Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Didik Tk Melalui Penerapan Media Gambar Dan Permainan...

download Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Didik Tk Melalui Penerapan Media Gambar Dan Permainan Kartu Kata

of 10

Transcript of Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Didik Tk Melalui Penerapan Media Gambar Dan Permainan...

  • 5/26/2018 Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Didik Tk Melalui Penerapan Media G...

    http:///reader/full/peningkatan-kemampuan-membaca-permulaan-anak-didik-tk-melalui-p

    PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK DIDIK

    TK MELALUI PENERAPAN MEDIA GAMBAR DAN PERMAINAN KARTU

    KATA (Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Kelompok B TK. Harapan

    Sindangsari Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis Tahun Ajaran 2009/2010)

    A. Judul

    PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK DIDIK TK MELALUIPENERAPAN MEDIA GAMBAR DAN PERMAINAN KARTU KATA (Penelitian Tindakan

    Kelas pada Anak Kelompok B TK. Harapan Sindangsari Kecamatan Cimerak, Kabupaten

    Ciamis Tahun Ajaran 2009/2010)

    B. Nama PenulisSiti Jenab, A.Ma.Pd

    C. Abstrak dan Kata Kunci

    ABSTRAKa Kunci: Pembelajaran Membaca Permulaan, Media Gambardan Permainan Kartu Kata

    Pembelajaran kemampuan berbahasa di TK semestinya ditekankan pada suasana

    pembelajaran yang lebih memungkinkan anak didik terlibat secara aktif dan menyenangkan,sementara itu yang terjadi di TK tidak jarang aktivitas pembelajaran masih mengadopsi pola-pola

    lama pembelajaran di sekolah-sekolah dasar.Anak didik cenderung pasif.Untuk itu perlu adanya

    perubahan ke arah pembelajaran yang memberikan kesempatan atau peluang kepada anak didikuntuk lebih aktif, berminat dan menyenangkan.Cara tersebut di tempuh dengan menerapkan

    pembelajaran dengan menggunakan media gambar.

    Penelitian ini bertujuan menggambarkan pembelajaran membaca permulaan dengan

    media gambar dan permainan kartu kata secara klasikal maupun secara kelompok dan dalam

    proses terjadi peningkatan kemampuan membaca siswa. Untuk mencapai tujuan itu dilakukanpenelitian tindakan kelas, peneliti dibantu guru kelompok B dan 23 Subjek anak didik TK.

    Sejahtera Kecamatan Pangandaran Kabupaten Ciamis.Data dalam penelitian ini diperolehdengan metode kualitatif, pengamatan/observasi dan dibantu alat perekam berupa kamera dan

    handycam.Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus tindakan.Siklus pertama di titik beratkan

    pada peningkatan partisipasi dan kemampuan membaca dalam permainan mencocokkan kartu

    kata dengan gambar dan siklus kedua pada peningkatan membaca. Setiap siklus terdiri atastahapan : persiapan, tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, analisis dan refleksi.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran membaca permulaan dengan

    media gambar dan permainan kartu kata secara klasikal anak didik yang pemalu cenderung pasif

    sehingga ketika guru memberi tugas anak didik untuk mencocokan kartu kata dengan gambar

    anak didik tidak mau dan perhatian sebagian anak didik kurang terfokus dalam pembelajaran inidan kemampuan membacanya masih didominasi oleh anak didik yang aktif.Dengan

    pembelajaran kemampuan membaca permulaan melalui penggunaan media gambar danpermainan kartu kata secara kelompok anak didik diajak untuk melakukan permainan

    mencocokkan kartu kata dengan gambar dengan teman sendiri dan guru bertindak sebagai

    fasilitator dan motivator.Kreativitas siswa, rasa malu anak didik dapat diatasi dan kemampuanmembaca anak didik meningkat serta suasana pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan.

