PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini...

139
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAIKEM TIPE DEBAT AKTIF KELAS X SMAN 2 WOHA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh: Ida Rahayu 10533791015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini...

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASIDENGAN MENGGUNAKAN METODE PAIKEM TIPE

DEBAT AKTIF KELAS X SMAN 2 WOHA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Makassar

Oleh:Ida Rahayu

10533791015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2020

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program
Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program
Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan

Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran

Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasihsayang

Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amatbaik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukaisesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahuisedang kamu tidak mengetahui”(Al-Baqarah:216)

Pintu kebahagiaan terbesar adalah doa kedua orangtua,

Oehnya itu:

Kupersembahkan karyasederhana ini sebagai tanda buktidan bukti kecintaanku padaAyahanda H.Ibrahim dan IbundaRubiah yang telah mencurahkansegala kasih sayang dan harapandalam untaian doa penuh cintauntuk ananda serta saudaraku

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

vii

(Gunawan) dan sahabat-sahabtku tercinta Kusmawatidan Niky Angelia QolifaKusumawardani yang telahmemberikan semangat danmotivasi sehingga penulis dapatmenyelesaikan skripsi ini.

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

vii

ABSTRAK

IDA RAHAYU 2020.” Peningkatkan Kemampuan Menulis KaranganArgumentasi dengan Menggunakan Metode PAIKEM Tipe Debat Aktif SiswaKelas X SMAN 2 Woha”. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar,(Dibimbing oleh Tarman A. Arif dan Akram Budiman Yusuf,)

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalammenulis Karangan Argumentasi dengan Menggunakan Metode PAIKEM TipeDebat Aktif. Penelitian ini mengambil lokasi di SMA Negeri 2 Woha.Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, yang dilaksanakan dalamdua siklus, dan prosedur penelitian ini adalah, (1) perencanaan,(2) pelaksanaan, (3) observasi, (4) refleksi. Populasi dalam penelitian ini adalahkeseluruhan siswa kelas X SMA Negeri 2 Woha yang terdiri atas satu kelas yangberjumlah 26 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMANegeri 2 Woha sebanyak 26 orang.Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dandokumentasi. Sedangkan keseluruhan data yang diperoleh dianalis secaradeskripsi kuantitatif dari seluruh aspek. Hasil penelitian menunjukan bahwa adapeningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Siklus I hasil belajar siswamenunjukan nilai rata-rata 67,30% dan siklus II meningkat menjadi 88,46%.Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan bahwa hasil belajar siswamengalami peningkatan yang baik, maka disarankan kepada: (1) Guru bidangstudi bahasa Indonesia hendaknya menggunakan Metode PAIKEM Tipe DebatAktif dalam pembelajaran menulis Karangan Argumentasi; (2) Siswa hendaknyalebih sering berlatih menulis karangan argumentasi di mana saja dan kapan saja.

Kata kunci :Menulis, Argumentasi , PAIKEM Tipe Debat, Siswa.

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh

Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’Ala,

syukur atas kasih sayang, berkat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatkan Kemampuan Menulis

Karangan Argumentasi dengan menggunakan Metode PAIKEM Tipe Debat Aktif

Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu

persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Banyak kendala yang penulis hadapi selama menyusun skripsi ini. Namun

berkat bantuan dan bimbingan yang tulus dari berbagai pihak, semua masalah

dapat teratasi dengan baik. Penulis menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak,

penulis sulit untuk menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

Kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda H.Ibrahim dan Ibunda Rubiah.

Terima kasih telah memberikan kasih sayang yang tulus, doa, dan restu. Ini adalah

anugerah terindah dalam hidup yang selalu terucap setiap hitungan detik, serta

tiap tetesan keringatmu adalah semangat bagiku.

Penulis berterimakasih kepada pembimbing I Dr. Tarman A. Arif, S.Pd.,

M.Pd. dan pembimbing II Akram Budiman Yusuf, S.Pd., M.Pd. Telah

memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi dalam penyusunan skripsi ini, serta

seluruh dosen dan staf pegawai dalam lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis berterimakasih kepada Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, MM.,

Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, S.Pd., M. Pd., Ph. D.

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

ix

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar,

Penulis ucapkan terima kasih kepada saudaraku Gunawan, rekan-rekan

seperjuangan mahasiswa angkatan 2015 jurusan pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, khususnya kelas A yang telah bersama-sama menjalani masa

perkuliahan, serta sahabat-sahabatku yang selalu setia mendampingi penulis

dalam menyusun skripsi serta memberi bantuan dan masukan pada saat penulis

mendapat kendala pada saat penyusunan, serta semua pihak yang senantiasa

memberi dukungan, semangat, dan nasihat dalam menuntut ilmu.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat menjadi masukan yang

bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Semoga segala

jerih payah kita bernilai ibadah di sisi Allah Swt. Amin.

Makassar, Januari 2020

Penulis

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN ................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. vi

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI.................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 7

A. Penelitian yang Relevan........................................................................ 7

B. Kerangka Pikir .................................................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 41

A. Jenis Penelitian.................................................................................... 41

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

xi

B. Lokasi dan Subjek Penelitian .............................................................. 41

C. Faktor Penelitian ................................................................................. 42

D. Prosedur Penelitian.............................................................................. 42

E. Instrumen Penelitian............................................................................ 46

F. Teknik Pengempulan Data .................................................................. 47

G. Teknik Analisis Data........................................................................... 48

H. Indikator Keberhasilan ........................................................................ 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................. 50

A. Hasil Penelitian ................................................................................... 50

B. Pembahasan......................................................................................... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 86

A. Kesimpulan ......................................................................................... 86

B. Saran.................................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 89

LAMPIRAN

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis-jenis,Sifat-sifat,dan Isi Karangan........................................18

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Menulis Karangan Argumentasi .....................46

Tabel 3.4 Tingkat Kemampuan Siswa Dikatakan Berhasil, Apabila

Mendapat Nilai Minimum 65 %...................................................49

Tabel 4.1 Skor Mentah Pratindakan .............................................................51

Tabel 4.2 Evaluasi Hasil Pratindakan..........................................................53

Tabel 4.3 Hasil Evaluasi Pratindakan...........................................................54

Tabel 4.4 Aktivitas siswa pada pertemuan pertama .....................................56

Tabel 4.5 Aktivitas siswa pada pertemuan kedua ........................................58

Tabel 4.6 Rata-rata Aktivitas Guru Pada Siklus I ........................................60

Tabel 4.7 Hasil Tes Kemampuan Menulis karangan Argumentasi

dengan metode PAIKEM Tipe Debat Aktif pada Siswa

Kelas X SMAN 2 Woha Siklus I ...............................................63

Tabel 4.8 Evaluasi Hasil siklus I ..................................................................65

Tabel 4.9 Hasil Evalusi Siklus I ..................................................................66

Tabel 4.10 Aktivitas Siswa Pertemuan Ketiga...............................................69

Tabel 4.11 Aktivitas Siswa Pertemuan Keempat ...........................................71

Tabel 4.12 Aktivitas guru selama siklus II.....................................................73

Tabel 4.13 Hasil Tes Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi

dengan Metode PAIKEM Tipe Debat Aktif Siswa Kelas

X SMAN 2 Woha Pada Siklus II. ...............................................76

Tabel 4.14 Evaluasi Hasil Siklus II ................................................................78

Tabel 4.15 Hasil Evaluasi Siklus II ................................................................79

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir .............................................................. 40

Gambar 3.1 Prosedur kegiatan PTK ............................................................ 45

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Rpp

LAMPIRAN 2 Lembar Observasi

LAMPIRAN 3 Hasil Analisis Data

LAMPIRAN 4 Daftar Hadir Siklus I Dan Siklus II

LAMPIRAN 5 Lembar Kerja Siswa

LAMPIRAN 6 Format Wawancara

LAMPIRAN 7 Hasil Karangan Siswa Siklus I Dan Siklus Ii

LAMPIRAN 8 Dokumentasi Siswa Sma Negeri 2 Woha

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengingat pentingnya pembelajaran menulis, maka tidak heran kalau

menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dipelajari siswa dari

tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Bahkan ,

pada saat menempuh pendidikan tingkat SMP dan SMA, siswa diwajibkan

menyusun karya tulis, makalah maupun tugas akhir sebagai syarat kelulusan atau

syarat mengikuti ujian akhir Nasional. Tidak jarang pula dijumpai adanya ajang

penggalian potensi kreativitas siswa melalui karya tulis siswa tingkat SMP dan

SMA. Kondisi ini menampakkan adanya posisi penting dalam kegiatan menulis.

Menulis memerlukan sejumlah potensi pendukung untuk mencapainya diperlukan

kesungguhan, kemauan keras, dan belajar serta berlatih secara terus-menerus

dalam waktu yang relatif lama. Dengan demikian, wajar jika dikatakan bahwa

menciptakan iklim budaya tulis akan mendorong seseorang menjadi lebih kreatif,

aktif, dan cerdas. Hal ini dapat terjadi karena untuk mempersiapkan sebuah

tulisan, sejumlah komponen harus dikuasai, mulai dari hal-hal yang sederhana

seperti memilih kata, membuat kalimat, sampai hal-hal yang agak rumit, yaitu

membuat paragraf Wiyanto ( 2004:7)

Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dalam

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta agar

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

2

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa pada Allah swt, berakhlak mulia,

cakap, kreatif, serta bertanggungjawab. (Depdiknas, 2003:3).

Permasalahan mendasar yang dapat memengaruhi kualitas pendidikan salah

satunya dapat dilihat melalui bagaimana pelaksanaan proses belajar-mengajarnya.

Belajar yang berkualitas ditentukan dengan bagaimana materi yang disampaikan

dapat diserap dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari serta bermanfaat bagi

kehidupan diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Fakta yang

sering kita temukan adalah:

Banyak siswa yang mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap

materi pelajaran yang diterimanya, tetapi pada kenyataannya tidak sedikit diantara

mereka yang tidak memahaminya, apalagi sampai mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Pertama sebagian besar siswa tidak dapat menghubungkan antara apa yang

telah mereka pelajari di sekolah dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan

dipergunakan atau dimanfaatkan dalam kehidupan, yang kedua Siswa memiliki

dengan menggunakan sesuatu yang abstrak dan menggunakan metode ceramah.

Padahal mereka sangat butuh untuk dapat memahami konsep-konsep yang

berhubungan dengan tempat kerja dan masyarakat pada umumnya dimana mereka

akan hidup dan bekerja. kesulitan untuk memahami konsep akademik

sebagaimana mereka biasa diajarkan, yang ketiga paradigma yang banyak

berkembang saat ini adalah pembelajaran banyak didominasi oleh guru, atau

dengan kata lain pembelajaran berpusat pada guru (teacher-centered learning).

Padahal seharusnya pembelajaran itu berpusat pada siswa (student-centered

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

3

learning), dan guru berperan sebagai fasilitator yang dapat membantu siswanya

dalam belajar, bukan sekedar menyampaikan materi saja tanpa mengetahui apakah

materi yang disampaikan itu sudah bisa dipahami oleh siswa atau belum.

Untuk mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu cepat,

diperlukan suatu strategi pembelajaran yang tepat sebagai alternatif solusi bagi

pembelajaran konvensional yang selama ini banyak digunakan dan mendapat

banyak kritikan dan saran. Salah satunya adalah PAIKEM atau yang dikenal

dengan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Dengan

demikian kesadaran akan pentingnya pendidikan terutama bagi anak usia sekolah

terus ditingkatkan, baik pada jenjang sekolah dasar, menengah maupun perguruan

tinggi, melalui inovasi pembelajaran yang diyakini sesuai dengan karakteristik

siswa maupun lingkungan sekolahnya.

Sehubungan dengan hal di atas, menurut pendapat penulis dapat disimpulkan

bahwa penerapan PAIKEM dalam pembelajaran musik ensambel di sekolah dasar

sangat relevan digunakan, karena seperti yang dijelaskan oleh Akhmad (2008:22)

“PAIKEM merupakan suatu pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa

secara optimal, untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam suasana yang tidak

membosankan siswa”. Ini dilakukan agar apa yang diharapkan oleh kurikulum

tercapai semaksimal mungkin.

Adapun alasan peneliti tertarik untuk mengangkat judul ini “peningkatan

kemampuan menulis karangan argumentasi dengan menggunakan metode

PAIKEM tipe debat aktif kelas X SMAN 2 woha” Peneliti mencoba menerapkan

metode PAIKEM ini sangat memungkinkan siswa untuk mendapatkan

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

4

pengalaman belajar dengan cara yang menyenangkan dan tidak ada unsur

keterpaksaan didalamnya.

Berdasakan rendahnya aktivitas dan keterampilan menulis siswa di kelas X

SMAN 2 Woha ini, untuk itu peneliti menerapkan metode PAIKEM untuk solusi

yang dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa dikelas X SMAN 2 Woha,

ini salah satu upaya yang tepat untuk memwujudkannya adalah dengan

menerapkan metode PAIKEM yang merupakan singkatan dari Pembelajaran

Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah bagaimanakah peningkatan kemampuan menulis karangan argumentasi

dengan menggunakan metode PAIKEM tipe debat aktif pada siswa kelas X

SMAN 2 Woha Kab. Bima?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah untuk

mendeskripsikan hasil peningkatan kemampuan menulis karangan argumentasi

dengan menggunakan metode PAIKEM tipe debat aktif pada siswa Kelas X

SMAN 2 Woha Kab. Bima.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran dan tolak ukur kajian pada

penelitian lebih lanjut yaitu berupa alternatif yang dapat dipertimbangkan

dalam usaha memerbaiki mutu pendidikan dan memertinggi interaksi

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

5

belajar mengajar, khususnya dalam pembelajaran menulis paragraf

argumentasi.

b. Menambah khasanah pengembangan pengetahuan mengenai pembelajaran

menulis paragraf argumentasi. Selain itu, juga mengembangkan teori

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan Metode PAIKEM Tipe

Debat Aktf.

2.Manfaat Praktis

a. Bagi siswa:

1) Untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar menulis siswa.

2) Untuk memudahkan dalam pengembangan kreativitas menulis petunjuk.

3) Agar mempunyai variasi pengalaman belajar melalui Metode PAIKEM

Tipe Debat Aktif.

4) Untuk meningkatkan kemampuan intelektual siswa.

b. Bagi guru:

1) Sebagai Sebagai upaya memerbaharui cara pembelajaran menulis.

2) Sebagai upaya memotivasi siswa dalam keterampilan menulis.

3) Sebagai upaya meningkatkan kualitas prestasi, khususnya pembelajaran

bahasa Indonesia.

4) Sebagai upaya membimbing siswa untuk berpikir sistematis dan logis.

c. Bagi sekolah:

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahanacuan

dalam memerkaya referensi pembelajaran menulis petunjuk sebagai alternatif

pembelajaran menulis petunjuk.

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

6

2) Bahan pertimbangan bagi sekolah untuk lebih meningkatkan dan

melengkapi sarana dan prasarana penunjang peningkatan keterampilan

menulis siswa.

3) Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan pengembangan teori

pembelajaran, khususnya keterampilan menulis.

d.Bagi peneliti

1) Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai ketrampilan

Menulis, serta untuk memperoleh pengalaman.

2) Menambah wawasan, menjadi acuan untuk penelitian berikutnya.

3) Peneiliti mengaplikasi teori dan ilmu pengetahuan .

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian yang Relevan

Adapun beberapa judul penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

Penelitian dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Menulis Paragraf

Argumentasi Berdasarkan Pendekatan Open-Ended Siswa Kelas X SMA Negeri

11 Makassar.” oleh Abdul Haliq pada tahun 2011. Penelitian tentang upaya

meningkatkan kemampuan menulis karangan argumentasi belum banyak

dilakukan. Penelitian terdahulu membahas tentang topik efektivitas pembelajaran

menulis karangan argumentasi yang relevan dengan penelitian ini, dan dapat

dijadikan sebagai tinjauan pustaka adalah penelitian yang dilakukan oleh Abdul

Haliq pada tahun 2011 dengan judul ” Efektivitas Pembelajaran Menulis Paragraf

Argumentasi Berdasarkan Pendekatan Open-Ended Siswa Kelas X SMA Negeri

11 Makassar.” Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan. Berdasarkan hasil

penelitian terhadap hasil belajar siswa diketahui bahwa efektivitas pembelajaran

menulis paragraf argumentasi berdasarkan pendekatan open-ended skor tertinggi

yaitu 85 dan skor terendah berada pada angka 61dengan nilai rata-rata siswa 74,36

dan nilai tengah 75 dapat digambarkan bahwa 86,11% siswa pada kelas

eksperimen memenuhi standar kelulusan minimum dan 13,89% siswa tidak

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Hal ini berarti, pada kelas

eksperimen tingkat ketuntasan belajar pada kompetensi dasar menulis paragraf

argumentasi cenderung tinggi dan memenuhi ketuntasan klasikal.

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

8

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Joko Widiarto (2011) Perbandingan

Metode Think – Talk - Write Dengan Metode Inquiring Minds Want To Know

Dalam Pengajaran Kalimat Majemuk Setara Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3

Sragen. Berdasarkan hasil penelitian terhadap hasil belajar diperoleh hasil

berdasarkan nilai rata-rata prestasi belajar menunjukkan bahwa siswa yang

dikenakan metode pembelajaran Think-Talk-Write memiliki rata-rata prestasi

belajar 76,30 dan siswa yang dikenakan motode pembelajaran Inquiring Minds

Want to Know memiliki rata-rata prestasi belajar 72,48 dapat disimpulkan bahwa

nilai rata-rata siswa yang dikenai metode TTW lebih baik dibandingkan dengan

siswa yang dikenai metode Inquiring Minds Want to Know. Hal ini juga didukung

pada pelaksanaan proses pembelajaran pada kelas yang diajar dengan metode

TTW siswa cenderung lebih aktif dan kreatif dibandingkan dengan kelas yang

diajar dengan metode Inquiring Minds Want toKnow.

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka calon

peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia, khususnya keterampilan menulis karangan argumentasi. Untuk itu,

disusunlah judul penelitian “Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan

Argumentasi dengan Menggunakan Metode PAIKEM Tipe Debat Aktif Kelas X

SMAN 2 Woha ”

1. Menulis

a. Pengertian Menulis

Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa, yaitu

menyimak, berbicara, membaca dan menulis . Setiap keterampilan mempunyai

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

9

hubungan erat dengan keterampilan yang lainnya. Oleh karena itu, keterampilan

menulis sudah tentu berhubungan dengan menyimak, berbicara, dan membaca.

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk

berkomunikasi secara tidak lansung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.

Menulis merupakan suatu kegiatan produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan

menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan struktur bahasa, dan kosa

kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus

melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.

Menulis adalah suatu bentuk berpikir, tetapi justru berpikir bagi membaca

tertentu dan bagi waktu terentu. Menulis adalah belajar berpikir dalam cara

tertentu. D’Angelo, (1980: 5).

Menulis merupakan menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik

yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga

orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka

memahami bahasa dan lambang grafik itu. Menulis merupakan suatu representasi

bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Lado, ( 1979 : 143), Enre (1994:

2) menulis merupakan kemamapuan mengungkapkan pikiran dan juga perasaan

dalam tulisan yang efektif.

Dalam kehidupan modern ini, jelas bahwa keterampilan menulis sangat

dibutuhkan. Kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila kita katakan bahwa

keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang

terpelajar.

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

10

b. Tujuan Menulis

Hugo Hartig ( dalam Tarigan 2008 : 25-26) merangkum tujuan menulis

sebagai berikut :

1) Tujuan penugasan (assignment purpose) bertujuan menulis sesuatu karena

ditugaskan (misalnya, para siswa yang diberi tugas merangkum buku)

2) Tujuan alruistik (alristik purpose) bertujun untuk menyenangkan pembaca,

menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca

memahami, menghargai perasaan dan penalannya.

3) Tujuan persuasif (persuasive purpose) menyakinkan pembaca akan

kebenaran gagasan yang diutarakan.

4) Tujuan informasional, tujuan penerangan (informational purpose)

bertujuan memberi informasi atau keterangan penerangan kepada para pembaca.

5) Tujuan pernyataan diri (self-ekspresive purpose) bertujuan

memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca.

6) Tujuan kreatif (creative purpose) bertujuan mencapai nilai-nilai artistik,

nilai-nilai kesenian.

c. Fungsi Menulis

Pada prinsipnya fungsi utama menulis adalah sebagai alat komunikasi yang

tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para

pelajar berpikir. Juga dapat menolong kita berpikir secara kritis. Juga dapat

memudakan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam

daya tanggapan atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang kita

hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman.

