dapat diamati

dengan panca indera sebagai modal utama untuk menyusun teks laporan hasil

observasi. Alhasil, teks yang dihasilkan pun kurang memuaskan karena bukti-

bukti atau fakta-fakta yang kurang maksimal. Alasan-alasan tersebut yang

akhirnya semakin menguatkan peneliti untuk melakukan penelitian menggunakan

model Discovery learning dengan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) dalam

pembelajaran menyusun teks laporan hasil observasi.

Discovery learning atau pembelajaran discovery (penemuan) adalah model

pembelajaran yang berangkat dari teori belajar konstruktivisme. Discovery dalam

bahasa Indonesia berarti penemuan. Penggunaan model Discovery learning dipilih

karena lebih tepat dibandingkan dengan model-model pembelajaran yang lainnya

untuk kompetensi menyusun teks laporan hasil observasi. Hal ini disebabkan

model Discovery learning mengantarkan siswa untuk dapat menyusun teks

laporan hasil observasi sesuai dengan langkah-langkah yang sistematis dan

terarah. Model Discovery learning menekankan pembelajaran melalui kegiatan

berkelompok yang menuntut adanya kerja sama setiap anggota kelompok dalam

rangka menemukan konsep baru atau jawaban dari permasalahan sehingga siswa

mampu memaksimalkan potensi mereka dalam menyusun teks laporan hasil

observasi. Model ini juga mendukung penerapan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran bahasa Indonesia Kurikulum 2013 dengan mengarahkan siswa

untuk menulis teks laporan hasil observasi melalui metode ilmiah yakni

mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi

secara terpadu.

Page 28: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

5

Model Discovery learning mengarahkan siswa untuk menulis teks laporan

hasil observasi berdasarkan bukti-bukti atau fakta-fakta hasil kegiatan observasi

yang sebenarnya melalui langkah-langkah yang kompleks sebagaimana dilakukan

oleh ilmuwan (scientist) mulai dari mengidentifikasi masalah-masalah dari objek

yang akan diobservasi, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data atau bukti-

bukti dari fakta di lapangan, mengolah data secara jujur menjadi sebuah teks

laporan hasil observasi yang utuh, memverifikasi data dengan cara

mengkomunikasikannya dengan menarik kepada orang lain untuk ditanggapi,

serta menarik kesimpulan. Dengan langkah-langkah yang terorganisir tersebut,

dapat mendorong siswa untuk mampu menulis laporan secara maksimal. Model

ini mengubah kegiatan pembelajaran dari teacher oriented (berpusat pada guru)

menjadi student oriented (berpusat pada siswa). Dengan demikian, tidak ada

ruang lagi bagi siswa yang pasif dan bermalas-malasan dalam belajar.

Penggunaan model Discovery learning diharapkan mendukung

terbudayanya kecakapan berpikir sains siswa, kreativitas, minat, kepercayaan diri,

dan daya juang siswa dalam memecahkan masalah. Model ini juga menuntut para

siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam

keterampilan proses kelompok. Sehingga diharapkan dapat melatih sikap sosial

sekaligus mengembangkan karakter yang baik dalam diri setiap siswa.

Metode yang mendukung pelaksanaan model Discovery learning salah

satunya ialah metode Jelajah Alam Sekitar (JAS). Metode JAS adalah metode

yang memanfaatkan lingkungan alam sekitar kehidupan siswa baik lingkungan

fisik, sosial, teknologi, maupun budaya sebagai objek belajar. Metode ini

Page 29: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

6

diharapkan dapat memudahkan siswa menulis dengan pengamatan objek secara

nyata. Metode ini juga sesuai dengan tema yang diusung dalam kompetensi

-

nilai ketuhanan kepada siswa, mengetahui respon siswa terhadap lingkungan alam

sekitarnya, serta mengetahui sikap mereka dalam menghargai dan mensyukuri

anugerah Tuhan Yang Maha Esa tersebut.

Dengan menerapkan model Discovery learning dengan metode Jelajah

Alam Sekitar (JAS) dalam pembelajaran menyusun teks laporan hasil observasi,

diharapkan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran menyusun

teks laporan hasil observasi di atas dapat diminimalisir seefektif mungkin, dan

keterampilan menyusun teks laporan hasil observasi siswa dapat meningkat

disertai dengan perubahan sikap menjadi lebih baik. Bertolak dari latar belakang

Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi dengan Model Discovery

Learning dan Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada Siswa Kelas VIIF SMP

Page 30: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

7

1.2 Identifikasi Masalah

Keterampilan menyusun teks laporan hasil observasi siswa kelas VIIF

SMP Negeri 1 Purbalingga masih rendah. Hal ini disebabkan oleh dua faktor

permasalahan, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal yang menyebabkan rendahnya keterampilan siswa dalam

menyusun teks laporan hasil observasi berasal dari siswa itu sendiri, yaitu siswa

kesulitan menemukan dan menuangkan ide, kesulitan mendefinisikan dan

mendeskripsikan objek secara rinci, dan kesulitan menentukan diksi, huruf

kapital, ejaan, dan tanda baca yang tepat saat menulis.

Kesulitan siswa dalam menemukan dan menuangkan ide tersebut diketahui

dari lamanya siswa untuk mengawali menulis. Kesulitan mendefinisikan dan

mendeskripsikan objek secara rinci disebabkan produktivitas berbahasa siswa

yang masih rendah, perbendaharaan kata yang masih terbatas sehingga

mempengaruhi kemampuan siswa untuk menyusun kalimat secara

berkesinambungan. Serta siswa tidak terbiasa menulis sehingga mengalami

kesulitan dalam menentukan diksi yang tepat, besar kecilnya huruf, ejaan mana

yang benar, dan tanda baca apa yang semestinya digunakan.

Faktor eksternal yang menyebabkan rendahnya keterampilan menyusun

teks laporan hasil observasi berasal dari guru. Guru kurang kreativitas dalam

menyajikan pembelajaran menyusun teks laporan hasil observasi. Guru masih

mendominasi pembelajaran dengan bertindak sebagai sumber utama pemberi

informasi. Model dan metode yang digunakan guru terpaku pada metode ceramah

sehingga kurang menarik perhatian siswa, kurang dapat memberikan kesempatan

Page 31: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

8

kepada siswa untuk mengembangkan potensi, dan menggunakan buku pegangan

atau buku teks sebagai satu-satunya bahan pembelajaran. Hal itu mengakibatkan

keterampilan menulis siswa tidak berkembang. Pemanfaatan sarana dan prasarana

yang dimiliki sekolah belum dimanfaatkan secara optimal. Pembelajaran selalu

dilakukan di dalam kelas. Selain itu, guru kurang membiasakan siswa menulis

sebagai sarana mengungkapkan gagasan dan perasaan. Sehingga, tulisan yang

dihasilkan siswa pun kurang maksimal.

Strategi yang digunakan guru tersebut tentunya tidak sesuai dengan

pendekatan saintifik yang dicanangkan pemerintah dalam Kurikulum 2013 yakni

pembelajaran semestinya mampu menerapkan proses sains yang mendorong siswa

lebih aktif dalam pembelajaran dan guru hanya bertindak sebagai motivator dan

fasilitator dalam pembelajaran.

Berdasarkan uraian faktor internal dan eksternal di atas, teridentifikasi

terdapat permasalahan pembelajaran pada siswa, guru, dan model dan metode

yang digunakan. Terutama masalah ada pada model dan metode yang masih

belum dimaksimalkan untuk mempermudah pembelajaran menyusun teks laporan

hasil observasi.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, ditemukan

banyak masalah yang dapat dibenahi. Akan tetapi, permasalahan dalam penelitian

ini perlu dibatasi. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah upaya

meningkatkan keterampilan menyusun teks laporan hasil observasi siswa kelas

Page 32: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

9

VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dengan menerapkan model Discovery learning

dan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) sebagai alternatif pembelajaran.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut ini.

1. Bagaimanakah proses pembelajaran menyusun teks laporan hasil observasi

siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dengan menggunakan model

Discovery learning dan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS)?

2. Bagaimanakah perubahan sikap religius siswa kelas VIIF SMP Negeri 1

Purbalingga setelah mengikuti pembelajaran menyusun teks laporan hasil

observasi dengan model Discovery learning dan metode Jelajah Alam Sekitar

(JAS)?

3. Bagaimanakah perubahan sikap sosial siswa kelas VIIF SMP Negeri 1

Purbalingga setelah mengikuti pembelajaran menyusun teks laporan hasil

observasi dengan model Discovery learning dan metode Jelajah Alam Sekitar

(JAS)?

4. Bagaimanakah peningkatan pengetahuan siswa kelas VIIF SMP Negeri 1

Purbalingga setelah mengikuti pembelajaran menyusun teks laporan hasil

observasi menggunakan model Discovery learning dan metode Jelajah Alam

Sekitar (JAS)?

5. Bagaimanakah peningkatan keterampilan siswa kelas VIIF SMP Negeri 1

Purbalingga setelah mengikuti pembelajaran menyusun teks laporan hasil

Page 33: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

10

observasi dengan menggunakan model Discovery learning dan metode

Jelajah Alam Sekitar (JAS)?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut ini.

1. Mendeskripsi proses pembelajaran menyusun teks laporan hasil observasi

siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dengan menggunakan model

Discovery learning dan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS).

2. Mendeskripsi perubahan sikap religius siswa kelas VIIF SMP Negeri 1

Purbalingga setelah mengikuti pembelajaran menyusun teks laporan hasil

observasi dengan model Discovery learning dan metode Jelajah Alam Sekitar

(JAS).

3. Mendeskripsi perubahan sikap sosial siswa kelas VIIF SMP Negeri 1

Purbalingga setelah mengikuti pembelajaran menyusun teks laporan hasil

observasi dengan model Discovery learning dan metode Jelajah Alam

Sekitar. (JAS).

4. Mendeskripsi peningkatan pengetahuan siswa kelas VIIF SMP Negeri 1

Purbalingga setelah mengikuti pembelajaran menyusun teks laporan hasil

observasi menggunakan model Discovery learning dan metode Jelajah Alam

Sekitar (JAS).

5. Mendeskripsi peningkatan keterampilan siswa kelas VIIF SMP Negeri 1

Purbalingga setelah mengikuti pembelajaran menyusun teks laporan hasil

Page 34: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

11

observasi dengan menggunakan model Discovery learning dan metode

Jelajah Alam Sekitar (JAS).

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mendatangkan dua manfaat, yaitu manfaat

teoretis dan manfaat praktis seperti diuraikan berikut ini.

1.6.1 Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah hasil

penelitian dapat memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan menulis,

terutama menulis (menyusun) teks laporan hasil observasi.

1.6.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu, bagi guru

model Discovery learning dan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) dapat dijadikan

sebagai alternatif model dan metode pembelajaran yang efektif terutama pada

pembelajaran menyusun teks laporan hasil observasi.

Bagi siswa, hasil penelitian ini memberikan pengalaman belajar bagi

siswa, khususnya belajar menyusun teks laporan hasil observasi dengan

mengalami, melakukan penyelidikan, menemukan, bekerja sama dengan teman,

dan menyusun pengetahuan dan kreativitas diri sendiri secara sedikit demi sedikit.

Page 35: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa telah banyak

dilakukan. Namun, keterampilan menulis (menyusun) teks laporan hasil observasi

masih terbatas. Pustaka yang mendasari penelitian ini, yaitu karya-karya hasil

penelitian terdahulu yang relevan. Di bawah ini merupakan hasil penelitian yang

peneliti gunakan sebagai kajian pustaka penelitian ini, yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Aprilia Sari (2009), Faridah (2009), Sofafia (2010), Lestiyanawati

(2011), Prasetyo (2012), Setyorini dan Susilo (2013), Davidson, Cynthia, dan

David (2009), dan Marshall (2011).

Penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keterampilan menulis

laporan dilakukan oleh Aprilia Sari (2009) dengan judul Peningkatan

Keterampilan Menulis Laporan melalui Pembelajaran Kooperatif Group

Investigation pada Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 3 Purwodadi. Penelitian

tersebut dilatarbelakangi oleh keterampilan menulis laporan siswa kelas VIII D

SMP Negeri 3 Purwodadi yang masih rendah dan banyak di antara siswa yang

terlihat diam dan malas mengikuti pembelajaran. Dalam penelitiannya, Aprilia

menggunakan model pembelajaran kooperatif group investigation atau investigasi

kelompok sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis laporan

sekaligus mengubah perilaku siswa ke arah yang positif. Simpulan penelitian

tersebut ialah pembelajaran menulis laporan dengan menerapkan pembelajaran

Page 36: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

13

kooperatif metode group investigation di kelas dapat meningkatkan keterampilan

siswa dalam menulis laporan, dengan peningkatan nilai sebesar 20,39. Sebelum

dilakukan tindakan, nilai rata-rata klasikal menulis laporan sebesar 65,6. Nilai

mengalami peningkatan sebesar 13,24 pada siklus I dengan rata-rata sebesar 78,8

dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 7,15 dengan rata-rata sebesar

85,9. Peningkatan keterampilan menulis laporan tersebut juga diikuti dengan

perubahan tingkah laku negatif menjadi tingkah laku positif. Pada siklus II siswa

terlihat senang dan menikmati pembelajaran, mereka semakin aktif dan

bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran.

