PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

181
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA MENGGUNAKAN MEDIA TAJUK RENCANA PADA SISWA KELAS VIII SMP PGRI BAGELEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Endang Susilowati NIM 122110013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2016

Transcript of PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

Page 1: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

i

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA

MENGGUNAKAN MEDIA TAJUK RENCANA

PADA SISWA KELAS VIII SMP PGRI BAGELEN

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Endang Susilowati

NIM 122110013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2016

Page 2: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

ii

Page 3: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

iii

Page 4: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

iv

Page 5: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

1. Anak muda yang akan sukses besar adalah yang memperhatikan dengan teliti,

lalu menggunakan pengertiannya untuk memperkuat kreatifitasnya. (Mario

Teguh)

2. Q.S Al Insyirah : 5

(٥)

Artinya: Karena sesungguhnya bersama setiap kesulitan ada kemudahan.

(Q.S Al Insyirah : 5)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Universitas Muhammadiyah Purworejo;

2. SMP PGRI Bagelen

Page 6: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

vi

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

tepat pada waktunya.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Sungguh banyak kendala dan kesulitan yang penulis hadapi selama proses

penyusunan skripsi ini. Namun, atas pertolongan Allah Swt. Dukungan keluarga,

dan sahabat-sahabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, kendala dan

kesulitan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan

kesempatan kepada sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di

Universitas Muhammadiyah Purworejo,

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan izin penelitian,

3. Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah

menyetujui skripsi ini,

Page 7: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

vii

4. Dr. H. Khabib Sholeh, M. Pd. selaku pembimbing I dan Nurul Setyorini,

M. Pd., selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan

arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan,

5. Kepala Sekolah SMP PGRI Bagelen beserta staf yang telah memberikan

izin dan kemudahan dalam penelitian ini,

6. Sri Handayaningsih, S.Pd. Guru Bahasa Indonesia SMP PGRI Bagelen

yang membantu terlaksananya penelitian ini,

7. Orang tuaku Almarhum Bapak Sugeng, Almarhumah Ibu Juwarni dan

kakakku Basuseno Sugeng tercinta, terima kasih atas dukungan baik

spiritual, moral, maupun material,

Penulis hanya dapat berdoa semoga Allah Swt. memberikan balasan yang

berlipat ganda atas budi baik yang telah diberikan. Akhir kata semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya pada mahasiswa program studi

Bahasa dan Sastra Indonesia yang membacanya.

Purworejo, November 2016

Penulis,

Endang Susilowati

Page 8: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

viii

ABSTRAK

Endang Susilowati. “Keterampilan Menulis Berita Menggunakan Media

Tajuk Rencana Pada Siswa Kelas VIII SMP PGRI Bagelen Tahun Pelajaran

2015/2016”. Skripsi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas

Muhammadiyah Purworejo. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi: (1) penerapan pembelajaran

menulis berita menggunakan media tajuk rencana pada siswa kelas VIII SMP

PGRI Bagelen tahun pelajaran 2015/2016; (2) pengaruh penggunaan media tajuk

rencana terhadap minat dan aktivitas siswa dalam menulis berita pada siswa kelas

VIII SMP PGRI Bagelen tahun pelajaran 2015/2016; (3) peningkatan

keterampilan menulis berita menggunakan media tajuk rencana pada siswa kelas

VIII SMP PGRI Bagelen tahun pelajaran 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek

penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP PGRI Bagelen tahun pelajaran

2015/2016 sebanyak 32 siswa. Pelaksanaan pembelajaran menulis berita terdiri

dari tiga tahap yaitu prasiklus, siklus I, dan siklus II. Dalam pengumpulan data

digunakan teknik tes dan nontes. Teknik tes digunakan untuk mengetahui hasil

menulis berita, sedangkan teknik nontes digunakan untuk observasi, angket, dan

dokumentasi foto. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kuantitatif

dan kualitatif.

Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa, pelaksanaan pembelajaran

menulis berita dengan media tajuk rencana dilakukan mulai dari siklus I, dan

siklus II. Langkah-langkah penerapan media tajuk rencana dalam penulisan berita

antara lain: 1) siswa membaca tajuk rencana yang telah disiapkan guru; 2) guru

memandu siswa untuk menuliskan pokok-pokok penting yang terdapat dalam

tajuk rencana, yakni 5W+ 1H; 3) siswa mengembangkan pokok-pokok penting

menjadi teks berita yang singkat, padat, dan jelas. Pengaruh penggunaan media

tajuk rencana terhadap minat dan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis

berita terdapat perubahan positif (senang, bersemangat) terhadap perilaku siswa

dalam menulis berita dari siklus I dan siklus II. Persentase rata-rata minat belajar

siswa tahap prasiklus sebesar 31,82% tahap siklus I menjadi 68,18% dan pada

siklus II sebesar 90,90%. Pada aktivitas belajar pada prasiklus, siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan tertib hanya sebesar 31,82% pada siklus I

meningkat menjadi 45,45%, dan pada siklus II sebesar 95,45%. Keterampilan

siswa dalam menulis berita dengan menggunakan media tajuk rencana terjadi

peningkatan. Peningkatan terlihat dari skor rata-rata prasiklus sebelum diberi

tindakan adalah 61,86% sedangkan pada siklus I sebesar 71,09. Hal ini

menunjukkan adanya peningkatan nilai sebesar 9,23%. Skor pada akhir tindakan

siklus II sebesar 80,01. Peningkatan dari awal sebelum dilakukan tindakan

sampai berakhirnya tindakan kegiatan siklus II adalah 18,33%.

Kata-kata kunci: keterampilan menulis, berita, dan media tajuk rencana

Page 9: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ................................................................................................................i

PERSETUJUAN .................................................................................................ii

PERNYATAAN ..................................................................................................iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................iv

PRAKATA ..........................................................................................................v

ABSTRAK ..........................................................................................................vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................viii

DAFTAR TABEL ...............................................................................................x

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 7

B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 7

C. Rumusan Masalah .................................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8

E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 9

F. Penegasan Istilah....................................................................................... 10

G. Sistematika Penulisan .............................................................................. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN TEORI, KERANGKA

PIKIR, DAN HIPOTESIS ................................................................................... 13

A. Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 13

B. Kajian Teori .............................................................................................. 15

1. Hakikat Menulis ...................................................................... 15

a. Pengertian Menulis ......................................................................... 16

b. Tujuan Menulis ............................................................................... 16

c. Manfaat Menulis ............................................................................. 18

2. Hakikat Menulis Berita ....................................................................... 19

a. Pengertian Berita ........................................................................... 19

b. Karakteristik Berita ....................................................................... 20

Page 10: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

x

c. Unsur Berita .... .. ........................................................................... 21

d. Cara Menulis Berita ...................................................................... 22

e. Jenis-jenis Berita ........................................................................... 23

3. Media Pembelajaran ............................................................................ 24

a. Pengertian Media.......................................................................... 25

b. Manfaat Media ............................................................................. 26

c. Klasifikasi Media ......................................................................... 26

4. Tajuk Rencana .................................................................................... 28

5. Tajuk Rencana sebagai Media Pembelajaran...................................... 29

6. Pembelajaran Menulis Berita dengan Media Tajuk Rencana ............. 32

C. Kerangka Pikir .......................................................................................... 35

D. Hipotesis .................................................................................................. 37

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 39

A. Desain Penelitian ..................................................................................... 39

B. Subjek Penelitian ..................................................................................... 40

C. Prosedur Penelitian ................................................................................... 41

1. Studi Pendahuluan ................................................................................ 42

2. Penetapan Media Tajuk Rencana sebagai Media Pembelajaran .......... 42

3. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ............................................................. 43

4. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ............................................................ 46

D. Tahap Pengumpulan Data ........................................................................ 49

E. Teknik Analisis Data ................................................................................ 54

F. Teknik Penyajian Hasil Analisis ............................................................... 56

G. Teknik Keabsahan Data ........................................................................... 56

H. Indikator Keberhasilan Tindakan ............................................................. 57

BAB IV PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN . 59

A. Penyajian Data 59

1. Penerapan pembelajaran menulis berita menggunakan

media tajuk rencana pada siswa kelas VIII SMP PGRI

Bagelen 59

2. Pengaruh media tajuk rencana terhadap sikap dan minat

belajar siswa kelas VIII SMP PGRI Bagelen ..................................... 64

3. Peningkatan keterampilan menulis berita kelas VIII SMP

PGRO Bagelen setelah menggunakan media tajuk rencana .............. 74

B. Pembahasan Data ............................................................................... 77

1. Penerapan pembelajaran menulis berita menggunakan media

alam sekitar pada siswa kelas VIII SMP PGRI Bagelen .................... 77

2. Pengaruh media tajuk rencana terhadap sikap dan minat

belajar siswa kelas VIII SMP PGRI Bagelen ....................................... 90

3. Peningkatan keterampilan menulis berita kelas VIII SMP

PGRI Bagelen setelah menggunakan media tajuk rencana ................. 96

Page 11: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

xi

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 110

A. Simpulan .................................................................................................. 110

B. Saran ....................................................................................................... 111

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Skor Keterampilan Menulis Berita ........................................................ 51

Tabel 2 Kriteria Penilaian Menulis Berita .............................................................. 52

Tabel 3 Kategori Penilaian .................................................................................. 53

Tabel 4 Hasil Kegiatan Prasiklus ....................................................................... 60

Tabel 5 Penerapan Pembelajaran Menulis Berita dengan Media

Tajuk Rencana siklus I ........................................................................... 61

Tabel 6 Penerapan Pembelajaran Menulis Berita dengan Media

Tajuk Rencana siklus II .......................................................................... 63

Tabel 7 Pengamatan terhadap Aktivitas Siswa saat Pembelajaran Siklus I ........ 65

Tabel 8 Hasil Angket dan Tanggapan Siswa Sikulus I ....................................... 67

Tabel 9 Pengamatan terhadap Aktivitas Siswa saat Pembelajaran

Siklus II ................................................................................................. 70

Tabel 10 Hasil Angket dan Tanggapan Siswa Sikulus II ................................... 72

Tabel 11 Hasil Tes Prasiklus sampai Siklus II .................................................... 76

Tabel 12 Hasil Tes Prasiklus sampai Siklus II Pelaksanaan Kegiatan

Pembelajaran pada Siklus I ................................................................... 83

Tabel 13 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran pada Siklus II ............................ 88

Tabel 14 Rata-rata Nilai setiap Aspek Keterampilan Menulis Teks

Berita yang dicapai Siswa pada Tahap Prasiklus .................................. 98

Tabel 15 Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Media

Tajuk Rencana ...................................................................................... 100

Tabel 16 Rata-rata Nilai setiap Aspek Keterampilan Menulis Teks Berita

yang dicapai Siswa pada Tahap Siklus I........................................... 102

Tabel 17 Rata-rata Nilai setiap Aspek Keterampilan Menulis Teks Berita

yang dicapai Siswa pada Tahap Siklus II........................................... 104

Page 13: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Desain Model Penelitian Tindakan Kelas .......................................... 40

Gambar 2 Alur Penelitian Tindakan Kelas; ........................................................ 41

Gambar 3 Dokumentasi Foto Saat Siswa memperhatikan Penjelasan ................ 68

Gambar 4 Dokumentasi Foto Saat Siswa Menulis Teks Berita

menggunakan Media Tajuk Rencana ................................................ 68

Gambar 5 Dokumentasi Foto Saat Siswa memperhatikan Penjelasan ................ 73

Gambar 6 Dokumentasi Foto Saat Siswa Menulis Teks Berita

menggunakan Media Tajuk Rencana ................................................ 74

Gambar 7 Diagram Peningkatan Aspek Pemahaman Isi Teks............................ 101

Gambar 8 Diagram Peningkatan Ketepatan Struktur Kalimat ............................ 106

Gambar 9 Diagram Peningkatan Aspek Tata Bahasa ......................................... 107

Gambar 10 Diagram Peningkatan Aspek Ejaan dan Tata Bahasa ...................... 108

Gambar 11 Diagram Peningkatan Skor Rata-rata pada Setiap Aspek Tulisan

Berita Siswa dari Tes Awal hingga Siklus II ..................................... 109

Page 14: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 3 Daftar Hadir Siswa

Lampiran 4 Daftar Nilai Siswa

Lampiran 5 Daftar Lembar Pengamatan Siswa Siklus I, dan Siklus II

Lampiran 6 Lembar Angket Siswa

Lampiran 7 Contoh Teks Berita

Lampiran 8 Hasil Pekerjaan Siswa

Lampiran 9 Dokumen Foto Kegiatan Penelitian

Page 15: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, cakupan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan

istilah, dan sistematika skripsi.

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa adalah belajar untuk berkomunikasi, mengingat

bahwa bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari baik

secara langsung maupun tidak langsung. Pembelajaran bahasa sangat penting

diajarkan kepada siswa karena dapat meningkatkan keterampilan dalam

berkomunikasi. Selain itu, pembelajaran bahasa juga dapat meningkatkan

kemampuan berpikir, mengungkapkan pendapat, keinginan, penyampaian

informasi, dan kemampuan memperluas wawasan.

Tarigan (2008: 1) menjelaskan bahwa dalam pembelajaran bahasa

terdapat empat aspek keterampilan berbahasa yang wajib dikuasai oleh siswa.

Empat keterampilan berbahasa tersebut mencakup keterampilan menyimak,

keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.

Empat keterampilan tersebut saling berkaitan satu sama lain. Keterampilan

menyimak dan berbicara berkaitan dengan bahasa lisan, sedangkan

keterampilan membaca dan menulis berkaitan dengan bahasa tulis.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), siswa dituntut

untuk terampil dalam menulis. Salah satu keterampilan menulis dapat

1

Page 16: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

2

diwujudkan dalam kemampuan menulis teks berita. Berita adalah sebuah

laporan atau pemberitahuan mengenai terjadinya sebuah peristiwa atau

keadaan yang bersifat umum dan baru saja terjadi (Djuraid, 2006: 11).

Menulis berita memerlukan sebuah ketelitian yang baik agar berita tersebut

mudah dipahami oleh pembaca. Dalam menulis berita, siswa harus memiliki

pemahaman yang baik terhadap topik yang akan ditulis. Jika pemahaman

terhadap topik yang akan ditulis kurang, siswa akan kesulitan dalam

mengembangkan topik yang diambil.

Dalam pelajaran bahasa Indonesia, siswa harus terampil dalam menulis

khususnya menulis berita. Siswa harus memiliki keterampilan tersendiri

sehingga nantinya mampu menghasilkan suatu tulisan yang bermanfaat bagi

orang banyak. Untuk menciptakan sebuah berita, ada beberapa prinsip yang

harus dipenuhi, yaitu menggunakan kalimat-kalimat pendek, bahasa yang

mudah dipahami, bahasa sederhana dan jernih pengetahuan, bahasa tanpa

kalimat majemuk, bahasa dengan kalimat aktif, bukan pasif, bahasa padat dan

kuat, serta bahasa positif, bukan negatif (Anwar, 1984: 13). Namun, pada

kenyataannya masih banyak siswa yang merasa kesulitan dalam menulis

berita. Untuk terampil menulis dibutuhkan banyak praktik, tidak sekedar teori

saja. Hal tersebut yang menyebabkan kurangnya kebiasaan menulis siswa

sehingga mereka sulit menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Keterampilan

menulis yang tidak diimbangi dengan praktik menjadi salah satu faktor kurang

terampilnya siswa dalam menulis.

Page 17: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

3

Menulis merupakan kegiatan yang tidak mudah karena memerlukan

latihan secara terus-menerus. Nurgiyantoro (2012: 422) menjelaskan bahwa

menulis merupakan keterampilan yang lebih sulit dibandingkan dengan tiga

komponen keterampilan berbahasa yang lain, yaitu membaca, menyimak, dan

berbicara. Kesulitan yang terjadi pada siswa didasarkan oleh dua faktor, yaitu

faktor dari dalam diri siswa itu sendiri dan faktor dari luar siswa. Faktor dari

dalam berupa faktor psikologis yang dominan, seperti kondisi jiwa siswa yang

memang kurang tertarik dengan kegiatan menulis dan ilmu tentang menulis

yang masih belum cukup. Faktor dari luar dapat berupa situasi dan kondisi

yang tidak memungkinkan bagi siswa untuk menulis, seperti metode atau

media yang digunakan guru dalam pembelajaran kurang optimal atau sarana

dan prasarana sekolah yang kurang memadai.

Pada jenjang SMP menulis teks berita diwujudkan dalam kompetensi

dasar (KD) 9.1 yaitu menemukan pokok-pokok berita(apa, siapa, mengapa,

dimana, kapan, dan bagaimana). Pada kompetensi dasar tersebut terdapat

indikator pencapaian yakni siswa mampu menemukan pertanyaan-pertanyaan

yang merupakan jawaban dari pertanyaan pokok-pokok berita. Namun, masih

banyak siswa yang kurang gemar dan merasa kesulitan dalam menulis teks

berita. Kesulitan-kesulitan tersebut terjadi pada siswa kelas VIII SMP PGRI

Bagelen.

Hal itu, dibuktikan dengan cara melakukan observasi pengamatan siswa

yang dilakukan oleh peneliti di SMP PGRI Bagelen, diketahui bahwa kegiatan

menulis kurang digemari oleh para siswa, khususnya menulis teks berita.

Page 18: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

4

Minat siswa dalam kegiatan menulis teks berita memang kurang. Hal tersebut

yang menyebabkan siswa menjadi kurang konsentrasi dalam mengikuti

pembelajaran. Selain itu, siswa juga merasa kesulitan dalam menentukan topik

yang dapat dikembangkan menjadi teks berita. Kebanyakan dari siswa hanya

menggunakan topik tentang bencana alam atau kecelakaan. Padahal, topik

yang dapat dikembangkan menjadi sebuah berita sangatlah banyak. Hal ini

disebabkan karena siswa kurang pengetahuan akan informasi-informasi

terbaru yang sedang terjadi.

Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara. Wawancara tersebut

dilakukan terhadap guru bahasa Indonesia yang bernama Ibu Sri. Handayani

yang memperoleh beberapa informasi. Dalam kegiatan menulis berita, siswa

cenderung kesulitan dalam mengembangkan ide. Pokok-pokok penting yang

ditulis siswa dalam teks berita biasanya kurang lengkap sehingga informasi

yang diperoleh dari berita tersebut menjadi kurang jelas. Padahal, tujuan dari

pembelajaran ini adalah siswa mampu menulis teks berita secara singkat,

padat, dan jelas.

Dalam proses kegiatan belajar mengajar, guru harus memiliki strategi

agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, serta mengena pada tujuan

yang diharapkan (Roestiyah, 2001: 1). Untuk memiliki sebuah strategi, guru

harus menguasai teknik-teknik penyajian atau metode pembelajaran. Biasanya,

dalam pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah lalu

penugasan. Kondisi tersebut dapat menyebabkan siswa kurang berinteraksi

langsung dengan guru dan siswa lainnya sehingga siswa akan cepat merasa

Page 19: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

5

bosan. Guru sebisa mungkin memilih metode yang tepat dalam sebuah

pembelajaran. Metode dapat digunakan untuk memotivasi siswa agar mampu

menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan suatu masalah.

Dalam teknik mengajar guru tidak hanya menekankan pada teknik

penyajian saja, tetapi juga harus menekankan pada media yang dapat dijadikan

bahan pembelajaran. Media dalam pembelajaran tidak hanya buku paket saja,

tetapi masih banyak bahan-bahan lain yang dapat digunakan sebagai media.

Jika guru hanya menggunakan buku paket saja, siswa akan cenderung pasif

dan dapat menurunkan minat belajar siswa. Media dapat digunakan sebagai

alat bantu dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran akan lebih

menarik dan menumbuhkan motivasi belajar siswa.

Media pembelajaran bahasa Indonesia sangat banyak dan beraneka

ragam. Guru harus lebih memperhatikan dan lebih jeli dalam memilih media

yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Untuk lebih meningkatkan

keterampilan menulis, khususnya keterampilan menulis berita pada siswa

kelas VIII SMP PGRI Bagelen perlu menggunakan sebuah media yang dapat

menarik dan menggugah minat siswa dalam menulis. Tambunan (1998: 9)

menjelaskan bahwa media adalah segala alat yang berfungsi sebagai

penghubung antara seorang manusia dengan manusia lainnya. Alat

penghubung itu boleh berupa tulisan, gambar, suara atau bunyi, dan

termasuklah di sana surat kabar, buku, film, radio, dan televisi.

Media yang digunakan dalam pembelajaran menulis berita ini adalah

media tajuk rencana. Tajuk rencana merupakan karangan pokok pada sebuah

Page 20: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

6

surat kabar atau koran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

Setiap halaman surat kabar umumnya memuat laporan dan rekaman peristiwa-

peristiwa yang terjadi, ide-ide, dan opini yang berkembang paling akhir di

dunia. Laporan dan rekaman yang dimaksud lazim disebut berita (Suhandang,

2004: 151). Tajuk rencana memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah

menjelaskan berita. Berdasarkan hal tersebut, tajuk rencana dapat digunakan

sebagai media dalam pembelajaran menulis teks berita.

Peneliti memilih tajuk rencana sebagai bahan penelitian karena tajuk

rencana ini mudah untuk didapatkan, harga terjangkau, dan isi yang

terkandung memuat berita pokok kejadian-kejadian yang sedang terjadi.

Selain itu, tajuk rencana juga merupakan daerah penerbitan surat kabar yang

paling banyak mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah dan berbagai

persoalan di masyarakat sehingga akan menarik siswa untuk mengetahui

informasi aktual pada peristiwa yang terjadi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu diadakan penelitian tentang

Peningkatan Keterampilan Menulis Berita dengan Media Tajuk Rencana pada

Siswa Kelas VIII SMP PGRI Bagelen. Hal ini berdasarkan pertimbangan

bahwa keterampilan menulis pada siswa kelas VIII masih rendah dan belum

menggunakan media yang menarik. Oleh karena itu, perlu dilakukan

penelitian tentang penggunaan media tajuk rencana untuk meningkatkan

keterampilan menulis berita pada siswa kelas VIII SMP PGRI Bagelen Tahun

Pelajaran 2015/2016.

Page 21: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, terdapat

beberapa masalah yang muncul dalam pembelajaran menulis teks berita.

Permasalahan tersebut antara lain (1) minat siswa terhadap pembelajaran

menulis berita masih rendah, (2) media yang digunakan dalam pembelajaran

menulis berita kurang sesuai, (3) proses pembelajaran masih bersifat monoton

sehingga siswa cepat merasa bosan, dan (4) siswa masih kesulitan dalam

menemukan ide atau bahan yang dapat dikembangkan menjadi teks berita.

Dalam pembelajaran menulis berita, guru hanya menggunakan metode

ceramah saja sehingga minat siswa terhadap pembelajaran menulis berita

menjadi rendah. Media yang digunakan juga kurang sesuai karena guru kurang

jeli dalam memilih media yang efektif dalam pembelajaran menulis berita. Hal

tersebut menyebabkan proses pembelajaran bersifat monoton. Siswa kurang

berinteraksi langsung dengan guru atau pun dengan siswa lain sehingga siswa

cepat merasa bosan. Dalam pembelajaran menulis berita ini siswa juga merasa

kesulitan dalam menemukan ide atau bahan yang dapat dikembangkan

menjadi teks berita. Permasalahan ini terjadi karena siswa belum mempunyai

kebiasaan untuk melakukan kegiatan membaca buku atau sumber bacaan

lainnya.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah di atas,

maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

Page 22: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

8

1. Bagaimanakah penerapan pembelajaran menulis berita dengan media tajuk

rencana pada siswa kelas VIII SMP PGRI Bagelen tahun pelajaran

2015/2016.

2. Bagaimanakah pengaruh penggunaan media tajuk rencana terhadap sikap dan

minat siswa dalam pembelajaran menulis berita pada siswa kelas VIII SMP

PGRI Bagelen tahun pelajaran 2015/2016?.

