PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN...
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM
MATERI MACAM-MACAM HEWAN BERDASARKAN
JENIS MAKANANNYA MELALUI MEDIA POP-UP BOOK
PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF KUMPULREJO 02
KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna
Memperoleh Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
ANIQ AMALIA
NIM 115-14-026
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM
MATERI MACAM-MACAM HEWAN BERDASARKAN
JENIS MAKANANNYA MELALUI MEDIA POP-UP BOOK
PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF KUMPULREJO 02
KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
ANIQ AMALIA
NIM 115-14-026
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
MOTTO
ن دابة ل تمل رزق ها الله ي رزق ها وإياكم ميع العليم وكأين م [٠٦:٩٢]وهو الس
Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus)
rezekinya sendiri. Allahlah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu
dan dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS. Al Ankabut: 60).
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku (Bapak Mahfudz dan Almarhummah Ibuku tercinta Sri
Inchari) sebagai madrasah pertama yang selalu mendukung saya dalam
belajar baik lahir maupun batin, selalu memberikan yang terbaik,
mengorbankan segala-galanya, tak pernah berhenti mendoakan dan selalu
memberi motivasi, menyayangi serta mencurahkan perhatiannya kepada
saya sehingga saya se-semangat ini dalam menyelesaikan studi S1.
Semoga Allah selalu menyayangi kalian, dan semoga kalian selalu dalam
keadaan bahagia meski di tempat yang berbeda;
2. Kedua adikku tercinta M. Sulthan Kautsar dan M. Fawwas Ar rosikhin
yang selalu memberi warna dalam kehidupan saya, membuat saya selalu
semangat dalam menggapai cita-cita karena kelak sayapun menjadi
tulang punggung mereka. Harapan saya adalah selalu ingin menjadi
contoh baik buat kedua adik saya. Semoga kalian menjadi anak yang
sholeh, dan berakhlakul karimah;
3. Terima kasih juga buat budheku Munisah (Bringin) yang membantu
membiayai kuliah saya dari semester 3. Semoga budhe Sah selalu diberi
kesehatan dan rizki yang berlipat-lipat.
4. Kepada keluarga Pendem trimakasih telah menjadi orang-orang baik
yang welcome dengan saya, memperlakukan saya seperti layaknya
keluarga sendiri. Begitu bahagianya saya bisa mengenal kalian. Semoga
silaturahmi ini bisa terjalin selamanya.
5. Sahabat-sahabat terbaikku (Mbak Dewi Setiawati, Baeti Lina Halimah,
Ulva Dwiana, Sofiatun Ni’mah, Ana Rofiqoh, Asprillia Putri, Ziyadatur
Rofi’ah, Asalia Faizah, Hikmatul Maskuroh, Siti Muzaro’ah, Siti Alfiatun,
Endang Sulistiyowati, Silvia Putriana, Sofi Cimot dan Siti Sholikhatul
Mubarokah) yang selalu memberi semangat dalam hal apapun. Semoga
Allah SWT membalas dengan kebaikan serta kemuliaan.
KATA PENGANTAR
“Bismillahirrohmanirrohim”
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Segala puji penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi
Macam-Macam Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya Melalui Media Pop-Up
Book pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo
Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Sholawat serta salam semoga
senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang
kita nanti-nantikan syafaatnya di hari akhir nanti.
Penulisan skripsi ini tentu tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dan
motivasi dari berbagai pihak, maka dari itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga;
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga;
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga;
4. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberi bimbingan selama kuliah;
5. Ibu Dr. Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si. selaku dosen pembimbing yang selalu
sabar dalam membimbing, memberi saran, motivasi, arahan, serta selalu
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan
skripsi ini;
6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis;
7. Ibu Istiqah Rahayu S.Pd. selaku kepala MI Ma’arif Kumpulrejo 02
Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga yang telah memberikan ijin untuk
penelitian.
8. Bapak Martono M.Pd.I. selaku guru kelas IV MI Ma’arif Kumpulrejo 02
yang telah berkenan bekerjasama dengan penulis sehingga penelitian dapat
berlangsung dengan baik;
9. Kepada teman-teman Tim PPL MI Kumpulrejo 01 yang selalu menggila
bersama (Surya, Gustian, Ulya Defi, Lhaila Yulif, Zulfa Nugrahaini, Nurul
Mutmainah, Rica Risti, Indang Indarwati, Erin, Miftakhussa’adah, dan
Dewi Maghfuroh)
10. Teman-teman Tim KKN posko 8 di Desa Tembelang, Candimolyo,
Magelang (Agus Rohman, Ulin Nuha, Muhammad Hasan, Laeli Dwi,
Erika Wijayanti, Fitriyanti Rahayu, Rima Safitri, dan Anida Nurmayasari).
11. MENWA BATALYON 953K yang memberikan banyak sekali pelajaran
dan pengalaman menantang bagi penulis. Semoga selalu menjadi
organisasi yang dapat diandalkan oleh kampus dalam hal apapun.
Khususnya untuk sahabat Yudha 38 (Isnaini Nailil Farih, Vita Aprillia, Ali
Mustofa, Eko Partono, Agus Sulistiyo, Ayu Widji, Aisyah Zuhdiana, Area
Risky, dan Eri Kurnia). Semoga kita dieratkan dalam doa .
12. Teman-teman PGMI angkatan 2014 yang telah berjuang bersama-sama.
ABSTRAK
Amalia, Aniq. 2018. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Macam-Macam
Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya Melalui Media Pop-Up
Book Pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kecamatan
Argomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi.
Progam Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Dosen Pembimbing Dr. Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si.
Kata Kunci: hasil belajar IPA, media pop-up book
Pembelajaran IPA di MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo
Kota Salatiga belum menggunakan berbagai media pembelajaran yang aktif dan
kreatif. Hal ini menyebabkan siswa cenderung pasif dan kurangnya perhatian
siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru terutama materi macam-
macam hewan berdasarkan jenis makanannya. Terbukti dari rendahnya hasil
belajar siswa yang belum mencapai KKM yang ditentukan sekolah 65. Rumusan
masalah penelitian ini adalah apakah penerapan media Pop-Up Book dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi Macam-Macam Hewan Berdasarkan Jenis
Makanannya pada siswa kelas IV MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kecamatan
Argomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019?. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi Macam-Macam
Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya melalui media Pop-Up Book pada siswa
kelas IV MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2018/2019.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan
dalam tiga siklus yaitu Siklus I, Siklus II, dan Siklus III. Masing-masing siklus
terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 28 siswa meliputi
16 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Instrumen penilaian meliputi
pedoman/lembar pengamatan dan soal evaluasi. Metode pengumpulan data yaitu
observasi, tes formatif, dan studi dokumentasi. Data dianalis menggunakan rumus
persentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan media Pop-Up Book
dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Macam-Macam Hewan Berdasarkan
Jenis Makanannya pada siswa kelas IV di MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kecamatan
Argomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Peningkatan siswa yang
tuntas belajar dari Siklus I ke Siklus II 25% dan Siklus II ke Siklus III 21,42%.
Ketuntasan hasil belajar siswa pada Siklus I 39,29% siswa tuntas belajar dengan
nilai rata-rata 56,07. Pada Siklus II 64,29% siswa tuntas belajar dengan nilai rata-
rata 68,92, dan Siklus III 85,71% siswa tuntas belajar dengan nilai rata-rata 80,17.
Siswa yang belum tuntas belajar pada Siklus III akan diberikan tindakan mandiri
berupa latihan-latihan atau remidiasi yang dipantau oleh guru sehingga
diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ............................................................................................ i
Halaman Judul ................................................................................................ ii
Lembar Logo IAIN ........................................................................................ iii
Persetujuan Pembimbing ................................................................................ iv
Pernyataan Keaslian Tulisan .......................................................................... v
Pengesahan Kelulusan .................................................................................... vi
Motto ............................................................................................................. vii
Persembahan .................................................................................................. viii
Kata Pengantar ............................................................................................... x
Abstrak ........................................................................................................... xiii
Daftar Isi......................................................................................................... xiv
Daftar Tabel ................................................................................................... xvii
Daftar Gambar ................................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ............................... 8
F. Metode Penelitian .......................................................................... 9
G. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 14
H. Instrumen Penelitian ...................................................................... 15
I. Analisis Data ................................................................................. 16
J. Sistematika Penulisan .................................................................... 16
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ..................................................................................... 18
1. Hakikat Belajar .......................................................................... 18
2. Hakikat Hasil Belajar ................................................................ 32
3. Hakikat IPA ............................................................................... 37
4. Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya .................................... 40
5. Media Pop-Up Book .................................................................. 49
B. Kajian Pustaka ................................................................................. 56
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Ma’arif Kumpulrejo 02 .................................... 61
B. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 68
1. Deskripsi Siklus I ......................................................................... 68
2. Deskripsi Siklus II ..................................................................... 75
3. Deskripsi Siklus III .................................................................... 82
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus ................................................................. 88
B. Deskripsi Pra Siklus ......................................................................... 88
1. Deskripsi Data Siklus I .............................................................. 90
2. Deskripsi Data Siklus II ............................................................. 87
3. Deskripsi Data Siklus III ........................................................... 89
C. Pembahasan ...................................................................................... 96
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 102
B. Saran ............................................................................................ 102
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 105
LAMPIRAN ................................................................................................. 106
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Batas Wilayah Desa Ngronggo ...................................................... 62
Tabel 3.2. Identitas Sekolah ............................................................................ 63
Tabel 3.3. Daftar Fasilitas dan Prasarana MI Kumpulrejo 02 ......................... 63
Tabel 3.4. Daftar Guru dan Staf MI Kumpulrejo 02 ....................................... 64
Tabel 3.5. Profil Guru dan Karyawan MI Ma’arif Kumpulrejo 01 ................. 65
Tabel 3.6. Daftar Siswa Kelas IV MI Al Ma’arif Kumpulrejo 02 .................. 67
Tabel 3.7. Jadwal Pelaksanaan PTK ............................................................... 68
Tabel 4.1. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ................................... 88
Tabel 4.2. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ....................................... 90
Tabel 4.3. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ..................................... 93
Tabel 4.4. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus III .................................... 95
Tabel 4.5. Hasil Rekapitulasi Nilai Siklus I - Siklus III .................................. 97
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Bagan Rancangan PTK ................................................................ 12
Gambar 2.1. Golongan Hewan Herbivora ......................................................... 46
Gambar 2.2. Golongan Hewan Karnivora ....................................................... 47
Gambar 2.3. Golongan Hewan Omnivora ....................................................... 49
Gambar 3.1. Peta Dusun Ngronggo ................................................................ 61
Gambar 4.1. Grafik Prestasi Hasil Belajar ..................................................... 98
Gambar 4.2. Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................ 99
Gambar 4.3. Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus II .......................................... 99
Gambar 4.4. Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus III ......................................... 100
Gambar 4.5. Rekapitulasi Hasil Belajar dengan Diagram Garis ..................... 100
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 1 ayat 1 disebutkan bahawa “Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara”. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa
pendidikan merupakan proses pembelajaran yang diarahkan kepada
perkembangan peserta didik (Jufri, 2017: 51).
Pembelajaran adalah kata yang paling tepat untuk mengartikan
instruction, yaitu bagaimana mengelola agar tindakan belajar pada seseorang
atau sejumlah orang secara efektif dan efisien. Pembelajaran merupakan
perpaduan dari dua aktivitas yaitu belajar dan mengajar. Belajar berarti suatu
aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk
memperoleh suatu konsep atau pemahaman, sehingga memungkinkan
seseorang terjadinya perubahan ke perilaku yang lebih baik, sedangkan
mengajar adalah suatu aktivitas membimbing seseorang untuk mendapatkan,
mengubah atau mengembangkan keterampilan, sikap, cita-cita, pengetahuan,
dan penghargaan. Proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas erat
kaitannya dengan guru, siswa, kurikulum, dan sarana prasarana Howard (dalam
Susanto, 2013: 20).
Mata pelajaran yang diajarakan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) atau
Madrasah Ibtidaiyah (MI) salah satunya adalah mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu Pengetahuan Alam memegang peranan penting
dalam kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena kehidupan sangat
tergantung dari alam. Pendidikan IPA merupakan salah satu mata pelajaran di
sekolah yang cukup memegang peran penting dalam pembentukkan karakter
siswa yang berkualitas, karena ilmu pengetahuan alam merupakan sarana
berpikir untuk mengkaji segala sesuatu yang dapat terjadi dalam pengalaman
hidup seorang siswa dikehidupannya sehari-hari, untuk itu perlu adanya
peningkatan kualitas pendidik di bidang sains. Salah satu hal yang harus
diperhatikan adalah peningkatan hasil belajar IPA siswa di sekolah.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada Selasa 3 April 2018
dengan guru kelas IV MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota
Salatiga (Bapak Martono M.Pd.I) menegaskan bahwa masalah pembelajaran
IPA materi macam-macam hewan berdasarkan jenis makanannya belum dapat
sepenuhnya dipahami siswa, siswa masih sulit membedakan antara hewan yang
tergolong dalam jenis omnivora, herbivora, maupun karnivora. Pembelajaran
IPA di MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga hanya
bersifat teacher centered di mana guru hanya menjelaskan suatu konsep materi
dan siswa diberi latihan lewat lembar kerja siswa. Kegiatan pembelajaran
seperti ini menyebabkan siswa pasif dan kurang kreatif dalam pembelajaran.
Media pembelajaran hanya tertulis dalam rencana pelaksanaan pembelajaran,
tanpa adanya tindakkan lanjut. Hal ini terbukti bahwa keberadaan media
pembelajaran yang terdapat di MI tersebut hanya sebatas pajangan yang penuh
debu. Pembelajaran secara konvesional tanpa didukung dengan suatu media
membuat siswa menjadi pasif dan hasil belajar siswa rendah pada mata
pelajaran IPA materi macam-macam hewan berdasarkan jenis makanannya.
Data menunjukkan 28 siswa hanya 4 siswa (14,29%) yang dapat mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 50,89 dengan nilai
KKM mata pelajaran IPA di MI Ma’arif Kumpulrejo 02 adalah 65.
Berdasarkan permasalahan di atas setiap guru dapat menerapkan cara
untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik di antaranya dengan
menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran sebagai alat bantu
proses belajar mengajar dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemampuan atau keterampilan pembelajaran sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar yang lebih baik. Media
pembelajaran dapat memudahkan seorang guru dalam melakukan proses
pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA, materi macam-macam hewan
berdasarkan jenis makanannya. Peneliti mengambil mata pelajaran ini karena
materi macam-macam hewan berdasarkan jenis makanannya merupakan mata
pelajaran yang dianggap peneliti memungkinkan untuk diadakan inovasi
pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang sesuai diharapkan dapat
membantu dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV mata pelajaran
IPA materi macam-macam hewan berdasarkan jenis makanannya.
Media menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk memudahkan serta
mewujudkan tercapainya pemahaman materi kepada siswa sehingga seorang
guru diharapkan mampu menggunakan media untuk menciptakan suasana
pembelajaran efektif, kreatif, dan menyenangkan. Media dalam proses belajar
mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronis
untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal (Hasnida, 2015: 33). Media yang dapat digunakan untuk meningkatkan
hasil belajar IPA salah satunya adalah dengan media Pop-Up Book,
sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Alifah Amri Mirfaqoh (2016)
dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Fotosintesis dengan
Media Pop-Up Book pada Siswa Kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Argomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa penggunaan media Pop-Up Book dapat meningkatkan
prestasi belajar IPA.
Pop-Up Book dipilih sebagai alternatif media yang dikembangkan karena
Pop-Up Book merupakan salah satu bidang kreatif dari paper engineering yang
kini semakin digemari dan sedang berkembang di Indonesia. Pop-Up Book
sudah banyak beredar di pasaran, akan tetapi masih didominasi karya/produk
luar negeri, sedangkan buku lokal masih sangat terbatas. Pop-Up Book karya
anak negeri sejauh ini lebih mendominasi kegiatan di kalangan komunitas
(workshop) atau kebutuhan acara tertentu, misalnya karya Pop-Up Book untuk
buku tahunan sekolah, kartu ucapan, dan undangan. Pop-Up Book yang
berisikan tema pembelajaran masih jarang ditemukan. Pop-Up Book diawali
dengan adanya movable book (buku bergerak) dan flip the flap (susunan kertas
bertumpuk) di Eropa. Kehadiran Pop-Up Book lebih diminati oleh masyarakat
karena Pop-Up Book lebih memiliki dimensi dibandingkan dengan movable
book dan flip the flap. Pop-Up Book lebih mudah diingat, karena selain
memiliki dimensi, Pop-Up Book juga dikenal lebih memiliki efek mengejutkan
yang dihasilkan pada saat Pop-Up Book digunakan (Mirfaqoh, 2016: 6).
Penelitian ini bermaksud mengaplikasikan pembelajaran materi macam-
macam hewan berdasarkan jenis makanannya dengan menggunakan media
Pop-Up Book agar siswa menjadi lebih tertarik mempelajari mata pelajaran
IPA. Pemilihan media Pop-Up Book selain sesuai dengan kondisi siswa, juga
dinilai lebih menarik dibandingkan dengan sebelumnya yang hanya
menggunakan lembaran buku siswa. Penggunaan media Pop-Up Book dapat
memotivasi siswa dalam memahami isi materi pembelajaran karena pada
media Pop-Up Book terdapat ilustrasi cerita bergambar yang terlihat lebih
menarik dan apabila media digunakan dapat memberikan kejutan-kejutan pada
setiap halamannya sehingga dapat meningkatkan daya imajinasi anak dalam
memahami isi materi buku tersebut.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian tindakan yang
dilaksanakan di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung. Penelitian
Tindakan Kelas dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki atau
meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas berfokus pada
kelas atau pada proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas (Warso, 2017:
6-8). Berdasar latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan PTK
dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI MACAM-
MACAM HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA DENGAN
MEDIA POP-UP BOOK PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF
KUMPULREJO 02 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019”.
B. Rumusan Masalah
Apakah media Pop-Up Book dapat meningkatkan hasil belajar IPA
materi macam-macam hewan berdasarkan jenis makanannya pada siswa kelas
IV MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi
macam-macam hewan berdasarkan jenis makanannya dengan media Pop-Up
Book pada siswa kelas IV MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo
Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Hasil penelitian ini dapat memberikan khasanah keilmuan untuk
perkembangan kemajuan dalam bidang pendidikan, terutama dapat
mengembangkan khasanah ilmu tentang peningkatan hasil belajar IPA
materi macam-macam hewan berdasarkan jenis makanannya dengan
menggunakan media Pop-Up Book; dan
b. Hasil penelitian dapat menambah wawasan dalam bidang penelitian
tentang PTK.
2. Manfaat Praksis
Penelitian ini dapat memberikan manfaat praksis bagi siswa, guru,
dan sekolah.
a. Manfaat bagi Siswa
1) Siswa dapat meningkatkan minat dan pemahamannya dalam belajar
IPA melalui media Pop-Up Book;
2) Siswa dapat meningkatkan keaktifannya dalam mengerjakan tugas,
baik secara individu maupun kelompok dari media Pop-Up Book yang
diberikan;
3) Siswa dapat melatih keberaniannya dalam mengemukakan pendapat,
ide, pertanyaan, dan saran di depan teman-temannya dengan
menggunakan Pop-Up Book; dan
4) Siswa dapat meningkatkan hasil belajar khususnya mata pelajaran IPA
materi macam-macam hewan berdasarkan jenis makanannya dengan
menggunakan media Pop-Up Book.
b. Manfaat bagi Guru
1) Guru dapat memperoleh gambaran praksis tentang peningkatan hasil
belajar IPA materi macam-macam hewan berdasarkan jenis
makanannya dengan menggunakan media Pop-Up Book;
2) Guru dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pengajaran
IPA materi macam-macam hewan berdasarkan jenis makanannya
dengan menggunakan media Pop-Up Book; dan
3) Guru dapat memberikan informasi baru bagaimana cara mengatasi
permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran IPA materi
macam-macam hewan berdasarkan jenis makanannya dengan
menggunakan media Pop-Up Book.
c. Manfaat bagi Sekolah
1) Sekolah mendapatkan sumbangan pemikiran dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA dengan menggunakan media Pop-Up Book
pada materi macam-macam hewan berdasarkan jenis makanannya;
2) Sekolah dapat meningkatkan kualitas madrasah tersebut melalui
pengembangan media pembelajaran yang tepat sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi lain yang diajarkan;
dan
3) Sekolah dapat menerapkan penggunaan PTK untuk memperbaiki
proses pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran lain.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika media Pop-Up
Book diterapkan dengan baik dapat meningkatkan hasil belajar mata
pelajaran IPA materi macam-macam hewan berdasarkan jenis makanannya
pada siswa kelas IV di MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo
Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.
2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan merupakan tolok ukur tingkat ketercapaian dari
tindakan yang diberikan (Daryanto, 2011: 83). Penerapan media
pembelajaran Pop-Up Book ini dikatakan efektif apabila indikator yang
diharapkan tercapai. Indikator ketuntasan siswa adalah sebagai berikut:
a. Secara Individu
Siswa dapat mencapai skor ≥ 65 pada mata pelajaran IPA materi macam-
macam hewan berdasarkan jenis makanannya pada Siswa Kelas IV di MI
Ma’arif Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2018/2019.
b. Secara Klasikal
Siklus akan berhenti apabila ≥ 85% dari total siswa dalam satu kelas
mendapat nilai ≥ 65 pada mata pelajaran IPA materi macam-macam
hewan berdasarkan jenis makanannya pada Siswa Kelas IV di MI
Ma’arif Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2018/2019.
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang peneliti ambil adalah PTK. Penelitian
Tindakan Kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap
kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
secara bersamaan (Suyadi, 2014: 18). Alasan utama pemilihan rancangan
PTK dikarenakan peneliti dapat secara langsung terlibat dalam proses
penelitian.
Penelitian Tindakan Kelas termasuk dalam kegiatan ilmiah, karena
dalam PTK selain peneliti melakukan aksi secara sistematis juga
mengumpulkan data, menganalisis data, dan akhirnya menarik kesimpulan
sehingga dalam PTK kebenaran yang ditemukan merupakan kebenaran yang
bersifat ilmiah.
