PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN HASIL …eprints.ums.ac.id/26613/12/JURNAL_PUBLIKASI.pdf · di...

11
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI ROLE REVERSAL QUESTIONS PADA SISWA MTs NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika Oleh: DANANG SETIYAWAN AFFANDI A 410 090 027 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Transcript of PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN HASIL …eprints.ums.ac.id/26613/12/JURNAL_PUBLIKASI.pdf · di...

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI

DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI

ROLE REVERSAL QUESTIONS

PADA SISWA MTs

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan

Guna Memenuhi Derajat Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

DANANG SETIYAWAN AFFANDI

A 410 090 027

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA DENGAN STRATEGI ROLE REVERSAL QUESTIONS

(PTK Pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri Gondangrejo

Filial Ngadiluweh Matesih Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013)

Danang Setiyawan Affandi, A410 090 027, Program Studi Pendidikan

Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2013, 58 halaman

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan hasil belajar siswa kelas VII A MTs Negeri Gondangrejo Filial Ngadiluweh Matesih Karanganyar pada materi segitiga melalui strategi Role Reversal Questions. Jenis penelitian ini PTK kolaboratif. Subyek penelitian yang dikenai tindakan adalah siswa kelas VII A MTs Negeri Gondangrejo Filial Ngadiluwih Karanganyar, yang berjumlah 20 siswa. Metode pengumpulan data melalui metode observasi, tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data secara deskriptif kualitatif dengan metode alur. Keabsahan data dilakukan dengan observasi secara terus menerus dan triangulasi data. Hasil penelitian ini: (1) Terdapat peningkatan kemampuan komunikasi dilihat dari meningkatnya indicator komunikasi meliputi: a) Kemampuan menjawab pertanyaan sebelum tindakan 15% dan di akhiri dengan tindakan sebesar 55%, b) kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan simbol atau tabel sebelum tindakan 25% dan di akhiri dengan tindakan sebesar 55%, (c) Kemampuan kerja sama dalam kelompok sebelum tindakan 35% dan di akhiri dengan tindakan sebesar 70%. (2) Hasil belajar siswa yang mencapai KKM sebelum dilakukan tindakan sebesar 45% dan di akhiri dengan tindakan sebeasar 85%. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan strategi Role Reversal Questions dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan hasil belajar.

Kata kunci: Komunikasi, Hasil belajar, role reversal questions

PENDAHULUAN

Pendidikan yang bermutu dalam arti menghasilkan lulusan yang sesuai dengan

harapan masyarakat, baik dalam kualitas pengetahuan, moral maupun cara

berkomunikasi. Komunikasi merupakan suatu proses yang melibatkan dua orang atau

lebih dan di dalamnya terjadi pertukaran informasi dalam rangka mencapai tujuan

tertentu (Beni, 2012: 116). Kemampuan berkomunikasi sangat penting dikuasai siswa

disamping kemampuan akademik. Oleh karena itu, siswa dituntut agar sering berbicara

di depan umum sehingga kemampuan berkomunikasi akan semakin terasah.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada siswa kelas VII A MTs

Negeri Gondangrejo Filial Ngadiluweh Matesih Karanganyar yang berjumlah 20 siswa,

ditemukan kemampuan komunikasi dan hasil belajar sangat rendah. Adapun prosentase

rendahnya komunikasi meliputi kemampuan berbicara 15% , kemampuan menggambar

25% , kemampuan berdiskusi 35%. Sedangkan minimnya hasil belajar dapat dilihat dari

kemampuan mengerjakan tugas mandiri yang nilainya masih kurang dari KKM 45% .

Hal ini disebabkan pelajaran ceramah tanpa melibatkan siswa dalam pembelajaran,

sehingga siswa cenderung pasif. Padahal apabila siswa memiliki kemampuan

komunikasi akan membantu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap secara

aktif. Sehingga, dalam proses pembelajaran siswa lebih cepat dalam memahami dan

memecah masalah dan berdampak pada rendahnya hasil .

Proses pembelajaran membutuhkan strategi agar siswa memiliki kemampuan

berkomunikasi dan mengutarakan pendapat dalam pembelajaran, strategi pembelajaran

yang digunakan seharusnya berorientasi pada siswa yaitu sikap secara aktif dan

mempunyai kesempataan mengutarakan pendapat dan berkomunikasi serta diberikan

kesempatan untuk bertukar peran menjadi guru yang menjelaskan materi kepada siswa

maupun guru dalam proses pembelajaran. Strategi pembelajaran yang dipakai oleh guru

akan berpengaruh juga terhadap cara belajar siswa yang mana setiap siswa mempunyai

cara belajar yang berbeda dengan siswa yang lainnya.

