PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI BILANGAN...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI BILANGAN...
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI BILANGAN
LONCAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT
PADA SISWA KELAS 1 MI MA’ARIF KUTOWINANGUN
CANDEN KUTOWINANGUN LOR SALATIGA TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
Diajukan untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh :
Bilqis Ummu Lathifah
NIM. 11511067
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI BILANGAN
LONCAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT
PADA SISWA KELAS 1 MI MA’ARIF KUTOWINANGUN
CANDEN KUTOWINANGUN LOR SALATIGA TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
Diajukan untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh :
Bilqis Ummu Lathifah
NIM. 11511067
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
iv
v
vi
vii
MOTTO
“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai
utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap,
masing-masing (ada yang) dua, tiga, dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-
Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu”
(QS Al-Fathir: 1)
viii
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk:
1. Ayahanda (Moestofa) dan Ibunda (Ariyani) yang telah
membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih sayang dan
pengorbanan baik secara lahir maupun batin dengan iringan do’a
restu sehingga aku bisa seperti sekarang.
2. Kakakku Farhan salim, dan adikku Nadhia Min Rahmatika,
terimakasih atas do’anya
3. Seluruh bapak ibu dosen yang telah bersedia memberikan ilmu
kepadaku dan terima kasih atas dorongan dan motivasinya.
4. Kepada bapak Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd. selaku pembimbing
dan sekaligus sebagai motivator serta pengarah sampai
selesainya penulisan skripsi ini.
5. Ani muslihah, Alfi fajri, Wira febriawan, Awalia, Martini, Abidu
rahman terima kasih atas bantuannya, do’anya, motivasinya, dan
perhatian kalian. Terimakasih karena ke gokilan kalian semua
terasa ringan, lucu, gokil, menyenangkan.
6. Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2011 wabil khusus PGMI
B yang telah memberikan kegembiraan, motivasi dan semangat
belajar.
7. 507, Taylor Swift, Sammy Simorangkir, Raihana, Maher
Zain,yang selalu menemani saat melototi laptop untuk ngerjain
skripsi.
8. Para pembaca yang budiman
ix
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Segala puji bagi Allah penguasa segala alam dan sumber dari segala
hukum, tidak ada Tuhan selain Allah. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW yang membawa risalah Allah terakhir
dan sebagai penyempurna risalah sebelumnya.
Pada akhirnya penulisan skripsi ini bisa selesai, penulis sadar bahwa
selesainya penulisan ini berkat bantuan dari orang-orang disekitarnya, tidak ada kata
yang patut diucapkan untuk beliau-beliau ini kecuali terima kasih. Terima kasih ini
penulis haturkan kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, S.Si.,M.Si., selaku Ketua jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah.
4. Bapak Rasimin, S.Pdi., M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik.
5. Bapak Fatchurrohman, S.Ag.,M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi.
6. Kepala Sekolah, guru dan siswa kelas I MI Ma’arif Kutowinangun Canden
Kutowinangun Salatiga yang membantu saya menyelesaikan sekripsi ini.
x
7. Kedua orang tuaku yang sangat saya sayangi dan saya jadikan panutan
bagiku.
8. Kakak dan adikku yang selalu menjadi motivasi dalam mengerjakan skripsi
ini.
9. Teman-teman seperjuangan PGMI 2011 dan khususnya PGMI B yang banyak
memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
Dan semua yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, maaf
tidak bisa disebutkan secara terperinci karena kekurangan penulis.
Salatiga,10 Maret 2016
Penulis
Bilqis Ummu Lathifah
NIM.11511067
xi
ABSTRAK
Lathifah, Bilqis Ummu 2016, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tentang Bilangan
Loncat melalui Model Pembelajaran Card Sort Pada Siswa Kelas 1 MI
Ma’arif Kutowinangun Canden Kutowinangun Salatiga Tahun Pelajaran
2015/2016. Skripsi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah
Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga Pembimbing
Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd.
Kata kunci : Hasil Belajar, Card Sort.
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas
1 MI Ma’arif Kutowinangun Canden Kutowinangun lor pada Matematika dengan
model pembelajaran Card Sort. Masalah yang dikaji adalah apakah penerapan model
pembelajaran Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
Matematika pada siswa kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun Canden Kutowinangun
Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016.
Penelitian yang digunakan adalah penetilian tindakan kelas dengan model
pembelajaran Card Sort. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 1 yang berjumlah
21 anak. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus setiap siklusnya merupakan
rangkaian kegiatan yang terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi.
Penelitian dilaksanakan pada mata pelajaran Matematika materi Bilangan Loncat 2,
3,dan 4 kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun dengan menggunakan model pembelajara
Card Sort.
Penelitian ini menghasilkan peningkatan hasil belajar siswa. Pada pra siklus
siswa yang tuntas sebanyak 11 siswa atau 52,3% dan 10 siswa atau 47,7% belum
tuntas dengan rata-rata 66,19. Pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa atau
71,42% dan 6 siswa atau 28,58% belum tuntas dengan rata-rata 80. Dan pada siklus II
siswa yang tuntas sebanyak 20 siswa atau 95,3% dan 1 siswa atau 5,70% belum
tuntas dengan rata-rata 94,30. Nilai akhir hasil belajar siswa dari pra siklus hingga
siklus II memberi bukti bahwa penggunaan model pembelajaran Card sord pada mata
pelajaran matematika materi bilangan loncat 2, 3,dan 4 di kelas 1 MI Ma’arif
Kutowinangun mengalami peningkatan.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................... iv
MOTTO ......................................................................................... v
PERSEMBAHAN .......................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ..................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................ 4
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...... 5
E. Manfaat Penelitian .............................................. 5
F. Definisi Operasional ............................................ 7
G. Metodologi Penelitian .......................................... 7
1. Rancangan Penelitian ...................................... 7
2. Subjek Penelitian ............................................ 9
3. Langkah-langkah Penelitian ............................. 9
4. Instrumen Penelitian ....................................... 10
5. Pengumpulan Data ......................................... 11
xiii
6. Analisis Data ................................................. 12
H. Sistematika Penulisan ........................................ 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Hasil belajar ..................................... 15
1. Pengertian belajar ............................................ 15
2. Ciri-ciri belajar ................................................ 16
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar. 18
4. Pengertian hasil belajar .................................... 22
5. Wujud hasil belajar ......................................... 23
B. Model pembelajaran .......................................... 25
1. Hakikat model pembelajaran ............................ 25
2. Unsur-unsur model pembelajaran ..................... 25
C. Model pembelajaran Card Sort ........................... 26
1. Pengertian ..................................................... 26
2. Karakteristik................................................... 26
3. Tujuan .......................................................... 27
4. Langkah-langkah ........................................... 27
5. Kelebihan dan kekurangan .............................. 27
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Berisi gambaran umum lokasi penelitian ............. 29
xiv
B. Subjek penelitian ............................................. 29
C. Deskripsi pelaksanaan penelitian prasiklus .......... 31
D. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I ............ 31
E. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus II ........... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian persiklus .................................. 39
B. Pembahasan ..................................................... 46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................... 51
B. Saran .............................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Guru MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga................ 29
Tabel 3.2 Nama Siswa Kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun................ 30
Tabel 4.1 Data Nilai Pre Test Matematika Kelas 1............................. 39
Tabel 4.2 Data Nilai Siklus I Matematika Kelas 1............................. 41
Tabel 4.3 Data Nilai Siklus II Matematika Kelas 1........................... 44
Tabel 4.4 Data Hasil Rekapitulasi Nilai Matematika Persiklus......... 47
Tabel 4.5 Data Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Matematika........... 48
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku manusia
menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota
masyarakat dalam lingkungan alam sekitar. Kemajuan ilmu pengetahuan akan
mempengaruhi peningkatan kualiatas belajar, sehingga perlu adanya berfikir
secara kritis, logis, terarah dan jelas.
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki
peranan yang penting dalam pendidikan, karena matematika ilmu yang
memdidik manusia untuk berfikir logos, teoritis, rasional dan percaya diri.
Sehingga matematika menjadi dasar dari ilmu pengetahuan yang lain. Maka
dari itu siswa harus menguasai matematika agar mereka dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan yang mereka miliki sehingga dapat
mencapai tujuan pendidikan.
Kenyataan menunjukkan bahwa mutu dan relevansi pendidikan
matematika khususnya pada pendidikan dasar di indonesia masih sangat
memprihatinkan. Hal tersebut dikarenakan matematika merupakan mata
pelajaran yang sukar dipahami sehingga kurang di minati oleh sebagian siswa
sekolah dasar.
Berkurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran matematika
menyebabkan rendahnya pemahaman belajar matematika, untuk
meningkatkan pemahaman belajar matematika, guru perlu melakukan
pembaharuan dalam proses belajar mengajar. Sebagian besar siswa kurang
berminat terhadap mata pelajaran matematika dikarenakan matematika adalah
ilmu yang berhubungan dengan sesuatu yang abstrak, maka dari itu diperlukan
sesuatu kegiatan yang konkret sehingga dapat membantu penyajian materi.
Kegiatan ini bisa di namakan model pembelajaran. Model pembelajaran
2
sangat bermanfaat bagi guru maupun siswa. Model pembelajaran ini
mempunyai peranan yang sangat dalam memahami konsep matematika.
Model pembelajaran matematika diperlukan guru dalam menyampaikan
pelajaran matematika. Karena dengan adanya model pembelajaran ini guru
sedikit lebih mudah dalam menerangkan materi pelajaran matematika. Selain
itu model pembelajaran ini di gunakan untuk menarik perhatian siswa dalam
mempelajari matematika. Dengan kata lain model pembelajaran merupakan
media transfer pengetahuan dari pendidik kepada siswa.
Di dalam KBM harus ada interaksi antara guru dengan siswa untuk
menunjang pembelajaran matematika yang berkualitas. Hal yang menjadi
hambatan disebabkan karena kurang dikemasnya pembelajaran matematika
dengan model pembelajaran yang menarik, menantang dan menyenangkan.
Para guru sering kali menyampaikan materi matematika pada bilangan loncat
pada siswa kelas 1 sekolah dasar dengan cara lama, hanya dengan metode
ceramah. Sehingga pembelajaran matematika cenderung monoton,
membosankan dan kurangnya minat siswa, sehingga berdampak pada
pemahaman siswa yang masih rendah. Akibatnya banyak kritikan yang di
tujukan kepada guru-guru yang mengajarkan siswa untuk berhitung, antara
lain rendahnya daya kreasi guru dan siswa dalam proses pembelajaran dan
kurangnya variasi pembelajaran matematika yang menyenangkan.
Pelajaran yang baik adalah pembelajaran yang melibatkan peran aktif
siswa-siswanya karena dengan keaktifannya siswa akan lebih mudah
memahami pelajaran yang disampaikan dan tujuan pembelajaran akan dicapai
dengan baik. Guru harus mampu memberikan ruang bagi siswanya untuk
mengembangjan kratifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat dan minat
yang dimiliki siswa sehingga hasil belajar yang akan dicapai dapat
memuaskan.
Keberhasilan dalam pembelajaran ditentukan oleh ketuntasan siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Ketuntasan tersebut dapat dicapai salah
3
satunya dengan memilih model pembelajaran yang sesuai. Guru di tuntut
untuk dapat memilih model pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap
siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya (Rusman,
2010:229).
Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan di MI Ma’arif
Kutowinangun, masalah utama dalam pembelajaran adalah kurangnya
motivasi siswa mengikuti pembelajaran. Siswa yang duduk di depanlah yang
mendengarkan guru menjelaskan sedangkan siswa yang duduk di belakang
ada yang mengerjakan soal yang lain, bercerita dengan temannya, bahkan ada
yang mengganggu temannya yg sedang belajar.
Selain itu metode yang digunakan oleh guru masih sangat sederhana
seperti menjelaskan pelajaran hanya dengan berceramah di depan kelas. Tentu
saja siswa akan cenderung bosan untuk mengikuti pembelajaran. Diskusi
kelompok yang dilakukanpun masih sederhana, siswa yang mau
mengungkapkan hasil kelompoknya hanyalah siswa yang pandai dan yang
lainnya hanya ikut-ikutan. Media yang digunakan oleh guru masih sangat
sederhana, hanya menggunakan gambar yang ada di dalam lembar kerja siswa
dan buku paket. Jadi siswa hanya terpaku kedalam buku pelajaran.
Bilangan loncat merupakan pokok bahasan yang diajarkan pada kelas I
semester I. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan wali kelas I hasil
belajar siswa pada pokok bahasan tersebut kurang memuaskan. Siswa masih
banyak yang kesulitan menghafalkan angka. Siswa yang aktif hanya siswa
yang pandai saja. Selain itu nilai siswa yang mencapai KKM dari 21 siswa
hanya 9 orang yang memenuhinya. KKM untuk mata pelajaran matematika di
MI Ma’arif Kutowinangun adalah 70. Nilai rata-rata dalam kelas tersebut
adalah 65.