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

11

d. Langkah-Langkah Menulis

Menurut Albert (dalam Tarigan 1961 : 112), Untuk mencapai tujuan yang

baik dalam menulis harus melalui langkah-langkah sebagai berikut :

1) Daftarkan pada sehelai kertas segala detail atau bagian kecil-kecil yang

dapat anda kumpulkan mengenai pokok-pokok pembicaraa anda.

2) Susunlah detail-detail tersebut dengan baik, misalnya mengadakan

klasifikasi.

3) Buatlah suatu bagan (outline) bagi paragraf anda. Mula-mula anda harus

menulis kalimat judul (topik sentence).

4) Tulislah paragraf anda sesuai dengan bagan. Ada kemungkinan bahwa

anda merasa perlu merevisi bagan itu pada waktu anda menulis. Kalau anda yakin

perlu diadakan revisi, jangan ragu-ragu bertindak.

5) Akhirilah paragraf anda dengan suatu kalimat yang sesuai sebagai

penutup, yang dapat merangkumkannya, ataupun dengan cara lain yang pantas

sebagai kalimat penutup.

6) Tutup atau akhirilah paragraf anda dengan suatu judul yang menarik.

e. Manfaat Menulis

Kemampuan menulis permulaan memiliki manfaat terutama pada

kemampuan menulis lanjutan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar,

manfaat tersebut antara lain:

1) Memperluas dan meningkatkan pertumbuhan kosa kata.

2) Meningkatkan kelancaran tulis menulis dan menyusun kalimat.

3) Sebuah karangan pada hakikatnya berhubungan bahasa dan kehidupan.

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

12

4) Kegiatan tulis menulis meningkatkan kemampuan untuk pengaturan

dan pengorganisasian.

5) Mendorong calon penulis terbiasa mengembangkan suatu gaya penulisan

pribadi dan tebiasa mencari pengorganisasian yang sesuai dengan gagasannya

sendiri.

Sabarti, dkk. (1988: 2), mengemukakan manfaat menulis ada delapan, yakni:

(1)Mengetahui kemampuan dan potensi diri serta pengetahuan kita tentang

topik yang dipilihnya. Dengan mengembangkan topik itu kita terpaksa berpikir,

menggalipengetahuan dan pengalaman yang tersimpan dibawah sadar.

(2)Dengan mengembangkan berbagai gagasan kita terpaksa bernalar,

menghubung-hubungkan serta membandingkan fakta-fakta yang mungkin tidak

pernah kita lakukan kalau kita tidakmenulis.

(3)Lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan

dengan topik yang ditulis. Dengan demikian, kegiatan menulis memperluas

wawasan baik secara teoritismaupun mengenai fakta-fakta yangberhubungan.

(4)Menulis berarti mengorganisasi gagasan secara sistematis serta

mengungkapkan secara tersurat. Dengan demikian, permasalahan yang pemula

masih samar menjadi lebih jelas.

(5)Memulai tulisan kita dapat menjadi peninjau dan penilai gagasan kita

secara objektif.

(6)Lebih mudah memecahkan masalah dengan menganalisisnya secara

tersurat dalam konteks yang lebih kongkret.

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

13

(7)Dengan menulis kita aktif berpikir sehingga kita dapat menjadi penemu

sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar penyadap informasi.

(8)Kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita berpikir dan

berbahasa secara tertib.

Manfaat-manfaat menulis tersebut akan dapat dirasakan jika penulis

mempunyai tujuan yang jelas dalam menulis.

f. Kemampuan Menulis

Keterampilan sesorang menggunakan bahasa tulis sebagai alat, baik wadah

maupun media untuk memaparkan isi jiwanya, penghayatan, dan pengalamannya

secara teratur disebut kemampuan menulis. Hairton (dalam Budiman, 1992: 5),

menyatakan bahwa ada beberapa alasan yang menyebabkan kemampuan menulis

itu menjadi penting, yakni:

1) Kegiatan menulis adalah suatu sarana untuk menemukan sesuatu. Dalam

hal ini, dengan menulis, dapat merangsang pemikiran dan kalauitu dilakukan

dengan intensi, maka akan dapat membuka penumbt otak dalam rangka

mengangkat ide dan informasi yang ada di bawah alam bawah sadar pemikiran.

2) Kegiatan menulis dapat memunculkan ide baru. Ini terutama terjadi kalau

membuat hubungan antara ide yang satu dengan ide yang lain dan melihat

keterkaitanya secara keseluruhan.

3) Kegiatan menulis dapat melatih kemampuan mengorganisasi dan

menjernihkan brbagai konsep atau ide yang dimiliki. Dalam menuliskan berbagai

ide itu berarti harus dapat mengaturnya di dalam suatu tulisan yang padu.

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

14

4) Kegiatan menulis dapat melatih sikap objektif yang ada pada diri

seseorang. Dengan menuliskan ide-ide itu kedalam suatu tulisan berarti akan

melatih untuk membiasakan membuat jarak tertentu terhadap ide yang dihadapi

dan mengevaluasinya.

5) Kegiatan menulis dapat membantu diri untuk menyerap dan memroses

informasi. Bila akan menulis sebuah topik, maka hal itu harus belajar tentang

topik itu dengan lebih baik. Apabila kegiatan itu dilakukan terus menerus, maka

dapat mempertajam kemampuan dalam menyerap dan memroses informasi.

6) Kegiatan menulis akan memungkinkan untuk berlatih memecahkan

beberapa masalah sekaligus. Dalam menepatkan unsur-unsur masalah dalam

sebuah tulisan berarti akan menguji, dan kalau perlu, memanipulasinya.

7) Kegiatan menulis dlam sebuah bidang umum memungkinkan untuk

menjadi aktif dan tidak hanya menjadi penerima informasi. Halim, dkk. (1996:

21), mengemukakan indikator keterampilan menulis ini yakni

a) Kemampuan memilih ide yang akan dipaparkan.

b) Kemampuan menata atau mengorganisasikan ide pilihannya secara

sistematis.

c) Kemampuan menggunakan bahasa menurut kaidah-kaidah serta kebiasaan

pemakaian bahasa yang telah umum sifatnya,

d) Kemampuan menggunakan gaya bahasa, yaitu pilihan struktur dan kosa

kata untuk memberikan nada atau makna terhadap tulisan.

e) Kemampuan menulis mekanisme tulisan, yaitu tata cara penulisan

lambang-lambang bahasa tertulis (ejaan) yang dipaparkan dalam bahasa tersebut.

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

15

Karena kemampuan tidak bisa dikuasai secara serentak, maka untuk

mempermudah mempelajarinya perlu dibuat skala perioritas. Penentuan perioritas

ini diharapkan dapat digunakansebagai stategi dasar, perioritas yang dimaksud

tidak hanya berupa rangkaian kemampuan yang mengarah pada terbentuknya

sebuah tulisan. Rangkaian kemampuan yang dimaksud menurut Hairston

Darmadi, ( 1996: 23-24), adalah: (1) kemampuan mengingat dan

mengapresiasikan tulisan yang baik, (2) kemampuan memahami proses penulisan,

(3) kemampuan mempelajari bagaimana sebuah tulisan itu dimulai, (4)

kemampuan mengorganisasi tulisan, dan (5) kemampuan menyatukan tulisan.

Untuk dapat mengapresiasikan tulisan yang baik, pertama-tama harus

diketahui kriteria utama tulisan yang baik. Kriteria itu sangat penting karena akan

menetukan sikap dalam sebuah tulisan, termasuk tulisan yang telah disusun.

Tarigan, ( 1979: 7-8), mengemukakan ciri-ciri tulisan yang baik, yaitu:

1)Sang penulis mengetahui bentuk masalah yang diuraikan.

2) Sang penulis tahu memberi struktur terhadap gagasan-gagasannya.

3) Sang penulis mengetahui cara mengapresiasikan dirinya dengan baik, yaitu

bahwa dia menguasai suatu gaya dan serasi.

Kriteria lain yang turut menentukan baik tidaknya kualitas sebuah tulisan,

yakni (1) signifikan, (2) jelas, (3) mempunyai kesatuan dan organisasi yang baik,

(4) ekonomis, pada isi dan bukan padat pada kata, (5) mempunyai pengembangan

yang memadai, (6) menggunakan bahasa yang dapat diterima.

3. Karangan

Secara umum pengertian karangan adalah sebuah wacana yang mandiri

dan bulat, tidak memersoalkan panjang pendeknya. Jadi, ada karangan berbentuk

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

16

buku yang terdiri atas bab-bab, ada karangan yang tidak terdiri atas bab-bab,

tetapi terdiri atas judul-judul yang lebih kecil, dan ada karangan yang berbentuk

halaman kecil.

a. Pengertian Karangan

Menurut Alwi (1998: 419) karangan merupakan rentetan kalimat yang

menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain, sehingga

membentuk satu-kesatuan. Karangan adalah hasil mengarang, cerita, buah pena,

ciptaan, gubahan, cerita mengada-ada, dan hasil rangkaian, Berdasarkan beberapa

pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa karangan adalah hasil mengarang

yang terdiri atas rentetan kalimat yang membentuk satu- kesatuan.

b. Jenis-jenis Karangan

Menurut Semi (1993: 5) terdapat empat bentuk pengembangan tulisan, yaitu

narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi. Sementara itu, Keraf (1981:67)

membagi karangan atau wacana menjadi lima jenis berdasarkan tujuan umum

yang tersirat dibalik wacana tersebut, yaitu eksposisi,argumentasi,persuasi,

deskripsi, dan narasi.

1.) Narasi

Menurut Semi (1993: 32) narasi merupakan bentuk tulisan yang bertujuan

menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan

perkembangan karangan dan tulisan yang bersifat menyejarah sesuatu berdasarkan

perkembangan dari waktu ke waktu. Narasi mementingkan urutan kronologis

suatu peristiwa, kejadian, dan masalah ,(Parera, 1993: 5). Narasi bisa berisi

fakta, bisa pula fiksi atau rekaman yang direka-reka atau dikhayalkan

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

17

pengarangnya saja yang berbentuk fakta contohnya biografi, autobiografi, kisah-

kisah sejati. Sedangkan yang berbentuk fiksi, seperti Novel, Cerpen, dan

Cerbung(Murahimin,1999:97).

2) Deskripsi

Deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang hidup dan berpengaruh.

Karangan deskripsi berhubungan dengan pengalaman pancaindera seperti

penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasaan Deskripsi

memberikan suatu gambaran tentang suatu peristiwa atau kejadian dan masalah.

Untuk menulis suatu deskripsi yang baik seseorang pengarang harus dekat

kepada objek dan masalah dengan semua pancaindera (Parera,1993: 5).

3) Eksposisi

Eksposisi merupakan tulisan yang bertujuan menjelaskan atau memberikan

informasi tentang sesuatu Semi, (1993: 36). Dalam wacana eksposisi, yang

dipaparkan itu adalah buah pikiran atau ide, perasaan atau pendapat penulisnya

untuk diketahui orang lain. Oleh karena itu, terlebih dahulu haruslah ada suatu

hal, pikiran, isi hati, dan pendapat yang akan kita ungkapkan.

4) Argumentasi

Argumentasi merupakan satu bentuk karangan eksposisi yang

khusus.Pengarang argumentasi berusaha untuk meyakinkan atau membujuk

pembaca atau pendengar untuk percaya dan menerima apa yang dikatakan, dalam

hal ini selalu membutuhkan pembuktian dengan objektif dan menyakinkan.

Pengarang dapat mengajukan argumennya berdasarkan 1) contoh-contoh, 2)

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

18

analogi, 3) akibat ke-sebab, 4) sebab- akibat, dan 5) pola-pola deduktif (Parera,

1993: 6).

5) Persuasi

Persuasi merupakan bentuk tulisan ynag menyimpang dari argumentasi. Hal

ini disebabkan dalam persuasi terdapat usaha untuk membujuk dan menyakinkan

pembaca berdasarkan pada kelogisan pembuktian fakta-fakta yaitu disajikan pada

tabel dibawah ini

Tabel 2.1 Jenis-jenis,Sifat-sifat,dan Isi Karangan

Jenis Sifat Isi

Narasi Non

ilmiah/fiksi

Menceritakan suatu peristiwa atau kejadian

sedemikian rupa, sehingga pembaca merasa

seolah olah-olah melihat sendiri peristiwa atau

kejadian tersebut.

Deskripsi Non

ilmiah/fiksi

Menggambarkan sebuah obyek sedemikian

rupa, sehigga pembaca seolah-olah melihat

sendiri obyek itu.

Argumentasi Ilmiah/non-

fiksi

Bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran

sehingga pembaca yakin terhadap kebenaran

tersebut

Eksposisi Ilmiah/non-

fiksi

Betujuan untuk memerluas pengetahuan

pembaca.

Persuasi Ilmiah/non- Merupakan penyimpangan dari argumentasi

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

19

fiksi karena mengadakan pendekatan psikologi.

Fakta dapat dipakai secukupnya.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas X SMK Negeri I Makassar

4. Karangan Argumentasi

Banyak ahli yang mengemukakan pendapat mengenai karangan

argumentasi, seperti Aceng Hasani, Keraf, dan Alwasilah. Di bawah ini

pemaparan karangan argumentasi menurut para ahli di atas.

Menurut Hasani (2005:43) bahwa karangan argumentasi adalah suatu

jenis karangan yang berusaha memengaruhi orang lain dengan cara menyajikan

bukti-bukti sebagai penguat argumentasi yang dinyatakan secara logis dan

faktual dengan tujuan pembaca atau pendengar tertarik dengan yang dikemukakan

oleh penulis.

Keraf (1997:99) mengemukakan bahwa argumentasi adalah suatu retorika

yang berusaha untuk memengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka

itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan penulis

atau pembicara. Melalui argumentasi penulis berusaha merangkaikan fakta-fakta

sedemikian rupa, sehingga ia mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau

suatu hal tertentu itu benar atau tidak.

Ahli lain, yaitu Alwasilah (2005:116) mengemukakan bahwa argumentasi

adalah karangan yang membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran dari sebuah

pernyataan (statement). Menurutnya argumen tidak berarti pertengkaran.Dalam

teks argumen penulis menggunakan berbagai strategi atau piranti retorika untuk

meyakinkan pembaca ikhwal kebenaran atau ketidakbenaran itu.

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

20

Beranjak dari definisi di atas, menurut Keraf (1997:4), dasar sebuah tulisan

yang bersifat argumentatif adalah berpikir kritis dan logis. Untuk itu ia harus

bertolak dari fakta-fakta atau evidensi-evidensi yang ada. Dalam argumentasi

terdapat motivasi yang lebih kuat, di samping memerlukan kejelasan, argumentasi

juga memerlukan keyakinan dengan perantaraan fakta-fakta itu. Dengan fakta

yang benar, ia dapat merangkaikan suatu penuturan yang logis menuju kepada

suatu kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan. Seseorang yang kurang

hati-hati dan tidak cermat menganalisa data-data tersebut, dapat menggagalkan

seluruh usaha pembuktiannya.

Dilihat dari ketiga pandangan di atas mengenai karangan argumentasi,

terdapat persamaan yaitu mengenai pengertian karangan argumentasi yang telah

dipaparkan oleh Aceng Hasani dan Keraf, bahwa karangan argumentasi

merupakan jenis karangan yang berusaha memengaruhi orang lain. Berbeda

dengan Alwasilah yang berpendapat bahwa karangan argumentasi merupakan

karangan yang membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran dari sebuah

pernyataan dengan menggunakan berbagai strategi untuk meyakinkan pembaca.

Menurut para ahli di atas karangan argumentasi ditulis dengan maksud

untuk memberikan alasan, untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat,

pendirian atau gagasan. Berdasarkan pemaparan semua ahli di atas, dapat

disimpulkan bahwa karangan argumentasi merupakan suatu bentuk komunikasi

tidak langsung melalui media tulisan yang bersifat memberikan pandangan dan

memposisikan diri untuk meyakinkan orang lain. Proses meyakinkan pandangan

yang dituangkan dalam argumentasi adalah dengan cara menghadirkan evidensi

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

21

atau pembuktian yang relevan dan merupakan rujukan pada pembaca agar percaya

dengan apa yang penulis paparkan dengan mengajukan bukti-bukti yang

mendukung kebenaran tulisan tersebut.

Pada dasarnya kekuatan argumen terletak pada kemampuan penulis dalam

mengemukakan tiga prinsip, yaitu pernyataan, alasan yang mendukung dan

pembenaran. Daud (2004: 25) pernyataan mengacu penentuan posisi dalam

masalah yang masih kontroversional, alasan mengacu pada usaha untuk

mempertahankan pernyataan dengan memberikan alasan-alasan atau bukti yang

sesuai pembenaraan mengacu pada usaha dalam menunjukkan hubungan antara

pernyataan dan alasan.

Menurut penulis karangan argumentasi adalah karangan yang

membuktikan kepada pembaca, yang menyakinkan bahwa peristiwa atau kejadian

itu benar-benar terjadi.

a. Karakteristik Karangan Argumentasi

Lamuddin (249: 2009) tulisan argumentatif memiliki beberapa karakteristik

yaitu:

1) Berisi argumen sebagai upaya pembuktian suatu pendapat atau sikap.

2) Bertujuan meyakinkan pembaca agar mengikuti apa yang dikemukakan

peneliti.

3) Menggunakan logika atau penalaran sebagai landasan berpikir.

4) Bertolak dari fakta-fakta atau evidensi-evidensi.

Evidensi adalah unsur yang terpenting dalam karangan argumentasi. Pada

hakikatnya evidensi adalah semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua

informasi atau semua otoritas dan sebagainya yang dihubung-hubungkan untuk

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

22

membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan evidensi ini tidak boleh

dicampur adukkan dengan yang kita kenal pernyataan atau penegasan. Dalam

wujud yang paling rendah, evidensi ini berbentuk data atau informasi yang

didapat dari suatu sumber tertentu (Keraf, 1997:9).

b. Syarat-syarat dan Pertimbangan Menulis Karangan Argumentasi

Menulis suatu tulisan argumentatif, terdapat beberapa syarat yang harus

diperhatikan. Syarat-syarat tersebut, di antaranya sebagai berikut:

1) Harus mengetahui benar pokok persoalan yang akan di argumentasikan

berikut argumen-argumennya.

2) Harus berusaha mengemukakan permasalahan dengan sejelas-jelasnya

sehingga mudah dipahami pembaca.

3) Argumentasi harus mengandung kebenaran untuk mencapai hasil

karangan yang logis dan benar.

Syarat-syarat di atas diperkuat oleh pendapat Alwasilah (2005:116) bahwa

argumen mengandalkan berbagai jenis appeal, yakni banding atau pertimbangan.

Jenis-jenis appeal yang lazim dipakai para penulis menurutnya adalah sebagai

berikut:

a) Appeal to the writer’s own credibility (authority)

Pertimbangan kreadibilitas atau otoritas kepakaran sang penulis dengan

menunjukkan dirinya menguasai (tahu banyak) ikhwal suatu persoalan dengan

tetap menghargai pandangan pembaca.

b) Appeals to empiricaldata

Pertimbangan data empiris (data yang diperoleh melalui pengalaman,

pengamatan atau penelitian) dengan menyajikan data primer atau sekunder untuk

memperkuat argumen.

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

23

Data sekunder ialah bukti teoritik yang diperoleh melalui studi pustaka.Data

primer adalah bukti penulisan yang diperoleh dilapangan yang dilakukan secara

langsung oleh penulisnya. Untuk pembuktian suatu kasus penulisan ilmiah

(laporan), penulis harus mengumpulkan data atau informasi secara cermat dan

tuntas. Jika data tidak lengkap kesimpulan yang dihasilkan tidak valid (tidak

sah).Selain itu data juga harus diuji kebenaran dan keabsahannya.Oleh karena itu,

sebelum digunakan dalam karangan data harus diuji atau di evaluasi kebenarannya

sehingga diketahui secara pasti data itu merupakan fakta. Data dapat diuji dengan

wawancara, angket, observasi/penelitian lapangan, atau penelitian kepustakaan.

c) Appeals to reason (logical appeals)

Pertimbangan nalar atau logika, yakni bernalar dengan tepat ketika

mengajukan pendapat disertai bukti-bukti yang meyakinkan.Dengan

menghubungkan pengamatan (observasi berdasarkan data empirik) dengan

kejadian-kejadian yang ada di dunia ini. Kemudian, pengamatan dan kejadian

tersebut menjadi suatu konsep dan pengertian baru. Kemudian dilanjutkan

denganproses berpikir logis yang diawali dengan observasi data, pembahasan,

dukungan pembuktian, dan diakhiri kesimpulan.

d) Appeals to the reader’s emotions, values, or attitudes (pathetic

or affective appeals)

Yaitu pertimbangan nilai-nilai, emosi, dan sikap dengan memilih contoh-

contoh yang memunculkan isu-isu yang diharapkan dapat meluluhkan

perasaan pembaca dengan menggunakan bahasa yang kaya makna

konotatifnya.