  • 5/26/2018 Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Didik Tk Melalui Penerapan Media G...

    http:///reader/full/peningkatan-kemampuan-membaca-permulaan-anak-didik-tk-melalui-p

    D. Pendahuluan

    a. Latar BelakangUpaya meningkatkan kualitas pendidikan merupakan tanggung jawab bersama. Dalam

    rangka itu, pemerintah telah dan sedang mengusahakan ke arah itu, termasuk salah satunya

    meningkatkan pendidikan usia dini, seperti di taman kanak-kanak. Berdasarkan PeraturanPemerintah Nomor 27 Tahun 1990 bahwa pendidikan taman kanak-kanak didik merupakan salahsatu bentuk pendidikan pra sekolah yang terdapat di jalur pendidikan sekolah. Sebagai suatu

    lembaga pendidikan pra-sekolah, taman kanak-kanak didik memiliki tugas utama, yaitu

    mempersiapkan anak didik dengan cara memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap danperilaku, keterampilan dan iintelektual, agar dapat ketika memasuki jenjang pendidikan

    berikutnya dapat beradaptasi dengan baik dalam setiap kegiatan pembelajaran.

    Pandangan tersebut di atas mengisyaratkan bahwa taman kanak-kanak didik adalah suatu

    lembaga pendidikan pra-sekolah atau pra-akademik yang tidak mengemban tanggung jawabmembina kemampuan akademik anak, seperti membaca, menulis, dan berhitung. Substansi

    pembinaan kemampuan akademik atau skolastik ini harus menjadi tanggung jawab utama

    lembaga pendidikan sekolah dasar.Alur pemikiran seperti di atas tidak selalu sejalan dan terimplementasikan dalam praktik

    kependidikan taman kanak-kanak didik dan sekolah dasar di Indonesia. Pergeseran tanggung

    jawab pengembangan kemampuan skolastik dari sekolah dasar ke taman kanak-kanak didik

    terjadi di mana-mana, baik secara terang-terangan maupun terselubung. Banyak sekolah dasarseringkali mengajukan persyaratan atau tes membaca dan menulis.Lembaga pendidikan

    sekolah dasar seperti ini sering pula dianggap sebagai lembaga pendidikan berkualitas dan

    bonafide.Peristiwa praktik pendidikan seperti itu mendorong lembaga pendidikan taman kanak-

    kanak didik maupun orang tua berlomba mengajarkan kemampuan akademik membaca dan

    menulis dengan mengadopsi pola-pola pembelajaran di sekolah dasar. Akibatnya, tidak jarang

    taman kanak-kanak didik tidak lagi menerapkan prinsip-prinsip bermain sambil belajar ataubelajar seraya bermain, sehingga taman kanak-kanak didik tidak lagi taman yang indah, tempat

    bermain dan berteman banyak, tetapi beralih menjadi sekolah taman kanak-kanak didik dalam

    makna menyekolahkan secara dini pada anak-anak. Tanda-tandanya terlihat pada penargetankemampuan akademik membaca dan menulis agar bisa memasukkan anaknya ke sekolah dasar

    favorit.

    Mengajarkan membaca dan menulis di taman kanak-kanak didik dapat dilaksanakanselama batas-batas aturan pengembangan pra-sekolah serta mendasarkan diri pada prinsip dasar

    hakiki dari pendidikan taman kanak-kanak didik sebagai sebuah taman bermain, sosialisasi, dan

    pengembangan berbagai kemampuan pra-skolastik yang lebih substansi pada bidang

    pengembangan kemampuan dasar, yang meliputi kemampuan berbahasa atau membaca kognitif,

    fisik-motorik, dan seni.Mencermati kondisi kegiatan pembelajaran membaca dan menulis di taman kanak-kanak

    didik yang berlangsung sebagaimana digambarkan di atas, perlu dilakukan penelitian yang

    bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu yang direncanakan, dilaksanakan, dandievaluasi. Dengan serangkaian tindakan itu diharapkan dapat mengubah suasana pembelajaran

    ke arah pembelajaran yang lebih memungkinkan anak didik terlibat secara aktif dan

    menyenangkan.Hal itu salah satunya dapat dicapai melalui pembelajaran dengan menggunakanmedia gambar.Media gambar adalah penyajian visual dua dimensi yang dibuat berdasarkan unsur

  • 5/26/2018 Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Didik Tk Melalui Penerapan Media G...

    http:///reader/full/peningkatan-kemampuan-membaca-permulaan-anak-didik-tk-melalui-p

    dan prinsip rancangan gambar, yang berisi unsur kehidupan sehari-hari tentang manusia, benda-

    benda, binatang, peristiwa, tempat, dan sebagainya (Rachmat, 1994: 21).