Persamaan penelitian Aprilia Sari dengan penelitian ini terletak pada

subjek penelitian, yakni keterampilan menulis laporan. Selain itu, jenis

penelitiannya pun sama-sama penelitian tindakan kelas. Perbedaannya terletak

pada model pembelajaran yang digunakan. Aprilia Sari menggunakan

pembelajaran kooperatif group investigation, sedangkan peneliti menggunakan

model Discovery learning dengan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS).

Faridah (2009) melakukan penelitian dengan judul Peningkatan

Keterampilan Menulis Deskripsi dengan Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada

Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 10 Pekalongan Tahun Pelajaran 2009/2010. Jenis

penelitian tersebut ialah penelitian praktis/tindakan kelas (PTK). Masalah yang

dikaji dalam penelitian tersebut adalah bagaimana cara meningkatkan

keterampilan menulis deskripsi siswa kelas VIIIA SMP Negeri 10 Pekalongan

yang masih rendah, dan merubah perilaku siswa ke arah yang positif. Faridah

menggunakan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) dalam upaya tersebut. Hasil

Page 37: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

14

penelitian membuktikan keefektifan metode jelajah alam sekitar dalam

meningkatkan keterampilan menulis deksripsi siswa, yakni peningkatan rata-rata

hasil tes keterampilan menulis dari yang awalnya (pra-siklus) sebesar 41,02

menjadi 65,53 (siklus I), dan menjadi 79,89 pada siklus II. Selain itu, hasil nontes

berupa perubahan perilaku siswa yang diperoleh dari pedoman observasi, jurnal,

wawancara, dan sosiometrik juga mengalami peningkatan sebesar 24,04% dari

siklus I ke siklus II pada sikap positif dan penurunan sebesar 25,72% pada sikap

negatif.

Persamaan penelitian Faridah dengan penelitian peneliti ialah sama-sama

merupakan penelitian tindakan kelas, sama-sama meneliti aspek keterampilan

menulis, dan sama-sama menggunakan metode jelajah alam sekitar. Perbedaannya

terletak pada kompetensi yang ingin dicapai dan model pembelajaran yang

digunakan. Faridah meneliti keterampilan menulis deskripsi menggunakan metode

JAS, sedangkan peneliti meneliti keterampilan menulis (menyusun) teks laporan

hasil observasi menggunakan model Discovery learning dengan metode JAS.

Sofafia (2010) dalam skripsinya yang berjudul Peningkatan Keterampilan

Menulis Laporan Hasil Kegiatan melalui Metode Dispress pada Siswa Kelas

VIIIC SMP Negeri 2 Randudongkal, Pemalang mengkaji peran metode Dispress

(diskusi, presentasi, simpulan) dalam meningkatkan keterampilan menulis laporan

hasil kegiatan siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Randudongkal, Pemalang serta

mengubah perilaku siswa ke arah yang positif. Metode penelitian yang digunakan

yakni Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Berdasarkan analisis data, nilai rata-rata

kelas pada prasiklus adalah 59,14, sedangkan pada siklus I sebesar 67,59, dan

Page 38: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

15

pada siklus II menjadi 81,56. Hal ini berarti terjadi peningkatan dari prasiklus ke

siklus II sebesar 37,8%. Selain itu, perubahan lain juga ditunjukkan dari hasil data

nontes yang berupa observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto. Dari data

tersebut dapat disimpulkan adanya perubahan perilaku siswa ke arah yang positif

terhadap pembelajaran menulis laporan hasil kegiatan.

Persamaan penelitian peneliti dengan penelitian Sofafia adalah sama-sama

merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan

keterampilan menulis laporan. Sedangkan perbedaanya terletak pada jenis laporan

yang diteliti dan strategi pembelajaran yang digunakan. Penelitian Sofafia

meneliti laporan kegiatan menggunakan metode Dispress sedangkan penelitian ini

meneliti laporan hasil observasi menggunakan model Discovery learning dengan

metode JAS.

Penelitian selanjutnya adalah milik Rochyani Lestiyanawati (2011) yang

berjudul The Use of Documentary Films in BBC VCD as Alternative Media in

Ability in Writing Report. Penelitian ini membahas tentang

penggunaan film dokumenter dalam VCD BBC sebagai media alternatif untuk

meningkatkan kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Wonosobo Tahun

Akademik 2010/2011 dalam menulis laporan. Jenis metode penelitian yang

digunakan Rochyani adalah penelitian eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan prestasi yang signifikan antara siswa yang diajarkan

dengan menggunakan media film dokumenter VCD BBC dengan siswa yang

diajarkan tanpa menggunakan media tersebut. Hasil pre-test dan post-test

kelompok eksperimen adalah 58,40 dan 74,40; sedangkan hasil kelompok kontrol

Page 39: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

16

(tanpa media) adalah 59,04 dan 69,60. Dari hasil perhitungan menerapkan t-test

menunjukkan bahwa nilai t (2,442) lebih tinggi dari t tabel (2,01). Berdasarkan

analisis data, Rochyani menyimpulkan bahwa strategi film dokumenter dalam

VCD BBC efisien untuk siswa kelas XI SMA N 2 Wonosobo Tahun Akademik

2010/2011 karena strategi tersebut membantu siswa memecahkan masalah mereka

dalam menulis laporan (report).

Relevansi penelitian yang dilakukan oleh Lestiyanawati dengan penelitian

ini ialah pada cakupan aspek keterampilan berbahasa yang dikaji, yakni

keterampilan menulis, khususnya menulis laporan (report). Perbedaannya ialah,

penelitian Rochyani merupakan penelitian berjenis eksperimen, diterapkan pada

mata pelajaran bahasa Inggris, dan menggunakan media VCD BBC. Sedangkan

penelitian ini berjenis penelitian tindakan kelas, diterapkan pada mata pelajaran

bahasa Indonesia, serta menggunakan model Discovery learning dengan metode

jelajah alam sekitar.

Prasetyo (2012) dalam skripsinya yang berjudul Peningkatan

Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi dengan Metode Pembelajaran Jelajah

Alam Sekitar (JAS) dan Teknik Pengamatan Objek secara Langsung pada Siswa

Kelas X.6 SMA Negeri 2 Batang mengkaji persoalan mengenai keterampilan

menulis paragraf deskripsi siswa kelas X.6 SMA Negeri 2 Batang yang masih

kurang. Upaya yang dilakukan Prasetyo untuk meningkatkan kompetensi tersebut

ialah dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dan

menerapkan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) dan teknik pengamatan objek

secara langsung pada pembelajaran menulis paragraf deskripsi di kelas X.6 SMA

Page 40: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

17

Negeri 2 Batang. Prasetyo membuktikan adanya peningkatan keterampilan

menulis paragraf deskripsi terlihat dari nilai pra-siklus sebesar 56,97 menjadi

66,06 pada siklus I. Hal itu berarti rata-rata nilai siswa mengalami peningkatan

sebesar 9,09 atau 15,95%. Pada siklus II, nilai rata-rata menulis deskripsi siswa

meningkat sebesar 14,94 atau 22,61% menjadi 81. Selain itu, hasil nontes berupa

perilaku siswa yang diteliti juga menunjukkan adanya peningkatan, yakni

perubahan ke arah yang positif. Perubahan perilaku yang terjadi adalah siswa

memiliki keterbukaan yang baik dengan guru, siswa tekun dan rajin belajar

menulis paragraf deskripsi, serta serius dalam mendengarkan penjelasan guru dan

mengerjakan tugas yang diberikan.

Persamaan penelitian Prasetyo dengan penelitian ini adalah pada aspek

keterampilan yang diteliti, yakni keterampilan menulis dan menggunakan metode

jelajah alam sekitar. Sementara itu, perbedaanya terletak pada kompetensi yang

diajarkan, dan strategi pembelajaran yang digunakan. Prasetyo mengkaji

peningkatan keterampilan menulis deskripsi menggunakan metode jelajah alam

sekitar dan teknik pengamatan objek secara langsung, sedangkan peneliti

mengkaji peningkatan keterampilan menyusun teks laporan hasil observasi

menggunakan model Discovery learning dengan metode jelajah alam sekitar.

Setyorini dan Susilo (2013) melalui artikelnya yang berjudul Peningkatan

Pemahaman dan Aktivitas Perkuliahan melalui Metode Discovery Learning pada

Mahasiswa Program Studi BK FKIP Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW)

berhasil membuktikan adanya peningkatan pemahaman dan aktivitas perkuliahan

mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling (BK) melalui metode

Page 41: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

18

Discovery learning. Hasil dari penelitian yang berjenis penelitian tindakan atau

action research tersebut ialah mahasiswa yang tergolong sangat aktif pada siklus I

ada 25 orang (78,1) dan menjadi 28 orang (87,5) pada siklus II. Berdasarkan hasil

tes pada siklus I sebaran nilai mahasiswa juga mengalami peningkatan karena

mahasiswa yang mendapat nilai berkategori tinggi, dan sangat tinggi lebih

dominan yakni berjumlah 20 orang (62,6%), dan yang berkategori tersebut pada

siklus II menjadi 29 orang (90,6%). Dengan demikian, pembelajaran

menggunakan Discovery learning telah meningkatkan keaktifan perkuliahan

maupun pemahaman materi pada mahasiswa program studi BK pengikut mata

kuliah Perkembangan Peserta Didik.

Penelitian Setyorini dan Susilo tersebut memiliki kesamaan dengan

penelitian ini, yakni sama-sama merupakan penelitian tindakan kelas dan

menggunakan model Discovery learning dalam pembelajarannya. Perbedaannya,

penelitian Setyorini dan Susilo ditujukan untuk mahasiswa BK FKIP Universitas

Kristen Satya Wacana pengikut mata kuliah Perkembangan Peserta Didik,

sedangkan penelitian peneliti ditujukan untuk siswa smp, pada mata pelajaran

bahasa Indonesia.

Davidson, Cynthia, dan David (2009) dalam artikelnya yang berjudul

Learning on Zoo Field Trips: The Interaction of Agendas and Practices of

Students, Teacher, and Zoo Aducators meneliti tentang menulis laporan

perjalanan dengan menggunakan teknik pengamatan dan interaksi langsung. Jenis

penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus. Di dalam penelitian

tersebut dijelaskan bahwa siswa diajak untuk melakukan kunjungan ke suatu

Page 42: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

19

tempat. Kunjungan tersebut penting bagi siswa karena dengan memberikan

mereka pengalaman yang nyata yakni melakukan kontak langsung dengan benda-

benda nyata, akan merangsang rasa ingin tahu dan minat siswa terhadap topik

mereka. Dalam penelitian tersebut, terdapat perubahan perilaku siswa ke arah

yang lebih baik. Praktik paedagogis guru kelas dan agenda pembelajaran yang

mereka pegang untuk siswa, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pembelajaran siswa serta pengalaman.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Davidson, dkk. dengan

penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada fokus penelitian, yaitu sama-

sama mengkaji menulis laporan, dan tindakan yang dilakukan oleh siswa yaitu

jelajah alam sekitar untuk mengamati objek secara nyata. Perbedaan penelitian

tersebut dengan penelitian ini terletak pada jenis, subjek, dan variabel penelitian.

Marshall (2011) menyusun artikel penelitian yang berjudul A Genre-

Based Approach to the Teaching of Report-Writing . Dalam penelitiannya yang

berjenis penelitian studi kasus tersebut, Marshall menggunakan metode penelitian

pendekatan genre-based dalam mengajarkan penelitian laporan terhadap siswanya

dan menunjukkan bagaimana sebuah genre digunakan untuk umpan balik pada

laporan tertulis yang telah dibuat dan diimplementasikan. Marshall menjelaskan

bahwa penelitian laporan sangat penting bagi siswa karena dalam penelitian

laporan tidak hanya sebagai sarana untuk mengekspresikan dan menyajikan

informasi secara efektif, tetapi juga untuk memfasilitasi perkembangan pemikiran

ilmiah. Hasilnya, dengan menggunakan pendekatan tersebut siswa dapat

Page 43: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

20

menyajikan dan memberikan informasi secara tepat yang dituangkan ke dalam

laporannya.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Marshall dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti terletak pada subjek penelitian, yaitu menulis laporan,

sedangkan perbedaannya terletak pada jenis metode penelitian dan tindakan yang

diberikan. Marshall menggunakan metode penelitian investigasi/studi kasus dan

pendekatan genre-based, sedangkan peneliti menggunakan metode penelitian

tindakan kelas dan model Discovery learning dan metode JAS.