Tim pelatih proyek Pendidikan Guru Sekolah Menengah atau PGSM
(Warso, 2017: 101-102) mengemukakan bahwa PTK adalah suatu bentuk
kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk
meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan dalam melaksanakan
tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang
dilakukan itu, serta memperbaiki praktik pembelajaran.
Arikunto, dkk (2014: 2-3) menjelaskan bahwa PTK merupakan suatu
upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok siswa dengan
memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan.
Tindakan tersebut dilakukan oleh guru bersama-sama dengan siswa di
bawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran. Penerapan PTK dalam penelitian ini
didasarkan pada temuan masalah pembelajaran yaitu tingkat hasil belajar
siswa terhadap mata pelajaran IPA materi macam-macam hewan
berdasarkan jenis makanannya masih rendah dan ada keinginan guru untuk
memperbaiki tingkat hasil belajar siswa melalui PTK.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Ma’arif Kumpulrejo
02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga tahun pelajaran 2018/2019. Alasan
mengambil subjek kelas IV dikarenakan media ini tepat digunakan pada
materi pelajaran tersebut serta merupakan saran bagi peneliti, yang perlu
diadakan inovasi pembelajaran. Peneliti mengambil penelitian di MI Ma’arif
Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga karena menurut
peneliti sistem pembelajaran yang terdapat di sekolah masih kurang inovatif
dan masih bersifat konvensional dengan hasil belajar yang masih rendah.
3. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian dalam PTK perlu dibahas secara tersendiri
mengingat setiap langkah dalam penyusunan proposal PTK sering didahului
dengan berbagai hal yang harus dipersiapkan secara cukup teliti. Empat
langkah dalam melakukan PTK yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Berikut ini adalah gambaran keempat langkah
dalam PTK yang dikemukakan oleh Arikunto (dalam Suyadi, 2014: 50)
sebagaimana tampak pada Gambar 1.1
Gambar Siklus PTK
(Sumber: Suyadi, 2014: 50)
a. Perencanaan
Perencanaan (planning) merupakan langkah pertama yang
dilakukan dalam melakukan penelitian. Kegiatan yang dilakukan adalah:
1) Peneliti menyiapkan materi ajar tentang macam-macam hewan
berdasarkan jenis makanannya;
2) Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi
macam-macam hewan berdasarkan jenis makanannya dengan
menggunakan media Pop-Up Book;
3) Peneliti menyiapkan lembar soal materi macam-macam hewan
berdasarkan jenis makanannya untuk mengetahui hasil belajar siswa;
4) Peneliti menyiapkan instrumen pembelajaran;
Siklus ke-I
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
Perencanaan
Siklus Ke-II
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
?
5) Peneliti menyiapkan instrumen pembelajaran lembar observasi
kegiatan siswa tentang proses pembelajaran menggunakan media Pop-
Up Book; dan
6) Peneliti menyiapkan instrumen pembelajaran lembar observasi
kegiatan guru tentang penggunaan media pembelajaran Pop-Up Book.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan (acting) adalah menerapkan media pembelajaran Pop-
Up Book yang telah direncanakan, dengan melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan desain pembelajaran. Pelaksanaan tindakan terdapat tiga
kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
c. Pengamatan
Pengamatan (observasing) yaitu mengamati semua peristiwa
selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengamatan terfokus pada
kegiatan siswa yaitu melihat dengan seksama, mendengar dengan penuh
konsentrasi yang akan mendorong rasa keingin tahuan siswa tentang
materi yang disampaikan.
d. Refleksi
Refleksi (reflecting) dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan
sejauh mana tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah
dilakukannya pembelajaran menggunakan media Pop-Up Book. Refleksi
dapat digunakan untuk memperbaiki tindakan pada Siklus II dan
seterusnya.
G. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam PTK ini adalah menggunakan metode
observasi, tes formatif, dan studi dokumentasi.
a. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk
memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Arikunto,
dkk, 2017: 221). Observasi ini digunakan peneliti untuk mengamati data-
data yang berhubungan dengan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan media Pop-Up Book pada materi
macam-macam hewan berdasarkan jenis makanannya.
b. Tes Formatif
Muchtar Bukhori (dalam Arikunto, 2016: 46) mengatakan tes ialah
suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-
hasil pelajaran tertentu pada seorang murid atau kelompok murid. Tujuan
dari PTK ini dengan menggunakan metode pengumpulan data tes yaitu
untuk mendapatkan data peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa
setelah menerapkan pelajaran IPA materi macam-macam hewan
berdasarkan jenis makanannya dengan menggunakan media Pop-Up Book
dengan melakukan evaluasi setelah pembelajaran selesai di setiap siklus
(Siklus 1, 2, dan 3) supaya dapat mengukur kemampuan dan pemahaman
siswa dalam pelajaran.
c. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi digunakan untuk mencari data-data mengenai
variabel yang berupa catatan, transkip buku, dan sebagainya. Metode ini
digunakan untuk mendapatkan gambaran umum sekolah, keadaan guru,
maupun keadaan siswa (Mulyasa, 2011: 69).
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian secara etimologi dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia berarti alat yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu atau sebagai
sarana penelitian berupa seperangkat tes untuk memperoleh data. Secara
terminologi instrumen merupakan alat bantu bagi peneliti dalam
mengumpulkan data (Tim Penyusun kamus pusat bahasa, kamus bahasa
Indonesia, 2008). Instrumen yang digunakan peneliti dalam PTK ini adalah:
1. Pedoman/lembar pengamatan
Pedoman atau lembar pengamatan digunakan untuk mengamati
kegiatan secara langsung yang sedang dilakukan siswa dalam proses
pembelajaran IPA materi macam-macam hewan berdasarkan jenis
makanannya di kelas IV. Hasil observasi ini berupa catatan lapangan yang
mendeskripsikan proses kegiatan pembelajaran yang meliputi antusias
peserta didik dengan menggunakan media Pop-Up Book.
2. Soal evaluasi
Evaluasi yang digunakan yaitu tes tertulis untuk mendapatkan data
yang berupa nilai yang menggambarkan hasil pencapaian target kompetisi
setelah mengikuti proses pembelajaran. Tes tertulis ini terdiri dari soal
pilihan ganda dan essay materi macam-macam hewan berdasarkan jenis
makanannya sesuai dengan masing-masing siklus.
I. Analisis Data
Analisis data dilakukan pada setiap siklusnya dengan cara memberikan
soal tes formatif pada setiap akhir pembelajaran. Data yang terkumpul pada
setiap Siklus dianalisis untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.
Hipotesis hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik untuk
menghitung ketuntasan klasikal dengan menggunakan rumus persentase:
P =
× 100% (Daryanto, 2011: 192)
Ket:
P = Persentase
X = Jumlah siswa yang tuntas
Xi = Jumlah seluruh siswa
J. Sistematika Penulisan
Berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan sistematika sebagai
berikut ini:
Bagian awal skripsi memuat tentang halaman judul, lembar logo IAIN,
persetujuan pembimbing, pernyataan keaslian tulisan dan kesediaan
dipublikasikan, pengesahan kelulusan, motto dan persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar. Bagian ini secara
keseluruhan memuat lima bab penting, dengan uraian sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan. Memuat tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan dan indikator
keberhasilan, metode penelitian, metode pengumpulan data, instrumen
penelitian, analisis data, dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori. Memuat tentang kajian teori dan kajian pustaka.
BAB III Pelaksanaan Penelitian. Memuat tentang gambaran umum MI
Ma’arif Kumpulrejo 02 dan pelaksanaan penelitian secara rinci mulai dari
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Memuat tentang deskripsi
hasil penelitian per siklus dan pembahasan.
BAB V Simpulan dan Penutup. Pada bab ini memuat tentang simpulan
dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hakikat Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi
perkembangan individu. Belajar terjadi setiap saat dalam diri siswa, di
manapun, dan kapanpun proses belajar dapat terjadi. Belajar tidak hanya
terjadi di bangku sekolah dan tidak hanya terjadi ketika siswa
berinteraksi dengan guru, tidak hanya terjadi ketika siswa belajar
membaca, menulis, dan berhitung. Belajar bisa terjadi dalam semua
aspek kehidupan (Sriyanti, 2013: 15-16). Gagne (dalam Susanto, 2013:
11) mendefinisikan belajar adalah suatu proses berubahnya perilaku
individu sebagai akibat dari pengalaman. Belajar dan mengajar
merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan. Dua konsep ini
menjadi terpadu dalam satu kegiatan dengan adanya interaksi antara guru
dengan siswa dan siswa dengan siswa pada saat pembelajaran
berlangsung. Segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi
menjadi lima kategori, yaitu keterampilan motorik, informasi verbal,
kemampuan intelektual, strategi kognitif, dan sikap.
1) Keterampilan Motorik (motoric skill)
Keterampilan motorik adalah keterampilan yang diperlihatkan
dari berbagai gerakan badan yang terkoordinasi, terorganisasi, dan
terpadu. Keterampilan motorik merupakan suatu keterampilan yang
tinggi dalam arti perbuatan yang dimiliki siswa secara spesifik, lancar,
dan efisien.
Keterampilan motorik dalam kehidupan manusia sangat
memegang peranan yang pokok. Seorang anak kecil harus menguasai
berbagai keterampilan motorik, seperti mengenakan pakaian sendiri,
berlatih menggunakan alat-alat makan, mengucapkan bunyi-bunyi
yang berarti, sehingga dapat berkomunikasi dengan orang-orang
disekitarnya dengan baik.
Siswa pada waktu masuk di SD/MI, memperoleh keterampilan-
keterampilan baru seperti memegang alat tulis dengan baik dan
membuat gambar-gambar sesuai imajinasinya. Keterampilan-
keterampilan ini menjadi bekal dalam perkembangan kognitifnya.
2) Informasi Verbal
Informasi verbal adalah hasil data yang diperoleh, diolah, dan
disampaikan secara lisan maupun tulisan kepada penerimanya.
Penerima menyimak melalui indra pendengaran dan pengelihatan
untuk dapat memahami informasi yang diterima, sehingga bisa
disimpulkan bahwa informasi verbal berbentuk uraian, penjelasan atau
ulasan. Informasi verbal sering digunakan untuk banyak kalangan
dalam menyerap informasi karena lebih mudah dipahami dan dicerna.
Informasi verbal sangat dipengaruhi oleh kemampuan otak atau
intelegensi seseorang, misalnya seseorang dapat memahami sesuatu
dengan berbicara, menulis, dan menggambar berupa simbol yang
tampak (verbal).
3) Kemampuan Intelektual
Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang dibutuhkan
untuk melakukan berbagai aktivitas mental, berpikir, menalar, dan
memecahkan masalah. Masyarakat menilai bahwa kemampuan
intelektual siswa dapat dilihat dari kecerdasan dan nilai hasil belajar
yang tinggi. Siswa yang cerdas lebih mungkin menjadi pemimpin
dalam suatu kelompok.
Kemampuan intelektual merupakan potensi bawaan. Hasil
penelitian Wellman terhadap 50 kasus (Sunarto, 2002: 107)
menunjukkan bahwa kemampuan intelektual juga dipengaruhi oleh
kualitas lingkungan. Berkaitan dengan bidang akademik di sekolah,
siswa yang memiliki kemampuan intelektual tinggi atau IQ nya tinggi
diprediksi akan memiliki prestasi belajar yang tinggi.
4) Strategi Kognitif
Strategi kognitif merupakan kemampuan internal yang
terorganisasi untuk membantu siswa dalam proses belajar, proses
berfikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Strategi
kognitif ini sebagai organisasi keterampilan yang internal (internal
organized skill) yang sangat diperlukan untuk belajar mengingat dan
berpikir.
5) Sikap (atttude)
Sikap adalah pernyataan evaluasi terhadap objek, orang, atau
peristiwa. Sikap mempunyai tiga komponen yaitu kesadaran,
perasaan, dan perilaku. Sikap tidak dapat dilihat langsung tetapi hanya
dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap
secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap
stimulus tertentu.
Sikap merupakan faktor penting dalam belajar, karena tanpa
kemampuan sikap belajar tidak akan berhasil dengan baik (Susanto,
2013: 1-2). Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan
senang atau tidak senang terhadap tampilan guru, pelajaran, atau
lingkungan sekitarnya. Mengantisipasi sikap siswa dalam belajar, guru
sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang profesional dan
bertanggung jawab terhadap profesinya.
Nasution (2000: 34-35) berpendapat bahwa belajar sangat
kompleks sehingga tidak dapat dikatakan dengan pasti apakah
sebenarnya belajar tersebut. Definisi belajar bergantung pada teori
belajar yang dianut sebagaimana dapat dijelaskan di bawah ini:
a. Belajar adalah perubahan-perubahan fisiologis yang tidak dapat
dibuktikan atau disangkal kebenarannya, tetapi yang nyata ialah
bahwa perubahan terjadi pada salah satu bagian dari organisme.
b. Belajar adalah penambahan pengetahuan. Definisi ini dalam praktik
sangat banyak dianut di sekolah di mana guru-guru berusaha
memberikan ilmu sebanyak mungkin dan siswa giat untuk
mengumpulkannya.
c. Belajar sebagai perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan.
Belajar membawa sesuatu perubahan pada individu yang belajar.
Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan
juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian,
penghargaan, minat, penyesuaian diri siswa. Siswa pembelajar tidak
hanya menambah pengetahuannya, akan tetapi dapat pula
menerapkannnya secara fungsional dalam situasi-situasi hidupnya.
Berdasarkan pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses yang dapat terjadi di manapun dan dilakukan secara
bertahap untuk memperoleh pengetahuan, dan memperbaiki perilaku
yang didapat dari pengalaman sehingga terjadinya perubahan fisiologis.
b. Ciri-ciri Belajar
Baharuddin dan Wahyuni (2008: 15-16) berpendapat ciri-ciri
belajar antara lain dari perubahan tingkah laku yaitu perubahan tingkah
laku terjadi secara bertahap, perubahan tingkah laku bersifat relatif
permanen, perubahan tingkah laku bersifat potensial, perubahan tingkah
laku berasal dari latihan dan pengalaman.
1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku dari tidak
tahu menjadi tahu, dan dari tidak terampil menjadi terampil;
2) Perubahan perilaku relatif permanen, yaitu bahwa perubahan tingkah
laku yang terjadi dalam waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-
ubah. Perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur
hidup;
3) Perubahan tingkah laku tidak dapat diamati pada saat proses belajar
sedang berlangsung, dan perubahan tingkah laku tersebut bersifat
potensial;
4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman; dan
5) Pengalaman atau latihan dapat memberi penguatan yang akan
memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.
Djamarah (2002: 15-16) berpendapat bahwa ciri-ciri belajar adalah
perubahan terjadi secara sadar, perubahan belajar bersifat fungsional,
perubahan belajar bersifat positif dan aktif, perubahan belajar bukan
bersifat sementara, perubahan menyangkup seluruh aspek tingkah laku.
1) Perubahan Terjadi secara Sadar
Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan atau
sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu
perubahan dalam dirinya;
2) Perubahan Belajar Bersifat Fungsional
Hasil belajar yang terjadi dalam perubahan diri individu
berlangsung terus-menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang
terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna
bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya;
3) Perubahan Belajar Bersifat Positif dan Aktif
Perubahan belajar bertujuan untuk memperoleh sesuatu yang
lebih baik dari sebelumnya. Siswa apabila semakin banyak belajar,
maka semakin banyak pula perubahan yang diperoleh;
4) Perubahan Belajar Bukan Bersifat Sementara
Perubahan bersifat sementara yang terjadi hanya untuk beberapa
saat saja seperti berkeringat, keluar air mata, menangis dan
sebagainya. Perubahan terjadi karena proses belajar bersifat menetap
atau permanen; dan
5) Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses
belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku jika seseorang
belajar sesuatu sebagai hasil ia akan mengalami perubahan tingkah
laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, dan
pengetahuan.
Berdasarkan pendapat di atas penulis menyimpulkan ciri-ciri dari
belajar dapat dilihat dari adanya perubahan tingkah laku individu yang
berproses dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak terampil menjadi
terampil yang diperoleh dari hasil pelatihan atau pengalaman, perubahan
terjadi secara sadar, serta perubahan bersifat positif dan permanen.
c. Tujuan Belajar
Sardiman (2009: 26-28) berpendapat bahwa tujuan belajar secara
umum ada tiga jenis, yaitu untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman
konsep dan keterampilan, serta pembentukan sikap.
1) Mendapatkan Pengetahuan
Tujuan belajar pertama adalah untuk mendapatkan pengetahuan,
hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilik pengetahuan dan
kemampuan berpikir sebagai hal yang tidak dapat dipisahkan. Siswa
tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan
pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya
pengetahuan.
2) Penanaman Konsep dan Keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga memerlukan
suatu keterampilan yang bersifat jasmani maupun rohani.
Keterampilan jasmani adalah keterampilan-keterampilan yang dapat
dilihat, diamati, sehingga akan menitikberatkan pada keterampilan
gerak atau penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang
belajar, sedangkan keterampilan rohani lebih rumit karena tidak selalu
berurusan dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat
bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut
persoalan-persoalan penghayatan, dan keterampilan berpikir serta
kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau
konsep.
3) Pembentukan Sikap
Pembentukan sikap akan menumbuhkan mental siswa, perilaku,
dan pribadi siswa, maka guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam
pendekatannya. Guru membutuhkan kecakapan dalam mengarahkan
motivasi dan berpikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu
sendiri sebagai contoh. Pembentukan sikap mental dan perilaku siswa
tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai. Guru bukan hanya
sekedar pengajar, tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan
memindahkan nilai-nilai itu kepada siswanya.
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan
bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi
pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan
tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar. Tujuan belajar
merupakan cara yang akurat untuk menentukan hasil pembelajaran
(Hamalik, 2008: 73-75).
Hamalik (2008: 73-75) berpendapat bahwa tujuan belajar terdiri
dari tiga komponen, yaitu tingkah laku terminal, kondisi-kondisi tes, dan
ukuran-ukuran perilaku komponen.
1) Tingkah laku terminal adalah komponen tujuan belajar yang
menentukan tingkah laku siswa setelah belajar.
2) Kondisi-kondisi tes tujuan belajar menentukan situasi yang mana
siswa dituntut untuk mempertunjukkan tingkah laku teriminal.
3) Ukuran-ukuran perilaku komponen ini merupakan suatu pernyataan
tentang ukuran yang digunakan untuk membuat pertimbangan
mengenai perilaku siswa. Suatu ukuran menentukan tingkat minimal
perilaku yang dapat diterima sebagai bukti, bahwa siswa telah
mencapai tujuan, misalnya: siswa dapat memecahkan suatu masalah
dalam waktu 10 menit. Ukuran-ukuran perilaku tersebut dirumuskan
dalam bentuk tingkah laku yang harus dikerjakan sebagai lambang
tertentu, atau ketepatan tingkah laku, atau jumlah kesalahan, atau
kedapatan melakukan tindakan, atau kesesuaian dengan teori
tertentu.
Berdasarkan pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa tujuan
dari belajar adalah untuk menentukan pembentukan sikap tingkah laku
siswa setelah belajar dan menanamkan konsep keterampilan.
d. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip ilmu belajar menurut ilmu jiwa Gestalt (dalam Nasution,
2000: 43) meliputi:
1) Manusia bereaksi terhadap lingkungan secara keseluruhan, tidak
hanya secara intelektual, tetapi juga secara fisik, emosional, dan
sosial;
2) Belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan;
3) Manusia berkembang sebagai keseluruhan dari fetus atau bayi dalam
kandungan sampai dewasa;
4) Belajar adalah perkembangan ke arah diferensial yang lebih luas;
5) Belajar hanya berhasil bila tercapai kematangan untuk memperoleh
insight;
6) Belajar tidak mungkin tanpa kemauan untuk belajar. Motivasi
memberi dorongan yang menggerakkan seluruh organisme;
7) Belajar akan berhasil jika terdapat tujuan yang mengandung arti bagi
individu; dan
8) Proses belajar siswa senantiasa merupakan suatu organisme yang
aktif.
Nasution (2000: 46) berpendapat bahwa prinsip-prinsip belajar meliputi:
1) Siswa harus mempunyai tujuan;
2) Tujuan timbul dari hidupnya dan bukan karena dipaksakan oleh
orang lain;
3) Siswa harus bersedia mengalami bermacam-macam kesukaran dan
berusaha dengan tekun untuk mencapai tujuan;
4) Belajar dapat dibuktikan dengan adanya perubahan tingkah laku;
5) Siswa memiliki minat yang besar dalam bidang studi;
6) Belajar akan berhasil dengan jalan berbuat dan melakukan (learning
by doing);
7) Siswa belajar sebagai keseluruhan, tidak hanya secara intelektual
tetapi secara sosial, emosional, dan etis;
8) Siswa memerlukan bantuan dan bimbingan dari guru dalam hal
belajar;
9) Diperlukan insight untuk belajar karena semua yang dipelajari harus
benar-benar dipahami;
10) Belajar bukan mengejar satu tujuan, tetapi juga mengejar tujuan-
tujuan lain;
11) Usaha belajar akan memberi sukses yang menyenangkan;
12) Ulangan dan latihan perlu didahului oleh pemahaman; dan
13) Siswa harus memiliki kemauan dan hasrat untuk belajar.
Baharuddin dan Wahyuni (2008: 16) menjelaskan prinsip-prinsip
belajar sebagai berikut:
1) Siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya;
2) Siswa dapat belajar dengan baik apabila mendapat penguatan
langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar;
3) Siswa dalam proses belajar akan menjadi lebih berarti apabila siswa
menguasai setiap langkah pembelajaran;
4) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila siswa diberi
tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas penulis menyimpulkan
bahwa prinsip belajar adalah siswa belajar bereaksi terhadap lingkungan
secara keseluruhan, siswa harus mempunyai tujuan, belajar
mengembangkan ke arah yang lebih luas, belajar didasari motivasi yang
tinggi, dan belajar dapat dibuktikan dengan adanya perbaikan tingkah
laku.
e. Faktor-faktor Pengaruh Belajar
Faktor-faktor yang memengaruhi belajar menurut Rusyan, dkk
(1989: 23-24) adalah sebagai berikut:
1) Siswa harus melakukan banyak kegiatan melalui sistem saraf seperti
melihat, mendengar, merasakan, dan kegiatan-kegiatan motoris
lainnya;
2) Belajar akan berhasil jika siswa merasa berhasil dan mendapat
kepuasan;
3) Faktor asosiasi mempunyai manfaat besar dalam belajar, karena
semua pengalaman belajar antara yang lama dengan yang baru
secara berurutan diasosiasikan sehingga menjadi satu kesatuan
pengalaman;
4) Faktor kesiapan belajar. Siswa yang siap belajar akan dapat
melakukan kegiatan belajar lebih mudah dan lebih berhasil;
5) Faktor minat dan usaha. Belajar dengan minat dan usaha akan
mendorong siswa untuk belajar lebih baik;
6) Faktor fisiologis. Kondisi badan siswa sangat berpengaruh dalam
proses belajar. Badan yang lemah dan lelah akan menyebabkan
perhatian tidak terkondisi dan sulit untuk fokus belajar; dan
7) Faktor intelegensi. Siswa yang cerdas dapat berhasil dalam kegiatan
belajar karena lebih mudah menangkap, memahami pelajaran, dan
lebih mudah mengingatnya.