Salah satu alternatif rancangan pembelajaran yang harus diterapkan
dalam materi bilangan loncat pada siswa kelas 1 sekolah dasar menurut
peneliti dan guru kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun yaitu dengan
4
menggunakan model pembelajaran Card Sort Model pembelajaran merupakan
suatu Card Sort metode pemilahan kartu. Model pembelajaran Card Sort ini
menciptakan suasana belajar matematika anak dengan menyenangkan dan
anak tidak akan bosan untuk belajar berhitung matematika karena model
pembelajaran ini anak tidak hanya berhitung biasa melainkan anak bisa belajar
sambil bermain.
Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu diadakan penelitian
tindakan kelas untuk membuktikan bahwa melalui penerapan model
pembelajaran Card Sort dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang
bilangan loncat kelas 1 Mi Ma’arif Kutowinangun Canden Kutowinangun Lor
Salatiga.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tersebut ber judul “PENINGKATAN
HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BILANGAN LONCAT MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT PADA SISWA KELAS 1 MI
MA’ARIF KUTOWINANGUN CANDEN KUTOWINANGUN LOR
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015/2016”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan model
pembelajaran Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang
bilangan loncat pada siswa kelas 1 di MI Ma’arif Kutowinangun Canden
Kutowinangun Lor Salatiga Tahun 2015/2016?.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang di harapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektifitas penggunaan model pembelajaran Card Sort dalam meningkatkan
hasil belajar bilangan loncat pada kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun Canden
Kutowinangun Salatiga tahun pelajaran 2015/2016.
5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Card
Sort dapat meningkatkan hasil belajar bilangan loncat siswa kelas 1 MI
Ma’arif Kutowinangun Canden Kutowinangun Lor Salatiga tahun
pelajaran 2015/2016.
2. Indikator Keberhasilan
Penggunaan model pembelajaran Card Sort dikatakan berhasil
apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai.adapun indikator
yang di rumuskan peneliti adalah:
a. Secara individu
Siswa di harapkan dapat mencapai skor ≥ 70 pada materi bilangan
loncat.
b. Secara Klasikal
Presentase 80% sebanyak dari total siswa dalam satu kelas
mendapat ≥ 70.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru
bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses
kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran
Matematika, terutama dalam hal meningkatkan hasil belajar siswa,
kemudian dapat melihat apakah dengan penggunaan model
pembelajaran Card Sort dalam pembelajaran Matematika dapat
meningkatkan hasil belajar pada bilangan loncat kelas 1 MI Ma’arif
6
Kutowinangun Canden Kutowinangun Salatiga tahun pelajaran
2015/2016?
Apabila siswa tertarik untuk belajar, maka hasil belajar tentang
bilangan loncat dapat meningkat sehingga dapat tercipta sumber daya
manusia yang handal dan dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-
hari dan dapat menyesuaikan sesuai dengan perkembangan zaman.
Hasil penelitian juga dapat menambah khasanah keilmuan pendidikan
Sekolah dasar (SD) atau Madrasah ibtidaiyah (MI) khususnya mata
pelajaran matematika.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi Guru
Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi
oleh guru dan menambah wawasan serta keterampilan
pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
b. Manfaat bagi Siswa
1) Proses belajar mengajar Matematika di MI Ma’arif
Kutowinangun Canden Kutowinangun Lor Salatiga menjadi
menarik dan menyenangkan.
2) Dapat meningkatkan hasil belajar tentang bilangan loncat
siswa.
3) Meningkatkan keaktifan dan partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran.
4) Meningkatkan keberanian siswa mengungkapkan pendapat,
ide, pertanyaan, dan saran.
c. Manfaat bagi sekolah
1) Meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran matematika.
2) Sekolah dapat berkembang karena memiliki guru- guru yang
kratif, inovatif dan profesional.
7
d. Manfaat bagi Pendidikan
1) Dapat menemukan kekurangan dan kelebihan dalam
pembelajaran sehingga dapat memperbaiki kekurangan
tersebut dan pada akhirnya pemahaman siswa akan meningkat.
2) Dunia pendidikan akan semakin maju karena guru semakin
profesional dan kreatif dalam meningkatkan pembelajaran.
F. Definisi Operasional
1. Hasil belajar
Menurut Sudjana (1990:21), “Hasil Belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya”.
2. Bilangan loncat
Deretan bilangan yang memiliki pola tertentu atau deretan
bilangan yang berpola sesuai dengan pola bilangan yang di
tentukan. Bilangan loncat dapat dikatakan juga sebagai himpunan
bilangan-bilangan yang di urutkan dengan aturan-aturan tertentu
dan membentuk sauatu barisan yang berpola.
3. Model pembelajaran
Sebagai suatu desain yang menggambarkan proses rincian dan
penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa
berinteraktif sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada
siswa.
4. Card Sort
Card Sort adalah suatu strategi dari pembelajaran aktif yang
memilah dan memilih kartu/menyortir kartu, card sort merupakan
kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan
konsep penggolongan sifat, fakta, tentang suatu objek, atau
mengulangi informasi. Card Sort lebih mengutamakan gerakan
8
fisik yang dapat membantu untuk memberi energi kepada kelas
yang telah letih/kurang bersemangat (Silberman,2007:157)
G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian tindakan kelas,
istilah dalam bahasa inggrisnya adalah classroom action research yang
berarti action research (penelitian dengan tindakan) yang dilakukan di
kelas. Menurut Kemmis Dan Carr (198:26) mengemukakan bahwa:
penelitian tindakan merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat
reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial dan
bertujuan untuk memperbaiki pekerjaanya, memahami pekerjaan ini
serta situasi dimana pekerjaan ini dilakukan. Sedangkan pendapat lain
mengemukakan PTK adalah Proses penetapan dan suatu tindakan-
tindakan baru, baik terhadap anak didik didalam kelas maupun warga
lain di lingkungan sekolah, sebagai alternatif pemecahan masalah
(sam’s,2010:57).
Arikunto dalam bukunya mengungkapkan Penelitian Tindakan
Kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan
memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya
(Arikunto,2006:58). Jadi secara garis besarnya penelitian tindakan
kelas adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh guru kelas untuk
memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran
dilakukan secara bertahap dan terus menerus.
Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas
karena melalui penelitian ini seorang peneliti terjun langsung dan ikut
berperan langsung dalam proses penelitian. Penelitian mengumpulkan
data observasi kelas, wawancara dengan guru dan siswa. Adapun
gambaran tahap penelitian (Arikunto,2006:16) adalah sebagai berikut :
9
Gambar 1.1 Skema siklus Penelitian menurut Arikunto (2006: 16).
2. Subyek penelitian
Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa
kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun Canden Kutowinangun Lor
Salatiga. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penerapan
model pembelajaran Card Sort setelah itu dilakukan refleksi.
Pelaksanaan SIKLUS I Refleksi
Pengamatan
Perecanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
?
Perencanaan
10
3. Langkah-langkah penelitian
Arikunto (2006:20), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan
penting,meliputi: Planning (rencana) , Action (tindakan), Observation
(pengamatan), Reflection (refleksi). Lebih jelasnya sebagai berikut:
a) Tahap rencana (planning)
Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum
seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah:
1) Guru membuat kartu angka untuk penerapan model
pembelajaran Card Sort.
2) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan.
3) Menyusun daftar pertanyaan untuk tanya jawab.
4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk mengetahui
kondisi siswa dalam proses pembelajaran.
5) Menyusun lembar pengamatan aktivitas guru dalam
pembelajaran.
6) Menyusun test formatif untuk siswa
b) Tahap tindakan (action)
Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan
pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada RPP
dan tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan,
yaitu pendahuluan, inti (Elaborasi, Eksplorasi,dan Konfirmasi) dan
penutup.
c) Tahap pengamatan (observation)
Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
diamati, dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan
balik pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan inisiatif siswa selama
kegiatan pembelajaran.
d) Tahap refleksi (reflection), meliputi :
1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.
11
2) Evaluasi hasil observasi.
3) Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I pada
siklus II.
Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah
dilaksanaan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja
guru pada tahap selanjutnya, yaitu siklus II dan seterusnya.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian
tindakan ini adalah:
a. Pedoman / lembar observasi
Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati secara langsung
kegiatan yang dilakukan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran bilangan loncat melalui model pembelajaran Card
Sort
b. Tes
Tes dilakukan dengan memberikan soal mengenai materi yang
telah disampaikan (lembar soal) untuk mendapatkan informasi atau
data tentang pemahaman siswa terhadap materi yang telah
disampaikan dengan model pembelajran Card Sort.
5. Pengumpulan data
Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian.
Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah
dirumuskan dan menguji hipotesis. Dalam pengumpulan data
penelitian ini cara mengumpulkan data dengan menggunakan metode:
a. Pengamatan
Pengamatan adalah suatu pengamatan langsung terhadap
peserta didik dengan memperhatikan tingkah lakunya secara teliti
(Farikhah,2006:10). Dalam setiap siklus guru melakukan
12
pengamatan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana perhatian
aktivitas, dan prestasi belajar terhadap materi yang diajarkan.
b. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap
mata pelajaran Matematika. Pada setiap siklus guru memberikan tes
tertulis dalam bentuk uraian untuk mengukur pemahaman siswa
dalam pemahaman terhadap materi bilangan loncat.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan peneliti pada penelitian ini
adalah silabus, rencana pelaksanaan tindakan (RPP) dan nilai siswa
sebelum diterapkan model pembelajaran Card Sort. Silabus
merupakan rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran,
pengelolaan kelas yang digunakan oleh peneliti sebagai landasan
penyusunan RPP. Sedangkan RPP sendiri merupakan perangkat
pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran guru
dan disusun dalam tiap-tiap putaran pembelajaran. Nilai siswa
sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Card Sort
untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi pelajaran.
Selain itu peneliti menggunakan foto jalannya pembelajaran untuk
menjadi penguat dari penelitian.
6. Analisis Data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka
analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi
dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil penelitian yang terekam
dalam tes dan format pengamatan lainnya. Analisis reflektif dilakukan
peneliti bersama guru kelas I MI Ma’arif Kutowinangun Canden
Kutowinangun Lor Salatiga, sebagai pijakan untuk menemukan
program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa
kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya. Peneliti ini
menggunakan analisis deskriptif. Deskriptif yang digunakan berupa
persentase sebagai berikut:
13
Keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah siswa (Djamarah, 2000: 225-226).
H. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut:
1. Bagian Awal
Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo,
halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,
pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.
2. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang Masalah
J. Rumusan Masalah
K. Tujuan Penelitian
L. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
M. Manfaat Penelitian
N. Definisi Operasional
O. Metodologi Penelitian
7. Rancangan Penelitian
8. Subjek Penelitian
9. Langkah-langkah Penelitian
10. Instrumen Penelitian
11. Pengumpulan Data
12. Analisis Data
P. Sistematika Penulisan
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Hasil belajar
6. Pengertian belajar
7. Ciri-ciri belajar
8. Prinsip-prinsip belajar
9. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar
10. Pengertian hasil belajar
11. Wujud hasil belajar
B. Model pembelajaran
3. Hakikat model pembelajaran.
4. Unsur-unsur model pembelajaran.
C. Model pembelajaran Card Sort
6. Pengertian
7. Karakteristik
8. Tujuan
9. Langkah-langkah
10. Kelebihan dan kekurangan
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
F. Berisi gambaran umum lokasi penelitian
G. Subyek penelitian
H. Deskripsi pelaksanaan penelitian prasiklus
I. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I
J. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus II
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Berisi uraian hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang
telah dilakukan serta perbandingan hasil belajar antar siklus.
D. Pembahasan.
BAB V PENUTUP
C. Kesimpulan
D. Saran
3. Bagian Akhir
15
Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran dan
daftar riwayat hidup penulis.
BAB II
Kajian Pustaka
A. Belajar dan Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Secara umun belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan
perilaku akibat adanya interaksi individu dengan lingkungannya.
Dalam arti luas mencakup pengetahuan, pemahaman, keterampilan,
sikap dan sebagainya. Setiap perilaku ada yang tampak atau dapat
diamati dan ada pula yang tidak dapat diamati. Belajar adalah
perubahan kemampuan dan posisi seseorang yang dapat dipertahankan
dalam suatu periode tertentu dan bukan merupakan hasil dari proses
pertumbuhan (Rosma Hartiny,2010: 31).
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya (Syaiful Bahri Djamarah,2011: 13).
Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the proses by
which behavior (in the broader sense) is originated or changed
through practice or training. Belajar adalah proses dimana tingkah
laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau
latihan (Syaiful Bahri Djamarah,2011:12).
16
Dari beberapa pendapat di atasnya bahwa belajar adalah suatu
kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan
raga. Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa
untuk mendapatkan perubahan. Tentu saja perubahan yang di harapkan
bukan perubahan fisik, tetapi perubahan jiwa dengan sebab masuknya
kesan- kesan yang baru.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa adalah serangkaian kegiatan
jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya
yang menyangkut kognitif, afektif, psikomotorik.
2. Ciri-ciri Belajar
Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku,maka ada
beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalan ciri-ciri belajar
menurut (Syaiful Bahri Djamarah 2011:15) ciri-ciri belajar adalah :
a. Perubahan yang terjadi secara sadar
Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau
sekurang-kurangnya induvidu merasakan telah terjadi adanya suatu
perubahan dalam jiwa. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya
bertambah, jadi perubahan tingkah laku individu yang terjadi karena
mabuk atau dalam keadaan tidak sadar, tidak termasuk kategori
perubahan dalam pengertian belajar. Karena indivodu yang
bersangkutan tidak menyadari akan perubahan tersebut.
b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
Perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus
menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan
menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan
ataupun proses belajar berikutnya, misalnya, jika seorang anak belajar
menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat menulis
menjadi dapat menulis.
17
Perubahan itu berlangsung terus menerus hingga kecakapan
menulisnya menjadi lebih baik dan sempurna.
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu
bertambah dan tertuju untun memperoleh suatu yang lebih baik dari
sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu
dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.
Perubahan yang bersifat aktif. Artinya bahwa perubahn itu tidak terjadi
dengan sendirinya,malainkan karena usaha individu sendiri.
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang bersifat sementara (temporer) yang terjadi hanya
untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat,keluar air mata, menangis,
tidak digolongkan dalam pengertian belajar. Perubahan yang terjadi
karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti
bahwa tingkah laku yang yang terjadi setelah belajar akan bersifat
menetap. Misalnya, kecakapan seorang anak dalam memainkan piano
setelah belajar, tidak akan hilang, melainkan akan terus dimiliki dan
bahkan makin berkembang bila terus dipergunakan atau dilatih.
e. Perubahan dalan belajar bertujuan atau terarah
Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan
dicapai. Misalnya seseorang yang belajar membaca, sebelumnya sudah
menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai dengan belajar membaca.
Dengan demikian, perbuatan belajar dilakukan senantiasa terarah pada
tingkah laku yang telah di tetapkannya.
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses
belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika sesorang
belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah
18
laku secara menyaluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan,
pengetahuan.
g. Prinsip-prinsip belajar
Prinsip-prinsip belajar menurut teori gestalt (Syaiful Bahri Djamarah,
2011:20-22) adalah sebagai berikut:
a) Belajar berdasarkan keseluruhan
Orang berusaha menghubungkan suatu pelajaran yang lain
sebanyak mungkin. Bahan pelajaran tidak dianggap terpisah, tetapi
merupakan satu kesatuan.
b) Belajar adalah suatu proses perkembangan
Manusia sebagai suatu organisme yang berkembang.
Kesediannya mempelajari sesuatu tidak hanya ditentukan oleh
kematangan jiwa batiniah, tetapi juga perkembangan anak karena
lingkungan dan pengalaman.
c) Anak didik sebagai organisme keseluruhan
Anak didik belajar tidak hanya intelektualnya saja tetapi juga
emosional dan jasmaniahnya. Dalam pembelajaran selain mengajar
guru juga memdidik untuk membentuk pribadi anak didik.
d) Terjadi transfer
Belajar pada pokoknya yang terpenting penyesuaian pertama,
yaitu memperoleh tanggapan yang tepat. Mudah atau sukarnya
masalah itu terutama adalah masalah pengamatan. Bila dalam suatu
kemampuan telah dikuasai betul-betul, maka dapat dipindahkan
untuk menguasai kemampuan yang lain.
e) Belajar adalah reorganisasi pengalaman
Pengalaman adalah hadir dari suatu antara anak didik dengan
lingkungannya.
f) Balajar harus dengan insight
Suatu saat dalam proses belajar dimana sesorang melihat
pengertian tentang sangkut paut dengan hubungan-hubungan
tertentu dalam unsur yang mengandung problem.
19
g) Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan,
dan tujuan.
Hal ini terjadi bila banyak hubungan dengan apa yang
diperlukan anak didik dalam kehidupan sehari-hari.
h) Belajar berlangsung terus menerus
Dalam rangka untuk memperoleh ilmu pengetahuan sebanyak-
banyaknya, anak didik harus terus belajar. Tidak hanya disekolah,
tetapi diluar sekolah, lingkungan, dan masyarakat anak didik harus
belajar.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar
Menurut Baharudin dan Wahyuni (2008:19-28) faktor-faktor yang
mempengeruhi proses belajar adalah sebagai berikut:
a. Faktor internal
1) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan
kondisi individu. Faktor ini dibedakan menjadi dua macam
yaitu:
a) Keadaan tonus jasmani
Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat
mempengaruhi aktifitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang
sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap
kegiatan belajar individu. sebaiknya, kondisi fisik yang lemah
dan sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang
maksimal.
b) Keadaan fungsi jasmani
Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi jasmani
pada tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar,
terutama panca indra. Panca indra yang berfungsi dengan baik
akan mempermudah aktifitas belajar yang baik pula. Dalam
proses belajar, pancaindra merupakan pintu masuk bagi segala
20
informasi yang diterima dan ditangkap oleh manusia, sehingga
dapat mengenal dunia luar.
2) Faktor psikologis
Faktor-faktor psikologi adalah keadaan psikologi sesorang
yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor
psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar adalah:
a) Kecerdasan/inteligensi siswa
Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan
psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri
dengan lingkungan dengang cara yang tepat. Kecerdasan
merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses
belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siawa.
Semakin tinggi tingkat intelegensi seorang individu, semakin
besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar.
Sebaiknya semakin rendah tingkat intelegensi individu,
semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan belajar.
b) Motivasi
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
keefektifan kegiatan belajar siswa. motivasilah yang
mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar
c) Minat
Minat berarti kecederungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat memberikan
pengaruh terhadap aktivitas belajar. Karena jika seseorang
tidak memiliki minat untuk belajar,ia tidak akan semangat atau
bahkan tidak mau belajar.
d) Sikap
Sikap adlah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara
yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa, dan
sebagainya. Baik secara positif maupun negative. Sikap siswa
21
dalam belajar dapat mempengaruhi oleh perasaan senang atau
tidak senang pada performan guru, pelajaran atau lingkungan
sekitarnya.
e) Bakat
Bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi salah
satu komponen yang diperlukan dalam proses belajar
seseorang. Apanila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang
sedang dipelajari, maka bakat itu akan mendukung proses
belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil.
b. Faktor eksternal
1) Lingkungan sosial
a) Lingkungan sosial sekolah seperti guru, administrasi dan
teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar
seorang siswa. Hubungan yang harmonis antar ketiganya
dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik
di sekolah. Perilaku yang simpatik dan dapat menjadi
teladan seorang guru atau admintrasi dapat menjadi
pendorong bagi siswa untuk belajar.
b) Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan
masyarakat tempat tinggal siswa akan memepengaruhi
belajar sisiwa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak
pengangguran dan anak terlantar juga dapat mempengaruhi
aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika
memerlukan teman belajar, diskusi atau meminjam alat-alat
belajar yang kebetulan belum dimilikinya.
c) Lingkungan sosial keluarga. lingkungan ini sangat
mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga,
sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah),
pengelolaan keluarga semuanya dapat memberi dampak
terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara keluarga,
22
orangtua, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu
siswa melakukan aktivitas dengan baik.
2) Lingkungan nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah:
a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar,
tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu
silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang
sejuk dan tenang. Sebaiknya, bila kondisi alam tidak
mendukung proses belajar siswa akan terhambat.
b) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat
digolongkan dua macam. Pertama. Hardware, seperti
gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan
olahraga dan lain sebagainya. Kedua, software, seperti
kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku
panduan, silabi,dan lain sebagainya,
c) Faktor materi pembelajaran (yang diajarkan kepada siswa).
Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia
perkembangan siswa, begitu juga dengan metode mengajar
guru,disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa.
Karena itu, agar guru dapat memberikan kontribusi yang
positif terhadap aktivitas belajar siswa, maka guru harus
menguasai materi pembelajaran dan berbagai metode
mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi
siswa.
4. Pengertian Hasil Belajar
Perubahan yang terjadi pada diri individu dari yang tidak mampu
menjadi mampu dan membutuhkan proses pada jangka waktu tertentu
merupakan hasil belajar. Hasil belajar juga dipengaruhi oleh
pengalaman merupakan hasil belajar. Hasil belajar juga dipengaruhi
oleh pengalaman seseorang walaupun tidak menutup kemungkinan
23
bahwa proses belajar seseorang terjadi karena disengaja maupun tidak
disengaja.
Seorang guru harus belajar mengadakan pembaharuan
pembelajaran dengan memasukkan pengalaman-pengalaman belajar
yang menarik. Pembelajaran yang menarik adalah pembelajaran yang
benar-benar membelajarkan siswa, semakin siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran akan semakin berkualitas hasil belajar siswa. Jadi siswa
tidak hanya sekedar datang, duduk, catat, pulang, tanpa ada
pengalaman belajar. Sehingga siswa dapat meningkatkan kualitas hasil
belajarnya.
Hasil belajar pada dasarnya adlah suatu kemampuan yang berupa
keterampilan dan perilaku baru sebagi akibat dari latihan atau
pengalaman yang diperoleh (Rosma Hartiny Sams, 2010:33). Dalam
hal ini Gagne dan Briggs (dalam Rosma Hartiny Sams, 2010:33)
mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh
seseorang sesudah mengikuti proses belajar. Ada lima kemampuan
yang diperoleh seseorang sebagai hasil belajar yaitu keterampilan
intelektual, strategi, kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik
dan sikap.
Hasil belajar pada diri seseorang sering tidak langsung tampak
tanpa seseorang itu melakukan tindakan untuk memperhatikan
kamampuan yang diperolehnya melalui belajar. Namun demikian, hasil
belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan orang berubah
dalam perilaku, sikap dan kemampuannya. Kemampuan-kemampuan
yang mengakibatkan perubahan tersebut menjadi kemampuan kognitif
yang meliputi pengetahuan dan pemahaman. Kemampuan sesori-
motorik yang meliputi keterampilan melakukan gerak badan dalam
urutan tertentu, dan kemampuan dinamik afektif yang meliputi sikap
dan nilai yang mengandung perilaku dan tindakan.
Dalam kaitannya dengan hasil belajar tersebut, bloom membagi
kedalam tiga kawasan yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil
24
belajar dalam ranah kognitif ini secara rinci mencakup kemampuan
mengingat dan memecahkan masalah berdasarkan apa yang telah
dipelajari peserta didik. Dalam hal ini mencakup keterampilan
intelektual yang merupakan salah satu tugas dan kegiatan pendidikan.
Hasil belajar ranah afektif menekankan pada perasaan, emosi,
apresiasi, pertimbangan dan tingkat penerimaan atau penolakan
terhadap suatu nilai. Hasil belajar ranah afektif ini ditandai adanya
penerimaan, pemberian, respon, penilaian, mengkonseptualisasikan
sesuatu. Perolehan hasil belajar pada kawasan psikomotor menekankan
pada keterampilan motorik dan manipulasi bahan, maka peserta didik
akan memperoleh pengetahuan antara lain dalam hal imitasi,
manipulasi, presisi, artikulasi, dan adaptasi (Rosma Hartiny Sams
2010:35-36).
5. Wujud Hasil Belajar
Menurut Syah (dalam Lilik, Suwardi &Muna Erawati.2009)
menyatakan bahwa wujud hasil belajar dapat dilihat adanya sembilan
wujud perubahan yaitu:
a. Kebiasaan
Salah satu wujud hasil belajar adalah adanya perubahan
kebiasaan dalam diri individu. Orang yang berhasil belajar akan
mengurangi kebiasaan-kebiasaan yang tidak diperlukan.
Keberhasilan belajar akan menjadikan sesorang berperilaku positif
yang relative menetap dan otomatis.
b. Keterampilan
Keterampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat
syaraf dan otot yang bersifat motorik. Kegiatan ini membetuhkan
koordinasi gerak yang teliti dan memerlukan kesadaran yang
tinggi. Oleh sebabitu, hasil belajar dapat dilihat tingkat
keterampilan yang ada dalam diri individu.
c. Pengamatan
25
Pengamatan dapat diartikan proses menerima. Menafsirkan dan
mengartikan rangsangan uyanga masuk malaui pancaindra
terutama amta dan telinga. Seseorang yang velajar akan
menghasilkan pengamatan yang objektif dan benar.
d. Berfikir asosiatif dan daya ingat
Seseorang yang belajar akan menjadikan dirinya mampu
berfikir asisiatif dan meningkatkan daya ingat. Berfikir asosiatif
maksudnya berfikir untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu
yang lainnya.
e. Berfikir rasional dan kritis
Proses belajar akan menjadikan seseorang dapat berpikir
rasional dan kritis. Berfikir rasional berarti mampu menggunakan
logika untuk menentukan sebab-akibat, menganalisis,
menyimpulkan, bahkan meramalkan sesuatu.
f. Sikap
Sikap adalah kecenderungan yang relative menetap untuk
mereaksi terhadap sesuatu hal. Hasil belajar akan ditandai muncul
kecenderungan baru dalam diri seseorang dalam menghadapi suatu
objek, tata nilai, peristiwa, dan sebagainya.
g. Inhibisi
Inhibisi dalam konteks belajar dapat diartikan kesanggupan
individu untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak
perlu dan mampu memilih dan melakukan tindakak lain yang lebih
baik. Hasil belajar dapat dilihat adanya kesanggupan individu
dalam melakukan sesuatu secara baik.
h. Apresiasi
Hasil belajar dapat dilihat adanya apresiasi dalam diri individu
yang belajar. Orang belajar akan muncul kemapuan untuk menilai
dan menghargai terhadap sesuatu objek tertentu.
i. Tingkah laku efektif
26
Orang belajar akan memiliki tingkah laku yang efektif. Tingkah
laku efektif ini dapat dilihat sebagai wujud dari hasil belajar.
B. Model Pembelajaran
1. Hakikat model pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Strategi pembelajaran adalah metode penyampaian pembelajran
yang di maksudkan membantu peserta didik untuk mencapai tujuan
belajar.
2. Unsur-unsur Model Pembelajaran
a. Sintaks, yaitu langkah-langkah operasional pembelajaran.
b. System sosial, yaitu suasana normal yang berlaku dalam
pembelajaran.
c. Prinsip-prinsip reaksi, yaitu menggambarkan bagaimana
seharusnya pendidik memandang, memperlakukan, dan
merespon peserta didik,
d. Sisitem pendukung, yaitu segala sarana,bahan,alat,atau
lingkungan belajar yang memdukung pembelajaran.
e. Efek pembelajaran dan efek ikutan, yaitu hasil belajar yang di
peroleh langsung berdasarkan tujuan yang disasar dan hasil
belajar diluar yang disasar.
C. Model Pembelajaran Card Sort
1. Pengertian
Card Sort yakni strategi pembelajaran berupa potongan-potongan
kertas yang dibentuk seperti kartu yang berisi informasi atau materi
pelajaran. Pembelajaran aktif model Card Sort merupakan
pembelajaran yang menekan kan keaktifan siswa, dimana dalam
pembelajaran ini setiap siswa diberi kartu indeks yang berisi informasi
27
tentang materi yang akan dibahas, kemudian sisiwa mengelompok
sesuai dengan kartu indeks yang dimilikinya. Setelah itu siswa
mendiskusikan dan mempresentasikan hasil hasil diskusi tentang
materi dari kategori kelompoknya. Card Sort model pembelajran ini
merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajar
konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek atau merebiew
ilmu yang telah diberikan sebelumnya atau mengulangi informasi. Ini
dapat mendinamisir kelas yang kelelahan (Zaini,2004:53).
Card Sort yaitu suatu model pembelajaran yang digunakan
pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan
konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam
pembelajaran (Fatah,2008:185).
2. Karakteristik
Salah satu karakteristik dalam metode Card Sort yaitu pendidik
lebih bertindak sebagai fasilitator dan menjelaskan materi yang perlu
dibahas atau materi yang belum dimengerti siswa setelah presentasi
selesai. Sehingga materi yang telah dipelajari benar-benar difahami
dan dimengerti siswa dan pada model pembelajaran Card Sort ini
siswa mencari bahan sendiri atau materi yang sesuai dengan kategori
kelompok yang diperolehnya dan siswa mengelompok sesuai kartu
indeks yang di berikan oleh guru. Dengan demikian siswa menjadi
aktif dan termotivasi dalam proses belajar mengajar (Fadeh,2009:38).
3. Tujuan
Tujuan dari model pembelajaran menggunakan Card Sort ini
adalah untuk mengungkapkan daya ingat terhadap materi pelajaran
yang telah dipelajari siswa (wahyudi,2009:1). Dan mengungkap daya
ingat atau recall terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa.
28
Sehingga siswa benar-benar memahami dan mengingat pelajaran yang
telah diberikan (Hartono,2006:1)
4. Langkah-langkah
Dalam kegiatan belajar mengajar yang menggunakan model
pembelajaran Card Sort untuk mata pelajaran Matematika di kelas 1,
adapun langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pendidik dan
peserta didik yaitu:
a. Pendidik menyiapkan kartu angka untuk kegiatan Card Sort.
b. Pendidik membentuk kelompok menjadi 5 kelompok.
c. Pendidik memberi penjelasan tentang cara kompetensi yang
dicapai.
d. Setiap kelompok melaksanakan model pembelajaran Card Sort.
e. Setiap kelompok menyampaikan hasil kesimpulan dari kegiatan
Card Sort.
f. pendidik menyampaikan kesimpulan secara umum.
g. Evaluasi.
h. Penutup.
5. Kelebihan dan kekurangan
Kegiatan belajar mengajar Matematika menggunakanmodel
pembelajaran Card Sort. Mempunyai kelebihan sebagai berikut:
a. Guru lebih mudah menguasai kelas.
b. Siswa lebih mudah melaksanakan model pembelajaran Card Sort.
c. Guru lebih mudah mengorganisir kelas.
d. Dapat di ikuti oleh siswa dengan jumlah yang banyak.
e. Mudah menyiapkannya.
f. Guru lebih mudah menerangkan dengan baik.
g. Siswa lebih antusias dalam belajar.
h. Siswa lebih mengerti tentang materi materi yang diajarkan.
29
i. Sosialisasi antar siswa lebih terbangun yakni antara siswa dengn
siswa lain lebih akrab.
Di samping memiliki kelebihan, tentunya model pembelajaran
Card Sort bukanlah model pembelajaran yang sempurna,pleh karena
itu model pembelajaran Card Sort juga memiliki kekurangan sabagai
berikut :
a. Adanya kemungkinan penyimpangan perhatian siswa terutama
apabila terjadi jawaban-jawaban yang menarik perhatiannya,
padahal bukan sasaran (tujuan) yang diinginkan dalam arti terjadi
penyimpangan dari pokok bahasan semula.
b. Siswa perlu perhatian lebih sehingga tidak keseluruhan siswa dapat
diperhatikan dengan baik.
c. Banyak menyita waktu terutama menyiapkan model pembelajaran
Card Sort.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Gambaran situasi umum MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga
a. Lokasi penelitian
Alamat penelitian : MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga
Mata pelajaran : Matematika
Materi pokok : Bilangan loncat
30
Kelas/semester : I/I
b. Keadaan guru MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga
Tabel 3.1 Daftar guru MI Ma’afif Kutowinangun Salatiga
No Nama Guru Jabatan
1 Khurur Rozad,S.Pd.I Kepala Sekolah dan Guru
kelas VI
2 Iswadi Nur Mujianti,S.Pd.I Guru kelas I
3 Enawati,S.Pd.I Guru kelas II
4 Siti Zumrotun,S.Pd. I Guru kelas III
5 Drs.Ibrahim Alfian Guru kelas IV
6 A.Muniri,P.Pd.I Guru kelas V
7 Muflikhin Guru Bahasa jawa
8 Suparti Guru Keterampilan
9 Umi Guru Bahasa Inggris
10 Yogi Kuncoro Jati Guru TIK
2. Visi dan Misi MI ma’arif Kutowinangun Salatiga
a. Visi Sekolah :
Terwujudnya madrasah yang melahirkan generasi yang berilmu,
berakhlak mulia dan bertanggung jawab sesuai nilai-nilai dan
karakter bangsa.
b. Misi Sekolah :
1) Menciptakan lingkungan yang kreatif dan menyenangkan
dalam rangka mewujudkan VISI.
2) Memberdayakan seluruh potensi pesrta dididk agar berprestasi
secara maksimal baik intelektual, emosional, maupun spiritual.
3) Menanam kan kepedulian sosial dan lingkungan dengan
semangat kebangsaan.
3. Keadaan Siswa
31
Kondisi siswa kelas I MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa Kelas I MI Ma’arif Kutowinangun
Salatiga
No L/P Nama Siswa kelas I
1 L Akbar Maulana
2 P Auladina Lailatunnisa
3 L Azam Dimas Saputra
4 P Dinda Ramadhani
5 L Dixsnanda Sheryl Al Akbar
6 L Fadhil Ardhan Pambudi
7 P Fina Nailatul Izzah
8 L Maulana Fatih Ahmad Syahnata
9 L Muhammad Alfian Maulana
10 L Muhammad Rafif Arhab
11 L Muhammad Rizki Saputra
12 P Naora Putri Islami
13 P Nayla Natasya Sabrina
14 P Naila Ristia Ningrum
15 P Nirmalinda Larasati
16 P Putri Aulia Latif
17 P Qurba Magfirotul Maula
18 P Rizqa Elysia Ardiana
19 L Zam Zamil Ali Pasa’a
20 P Putri Diyana Lestari
21 L Rahmad Eko Prasetyo
4. Pelaksanaan penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Matematika
kelas I tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2
32
siklus. Penelitian tersebut menggunakan jam mata pelajaran
matematika sesuai dengan jadwal mata pelajaran matematika kelas I
MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga.
Waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan pra siklus untuk observasi awal pada tanggal 9 september
2015.
b. Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 21 september 2015.
c. Kegiatan siklus II dilaksanakan pada tanggal 4 november 2015.
B. Deskripsi pra siklus
Penelitian siklus ini dilakukan pada hari rabu tanggal 9 september
2015 dikelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga. Berdasarkan hasil
observasi yang telah dilakukan peneliti, mengumpulkan dokumen-
dokumen nilai dari wali kelas tentang pelajaran matematika dan tentang
kebiasaan siswa saat pembelajaran berlangsung. Dari situ di dapatkan
nilai-nilai siswa masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah
rata-rata, hasil tersebut diketahui nilai siswa yang tuntas atau mencapai
KKM sebanyak 11 siswa dan 10 siswa nilainya masih dibawah standar
KKM.
C. Deskripsi siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada semester I,
tanggal 21 september 2015. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan
program semester mata pelajaran Matematika kelas I semester I. Standar
kompetensi “melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai
20”. Dengan kompetensi dasar “mengurutkan banyak benda”. Akan tetapi
pada siklus ini untuk menghemat waktu, peneliti diminta untuk
mengajarkan sebagian dari materi bilangan loncat 2, 3,dan 4.
33
Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu
dengan alur perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi
(observing), refleksi (reflekting), secara garis besar pelaksanaan dapat di
deskripsikan sebagai berikut:
1. Perencanaan tindakan
Dalam tahap ini perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan
oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat
serangkaian kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model
role playing. Adapun mata pelajaran yang dibahas adalah Matematika
tentang bilangan loncat 2, 3,dan 4.
b. Menyiapkan alat yang dipakai untuk pelasanaan pembelajaran
menggunakan model Card Sort yang berhubungan.
c. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar yang
dilakukan peneliti dengn menggunakan model Card Sort.
d. Mengajar dengan model Card Sort dengan menggunakan model
pembelajaran Card Sort .
e. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur prestasi
peserta didik.
2. Pelaksanaan tindakan
a. Kegiatan awal
1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan pembelajaran
yang dibuat sebelumnya.
2) Guru memulai pembelajaran dengan salam, do’a dan sapaan
kepada peserta didik.
3) Guru menanyakan kabar dan mengabsen daftar hadir siswa.
4) Guru memberikan motivasi sebelum masuk ke dalam materi
pembelajaran.
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti
34
1) Ekplorasi
a) Guru meminta siswa menyimak penjelasan guru.
b) Guru menjelaskan pengertian dari bilangan loncat.
c) Guru memberi kesempatan sisiwa untuk bertanya tentang
materi yang belum dipahami.
2) Elaborasi
a) Guru membagi peserta didik secara acak menjadi 4 kelompok.
b) Sebagian kelompok melakuakn permainan Card Sort.
c) Masing-masing peserta didik duduk sambil memperhatikan
scenario yang sedang diperagakan yaitu peran angka
d) Setelah dimainkan, masing-masing peserta didik diberi lembar
tugas untuk dibahas menentukan bilangan loncat 2, 3,dan 4
e) Bersama kelompoknya peserta didik bermain Card Sort cara
menentukan bilangan loncat seperti yang telah dipentaskan.
f) Masing-masing kelompok melaporkan hasih menentukan
bilangan loncat tertentu.
3) Konfirmasi
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa.
b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
c. Kegiatan akhir
1) Mengadakan tanya jawab sekitar materi yang sudah disampaikan.
