PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

101
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING (CHEST PASS)DALAM MENGUNAKAN BOLA BASKET PADA PESERTA DIDIK TK ISLAM NURUL QUDDUS BAROMBONG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh : HASTINAH NIM 105451100916 PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN AJARAN 2021

Transcript of PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

0

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING

(CHEST PASS)DALAM MENGUNAKAN BOLA BASKET

PADA PESERTA DIDIK TK ISLAM NURUL

QUDDUS BAROMBONG

KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh :

HASTINAH

NIM 105451100916

PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2021

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

ii

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

iii

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

iii

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

iv

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Tidak ada manusia di ciptakan gagal, yang ada hanyalah mereka yang gagal

memahami potensi diri dan gagal merancang kesuksesan tiada lebih timbangan

Allah pada hari akhir nanti, selain taqwa dan akhlaq mulia seperti wajah di

penuhi senyum untuk kebaikan dan tidak menyakiti sesama

Oleh karna itu

sesunggunya sesudah kesulitan pasti ada kemudahan (Q.S Al Insyirah :6)

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati ,ingin kupersembahkan sebuah karya ini kepada :

Kedua orang tua terkasih , beserta saudara-saudara dan juga sahabat-sahabat

yang selalu memberi dukungan dan do,a yang tidak perna putus kepada anaknya

yang kini tengah berjuang menempuh pendidikan .

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

vi

ABSTRAK

HASTINAH 2020.Peningkatan kemampuan Motorik kasar passing (chest pass)

dalam menggunakanBola Basket kelompok B Tk Islam Nurul Quddus

Barombong Kota Makassar Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak

Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendiidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar. Pembimbing I Herman S.Pd., M.Pd Pembimbing II Muh. Yusran

Rahmat S.P.d.,M.Pd.

Masalah utama dalam penelitian ini ialah Apakah dengan menggunakan

basket dengan menggunakan teknik Chest Pass dengan cara passing dapat

meningkatan kemampuan motorik kasar pada Peserta Didik TK Islam Nurul

Quddus Barombong Kota Makassar

Jenis penelitian Jenis penelitian ini ialah penelitian tindakan kelas yang

terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus dilaksanakan sebanyak 2 kali

pertemuan. Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan

refleksi. Subjek dalam penelitian ini ialah anak didik Kelompok B TK Islam

Nurul Quddus Barombong Kota Makassar sebanyak 13 anak didik.

Hasil penelitian menunjukkan pada siklus pertama setelah diberikan

tindakan dipertemuan pertama dan kedua, terlihat peningkatan tidak terlalu

signifikan 13 kemampuan awal sebelum tindakan menunjukan jumlah skor

keseluruhan pada pertemuan pertama 474 hasil rata-rata peresentese 36% kriteria

tidak baik/ Belum Berkembang (BB) setelah di lakukan siklus I mengalami

penigkatan dengan menunjukan jumlah skor keseluruhan 546 hasil rata-rata

peresentese 43,3% dengan kriteria masih kurang Mulai Berkembang (MB) setelah

dilakukan tindakan pada siklus II mengalami peningkatan dengan jumlah skor 861

hasil rata-rata 66,2% dengan kriteria (BSH) jumlah skor keseluruhan 1.098 nilai

rata-rata peresentese 84,4 % dengan kriteria ( BSB)

Beradasarkan hasil penelitian tersebut di atas, dapat disimpulkan

Kemampuan Motorik kasar passing ( chest pass) dalam menggunakan bola basket

kelompok B TK Islam Nurul Quddus Barombong mengalami peningkatan.

Kata kunci : Motorik Kasar, Passing (chest pass), Menggunakan Bola basket

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

vii

KATA PENGANTAR

Allah maha penyayang dan pengasih, demikian kata untuk mewakili atas

segala karunia dan nikmatnya. Jiwa ini takkan henti bertahmid atas anugerah pada

detik waktu, denyut jantung, gerak langkah, serta rasa pada-mu sang khalik.

Skripsi ini adalah setitik dari banyaknya berkah yang telah engkau berikan.

Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, tetapi

terkadang kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang. Kesempurnaan

bagaikan fatamorgana yang semakin dikejar akan semakin menghilang jika

didekati. Demikian juga tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan,

tetapi kemampuan penulis penuh keterbatasan. Segala daya dan upaya telah

penulis kerahkan untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat

dalam dunia pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan Dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Semangat dan motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam

penyelesaian tulisan ini. Dengan segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima

kasih kepada kedua orang tua beserta saudarah-saudarah yang telah menyayangi,

mengasihi, membesarkan, mendidik dan menyertai penulis dalam proses

pencarian ilmu. Demikian pula penulis ucapkan terima kasih kepada saudara dan

keluarga besar yang tak hentinya memberikan motivasi dan bantuan untuk

penulis. Kepada Ayahanda Tasrif Akib, pembimbing IHerman S.Pd., M.Pd dan

pembimbing II,Muh. Yusran Rahmat S.P.d.,M.Pd.yang telag memberikan ilmu,

arahan, dan motivasi sejak awal hinnga selesainya skripsi ini.

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

viii

Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda

Prof. Dr. H Ambo Asse, M.Ag, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar. Ayahanda Erwin Akib, M.Pd., P.hD selaku Dekan Fakultas Keguruan

Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Ayahanda Tasrif

Akib, S.Pd.,M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia

Dini, serta seluruh dosen dan staf dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Univerista Muhammadiyah Makassar yang telag membekali penulis

dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Ibu nurbanaya , S.Pd

selaku Kepala Sekolah, TK Islam Nurul Quddus Barombong Kota makassar Ibu

,sutriani S.Pd selaku guru kelas kelompok B disekolah tersebut yang telah

mendampingi penulis dalam proses penelitian. yang dengan ikhlas dan sabar

terima kasih juga kepada sahabat dan teman-teman mahasiswa Jurusan PG

PAUD angkatan 2016 serta adinda Mahasiswa PG PAUD keseluruhan, atas

kebersamaan, motivasi, saran dan bantuannya kepada penulis sejak awal

perkuliahan hingga penulis menyelesaikan studi

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama kritikan dan saran

tersebut dapat membawa kebaikan dan membangun bagi pribadi penulis maupun

semua pihak. Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila selama

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

ix

perkuliahan dan penyusunan tulisan ini terdapat pihak yang merasa dirugikan, dan

terima kasih sekali lagi bagi pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang

telah memberikan bantuan moral dan moril kepada penulis.

Akhir kata, penulis mengucapkan

Nunwalkalami wama yasturun summa

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Makassar, 5 januari 2021

Yang membuat pernyataan

HASTINAH

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN .................................................................................. iv

SURAT PERJANJIAN ...................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. … 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian...................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................. 9

A. Kajian Pustaka............................................................................ 9

B. Landasan Teori ........................................................................... 11

C. Kerangka Pikir ........................................................................... 29

D. Hipotesis .................................................................................... 30

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

xi

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 31

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 32

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ...................................................... 32

C. Faktor yang Diselidiki ................................................................ 32

D. Prosedur Penelitian ..................................................................... 32

E. Defenisi Operasional Variabel .................................................... 36

F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 36

G. Teknik Analisis Data .................................................................. 37

H. Indikator Keberhasilan ............................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................. 44

B. Pembahasan ...................................................................................... 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ........................................................................................... 82

B. Saran ................................................................................................. 83

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 84

LAMPIRAN

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Hasil Observasi Siklus I pertemuan I ....................................................... 46

4.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I ...................................................... 53

4.3 Hasil Observasi Siklus I Pertemuan II .................................................... 54

4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I ...................................................... 60

4.5 Hasil Observasi Siklus II pertemuan I ..................................................... 61

4.6 Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus II ..................................................... 69

4.7 Hasil Observasi Siklus II pertemuan II .................................................... 70

4.8 Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus II ..................................................... 76

49. Rekapitulasi Hasil Observasi Pertemuan I ............................................... 77

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Pikir ............................................................................... 30

3.1 Prosedur Penelitian ........................................................................ 33

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kisi-kisi instrument penilaian (lembar observasi Anak )

2. Instrument (lembar observasi kegiatan guru pembelajaran guru)

3. Rencana pelaksanaan pembelajaran Harian

4. Hasil observasi anak (penilaian)

5. Dokumentasi

6. Surat pengantar dari TU

7. Surat izin penelitian dari LP3M

8. Surat izin penelitian dari dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu

satuan pintu provisi Sulawesi selatan .

9. Surat keterangan Validasi

10. Kartu Kontrol penelitian

11. Kartu kontrol bimbingan skripsi

12. Surat izin dari TK Islam Nurul Quddus Barombong Kota Makassar

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Motorik kasar merupakan proses memperoleh keterampilan dan pola

gerakan yang dilakukan anak, misalnya dalam kemampuan motorik kasar, anak

belajar menggerakan seluruh tubuh. Motorik kasar yang perlu di kembangkan

anak seperti anak belajar melempar bola ke dalam. untuk mengembangkan

keterampilan motorik anak, guru perlu menyusaikan dengan karakteristik anak

taman kanak-kanak yang selalu bergerak susah untuk diam, dan mempunyai

rasa ingin tahu yang kuat.Perkembangan setiap anak usia dini sebagai individu

memiliki sifat yang unik dan mempunyai cara yang berbeda, anak usia dini

berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan dan

perkembangan manusia. Berjalan serta memanipulasi.

Perkembangan Motorik sesorang anak merupakan perkembangan

motorik kasar memegang peran yang sama pentingnya dengan perkembangan

kognisi, perilaku sosial, dan kepribadian.di dalam suatu perkembangan motorik

kasar seorang anak menjadi suatu pembahasan, sebab proses tumbuh kembang

anak akan mempengaruhi kehidupan mereka pada masa mendatang.Permainan

dapat mengembangkan pola sosialisai dan emosi anak.dalam permainan

kelompok, anak belajar tentang sosialilasi yang mendapatkan dirinya sebagai

makhluk sosial. Anak juga menpelajari nilai keberhasilan pribadi ketika

keberhasilan memasuki suatu kelompok.

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

2

Gemar bermain merupakan karakterisrik masa anak-anak, baik manusia

maupun bukan manusia alias binatang namun dalam bermain, anak manusia di

sertai dengan rasa bahagia dan semangat yang luar biasa.lincah dan aktif

merupakan kebutuhan hidup masa kanak-kanak.

Olahraga dan bermain merupakan sarana untuk memperkuat dan

membantu pertumbuhan jasmani, menjaga Kesehatan, serta membangkitkan

semangat. Perkembangan dapat dapat di artikan juga sebagai “ suatu proses

perubahan individu dalam diri individu atau organisme, baik fisik (jasmani)

psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang

berlangsung secara sistematis,progresif, dan kesenambungan.Karena

perkembangan motorik merupakan salah satu aspek pertumbuhan anak-anak

yang begitu jelas dan terlihat, kadang-kadang menerima begitu saja. Tentu saja

anak-anak memang tumbuh lebih besar,kuat, dan mampu melakukan tugas-

tugas motorik yang lebih rumit saat usia mereka akan berjalan dan melompat

sendiri.

Perkembangan anak usia dini adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang

yang biasa disebut yang biasa di sebut dengan periode emas (golden age) pada

masa ini perkembangan otak anak berkembang sangat pesat. Sehingga harus di

berikan stimulasi atau rangsangan yang tepat hal ini sesuai dengan udang-undang

nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional anak usia dini di

Indonesia tertulis pada pasal 28 ayat 1 yang berbunyi “ pendidikan anak usia

dini bagi anak yang sejak lahir sampai dengan enam tahun dan merupakan

persyaratan untuk menigikuti pendidikan dasar”

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

3

“ pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah upaya pembinaan yang di

tunjukan kepada anak yang sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang

dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki

kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia nomor 137 tahun 2014 tentang standar nasional pendidikan anak usia

dini atau biasa di sebut STPPA kriteria tentang kemampuan yang di capai anak

seluruh aspek perkembangan dan pertumbuhan mencakup nilai dan moral fisik

motorik, kognitif, bahasa, sosial –emosional,serta seni dan kreativitas.

Melalui upaya pembinaan yang bertujuan untuk mengembangkan

keterampilan motorik kasar anak, di harapkan dapat terbentuk manusia yang

berkualitas, yang mampu mengembangkan potensi dalam dirinya permainan

tanpa koordinir yang baik menjadi masalah sekarang dan kenyataan yang terjadi

di taman kanak-kanak sampai saat ini. Upaya perkembangan motorik kasar

belum di fungsikan secara maksimal untuk mengembangkan potensi anak didik.

Melalui kegiatan bermain perkembangan motorik kasar seperti halnya

tidak dapat di capai begitu saja,tetapi perlu upaya yang dilakukan sejak anak

masih kecil. Anak yang di lahirkan dengan potensi mampu berkembang secara

baik, tetapi tetapi tidak mungking sepenuhnya melakukan secara

sendiri.Pertumbuhan memiliki perbedaan dengan perkembangan. Pertumbuhan

terkait dengan perubahan fisik pada individu, sedangkan perkembangan terkait

dengan perubahan psikis pada individu. Petumbuhan fisik pada anak usia

dini memberikan pengaruh yang besar terhadap kemampuan fisik

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

4

motoriknya.motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh

melalui kegiatan terkoordinir antara susunan syaraf,otot, otak, dan spinal cord.

Kemampuan fisik motorik pada anak usia dini sebagai menjadi dua

yaitu, kemampuan fisik motorik kasar dan kemampuan fisik motorik halus.

Kemampuan motorik kasar mendeskripsikan gerakan tubuh yang

menggunakan otot –otot besar atau sebagaian besar atau seluruh anggota

tubuh yang di pengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri pada kemampuan

motorik kasar, anak usia dini melakukan dapat melakukan gerakan badan

secara kasar atau keras seperti merangkak, berjalan, berlari, melompat, dan

melempar.

Perkembangan motorik kasar tersebut di uraikan mengacu pada

kurangnya semangat dan minat anak untuk bermain sehingga membuat anak

cepat bosan. oleh karna itu mencoba berbagai ilmu kepada guru untuk

melakukan kegiatan yang bervariasi yang membuat permainan anak lebih

semangat dan tidak cepat bosan,sebelumnya anak lebih semangat dan tidak cepat

bosan,sebelumnya anak hanya melakukan permainan melempar dan menangkp

bola dari temannya. mengapa kita harus peduli dengan perkembangan motorik

di prasekolah sanders (2006) Janice J. beaty ( 2013:200) menjelaskan bahwa.

Sebagian besar anak secara alami mengembangkan setidaknya tingkat

minimal kemampuan hanya dengan bergerak di lingkunganya rumah dan

sekolah mereka setiap hari.tetapi terlalu banyak anak tidak perna

mendapatkan kesempatan mengasah kemampuan fisik ke tingkat di mana

mereka merasa mampu terlibat dalam permainan populer dan kegiatan

fisik.anak –anak yang tidak berpartisipasi dan tidak aktif secara fisik

adalah anak yang lebih mungkin mengalami kelebihan berat badan dan

kegemukan

.

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

5

Perkembangan bagi setiap anak usia sebagai individu memiliki sifat yang unik

dan mempunyai cara berbeda.anak usia dini berada pada rentangan usia 0-8

tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai

aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan

manusia.

Untuk merangsang perkembangan motorik kasar anak, orang tua

maupun guru, dapat melakukan kegiatan-kegiatan berikut ini. Yang harus di

pahami,kegiatan tersebut bukan merupakan daftar lengkap kemampuan mungkin

mendahului kemampuan yang lain, namun kegiatan ini merupakan sampel

perikaku motorik kasar yang terpenting di kuasi anak-anak di usia 5 tahun.

Seiring dengan pertumbuhan fisiknya beranjak matang, maka

perkembangan motorik anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik. Setiap

gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan atau minatnya.Perkembangan fisik

yang normal merupakan salah satu faktor penetu (determinant factor)kelancaran

proses belajar baik dalam bidang pengatahuan maupun keterampilan oleh karena

itu, perkembangan motorik sangat menunjang keberhasilan peserta didik.