Hasil belajar yang dicapai siswa merupakan hasil interaksi dari
berbagai faktor yang memengaruhi baik dalam diri (faktor internal)
maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Pengenalan terhadap
faktor-faktor yang memengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya
dalam rangka membantu siswa dalam mencapai prestasi belajar yang
sebaik-baiknya.
1) Faktor Internal
a) Faktor jasmaniah (fisiologi) yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh misalnya pengelihatan, pendengaran, dan struktur tubuh.
b) Faktor psikologis yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh
terdiri atas:
(1) Faktor intelektif yang meliputi:
(a) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat; dan
(b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.
(2) Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu
seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi,
dan penyesuaian diri.
c) Faktor kematangan fisik maupun psikis.
d) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.
2) Faktor eksternal, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok.
3) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan
kesenian.
4) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan
iklim.
Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung ataupun
tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar (Ahmadi dan Supriyono,
2004: 138).
Menurut beberapa pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa
faktor-faktor belajar dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor internal
(dalam) dan faktor eksternal (luar). Faktor internal yaitu faktor dari
dalam diri sendiri, meliputi faktor fisiologis, faktor minat, dan faktor
kesiapan, apabila tidak memiliki semangat dari diri sendiri, maka belajar
seperti apapun tetap tidak akan masuk ilmunya. Faktor eksternal yaitu
faktor pendukung yang berasal dari luar, meliputi faktor lingkungan fisik
dan faktor teknologi. Faktor lingkungan fisik yaitu berupa dorongan dari
orang lain, baik dari keluarga maupun orang-orang terdekat lainnya dan
faktor teknologi yaitu faktor yang akan membantu siswa dalam
kelancaran belajar.
2. Hakikat Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar
sebagaimana diuraikan tersebut dipertegas lagi oleh Brahim dalam
(Susanto, 2013: 5) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di
sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes
mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Penulis berpendapat bahwa hasil belajar adalah suatu keberhasilan
yang diperoleh dari proses-proses belajar. Keberhasilan ini bisa berupa
tingkah laku yang lebih baik atau prestasi belajar.
b. Macam-macam Hasil Belajar
Susanto (2013: 6-10) berpendapat hasil belajar meliputi
pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek
psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif).
1) Pemahaman Konsep (Aspek Kognitif)
Pemahaman konsep diartikan sebagai kemampuan untuk
menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman
menurut Bloom adalah seberapa besar siswa mampu menerima,
menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada
siswa, sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang
sudah dibaca, yang dilihat, yang dialami, atau yang dirasakan berupa
hasil penelitian atau observasi langsung yang dilakukan. Aspek
kognitif berkenaan dengan hasil belajar yang terdiri dari ingatan,
pemahaman, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2) Keterampilan Proses (Aspek Psikomotorik)
Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah
kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang
mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri
individu siswa. Guru dapat melatih keterampilan proses dan sikap
yang akan dikehendaki, seperti kreativitas, kerja sama, bertanggung
jawab, dan berdisiplin sesuai dengan penekanan bidang studi yang
bersangkutan. Indrawati (dalam Susanto, 2013: 9) merumuskan bahwa
keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang
terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan
untuk menemukan suatu konsep, prinsip atau teori, untuk
mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, atau untuk
melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan. Keterampilan ini
digunakan sebagai pengembangan konsep, prinsip, dan teori.
3) Sikap
Sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan
mencakup pula aspek respon fisik. Sikap ini harus ada kekompakan
antara mental dan fisik secara serempak. Struktur sikap terdiri atas
tiga komponen yang saling menunjang, yaitu representasi yang
dipercayai oleh individu pemilik sikap (kognitif); perasaan yang
menyangkut emosional (afektif); dan aspek kecenderungan
berperilaku sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.
c. Faktor-faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar
Berdasarkan teori Gestalt (dalam Sriyanti, 2013: 25-26),
keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal
yang diuraikan sebagai berikut:
1) Faktor Internal
Faktor Internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan
faktor psikologis.
a) Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri
individu; dan
b) Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu.
Faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi,
minat, bakat, sikap, kepribadian, dan kematangan.
2) Faktor Eksternal
Faktor Eksternal adalah faktor yang terdapat di luar diri
individu. Faktor eksternal dalam proses belajar di sekolah berarti
faktor-faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor ini terdiri dari
faktor non sosial dan faktor sosial.
a) Faktor non sosial adalah faktor di luar individu yang berupa
kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar;
b) Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa
manusia. Faktor tersebut berasal dari keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan masyarakat. Guru sangat menentukan
kualitas pengajaran di sekolah. Pendapat tersebut diperkuat oleh
Sanjaya (dalam Susanto, 2013: 13) bahwa guru adalah komponen
yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi
pembelajaran.
Dunkin (dalam Wina, 2014: 51) mengemukakan sejumlah aspek
yang dapat memengaruhi kualitas proses pembelajaran dilihat dari faktor
guru, yaitu:
1) Teacher Formative Experience
Teacher formative experience meliputi jenis kelamin serta
semua pengalaman hidup guru yang menjadi latar belakang sosial
mereka.
2) Teacher Training Experience
Teacher training experience meliputi pengalaman-pengalaman
yang berhubungan dengan aktivitas dan latar belakang pendidikan
guru, misalnya pengalaman latihan profesional, tingkat pendidikan,
dan pengalaman jabatan.
3) Teacher Properties
Teacher properties adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan sifat yang dimiliki guru, misalnya sikap guru terhadap
profesinya, sikap guru terhadap siswa, kemampuan dan intelegensi
guru, motivasi dan kemampuan guru baik kemampuan dalam
pengelolaan pembelajaran termasuk didalamnya kemampuan dalam
merencanakan dan evaluasi pembelajaran maupun kemampuan dalam
penguasaan materi.
3. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
a. Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang pada awalnya
diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif), pada
perkembangan selanjutnya IPA juga diperoleh dan dikembangkan
berdasarkan teori (deduktif).
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan rumpun ilmu yang memiliki
karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual
berupa kenyataan atau kejadian dan hubungan sebab akibat. Tiga istilah
yang terlibat dalam IPA yaitu Ilmu, Pengetahuan, dan Alam.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia. Ilmu adalah
pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah dengan metode ilmiah. Ilmu
Pengetahuan Alam dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang terjadi di alam
(Wisudawati dan Sulistyowati, 2014: 23).
Berdasarkan pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa
pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung
untuk mengembangkan kompetensi supaya siswa mampu menjelajahi
dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan pengetahuan alam
diarahkan untuk membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang alam sekitar.
b. Fungsi Mata Pelajaran IPA di MI
Fungsi mata pelajaran IPA di MI menurut (Graninda dan Budiman,
2002: 253-254) adalah sebagai berikut:
1) Guru memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis lingkungan
alam dan lingkungan buatan dalam pemanfaatannya bagi kehidupan
sehari-hari;
2) Guru mengembangkan keterampilan proses;
3) Guru mengembangkan wawasan sikap dan nilai yang berguna bagi
siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari;
4) Guru mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang
saling berkaitan antara keadaan lingkungan dan pemanfaatanya bagi
kehidupan sehari-hari; dan
5) Guru mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta ketrampilan yang berguna
dalam kehidupan sehari-hari, maupun untuk melanjutkan pendidikan
kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.
c. Tujuan Pembelajaran IPA di MI
Tujuan-tujuan pembelajaran IPA di MI menurut (Garnida dan
Budiman, 2002: 254) adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai
berikut:
1) Siswa dapat memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya
dengan kehidupan sehari-hari;
2) Siswa memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan
pengetahuan, gagasan tentang alam sekitar;
3) Siswa bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung
jawab, bekerjasama, dan mandiri;
4) Siswa mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk
memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari; dan
5) Siswa dapat mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar
sebagai kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan pembelajaran IPA di MI dalam Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) (dalam Susanto, 2013: 171-172) adalah:
1) Siswa memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-
Nya;
2) Siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-
konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari;
3) Siswa mampu mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan
kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara
IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat;
4) Siswa mampu mengembangkan keterampilan proses untuk
menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat
keputusan;
5) Siswa mampu meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam
memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam;
6) Siswa mampu meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan
segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; dan
7) Siswa mampu memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan
keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke
SMP.
Peran guru untuk mencapai tujuan pendidikan sebagaimana makna
penting dari eksistensi pelajaran IPA tersebut tidaklah mudah, karena
kondisi yang terjadi dalam pembelajaran kebanyakan siswa memiliki
antusias rendah dan mengalami kejenuhan ketika guru menyampaikan
materi pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Guru harus
menggunakan media pembelajaran yang tepat dalam kegiatan
pembelajaran, sehingga dapat memudahkan siswa dalam memahami
konsep yang belum dikuasai.
4. Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
a. Jenis-jenis Makanan Hewan
Jenis makanan hewan dikelompokkan menjadi dua yaitu berupa
tumbuhan dan berupa hewan lain.
1) Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber makanan yang banyak
dimanfaatkan oleh makhluk hidup. Bagian tumbuhan yang dapat
dimakan oleh hewan antara lain daun, batang, buah, bunga, biji, dan
akar.
Tumbuhan hijau memiliki dinding sel yang kokoh dan
mengandung selulosa. Tumbuhan hijau sebagian besar bersifat
autotrof, yakni memproduksi energi sendiri dengan mengubah energi
cahaya matahari melalui proses yang disebut fotosintesis dengan
sedikit atau bahkan tanpa klorofil. Energi tersebut dimanfaatkan oleh
konsumer II, konsumer III, konsumer IV, dan berakhir di pengurai,
sehingga terjadilah aliran energi dari matahari ke produser, konsumer,
dan berakhir di pengurai.
a) Daun
Bagian tumbuhan yang paling umum dijadikan makanan hewan
adalah daun. Hewan yang makanan utamanya berupa daun antara lain
kambing, sapi, kerbau, kelinci, ulat, dan zebra.
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari
ranting, biasanya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan berfungsi
sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis.
b) Batang
Tumbuhan yang dapat diambil atau dimanfaatkan batangnya
antara lain batang padi, pohon bambu yang masih muda, dan rumput
gajah. Hewan yang memakan batang antara lain sapi memakan batang
padi dan panda memakan batang bambu yang masih muda.
Batang pada tumbuhan berfungsi sebagai pengangkut air dan
garam mineral dari akar ke daun melalui pembuluh xylem untuk
proses fotosintesis. Batang juga berfungsi sebagai tempat penyimpan
cadangan makanan.
c) Buah
Buah merupakan makanan utama dari beberapa jenis ulat. Jenis
ulat ini biasanya dianggap hama bagi para petani buah, karena sangat
merugikan petani, selain itu kelelawar juga merupakan hewan yang
memakan buah-buahan. Buah juga merupakan organ pada tumbuhan
berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah
(ovarium).
d) Biji
Biji merupakan bagian utama yang disukai oleh banyak hewan
terutama hewan jenis burung. Biji yang disukai oleh banyak hewan
antara lain biji jagung, biji kenari, dan biji padi. Hewan yang
memakan biji-bijian antara lain: tupai, burung pipit, dan jenis burung
lainnya.
Biji adalah bakal tumbuhan (ovulum) dari tumbuhan berbunga
yang telah masak. Biji memiliki tiga bagian utama, yakni:
(1) Lembaga (embrio) adalah jaringan bakal tumbuhan dari
tumbuhan yang baru akan berkembang.
(2) Cadangan makanan yang diperlukan oleh tumbuhan baru ketika
mulai tumbuh membesar.
(3) Kulit biji (testa) berkembang dari jaringan integumen yang
semula mengitari ovula (bakal biji).
2) Hewan
Hewan-hewan kecil banyak menjadi mangsa bagi hewan yang
lebih besar, hewan yang bertubuh besar juga dapat menjadi makanan
bagi hewan lain. Tikus menjadi mangsa kucing, kelinci menjadi
mangsa elang, bahkan di hutan hewan besar seperti jerapah, kijang,
babi hutan, dan hewan-hewan besar dijadikan mangsa oleh harimau
dan singa.
Manfaat dari mengonsumsi daging adalah:
a) Sumber protein. Daging mengandung protein dalam jumlah besar.
Protein sangat penting untuk memperbaiki dan membangun
jaringan, produksi antibodi serta menguatkan sistem imun
sehingga tidak mudah sakit.
b) Sumber mineral, daging mengandung zat gizi diantaranya zat
besi, zinc, dan selenium. Zat besi membantu pembentukan sel
darah merah, zinc membantu pembentukan jaringan dan
metabolisme, dan selenium berperan dalam memecah lemak dan
zat-zat kimia dalam tubuh.
c) Kaya vitamin, daging kaya akan vitamin A, B, dan D yang
membantu menyehatkan penglihatan, menguatkan gigi, tulang,
serta menyokong sistem saraf.
b. Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
Allah Swt menciptakan alam semesta untuk makhluk hidup beserta
isinya supaya dapat bertahan hidup di alam. Alam semesta ini memiliki
bermacam-macam benda dan makhluk, selain manusia, salah satunya
terdapat bermacam-macam hewan, sebagaimana firman Allah Swt dalam
Al-Quran Surat Al-Fatir ayat 28:
[٥٣:٨٢]..... لك واب والن عام متلف ألوانه كذ ومن الناس والد
Artinya:
“Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata
(dawaabi) dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam
warnanya (dan jenisnya)”.
Allah Swt menciptakan macam-macam hewan dengan keunikan
tersendiri. Keunikan pada makhluk hidup diantaranya pada jenis
makanannya, sehingga terdapat penggolongan-penggolongan hewan,
salah satunya berdasarkan jenis makanannya.
1) Hewan Pemakan Tumbuhan (Herbivora)
Kata herbivora berasal dari bahasa latin, herba yaitu tumbuhan
dan vorare artinya makan. Herbivora adalah hewan yang makanannya
berasal dari bagian tumbuhan (daun, batang, buah, dan biji). Lebih
dari tiga perempat dari semua hewan di dunia adalah hebivora. Habitat
dimanapun selalu terdapat herbivora yang jumlahnya lebih banyak
daripada karnivora karena karnivora harus memakan pemakan
tumbuhan (Kusnin, 2007: 42).
Hewan yang termasuk herbivora menurut (Ikhwan, 2009: 39) antara
lain:
a) Bangsa burung, misalnya burung nuri, kakatua, burung pipit,
merpati, dan betet. Burung-burung ini memakan biji padi dan
jagung. Burung hewan herbivora pemakan buah antara lain burung
beo dan jalak. Burung-burung ini memakan buah pepaya dan
pisang (Wiyanto, 2010: 55).
b) Bangsa mamalia (hewan menyusui), misalnya kuda, sapi, kerbau,
kambing, kelinci, kijang, dan domba. Domba termasuk hewan
pemakan tumbuhan berupa rumput. Domba memakan rumput
dengan cara menggerakkan gigi seri bagian bawah yang berujung
tajam ke samping melalui bagian yang keras yang terletak pada
rahang atas (Wiyanto, 2010: 55).
c) Bangsa serangga misalnya walang sangit, belalang, capung, dan
kutu daun.
Paruh burung pemakan biji mempunyai ujung yang runcing
tetapi tidak terlalu panjang. Sedangkan burung pemakan madu
mempunyai paruh yang sangat panjang untuk menembus bunga dan
menghisap madu. Hewan herbivora yang memakan buah-buahan
disebut frutivora (Ikhwan, 2009: 39).
Hewan herbivora memiliki bentuk permukaan gigi geraham
berukuran lebar dan bergerigi. Gigi geraham pada herbivora memiliki
banyak bubungan (bagian puncak gigi) supaya dapat digunakan untuk
menggiling sejumlah rumput dan dedaunan yang keras. Gigi geraham
berguna untuk mengunyah atau menggilas makanan. Gigi seri dan gigi
taring digunakan untuk memotong makanan yang terletak dibagian
rahang bawah (Kusnin, 2007: 43). Contoh hewan herbivora dapat
dilihat pada Gambar 2.2
Gambar 2.2 Golongan Hewan Herbivora
Sumber: (Haryanto, 2004: 56)
2) Hewan Pemakan Daging (Karnivora)
Karnivora berasal dari bahasa latin carno yaitu daging dan
vorare artinya makan, jadi karnivora adalah hewan yang makanannya
berasal dari hewan lain (daging) (Kusnin, 2007: 43). Hewan karnivora
contohnya paus, kucing, anjing, harimau, serigala, ikan hiu, kelelawar,
katak, belalang, laba-laba, dan burung elang. Makanan seperti daging,
darah, dan telur mengandung sejumlah besar nutrisi dan energi
dibandingkan dengan makanan dari tumbuhan, sehingga hewan
karnivora menghabiskan kurang dari sepersepuluh waktu makannya
dibandingkan herbivora. Karnivora mudah dikenali karena memiliki
bagian tubuh yang tampak berbeda dari herbivora. Bagian tubuh itu
digunakan untuk menerkan dan membunuh mangsanya. Contoh
hewan karnivora ditampilkan pada Gambar 2.3
Gambar 2.3 Golongan Hewan Karnivora
Sumber: (Haryanto, 2004: 57)
Hewan karnivora pemakan bangkai, misalnya biawak. Bentuk
tubuh biawak lebih kecil dari pada komodo. Indra pembau biawak
adalah lidahnya yang bercabang untuk mencium bangkai yang
menjadi makanannya.
Hewan pemakan daging biasanya mencari makanan dengan cara
memburu mangsanya. Hewan ini termasuk pemburu yang aktif.
Hewan karnivora memiliki indra penglihat, pendengar, dan penciuman
yang bagus sehingga mereka dapat memperdaya mangsanya. Hewan
karnivora yang hidup di darat biasanya dapat berlari dengan cepat.
Hewan jenis tersebut berjalan di atas jari-jarinya sehingga tumitnya
tidak menyentuh tanah. Hewan jenis karnivora biasanya menangkap
mangsa yang lebih kecil dari dirinya. Singa, buaya, serigala, dan ikan
hiu termasuk kelompok karnivora yang dapat menangkap mangsa
lebih besar dari dirinya (Wiyanto, 2010: 56)
Hewan karnivora memiliki bentuk permukaan gigi geraham
yang berlekuk-lekuk tajam. Hewan karnivora memiliki gigi geraham
khusus untuk mengunyah daging dengan sisi rahang ujung gigi saling
bertemu seperti pisau. Fungsi gigi geraham adalah untuk mengerat dan
menghancurkan makanan. Gigi serinya kecil-kecil dan tajam,
berfungsi untuk menggigit dan memotong makanan. Gigi taringnya
panjang, besar, dan runcing yang berguna untuk mengoyak
mangsanya.
Singa termasuk hewan pemakan daging. Singa memiliki taring
yang panjang untuk membunuh dan menahan mangsanya. Gigi
taringnya yang besar digunakan untuk mematahkan tulang dan
memotong daging.
Hewan karnivora yang termasuk keluarga burung mempunyai
paruh dan kuku yang kokoh dan tajam. Karnivora yang mengeluarkan
racun untuk membunuh mangsanya antara lain laba-laba berbisa dan
ular kobra. Karnivora pemakan serangga antara lain cicak, laba-laba,
landak semut, dan trenggiling.
Karnivora pemakan ikan antara lain burung pelikan, penguin,
anjing laut, ikan hiu, dan lumba-lumba. Karnivora pemakan ikan
bukan hanya hewan air, tetapi terdapat hewan darat yang sanggup
berenang ke laut untuk menangkap ikan misalnya burung pelikan dan
penguin.
3) Hewan Pemakan Segala (Omnivora)
Omnivora berasal dari bahasa latin, omnia artinya semua, dan
vorare artinya makan. Hewan yang makanannya berasal dari
tumbuhan dan hewan lain disebut omnivora (Kusnin, 2007: 43).
Contoh hewan omnivora dapat dilihat pada Gambar 2.4
Gambar 2.3 Golongan Hewan Omnivora
Sumber: (Haryanto, 2004: 59)
Contoh hewan yang termasuk jenis omnivora yaitu musang.
Musang biasa memakan buah-buahan seperti buah enau dan kopi,
tetapi juga pemburu ayam. Gigi hewan omnivora merupakan
gabungan dari bentuk gigi hewan herbivora dan karnivora. Gigi
geraham omnivora berguna untuk melumatkan makanan, gigi serinya
untuk memotong, dan gigi taringnya untuk mengerat makanan
(Wiyanto, 2010: 53-58).
5. Media Pop-Up Book
a. Pengertian Pop-Up Book
Dewantari (2003: 1) menjelaskan bahwa Pop-Up Book telah
digunakan sejak 7 abad yang lalu. Aplikasi pertamanya adalah pada
sebuah naskah astrologi tahun 1306. Pop-Up Book pada tahun 1306
memiliki sebutan buku bergerak/movable. Abad ke-15, buku ini
dimanfaatkan oleh para medis untuk menggambarkan anatomi tubuh
manusia. Buku bergerak untuk medis ini disebut Lift Flaps (Lift Flaps
adalah buku yang digunakan di dunia medis untuk mengetahui anatomi
tubuh manusia). Abad ke-18, buku ini mulai diaplikasikan untuk tema
yang meliputi kisah dongeng, fiktif, seni, dan dunia hiburan, baik untuk
kalangan dewasa maupun anak-anak. Penerapan Pop-Up Book sendiri
baru digunakan pada tahun 1930-an hingga saat ini.