3. Bagaimanakah peningkatan hasil keterampilan menulis berita setelah

diadakan pembelajaran dengan media tajuk rencana pada siswa kelas VIII

SMP PGRI Bagelen tahun pelajaran 2015/2016.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, tujuan yang

ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mendeskripsi.

1. Penerapan pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana pada

siswa kelas VIII SMP PGRI Bagelen tahun pelajaran 2015/2016.

2. Pengaruh penggunaan media tajuk rencana terhadap sikap dan minat siswa

dalam pembelajaran menulis berita pada siswa kelas VIII SMP PGRI

Bagelen tahun pelajaran 2015/2016.

3. Peningkatan keterampilan menulis berita setelah diadakan pembelajaran

dengan media tajuk rencana pada siswa kelas VIII SMP PGRI Bagelen

tahun pelajaran 2015/2016.

Page 23: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

9

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis

maupun praktis.

Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk

menambah wawasan dan pengetahuan di bidang menulis khususnya menulis

teks berita. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan pengembangan

penelitian dalam pengertian yang lebih luas.

Adapun secara praktis, skripsi ini bermanfaat bagi guru dan siswa serta

bagi peneliti lain.

a. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, yaitu:

1) siswa dapat mengetahui kemampuan yang mereka miliki dalam

menulis teks berita;

2) meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran dan prestasi belajar

siswa;

3) meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis teks berita.

b. Bagi Guru

Bagi guru bahasa dan sastra Indonesia, penelitian ini dapat

dijadikan bahan masukan dalam upaya untuk meningkatkan

keterampilan menulis khususnya menulis teks berita dengan media

pembelajaran yang efektif.

c. Bagi Peneliti

Manfaat penelitian ini bagi peneliti yaitu:

Page 24: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

10

1) dapat menambah pengetahuan untuk penelitian selanjutnya;

2) menambah pengalaman dalam penelitian yang berkaitan.

dengan pembelajaran terutama pembelajaran menulis.

F. Penegasan Istilah

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai judul penelitian di

atas, ada beberapa istilah yang perlu penulis jelaskan. Istilah-istilah yang

dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Pengalaman belajar menulis yang dialami siswa di sekolah tidak terlepas

dari kondisi gurunya sendiri. Umumnya guru tidak dipersiapkan untuk

terampil menulis dan mengajarkannya.

2. Berita adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk menerangkan,

menyampaikan, atau menguraikan sesuatu hal yang dapat memperluas atau

menambah pengetahuan dan pandangan pembaca.

3. Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar.

4. Tajuk rencana siswa akan mengetahui unsur-unsur penting yang

terkandung dalam suatu teks berita.

5. Siswa kelas VIII SMP PGRI Bagelen adalah subjek penelitan.

Page 25: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

11

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan skripsi disajikan untuk mendapatkan gambaran

yang jelas mengenai penelitian yang telah dilakukan. Sistematika penulisan ini

dibagi menjadi lima bab yang terdiri atas sub bab sebagai berikut.

Bab I Pendahuluan. Dalam pendahuluan berisi latar belakang masalah,

identifikasi masalah, cakupan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika skripsi.

Bab II berisi Tinjauan Pustaka, Kajian Teoretis, Kerangka Berpikir, dan

Hipotesis. Tinjauan pustaka berisi tentang penelitian-penelitian terdahulu yang

memiliki relevansi dengan penelitian ini. Kajian teoretis berisi penjelasan

tentang materi dari sumber yang dijadikan acuan pokok dalam membahas

masalah yang diteliti. Kerangka berpikir berisi garis besar penelitian,

sedangkan hipotesis berisi jawaban sementara dari rumusan masalah

penelitian.

Bab III Metode Penelitian. Metode penelitian meliputi desain

penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, tahap pengumpulan data,

teknik analisis data, teknik penyajian hasil analisis, teknik keabsahan data, dan

indikator keberhasilan tindakan.

Bab IV Penyajian dan Pembahasan Data Hasil Penelitian, berupa

analisis data hasil penelitian menulis berita yang meliputi peningkatan proses

dan peningkatan produk.

Bab V Penutup, berisi simpulan dan saran hasil penelitian. Bagian

simpulan berisi tentang garis besar pembahasan pada bab IV. Saran berisi

Page 26: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

12

tentang saran-saran dari peneliti untuk kemajuan pembelajaran menulis,

khususnya menulis berita. Bagian akhir skripsi ini memuat daftar pustaka dan

lampiran-lampiran.

Page 27: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN TEORETIS,

KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

Bab ini terbagi ke dalam empat subbab, yakni tinjauan pustaka, kajian

teoretis, kerangka berpikir, dan hipotesis. Pada subbab tinjauan pustaka

dipaparkan penelitian-penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan

penelitian ini. Kajian teoretis berisi penjelasan tentang materi dari sumber yang

dijadikan acuan pokok dalam membahas masalah yang diteliti. Kerangka berpikir

berisi tentang garis besar penelitian, sedangkan hipotesis berisi jawaban sementara

dari rumusan masalah penelitian.

A. Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai pembelajaran menulis teks berita sudah banyak

dilakukan, antara lain yang dilakukan oleh Zuhruf Amalia (2013) dan Korib

Farhan (2005). Penelitian yang dilakukan oleh Amalia (2013) berjudul

“Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui Media Foto

Peristiwa pada Peserta Didik Kelas VIII A SMP N 5 Pekalongan Tahun

Ajaran 2012/2013”. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa pembelajaran

menulis teks berita melalui media foto peristiwa dapat meningkatkan

keterampilan menulis siswa. Pada prasiklus diperoleh nilai rata-rata 60,20

yang termasuk dalam kategori cukup. Hasil siklus I diperoleh nilai rata-rata

66,94 termasuk dalam kategori cukup. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata

78,79 yang termasuk dalam kategori baik. Dengan demikian, hasil penelitian

tindakan kelas dalam pembelajaran menulis teks berita dengan media foto

13

Page 28: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

14

peristiwa yang dilakukan melalui dua siklus mengalami peningkatan.

Peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II sebesar 11,85%. Hal

tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media foto

peristiwa pada siswa SMP berpengaruh besar untuk meningkatkan

kemampuan menulis teks berita.

Pada dasarnya penelitian yang dilakukan oleh Amalia (2013) memiliki

persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan.

Persamaan antara penelitian yang dilakukan Amalia dengan penelitian yang

dilakukan peneliti antara lain: (1)sama-sama meneliti mengenai keterampilan

menulis teks berita, (2)subjek yang diteliti pun sama-sama siswa kelas VIII,

(3) lokasi penelitian sama-sama memilih tingkat pendidikan SMP. Perbedaan

antara penelitian yang dilakukan oleh Amalia dengan penelitian yang

dilakukan peneliti adalah media yang digunakan. Amalia menggunakan

media foto peristiwa, sedangakan yang digunakan oleh peneliti adalah media

tajuk rencana.

Berbeda dengan penelitian di atas yang dilakukan oleh Farhan (2005)

berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita dengan

Pembelajaran Kontekstual Komponen Pemodelan pada Siswa Kelas VIII A

SMP Negeri I Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pengajaran 2004/2005”.

Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa menulis teks berita dengan

pembelajaran kontekstual komponen pemodelan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Pembelajaran kontekstual komponen pemodelan dalam proses

pembelajaran menulis teks berita memiliki pengaruh yang positif. Siswa

Page 29: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

15

berpartisipasi secara aktif, senang terhadap pembelajaran, dan menunjukkan

sikap yang baik. Pembelajaran menulis teks berita dengan pendekatan

kontekstual komponen pemodelan meningkat sebesar 12,39%. Rata-rata skor

pada pratindakan adalah 68,29%. Pada siklus I rata-rata skor 74,51%,

sedangkan pada siklus II rata-rata skor meningkat menjadi 80,68%.

Penelitian yang dilakukan oleh Farhan (2005) memiliki persamaan

dan perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Persamaan penelitian

Farhan dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah sama-sama meneliti

tentang keterampilan menulis teks berita. Subjek yang digunakan Farhan

dengan peneliti sama-sama siswa kelas VIII. Lokasi penelitian pun sama-

sama memilih tingkat pendidikan SMP. Penelitian yang dilakukan oleh

Farhan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti juga memiliki

perbedaan. Dalam pembelajaran menulis teks berita, Farhan menggunakan

pembelajaran kontekstual komponen pemodelan, sedangkan peneliti

menggunakan media tajuk rencana.

B. Kajian Teoretis

Kajian teoretis merupakan penjelasan tentang teori yang relevan

dengan fokus penelitian kajian teori. Dalam bab ini dipaparkan kajian teoretis

yaitu (1) hakikat menulis, (2) hakikat menulis berita, (3) media pembelajaran,

(4) tajuk rencana, (5) tajuk rencana sebagai media pembelajaran, dan (6)

pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana.

1. Hakikat Menulis

Page 30: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

16

Pada bagian ini disajikan mengenai pengertian menulis, tujuan

menulis, dan manfaat menulis.

a. Pengertian Menulis

Sukirno (2013: 7) mengungkapkan bahwa menulis adalah aktivitas

menuangkan gagasan secara tertulis atau melahirkan daya cipta berdasarkan

pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan atau karangan dalam teks. Dengan

menulis, seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan

perasaannya secara tidak langsung dalam bahasa tulis dengan jelas dan runtut

sehingga dapat dipahami oleh orang lain.

Tarigan (2008: 3) menjelaskan bahwa menulis merupakan suatu

kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dengan menulis, seseorang dapat

menghasilkan sebuah tulisan yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Selain

itu, menulis dikatakan sebagai kegiatan yang ekspresif karena menulis dapat

digunakan untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan mengembangkan pikiran.

Tulisan-tulisan yang dihasilkan dapat menggambarkan apa yang sedang

dipikirkan atau sedang dirasakan oleh penulis.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikemukakan bahwa menulis

adalah sebuah aktivitas atau kegiatan seseorang dalam mengungkapkan ide

dan gagasannya secara tidak langsung atau dalam bentuk tulisan yang jelas,

runtut, dan mudah dipahami oleh orang lain. Dengan menulis, seseorang juga

akan lebih mudah dalam mengungkapkan pikiran dan perasaannya sehingga

akan menghasilkan tulisan sesuai tujuan yang diharapkan.

b. Tujuan Menulis

Page 31: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

17

Menurut Sugiarto (2014: 19), tujuan dari menulis adalah agar pikiran

atau perasaan yang kita miliki bisa dinikmati oleh orang lain atau pembaca.

Pikiran atau perasaan yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan dapat berupa

pemberitahuan kepada para pembaca. Tulisan tersebut dapat juga berupa

ajakan atau larangan untuk melakukan sesuatu atau bisa juga untuk

menghibur orang lain. Oleh karena itu, diperlukan sebuah latihan khusus

untuk menciptakan tulisan yang dapat menarik bagi orang lain atau pembaca.

Setiap jenis tulisan mengandung tujuan-tujuan tersendiri. Tarigan

(2008: 25-26) menyebutkan ada tujuh tujuan dari menulis, yaitu (1) tujuan

penugasan, (2) tujuan altruistik, (3) tujuan persuasif, (4) tujuan informasional

atau penerangan, (5) tujuan pernyataan diri, (6) tujuan kreatif, dan (7) tujuan

pemecahan masalah. Masing-masing tujuan tersebut memiliki maksud yang

berbeda-beda. Seorang penulis harus mengetahui terlebih dahulu tujuan atau

maksud dari tulisan yang diciptakannya sehingga dapat menghasilkan sebuah

tulisan yang baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Tujuan penugasan yaitu penulis menulis sesuatu karena ditugaskan,

bukan atas kemauan sendiri. Misalnya para siswa yang diberi tugas untuk

merangkum buku atau sekretaris yang ditugaskan untuk membuat laporan

atau notulen rapat. Tujuan altruistik yaitu untuk menyenangkan, menghibur,

dan menolong para pembaca untuk memahami, menghargai perasaan, dan

lebih menyenangkan dengan karyanya itu. Tujuan persuasif bertujuan untuk

meyakinkan pembaca mengenai kebenaran gagasan yang diutarakan. Tujuan

informasional atau penerangan bertujuan untuk memberi informasi atau

Page 32: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

18

penerangan kepada para pembaca. Tujuan pernyataan diri yaitu bertujuan

untuk memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para

pembaca. Tujuan kreatif bertujuan untuk mencapai nilai-nilai artistik dan

nilai-nilai kesenian. Tujuan pemecahan masalah yaitu bertujuan untuk

memecahkan suatu masalah, menjelaskan, dan meneliti secara cermat

mengenai pikiran-pikiran dan gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan

diterima oleh para pembaca.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikemukakan bahwa tujuan

menulis yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan pengetahuan,

penyelesaian tugas, meyakinkan pembaca, menyenangkan, memberikan

informasi, memperkenalkan diri, memecahkan suatu masalah, dan untuk

mengembangkan pikiran atau perasaan dalam bentuk tulisan sehingga dapat

dinikmati oleh orang lain atau pembaca.

c. Manfaat Menulis

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting

dan mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Sukirno (2013: 7)

menyatakan bahwa manfaat menulis kreatif adalah sebagai pemberi

informasi, hiburan, pengembangan imajinasi, dokumentasi, laporan,

pengungkapan tokoh dan penokohan, pengungkapan keruntutan berpikir,

penceritaan latar, penyaluran hobi, dan memperoleh penghasilan untuk hidup

layak. Menulis dapat membantu orang lain atau pembaca untuk mengetahui

informasi-informasi penting yang sedang terjadi. Dengan menulis, seseorang

Page 33: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

19

juga akan lebih mudah dalam mengembangkan pola pikir dan dapat

memecahkan berbagai permasalahan.

Pendapat senada juga disampaikan oleh Tarigan (2008: 22) yang

menyatakan bahwa pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai

alat komunikasi yang tidak langsung, memudahkan pelajar dalam berpikir,

memudahkan manusia untuk merasakan dan menikmati hubungan-hubungan,

memperdalam daya tanggap atau persepsi, memecahkan masalah yang

dihadapi, menyusun urutan bagi pengalaman, dan membantu menjelaskan

pikiran-pikiran manusia. Menulis sangatlah bermanfaat terutama bagi siswa

karena dengan menulis siswa akan terlatih untuk mengembangkan pikiran-

pikiran atau gagasannya yang dapat dituangkan dalam bentuk tulisan.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikemukakan bahwa menulis

bermanfaat untuk menggali kemampuan atau potensi diri, melatih

mengembangkan berbagai gagasan, pengungkapan pikiran, pemberi

informasi, dan mampu berpikir kritis. Menulis mewajibkan untuk lebih

banyak menyerap, mencari, dan menguasai informasi. Selain itu, menulis

dapat meningkatkan daya tanggap seseorang sehingga dapat memecahkan

suatu masalah. Dengan menulis, seseorang juga dapat memperluas

pengetahuan dan wawasannya secara baik.

2. Hakikat Menulis Berita

Pada bagian ini disajikan mengenai pengertian berita, karakteristik

berita, unsur berita, cara menulis berita, dan jenis-jenis berita.

a. Pengertian Berita

Page 34: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

20

Menurut Suhandang (2004: 103), berita adalah laporan atau

pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual yang menarik perhatian orang

banyak. Peristiwa dalam berita merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi

sesuai kenyataan atau fakta. Berita yang dilaporkan biasanya bersifat aktual

dalam arti baru saja terjadi atau sedang hangat dibicarakan oleh orang

banyak. Segala peristiwa atau semua hal yang baru merupakan bahan

informasi yang dapat disampaikan kepada orang lain dalam bentuk berita.

Berita adalah sebuah laporan atau pemberitahuan mengenai terjadinya

sebuah peristiwa atau keadaan yang bersifat umum dan baru saja terjadi

(Djuraid, 2006: 11). Faktor peristiwa atau keadaan menjadi pemicu utama

terjadinya sebuah berita. Peristiwa dan keadaan tersebut merupakan fakta atau

kondisi yang sesungguhnya terjadi, bukan rekaan atau fiksi penulisnya.

Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat dikemukakan bahwa berita

adalah suatu laporan atau pemberitahuan mengenai sebuah peristiwa dan

keadaan yang aktual, bersifat umum, dan menarik perhatian banyak orang.

Peristiwa atau pun keadaan yang dilaporkan merupakan peristiwa yang benar-

benar terjadi atau fakta. Dalam sebuah berita tidak ada unsur rekaan, ditulis

berdasarkan kejadian sesungguhnya untuk menjadi informasi yang dapat

disampaikan kepada orang lain.

b. Karakteristik Berita

Dalam melaporkan peristiwa yang akan dijadikan sebuah berita harus

mengedepankan fakta. Ada enam hal yang harus diperhatikan dalam

menuliskan sebuah fakta. Enam hal tersebut yang menjadi karakteristik dalam

Page 35: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

21

sebuah berita, yang biasa disebut dengan 5W+1H. Dalam hal ini Djuraid

(2006: 85) menyatakan bahwa berita memiliki bagian yang sangat populer,

yaitu what, where, when, who, why, dan how.

What atau peristiwa apa yang terjadi merupakan faktor utama dalam

sebuah berita. Misalnya peristiwa kriminal, seperti perampokan, pencurian,

penipuan, pembunuhan, dan tindak kekerasan lainnya. Tidak hanya peristiwa,

tetapi juga keadaan seperti seorang tokoh yang berbicara mengenai suatu

masalah. Where atau tempat kejadian atau dalam istilah kriminal disebut

dengan TKP (Tempat Kejadian Perkara) yaitu tempat peristiwa atau keadaan.

When atau waktu sebuah peristiwa atau keadaan itu terjadi, seperti pagi,

siang, sore, atau malam. Who atau tokoh yang menjadi pemeran utama dalam

berita. Tokoh dalam berita adalah orang yang paling tahu dan berperan

penting dalam peristiwa yang terjadi. Why atau pertanyaan untuk menguak

mengapa sebuah peristiwa itu bisa terjadi. How atau pertanyaan untuk

mengetahui keadaan bagaimana sebuah peristiwa itu terjadi dan akibat apa

yang ditimbulkan.

c. Unsur Berita

Menurut Setiati (2005:18-19), suatu peristiwa yang patut diangkat

menjadi sebuah berita jika memang memiliki nilai berita. Unsur nilai berita

antara lain: (1) kebermaknaan, (2) besaran, (3) kebaruan, (4) kedekatan, dan

(5) kemasyhuran atau sisi manusiawi.

Kebermaknaan merupakan kejadian yang dapat mempengaruhi

kehidupan orang banyak atau pembaca. Contohnya kenaikan BBM dan biaya

Page 36: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

22

pulsa telepon. Besaran diartikan sebagai kejadian menyangkut angka-angka

yang berarti bagi kehidupan orang banyak. Contohnya kasus korupsi triliunan

yang merugikan negara. Unsur kebaruan merupakan suatu kejadian

menyangkut peristiwa yang baru terjadi, sedangkan unsur kedekatan merupa-

kan suatu kejadian yang berada di dekat pembaca. Kedekatan itu bisa secara

geografis atau emosional. Contohnya peristiwa tabrakan mobil, kebakaran atau

pembunuhan. Kemasyhuran atau sisi manusiawi adalah suatu kejadian yang

memberi sentuhan rasa kepada para pembaca. Mengungkap peristiwa orang

terkenal, figur publik, atau masyarakat biasa dalam peristiwa luar biasa.

d. Cara Menulis Berita

Tidak mudah untuk membuat seseorang mahir dalam menulis. Dalam

menulis diperlukan latihan secara khusus agar tulisan yang dihasilkan dapat

bermanfaat bagi orang lain atau pembaca. Begitu pun dengan menulis sebuah

berita. Agar dapat menulis berita dengan baik harus memiliki ketekunan dan

rajin berlatih. Selain itu, kemahiran menulis berita juga dapat dimiliki apabila

rajin dalam membaca buku, majalah, surat kabar, dan bisa pula menyimak

sebuah berita di televisi atau radio.

Untuk menulis berita, harus dipilih peristiwa mana yang layak untuk

ditulis dan dijadikan sebuah berita. Kemudian, penulis mencari data atau

bahan dari peristiwa tersebut. Data atau bahan yang telah dimiliki ditulis

menjadi sebuah berita yang menarik dengan menggunakan gaya bahasa yang

sederhana. Kalimat-kalimat yang digunakan juga harus diperhatikan sehingga

ide berita yang akan disampaikan dapat dimengerti oleh pembaca. Selain itu,

Page 37: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

23

gunakanlah istilah-istilah atau ungkapan umum yang sering dipakai. Tulisan

yang dijadikan berita sebisa mungkin dapat memancing rasa ingin tahu bagi

para pembaca.

Menurut Setiati (2005: 26) untuk bisa menulis berita dengan baik,

harus memperhatikan beberapa poin-poin penting. Yang pertama, kenalilah

semua peristiwa yang akan dijadikan bahan dalam menulis berita sehingga

berita dapat ditulis dengan baik. Yang kedua, ketika menulis berita usahakan

melakukan komunikasi dengan menggunakan bahasa tulisan untuk

menyampaikan ide, pemikiran, dan informasi kepada pembaca. Yang ketiga,

data atau bahan yang dikumpulkan harus berdasarkan fakta. Dalam penulisan

berita, kejelasan fakta merupakan kunci penulisan berita yang baik. Agar

pembaca dapat memahami isi berita tersebut, gunakanlah bahasa yang mudah

dipahami, sederhana, tidak bertele-tele, kalimat pendek, dan hindari anak

kalimat. Yang keempat, dalam menulis berita dibutuhkan keahlian khusus,

latihan, kejelian dalam menganalisa peristiwa, wawasan, dan kesabaran untuk

mencoba menulis berita yang menarik perhatian pembaca.

e. Jenis-jenis Berita

Berita terbagi menjadi beberapa macam jenis. Setiati (2005: 31-32)

menyatakan bahwa berita dibagi menjadi tiga jenis yang masing-masing

memiliki karakter tersendiri, yaitu (1) berita langsung, (2) berita ringan, dan

(3) berita kisah.

Berita langsung digunakan untuk menyampaikan kejadian penting

yang secepatnya diketahui pembaca. Aktualitas merupakan unsur yang

Page 38: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

24

penting dari berita langsung. Kejadian yang sudah lama terjadi tidak bernilai

untuk berita langsung. Aktualisasi bukan hanya menyangkut waktu, tetapi

juga sesuatu yang baru diketahui atau ditemukan, misalnya cara baru, ide

baru, penemuan baru, dan lain-lain. Berita ringan tidak mengutamakan unsur

penting yang hendak diberitakan, tetapi mengenai sesuatu yang menarik.

Berita ini biasa diambil dari “sisi lain” suatu kejadian penting. Berita ringan

cocok dimuat di majalah karena tidak terikat unsur aktualitas. Biasanya berita

ringan dapat menyentuh perhatian dan emosi pembaca. Berita kisah adalah

tulisan tentang kejadian yang dapat menyentuh perasaan atau menambah

pengetahuan pembaca lewat penjelasan lengkap dan mendalam. Nilainya

ditekankan pada unsur manusiawi, sekaligus dapat menambah pengetahuan

pembaca.

Selain pendapat tersebut, Djuraid (2006: 54) juga mengemukakan

bahwa berdasarkan sifat kejadiannya, berita dapat dibagi menjadi dua macam,

yaitu berita terjadwal dan berita insidentil. Berita terjadwal yakni berita-berita

yang sudah dijadwalkan pada waktu tertentu, seperti pertandingan kompetisi

sepak bola Liga Indonesia yang jadwalnya sudah ditentukan. Berita insidentil

yakni berita-berita yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga sama sekali,

seperti berita kriminal, bencana alam, dan kecelakaan lalu lintas yang tidak

bisa diprediksi sebelumnya.

3. Media Pembelajaran

Pada bagian ini disajikan mengenai pengertian media pembelajaran,

manfaat media pembelajaran, dan klasifikasi media pembelajaran.

Page 39: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

25

a. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (2014: 3), media adalah alat yang menyampaikan

atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran. Heinich (dalam Arsyad, 2014:

3) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar

informasi antara sumber dan penerima. Perantara yang dapat mengantarkan

informasi dapat berupa media komunikasi, seperti televisi, film, foto, radio,

rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan

sejenisnya. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang

bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran, maka

media itu dapat disebut sebagai media pembelajaran.