Berdasarkan hasil observasi pra penelitian yang di lakukan peneliti pada

bulan Agustus 2020 di Tk Islam Nurul Quddus Barombong Kota Makassar

menunjunkan bahwa perkembangan motorik kasar pada anak belum

berkembang.Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan

guru kelompok B mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran guru jarang

melakukan kegiatan kegiatan chest pass dengan cara passingDari permasalahan

di atas menjadi pendorong utama untuk melakukan penelititan dengan judul

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

6

“peningkatan kemampuan motorik kasar passing (chest pass) dalam menggunakan

bola basket pada peserta didik TK Islam Nurul Quddus Barombong Kota

Makassar. Karena permasalahan motorik kasarnya anak tersebut dapat di uraikan

mengacu pada kurangnya semangat dan minat anak untuk bermain sehingga anak

membuat bosan.oleh karna itu kepada guru melakukan kegiatan yang bervariasi

yang membuat permainan anak yang lebih semangat dan tidak cepat bosan

sebelumnya anak hanya melakukan permainan melempar dan menangkap bola

dari temannya. Dengan adanya dalam menggunakan bola basket di harapkan akan

memotivasi semangat anak untuk berlomba lari dan melompatchest pass dengan

cara passing menggunakan bola basket dalam proses pembelajaran yang baik

dapat meningkatkan pemahaman peserta didik. Serta semangat kebersamaan dan

saling membantu dalam menguasai proses pembelajaran, sehingga peserta didik

dapat meningkatkan aspek perkembangan.Dengan merefleksi bersama antara guru

dengan peniliti teridentifikasi akar dari permasalahan di duga penyebab masalah

tersebut,yaitu penggunan bola basket dalam pembelajaran masih kurang di kreatif.

Oleh karena itu perlu di cari jalan keluar, untuk mengatasi masalah

tersebut. Sehingga dapat menciptakan suasanan belajar yang

menyenangkang,aktif, kreatif, bisa bekerja sama membangung daya pikir yang

optimal. Untuk itu melalui Penelitian ini akan diuji cobakan suatu menggunakan

bolabasket dengan menggunakan teknik Chest Pass melalui metode passing

diharapkandapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak, selain itu

diharapkan juga dapat meningkat dalam hal semangat belajar peserta didik.

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

7

Melihat kenyataan ini, perlu di lakukan suatu tindakan untuk

meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui permainan bola basket yang

kreatif.oleh karena itu, peneliti merasa ingin mencoba menerapkan pemberian

permainan bola basket yang kreatif.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah peneliti ini

adalah “ Apakah dengan menggunakan bola basket dengan menggunakan teknik

Chest Pass dengan cara passing dapat meningkatan kemampuan motorik kasar

pada Peserta DidikTK Islam Nurul Quddus Barombong Kota Makassar.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini, adalah “ untuk mengetahui apakah dengan

menggunakan bola basket dapat meningkatan kemampuan motorik kasar pada

Peserta Didik TK Islam Nurul Quddus Barombong Kota Makassar.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritas

a. Untuk menambah referensi, bahan literatur atau pustaka, tentang cara

meningkatkan kemampuan motorik kasar passing (chest pass) dalam

permainan bola basket pada peserta didik

b. Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi mahasiswa dan

memperkaya khazanah penelitian tentang cara meningkatkan

kemampuan motorik kasar melaui permainan bola basket.pada anak

TK

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

8

2. Manfaat praktis

a. Bagi peserta didik, dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar

melalui permainan bola basket.

b. Bagi guru, serta pendidk hasil penelitian ini gunakan untuk

mengembangkan potensi dalam diri anak yang berkaitan dengan

kemampuan motorik kasaranya.

c. Bagi sekolah, sebagai bahan pengkoreksian dalam mengembangkan

aspek perkembangan motorik anak, terutama perkembangan dalam

permainan passing (chesh pass) dalam permainan bola basket

d. Bagi peneliti, sebagai sumbangan pemikiran dalam mengembangkan

aspek perkembangan motorik kasar.

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian yang Relevan

Ada beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti, yaitu sebagai berikut :

a. Penelitian yang dilakukan oleh Hidayah Rahma 2018 dengan judul Upaya

Meningkatkan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Permainan

Tradisional Kelompok B Di Ra Al-Mukhlisin Darma Bakti Jl.Karya Ujung

Dusun 1 HelvetiaBerdasarkan hasil penelitian yang ditemukan setelah

melakukan penelitian ini maka data yang diperoleh mulai dari pratindakan

sampai siklus II,yang mana pratindakan sebesar 37,85 %, pada siklus I

sebesar 64,57% dan pada siklus II meningkat menjadi 86 % dengan

kategori berkembang dengan sangat baik. Perbaikan-perbaikan yang

dilakukan selama proses penelitian menunjukkan peningkatan motoric

kasar anak usia dini.

b. Penelitian yang dilakukan oleh Mohammad Kamal Fauzi 2015 dengan

judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Chest Pass bola Basket Melalui

Media Audiovisual.

Data penelitian ini adalah data hasil belajar chest pass atas siswa,

perencanaan tindakan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi, silabus, dan

kurikulum yang diperoleh dari dokumen yang dimiliki guru dan sekolah.

Data dikumpulkan melalui tehnik tes praktik, dan dokumentasi foto.Dari

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

10

hasil analisa data diketahui bahwa, hasil belajar siswa sebelum diadakan

tindakan dengan data awal nilai rata-rata siswa sebesar 70,07. Pada siklus I

nilai rata-rata tes siswa mencapai rata-rata 71,15. Pada siklus II mencapai

rata-rata 87,5. Ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 61,5% dan pada

siklus II sebesar92,30%.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan

menggunakan media audiovisual dalam pembelajaran chest pass

permainan bola basket pada siswa kelas VII F SMP Negeri 3 Kudus dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Penelitian yang dilakukan oleh Esti erlinda 2014 dengan judul

Pengembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui

Permainan“Melempar Dan Menangkap Bola”

Berdasarkan hasil penelitian model Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

dengan tiga siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu :

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.subjek penelitian 16

anak yang terdiri dari 8 anak laki-laki dan 8 anak perempuan kelompok

usia 5-6 tahun. Metode yang digunakan yaitu : peraktik,

demonstrasi,pelatihan, bernyanyi, unjuk kerja, penugasan,dan

bercerita.hasil kemampuan anak melalui permainan siklus I rata – rat 46,4

atau 46 %,interval dibawah 50% kategori belum berkembang, Hasil

kemampuan anak melalui permainan pada siklus II rata- rata kemampuan

anak 72,4 atau 72 %,interval diantara 71-80% kategori berkembang sesuai

harapan, dan hasil kemampuan dalam permainan pada siklus II rata – rata

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

11

82,75 atau 82 % interval 81-100 % kategori berkembang sanggat

baik.Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa permainan

melempar dan menagkap bola dapat meningkatkan pengembangan motorik

kasar anak PAUD IT AL IKHLAS 1 Kepahiang.

Beberapa penelitian di atas yang relevan dengan penelitian ini maka penulis

menyimpulkan bahwa kemampuan motorik kasar anak dapat meningkatkan

kemampuan-kemampuan yang akan di teliti dalam penelitian tersebut, begitupun

sebaliknya dengan pendekataan teknik chest pass dengan cara passing yang di

sebutkan dalam penelitian layak digunakan di taman kanak-kanak.

B. Landasan teori

1. Pengertian Motorik

Novi Mulyani (2018 :17) Menjelaskan bahwa Motorik merupakan

pengandalian gerak tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir anatara susunan

saraf. Otak, dan spinal cord. Perkembagan motorik terbagi menjadi dua motorik

kasar dan halus.motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan pergerakan

dan sikap tubuh misalnya kemampuan duduk, menedang, melempar, berlari.dan

lainnya.motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak

mengamati sesuatu, melakukan kegiatan yang berkaitan dengan bagian-bagian

tubuh tertentu yang di lakukan otot-otot kecil, tetapi merlakukan koordinasi yang

cermat.misalnya memndahkan benda dari tangan, mencoret dan menyusun,

menggunting dan menulis.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa perkembangan

motorik adalah terbagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan morotik halus ,

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

12

motorik kasar adalah melatih gerakan dasar dan memacu pada pertumbuhan dan

perkembangan fisik motorik sedangan motorik halus adalah hanya melibatkan

bagian-bagian tubuh tertentu di lakukan oleh otot-otot kecil. anak berkaitan

dengan gerakan fisik yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi antara

anggota tubuh, dengan menggunakan otot-otot besar, sebagian atau seluruh

anggota tubuh ,perkembangan motorik anak pada permulaanya.

2. Pengertian Motorik Kasar

Menurut Muhammad As ,Adi (2010 :19) Motorik kasar merupakan

gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar sebagaian besar ataupun

seluruh anggota tubuh yang di pengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.

Contoh berlari, melompat, bergantung, melempar, dan menangkap,serta menjaga

keseimbangan.kegiatan- kegiatan semacam di perlukan dalam meningkatkan

keterampilan koordinasi gerak motorik kasar.Keterampilan motorik kasar adalah

keterampilan yang menggandalkan penggunaan otot-otot besar seperti berjalan,

berlari,melompat,memukul dan sebagainya.biasanya berkaitan dengan hal-hal

fisik dan mengandalkan keseimbangan dan koordinasi anggota tubuh.beberapa

kegiatan untuk melatih keterampilan motorik kasar.

Menurut Beaty, (2013 : 60 ) kemampuan motorik kasar seorang anak

paling tidak dapat dilihat melalui empat aspek, yaitu (1) berjalan atau walking,

dengan indikator berjalan turun naik tangga dengan menggunakan kedua kaki,

berjalan pada garis lurus, dan berdiri dengan satu kaki, (2) berlari atau running,

dengan indikator menunjukkan kekuatan dan kecepatan berlari, berbelok ke

kanan-kiri tanpa kesulitan, dan mampu berhenti dengan mudah, (3) melompat atau

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

13

jumping, dengan indikator mampu melompat ke depan, ke belakang, dan ke

samping, (4) memanjat atau climbing, dengan indikator memanjat naik- turun

tangga dan memanjat pepohonan.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa motorik kasar

dapat mengikutkan anak pada kelompok olaharaga untuk mengembangkan

kesehatan fisik , psikologis serta anak menjadi senang mendapatkan stimulai

kreativitas yang baik untuk perkembanganya .Perkembangan motorik kasar

tersebut di uraikan mengacu pada kurangnya semangat dan minat anak untuk

bermain sehingga membuat anak cepat bosan. oleh karna itu mencoba berbagai

ilmu kepada guru untuk melakukan kegiatan yang bervariasi yang membuat

permainan anak lebih semangat dan tidak cepat bosan,sebelumnya anak lebih

semangat dan tidak cepat bosan,sebelumnya anak hanya melakukan permainan

melempar dan menangkp bola dari temannya.

Menurut Mulyani Suyadi, (2009:24 ) menjelakan bahwa semakin anak

menjadi dewasa dan kuatnya tubuhnya, gaya gerakanya sesudah berbeda. Hal

ini menjadikan tumbuh kembang otot semakin membesar dan menguat. Dengan

semakin besar dan kuatnya otot-otot badan, keterampilan-keterampilan baru.

Menurut Yamin,sananMulyani (2010:24), menjelaskan bahwa

perkembangan motorik anak akan berkembang sesuai dengan usia.

Dalam hal ini, menurut mereka, orang tua tidak perlu melakukan

terhadap kekuatan otot besar anak. Jika anak telah matang, dengan

sendirinya anak melakukan gerakan yang sudah saatnya di lakukan.

Sebagai misal, seorang anak usia 6 bulan belum siap untuk duduk

sendiri, maka orang dewasa tidak perlu memaksakan ia duduk di sebuah

kursi.

Menurut Zulkifli Mulyani (2001 : 18 ) perkembangan motorik yakni

gerakan-gerakan tubuh yang di motori dengan kerjasama antara otot-otot dan

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

14

saraf. Ciri-ciri gerakan gerakan yang di lakukan dengan tidak sengaja, tidak di

tunjukan untuk maksud-maksud tertentu gerakan yang di lakukan tidak sesuai

untuk mengangkat benda dan gerakan.Perkembangan aspek motorik, erat

kaitanya dengan masalah perkembangan fisik ketika otot-otot badan cenderung

lebih kuat dan koko, maka keterampilan –keterampilan yang menggunakan otot

tangan agar saraf mulai tumbuh dapat berfungsi dengan baik.

Gerakan motorik kasar adalah gerak anggota badan secara kasar atau

keras. Laura E.Brek menjelaskan bahwa semakin anak menjadi dewasa dan kuat

tubuhnya,gaya gerakanya sudah berbeda hal ini menjadikan tumbuh kembang

otot semaskin membesar dan menguat.

3.Prinsip Perkembangan Motorik Anak

Menurut MulyaniHurlock (1978: 21)menjelaskan lima prinsip

perkembangan motorik anak, yaitu sebagai berikut.

a. Perkembangan motorik bergantung pada kematangan otot.dan syaraf

perkembangan motorik sangat di pengaruhi otak –otaklah yang mengatur

setiap gerakan yang di lakukan anak. Semakin matangnya perkembangan

sistem syaraf otak yang mengatur otot, semakin baik mampu

mengandalikan keseimbangan, berkembang berkembang dengan cepat

salam satu tahun awal kehidupan dan mencapai ukuran kematangan pada

anak berusia 5 tahun. Demikian juga otak yang lebih atas atau

cerebrum,yang mengandalikan gerak terampil berkembang dalam

beberapa tahun permulaan.

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

15

b. Belajar keterampilan motorik tidak terjadi sebelum anak matang sebelum

sistem syaraf dan otot berkembang dengan baik upaya mengajarkan

gerakan terampil bagi anak akan sia-sia.sama juga halnya apabilah

tersebut di prakarasi oleh anak itu sendiri.pelatihan seperti itu mungkin

menghasilkan beberapa keuntungan sementara, tetapi dalam jangka

panjang, pengarunya tidak akan berarti.

c. Perkembangan motorik mengikuti pola yang dapat di ramalkan

perkembangan motorikdapat di ramalkan di tunjukan dengan laju

perkembangan keseluruhan.misalnya,anak yang duduknya lebih awal

ketimbang anak yang duduknya lambat.

d. Di mungkinkan menetukan norma perkembangan motorik karena awal

perkembanga motorik mengikuti pola yang dapat ramalkan, maka

berdasarkan umur rata- rata di mungkingkan kan untuk menentukan norma

tersebut dapat di gunakan sebagai petunjuk tersebut dapat digunakan

sebagai petunjuk yang memungkinkan orang tua untuk mengetahui yang

diharapkan pada anak dalam usia-usia tertentu.

e. Perbedaan individu dalam laju perkembangan motorik meskipun dalam

aspek yang lebih luas, perkembangan motorik mengikuti pola yang serupa

yang serupa untuk semua anak, namun dalam rincian pola tersebut

terdapat perbedaan antara anak dengan yang lain.

3. Tujuan Pengembangan Motorik Kasar

Pengembangan motorik kasar adalah bertujuan untuk memperkenalkan

dan melatih gerakan kasar, meningkatkan kemampuam mengelola, mengontrol

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

16

gerakan tubuh dan terkoordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh cara

hidup sehat, sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat

dan terampil. Sesuai dengan tujuan tersebut anak didik di latih gerakan –gerakan

dasar yang akan membantu perkembangan motoriknya yang kelak.

Pengembangan kemampuan dasar anak di lhat dari kemampuan

motoriknya, sehingga guru-guru perlu membantu mengembangkan

keterampilan anak dalam hal memperkenalkan dan melatih gerakan

motorik kasar anak. Meningkatkan kemampuan untuk mengelolah,

mengontrol gerakan tubuh dan terkoordinasi,serta meningkatkan

keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang

pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat dan terampil.