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

24

Menurut Alwasilah (2005: 117), keempat pertimbangan tersebut harus

digunakan secara proposional. Jika yang di andalkan adalah pertimbangan otoritas

atau kreadibilitas diri, maka kesan yang muncul adalah bahwa penulis tidak

peduli dengan emosi pembaca atau seolah-olah melupakan bahwa pembaca

juga mampu bernalar. Di samping itu, jika terlalu mengandalkan pertimbangan

logika, akan membuat tulisan menjadi berdarah dingin, kaku, kejam, dan tak

bernurani. Sebaliknya, jika terlalu mengandalkan pertimbangan nurani pembaca

membangun kesan bahwa penulis lembek, tak berpendirian dan mudah terbawa

angin.

c. Dasar dan Sasaran Karangan Argumentasi

Mempergunakan prinsip-prinsip logika sebagai alat bantu utama, maka

argumentasi atau tulisan argumentatif yang ingin mengubah sikap dan pendapat

orang lain bertolak dari dasar-dasar tertentu, menuju sasaran yang hendak

dicapainya. Dasar yang harus diperhatikan sebagai titik tolak argumentasi adalah:

1)Pengarang harus mengetahui serba sedikit tentang subyek yang akan

dikemukakannya, sekurang-kurangnya mengenai prinsip-prinsip ilmiahnya

2) Pengarang harus bersedia mempertimbangkan pandangan-pandangan atau

pendapat-pendapat yang bertentangan dengan pendapatnya sendiri.

Disamping kedua prinsip di atas, penulis atau pembicara harus

memperlihatkan pula ketiga prinsip tambahan berikut:

a) Penulis argumentasi harus berusaha untuk mengemukakan pokok

persoalannya dengan jelas, ia harus menjelaskan mengapa ia harus memilih topik

tersebut sementara itu ia harus mengemukakan pula konsep-konsep dan istilah-

istilah yang tepat.

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

25

b) Penulis harus menyelidiki persyaratan mana yang masih diperlukan bagi

tujuan- tujuan lain yang tercakup dalam persoalan yang dibahas itu, dan sampai di

mana kebenaran dari pernyataan yang telah dirumuskannya itu.

c) Semua maksud dan tujuan yang terkandung dalam persoalan itu, maksud

yang mana yang lebih memuaskan penulis untuk menyampaikan masalahnya.

Di samping prinsip-prinsip yang harus diperhatikan, penulis selalu berusaha

pula untuk membatasi persoalannya, dan menetapkan di mana terletak titik atau

sasaran ketidaksesuaian pendapat antara pengarang dan pembaca. Dengan

demikian ia dapat mengubah keyakinan atau mempengaruhi sikap dan tindakan

pembaca.

Untuk membatasi persoalan dan menetapkan titik ketidaksesuaian, maka

sasaran yang harus ditetapkan untuk di amankan oleh setiap pengarang

argumentasi adalah:

1) Argumentasi itu harus mengandung kebenaran untuk mengubah sikap dan

keyakinan orang mengenai topik yang akan diargumentasikan.

2) Pengarang harus berusaha untuk menghindari setiap istilah yang dapat

menimbulkan prasangka tertentu.

3) Sering timbul ketidaksepakatan dalam istilah-istilah.

4) Pengarang harus menetapkan secara tepat titik ketidaksepakatan yang akan

diargumentasikan.

4. Langkah-Langkah Menyusun Karangan Argumentasi

Penyusunan atau penulisan karangan argumentasi dapat dilakukan dengan

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

26

a) Memilih dan menentukan pokok permasalahan.

b) Merumuskan pokok permasalahan dengan kalimat yang jelas dan membuat

garis besar.

c) Menetapkan tujuan.

d) Mengumpulkan bahan-bahan yang berupa fakta, keterangan, kesaksian

orang lain, atau para ahli.

e) Mempelajari pustaka dan mencatat kutipan.

f) Menganalisis, menguji, membandingkan, menghubungkan (fakta,

keterangan, kesaksian, catatan, kutipan) menguraikan, menyusun keterangan

dengan menarik dan logis, serta membuat kesimpulan atau ringkasan.

g) Membaca ulang naskah karangan argumentasi demi perbaikan dan

penyempurnaan.

d. Contoh Karangan Argumentasi

1) Pengertian Argumentasi

Argumentasi adalah gagasan awal yang dikembangkan dengan menerangkan

pendapat, bahasa, ulasan, dan ide pibadi penulisnya. Tujuan argmentasi yakni

guna meyakinkan atau mempengaruhi seorang pembaca agar mempunyai

pendapat yang sama dengan pendapat penulis.

Contoh: pendidikan

Saat ini pendidikan di Indonesia masih tertinggal cukup jauh dari pada

pendidikan yang berada di negara-negara lainnya yang ada di dunia. Pendidikan

pada Indonesia sendiri tentunya masih jauh berbeda dan kalah dengan negara

tetangga, yaitu Singapore dan Malaysia.

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

27

Melihat ketertinggalan ini tentunya dapat kita lihat dari banyaknya penduduk

mereka yang dapat mengenal pendidikan sampai ketingkatan perguruan tinggi.

Sedangkan di Indonesia, jumlah dari penduduk yang merasakan pendidikan saja

masih tertinggal jauh dengan negara lainnya, apalagi di daerah-daerah plosok

yang tertinggal semisal Papua, NTB, NTT, dan masih banyak lagi daerah lainnya.

Keterbatasan pada jumlah guru juga seolah menjadi pengaruh besar bagi setiap

dasar pendidikan yang ada di setiap wilayah itu.

6. Metode PAIKEMTipe Debat Aktif

a. Pengertian PAIKEM

PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif

dan Menyenangkan. Selanjutnya, PAIKEM dapat didefinisikan sebagai suatu

pendekatan mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran dan media

pengajaran yang sesuai dan disertai penataan lingkungan sedemikian rupa

sehingga proses pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif dan

menyenangkan. Selain itu, PAIKEM juga memungkinkan siswa melakukan

kegiatan beragam untuk mengembangkan karakter dalam bersikap,

mengembangkan pemahaman, dan keterampilannya sendiri secara benar dan

tanggung jawab.

Berikut ini akan disajikan pengertian PAIKEM lebih rinci:

1) Pembelajaran aktif

Secara harfiah active, menurut Hornby (1993), berarti: “in the habit of doing

things, energetic”. Artinya, terbiasa berbuat segala hal dengan menggunakan

segala daya.Pembelajaran yang aktif berarti pembelajaran yang memerlukan

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

28

keaktifan semua siswa dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan moral dan

spiritual.

Guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa agar siswa aktif bertanya,

membangun gagasan, dan melakukan kegiatan yang dapat memberikan

pengalaman langsung, sehingga belajar merupakan proses aktif siswa dalam

membangun pengetahuannya sendiri.

Bonwell dan Eison, (1991) memberikan beberapa contoh pembelajaran aktif,

misalnya, pembelajaran berpasang-pasangan, berdiskusi, bermain peran, debat,

studi kasus, terlibat aktif dalam kerja kelompok, atau membuat laporan singkat,

dan sebagainya.

Ada dua alasan mengapa belajar aktif perlu diterapkan, diantaranya adalah

sebagai berikut:

(a) Karakteristik anak

Pada dasarnya, anak dilahirkan dengan memiliki sifat ingin tahu dan

imajinasi. Sifat ingin tahu merupakan modal dasar bagi perkembangan sikap

kritis, dan imajinasi bagi perilaku kreatif.

(b) Karakteristik lulusan yang dikehendaki Untuk dapat bertahan dan berhasil

dalam hidup, lulusan yang diinginkan adalah generasi yang peka, mandiri, dan

bertanggung jawab. Peka berarti berpikir tajam, kritis, dan tanggap terhadap

pikiran dan perasaan orang lain. Mandiri berarti berani dan mampu bertindak

tanpa selalu tergantung pada orang lain. Bertanggung jawab berarti siap menerima

akibat dari keputusan dan tindakan yang diambil.

Pembelajaran dikatakan aktif apabila mengandung:

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

29

a. Keterlekatan pada tugas (commitment)

Dalam hal ini, materi, metode, dan strategi pembelajaran hendaknya

bermanfaat bagi siswa, sesuai dengan kebutuhan siswa, dan memiliki keterkaitan

dengan kepentingan pribadi.

b. Tanggung jawab (responsibility)

Dalam hal ini, sebuah proses belajar perlu memberikan wewenang kepada

siswa untuk berpikir kritis secara bertanggung jawab, sedangkan guru lebih

banyak mendengarkan dan menghormati ide-ide siswa, serta memberikan pilihan

dan peluang kepada siswa untuk mengambil keputusan sendiri.

c. Motivasi (motivation)

Proses belajar hendaknya lebih mengembangkan motivasi intrinsik siswa,

yang dalam hal ini adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa itu

sendiri yang dapat mendorongnya untuk melakukan tindakan belajar.

d. Pembelajaran inovatif

Mc Leod (2001) , mengartikan inovasisebagai: “something newly introduced

such as method or device”, berdasarkan definisi ini, segala aspek (metode, bahan,

perangkat, dan sebagainya) dipandang baru atau bersifat inovatif apabila metode

dan sebagainya berbeda atau belum dilaksanakan oleh seorang guru meskipun

semua itu bukan barang baru bagi guru lain. Membangun pembelajaran yang

inovatif dapat dilakukan

Dalam hal ini, seorang guru bertindak inovatif dalam hal:

1) Menggunakan bahan atau materi baru yang bermanfaat dan bermartabat;

2) Menerapkan berbagai pendekatan pembelajaran dengan gaya baru;

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

30

3) Memodifikasi pendekatan pembelajaran konvensional menjadi pendekatan

inovatif yang sesuai dengan keadaan siswa, sekolah, dan lingkungan; dan

4) Melibatkan perangkat teknologi pembelajaran.

Di sisi lain, siswapun bertindak inovatif dalam hal:

1) Mengikuti pembelajaran inovatif dengan aturan yang berlaku;

2) Berupaya mencari bahan atau materisendiri dari sumber-sumber yang

relevan; dan

3) Menggunakan perangkat teknologi majudalam proses belajar.

Selain itu, dalam menerapkan pembelajaran yang inovatif diperlukan adanya

beraneka ragam strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam berbagai

bidang studi.

a. Pembelajaran kreatif

Kreatif berarti menggunakan hasil ciptaan atau kreasi baru atau bahkan

berbeda dengan sebelumnya. Pembelajaran kreatif adalah kemampuan untuk

menciptakan, mengimajinasikan, melakukan inovasi, dan hal-hal yang artistik

lainnya.

Kreatifitas adalah sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan

baru dengan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah.

b. Pembelajaran efektif

Pembelajaran dapat dikatakan efektif jika mencapai sasaran atau minimal

mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Disamping itu, yang terpenting

adalah banyaknya pengalaman dan hal baru yang didapat baik oleh siswa maupun

guru.

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

31

Dan untuk mengetahui keefektifan sebuah proses pembelajaran, maka

padasetiap akhir pembelajaran perlu dilakukan evaluasi, tapi evaluasi disini bukan

sekedar tes untuk siswa, melainkan semacam refleksi, perenungan yang dilakukan

oleh guru dan siswa, dan didukung oleh data catatan guru.

c. Pembelajaran menyenangkan

Pembelajaran yang menyenangkan perlu dipahami secara luas, bukan berarti

hanya ada lelucon, banyak bernyanyi, atau tepuk tangan yang

meriah.Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang dapat

dinikmati siswa.Siswa merasa nyaman, aman, dan asyik.

Adapun ciri-ciri pokok pembelajaran yang menyenangkan, adalah:

1) Adanya lingkungan yang rileks, menyenangkan, tidak membuat tegang,

aman, menarik, dan tidak membuat siswa ragu melakukan sesuatu meskipun

keliru untuk mencapai keberhasilan yang tinggi;

2) Terjaminnya ketersediaan materi pelajaran dan metode yang relevan;

3) Terlibatnya semua indera dan aktivitas otak kiri dan kanan;

4) Adanya situasi belajar yang menantang bagi siswa untuk berpikir jauh ke

depan dan mengeksplorasi materi yang sedang dipelajari; dan

5) Adanya situasi belajar emosional yang positif ketika para siswa belajar

bersama, dan ketika ada humor, dorongan semangat, waktu istirahat, dan

dukungan yang antusias.

Berikut ini macam-macam metode pembelajatan PAIKEM adalah :

1. Everyone Is A Teacher Here (Setiap Murid Sebagai Guru)

2. Writing In Here And Now (Menulis Pengalaman Secara Langsung)

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

32

3. Reading Aloud (Metode Membaca Dengan Keras)

4. The Power Of Two & Four (Menggabung 2 dan 4 Kekuatan)

5. Information Search (Mencari Informasi)

6. Point- Counter Point (Beradu pandangan sesuai perspektif tertentu) .

7. Reading Guide (Bacaan terbimbing) .

8. Active Debate (Debat aktif)

9. Index Card Match (Mencari jodoh/pasangan kartu).

10. Jigsaw Learning (Belajar melalui tukar delegasi antar kelompok/ Tim

ahli) .

11. Role Play (Bermain Peran) .

12. Debat Berantai.

13. Listening Team (Tim Pendengar) .

14. Team Quiz (Pertanyaan Kelompok) .

15. Small Group Discussion (Diskusi Kelompok Kecil).

16. Card Sort (menyortir kartu).

17. Gallery Walk (Pameran berjalan).

18. Jeopardy Game

19. Strategi Ceramah Plus (Ceramah Bervariasi/ ceramah interaktif).

20. Billboard Ranking .

21. Critical Incident

22. Snowballing (Bola Salju 1-2-4-8-16- dst) .

Dari berapa metode Paikem yang ada diatas .peneliti mengambil salah satu

yaitu : Metode PAIKEM ACTIVE DEBATE (Debat aktif).

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

33

7. Metode Pembelajaran Debat Aktif

a. Pengertian Debat

Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik

secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan

masalah dan perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi

legislatif seperti parlemen, terutama di negara-negara yang menggunakan sistem

oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan

hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan juri.

Widodo (2009) mengemukakan bahwa Debat adalah metode pembelajaran

dengan menggunakan dua kelompok yang bersebrangan pandangan.Berdasarkan

pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Active Debate adalah strategi

pembelajaran yang menggunakan metode diskusi dan dilakukan oleh dua

kelompok yang bersebrangan pandangan mengenai permasalahan tertentu.

Debat merupakan kegiatan bertukar pikiran antara 2 (dua) orang atau lebih

yang masing-masing berusaha mempengaruhi orang lain untuk menerima usul

yang disampaikan.

Debat adalah suatu diskusi antara dua orang atau lebih yang berbeda

pandangan, dimana antara satu pihak dan pihak yang lain saling menyerang.

Debat dapat diartikan pula sebagai silang pendapat tentang tema tertentu antara

pihak pendukung dan pihak penyangkal melalui dialog formal yang terorganisasi.

Debat yang biasanya diikuti oleh pihak pendukung dan pihak penyangkal

dipimpin oleh seorang pemandu (moderator) serta dibatasi oleh waktu dan aturan

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

34

main. Kedua belah pihak yang berdebat berusaha meyakinkan lawan debat dan

pemirsa/pendengar bahwa usul dan argumennya adalah yang paling baik.

Bagaimana membawa suasana debat tersebut di pada jenjang pendidikan.

Dimana pelaku debat adalah siswa atau mahasiswa yang belum banyak menguasai

konsep atau argumentasi yang kuat untuk mempertahankan pendapatnya?

Strategi pembelajaran dalam bentuk debat dilakukan dengan memberikan

suatu isu yang sedapat mungkin kontroversial sehingga akan terjadi pendapat-

pendapat yang berbeda dari siswa/mahasiswa. Dalam mengemukakan pendapat

mahasiswa dituntut untuk menggunakan argumentasi yang kuat yang bersumber

pada materi-materi kelas. Pengajar harus dapat mengarahkan debat ini pada inti

materi pelajaran yang ingin dicapai pemahamannya.

Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang

sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Metode Debat

merupakan sebuah metode pembelajaran yang dimana siswa terbagi dalam dua

kelompok besar ataupun kecil yang terdiri dari pihak yang pro dan kontra untuk

beradu menyampaikan pendapat/ tanggapan mereka didalam menghadapi suatu

topik masalah yang telah ditentukan. Anggota kelompok juga dapat bertanya

kepada peserta debat/pembicara. Metode ini biasa digunakan ketika:

a) Jika hasil pembicaraan perlu diasah.

b) Untuk membangkitkan analisa.

c) Untuk menyampaikan pendapat yang berbeda-beda.

d) Jika anggota bersedia untuk mendengar kedua segi permasalahan

e) Jika kelompok itu besar.

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

35

Teknik debat aktif (active debate) adalah cara atau alat untuk mencapai suatu

tujuan dalam pembelajaran berbicara dengan cara menyajikan tema kontroversi

yang menarik untuk diperdebatkan. Siswa dalam hal ini saling mengungkapkan

argumentasi untuk menetapkan baik tidaknya suatu usul tertentu yang didukung

oleh satu pihak yang disebut Pro, (pendukung atau afirmatif) dan ditolak,

disangkal oleh pihak lain yang disebut penyangkal atau Kontra (negatif).

Teknik debat aktif dapat mendukung siswa untuk berani mengomentari,

menyanggah, mengkritik sesuai dengan posisi dan peran yang dimainkan. Dalam

penerapan teknik debat aktif ini terdapat hal yang berbeda dari prosedur debat

konvensional, yaitu siswa akan mengambil posisi yang bertentangan dengan

pendapatnya. Selain itu, formasi duduk siswa dikondisikan seperti setengah

lingkaran yang di tengahnya terdapat dua juru bicara dari kelompok pro dan

kontra yang ditemani oleh dua moderator yang masing-masing memprovokasi

kelompok pro dan kontra.

Dalam pembelajaran, penggunaan teknik debat aktif yang lebih mengarah

pada prosedur debat kompetitif yaitu debat dalam bentuk permainan yang biasa

dilakukan di tingkat sekolah dan universitas. Dalam hal ini, debat dilakukan

sebagai pertandingan dengan aturan atau format yang jelas dan ketat antara dua

pihak yang masing-masing mendukung dan menentang sebuah pernyataan.

Pemenang debat adalah tim yang berhasil menunjukkan pengetahuan dan

kemampuan debat yang lebih baik. Tidak seperti debat sebenarnya di parlemen.

Penggunaan teknik debat aktif dalam pembelajaran tidak bertujuan untuk

menghasilkan keputusan. Namun, lebih diarahkan untuk mengembangkan

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

36

kemampuan-kemampuan siswa dalam berbicara, dalam hal ini kemampuan siswa

yang diarahkan meliputi kemampuan untuk berargumentasi, mendengarkan

pendapat yang berbeda, menyanggah, dan menyampaikan kritik.

Siswa juga dilatih mengutarakan pendapat/pemikirannya dan bagaimana

mempertahankan pendapatnya dengan alasan-alasan yang logis dan dapat

dipertanggung-jawabkan. Bukan berarti siswa diajak saling bermusuhan,

melainkan siswa belajar bagaimana menghargai adanya perbedaan.

Selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi

yang meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa

terlibat dalam prosedur debat.

b. Langkah –Langkah Debat aktif.

1) Guru membagi dua kelompok peserta debat yang satu pro dan yang

lainnya kontra.

2) Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh

kedua kelompok diatas.

3) Setelah selesai membaca materi guru mrnunjuk salah satu anggota

kelompok pro untuk berbicara, saat itu ditanggapi atau dibantah oleh kelompok

kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan

pendapatnya.

4) Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide

darisetiap pembicaraan dipapan tulis. Sampai sejumlah ide yang diharapkan guru

terpenuhi.