Berdasarkan kajian pustaka di atas, diketahui bahwa terdapat banyak

penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis laporan.

Namun, penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis

(menyusun) teks laporan hasil observasi masih jarang ditemukan. Penggunaan

model Discovery learning dengan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) sebagai

upaya meningkatkan keterampilan menyusun teks laporan hasil observasi

merupakan inovasi baru yang belum pernah dilakukan oleh peneliti manapun.

Keterampilan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi dengan Model Discovery

Learning dan Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada Siswa Kelas VIIF SMP

sebelumnya.

Dari pemaparan hasil-hasil penelitian di atas, diketahui pula bahwa

keterampilan menulis (menyusun) dapat ditingkatkan dengan berbagai macam

pendekatan, model, metode, media, maupun teknik. Dengan demikian, peneliti

melakukan penelitian ini dengan maksud untuk melengkapi penelitian-penelitian

Page 44: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

21

yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Model Discovery learning dengan

metode jelajah alam sekitar diharapkan dapat menjadi solusi dari masalah yang

dihadapi siswa dan guru, khususnya di kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga

sehingga keterampilan menyusun teks laporan hasil observasi siswa dapat

meningkat disertai perubahan sikap ke arah yang positif.

2.2 Landasan Teoretis

Beberapa teori yang melandasi penelitian ini adalah teori tentang

menyusun, teks laporan hasil observasi, model Discovery learning, dan metode

Jelajah Alam Sekitar (JAS).

2.2.1 Pengertian Keterampilan Menyusun

Keterampilan menyusun teks secara tertulis adalah istilah yang dipakai

dalam Kurikulum 2013 untuk keterampilan menulis teks. Beberapa pengertian

menyusun dalam KBBI (2008:1572) yang berkaitan dengan keterampilan

menulis, yaitu (1) mengatur dengan menumpuk secara tindih-menindih; (2)

mengatur secara baik; (3) menempatkan secara beraturan; dan (4) mengarang

buku.

Keterampilan menyusun teks laporan hasil observasi adalah salah satu

kompetensi yang harus dikuasai dalam Kurikulum 2013 untuk kelas VII mata

pelajaran bahasa Indonesia karena tertuang dalam Kompetensi Dasar 4.2. yang

eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat

Page 45: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

22

baik secara lisan maupun tulisan. Berdasarkan kompetensi dasar tersebut,

keterampilan menyusun teks dibagi menjadi 2, yaitu keterampilan menyusun teks

secara lisan (berbicara) dan keterampilan menyusun teks secara tertulis (menulis).

Menulis didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan seseorang dalam rangka

mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada

orang lain agar mudah dipahami (Nurrudin 2007:4). Melalui kegiatan menulis,

kita dapat menuangkan ide maupun gagasan dengan mudah kepada orang lain

dalam bentuk tulisan. Tulisan yang dibuat haruslah disusun secara baik agar

mudah dipahami oleh pembaca.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian menyusun

yang berkaitan dengan keterampilan menulis adalah keterampilan dalam

menuangkan ide, gagasan, maupun pengalaman secara sistematis berdasarkan

struktur yang sudah ditetapkan.

2.2.2 Teks Laporan Hasil Observasi

Teori tentang teks laporan hasil observasi diuraikan menjadi beberapa

konsep, yaitu pengertian teks laporan hasil observasi, ciri-ciri teks laporan hasil

observasi, struktur teks laporan hasil observasi, kaidah teks laporan hasil

observasi, dan langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi.

2.2.2.1 Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi

Pengertian teks laporan hasil observasi terdiri atas pengertian teks,

pengertian laporan, pengertian observasi, dan pengertian teks laporan hasil

Page 46: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

23

observasi. Pengertian teks dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011:1422)

adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang.

Dalam Kemendikbud (2013:3), teks dimaknai dengan satuan bahasa yang

mengandung makna, pikiran, dan gagasan lengkap. Teks tidak selalu berwujud

bahasa tulis, namun juga berwujud lisan. Teks memiliki dua unsur utama yang

harus dimiliki. Pertama, konteks situasi penggunaan bahasa yang didalamnya ada

register yang melatarbelakangi lahirnya teks, seperti ada sesuatu (pesan, pikiran,

gagasan, ide) yang hendak disampaikan, sasaran atau kepada siapa pesan, pikiran,

dan gagasan tersebut disampaikan dan dalam format bahasa yang bagaimana

pesan tersebut dikemas. Kedua, yaitu konteks, situasi, yang didalamnya ada

konteks sosial dan konteks budaya masyarakat tutur bahasa yang menjadi tempat

teks tersebut diproduksi.

Laporan merupakan suatu hal yang penting, karena di dalamnya berisi

informasi atau berita yang nyata. Laporan membahas topik atau sesuatu yang

dilaporkan secara terperinci dan mendetail. Laporan biasanya disajikan dalam

bentuk tulisan, maka dapat pula dikatakan bahwa laporan merupakan suatu

macam dokumen yang menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang

telah atau tengah diselidiki dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada

pemikiran dan tindakan yang akan diambil. Hal ini sesuai dengan pendapat

Mustakim (1994:165) yang menyatakan bahwa laporan adalah suatu bentuk

karangan yang disusun untuk melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan

tertentu, baik yang sedang dilakukan maupun yang telah selesai dilakukan.

Page 47: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

24

Pendapat tersebut diperjelas oleh Hasnun (2004:83) bahwa laporan adalah

penyampaian informasi yang bersifat faktual tentang suatu masalah secara

perorangan, kelompok atau dinas tertentu, kepada pihak tertentu. Laporan

merupakan alat komunikasi penulis dalam meyampaikan informasi yang berupa

fakta dari peristiwa yang terjadi.

Laporan dikatakan baik apabila memenuhi kriteria: (1) tersusun dengan

rapi; (2) dibuat dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti; (3) dibuat

secara individu maupun kerjasama antar kelompok; (4) mengandung fakta yang

dibutuhkan dalam menghadapi situasi tertentu; (5) data yang terkandung di

dalamnya up to date atau terkini, dapat dipercaya, dan lengkap; (6) sumber-

sumbernya merupakan sumber yang kompeten; (7) mengandung alat-alat

visualisasi (foto) atau bagan; dan (8) mudah diinterpretasikan oleh pihak lain yang

tidak turut menyusun laporan.

Pengertian observasi menurut Margono (2004:158) adalah pengamatan

dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek

penelitian. Pencatatan tersebut berdasarkan fakta-fakta yang dilihat, didengar, dan

dirasakan oleh si pengamat. Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk

mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau

sebagai alat re-checkingin atau pembuktian terhadap informasi/keterangan yang

diperoleh sebelumnya.

Teks laporan hasil observasi merupakan salah satu jenis teks yang baru

dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Jenis teks ini muncul setelah perubahan

besar kurikulum, yakni kurikulum KTSP menjadi Kurikulum 2013. Teks laporan

Page 48: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

25

hasil observasi ini hampir menyerupai laporan penelitian, yaitu karya tulis yang

melaporkan kegiatan atau penyelidikan dan hasil pengolahan data dalam rangka

suatu penelitian, baik yang dilakukan oleh siswa sebagai bagian dari tugas

maupun yang dilakukan oleh para ahli dalam rangka pengembangan suatu bidang

ilmu pengetahuan.

Kosasih (2013:48) mendefinisikan teks laporan hasil observasi sebagai

teks yang mengemukakan fakta-fakta yang diperoleh melalui hasil pengamatan,

bertujuan memberikan pengetahuan atau informasi yang sejelas-jelasnya kepada

pembaca. Melalui teks tersebut, pembaca memperoleh sejumlah pengetahuan

ataupun wawasan, bukan hasil imajinasi.

Pengertian teks laporan hasil observasi menurut Wahono (2013:7)

menambahkan bahwa teks laporan hasil observasi adalah sebuah teks yang

menghadirkan informasi tentang suatu hal secara apa adanya. Teks ini adalah hasil

observasi (pengamatan) dan analisis secara sistematis terhadap objek yang

biasanya bersifat umum.

Teks laporan hasil observasi sebenarnya diadopsi dari genre atau jenis teks

report dalam pembelajaran bahasa Inggris. Pengertian report itu sendiri oleh New

South Wales Department of School Education (1990:14) dalam bukunya yang

berjudul An Introduction to Genre-Based Writing adalah teks faktual yang

menggambarkan segala sesuatu yang ada, dengan mengacu pada berbagai macam

fenomena, alam, sintetis, dan sosial yang ada di lingkungan.

Pendapat tersebut diperkuat oleh Anderson dan Anderson (2003:87) yang

mendefinisikan teks laporan hasil observasi atau report sebagai teks laporan yang

Page 49: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

26

menyajikan informasi tentang suatu subjek. Jenis teks ini digunakan pada saat

memberikan perkuliahan tentang suatu topik atau ketika menulis hal-hal seperti

komputer, olahraga, atau bencana alam. Laporan observasi biasanya berisi fakta-

fakta tentang subjek, deskripsi dan informasi bagian-bagiannya, tingkah laku dan

kualitas.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat ditarik simpulan pengertian

teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi informasi, fakta-fakta, maupun

deskripsi suatu objek (umum) yang ditulis secara mendetail, setelah dilakukan

proses pengamatan secara cermat dan dianalisis secara logis dan sistematis

sehingga kebenarannya dapat dibuktikan secara ilmiah.

2.2.2.2 Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi

Wahono (2013:6) menyatakan ciri-ciri teks laporan hasil observasi yaitu:

(1) teks laporan hasil observasi menyampaikan fakta-fakta objek secara apa

adanya, (2) informasi yang disampaikan mengenai objek yang bersifat umum, (3)

informasi teks menyajikan definisi atau klasifikasi objek, (4) isi teks

mengungkapkan hasil pengamatan dan analisis secara sistematis, dan (5) teks

laporan hasil observasi ditujukan untuk menambah informasi dan pengetahuan

pembaca, sekaligus bertujuan untuk menghibur.

Di samping itu, Wahono menambahkan bahwa teks laporan hasil observasi

(report) jika dilihat dari isinya hampir menyerupai teks deskripsi. Teks laporan

hasil observasi juga menguraikan suatu hal, objek, atau benda secara apa adanya,

seperti pada teks deskripsi. Perbedaannya adalah, teks laporan hasil observasi

Page 50: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

27

mengamati objek yang bersifat umum tanpa adanya opini atau pendapat penulis.

Teks ini pun dilengkapi dengan definisi atau klasifikasi objek yang diamati, dan

manfaat maupun simpulan dari isi teks. Sedangkan teks deskripsi adalah teks yang

memberikan informasi tentang suatu hal atau benda secara unik atau khusus dan

disertai dengan opini yang bersumber dari sudut pandang penulis. Hal yang

dipaparkan dalam teks deskripsi secara keseluruhan menggambarkan ciri-ciri

khusus benda yang digambarkan.

Sementara itu, Handoko (2014) menambahkan, ciri-ciri teks laporan hasil

observasi yaitu (1) ditulis berdasarkan fakta, (2) bersifat objektif, (3) ditulis secara

lengkap dan sempurna, (4) tidak memasukkan hal-hal yang menyimpang,

mengandung prasangka, atau pemihakan, dan (5) disajikan secara menarik, baik

dalam hal tata bahasa yang jelas, isinya berbobot, maupun susunan logis.

Dengan demikian dapat disimpulkan ciri-ciri teks laporan hasil observasi

antara lain: 1) berisi fakta-fakta tentang suatu objek yang bersifat umum, 2)

informasi teks menyampaikan definisi, deskripsi, dan manfaat dari objek yang

diobservasi, 3) merupakan hasil pengamatan dan analisis secara sistematis dan

disajikan secara lengkap/sempurna dan menarik, baik tata bahasa yang jelas, isi

yang berbobot, dan susunan yang logis, 4) bersifat objektif, tidak mengandung

prasangka atau pemihakan, 5) bertujuan memberikan informasi atau wawasan

kepada pembaca sekaligus menghibur.

Page 51: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

28

2.2.2.3 Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Sebuah struktur dapat dilihat dari bermacam-macam segi penglihatan.

Sesuatu dikatakan mempunyai struktur, apabila ia terdiri atas bagian-bagian yang

secara fungsional berhubungan satu dengan yang lain. Demikian halnya dengan

teks laporan hasil observasi. Teks laporan hasil observasi memiliki komponen-

komponen pembentuk yang saling berkaitan sehingga membangun satu teks

laporan hasil observasi yang utuh. New South Wales Department of School

Education (1990:14) menyatakan bahwa teks laporan hasil observasi (report)

memiliki struktur yang skematis, yaitu: (1) definisi umum, (2) deskripsi, meliputi

jenis, bagian (dan fungsinya), kualitas, dan kebiasaan/perilaku.