Pendapat lain dikemukakan oleh Tambunan (1998: 9) yang

menjelaskan bahwa media adalah segala alat yang berfungsi sebagai

penghubung antara seorang manusia dengan manusia lainnya. Alat

penghubung itu boleh berupa tulisan, gambar, suara atau bunyi, dan

termasuklah di sana surat kabar, buku, film, radio, dan televisi. Banyak media

yang dapat digunakan sebagai alat untuk membantu siswa dalam proses

belajar. Media juga merupakan perantara yang dapat memberi informasi,

menghibur, dan untuk mempengaruhi cara berpikir siswa.

Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat dikemukakan bahwa media

pembelajaran merupakan sebuah perantara atau alat yang digunakan guru

untuk merangsang pikiran, perasaan, dan minat siswa dalam proses belajar

mengajar sehingga siswa dapat menyampaikan ide, gagasan, atau pendapat

Page 40: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

26

kepada para pembaca. Alat yang dapat digunakan sebagai media

pembelajaran antara lain: buku, surat kabar, film, radio, televisi, gambar,

rekaman audio, dan sejenisnya.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar siswa

mempunyai beberapa manfaat. Sudjana dan Rivai (dalam Arsyad, 2014: 28)

menjelaskan bahwa manfaat media pembelajaran yaitu untuk menciptakan

pembelajaran yang lebih menarik, bahan pembelajaran akan lebih jelas

maknanya, pembelajaran akan lebih bervariasi, dan siswa dapat lebih banyak

melakukan kegiatan belajar. Untuk menciptakan pembelajaran yang menarik

memang dibutuhkan media sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar

siswa. Dengan menggunakan media, bahan pembelajaran pun akan lebih jelas

maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa.

Melalui sebuah media, siswa akan lebih menguasai materi dan lebih

mudah dalam mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, pembelajaran akan

lebih bervariasi sehingga siswa tidak cepat merasa bosan dan guru tidak

kehabisan tenaga. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar

sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru saja, tetapi juga melakukan

aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-

lain. Dengan melakukan banyak kegiatan, dapat membangkitkan minat dan

keinginan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

c. Klasifikasi Media Pembelajaran

Page 41: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

27

Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar siswa

memiliki berbagai macam jenis, salah satunya yaitu media cetakan (Arsyad,

2014: 39). Media cetakan merupakan bahan-bahan yang disiapkan di atas

kertas untuk pengajaran dan informasi. Media cetakan ini memiliki beberapa

keunggulan, yaitu:

1) siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing.

Materi pelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga mampu

memenuhi kebutuhan siswa baik yang cepat maupun yang lamban

membaca dan memahami;

2) siswa akan mengikuti urutan pikiran secara logis;

3) perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak dapat menambah daya

tarik dam memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua

format, yaitu verbal dan visual;

4) meskipun isi informasi media cetak harus diperbarui, tetapi materi tersebut

dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah;

5) media cetakan dapat membawa hasil yang baik, jika tujuan pembelajaran

itu bersifat kognitif, misalnya belajar tentang fakta dan keterampilan.

Media cetak juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu (1) sulit

menampilkan gerak dalam halaman media cetakan; (2) biaya percetakan akan

mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi, gambar, atau foto yang berwarna;

(3) perbagian unit-unit pelajaran dalam media cetakan harus dirancang

sedemikian rupa sehingga tidak terlalu panjang dan dapat membosankan

Page 42: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

28

siswa; dan (4) jika tidak dirawat dengan baik, media cetak cepat rusak atau

hilang.

Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada tajuk rencana

sebagai media pembelajaran. Tajuk rencana termasuk dalam jenis media

cetak karena berbentuk teks. Tajuk rencana merupakan salah satu artikel yang

terdapat dalam media cetak yang berupa surat kabar atau koran.

4. Tajuk Rencana

Setiap halaman surat kabar umumnya memuat laporan dan rekaman

peristiwa-peristiwa yang terjadi, ide-ide, dan opini yang sedang berkembang.

Laporan dan rekaman yang dimaksud dapat disebut sebagai berita. Selain itu,

ada satu atau beberapa halaman yang disediakan khusus untuk menyajikan

sebuah karangan yang mengemukakan ide, pemikiran, opini, dan tanggapan

surat kabar yang bersangkutan terhadap berita yang pernah atau sedang

dimuatnya. Dalam hal ini, pemuatan berita dan opini selalu bergandengan

atau bersamaan waktunya.

Berdasarkan hal tersebut, maka surat kabar, radio, atau televisi selalu

menyuguhkan jawabannya bersamaan dengan pemuatan atau penyiaran

beritanya dalam bentuk karangan atau tuturan yang mengemukakan ide,

pemikiran, dan opininya. Bahkan biasanya dikembangkan dengan

mengajukan saran-saran atas jalan pemecahan permasalahannya. Karangan

atau tuturan yang dimaksud lazim disebut tajuk rencana atau editorial

(Suhandang, 2004: 151). Secara harafiah tajuk rencana diartikan sebagai

karangan utama di dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Editorial atau

Page 43: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

29

tajuk rencana merupakan sebuah karangan dalam majalah atau surat kabar

yang mengomentari masalah yang aktual atau yang menyajikan

kebijaksanaan suatu pemberitaan.

Surat kabar dapat berfungsi sebagai sumber bahan pelajaran di

sekolah. Tajuk rencana merupakan salah satu bagian dalam sebuah surat

kabar atau koran. Tajuk rencana dapat diartikan sebagai berita umum yang

mencerminkan pandangan media tersebut mengenai suatu masalah atau

peristiwa penting dalam pers. Berita yang disajikan dalam tajuk rencana

biasanya bersifat aktual atau baru saja terjadi.

5. Tajuk Rencana sebagai Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran

yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar.

Pemanfaatan media merupakan bagian yang harus mendapat perhatian dari

guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Pada kenyataannya, media

pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain

terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar dan sulit mencari

media yang tepat. Hal tersebut sebenarnya tidak akan terjadi jika setiap guru

mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengenai media pembelajaran.

Pengadaan media tidak memerlukan biaya, waktu, dan tenaga yang banyak.

Benda-benda yang sering dijumpai siswa dalam kehidupan sehari-hari dapat

dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Dalam hal ini kreativitas guru

sangat dibutuhkan untuk memilih media yang tepat bagi siswa. Oleh karena

itu, guru perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar

Page 44: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

30

dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar

mengajar.

Media massa khususnya surat kabar atau koran diakui secara luas

sebagai faktor yang mempunyai penguasa pasar dalam penyebaran informasi

yang dapat mempengaruhi alam pikiran, tingkah laku, dan sikap pembaca

dalam suatu proses perubahan. Sugiarto (2014: 22) menjelaskan bahwa buku,

majalah, koran, buletin, selebaran, dan sebagainya juga bisa dijadikan sumber

bahan tulisan. Sebagai sarana komunikasi, surat kabar atau koran merupakan

media yang efektif untuk menyampaikan pesan karena surat kabar selalu

menyajikan beragam jenis berita dan informasi aktual lainnya. Selain itu,

surat kabar juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam kegiatan

belajar di sekolah. Semakin jelas bahwa penggunaan sumber bacaan sebagai

bahan penulisan sangatlah penting. Kemampuan menulis seseorang dapat

ditentukan dari kepandaiannya dalam mengolah bahan penulisan.

Tajuk rencana merupakan bagian dari media cetak berupa surat kabar

yang tidak asing lagi baik bagi siswa maupun bagi guru. Dalam pembelajaran

menulis terutama menulis berita, tajuk rencana memungkinkan untuk

digunakan sebagai media pembelajaran. Dalam kegiatan menulis di sekolah,

media tajuk rencana dapat digunakan sebagai instrumen pembelajaran. Media

tajuk rencana dalam pembelajaran mempunyai manfaat, yaitu dapat

membantu siswa menemukan topik, mengembangkan fakta yang diketahui.

Dalam hal ini media tajuk rencana berfungsi sebagai stimulus bagi siswa

dalam menyusun teks berita.

Page 45: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

31

Setiap media yang digunakan dalam pembelajaran bahasa mempunyai

kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan dari media tajuk

rencana yaitu dapat membantu siswa yang kesulitan dalam mengumpulkan

bahan tulisan, siswa menjadi lebih mudah dalam menemukan pokok-pokok

penting dalam berita, dan siswa lebih mudah dalam mengembangkan fakta

yang telah diketahui dari tajuk rencana. Kekurangan media tajuk rencana

yaitu siswa akan cenderung menjiplak jika guru tidak menerapkan teknik

yang efektif untuk mengajarkan menulis berita dengan media tajuk rencana

ini. Pembelajaran ini dituntut ada kegiatan membaca sehingga siswa merasa

tidak bosan. Agar tujuan penggunaan media tajuk rencana dapat tercapai,

tajuk rencana harus memenuhi syarat-syarat antara lain pemilihan tajuk

rencana harus menyesuaikan karakteristik siswa, topik tajuk rencana dipilih

yang aktual, dan dari segi bahasa tidak banyak kosakata yang sulit dimengerti

siswa. Jadi, penggunaan media tajuk rencana dalam pembelajaran menulis

berita diharapkan memberi kontribusi pada pencapaian tujuan pembelajaran.

Bahan yang digunakan untuk pembalajaran ini adalah tajuk rencana

yang diambil dari Surat Kabar Harian Kompas. Alasan pemilihan Surat Kabar

Harian Kompas sebagai instrumen pembelajaran karena jika dilihat dari segi

ekonomi, harga surat kabar tersebut tergolong murah yakni empat ribu tiap

bendelnya. Jika dilihat dari aksesibilitasnya, Surat Kabar Harian Kompas

banyak terdapat di sekolah-sekolah, perkantoran, rumah pribadi, dan banyak

terpampang di papan baca di desa-desa. Jika dilihat dari segi sisinya, Surat

Kabar Harian Kompas menyajikan berita lokal, nasional, bahkan

Page 46: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

32

internasional. Jika dilihat dari segi bahasa, tajuk rencana yang terdapat pada

Surat Kabar Harian Kompas menggunakan bahasa yang tidak terlalu sulit

dipahami oleh siswa. Tajuk rencana yang merupakan bagian dari media cetak

atau surat kabar ini digunakan untuk mengetahui bagaimana peningkatan

keterampilan menulis berita pada siswa kelas VIII SMP PGRI Bagelen.

6. Pembelajaran Menulis Berita dengan Media Tajuk Rencana

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP mata

pelajaran bahasa Indonesia, Standar Kompetensi menulis pada kelas VIII

adalah mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita,

slogan/poster. Salah satu Kompetensi Dasar yang hendak dicapai dari Standar

Kompetensi tersebut adalah menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas.

Materi pembelajaran menulis teks berita meliputi pengertian berita dan pokok-

pokok dalam teks berita. Tujuan pembelajaran menulis teks berita berdasarkan

indikator yaitu (a) siswa mampu menemukan topik yang dapat dikembangkan

menjadi teks berita, (b) siswa mampu menyusun pokok-pokok berita, (c) siswa

mampu mengembangkan pokok-pokok berita menjadi teks berita yang singkat,

padat, dan jelas. Berdasarkan hal tersebut, siswa dituntut untuk dapat menulis

teks berita yang dapat diperoleh melalui media tajuk rencana.

Strategi pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana

meliputi tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, inti, dan akhir. Langkah-langkah

pembelajarannya adalah sebagai berikut:

a. kegiatan awal dimulai dengan guru menjelaskan tujuan dan materi

pembelajaran;

Page 47: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

33

b. pada saat kegiatan inti, guru menerapkan media tajuk rencana dalam

pembelajaran menulis teks berita. Guru membagikan tajuk rencana

kepada semua siswa;

c. siswa membaca dan mengamati tajuk rencana untuk menemukan topik

yang terdapat dalam tajuk rencana tersebut;

d. setelah siswa menemukan topik, guru berupaya untuk memandu siswa

agar dapat menemukan pokok-pokok penting yang terdapat dalam tajuk

rencana. Pokok-pokok penting tersebut berkaitan dengan pokok-pokok

penting dalam sebuah berita, yaitu 5W+1H (what, where, when, who,

why, how);

e. siswa merangkai dan mengembangkan pokok-pokok penting tersebut

menjadi teks berita yang singkat, padat, dan jelas;

f. pada kegiatan akhir, guru dan siswa membuat kesimpulan dan melakukan

refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

Penilaian yang digunakan dalam Kompetensi Dasar ini adalah tes dan

nontes. Tes dilakukan dengan memberikan tugas individual kepada siswa.

Siswa diberi tugas untuk menulis teks berita setelah menemukan pokok-

pokok penting dalam tajuk rencana. Aspek yang dinilai meliputi pemahaman

isi teks, ketepatan struktur kalimat, tata bahasa, ejaan dan tata tulis. Masing-

masing aspek diberi bobot berdasarkan pentingnya komponen-komponen

tersebut. Penilaian nontes dilakukan dengan mengisi lembar pedoman

pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran. Aspek yang

diamati meliputi kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, perhatian

Page 48: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

34

siswa terhadap pembelajaran, respon siswa terhadap media pembelajaran,

sikap siswa saat pembelajaran, dan keaktifan siswa saat pembelajaran.

Dalam pembelajaran menulis terdapat faktor-faktor yang menghambat

siswa dalam membuat tulisan. Faktor-faktor tersebut harus dicarikan solusi

agar pembelajaran menulis dapat menyenangkan dan mudah untuk dipahami.

Masing-masing siswa tentunya memiliki penghambat yang berbeda-beda.

Namun, secara umum ada dua faktor yang menjadi penghambat dalam

kegiatan menulis, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah

faktor penghambat yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor internal yang

menghambat keterampilan siswa dalam melakukan kegiatan menulis yaitu (a)

siswa merasa kurang tertarik dengan kegiatan menulis, (b) siswa belum

mempunyai kebiasaan untuk melakukan kegiatan membaca buku atau sumber

bacaan lain sehingga siswa kesulitan dalam menentukan topik. Siswa yang

banyak membaca pada umumnya akan banyak mempunyai ide yang dapat

dituangkan menjadi bahan tulisan.

Faktor eksternal adalah faktor penghambat yang berasal dari luar diri

siswa. Faktor tersebut dapat timbul dari guru atau lingkungan sekitar. Guru

sangat berperan dalam proses belajar mengajar. Roestiyah (2001: 1-2)

menjelaskan bahwa guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar

secara efektif dan efisien. Salah satu strategi dalam pembelajaran tersebut

ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau metode mengajar. Metode

digunakan untuk memotivasi siswa agar mampu menggunakan

pengetahuannya untuk memecahkan suatu masalah. Selain itu, ada pula yang

Page 49: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

35

menekankan guru untuk menggunakan media hasil teknologi modern, seperti

televisi, radio kasset, video-tape, film, head-projektor, mesin belajar, dan lain-

lain.

Dalam pembelajaran guru masih kesulitan dalam memilih strategi

yang sesuai. Guru hanya menggunakan metode ceramah lalu penugasan. Hal

tersebut yang membuat siswa menjadi kurang aktif dan mengalami kesulitan

dalam menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Guru harus jeli dalam memilih

media yang efektif digunakan dalam pembelajaran menulis. Faktor-faktor

penghambat dalam pembelajaran menulis tersebut harus diketahui dan

dicarikan solusi bersama agar kegiatan menulis di sekolah tidak lagi menjadi

kegiatan yang memberatkan baik bagi siswa maupun guru yang mengajar.

Penggunaan media tajuk rencana ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

menulis berita sehingga Kompetensi Dasar dapat tercapai secara maksimal.

C. Kerangka Berpikir

Menulis teks berita merupakan salah satu kompetensi dasar yang

harus dicapai dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Keterampilan menulis

teks berita pada siswa kelas VIII SMP PGRI Bagelen tahun pelajaran

2015/2016 menunjukkan bahwa secara klasikal hasilnya hanya mencapai

rata-rata dan belum memuaskan. Siswa belum mampu memiliki dan

menguasai keterampilan menulis karena setiap diberi tugas siswa masih

mengalami kesulitan dalam menentukan topik serta pokok-pokok penting

dalam sebuah teks berita.

Page 50: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

36

Berdasarkan pengamatan sementara dan kegiatan prasurvei,

ketidakberhasilan pembelajaran menulis disebabkan karena rendahnya minat

siswa terhadap pembelajaran menulis berita. Proses pembelajaran juga

bersifat monoton sehingga siswa cepat merasa bosan. Guru hanya

menjelaskan secara garis besarnya saja mengenai menulis berita. Setelah itu,

guru memberikan contoh lalu memberikan tugas kepada siswa. Pemanfaatan

media dalam pembelajaran juga belum diterapkan oleh guru. Oleh karena itu,

perlu adanya media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswa,

sebagai alat untuk membantu proses belajar mengajar agar lebih mudah

dipahami.

Media yang digunakan dalam pembelajaran menulis berita ini adalah

media tajuk rencana. Dengan media tajuk rencana, siswa akan memperoleh

ide-ide yang dapat dikembangkan menjadi sebuah teks berita. Dengan

demikian, penggunaan media tajuk rencana diharapkan dapat meningkatkan

keterampilan menulis berita pada siswa kelas VIII SMP PGRI Bagelen.

Pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana ini dilakukan

melalui dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Siklus I dimulai dari tahap

perencanaan berupa rencana kegiatan menentukan langkah-langkah yang

dilakukan peneliti untuk memecahkan masalah. Pada tahap pelaksanaan,

tindakan yang dilakukan yaitu sesuai dengan rencana yang telah disusun.

Tindakan yang dilakukan adalah melakukan pembelajaran menulis berita

dengan media tajuk rencana. Tahap pengamatan dilakukan ketika proses

Page 51: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

37

pembelajaran berlangsung. Hasil yang diperoleh dalam pembelajaran

kemudian direfleksikan. Kelebihan yang diperoleh dalam siklus I

dipertahankan, sedangkan kelemahan yang ada dicarikan solusi dalam siklus

II dengan cara memperbaiki perencanaan siklus II. Setelah perencanaan pada

siklus ke II diperbaiki, pada tahap berikutnya pelaksanaan dan pengamatan

dilakukan sama dengan siklus I. Hasil yang diperoleh pada tahap pelaksanaan

dan pengamatan pada siklus II kemudian direfleksi untuk menentukan

kemajuan-kemajuan yang telah dicapai dalam proses pembelajaran. Hasil tes

siklus I dan II kemudian dibandingkan dalam hal pencapaian nilai. Hal ini

digunakan untuk mengetahui peningkatan menulis berita melalui media tajuk

rencana.

D. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2013: 96), hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Hipotesis

merupakan dugaan yang belum diketahui kebenarannya secara relevan

sehingga perlu diuji atau dibuktikan kebenarannya secara empiris.

Pada hakikatnya hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu

masalah. Sebagai jawaban sementara atau dugaan, sudah pasti jawaban

tersebut belum tentu benar. Oleh karena itu, perlu dibuktikan atau diuji

kebenarannya. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu (1) peneliti menerapkan

metode ceramah menggunakan media tajuk rencana pada siswa kelas VIII

Page 52: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

38

SMP PGRI Bagelen tahun pelajaran 2015/2016 agar siswa dapat

mendeskripsikan tajuk rencana tersebut, (2) terjadi perubahan perilaku siswa

kelas VIII SMP PGRI Bagelen tahun pelajaran 2015/2016 setelah diadakan

pembelajaran menggunakan media tajuk rencana ke arah yang positif, dan (3)

terjadi peningkatan keterampilan menulis berita pada siswa kelas VIII SMP

PGRI Bagelen tahun pelajaran 2015/2016 setelah diadakan pembelajaran

menggunakan media tajuk rencana,

Page 53: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

39

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini dibahas metode penelitian yang meliputi desain penelitian,

subjek penelitian, prosedur penelitian, tahap pengumpulan data, teknik analisis

data, teknik penyajian hasil analisis, teknik keabsahan data, dan indikator

keberhasilan tindakan.

A. Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas atau PTK.

Arikunto (2012: 3) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan

suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar sebuah tindakan yang sengaja

dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan

tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan

oleh siswa.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus, yaitu

siklus I dan siklus II. Siklus I bertujuan untuk mengetahui keterampilan siswa

dalam menulis berita. Siklus II bertujuan untuk mengetahui peningkatan

keterampilan siswa dalam menulis berita. Menurut Arikunto (2012: 16)

secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian

tindakan kelas (setiap siklus), yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)

pengamatan, dan (4) refleksi. Berikut model penelitian tindakan:

39

Page 54: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

40

Gambar 1. Desain Model Penelitian Tindakan Kelas

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 21

siswa kelas VIII SMP PGRI Bagelen tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian

ini dilaksanakan di SMP PGRI Bagelen yang berlokasi di desa Krendetan,

Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo. Alasan dipilihnya sekolah

tersebut sebagai tempat penelitian karena berdasarkan observasi yang

dilakukan, minat siswa dalam pembelajaran menulis berita masih kurang dan

siswa masih mengalami kesulitan dalam menulis berita. Guru mata pelajaran

bahasa Indonesia kelas VIII juga menyatakan bahwa di sekolah ini belum

pernah menerapkan media tajuk rencana sebagai upaya dalam peningkatan

keterampilan menulis berita. Oleh karena itu, sekolah tersebut memungkinkan

untuk menjadi tempat penelitian.

Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan SIKLUS I

Pelaksanaan

Pengamatan

Pengamatan

SIKLUS II

Perencanaan

Refleksi

?

Page 55: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

41

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2015/2016

selama dua minggu. Subjek diteliti dalam pembelajaran menulis berita sebelum

menggunakan media tajuk rencana dan sesudah menggunakan media tajuk

rencana. Selain itu, subjek juga diminta untuk memberi tanggapannya setelah

mengikuti pembelajaran dengan media tajuk rencana. Tanggapan tersebut

dilakukan dengan mengisi angket yang telah disiapkan oleh peneliti.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan rangkaian tahapan penelitian dari awal

hingga akhir. Alur penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2. Alur Penelitian Tindakan Kelas

IDE AWAL

Studi Pendahuluan

1. Wawancara dengan guru

2. Tes awal

3. Pengamatan pembelajaran

4. Pengisian angket

Penetapan tajuk rencana

sebagai media

pembelajaran menulis

teks berita.

Persiapan Penelitian

1. Menyiapkan tajuk

rencana yang akan dijadi-

kan media pembelajaran

2. Penyusunan format

pengamatan untuk siswa

3. Penyusunan angket untuk

siswa

Pelaksanaan tindakan siklus I

1. Perencanaan pembelajaran

2. Pelaksanaan pembelajaran

3. Pengamatan pembelajaran

4. Refleksi siklus I

Berhasil

Simpulan

Belum

Pelaksanaan tindakan siklus II

1. Perencanaan pembelajaran

2. Pelaksanaan pembelajaran

3. Pengamatan pembelajaran

4. Refleksi siklus II

Berhasil

Pengumpulan Data

1. Penetapan instrumen

pengumpulan data

2. Penetapan teknik

pengumpulan data

Analisis Data

1. Klasifikasi Data

2. Penyajian Data

3. Penyimpulan

Pengecekan

Keabsahan Data

Triangulasi

Page 56: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

42

Tahap-tahap alur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Studi Pendahuluan

Dalam tahap ini, dilakukan observasi awal melalui wawancara dengan

guru bahasa Indonesia. Wawancara dilakukan untuk mengetahui tingkat

keterampilan siswa dalam menulis. Berdasarkan wawancara tersebut, peneliti

memperoleh keterangan bahwa keterampilan menulis siswa kelas VIII adalah

yang paling rendah dibandingkan dengan kelas lainnya. Guru dan peneliti

sepakat bahwa kelas VIII yang dijadikan sumber pengambilan data.

Untuk mengetahui pengetahuan awal dan keterampilan siswa dalam

menulis berita, dilakukan pengisian angket, pengamatan kelas, dan tes awal.

Pengisian angket dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai

pembelajaran menulis berita. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui

aktivitas siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan lembar

pedoman pengamatan. Kemudian, tes awal dilakukan untuk mengetahui

keterampilan siswa dalam menulis berita. Tes awal ini dilakukan melalui

pembelajaran menulis berita tanpa menggunakan media, yaitu hanya

menggunakan metode ceramah. Setelah dilakukan pembelajaran dengan

metode ceramah, siswa mendapat tugas untuk menulis berita dengan tema

bebas.

2. Penetapan Tajuk Rencana sebagai Media Pembelajaran

Setelah dilakukan tes awal, guru dan peneliti dapat menganalisis hasil

tulisan siswa untuk menemukan kekurangan-kekurangannya. Kekurangan

tersebut dapat diperbaiki pada tahap selanjutnya, yaitu siklus I dan siklus II.

Page 57: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

43

Peneliti mengusulkan kepada guru untuk menggunakan tajuk rencana sebagai

media pembelajaran. Kemudian, guru dan peneliti menetapkan tajuk rencana

sebagai media pembelajaran dalam menulis berita.

Untuk pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan siklus II, terlebih

dahulu peneliti menyiapkan tajuk rencana yang akan dijadikan media

pembelajaran dalam menulis berita. Peneliti juga menyusun format

pengamatan terhadap aktivitas siswa. Lembar pengamatan ini yang akan

digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Selain itu, peneliti juga melakukan penyusunan angket untuk

siswa. Angket ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa setelah

dilakukan pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana.

3. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Prosedur penelitian tindakan kelas pada siklus I ini dilakukan melalui

empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Berikut dijelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian.

a. Perencanaan Pembelajaran

Tahap perencanaan ini dilakukan mulai dari awal sampai akhir

penelitian sehingga hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Dalam

tahapan perencanaan ini dilakukan persiapan pembelajaran menulis berita.

Permasalahan yang ditemukan pada saat tindakan awal akan diperbaiki pada

siklus I dengan memberikan materi berita secara lebih lengkap. Adapun

perencanaan yang dilakukan sebagai berikut:

Page 58: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

44

1) menentukan jadwal pelaksanaan tindakan menulis berita dengan

media tajuk rencana;

2) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I;

3) menyiapkan materi tentang berita;

4) menyiapkan instrumen pembelajaran yang akan digunakan, yaitu

fotokopi tajuk rencana dengan judul Air dan Muka Tanah Jakarta terbitan

hari Senen, 21 Maret 2016 sebanyak 21 lembar;

5) menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar pengamatan aktivitas

siswa di kelas, angket, dan kamera.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pada siklus I ini, tahap pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan

perencanaan yang telah disusun. Pembelajaran yang dilakukan adalah menulis

teks berita secara singkat, padat, dan jelas dengan menggunakan media tajuk

rencana. Kegiatan awal yang dilakukan peneliti ialah menyampaikan

kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Selanjutnya,

peneliti memberikan materi mengenai materi berita. Siswa menerima teks

tajuk rencana yang berjudul “Air dan Muka Tanah Jakarta”. Siswa melalukan

kegiatan membaca dan berusaha menemukan topik. Setelah itu, siswa

menuliskan pokok-pokok penting yang terdapat dalam tajuk rencana. Pokok-

pokok penting yang ditulis berkaitan dengan pokok-pokok yang terdapat

dalam sebuah berita, yaitu 5W+1H. Setelah itu, siswa merangkai pokok-

pokok penting tersebut menjadi teks berita yang singkat, padat, dan jelas.

Kegiatan akhir pada siklus I ini dilakukan dengan pengisian angket refleksi

Page 59: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

45

dan tanggapan yang digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa setelah

dilakukan pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana.

c. Pengamatan Pembelajaran

Pengamatan yang dilakukan ialah pengamatan terhadap proses

pembelajaran dan pengamatan terhadap produk pembelajaran (tulisan dalam

bentuk teks berita). Pengamatan terhadap proses pembelajaran pada penelitian

ini dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar pedoman

pengamatan dalam proses pembelajaran. Pengamatan yang dilakukan adalah

pengamatan terhadap aktivitas siswa. Aspek yang diamati pada siswa dalam

pembelajaran, yaitu kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, perhatian

siswa terhadap pembelajaran, respon siswa terhadap media pembelajaran,

sikap siswa saat pembelajaran, dan keaktifan siswa saat pembelajaran.

Pengamatan terhadap produk pembelajaran (tulisan dalam bentuk teks berita)

dilakukan oleh peneliti menggunakan pedoman penilaian yang biasa

digunakan guru dalam menilai tulisan siswa. Pedoman tersebut diperinci lagi

seperti model rubrik penilaian mengarang dengan tema tertentu dari

Nurgiyantoro (2012: 439-440).

d. Refleksi

Setelah dilakukan tindakan menulis berita dengan media tajuk

rencana, peneliti mengumpulkan semua informasi yang diperoleh dari hasil

tes dan hasil nontes yang berupa lembar pengamatan, angket, dan

dokumentasi foto. Setelah dikumpulkan, data dievaluasi dan dikaji untuk

mendapatkan hasil keterampilan siswa. Dari hasil tersebut, kemudian

Page 60: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

46

dianalisis kesulitan-kesulitan siswa untuk dijadikan acuan pada perbaikan

siklus selanjutnya.

4. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Prosedur pelaksanaan tindakan siklus II merupakan usaha peningkatan

keterampilan siswa dalam menulis berita dan untuk mengetahui aktivitas

siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hasil dari siklus I dijadikan

dasar perencanaan dalam siklus II. Pembelajaran siklus II diharapkan lebih

baik dari pada hasil pembelajaran pada siklus I. Prosedur pada siklus II juga

dilakukan dengan empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,

dan refleksi.

a. Perencanaan Pembelajaran

Pada perencanaan siklus II ini, peneliti menyiapkan hal-hal yang akan

dilakukan, yaitu:

1) menentukan jadwal pelaksanaan tindakan menulis teks berita dengan

media tajuk rencana;

2) menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II;

3) menyiapkan materi tentang berita;

4) menyiapkan instrumen pembelajaran yang akan digunakan, yaitu fotokopi

tajuk rencana dengan judul Pertumbuhan Ekonomi Tinggi terbitan hari

Jumat, 18 Maret 2016 sebanyak 21 lembar;

5) menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar pengamatan aktivitas

siswa di kelas, angket, dan kamera.

Page 61: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

47

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pada dasarnya tindakan yang dilakukan pada siklus II ini sama dengan

siklus I. Namun, judul teks tajuk rencana yang digunakan dalam

pembelajaran menulis berita pada siklus II ini berbeda dengan judul teks tajuk

rencana yang digunakan pada siklus I. Kegiatan awal yang dilakukan pada

siklus II ini ialah peneliti menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran. Kemudian, peneliti memberikan apresiasi mengenai tugas

menulis berita yang dilakukan pada siklus I.

Pada kegiatan inti, peneliti menjelaskan kembali mengenai materi

berita. Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang materi

yang sedang diajarkan. Setelah itu, peneliti membagikan teks tajuk rencana

dan menugaskan siswa untuk menulis berita secara singkat, padat, dan jelas.

Siswa melakukan kegiatan membaca dan mengamati tajuk rencana untuk

menemukan topik. Dengan dipandu peneliti, siswa menemukan dan

menuliskan pokok-pokok penting yang terdapat dalam tajuk rencana. Pokok-

pokok penting yang ditulis berkaitan dengan pokok-pokok yang terdapat

dalam sebuah berita, yaitu 5W+1H. Siswa merangkai pokok-pokok penting

tersebut menjadi sebuah teks berita yang singkat, padat, dan jelas.

Pada kegiatan akhir, peneliti dan siswa membuat kesimpulan

mengenai pembelajaran yang telah dilakukan. Selanjutnya, siswa menerima

angket refleksi yang telah disiapkan oleh peneliti. Siswa melakukan pengisian

angket refleksi tersebut dan memberi tanggapan terhadap pembelajaran

menulis berita dengan media tajuk rencana yang telah dilakukan.

Page 62: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

48

c. Pengamatan Pembelajaran

Pengamatan yang dilakukan pada siklus II ini masih sama seperti

siklus I, yaitu pengamatan terhadap proses pembelajaran dan pengamatan

terhadap produk pembelajaran. Pengamatan terhadap proses pembelajaran

dilakukan oleh peneliti dengan mengamati aktivitas siswa pada saat

pembelajaran melalui lembar pedoman pengamatan. Aspek yang diamati

dalam proses pembelajaran masih sama dengan siklus I, yaitu kesiapan siswa

dalam mengikuti pembelajaran, perhatian siswa terhadap pembelajaran,

respon siswa terhadap media pembelajaran, sikap siswa saat pembelajaran,

dan keaktifan siswa saat pembelajaran. Pengamatan terhadap produk

pembelajaran dilakukan oleh peneliti menggunakan pedoman penilaian yang

biasa digunakan guru dalam menilai tulisan siswa. Pedoman tersebut

diperinci lagi seperti model rubrik penilaian mengarang dengan tema tertentu

dari Nurgiyantoro (2012: 439-440).

d. Refleksi

Kegiatan refleksi pada siklus II pada hakikatnya sama dengan refleksi

pada siklus I. Refleksi dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang

diperoleh, yaitu berupa hasil tes keterampilan menulis teks berita secara

singkat, padat, dan jelas dengan menggunakan media tajuk rencana dan hasil

nontes yang berupa lembar pengamatan, angket, dan dokumentasi foto. Data

yang telah diperoleh kemudian dikaji dan dievaluasi agar memperoleh hasil

simpulan mengenai keterampilan menulis teks berita secara singkat, padat,

dan jelas dengan menggunakan media tajuk rencana.

Page 63: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

49

D. Tahap Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data ini meliputi teknik pengumpulan data dan

instrumen pengumpulan data. Penjelasan mengenai kedua hal tersebut

dipaparkan di bawah ini.

1. Teknik Pengumpulan Data

Salah satu kegiatan yang penting dalam sebuah penelitian yaitu tahap

pengumpulan data. Data tersebut digunakan untuk menggambarkan

perubahan yang terjadi baik untuk aktivitas siswa maupun untuk mengukur

keterampilan siswa dalam menulis berita. Teknik pengumpulan data yang

digunakan yaitu teknik tes dan nontes.

a. Teknik Tes

Tes dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis, yaitu berupa

penugasan menulis teks berita. Penugasan menulis teks berita dilakukan

untuk mendapatkan data hasil tulisan dari siswa. Data tersebut digunakan

sebagai bahan penilaian produk pembelajaran. Tes yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu tes kemampuan awal (prasiklus) dan pemberian tugas

menulis berita. Tes kemampuan awal dilakukan untuk mengukur pengetahuan

awal dan keterampilan siswa dalam menulis berita sebelum dilakukan

tindakan. Tes menulis berita dilakukan untuk mengetahui keterampilan siswa

dalam menulis setelah dilakukan tindakan.

b. Teknik Nontes

Teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengamatan,

angket, dan dokumentasi foto.

Page 64: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

50

1) Pengamatan

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar pedoman

pengamatan. Pedoman pengamatan digunakan untuk mengetahui perilaku-

perilaku belajar siswa dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan permasalahan yang

terjadi dan mengumpulkan data tentang aktivitas siswa di dalam kelas selama

pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana. Lembar

pengamatan ini nantinya digunakan sebagai pedoman penilaian proses

pembelajaran pada setiap siklusnya.

2) Kuisioner (angket)

Menurut Nurgiyantoro (2012: 91), angket merupakan serangkaian

(daftar) pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada peserta didik mengenai

masalah-masalah tertentu yang bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dari

peserta didik tersebut. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui pengetahuan awal dan keterampilan siswa serta pembelajaran

dalam menulis berita. Selain itu, angket juga digunakan untuk mengetahui

tanggapan siswa terhadap penelitian yang dilakukan serta refleksi terhadap

pembelajaran yang telah dilakukan.

3) Dokumentasi Foto

Dokumentasi foto digunakan sebagai pelengkap untuk menganalisis

data. Foto-foto yang diambil berupa aktivitas-aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

Page 65: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

51

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data ini meliputi instrumen tes dan instrumen

nontes.

a. Instrumen Tes

Menurut Nurgiyantoro (2012: 105), tes adalah salah satu bentuk

pengukuran dan tes “hanyalah” merupakan salah satu cara untuk

mendapatkan informasi (kompetensi, pengetahuan, keterampilan) tentang

peserta didik. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan

awal (prasiklus) dan pemberian tugas menulis berita. Tes menulis berita

digunakan untuk mengukur tingkat keterampilan siswa dalam menulis berita.

Hasil tulisan dari siswa kemudian dianalisis.

Skor maksimal yang diperoleh dari hasil pembelajaran keterampilan

menulis berita dengan media tajuk rencana yaitu 100. Instrumen yang

digunakan berupa rubrik penilaian menulis berita, kriteria penilaian menulis

berita, dan kategori penilaian.

Tabel 1

Skor Penilaian Keterampilan Menulis Berita

No. Aspek/ Kategori Penilaian Skor Maksimal

1. Pemahaman isi berita 35

2. Ketepatan struktur kalimat 25

3. Tata bahasa 20

4. Ejaan dan tata tulis 20

Jumlah 100

Berdasarkan aspek-aspek penilaian tersebut, kemudian diuraikan

menjadi beberapa kriteria penilaian. Berikut dijelaskan kriteria penilaian

untuk setiap aspek.

Page 66: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

52

Tabel 2

Kriteria Penilaian Menulis Berita

No. Aspek Penilaian Skor Kategori

1. Pemahaman isi berita

a. Isi atau pokok-pokok berita tidak ada

atau sedikit unsur yang benar.

b. Isi atau pokok-pokok berita jumlah

unsur benar dan salah kurang lebih

seimbang.

c. Isi atau pokok-pokok berita banyak

yang benar dan sedikit kesalahan.

d. Isi atau pokok-pokok berita baik

sekali, tepat, tanpa atau hampir tanpa

kesalahan.

13-18

19-24

25-30

31-35

Kurang

Cukup

Baik

Sangat

Baik

2. Ketepatan struktur kalimat

a. Sedikit atau tidak ada ketepatan

dalam struktur kalimat.

b. Struktur kalimat yang benar dan salah

seimbang.

c. Struktur kalimat banyak yang benar

dan sedikit kesalahan.

d. Struktur kalimat sangat tepat dan

hampir tidak ada kesalahan.

10-13

14-17

18-21

22-25

Kurang

Cukup

Baik

Sangat

Baik

3. Tata Bahasa

a. Terjadi kesalahan serius dalam

penggunaan bahasa dan makna

membingungkan atau kabur.

b. Penggunaan bahasa sederhana tetapi

efektif, terjadi kesalahan bahasa tetapi

makna tidak kabur.

c. Penggunaan bahasa tepat dan efektif.

10-13

14-17

18-20

Kurang

Cukup

Baik

4. Ejaan dan Tata tulis

a. Ejaan dan tata tulis sangat banyak

kesalahan.

b. Ejaan dan tata tulis sedikit kesalahan.

c. Ejaan dan tata tulis tanpa atau hampir

tanpa kesalahan.

10-13

14-17

18-20

Kurang

Cukup

Baik

Setelah diketahui nilai akhir siswa, dilakukan pengkategorian nilai

sebagaimana dengan ketentuan sebagai berikut.

Page 67: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

53

Tabel 3

Kategori Penilaian

No. Kategori Rentang Nilai

1. Sangat Baik 85-100

2. Baik 70-84

3. Cukup 60-69

4. Kurang 0-59

b. Instrumen Nontes

Menurut Nurgiyantoro (2012: 90), instrumen nontes merupakan alat

penilaian yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan

peserta didik atau peserta tes tanpa melalui tes dengan alat tes. Instrumen

nontes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar pengamatan, angket,

dan alat perekam (kamera).

1) Lembar Pengamatan

Dalam penelitian ini, pengamatan dilakukan untuk mengetahui

aktivitas siswa di kelas dengan mencatat pada lembar pengamatan. Lembar

pengamatan berisi segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Aspek-

aspek yang diamati meliputi kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran,

perhatian siswa terhadap pembelajaran, respon siswa terhadap media

pembelajaran, sikap siswa saat pembelajaran, dan keaktifan siswa saat

pembelajaran.

Page 68: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

54

Tabel 4

Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran Siklus I

No Aspek

Indikator

Siklus I

Positif Negatif

1

.

Kesiapansisw

adalammengi

kutipembelaj

aran

Siswa siap dan

menerima

pembelajaran

dengan baik

10

(45,

45%

)

12

(54,54%)

2

.

Perhatiansisw

aterhadappe

mbelajaran

Siswa berminat

untuk

memperhatikan

dan memahami

materi yang

diajarkan

15

(68,18%)

7

(31,82%)

3

.

Responsiswat

erhadap

media

pembelajaran

Siswa memberikan

reaksi dan

tanggapan positif

terhadap media

yang digunakan

17

(77,27%)

5

(22,73%)

4

.

Sikapsiswasa

atpembelajar

an

Siswa menulis

teks berita dengan

sikap yang baik,

tidak membuat

gaduh, dan tidak

mengganggu

temannya

12

(54,54%)

10

(45,45%)

5

.

Keaktifansis

wasaatpembe

lajaran

Siswa aktif

mengerjakan

tugas menulis teks

berita dengan

serius dan tekun

16

(72,73%)

6

(27,27%)

Page 69: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

55

Tabel 5

Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran Siklus II

No Aspek

Indikator

Siklus II

Positif Negatif

1. Kesiapan siswa

dalam mengikuti

pembelajaran

Siswa siap dan

menerima

pembelajaran dengan

baik

18

(81,81%)

4

(18,18%)

2. Perhatian siswa

terhadap

pembelajaran

Siswa berminat untuk

memperhatikan dan

memahami materi

yang diajarkan

20

(90,90%)

2

(9,09%)

3. Respon siswa

terhadap media

pembelajaran

Siswa memberikan

reaksi dan tanggapan

positif terhadap

media yang

digunakan

19

(86,36%)

3

(13,63%)

4. Sikap siswa saat

pembelajaran

Siswa menulis teks

berita dengan sikap

yang baik, tidak

membuat gaduh, dan

tidak mengganggu

temannya

21

(95,45%)

1

(4,54%)

5. Keaktifan siswa

saat

pembelajaran

Siswa aktif

mengerjakan tugas

menulis teks berita

dengan serius dan

tekun

18

(81,81%)

4

(18,18%)

2) Angket

Angket merupakan instrumen di dalam teknik komunikasi tidak

langsung. Indikator untuk angket dikembangkan dari permasalahan yang

ingin digali, yaitu upaya peningkatan keterampilan menulis berita. Angket

dapat disebut juga sebagai wawancara tertulis. Angket diberikan kepada

seluruh siswa kelas VIII untuk mendapatkan informasi mengenai

pembelajaran menulis berita.

Page 70: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

56

Analisis data angket tanggapan yang bersifat kuantitatif akan

dianalisis dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut:

P=f X 100 %

Keterangan:

P: Persentase dari setiap jawaban

f: Frekuensi tiap jawaban dari responden

N: Jumlah responden

Pernyataan yang terdapat dalam angket siklus I dan 2 ini yaitu (1)

sebelum mendapat pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana,

saya belum terampil menulis berita, (2) setelah mendapat pembelajaran

menulis berita dengan media tajuk rencana, saya menjadi terampil menulis

berita, (3) sebelum mendapat pembelajaran menulis berita dengan media

tajuk rencana, saya mengalami kesulitan dalam menulis berita, (4) setelah

mendapat pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana, kesulitan

saya dalam menulis berita menjadi berkurang, dan (5) setelah mendapat

pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana, sekarang saya tahu

cara menulis berita secara singkat, padat, dan jelas. Berikut adalah lembar

angket dalam bentuk table:

Page 71: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

57

Tabel 6

ANGKET

Nama :

Kelas/No.Absen :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan membubuhkan tanda (V) pada kolom

yang tersedia!

No. Pertanyaan Ya Tidak

1 Sebelum mendapat pelajaran menulis berita

dengan media tajuk rencana, saya belum

terampil menulis berita.

2 Setelah mendapat pembelajaran menulis berita

dengan media tajuk rencana, saya menjadi

terampil menulis berita.

3 Sebelum mendapat pembelajaran menulis

berita dengan media tajuk rencana,saya

mengalami kesulitan dalam menulis berita.

4 Setelah mendapat pembelajaran menulis berita

dengan media tajuk rencana, kesulitan saya

dalam menulis berita menjadi berkurang.

5 Setelah mendapat pembelajaran menulis berita

dengan media tajuk rencana, sekarang saya

tahu cara menulis berita secara singkat, padat,

dan jelas.

Dari tabel di atas mendapatkan informasi dan tanggapan siswa

terhadap pembelajaran menulis berita dengan menggunakan tajuk rencana.

Berikut ini di sajikan tabel hasil angket

Page 72: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

58

Gambar 3. Hasil Angket

3) Alat perekam (kamera)

Alat perekam (kamera) digunakan untuk mengambil foto ketika

pembelajaran berlangsung. Foto dapat digunakan sebagai alat pencatatan

untuk menggambarkan suasana yang terjadi di dalam kelas pada saat

pembelajaran menulis berita. Foto-foto yang diperoleh dapat digunakan

sebagai pelengkap dalam menganalisis data.

Page 73: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

59

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan teknik

analisis data secara kuantitatif dan kualitatif. Tujuan teknik analisis data ini

untuk mengetahui secara terperinci cara memperoleh data dan perkembangan

hasil penelitian.

1. Teknik Kuantitatif

Hasil analisis data tes secara kuantitatif dihitung secara persentase

dengan cara merekap nilai yang diperoleh siswa, menghitung nilai komulatif

dari tiap-tiap sub aspek penilaian, menghitung nilai rata-rata, dan menghitung

persentase. Persentase dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.

NP sn

100%N

Keterangan:

NP = nilai persentase

∑N = Jumlah nilai dalam satu kelas

n = Nilai maksimal

s = Jumlah siswa dalam satu kelas

Hasil dari perhitungan tersebut kemudian dikumpulkan dan

dibandingkan antara nilai prasiklus, siklus I, dan siklus II. Dari perbandingan

tersebut dapat diketahui seberapa besar peningkatan keterampilan menulis

berita pada siswa kelas VIII setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan media tajuk rencana.

Page 74: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

60

2. Teknik Kualitatif

Data kualitatif ini diperoleh dari data nontes yaitu pengamatan,

kuisioner (angket), dan dokumentasi foto. Data pengamatan dan kuisioner

dianalisis untuk mengetahui kesulitan siswa selama proses pembelajaran

menulis berita. Kemudian, dokumentasi foto digunakan untuk merekam

kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. Analisis dilakukan dengan cara

memadukan data secara keseluruhan. Analisis dan pendeskripsian data nontes

ini bertujuan untuk mengungkapkan semua perilaku siswa dan perubahannya

selama pembelajaran dari siklus I ke siklus II.

F. Teknik Penyajian Hasil Analisis

Dalam penyajian hasil analisis ini digunakan teknik informal. Menurut

(Sudaryanto, 1993: 145), teknik informal adalah perumusan dengan kata-kata

biasa walaupun dengan terminologi yang teknis sifatnya. Dalam penelitian ini

digunakan teknik penyajian hasil analisis informal karena hasil analisis upaya

peningkatan keterampilan menulis berita dengan media tajuk rencana pada

siswa kelas VIII SMP PGRI Bagelen tahun pelajaran 2015/2016 disajikan

dengan kata-kata biasa.

G. Teknik Keabsahan Data

Penelitian ini menghasilkan data yang dapat dipertanggungjawabkan

dan dicari keabsahannya. Teknik yang digunakan untuk menentukan

keabsahan data dalam penelitian ini adalah triangulasi. Menurut Moeloeng

(2005: 330), yang dimaksud triangulasi adalah teknik keabsahan data yang

Page 75: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

61

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data data tersebut untuk keperluan

pengecekan data yang diperoleh. Triangulasi yang digunakan dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Triangulasi melalui Sumber

Keabsahan data diperoleh dengan cara mengkonsultasikan data

dengan narasumber atau kolaborator. Narasumber yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah pembimbing, sedangkan kolaborator

adalah guru bahasa Indonesia di tempat penelitian dilakukan.