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

37

5) Guru menambahkan konsep atau ide yang belum terungkap

6) Dari data-data yang ada dipapan tersebut, guru mengajak siswa membuat

kesimpulan atau rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.

c. Tujuan Debat Aktif

Bahwasannya Metode Debat merupakan: Metode pengajaran yang

menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama dari metode ini

adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah

dan memahami pengetahuan siswa serta untuk membuat suatu keputusan.

d. Manfaat Penerapan Strategi Active Debate

Widodo (2009) menyatakan bahwa penggunaan metode Debat dapat melatih

siswa dalam mengemukakan pendapat serta bertanggung jawab atas pendapatnya.

Sementra itu, Maryati dkk (2012:14-15) mengemukakan bahwa manfaat metode

Active Debate, yaitu:

1. Mendorong perenungan siswa, terutama kalau siswa diharapkan

mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinannya.

2. Mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.

3. Mendorong siswa untuk berpikir kritis.

e. Kelemahan Strategi Active Debate

Menurut Tarigan (2008:53), kelemahan penerapan metode Debat yaitu:

a. Kegagalan memahami masalah.

b.Kesalah pahaman terhadap makna-makna setiap kata orang lain.

c.Perselisihan antara kelompok yang berdiskusi.

d.Dapat memicu kemarahan siswa.

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

38

e. Memerlukan waktu yang lama dalam penerapannya.

f. Kelebihan Strategi Active Debate

Nurchabibah (2011:20-23) mengemukakan bahwa strategi Debat Aktif

mempunyai kelebihan-kelebihan yaitu:

1. Menstimulasi diskusi kelas.

2. Melatih siswa dalam memecahkan masalah melalui diskusi.

3. Melatih siswa dalam mengemukakan pendapat.

B. Kerangka Pikir

Sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis khususnya

dalam menulis karangan argumentasi, guru harus menerapkan pengetahuannya

mengenai teknik dalam mengajar. Peneliti dalam hal ini sebagai guru

menggunakan metode PAIKEM Tipe Debat Aktif guna mengaktifkan siswa

dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi.

Penggunaan metode PAIKEM Tipe Debat Aktif, akan menuntut siswa

berpikir aktif menuangkan apa yang ia pikirkan dan ia rasakan. PAIKEM Tipe

Debat Aktif dapat membantu siswa untuk mengalirkan secara bebas apapun

yang telah tersimpan didalam pikiran dan perasan siswa.

PAIKEM Tipe Debat Aktif merupakan metode belajar yang kaya untuk bahan

belajar siswa. Penggunaan metode PAIKEM Tipe Debat Aktif, sebagai metode

pembelajaran akan membuat siswa merasa senang dalam belajar. Mengalami

langsung apa yang sedang dipelajari akan mengaktifkan lebih banyak indera

daripada hanya mendengarkan guru menjelaskan. Membangun pemahaman dari

pengamatan dan pengalaman langsung akan lebih mudah daripada membangun

pemahaman dari uraian lisan guru, terlebih lagi apabila siswa masih diminta untuk

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

39

berpikir secara abstrak (mengingat seperangkat fakta tentang urutan langkah-

langkah pelaksanaan,pembuatan,dan peggunaan sesuatu). Belajar dengan cara

mengalami langsung akan meningkatkan kebertahanan informasi dalam pikiran

manusia.

Maka dari itu, peneliti menghadirkan metode PAIKEM Tipe Debat Aktif ke

dalam kelas untuk membantu siswa dalam memermudah proses penulisan teks

petunjuk tanpa harus mengingat seperangkat fakta-fakta. Efek yang ditimbulkan

dari pembelajaran menulis karangan argumentasi adalah dari psikologis

siswa,siswa merasa senang karena pembelajaran seperti itu belum lazim

digunakan dalam kelas konvensional. Jadi seolah-olah menemukan suasana baru

sekaligus menyenangkan, yang benar-benar nyata dihadirkan di dalam kelas.

Dengan proses mengalami langsung apa yang sedang dipelajari (dengan

mempraktikan terlebih dahulu petunjuk yang akan dibuat) akan mengaktifkan

siswa dan menghindari adanya salah langkah.Adanya kegiatan mengalami dan

menemukan sendiri kompetensi pembelajaran yang seharusnya dimiliki siswa

berkaitan dengan petunjuk, membuat siswa menjadi lebih terlatih untuk berpikir

kritis dan kreatif. Pengetahuan yang didapat siswa pun menjadi lebih bermakna

karena siswa mengalami dan menemukan sendiri dan bukan sekadar transfer ilmu

pengetahuan dari guru ke siswa. Guru dalam hal ini hanya bertindak sebagai

fasilitator dan motivator dalam proses belajar mengajar siswanya, sehingga

pembelajaran yang berlangsung lebih efektif dan efisien. Inilah yang dinamakan

bentuk pembelajaran dengan metode PAIKEM Tipe Debat Aktif. Metode ini

mengandung makna persepsi yang melibatkan secara langsung gerak (psikomotor)

dan kerja otak (kognitif). Secara otomatis perasaan siswa (afektif) akan

mengalami kepuasan karena suasana belajar yang menyenangkan dari proses

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

40

mengalami dan menemukan sendiri sari pembelajaran yang dihadirkan ke dalam

kelas. Guna memudahkan pengetahuan yang didapatkan siswa mengendap dengan

baik dalam

benak mereka, maka guru perlu mengadakan refleksi pada akhir

pembelajaran.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

K13Aspek Bahasa

Menyimak Berbicara Membaca MenulisS

Argumentasi

Metode Paikem

(Debat Aktif)Siklus IISiklus I

Perencanaan

Pelaksanaan

Evaluasi

RefleksiAnalisis

Kemampuan

Temuan

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif yang melibatkan

refleksi diri berulang yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan (observasi), dan

refleksi. Menurut Rapoport (dalam Kunandar, 2008:46), Penelitian tindakan kelas

adalah penelitian untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis

persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan

ilmu sosial dengan kinerja sama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.

Sedangkan menurut Arikunto (2012:2), Penelitian tindakan kelas adalah

penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan

yang diterapkan pada suatu objek penelitian di kelas tersebut. Berdasarkan

pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah

penelitian yang dilakukan oleh guru dikelas dengan tujuan untuk melakukan

perbaikan terhadap sistem, cara kerja, dan proses guru sehingga hasil belajar

menjadi lebih efektif.

B. Lokasi dan Subjek penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Woha Kab.

Bima bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis Karangan Argumentasi

dengan menggunakan metode PAIKEM Tipe Debat Aktif.

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

42

2. Subjek Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian ini adalah kelas X SMAN

2 Woha yang berjumlah 26 orang siswa. Sasaran utama dalam penelitian ini

adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan argumentasi dengan

menggunakan metode PAIKEM tipe debat aktif.

C. Faktor Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang

memfokuskanya dilaksanakan dalam kegiatan di kelas sehingga penelitiannya

berupa penelitian tindakan kelas. Faktor yang diselidiki dalam penelitian ini

adalah kemampuan siswa dalam menulis karangan argumentasi yang terfokus

pada rumusan masalah dan tujuan penelitian. Berdasarkan penelitian bertujuan

untuk meningkatkan proses pembelajaran menulis karangan argumentasi dan

peningkatan hasil kemampuan menulis karangan argumentasi.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dan siklus II

merupakan rangkaian kegiatan yang sering berkaitan, dalam artian pelaksanaan

siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I.

Secara terperinci pelaksanaan penelitian untuk dua siklus ini sebagai berikut:

Desain penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan Penelitian

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini, yaitu:

a) Melakukan observasi awal tentang pembelajaran menulis karangan

argumentasi di kelas X SMA Negeri 2 WohaKab. Bima.

31

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

43

b) Mengidentifikasi masalah pembelajaran menulis Karanagan Argumentasi

di kelas X SMA Negeri 2 Woha Kab. Bima.

c) Menganalisis masalah secara intensif dengan mengacu pada teori-teori

yang ada.

d) Menyusun rencana pembelajaran yang sesuai untuk mengatasi

permasalahan yang ditemukan dengan memanfaatkan Metode PAIKEM Tipe

Debat Aktif pada setiap siklus.

e) Menyusun jadwal penelitian.

f) Menyusun lembar observasi dan lembar evaluasi kerja siswa yang berupa

rubrik penilaian hasil kerja siswa berupa tulisan argumentasi.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan

kemampuan proses dan hasil pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi pada

siswa kelas X SMA Negeri 2 Woha Kab. Bima. Setiap tindakan menunjukkan

peningkatan indikator tersebut yang dirancang dalam bentuk siklus. Setiap

siklus terdiri atas empat tahap, yaitu (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi, dan (4) analisis dan refleksi.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus,yaitu :

1) Rancangan Siklus I

a) Tahap Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti dan guru menyusun:

1. Perangkat pembelajaran, berupa penentuan kompetensi dasar yang akan

dicapai.

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

44

2. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai berikut:

(a)Guru membuka pelajaran

(b)Guru mengabsen siswa

(c)Guru memberikan apersepai

(d)Guru memberikan materi tentang tulisan argumentasi

(e)Guru memaparkan tujuan pembelajaran

(b)Tahap Pelaksanaan

Tahap ini dilakukan dengan melaksanakan Rancangan Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah direncanakan. Pada siklus I, direncanakan dua

kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit, begitu juga dengan siklus

II. Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap observasi.

(c)Tahap Observasi

Tahap ini dilakukan dengan mengamati dan menginterpretasi aktivitas

pemanfaatan metode PAIKEM pada proses pembelajaran (aktivitas guru dan

siswa) maupun pada hasil pembelajaran menulis argumentasi yang telah

dilaksanakan untuk mendapatkan data tentang kelebihan dan kekurangan

pelaksanaan tindakan. Pengamatan difokuskan pada situasi pelaksanaan

pembelajaran,kegiatan yang dilakukan guru, dan aktivitas siswa dalam

pembelajaran. Dalam kegiatan ini, peneliti bertindak sebagai partisipan pasif

yang melakukan pengamatan dari bangku paling belakang melalui pedoman

observasi yang telah dibuat. Setelah itu, peneliti berdiskusi dengan guru mengenai

hasil akhir tindakan serta menyusun rancangan tindakan berikutnya.

(d)Tahap Analisis dan Refleksi

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

45

Pada tahap ini, dilakukan analisis hasil observasi dan interpretasi sehingga

diperoleh kesimpulan hal-hal yang perlu diperbaiki atau disempurnakan dan yang

telah memenuhi target. Analisis dilakukan dengan meninjau kembali hasil

observasi dan interpretasi terhadap tindakan yang telah dilakukan. Selanjutnya,

dilakukan refleksi untuk mengetahui beberapa kekurangan yang muncul dalam

pelaksanaan tindakan tersebut. Setelah itu, guru dan peneliti berdiskusi untuk

menentukan tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi kekurangan yang

muncul sekaligus sebagai langkah perbaikan pada pembelajaran berikutnya.

2) Rancangan Siklus II

Siklus II dilakukan dengan tahapan-tahapan seperti pada siklus satu, yaitu

tahap pelaksanaan, observasi, serta analisis dan refleksi. Akan tetapi, didahului

dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh pada siklus satu

(refleksi). Siklus II merupakan kelanjutan dari siklus sebelumnya apabila belum

memeroleh hasil yang diharapkan

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

46

Prosedur PTK yang dipaparkan di atas dapat digambarkan dalam bentuk

gambar seperti di bawah ini.

Siklus I

Siklus II

Gambar 3.1 Prosedur kegiatan PTK (Suharsimi Arikunto, dkk., 2007:74)

E. Instrumen Penilaian

Untuk memperoleh data penelitian, digunakan instrumen. Instrumen yang

digunakan, yaitu observasi, RPP, dan tes Observasi dilakukan guna memperoleh

gambaran awal pembelajaran menulis. Teknik tes yaitu tes menulis karangan

untuk mengetahui kompetensi siswa. Rencana pelaksanaan pembelajaran

digunakan sebagai acuan dan pedoman pembelajaran dengan model PAIKEM.

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Menulis Karangan Argumentasi

No Kriteria Penulisan Skor Maksimal1. Kejelasan kalimat 20

2. Ketepatan tata urutan kalimat 203. Keefektifan kalimat 20

4. Penggunaan ejaan dan tanda baca 15

Permasalahan Perencanaan Pelaksanaaan

Refleksi Evaluasi I

Permasalahanhasil refleksi

PerencanaanUlang

PelaksanaanTindakan II

Refleksi Evaluasi III

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

47

5. Kesesuaian bahasa yang digunakan dengansasaran karangan

15

6. Kemenarikan tampilan karangan 10Jumlah 100

Berdasarkan tabel 3.1 di atas dapat diketahui bahwa tes penilaian

keterampilan menulis karangan argumentasi ada 6 aspek penilaian. Yaitu

kejelasan kalimat, kejelasan tataurutan kalimat, keefektifan kalimat, penggunaan

ejaan dan tanda baca, kesesuaian isi dengan karangan, kemenarikan tampilan

karangan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik

observasi dan wawancara.

1. Teknik Observasi

Obsevasi adalah proses yang kompleks yaitu suatu proses yang tersususun

dari berbagai proses biologis, psikologis, tetapi yang terpenting adalah proses-

proses pengamatan dan ingatan. Observasi dilaksanakan pada saat proses

pembelajaran berlangsung yang digunakan untuk mengetahui sikap dan perilaku

siswa terhadap pembelajaran menulis petunjuk. Dalam melakukan observasi,

peneliti dibantu oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Hal ini disebabkan

guru tersebut lebih memahami karakter siswa dan lebih hafal dengan nama-nama

siswa.

2. Catatan Lapangan

Cataatan lapangan adalah kondisi pada saat melaksanakan penelitian yang

bertujuan untuk membandingkan hasil penelitian yang dilakukan selama

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

48

penelitian berlansung berdasarkan hasil yang diperoleh dari tindakan setiap

siklus.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif. Teknik kuantitatif ini

diperoleh dari hasil tes yang dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada akhir

siklus I dan akhir siklus II. Adapun langkah penghitungannya adalah dengan

menghitung skor yang diperoleh siswa, menghitung skor komulatif dari seluruh

aspek, menghitung skor rata-rata, menghitung nilai, menghitung nilai rata-rata,

dan menghitung persentase dengan rumus sebagai berikut.

Skor SiswaRumus SP: X 100%

Skor Maksimal(Hardani, 1997:41)

Keterangan:

SP: Skor Persentase

Hasil penghitungan siswa dari masing-masing tes ini kemudian dibandingkan,

yaitu antara siklus I dan siklus II. Hasil ini akan memberikan gambaran mengenai

persentase peningkatan kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran

menulis karangan argumentasi dengan menggunakan metode PAIKEM Tipe

Debat Aktif.

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah kemampuan

siswa dalam menulis karangan argumantasi melalui pembelajaran dengan

menerapkan metode PAIKEM Tipe Debat Aktif. Siswa dikatakan tuntas belajar,

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

49

apabila memeroleh skor minimal 65 % dari skor ideal dan tuntas secara klasikal

apabila 80 % dari jumlah siswa yang telah belajar tuntas.

Tabel 3.4 Tingkat Kemampuan Siswa Dikatakan Berhasil, Apabila Mendapat

Nilai Minimum 65 %

INTERVAL PREDIKAT KETERANGAN

>90-100 A Sangat Baik

>75-80 B Baik

70-75 C Cukup

0-69 D Kurang

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Hasil Tes Pratindakan

Penelitian diawali dengan tes pratindakan yang dilaksanakan oleh peneliti

sebelum memberikan tindakan untuk mendapatkan gambaran awal tentang

pengetahuan dasar yang telah dimiliki oleh siswa dalam menulis karangan

argumentasi sebelumnya. Tes pratindakan dilaksanakan dalam bentuk tes tertulis

untuk memperkuat hasil studi pendahuluan peneliti.

Pelaksanaan tes pratindakan dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran

pengetahuan awal siswa terhadap kemampuan penguasaan keterampilan menulis

karangan argumentasi. Penguasaan keterampilan menulis tersebut, meliputi:

teknik dan pola penulisan sebab akibat dan akibat sebab, pemenuhan unsur

penulisan paragraf yang baik (kelengkapan, keruntutan, kohesi, dan koherensi),

kelengkapan unsur argumen (pernyataan, data, dan pembenaran), dan unsur

kebahasaan (tanda baca, ejaan, dan diksi).

Setelah tes pratindakan dilakukan, selanjutnya peneliti bersama guru

kolaborator melaksanakan simulasi pembelajaran penerapan model PAIKEM Tipe

Debat Aktif dalam menulis karangan argumentasi yang diawali dengan

mengucapkan salam, menyapa siswa dengan ramah, menyampaikan tujuan

pembelajaran, memotivasi siswa, menyampaiakan informasi tentang materi

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

51

pembelajaran dan tugas-tugas, mengorganisasikan siswa dalam kelompok-

kelompok kecil yang terdiri atas 5 sampai 6 orang siswa tiap kelompok,

membantu siswa yang mengalami hambatan belajar, dan memberikan

penghargaan atau penguatan bagi siswa atau kelompok yang kemampuan

keterampilan menulisnya telah memenuhi standar penulisan karangan

argumentasi.

Adapun skor mentah keterampilan menulis karangan siswa, terdapat pada

tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1 Skor Mentah Pratindakan

KodeSiswa

Aspek yang DinilaiSPx

100/100NilaiAkhir

1 2 3 4 5 61 3890 20 15 15 10 10 5 75x100/100 752 3895 15 10 15 10 10 5 65x100/100 653 3904 15 15 10 10 5 10 65x100/100 654 3913 10 15 10 10 5 10 60x100/100 605 3921 20 15 10 10 10 5 70x100/100 706 3925 10 10 20 15 10 10 75x100/100 757 3940 10 10 10 10 5 5 50x100/100 508 3949 15 10 10 10 5 10 60x100/100 609 3954 10 10 10 10 5 5 50x100/100 5010 3956 15 15 10 15 10 5 70x100/100 7011 3957 15 15 10 10 5 5 60x100/100 6012 3959 15 10 10 10 5 10 60x100/100 6013 3963 15 10 15 10 10 5 65x100/100 6514 3968 10 10 10 10 5 5 50x100/100 5015 3971 10 10 10 5 10 5 50x100/100 5016 3972 10 10 10 10 5 5 50x100/100 5017 3973 10 10 10 5 10 5 60x100/100 6018 3981 15 15 10 10 10 5 65x100/100 6519 3983 15 10 15 5 10 5 60x100/100 6020 3989 10 20 15 5 10 10 70x100/100 70

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

52

21 3990 15 15 10 10 10 5 65x100/100 6522 3994 10 10 10 5 10 5 50x100/100 5023 4008 10 10 10 10 5 5 50x100/100 5024 4012 15 15 10 10 10 5 65x100/100 6525 4013 10 15 10 15 10 15 75x100/100 7526 4020 15 10 15 10 5 5 60x100/100 60

Jumlah 340 320 300 250 195 170 1.535Rata-rata

13,07 12,3 11,53 96,15 7,6 65,38 59,03

Keterangan:

1. Kejelasan kalimat

2. Kejelasan tata urutan kalimat

3. Keefektifan kalimat

4. Penggunaan ejaan dan tanda baca

5. Kesesuain bahasa yang digunakan dengan sasaran karangan

6. Kemenarikan tampilan karangan

Berdasarkan uraian pada tabel 4.1, maka diketahui skor rata-rata dari

seluruh aspek yang akan dijabarkan sbb:

1) Kejelasan Kalimat

Pada aspek kejelasan kalimat skor tertinggi adalah 20 yang dicapai oleh 2 siswa,

sedangkan skor terendah adalah 10 yang dicapai oleh 12 siswa. Skor rata-rata

dalam aspek ini adalah 13,07.

2) Tata urutan kalimat

Pada aspek tata urutan kalimat skor tertinggi adalah 20 yang dicapai oleh 1 siswa,

sedangkan skor terendah adalah 10 yang dicapai oleh 15 siswa. Skor rata-rata

dalam aspek ini adalah 12,3.

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

53

3) Keefektifan Kalimat

Pada aspek kefektifan kalimat skor tertinggi adalah 20 yang dicapai oleh 1

siswa, sedangkan skor terendah adalah 10 yang dicapai oleh 19 siswa. Skor rata-

rata dalam aspek ini adalah 11,53.

4) Penggunaan Ejaaan dan Tanda Baca

Pada aspek penggunaan ejaan dan tanda baca skor tertinggi adalah 15 yang

dicapai oleh 3 siswa, sedangkan skor terendah adalah 5 yang dicapai oleh 5 siswa.