Sehubungan dengan itu, Anderson dan Anderson (2003:88)

mengemukakan pendapat yang lebih lengkap mengenai struktur teks laporan hasil

observasi. Mereka menyatakan the steps for contructing an information report

are: 1) a general opening statement that introduces the subject of the report it

can include a short description and a definition; 2) a series of paragraphs about

the subject usually a new paragraph describes one feature of the subject and

begins with a topic (or preview) sentence; (3) a conclusion that summarises the

information presented and signals the end of the report.

Maksudnya ialah struktur dari sebuah laporan antara lain: (1) pernyataan

umum pembuka yang memperkenalkan subjek laporan dapat pula mencakup

deskripsi singkat maupun definisi subjek; (2) serangkaian paragraf tentang subjek

- biasanya sebuah paragraf baru menggambarkan satu keutamaan/karakteristik

Page 52: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

29

subjek dan dimulai dengan topik (atau pratinjau) kalimat; (3) simpulan yang

merangkum informasi yang disajikan dan menandakan akhir dari laporan.

Selanjutnya, Anderson dan Anderson (2003:90) menambahkan:

general opening statement in the first paragraph; (2) a series of paragraf about the subject; (3) a concluding paragraph (optional).

Wacana di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut ini.

Teks laporan hasil observasi (report) pada umumnya memiliki tiga unsur

atau bagian, yaitu (1) kalimat umum pembuka (definisi umum) di awal paragraf,

(2) serangkaian paragraf tentang subjek (deskripsi bagian), (3) paragraf simpulan

(opsional). Masing-masing unsur tersebut akan dijabarkan sebagai berikut ini.

1. Definisi Umum

general opening statement in the first paragraph (1) this statement tells the audience what the text is going to be about, (2) this can include a short description of the subject, (3) this can include a definition on the subject(Anderson 2003:90).

Menurut Anderson dan Anderson, pernyataan umum pembuka (definisi

umum) dalam paragraf pertama menjelaskan (1) pernyataan ini memberitahu

pembaca tentang apa yang akan dibahas dalam teks, (2) bagian ini mencakup

deskripsi singkat mengenai subjek, (3) dapat mencakup definisi pokok bahasan.

Di bawah ini adalah contoh teks laporan hasil observasi yang berjudul

Page 53: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

30

Sumber Kemendikbud (2013:5)

tersebut disebut definisi umum

karena paragraf tersebut memenuhi karakteristik sebuah paragraf definisi umum

Cinta Lingkungan

Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan

berhubungan timbal balik. Lingkungan hidup ini mencakupi benda hidup dan benda mati.

Benda hidup perlu makanan dan berkembang biak seperti manusia, binatang, dan

tumbuhan. Benda mati antara lain tanah, air, api, batu, dan udara. Jika terpelihara dengan

baik, lingkungan hidup itu dapat menciptakan masyarakat yang sehat, aman, tenteram,

lahir dan batin.

Indonesia merupakan paru-paru dunia kedua. Indonesia memiliki hutan lebat

yang memberikan banyak oksigen. Di negara ini terdapat tumbuhan dan hewan yang

khas, seperti matoa, kayu cendana, burung cendrawasih, orang utan, dan komodo.

Ekosistem Ekosistem di Indonesia yang masih terjaga, salah satunya, adalah

kawasan Gunung Kidul. Di daerah itu sungai di bawah tanah airnya melimpah. Di gua

dan sekitar sungai masih dihuni segerombolan kelelawar dan fitoplankton. Fitoplankton

itu menjadi makanan ikan sehingga ikan berkembang biak dengan baik. Hewan-hewan

melata atau reptil, seperti ular, kadal, dan tokek masih berkeliaran. Burung-burung kecil

berkicau, musang berlari-larian, ayam berkokok, dan berbagai serangga hidup saling

berpengaruh.

Alam yang indah ini harus dicintai, dijaga, dan dilestarikan. Kecintaan pada

alam itu harus selalu kita tumbuhkan kepada seluruh warga Indonesia. Selain itu, rasa

cinta itu juga harus terus ditanamkan agar alam Indonesia tetap menjadi paru-paru dunia

yang bermanfaat bagi kehidupan seluruh makhluk yang hidup dari masa ke masa.

Page 54: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

31

seperti yang telah dijelaskan di atas, yakni paragraf pertama teks memberitahu

pembaca tentang apa yang akan dibahas dalam teks, yaitu tentang mencintai

lingkungan hidup yang diawali dengan pengertian lingkungan sebagai pokok

bahasan, dan kemudian menjelaskan secara singkat benda hidup dan benda mati

sebagai bagian dari lingkungan hidup. Selain itu, ciri paragraf definisi umum

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa definisi umum dalam

penyusunan sebuah teks laporan hasil observasi merupakan usaha peneliti/penulis

untuk mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari pokok

bahasan/subjek tulisan (objek yang diobservasi).

2. Deskripsi Bagian

Paragraf selanjutnya dalam sebuah teks laporan hasil observasi setelah

paragraf definisi umum adalah paragraf deskripsi bagian. Anderson dan Anderson

(2003:90) menjelaskan, of paragraphs about the subject (1) each

paragraph usually begins with a topic sentence, (2) the topic sentence at

beginning of each paragraph preview the information contained in the rest of the

paragraph, (3) the sentences after this preview give more details, (4) these

paragraph should give information about one feature of the subject, (5) these

paragraph build a description of the subject of the report, (6) these paragraph

may include technical language that is related to the subject

Pernyataan di atas dapat diartikan bahwa deskripsi bagian berisi

serangkaian paragraf tentang subjek (1) tiap-tiap paragraf biasanya dimulai

dengan kalimat utama (topik), (2) kalimat topik di awal paragraf memperlihatkan

Page 55: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

32

informasi yang terkandung dalam paragraf selanjutnya, (3) kalimat selanjutnya

memberikan rincian lebih lanjut, (4) paragraf-paragraf ini harus memberikan

informasi mengenai salah satu ciri/keutamaan dari subjek/pokok bahasan, (5)

paragraf-paragraf ini membangun sebuah deskripsi dari pokok bahasan tersebut,

(6) paragraf-paragraf ini memungkinkan memuat bahasa teknis yang berhubungan

dengan subjek/pokok bahasan.

Berikut ini adalah contoh deskripsi bagian yang diambil dari teks berjudul

Deskripsi Bagian Indonesia merupakan paru-paru dunia kedua. Indonesia

memiliki hutan lebat yang memberikan banyak oksigen. Di

negara ini terdapat tumbuhan dan hewan yang khas, seperti

matoa, kayu cendana, burung cendrawasih, orang utan, dan

komodo.

Paragraf kedua teks Cinta Lingkungan disebut deskripsi bagian

karena paragraf tersebut menjelaskan bagian dari subjek/pokok bahasan

(lingkungan hidup) yang dideskripsikan lebih lanjut dan secara rinci yaitu negara

Indonesia. Di samping itu, paragraf kedua tersebut juga memenuhi karakteristik

paragraf deskripsi bagian sebagaimana diungkapkan oleh Anderson dan Anderson

di atas, yaitu (1) paragraf tersebut dimulai dengan kalimat utama (Indonesia), (2)

kalimat utama di awal paragraf memperlihatkan informasi yang terkandung dalam

paragraf selanjutnya, (3) kalimat selanjutnya memberikan rincian lebih lanjut, (4)

paragraf ini memberikan informasi tentang bagian dari lingkungan hidup, yakni

Page 56: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

33

negara Indonesia yang memiliki berbagai macam flora dan fauna yang khas, (5)

paragraf ini mendukung deskripsi pokok bahasan (lingkungan hidup) tersebut, (6)

paragraf ini memungkinkan memuat bahasa teknis yang berhubungan dengan

pokok bahasan.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik simpulan bahwa deskripsi bagian

adalah bagian dalam teks yang berisi gambaran atau pemaparan lebih lanjut

tentang bagian dari hal/subjek/pokok bahasan yang dikaji atau diobservasi. Pada

bagian ini dijabarkan atau dijelaskan jenis, ciri-ciri, maupun karakteristik dari

subjek tulisan/pokok bahasan secara jelas dan mendetail.

3. Deskripsi Manfaat/Simpulan

Paragraf akhir dari teks laporan hasil observasi adalah paragraf manfaat

atau simpulan yang sifatnya opsional.

paragraph (optional) (1) the concluding paragraph signals the end of the text, (2) this paragraph can summarise the report (Anderson 2003:90).

Maksud dari wacana di atas adalah bagian penutup teks berisi paragraf

simpulan yang bersifat opsional (1) paragraf penutup/simpulan menandakan akhir

dari teks, (2) paragraf ini dapat berupa ringkasan dari teks laporan.

Berikut ini adalah contoh deskripsi manfaat atau simpulan yang diambil

Page 57: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

34

Simpulan Alam yang indah ini harus dicintai, dijaga, dan dilestarikan.

Kecintaan pada alam itu harus selalu kita tumbuhkan kepada

seluruh warga Indonesia. Selain itu, rasa cinta itu juga harus

terus ditanamkan agar alam Indonesia tetap menjadi paru-paru

dunia yang bermanfaat bagi kehidupan seluruh makhluk yang

hidup dari masa ke masa.

Paragraf ketiga tersebut merupakan deskripsi manfaat, karena menunjukan

manfaat dari subjek atau pokok bahasan, yaitu manfaat cinta lingkungan hidup.

Selain itu, paragraf tersebut juga merangkum atau meringkas seluruh inti tulisan,

menandakan akhir dari teks laporan hasil observasi. Paragraf deskripsi manfaat

Jadi,

dapat disimpulkan bahwa deskripsi manfaat adalah paragraf yang berusaha

menjelaskan manfaat dari pokok bahasan maupun bagian dari pokok bahasan,

atau dapat pula berupa simpulan maupun ringkasan yang menandakan akhir dari

teks.

Selanjutnya, struktur teks laporan hasil observasi oleh Kemendikbud

(2013:6) digambarkan seperti bagan di bawah ini.

Bagan 2.1 Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Definisi Umum

Struktur Teks

Laporan Hasil

Observasi

Deskripsi Bagian

Deskripsi manfaat

Page 58: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

35

Bagan di atas dapat diartikan sebagai berikut ini.

Struktur teks laporan hasil observasi terdiri atas tiga bagian atau unsur,

yaitu definisi umum yang menjadi pembuka, deskripsi bagian yang menjadi isi,

dan deskripsi kegunaan atau manfaat yang menjadi penutup.

Berdasarkan beberapa pengertian dan penjelasan di atas, dapat

disimpulkan bahwa struktur teks laporan hasil observasi terdiri atas tiga bagian,

yaitu definisi umum, deskripsi bagian, deskripsi manfaat. Definisi umum adalah

bagian pembuka, berisi pernyataan yang memberitahu pembaca tentang apa yang

akan dibahas dalam teks atau definisi secara umum pokok bahasan yang

diobservasi. Deskripsi bagian adalah bagian isi, berupa gambaran atau pemaparan

lebih lanjut tentang bagian dari hal/subjek/pokok bahasan yang dikaji atau

diobservasi. Deskripsi manfaat merupakan bagian penutup dari teks laporan hasil

observasi. Pada bagian ini dijabarkan manfaat atau keuntungan subjek

tulisan/pokok bahasan yang diamati, dapat pula berisi simpulan atau ringkasan

dari pokok bahasan yang diobservasi. Paragraf ini bersifat opsional, artinya boleh

ada dan boleh tidak.

2.2.2.4 Kaidah Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi menyajikan sejumlah fakta sebagai hasil

observasi atau pengataman lapangan. Fakta tersebut dapat dilengkapi dengan

gambar, tabel, grafik, maupun bagan.

Pardiyono (2007:67) berpendapat bahwa teks laporan hasil observasi

adalah teks yang digunakan untuk menyajikan informasi faktual yang padat dan

Page 59: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

36

akurat. Oleh sebab itu, hal-hal yang tidak terkait dengan topik tulisan tidak perlu

dicantumkan supaya tidak terjadi pemborosan kata dan menghindari

ketidakefisienan kalimat. Penjelasan dalam teks laporan hasil observasi bukan

tentang proses terjadinya sesuatu akan tetapi penjelasan deskripsi, yang berfungsi

untuk memberikan informasi yang bersifat ilmiah dan peningkatan pengetahuan,

sehingga bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan bagi pembaca.

Berbeda dengan jenis teks lainnya seperti puisi, anekdot, ataupun jenis-

jenis teks lainnya, laporan hasil observasi pada umumnya menggunakan ragam

bahasa yang baku, lugas, menggunakan kalimat secara efektif dan menghindari

kalimat yang bermakna ambigu (bermakna ganda). Laporan hasil observasi

banyak menggunakan istilah teknis, terhindar dari kata-kata yang bermakna kias

(konotatif) ataupun kata-kata sehari-hari.