    Gambar banyak digunakan guru sebagai media dalam proses belajar mengajar, sebabmudah diperoleh, tidak mahal, efektif, serta menambah gairah pada motivasi belajar anak.

    Berdasarkan hasil refleksi awal terhadap proses dan hasil pembelajaran membaca

    permulaan pada anak didik TK. Harapan Sindangsari Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamismenunjukkan adanya perbedaan dengan yang diharapkan. Kondisi seperti ini dapat diketahuipada saat proses pembelajaran membaca permulaan sedang berlangsung, anak didik kurang aktif,

    kreatif, inovatif, efektif, dan merasa senang mengikutinya. Itu sebabnya, hasil pembelajaran yang

    diperoleh masing-masing anak didik kurang mencapai target yang diinginkan. Salah satu faktorpenyebab kekurangberartian proses dan hasil pembelajaran membaca permulaan yang telah

    berlangsung ini, yaitu kurang ditopang oleh media yang berfungsi memediasi timbulnya karakter

    anak didik menjadi aktif, kreatif,inovatif, belajar secara efektif, dan merasa senang. Masalah ini

    tidak baik jika terus dibiarkan oleh guru yang bertanggung jawab secara langsung terhadapproses pembelajaran tersebut. Atas dasar itu yang telah mendorong kepada penulis untuk

    mengadakan perbaikan pembelajaran membaca permulaan pada anak didik binaan dengan

    menggunakan media gambar dan kartu kata.

    b. Rumusan MasalahPokok masalah yang diajukan dalam penelitian ini dirumuskan melalui pertanyaan berikut.

    1. Bagaimana langkah-langkah penggunaan media gambar dan permainan kartu kata untukmeningkatkan kualitas proses dan hasil belajar membaca permulaan pada anak didik kelompok B

    di TK. Harapan Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis?

    2. Apakah kualitas proses dan hasil pembelajaran membaca permulaan pada anak didik kelompokB TK. Harapan, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis, meningkat setelah digunakan media

    gambar dan kartu kata?

    c.

    Tujuan Penelitian

    Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tujuan, sesuai dengan pokok persoalan yangdirumuskan, yaitu untuk:

    1. mengetahui dan mendeskripsikan langkah-langkah penggunaan media gambar dan permainan

    kartu kata untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar membaca permulaan pada anakdidik kelompok B di TK. Harapan Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis;

    2. mengetahui dan mendeskripsikan kualitas proses dan hasil pembelajaran membaca permulaan

    pada anak didik kelompok B di TK. Harapan Sindangsari, Kecamatan Cimerak, KabupatenCiamis, meningkat setelah digunakan media gambar dan kartu kata.

    d.

    Cara Pemecahan Masalah

    Untuk mengatasi masalah seperti telah diuraikan pada latar belakang di atas akan

    digunakan media gambar dan kartu kata. Upaya ini ditempuh dengan dasar pertimbangan bahwa

    penggunaan media gambar dan permainan kartu kata akan merangsang semangat belajar anak,serta tidak sulit diupayakan dan diperagakan untuk memediasi proses pembelajaran membaca

    permulaan pada anak didik binaan.

  • 5/26/2018 Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Didik Tk Melalui Penerapan Media G...

    http:///reader/full/peningkatan-kemampuan-membaca-permulaan-anak-didik-tk-melalui-p

    E. Kajian Teori dan Hipotesis Tindakan

    a. Perkembangan Kemampuan BerbahasaBahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak didik untuk mengungkapkanberbagai keinginan maupun kebutuhannya.Anak-anak didik yang memiliki kemampuanberbahasa yang baik pada umumnya memiliki kemampuan yang baik pula dalam

    mengungkapkan pemikiran, perasaan serta tindakan interaktif dengan lingkungannya.

    Kemampuan berbahasa ini tidak selalu didominasi oleh kemampuan membaca saja tetapi jugaterdapat sub potensi lainnya yang memiliki peranan yang lebih besar seperti penguasaan kosa

    kata, pemahaman (mendengar dan menyimak) dan kemampuan berkomunikasi.

    Pada usia (46 tahun), perkembangan kamampuan berbahasa anak didik ditandai oleh berbagai

    kemampuan sebagai berikut :1. Mampu menggunakan kata ganti saya dalam berkomunikasi.