2. Triangulasi melalui Metode

Pengecekan kebenaran dari beberapa sumber data dengan penggunaan

metode yang dilakukan untuk pemerolehan data, misalnya data

diperoleh melalui penggunaan yang kemudian dilanjutkan wawancara

dengan kolaborator yakni guru bahasa Indonesia kelas VIII A

3. Triangulasi melalui Teori

Data atau hasil pendekatan dikonfirmasikan dengan teori-teori yang

sudah ada dan relevan, baik teori yang terdapat dalam buku-buku

ilmiah maupun laporan penelitian. Teori dari berbagai sumber tersebut

sebagai materi yang relevan berkaitan peningkatan keterampilan

menulis berita menggunakan media tajuk rencana.

H. Indikator Keberhasilan Tindakan

Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya

keterampilan menulis berita pada siswa kelas VIII SMP PGRI Bagelen.

Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini adalah jika terjadi peningkatan

Page 76: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

62

kualitas proses dan peningkatan kualitas produk. Untuk mengetahui kualitas

proses pembelajaran dan kualitas produk, perlu dilakukan penilaian proses

dan penilaian produk. Menurut Nurgiyantoro (2012: 13), penilaian proses

merupakan penilaian yang dilakukan sepanjang dan bersamaan dengan proses

pembelajaran lewat berbagai macam cara. Penilaian proses dalam penelitian

ini dilakukan dengan pengamatan. Keberhasilan penilaian proses adalah

apabila terjadi peningkatan terhadap sikap dan minat siswa dalam

pembelajaran.

Penilaian produk adalah kegiatan penilaian yang dilakukan pada akhir

pembelajaran untuk mengukur capaian hasil belajar siswa terhadap

keseluruhan kompetensi yang dibelajarkan dalam periode tertentu. Penilaian

produk dalam penelitian ini dilakukan dengan tes yang berupa tes awal, siklus

I, dan siklus II. Keberhasilan kualitas produk adalah apabila terjadi

peningkatan skor kemampuan menulis berita siswa dibandingkan dengan

sebelum diadakannya tindakan. Setelah dilakukan tindakan terjadi

peningkatan ketuntasan siswa dalam pembelajaran menulis berita sebesar

70%.

Page 77: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

63

BAB IV

PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini dibahas penyajian data hasil penelitian dan pembahasan data hasil

penelitian.

A. Penyajian Data Hasil Penelitian

Pada bagian ini disajikan data hasil penelitian yang sesuai dengan rumusan

masalah, meliputi penerapan pembelajaran menulis berita dengan media tajuk

rencana, pengaruh media tajuk rencana terhadap sikap dan minat siswa dalam

pembelajaran menulis berita, dan peningkatan keterampilan siswa dalam menulis

berita dengan media tajuk rencana. Berikut ini disajikan ketiga data tersebut.

1. Penerapan Pembelajaran Menulis Berita dengan Media Tajuk

Rencana

Penerapan model pembelajaran menulis berita dalam penelitian ini meliputi tiga

tahap, yaitu tahap studi pendahuluan (prasiklus), siklus I, dan siklus II. Di bawah

ini disajikan data dari ketiga tahap tersebut.

a. Tindakan Prasiklus

Dalam tindakan prasiklus ini dilakukan wawancara dengan guru bahasa Indonesia

kelas VIII, pengamatan pembelajaran, pengisian angket, dan tes awal. Berikut

disajikan tabel data hasil kegiatan prasiklus.

63

Page 78: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

64

Tabel 7

Hasil Kegiatan Prasiklus

No. Kegiatan Hasil

1 Wawancara dengan

guru

a. Siswa belum menguasai tentang menulis

berita.

b. Minat siswa dalam pembelajaran menulis

berita masih kurang.

c. Siswa masih kesulitan dalam

mengembangkan ide-ide yang akan

dijadikan berita.

d. Motivasi siswa dalam menulis masih

rendah.

2 Pengamatan

pembelajaran

a. Metode yang digunakan dalam

pembelajaran menulis berita adalah ceramah

dan penugasan.

b. Aktivitas siswa saat mengikuti pembelajaran

masih cenderung pasif.

3 Pengisian angket a. Dari 22 siswa, 15 atau 63% siswa

menyatakan menulis merupakan kegiatan

yang sulit, sedangkan yang menjawab tidak

sulit hanya 7 atau 37% siswa.

b. Dari keseluruhan siswa yang berjumlah 22,

sejumlah 21 atau 88% siswa menyatakan

mengetahui tentang menulis teks berita dan

2 atau 12% siswa menyatakan tidak

mengetahui.

c. Dari 22 siswa, sejumlah 10 atau 46% siswa

menyatakan senang jika mendapat tugas

menulis teks berita di sekolah, sedangkan 12

atau 54% siswa menyatakan tidak senang.

d. Dari keseluruhan siswa yang berjumlah 22,

terdapat 17 atau 79% siswa yang

menyatakan mengalami kesulitan dalam

menulis teks berita, sedangkan yang

menyatakan tidak hanya 5 siswa atau 21%.

e. Dari sejumlah 22 siswa, hanya 7 siswa atau

38% yang menyatakan lebih suka terhadap

kegiatan menulis dibandingkan kegiatan

membaca, menyimak, dan berbicara, sedang-

kan 15 siswa atau 62% menyatakan tidak.

4 Tes awal Nilai rata-rata tes awal siswa dalam menulis

berita hanya mencapai 61,86 yang termasuk

dalam kategori rendah karena masih di bawah

Page 79: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

65

nilai KKM, yaitu 70.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pada pelaksanaan tindakan siklus I, peneliti menerapkan media tajuk rencana

dalam pembelajaran menulis berita pada siswa kelas VIII A SMP PGRI Bagelen.

Pelaksanaan tindakan siklus I ini terbagi dalam empat tahap, yaitu perencanaan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pengamatan, dan refleksi. Berikut ini

disajikan tabel data pelaksanaan tindakan pada siklus I.

Tabel 8

Penerapan Pembelajaran Menulis Berita dengan Media Tajuk Rencana

Siklus I

No. Tahap Kegiatan

1 Perencanaan

Pembelajaran

a. Menentukan jadwal pelaksanaan tindakan

menulis berita dengan media tajuk rencana.

b. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) siklus I.

c. Menyiapkan materi tentang berita.

d. Menyiapkan instrumen pembelajaran

yang akan digunakan, yaitu fotokopi tajuk

rencana dengan judul Air dan Muka Tanah

Jakarta terbitan hari Senin, 21 Maret 2016,

sebanyak 22 lembar.

e. Menyiapkan instrumen penelitian berupa

lembar pengamatan aktivitas siswa di kelas,

angket, dan kamera.

2 Pelaksanaan

Pembelajaran Kegiatan awal

a. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan dilakukan.

b. Peneliti memberikan apersepsi mengenai materi

berita melalui tanya jawab dengan siswa.

Kegiatan inti

a. Peneliti memberikan materi seputar berita.

b. Peneliti membagikan teks tajuk rencana kepada

semua siswa.

c. Siswa membaca teks tajuk rencana yang berjudul

Air dan Muka Tanah Jakarta.

Page 80: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

66

d. Siswa mengamati dan menemukan topik yang

ada pada tajuk rencana.

e. Peneliti memandu siswa untuk menuliskan

pokok-pokok penting yang terdapat dalam tajuk

rencana. Pokok-pokok penting tersebut berkaitan

dengan pokok-pokok yang terdapat dalam sebuah

berita, yaitu 5W+1H.

f. Siswa mengembangkan pokok-pokok penting

tersebut menjadi teks berita yang singkat, padat,

dan jelas.

Kegiatan akhir

a. Peneliti dan siswa menyimpulkan hasil

pembelajaran yang telah dilakukan.

b. Siswa melakukan pengisian angket refleksi dan

tanggapan setelah diadakan pembelajaran

menulis berita dengan media tajuk rencana.

3 Pengamatan a. Pengamatan terhadap proses pembelajaran

dilakukan dengan mengamati aktivitas siswa

menggunakan lembar pedoman pengamatan.

b. Pengamatan terhadap produk pembelajaran

(tulisan dalam bentuk teks berita) dilakukan

dengan menggunakan pedoman penilaian yang

biasa digunakan guru dalam menilai tulisan siswa.

4 Refleksi Menganalisis hasil tes dan nontes, kemudian

menyimpulkan peningkatan keterampilan menulis

berita dan pengaruh media tajuk rencana terhadap

sikap dan minat siswa dengan membandingkan hasil

tes dan nontes pada prasiklus dan siklus I. Peneliti

mendiskusikan dengan guru pembimbing

kekurangan-kekurangan pada siklus I sebagai acuan

pelaksanaan siklus II.

c. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Tindakan siklus II merupakan perbaikan pembelajaran yang didasarkan pada

refleksi siklus I. Pelaksanaan tindakan siklus II juga terbagi dalam empat tahap,

yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pengamatan, dan

refleksi. Berikut ini disajikan tabel data pelaksanaan tindakan siklus II.

Page 81: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

67

Tabel 9

Penerapan Pembelajaran Menulis Berita dengan Media Tajuk Rencana

Siklus II

No

.

Tahap Kegiatan

1 Perencanaan

Pembelajaran

6) Menentukan jadwal pelaksanaan tindakan menulis

berita dengan media tajuk rencana.

7) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) siklus II.

8) Menyiapkan materi tentang berita.

9) Menyiapkan instrumen pembelajaran yang akan

digunakan, yaitu fotokopi tajuk rencana dengan

judul Pertumbuhan Ekonomi Tinggi terbitan hari

Jumat, 18 Maret 2016, sejumlah 22 lembar.

10) Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar

pengamatan aktivitas siswa di kelas, angket, dan

kamera.

2 Pelaksanaan

Pembelajaran Kegiatan awal

a. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan dilakukan.

b. Peneliti memberikan apresiasi mengenai tugas

menulis berita yang dilakukan pada siklus I.

c. Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan

pertanyaan mengenai materi berita.

Kegiatan inti

a. Peneliti menjelaskan kembali mengenai materi

berita.

b. Peneliti membagikan teks tajuk rencana kepada

semua siswa.

c. Siswa membaca teks tajuk rencana yang berjudul

Pertumbuhan Ekonomi Tinggi.

d. Siswa mengamati dan menemukan topik yang ada

pada tajuk rencana.

e. Peneliti memandu siswa untuk menuliskan pokok-

pokok penting yang terdapat dalam tajuk rencana.

Pokok-pokok penting tersebut berkaitan dengan

pokok-pokok yang terdapat dalam sebuah berita,

yaitu 5W+1H.

g. Siswa mengembangkan pokok-pokok penting tersebut

menjadi teks berita yang singkat, padat, dan jelas.

Page 82: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

68

Kegiatan akhir

a. Peneliti dan siswa menyimpulkan hasil

pembelajaran yang telah dilakukan.

c. Siswa melakukan pengisian angket refleksi dan

tanggapan setelah diadakan pembelajaran menulis

berita dengan media tajuk rencana.

3 Pengamatan a. Pengamatan terhadap proses pembelajaran dilakukan

dengan mengamati aktivitas siswa menggunakan

lembar pedoman pengamatan.

b. Pengamatan terhadap produk pembelajaran (tulisan

dalam bentuk teks berita) dilakukan dengan

menggunakan pedoman penilaian yang biasa

digunakan guru dalam menilai tulisan siswa.

4 Refleksi Menganalisis hasil tes dan nontes, kemudian

menyimpulkan peningkatan keterampilan menulis berita

dan pengaruh media tajuk rencana terhadap sikap dan

minat siswa dengan membandingkan hasil tes dan

nontes siklus I dan siklus II.

2. Pengaruh Media Tajuk Rencana terhadap Sikap dan Minat Siswa

dalam Pembelajaran Menulis Berita

Data mengenai pengaruh media tajuk rencana terhadap sikap dan minat siswa

dalam menulis berita berupa data nontes yang diperoleh dari hasil pengamatan dan

hasil angket. Berikut ini disajikan hasil nontes pada prasiklus, siklus I dan siklus

II.

a. Hasil Nontes Siklus I

Hasil nontes pada siklus I meliputi hasil pengamatan dan angket. Berikut disajikan

data hasil pengamatan dan angket pada siklus I.

1) Hasil Pengamatan

Pengamatan dilakukan selama pembelajaran menulis berita dengan media tajuk

rencana berlangsung. Pengamatan dilaksanakan oleh peneliti yang sekaligus

bertindak sebagai guru dengan menggunakan lembar pedoman pengamatan.

Page 83: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

69

Aspek yang diamati pada aktivitas siswa saat pembelajaran yaitu (1) kesiapan

siswa dalam mengikuti pembelajaran, (2) perhatian siswa terhadap pembelajaran,

(3) respon siswa terhadap media pembelajaran, (4) sikap siswa saat pembelajaran,

dan (5) keaktifan siswa saat pembelajaran.

Tabel 10

Pengamatan terhadap Aktivitas Siswa saat Pembelajaran Siklus I

No Aspek

Indikator

Siklus I

Positif Negatif

1. Kesiapan siswa

dalam

mengikuti

pembelajaran

Siswa siap dan

menerima

pembelajaran dengan

baik

10

(45,45%)

12

(54,54%)

2. Perhatian siswa

terhadap

pembelajaran

Siswa berminat

untuk

memperhatikan dan

memahami materi

yang diajarkan

15

(68,18%)

7

(31,82%)

3. Respon siswa

terhadap media

pembelajaran

Siswa memberikan

reaksi dan tanggapan

positif terhadap media

yang digunakan

17

(77,27%)

5

(22,73%)

4. Sikap siswa

saat

pembelajaran

Siswa menulis teks

berita dengan sikap

yang baik, tidak

membuat gaduh, dan

tidak mengganggu

temannya

12

(54,54%)

10

(45,45%)

5. Keaktifan

siswa saat

pembelajaran

Siswa aktif

mengerjakan tugas

menulis teks berita

dengan serius dan

tekun

16

(72,73%)

6

(27,27%)

Keterangan:

BS : Baik Sekali (siswa aktif >18 siswa)

B : Baik (siswa aktif 12-17 siswa)

C : Cukup (siswa aktif 6-11 siswa)

K : Kurang (siswa aktif <5 siswa)

Page 84: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

70

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran

belum dikatakan baik. Tidak semua siswa siap mengikuti pelajaran dengan tertib.

Hanya 45,45% siswa yang siap dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang

memperhatikan pembelajaran sekitar 68,18% dari jumlah seluruh siswa yaitu 22

siswa. Kemudian, respon siswa terhadap media pembelajaran sebanyak 77,27%,

sikap siswa saat pembelajaran termasuk dalam kategori baik yaitu sekitar 54,54%.

Selanjutnya, keaktifan siswa saat pembelajaran mencapai 72,73% dari jumlah seluruh

siswa yaitu 22 siswa. Keadaan tersebut menunjukan bahwa sikap dan minat siswa

dalam kegiatan pembelajaran sudah dapat dikatakan baik, hal itu berdasarkan data

yang diperoleh dari hasil lembar pengamatan pada siklus I.

2.) Hasil Angket

Pengisian angket pada siklus I dilakukan untuk mendapatkan informasi dan

tanggapan siswa terhadap pembelajaran menulis berita dengan menggunakan

media tajuk rencana. Pernyataan yang terdapat dalam angket siklus I ini yaitu (1)

sebelum mendapat pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana, saya

belum terampil menulis berita, (2) setelah mendapat pembelajaran menulis berita

dengan media tajuk rencana, saya menjadi terampil menulis berita, (3) sebelum

mendapat pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana, saya

mengalami kesulitan dalam menulis berita, (4) setelah mendapat pembelajaran

menulis berita dengan media tajuk rencana, kesulitan saya dalam menulis berita

menjadi berkurang, dan (5) setelah mendapat pembelajaran menulis berita dengan

Page 85: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

71

media tajuk rencana, sekarang saya tahu cara menulis berita secara singkat, padat,

dan jelas. Berikut ini disajikan tabel data hasil angket pada siklus I.

Tabel 11

Hasil Angket dan Tanggapan Siswa Siklus I

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Sebelum mendapat pembelajaran menulis

berita dengan media tajuk rencana, saya

belum terampil menulis berita.

17

(77,27%)

5

(22,73%)

2. Setelah mendapat pembelajaran menulis

berita dengan media tajuk rencana, saya

menjadi terampil menulis berita.

19

(86,36%)

3

(13,64%)

3. Sebelum mendapat pembelajaran menulis

berita dengan media tajuk rencana, saya

mengalami kesulitan dalam menulis berita.

16

(72,73%)

6

(27,23%)

4. Setelah mendapat pembelajaran menulis

berita dengan media tajuk rencana,

kesulitan saya dalam menulis berita menjadi

berkurang.

15

(68,18%)

7

(31,82%)

5. Setelah mendapat pembelajaran menulis

berita dengan media tajuk rencana, sekarang

saya tahu cara menulis berita secara singkat,

padat, dan jelas.

17

(77,27%)

5

(22,73%)

Jumlah 84

(76,36%)

26

(23,64%)

3.) Dokumentasi Foto

Dokumentasi foto berupa gambar ini digunakan sebagai bukti visual selama

proses pembelajaran menulis teks berita. Pada siklus I ini, dokumentasi yang

diambil, yaitu: pada saat siswa memperhatikan penjelasan dan pada saat siswa

menulis teks berita.

Page 86: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

72

Gambar 3: saat siswa memperhatikan penjelasan

Pada saat siswa diberi penjelasan, masih terdapat beberapa siswa yang melakukan

kegiatan tidak perlu seperti berbicara dengan teman sebangkunya dan bermalas-

malasan.

Gambar 4: saat siswa menulis teks berita menggunakan media

tajuk rencana

Page 87: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

73

Pada pembelajaran siklus I masih terdapat beberapa siswa yang bercakap

dengan teman sebangkunya, bermalas-malasan, dan melihat pekerjaan teman yang

lain ketika menulis teks berita menggunakan media tajuk rencana.

4.) Hasil Nontes Siklus II

Hasil nontes siklus II meliputi hasil pengamatan dan angket. Berikut disajikan

data hasil pengamatan dan angket pada siklus II.

1) Hasil Pengamatan

Pengamatan pada siklus II dilakukan sama seperti siklus I, yaitu pengamatan yang

dilakukan selama proses pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana

berlangsung. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar pedoman

pengamatan yang telah disiapkan. Aspek yang diamati pada aktivitas siswa saat

pembelajaran yaitu (1) kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, (2)

perhatian siswa terhadap pembelajaran, (3) respon siswa terhadap media

pembelajaran, (4) sikap siswa saat pembelajaran, dan (5) keaktifan siswa saat

pembelajaran.

Penilaian berdasarkan pedoman pengamatan menunjukkan bahwa respon siswa

terhadap media yang digunakan, sikap, dan keaktifan siswa saat pembelajaran

sudah baik. Kesiapan siswa dalam pembelajaran juga sudah baik dan perhatian

siswa terhadap pembelajaran termasuk dalam kategori baik sekali. Berikut ini

disajikan tabel data hasil pengamatan pada siklus II.

Page 88: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

74

Tabel 12

Pengamatan terhadap Aktivitas Siswa saat Pembelajaran Siklus II

No Aspek

Indikator

Siklus II

Positif Negatif

1. Kesiapan siswa

dalam mengikuti

pembelajaran

Siswa siap dan

menerima pembelajaran

dengan baik

18

(81,81%)

4

(18,18%)

2. Perhatian siswa

terhadap

pembelajaran

Siswa berminat untuk

memperhatikan dan

memahami materi yang

diajarkan

20

(90,90%)

2

(9,09%)

3. Respon siswa

terhadap media

pembelajaran

Siswa memberikan

reaksi dan tanggapan

positif terhadap media

yang digunakan

19

(86,36%)

3

(13,63%)

4. Sikap siswa saat

pembelajaran

Siswa menulis teks

berita dengan sikap yang

baik, tidak membuat

gaduh, dan tidak

mengganggu temannya

21

(95,45%)

1

(4,54%)

5. Keaktifan siswa

saat pembelajaran

Siswa aktif mengerjakan

tugas menulis teks berita

dengan serius dan tekun

18

(81,81%)

4

(18,18%)

Keterangan:

BS : Baik Sekali (siswa aktif >18 siswa)

B : Baik (siswa aktif 12-17 siswa)

C : Cukup (siswa aktif 6-11 siswa)

K : Kurang (siswa aktif <5 siswa)

Berdasarkan tabel di atas, terlihat adanya proses peingkatan sikap dan minat siswa

dalam mengikuti pembelajaran menulis teks berita dengan media tajuk rencana

dari siklus I sampai siklus II. Pada siklus II, proses pembelajaran menjadi lebih

baik. Dapat dilihat dari tabel, kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran

pembelajaran meningkat. Dari segi kesiapan, siswa sudah menunjukkan kesiapan

dalam menerima pembelajaran. Kemudian, siswa mempunyai minat untuk

memperhatikan dan memperhatikan materi yang diajarkan. Dari segi respon,

Page 89: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

75

Siswa memberikan reaksi dan tanggapan positif terhadap media yang digunakan

dalam menulis berita sehingga mampu mencipatakan suasana yang kondusif di

dalam kelas. Siswa aktif dalam mengerjakan tugas menulis berita dengan serius

dan tekun. Jadi, dari segi proses pembelajaran menulis berita pada siswa kelas

VIII A SMP PGRI Bagelen dengan media tajuk rencana Tahun ajaran 2015/2016

mengalami peningkatan.

2) Hasil Angket

Pengisian angket siklus II dilakukan untuk mendapatkan informasi dan tanggapan

siswa terhadap pembelajaran menulis berita dengan menggunakan media tajuk

rencana yang telah mereka ikuti pada siklus II. Pada dasarnya, pengisian angket pada

siklus II sama dengan siklus I. Pernyataan yang terdapat dalam angket siklus II pun

sama dengan siklus I, yakni (1) sebelum mendapat pembelajaran menulis berita

dengan media tajuk rencana, saya belum terampil menulis berita, (2) setelah

mendapat pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana, saya menjadi

terampil menulis berita, (3) sebelum mendapat pembelajaran menulis berita dengan

media tajuk rencana, saya mengalami kesulitan dalam menulis berita, (4) setelah

mendapat pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana, kesulitan saya

dalam menulis berita menjadi berkurang, dan (5) setelah mendapat pembelajaran

menulis berita dengan media tajuk rencana, sekarang saya tahu cara menulis berita

secara singkat, padat, dan jelas. Berikut ini disajikan tabel data hasil angket pada

siklus II.

Page 90: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

76

Tabel 13

Hasil Angket dan Tanggapan Siswa pada Siklus II

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Sebelum mendapat pembelajaran menulis

berita dengan media tajuk rencana, saya belum

terampil menulis berita.

19

(86,36%)

3

(13,63%)

2. Setelah mendapat pembelajaran menulis

berita dengan media tajuk rencana, saya

menjadi terampil menulis berita.

20

(90,90%)

1

(9,09%)

3. Sebelum mendapat pembelajaran menulis

berita dengan media tajuk rencana, saya

mengalami kesulitan dalam menulis berita.

18

(81,81%)

4

(18,18%)

4. Setelah mendapat pembelajaran menulis

berita dengan media tajuk rencana, kesulitan

saya dalam menulis berita menjadi

berkurang.

17

(77,27%)

5

(22,72%)

5. Setelah mendapat pembelajaran menulis

berita dengan media tajuk rencana, sekarang

saya tahu cara menulis berita secara singkat,

padat, dan jelas.