Sehubungan dengan itu, terdapat tujuh unsur kebahasaan yang dibutuhkan

dalam menyusun teks laporan hasil observasi. Ketujuh unsur kebahasaan tersebut,

yaitu: (1) rujukan kata; (2) konjungsi; (3) kata berimbuhan; (4) kelompok kata; (5)

kebakuan kata; (6) deskripsi; dan (7) definisi (Kemendikbud 2013:11). Ketujuh

unsur kebahasaan tersebut dijabarkan sebagai berikut ini.

1. Rujukan kata, ditandai dengan kata ini, itu, dan di sini. Kata-kata tersebut

merupakan kata penunjuk.

2. Konjungsi (kata hubung) sangat dibutuhkan dalam penyusunan teks laporan

hasil observasi. Terdapat berbagai jenis konjungsi dalam bahasa Indonesia, di

antaranya sebagai berikut ini.

a. Kata penghubung pemilihan: atau.

Page 60: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

37

b. Kata penghubung pertentangan: tetapi, melainkan, namun, sedangkan,

sebaliknya.

c. Kata penghubung pembatasan: kecuali, hanya.

d. Kata penghubung penegasan: bahwa, malah, lagipula, apalagi, jangankan.

e. Kata penghubung urutan: lalu, kemudian, selanjutnya.

f. Kata penghubung penyamaan: adalah, bahwa, ialah.

g. Kata penghubung penyimpulan: jadi, memang, karena itu, oleh sebab itu.

h. Kata penghubung yang menyatakan keterangan sebab: sebab, karena, oleh

karena.

i. Kata penghubung yang menyatakan keterangan waktu: ketika, sewaktu,

sebelum, sesudah.

j. Kata penghubung yang menyatakan keterangan sasaran: untuk, guna, bagi.

3. Kata berimbuhan, kata berimbuhan (afiks) adalah kata dasar yang memeroleh

awalan (prefiks), sisipan (infiks), atau akhiran (sufiks).

4. Kelompok kata, yaitu gabungan dua kata atau lebih yang tidak membentuk arti

baru disebut frasa. Penggunaan gabungan kata sangat mempengaruhi makna

sebuah teks. Dengan penggunaan gabungan kata yang tepat, maka teks juga

akan mampu menyampaikan maksud pengarang dengan tepat.

5. Ejaan dan sistem tata tulis, di antaranya penggunaan kata baku, huruf kapital,

dan tanda baca yang disesuaikan dengan EYD.

6. Deskripsi, yaitu kalimat yang menggambarkan atau melukiskan suatu objek

dengan keadaan yang sebenarnya. Penggunaan kalimat deskriptif bertujuan

Page 61: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

38

menggambarkan kepada pembaca terhadap apa yang dilihat, didengar,

dirasakan, dicium, bahkan diimajinasikan oleh pengarang.

7. Definisi merupakan kalimat yang berisi tentang pengertian atau persamaan arti

suatu hal yang didefinisikan. Kalimat definisi ditandai dengan kata adalah,

ialah, merupakan, dan termasuk.

2.2.2.5 Langkah-Langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Kegiatan menjadi efektif dan lancar, terlebih dahulu harus mengetahui dan

menguasai langkah-langkah kerjanya. Kosasih (2013:18) menyebutkan langkah-

langkah menyusun teks laporan hasil observasi yaitu sebagai berikut ini.

1. Menentukan objek atau fenomena yang akan ditulis. Objek yang dimaksud

adalah yang menarik dan dikuasai oleh pengamat.

2. Membuat daftar aspek-aspek yang akan diamati.

3. Melakukan pengamatan.

4. Mendokumentasikan hasil pengamatan dengan pencatatan, pemotretan, dan

perekaman.

5. Mengembangkan hasil pengamatan dalam bentuk teks yang lengkap dan

padu.

Teks yang berupa laporan (observasi atau pengamatan), bisa disusun

dalam pola-pola seperti berikut ini.

1) Pola Tematis

Teks laporan disusun berdasarkan tema atau aspek-aspek tertentu.

Page 62: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

39

2) Pola Keruangan atau Spasial

Teks laporan disusun menurut urutan ruang, misalnya dari atas ke bawah,

dari tepi ke tengah, dan dari utara ke selatan.

3) Pola Urutan Waktu

Teks laporan disusun disusun dengan mengikuti urutan waktu.

Sementara itu, menurut Keraf (2004) langkah-langkah untuk menyusun

sebuah teks laporan hasil observasi adalah sebagai berikut ini.

1. Merumuskan tema teks laporan hasil observasi yang akan ditulis dengan

cara menentukan objek yang diamati.

2. Menyusun kerangka sesuai dengan struktur teks laporan hasil observasi

yang meliputi definisi umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat.

3. Mengembangkan kerangka teks yang telah disusun sesuai dengan data yang

telah diperoleh

4. Melengkapi teks laporan hasil observasi dengan unsur-unsur kebahasaan.

Dengan melihat pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan langkah-

langkah menyusun teks laporan hasil observasi adalah: (1) menentukan

objek/fenomena/peristiwa yang akan ditulis, (2) membuat daftar aspek-aspek yang

akan diamati, (3) melakukan pengamatan, (4) mendokumentasikan hasil

pengamatan dengan pencatatan, pemotretan, dan perekaman, (5) menyusun

kerangka teks sesuai dengan data-data hasil pengamatan dengan memperhatikan

sruktur teks laporan hasil observasi, (6) mengembangkan kerangka teks tersebut

menjadi teks laporan hasil observasi yang lengkap dan padu, (7) melengkapi teks

laporan hasil observasi dengan unsur-unsur kebahasaan.

Page 63: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

40

Gambar 2.1 Langkah-Langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Sumber Kosasih (2013:18) dan Keraf (2004)

2.2.3 Model Discovery Learning

Menurut Joyce (dalam Trianto 2007:5) model pembelajaran adalah suatu

perencanaan, suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan

perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film,

komputer, kurikulum, dan lain-lain. Selanjutnya, Joyce (dalam Trianto 2007:5)

menyatakan bahwa setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke dalam

mendesain pembelajaran untuk membantu siswa sedemikian rupa sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

Adapun Soekamto (dalam Trianto 2007:5) memperkuat pendapat tersebut

dengan mengemukakan maksud dari model pembelajaran sebagai kerangka

konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

Menentu-kan

objek/fenomena/peris

tiwa

Membuat daftar aspek-

aspek yang akan

diamati

Melakukan pengamat-

an

Mendoku-mentasikan

hasil pengamat-

an

Menyusun kerangka

teks

Mengem-bangkan kerangka menjadi

teks laporan

hasil observasi

Melengkapi teks

laporan hasil

observasi dengan unsur-unsur

kebahasaan

Page 64: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

41

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai

pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam

merencanakan aktivitas belajar mengajar.

Sehubungan dengan hal tersebut, Indrawati (dalam Trianto 2007:134)

berpendapat bahwa suatu pembelajaran pada umumnya akan lebih efektif bila

diselenggarakan melalui model-model pembelajaran yang termasuk rumpun

pemrosesan informasi. Hal ini dikarenakan model-model pemrosesan informasi

menekankan pada bagaimana seseorang berpikir dan bagaimana dampaknya

terhadap cara-cara mengolah informasi. Downey (dalam Trianto 2007:134) juga

mengatakan bahwa inti dari berpikir adalah kemampuan untuk memecahkan

masalah. Dasar dari pemecahan masalah adalah kemampuan untuk belajar dalam

situasi proses berpikir. Dengan demikian, hal ini dapat diimplementasikan bahwa

kepada siswa hendaknya diajarkan bagaimana belajar yang meliputi apa yang

diajarkan, bagaimana hal itu diajarkan, jenis kondisi belajar, dan memperoleh

pandangan baru. Model pemrosesan atau pengolahan informasi pada dasarnya

menitikberatkan pada cara-cara memperkuat dorongan-dorongan internal (datang

dari dalam diri manusia) untuk memahami dunia dengan cara menggali dan

mengorganisasikan data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan

pemecahannya, serta mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya. Salah

satu yang termasuk dalam model pemrosesan informasi adalah model Discovery

learning.

Model Discovery learning merupakan model pembelajaran yang

berorientasi pada teori belajar konstruktivisme. Teori konstruktivisme

Page 65: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

42

menekankan bahwa belajar tidak hanya mengingat, tetapi siswa juga semestinya

memahami dan mampu membangun/menerapkan pengetahuan yang telah

dipelajari dengan memecahkan masalah, menemukan fakta-fakta/sesuatu dari

lingkungannya untuk dirinya sendiri, dan berkutat dengan pelbagai gagasan. Teori

belajar ini menekankan pembelajaran dari atas ke bawah (top-down instruction),

dan bukan dari bawah ke atas (bottom-up instruction). Pembelajaran dari atas ke

bawah berarti siswa mulai memecahkan masalah yang kompleks kemudian

menemukan (dengan bantuan pendidik) keterampilan dasar yang diperlukan,

bukan belajar keterampilan dasar terlebih dahulu sebelum mempelajari

Teori konstruktivisme menekankan belajar dengan kerjasama. Alasannya,

siswa akan lebih mudah menemukan dan menguasai konsep yang sukar apabila

mereka dapat membahasnya dengan kelompok. Intisari dari teori belajar

konstruktivisme adalah bahwa belajar merupakan proses penemuan (discovery)

dan transformasi informasi kompleks yang berlangsung pada diri seseorang.

Individu yang sedang belajar tidak lain adalah orang yang secara konstan

memeriksa informasi baru untuk dikonfirmasi dengan prinsip (aturan) yang telah

dimiliki, kemudian merevisi prinsip (aturan) tersebut apabila sudah tidak sesuai

dengan informasi baru yang diperoleh. Hal ini memberikan implikasi bahwa siswa

harus terlibat langsung dan aktif dalam pembelajaran.

Discovery learning atau model pembelajaran diskaveri merupakan satu

model pembelajaran atau belajar kognitif yang dikembangkan oleh Jerome

Bruner, seorang ahli psikologi berkebangsaan Amerika. Menurut Bruner (dalam

Page 66: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

43

Winataputra 2008:102) menyatakan bahwa belajar bermakna hanya terjadi

melalui belajar penemuan. Agar belajar menjadi bermakna dan memiliki struktur

informasi yang kuat, siswa harus aktif mengidentifikasi prinsip-prinsip kunci yang

ditemukan sendiri, bukan hanya sekadar menerima penjelasan dari guru. Brunner

(dalam Winataputra 2008:102) yakin bahwa belajar penemuan adalah proses

belajar dimana guru harus menciptakan situasi belajar yang problematis,

menstimulus siswa dengan pertanyaan-pertanyaan, mendorong siswa mencari

jawaban sendiri dengan melakukan observasi atau eksperimen.

Sund (dalam Trianto 2007:135) menyatakan bahwa discovery merupakan

bagian dari inquiry, atau inquiry merupakan perluasan proses discovery yang

digunakan lebih mendalam. Inquiry atau inkuiri menurut Amri dan Ahmadi

(2010:85) adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi

dengan melakukan penyelidikan (observasi dan atau eksperimen) untuk mencari

dan menemukan sendiri jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan

atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis, logis,

dan analitis. Secara garis besar tidak ada perbedaan yang signifikan antara inquiry

dengan discovery. Perbedaannya hanyalah pada discovery, masalah yang

diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru

(Kemendikbud 2013:215). Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Amri dan

Ahmadi (2010:89) yang menyatakan bahwa pada pembelajaran discovery,

masalah yang diperhadapkan kepada siswa dikemukakan oleh guru atau

bersumber dari buku teks kemudian siswa bekerja untuk menemukan sendiri

jawaban tersebut di bawah bimbingan intensif guru.

Page 67: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

44

Menurut Dewey dan Piaget (dalam Castronova 2002) Discovery learning

meliputi suatu strategi dan model pembelajaran yang memusatkan pada peluang

belajar aktif langsung untuk para siswa. Bicknell dan Hoffman (dalam Castronova

2002) menguraikan tiga atribut utama Discovery learning seperti (1) menyelidiki

dan memecahkan masalah untuk menciptakan, mengintegrasikan, dan

menyamaratakan pengetahuan, (2) mendorong para siswa untuk belajar

berdasarkan pada cara atau langkah mereka sendiri, di mana siswa menentukan

frekuensi dan urutannya, (3) aktivitas untuk mendorong pengintegrasian dari

prinsip penggunaan pengetahuan yang telah ada sebagai dasar untuk membangun

pengetahuan baru.