Skor rata-rata dalam aspek ini adalah 96,15

5) Kesesuaian Isi dengan Sasaran Karangan

Pada aspek kesesuaian isi dengan sasaran karangan skor tertinggi adalah 10

yang dicapai oleh 15 siswa, sedangkan skor terendah adalah 5 yang dicapai oleh

11 siswa. Skor rata-rata dalam aspek ini adalah 7,5.

6) Kemenarikan tampilan karangan

Pada aspek kemenarikan tampilan karangan skor tertinggi adalah 15 yang

dicapai oleh 1 siswa, sedangkan skor terendah adalah 5 yang dicapai oleh 19

siswa. Skor rata-rata dalam aspek ini adalah 65,38.

Adapun gambaran yang lebih jelas dan tersusun rapi dari nilai terendah

sampai dengan nilai tertinggi yang diperoleh siswa beserta frekuensinya dapat

dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Evaluasi Hasil Pratindakan

No Nilai perolehan Frekuensi Persentase

1 50,00 7 26,92

2 60,00 7 26,92

3 65,00 6 32,07

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

54

Berdasarkan hasil evaluasi pratindakan dengan 26 orang siswa diperoleh

gambaran, yaitu tidak ada siswa yang mampu memeroleh nilai 100 sebagai nilai

maksimal. Nilai tertinggi yang dicapai oleh siswa adalah 75 yang dicapai oleh 3

siswa (11,53%) dan nilai terendah yang diperoleh oleh siswa adalah 50 yang

dicapai oleh 7 siswa (26,92%). Selanjutnya, sampel yang memperoleh nilai 60

berjumlah 7 siswa (26,92%). Sampel yang memperoleh nilai 65 berjumlah 6 siswa

(23,07%). sampel yang memperoleh nilai 70 berjumlah 3 siswa (11,53%).

Adapun hasil kemampuan menulis karangan argumentasi siswa tampak

pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Evaluasi Pratindakan

No Kategori Frekuensi Persentase

1 Mampu (nilai 70ke atas) 6 23,07%

2 Tidak mampu (nilai di bawah 70) 20 76,93%

Jumlah 26 100

Hasil evaluasi pratindakan pada tabel 4.3 yang terdapat pada lampiran 1.3

menunjukkan bahwa kemampuan menulis karangan argumentasi siswa SMAN 2

Woha Kab. Bima masih rendah. Hal ini dinyatakan karena yang mampu

memperoleh nilai di atas standar ketuntasan minimal (SKM) 70 hanya 6 siswa

(23,07%) dan yang belum mencapai standar sebanyak 20 siswa (76,93%). Hal ini

4 70,00 3 11,53

5 75,00 3 11,53

Jumlah 26 100

Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

55

mengindikasikan bahwa kemampuan menulis karangan siswa SMAN 2 Woha

kab. Bima belum memadai disebabkan oleh kurangnya motivasi, semangat

belajar, serta metode yang digunakan oleh guru kurang kreatif serta inovatif

2. Pemaparan Data Siklus I

a. Perencanaan

Pelaksanaan pembelajaran menulis karangan argumentasi berdasarkan

penerapan metode PAIKEM Tipe Debat Aktif dilakukan guru secara kolaboratif.

Peneliti dan guru bertukar pikiran untuk menyamakan persepsi. Guru memberikan

masukan tentang materi yang dianggap perlu pada saat pembelajaran berlangsung.

Masukan yang dimaksud adalah bahan yang akan diajarkan, waktu pelaksanaan,

sumber belajar, media pembelajaran, dan evaluasi akhir dalam membelajarkan

siswa, sehingga tujuan dapat tercapai yaitu siswa dapat menulis karangan

argumentasi berdasarkan metode PAIKEM Tipe Debat Aktif secara maksimal.

b. Pelaksanaan

Guru dan peneliti berkolaborasi dalam membuat rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) menulis karangan argumentasi berdasarkan metode PAIKEM

Tipe Debat Aktif. Peneliti dan guru berdiskusi dan menyamakan persepsi tentang

materi yang akan diajarkan dan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP).

1. Pertemuan pertama

Pembelajaran pada pertemuan pertama ini adalah kemampuan awal siswa

mengenai pengertian, ciri-ciri, sifat-sifat, jenis-jenis, dan langkah-langkah

menyusun karangan argumentasi serta sebuah contoh penyusunan karangan

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

56

argumentasi. Materi pembelajaran menulis karangan argumentasi diajarkan sesuai

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan metode PAIKEM

Tipe Debat Aktif. Hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan pertama

ditunjukan pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.4 Aktivitas siswa pada pertemuan pertama

No Aktivitas yang diamati Aspek yang diamati

Aktif Persentase Tidak aktif Persentase

1. Siswa yangmengikuti

pembelajaran

20 76,92% 6 23,07%

2. Siswa yang

memerhatikan

pembelajaran

18 69,23% 8 30,76%

3. Siswa yang antusias

terhadap pembelajaran

16 61,53% 10 38,46%

4. Siswa yang mengerjakan

tugas

20 76,92% 6 23,07%

5. Siswa yang

memberanikan diri

memberi contoh dari

materi yang sedang

dibahas

10 38,46% 16 61,53%

6. Siswa yang melakukan

kegiatan di luar proses

belajar,seperti bermain,

mengganggu teman dan

sebagainya

5 19,23% 21 80,76%

7. Siswa masih

membutuhkan bimbingan

7 26,92% 19 73,07%

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

57

terkait materi yang belum

dipahami

8. Siswa yang merefleksi

kegiatan pembelajaran

8 30,76% 18 69,23%

Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada pertemuan pertama

menunjukkan bahwa pada kegiatan awal pembelajaran, siswa hanya aktif pada

saat mengikuti pembelajaran,sementara yang mengajukan pertanyaan, siswa yang

mengerjakan tugas, siswa yang berani mengajukan pertanyaan, siswa yang

menganggu teman, siwa yang perlu bimbingan masih kurang aktif, dan pada saat

siswa disuruh untuk merefleksi pembelajaran masuk kategori tidak aktif. Hal ini

mengisyaratkan bahwa penerapan metode PAIKEM Tipe Debat Aktif belum

dimanfaatkan secara maksimal dalam pembelajaran siswa untuk memotivasi diri

dalam menulis.Pengamatan yang dilakukan peneliti sebagai laporan proses

penelitian dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan metode

PAIKEM Tipe Debat Aktif. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan tersebut perlu

diterapkan kembali pada pertemuan selanjutnya.

2. Pertemuan kedua.

Berdasarkan perencanaan penelitian yang telah ditetapkan, maka pada

pertemuan kedua, materi pembelajaran yang disajikan adalah menindaklanjuti

materi yang diajarkan pada pertemuan pertama.Pertemuan ini dilaksanakan 2 x 45

menit(1 x pertemuan). Pada pertemuan ini, siswa membacakan hasil menulis

karangan argumentasi di depan kelas.Setelah karangan tersebut dibacakan, siswa

yang lain menanggapi hasil tulisan teman yang sudah presentase. Dalam diskusi,

ini peneliti dan guru mata pelajaran berkolaborasi untuk mengarahkan jalannya

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

58

diskusi. Kegiatan selanjutnya yaitu siswa mengumpulkan hasil tes mereka kepada

guru untuk dinilai. Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

menulis karangan argumentasi dengan penerapan metode PAIKEM Tipe Debat

Aktif.

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada pertemuan kedua bisa kita

lihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Aktivitas siswa pada pertemuan kedua

No Aktifitas yang diamatiAspek yang dinilai

Aktif PersentaseTidakaktif

Persentase

1.Siswa yang memerhatikanpelajaran

17 65,38% 9 34,61%

2.Siswa yang bertanyaterhadap materi yang belumdimengerti

12 46,15% 14 53,84%

3.

Siswa melakukanpengamatan terhadapobyek yang akandideskripsikan

13 50 % 13 50%

4.

Siswa yang menulis karanganargumentasi denganmemerhatikan kejelasankalimat, tata urutan kalimat,Ketepatan tata urutan kaliamat,keefektifankalimat,penggunaanEYD, kesesuaianisi dengan sasaran karangan

13 50% 13 50%

5.Keseriusan dalam berdiskusidan memeresentasekankarangan argumentasi

18 69,23% 8 30,76%

6.Siswa yang menanggapi hasilPresentase tulisan teman

16 61,53% 10 38,46%

7.Siswa yang mampumenyimpulkan hasil diskusi

12 46,15% 14 53,84%

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

59

8.Siswa yang merefleksikegiatan pembelajaran

10 38,46% 16 61,53%

Berdasarkan tabel 4.5, siswa terlihat aktif saat memehatikan pembelajaran,

siswa yang melakukan pengamatan terhadap obyek yang akan dideskripsikan,

siswa yang menanggapi hasil presentase karangan teman,siswa yang merasa

antusias terhadap pembelajaran, sedangkan siswa yang bertanya terhadap materi

yang yang belum dimengerti, siswa yang menulis karangandengan memerhatikan

kriteria penulisan seperti kejelasan kalimat tata urutan kalimat keefektifan

kalimat penggunaan ejaan dan tanda baca, dan kesesuaian isi dengan sasaran

karangan serta siswa yang mampu menyimpulkan pembelajaran masuk kategori

kurang aktif. Hal ini menunjukan kemampuan siswa dalam menulis karangan

argumentasi dengan penerapan metode PAIKEM Tipe Debat Aktif pada siklus

pertama masih kurang.

3. Aktivitas Guru

Kegiatan guru dalam pembelajaran diobservasi oleh peneliti selama proses

pembelajaran. Aspek yang diamati adalah keterlaksanaan komponen dan indikator

pembelajaran menulis karangan sesuai dengan apa yang dibuat dalam lembar

observasi aktivitas guru (terlampir).

Gambaran aktivitas guru dalam pembelajaran keterampilan menulis

karangan tergambar pada tabel 4.6.

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

60

Tabel 4.6 Rata-rata Aktivitas Guru Pada Siklus I

No Kegiatan

Pelaksanaan Ket.

Ya Tidak

1 Mengucapkan salam √

2 Memeriksa kehadiran siswa. √

3 Melakukan apersepsi dan memotivasi

siswa.

4 Menyampaikan tujuan pembelajaran. √

5 Menyampaikan langkah kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan oleh

siswa.

6 Mengorganisasikan siswa ke dalam

beberapa kelompok.

7 Menjelaskan cara membuat karangan

argumentasi. √

8 Menjelaskan model PAIKEM. √

9 Menugasi siswa menulis karangan. √

10 Mengevaluasi hasil belajar tentang materi

menulis karangan argumentasi dengan

model PAIKEM.

11 Mengumpulkan hasil karangan siswa. √

12 Membimbing siswa membuat simpulan

materi pembelajaran.

13 Meminta siswa merefleksi materi

pembelajaran.

14 Menutup pembelajaran. √

Page 74: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

61

Berdasarkan tabel 4.6 tersebut tampak aktivitas guru dalam pembelajaran

keterampilan menulis karangan argumentasi dengan menerapkan model PAIKEM

Tipe Debat Aktifsiswa SMAN 2 Woha kab. bima Dapat dinyatakan bahwa rata-

rata komponen penilaian aktivitas guru telah terlaksana. Namun, tingkat kualitas

dan intensitas penerapan komponen itu bervariasi. Gambaran umum aktivitas

guru selama siklus I berdasarkan indikator penilaian tampak berikut ini.

Pada aspek pemberian apersepsi dan memotivasi siswa dinyatakan

terlaksana dengan baik selama tiga kali pertemuan. Pemberian apersepsi dan

motivasi ini dinilai baik. Selanjutnya, aspek penyampaian tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai pada pelajaran terlaksana dengan baik. Selanjutnya pada aspek

pengelompokan siswa secara heterogen, dan membimbing siswa pada saat

mengerjakan tugas dinilai kurang maksimal. Pada aspek keterampilan

membimbing siswa membuat simpulan materi pembelajaran kurang maksimal.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata aktivitas

guru dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan argumentasi melalui

penerapan model PAIKEM Tipe Debat Aktif siswa kelas X SMAN 2 Woha rata-

rata kurang maksimal. Kurang maksimalnya penerapan pembelajaran

keterampilan menulis karangan dengan menerapkan model PAIKEM Tipe Debat

Aktifsebab guru baru pertama kali menerapkan model PAIKEM Tipe Debat

Aktifsehingga menimbulkan keraguan dan kekakuan.

4. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode

PAIKEM Tipe Debat Aktif dalam pembelajaran menulis karangan siswa. Guru

Page 75: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

62

dan peneliti secara kolaborasi memberikan penilaian terhadap hasil tulisan siswa.

Selanjutnya guru bersama dengan siswa melakukan refleksi terhadap

pembelajaran karangan argumentasi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

kekurangan yang ditemukan pada proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus

pertama.

5. Analisis dan Refleksi

Kegiatan refleksi ini dibahas dan disimpulkan tentang temuan dan hasil

penelitian siklus I. Pada akhir pembelajaran, guru dan siswa merefleksi hasil

pembelajaran. Dalam proses pembelajaran tersebut dapat diakui bahwa

pembelajaran memang belum mencapai sasaran. Langkah yang dilakukan adalah

mencermati kendala atau masalah yang menjadi alasan sehingga tingkat

kemamapuan siswa belum memenuhi target,seperti kejelasan kalimat,ketepatan

tata urutan kalimat, keefektifan kalimat, penggunaan tanda baca,kesesuaian

bahasa yang digunakan dengan sasaran karangan.Dengan temuan ini diharapkan

padasiklus berikutnya akan dimaksimalkan lagi hal-hal yang dianggap masih

kurang dan memertahankan hal aspek-aspek yang dianggap efektif pada siklus

pertama. Penyajian data hasil tes kemampuan menulis karangan argumentasi

hasil analisis data siklus pertama.

a. Penyajian Data Hasil Tes Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi 1.

1) Hasil Analisis Data Siklus Pertama.

Page 76: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

63

Tabel 4.7 Hasil Tes Kemampuan Menulis karangan Argumentasi dengan

metode PAIKEM Tipe Debat Aktif pada Siswa Kelas X SMAN

2 Woha Siklus I

NoKodeSiswa

Aspek yang DinilaiSPx100/100

NilaiAkhir

1 2 3 4 5 61 3890 20 10 10 10 10 10 70x100/100 70

2 3895 15 15 10 10 10 5 65x100/100 653 3904 15 10 15 10 10 5 65x100/100 654 3913 15 15 10 10 10 5 65x100/100 655 3921 15 15 10 10 10 10 70x100/100 706 3925 10 15 15 10 10 5 65x100/100 657 3940 15 10 15 10 10 5 65x100/100 658 3949 10 15 15 10 5 10 65x100/100 659 3954 15 10 15 10 10 5 65x100/100 6510 3956 10 15 15 10 5 10 65x100/100 6511 3957 15 20 10 10 10 10 75x100/100 7512 3959 10 15 15 10 10 5 65x100/100 6513 3963 20 15 10 10 10 5 70x100/100 7014 3968 15 10 15 10 5 10 65x100/100 6515 3971 15 10 15 5 10 10 65x100/100 6516 3972 20 10 10 10 15 5 70x100/100 7017 3973 20 10 15 5 10 10 65X100/100 6518 3981 15 20 10 15 5 10 75X100/100 7519 3983 10 15 15 10 10 5 65X100/100 6520 3989 15 15 10 10 5 10 65X100/100 6521 3990 15 10 10 15 10 10 70X100/100 7022 3994 10 15 10 15 10 5 65X100/100 6523 4008 20 10 10 10 15 5 70X100/100 7024 4012 10 15 10 15 10 5 65X100/100 6525 4013 20 15 15 10 5 10 75X100/100 7526 4020 15 15 10 10 10 5 65X100/100 65

Jumlah 85 350 320 270 240 190 1.750

Rata-rata

14,8

13,46

12,3 10,38

92,3 37,07

67,30

Page 77: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

64

Keterangan :

1.Kejelasan kalimat

2.Kejelasan tata urutan kalimat

3.Keefektifan kalimat

4.Penggunaan ejaan dan tanda baca

5. Kesesuain bahasa yang digunakan dengan sasaran karangan

6. Kemenarikan tampilan karangan

Berdasarkan uraian pada tabel 4.7 di atas, maka diketahui skor rata-rata dari

seluruh aspek yang akan dijabarkan sbb:

1. Kejelasan Kalimat

Pada aspek tata kejelasan kalimat skor tertinggi adalah 20 yang dicapai oleh 6

siswa, sedangkan skor terendah adalah 10 yang dicapai oleh 7 siswa. Skor rata-

rata dalam aspek ini adalah 14,8.

2. Tata urutan kalimat

aspek tata urutan kalimat skor tertinggi adalah 20 yang dicapai oleh 2 siswa,

sedangkan skor terendah adalah 10 yang dicapai oleh 9 siswa. Skor rata-rata

dalam aspek ini adalah 13,46.

3. Keefektifan Kalimat

Pada aspek keefektifan kalimat skor tertinggi adalah 15 yang dicapai oleh

12 siswa, sedangkan skor terendah adalah 10 yang dicapai oleh 14 siswa. Skor

rata-rata dalam aspek ini adalah 12,3.

4. Penggunaan Ejaaan dan Tanda Baca

Pada aspek penggunaan ejaan dan tanda baca skor tertinggi adalah 15 yang

dicapai oleh 4 siswa, sedangkan skor terendah adalah 5 yang dicapai oleh 2 siswa.

Skor rata-rata dalam aspek ini adalah 10,38.

Page 78: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

65

5. Kesesuaian Isi dengan Sasaran Karangan

Pada aspek kesesuaian isi dan sasaran karangan skor tertinggi adalah 15 yang

dicapai oleh 2 siswa, sedangkan skor terendah adalah 5 yang dicapai oleh 6 siswa.

Skor rata-rata dalam aspek ini adalah 92,3.

6. Kemenarikan tampilan karangan

Pada aspek kemenarikan tampilan karangan skor tertinggi adalah 10 yang

dicapai oleh 12 siswa, sedangkan skor terendah adalah 5 yang dicapai oleh 14

siswa. Skor rata-rata dalam aspek ini adalah 37,07.

Adapun gambaran yang lebih jelas dan tersusun rapi dari nilai terendah

sampai dengan nilai tertinggi yang diperoleh siswa beserta frekuensinya dapat

dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.8 Evaluasi Hasil siklus I

No Nilai perolehan Frekuensi Persentase

1 65,00 17 65,38

2 70,00 6 23,09

3 75,00 3 11,53

Jumlah 26 100

Berdasarkan hasil evaluasi pratindakan dengan 26 orang siswa diperoleh

gambaran, yaitu tidak ada siswa yang mampu memeroleh nilai 100 sebagai nilai

maksimal. Nilai tertinggi yang dicapai oleh siswa adalah 75 yang dicapai oleh 3

siswa (11,53%) dan nilai terendah yang diperoleh oleh siswa adalah 65 yang

dicapai oleh 17 siswa (65,38%). Selanjutnya, sampel yang memperoleh nilai 70

berjumlah 6 siswa (23,9%).

Page 79: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

66

Adapun nilai yang diperoleh siswa tampak pada tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.9 Hasil Evalusi Siklus I

No Kategori Frekuensi Persentase

1 Mampu(nilai 70 ke atas) 9 34,62%

2 Tidak mampu(nilai di bawah 70) 17 65,38%

Jumlah 26 100

Berdasarkan tabel 4.9 tersebut dapat diketahui hasil evaluasi pembelajaran

menulis karangan argumentasi dengan menggunakan metode PAIKEM Tipe

Debat Akifsiswa kelas X SMAN 2 Woha siklus I. Hasil tersebut menggambarkan

bahwa pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan metode PAIKEM

Tipe Debat Aktifsiswa kelas X SMAN 2 Woha dikategorikan belum memadai.

Hal ini dinyatakan karena tidak mampu memeroleh nilai di atas standar

ketuntasan minimal (SKM) 70 belum mencapai (85%), yaitu hanya 9 siswa

(35,62%) dan yang belum mencapai standar sebanyak 17 siswa (65,38%). Hal ini

mengindikasikan bahwa penggunaan metode PAIKEM Tipe Debat Aktif sebagai

upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa kelas X SMAN 2

Woha belum berhasil.

1) Data Hasil Non Tes

Data non tes ini digunakan untuk mendukung hasil tes secara tertulis dalam

melakukan penelitian ini. Alat pengambil data yang dimaksud, yakni observasi,

wawancara,dan catatan lapangan.

a. Observasi

Observasi yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui sikap dan prilaku

siswa terhadap pembelajaran. Hal ini dilakukan selama proses pembelajaran

Page 80: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

67

menulis karangan argumentasi dengan menerapkan metode PAIKEM Tipe Debat

Aktif.

Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada pertemuan pertama

menunjukan bahwa pada kegiatan awal siswa yang mengikuti pembelajaran

dikategorikan yang aktif ada 20 siswa atau 76,92% sedangkan yang tidak aktif

sisanya 6 orang siswa atau 23,07%, siswa yang memperhatikan pembelajaran

hanya 18 orang siswa yang dikategorikan aktif atau 69,23%, sisanya 8 siswa yang

tidak aktif atau 30,76%, siswa yang antusias terhadap pembelajaran

dikategorikan aktif ada 16 orang atau 61,53%, sisanya masuk kategori tidak aktif

ada 10 siswa atau 38,46%, siswa yang mengerjakan tugas ada 20 siswa yang aktif

atau 76,92% dan sisanya 6 siswa masuk kategori tidak aktif atau 23,07%, siswa

yang memberanikan diri memberikan contoh dari materi yang sedang dibahas ada

10 siswa yang aktif atau 38,46% sisanya 16 siswa yang tidak aktif atau 61,53%.

Siswa yang melakukan kegiatan diluar proses belajar seperti bermain,

mengganggu teman, ribut ada 5 siswa yang aktif atau 19,23% dan sisanya 21

siswa yang tidak aktif atau 80,76%, siswa yang membutuhkan bimbingan 7 siswa

yang aktif atau 26,92%, sisanya 19 siswa masuk kategori tidak aktif atau 73,07%,

sedangkan siswa yang merefleksi kegiatan pembelajaran ada 8 siswa yang masuk

kategori aktif atau 30,76% sisanya ada 18siswa yang tidak aktif atau 69,23%.

Presentase ini belum menunjukan tingkat keberhasilan, sebab masih banyak siswa

yang membutuhkan bimbingan yang lebih dari guru. Dengan realita ini, maka

perlu diadakan refleksi yang intensif, sehingga tujuan yang telah ditargetkan dapat

tercapai.

Page 81: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

68

b. Catatan lapangan

Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi, diketahui bahwa sikap guru dalam

memberikan motivasi belajar belum maksimal dan efektif. Walaupun pada awal

pembelajaran guru selalu mengingatkan siswa untuk belajar dengan baik, tetapi

masih ada beberapa siswa yang tidak serius dan tidak memerhatikan materi yang

diajarkan.

1. Pemaparan Proses Siklus Kedua

a. Perencanaan

Pada siklus pertama masih ada proses pembelajaran dan tujuan pembelajaran

yang masih dianggap kurang, maka aktivitas tindakan dilanjutkan pada siklus

kedua. Perencanaan pembelajaran pada siklus kedua dirancang untuk memerbaiki

proses dan hasil pembelajaran pada siklus pertama. Pada siklus kedua, penerapan

metode PAIKEM Tipe Debat Aktif dalam pembelajaran menulis karangan

dirancang ulang, khususnya terhadap materi pembelajaran menulis karangan

argumentasi yang masih kurang. Kriteria penilaian menulis karangan argumentasi

berdasarkan pada enam aspek, yaitu : (1) kejelasan kalimat, (2) ketepatan tata

urutan kalimat, (3) keefektifan kalimat, (4) penggunaan ejaan dan tanda baca, (5)

kesesuaian bahasa yang digunakan dengan sasaran karangan , (6) kemenarikan

tampilan karangan.

Perencanaan dalam siklus kedua ini adalah membuat persiapan proses belajar

mengajar dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran dan rencana kegiatan

yang akan dilakukan guru dan siswa. Pengamatan dilakukan terhadap kegiatan

guru dan siswa dalam proses pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan

menggunakan metode PAIKEM Tipe Debat Aktif.

b. Pelaksanaan

Adapun kegiatan yang dilakukan peneliti dan guru pada pertemuan iniyakni:

Page 82: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

69

1. Pertemuan ketiga

Kegiatan pada pertemuan ketiga, guru menyampaikan materi pembelajaran

seperti pada pertemuan sebelumnya, akan tetapi masalah yang ditemukan pada

siklus pertama dapat dicermati dan yang sudah menyentuh kategori baik sesuai

kriteria yang ada tetap dipertahankan.Pada pertemuan ini difokuskan untuk

penyajian materi terkait karangan argumentasi siswa. Hal ini dilakukan untuk

menambah motivasi kepada siswa sebagai hasil refleksi terhadap pencapaian yang

belum maksimal pada siklus pertama. Dengan menggunakan metode PAIKEM

Tipe Debat Aktif, tujuan dari strategi pembelajaranyang memfokuskan pada

terbangunnya pemikiran dan gagasan baru siswa yang dituangkan secara tertulis

melalui tulisan dalam bentuk karangan argumentasi. Materi pembelajaran menulis

karangan argumentasi diajarkan sesuai RPP yang sudah dirancang ulang.

Aktivitas siswa yang dilakukan pada pertemuan ketiga disajikan pada tabel

dibawah ini.

Tabel 4.10 Aktivitas Siswa Pertemuan Ketiga

No Aktivtas siswaAspek yang diamati

Aktif PersentaseTidakaktif

Persentase

1.Siswa yang mengikuti

pembelajaran20 76,92% 6 23,07%

2.Siswa yang memerhatikan

pelajaran20 76,92% 6 23,07%

Siswa yang melaksanakandiskusi dan tidak

menganggu teman20 76,92% 6 23,07%

4.Siswa yang memberanikan

diri bertanya terhadapmateri yang belum dipahami

20 76,92% 6 23,07%

5.Siswa yang merasa senang

dan kreatif20 76,92% 6 23,07%

6.Siswa yang membutuhkan

bimbingan mengenai materiyang belum dipahami

20 76,92% 6 23,07%

Page 83: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

70

7.

Siswa yang menuliskarangan

denganmemerhatikankejelasan kalimat, ketepatan

tata urutan kalimat,keefektifan kalimat,

penggunaan tanda baca,dankesesuaian bahasa yang

digunakan dengan sasarankarangan

20 76,92% 6 23,07%

8Siswa yang mampu

menyimpulkanpembelajaran

19 73,07% 7 26,92%

Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh kesimpulan bahwa hampir semua aktivitas

kegiatan masuk pada kategori aktif, tetapi satu aktivitas saja yang belum masuk

pada kategori kurang aktif, yakni ada beberapa siswa belum aktif menyimpulkan

pembelajaran. Kenyataan ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode

PAIKEM Tipe Debat Aktif dalam pembelajaran menulis karangan pada siswa

kelas X SMAN 2 Woha hampir berhasil.

2. Pertemuan keempat

Pertemuan ini merupakan pengulangan materi dan pelaksanaan diskusi

kelompok sesuai dengan pertemuan sebelumnya, peneliti berusaha untuk

mengamati aktivitas yang dilakukan siswa sambil mengingatkan siswa untuk

melaksanakan diskusi dengan baik sesuai aturan dan berpatokan pada kriteria

yang ada. Aktivitas siswa yang dilakukan pada pertemuan ini, yaitu seperti pada

tabel di bawah ini.

Page 84: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

71

Tabel 4.11 Aktivitas Siswa Pertemuan Keempat

No Aktivtas siswa

Aspek yang diamati

Aktif PersentaseTidakaktif

Persentase

1.Siswa yang mengikuti

pembelajaran26 100%

2.Siswa yang memerhatikan

pelajaran26 100%

3.Siswa yang melaksanakan

diskusi dan tidakmenganggu teman

26 100%

4.Siswa yang memberanikan

diri bertanya terhadapmateri yang belum dipahami

26 100%

5.Siswa yang merasa senang

dan kreatif26 100%

6.Siswa yang membutuhkan

bimbingan mengenai materiyang belum dipahmi

26 100%

7.

Siswa yang menuliskarangan

denganmemerhatikankejelasan kalimat, ketepatan

tata urutan kalimat,keefektifan kalimat,

penggunaan tanda baca,dankesesuaian bahasa yang

digunakan dengan sasarankarangan

26 100%

8Siswa yang mampu

menyimpulkanpembelajaran

26 100%

Berdasarkan tabel 4.11 di atas hasil pengamatan pada pertemuan keempat

mengindikasikan bahwa siswa aktif dalam semua aktivitas pembelajaran. Mulai

pada kegiatan awal sampai akhir pembelajaran menulis karangan argumentasi

tanpa adanya tekanan dan mengembangkan obyek dengan penuh kreativitas.

Page 85: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

72

Proses dalam memberikan motivasi, guru secara langsung memantau dan

mengarahkan siswa apabila mengalami kesulitan. Hal yang terpenting adalah

siswa termotivasi untuk membiasakan dirinya menciptakan keinginan dalam

menulis melalui pemikiran mereka sendiri, sehingga dapat memunculkan ide yang

berlian terhadap obyek yang sedang diamati.

Proses pembelajaran pada siklus kedua dilaksanakan selama dua kali

pertemuan dengan menggunakan metode PAIKEM Tipe Debat Aktifdalam

pembelajaran menulis karangan argumentasi guna meningkatkan kemampuan

siswa menuangkan gagasan dalam bentuk karangan argumentasi. Media

pembelaran yang digunakan dalam kegiatan ini adalah tulisan argumentasi.

3. Aktivitas guru Pada Siklus II

Kegiatan guru dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan

argumentasi siswa kelas X SMAN 2 Woha, diobservasi oleh peneliti selama

pertemuan berlangsung. Aspek yang diamati adalah keterlaksanaan komponen

dan indikator pembelajaran keterampilan menulis karangan argumentasi sesuai

dengan yang dibuat dalam lembar observasi aktivitas guru (terlampir). Gambaran

aktivitas guru dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan argumentasi

dipaparkan pada tabel 4.12 berikut ini.

Page 86: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

73

Tabel 4.12 Aktivitas guru selama siklus II

No Kegiatan

Pelaksanaan

Ya Tidak Ket.

1 Mengucapkan salam √

2 Memeriksa kehadiran siswa. √

3 Melakukan apersepsi dan memotivasi siswa. √

4 Menyampaikan tujuan pembelajaran. √

5 Menyampaikan langkah kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan oleh

siswa.

6 Mengorganisasikan siswa ke dalam beberapa

kelompok.

7 Menjelaskan cara membuat karangan

argumentasi.

8 Menjelaskan model PAIKEM Tipe Debat

Aktif.

9 Menugasi siswa menulis karangan. √

10 Mengevaluasi hasil belajar tentang materi

menulis karangan argumentasi dengan model

PAIKEM Tipe Debat Aktif

11 Mengumpulkan hasil karangan siswa. √

12 Membimbing siswa membuat simpulan

materi pembelajaran.

13 Meminta siswa merefleksi materi

pembelajaran.

14 Menutup pembelajaran. √

Page 87: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

74

Berdasarkan tabel 4.12 tersebut tampak aktivitas guru dalam

pembelajaran keterampilan menulis karangan argumentasi dengan menerapkan

model PAIKEM Tipe Debat Aktifsiswa kelas X SMAN 2 Woha. Dapat

dinyatakan bahwa rata-rata komponen penilaian aktivitas guru telah terlaksana.

Namun, tingkat kualitas dan intensitas penerapan komponen itu bervariasi.

Gambaran umum aktivitas guru selama siklus I berdasarkan indikator penilaian

tampak berikut ini.

Pada aspek pemberian apersepsi dan memotivasi siswa dinyatakan

terlaksana dengan baik selama dua kali pertemuan. Pemberian apersepsi dan

motivasi ini dinilai baik. Selanjutnya, aspek penyampaian tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai pada pelajaran terlaksana dengan baik. Selanjutnya pada aspek

pengelompokan siswa secara heterogen, dan membimbing siswa pada saat

mengerjakan tugas dinilai telah baik. Pada aspek keterampilan membimbing

siswa membuat simpulan materi pembelajaran berjalan maksimal.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata aktivitas guru

dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan argumentasi melalui

penerapan model PAIKEM Tipe Debat Aktif siswa kelas X SMAN 2 Woha

berjalan maksimal dan terlaksana dengan baik. Dengan demikian, terjadi

peningkatan yang sangat signifikan aktivitas guru dari siklus I ke siklus II.

Page 88: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

75

c. Evaluasi

Evaluasi yang dimaksudkan dalam hal ini adalah siswa menulis karangan

argumentasi dengan metode PAIKEM Tipe Debat Aktif. Metode ini dapat

memudahkan siswa dalam mengemukakan pendapat sesuai dengan obyek yang

telah disepakati sebelumnya sehingga hasil yang diperoleh siswa dapat mencapai

hasil yang maksimal tanpa ada rasa tekanan atau merasa senang dengan

pelaksanaan pembelajaran.

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada siklus kedua menunjukan bahwa penerapan

metode PAIKEM Tipe Debat Aktif dalam pembelajaran menulis karangan

argumentasi tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Hal ini dilakukan

karena pada tahap perencanaan, guru dan peneliti telah menyempurnakan RPP

yang menjadi kekurangan pada siklus I. Dan selama pelaksanaan kegiatan

pembelajaran, siswa aktif pada semua aktivitas pembelajaran. Kendala-kendala

yang ditemukan pada siklus I telah dimaksimalkan pada siklus II, baik dalam

proses pembelajaran maupun hasil menulis karangan argumentasi siswa.

Page 89: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

76

1. Data Hasil Tes Siklus Kedua

Tabel 4.13 Hasil Tes Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi dengan

Metode PAIKEM Tipe Debat Aktif Siswa Kelas X SMAN 2

Woha Pada Siklus II.

NoKodeSiswa

Aspek yang DinilaiSP x100/100

NilaiAkhir1 2 3 4 5 6

1 3890 20 20 15 15 15 10 95x100/100 952 3895 20 20 15 15 10 10 90x100/100 903 3804 15 20 20 10 15 5 85x100x100 854 3913 15 15 20 10 15 5 80x100/100 805 3921 20 20 20 10 10 10 80x100/100 806 3925 20 20 15 15 10 10 90x100/100 907 3940 20 20 15 15 15 10 95x100/100 958 3949 15 20 20 15 15 5 90x100/100 909 3954 20 20 15 15 5 5 80x100/100 9010 3956 10 20 20 15 15 10 90x100/100 9011 3957 20 20 15 15 15 10 95x100/100 9512 3959 15 20 20 15 15 5 90x100/100 9013 3963 20 20 15 15 15 5 90x100/100 9014 3968 20 20 20 15 15 5 95x100/100 9515 3971 15 15 15 15 15 10 85x100/100 8516 3972 20 20 15 15 10 10 90x100/100 9017 3973 15 20 20 10 15 5 85x100/100 8518 3981 20 20 15 10 15 10 90x100/100 9019 3983 20 15 20 15 10 10 90x100/100 9020 3989 20 20 10 15 5 15 85x100/100 8521 3990 20 10 20 15 10 5 80x100/100 8022 3994 20 15 20 10 15 10 90x100/100 9023 4008 20 20 15 10 5 15 85x100/100 8524 4012 20 20 10 15 15 10 90x100/100 9025 4013 15 20 20 15 5 10 85x100/100 8526 4020 15 20 20 15 10 10 90x100/100 90

Jumlah 470 490 445 335 315 235 2.300Nilai rata-rata

18,07

18,84

17,11

12,88

12,11 9,03 88,46

Berdasarkan tabel 4.13 yang terdapat pada lampiran 2.14 maka diuraikan

satu persatu aspek yang telah ditentukan dalam upaya peningkatan kemampuan

menulis karangan argumentasi dengan menerapkan metode PAIKEM Tipe Debat

Page 90: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

77

Aktif pada siswa kelas X SMAN 2 Woha. Aspek-aspek tersebut akan diuraikan

sesuai dengan urutanya. Di bawah ini akan dipaparkan secara beruntut:

1) Kejelasan Kalimat

Pada aspek kejelasan kalimat skor tertinggi adalah 20 yang dicapai oleh 17

siswa, sedangkan skor terendah adalah 10 yang dicapai oleh 1 siswa. Skor rata-

rata dalam aspek ini adalah 18,07. Hasil ini menunjukan perubahan yang baik

dalam menulis karangan argumentasi dengan memerhatikan kejelasan kalimat

yang telah diajarkan guru.

2) Tata Urutan Kalimat

Pada aspek tata urutan kalimat skor tertinggi adalah 20 yang dicapai oleh 20

siswa, sedangkan skor terendah adalah 10 yang dicapai oleh 1 siswa. Skor rata-

rata dalam aspek ini adalah 18,84. Hal ini menunjukan tingkat kemampuan siswa

dalam aspek ini sudah meningkat.

3) Keefektifan Kalimat

Pada aspek keefektifan kalimat skor tertinggi adalah 20 yang dicapai oleh 13

siswa, sedangkan skor terendah adalah 10 yang dicapai oleh 2 siswa. Skor rata-

rata dalam aspek ini adalah 17,11. Hal ini menggambarkan penerapan metode

PAIKEM Tipe Debat Aktif dalam aspek ini sudah meningkat.

4) Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca

Pada aspek penggunaan ejaan dan tanda baca skor tertinggi adalah 15 yang

dicapai oleh 19 siswa, sedangkan skor terendah adalah 10 yang dicapai oleh 7

siswa. Skor rata-rata dalam aspek ini adalah 12,88.

Page 91: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

78

5) Kesesuaian Isi dan Sasaran Karangan

Pada aspek kesesuaian isi dan sasaran karangan skor tertinggi adalah 15 yang

dicapai oleh 15 siswa, sedangkan skor terendah adalah 5 yang dicapai oleh 3

siswa. Skor rata-rata dalam aspek ini adalah 12,11.

6) Kemenarikan Tampilan Karangan

Pada aspek kemenarikan tampilan karangan skor tertinggi adalah 15 yang

dicapai oleh 2 siswa, sedangkan skor terendah adalah 5 yang dicapai oleh 9 siswa.

Skor rata-rata dalam aspek ini adalah 9,03.

Tabel 4.14 Evaluasi Hasil Siklus II

No Nilai Perolehan Frekuensi Persentase

1 80,00 6 23,07

2 85,00 9 34,62

3 90,00 8 30,77

4 95,00 3 11,53

Jumlah 26 100

Berdasarkan hasil evaluasi siklus II dengan 26 orang siswa diperoleh

gambaran, yaitu tidak ada siswa yang mampu memperoleh nilai 100 sebagai nilai

maksimal. Nilai tertinggi yang dicapai oleh siswa adalah 95 yang dicapai oleh 3

siswa (11,53%)nilai terendah yang diperoleh oleh siswa pada siklus ke II ini

adalah 80 yang dicapai oleh 6 siswa (23,07%),Selanjutnya, sampel yang

memperoleh nilai 85 berjumlah 9 siswa (34,62%). Sampel yang memeroleh nilai

90 berjumlah 8 siswa (30,77%).

Page 92: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

79

Adapun nilai yang diperoleh siswa tampak pada tabel 4.15 berikut ini.

Tabel 4.15 Hasil Evaluasi Siklus II

No Kategori frekuensi Persetase

1 Mampu(nilai 70 ke atas) 26 100%

2 Tidak mampu(nilai di bawah 70)

Jumlah 26 100

Berdasarkan tabel 4.15 tersebut dapat diketahui hasil evaluasi

pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan metode PAIKEM Tipe

Debat Aktifpada siklus II. Hasil tesebut menggambarkan bahwa pembelajaran

menulis karangan dengan menggunakan metode PAIKEM Tipe Debat Aktif

dikategorikan memadai. Hal ini dinyatakan karena mampu memperoleh nilai di

atas standar ketuntasan minimal (KKM) 70 mencapai (100%). Hal ini

mengindikasikan bahwa metode PAIKEM Tipe Debat Aktif sebagai upaya

meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa kelas X SMAN 2 Woha sudah

berhasil.

2. Hasil Data Non tes Siklus Kedua

Hasil data tes di atas didukung data non tes yang meliputi observasi dan

wawancara dan cacatan lapangan.

a) Observasi

Observasi yang diadakan pada siklus II berjalan efektif. Hal ini terbukti

dengan sikap siswa yang mula-mula ragu menjadi berani dalam mengajukan

pertanyaan,siswa yang kurang aktif menjadi aktif, siswa yang yang sering

melakukan perbuatan yang tidak perlu menjadi berubah ke arah yang positif,siswa

Page 93: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

80

yang kurang mampu merefleksi materi pembelajaran menjadi bisa untuk

menyimpulkan pembelajaran, siswa yang belum mampu menulis karangan

argumentasi dengan kriteria yang telah ditentukan menjadi bisa menulis dengan

memerhatikan kriteri tersebut.Intinya kekurangan yang ditemukan pada siklus

satu dapat dimaksimalkan semua sesuai dengan target yang diinginkan dalam

menulis karangan argumentasi dengan menerapkan metode PAIKEM Tipe Debat

Aktif pada siklus kedua.

b) Catatan Lapangan

Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi pada pada siklus pertama,maka

kekurangan yang ditemukan mampu dimaksimalkan pada siklus kedua, baik dari

segi hasil pengamatan,wawancara,maupun hasil tes yang diperoleh siswa. Hal

initerbukti banyak siswa yang memeroleh nilai tinggi dan hasil wawancara pun

menunjukan peningkatan nilai yang didapat siswa.Perbandingan nilai tes siklus

satu dan siklus dua. Hasil tes siklus satu dengan nilai rata-rata 70,31% dan siklus

kedua siswa memeroleh nilai rata-rata,yaitu 89,37 %.Hasil ini menunjukan selisih

nilai rata-rata antara siklus satu dan siklus dua meningkat 19.06%. Hasil ini

mengindikasikan bahwa penerapan metode PAIKEM Tipe Debat Aktif pada

siswa kelas X SMAN 2 Woha telah berhasil dalam pembelajaran menulis

karangan argumentasi.

B. Pembahasan

Bagian ini membahas sejumlah hasil penelitian seperti yang telah dipaparkan

pada bagian sebelumnya. Pembahasan difokuskan pada upaya mengoptimalkan

pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan metode

Page 94: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

81

PAIKEM Tipe Debat Aktif, sebagaimana yang kemukakan di bab sebelumnya,

menurut Maryati dkk (2012:14-15) bahwa manfaat metode Active Debate, yaitu:

1. Mendorong perenungan siswa, terutama kalau siswa diharapkan

mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinannya.

2. Mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.

3. Mendorong siswa untuk berpikir kritis.

Adapun pembahasan ini meliputi (1) pembahasan hasil pratindakan

pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan metode

PAIKEM Tipe Debat Aktif, (2) pembahasan hasil evaluasi pembelajaran menulis

karangan argumentasi dengan menggunakan metode PAIKEM Tipe Debat

Aktifpada siklus I (3) hasil evaluasi pembelajaran menulis karangan argumentasi

dengan menggunakan metode PAIKEM Tipe Debat Aktif pada siklus II.

Hasil evaluasi pratindakan pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa kemampuan

menulis karangan argumentasi siswa SMAN 2 Woha kab. Bima masih rendah.

Hal ini dinyatakan karena yang mampu memperoleh nilai di atas standar

ketuntasan minimal (SKM) 70 hanya 7 siswa (26,92%) dan yang belum mencapai

standar sebanyak 19 siswa (73,08%). Hal ini mengindikasikan bahwa

kemampuan menulis karangan argumentasi siswa SMAN 2 Woha belum

memadai disebabkan oleh kurangnya motivasi, semangat belajar, serta metode

yang digunakan oleh guru kurang inovatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama ini dalam melaksanakan

keterampilan menulis karangan argumentasi, guru bahasa Indonesia tidak

menyiapkan atau menyusun perencanaan pembelajaran dengan baik. Hal tersebut

Page 95: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

82

terbukti ketika berkolaborasi dengan guru pada saat akan menyusun RPP. Guru

tampaknya mengalami kebingungan pada saat akan menjabarkan sejumlah

sejumlah indikator ke dalam perumusan tujuan pembelajaran. Demikian pula,

pada saat guru diminta menjabarkan langkah kegiatan pembelajaran berdasarkan

metode pembelajaran yang akan digunakan, mereka tidak kreatif dalam

mengembangkan dan memilih metode pembelajaran yang bervariasi. Umumnya

RPP yang mereka buat adalah konvensional, karena semata-mata berpedoman

pada RPP yang mereka pahami. Hal yang sama juga tampak ketika guru diminta

menyusun rencana evaluasi pembelajaran menulis. Rencana evaluasi yang dibuat

semata-mata evaluasi hasil belajar, yakni dengan memberikan tes tertulis kepada

siswa. Jenis tes unjuk kerja jarang sekali digunakan oleh guru, karena

menganggap sulit memeriksa tes unjuk kerja itu.

Bilamana guru terlatih atau terbiasa menyusun RPP yang baik, maka

keterampilan guru menyusun RPP meningkat secara signifikan, bukan hanya

terampil dalam membuat perangkat pembelajaran (RPP), melainkan juga terampil

dalam menjabarkan indikator-indikator dalam rumusan-rumusan tujuan

pembelajaran. Di samping itu, terampil pula dalam memilih dan menentukan

metode pembelajaran sesuai dengan sifat dan karakter kompetensi dasar yang

akan dicapai.

Berdasarkan tabel 4.9 tersebut dapat diketahui hasil evaluasi pembelajaran

menulis puisi dengan menggunakan metode PAIKEM Tipe Debat Aktif siswa

kelas X SMAN 2 Woha siklus I. Hasil tersebut menggambarkan bahwa

pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan metode

Page 96: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

83

PAIKEM Tipe Debat Aktifsiswa kelas X SMAN 2 Woha dikategorikan belum

memadai. Hal ini dinyatakan karena yang mampu memeroleh nilai di atas standar

ketuntasan minimal (SKM) 70 belum mencapai (85%), yaitu hanya 9 siswa

(34,62%) dan yang belum mencapai standar sebanyak 17 siswa (65,38%). Hal ini

mengindikasikan bahwa penggunaan metode PAIKEM Tipe Debat Aktif sebagai

upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X

SMAN 2 Woha belum berhasil.

Hasil obervasi dan wawancara dengan sejumlah siswa tentang

pembelajaran menulis, ditemukan bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa

kami (siswa) langsung berpraktik menulis tanpa belajar bagaimana caranya

menulis yang baik dan benar. Guru biasanya lebih memusatkan perhatian kepada

siswa yang aktif di dalam kelas. Dalam proses tanya jawab lebih didominasi

siswa-siswa tertentu, sedangkan siswa yang lainnya cenderung diam dan tidak

memberikan komentar apa-apa, bahkan ada siswa yang asyik bermain.

Kegiatan ini terus menerus terjadi sehingga menimbulkan kebosanan

dalam diri siswa. Sebagai akibatnya keterampilan menulis karangan argumentasi

para siswa sangat rendah. Setelah menggunakan metode PAIKEM Tipe Debat

Aktif dalam menulis karangan argumentasi, keterampilan siswa dalam menulis

karangan argumentasi mulai meningkat. Hal ini dikarenakan metode PAIKEM

Tipe Debat Aktif mampu membantu siswa untuk mengungkapkan ide atau

gagasan yang ada dalam diri siswa tanpa berpikir panjang.

Berdasarkan tabel 4.15 tersebut dapat diketahui hasil evaluasi

pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan metode

Page 97: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

84

PAIKEM Tipe Debat Aktif pada siklus II. Hasil tesebut menggambarkan bahwa

pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan metode

PAIKEM Tipe Debat Aktif dikategorikan memadai. Hal ini dinyatakan karena

yang mampu memperoleh nilai di atas standar ketuntasan minimal (SKM) 70

mencapai (100 %). Hal ini mengindikasikan bahwa metode PAIKEM Tipe Debat

Aktifsebagai upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan argumentasi

siswa kelas X SMAN 2 Woha sudah berhasil.

Hasil evaluasi pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan

menggunakan metode PAIKEM Tipe Debat Aktif menunjukkan bahwa

pemahaman dan keterampilan guru dalam mengajar semakin baik. Guru tidak

hanya terampil menjelaskan materi pembelajaran melainkan juga dapat

memotivasi dan membimbing siswa dalam (1) memilih tema, (2)

mempertimbangkan tujuan, (3) memperoleh dan menyusun ide-ide.

Siswa dipersilakan untuk menetukan tema karangan sendiri. Jika ada

siswa merasa kesulitan, guru dapat membantunya mengatasi kesulitan tersebut.

Selain itu, penjelasan tentang metode PAIKEM Tipe Debat Aktifsangat

membangkitkan minat dan kreativitas siswa. Mereka saling bersaing untuk

menghasilkan karya- karya yang terbaik.

Mencermati hasil pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan

menggunakan metode PAIKEM Tipe Debat Aktif siswa kelas X SMAN 2 Woha ,

baik pada tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, maupun tahap evaluasi, ada

beberapa kecenderungan pemikiran tentang penggunaan metode PAIKEM Tipe

Page 98: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

85

Debat Aktif dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMAN

2 Woha. Pemikiran tersebut adalah sebagai berikut.

1. Belajar tidak hanya sekadar menghafal, tetapi siswa harus

mengkonstruksikan pengetahuan dan kemampuan di benak meraka.

2. Siswa perlu dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu

yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide.

3. Penting bagi siswa tahu ‘untuk apa’ ia belajar, dan ‘bagaimana’ ia

mengguanakan pengetahuan dan keterampilan itu.

4. Tugas guru memfasilitasi agar informasi baru bermakna, memberi

kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide

mereka sendiri, dan menyadarkan siswa untuk menerapkan strategi

mereka sendiri.

5. Proses belajar dapat mengubah struktur otak. Perubahan struktur itu

berjalan terus seiring dengan perkembangan organisasi pengetahuan

dan keterampilan seseorang.

Page 99: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

86

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penyajian analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan

hasil penelitian ini sebagai berikut.

1. Perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya proses

pembelajaran keterampilan menulis argumentasi dapat dimaksimalkan

dengan memanfaatkan model PAIKEM Tipe Debat Aktif, Model

PAIKEM Tipe Debat Aktif mendorong siswa berpikir secara kritis dan

berpikir secara inquiry.

2. Pelaksanaan pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan model

PAIKEM Tipe Debat Aktif tidak saja berhasil meningkatkan minat dan

kreativitas siswa, melainkan juga pengetahuan dan keterampilan guru.

Peningkatan tersebut dapat dilihat antara lain: (1) cara siswa menentukan

tema, topik, dan judul karangan, (2)membuat kerangka karangan dan

membuat karangan,(3) melaporkan hasil karangan siswa

3. Kemampuan menulis karangan argumentasi dengan menggunakan

metode PAIKEM Tipe Debat Aktif siswa adalah evaluasi proses dan hasil

belajar. Evaluasi tidak saja difokuskan pada hasil pembelajaran,

melainkan juga proses pembelajaran. Evaluasi proses dilaksanakan pada

kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan inti yang meliputi keaktifan

siswa, kekreatifan dan kerja sama. Evaluasi hasil pembelajaran menulis

karangan argumentasi yaitu dari keenam aspek yakni, kejelasan kalimat,

Page 100: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

87

ketepatan tata urutan kalimat, keefektifan kalimat, penggunaa ejaan dan

tanda baca, kesesuaian bahasa yang digunakan dengan saaran karangan,

kemenarikan tampilan kerangan. Hasil yang diperoleh pada tes

pratindakan yaitu siswa yang mencapai KKM sebanyak 6 siswa (23,07%),

dan siswa yang tidak mencapai KKM sebanyak 20 siswa (76,93%). Pada

siklus I siswa yang mencapai KKM sebanyak 9 siswa (34,62%), dan

siswa yang tidak mencapai KKM sebanyak 17 siswa (65,38%). Pada

siklus II semua siswa mencapai KKM sebanyak 16 siswa (100%)

penilaian proses dan hasil belajar siswa meningkat menjadi 100%

mencapai KKM ≥ 70. Dengan demikian metode PAIKEM Tipe debat

aktif dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas X SMAN 2

Woha yaitu terlihat pada hasil evluasi proses dan hasil belajar siswa dari

siklus I ke siklus II mengalami peningkatan yaitu dari 68,8% menjadi

100%.

B. Saran

Berdasarkan pada simpulan penelitan ini, maka beberapa saran yang

diajukan kepada para guru bahasa dan sastra Indonesia dan praktisi pembinaan

dan pengembangan menulis argumentasi `sebagai berikut:

1. Pada tahap perencanaan, guru diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan untuk bekerja sama dengan peneliti dalam membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang lebih baik.

Page 101: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

88

2. Pada tahap pelaksanaan, guru dapat mengarahkan dan membimbing siswa

supaya mengalami perubahan sikap dalam pembelajaran, agar dalam

proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan efektif.

3. Pada tahap evaluasi, diharapkan siswa lebih meningkatkan kemampuan

menulis karangan argumentasi dengan metode PAIKEM Tipe Debat

Aktif.

4. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan menggunakan metode PAIKEM

Tipe Debat Aktif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis

karangan argumentasi.

Page 102: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

89

DAFTAR PUSTAKA

Albert, Brother H. [et.al], 1961. English Arts and Skills (Grade 10). New York :The macmillan Company.

Alwasilah, Chaedar, 2005. pokoknya menulis cara guru menulis dengan metodeKolaborasi. Jakarta: Kiblat Buku Utama.

A.S Hornby. 1993. Oxford Advamced Learner’s Dictionary of current Engglis,Oxford Universitiy Press, London. Diakses 10 Juni 2015.

Asri.1998.Tahap-tahap Menulis. Jogjakarta : Pustaka Pelajar

Alwi, 1998. Tata bahasa baku Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai pustaka(Persero)

Bonwell, C.dan Eison, J. 1991. Active Learning: Creating Excitement in TheClassroom AEHE-ERIC Higher Education Report: Washington. Diakses10 Juni 2015

D’Angelo,FrankJ.1980.Process and Thought in Composition. Massachusetts:Winthrop Publishers,Inc.

Darmadi, Kaswan. 1996. Meningkatkan kemampuan menulis panduan untukmaha siswa dan calon guru .Yogyakarta : Andi .

Daud. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta : Erlangga.

Enre Ambo. 1994. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Ujung Pandang: IKIPUjung Pandang

Hairton.1992. Pembinaan Kemampuan Menulis BahasaIndonesia.Jakarta:Erlangga.

Halim, dkk. 1996. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta

Hasani, Aceng. 2005. Diktat Menulis Kreatif. Serang : Untirta Press.Erlangga.

Keraf, Gorys. 1997 .Komposisi. flores : Nusa Indah.

Lado, Robert.1979. Language Teaching A Scientific Approach. Bambo NewDelhi : tata McGraw-Hill.

Lamuddin. 2009. Meningkatkan kemampuan menulis. Yogyakarta : AndiYogyakarta.

Page 103: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

90

Murahimin, 1999. Menulis Secara Populer. Jakarta :Pustaka Jaya.Parera. 1993. Menulis Efektif padang : Angkasa menulis tertib dan sistematik.

Jakarta: Erlangga Raya.

R.Mc Leod. 2001. Sistem informasi Edisi 7 Jilid 2.Jakarta: Prenhallindo.

Sabarti. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:Erlangga.

Semi, Aftar 1993. Anatomi sastra. Yogyakarta : Gadjah mada press

Tarigan, Hery Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan menulis.Bandung: Angkasa

Tarigan. 1979. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Pusat PenerbitanUniveritas Terbuka.

Widodo, Rahmat. 2009. Model Pembelajaran Kooperatif Word Square.http//www.wordpres.com/2009/14/model-pembelajaran-word- square/Diakses 10 Juni 2015

Wiyanto, Asul. 2004. Trampil Menulis Paragraf. Jakatta: Grasindo

Page 104: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

LAMPIRAN

Page 105: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

LAMPIRAN 1 RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS SIKLUS I

Sekolah : SMAN 2 Woha

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/2

Materi Pokok : Menulis Karangan Argumentasi

Alokasi waktu : 4 x 45 menit (2 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 dan KI-2;Memiliki sikap jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan proaktif

dalam mencari solusi permasalahan, sehingga dapat menyadari dirinya sebagai

mahluk ciptaan yang Maha Kuasa serta menjalankan kewajibannya sesuai dengan

agama yang dianutnya.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

4.2. Menulis Karangan

Argumentasi

1. Menggali ide sendiri untuk menulis

karangan

2. Menulis karangan yang berdasarkan

masalah

3.Menulis karangan dengan isi gagasan

yang tepat, tata bahasa, gaya bahasa

dan ejaan.

Page 106: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan metode PAIKEM tipe debat aktif,

peserta didik dapat menulis karangan argumentasi dengan kosa kata dan ejaan

yang tepat.

D. Materi Pembelajaran

1. Definisi karangan argumentasi

2. Ciri/karakteristik karangan argumentasi

3. Langkah-langkah menulis karangan argumentasi

E. Metode Pembelajaran

Strategis : Debat Aktif

Model : PAIKEM

F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar

Media/Alat : LKS

Sumber Belajar : Buku paket bahasa Indonesia kelas X

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama (2 x 45 menit)

Tahap Langkah-langkah pembelajaran Alokasi

waktu

1. Pendahulu

an

1. Guru memberi salam

2. Guru mengecek kehadiran siswa

3. Guru memberikan motivasi belajar

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari

ini

10 menit

2. Inti 1. Guru menjelaskan pengertian Karangan

Argumentasi dengan menggunakan Metode

60 Menit

Page 107: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

PAIKEM

2. Guru meminta siswa untuk menulis

karangan Argumentasi

3. Guru bertanya jawab tentang jenis-jenis

karangan yang ditelah dibacakan .

4. Guru dan siswa bertanya jawab tentang

cara menulis karangan argumentasi dengan

metode PAIKEM tipe debat aktif.

5. Guru membentuk kelompok masing-

masing terdiri 5-6 siswa.

6. Guru membagikan LKS yang memuat soal

yang harus dikerjakan oleh siswa serta

petunjuk pelaksanaannya.

7. Berdasarkan komentar atau hasil diskusi

siswa, guru menjelaskan materi sesuai

tujuan yang ingin dicapai.

8. Guru mengajukan pertanyaan tentang

materi yang belum dikuasai.

Penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran

2. Guru memberikan motivasi terhadap siswa

10 Menit

Page 108: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

H. Teknik Penilaian

Bentuk instrumen: Tes tertulis

LEMBAR KERJA SISWA

Topik:

a. Kesehatanb. Sampahc. Rokokd. Pendididkan

Pilihlah salah satu topik tersebut kemudian lakukan hal-hal berikut.

1. Pikirkan kemudian catat apa yang kamu ketahui dan tidak diketahui

berdasarkan topik di atas.

2. Bergabunglah dengan teman kelompokmu untuk mendiskusikan apa

saja yang telah kamu catat atau yang telah kamu pikirkan berdasrkan

topik tersebut.

3. Buatlah karangan argumentasi berdasarkan hasil yang telah kamu catat

dan didiskusikan sebelumnya dengan memperhatikan kejelasan

kalimat, tata urutan klimat, keefektifan kalimat, penggunaan ejaan dan

tanda baca, kesesuaian isi dan sasaran karangan dan kemenarikan

tampilan karangan.

Page 109: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

Format Penilaian

Kriteria Penilaian Menulis Karangan Argumentasi

No Kriteria Penulisan Skor Maksimal1. Kejelasan kalimat 20

2. Ketepatan tata urutan kalimat 203. Keefektifan kalimat 20

4. Penggunaan ejaan dan tanda baca 155. Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan

sasaran karangan15

6. Kemenarikan tampilan karangan 10Jumlah 100

Bima, 10 November 2019

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Fitriati, S.Pd. Ida Rahayu

Page 110: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS SIKLUS II

Sekolah : SMAN 2 Woha

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/2

Materi Pokok : Menulis Karangan Argumentasi

Alokasi waktu : 4 x 45 menit (2 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 dan KI-2;Memiliki sikap jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan proaktif

dalam mencari solusi permasalahan, sehingga dapat menyadari dirinya sebagai

mahluk ciptaan yang Maha Kuasa serta menjalankan kewajibannya sesuai dengan

agama yang dianutnya.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

4.2. Menulis Karangan

Argumentasi

4. Menggali ide sendiri untuk menulis

karangan

5. Menulis karangan yang berdasarkan

masalah

6.Menulis karangan dengan isi gagasan

yang tepat, tata bahasa, gaya bahasa

dan ejaan.

Page 111: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan metode PAIKEM tipe debat aktif,

peserta didik dapat menulis karangan argumentasi dengan kosa kata dan ejaan

yang tepat.

D. Materi Pembelajaran

4. Definisi karangan argumentasi

5. Ciri/karakteristik karangan argumentasi

6. Langkah-langkah menulis karangan argumentasi

E. Metode Pembelajaran

Strategis : Debat Aktif

Model : PAIKEM

F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar

Media/Alat : LKS

Sumber Belajar : Buku paket bahasa Indonesia kelas X

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama (2 x 45 menit)

Tahap Langkah-langkah pembelajaran Alokasi

waktu

1. Pendahuluan 1. Guru memberi salam

2. Guru mengecek kehadiran siswa

3. Guru memberikan motivasi belajar

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari

ini

10 menit

2. Inti 9. Guru menjelaskan pengertian Karangan

Argumentasi dengan menggunakan Metode

60 Menit

Page 112: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

PAIKEM tipe debat aktif.

10.Guru meminta siswa untuk menulis

karangan Argumentasi

11. Guru bertanya jawab tentang jenis-jenis

karangan yang ditelah dibacakan .

12. Guru dan siswa bertanya jawab tentang

cara menulis karangan argumentasi dengan

metode PAIKEM tipe debat aktif.

13. Guru membentuk kelompok masing-

masing terdiri 5-6 siswa.

14. Guru membagikan LKS yang memuat soal

yang harus dikerjakan oleh siswa serta

petunjuk pelaksanaannya.

15. Berdasarkan komentar atau hasil diskusi

siswa, guru menjelaskan materi sesuai

tujuan yang ingin dicapai.

16. Guru mengajukan pertanyaan tentang

materi yang belum dikuasai.

Penutup 3. Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran

4. Guru memberikan motivasi terhadap siswa

10 Menit

Page 113: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

H. Teknik Penilaian

Bentuk instrumen: Tes tertulis

SOALLEMBAR KERJA SISWA

Topik:

a. Kesehatanb. Sampahc. Rokokd. Pendididkan

Pilihlah salah satu topik tersebut kemudian lakukan hal-hal berikut.

1. Pikirkan kemudian catat apa yang kamu ketahui dan tidak diketahui

berdasarkan topik di atas.

2. Bergabunglah dengan teman kelompokmu untuk mendiskusikan apa saja yang

telah kamu catat atau yang telah kamu pikirkan berdasrkan topik tersebut.

3. Buatlah karangan argumentasi berdasarkan hasil yang telah kamu catat dan

didiskusikan sebelumnya dengan memperhatikan kejelasan kalimat, tata

urutan klimat, keefektifan kalimat, penggunaan ejaan dan tanda baca,

kesesuaian isi dan sasaran karangan dan kemenarikan tampilan karangan.

Format Penilaian

Kriteria Penilaian Menulis Karangan Argumentasi

No Kriteria Penulisan Skor Maksimal1. Kejelasan kalimat 20

2. Ketepatan tata urutan kalimat 203. Keefektifan kalimat 20

4. Penggunaan ejaan dan tanda baca 15

Page 114: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

5. Kesesuaian bahasa yang digunakan dengansasaran karangan

15

6. Kemenarikan tampilan karangan 10Jumlah 100

Bima, 10 November 2019

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Fitriati, S.Pd. Ida Rahayu

Page 115: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

LAMPIRAN 2 Lembar observasi

LAMPIRAN

Aktivitas siswa pada pertemuan pertama

No Aktivitas yangdiamati

Aspek yang diamatiAktif Persentase Tidak aktif Persentase

1. Siswa yangmengikutipembelajaran

20 76,92% 6 23,07%

2. Siswa yangmemerhatikanpembelajaran

18 69,23% 8 30,76%

3. Siswa yang antusiasterhadappembelajaran

16 61,53% 10 38,46%

4. Siswa yangmengerjakan tugas

20 76,92% 6 23,07%

5. Siswa yangmemberanikan dirimemberi contoh darimateri yang sedangdibahas

10 38,46% 16 61,53%

6. Siswa yangmelakukan kegiatandi luar prosesbelajar,sepertibermain,mengganggu temandan sebagainya

5 19,23% 21 80,76%

7. Siswa masihmembutuhkanbimbingan terkaitmateri yang belumdipahami

7 26,92% 19 73,07%

8. Siswa yangmerefleksi kegiatanpembelajaran

8 30,76% 18 69,23%

Page 116: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

LAMPIRAN

Aktivitas siswa pada pertemuan kedua

No Aktifitas yang diamatiAspek yang dinilai

Aktif Persentase Tidak aktif Persentase

1.Siswa yang memerhatikanpelajaran

17 65,38% 9 34,61%

2.Siswa yang bertanyaterhadap materi yangbelum dimengerti

12 46,15% 14 53,84%

3.

Siswa melakukanpengamatan terhadapobyek yang akandideskripsikan

13 50 % 13 50%

4.

Siswa yang menuliskarangan argumentasidengan memerhatikankejelasan kalimat, tataurutan kalimat, Ketepatantata urutan kaliamat,keefektifankalimat,penggunaanEYD,kesesuaian isi dengansasaran karangan

13 50% 13 50%

5.

Keseriusan dalamberdiskusi danmemeresentasekankarangan argumentasi

18 69,23% 8 30,76%

6.Siswa yang menanggapihasil Presentase tulisanteman

16 61,53% 10 38,46%

7.Siswa yang mampumenyimpulkan hasildiskusi

12 46,15% 14 53,84%

8.Siswa yang merefleksikegiatan pembelajaran

10 38,46% 16 61,53%

Page 117: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

LAMPIRAN

Lembar Pengamatan Guru Pada Siklus I

No KegiatanPelaksanaan Ket.Ya Tidak

1 Mengucapkan salam √2 Memeriksa kehadiran siswa. √3 Melakukan apersepsi dan memotivasi

siswa.√

4 Menyampaikan tujuan pembelajaran. √5 Menyampaikan langkah kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan olehsiswa.

6 Mengorganisasikan siswa ke dalambeberapa kelompok.

7 Menjelaskan cara membuat karanganargumentasi. √

8 Menjelaskan model PAIKEM. √9 Menugasi siswa menulis karangan. √10 Mengevaluasi hasil belajar tentang materi

menulis karangan argumentasi denganmodel PAIKEM.

11 Mengumpulkan hasil karangan siswa. √12 Membimbing siswa membuat simpulan

materi pembelajaran.√

13 Meminta siswa merefleksi materipembelajaran.

14 Menutup pembelajaran. √

Page 118: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

LAMPIRAN

Aktivitas Siswa Pertemuan Ketiga

No Aktivtas siswaAspek yang diamati

Aktif PersentaseTidakaktif

Persentase

1.Siswa yang mengikuti

pembelajaran20 76,92% 6 23,07%

2.Siswa yang memerhatikan

pelajaran20 76,92% 6 23,07%

Siswa yang melaksanakandiskusi dan tidak

menganggu teman20 76,92% 6 23,07%

4.Siswa yang memberanikan

diri bertanya terhadapmateri yang belum dipahami

20 76,92% 6 23,07%

5.Siswa yang merasa senang

dan kreatif20 76,92% 6 23,07%

6.Siswa yang membutuhkan

bimbingan mengenai materiyang belum dipahami

20 76,92% 6 23,07%

7.

Siswa yang menuliskarangan

denganmemerhatikankejelasan kalimat, ketepatan

tata urutan kalimat,keefektifan kalimat,

penggunaan tanda baca,dankesesuaian bahasa yang

digunakan dengan sasarankarangan

20 76,92% 6 23,07%

8Siswa yang mampu

menyimpulkanpembelajaran

19 73,07% 7 26,92%

Page 119: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

LAMPIRAN

Aktivitas Siswa Pertemuan Keempat

No Aktivtas siswa

Aspek yang diamati

Aktif PersentaseTidakaktif

Persentase

1.Siswa yang mengikuti

pembelajaran26 100%

2.Siswa yang memerhatikan

pelajaran26 100%

3.Siswa yang melaksanakan

diskusi dan tidakmenganggu teman

26 100%

4.Siswa yang memberanikan

diri bertanya terhadapmateri yang belum dipahami

26 100%

5.Siswa yang merasa senang

dan kreatif26 100%

6.Siswa yang membutuhkan

bimbingan mengenai materiyang belum dipahmi

26 100%

7.

Siswa yang menuliskarangan

denganmemerhatikankejelasan kalimat, ketepatan

tata urutan kalimat,keefektifan kalimat,

penggunaan tanda baca,dankesesuaian bahasa yang

digunakan dengan sasarankarangan

26 100%

8Siswa yang mampu

menyimpulkanpembelajaran

26 100%

Page 120: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

LAMPIRAN

Aktivitas guru selama siklus II

No KegiatanPelaksanaan

Ya Tidak Ket.1 Mengucapkan salam √2 Memeriksa kehadiran siswa. √3 Melakukan apersepsi dan memotivasi siswa. √4 Menyampaikan tujuan pembelajaran. √5 Menyampaikan langkah kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan olehsiswa.

6 Mengorganisasikan siswa ke dalam beberapakelompok.

7 Menjelaskan cara membuat karanganargumentasi.

8 Menjelaskan model PAIKEM Tipe DebatAktif.

9 Menugasi siswa menulis karangan. √10 Mengevaluasi hasil belajar tentang materi

menulis karangan argumentasi dengan modelPAIKEM Tipe Debat Aktif

11 Mengumpulkan hasil karangan siswa. √12 Membimbing siswa membuat simpulan

materi pembelajaran.√

13 Meminta siswa merefleksi materipembelajaran.

14 Menutup pembelajaran. √

Page 121: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

LAMPIRAN 3 Hasil Analisis Data

LAMPIRAN

Skor Mentah Pratindakan

Kode

Siswa

Aspek yang DinilaiSPx

100/100

Nilai

Akhir

1 2 3 4 5 6

1 3890 20 15 15 10 10 5 75x100/100 75

2 3895 15 10 15 10 10 5 65x100/100 65

3 3904 15 15 10 10 5 10 65x100/100 65

4 3913 10 15 10 10 5 10 60x100/100 60

5 3921 20 15 10 10 10 5 70x100/100 70

6 3925 10 10 20 15 10 10 75x100/100 75

7 3940 10 10 10 10 5 5 50x100/100 50

8 3949 15 10 10 10 5 10 60x100/100 60

9 3954 10 10 10 10 5 5 50x100/100 50

10 3956 15 15 10 15 10 5 70x100/100 70

11 3957 15 15 10 10 5 5 60x100/100 60

12 3959 15 10 10 10 5 10 60x100/100 60

13 3963 15 10 15 10 10 5 65x100/100 65

14 3968 10 10 10 10 5 5 50x100/100 50

15 3971 10 10 10 5 10 5 50x100/100 50

Page 122: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

16 3972 10 10 10 10 5 5 50x100/100 50

17 3973 10 10 10 5 10 5 60x100/100 60

18 3981 15 15 10 10 10 5 65x100/100 65

19 3983 15 10 15 5 10 5 60x100/100 60

20 3989 10 20 15 5 10 10 70x100/100 70

21 3990 15 15 10 10 10 5 65x100/100 65

22 3994 10 10 10 5 10 5 50x100/100 50

23 4008 10 10 10 10 5 5 50x100/100 50

24 4012 15 15 10 10 10 5 65x100/100 65

25 4013 10 15 10 15 10 15 75x100/100 75

26 4020 15 10 15 10 5 5 60x100/100 60

Jumlah 340 320 300 250 195 170 1.535

Rata-

rata

13,07 12,3 11,53 96,15 7,6 65,38 59,03

Page 123: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

LAMPIRAN

Hasil Tes Siklus Pertama

NoKode

Siswa

Aspek yang DinilaiSPx

100/100

Nilai

Akhir

1 2 3 4 5 6

1 3890 20 10 10 10 10 10 70x100/100 70

2 3895 15 15 10 10 10 5 65x100/100 65

3 3904 15 10 15 10 10 5 65x100/100 65

4 3913 15 15 10 10 10 5 65x100/100 65

5 3921 15 15 10 10 10 10 70x100/100 70

6 3925 10 15 15 10 10 5 65x100/100 65

7 3940 15 10 15 10 10 5 65x100/100 65

8 3949 10 15 15 10 5 10 65x100/100 65

9 3954 15 10 15 10 10 5 65x100/100 65

10 3956 10 15 15 10 5 10 65x100/100 65

11 3957 15 20 10 10 10 10 75x100/100 75

12 3959 10 15 15 10 10 5 65x100/100 65

13 3963 20 15 10 10 10 5 70x100/100 70

14 3968 15 10 15 10 5 10 65x100/100 65

15 3971 15 10 15 5 10 10 65x100/100 65

16 3972 20 10 10 10 15 5 70x100/100 70

17 3973 20 10 15 5 10 10 65X100/100 65

Page 124: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

18 3981 15 20 10 15 5 10 75X100/100 75

19 3983 10 15 15 10 10 5 65X100/100 65

20 3989 15 15 10 10 5 10 65X100/100 65

21 3990 15 10 10 15 10 10 70X100/100 70

22 3994 10 15 10 15 10 5 65X100/100 65

23 4008 20 10 10 10 15 5 70X100/100 70

24 4012 10 15 10 15 10 5 65X100/100 65

25 4013 20 15 15 10 5 10 75X100/100 75

26 4020 15 15 10 10 10 5 65X100/100 65

Jumlah

385

350 320 270 240 190 1.750

Rata-

rata

14,

8

13,4

6

12,3 10,3

8

92,3 37,0

7

67,30

Page 125: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

LAMPIRAN

Hasil Tes Siklus kedua

NoKode

Siswa

Aspek yang DinilaiSP x100/100

Nilai

Akhir1 2 3 4 5 6

1 3890 20 20 15 15 15 10 95x100/100 95

2 3895 20 20 15 15 10 10 90x100/100 90

3 3804 15 20 20 10 15 5 85x100x100 85

4 3913 15 15 20 10 15 5 80x100/100 80

5 3921 20 20 20 10 10 10 80x100/100 80

6 3925 20 20 15 15 10 10 90x100/100 90

7 3940 20 20 15 15 15 10 95x100/100 95

8 3949 15 20 20 15 15 5 90x100/100 90

9 3954 20 20 15 15 5 5 80x100/100 90

10 3956 10 20 20 15 15 10 90x100/100 90

11 3957 20 20 15 15 15 10 95x100/100 95

12 3959 15 20 20 15 15 5 90x100/100 90

13 3963 20 20 15 15 15 5 90x100/100 90

14 3968 20 20 20 15 15 5 95x100/100 95

15 3971 15 15 15 15 15 10 85x100/100 85

16 3972 20 20 15 15 10 10 90x100/100 90

17 3973 15 20 20 10 15 5 85x100/100 85

Page 126: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

18 3981 20 20 15 10 15 10 90x100/100 90

19 3983 20 15 20 15 10 10 90x100/100 90

20 3989 20 20 10 15 5 15 85x100/100 85

21 3990 20 10 20 15 10 5 80x100/100 80

22 3994 20 15 20 10 15 10 90x100/100 90

23 4008 20 20 15 10 5 15 85x100/100 85

24 4012 20 20 10 15 15 10 90x100/100 90

25 4013 15 20 20 15 5 10 85x100/100 85

26 4020 15 20 20 15 10 10 90x100/100 90

Jumlah 470 490 445 335 315 235 2.300

Nilai rata-

rata

18,0

7

18,8

4

17,1

1

12,8

8

12,11 9,03 88,46

Page 127: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

LAMPIRAN 4

Daftar Hadir Siklus I dan Siklus II

Siswa Kelas X MIA SMA Negeri 2 Woha

No Nis NamaSiklus I Siklus II1 2 3 4

1 3890 Anita √ √ √ √2 3895 Arif rahman √ a √ √3 3904 Dewi kartini √ √ a √4 3913 Fatihatul faikah a √ √ √5 3921 Ifan √ a √ √6 3925 Juhardin √ √ a √7 3940 Mardiansyah √ √ √ √8 3949 Muhammad nova √ √ √ √9 3954 Najamuddin √ a √ √10 3956 Nilam febriyani √ √ √ √11 3957 Niswati √ √ a √12 3959 Nuraini a √ √ √13 3963 Nurhalifah a a √ √14 3968 Nurul imam √ √ √ √15 3971 Putri widya ningsih √ √ √ √16 3972 Qirani auliya putri √ √ √ √17 3973 Kisman aulya √ a √ √18 3981 Roy noersam a √ √ √19 3983 Saddam husen √ √ a √20 3989 Septia dian nurcahya √ √ a √21 3990 Siti rahmawati a √ √ √22 3994 Sulastri √ √ √ √23 4008 Windi a √ √ √24 4012 Yeni mulhair √ a √ √25 4013 Fifi andriyani √ a √ √26 4020 Tomy firmansyah √ √ a √

Page 128: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

LAMPIRAN 5

LEMBAR KERJA SISWA

Topik:

a. Kesehatanb. Sampahc. Rokokd. Pendididkan

Pilihlah salah satu topik tersebut kemudian lakukan hal-hal berikut.

1. Pikirkan kemudian catat apa yang kamu ketahui dan tidak diketahuiberdasarkan topik di atas.

2. Bergabunglah dengan teman kelompokmu untuk mendiskusikan apasaja yang telah kamu catat atau yang telah kamu pikirkan berdasrkantopik tersebut.

3. Buatlah karangan argumentasi berdasarkan hasil yang telah kamu catatdan didiskusikan sebelumnya dengan memperhatikan kejelasankalimat, tata urutan klimat, keefektifan kalimat, penggunaan ejaan dantanda baca, kesesuaian isi dan sasaran karangan dan kemenarikantampilan karangan.

Page 129: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

LAMPIRAN 6

Format Wawancara

Peneliti : “Apakah anda gemar menulis?”

Siswa : ……………………………….

Peneliti : “Tulisan apa yang pernah anda tulis?”

Siswa : ……………………………………

Peneliti : “Menurut anda menulis itu susah?”

Siswa : …………………………………

Peneliti : “Apakah anda senang cara ibu guru mengajarkan menulis?”

Siwa :………………………………………………..

Peneliti : “Apakah anda senang dengan pembelajaran menulis melaluimetode PAIKEM Tipe Debat Aktif ?”

Siswa : ……………………………………………..

Peneliti : “Apakah menulis melalui mode PAIKEM Tipe Debat Aktifterasa sulit?”

Siswa :………………………………………………

Pewawancara

Ida Rahayu

Page 130: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

LAMPIRAN 7

HASIL KARANGAN SISWA SIKLUS I DAN SIKLUS II

Page 131: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program
Page 132: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program
Page 133: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program
Page 134: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program
Page 135: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program
Page 136: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

LAMPIRAN 8

Dokumentasi Siswa SMA Negeri 2 Woha

Pemaparan Metode PAIKEM kepada Siswa

Siswa yang sedang Mengerjakan Tugas Karangan Argumentasi

Page 137: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

Siswa sedang membaca Karangan Argumentasi serta menjelaskan denganmenggunakan Metode PAIKEM Tipe Debat Aktif .

Peneliti mewawancarai siswa.

Siswa sedang mendengarkan guru yang menjelaskan materi tentang argumentasi.

Page 138: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

Foto bersama siswa.

Page 139: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN … · Siswa Kelas X SMAN 2 Woha”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik guna memeroleh gelar sarjana pada program

RIWAYAT HIDUP

Ida Rahayu, lahir pada tanggal 08 September 1997 di

Bima, Nusa Tenggara Barat. Penulis merupakan anak

ketiga dari empat bersaudara, buah hati dari pasangan.

Ayahanda H. Ibrahim dan Ibunda Rubiah. Sebagai

manusia biasa penulis menyadari bahwa sejak awal

penyusunan skripsi ini sampai pada penyelesaian,

banyak hambatan dan rintangan yang dihadapi penulis. Namun keinginan yang

keras dan tanggung jawab kepada kedua orang tua, diri sendiri serta doa dan

kemudahan dari Allah SWT, maka segala rintangan dan hambatan dapat diatasi.

Penulis memasuki jenjang pendidikan dasar di bangku SDN Ntonggu baru

tahun 2003 dan tamat tahun 2009. Penulis melanjutkan pendidikan di SMP

Negeri 4 Palibelo pada tahun 2009 dan tamat pada tahun 2012. Penulis

melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 3 Kota Bima pada tahun 2012 dan

berhasil lulus pada tahun 2015. di tahun itu juga penulis mendaftar di Universitas

Muhammadiyah Makassar dan lulus pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Pendidikan

Bahasa Indonesia S-1.

Berkat perjuangan dan kerja keras disertai iringan doa dari orang tua

tercinta dan saudara seperjuangan panjang penulis dalam mengikuti pendidikan

di perguruan tinggi dapat berhasil dengan tersusunnya skripsi yang berjudul:

Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Dengan Menggunakan

Metode PAIKEM Tipe Debat Aktif Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Woha