2) Memberikan penelitian hasil kerja siswa baik lisan, tertulis,
maupun perbuatan yang dilakukan siswa.
3) Memberikan tugas pada sisiwa untuk mempelajari materi yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
4) Guru menyimpulkan materi yang sudah di sampaikan.
5) Pada 30 menit sebelum pembelajaran berakhir, siswa mengerjakan
soal evaluasi yang telah dibagikan guru.
35
6) Guru menutup pelajaran dengan salam penutup dan berdo’a yang
dipimpin oleh satu siswa.
3. Pengamatan/observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan
observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Card Sort dalam meningkatkan
prestasi belajar peserta didik.
4. Refleksi
Kegiatan ini bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan
pembelajaran dengan model Card Sort. Hasil belajar siklus I menunjukkan
bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran meningkat. Siswa
terlihat antusias dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan model
Card Sort. Guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator,
pusat pembelajaran berada pada siswa. Model Card Sort ini membuat
siswa aktif karena siswa dapat mengetahui secara langsung fakta atau
kebenaran dari pembelajaran Matematika pada materi bilangan loncat 2,
3,dan 4. Di akhir kegiatan pembelajaran dari hasil penilaian diketahui nilai
siswa yang tuntas atau mencapai KKM sebanyak 15 siswa dan 6 siswa
nilainya masih di bawah standar KKM.
Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalah-
masalah, yaitu:
a. Pengelolaan waktu yang kurang optimal saat belajar menggunakan
model pembelajaran Card Sort berlangsung.
b. Beberapa siswa belum paham dan kebingungan tentang bagaimana
melakukan Card Sort. Dalam hal ini siswa sangat tergantung dengan
guru jika menemukan masalah yang sulit.
c. Guru belum menguasai materi dan penyampaian belum urut atau
sesuai.
36
d. Guru belum bersikap tegas dalam mengkondisikan siswa saat
pembelajaran berlangsung
e. Suara guru belum begitu keras sehingga siswa kurang mendengar apa
yang guru jelaskan.
Dari masalah-masalah di atas peneliti menawarkan beberapa solusi
untuk masalah tersebut:
a. Guru harus lebih pintar dalam membagi kegiatan belajar mengajar agar
tidak terlalu menghabiskan waktu yang ditentukan.
b. Guru harus menjelaskan langkah-langkah Card Sort dengan bahasa
yang paling sederhana dan contoh yang paling jelas agar siswa tidak
kebingunan dengan model pembelajaran tersebut.
c. Guru harus mempelajari dan menguasai semua materi pembelajaran
dan harus menyampaikan materi secara urut
d. Guru harus bersikap tegas agar pembelajaran lebih kondusif.
e. Agar suara guru dapat di dengar oleh siswa, guru harus memberi kode
misalkan dengan membuat suatu tepuk semangat.
D. Deskripsi siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada semester I,
tanggal 4 november 2015. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan
program semester mata pelajaran Matematika kelas 1 semester I. Standar
kompetensi “Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai
20”. Dengan kompetensi dasar “mengurutkan banyak benda”.
Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu
dengan alur perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi
(observing), dan refleksi (reflekting), secara garis besar pelaksanaan dapat
di deskripsikan sebagai berikut :
1. Perencanaan tindakan
37
Berdasarkan refleksi yang di peroleh dari observasi dan hasil
siklus I. Rencana tindakan siklus II yang dilakukan oleh peneliti
adalah :
a. Menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan model pembelajaran Card Sort. Adapun materi yang
dibahas adalah mata pelajaran Matematika materi bilangan loncat
2, 3,dan 4 perbaikan yang dilakukan adalah guru diminta untuk
menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan model role
playing yang telah di buat guru sendiri sebelumnya.
b. Menyiapkan alat yang digunakan untuk melakukan role playing.
c. Menjelaskan materi pembelajaran dengan model pembelajaran role
playing sebagai bahan ajar yang diberikan kepada siswa.
d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi siswa.
e. Mengajar dengan model role playing untuk melaksanakan proses
pembelajaran.
f. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur
prestasi belajar peserta didik.
2. Pelaksanaan tindakan
a. Kegiatan awal
1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana
pembelajaran yang dibuat sebelumnya.
2) Guru memulai pembelajaran dengan salam, do’a dan sapaan
kepada peserta didik.
3) Guru menanyakan kabar dan mengabsen daftar hadir sisiwa.
4) Guru memberikan motivasi sebelum masuk kedalam materi
pembelajaran.
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti
1) Eksplorasi
38
a) Guru meminta siswa menyimak penjelasan guru.
b) Guru menjelaskan pengertian dari bilangan loncat.
c) Guru menjelaskan cara mencari bilangan loncat.
d) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang
materi yang belum dipahami.
2) Elaborasi
a) Guru membagi peserta didik secara acak menjadi 3
kelompok.
b) Guru memanggil perwakilan kelompok untuk untuk diberi
penjelasan tentang langkah-langkah yang akan di mainkan
yaitu permainan Card Sort.
c) Peserta didik melakukan permainan Card Sort yang telah
dijelaskan didepan peserta didik yang lain.
d) Setelah dimainkan, masing-masing peserta didik diberi
tugas untuk dibahas menentukan bilangan loncat.
e) Masing-masing kelompok melaporkan hasil menentukan
bilangan loncat tersebut.
3) Konfirmasi
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
sisiwa.
b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
c. Kegiatan akhir
1) Mengadakan tanya jawab sekitar materi yang sudah
disampaikan.
2) Memberi penilaian hasil kerja siswa baik lisan, tertulis, maupun
perbuatan yang dilakukan siswa.
3) Memberikan tugas pada siswa untuk mempelajari materi yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
4) Guru menyimpulkan materi yang sudah disebutkan.
39
5) Pada 30 menit sebelum pembelajaran berakhir, siswa
mengerjakan soal evaluasi yang telah dibagikan guru.
6) Guru menutup pelajaran dengan salam penutup dan berdo’a
yang dipimpin oleh satu siswa.
3. Pengamatan/observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan
observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Card Sort dalam meningkatkan
prestasi belajar peserta didik.
4. Refleksi
Hasil belajar siklus II menunjukkan bahwa aktifitas siswa
dalam proses pembelajaran meningkat. Siswa terlihat sangat antusias
dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan model pembelajaran
Card Sort hingga waktu pembelajaran hampir selesai. Siswa mulai
mandiri melakukan proses pembelajaran. Guru berperan sebagai
fasilitator, pembimbing dan, motivator, pusat pembelajaran berada
pada siswa. Model Card Sort ini membuat semua siswa aktif karena
siswa dapat ikut dan mengetahui langsung fakta kebenaran yang telah
mereka pelajari. Selama pengamatan berlangsung, kebingungan siswa
dalam melakukan Card Sort semakin menurun namun hal itu masih
bisa diatasi dengan bimbingan guru saat siswa mencoba Card Sort.
Berdasarkan unjuk kerja dan perolehan nilai dapat diketahui
bahwa nilai yang didapat lebih baik daripada saat siklus I.
Pembelajaran pada siklus II ini telah mencapai standart minimal KKM,
hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan telah mencapai
hasil yang maksimal. Selain itu, nilai yang diperoleh siswa telah
mencapai kriteria ketuntasan klasikal 80% dari jumlah seluruh
siswa.Untuk itu tidak perlu mengadakan tindak lanjut dengan
memberikan perbaikan kepada siswa.
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian per siklus
1. Analisis Data Prasiklus
Penelitian prasiklus dilaksanakan pada hari Rabu, 9 September
2015 selama 2 jam pelajaran (70 menit). Penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui keadaan siswa dan nilai siswa
terhadap mata pelajaran Matematika bilangan loncata 2, 3,dan 4.
Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan data dari dokumen-
dokumen wali kelas. Data hasil tes siswa kelas I pada matematika
menunjukan tingkat kelulusan siswa masih rendah. Masih banyak nilai
siswa yang belum mencapai KKM. Data nilai tes Matematika siswa
kelas I tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1 Data Nilai Pre Test Matematika kelas I
No L/P NAMA NILAI KETERANGAN
1 L Akbar Maulana 70 Tuntas
2 P Auladina Lailatunnisa 60 Tidak tuntas
3 L Azam Dimas Saputra 75 Tuntas
4 P Dinda Ramadhani 75 Tuntas
5 L Dixsnanda Sheryl Al Akbar 55 Tidak tuntas
6 L Fadhil Ardhan Pambudi 80 Tuntas
41
7 P Fina Nailatul Izzah 50 Tidak tuntas
8 L Maulana Fatih Ahmad S 60 Tidak tuntas
9 L Muhammad Alfian Maulana 60 Tidak tuntas
10 L Muhammad Rafif Arhab 50 Tidak tuntas
11 L Muhammad Rizki Saputra 65 Tidak tuntas
12 P Naora Putri Islami 85 Tuntas
13 P Nayla Natasya Sabrina 80 Tuntas
14 P Naila Ristia Ningrum 50 Tidak tuntas
15 P Nirmalinda Larasati 80 Tuntas
16 P Putri Aulia Latif 75 Tuntas
17 P Qurba Magfirotul Maula 85 Tuntas
18 P Rizqa Elysia Ardiana 70 Tuntas
19 L Zam Zamil Ali Pasa’a 80 Tuntas
20 P Putri Diyana Lestari 40 Tidak tuntas
21 L Rahmad Eko Prasetyo 45 Tidak tuntas
jumlah 1390
Rata-rata 66,19
Dari tabel 4.1 di tas dapat diketahui bahwa :
∑ nilai seluruh peserta didik (F) = 1390
∑ peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) = 11
∑ peserta didik (N) = 21
Ketuntasan belajar (%) =
X 100 %
=
x 100 %
= 52,3 %
Sehingga, nilai rata–rata (x) =
42
=
= 66.19
Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan pra siklus ini,
ternyata tingkat ketuntasan belajar siswa masih dalam kategori rendah
yaitu hanya 11 sisiwa yang tuntas (52,3 %) dan sebanyak 10 siswa
yang tidak tuntas (47,7 %) dengan nilai rata-rata kelas 66,19. Dengan
data yang telah diperoleh tersebut, selanjutnya peneliti akan melakukan
penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran
Card Sort dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Matematika tentang Bilangan loncat 2, 3,dan 4.
2. Analisis data siklus I
a. Data nilai pengamatan
Pada siklus I ini pembelajaran Matematika dengan materi
Bilangan Loncat 2, 3,dan 4 sudah menerapkan metode Card Sort.
Dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini, selain
menyampaikan materi pelajaran peneliti juga melakukan
pengamatan terhadap aktifitas siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Dalam melakukan pengamatan, peneliti dibantu oleh
guru kelas yang berperan sebagai kolaborator yang mengamati
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.
Kegiatan pembelajaran ini diakhiri dengan mengerjakan
soal tes, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
siswa dalam menguasai materi. Hasil nilai siswa tersebut juga
dijadikan sebagai indikator keberhasilan pembelajaran dengan
model pembelajaran Card Sort. Data nilai tes siswa pada siklus I
dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut :
Tabel 4.2 Data Nilai Siklus I Matematika kelas I
43
No L/P NAMA NILAI KETERANGAN
1 L Akbar Maulana 100 Tuntas
2 P Auladina Lailatunnisa 60 Tidak tuntas
3 L Azam Dimas Saputra 80 Tuntas
4 P Dinda Ramadhani 90 Tuntas
5 L Dixsnanda Sheryl Al Akbar 100 Tuntas
6 L Fadhil Ardhan Pambudi 100 Tuntas
7 P Fina Nailatul Izzah 50 Tidak tuntas
8 L Maulana Fatih Ahmad S 80 Tuntas
9 L Muhammad Alfian Maulana 70 Tuntas
10 L Muhammad Rafif Arhab 60 Tidak tuntas
11 L Muhammad Rizki Saputra 100 Tuntas
12 P Naora Putri Islami 90 Tuntas
13 P Nayla Natasya Sabrina 80 Tuntas
14 P Naila Ristia Ningrum 60 Tidak tuntas
15 P Nirmalinda Larasati 90 Tuntas
16 P Putri Aulia Latif 100 Tuntas
17 P Qurba Magfirotul Maula 90 Tuntas
18 P Rizqa Elysia Ardiana 100 Tuntas
19 L Zam Zamil Ali Pasa’a 80 Tuntas
20 P Putri Diyana Lestari 50 Tidak tuntas
21 L Rahmad Eko Prasetyo 50 Tidak tuntas
jumlah 1680
Rata -rata 80
Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa :
∑ nilai seluruh peserta didik (F) = 1680
∑ peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) = 15
44
∑ peserta didik (N) = 21
Ketuntasan belajar (%) =
x 100 %
=
x 100 %
= 71,42 %
Sehingga nilai rata-rata (x) =
=
= 80
Berdasarkan data di atas, setelah menerapkan model
pembelajaran Card Sort dalam siklus I, nilai dan jumlah ketuntasan
siswa mengalami peningkatan yaitu sebesar 71,42 %. Meskipun
telah mengalami peningkatan namun jumlah ketuntasan belajar
siswa belum mencapai target. Sehingga peneliti akan melanjutkan
penelitian di siklus selanjutnya dengan model pembelajaran yang
sama yaitu model pembelajaran Card Sort dengan memperbaiki
kekurangan dan kelemahan yang menjadi siklus I.
b. Refleksi
Setelah menerapkan model pembelajaran Card Sort aktifitas
pembelajaran dapat berlangsung menarik, ini terlihat dari siswa
yang sangat antusias dalam melakukan percobaan secara langsung.
