PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA...
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA MELALUI PENDEKATAN
PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)
MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KELAS IV
MI AL MURSYIDIYYAH PONDOK BENDA
PAMULANG TANGERANG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Persyaratan Akademik Program Kualifikasi S1 Kependidikan Islam dan Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
HARTATI
NIM / 1811018300091
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH
DUAL MODE SISTEM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI
Skripsi berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Melalui Pendekatan
Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) Materi
Perkembangan Teknologi kelas IV Al Mursyidiyyah Pondok Benda
Pamulang Tangerang Selatan.” Disusun oleh Hartati dengan NIM.
181108300091 diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan telah melalui bimbingan sah sebagai karya ilmiyah yang
berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan Fakultas.
Jakarta, 28 September 2014
Yang mengesahkan
Pembimbing
Syaripulloh, M.Si
NIP. 196709092007011033
PENGESAHAN
Skripsi berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Melalui Pendekatan
Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) Materi
Perkembangan Teknologi kelas IV MI Al Mursyidiyyah Pondok Benda
Pamulang Tangerang Selatan.” disusun oleh Hartati, NIM. 1811018300091,
Ditujukan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Program Dual Mode
Sistem Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam sidang Munaqasah
pada tanggal 15 Desember 2014 dihadapan penguji. Oleh karena itu,penulis
berhak memperoleh gelar Sarjana S I (S.Pd.I) dalam bidang pendidikan dan
keguruan.
Jakarta, 15 Desember 2014
Panitia Ujian Munaqasah
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING UNTUK
PENDAFTARAN UJIAN SKRIPSI
Nama : Hartati
NIM : 1811018300091
Jurusan / Prodi : Kependidikan Islam / Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Dual Mode Sistem
Fakultas : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Judul Skripsi : Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Melalui Pendekatan
Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning)
Materi Perkembangan Teknologi kelas IV MI Al
Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang
Tangerang Selatan.
Jakarta, 28 September 2014
Menyatakan mahasiswa tersebut di atas sudah selesai masa bimbingan
skripsi, dan disetujui untuk pendaftaran ujian skripsi.
Dosen Pembimbing
Syaripulloh, M.Si
NIP 196709092007011033
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul
“Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran
CTL (Contextual Teaching And Learning) Materi Perkembangan Teknologi
kelas IV MI Al Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan.”
yang disusun oleh Hartati dengan NIM 1811018300091, Program Studi
Kependidikan Islam Dual Mode Sistem Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing
skripsi pada tanggal 28 September 2014
Dosen Pembimbing
Syaripulloh, M.Si
NIP. 196709092007011033
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Nama : Hartati
NIM : 1811018300091
Jurusan / Prodi : Kependidikan Islam / Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Dual Mode Sistem
Fakultas : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Alamat : Jl.Remaja Gg.Salak Ujung No. 58 Rt.005/01 Mampang
Pancoran Mas Depok
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa
Melalui Pendekatan Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning)
Materi Perkembangan Teknologi kelas IV Al Mursyidiyyah Pondok Benda
Pamulang Tangerang Selatan.”. Adalah benar hasil karya sendiri di bawah
bimbingan Dosen :
Nama Dosen Pembimbing : Syarifulloh, M.Si
NIP : 196709092007011033
Jurusan /Program Studi : Kependidikan Islam/ Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyyah Dual mode Sistem.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya
siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil
karya sendiri.
i
Abstrak
Nama : Hartati, NIM : 1811018300091 Judul Skripsi Peningkatan Hasil
Belajar IPS Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching
Learning (CTL) Materi Perkembangan Teknologi Kelas IV MI Al-
Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa melalui Pendekatan Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And
Learning) pada mata pelajaran IPS kelas IV Materi Perkembangan Teknologi.
Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yang
terdiri dari dua siklus yang mana setiap siklus terdiri dua kali pertemuan dengan
tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument observasi ,
yang dilakukan sebelum penelitian dan disetiap pertemuan PTK, tes yang di
berikan pada siswa sebelum PTK dan di akhir pertemuan setiap siklus , serta
dokumentasi yang diambil setiap pertemuan saat PTK.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPS pada
siswa kelas IV di MI.Al Mursyidiyyah Pondok-Benda Pamulang Tangerang
Selatan, hal ini terlihat dari hasil pre Test dan post Test disetiap akhir siklus, yang
meningkat dari pre test dengan skor 65,97 menjadi 70,41 pada post test siklus 1,
dan meningkat kembali pada hasil rata-rata post test siklus dua yaitu 77,22.
Dengan prosentase ketercapaian KKM pada siklus satu yaitu 63,88 % dan pada
siklus dua yaitu 86,11 % .
Kata kunci: Peningkatan Hasil Belajar, Pendekatan CTL , IPS
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan Inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa
Melalui Pendekatan Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning)
Materi Perkembangan Teknologi kelas IV MI Al Mursyidiyyah Pondok
Benda Pamulang Tangerang Selatan”. Sholawat serta salam senantiasa kita
curahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi suri
tauladan bagi umat manusia.
Tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang penulis alami dalam
menyusun penelitian ini, namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam
menyusun penelitian ini, baik bantuan dalam bentuk moril maupun materil.
Semoga semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan mendapatkan pahala
dan keridhaan Allah SWT, khususnya kepada:
1. Ibu Dr. Nurlena MA., Dekan Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Fauzan MA., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Dual Mode System.
3. Bapak Dindin Ridwaniddin M,Pd., Ketua pengelola Program Dual Mode
System yang membantu memberikan motivasi dan bimbingan dalam
menyusun skripsi, juga selalu dengan gigih memperjuangkan segala
kebaikan untuk kita semua.
4. Bapak Syaripullah,M.Si selaku dosen pembimbing yang memberikan
pengarahan kepada penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan
hingga terselesaikan skripsi ini.
5. Dosen – dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya dosen-
dosen di jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah
iii
memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan selama mengikuti
perkuliahan.
6. Bapak pimpinan dan karyawan perpustakaan FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan kemudahan pinjaman buku-
buku sebagai bahan acuan dan referensi penyusunan skripsi.
7. Ibu kepala MI. Al Mursyidiyyah Hj,Murdati,S.Ag yang telah memberikan
motivasi dan izin untuk melakukan penelitian.
8. Guru dan karyawan MI. Al Mursyidiyyah yang telah banyak membantu
dalam proses penelitian.
9. Siswa-siswi kelas IV MI. Al Mursyidiyyah tahun ajaran 2013/2014 yang
menjadi subjek penelitian.
10. Sahabat seperjuangan kelas B3 PGMI dual mode system angkatan tahun
2011, Khususnya sahabatku seperjuangan Titin Sukaesih dan Rosia
Hartika yang senantiasa saling mensuport dan memberikan motivasi.
11. Ibuku Aisyah, Suami tercinta “Azwar” dan Putra putri Faradilah Azhari,
M. Faiz Azhar, Syafwah Aulia Azhari yang selalu mendukung dan
mendoakan
12. Terima kasih pula penulis haturkan kepada pihak yang tidak tersebutkan
namun telah memberikan kontribusi yang berharga untuk penulis, semoga
Allah SWT membalas kebaikan kalian.
Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi berbagai pihak, namun “Tak
ada gading yang tak retak”. Begitu pula pada skripsi ini mungkin masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan
untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Jakarta, 28 September 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................. ........................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ......................................... 8
C. Pembatasan Fokus Masalah ........................................................... 8
D. Perumusan Masalah Penelitian ...................................................... 9
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 9
F. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 9
BABII KAJIAN TEORiTIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori danFokus yang Diteliti ............................................. 11
1. Hakikat Hasil Belajar ................................................................ 11
2. Hakikat Pendidikan IPS ............................................................ 16
3. Pendekatan Pembelajaran CTL ................................................. 23
B. Penelitian yang Relavan ................................................................. 37
C. Hipotesa Tindakan ......................................................................... 40
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 41
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ..................... 41
C. Subjek Penelitian ........................................................................... 44
v
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .................................... 44
E. Tahap Intervensi Tindakan ............................................................ 44
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Di harapkan ................................ 47
G. Data danSumber Data .................................................................... 47
H. Instrumen Pengumpulan data ......................................................... 47
I. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 54
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ............................................. 54
K. Analisis Data dan Interpretasi Data ............................................... 55
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ......................................... 56
BAB IV DESKRIPSI,ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ................................................................................ 57
B. Deskripsi Pembelajaran ................................................................ 59
C. Analisis Data .................................................................................. 76
D. Pembahasan ................................................................................... 80
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ........................................................................................ 84
B. Saran .............................................................................................. 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK
Tabel 2.1 Langkah-langkah dengan Pendekatan CTL .................................... 34
Tabel 3.1 Tahapan Intervensi Tindakan .......................................................... 42
Tabel 3.2 Kisi - kisi Observasi untuk Guru ..................................................... 48
Tabel 3.3 Lembar Observasi Guru .................................................................. 50
Tabel 3.4 Kisi - kisi Observasi Aktivitas Siswa .............................................. 51
Tabel 3.5 Lembar Observasi Siswa ................................................................. 52
Tabel 3.6 Skala Penilaian Jumlah Skor ........................................................... 53
Tabel 3.7 Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 54
Tabel 4.1 Skala Penilaian Jumlah Skor ........................................................... 60
Tabel 4.2 Hasil Observasi Pertemuan Pertama ............................................... 61
Tabel 4.3 Hasil Observasi Pertemuan Kedua .................................................. 64
Tabel 4.4 Hasil Observasi Pertemuan Pertama Siklus II ................................ 69
Tabel 4.5 Hasil Observasi Pertemuan Kedua Siklus II ................................... 72
Tabel 4.6 Skor Hasil Belajar Siswa Kelas IV MI Al Mursyidiyyah
Pre test dan Post test Pada Siklus I ................................................ 76
Tabel 4.7 Perbandingan Post test Siklus I dan Post tes Siklus II .................. 78
Tabel4.8 Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar ............................................... 81
Tabel 4.9 Prosentase Ketercapaian KKM Siklus I .......................................... 82
Tabel 4.10 Prosentase Ketercapaian KKM Siklus II ........................................ 83
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran Pra Penelitian UTS Ganjil
2. Lampiran Kisi-kisi soal siklus I
3. Lampiran Kisi-kisi soal siklus II
4. Lampiran Rpp siklus I
5. Lampiran Rpp Siklus II
6. Lampiran Rpp siklus III
7. Lampiran Rpp siklus IV
8. Lampiran soal Pre test
9. Lampiran soal Post test Siklus I
10. Lampiran soal Post test siklus II
11. Lampiran Materi Perkembangan Teknologi
12. Lampiran Materi Teknologi Produksi
13. Lampiran Materi Teknologi Komunikasi
14. Lampiran Materi Teknologo Transportasi
15. Lampiran Dokumentasi
16. Profil Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting untuk mempersiapkan para
generasi muda yang siap dan mampu menghadapi perkembangan zaman
tersebut. Adapun pendidikan menurut undang-undang RI Nomor 20 Tahun
2003 adalah.
Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, dan
negara.1
Pendidikan sudah sepatutnya dapat menjadi sarana bagi generasi
muda yakni siswa untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dalam
segala aspek. Pendidikan juga tentunya tidak dilakukan secara
sembarangan tanpa adanya suatu perencanaan yang matang, karena kelak
dikemudian hari akan menjadi bekal bagi siswa dalam menyelesaikan
berbagai masalah masalah kehidupan yang akan dihadapinya, sekaligus
mempersiapkan diri akan kemajuan zaman yang semakin kompleks.
Hal ini sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang
tertuang dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 yang berbunyi :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokrtatis serta bertanggungjawab.2
1Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional (Bandung:
Fokusmedia 2006), h.58 2Ibid, h.62
2
Berbicara tentang pendidikan begitu pentingnya peranan guru
dalam mensukseskan cita-cita bangsa untuk generasi penerus. Untuk itu
sebagai seorang guru dituntut untuk menjadi guru profesional dan
mempunyai kompetensi yang baik, profesionalisme guru menuntut guru
agar bekerja dengan penuh kesanggupan, apik, dan bukan asal jadi. Karena
pendidikan dalam era modern semakin tergantung pada tingkat kualitas,
untuk itu perlu adanya pembaharuan-pembaharuan dilingkungan yang
berhubungan dengan pendidikan yang mengarahkan pada proses kegiatan
pembelajaran.
Tuntutan profesional dalam mengajar memang menjadi keharusan.3
Seperti terdapat dalam ayat Al-Qur’an Surah al-An’am ayat 135 :
قل يا قوم اعولوا على هكاتكن إي عاهل فسوف تعلووى
هي تكوى له عاقبة الدار إه ال يفلح الظلووىKatakanlah: “Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu,
sesungguhnya aku pun berbuat (pula). Kelak kamu akan
mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil
yang baik di dunia ini. Sesungguhnya, orang-orang yang zalim itu
tidak akan mendapat keberuntungan.”
IPS sebagai salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah dasar
atau madrasah ibtidaiyah, merupakan mata pelajaran yang mempelajari
manusia dalam semua aspek kehidupan dan interaksinya dalam
masyarakat.4
Tujuan pengajaran IPS tentang kehidupan masyarakat
dilakukan secara sistematik.
Pendidikan IPS sekarang ini masih perlu digalakkan, berkenaan
dengan usaha meningkatkan mutu pendidikan.Persoalannya, sejauh mana
pendidikan IPS dewasa ini mengembangkan potensi berpikir siswa dengan
melalui kegiatan belajarnya. Hal ini terus mendapat perhatian karena
persoalannya berkaitan dengan proses belajar mengajar dengan tujuan
untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan IPS
3Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru, (Jakarta:kencana, 2011), h.1
4Iif Khoiru ahmadi dan safan amri, Mengembangkan pembelajaran IPS terpadu, ( Jakarta
: Prestasi pustakarya, 2011), h.143
3
Adapun tujuan dari mata pelajaran IPS bagi siswa untuk memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi
dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global.
Tujuan-tujuan tersebut tentunya bisa dicapai dengan adanya sebuah
proses, yang mana proses tersebut adalah belajar. Belajar adalah kegiatan
yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam
penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.5
Berhasil atau
gagalnya pencapaian tujuan itu amat tergantung pada proses belajar yang
dialami siswa baik ketika ia berada disekolah maupundi lingkungan rumah
atau keluarganya sendiri.
Dengan berbagai kesempatan belajar, pertumbuhan dan
perkembangan siswa diarahkan dan didorong kepada tujuan yang dicita-
citakan. Lingkungan tersebut disusun dan ditata dalam suatu kurikulum,
yang pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses kegiatan
pembelajaran.
Proses kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses yang
bersifat bereksplorasi, menggali, dan menemukan kemudian memungutnya
untuk memperoleh pengetahuan.6
Sedangkan proses belajar mengajar
merupakan kegiatan pokok sekolah yang didalamya terjadi proses siswa
belajar dan guru mengajar, sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa
5Muhubbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Rosdakarya,2010), h.87
6 Suyono, Belajar dan pembelajaran, (Bandung: Rosdakarya, 2012), h.9
4
baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan keterampilan
ataupun sikap.
Peranan IPS sangalah penting untuk mendidik manusia
mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan agar dapat
mengambil bagian secara aktif dalam kehidupannya kelak menjadi warga
negara yang baik. Tujuan ini memberikan tanggung jawab yang berat
kepada guru untuk menggunakan banyak pemikiran dan energi agar dapat
mengajarkan IPS dengan baik.
Salah satu tantangan mendasar mengajarakan IPS dewasa ini
adalah cepat berubahnya lingkungan sosial budaya sebagai kajian materi
IPS itu sendiri.Perubahan-perubahanyang terjadi dalam lingkungan sosial
budaya bersifat multidiminsional dan berskala internasional baik yang
berhubungan masuknya arus globalisasi maupun masuknya era abad ke 21.
Masalah ini semakin serius manakala dihadapkan kenyataan bahwa
selama ini mata pelajaran IPS kurang mendapatkan perhatian semestinya.
Padahal dengan memahami IPS akan membimbing siswa menghadapi
kenyataan dalam lingkungan sosialnya dan dapat menghadapi masalah-
masalah sosial yang lebih arif dan bijaksana. Untuk menghadapi tantangan
perubahan ini, sesungguhnya gurulah yang harus memandu siswa
membuka cakrawala pengetahuan sosialnya.
Guru tidak lagi hanya berfungsi sebagai penyampai informasi,
tetapi harus bisa menjadi pembimbing siswa dalam mengembangkan
pengetahuannya dan mendapatka pembelajaran menyenangkan, bermakna
dan bermutu. Guru dituntut juga untuk mengembangkan kompetensinya
dalam meningkatkan kualitas pengetahuan dan kreativitas siswa.
Indonesia merupakan negara berkembang dimana berbagai aspek
selalu mengalami perubahan, begitu pula dengan teknologi. Teknologi di
Indonesia cukup berkembang walaupun masih tertinggal dari negara-
negara maju, namun di era globalisasi sekarang ini siswa sekolah dasar
harus memahami dengan baik perkembangan teknologi yang terus terjadi,
baik produksi, teknologi komunikasi maupun tranportasi.
5
Dengan adanya pengetahuan dan pemahaman tentang teknologi
diharapkan kelak siswa akan dapat menggunakan dan memanfaatkan
teknologi dengan sebaik-baiknya, dengan begitu siswa akan terbina
menjadi manusia yang lebih bertanggung jawab seperti yang diharapkan
dalam tujuan pembelajaran IPS.
Masih rendahnya hasil belajar IPS disebabkan oleh masih
dominannya skill menghafal daripada skill memproses sendiri pemahaman
suatu materi. Selama ini, minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) masih tergolong sangat rendah.
Oleh karena itu guru dalam mengajar dituntut kesabaran, keuletan,
dan sikap terbuka di samping kemauan menciptakan situasi belajar
mengajar yang lebih aktif. Demikian pula dari siswa dituntut adanya
semangat dan dorongan untuk belajar. Dalam proses belajar mengajar pasti
terdapat kelemahan yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Dalam pembelajaran IPS siswa kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikir namun lebih banyak proses
pembelajaran didalam kelas yang diarahkan kemampuannya untuk
menghapal informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang
diingatnya. siswa hanya menghapal konsep atau fakta belaka. Dengan
kondisi pembelajaran yang seperti itu, maka akan berpengaruh pada hasil
belajara siswa.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di MI Al
Mursyidiyyah, diketahui hanya 15 siswa saja atau 42% dari 36 siswa
dikelas IV yang sudah mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM)
yaitu 70 (lihat lampiran 1 tentang hasil belajar). Hal ini perlu dilakukannya
perbaikan pembelajaran agar pelajaran IPS tidak tertinggal dengan
pelajaran lainnya.7
Sehubungan dengan itu, kegiatan belajar mengajar IPS bukanlah
merupakan proses penjinakan atau proses pemaksaan yang anak didik
7Hasil Ulangan Tengah Semester II (UTS)29 Maret 2014 di MI Al Mursyidiyyah pondok-
benda Pamulang.
6
harus menuruti kemauan guru melainkan dalam proses belajar mengajar
hendaknya merupakan proses pembinaan dan pengembangan seluruh
potensi anak didik, baik yang berupa intelaktual, emosi, pikiran, bakat,
minat, dan motivasinya. Mengingat hal tersebut guru perlu memahami dan
menentukan pendekatan pembelajaran yang tepat.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang yang digunakan guru terhadap proses pembelajaran, yang
merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya
masih sangat umum, didalamya mewadahi, menginspirasi, menguatkan,
dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.8
Pendekatan juga dapat dipandang sebagai suatu rangkaian tindakan
yang terpola atau terorganisasi berdasarkan prinsip-prinsip tertentu
(misalnya dasar filosofis, prinsip, psikologis, prinsip didaktis, atau prinsip
ekologis), yang terarah secara sistematis pada tujuan-tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian pola tindakan tersebut dibangun diatas prinsip-
prinsip yang telah terbukti kebenarannya sehingga tindakan tersebut dapat
berjalan kearah tercapainya tujuan atau tercapainya suatu masalah.
Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan guru dalam
pembelajaran IPS adalah CTL (Contextual Teaching and Learning).
“CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses
keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang
dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata
sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan
mereka”.9
Dari konsep tersebut ada 3 hal yang harus kita pahami mengenai
CTL yaitu :
1. CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan
materi, artinya proses belajar dioreintasikan pada pengalaman secara
langsung. Proses belajar dalam konteks CTL tidak mengharapakan
8Agung Eko purnama dkk, Pembelajaran IPS MI, (Surabaya : Aprinta, 2009), h.7
9 Ibid, h.8
7
siswa hanya menerima pelajaran, akan proses mencari dan menemukan
sendiri materi pelajaran.
2. CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi
yang dipelajari dengan kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk
dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar disekolah
dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting dan bermakna secara
fungsional yaitu materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam
memori siswa.
3. CTL mendorong siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan, artinya
CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang
dipelajarinya, akan tetapi bagaimana meteri tersebut dapat mewarnai
perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu tujuan pembelajaran kontekstual adalah mempertemukan
konsep-konsep yang dipelajari di dalam ruang kelas dengan kenyataan
aktual dalam kenyataan lingkungan terdekatnya. Guru seharusnya dapat
memberikan ruang bebas untuk siswa agar mengungkapkan gagasannya,
tanpa perlu dibatasi
Pembelajaran kontekstual sangat tepat diterapkan dalam
pembelajaran IPS. Program pembelajaran ini mengutamakan rencana
kegiatan kelas yang dirancang guru dan berisi skenario tahap demi tahap
tentang apa yang akan dilakukan bersama siswa sehubungan dengan topik
yang akan dipelajari bersama.
Dalam Pendekatan ini tercermin pula tujuan pembelajaran, media
mencapai sasaran serta materi pembelajaran, langkah langkah
pembelajaran dan penekanan orisinil. Dalam konteks itu, program yang
dirancang guru merupakan rencana pribadi tentang apa yang akan
dikerjakan bersama siswa.
Penerapan pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning)
diharapkan dapat membantu siswa yang pasif menjadi aktif, menjadi lebih
bermakna, mendorong keaktifan membangkitkan minat dan kreatifitas
belajar siswa karena dalam proses pembelajaran siswa terlibat langsung
8
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan membantu siswa
dalam mencapai tujuan-tujuan dari belajar IPS.
Oleh karena itu, berdasarkan masalah diatas, penulis tertarik untuk
mencoba melakukan tindakan perbaikan dalam pembelajaran melalui
penelitian tindakan kelas (PTK), dengan judul ” Peningkatan Hasil Belajar
IPS Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran CTL (Contextual Teaching
And Learning) Materi Perkembangan Teknologi Kelas IV MI Al
Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan.
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar IPS siswa.
2. Pelajaran IPS sukar diterima dan membosankan karena materinya yang
padat.
3. Pendekatan pembelajaran yang digunakan guru membuat siswa pasif.
4. Model pembelajaran yang dilakukan guru kurang bervariasi
5. Siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
C. Pembatasan Fokus Penelitian
1. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, rendahnya hasil belajar IPS
siswa maka melalui pendekatan CTL (Contextual Teaching And
Learning) diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning)
diharapkan dapat membuat siswa aktif dan menyenangkan.
3. Hasil belajar siswa pada materi Perkembangan Teknologi
4. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV di MI Al Mursyidiyyah.
9
D. Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka rumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimana pendekatan
pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV mata pelajaran IPS di MI Al
Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang ingin dicapai dari penyusunan ini
adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IV dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran CTL (Contextual Teaching And
Learning), di MI Al Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang Tangerang
Selatan.
F. Kegunaan Penelitian
Manfaat hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
penelitian tentang pendekatan CTL (Contextual Teaching and
Learning) dalam pembelajaran IPS khususnya materi perkembangan
teknologi.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Bagi siswa :
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPS
dalam materiperkembangan teknologi karena pendekatan CTL
mangajak siswa aktif terlibat dalam kegiatan belajar mengajar
b. Bagi Peneliti :
Penelitian ini merupakan pengalaman berharga dalam menerapkan
pendekatan CTL dalam pembelajaran IPS sehingga dapat
memperbaiki kinerja guru dalam pembelajaran IPS.