    2. Memiliki berbagai perbendaharaan kata kerja, kata sifat, kata keadaan, kata tanya dan kata

    sambung.3. Menunjukkan pengertian dan pemahaman tentang sesuatu.

    4. Mampu menggungkapkan pikiran, perasaan, dan tindakan dengan menggunakan kalimat

    sederhana.

    5. Mampu membaca dan mengungkapkan sesuatu melalui gambarPerkembangan kemampuan tersebut muncul ditandai oleh berbagai gejala seperti senang

    bertanya dan memberikan informasi tentang berbagai hal, berbicara sendiri, dengan atau tanpa

    menggunakan alat seperti (boneka, mobil mainan, dan sebagainya).Mencoret-coret buku ataudinding dan menceritakan sesuatu yang fantastik.Gejala-gejala ini merupakan pertanda

    munculnya kepermukaan berbagai jenis potensi tersembunyi (hidden potency) menjadi potensi

    tampak (actual potency).Kondisi tersebut menunjukkan berfungsi dan berkembangnya sel-sel

    saraf pada otak. (DepdikNas, 2000 : 6)Secara khusus, perkembangan kemampuan membaca pada anak didik berlangsung dalam

    beberapa tahap sebagai berikut:

    1. Tahap Fantasi (Magical Stage)Pada tahap ini anak didik mulai belajar menggunakan buku, mulai berpikir bahwa buku itu

    penting, melihat atau membolak-balikan buku dan kadang-kadang anak didik membawa buku

    kesukaannya.Pada tahap pertama, guru dapat memberikan atau menunjukkan model/contohtentang perlunya membaca, membacakan sesuatu pada anak, membicarakan buku pada anak.

    2. Tahap Pembentukan Konsep Diri (Self Concept Stage)Anak didik memandang dirinya sebagai pembaca, dan mulai melibatkan diri dalam kegiatan

    membaca, pura-pura membaca buku, memberi makna pada gambar atau pengalaman sebelumnya

    dengan buku, menggunakan bahasa buku meskipun tidak cocok dengan tulisan.Pada tahap kedua, orang tua atau guru memberikan rangsangan dengan jalan membacakan

    sesuatu pada anak. Guru hendaknya memberikan akses pada buku-buku yang diketahui anak-

    anak. Orang tua atau guru juga hendaknya melibatkan anak didik membacakan buku.

    3. Tahap Membaca Gambar (Br idging Reading Stage)Pada tahap ini anak didik menjadi sadar pada cetakan yang tampak serta dapat menemukan kata

    yang sudah dikenal, dapat mengungkapkan kata-kata yang memiliki makna dengan dirinya,

  • 5/26/2018 Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Didik Tk Melalui Penerapan Media G...

    http:///reader/full/peningkatan-kemampuan-membaca-permulaan-anak-didik-tk-melalui-p

    dapat mengulang kembali cerita yang tertulis, dapat mengenal cetakan kata dari puisi atau lagu

    yang dikenalinya serta sudah mengenal abjad.

    Pada tahap ketiga, guru membacakan sesuatu pada anak-anak, menghadirkan berbagai kosa katapada lagu dan puisi, memberikan kesempatan sesering mungkin.

    4. Tahap Pengenalan Bacaan (Take-off Reader Stage)

    Anak didik mulai menggunakan tiga sistem isyarat (fraphoponic, semantic dansyntactic) secarabersama-sama.Anak didik tertarik pada bacaan, mulai mengingat kembali cetakan padakonteknya, berusaha mengenal tanda-tanda pada lingkungan serta membaca berbagai tanda

    seperti kotak susu, pasta gigi, atau papan iklan.

    Pada tahap keempat guru masih harus membacakan sesuatu pada anak-anak didik sehinggamendorong anak didik membaca suatu pada berbagai situasi.Orang tua dan guru jangan

    memaksa anak didik membaca huruf secara sempurna.