22

(100%)

0

(0%)

Jumlah 96

(87,27%)

13

(12,73%)

Berdasarkan hasil angket siklus II yang dibagikan pasca tindakan tersebut,

diketahui bahwa dengan media tajuk rencana mampu memudahkan siswa dalam

membuat teks berita. Dilihat dari hasil kerja siswa dalam praktik menulis berita,

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan media tajuk rencana dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks berita. Hal ini berdasarkan

peningkatan skor setelah pelaksanaan tindakan.

3) Dokumentasi Foto

Dokumentasi foto berupa gambar ini digunakan sebagai bukti visual selama

proses pembelajaran menulis teks berita. Pada siklus II ini, dokumentasi yang

Page 91: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

77

diambil, yaitu: pada saat siswa memperhatikan penjelasan dan pada saat siswa

menulis teks berita.

Gambar 5: saat siswa memperhatikan penjelasan

Pada saat siswa diberi penjelasan, tampak antusias dan siswa yang melakukan

kegiatan tidak perlu seperti bercanda, berbicara dengan teman sebangkunya dan

bermalas-malasan telah menurun. Jika dibandingkan dengan siklus sebelumnya

perilaku negatif pada saat memperhatikan penjelasan telah menurun sehingga

pembelajaran menjadi lebih kondusif.

Gambar 6: saat siswa menulis eksposisi menggunakan media tajuk

rencana

Page 92: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

78

Pada pembelajaran siklus II perilaku siswa semakin kondusif atau perilaku

siswa semakin membaik jika dibandingkan dengan siklus sebelumnya pada saat

menulis teks berita menggunakan media tajuk rencana. Selain itu, siswa juga lebih

antusias pada saat pembelajaran berlangsungan.

3. Peningkatan Keterampilan Siswa dalam Menulis Berita dengan

Media Tajuk Rencana

Data ini diperoleh dari kemampuan siswa dalam menulis teks berita dengan media

tajuk rencana. Aspek yang dinilai dari hasil menulis siswa yaitu Pemahaman isi

teks, Ketepatan struktur kalimat, Tata bahasa, dan Ejaan dan tata tulis. Adapun

hasil kemampuan siswa dalam menulis teks berita dengan media tajuk rencana

pada tahap prasiklus, siklus I, dan siklus II disajikan pada tabel berikut.

Page 93: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

79

Tabel 14

Hasil tes prasiklus sampai siklus II

No. Nama

Prasiklus Siklus I Siklus II

A B C D Jumlah

Nilai A B C D

Jumlah

Nilai A B C D

Jumlah

Nilai

1 X1 22 16 16 16 70 23 16 16 13 68 28 21 19 18 86

2 X2 19 13 14 17 63 24 16 16 16 72 28 21 19 19 87

3 X3 19 13 13 13 58 23 17 16 14 70 23 16 16 14 69

4 X4 24 14 14 14 66 24 19 16 17 76 30 20 18 18 86

5 X5 26 16 16 14 72 25 19 16 16 76 29 18 18 18 83

6 X6 19 14 14 14 61 25 16 17 15 73 29 19 18 18 84

7 X7 24 13 13 13 63 24 18 15 16 73 28 18 18 18 82

8 X8 19 13 13 15 60 24 17 15 16 72 28 18 18 18 82

9 X9 17 15 13 14 59 24 18 16 16 74 28 18 17 17 80

10 X10 20 13 14 13 60 24 19 16 14 73 29 18 18 17 82

11 X11 19 13 13 13 58 25 18 15 14 72 24 16 14 15 69

12 X12 19 14 13 14 60 24 17 14 14 69 29 19 18 18 84

13 X13 24 16 16 15 71 26 18 15 14 73 28 18 18 18 82

14 X14 19 14 14 14 61 23 17 15 14 69 28 18 18 17 81

15 X15 18 13 13 13 57 23 17 15 14 69 28 18 17 16 79

16 X16 19 14 13 13 59 24 17 14 14 69 28 18 17 17 80

17 X17 19 13 13 14 59 24 15 15 15 69 29 18 17 17 81

Page 94: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

80

18 X18 19 14 14 13 60 26 17 14 14 71 27 18 17 16 78

19 X19 19 13 13 13 58 24 17 14 14 69 28 19 17 17 81

20 X20 19 14 13 13 59 21 16 13 14 64 27 17 17 16 77

21 X21 17 12 13 14 56 22 14 14 14 64 28 19 18 18 83

22 X22 27 15 15 14 71 29 19 16 15 79 24 15 15 14 68

Jumlah 447 305 303 306 1361 531 377 333 323 1564 608 400 382 374 1764

Rata-rata 20,31 13,86 13,77 13,90 61,86 24,13 17,13 15,13 14,68 71,09 27,63 18,18 17,36 17 80,18

Skor tertinggi 27 16 16 17 72 29 19 17 17 79 30 21 19 19 87

Skor terendah 17 12 13 13 56 21 14 13 13 64 23 15 14 14 68

Keterangan:

A : Pemahaman isi teks

B : Ketepatan struktur kalimat

C : Tata bahasa

D : Ejaan dan tata tulis

Nilai yang diberi warna kuning adalah siswa yang mencapai KKM (70)

Page 95: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

81

B. Pembahasan Data Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan dibahas tiga data, yaitu 1) penerapan pembelajaran menulis

berita dengan media tajuk rencana pada siswa kelas VIII SMP PGRI Bagelen, 2)

pengaruh media tajuk rencana terhadap sikap dan minat siswa dalam

pembelajaran menulis berita, 3) peningkatan keterampilan siswa dalam menulis

berita dengan media tajuk rencana pada siswa kelas VIII SMP PGRI Bagelen.

1. Penerapan Pembelajaran Menulis Berita dengan Media Tajuk

Rencana

Penerapan model pembelajaran menulis berita dalam penelitian ini meliputi tiga

tahap, yaitu tahap studi pendahuluan (prasiklus), siklus I, dan siklus II. Di bawah

ini disajikan data dari ketiga tahap tersebut.

a. Tindakan Prasiklus

Dalam tindakan prasiklus ini dilakukan wawancara dengan guru bahasa Indonesia

kelas VIII, pengamatan pembelajaran, pengisian angket, dan tes awal. Berikut

disajikan tabel data hasil kegiatan prasiklus.

1) Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia kelas VIII, peneliti

memperoleh informasi bahwa secara umum keterampilan siswa dalam menulis

berita masih rendah. Pemahaman siswa terhadap materi berita masih kurang.

Menurut guru, sebagian besar siswa kurang berminat dalam pembelajaran menulis

berita. Selain itu, siswa juga masih kesulitan dalam mengembangkan ide-ide yang

akan dijadikan berita. Biasanya, pokok-pokok penting yang ditulis siswa dalam

teks berita kurang lengkap sehingga informasi yang disampaikan dari berita

tersebut menjadi kurang jelas. Motivasi siswa dalam menulis juga masih rendah.

Page 96: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

82

2) Hasil Pengamatan

Pada tindakan prasiklus, pembelajaran menulis berita di kelas VIII A SMP PGRI

Bagelen dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan.

Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Sebelum guru

memberikan tugas, terlebih dahulu guru berceramah tentang materi berita dan

memberikan informasi yang dianggap penting berkaitan dengan apa yang harus

dilakukan siswa. Selanjutnya, guru memberikan tugas kepada siswa untuk

menulis berita dengan tema bebas.

Berdasarkan hasil pengamatan, pembelajaran tersebut terkendala dari metode

yang digunakan. Pembelajaran menulis berita menjadi monoton karena hanya

ceramah lalu penugasan. Kondisi tersebut mengakibatkan proses pembelajaran

lebih didominasi aktivitas guru, sedangkan siswa cenderung pasif. Selain itu,

penggunaan metode tersebut juga membuat siswa jenuh dan bosan dalam

mengikuti pembelajaran. Dalam prasiklus ini, kesiapan siswa terhadap

pembelajaran masih dalam kategori kurang. Hanya sejumlah 7 atau 31, 82% siswa

sudah yang siap dalam menerima pembelajaran, sedangkan 15 atau 68,18% siswa

belum siap dalam menerima pembelajaran. Begitu pula dengan sikap siswa pada

saat pembelajaran masih dalam kategori kurang, yaitu hanya 3 atau 13,64% siswa

yang sudah menunjukkan sikap baik pada saat pembelajaran, sedangkan 19 atau

86, 36% siswa belum menunjukkan sikap yang baik saat pembelajaran, masih

banyak siswa yang membuat gaduh atau mengganggu aktivitas teman lainnya.

Kemudian, perhatian siswa terhadap pembelajaran sudah termasuk dalam kategori

cukup. Keaktifan siswa pada saat pembelajaran juga sudah dapat dinyatakan

Page 97: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

83

cukup. Sejumlah 6 atau 27,23% siswa sudah terlihat aktif dalam mengerjakan

tugas menulis, sedangkan 15 atau 68,18% siswa belum terlihat aktif dalam

mengerjakan tugas menulis.

3) Hasil Angket

Berdasarkan hasil pengisian angket uraian yang dilakukan untuk mengukur

tingkat pengetahuan awal siswa, dengan jumlah responden 22 siswa diperoleh

keterangan bahwa sejumlah 16 atau 72,73% siswa menyatakan menulis

merupakan kegiatan yang sulit, sedangkan yang menjawab tidak sulit hanya 6 atau

27,23% siswa. Mengenai teks berita, dari keseluruhan siswa yang berjumlah 22,

sejumlah 19 atau 86,36% siswa menyatakan mengetahui tentang menulis berita

dan 3 atau 13,63% siswa menyatakan tidak mengetahui.

Dari 22 siswa, sejumlah 17 atau 77,27% siswa menyatakan senang jika mendapat

tugas menulis berita di sekolah, sedangkan 5 atau 22,73% siswa menyatakan tidak

senang. Namun, dari keseluruhan siswa yang berjumlah 22 tersebut, terdapat 15

atau 68,18% siswa yang menyatakan mengalami kesulitan dalam menulis berita,

sedangkan yang menyatakan tidak hanya 7 siswa atau 31,82%. Kemudian, dari

sejumlah 22 siswa, hanya 16 siswa atau 72,73% yang menyatakan lebih suka

terhadap kegiatan menulis dibandingkan kegiatan membaca, menyimak, dan

berbicara, sedangkan 6 siswa atau 27,23% menyatakan tidak.

4) Hasil Tes Awal

Tes awal dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menulis

berita sebelum dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media tajuk rencana.

Tes ini dilakukan dengan menugaskan siswa untuk menulis berita dengan tema bebas.

Page 98: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

84

Tes awal ini diikuti oleh seluruh siswa kelas VIII A SMP PGRI Bagelen yang

berjumlah 22 siswa. Data hasil tes tersebut dijelaskan lebih rinci dalam tabel data

hasil tes awal pada prasiklus. Dalam tes awal ini digunakan empat aspek penilaian,

yaitu pemahaman isi teks, ketepatan struktur kalimat, tata bahasa, ejaan dan tata tulis.

Aspek-aspek tersebut juga digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam

menulis berita pada siklus I dan siklus II.

Berdasarkan hasil tes awal siswa dapat diketahui bahwa rata-rata dari tes

keterampilan siswa dalam menulis berita adalah 61,86. Nilai rata-rata tersebut

masih dalam kategori rendah karena masih di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal), yaitu 70. Jika dilihat dari segi ketuntasan, belum ada siswa yang

mencapai ketuntasan hasil belajar karena nilai dari semua siswa masih di bawah

KKM. Nilai rata-rata tes awal ini dinilai melalui empat aspek. Pada aspek pertama,

yakni pemahaman isi teks, rata-rata yang diperoleh baru mencapai angka 20,31

Aspek yang kedua, yakni ketepatan struktur kalimat diperoleh rata-rata 13,86. Pada

aspek yang ketiga, yakni tata bahasa menunjukkan rata-rata 13,77. Aspek keempat,

yakni ejaan dan tata tulis rata-rata mencapai 13,9.

Berdasarkan hasil wawancara, pengamatan pembelajaran, pengisian angket, dan

tes awal menulis berita siswa, dapat dikemukakan bahwa minat dan keterampilan

siswa kelas VIII A SMP PGRI Bagelen dalam menulis berita masih rendah. Hal

ini disebabkan oleh minat dan motivasi siswa dalam menulis masih rendah.

Pengetahuan siswa terhadap berita juga masih kurang sehingga mengakibatkan

siswa kesulitan dalam menentukan topik. Dari hasil prasiklus tersebut, peneliti

dan guru merasa perlu meningkatkan kualitas pembelajaran serta keterampilan

Page 99: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

85

siswa dalam menulis berita. Oleh karena itu, peneliti berdiskusi dengan guru

untuk merencanakan langkah selanjutnya.

a. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pada pelaksanaan tindakan siklus I, peneliti melakukan pembelajaran menulis

berita dengan menggunakan media tajuk rencana. Pelaksanaan tindakan siklus I

ini terbagi dalam empat tahap, yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan

pembelajaran, pengamatan, dan refleksi. Berikut ini disajikan uraian data

pelaksanaan tindakan pada siklus I.

1) Perencanaan Pembelajaran

Pada pembelajaran siklus I ini, kegiatan yang dilakukan adalah perencanaan

pembelajaran berdasarkan hasil prasiklus. Permasalahan yang ditemukan pada

saat tindakan awal yaitu minat dan keterampilan siswa dalam menulis berita masih

rendah. Permasalahan tersebut akan diperbaiki pada siklus I dengan memberikan

materi seputar berita secara lebih lengkap.

Adapun perencanaan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I yaitu (1)

menentukan jadwal pelaksanaan tindakan menulis berita dengan media tajuk

rencana, (2) menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I, (3)

menyiapkan materi tentang berita, (4) menyiapkan instrumen pembelajaran yang

akan digunakan, yaitu fotokopi tajuk rencana dengan judul Air dan Muka Tanah

Jakarta terbitan hari Senin, 21 Maret 2016 sebanyak 22 lembar, dan (5)

menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar pengamatan aktivitas siswa di

kelas, angket, dan kamera.

Page 100: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

86

2) Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilakukan sesuai dengan perencanaan

yang telah disusun. Pelaksanaan siklus I ini dilakukan dalam sekali pertemuan

dengan alokasi waktu 2X40 menit. Kegiatan dalam pembelajaran ini dibagi

menjadi tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

Berikut diuraikan ketiga kegiatan tersebut dalam bentuk tabel.

Tabel 15

Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran pada Siklus I

No. Kegiatan Deskripsi

1 Kegiatan awal a. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dilakukan.

b. Peneliti memberikan apersepsi mengenai materi

berita melalui tanya jawab dengan siswa.

2 Kegiatan inti a. Peneliti memberikan materi seputar berita.

b. Peneliti membagikan teks tajuk rencana kepada

semua siswa.

c. Siswa membaca teks tajuk rencana yang

berjudul Air dan Muka Tanah Jakarta.

d. Siswa mengamati dan menemukan topik yang

ada pada tajuk rencana.

e. Peneliti memandu siswa untuk menuliskan

pokok-pokok penting yang terdapat dalam tajuk

rencana. Pokok-pokok penting tersebut

berkaitan dengan pokok-pokok yang terdapat

dalam sebuah berita, yaitu 5W+1H.

f. Siswa mengembangkan pokok-pokok penting

tersebut menjadi teks berita yang singkat, padat,

dan jelas.

3 Kegiatan akhir a. Peneliti dan siswa menyimpulkan hasil

pembelajaran yang telah dilakukan.

b. Siswa melakukan pengisian angket refleksi dan

tanggapan setelah diadakan pembelajaran

menulis berita dengan media tajuk rencana.

Page 101: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

87

3) Pengamatan Siklus I

Pengamatan dilakukan dengan mengamati aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana. Pengamatan dilakukan

melalui lembar pedoman pengamatan yang telah disiapkan oleh peneliti. Aspek

yang diamati terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran, yaitu kesiapan siswa

dalam mengkuti pembelajaran, perhatian siswa terhadap pembelajaran, respon

siswa terhadap media pembelajaran, sikap siswa saat pembelajaran, dan keaktifan

siswa saat pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa, dapat dikemukakan bahwa

sejumlah 7 atau 31, 82% siswa menunjukkan sudah siap dalam menerima

pembelajaran dengan baik, yang termasuk dalam kategori cukup. Namun,

sejumlah 15 atau 68,18% siswa masih terlihat kurang siap dalam menerima

pembelajaran. Perhatian siswa terhadap pembelajaran sudah mencapai kategori

baik. Dari 22 siswa, sejumlah 20 atau 90,90% siswa sudah berminat untuk

memperhatikan dan memahami materi yang diajarkan, sedangkan 2 atau 9,09%

siswa kurang minat dalam memperhatikan dan memahami materi yang diajarkan.

Dari 22 siswa, sejumlah 19 atau 86,36% siswa sudah memberikan reaksi dan

tanggapan positif terhadap media yang digunakan, yang termasuk dalam kategori

baik. Namun, masih terdapat 3 atau 13,63% siswa yang memberikan respon

negatif terhadap media yang digunakan dalam pembelajaran. Sikap siswa saat

mengikuti pembelajaran masih tergolong dalam kategori cukup, hanya sejumlah

21 atau 95,45% siswa yang menulis berita dengan sikap baik, tidak membuat

gaduh, dan tidak mengganggu temannya, sedangkan 1 atau 4,54% siswa belum

Page 102: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

88

menunjukkan sikap yang baik dan masih mengganggu temannya. Keaktifan siswa

saat pembelajaran ini sudah termasuk dalam kategori baik. Sejumlah 18 atau

81,81% siswa sudah aktif dalam mengerjakan tugas menulis berita dengan serius

dan tekun. Namun, masih terdapat 4 atau 18,18% siswa yang terlihat kurang aktif

dalam mengikuti pembelajaran.

Dari beberapa keterangan tersebut dapat dikemukakan bahwa aktivitas siswa

dalam proses pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana pada siklus

I mengalami cukup peningkatan dibandingkan pada prasiklus. Namun, masih

perlu dilakukan perbaikan pada pelaksanaan siklus II.

4) Refleksi Siklus I

Setelah dilakukan tindakan menulis berita dengan media tajuk rencana, peneliti

mengumpulkan semua data yang diperoleh dari siswa. Peneliti menganalisis dan

mengevaluasi hasil tulisan siswa dalam bentuk teks berita dan hasil pengamatan

aktivitas siswa saat pembelajaran di kelas. Kemudian, peneliti menyimpulkan

peningkatan keterampilan menulis berita dan pengaruh media tajuk rencana

terhadap sikap dan minat siswa dengan membandingkan hasil tes dan nontes pada

prasiklus dan siklus I. Peneliti juga melakukan diskusi dengan guru pembimbing

untuk menemukan kekurangan-kekurangan pada siklus I. Kemudian, kekurangan-

kekurangan tersebut dianalisis untuk dijadikan acuan pada perbaikan siklus

selanjutnya.

Dari hasil tindakan siklus I, diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata kemampuan

siswa dalam menulis berita mengalami peningkatan yang lebih baik dari pada nilai

rata-rata tes awal. Dalam pembelajaran siklus I ini, tes menulis berita yang

Page 103: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

89

dilakukan dengan menggunakan media tajuk rencana mempunyai kriteria

penilaian, yaitu isi, ketepatan kalimat, tata bahasa, dan ejaan. Dari hasil tes

keterampilan menulis berita dengan media tajuk rencana diperoleh rata-rata 71,09.

Hasil tes tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar

9,23 dari tes awal yang hanya memperoleh nilai rata-rata 61,86. Aktivitas siswa

saat mengikuti pembelajaran menulis berita juga sudah mengalami peningkatan.

Pada saat prasiklus, masih banyak siswa yang tidak memperhatikan pembelajaran,

membuat gaduh, dan mengganggu aktivitas teman lainnya. Pada siklus I ini hal-hal

tersebut sebagian besar sudah tidak dilakukan oleh siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Tindakan siklus II ini merupakan usaha peningkatan keterampilan siswa dalam

menulis berita dengan menggunakan media tajuk rencana. Pelaksanaan tindakan

siklus II juga terbagi dalam empat tahap, yaitu perencanaan pembelajaran,

pelaksanaan pembelajaran, pengamatan, dan refleksi. Berikut ini diuraikan data

pelaksanaan tindakan siklus II.

1) Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran siklus II ini dilakukan berdasarkan hasil refleksi pada

siklus I. Hasil pengamatan yang diperoleh pada siklus I menunjukkan bahwa

kemampuan siswa dalam menulis berita mengalami peningkatan dari tes awal.

Nilai rata-rata yang diperoleh pada tes awal yaitu 61,86, sedangkan pada siklus I

nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 71,09. Berdasarkan hasil rerata tersebut, terjadi

peningkatan nilai rata-rata sebesar 9,23. Namun, dari 22 siswa masih ada 4 atau

18,18% siswa yang belum mencapai nilai KKM.

Page 104: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

90

Berdasarkan pengamatan aktivitas siswa saat pembelajaran, dapat diketahui

bahwa keaktifan siswa pada siklus I sudah dinyatakan baik karena sejumlah 18

atau 81,81% siswa sudah aktif dalam mengerjakan tugas menulis berita dengan

serius dan tekun. Namun, sejumlah 4 atau 18,18% siswa terlihat kurang aktif

dalam mengerjakan tugas menulis berita. Kesiapan dan sikap siswa pada saat

pembelajaran hanya dinyatakan dalam kategori cukup. Pada aspek kesiapan,

hanya sejumlah 18 atau 81,81% siswa yang dinyatakan siap dalam mengikuti

pembelajaran, sedangkan 4 atau 18,18% siswa masih terlihat belum siap dalam

mengikuti pembelajaran. Pada siklus I ini, hanya 21 atau 95,45% siswa yang

menulis berita dengan sikap yang baik, tidak membuat gaduh, dan tidak

mengganggu temannya, sedangkan 1 atau 4,54% siswa belum menunjukkan sikap

yang baik saat pembelajaran. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan keadaan

pada tindakan siklus II. Perencanaan pada siklus II ini hampir sama dengan

perencanaan pada siklus I, yaitu (1) menentukan jadwal pelaksanaan tindakan

menulis berita dengan media tajuk rencana, (2) menyiapkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) siklus II, (3) menyiapkan materi tentang berita, (4)

menyiapkan instrumen pembelajaran yang akan digunakan, yaitu fotokopi tajuk

rencana dengan judul Pertumbuhan Ekonomi Tinggi terbitan hari Jumat, 18 Maret

2016 sejumlah 24 lembar, dan (5) menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar

pengamatan aktivitas siswa di kelas, angket, dan kamera.

2) Pelaksanaan Pembelajaran

Berdasarkan perencanaan yang telah disusun, tindakan pada siklus II dilaksanakan

dalam satu pertemuan dengan alokasi waktu 2X40 menit. Peneliti memulai

Page 105: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

91

pembelajaran dengan salam dan mengkondisikan siswa agar siap mengikuti

pembelajaran. Peneliti mengulas kembali hasil tes pada siklus I dan menunjukkan

kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam menulis. Pada dasarnya tindakan

yang dilakukan pada siklus II ini sama dengan siklus I. Namun, judul teks tajuk

rencana yang digunakan dalam pembelajaran menulis berita pada siklus II ini

berbeda dengan judul teks tajuk rencana yang digunakan pada siklus I. Adapun

kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran siklus II ini sebagai berikut.

Tabel 16

Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran pada Siklus II

No. Kegiatan Deskripsi

1 Kegiatan awal a. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dilakukan.

b. Peneliti memberikan apresiasi mengenai tugas

menulis berita yang dilakukan pada siklus I.

c. Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan

pertanyaan mengenai materi berita.

2 Kegiatan inti a. Peneliti menjelaskan kembali mengenai materi

berita.

b. Peneliti membagikan teks tajuk rencana

kepada semua siswa.

c. Siswa membaca teks tajuk rencana yang

berjudul Pertumbuhan Ekonomi Tinggi.

d. Siswa mengamati dan menemukan topik yang

ada pada tajuk rencana.

e. Peneliti memandu siswa untuk menuliskan

pokok-pokok penting yang terdapat dalam

tajuk rencana. Pokok-pokok penting tersebut

berkaitan dengan pokok-pokok yang terdapat

dalam sebuah berita, yaitu 5W+1H.

f. Siswa mengembangkan pokok-pokok penting

tersebut menjadi teks berita yang singkat,

padat, dan jelas.