4. Fungsi pengembangan motorik kasar

Fungsi pengembangan motorik kasar pada anak (Depdiknas,2004)Sebagai

berikut :

a. Melatih kelenturan koodinasi otot jari tangan

b. Memacu pertumbuhan dan perkembangan fisik motorik, rohani dan

kesehatan anak.

c. Melatih keterampilan atau rangsangan gerak dan berpikir anak

d. Meningkatkan perkembangan emosional anak

e. Meningkatkan perkembangan sosial anak

f. Menumbuhkan perasaan anak menyenangi dan memahami manfaat

kesehatan pribadi.

5. Pengertian Motorik Halus

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

17

Gerakan motorik halus mempunyai peranan yang sangat penting, motorik

halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu yang

dilakukan oleh otot-otot kecil saja. Oleh karena itu gerakian didalam motorik

halus tidak membutuhkan tenaga akan tetapi membutuhkan koordinhasi yang

cermat serta teliti. ( Depdiknas:2007:1)

Berdasarka penjelasan di atas dapat simpulkan bahwa gerakan motorik

halus peranan sangat penting yang dilakukan yang dilakukan oleh otot-otot kecil

sehingga membutuhkan koordinasi yang menumbuhkan melibatkan atau aktivitas

yang dilakukan secara detail.

Menurut KartonoKartini (1995:30) motorik halus adalah aktivitas motorik

yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil atau halus gerakan ini menuntut

koordinasi mata dan tangan serta pengendalian gerak yang baik yang

memungkinkannya melakukan ketepatan dan kecermatan dalam gerak.

Berdasarkan penjelasan diatas bahwa bahwa motorik halus adalah

kemampuan untuk untuk menggunakan alat untuk eksplorasi dan eksperesi diri,

seperti menggunakan pensil.

6. Faktor Yang Mempengaruhi Motorik Halus

Kartonokartini (1995:21), mengemukakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi perkembangan motorik anak sebagai berikut:

a. Faktor hereditas (warisan sejak lahir atau bawaan)

b. Faktor lingkungan yang menguntungkan atau merugikan kematangan

fungsifungsi organis dan fungsi psikis

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

18

c. Aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan,

punya emosi serta mempunyai usaha untuk membangun diri sendiri.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa adalah

dapat mempengaruhi perkembangan motorik halus pada anak belum

berkembang karna faktor bawaan ,atau merugikan kematangan fungsi

organis dan fungsi psikis perlu kita pahami bahwa kita memberikan

kebebasan pada anak agar kemampuan anak ,punya emosi sehingga anak

berusaha untuk mengembangkan perkembangannya untuk membangun

dirinya sendiri.

7. Aspek Perkembangan fisik

Selama masa kanak-kanak awal, pertumbuhan fisik berlangsung lambat di

bandingkan dengan tingkat pertumbuhan selama masa bayi. Pertumbuhan fisik

yang lambat ini berlangsung sampai mulai munculnya tanda-tanda pubertas,

yakni kira- kira 2 tahun menjelang. Seiring dengan pertumbuhan fisiknya anak

beranjak matang, maka perkembangan motorik anak sudah dapat terkoordinasi

dengan baik. Setiap gerakannya selaras dengan kebutuhan minatnya dia

menyelenggarakan anggota badanya dengan tujuan yang jelas, seperti.

a. Menggerakan tangan untuk menulis, menggambar, melempar bola dan

sebagaiannya.

b. Menggerakan kaki untuk menendang bola, lari mengejar teman pada saat

main kucing-kucingan.

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

19

Komponen-komponen gerak dalam model pendidikan gerak adalah

gerakan lokomotor, gerakkan non lokomotor, dan gerakkan manipulatif,

menurut Mahendra Enung (2008.18)

1. Gerakan lokomotor adalah gerakkan yang menyebabkan terjadinya

perpindahan tempat atau keterampilan yang digunakan

memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lainya. Contoh

gerakkan lokomotor adalah berlari, berjalan, melompat,dsb.

2. Gerakkan non-lokomotor adalah gerakkan yang tidak

menyebabkan pelakunya berpindah tempat, seperti menekuk,

membengkokkan badan, membungkuk, menarik, mendorong,

meregang, memutar, mengayun, memilin, mengangkat, merentang,

merendahkan tubuh, dsb

3. Gerak manipulatif Gerakkan manipulatif sebagai gerakkan yang

mempermainkan obyek tertentu sebagai medianya, atau

keterampilan yang melibatkan kemampuan seseorang dalam

menggunakan bagian-bagian tubuhnya untuk memanipulasi benda

diluar dirinya. Contoh gerakkan manipulatif yaitu melempar,

menendang, menangkap, menyetop bola, memukul dengan raket,

memukul dengan pemukul softball, dan sebagainya.

Perkembangan fisik yang normal merupakan salah satu factor penetuan

(determinant factor) kelancaran prosesbelajar baik dalam bidang

pengatahuan maupun keterampilan oleh karena itu, perkembangan

motorik sangat menunjukan keberhasilan peserta didk.sesuai dengan

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

20

perkembangan fisik motorik anak yang sudah siap untuk menerima

pelajaran keterampilan, maka sekolah perlu memafisilitasi perkembangan

motorik anak itu secara fungsional.anak matang secara seksual dan

pertumbuhan fisik kembali berkembang pesat. Meskipun selama masa

kanak –kanakPertumbuhan fisik pertumbuhan fisik mengalami

perlambatan, namun keterampilan- keterampilan motorik kasar dan

motorik halus justru berkembang pesat.

Perkembangan fisik merupakan hal yang menjadi dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnya. Ketika fisik berkembang dengan baik

memungkinkan anak untuk dapat lebih mengembangkan ket-erampilan

fisiknya, dan eksplorasilingkungannya dengan tanpa bantu-an dari orang

lain.

Adapun aspek-aspek yang dapat dikembangkan dalam perkembangan

motorik kasar anak:Kelincahan, yaitu kemampuan untuk mengubah posisi

dan arah tubuh dengan cepat secara tepat waktu ketika sedang

bergeraktanpa kehilangan keseimbangan maupun ke sadaran akan posisi

tubuhnya.

a. Kekuatan, yaitu salah satu aktivitas pengembangan akan kemampuan

daya gerak yang dilakukan, dari suatu tempat ke tempat lainnya.

b. Keseimbangan,yaitu kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan

tubuh ketika di tempatkan di berbagai posisi.

c. Ketangkasan, yaitu kualitas kecepataan dan kehandalan yang berkaitan

kemampuan fisik maupun mental.

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

21

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa perkembangan fisik anak tidak

terlepas dari asupan makanan yang bergizi, sehingga setiap tahapan

perkembangan fisik anak tidak tergangu dan berjalan sesuai dengan umurnya

Menurut Harun Rasyid, Mansyur, dan Suratno (2009: 80) bermain harus

memiliki setidaknya lima unsur indikator kemampuan, yaitu:

a. Bertujuan untuk mencari kepuasan. Dengan bermain, maka anak akan

mengeluarkan ide-idenya dan seluruh kemampuannya untuk bermain dengan baik

sehingga anak akan mendapatkan kepuasan secara tersendiri.

b. Bebas dan dapat memilih atas kemauan sendiri. Anak diberikan

kebebasan untuk memilih permainan sendiri, apabila dipaksa untuk memainkan

apa yang tidak ia suka maka anak tidak akan merasa enjoy dalam bermain.

c. Menyenangkan dan dapat dinikmati oleh anak. Dunia anak adalah dunia

bermain. Dengan bermain maka anak akan merasa senang dan dapat menikmati

masa kanak-kanaknya dengan baik.

8. Pengertian Permainan

Menurut Johanne Hanko (2012: 89) permainan adalah suatu kegiatan yang

menyenangkanyangdilaksanakan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri.

Perkembangan permainan adalah salah satu bentuk aktivitas sosial yang dominan

pada awal masa anak-anak menghabiskan lebih banyak waktunya di luar rumah

bermain dengan teman-temanya di banding terlibat dalam aktivitas lain.

Santrock johan W. (2002) piaget (1962) permainan sebagai suatu media

yang meningkatkan perkembangan kognitif anak- anak. Pada waktu yang sama, ia

mengatakan bahwa perkembangan kognitif anak –anak membatasai cara mereka

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

22

bermain. Permainan memungkingkan anak-anak mempraktekkan kompetensi-

kompetensi dan keterampilan- keterampilan mereka yang di perlukan dengan cara

yang santai dan menyenagkan.

Adapun fungsi permainan sebagai berikut

a. Fungsi permainan

Menurut johanSantrock . (2002: )Permainan esensial bagi kesehatan

anak-anak kecil.ketika anak-anak masa kini berahli abad ke 21 dan terus

mengalami tekanan di dalam hidup mereka permainan bahkan menjadi lebih

krusial. Permainan meningkatkan daya jelajah, dan memberi tempat berteduh

yang aman bagi perilaku yang pontensial berbahaya.

Menurut Mar’at Musfiro (2005:125) mengatakan bahwa menyebutkan

fungsi utama dari permainan yaitu :

1) Fungsi kognitif permainan membantu perkembangan kognitif anak.

Melaui permainan, anak-anak.

2) Fungsi sosial permainan dapat meningkatkan perkembangan sosial

anak.khususnya dalam permainan fantasi dengan memerankan suatu

peran,anak belajar memahami orang lain dan peran- peran yang akan ia

mainkan di kemudian hari setelah tumbuh menjadi orang dewasa.

3) Fungsi emosi permainan memungkingkan anak untuk memecahakan

sebagian dari masalah emosionalnya, belajar mengatasi kegelisahan dan

konflik batin.permainan memungkingkan anak melepaskan energi fisik

yang berlebihan dan membebaskan perasaan- perasaan yang terpendam.

b. Manfaat permainan

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

23

1) Memberikan kesempatan anak untuk mampu menyampaikan sebuah

pesan secara utuh.

2) Merangsang aktivitas anak menerjemakan pesan secara tepat dan utuh.

3) Melatih sifat-sifat hati- hati anak-anak.

4) Melatih anak- anak tidak terpancing pada informasi yang tidak jelas.

c. Macam –macam permainan

Menurut suyanto ahmad susanto (2005:108) mengatakan bahwa dari

berbagai jenis permainan, pada dasarnya jenis permainan anak dapat di

kelompokan menjadi lima jenis, yaitu sebagai berikut.

1) Permainan fisik, yaitu permainan yang banyak menggunakan kegiatan

fisik, seperti bermain kejar- kejar.

2) Lagu anak –anak yaitu lagu yang di nyanyikan sambil bergerak menari

atau berpura-pura menjadi sesuatu sesoarang

3) Bermain teka-teki dan berpikir logis matematis tujuan untuk

mengembangkan kemampuan secara logis dan matematis

4) Bermain dengan benda-benda yaitu dengan objek seperti air,pasir dan

balok yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan

5) Bermain peran, yaitu permainan untuk mengembangkan kemampuan

bahasa anak berkomunikasi dan memahami peran peran dalam

masyarakat.

d. Faktor- faktor mempengaruhi permainan anak

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

24

Menurut Busthomi YazidElizabeth (2008: 38) Dalam permainan, anak-

anak sangat di pengaruhi oleh faktor.sebagai berikut ini ada beberapa faktor yang

mempengaruhi permainan anak, di antaranya.

1) Kesehatan.semakin sehat anak semakin banyak energinya untuk bermain

aktif, seperti olahraga.adapun anak yang kekurangan tenaga (tidak sehat)

lebih menyukai hiburan.

2) Perkembangan motorik.permainan anak pada setiap usia melibatkan

koordinasi motorik. Apa saja yang akan di lakukan waktu permainannya

bergantung pada perkembangan motor mereka.pengadalian motorik yang

baik memungkingkan anak terlebit dalam permainan aktif.

3) Intelegensi. Pada setiap usia, anak yang lebih pandai lebih aktif

ketimbangan kurang pandai, dan permainan mereka lebih menunjukan

kecerdikan. Dengan bertambahnya usia mereka lebih menunjukan

perhatian dalam permainan kecerdasaan, dramati, konstruksi, dan

membaca.

4) Jenis kelamin. Anak laki- laki bermain lebih kasar di bandingkan anak

perempuan. Anak laki- laki yang menyukai permainan yang menantang

sedangkan anak perempuan lebih hal-hal yang sederhana.

5) Lingkungan.lingkungan yang kurang mendukung akan dapat

mempengaruhi anak dalam bermain. Lingkungan yang sepi dari anak-anak

akan kurang rasa bermainnya di bandingkan dengan lingkungan yang

terdapat banyak anak.

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

25

6) Status sosial –ekonomi. Anak dari kelompok sosial –ekonomi yang lebih

tinggi menyukai kegiatan permainan yang mahal. Adapun dari golongan

yang menegakan kebawah lebih menyukai permainan-permainan yang

sifatnya sangat sederhana.

7) Peralatan permainan. Peralatan bermain yang di miliki anak

mempengaruhi permainanya..misalnya dominan boneka.atau kartun lebih

mendukung ke permainan pura-pura kemudian balok kayu, cat, air lebih

mendukung pada permainan konstruktif dan berimajinatif.

8) Jumlah waktu bebas. Jumlah waktu bermain bergantung pada waktu

yang bebas yang di miliki anak. Artinya anak memiliki waktu luang

banyak lebih dapat memanfaatkan nya untuk bermain.

9. Pengertian Permainan Bola Basket

Permainan bola basket adalah permainan gerakannya sangat

kompleksyaitu gabungan dari lempar,tangkap, jalan, lari lompat, dan shooting

serta unsur kekuatan,kecepatan ketetapan, kelentukan dan lain-lain. Untuk

melakukan gerakan-gerakan bola basket secara baik di perlukan kemampuan

dasar fisik yang memadai. Dengan kondisi fisik yang baik akan memudahkan

melakukan gerakan-gerakan yang lebih sulit (kompleks).

Menurut Muhajir(2002:39-41)bola basket merupakan suatu permainan atau

olahraga yang dimainkan oleh dua tim/regu dimana masing-masing tim/regu

terdiri atas lima orang pemain.Bola basket merupakan jenis olahraga yang

menggunakan bola berukuran besar, bola ini dimainkan dengan menggunakan

tangan dan tujuannya untuk memasukkan bola sebanyak mungkin ke rirng lawan,

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

26

serta menahan lawan untuk tidak memasukkan bola ke ring sendiri dengan cara

lempar tangkap (passing) dan menggiring (dribble) serta menembak

(shooting).Sebelum melempar bola, permain harus memegang bola dengan baik,

kesalahan cara memegang bola basket, akan mennghambat pelaksanaan

melemparkan bola nya dengan baik.sebelum pemain menerima bola,ia harus

menangkap dengan baik, ia harus dapat mengiring bola dengan baik pula.

Bola basket adalah salah satu olaharaga terkenal/populer di dunia

penggemarnya dari segala usai merasakan permainan bola basket olahraga yang

menyenangkan.kompetitif, mendidik, menghibur,dan menyehatkan.permainan

bola basket di sini tidak seperti permainan bola basket orang dewasa melainkan

permainan bola basket anak yang dimodivikasikan oleh seorang guru sesuai

dengan tingkat pencapaian perkembangan anak usia dini.permainan ini di lakukan

oleh anak dalam membentuk dua kelompok dan setiap kelompok mencoba

memasukan bola ke dalam ring yang telah di sediakan.