    5. Tahap Membaca Lancar (I ndependent Reader Stage)Pada tahap ini anak didik dapat membaca berbagai jenis buku yang berbeda secara

    bebas.Menyusun pengertian dari tanda, pengalaman dan isyarat yang dikenalnya, dapat membuat

    perkiraan bahan-bahan bacaan. Bahan-bahan yang berhubungan secara langsung dengan

    pengalaman anak didik semakin mudah dibaca (Depdiknas, 2000 : 78).Untuk memberikan rangsangan positif terhadap munculnya berbagai potensi keberbahasaan

    anak didik diatas maka permainan dan berbagai alatnya memegang peranan penting. Lingkungan

    (termasuk didalamnya peranan orang tua dan guru) seharusnya menciptakan berbagai aktifitas

    bermain secara sederhana yang memberikan arah dan bimbingan agar berbagai potensi yangtampak akan tumbuh dan berkembang secara optimal

    b. Pembelajaran Kemampuan Berbahasa di Taman Kanak-Kanak didik

    Untuk melaksanakan pembelajaran kemampuan berbahasa guru perlu mengindentifikasikemampuan yang diharapkan di capai dalam kurikulum yang berlaku saat ini di Taman Kanak-

    Kanak.Kemampuan-kemampuan tersebut dipilih dan dikelompokkan agar memudahkan guru

    yang diidentifikasi dari berbagai bentuk kemampuan yang mendasari perkembangan membaca

    dalam kegiatan belajar mengajar.Kemampuan berbahasa dalam kurikulum TK berorientasi KTSP disusun dan

    dikelompokkan dalam permainan membaca sebagai berikut.

    1. Kemampuan MendengarKemampuan mendengar merupakan kemampuan anak didik untuk dapat menghayati

    alam dan mendengar pendapat orang lain dengan indera pendengaran. Kemampuan ini berkaitan

    dengan kesanggupan anak-anak didik mengangkap isi pesan dari orang lain secara benar

    2. Kemampuan Melihat dan MemahamiKemampuan melihat merupakan kemampuan untuk dapat menghayati dan mengamati

    atau dengan menggunakan indera penglihatan.Kemampuan ini berkaitan dengan bentuk

    kesanggupan anak didik melihat sesuatu benda atau peristiwa serta membahami hal-hal yang

    berkaitan dengan sesuatu tersebut.

    3. Kamampuan BerbicaraKemampuan berbicara merupakan kemampuan anak didik berkomunikasi secara lisan

    dengan orang lain. Kemampuan ini memberikan gambaran tentang kesanggupan anak didik

    menyusun berbagai kosa kata yang telah dikuasai menjadi sesuatu rangkaian pembicaraan secara

    berstruktur.

    4. Membaca Gambar

  • 5/26/2018 Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Didik Tk Melalui Penerapan Media G...

    http:///reader/full/peningkatan-kemampuan-membaca-permulaan-anak-didik-tk-melalui-p

    Kemampuan ini mengungkapkan kesanggupan anak didik membaca sesuatu

    menggunakan gambar.Kemampuan ini sebagai tahap awal dalam membaca permulaan, indikator

    yang termasuk dalam kemampuan ini adalah.1. Membuat gambar dan menceritakan isi gambar dengan beberapa coretan / tulisan yang sudah

    berbentuk huruf atau kata. (Bhs. 11)

    2. Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri dengan urut dan berbahasa yangjelas. (Bhs. 13)3. Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri (46 gambar). (Bhs. 14)

    4. Membaca buku untuk bergambar yang memiliki kalimat sederhana dan menceritakan isi buku

    dengan menunjukkan beberapa kata yang dikenalnya.5. Menghubungkan dan menyebutkan tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya.

    (Bhs. 16)

    Materi permainan disusun dan dikembangkan berdasarkan kemampuan yang akan

    dicapai. Disamping pengembangan materi harus diterapkan permainan yang cocok dengankegiatan. Media dan sarana serta proses permainan sangat menentukan keberhasilan

    pembelajaran kemampuan berbahasa di Taman Kanak-Kanak(Depdiknas, 2007 :31)

    c. Media GambarMedia gambar adalah penyajian visual 2 dimensi yang dibuat berdasarkan unsur dan prinsip

    rancangan gambar, yang berisi unsur kehidupan sehari-hari tentang manusia, benda-benda,

    binatang, peristiwa, tempat dan lain sebagainya (Rachmat, 1994).Gambar banyak digunakan guru sebagai media dalam proses belajar mengajar, sebab mudah

    diperoleh, tidak mahal, dan efektif. Di dalam buku-buku, majalah, dan surat kabar, banyak

    gambar yang pada suatu saat dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai

    media pembelajaran.Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang diguinakan guru untuk

    menyampaikan pesan pembelajaran yang dapat merangsang, menarik perhatian dan

    memudahkan anak didik sehingga terjadi proses belajar yang menyenangkan. Dengan demikiandi samping berfungsi sebagai sarana yang digunakan untuk menyalurkan pesan, media

    pembelajaran juga berfungsi mempermudah anak didik untuk belajar.

    d. Hipotesis TindakanHipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu Terdapat peningkatan kualitas

    proses dan hasil pembelajaran membaca permulaan pada anak didik kelompok B di TK. Harapan

    Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis, meningkat setelah digunakan mediagambar dan kartu kata. Hipotesis tersebut merupakan jawaban sementara atas pokok

    permasalahan penelitian yang kebenarannya harus dibuktikan melalui data empiris dari lapangan.

    F. Metodologi Penelitian

    a.

    Subjek PenelitianSubjek penelitian ini adalah Anak Kelompok B TK Harapan Sindangsari Kecamatan Cimerak

    Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2009/2010, yang terdiri atas 15 anak perempuan dan 11 anak

    laki-laki. Pemilihan subjek tersebut dilakukan untuk memperbaiki proses belajar anak dalampembelajaran membaca permulaan, agar setelah mendapatkan perlakuan (treatement) yang

    diupayakan, mengalami peningkatan kemampuannya dalam menyimak pesan singkat.

    b. Metode dan Desain Penelitian

    a) Metode Penelitian

  • 5/26/2018 Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Didik Tk Melalui Penerapan Media G...

    http:///reader/full/peningkatan-kemampuan-membaca-permulaan-anak-didik-tk-melalui-p

    Dalam penelitian ini akan digunakan metode penelitian tindakan kelas (action research

    classroom). Menurut Syamsuddin dan Damaianti (2009: 221) Penelitian tindakan kelas

    merupakan upaya mengujicobakan ide-ide ke dalam praktik pembelajaran untuk memperbaikiatau mengubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata dari situasi.Penelitian tindakan kelas

    adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri yang secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi

    social untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan sosial mereka, sertapemahaman mereka mengenai praktik ini dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktikini.

    b) Desain PenelitianPenelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan kemampuan menyimak pesan singkat

    melalui penggunaan teknik simak berantai ini, direncanakan dalam tiga siklus. Dalam setiap

    siklusnya didesain berdasarkan model Elliot. Adapun tahap penerapannya, seperti pada gambar

    berikut.

    Ide awalTemuan analisisPerencanaan umum siklus 1

    Tindakan 1,2,3Monitoring implementasi dan efeknyaImplementasi siklus 1 tindakan 1,2 dan 3Perbaikan perencanaanMonitoring Implementasi dan EfekImplementasi siklus II tindakan 1,2 dan 3Revisi perencanaan umum

    Penjeasan kegagalan implementasiPerbaikan Perencanaan

    Impelmentasi siklus III tindakan 1,2 dan 3

    Monitoring Implementasi dan Efek

  • 5/26/2018 Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Didik Tk Melalui Penerapan Media G...

    http:///reader/full/peningkatan-kemampuan-membaca-permulaan-anak-didik-tk-melalui-

    c) Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

    1. Teknik Pengumpulan DataAda beberapa teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian, seperti dijelaskanberikut.

    1) Teknik ObservasiTeknik observasi atau pengamatan digunakan untuk memperoleh data aktivitas kemampuan

    anak selama mengikuti proses pembelajaran membaca permulaan yang disajikan dengan

    menggunakan media gambar dan kartu kata.

    2) Teknik WawancaraTeknik wawancara digunakan untuk memperoleh data keterangan sehubungan dengan apa

    yang dirasakan anak selama mengikuti proses pembelajaran membaca permulaan yang disajikan

    dengan menggunakan media gambar dan kartu kata.

    3) Teknik TesTeknik tes digunakan untuk mendapatkan data kemampuan menyimak pesan singkat pada

    anak setelahnya mengikuti proses pembelajaran membaca permulaan yang disajikan dengan

    menggunakan media gambar dan kartu kata.

    4) Teknik DokumentasiTeknik dokumentasi digunakan untuk mendapat data berupa dokumen-dokumen penting

    terkait dengan proses pembelajaran membaca permulaan yang disajikan dengan menggunakan

    media gambar dan kartu kata.