Bluemel dan Taylor (dalam Mirfaqoh, 2016: 35) memberikan
pengertian bahwa Pop-Up berasal dari bahasa inggris yang berarti
“muncul keluar” sedangkan Pop-Up Book dapat diartikan sebagai buku
yang menampilkan potensi untuk bergerak dan interaksinya melalui
penggunaan kertas sebagai bahan lipatan, gulungan, bentuk roda, atau
putarannya. Muktiono (2003: 65) menjelaskan bahwa Pop-Up Book
adalah sebuah buku yang memiliki tampilan gambar yang bisa
ditegakkan serta membentuk objek-objek yang indah dan dapat bergerak
atau memberi efek yang menakjubkan. Dzuanda (2011: 1) menjelaskan
pengertian Pop-Up Book adalah sebuah buku yang memiliki bagian yang
dapat bergerak atau memiliki unsur 3 (tiga) dimensi serta memberikan
visualisasi cerita yang lebih menarik dari tampilan gambar yang dapat
bergerak ketika halamannya dibuka.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
media Pop-Up Book adalah suatu media penghantar pesan, berupa buku
tiga dimensi yang mengandung unsur interaktif, ketika halamannya
dibuka akan memberikan efek-efek menakjubkan yang timbul pada
halaman kertasnya, sehingga dapat menciptakan suasana proses belajar
mengajar dalam pembelajaran lebih menyenangkan bagi siswa.
b. Jenis-jenis Teknik Pop-Up
Menurut Sabuda (dalam Mirfaqoh, 2016: 37-38), terdapat beberapa
macam teknik Pop-Up Book diantaranya, yaitu Transformations,
Volvelles, Peepshow, Pull-tabs, Carousel, dan Box and cylinder.
1) Transformations yaitu bentuk tampilan yang terdiri dari potongan-
potongan Pop-Up yang disusun secara vertikal;
2) Volvelles yaitu bentuk tampilan yang menggunakan unsur lingkaran
dalam pembuatannya;
3) Peepshow yaitu tampilan yang tersusun dari serangkaian tumpukan
kertas yang disusun bertumpuk menjadi satu sehingga menciptakan
ilusi kedalaman dan perspektif;
4) Pull-tabs yaitu sebuah tab kertas geser atau bentuk yang ditarik dan
didorong untuk memerlihatkan gerakan gambar baru;
5) Carousel, teknik ini didukung dengan tali, pita, atau kancing yang
dapat dibuka dan dilipat kembali berbentuk benda yang komplek; dan
6) Box and cylinder atau kotak dan silinder, adalah gerakan sebuah kubus
atau tabung yang bergerak naik dari tengah halaman ketika halaman
dibuka.
c. Tahap-tahap Penggunaan Media Pop-Up Book
Tahap penggunaan media Pop-Up Book menurut (Sardiman, 2006:
189) terdapat tiga tahapan, yaitu persiapan sebelum menggunakan,
kegiatan selama menggunakan, dan tindak lanjut atas penggunaan media
Pop-Up Book.
1) Persiapan Sebelum Menggunakan Media Pop-Up Book
Tahap persiapan sebelum menggunakan media Pop-Up Book
perlu dilakukan untuk menunjang penggunaan media supaya berjalan
dengan lancar yaitu dengan mempelajari petunjuk tata cara
penggunaan media Pop-Up Book, dan mempersiapkan peralatan
media yang akan digunakan dalam kegiatan proses belajar.
2) Kegiatan Selama Menggunakan Media Pop-Up Book
Tahap penggunaan ini perlu adanya ruangan yang nyaman dan
tenang, sehingga dalam proses kegiatan belajar tidak mengalami
gangguan yang dapat mengganggu perhatian dan konsentrasi siswa.
Siswa pada tahap ini dikenalkan macam-macam hewan berdasarkan
jenis makanannya.
Langkah-langkah penggunaan media Pop-Up Book dalam
pembelajaran tahap ini adalah sebagai berikut:
a) Guru mempersiapkan ruangan yang nyaman untuk proses kegiatan
belajar mengajar;
b) Guru menjelaskan tentang macam-macam hewan berdasarkan jenis
makanannya;
c) Siswa menyimak dan memerhatikan perintah guru, sehingga siswa
dapat memahami tentang macam-macam hewan berdasarkan jenis
makanannya;
d) Guru menjelaskan cara menggunakan media Pop-Up Book;
e) Guru membuka media Pop-Up Book dan menunjukkan gambar
hewan-hewan yang terdapat dalam media tersebut;
f) Guru memperkenalkan kepada siswa gambar beserta nama-nama
hewan, makanan hewan, dan golongan hewan tersebut berdasarkan
makanannya pada media Pop-Up Book; dan
g) Siswa diminta mengamati dan memerhatikan penjelasan guru.
3) Kegiatan Tindak Lanjut
Tahap tindak lanjut digunakan untuk memantapkan pemahaman
siswa terhadap materi yang disampaikan melalui media Pop-Up Book,
dan memberikan evaluasi terhadap hasil belajar.
Langkah-langkah pada tahap tindak lanjut sebagai berikut:
a) Guru memberikan pengayaan kepada siswa tentang materi
pembelajaran yang diberikan sebelumnya; dan
b) Guru mengulang kembali pembelajaran tentang pemahaman
konsep hewan dengan menggunakan media Pop-Up Book jika hasil
belajar siswa belum maksimal.
d. Manfaat Media Pop-Up Book
Dzuanda (2011: 5-6) mengemukakan bahwa media Pop-Up Book
memiliki berbagai manfaat yang sangat berguna, yaitu:
1) Pop-Up Book dapat mengajarkan siswa untuk lebih menghargai buku
dan memperlakukannya dengan lebih baik;
2) Pop-Up Book dapat mengembangkan kreativitas siswa;
3) Pop-Up Book dapat merangsang imajinasi siswa;
4) Pop-Up Book dapat menambah pengetahuan hingga memberikan
penggambaran bentuk suatu benda (pengenalan benda); dan
5) Pop-Up Book dapat digunakan sebagai media untuk menanamkan
kecintaan siswa terhadap membaca.
Berdasarkan pendapat Nancy dan Rondha (2012: 1) menyebutkan
beberapa manfaat media Pop-Up Book, yaitu:
1) Siswa dapat mengembangkan kecintaannya terhadap buku dan
membaca, dengan media Pop-Up Book siswa menjadi lebih rajin
membaca dikarenakan tampilan buku dan isi materi yang menarik;
2) Siswa dapat menjembatani hubungan antara situasi kehidupan nyata
dan simbol yang mewakilinya, sehingga siswa mengetahui gambaran
benda yang meyerupai benda tersebut tanpa harus melihat benda yang
asli;
3) Siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif,
sehingga siswa mampu memiliki pemikiran dalam menciptakan hal-
hal baru yang menjadikanya lebih baik; dan
4) Membantu siswa untuk menangkap makna melalui perwakilan gambar
yang menarik dan untuk memunculkan keinginan serta dorongan
membaca.
Berdasarkan pendapat tersebut penulis menyimpulkan bahwa media
Pop-Up Book memiliki manfaat yaitu sebagai media untuk meningkatkan
kecintaan siswa terhadap membaca dan merangsang imajinasi siswa,
sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan dalam berpikirir
kritis dan kreatif.
e. Kelebihan Media Pop-Up Book
Media Pop-Up Book memiliki banyak kelebihan, terutama dalam
hal tampilan isi buku yang menarik. Menurut Van Dyk (dalam Ni’mah,
2014: 22) kelebihan dari Pop-Up Book, yaitu banyak digunakan dalam
menjelaskan gambar yang kompleks. Pop-Up Book merupakan salah satu
media yang dipilih dalam proses kegiatan pembelajaran karena efektif
dan interaktif dalam penggunaannya. Pop-Up Book dapat membantu
siswa dalam menampilkan ilustrasi benda yang sebenarnya sehingga
dengan media Pop-Up Book dapat menjadikan proses pembelajaran lebih
efektif dan menggambarkan pembelajaran yang bersifat abstrak menjadi
jelas dikarenakan materi pembelajaran yang divisualisasikan.
f. Kelemahan Media Pop-Up Book
Indriana (2008: 64) menjelaskan bahwa kelemahan media Pop-Up
Book yaitu dalam proses pembuatannya membutuhkan waktu lama, cetak
ajar terlalu tebal sehingga siswa malas untuk mempelajarinya, serta
media cepat rusak dan mudah robek jika bahan pembuatannya
menggunakan kertas yang memiliki kualitas buruk. Senada dengan
pendapat Dzuanda (2011: 23) bahwa dalam pembuatan media Pop-Up
Book pastinya lebih lama dibanding buku biasa. Buku ini mempunyai
mekanisme yang lebih rumit dibandingkan dengan buku lain sehingga
memerlukan ketelitian yang lebih tinggi agar buku tersebut terus bertahan
lama.
B. Kajian Pustaka
1. Penelitian yang dilakuakan oleh Fatmala, 2018 dengan “Peningkatan Minat
Baca Dan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Pertumbuhan Pada Hewan Dan
Tumbuhan Melalui Pop-Up Book Pada Siswa Kelas II MI Ma’arif Cekok
Babadan Ponorogo Tahun Pelajaran 2017/2018”. Rumusan masalah pada
penelitian ini adalah (1) Bagaimana pelaksanaan media Pop-Up Book dalam
pelajaran IPA tentang pertumbuhan pada hewan dan tumbuhan kelas II di
MI Ma’arif Cekok Babadan Ponorogo?, (2) Bagaimana penerapan media
Pop-Up Book dapat meningkatkan minat baca siswa dalam pelajaran IPA
tentang pertumbuhan pada hewan dan tumbuhan kelas II di MI Ma’arif
Cekok Babadan Ponorogo?, dan (3) Bagaimana penerapan media Pop-Up
Book dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang pertumbuhan pada
hewan dan tumbuhan siswa kelas II MI Ma’arif Cekok Babadan Ponorogo?.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan pelaksanaan media Pop-
Up Book dalam pembelajaran IPA tentang pertumbuhan pada hewan dan
tumbuhan kelas II MI Ma’arif Cekok Babadan Ponorogo, (2)
Mendeskripsikan penerapan media Pop-Up Book dalam meningkatkan
minat baca siswa dalam pelajaran IPA tentang pertumbuhan pada hewan
dan tumbuhan kelas II di MI Ma’arif Cekok Babadan Ponorogo, dan (3)
Mendeskripsikan penerapan media Pop-Up Book dapat meningkatkan hasil
belajar IPA tentang pertumbuhan pada hewan dan tumbuhan siswa kelas II
MI Ma’arif Cekok Babadan Ponorogo. Berdasarkan analisis di atas
pembelajaran dengan menggunakan media Pop-Up Book dinyatakan
berhasil, hal ini diketahui dari meningkatnya minat baca kategori sangat
baik dalam setiap siklus, Siklus I (18%), serta Siklus II (65%) dan
meningkatnya hasil belajar pada setiap siklus, Siklus I (35%), dan Siklus II
(94%) sehingga mencapai maksimal. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif berbentuk PTK yang dilakukan dalam 2 siklus, tiap siklus terdiri
dari empat tahapan yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting),
observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Penelitian yang dilakukan
Fatmala ini memiliki kesamaan dengan peneliti yaitu penerapan media Pop-
Up Book untuk meningkatkan hasil belajar, jenis penelitian sama-sama
menggunakan metode PTK, dan mata pelajaran IPA, sedangkan
perbedaannya terdapat pada subjek, materi pelajaran, tempat penelitian, dan
waktu pelaksanaan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ini maka
Fatmala merekomendasikan penggunaan media Pop-Up Book menjadi salah
satu alternatif media untuk meningkatkan hasil belajar IPA.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Mirfaqoh, 2016 dengan “Peningkatan
Prestasi Belajar IPA Materi Fotosisntesis Dengan Media Pop-Up Pada
Siswa Kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Argomulyo, Kota
Salatiga Tahun 2016”. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, apakah
dengan menggunakan media Pop-Up dapat meningkatkan prestasi belajar
IPA materi fotosintesis pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo, Argomulyo, Salatiga, Tahun 2016?. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPA materi
fotosintesis pada siswa kelas V MI Noborejo, Argomulyo, Kota Salatiga,
Tahun 2016. Hasil tes siswa yang mengalami peningkatan prestasi yaitu
pada Siklus I saat pre test yang tuntas 8 siswa 40% terjadi peningkatan saat
post test menjadi 13 siswa 65% berarti ada peningkatan sebanyak 5 siswa
25%. Pada Siklus II saat pre test yang tuntas 11 siswa 55% terjadi
peningkatan saat post test menjadi 17 siswa 85% berarti ada peningkatan 6
siswa 30%. Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diperoleh
bahwa dengan menggunakan media Pop-Up dapat meningkatkan prestasi
belajar IPA materi fotosintesis pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo, Argomulyo, Salatiga, Tahun 2016. Penelitian yang dilakukan
Mirfaqoh ini memiliki kesamaan dengan peneliti yaitu sama-sama
menggunakan media Pop-Up, jenis penelitian yang digunakan peneliti
sama-sama PTK, mata pelajaran IPA, dan metode yang digunakan untuk
mengambil data sama-sama dengan metode pengamatan siswa dan guru
dalam pelaksanaan pembelajaran serta dengan menggunakan metode
dokumentasi untuk mengambil data yang relevan, sedangkan perbedaannya
terdapat pada subjek, materi pelajaran, tempat penelitian, dan waktu
pelaksanaan penelitian.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Haryanti, 2017 dengan “Keefektifan Media
Pop-Up Book Pada Model Pembelajaran cooperative learning Terhadap
Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri Di Gugus Diponegoro
Karangrayung Grobogan”. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah
bagaimanakah media Pop-Up Book pada model pembelajaran cooperative
learning digunakan dalam pembelajaran IPS kelas V dan media Pop-Up
Book pada model pembelajaran cooperative learning efektif terhadap hasil
belajar IPS siswa kelas V SD Negeri di gugus Diponegoro Karangrayung
grobogan?. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan media
Pop-Up Book pada model cooperative learning dalam pembelajaran IPS
siswa kelas V dan untuk menguji keefektifan media Pop-Up Book pada
model cooperative learning terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD
Negeri di Gugus Diponegoro Karangrayung Grobogan. Hasil observasi
penggunaan media menunjukkan rata-rata skor akhir ketercapaian kelas
eksperimen 94,79%, lebih tinggi daripada kelas kontrol 79,17%. Hasil
penelitian menunjukkan data kelas eksperimen dan kelas kontrol
berdistribusi normal dan homogen. Harga thitung lebih besar daripada harga
ttabel (7,139 > 1,997) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, berarti Ha diterima
yaitu ada perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Besar peningkatan pada kelas eksperimen terlihat dari rata-rata gain
ternormalisasi yaitu 0,668 (kategori sedang). Ketercapaian penggunaan
media kelas eksperimen yang lebih tinggi dan peningkatan hasil belajar IPS
kelas eksperimen disebabkan adanya pengaruh penggunaan media Pop-Up
Book pada model cooperative learning. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen dengan menggunakan desain penelitian quasi experimental
design dengan bentuk nonequivalent control group design. Penelitian yang
dilakukan Haryanti ini memiliki kesamaan dengan peneliti yaitu sama-sama
menggunakan media Pop-Up Book untuk meningkatkan hasil belajar,
sedangkan perbedaannya terdapat pada subjek, mata pelajaran, materi
pelajaran, tempat penelitian, metode penelitian, dan waktu pelaksanaan
penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ini maka Haryanti
merekomendasikan media Pop-Up Book menjadi salah satu alternatif untuk
meningkatkan hasil belajar.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Ma’arif Kumpulrejo 02
Gambaran umum MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo
Kota Salatiga memuat tentang:
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kecamatan
Argomulyo Kota Salatiga yang beralamat di Dusun Ngronggo Kelurahan
Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Penulis pada bagian ini
akan memaparkan lokasi pelaksanaan penelitian, karakteristik siswa, serta
kompetensi tenaga pendidik yang dimiliki yang nantinya informasi tersebut
akan memberikan penguatan pada analisis data yang akan dilakukan. Secara
garis besar informasi mengenai subjek penelitian tersebut sebagai berikut:
a. Lokasi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Kumpulrejo 02 Salatiga yang
beralamat di Dusun Ngronggo Kelurahan Kumpulrejo Kecamatan
Argomulyo Kota Salatiga. Lokasi Pelaksanaan Penelitian dapat
ditampilkan pada Gambar 3.1
Gambar 3.1. Peta Dusun Ngronggo
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
Dusun Ngronggo adalah Dusun perbatasan antara Kota Salatiga
dengan Kabupaten Semarang. Sebelah utara berbatasan dengan Dusun
Mprumasan, sebelah timur berbatasan dengan Dusun Ngemplak, sebelah
selatan berbatasan dengan Dusun Mbelon, dan sebelah Barat berbatasan
dengan Dusun Nobo. Batas wilayah Dusun Ngronggo dapat ditampilkan
pada Tabel 3.1
Tabel 3.1. Batas Wilayah Desa Ngronggo Lokasi Keterangan
Sebelah Utara Dusun Mprumasan
Sebelah Timur Dusun Ngemplak
Sebelah Selatan Dusun Mbelon
Sebelah Barat Dusun Nobo
(Sumber: Administrasi Desa Ngronggo)
b. Visi dan Misi MI Ma’arif Kumpulrejo 02
1) Visi
Mencetak generasi islami, berakhlakul karimah, cerdas, dan terampil.
2) Misi
Melatih siswa cinta islam dan taat menjalankan ajaran islam:
a) Mendidik siswa berakhlakul karimah (jujur, sopan, disiplin, cinta
kebersihan, santun, dan rukun);
b) Mendidik siswa untuk maju secara afektif, kognitif, dan
psikomotorik; dan
c) Melatih siswa terampil berkreasi dan menciptakan hasil karya
sendiri. (Sumber: Dokumentasi Sekolah)
c. Identitas Sekolah
Identitas sekolah MI Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota
Salatiga dapat dilihat pada Tabel 3.2
Tabel 3.2. Identitas Sekolah No Identitas Keterangan
1. Nama MI Ma’arif Kumpulrejo 02
2. Akreditasi B
3. NPSN 60713830
4. Tahun Berdiri 1969
5. Alamat
Dusun Ngronggo, Rt 04, Rw 04
Kelurahan Kumpulrejo
Kecamatan Argomulyo
Kota Salatiga
Provinsi Jawa Tengah
6. Yayasan
7. Kode Pos 50734
8. No.Hp 0856 2835 779
9. Email [email protected]
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
d. Fasilitas Sarana dan Prasarana
Fasilitas sarana dan prasarana yang terdapat di MI Kumpulrejo 02
Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga dapat ditampilkan pada Tabel 3.3
Tabel 3.3. Daftar Fasilitas Sarana dan Prasarana MI Kumpulrejo 02 No. Nama Jumlah Kondisi
1. Ruang Kelas/teori 10 Baik
2. Ruang Kepala Madrasah - -
3. Ruang Wakil Kepala Madrasah - -
4. Ruang Tata Usaha - -
6. Ruang Perpustakaan 1 Baik
7. Ruang Aula - -
8. Gudang 1 Baik
9. Ruang Guru 1 Baik
10. Kamar Mandi/MCK - -
11. Kantin Madrasah 1 Baik
12. Tempat Parkir 1 Baik
13. White Board 2 Baik
14. Black Board 8 Baik
15. LCD/Proyektor 1 Baik
16. Sound System 1 Baik
17. Perangkat olahraga/Atletik Baik
18. Lapangan Upacara/Olahraga 1 Baik
19. Perangkat Pramuka Baik
(Sumber: Administrasi Sekolah)
e. Guru dan Staf di MI Ma’arif Kumpulrejo 02
Keadaan guru dan staf MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kecamatan
Argomulyo Kota Salatiga dapat ditampilkan pada Tabel 3.4
Tabel 3.4. Daftar Guru dan Staf MI Ma’arif Kumpulrejo 02
No. Jabatan Nama
1. Kepala Madrasah Istiqah Rahayu Ningsih, S.Pd.
2. Sekretaris Sri Sulastri, S.Pd.I.
3. Bendahara Umum Aeny Kodriyah, S.Pd.I.
a. Bendahara BOS Aeny Kodriyah, S.Pd.I.
b. Bendahara Infaq Rokha Subkhan Saiful Khabib, S.Pd.
c. Bendahara BSM Siti Yatmiatun, S.Pd.SD.
4. b Bidang Umum
a. Bidang Kurikulum Darno, S.Pd.I.
b. Bidang Keagamaan Martono, M.Pd.I.
c. Bidang Kesiswaan dan
humas
Arif Tabi’in, S.Pd.I.
d. Bidang Sarana prasarana Rohmad
5. Bidang Khusus
a. Bidang UKS Tri Mulyani, S.Pd.I.
b. Bidang Pramuka Darno, S.Pd.I.
Aeny Kodriyah, S.Pd.I.
Rokha Subkhan Saiful Khabib, S.Pd.