Permainan bola basket termasuk permainan yang kompleks

teknikya.artinya tekniknya terdiri dari dua unsur –unsur tenik yang terkoodinir

rapi, sehingga dapat melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani sesuai

dengan kurikulum dan harus mengatahaui tujuan yang ingin di capai agar tujuan

pendidikan jasmani dapat tercapai dengan baik, maka guru harus mampu

menciptakan suasana pembelajaran efektif dan variatif serta

menyenangkan.Keterampilan melempar dan menangkap bola merupakan

keterampilan dasar yang perlu di kuasai ketika bermain bola basket, melempar

bola berguna untuk mengoper bola ke teman seregu. Menangkap bola yang di

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

27

lemparkan teman seregu di perlakukan untuk membangun serangan ke wilayah

lawan. Dengan meningkatkan keterampilan dasar lempar tangkap bola, di

harapkan dapat berpengaruh terhadap perkembangan teknik dasar bola basket

kepada pesesrta didik terutama teknik dasar passing.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas maka peneliti menyimpulkan

bahwa permainan bola basket adalah olahraga yang dilakukan secara berkelompok

dan dimainkan oleh dua tim yang berlawanan. Masing-masing tim memiliki 5

orang anggota. Setiap tim harus berusaha mencetak poin sebanyak-banyaknya

dengan cara memasukkan bola ke dalam ring lawan.

10. Passing (Chest Pass)

Menurut Nuril Ahamad (2007:13) Passingdalam permainan bola basket

adalah salah satu teknik dasar yang penting dikuasai setiap pemain, hal ini di

sebabkan karna operan (passing) yang tepat merupakan kunci atau keberhasilan

sebuah tim dan merupakan dua unsur penentuan tembakan –tembakan yang

berpeluang besar mencetak angka.operan yang tepat dan cepat dapat memotivasi

rekan sesame tim, serta menjadi tontonan yang menarik bagi penonton.untuk

dapat melakukan umpan atau operan yang tepat,kepada setiap pemaian di tuntut

terlebih dahulu menguasai teknik dasar passing permainan bola basket dengan

benar.Passing berarti mengoper bola.Operan bola merupakan teknik dasar

pertama.Chest pass (operan setinggi dada)Operan ini di mulai dari memegang

bola di depan dada kemudian bola di lempar lurus dengan telapak tangan ke arah

ke luar.chest pass adalah memberikan bola ke kawan dengan cara passing tepat

diarah depan dada. Karena teknik dasar ini sangat efektif dalam mengembangkan

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

28

permainan.Operan ini di gunakan untuk lemparan jarak pendek dengan

perhitungan kecepatan dan kecermatan.

11. Tujuan permainan bola basket

Bola basket adalah memasukan bola ke keranjangan lawan dan menjaga

keranjang sendiri agar tidak kemasukan bola. Untuk dapat memainkan bola

dengan baik perlu melakukan teknik gerakan yang baik menimbulkan efiensi

kerja dan berkat latihan yang teratur mendapatkan efektivitas yang baik pula.

Gerakan dasar permainan bola basket antara lain :

a. Gerakan melempar dan menangkap bola

b. Gerakan menggiring bola

Gerak variasi maknanya adalah melakukan satu jenis keterampilan gerak

dengan berbagai cara, misalnya melempar bola, variasinya adalah lemparan

setinggi dada, lemparan lambung, dan lemparan jenis lainya. Sedangkan

kombinasi gerakan di artikan sebagai pengabungan beberapa jenis.Gerakan di

artikan sebagai penggabungan beberapa jenis.Gerakan misalnya menggiring bola

di lanjutkan gerak shooting, menangkap bola di lanjutkan gerak menggiring, dan

aktivitas lainnya.

Setiap gerak variasi dan kombinasi dalam permainan bola basket ini harus

kamu latih secara berulang-ulang sehingga kamu dapat melakukannya dengan

baik. Gerakan variasi dan kombinasi permainan bola basket yang mengandung

lima unsur dasar antara lain :melempar dan menangkap bola, menggiring bola

dan menembak bola ke keranjanga.

a. Gerak dasar permainan bola basket

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

29

1) Gerak dasar tanpa bola

Gerakan dasar tanpa bola dalam permainan bola basket yaitu:

a) Gerak dasar bergerak maju

b) Gerak dasar bergerak mundur

c) Gerak dasar bergerak samping kiri

d) Gerak dasar bergerak samping ke kanan

e) Gerak dasar melompat

f) Gerak dasar meloncat

2) Gerak dasar dengan bola

Gerak dasar dengan bola dalam pemainan basket yaitu:

a) Gerak dasar menggiring bola (dribbling)

Menggiring bola dalam basket adalah suatu dasar yang pertama di

perkenalkan kepada pemula, karena keterampilan ini sangat penting

bagi setiap pemain yang terlibat dalam permainan basket.

b) Gerakan dasar mengoper dan menerima bola (passing and

catching) passing berarti mengoper, sedangkan catching artinya

menangkap.setiap pemula harus belajar mengenai cara mengoper

dan menangkap dengan temanya. ingat, kemampuan mengoper dan

menangkap bola harus sama baik dan tidak boleh hanya mahir

sebagaian.

C. KerangkaPikir

Menurut peneliti kenapa motorik kasar anak harus ditingkatkan dengan

menggunakan permainan bola basket, karena dengan menggunakan permainan

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

30

bola basketanak dapat meningkatkan kemampuan motorik kasarnya selain itu

kegiatan-kegiatan dalam permainan ini seperti melempar bola antar teman, ini

dapat melatih kemampuan motorik kasar anak maupun motorik halus di usia anak

usia dini maupun usia sekolah.

Kemudian semakin baik kemampuan motorik koordinasi gerak anak

(motorik kasar) dan konsentrasinya maka anakpun semakin mahir untuk

menentukan arah bola basket yang dilemparkan.Sehingga saya menggambil judul

ini peningkatan kemampuan motorik kasar melalui permainan bola basket TK

Islam Nurul Quddus Barombong Kota Makassar.

Berdasarkan paparan di atas maka kerangka pikir dalam penelitian ini di

gambarkan sebagai berikut.

Aspek motorik

kasarAnak masih

rendah, TK Islam

Nurul Quddus

Kemampuanmotorik kasar

(kekuatan dan

keseimbabangan )anak TK

Islam Nurul Quddus akan

meningkat

Gambaran 2.1 kerangka pikir

D. Hipotesis tindakan

permainan bola

basket dapat

meningkatkan

kemampuan

motorik kasar

Latihan gerak

dasar yaitu :

Passing

Chest pass

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

31

Berdasarkan Kerang pikir di atas,hipotesis dalam penelitian ini dapat di

rumuskan sebagai berikut. Jika penggunan tenik passing (chest pass) di

laksanakan, maka dapat meningkatan kemampuan motorik kasar di kelompok B

Peserta Didik TK Islam Nurul Quddus Barombong Kota Makassar.

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian adalah rencana konsep dan prosedur untuk

penelitian yang mencakup langkah-langkah mulai dari asumsi luas hingga metode

terperinci dalam pengumpulan data, analisis, dan interpretasi.Kemudian

pendekatan yang dipakai yakni kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan

prosedur pendekatan yang menghasilkan data deskriptif berupa gambaran yang

jelas dan cermat berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku

yang diamati.

Menurut Wiratna Sujarweni , Khotimah (2014:19) menjelaskan bahwa

pendekatan kualitatif adalah jenis pendekatan yang menghasilkan penemuan-

penemuan yang tidak dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik

atau cara-cara lain dari kuantifikasi. Pendekatan ini digunakan untuk

mendeskripsikan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan peningkatan

kemampuan motorik kasar passing pada Peserta Didik di TK Islam Nurul Quddus

Barombong Kota Makassar.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dalam meningkatkan

kemampuan motorik kasar anak usia dini melalui permainan BOLA BASKET

passing (Chest Pass). Khotimah (2011:3) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah

penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

33

dengna tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa

meningkat.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah di TK Islam Nurul Quddus Barombong

Kota Makassar. Sedangkan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah

sebanyak 13 orang yang terdiri dari laki-laki 6 orang dan perempuan 7 orang di

Kelompok B.

C. Faktor yang Diselidiki

Faktor yang penelitidi selidiki di TK Islam Nurul Quddus Barombong

Kota Makassaradalah faktor peningkatan kemampuan motorik kasar passing

(chest pass) dalam permainan bola basket. Peneliti mengamati perkembangan

motorik kasar passing (chest pass) melalui permainan bola basket.

D. Prosedur penelitian

Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas. Setiap siklus

meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation(pengamatan), dan

reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang

sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut gambar mengenai

langkah-langkah penelitiannya, yaitu

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

34

Tahapan Dalam Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Gambar2.2 diagram alur PTK

Sumber: model siklus clasroom action research dari Suharsimi Arikunto

Penelitian tindakan kelas ini di lakukan 2 siklus, yaitu siklus I dan II.

Dalam setiap siklusnya terdiri dari 3 kali pertemuan dengan tahap yaitu

perencanaan,pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tahap penelitian antara siklus

I dan II belum mencapai keberhasilan, maka dapat dilakukan siklus III dan

seterus.

Tahap penelitian

a. Siklus I

1) Perencanaan

a) Melakukan identifikasi permasalahan dalam pelaksanaan

pembelajaran selanjutnya, merumuskan persoalan bersama –sama

PERENCANAN

SIKLUS I

PENGAMATAN

PELAKSANAAN

REFLEKSI

PERENCANAAN

SIKLUS II

PENGAMATAN

PELAKSANAAN

REFLEKSI

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

35

antar guru dan peneliti, baik yang menyangkut permasalahan guru

maupun peserta didik.

b) menyusunperangkat pembelajaran, seperti menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH).

c)menyiapkan media, alat dan bahan pembelajaran.

2) Pelaksanaan tindakan

Tahap ini merupakan penerapan dari perencanaan yang telah di susun,

yaitu sebagai berikut

Kegiatan awal

a) Guru mengucapkan salam untuk membuka pembelajran.

b) Guru melakukan komunikasi tentang kehadiran peserta didik.

c) Membaca doa dan surat-surat pendek.

d) Melakukan motivasi peserta didik melalui metode bercakap-cakap yang

ada kaitannya dengan pengembangan kemampuan motorik kasar anak.

Kegiatan inti

a) Mempersiapkan media atau alat yang di gunakan untuk permainan

bola basket.

b) Menyampaikan aturan permainan dalam bermain bola

Basket

c) Melakukan pemanasan sebelum permainan di mulai

d) Guru memberikan contoh dan memperagakan permainan bola basket.

e) Guru membimbing anak dalam permainan bola basket.

f) Beristirahat makan bersama.

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

36

Kegiatan penutup

a) Guru mengulas kembali kepada peserta didik, apa yang telah di

pelajari tentang pembelajaran hari ini dan manfaat peserta didik

peroleh.

b) Bernyanyi dan berdoa untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

3) Pengamatan (observasi)

Pengamatan di lakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah

di sediakan dan dilaksanakan setiap pembelajran berlangsung dengan tujuan

memperoleh informasi tentang pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan

mulai dari awal sampai akhir pembelajran. Data dan hasil observasi di gunakan

untuk mengatahui kelemahan dan kelebihan pelaksana pembelajaran pada

pertemuan berikutnya.

4) Refleksi

Refleksi adalah kegiatan menganalisis hasil pengamatan untuk menetukan

sudah sejauh mana perkembangan permainan bola basket yang sedang di terapkan

telah berhasil memecahkan masalah dan apabila belum berhasil, fokus apa saja

yang menjadi penghambat kekurangan keberhasilan tersebut. Data yang di peroleh

dari kegiatan pelaksanaan tindakan siklus I, kemudian di analisis di lihat

kelebihan dan kekurangannya yang ada selama proses pembelajaran, apakah

tindakan yang dilakukan berhasil atau tidak.hasil analisis di jadikan sebagai acuan

untuk perbaikan siklus II

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

37

Berdasarkan hasil pada siklus I maka pada pembelajaran siklus II akan di

perbaiki kekurangan yang ada pada siklus I. pelaksanaan tindakan siklus II pada

dasarnya adalah untuk membuktikan apakah terjadi perubahan.

E. Defenisi Opresional variabel

Menurut Musfiroh 2012 :113) Gerakan motorik kasar adalah kemampuan

yang membutuhkan koordinasi sebagian besar tubuh anak. Oleh karena itu

biasanya memerlukan tenaga karena yang dilakukan oleh otot-otot yang lebih

besar pengembangan gerakan motorik kasar juga memerlukan koordinasi

kelompok otot-otot anak yang tertentu.Motorik kasar adalah kemampuan

gerak tubuh yang menggunakan otot-otot besar, sebagian besar atau seluruh

anggota tubuh. Motorik kasar di perlukan agar anak dapat melempar bola.

Dari pendapat di atas dapat disimpukan bahwa motorik kasar adalah

kemampuan anak dalam beraktivitas dengan menggunakan otot-otot besarnya

sehingga melakukan permainan bola basket dalam mengembangkan

kemampuan motoriknya aspek ini sangat berperan penting dalam kehidupan

sehari-harinya seperti melompat dan berlari.

F. Instrument penelitian

Instrument penelitian Wina Sanjay,Dimyati(2010 :84) adalah alat yang

dapat di gunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Adapun instrumen yang

di gunakan dalam penelitian adalah lembar observasi.

Lembar observasi merupakan catatan yang berkembang yang dilakukan

Dalam proses pembelajaran. Lembar observasi di gunakan penelitian untuk

mencatat hasil pengamatan atau observasi yang dilakukan secara langsung oleh

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

38

peneliti dengan dan apabila di amati muncul sesuai dengan instrumen dan degan

deskripsi keterampilan yang di harapkan di capai anak berikut ini adalah :

kisi-kisi lembar instrumen kemampuan motorik kasar melalui permainan

bola basket pada anak usia 5-6 tahun

instrument kisi-kisi ini berpedoman

pada permendikbuk Ri No. 146 dan kajian teori bab II

Aspek Indikator

Kemampuan motorik Kasar anak

1. Melakukan gerakan tubuh cara

terkoordinasi untuk melatih

kelenturuan,ke simbangan dan

kelincahan.

2. Melakukan koordinasi gerakan

mata,kaki tangan, dan kepala.

3. Melakukan permainan fisik

dengan aturan.

G. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan pekerjaan peneliti yang harus di

lakukan dalam kegiatan penelitian,adapun teknik yang di gunakan dalam

pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti.

Menurutsuharsimi Arikunto (2014: 19) Teknik pengumpulan data adalah

cara untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan

masalah penelitian.data yang di gunakan di antaranya yaitu menggunakan tenik

observasi, dan dokumentasi.

Observasi adalah suatau teknik yang dilakuakan oleh guru untuk mendapatkan

informasi dan mendapatkan data-data untuk dapat mengatahui perkembangan

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

39

anak dan permasalahan yang di miliki oleh anak.observasi yang dilakuakan oleh

guru dengan cara mengamati atau pengamatan terhadap peserta didik.

1. Jenis-Jenis Observasi

a. Observasi non sistematis adalah yang di lakukan oleh pengamatan

dengan tidak menggunakan instrument pengamatan

b. Observasi sistematis adalah yang di lakuakan pengamatan dengan

menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan.

c. Observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan mungkin timbul akan di

amati. Dalam proses observasi, (pengamatan) tinggal memberi tanda

atau tallypada kolom tempat peristiwa muncul seirng tersebut dengan

tanda (sing system).

2. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2010 :103) dokumentasi adalah mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat

kabar,majalah, notulen, rapat, agenda, dan sebagainnya “metode dokumentasi

yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan cara melihat daftar hasil belajar

peserta didik dari awal sekolah sampai ketika akan di teliti,satuan kegiatan

harian, foto anak dan buku penghubung anak.

H. Teknik analisis data

Pada penelitian tindakan kelas ini di gunakan analisis data deskripktif

kualitatif,analisis deskriftif adalah menganalisis data. Kuantitatif yang berupa

hasil dari belajar anak. Data kualitatif adalah data yang berupa informasi

berbentuk kalimat yang memberikan gambaran tentang tingkat pemahaman

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

40

peserta didik pandabgab suatu sikap anak terhadap metode pembelajaran yang

berupa partisipasi anak dalam mengikuti pembelajaran.

1. ReduksiData

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan lapangan (Miles dan Huberman (1992:16)). Langkah-langkah

yang dilakukan adalah menajamkan analisis, menggolongkan atau

pengkategorisasian ke dalam tiap permasalahan melalui uraian singkat,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data sehingga

dapat ditarik dan diverifikasi.Data yangdi reduksi antara lain seluruh data

mengenai permasalahanpenelitian.

Data yang di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih spesifik dan

mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya serta mencari

data tambahan jika diperlukan. Semakin lama peneliti berada di lapangan maka

jumlah data akan semakin banyak, semakin kompleks dan rumit. Oleh karena itu,

reduksi data perlu dilakukan sehingga data tidak bertumpuk agar tidak

mempersulit analisis selanjutnya.

2. PenyajianData

Setelah data di reduksi, langkah analisis selanjutnya adalah penyajian

data.Penyajian data merupakan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. (Miles Huberman, 1992 :17).

Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisaikan, tersusun

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

41

dalam pola hubungan sehingga makin mudah dipahami.Penyajian data dapat

dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori serta

diagram alur. Penyajian data dalam bentuk tersebut mempermudah peneliti dalam

memahami apayan terjadi. Pada langkah ini, peneliti berusaha menyusun data

yang relevan sehingga informasi yang didapat disimpulkan dan memiliki makna

tertentu untuk menjawab masalahpenelitian.

Penyajian data yang baik merupakan satu langkah penting menuju

tercapainya analisis kualitatif yang valid dan handal. Dalam melakukan penyajian

data tidak semata-mata mendeskripsikan secara naratif, akan tetapi disertai proses

analisis yang terus menerus sampai proses penarikan kesimpulan. Langkah

berikutnya dalam proses analisis data kualitatif adalah menarik kesimpulan

berdasarkan temuan dan melakukan verifikasidata.

Data yang bersifat kuantitatif seperti hasil data observasi di analisis

dengan menggunakan analisa deskriptif dan sajianvisual. Sajian tersebut

menggambarkan Bahwa dengan tindakan yang menimbulkan adanya perbaikan

peningkatan perubahan kearahan yang lebih baik jika di bandingan dengan

keadaan sebelumnya.untuk mengatahui tindakan yang telah di

1. Data Kualitatif

Data kualitatif yaitu informasi yang berbentuk kalimat yang memberi

gambaran tentang tingkat pemahaman terhadap sesuatu, pandangan atau sikap

anak terhadap metode belajar yang baru yang dapat dianalisis secara kualitatif.

2. Data Kuantitatif

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

42

Data kuantitatif yaitu data yang dapat dianalisis secara deskriptif

menggunakan analisis statistik deskriptif (menghitung rata-rata perkembangan

anak berdasarkan skor yang diperoleh dari lembar observasi). Penelitian ini

menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu mencoba menggambarkan

keadaan yang sebenarnya dan dideskripsikan dalam bentuk narasi sesuai hasil

pengamatan. Data juga dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif yang

bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dari perlakuan yang

diberikan guru. Tujuannya yaitu untuk mengetahui peningkatan kemampuan

bahasa anak setelah diberikan tindakan melalui metode story telling rumus yang

digunakan dalam analisis data deskriptif kuantitatif sederhana untuk mencari

persentase, mengacu pada pendapat Anas Sujiono (2006: 43), yaitu sebagai

berikut:

𝑃 =𝑓

𝑛

P = Angka Presentase.

f= frekuensi yang sedang dicari persentesenya.

n = jumlah persentase/ banyaknya individu/ indikator.

IIndikator keberhasilan

Keberhasilan penelitian tindakan kelas ini ditandai dengan adanya

perbaikan. Keberhasilan akan terlihat apabila hasil kegiatan anak bermain BOLA

BASKET terjadi peningkatan pada kemampuan melempar anak secara terarah.

Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila 80% dari jumlah anak

mendapat nilai dengan kriteria tepat. Kriteria ini berdasarkan persentase

kesesuaian (Suharsimi Arikunto, 2010: 44), yaitu:

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

43

a. Kesesuaian kriteria (%): 30-40 = kurang

b. Kesesuaian kriteria (%): 41-60 = cukup

c. Kesesuaian kriteria (%): 61-80 = baik

d. Kesesuaian kriteria (%): 81-100 = sangat baik

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

meningkatnya perkembangan motorik kasar anak melalui bermain yaitu pada

permainan bola basket dari siklus, yaitu meningkatnya perkembangan motorik

kasar anak.

Adapun target yang ingin di capai pada indikator keberhasilan ini adalah

adanya peningkatan perkembangan motorik kasar anak yang di tandai dengan

tercapainya kriteria presentase dari keseluruhan di peroleh pada tingkatan

presentase keterangan sangat baik. Untuk mengukur keberhasilan permainan bola

basket dalam meningkatkan perkembangan motorik kasar anak di lihat dari

presentase yang sama untuk menetukan keberhasilan atau tidaknya tindakan yaitu

presentase dengan sangat baik. Adapun kriteria penilaiannyasebagai berikut

Tabel Kriteria Penilaian

No

Kriteria

Nilai

1 BSB (Berkembang sangat baik) 4

2 BSH (Berkembang sesuai harapan ) 3

3 MB (Mulai berkembang ) 2

4 BB (Belum berkembang ) 1

Keterangan :

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

44

1. (BB) artinya Belum Berkembang: bila anak melakukannya harus

dengan bimbingan atau dicontohkan oleh guru;

2. (MB) artinya Mulai Berkembang: bila anak melakukannya masih

harus diingatkan atau dibantu oleh guru;

3. (BSH) artinya Berkembang Sesuai Harapan: bila anak sudah dapat

melakukannya secara mandiri dan konsisten tanpa harus diingatkan

atau dicontohkan oleh guru;

4. (BSB) artinya Berkembang Sangat Baik: bila anak sudah dapat

melakukannya secara mandiri dan sudah dapat membantu temannya

yang belum mencapai kemampuan sesuai indikator yang diharapkan

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi hasil penelitian

PenelitianTindakanKelas(PTK)dilakukanpenelitisebagaiobserver dan

pendamping dengangurukelassebagaipengajardalampeneliti.Penelitian

dilaksanakan sebanyak 2siklus.Penelitianinidilaksanakan diusia5-6tahundi

Kelompok B di TK Islam Nurul Quddus Barombong kota

Makassar.Perecanaan pada hari senin tanggal 13 november 2020

pertemuan pertama peneliti datang untuk meminta izin kepada kepala

sekolah yaitu :Nurbaya S.Pd peneliti menjelaskan maksud kedatangan

untuk melakukan penelitian pada kelompok B TK islam nurul Quddus

Barombong Kota Makassar. Kepala sekolah sangat senang dan Antusias

untuk mendukung kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan Motorik

kasar passing (chest pass) melalui permainan bola basket lalu peneliti

meminta izin 2 hari untuk melihat aktivitas proses belajar mengajar pada

kelompok B

Program kegiatan ini mengacu pada kurikulum 2013 yang di

padukan dengan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak usia dini

.Adapun proses pembelajaran sesuai dengan Rencana Pembelajaran

Mingguan (RPPM) dan Rencana Pembelajaran Harian( RPPH) yang

mengacu pada tema-tema yang terlaksana di TK Islam Nurul Quddus

Barombong.

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

46

Adapun rencana yang di laksanakan adalah sebagai berikut:

1. Peneliti dan guru membahas tentang penerapan kemampuan motorik

kasar passing (chest pass)dalam permainan bola basket.

2. Menetukan waktu pelaksanaan yaitu pada hari rabu, jumat,senin,

jumat dan tanggal 18,, 23,25,27, November 2020

3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran Harian (RPPH)

4. Menyiapkan format catatan lapangan untuk melihat hasil dari setiap

tindakan di berikan menetukan indikator kerberhasilan yang di

gunakan mengatahui peningakatan kemampuan motorik kasar dan

membuat instrument pelaksanaan kegiatan bermain passing (chest

pass) mempersiapkan media atau alat yang di gunakan

Visi dan Misi TK islam Nurul Quddus Barombong

VISI:

Mempersiapkan generasi muslim yang cerdas, Disiplin, mandiri

danberakhklakul karimah

MISI :

1. Melatih kemandiriandan sikap sosial pada anak ,agar bisa menghormati

yang lebih tua dan menyangi sesamanya.

2. Membangakan kemampuan bakat dan minat anak sejak dini

3. Menata lingkungan sekitar agar sehat , bersih, rapih ,dan indah

4. Menumbuhkembangkan semangat belajar dan disiplin.

5. Melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

6. Menanamkan gemar ibadah dan membaca sejak dini

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

47

7. Melatih anak bertanggung jawab di sekolah dan rumah

8. Menumbuhkembangkan sikap perilaku dan amaliyah yang berdasarkan

agama islam

Tabel 4.1 Data Guru dan Tenaga Kependidikan

No

. NAMA GURU

L

/

P

TEMPAT/TG

L. LAHIR

PENDIDIKA

N

TERAKHIR

JABATAN

1.

Nurbaya,N,S,P

.I

P Talamangpe,

17-09-1967

S1 UIT

Makassar KEPSEK

2. Sutriani,S.Pd P Makassar,

05-09-1971

SI UNISMUH

Makassar

GURU

KELAS

3. Hasnih, S.Pd.I P Takalar,

05-08-1985

S1 UIN

Makassar

GURU

KELAS/

BENDAH

ARA

4. Rahma Wahid,

S,Pd.I P

Cilellang,

11-11-1983

SI

UINMakassar

GURU

KELAS

5. Hasnah,S,Pd P Takalar,

05-08-1985

UNISMUH

Makassar

GURU

KELAS

&OPERAT

OR

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

48

LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

TK ISLAM NURUL QUDDUS KOTA MAKASSAR JL. Andi Mallombasi Barombong Kota Makassar

PROFIL LEMBAGA

1. Nama Lembaga :TK Islam Nurul Quddus

2. Nomor Statistik : 101273710018

3. N P S N : 69527516

4. Alamat Lengkap : Jl. Andi Mallombasi

Kelurahan Barombong

Kecamatan Tamalate

Kota Makassar

Prov.Sulawesi selatan

5. Nomor NPWP : 75.913.667.31-804.000

6. Nama Kepala : Nurbaya. N, S.Pd.I

7. Pendidikan : Sarjana ( Akta IV ) UIT

8. Nomor HP : 085210489076

9. Nama Yayasan : Yayasan Islam Nuru Quddus

10. Alamat Yayasan : Jl. Andi Mallombasi

Kelurahan Barombong

Kecamatan Tamalate

Kota Makassar

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

49

2. Paparan data siklus I

Data hasil pra tindakan peningkatan kemampuan motorik

kasar (passing (chest Pass)melalui permainan bola basketuntuk

mengatahui kondisi awal adalah untuk meningkatkan kemampuan

motorik kasar passing( chest pass) melalui permainan bola basket di

lakukan penelitian. Peneliti melakukan pengamatan terlebih dahulu

terhadap perkembangan kemampuan motorik kasar pada kelompok B

di TK Islam nurul Quddus barombong kota Makassar.

a. Pertemuan pertama

Pembukaan : Pertemuan pertama hari rabu tanggal 18 november

2020 Untuk mengatahui kemampuan motorik kasar anak dapat di amati

pada saat melakukan kegiatan mengoper bola atau passing (chest pass)

cara mengkoordinasikan gerakan badan yang seimbang terkontrol dan

lincah. Proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan motorik

kasar anak di kelompok B TK Islam Nurul Quddus Barombong pada

pemebelajaran tersebut di susun oleh guru dikelompok B dengan lokasi

waktu 60 menit langkah pertama anak-anak di suruh berbaris di depan

kelas setelah bel berbunyi dan berbaris di depan kelas dan bernyanyi

lonceng berbunyi.dan membaca surah-surah pendek sebelum

masuk,kemudian guru mengenalkan pembelajaran hari ini “Tema/

subtema/sub-sub tema: Binatang/ binatang darat/jenis-jenis binatang

bersayap”

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

50

kegiatan awal:kemudian masuk di kegiatan motorik kasar , sebelum

masuk di kegiatan inti guru terbiasa melakukan kegiatan motorik pada di

kegiatan awal guru terlebih dahulu memperkenalkan peneliti dan observer

lainya berserta maksud dan tujuanya berada di kelas B ini .dalam proses

peningkatan kemampuan motorik kasar passing (chest pass)dalambola

basket .saat guru menjelaskan kegiatan aturan dalam bermain,hanya

beberapa anak yang mampu mendengar dengan penuh perhatianSelajutnya

guru menyapaikan kegiatan yang akan di laksanakan ,yaitu kemampuan

motorik kasar passing (chest pass),atau mengoper bola basket

menejelaskan apa itu passing (chest pass) aturan-aturan dalam bermain

dan melakukan simulasi permainan terlebih dahulu mendampingi anak

untuk mengucapkan basmalah. Kemudian permainan di mulai dengan guru

dan peneliti memberiakan contoh cara passing (chest pass) setelah itu guru

mengarahkan anak-anak mengoper bola basket beberapa anak sudah

mampu mengikuti permainan terlebih dahulu dan sebagian besar yang

masih belum bisa mengikuti permainan dengan baik.dan selebinya belum

mampu mengikuti permainan dan belum mampu melempar bola dengan

baik pada kegiatan awal ini guru terlebih dahulu melakukan Tanya jawab

seputar kegiatan kemampuan motorik kasar ,kemudian guru masuk di

kegiatan inti: Mengelompokkan jenis binatang bersayap,Menyebutkan

dan menunjukkan huruf vocal dan konsonan, Menyebutkan kelompok

gambar yang memiliki bunyi yang sama, Membaca nama sendiri dan

nama teman

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

51

Reacling:menceritakan kembali kegiatan mainan yang telah di lakukan ,

merapikan kembali permainannya yang telah di gunakan Pada Selanjutnya

anak bermain bebas.

kegiatan akhir: guru menanyakan apa saja yang telah dikerjakan hari ini,

menanyakan perasaan anak-anak setelah melakukan kegiatan belajar dan

bermain. Kemudian guru membimbing anak untuk berdoa sebelum pulang.

Sebelum pulang anak mengucapkan salam terlebih dahulu.

b. Observasi Anak

Pengamatan dilakukan untuk melihat dan mengetahui proses

belajar mengajar yang dilakukan oleh guru pada saat siklus I dan

pertemuan pertama berlangsung. Sikap dan penguasaan materi guru dalam

melakukan kegiatan proses pembelajaran dan kemampuan anak didik

masih anak yang belum berkembang peningkatan kemampuan motorik

kasar passing ( chest pass) melalui permainan bola basket.

c. Hasil observasi anak

1.) Indikator pertama yaitu gerakan terkoordinasi seimbang terkontrol

dan lincah. Belum terlihat peningkatan berdasarkan hasil observasi

peneliti atau pengamatan langsung ,terdapat 12 anak didik yang masih

Belum berkembang (BB ) yang mulai berkembang terdapat satu orang

peserta didik mampu mengerakan bada yang seimbang pada saat

passing (chest pass) meskipun bantuan guru dan peneliti

2.) Indikator kedua yaitu gerakan terkoordinasi mata yang terarah,belum

terlihat peningakatan berdasarkan hasil observasi peneliti atau

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

52

pengamatan pada saat passing atau chest pass koordinasi mata belum

terarah

3.)Indikator ketiga yaitu gerakan terkoordinasi terampil menggunakan

tangan kanan dan tangan kiri Belum terlihat peningkatan berdasarkan

hasil observasi atau pengamatan ,koordinasi saat memegang Bola

belum terarah pada saat mengoper bola

4.) Indikator ke empat yaitu gerakan terkoordinasi posisi kaki yang terarah

Belum terlihat peningkatan berdasarkan hasil pengamatan dan

observasi, posisi kaki Belum terkoordinasi,pada saat passing (chest

pass).

5.) Indikator ke lima yaitu menunjukan anak mampu melakukan kegiatan

passing (chest pass), Belum terlihat peningakatan berdasarkan hasil

pengamatan dan observasi pada saat mengoper bola belum

terkoordinasi pada saat melempar bola basket

6.) Indikator ke enam yaitu mampu mentaati aturan selama bermain

Belum Berkembang berdasarkan hasil pengamatan dan observasi

masih banyak peserta didik yang belum mampu mentaati aturan selama

bermain.

d. Hasil observasi guru

1.) guru menyiapkan kelas sebelum masuk ke proses

pembelajaran, guru kan kursi dan meja serta menyiapkan

bahan ajar yang akan digunakan.

Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

53

2.) guru melakukan kegiatan pembukaan sesuai dengan tema

berjalan, guru mengenalkan kembali tema binatang dan

sub tema yang akan dipelajari.

3.) guru melakukan kegiatan bercakap-cakap seputar kegiatan

kemarin pada pembahasan tentang binatang dan guru

mengenalkan “Tema/ sub-sub tema: Binatang/ binatang

darat/jenis-jenis binatang bersayap”

4.) guru menyampaikan kegiatan yang akan dilaksankan hari

ini, pada guru terlihat menyampaikan mengenai permainan

passing (chest pass melalui permainan bola basket

dilakukan dan guru menyampaikan juga mengenai.

5.) guru bersama peneliti menyiapkan alat-alat yang lakukan dalam

permainan passing(chest pass) menyiapkan anak didik

untuk bermain dan mendampingi anak pada saat melakukan

permainan passing (chest pass) dalam permainan bola

basket .

6.) guru melakukan recalling tentang kegiatan kemampuan

motorik kasar passing (chest pass) dalam permainan bola

basket pada guru menanyakan perasaan anak setelah

bermain dan menanyakan bagaimana proses dalam bermain

7.) guru memberikan semangat dan motivasi kepada anak didik

yang belum bermain dengan baik, guru memberikan

semangat dan motivasi kepada anak didik yang belum

mampu bermain dengan baik

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

54

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Peningkatan Kemampuan Motorik kasar

passing( chest pass ) dalam permainan bola basket Tk Islam

Nurul Quddus Barombong Kota Makassar Pertemuaan 1 dan

siklus 1

No Nama

anak didk

Kemampuan motorik kasar Skor % Kriteria

K1 K2 K3 K4 K5 K6

1. ARA 1 1 1 1 1 1 6 36 % BB

2. NAS 1 1 1 1 1 1 6 36 % BB

3. IK 1 1 1 1 1 1 6 36 % BB

4. SRS 1 1 1 1 1 1 6 36 % BB

5. TSN 2 1 1 1 1 1 7 42% MB

6. MF 1 1 1 1 1 1 6 36 % BB

7. ABR 1 1 1 1 1 1 6 36 % BB

8. LS 1 1 1 1 1 1 6 36 % BB

9. MFR 1 1 1 1 1 1 6 36 % BB

10. HA 1 1 1 1 1 1 6 36 % BB

11. SA 1 1 1 1 1 1 6 36 % BB

12. AA 1 1 1 1 1 1 6 36 % BB

13. FA 1 1 1 1 1 1 6 36 % BB

Rata –rata peresentese peningkatan

Kemampuan motorik kasar pada anak

36,4 %

BB

Keterangan :

Kegiatan 1 : gerakan terkoordinasi seimbang terkontrol dan lincah.

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

55

Kegiatan 2 : gerakan terkoordinasi mata yang terarah

Kegiatan 3 : gerakan terkoordinasi terampil menggunakan tangan kanan

dan kiri

Kegiatan 4 : gerakan terkoordinasi posisi kaki yang terarah

Kegiatan5 : menunjukan anak mampu melakukan kegiatan passing (chest

pass

Kegiatan 6 : mampu mentaati aturan selama bermain.

Dari tabel diatas hasil observasi peningkatan kemampuan motorik kasar

passing (chest pass) melalui permainan bola basket di Tk Islam Nurul

Quddus Barombong Kota Makassar di siklus I di atas untuk memperjelas

maka di simpulkan melalui tabel 4.2 hasil observasi sebagai berikut.

Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Observasi Peningkatan Kemampuan Motorik

kasar passing( chest pass ) dalam permainan bola basket Tk

Islam Nurul Quddus Barombong Kota Makassar Pertemuaan 1

dan siklus 1

No Kriteria Jumlah

anak

didik

Peresentese Skor

1. Belum Berkembang 12 92.31% 432

2. Mulai Berkembang 1 7.69% 42

3. Berkembang Sesuai harapan

4. Berkembang sangat Baik

Jumlah 13 100%

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

56

Berdasarkan data Hasil observasi di atas rekapitulasi data siklus I

diatas, dapat diperoleh keterangan bahwa anak yang memiliki kriteria

Belum Berkembang (BB) berjumlah 12 anak didik 36% Dan anak mulai

berkembang satu orang 42 % peningkatan kemampuan motorik kasar

anak memperoleh Nilai rata-rata 36,4% di kategorikan Belum

Berkembang.

e. Refleksi Siklus I

Berdasarkan hasil obesrvasi di atas dapat di simpulkan bahwa

indikator kemampuan motorik kasarnya anak didik belum berkembang

,Setelah melakukan tahap perencanaan, pelaksanaan dan observasi, tahap

terakhir yang dilakukan peneliti ialah tahap refleksi, untuk melakukan

upaya perbaikan pada siklus selanjutnya. Selain itu juga untuk

memaparkan kelebihan dan kekurangan selama siklus I berlangsung.

a. Pertemuan kedua

Pembukaa:Pertemuan ke 2 hari senin tanggal 23 november 2020 anak

didk yang hadir sebanyak 13 anak kegiatan awal di lakukan berbaris di

depan kelas setelah masuk kelas berdoa membaca surah-surah pendek ,

menyakan hari ini hari apa ,guru menayakan kembali pembelajaran

kemarian , siapa yang masih ingat kemudian guru

mengenalkan”Tema/subtema/sub-sub tema: Binatang/ binatang

darat/jenis-jenis binatang berkaki empat”

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

57

Kegiatan awal : kegiatan motorik kasar , selanjutnya guru menanyakan

hal-hal yang terkait hari kemarin di mana anak melakukan kegiatan

melempar bola dan guru menyanyakan apakah anak ingin bermain

lagi.beberapa anak yang menjawab anak menjawab iya bu guru

selanjutnya guru dan peneliti mengarahkan anak –anak bersiap menuju ke

halaman skolah mengatur anak-anak di depan kelas kemudian guru

menyiapkan anak yang bermain , kegiatan kedua anak di bagi menjadi dua

orang setelah itu guru menyapiakan aturan-aturan dalam permainan dan

tidak lupa mengucapkan basmalah sebelum permainan di mulai pada saat

anak mengoper bola basket ke temanya masih belum terkoordinasi gerakan

badan dan mata, tangan, dan posisi kaki belum terarah pada saat melempar

bola dan beberapa anak sudah mulai berkembang

kegiataninti : Berdiskusi tentang macam-macam binantang berkaki

empat, Menyebutkan dan menunjukkan huruf vocal dan konsonan,

Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki awalan bunyi yang sama ,

Membaca nama sendiri dan nama teman

Reacling menceritakan kembali mainan yang telah di lakukan , merapikan

kembali permainan yang telah di gunakan hari ini

Kegiatan akhir Kemudian guru membimbing anak untuk berdoa sebelum

pulang. Sebelum pulang anak mengucapkan salam terlebih dahulu.

b. Observasi Anak

Pengamatan dilakukan untuk melihat dan mengetahui proses

belajar mengajar yang dilakukan oleh guru pada saat siklus I dan

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

58

pertemuan kedua berlangsung. Sikap dan penguasaan materi guru

dalam melakukan kegiatan proses pembelajaran dan kemampuan anak

didik peningkatan kemampuan motorik kasar passing ( chest pass)

melalui permainan bola basket.Setelah tahap tindakan dilakukan

selanjutnya adalah tahap Observasi.Pada saat proses pembelajaran

berlangsung peneliti yang

bertindak sebagai observer melakukan pengamatan dan mencatat

perkembangan yang mulai berkembang .dan ada beberapa anak yang

mampu berkembang sesuai dengan indikator perkembangan motorik

kasar

c. Hasil observasi anak

1). Indikatorpertama yaitu gerakan terkoordinasi seimbang

terkontrol dan lincah. Belum terlihat peningkatan

berdasarkan hasil observasi peneliti atau pengamatan

langsung ,terdapat anak didik yang masih Belum

berkembang (BB ) yang mulai berkembang terdapat satu

orang peserta didik mampu mengerakan bada yang

seimbang pada saat passing (chest pass) meskipun bantuan

guru dan peneliti

2.) Indikator kedua yaitu gerakan terkoordinasi mata yang terarah

mulai peserta didik Mulai terlihat peningakatan berdasarkan

hasil observasi peneliti atau pengamatan pada saat passing

atau chest pass koordinasi mata belum terarah

Page 74: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

59

3.)Indikator ketiga yaitu gerakan terkoordinasi terampil

menggunakan tangan kanan dan tangan kiri Mulai

berkembang terlihat peningkatan berdasarkan hasil

observasi atau pengamatan ,koordinasi saat memegang

Bola belum terarah pada saat mengoper bola

4.) Indikator ke empat yaitu gerakan terkoordinasi posisi kaki

yang terarah Belum terlihat peningkatan berdasarkan hasil

pengamatan dan observasi, posisi kaki Belum

terkoordinasi,pada saat passing (chest pass).

5.) Indikator ke lima yaitu menunjukan anak mampu

melakukan kegiatan passing (chest pass), Belum terlihat

peningakatan berdasarkan hasil pengamatan dan observasi

pada saat mengoper bola belum terkoordinasi pada saat

melempar bola basket

6.) Indikator ke enam yaitu mampu mentaati aturan selama

bermain mulai berkembang berdasarkan hasil pengamatan

dan observasi masih banyak peserta didik yang belum

mampu mentaati aturan selama bermain

Berdasarkan hasil pengamatan di atas bahwa dapat

di simpulkan anak didik mulai terlihat berkembang 7 orang

yang masuk kriteria( MB) dan 6 orang peserta didik (BB )

belum berkembang .

Page 75: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

60

d. Hasil observasi guru

1.) guru menyiapkan kelas sebelum masuk ke proses

pembelajaran, guru terlihat merapikan kursi dan meja serta

menyiapkan bahan ajar yang akan digunakan.

2.) guru melakukan kegiatan pembukaan sesuai dengan tema

berjalan, guru mengenalkan kembali tema binatang dan

sub tema yang akan dipelajari.

3.)guru melakukan kegiatan bercakap-cakap seputar kegiatan

kemarinpada pomembahas tentang binatang dan

gurubinatang darat/jenis-jenis binatang berkaki empat”

4.) guru menyampaikan kegiatan yang akan dilaksankan hari

ini, pada guru terlihat menyampaikan mengenai permainan

passing (chest pass melalui permainan bola basket

dilakukan dan guru menyampaikan juga mengenai.

5.) guru bersama peneliti menyiapkan alat-alat yang lakukan

dalam permainan passing(chest pass) menyiapkan anak

didik untuk bermain dan mendampingi anak pada saat

melakukan permainan passing (chest pass) dalam

permainan bola basket .

6) guru melakukan recalling tentang kegiatan kemampuan

motorik kasar passing (chest pass) dalam permainan bola

Page 76: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

61

basket pada guru menanyakan perasaan anak setelah

bermain dan menanyakan bagaimana proses dalam bermain

7.) guru memberikan semangat dan motivasi kepada anak didik

yang belum bermain dengan baik, guru memberikan

semangat dan motivasi kepada anak didik yang belum

mampu bermain dengan baik.

Tabel 4.4 Data Hasil Observasi Peningkatan Kemampuan Motorik kasar

passing( chest pass ) dalam permainan bola basket Tk Islam

Nurul Quddus Barombong Kota Makassar Pertemuaan II dan

siklus 1

No Nama anak

didik

Skor Peresentese Kriteria

1. ARA 7 42 % MB

2. NAS 7 42% MB

3. IK 10 60% MB

4. SRS 10 60% MB

5. TSN 6 36% BB

6. MF 6 36% BB

7. ABR 6 36% BB

8. LS 10 60% MB

9. MFR 6 36% BB

10. HA 7 42% MB

11. SA 6 36% BB

Page 77: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

62

12. AA 6 36% BB

13. FA 7 42% MB

Rata –rata peresentese peningkatan

Kemampuan motorik kasar pada anak

43,3% MB

Dari tabel diatas hasil observasi peningkatan kemampuan motorik

kasar passing (chest pass) melalui permainan bola basket di Tk Islam

Nurul Quddus Barombong Kota Makassar di siklus I di atas untuk

memperjelas maka di simpulkan melalui tabel 4.5 hasil observasi sebagai

berikut

Tabel 4.5Rekapitulasi Hasil Observasi Peningkatan Kemampuan Motorik

kasar passing( chest pass ) dalam permainan bola basket Tk

Islam Nurul Quddus Barombong Kota Makassar Pertemuaan 1I

dan siklus 1

No Kriteria Jumlah

anak

didik

Peresentese Skor

1. Belum Berkembang 6 46% 216

2. Mulai Berkembang 7 54% 348

3. Berkembang Sesuai harapan a.

4. Berkembang sangat Baik

Jumlah 13 100%

Berdasarkan data Hasil observasi di atas rekapitulasi data siklus I diatas,

dapat diperoleh keterangan bahwa anak yang memiliki kriteria Belum

Page 78: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

63

Berkembang (BB) berjumlah 6 anak didik 36% Dan anak mulai berkembang

berjumlah 7 orang 49,7 % peningkatan kemampuan motorik kasar anak

memperoleh Nilai rata-rata 43,3% di kategorikan Mulai Berkembang.

e. Refleksi siklus 1 Pertemuan ke 2

Berdasarkan hasil obesrvasi di atas dapat di simpulkan bahwa

indikator kemampuan motorik kasarnya anak didik mulai berkembang

,Setelah melakukan tahap perencanaan, pelaksanaan dan observasi, tahap

terakhir yang dilakukan peneliti ialah tahap refleksi, untuk melakukan

upaya perbaikan pada siklus selanjutnya. Selain itu juga untuk

memaparkan kelebihan dan kekurangan selama siklus I berlangsung. Pada

siklus 1 terlihat lebih meningkat dari pada data awal pra tindakan , Peneliti

dan guru ingin mengatahui skor yang di peroleh anak didk setiap siklunya.

Karna siklus 1 masih masih terdapat anak yang belum memperoleh hasil

dengan standar kriteria kerberhasilan tindakan pelaksanaan proses

pembelajaran siklus1 pertemuan kedua ada beberapa temuan dan perlu di

perbaiki kembali kemampuan motorik kasar anak dapat meningkat dengan

baik. hambatan yang masih di temui pada proses pembelajaran antara lain :

a. Saat kegiatan aturan dan tata cara permainan di lakukan pada saat

kegiatan mengoper bola basket beberapa anak masih ada yang kurang

fokus saat melempar bola ke teman kemudian posisi kaki masih ada yang

belum terarah pada saat (passing atau chest pass).

b. Masih terdapat beberapa anak didik yang belum mampu melakukan

kegiatan permainan sesuai dengan aturan dan masih banyak anak didik

Page 79: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

64

yang perlu mendapatkan bimbingan dari guru ,hal ini karna

permainanpassing (chest pass) melalui permainan bola basket baru di

mainkan oleh anak didik sehingga butuh latihab secara terus menerus.

Berdasarkan hasil pengamatan pada pertemuan kedua pemberian tindakan

tentang peningkatan kemampuan motorik kasar passing (chest pass) melalui

permainan bola basket permainan ini berjalan dengan lancar ,sehingga

berdampak pada peningkatan kemampuan motorik kasar namun perlu di

lanjutkan ke siklus II agar kemampuan motorik kasar anak dapat meningkat

sesuai dengan target yang di harapkan.

3. Paparan data siklus II

a. Pertemuan ke satu

Pembukaan : Pertemuan pertama hari Rabu tanggal 25november

2020 Untuk mengatahui kemampuan motorik kasar anak dapat di

amati pada saat melakukan kegiatan mengoper bola atau passing (chest

pass) cara mengkoordinasikan gerakan badan yang seimbang

terkontrol dan lincah. Proses pembelajaran untuk meningkatkan

kemampuan motorik kasar anak di kelompok B TK Islam Nurul

Quddus Barombong pada pemebelajaran tersebut di susun oleh guru

dikelompok B dengan lokasi waktu 60 menit langkah pertama anak-

anak di suruh berbaris di depan kelas setelah bel berbunyi dan berbaris

di depan kelas dan bernyanyi lonceng berbunyi.dan membaca surah-

surah pendek sebelum masuk, kemudian guru mengenalkan

Page 80: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

65

pembelajaran hari ini atau “tema binatang Binatang/Binatang

udara/Kupu-kupu”

kegiatan awal :kemudian masuk di kegiatan motorik kasar , sebelum

masuk di kegiatan inti guru terbiasa melakukan kegiatan motorik

pada di kegiatan awal guru terlebih dahulu memperkenalkan peneliti

dan observer lainya berserta maksud dan tujua nya berada di kelas B

ini .dalam proses peningkatan kemampuan motorik kasar passing

(chest pass) melalui permainan bola basket .saat guru menjelaskan

kegiatan aturan dalam bermain,hanya beberapa anak yang mampu

mendengar dengan penuh perhatianSelajutnya guru menyapaikan

kegiatan yang akan di laksanakan ,yaitu kemampuan motorik kasar

passing (chest pass),atau mengoper bola basket menejelaskan apa itu

passing (chest pass) aturan-aturan dalam bermain dan melakukan

simulasi permainan terlebih dahulu mendampingi anak untuk

mengucapkan basmalah. Kemudian permainan di mulai dengan guru

dan peneliti memberiakan contoh cara passing (chest pass) setelah itu

guru mengarahkan anak-anak mengoper bola basket beberapa anak

sudah mampu mengikuti permainan terlebih dahulu dan sebagian

besar yang masih belum bisa mengikuti permainan dengan baik.dan

selebinya belum mampu mengikuti permainan dan belum mampu

melempar bola dengan baik pada kegiatan awal ini guru terlebih

dahulu melakukan Tanya jawab seputar kegiatan kemampuan

Page 81: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

66

motorik kasar ,kemudian guru mengarahkan peserta didik masuk di

ruangan kelas

Kegiatan Inti :Mewarnai gambar kupu-kupu, Membuat bentuk kupu-

kupu dari kertas origami, Menulis nama sendiri dilembar kerja dan

membacanya

reacling menceritakan kembali mainan yang telah di lakukan ,

merapikan kembali permainan yang telah di gunakan hari ini

kegiatan akhir : Kemudian guru membimbing anak untuk berdoa

sebelum pulang. Sebelum pulang anak mengucapkan salam terlebih

dahulu.

b. Observasi Anak

Pengamatan dilakukan untuk melihat dan mengetahui proses

belajar mengajar yang dilakukan oleh guru pada saat siklus II dan

pertemuan pertama berlangsung. Sikap dan penguasaan materi guru

dalam melakukan kegiatan proses pembelajaran dan kemampuan anak

didik peningkatan kemampuan motorik kasar passing ( chest pass)

melalui permainan bola basket. Setelah tahap tindakan dilakukan

selanjutnya adalah tahap Observasi.Pada saat proses pembelajaran

berlangsung peneliti yang

bertindak sebagai observer melakukan pengamatan dan mencatat

perkembangan yang mulai berkembang .dan ada beberapa anak yang

Page 82: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

67

mampu berkembang sesuai dengan indikator perkembangan motorik

kasar

c. Hasil observasi anak

1.) Indikatorpertama yaitu gerakan terkoordinasi seimbang

terkontrol dan lincah. Belum terlihat peningkatan berdasarkan hasil

observasi peneliti atau pengamatan langsung ,terdapat anak didik

yang masihyang mulai berkembang terdapat satu beberapa peserta

didik mampu mengerakan badan yang seimbang pada saat passing

(chest pass) meskipun bantuan guru dan peneliti

2.) Indikator kedua yaitu gerakan terkoordinasi mata yang terarah

mulai peserta didik Mulai terlihat peningakatan berdasarkan hasil

observasi peneliti atau pengamatan pada saat passing atau chest

pass koordinasi mata belum terarah

3.) Indikator ketiga yaitu gerakan terkoordinasi terampil

menggunakan tangan kanan dan tangan kiri Mulai berkembang

terlihat peningkatan berdasarkan hasil observasi atau pengamatan

,koordinasi saat memegang Bola belum terarah pada saat mengoper

bola

4.) Indikator ke empat yaitu gerakan terkoordinasi posisi kaki yang

terarah berkembang sesuai harapan terlihat peningkatan

berdasarkan hasil pengamatan dan observasi, posisi kaki Belum

terkoordinasi,pada saat passing (chest pass).

Page 83: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

68

5.) Indikator ke lima yaitu menunjukan anak mampu melakukan

kegiatan passing (chest pass), mulai terlihat peningakatan

berdasarkan hasil pengamatan dan observasi pada saat mengoper

bola mampu terkoordinasi pada saat melempar bola basket

6.) Indikator ke enam yaitu mampu mentaati aturan selama bermain

mulai berkembang berdasarkan hasil pengamatan dan observasi

masih banyak peserta didik yang belum berkembang sesuai

harapan mentaati aturan selama bermain

Berdasarkan hasil pengamatan di atas bahwa dapat di

simpulkan anak didik mulai terlihat berkembang 6orang yang

masuk kriteria( MB) dan 7orang peserta didik (BSH )

berkembang sesuai harapan

d. Hasil observasi guru

1.) guru menyiapkan kelas sebelum masuk ke proses

pembelajaran, guru terlihat merapikan kursi dan meja serta

menyiapkan bahan ajar yang akan digunakan.

2.) guru melakukan kegiatan pembuka sesuai dengan tema

berjalan, guru mengenalkan kembali tema binatang dan

sub tema yang akan dipelajari.

3.) guru melakukan kegiatan bercakap-cakap seputar kegiatan

kemarinpada pomembahas tentang binatang dan guru

mengenalkan Binatang udara/Kupu-kupu

Page 84: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

69

4.) guru menyampaikan kegiatan yang akan dilaksankan hari

ini, pada guru terlihat menyampaikan mengenai permainan

passing (chest pass melalui permainan bola basket

dilakukan dan guru menyampaikan juga mengenai.

5.) guru bersama peneliti menyiapkan alat-alat yang lakukan

dalam permainan passing(chest pass) menyiapkan anak

didik untuk bermain dan mendampingi anak pada saat

melakukan permainan passing (chest pass) dalam

permainan bola basket .

6.) guru melakukan recalling tentang kegiatan kemampuan

motorik kasar passing (chest pass) dalam permainan bola

basket pada guru menanyakan perasaan anak setelah

bermain dan menanyakan bagaimana proses dalam bermain

7.) guru memberikan semangat dan motivasi kepada anak didik

yang belum bermain dengan baik, guru memberikan

semangat dan motivasi kepada anak didik yang belum

mampu bermain dengan baik

Tabel 4.6Data Hasil Observasi Peningkatan Kemampuan Motorik kasar

Page 85: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

70

passing( chest pass ) dalam permainan bola basket Tk Islam

Nurul Quddus Barombong Kota Makassar Pertemuaan Idan

sikluII

No Nama anak didik Skor Peresentese Kriteria

1. ARA 13 78 % BSH

2. NAS 12 72% BSH

3. IK 11 66% BSH

4. SRS 13 78% BSH

5. TSN 13 78% BSH

6. MF 10 60% MB

7. ABR 10 60% MB

8. LS 13 78% BSH

9. MFR 10 60% MB

10. LS 11 66% BSH

11. SA 10 60% MB

12. AA 10 60% MB

13. FA 10 60% MB

Rata –rata peresentese peningkatan

Kemampuan motorik kasar pada anak

66,2% BSH

Dari tabel diatas hasil observasi peningkatan kemampuan motorik

kasar passing (chest pass) melalui permainan bola basket di Tk Islam

Nurul Quddus Barombong Kota Makassar di siklus II di atas untuk

memperjelas maka di simpulkan bahwa melalui tabel 4.7

Page 86: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

71

Tabel 4.7Rekapitulasi Hasil Observasi Peningkatan Kemampuan Motorik

kasar passing( chest pass ) dalam permainan bola basket Tk

Islam Nurul Quddus Barombong Kota Makassar Pertemuaan 1

dan siklus 11

No Kriteria Jumlah

anak

didik

Peresentese Skor

1. Belum Berkembang

2. Mulai Berkembang 6 46% 345

3. Berkembang sesuai harapan 7 54% 516

4. Berkembang sangat Baik

Jumlah 13 100%

Berdasarkan data Hasil observasi di atas rekapitulasi data siklus IIdiatas,

dapat diperoleh keterangan bahwa anak yang memiliki kriteria Belum

Berkembang (MB) berjumlah 6 anak didik 57,5% Dan anak berkembang sesuai

harapan berjumlah (BSH) 7 orang 73,7 % peningkatan kemampuan motorik kasar

anak memperoleh Nilai rata-rata 66,2%di kategorikan Berkembang sesuia

harapan

e. Refleksi siklus II pertemuan 1

Berdasarkan hasil evaluasi dalam meningkatkan kemampuan motorik

kasar passing (chest pass) melalui permainan bola basket di kelompok B TK

Islam Nurul Quddus Barombong Kota Makassar .kemampuan motorik kasar

sudah mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Berdasarkan hasil

tersebut telah di ketahui bahwa peningkatan kemampuan motorik kasar di

kelompok B sudah mencapai kriteria yang telah di tetapkan sebesar 66%

Page 87: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

72

a. Pertemuan ke dua

Pembukaan : Pertemuan pertama hari jumat tanggal 27 november

2020 Untuk mengatahui kemampuan motorik kasar anak dapat di amati

pada saat melakukan kegiatan mengoper bola atau passing (chest pass)

cara mengkoordinasikan gerakan badan yang seimbang terkontrol dan

lincah. Proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan motorik

kasar anak di kelompok B TK Islam Nurul Quddus Barombong pada

pemebelajaran tersebut di susun oleh guru dikelompok B dengan lokasi

waktu 60 menit langkah pertama anak-anak di suruh berbaris di depan

kelas setelah bel berbunyi dan berbaris di depan kelas dan bernyanyi

lonceng berbunyi.dan membaca surah-surah pendek sebelum masuk,

kemudian guru mengenalkan pembelajaran hari ini atau “tema binatang

kegiatan awal :kemudian masuk di kegiatan motorik kasar , sebelum

masuk di kegiatan inti guru terbiasa melakukan kegiatan motorik pada di

kegiatan awal guru terlebih dahulu memperkenalkan peneliti dan observer

lainya berserta maksud dan tujua nya berada di kelas B ini .dalam proses

peningkatan kemampuan motorik kasar passing (chest pass) melalui

permainan bola basket .saat guru menjelaskan kegiatan aturan dalam

bermain,hanya beberapa anak yang mampu mendengar dengan penuh

perhatianSelajutnya guru menyapaikan kegiatan yang akan di laksanakan

,yaitu kemampuan motorik kasar passing (chest pass),atau mengoper bola

basket menejelaskan apa itu passing (chest pass) aturan-aturan dalam

bermain dan melakukan simulasi permainan terlebih dahulu mendampingi

Page 88: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

73

anak untuk mengucapkan basmalah. Kemudian permainan di mulai dengan

guru dan peneliti memberiakan contoh cara passing (chest pass) setelah itu

guru mengarahkan anak-anak mengoper bola basket beberapa anak sudah

mampu mengikuti permainan terlebih dahulu dan sebagian besar yang

masih belum bisa mengikuti permainan dengan baik.dan selebinya belum

mampu mengikuti permainan dan belum mampu melempar bola dengan

baik pada kegiatan awal ini guru terlebih dahulu melakukan Tanya jawab

seputar kegiatan kemampuan motorik kasar ,kemudian guru mengarahkan

peserta didik masuk di ruangan kelas

kegiatan Inti :Mewarnai gambar kupu-kupu, Membuat bentuk kupu-kupu

dari kertas origami, Menulis nama sendiri dilembar kerja dan membacanya

Reacling menceritakan kembali mainan yang telah di lakukan , merapikan

kembali permainan yang telah di gunakan hari ini.

Kegiatan :Kemudian guru membimbing anak untuk berdoa sebelum

pulang. Sebelum pulang anak mengucapkan salam terlebih dahulu.

b. Observasi Anak

Pengamatan dilakukan untuk melihat dan mengetahui proses

belajar mengajar yang dilakukan oleh guru pada saat siklus II dan

pertemuan kedua berlangsung. Sikap dan penguasaan materi guru

dalam melakukan kegiatan proses pembelajaran dan kemampuan anak

didik peningkatan kemampuan motorik kasar passing ( chest pass)

melalui permainan bola basket. Setelah tahap tindakan dilakukan

Page 89: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

74

selanjutnya adalah tahap Observasi.Pada saat proses pembelajaran

berlangsung peneliti yangbertindak sebagai observer melakukan

pengamatan dan mencatat perkembangan yang mulai berkembang .dan

ada beberapa anak yang mampu berkembang sesuai dengan indikator

perkembangan motorik kasar

c. Hasil observasi anak

1.) Indikatorpertama yaitu gerakan terkoordinasi seimbang lincah.

Mulai terlihat peningkatan berdasarkan hasil observasi peneliti atau

pengamatan langsung ,terdapat anak didik yang masihyang

berkembang sesuai harapan terdapat satu beberapa peserta didik

mampu mengerakan badan yang seimbang pada saat passing (chest

pass) meskipun bantuan guru dan peneliti

2. )Indikator kedua yaitu gerakan terkoordinasi mata yang terarah mulai

peserta didik Mulai terlihat peningakatan berdasarkan hasil

observasi peneliti atau pengamatan pada saat passing atau chest

pass koordinasi mata mulai terarah

3.) Indikator ketiga yaitu gerakan terkoordinasi terampil

menggunakan tangan kanan dan tangan kiri Mulai berkembang

terlihat peningkatan berdasarkan hasil observasi atau pengamatan

,koordinasi saat memegang Bola belum terarah pada saat mengoper

bola

4.) Indikator ke empat yaitu gerakan terkoordinasi posisi kaki yang

terarah berkembang sesuai harapan terlihat peningkatan

Page 90: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

75

berdasarkan hasil pengamatan dan observasi, posisi kaki

berkembang sanagt baik terkoordinasi,pada saat passing (chest

pass).

5). Indikator ke lima yaitu menunjukan anak mampu melakukan

kegiatan passing (chest pass), mulai terlihat peningakatan

berdasarkan hasil pengamatan dan observasi pada saat mengoper

bola mampu terkoordinasi pada saat melempar bola basket

6). Indikator ke enam yaitu mampu mentaati aturan selama bermain

berkembang sesuai harapan berdasarkan hasil pengamatan dan

observasi masih banyak peserta didik yang belum berkembang

sesuai harapan mentaati aturan selama bermain

Berdasarkan hasil pengamatan di atas bahwa dapat di

simpulkan anak didik mulai terlihat berkembang 6 orang yang

masuk kriteria

( BSH) dan 7orang peserta didik (BSB ) berkembang sangat baik

d. Hasil observasi guru

1.) guru menyiapkan kelas sebelum masuk ke proses pembelajaran,

rapikan kursi dan meja serta menyiapkan bahan ajar yang akan

digunakan.

2.) guru melakukan kegiatan pembuka sesuai dengan tema berjalan,

guru mengenalkan kembali tema binatang dan sub tema yang akan

dipelajari.

Page 91: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

76

3.) guru melakukan kegiatan bercakap-cakap seputar kegiatan

kemarinpada pomembahas tentang binatang dan Binatang

darat/binatang buas (4) guru menyampaikan kegiatan yang akan

dilaksankan hari ini, pada guru terlihat menyampaikan mengenai

permainan passing (chest pass melalui permainan bola basket

dilakukan dan guru menyampaikan juga mengenai.

5.) guru bersama peneliti menyiapkan alat-alat yang lakukan dalam

permainan passing(chest pass) menyiapkan anak didik untuk

bermain dan mendampingi anak pada saat melakukan permainan

passing (chest pass) dalam permainan bola basket .

6.) guru melakukan recalling tentang kegiatan kemampuan motorik

kasar passing (chest pass) dalam permainan bola basket pada guru

menanyakan perasaan anak setelah bermain dan menanyakan

bagaimana proses dalam bermain

7.) guru memberikan semangat dan motivasi kepada anak didik yang

belum bermain dengan baik, guru memberikan semangat dan

motivasi kepada anak didik yang belum mampu bermain dengan

baik

Tabel 4.8 Data Hasil Observasi Peningkatan Kemampuan Motorik kasar

passing( chest pass ) dalam permainan bola basket Tk Islam

Nurul Quddus Barombong Kota Makassar Pertemuaan II dan

Page 92: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

77

siklu II

No Nama anak didik Skor Peresentese Kriteria

1. ARA 15 90% BSB

2. NAS 12 72% BSH

3. IK 15 90% BSB

4. SRS 15 90% BSB

5. TRN 16 96% BSB

6. MF 13 78% BSH

7. ABR 14 84% BSB

8. LS 13 78% BSH

9. MFR 14 84% BSB

10. HA 14 84% BSB

11. SA 14 84% BSB

12. AA 14 84% BSB

13. FA 14 84% BSB

Rata –rata peresentese peningkatan

Kemampuan motorik kasar pada anak

84,4% BSB

Dari tabel diatas hasil observasi peningkatan kemampuan motorik kasar

passing (chest pass) melalui permainan bola basket di Tk Islam Nurul

Quddus Barombong Kota Makassar di siklus II di atas untuk

memperjelas maka di simpulkan bahwa melalui tabel 4.9hasil observasi

sebagai berikut.

Page 93: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

78

Tabel 4.9Rekapitulasi Hasil Observasi Peningkatan Kemampuan Motorik

kasar passing( chest pass ) dalam permainan bola basket Tk

Islam Nurul Quddus Barombong Kota Makassar Pertemuaan 1

dan siklus 11

No Kriteria Jumlah

anak

didik

Peresentese Skor

1. Belum Berkembang

2. Mulai Berkembang

3. Berkembang sesuai harapan 3 23% 234

4. Berkembang sangat baik 10 77% 846

Jumlah 13 100%

Berdasarkan data Hasil observasi di atas rekapitulasi data siklus II

diatas, dapat diperoleh keterangan bahwa anak yang memiliki kriteria

Berkembang sesuai harapan (BSH) berjumlah 6 anak didik 234% Dan

anak berkembang sangat baik (BSB) berjumlah 7 orang 846%

peningkatan kemampuan motorik kasar anak memperoleh Nilai rata-rata

84,4% di kategorikan Berkembang sangat baik.

e.Refleksi siklus II pertemuan ke 2

Berdasarkan hasil refleksi siklus 2 pada pertemuan ke dua telah

menujukan hasil evaluasi dalam Peningkatkan kemampuan motorik kasar

passing (chest pass) melalui permainan bola basket di kelompok B TK

Islam Nurul Quddus Barombong Kota Makassar . kemampuan Motorik

kasar sudah mengalami peningkatan yang memuaskan di mana sudah tidak

ada lagi kendala-kendala selama proses pembelajaran berlangsung pada

Page 94: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

79

siklus II namun setelah melakukan observasi pembelajaran siklus II sudah

lebih baik dari siklus I proses pembelajaran berlangsung kondusif dan

antusias peserta didik untuk menunjukan peningkatan kemampuan motorik

kasar ,selain itu lebih aktif .dengan melihat hasil yang sudah di peroleh

pada siklus I dan II maka peneliti mengambil keputusan untuk tidak

melanjutkan lagi penelitian selanjutnya karna hasil pada siklus II telah

memnuhi target 84%.

B.Pembahasan

1. Hasil Proses Peningkatan kemampuan motorik kasar Passing ( chest pass)

Pada pertemuan pertama hasil pengamatan hasil observasi atau evaluasi

anak didik pada siklusI pertemuan pertama masih kurang , kemampuan motorik

kasar passing (chest pass) masih membutuhkan stimulasi Saat kegiatan aturan

dan tata cara permainan di lakukan pada saat kegiatan mengoper bola basket

beberapa anak masih ada yang kurang fokus saat melempar bola ke teman

kemudian posisi kaki masih ada yang belum terarah pada saat (passing atau chest

pass). Masih terdapat beberapa anak didik yang belum mampu melakukan

kegiatan permainan sesuai dengan aturan dan masih banyak anak didik yang perlu

mendapatkan bimbingan dari guru ,hal ini karna permainan passing (chest pass )

melalui permainan bola basket baru di mainkan oleh anak didik sehingga butuh

latiha secara terus menerusanak yang memiliki kriteria Belum Berkembang (BB)

berjumlah 12 karena pada tindakan siklus satu terlihat ada beberapa anak didk

tidak mampu memaikan permainan bola passing chest pass

Page 95: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

80

Menurut Nuri Ahmad (2007:13)Passing Chest passdalam permainan bola

basket adalah salah satu teknik dasar yang penting dikuasai setiap pemain, hal

ini di sebabkan karna operan (passing) yang tepat merupakan kunci atau

keberhasilan sebuah tim dan merupakan dua unsur penentuan tembakan –

tembakan yang berpeluang besar mencetak angka.operan yang tepat dan cepat

dapat memotivasi rekan sesame tim, serta menjadi tontonan yang menarik bagi

penonton.untuk dapat melakukan umpan atau operan yang tepat,kepada setiap

pemaian di tuntut terlebih dahulu menguasai teknik dasar passing permainan bola

basket dengan benar.Passing berarti mengoper bola. Operan bola merupakan

teknik dasar pertama

Chest pass (operan setinggi dada)Operan ini di mulai dari memegang bola

di depan dada kemudian bola di lempar lurus dengan telapak tangan ke arah ke

luar.chest pass adalah memberikan bola ke kawan dengan cara passing tepat

diarah depan dada. Karena teknik dasar ini sangat efektif dalam mengembangkan

permainan.Operan ini di gunakan untuk lemparan jarak pendek dengan

perhitungan kecepatan dan kecermatan.

Setelah dilakukan perbaikan yaitu siklus II menunjukan adanya perubahan

pada anak didik dalam melaksanakan proses pembelajaran terbukti yang tadinya

anak kurang belum mencerminkan sikap percaya diri dalam melakukan permainan

bola basket passing chest pass namun setelah melakukan pendekatan , memberi

simulasi dalam mengoper bola dengan cara passing .Anak didikyang tadinya di

bimbing atau harus di contohkan dalam permainan bola basket.

Page 96: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

81

Pencapaian indikator kemampuan motorik kasar passing( chest pass) di

kelompok B (usia 5-6) berdasarkan Permendikbuk 146 indikator pencapaian

Melakukan gerakan tubuh cara terkoordinasi untuk melatih kelenturuan ke

seimbangan dan kelincahan , melakukan koordinasi gerakan mata, kaki tangan,

melakukan permainan fisik dengan aturan.

Seluruh langkah-langkah pemebelajaran yang dilakukan oleh peneliti

berjalan lancar setelah hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan

hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa hasil penelitian siklus I mendapatkan

skor 1.038 kriteria Mulai Berkembang siklus II mendapatkan skor 1.941 kriteria

Berkembang Sangat Baik

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan dapat dinyatakan bahwa

melalui peningkatan kemampuan Motorik kasar passing (chest pass) melalui

permainan bola basket kelompok TK Islam Nurul Quddus Barombong Kota

Makassar. Dari data yang di dapatkan menunjukan bahwa kemampuan motorik

kasar anak didik di siklus pertama dan kedua masih terdapat kriteria anak Mulai

Berkembangsiklus II Berdasarkan hasil evaluasi dalam meningkatkan kemampuan

motorik kasar passing (chest pass) melalui permainan bola basket di kelompok B

TK Islam Nurul Quddus Barombong Kota Makassar kemampuan motorik kasar

sudah mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Berdasarkan hasil tersebut

telah di ketahui bahwa peningkatan kemampuan motorik kasar di kelompok B

sudah mencapai kriteria yang telah di tetapkan proses pembelajaran berlangsung

pada siklus II namun setelah melakukan observasi pembelajaran siklus II sudah

lebih baik dari siklus I proses pembelajaran berlangsung kondusif dan antusias

peserta didik untuk menunjukan peningkatan kemampuan motorik kasar ,selain itu

lebih aktif .dengan melihat hasil yang sudah di peroleh pada siklus I maka

Page 97: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

82

peneliti mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan lagi penelitian selanjutnya

karna hasil pada siklus II telah mencapai angka indikator memenuhi target 84%

2. Aktivitas Anak Didik Untuk Peningkatan Kemampuan Motorik kasar

Passing ( chest pass)

Untuk Mengatahui Peningkatan aktivitas anak didik dalam kemampuan

motorik kasar anak didik dengan menggunakan teknik passing chest pass yang di

peroleh melalui hasil observasi sebelum tindakan aktivitas anak dan sesudah

tindakan di lihat pada tabel 4.4 hasil observasi pratindakan aktivitas anak didik

pada tabel 4.6 hasil aktivitas anak didik dalam kegiatan Melakukan gerakan tubuh

cara terkoordinasi untuk melatih kelenturuan ke seimbangan dan kelincahan, pada

siklus I masih kriteria belum berkembang masih berada di kategori berkembang

dan anak yang belum bisa mengkoordinasikan gerakan yang seimbang terkontrol

dan lincah pada saat passing chest pass pada tabel 4.8 hasil observasi aktivitas

anak didik dalam kegiatan Melakukan gerakan tubuh cara terkoordinasi untuk

melatih kelenturuan ke seimbangan dan kelincahanmelakukan koordinasi gerakan

mata, kaki tangan, melakukan permainan fisik dengan aturan. Pada siklus II sudah

berada pada kriteria berkembang sangat baik (BSB) sudah mampu

mengkoordinasikan gerakan yang seimbang pada saat passing chest pass.Dan

sudah mampu mandiri tanpa bantuan guru dan peneliti bahkan sudah bisa

membantu temanya.

Page 98: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

83

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat di ambil

kesimpulan bahwa apakah dengan menggunakan bola basket penggunaan

teknik (chest pass) dengan cara passing dapat meningkatkan kemampuan

motorik kasar pada peserta didik kelompok B TK Islam Nurul Quddus

Barombong KotaMakassar hal ini dapat di buktikan dengan meningkatnya

kemampuan awal sebelum tindakan menunjukan bahwa setelah di lakukan

tindakan pada siklus I mengalami

Peningkatan dengan kriteriamulai berkembang (MB)hal ini di

buktikan di setiap indikator, kemampuan anak dalam chest pass dengan

cara passing sudah mengalami sedikit peningkatan .setelah melakukan

tindakan siklus II mengalami peningkatan dengan kriteria berkembang

sesuai harapan (BSB) mengalami peningkatan yang memuaskan di mana

sudah tidak ada lagi kendala-kendala selama proses pembelajaran

berlangsung .

B. Saran

Page 99: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

84

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan diatas, terdapat beberapa saran

yaitu:

1. Bagi guru, di harapkan agar dapat memanfaatkan permainan passing

(chest pass) dalam permainan bola basket sebagai peningkatan

kemampuan motorik kasar anak didik.

2. Bagi guru, sebagai masukan guru lebih kreatif dalam melakukan

kegiatan pembelajaran dan pengembangan kemampuan motorik kasar

melalui konsep permainan misalnya melalui permainan passing (chest

pass) dalam permainan bola basket, dengan tujuan mengembangkan

kemampuan motorik kasar anak dapat meningkat

3. Bagi peneliti ,penelitian selanjutnya ,di harapkan agar lebih berusaha

meningkatkan aspek-aspek yang dapat di teliti sehingga memperoleh

hasil penelitian yang lebih optimal dan bermanfaat untuk semua orang

dan bagi pendidikan anak usia din

Page 100: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

85

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Susanto.2017. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Bumi Aksara.

Ahmadi Nuril .(2007). Permainan bola basket .Solo Era intermedia.

Arikunto, suharsimi. 2010. penelitian pendidikan tindakan kelas.Jakarta Bumi

Aksara.

Beaty Janice J. 2013.Observasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta

Depdiknas.(2007). Pedoman Pengembangan Fisik/Motorik di Taman

Kanakkanak. Jakarta.

Dimyati Johni.2013Metodologi Penelitian Pendidikan & Aplikasinya pada

Pendidikan Anak Usia Dini..Yogyakarta. Prenada Media Group.

Enung Fatimah 2008. Psikologi perkembangan Bandung.

Elizabeth B. Hurlock. 1978. Perkembangan Anak:Jakarta:Penerbit Erlangga

Erlinda Esti,2014. “Pengembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui

Permainan Melempar Dan Menangkap Bola”. Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan. Sarjana Kependidikan Basis Guru Dalam Jabatan. Universitas

Bengkulu

Fauzi Mohammad Kamal,2015. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Chest Pass

Bola Basket Melalui Media Audiovisual”. Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Pendidikan Kepelatihan Olahraga. Universitas Negeri Semarang

Hanko Johanne.2012.Permainan Edukatif Untuk Anak yang Berkebutuhan

Khusus Jakarta

Kartini Kartono. 1995. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung : CV

Mandar Maju

Khotimah, khusnul. 2011. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD,SLB,TK.

Bandung : CV Yramawidya.

Miles , Huberman. 1992. Analisis data Kualitatif. (diterjemahkan Ole: Tjetjep

Rohedi Rosidi). Jakarta: Universitas Indonesia.

Muhammad AS’Adi. 2010.Panduan Praktis Stimulasi Otak

Anak.Yogyakarta:Jalan Wonosri Baturetno.

Page 101: PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PASSING CHEST …

86

Muliyani, Nova.2016.Dasar –Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.yogyakarta :Kla

Imedia.

Musfiroh Takdiroatun.2005. Bermain Sambil Belajar dan mengasah kecerdasan.

Jakarta : Depdiknas.

Muhajir .2002 pendidkan jasmani olaharaga dan kesehatan jakarta erlangga .

Novi ,Mulyani.2018. Perkembangan Dasar Anak Usia Dini. Yogyakarta

Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor

137,2014. Tentang Standar Nasional Pendidikan PAUD. Jakarta

Permen Nomor 146 Tahun 2014. Pengembangan kurikulum 2013 Pendidikan

Anak Usia Dini

Rahma ,Hidayah.2018. “Upaya Meningkatkan Motorik Kasar Anak Usia Dini

Melalui Permainan Tradisional Kelompok B Di Ra Al-Mukhlisin Darma

Bakti Jl.Karya Ujung Dusun 1 Helvetia”. Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan.

Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Universitas Islam Negeri.Sumatera

Utara.

Santrock , John W.2002.life –Span DEVELOPMENT : Perkembangan Masa

hidup.Jakarta: Erlangga.

Sanjaya , wina (2010) strategi pembelajaran beroretasi terpadu Yogyakarta

Suyadi.(2009). Permainan Edukatif yang Mencerdaskan. Yogyakarta: Power

Books (Ihdina).

Sujiono Anas, 2006. Pemetaan Kreativitas Anak Usia 4-6 Tahun Di Tk

Laboratorium Pg-Paud Universitas Riau. Jurnal Educhild: Pendidikan

dan Sosial 4.1: 50-55