Dalam mengaplikasikan model Discovery learning, guru berperan sebagai

pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara

aktif. Guru sebagai fasilitator membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar

siswa sesuai dengan tujuan. Kegiatan pembelajaran tidak lagi teacher oriented

(berpusat pada guru) tetapi student oriented (berpusat pada siswa). Hal ini sesuai

dengan

aktif terhadap konsep dan prinsip-prinsip, sedangkan pendidik mendorong peserta

didik agar memiliki pengalaman dan melaksanakan eksperimen yang

memungkinkan peserta didik menemukan prinsip-prinsip untuk dirinya sendiri.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model

Discovery learning adalah model pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk

terlibat langsung dan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan cara siswa

tidak diberikan hasil finalnya, tetapi mereka bekerja sama menemukan dan

Page 68: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

45

memecahkan sendiri suatu konsep atau masalah yang diberikan kepadanya dengan

melakukan serangkaian kegiatan penyelidikan yang terorganisir layaknya

penelitian ilmiah. Sehingga, kegiatan pembelajaran dapat lebih bermakna, serta

meningkatkan pemahaman, ingatan dan kemampuan berpikir kritis, logis, dan

analitis siswa.

2.2.3.1 Unsur-Unsur Model Discovery Learning

Seperti halnya model-model pembelajaran yang lain, model Discovery

learning pun memiliki unsur-unsur pokok. Unsur-unsur model Discovery learning

tersebut adalah sintagmatik atau langkah-langkah, sistem sosial, prinsip reaksi,

sistem pendukung, serta dampak instruksional dan dampak pengiring yang

diuraikan sebagai berikut ini.

2.2.3.1.1 Sintagmatik

Sintagmatik ialah tahap-tahap kegiatan dari suatu model pembelajaran.

Menurut Syah (dalam Kemendikbud 2013:214-216) tahap-tahap pelaksanaan atau

sintagmatik model Discovery learning yaitu sebagai berikut ini.

1. Pemberian Rangsangan/Stimulasi (Stimulation)

Tahap awal model Discovery learning ialah siswa dihadapkan pada

sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk

tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri.

Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi

belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam

Page 69: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

46

mengeksplorasi bahan. Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan

mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya

yang mengarah pada pemecahan masalah. Bruner (dalam Kemendikbud

2013:215) mengemukakan bahwa memberikan rangsangan dengan

menggunakan teknik bertanya yaitu dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang dapat menghadapkan siswa pada kondisi internal yang

mendorong eksplorasi. Dengan demikian, seorang guru harus menguasai

teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada siswa agar tujuan

mengaktifkan siswa untuk mengeksplorasi bahan dapat tercapai.

2. Identifikasi Masalah/Pertanyaan (Problem Statement)

Setelah diberikan rangsangan, langkah selanjutnya ialah guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi atau mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian

dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas

pertanyaan/masalah yang dapat diuji dengan data/fakta). Hipotesis berfungsi

memberikan arah kepada siswa dalam mengumpulkan data dalam rangka

pemecahan masalah. Dengan memberikan siswa kesempatan untuk

mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang mereka hadapi serta

menyusun jawaban sementara atas permasalahan tersebut, dapat bermanfaat

dalam membangun siswa agar mereka terbiasa untuk menemukan suatu

masalah dan mencari sendiri solusi dari permasalahan yang mereka hadapi

tersebut.

Page 70: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

47

3. Pengumpulan Data (Data Collection)

Pada tahap pengumpulan data, guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis yang telah dibuat dengan cara

mengumpulkan (collection) secara langsung berbagai informasi yang relevan

dengan cara membaca literatur, mengobservasi objek, wawancara dengan

narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. Sehingga diperoleh

data atau jawaban sebenarnya dari permasalahan-permasalahan yang dikaji

tersebut.

4. Pengolahan Data (Data Processing)

Menurut Syah (dalam Kemendikbud 2013) pengolahan data merupakan

kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik

melalui buku/literatur, observasi, wawancara, eksperimen, dan sebagainya,

lalu ditafsirkan. Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi, dan

sebagainya tersebut diolah, diacak, diklasifikasi, ditabulasi, bahkan bila perlu

dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan

tertentu (Djamarah dalam Kemendikbud 2013:216). Data processing disebut

juga dengan pengkodean coding/kategorisasi yang berfungsi sebagai

pembentukan konsep dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut siswa akan

mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif jawaban/penyelesaian yang

perlu mendapat pembuktian secara logis.

5. Pembuktian/Verifikasi (Verification)

Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk

membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah dibuat tadi dengan

Page 71: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

48

temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing (Syah dalam

Kemendikbud 2013). Apabila ternyata hipotesis yang telah dibuat tidak sesuai

dengan hasil temuan di lapangan dan hasil pengolahan dan tafsiran, siswa

dapat menjelaskan sesuai dengan proses discovery/inquiry yang telah

dilakukannya.

Verification menurut Bruner (dalam Kemendikbud 2013:216) akan

berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui

contoh-contoh yang mereka jumpai dalam kehidupannya.

6. Penarikan Simpulan/Generalisasi (Generalization)

Tahap generalisasi/menarik simpulan adalah proses menarik sebuah

simpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua

kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.

Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari

generalisasi.

2.2.3.1.2 Sistem Sosial

Sistem sosial adalah situasi atau suasana dan norma yang berlaku dalam

model. Sistem sosial model Discovery learning diorganisasikan secara sederhana,

fleksibel, dan tidak hanya bergantung pada arahan guru. Pembelajar (siswa)

menemukan hasil belajar melalui proses-proses dan guru hanya bertugas

memberikan arahan dan bimbingan guna memecahkan persoalan yang dihadapi

Page 72: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

49

para siswa. Dengan kata lain, tugas guru atau pengajar yaitu sebagai pengendali

keseluruhan proses interaksi dan pemberi penjelasan tentang prosedur

penyelidikan yang harus ditempuh siswa.

Norma yang dikandung dalam model ini ialah kerjasama, kebebasan

intelektual, dan kesamaan derajat. Interaksi siswa harus didorong dan digalakkan.

Lingkungan intelektual juga ditandai oleh sifat terbuka terhadap berbagai ide yang

relevan. Guru dan siswa memiliki derajat yang sama dalam menghadapi suatu ide.

2.2.3.1.3 Prinsip Reaksi

Prinsip reaksi ialah pola kegiatan yang menggambarkan bagaimana

seharusnya guru melihat dan memperlakukan siswa, termasuk bagaimana

seharusnya guru memberikan respons terhadap siswa. Prinsip reaksi model

Discovery learning yaitu dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut ini.

Page 73: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

50

Gambar 2.2 Prinsip Reaksi Model Discovery Learning

Sumber: Smitha (2012:24)

Gambar di atas (kiri) menunjukkan tindakan-tindakan yang harus

dilakukan guru dalam menerapkan model Discovery learning agar pelaksanaan

model tersebut dapat berjalan optimal. Sedangkan gambar di sebelah kanan

merupakan peran siswa, menunjukkan bagaimana seharusnya siswa merenspons

guru dan bertindak dalam proses pembelajaran.

Memberikan stimulasi.

Memberikan dukungan atau

motivasi.

Fleksibilitas (memberikan siswa

kesempatan, keluwesan,

kebersamaan berpendapat,

berinisiatif atau berprakarsa dan

bertindak).

Mampu mendiagnosis kesulitan-

kesulitan siswa dan membantu

mengatasinya.

Mampu mengidentifikasi dan

menggunakan kemampuan

mengajar serta waktu mengajar

dengan sebaik-baiknya.

Guru Siswa

Terlibat aktif dalam

pembelajaran; mengamati,

mencerna, mengerti,

menggolong-golongkan,

membuat dugaan,

menjelaskan, membuat

kesimpulan, dan

sebagainya.

Page 74: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

51

2.2.3.1.4 Sistem Pendukung

Sistem pendukung ialah segala sarana, bahan, dan alat yang diperlukan

untuk melaksanakan model. Sarana yang diperlukan untuk melaksanakan model

ini adalah materi yang dapat dikonfrontasikan pengajar (guru) yang mampu

mengerti proses intelektual dan strategi penelitian, dan sumber bahan yang

mampu memberikan masalah-masalah yang menantang bagi para siswa untuk

melakukan penelitian/penyelidikan.

Sarana atau alat yang diperlukan untuk melaksanakan model Discovery

learning dalam pembelajaran menyusun teks laporan hasil observasi ialah materi

teks laporan hasil observasi, contoh-contoh teks laporan hasil observasi, dan

lembar kerja siswa. Sementara itu, bahan yang diperlukan ialah benda atau tempat

sebagai topik sekaligus objek untuk diobservasi siswa pada tahap pengumpulan

data.

2.2.3.1.5 Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring

Dampak instruksional ialah hasil belajar yang dicapai langsung dengan

cara mengarahkan siswa pada tujuan yang diharapkan. Sedangkan dampak

pengiring ialah hasil belajar lainnya yang dihasilkan oleh suatu proses

pembelajaran, sebagai akibat terciptanya suasana belajar yang dialami langsung

oleh siswa tanpa pengarahan langsung dari guru atau pengajar.

1. Dampak instruksional

Discovery learning dapat memberikan dampak instruksional antara lain:

a. strategi untuk penelitian/penyelidikan kreatif.

Page 75: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

52

b. keterampilan dalam mengkaji suatu persoalan.

c. berpartisipasi aktif dan kreatif dalam pembelajaran.

2. Dampak pengiring

Selain dampak instruksional, Discovery learning juga memberikan

dampak pengiring yaitu sebagai berikut:

a. potensi intelektual anak didik/siswa akan semakin meningkat, sehingga

menimbulkan harapan baru untuk menuju kesuksesan.

b. siswa akan memahami keterampilan proses ilmiah/keilmuan.

c. siswa akan mencapai kepuasan karena telah menemukan pemecahan masalah

sendiri, dan dengan pengalaman pemecahan masalah itulah, ia bisa

meningkatkan skill dan teknik dalam pekerjaannya melalui problem-problem

riil di lingkungannya.

d. memahami hakikat tentatif dari pengetahuan, sehingga mampu bertoleransi

terhadap ketidakpastian.

e. Memiliki kemandirian atau otonomi dalam belajar.

2.2.3.2 Kelebihan dan Kekurangan Model Discovery Learning

Menurut Roestiyah (2008:20-21) model Discovery learning memiliki

kelebihan dan kekurangan yaitu sebagai berikut ini.

Kelebihan model Discovery learning yaitu (1) membantu siswa untuk

mengembangkan, memperbanyak kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam

proses kognitif, (2) siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi

sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam ingatan siswa tersebut, (3)

Page 76: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

53

dapat membangkitkan kegairahan belajar para siswa, memunculkan hasrat ingin

tahu, kreativitas, kesabaran, dan memotivasi siswa untuk bekerja keras sampai

menemukan jawaban atas pertanyaan yang muncul, (4) memberikan kesempatan

kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-

masing, (5) melatih siswa dapat bekerja sama dalam kelompok, menerapkan

pengetahuan yang telah dipelajari, memecahkan masalah bersama, dan

menyampaikan gagasan-gagasan, (6) membantu siswa untuk memperkuat dan

menambah kejujuran serta kepercayaan pada diri sendiri dengan proses

penyelidikan sendiri dan berhasil, (7) memungkinkan siswa belajar dengan

memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar (multiresources), (8) kegiatan

pembelajaran berpusat pada siswa tidak pada guru, guru hanya sebagai teman

belajar atau fasilitator.

Sedangkan kekurangan model Discovery learning yaitu (1) siswa harus

memiliki kesiapan pikiran dan kematangan mental untuk cara belajar ini, siswa

harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik.

Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan berpikir atau

mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep yang tertulis atau lisan,

sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustasi, (2) jika kelas terlalu besar

penggunaan model ini akan kurang berhasil, dan (3) bagi guru dan siswa yang

sudah terbiasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional mungkin akan

sangat kecewa bila pembelajaran diganti dengan model Discovery learning.

Page 77: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

54

2.2.4 Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS)

Marianti dan Kartijono (2005) berpendapat bahwa Jelajah Alam Sekitar

(JAS) adalah suatu metode pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan alam

sekitar kehidupan peserta didik (siswa) baik lingkungan fisik, sosial, maupun

budaya sebagai objek belajar dengan mempelajari fenomena melalui kerja ilmiah.

Hakikat metode ini menurut Mariyanti dan Kartijono adalah: (1) siswa

belajar dengan melakukan secara nyata dan alamiah; (2) bentuk kegiatan lebih

utama daripada hasil; (3) terbentuknya masyarakat belajar; (4) berpikir tingkat

tinggi; (5) memecahkan masalah; (6) menanamkan sikap ilmiah; (7) hasil belajar

diukir dengan berbagai cara (tidak hanya dengan tes).

Metode ini menekankan pada kegiatan pembelajaran yang dikaitkan

dengan situasi dunia nyata (learning by doing) sehingga menyenangkan dan dapat

membuka wawasan berpikir yang beragam dari seluruh siswa. Metode ini

memungkinkan siswa dapat mempelajari berbagai konsep dan cara

mengaitkannya dengan kehidupan nyata sehingga hasil belajarnya lebih berdaya

guna bagi kehidupannya.

2.2.4.1 Ciri-Ciri Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS)

Menurut Marianti dan Kartijono (2005), ciri-ciri pembelajaran dengan

metode jelajah alam sekitar adalah: (1) konstruktivisme (Konstruktivisme ialah

paham yang menuntut agar pendidik mampu menciptakan pembelajaran

sedemikan rupa sehingga siswa dapat terlibat secara aktif dengan materi

pelajaran melalui interaksi sosial yang terjalin di dalam pembelajaran), (2)

Page 78: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

55

proses sains, (3) inquiry, (4) eksplorasi alam sekitar, dan (5) alternatif assesment

(assesment yang tidak hanya ditentukan oleh tes tertulis).

Secara lebih rinci, ciri-ciri pembelajaran dengan menggunakan metode

Jelajah Alam Sekitar (JAS) diuraikan sebagai berikut ini.

1. Selalu dikaitkan dengan alam sekitar secara langsung maupun tidak langsung.

2. Selalu ada kegiatan berupa peramalan, pengamatan/observasi, dan penjelasan.

3. Ada laporan untuk dikomunikasikan baik secara lisan, tulisan, gambar, foto,

ataupun audio-visual.

4. Model-model pembelajaran yang bisa dikembangkan adalah model yang

bersifat student centered (berpusat pada siswa), lebih bermakna sosial, lebih

memanfaatkan multiresources (banyak sumber belajar) dan assesment yang

berbasis mastery learning (filosofi pembelajaran yang berdasar pada

anggapan bahwa semua siswa dapat belajar apabila diberi waktu yang cukup

dan kesempatan belajar yang memadai).

2.2.4.2 Tujuan Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS)

Tujuan pembelajaran dengan metode ini ialah agar hasil belajar siswa lebih

berdaya guna bagi kehidupannya. Pengalaman langsung merupakan salah satu

kelebihan yang diperoleh dari penerapan metode jelajah alam sekitar. Pengalaman

langsung tersebut diperoleh siswa dengan cara berhubungan langsung dengan

benda, peristiwa, dan keadaan yang sebenarnya di dunia nyata.

Dele (dalam Ridho 2005) menyatakan bahwa pada tingkatan konkret,

orang akan memperoleh pengalaman belajar dari kenyataan dalam kehidupannya.

Page 79: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

56

Pengalaman belajar seseorang sebesar 75% diperoleh melalui indera penglihatan

(mata), sebesar 13% melalui indera pendengaran (telinga), dan selebihnya melalui

indera lain. Pengalaman seseorang berlangsung mulai dari tingkat yang konkret

(pengalaman langsung) menuju ke tingkat yang abstrak dalam bentuk kata.

Jadi, metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) merupakan strategi alternatif

dalam pembelajaran dengan mengajak subjek didik (siswa) mengeksplorasi

lingkungan untuk mencapai kecakapan kognitif, afektif, dan psikomotorik

sehingga siswa memiliki penguasaan ilmu dan keterampilan, penguasaan

berkarya, penguasaan mensikapi, dan penguasaan bermasyarakat. Lingkungan

sekitar dalam hal ini bukan saja sebagai sumber belajar melainkan menjadi objek

yang harus diuntungkan sebagai akibat adanya kegiatan pembelajaran.

2.2.4.3 Langkah-Langkah Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS)

Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) memiliki langkah-langkah dalam

penerapannya. Langkah-langkah metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) sebagaimana

diungkapkan Ridlo (dalam Muliadi 2012) adalah:

1. Guru menyiapkan materi/bahan ajar yang akan diberikan untuk siswa.

2. Guru memberikan materi secara singkat.

3. Guru membentuk kelompok-kelompok kecul yang heterogen, setiap

kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa.

4. Guru membimbing siswa dalam melakukan pengamatan/observasi di

lingkungan sekitar.

Page 80: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

57

5. Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa lembar kerja yang

sudah dirancang sebelumnya dan guru memberi bantuan secara individual

kepada siswa yang membutuhkannya.

6. Setiap kelompok melaporkan hasil pengamatannya dengan mempresentasikan

hasil kerja kelompoknya.

7. Apabila ada waktu guru memberikan tes untuk siswa secara individu.

8. Menjelang akhir pembelajaran guru memberikan pendalaman materi secara

klasikal.

2.2.5 Pembelajaran Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Menggunakan Model Discovery Learning dengan Metode Jelajah

Alam Sekitar (JAS)

Kegiatan pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi

dengan siswa. Melalui kegiatan pembelajaran tersebut, siswa dapat memperoleh

banyak pengetahuan dan wawasan. Oleh karena itu, pembelajaran harus dilakukan

secara komunikatif agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh

siswa dan tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran yang dapat berakibat pada

hasil belajar siswa yang kurang optimal. Dengan demikian, guru harus

menggunakan model dan metode pembelajaran yang tepat.

Menulis merupakan salah satu keterampilan yang dapat dikuasai dengan

cara latihan bertahap. Oleh karena itu, harus dipraktikkan secara terus menerus.

Sehubungan dengan itu, pembelajaran menulis (menyusun) teks laporan hasil

observasi menggunakan model dan metode yang tepat pun harus disesuaikan

Page 81: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

58

dengan langkah-langkah pembelajaran yang tepat agar pembelajaran dapat

berjalan dengan efektif.

Langkah-langkah pembelajaran menyusun teks laporan hasil observasi

menggunakan model Discovery learning dengan metode Jelajah Alam Sekitar

(JAS) yaitu (1) pada tahap pemberian rangsangan atau stimulation, guru meminta

siswa untuk berkelompok kemudian memberikan mereka pilihan

bahan/topik/objek untuk diobservasi. Kemudian, guru mengajukan beberapa

pertanyaan stimulus untuk merangsang siswa berpikir dan untuk membangkitkan

kondisi interaksi belajar guna membantu siswa mengeksplorasi bahan pelajaran,

(2) pada tahap identifikasi masalah atau problem statement, guru meminta siswa

bersama dengan kelompoknya mengidentifikasi atau menyusun pertanyaan-

pertanyaan yang relevan dengan topik/objek yang akan diobservasi, sekaligus

merumuskan hipotesis (jawaban sementara) dari pertanyaan-pertanyaan tersebut,

(3) pada tahap pengumpulan data atau data collection, guru memberikan

kesempatan kepada tiap-tiap kelompok siswa untuk mengumpulkan data dengan

cara berjelajah alam sekitar pada objek yang observasi. Siswa mengobservasi

objek secara langsung sehingga diperoleh informasi atau temuan nyata hasil dari

kegiatan observasi, yang digunakan untuk membuktikan benar atau tidaknya

hipotesis yang telah dibuat, (4) pada tahap pengolahan data atau data processing,

siswa kembali ke kelas dan guru meminta siswa untuk menyusun kerangka teks

laporan hasil observasi dengan cara mengelompokkan daftar pertanyaan beserta

jawabannya tersebut berdasarkan struktur teks laporan hasil observasi yang terdiri

atas definisi umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat dan kemudian

Page 82: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

59

mengembangkannya menjadi teks laporan hasil observasi yang utuh dan padu, (6)

tahap pembuktian atau verification, guru meminta siswa membuktikan benar atau

tidaknya hipotesis dengan fakta di lapangan dipadukan dengan hasil data

processing. Kemudian perwakilan kelompok mempresentasikan hasil

pekerjaannya di depan kelas dan saling memberikan tanggapan terhadap

kelompok lain, (7) pada tahap penarikan simpulan atau generalization, guru

membimbing siswa menyimpulkan informasi yang diperoleh dari kegiatan itu.

Dalam pembelajaran menyusun teks laporan hasil observasi dengan model

Discovery learning dan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) ini, siswa dituntut

untuk aktif belajar dan bekerja sama dengan kelompoknya dalam memecahkan

masalah melalui serangkaian kegiatan ilmiah. Siswa diminta untuk menyusun

daftar pertanyaan permasalahan, merumuskan hipotesis, membuktikan kebenaran

hipotesis dengan mengobservasi objek yang disajikan ketika proses pembelajaran

berlangsung. Dampak yang diperoleh yakni siswa tidak kesulitan dalam

menemukan ide karena telah mendapat rangsangan dan bimbingan dari guru pada

tahap pemberian rangsangan/stimulation, mudah dalam menuangkan ide karena

kegiatan dilakukan secara berkelompok, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi

terhadap pengetahuan, daya kreativitas, kesabaran, kejujuran, dan kepercayaan

diri dalam mengungkapkan apa yang telah diperolehnya, terampil, dan gemar

menulis khususnya menulis (menyusun) teks laporan hasil observasi. Model ini

mengarahkan siswa untuk menyusun teks laporan hasil observasi dengan cepat

dan tepat karena siswa telah memiliki bekal menulis yang mereka peroleh sendiri

Page 83: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

60

dari kegiatan penyelidikan dan observasi langsung di lapangan dan bukan sekadar

mengarang hasil dari pengandaian semata.

Jelajah Alam Sekitar (JAS) mengantarkan siswa untuk mengamati objek

secara nyata sehingga ide dan gagasan siswa dapat lebih mudah dituangkan secara

jelas, konkret, dan lengkap. Metode jelajah alam sekitar hampir sama dengan

metode karya wisata. Untuk menyusun teks laporan hasil observasi dengan

metode jelajah alam sekitar, siswa dapat diajak ke luar kelas untuk melihat objek

pengamatan (observasi) yang telah ditentukan yang relevan dengan materi

pembelajaran.

Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) ini sangat bermanfaat dalam

pembelajaran menyusun teks laporan hasil observasi. Dengan melihat secara

langsung objek yang diamati, diharapkan siswa mempunyai rekaman atau

gambaran dari objek tersebut. Selanjutnya, gambaran tersebut dapat dituangkan ke

dalam tulisan. Alhasil, produktivitas berbahasa siswa meningkat karena hal-hal

yang ditulis/dideskripsikan sama rincinya dengan apa yang mereka lihat, dengar,

dan rasakan sendiri. Metode ini dapat dilaksanakan secara perorangan maupun

kelompok. Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar akan membuat siswa

merasa senang daripada hanya mendengarkan penjelasan guru di kelas.

2.3 Kerangka Berpikir

Pembelajaran di sekolah bertujuan untuk membantu siswa

mengembangkan keterampilan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis.

Salah satu kemampuan siswa yang mendasar adalah kemampuan untuk

Page 84: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

61

mengekspresikan diri melalui bahasa tulis. Alasan dilakukannya penelitian

tindakan kelas ini, yaitu karena rendahnya ketrampilan menulis (menyusun) teks

laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga. Hal itu

disebabkan sebagian besar siswa masih kesulitan dalam menemukan dan

menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan, kesulitan mendefinisikan dan

mendeskripsikan objek secara rinci, dan kesulitan menentukan diksi, ejaan, dan

tanda baca yang tepat saat menulis. Beberapa siswa juga mengaku kurang tertarik

mengikuti pembelajaran menyusun teks laporan hasil observasi.

Upaya untuk meningkatkan pemahaman, keaktifan, dan keterampilan

menyusun teks laporan hasil observasi siswa kelas VIIF SMP Negeri 1

Purbalingga ialah dengan menerapkan model Discovery learning dengan metode

Jelajah Alam Sekitar (JAS). Pembelajaran tidak lagi hanya berupa ceramah dan

pemodelan oleh guru, melainkan memotivasi siswa untuk lebih aktif bekerja sama

dalam kelompok, antusias mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang

muncul, dan terekam kuat dalam ingatan siswa. Sehingga, siswa tidak lagi

kesulitan dalam menemukan dan menuangkan ide karena kegiatan dilakukan

secara berkelompok. Dengan melakukan jelajah alam sekitar, siswa menjadi lebih

mudah mendefinisikan dan mendeskripsikan objek sehingga meningkatkan

produktivitas kalimat sekaligus menjadikan siswa jujur dan percaya diri ketika

menulis karena siswa benar-benar mengobservasi objek tulisannya secara nyata di

lingkungannya. Dengan demikian, pemahaman, keaktifan, dan keterampilan siswa

kelas VIIF dalam menyusun teks laporan hasil observasi akan meningkat.

Page 85: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

62

Berikut ini adalah bagan keterampilan menyusun teks laporan hasil

observasi.

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir

2.4 Hipotesis Tindakan

Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

1. Proses pembelajaran menyusun teks laporan hasil observasi di kelas VIIF

SMP Negeri 1 Purbalingga akan berjalan lebih baik apabila menggunakan

model Discovery learning dan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS).

Proses

Pembelajaran menyusun teks laporan hasil observasi

menggunakan model Discovery learning dengan metode

Jelajah Alam Sekitar (JAS)

1. Pemodelan teks laporan hasil observasi

- Pemahaman teks laporan hasil observasi

- Penguatan materi struktur dan kaidah teks laporan

hasil observasi

2. Tahap pemberian rangsangan/stimulation

3. Tahap mengidentifikasi masalah/problem statement

4. Tahap pengumpulan data/data collection

- Pelaksanaan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS)

5. Tahap pengolahan data/data processing

- Penyusunan kerangka teks laporan hasil observasi

- Pengembangan kerangka menjadi teks laporan hasil

observasi

6. Tahap pembuktian/verification

7. Tahap penarikan simpulan/generalization

INPUT

Keterampilan

menyusun

teks laporan

hasil

observasi

siswa kelas

VIIF rendah

OUTPUT

Keterampilan

menyusun

teks laporan

hasil

observasi

siswa kelas

VIIF

meningkat

Page 86: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

63

2. Sikap religius siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga akan mengalami

perubahan setelah mengikuti pembelajaran menyusun teks laporan hasil

observasi dengan model Discovery learning dan metode Jelajah Alam Sekitar

(JAS).

3. Sikap sosial siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga akan mengalami

perubahan setelah mengikuti pembelajaran menyusun teks laporan hasil

observasi dengan model Discovery learning dan metode Jelajah Alam Sekitar

(JAS).

4. Pengetahuan tentang teks laporan hasil observasi siswa kelas VIIF SMP

Negeri 1 Purbalingga akan mengalami peningkatan apabila menggunakan

model Discovery learning dengan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS).

5. Keterampilan menyusun teks laporan hasil observasi siswa kelas VIIF SMP

Negeri 1 Purbalingga akan mengalami peningkatan apabila menggunakan

model Discovery learning dengan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) dalam

pembelajaran.

Page 87: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

244

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, dan pembahasan dalam

penelitian mengenai peningkatan keterampilan menyusun teks laporan hasil

observasi dengan model Discovery learning dan metode Jelajah Alam Sekita

(JAS) pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga ini, dapat ditarik

simpulan sebagai berikut.

1) Proses pembelajaran menyusun teks laporan hasil observasi menggunakan

model Discovery learning dengan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada

siklus II diketahui berjalan dengan lebih baik dibandingkan dengan siklus I.

Hal ini karena proses pembelajaran pada siklus II dapat dilaksanakan sesuai

dengan desain yang telah dibuat dan dengan memperbaiki hambatan maupun

kekurangan yang didasarkan pada refleksi siklus I. Sehingga pada

pembelajaran siklus II siswa terlihat lebih aktif dan proses pembelajan dapat

berjalan lebih efektif, kondusif, dan intensif.

2) Setelah mengikuti pembelajaran menyusun teks laporan hasil observasi

menggunakan model Discovery learning dengan metode Jelajah Alam Sekitar

(JAS), sikap religius siswa mengalami peningkatan dan menunjukkan

perubahan ke arah yang positif. Pada siklus I, nilai rata-rata sikap religius

siswa yaitu 2,73 dengan predikat B dan pada siklus II nilai rata-rata tersebut

Page 88: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

245

menjadi 3,04 dengan predikat yang sama. Hal ini membuktikan sikap religius

siswa mengalami peningkatan sebesar 0,31 atau 7,75%.

3) Setelah mengikuti pembelajaran menyusun teks laporan hasil observasi

menggunakan model Discovery learning dengan metode Jelajah Alam Sekitar

(JAS), sikap sosial siswa mengalami peningkatan dan menunjukkan

perubahan ke arah yang positif. Pada siklus I, nilai rata-rata sikap jujur siswa

sebesar 2,81 dengan predikat B, sikap tanggung jawab sebesar 2,92 dengan

predikat B, sikap peduli sebesar 2,72 dengan predikat B, sikap santun sebesar

2,75 dengan predikat B, dan sikap percaya diri sebesar 2,78 dengan predikat

B. Pada siklus II, nilai rata-rata dari masing-masing sikap sosial tersebut

meningkat. Nilai rata-rata sikap jujur menjadi 3,36 dengan predikat SB, sikap

tanggung jawab menjadi 3,67 dengan predikat SB, sikap peduli menjadi 3,09

dengan predikat B, sikap santun menjadi 3,17 dengan predikat B, dan sikap

percaya diri menjadi 3,18 dengan predikat B. Ketuntasan siswa pada

kompetensi sikap pun mengalami peningkatan. Rata-rata peningkatan

ketuntasan siswa pada kompetensi sikap yaitu sebesar 17,33%.

4) Pengetahuan siswa dalam memahami teks laporan hasil observasi mengalami

peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, nilai rata-rata siswa belum

mencapai batas KKM sebesar 3 atau setara dengan nilai 75, yakni hanya

mencapai 2,69 atau setara dengan nilai 67,25 dengan predikat B. Ketuntasan

yang diperoleh siswa pun hanya 43,33%. Pada siklus II, nilai rata-rata siswa

mampu melampaui batas KKM sebesar 3 yaitu 3,17 atau setara dengan nilai

79,25 dengan predikat B+. Ketuntasan siswa pada siklus II mencapai 83,33%.

Page 89: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

246

Dengan demikian terbukti telah terjadi peningkatan nilai rata-rata kompetensi

pengetahuan dari siklus I ke siklus II sebesar 0,48 atau 12% dan peningkatan

ketuntasan sebesar 40%.

5) Keterampilan siswa dalam menyusun teks laporan hasil observasi

menggunakan model Discovery learning dengan metode Jelajah Alam Sekitar

(JAS) mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, nilai

rata-rata siswa belum mencapai KKM 3 atau 75 yakni hanya 2,92 atau setara

dengan nilai 73,06 termasuk dalam predikat B. Ketuntasan siswa pada siklus I

sebesar 50%. Pada siklus II, nilai rata-rata siswa meningkat dan berhasil

mencapai batas KKM 3 yakni sebesar 3,22 atau setara dengan nilai 80,56

dalam predikat B+. Ketuntasan siswa pada siklus II mencapai 80%. Dengan

demikian terbukti telah terjadi peningkatan nilai rata-rata keterampilan siswa

dari siklus I ke siklus II sebesar 0,3 atau 7,5% dan peningkatan ketuntasan

sebesar 30%.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian tersebut, saran yang

direkomendasikan peneliti adalah sebagai berikut ini.

1) Guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia hendaknya menggunakan

model dan metode yang inovatif dalam pembelajaran, khususnya model dan

metode yang diterapkan dan dikembangkan dalam pelaksanaan pembelajaran

Kurikulum 2013, salah satunya adalah model Discovery learning. Karena telah

terbukti dengan penggunaan model Discovery learning dengan metode Jelajah

Page 90: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

247

Alam Sekitar (JAS) dalam pembelajaran menyusun teks laporan hasil observasi

dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam pembelajaran

menyusun teks laporan hasil observasi. Pembelajaran dengan model Discovery

learning dengan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) juga dapat mengubah

sikap religius dan sosial siswa. Siswa terlihat lebih religius, jujur, tanggung

jawab, peduli, santun, dan percaya diri dalam pembelajaran.

2) Para peneliti di bidang bahasa dapat melakukan penelitian serupa dengan

menggunakan model dan metode pembelajaran yang berbeda sehingga

diperoleh berbagai alternatif model dan metode pembelajaran menyusun teks

laporan hasil observasi.

Page 91: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

248

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti. 1997. Menulis I. Jakarta: Universitas Terbuka.

Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Amri, Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi. 2011. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Anderson, Mark dan Kathy Anderson. 1997. Types Text in English 2. Australia: Mac Millan Education Australia PTY Ltd.

Aprilia Sari, Dwi Santi. 2009. Peningkatan Keterampilan Menulis Laporan melalui Pembelajaran Kooperatif Group Investigation pada Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 3 Purwodadi. Skripsi: Universitas Negeri Semarang.

Castronova, Joyce A. 2002. Discovery Learning for the 21st Century: What is it and how does it compare to traditional learning in effectiveness in the 21st Century?http://teach.valdosta.edu/are/Litreviews/vol1no1/castronova_litr.pdf. diunduh pada tanggal 20 Juni 2014.

Davidson and Friends. 2009. Learning on zoo field trips: The interaction of the agendas and practices of students, teachers, and zoo educators. http://www3.interscience.wiley.com/journal/122384384/abstract.diunduh 25 Juni 2014.

Faridah, Nur. 2009. Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi dengan Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada Siswa Kelas VIIIA SMPN 10 Pekalongan Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi: Universitas Negeri Semarang.

Handoko, Robi. 2014. Struktur, Kaidah, dan Ciri Bahasa dalam Teks Laporan Hasil observasi. http://shimozuki666.blogspot.co.id/2014/12/struktur-

kaidah-dan-ciri-bahasa-dalam.html. diakses tanggal 20 Maret 2015.

Hasnun, Anwar. 2004. Pedoman Menulis untuk Siswa SMP dan SMA.Yogyakarta: Andi.

Illahi, Mohammad Takdir. 2012. Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocational Skill. Jakarta: Diva Press.

Page 92: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

249

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

----------------- . 2013. Buku Guru Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

----------------- . 2013. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning).Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Keraf, Gorys. 2004. Komposisi Sebuah Pengantaran Kemahiran Berbahasa.Flores: Nusa Indah.

Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X.Jakarta: Erlangga.

Lestiyanawati, Rochyani. 2011. The Use of Documentary Films in BBC VCD as .

Skripsi: Universitas Negeri Semarang.

Margono. 2004. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Marianti, A dan N. E. Kartijono. 2005. Jelajah Alam Sekitar. Makalah Seminar dan Lokakarya Pengembangan Kurikulum Biologi dengan Pendekatan JAS. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.

Marshall, Stewart. 2011. A Genre-Based Approach to the Teaching of Report Writing. Jurnal. Vol. 10.

Muliadi. 2012. PTK Model Jelajah Alam Sekitar (JAS). http://mgmpipasabang.blogspot.co.id/2012/12/ptk-model-jelajah-alam-sekitar-jas.html. diakses tanggal 25 Februari 2016.

Mustakim. 1994. Membina Kemampuan Berbahasa Panduan ke Arah Kemahiran Berbahasa. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

New South Wales (NSW) Department of School Education. 1990. Book 1: An Introduction to Genre-Based Writing. Annandale NSW: Common Ground.

Nur, M. 2002. Psikologi Pendidikan: Fondasi untuk Pengajaran. Surabaya: PSMS Program Pascasarjana Unesa.

Nurudin. 2007. Dasar-Dasar Penulisan. Malang: UMM Press.

Pardiyono. 2007. Pasti Bisa! Teaching Genre-Based Writing. Yogyakarta: Andi Offset.

Page 93: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

250

Permendikbud No. 66. 2013. Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Pemerintah Pendidikan dan Kebudayaan.

Permendikbud No. 81 A. 2013. Implementasi Kurikulum Pedoman Pembelajaran.Jakarta: Pemerintah Pendidikan dan Kebudayaan.

Prasetyo, Andhy. 2012. Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi dengan Metode Pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS) dan Teknik Pengamatan Objek secara Langsung pada Siswa Kelas X.6 SMA Negeri 2 Batang. Skripsi: Universitas Negeri Semarang.

Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia.

2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press.

Roestiyah N. K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sadikin, Asep Ganda. 2006. Kompeten Berbahasa Indonesia. Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Grafindo.

Setyorini dan Susilo, T. D. 2013. Peningkatan Pemahaman dan Aktivitas Perkuliahan melalui Metode Discovery Learning pada Mahasiswa Program Studi BK FKIP UKSW. Jurnal Widya Sari, Vol. 15, No. 2, Mei 2013: 126-156 diunduh tanggal 28 Maret 2014.

Smitha, V. P. 2012. Inquiry Training Model and Guided Discovery Learning.Kozhikode: Vilavath Publications.

Sofafia, Dyah. 2010. Peningkatan Keterampilan Menulis Laporan Hasil Kegiatan Melalui Metode Dispress pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 2 Randudongkal, Pemalang. Skripsi: Universitas Negeri Semarang.

Subyantoro. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Taniredja, Tukiran, Efi Miftah Faridli, dan Sri Harmianto. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Page 94: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL ...lib.unnes.ac.id/28511/1/2101410026.pdf · laporan hasil observasi pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 1 Purbalingga dapat ditingkatkan

251

Trianto, Agus. 2007. Pasti Bisa, Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia untuk SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

Trianto. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.Jakarta: Prestasi Pustaka.

Wahono, dkk. 2013. Marbi, Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

Winataputra, Udin S. 2005. Handout Model-Model Pembelajaran Inovatif.Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka.