PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU UKUR …lib.unnes.ac.id/30747/1/5101410025.pdf ·...

50
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU UKUR TANAH DENGAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA SISWA JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/2017 Skripsi Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Oleh Masion Honas Prayudha 5101410025 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU UKUR …lib.unnes.ac.id/30747/1/5101410025.pdf ·...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA

PELAJARAN ILMU UKUR TANAH DENGAN

METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

PADA SISWA JURUSAN TEKNIK GAMBAR

BANGUNAN SMK NEGERI 2 SALATIGA TAHUN

AJARAN 2016/2017

Skripsi Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

Masion Honas Prayudha

5101410025

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

ii

iii

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan

gelar akademik (sarjana, magister, dan/atau doktor) baik di Universitas

Negeri Semarang (UNNES) maupun diperguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,

tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan masukan Tim

Penguji.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang

dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah

diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang

berlaku di perguruan tinggi ini.

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi

(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui,

sedang kamu tidak mengetahui. (Q.S Al-Baqarah 216)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah

selesai (dari suatu urusan), kerjakan dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.

(Q.S Al-Insyirah 6-7)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik. Karya sederhana ini ku persembahkan untuk:

Ibu dan Bapakku, yang telah mendukungku, memberiku motivasi dalam

segala hal serta memberikan kasih sayang yang teramat besar yang tak

mungkin bisa ku balas dengan apapun.

Teman-teman yang berjuang bersama-sama di semester akhir.

Teman-teman PTB 2010 yang telah berjuang bersama

Almamater

vi

SARI ATAU RINGKASAN

Masion Honas Prayudha, 2017. Peningkatan Hasil Belajar Mata

Pelajaran Ilmu Ukur Tanah dengan Metode Pembelajaran

Berbasik Proyek pada siswa Jurusan Teknik Gambar

Bangunan Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Teknik Sipil

Fakultas Teknik UNNES. Pembimbing : Ir. Ispen Safrel, M.Si

& Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T.

Kata Kunci :Pembelajaran Berbasis Proyek.

Kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IUT dirasakan terlalu

monoton dan kurang ada variasi. Akibatnya, banyak siswa yang kurang

terampil dan hasil belajarrya kurang memuaskan. Dari nilai mata pelajaran

IUT siswa TGB tahun ajaran 2015/2016 masih ada siswa yang belum

mencapai ketuntasan.

Masalah yang dikaji adalah: (1) Seberapa besar Peningkatan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IUT dengan penerapan metode PjBL;

(2) Apakah penggunaan metode PjBL dapat meningkatkan ketrampilan

siswa dalam penyelesaian tugas IUT.

Sampel penelitian adalah siswa TGB tahun ajaran 2016/2017, yang

terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Kelompok eksperimen menggunakan metode PjBL dan kelompok

kontrol menggunakan metode kooperatif. Metode pengumpulan data

adalah tes dan observasi. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar dan

hasil psikomotorik belajar siswa sedangkan observasi digunakan untuk

memperoleh data awal sebelum penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar dan

psikomotorik kompetensi Ilmu Ukur Tanah pada siswa yang mendapatkan

pengajaran menggunakan metode PjBL hasilnya lebih tinggi dibandingkan

yang menggunakan metode kooperatif. Dengan demikian pembelajaran

dengan menggunakan metode PjBL lebih efektif dalam meningkatkan

hasil belajar dan psikomotorik kompetensi Ilmu Ukur Tanah dibandingkan

dengan metode kooperatif.

vii

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan semua nikmat dan karunia-NYA

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini yang berjudul:

“Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Ukur Tanah dengan

Metode Pembelajaran Berbasik Proyek/PjBL pada siswa Jurusan Teknik

Gambar Bangunan Tahun Ajaran 2016/2017.”

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat tersusun dengan baik tanpa

bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang atas

kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh studi di

Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Nur Qudus, MT, Dekan Fakultas Teknik, Dra. Sri Handayani, M.Pd,

Ketua Jurusan Teknik Sipil dan Koordinator Program Studi Pendidikan

Teknik Bangunan atas fasilitas yang disediakan bagi mahasiswa..

3. Ir. Ispen Safrel. M. Si dan Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T Pembimbing I

dan II yang penuh perhatian dan atas perkenaan memberi bimbingan dan

dapat dihubungi sewaktu-waktu disertai kemudahan menunjukkan sumber-

sumber yang relevan dengan penulisan karya ini.

4. Dra. Sri Handayani,M.Pd, Dosen Penguji yang telah memberikan waktu

untuk menguji skripsi ini.

5. Rekan-rekan Prodi Pendidikan Teknik Bangunan angkatan 2010 atas

kebersamaan dan memberi kenangan terindah kepada penulis.

6. Semua pihak yang telah membantu sehingga terselesaikannya skripsi ini.

viii

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

belum sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan. Semoa skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca umumnya dan penulis khususnya.

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

SARI ATAU RINGKASAN .......................................................................... vi

PRAKATA ..................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 5

1.3 Batasan Masalah ........................................................................... 5

1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................... 6

1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................ 6

1.6 Sistematika Skripsi ....................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 9

2.1 Pengertian Metode Pembelajaran ................................................. 9

2.2 Tujuan dan Manfaat Metode Pembelajaran .................................. 11

2.3 Fungsi Metode Pembelajaran ....................................................... 12

x

2.4 Metode Pembelajaran Berbasis Proyek/PjBL .............................. 13

2.4.1 Keuntungan dan Kelemahan PjBL ..................................... 16

2.5 Ilmu Ukur Tanah .......................................................................... 18

2.6 Hasil Belajar ................................................................................. 28

2.7 Kerangka Berfikir ......................................................................... 32

2.8 Hipotesis ....................................................................................... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 33

3.1 Pendekatan Penelitian ................................................................... 33

3.2 Variabel Penelitian ....................................................................... 34

3.4 Metode Pengumpulan Data .......................................................... 34

3.5 Sumber Data ................................................................................. 35

3.6 Instrumen Penelitian ..................................................................... 36

3.7 Analisis Instrumen Penelitian ....................................................... 38

3.7.1 Validitas .............................................................................. 38

3.7.2 Reliabilitas .......................................................................... 39

3.7.3 Daya Pembeda Soal ............................................................ 40

3.7.4 Tingkat Kesukaran ............................................................. 41

3.8 Prosedur Penelitian ....................................................................... 42

3.8.1 Tahap Perencanaan Penelitian ............................................ 42

3.8.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian ............................................ 42

3.8.3 Tahap Penyelesaian Penelitian ........................................... 44

3.9 Teknik Analisis Data .................................................................... 44

3.9.1 Uji Normalitas .................................................................... 45

xi

3.9.2 Uji Kesamaan Dua Varians ................................................ 45

3.9.3 Uji Hipotesis ....................................................................... 46

3.10 Bagan Alur Penelitian ................................................................. 47

3.11 Waktu Pelaksanaan Penelitian .................................................... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 49

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................. 49

4.1.1 Uji Coba Instrumen ............................................................ 49

4.1.2 Deskripsi Psikomotorik Mahasiswa ................................... 50

4.1.3 Deskripsi Hasil Belajar Mahasiswa .................................... 52

4.1.4 Uji Normalitas .................................................................... 56

4.1.5 Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas) ....................... 57

4.1.6 Uji Hipotesis ....................................................................... 59

4.2 Pembahasan .................................................................................. 61

4.2.1 Hasil Belajar ....................................................................... 61

4.2.2 Hasil Psikomotorik ............................................................. 65

4.3 Keterbatasan Penelitian ................................................................ 69

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 70

5.1 Simpulan ....................................................................................... 70

5.2 Saran ............................................................................................. 70

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 72

LAMPIRAN ................................................................................................... 73

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Theodolite digital ....................................................................... 22

Gambar 2.2 Theodolite Konvensional(TO) ................................................... 25

Gambar 2.3 Rambu Ukur ............................................................................... 26

Gambar 2.4 Patok Kayu ................................................................................. 26

Gambar 2.5 Payung ........................................................................................ 27

Gambar 2.6 Pendulum .................................................................................... 27

Gambar 2.7 Roll Meter .................................................................................. 28

Gambar 2.8 Hubungan antar variabel penelitian............................................ 34

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ........................................................... 49

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Kompetensi Mid Semester Pendidikan Ukur Tanah SMKN 2

Salatiga 2014/2015 ......................................................................... 4

Tabel 3.2 Tahapan Pelaksanaan Penelitian Metode PjBL ............................. 43

Tabel 4.1 Ringkasan Validitas Soal Uji Coba ............................................... 49

Tabel 4.2 Distribusi Psikomotorik Belajar Siswa Pada Kompetensi

Ilmu Ukur Tanah ........................................................................... 51

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Pre Test Kelompok Eksperimen ......... 53

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Post Test Kelompok Eksprimen .................. 53

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pre Test Kelompok Kontrol ......................... 54

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Post Test Kelompok Kontrol ....................... 55

Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Hasil Belajar Mahasiswa .............................. 57

Tabel 4.8 Uji Kesamaan Dua Varians Hasil Belajar Mahasiswa .................. 58

Tabel 4.9 Uji Perbedaan Dua rata-rata Pre Test dan Post Test ..................... 60

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SILABUS Kompetensi Ilmu Ukur Tanah .............................. 74

Lampiran 2 RPP ......................................................................................... 84

Lampiran 3 Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan kontrol ............... 90

Lampiran 4 Kriteria Penilaian Psikomotorik ............................................. 92

Lampiran 5 Kriteria Penilaian Afektif ....................................................... 93

Lampiran 6 Instrumen Penelitian Psikomotorik Siswa .............................. 94

Lampiran 7 Instrumen Penelitian Afektif Siswa ........................................ 95

Lampiran 8 Kisi-kisi Soal Penelitian ......................................................... 96

Lampiran 9 Analisis Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan

Daya Pembeda Soal................................................................. 97

Lampiran 10 Perhitungan Validitas Instrumen .......................................... 98

Lampiran 11 Perhitungan Realiabilitas Instrumen ..................................... 99

Lampiran 12 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal ................................. 100

Lampiran 13 Perhitungan Daya Pembeda Soal ........................................ 101

Lampiran 14 Daftar Nilai Afektif, Kognitif dan Psikomotorik .............. 102

Lampiran 15 Daftar Nilai Pre Test dan Post Test .................................... 103

Lampiran 16 Prosentase Psikomotorik dan Afektif ................................. 104

Lampiran 17 Uji Normalitas Data Hasil Pre Test Kelompok

Eksperimen......................................................................... 106

Lampiran 18 Uji Normalitas Data Hasil Pre Test Kelompok Kontrol ..... 107

Lampiran 19 Uji Kesamaan Dua Varians Hasil Pre Test siswa

Kelompok Eksperimen dan Kontrol.................................... 108

xv

Lampiran 20 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Hasil Pretest Siswa

Kelompok Eksperimen dan Kontrol................................... 109

Lampiran 21 Uji Normalitas Data Hasil Post Test Siswa Kelompok

Eksperimen ......................................................................... 110

Lampiran 22 Uji Normalitas Data Hasil Post Test Siswa Kelompok

Kontrol ............................................................................... 111

Lampiran 23 Uji Kesamaan Dua Varians Hasil Post Test Siswa

Kelompok Eksperimen dan Kontrol.............................. 112

Lampiran 24 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Hasil Post Test Siswa

Kelompok Eksperimen dan Kontrol................................... 113

Lampiran 25 Perhitungan Peningkatan Rata-rata .................................... 114

Lampiran 26 Surat Tugas Dosen Pembimbing ........................................ 115

Lampiran 27 Surat Permohonan Ijin Penelitian ...................................... 116

Lampiran 28 Foto Penelitian ................................................................... 117

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara (UU no.20 Tahun 2003 Pasal 1), sedangkan fungsi pendidikan

nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU

no.20 Tahun 2003 Pasal 3).

Dalam proses belajar mengajar ada beberapa komponen yang harus

dipenuhi agar tujuan dalam pendidikan berjalan dengan baik, diantaranya

terdapat guru/pendidik, siswa/peserta didik, tujuan pembelajaran, bahan

ajar, kegiatan belajar mengajar, metode pembelajaran, media

pembelajaran, sumber belajar dan evaluasi. Komponen-komponen tersebut

saling keterkaitan dan berpengaruh dalam proses pembelajaran, bila salah

2

satu dari komponen tersebut tidak ada, maka proses belajar mengajar tidak

dapat berjalan dengan baik.

SMK Negeri 2 Salatiga merupakan sebuah institusi pendidikan

yang memiliki peranan sebagai wadah pengembang wawasan keilmuan

masyarakat dengan menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas,

seiring dengan kemajuan zaman, teknologi dan informasi. Bersamaan

dengan itu, kewajiban institusi tersebut dituntut untuk menyelenggarakan

pendidikan secara profesional dan sesuai dengan tujuan pendidikan

nasional saat ini.

SMK Negeri 2 Salatiga yang beralamat Jalan Parikesit-Warak

Salatiga, mempunyai visi menghasilkan lulusan yang profesional,

bertaqwa, berakhlak mulia, berdaya saing dan berwawasan global. Siswa

ditekankan harus mampu memahami dan mengaplikasikan semua

kompetensi sesuai kurikulum yang berlaku.

Mata pelajaran Ilmu Ukur Tanah (IUT) merupakan sebuah mata

pelajaran yang diberikan oleh SMK Negeri 2 Salatiga bagi siswa kelas X

jurusan gambar bangunan. Dalam silabus mata pelajaran IUT pada

kompetensi penggunaan alat ukur tanah bahwa indikator ketuntasan

belajar siswa adalah dapat mengetahui dan menggunakan alat ukur tanah

mulai dari briefing sampai mendapatkan hasil dilapangan.

Dengan diterapkannya metode kooperatif pada mata pelajaran IUT,

dapat diketahui bahwa peningkatan hasil belajar masih tergolong rendah.

Psikomotorik siswa juga menunjukkan bahwa minat dalam menyelesaikan

3

atau menempuh mata pelajaran IUT kurang maksimal, sehingga

dibutuhkan metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk menunjang

peningkatan mutu pendidikan dan sekaligus dapat menanamkan nilai pada

peserta didik. Metode yang dapat membantu belajar siswa dan dapat

diaplikasikan untuk itu adalah metode pembelajaran Berbasis Proyek

(Project Based Learning/PjBL).

PjBL akan meningkatkan hasil belajar siswa karena di dalam

pembelajaran berbasis proyek peserta didik terlibat langsung dalam

pembelajaran. Hal ini ditunjukan oleh hasil penelitian tentang

pembelajaran berbasis proyek yang dilakukan oleh Hada Ahkamajaya,

dalam penelitiannya beliau berkesimpulan bahwa PjBL dapat

meningkatkan hasil belajar, karena peserta didik menganggap

pembelajaran kimia berbasis proyek dan budaya adalah pembelajaran yang

dapat meningkatkan kreatifitas peserta didik, kemampuan tulis peserta

didik, kerjasama antar peserta didik dan lain – lain.

Pada prestasi belajar mata pelajaran IUT sebelumnya menunjukan bahwa

rata-rata hasil belajar siswa Gambar Bangunan pada mata pelajaran

tersebut tergolong sedang. Hal itu ditunjukkan dengan perolehan rata-rata

hasil MID mata pelajaran IUT pada tahun ajaran 2014/2015, Keberhasilan

siswa dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Hasil Mid semester Pendidikan

Ukur Tanah diperoleh data dari 36 siswa sebagaimana ditunjukan pada

tabel 1 berikut :

4

Tabel 1.1 Nilai Kompetensi Mid Semester Pendidikan Ukur Tanah SMKN 2

Salatiga 2014/2015

Kurang Cukup Baik

11 Siswa

Atau 30,6 %

23 siswa

Atau 63,9 %

2 Siswa

Atau 5,6 %

sumber : Nilai Mid Semester SMKN N 2 Salatiga

Keterangan :

Nilai kurang (00,00-69,00), nilai cukup (70,00-79,00) dan nilai baik

(80,00-100). Standar ketuntasan belajar siswa jika siswa sudah mampu

mencapai nilai minimum 70,00. (Kurikululm SMK Negeri 2 Salatiga).

Berdasarkan pengamatan ada beberapa faktor yang berkaitan dengan

rendahnya hasil siswa, yaitu rendahnya minat siswa untuk mengikuti

pelajaran dengan baik dan sungguh-sungguh. Kurang motivasi dari dalam

diri siswa menjadi salah satu penyebab rendahnya minat belajar siswa.

5

Berdasarkan uraian pada Tabel 1.1 di atas peneliti bermaksud

mengadakan penelitian tentang “.PENINGKATAN HASIL

BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU UKUR TANAH DENGAN

METODE PROJECT BASIC LEARNING PADA SISWA KELAS X

JURUSAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 SALATIGA “

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, dirumuskan

masalah sebagai berikut:

a. Apakah ada Perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu

Ukur Tanah (IUT) dengan penerapan metode PjBL antara kelompok

eksperimen dengan kelompok kontrol.

b. Apakah penggunaan metode PjBL dapat meningkatkan ketrampilan

siswa dalam penyelesaian tugas praktek Ilmu Ukur Tanah (IUT).

1.3 BATASAN MASALAH

Dalam penelitian ini batasan permasalahan yaitu penggunaan medel

pembelajaran PjBL pada pelaksanaan pembelajaran menerapkan peralatan

ukur jenis optik. Peneliti meneliti tiga ranah yaitu ranah kognitif , afektif

dan ranah psikomotorik.

Dengan subjek penelitian yaitu siswa kelas X TGB bidang program

keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 2 Salatiga tahun ajaran

2016/2017.

6

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan perumusan masalah penelitian ini bertujuan untuk :

a. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IUT

dengan penerapan metode PjBL

b. Untuk mengetahui tingkat ketrampilan siswa dalam pembelajaran IUT

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan diantaranya:

1.5.1 Bagi Peneliti

� Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan

pada khususnya, maupun masyarakat pada umumnya mengenai

penerapan metode PjBL dalam mata pelajaran IUT.

� Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk

kegiatan penelitian yang sejenis.

1.5.2 Bagi Guru/Pendidik

Memberikan alternatif metode pembelajaran bagi guru dalam

pelaksanaan proses pembelajaran mata pelajaran IUT

1.5.3 Bagi Siswa

Memberikan alternative dan membantu belajar siswa dalam

mengikuti mata pelajaran IUT

7

1.5.4 Bagi Lembaga Pendidikan

a. Menambah dan menyebarluaskan informasi tentang pemanfaatan

penerapan metode PjBL

b. Memberikan kontribusi dalam upaya memperbaiki proses

pembelajaran agar lebih baik dan berkualitas.

1.6 SISTEMATIKA SKRIPSI

Untuk memudahkan pemikiran dalam memahami secara

keseluruhan isi skripsi, maka susunannya diatur sebagai berikut :

1.6.2 Bagian Awal

Bagian awal berisi tentang sampul, halaman judul, halaman

pengesahan, abstrak, halaman motto dan persembahan, kata pengantar,

daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.

1.6.2 Bagian isi

Bagian isi terdiri dari 5 bab yaitu :

Bab I adalah Pendahuluan, mengemukakan tentang alasan

pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, penegasan istilah, dan sistematika skripsi.

Bab II : Landasan teori dan hipotesis tindakan, membahas teori

yang melandasi permasalahan skripsi serta penjelasan yang

merupakan landasan teoritis yang diterapkan dalam skripsi, pokok

bahasan yang terkait dengan pelaksanaan penelitian dan hipotesis.

Bab III : Metode penelitian, menjelaskan tentang lokasi atau

setting penelitian dan kelas yang diteliti, prosedur kerja dalam

8

penelitian tindakan yang ditempuh, data dan cara pengambilannya

beserta indikator kinerja.

Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan, berisi semua hasil

penelitian yang dilakukan dan pembahasan.

Bab V : Penutup, mengemukakan kesimpulan hasil penelitian

dan saran-saran yang diberikan peneliti berdasarkan kesimpulan.

1.6.3 Bagian akhir

Bagian akhir skripsi memuat daftar pustaka yang digunakan sebagai

acuan dalam penulisan skripsi dan lampiran-lampiran.

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 PengertianMetode Pembelajaran

Metode dalam bahasa Inggris disebut method, yang berarti “(1) Cara,

proses, (2) Sistem, susunan (3) Sistematika.” Secara umum, metode

diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai

tujuan tertentu. Menurut (Ngalimun 2013: 19) Metode pembelajaran berarti

suatu cara atau prosedur yang teratur dalam melakukan proses pembelajaran

untuk mencapai tujuan.

Sedangkan belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah

kegiatan yang wajib kita lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita.

Karena ia merupakan kunci sukses untuk menggapai masa depan yang

cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan

yang tinggi. Yang pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara, dan

agama. Melihat peran yang begitu vital, maka menerapkan metode yang

efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar

mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak membosankan.

Pengertian metode pembelajaran menurut (Sudjana 1989: 30) yang

termasuk dalam komponen pembelajaran adalah tujuan, bahan, metode dan

alat serta penilaian “Metode mengajar yang digunakan guru hampir tidak

ada yang sia-sia, karena metode tersebut mendatangkan hasil dalam waktu

dekat atau dalam waktu yang relatif lama. Hasil yang dirasakan dalam

10

waktu dekat dikatakan sebagai dampak langsung (Instructional effect)

sedangkan hasil yang dirasakan dalam waktu yang relatif lama disebut

dampak pengiring (nurturant effect) biasanya bekenaan dengan sikap dan

nilai.

Menurut (Djamarah 2000:45) hasil belajar atau prestasi belajar yaitu

penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran lazimya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang

diberikan oleh pendidik. Hasil belajar setelah berakhirya proses belajar

sebagai usaha atau penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan

suatu bentuk merubah pola pikir dalam bersikap dan bertingkah laku yang

lebih baik.

Hasil belajar merupakan suatu indikator keberhasilan proses belajar

mengajar, karena dengan adanya hasil belajar yang baik dapat menunjukkan

apakah materi pembelajaran yang diberikan pendidik dapat dipahami oleh

siswanya dengan baik. Hasil belajar meliputi ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik

2.1.1 Ranah Kognitif

Ranah kognitif mencakup 6 tingkatan yakni pengetahuan (knowledge),

pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis),

sintestis (synthetis), dan penilaian (evaluation)

11

2.1.2 Ranah Afektif

Ranah afektif berorietasi pada nilai dan sikap. Ranah afektif mencakup

5 kategori yaitu pengenalan (receiving), pemberian respon (responding),

penghargaan terhadap nilai (valuing), pengorganisasian (organization),

pengalaman (charactherization).

2.1.3 Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik atau ketrampilan mencakup 5 tingkatan yaitu

peniruan (imitation), manipulasi (manipulation), kecepatan gerakan

(precision), artikullasi (articulation), naturalisasi ( naturalization).

2.2 Tujuan dan Manfaat Metode Pembelajaran

Dalam pengunaan metode pembelajaran memiliki beberapa tujuan

seperti berikut ini:

a. Mempermudah proses pembelajaran.

b. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran.

c. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar.

d. Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.