Nur Hidayati, S.Pd.
c. Bidang Laboratorium dan
Perpustakaan
Aeny Kodriyah, S.Pd.I.
d. Bidang Transportasi
Siswa
Rohmad
e. Bidang Ketatausahaan Sri Sulastri, S.Pd.I.
f. Bidang Koperasi
Madrasah
Arif Tabi’in, S.Pd.I.
g. Bidang Keamanan
Penjagaan Madrasah
Mashudi
Parman
6. Guru I A Martono, M.Pd.I.
7. Guru I B Tri Mulyani, S.Pd.I.
8. Guru II A A. Budiati, S.Pd.I.
9. Guru II B Sri Sulastri, S.Pd.I.
10. Guru III A Nur Hidayati, S.Pd.
11. Guru III B Rokha Subkhan S.K., S.Pd.
12. Guru IV A Marfuastuti, S.Ag.
13. Guru IV B Martono, M. Pd.I.
14. Guru V Aeny Kodriyah, S. Pd.I.
15. Guru VI A Natiqotul Fitriyana, S.Pd.I.
16. Guru VI B Darno, S. Pd.I.
(Sumber: Administrasi Sekolah)
f. Profil Guru dan Karyawan MI Ma’arif Kumpulrejo 02
Profil guru dan karyawan MI Ma’arif Kumpulrejo 02 dapat dilihat pada
Tabel 3.5
Tabel 3.5 Profil Guru dan Karyawan MI Ma’arif Kumpulrejo 02
No. Nama NIP Jabatan Tanggal Lahir
1. Istiqah Rahayu N.,S.Pd. --- KA.MAD Kab.Smg, 02-10-
1984
2. Martono, M.Pd.I. 1971070520
02121002 Guru / IIIB Demak, 05-07-1971
3. Arif Tabiin, S.Pd.I. --- GTY Salatiga, 30-05-1978
4. Darno, S.Pd.I. --- GTY Kab.Smg, 11-04-
1979
5. Natiqotul Fitriyana,S.Pd.I. --- GTY Kab.Smg, 05-06-
1986
6. Rohmad --- GTY Kab.Smg, 05-10-
1981
7. Siti Yatmiatun, S.Pd.,SD. --- GTY Blora, 25-02-1987
8. Aeny Kodriyah, S. Pd.I. --- GTY Temanggung, 08-11-
1983
9. Asmini Budiyani, S.Pd.I. 1980081220
07102008 Guru/ III A
Kab. Smg,12-08-
1980
10. Tri Mulyani, S.Pd.I. 1979042620
07012024 Guru/IIIA Smg, 26-04-1979
11. Marfu`astuti, S.Ag. 1971070819
93032002 Guru/ IVA
Kab. Smg, 08-07-
1971
12. Sri Sulastri, S.Pd.I. --- GTY Kab.Smg, 04-04-
1994
13. Nur Hidayati, S.Pd. --- GTT Kab.Smg, 05-05-
1993
14. Rokha Subkhan Saiful
Khabib --- PTT
Kab. Smg, 22-10-
1995
15. Athi’ Lutfia, S.Pd. --- GTT Kab.Smg, 17-06-
1993
16. Masyhudi --- PTT Kab,Smg, 15-08-
1975
17. Parman --- PTT Kab.Smg, 02-05-
1983
18. Fetti Haryantina --- PTT Salatiga, 04-09-1986
(Sumber: Dokuentasi Sekolah)
g. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Ma’arif Kumpulrejo 02
Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 yang
berjumlah 28 (dua puluh delapan) siswa, terdiri dari 16 (enam belas)
siswa laki-laki dan 12 (dua belas) siswa perempuan.
Kolaborator penelitian ini adalah guru kelas IV MI Ma’arif
Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga yaitu Bapak
Martono M.Pd.I. Data siswa kelas IV MI Ma’arif Kumpulrejo 02 dapat
ditampilkan pada Tabel 3.6
Tabel 3.6 Data Siswa Kelas IV MI Ma’arif Kumpulrejo 02
No Nama Alamat Jenis Kelamin
Lk Pr
1 Muhamad Aldi Dwi Nugroho Ngronggo, Rt 001 / Rw 004 L
2 Oktavio Febi Indralestyo watulawang, Rt 013 / Rw
003
L
3 Muhammad Abdul Nur rohim Ngronggo, Rt 003 / Rw 004 L
4 Ramadavi Labib Prastya Kendal, Rt 32 / Rw 08 L
5 Dhimas Achsanul Fikri Randuacir, Rt 03 / Rw 02 L
6 Ahmad Dwi Kurniawan Randuacir, Rt 04 / Rw 02 L
7 Muhammad Fa'iz Khairil
Anam Jetak, Rt 026 / Rw 010
L
8 Dwi Wahyu Setiyawan Tetep, Rt 003/ Rw 004 L
9 Andrew Firansyah Mandala
Putra Ploso, Rt 002 / Rw 006
L
10 Muhamad Irfan Tetep, Rt 003 / Rw 004 L
11 Rifqi Ahnaf Muzakky Ngronggo, Rt 004 / Rw
004
L
12 Muhammad Adnan Al Farisi Isep isep, Rt 002 / Rw 003 L
13 Adinda Alya Putri Ngronggo, Rt 004 / Rw 004 P
14 Muhammad Lana Rezky
Supriyadi
Ngronggo, RT 005 / Rw
004
L
15 Vera Veliska Indriyani Legok, Rt 027 / Rw 011 P
16 Bunga Turi Ngronggo, Rt 005 / Rw
004
P
17 Norma Ayu Fadhilla Ngronggo, Rt 004 / Rw 004 P
18 Erlyta Jelzy Diraeka Belon, Rt 02 / Rw 010 P
19 Helma Ristiani Ngronggo, Rt 002 / Rw 004 P
20 Almira Indah Cahya Dewi Ngronggo, Rt 04/ Rw 04 P
21 Dian Larasinta Legok, Rt 027/ Rw 011 P
22 Aldi Feri Setiawan Ngronggo, Rt 05 / Rw 04 L
23 Tiara Putri Febriyanti Jetak, Rt 022 / Rw 009 P
24 Novi Nursiti Samirono, Rt 011 / Rw 002 P
25 Sandya Eka Riyani Salam, Rt 001 / Rw 001 P
26 Kayla Siti Solekah Samirono, Rt011 / Rw 002 P
27 Romantio Adhi Wibowo Sugih Waras, Rt. 001/005 L
28 Muhammad Adib Ardiansyah Jetak, Rt 025 / Rw 010 L
Jumlah 16 12
Total Siswa 28
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
h. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai pada hari selasa 10 April 2018. Tahap ini
peneliti mengadakan observasi pembelajaran IPA MI Ma’arif
Kumpulrejo 02 dan dilanjutkan wawancara dengan wali kelas IV yaitu
Bapak Martono, M.Pd.I., selaku pengampu mata pelajaran IPA. Waktu
pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.7
Tabel 3.7 Jadwal Pelaksanaan PTK No. Siklus Pelaksanaan Penelitian
1. Siklus I 16 April 2018
2. Siklus II 23 April 2018
3. Siklus III 30 April 2018
Sumber: Dokumentasi Peneliti
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas dengan media Pop-Up Book terdiri dari 3
siklus dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaan konsep belajar dan
mampu menarik perhatian siswa sehingga akan berdampak pada hasil belajar
siswa. Pembelajaran menggunakan media Pop-Up Book juga diharapkan dapat
membantu para guru untuk mengembangkan pembelajaran yang efektif dan
inovatif serta mengacu pada pencapaian kompetensi individual masing-masing
siswa.
1. Deskripsi Kegiatan Siklus I
Penelitian Tidakan Kelas pada siswa kelas IV MI Ma’arif Kumpulrejo
02 telah dilakukan oleh peneliti secara langsung pada Senin 16 April 2018.
Pelaksanaan setiap siklus dalam penelitian ini meliputi empat tahap yaitu:
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi (Arikunto, 2008: 17- 19).
Rincian tiap tahap kegiatan yang dilakukan selama proses
pembelajaran pada Siklus I adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan pelaksanaan tindakan kelas, hal-hal yang
dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
1) Peneliti menentukan jadwal dan materi pembelajaran;
2) Peneliti menentukan waktu pelaksanaan penelitian;
3) Peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
materi hewan pemakan tumbuhan (herbivora);
4) Peneliti membuat media pembelajaran berupa Pop-Up Book mengenai
materi macam-macam hewan berdasakan jenis makanannya;
5) Peneliti mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan di kelas berupa media Pop-Up Book dan beberapa macam
potongan gambar hewan;
6) Peneliti membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikui
pembelajaran;
7) Peneliti membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran;
8) Peneliti mempersiapkan lembar soal evaluasi untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa materi macam-macam hewan
berdasakan jenis makanannya; dan
9) Peneliti melakukan dokumentasi.
b. Tahap Pelaksanaan
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada Siklus I adalah
sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam;
b) Guru bersama siswa berdoa sebelum pelajaran hari ini dimulai;
c) Guru menyapa dan memberi motivasi kepada siswa;
d) Guru memeriksa daftar kehadiran siswa;
e) Guru mengapresiasikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan hari ini;
f) Guru melakukan tanya jawab sekilas tentang materi yang telah
dipelajari sebelumnya; dan
g) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (55 menit)
a) Eksplorasi
(1) Guru menjelaskan tentang jenis-jenis makanan hewan
melalui media Pop-Up Book;
(2) Guru menjelaskan tentang macam-macam hewan berdasarkan
jenis makanannya melalui media Pop-Up Book;
(3) Siswa memahami peta konsep tentang penggolongan hewan
berdasarkan makannya; dan
(4) Siswa memahami bahwa hewan berdasarkan jenis
makanannya digolongkan menjadi tiga yaitu herbivora,
karnivora, dan omnivora.
b) Elaborasi
(1) Siswa diminta memerhatikan penjelasan guru materi tentang
tentang jenis-jenis makanan hewan;
(2) Siswa diminta memerhatikan penjelasan guru tentang hewan
pemakan tumbuhan (herbivora);
(3) Guru menggali informasi dengan menggunakan tanya jawab
seputar macam-macam hewan pemakan tumbuhan
(herbivora);
(4) Siswa mampu menyebutkan hewan herbivora pemakan
dedaunan;
(5) Siswa mampu menyebutkan hewan herbivora pemakan biji-
bijian;
(6) Siswa mampu melakukan kegiatan mengelompokkan hewan
jenis herbivora;
(7) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan
menunjuk beberapa siswa untuk menjadi ketua kelompok;
(8) Guru membagikan beberapa gambar hewan kepada masing-
masing kelompok;
(9) Tugas siswa yaitu mencari beberapa gambar hewan pemakan
tumbuhan dan menempelkannya ke dalam kertas serta
menjelaskan mengenai hewan tersebut;
(10) Guru meminta ketua kelompok untuk maju ke depan dan
mendeskripsikan hasil pekerjaannya;
(11) Siswa lain memperhatikan dan kenan untuk memberi
pertanyaan kepada kelompok yang maju kedepan;
(12) Guru meminta beberapa siswa yang terlihat pasif maju
kedepan dan menjelaskan materi yang telah dipelajari
menggunakan media Pop-Up Book; dan
(13) Guru membagikan soal kepada siswa sebagai evaluasi
pembelajaran hari ini dan untuk mengetahui keberhasilan
Siklus I.
c) Konfirmasi
(1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa; dan
(2) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
3) Kegiatan akhir (5 menit)
a) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan
hari ini;
b) Guru memberikan motivasi kepada siswa;
c) Guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum
pembelajaran berakhir; dan
d) Guru mengucapkan salam.
c. Tahap Pengamatan
Tahap pengamatan pada Siklus I ini peneliti melakukan
pengamatan secara langsung terhadap keterampilan guru dalam mengajar
dan pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Kegiatan
setelah pembelajaran Siklus I selesai peneliti mengoreksi kembali proses
pembelajaran yang dilakukan guru kelas IV MI Ma’arif Kumpulrejo 02
Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.
d. Refleksi (Reflection)
Peneliti melakukan refleksi hasil pengamatan Siklus I setelah
proses pembelajaran selesai, yaitu hasil pengamatan terhadap situasi
pembelajaran di kelas dan hasil evaluasi. Pengamatan terhadap situasi di
kelas ini berisi tentang pengenalan kepada siswa tentang ciri dan macam-
macam hewan pemakan tumbuhan (herbivora) dengan menggunakan
media Pop-Up Book. Jika terdapat kelemahan dalam pembelajaran, maka
hal tersebut akan dijadikan titik utama untuk melakukan perbaikan
pembelajaran pada Siklus II.
Kelemahan dalam pembelajaran Siklus I di antaranya:
1) Persiapan Sebelum Menggunakan Media Pop-Up Book
Guru sudah mempersiapkan peralatan media yang akan
digunakan dalam kegiatan proses belajar akan tetapi guru kurang
mempelajari petunjuk tata cara penggunaan, sehingga media Pop-Up
Book digunakan hanya sebentar dan tidak dimanfaatkan dengan baik.
Tahap mempersiapkan peralatan media dan tata cara sebelum
menggunakan media Pop-Up Book perlu dilakukan untuk menunjang
penggunaan media supaya berjalan dengan lancar.
2) Kegiatan Selama Menggunakan Media Pop-Up Book
Tahap penggunaan ini perlu adanya ruangan yang nyaman dan
tenang, sehingga dalam proses kegiatan belajar tidak mengalami
gangguan yang dapat mengganggu perhatian dan konsentrasi siswa.
Pada Siklus I tahap ini belum dilaksanakan dengan baik, karena
guru kurang memperhatikan aktifitas siswa, pada saat diskusi terdapat
beberapa siswa yang menggunakan media akan tetapi tidak digunakan
dengan baik. Terdapat pula 2 siswa yang justru berebut gambar dan
merobek gambar hewan pada media Pop-Up Book tersebut.
Guru sebaiknya dapat lebih tegas dan memberikan peringatan
terhadap siswa yang merusak media Pop-Up Book, karena apabila
media tersebut digunakan dengan baik maka media dapat
dimanfaatkan pada tahun ajaran selanjutnya.
3) Kegiatan Tindak Lanjut
Tahap tindak lanjut digunakan untuk memantapkan pemahaman
siswa terhadap materi yang disampaikan melalui media Pop-Up Book,
dan memberikan evaluasi terhadap hasil belajar.
Guru sebaiknya mengajak siswa turut aktif dalam menggunakan
media tersebut. Contohnya dengan menunjuk beberapa siswa maju
kedepan menjelaskan materi dengan media Pop-Up Book, sehingga
dengan ini siswa diharapkan dapat lebih memahami materi dan dapat
melatih keberanian siswa untuk berbicara di depan kelas, selain itu
media Pop-Up Book akan lebih bermanfaat.
2. Deskripsi Kegiatan Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari Senin 23 April 2018 yang juga diikuti
28 siswa dengan waktu 2 x 35 menit (2 jam pelajaran). Pelaksanaan
penelitian Siklus II ini membahas tentang hewan pemakan daging
(karnivora).
Rincian tiap tahapan kegiatan yang dilakukan selama proses
pembelajaran pada Siklus II ialah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan PTK, hal-hal yang dilakukan peneliti adalah
sebagai berikut:
1) Peneliti menentukan jadwal dan materi pembelajaran;
2) Peneliti menentukan waktu pelaksanaan penelitian;
3) Peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
materi hewan pemakan daging (karnivora);
4) Peneliti membuat media pembelajaran berupa Pop-Up Book
mengenai materi hewan pemakan daging (Karnivora);
5) Peneliti mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan di kelas berupa media Pop-Up Book dan beberapa macam
potongan gambar hewan;
6) Peneliti membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam
mengikuti pembelajaran;
7) Peneliti membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran;
8) Peneliti mempersiapkan lembar soal evaluasi untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa materi macam-macam hewan
berdasakan jenis makanannya; dan
9) Peneliti melakukan dokumentasi.
b. Tahap Pelaksanaan
Proses pembelajaran Siklus II membahas tentang hewan pemakan
daging (Karnivora) berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada Siklus III adalah sebagai
berikut:
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam;
b) Guru bersama siswa berdo’a sebelum pelajaran hari ini dimulai;
c) Guru menyapa dan memberi motivasi kepada siswa;
d) Guru memeriksa daftar kehadiran siswa;
e) Guru mengapresiasikan materi yang akan di pelajari pada
pertemuan hari ini;
f) Guru melakukan tanya jawab sekilas tentang materi yang telah di
pelajari sebelumnya; dan
g) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (55 menit)
a) Eksplorasi
(1) Guru menjelaskan tentang jenis-jenis makanan hewan
melalui media Pop-Up Book;
(2) Guru menjelaskan tentang macam-macam hewan
berdasarkan jenis makanannya melalui media Pop-Up Book;
(3) Siswa memahami peta konsep tentang penggolongan hewan
berdasarkan makannya; dan
(4) Siswa memahami bahwa hewan berdasarkan jenis
makanannya digolongkan menjadi tiga yaitu herbivora,
karnivora dan omnivora.
b) Elaborasi
(1) Siswa diminta memperhatikan penjelasan guru tentang jenis-
jenis makanan hewan;
(2) Siswa diminta memperhatikan penjelasan guru tentang hewan
pemakan daging (karnivora);
(3) Siswa diminta memperhatikan penjelasan guru tentang ciri-
ciri hewan pemakan daging (karnivora);
(4) Guru menggali informasi dengan menggunakan Tanya Jawab
seputar macam-macam hewan pemakan daging (karnivora);
(5) Siswa mampu menyebutkan macam-macam hewan karnivora
berkaki empat;
(6) Siswa mampu menyebutkan hewan karnivora keluarga
burung (elang, gagak, burung hantu);
(7) Siswa dapat mengetahui hewan karnivora yang mengeluarkan
racun (ular);
(8) Siswa dapat mengetahui hewan yang memakan jenisnya
sendiri (kanibal);
(9) Guru meminta siswa berkumpul dengan kelompok yang telah
dibuat pada perteuan yang lalu;
(10) Guru membagikan beberapa gambar hewan kepada masing-
masing kelompok;
(11) Tugas siswa yaitu mencari beberapa gambar hewan pemakan
daging dan menempelkannya kedalam kertas serta
menjelaskan mengenai hewan tersebut;
(12) Guru meminta ketua kelompok menunjuk salah satu
temannya untuk maju kedepan dan mendeskripsikan hasil
pekerjaannya;
(13) Siswa lain memperhatikan dan kenan untuk memberi
pertanyaan kepada kelompok yang maju kedepan;
(14) Guru meminta beberapa siswa yang terlihat pasif maju
kedepan dan menjelaskan materi yang telah dipelajari
menggunakan media Pop-Up Book; dan
(15) Guru membagikan soal kepada siswa sebagai evaluasi
pembelajaran hari ini dan untuk mengetahui keberhasilan
Siklus II.
c) Konfirmasi
(1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa; dan
(2) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
3) Penutup (5 menit)
a) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan
hari ini;
b) Guru memberikan motivasi kepada siswa;
c) Guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum
pembelajaran berakhir; dan
d) Guru mengucapkan salam.
c. Tahap Pengamatan
Observasi pada Siklus II ini peneliti juga melakukan pengamatan
secara langsung terhadap keterampilan guru dalam mengajar dan
pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran sebagaimana
Siklus I. Setelah pembelajaran Siklus II selesai peneliti mengoreksi
kembali proses pembelajaran yang dilakukan guru kelas IV MI Ma’arif
Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.
d. Tahap Refleksi(Refletion)
Peneliti melakukan refleksi hasil pengamatan Siklus II yaitu hasil
pengamatan terhadap situasi pembelajaran dikelas dan hasil evaluasi.
Pengamatan terhadap situasi dikelas ini berisi tentang ciri dan macam-
macam hewan pemakan daging (omnivora) dengan menggunakan media
Pop-Up Book. Jika terdapat kelemahan dalam pembelajaran, maka hal
tersebut akan dijadikan titik utama untuk melakukan perbaikan
pembelajaran pada Siklus III.
Pelaksanaan penelitian pada Siklus II masih terdapat beberapa
kelemahan diantaranya:
1) Persiapan Sebelum Menggunakan Media Pop-Up Book
Guru sudah mempersiapkan peralatan media yang akan
digunakan dalam kegiatan proses belajar dan sudah mempelajari
petunjuk tata cara penggunaan media dengan baik, akan tetapi guru
kurang menguasai nama-nama hewan yang terdapat dalam media Pop-
Up Book, sehingga siswa kurang memahami nama-nama hewan
berdasarkan gambar dalam media tersebut.
Guru seharusnya dapat mengusahakan pertemuan selanjutnya
lebih mempersiapkan lagi baik dari materi maupun penguasaan media,
sehingga media Pop-Up Book dapat dimanfaatkan dengan sebaik
mungkin, karena media ini akan sangat membantu siswa dalam
menemukan gambaran kongkrit terhadap apa yang dimaksudkan.
2) Kegiatan Selama Menggunakan Media Pop-Up Book
Tahap penggunaan perlu adanya ruangan yang nyaman dan
tenang, sehingga dalam proses kegiatan belajar tidak mengalami
gangguan yang dapat mengganggu perhatian dan konsentrasi siswa.
Tahap Siklus II belum dilaksanakan dengan cukup baik, pada saat
menerangkan pembelajaran dengan menggunakan media Pop-Up
Book guru justru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok dan
meminta siswa menggabungkan meja mereka. Terdapat beberapa
siswa yang tempat duduknya membelakangi papan tulis dan juga
membelakangi guru, sehingga pada saat guru menerangkan dengan
menggunakan media Pop-Up Book beberapa siswa tidak dapat melihat
dengan jelas, terdapat pula siswa yang terhalang oleh temannya yang
lain, sehingga siswa memilih untuk tidak memerhatikan penjelasan
guru karena tempat duduknya yang tidak strategis dan gambar hewan
di dalam media tersebut tidak dapat terlihat jelas.
Guru sebaiknya dapat memerhatikan kondisi siswa terutama
pada saat menerangkan menggunakan media, sehingga siswa dapat
melihat dan mendengarkan penjelasan guru dengan detail tanpa
terhalang oleh apapun dan sesekali guru mendekatkan media kepada
siswa yang duduk di belakang supaya dapat melihat gambar yang
terdapat dalam media dengan jelas pula.
3) Kegiatan Tindak Lanjut
Tahap tindak lanjut digunakan untuk memantapkan pemahaman
siswa terhadap materi yang disampaikan melalui media Pop-Up Book,
dan memberikan evaluasi terhadap hasil belajar.
Guru telah menunjuk beberapa siswa yang pasif untuk maju ke
depan menjelaskan materi dengan menggunakan media Pop-Up Book,
akan tetapi masih banyak siswa yang malu untuk maju ke depan.
Guru harus lebih banyak memberi latihan-latihan kepada siswa
untuk berbicara di depan, dengan adanya latihan diharapkan siswa
dapat terbiasa berbicara di depan umum dan berani mengasah mental
untuk berpendapat.
3. Deskripsi Kegiatan Siklus III
Siklus III dilaksanakan pada hari Senin 30 April 2018 yang juga di
ikuti 28 siswa dengan waktu 2 x 35 menit (2 jam pelajaran). Pelaksanaan
penelitian Siklus III ini membahas tentang hewan pemakan segala
(Omnivora). Rincian tiap tahapan kegiatan yang dilakukan selama proses
pembelajaran pada Siklus III ialah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan pelaksanaan tindakan kelas, hal-hal yang
dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
1) Peneliti menentukan jadwal dan materi pembelajaran;
2) Peneliti menentukan waktu pelaksanaan penelitian;
3) Peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP);
4) Peneliti membuat media pembelajaran berupa Pop-Up Book mengenai
materi hewan pemakan segala (Omnivora).
5) Peneliti mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan di kelas berupa media Pop-Up Book dan beberapa macam
potongan gambar hewan;
6) Peneliti membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikui
pembelajaran;
7) Peneliti membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran;
8) Peneliti mempersiapkan lembar soal evaluasi untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa materi macam-macam hewan
berdasakan jenis makanannya; dan
9) Peneliti melakukan dokumentasi.
b. Tahap Pelaksanaan
Proses pembelajaran Siklus III membahas tentang hewan pemakan
segala (Omnivora) berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada Siklus III adalah sebagai
berikut:
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam;
b) Guru bersama siswa berdo’a sebelum pelajaran hari ini dimulai;
c) Guru menyapa dan memberi motivasi kepada siswa;
d) Guru memeriksa daftar kehadiran siswa;
e) Guru mengapresiasikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan hari ini;
f) Guru melakukan tanya jawab sekilas tentang materi yang telah
dipelajari sebelumnya; dan
g) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (55 menit)
a) Eksplorasi
(1) Guru menjelaskan tentang jenis-jenis makanan hewan
melalui media Pop-Up Book;
(2) Guru menjelaskan tentang macam-macam hewan berdasarkan
jenis makanannya melalui media Pop-Up Book;
(3) Siswa memahami peta konsep tentang penggolongan hewan
berdasarkan makannya;dan
(4) Siswa memahami bahwa hewan berdasarkan jenis
makanannya digolongkan menjadi tiga yaitu herbivora,
karnivora dan omnivora.
b) Elaborasi
(1) Siswa diminta memerhatikan penjelasan guru tentang jenis-
jenis makanan hewan;
(2) Siswa diminta memperhatikan penjelasan guru tentang hewan
pemakan tumbuhan dan hewan (omnivora);
(3) Guru menggali informasi dengan menggunakan tanya jawab
seputar macam-macam hewan pemakan segala (omnivora);
(4) Siswa mampu menyebutkan hewan omnivora berkaki dua;
(5) Siswa mampu menyebutkan hewan omnivora yang memakan
berbagai jenis biji-bijian, dedaunan dan cacing tanah (ayam
dan bebek);
(6) Siswa mampu menyebutkan hewan omnivora yang bertubuh
besar (Beruang);
(7) Siswa mampu melakukan kegiatan mengelompokkan hewan
jenis herbivora;
(8) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok dan
menunjuk beberapa siswa untuk menjadi ketua kelompok;
(9) Guru membagikan beberapa gambar hewan kepada masing-
masing kelompok;
(10) Tugas siswa yaitu mencari beberapa gambar hewan pemakan
tumbuhan dan menempelkannya kedalam kertas serta
menjelaskan mengenai hewan tersebut;
(11) Guru meminta ketua kelompok menunjuk anggota
kelompoknya untuk maju kedepan dan mendeskripsikan hasil
pekerjaannya;
(12) Siswa lain memperhatikan dan kenan untuk memberi
pertanyaan kepada kelompok yang maju kedepan;
(13) Guru meminta beberapa siswa yang terlihat pasif maju
kedepan dan menjelaskan materi yang telah dipelajari
menggunakan media Pop-Up Book; dan
(14) Guru membagikan soal kepada siswa sebagai evaluasi
pembelajaran hari ini dan untuk mengetahui keberhasilan
Siklus III.
c) Konfirmasi
(1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa; dan
(2) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
3) Kegiatan akhir (5 menit)
a) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan
hari ini;
b) Guru memberikan motivasi kepada siswa;
c) Guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum
pembelajaran berakhir; dan
d) Guru mengucapkan salam.
c. Tahap Pengamatan
Tahap pengamatan pada Siklus III, peneliti melakukan pengamatan
secara langsung dengan lembar pengamatan yang disusun sebagaimana
pada Siklus I dan Siklus II. Hasil lembar pengamatan tersebut digunakan
peneliti untuk mengetahui keterampilan guru dalam mengelola
pembelajaran dengan menggunakan media Pop-Up Book dan partisipasi
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Pelaksanaan penelitian pada
Siklus III ini peneliti lebih fokus mengamati apakah ada perubahan
tingkah laku dan hasil belajar siswa dari Siklus I dan Siklus II.
d. Refleksi
Peneliti bersama guru berdiskusi tentang proses pelaksanaan PTK
dari Siklus I, Siklus II, dan Siklus III. Kendala-kendala yang terjadi pada
Siklus I dan II dapat diatasi pada Siklus III dan hasil nilai belajar siswa
telah mencapai batas kriteria yang ditentukan, sehingga proses penelitian
ini dihentikan sampai Siklus III.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
1. Deskripsi Pra Siklus
Berdasarkan hasil wawancara nilai hasil belajar IPA masih banyak
yang belum mencapai KKM. Adapun nilai hasil belajar siswa pada pra
siklus dapat dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
No Nama Nilai Keterangan
1 Muhamad Aldi Dwi Nugroho 45 Belum Tuntas
2 Oktavio Febi Indralestyo 50 Belum Tuntas
3 Muhammad Abdul Nur rohim 45 Belum Tuntas
4 Ramadavi Labib Prastya 55 Belum Tuntas
5 Dhimas Achsanul Fikri 70 Tuntas
6 Ahmad Dwi Kurniawan 45 Belum Tuntas
7 Muhammad Fa'iz Khairil Anam 60 Belum Tuntas
8 Dwi Wahyu Setiyawan 50 Belum Tuntas
9 Andrew Firansyah Mandala Putra 45 Belum Tuntas
10 Muhamad Irfan 70 Tuntas
11 Rifqi Ahnaf Muzakky 50 Belum Tuntas
12 Muhammad Adnan Al Farisi 45 Belum Tuntas
13 Adinda Alya Putri 45 Belum Tuntas
14 Muhammad Lana Rezky Supriyadi 55 Belum Tuntas
15 Vera Veliska Indriyani 40 Belum Tuntas
16 Bunga Turi 65 Tuntas
17 Norma Ayu Fadhilla 50 Belum Tuntas
18 Erlyta Jelzy Diraeka 40 Belum Tuntas
19 Helma Ristiani 50 Belum Tuntas
20 Almira Indah Cahya Dewi 60 Belum Tuntas
21 Dian Larasinta 40 Belum Tuntas
22 Aldi Feri Setiawan 50 Belum Tuntas
23 Tiara Putri Febriyanti 45 Belum Tuntas
24 Novi Nursiti 50 Belum Tuntas
25 Sandya Eka Riyani 65 Tuntas
26 Kayla Siti Solekah 50 Belum Tuntas
27 Romantio Adhi Wibowo 40 Belum Tuntas
28 Muhammad Adib Ardiansyah 50 Belum Tuntas
Nilai Tertinggi 70
Nilai Terendah 40
Rata-Rata 50,89
(Sumber: Data primer)
Keterangan:
Tuntas = 4 siswa
Belum Tuntas = 24 siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
persentase ketuntasan =
100%
=
100%
= 14,29 %
Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang
dicapai siswa pada pra siklus baru mencapai 50,89 dari jumlah siswa kelas
IV. Siswa yang tuntas belajar mencapai batas KKM adalah 4 siswa dengan
persentase 14,29%, sedangkan siswa yang belum tuntas ada 24 siswa
dengan persentase 85,71%. Pada pra siklus ini secara klasikal pembelajaran
belum dapat dikatakan tuntas karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 65
(nilai KKM) hanya mencapai 14,29% dari jumlah siswa secara keseluruhan.
Hasil persentase pada pra siklus belum mencapai indikator keberhasilan
yaitu ≥ 85% dari jumlah seluruh siswa tuntas belajarnya, jadi harus
dilaksanakan siklus selanjutnya yaitu Siklus I sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
2. Deskripsi Data Siklus I
Penelitian tindakan kelas Siklus I dilaksanakan pada Senin 16 Juli
2018 dengan subjek penelitian siswa kelas IV yang berjumlah 28 siswa.
Pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Materi
pokok yang diajarkan pada Siklus I adalah penggolongan hewan pemakan
tumbuhan (herbivora) dengan menggunakan media Pop-Up Book. Meskipun
belum semua siswa mampu mengikuti instruksi yang dijelaskan guru dengan
baik, tapi para siswa terlihat sangat antusias dalam mengikuti proses
pembelajaran dengan menggunakan media baru tersebut. Nilai hasil belajar
siswa pada Siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.2
Tabel 4.2. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama Nilai Keterangan
1 Muhamad Aldi Dwi Nugroho 45 Belum Tuntas
2 Oktavio Febi Indralestyo 50 Belum Tuntas
3 Muhammad Abdul Nur rohim 45 Belum Tuntas
4 Ramadavi Labib Prastya 65 Tuntas
5 Dhimas Achsanul Fikri 70 Tuntas
6 Ahmad Dwi Kurniawan 45 Belum Tuntas
7 Muhammad Fa'iz Khairil Anam 80 Tuntas
8 Dwi Wahyu Setiyawan 50 Belum Tuntas
9 Andrew Firansyah Mandala Putra 45 Belum Tuntas
10 Muhamad Irfan 70 Tuntas
11 Rifqi Ahnaf Muzakky 50 Belum Tuntas
12 Muhammad Adnan Al Farisi 45 Belum Tuntas
13 Adinda Alya Putri 65 Tuntas
14 Muhammad Lana Rezky Supriyadi 75 Tuntas
15 Vera Veliska Indriyani 40 Belum Tuntas
16 Bunga Turi 65 Tuntas
17 Norma Ayu Fadhilla 50 Belum Tuntas
18 Erlyta Jelzy Diraeka 40 Belum Tuntas
19 Helma Ristiani 50 Belum Tuntas
20 Almira Indah Cahya Dewi 70 Tuntas
21 Dian Larasinta 40 Belum Tuntas
22 Aldi Feri Setiawan 50 Belum Tuntas
23 Tiara Putri Febriyanti 70 Tuntas
24 Novi Nursiti 50 Belum Tuntas
25 Sandya Eka Riyani 85 Tuntas
26 Kayla Siti Solekah 70 Tuntas
27 Romantio Adhi Wibowo 40 Belum Tuntas
28 Muhammad Adib Ardiansyah 50 Belum Tuntas
Nilai Tertinggi 85
Nilai Terendah 40
Rata-Rata 56,07
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 11 siswa
Belum Tuntas = 17 siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
persentase ketuntasan =
100%
=
100%
= 39, 29 %
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang
dicapai siswa pada Siklus I baru mencapai 56,07 dari jumlah siswa kelas IV.
Siswa yang tuntas belajar mencapai batas KKM adalah 11 siswa dengan
persentase 39,29%, sedangkan siswa yang belum tuntas ada 17 siswa
dengan persentase 60,71%. Pada Siklus I ini secara klasikal pembelajaran
belum dapat dikatakan tuntas karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 65
(nilai KKM) hanya mencapai 39,29% dari jumlah siswa secara keseluruhan.
Hasil persentase pada Siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yaitu
≥ 85% dari jumlah seluruh siswa tuntas belajarnya, jadi harus dilaksanakan
siklus selanjutnya yaitu Siklus II sesuai jadwal yang telah ditentukan.
3. Deskripsi Siklus II
Penelitian Tindakan Kelas Siklus II dilaksanakan pada Selasa 17 Juli
2018. Proses pembelajaran ini berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 35
menit). Materi pokok yang diajarkan pada Siklus II adalah penggolongan
hewan pemakan daging (karnivora). Proses pembelajaran pada Siklus II
masih terdapat beberapa kendala yang terjadi selama pembelajaran
berlangsung. Hal ini masih menjadi penghambat tercapainya nilai klasikal
yang diharapkan peneliti. Nilai hasil belajar siswa pada Siklus II dapat
dilihat pada Tabel 4.3
Tabel 4.3. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama Nilai Keterangan
1 Muhamad Aldi Dwi Nugroho 55 Belum Tuntas
2 Oktavio Febi Indralestyo 60 Belum Tuntas
3 Muhammad Abdul Nur rohim 75 Tuntas
4 Ramadavi Labib Prastya 85 Tuntas
5 Dhimas Achsanul Fikri 75 Tuntas
6 Ahmad Dwi Kurniawan 55 Belum Tuntas
7 Muhammad Fa'iz Khairil Anam 80 Tuntas
8 Dwi Wahyu Setiyawan 60 Belum Tuntas
9 Andrew Firansyah Mandala Putra 50 Belum Tuntas
10 Muhamad Irfan 80 Tuntas
11 Rifqi Ahnaf Muzakky 55 Belum Tuntas
12 Muhammad Adnan Al Farisi 65 Tuntas
13 Adinda Alya Putri 70 Tuntas
14 Muhammad Lana Rezky Supriyadi 85 Tuntas
15 Vera Veliska Indriyani 75 Tuntas
16 Bunga Turi 85 Tuntas
17 Norma Ayu Fadhilla 60 Belum Tuntas
18 Erlyta Jelzy Diraeka 90 Tuntas
19 Helma Ristiani 60 Belum Tuntas
20 Almira Indah Cahya Dewi 70 Tuntas
21 Dian Larasinta 80 Tuntas
22 Aldi Feri Setiawan 50 Belum Tuntas
23 Tiara Putri Febriyanti 75 Tuntas
24 Novi Nursiti 65 Tuntas
25 Sandya Eka Riyani 80 Tuntas
26 Kayla Siti Solekah 75 Tuntas
27 Romantio Adhi Wibowo 70 Tuntas
28 Muhammad Adib Ardiansyah 45 Belum Tuntas
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 45
Rata-Rata 68,92
(Sumber: Data primer)
Keterangan:
Tuntas = 18 siswa
Belum Tuntas = 10 siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
persentase ketuntasan =
100%
=
100%
= 64, 29 %
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai siswa pada
Siklus II adalah 68,92 dari jumlah seluruh siswa kelas IV. Dari jumlah
tersebut, siswa yang sudah tuntas belajar adalah 18 siswa 64,29%,
sedangkan yang belum tuntas belajar ada 10 siswa 35,71%. Secara klasikal,
pembelajaran pada Siklus II juga belum mencapai batas minimal ketuntasan
yang telah ditentukan, yaitu 85%. Hal ini menjadi alasan utama bagi peneliti
untuk melanjutkan penelitian pada Siklus III.
4. Deskripsi Siklus III
Penelitian Tindakan Kelas Siklus III dilaksanakan pada Rabu 18 Juli
2018. Siklus ini proses pembelajaran juga berlangsung selama 2 jam
pembelajaran (2 x 35 menit). Materi pokok yang diajarkan pada Siklus III
adalah penggolongan hewan pemakan tumbuhan dan daging (omnivora).
Kendala-kendala yang terjadi pada Siklus II dapat diperbaiki pada
pembelajaran Siklus III. Proses pembelajaran pada Siklus ini mampu
berjalan dengan baik. Kendala-kendala yang terjadi pada Siklus I dan Siklus
II dapat teratasi pada Siklus III. Siklus III ini, siswa juga sudah dapat
mengikuti pembelajaran dengan baik. Nilai hasil belajar siswa pada Siklus
III dapat dilihat pada Tabel 4.4
Tabel 4.4. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus III No Nama Nilai Keterangan
1 Muhamad Aldi Dwi Nugroho 85 Tuntas
2 Oktavio Febi Indralestyo 80 Tuntas
3 Muhammad Abdul Nur rohim 70 Tuntas
4 Ramadavi Labib Prastya 80 Tuntas
5 Dhimas Achsanul Fikri 85 Tuntas
6 Ahmad Dwi Kurniawan 80 Tuntas
7 Muhammad Fa'iz Khairil Anam 80 Tuntas
8 Dwi Wahyu Setiyawan 75 Tuntas
9 Andrew Firansyah Mandala Putra 60 Belum Tuntas
10 Muhamad Irfan 100 Tuntas
11 Rifqi Ahnaf Muzakky 75 Tuntas
12 Muhammad Adnan Al Farisi 70 Tuntas
13 Adinda Alya Putri 85 Tuntas
14 Muhammad Lana Rezky Supriyadi 95 Tuntas
15 Vera Veliska Indriyani 85 Tuntas
16 Bunga Turi 90 Tuntas
17 Norma Ayu Fadhilla 60 Belum Tuntas
18 Erlyta Jelzy Diraeka 75 Tuntas
19 Helma Ristiani 85 Tuntas
20 Almira Indah Cahya Dewi 90 Tuntas
21 Dian Larasinta 95 Tuntas
22 Aldi Feri Setiawan 55 Belum Tuntas
23 Tiara Putri Febriyanti 80 Tuntas
24 Novi Nursiti 85 Tuntas
25 Sandya Eka Riyani 100 Tuntas
26 Kayla Siti Solekah 85 Tuntas
27 Romantio Adhi Wibowo 80 Tuntas
28 Muhammad Adib Ardiansyah 60 Belum Tuntas
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 55
Rata-Rata 80,17
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 24 siswa
Belum Tuntas = 4 siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
persentase ketuntasan =
100%
=
100%
= 85, 71 %
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari jumlah seluruh
siswa kelas IV adalah 80. Pelaksanaan penelitian Siklus III, jumlah siswa
yang tuntas belajar adalah 24 siswa (85,71%), sedangkan siswa yang belum
tuntas belajar adalah 4 siswa (14,29%). Berdasarkan data tersebut
menunjukkan bahwa pembelajaran pada Siklus III sudah dianggap tuntas
karena sudah mencapai batas minimal ketuntasan klasikal yang telah
ditentukan yaitu 85%. Hal tersebut menjadi alasan utama peneliti untuk
menghentikan proses penelitian pada Siklus III. Siswa yang belum tuntas
belajar pada Siklus III akan diberikan tindakan mandiri berupa latihan-
latihan atau remidial yang dipantau oleh guru.
B. Pembahasan
Pembelajaran IPA pada siswa kelas IV MI Ma’arif Kumpulrejo 02 materi
macam-macam hewan berdasarkan jenis makanannya menggunakan media
Pop-Up Book dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ketuntasan nilai hasil
belajar siswa dengan menggunakan media Pop-Up Book adalah sebagai bukti
keberhasilan penggunaan media pembelajaran tersebut. Nilai hasil rekapitulasi
Siklus I, Siklus II, Siklus III dapat dilihat pada Tabel 4.5
Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Nilai Siklus I- Siklus III
Siklus Rata-rata Kategori Jumlah Persentase
I 56,07 Tuntas 11 39,29%
Belum Tuntas 17 60,71%
II 68,92 Tuntas 18 64,29%
Belum Tuntas 10 35,71%
III 80,17 Tuntas 24 85, 71%
Belum Tuntas 4 14,29%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa pada
Siklus I terdapat 11 siswa (39,29%) tuntas belajar dan 17 siswa (60,71%) yang
belum tuntas belajar dengan nilai rata-rata 56,07. Berdasarkan hasil tersebut,
berarti pembelajaran pada Siklus I belum memenuhi kriteria ketuntasan yang
ditetapkan. Maka peneliti harus melanjutkan penelitian pada Siklus II dengan
materi dan waktu yang berbeda.
Hasil belajar pada Siklus II diperoleh data 18 siswa (64,29%) tuntas
belajar dan 10 siswa (35,71%) belum tuntas belajar dengan nilai rata-rata
68,92. Berdasarkan perolehan nilai tersebut, dapat diketahui bahwa hasil
belajar dari Siklus I ke Siklus II terjadi peningkatan 25%. Peningkatan tersebut
tetap belum memenuhi kriteria batas ketuntasan klasikal yang ditentukan.
Peneliti harus melanjutkan penelitian pada Siklus III dengan materi dan waktu
yang berbeda.
Hasil belajar pada Siklus III diperoleh 24 siswa (85,71%) tuntas belajar
dan 4 siswa (14,29%) belum tuntas dalam belajar dengan nilai rata-rata 80,17.
Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian Siklus III, dapat
diketahui bahwa hasil dari Siklus II ke Siklus III mengalami peningkatan
21,42%. Pelaksanaan pembelajaran pada Siklus III sudah memenuhi kriteria
batas ketuntasan yang ditetapkan yaitu ≥ 85% dari jumlah seluruh siswa 33
tuntas belajar. Hasil dari penelitian Siklus III menjadi alasan peneliti
menghentikan penelitiannya.
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat digambarkan pada Gambar 4.1
diagram batang di bawah ini.
Gambar 4.1 Grafik Persentasi Hasil Belajar Siswa
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah diterapkan
penggunaan media belajar berupa Pop-Up Book terjadi peningkatan dari Siklus
I 39,29% siswa tuntas belajar, Siklus II 64,29% siswa tuntas belajar, dan Siklus
III 85,71% siswa tuntas belajar. Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari
Siklus I ke Siklus II adalah 25 % dan Siklus II ke Siklus III adalah 21,42%.
Rekapitulasi hasil belajar siswa pada Tabel 4.4 di atas dapat digambarkan
pada diagram lingkaran di bawah ini. Persentase ketuntasan pada setiap siklus
mengalami peningkatan. Siklus I persentase ketuntasannya mencapai 39,29%,
dengan siswa tuntas 11 siswa, dapat dilihat pada Gambar 4.2
Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Siklus I
Siklus II persentase ketuntasan mencapai 64,29%, dengan siswa tuntas
sebanyak 18 siswa. Peningkatan hasil belajar dari Siklus I ke Siklus II 25%,
dapat dilihat pada Gambar 4.3
Gambar 4.3 Grafik Hasil Belajar Siklus II
Batas target KKM telah tercapai, peneliti tetap melakukan penelitian
Siklus III untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Siklus III persentase
ketuntasannya mencapai 85,71%, target pencapaian KKM kelas pada Siklus III
telah melampaui kriteria ketuntasan secara klasikal (85%). Terjadi peningkatan
hasil belajar dari Siklus II ke Siklus III 21,42%, dapat dilihat pada Gambar 4.4
di bawah ini.
Gambar 4.4 Grafik Hasil Belajar Siklus III
Berdasarkan pembahasan di atas rekapitulasi peningkatan hasil belajar
siswa Siklus I – Siklus III dapat dilihat pada Gambar 4.5 diagram garis di
bawah ini.