Pembelajaran matematika yang diterapkan untuk meningkatkan komunikasi

adalah Role Reversal Questions. Pembelajaran Role Reversal Questions adalah

pengajaran yang dilakukan melalui cara mengajukan pertanyaan kepada siswa dan guru

bertukar peran menjadi siswa, sedangkan siswa beralih menjadi guru. Pengajuan

pertanyaan oleh guru sedangkan siswa menjelaskan soal yang diberikan.

Strategi pembelajaran Role Reversal Questions adalah suatu model pembelajaran

yang mewajibkan para siswa untuk bertukar peran menjadi guru sehingga setiap siswa

akan terlatih berkomunikasi menjelaskan permasalahan kepada teman-temannya.

Pemilihan dan penerapan strategi pembelajaran Role Reversal Question ini akan

mempengaruhi cara belajar siswa yang semula cenderung untuk pasif kearah yang lebih

aktif sehingga meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dan meningkatkan hasil

belajar.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian dengan

menerapkan strategi role reversal questions untuk meningkatkan komunikasi dan hasil

belajar matematika siswa kelas VII A MTs Negeri Gondangrejo Filial Ngadiluweh

Matesih Karanganyar.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan

secara kolaborasi antara guru matematika dan peneliti. Menurut Wijaya Kusuma (2012:

154) penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di

kelasnya sendiri dengan jalan merencanakan, melaksanakan, mengamati, dan

melakukan refleksi diri melalui siklus-siklus yang bertujuan untuk meningkatkan mutu

pembelajaran.

Observasi dapat dilakukan secara partisipatif dan non partisipatif(Sukmadinata,

2009: 220). Pada penelitian dilakukan observasi secara partisipatif dimana peneliti

melihat situasi penelitian, kondisi belajar mengajar, tigkah laku, dan interaksi

kelompok.

Pada penelitian tindakan kelas ini, data dianalisis sejak tindakan pembelajaran

dilakukan dan dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan.

Data akan dianalisis secara diskriptif kualitatif dengan metode alur yang terdiri dari

reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini strategi yang digunakan adalah srtategi role reversal

questions untuk meningkatkan komunikasi dan hasil belajar siswa. Menurut (Melvin,

2009: 19) Strategi pembelajaran Role Reversal Questions adalah salah satu

pembelajaran aktif learning yang membantu siswa mendapatkan pengetahuan,

keterampilan dan sikap secara aktif. Keaktifan yang dominan dalam strategi ini dapat

membantu pembelajaran di kelas agar tidak jenuh dan bosan.

Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 2

pertemuan. Setiap siklus menggunakan kompetesi dasar yang berbeda-beda.

Pembelajaran strategi Role Reversal Questions dilaksanakan pada materi segitiga.

Langkah-langkah strategi Role Reversal Questions : 1) Guru menjelaskan

gambaran umum tentang materi segitiga. 2) Siswamembuat kelompok dan berdiskusi

kemudian mencatatt garis besar materi segitiga. 3) Guru menyusun pertanyaan yang

akan di kemukaaan tentang beberapa materi pelajaran seolah-olah guru seorang peserta

didik. 4) Pada awal sesi pertanyaan, umumkan kepada peserta didik, bahwa guru akan

menjadi siswa dan mereka akan menjadi guru. 5) Guru bertindak secara argumentatif,

humoris, atau apa saja yang dapat membawa siswa pada perdebatan dan menyerang

guru dengan jawaban-jawaban. 6) Memutar peranan beberapa kali akan tetap membuat

peserta didik pada pendapat siswa dan mendorongnya untuk melontarkan pertanyaan

milik sendiri.

Pembelajaran yang dilakukan secara menyeluruh pada tindakan siklus I dan

siklus II melalui penerapan strategi role reversal questions, bahwa terjadi peningkatan

komunikasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi

segitiga. Peningkatan yang terjadi sesuai dengan indikator yang telah digunakan oleh

peneliti yang meliputi kemampuan siswa dalam Menjawab pertanyaan,

Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol atau tabel, dan Kemampuan dalam kerja

sama kelompok, serta mampu meningkatkan hasil belajar matematika dengan maksimal.

Data peningkatan komunikasi secara keseluruhan disajikan dalam tabel dan grafik di

bawah ini.

Tabel 1

Data Peningkatan Komunikasi Siswa

Indikator Sebelum

Tindakan Siklus I Siklus II

Menjawab pertanyaan 3 siswa

(15%)

7 siswa

(35%)

11 siswa

(55%)

Mengkomunikasikan

gagasan dengan simbol atau

tabel

5 siswa

(25%)

7 siswa

(35%)

11 siswa

(55%)

Kemampuan dalam kerja

sama kelompok

7 siswa

(35%)

10 siswa

(50%)

14 siswa

(70%)

Gambar 1

Grafik Data Peningkatan Komunikasi Siswa

Data-data yang diperoleh mengenai nilai hasil belajar siswa dari sebelum

tindakan sampai dengan tindakan kelas siklus II yaitu, sebelum tindakan siswa yang

tuntas belajar mencapai KKM dengan nilai > 70 hanya ada 9 siswa (45%) dari 20 siswa.

Setelah dilakukan tindakan pada siklus I terjadi peningkatan terdapat 12 siswa (60%)

dan pada siklus II meningkat menjadi 17 siswa (85%).

Data peningkatan hasil belajar siswa disajikan dalam grafik sebagai berikut:

0%

20%

40%

60%

80%

Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II

GRAFIK PENINGKATAN KOMUNIKASI SISWA

Kemampuan menjawab pertanyaan

Kemampuan mengkominikasikan gagasan dengan simbol atau tabel

kemampuan kerja sama dalam kelompok

Gambar 2

Grafik Data Peningkatan Hasil Belajar

Grafik di atas menunjukkan adanya peningkatan komunikasi dan hasil belajar

matematika siswa mulai dari sebelum tindakan sampai dengan sesudah tindakan siklus I

dan siklus II dengan strategi role reversal questions. Indikator kemampuan siswa dalam

Menjawab pertanyaan meningkat menjadi 11 siswa (55%). Indikator kemampuan siswa

Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol atau tabel meningkat menjadi 11 siswa

(55%). Indikator Kemampuan dalam kerja sama kelompok meningkat menjadi 14 siswa

(70%). Hasil belajar matematika siswa (nilai > 70) meningkat menjadi 17 siswa (85%).

Secara keseluruhan setelah diterapkannya pembelajaran matematika dengan

strategi role reversal questions mampu meningkatkan komunikasi dan hasil belajar

matematika siswa. Peningkatan komunikasi siswa dilihat berdasarkan Indikator

kemampuan siswa dalam Menjawab pertanyaan, kemampuan siswa

Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol atau tabel, idikator Kemampuan dalam

kerja sama kelompok. Sedangkan hasil belajar siswa dilihat dari meningkatnya

prosentase dan jumlah siswa yang tuntas belajar mencapai KKM dengan nilai ≥ 70. Hal

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tatik Widayatun(2013) menyatakan bahwa

dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode pembelajaran role

reversal queations dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Pada

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II

GRAFIK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

Hasil Belajar Siswa

penelitian ini, siswa dapat mengajukan pendapat, menjawab pertanyaan, melaksanakan

tugas dan kerjasama dalam kelompok. Sedangkan kesamaannya adalah penerapan

strategi pembelajaran yaitu strategi role reversal queations dan salah satu fokus

penelitian yaitu peningkatan hasil belajar.

SIMPULAN

Penerapan strategi role reversal questions dapat meningkatkan komunikasi dan

hasil belajar matematika siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari tercapainya indikator-

indikator komunikasi dan hasil belajar matematika sebagai berikut 1) kemampuan siswa

dalam Menjawab pertanyaan, sebelum pelaksanaan tindakan hanya 3%, kemudian

setelah dilakukan tindakan meningkat menjadi 11%, 2) mengkomunikasikan gagasan

dengan simbol atau tabel, sebelum pelaksanaan tindakan 5%, setelah dilakukan tindakan

terjadi peningkatan 11%, 3) Kemampuan dalam kerja sama kelompok, sebelum

pelaksanaan tindakan 7%, setelah dilakukan tindakan meningkat menjadi 14%, 4) nilai

siswa yang lebih dari sama dengan 70, sebelum tindakan hanya 45%, setelah dilakukan

tindakan meningkat menjadi 85%.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarjaya, Beni S. 2012. Psikologi Pendidikan dan Pengajaran Teori dan Praktik. Jakarta: PT Buku Seru.

Silbermen, Melvin. 2009. Active Learning. Bandung: Nusamedia. Sutama. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Surya Offset.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Widayatun, Tatik. 2013. “Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Melalui Penerapan

Strategi Pemebelajaran Role Reversal Questions” (Skripsi S-1 Progdi Pendidikan Guru Sekolah Dasar). Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.