10
c. Bagi Sekolah :
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan dalam
pengembangan dan perbaikan kurikulum tentang pendekatan
pembelajaran inovatif.
d. Bagi Guru
Sebagai alternatif dalam melakukan pembaharuan pembelajaran
dalam mengatasi masalah-masalah dikelas dalam proses kegiatan
belajar mengajar.
11
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang diteliti
1. Hakikat Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik
bahwa “hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah
laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk
perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan
tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan
yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari
tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan, dan
sebagainya.1
Supriyono mengungkapkan bahwa hasil belajar adalah
pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,
apresiasi dan keterampilan. Gagne (dalam Suproyono) menjelaskan
hasil belajar berupa :
a. Informasi Verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan
pengalaman dalam bahasa baik lisan maupun tulisan.
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan
konsep dan lambang.
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan
mengarahkan aktivitas kognitif.
d. Keterampilan motorik yaitu melakukan serangkaian gerak
jasmani.
1Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,
(Jakarta:BumiAksara, 2008), hlm.155 cet.ke-7
12
e. Sikap yaitu kemampuan menerima atau menoleh objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.
Pengertian hasil belajar sebagaimana pula dikatakan oleh
Nawawi dalam K.Braim dalam buku “Teori belajar dan
pembelajaran” karangan Drs. Ahmad Susanto yang menyatakan
bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagi tingkat keberhasilan
siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang
dinyatakan dalam skor yang dipeoleh dari hasil tes mengenai
sejumlah materi pelajaran tertentu.” 2
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hordwar
kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan
dan kebiasaan (b) pengetahuan dan pengertian (c) sikap dan cita-
cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi yang telah
ditetapkan kurikulum.3
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar
siswa adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui
kegiatan belajar. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan
intruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Siswa yang
berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran atau instruksional.
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah
sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui
evaluasi. Evalusi merupakan proses penggunaan informasi untuk
membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah
memenuhi kebutuhan siswa. Dengan dilakukan evaluasi (penilaian)
2Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di sekolah dasar, ( Jakarta:
PT.Kharisma Putra Utama, 2013), h.5 cet.ke-1 3Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , (Jakarta: PT.Remaja
Rosda karya ), h.22
13
dapat dilakukan tindak lanjut ( feedback) untuk mengukur tingkat
penguasaan siswa”.4
Dapat dipahami tentang makna yaitu perubahan-perubahan
yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Bloom dalam Sudirman (2011:23) menyampaikan tiga
taksonomi yang disebut ranah belajar yaitu kognitif, ranah afektif
dan ranah psikomotor.
a. Ranah kognitif
Meliputi : C1 mengingat, C2 memahami, C3 mengaplikasi, C4
menganalisa, C5 mengevaluasi dan C6 mencipta.
b. Ranah afektif
Meliputi : A1 menerima, A2 merespon, A3 menghargai, A4
mengorganisasikan, A5 karakteristik menurut nilai.
c. Ranah psikomotor
Meliputi : P1 meniru, P2 manipulasi, P3 presisi, P4 artikulasi,
P5 naturalisasi.
Dari beberapa pendapat para ahli, penulis mengambil
kesimpulan mengenai hasil belajar. Hasil belajar adalah suatu
tujuan dalam pembelajaran dimana di dalamnya terdapat beberapa
aspek yang terkandung atau dinilai didalamnya. Aspek-aspek
tersebut adalah aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga
aspek ini sifatnya komprehensif dan tidak secara pragmentis atau
terpisah.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa, adapun faktor-faktor itu digolongkan sebagai
berikut:
4 Ibid. h.5
14
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam anak
itu sendiri, seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat
dan sebagainya. Faktor internal disebut juga faktor pada
organism (siswa). Muhibbin Syah menyebutkan bahwa “yang
termasuk faktor internal adalah aspek fisiologis dan psikologis.
Aspek fisiologis mencakup kondisi tubuh siswa termasuk
organ tubuh dan kondisi alat indera. Sedangkan aspek
psiologis banyak sekali macamnya tetapi yang esensial antara
lain kecerdasan (intelegensi), sikap, bakat, minat dan motivasi
siswa”.5
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar diri
sianak, seperti keadaan rumah, udara yang panas, lingkungan
dan sebagainya. Faktor eksternal terdiri dari faktor keluarga,
masyarakat dan sekolah. Selama hidup anak didik tidak biasa
menghindarkan diri dari lingkungan alami dan lingkungan
sosial budaya. Interaksi dari kedua lingkungan yang berbeda
ini selalu terjadi dalam mengisi kehidupan anakdidik.
Lingkungan hidup adalah lingkungan tempat tinggal anak
didik, hidup dan berusaha di dalamnya seperti lingkungan
sekolah. Sedangkan lingkungan sosial budaya, sebagai anggota
masyarakat, anak didik tidak biasa melepaskan diri dari ikatan
sosial. Sistem sosial yang terbentuk mengikat perilaku anak
didik untuk tunduk pada norma sosial, susila dan hukum yang
berlaku dalam masyarakat. Seperti dalam lingkungan sekolah
maka anak didik berada dalam system sosial di sekolah.6
5Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2010), cet.ke-16, hlm.130-134 6Saiful Bahri Djamarah, PsikologiBelajar, (Jakarta:RinekaCipta, 2002), h. 143
15
3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning)
Faktor pendekatan merupakan jenis upaya belajar siswa
yang meliputi strategi dan model yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi
pembelajaran”.7
Pemilihan metode dan media harus disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran dan sifat materi yang menjadi objek
pembelajaran. Untuk memilih model pembelajaran tidak boleh
sembarangan, banyak faktor yang mempengaruhinya dan perlu
pertimbangan.
Tidak semua strategi dan metode dapat di terapkan pada
mata pelajaran tertentu, seorang guru harus pandai memilih
dan menentukan strategi dan metode apa yang sesuai dengan
materi yang akan disampaikan penggunaan media
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran akan
sangat berarti dan dapat meningkatkan minat, motivasi belajar
siswa. Media pembelajaran juga dapat membantu guru dari
keterbatasan bercerita. Dengan meningkatnya minat dan
motivasi diharapkan akan meningkatkan hasil belajar siswa
secara maksimal.
Hubungan antara satu faktor dengan faktor yang lainnya
sangat erat kaitannya dan bersifat saling mendukung. Dalam
faktor internal terdapat faktor psikologis dan fisiologis siswa
yang didukung faktor eksternal dan pendekatan belajar. Oleh
karena itu lingkungan yang merupakan bagian dari factor
eksternal dan metode belajar yang merupakan bagian dari
pendekatan belajar perlu diperhatikan dengan seksama dalam
penerapannya. Hal ini dimaksudkan agar hasil belajar yang
akan dicapai dapat diperoleh dengan maksimal.
7MuhibbinSyah, Ibid, hlm.132
16
2. Hakikat Pendidikan IPS
a. Pengertian Pendidikan IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata
pelajaran yangdiberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai
SLTA/MA/SMK. Ilmu Pengetahuan Sosial mengkaji seperangkat
peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu
sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi
geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran
IPS, siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia
yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang
cinta damai.
Dimasa yang akan datang siswa akan menghadapi tantangan
berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami
perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS
dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam
memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.8
Hakikat IPS adalah mengembangkan konsep pemikiran yang
berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di lingkungan siswa,
sehingga dengan memberikan pendidikan IPS dapat melahirkan
warga negara yang baik yang bertanggung jawab terhadap bangsa
dan negaranya, serta mampu memahami dan menelaah secara kritis
kehidupan sosial di sekitarnya, dan mampu secara aktif
berpartisipasi dalam lingkungan kehidupan, baik dimasyarakatnya,
negara, maupun dunia.
Dalam kurikulum pendidikan dasar disebutkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran yang mempelajari
kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografis,
ekonomi, sejarah, antropologi, sosialogi, dan tata negara.
8Ahmad Susanto,Op.Cit.h.137
17
Dari pengertian di atas, menunjukkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan perpaduan antara ilmu sosial
dan kehidupan manusia, dimana tujuan utamanya adalah membantu
mengembangkan kemampuan dan wawasan siswa yang
menyeluruh (komprehensif) tentang berbagai aspek ilmu -ilmu
sosial dan kemanusian (humaniora).9
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif,
dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan
keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan
tersebut diharapkan siswa akan memperoleh pemahaman yang
lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.
b. Landasan Pendidikan IPS
Pendidikan IPS sebagai mata pelajaran dan pendidikan
disiplin ilmu seyogyanya memiliki landasan pengembangan, baik
sebagai mata pelajaran maupun pendidikan disiplin ilmu. Landasan
ini diharapkan akan dapat memberikan pemikiran-pemikiran
mendasar tentang pengembangan struktur, metodologi, dan
pemanfaatan PIPS sebagai pendidikan disiplin ilmu.
Landasan-landasan IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu
meliputi :
a) Landasan Filosofis, memberikan gagasan pemikiran
mendasar yang digunakan untuk menentukan apa obyek
kajian atau domain apa saja yang menjadi kajian pokok dan
dimensi pengembangan PIPS sebagai pendidikan disiplin
ilmu (aspek ontologis)
b) Landasan Ideologis, dimaksudkan sebagai gagasan mendasar
untuk memberi pertimbangan dan menjawab pertanyaan: (1)
bagaiman keterkaitan antara das sein PIPS sebagai
pendidikan disiplin ilmu dan das sollen PIPS; (2) bagaimana
keterkaitan antara teori-teori pendidikan dengan hakikat dan
praktis etika, moral, politik dan norma-norma perilaku dalam
membangun dan mengembangkan PIPS.
9Ibid ,h.139
18
c) Landasan Sosiologi, memberikan sistem gagasan mendasar
untuk menentukan cita-cita kebutuhan, kepentingan,
kekuatan, aspirasi, serta pola kehidupan masa depan melalui
interaksi sosial yang kan membangun teori-teori atau prinsip-
prinsip PIPS sebagai pendidikan disiplin ilmu.
d) Landasan antropologis, memberikan gagasan-gagasan
mendasar dalam menentukan pola, sistem dan struktur
pendidikan disiplin ilmu sebagai relevan dengan pola, sistem
dan struktur kebudayaan bahkan dengan pola, sistem dan
struktur perilaku manusia yang kompleks.
e) Landasan Kemanusiaan, memberikan sistem gagasan-
gagasan mendasar untuk menentukan karakteristik ideal
manusiasebagai sasaran proses pendidikan.
f) Landasan Politis, memberikan sistem gagasan-gagasan
mendasar untuk menentukan arah dan garis kebijakan dalam
politik pendidikan dari PIPS.
g) Landasan Psikologi, memberikan sistem gagasan-gagasan
mendasar untuk menentukan cara-cara PIPS membangun
struktur tubuh disiplin pengetahuannya, baik dalam tataran
personal maupun komunal berdasarkan entitas-entitas
psikologinya.
h) Landasan Religius, memberikan gagasan-gagasan mendasar
tentang nilai-nilai, norma, etika, dan moral yang menjadi jiwa
(roh) yang melandasi keseluruhan pembangunan PIPS,
khususnya pendidikan di Indonesia.10
c. Karakteristik IPS
Karakteristik mata pelajaran IPS berbeda dengan disiplin
ilmu lain yang bersifat monolitik. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu. Rumusan IPS
berdasarkan realitas dan fenomena sosial melalui pendekatan
interdisipliner.
Mata pelajaran IPS memiliki beberapa karakteristik antara
lain, sebagai berikut:
a) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-
unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik,
kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora,
pendidikan, dan agama.
10
Sapriya M.ed, Pendidikan IPS, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2012), cet 3 h. 16-17
19
b) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari
struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi,
yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok
bahasan atau topik (tema) tertentu.
c) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga
menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan
dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.
d) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat
menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat
dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan
pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial
serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti
pemenenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan
keamanan.
d. Tujuan Pendidikan IPS
Pada dasarnya tujuan pendidikan IPS adalah untuk
mendidikan dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa
untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat kemampuan
dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Mata pelajaran IPS secara umum bertujuan agar memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis,
rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan
keterampilan dalam kehidupan sosial
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan
20
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat
lokal, nasional, dan global.
Selain itu juga Tujuan Pembelajaran IPS ialah untuk
mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial
yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positip terhadap
perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi
setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpah
dirinya sendiri maupun yang menimpah masyarakat.11
Tujuan lain dari IPS yaitu pendekatan rasionalitas dalam
pendidikan IPS antara lain mengembangkan kemampuan
menggunakan penalaran dan pengambilan keputusan setiap
persoalan yang dihadapinya.12
Para ahli sering merumuskan tujuan
Pendidikan IPS dengan mengaitkannya dengan mempersiapkan
para pelajar menjadi warga negara yang baik. ini merupakan dari
model pendidikan IPS sebagai Pendidikan Kewarganegaraan
“citizenship education”.
Adapun tujuan kurikuler pembelajaran IPS disekolah dasar
menurut munir, sebagai berikut :
1. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang
berguna dalam kehidupan kelak di masyarakat.
2. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi,
menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah
sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
3. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi
dengan sesama warga masyarakat dan bidang keilmuan serta
bidang keahlian.
11
Ibid.h.149 12
Ilmu dan aplikasi Pendidikan, Pendidikan Disiplin Ilmu, (PT IMPERIAL BHAKTI
UTAMA 2009), h.275 cet 3
21
4. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang
positif, dan keterampilan keilmuan terhadap pemanfaatan
lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan
tersebut.
5. Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan
pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan
kehidupan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam buku teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar
Ahmad Susanto, Nurhadi menyebutkan ada empat tujuan
pendidikan IPS Yaitu:
1. Knowledgemembantu para siswa untuk mengenal dirinya
sendiri dan lingkungannya.
2. Skill mencakup keterampilan berpikir.
3. Attitudeyang terdiri atas tingkah laku berpikir (intelletual
behavior) dan tingkah laku sosial (social behavior.)
4. Valueyakni nilai yang terkandung di dalam masyarakat yang
diperoleh dari lingkungan masyarakat maupun lembaga
pemerintah termasuk didalamnya nilai kepercayaan, nilai
ekonomi, pergaulan, ketaatan kepada pemerintahan dan
hukum.13
e. Fungsi IPS sebagai pendidikan
Fungsi IPS sebagai pendidikan yaitu membekali anak didik
dengan pengetahuan sosial yang berguna untuk masa depannya,
keterampilan sosial dan intelektual dalam membina perhatian serta
kepedulian sosialnya sebagai SDM yang bertanggung jawab dalam
merealisasikan tujuan pendidikan Nasional.
Sangatlah jelas mengapa IPS harus dipelajari mengingat
pengertian tujaun dan fungsi itu sendiri karena pengetahuan sosial
itu diperoleh secara alamiah dari kehidupan sehari-hari yang telah
13
Ibid .h.147
22
ada pada diri kita masing-masing namun hal ini belum cukup
mengingat masyarakat dengan permasalahannya makin
berkembang.
Tujuan yang wajib dicapai dicapai dalam pembelajaran IPS
adalah membina anak didik menjadi warga negara yang baik yang
memiliki pengetahuan keterampilan dan kepedulian sosil yang
berguna bagi dirinya sendiri serta masyarakat dan negara.
f. Ruang lingkup IPS
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek - aspek sebagai
berikut:
1. Manusia, tempat, dan lingkungan
2. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan
3. Sistem sosial dan budaya
4. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
g. Standar Kompetensi dan Kompetensi DasarMata Pelajaran IPS
Kelas IV, Semester 1 dan II
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami sejarah,
kenampakan alam,
dan keragaman suku
bangsa di lingkungan
kabupaten/kota dan
provinsi
1.1. Membaca peta lingkungan
setempat (kabupaten/kota,
provinsi) dengan menggunakan
skala sederhana
1.2. Mendeskripsikan kenampakan
alam di lingkungan kabupaten/kota
dan provinsi serta hubungannya
dengan keragaman sosial dan
budaya
1.3. Menunjukkan jenis dan persebaran
sumber daya alam serta
pemanfaatannya untuk kegiatan
ekonomi di lingkungan setempat
1.4. Menghargai keragaman suku
bangsa dan budaya setempat
23
(kabupaten/kota, provinsi)
1.5. Menghargai berbagai peninggalan
sejarah di lingkungan setempat
(kabupaten/kota, provinsi) dan
menjaga kelestariannya
1.6. Meneladani kepahlawanan dan
patriotisme tokoh-tokoh di
lingkungannya
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Mengenal sumber
daya alam, kegiatan
ekonomi, dan
kemajuan teknologi
di lingkungan
kabupaten/kota dan
provinsi
2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang
berkaitan dengan sumber daya alam
dan potensi lain di daerahnya
2.2 Mengenal pentingnya koperasi
dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
2.3 Mengenal perkembangan teknologi
produksi, komunikasi, dan
transportasi
2.4 Mengenal permasalahan sosial di
daerahnya serta pengalaman
menggunakannya
3. Pendekatan Pembelajaran CTL
a. Hakikat CTL (Contextual Teaching And Learning)
Pembelajaran kontekstual adalah terjemahan dari istilah CTL
(Contextual Teaching and Learning). Kata kontekstual berasal dari kata
contex yang berarti “hubungan, konteks, suasana, atau keadaan”.
Dengan demikian kontekstual diartikan yang berhubungan dengan
suasana (konteks).14
Sehingga Contextual Teaching and Learning
(CTL) dapat diartikan sebagai suatu pembelajaran yang berhubungan
dengan suasana tertentu.
14
Elaine B. Johnsos, Contextual Teaching and Learning: Menjadikan kegiatan Belajar-
MengajarMenjadiMengasyikandanBermakna, (Bandung: Kaifa Learning, 2010), Cet. VIII,h. 58
24
Pendekatan Contexstual Teaching and Learning(CTL) merupakan
strategi pembelajaran yang mengaitkan materi pembelajaran secara
alamiah dengan dunia nyata, sehingga siswa mampu menghubungkan
dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari
sehingga siswa akan merasakan pentingnya belajar, dan dapat
memaknai apa yang dipelajarinya.15
Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi
pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa
secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga
mendorong siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan mereka.16
Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) adalah
keterkaitan setiap materi atau topik pembelajaran dengan kehidupan
nyata. Untuk mengaitkannya bisa dilakukan berbagai cara, selain karena
memang materi yang dipelajari secara langsung terkait dengan kondisi
faktual, juga bisa disiasati dengan pemberian ilustrasi atau contoh,
sumber belajar, media dan lainnya yang terkait dan ada hubungan
dengan dunia nyata.17
Pendekatan kontekstual sebagai suatu pendekatan pembelajaran
yang memfasilitasi kegiatan belajar siswa untuk mencari, mengolah,
dan menemukan pengalaman belajar yang bersifat konkret (terkait
dengan kehidupan nyata) melalui pelibatan aktivitas belajar mencoba
melakukan dan mengalami sendiri (learning by doing).`
Dari definisi di atas ditarik kesimpulan bahwa CTL adalah
pengajaran dan pembelajaran kontekstual didasarkan pada pengetahuan
bahwa mengaitkan merupakan kegiatan alami manusia. CTL
merupakan suatu cara yang tepat untuk mempersiapkan siswa kita
15
E.Mulyasa”Menjadi Guru Professional” (Bandung:Rosda, 2013).h. 102 16
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2010), Cet. 7, h. 255 17
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme guru, (Jakarta:
grafindo persada), h.187
25
dalam menghadapi era reformasi, perubahan instan, dan kehadiran
teknologi di mana-mana. Dengan demikian pembelajaran tidak sekedar
dilihat dari sisi produk, akan tetapi yang terpenting adalah proses. Oleh
karena itu, tugas guru mensiasati strategi pembelajaran bagaimana yang
dipandang lebih efektif dalam membimbing kegiatan siswa agar siswa
dapat menemukan apa yang menjadi harapannya.
Sehubungkan dengan hal itu, terdapat lima karakteristik penting
dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL
(Contextual Teaching and Learning) yaitu :
1) Dalam CTL pembelajaran merupakan proses mengaktifkan
pengetahuan yang sudah ada artinya apa yang akan dipelajari tidak
terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian
pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang
utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
2) Pembelajaran yang CTL adalah belajar dalam rangka memperoleh
dan menambah pengetahuan baru. Pengetahuan baru itu diperoleh
dengan cara deduktif, artinya pembelajarn dimulai dengan
membelajarkan secara keseluruhan, kemudian memperhatikan
detailnya.
3) Pemahaman pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi
untuk dipahami dan diyakini, misalnya dengan cara meminta
tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolehnya
dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu
dikembangkan.
4) Mempraktekkan pengetahuan dan pengalaman tersebut.
Pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat
diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan
prilaku siswa.
26
5) Melakukan refleksi strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini
dilakukan sebagai umpan balik terhadap proses perbaikan dan
penyempurnaan strategi”.18
b. Komponen CTL (Contextual Teaching And Learning)
1. Membangun untuk menemukan makna
Keterkaitan yang mengarah pada makna adalah jantung dari
pengajaran dan pembelajaran kontekstual. Ketika murid dapat
mengaitkan isi dari mata pelajaran akademik matematika, ilmu
pengetahuan alam, sejarah, atau bahasa Indonesia dengan
pengalaman mereka sendiri, mereka menemukan makna, dan
makna memberikan mereka untuk belajar.
Bisa dikatakan pengaitan yang paling ampuh adalah
pengaitan yang mengundang siswa untuk membuat pilihan,
menerima tanggung jawab, dan memberikan hasil yang penting
bagi orang lain.
2. Pembelajaran Mandiri dan kerjasama
Definisi Contextual Teaching and Learning (CTL) tentang
pembelajaran mandiri sangat terkait pada pengertian”mandiri” itu
sendiri. Para pelajar yang memiliki tipe seperti itu “mengatur diri
sendiri” memerintah diri sendiri. Mereka mengambil keputusan
sendiri dan menerima tanggung jawab untuk itu. Pola belajar
mereka juga diatur, maksudnya disesuaikan dan dilaksanakan
dalam kaitannya dengan sesuatu yang lain. Mereka mengatur,
menyesuaikan tindakan mereka untuk mencapai tujuan penting
tertentu.
Kerja sama adalah komponen penting dalam CTL. Kerja
sama dapat menghilangkan hambatan mental akibat terbatasnya
pengalaman dan cara pandang yang sempit. Jadi akan lebih
memungkinkan untuk menemukan kekuatan dan kelemahan diri,
18
WinaSanjaya,”StrategiPembelajaran”,( Jakarta: Kencana,2011). H. 256
27
belajar untuk menghargai orang lain, mendengar dengan pikiran
terbuka, dan membangun persetujuan bersama.19
3. Berpikir Kritis dan Kreatif
Berpikir kritis merupakan sebuah proses terarah dan jelas
yang digunakan dalam kegiatan mental, seperti memecahkan
masalah, mengambil keputusan, menganalisis asumsi, dan
melakukan penelitian yang terorganisasi. Sedangkan berpikir
Kreatif adalah kegiatan mental yang memupuk ide-ide asli dan
pemahaman-pemahaman baru.20
4. Membantu Individu tumbuh kembang
Guru CTL menciptakan lingkungan belajar yang membantu
murid tumbuhdan berkembang dengan mencontohkan perilaku
yang benar dan sifat-sifatintelektual, sopan santun, rasa belas kasih,
saling menghormati, rajin, disiplin diri,dan semangat belajar yang
mereka harapkan dari para siswanya. Para guru CTLmembimbing
setiap siswa untuk mengembangkan kecerdasan yang mudah
untukmereka dan menumbuhkan kecerdasan yang merupakan
tantangan untuk mereka.Para guru CTL mendorong mereka untuk
meningkatkan kecerdasan mereka, danmengeluarkan bakat yang
terpendam di dalam diri mereka.
5. Standar tinggi dan penilaian Otentik
Dalam sistem pengajaran dan pembelajaran kontekstual
yang terpenting adalah membantu semua siswa untuk mencapai
standar akademik yang tinggi.
Penilaian autentik mengajak para siswa untuk menggunakan
pengetahuan akademik dalam konteks dunia nyata untuk tujuan
yang bermakna. Sebagai bagiankecil dari keseluruhan sistem CTL,
penilaian autentik berfokus pada tujuan, melibatkan pembelajaran
19
Elaine B. Johnsos, Contextual Teaching and Learning: Menjadikan kegiatan Belajar-
MengajarMenjadiMengasyikandanBermakna, (Bandung: Kaifa Learning, 2010), Cet. VIII,h. 164 20
Elin Rosalie, Gagasan merancang pembelajaran Kontekstual, (Bandung: Karsa
Mandiri Persada, 2008) h.55 cet 1
28
secara langsung, mengharuskan membangun keterkaitan dan kerja
sama, dan menanamkan tingkat berpikir yang lebih tinggi.
Dari komponen-komponen di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa Contextual Teaching and Learning (CTL) sebuah
pendekatan yang holistik terhadap pendidikan yang dapat
digunakan oleh semua siswa baik yang berbakat maupun siswa
yang mengalami kesulitan belajar. Keampuhan CTL terletak pada
kesempatan yang diberikan kepada semua siswa untuk
mengembangkan harapan mereka, untuk mengembangkan bakat
mereka, dan mengetahui informasi baru,serta menjadi anggota
sebuah masyarakat demokrasi yang cakap.
c. Karakteristik Pembelajaran CTL
Contextual Teaching and Learning (CTL) memiliki
karakteristik tersendiri. Ciri khas atau karakteristik pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) ditandai oleh tujuh hal
utama.
1. Kontrukvisme (Constructivisme)
Kontrukvisme merupakan landasan berpikir (Filosofis)
dalam CTL, yaitu proses membangun atau menyusun pengetahuan
baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan
pengalama.21Filasafat kontruktivisme Mark Baldwin dan
diperdalam oleh Jean Peaget menganggap bahwa pengetahuan itu
terbentuk bukan hanya sekedar dari objek semata, tetapi juga dari
kemampuan individu sebagai subjek dari setiap objek yang
diamatinya.
Keterkaitannya adalah yang mengarah pada makna adalah
jantung dari pengajaran dan pembelajaran kontekstual. Ketika
siswa dapat mengaitkan isi dari mata pelajaran akademik
21
Dharma kesuma dkk, Contextual Teaching And Learning Sebuah panduan awal dalam
pengembangan PBM, (Garut: CV. Diandra primamitra Media 2010), Cet ke 1 h.62
29
matematika, ilmu pengetahuan alam, sejarah, atau bahasa Indonesia
dengan pengalaman mereka sendiri, mereka menemukan makna,
dan makna memberikan mereka untuk belajar.
Strategi untuk membelajarkan siswa menghubungkan antara
setiap konsep dengan kenyataan merupak unsur yang diutamakan
dibandingkan dengan penekanan terhadap seberapa banyak
pengetahuan yang harus diingat oleh siswa.
2. Menemukan (Inquiri)
Siswa dituntut mampu mencari, menganalisa, dan
menggunakan informasi dengan sedikit atau bahkan tanpa bantuan
guru, pembelajaran mandiri adalah sebuah proses.22
Sebagaimana
proses lainnya, pola ini mengikuti beberapa prosedur untuk bisa
mencapai suatu tujuan. Para pelajar yang memiliki tipe seperti itu
“mengatur diri sendiri” memerintah diri sendiri. Mereka
mengambil keputusan sendiri dan menerima tanggung jawab untuk
itu. Pola belajar mereka juga diatur, maksudnya disesuaikan dan
dilaksanakan dalam kaitannya dengan sesuatu yang lain. Mereka
mengatur, menyesuaikan tindakan mereka untuk mencapai tujuan
penting tertentu.
3. Bertanya (Questioning)
Melalui penerapan bertanya, pembelajaran akan lebih
hidup, akan mendorong proses dan hasil pembelajaran yang lebih
luas dan mendalam, dan banyak yang akan ditemukan unsur-unsur
terkait yang sebelumnya tidak terpikirkan baik oleh guru maupun
oleh siswa.
Penerapan unsur bertanya dalam pendekatan CTL harus
difasilitasi oleh guru, kebiasaan siswa untuk bertanya atau
kemampuan guru dalam menggunakan pertanyaan yang baik akan
22
ElinRosalin,”GagasanMerancangPembelajaranKontektual”(Bandung:
KarsaMandiriPersada, 2008), h. 50
30
mendorong pada peningkatan kualitas dan produktivitas
pembelajaran.
Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab
pertanyaan. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari
keingintahuan setiap individu. Adapun menjawab pertanyaan
mencerminkan kemampuan seorang dalam berpikir. Dalam proses
pembelajaran melalui CTL, guru tidak menyampaikan informasi
begitu saja, akan tetapi memancing agar siswa menemukan
sendiri.23
Dalam implementasi CTL, pertanyaan yang diajukan guru
atau siswa harus dijadikan alat atau pendekatan untuk menggali
informasi atau sumber belajar yang ada kaitanya dengan kehidupan
nyata.
4. Bekerja sama / Masyarakat Belajar
Kerja sama adalah komponen paling penting dalam
pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning), Kerja
sama dapat menghilangkan hambatan mental akibat terbatasnya
pengalaman dan cara pandang yang sempit. Jadi akan lebih
memungkinkan untuk menemukan kekuatan dan kelemahan diri,
belajar untuk menghargai orang lain, mendengar denganpikiran
terbuka, dan membangun persetujuan bersama.
Masyarakat belajar adalah membiasakan siswa untuk
melakukan kerjasama dan memanfaatkan sumber belajar dari
teman-teman belajarnya. Sepertiyang disarankan dalam learning
community, bahwa hasil pembelajaran diperolehdari kerja sama
dengan orang lain melalui berbagai pengalaman (sharing). Melalui
sharing ini anak dibiasakan untuk saling memberi dan menerima,
23
Elaine B. Johnson, Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar-
Mengajar Menjadi Mengasyikan dan Bermakna, (Bandung: kaifa Learning, 2010), Cet. VII, h.
31
sifat ketergantungan yang positif dalam learning community
dikembangkan.
Kebiasaan penerapan dan mengembangkan masyarakat
belajar dalam pendekatan CTL sangat dimungkinkan dan dibuka
dengan luas memanfaatkan masyarakat belajar lain di luar kelas.
Setiap siswa selayaknya dibimbing dan diarahkan untuk
mengembangkan rasa ingin tahunya melalui pemanfaatan sumber
belajar secara luas yang tidak hanya didekat oleh masyarakat
belajar di dalam kelas akan tetapi sumber manusia lain di luar kelas
(keluarga dan masyarakat).
Dalam kelas CTL, penerapan asas masyarakat belajar dapat
dilakukan dengan menerapkan pembelajaran melalui kelompok
belajar.Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya
heterogen, baik dilihat dari kemampuan dan kecepatan belajarnya,
maupun dilihat dari bakat dan minatnya. Biarkan dalam
kelompoknya mereka saling membelajarkan; yang cepat belajar
didorong untuk membantu yang lambat belajar, yang memiliki
kemampuan tertentu didorong untuk menularkannya pada yang
lain.
5. Pemodelan (Modelling)
Tahap pembuatan model dapat dijadikan untuk
mengembangkan pembelajaran agar siswa bisa memenuhi harapan
siswa secara menyeluruh, dan membantu mengatasi keterbatasan
yang dimiliki oleh guru. Dalam Pemodelan, peserta didik diberi
waktu untuk membuat skenarionya sendiri dan menentukan
bagaimana mereka ingin menggambarkan kecakapan dan teknik
yang dilakukan di kelas.24
24
Mel Sibermen, Active Learning 101 Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani, 2009), Cet. 6, h. 223
32
Pada sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan
tertentu, ada model yang bisa ditiru siswanya. Misalnya guru
memodelkan langkah-langkah cara menggunakan neraca dan
demonstrasi sebelum siswanya melakukan tugas tertentu. Model
dapat juga didatangkan dari luar yang ahli di bidangnya, misalnya
mendatangkan seorang guru lain untuk memodelkan cara
menggunakan bahan ajar untuk mengukur kemampuan siswa
seperti contoh di bawah ini.
a) Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir,
bekerja dan belajar.
b) Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa
mengerjakannya.
6. Refleksi
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru terjadi
atau baru saja dipelajari. Dengan kata lain refleksi adalah berpikir
ke belakang tentang apa-apayang sudah dilakukan di masa lalu,
siswa mengedepankan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur
pengetahuan yang baru yang merupakan pengayaan atau revisi dari
pengetahuan sebelumnya. Pada saat refleksi, siswa diberi
kesempatan untuk mencerna, menimbang, membandingkan,
menghayati, dan melakukan diskusi dengan dirinya sendiri
(learning to be).
Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah
dipelajariyang telah dilakukan dengan cara mengurutkan kembali
kejadian-kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah
dilaluinya. Melalui proses refleksi, pengalaman belajar itu akan
dimasukkan dalam struktur kognitif siswa yang pada akhirnya akan
menjadi bagian dari pengetahuan yang dimilikinya.25
25
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2010), Cet. 7, h. 268
33
7. Menggunakan penilaian autentik”.26
Tahap terakhir dari pendekatan CTL adalah melakukan
penilaian. Penilaian sebagai bagian integral dari pembelajaran yang
memiliki fungsi yangamat menentukan untuk mendapatkan
informasi kualitas proses dan hasil pembelajaran melalui penerapan
CTL. Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data dan
informasi yang bisa memberikan gambaran atau petunjuk terhadap
pengalaman belajar siswa.
Dengan terkumpulnya berbagai data dan informasi yang
lengkap sebagai perwujudan dari penerapan penilaian, maka akan
semakin akurat pula pemahaman guru terhadap proses dan hasil
pengalaman belajar setiap siswa. Guru dengan cermat akan
mengetahui kemajuan, kemunduran dan kesulitan siswa dalam
belajar, dan dengan itu pula guru akan memiliki kemudahan untuk
melakukan upaya-upaya perbaikan dan penyempurnaan proses
bimbingan belajar dalam langkah selanjutnya.
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa
karakteristik pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL) adalah kerjasama, saling menunjang, menyenangkan, tidak
membosankan, belajar dengan bergairah, pembelajaran terintegrasi,
menggunakan berbagai sumber, siswa aktif, sharing dengan teman,
siswa kritis, guru kreatif, dinding kelas dan lorong-lorong penuh
dengan hasil karya siswa, sehingga pembelajaran lebih
mengasyikan, menyenangkan, dan bermakna.
d. Langkah-langkah Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and
Learning)
Pembelajaran kontekstual dilakukan melalui langkah berikut ini :
26
Wina Sanjaya,Op.cit.264
34
a) Mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan
belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan
sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan
baru yang harus dimiliki.
b) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik
yang diajarkan.
c) Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pertanyaan-
pertanyaan.
d) Menciptakan masyarakat belajar, seperti melalui kegiatan
kelompok berdiskusi, tanya jawab, dan lain sebagainya.
e) Menghadirkan model sebagai contoh pelajaran, bisa melalui
ilustrasi, model, bahkan media yang sebenarnya.
f) Membiasakan anak untuk melakukan refleksi dari setiap kegiatan
pembelajaran.
g) Melakukan penilaian secara obyektif, yaitu menilai kemampuan
sebenarnya pada setiap siswa.
Tabel 2.1
Langkah-langkah dengan pendekatan
CTL (Contexstual Teaching Learning)
No
Karakteristik
Pembelajaran
Kontekstual
Langkah-langkah Pembelajaran
Kontekstual
1 Kontruktivisme membangun landasan yang kukuh
Membangun Pemahaman Siswa
berdasarkan Pengalaman.
Pembelajaran harus dikemas sebagai
proses “Mengkontruksi” bukan hanya
menerima pelajaran.
membuat rancangan yang dinamis
menciptakan lingkungan yang
mendukung
2 Inkuiri Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
35
terkait materi.
maerumuskan masalah yang ditemukan.
merumuskan hipotesis
merancang dan melakukan eksperiment
mengumpulkan dan menganalisa
Menarik kesimpulan dan
mengembangkan sikap ilmiah, yakni
obyektif, jujur, hasrat ingin tahu
terbuka, berkemauan dan tanggung
jawab.
3 Bertanya Bagi guru mendorong, membimbing
dan menilai kemampuan berpikir siswa
mengecek pemahaman siswa.
membangkitkan respon siswa.
mengetahui sejauh mana keingintahuan
siswa.
untu menyegarkan kembali
pengetahuan siswa.
4 Masyarakat
Belajar
Sekelompok orang yang terikat dalam
kegiatan belajar.
Bekerjasama dengan orang lain lebih
baik dari pada belajar sendiri.
Tukar Pengalaman
Berbagi Ide atau alasan
5 Pemodelan Poses penampilan suatu contoh agar
siswa berpikir, bekerja dan belajar.
6 Refleksi Cara berpikir apa yang telah dipelajari.
Mencatat apa yang telah dipelajari.
Membuat jurnal, karya seni, diskusi
kelompok.
7 Penilaian yang
sebenarnya
Mengukur pengetahuan dan
keterampilan siswa.
Dilakukan selama dan setelah proses
pembelajaran berlangsung.
Penilaian produk atau kinerja.
Berkesinambungan.
dapat digunakan sebagai feed back
36
e. Kelebihan dan Kelemahan CTL (Contextual Teaching and Learning)
Pembelajaran kontekstual disamping memiliki kelebihan juga
memiliki kelemahan.
1. Kelebihan
a. Pembelajaran lebih bermakna dan nyata. Artinya siswa dituntut
untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar
sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting sebab
dengan menghubungkan materi yang telah ditemukan dalam
kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan
berfungsi secara fungsional akan tetapi materi yang
dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa sehingga
tidak akan mudah dilupakan.
b. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan
penguatan konsep kepada siswa karena metode pembelajaran
CTL menganut aliran konstruksivisme, dimana setiap siswa
dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui
landasan filosofis konstruksivisme siswa diharapkan belajar
melalui mengalami bukan menghafal.
2. Kelemahan
a. Guru lebih intensif dalam membimbing karena metode CTL
guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru
adalah mengelola sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk
menemukan pengetahuan dan keterampilan yang baru bagi
siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang
berkembang. Kemampuan belajar seseorang dipengaruhi oleh
tingkat perkembangan dan kekuatan pengalaman yang
dimilikinya. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai
instruktur atau penguasa yang memaksa kehendak melainkan
37
guru adalah pembimbing siswa agar dapat belajar sesuatu
dengan tahap perkembangannya.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan mengajak
siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan
strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam
konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan
bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan
pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.27
B. Penelitian Yang Relevan
Nama
Peneliti
Judul Yang membedakan dengan
hasil penelitian penulis
Ida
Rahmawati
Peningkatan
kemampuan menulis
cerita anak melalui
contextual teaching
and learning (CTL)
pada siswa kelas V Al
Istoqomah Jakarta
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kesulitan siswa
dalam proses pembelajaran
Bahasa Indonesia khususnya
pelajaran menulis cerita anak
.
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa
keterampilan menulis cerita
anak pada siswa kelas V
melalui CTL mengalami
peningkatan
siklus I persentasi total rata-
27
Iif Khoiru Ahmadi, dkk, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu,
“PengaruhnyaTerhadap Konsep Pembelajaran Sekolah Swasta dan SekolahNegeri” (Jakarta:
Prestasi Pustaka,2001), Cet. I, h. 122,123
38
rata pada lembar observasi,
yaitu 48.9% dan pada sikluis
II sebesar 61.5%. Selain dari
hasil observasi, penulis juga
menyebarkan skala, yaitu
tentang kemampuan menulis
cerita anak. Hasil skala pada
siklus I rerata yang diperoleh,
yaitu 69% dan skala pada
siklus II yang diperoleh
menunjukkan baik dengan
rerata 78.16%, sehingga
dapat disimpulkan bahwa
kemampuan menulis cerita
anak pada pelajaran bahasa
Indonesia adalah baik.
Nurfalah
Hayyun
Penerapan Model
Pembelajaran
Kontekstual dalam
rangka meningkatkan
Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran
Sosiologi di sekolah
menengah atas
Triguna Utama
Tangerang Selatan.
Berdasarkan hasil penelitian
terdapat peningkatan hasil
belajar siswa mata pelajaran
sosiologidengan
menggunakan pembelajaran
CTL (Contextual Teaching
and Learning) dengan nilai
kkm 72 dan dengan
ketuntasan nilai siswa 80 %
Pada siklus pertama
diperoleh rata-rata pre-tes
42,16 dan post tes 66,89.
Sedangkan siklus kedua rata-
rata nilai pre test 55,54 dan
39
post tes 81,08
Dilihat dari persentase
ketuntasan kelas pada siklus
satu hanya 29,72 % dan
menjadi 100 % pada siklus
ke dua.
Eliawati
Addawiyah
Implementasi
pendekatan
kontekstual dalam
meningkatkan hasil
belajar kimia siswa
pada konsep
keseimbangan kimia
(Penelitian Tindakan
Kelas di MA al
Karimiyah kelas IX
IPA)
Penelitian dilaksanakan
dalam 2 siklus dengan tahap
perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi.
Data Hasil Belajar kognitif
diperoleh melalui tes kognitif
berbentuk uraian dan lembar
observasi hasil belajar.
Rata-rata hasil belajar
kognitif siswa pada siklus I
sebesar 67,3 dan pada siklus
II Sebesar 71,23 dan dari 32
siswa 90,63 siswa dinyatkan
telah mencapai ketuntasan
minimal
Hal tersebut membuktikan
bahwa adanya peningkatan
hasil belajar siswa dengan
menggunakan pendekatan
Kontekstual
Mulyana Peranan model
CTL(Contextual
Teaching And
Learning ) Dalam
Penelitian bertujuan
mengetahui minat dan hasil
belajar dengan indikator
keberhasilan 75 % mencapai
40
Meningkatkan Minat
Dan Hasil Belajar
Siswa Kelas V pada
mata pelajaran PKN
(Di Mis Irsyadul
Khair)
kkm 60
Intrumen yang digunakan
berupa pre tes dan post tes
Rata-rata N-Gain siklus I
Adalah 0,53, rata-rata N-
Gain siklus II 0,67 dengan
begitu indikator keberhasilan
dalam penelitian telah
mencapai KKM yang telah
ditentukan yakni 60.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan konseptual diatas maka peneliti mengajukan
hipotesis tindakan sebagai berikut: Pendekatan CTL (Contexstual
Teaching and Learning) dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa
Materi Perkembangan Teknologi kelas IV di MI Al-Mursyidiyyah Pondok
Benda Pamulang Tangerang Selatan.
41
SIKLUS 2
Refleksi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat danWaktu Penelitian
Tempat Penelitian Tindakan Kelas ini adalah di Madrasah Ibtidaiyah MI
Al Mursyidiyyah Jln Siliwangi Raya Gg. Anggrek Rt. 003/018 No.47 Pondok
Benda Pamulang Kota Tangerang Selatan pada kelas IV (Empat) semester
genap bulan April tahun pelajaran 2013-2014.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa penelitian
tindakan kelas yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki
mutu pembelajaran pembelajaran di kelas1. Dengan kata lain penelitian
tindakan kelas dapat diartikan sebagai penelitian yang dikembangkan
berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar
mengajar dikelas.
2. Rancangan Penelitian
SecaraumumprosedurpenelitiantindakankelasdigambarkanmenurutKemmis
& Taggart sebagaiberikut:2
Refleksi
1Suharsimin Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas(Jakarta: Bumi Aksara,2012), h.16
2Ibid
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
SIKLUS 1
Perencanaan
Pelaksanaan
Pelaksanaan
?
42
Penelitian ini menggunakan Model Kemmis & Taggart ini
menggunakan sistem spiral, satu siklus atau putaran terdiri dari empat
komponen, yaitu: perencanaan (planing), aksi/tindakan (action),
observasi dan refleksi (reflecting). Dalam penelitian ini, penelitian
merencanakan dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat
tahapan, yaitu:
a. Perencanaan (planing)
Sebelum peneliti melakukan tindakan pada proses pembelajaran di
kelas, peneliti terlebih dahulu melakukan perencanaan sebagai
berikut :
1) Menentukan waktu penelitian
2) Menyiapkan Rencana Pembelajaran (RPP)
3) Menyusun lembar Observasi
4) Membuat Soal Tes
b. Tindakan (action)
Pada tahap ini yang dilakukan peneliti, yaitu melaksanakan proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual sesuai
dengan RPP yang dirancang sebelumnya. Kegiatan ini juga
dilakukan observasi yang telah bekerja sama dengan observer yaitu
guru IPS kelas V.
c. Pengamatan (observing)
Pada proses pengamatan dilakukan bersamaan dengan proses
pelaksanaan tindakan. Pada tahapan ini, dilakukan kolaborasi
dengan observer untuk mengisi lembar observasi dengan
mendokumentasikan semua indikator yang terjadi selama proses
penelitian.
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti menganalisis data yang telah diperoleh dari
pengamatan yaitu hasil dari lembar observasi yang telah diisi dan
didiskusikan dengan observer sehingga dapat diketahui kekurangan
yang ada pada siklus I. Kemudian hasil analisis dapat dijadikan
43
acuan untuk merencanakan tindakan pada siklus II. Dan begitu
seterusnya hingga penelitian ini mencapai kriteria keberhasilan lalu
siklus dihentikan.
Pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah
penggunaan pendekatan pembelajaran CTL
(ContextualTeachingandLearning) yang bertujuan untuk mengatasi
permasalahan dalam pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar
siswa Mata Pelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi.
1. Fokus masalah
Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui apakah diterapkannya
model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS Materi
Perkembangan Teknologi.
2. Hasil yang diharapkan oleh peneliti adalah diterapkannya model
pembelajaran CTL (ContextualTeachingandLearning)dapat
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS Materi
Perkembangan Teknologi.
3. Solusi Masalah
Dengan diterapkannya model pembelajaran CTL (Contextual
Teaching and Learning) agar hasil belajar siswa dapat meningkat
4. Indikator penelitian
Indikator yang dijadikan acuan keberhasilan dari penelitian ini
adalah:
a. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa
terhadap materi yang disampaikan telah mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), Mata Pelajaran IPS yaitu dengan
nilai KKM 70 dengan perolehan nilai siswa adalah 70% dari
sejumlah siswa dalam satu kelas yaitu 36 orang.
44
C. Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini tindakankelasiniadalah siswa kelas IV MI Al
Mursyidiyyah Jln Siliwangi Raya Gg. Anggrek Rt. 003/018 No.47 Pondok
Benda Pamulang Kota Tangerang Selatan padakelas IV (Empat) Jumlah 36
orang yang terdiri 14 laki-laki 22 perempuan.
Observer yang membantu peneliti untuk mengamati kegiatan belajar
mengajar siswa dan guru,dengan mengisi lembar observasi yang telah
disediakan adalah guru kelas V yaitu Evi Fitria,S.Pd.I
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Dalam penelitian ini, Peneliti berperan sebagai pelaksanan penelitian
sekaligus guru mata pelajaran IPS di kelas IV, peneliti yang merancang
pembelajaran CTL (ContextualTeachingandLearning), membuat lembar
observasi guru dan siswa juga membuat instrument setiap test. Peneliti juga
mengumpulkan data serta menganalisis data dan melaporkan hasil penelitian,
dalam hal ini peneliti dibantu oleh observer yaitu ibu Evi Fitria, S.Pd.I selaku
teman sejawat di Mi Al Mursyidiyyah. Observer sebagai partner untuk
melakukan pengamatan dalam proses pembelajaran.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Tabel 3.1 Tahapan Intervensi Tindakan
Tahapan Keterangan
Penelitian Pendahuluan
Terhadap masalah yang teridentifikasi, antara lain sebagai berikut:
Melakukan
observasi
terhadap sekolah
Kurangnya fasilitas yang seharusnya seperti LCD,
perpustakaan dan Media pendukung pembelajaran
lainnya
Melakukan
Observasi
pembelajaran
Metode pembelajaran yang diterapkan guru masih
terbatas pada metode ceramah, tanya jawab dan
sesekali diskusi
45
Pengamatan Pra
Penelitian pada
hasil belajar siswa
melalui tes akhir
UTS
1. Hasil belajar IPS siswa kelas IV MI Al
Mursyidiyyah rendah, belum mencapai KKM
dengan standar KKM 70 %
2. Kurangnya perhatian siswa dalam menerima materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru
Diagnosa Dengan diterapkannya Pendekatan Pembelajaran CTL
(Contextual Teaching and Learning) dapat
meningkatkan hasil belajar IPS Materi Pekembangan
Teknologi
Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Tahap
Perencanaan
1. Membuat rencana pembelajaran (RPP) dengan
pendekatan CTL
2. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari
skenario proses pembelajaran, media pembelajaran,
serta evaluasi pembelajaran
3. Menyusun pedoman observasi hasil belajar dan soal
tertulis (Post Tes)
Tahap Tindakan 1. Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan
kontekstual
2. Pembelajaran siklus I terdiri daridua kali pertemuan
3. Pada saat proses pembelajaran menggunakan Media
Gambar, tanya jawab, Masyarakat belajar dan
Pemodelan
Tahap observasi 1. Menyiapkan lembar observasi
2. Mempersiapkan observer
3. Observer mengamati proses pembelajaran
4. Observer mengisi lembar observasi
Tahap Refleksi 1. Menganalisis data pada siklus I, berupa hasil
penilaian Post Tes
2. Menganalisis temuan-temuan untuk dilakukan
46
perbaikan yang dilaksanakan pada siklus
selanjutnya bila indikator penelitian belum tercapai.
3. Menarik kesimpulan dari apa saja yang telah dicapai
dan yang belum dicapai serta kekurangan atau
permasalahan yang muncul pada siklus satu
4. Hasil refleksi dijadikan landasan untuk membuat
perencanaan dan pelaksanaan siklus-siklus
berikutnya hingga indikator pencapaian dianggap
tuntas.
Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Tahap
Perencanaan
4. Membuat rencana pembelajaran (RPP) dengan
pendekatan CTL
5. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari
skenario proses pembelajaran, media pembelajaran,
serta evaluasi pembelajaran
6. Menyusun pedoman observasi hasil belajar dan soal
tertulis
Tahap Tindakan 1. Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan
kontekstual
2. Pembelajaran siklus II terdiri ada dua kali pertemuan
3. Pada saat proses pembelajaran menggunakan Media
Gambar, tanya jawab, Masyarakat belajar dan
Pemodelan
Tahap observasi 1. Menyiapkan lembar observasi
2. Mempersiapkan observer
3. Observer mengamati proses pembelajaran
4. Observer mengisi lembar observasi
Tahap Refleksi 1. Menganalisis data pada siklus I, berupa hasil
penilaian Post Tes
2. Menganalisis temuan-temuan untuk dilakukan
47
perbaikan yang dilaksanakan pada siklus selanjutnya
bila indikator penelitian belum tercapai.
3. Menarik kesimpulan dari apa saja yang telah dicapai
dan yang belum dicapai serta kekurangan atau
permasalahan yang muncul pada siklus dua
Penulisan Laporan Penelitian
F. Hasil Intervensi tindakan yang Diharapkan
Hasil intervensi tindakan yang diharapkan dari penelitian ini adanya
peningkatan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran IPS dilihat dari
ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Adapun indikator
keberhasilan ketuntasan hasil belajar yang diharapkan mencapai 70%dari 36
siswa dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitulebih besar dari
70.
G. Data dan Sumber Data
1. Data penelitian ini ada 2 macam, yaitu :
a. Data kualitatif :hasil observasi pada proses pembelajaran, hasil
observasi siswa serta dokumentasi.
b. Data kuantitatif :nilai tess iswa (pretest danpost test) untuk mengukur
hasil belajar siswa.
2. Sumber data diperoleh dari siswa kelasIV MI Al Mursyidiyyah.
H. Instrumen Pengumpulan Data.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrument pengumpulan
data berupa tes dan lembar observasi. Instrumen diartikan sebagai alat bantu
dan merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda agar data yang
dikumpulkan baik dan benar, instrument pengumpulan datanya pun harus
baik. Dengan demikian, dalam hal ini penulis menggunakan instrument
pengumpulan data dengan tes hasil belajar siswa.
48
Tabel 3.2. Kisi- Kisi Observasi Untuk Guru.
(Data Hasil Pengamatan Keterampilan Guru)
Variabel Indikator Instrumen
Pengajar Komponen
Profesional
1. Mempersiapkan siswa untuk
belajar
2. Melakukan kegiatan apersepsi
Penguasaan materi
dan media
Pembelajaran
1. Penguasaan materi
pembelajaran
2. Mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang Relevan
3. Menyampaikan materi dengan
jelas sesuai dengan
karakteristik siswa
4. Mengaitkan materi dengan
realita kehidupan
5. Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan kompetensi dan
tujuan pembelajaran
6. Melaksanakan pembelajaran
secara runtut
7. Menguasai kelas
8. Menumbuhkan kebiasaan
positif
9. Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan
10. Menggunakan media secara
efektif dan efisien
11. Menghasilkan pesan yang
menarik
49
12. Melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media
pembelajaran
13. Menunjukan sikap terbuka
14. Menumbuhkan kecerian siswa
dan antusiasme siswa dalam
belajar
15. Melakukan penilaian akhir
sesuai dengan kompetensi
Penggunaan Bahasa 1. Menyampaikan bahasa lisan
dan tertulis secara jelas
2. Melakukan refleksi,menarik
kesimpulan dan membuat
rangkuman melibatkan siswa
3. Melaksanakan tindak lanjut
dan memberikan arahan ,
kegiatan, tugas sebagai
bagian remedial/pengayaan
Komponen Personal
Sosial
1. Datang tepat waktu
2. Disiplin dan bertanggung
jawab dalam tugas
3. Berinteraksi dengan baik
kepada siswa
4. Kerja sama dengan siswa dan
guru
5. Berpakaian rapih dan sopan
50
Tabel 3.3 Lembar Observasi Guru
No Hal yang diamati Skor
1 2 3 4
1 Mempersiapkan siswa untuk belajar
2 Melakukan kegiatan apersepsi
3 Penguasaan materi pembelajaran
4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang Relevan
5 Menyampaikan materi dengan jelas sesuai
dengankarakteristik siswa`
6 Mengaitkan materi dengan realita
kehidupan
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi dan tujuan pembelajaran
8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
9 Menguasai kelas
10 Menumbuhkan kebiasaan positif
11 Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu yang direncanakan
12 Menggunakan media secara efektif dan
efisien
13 Menghasilkan pesan yang menarik
14 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media pembelajaran
15 Menunjukan sikap terbuka
16 Menumbuhkan kecerian siswa dan
antusiasme siswa dalam belajar
17 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi
51
18 Menyampaikan bahasa lisan dan tertulis
secara jelas
19 Melakukan refleksi, menarik kesimpulan
dan membuat rangkuman melibatkan siswa
rangkuman melibatkan siswa
20 Melaksanakan tindak lanjut dan
memberikan arahan , kegiatan, tugas
sebagai bagian remedial/pengayaan
21 Datang tepat waktu
22 Disiplin dan bertanggung jawab dalam
tugas
23 Berinteraksi dengan baik kepada siswa
24 Kerja sama dengan siswa dan guru
25 Berpakaian rapih dan sopan
Tabel 3.4. Kisi Kisi Obervasi Aktivitas Siswa
Variabel Indikator Instrumen
Siswa Sikapsiswa 1. Kesiapan siswa untuk belajar
2. Perhatian siswa ketika
menerima perintah
3. Keseriusan belajar dan
menghafal
4. Keseriusan mengamati dan
menganalisa suatu objek
Respon siswa terhadap
pembelajaran CTL
1. Bertanya dan mengungkapkan
pendapat, gagasan, pikiran
secara kritis
2. Tanggap terhadap materi
52
pelajaran
3. Memiliki semangat belajar
4. Kekompakan di dalam
kelompok
5. Interaksi dengan teman dan
guru dalam proses
pembelajaran
Proses evaluasi 1. Mengerjakan soal dengan tertib
dan jujur
Tabel. 3.5 lembar observasi siswa
No. Hal yang diamati Skor
1 2 3 4
1 Kesiapan siswa untuk belajar
2 Perhatian siswa ketika menerima perintah
3 Keseriusan belajar dan menghafal
4 Keseriusan mengamati dan menganalisa suatu
objek
5 Bertanya dan mengungkapkan pendapat,
gagasan, pikiran secara kritis
6 Tanggap terhadap materi pelajaran
7 Memiliki semangat belajar
8 Kekompakan di dalam kelompok
9 Interaksi dengan teman dan guru dalam proses
pembelajaran
10 Mengerjakan soal dengan tertib dan jujur
Keterangan :
4 : SangatBaik
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
53
Tabel 3.6 Skala Penilaian Jumlah Skor
No Skala Deskripsi
1 85 – 100 SangatBaik
2 75 – 84 Baik
3 60 – 74 Cukup
4 40 – 60 Kurang
5 0 - 39 SangatKurang
a. Tes
Tes, untuk mendapatkan hasil penelitian maka dilakuakan tes. Tes ialah
seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang
dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar
bagi penetapan skor angka.3
Tes menggunakan butir soal atau instrumen soal untuk mengukur hasil
belajar siswa. Tes ini dilakukan sebelum dan sesudah proses
pembelajaran (pre test dan Post tes).Pre test dan Post Tes dalam
bentuk Tes obyektif pilihan ganda yang dilakukan pada setiap akhir
siklus 1 dan siklus 2.
b. Dokumentasi
Foto digunakan sebagai alat-alat untuk mendokumentasikan kegiatan
yang berlangsung pada setiap pertemuan baik padasiklus I maupun
Siklus II.
3 S. Margono, MetodologiPenelitianPendidikan, (Jakarta : RinekaCipta, 2007),
cetke 6, hlm 170
54
I. Teknik Pengumpulan Data
Dalam usaha memperoleh data yang memadai dan akurat, maka
ditentukan beberapa teknik. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.7 Teknik Pengumpulan Data
No Instrumen Teknik pengumpulan data
1 Lembar
Observasi
Pengisian lembar observasi yang dilakukan oleh
observer pada setiap pertemuan
2 Tes Dilaksanakan awal pembelajaran (Pre-Tes) dan pada
setiap akhir siklus I dan Siklus II untuk mengetahui
hasil belajar siswa.
3 Dokumentasi 1. Pengambilan gambar atau foto padas etiap pertemuan
sebagai bukti sekaligus gambaran aktivitas
pembelajaran.
2. Pengumpulan Nilai-nilai Selama pembelajaran
Semester I dan II. Tahun Pelajaran 2013/2014
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Teknik pemeriksaan sudah sesuai dengan kenyataan yang ada di
lapangan pada saat pembelajaran berlangsung dan menunjukkan sejauh mana
peningkatan yang diperoleh dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Penelitian ini dilakukan dengan objektif, peneliti jujur, mencatat apa yang
dilihat, didengar dan dirasakan berdasarkan keyakinan peneliti, tidak dibuat-
buat atau direka-reka.
55
K. AnalisisData dan Interpretasi Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian kela sini dianalisis
menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis data
kualitatif dikembangkan dari observasi kemudian di paparkan dalam bentuk
uraian naratif yang menggambarkan mengenai situasi pembelajaran,
sedangkan data kuantitatif dilakukan terhadap hasil tes dalam pembelajaran
IPS yang diberikan kepada siswa pada akhir siklus I dan Siklus II
1. Hasil Belajar (Post Tes)
Data hasilPre-tes dan Pos-Tes hasil analisis dari setiap siklus yang telah
dilakukan. Dalam menganalisis hasil belajar siswa pada pelajaran IPS
dihitung dengan rumus:
Menentukan skor rata-rata Mean (X) =∑
Presentasi ketuntasan =
x 100
2. Analisis Data
Setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisi data, yaitu peneliti
memberikan uraian mengenai hasil penelitian. Menganalisis data
merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data
yang diperoleh agar dapat dipahami bukanhanya orang yang meneliti,
tetapi juga orang lain yang lain mengetahui hasil penelitian. Data yang
didapat berupa hasil belajar siswa pada ranah kognitif, lembar observasi
kegiatan siswa dan guru pada proses pembelajaran melalui pendekatan
pembelajaran CTL. Data Aktifitas siswa siswa dilakukan melalui
observasi atau pengamatan tim observer didalam kelas.
3. Interpretasi Hasil Analisis
Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau
penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptif dari setiap siklus
menggunakan gain skor. Gain adalah selisih antara nilai post test dan pre
test, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep
56
siswa setelah pembelajaran dilakukan guru. Untuk mengetahui selisih nilai
tersebut, menggunakan Normalized Gain.
Dengankategori :
gtinggi = nilai (g) > 0,70
gsedang = 0,70 > (g) > 0,3
grendah = nilai (g) < 0,3
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Seperti yang telah dikemukakan, bahwa penelitian yang dilakukan oleh
peneliti merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang memiliki
tahapan-tahapan dalam setiap siklusnya. Tahapan tersebut meliputi
perencanaan, tindakan, pengamatan/pengumpulan data dan refleksi.
Sedangkan Prosedur perbaikan tindakan siklus I selesai dilaksanakan
dan hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yang telah
ditentukan maka akan ditindak lanjuti dengan melakukan siklus II dengan
perencanaan pembelajaran yang telah diperbaiki sebelumnya, dan begitu
seterusnya hingga hasilnya mencapai kriteria yang ditentukan dan siklus pun
dihentikan.
Penelitian ini akan berakhir, apabila penelitian ini telah menunjukan
keberhasilan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL
(Contextual Teaching and Learning) untuk meningkatkan hasil belajar siswa
mencapai 70%.
57
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Profil Madrasah Ibtidaiyah Al- Mursyidiyyah
a. Visi, Misi dan Tujuan MI Al-Mursyidiyyah
Visi : Sekolah Islam Berilmu, Berakhlaq, dan Berprestasi
Misi :
1) Menyelenggarakan pendidikan integratif dan
berkualitas berlandaskan iman dan taqwa serta adaptif
terhadap perkembangan ilmu dan teknologi sehingga
mampu membentuk lulusan atas SDM yang unggul
dan kompetitif.
2) Membiasakan siswa menjalankan ibadah, berlaku
sopan dan mandiri.
3) Menumbuhkembangkan bakat dan minat siswa
melalui kegiatan kokulikuler dan ekstrakurikuler yang
variatif dan berbasis kemasyarakatan.
Tujuan :
Memberikan bekal kemampuan dasar, pengetahuan umum
dan agama dan tahfizul Qur’an yang sesuai dengan tingkat
perkembangan serta mempersiapkan mereka untuk
mengikuti pendidikan ke jenjang selanjutnya.
Adapun kurikulum yang digunakan di MI Al-Mursidiyyah adalah
panduan antara kurikulum Depag dengan Diknas, ditambah dengan
kurikulum yayasan meliputi pelajaran baca tulis Al-Quran dan
komputer, dimana keduanya telah dilaksanakan dari kelas I sampai VI.
Sebagai penyelenggara kegiatan ekstra kurikuler berupa pramuka,
melukis dan marawis.
Saat ini siswa MI berjumlah 487 anak yang terbagi dalam 15 kelas.
Adapun jam belajar sekolah kelas I dan II dari pukul 07.00 sampai
58
11.30. sedangkan kelas III dari pukul 07.00 sampai 12.30. sedangkan
untuk kelas IV sampai VI dimulai dari pukul 07.00 sampai 13.00.
b. Lokasi Sekolah
1. Luas Tanah : 1430 M2
2. Lokasi : Jl. Raya Siliwangi Gg. Anggrek Rt. 003/018
Pondok Benda Pamulang Kota Tangerang Selatan
3. Batas-batas tanah
o Sebelah Utara lapangan olahraga
o Sebelah Timur perumahan penduduk
o Sebelah Selatan jalan desa
o Sebelah Barat perumahan pendidik
c. Keadaan Guru & Staf
Tenaga guru sebagian besar adalah sarjana dari berbagai displin ilmu.
Ada guru kelas dan juga guru bidang study. Untuk kelas satu sampai
kelas enam diberlakukan guru kelas dan guru bidang study yang
masing-masing bertanggung jawab penuh terhadap kelas yang
dipegang. Dan ada guru muatan lokal yaitu bahasa inggris, Qiroah, dan
komputer.
Data Guru :
Guru/Staf MI Al-Mursyidiyyah Jumlah
Guru tetap (PNS) 3
Guru tidak tetap/Guru Bantu 30
Guru PNS Dipekerjakan (DPK) --
Staf tata Usaha 4
d. Keadaan Siswa
Tahun
Ajaran
Jumlah
Pendaftar Jml
Kls.
I
Jml
Kls.
II
Jml
Kls.
III
Jml
Kls.
IV
Jml
Kls.
V
Jml
Kls.
VI
Jumlah
Calon
siswa baru
Jml
siswa
Jml
Rombel
2013/2014 103 106 78 104 71 65 63 487 15
59
B. Deskripsi Pembelajaran
1. Tindakan Pembelajaran Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan di siklus I ini peneliti menyiapkan menyiapkan
berbagai hal yang dibutuhkan dalam penelitian yakni: membuat RPP,
pedoman observasi guru, pedoman observasi siswa, instrument tes
tertulis pada setiap akhir siklus, berbagai media serta lembar kerja siswa
terkait dengan materi yang akan disampaikan yaitu tentang
perkembangan teknologi.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada siklus I ini terdiri dari dua pertemuan:
1) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama siklus I dilakukan pada hari Rabu, tanggal 9
April 2014, peneliti sebagai pelaksana penelitian dan sekaligus
sebagai guru pengajar, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
RPP yang telah di rancang yaitu dengan model CTL (Contextual
Teaching Learning), yang disajikan dengan Media Gambar dengan
materi perkembangan teknologi, guru menampilkan gambar dan
memerintahkan siswa untuk mengomentari gambar-gambar berbagai
perkembangan teknologi yang global, dengan adanya berbagai
tanggapan dan comentar siswa guru dan diskusi kelompok
diharapkan siswa dapat menjelaskan arti dari perkembangan
teknologi dan mengidentifikasi manfaat perkembangan teknologi. Di
akhir pertemuan siswa bersama guru dapat menyimpulkan inti
pembelajaran yaitu tentang perkembangan teknologi.
2) Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua di siklus I ini, berlangsung pada hari Rabu
tanggal 16 April 2014, peneliti sebagai guru IPS melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah di
buat pada tahap perencanaan yaitu dengan model pembelajaran CTL
(Contextual Teaching Learning), yang dipadukan dengan diskusi
60
kelompok tentang perkembangan teknologi produksi, siswa dibagi
menjadi 6 kelompok dengan masing-masing kelompok
beranggotakan 6 orang, dan masin-masing kelompok diminta
mendiskusikan perkembangan teknologi Produksi sesuai dengan
lembar kerja yang diberikan guru, perwakilan beberapa kelompok
mempresentasikan hasil diskusi sambil melakukan tanya jawab,
sampai akhirnya sama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran
tentang perkembangan teknologi produksi. Di akhir pertemuan yang
sekaligus menjadi akhir di siklus I ini dilakukan evaluasi untuk
mengetahui hasil belajar siswa.
c. Tahap Observasi
Tahap observasi pada penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada saat
berlangsungnya proses pembelajaran di kelas pada setiap pertemuan,
dibantu oleh observer yaitu guru kelas V yang bernama Evi Fitria,
S,Pd.I untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dengan mengisi
lembar observasi guru dan lembar observasi siswa, serta memberikan
comentar. Berikut hasil observasi setiap pertemuan:
Tabel 4.1 Skala Penilaian Jumlah Skor
No Skala Deskripsi
1 81 – 100 Sangat Baik
2 61 – 80 Baik
3 41 – 60 Cukup baik
4 21 – 40 Kurang baik
5 0 - 20 Tidak Baik
61
Tabel 4.2 Tabel hasil observasi pertemuan pertama
Pedoman Pengamatan Siswa
No Aspek yang diamati 1 2 3 4 5 Skor
1 Kesiapan siswa untuk belajar √ 3
2 Perhatian siswa ketika menerima
perintah
√
4
3 Tanggapan siswa terhadap materi
pelajaran
√
4
4 Interaksi dengan teman dan guru dalam
proses pembelajaran
√
3
5 Memiliki semangat belajar √ 4
6 Keseriusan belajar dan menghafal √ 3
7 Kekompakan di dalam kelompok √ 7
8 Keseriusan mengamati dan menganalisa
suatu objek
√ 5
9 Bertanya dan mengungkapkan pendapat,
gagasan, pikiran secara kritis
√
3
10 Sikap/tingkah laku pada saat
pembelajaran
√
4
Jumlah Nilai 40
Kriteria
1 = Tidak baik
2 = Kurang baik
3 = Cukup baik
4 = Baik
5 = Sangat baik
Nilai = (Jumlah Nilai ) x 100
50
Nilai = 80
Tangerang Selatan, 09 April2014
Observer
Dari hasil observasi kegiatan siswa diatas mendapat skor 80 yang berarti baik,
hal ini menggambarkan bahwa pendekatan CTL (Contextual Teaching
Learning) mampu meningkatkan kegiatan siswa untuk melakukan
pembelajaran dengan baik dikelas dan hal ini tentunya diharapkan akan
mampu meningkatkan hasil belajar.
62
Penilaian Pedoman Pengamatan Guru
I A. Komponen Profesional 1 2 3 4 5 Skor
1. Mempersiapkan siswa untukBelajar √ 3
2. Melakukan kegiatan apersepsi √ 3
II B. Penguasaan materi dan media
Pembelajaran
1. Penguasaan materi pembelajaran √ 3
2. Mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan √ 5
3. Menyampaikan materi dengan jelas
sesuai dengan karakteristik siswa √ 3
4. Mengaitkan materi dengan
realitaKehidupan √ 4
5. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi dan tujuan
pembelajaran
√ 4
6. Melaksanakan pembelajaran secara
runtut √ 5
7. Menguasai kelas √ 3
8. Menumbuhkan kebiasaan positif √ 3
9. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu yang
direncanakan
√ 2
10. Menggunakan media secara efektif
dan efisien √ 2
11. Menghasilkan pesan yang menarik √ 3
12. Melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media pembelajaran √ 2
13. Menunjukan sikap terbuka √ 3
14. Menumbuhkan kecerian siswa dan
antusiasme siswa dalam belajar √ 3
15. Melakukan penilaian akhir sesuai
dengan kompetensi √ 3
II
I C. Penggunaan Bahasa
1. Menyampaikan bahasa lisan dan
tertulis secara jelas √ 3
2. Melakukan refleksi,menarik
kesimpulan dan membuat
rangkuman melibatkan siswa
√ 3
3. Melaksanakan tindak lanjut dan
memberikan arahan , kegiatan, tugas
sebagai bagian remedial/pengayaan
√ 3
I
V D. Komponen Personal Sosial
63
1. Datang tepat waktu √ 4
2. Disiplin dan bertanggung jawab
dalam tugas √ 3
3. Berinteraksi dengan baik kepadan
siswa √ 3
4. Kerja sama dengan siswa dan guru √ 4
5. Berpakaian rapih dan sopan √ 4
Jumlah Nilai 6 45 20 10 81
Kriteria
1 = Tidak baik
2 = Kurang baik
3 = Cukup baik
4 = Baik
5 = Sangat baik
81 x 100 = 64,8
125
Nilai = 65
Mengetahui, Tangerang Selatan, 16 April 2014
Kepala Sekolah Observer
Hj.Murdati,S.Ag Evi Fitria,S.Pd.I
Dari hasil observasi guru diatas pada pertemuan pertama ini dengan skor 65,
yang berarti cukup baik, hal ini menjadi bahan refleksi bagi guru untuk
melakukan kegiatan pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning)
dengan lebih baik lagi pada pertemuan berikutnya.
64
Tabel 4.3 Tabel hasil observasi pertemuan kedua
Pedoman Pengamatan Siswa
No Aspek Yang Diamati 1 2 3 4 5 Skor
1 Kesiapan siswa untuk belajar √ 4
2 Perhatian siswa ketika menerima
perintah
√
4
3 Tanggapan siswa terhadap materi
pelajaran
√ 5
4 Interaksi dengan teman dan guru dalam
proses pembelajaran
√
3
5 Memiliki semangat belajar √ 5
6 Keseriusan belajar dan menghafal √ 3
7 Kekompakan di dalam kelompok √ 4
8 Keseriusan mengamati dan menganalisa
suatu objek
√
4
9 Bertanya dan mengungkapkan
pendapat, gagasan, pikiran secara kritis
√
4
10 Sikap/tingkah laku pada saat
pembelajaran
√ 5
Jumlah Nilai 41
Kriteria
1 = Tidak baik
2 = Kurang baik
3 = Cukup baik
4 = Baik
5 = Sangat baik
Nilai = 41 x 100
50
Nilai = 82
Tangerang Selatan, 16 April 2014
Observer
Dari hasil pengamatan kegiatan siswa pada pertemuan kedua di siklus I
ini, telah mengalami peningkatan, dari skor 80 menjadi 82, dari kategori
baik menjadi sangat baik, hal ini menujukkan aktivitas dengan
pendekatan CTL (Contextual Teaching Learning) sudah berjalan dengan
lebih baik di kelas.
65
Penilaian Pedoman Pengamatan Guru
No Aspek yang diamati 1 2 3 4 5 skor
I A. Komponen Profesional
1. Mempersiapkan siswa untuk
Belajar √ 3
2. Melakukan kegiatan apersepsi √ 3
II B. Penguasaan materi dan media
Pembelajaran
1. Penguasaan materi pembelajaran √ 4
2. Mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan √ 5
3. Menyampaikan materi dengan
jelas sesuai dengan
karakteristik siswa
√ 4
4. Mengaitkan materi dengan
realita
Kehidupan
√ 4
5. Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan kompetensi dan
tujuan pembelajaran
√ 4
6. Melaksanakan pembelajaran
secara runtut √ 5
7. Menguasai kelas √ 4
8. Menumbuhkan kebiasaan positif √ 4
9. Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan
√ 3
10. Menggunakan media secara
efektif dan efisien √ 2
11. Menghasilkan pesan yang
menarik √ 4
12. Melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media
pembelajaran
√ 2
13. Menunjukan sikap terbuka √ 3
14. Menumbuhkan kecerian siswa
dan antusiasme siswa dalam
belajar
√ 3
15. Melakukan penilaian akhir
sesuai dengan kompetensi √ 3
III C. Penggunaan Bahasa
1. Menyampaikan bahasa lisan dan
tertulis secara jelas √ 3
2. Melakukan refleksi,menarik
kesimpulan dan membuat √ 3
66
rangkuman melibatkan siswa
3. Melaksanakan tindak lanjut dan
memberikan arahan , kegiatan,
tugas
sebagai bagianremedial/pengayaan
√ 3
IV D. Komponen Personal Sosial
1. Datang tepat waktu √ 4
2. Disiplin dan bertanggung jawab
dalam tugas √ 3
3. Berinteraksi dengan baik kepada
siswa √ 4
4. Kerja sama dengan siswa dan
guru √ 4
5. Berpakaian rapih dan sopan √ 4
Jumlah Nilai 88
Kriteria
1 = Tidak baik
2 = Kurang baik
3 = Cukup baik
4 = Baik
5 = Sangat baik
88 x 100 = 70,4
125
Nilai = 70,4
Mengetahui, Tangerang Selatan, 16 April 2014
Kepala Sekolah Observer
Hj.Murdati,S.Ag Evi Fitria,S.Pd.I
Dari hasil pengamatan aktivitas guru pada akhir pertemuan di siklus II ini,
guru sekaligus sebagai peneliti telah melaksanakan pembelajaran CTL
(Contextual Teaching Learning) dengan baik, dan lebih meningkat dari
pertemuan pertama yaitu dari skor 65 menjadi 70,4. Namun hasil belajar
siswa masih kurang memenuhi standar yang diharapkan oleh karena itu
peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian ke siklus II.
67
d. Tahap Refleksi
Setelah melihat dan menganalisis hasil belajar pada siklus satu dari
pertemuan pertama dan kedua, dan juga berdiskusi dengan observer maka
dihasilkan refleksi sebagai berikut:
1) Model pembelajaran CTL dapat memberikan pembelajaran lebih
bermakna
2) Model pembelajaran CTL dapat membantu pemahaman siswa, karena
mengaitkan materi langsung dengan kehidupan nyata siswa sehari-
hari
3) Model pembelajaran CTL dapat membuat suasana belajar menjadi
lebih aktif dan menyenangkan karena dikolaborasikan dengan strategi
yang menarik
4) Namun hasil belajar siswa belum sesuai dengan target yang
diharapkan yaitu 70% siswa mencapai kkm, karena setelah di analisis
siswa yang mencapai kkm belum mencapai 70%
5) Penulis merasa peningkatan hasil belajar IPS kelas IV di MI Al-
Mursidiyyah belum maksimal oleh karena itu penulis memutuskan
untuk melanjutkan penelitian dengan siklus II.
2. Tindakan Pembelajaran Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan yang peneliti lakukan pada siklus II tidak jauh berbeda
dengan siklus I, yaitu membuat RPP, pedoman observasi siswa, pedoman
observasi guru, instrumen tes, berbagai media serta lembar kerja siswa,
hanya saja pada siklus kedua ini materi yang dibahas yaitu perkembangan
teknologi komunikasi dan perkembangan teknologi transportasi.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada siklus II ini terdiri dari dua pertemuan
1) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama pada siklus kedua ini dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 23 April 2014, peneliti sebagai guru mengkondisikan siswa
68
sebelum pembelajaran dimulai, dan melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan RPP yang telah dirancang, yaitu dengan model
pembelajaranCTL (Contextual Teaching Learning), yang dipadukan
dengan metode diskusi, materi yang disampaikan pada pertemuan
pertama di siklus II ini adalah tentang perkembangan teknologi
komunikasi, terutama alat –alat komunikasi yang mereka sering
jumpai dan mereka gunakan sehari – hari.
2) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua pada siklus II ini dilaksanakan pada hari Rabu,
tanggal 30 april 2014, seperti biasa peneliti sebagai guru
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat
pada tahap perencanaan, dengan model pembelajaran CTL
(Contextual Teaching Learning), yang dipadukan dengan strategi
information search, dimana siswa mencari informasi tentang materi
yang dipelajari yaitu perkembangan teknologi trensportasi. Diakhir
pembelajaran siswa diberikan evaluasi berupa tes tertulis.
c. Tahap Observasi
Pada tahapan observasi di siklus II ini peneliti tetap menyiapkan lembar
observasi siswa dan observasi guru yang akan di isi oleh observer yang
sama yaituguru kelas V yang bernama Evi Fitria, S,Pd.I. observasi
dilakukan saat pembelajaran berlangsung, baik pertemuan pertama
maupun pertemuan kedua, observer bertugas mengamati aktivitas siswa
dan aktivitas guru, kemudian mengisi lembar observasi yang telah
disediakan dan disertai komentar. Berikut hasil observasi pertemuan
pertama dan kedua pada siklus II:
69
Tabel 4.4 Tabel hasil observasi pertemuan pertama siklus II
Pedoman Pengamatan Siswa
N0 Aspek yang diamati 1 2 3 4 5 skor
1 Kesiapan siswa untuk belajar √ 4
2 Perhatian siswa ketika menerima
perintah
√
4
3 Tanggapan siswa terhadap materi
pelajaran
√ 5
4 Interaksi dengan teman dan guru dalam
proses pembelajaran
√
4
5 Memiliki semangat belajar √ 5
6 Keseriusan belajar dan menghafal √ 3
7 Kekompakan di dalam kelompok √ 4
8 Keseriusan mengamati dan menganalisa
suatu objek
√
4
9 Bertanya dan mengungkapkan
pendapat, gagasan, pikiran secara kritis
√
4
10 Sikap/tingkah laku pada saat
pembelajaran
√ 5
Jumlah Nilai 42
Kriteria
1 = Tidak baik
2 = Kurang baik
3 = Cukup baik
4 = Baik
5 = Sangat baik
Nilai = (42) x 100
50
Nilai = 84
Tangerang Selatan, 23 April2014
Observer
Dari hasil observasi siswa pada pertemuan pertama di siklus II ini, siswa
sudah dapat menjalankan pembelajaran CTL (Contextual Teaching
Learning) dengan lebih baik, hal ini terlihat dari nilai skor yang meningkat
menjadi 84 dan berkategori sangat baik, dengan demikian diharapkan hasil
post test pada siklus II ini pun dapat meningkat.
70
Penilaian Pedoman Pengamatan Guru
No Aspek yang diamati 1 2 3 4 5 Skor
I A. Komponen Profesional
1. Mempersiapkan siswa untuk
Belajar √ 3
2. Melakukan kegiatan apersepsi √ 3
II B. Penguasaan materi dan media
Pembelajaran
1. Penguasaan materi pembelajaran √ 5
2. Mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan √ 5
3. Menyampaikan materi dengan jelas
sesuai dengan karakteristik siswa √ 3
4. Mengaitkan materi dengan realita
Kehidupan √ 4
5. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi dan tujuan
pembelajaran
√ 4
6. Melaksanakan pembelajaran secara
runtut √ 5
7. Menguasai kelas √ 4
8. Menumbuhkan kebiasaan positif √ 3
9. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu yang
direncanakan
√ 2
10. Menggunakan media secara efektif
dan efisien √ 3
11. Menghasilkan pesan yang menarik √ 3
12. Melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media pembelajaran √ 2
13. Menunjukan sikap terbuka √ 3
14. Menumbuhkan kecerian siswa dan
antusiasme siswa dalam belajar √ 4
15. Melakukan penilaian akhir sesuai
dengan kompetensi √ 4
III C. Penggunaan Bahasa
1. Menyampaikan bahasa lisan dan
tertulis secara jelas √ 4
2. Melakukan refleksi,menarik
kesimpulan dan membuat
rangkuman melibatkan siswa
√ 4
3. Melaksanakan tindak lanjut dan
memberikan arahan , kegiatan,
tugas sebagai bagian
remedial/pengayaan
√ 3
71
IV D. Komponen Personal Sosial
1. Datang tepat waktu √ 4
2. Disiplin dan bertanggung jawab
dalam tugas √ 4
3. Berinteraksi dengan baik kepada
Siswa √ 4
4. Kerja sama dengan siswa dan
guru √ 4
5. Berpakaian rapih dan sopan √ 4
Jumlah Nilai 90
Kriteria
1 = Tidak baik
2 = Kurang baik
3 = Cukup baik
4 = Baik
5 = Sangat baik
90 x 100 = 72
125
Nilai = 72
Mengetahui, Tangerang Selatan, 23 April 2014
Kepala Sekolah Observer
Hj.Murdati,S.Ag Evi Fitria,S.Pd.I
Hasil observasi guru pada pertemuan pertama di siklus II ini, sudah
mengalami peningkatan yang cukup baik, yaitu dengan skor 72,
berkategori baik, hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran CTL
(Contextual Teaching Learning) sudah dilakukan dengan baik, namun
tetap harus ditingkatkan lagi pada pertemuan yang berikutnya.
72
Tabel 4.5 Tabel hasil observasi pertemuan kedua siklus II
Pedoman Pengamatan Siswa
No Aspek yang diamati 1 2 3 4 5 Skor
1 Kesiapan siswa untuk belajar √ 4
2 Perhatian siswa ketika menerima
perintah
√
4
3 Tanggapan siswa terhadap materi
pelajaran
√ 5
4 Interaksi dengan teman dan guru
dalam proses pembelajaran
√ 5
5 Memiliki semangat belajar √ 5
6 Keseriusan belajar dan menghafal √ 4
7 Kekompakan di dalam kelompok √ 4
8 Keseriusan mengamati dan
menganalisa suatu objek
√ 5
9
Bertanya dan mengungkapkan
pendapat, gagasan, pikiran secara
kritis
√
5
10 Sikap/tingkah laku pada saat
pembelajaran
√ 5
Jumlah Nilai 46
Kriteria
1 = Tidak baik
2 = Kurang baik
3 = Cukup baik
4 = Baik
5 = Sangat baik
Nilai = (46 ) x 100
50
Nilai = 92
Tangerang Selatan, 30 April 2014
Observer
Hasil dari observasi siswa pada pertemuan kedua di siklus II ini, terdapat
peningkatan yang cukup signifikan yaitu dengan skor 90, hal ini
menunjukkan bahwa dengan pembelajaran CTL (Contextual Teaching
Learning), siswa belajar dengan sangat baik.
73
Penilaian Pengamatan Guru
No Aspek yang diamati 1 2 3 4 5 Skor
I A. Komponen Profesional
1. Mempersiapkan siswa untuk
Belajar √ 4
2. Melakukan kegiatan apersepsi √ 4
II B. Penguasaan materi dan media
Pembelajaran
1. Penguasaan materi pembelajaran √ 5
2. Mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan √ 5
3. Menyampaikan materi dengan jelas
sesuai dengan karakteristik siswa √ 3
4. Mengaitkan materi dengan realita
Kehidupan √ 5
5. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi dan tujuan
pembelajaran
√ 4
6. Melaksanakan pembelajaran secara
runtut √ 5
7. Menguasai kelas √ 4
8. Menumbuhkan kebiasaan positif √ 4
9. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu yang
direncanakan
√ 3
10. Menggunakan media secara efektif
dan efisien √ 4
11. Menghasilkan pesan yang menarik √ 4
12. Melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media pembelajaran √ 3
13. Menunjukan sikap terbuka √ 4
14. Menumbuhkan kecerian siswa dan
antusiasme siswa dalam belajar √ 4
15. Melakukan penilaian akhir sesuai
dengan kompetensi √ 4
III C. Penggunaan Bahasa
1. Menyampaikan bahasa lisan dan
tertulis secara jelas √ 4
2. Melakukan refleksi,menarik
kesimpulan dan membuat
rangkuman melibatkan siswa
√ 4
3. Melaksanakan tindak lanjut dan
memberikan arahan , kegiatan, tugas
sebagai bagianremedial/pengayaan
√ 3
IV D. Komponen Personal Sosial
74
1. Datang tepat waktu √ 4
2. Disiplin dan bertanggung jawab
dalam tugas √ 5
3. Berinteraksi dengan baik kepada
siswa √ 4
4. Kerja sama dengan siswa dan guru √ 4
5. Berpakaian rapih dan sopan √ 4
Jumlah Nilai 102
Kriteria
1 = Tidak baik
2 = Kurang baik
3 = Cukup baik
4 = Baik
5 = Sangat baik
102 x 100 = 81,6
125
Nilai = 81,6
Mengetahui, Tangerang Selatan, 30 April 2014
Kepala Sekolah Observer
Hj.Murdati,S.Ag Evi Fitria,S.Pd.I
Hasil observasi guru dari pertemuan terakhir pada siklus II ini telah
mengalami peningkatan yang sangat baik yaitu dengan skor 81,6 yang
berarti sangat baik, hal ini membuktikan bahwa guru telah melakukan
pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) ini dengan sangat
baik, dan hal ini juga di terbukti dari adanya peningkatan hasil belajar pada
akhir siklus II sudah mengalami peningkatan yang sangat signifikan
sehingga peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian cukup
sampai siklus II.
75
d. Tahap Refleksi
Setelah berdiskusi dengan observer tentang hasil observasi dan juga hasil
tes pada setiap pembelajaran pada siklus II ini maka di dapatkan reflksi
sebagai berikut:
1) Aktivitas siswa berjalan lebih baik dari siklus I
2) Siswa lebih mudah memahami materi karena dihubungkan dengan
kehidupan nyata dan kontekstual.
3) Hasil belajar siswa semakin meningkat
4) Pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning), mampu
meningkatkan aktivitas belajar siswa, sehingga mereka belajar dengan
rasa senang
5) Pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning), mampu
meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas III di MI Al-Mursidiyyah,
dengan siswa mencapai kkm lebih dari 70%,
6) Dengan telah terjadinya peningkatan hasil belajar yang signifikan
inilah peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian cukup
sampai siklus II.
76
C. Analisis Data
1. Hasil Belajar Siswa
Pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan pembelajaran
CTL (Contextual Teaching And Learning) pada materi Perkembangan
Teknologi bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Data
hasil belajar IPS siswa (pre-test dan post-test) pada siklus I dan siklu II
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.6
Skor hasil belajar siswa kelas IV MI Al Mursyidiyyah
Pre test dan post test pada Siklus I
No Nama Siswa Skor Pre test Skor Post Tes
1 Ade Irma Selviana 60 65
2 Adinda NurulAulia 65 70
3 Aditri Dhia Nugraha 70 80
4 Ahmad Syirojuddin 75
80
5 Alga Amelia 65
70
6 Alifa Syifa Fadhilah 70
75
7 Anggito Abimayu P 70
70
8 Aulia Putri Kusuma 55
65
9 Ayyas M Azzam 70
80
10 Delia Fitri Diani 75
75
11 Devyna Aviani 60
65
12 Fanny Ananda A 60
65
13 Farida Nasywa Ghana 70
80
14 Ilham Arif Farabi 80
75
15 Lubna Nandita 75
80
16 Maryam Rabiatul A 80
70
17 Maulida Nur Fitriani 50
55
18 M. Athar Aulia 65
70
19 M. Farhan 65
70
77
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata hasil pre test
siswa hanya mencapai 65,97 dengan prosentase ketuntasan 52,77 % dan
telah terjadi peningkatan pada rata-rata hasil belajar post testsiswa pada
siklus I yaitu 70,41 dengan prosentase 63,88 % .diperoleh data ada 13
siswa yang dikategorikan tidak tuntas, sementara yang mendapat nilai 70 -
100 atau kategori tuntas hanya 23 orang saja.
Berdasarkan data hasil belajar yang di dapat dari hasil pengamatan
pada siklus I diperoleh hasil yang belum mencapai indikator keberhasilan
20 M.Haikal Gholby 55
60
21 M.Ilyas 85
90
22 M.Maqrizi Fawwaz 70
75
23 M. Sultha Dhiya Ulhaq 75
75
24 Nadia Islamiyah 55
60
25 Nadhiza Ananta Putri 75
75
26 Naufal Rizki K 60
60
27 Nice’sya Citra Ananta 55
60
28 Nur Asyifa Khoiriyah 70
80
29 Revita Nur Habibah 70
80
30 Rifda Farhani Baskara 70
75
31 Saqdiyah Shila Raisya 50
55
32 Shafa Salsabilah N 50
55
33 Syifa Nureina Zahwani 55
60
34 Vina Shantiyanah 55
60
35 Vira Nasea Arrahmah 75
80
36 Zikrul Malaikat AQ 70
75
Nilai Tertinggi 85 90
Nilai Terendah 50 55
Jumlah 2375 2535
Rata-rata 65,97 70,41
78
PTK yang diharapkan maka untuk mencapai hasil yang lebih baik
pelaksanaan perbaikan dilanjutkan ke siklus kedua.
Tabel 4.7 perbandingan post test siklus I dan Post test siklus II
No Nama Siswa Skor Post test
siklus 1
Skor Post Tes
Siklus 11
1 Ade Irma Selviana 65 70
2 Adinda NurulAulia 70 75
3 Aditri Dhia Nugraha 80 85
4 Ahmad Syirojuddin 80 95
5 Alga Amelia 70 75
6 Alifa Syifa Fadhilah 75 90
7 Anggito Abimayu P 70 85
8 Aulia Putri Kusuma 65 70
9 Ayyas M Azzam 80 80
10 Delia Fitri Diani 75 90
11 Devyna Aviani 65 70
12 Fanny Ananda A 65 70
13 Farida Nasywa Ghana 80 80
14 Ilham Arif Farabi 75 90
15 Lubna Nandita 80 100
16 Maryam Rabiatul A 70 75
17 Maulida Nur Fitriani 55 60
18 M. Athar Aulia 70 75
19 M. Farhan 70 75
20 M.Haikal Gholby 60 70
21 M.Ilyas 90 100
22 M.Maqrizi Fawwaz 75 80
23 M. Sultha Dhiya Ulhaq 75 80
24 Nadia Islamiyah 60 65
79
Dari hasil perbandingan rata-rata hasil belajar siklus I dengan rata-
rata hasil belajar siklus II telah terjadi peningkatan yang cukup signifikan,
dari nilai rata-rata 65,97 menjadi 77,22. Siswa yang tuntas 23 orang
dengan prosentase siswa yang mencapai kkm pada siklus I sebesar
63,88%.Sedangkan pada siklus II Siswa yang tuntas 31 orang dengan
prosentase siswa yang mencapai kkm sebesar 86,88%. Hal ini telah jelas
menunjukkan bahwa pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning)
telah berhasil meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV MI Al
Mursidiyyah. Oleh karena itu peneliti menghentikan penelitian ini cukup
sampai pada siklus II.
25 Nadhiza Ananta Putri 75 80
26 Naufal Rizki K 60 70
27 Nice’sya Citra Ananta 60 70
28 Nur Asyifa Khoiriyah 80 80
29 Revita Nur Habibah 80 85
30 Rifda Farhani Baskara 75 80
31 Saqdiyah Shila Raisya 55 60
32 Shafa Salsabilah N 55 60
33 Syifa Nureina Zahwani 60 65
34 Vina Shantiyanah 60 70
35 Vira Nasea Arrahmah 80 80
36 Zikrul Malaikat AQ 75 75
Nilai Tertinggi 90 100
Nilai Terendah 55 60
Jumlah 2535 2780
Rata-rata 70,41 77,22
80
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa
pembelajaran dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching and
Learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sebelum dilakukan
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL
(Contextual Teaching and Learning), metode yang digunakan oleh guru
adalah ceramah. Metode ini kurang memberi kesempatan kepada siswa
untuk mencoba, mencari dan mengalami sendiri proses pembelajaran.
Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) adalah kegiatan
pembelajaran yang memfasilitasi kegiatan siswa untuk mencari, mengolah
dan menemukan pengalaman bersifat konkrit. Hal ini terbukti
pembelajaran yang menggunakan CTL (Contextual Teaching and
Learning) dapat meningkatkan hasil belajar.
Sebelum peneliti melakukan PTK terlebih dahulu melakukan pre
test pada siswa, hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal
siswa, hasil rata – rata skor yang di dapat adalah 65,97. Kemudian untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, peneliti melakukan post test
pada setiap akhir siklus,Pada siklus I rata – rata skor perolehan baru
mencapai 70,41 dengan ketuntasan hasil belajar mencapai 63,88 %. Hal ini
dirasakan peningkatan hasil belajar belum maksimal dan belum mencapai
standar yang diharapkan, oleh karena itu peneliti melakukan siklus
berikutnya yaitu siklus II.
Dengan melakukan refleksi dan berbagai perbaikan pada siklus II,
pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)mendapatkan
hasil belajar IPS pada konsep perkembangan Teknologi yang lebih
meningkat dengan skor rata-rata 77,22 dengan ketuntasan belajar 86,11 %.
Pada siklus II ini hanya lima orang siswa yang belum mencapai KKM.
Aktifitas kegiatan observasi siswa dan guru dari kategori baik menjadi
sangat baik. Hal ini menunjukan guru mengajar sudah sangat baik,
sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif. Guru telah melakukan
aktifitasnya dengan baik sesuai dengan indikator yang diterapkan. Dengan
81
60
65
70
75
80
Pre test
Post test Siklus 1Post test Siklus 2
65,97
70,41
77,22
Hasil
kegiatan pembelajaran melalui pendekatan CTL (Contextual Teaching
and Learning), siswa dapat memahami pembelajaran IPS. Memotivasi rasa
ingin tahu siswa, melatih siswa untuk berpikir kritis kreatif secara ilmiah
dalam mencari jawaban dan menemukan sendiri materi dalam konteks
kehidupan sehari-hari. Hasil observasi siswa menunjukan kategori sangat
baik.
Dari hasil penelitian yang dilakukan melalui dua siklus diperoleh
peningkatan hasil belajar dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching
and Learning) pada siswa kelas IV di MI Al-Mursyidiyyah yang
signifikan yaitu mencapai 86,11 % dengan nilai tertinggi 100, dan nilai
terendah 60. Untuk itu peneliti memutuskan untuk menghentikan
penelitian cukup sampai siklus II.
Diagram 4.8 Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar
Dari diagram diatas terlihat adanya peningkatan hasil belajar dari
pre test dengan nilai rata-rata 65,97, kemudian setelah dilakukan penelitian
tindakan kelas dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching and
Learning) disertai dengan Media Gambar, terjadi peningkatan pada post
82
Mencapai KKM; 63,88%
Tidak Mencapai
KKM; 36,12%
test siklus I dengan nilai rata-rata 70,41, dari hasil nilai rata-rata tersebut
perolehan hasil belajar pada siklus I belum maksimal dikarenakan siswa
yang mencapai kkm yaitu 63,88% belum 70% seperti yang diharapkan
peneliti. Oleh karena itu peneliti melanjutkan dengan siklus II, dan dari
diagram diatas terlihat adanya peningkatan hasil belajar pada post test
siklus II dengan nilai rata-rata 77,22. Untuk itu peneliti memutuskan untuk
menghentikan penelitian cukup sampai siklus II.
Diagram 4.9 Prosentase ketercapaian KKM siklus I
Diagram diatas menunjukan prosentase ketercapaian nilai siswa
pada siklus I yakni dari 36 siswa yang mencapai KKM hanya 23 siswa
dengan prosentase63,88 %, sedangkan siswa yang tidak mencapai kkm
13 anak dengan prosentase36,12 %. Hal ini menunjukkan belum
tercapainya harapan peneliti, yaitu siswa yang mencapai kkm diharapkan
mencapai 70% atau lebih, oleh karena itu peneliti memutuskan untuk
melanjutkan tindakan dengan siklus II.
83
Mencapai KKM; 86,11%
Tidak Mencapai
KKM; 13,89%
Diagram 4.10 Prosentase ketercapaian KKM siklus II
Berdasarkan diagram diatas terlihat hasil prosentase nilai post test
pada siklus II sudah cukup memuaskan yaitu jumlah siwa 31 dengan
prosentase86,11 % siswa yang berhasil mencapai KKM, dan hanya 5
orang dengan prosentase 13,89 % siswa yang belum mencapai KKM.
Dengan begitu target yang diharapkan peneliti sudah terpenuhi yaitu
lebih dari 70% siswa yang mencapai kkm, sehingga peneliti memutuskan
untuk menghentikan penelitian cukup sampai pada siklus II.
84
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan pada
siswa kelas IV MI Al Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang yaitu dengan
pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning), dapat meningkatkan
hasil belajar siswa yang cukup signifikan hal ini dikarenakan pemilihan
(Contextual Teaching and Learning), sangat sesuai dengan materi yang
disajikan yaitu Perkembangan Teknologi. Hal ini menciptakan suasana
belajar lebih menarik dan menumbuhkan pembelajaran yang bermakna bagi
siswa karna siswa mangalami langsung dalam kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Berdasarkan tindak lanjut dari penelitian ini, maka peneliti memiliki saran
antara lain sebagai berikut :
1. Bagi sekolah, sebaiknya pihak sekolah menyedikan alat / media yang
beragam agar siswa tidak hanya belajar dari buku paket dan LKS saja,
sehingga siswa dapat menambah wawasan pengetahuannya.
2. Bagi guru, dalam proses pembelajaran dan menyajikan materi seharusnya
guru dapat menggunakan berbagai macam model pembelajaran. Hal ini
agar siswa tidak mudah merasa bosan/jenuh dalam pembelajaran dan
dapat memahami materi yang diajarkan oleh guru dengan mudah.
3. Bagi siswa, agar siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran
dikelas. Siswa juga harus lebih banyak belajar dan tidak hanya
mengandalkan buku paket dan LKS saja dalam belajar,agar siswa dapat
menambah wawasan yang lebih
4. Bagi peneliti lain, dapat dilakuka penelitian lebih lanjut dengan
penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual guna meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif Khoiru dan SafanAmri.Mengembangkan pembelajaran IPS
Terpadu. Jakarta :Prestasi Pustakarya, 2011.
Arifin, Zaenal.Evaluasi Pembelajaran, Bandung Rosdakarya, 2012.
Arikunto, Suharsimin.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara,2012.
Djamarah, SaifulBahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
E.Mulyasa. Menjadi Guru Professional. Bandung: Rosda, 2013.
Hamalik, Oemar.Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta: BumiAksara, 2008.
Ilmu dan Aplikasi Pendidikan.Pendidikan Disiplin Ilmu. PT Imperial Bhakti
Utama 2009.
Johnsos, Elaine B. Contextual Teaching and Learning: Menjadikan kegiatan
Belajar Mengajar Menjadi Mengasyikan danBermakna.Bandung:
Kaifa Learning, 2010.
Musfah, Jejen.Peningkatan Kompetensi Guru. Jakarta:Kencana, 2011.
Purnama, AgungEko.Pembelajaran IPS MI. Surabaya :Aprinta, 2009.
Rusman.Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: grafindo persada.
Rosalin, Elin.Gagasan Merancang Pembelajaran Kontekstual. Bandung:
Karsa Mandiri Persada, 2008.
Syah, Muhibbin.PsikologiPendidikan. Bandung :Rosdakarya, 2010
Syah, Muhibbin.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2010.
Sujiono, Anas.Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grapindo,
2011.
Suyono, Belajar dan pembelajaran. Bandung: RosdaKarya, 2012.
Susanto, Ahmad.Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.Jakarta:
PT. Kharisma Putra Utama, 2013.
Sudjana, Nana.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Remaja Rosda karya.
Sibermen, Mel. Active Learning 101 Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka
Insan Madani, 2009.
Sanjaya,Wina.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2010.
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003.Sistem Pendidikan Nasional
Bandung: Fokusmedia, 2006.
UJI REFERENSI
Nama : Hartati
Nim : 801118300118
Jurusan/Fakultas : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah/ Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan
JudulSkripsi :Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa MelaluiContextual
Teaching And Learning (CTL) Materi Perkembangan
Teknologi Kelas IV MI Al Mursyidiyyah Pondok Benda
Pamulang Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014
NO Buku Paraf
1 Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003, SistemPendidikanNasional
(Bandung: Fokusmedia 2006), h.58
2 JejenMusfah, PeningkatanKompetensi Guru, (Jakarta:kencana,2011), h.1
3 IifKhoiruahmadidansafanamri, Mengembangkanpembelajaran IPS
terpadu,
( Jakarta : Prestasipustakarya, 2011), h.143
4 MuhibbinSyah, PsikologiPendidikan, (Bandung : Rosdakarya,2010), h.87
5 SaifulBahriDjamarah, PsikologiBelajar, (Jakarta: RinekaCipta, 2002), h.
143
6 Suyono, Belajardanpembelajaran, (Bandung: Rosdakarya, 2012), h.9
7
8
AgungEkopurnama, Pembelajaran IPS MI, (Surabaya : Aprinta, 2009),
h.7
OemarHamalik, PerencanaanPengajaranBerdasarkanPendekatanSistem,
(Jakarta:BumiAksara, 2008), hlm.155 cet.ke-7
9 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di sekolah dasar, (
Jakarta: PT.Kharisma Putra Utama, 2013), h.5 cet.ke-1
10 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , (Jakarta:
PT.Remaja Rosda karya ), h.22
11 MuhibbinSyah, PsikologiPendidikandenganPendekatanBaru, (Bandung:
RemajaRosdakarya, 2010), cet.ke-16, hlm.130-134
12 SaifulBahriDjamarah, PsikologiBelajar, (Jakarta: RinekaCipta, 2002), h.
143
13 Ilmu dan aplikasi Pendidikan, Pendidikan Disiplin Ilmu, (PT Imperial
Bhakti Utama 2009), h.275 cet 3
14 Elaine B. Johnsos, Contextual Teaching and Learning:
MenjadikankegiatanBelajarMengajarMenjadiMengasyikandanBermakna,
(Bandung: Kaifa Learning, 2010), Cet. VIII,h. 58
15 E.Mulyasa”Menjadi Guru Professional” (Bandung:Rosda, 2013).h. 102
16 WinaSanjaya, StrategiPembelajaranBerorientasiStandar Proses
Pendidikan, (Jakarta:Kencana, 2010), Cet. 7, h. 255
17 Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
guru, (Jakarta: grafindo persada), h.187
18 Elin Rosalin, Gagasan merancang pembelajaran Kontekstual, (Bandung:
Karsa Mandiri Persada, 2008) h.55 cet 1
19 Mel Sibermen, Active Learning 101 Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani, 2009), Cet. 6, h. 223
20 Suharsimin Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi
Aksara,2012), h.16
21 AnasSujioono, PengantarStatistikPendidikan, (Jakarta: PT. Raja
Grapindo,2011) cet.23,h.85
22 ZaenalArifin, EvaluasiPembelajaran,(Bandung Rosdakarya,2012),h.263
Jakarta, 16 September 2014
Yang Mengesahkan
Syarifullah, M.Si
NIP. 196709092007011033
Lampiran 1
Tabel 1.1
Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) Ganjil
MI Al Mursyidiyyah
Tahun Pelajaran 2013/2014
Mata Pelajaran : IPS
KKM : 70
Kelas : IV B
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Ade Irma Selviana 65 Belum Tuntas
2 Adinda Nurul Aulia 70 Tuntas
3 Aditri Dhia Nugraha 75 Belum Tuntas
4 Ahmad Syirojuddin 75 Tuntas
5 Alga Amelia 65 Belum Tuntas
6 Alifa Syifa Fadhilah 70 Tuntas
7 Anggito Abimanyu Putra D 75 Tuntas
8 Aulia Putri Kusuma 50 Belum Tuntas
9 Ayyas Muhammad Azzam 70 Tuntas
10 Delia Fitri Diani 70 Tuntas
11 Devyna Aviani 50 Belum Tuntas
12 Fanny Ananda Alamsyah 50 Belum Tuntas
13 Farida Nasywa Ghanna 75 Tuntas
14 Ilham Arif Farabi 70 Tuntas
15 Lufna Nandita 85 Tuntas
16 Maryam Rabiatul Adawiah 60 Belum Tuntas
17 Maulida Nur Fitriani 40 Belum Tuntas
18 Muhammad Athar Aulia 60 Belum Tuntas
19 Muhammad Farhan 60 Belum Tuntas
20 Muhammad Haykal Gholby 50 Belum Tuntas
21 Muhammad Ilyas 70 Tuntas
22 M.Maqrizi Zaini Fawwaz 60 Belum Tuntas
23 M.Sulthan Dhiya Ulhaq 70 Tuntas
24 Nadia Islamiyah 50 Belum Tuntas
25 Nadhiza Ananta Putri 70 Tuntas
26 Naufal rizki Kurniawan 55 Belum Tuntas
27 Nice'sya Citra Ananta 50 Belum Tuntas
28 Nur Asyifa Khoiriyah 70 Tuntas
29 Revita Nur Habibah 70 Tuntas
30 Rifda Farhani Baskara 70 Tuntas
31 Saqdiyah Shilla Raisya 40 Belum Tuntas
32 Shafa Salsabila Najwa 45 Belum Tuntas
33 Syifa Nureina Zahwani 50 Belum Tuntas
34 Vina Shantiyana 50 Belum Tuntas
35 Vira Naswa Arrahmah 70 Tuntas
36 Zikrul Malakut Al Qorni 60 Belum Tuntas
Nilai Tertinggi 85
Nilai Terendah 40
Jumlah Nilai 2235
Rata-rata 62,08
Jumlah siswa yang mencapai KKM 15 siswa 17 x100= 47,22 %
36
Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM 22 siswa 19 x 100= 52,78 %
36
Mengetahui, Tangerang Selatan, 29 Maret 2014
Kepala Madrasah Guru kelas,
Hj. Murdati, S.Ag Hartati
Lampiran 2
KISI – KISI POST TES – SIKLUS 1
No IndikatorSoal C1 C2 C3 C4
Instru
menSo
al
KunciJ
awaban
1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Mengidentifikasi pengertian
teknologi
Menentukan awal perkembangan
teknologi
Menentukan alat yang ditemukan
paling awal
Menjelaskan manfaat teknologi
bagi kehidupan manusia
Mengidentifikasi teknologi
industri
Menyebutkan contoh alat
tradisional yang bias digunakan
untuk menggemburkan tanah
Menentukan alat yang digunakan
untuk menggemburkan tanah
pertanian dengan teknologi
modern
Menunjukan gambar hasil
produksi dari kacang kedelai
Menentukan hasil penggunaan
kayu yang menggunakan
teknologi modern
1.6
1.6
1.2
1.8
2.
2
3.3
3.3
3.3
3.3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
A
C
B
D
C
A
C
B
D
No IndikatorSoal C1 C2 C3 C4
Instru
menSo
al
Kunci
Jawab
an
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Menunjukan gambar kegiatan
yang menggunakan teknologi
produksi masa lalu
Menunjukan kegiatan yang
menggunakan teknologi
produksi masa lalu
Menentukan teknologi
produksi masa lalu
Menjelaskan alas an petani
beralih dari menggunakan
cangkul ketraktor
Menyebutkan kelemahan
dengan menggunakan
teknologi masa lalu dalam
mengolah
Menunjukan gamba rbenda
yang di produksi dari kayu
Menentukanalattradisional
yang digunakan untuk
mengolah padi menjadi beras
1.8
1.8
1.2
1.8
2.2
3.3
3.8
10
11
12
13
14
15
16
A
A
C
D
A
A
C
No IndikatorSoal C
1
C
2
C
3
C
4
Instrumen
Soal
KunciJaw
aban
17.
18.
19.
20.
Mengklasifikasikanbahanba
kudannamabenda yang di
hasilkanberdasarkantabel
yang tersedia
Mengurutkan proses
produksipakaian
Menunjukkangambarbenda
– benda yang
dihasilkandarikacang
Menyebutkanbenda – benda
yang dihasilkandaritanahliat
1.
8
3.
2
3.
8
3.
2
17
18
19
20
A
A
Lampiran 3
KISI – KISI POST TES – SIKLUS 2
No Indikator Soal C1 C2 C3 C4 Instrumen
Soal
Kunci
Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Mengidentifikasi istilah
dari kegiatan berbicara
atau berpesan kepada
orang lain
Menjelaskan alasan
masyarakat masa lalu
dapat berkomunikasi
Menyebutkan contoh alat
komunikasi cetak
Menunjukkan alat
komunikasi dua arah
yang digunakan
masyarakat masa kini
Menyebutkan alat
komunikasi yang
digunakan dari masa lalu
hingga kini
Menunjukkan gambar
contoh alat komunikasi
masa lalu
Menyebutkan manfaat
kentongan pada masa
lalu
Mengidentifikasi manfaat
beduk
Menyebutkam contoh
alat komunikasi utama
pada masa lalu
1.6
1.2
1.8
1.2
1.8
1.2
1.6
1.2
2.2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
A
D
C
D
D
D
C
B
D
No Indikator Soal C1 C2 C3 C4 Instrumen
Soal
Kunci
Jawaban
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Menyebutkan jaringan
yang digunakan e-mail
Memasangkan tenaga
yang digunakan dengan
gambar alat transportasi
yang sesuai gambar
Menyebutkan kelebihan
alat pengangkutan tak
bermesin
Menentukan tenaga yang
digunakan perahu layar
Menentukan contoh alat
transportasi air
Menentukan jenis kapal
yang berfungsi
mengangkut minyak
Memilih yang termasuk
alat transportasi masa
lalu
Memilih yang termasuk
alat trasnportasi masa
kini
Menentukan tenaga yang
digunakan kereta api
zaman sekarang
Memilih alat transportasi
darat masa lalu
Menyebutkan kelebihan
alat transportasi modern
1.2
1.11
1.2
1.22
1.22
1.22
1.2
3.3
3.3
3.3
3.3
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
B
B
C
D
D
D
D
D
A
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)
Nama Sekolah : MI Al - Mursyidiyyah
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : IV/II
Materi : Perekembangan Teknologi
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
Pertemuan : I (Pertama)
Siklus : I (Tanggal 9 April 2014)
A. Standar Kompetensi :
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. Kompentensi Dasar :
Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
serta pengalaman menggunakannya
C. Indikator :
Menjelaskan pengertian Teknologi
Mengidentifikasi Manfaat Teknologi
D. Tujuan Pembelajaran :
Setelah Proses pembelajaran dengan pendekatan Kontekstual melalui
gambar, tanya jawab diharapkan siswa dapat menjelaskan pengertian
Teknologi
Setelah proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual melalui gambar
dan diskusi diharapkan siswa dapat mengidentifikasi manfaat teknologi
E. Karakter yang diharapkan :
Dapat dipercaya, tanggung Jawab, percaya diri , kerja sama, rasa ingin tahu
F. Materi Pembelajaran :
Perkembangan Teknologi
G. Uraian Materi :
Terlampir
H. Model Pembelajaran : Pendekatan contextual teaching learning (CTL)
I. Metode Pembelajaran : 1. Bertanya (Questioning)
2. Masyarakat Belajar
J. Media Pembelajaran : Gambar
K. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama Rabu 9 April 2014
Pendahuluan ( 15 Menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa CTL
Mengucapkan salam
menanyakan kabar dan keadaan
siswa
Memulai pembelajaran dengan
berdo’a bersama secara khusyu
Menjelaskan tujuan akhir
pembelajaran
Appersepsi
- Siapa yang di rumah punya
telepon?
- Siapa yg sudah pernah naik
kereta?
- Seragam yang kalian pakai
tahukah kalian darimana
asalnya?
Pre-Test sebelum memulai
Materi
Menjawab salam
Berdo’a dengan
khusyu
Memperhatikan
dengan seksama
Memperhatikan
menjawab
pertanyaan sesuai
dengan
kemampuan
Siswa mengikuti
Pre-Test
Questioning
Authentic
Assesment
Kegiatan Inti ( 45 Menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa CTL
A. Eksplorasi
Guru Menampilkan gambar
tentang macam-macam Teknologi
secara global
Guru meminta siswa untuk
mengomentari gambar tentang
macam-macam teknologi yang
ditampilkan.
Guru menjelaskan pengertian
teknologi
B. Elaborasi
Guru membagi siswa 6 kelompok
yang masing-masing kelompok
terdiri dari 6 orang
Guru memberikan Lembar
Kegiatan Siswa (LKS) untuk
didiskusikan bersama
setelah melihat gambar-gambar
diatas guru meminta masing-
masing kelompok untuk
membedakan Jenis Teknologi dan
mengidentifikasi manfaat
teknologi bagi kehidupan sehari-
hari
Guru membimbing siswa dalam
mengerjakan tugas kelompok
Siswa mengamati
gambar tersebut
Siswa mengomentari
gambar itu
Siswa menyimak
Siswa bergabung
dengan kelompoknya
Masing-masing
kelompok menerima
LKS
Masing-masing
kelompok
bekerjasama mencari
manfaat teknologi
bagi kehidupan
sehari-hari
Masing-masing
kelompok bekerja
sama dengan
Inquiry
Learning
Community
Kontruktivisme
Authentic
Assesment
Penutup ( 10 menit )
Guru memberikan kesempatan
masing-masing kelompok untuk
bertanya hal-hal yang belum
dipahami
C. Konfirmasi
Guru memberi kesempatan kepada
3 kelompok yang terlebih dahulu
selesai untuk mempresentasikan
hasil diskusi
Guru memberikan kesempatan
kepada kelompok lain berpendapat
kepada kelompok yang sedang
berpresentasi
Guru memberikan Reward kepada
3 kelompok yang sudah
mempresentasikan hasil
diskusinya
semangat
Masing-masing
kelompok bertanya
hal-hal yang belum
dipahami
masing-masing
kelompok
mempresentasikan
hasil diskusinya
Kelompok yang tidak
berpresentasi
mengajukan
pendapatnya
Kelompok yang lain
memberikan applouse
Modelling
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa CTL
Guru bersama siswa menarik
kesimpulan dan
menghubungkannya dengan
khidupan sehari-hari
Guru dan siswa mengadakan
refleksi tentang respon hasil
belajar
Mengakhiri pembelajaran dengan
Menyimpulkan
materi pelajaran yang
telah dipelajari
selama proses
pembelajaran
Merespon refleksi
tentang proses hasil
belajar
Seluruh siswa
Reflection
K. Sumber Belajar : Buku paket IPS Kelas IV Tim Bina Karya Guru
Penerbit Erlangga
Buku IPS Kelas IV BSE (Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
L. Penilaian :
Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Intrumen
Contoh Intrumen
Siswa dapat
menjelaskan
pengertiam
teknologi
Siswa dapat
Mengidentifikasi
manfaat
teknologi
Kinerja Siswa Tertulis Jelaskan
Pengertian
Teknologi
Tulislah
Manfaat dari
Teknologi
Siswa dikatakan tuntas apabila 70% dari siswa satu kelas mendapatkan nilai
minimal 70 dengan berdasarkan nilai ketuntasan KKM di MI Al
Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang.
Prosedur Penilaian.
a. Penilaian proses
NO Nama
Siswa
Aspek yang Dinilai Keterangan
Keaktifan Ketelitian Kerjasama Ketepatan
Keterangan :
membaca Hamdallah mengakhiri pelajaran
A = 80 – 100
B = 70 – 79
C = 60 – 69
D = < 60
Mengetahui, Tangerang Selatan,09 April 2014
Kepala Sekolah Guru kelas
Hj. Murdati, S.Ag Hartati
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : ............................. Hari/Tgl : .............................
Kelas : ............................. Kelompok : .............................
Perhatikan gambar dibawah ini !
( A ) ( B ) ( C ) ( D )
( E ) ( F ) ( G ) ( H )
( I ) ( J ) ( K ) ( L )
1. Tulislah jenis kegiatan dan berilah tanda (√) yang menunjukan kebenaran gambar tersebut
No Jenis Kegiatan Teknologi Produksi
Teknologi Komunikasi
Teknologi Transportasi
A √
B
C
D
E
F
G
H
I
2. Apa manfaat Teknologi bagi kehidupan Manusia sehari-hari !
..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................
Lembar Jawaban
No Jenis Kegiatan Teknologi
Produksi
Teknologi
Komunikasi
Teknologi
Transportasi
A Garap sawah √
B Lap top √
C Rice Cooker √
D Mobil √
E Kapal terbang √
F Pabrik pakaian √
G Hand phone √
H Surat √
I Sepeda √
J Pabrik Tempe √
K Radio √
L Motor √
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)
Nama Sekolah : MI Al - Mursyidiyyah
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : IV/II
Materi : Perekembangan Teknologi Produksi
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
Pertemuan : II (Kedua)
Siklus : I (Tanggal 16 April 2014)
A. Standar Kompetensi :
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. Kompentensi Dasar :
Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
serta pengalaman menggunakannya
C. Indikator :
Menjelaskan Pengertian Teknologi Produksi
Mengetahui Jenis Produksi dilingkungan sekitar
Membandingkan jenis produksi masa lalu dan masa sekarang
D. Tujuan Pembelajaran :
Setelah Proses pembelajaran dengan pendekatan Kontekstual melalui
gambar, tanya jawab diharapkan siswa dapat menjelaskan Teknologi
Produksi.
Setelah Proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual melalui tanya
jawab diharapkan siswa dapat mengetahui jenis produksi dilingkungan
sekitar
Setelah proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual melalui
diskusi, tanya jawab diharapkan siswa mengetahui Teknologi produksi masa
lalu dan masa sekarang.
E. Karakter yang diharapkan :
Dapat dipercaya, tanggung Jawab, percaya diri , kerja sama, rasa ingin tahu
F. Materi Pembelajaran :
Perkembangan Teknologi produksi
G. Uraian Materi :
Terlampir
I. Model Pembelajaran : Pendekatan contextual teaching learning (CTL)
J. Media Pembelajaran : Gambar
K. Metode Pembelajaran : 1. Bertanya (Questioning)
2. Masyarakat Belajar
L. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan kedua Rabu 16 April 2014
Pendahuluan ( 10 Menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa CTL
Kegiatan Inti ( 45 Menit )
Mengucapkan salam dan
menanyakan kabar dan keadaan
siswa
Memulai pembelajaran dengan
berdo’a bersama secara khusyu
Menjelaskan tujuan akhir
pembelajaran
Appersepsi
- Tahukah kalian 4 sehat 5
sempurna ?
- tahukah kalian darimana
asalnya ?
Menjawab salam
Berdo’a dengan
khusyu
Memperhatikan
dengan seksama
Memperhatikan
menjawab
pertanyaan sesuai
dengan
kemampuan
Questioning
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa CTL
A. Eksplorasi
Guru bertanya jawab teknologi
produksi apa saja yang ada
dilingkungan sekitar.
Guru menempelkan sebuah
diagram pengolahan gabah
menjadi beras dan siswa diminta
untuk mengamatinya
Guru meminta siswa untuk
mengomentari gambar tersebut
Siswa menjawab
dengan semangat
teknolog produksi
yang ada
lingkungannya.
Siswa mengamati
gambar tersebut
Siswa
mengomentari
gambar tersebut
Inquiry
kontruktivisme
B. Elaborasi
Guru membagi siswa 6
kelompok yang masing-masing
kelompok terdiri dari 6 oran
Guru memberikan Lembar
Kegiatan Siswa (LKS) untuk
didiskusikan bersama
Guru Menugaskan kelompoknya
untuk mengelompokkan contoh-
contoh yang termasuk dalam alat
produksi masa kini dengan alat
produksi masa lalu.
Guru membimbing siswa dalam
mengerjakan tugas kelompok
Guru memberikan kesempatan
masing-masing kelompok untuk
bertanya hal-hal yang belum
dipahami
C. Konfirmasi
Guru memberitahukan
kelompok yang sudah
Siswa bergabung
dengan
kelompoknya
Masing-masing
kelompok
menerima LKS
Masing-masing
kelompok
bekerjasama
mengelompokkan
contoh-contoh
yang termasuk
dalam alat
produksi masa kini
dengan alat
produksi masa
lalu.
Masing-masing
kelompok bekerja
sama dengan
semangat
Masing-masing
kelompok
bertanya hal-hal
yang belum
dipahami
Kelompok yang
berkata “finish”
Learning
Comunity
Kontruktivisme
Authentik
Assesment
Modelling
Penutup ( 15 menit )
K. Sumber Belajar : Buku paket IPS Kelas IV Tim Bina Karya Guru
Penerbit Erlangga
menyelesaikan tugasnya, diminta
untuk berkata “finish” dan
mempresentasikan hasilnya.
Guru memberikan kesempatan
kepada kelompok lain
berpendapat kepada kelompok
yang sedang berpresentasi
Guru memberikan Reward
kepada kelompok yang sudah
terlebih dahulu
mempresentasikan hasil
diskusinya
mempresentasikan
hasil diskusinya
Kelompok yang
tidak berpresentasi
mengajukan
pendapatnya
Kelompok lain
memberikan
applouse
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa CTL
Guru bersama siswa menarik
kesimpulan dan
menghubungkannya dengan
khidupan sehari-hari
Guru dan siswa mengadakan
refleksi tentang respon hasil
belajar
Mengakhiri pembelajaran dengan
membaca Hamdallah
Mengadakan Soal Pos-Tes siklus I
Menyimpulkan
materi pelajaran yang
telah dipelajari
selama proses
pembelajaran
Merespon refleksi
tentang proses hasil
belajar
Seluruh siswa
mengakhiri pelajaran
Siswa Mengerjakan
soal Post-Tes dengan
teliti
Reflection
Authentic
Asessment
Buku IPS Kelas IV BSE (Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional)
L. Penilaian :
Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Intrumen
Contoh Intrumen
Siswa dapat
menjelaskan
pengertiam
teknologi
Produksi
Siswa dapat
mermbandingkan
Teknologi
Produksi Masa
Lalu dan masa
kini
Kinerja Siswa Tertulis Jelaskan
Pengertian
Teknologi
Dari gambar
disamping
manakah yang
merupakan
masa lalu dan
masa kini
Siswa dikatakan tuntas apabila 75% dari siswa satu kelas mendapatkan nilai
minimal 70 dengan berdasarkan nilai ketuntasan KKM di MI Al
Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang.
M. Prosedur Penilaian.
a. Penilaian proses
NO Nama
Siswa
Aspek yang Dinilai Keterangan
Keaktifan Ketelitian Kerjasama Ketepatan
Keterangan :
A = 80 – 100
B = 70 – 79
C = 60 – 69
D = < 60
Mengetahui, Tangerang Selatan, 16 April 2014
Kepala Sekolah Guru kelas
Hj. Murdati, S.Ag Hartati
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)
Nama Sekolah : MI Al - Mursyidiyyah
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : IV/II
Materi : Perekembangan Teknologi Komunikasi
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
Pertemuan : I (Pertama)
Siklus : II (Tanggal 23 April 2014)
A. Standar Kompetensi :
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. Kompentensi Dasar :
Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
serta pengalaman menggunakannya
C. Indikator :
Mendiskripsikan teknologi komunikasi pada masa lalu
Mendiskripsikan teknologi komunikasi pada masa kini (modern).
Menjelaskan keunggulan Teknologi Komunikasi masa lalu masa kini
D. Tujuan Pembelajaran :
Setelah Proses pembelajaran dengan pendekatan Kontekstual melalui
pengamatan gambar, tanya jawab diharapkan siswa dapat menjelaskan
pengertian Teknologi Komunikasi masa lalu dan masa kini
Setelah proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual Melalui
pengamatan gambar, tanya jawab, diskusi kelompok siswa dapat
menyebutkan contoh teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini.
Setelah proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual Melalui
pengamatan gambar, tanya jawab, diskusi kelompok siswa dapat
menjelaskan keunggulan Teknologi.
E. Karakter yang diharapkan :
Dapat dipercaya, tanggung Jawab, percaya diri , kerja sama, rasa ingin tahu
F. Materi Pembelajaran :
Perkembangan Teknologi Komunikasi
G. Uraian Materi :
Terlampir
H. Model Pembelajaran : Pendekatan contextual teaching learning (CTL)
I. Metode Pembelajaran : 1. Bertanya (Questioning)
2. Masyarakat Belajar
J. Media Pembelajaran : Gambar
K. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama siklus ke 2 ( Rabu 23 April 2014)
Pendahuluan ( 15 Menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa CTL
Mengucapkan salam
menanyakan kabar dan keadaan
siswa
Memulai pembelajaran dengan
berdo’a bersama secara khusyu
Menjelaskan tujuan akhir
pembelajaran
Appersepsi
- Bila kalian tidak masuk
sekolah maka harus mengirim?
- Kita bisa melihat berita /
hiburan di rumah melalui
tayangan apa?
- Anak-anak siapa dirumah yang
punya telepon?
Menjawab salam
Berdo’a dengan
khusyu
Memperhatikan
dengan seksama
Memperhatikan
menjawab
pertanyaan sesuai
dengan
kemampuan
Questioning
Kegiatan Inti ( 45 Menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa CTL
A. Eksplorasi
Guru Menampilkan gambar
Teknologi Komunikasi
Guru meminta siswa untuk
mengomentari gambar tentang
macam-macam teknologi
komunikasi yang ditampilkan.
Guru menjelaskan pentingnya
teknologi Komunikasi
B. Elaborasi
Guru membagi siswa 6 kelompok
yang masing-masing kelompok
terdiri dari 6 orang
Guru memberikan Lembar
Kegiatan Siswa (LKS) untuk
didiskusikan bersama
setelah melihat gambar-gambar
diatas guru meminta masing-
masing kelompok untuk mencari
teknologi masa lalu dan masa kini
dan keunggulan teknologi masa
lalu dan masa kini
Guru memberikan kesempatan
kepada kelompok untuk berfikir
dan berpendapat menyelesaikan
masalah yang ada pada lembar
kegiatan siswa
Siswa mengamati
gambar tersebut
Siswa mengomentari
gambar tersebut
Siswa menyimak
Siswa bergabung
dengan kelompoknya
Masing-masing
kelompok Menerima
LKS
Kelompok mencari
dan berdiskusi untuk
menemukan jawaban
tersebut
Masing-masing
kelompok
bekerjasama
menyelesaikan LKS
tersebut
Inquiry
Modelling
Authentic
Asessment
Kontruktivisme
Penutup ( 10 menit )
Guru memberikan kesempatan
masing-masing kelompok untuk
bertanya hal-hal yang belum
dipahami
C. Konfirmasi
Guru memberi kesempatan kepada
kelompok yang terlebih dahulu
selesai untuk mempresentasikan
hasil diskusi
Guru memberikan kesempatan
kepada kelompok lain berpendapat
kepada kelompok yang sedang
berpresentasi
Guru memberikan Reward kepada
kelompok yang sudah
mempresentasikan hasil
diskusinya
Masing-masing
kelompok bertanya
hal-hal yang belum
dipahami
masing-masing
kelompok
mempresentasikan
hasil diskusinya
Kelompok yang tidak
berpresentasi
mengajukan
pendapatnya
Kelompok yang lain
memberikan applouse
Modelling
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa CTL
Guru bersama siswa menarik
kesimpulan dan
menghubungkannya dengan
kehidupan sehari-hari
Guru dan siswa mengadakan
refleksi tentang respon hasil
belajar
Mengakhiri pembelajaran dengan
membaca Hamdallah
Menyimpulkan
materi pelajaran yang
telah dipelajari
selama proses
pembelajaran
Merespon refleksi
tentang proses hasil
belajar
Seluruh siswa
mengakhiri pelajaran
Reflection
K. Sumber Belajar : Buku paket IPS Kelas IV Tim Bina Karya Guru
Penerbit Erlangga
Buku IPS Kelas IV BSE (Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
L. Penilaian
Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Intrumen
Contoh Intrumen
Siswa dapat
menjelaskan
pengertiam
teknologi
komunikasi
Siswa dapat
Mendeskripsikan
Teknologi masa
lau dan masa kini
Kinerja Siswa Tertulis Jelaskan
Pengertian
Teknologi
komunikasi
Dari gambar
diatas pilihlah
mana yang
Teknologi
komunikasi
masa lalu dan
masa kini
serta tulislah
manfaatnya
Siswa dikatakan tuntas apabila 75% dari siswa satu kelas mendapatkan nilai
minimal 70 dengan berdasarkan nilai ketuntasan KKM di MI Al
Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang.
M. Penilaian
Prosedur Penilaian.
a. Penilaian proses
NO Nama
Siswa
Aspek yang Dinilai Keterangan
Keaktifan Ketelitian Kerjasama Ketepatan
Keterangan :
A = 80 – 100
B = 70 – 79
C = 60 – 69
D = < 60
Mengetahui, Tangerang Selatan, 23 April 2014
Kepala Sekolah Guru kelas
Hj. Murdati, S.Ag Hartati Hartati
LEMBAR KERJA SISWA
Berilah tanda ( ) pada tabel berikut sesuai dengan jenis Teknologi
Komunikasi !
No Jenis Teknologi Komunikasi
Teknologi
Komunikasi Masa
Lalu
Teknologi
Komunikasi Masa
Kini
1
2
3
4
5
6
7
8
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Sekolah : MI Al Mursyidiyyah
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : IV / 2
Nama Anggota : 1. ........................................
2. ........................................
3. ........................................
4. ........................................
5. ........................................
6. ........................................
Perhatikan tabel dibawah ini! Diskusikan dengan teman sekelompokmu!
Jenis Teknologi Komunikasi Keunggulan
Teknologi komunikasi masa
lalu
Teknologi Komunikasi masa
kini
……………………….....................................
……………………….....................................
……………………….....................................
……….........………….....................................
………………………......................................
………………………......................................
JAWABAN LEMBAR KEGIATAN
Teknologi Masa lalu Teknologi Masa kini
Teknologi komunikasi masa lalu
Keunggulan :
1. Jika ada kerusakan bahan mudah dicari.
2. Harganya murah
Teknologi komunikasi masa kini
Keunggulan :
1. Menyampaikan informasi lebih cepat
2. Jangkauan lebih luas
3. Berita mudah disimpan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)
Nama Sekolah : MI Al - Mursyidiyyah
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : IV/II
Materi : Perekembangan Teknologi Transportasi
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
Pertemuan : II (Kedua)
Siklus : II (Tanggal 30 April 2014)
A. Standar Kompetensi :
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. Kompentensi Dasar :
Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
serta pengalaman menggunakannya
C. Indikator :
Menjelaskan Pengertian Teknologi Transportasi
Mengetahui Jenis Transportasi masa dahulu dan sekarang
Menyebutkan keunggulan dan kelemahan Teknologi Transportasi dahulu
dan sekarang
D. Tujuan Pembelajaran :
Setelah Proses pembelajaran dengan pendekatan Kontekstual melalui
gambar, tanya jawab diharapkan siswa dapat menjelaskan Teknologi
Transportasi.
Setelah Proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual melalui
pengamatan, diskusi kelompok diharapkan siswa dapat mengetahui jenis
Transportasi dahulu dan sekarang.
Setelah proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual melalui
pengamatan diskusi kelompok diharapkan siswa dapat menyebutkan
keunggulan Teknologi Transportasi dahulu dan sekarang.
E. Karakter yang diharapkan :
Dapat dipercaya, tanggung Jawab, percaya diri , kerja sama, rasa ingin tahu
F. Materi Pembelajaran :
Perkembangan Teknologi Transportasi
G. Uraian Materi :
Terlampir
I. Model Pembelajaran : Pendekatan contextual teaching learning (CTL)
J. Media Pembelajaran : Gambar
K. Metode Pembelajaran : 1. Bertanya (Questioning)
2. Masyarakat Belajar
L. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan kedua Rabu 30 April 2014
Pendahuluan ( 10 Menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa CTL
Mengucapkan salam dan
menanyakan kabar dan keadaan
siswa
Memulai pembelajaran dengan
berdo’a bersama secara khusyu
Menjelaskan tujuan akhir
pembelajaran
Appersepsi
- Anak-anak jika berangkat
kesekolah menggunakan apa?
- Siapa yang punya sepeda?
Menjawab salam
Berdo’a dengan
khusyu
Memperhatikan
dengan seksama
Memperhatikan
menjawab
pertanyaan sesuai
dengan
kemampuan
Questioning
Kegiatan Inti ( 45 Menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa CTL
A. Eksplorasi
Guru menampilkan gambar-
gambar Teknologi Transportasi
Guru meminta siswa untuk
mengomentari gambar tentang
macam-macam teknologi yang
ditampilkan.
Guru bertanya jawab Alat
transportasi apa saja yang pernah
siswa gunakan
B. Elaborasi
Guru membagi siswa 6
kelompok yang masing-masing
kelompok terdiri dari 6 orang
Guru memberikan Lembar
Kegiatan Siswa (LKS) untuk
didiskusikan bersama
Guru Menugaskan kelompoknya
melalui gambar untuk mencari
antara teknologi transportasi
dahulu dan sekarang serta
keunggulan transportasi dahulu
dan sekarang
Siswa mengamati
gambar tersebut
Siswa
mengomentari
gambar tersebut
Masing-masing
siswa menjawab
dengan penuh
antusias
Siswa bergabung
dengan
kelompoknya
Masing-masing
kelompok
Menerima LKS
Masing-masing
kelompok
bekerjasama
mencari antara
teknologi
transportasi dahulu
dan sekarang serta
keunggulan
Inquiry
Kontruktivisme
Modelling
Kontruktivisme
Penutup ( 10 menit )
Guru membimbing siswa dalam
mengerjakan tugas kelompok
Guru memberikan kesempatan
masing-masing kelompok untuk
bertanya hal-hal yang belum
dipahami
C. Konfirmasi
Guru memberitahukan
kelompok yang sudah
menyelesaikan tugasnya, diminta
untuk berkata “finish” dan
mempresentasikan hasilnya.
Guru memberikan kesempatan
kepada kelompok lain
berpendapat kepada kelompok
yang sedang berpresentasi
Guru memberikan Reward
kepada kelompok yang sudah
terlebih dahulu
mempresentasikan hasil
diskusinya
transportasi dahulu
dan sekarang .
Masing-masing
kelompok bekerja
sama dengan
semangat
Masing-masing
kelompok
bertanya hal-hal
yang belum
dipahami
Kelompok yang
berkata “finish”
mempresentasikan
hasil diskusinya
Kelompok yang
tidak berpresentasi
mengajukan
pendapatnya
Kelompok lain
memberikan
applouse
Kontruktivisme
Modelling
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa CTL
Guru bersama siswa menarik Menyimpulkan
Reflection
K. Sumber Belajar : Buku paket IPS Kelas IV Tim Bina Karya Guru
Penerbit Erlangga
Buku IPS Kelas IV BSE (Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
L. Penilaian
Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Intrumen
Contoh Intrumen
Siswa dapat
menjelaskan
pengertiam
teknologi
transportasi
Siswa dapat
Mengetahui
Jenis
Transportasi
masa dahulu dan
sekarang
Siswa dapat
menyebutkan
Keunggulan
transportasi
dahulu dan
Kinerja Siswa Tertulis Jelaskan
Pengertian
Teknologi
komunikasi
Sebutkan
Transportasi
masa dahulu
dan sekarang
Sebutkan
keunggulan
transportasi
dahulu dan
sekarang
kesimpulan dan
menghubungkannya dengan
kehidupan sehari-hari
Guru dan siswa mengadakan
refleksi tentang respon hasil
belajar
Mengakhiri pembelajaran dengan
membaca Hamdallah
Mengadakan Soal Pos-Tes siklus I
materi pelajaran yang
telah dipelajari
selama proses
pembelajaran
Merespon refleksi
tentang proses hasil
belajar
Seluruh siswa
mengakhiri pelajaran
Siswa Mengerjakan
soal Post-Tes dengan
teliti
Authentic
Asessement
sekarang
Siswa dikatakan tuntas apabila 75% dari siswa satu kelas mendapatkan nilai
minimal 70 dengan berdasarkan nilai ketuntasan KKM di MI Al
Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang.
M. Penilaian
Prosedur Penilaian.
a. Penilaian proses
NO Nama
Siswa
Aspek yang Dinilai Keterangan
Keaktifan Ketelitian Kerjasama Ketepatan
Keterangan :
A = 80 – 100
B = 70 – 79
C = 60 – 69
D = < 60
Mengetahui, Tangerang Selatan, 30 April 2014
Kepala Sekolah Guru kelas
Hj. Murdati, S.Ag Hartati Hartati
LEMBAR KERJA SISWA
Kelompok :
Anggota : 1. ........... 4. ..........
2. ........... 5. ..........
3. ........... 6. ...........
Perhatikan Gambar alat Transportasi dibawah ini !
Berdasarkan gambar diatas isilah tabel dibawah ini dengan gambar transportasi !
No Alat Transportasi
Zaman Dahulu Zaman sekarang
1
2
3
4
5
Berdasarkan Gambar diatas isilah tabel dibawah ini !
No
Alat Transportasi
Zaman Dahulu Zaman Sekarang
Keunggulan Kelemahan Keunggulan Kelemahan
1
2
3
4
Lembar Jawaban
No Alat Transportasi
Zaman Dahulu Zaman sekarang
1 Delman Mobil
2 Gerobak Sapi Truk
3 Sepeda Sepeda Motor
4 Perahu Layar Kapal Laut
5 Balon Udara Pesawat Terbang
No
Alat Transportasi
Zaman Dahulu Zaman Sekarang
Keunggulan Kelemahan Keunggulan Kelemahan
1 Biaya murah Mudah rusak Praktis Harganya mahal
2 Bahan yang
digunakan
mudah didapat
Jalannya tidak
cepat
Bisa cepat
jalannya
Pembuatannya
sulit
3 Aman
dipergunakan
Jumlah barang
terbatas
Jumlah barang
yang dibawa
lebih banyak
Bergantung pada
mesin
4 Dapat dijadikan
koleksi
Tidak banyak
diminati
Diminati banyak
orang
Menimbulkan
polusi
Lampiran 8
Soal Pre Test
1. Awal perkembangan teknologi ditandai dengan adanya . . . .
a. kelahiran manusia ke bumi
b. majunya peradaban manusia
c. perkembangan ilmu pengetahuan
d. jumlah populasi manusia yang terus meningkat
2. Teknologi adalah . . . .
a. cara melakukan suatu kegiatan dengan menggunakan alat tertentu
b. berbagai aktivitas yang dilakukan oleh manusia
c. segala sesuatu yang dilakukan untuk mencapai tujuan
d. berbagai macam alat – alat modern yang digunakan oleh manusia
3. Manfaat teknologi bagi kehidupan manusia adalah . . . .
a. menjadikan segala sesuatu pekerjaan menjadi lebih praktis dan ekonomis
b. mempersempit jarak dan waktu yang digunakan oleh manusia
c. menghemat tenaga manusia
d. manusia akan mudah untuk melakukan pekerjaan
4. Berikut ini adalah kelebihan dengan menggunakan teknologi masa kini dalam
mengolah hasil pertanian adalah . . . .
a. lambat waktunya dan mutunya kurang baik
b. tidak mencemari lingkungan
c. waktunya cepat dan mutunya baik
d. depat mencemari lingkungan
5. Berikut ini adalah hasil produksi dari minyak bumi , yaitu . . . .
a. Premium, solar, dan minyak goreng
b. Oli, solar, dan premium
c. Plastik, premium, dan semen
d. Minyak bumi, solar, dan sabun
6. Alat yang ditemukan paling awal adalah . . . .
a. telepon b. mesin uap c. lampu listrik d. dinamo sepeda
7. Berikut ini hasil produksi dari kacang kedelai, yaitu . . . .
a. b. c. d.
8. Hasil penggunaan kayu yang menggunakan teknologi modern antara lain . . . .
a. kayu kaso c. papan
b. kayu balok d. triplek
9. Berikut ini adalah contoh kegiatan yang menggunakan teknologi produksi
masa lalu yaitu . . . .
a. c.
b. d.
10. Teknologi produksi adalah . . . .
a. kegiatan menyampaiakan pesan kepada orang lain dan menerima pesan
dari orang lain.
b. Kreasi dan penemuan manusia untuk melakukan pekerjaan
c. Cara dan alat yang digunakan untuk mengolah bahan baku menjadi
barang siap pakai
d. Alat yang digunakan untuk mengangkut penumpang atau barang
11. Cara tradisional untuk mengolah padi menjadi beras dilakukan dengan cara . .
. . .
a. mencuci c. menjemur
b. menumbuk d. membakar
12. Pengolahan bahan – bahan di pabrik yang besar menggunakan teknologi . . . .
a. kuno c. modern
b. sederhana d. super
13. Perhatikan urutan membuat batu bata berikut ini !
1. Menyiapkan tanah liat
2. Batu bata yang sudah kering dikumpulkan
3. Tanah liat digiling jadi adonan
4. Adonan dicetak satu per satu
5. Batu bata disusun didalam tungku lalu dibakar
Urutan membuat batu bata yang benar adalah . . . .
a. 1,2,3,4,5 c. 1,3,4,2,5
b. 1,4,2,3,5 d. 1,2,4,3,5
14. Berikut ini adalah barang hasil produksi dari umbi kayu adalah . . . .
a. Keripik c. rengginang
b. Kerupuk d. kue cucur
No Bahan Baku Nama Benda
1. Kayu Batu bata
2. Tanah liat Oli
3. Karet Ban
4. Minyak Bumi Lemari
15. Bahan baku dan nama benda yang dihasilkan dari tabel di atas yang benar
adalah ditunjukkan pada nomor . . . .
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4
16. Berikut ini adalah urutan proses produksi pakaian, yaitu . . . .
a. Kapas – benang – kain – pakaian
b. Pakaian – kain – benang – kapas
c. Benang – kapas – pakaian – kain
d. Kapas – benang – pakaian – kain
No Bahan Baku Kegiatan
1. Kapas Dijahit
2. Benang Dipintat
3. Kain Ditanam
4. Pakaian Ditenun
17. Bahan baku dan kegiatan yang dilakukan dalam proses produksi pakaian
secara urutan yang benar adalah . . . .
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4
18. Alat tradisional yang digunakan untuk mengolah padi menjadi beras adalah . .
. . .
a. Lesung b. cangkul c. Inggis d. Sabit
19.
Tahu tempe minyak goreng kecap indomie
Benda – benda di atas yang dihasilkan dari kacang kedelai adalah . . . .
a. 1,2,3,4 c. 1,2,3,5
b. 2,3,4,5 d. 1,2,4,5
20. Bahan baku yang digunakan untuk membuat kertas adalah . . . .
a. kayu c. kain
b. plastik d. kapas
KUNCI JAWABAN SOAL PRE TEST
1. B 11. B
2. A 12. C
3. A 13. C
4. C 14. A
5. B 15. C
6. B 16. A
7. B 17. B
8. A 18. A
9. A 19. C
10. C 20. A
Lampiran 9
SOAL POST –TES SIKLUS I
Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang paling tepat !