Sedangkan manfaat metode pembelajaran dari penggunaan metode

pembelajaran di dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:

a. Metode pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan

informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan

hasil belajar.

b. Metode pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan

perhatian peserta didik sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar,

12

interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dan lingkungannya,

dan merangsang peserta didik untuk belajar mandiri.

c. Metode pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang

dan waktu.

2.3 Fungsi Metode Pembelajaran

Fungsi metode pembelajaran meliputi:

2.3.1 Alat Motivasi Ekstrinsik

Menempatkan guru sebagai motivatornya. Motivasi ekstrinsik adalah

motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar

atau alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar peserta

didik.

2.3.2 Strategi Pembelajaran

Daya serap peserta didik terhadap bahan yang diberikan juga

bermacam-macam. Ada yang cepat, ada yang sedang, dan ada yang lambat.

Faktor inteligensi mempengaruhi daya serap peserta didik terhadap bahan

pelajaran yang diberikan guru. Perbedaan daya serap peserta didik

memerlukan strategi pembelajaran yang tepat, dan metode merupakan salah

satu solusinya. Bagi sekelompok peserta didik boleh jadi mudah menyerap

bahan pelajaran bila guru menggunakan metode tanya jawab, tapi bagi

sekelompok peserta didik yang lain.

2.3.3 Alat untuk Mencapai Tujuan

Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan

pembelajaran dan menjadi pedoman yang memberi arah kemana kegiatan

13

pembelajaran akan dibawa. Tujuan dari kegiatan pembelajaran tidak akan

pernah tercapai selama komponen-komponen lainnya tidak diperlukan, dan

salah satu komponen tersebut adalah metode.

2.4 Metode Pembelajaran Berbasis Proyek

PjBLadalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan

sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi,

sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

PjBL merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai

langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan

baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.PjBL

dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan

peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya.

Dalam PjBL yang dijadikan sebagai pusat proyeknya adalah inti

kurikulum. Melalui proyek ini siswa akan mengalami dan belajar konsep-

konsep. PjBL memfokuskan pada pertanyaan atau masalah yang mendorong

menjalani konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Proyek ini dapat dibangun di

sekitar unit tematik atau gabungan topik-topik dari dua atau lebih. Proyek

juga melibatkan siswa dalam investigasi konstruktif. Investigasi ini dapat

berupa desain, pengambilan keputusan, penemuan masalah, pemecahan

masalah, penemuan atau proses pembangunan model. Dan agar dapat

disebut proyek yang memenuhi kriteria PjBL, aktivitas tersebut harus

meliputi transformasi dan kontruksi pengetahuan pada pihak siswa. Proyek

14

mendorong siswa mendapatkan pengalaman belajar sampai pada tingkat

yang signifikan. Proyek dalam PjBL lebih mengutamakan otonomi, pilihan,

waktu kerja yang tidak bersifat rumit, dan tanggung jawab siswa. Proyek

memberikan keotentikan pada siswa dan mempunyai karakteristik yang

meliputi topik, tugas, peranan yang dimainkan siswa, konteks dimana

proyek dilakukan, kolaborasi dengan siswa, produk yang dihasilkan, sasaran

bagi produk yang dihasilkan dan unjuk kerja atau kriteria dimana produk-

produk dinilai.

Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan

pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik

dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek

(materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung

peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai

prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBL merupakan

investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan

berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.

PjBL dapat dikatakan sebagai operasionalisasi konsep “Pendidikan

Berbasis Produksi” yang dikembangkan di Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK). SMK sebagai institusi yang berfungsi untuk menyiapkan lulusan

untuk bekerja di dunia usaha dan industri harus dapat membekali peserta

didiknya dengan “kompetensi terstandar” yang dibutuhkan untuk bekerja

dibidang masing-masing. Dengan pembelajaran “berbasis produksi” peserta

didik di SMK diperkenalkan dengan suasana dan makna kerja yang

15

sesungguhnya di dunia kerja. Dengan demikian model pembelajaran yang

cocok untuk SMK adalah PjBL.PjBL memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja. Adanya

permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik.

b. Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas

permasalahan atau tantangan yang diajukan.

c. Peserta didik secara kolaboratif/secara individu bertanggungjawab untuk

mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan.

d. Proses evaluasi dijalankan secara kontinyu.

e. Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah

dijalankan.

f. Produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif.

g. Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.

Peran instruktur atau guru dalam PjBLsebaiknya sebagai fasilitator,

pelatih, penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang optimal

sesuai dengan daya imajinasi, kreasi dan inovasi dari siswa.

Beberapa hambatan dalam implementasi metode PjBLantara lain

berikut ini.

a. PjBLmemerlukan banyak waktu yang harus disediakan untuk

menyelesaikan permasalahan yang komplek.

b. Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan, karena

menambah biaya untuk memasuki sistem baru.

c. Banyak instruktur merasa nyaman dengan kelas tradisional

16

,dimana instruktur memegang peran utama di kelas. Ini merupakan suatu

transisi yang sulit, terutama bagi instruktur yang kurang atau tidak

menguasai teknologi.

d. Banyaknya peralatan yang harus disediakan, sehingga kebutuhan

listrik bertambah.

Untuk itu disarankan menggunakan team teaching dalam proses

pembelajaran, dan akan lebih menarik lagi jika suasana ruang belajar tidak

monoton, beberapa contoh perubahan lay-out ruang kelas, seperti:

traditional class (teori), discussion group (pembuatan konsep dan

pembagian tugas kelompok), lab tables (saat mengerjakan tugas mandiri),

circle (presentasi). Atau buatlah suasana belajar menyenangkan, bahkan saat

diskusi dapat dilakukan di taman, artinya belajar tidak harus dilakukan di

dalam ruang kelas

2.4.1 Keuntungan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek

Secara umum PjBL mempunyai kelebihan diantaranya sebagai berikut:

a. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar,

mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan

mereka perlu untuk dihargai.

b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

c. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil

memecahkan problem-problem yang kompleks.

d. Meningkatkan kolaborasi.

17

e. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan

mempraktikkan keterampilan komunikasi.

f. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola

sumber.

g. Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan

praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan

sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

h. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik

secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.

i. Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi

dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian di implementasikan

dengan dunia nyata.

j. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga

peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.

Di samping beberapa keuntungan di atas, pembelajaran berbasis proyek

juga memiliki kelemahan seperti berikut ini:

a. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.

b. Membutuhkan biaya yang cukup banyak.

c. Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional,

di mana instruktur memegang peran utama di kelas.

d. Banyaknya peralatan yang harus disediakan.

e. Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan

pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.

18

f. Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja

kelompok.

g. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok

berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara

keseluruhan.

2.5 Ilmu Ukur Tanah

THEODOLITE

Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk

menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak.Berbeda

dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja.Di dalam

theodolite sudut yang dapat di baca bias sampai pada satuan sekon

(detik).Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan

yang digunakan dalam survei.Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop

yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang

dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga memungkinkan

sudut horizontal untuk dibaca.Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan

kedua dan dapat diputar putar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga

memungkinkan sudut vertical untuk dibaca.

Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat

tinggi Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang

akan dipetakan luas dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila

situs tersebut memiliki relief atau perbedaan ketinggian yang besar.

19

Dengan menggunakan alat ini, keseluruhan kenampakan atau gejala

akan dapat dipetakan dengan cepat dan efisien Instrumen pertama lebih

seperti alat survey theodolite benar adalah kemungkinan yang dibangun oleh

di Jerman pada 1576, lengkap dengan kompas dan tripod.

Awal altazimuth instrumen yang terdiri dari dasar lulus dengan penuh

lingkaran di sayap vertical dan sudut pengukuran perangkat yang paling

sering setengah lingkaran. Alidade pada sebuah dasar yang digunakan untuk

melihat obyek untuk pengukuran sudut horisontal, dan yang

kedua alidade telah terpasang pada vertical setengah lingkaran. Nanti

satu instrument telah alidade pada vertical setengah lingkaran dan setengah

lingkaran keseluruhan telah terpasang sehingga dapat digunakan untuk

menunjukkan sudut horizontal secara langsung. Pada akhirnya,

sederhana,buka-mata alidade diganti dengan pengamatan teleskop. Ini

pertama kali dilakukan oleh Jonathan Sisson pada 1725.Alat survey

theodolite yang menjadi modern, akurat dalam instrumen 1787 dengan

diperkenalkannya Jesse Ramsdenalat survey theodolite besar yang terkenal,

yang dia buat menggunakan mesin pemisah sangat akurat dari desain

sendiri.Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur

tanah, theodolite sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon,

pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari.Theodolit juga bias berubah

fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya

dibuat 90º.

20

Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolite dapat

dibidikkan kesegala arah. Didalam pekerjaan bangunan gedung, theodolite

sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku

Pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolite juga dapat digunakan

untuk mengukur ketinggian suatu bangunan bertingkat.

SOKKIA Tipe DT7C-D20549 Digital Theodolite

Pengertian, Syarat2, macam2, danjenistheodolit

PENGENALAN THEODOLITE LASER

1. bagian bawah, terdiri dari pelat dasar dengan tiga sekrup penyetel

yang menyanggah suatu tabung sumbu dan pelat mendatar berbentuk

lingkaran. Pada tepi lingkaran ini dibuat pengunci limbus.

2. bagian tengah, terdiri dari suatu sumbu yang dimasukkan kedalam

tabung dan diletakkan pada bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak

lurus kesatu. Diatas sumbu kesatu diletakkan lagi suatu plat yang berbentuk

lingkaran yang berbentuk lingkaran yang mempunyai jari – jari plat pada

bagian bawah. Pada dua tempat di tepi lingkaran dibuat alat pembaca non

ius. Di atas plat non ius ini ditempatkan 2 kaki yang menjadi penyanggah

sumbu mendatar atau sumbu kedua dan sutu nivo tabung diletakkan untuk

membuat sumbu kesatu tegak lurus, cek info lainnya di jual lingerie.

Lingkaran dibuat dari kaca dengan garis – garis

21

Pembagian skala dan angka digoreskan di permukaannya. Garis – garis

tersebut sangat tipis dan lebih jelas tajam bila dibandingkan hasil goresan

pada logam. Lingkaran dibagi dalam

Derajat sexa desimal yaitu suatu lingkaran penuh dibagi dalam 360°

atau dalam grades

Senticimal yaitu satu lingkaran penuh dibagi dalam 400 g.

3. bagian atas, terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas kaki

penyanggah sumbu kedua.

Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong yang mempunyai

diafragma dan dengan

Demikian mempunyai garis bidik. Pada sumbu ini pula diletakkan plat

yang berbentuk

Lingkaran tegak sama seperti plat lingkaran mendatar.

SYARAT – SYARAT THEODOLITE

Syarat – syaratutama yang harus dipenuhi alat theodolite (pada galon

air) sehingga siap

Dipergunakan untuk pengukuran yang benar adalah sbb :

1. sumbu kesatu benar – benar tegak / vertical.

2. sumbu kedua harus benar – benar mendatar.

3. garis bidik harus tegak lurus sumbu kedua / mendatar.

4. tidak adanya salah indeks pada lingkaran kesatu.

� Bagian-bagian theodolite digital

22

Gambar 2.1 Theodolit Digital

Keterangan gambar theodolit digital ( DT 20 ES ) :

1. Nivo kotak

2. Klem pengunci

3. Penggerak halus

4. Tempat battery

5. Klem pengunci lingkaran horisontal

6. Penggerak halus lingkaran horisontal

7. Klem pengatur nivo tabung

8. Handle / pembawa

9. Lensa okuler

10. Klem pengatur fokus benang

11. Tombol ON / OFF

12. Nivo tabung

23

13. Display

14. Keyboard ( papan tombol )

15. Plat dasar

Cara penggunaan theodolit digital :

1. Cara seting optis

a. Alat diletakkan di atas patok, paku payung terlihat pada lensa

teropong untuk centering optis.

b. Pengunci kaki statif dikendurkan, kaki statif ditancapkan ke tanah

dan dikunci atau di kencangkan lagi.

c. Gelembung nivo diatur berada tepat pada tengah lingkaran.

d. Mengatur salah satu nivo tabung dengan mengatur sekrup pengatur

nivo.

e. Mengatur nivo tabung yang lain.

f. Mengatur nivo teropong dengan sekrup pengatur nivo teropong.

2. Cara penggunaan alat

a. Memasukkan baterai ke dalam tempatnya kemudian melakukan

centering optis ke atas.

b. Menghidupkan display dan atur sesuai keperluan.

c. Untuk membaca sudut mendatar, arahkan teropong pada titik yang

dikehendaki kemudian membaca pada display.

d. Untuk membaca sudut vertikal, teropong diarahkan secara vertikal

dan kemudian dibaca pada display.

24

� Theodolite 0 (T0)

� Pada dasarnya alat theodolit konvensional sama dengan theodolit

digital, hanya pada alat ini pembacaan sudut azimuth dan sudut zenith

dilakukan secara manual. Theodolit 0 (T0)dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

bagian atas, bagian tengah, dan bagian bawah. Bagian bawah terdiri atas

sumbu yang dimasukkan ke dalam tabung, di atasnya terdapat alat pembaca

nonius. Di tepi lingkaran terdapat alat pembaca nonius. Bagian atas terdiri

dari bagian mendatar. Di atasnya terdapat teropong dilengkapi dengan

sekrup-sekrup pengatur fokus dan garis-garis bidik diagfragma.

� Cara penggunaan theodolit 0 (T0) :

1. Alat dipasang di atas patok. Untuk mengetahui as pesawat tepat di

atas patok atau belum, digunakan pendulum dan diusahakan ketelitiannya 3

mm. Jika alat belum tepat di atas patok, maka perlu digeser sehingga

pendulum tepat berada di atas patok.

2. Sebelum digunakan alat diatur sedemikian rupa sehingga alat berada

dalam posisi mendatar. Pengaturan dilakukan dengan bantuan sekrup

pengatur instrumen dan nivo kotak. Setelah dilakukan pengaturan dengan

tepat, alat dapat digunakan.

25

Gambar 2.2 Theodolit Konvensional (TO)

Keterangan gambar theodolit 0 (T0) :

� 1. Plat dinding pelindung lingkaran vertikal di dalamnya

� 2. Ring pengatur lensa tengah

� 3. Pengatur fokus benang silang

� 4. Alat baca lingkaran vertikal/horisontal

� 5. Lensa obyektif

� 6. Klem vertikal teropong

� 7. Penggerak halus teropong

� 8. Klem alhidade horisontal

� 9. Penggerak halus horisontal

� 10. Nivo kotak alhidade horisontal

� 11. Plat dasar instrumen

� 12. Nivo tabung alhidade horisontal

26

Gambar 2.3Rambu ukur

Bentuk rambu mirip dengan mistar kayu yang besar, dilengkapi dengan

skala pembacaan tiap satu sentimeter dan skala besarnya merupakan huruf

E. Panjang rambu adalah tiga meter. Bahan rambu ada yang dari kayu

maupun alumunium. Rambu berguna untuk membantu theodolit dalam

menentukan jarak secara optis. Hal yang perlu diperhatikan adalah dalam

memegang rambu harus tegak lurus terhadap titik yang ditinjau.

� Patok Kayu

Gambar 2.4Patok kayu

27

Patok kayu dibuat dari reng ¾ atau bujur sangkar dan panjangnya

centimeter yang salah satu ujungnya diruncingkan dan di ujung lainnya di

beri paku payung agar pembacaan nonius lebih akurat.

� Payung

Gambar 2.5Payung

Payung digunakan untuk melindungi theodolit dari sinar matahari dan

hujan. Sebaiknya payung tersebut bukan terbuat dari bahan logam.

� Pendulum

Gambar 2.6Pendulum

28

Alat ini digunakan untuk membantu dalam meletakkan alat dalam

kondisi tegak lurus terhadap titik yang ditinjau. Karena salah satu syarat

utama dalam pengukuran sudut adalah sumbu vertikal harus tegak lurus

sumbu horisontal. Untuk peralatan modern pendulum diganti dengan cara

optis dengan bantuan teropong.

� Roll Meter

Gambar 2.7Roll meter

Alat ini digunakan untuk mengukur jarak antar titik dan juga untuk

mengukur tinggi alat. Roll Meter yang dipergunakan ini mempunyai

panjang 50m.

2.6 Hasil Belajar

Hasil belajar atau prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau

ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan

dengan nilai tes, nilai tugas atau angka nilai yang diberikan oleh

29

pendidik.Hasil belajar setelah berakhirnya proses belajar sebagai usaha atau

penguasaan materi ilmu pngetahuan yang merupakan suatu bentuk merubah

pola pikir dalam bersikap dan bertingkahlaku yang lebih baik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Menurut (Rusman,

2012:124) antara lain meliputi faktor internal dan faktor eksternal:

2.6.1 Faktor Internal

a. Faktor fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam

keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan

sebagainya. Hal tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam

menerima materi pelajaran.

b. Faktor Psikologis, setiap indivudu dalam hal ini peserta didik

pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal

ini turut mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis

meliputi Intelegensi Quotis(IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi,

kognitif dan daya nalar peserta didik.

2.6.2 Faktor Eksternal

a. Faktor Lingkungan adalah lingkungan dapat mempengurhi hasil

belajar. Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan

sosial. Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban dan lain-lain. Belajar

pada tengah hari di ruangan yang kurang akan sirkulasi udara akan sangat

berpengaruh dan akan sangat berbeda pada pembelajaran pada pagi hari

yang kondisinya masih segar dan dengan ruangan yang cukup untuk

bernafas lega.

30

b. Faktor Instrumental adalah faktor yang keberadaan dan

penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.

Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk

tercapainya tujuan-tujuan belajar yang direncanakan. Faktor-faktor

instrumental ini berupa kurikulum, sarana dan guru.

Menurut faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain:

a. Faktor intern

Faktor intern adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri

seseorang yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya. Diantara faktor-

faktor intern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang antara

lain, kecerdasan/intelegensi, bakat, dan minat/motivasi.

b. Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar seseorang yang sifatnya berasal dari luar diri seseorang tersebut.

Yang termasuk faktor-faktor ekstern antara lain, keadaan lingkungan

keluarga, keadaan lingkungan sekolah, dan keadaan lingkungan masyarakat.

(Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer

Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: ALFABETA.

31

2.7 Kerangka Berfikir

Belajar adalah sebuah perubahan tingkah laku. Perubahan itu dapat

berupa perubahan pengembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap

yang nantinya diharapkan mampu memecahkan masalah-masalah yang

diahadapinya. Kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku

tersebut adalah proses belajar mengajar, sedangkan perubahan tingkah laku

adalah sebagai hasil belajar. Sedangkan hasil belajar adalah alat ukur

mekanik yaitu kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik yang

diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar alat ukur mekanik yang

dinilai melalui evaluasi.

Salah satu metode pembelajaran yang berkembang saat ini adalah

pembelajaran kooperatif, seperti yang diterapkan dalam pembelajaran mata

pelajaran Ilmu Ukur Tanah saat ini. Dimana siswa bekerjasama diantara satu

sama lain dalam kelompok belajar yang kecil untuk menyelesaikan tugas

individu atau kelompok yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan hasil belajar siswa pada tahun ajaran 2014/2015 yang

mengikuti mata pelajaran IUT masih banyak siswa yang mendapatkan hasil

yang kurang memuaskan. Hal ini disebabkan karena siswa kurang

mengeksplor kreativitasnya dan kurang dalam berkolaborasi dalam

memecahkan masalah

Berkaitan hal tersebut, metode pembelajaran berbasis proyek dianggap

sebagai salah satu alternatif dalam membantu mengembangkan

keterampilan seperti kolaborasi dan refleksi siswa. Menurut studi penelitian,

32

Pembelajaran Berbasis Proyek membantu siswa-siswa untuk meningkatkan

keterampilan sosial mereka, sering menyebabkan absensi berkurang dan

lebih sedikit masalah disiplin di kelas. Siswa juga menjadi lebih percaya diri

berbicara dengan kelompok orang, termasuk orang dewasa.

2.7.1 PjBL untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Ketrampilan

siswa

Penerapan metode PjBL tidak hanya dapat mengetahuipeningkatan

hasil belajar siswa, tapi juga dapat meingkatkan ketrampilan siswa yang

mengikuti mata pelajaran IUT dan dapat meyelesaikan tugas dengan

ketrampilan yang dimiliki. Dengan gambaran

2.8 Hipotesis

Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berfikir diatas mengenai

penerapan PjBL, hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

Ha: Bahwa hasil belajar mata pelajaran Ilmu Ukur Tanah (IUT)

dengan menggunakan metode Project Basic Learning(PjBL) terdapat

perbedaan nilai hasil belajar.

70

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

a. Sesuai indikator yang harus dicapai yaitu siswa memahami dan

dapat mengetahui pengukuran dengan alat Theodolite, siswa yang

menggunakan metode PjBL hasil belajarnya lebih tinggi

dibandingkan dengan mahasiswa yang menggunakan metode

kooperatif. Hal ini terlihat pada hasil pos test kelompok

eksperimen mendapatkan rata-rata nilai 73 dan pada kelompok

kontrol mendapatkan sebesar 70.

b. siswa yang menggunakan metode PjBL lebih aktif dan lebih

meningkat kreatifitasnya dari pada siswa yang menggunakan

metode koopertif. Hal ini terlihat dari hasil prosentase yang

menunjukkan rata-rata hasil psikomotorik siswa yang masuk dalam

kategori lebih dari baik 56%, sedangkan pada kelompok kontrol

sebesar 47%.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang

dapat diberikan adalah:

71

1. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode Project Basic

Learning dapat digunakan sebagai salah satu upaya untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Guru seharusnya lebih inovatif lagi dalam memilih dan

menerapkan metode pembelajaran apa yang akan digunakan.

3. Sekolah hendaknya meningkatkan sarana dan prasarana belajar

untuk menunjang pelaksanaan berbagai metode belajar yang akan

dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran.

4. Metode Project Basic Learning ini dapat dijadikan sebagai metode

pembelajaran yang menarik dalam kurikulum pendidikan di

Indonesia.

72

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

________________. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

_________________. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S. B. (2000). Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. Rineka cipta.

Indonesia, Peraturan Pemerintah Republik. "Standar Nasional

Pendidikan."Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional (2005).

Model Pembelajaran Berbasis Proyek. Online at

https://docs.google.com/document/d/1noKMTmfQyofqEX461Wb2

g5TP7Y9GWTPuBWR3lkSiw2U/edit?pli=1

Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta:

Aswaja Pressindo.

Nisa Khaerotun. "HASIL BELAJAR ILMU UKUR TANAH

SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE

AUDIO VISUAL." Jurnal Inovasi Pendidikan Teknik Bangunan 2.1 (2012).

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung:

ALFABETA.

Sudjana, Nana, and Harry Suryana. Cara belajar siswa aktif dalam proses belajar mengajar. Sinar Baru; Pusat Penelitian,

Pengajaran dan Pembidangan Ilmu, Lembga Penelitian IKIP

Bandung, 1989.

Tim Penyusun. 2010. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Semarang:

UNNESPR