3 Kegiatan akhir a. Peneliti dan siswa menyimpulkan hasil

pembelajaran yang telah dilakukan.

b. Siswa melakukan pengisian angket refleksi

dan tanggapan setelah diadakan pembelajaran

menulis berita dengan media tajuk rencana.

Page 106: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

92

3) Pengamatan Siklus II

Pengamatan dilakukan dengan mengamati aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana. Pengamatan pada siklus

II dilakukan melalui lembar pedoman pengamatan seperti pada siklus I. Aspek

yang diamati terhadap aktivitas siswa juga sama seperti siklus I, yaitu kesiapan

siswa dalam mengkuti pembelajaran, perhatian siswa terhadap pembelajaran,

respon siswa terhadap media pembelajaran, sikap siswa saat pembelajaran, dan

keaktifan siswa saat pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan pada pembelajaran siklus II, dapat dikemukakan bahwa

dari 22 siswa, 18 atau 81,81% siswa menunjukkan sudah siap dalam mengikuti

pembelajaran yang termasuk dalam kategori baik, sedangkan 4 atau 18,18% siswa

belum menunjukkan kesiapannya dalam mengikuti pembelajaran. Pada siklus II

ini, perhatian siswa terhadap pembelajaran sudah mencapai kategori baik sekali.

Sejumlah 20 atau 90,90% siswa sudah berminat untuk memperhatikan dan

memahami materi yang diajarkan, sedangkan 2 atau 9,09% siswa terlihat kurang

memperhatikan materi yang diajarkan.

Dari 22 siswa, terlihat bahwa sejumlah 19 atau 86,36% siswa sudah memberikan

reaksi dan tanggapan positif terhadap media yang digunakan dalam pembelajaran,

yang termasuk dalam kategori baik. Namun, masih terdapat 3 atau 13,63% siswa

yang belum memberikan respon positif terhadap media yang digunakan.

Kemudian, sejumlah 21 atau 95,45% siswa sudah menulis berita dengan sikap

yang baik, tidak membuat gaduh, dan tidak mengganggu temannya, yang

Page 107: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

93

termasuk dalam kategori baik. Namun, sejumlah 1 atau 4,54% siswa kurang

menunjukkan sikap yang baik saat mengikuti pembelajaran. Keaktifan siswa saat

mengikuti pembelajaran juga termasuk dalam kategori baik. Sejumlah 18 atau

81,81% siswa sudah terlihat aktif dalam mengerjakan tugas menulis berita dengan

serius dan tekun, sedangkan 4 atau 18,18% siswa kurang aktif dalam mengerjakan

tugasnya dengan serius dan tekun.

Hasil pengamatan siklus II ini sesuai dengan yang diharapkan peneliti, yaitu

adanya peningkatan proses pembelajaran menulis berita. Pada siklus II ini siswa

menunjukkan perubahan yang positif dalam menerima pembelajaran yang

dilakukan. Kesiapan dan sikap siswa saat mengikuti pembelajaran, perhatian siswa

terhadap pembelajaran, respon, dan keaktifan siswa juga meningkat menjadi lebih

baik dari sebelumnya.

4) Refleksi Siklus II

Kegiatan refleksi siklus II dilakukan untuk menyimpulkan hasil tindakan yang

telah diterapkan. Hasil pengamatan yang diperoleh dari siklus II menunjukkan

adanya peningkatan, baik dari segi produk tulisan siswa maupun dari segi proses

pembelajaran. Perubahan dari prasiklus sampai ke siklus II menuju ke arah yang

lebih baik.

Pada tes siklus II ini dapat diketahui bahwa rerata hasil tes keterampilan menulis

berita dengan menggunakan media tajuk rencana adalah 80,18. Rerata hasil tes

keterampilan menulis berita pada siklus II ini telah memenuhi KKM, yaitu 70.

Dari 22 siswa, 19 atau 78% siswa sudah dapat dinyatakan lulus KKM, sedangkan

3 atau 12% siswa dinyatakan tidak memenuhi syarat KKM. Dari hal tersebut

Page 108: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

94

berarti ada peningkatan dibandingkan siklus I yang hanya 13 siswa atau 58% yang

lulus KKM. Peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II adalah 9,1,

sedangkan peningkatan nilai rata-rata dari tes awal ke siklus II sebesar 27,63. Data

tersebut sudah disajikan dalam penyajian data.

2. Pengaruh Media Tajuk Rencana terhadap Sikap dan Minat Siswa

dalam Pembelajaran Menulis Berita

Perubahan sikap dan minat siswa yang merupakan pengaruh media tajuk rencana

dalam pembelajaran menulis berita dapat dilihat dari hasil nontes siklus I dan

siklus II. Hasil nontes meliputi hasil pengamatan dan angket. Berikut diuraikan

hasil perubahan sikap dan minat siswa berdasarkan hasil pengamatan dan angket.

a. Hasil Nontes Siklus I

Hasil nontes pada siklus I meliputi hasil pengamatan dan angket. Berikut disajikan

data hasil pengamatan dan angket pada siklus I.

1) Hasil Pengamatan

Pengamatan dilakukan selama pembelajaran menulis berita dengan media tajuk

rencana berlangsung. Pengamatan dilaksanakan oleh peneliti yang sekaligus

bertindak sebagai guru dengan menggunakan lembar pedoman pengamatan.

Aspek yang diamati pada aktivitas siswa saat pembelajaran yaitu (1) kesiapan

siswa dalam mengikuti pembelajaran, (2) perhatian siswa terhadap pembelajaran,

(3) respon siswa terhadap media pembelajaran, (4) sikap siswa saat pembelajaran,

dan (5) keaktifan siswa saat pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan siklus I, dapat diketahui bahwa sejumlah 10 atau

45,45% siswa menunjukkan sudah siap dalam menerima pembelajaran dengan

baik, yang termasuk dalam kategori cukup. Namun, sejumlah 12 atau 54,54%

Page 109: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

95

siswa masih terlihat kurang siap dalam menerima pembelajaran. Perhatian siswa

terhadap pembelajaran sudah mencapai kategori baik. Dari 22 siswa, sejumlah 15

atau 68,18% siswa sudah berminat untuk memperhatikan dan memahami materi

yang diajarkan, sedangkan 7 atau 31,82% siswa kurang berminat untuk

memperhatikan dan memahami materi yang diajarkan.

Dari 22 siswa, sejumlah 17 atau 77,27% siswa sudah memberikan reaksi dan

tanggapan positif terhadap media yang digunakan, yang termasuk dalam kategori

baik. Namun, masih terdapat 5 atau 22,73% siswa yang memberikan respon

negatif terhadap media yang digunakan dalam pembelajaran. Sikap siswa saat

mengikuti pembelajaran termasuk dalam kategori baik, sejumlah 12 atau 54,54%

siswa yang menulis berita dengan sikap baik, tidak membuat gaduh, dan tidak

mengganggu temannya, sedangkan 10 atau 45,45% siswa belum menunjukkan

sikap yang baik pada saat pembelajaran. Kemudian, keaktifan siswa saat

pembelajaran ini sudah termasuk dalam kategori baik. Sejumlah 16 atau 72,73%

siswa sudah aktif dalam mengerjakan tugas menulis berita dengan serius dan

tekun. Namun, masih terdapat 6 atau 27,27% siswa yang terlihat kurang aktif

dalam mengikuti pembelajaran. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa sikap

siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat dikatakan baik.

2) Hasil Angket

Pengisian angket pada siklus I dilakukan untuk mendapatkan informasi dan

tanggapan siswa terhadap pembelajaran menulis berita dengan menggunakan

media tajuk rencana. Pernyataan yang terdapat dalam angket siklus I ini yaitu (1)

sebelum mendapat pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana, saya

Page 110: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

96

belum terampil menulis berita, (2) setelah mendapat pembelajaran menulis berita

dengan media tajuk rencana, saya menjadi terampil menulis berita, (3) sebelum

mendapat pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana, saya

mengalami kesulitan dalam menulis berita, (4) setelah mendapat pembelajaran

menulis berita dengan media tajuk rencana, kesulitan saya dalam menulis berita

menjadi berkurang, dan (5) setelah mendapat pembelajaran menulis berita dengan

media tajuk rencana, sekarang saya tahu cara menulis berita secara singkat, padat,

dan jelas.

Berdasarkan hasil angket check-list pada akhir siklus I dapat diperoleh keterangan

bahwa dari jumlah keseluruhan 22 siswa, 17 atau 77,27% siswa menyatakan

sebelum mendapat pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana,

siswa belum terampil menulis berita, sedangkan 5 atau 22,73% siswa memberi

jawaban tidak. Dari 22 siswa, sejumlah 19 atau 86,36% siswa memberi tanggapan

bahwa setelah mendapat pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana,

siswa menjadi terampil menulis berita, sedangkan 3 atau 13,64% siswa menjawab

tidak. Sebelum mendapatkan pembelajaran menulis berita dengan media tajuk

rencana, sejumlah 16 siswa atau 72,73% siswa memberi tanggapan bahwa siswa

merasa kesulitan dalam menulis berita dan 6 atau 27,23% siswa menjawab tidak.

Kemudian, setelah mendapatkan pembelajaran dengan media tajuk rencana,

sejumlah 15 atau 68,18% siswa menyatakan kesulitan dalam menulis berita

berkurang dan 7 atau 31,82% siswa tidak berkurang. Dari 22 siswa, sejumlah 17

atau 77,27% siswa mendapat pembelajaran menulis berita dengan media tajuk

Page 111: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

97

rencana, sekarang siswa menjadi tahu cara menulis berita secara singkat, padat,

dan jelas, tetapi 5 atau 22,73% siswa menyatakan tidak.

b. Hasil Nontes Siklus II

Hasil nontes siklus II meliputi hasil pengamatan dan angket. Berikut disajikan

data hasil pengamatan dan angket pada siklus II.

1) Hasil Pengamatan

Pengamatan pada siklus II dilakukan sama seperti siklus I, yaitu pengamatan yang

dilakukan selama proses pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana

berlangsung. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar pedoman

pengamatan yang telah disiapkan. Aspek yang diamati pada aktivitas siswa saat

pembelajaran yaitu (1) kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, (2)

perhatian siswa terhadap pembelajaran, (3) respon siswa terhadap media

pembelajaran, (4) sikap siswa saat pembelajaran, dan (5) keaktifan siswa saat

pembelajaran.

Penilaian berdasarkan pedoman pengamatan menunjukkan bahwa respon siswa

terhadap media yang digunakan, sikap, dan keaktifan siswa saat pembelajaran

sudah baik. Kesiapan siswa dalam pembelajaran juga sudah baik dan perhatian

siswa terhadap pembelajaran termasuk dalam kategori baik sekali.

Berdasarkan lembar pengamatan dapat diketahui bahwa dari 22 siswa, 18 atau

81,81% siswa menunjukkan sudah siap dalam mengikuti pembelajaran yang

termasuk dalam kategori baik, sedangkan 4 atau 18,18% siswa belum

menunjukkan kesiapannya dalam mengikuti pembelajaran. Pada siklus II ini,

perhatian siswa terhadap pembelajaran sudah mencapai kategori baik sekali.

Page 112: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

98

Sejumlah 20 atau 90,90% siswa sudah berminat untuk memperhatikan dan

memahami materi yang diajarkan, sedangkan 2 atau 9,09% siswa terlihat kurang

memperhatikan materi yang diajarkan.

Dari 22 siswa, terlihat bahwa sejumlah 19 atau 86,36% siswa sudah memberikan

reaksi dan tanggapan positif terhadap media yang digunakan dalam pembelajaran,

yang termasuk dalam kategori baik. Namun, masih terdapat 3 atau 13,63% siswa

yang belum memberikan respon positif terhadap media yang digunakan.

Kemudian, sejumlah 21 atau 95,45% siswa sudah menulis berita dengan sikap

yang baik, tidak membuat gaduh, dan tidak mengganggu temannya, yang

termasuk dalam kategori baik. Namun, sejumlah 1 atau 4,54% siswa kurang

menunjukkan sikap yang baik saat mengikuti pembelajaran. Keaktifan siswa saat

mengikuti pembelajaran juga termasuk dalam kategori baik. Sejumlah 18 atau

81,81% siswa sudah terlihat aktif dalam mengerjakan tugas menulis berita dengan

serius dan tekun, sedangkan 64atau 18,18% siswa kurang aktif dalam

mengerjakan tugasnya dengan serius dan tekun.

2) Hasil Angket

Pengisian angket siklus II dilakukan untuk mendapatkan informasi dan tanggapan

siswa terhadap pembelajaran menulis berita dengan menggunakan media tajuk

rencana yang telah mereka ikuti pada siklus II. Pada dasarnya, pengisian angket pada

siklus II sama dengan siklus I. Pernyataan yang terdapat dalam angket siklus II pun

sama dengan siklus I, yakni (1) sebelum mendapat pembelajaran menulis berita

dengan media tajuk rencana, saya belum terampil menulis berita, (2) setelah

mendapat pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana, saya menjadi

Page 113: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

99

terampil menulis berita, (3) sebelum mendapat pembelajaran menulis berita dengan

media tajuk rencana, saya mengalami kesulitan dalam menulis berita, (4) setelah

mendapat pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana, kesulitan saya

dalam menulis berita menjadi berkurang, dan (5) setelah mendapat pembelajaran

menulis berita dengan media tajuk rencana, sekarang saya tahu cara menulis berita

secara singkat, padat, dan jelas.

Berdasarkan hasil angket dapat diperoleh keterangan bahwa dari jumlah 22 siswa,

19 atau 86,36% siswa menyatakan sebelum mendapat pembelajaran menulis

berita dengan media tajuk rencana, siswa belum terampil dalam menulis berita,

sedangkan 3 atau 13,63% siswa memberi jawaban tidak. Kemudian, sejumlah 20

atau 90,90% siswa memberi tanggapan bahwa setelah mendapat pembelajaran

menulis berita dengan media tajuk rencana, siswa menjadi terampil menulis

berita, sedangkan 1 atau 9,09% siswa menjawab tidak.

Dari 22 siswa, sejumlah 18 atau 81,81% siswa sebelum mendapatkan

pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana memberi tanggapan

bahwa siswa merasa kesulitan dalam menulis berita dan 4 atau 18,18% siswa

menjawab tidak. Kemudian, setelah mendapatkan pembelajaran dengan media

tajuk rencana, sejumlah 17 atau 77,27% siswa menyatakan kesulitan dalam

menulis berita berkurang dan 5 atau 22,72 siswa tidak berkurang. Dari 22 siswa,

sejumlah 22 atau 100% siswa mendapat pembelajaran menulis berita dengan

media tajuk rencana, sekarang siswa menjadi tahu cara menulis berita secara

singkat, padat, dan jelas.

Page 114: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

100

3. Peningkatan Keterampilan Siswa dalam Menulis Berita dengan

Media Tajuk Rencana

Peningkatan keterampilan menulis berita siswa didasarkan pada hasil tes yang

meliputi hasil tes prasiklus, siklus I, dan siklus II. Alat ukur yang digunakan untuk

mengetahui peningkatan kemampuan menulis berita siswa adalah tes menulis teks

berita yang dilakukan pada pelaksanaan prasiklus, siklus I, dan siklus II. Hal yang

dinilai dalam menulis berita yaitu Pemahaman isi teks, Ketepatan struktur kalimat,

Tata bahasa, dan Ejaan dan tata tulis.

Kriteria keberhasilan atau peningkatan tindakan praktik menulis berita dengan

media tajuk rencana dibuktikan dengan adanya peningkatan skor nilai pada tiap

aspek penilaian dari tes yang dilakukan pada pelaksanaan prasiklus sampai

dengan siklus II. Di bawah ini disajikan data yang menunjukkan peningkatan

kemampuan menulis berita siswa dengan media tajuk rencana dari hasil tes

prasiklus, siklus I dan siklus II.

Page 115: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

101

Tabel 17

Rata-Rata Nilai Setiap Aspek Keterampilan Menulis Teks Berita yang

dicapai Siswa pada Tahap Prasiklus

No Nama

Prasiklus

Skor KKM

70

Aspek Penilaian

A B C D

1 Iswari 22 16 16 16 70 T

2 Lisa Arsita 19 13 14 17 63 TT

3 Nova Wulandari 19 13 13 13 58 TT

4 Rindi Astanti 24 14 14 14 66 TT

5 Ririt Lestari 26 16 16 14 72 T

6 Sarmini 19 14 14 14 61 TT

7 Sunarti 24 13 13 13 63 TT

8 Agus Triwidodo 19 13 13 15 60 TT

9 Aan Budianto 17 15 13 14 59 TT

10 Brian Antony 20 13 14 13 60 TT

11 Dwi Oktavia 19 13 13 13 58 TT

12 Diki Kurniawan 19 14 13 14 60 TT

13 Igo Priratma Putra 24 16 16 15 71 T

14 Joni Andes Pranata 19 14 14 14 61 TT

15 Ricki Ramadhan 18 13 13 13 57 TT

16 Ragil Saputra 19 14 13 13 59 TT

17 Sulistyawan 19 13 13 14 59 TT

18 Sandi Prawobo 19 14 14 13 60 TT

19 Tian Dianto 19 13 13 13 58 TT

20 Eko Agus Saputra 19 14 13 13 59 TT

21 Ariya Kristianto 17 12 13 14 56 TT

22 Sandi 27 15 15 14 71 T

Jumlah 447 305 303 306 1361

Rata-rata 20,31 13,86 13,77 13,,90 61,86

Keterangan T = Tuntas

A : Pemahaman isi teks TT = Tidak Tuntas

B : Ketetapan struktur kalimat

C : Tata bahasa

D : Ejaan dan tata tulis

Page 116: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

102

Yang diberi warna hijau adalah skor tertinggi, sedangkan yang berwarna merah

adalah skor terendah.

Rata-rata pada prasiklus masih tergolong dalam kategori kurang. Rata-rata kelas

yaitu 61,86 dengan perolehan skor untuk aspek pemahaman isi teks 447 (20,31),

aspek ketepatan struktur kalimat 305 (13,86), aspek tata bahasa 3 (16,90), dan

aspek tipografi 247 (11,22). Kategori kurang dengan rentang nilai 50-64 dicapai

oleh 14 siswa. Kategori cukup dengan rentang nilai 65-74 dicapai oleh 6 siswa.

Dan kategiri baik dengan rentang nilai 75-84 dicapai oleh 2 siwa. Hal ini

disebabkan karena siswa belum memahami secara mendalam pokok-pokok puisi

dan masih kesulitan dalam menuangkan ide kedalam bentuk puisi. dari hasil

kurang ini, penulis membuat rencana untuk kegiatan selanjutnya.

Tabel 15

Peningkatan Kemampuan

Menulis Berita dengan Media Tajuk Rencana

No Aspek yang dinilai Rata-rata Peningkatan

Prasiklus Siklus I Siklus II Pra - SI SI - SII Pra - SII

1 Pemahaman isi teks 20,31 24,13 27,63 3,82 3,5 7,32

2 Ketepatan struktur kalimat 13,86 17,13 18,18 3,27 1,05 4,32

3 Tata bahasa 13,77 15,13 17,36 1,36 2,23 3,59

4 Ejaan dan tata bahasa 13,9 14,68 17 0,78 2,32 3,1

Jumlah 61,84 71,07 80,17 9,23 9,1 18,33

Page 117: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

103

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel tersebut, dapat diperoleh keterangan

peningkatan skor rata-rata pada setiap aspek.

a. Aspek Pemahaman Isi Teks

Gambar 7: Diagran Peningkatan Aspek pemahaman isi teks

Pada aspek isi hal yang dinilai adalah kelengkapan isi atau pokok-pokok penting

dalam berita. Skor maksimal yang dapat diperoleh dari aspek isi ialah 35. Pada tes

awal skor rata-rata yang diperoleh adalah 20,31, sedangkan pada siklus I

memperoleh skor 24,13. Hal ini membuktikan bahwa pada aspek isi terjadi

peningkatan sebesar 3,82. Setelah dilaksanakan pembelajaran menulis berita

dengan menggunakan media tajuk rencana, sebagian besar siswa sudah mampu

menuliskan pokok-pokok penting dalam berita secara lengkap. Pemilihan topik

yang tepat juga membantu siswa dalam meningkatkan aspek isi. Pada siklus II

juga terjadi peningkatan, tetapi tidak sebesar pada siklus I. Peningkatan yang

terjadi pada siklus II hanya mencapai 3,5. Skor rata-rata yang diperoleh pada

Page 118: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

104

siklus II adalah 27,63. Kemudian, peningkatan dari tes awal ke siklus II mencapai

7,32.

Tabel 19

Rata-Rata Nilai Setiap Aspek Keterampilan Menulis Teks Berita yang

dicapai Siswa pada Tahap Siklus I

No Nama

Prasiklus

Skor KKM

70

Aspek Penilaian

A B C D

1 Iswari 23 16 16 13 68 TT

2 Lisa Arsita 24 16 16 16 72 T

3 Nova Wulandari 23 17 16 14 70 T

4 Rindi Astanti 24 19 16 17 76 T

5 Ririt Lestari 25 19 16 16 76 T

6 Sarmini 25 16 17 15 73 T

7 Sunarti 24 18 15 16 73 T

8 Agus Triwidodo 24 17 15 16 72 T

9 Aan Budianto 24 18 16 16 74 T

10 Brian Antony 24 19 16 14 73 T

11 Dwi Oktavia 25 18 15 14 72 T

12 Diki Kurniawan 24 17 14 14 69 TT

13 Igo Priratma Putra 26 18 15 14 73 T

14 Joni Andes Pranata 23 17 15 14 69 TT

15 Ricki Ramadhan 23 17 15 14 69 TT

16 Ragil Saputra 24 17 14 14 69 TT

17 Sulistyawan 24 15 15 15 69 TT

18 Sandi Prawobo 26 17 14 14 71 T

19 Tian Dianto 24 17 14 14 69 TT

20 Eko Agus Saputra 21 16 13 14 64 TT

21 Ariya Kristianto 22 14 14 14 64 TT

22 Sandi 29 19 16 15 79 T

Jumlah 531 377 333 323 1564

Rata-rata 24,13 17,13 15,13 14,68 71,09

Keterangan T = Tuntas

A : Pemahaman isi teks TT = Tidak Tuntas

B : Ketetapan struktur kalimat

Page 119: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

105

C : Tata bahasa

D : Ejaan dan tata tulis

Yang diberi warna hijau adalah skor tertinggi, sedangkan yang berwarna merah

adalah skor terendah.

Rata-rata pada Siklus I masih tergolong dalam kategori cukup. Rata-rata

kelas yaitu 71,09 dengan perolehan skor untuk aspek pemahaman isi teks 531

(24,13), aspek ketepatan struktur kalimat 377 (17,13), aspek tata bahasa 333

(15,13), dan aspek ejaan dan tata tulis 323 (14,86). Kategori kurang dengan

rentang nilai 50-64 dicapai oleh 2 siswa. Kategori cukup dengan rentang nilai 65-

74 dicapai oleh 17 siswa. Dan kategori baik dengan rentang nilai 75-84 dicapai

oleh 3 siwa.