    2. Teknik Analisis DataData yang berhasil dikumpulkan melalui berbagai teknik dan instrumen yang digunakan,

    dianalisis secara deskritif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderunganyang terjadi dalam kegiatan pembelajaranmembaca permulaan yang disajikan dengan

    menggunakan media gambar dan kartu kata.

    G. Hasil Penelitian dan Pembahasana. Hasil Penelitian Siklus I

    1. Persiapan TindakanSebelum pembelajaran, peneliti (guru) membuat rancangan pembelajaran membaca

    permulaan dengan mengunakan media gambar dan permainan kartu kata, melaksanakan

    observasi dikelas untuk lebih mengenal karakter anak didik sebelum melaksanakan pembelajaran

    membaca permulaan dengan indikator kemampuan, yaitu menghubungkan dan menyebutkan

    tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya (bahasa 16) serta disesuaikan dengantema tugas-tugas yang diberikan pada anak didik dapat berupa tugas perorangan maupun

    kelompok.

    2. Pelaksanaan TindakanPelaksanaan tindakan siklus I ditempuh secara klasifikal dan kelompok :

    1) Pada kegiatan awal pembelajaran guru meminta satu anak didik untuk menceritakan kejadian

    atau peristiwa yang dilihat dalam perjalanan berangkat dari rumah ke Taman Kanak-Kanak

  • 5/26/2018 Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Didik Tk Melalui Penerapan Media G...

    http:///reader/full/peningkatan-kemampuan-membaca-permulaan-anak-didik-tk-melalui-p

    melalui kegiatan berbagi dan bertanya. Dari cerita ini, guru menanyakan pada anak didik apa saja

    yang dapat diperoleh dari cerita tersebut.

    2) Guru mengajakanak didik untuk mengamati benda-benda disekitar kelas dan guru menanyakanbenda-benda yang dibutuhkan anak didik saat sekolah.

    3) Guru mengajarkan membaca dengan media gambar dan permainan kartu kata dengan

    caramenghubungkannya atau mencocokkan kartu kata dengan gambar, guru meminta anak didikmembaca kartu kata tersebut.4) Setiap anak didik diberi tugas untuk mencocokkan gambar dengan kartu kata yang ditunjukkan

    guru secara acak dan diminta untuk membaca kartu kata itu.

    3. Observasi1) Pada waktu anak didik bercerita tentang kejadian yang dilihat dalam perjalanan dari rumah ke

    Taman Kanak-Kanak, semua anak didik nampak memperhatikan dan sekali-kali menyebutkan

    hal-hal yang sama yang diceritakan temannya.

    2) Waktu guru menanyakan kebutuhan apa saja yang diperlukan saat sekolah, anak didik dapatmenyebutkan tas, buku, pensil, crayon, tempat minum, baju, celana, topi, sepatu.

    3) Pada saat anak didik diminta membaca kartu kata itu, beberapa anak didik dapat membaca

    dengan benar.4) Untuk tugas menghubungkan gambar dengan kartu kata, anak didik dapat mencocokan kata

    dengan benar dan membaca kartu kata dengan benar, tetapi ada beberapa anak didik yang tidak

    mau melaksanakan permainan tersebut.

    4. Analisis dan Refleksi1. Pada waktu kegiatan berbagi bertanya, bercerita tentang kejadian disekitar anak, merupakan

    pengalaman bermanfaat bagi anak didik untuk menyampaikan sesuatu dengan bahasanya sendiri.

    2. Pada waktu guru meminta membaca kartu kata yang diikuti gambar, ada beberapa anak didikmembaca dengan benar, guru memberikan pujian kepada siswa.

    3. Karena media gambar dan kartu kata, semua anak didik nampak semangat terlihat dalam

    kegiatan ini.

    4.

    Setelah anak didik bergantian menghubungkan kartu kata dengan gambar didepan kelas, adabeberapa anak didik tidak mau maju kedepan kelas untuk melaksanakan tugas itu. Guru

    mendekati dan mengajak anak didik tersebut menghubungkan kartu kata dengan gambar yang

    disediakan.b. Hasil Penelitian Siklus II

    Kegiatan pada siklus II merupakan tindak lanjut dari kegiatan pada siklus I. Dalam

    kegiatan ini, guru mengingatkan kepada anak didik tentang kegiatan yang telah dilaksanakanpada pertemuan sebelumnya yaaitu permainan mencocokan kartu kata dengan gambarnya.

    Kegiatan dilanjutkan dengan memberi kesempatan kepada anak didik untuk melakukan

    permainan secara kelompok.Kesempatan tersebut mendapat respon yang baik dari siswa.Hal ini

    terlihat dari minat anak didik untuk melakukan permainan ini secara kelompok dan anak didik

    begitu mudah mencocokan antara kartu kata dengan gambar serta lancar dalam membaca kartukata.

    Hasil tindakan pada siklus II ini diperoleh suatu perubahan, ternyata anak didik ada

    peningkatan kemampuan membaca kartu kata setelah terlibat dalam permainan belajar secarakelompok.

    c. Pembahasan

    Berdasarkan hasil observasi selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran kemampuanmembaca permulaan pada anak kelompok B di TK. Harapan Sindangsari, Kecamatan Cimerak,

  • 5/26/2018 Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Didik Tk Melalui Penerapan Media G...

    http:///reader/full/peningkatan-kemampuan-membaca-permulaan-anak-didik-tk-melalui-pe

    Kabupaten Ciamis melalui penggunaan media gambar dan permainan kartu kata terlihat bahwa

    pengalaman belajar melalui permainan, anak didik menjadi termotivasi untuk berkembang dan

    berkreasi. Anak didik cenderung lebih semangat belajar membaca melalui permainanmengunakan gambar dan kartu kata. Hal ini sejalan dengan metode sintesa (montessoni)

    permainan membaca dilakukan dengan mengunakan bantuan gambar pada setiap

    memperkenalkan huruf atau kata, misalnya disertai gambar ayam, atau apel. Begitu jugamemperkenalkan kata buku disertai gambar buku.Gambaran hasil pengamatan terhadap aktivitas anak didik diatas menunjukkan bahwa

    sebenarnya anak didik mempunyai kemampuanlebih dalam, kemampuan membaca dengan

    bantuan gambar. Guru diharapkan secara kreatif dan inovatif menggembangkan sendiri berbagaibentuk permainan membaca permulaan yang lebih menarik dan menyenangkan anak.

    25

    H. Kesimpulan

    Dari hasil-hasil penelitian dilakukan pembelajaran kemampuan membaca permulaan (pramembaca) dengan menggunakan media gambar secara khusus penelitian ini dapat disimpulkan

    sebagai berikut :

    1. Pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan media gambar dan permaianan kartukata lebih meningkatkan kualitas proses dan hasil membaca pada anak Kelompok B TK.

    Harapan Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis.

    2. Penggunaan media gambar dan permainan kartu kata membuat kegiatan pembelajaran membaca

    permulaan pada anak Kelompok B TK. Harapan Sindangsari, Kecamatan Cimerak, KabupatenCiamislebih menyenang anak didik untuk terlibat secara aktif, kreatif, dan inovatif.

    3. Tingkat penguasaan anak terhadap materi pembelajaran membaca permulaan tercapai setelah

    siklus II > 80%.Hal ini dapat dibuktikan dari kegiatan yang dilakukan anak didik dalammencocokkan kartu kata dengan gambar yang tersedia.

    I. Daftar Pustaka

    Dekdikbud, 1997.Media Dalam Proses Pembelajaran I. Pusat Pengembangan Penataran Guru IPS danPMP Malang

    Depdiknas 2000.Permainan Membaca dan Menulis Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas

    Depdiknas. 2005.Kurikulum 2004 Taman Kanak-Kanak didik dan Roudlatul Athfal. JakartaHarti Kartini Dkk, 2003.Peningkatan Kemampuan Bertanya Anak didik SD Dalam Pembelajaran IPA

    Melalui Penerapan Model Interaktif

    Nurhakiki, Rini Dkk, 200. Implementasi Pendidikan Matematika Realistik Pada Pokok BahasanPengukuran di Kelas III SD Dalam Rangka Sosialisasi Kurikulum 2004, FMIP. A UM 2004

    Nurani Mustain, 2004.Anak didik Islam Suka Membaca, Surakarta : Penerbit Pusaka Anamah.

    Wina Sanjaya, 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Jakarta.Penerbit

    Kencana Prenada Media.