1. Teknologi adalah ....
a. cara melakukan suatu kegiatan dengan menggunakan alat tertentu
b. berbagai aktifitas yang dilakukan oleh manusia
c. segala sesuatu yang dilakukan untuk mencapai tujuan
d. berbagai macam alat-alat modern yang digunakan oleh manusia
2. Awal perkembangan teknologi ditandai dengan adanya ....
a. kelahiran manusia ke bumi
b. majunya peradaban manusia
c. perkembangan ilmu pengetahuan
d. jumlah populasi manusia yang terus meningkat
3. Alat yang ditemukan paling awal adalah ....
a. telepon b. mesin uap c. lampu listrik d. dinamo
sepeda
4. Manfaat teknologi bagi kehidupan manusia adalah ....
a. menjadikan segala sesuatu pekerjaan jadi lebih praktis dan ekonomis
b. mempersempit jarak dan waktu yang digunakan oleh manusia
c. menghemat tenaga manusia
d. manusia akan mudah melakukan pekerjaan
5. Salah satu contoh alat tradisional yang biasa digunakan untuk
menggemburkan tanah adalah ....
a. cangkul b. linggis c. sekop d. tombak
6. Penggemburan tanah pertanian dengan teknologi modern menggunakan ....
a. cangkul b. reaktor c. traktor d. robot
7. Teknologi Produksi adalah ....
a. Kegiatan menyampaikan pesan kepada orang lain dan menerima pesan
dari orang lain
b. kreasi dan penemuan manusia untuk melakukan pekerjaan
c. cara dan alat yang digunakan untuk mengolah bahan baku menjadi barang
siap pakai
d. alat yang digunakan untuk mengangkut penumpang atau buang
8. Berikut ini hasil dari produksi dari kacang kedelai adalah ....
a. b. c. d.
9. Hasil penggunaan kayu yang menggunakan teknologi modern antara lain
adalah ....
a. kayu kaso b. kayu balok c. papan d. tripleks
10. Berikut ini adalah contoh kegiatan yang menggunakan teknologi produksi
masa kini yaitu ....
a. c.
b. d.
11. Berikut ini adalah contoh kegiatan yang menggunakan teknologi produksi
masa kini yaitu ....
a. c.
b. d.
12. 1. bajak Alat -alat disamping yang merupakan teknologi produksi
adalah
2. traktor a. 1,2, dan 3 c. 1,3, dan 4
3. kerbau b. 2,3, dan 4 d. 1,2, dan 4
4. lesung
13. Para petani beralih dari menggunakan cangkul ke traktor dengan alasan ....
a. lebih murah harganya c. barangnya lebih mudah didapat
b. tenaga yang digunakan lebih banyak d. tenaga yang digunakan lebih
sedikit
14. Berikut ini adalah kelemahan dengan menggunakan teknologi masa lalu
dalam mengolah hasil pertanian adalah ....
a. lambat waktunya dan mutunya kurang baik
b. tidak mencemari lingkungan
c. waktunya cepat dan mutunya baik
d. dapat mencemari lingkungan
15. Berikut ini adalah benda yang diproduksi dari kayu, yaitu ....
a. c.
b. d.
16. Alat Tradisional yang digunakan untuk mengolah padi menjadi beras adalah
....
a. lesung b. cangkul c. linggis d. sabit
17.
No Bahan Baku Nama Benda
1 Kayu Batu bata
2 Tanah liat Oli
3 Karet Ban
4 Minyak Bumi Lemari
Bahan baku dan nama benda yang dihasilkan dari tabel di atas yang benar
adalah nomor ....
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4
18. Berikut ini adalah urutan proses produksi pakaian ....
a. kapas – benang- kain- pakaian c. Benang-kapas- pakaian-
kain
b. pakaian-kain-benang-kapas d. kapas-benang-pakaian-kain
19. (1) (2) (3) (4) (5)
Jenis Produksi di atas yang dihasilkan dari kacang kedelai adalah ....
a. 1,2,3,4 b. 2,3,4,5 c. 1,2,3,5 d. 1,2,4,5
20. Berikut ini adalah benda-benda yang dihasilkan dari tanah liat yaitu ....
a. guci, celengan, kendi, dan batu bata
b. genting, sendok, kendi dan guci
c. kendi, celengan, mangkok, dan batu bata
d. batu bata, genting, kendi dan semen
KUNCI JAWABAN SOAL POST –TES SIKLUS I
1. A 11. A
2. C 12. C
3. B 13. D
4. D 14. A
5. A 15. A
6. C 16. A
7. C 17. C
8. B 18. A
9. D 19. A
10. A 20. A
Lampiran 10
SOAL POST –TES SIKLUS II
1. Kegiatan berbicara atau berpesan kepada orang lain disebut ....
a. komunikasi b. Informasi c. teknologi d. akomodasi
2. Masyarakat masa lalu sudah dapat berkomunikasi menggunakan surat
karena ....
a. sudah ada kertas c. sudah ada perangko
b. sudah ada kantor pos d. sudah bisa menulis dan membaca
3.
1. Majalah
2. Buku
3. Faksmili
4. Surat kabar
5. Internet
Tiga contoh alat komunikasi cetak adalah ....
a. 1, 2, 3 b. 3,4,5 c. 1,2,4 d. 1,3,5
4. Masyarakat masa kini dapat berkomunikasi langsung secara dua arah dengan
menggunakan ....
a. surat b. e-mail c. telegram d. telepon
5. Alat komunikasi dari masa lalu yang masih digunakan hingga kini adalah ....
a. pengeras suara c. telepon rumah
b. kentongan d. telegram
6. Berikut ini adalah contoh alat komunikasi masa lalu yaitu ....
a. c.
b. d.
7. Kentongan pada masa lalu digunakan untuk ....
a. mengajak kerja bakti c. mengumpulkan orang
b. menyampaikan berita d. mengumumkan tamu
8.
Alat komunikasi di atas pada masa lalu digunakan untuk ....
a. mengumpulkan orang c. syarat waktu shalat telah tiba
b. ada orang yang meninggal d. ada bahaya
9. Berikut ini adalah alat komunikasi utama pada masa lalu, yaitu ....
a. bedug, surat dan kentongan c. kentongan, pluit dan handphone
b. lonceng, bedug dan telegram d. kentongan, bedug, dan lonceng
10. E-Mail dikirimkan melalui ....
a. telepon seluler b. internet c. faksimili d. telegram
11.
Alat transportasi pengangkut di atas menggunakan tenaga ....
a. mesin b. manusia c. kuda d. angin
12. Kelebihan alat pengangkut tidak bermesin adalah ....
a. lebih cepat c. tidak mencemari lingkungan
b. lebih murah d. tidak perlu pemeliharaan
13. Alat transportasi perairan seperti diatas
menggunakan tenaga ...
a. manusia b. mesin
b. hewan d. angin
14. berikut ini adalah alat transportasi air adalah ....
a. sepeda b. balon udara c. truk d. perahu
15. Alat transportasi air yang digunakan pada zaman dahulu adalah ....
a. kapal tanker b. kapal selam c. kapal layar d. kapal ferry
16. Yang termasuk alat transportasi masa lalu adalah . .
. .
a. 1, 2, 3 c. 2, 4, 5
b. 2, 3, 5 d. 1, 3, 4
17. Yang termasuk alat transportasi masa kini
adalah . . . .
a. 1, 2, 3 c. 1, 3, 5
b. 3, 4, 5 d, 2, 4, 5
18. Kereta Api zaman sekarang menggunakan tenaga . . . .
a. Mesin diesel c. mesin batu bara
b. Mesin uap d. lokomotif
19. Berikut ini adalah alat transportasi darat masa lalu, yaitu . . . .
a. Sepeda motor, becak, dan pedati
b. Becak, sepeda motor, dan pedati
c. Pedati, oplet, dan delman
d. Bus, kereta api, dan pedati
20. Kelebihan alat transportasi modern adalah . . . .
a. Waktu tempuhnya sangat lambat
b. Waktu tempuhnya lebih cepat
c. Tidak menimbulkan polusi udara
d. Menimbulkan polusi udara
No. Alat transportasi
1. Kuda
2. Kereta
3. Gerobak
4. Rakit
5. Speedboard
No. Alat transportasi
1. Kuda
2. Kereta
3. Gerobak
4. Rakit
5. Speedboard
KUNCI JAWABAN SOAL POST –TES SIKLUS II
1. A 11. B
2. D 12. C
3. C 13. D
4. D 14. D
5. D 15. D
6. D 16. D
7. C 17. D
8. B 18. A
9. D 19. C
10. B 20. B
Lampiran 11
MATERI
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
A. Pengertian Teknologi
Teknologi adalah Ilmu yang menyelidiki cara- cara kerja di dalam
tehnik atau Ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik- pabrik dan
industri- industri, artinya teknologi adalah keseluruhan sarana atau alat yang
digunakan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan
manusia.
Teknologi juga disebut dalam keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup
manusia.
Manusia membutuhkan hiburan maka Televisilah yang menjadi
hiburan atau manusia membutuhkan sandang, pangan dan papa dalam
kebutuhanya sehari-hari karena itu sangat menyangkut dengan teknologi.
Ada beberapa macam teknologi yang diciptakan manusia seperti
Teknologi Produksi, transportasi dan komunikasi. semua itu sangat
berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari.
Teknologi masa kini telah banyak berkembang di masyarakat.
Penggunaan teknologi oleh manusia sendiri diawali dengan alat-alat
sederhana yang dibuat oleh manusia pada jaman dahulu. Contohnya saja pada
teknologi otomotif, mungkin roda saat ini dianggap oleh manusia hanya biasa
saja. Namun pada jaman dahulu teknologi tersebut adalah teknologi paling
inovatif, karena roda sangat membantu manusia untuk perjalanan. Namun jika
dibandingkan dengan teknologi jaman sekarang, roda mungkin hanya tinggal
sejarah.
B. Jenis Teknologi
1. Teknologi peralatan rumah tangga
Contoh teknologi peralatan rumah tangga adalah lampu, jam dinding,
mesin cuci, mesin penghisap debu, kompor gas, kipas angin, pemotong
rumput dan lain sebagainya.
2. Teknologi produksi
Contoh teknologi produksi adalah mesin traktor, mesin pemintal benang,
mesin penggiling padi, mesin pemotong kayu dan lain sebagainya.
3. Teknologi transportasi
Contoh teknologi transportasi adalah sepeda motor, kereta api, mobil,
kapal laut dan pesawat terbang.
4. Teknologi komunikasi
Contoh teknologi komunikasi adalah radio, televisi, telepon dan internet.
C. Perkembangan Teknologi
1. Perkembangan Teknologi Produksi
Teknologi produksi merupakan alat dan cara yang digunakan manusia
untuk menghasilkan barang atau jasa. Meliputi teknologi produksi
makanan dan obat- obatan, pakaian, dan bahan bangunan.
2. Perkembangan Teknologi Komunikasi
Komunikasi merupakan kegiatan mengirim dan menerima pesan.
Meliputi : Komunikasi lisan, tertulis, dan isyarat.
3. Perkembangan Teknologi Transportasi
Transportasi sama dengan pengangkutan. Mengangkut adalah
memindahkan barang atau orang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Alat
transportasi adalah alat yang digunakan untuk mengangkut penumpang
atau barang. Dengan berkembanganya ilmu pengetahuan teknologi,
transportasi sekarang mengalami perubahan pesat, baik
transportasi darat, air, dan udara.
D. Kelebihan dan Kekurangan Teknologi
Teknologi masa lalu maupun masa kini memiliki kelebihan dan
kelemahan.
1. Teknologi masa lalu
Kelebihannya : memakai tenaga manusia, hewan, dan angin serta
bebas polusi. Kelemahannya : lambat dan tidak praktis.
2. Teknologi masa kini
Kelebihannya : cepat, mudah digunakan
Kekurangannya : menimbulkan polusi
Lampiran 12
MATERI
TEKNOLOGI PRODUKSI
A. Perkembangan Teknologi Produksi
Kegiatan yang dilakukan untuk membuat barang-barang yang kita pakai
itulah yang disebut kegiatan produksi. Kegiatan produksi disebut juga proses
produksi. Satu contoh proses produksi dapat dikemukakan di sini. Mari kita
ambil gambar proses orang membuat batu bata! Siapa di antara kamu yang
pernah melihat orang membuat batu bata? Proses membuat batu
bata itu sebagai berikut.
1. Menyiapkan tanah liat sebagai bahan baku.
2. Tanah liat yang tersedia diaduk dengan air. Kemudian digiling supaya
menjadi adonan yang siap cetak.
3. Adonan tanah liat dicetak satu per satu. Hasil cetakan itu dibiarkan di
tempat yang terkena sinar matahari.
4. Setelah kering, batu bata ditumpuk di tempat yang aman. Proses mencetak
terus dilakukan sampai mencapai jumlah yang diinginkan.
5. Setelah jumlahnya cukup, batu-bata yang sudah kering dibakar di tungku
pembakaran. Batu bata dibakar sampai warnanya menjadi menjadi merah
6. Setelah dibakar, batu bata dibiarkan didin terlebih dahulu.
7. Setelah dingin, batu bata tadi dikeluarkan dari tungku.
8. Jadilah batu bata itu.
Proses pembuatan batu bata di atas adalah contoh proses produksi. Ada
bermacam-macam proses produksi. Teknologi yang digunakan juga
bermacam-macam. Mari kita pelajari macam-macam proses produksi.
Proses produksi dimulai dari menyiapkan bahan baku. Bahan baku
biasanya berupa kekayaan alam. Bahan baku adalah bahan pokok atau untuk
membuat barang. Mari kita amati diagram proses produksi beberapa hasil
kekayaan alam.
Teknologi produksi sederhana digunakan orang-orang pada zaman
dulu. Peralatan yang digunakan orang-orang pada zaman dulu masih belum
menggunakan mesin. Orang-orang pada zaman sekarang menggunakan
teknologi modern. Para petani pada zaman dulu juga mengolah tanah
menggunakan bajak yang ditarik kerbau atau sapi. Pada masa sekarang,
petani sudah menggunakan mesin traktor untuk membajak sawah. Petani
zaman dulu menginjak-injak ikatan padi untuk memisahkan butir-butir padi
dari batangnya. Zaman sekarang, petani memakai mesin perontok
padi. Selain itu, untuk mendapatkan beras, petani zaman dulu menumbuk
padi di tempat menumbuk padi. Pada zaman sekarang, petani tidak usah
bersusah payah menumbuk padi. Petani sekarang sudah memakai mesin
penggiling padi untuk mendapatkan beras. Teknologi yang digunakan
mempengaruhi hasil kerja atau hasil produksi. Keuntungan orang
menggunakan teknologi modern adalah hasilnya lebih banyak, bentuk dan
mutunya sama, dan waktunya lebih cepat.
Lampiran 13
MATERI
TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Teknologi Komunikasi
Berkomunikasi artinya menyampaikan maksud atau pesan kepada orang
lain dan memahami maksud atau keinginan orang lain. Ada dua jenis alat
komunikasi, yaitu alat komunikasi masa lalu (tradisional) dan alat komunikasi
masa kini (modern).
1. Alat Komunikasi Masa Lalu atau Tradisional
Pada masa lalu sudah terdapat alat komunikasi. Alat komunikasi yang
dipakai masih sangat sederhana. Bentuk alat komunikasi masa lalu antara lain
kentungan, bandhe, surat dari daun.
a. Kentungan
Kentungan yaitu alat komunikasi yang terbuat dari bambu atau kayu
berongga. Kentungan biasa dipakai untuk memanggil warga desa melakukan kerja
bakti, memberi tahu tentang terjadinya suatu peristiwa seperti pencurian, atau
bencana alam.
b. Bandhe
Bandhe yaitu alat komunikasi berbentuk bundar terbuat dari besi atau
perunggu. Pada masa lalu bandhe digunakan oleh kerajaan untuk memanggil
warganya..
c. Surat menggunakan daun
Surat atau tulisan pada masa lalu di tulis diatas daun lontar atau daun
nipah. Selain daun, pada masa lalu sudah terdapat surat yang ditulis pada kulit
binatang.
2. Alat Komunikasi Masa Kini/Modern
Pada masa kini, alat atau media komunikasi makin berkembang dan
canggih. Beberapa media dann cara berkomunikasi masa kini diantaranya sebagai
berikut :
a. Surat kabar dan majalah
Surat kabar dan majalah memuat berita atau informasi mengenai peristiwa-
peristiwa yang terjadi diberbagai tempat secara aktual. Selain itu surat kabar dan
majalah dapat digunakan sebagai sarana menambah pengetahuan serta hiburan.
b. Telepon
Telepon adalah alat komunikasi jarak jauh. Cara menggunakannya cukup
dengan menekan atau memutar nomor yang hendak kita tuju. Pesawat telepon
mengalami perkembangan. Saat ini sudah banyak orang yang menggunakann
telepon yang tidak berkabel yang dinamakan telepon gennggam (handphone).
c. Televisi
Kita dapat memperoleh berbagai informasi, baik dari dalam negeri maupun
luar negeri melalui tayangan televisi. Pasca dibangun Sistem Komunikasi Satelit
Domestik (SKSD) Palapa, perluasan jaringan penyiaran televisi menjadi makin
luas. Stasiun televisi telah dikembangkan oleh pemerintah maupun swasta.
d. Internet
Saat ini sudah ada media komunikasi yang sangat canggih. Media komunikasi
tersebut dikenal dengan istilah internet. Peralatan yang digunakan untuk
berkomunikasi melalui internet adalah komputer. Melalui internet kita dapat
berkomunikasi dengan orang lain di seluruh dunia. Kita juga dapat membaca
berita, mengirim atau menerima gambar, mengirim atau menerima surat melalui
email, facebook, twitter, chatting dan sebagainya.
Lampiran 14
MATERI
TEKNOLOGI TRANSPORTASI
A. Perkembangan Teknologi Transportasi
Kendaraan yang digunakan untuk pergi dan pulang beraktivitas disebut alat
trnsportasi. Alat transportasi disebut pula sarana pengangkut. Saran pengangkut
sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengantar kesekolah,
kepasar, kekantor, keluar kota, atau daerah dan bahkan luar negeri. Dengan
demikian terjadilah perpindahan orang dari satu tempat lain atau disebut mobilitas
manusia. Selain itu alat transportasi juga digunakan untuk angangkut hasil–hasil
pertanian, industri dan perkebunan dari suatu tempat ketempat lain disebut dengan
mobilitas barang.
Oleh karena itu, untuk menunjang segala kelancaran mobilitas manusia dan
mobilits barang, pemerintah sebaiknya membangun sarana-sarana perhubungan
baik yang berupa pelebaran jalan, memperbanyak pelabuhan-pelabuhan laut serta
memperbanyak bandara atau airport.
1. Jenis- Jenis Teknologi Transportasi Masa Lalu Dan Masa Kini
Pada masa dahulu alat transportasi tidak seperti sekarang. Banyak cara
alami yang dapat dipergunakan, sehingga tidak menimbulkan pencemaran baik
udara, air, ataupun lingkungan. Dengan kemajuan teknologi, maka teknologi
transportasi pun dapat berkembang dengan cepat.
Secara garis besar trnsportasi dapat dibedakan ats transportsi darat, air, dan
udara. Pada masa lalu orang hanya menggunakan transportasi darat dan juga air.
Tansportsi air meliputi sungai, danau, dan laut. Adapun transportasi darat adalah
jalan raya dan kereta ap. Disamping itu transportasi udara masa kini menggunakan
pesawat terbang.
a. Transportasi masa lalu
a) Pengunaan tenaga angin
sudah digunakan sejak zaman nenek moyang, Mereka datang dari tempat
asalnya yaitu yunani dengan memakai perahu layar yang digerakkan oleh tenaga
angin. Tentu saja ini tidak akan menimbulkan pencemaran udara. Kekurangan
perahu layar ini adalah hanya bisa digerakkan jika ada angin. Jadi membutuhkan
waktu lama untuk sampai ketujuan.
gambar perahu layar
b) Menggunakan tenaga orang
Tenaga orang digunakan untuk mengangkut barang dengan cara dipikul,
digendong, ditaruh di atas kepala, didorong ( gerobak dorong), digotong bersama,
dipondong doa atas pundak, dan lainnya. Adapun kelebihannya adalah
keterbatasan para tenaga, serta lamanya waktu yang dibutuhkan.
gambar orang sedang memikul beban
c) Menggunakan tenaga hewan
Dimasa lalu alat transportasi banyaj mengunakan tenaga binatang.
Diantaranya sampai kini masih terlihat di desa-desa. Misalnya dokarm cikarm
sado, gajah,dan lainnya. Saat ini nagkuta binatang masih dipertahankan untuk
keperluan wisata, seperti kereta kuda dan naik gajah.
Dengan menggunakan tenaga binatang, ongkosny akan lebih murha dan
tidak menimbulkan polusi udara. Adapun kekurangannya adalah terlalu lama
sampai di tmpat tujuan.
d) Menggunakan aliran air
Dimasa lalu aliran sungai dimanfaakan sebagai alat transportasi. Biasanya
menggunakan rakit bambu atau perahu lesung. Yang diangkut adalah kayu dari
hutan dna juga hasil hutan lainnya. Aliran air yang bisa digunakan adalah aliran
air yang tenang dan stabil, serta airnya yang dalam
Kelebihan angkutan aliran air ini adalah ongkosnya murah. Adapun
kekurangannya adalah waktu tempuhnya terlalu lama dan sangat tergantung pada
aliran air.
gambar. kayu gelondongan yang diangkut dengan memanfaatkan aliran sungai
e) Menggunakan tenaga uap
Pada masa lalu kereta api tenaga uap sangat penting untuk transportasi,
khususnya didarat, diplau Jawa, kereta api ini dapat menghubungkan kota-kota
disekitar wilayah tersebut. Bahan bakar utamanya adalah kayu dan batu bara.
Kelebihan kereta api tenaga uap adalah dapat menarik beban yang sangat
berat. Adapun kekurangannya adalah terlalu lama jika dibandingkan dengan
kendaraan bermesin masa kini.
b. Tranportasi Masa Kini
Pada saar sekarang ini banyak diciptakan alat-alat transportasi yang lebih
canggih. Kecepatannya tinggi dan tempatnya lebih nyaman. Saat ini untuk
angkutan darat ada kelas-kelas tertentu yang telah disediakan, misalnya kelas
ekonomi, kelas bisnis, kelas eksekutif, dan super eksekutif. Untuk kelas ekonomi
fasilitas kendaraan yang disediakan kurang lengkap. Kelas bisnis dilengkapi
dengan alat pendingin berupa AC, kelas eksekutif dan super eksekutif dikengkapi
dengan berbagai fasilitas, seperti AC, toilet, dam lainnya,
Untuk angkutan laut juga disediakan kapal-kapal laut yang melayani kelas-
kelas seperti juga angkutan darat.
Alat transportasi yang tercanggih pda masa ini adalah pesawat terbang. Untuk
berpergian antara kota-kota besar di Indonesia saat ini sudah disediakan angkutan
udara. Jarak yang jauh dapat ditempuh dengan waktu yang singkat. Jika kita akan
cepat sampai ke tujuan.
gambar. jenis-jenis alat transportasi yang sampai kini masih digunakan
Lampiran 15
DOKUMENTASI
PEMBELAJARAN PENDEKATAN CTL
A. Aktifitas guru saat mengajar
B. Aktifitas Siswa saat Belajar
C. Aktifitas siswa saat Berdiskusi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : HARTATI
Tempat tanggal lahir : Jakarta, 03 Maret 1980
Alamat : Jln Remaja Gg. Salak Ujung Rt. 05/01
No.58 Mampang Pancoran Mas
Suami : Azwar
Anak : 1. Faradilah Azhari
2. Muhammad Faiz Azhar
3. Syafwah Aulia Azhari
Ayah : H. Muslim
Ibu : Aisah
II. PENDIDIKAN
1. SDI Assa’adah Jakarta Selatan Lulus Tahun 1994
2. PONPES Darussalam Parung Bogor Lulus Tahun 1996
3. MAN 4 Jakarta Lulus Tahun 1999
4. PGTK Citra Didaktika Lulus Tahun 2000
5. Program D2 Penyetaraan UIN Syarif Hidayatullah Lulus Tahun 2005
6. Tahun 2014 menyelesaikan S1 Program PGMI DMS di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
III. RIWAYAT PEKERJAAN
Tahun 2000 sampai dengan sekarang mengajar di Lembaga Yayasan MI
Al Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan.