PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN...

198
i PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN BUDAYA MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MEDIA TIRAI PANGGUNG BUDAYA PADA SISWA KELAS IV MI SABILUL HUDA JIMBARAN KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2019/2020 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Di Susun Oleh VIVI AMBARWATI 23040160141 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2020

Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN...

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN

BUDAYA MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

(TAI) DENGAN MEDIA TIRAI PANGGUNG BUDAYA PADA SISWA

KELAS IV MI SABILUL HUDA JIMBARAN

KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Syarat untuk Meraih Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Di Susun Oleh

VIVI AMBARWATI

23040160141

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2020

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

ii

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN

BUDAYA MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

(TAI) DENGAN MEDIA TIRAI PANGGUNG BUDAYA PADA SISWA

KELAS IV MI SABILUL HUDA JIMBARAN

KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Syarat untuk Meraih Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Di Susun Oleh

VIVI AMBARWATI

23040160141

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2020

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

iv

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

v

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

vi

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

vii

MOTTO

“Sedikit pengetahuan yang diterapkan jauh lebih berharga ketimbang banyak

pengetahuan yang tak dimanfaatkan”

(Khalil Gibran)

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku Bapak Gunadi dan Ibu Painah tercinta, sebagai wujud

baktiku kepada beliau, yang telah berjuang membesarkan dan mendidikku

dengan ikhlas yang senantiasa memberikan dukungan, doa, kasih sayang,

dorongan, semangat dan selalu bekerja keras untuk anak-anaknya supaya

dapat menggapai cita-cita dan memenuhi kebutuhanku hingga jenjang S1.

Semoga Bapak Ibu selalu diberikan kesehatan, kebahagiaan dan umur

panjang.

2. Kakakku tersayang, Fitri Indriyani yang selalu memberikan semangat dan

dukungan dalam menyelesaikan jenjang S1, semoga kakakku selalu

diberikan kebahagiaan dan keberkahan dalam hidupnya.

3. Kepada keluarga besar Mbah Rejan yang selalu mendukung dan

mendoakanku, semoga keluargaku selalu dalam perlindungan, rahmat dan

bimbingan Allah SWT.

4. Bapak ibu guru dan bapak ibu dosen yang telah mengamalkan ilmunya

dari awal masuk bangku sekolah hingga sarjana, serta bapak dosen

pembimbing skripsiku Dr. Rasimin, M.Pd yang telah membimbing dan

memberi arahan kepadaku.

5. Kepala MI Sabilul Huda yang sudah mengizinkan saya untuk mengadakan

penelitian disekolah ini dan tidak lupa kepada Bapak Muto Alimin, S.Pd. I selaku

guru kelas IV yang telah bersedia membantu selama proses penelitian

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

ix

6. Sahabat-sahabatku yang ku sayang, Khusnul Khotimah, Endah

Kurniawati, Chairul Ummah, Jumiati Astuti yang selalu memberi

semangat serta motivasi, semoga sahabat-sahabatku selalu sukses dalam

mencapai cita-citanya.

7. Teman-teman seperjuangan mahasiswa PGMI 2016.

8. Kampusku tercinta IAIN Salatiga.

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

x

KATA PENGANTAR

Alhamdulliahirobil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke

hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis

haturkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya

dari zaman kebodohan hingga ke jalan kebenaran yang senantiasa dinanti-

nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi

salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di Institut

Agama Islam Negeri Salatiga. Adapun judul skripsi ini adalah “ Peningkatan

Hasil Belajar IPS Materi Keragaman Budaya Melalui Model Team Assisted

Individualization (TAI) Dengan Media Tirai Panggung Budaya Pada Siswa Kelas

IV MI Sabilul Huda Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2019/2020.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi penulis menyadari bahwa

penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga

2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga

3. Ibu Peni Susapti, M.Si., selaku Ketua Jurusan PGMI

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

xi

4. Bapak Dr. Rasimin, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan tulus yang telah

memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing saya dari semester awal sampai saat ini.

6. Bapak Ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah benyak membantu

dalam penyelesaian tugas ini.

7. Bapak dan Ibu serta saudara-saudaraku di rumah yang telah mendoakan dan

mendukung penulis dalam menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dengan

penuh kasih sayang dan kesabaran.

8. Bapak Sunadi, S.Pd.I selaku kepala MI Sabilul Huda Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang yang telah memberi izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian di MI Sabilul Huda Jimbaran.

9. Bapak Muto Alimin, S.Pd.I selaku wali kelas IV MI Sabilul Huda yang telah

membantu proses penelitian ini.

10. Siswa siswi kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang yang telah berkenan mendukung serta membantu dalam

melakukan penelitian ini.

11. Teman-teman serta sahabat yang telah menginspirasi, saling mendukung dan

berjuang bersama-sama.

12. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

xii

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

xiii

ABSTRAK

Ambarwati, Vivi. 2020. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Keragaman

Budaya Melalui Model Team Assisted Individualization (TAI) Dengan

Media Tirai Panggung Budaya Pada Siswa Kelas IV MI Sabilul Huda

Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2019/2020. Skripsi, Salatiga: Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Rasimin, M.Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar,IPS, dan Media Tirai Panggung Budaya.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi

keragaman budaya melalui model Team Assisted Individualization (TAI) dengan

media tirai panggung budaya pada siswa kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2019/2020.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2

siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dengan menggunakan model Team

Assisted Individualization (TAI) dengan media tirai panggung budaya. Subjek

penelitian sebanyak 36 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18

Februari sampai dengan 19 Februari 2020. Pengumpulan data yang digunakan

yaitu melalui observasi, tes, dokumentasi, dan wawancara.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pembelajaran IPS

melalui model Team Assisted Individualization (TAI) dengan media tirai

panggung budaya dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi keragaman budaya

pada siswa kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siwa

bahwa pada pra siklus atau sebelum dilakukan tindakan, siswa yang mencapai

ketuntasan hanya 15 siswa (41,66%) dari 36 siswa. Pada siklus I setelah

menerapkan model Team Assisted Individualization (TAI) dengan media tirai

panggung budaya siswa yang tuntas KKM sebanyak 25 siswa (69,44%) dari 36

siswa. Sedangkan pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang

signifikan, yaitu siswa yang tuntas KKM sebanyak 33 siswa (91,66%) dari 36

siswa.

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

LEMBAR BERLOGO ....................................................................................... ii

JUDUL .............................................................................................................. iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN ...... Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... vi

MOTTO ............................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

ABSTRAK....................................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................................... 6

E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 8

F. Definisi Operasional ............................................................................. 10

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

xv

1. Hasil Belajar .................................................................................... 10

2. Pembelajaran IPS ............................................................................. 10

3. Materi Keragaman Budaya .............................................................. 10

4. Model Team Assisted Individualization (TAI) ................................. 11

5. Media Tirai Panggung Budaya ........................................................ 11

G. Metode Penelitian ................................................................................. 12

1. Rancangan Penelitian ....................................................................... 12

2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian ............................................. 13

3. Langkah-langkah Penelitian ............................................................. 14

4. Instrumen Penelitian......................................................................... 16

5. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 17

6. Analisis Data .................................................................................... 18

H. Sistematika Penulisan ........................................................................... 19

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori .......................................................................................... 21

1. Belajar dan Hasil Belajar ................................................................. 21

a. Hakikat Belajar............................................................................. 21

b. Tahapan Proses Belajar ................................................................ 22

c. Prinsip-Prinsip Belajar ................................................................. 23

d. Ciri-Ciri Belajar ........................................................................... 24

e. Pengertian Hasil Belajar ............................................................... 25

f. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................................... 26

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

xvi

g. Penilaian Hasil Belajar ................................................................. 28

2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)......................................................... 30

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) .................................. 30

b. Ruang Lingkup IPS ...................................................................... 31

c. Tujuan Pembelajaran IPS .............................................................. 32

3. Materi Keragaman Budaya .............................................................. 33

a. Pengertian Keragaman Budaya .................................................... 33

b. Keragaman Rumah Adat di Indonesia ......................................... 34

c. Keragaman Pakaian Adat di Indonesia ........................................ 45

4. Model Team Assisted Individualization ........................................... 53

a. Pengertian Model Team Assisted Individualization ..................... 53

b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Team Assisted

Individualization (TAI) ................................................................ 56

c. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Team Assisted

Individualization (TAI) ................................................................. 58

5. Media Tirai Panggung Budaya ......................................................... 59

a. Pengertian Media Tirai Panggung Budaya .................................. 59

b. Langkah-Langkah Penggunaan Media Tirai Panggung Budaya .. 61

c. Teori Kerucut Pengalaman Edgar Dale........................................ 62

B. Kajian Pustaka ...................................................................................... 63

BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Pra Siklus.............................................................................. 67

B. Deskripsi Siklus I.................................................................................. 69

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

xvii

C. Deskripsi Siklus II ................................................................................ 72

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitaian ................................................................... 77

1. Deskripsi Pra Siklus ......................................................................... 77

2. Deskripsi Siklus I ............................................................................. 81

3. Deskripsi Siklus II ............................................................................ 88

B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 96

1. Data Nilai Rata-Rata Persiklus......................................................... 96

2. Data Hasil Belajar Siswa Persiklus .................................................. 97

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan ............................................................................................. 100

B. Saran ................................................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 103

LAMPIRAN ................................................................................................... 106

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rumah Adat di Indonesia .................................................................34

Tabel 2.2 Pakaian Adat di Indonesia ................................................................46

Tebel 3.1 Data Pra Siklus MI Sabilul Huda Jimbaran ......................................67

Tabel 4.1 Hasil belajar Pra Siklus Siswa ..........................................................78

Tabel 4.2 Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus .............................................80

Tabel 4.4 Hasil Post Test Siklus I .....................................................................81

Tabel 4.5 Data Perolehan Nilai KKM Post Test Siklus I .................................83

Tabel 4.7 Lembar Observasi Guru Siklus I ......................................................85

Tabel 4.8 Lembar Observasi Siswa Siklus II ...................................................87

Tabel 4.9 Hasil Post Test Siklus II ...................................................................89

Tabel 4.10 Data Perolehan KKM Siklus II .......................................................91

Tabel 4.12 Lembar Observasi Guru Siklus II ...................................................93

Tabel 4.13 Lembar Observasi Siswa Siklus II ..................................................94

Tabel 4.14 Data Nilai Rata-rata Persiklus ........................................................96

Tabel 4.16 Data Peningkatan Nilai Siswa Persiklus .........................................97

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Tahapan-tahapan Pelaksanaan PTK .......................................13

Gambar 2.1 Rumah Gadang ..................................................................................36

Gambar 2.2 Rumah Tangkonan ............................................................................37

Gambar 2.3 Gapura Candi Bentar .........................................................................38

Gambar 2.4 Rumah Honai .....................................................................................39

Gambar 2.5 Rumah Selaso Jatuh Kembar .............................................................40

Gambar 2.6 Rumah Panggung Kajang Leko..........................................................41

Gambar 2.7 Rumah Baileo ....................................................................................42

Gambar 2.8 Rumah Tambi ....................................................................................43

Gambar 2.9 Rumah Adat Mbaru Niang ................................................................44

Gambar 2.10 Pakaian Adat Ulee Balang ...............................................................47

Gambar 2.11 Pakaian Adat Tulang Bawang .........................................................49

Gambar 2.12 Pakaian Adat Baju Bodo .................................................................50

Gambar 2.13 Pakaian Adat Jawi Jangkep dan Kebaya .........................................51

Gambar 2.14 Pakaian Adat Bilui ..........................................................................52

Gambar 3.2 Diagram Lingkaran Nilai Pra Siklus..................................................69

Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Pra Siklus ........................................................80

Gambar 4.6 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus I ....................................................84

Gambar 4.11 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus II ................................................91

Gambar 4.17 Peningkatan Hasil Nilai Hasil Belajar Persiklus .............................99

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Siklus 1 ....................................................................................107

Lampiran 2 Soal Post Test Siklus 1 ....................................................................127

Lampiran 3 Observasi Guru Siklus I ...................................................................129

Lampiran 4 Hasil Observasi Siswa Siklus I ........................................................131

Lampiran 5 Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................................132

Lampiran 6 RPP Siklus II ...................................................................................134

Lampiran 7 Soal Post Test Siklus II ....................................................................151

Lampiran 8 Hasil Observasi Guru Siklus II ........................................................153

Lampiran 9 Hasil Observasi Siswa Siklus II .......................................................155

Lampiran 10 Hasil Belajar Siswa Siklus II .........................................................156

Lampiran 11 Profil Sekolah ................................................................................160

Lampiran 12 Dokumentasi Kegiatan Penelitian .................................................167

Lampiran13 Lembar Konsultasi Skripsi .............................................................171

Lampiran 14 Lembar Pembimbing Skripsi .........................................................173

Lampiran 15 Surat Permohonan Izin Penelitian .................................................174

Lampiran 16 Surat Balasan Izin Penelitian .........................................................175

Lampiran 17 Satuan Kredit Kegiatan ..................................................................176

Lampiran 18 Daftar Riwayat Hidup ....................................................................179

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan kajian yang memusatkan

perhatiannya pada aktivitas kehidupan manusia. Aktivitas yang dimaksudkan

merupakan segala hal yang dilakukan manusia dalam kehidupan sehari-hari,

dimana mereka berperan sebagai masyarakat dan bersosialisasi dengan

masyarakat lainnya sebagai makhluk sosial.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS

mengkaji seperangkat peristiwa dan fakta, konsep dan generalisasi yang

berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat

materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran

IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia

yang demokratis, dan bertanggungjawab, serta warga dunia yang cinta damai

(Permendiknas No 22 Tahun 2006).

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan penyederhanaan atau

disiplin ilmu-ilmu sosial humaniora serta kegiatan dasar manusia yang

diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis atau psikologis

untuk tujuan pendidikan (Winataputra 2008: 145).

Dari undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 (DIKTI, 2014)

tentang sistem pendidikan nasional yang menyatakan bahwa, Pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

2

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara. Badrus Zaman & Desi Herawati Kusumasari

(2019: 238) mendefinisikan Pendidikan adalah suatu proses, cara, upaya

pengembangan tingkah laku pada setiap individu maupun masyarakat yang

lebih utuh, baik yang berhubungan dengan akal maupun perbuatan untuk

menjalani kehidupan dan untuk memenuhi manfaat hidup secara baik dan

terampil .

Pendidikan sangat penting bagi setiap orang, dengan adanya

pendidikan setiap orang memiliki ilmu pengetahuan dan mempunyai

kemampuan dalam melaksanakan peran mereka sebagai warga negara

Indonesia yang sangat beragam. Melalui pendidikan yang terprogram dan

terkelola dengan baik dan intensif, titik optimum usaha pendidikan akan

terwujud. Pendidikan dikatakan berhasil apabila mampu mengubah tingkah

laku manusia ke arah yang positif (Rochimah & Zaman, 2018: 31).

Ilmu pengetahuan akan mempermudah orang untuk bersikap dalam

kondisi bagaimanapun dan dimanapun meski berbeda agama, kebudayaan,

suku, ras dan yang lainnya. Indonesia merupakan negara yang multikultural

mereka bisa hidup berdampingan dengan segala keragaman budaya yang ada.

Maka dipandang sangat penting untuk setiap orang agar dapat menerima

segala perbedaan. Seperti dalam firmanNya dalam surah Al-Hujurat ayat ke

13.

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

3

قباىل لتعارفوا ان انثى وجعلنكم شعوبا و ن ذكر و يايها الناس انا خلقنكم م

اتقىكم ر الجرر/ اكرمكم عند للاه م خب عل (13: 49ان للاه

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang

laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa

dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang

yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa

diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengenal.

Untuk mewujudkan kebersamaan dalam keragaman khususnya dalam

kontek kehidupan berbangsa dan bernegara sekurang-kurangnya terdapat dua

perfektif besar petunjuk Al-Quran untuk mengamalkan prinsip as syu’ub,

yaitu menerima eksistensi dan perbedaan suku bangsa lain sebagai anugerah

rahmad dari Allah SWT, dan menerima eksistensi kemanusiaan. Bahwa

manusia merupakan ciptaan Allah SWT yang memiliki kesamaan hak satu

sama lain. Keragaman budaya adalah salah satu negara kesatuan yang

didalamnya dipenuhi dengan keragaman serta kekayaan. Ada berbagai suku

bangsa dan budaya serta ras, daerah dan juga kepercayaan agama.

Kurang menariknya proses pembelajaran juga menjadi salah satu

penyebab kurangnya motivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran

IPS, dikarenakan guru masih menggunakan metode ataupun model bahkan

media pembelajaran yang masih umum seperti metode ceramah dan media

yang digunakan guru belum sesuai dengan materi yang akan diajarkan,

sehingga siswa cenderung kurang memperhatikan dan berbuat gaduh di dalam

kelas ketika guru menjelaskan. Hal tersebut akan berdampak pada hasil

belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi keragaman budaya, sehingga

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

4

banyak siswa yang memperoleh nilai kurang dari KKM yang ditentukan

sekolah yaitu 68.

Berdasarkan hasil observasi di MI Sabilul Huda Jimbaran Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang pada Rabu, 08 Januari 2020 pada kelas IV,

peneliti menemukan beberapa permasalahan terkait dengan pembelajaran IPS

di kelas IV yaitu ada 21 siswa dari 36 siswa hasil belajarpada materi

keragaman budaya masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

ditetapkan sekolah.

Secara Kriteria Ketuntasan Klasikal nilai ulangan siswa di kelas IV

belum memenuhi 85% yaitu hanya 15 siswa atau 41,66% siswa yang telah

tuntas dan 21 siswa atau 58,33% siswa belum mencapai KKM. Hal itu

dikarenakan oleh penggunaan model, metode dan media pembelajaran yang

konvensional dan monoton. Guru hanya menggunakan metode ceramah

sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar. Siswa cenderung ramai

sendiri dan tidak memperhatikan apa yang telah disampaikan guru sehingga

berpengaruh terhadap tingkat pemahaman siswa terhadap materi

pembelajaran. Kurang sesuainya media yang digunakan guru membuat siswa

kurang paham untuk memahami materi pembelajaran secara kongkrit,

sehingga banyak kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang muncul.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa banyaknya

siswa yang belum tuntas KKM dikarenakan kurang menariknya model

pembelajaran yang digunakan oleh guru sehingga peneliti menawarkan

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

5

sebuah solusi berupa model pembelajaran Team Assisted Individualization

(TAI) dengan media Tirai Panggung Budaya.

Model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) menitik

beratkan pada proses belajar dalam kelompok, dimana proses belajar dalam

kelompok dapat membantu siswa dalam menentukan dan membangun sendiri

pemahaman tentang materi pelajaran. Model ini merupakan perpaduan

pembelajaran kelompok dengan pembelajaran individual. Menurut Slavin

dalam Trianto (2012: 68) ‘bahwa pada pembelajaran secara berkelompok

siswa ditempatkan dalam tim belajar yang beranggotakan 4-6 orang yang

merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku secara

heterogen. Pembelajaran kooperatif mempunyai efek yang berarti terhadap

penerimaan yang luas terhadap keragaman ras, budaya dan agama, strata

sosial, kemampuan dan ketidak mampuan. pembelajaran kooperatif

memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi

untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama, dan

melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif, belajar untuk

menghargai satu sama lain.

Oleh karena itu peneliti bermaksud melakukan penelitian tentang

“Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Keragaman Budaya Melalui Model

Team Assisted Individualization (TAI) Dengan Media Tirai Panggung

Budaya Pada Siswa Kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020”.

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini

adalah apakah penggunaan model pembelajaran Team Assisted

Individualization (TAI) dengan media tirai panggung budaya dapat

meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi Keragaman

Budaya pada siswa kelas IV di MI Sabilul Huda Jimbaran Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2019/2020 ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial materi Keragaman Budaya melalui model pembelajaran

Team Assisted Individualization (TAI) dengan media tirai panggung budaya

siswa kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang tahun pelajaran 2019/2020.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis berasal dari kata hipo dan thesis, hipo artinya rendah dan

thesis artinya kebenaran. Hipotesis menurut pengertiannya adalah jawaban

sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan

yang dipandang paling tepat untuk memecahan masalah yang telah dipilih

untuk diteliti melalui PTK (Mulyasa, 2011: 63). Bisa juga diartikan

sebagai perkiraan awal atau dugaan terkuat penyebab munculnya masalah.

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

7

Adapun hipotesis dalam penelitian ini melalui penggunaan model

pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dengan media tirai

panggung budaya dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Keragaman

Budaya pada siswa kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang tahun ajaran 2019/2020.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization

(TAI) dengan media tirai panggung budaya dikatakan berhasil apabila

indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator keberhasilan

penelitian ini adalah:

a. Secara Individu

Indikator keberhasilan individu dalam penelitian ini adalah jika

siswa telah mendapatkan nilai melebihi KKM yang telah ditetapkan

oleh sekolah yaitu ≥ 68 pada mata pelajaran IPS materi Keragaman

Budaya.

b. Secara Klasikal

Indikator keberhasilan klasikal dalam penelitian ini adalah jika

siswa mencapai nilai melebihi KKM yaitu mendapat nilai ≥ 68 pada

mata pelajaran IPS materi Keragaman Budaya dengan persentase ≥

85% dari jumlah total siswa dalam satu kelas (Trianto, 2009: 214).

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

8

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

praktis dan teoritis.

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

1) Memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan

melalui penggunaan media tirai panggung budaya pada mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

2) Menambah inovasi dalam proses pembelajaran sehingga mampu

meningkatkan kualitas sekolah yang pada akhirnya menjadikan citra

sekolah menjadi lebih baik lagi.

3) Meningkatkan motivasi sekolah dalam menciptakan sistem

pembelajaran IPS yang aktif, kreatif, inovatif, konstruktif, dan

menyenangkan.

b. Bagi Guru

1) Guru menjadi lebih kreatif karena dituntut untuk bisa menjadikan

pembelajaran menarik bagi siswa.

2) Membantu guru dalam mengembangkan proses pembelajaran.

3) Meningkatkan mutu kinerja guru saat proses pembelajaran karena

berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam penguasaan materi.

c. Bagi Siswa

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

9

1) Meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi

Keragaman Budaya dengan memberikan pengalaman belajar yang

menyenagkan untuk siswa dan memudahkan siswa untuk mengingat

materi lebih lama.

2) Meningkatkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap masalah

yang sedang dibicarakan.