Page 120: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

106

Tabel 17

Rata-Rata Nilai Setiap Aspek Keterampilan Menulis Teks Berita yang

dicapai Siswa pada Tahap Siklus II

No Nama

Prasiklus

Skor KKM

70

Aspek Penilaian

A B C D

1 Iswari 28 21 19 18 86 T

2 Lisa Arsita 28 21 19 19 87 T

3 Nova Wulandari 23 16 16 14 69 TT

4 Rindi Astanti 30 20 18 18 86 T

5 Ririt Lestari 29 18 18 18 83 T

6 Sarmini 29 19 18 18 84 T

7 Sunarti 28 18 18 18 82 T

8 Agus Triwidodo 28 18 18 18 82 T

9 Aan Budianto 28 18 17 18 80 T

10 Brian Antony 29 18 18 17 82 T

11 Dwi Oktavia 24 16 14 17 69 TT

12 Diki Kurniawan 29 19 18 15 84 T

13 Igo Priratma Putra 28 18 18 18 82 T

14 Joni Andes Pranata 28 18 18 18 81 T

15 Ricki Ramadhan 28 18 17 17 79 T

16 Ragil Saputra 28 18 17 17 80 T

17 Sulistyawan 29 18 17 17 81 T

18 Sandi Prawobo 27 18 17 16 78 T

19 Tian Dianto 28 19 17 17 81 T

20 Eko Agus Saputra 27 17 17 16 77 T

21 Ariya Kristianto 28 19 18 18 83 T

22 Sandi 24 15 15 14 68 TT

Jumlah 608 400 382 376 1764

Rata-rata 27,63 18,18 17,36 17,09 80,18

Keterangan T = Tuntas

A : Pemahaman isi teks TT = Tidak Tuntas

B : Ketetapan struktur kalimat

C : Tata bahasa

D : Ejaan dan tata tulis

Yang diberi warna hijau adalah skor tertinggi, sedangkan yang berwarna merah

adalah skor terendah.

Page 121: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

107

Rata-rata pada Siklus II masih tergolong dalam kategori cukup. Rata-rata

kelas yaitu 80,18 dengan perolehan skor untuk aspek pemahaman isi teks 608

(27,63), aspek ketepatan struktur kalimat 400 (18,18), aspek tata bahasa 382

(17,36), dan aspek ejaan dan tata tulis 376 (17,09). Kategori kurang dengan

rentang nilai 50-64 dicapai oleh 0 siswa. Kategori cukup dengan rentang nilai 65-

74 dicapai oleh 2 siswa. Dan kategori baik dengan rentang nilai 75-84 dicapai

oleh 20 siswa.

b. Aspek Ketepatan Struktur Kalimat

Gambar 8: Diagran Peningkatan ketepatan srtuktur kalimat

Dalam aspek ini hal yang dinilai adalah ketepatan struktur kalimat. Skor maksimal

yang dapat diperoleh pada aspek ini adalah 25. Pada aspek ini, skor rata-rata yang

diperoleh pada tes awal mencapai 13,86, sedangkan pada siklus I mencapai 17,13.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pada aspek ketepatan struktur kalimat terjadi

peningkatan sebesar 3,27. Pada siklus II skor rata-rata yang diperoleh ialah 18,18

dan meningkat 1,05 dari siklus I. Peningkatan dari skor awal hingga siklus II

mencapai 4,32.

Page 122: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

108

c. Aspek Tata Bahasa

Gambar 9: Diagran Peningkatan aspek tata bahasa

Pada aspek tata bahasa ini hal yang dinilai adalah penggunaan bahasa yang

digunakan. Skor maksimal yang diperoleh dari aspek tersebut adalah 20. Skor

rata-rata yang diperoleh pada tes awal sebesar 13,77, sedangkan pada siklus I

sebesar 15,13. Dari skor tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam aspek tata

bahasa terjadi peningkatan sebesar 1,36. Pada siklus II skor rata-rata yang

diperoleh adalah 17,36 dan terjadi peningkatan 2,23 dari siklus I. Kemudian,

peningkatan skor rata-rata yang terjadi dari tes awal sampai siklus II mencapai

3,59.

Page 123: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

109

d. Aspek Ejaan dan Tata Tulis

Gambar 10: Diagran Peningkatan aspek Ejaan dan tata bahasa

Skor maksimal penilaian pada aspek ejaan dan tata tulis adalah 20 dengan

beberapa hal yang dinilai, yaitu penulisan dan tanda baca. Aspek ejaan pada tes

awal diperoleh skor rata-rata 13,9 dan meningkat 0,78 pada siklus I. Skor rata-

rata pada siklus I adalah 14,68. Pada siklus II memperoleh skor rata-rata sebesar

17 dan meningkat 2,32 dari siklus I. Kemudian, peningkatan skor rata-rata dari tes

awal ke siklus II mencapai 3,1.

Peningkatan skor rata-rata pada setiap aspek tulisan berita siswa dari prasiklus

hingga siklus II dapat digambarkan dalam diagram berikut ini.

Page 124: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

110

Gambar 11. Diagram Peningkatan Skor Rata-rata pada Setiap Aspek

Tulisan Berita Siswa dari Tes Awal hingga Siklus II

Berdasarkan gambar diagram tersebut, terlihat bahwa nilai siswa kelas VIII A

SMP PGRI Bagelen dalam menulis berita pada setiap aspek penilaian terus

mengalami peningkatan dari prasiklus, siklus I, sampai siklus II. Dengan

terjadinya peningkatan tersebut, dapat dinyatakan bahwa penggunaan media tajuk

rencana dapat meningkatkan keterampilan siswa kelas VIII A dalam menulis

berita. Hasil menulis berita pada prasiklus diperoleh rata-rata 61,86 Kemudian,

pada siklus I pembelajaran sudah menggunakan media tajuk rencana dan skor

rata-rata menulis berita siswa meningkat menjadi 71,09 atau terjadi peningkatan

sebesar 9,23. Kemudian pada siklus I kesiklus II terjadi peningkatan rata-rata nilai

menulis berita siswa sebanyak 9,1. Jadi secara keseluruhan dapat diperoleh

peningkatan menulis berita dari prasiklus sampai siklua II sebesar 18,33.

Dilihat dari peningkatan skor pada kemampuan menulis siswa dari prasiklus

hingga siklus II, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis berita siswa

mengalami peningkatan. Hal itu berdasarkan indikator keberhasilan yang menjadi

Page 125: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

111

patokan dalam penelitian ini yaitu penelitian dapat dikatakan berhasil jika terjadi

peningkatan kualitas proses dan produk mencapai 70%. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa penggunaan media tajuk rencana dapat meningkatkan kemampuan menulis

berita siswa kelas VIII A SMP PGRI Bagelen.

Page 126: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

112

Page 127: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

112

BAB V

PENUTUP

Bab ini berisi simpulan dan saran.

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan data, dapat diperoleh simpulan sebagai berikut.

1. Langkah-langkah yang diterapkan dalam pembelajaran menulis berita

dengan media tajuk rencana yaitu (1) siswa membaca tajuk rencana yang

telah disiapkan guru, (2) guru memandu siswa untuk menuliskan pokok-

pokok penting yang terdapat dalam tajuk rencana, yakni 5W+1H, (3) siswa

mengembangkan pokok-pokok penting menjadi teks berita yang singkat,

padat, dan jelas.

2. Pengaruh media tajuk rencana terhadap sikap dan minat siswa dalam

pembelajaran menulis berita pada siklus I, dan siklus II menunjukkan

adanya perubahan yang semakin positif. Hal ini dapat dilihat dari hasil

pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.

Pada prasiklus, sikap siswa pada saat pembelajaran masih dalam kategori

kurang karena hanya 19 atau 86,36% siswa belum menunjukkan sikap

yang baik saat pembelajaran, masih banyak siswa yang membuat gaduh,

dan mengganggu temannya, sedangkan minat siswa sudah mencapai

kategori cukup karena hanya sejumlah 7 atau 31,82% siswa sudah

berminat untuk memperhatikan dan memahami materi yang diajarkan.

Pada siklus I, sikap siswa dalam pembelajaran mencapai kategori cukup

karena sejumlah 10 atau 45,45% siswa sudah menunjukkan sikap yang

112

Page 128: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

113

baik, tidak membuat gaduh, dan tidak mengganggu temannya. Sementara

itu, minat siswa sudah mencapai kategori baik karena sejumlah 15 atau

68,18% siswa sudah berminat untuk memperhatikan dan memahami

materi yang diajarkan. Pada siklus II, terjadi perubahan yang semakin

positif karena sejumlah 21 atau 95,45% siswa sudah menulis berita dengan

sikap yang baik, tidak membuat gaduh, dan tidak mengganggu temannya.

Begitu pula dengan minat siswa yang menunjukkan adanya perubahan

yang semakin positif. Sejumlah 20 atau 90,90% siswa sudah berminat

untuk memperhatikan dan memahami materi yang diajarkan, yang

termasuk dalam kategori baik sekali.

3. Nilai rata-rata keterampilan menulis berita yang diperoleh pada prasiklus

adalah 61,86 yang termasuk dalam kategori rendah karena masih di bawah

KKM. Pada prasiklus ini dapat dinyatakan bahwa dari sejumlah 22 siswa

belum ada siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar. Pada siklus I,

nilai rata-rata keterampilan menulis berita mengalami peningkatan sebesar

9,23, dari 61,86 menjadi 71,09. Sejumlah 13 atau 58% siswa sudah dapat

dinyatakan tuntas atau memenuhi nilai KKM, sedangkan 9 atau 40,90%

siswa belum mencapai ketuntasan hasil belajar. Pada siklus II, nilai rata-

rata keterampilan menulis berita mencapai 80,01. Peningkatan nilai rata-

rata dari siklus I ke siklus II mencapai 9,1, sedangkan peningkatan dari

prasiklus ke siklus II mencapai 18,33. Pada siklus II, sejumlah 19 atau

78% siswa sudah mencapai ketuntasan hasil belajar, sedangkan 3 atau 12%

siswa belum mencapai ketuntasan hasil belajar.

Page 129: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

114

B. Saran

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, peneliti

menyarankan beberapa hal sebagai berikut.

1. Bagi sekolah

Sekolah harus memberikan kesempatan kepada guru untuk

mengembangkan model pembelajaran menggunakan media tajuk rencana

dan menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang berkaitan dengan

model pembelajaran tersebut dalam proses pembelajaran.

2. Bagi guru

Guru mempunyai peranan yang sangat besar dalam kegiatan pembelajaran.

Model pembelajaran menulis berita dengan media tajuk rencana ini dapat

digunakan oleh guru untuk menyelenggarakan pembelajaran yang lebih

menarik dan kreatif yang dapat menyenangkan dan mengaktifkan siswa.

3. Bagi siswa

Siswa hendaknya lebih meningkatkan motivasi untuk aktif dalam menulis.

Pembelajaran keterampilan menulis berita dengan media tajuk rencana ini

diharapkan dapat dikembangkan sehingga dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa.

4. Bagi dunia pendidikan

Untuk memajukan dunia kependidikan, diharapkan adanya penelitian yang

serupa seperti yang telah dilakukan peneliti. Akan tetapi, dalam penelitian

yang berikutnya diharapkan agar lebih luas ruang lingkupnya dan lebih baik

Page 130: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

115

dalam pembahasannya, khususnya dalam keterampilan menulis berita

sebagai bahan perbandingan dan referensi terhadap penelitian yang relevan.

Page 131: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

116

DAFTAR PUSTAKA

Air dan Muka Tanah Jakarta. 2016. Kompas. Senin 21 Maret 2016.

Amalia, Zuhruf. 2013. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui

Media Foto Peristiwa pada Peserta Didik Kelas VIII A SMP N 5

Pekalongan Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi, tidak diterbitkan.

Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Anwar, Rosihan. 1984. Bahasa Jurnalistik dan Komposisi. Jakarta: Pradnya

Paramita

Arikunto, Suharsimi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Djuraid, Husnun N. 2006. Panduan Menulis Berita. Malang: UMM Press.

Farhan, Korib. 2005. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita dengan

Pembelajaran Kontekstual Komponen Pemodelan pada Siswa Kelas

VIII A SMP Negeri I Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pengajaran

2004/2005. Skripsi, tidak diterbitkan. Universitas Negeri Semarang,

Semarang.

Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis

Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.

Pertumbuhan Ekonomi Tinggi. 2016. Kompas. Jumat 18 Maret 2016.

Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Setiati, Eni. 2005. Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan. Yogyakarta:

Andi Offset.

Sudaryanto. 1998. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta

Wacana University Press.

Sugiarto, Eko. 2014. Mahir Menulis Fakta & Opini. Yogyakarta: Suara Media.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suhandang, Kustadi. 2004. Pengantar Jurnalistik. Bandung: Nuansa.

Sukirno. 2013. Belajar Cepat Menulis Kreatif Berbasis Kuantum. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Page 132: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

117

Tambunan. 1998. Dasar Dasar Penulisan Berita dan Teknik Mengarang.

Bandung: PATCO.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2008. Kamus

Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Page 133: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

118

Page 134: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

119

Lampiran 1

SILABUS PEMBELAJARAN

Sekolah : ..................................

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VIII (Delapan) / 2 (Dua)

Standar Kompetensi: Menulis

12 Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita, slogan/poster

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

12.2 Menulis teks

berita secara

singkat, padat,

dan jelas

Penulisan teks

berita

o Mengamati contoh teks berita

o Berburu berita di sekitar sekolah

o Menyusun data-data pokok berita

o Merangkai data pokok-pokok berita menjadi berita yang singkat, padat, dan jelas

o Menyunting berita

o Menampilkan berita dalam majalah

Mampu menyusun data pokok-pokok berita

Mampu merangkai data pokok-pokok berita menjadi berita yang singkat, padat, dan jelas

Penugasan

individual/

kelompok

Proyek Tulislah data pokok-pokok berita yang kamu peroleh berdasarkan peng-amatan terhadap suatu peristiwa!

Kembangkan data pokok-pokok berita menjadi sebuah teks berita!

Perbaikilah teks berita yang sudah kamu susun sesuai saran

4 X 40’ Lingkungan

sekolah

Buku teks

Contoh teks

berita

Page 135: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

120

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

dinding atau majalah sekolah

teman/gurumu!

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)

Rasa hormat dan perhatian ( respect )

Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility )

Berani ( courage )

Ketulusan ( Honesty )

Page 136: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

121

Page 137: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

122

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Siklus I

Sekolah : SMP PGRI Bagelen

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : VIII/ 2

Alokasi Waktu : 2 x 40

Standar Kompetensi : Menulis

Kompetensi Dasar : 12.2 Menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas

Indikator : 1. Mampu menyusun data pokok-pokok berita

2. Mampu merangkai data pokok-pokok berita menjadi

berita yang singkat, padat, dan jelas

A. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa mampu memahami teks berita

b. Siswa mampu menyusun teks berita sesuai dengan permasalahan

c. Siswa mampu menulis teks berita dengan baik dan runtut

B. Materi Pokok

1. Teknik menulis berita dengan 5W+1H

2. Cara menentukan topik berita berdasarkan pengamatan alam sekitar

Page 138: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

123

C. Metode Pembelajaran

a. Ceramah

b. Diskusi

c. Penugasan

D. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Pendahuluan

a. Guru mengucap salam dilanjutkan berdoa bersama

b. Guru melakukan presensi kepada siswa

c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi

teks berita pada pertemuan sebelumnya dengan

materi yang akan dipelajari

d. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi

dasar yang akan dicapai serta mengaitkannya

dengan kehidupan sekolah

10 menit

2 Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Guru memberi materi tentang menulis teks berita

b. Siswa menyimak penjelasan guru

c. Siswa memahami materi tentang teks berita baik

pengertian, maupun unsur 5W+1H dalam teks berita

Elaborasi

a. Guru menjelaskan materi tentang menulis teks

berita dengan media alam sekitar

b. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang

materi yang kurang dipahami dalam pembelajaran

60 menit

Page 139: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

124

menulis teks berita dengan media tajuk rencana

c. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk

menulis teks berita dengan tema bencana alam

d. Siswa menulis teks berita dengan tema yang sudah

ditentukan oleh guru yaitu bencana alam

Konfirmasi

a. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi, elaborasi siswa melalui berbagai sumber

yang berkaitan dengan teks berita

b. Guru menfasilitasi siswa untuk memperoleh

pengalaman yang bermakna dalam mencapai

kompetensi dasar yakni berfungsi sebagai

narasumber dan fasilitator dalam menjawab

pertanyaan siswa dalam menghadapi kesulitan

mengenai langkah-langkah menulis teks berita

3 Kegiatan Akhir

a. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan hasil

pembelajaran

b. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap

pembelajaran yang telah dilaksanakan

c. Guru memberikan pesan-pesan kepada siswa

mengenai menulis teks berita

d. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan

memberikan salam

10 menit

E. Sumber Belajar

a. Buku paket panduan belajar bahasa Indonesi kelas VIII

b. Buku menulis berita karya Hunsun Djuraid

F. Penilaian

Page 140: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

125

a. Penilaian hasil individu : tes tertulis

b. Instrumen

a) Buatlah teks berita dengan tema bencana alam!

b) Perhatikan kelengkapan unsur berita!

c) Perhatikan penulisan tanda baca, huruf kapital, kata

depan dan konjungsi!

d) Tulisan rapi dan jelas!

G. Skor Penilaian

No Aspek/ Kategori Penilaian Skor Maksimal

1. Pemahaman isi berita 35

2. Ketepatan struktur berita 25

3. Tata bahasa 20

4. Ejaan dan tata tulis 20

Jumlah 100

Purworejo, April 2016

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Sri Handayaningsih, S.Pd Endang Susilowati

NIM. 122110013

Page 141: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

126

Lampiran 3

Presentasi Siswa Kelas VIII A SMP PGRI Bagelen

N

o

Nama Siswa L

/

P

Tanggal Pertemuan

1 Iswari L 19/4/2016 23/4/2016 26/4/2016

2 Lisa Arsita P

3 Nova Wulandari P

4 Rindi Astanti P

5 Ririt Lestari P

6 Sarmini P

7 Sunarti L

8 Agus Triwidodo L

9 Aan Budianto L S

1

0

Brian Antony L

1

1

Dwi Oktavio L A

1

2

Diki Kurniawan L

1

3

Igo Priratma Putra L

1

4

Joni Andes Pranata L

1

5

Ricki Ramadhan L

1

6

Ragil Saputra L

1

7

Sulistyawan L

1

8

Sandi Prabowo L

1

9

Tian Dianto L

2

0

Eko Agus Saputra L A

2

1

Ariya Kristianto L A A

2 Sandi P S

Page 142: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

127

2

Page 143: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

128

Tabel

Hasil tes prasiklus sampai siklus II

No. Nama

Prasiklus Siklus I Siklus II

A B C D Jumlah

Nilai A B C D

Jumlah

Nilai A B C D

Jumlah

Nilai

1 X1 22 16 16 16 70 23 16 16 13 68 28 21 19 18 86

2 X2 19 13 14 17 63 24 16 16 16 72 28 21 19 19 87

3 X3 19 13 13 13 58 23 17 16 14 70 23 16 16 14 69

4 X4 24 14 14 14 66 24 19 16 17 76 30 20 18 18 86

5 X5 26 16 16 14 72 25 19 16 16 76 29 18 18 18 83

6 X6 19 14 14 14 61 25 16 17 15 73 29 19 18 18 84

7 X7 24 13 13 13 63 24 18 15 16 73 28 18 18 18 82

8 X8 19 13 13 15 60 24 17 15 16 72 28 18 18 18 82

9 X9 17 15 13 14 59 24 18 16 16 74 28 18 17 17 80

10 X10 20 13 14 13 60 24 19 16 14 73 29 18 18 17 82

11 X11 19 13 13 13 58 25 18 15 14 72 24 16 14 15 69

12 X12 19 14 13 14 60 24 17 14 14 69 29 19 18 18 84

13 X13 24 16 16 15 71 26 18 15 14 73 28 18 18 18 82

14 X14 19 14 14 14 61 23 17 15 14 69 28 18 18 17 81

15 X15 18 13 13 13 57 23 17 15 14 69 28 18 17 16 79

16 X16 19 14 13 13 59 24 17 14 14 69 28 18 17 17 80

17 X17 19 13 13 14 59 24 15 15 15 69 29 18 17 17 81

Lampiran 4

Page 144: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

129

18 X18 19 14 14 13 60 26 17 14 14 71 27 18 17 16 78

19 X19 19 13 13 13 58 24 17 14 14 69 28 19 17 17 81

20 X20 19 14 13 13 59 21 16 13 14 64 27 17 17 16 77

21 X21 17 12 13 14 56 22 14 14 14 64 28 19 18 18 83

22 X22 27 15 15 14 71 29 19 16 15 79 24 15 15 14 68

Jumlah 447 305 303 306 1361 531 377 333 323 1564 608 400 382 374 1764

Rata-rata 20,31 13,86 13,77 13,90 61,86 24,13 17,13 15,13 14,68 71,09 27,63 18,18 17,36 17 80,18

Skor tertinggi 27 16 16 17 72 29 19 17 17 79 30 21 19 19 87

Skor terendah 17 12 13 13 56 21 14 13 13 64 23 15 14 14 68

Keterangan:

A : Pemahaman isi teks

B : Ketepatan struktur kalimat

C : Tata bahasa

D : Ejaan dan tata tulis

Nilai yang diberi warna kuning adalah siswa yang mencapai KKM (70)

Page 145: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

130

Page 146: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

131

Lampiran 5

Dokumentasi Foto Kegiatan Penelitian

Kegiatan Penelitian Siklus I

Gambar 3: Saat siswa memperhatikan pelajaran

Gambar 4: Saat siswa menulis teks berita menggunakan

media tajuk rencana

Page 147: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

132

Kegiatan Penelitian Siklus II

Gambar 5: Saat siswa memperhatikan pelajaran

Gambar 6: Saat siswa menulis teks berita menggunakan

media tajuk rencana

Page 148: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

133

Page 149: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

134

Page 150: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

135

Page 151: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

136

Page 152: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

137

Page 153: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

138

Page 154: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

139

Page 155: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

140

Page 156: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

141

Page 157: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

142

Page 158: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

143

Page 159: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

144

Page 160: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

145

Page 161: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

146

Page 162: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

147

Page 163: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

148

Page 164: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

149

Page 165: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

150

Page 166: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

151

Page 167: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

152

Page 168: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

153

Page 169: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

154

Page 170: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

155

Page 171: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

156

Lampiran 9

Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran Siklus I

No Aspek

Indikator

Siklus I

Positif Negatif

1

.

Kesiapan

siswa dalam

mengikuti

pembelajaran

Siswa siap dan

menerima

pembelajaran

dengan baik

10

(45,45

%

)

12

(54,54%)

2

.

Perhatian

siswa

terhadap

pembelajaran

Siswa berminat

untuk

memperhatikan

dan memahami

materi yang

diajarkan

15

(68,18%)

7

(31,82%)

3

.

Respon siswa

terhadap

media

pembelajaran

Siswa memberikan

reaksi dan

tanggapan positif

terhadap media

yang digunakan

17

(77,27%)

5

(22,73%)

4

.

Sikap siswa

saat

pembelajaran

Siswa menulis

teks berita dengan

sikap yang baik,

tidak membuat

gaduh, dan tidak

mengganggu

temannya

12

(54,54%)

10

(45,45%)

5

.

Keaktifan

siswa saat

pembelajaran

Siswa aktif

mengerjakan

tugas menulis teks

berita dengan

serius dan tekun

16

(72,73%)

6

(27,27%)

Page 172: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

157

Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran Siklus II

No Aspek

Indikator

Siklus II

Positif Negatif

1. Kesiapan siswa

dalam

mengikuti

pembelajaran

Siswa siap dan

menerima

pembelajaran

dengan baik

18

(81,81%)

4

(18,18%)

2. Perhatian siswa

terhadap

pembelajaran

Siswa berminat

untuk

memperhatikan dan

memahami materi

yang diajarkan

20

(90,90%)

2

(9,09%)

3. Respon siswa

terhadap media

pembelajaran

Siswa memberikan

reaksi dan

tanggapan positif

terhadap media

yang digunakan

19

(86,36%)

3

(13,63%)

4. Sikap siswa saat

pembelajaran

Siswa menulis teks

berita dengan sikap

yang baik, tidak

membuat gaduh,

dan tidak

mengganggu

temannya

21

(95,45%)

1

(4,54%)

5. Keaktifan siswa

saat

pembelajaran

Siswa aktif

mengerjakan tugas

menulis teks berita

dengan serius dan

tekun

18

(81,81%)

4

(18,18%)

Page 173: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

158

Page 174: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

159

Page 175: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

160

Page 176: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

161

Page 177: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

162

Page 178: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

163

Page 179: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

164

Page 180: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

165

Page 181: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA …

166