Selain itu nilai belajar siswa juga mengalami peningkatan
dibandingkan dengan nilai pada saat pra siklus, namun belum
mencapai target.
45
Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalah-
masalah, yaitu :
1) Pengelolaan waktu yang kurang optimal saat belajar
menggunakan model pembelajaran Card Sort berlangsung.
2) Beberapa siswa belum paham dan kebingungan tentang
bagaimana melakukan Card Sort. Dalam hal ini siswa sangat
tergantung dengan guru jika menemukan masalah yang sulit.
3) Guru harus mempelajari dan menguasai materi lebih
mendalam, dan menyampaikan materi harus urut.
4) Guru belum bersikap tegas dalam mengkondisikan siswa agar
kegiatan pembelajaran dapat berlangsung lebih kondusif.
5) Suara guru belum begitu keras sehingga siswa kurang
mendengar apa yang guru jelaskan.
Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan
melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar
pada siklus I.
3. Analisis Data Siklus II
a. Data hasil pengamatan
Pada siklus II ini pembelajaran Matematika dengan materi
bilangan loncat 2, 3,dan 4 masih menerapkan model pembelajaran
Card Sort dengan melakukan perbaikan – perbaikan berdasarkan
refleksi pada siklus I. Dalam melakukan penelitian tindakan kelas
ini, selain menyampaikan materi pelajaran peneliti juga melakukan
pengamatan terhadap aktifitas siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Dalam melakukan pengamatan, peneliti dibantu oleh
guru kelas yang berperan sebagai kolaborator yang mengamati
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.
Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru memberikan soal
tes untuk dikerjakan siswa. Tujuan tes ini untuk mengatahui tingkat
46
keberhasilan siswa dalam menguasai materi. Hasil nilai siswa
tersebut juga dijadikan sebagai indikator keberhasilan
pembelajaran dengan model pembelajaran Card Sort. Data nilai tes
Matematika siswa kelas I pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.3
sebagai berikut :
Tabel 4.3 Data Nilai Siklus II Matematika Kelas I
No L/P NAMA NILAI KETERANGAN
1 L Akbar Maulana 100 Tuntas
2 P Auladina Lailatunnisa 100 Tuntas
3 L Azam Dimas Saputra 100 Tuntas
4 P Dinda Ramadhani 100 Tuntas
5 L Dixsnanda Sheryl Al Akbar 100 Tuntas
6 L Fadhil Ardhan Pambudi 100 Tuntas
7 P Fina Nailatul Izzah 90 Tuntas
8 L Maulana Fatih Ahmad S 100 Tuntas
9 L Muhammad Alfian Maulana 90 Tuntas
10 L Muhammad Rafif Arhab 80 Tuntas
11 L Muhammad Rizki Saputra 100 Tuntas
12 P Naora Putri Islami 80 Tuntas
13 P Nayla Natasya Sabrina 100 Tuntas
14 P Naila Ristia Ningrum 100 Tuntas
15 P Nirmalinda Larasati 100 Tuntas
16 P Putri Aulia Latif 100 Tuntas
17 P Qurba Magfirotul Maula 100 Tuntas
18 P Rizqa Elysia Ardiana 90 Tuntas
19 L Zam Zamil Ali Pasa’a 100 Tuntas
20 P Putri Diyana Lestari 60 Tidak tuntas
21 L Rahmad Eko Prasetyo 90 Tuntas
Jumlah 1980
47
Rata -rata 94,30
Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa :
∑ nilai seluruh peserta didik (F) = 1980
∑ peserta dididk yang tuntas belajar (Ftb) = 20
∑ peserta didik (N) = 21
Ketuntasan belajar (%) =
x 100%
=
x 100%
= 95,23 %
Sehingga nilai rata-rata (x) =
=
= 94,30
Berdasarkan data di atas, setelah melakukan perbaikan-
perbaikan dalam melaksanakan siklus II sudah dikategorikan
berhasil karena tingkat ketuntasan belajar siswa sudah melampaui
target yaitu 95,23 % dengan nilai rata-rata kelas 94,30.
b. Refleksi
Pada pelaksanaan siklus II ini, peneliti telah berhasil
meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Matematika materi
bilangan loncat 2, 3,dan 4 pada siswa kelas I MI Ma’arif
48
Kutowinangun Salatiga yaitu sebesar 95,23% telah mencapai
KKM. Oleh karena itu pelaksanaan siklus berhenti pada siklus II.
Meskipun demikian, masih ada PR yang harus dilakukan oleh
guru. Salah satunya yaitu memberikan tambahan perhatian dan
tambahan jam pelajaran khusus untuk siswa yang belum lancar
membaca dan menulis. Hal ini perlu dilakukan agar siswa tersebut
tidak tertinggal oleh teman-temannya.
Selain itu guru harus tetap selalu melakukan inovasi baru
dalam melaksanakan pembelajaran. Agar kegiatan pembelajaran
dapat berlangsung menyenangkan dan tidak membosankan bagi
siswa.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada siklus I
dan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran Card Sort
menunjukan adanya peningkatan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran Matematika materi bilangan loncat 2, 3,dan 4. Data tersebut
dapat kita lihat pada tabel rekapitulasi 4.4 berikut ini :
Tabel 4.4 Data Hasil Rekapitulasi Nilai Matematika Persiklus
NO L/P NAMA Pra siklus Siklus I Siklus II
1 L Akbar Maulana 70 100 100
2 P Auladina Lailatunnisa 60 60 100
3 L Azam Dimas Saputra 75 80 100
4 P Dinda Ramadhani 75 90 100
5 L Dixsnanda Sheryl Al Akbar 55 100 100
6 L Fadhil Ardhan Pambudi 80 100 100
7 P Fina Nailatul Izzah 50 50 90
49
8 L Maulana Fatih Ahmad S 60 80 100
9 L Muhammad Alfian Maulana 60 70 90
10 L Muhammad Rafif Arhab 50 60 80
11 L Muhammad Rizki Saputra 65 100 100
12 P Naora Putri Islami 85 90 80
13 P Nayla Natasya Sabrina 80 80 100
14 P Naila Ristia Ningrum 50 60 100
15 P Nirmalinda Larasati 80 90 100
16 P Putri Aulia Latif 75 100 100
17 P Qurba Magfirotul Maula 85 90 100
18 P Rizqa Elysia Ardiana 70 100 90
19 L Zam Zamil Ali Pasa’a 80 80 100
20 P Putri Diyana Lestari 40 50 60
21 L Rahmad Eko Prasetyo 45 50 90
Jumlah 1390 1680 1980
Rata-rata 66,19 80 94,30
Tabel 4.5 Data Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Matematika
Pelaksanaan /
ketuntasan
Pra siklus Siklus I Siklus II
Tuntas 11 15 20
Tidak tuntas 10 6 1
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan peneliti pada
saat pra siklus dikelas I MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga khususnya
mata pelajaran Matematika, dari data dokumen guru nilai matematika
materi Bilangan loncat 2, 3,dan 4 sebanyak 10 siswa masih di bawah
KKM yang telah ditentukan yaitu ≥ 70.
50
Selanjutnya dari hasil pengamatan pra siklus tersebut, peneliti
berusaha untuk melakukan inovasi dengan cara menerapkan model
pembelajaran Card Sort pada mata pelajaran Matematika materi bilangan
loncat 2, 3,dan 4. Dengan menggunakan model pembelajaran Card Sort
tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Peneliti mulai melakukan tindakan siklus I dengan menggunakan
model pembelajaran Role playing yang dilaksanakan pada tanggal 21
september 2015. Pada siklus ini siswa terlihat sangat antusias dalam
bermain peran. Dalam memerankan sebuah peran angka tersebut siswa
mengalami kebingungan karena dalam menjelaskan langkah-langkah
bermain peran suara guru kurang keras dan tidak urut seperti yang ada
dilembar kerja siswa (LKS). Setelah selasai memperankan ,guru
membimbing siswa untuk menyimpulkan peran yang di perankan
kelompok. Dalam kesempatan tanya jawab di siklus ini siswa kurang aktif,
hanya ada beberapa siswa yang berani menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru.
Sebelum pelajaran selesai, guru membagikan soal tes. Ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa
dalam memahami materi yang telah disampaikan sekaligus sebagai
indikator keberhasilan pembelajaran.
Dari hasil tes siklus I tersebut menunjukan prestasi belajar siswa
mengalami peningkatan. Dari sebelumnya pada pra siklus yang tuntas
hanya 11 siswa (52,3%), pada siklus I ini yang tuntas meningkat sebanyak
15 siswa (71,42%). Dalam pelaksanaan siklus I ini masih banyak
kekurangan yang harus diperbaiki. Selain itu, meskipun ketuntasan belajar
siswa mengalami peningkatan, namun belum mencapai target yaitu
sebanyak 80% ketuntasan siswa. Oleh karena itu akan dilanjutkan pada
siklus II.
51
Penelitian siklus II dilaksanakan pada tanggal 4 november 2015.
Dalam siklus II ini peneliti masih menggunakan model pembelajaran yang
sama dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan dari siklus I.
Berbeda dengan siklus I sebelumnya, pembelajaran siklus II ini
bisa berjalan lebih kondusif dan siswa juga lebih aktif dan bersemangat
untuk menjawab pertanyaan dari guru. Karena sebelumnya guru telah
menjanjikan kepada siswa, bahwa siswa yang serius dalam pembelajaran,
aktif bertanya ataupun menjawab pertanyaan yang diberikan guru akan
mendapat nilai tambahan serta yang bermain sendiri atau ramai sendiri
nilainya akan dikurangi. Seperti sebelumnya, sebelum pembelajaran
selesai guru membagikan soal tes untuk mengetahui tingkat keberhasilan
siswa dalam memahami materi yang telah disampaikan sekaligus indikator
keberhasilan pembelajaran.
Dari hasil tes siklus II, menunjukkan peningkatan prestasi belajar
siswa sebanyak 20 siswa (95,23%) telah mencapai KKM. Oleh karena itu,
pembelajaran Matematika materi bilangan loncat 2, 3,dan 4 dengan model
pembelajaran Role playing dianggap berhasil dan pelaksanaan berhenti
pada siklus II.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahawa model pembelajaran
Role playing dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi
bilangan loncat 2, 3,dan 4 pada siswa kelas I MI Ma’arif Kutowinangun
Salatiga.
52
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari peneliti tindakan kelas dengan
judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tentang Bilangan Loncat Melalui
Model Pembelajaran Card Sort Pada Siswa Kelas 1 MI Ma’arif
Kutowinangun Canden Kutowinangun Lor Salatiga Tahun Pelajaran
2015/2016” dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran
Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika tentang bilangan loncat 2, 3 ,dan 4 di kelas 1 MI Ma’arif
Kutowinangun Salatiga. Hal ini dapat dilihat dari hasil rekapitulasi nilai
rata – rata siswa pra siklus yang mengalami peningkatan, dari nilai rata-
rata kelas 66,19 menjadi 80 pada siklus I dan menjadi 94,30 pada siklus II.
Jumlah siswa yang nilainya memenuhi KKM mengalami peningkatan dari
11 siswa (52,3%) meningkat menjadi 15 siswa (71,42%) pada siklus I dan
bertambah menjadi 20 siswa (95,23%) pada siklus II.
53
B. SARAN
Telah terbuktinya model pembelajaran Card Sort dapat
meningkatkan hasil belajar siswa Matematika pada materi bilangan loncat
2, 3,dan 4 pada siswa kelas I MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga, maka
penelitian sarankan hal – hal sebagai berikut:
1. Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, guru harus
manyiapkan materi, metode, media, dan sebagainya dengan matang
agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif dan
siswa pun akan memperoleh prestasi belajar yang optimal
2. Sebagai guru harus selalu berinovasi menerapkan model pembelajaran
aktif yang bervariasi sehingga kegiatan pembelajaran dapat
berlangsung menyenangkan dan siswa tidak cepat bosan. Salah
satunya dengan menggunakan model pembelajaran role playing yang
menekankan kegiatan belajar melalui bermain peran langsung,
sehingga pembelajaran bisa lebih bermakna dan menyenangkan.