3) Menuntun proses berpikir siswa terhadap masalah atau materi yang

sedang dibahas.

4) Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.

d. Bagi Peneliti

1) Menghasilkan suatu desain pembelajaran yang kreatif untuk

menghasilkan ide-ide dalam mencatat pelajaran atau merencanakan

penelitian baru.

2) Peneliti dapat mengetahui kelemahan dan kekurangan penerapan

modelpembelajarandengan media pembelajaranguna memperbaiki

penelitian.

2. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan

teori pembelajaran melalui model Team Assisted Individualization

dengan media tirai penggung budaya.

b. Sebagai bahan pertimbangan untuk menambah wawasan penulis dan

guru dalam melaksanakan praktik pembelajaran IPS .

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

10

c. Memberikan gambaran yang jelas kepada guru tentang model

pembelajaran IPS yang peneliti terapkan.

F. Definisi Operasional

1. Hasil Belajar

Menurut Susanto (2013: 5) hasil belajar siswa adalah kemampuan

yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu

sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk

memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam

kegiatan pembelajaran atau kegiatan intruksional, biasanya guru

menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang

berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.

2. Pembelajaran IPS

Rasimin, (2012: 41) mengatakan pembelajaran bahwa ilmu

pengetahuan sosial berfungsi untuk mewariskan nilai moral dalam

masyarakat agar dapat menjunjung tinggi kemuliaan harkat dan martabat

manusia.

3. Materi Keragaman Budaya

Keragaman budaya (cultural diversity) adalah sebuah keniscayaan

yang dimiliki oleh suatu bangsa. Keragaman budaya yang ada di Indonesia

sangat beragam dikarenakan Indonesia adalah negara kepulauan yang

terdiri atas berbagai suku bangsa. Setiap suku bangsa memiliki adat dan

budaya yang berbeda-beda, mulai dari bahasa, seni tari, pakaian adat,

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

11

hingga rumah adat. Sehingga keragam budaya yang dimiliki antar daerah

sangat beragam dan berbeda yang dipengaruhi oleh letak geografis

masing-masing daerah. Meskipun keragam budaya di Indonesia sangat

beragam tidak memicu pertengkaran antar daerah, namun dengan adanya

keragaman budaya ini dapat mempersatukan hal itu sesuai dengan

semboyan yang dimiliki oleh negara ini, yaitu Bhineka Tunggal Ika.

Adapun makna dari Bhineka Tunggal Ika sendiri adalah meskipun

berbeda-beda namun tetap satu.

4. Model Team Assisted Individualization (TAI)

Suyitno dalam Arwadi (2006: 6) berpendapat bahwa pembelajaran

kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) adalah model

pembelajaran yang berbentuk kelompok kecil yang heterogen dengan latar

belakang cara berfikir yang berbeda untuk saling membantu terhadap

siswa lain yang membutuhkan bantuan. Dalam model ini, diterapkan

bimbingan dalam kelompok kecil. Siswa yang pandai dapat

megembangkan kemampuan dan ketrampilannya, sedangkan siswa yang

lain dapat terbantu untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

Selain itu, terdapat pula bantuan individu dari guru kepada siswa yang

membutuhkan.

5. Media Tirai Panggung Budaya

Menurut pendapat saya, media tirai panggung budaya adalah media

yang dibuat guna untuk mempermudah dalam penyampaian materi. Media

ini dibuat karena terispirasi dari sebuah pertunjukkan panggung seperti

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

12

media bermain peran, dengan membuat media ini lebih menarik dan

menambah daya tarik peserta didik.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Arikunto menyebutkan bahwa penelitian tindakan kelas terdiri dari

3 kata yang dapat dipahami pengetahuannya sebagai berikut:

a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan

aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang

akurat dan bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang

menarik dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan

tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus.

c. Kelas adalah suatu tempat yang di dalamnya terdapat sekelompok

peserta didik yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang

sama dari seorang guru.

Dari ketiga pengertian diatas, yakni Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan

belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersamaan (Arikunto, 2006).

Secara umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK yang

dikemukakan oleh Arikunto dalam Suyadi, (2014: 49-50) yaitu:

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

13

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun gambaran

tahap penelitian adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Model Tahapan-tahapan Pelaksanaan PTK

2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran,

yang beralamat di Jln. Jimbaran Tegalpanas No. 05 Jimbaran Km. 03

Bandungan

b. Waktu Penelitian

Penelitiana dilakukan pada awal semester II tahun ajaran

2019/2020.

Perencanaa

n

SIKLUS I Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Pelaksanaa

n

Refleksi

?

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

14

c. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Sabilul

Huda Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun

ajaran 2019/2020 dengan jumlah 36 siswa.

3. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari empat tahapan

penting, yaitu: planning (rencana), action (tindakan), observation

(pengamatan), reflection (refleksi) (Arikunto, 2006: 16). Penjabarannya

sebagai berikut:

a. Planning (Perencanaan)

PTK tidak bedanya seperti penelitian-penelitian ilmiah lain yang

selalu dipersiapkan secara matang. Langkah-langkah pertama adalah

melakukan perencanaan secara matang dan teliti. Dalam perencanaan

PTK, terdapat tiga kegiatan dasar, yaitu identifikasi masalah,

merumuskan masalah, dan pemecahan masalah.

Adapun rencana atau planning adalah bagian awal yang harus

dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah:

1) Membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization

(TAI).

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat

proses pembelajaran berlangsung dengan model pembelajaran Team

Assisted Individualization (TAI).

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

15

3) Mempersiapkan lembar pengamatan guru untuk mengetahui kondisi

guru dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran Team

Assisted Individualization (TAI).

4) Mempersiapkan lembar pengamatan pembelajaran untuk menilai

perhatian siswa.

5) Menyiapkan lembar kerja siswa berbentuk tes formatif.

b. Action (Tindakan)

Tahap tindakan merupakan pelaksanaan atau penerapan

pembelajaran yang sesuai dengan skenario pembelajaran sesuai yang

tertulis pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan tahap

pembelajaran. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu

pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.

c. Observation (Pengamatan)

Tahap ketiga dalam PTK adalah pengamatan (observing).

Supardi menyatakan bahwa observasi yang dimaksud dalam tahap tiga

adalah pengumpulan data. Pengumpulan data kegiatan pembelajaran

melalui lembar observasi guru dan siswa melalui penilaian. Peneliti

melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan yang

terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung dalam pengumpulan

data mengenai aspek pengamatan secara cermat.

d. Reflection (Refleksi)

Tahap terakhir dalam PTK adalah Reflection (Refleksi) yaitu

kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Pada

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

16

tahap refleksi adalah tahap pengumpulan hasil dari observasi yang

kemudian dianalisis dan dievaluasi untuk mengetahui apa saja yang

perlu diperbaiki dari pelaksanaan dan hasil hasil tindakan dari siklus I

supaya dapat memperbaiki tindakan yang akan dilaksanakan untuk

siklus II.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian

tindakan ini adalah:

a. Lembar observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati secara langsung

kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran IPS dengan

menerapkan model pembelajaranTeam Assisted Individualization (TAI)

pada siswa kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang.

b. Lembar soal tes

Lembar soal diberikan kepada siswa untuk mengetahui hasil

belajar IPS siswa sesudah diberi tindakan dengan menerapkan model

pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) pada siswa siswa

kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang.

c. Dokumentasi

Dokumentasi berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

nilai siswa sebelum dan sesudah penelitian, foto, gambaran umum MI

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

17

Sabilul Huda Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang,

dan lain sebagainya yang dianggap penting.

5. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang diperlukan pada penelitian

tindakan kelas ini yaitu:

a. Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung kondisi

dilapangan dan mencatat apa yang ditemukan dilapangan untuk

menemukan data yang berkaitan dengan penelitian. Observasi ini

dilakukan oleh peneliti dengan mengamati proses pembelajaran IPS

selama penelitian, yang berlangsung dari awal pelaksanaan kegiatan

sampai selesainya kegiatan, baik mengenai materi, media pembelajaran

maupun model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPS

di MI Sabilul Huda Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang. Peneliti melakukan observasi dilapangan guna memperoleh

pengalaman langsung sehingga peneliti dapat melihat kekurangan dan

kelebihan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Observasi ini

juga berguna untuk melihat aktivitas dan respon siswa dalam

pembelajaran.

b. Tes

Bentuk tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berkaitan

dengan materi ajar. Teknik ini digunakan untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa terhadap materi materi pembelajaran, dan siswa

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

18

dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan apabila telah memperoleh

minimal 85% dari target pembelajaran yang telah ditetapkan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mendukung hasil observasi.

Dokumentasi yang diperlukan terdiri dari Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), foto, nilai siswa sebelum dan sesudah penelitian,

dan kelengkapan data profil sekolah.

d. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi secara rinci

untuk melengkapi data observasi.

6. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan

membandingkan antara skor nilai pada setiap siklus dengan KKM yang

telah ditentukan MI Sabilul Huda Jimbaran yaitu ≥ 68. Oleh karena itu

setiap siswa kelas IV dikatakan tuntas belajar pada pembelajaran IPS

materi Keragaman Budaya jika nilainya mencapai atau lebih dari KKM.

Hasil belajar siswa dikumpulkan dalam bentuk data. Data yang telah

dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan rumus persentase sebagai

berikut:

a. Penilaian Rata-Rata

Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa kemudian

membagi dengan jumlah siswa tersebut sehingga diperoleh nilai rata-

rata.

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

19

X =

Keterangan:

X : Nilai rata-rata

Σ X : Jumlah semua nilai siswa

Σ N : Jumlah siswa

b. Rumus Ketuntasan Belajar Siswa

P = X 100%

Keterangan:

P : Ketuntasan belajar dalam persen

F : Frekuensi

N : Jumlah siswa (Aqib, 2010: 41)

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah para pembaca dalam mengkaji isi skripsi hasil

penelitian tindakan kelas ini, penulis menguraikan sistematika penulisan.

Pada bab ini terdiri dari berbagai pokok-pokok bahasan. Secara sistematis

dapat dilihat di bawah ini:

BAB I Pendahuluan dalam bab ini berisi tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis

tindakan dan indikator keberhasilan, definisi operasional, metode penelitian,

dan sistematika penulisan. Metode penelitian mencakup rancangan penelitian,

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

20

lokasi, waktu dan subyek penelitian, langkah-langkah penelitian,instrumen

penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

BAB II Kajian Pustaka. Bab ini berisi uraian tentang landasan teori

yang mencakup kajian teori dan kajian pustaka. Landasan teori ini berisi

uraian tentang hasil belajar IPS, model Team Assisted Individualization dan

media tirai panggung budaya dalam materi keragaman budaya.

BAB III Pelaksanaan Penelitian. Bab ini berisi tentang uraian hasil

deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi pelaksanaan siklus II.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini berisi tentang

uraian hasil deskripsi paparan persiklus meliputi deskripsi paparan siklus I,

deskripsi paparan siklus II dan pembahasan.

BAB V Penutup. Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan

hasil penelitian dan saran dari penulis sebagai sumbangan pemikiran

berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah diperoleh dan daftar pustaka.

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

21

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Belajar dan Hasil Belajar

a. Hakikat Belajar

Menurut Gagne dalam Susanto (2013: 1) belajar dapat

didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah

perilakunya sebagai akibat pengalaman. Pakar lain, Hamalik 2003

dalam Susanto (2013: 3-4) menjelaskan bahwa belajar adalah

memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman

(learning is defined as the modificator or strengthening of behavior

through experiencing). Dari pengertian ini, belajar merupakan suatu

proses usaha, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Bahkan

belajar bukan hanya sekedar mengingat atau menghafal saja, namun

lebih luas dari itu merupakan mengalami. Hamalik juga menegaskan

bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu atau

seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya.

W.S. Winkel (2007: 4) mengatakan bahwa belajar merupakan

suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara

seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan

dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap yang bersifat

relatif konstan dan berbekas. Menurut Cronbach dalam Agus Suprijono,

(2015: 2) mengemukakan bahwa ‘ learning is shown by a change in

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

22

behavior as a result of experience ’. Belajar adalah perubahan perilaku

sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan menurut Chaplin dalam Syah

(2001: 60) dalam buku Kastolani mengungkapkan definisi belajar

menjadi dua rumusan. Pertama, belajar adalah perolehan perubahan

tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan

pengalaman. Kedua, belajar adalah proses memperoleh respon-respon

sebagai akibat adanya latihan khusus. Burton dalam Usman dan

Setiawati (1993: 4), mengatakan belajar dapat diartikan sebagai

perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi

antara individu dengan individu lainnya dan individu dengan

lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan

lingkungannya.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah suatu proses usaha di mana terjadi perubahan perilaku

sebagai akibat pengalaman ataupun sengaja yang dirancang sendiri

dalam interaksi di lingkungan sekitarnya. Perubahan yang dialami dapat

berupa perubahan pemahaman, sikap, tingkah laku maupun

keterampilan.

b. Tahapan Proses Belajar

Belajar merupakan proses beraktivitas yang berlangsung secara

bertahap dan tidak langsung menuju pada hasil. Dalam tahapan ini

berlangsung secara berurutan dan sistematis. Sebagaimana yang

dikemukakan Bruner (Syah, 2007: 110) dalam buku Kastolani membagi

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

23

tahapan belajar menjadi tiga, yaitu: pertama, tahap informasi

(penerimaan pesan) kedua, tahap transformasi (pengubah materi) dan

ketiga, evaluasi (penilaian materi).

Pada tahap informasi, siswa memperoleh sejumlah informasi

tentang materi atau pengetahuan yang sedang dipelajari. Dari informasi

ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan atau informasi

yang sebelumnya sudah dimiliki.

Sedangkan pada tahap transformasi, informasi yang diperoleh

kemudian dianalisis, diubah, atau ditransformasikam ke bentuk

konseptual agar kelak dapat dimanfaatkan dalam hal yang lebih luas

dan bermanfaat.

Dalam tahap evaluasi, siswa mengadakan penilaian sendiri

terhadap informasi atau pengetahuan yang telah ditransformasikan

untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Dalam hal ini akan

membantu siswa untuk mengetahui tingkat kemanfaatan

pengetahuannya dalam menyikapi masalah.

c. Prinsip-Prinsip Belajar

Menurut Made Pidarta (1997: 197) mengutip pendapat Gagne

dalam buku Kastolani yang menyatakan bahwa prinsip belajar meliputi:

1) Kontiguitas, memberikan situasi atau materi yang mirip dengan

harapan pendidik tentang respon anak yang diharapkan, beberapa

kali secara berturut-turut.

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

24

2) Pengulangan, situasi dan respon anak diulang-ulang atau

dipraktekkan agar belajar lebih sempurna dan lebih lama diingat.

3) Penguatan, respon yang benar misalnya diberi hadiah untuk

mempertahankan dan menguatkan respon itu.

4) Motivasi positif dan percaya diri dalam belajar.

5) Tersedia materi pelajaran yang lengkap untuk memancing aktivitas

anak-anak.

6) Ada upaya membangkitkan keterampilan intelektual untuk belajar

seperti apersepsi dalam mengajar.

7) Ada strategi yang tepat untuk mengaktifkan anak-anak dalam

belajar.

8) Aspek-aspek jiwa anak harus dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor

dalam pengajaran.

d. Ciri-Ciri Belajar

Oemar Hamalik (1980) mengemukakan bahwa ciri-cri belajar

adalah sebagai berikut:

1) Proses belajar ialah mengalami, berbuat, mereaksi, dan melampaui.

2) Proses itu berjalan melalui bermacam-macam pengalaman dan mata

pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu.

3) Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai

prosedur.

4) Proses belajar berlangsung secara efektif di bawah bimbingan yang

merangsang dan membimbing tanpa tekanan dan paksaan.

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

25

5) Proses belajar yang terbaik ialah apabila peserta didik mengetahui

status dan kemajuannya.

6) Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan peserta

didik sendiri yang mendorong motivasi secara berkesinambungan.

e. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri

siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor

sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar

sebagaimana diuraikan di atas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam

Susanto (2013: 5) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan

sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi

pembelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Badrus

Zaman (2013: 32) mendefinisikan hasil belajar adalah suatu hasil akhir

yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan proses belajar

yang menghasilkan perubahan-perubahan tersebut dapat diperinci

sebagai berikut: a). Tingkah laku, b). Sistem Nilai, c). Perbendaharaan

konsep, d). Kekayaan informasi.

Menurut Bloom dalam Agus Suprijono (2015: 6-7)

mengungkapkan bahwa:

1) Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan),

comprehension (pemahaman, menjelaskan,meringkas, contoh),

application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

26

hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan,

membentuk bagunan baru), dan evaluation (menilai).

2) Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding

(memberikan respons) valuing (nilai), organization (organisasi),

characterization (karakterisasi).

3) Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized.

Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik,

sosial, manajerial, dan intelektual.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melakukan kegiatan belajar yang mencakup tiga ranah yaitu kognitif,

afektif dan psikomotor. Pada penelitian ini, hasil belajar difokuskan

pada ranah kognitif pada jenjang pengetahuan, pemahaman dan

penerapan.

f. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Munadi

(2008: 24) meliputi faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:

1) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam

diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar.

a) Faktor Fisiologis

Secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi kesehatan

yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

27

keadaan cacat jasmani dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat

mempengaruhi siswa dalam menerima materi pelajaran. Jadi,

faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan

kondisi fisik individu yang dapat mempengaruhi hasil belajar.

b) Faktor Psikologis

Setiap individu memiliki kondisi psikologis yang berbeda-

beda, tentunya hal ini akan mempengaruhi hasil belajarnya.

Beberapa faktor psikologis meliputi: IQ, perhatian, minat, bakat,

motif, motivasi, kognitif dan daya nalar siswa. Jadi, faktor

psikologis adalah keadaan psikologis seseorang siswa yang dapat

mempengaruhi hasil belajar.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar

individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar.

a) Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar

siswa. Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan

lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya suhu, kelembapan

dan lain-lain. Belajar pada tengah hari di ruang yang memiliki

ventilasi udara yang kurang akan berbeda dengan belajar pada

pagi hari yang udaranya masih bersih dan segar. Jadi, faktor

lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dapat mempengaruhi

hasil belajar.

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

28

b) Faktor Instrumental

Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan

penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang

diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai

sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah

direncanaka. Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum,

sarana dan guru. Jadi faktor-faktor instrumental atau faktor

pendukung seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas

belajar, kurikulum, model dan metode pembelajaran, strategi dan

media, peraturan sekolah dan faktor pendukung lainya juga

mempunyai peran dalam menunjang hasil belajar.

g. Penilaian Hasil Belajar

Menurut Arifin (2011: 5) Penilaian adalah suatu proses atau

kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan

informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka

membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan

tertentu. Keputusan yang dimaksud adalah keputusan tentang peserta

didik terkait penentuan prestasi, seperti nilai yang akan diberikan atau

keputusan tentang kenaikan kelas dan kelulusan.

Penilaian hasil belajar merupakan penilaian yang dilakukan oleh

guru terhadap hasil pembelajaran guna mengukur tingkat pencapaian

kompetensi peserta didik, serta digunakan untuk bahan penyusunan

laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

29

Penilaian hasil belajar dilaksanakan melalui berbagai teknik, seperti tes

tertulis untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik dalam

ranah kognitif, tes praktik untuk mengukur pencapaian hasil belajar

peserta didik dalam ranah keterampilan, dan observasi atau pengamatan

untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik dalam ranah

afektif (Rohmad, 2017: 75).

Menurut Rohmad (2017: 89) Penilaian hasil belajar meliputi: (1)

Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik, (2) Satuan

pendidikan, dan (3) oleh pemerintah. Penilaian hasil belajar oleh

pendidik dilakukan dengan cara berkesinambungan, bertujuan untuk

memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk

meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian yang

dilaksanakan oleh pendidik berupa penugasan, ulangan harian, ulangan

tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.

Berbagai macam ulangan dilaksanakan dengan menggunakan teknik

dan bentuk instrumen yang sesuai dengan kebutuhan.

Sedangkan tujuan penilaian menurut (Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 pada BAB III pasal 4) adalah:

a) Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan

mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar

peserta didik secara berkesinambungan.

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

30

b) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk

menilai pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata

pelajaran.

c) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai

pencapaian Kompetensi Lulusan secara nasional pada mata pelajaran

tertentu.

2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Merupakan pengalaman hidup

manusia yang dialaminya sejak lahir. Hubungan manusia sejak lahir

yang merupakan hubungan sosial itu terjadi sejak dalam keluarga,

walaupun hubungan tersebut terjadi secara sepihak. Tanpa adanya

hubungan sosial seorang bayi sulit mengalami perkembangan menjadi

manusia dewasa yang sempurna (Rasimin, 2012: 35).

IPS merupakan terjemahan dari istilah social studies. Dengan

demikian IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang

masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat, dapat dilakukan dari

berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah,

geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik, pemerintahan, dan

aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran IPS. IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan

interdisipliner dari ilmu sosial, yang merupakan integrasi dari berbagai

cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi, ilmu politik dan

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

31

ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional

dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari

(Susanto, 2013: 144).

Menurut Sapriya (2014: 11) pendidikan IPS adalah

penyerdahanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan

humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan

disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan

pendidikan. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

IPS adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dengan

lingkungannya, yang berguna untuk membantu peserta didik dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapinya sehingga menjadikannya

semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakat.

b. Ruang Lingkup IPS

Ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial secara sederhana adalah

manusia dalam konteks sosial. Batasan dari ilmu pengetahuan sosial

tersebut, diadaptasikan kedalam organisasi profesional yang memang

secara khusus membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan sosial

pada tingkat pendidikan dasar dan menengah, serta keterkaitannya

dengan disiplin ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu pendidikan lainnya.

Somantri mengatakan bahwa landasan ilmu pengetahuan sosial bagi

bangsa Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945 serta kebudayaan

bangsa itu sendiri (Rasimin, 2012: 38).

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

32

Untuk memantapkan ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial

dalam pendidikan secara langsung dapat dikembangkan pada beberapa

mata pelajaran yang secara langsung telah menggunakan istilah ilmu

pengetahuan sosial maupun pendidikan kewargaan. Ilmu pengetahuan

sosial memiliki harapan untuk terciptanya sumber daya manusia (SDM)

Indonesia yang memiliki pengetahuan, keterampilan, kepedulian,

kesadaran, dan tanggung jawab sosial yang tinggi terhadap masyarakat,

bangsa dan negara (Rasimin, 2012: 39).

c. Tujuan Pembelajaran IPS

Tujuan utama pembelajaran ilmu pengetahuan sosial ialah untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah

sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif

terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil

mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa

dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.

Menurut Mutakin dalam buku Susanto, secara rinci

merumuskan tujuan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial sebagai

berikut:

1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau

lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan

kebudayaan masyarakat.

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

33

2) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan

metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat

digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.

3) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta

membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang

berkembang di masyarakat.

4) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial,

serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu

mengambil tindakan yang tepat.

5) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu

membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung

jawab membangun masyarakat (Susanto, 2013: 145).

3. Materi Keragaman Budaya

a. Pengertian Keragaman Budaya

Keragaman budaya sering dikenal dengan istilah cultural

diversity adalah sebuah keniscayaan yang dimiliki oleh bangsa ini. Di

negara ini juga, keragaman budaya merupakan sesuatu yang tidak dapat

ditolak lagi keberadaannya. Keragaman budaya di Indonesia, Indonesia

adalah salah satu negara kesatuan yang didalamnya dipenuhi dengan

keragaman serta kekayaan.

Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas berbagai

suku bangsa. Setiap suku bangsa memiliki adat dan budaya yang

berbeda-beda, mulai dari bahasa, seni tari, pakaian adat, hingga rumah

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

34

adat. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara

yang kaya akan budaya. Akan tetapi, sekalipun dipenuhi dengan

keragaman Indonesia bisa mempersatukan hal itu sesuai dengan

semboyan yang dimiliki oleh negara ini, yaitu Bhineka Tunggal Ika.

Adapun makna dari Bhineka Tunggal Ika sendiri adalah meskipun

berbeda-beda namun tetap satu (Intania Poerwaningtias, 2017: 1).

b. Keragaman Rumah Adat di Indonesia

Keragaman suku bangsa juga berpengaruh terhadap bentuk

rumah adat. Rumah adat umumnya dibangun menyesuaikan kondisi

bentang alam wilayah setempat. Keragaman bentuk rumah adat

mencerminkan kemampuan nenek moyang bangsa Indonesia sebagai

arsitek handal. Tidak hanya unik, bentuk rumah adat mengandung

makna dan simbol tertentu. Semua itu disesuaikan adat istiadat tiap-tiap

daerah. Keragaman rumah adat di Indonesia sebagai berikut:

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

35

(Sumber buku siswa kelas IV Tema 7 hlm. 65-67)

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

36

Begitu beragam rumah adat di Indonesia. Setiap rumah adat

mempunyai keunikan yang berbeda dari rumah adat lain. Keragaman

rumah adat di Indonesia menjadi kekayaan budaya yang dapat kita

banggakan. Dibawah ini ada beberapa penjelasan mengenai keragaman

rumah adat yang ada di Indonesia.

1. Sumatera Barat

a) Rumah Tradisional / Adat

Rumah Gadang (Rumah Adat Minangkabau)

Gambar 2.1 Rumah Gadang

Sumber https://www.arsitag.com/article/rumah-gadang-rumah-

tradisional-minangkabau

Rumah Gadang atau rumah Godang adalah nama untuk

rumah adat Minangkabau yang banyak dijumpai di provinsi

Sumatera Barat. Rumah ini juga disebut dengan nama alain

oleh masyarakat setempat dengan nama rumah Bagonjong atau

rumah Baanjuang.

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

37

Rumah adat ini memiliki bentuk persegi panjang yang

atapnya mirip seperti tanduk kerbau. Atapnya hanya terbuat

dari ijuk, tetapi ketahanannya tidak perlu diragukan.

Umumnya, hanya ada satu tangga yang dimiliki oleh bangunan

ini. Pada dindingnya, terdapat ukiran-ukiran yang menghiasi

rumah tersebut. Motifnya biasa mengusung tema tumbuhan

merambat, bunga, buah, hingga akar berdaun.

2. Sulawesi Selatan

Sulawesi Selatan yang merupakan ibu kota Makassar yang

dikenal sebagai salah satu kota yang paling terkenal di wilayah

Indonesia Tengah. Kota Makassar sendiri memiliki sejarah yang

sangat panjang dalam perjalanan bangsa Indonesia dengan adanya

ragam suku bangsa seperti Bone dan Mandar, Duri dan juga Pattinjo

dan juga beberapa suku lainnya.

1. Rumah Tradisional/Adat

Rumah Tangkonan

Gambar 2. 2 Rumah Tangkonan

Sumber http://images.app.goo.gl/z4TBh9XbxqbZcckb6

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

38

Sulawesi Selatan memiliki beberapa jenis rumah khas adat

yang mereka sebut dengan sebutan nama rumah “tongkonan “.

Keunikan rumah adat Sulawesi Selatan ini terletak pada atapnya

yang dibuat berbeda dengan rumah adat daerah lainnya. Bentuk

atapnya sangat unik.

Bagaimana tidak? Atap rumah ini berbentuk seperti

perahu. Rumah ini terbuat dari material kayu seperti kebanyakan

rumah adat lainnya. Sedangkan atapnya menggunakan atap yang

dibuat dari alang alang, nipah, rumbia atau bambu. Pada bagian

depan terdapat hiasan tanduk kerbau sebagai ciri khasnya.

3. Bali

a) Rumah Adat Bali

Gapura Candi Bentar

Gambar 2.3 Gapura Candi Bentar

Sumber https://m.kumparan.com/am/99co/indah-dan-filosofis-inspirasi-

desain-rumah-adat-bali-yang-bisa-ditiru-1r8W5EGGMpG

Sesuai dengan namanya, Rumah Gapura, rumah ini

sebenarnya adalah sebuah bangunan yang dijadikan gerbang

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

39

rumah-rumah tradisional Bali. Gapura itu memiliki dua buah

candi yang memiliki bentuk serupa yang berfungsi untuk

membatasi sisi kanan dan sisi kiri pintu masuk ke daerah

pekarangan. Keduanya saling berpisah karena tidak memiliki

atap.

Bentuk dari rumah adat ini sendiri adalah gapura atau dua

buah candi yang terpisah yang menimbulkan bentuk simetri.

Candi ini selalu menduduki posisi luar dari puri maupun pura. Ya,

dia adalah bangunan penyambut bagi mereka yang datang ke puri

tersebut.

4. Papua

a) Rumah Adat Papua

Rumah Honai

Gambar 2.4 Rumah Honai

Sumber https://www.romadecade.org/rumah-adat-papua/

Rumah Honai berbentuk bulat terbuat dari kayu dengan

atap jerami atau ilalang yang berbentuk kubah. Bangunan rumah

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

40

terbuat dari rotan, dindingnya dari papan, dan tiang penyangganya

dari kayu khusus yang diikat dengan tali hutan dan rotan. Posisi

pintu berada pada arah terbit dan terbenamnya matahari. Rumah

ini tidak memiliki jendela yang bertujuan untuk mengurangi udara

dingin pegunungan Papua.

5. Riau

a) Rumah Adat Riau

Selaso Jatuh Kembar

Gambar 2.5 Rumah Selaso Jatuh Kembar

Sumber https://images.app.goo.gl/fYJ4FCfvorNBv7

Rumah Selaso Jatuh Kembar adalah rumah adat di

Indonesia khas Provinsi Riau yang digunakan sebagai balai desa

atau tempat bermusyawarah. Selaso jatuh kembar memiliki arti

rumah yang memiliki dua selasar dengan lantai yang lebih rendah

dari ruangan tengah.

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

41

6. Jambi

a) Rumah Adat Jambi

Panggung Kajang Leko

Gambar 2.6 Rumah Panggung Kajang Leko

Sumber https://images.app.goo.gl/qhmCPVwPd99r3LP7

Rumah Panggung Kajang Leko adalah rumah adat di

Indonesia khas Jambi yang terbuat dari kayu dan terbagi menjadi

8 ruangan. Kedelapan ruangan tersebut antara lain:

1) Ruangan pertama (jogan) berfungsi sebagai tempat beristirahat

dan sebagai tempat untuk menyimpan air.

2) Ruangan kedua (serambi depan) berfungsi sebagai tempat

penerima tamu laki-laki.

3) Ruangan ketiga (serambi dalam) berfungsi sebagai tempat

tidur anak laki-laki.

4) Ruangan keempat (amben melintang) berfungsi sebagai kamar

pengantin.

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

42

5) Ruangan kelima (serambi belakang) berfungsi sebagai tempat

tidur untuk anak perempuan yang belum menikah.

6) Ruangan keenam (laren) berfungsi sebagai tempat menerima

tamu perempuan.

7) Ruangan ketujuh (garang) berfungsi sebagai tempat untuk

memasak makanan dan sebagai tempat menyimpan air.

8) Ruangan kedelapan adalah dapur yang digunakan untuk

memasak makanan.

7. Maluku

a) Rumah Adat Maluku

Baileo

Gambar 2. 7 Rumah Baileo

Sumber http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/08/35-rumah-adat-

diindonesia-gambar-4.html diunduh 21 September 2016

Di Indonesia bagian timur, Maluku memiliki rumah adat

yang bernama Baileo. Rumah ini merupakan identitas yang

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

43

merepresentasikan kemajemukan agama di Provinsi asal lagu

Rasa Sayange.

Rumah adat Baileo memiliki ciri khas berupa ukuran yang

besar dengan gaya arsitektur yang berbeda dibandingkan rumah

rakyat pada umumnya. Rumah adat ini biasanya digunakan untuk

acara upacara adat, musyawarah mufakat, dan perkumpulan

hiburan umum. Selain digunakan untuk kegiatan adat rumah ini

juga digunakan untuk menyimpan benda-benda pusaka suci yang

diletakkan dalam satu ruangan khusus.

8. Sulawesi Tengah

a) Rumah Adat Sulawesi Tengah

Tambi

Gambar 2.8 Rumah Tambi

Sumber http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/08/35-rumah-adat-

diindonesia-gambar-4.html diunduh 21 September 2016

Rumah tradisional Sulawesi Tengah ini memiliki bentuk

persegi panjang berukuran 7 meter x 5 meter.Rumah ini memiliki

ciri khas panggung dengan balok kayu yang disusun di atas batu

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

44

alam, uniknya rumah ini tidak dikenal pembagian ruang.

Sehingga dapur, kamar, ruang tamu, semuanya menyatu jadi satu,

dan dalam rumah ini dapur biasanya diletakkan di tengah sebagai

penghangat ruangan di saat malam menyapa.

Berdasarkan kepercayaan leluhur, rumah adat Tambi

hanya boleh dibagun menghadap arah utara atau selatan. Dilarang

bagi warga sekitar untuk membangun rumah menghadap atau

membelakangi jalan matahari. Keunikan lain yang dimiliki rumah

adat Tambi adalah perbedaan jumlah anak tangga. Rumah tambi

yang ditinggali oleh sesepuh kampung atau kepala adat wajib

memiliki anak tangga yang jumlahnya genap, sedangkan rumah

adat Tambi yang ditinggali penduduk biasa harus memiliki anak

tangga yang jumlahnya ganjil.

9. Nusa Tenggara Timur (NTT)

a) Rumah Adat NTT

Mbaru Niang

Gambar 2.9 Rumah Adat Mbaru Niang

Sumber

http://travel.kompas.com/read/2016/09/11/071000327/lima.warisan.leluhur

.manggarai.jadi.budaya.nasional.dan.duniadiunduh 19September 2016

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

45

Rumah adat ini berasal dari Desa Wae Rebo, Manggarai,

NTT. Rumah adat Mbaru Niang berbentuk kerucut dengan

ketinggian mencapai 15 meter. Dinding rumah terbuat dari kayu

dan bambu. Atapnya terbuat dari ijuk yang disebut Wunut. Setiap

bagian rumah direkatkan dengan menggunakan rotan tanpa paku.

Rumah adat ini memiliki lima lantai. Setiap lantai rumah Mbaru

Niang memiliki ruangan dengan fungsi yang berbeda-beda

sebagai berikut.

1) Tingkat pertama disebut lutur digunakan sebagai tempat

tinggal dan berkumpul dengan keluarga.

2) Tingkat kedua berupa loteng atau disebut lobo berfungsi untuk

menyimpan bahan makanan dan barang-barang keluarga.

3) Tingkat ketiga disebut lentar digunakan untuk menyimpan

benih-benih tanaman pangan, seperti benih jagung, padi, dan

kacang-kacangan.

4) Tingkat keempat disebut lempa rae disediakan untuk

menyimpan bahan makanan apabila terjadi kekeringan.

5) Tingkat kelima disebut hekang kode untuk tempat

persembahan kepada leluhur.

c. Keragaman Pakaian Adat di Indonesia

Perbedaan kondisi geografis wilayah Indonesia mendorong

berkembangnya pakian adat. Bagi bangsa Indonesia, pakaian adat

termasuk salah satu kekayaan budaya. Penduduk daerah biasanya

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

46

mengenakan pakaian adat dalam peringatan peristiwa atau acara

tertentu. Contohnya pakaian adat dikenakan saat acara pernikahan atau

tradisi adat daerah setempat.

Di beberapa daerah, pakain adat dikelompokkan sesuai

kedudukan atau status pemakainya dalam masyarakat. Contohnya

pakaian raja, kepala suku, atau bangsawan berbeda dengan pakaian adat

rakyat biasa.

Apa saja nama-nama pakian adat di Indonesia? Berikut beberapa

nama pakaian adat di Indonesia.

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

47

(Sumber buku siswa kelas IV Tema 7 hlm. 71-72)

Berikut beberapa penjelasan pakaian adat yang ada di Indonesia.

1. Aceh

a) Pakaian Adat Ulee Balang

Gambar 2. 10 Pakaian Adat Ulee Balang

Sumber www.youtube.com

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

48

Ulee Balang adalah pakaian adat daerah Aceh. Pakaian

adat ini terbagi menjadi 2 jenis. Untuk pakaian adat yang dipakai

laki-laki namanya Linta Baro, dan untuk pakaian adat yang

dipakai wanita namanya Daro Baro. Pakaian adat ini dahulu

digunakan oleh para pembesar kerajaan, namun saat ini sudah

banyak digunakan untuk upacara pernikahan masyarakat Aceh.

Pakaian Linto Baro pada bagian topi berbentuk kopyah

yang dililiti kain yang umumnya berwarna merah, dan diberi

hiasan emas dan batu-batu permata. Kemudian bagian baju

menyerupia jas berlengan panjang yang dihiasi dengan sulaman

benang emas. Begitu juga dengan celananya yang diberi sulaman

benang emas. Motif yang digunakan kebanyakan adalah motif

pucuk rebung, selain itu kain songket sutra juga dililitkan di

bagian perut hingga diatas lutut kaki. Tidak lupa juga pada bagian

celana diselipkan senjata rencong. Yang mana rencong

merupakan senjata tradisional Aceh yang berbentuk belati.

Pakaian Daro Baro pada bagian kepala tusuk sanggul yang

dapat digunakan oleh kaum wanita yang mana bermotif bunga

tanjung 9 tingkat. Kemudian bajunya terdiri dari atasan lengan

panjang dan celana, yang terbuat dari kain tenun sutra, yang pada

bagiantengah juga dililitkan kain songket yang diikat dengan tali

emas atau perak. Selain itu, wanita juga menggunakan perhiasan

seperti, anting yang berbentuk telur ikan yang menggambarkan

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

49

pintu rumah Aceh, kalung bermotif bunga sirih dan bulan sabit,

serta menggunakan gelang kaki kanan dan kiri.

Keunikan pakaian adat Ulee Balang antara lain memiliki

hiasan sulaman benang emas dengan motif pucuk rebung, sanggul

kepala yang bermotif bunga tanjung 9 tingkat, dan perhiasan-

perhiasan yang menggambarkan budaya Aceh.

2. Lampung

a) Pakaian Adat Tulang Bawang

Gambar 2.11 Pakaian Adat Tulang Bawang

Sumber aliansikartun.blogspot.com

Pakaian adat Lampung adalah peniggalan budaya lampung

yang khas dan memiliki nilai seni tinggi. Pakaian ini sering

digunakan para pengantin sebagai simbol kebesaran budaya

Lampung. Pakaian adat Lampung disebut dengan Tulang

Bawang. Berikut keunikan dari pakaian adat Lampung.

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

50

1) Pakaian Adat Untuk Laki Laki

Pakaian adat laki laki cukup sederhana.yaitu berupa

lengan panjang berwarna putih.celana panjang, sarung tumpal,

sesapuran, dan khikat akhir. Sarung tumpal adalah kain sarung

khas Lampung yang ditenun dengan benang emas.baju adat ini

dilengkapi dengan delapan perhiasan.

2) Pakaian Adat Untuk Wanita

Pakaian adat wanita tidak jauh berbeda dengan pakaian

adat laki laki. Hanya saja terdapat perlengkapan lainnya seperti

selampai, babe, dan kutu tapis dewa sano. Babe merupakan

benang satin berbetuk bunga teratai yang menggambang.

Perhiasan yang dipakai seorang pengantin wanita di antaranya

siger, seraja bulan, selapai siger, subang kembang rambut,

perhiasan leher dan dada, serta perhiasan pinggang dan lengan.

3. Sulawesi Selatan

a) Pakaian Adat Baju Bodo

Gambar 2. 12 Pakaian Adat Baju Bodo

Sumber galerikartunbaru.blogspot.com

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

51

Pakaian adat Sulawesi Selatan namanya baju bodo dan

baju balla dada. Untuk pakaian adat baju bodo dipakai oleh

wanita yang terbuat dari kain muslin, sedangkan untuk laki-laki

namanya baju balla dada terbuat dari kain lipa sabbe atau lipa

garusuk.

Keunikan pakaikan adat ini memiliki warna merah, biru,

dan hitam untuk baju balla dada. Laki-laki menggunakan penutup

kepala bernama passapu yang terbuat dari lontar. Baju bodo

apabila dipakai akan memiliki gelembung pada bagian punggung

serta pakaian ini tidak memiliki lengan dan tidak ada jahitan

dibagian lehernya. Pakaian ada ini memiliki banyak aksesoris

sebagai pelengkap seperti gelang, kepingan-kepingan logam,

kalung, bando emas dan cincin.

4. Jawa Tengah

a) Jawi Jangkep dan Kebaya

Gambar 2. 13 Pakaian Jawi Jangkep dan Kebaya

Sumber http://images.app.goo.gl/kzSHGWeyXoqtcrJW8

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

52

Pakaian adat Jawa Tengah terbagi menjadi 2 golongan

yaitu, untuk wanita dan laki-laki. Pakaian adat wanita jawa

bernama kebaya yang terbuat dari bahan katun, beludru, sutera

brokat, dan nilon yang berwarna cerah. Sedangkan pakaian adat

laki-laki terdiri dari baju beskap dengan motif bunga, pakian

bawah berupa jarik yang dililitkan di pinggang dan di ikat dengan

stagen dan sabuk.

Pakaian adat laki-laki dilengkapi dengan blangkon, selop,

serta aksesoris tambahan seperti keris. Untuk pakaian adat wanita

dilengkapi dengan sanggul dan konde. Bagi wanita memiliki

tambahan tata rias yang unik pada wajahnya terutama bagian

dahi. Warna-warna khas pakaian adat Jawa Tengah seperti hitam,

hijau, hitam berpadu dengan emas dan berbagai warna cerah

lainnya.

5. Gorontalo

a) Pakaian Adat Biliu

Gambar 2. 14 Pakaian Adat Biliu

Sumber http://images.app.goo.gl/iVkp8nNNqygmXhvLA

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

53

Salah satu pakaian adat yang unik adalah pakaian adat

istiadat daerah Gorontalo. Dalam acara pernikahan pakaian

daerah khas Gorontalo disebut Biliu (pakaian pengantin putri) dan

Mukuta (pakaian pengantin putra). Pakaian adat Gorontalo

umumnya mempunyai tiga warna dan memiliki arti tertentu yaitu

warna ungu, warna kuning keemasan, dan warna hijau.

Selain itu dalam upacara pernikahan adat Gorontalo,

masyarakat hanya menggunakan empat warna utama, yaitu

merah, hijau, kuning emas, dan ungu. Warna merah dalam

masyarakat adat Gorontalo bermakna keberanian dan tanggung

jawab, warna hijau bermakna kesuburan, kesejahteraan,

kedamaian, dan kerukunan, warna kuning emas bermakna

kemuliaan, kesetian, kebesaran, dan kejujuran, sedangkan warna

ungu bermakna keanggunan dan kewibawaan.

4. Model Team Assisted Individualization

a. Pengertian Model Team Assisted Individualization

Team Assisted Individualization (TAI), artinya adalah bantuan

individual dalam kelompok. TAI merupakan model pembelajaran

kooperatif yang dikembangkan oleh Robert E. Slavin. Model ini

merupakan model pembelajaran yang mengkombinasikan keunggulan

pembelajaran kooperatif dengan pengajaran individual (Slavin,

2009:190). Model TAI menitik beratkan pada proses belajar dalam

kelompok, dimana proses belajar dalam kelompok dapat membantu

Page 74: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

54

siswa dalam menentukan dan membangun sendiri pemahaman tentang

materi pelajaran. Model ini merupakan perpaduan pembelajaran

kelompok dengan pembelajaran individual.

Menurut Robert Slavina dalam Miftahul Huda (2014: 200),

mengatakan bahwa Team Assisted Individualization (TAI)merupakan

sebuah program pedagogik yang berusaha mengadaptasikan

pembelajaran dengan perbedaan individual siswa secara akademik.

Tujuan Team Assisted Individualization (TAI)adalah untuk

meminimalisasi pengajaran individual yang terbukti kurang efektif;

selain juga ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan,

serta motivasi siswa dengan belajar kelompok.

Suyitno dalam Arwadi (2006: 6) berpendapat bahwa

pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)

adalah model pembelajaran yang berbentuk kelompok kecil yang

heterogen dengan latar belakang cara berfikir yang berbeda untuk saling

membantu terhadap siswa lain yang membutuhkan bantuan. Dalam

model ini, diterapkan bimbingan dalam kelompok kecil. Siswa yang

pandai dapat mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya,

sedangkan siswa yang lain dapat terbantu untuk menyelesaikan

permasalahan yang dihadapi. Selain itu, terdapat pula bantuan individu

dari guru kepada siswa yang membutuhkan.

Dalam model pembelajaran Team Assisted Individualization

(TAI), siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang

Page 75: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

55

heterogen dengan latar belakang cara berfikir yang berbeda dari

anggota kelompok yang terdiri 4 sampai 6 orang selanjutnya diikuti

dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang

memerlukan. Selain bimbingan dari guru, dalam model ini juga

diterapkan bimbingan antar teman, yaitu siswa yang pandai

bertanggung jawab kepada siswa yang lemah. Pembelajaran dikatakan

berhasil apabila semua anggota dalam kelompok sudah menguasai

bahan ajar.

Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

Individualization (TAI) memiliki ciri khas. Ciri-ciri model

pembelajaran kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI)

yaitu:

1) Setiap siswa secara individual mempelajari materi pembelajaran

yang sudah dipersiapkan oleh guru.

2) Hasil belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk

didiskusikan dan dibahas oleh anggota kelompok.

3) Semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan

jawaban sebagai tanggung jawab bersama.

4) Menitikberatkan pada keaktifan siswa.

5) Saling mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok.

Menurut Slavin dalam Miftahul Huda (2014: 200) Ada beberapa

manfaat Team Assisted Individualization (TAI) yang

Page 76: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

56

memungkinkannya memenuhi kriteria pembelajaran efektiff, di

antaranya adalah:

1) Meminimalisasi keterlibatan guru dalam pemeriksaan dan

pengelolaan rutin.

2) Melibatkan guru untuk mengajar kelompok-kelompok kecil yang

heterogen.

3) Memudahkan siswa untuk melaksanakannya karena teknik

operasional yang cukup sederhana.

4) Memotivasi siswa untuk mempelajari materi-materi yang diberikan

dengan cepat dan akurat tanpa jalan pintas.

5) Memungkinkan siswa untuk bekerja dengan siswa-siswa lain yang

berbeda sehingga tercipta sikap positif di antara mereka.

b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Team Assisted

Individualization (TAI)

Menurut Slavin (2009)Langkah-langkah model pembelajaran

Team Assisted Individualization (TAI) dibagi menjadi beberapa langkah

sebagai berikut:

1) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi

pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru.

2) Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk

mendapatkan skor dasar atau skor awal.

3) Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari

4-6 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda baik kemampuan

Page 77: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

57

(tinggi, sedang dan rendah). Jika mungkin anggota kelompok berasal

dari ras, budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan jender.

4) Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok.

Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling

memeriksa jawaban teman satu kelompok.

5) Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan,

dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah

dipelajari.

6) Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual.

7) Guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan

perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar

ke skor kuis berikutnya (terkini).

Dengan menerapkan model pembelajaran Team Assisted

Individualization (TAI) akan membantu siswa dalam menyelesaikan

masalah pembelajaran dengan membentuk kelompok kecil secara

kolaboratif. Hal yang diharapkan dalam model pembelajaran ini, siswa

yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya

sedangkan bagi siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan

masalah pembelajaran. Sehingga, dengan menerapkan model

pembelajaran ini akan meningkatkan hasil belajar siswa kerena siswa

saling bekerja sama dalam satu kelompok.

Page 78: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

58

c. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Team Assisted

Individualization (TAI)

1. Kelebihan Pembelajaran Team Assisted Indovidualization (TAI)

a) Model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan

hasil belajar dan motivasi belajar siswa.

b) Model pembelajaran tipe TAI dapat membantu meningkatkan

kemampuan pemecahan masalah peserta didik dan mengurangi

anggapan banyak peserta didik bahwa akuntansi itu sulit.

c) Mengurangi perilaku yang mengganggu dan konflik antar

pribadi.

d) Melatih peserta didik untuk bekerja secara kelompok, melatih

keharmonisan dalam hidup bersama atas dasar saling

menghargai.

e) Pada model pembelajaran kooperatif tipe TAI, peserta didik

mendapatkan penghargaan atas usaha mereka.

f) Program ini dapat membantu siswa yang lemah atau yang

mengalami kesulitan dalam memahami materi belajar,

sedangkan siswa yang pandai dapat mengembangkan

kemampuan dan keterampilannya.

g) Adanya rasa tanggung jawab kelompok dalam menyelesaikan

masalah.

h) Menghemat presentasi guru sehingga waktu pembelajaran lebih

efektif.

Page 79: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

59

2. Kekurangan Pembelajaran Team Assisted Individualization

(TAI)

a) Siswa yang kurang pandai secara tidak langsung akan

menggantungkan dirinya pada siswa yang pandai.

b) Adanya anggota kelompok yang pasif dan tidak mau berusaha

serta hanya mengandalkan teman sekelompoknya.

c) Tidak ada persaingan antar kelompok.

d) Tidak semua mata pelajaran atau materi yang diberikan cocok

diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran Team Assisted

Individualization (TAI).

e) Apabila model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran

yang baru diketahui, kemungkinan sejumlah peserta didik

bingung, sebagian kehilangan rasa percaya diri dan sebagian

mengganggu antar peserta didik lain.

f) Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru kurang baik maka

proses pembelajarannya juga berjalan kurang baik.

5. Media Tirai Panggung Budaya

a. Pengertian Media Tirai Panggung Budaya

Dalam menyampaikan materi pelajaran, guru hendaknya

menggunakan media pembelajaran yang menarik dan membantu

pemahaman siswa. Selama ini guru terkesan dalam menyampaikan

materi pelajaran lebih senang dengan menggunakan metode ceramah

yang kurang menarik bagi siswa (Budiyanto, 2009).

Page 80: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

60

Media yang digunakan peneliti yaitu media pembelajaran Tirai

Panggung Budaya. Media ini dibuat seperti panggung yang bisa

digunakan untuk memainkan suatu karakter lewat tirai yang telah

tersedia yang sesuai dengan materi yang diajarkan untuk mempermudah

penerimaan informasi kepada siswa. Media ini dibuat oleh peneliti

untukmeningkatkan kemauan siswa untuk memperhatikan dan lebih

fokus pada penyampaian materi yang berbeda dengan yang lainnya

sehingga siswa tidak jenuh dan bosan terhadap pembelajaran IPS yang

nantinya akan membuat siswa tertarik dan menyukainya.

Media ini akan sangat menarik perhatian siswa karena cara

penerapannya pun sangat unik melalui sebuah tirai. Yang nantinya

keberagaman budaya itu akan ditampilkan oleh guru melalui tirai dan

guru akan menjelaskan dari daerah mana saja keragaman budaya yang

dijelaskan. Jadi media ini dibuat untuk seakan-akan siswa terbawa

dalam keragaman budaya yang ada. Dengan adanya media ini dapat

meningkatkan pemahaman siswa terhadap berbagai perbedaan

keragaman budaya yang ada. Dan media ini dapat mengembangkan

fisik motorik siswa serta memudahkan siswa untuk menerima

pembelajaran baik dari cara belajar siswa yang visual, audio maupun

kinestetik dapat ditampung melalui media ini dan siswa dapat

memainkannya dengan siswa lain setelah pembelajaran usai.

Media yang dibuat oleh peneliti ini dibuat dari bahan dasar

kardus yang akan didesain seperti panggung berdasarkan materi

Page 81: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

61

keragaman budaya. Untuk bahan ajar gambar-gambarnya terbuat dari

kertas yang dilapisi kardus dan diberi gabus pada bagian belakangnya

sebagai tempat untuk pegangan saat guru akan menjelaskan materi dan

media ini dihiasi dengan gambar-gambar pada panggungnya dan diberi

hiasan segitiga-segitiga pada bagian atas panggung yang ditutup dengan

tirai. Kemudian dalam penyampaian materi berbagai keragaman budaya

baik, rumah adat, pakaian adat dan yang lainnya ditampilkan seperti

wayang melalui sebuah tirai.

b. Langkah-Langkah Penggunaan Media Tirai Panggung Budaya

Berikut ini adalah langkah-langkah penggunaan media tirai

panggung budaya yaitu:

1) Guru sudah menyiapkan media tirai panggung budaya.

2) Guru memusatkan perhatian siswa dengan menunjukkan media tirai

panggung budaya kepada siswa.

3) Guru membawa media tirai panggung budaya dan menaruhnya

diposisi tengah-tengah kelas sambil mejelaskan materi.

4) Siswa diperbolehkan maju secara bergantian perkelompok untuk

melihat lebih jelas media tirai panggung budaya dan siswa boleh

memainkannya untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka dan

siswa yang lain memperhatikan hasil presentasi dari kelompok

temannya.

Page 82: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

62

c. Teori Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Proses pembelajaran di dalam kelas merupakan usaha yang

dilakukan oleh guru terhadap siswa. Sedangkan belajar merupakan

proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman belajar bagi siswa

maupun guru. Sanjaya (2006: 162) mengemukakan bahwa pengalaman

dapat berupa pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung.

Proses untuk mendapatkan pengalaman langsung dilakukan melalui

aktivitas pembelajaran pada situasi yang sebenarnya. Sedangkan untuk

proses pengalaman tidak langsung dilaksanakan sebagai upaya

menyikapi kendala, tidak semua bahan pembelajaran dapat disajikan

secara langsung. Belajar lambang bilangan romawi guru tidak harus

selalu menggunakan gambar ataupun tanpa media dalam kelas. Oleh

karena itu untuk memberikan pengalaman belajar tidak langsung, guru

memerlukan alat bantu dalam bentuk media pembelajaran.

Hal ini sesuai dengan kerucut pengalaman oleh Edgar Dale

(Sanjaya, W, 2006: 163) yang mengemukakan untuk memahami

peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman belajar bagi

siswa, Edgar Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut yang kemudian

dinamakan kerucut pengalaman (cone of experience). Kerucut

pengalaman Edgar Dale dianut secara luas untuk menentukan alat bantu

atau media pembelajaran yang sesuai, untuk memperoleh pengalaman

belajar siswa secara mudah.

Page 83: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

63

Kerucut pengalaman yang dikemukakan oleh Edgar Dale itu

memberikan gambaran bahwa pengalaman belajar dapat melalui proses

perbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, mulai dari proses

mengamati, dan mendengarkan melalui media tertentu, dan proses

mendengarkan melalui bahasa. Semakin kongkrit kita mempelajari

bahan pengajaran maka semakin banyak pengalaman yang diperoleh.

Contohnya jika siswa belajar melalui pengalaman langsung, maka

semakin banyaklah pengalaman yang diperolehnya. Maka sebaliknya

jika semakin abstrak pengalaman yang diperoleh siswa akan sedikit

pengalaman yang akan diperolehnya (Sanjaya, W, 2008: 165).

Dengan adanya teori kerucut pengalaman Edgar Dale maka

media pembelajaran yang peneliti gunakan sudah sesuai untuk

memberikan pengalaman langsung kepada siswa secara kongkrit dan

media ini terbukti untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Kajian Pustaka

Berikut beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini

diantaranya:

Penelitian yang dilakukan oleh Herlina Permatasari (2012) tentang “

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted

Individualization) untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI

AK 1 SMK Abdi Negara Muntilan”. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TAI (Team Assisted Individualization) dapat meningkatkan hasil belajar

Page 84: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

64

siswa Kelas XI AK 1 SMK Abdi Negara Muntilan. Hal ini dibuktikan dengan

adanya peningkatan hasil belajar siswa pada Siklus I dengan persentase

ketuntasan lebih dari 75% yaitu sebesar 93,11% , kemudian pada Siklus II

terjadi persentase ketuntasan lebih dari 75% yaitu sebesar 83,33%. Meskipun

persentasi di Siklus I lebih baik dari Siklus II penelitian ini dikatakan berhasil

karena materi yang dipelajari siswa pada Siklus II lebih sulit dibandingkan

dengan Siklus I. Jenis penelitian yang dilakukan oleh Herlina Permatasari

lakukan sama dengan peneliti yaitu penelitian tindakan kelas, sedangkan

perbedaannya terdapat pada subjek, materi pelajaran, tempat dan waktu

penelitian.

Penelitian yang dilakukan Linda Monica (2018) tentang “ Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI)

dalam peningkatan aktivitas belajar PAI di SMP Budaya Bandar Lampung”.

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI)

dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VII SMP Budaya Bandar

Lampung. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa

pada Siklus I sebesar 70%, dengan kategori “cukup” dan Siklus II sebesar

82% dengan kategori “baik”, meningkat pada Siklus III dengan persentase

sebesar 95% dengan kategori “baik sekali”. Jenis penelitian yang dilakukan

oleh Linda Monica lakukan sama dengan peneliti yaitu penelitian tindakan

kelas, sedangkan perbedaannya terdapat pada subjek, materi pelajaran, tempat

dan waktu penelitian.

Page 85: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

65

Penelitian yang dilakukan Mei Kurniawati (2012) tentang “ Penerapan

Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team-Assisted-Individualization) untuk

meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa kelas V MI

APPI Mulusan Paliyan Gunung Kidul”. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TAI (Team Assisted Individualization) dapat meningkatkan hasil belajar

siswa Kelas V MI APPI Mulusan Paliyan Gunung Kidul. Hal ini dibuktikan

dengan adanya peningkatan keaktifan belajar matematika pada Siklus I adalah

57,81% dan pada Siklus II 77,51%.

Berdasarkan lembar observasi, rata-rata keaktifan siswa meningkat

sebesar 19,7%. Untuk keaktifan siswa melalui angket keaktifan siswa, rata-

rata keaktifan siswa pada Siklus I sebesar 74% dan pada Siklus II sebesar

80%. Prestasi belajar matematika mengalami peningkatan pada Siklus I rata-

rata prestasi belajar siswa sebesar 67,61 dengan persentase ketuntasan

80,95%. Pada Siklus II, rata-rata prestasi belajar adalah82,85 dengan

persentase ketuntasan 90,47%. Jenis penelitian yang dilakukan oleh Linda

Monica lakukan sama dengan peneliti yaitu penelitian tindakan kelas,

sedangkan perbedaannya terdapat pada subjek, materi pelajaran, tempat dan

waktu penelitian.

Berdasarkan pemaparan penelitian yang dilakukan sebelumnya

sebagaimana terdapat persamaan dalam penggunaan model penelitian

tindikan kelas. Pada penelitian terdahulu belum menggunakan media

pembelajaran. Oleh karena itu peneliti ingin memadukan media pembelajaran

tirai panggung budaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas IV

Page 86: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

66

MI Sabilul Huda Jimbaran. Namun terdapat perbedaan judul penelitian

dengan gagasan yang dilakukan penulis yaitu dari segi tingkatan pendidikan

yang menjadi objek penelitian, mata pelajaran yang diambil, materi

pengajaran yang disampaikan dan tempat serta waktu penelitian.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan model Team Assisted

Individualization (TAI) dalam menyampaikan materi dan memperpadukan

dengan menggunakan media tirai panggung budaya sehingga siswa dapat

berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Dengan memperpadukan

kedua cara tersebut peneliti memiliki tujuan agar siswa tertarik mengikuti

pembelajaran dan merasa tidak bosan serta menghilangkan kejenuhan dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Page 87: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

67

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Pra Siklus

Berdasarkan data yang diperoleh, dari pelaksanaan pra siklus yang

dilaksanakan pada Rabu, 8 Januari 2020. Pada tahap pra siklus ini peneliti

mencari data nilai siswa kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran yang akan

digunakan sebagai acuan melaksanakan penelitian pada siklus I dan siklus II

untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Berikut ini adalah data nilai siswa pada pembelajaran sebelum

dilaksanakan penelitian yang dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Data Pra Siklus MI Sabilul Huda Jimbaran

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1. AFNC 53 TIDAK TUNTAS

2. ANS 83 TUNTAS

3. AMI 57 TIDAK TUNTAS

4. ARM 76 TUNTAS

5. ASP 80 TUNTAS

6. AIN 65 TIDAK TUNTAS

7. AAA 86 TUNTAS

8. AH 66 TIDAK TUNTAS

9. ACM 63 TIDAK TUNTAS

10. ADP 73 TUNTAS

11. ANZ 84 TUNTAS

12. AM 51 TIDAK TUNTAS

13. APC 57 TIDAK TUNTAS

14. AAS 77 TUNTAS

15. A 60 TIDAK TUNTAS

16. ANI 66 TIDAK TUNTAS

17. AER 83 TUNTAS

18. CA 66 TIDAK TUNTAS

Page 88: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

68

19 DMA 83 TUNTAS

20. DMR 60 TIDAK TUNTAS

21. DAP 65 TINDAK TUNTAS

22. DWL 73 TUNTAS

23. DAA 91 TUNTAS

24. EHS 66 TIDAK TUNTAS

25. FA 61 TIDAK TUNTAS

26. FRDK 76 TUNTAS

27. FAS 59 TIDAK TUNTAS

28. GAZ 66 TIDAK TUNTAS

29. HFJ 65 TIDAK TUNTAS

30. IKL 80 TUNTAS

31. JHS 79 TUNTAS

32. JUT 79 TUNTAS

33. MIN 67 TIDAK TUNTAS

34. MLNK 53 TIDAK TUNTAS

35. MAK 60 TIDAK TUNTAS

36. MAA 64 TIDAK TUNTAS

Tuntas 15 SISWA

Tindak Tuntas 21 SISWA

(Sumber: Data Primer)

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang tuntas sebanyak

15 siswa atau 41,6% dari 36 siswa, sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 21

siswa atau 58,3% dari 36 siswa. Hasil ini membuktikan bahwa masih banyak

siswa yang belum tuntas KKM. Data diatas dapat dijadikan dasar dalam

melaksanakan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran Team

Assisted Individualization(TAI) dengan media tirai panggung budaya pada

mata pelajaran IPS materi keragaman budaya di kelas IV MI Sabilul Huda

Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.

Page 89: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

69

41,60%

58,30%

Pra Siklus

Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 3.2 Diagram Lingkaran Nilai Pra Siklus

B. Deskripsi Siklus I

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan

tindakan Silkus I adalah sebagai berikut:

a) Peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

materi keragaman budaya yang sesuai dengan model pembelajaran

Team Assisted Individualization (TAI).

b) Peneliti menyusun lembar kerja siswa.

c) Peneliti mempersiapkan alat peraga berupa media tirai penggung

budaya yang akan digunakan pada saat pembelajaran.

d) Peneliti menyiapkan lembar observasi keterampilan guru dan aktivitas

siswa dalam melaksanakan pembelajaran IPS menggunakan model

Team Assisted Individualization (TAI) dengan media tirai panggung

budaya.

Page 90: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

70

e) Peneliti mempersiapkan alat evaluasi untuk mengukur hasil belajar

siswa.

b. Pelaksanaan

Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah

disusun. Adapun kegiatan dalam siklus I ini adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

1) Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan

mengucapkan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai

pelajaran.

2) Guru mengecek kehadiran dan menanyakan kabar siswa.

3) Guru melakukan apersepsi.

4) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.

5) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

b) Kegiatan Inti

1) Guru menyampaikan materi pelajaran secara singkat.

2) Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe team

assisted individualization kepada siswa.

3) Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok dan

membagikan lembar kerja siswa (LKS) yang harus dikerjakan siswa

dalam kelompok.

Page 91: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

71

4) Siswa saling sharing hasil belajarnya kepada kelompok dengan

berdiskusi untuk mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) yang

diberikan guru.

5) Siswa mempresentasikan hasil LKS dan dibahas bersama-sama

dengan kelompok lain.

c) Penutup

1) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran.

2) Guru menilai/merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah

dilaksanakan.

3) Guru memberi umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil

pembelajaran.

4) Guru meminta siswa untuk megerjakan soal-soal latihan yang telah

disediakan.

5) Guru menyampaikan informasi bahwa pertemuan berikutnya akan

belajar tentang materi.

6) Guru bersama siswa menutup pelajaran dengan membaca hamdallah,

dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan

siswa menjawab salam.

c. Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan peneliti secara langsung selama proses

pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun.

Peneliti dalam melaksanakan pengamatan dengan menggunakan dua

lembar observasi. Lembar observasi pertama digunakan untuk mengamati

Page 92: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

72

keterampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang telah disusun. Lembar observasi kedua digunakan untuk

mengamati aktivitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial menggunakan model pembelajaran Team Assisted

Individualozation (TAI) dengan media Tirai Panggung Budaya.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan peneliti terhadap hasil pelaksanaan

pembelajaran pada penelitian siklus I untuk mengetahui kelemahan

kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan guru dengan siswa sehingga

dapat digunakan sebagai acuan melaksanakan perbaikan pada siklus

berikutnya untuk mencapai indikator keberhasilan belajar.

Peneliti bersama guru melakukan diskusi untuk mengatasi

kelemahan-kelemahan yang dihadapi saat pelaksanaan pembelajaran

menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualozation (TAI)

dengan media Tirai Panggung Budaya pada siklus I. Hal ini dilakukan

untuk merencanakan perbaikan supaya siklus berikutnya tidak terjadi lagi

kelemahan atau kendala yang sama.

C. Deskripsi Siklus II

1. Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan

tindakan Silkus II adalah sebagai berikut:

Page 93: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

73

a) Peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

materi keragaman budaya yang sesuai dengan model pembelajaran

Team Assisted Individualization (TAI) .

b) Peneliti menyusun lembar kerja siswa.

c) Peneliti mempersiapkan alat peraga berupa media tirai penggung

budaya yang akan digunakan pada saat pembelajaran.

d) Peneliti menyiapkan lembar observasi keterampilan guru dan aktivitas

siswa dalam melaksanakan pembelajaran IPS menggunakan model

Team Assisted Individualization (TAI) dengan media tirai panggung

budaya.

e) Peneliti mempersiapkan alat evaluasi untuk mengukur hasil belajar

siswa.

2. Pelaksanaan

Pada tahap Siklus II ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran

di kelas sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang

telah disusun. Adapun kegiatan dalam siklus II ini adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

1) Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan

mengucapkan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai

pelajaran.

2) Guru mengecek kehadiran dan menanyakan kabar siswa.

3) Guru melakukan apersepsi.

4) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.

Page 94: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

74

5) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

b) Kegiatan Inti

1) Guru menyampaikan materi pelajaran secara singkat.

2) Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif tipe team

assisted individualization kepada siswa.

3) Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok dan

membagikan lembar kerja siswa (LKS) yang harus dikerjakan siswa

dalam kelompok.

4) Siswa saling sharing hasil belajarnya kepada kelompok dengan

berdiskusi untuk mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) yang

diberikan guru.

5) Siswa mempresentasikan hasil LKS dan dibahas bersama-sama

dengan kelompok lain.

c) Penutup

1) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran.

2) Guru menilai/merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah

dilaksanakan.

3) Guru memberi umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil

pembelajaran.

4) Guru meminta siswa untuk megerjakan soal-soal latihan yang telah

disediakan.

5) Guru menyampaikan informasi bahwa pertemuan berikutnya akan

belajar tentang materi.

Page 95: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

75

6) Guru bersama siswa menutup pelajaran dengan membaca hamdallah,

dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa

menjawab salam.

3. Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan peneliti secara langsung selama proses

pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun

sebagaimana pada Siklus I dan Siklus II. Peneliti dalam melaksanakan

pengamatan dengan menggunakan dua lembar observasi pada setiap

siklus. Masing-masing lembar observasi ini digunakan untuk mengamati

apakah ada perubahan aktivitas guru dan siswa dari siklus sebelumnya.

Lembar observasi pertama digunakan untuk mengamati keterampilan guru

dalam melaksanakan proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun.

Lembar observasi kedua digunakan untuk mengamati aktivitas siswa

dalam melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan

model pembelajaran Team Assisted Individualozation (TAI) dengan media

Tirai Panggung Budaya.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan peneliti terhadap hasil pelaksanaan

pembelajaran pada penelitian Siklus II untuk mengatasi kelemahan

kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan guru dengan siswa sehingga

proses pembelajaran dapat berjalan lancar tanpa kendala apapun, untuk

mencapai indikator keberhasilan belajar. Kelemahan-kelemahan yang

Page 96: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

76

terjadi di Siklus I dapat diatasi pada Siklus II. Penelitian ini akan

dihentikan jika hasil belajar siswa sudah menunjukan indikator ketuntasan

klasikal yang diharapkan.

Page 97: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

77

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitaian

1. Deskripsi Pra Siklus

Pada penelitian ini, peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas

(PTK) dengan menggunakan model pembelajaran Team Assisted

Individualization (TAI) dengan media tirai panggung budaya. Model

pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dengan media tirai

panggung budaya merupakan model pembelajaran yang baru dan alat

bantu untuk mempermudah siswa dalam memahami materi keragaman

budaya bagi MI Sabilul Huda Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang. Acuan penilaian pada penelitian ini, peneliti menggunakan

kriteria ketuntasan klasikal 85% dari jumlah seluruh peserta didik yang

berpatokan pada nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan

data nilai ketuntasan siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

materi keragaman budaya pada siswa kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. menunjukkan bahwa KKM

untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah 68. Adapun di

bawah ini dipaparkan hasil nilai Ilmu Pengetahuan Sosial pra siklus, siklus

I dan siklus II.

Di bawah ini adalah data nilai pra siklus murni nilai mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang sebelum menggunakan

Page 98: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

78

model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dengan media

tirai panggung budaya.

a. Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus Siswa

No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan

1. Achmad Fachri Nur Chalim 68 53 Tidak tuntas

2. Adelia Nafa Setyaningrum 68 75 Tuntas

3. Ahmad Malik Ibrahim 68 57 Tidak tuntas

4. Ahmad Rikza Mugtada 68 76 Tuntas

5. Ahmad satria Purnama 68 70 Tuntas

6. Aida Ilyana Nurizzahra 68 65 Tidak tuntas

7. Aisyah Ayu Alfiana 68 80 Tuntas

8. Alief Hildan 68 66 Tidak tuntas

9. Alintang Cahaya Mega 68 63 Tidak tuntas

10. Angga Dwi Putra 68 70 Tuntas

11. Anindy Nely Zakiya 68 80 Tuntas

12. Anwar Muhibin 68 51 Tidak tuntas

13. Arizka Putri Choirunnnisha 68 57 Tidak tuntas

14. Arkan Attaya Saputra 68 70 Tuntas

15. Atikha 68 60 Tidak tuntas

16. Aura Nur Izati 68 66 Tidak tuntas

17. Azam Eka Ramadhani 68 75 Tuntas

18. Charisa Amalia 68 66 Tidak tuntas

19. Daffa Maulidah Azzah 68 80 Tuntas

20. Davi Maula Rizqi 68 60 Tidak tuntas

21. Della Ayunda Putri 68 65 Tidak tuntas

22. Dwi Wulan Lutsahfa 68 73 Tuntas

23. Dyda Aulia Arfa 68 80 Tuntas

24. Eka Himmatus Syafa 68 66 Tidak tuntas

25. Fais Alkafi 68 61 Tidak tuntas

26. Fajar Riki Dwi Kurniawan 68 72 Tuntas

27. Fitria Ayu Setyani 68 59 Tidak tuntas

28. Ganis Amelika Zahra 68 66 Tidak tuntas

29. Helen Fatkhatin Jannah 68 65 Tidak tuntas

30. Izzi Kauni Jazila 68 75 Tuntas

31. Jihan Hasna Salsabila 68 70 Tuntas

32. Jihan Ulfah Talita 68 75 Tuntas

33. Marcella Isla Natasya 68 67 Tidak tuntas

34. Marsha Lajla Nur Khotib 68 53 Tidak tuntas

35. Muhamad Alif Kurniawan 68 60 Tidak tuntas

36. Muhamad Alvin 68 64 Tidak tuntas

Page 99: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

79

Ahsinurrozaq

Rata-rata kelas 69,25

Presentase Ketuntatasan 41,66% (15 siswa)

Presentase Ketidaktuntasan 58,33 % (21 siswa)

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa

yang tuntas yaitu sebanyak 15 siswa, dan yang belum tuntas sebanyak

21 siswa. Adapun siswa yang dinyatakan tuntas yaitu siswa yang

mendapatkan nilai yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM) yaitu 68. Rata-rata yang diperoleh dari data diatas yaitu

Presentase ketuntasan

P= x100%

= x 100%

= 41,66%

Presentase Ketidaktuntasan

P = x 100%

P = x 100%

P = 58,33%

Nilai rata-rata kelas

X =

Keterangan:

X : Nilai rata-rata

Page 100: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

80

X =

X = 69,25

Tabel 4.2 Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus

No Rentang Nilai Jumlah

siswa

Presentase

Angka Ketuntasan

1 ≥ 68 Tuntas 15 41,66%

2 < 68 Tidak tuntas 21 58,33%

Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Pra Siklus

b. Refleksi

Pada hasil pra siklus terdapat 15 (41,66%) siswa tuntas belajar

dan 21 siswa (58,33%) siswa yang belum tuntas. Adapun kegagalan-

kegagalan yang ada dalam pra siklus disebabkan karena masih banyak

siswa yang gaduh, siswa tidak memperhatikan penjelasan guru, siswa

Page 101: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

81

belum paham apa yang dilakukan, siswa kurang tertarik dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran, guru kurang menguasai kelas.

2. Deskripsi Siklus I

a. Data Hasil Post Test Siswa Siklus I

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I

dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2020 di kelas IV A dengan

jumlah 36 siswa. Adapunproses belajar mengacu pada rencana

pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan. Pada proses

pembelajaran siklus I melalui model pembelajaran Team Assisted

Individualization (TAI) dengan media tirai panggung budaya, sudah ada

peningkatan terhadap nilai siswa dan ada sebagian hasil belajar siswa

yang belum memuaskan. Sebagai nilai patokan ketuntasan yang

digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), kelas IV pada

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu 68. Data nilai siswa

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Post Test Siklus I

No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan

1. Achmad Fachri Nur Chalim 68 85 Tuntas

2. Adelia Nafa Setyaningrum 68 80 Tuntas

3. Ahmad Malik Ibrahim 68 65 Tidak tuntas

4. Ahmad Rikza Mugtada 68 80 Tuntas

5. Ahmad satria Purnama 68 85 Tuntas

6. Aida Ilyana Nurizzahra 68 80 Tuntas

7. Aisyah Ayu Alfiana 68 85 Tuntas

8. Alief Hildan 68 65 Tidak tuntas

9. Alintang Cahaya Mega 68 85 Tuntas

10. Angga Dwi Putra 68 80 Tuntas

11. Anindy Nely Zakiya 68 85 Tuntas

12. Anwar Muhibin 68 60 Tidak tuntas

13. Arizka Putri Choirunnnisha 68 65 Tidak tuntas

Page 102: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

82

14. Arkan Attaya Saputra 68 78 Tuntas

15. Atikha 68 80 Tuntas

16. Aura Nur Izati 68 85 Tuntas

17. Azam Eka Ramadhani 68 80 Tuntas

18. Charisa Amalia 68 60 Tidak tuntas

19. Daffa Maulidah Azzah 68 85 Tuntas

20. Davi Maula Rizqi 68 70 Tuntas

21. Della Ayunda Putri 68 80 Tuntas

22. Dwi Wulan Lutsahfa 68 85 Tuntas

23. Dyda Aulia Arfa 68 90 Tuntas

24. Eka Himmatus Syafa 68 65 Tidak tuntas

25. Fais Alkafi 68 80 Tuntas

26. Fajar Riki Dwi Kurniawan 68 80 Tuntas

27. Fitria Ayu Setyani 68 85 Tuntas

28. Ganis Amelika Zahra 68 60 Tidak tuntas

29. Helen Fatkhatin Jannah 68 80 Tuntas

30. Izzi Kauni Jazila 68 65 Tidak Tuntas

31. Jihan Hasna Salsabila 68 88 Tuntas

32. Jihan Ulfah Talita 68 65 Tidak Tuntas

33. Marcella Isla Natasya 68 80 Tidak tuntas

34. Marsha Lajla Nur Khotib 68 65 Tidak tuntas

35. Muhamad Alif Kurniawan 68 87 Tuntas

36. Muhamad Alvin

Ahsinurrozaq

68 85 Tuntas

Rata-rata 76,61

Presentase Ketuntasan 69,44% (25 siswa)

Presentase Ketidaktuntasan 30,55% (11 siswa)

Berdasarkan hasil post test siklus I mengalami peningkatan dari

hasil pra siklus , bahwa dari 36 siswa terdapat 25 siswa (69,44%) yang

memperoleh nilai di atas 68 atau telah tuntas, sementara terdapat 11

siswa (30,55%) yang memperoleh nilai di bawah 68 atau belum tuntas

dengan rata-rata kelas yaitu 76.61. Presentase ketuntasan

P= x100%

= x 100%

= 69,44%

Page 103: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

83

Presentase Ketidaktuntasan

P = x 100%

P = x 100%

P = 30,55%

Nilai rata-rata kelas

X =

Keterangan:

X : Nilai rata-rata

X =

X = 76,61

Tabel 4.5 Data Perolehan Nilai KKM Post Test Siklus I

No Rentang Nilai Jumlah

siswa

Presentase

Angka Ketuntasan

1 ≥ 68 Tuntas 25 69,44%

2 < 68 Tidak

Tuntas

11 30,55%

Page 104: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

84

Gambar 4. 6 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus I

b. Refleksi

Berdasarkan hasil pra siklus diketahui bahwa dari 36 siswa

terdapat 15 siswa (41,66%) yang tuntas dan 21 siswa (58,33%) belum

tuntas, dengan nilai rata-rata 66,97. Hasil post test siklus I diketahui

bahwa dari 36 siswa terdapat 25 siswa (69,44%) yang tuntas dan 11

siswa (30,55%) yang belum tuntas dengan rata-rata 76,61. Berdasarkan

data Pra Siklus dan Post Test terjadi peningkatan hasil belajar sebesar

27.78%.

Namun dalam pelaksanaan siklus I ini masih ditemukan

beberapa kendala. Adapun kendalanya yaitu:

1) Siswa masih suka bermain-main dengan media pembelajaran yang

ada.

2) Sebagian siswa masih ada yang gaduh ketika pembelajaran dan saat

diskusi.

Page 105: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

85

3) Guru masih kurang maksimal dalam menerapkan model

pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dengan media

tirai panggung budaya.

4) Adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai yang sesuai

dengan standar ketuntasan, hal ini dikarenakan belum paham materi

yang disampaikan oleh guru dan media yang digunakan oleh guru

kurang besar sehingga belum memadai untuk media pembelajaran

dengan jumlah siswa sebanyak 36.

Secara garis besar siklus I berjalan dengan baik dan lumayan

kondusif, namun masih ada 11 siswa yang nilainya belum mencapai

KKM. Oleh karena itu perlu diakdakan siklus II.

c. Lembar Observasi Guru Siklus I

Tabel 4. 7 Lembar Observasi Guru Siklus I

No Aspek Yang Dinilai Nilai

A B C D

KEGIATAN PEMBUKAAN

1 Guru mengkondisikan peserta didik

dengan menyapa dan mengucapkan salam

2 Guru memberikan motivasi awal √

3 Guru melakukan apersepsi

4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai

5 Guru menjelaskan langka-langkah

pembelajaran menggunakan model TAI

KEGIATAN INTI

6 Penguasaan materi pembelajaran √

7 Mengaitkan materi dengan pengetahuan

lain yang relevan

8 Kejelasan dalam penyampaian materi

pembelajaran

Page 106: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

86

9 Melaksanakan pembelajaran secara

sistematis sesuai dengan RPP

10 Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu yang direncanakan

11 Menguasai kelas √

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED

INDIVIDUALIZATION (TAI)

12 Mununjukan keterampilan dalam

penggunaan model pembelajaran Team

Assisted Individualization (TAI)

13 Menghasilkan pembelajaran yang menarik

MELIBATKAN PESERTA DIDIK

14 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta

didik dalam pembelajaran

15 Menunjukkan sikap terbuka terhadap

respon peserta didik

16 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme

peserta didik

PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

17 Memantau kemajuan belajar siswa selama

proses pembelajaran

18 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi (tujuan)

PENGGUNAAN BAHASA

19 Menggunakan bahasa lisan dan tulisan

secara jelas, baik dan benar

20 Menggunakan bahsa yang mudah

dipahami oleh siswa

PENUTUP

21 Memberikan soal evaluasi di akhir

pembelajaran

22 Membuat rangkuman pembelajaran secara

lisan

23 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan

portopolio

24 Menutup pembelajaran dengan membaca

hamdalah atau doa selesai belajar

Jumlah 40 24 12

Total 76

Kategori Baik

Page 107: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

87

Keterangan: Rentang Nilai

A : Baik ( 4 ) 76-100 = Baik

B : Sedang ( 3 ) 51-75 = Sedang

C : Cukup ( 2 ) 26- 50 = Kurang

D : Kurang ( 1 ) 01 – 25=Sangat kurang

d. Lembar Observasi Siswa Siklus I

Tabel 4.8 Lembar Observasi Siswa Siklus I

No Aspek Yang Dinilai Kriteria

A B C D

KEGIATAN PEMBUKAAN

1. Bersiap memulai pelajaran

2. Merespon terhadap apersepsi yang

diberikan oleh guru

KEGIATAN INTI

3. Memperhatikan penjelasan terkait

materi

4. Mengajukan pendapat terkait dengan

materi pembelajaran

5. Mengajukan pertanyaan mengenai

materi pembelajaran

6. Mengajukan pertanyaan terkait cara

pelaksanaan model Team Assisted

Individualization (TAI)

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED

INDIVIDUALIZATION (TAI)

7. Menjawab pertanyaan guru

8. Berpartisipasi dalam pelaksanaan

penggunaan model Team Assisted

Individualization (TAI)

9. Bersedia belajar secara kelompok

10. Bekerjasama antar anggota kelompok

11. Memperhatikan penjelasan tugas

kelompok

12. Aktif dalam kelompok

Page 108: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

88

13. Menyelesaikan lembar kerja individu

PENUTUP

14. Ikut serta dalam membuat kesimpulan

pembelajaran bersama guru

15. Menutup pembelajaran

Jumlah 33 2

Total 53

Kategori Sedang

Keterangan: Rentang Nilai

A : Baik ( 4 ) 76-100 = Baik

B : Sedang ( 3 ) 51-75 = Sedang

C : Cukup ( 2 ) 26- 50 = Kurang

D : Kurang ( 1 ) 01 – 25=Sangat kurang

3. Deskripsi Siklus II

a. Data Hasil Post Test Siklus II

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II

dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2020 di kelas IV A dengan

jumlah 36 siswa. Pada siklus II hasil belajar siswa kelas IV MI Sabilul

Huda Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang pada mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi keragaman budaya

menggunakan model Team Assisted Individualization (TAI) dengan

media tirai panggung budaya sangat memuaskan, ditandai dengan

adanya peningkatan nilai siswa dari siklus I ke siklus II. Adapun rincian

nilai siswa pada siklus II sebagai berikut:

Page 109: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

89

Tabel 4.9 Hasil Post Test Siklus II

No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan

1. Achmad Fachri Nur Chalim 68 90 Tuntas

2. Adelia Nafa Setyaningrum 68 95 Tuntas

3. Ahmad Malik Ibrahim 68 85 Tuntas

4. Ahmad Rikza Mugtada 68 85 Tuntas

5. Ahmad satria Purnama 68 90 Tuntas

6. Aida Ilyana Nurizzahra 68 85 Tuntas

7. Aisyah Ayu Alfiana 68 100 Tuntas

8. Alief Hildan 68 85 Tuntas

9. Alintang Cahaya Mega 68 88 Tuntas

10. Angga Dwi Putra 68 65 Tidak

Tuntas

11. Anindy Nely Zakiya 68 90 Tuntas

12. Anwar Muhibin 68 85 Tuntas

13. Arizka Putri Choirunnnisha 68 90 Tuntas

14. Arkan Attaya Saputra 68 95 Tuntas

15. Atikha 68 85 Tuntas

16. Aura Nur Izati 68 95 Tuntas

17. Azam Eka Ramadhani 68 85 Tuntas

18. Charisa Amalia 68 80 Tuntas

19. Daffa Maulidah Azzah 68 80 Tuntas

20. Davi Maula Rizqi 68 90 Tuntas

21. Della Ayunda Putri 68 85 Tuntas

22. Dwi Wulan Lutsahfa 68 65 Tidak

Tuntas

23. Dyda Aulia Arfa 68 100 Tuntas

24. Eka Himmatus Syafa 68 80 Tuntas

25. Fais Alkafi 68 65 Tidak

Tuntas

26. Fajar Riki Dwi Kurniawan 68 90 Tuntas

27. Fitria Ayu Setyani 68 80 Tuntas

28. Ganis Amelika Zahra 68 85 Tuntas

29. Helen Fatkhatin Jannah 68 90 Tuntas

30. Izzi Kauni Jazila 68 85 Tuntas

31. Jihan Hasna Salsabila 68 90 Tuntas

32. Jihan Ulfah Talita 68 80 Tuntas

33. Marcella Isla Natasya 68 85 Tuntas

34. Marsha Lajla Nur Khotib 68 75 Tuntas

35. Muhamad Alif Kurniawan 68 80 Tuntas

36. Muhamad Alvin

Ahsinurrozaq

68 86 Tuntas

Page 110: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

90

Rata-rata 85,94

Presentase Ketuntasan 91,66% (33 siswa)

Presentase Ketidaktuntasan 8,33% (3 siswa)

Hasil Post Test siklus II mengalami peningkatan, jumlah siswa

yang tuntas adalah 33 (91,66%) dan yang belum tuntas adalah 3 siswa

(8,33%) dengan rata-rata 85,94.

Presentase ketuntasan

P= x100%

= x 100%

= 91,66%

Presentase Ketidaktuntasan

P = x 100%

P = x 100%

P = 8,33%

Nilai rata-rata kelas

X =

Keterangan:

X : Nilai rata-rata

X =

X = 85.94

Page 111: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

91

Tabel 4. 10 Data Perolehan KKM Siklus II

No Rentang Nilai Jumlah

siswa

Presentase

Angka Ketuntasan

1 ≥ 68 Tuntas 33 91,66%

2 < 68 Tidak Tuntas 3 8,33%

Gambar 4. 11 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus II

b. Refleksi

Pada siklus II hampir semua siswa fokus dan memperhatikan

materi pembelajaran yang disampaikan guru, hal ini dikarenakan guru

mempersiapkan pembelajaran menggunakan model Team Assisted

Individualization (TAI) dengan media tirai panggung budaya dengan

maksimal. Selain itu pembelajaranmenggunakan model Team Assisted

Individualization (TAI) dengan media tirai panggung budaya yang

dilaksanakan pada siklus II sudah tidak asing bagi siswa. Namun masih

Page 112: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

92

ada 3 siswa yang hasil belajarnya masih dibawah KKM. Hal ini

disebabkan karena ke 3 siswa tersebut sulit fokus dalam belajar karena

lebih sibuk bermain dan mengganggu temannya dan cenderung agak

lambat dalam menangkap materi pelajaran.

Dari datahasil belajar siswa siklus II, diketahui dari 36 siswa

terdapat 33 siswa (91,66%) tuntas dan 3 siswa (8,33%) tidak tuntas

KKM. Berdasarkan hasil penelitian siklus II ini telah menunjukkan

tingkat keberhasilan secara klasikal siswa yang sudah mencapai 85%

dari jumlah siswa dalam satu kelas. Maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran pada siklus II ini sudah mencapai tingkat keberhasilan

maka penulis tidak perlu melakukan penelitian lagi pada siklus

berikutnya, karena presentase ketuntasan yang diperoleh telah mencapai

91,66%.

Berdasarkan data post test pada siklus I dan post test siklus II

terjadi peningkatan belajar sebesar 22.22%. Dan dari hasil penelitian

siklus I dan II dapat diketahui bahwa model Team Assisted

Individualization (TAI) dengan media tirai panggung budaya sudah

dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa khususnya materi

keragaman budaya.

Page 113: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

93

c. Lembar Observasi Guru Siklus II

Tabel 4. 12 Lembar Observasi Guru Siklus II

No Aspek Yang Dinilai Nilai

A B C D

KEGIATAN PEMBUKAAN

1 Guru mengkondisikan peserta didik dengan

menyapa dan mengucapkan salam

2 Guru memberikan motivasi awal √

3 Guru melakukan apersepsi

4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai

5 Guru menjelaskan langka-langkah

pembelajaran menggunakan model TAI

KEGIATAN INTI

6 Penguasaan materi pembelajaran

7 Mengaitkan materi dengan pengetahuan

lain yang relevan

8 Kejelasan dalam penyampaian materi

pembelajaran

9 Melaksanakan pembelajaran secara

sistematis sesuai dengan RPP

10 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu yang direncanakan

11 Menguasai kelas

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED

INDIVIDUALIZATION (TAI)

12 Mununjukan keterampilan dalam

penggunaan model pembelajaran Team

Assisted Individualization (TAI)

13 Menghasilkan pembelajaran yang menarik √

MELIBATKAN PESERTA DIDIK

14 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta

didik dalam pembelajaran

15 Menunjukkkan sikap terbuka terhadap

respon peserta didik

16 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme

peserta didik

PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

17 Memantau kemajuan belajar siswa selama

proses pembelajaran

Page 114: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

94

18 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi (tujuan)

PENGGUNAAN BAHASA

19 Menggunakan bahasa lisan dan tulisan

secara jelas, baik dan benar

20 Menggunakan bahsa yang mudah dipahami

oleh siswa

PENUTUP

21 Memberikan soal evaluasi di akhir

pembelajaran

22 Membuat rangkuman pembelajaran secara

lisan

23 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan

portopolio

24 Menutup pembelajaran dengan membaca

hamdalah atau doa selesai belajar

Jumlah 76 12

Total 88

Kategori Baik

Keterangan: Rentang Nilai

A : Baik ( 4 ) 76-100 = Baik

B : Sedang ( 3 ) 51-75 = Sedang

C : Cukup ( 2 ) 26- 50 = Kurang

D : Kurang ( 1 ) 01 – 25=Sangat kurang

d. Lembar Observasi Siswa Siklus II

Tabel 4. 13 Lembar Observasi Siswa Siklus II

No Aspek Yang Dinilai Kriteria

A B C D

KEGIATAN PEMBUKAAN

1. Bersiap memulai pelajaran √

2. Merespon terhadap apersepsi yang

diberikan oleh guru

Page 115: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

95

KEGIATAN INTI

3. Memperhatikan penjelasan terkait

materi

4. Mengajukan pendapat terkait dengan

materi pembelajaran

5. Mengajukan pertanyaan mengenai

materi pembelajaran

6. Mengajukan pertanyaan terkait cara

pelaksanaan model Team Assisted

Individualization (TAI)

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED

INDIVIDUALIZATION (TAI)

7. Menjawab pertanyaan guru √

8. Berpartisipasi dalam pelaksanaan

penggunaan model Team Assisted

Individualization (TAI)

9. Bersedia belajar secara kelompok

10. Bekerjasama antar anggota kelompok √

11. Memperhatikan penjelasan tugas

kelompok

12. Aktif dalam kelompok √

13. Menyelesaikan lembar kerja individu

PENUTUP

14. Ikut serta dalam membuat kesimpulan

pembelajaran bersama guru

15. Menutup pembelajaran

Jumlah 7

2

6

Total 78

Kategori Baik

Keterangan: Rentang Nilai

A : Baik ( 4 ) 76-100 = Baik

B : Sedang ( 3 ) 51-75 = Sedang

C : Cukup ( 2 ) 26- 50 = Kurang

D : Kurang ( 1 ) 01 – 25=Sangat kurang

Page 116: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

96

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah melaksanakan berbagai kegiatan mulai dari kegiatan pra

siklus, siklus I dan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran Team

Assisted Individualization (TAI) dengan media tirai panggung budaya

mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV MI Sabilul Huda

Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Hal ini dapat

dibuktikan dengan nilai yang diperoleh siswa dari sebelum menggunakan

model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dengan mediatirai

panggung budaya. Hal tersebut dapat diketahui dari meningkatnya pencapaian

KKM dari dua siklus.

1. Data Nilai Rata-Rata Persiklus

Tabel 4. 14 Data Nilai Rata-rata Persiklus

No Ketuntasan Pelaksanaan Nilai rata-rata

1 Pra Siklus 66,97

2 Siklus I 76,61

3 Siklus II 85,94

Tabel 4. 15 Grafik Nilai Rata-rata Antar Siklus

Page 117: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

97

2. Data Hasil Belajar Siswa Persiklus

Data di bawah ini diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan

melalui 2 siklus. Berikut rangkaian data siswa yang mengalami

peningkatan dari pra siklus, siklus I dan siklus II.

Tabel 4.16 Data Peningkatan Nilai Siswa Persiklus

Uraian Siswa Tuntas Siswa Tidak Tuntas Rata-

rata Frekuensi Persen Frekuensi Persen

Pra Siklus 15 41,66% 21 58,33% 66,97

Siklus I 25 69,44% 11 30,55% 76,61

Siklus II 33 91,66% 3 8,33% 85,94

Dari tabel 4.16 diatas menunjukan adanya peningkatan hasil belajar

siswa sebelum dan setelah dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan pada setiap siklus

merupakan bukti keberhasilan penerapan model Team Assisted

Page 118: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

98

Individualization (TAI) dengan media tirai panggung budaya pada proses

pembelajaran.

Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa sebelum dilakukan

tindakan yaitu pada tahap pra siklus terdapat 15 siswa (41,66%) siswa

yang tuntas belajar, sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar dibawah

KKM sebanyak 21 siswa (58,33%) dengan rata-rata 66,97. Berdasarkan

hasil tersebut dapat dikatakan belum memenuhi indikator keberhasilan

secara klasikal maka penelitian dilanjutkan pada siklus I pada

pembelajaran IPS materi keragaman budaya pembelajaran 3.

Data hasil belajar siswa pada siklus I terdapat 25 siswa yang tuntas

belajar atau (69,44%), sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar terdapat

11 siswa atau (30,55%) dengan nilai rata-rata 76,1. Berdasarkan hasil

tersebut terjadi peningkatan dari tahap pra siklus meskipun masih belum

memenuhi indikator keberhasilan secara klasikal, maka penelitian

dilanjutkan pada Siklus II dengan pembelajaran IPS materi keragaman

budaya pembelajaran 4.

Hasil belajar siswa pada siklus II terdapat 33 siswa yang tuntas

belajar atau (91,66%) sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar sebanyak

3 siswa atau (8,33%) dengan nilai rata-rata 85,94. Berdasarkan hasil

tersebut dapat dikatakan sudah memenuhi indikator keberhasilan secara

klasikal yaitu siswa yang mencapai nilai melebihi KKM yaitu mendapat

nilai ≥ 68 pada pembelajaran IPS dengan presentase ≥85% dari jumlah

siswa total dalam satu kelas sebanyak 36 siswa (91,66%). Maka dari itu

Page 119: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

99

penelitian dihentikan dan siswa yang belum tuntas pada siklus II akan

diberikan tindakan lanjut mandiri berupa latihan-latihan atau remidi yang

dipantau oleh guru sehingga seluruh siswa diharapkan dapat tuntas belajar.

Hasil belajar siswa kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran mengalami

peningkatan. Adapun gambar presentasi dalam grafik adalah sebagai

berikut:

Gambar 4. 17 Peningkatan Nilai Hasil Belajar Persiklus

0,%

20,%

40,%

60,%

80,%

100,%

pra siklus siklus I siklus II

Peningkatan Nilai Hasil Belajar Persiklus

Tuntas Tidak Tuntas

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

Penelitian Tindakan Kelas menggunakan model Team Assisted

Individualization (TAI) dengan media tiarai panggung budaya telah

berhasil meningkatkan hasil belajar IPS materi keragaman budaya pada

siswa kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020.

Page 120: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

100

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang upaya

peningkatan hasil belajar IPS materi keragaman budaya melalui model Team

Assisted Individualization (TAI) dengan media tirai panggung budaya pada

siswa kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang tahun pelajaran 2019/2020 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

IPS melalui model Team Assisted Individualization (TAI) dengan media tirai

panggung budaya dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi keragaman

budaya pada siswa kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020. Hal ini dapat

dilihat dari hasil pembahasan bahwa pada pra siklus atau sebelum dilakukan

tindakan, siswa yang mencapai ketuntasan hanya 15 siswa (41,66%) dari 36

siswa. Pada siklus I setelah menerapkan model Team Assisted

Individualization (TAI) dengan media tirai panggung budaya siswa yang

tuntas KKM sebanyak 25 siswa (69,44%) dari 36 siswa. Sedangkan pada

siklus II siswa mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu siswa yang

tuntas KKM sebanyak 33 siswa (91,66%) dari 36 siswa.

Page 121: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

101

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, hal-hal yang perlu diperhatikan

sebagai berikut:

1. Kepala sekolah

a. Agar kepala sekolah mendukung kreativitas guru dalam mengajar

dengan menyediakan fasilitas yang menunjang yang dibutuhkan guru

untuk mengajar, baik media pembelajaran maupun pelatihan-pelatihan

untuk mengembangkan ketrampilan mengajar guru dan dapat

diaplikasikannya dalam pembelajaran sehingga siswa akan senang dan

mendapatkan suasana pembelajaran yang baru dan menyenangkan.

b. Agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu masukan/input

dalam rangka untuk meningkatkan pembinaan guru agar lebih

meningkatkan kompetensinya dalam mengajar.

2. Guru

a. Agar pembelajaran berhasil dengan baik, maka seorang guru hendaknya

menambah wawasan dan lebih kreatif dalam penyampaian materi

pembelajaran agar siswa tidak mudah bosan ketika pembelajaran dan

guru sebaiknya selalu aktif dalam melibatkan siswa selama proses

pembelajaran.

b. Agar guru dapat menciptakan pembelajaran yang bervariasi, sebaiknya

guru menggunakan pendekatan, strategi, motode, media maupun model

pembelajaran yang baru sehingga pembelajaran terasa menyenangkan

dan siswa paham dengan materi yang disampaikan.

Page 122: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

102

3. Siswa

a. Siswa diharapkan untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran yang

disampaikan oleh guru agar hasil belajar siswa dapat meningkat dan

siswa memiliki keterampilan-keterampilan yang dapat dikembangkan.

b. Siswa diharapkan untuk aktif bertanya mengenai hal-hal yang belum

dipahami terkait pembelajaran yang disampaikan dan kaitannya dalam

kehidupan yang belum mereka temui agar mereka paham mengenai

pengetahuan yang baru dan dapat menyelesaikan suatu permasalahan

yang mereka temui.

Page 123: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

103

DAFTAR PUSTAKA

Aliansikartun.blogspot.com diunduh 12 Februari 2020.

Aqib, Zainal. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Arifin, Zainal.2011. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Cahyaningsih, Ujiati. (2018) dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Matematika”.Jurnal Cakrawala Pendas. Vol. 4 No.1. P-ISSN: 2442-7470.

E-ISSN: 2579-4442. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Universitas

Majalengka.

Engkoswara. 1984. Dasar-dasar Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bina Aksara.

Galerikartunbaru.blogspot.com diunduh 12 Februari 2020.

Herlina, Permatasari (2012) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) untuk

meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI AK 1 SMK Abdi

Negara Muntilan Tahun Ajaran 2012/2013”Skripsi. Yogyakarta: Fakultas

Ekonomi. Program Studi Pendidikan Akuntasi. Universitas Negeri

Yogyakarta.

Hutami, Eka Poppi dkk. (2018) dengan judul “ Studio Teater Panggung Boneka

Sebagai Sarana Pembelajaran PAUD Di Kota Palopo”. Jurnal Pendidikan

Anak. Vol. 4, No. 2. P-ISSN: 2541-4658. E-ISSN: 2528-7427. Institut

Agama Islam Negeri Palopo.

https://images.app.goo.gl/fYJ4FCfvorNBv7 diunduh 12 Februari 2020.

http://images.app.goo.gl/iVkp8nNNqygmXhvLA diunduh 12 Februari 2020.

http://images.app.goo.gl/kzSHGWeyXoqtcrJW8 diunduh 12 Februari 2020.

https://images.app.goo.gl/qhmCPVwPd99r3LP7 diunduh 12 Februari 2020.

http://images.app.goo.gl/z4TBh9XbxqbZcckb6 diunduh 12 Februari 2020.

http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/08/35-rumah-adat-di-indonesia-gambar-

4.html diunduh 21 September 2016.

http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/08/35-rumah-adat-diindonesiagambar-

4.html diunduh 21 September 2016.

https://m.kumparan.com/am/99co/indah-dan-filosofis-inspirasi-desain-rumah-

adat-bali-yang-bisa-ditiru-1r8W5EGGMpG diunduh 12 Februari 2020.

Page 124: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

104

http://travel.kompas.com/read/2016/09/11/071000327/lima.warisan.leluhur.mang

garai.jadi.budaya.nasional.dan.dunia diunduh 19 September 2016.

https://www.arsitag.com/article/rumah-gadang-rumah-tradisional

minangkabau. Diunduh 12 Februari 2020.

https://www.romadecade.org/rumah-adat-papua/ diunduh 12 Februari 2020.

Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif: Teori dan Aplikasi. Salatiga:

STAIN Salatiga Press.

Linda, Monica (2018) dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dalam peningkatan aktivitas

belajar PAI di SMP Budaya Bandar Lampung ”Skripsi. Lampung:

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan. Program Studi Pendidikan Agama

Islam. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Mie, Kurniawati (2012) dengan judul “ Penerapan pembelajaran Kooperatif Tipe

TAI (Team - Assisted – Individualization) untuk meningkatkan keaktifan

dan prestasi belajar matematika siswa kelas V MI APPI Mulusan Paliyan

Gunung Kidul ”Skripsi. Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan. Program Studi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

Miftahul, Huda. 2016. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Miftahul Huda. 2014. Model –Model Pengajaran Dan Pembelajaran: Isu-Isu

Metodis Dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran: Suatu Pendekatan Baru. Jakarta:

Gaung Persada Press

Mustofa, Muhammad Hafid, dkk. Dengan judul “ Penggunaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI)

dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”. Prosiding Seminar Nasional

Etnomatnesia. ISBN: 978-602-6258-07-6. Program Studi Pendidikan

Matematika. FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.

Oemar, Hamalik. 1980. Desain Intruksional. Bandung: Pustaka Mertiana.

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 pada BAB III pasal 4 tentang Tujuan

Penilaian. 2016. Jakarta.

Permendiknas. 2006. Buku Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMP/MTs.

Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Poerwaningtias, Intania, dkk. 2017. Rumah Adat Nusantara. Jakarta Timur: Badan

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV

Rawamangun.

Page 125: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

105

Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS: Teori, Aplikasi dan Evaluasi. Salatiga: STAIN

Salatiga Press.

Rochimah, Nur Apriliya & Badrus Zaman. Pendidikan Moral Anak Jalanan.

Yogyakarta: Trussmedia Grafika. 2018: hal. 31.

Rohmad. 2017. Pengembangan instrumen evaluasi dan penelitian. Yogyakarta:

Kalimedia.

Rumah Adat 34 Provinsi di Indonesia_ Gambar dan Penjelasannya_

Perpustakaan.id.mhtml diakses pada tanggal 13 februari 2020 pukul 19.00.

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Sapriya. 2014. Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Slavin, Robert E. 2009.Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.

Suprijono, Agus. 2015. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM .

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Press.

Tabrani Rusyan dkk. 1989. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.

Bandung.

Trend Terbaru 43+ Baju Adat Indonesia Animasi.mhtml diakses pada tanggal 13

februari 2020 pukul 20.00.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovativ Progresif. Jakarta:

Kencana.

Undang-undang No.20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional,

www.depdiknas.go.id

Winataputra, udin S. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Wisudawati. Asih Widi. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi

Aksara.

www.youtube.com diunduh 12 Februari 2020.

Zaman, Badrus. 2013. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui

Penerapan Metode CTL dan Pemberian Motivasi Belajar pada Siswa Kelas

VII A MTs Negeri Teras, Boyolali Tahun 2012. Tesis: Pascasarjana UMS.

Zaman, B., & Kusumasari, D. 2020. Pendidikan Akhlak untuk Perempuan (Telaah

Qur’an Surat An-Nur Ayat 31). Tadrib, 5(2), 234-246.

https://doi.org/https://doi.org/10.19109/tadrib.v5i2.3656

Page 126: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

106

LAMPIRAN

Page 127: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

107

Lampiran 1 RPP Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : MI Sabilul Huda Jimbaran

Kelas / Semester : IV /2

Tema 7 : Indahnya Keragaman di Negeriku

Sub Tema 2 : Indahnya Keragaman Budaya Negeriku

Pembelajaran ke : 3

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan

Page 128: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

108

dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR

IPS

Kompetensi Dasar Indikator

3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial,

ekonomi, budaya, etnis dan agama di

provinsi setempat sebagai identitas

bangsa Indonesia; serta hubungannya

dengan karakteristik ruang.

3.2.1 Mengetahui nama-nama

rumah adat yang ada di

Indonesia

3.2.2 Menyebutkan berbagai macam

rumah adat di Indonesia.

3.2.3 Menjelaskan ragam perbedaan

rumah adat di Indonesia.

4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai

keragaman sosial, ekonomi, budaya,

etnis dan agama di provinsi setempat

sebagai identitas bangsa Indonesia;

serta hubungannya dengan

karakteristik ruang.

4.2.1 Mempresentasikan keunikan

dari rumah adat.

Page 129: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

109

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah memperhatikan penjelasan guru siswa dapat mengetahui

berbagai jenis rumah adat di Indonesia dengan menyebutkan daerah asal

rumah adat yang ada di Indonesia. .

2. Setelah berdiskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan tentang bentuk,

bahan pembuat, dan keunikan dari rumah adat daerah mereka dengan

tepat.

3. Setelah mengamati gambar beberapa rumah adat di Indonesia, siswa

mampu menceritakan daerah asal dan keunikan dari setiap rumah adat

dengan tepat.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Keragaman Rumah Adat di Indonesia

Keragaman suku bangsa juga berpengaruh terhadap bentuk rumah adat.

Rumah adat umumnya dibangun menyesuaikan kondisi bentang alam

wilayah setempat. Keragaman bentuk rumah adat mencerminkan

kemampuan nenek moyang bangsa Indonesia sebagai arsitek handal. Tidak

hanya unik, bentuk rumah adat mengandung makna dan simbol tertentu.

Semua itu disesuaikan adat istiadat tiap-tiap daerah. Keragaman rumah adat

di Indonesia sebagai berikut.

Page 130: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

110

Page 131: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

111

Begitu beragam rumah adat di Indonesia. Setiap rumah adat mempunyai

keunikan yang berbeda dari rumah adat lain. Keragaman rumah adat di

Indonesia menjadi kekayaan budaya yang dapat kita banggakan. Dibawah

ini ada beberapa penjelasan mengenai keragaman rumah adat yang ada di

Indonesia.

1. SUMATERA BARAT

1) Rumah Tradisional / Adat

Rumah Gadang (Rumah Adat Minangkabau)

Rumah Gadang atau rumah Godang adalah

nama untuk rumah adat Minangkabau yang

banyak dijumpai di provinsi Sumatera Barat.

Rumah ini juga disebut dengan nama alain oleh

masyarakat setempat dengan nama rumah

Bagonjong atau rumah Baanjuang.

Rumah adat ini memiliki bentuk persegi panjang yang

atapnya mirip seperti tanduk kerbau. Atapnya hanya terbuat dari

ijuk, tetapi ketahanannya tidak perlu diragukan. Umumnya, hanya

ada satu tangga yang dimiliki oleh bangunan ini. Pada

dindingnya, terdapat ukiran-ukiran yang menghiasi rumah

Page 132: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

112

tersebut. Motifnya biasa mengusung tema tumbuhan merambat,

bunga, buah, hingga akar berdaun.

2. SULAWESI

Sulawesi Selatan yang merupakan ibu kota Makassar yang dikenal

sebagai salah satu kota yang paling terkenal di wilayah Indonesia

Tengah. Kota Makassar sendiri memiliki sejarah yang sangat panjang

dalam perjalanan bangsa Indonesia dengan adanya ragam suku bangsa

seperti Bone dan Mandar, Duri dan juga Pattinjo dan juga beberapa suku

lainnya.

1) Rumah Tradisional / Adat

Sulawesi Selatan memiliki beberapa jenis rumah

khas adat yang mereka sebut dengan sebutan nama

rumah “tongkonan “. Keunikan rumah adat Sulawesi

Selatan ini terletak pada atapnya yang dibuat berbeda

dengan rumah adat daerah lainnya. Bentuk atapnya

sangat unik.

Bagaimana tidak? Atap rumah ini berbentuk seperti perahu.

Rumah ini terbuat dari material kayu seperti kebanyakan rumah adat

lainnya. Sedangkan atapnya menggunakan atap yang dibuat dari

alang alang, nipah, rumbia atau bambu. Pada bagian depan terdapat

hiasan tanduk kerbau sebagai ciri khasnya.

Page 133: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

113

3. BALI

1) Rumah Adat Bali (Gapura Candi Bentar)

Sesuai dengan namanya, Rumah Gapura, rumah ini

sebenarnya adalah sebuah bangunan yang dijadikan

gerbang rumah-rumah tradisional Bali. Gapura itu

memiliki dua buah candi yang memiliki bentuk serupa

yang berfungsi untuk membatasi sisi kanan dan sisi kiri

pintu masuk ke daerah pekarangan. Keduanya saling

berpisah karena tidak memiliki atap.

Bentuk dari rumah adat ini sendiri adalah gapura atau dua buah

candi yang terpisah yang menimbulkan bentuk simetri. Candi ini

selalu menduduki posisi luar dari puri maupun pura. Ya, dia adalah

bangunan penyambut bagi mereka yang datang ke puri tersebut.

4. PAPUA

1) Rumah Adat Papua

Rumah Honai berbentuk bulat terbuat dari

kayu dengan atap jerami atau ilalang yang

berbentuk kubah. Bangunan rumah terbuat

dari rotan, dindingnya dari papan, dan tiang

penyangganya dari kayu khusus yang diikat

dengan tali hutan dan rotan.

Page 134: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

114

Posisi pintu berada pada arah terbit dan terbenamnya matahari.

Rumah ini tidak memiliki jendela yang bertujuan untuk mengurangi

udara dingin pegunungan Papua.

5. RIAU

1) Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar

Rumah Selaso Jatuh Kembar adalah

rumah adat di Indonesia khas Provinsi Riau

yang digunakan sebagai balai desa atau

tempat bermusyawarah. Selaso jatuh kembar

memiliki arti rumah yang memiliki dua

selasar dengan lantai yang lebih rendah dari

ruangan tengah.

6. JAMBI

1) Rumah Adat Panggung Kajang Leko

Rumah Panggung Kajang Leko adalah

rumah adat di Indonesia khas Jambi yang

terbuat dari kayu dan terbagi menjadi 8

ruangan. Kedelapan ruangan tersebut antara

lain:

a. Ruangan pertama (jogan) berfungsi sebagai tempat beristirahat

dan sebagai tempat untuk menyimpan air.

b. Ruangan kedua (serambi depan) berfungsi sebagai tempat

penerima tamu laki-laki.

Page 135: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

115

c. Ruangan ketiga (serambi dalam) berfungsi sebagai tempat tidur

anak laki-laki.

d. Ruangan keempat (amben melintang) berfungsi sebagai kamar

pengantin.

e. Ruangan kelima (serambi belakang) berfungsi sebagai tempat

tidur untuk anak perempuan yang belum menikah.

f. Ruangan keenam (laren) berfungsi sebagai tempat menerima

tamu perempuan.

g. Ruangan ketujuh (garang) berfungsi sebagai tempat untuk

memasak makanan dan sebagai tempat menyimpan air.

h. Ruangan kedelapan adalah dapur yang digunakan untuk

memasak makanan.

7. MALUKU

1) Rumah Adat Baileo

Di Indonesia bagian timur, Maluku

memiliki rumah adat yang bernama Baileo.

Rumah ini merupakan identitas yang

merepresentasikan kemajemukan agama di

Provinsi asal lagu Rasa Sayange.

Rumah adat Baileo memiliki ciri khas berupa ukuran yang

besar dengan gaya arsitektur yang berbeda dibandingkan rumah

rakyat pada umumnya. Rumah adat ini biasanya digunakan untuk

acara upacara adat, musyawarah mufakat, dan perkumpulan hiburan

Page 136: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

116

umum. Selain digunakan untuk kegiatan adat rumah ini juga

digunakan untuk menyimpan benda-benda pusaka suci yang

diletakkan dalam satu ruangan khusus.

8. SULAWESI TENGAH

1) Rumah Adat Tambi

Rumah tradisional Sulawesi Tengah ini

memiliki bentuk persegi panjang berukuran 7

meter x 5 meter. Rumah ini memiliki ciri khas

panggung dengan balok kayu yang disusun di

atas batu alam, uniknya rumah ini tidak

dikenal pembagian ruang. Sehingga dapur,

kamar, ruang tamu, semuanya menyatu jadi satu, dan dalam rumah

ini dapur biasanya diletakkan di tengah sebagai penghangat ruangan

di saat malam menyapa.

Berdasarkan kepercayaan leluhur, rumah adat Tambi hanya

boleh dibagun menghadap arah utara atau selatan. Dilarang bagi

warga sekitar untuk membangun rumah menghadap atau

membelakangi jalan matahari. Keunikan lain yang dimiliki rumah

adat Tambi adalah perbedaan jumlah anak tangga. Rumah tambi

yang ditinggali oleh sesepuh kampung atau kepala adat wajib

memiliki anak tangga yang jumlahnya genap, sedangkan rumah adat

Tambi yang ditinggali penduduk biasa harus memiliki anak tangga

yang jumlahnya ganjil.

Page 137: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

117

9. NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)

1) Rumah Adat Mbaru Niang

Rumah adat ini berasal dari Desa Wae

Rebo, Manggarai, NTT. Rumah adat Mbaru

Niang berbentuk kerucut dengan ketinggian

mencapai 15 meter. Dinding rumah terbuat

dari kayu dan bambu. Atapnya terbuat dari

ijuk yang disebut Wunut. Setiap bagian

rumah direkatkan dengan menggunakan

rotan tanpa paku. Rumah adat ini memiliki lima lantai. Setiap lantai

rumah Mbaru Niang memiliki ruangan dengan fungsi yang berbeda-

beda sebagai berikut.

a. Tingkat pertama disebut lutur digunakan sebagai tempat tinggal

dan berkumpul dengan keluarga.

b. Tingkat kedua berupa loteng atau disebut lobo berfungsi untuk

menyimpan bahan makanan dan barang-barang keluarga.

c. Tingkat ketiga disebut lentar digunakan untuk menyimpan benih-

benih tanaman pangan, seperti benih jagung, padi, dan kacang-

kacangan.

d. Tingkat keempat disebut lempa rae disediakan untuk menyimpan

bahan makanan apabila terjadi kekeringan.

e. Tingkat kelima disebut hekang kode untuk tempat persembahan

kepada leluhur.

Page 138: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

118

E. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

Model : Pembelajaran Kooperatif

Metode : Diskusi, tanya jawab dan penugasan

Pendekatan : Team Assisted Individualization

F. SUMBER BELAJAR

Buku guru dan buku siswa kelas IV, tema 7 : Indahnya Keragaman di

Negeriku, Subtema 2: Indahnya Keragaman Budaya Negeriku, Pembelajaran

3 (halaman 63-68)

G. MEDIA dan ALAT PEMBELAJARAN

Media : Tirai Panggung budaya

Alat : gambar macam-macam rumah adat

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan 1. Guru memberi salam, menyapa siswa,

menanyakan kabar dan kondisi kesehatan

siswa.

2. Siswa berdoa sebelum memulai kegiatan

dengan dipimpin oleh guru. Guru

menekankan pentingnya berdoa (agar apa

yang dikerjakan dan ilmu yang di dapat

bermanfaat).

10 menit

Page 139: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

119

3. Guru melakukan kegiatan mengabsen

4. Gurumelakukan apersepsi menanyakan

pembelajaran dihari sebelumnya

5. Guru menyampaikan materi yang akan

dipelajari pada hari ini

6. Guru menyampaikan rencana pembelajaran

akan dilakukan.

7. Guru membacakan tujuan pembelajaran

pada kegiatan hari ini

8. Guru menginformasikan model

pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu

Model Pembelajaran Team Assisted

Individualization

Inti 1. Mengamati

a. Siswa diminta mengamati guru

menjelaskan materi rumah adat

secara singkat.

b. Siswa mengamati media tirai

panggung budaya yang di

sediakan guru.

2. Menanya

a. Guru mengajukan beberapa

50 menit

Page 140: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

120

pertanyaan kepada siswa.

b. Siswa diminta menyebutkan

nama-nama rumah adat di

Indonesia.

3. Mencoba

a. Siswa dibagi menjadi 9

kelompok. terdiri dari siswa yang

memiliki kemampuan tinggi,

sedang dan kurang dilihat dari

kemampuan akademik.

b. Setiap kelompok terdiri dari 4-6

siswa.

c. Setiap siswa bekerjasama dalam

satu tim untuk saling membantu

temannya.

4. Menalar

a. Guru membagi soal dan bahan

ajar kepada setiap kelompok.

b. Setiap kelompok diberi 10 soal.

c. Siswa diminta untuk mengerjakan

soal yang telah diberi guru.

d. Siswa saling berkerjasama untuk

memecahkan pertanyaan. Siswa

Page 141: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

121

yang bisa menyelesaikan

pertanyaan dapat membantu

teman sekelompoknya, jika tidak

bisa guru akan membantunya.

5. Mengkomunikasikan

a. Siswa diminta maju kedepan

untuk menyampaikan hasil

pekerjaannya kepada guru dan

kelompok lain.

b. Siswa bersama guru secara

bersama-sama mengoreksi soal

yang telah dikerjakan.

c. Siswa dibagikan lembar soal post

test untuk dikerjakan siswa

sebagai evaluasi dan

dikumpulkan.

d. Guru mengulang penjelasan

materi rumah adat secara detail.

e. Guru menghitung rata-rata skor

tiap tim dan memberi

penghargaan.

Penutup 1. Siswa melakukan perenungan tentang

kegiatan pembelajaran hari ini.

10 menit

Page 142: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

122

2. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya

tentang pembelajaran hari ini.

3. Guru dan siswa membuat kesimpulan pada

pembelajaran pada hari ini.

4. Siswa diminta mengumpulkan LKSyang

telah diisi oleh siswa.

5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan

membaca hamdalah dan doa penutup belajar

bersama.

I. PENILAIAN

1. Jenis Penilaian

Tes tertulis

2. Instrumen Penilaian

Nama : ................................................

Kelas : ................................................

Ayo isilah pertanyaan berikut ini dengan benar !

1. Apa nama rumah adat di daerahmu ?

2. Ada berapa jumlah rumah adat yang ada di Indonesia ?

3. Berada di Provinsi manakah rumah adat Selaso Jatuh Kembar ?

4. Apa keunikan rumah adat Gadang ?

5. Rumah adat Honai berasal dari Provinsi ...............

Page 143: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

123

6. Rumah adat yang berasal dari Provinsi Maluku adalah ................

7. Keunikan rumah adat Sulawesi Selatan terletak pada ................

8. Atap rumah gadang berbentuk .............

9. Sebutkan 5 rumah adat yang kalian ketahui beserta letak Provinsinya !

10. Setelah mempelajari beberapa gambar rumah adat di Indonesia

tuliskanlah Provinsi asal gambar rumah adat beserta keunikannya

berikut ini !

a.

b.

Asal provinsi :

Nama rumah adat :

Keunikan :

Asal provinsi :

Nama rumah adat :

Keunikan :

Page 144: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

124

Kunci Jawaban

1. Rumah adat joglo

2. 34 rumah adat

3. Riau

4. Atapnya mirip seperti tanduk kerbau

5. Papua

6. Rumah Adat Baileo

7. Atapnya

8. Tanduk kerbau

9. Rumah adat Gadang dari : Sumatra Barat, Rumah adat Tongkonan dari :

Sulawesi Selatan, Rumah adat Lamin dari : Kalimantan Timur, Rumah

adat Bubugan Lima dari : Bengkulu , Rumah adat Gapura Candi Bentar :

Bali.

10. a.

Asal provinsi : Sulawesi Selatan

Nama rumah adat : Tongkonan

Keunikan : atapnya berbentuk

seperti perahu terbuat dari alang

alang, nipah, rumbia atau bambu

dan bagian depan terdapat hiasan

tanduk kerbau.

Page 145: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

125

b.

Pedoman Penilaian

Skor = jawaban benar x 10

Asal provinsi : Sulawesi Tengah

Nama rumah adat : Tambi

Keunikan : rumah ini tidak

dikenal pembagian ruang,

perbedaan jumlah anak tangga.

Page 146: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

127

Lampiran 2 Soal Post Test Siklus I

SOAL POST TEST SIKLUS I

Nama : ................................................

Kelas : ................................................

Bersama kelompokmu, tuliskan jawaban pertanyaan dan tugas berikut

dengan benar !

1. Apa nama rumah adat di daerahmu ?

2. Ada berapa jumlah rumah adat yang ada di Indonesia ?

3. Berada di Provinsi manakah rumah adat Selaso Jatuh Kembar ?

4. Apa keunikan rumah adat Gadang ?

5. Rumah adat Honai berasal dari Provinsi ......

6. Rumah adat yang berasal dari Provinsi Maluku adalah .....

7. Keunikan rumah adat Sulawesi Selatan terletak pada ......

8. Atap rumah gadang berbentuk .............

9. Sebutkan 5 rumah adat yang kalian ketahui beserta letak Provinsinya !

Page 147: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

128

10. Setelah mempelajari beberapa gambar rumah adat di Indonesia

tuliskanlah nama Provinsi asal gambar rumah adat beserta

keunikannya berikut ini !

a.

b.

Asal provinsi :

Nama rumah adat :

Keunikan :

Asal provinsi :

Nama rumah adat :

Keunikan :

Page 148: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

129

Lampiran 3 Observasi Guru Siklus I

Lembar Observasi Guru Siklus I

No Aspek Yang Dinilai Nilai

A B C D

KEGIATAN PEMBUKAAN

1 Guru mengkondisikan peserta didik

dengan menyapa dan mengucapkan salam

2 Guru memberikan motivasi awal √

3 Guru melakukan apersepsi

4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai

5 Guru menjelaskan langka-langkah

pembelajaran menggunakan model TAI

KEGIATAN INTI

6 Penguasaan materi pembelajaran √

7 Mengaitkan materi dengan pengetahuan

lain yang relevan

8 Kejelasan dalam penyampaian materi

pembelajaran

9 Melaksanakan pembelajaran secara

sistematis sesuai dengan RPP

10 Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu yang direncanakan

11 Menguasai kelas √

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED

INDIVIDUALIZATION (TAI)

12 Mununjukan keterampilan dalam

penggunaan model pembelajaran Team

Assisted Individualization (TAI)

13 Menghasilkan pembelajaran yang menarik

MELIBATKAN PESERTA DIDIK

14 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta

didik dalam pembelajaran

15 Menunjukkan sikap terbuka terhadap

respon peserta didik

16 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme

peserta didik

PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

17 Memantau kemajuan belajar siswa selama

proses pembelajaran

Page 149: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

130

18 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi (tujuan)

PENGGUNAAN BAHASA

19 Menggunakan bahasa lisan dan tulisan

secara jelas, baik dan benar

20 Menggunakan bahsa yang mudah

dipahami oleh siswa

PENUTUP

21 Memberikan soal evaluasi di akhir

pembelajaran

22 Membuat rangkuman pembelajaran secara

lisan

23 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan

portopolio

24 Menutup pembelajaran dengan membaca

hamdalah atau doa selesai belajar

Jumlah 40 24 12

Total 76

Kategori Baik

Page 150: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

131

Lampiran 4 Observasi Siswa Siklus I

Lembar Observasi Siswa Siklus I

No Aspek Yang Dinilai Kriteria

A B C D

KEGIATAN PEMBUKAAN

1. Bersiap memulai pelajaran

2. Merespon terhadap apersepsi yang

diberikan oleh guru

KEGIATAN INTI

3. Memperhatikan penjelasan terkait

materi

4. Mengajukan pendapat terkait dengan

materi pembelajaran

5. Mengajukan pertanyaan mengenai

materi pembelajaran

6. Mengajukan pertanyaan terkait cara

pelaksanaan model Team Assisted

Individualization (TAI)

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED

INDIVIDUALIZATION (TAI)

7. Menjawab pertanyaan guru

8. Berpartisipasi dalam pelaksanaan

penggunaan model Team Assisted

Individualization (TAI)

9. Bersedia belajar secara kelompok

10. Bekerjasama antar anggota kelompok

11. Memperhatikan penjelasan tugas

kelompok

12. Aktif dalam kelompok

13. Menyelesaikan lembar kerja individu

PENUTUP

14. Ikut serta dalam membuat kesimpulan

pembelajaran bersama guru

15. Menutup pembelajaran

Jumlah 33 2

Total 53

Kategori Sedang

Page 151: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

132

Lampiran 5 Hasil Belajar Siswa Siklus I

Page 152: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

133

Page 153: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

134

Lampiran 6 RPP Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : MI Sabilul Huda Jimbaran

Kelas / Semester : IV /2

Tema 7 : Indahnya Keragaman di Negeriku

Sub Tema 2 : Indahnya Keragaman Budaya Negeriku

Pembelajaran ke : 4

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin

tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan

Page 154: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

135

benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat

bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR

IPS

Kompetensi Dasar Indikator

3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial,

ekonomi, budaya, etnis dan agama di

provinsi setempat sebagai identitas

bangsa Indonesia; serta hubungannya

dengan karakteristik ruang.

3.2.1 Mengetahui nama-nama

pakaian adat yang ada di

Indonesia

3.2.2 Menyebutkan berbagai macam

pakaian adat di Indonesia.

3.2.3 Menjelaskan ragam perbedaan

pakaian adat di Indonesia.

4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai

keragaman sosial, ekonomi, budaya,

etnis dan agama di provinsi setempat

sebagai identitas bangsa Indonesia;

serta hubungannya dengan

karakteristik ruang.

4.2.1 Mempresentasikan keunikan

dari pakaian adat.

Page 155: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

136

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah mengamati beberapa gambar pakaian adat, siswa mampu

menuliskan nama dan keunikan dari setiap pakaian adat yang diamatinya

denagan tepat.

2. Setelah berdiskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan keunikan dari

pakaian adat yang ada di Indonesia dengan tepat.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Ragam pakaian adat di Indonesia

Perbedaan kondisi geografis wilayah Indonesia mendorong berkembangnya

pakian adat. Bagi bangsa Indonesia, pakaian adat termasuk salah satu

kekayaan budaya. Penduduk daerah biasanya mengenakan pakaian adat dalam

peringatan peristiwa atau acara tertentu. Contohnya pakaian adat dikenakan

saat acara pernikahan atau tradisi adat daerah setempat.

Di beberapa daerah, pakain adat dikelompokkan sesuai kedudukan atau

status pemakainya dalam masyarakat. Contohnya pakaian raja, kepala suku,

atau bangsawan berbeda dengan pakaian adat rakyat biasa.

Apa saja nama-nama pakian adat di Indonesia? Berikut beberapa nama

pakaian adat di Indonesia.

Page 156: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

137

Page 157: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

138

Berikut beberapa penjelasan pakaian adat yang ada di Indonesia.

1. Aceh

1) Pakaian Adat Ulee Balang

Ulee Balang adalah pakaian adat daerah

Aceh. Pakaian adat ini terbagi menjadi 2

jenis. Untuk pakaian adat yang dipakai

laki-laki namanya Linta Baro, dan untuk

pakaian adat yang dipakai wanita namanya

Daro Baro. Pakaian adat ini dahulu

digunakan oleh para pembesar kerajaan,

namun saat ini sudah banyak digunakan

untuk upacara pernikahan masyarakat Aceh.

Pakaian Linto Baro pada bagian topi berbentuk kopyah yang dililiti

kain yang umumnya berwarna merah, dan diberi hiasan emas dan batu-

batu permata. Kemudian bagian baju menyerupia jas berlengan

panjang yang dihiasi dengan sulaman benang emas. Begitu juga

dengan celananya yang diberi sulaman benang emas. Motif yang

digunakan kebanyakan adalah motif pucuk rebung, selain itu kain

songket sutra juga dililitkan di bagian perut hingga diatas lutut kaki.

Tidak lupa juga pada bagian celana diselipkan senjata rencong. Yang

mana rencong merupakan senjata tradisional Aceh yang berbentuk

belati.

Page 158: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

139

Pakaian Daro Baro pada bagian kepala tusuk sanggul yang dapat

digunakan oleh kaum wanita yang mana bermotif bunga tanjung 9

tingkat. Kemudian bajunya terdiri dari atasan lengan panjang dan

celana, yang terbuat dari kain tenun sutra, yang pada bagiantengah

juga dililitkan kain songket yang diikat dengan tali emas atau perak.

Selain itu, wanita juga menggunakan perhiasan seperti, anting yang

berbentuk telur ikan yang menggambarkan pintu rumah Aceh, kalung

bermotif bunga sirih dan bulan sabit, serta menggunakan gelang kaki

kanan dan kiri.

Keunikan pakaian adat Ulee Balang antara lain memiliki hiasan

sulaman benang emas dengan motif pucuk rebung, sanggul kepala

yang bermotif bunga tanjung 9 tingkat, dan perhiasan-perhiasan yang

menggambarkan budaya Aceh.

2. Lampung

1) Pakaian Adat Tulang Bawang

Pakaian adat Lampung adalah peniggalan

budaya lampung yang khas dan memiliki nilai

seni tinggi. Pakaian ini sering digunakan para

pengantin sebagai simbol kebesaran budaya

Lampung. Pakaian adat Lampung disebut

dengan Tulang Bawang. Berikut keunikan

dari pakaian adat Lampung.

Page 159: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

140

a. Pakaian Adat Untuk Laki Laki

Pakaian adat laki laki cukup sederhana.yaitu berupa lengan

panjang berwarna putih.celana panjang, sarung tumpal, sesapuran,

dan khikat akhir. Sarung tumpal adalah kain sarung khas Lampung

yang ditenun dengan benang emas.baju adat ini dilengkapi dengan

delapan perhiasan.

b. Pakaian Adat Untuk Wanita

Pakaian adat wanita tidak jauh berbeda dengan pakaian adat

laki laki. Hanya saja terdapat perlengkapan lainnya seperti

selampai, babe, dan kutu tapis dewa sano. Babe merupakan benang

satin berbetuk bunga teratai yang menggambang. Perhiasan yang

dipakai seorang pengantin wanita di antaranya siger, seraja bulan,

selapai siger, subang kembang rambut, perhiasan leher dan dada,

serta perhiasan pinggang dan lengan.

3. Sulawesi Selatan

1) Pakaian Adat Baju Bodo

Pakaian adat Sulawesi Selatan

namanya baju bodo dan baju balla dada.

Untuk pakaian adat baju bodo dipakai oleh

wanita yang terbuat dari kain muslin,

sedangkan untuk laki-laki namanya baju

balla dada terbuat dari kain lipa sabbe atau

lipa garusuk.

Page 160: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

141

Keunikan pakaikan adat ini memiliki warna merah, biru, dan hitam

untuk baju balla dada. Laki-laki menggunakan penutup kepala

bernama passapu yang terbuat dari lontar. Baju bodo apabila dipakai

akan memiliki gelembung pada bagian punggung serta pakaian ini

tidak memiliki lengan dan tidak ada jahitan dibagian lehernya.

Pakaian ada ini memiliki banyak aksesoris sebagai pelengkap seperti

gelang, kepingan-kepingan logam, kalung, bando emas dan cincin.

4. Jawa Tengah

1) Jawi Jangkep dan Kebaya

Pakaian adat Jawa Tengah terbagi

menjadi 2 golongan yaitu, untuk wanita dan

laki-laki. Pakaian adat wanita jawa bernama

kebaya yang terbuat dari bahan katun,

beludru, sutera brokat, dan nilon yang

berwarna cerah. Sedangkan pakaian adat

laki-laki terdiri dari baju beskap dengan

motif bunga, pakian bawah berupa jarik

yang dililitkan di pinggang dan di ikat

dengan stagen dan sabuk.

Pakaian adat laki-laki dilengkapi dengan blangkon, selop, serta

aksesoris tambahan seperti keris. Untuk pakaian adat wanita dilengkapi

dengan sanggul dan konde. Bagi wanita memiliki tambahan tata rias

yang unik pada wajahnya terutama bagian dahi. Warna-warna khas

Page 161: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

142

pakaian adat Jawa Tengah seperti hitam, hijau, hitam berpadu dengan

emas dan berbagai warna cerah lainnya.

5. Gorontalo

1) Pakaian Adat Biliu

Salah satu pakaian adat yang unik adalah

pakaian adat istiadat daerah Gorontalo.

Dalam acara pernikahan pakaian daerah khas

Gorontalo disebut Biliu (pakaian pengantin

putri) dan Mukuta (pakaian pengantin putra).

Pakaian adat Gorontalo umumnya

mempunyai tiga warna dan memiliki arti

tertentu yaitu warna ungu, warna kuning keemasan, dan warna hijau.

Selain itu dalam upacara pernikahan adat Gorontalo, masyarakat

hanya menggunakan empat warna utama, yaitu merah, hijau, kuning

emas, dan ungu. Warna merah dalam masyarakat adat Gorontalo

bermakna keberanian dan tanggung jawab, warna hijau bermakna

kesuburan, kesejahteraan, kedamaian, dan kerukunan, warna kuning

emas bermakna kemuliaan, kesetian, kebesaran, dan kejujuran,

sedangkan warna ungu bermakna keanggunan dan kewibawaan.

E. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

Model : Pembelajaran Kooperatif

Metode : Diskusi, tanya jawab dan penugasan

Pendekatan : Team Assisted Individualization

Page 162: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

143

F. SUMBER BELAJAR

Buku guru dan buku siswa kelas IV, tema 7 : Indahnya Keragaman di

Negeriku, Subtema 2: Indahnya Keragaman Budaya Negeriku, Pembelajaran 3

(halaman 70-75).

G. MEDIA

Media : Tirai Panggung budaya

Alat : gambar macam-macam pakaian adat

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan 1. Guru memberi salam, menyapa siswa,

menanyakan kabar dan kondisi kesehatan

siswa.

2. Siswa berdoa sebelum memulai kegiatan

dengan dipimpin oleh guru. Guru

menekankan pentingnya berdoa (agar apa

yang dikerjakan dan ilmu yang di dapat

bermanfaat).

3. Guru melakukan kegiatan mengabsen

4. Gurumelakukan apersepsi menanyakan

pembelajaran dihari sebelumnya

5. Guru menyampaikan materi yang akan

dipelajari pada hari ini

10

menit

Page 163: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

144

6. Guru menyampaikan rencana pembelajaran

akan dilakukan.

7. Guru membacakan tujuan pembelajaran pada

kegiatan hari ini

8. Guru menginformasikan model pembelajaran

yang akan dilaksanakan yaitu Model

Pembelajaran Team Assisted

Individualization

Inti 1. Mengamati

a. Siswa diminta mengamati guru

menjelaskan materi pakian adat secara

singkat.

b. Siswa mengamati media tirai panggung

budaya yang di sediakan guru.

2. Menanya

a. Guru mengajukan beberapa pertanyaan

kepada siswa.

b. Siswa diminta menyebutkan nama-nama

pakaian adat yang ada di Indonesia.

3. Mencoba

a. Siswa dibagi menjadi 9 kelompok. terdiri

dari siswa yang memiliki kemampuan

tinggi, sedang dan kurang dilihat dari

Page 164: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

145

kemampuan akademik.

b. Setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa.

c. Setiap siswa bekerjasama dalam satu tim

untuk saling membantu temannya.

4. Menalar

a. Guru membagi soal dan bahan ajar kepada

setiap kelompok.

b. Setiap kelompok diberi 10 soal.

c. Siswa diminta untuk mengerjakan soal

yang telah diberi guru.

d. Siswa saling berkerjasama untuk

memecahkan pertanyaan. Siswa yang bisa

menyelesaikan pertanyaan dapat

membantu teman sekelompoknya, jika

tidak bisa guru akan membantunya.

5. Mengkomunikasikan

a. Siswa diminta maju kedepan untuk

menyampaikan hasil pekerjaannya kepada

guru dan kelompok lain.

b. Siswa bersama guru secara bersama-sama

mengoreksi soal yang telah dikerjakan.

c. Siswa dibagikan lembar soal post test

untuk dikerjakan siswa sebagai evaluasi

Page 165: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

146

dan dikumpulkan.

d. Guru mengulang penjelasan materi rumah

adat secara detail.

e. Guru menghitung rata-rata skor tiap tim

dan memberi penghargaan.

Penutup 1. Siswa melakukan perenungan tentang

kegiatan pembelajaran hari ini.

2. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya

tentang pembelajaran hari ini.

3. Guru dan siswa membuat kesimpulan pada

pembelajaran pada hari ini.

4. Siswa diminta mengumpulkan LKS yang

telah di isi oleh siswa.

5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan

membaca hamdalah dan doa penutup belajar

bersama.

10

menit

Page 166: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

147

I. PENILAIAN

1. Jenis Penilaian

Tes tertulis

2. Instrumen Penilaian

Nama : ................................................

Kelas : ................................................

Bersama kelompokmu, tuliskan jawaban pertanyaan dan tugas berikut

dengan benar!

1. Di provinsi mana kalian tinggal ?

2. Apa nama pakaian adat di daerahmu ?

3. Tuliskan keunikan pakaian adat daerahmu !

4. Dalam acara apa sajakah pakaian adat itu bisa digunakan ?

5. Baju pangsi merupakan pakian adat dari daerah ...........

6. Pakaian adat untuk perempuan daerah Sulawesi Selatan disebut ..........

7. Pada masa sekarang pakaian adat biasa dipakai pada saat .............

8. Pakaian adat seperti gambar di bawah ini berasal dari provinsi ............

Page 167: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

148

9. Sebutkan keunikan pakaian adat Aceh !

10. Setelah mempelajari beberapa gambar pakaian adat di Indonesia

tuliskanlah keunikan yang terlihat dari setiap pakaian adat pada

gambar berikut ini !

a.

b.

keunikan :

Keunikan :

Page 168: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

149

Kunci jawaban

1. Jawa Tengah

2. Kebaya

3. Pakaian adat wanita jawa kebaya, pakaian adat wanita dilengkapi dengan

sanggul dan konde. Sedangankan untuk laki-laki baju adatnya beskap,

pakian bawah berupa jarik yang dililitkan di pinggang dan di ikat dengan

stagen dan sabuk dilengkapi dengan blangkon, selop, aksesoris seperti

keris.

4. Upacara adat

5. Banten

6. Baju bodo

7. Upacara adat seperti pernikahan

8. Gorontalo

9. Keunikan pakaian adat Ulee Balang antara lain memiliki hiasan sulaman

benang emas dengan motif pucuk rebung, sanggul kepala yang bermotif

bunga tanjung 9 tingkat, dan perhiasan-perhiasan yang menggambarkan

budaya Aceh.

10. a.

keunikan : Pakaian adat laki laki cukup

sederhana.yaitu berupa lengan panjang berwarna

putih.celana panjang, sarung tumpal, sesapuran, dan

khikat akhir. Sedangkan untuk wanita bedanya

terdapat perlengkapan selampai, babe, dan kutu

tapis dewa sano serta wanita menggunakan

perhiasan.

Page 169: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

150

b.

Pedoman Penilaian

Skor = jawaban benar x 10

Keunikan : Pakaikan adat ini memiliki warna

merah, biru, dan hitam untuk baju balla dada,

penutup kepala bernama passapu yang terbuat dari

lontar, baju bodo tidak memiliki lengan dan tidak

ada jahitan dibagian lehernya dan ada

aksesorisnya.

Page 170: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

151

Lampiran 7 Soal Post Test Siklus II

SOAL POST TEST SIKLUS II

Nama : ................................................

Kelas : ................................................

Bersama kelompokmu, tuliskan jawaban pertanyaan dan tugas berikut

dengan benar!

1. Di provinsi mana kalian tinggal ?

2. Apa nama pakaian adat di daerahmu ?

3. Tuliskan keunikan pakaian adat daerahmu !

4. Dalam acara apa sajakah pakaian adat itu bisa digunakan ?

5. Baju pangsi merupakan pakian adat dari daerah ...........

6. Pakaian adat untuk perempuan daerah Sulawesi Selatan disebut

............

7. Pada masa sekarang pakaian adat biasa dipakai pada saat .............

8. Pakaian adat seperti gambar di bawah ini berasal dari provinsi ............

9. Sebutkan keunikan pakaian adat Aceh !

Page 171: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

152

10. Setelah mempelajari beberapa gambar pakaian adat di Indonesia

tuliskanlah keunikan yang terlihat dari setiap pakaian adat pada

gambar berikut ini !

a.

b.

keunikan :

Keunikan :

Page 172: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

153

Lampiran 8 Hasil Observasi Guru Siklus II

Lembar Observasi Siklus II

No Aspek Yang Dinilai Nilai

A B C D

KEGIATAN PEMBUKAAN

1 Guru mengkondisikan peserta didik dengan

menyapa dan mengucapkan salam

2 Guru memberikan motivasi awal √

3 Guru melakukan apersepsi

4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai

5 Guru menjelaskan langka-langkah

pembelajaran menggunakan model TAI

KEGIATAN INTI

6 Penguasaan materi pembelajaran

7 Mengaitkan materi dengan pengetahuan

lain yang relevan

8 Kejelasan dalam penyampaian materi

pembelajaran

9 Melaksanakan pembelajaran secara

sistematis sesuai dengan RPP

10 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu yang direncanakan

11 Menguasai kelas

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED

INDIVIDUALIZATION (TAI)

12 Mununjukan keterampilan dalam

penggunaan model pembelajaran Team

Assisted Individualization (TAI)

13 Menghasilkan pembelajaran yang menarik √

MELIBATKAN PESERTA DIDIK

14 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta

didik dalam pembelajaran

15 Menunjukkkan sikap terbuka terhadap

respon peserta didik

16 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme

peserta didik

PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

17 Memantau kemajuan belajar siswa selama

proses pembelajaran

Page 173: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

154

18 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi (tujuan)

PENGGUNAAN BAHASA

19 Menggunakan bahasa lisan dan tulisan

secara jelas, baik dan benar

20 Menggunakan bahsa yang mudah dipahami

oleh siswa

PENUTUP

21 Memberikan soal evaluasi di akhir

pembelajaran

22 Membuat rangkuman pembelajaran secara

lisan

23 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan

portopolio

24 Menutup pembelajaran dengan membaca

hamdalah atau doa selesai belajar

Jumlah 76 12

Total 88

Kategori Baik

Page 174: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

155

Lampiran 9 Hasil Observasi Siklus II

Lembar Observasi Siswa Siklus II

No Aspek Yang Dinilai Kriteris

A B C D

KEGIATAN PEMBUKAAN

1. Bersiap memulai pelajaran √

2. Merespon terhadap apersepsi yang

diberikan oleh guru

KEGIATAN INTI

3. Memperhatikan penjelasan terkait

materi

4. Mengajukan pendapat terkait dengan

materi pembelajaran

5. Mengajukan pertanyaan mengenai

materi pembelajaran

6. Mengajukan pertanyaan terkait cara

pelaksanaan model Team Assisted

Individualization (TAI)

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED

INDIVIDUALIZATION (TAI)

7. Menjawab pertanyaan guru √

8. Berpartisipasi dalam pelaksanaan

penggunaan model Team Assisted

Individualization (TAI)

9. Bersedia belajar secara kelompok

10. Bekerjasama antar anggota kelompok √

11. Memperhatikan penjelasan tugas

kelompok

12. Aktif dalam kelompok √

13. Menyelesaikan lembar kerja individu

PENUTUP

14. Ikut serta dalam membuat kesimpulan

pembelajaran bersama guru

15. Menutup pembelajaran

Jumlah 72 6

Total 78

Kategori Baik

Page 175: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

156

Lampiran 10 Hasil Belajar Siswa Siklus II

Page 176: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

157

Page 177: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

158

Page 178: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

159

Page 179: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

160

Lampiran 11 Profil Sekolah

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1) Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : MI Sabilul Huda Jimbaran

b. Nama Yayasan : Yayasan Pendidikan Islam Sabilul Huda

Jimbaran

c. NSM : 111233220158

d. NPSN : 20320430 / 60712758

e. NSS : 112032221010

f. Desa : Jimbaran

g. Kecamatan : Bandungan

h. Kabupaten : Semarang

i. Propinsi : Jawa Tengah

j. Status Akreditasi : B

k. Kepemilikan Tanah : Yayasan

l. Status Tanah : Hak Milik Yayasan

m. Luas Tanah : 1.200 m²

n. Status Bangunan : Yayasan

o. Alamat Madrasah : Jln. Jimbaran Tegalpanas No. 05 Jimbaran

Km. 03 Bandungan

Page 180: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

161

2) Visi dan Misi MI Sabilul Huda Jimbaran

MI Sabilul Huda Jimbaran memiliki visi misi yang dapat dilihat di bawah

ini:

a. Visi

“Unggul Dalam Prestasi dan Berakhlak Mulia”

b. Misi

a) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian

prestasi akademik dan non akademis.

b) Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga

kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.

c) Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efisien,

transparan dan akuntabel.

d) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari

Al-Qur’an dan menjalankan ajaran agama Islam.

e) Mewujudkan pembentukan karakter Islami yang mampu

mengaktualisasikan diri dalam masyarakat.

c. Tujuan Madrasah

a) Mampu membaca Al-Quran dengan benar dan tartil.

b) Mampu menerapkan kewajiban Islam dalam kehidupan sehari-hari.

c) Tercapainya KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

d) Meraih prestasi Akademis dan Non Akademis.

e) Mampu mewujudkan kecintaan dan kepedulian terhadap sesama

dan lingkungan.

Page 181: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

162

f) Mewujudkan pendidikan berstandar Nasional yang meliputi

kurikulum, pembelajaran kesiswaan, sarana, keuangan dan SDM.

g) Menghasilkan lulusan yang dapat diterima di MTs Negeri atau

SMP Negeri.

h) Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan

pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered learning),

antara lain CTL, PAIKEM, serta layanan bimbingan dan konseling.

3) Keadaan Guru dan Pegawai di MI Sabilul Huda Jimbaran

Guru dan pegawai di MI Sabilul Huda Jimbaran memiliki latar

belakang dan jabatan yang berbeda. keadaan guru dan pegawai di MI

Sabilul Huda Jimbaran.

No Nama L/P Pendidikan Jabatan

1. Sunadi, S.Pd.I L S 1 Kepala Sekolah/ Guru

Kelas VI A

2. Turiyah, S.Pd.I P S 1 Sekretaris/Guru Kelas I A

3. Amir Khozin, S.Pd.I L S 1 Guru Kelas VI B

4. Yuliati Utami, S.Pd.I P S I Guru Kelas III B

5. Ana Krismiyati, S.Pd P S 1 Guru Kelas II A

6. Munadharoh, S.Pd.I P S 1 Guru Kelas I B

7. Mustakim, S.Pd L S 1 Guru Kelas V A

8. Nanik Mustalivah, S.Pd P S 1 Guru Kelas II B

10. Muto Alimin, S.Pd.I L S 1 Guru Kelas IV A

11. Andi Tristiyawan S.Pd L S 1 Guru Kelas V B

Page 182: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

163

12. Zera Febri Anoria, S.Pd P S 1 Guru Kelas III A

13. Nur Khafifah, S.Pd P S 1 Guru Kelas IV B

4) Sarana dan Prasarana MI Sabilul Huda Jimbaran

Sarana dan prasarana di MI Sabilul Huda Jimbaran cukup memadai

untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan aktivitas di sekolah.

Keadaan sarana dan prasarana.

No

Jenis Ruang

Jumlah

Keadaan

Baik

Rusak

Berat Sedang Ringan

1. Ruang Kelas 11 6 5

2. Kantor Kepala

Sekolah

1

1

3. Kantor Guru 1 1

4. Perpustakaan 1 1

5. Kantin 1 1

6. Gudang 1 1

7. Mushola 1 1

8. Kamar Mandi 6 2 4

Jumlah 23 1 4 5

Page 183: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

164

5) Keadaan Siswa

Siswa di MI Sabilul Huda Jimbaran didominasi oleh siswa laki-laki.

Keadaan siswa di MI Sabilul Huda Jimbaran menurut tingkat dan umur di

tahun ajaran 2019/2020 secara keseluruhan sebagai berikut:

No. Tingkat Jumlah Jumlah Jumlah Siswa Berdasar Umur/ Tahun

Paralel Siswa 6 7 8 9 10 11 12 13

1. I 2 67 67 - - - - - - -

2. II 2 66 - 59 7 - - - - -

3. III 2 71 - - 42 29 - - - -

4. IV 2 68 - - - 38 28 2 - -

5. V 2 69 - - - - 45 24 - -

6. VI 2 50 - - - - - 32 17 1

Jumlah 11 391 67 59 49 67 73 58 17 1

6) Karakteristik Siswa

Karakteristik siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas

IV MI Sabilul Huda Jimbaran. Dengan jumalah siswa 36 siswa yang

terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

No. Nama Siswa Jenis Kelamin

1. AFNC L

2. ANS P

3. AMI L

4. ARM L

Page 184: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

165

5. ASP L

6. AIN P

7. AAA P

8. AH L

9. ACM P

10. ADP L

11. ANZ P

12. AM L

13. APC P

14. AAS L

15. A P

16. ANI L

17. AER L

18. CA P

19. DMA P

20. DMR L

21. DAP P

22. DWL P

23. DAA L

24. EHS P

25. FA L

26. FRDK L

27. FAS P

28. GAZ P

29. HFJ P

30. IKL P

31. JHS P

32. JUT P

33. MIN P

34. MLNK P

Page 185: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

166

35. MAK L

36. MAA L

7) Kolaborator Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan jenis penelitian

kolaboratif. Guru kelas yang melakukan kegiatan proses pembelajaran

bersama siswa. Peneliti membantu guru dalam menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran dan menyiapkan media pembelajaran yang

dibutuhkan serta melakukan pengamatan terhadap guru dan siswa

berkaitan dengan langkah-langkah proses pembelajaran dan pelaksanaan

model pembelajaran Team Assisted Individualization(TAI) dengan media

tirai panggung budaya.

8) Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) materi keragaman budaya di tema 7 subtema 2 pada kelas IV

semester II tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini dilaksanakan dalam

dua siklus. Penelitian ini menggunakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) yang disesuaikan dengan jadwal pelajaran kelas IV MI Sabilul

Huda Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.

Page 186: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

167

Lampiran 12 Dokumentasi Kegiatan Penelitian

Siklus I

Pembentukan Kelompok

Penyampaian Materi dengan Media Tirai Panggung Budaya

Page 187: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

168

Diskusi dan Pendampingan Kelompok

Penyampaian hasil diskusi

Page 188: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

169

Siklus II

Penyampaian Materi dengan Media Tirai Panggung Budaya

Page 189: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

170

Diskusi dan Pendampingan Kelompok

Penyampaian Hasil Diskusi

Page 190: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

171

Lampiran 13. Lembar Konsultasi Skripsi

Page 191: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

172

Page 192: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

173

Lampiran 14. Lembar Pembimbing Skripsi

Page 193: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

174

Lampiran 15. Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 194: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

175

Lampiran 16. Surat Balasan Izin Penelitian

Page 195: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

176

Lampiran 17. Satuan Kredit Kegiatan

SATUAN KREDIT KEGIATAN

Nama : Vivi Ambarwati Prodi : PGMI

Nim : 23040160141 Dosen P. A : Jaka Siswanta, M.Pd.

No Nama Kegiatan Tanggal

Pelaksanaan

Sebagai Nilai

1 OPAK FTIK “Peran Budaya di Perguruan

Tinggi dalam Membentuk Karakter

Pendidik yang Profesional dan

Bermartabat” oleh DEMA FTIK

22 - 23

Agustus 2016

Peserta 3

2 Library User Education UPT

Perpustakaan

30 Agustus

2016

Peserta 3

3 Seminar Nasional Gerakan Tanam Pohon

“1 Pohon 1 Kehidupan” Gunung Andong

11 Desember

2016

Peserta 8

4 Seminar Nasional dan Launching Majalah

LPM Dinamika “Hedonisme=?”

04 Maret 2017 Peserta 8

5 Seminar Terapi Hati “Menjemput

Kebahagiaan dengan Cinta dan Syukur”

oleh PIK “SAHAJASA”

20 Mei 2017 Peserta 3

6 Seminar MPR RI “Memperkuat Peran

Pemuda dalam Bingkai Kebhinnekaan”

05 Agustus

2017

Peserta 8

7 DIKTARA Kusuma Dilaga – Woro

Srikandhi “ Gerbang Awal Generasi

Pramuka Perguruan Tinggi yang

21 - 25

Sepetember

2017

Peserta 3

Page 196: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

177

Berdedikasi dan Profesional”

8 Seminar Kebudayaan “ Ngudi Kaweruh

Hayuning Budaya Jawi”

30 September

2017

Peserta 3

9 Seminar Nasional “ Inovasi Pembelajaran

dan Media Pembelajaran Matematika

Berbasis IT”

11 November

2017

Peserta 8

10 Festifal Budaya PGMI Jalan Sehat

Semarak Festival Hari Jadi PGMI KE 10

“Bersama Kita Bisa”

15 November

2017

Peserta 3

11 Seminar Nasional “Reaktualisasi Cantik

Dhohir dan Batin dalam Kacamata Islam”

oleh LDK Fathir AR-Rasyid

18 November

2017

Peserta 8

12 Pameran Media Pembelajaran PGMI 29 November

2017

Peserta 3

13 Seminar Nasional “Hari Hutan Dunia

2018”, “Keep Our Forest, Keep Our Life”

oleh Mapala Mitapasa

24 Maret 2018 Peserta 8

14 Seminar Nasional “Ketrampilan

Komunikasi bagi Calon Guru”

09 April 2018 Peserta 8

15 Inspirasi Tazkia “Love Story From Allah” 06 Oktober

2018

Peserta 3

16 Kilau Raya PGMI 2018 “Memperingati

Hari AIDS”

01 Desember

2018

Peserta 3

17 Pagelaran Sendratari 2018 “Merawat

Budaya, Tumbuhkan Kreatifitas”

08 Desember

2018

Peserta 3

18 Workshop Kurikulum 2013 PKG PAUD

Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang

20 – 23 Maret

2019

Peserta 3

19 “Salatiga Kota Pendidikan Inklusif dan

Ramah Anak (?)” oleh Ruang Berbagi

Ilmu, Perhimpunan Pelajar Indonesia, dan

05 -06 Juli

2019

Peserta 6

Page 197: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

178

Yayasan Gadah Ati

20 Seminar Nasional “Let’s Be A Good

Millenial’s Person With Peer Conseling”

oleh HMPS BKPI IAIN Salatiga

25 Juli 2019 Peserta 8

21 Seminar Nasional Talkshow Mahasiswa

Milenial “Jangan Mau jadi Mahasiswa

Biasa” oleh KAMMI Salatiga

07 September

2019

Peserta 8

JUMLAH 111

Page 198: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8465/1/SKRIPSI VIVI AMBARWA… · institut agama islam negeri salatiga 2020 . ii . iii peningkatan

179

Lampiran 18 Daftar Riwayat Hidup