Gambar 4.5 Rekapitulasi Hasil Belajar dengan Diagram Garis
Berdasarkan indikator pencapaian keberhasilan yang ditentukan peneliti
telah tercapai maka tidak perlu diadakan penilitian lanjutan. Penelitian
menggunakan media pembelajaran Pop-Up Book mata pelajaran IPA materi
macam-macam hewan berdasarkan jenis makanannya pada siswa kelas IV MI
Ma’arif Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga telah berhasil
karena persentase hasil belajar melebihi indikator ketuntasan yang ditentukan.
Hasil penelitian ini memiliki kesearahan dengan penelitian Alifah Amri
Mirfaqoh bahwa media Pop-Up Book dapat meningkatkan hasil belajar.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media pembelajaran Pop-Up Book dapat meningkatkan hasil belajar IPA
materi macam-macam hewan berdasarkan jenis makanannya pada siswa kelas
IV MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga tahun
pelajaran 2018/2019. Peningkatan dari Siklus I ke Siklus II adalah 25%
peningkatan dari Siklus II ke Siklus III adalah 21,42%. Hal ini dibuktikan pada
pelaksanaan Siklus I siswa tuntas belajar adalah 11 siswa (39,29%), Siklus II
terdapat 18 siswa (64,29%) tuntas belajar, dan Siklus III terdapat 24 siswa
(85,71%) tuntas belajar. Hasil belajar yang dicapai siswa pada Siklus III
85,71% sehingga PTK ini dinyatakan berhasil karena sudah memenuhi kriteria
ketuntasan klasikal yaitu ≥ 85% siswa tuntas belajar. Siswa yang belum tuntas
belajar pada Siklus III akan diberikan tindakan mandiri berupa latihan-latihan
atau remidial yang dipantau oleh guru.
B. Saran
1. Siswa
a. Siswa memerhatikan penjelasan guru saat pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan media Pop-Up Book; dan
b. Siswa harus aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
media Pop-Up Book yang disiapkan oleh guru.
2. Guru
a. Guru juga harus mempersiapkan pembelajaran dengan baik seperti
pembuatan RPP dan silabus;
b. Guru harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan media yang akan
digunakan untuk mengajar; dan
c. Guru harus menguasai langkah-langkah penggunaan media Pop-Up Book
sehingga pembelajaran dapat berjalan maksimal dan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
3. Sekolah
Bagi pihak sekolah atau penyelenggara pendidikan seperti kepala
sekolah dan komite sebaiknya meningkatkan pembinaan, pemantauan, dan
pengarahan pada guru-guru, supaya dapat menggunakan media yang
bervariasi sehingga hasil belajar siswa meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Suparti. 2016. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Baharuddin, dan Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.
Yogyakarta: Gava media.
Dina, Indriana. 2008. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta: Diva
Perss.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta.
Garnida dan Budiman. 2002. Pendidikan IPA Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta:
Ditjen Binbaga Depag.
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika.
Haryanto, Budi. 2004. Sains untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: PT Glora Aksara
Pratama.
Hasnida. 2015. Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini . Jakarta: Luxima Metro
Media.
Ikhwan. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam IV. Jakarta: CV Sindunata.
Kusnin. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta :
Prianti Darma Kalokatama.
Mulyasa E. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nasution. 2000. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Rusyan, Tabrani. 1989. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remadja Karya.
Sanjaya, Wina. 2014. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kenjana.
Sardirman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Press.
Sriyanti, Lilik. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Anggota IKAPI.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Suyadi. 2014. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Press.
Wisudawati, Asih Widi dan Sulistyowati, Eka. 2014. Metodelogi Pembelajaran
IPA. Jakarta: Bumi Aksara.
Wiyanto, Endang Susilowati. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam IV. Jakarta: CV
Mitra Media Pustaka.
Wahab, Jufri. 2017. Modal Dasar Menjadi Guru Profesional. Bandung: Pustaka
Reka Cipta.
Warso, Agus Wasito Dwi Doso. 2017. Penelitian Kelas dan Tindakan Sekolah.
Yogyakarta: Graha Cendekia.
LAMPIRAN
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Aniq Amalia PROGDI : PGMI
NIM : 115-14-026 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
No Hari
Tanggal
Nama Kegiatan Nomor Sebagai Poin
1 18–19
Agust
2014
OPAK STAIN Salatiga
2014
020/PAN.
OPAK/STAINSA
/VIII/2014
Peserta 3
2 20-21
Agust
2014
OPAK Jurusan Tarbiyah
2014
09/HMJ
Tarb.Sltg/IX/2014
Peserta 3
3 21
Agust
2014
Orientasi Dasar
Keislaman (ODK)
001/PAN.KEG/H
IMAPROGDI
/2014
Peserta 2
4 27
Agust
2014
Pengakraban Mahasiswa
Baru PGMI STAIN
Salatiga
08/PAN-
AMT/STAIN-
SLTG/VIII/2014
Peserta 2
5 28
Agust
2014
Library User Education Sti.24/K.II-
1/HM.02.2/101/2
014
Peserta 2
6 17 Sept
2014
Training Pembuatan
Makalah
010/PAN-PRA
IBTIDA’/LDKD
A/STAINSALAT
IGA/2014
Peserta 2
7 20 Sept
2014
Lomba PBB tingkat
SMA/MA/SMK Se-Kota
Salatiga
B/887/PL.PBB/M
.953-K/IX/2014
Panitia 4
8 26-29
Sept
2014
Pendidikan dan Latihan
Calon Pramuka Pandega
(PLCPP)
60/02.237-
02.238/C/IX/2014
Peserta 3
9 4 Nov
2014
Seminar Nasional Bahasa
Arab ITTAQO
19/SNBA/ITTAQ
O/STAIN/X/2014
Peserta 8
10 13 Nov
2014
Semanar Nasional
“Perbaikan Mutu
Pendidikan melalui
Profesionalitas
Pendidikan” oleh HMJ
Tarbiyah
06/Hmj
Tarb.Sltg/XII/201
4
Peserta 8
11 5-7 Des
2014
Pra Pendidikan Dasar
MENWA Yudha
XXXVIII
PP/72/XII/2014 Peserta 2
12 25
desembe
r 2014
Musyawarah Jami’yyatul
Qurro’ wal Huffadz
09/Mujarrofadz/J
QH/XII/2014
Panitia 4
13 Desemb
er 2014
Seminar Nasional
“Perlindungan Hukum
Terhadap Usaha Mikro
Menghadapi Pasar Bebas
ASEAN”
015/SEMINAR/H
MPS_AS/SLTG/
XII/2014
Peserta 8
14 6 Maret
2015
Diskusi Publik & Dengar
Pendapat “Memperkokoh
Pondasi Kebangsaan”
Panitia 4
15 06 Mei
2015
Seminar Nasional
“Mencegah Generasi
Pemuda Islam dari
Pengaruh Radiklisme
ISIS”
05/B/Sek-
Pan/05/2015
Peserta 8
16 13 Juli
2015
Komunikasi Sosial
(KOMSOS) Resimen
Mahasiswa Mahadipa
26/R/KM.03.00/9
49/2015
Panitia 4
17 27 Juli
2015
Orientasi Pengenalan
Akademik Dan
Kemahasiswaan (OPAK)
26/R/KM.03.00/9
94/2015
Panitia 4
18 30 Juli
2015
Komunikasi Sosial
(KOMSOS) “Peran
Pemuda Sebagai Penerus
Bangsa dalam
Mewujudkan Integritas
Nasional”
617/PAN.PEL
KOMSOS/M.953
-K/VII/2015
Panitia 4
19 29
Agust
2015
Upacara Pemakaman
ALM. DRS. DJOKO
SUTOPO
26/R3/KM.05/119
7/2015
Petugas 4
20 16 Sept
2015
Talkshow Sukses Kuliah
Bersama KAMMI
Salatiga
01/SET/KAMMI-
SL3/XI/2015
Peserta 4
21 24 Okt
2015
Lomba PBB Tingkat
SMA/MA/SMK Se-Kota
Salatiga dan
Kab.Semarang
1096/M.953-
K/X/2015
Satgas/
Panitia
4
22 24 Des
2015
SEMNAS “Hak Gender
Kaum Difabel dalam
Perspektif Sosiologi dan
Hukum Islam”
47/SEMNAS/HM
J_AS/SLTG/XII/
2015
Peserta 4
23 11 jan
2016
Pra Pendidikan Dasar
Yudha XXXIX
PP/29/I/2016 Satgas/
Panitia
4
24 14
Maret
2016
Pengangkatan Pengurus
Resimen Mahasiswa
Mahadipa Batalyon 953
Kalimosodo
26/R/KM.01.3/59
9/2016
Pengurus 6
25 16 Mei
2015
SEMNAS “Nasionalisme
sebagai Benteng dalam
Menghadapi Proxy War
di Indonesia
B/SEMNAS/M.9
53-K/V/2016
Panitia 8
26 2 juni
2016
SEMNAS “Indonesia
Budayaku Indonesia
Warisanku (Salatiga Kota
Pusaka)”
016/PAN.SNBI/H
MJ PGMI/V/2016
Peserta 2
27 18 juni
2016
Terapi Hati Tahap 2
Tahun 2016 “Memaafkan
Masa Lalu, Mensyukuri
Masa Kini & Menyambut
Masa Depan”
Peserta 2
28 16 Sept-
10 Okt
2016
Pelatihan Komputer
Office Administation
264/IT-
STFKT/10/2016
Peserta 2
29 5 Nov
2016
Talkshow “Satu Jam
Lebih Dekat Bersama
Kandidat Walikota dan
Wakil Walikota Salatiga
Periode 2017-2018”
05/SEK-
PAN/05/1438 H
Peserta 2
30 10 Nov
2016
Kegiatan Festival tari dan
MUSWIL IMPI Wilayah
III
020/PAN-FTKJ
MUSWIL/HMJ
PGMI/IAIN
SLTGXI/2016
Panitia 4
31 23 Nov
2016
Pra Pendidikan Dasar
Yudha XL Resimen
Mahasiswa Yon 953 K
B.2745/In.21/R/K
M.03.01/11/2016
Panitia 4
32 9-11
Des
2016
Pra Pendidikan Dasar
Yudha XL Resimen
Mahasiswa Yon 953 K
PP/111/XII/2016 Panitia 4
33 17
Agust
2016
SEMNAS
“Mengembangkan
Layanan Kemanusiaan
Berbasis Kearifan Lokal
Komunikasi”
006/PANSUS-
SEMNAS/HMJ-
PMI/XII/2016
Peserta 2
34 26 April
2017
In Art and Language
Exhibition 2017 “Kidung
Katresnan Dewi Arimbi”
Peserta 2
35 7 Juli
2018
SEMNAS “Strategi
Tembus Beasiswa Luar
Negeri”
134/C/ADVOKA
SI/BEM
AMIKOM/VII/20
Peserta 8
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PENELITIAN
NILAI ULANGAN HARIAN (PRA SIKLUS)
No Nama Nilai Keterangan
1 Muhamad Aldi Dwi Nugroho 45 Belum Tuntas
2 Oktavio Febi Indralestyo 50 Belum Tuntas
3 Muhammad Abdul Nur rohim 45 Belum Tuntas
4 Ramadavi Labib Prastya 55 Belum Tuntas
5 Dhimas Achsanul Fikri 70 Tuntas
6 Ahmad Dwi Kurniawan 45 Belum Tuntas
7 Muhammad Fa'iz Khairil Anam 60 Belum Tuntas
8 Dwi Wahyu Setiyawan 50 Belum Tuntas
9 Andrew Firansyah Mandala
Putra 45 Belum Tuntas
10 Muhamad Irfan 70 Tuntas
11 Rifqi Ahnaf Muzakky 50 Belum Tuntas
12 Muhammad Adnan Al Farisi 45 Belum Tuntas
13 Adinda Alya Putri 45 Belum Tuntas
14 Muhammad Lana Rezky
Supriyadi 55 Belum Tuntas
15 Vera Veliska Indriyani 40 Belum Tuntas
16 Bunga Turi 65 Tuntas
17 Norma Ayu Fadhilla 50 Belum Tuntas
18 Erlyta Jelzy Diraeka 40 Belum Tuntas
19 Helma Ristiani 50 Belum Tuntas
20 Almira Indah Cahya Dewi 60 Belum Tuntas
21 Dian Larasinta 40 Belum Tuntas
22 Aldi Feri Setiawan 50 Belum Tuntas
23 Tiara Putri Febriyanti 45 Belum Tuntas
24 Novi Nursiti 50 Belum Tuntas
25 Sandya Eka Riyani 65 Tuntas
26 Kayla Siti Solekah 50 Belum Tuntas
27 Romantio Adhi Wibowo 40 Belum Tuntas
28 Muhammad Adib Ardiansyah 50 Belum Tuntas
Nilai Tertinggi 70
Nilai Terendah 40
Rata-Rata 50,89
Tuntas 4 Siswa
Presentase Ketuntasan 14,29%,
Tidak Tuntas 24 Siswa
Presentase Tidak Tuntas 85,71%.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Sekolah : MI Ma’arif Kumpulrejo 02
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IV/I
Materi Pokok : Menggolongkan Hewan Herbivora
Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
3. Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya.
B. Kompetensi Dasar
3.2 Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya.
3.1 Mengidentifikasi jenis makanan hewan
C. Indikator
Menggolongkan hewan-hewan yang termasuk pemakan tumbuhan
(Herbivora).
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan jenis makanan hewan; dan
Siswa dapat menggolongkan hewan berdasarkan jenis makannanya.
E. Materi Pokok
Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
a. Jenis-jenis Makanan Hewan
Jenis makanan hewan dikelompokkan menjadi dua yaitu berupa
tumbuhan dan berupa hewan lain.
1) Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber makanan yang banyak dimanfaatkan
oleh makhluk hidup. Bagian tumbuhan yang dapat dimakan oleh hewan,
antara lain daun, batang, buah, bunga, biji, dan akar.
a) Daun
Bagian tumbuhan yang paling umum dijadikan makanan hewan
adalah daun. Hewan yang makanan utamanya berupa daun antara lain
kambing, sapi, kerbau, kelinci, ulat, dan zebra.
b) Batang
Tumbuhan yang dapat diambil atau dimanfaatkan batangnya
antara lain batang padi, pohon bambu yang masih muda, dan rumput
gajah. Hewan yang memakan batang antara lain sapi memakan batang
padi dan panda memakan batang bambu yang masih muda.
c) Buah
Buah merupakan makanan utama dari beberapa jenis ulat. Jenis
ulat ini biasanya dianggap hama bagi para petani buah, karena sangat
merugikan petani, selain itu kelelawar juga merupakan hewan yang
memakan buah-buahan.
d) Biji
Biji merupakan bagian utama yang disukai oleh banyak hewan
terutama hewan jenis burung. Biji yang disukai oleh banyak hewan
antara lain biji jagung, biji kenari, dan biji padi. Hewan yang memakan
biji-bijian antara lain: tupai, burung pipit, dan jenis burung lainnya.
2) Hewan
Hewan-hewan kecil banyak menjadi mangsa bagi hewan yang lebih
besar, hewan yang bertubuh besar juga dapat menjadi makanan bagi
hewan lain. Tikus menjadi mangsa kucing, kelinci menjadi mangsa elang,
bahkan di hutan hewan besar seperti jerapah, kijang, babi hutan, dan
hewan-hewan besar dijadikan mangsa oleh harimau dan singa.
b. Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
Allah Swt menciptakan alam semesta untuk makhluk hidup beserta
isinya supaya dapat bertahan hidup di alam. Alam semesta ini memiliki
bermacam-macam benda dan makhluk, selain manusia, salah satunya
terdapat bermacam-macam hewan, sebagaimana firman Allah Swt dalam
Al-Quran Surat Al-Fatir ayat 28:
لك واب والن عام متلف ألوانه كذ [٨٢:٠٣]..... ومن الناس والد
Artinya:
“Dan demikian (pula) diantara manusia, binatang-binatang melata
(dawaabi) dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam
warnanya (dan jenisnya)”.
Allah Swt menciptakan macam-macam hewan dengan keunikan
tersendiri. Keunikan pada makhluk hidup diantaranya pada jenis
makanannya, sehingga terdapat penggolongan-penggolongan hewan, salah
satunya berdasarkan jenis makanannya.
1) Hewan Pemakan Tumbuhan (Herbivora)
Hewan pemakan tumbuhan (herbivora) adalah hewan pemakan
rumput, daun-daunan, biji-bijian, dan buah-buahan. Domba termasuk
hewan pemakan tumbuhan berupa rumput. Domba memakan rumput
dengan cara menggerakkan gigi seri bagian bawah yang berujung tajam ke
samping melalui bagian yang keras yang terletak pada rahang atas.
Hewan herbivora memiliki bentuk permukaan gigi geraham
berukuran lebar dan bergerigi. Gigi geraham pada herbivora memiliki
banyak bubungan (bagian puncak gigi) supaya dapat digunakan untuk
menggiling sejumlah rumput dan dedaunan yang keras. Gigi geraham
berguna untuk mengunyah atau menggilas makanan. Gigi seri dan gigi
taring digunakan untuk memotong makanan yang terletak dibagian rahang
bawah. Hewan herbivora lainnya adalah kambing, jerapah, burung betet,
sapi, kuda, kerbau, kijang, gajah, dan kelinci.
Hewan herbivora pemakan biji-bijian antara lain burung pipit,
kakaktua, dan merpati. Burung-burung ini memakan biji padi dan jagung.
Hewan herbivora pemakan buah antara lain burung beo dan jalak. Burung-
burung ini memakan buah pepaya dan pisang. Contoh hewan herbivora
dapat dilihat pada Gambar 2.2
Gambar 2.2 Golongan Hewan Herbivora
Sumber: Haryanto, 2004: 56
F. Metode Pembelajaran
Ceramah
Demonstrasi
Diskusi
Penugasan
G. Media dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
Pop-Up Book macam-macam hewan dan jenis makanannya.
Gambar macam-macam hewan (Herbivora, karnivora, omnivora).
2. Sumber Pembelajaran
a. Kusnin. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV.
Jakarta: PT Prianti Darma Kalokatama.
b. Haryanto. 2004. Buku SAINS SD Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
c. Wiyanto. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarta: CV. Mitra Media
Pustaka.
d. Ikhwan. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV.
Jakarta: CV Sindunata.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Kegiatan Langkah – langkah Pembelajaran Waktu
1 Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam;
2. Guru bersama siswa berdo’a sebelum
pelajaran dimulai;
3. Guru memeriksa kehadiran siswa;
4. Guru mengapresiasikan materi yang
akan dipelajari;
5. Guru melakukan tanya jawab sekilas
tentang materi yang telah dipelajari
sebelumnya; dan
6. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
10
menit
2. Inti Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi, yaitu:
a. Guru mendemonstrasikan langkah-
langkah penggunaan media Pop-Up
Book;
b. Guru menjelaskan tentang jenis-jenis
makanan hewan melalui media Pop-
Up Book;
c. Guru menjelaskan tentang macam-
macam hewan berdasarkan jenis
makanannya melalui media Pop-Up
Book;
d. Siswa memerhatikan penjelasan guru
55
menit
tentang peta konsep penggolongan
hewan berdasarkan makanannya; dan
e. Siswa memerhatikan penjelasan guru
bahwa hewan berdasarkan jenis
makanannya digolongkan menjadi tiga
yaitu herbivora, karnivora, dan
omnivora.
Elaborasi
Kegiatan elaborasi, yaitu:
a. Siswa diminta memerhatikan
penjelasan guru materi tentang jenis-
jenis makanan hewan;
b. Guru menjelaskan pengertian dan ciri-
ciri hewan herbivora;
c. Siswa diminta memerhatikan
penjelasan guru tentang pengertian dan
ciri-ciri hewan pemakan tumbuhan
(herbivora);
d. Guru menggali informasi melalui
tanya jawab tentang macam-macam
hewan pemakan tumbuhan (herbivora);
e. Siswa menyebutkan jenis hewan
herbivora pemakan dedaunan;
f. Siswa menyebutkan jenis hewan
herbivora pemakan biji-bijian;
g. Siswa mengelompokkan macam-
macam hewan jenis herbivora;
h. Guru membagi siswa kedalam 5
kelompok dan menunjuk satu siswa
dari masing-masing kelompok untuk
menjadi ketua kelompok;
i. Guru membagikan macam-macam
gambar hewan kepada masing-masing
kelompok;
j. Siswa diminta mencari beberapa
gambar hewan pemakan tumbuhan dan
menempelkannya pada kertas;
k. Guru meminta ketua kelompok untuk
maju ke depan dan mempresentasikan
hasil pekerjaannya;
l. Siswa lain memerhatikan dan
diperkenankan untuk memberi
pertanyaan kepada kelompok yang
maju kedepan;
m. Guru meminta beberapa siswa yang
terlihat pasif maju ke depan dan
menjelaskan materi yang telah
dipelajari menggunakan media Pop-Up
Book; dan
n. Guru membagikan soal kepada siswa
sebagai evaluasi pembelajaran hari ini
dan untuk mengetahui keberhasilan
Siklus I.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi meliput:
a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui siswa; dan
b. Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan
penyimpulan.
3. Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran pada pertemuan hari ini;
2. Guru memberikan motivasi kepada
siswa;
3. Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin do’a sebelum pembelajaran
berakhir; dan
4. Guru mengucapkan salam.
5
menit
I. Evaluasi
1. Soal (terlampir)
- Pilihan ganda
- Essay
2. Pedoman
- Pilihan ganda = benar x 1
- Essay = benar x 2
Jumlah = (a) + (b) x 5
Kumpulrejo, 16 Juli 2018
Mengetahui,
Guru kelas Peneliti
Martono M.Pd.I Aniq Amalia
NIP: 197107052002121002 115-14-026
Kepala Sekolah
Istiqah Rahayu S. Pd
LEMBAR PENGAMATAN PELAKSANAAN SIKLUS I
A. Lembar Pengamatan Guru
Nama Sekolah : MI Ma’arif Kumpulrejo 02
Guru : Martono M.Pd.I
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Menggolongkan Hewan Herbivora
Kelas/Semester :IV/I
Waktu Pelaksanaan : Senin 16 Juli 2018
No Aspek yang diamati Skala Partisipasi
A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1 Memeriksa kesiapan siswa √
2 Memberikan motivasi awal √
3 Memberikan apresiasi (kaitan materi yang
sebelumnya dengan materi yang akan
disampaikan)
√
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan diberikan
√
5 Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
√
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
6 Kejelasan artikulasi suara √
7 Kemampuan mengendalikan kelas √
8 Variasi gerakan badan tidak mengganggu
perhatian siswa
√
9 Menarik perhatian siswa dalam proses
pembelajaran menggunakan media Pop-Up
Book.
√
Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
10 Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan dalam
RPP
√
11 Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar √
12 Kejelasan dalam memberikan contoh dari materi ajar
√
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
13 Penyajian materi ajar sesuai dengan tujuan dan indikator yang telah ditetapkan.
√
14 Keberhasilan dalam mendemonstrasikan
pembelajaran dengan menggunakan media
Pop-Up Book.
√
15 Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan.
√
16 Memfasilitasi siswa selama kegiatan belajar
dengan menggunakan media Pop-Up Book.
√
17 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa pada
saat diskusi kelompok.
√
Evaluasi Pembelajaran
18 Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
√
19 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
20 Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
21 Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
√
22 Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
√
Tindak Lanjut (Follow Up)
23 Memberikan tugas kepada siswa baik secara
individu maupun kelompok
√
24 Menginformasikan materi atau bahan
belajar yang akan dipelajari berikutnya
√
25 Memberikan motivasi untuk selalu terus
belajar
√
Total 75
Kategori Sedang
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori:
A = 4 (baik sekali) 88 – 100 = baik
B = 3 (baik) 75 – 87 = sedang
C = 2 (cukup) 62 – 74 = kurang
D = 1 (kurang) 49 – 61 = sangat kurang
B. Lembar Pengamatan Siswa
No Aspek yang diamati Nilai
A B C D
1. Merespon terhadap apersepsi yang diberikan guru √
2. Mengetahui tujuan pembelajaran √
3. Anutusias siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran √
4. Keaktifan dalam diskusi kelompok √
5. Siswa mampu mengelompokkan jenis hewan
herbivora
√
6. Keberanian dalam mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas
√
7. Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada
kelompok yang presentasi
√
8. Siswa dapat menggunakan media Pop-Up Book
dengan baik √
9. Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal yang
belum diketahui √
10. Menyimpulkan tentang materi pelajaran √
Total 19
Kategori Kurang
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori:
A = 4 (baik sekali) 33 – 40 = baik
B = 3 (baik) 25 – 32 = sedang
C = 2 (cukup) 17 – 24 = kurang
D = 1 (kurang) 09 – 16 = sangat kurang
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SIKLUS II
Sekolah : MI Ma’arif Kumpulrejo 02
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IV/I
Materi Pokok : Menggolongkan Hewan Karnivora
Waktu : 2 x 35 menit
A. Standard Kompetensi
3. Menggolongkan hewan, berdasarkan jenis makanannya.
B. Kompetensi Dasar
3.2 Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya
C. Indikator
Menggolongkan hewan-hewan yang termasuk pemakan daging (Karnivora).
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan jenis makanan hewan; dan
Siswa dapat menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya.
E. Materi Pokok
Hewan Pemakan Daging (Karnivora)
Karnivora berasal dari bahasa latin carno yaitu daging dan vorare
artinya makan, jadi karnivora adalah hewan yang makanannya berasal dari
hewan lain (daging) (Kusnin, 2007: 43). Hewan karnivora contohnya paus,
kucing, anjing, harimau, serigala, ikan hiu, kelelawar, katak, belalang, laba-
laba, dan burung elang. Makanan seperti daging, darah, dan telur
mengandung sejumlah besar nutrisi dan energi dibandingkan dengan
makanan dari tumbuhan, sehingga hewan karnivora menghabiskan kurang
dari sepersepuluh waktu makannya dibandingkan herbivora. Karnivora
mudah dikenali karena memiliki bagian tubuh yang tampak berbeda dari
herbivora. Bagian tubuh itu digunakan untuk menerkan dan membunuh
mangsanya. Contoh hewan karnivora ditampilkan pada Gambar 2.3
Gambar 2.3 Golongan Hewan Karnivora
Sumber: Haryanto, 2004: 57
Hewan karnivora pemakan bangkai, misalnya biawak. Bentuk tubuh
biawak lebih kecil dari pada komodo. Indra pembau biawak adalah lidahnya
yang bercabang untuk mencium bangkai yang menjadi makanannya.
Hewan pemakan daging biasanya mencari makanan dengan cara
memburu mangsanya. Hewan ini termasuk pemburu yang aktif. Hewan
karnivora memiliki indra penglihat, pendengar, dan penciuman yang bagus
sehingga mereka dapat memperdaya mangsanya. Hewan karnivora yang
hidup di darat biasanya dapat berlari dengan cepat. Hewan jenis tersebut
berjalan di atas jari-jarinya sehingga tumitnya tidak menyentuh tanah. Hewan
jenis karnivora biasanya menangkap mangsa yang lebih kecil dari dirinya.
Singa, buaya, serigala, dan ikan hiu termasuk kelompok karnivora yang dapat
menangkap mangsa lebih besar dari dirinya.
Hewan karnivora memiliki bentuk permukaan gigi geraham yang
berlekuk-lekuk tajam. Hewan karnivora memiliki gigi geraham khusus untuk
mengunyah daging dengan sisi rahang ujung gigi saling bertemu seperti
pisau. Fungsi gigi geraham adalah untuk mengerat dan menghancurkan
makanan. Gigi serinya kecil-kecil dan tajam, berfungsi untuk menggigit dan
memotong makanan. Gigi taringnya panjang, besar, dan runcing yang
berguna untuk mengoyak mangsanya.
Singa termasuk hewan pemakan daging. Singa memiliki taring yang
panjang untuk membunuh dan menahan mangsanya. Gigi taringnya yang
besar digunakan untuk mematahkan tulang dan memotong daging.
Hewan karnivora yang termasuk keluarga burung mempunyai paruh
dan kuku yang kokoh dan tajam. Karnivora yang mengeluarkan racun untuk
membunuh mangsanya antara lain laba-laba berbisa dan ular kobra.
Karnivora pemakan serangga antara lain cicak, laba-laba, landak semut, dan
trenggiling.
Karnivora pemakan ikan antara lain burung pelikan, penguin, anjing
laut, ikan hiu, dan lumba-lumba. Karnivora pemakan ikan bukan hanya
hewan air, tetapi terdapat hewan darat yang sanggup berenang ke laut untuk
menangkap ikan misalnya burung pelikan dan penguin.
F. Metode Pembelajaran
Ceramah
Demonstrasi
Diskusi
Penugasan
G. Media dan Sumber Belajar
1) Media Pembelajaran
Pop-Up Book macam-macam hewan dan jenis makanannya.
Gambar macam-macam hewan (Herbivora, karnivora, omnivora).
2) Sumber Belajar
a. Kusnin. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV.
Jakarta: PT Prianti Darma Kalokatama.
b. Wiyanto. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarta: CV. Mitra Media
Pustaka.
c. Ikhwan. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV.
Jakarta: CV Sindunata.
d. Haryanto. 2004. Buku SAINS SD Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Kegiatan Langkah – langkah Pembelajaran Waktu
1 Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam;
2. Guru bersama siswa berdo’a
sebelum pelajaran hari ini dimulai;
3. Guru menyapa dan memberi motivasi
kepada siswa;
4. Guru memeriksa daftar kehadiran
siswa;
5. Guru mengapresiasikan materi yang
akan di pelajari pada pertemuan hari
ini;
6. Guru melakukan tanya jawab sekilas
tentang materi yang telah di pelajari
sebelumnya;
7. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran;
8. Guru mengajak seluruh siswa untuk
bersama-sama menyanyikan lagu
cicak-cicak di dinding; dan
9. Guru memancing siswa dengan
beberapa pertanyaan
- Dari lagu tersebut, “coba siapa
yang tahu cicak gergolong
kedalam hewa apa? Dan apa
alasannya?”.
10
menit
2. Inti Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi meliputi:
(1) Guru mendemonstrasikan langkah-
langkah penggunaan media Pop-Up
Book seperti pada Siklus I;
(2) Guru menjelaskan tentang jenis-jenis
makanan hewan melalui media Pop-
Up Book;
(3) Guru menjelaskan tentang macam-
macam hewan berdasarkan jenis
makanannya melalui media Pop-Up
Book;
(4) Siswa memerhatikan penjelasan guru
mengenai peta konsep penggolongan
hewan berdasarkan makannya; dan
(5) Siswa memerhatikan penjelasan guru
hewan berdasarkan jenis
makanannya digolongkan menjadi
tiga yaitu herbivora, karnivora dan
omnivora.
Elaborasi
Kegiatan elaborasi meliputi :
(1) Guru menjelaskan pengertian dan
ciri-ciri dari hewan pemakan daging
(karnivora);
(2) Siswa diminta memerhatikan
penjelasan guru tentang pengertian
dan ciri-ciri hewan pemakan daging
(karnivora);
55
menit
(3) Guru menggali informasi dengan
menggunakan tanya jawab seputar
macam-macam hewan pemakan
daging (karnivora);
(4) Siswa mampu menyebutkan macam-
macam hewan karnivora berkaki
empat;
(5) Siswa mampu menyebutkan hewan
karnivora keluarga burung (Elang,
Gagak, burung hantu);
(6) Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri
hewan karnivora yang mengeluarkan
racun (ular);
(7) Siswa dapat mengetahui hewan yang
memakan jenisnya sendiri (biasa
disebut kanibal);
(8) Guru meminta siswa berkumpul
dengan kelompok yang telah dibuat
pada pertemuan yang lalu;
(9) Guru membagikan beberapa gambar
hewan kepada masing-masing
kelompok;
(10) Tugas siswa yaitu mencari beberapa
gambar hewan pemakan daging dan
menempelkannya kedalam kertas
serta menjelaskan mengenai hewan
tersebut;
(11) Guru meminta ketua kelompok
menunjuk salah satu temannya untuk
maju kedepan dan mendeskripsikan
hasil pekerjaannya;
(12) Siswa lain memperhatikan dan kenan
untuk memberi pertanyaan kepada
kelompok yang maju kedepan;
(13) Guru menawarkan kepada beberapa
siswa yang berani maju kedepan dan
menjelaskan materi yang telah
dipelajari menggunakan media Pop-
Up Book, bagi siswa yang berani
maju kedepan akan mendapatkan
keep plus ; dan
(14) Guru membagikan soal kepada siswa
sebagai evaluasi pembelajaran hari
ini dan untuk mengetahui
keberhasilan Siklus II.
Konfirmasi
Kegiatan konfirmasi meliputi:
(1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui siswa; dan
(2) Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan
penyimpulan.
3. Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran pada pertemuan hari
ini;
2. Guru memberikan motivasi kepada
siswa;
3. Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin do’a sebelum
pembelajaran berakhir; dan
5
menit
4. Guru mengucapkan salam.
LEMBAR PENGAMATAN PELAKSANAAN SIKLUS II
A. Lembar Pengamatan Guru
Nama Sekolah : MI Ma’arif Kumpulrejo 02
Guru : Martono M.Pd.I
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Menggolongkan Hewan Karnivora
Kelas/Semester :IV/I
Waktu Pelaksanaan : Selasa 17 Juli 2018
No Aspek yang diamati Skala Partisipasi
A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1 Memeriksa kesiapan siswa √
2 Memberi motivasi awal √
3 Memberikan apresiasi (kaitan materi yang
sebelumnya dengan materi yang akan
disampaikan)
√
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
diberikan √
5 Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari √
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
6 Kejelasan artikulasi suara √
7 Kemampuan mengendalikan kelas √
8 Variasi gerakan badan tidak mengganggu
perhatian siswa √
9 Menarik perhatian siswa dalam proses
pembelajaran menggunakan media Pop-Up
Book.
√
Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
10 Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang direncanakan dalam RPP √
11 Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar √
12
Kejelasan dalam memberikan contoh dari materi ajar
√
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
13 Penyajian materi ajar sesuai dengan tujuan dan indikator yang telah ditetapkan.
√
14 Keberhasilan dalam mendemonstrasikan
pembelajaran dengan menggunakan media Pop-
Up Book.
√
15 Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan. √
16 Memfasilitasi siswa selama kegiatan belajar
melalui media Pop-Up Book. √
17 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa pada saat
diskusi kelompok. √
Evaluasi Pembelajaran
18 Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan √
19 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
20 Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
21 Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
√
22 Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
Tindak Lanjut (Follow Up)
23 Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok
√
24 Menginformasikan materi atau bahan belajar yang akan dipelajari berikutnya
√
25 Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar √
Total 86
Kategori Sedang
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori:
E = 4 (baik sekali) 88 – 100 = baik
F = 3 (baik) 75 – 87 = sedang
G = 2 (cukup) 62 – 74 = kurang
H = 1 (kurang) 49 – 61 = sangat kurang
B. Lembar Pengamatan Siswa
No Aspek yang diamati Nilai
A B C D
1. Merespon terhadap apersepsi yang diberikan
guru
√
2. Mengetahui tujuan pembelajaran √
3. Anutusias siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran √
4. Keaktifan dalam diskusi kelompok √
5. Siswa mampu mengelompokkan jenis hewan
karnivora √
6. Keberanian dalam mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas √
7. Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada
kelompok yang presentasi √
8. Siswa dapat menggunakan media Pop-Up Book
dengan baik
√
9. Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal
yang belum diketahui
√
10. Menyimpulkan tentang materi pelajaran √
Total 28
Kategori Sedang
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori:
E = 4 (baik sekali) 33 – 40 = baik
F = 3 (baik) 25 – 32 = sedang
G = 2 (cukup) 17 – 24 = kurang
H = 1 (kurang) 09 – 16 = sangat kurang
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SIKLUS III
Sekolah : MI Ma’arif Kumpulrejo 02
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IV/I
Materi Pokok : Menggolongkan Hewan Omnivora
Waktu : 2 x 35 menit
A. Standard Kompetensi
3. Menggolongkan hewan, berdasarkan jenis makanannya.
B. Kompetensi Dasar
3.2 Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya .
C. Indikator
Menggolongkan hewan-hewan yang termasuk pemakan segala (Omnivora).
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mejelaskan jenis makannan hewan; dan
Siswa dapat menggolongkan Hewan berdasarkan jenis makannanya.
E. Materi Pokok
Hewan Pemakan Segala (Omnivora)
Omnivora berasal dari bahasa latin, omnia artinya semua, dan vorare
artinya makan. Hewan yang makanannya berasal dari tumbuhan dan hewan
lain disebut omnivora (Kusnin, 2007: 43). Contoh hewan omnivora dapat
dilihat pada Gambar 2.4
Gambar 2.3 Golongan Hewan Omnivora
Sumber: Haryanto, 2004: 59
Contoh hewan yang termasuk jenis omnivora yaitu musang dan.
Musang biasa memakan buah-buahan seperti buah enau dan kopi, tetapi juga
pemburu ayam. Gigi hewan omnivora merupakan gabungan dari bentuk gigi
hewan herbivora dan karnivora. Gigi geraham omnivora berguna untuk
melumatkan makanan, gigi serinya untuk memotong, dan gigi taringnya
untuk mengerat makanan (Wiyanto, 2010: 53-58).
F. Metode Pembelajaran
Ceramah
Demonstrasi
Diskusi
Penugasan
G. Media dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
Pop-Up Book macam-macam hewan dan jenis makanannya.
Gambar macam-macam hewan (Herbivora, karnivora, omnivora).
2. Sumber pembelajaran
a. Haryanto. 2004. Buku SAINS SD Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
b. Kusnin. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV.
Jakarta: PT Prianti Darma Kalokatama.
c. Wiyanto. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarta: CV. Mitra Media
Pustaka.
d. Ikhwan. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV.
Jakarta: CV Sindunata.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Kegiatan Langkah – langkah Pembelajaran Waktu
1 Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam;
2. Guru bersama siswa berdo’a sebelum
pelajaran hari ini dimulai;
3. Guru menyapa dan memberi motivasi
kepada siswa;
4. Guru memeriksa kehadiran siswa;
5. Guru mengapresiasikan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan hari
ini;
6. Guru melakukan tanya jawab sekilas
tentang materi yang telah dipelajari
sebelumnya; dan
7. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
10
menit
2. Inti Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi meliputi:
a. Guru mendemonstrasikan langkah-
langkah penggunaan media Pop-Up
Book seperti pada Siklus I;
b. Guru menjelaskan tentang jenis-jenis
makanan hewan melalui media Pop-
Up Book;
55
menit
c. Guru menjelaskan tentang macam-
macam hewan berdasarkan jenis
makanannya melalui media Pop-Up
Book;
d. Siswa memahami peta konsep tentang
penggolongan hewan berdasarkan
makannya; dan
e. Siswa memahami bahwa hewan
berdasarkan jenis makanannya
digolongkan menjadi tiga yaitu
herbivora, karnivora dan omnivora.
Elaborasi
Kegiatan elaborasi meliputi:
a. Guru menjelaskan pengertian dan ciri-
ciri dari hewan pemakan segala
(omnivora);
b. Siswa diminta memerhatikan
penjelasan guru tentang pengertian dan
ciri-ciri hewan pemakan segala
(omnivora);
c. Guru menggali informasi dengan
menggunakan tanya jawab seputar
macam-macam hewan pemakan segala
(omnivora);
d. Siswa mampu menyebutkan hewan
omnivora berkaki dua;
e. Siswa mampu menyebutkan hewan
omnivora yang memakan berbagai
jenis biji-bijian, dedaunan dan cacing
tanah (ayam dan bebek);
f. Siswa mampu menyebutkan hewan
omnivora yang bertubuh besar
(beruang);
g. Siswa mampu melakukan kegiatan
mengelompokkan hewan jenis
omnivora;
h. Guru membagi siswa ke dalam 5
kelompok dan menunjuk satu siswa
pada masing-masing kelompok untuk
menjadi ketua kelompok;
i. Guru membagikan gambar hewan
kepada masing-masing kelompok;
j. Siswa mencari gambar hewan yang
termasuk pemakan segala dan
menempelkannya ke dalam kertas,
serta menjelaskan hewan tersebut;
k. Guru meminta ketua kelompok
menunjuk anggota kelompoknya untuk
maju ke depan mempresentasikan hasil
pekerjaannya;
l. Siswa lain memerhatikan dan
diperkenankan untuk memberi
pertanyaan kepada kelompok yang
maju ke depan;
m. Guru menawarkan kepada siswa yang
berani maju ke depan dan menjelaskan
materi yang telah dipelajari
menggunakan media Pop-Up Book,
bagi siswa yang berani maju ke depan
akan mendapatkan hadiah berupa alat
tulis dan keep plus dari semua
temannya; dan
n. Guru membagikan soal kepada siswa
sebagai evaluasi pembelajaran dan
untuk mengetahui keberhasilan Siklus
III.
Konfirmasi
Kegiatan konfirmasi meliputi:
a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui siswa; dan
b. Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan
penyimpulan.
3. Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran pada pertemuan hari ini;
2. Guru memberikan motivasi kepada
siswa;
3. Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin do’a sebelum pembelajaran
berakhir; dan
4. Guru mengucapkan salam.
5
menit
LEMBAR PENGAMATAN PELAKSANAAN SIKLUS III
A. Lembar Pengamatan Guru
Nama Sekolah : MI Ma’arif Kumpulrejo 02
Guru : Martono M.Pd.I
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Menggolongkan Hewan Omnivora
Kelas/Semester :IV/I
Waktu Pelaksanaan : Rabu 18 Juli 2018
No Aspek yang diamati Skala Partisipasi
A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1 Memeriksa kesiapan siswa √
2 Memberi motivasi awal √
3 Memberikan apresiasi (kaitan materi yang
sebelumnya dengan materi yang akan
disampaikan)
√
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
diberikan √
5 Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari √
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
6 Kejelasan artikulasi suara √
7 Kemampuan mengendalikan kelas √
8 Variasi gerakan badan tidak mengganggu
perhatian siswa √
9 Menarik perhatian siswa dalam proses
pembelajaran menggunakan media Pop-Up
Book.
√
Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
10 Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang direncanakan dalam RPP √
11 Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar √
12
Kejelasan dalam memberikan contoh dari materi ajar
√
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
13 Penyajian materi ajar sesuai dengan tujuan dan indikator yang telah ditetapkan.
√
14 Keberhasilan dalam mendemonstrasikan
pembelajaran dengan menggunakan media Pop-
Up Book.
√
15 Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan. √
16 Memfasilitasi siswa selama kegiatan belajar
melalui media Pop-Up Book. √
17 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa pada saat
diskusi kelompok. √
Evaluasi Pembelajaran
18 Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan √
19 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
20 Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
21 Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan √
22 Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
Tindak Lanjut (Follow Up)
23 Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok
√
24 Menginformasikan materi atau bahan belajar yang akan dipelajari berikutnya
√
25 Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar √
Jumlah
Skor Total 91
Kategori Baik
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori:
I = 4 (baik sekali) 88 – 100 = baik
J = 3 (baik) 75 – 87 = sedang
K = 2 (cukup) 62 – 74 = kurang
L = 1 (kurang) 49 – 61 = sangat kurang
B. Lembar Pengamatan Siswa
No Aspek yang diamati Nilai
A B C D
1. Merespon terhadap apersepsi yang diberikan
guru
√
2. Mengetahui tujuan pembelajaran √
3. Anutusias siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran √
4. Keaktifan dalam diskusi kelompok √
5. Siswa mampu mengelompokkan jenis hewan
omnivora √
6. Keberanian dalam mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas √
7. Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada
kelompok yang presentasi. √
8. Siswa dapat menggunakan media Pop-Up Book
dengan baik
√
9. Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal
yang belum diketahui
√
10. Menyimpulkan tentang materi pelajaran √
Total 33
Kategori Baik
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori:
a. = 4 (baik sekali) 33 – 40 = baik
b. = 3 (baik) 25 – 32 = sedang
c. = 2 (cukup) 17 – 24 = kurang
d. = 1 (kurang) 09 – 16 = sangat kurang
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PENELITIAN
SISWA KELAS IV MI MA’ARIF KUMPULREJO 02
MEDIA POP-UP BOOK
PROSES PEMBELAJARAN SIKLUS I
PROSES PEMBELAJARAN SIKLUS II
PROSES PEMBELAJARAN SIKLUS III
cxciv