3. Guru hendaknya selalu berusaha untuk melibatkan siswa secara aktif
dalam mengikuti proses pembelajaran dikelas (student centered) bukan
hanya guru yang aktif, peran guru sebagai fasilitator dan motivator
siswa.
4. Guru harus rela meluangkan waktu untuk memberi jam pelajaran
tambahan untuk siswa yang masih dalam kategori rendah. Hal ini
perlu dilakukan agar siswa tersebut tidak ketinggalan dengan teman–
temannya. Jika dibiarkan hal tersebut akan dapat mengganggu dan
menghambat proses pembelajaran.
C. PENUTUP
Rasa syukur alhamdulilah penulis haturkan kehadirat Allah SWT
atas terselesainya penelitian ini. Dengan menyadari akan kekurangan dan
kekhilafan yang ada pada diri penulis. Oleh karena itu, penulis
54
mengharapkan kritik dan saran pembaca demi lebih sempurnanya skripsi
ini.
Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan penelitian ini.
Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tidakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Baharudin dan wahyuni. 2008. Teori belajar dan pembelajaran.
Jogjakarta:AR.RUZZ Media.
Djumingin, Sulastriningsih. 2011. Strategi dan Aplikasi Model Pembelajaran
Inovatif Bahasa dan Sastra. Makassar: Badan Penerbit UNM.
Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. 1995. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Farikah, Siti. 2006. Evaluasi Pengajaran Untuk Mahasiswa Program D2,
PGK SD/MI. STAIN.
Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif teori dan aplikasi. Salatiga:
STAIN Press.
Mulyasa, E. 2004. “Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep, Karakteristik,
dan Implementasi”. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Sukses Offset.
Silberian, Selvin.2006. Active Learning, 101cara belajar aktif. Terjemahan.
Raissul muttagen.Bandung:Nusa Media.
55
Syaiful Bahri Djamarah. 2000. Prestasi Belajar Dan Kompetensi
Guru. Surabaya: Usaha Nasional.
Syaiful Bahri Djamarah. 2011.Psikologi Belajar.Jakarta: PT.Rineka cipta.
Sudjana, N. 1990. Dasar-dasar Proses Belajar.Bandung:Sinar Baru.
Sudjana, dkk. 1989. Pedoman Praktek Mengajar. Bandung: Depdikbud.
Sriyanti, Lilik, Suwardi, Muna Erawati. 2009. Teori-teori Belajar. Salatiga:
STAIN Press..
Daftar Nama Siswa Kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun
No L/P Nama Siswa kelas I
1 L Akbar Maulana
2 P Auladina Lailatunnisa
3 L Azam Dimas Saputra
4 P Dinda Ramadhani
5 L Dixsnanda Sheryl Al Akbar
6 L Fadhil Ardhan Pambudi
7 P Fina Nailatul Izzah
8 L Maulana Fatih Ahmad Syahnata
9 L Muhammad Alfian Maulana
10 L Muhammad Rafif Arhab
11 L Muhammad Rizki Saputra
12 P Naora Putri Islami
13 P Nayla Natasya Sabrina
14 P Naila Ristia Ningrum
15 P Nirmalinda Larasati
16 P Putri Aulia Latif
17 P Qurba Magfirotul Maula
18 P Rizqa Elysia Ardiana
56
19 L Zam Zamil Ali Pasa’a
20 P Putri Diyana Lestari
21 L Rahmad Eko Prasetyo
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Siklus I
Sekolah :MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/semester : I/I (Gasal)
Materi pokok :Mengurutkan banyak benda
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. Standar kompetensi
1. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20
B. Kompetensi dasar
1.1. Mengurutkan banyak benda
C. Indikator
1.1.2. membilang loncat 2,3,dan 4.
D. Tujuan pembelajaran
Dengan menggunakan model pembelajaran Card Sort siswa dapat
menentukan bilangan loncat.
57
E. Materi pembelajaran
1. Membilang loncat 2.
2. Membilang loncat 3
3. Membilang loncat 4
F. Metode pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Card Sort
4. Penugasan
G. Media,alat,dan sumber pembelajaran
1. Media
a. Gambar garis bilangan
b. Kartu angka
2. Alat /bahan
a. kartu angka
b. tali rafia
c. spidol
3. Sumber belajar
a. Buku paket Matematika kelas 1,penerbit Erlangga dan platinum
b. Lingkungan
c. Guru
d. Teman
2 4 6 8 10 12 14 16 18
3 6 9 12 15 18 21 24
1 5 9 13 17 21 25 29
58
H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
1. pendahuluan
a. Penyiapan siswa
1) Guru mengucapkan salam dan membaca bismilah untuk
mengawali pembelajaran.
2) Guru memeriksa kehadiran siswa, kerapian berpakaian siswa, dan
kerapian tempat duduk siswa.
3) Guru menyapa siswa dengan ramah dan santun.
b. Apersepsi
Menghubungkan meteri dengan pengalaman siswa dengan cara
bertanya kepada siswa:
1) siapa dari anak- anak yang sudah bisa berhitung sendiri...?
2) Coba sekarang kita berhitung bersama ya..
c. Menjelaskan tujuan
1) Guru menyapaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti
a. Eksplorasi
1) Guru meminta siswa menyimak penjelasan guru.
2) Guru menjelaskan pengertian dari bilangan loncat.
3) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang
materi yang belum di pahami.
b. Elaborasi
1) Guru membagi peserta didik secara acak menjadi 4
kelompok.
2) Guru menerangkan langkah-langkah bermain Card Sort.
59
3) Masing-masing peserta didik duduk sambil memperhatikan
kegiatan bermain Card Sort yang sedang diperagakan yaitu
cars sort tentang bilangan loncat 2,3,dan,4.
4) Setelah dipentaskan, masing-masing peserta didik diberi
lembar tugas untuk dibahas menentukan bilangan loncat.
5) Bersama kelompoknya peserta didik memperagakan cara
menentukan bilangan loncat seperti yang telah di pentaskan
tadi.
6) Masing-masing kelompok melaporkan hasil menentukan
bilangan loncat tersebut.
7) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang
apa yang yang belum dipahami.
60
61
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : I/I
Materi Pokok : Bilangan Loncat
Pokok Bahasan : Bilangan loncat 2, 3 dan, 4
Hari/Tanggal : 21 September 2015
No Nama Aspek Pengamatan Jumlah
A B C D E F G H
1 Akbar Maulana 4 3 4 3 3 3 4 3 27
2 Auladina Lailatunnisa 4 3 3 3 3 3 3 3 25
3 Azam Dimas Saputra 2 3 2 3 3 3 3 3 22
4 Dinda Ramadhani 4 4 3 3 4 3 3 3 27
5 Dixsnanda Sheryl Al Akbar 3 3 2 2 4 3 3 3 23
6 Fadhil Ardhan Pambudi 4 4 3 3 4 3 3 3 27
7 Fina Nailatul Izzah 3 2 3 2 4 3 3 3 23
8 Maulana Fatih Ahmad S 2 3 3 2 2 3 3 3 21
9 Muhammad Alfian Maulana 2 3 2 2 2 2 1 3 17
10 Muhammad Rafif Arhab 3 3 4 3 3 3 2 3 24
11 Muhammad Rizki Saputra 3 3 2 3 2 3 2 3 21
12 Naora Putri Islami 3 2 4 3 3 3 2 3 23
13 Nayla Natasya Sabrina 3 4 3 3 2 3 3 3 24
14 Naila Ristia Ningrum 3 3 2 3 3 3 3 3 23
15 Nirmalinda Larasati 2 3 3 2 3 3 3 3 22
16 Putri Aulia Latif 4 3 3 3 3 3 4 3 26
17 Qurba Magfirotul Maula 4 4 3 3 3 3 3 3 26
18 Rizqa Elysia Ardiana 3 2 2 2 3 3 3 3 21
19 Zam Zamil Ali Pasa’a 4 3 3 3 4 3 3 3 26
20 Putri Diyana Lestari 2 2 2 1 2 1 3 3 16
21 Rahmad Eko Prasetyo 2 1 2 1 2 2 3 3 16
Jumlah 64 61 58 62 62 59 60 63 454
Persentasi 67,5%
Kualifikasi Cukup (C)
62
63
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Siklus II
Sekolah :MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/semester : I/I (Gasal)
Materi pokok :Mengurutkan banyak benda
64
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. Standar kompetensi
3. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20
B. Kompetensi dasar
3.1. Mengurutkan banyak benda
C. Indikator
1.1.2. membilang loncat 2,3,dan 4.
D. Tujuan pembelajaran
Dengan menggunakan model pembelajaran Card Sort siswa dapat
menentukan bilangan loncat
E. Materi pembelajaran
1. Membilang loncat 2.
2. Membilang loncat 3
3. Membilang loncat 4
Membilang loncat pada garis bilangan
4. Loncat 2 bilangan
2 4 6 8 10 12 14 16 18
3 6 9 12 15 18 21 24
1 5 9 13 17 21 25 29
65
5. Loncat 3 bilangan
6. Loncat 4 bilangan
F. Metode pembelajaran
5. Ceramah
6. Tanya jawab
7. Card Sort
8. Penugasan
G. Media,alat,dan sumber pembelajaran
1. Media
c. Gambar garis bilangan
d. Kartu angka
2. Alat /bahan
a. kartu angka
b. kertas karton
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
66
c. tali rafia
d. spidol
3. Sumber belajar
a. Buku paket Matematika kelas 1,penerbit Erlangga dan platinum
b. Lingkungan
c. Guru
d. Teman
H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
1. pendahuluan
a. Penyiapan siswa
1) Guru mengucapkan salam dan membaca bismilah untuk
mengawali pembelajaran.
2) Guru memeriksa kehadiran siswa, kerapian berpakaian siswa, serta
kerapian tempat duduk siswa.
3) Guru menyapa siswa dengan ramah dan santun.
b. apersepsi
Menghubungkan meteri dengan pengalaman siswa dengan cara
bertanya kepada siswa:
1) siapa dari anak- anak yang sudah bisa berhitung sendiri...?
2) Coba sekarang kita berhitung bersama ya..
e. Menjelaskan tujuan
1) Guru menyapaikan tujuan pembelajaran
4. Kegiatan inti
a. Eksplorasi
4) Guru meminta siswa menyimak penjelasan guru.
5) Guru menjelaskan pengertian dari bilangan loncat.
6) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi
yang belum di pahami
67
b. Elaborasi
8) Guru membagi peserta didik secara acak menjadi 4 kelompok.
9) Guru menerangkan langkah-langkah bermain Card Sort.
10) Masing-masing peserta didik duduk sambil memperhatikan
kegiatan bermain Card Sort yang sedang diperagakan yaitu cars
sort tentang bilangan loncat 2, 3, dan, 4.
11) Masing-masing peserta didik duduk di kelompoknya masing-
masing sambil memperhatikan permainan Card Sort yang sedang
diperagakan.
12) Setelah dimainkan, masing-masing pesrta didik diberi lembar
tugas untuk dibahas menentukan bilangan loncat.
13) Bersama kelompoknya peserta didik memperagakan cara
menentukan bilangan loncat seperti yang telah dimainkan tadi.
14) Masing-masing kelompok melaporkan hasil menentukan bilangan
loncat tersebut.
15) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang apa yang
yang belum dipahami.
c. Konfirmasi
1) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang di
pelajari hari ini.
2) Guru mengomentari siswa yang aktif atau kurang aktif disaat
berlangsungnya KBM.
5. Penilaian
1) Teknik : Test
2) Bentuk : Tertulis
3) Instrumen : Soal
4) Skor Penilaian : Nilai = Jumlah Skor X 2 =100
6. Penutup
1) Guru menyampaikan materi yang akan datang pada siswa.
2) Guru meminta seluruh siswa untuk tenang.
68
3) Guru menutup pelajaran dengan doa yang di pimpin ketua kelas.
4) Guru mengucapkan salam.
69
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : I/I
Materi Pokok : Bilangan Loncat
Pokok Bahasan : Bilangan loncat 2, 3 dan, 4
Hari/Tanggal : 4 November 2015
No Nama Aspek Pengamatan Jumlah
A B C D E F G H
1 Akbar Maulana 3 4 3 4 4 4 3 4 29
2 Auladina Lailatunnisa 4 3 3 3 4 4 3 4 28
3 Azam Dimas Saputra 3 4 4 4 3 4 4 4 30
4 Dinda Ramadhani 4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 Dixsnanda Sheryl A 2 4 3 3 3 4 3 4 26
6 Fadhil Ardhan Pambudi 4 4 4 4 3 3 3 4 29
7 Fina Nailatul Izzah 3 3 2 4 4 4 3 4 27
8 Maulana Fatih Ahmad S 4 4 4 2 3 2 3 3 25
9 Muhammad Alfian M 2 3 4 3 4 3 4 4 27
10 Muhammad Rafif Arhab 3 3 3 3 4 3 4 3 26
11 Muhammad Rizki Saputra 4 4 3 2 4 4 3 3 27
12 Naora Putri Islami 4 3 3 3 3 4 4 2 26
13 Nayla Natasya Sabrina 3 4 4 4 2 3 3 4 27
14 Naila Ristia Ningrum 4 4 4 3 3 2 4 3 27
15 Nirmalinda Larasati 4 3 4 2 3 4 2 3 25
16 Putri Aulia Latif 4 4 4 3 4 4 2 3 28
17 Qurba Magfirotul Maula 4 4 4 4 4 4 4 4 32
18 Rizqa Elysia Ardiana 3 4 3 2 4 3 4 4 27
19 Zam Zamil Ali Pasa’a 3 3 3 4 4 3 4 4 28
20 Putri Diyana Lestari 3 3 3 3 3 3 3 4 25
21 Rahmad Eko Prasetyo 3 4 3 3 3 4 3 4 27
Jumlah 71 76 72 67 73 73 68 78 578
Persentasi 85,9%
Kualifikasi Sangat baik (SB)
1. Aspek pengamatan
70
kode Kategori aktivitas indikator
A Visual Activities Kelancaran dalam memerankan peran angka.
B Oral Activities Kelancaran siswa dalam menjawab pentanyaan.
C Listening Activities Mendengarkan penjelasan guru.
D Writing Activities Keaktifan siswa dalam menulis materi.
E Drawing Actifities Keaktifan sisiwa dalam mengerjakan tugas.
F Motor Actifities Kemampuan siswa menghimpun hasil bermain peran,
bekerjasama dengan anggota kelompoknya.
G Mental Actifities Kekondusifan dan perhatian siswa dalam
pembelajaran dengan model pembelajaran role
playing.
H Emosional
Activities
Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran
dengan model pembelajaran role playing.
71
72
Nama kelompok :
Lembar kerja siswa
Siklus I
Di rumah pak marta ada bu marta dan beberapa kerabatnya yang ikut
tinggal di sana. Diantaranya adalah nenek, kakek, paman, bibi, dan tiga
keponakannya yang sangat lucu-lucu. Keponakannya tersebut adalah Fara, Rani,
Kholid. Mereka semua hidup rukun.
Kerjakan soala dibawah ini berdasarkan cerita di atas!
1. Tebalkanlah gambar lingkaran, segitiga, dan segi empat dibawah ini
2.
a. Isilah pada lingkaran pertama dengan jumlah kerabat yang tinggal di
rumah pak marta.
b. Isilah pada segitiga pertama dengan jumlah kerabat pak marta yang
berjenis kelamin laki-laki.
c. Isilah pada gambar segi empat dengan jumlah kerabat pak marta yang
berjenis kelamin perempuan.
3. Tentukan bilangan loncat 2 dari gambar lingkaran di bawah ini!
4. Tentukan bilangan loncat 3 dari gambar segitiga di bawah ini!
5. Tentukan bilangan loncat 4 dari gambar segiempat di bawah ini!
73
Nama :
No Absen :
SOAL TES
Siklus I
Lengkapilah bilangan loncat di bawah ini!
1. 2,4,....,....,
2. 1,3,....,....,
3. 5,7,....,....,
4. 6,8,....,....,
5. 10,.....,14 ,....,
74
Kunci jawaban
SOAL TES
Siklus I
1. 6, 8
2. 5, 7
3. 9, 11
4. 10, 12
5. 12, 16
75
Kunci jawaban
Lembar kerja siswa
Siklus I
1. menebalkan gambar
2. a. 7
b. 3
c. 4
3. 7, 9, 11, 13, 15
4. 3, 6, 9, 12, 15
5. 4, 8, 12, 16, 20
76
Daftar nilai siswa siklus I
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pelajaran : Bilangan Loncat 2, 3,Dan 4
Pelaksanaan : Senin, 21 September 2015
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Akbar Maulana 70 100 Tuntas
2 Auladina Lailatunnisa 70 60 Tidak tuntas
3 Azam Dimas Saputra 70 80 Tuntas
4 Dinda Ramadhani 70 90 Tuntas
5 Dixsnanda Sheryl Al Akbar 70 100 Tuntas
6 Fadhil Ardhan Pambudi 70 100 Tuntas
7 Fina Nailatul Izzah 70 50 Tidak tuntas
8 Maulana Fatih Ahmad S 70 80 Tuntas
9 Muhammad Alfian Maulana 70 70 Tuntas
10 Muhammad Rafif Arhab 70 60 Tidak tuntas
11 Muhammad Rizki Saputra 70 100 Tuntas
12 Naora Putri Islami 70 90 Tuntas
13 Nayla Natasya Sabrina 70 80 Tuntas
14 Naila Ristia Ningrum 70 60 Tidak tuntas
15 Nirmalinda Larasati 70 90 Tuntas
16 Putri Aulia Latif 70 100 Tuntas
17 Qurba Magfirotul Maula 70 90 Tuntas
18 Rizqa Elysia Ardiana 70 100 Tuntas
19 Zam Zamil Ali Pasa’a 70 80 Tuntas
20 Putri Diyana Lestari 70 50 Tidak tuntas
21 Rahmad Eko Prasetyo 70 50 Tidak tuntas
77
Nama kelompok :........................................
Lembar kerja sisiwa
Siklus II
Indah adalah siswa kelas 1 SD Suka Maju. Indah tinggal bersama ayah dan
ibunya. Di rumahnya juga ada kakek, nenek ,dan 2 pamannya, neneknya bernama
sumi,kakeknya bernama wardi,dan pamanya bernama fahmi dan ahmad. Setiap
hari kakek dan nenek indah pergi ke sawah. Ayah ibu indah bekerja sebagai
pedagang, pamanya bekerja di pabrik. Kalau hari minggu, semua libur. Mereka
berkumpul di ruang tengah.mereka sangat rukun dan bahagia.
Berdasarkan cerita di atas kerjakan soal dibawah ini!
6. Tebalkanlah gambar lingkaran, segitiga, dan segi empat dibawah ini
7.
d. Isilah pada lingkaran pertama dengan jumlah orang yang tinggal di
rumah indah.
e. Isilah pada segitiga pertama dengan jumlah orang yang berjenis
kelamin laki-laki.
f. Isilah pada gambar segi empat dengan jumlah orang yang berjenis
kelamin perempuan.
8. Tentukan bilangan loncat 2 dari gambar lingkaran di bawah ini!
78
9. Tentukan bilangan loncat 3 dari gambar segitiga di bawah ini!
10. Tentukan bilangan loncat 4 dari gambar segiempat di bawah ini!
79
Kunci jawaban
SOAL TES
Siklus II
6. 6, 8, 10
7. 9, 12, 15
8. 9, 13
9. 3, 7, 11
10. 4, 6, 10
80
Kunci jawaban
Lembar kerja siswa
Siklus II
6. menebalkan gambar
7. a. 7
b. 4
c. 3
8. 7, 9, 11, 13, 15
9. 4, 7, 10, 13, 16
10. 3, 7, 11, 15, 19
81
Daftar nilai siswa siklus II
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pelajaran : Bilangan Loncat 2, 3,Dan 4
Pelaksanaan : Rabu, 4 November 2015
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Akbar Maulana 70 100 Tuntas
2 Auladina Lailatunnisa 70 100 Tuntas
3 Azam Dimas Saputra 70 100 Tuntas
4 Dinda Ramadhani 70 100 Tuntas
5 Dixsnanda Sheryl Al Akbar 70 100 Tuntas
6 Fadhil Ardhan Pambudi 70 100 Tuntas
7 Fina Nailatul Izzah 70 90 Tuntas
8 Maulana Fatih Ahmad S 70 100 Tuntas
9 Muhammad Alfian Maulana 70 90 Tuntas
10 Muhammad Rafif Arhab 70 80 Tuntas
11 Muhammad Rizki Saputra 70 100 Tuntas
12 Naora Putri Islami 70 80 Tuntas
13 Nayla Natasya Sabrina 70 100 Tuntas
14 Naila Ristia Ningrum 70 100 Tuntas
15 Nirmalinda Larasati 70 100 Tuntas
16 Putri Aulia Latif 70 100 Tuntas
17 Qurba Magfirotul Maula 70 100 Tuntas
18 Rizqa Elysia Ardiana 70 90 Tuntas
19 Zam Zamil Ali Pasa’a 70 100 Tuntas
20 Putri Diyana Lestari 70 60 Tidak tuntas
21 Rahmad Eko Prasetyo 70 90 Tuntas
82
83
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Bilqis Ummu Lathifah Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan
Nim : 11511047 Jurusan : PGMI
No Nama Kegiatan pelaksanaan status Skor
1 Piagam penghargaan OPAK STAIN Salatiga
2011”
20-22 Agustus
2011
Peserta 3
2 Sertifikart pekan jurnalistik 2011 bedah
novel“The Love Of Suramadu”
2011 Peserta 2
3 Sertifikat Achievement Motivation Training
(AMT) membangun mahasiswa cerdas
emosi, spiritual, dan intelektual melalui
AMT
23 Agustus
2011
Peserta 2
4 Piagam penghargaan Orientasi Dasar
Keislaman (ODK) STAIN Salatiga
24 Agustus
2011
Peserta 2
5 Sertifikat seminar Entrepreneurship dan
koperasi
25 Agustus
2011
Peserta 2
6 Sertifikat User Education (Pendidikan
pemakai) UPT Perpustakaan STAIN Salatiga
19 September
2011
Peserta 2
7 Sertifikat Regional kebangsaan “Negara
Islam Dalam Tinjauan Islam Indonesia dan
NKRI” IPNU Kab. Semarang dan PMII kota
Salatiga
22 November
2011
Peserta 4
8 Sertifikat Praktikum Pendidikan
Kepramukaan
7-8 Februari
2012
Peserta 2
9 Sertifikat Pelatihan Mengatasi Kecemasan
Tampil Di Depan Umum.
9 juni 2012 Peserta 2
10 Sertifikat pendidikan dan latihan calon
pramuka pandega ke-22 (PLCPP XXII)
12-15 Oktober
2012
Peserta 2
84
11 Sertifikat “comparison of english and arabic”
CEC dan ITTAQO STAIN SALATIGA.
13 April 2012 Peserta 2
12 Piagam penghargaan pembrivetan dan
pelantikan brigade khusus Racana kusuma
dilaga-woro srikandhi STAIN Salatiga
9 – 10 Februari
2013
Peserta 2
13 Surat Keputusan komandan brigade khusus
Racana kusuma dilaga-woro srikandhi
STAIN Salatiga, penetapan Nomor registrasi
Brigsus
18 Maret 2013 Anggota 4
14 Sertifikat pendidikan dan latihan calon
pramuka pandega ke-23 (PLCPP XXIII)
20 – 23
September
2013
Reka kerja 3
15 Piagam penghargaan dalam serangkaian
acara tamu pramuka penggalang, penegak
(TPPP) 2 Racana kusuma dilaga woro
srikandhi
5 – 6 Oktober
2013
Reka kerja 3
16 Piagam penghargaan pembrivetan dan
pelantikan Brigadhe khusus
30 Nopember
– 1 Desember
2013
Satuan
tugas
3
17 Certificate of participation “How To Develop
The Best Generation”
1 Juni 2013 Peserta 8
18 Sertifikat seminar nasional inovasi teknik
kimia 2013”Innivation For Better
Environment”teknik kimia UII Yogyakarta.
17 Februari
2013
Peserta 8
19 Sertifikat nasional “Perbaikan Mutu
Pendidikan melalui Profesionalitas
Pendidikan” HMJ TARBIYAH
13 November
2014
Peserta 8
20 Sertifikat seminar nasional Entrepreneurship 16 november
2014
Peserta 2
21 Sertifikat seminar nasional keperawatan 9 April 2014 Peserta 8
85
“Remaja Sehat Menuju Generasi Handal
Bangsa”STIKES Muhammadiyah Klaten
22 Sertifikat kegiatan Pelatihan Jurnalistik
Tingkat Lanjut (PJTL)
17- 18 mei
2014
Peserta 2
23 Sertifikat Gladian Pimpinan Pandega (GPP) 29-30 Maret
2014
Peserta 2
24 Sertifikat Gladi Wira Brigsus ke- 21 (GWB
XXI) Brigade Khusus Naga Shandi STAIN
Salatiga
07- 10
november
2014
Satuan
tugas
3
25 Piagam penghargaan Bendahara Brigsus 2014 Bendahara
brigsus
4
26 Piagam penghargaan “Festival anak muslim
se desa Pabelan”
10 april 2015 Panitia 3
27 Sertifikat Seminar Nasional “Menjaga
Keanekaragaman Suku Bangsa Dalam
Bingkai NKRI”
01- 04 Mei
2015
Peserta 8
28 Sertifikat Seminar Nasional “Pemeliharaan
Hubungan Etnisitas Dengan Negara”
3-4 september
2015
Peserta 8
Jumlah 104
86
87