PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI HAJI DAN...
-
Upload
hoangkhanh -
Category
Documents
-
view
266 -
download
0
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI HAJI DAN...
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI HAJI
DAN UMROH MELALUI PENERAPAN METODE TALKING
STICK PADA SISWA KELAS VIII MTs NURUL ISLAM
KECAMATAN MUSUK DAN MTs N 3 BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
S K R I P S I
Disusun Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun Oleh :
CHOIRIN NASIKHAH
NIM. 111 13 007
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
vi
MOTTO
قطعك )رواه مسلم( ه يف إن لم ت قطع الوقت كالش
“Waktu itu bagaikan pedang, jika kamu tidak memanfaatkannya menggunakan untuk
memotong, ia akan memotongmu (menggilasmu)” (HR. Muslim)
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada pihak-pihak yang mempunyai
peranan penting dalam hidupnya.
1. Kepada kedua orang tuaku (Bapak Lamto (Alm) dan Ibu Aris Yullaifah)
terimakasih telah menjadi orang tua yang baik dalam mendidikku, merawatku
dengan penuh kasih sayang dan penuh kesabaran yang tak ternilai harganya.
2. Terimaksih untuk saudara-saudaraku yang selama ini telah mendukung dan
memberi semangat untuk mengerjakan skripsi ini.
3. Institut Agama Islam Negeri Salatiga, di mana tempat yang telah penulis pilih
untuk menuntut ilmu. Semoga ilmu yang diperoleh penulis dapat bermanfaat
bagi diri sendiri dan orang lain.
4. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag yang telah bersedia memberikan pengarahan
bimbingan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Untuk sahabat-sahabatku sian‟s hostel, teman-teman KKN Pager 3 dan rekan-
rekan guru MI Baitul Huda Sumur yang selalu memberi semangat dalam
pembuatan skripsi ini.
6. Teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2013.
7. Kepada pembaca yang budiman.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahi robbil „alamin. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta
alam. Semoga Allah SWT senantiasa memberi rahmat dan pertolongan kepada kita
semua. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Agung
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya nanti di yaumul akhir nanti.
Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dan terwujud karena bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
(FTIK) IAIN Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.
4. Bapak Prof. Dr. Budihardjo, M.Ag., selaku dosen Pembimbing Akademik.
5. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag., selaku pembimbing skripsi yang telah
membimbing dengan ikhlas, mengarahkan dan meluangkan waktu untuk penulis
sehingga skripsi dapat terselesaikan.
6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta
karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang
pendidikan S1.
7. Ibu, selaku orang tua yang selalu memberi motivasi untuk terselesaikannya
skripsi ini.
x
ABSTRAK
Choirin Nasikhah. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Haji dan Umroh
Melalui Penerapan Metode Talking Stick pada Siswa Kelas VIII MTs
Nurul Islam Kecamatan Musuk dan MTs N 3 Boyolali Tahun Pelajaran
2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Pendidikan
Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr.
Imam Sutomo, M.Ag.
Kata Kunci: Metode Talking Stick, Hasil Belajar Fiqih, Haji dan Umroh.
Penelitian ini merupakan sebuah upaya untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh metode pembelajaran Talking Stick dalam meningkatkan hasil belajar Fiqih
pada materi haji dan umroh siswa kelas VIII MTs Nurul Islam Kecamatan Musuk dan
MTs N 3 Boyolali. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) apakah
penerapan metode talking stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII
MTs Nurul Islam Ringinlarik Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali?. 2) Apakah
penerapan metode talking stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII
MTs Negeri 3 Boyolali?. 3) Bagaimana perbandingan hasil belajar fiqih di MTs
Nurul Islam Musuk dan MTs N 3 Boyolali?. Adapun tujuan diadakannya penelitian
ini adalah: 1) untuk mengetahui efektifitas metode talking stick dalam peningkatkan
hasil belajar siswa kelas VIII MTs Nurul Islam Ringinlarik Kecamatan Musuk
Kabupaten Boyolali. 2) Untuk mengetahui efektivitas metode talking stick dalam
peningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs N 3 Boyolali. 3) Untuk mengetahui
perbandingan hasil belajar fiqih materi haji dan umroh dengan menggunakan metode
talking stick pada kedua MTs.
Metode penelitian adalah PTK dengan pendekatan kualitatif. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah tes dan observasi. Instrumen tes digunakan untuk
mengetahui perkembangan siswa setelah mendapatkan pembelajaran. Observasi
digunakan untuk mendapatkan data mengenai keadaan kelas, suasana pembelajaran,
kreativitas guru dan keaktifan siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Talking Stick dapat meningkatkan
hasil belajar Fiqih pada siswa kelas VIII di kedua MTs tahun pelajaran 2017/2018.
Hal ini terbukti dengan meningkatnya persentase ketuntasan hasil belajar siswa MTs
Nurul Islam Musuk, yaitu: pra siklus sebesar 47,8%, siklus I sebesar 73,9%, dan
siklus II sebesar 100%. Dan di MTs N 3 Boyolali, yaitu: pra siklus sebesar 52,8%,
siklus I sebesar 83,3%, dan siklus II sebesar 100%. Serta menunjukkan hasil
perbandingan antara kedua MTs bahwa hasil persentase ketuntasan belajar siswa di
MTs Nurul Islam Musuk lebih rendah dibandingkan di MTs N 3 Boyolali.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN BERLOGO ......................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................... v
MOTTO .................................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii
ABSTRAK ................................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xi
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ................................ 5
E. Kegunaan Penelitian ........................................................................... 6
F. Definisi Operasional ........................................................................... 6
G. Metode Penelitian ............................................................................... 8
1. Rancangan Penelitian .................................................................. 8
2. Lokasi dan Subjek Penelitian ...................................................... 9
xii
3. Langkah-langkah Penelitian ........................................................ 10
H. Sistematika Penulisan ......................................................................... 13
BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................... 14
A. Hakikat Belajar .................................................................................... 14
1. Pengertian Belajar.......................................................................... 14
2. Faktor-faktor Belajar ..................................................................... 15
3. Prinsip-prinsip Belajar ................................................................... 19
4. Hasil Belajar .................................................................................. 23
B. Mata Pelajaran Fiqih ............................................................................ 23
1. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih.................................................... 23
2. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Fiqih ......................................... 23
C. Haji dan Umroh ................................................................................... 24
D. Metode Talking Stick .......................................................................... 25
E. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 27
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................................... 31
A. Gambaran Umum MTs Nurul Islam dan MTs N 3 Boyolali ............... 31
B. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 41
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 62
A. Analisis Hasil Penelitian ...................................................................... 62
1. MTs Nurul Islam Musuk ............................................................... 62
a. Analisis Data Pra Siklus .......................................................... 62
xiii
b. Analisis Data Siklus I .............................................................. 63
c. Analisis Data Siklus II ............................................................. 67
2. MTs N 3 Boyolali .......................................................................... 71
a. Analisis Data Pra Siklus .......................................................... 71
b. Analisis Data Siklus I .............................................................. 72
c. Analisis Data Siklus II ............................................................. 77
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 81
1. MTs Nurul Islam Musuk ............................................................... 81
a. Kinerja Guru dalam Pembelajaran .......................................... 81
b. Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran .......................... 82
c. Hasil Tes Siswa ....................................................................... 84
2. MTs N 3 Boyolali .......................................................................... 85
a. Kinerja Guru dalam Pembelajaran .......................................... 85
b. Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran .......................... 87
c. Hasil Tes Siswa ....................................................................... 88
C. Perbandingan Hasil Penelitian antara Kedua MTs .............................. 90
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 91
A. Kesimpulan .......................................................................................... 91
B. Saran .................................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 93
LAMPIRAN – LAMPIRAN .................................................................................... 95
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Profil MTs Nurul Islam Musuk .................................................................. 33
Tabel 3.2 Struktur Organisasi Yayasan Pendidikan MTs Nurul Islam Musuk .......... 35
Tabel 3.3 Daftar Guru MTs Nurul Islam Musuk ....................................................... 35
Tabel 3.4 Keadaan Siswa MTs Nurul Islam Musuk .................................................. 36
Tabel 3.5 Sarana dan Prasarana MTs N 3 Boyolali ................................................... 39
Tabel 3.6 Keadaan Siswa MTs N 3 Boyolali ............................................................. 41
Tabel 3.7 Daftar Siswa Kelas VIII A MTs Nurul Islam Musuk ................................ 42
Tabel 3.8 Daftar Siswa Kelas VIII J MTs N 3 Boyolali ............................................ 44
Tabel 3.9 Daftar Hasil Pra Siklus Kelas VIII A MTs Nurul Islam Musuk ................ 47
Tabel 3.10 Daftar Hasil Pra Siklus Kelas VIII J MTs N 3 Boyolali .......................... 54
Tabel 4.1 Hasil Tes Pra Siklus ................................................................................... 62
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I ................................................ 63
Tabel 4.3 hasil Tes Siklus I ........................................................................................ 67
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus II ............................................... 68
Tabel 4.5 Hasil Tes Siklus II ...................................................................................... 71
Tabel 4.6 Hasil Tes Pra Siklus ................................................................................... 72
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I ................................................ 73
Tabel 4.8 Hasil Tes Siklus I ....................................................................................... 76
Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus II ............................................... 77
Tabel 4.10 Hasil Tes Siklus II .................................................................................... 80
Tabel 4.11 Kinerja Guru MTs Nurul Islam Musuk.................................................... 82
Tabel 4.12 Keaktifan Siswa MTs Nurul Islam Musuk .............................................. 83
xv
Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Belajar MTs Nurul Islam Musuk ............................... 84
Tabel 4.14 Kinerja Guru MTs N 3 Boyolali .............................................................. 87
Tabel 4.15 Keaktifan Siswa MTs N 3 Boyolali ......................................................... 88
Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Belajar MTs N 3 Boyolali ......................................... 89
Tabel 4.17 Perbandingan Hasil Penelitian Kedua MTs ............................................. 90
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tahapan-tahapan Pelaksanaan PTK ....................................................... 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih
membuat persaingan yang hebat dalam dunia pendidikan, sehingga peserta
didik harus memerlukan pembekalan-pembekalan yang optimal pada jenjang
sekolah menengah pertama. Sekarang ini banyak guru menggunakan
pembelajaran yang kurang efektif, sehingga hasil yang dicapai peserta didik
kurang memuaskan. Agar peserta didik mendapatkan hasil yang maksimal,
guru harus meningkatkan pengetahuannya menggunakan metode-metode yang
spesifik dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah metode yang
digunakan dalam pembelajaran fiqih.
Untuk memilih metode yang akan digunakan dalam tugas mengajar,
perlu dipertimbangkan faktor-faktor tertentu, antara lain kesesuaian dengan
tujuan instruksional serta keterlaksanaannya dilihat dari waktu dan sarana
yang ada. Untuk itu sangatlah penting digunakan metode Talking Stick dalam
belajar fiqih, sehingga dalam kegiatan belajar yang bersifat praktik umumnya
para siswa belajar secara aktif, bukan hanya aktif secara jasmaniah tetapi juga
secara rohaniah, belajar tidak hanya bersifat menerima tetapi juga memberi
atau berbuat, tidak menghafal tetapi menangkap arti. (Ibrahim, 1996: 108).
` Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Bahwa pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
2
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Fiqih harus diajarkan pada peserta didik sebab pelajaran tersebut
mempengaruhi pembentukan iman, mental, sikap, dan perilaku, sehingga
dapat membentuk manusia seutuhnya.
Aktualisasi tujuan pendidikan nasional di atas diharapkan
terimplementasi dalam berbagai model dan bentuk pendidikan di Indonesia,
salah satu bentuk yang harus dan tetap dipertahankan dan dilaksanakan adalah
pendidikan agama yang di dalamnya terdapat mata pelajaran Fiqih. Hal ini
disebabkan pendidikan agama merupakan usaha yang lebih khusus ditekankan
untuk mengembangkan fitrah keagamaan dan sumber daya insani agar mampu
memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam.
Allah berfirman dalam QS. Al-„Alaq : 1-5 :
ضبى هي علق . خلق اقزأ ببصن ربك الذ ربك . خلق اإل .األكزم اقزأ
ضبى هب لن علن .الذ علن ببلقلن .علن اإل
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah
dan Tuhanmu yang Maha Mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia
mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Dari ayat-ayat tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Allah
SWT berfirman hendaklah manusia meyakini akan adanya Tuhan Pencipta
3
manusia (dari segumpal darah), selanjutnya untuk memperkokoh
keyakinannya dan memeliharanya agar tidak luntur hendaklah melaksanakan
pendidikan dan pengajaran.
Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Musuk Boyolali merupakan salah
satu lembaga pendidikan menengah pertama yang mengajarkan ilmu umum
dan lebih mengedepankan ilmu agama Islam dalam pelaksanaannya, salah
satunya adalah pendidikan fiqih.
Melalui survei yang dilakukan pada bulan Desember 2017 dan Januari
2018 dapat diperoleh informasi bahwa kegiatan pembelajaran fiqih belum
efektif, karena saat guru menyajikan pembelajaran siswa cenderung pasif. Hal
ini dapat dilihat dari perilaku siswa yang kurang bersemangat ketika kegiatan
pembelajaran sedang berlangsung, rendahnya perhatian dan respon umpan
balik dari siswa terhadap pertanyaan guru.
Pencapaian hasil belajar masih merupakan kendala yang cukup sulit.
Hal ini disebabkan karena penggunaan model pembelajaran yang kurang
inovatif sehingga anak cenderung bosan dalam pembelajaran. Selama ini
proses pembelajaaran masih menganut pembelajaran konvensional, yaitu
proses pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher center) dan selama ini
pula kemampuan siswa unruk aktif dalam proses pembelajaran dan
kemandirian dalam belajar tidak akan tampak. Diperoleh hasil ulangan fiqih
sebelumnya masih ada yang di bawah KKM yaitu 75.
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka diperlukan
suatu langkah yang tepat agar tujuan pembelajaran fiqih dapat tercapai sesuai
4
yang diharapkan. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar
fiqih, khususnya untuk siswa kelas VIII A MTs Nurul Islam Ringin Larik
kecamatan Musuk dan kelas VIII J MTs N 3 Boyolali tahun pelajaran
2017/2018, peneliti akan bekerjasama dengan guru mata pelajaran fiqih akan
menerapkan metode Talking Stick.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk meneliti
pembelajaran Fiqih di Madrasah tersebut. Maka penulis memilih judul :
Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Haji dan Umroh Melalui Penerapan
Metode Talking Stick pada Siswa Kelas VIII MTs Nurul Islam Kecamatan
Musuk dan MTs N 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah penerapan metode talking stick dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas VIII MTs Nurul Islam Ringinlarik Kecamatan Musuk
Kabupaten Boyolali?
2. Apakah penerapan metode talking stick dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas VIII MTs Negeri 3 Boyolali?
3. Bagaimana perbandingan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Islam Musuk
dan MTs N 3 Boyolali?
5
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui efektifitas metode talking stick dalam peningkatkan
hasil belajar siswa kelas VIII MTs Nurul Islam Ringinlarik Kecamatan
Musuk Kabupaten Boyolali
2. Untuk mengetahui efektifitas metode talking stick dalam peningkatkan
hasil belajar siswa kelas VIII MTs N 3 Boyolali.
3. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar fiqih materi haji dan umroh
dengan menggunakan metode talking stick pada kedua MTs?
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Menurut Mulyasa (2012: 63), hipotesis tindakan merupakan jawaban
sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang
dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang dipilih untuk diteliti
melalui PTK. Berdasarkan rumusan masalah di atas hipotesis dalam penelitian
ini adalah Penerapan metode talking stick dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas VIII MTs Nurul Islam Ringinlarik kecamatan Musuk kabupaten
Boyolali dan MTs N 3 Boyolali.
Untuk mengukur ketercapaian tujuan penelitian, dirumuskan indikator
keberhasilan sebagai berikut: sekurang-kurangnya adalah 80%, 19 siswa di
MTs Nurul Islam Musuk dan 29 siswa di MTs N 3 Boyolali mendapat nilai
ulangan harian ≥ nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu 75.
6
E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari hasil penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Teoretis
Menambah pengetahuan bagi penulis tentang pentingnya penggunaan
metode talking stick dalam proses belajar fiqih serta memperkaya bahan
informasi ilmiah bagi sekolah sebagai penyelenggara pendidikan bagi
siswa.
2. Praktis
a. Untuk guru, dapat digunakan sebagai sarana dalam meningkatkan
kualitas dan profesionalismenya dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran fiqih.
b. Untuk siswa, dapat meningkatkan antusiasme dan hasil belajar fiqih.
c. Untuk sekolah, sebagai perbaikan proses pembelajaran dan
peningkatan mutu sekolah
F. Definisi Operasional
1. Metode talking stick
Pembelajaran dengan metode talking stick mendorong peserta didik
untuk berani mengemukakan pendapat dan aktif selama pembelajaran
berlangsung. Metode talking stick merupakan metode pembelajaran di
mana guru memberi pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik dengan
cara memutarkan tongkat dengan diiringi musik, jika musik berhenti
7
maka yang memegang tongkat akan mendapat pertanyaan dari guru
(Suprijono, 2011: 109)
2. Mata pelajaran fiqih
Mata pelajaran fiqih adalah salah satu bagian dari mata pelajaran
pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyampaikan peserta
didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum
Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan menggunakan pengalaman dan
pembiasaan. (Dirjen Kelembagaan Agama Islam Depag RI, 2005: 46)
Menurut Djazuli (2006: 6) fiqih adalah salah satu sistem hukum
yang sangat erat kaitannya dengan agama Islam. Fiqih juga mengetahui
hukum-hukum syara‟ yang amaliyah (mengenai perbuatan dan perilaku)
dengan melalui dalil-dalilnya yang terperinci.
3. Materi Haji
Haji adalah kewajiban yang ditetapkan Allah terhadap setiap
Muslim dan Muslimah yang mampu berangkat yang mampu berangkat ke
sana. (Al-Jazair, 2006: 328). Ibadah haji merupakan salah satu rukun
Islam yang terakhir, maka seseorang harus melaksanakannya apabila ia
merasa mampu. Wajibnya haji adalah satu kali, setelahnya itu adalah
sunnah.
4. Materi Umroh
Umroh adalah berziarah atau berkunjung ke Baitullah Al-Haram
(Ka‟bah) untuk melaksanakan rangkaian amalan ibadah yang terdiri dari
8
Thawaf, Sa‟i, dan Tahallul (bercukur) demi mengharap ridho Allah
Ta‟ala. (Dimjati, 2011: 3)
5. Hasil belajar
Hasil adalah suatu pendapatan atau perolehan dari sesuatu yang
telah dikerjakan. Menurut Nasution (1988:39) menyatakan bahwa hasil
belajar adalah perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Jadi,
dalam hal ini belajar membawa sesuatu perubahan pada individu yang
belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan
melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian,
penghargaan, minat, penyesuaian yang pada intinya mengenai segala
aspek pribadi seseorang.
Thobroni (2016: 22) menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah
perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek
potensi kemanusiaan saja. Maka hasil pembelajaran yang
dikategorisasikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana disebutkan di
atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, tetapi secara
komprehensif.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang penulis gunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Menurut Mulyasa (2012:11), penelitian tindakan kelas merupakan
suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik
9
dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja
dimunculkan.
Penelitian tindakan kelas adalah pencermatan dalam bentuk
tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2012:18).
Kusumah (2012: 9) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya
sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan
tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Jadi secara garis besarnya, penelitian tindakan kelas adalah jenis
penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas untuk memecahkan masalah
atau meningkatkan mutu pembelajaran dilakukan secara bertahap dan
terus-menerus.
Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas karena
melalui penelitian ini seorang peneliti terjun langsung dan ikut berperan
langsung dalam proses penelitian.
2. Lokasi dan Subjek penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Nurul Islam Ringinlarik
Kecamatan Musuk dan MTs N 3 Boyolali. Subjek dari penelitian ini
adalah siswa kelas VIII A di MTs Nurul Islam Ringinlarik Kecamatan
Musuk dan kelas VIII A di MTs N 3 Boyolali tahun pelajaran 2017/2018.
10
Dengan demikian diharapkan dapat membantu kelancaran dalam
memperoleh data yang diperlukan dan mengadakan perbaikan.
3. Langkah-langkah penelitian
Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam penelitian dapat dilihat
dari gambar di bawah ini:
]]]]]]]\\\\\\\\
Gambar 1.1 Tahapan-tahapan pelaksanaan PTK
Tahapan-tahapan dalam setiap siklus pembelajaran sesuai dengan
skema diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan atau rencana awal, sebelum mengadakan penelitian,
peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Apabila masalah belum
terselesaikan
Pelaksanaan Refleksi
Refleksi
Pelaksanaan
Dilanjutkan ke siklus
selanjutnya
11
tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat
pembelajaran.
b. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh
peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta
mengamati hasil atau dampak dari penerapan isi rancangan.
c. Refleksi, yakkni peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan
hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar
pengamatan yang diisi oleh pengamat.
d. Rancangan atau rencana yang direvisi berdasarkan hasil refleksi dari
pengamat, membuat rencana yang direvisi untuk melaksanakan siklus
berikutnya.
e. Pembelajaran pada siklus I terdiri empat tahap, yaitu planning
(rencana), action (tindakan), observing (pengamatan) dan reflecting
(refleksi) dengan menggunakan metode talking stik.
f. Pembelajaran siklus II dilaksanakan berdasarkan refleksi siklus I atas
kinerja yang dilaksanakan pada proses pembelajaran, yang terdiri dari
empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
4. Instrumen penilaian
Instrumen penilaian yang digunakan dalam penelitian adalah soal
uraian dan lembar observasi.
5. Metode pengumpulan data
Data merupakan informasi tentang objek penelitian, data digunakan
untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan dan menguji hipotesis.
12
Dalam metode ini, penulis menggunakan dua metode yaitu:
a. Tes
Mengadakan tes atau evaluasi terhadap peserta didik melalui pre
tes dan post tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
memahami pelajaran fiqih.
b. Observasi
Menurut Acep Yonny (2012:127) observasi adalah kegiatan
pengamatan atau pengambilan data untuk memotret seberapa jauh efek
tindakan yang telah dicapai. Observasi ini dilakukan terhadap peserta
didik dan guru selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui
tingkat kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran fiqih dengan
menggunakan metode talking stick.
6. Analisis Data
Sesuai dengan rancangan penelitian ysng digunakan maka analisis
data yang dilakukan dengan menganalisis dan merefleksi setiap siklusnya
berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan. Penelitian ini dianalisis
untuk mengetahui hasil akhir dari setiap siklus.
Presentase ketuntasan belajar yang peneliti harapkan adalah 80%
atau lebih dari jumlah siswa kelas VIII. Sehingga dapat menggunakan
rumus :
P =
13
H. Sistematika Penulisan
BAB I. Berisi Pendahuluan, meliputi: Latar Belakang, Rumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Kegunaan
Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, dan Sistematika
Penulisan.
BAB II. Berisi Kajian pustaka, meliputi: Hakikat Belajar, Faktor-faktor
Belajar, Prinsip-prinsip Belajar, Hasil Belajar, Mata Pelajaran Fiqih, Haji dan
Umrah, Metode Talking Stick dan Penelitian yang Relevan.
BAB III. Berisi Paparan hasil penelitian, meliputi: Profil Sekolah, Deskripsi
Per Siklus.
BAB IV. Berisi Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan, meliputi: Analisis
Hasil Penelitian, Pembahasan Hasil Penelitian dan Perbandingan Hasil
Penelitian antara Kedua MTs.
BAB V. Berisi Penutup, meliputi: Kesimpulan dan Saran.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hakikat Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu perbuatan yang disengaja oleh seseorang untuk
mengubah kemampuan dan perilaku (pengetahuan, sikap-kepribadian, dan
kecakapan-keterampilan) dirinya melalui berbagai pengalaman dan latihan
(Amirin, 2003: 1).
Nasution (1988:39) menyebutkan belajar adalah perubahan
kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Belajar membawa sesuatu
perubahan pada individu yang belajar. Perubahan itu mencakup jumlah
pengetahuan dan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap,
pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian yang pada intinya mengenai
segala aspek pribadi seseorang.
Seseorang yang telah belajar akan mengalami perubahan jika
dibandingkan dengan sebelum belajar. Orang tersebut akan lebih tahan
menghadapi kesulitan memecahkan masalah atau menyesuaikan diri
dengan keadaan. Ia tidak hanya menambah pengetahuannya, akan tetapi
dapat pula menerapkannya secara fungsional dalam situasi hidupnya.
Menurut Kastolani (2014: 57) belajar menimbulkan suatu
perubahan tingkah laku yang relatif menetap, perubahan tersebut
15
membedakan antara keadaan sebelum individu berada dalam situasi
belajar dan sesudah melakukan aktivitas belajar, dan perubahan itu
dilakukan lewat kegiatan atau usaha atau praktik secara disengaja dan
diperkuat.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang meliputi
pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik) maupun yang
menyangkut nilai sikap (afektif). Perubahan tersebut terjadi sebagai
akibat interaksi dengan lingkungannya yang permanen, tahan lama dan
menetap. Dengan demikian yang dimaksud hasil belajar adalah hasil
suatu proses perubahan ke arah perubahan perilaku dan perubahan sikap
meliputi pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik) maupun
sikap (afektif), yang bersifat permanen dan tahan lama dan terbentuk
sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya.
2. Faktor-faktor Belajar
Aunurrahman (2009: 176) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi proses belajar menurut garis besarnya ada dua hal, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal Belajar
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa,
meliputi delapan faktor yaitu ciri khas siswa, sikap terhadap belajar,
motivasi, konsentrasi belajar, mengolah bahan belajar, menggali hasil
16
belajar, rasa percaya diri dan kebiasaan belajar (Aunurrahman,
2009:178).
1) Ciri Khas Siswa
Masalah-masalah belajar yang berkenaan dengan dimensi
siswa sebelum belajar pada umumnya berkenaan dengan minat,
kecakapan dan pengalaman-pengalaman. Bila siswa memiliki
minat tinggi, maka ia akan berupaya mempersiapakan hal-hal yang
berkaitan dengan apa yang akan dipelajari secara lebih baik. Siswa
yang memiliki latar belakang pengalaman yang baik yang
mendukung materi pelajaran yang akan dipelajari, tidak memiliki
banyak masalah sebelum belajar dan dalam proses belajar
selanjutnya.
2) Sikap terhadap Belajar
Siswa memiliki sikap menerima untuk belajar ketika akan
memulai kegiatan belajar, sehingga ia akan cenderung untuk
berusaha terlibat dalam kegiatan belajar dengan baik. Akan tetapi
jika sikap menolak sebelum belajar lebih dominan, maka siswa
cenderung kurang memperhatikan kegiatan belajar.
3) Motivasi Belajar
Siswa yang memiliki motivasi belajar akan tampak melalui
kesungguhan untuk terlibat di dalam proses belajar akan tetapi
siswa yang kurang memiliki motivasi, umumnya kurang mampu
untuk belajar lebih lama.
17
4) Konsentrasi Belajar
Kesulitan berkonsentrasi dalam belajar merupakan indikator
adanya masalah belajar yang dihadapi siswa, karena hal itu akan
menjadi kendala di dalam mencapai hasil belajar yang diharapakan.
5) Mengolah Bahan Belajar
Bilamana dalam proses belajar, siswa mengalami kesulitan
dalam mengolah pesan, maka berarti ada kendala pembelajaran
yang dihadapi siswa yang membutuhkan bantuan guru.
6) Menggali Hasil Belajar
Suatu proses mengaktifkan kembali pesan-pesan yang telah
tersimpan dinamakan menggali hasil belajar. Kesulitan di dalam
menggali hasil belajar merupakan kendala di dalam proses
pembelajaran karena siswa akan mengalami kesulitan untuk
mengolah pesan-pesan baru yang memiliki keterkaitan dengan
pesan-pesan yang telah diterima sebelumnya.
7) Rasa Percaya Diri
Bilamana siswa sering mencapai keberhasilan di dalam
melaksanakan tugas, dalam menyelesaikan sesuatu pekerjaan
apalagi diiringi dengan adanya pengakuan umum atas keberhasilan
yang di capai maka rasa percaya diri siswa akan semakin kuat.
18
8) Kebiasaan Belajar
Kebiasaan belajar adalah perilaku belajar seseorang yang telah
tertanam dalam waktu relatif lama sehingga memberikan ciri
dalam aktifitas belajar yang dilakukannya.
b. Faktor Eksternal Belajar
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa.
Menurut Aunurrahman (2009: 188) faktor-faktor eksternal belajar,
meliputi faktor guru, lingkungan sosial, kurikulum sekolah, sarana dan
prasarana.
1) Faktor Guru
Bilamana dalam proses pembelajaran, guru mampu
mengaktualisasikan tugas-tugas dengan baik, mampu memfasilitasi
kegiatan belajar siswa, mampu memotivasi, membimbing dan
memberi kesempatan secara luas untuk memperoleh pengalaman
maka siswa akan mendapat dukungan yang kuat untuk mencapai
hasil belajar yang diharapkan.
2) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial dapat memberikan pengaruh positif dan
dapat pula memberikan pengaruh negatif terhadap siswa.
3) Kurikulum Sekolah
Dalam rangkaian proses pembelajaran di sekolah, kurikulum
merupakan panduan yang dijadikan guru sebagai kerangka acuan
untuk mengembangkan proses pembelajaran. Perubahan kurikulum
19
pada sisi lain juga menimbulkan masalah, antara lain: (a) Tujuan
yang akan dicapai mungkin berubah, (b) Isi pendidikan berubah,
dan (c) Kegiatan belajar mengajar berubah dan evaluasi juga
berubah.
4) Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pembelajaran merupakan faktor yang
turut memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keadaan
gedung sekolah dan ruang kelas yang tertata dengan baik, ruang
perpustakaan yang teratur, tersedianya fasilitas kelas dan
laboratorium, buku-buku pelajaran, media belajar merupakan
komponen-komponen penting yang dapat mendukung terwujudnya
kegiatan-kegiatan belajar siswa.
3. Prinsip-prinsip Belajar
Menurut Dimyati (2006: 42) terdapat prinsip yang berlaku relatif
berlaku umum yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya
pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya
mauoun bagi guru dalam upaya meningkatkan mengajarnya. Prinsip-
prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motovasi, keaktifan,
keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan
dan penguatan, serta perbedaan individual.
a. Perhatian dan Motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalamkegiatan
belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila
20
bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran
itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk
belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, akan
membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.
Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting
dalam kegiatan belajar. Motivasi dapat merupakan tujuan dan alat
dalam pembelajaran. Sebagai tujuan, motivasi merupakan salah satu
tujuan dalam mengajar.
Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Siswa
yang memiliki minat terhadap suatu bidang studi tertentu cenderung
tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk
mempelajari bidang studi tersebut.
b. Keaktifan
Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan
keaktifan., Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari
kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang
susah diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar,
menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan sebagainya. Contoh
kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah pengetahuan yang
dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan
satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan, dan
kegiatan psikis yang lain.
21
c. Keterlibatan Langsung/Berpengalaman
Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak
sekadar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat
langsung dalam perbuatan, dan bertanggungjawab terhadap hasilnya.
Ketrlibatan siswa di dalam belajar jangan diartikan
keterlibatkan fisik semata, namun lebih dari itu terutama adalah
keterlibatan mental emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif
dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan
internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan nilai, dan juga
pada saat mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan
keterampilan.
d. Pengulangan
Pentingnya prinsip pengulangan dalam belajar yang pertama
pengulangan untuk melatih daya-daya jiwa sedangkan yang kedua dan
ketiga pengulangan untuk membentuk respons yang benar dan
membentuk kebiasaan-kebiasaan.
e. Tantangan
Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang
ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan
belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu
dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambatan itu telah
diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia akan masuk
dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya.
22
f. Balikan dan Penguatan
Siswa akan lebih bersemangat apabila mengetahui dan
mendapatkan hasil yang baik. Hasil, apalagi hasil yang baik, akkan
merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi
usaha belajar selanjutnya. Namun dorongan belajar itu menurut B.F.
Skinner tidak saja oleh penguatan yang menyenangkan tetapi juga
yang tidak menyenangkan. Atau dengan kata lain penguatan positif
maupun penguatan negatif dapat memperkuat belajar.
Siswa belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang
baik dalam ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar
lebih giat lagi. Nilai yang baik merupakan penguatan positif.
Sebaliknya, anak yang mendapatkan nilai jelek pada waktu ulangan
akan merasa takut tidak naik kelas, karena taut tidak naik kelas ia
terdorong untuk belajar lebih giat, inilah yang disebut penguatan
negatif.
g. Perbedaan Individual
Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian,
dan sifat-sifatnya. Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan
hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan
oleh guru dalam upaya pembelajaran.
Pembelajaran yang bersifat klasikal yang mengabaikan
perbedaan individual dapat diperbaiki dengan beberapa cara, antara
23
lain penggunaan metode atau strategi belajar-mengajar yang bervariasi
sehingga perbedaan-perbedaan kemampuan siswa dapat terlayani.
4. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan
tindak mengajar (Dimyati, 2006:3). Jadi, hasil belajar adalah hasil dari
kegiatan belajar mengajar siswa dan guru tentang meningkat atau tidaknya
pengetahuan yang diperoleh siswa dari interaksi belajar.
B. Mata Pelajaran Fiqih
1. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih
Mata pelajaran fiqih adalah salah satu bagian dari mata pelajaran
pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyampaikan peserta
didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum
Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan menggunakan pengalaman dan
pembiasaan. (Dirjen Kelembagaan Agama Islam Depag RI, 2005: 46)
Jadi mata pelajaran fiqih termasuk salah satu mata pelajaran agama
yang wajib dipelajari di madrasah. Sehingga siswa di sekolah bukan hanya
mencari ilmu dunia tetapi juga ilmu akhirat.
2. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Fikih
Pembelajaran Fikih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk
membekali siswa agar dapat:
a. Memberi pengetahuan tentang hukum amaliyah dalam ibadah pada
siswa.
24
b. Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk berakhlak
mulia berdasarkan cermatan atas hukum yang ada.
c. Membekali siswa untuk membentuk kepribadian berdasarkan
pengalaman ibadah sehari-hari sehingga terbentuk kepribadian yang
luhur.
Mata Pelajaran Fikih di Madrasah Tsanawiyah berfungsi untuk:
a. Fungsi Edukatif
Fikih menegaskan kepada siswa tentang keharusan
menegakkan hukum, nilai, prinsip, sikap hidup yang luhur dan Islami
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Fungsi Keilmuan
Melalui fikih siswa memperoleh pengetahuan yang memadai
tentang Islam.
C. Haji dan Umrah
Menurut syariat Islam, haji adalah sengaja mengunjungi mekah
(Ka‟bah) untuk mengerjakan ibadah yang terdiri atas thawaf, sa‟i, wukuf, dan
amalan-amalan lainnya pada masa tertentu demi memenuhi panggilan Allah
swt dan mengaharapkan keridhaan-Nya (Ibrahim, 2008: 70).
Allah Berfirman dalam QS. Ali „Imran : 97 sebagai berikut:
ت هي اصتطبع عل البس حج الب لل صبل …إل
Artinya: “… dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah
melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu
mengadakan perjalanan ke sana …” (QS. Ali „Imran : 97)
25
Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima. Haji diwajibkan oleh
Allah swt atas setiap muslim yang mampu untuk mengerjakannya sekali
dalam hidupnya.
Sedangkan pengertian umrah Ibrahim (2008: 83) menyebutkan bahwa
umrah ialah ibadah yang dilakukan di Tanah Suci Mekah, yang menyerupai
ibadah haji dengan beberapa perbedaan tertentu. Hukum melaksanakan ibadah
umrah adalah fardhu ain sekali seumur hidup bagi setiap muslim yang
memenuhi persyaratannya.
وزة لل الع ا الحج أتو …
Artinya: “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan `umrah karena Allah” (Al-
Baqarah: 196)
D. Metode Talking Stick
1. Pengertian Metode Talking Stick
Metode talking stick merupakan metode pembelajaran kelompok
dengan bantuan tongkat. Kelompok yang memegang tongkat terlebih
dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah mereka mempelajari
materi pokoknya (Huda, 2014: 224). Jadi kegiatan ini diulang terus-
menerus sampai semua kelompok mendapat giliran untuk menjawab
pertanyaan dari guru.
26
2. Langkah-langkah Pelaksanaan
Menurut Huda (2014: 225) langkah-langkah pelaksanaan metode
talking stick adalah:
a. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya ± 20 cm.
b. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari kemudian
memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan
mempelajari materi pelajaran.
c. Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana.
d. Setelah siswa selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari
isinya, guru mempersilakan siswa untuk menutup isi bacaan.
e. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siawa,
setelah itu guru memberi pertanyaan dan siswa yang memegang
tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai
sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap
pertanyaan dari guru.
f. Guru memberi kesimpulan.
g. Guru melakukan evaluasi/penilaian.
h. Guru menutup pembelajaran.
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Talking Stick
Kelebihan dari metode talking stick adalah:
a. Mampu menguji kesiapan siswa
27
b. Melatih keterampilan siswa dalam membaca dan memahami materi
pelajaran dengan cepat
c. Mengajak siswa untuk terus siap dalam situasi apa pun.
Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah kurang sesuai bagi
siswa-siswa yang secara emosional belum terlatih untuk berbicara di
hadapan guru.
E. Penelitian Yang Relevan
Adapun hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ani Maftukhah (2016) yang berjudul
“Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Benda dan Sifatnya dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Talking
Stick Pada Siswa Kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Tahun
Pelajaran 2016/2017.
Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah perencanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi yang dilakukan dalam dua siklus. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis, lembar observasi,
dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan dengan
membandingkan pencapaian nilai tiap siklus dengan ditandai adanya
peningkatan kriteria ketuntasan klasikal.
Hasil penelitian pada siklus I dan II diperoleh data sebagai berikut:
standar KKM mata pelajaran IPA adalah 70. Diperoleh data sebelum
28
menggunakan metode cooperative learning tipe talking stick hanya 42 %
atau 10 siswa yang tuntas dan 58 % atau 14 siswa tidak tuntas. Setelah
menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe talking
stick dalam pembelajaran IPA siklus I diperoleh data 75% atau 18 siswa
tuntas dan 25% atau 6 siswa tidak tuntas, jika dilihat peningkatannya
sebesar 33% . setelah dilakukan refleksi siklus I, terjadi peningkatan hasil
belajar pada siklus II sebesar 100% atau 24 siswa tuntas. Terjadi
peningkatan hasil belajar sebesar 25% dibandingkan siklus I. Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran cooperative
learning tipe talking stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi
benda dan sifatnya mata pelajaran IPA pada kelas III MI Tarbiyatul
Islamiyah Noborejo Tahun Pelajaran 2016/2017.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ramlan (2012) yang berjudul: “Penerapan
Metode Talking Stick untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
PAI pada Siswa Kelas VI SDS 007 Pasir Panjang Meral Karimun”.
Penelitian ini dilakukan di kelas VI SD Swasta 007 Pasir Panjang
Meral Karimun, dilihat dari penguasaan “materi zakat” dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam tergolong rendah yaitu 17,7%, ini
berdasarkan hasil observasi sebelum dilaksanakan tindakan.
Hasil penelitian setelah dilakukan tindakan yakni dengan
menerapkan metode talking stick, penguasaan dan kreativitas terutama
pada materi zakat terjadi peningkatan. Penelitian ini dilakukan dengan
tiga siklus, dengan hasil observasi siklus I rata-rata 46,7%, siklus II
29
dengan rata-rata 76,7%, dan siklus III dengan rata-rata 87,8%. Dari hasil
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), siklus pertama, kedua dan
ketiga, dapat disimpulkan bahwa metode Talking Stick dapat
meningkatkan hasil belajar dan penguasaan siswa dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam, terutama pada materi zakat di kelas VI SD
Swasta 007 Pasir Panjang Meral Karimun.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Febrina Wulandari (2106) yang
berjudul: “Metode Talking Stick untuk Meningkatkan Keaktifan dan
Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Boga Dasar di SMK N 3
Magelang”.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
kolaboratif menggunakan model spiral Kemmis dan Mc. Taggart dengan
tahapan sebagai berikut: perencanaan, tindakan dan pengamatan, serta
refleksi. Uji coba untuk butir soal dilakuakan ke siswa kelas X jasa boga
2 dengan 32 siswa dan hasil koefisien korelasi 0,87 sehingga soal
dikatakan baik. Penelitian dilaksanakan di SMK N 3 Magelang dengan
subjek penelitian siswa kelas X Tata Boga 3 yang berjumlah 36 siswa.
Pengumpulan data menggunakan observasi, tes kognitif, dokumentasi,
dan catatan lapangan. Uji validitas instrumen menggunakan validitas isi
dan konstruk. Uji reliabilitas menggunakan antar rater. Teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif.
Model pembelajaran talking stick yang diterapkan sesuai dengan
sintak talking stick dan siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran,
30
lalu guru berperan sebagai pengajar yang memantau proses pembelajaran,
sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran talking
stick mampu: 1) Meningkatkan pembelajaran, yaitu pada siklus I
keterlaksanaan pembelajaran dapat tercapai 75%, sedangkan siklus II
dapat tercapai 100%. 2) meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan
dibuktikan pada pra siklus secara keseluruhan persentase keaktifan siswa
yaitu sebesar 52,9%, pada siklus I persentase keaktifan siswa 77,1%, dan
siklus II persentase keaktifan siswa sebesar 89,6%. 3) meningkatkan hasil
belajar siswa dengan dibuktikan pra siklus persentase siswa yang tuntas
30% atau 11 siswa, dan persentase yang tidak tuntas 70% atau 25 siswa.
Siklus I hasil persentase siswa yang tuntas 86% atau 31 siswa dan siswa
yang tidak tuntas 14% atau 5 siswa. Siklus II hasil persentase siswa yang
tuntas 100% atau 36 siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat
disimpulkan, bahwa penerapan model pembelajaran talking stick dapat
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran boga
dasar kelas X Tata Boga 3 di SMK N 3 Magelang. Hal ini berarti
hipotesis tindakan pada penelitian ini terbukti.
31
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Nurul Islam Musuk dan MTs Negeri 3 Boyolali
1. MTs Nurul Islam Musuk
a. Profil Madrasah
Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Ringinlarik Kecamatan
Musuk Kabupaten Boyolali berdiri pada tahun 1978. Berdirinya
Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Ringinlarik tersebut bermula dari
adanya ide para alumnus Pendidikan Guru Agama (PAI) Boyolali
yang berdomisili di wilayah Kecamatan Musuk untuk mendirikan
sebuah lembaga akademik yang bernafaskan Islam. Dengan mendapat
dukungan dari pada tokoh masyarakat di wilayah kecamatan Musuk
pada umumnya dan Desa Ringinlarik pada khususnya, maka berdirilah
sebuah sekolah Madrasah Tsanawiyah.
Gagasan untuk mendirikan sekolah tersebut muncul karena di
wilayah Kecamatan Musuk pada umumnya dan Desa Ringinlarik pada
khususnya masih banyak terdapat para siswa yang putus sekolah.
Sehingga dengan berdirinya Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam
Ringinlarik tersebut diharapkan anak-anak yang putus sekolah mau
melanjutkan studinya ke tingkat SLTP/ Sekolah Menengah Tingkat
Pertama.
32
Sejak berdirinya sekolah tersebut pada tahun 1978 sampai
tahun 1987 masih menempati sebuah gedung milik Madrasah
Ibtidaiyah (MI) yang beralokasi di Dukuh Kebonluwak Desa
Ringinlarik.Kemudian setelah tahun 1987, Madrasah Tsanawiyah
Nurul Islam Ringinlarik menempati gedung yang baru, yang dibangun
secara sadaya masyarakat Desa Ringinlarik di atas tanah Kas Desa
seluas 1.500 M². Madrasah Tsanawiyah tersebut diresmikan oleh
Bupati Kepala Daerah Tingkat II Boyolali Bapak M. Hasbi yang
menambahkan nama Madrasah tersebut menjadi Madrasah
Tsanawiyah Nurul Islam.
Selanjutnya oleh Pengurus Yayasan Madrasah Tsanawiyah
ditunjuklah pimpinan madrasah yang sampai saat ini telah mengalami
pergantian kepala madrasah. Untuk pertama kali sejak berdirinya
Madarasah Tsanawiyah tersebut, kepala madrasah dijabat Bapak
Abdul Wahab dari Departemen Agama Boyolali yang berdomisili di
Ringinlarik. Beliau menjabat kepala madrasah selama 5 tahun.
Kemudian dipindah tugasnya dari Depertemen Agama tidak lama
kemudian setelah Bapak Soerpadi memasuki masa pensiun, maka
kepala madrasah dijabat oleh Bapak Drs. Aminoto dari Boyolali.
Selama kurang lebih 2 tahun Bapak Drs. Aminoto menjabat
sebagai kepala madrasah dan beliau tugaskan ke Karanggede, maka
ditunjukkan Bapak Sugeng Widodo, BA sebagai Kepala Madrasah
hingga tahun 2001, setelah itu Kepala Madrasah dijabat oleh Bapak
33
Suparno, S.Pd., Kemudian diganti oleh Bapak Imron Hartomo, S.Ag
hingga saat ini.
Selanjutnya pengelolaan Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam
Ringinlarik tersebut bekerja sama antara Pimpinan Madrasah dibantu
para stafnya dengan Pengurus Yayasan Madrasah Tsanawiyah.
Sedangkan untuk ketua yayasan saat ini dipegang oleh Bapak H.
Maksum S.Ag.
Identitas Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Ringinlarik
Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali adalah seperti yang tertera
pada tabel:
Tabel 3.1 Profil MTs Nurul Islam Musuk
1 Nama Sekolah
Madrasah Tsanawiyah Nurul
Islam
2 SK Pendirian
No
LK/3.C/280/I/700/MTs/1980
3 Surat Ijin/persetujuan dari
Kanwil No WR-SC-PP-005-1390
4 Status Akreditasi Terakreditasi B
5 Piagam Madrasah
6 Nomor Data Sekolah (NDS) 2R/3:0-280/877MT5/1980
7 Nomor Statistik Sekolah
(NSS) 121233090004
8 Berdiri Tahun 1978
9 Tempat Belajar Ruang Kelas
10 Waktu Belajar Masuk Pagi Hari
34
b. Visi dan Misi
Visi Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Ringinlarik adalah
“Menghasilkan Lulusan yang Berakhlaqul Karimah, Berprestasi,
Terampil dan Mampu Bersaing”.
Sedangkan Misi MTs Nurul Islam Musuk adalah:
a. Pembiasaan pelaksanaan ibadah wajib dan sunnah.
b. Peningkatan kemampuan baca tulis Al Quran peserta didik.
c. Pembentukan karakter peserta didik yang Islami dan mampu
mengaktualisasikan diri di lingkungan masyarakat.
d. Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dalam bidang
akademik.
e. Peningkatan prestasi di bidang olah raga, seni dan budaya.
f. Peningkatan pengetahuan dan profesionalisme pendidik dan tenaga
kependidikan.
g. Pembiasaan sikap kompetitif dan sportifitas dalam pencapaian
prestasi.
h. Penyelenggaraan tata kelola madrasah yang efektif, efisien,
transparan dan akuntabel.
c. Struktur Organisasi Yayasan Pendidikan MTs Nurul Islam
Struktur organisasi yayasan pendidikan MTs Nurul Islam
terdapat dalam tabel berikut:
35
Table 3.2 Struktur Organisasi Yayasan Pendidikan MTs Nurul Islam
No Jabatan Nama
I Penasehat 1. Mulyadi
2. Tarnu Suyatno
II Ketua 1. H. Maksum, S.Ag
2. Sugeng Widodo, S.Pd.I
III Sekretaris Imron Hartomo, S. Ag
IV Bendahara Drs. Umar Ma‟ruf
V Anggota 1. Sujilam, S.Pd
2. Jumadi
3. Sukisno
4. M. Basho‟ir
5. Amri, S,Ag
d. Daftar Guru MTs Nurul Islam Musuk
Daftar guru yang mengajar di MTs Nurul Islam dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.3 Daftar Guru MTs Nurul Islam
No Nama Jabatan
1 Imron Hartomo, S.Ag Kepala
2 Sumardi Waka Kesiswaan
3 Jiyana Waka Sarpras
4 Sriyono, S.Pd Waka Kurikulum
5 Slamet Aminah, S.Pd.I Guru
6 Sumarni, BA Guru
7 Anita Rahman, S.Pd Guru
8 Wagimin, S.Pd.I Guru
9 Yunan Al Ma‟arif, S.Pd.I Guru
36
10 Drs. Mulyono Guru
11 Jumali Staf TU
12 Alip Maryati Guru Ka.Tu
13 Marno Miskam Penjaga
e. Keadaan Siswa MTs Nurul Islam
Keadaan Siswa MTs Nurul Islam Tahun Pelajaran
2017/2018 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4 Keadaan Siswa MTs Nurul Islam
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 VII 23 30 53
2 VIII 35 23 58
3 IX 27 24 51
Jumlah 85 76 162
f. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki dalam konteks ini adalah
segala yang tersedia sebagai perlengkapan aktifitas pendidikan di MTs
Nurul Islam. Adapun sebagai perincian dari sarana dan prasarana MTs
Nurul Islam adalah sebagai berikut :
1) Tanah
Adapun tanah terdiri dari : 1500 M²
Status : Hak pakai
37
2) Gedung
a) Ruang belajar : Gedung belajar
b) Kantor : 2 Ruangan
c) Perpustakaan : 1 Ruangan
d) Lap Komputer : 1 Ruangan
e) Ruang UKS : 1 Ruangan
f) Kantin : 1 Ruang
3) Peralatan
a) Meja siswa : 180 buah
b) Kursi siswa : 200 buah
c) Meja kepala sekolah : 1 buah
d) Kursi kepala sekolah : 1 buah
e) Meja tamu : 1 buah
f) Kursi tamu : 3 buah
g) Meja guru dan karyawan : 16 buah
h) Kursi guru dan karyawan : 16 buah
i) Papan tulis : 6 buah
2. MTs Negeri 3 Boyolali
a. Profil Madrasah
MTs Negeri 3 Boyolali adalah salah satu MTs Negeri di Kabupaten
Boyolali yang beralamat di Jl. Kemuning 32, Banaran, Boyolali.
Adapun profil lengkap MTs Negeri 3 Boyolali sebagai berikut:
1) Identitas
38
a) Nama Madrasah : Madrasah Tsanawiyah Negeri Boyolali
b) Alamat Madrasah :
Jalan : Kemuning 32
Kalurahan : Banaran
Kecamatan : Boyolali
Kabupaten : Boyolali
Kode Pos : 57313
c) Status Madrasah : Negeri
d) Didirikan : Tahun 1978
e) Ijin Operasional : Tahun 1980
f) Waktu Belajar : Pagi
g) NSM : 211330905001
h) Status Akreditasi : A
i) Jumlah Jam Pelajaran/minggu
Kelas VII : 46 Jam
Kelas VIII : 46 Jam
Kelas IX : 46 Jam
j) Kepala Madrasah
Nama : H. Sukidi, S.Ag, S.Pd, M.Pd.I
NIP : 196910101994031004
Alamat Rumah : Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo
k) Kepala Tata Usaha
Nama : Suwandi
39
NIP : 196107061985031005
Alamat Rumah : Jl. Garuda, Banaran, Boyolali
2) Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada di MTs N 3 Boyolali dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.5 Sarana dan Prasarana MTs N 3 Boyolali
Sarana dan Prasarana
1 Luas Tanah : 8.082
2 Luas Bangunan : 6.601
3 Jumlah RKB : 28 Lokal
4 Ruang Kepala Madrasah : 1 Unit
5 Ruang Kantor / TU : 1 Unit
6 Ruang Guru : 1 Unit
7 Masjid : 1 Unit
8 Lapangan Olah Raga : 1 Unit
9 Ruang Perpustakaan : 1 Lokal
10 Ruang BP : 2 Lokal
11 Ruang UKS : 1 Lokal
12 Aula : Tidak Ada
13 Lab. IPA : 1 Unit
14 Lab. Bahasa : 1 Lokal
15 Ruang Kesenian : Tidak Ada
16 Ruang Keterampilan : 1 Lokal
17 Lab. TIK : 2 Ruang
18 Pagar Keliling : Ada
19 Gapura : Ada
20 Pagar Depan : Ada
40
b. Visi dan Misi
1) Visi
Visi MTs N 3 Boyolali adalah “Mencetak Siswa yang Terdidik,
Terampil, Cerdas dan Berbudaya, Unggul dalam Mutu, Berpijak
pada Iman dan Taqwa”
2) Misi
a) Menumbuhkan pengahayatan terhadap ajaran agama Islam dan
berbudaya bangsa sehigga menjadi sumber kearifan dalam
berkreasi dan bertindak.
b) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan
efisien, sehingga setiap peserta didik dapat berkembang secara
optimal.
c) Menumbuhkan semangat belajar kepada segenap warga
Madrasah.
d) Mendorong dan membantu kepada peserta didik untuk
mengenal bakat dan potensi dirinya, sehingga dapat
dikembangkan secara optimal
e) Menerapkan managemen partisipatif dengan melibatkan
seluruh warga Madrasah dan Komite Madrasah
f) Mengusahakan dan mengembangkan sarana prasarana dan
tenaga skill sebagai pendukung dan penunjang pelajaran
ketrampilan
c. Keadaan Siswa MTs N 3 Boyolali
41
Keadaan siswa di MTs N 3 Boyolali adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 Keadaan Siswa MTs N 3 Boyolali
No Kelas Detail Jumlah Total Rombel
1 Kelas VII
L 209
383 10
P 174
2 Kelas VIII
L 218
370 10
P 152
3 Kelas IX
L 201
357 10
P 156
B. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian
1. MTs Nurul Islam Musuk
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian perbaikan
pembelajaran ini adalah siswa kelas VIII A MTs Nurul Islam Tahun
Pelajaran 2017/2018. Data responden ini berjumlah 23 siswi.
Tabel 3.7 Daftar Siswa Kelas VIII A MTs Nurul Islam
No Nama Jenis Kelamin
L P
1 Annisa Susilowati √
2 Aryfatin Wulandari √
3 Astrit Iswanti √
4 Cindy Apriliani √
42
5 Devi Muryani √
6 Endang Nova Yanti √
7 Feni Kristalin Andriyanti √
8 Ika Dewi Sri √
9 Imas Dwi Alfitri √
10 Isnaini √
11 Jusrina Rifqi Azizah √
12 Mita Vitria Wahyuningsih √
13 Nukmatul Khasanah √
14 Nur‟aini Tawar Hartatik √
15 Qusnul √
16 Renita Ariyani √
17 Rina May Novita √
18 Seneng Rahayu √
19 Sofia Arina Manasikana √
20 Winarni √
21 Zulfa Amelia √
22 Siti Nurabel Aquari √
23 Reza Rindiani √
b. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Nurul Islam Ringinlarik
Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali pada siswa kelas VIII A
semester 2 Tahun pelajaran 2017/2018.
c. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Fiqih materi haji
dan umrah semester genap tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini
43
menggunakan metode pembelajaran talking stick yang dilakukan
dalam dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan selama dua kali
pertemuan di kelas VIII A MTs Nurul Islam sesuai jadwal mata
pelajaran fiqih.
Waktu pelaksanaan penelitiannya adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan pra siklus untuk observasi dilaksanakan pada bulan
Desember 2017.
2) Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 08 Februari 2018.
3) Kegiatan siklus II dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2018.
2. MTs N 3 Boyolali
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian perbaikan
pembelajaran ini adalah siswa kelas VIII J MTs N 3 Boyolali Tahun
Pelajaran 2017/2018. Data responden ini berjumlah 36 Siswa.
Tebel 3.8 Daftar Siswa Kelas VIII J MTs N 3 Boyolali
No Nama
Jenis Kelamin
L P
1 Afiva Aulia Wardhani √
2 Ahya Bazlin Sabila √
3 Aisha Galuh Nurul Aini √
4 Amanda Putri Vebya √
44
5 Aprizal Reza Wardani √
6 Arvin Nazala Azhar √
7 A‟yunina Valentina Zulfa √
8 Dewi Umayah √
9 Dian Rahmawati Agustina √
10 Fadhil Nayaka √
11 Fajar Ayu Syahfitri √
12 Fatimah Az Zahro √
13 Fitriyani Nur Khasanah √
14 Hammam Fathu Rozaq √
15 Latifa Nur Sabrina √
16 Lina Cahyantika √
17 Luthfan Wahyu Afriyan √
18 Meilani Anggita Putri √
19 Miftakhul Jannah Nur Kholifah √
20 Muhammad Dzaky Ramzy √
21 Muhammad Fajar Priyanto √
22 Muhammad Farhan Ashidiq √
23 Muhammad Nofal Fahriza √
45
24 Muhammad Nur Wahid √
25 Muhammad Rifki Aziz √
26 Mu‟iz Zahron Nur Faiz √
27 Nada Naqiyyah √
28 Nur Mustofa √
29 Rafi Kalima Gunaryanto √
30 Rafly Hidayat √
31 Rojab Dwi Astanto √
32 Silpha Seti Ramadhani √
33 Taufiq Khabib Arkhani √
34 Umar Syaifullah √
35 Unggul Jati Wasesa √
36 Yofrilan Muhammad Anrizak √
b. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 3 Boyolali pada
siswa kelas VIII J semester 2 Tahun pelajaran 2017/2018.
c. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Fiqih materi haji
dan umrah semester genap tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini
menggunakan metode pembelajaran talking stick yang dilakukan
46
dalam dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan selama dua kali
pertemuan di kelas VIII J MTs N 3 Boyolali sesuai jadwal mata
pelajaran fiqih.
Waktu pelaksanaan penelitiannya adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan pra siklus untuk observasi dilaksanakan pada bulan
Januari 2018.
2) Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2018.
3) Kegiatan siklus II dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2018.
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. MTs Nurul Islam Musuk
a. Kondisi Pra Siklus (Awal)
Tahap pra siklus atau tahap awal adalah tahap pengumpulan data
yang dilakukan pada saat sebelum dilakukan penelitian. Data yang
diperoleh dalam tahap ini akan dijadikan sebagai acuan dalam
menentukan tindakan yang akan dilakukan pada tahap siklus I.
Tabel 3.9 Daftar Hasil Pra Siklus Kelas VIII A MTs Nurul Islam
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Annisa Susilowati 75 70 Tidak Tuntas
2 Aryfatin Wulandari 75 85 Tuntas
3 Astrit Iswanti 75 85 Tuntas
47
4 Cindy Apriliani 75 75 Tuntas
5 Devi Muryani 75 75 Tuntas
6 Endang Nova Yanti 75 70 Tidak Tuntas
7 Feni Kristalin Andriyanti 75 50 Tidak Tuntas
8 Ika Dewi Sri 75 60 Tidak Tuntas
9 Imas Dwi Alfitri 75 70 Tidak Tuntas
10 Isnaini 75 75 Tuntas
11 Jusrina Rifqi Azizah 75 70 Tidak Tuntas
12 Mita Vitria Wahyuningsih 75 60 Tidak Tuntas
13 Nukmatul Khasanah 75 70 Tidak Tuntas
14 Nur‟aini Tawar Hartatik 75 85 Tuntas
15 Qusnul 75 70 Tidak Tuntas
16 Renita Ariyani 75 70 Tidak Tuntas
17 Rina May Novita 75 80 Tuntas
18 Seneng Rahayu 75 75 Tuntas
19 Sofia Arina Manasikana 75 70 Tidak Tuntas
48
20 Winarni 75 75 Tuntas
21 Zulfa Amelia 75 50 Tidak Tuntas
22 Siti Nurabel Aquari 75 75 Tuntas
23 Reza Rindiani 75 75 Tuntas
Jumlah 1640 Lulus 11 Siswa
Rata-rata
71,30 Tidak Lulus 12
Siswa
Berdasarkan hasil pre test diperoleh data siswa yang tuntas
berjumlah 11 siswa dari 23 siswa atau 47,8% sedangkan siswa yang
tidak tuntas berjumlah 12 siswa atau 52,2% .
b. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 08 Februari
2018 Jam pelajaran ke 5-6 selama 80 menit. Materi dalam
pembelajaran dalam siklus I ini adalah ketentuan haji dan umroh.
Pelaksanaan pembelajaran siklus I dipaparkan sebagai berikut:
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan dalam pembelajaran siklus I,
peneliti bersama guru Fiqih melaksanakan beberapa kegiatan,
49
antara lain: Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
butir-butir soal, lembar observasi, dan lembar angket.
2) Tindakan
Tahap tindakan dalam pembelajaran siklus I meliputi hal-
hal sebagai berikut:
a) Kegiatan Pendahuluan
Bapak Drs. Mulyono selaku guru Fiqih memasuki ruang
kelas bersama dengan peneliti yang akan bertindak sebagai
observer (pengamat). Guru memberi salam kepada siswa
kemudian memulai dengan membaca basmalah dan membaca
doa. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan
menyampaikan menfaat dari materi yang akan dipelajari.
b) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dalam pembelajaran ini guru menggunakan
metode Talking Stick.
(1) Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan
tujuan pembelajaran.
(2) Guru menjelaskan materi pengertian, dan ketentuan
tentang haji dan umroh.
(3) Guru memberi waktu untuk siswa 10-15 menit untuk
berdiskusi mempelajari isi materi.
(4) Setelah siswa selesai mempelajari isi materi pelajaran,
guru membawa stik dan diputar kepada siswa siapa
50
yang memegang stik berarti harus menjawab pertanyaan
dari guru.
(5) Guru memutar stik lagi dan seterusnya sampai sebagian
besar siswa memperoleh pertanyaan dari guru.
c) Kegiatan Penutup
Guru mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari dan memberi evaluasi.
3) Observasi
Pada tahap observasi, peneliti melaksanakan kegiatan
pengamatan terhadap jalannya kegiatan pembelajaran siklus I.
adapun hal-hal penting yang diamati antara lain:
a) Memperhatikan respon siswa pada saat pembelajaran.
b) Mengamati situasi selama proses pembelajaran berlangsung.
c) Mengamati perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran.
d) Memperhatikan kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran.
4) Refleksi
Kegiatan refleksi dilaksanakan oleh peneliti bersama guru
Fiqih setelah selesainya kegiatan pembelajaran siklus I. adapun
kegiatan refleksi ini diperoleh hasil sebagai berikut:
a) Guru kurang bersemangat dalam memberi motivasi kepada
siswa.
b) Guru kurang optimal dalam penelolaan waktu.
51
c) Kesiapan siswa menjelang pembelajaran dimulai terlihat masih
kurang.
d) Perhatian siswa saat guru menjelaskan mengenai materi
pembelajaran terlihat masih kurang.
e) Beberapa siswa berbicara sendiri atau mengganggu teman.
f) Siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan guru hanya
sedikit.
c. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Februari
2018 jam pelajaran ke 5-6 selama 80 menit. Materi pembelajaran
dalam siklus II ini adalah larangan-larangan dalam haji dan umrah dan
macam-macam haji. Pelaksanaan pembelajaran siklus II dipaparkan
sebagai berikut:
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan dalam pembelajaran siklus II,
peneliti bersama guru Fiqih melaksanakan beberapa kegiatan,
antara lain: Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
butir-butir soal, lembar observasi, dan lembar angket.
2) Tindakan
Tahap tindakan dalam pembelajaran siklus II meliputi hal-
hal sebagai berikut:
a) Kegiatan Pendahuluan
52
Guru memasuki ruang kelas bersama dengan peneliti
sebagai observer (pengamat). Guru memberi salam kepada
siswa kemudian memulai pembelajaran dengan membaca
basmalah dan membaca doa. Kemudian guru melakukan
apersepsi dengan mengingatkan kembali pelajaran minggu lalu.
Guru juga memberi motivasi kepada siswa.
b) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dalam pembelajaran ini guru
menggunakan metode Talking Stick.
(1) Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan
tujuan pembelajaran.
(2) Guru menjelaskan materi larangan-larangan dalam
ibadah haji dan umrah, dan macam-macam haji.
(3) Guru memberi waktu untuk siswa 10-15 menit untuk
berdiskusi mempelajari isi materi.
(4) Setelah siswa selesai mempelajari isi materi pelajaran,
guru membawa stik dan diputar kepada siswa siapa
yang memegang stik berarti harus menjawab pertanyaan
dari guru.
(5) Guru memutar stik lagi dan seterusnya sampai sebagian
siswa memperoleh pertanyaan dari guru.
c) Kegiatan Penutup
53
Guru mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari dan memberi evaluasi.
3) Observasi
Pada tahap observasi, peneliti melaksanakan kegiatan
pengamatan terhadap jalannya kegiatan pembelajaran siklus II.
adapun hal-hal penting yang diamati antara lain:
a) Memperhatikan respon siswa pada saat pembelajaran.
b) Mengamati situasi selama proses pembelajaran berlangsung.
c) Mengamati perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran.
d) Memperhatikan kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran.
4) Refleksi
Kegiatan refleksi dilaksanakan oleh peneliti bersama guru
Fiqih setelah selesainya kegiatan pembelajaran siklus II. Adapun
kegiatan refleksi diperoleh hasil sebagai berikut:
a) Guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik.
b) Guru sudah baik dalam penelolaan waktu.
c) Siswa menjadi tambah aktif dalam mengikuti pembelajaran.
d) Siswa telah dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
baik.
2. MTs N 3 Boyolali
a. Kondisi Pra Siklus (Awal)
Tahap pra siklus atau tahap awal adalah tahap pengumpulan
data yang dilakukan pada saat sebelum dilakukan penelitian. Data
54
yang diperoleh dalam tahap ini akan dijadikan sebagai acuan dalam
menentukan tindakan yang akan dilakukan pada tahap siklus I.
Tabel 3.10 Daftar Hasil Pra Siklus Kelas VIII J MTs N 3 Boyolali
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Afiva Aulia Wardhani 75 70 Tidak Tuntas
2 Ahya Bazlin Sabila 75 70 Tidak Tuntas
3 Aisha Galuh Nurul Aini 75 80 Tuntas
4 Amanda Putri Vebya 75 75 Tuntas
5 Aprizal Reza Wardani 75 70 Tidak Tuntas
6 Arvin Nazala Azhar 75 80 Tuntas
7 A‟yunina Valentina Zulfa 75 85 Tuntas
8 Dewi Umayah 75 80 Tuntas
9 Dian Rahmawati Agustina 75 60 Tidak Tuntas
10 Fadhil Nayaka 75 70 Tidak Tuntas
11 Fajar Ayu Syahfitri 75 80 Tuntas
12 Fatimah Az Zahro 75 75 Tuntas
13 Fitriyani Nur Khasanah 75 70 Tidak Tuntas
55
14 Hammam Fathu Rozaq 75 65 Tidak Tuntas
15 Latifa Nur Sabrina 75 70 Tidak Tuntas
16 Lina Cahyantika 75 80 Tuntas
17 Luthfan Wahyu Afriyan 75 70 Tidak Tuntas
18 Meilani Anggita Putri 75 85 Tuntas
19
Miftakhul Jannah Nur
Kholifah
75 80
Tuntas
20 Muhammad Dzaky Ramzy 75 75 Tuntas
21 Muhammad Fajar Priyanto 75 70 Tidak Tuntas
22 Muhammad Farhan Ashidiq 75 70 Tidak Tuntas
23 Muhammad Nofal Fahriza 75 65 Tidak Tuntas
24 Muhammad Nur Wahid 75 75 Tuntas
25 Muhammad Rifki Aziz 75 70 Tidak Tuntas
26 Mu‟iz Zahron Nur Faiz 75 80 Tuntas
27 Nada Naqiyyah 75 80 Tuntas
28 Nur Mustofa 75 70 Tidak Tuntas
56
29 Rafi Kalima Gunaryanto 75 60 Tidak Tuntas
30 Rafly Hidayat 75 85 Tuntas
31 Rojab Dwi Astanto 75 70 Tidak Tuntas
32 Silpha Seti Ramadhani 75 80 Tuntas
33 Taufiq Khabib Arkhani 75 80 Tuntas
34 Umar Syaifullah 75 70 Tidak Tuntas
35 Unggul Jati Wasesa 75 75 Tuntas
36 Yofrilan Muhammad Anrizak 75 80 Tuntas
Jumlah 2670
Lulus 19
Siswa
Rata-rata 74,1
Tidak Lulus
17 Siswa
b. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Februari
2018 Jam pelajaran ke 1-2 selama 80 menit. Materi dalam
pembelajaran dalam siklus I ini adalah ketentuan haji dan umroh.
Pelaksanaan pembelajaran siklus I dipaparkan sebagai berikut:
1) Perencanaan
57
Pada tahap perencanaan dalam pembelajaran siklus I, peneliti
bersama guru Fiqih melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain:
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), butir-butir
soal, lembar observasi, dan lembar angket.
2) Tindakan
Tahap tindakan dalam pembelajaran siklus I meliputi hal-hal
sebagai berikut:
a) Kegiatan Pendahuluan
Bapak Muh. Anshori, S.Ag selaku guru Fiqih memasuki
ruang kelas bersama dengan peneliti yang akan bertindak
sebagai observer (pengamat). Guru memberi salam kepada
siswa kemudian memulai dengan membaca basmalah dan
membaca doa. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan
menyampaikan menfaat dari materi yang akan dipelajari.
b) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dalam pembelajaran ini guru menggunakan
metode Talking Stick.
(6) Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan
tujuan pembelajaran.
(7) Guru menjelaskan materi pengertian, dan ketentuan
tentang haji dan umroh.
(8) Guru memberi waktu untuk siswa 10-15 menit untuk
berdiskusi mempelajari isi materi.
58
(9) Setelah siswa selesai mempelajari isi materi pelajaran, guru
membawa stik dan diputar kepada siswa siapa yang
memegang stik berarti harus menjawab pertanyaan dari
guru.
(10) Guru memutar stik lagi dan seterusnya sampai sebagian
besar siswa memperoleh pertanyaan dari guru.
c) Kegiatan Penutup
Guru mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari dan memberi evaluasi.
3) Observasi
Pada tahap observasi, peneliti melaksanakan kegiatan
pengamatan terhadap jalannya kegiatan pembelajaran siklus I.
adapun hal-hal penting yang diamati antara lain:
a) Memperhatikan respon siswa pada saat pembelajaran.
b) Mengamati situasi selama proses pembelajaran berlangsung.
c) Mengamati perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran.
d) Memperhatikan kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran.
4) Refleksi
Kegiatan refleksi dilaksanakan oleh peneliti bersama guru Fiqih
setelah selesainya kegiatan pembelajaran siklus I. adapun kegiatan
refleksi ini diperoleh hasil sebagai berikut:
a) Guru kurang bersemangat dalam memberi motivasi kepada siswa.
b) Guru kurang optimal dalam pengelolaan waktu.
59
c) Perhatian siswa saat guru menjelaskan mengenai materi
pembelajaran terlihat masih kurang.
d) Beberapa siswa berbicara sendiri atau mengganggu teman.
e) Siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan guru hanya sedikit.
c. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Februari
2018 jam pelajaran ke 1-2 selama 80 menit. Materi pembelajaran
dalam siklus II ini adalah larangan-larangan dalam haji dan umrah dan
macam-macam haji. Pelaksanaan pembelajaran siklus II dipaparkan
sebagai berikut:
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan dalam pembelajaran siklus II, peneliti
bersama guru Fiqih melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain:
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), butir-butir
soal, lembar observasi, dan lembar angket.
2) Tindakan
Tahap tindakan dalam pembelajaran siklus II meliputi hal-hal
sebagai berikut:
a) Kegiatan Pendahuluan
Guru memasuki ruang kelas bersama dengan peneliti
sebagai observer (pengamat). Guru memberi salam kepada
siswa kemudian memulai pembelajaran dengan membaca
basmalah dan membaca doa. Kemudian guru melakukan
60
apersepsi dengan mengingatkan kembali pelajaran minggu
lalu. Guru juga memberi motivasi kepada siswa.
b) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dalam pembelajaran ini guru
menggunakan metode Talking Stick.
(1) Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan
tujuan pembelajaran.
(2) Guru menjelaskan materi larangan-larangan dalam
ibadah haji dan umrah, dan macam-macam haji.
(3) Guru memberi waktu untuk siswa 10-15 menit untuk
berdiskusi mempelajari isi materi.
(4) Setelah siswa selesai mempelajari isi materi pelajaran,
guru membawa stik dan diputar kepada siswa siapa
yang memegang stik berarti harus menjawab
pertanyaan dari guru.
(5) Guru memutar stik lagi dan seterusnya sampai sebagian
besar siswa memperoleh pertanyaan dari guru.
c) Kegiatan Penutup
Guru mengajak siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari dan memberi evaluasi.
3) Observasi
61
Pada tahap observasi, peneliti melaksanakan kegiatan
pengamatan terhadap jalannya kegiatan pembelajaran siklus II.
adapun hal-hal penting yang diamati antara lain:
a) Memperhatikan respon siswa pada saat pembelajaran.
b) Mengamati situasi selama proses pembelajaran berlangsung.
c) Mengamati perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran.
d) Memperhatikan kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran.
4) Refleksi
Kegiatan refleksi dilaksanakan oleh peneliti bersama guru Fiqih
setelah selesainya kegiatan pembelajaran siklus II. Adapun
kegiatan refleksi diperoleh hasil sebagai berikut:
a) Guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik.
b) Guru sudah baik dalam pengelolaan waktu.
c) Siswa menjadi tambah aktif dalam mengikuti pembelajaran.
d) Siswa telah dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
baik.
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil Penelitian
1. MTs Nurul Islam Musuk
a. Analisis Data Pra Siklus
Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I dan II
telah dilaksanakan penilaian berupa tes tertulis terhadap siswa pada
pokok bahasan sebelum kompetensi dasar haji dan umrah. Hasil tes
disampaikan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi
kemampuan awal siswa agar dapat diketahui ada dan tidaknya
kemajuan yang dicapai dalam pembelajaran siklus I dan II. Adapun
hasil tes pada pra siklus pembelajaran tersebut ditampilkan pada tabel
berikut.
Tabel 4.1 Hasil Tes Pra Siklus
Jumlah Siswa 23 Siswa
Rata-rata 71,3
KKM 75
Tuntas 11 Siswa (47,8%)
Tidak Tuntas 12 Siswa (52,2%)
Hasil tes pada Tabel 4.1 tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Rata-rata nilai tes sebesar 71,3; perolehan ini masih di bawah
kriteria ketuntasan minimal sebesar 75.
63
2) Siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak
11 siswa (47,8%).
3) Siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak
12 siswa (52,2%).
b. Analisis Data Siklus I
1) Analisis Hasil Pengamatan
Pelaksanaan kegiatan pengamatan dalam pembelajaran
ditujukan kepada guru dan peserta didik. Pengamatan ini
dilaksanakan oleh peneliti berdasarkan pada lembar pedoman
pengamatan yang telah disiapkan sebelumnya. Hasil pengamatan
pada kegiatan pembelajaran siklus I diuraikan sebagai berikut.
a) Pengamatan terhadap Guru
Hasil pengamatan terhadap guru pada saat
berlangsungnya kegiatan pembelajaran siklus I dipaparkan
pada Tabel 4.2 dan lampiran 2.1.
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I
No INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I PRA PEMBELAJARAN
1 Memeriksa kesiapan siswa sebelum
penbelajaran 4
2 Melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi 4
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A PENGUASAAN MATERI
PEMBELAJARAN
3 Menunjukkan penguasaan pada materi
pembelajaran 4
4 Kemampuan memandu kegiatan
pembelajaran 4
64
5 Kemampuan memberikan bimbingan pada
siswa yang mengalami kesulitan belajar 4
6 Kemampuan menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan 3
B METODE PEMBELAJARAN
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan) yang dicapai 4
8 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
metode talking stick 4
9 mampu menerapkan metode pengajaran
talking stick dengan baik 4
10 Melaksanakan metode talking stick dengan
runtut 4
11 Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kegiatan positif 4
12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan 4
C PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR/
MEDIA PEMBELAJARAN
13 Menggunakan media yang relevan dengan
materi 3
14 Menghasilkan pesan yang menarik 4
15 Mengupayakan media belajar bagi siswa dan
buku pendamping guru yang sesuai 4
D
PEMBELAJARAN YANG MEMICU
DAN MEMELIHARA KETERLIBATAN
SISWA
16 Menumbuhkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran 4
17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon
siswa 4
18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme
siswa dalam belajar 5
E PENILAIAN PROSES DAN HASIL
BELAJAR
19 Memantau kemajuan belajar selama proses 4
20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi (tujuan) 4
F PENGGUNAAN BAHASA
21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara
jelas, baik dan benar 4
22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang
sesuai 3
III PENUTUP
65
23 Melakukan refleksi atau membuat
rangkuman dengan melibatkan siswa 4
24
Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan, atau kegiatan, atau
tugas sebagai remidi atau pengayaan
4
Total Skor 94
Nilai Kinerja Guru 7,83
Kategori Baik
Keterangan Penskoran:
1 = Sangat tidak baik 4 = Baik
2 = Tidak baik 5 = Sangat baik
3 = Cukup
Penjelasan Tabel 4.2 mengenai hasil pengamatan terhadap
guru Siklus I sebagai berikut:
(1) Pada pra pembelajaran, guru telah memeriksa kesiapan
siswa dan melakukan apersepsi dengan baik.
(2) Penguasaan materi pembelajaran oleh guru, meliputi:
penguasaan materi, kemampuan memandu
pembelajaran dan menciptakan suasana pembelajaran
yang menyenangkan, membimbing siswa yang
mengalami kesulitan terasa kurang terlihat sudah cukup
baik.
(3) Dalam hal metode pembelajaran, guru telah
melaksanakan metode pengajaran talking stick dengan
baik, runtut dan menguasai kelas.
66
(4) Guru terlihat belum optimal dalam melaksanakan
pembelajaran yang bersifat mudah diterapkan.
(5) Guru terlihat telah cukup baik dalam memanfaatkan
sumber/media pembelajaran.
(6) Guru cukup baik dalam menumbuhkan partisipasi aktif,
keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar saat
pembelajaran.
b) Pengamatan terhadap Siswa
Hasil pengamatan terhadap siswa (lampiran 3.1) dapat
dijelaskan sebagai berikut:
(1) Kesiapan siswa dalam menyiapkan alat pelajaran
sebelum pembelajaran dimulai cukup baik.
(2) Secara umu siswa cukup baik memperhatikan
penjelasan guru.
(3) Siswa masih terlihat banyak yang berbicara sendiri saat
kegiatan pembelajaran.
(4) Siswa cukup aktif dalam bertanya.
(5) Siswa cukup baik dalam menjalankan perintah guru
pada saat kegiatan pembelajaran.
2) Analisis Hasil Tes
Hasil tes pada kegiatan pembelajaran siklus I (lampiran 4.1)
dipaparkan dalam tabel berikut.
Tabel 4.3 Hasil Tes Siklus I
67
Jumlah Siswa 23 Siswa
Rata-rata 75,6
KKM 75
Tuntas 17 Siswa (73,9%)
Tidak Tuntas 6 Siswa (26,1%)
Hasil tes pada Tabel 4.3 tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
a) Rata-rata nilai tes sebesar 75,6 perolehan ini telah memenuhi
kriteria ketuntasan minimal sebesar 75.
b) Siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal
sebanyak 17 Siswa (73,9%).
c) Siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal
sebanyak 6 Siswa (26,1%).
c. Analisis Data Siklus II
1) Analisis Hasil Pengamatan
a) Pengamatan terhadap Guru
Hasil pengamatan terhadap guru pada saat
berlangsungnya kegiatan pembelajaran siklus II dipaparkan
pada Tabel 4.4 dan lampiran 2.2.
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan terhadap Guru Siklus II
No INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I PRA PEMBELAJARAN
68
1 Memeriksa kesiapan siswa sebelum penbelajaran 4
2 Melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi 4
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A PENGUASAAN MATERI
PEMBELAJARAN
3 Menunjukkan penguasaan pada materi
pembelajaran 5
4 Kemampuan memandu kegiatan pembelajaran 4
5 Kemampuan memberikan bimbingan pada siswa
yang mengalami kesulitan belajar 4
6 Kemampuan menciptakan suasana pembelajaran
yang menyenangkan 4
B METODE PEMBELAJARAN
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan) yang dicapai 5
8 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
metode talking stick 5
9 mampu menerapkan metode pengajaran talking
stick dengan baik 4
10 Melaksanakan metode talking stick dengan
runtut 4
11 melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kegiatan positif 5
12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan 4
C PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR/
MEDIA PEMBELAJARAN
13 Menggunakan media yang relevan dengan
materi 4
14 Menghasilkan pesan yang menarik 4
15 Mengupayakan media belajar bagi siswa dan
buku pendamping guru yang sesuai 5
D PEMBELAJARAN YANG MEMICU DAN
MEMELIHARA KETERLIBATAN SISWA
16 Menumbuhkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran 4
17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon
siswa 4
18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa
dalam belajar 5
E PENILAIAN PROSES DAN HASIL
BELAJAR
19 Memantau kemajuan belajar selama proses 4
20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan 4
69
kompetensi (tujuan)
F PENGGUNAAN BAHASA
21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas,
baik dan benar 4
22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 4
III PENUTUP
23 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa 4
24
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai remidi
atau pengayaan
5
Total Skor 103
Nilai Kinerja Guru 8,58
Kategori Sangat
Baik
Keterangan Penskoran:
1 = Sangat tidak baik 4 = Baik
2 = Tidak baik 5 = Sangat baik
3 = Cukup
Penjelasan Tabel 4.4 mengenai hasil Pengamatan terhadap
guru siklus II sebagai berikut:
(1) Pada pra pembelajaran, guru memeriksa kesiapan siswa
dan telah melakukan apersepsi dengan sangat baik.
(2) Penguasaan materi pembelajaran oleh guru, meliputi:
penguasaan materi, kemampuan memandu
pembelajaran dan menciptakan suasana pembelajaran
yang menyenangkan, terlihat sudah baik.
(3) Bimbingan kepada siswa yang mengalami peningkatan
dibanding dengan pembelajaran sebelumnya.
70
(4) Guru telah menerapkan metode talking stick dengan
baik, runtut dan menguasai kelas.
(5) Guru terlihat telah memanfaatkan sumber/media
pembelajaran dengan baik.
(6) Guru telah dapat menumbuhkan partisipasi aktif,
keceriaan, dan antusiasme siswa saat pembelajaran
dengan baik.
b) Pengamatan terhadap Siswa
Hasil pengamatan untuk siswa pada siklus II (lampiran 3.2)
dipaparkan sebagai berikut:
(1) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru semakin baik
dibandingkan pada pembelajaran sebelumnya.
(2) Siswa terlihat mulai bersungguh-sungguh dalam
mengerjakan perintah guru.
(3) Siswa terlihat ceria dan antusias saat pembelajaran
berlangsung.
(4) Siswa telah aktif dalam menjawab pertanyaan maupun
bertanya mengenai pelajaran.
2) Analisis Hasil Tes
Hasil tes pada kegiatan pembelajaran siklus II (lampiran 4.2)
dipaparkan dalam tabel berikut.
Tabel 4.5 Hasil Tes Siklus II
71
Jumlah Siswa 23 Siswa
Rata-rata 81,5
KKM 75
Tuntas 23 Siswa (100%)
Tidak Tuntas 0 Siswa (0 %)
Hasil tes pada Tabel 4.5 dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Rata-rata nilai tes sebesar 81,5 perolehan ini telah memenuhi
kriteria ketuntasan minimal sebesar 75.
b) Seluruh siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal.
2. MTs Negeri 3 Boyolali
a. Analisis Data Pra Siklus
Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I dan II
telah dilaksanakan penilaian berupa tes tertulis terhadap siswa pada
pokok bahasan sebelum kompetensi dasar haji dan umrah. Hasil tes
disampaikan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi
kemampuan awal siswa agar dapat diketahui ada dan tidaknya
kemajuan yang dicapai dalam pembelajaran siklus I dan II. Adapun
hasil tes pada pra siklus pembelajaran tersebut ditampilkan pada tabel
berikut.
72
Tabel 4.6 Hasil Tes Pra Siklus
Jumlah Siswa 36 Siswa
Rata-rata 74,1
KKM 75
Tuntas 19 Siswa (52,8%)
Tidak Tuntas 17 Siswa (47,2%)
Hasil tes pada Tabel 4.6 tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Rata-rata nilai tes sebesar 74,1 perolehan ini masih di bawah
kriteria ketuntasan minimal sebesar 75.
2) Siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak
19 Siswa (52,8%).
3) Siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak
17 Siswa (47,2%).
b. Analisis Data Siklus I
1) Analisis Hasil Pengamatan
Pelaksanaan kegiatan pengamatan dalam pembelajaran
ditujukan kepada guru dan peserta didik. Pengamatan ini
dilaksanakan oleh peneliti berdasarkan pada lembar pedoman
pengamatan yang telah disiapkan sebelumnya. Hasil pengamatan
pada kegiatan pembelajaran siklus I diuraikan sebagai berikut.
73
a) Pengamatan terhadap Guru
Hasil pengamatan terhadap guru pada saat
berlangsungnya kegiatan pembelajaran siklus I pada Tabel 4.7
(lampiran 2.3).
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan terhadap Guru Siklus I
No INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I PRA PEMBELAJARAN
1 Memeriksa kesiapan siswa sebelum penbelajaran 4
2 Melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi 4
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A PENGUASAAN MATERI
PEMBELAJARAN
3 Menunjukkan penguasaan pada materi
pembelajaran 4
4 Kemampuan memandu kegiatan pembelajaran 4
5 Kemampuan memberikan bimbingan pada siswa
yang mengalami kesulitan belajar 4
6 Kemampuan menciptakan suasana pembelajaran
yang menyenangkan 3
B METODE PEMBELAJARAN
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan) yang dicapai 4
8 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
metode talking stick 4
9 mampu menerapkan metode pengajaran talking
stick dengan baik 3
10 Melaksanakan metode talking stick dengan
runtut 4
11 Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kegiatan positif 5
12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan 4
C PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR/
MEDIA PEMBELAJARAN
13 Menggunakan media yang relevan dengan materi 4
14 Menghasilkan pesan yang menarik 4
15 Mengupayakan media belajar bagi siswa dan
buku pendamping guru yang sesuai 4
74
D PEMBELAJARAN YANG MEMICU DAN
MEMELIHARA KETERLIBATAN SISWA
16 Menumbuhkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran 4
17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon
siswa 4
18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa
dalam belajar 4
E PENILAIAN PROSES DAN HASIL
BELAJAR
19 Memantau kemajuan belajar selama proses 4
20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi (tujuan) 5
F PENGGUNAAN BAHASA
21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas,
baik dan benar 4
22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 4
III PENUTUP
23 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa 4
24
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai remidi
atau pengayaan
4
Total Skor 96
Nilai Kinerja Guru 8
Kategori Baik
Keterangan penskoran:
1 = Sangat tidak baik 4 = Baik
2 = Tidak baik 5 = Sangat baik
3 = Cukup
Penjelasan Tabel 4.7 mengenai hasil pengamatan terhadap
guru siklus I sebagai berikut:
(1) Pada kegiatan pendahuluan, guru telah memeriksa
kesiapan siswa dan melakukan apersepsi dengan baik.
75
(2) Penguasaan materi pembelajaran oleh guru, meliputi:
penguasaan materi, kemampuan memandu
pembelajaran, menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan, bimbingan kepada siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajar terlihat cukup baik.
(3) Dalam hal metode pembelajaran, guru telah
melaksanakan metode pengajaran talking stick dengan
baik, runtut dan menguasai kelas.
(4) Guru terlihat cukup baik dalam memanfaatkan
sumber/media pembelajaran.
(5) Guru cukup baik dalam menumbuhkan partisipasi aktif,
keceriaan dan antusisme siswa saat pembelajaran
berlangsung.
b) Pengamatan terhadap Siswa
Hasil pengamatan terhadap siswa dalam pembelajaran
siklus I (lampiran 3.3) dapat dijelaskan sebagai berikut:
(1) Kesiapan siswa menjelang pelajaran dimulai cukup
baik.
(2) Siswa sudah cukup baik dalam memperhatikan
penjelasan guru.
(3) Siswa masih ada yang berbicara sendiri saat pelajaran
berlangsung.
76
(4) Siswa cukup aktif dalam bertanya maupun menjawab
pertanyaan guru.
(5) Siswa cukup baik dalam menjalankan perintah guru
pada saat kegiatan pembelajaran.
2) Analisis Hasil Tes
Hasil tes pada kegiatan pembelajaran siklus I (lampiran 4.3)
dipaparkan dalam tabel berikut.
Tabel 4.8 Hasil Tes Siklus I
Jumlah Siswa 36 Siswa
Rata-rata 79,7
KKM 75
Tuntas 29 Siswa (80,6%)
Tidak Tuntas 7 Siswa (19,4%)
Hasil tes pada Tabel 4.8 tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
a) Rata-rata nilai tes sebesar 79,7 perolehan ini telah memenuhi
kriteria ketuntasan minimal sebesar 75.
b) Siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal
sebanyak 30 Siswa (80,6%).
77
c) Siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal
sebanyak 6 Siswa (19,4%).
c. Analisis Data Siklus II
1) Analisis Hasil Pengamatan
a) Hasil pengamatan terhadap guru pada saat berlangsungnya
kegiatan pembelajaran siklus II dipaparkan pada Tabel 4.9 dan
lampiran 2.4.
Tabel 4.9 Hasil Pengamatan terhadap Guru Siklus II
No INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I PRA PEMBELAJARAN
1 Memeriksa kesiapan siswa sebelum penbelajaran 5
2 Melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi 4
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A PENGUASAAN MATERI
PEMBELAJARAN
3 Menunjukkan penguasaan pada materi
pembelajaran 5
4 Kemampuan memandu kegiatan pembelajaran 4
5 Kemampuan memberikan bimbingan pada siswa
yang mengalami kesulitan belajar 4
6 Kemampuan menciptakan suasana pembelajaran
yang menyenangkan 4
B METODE PEMBELAJARAN
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan) yang dicapai 5
8 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
metode talking stick 4
9 mampu menerapkan metode pengajaran talking
stick dengan baik 4
10 Melaksanakan metode talking stick dengan
runtut 4
11 Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kegiatan positif 5
12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan 4
C PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR/
MEDIA PEMBELAJARAN
78
13 Menggunakan media yang relevan dengan
materi 4
14 Menghasilkan pesan yang menarik 5
15 Mengupayakan media belajar bagi siswa dan
buku pendamping guru yang sesuai 4
D PEMBELAJARAN YANG MEMICU DAN
MEMELIHARA KETERLIBATAN SISWA
16 Menumbuhkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran 4
17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon
siswa 4
18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa
dalam belajar 5
E PENILAIAN PROSES DAN HASIL
BELAJAR
19 Memantau kemajuan belajar selama proses 5
20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi (tujuan) 5
F PENGGUNAAN BAHASA
21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas,
baik dan benar 4
22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 4
III PENUTUP
23 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa 4
24
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai remidi
atau pengayaan
4
Total Skor 104
Nilai Kinerja Guru 8,7
Kategori Sangat
Baik
Keterangan penskoran:
1 = Sangat tidak baik 4 = Baik
2 = Tidak baik 5 = Sangat baik
3 = Cukup
Penjelasan Tabel 4.9 mengenai hasil pengamatan terhadap
guru siklus II sebagai berikut:
79
(1) Pada kegiatan pendahuluan, guru memeriksa kesiapan
siswa dan telah melakukan apersepsi dengan sangat
baik.
(2) Penguasaan materi pembelajaran oleh guru, meliputi:
penguasaan materi, kemampuan memandu
pembelajaran, menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan terlihat sudah baik.
(3) Bimbingan terhadap siswa mengalami peningkatan
dibanding dengan pembelajaran pada siklus I.
(4) Guru telah menerapkan metode talking stick dengan
baik, runtut, dan dapat menguasai kelas.
(5) Guru telah memanfaatkan sumber/media pembelajaran
dengan baik.
(6) Guru telah dapat menumbuhkan partisipasi aktif,
keceriaan, dan antusiasme siswa saat pembelajaran
dengan baik.
b) Pengamatan terhadap Siswa
Hasil pengamatan untuk siswa pada siklus II (lampiran 3.4)
dipaparkan sebagai berikut:
(1) Kesiapan siswa menjelang pembelajaran sudah terlihat
baik.
(2) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru semakin baik.
80
(3) Siswa terlihat ceria dan antusias saat pembelajaran
berlangsung.
(4) Siswa mulai bersungguh-sungguh dalam mengerjakan
perintah guru.
(5) Siswa sangat aktif dalam bertanya dan memberi
jawaban dari pertanyaan guru.
2) Analisis Hasil Tes
Hasil tes pada kegiatan pembelajaran siklus II (lampiran 4.4)
dipaparkan dalam tabel berikut:
Tabel 4.10 Hasil Tes Siklus II
Jumlah Siswa 36 Siswa
Rata-rata 84,5
KKM 75
Tuntas 36 Siswa (100%)
Tidak Tuntas 0 Siswa (0 %)
Hasil tes pada Tabel 4.10 dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Rata-rata nilai tes sebesar 84,5 perolehan ini telah memenuhi
kriteria ketuntasan minimal sebesar 75.
b) Seluruh siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal.
81
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. MTs Nurul Islam Musuk
a. Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Paparan hasil penelitian berupa deskripsi kegiatan
pembelajaran Fiqih di MTs Nurul Islam Musuk pada siklus I dan II
dengan menerapkan metode Talking Stick diperoleh informasi bahwa
guru secara berkesinambungan senantiasa berusaha memperbaiki
kualitas pembelajaran mulai dari kegiatan pembuka, inti, sampai
dengan penutup.
Usaha yang dilakukan oleh guru menjadikan kualitas proses
pembelajaran meningkat lebih baik, hal ini menunjukkan bahwa
perencanaan dan persiapan yang matang bagi seorang guru sebelum
berlangsungnya kegiatan pembelajaran menjadi salah satu faktor
penting yang mendukung baik tidaknya kualitas pembelajaran. Pada
refleksi penerapan metode Talking Stick, guru selalu terbuka dalam
menerima saran dari peneliti. Hasil refleksi ini disampaikan sebagai
upaya masukan perbaikan untuk kegiatan pembelajaran siklus
tindakan berikutnya.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa guru telah berupaya
agar suasana pembelajaran lebih nyaman dan menyenangkan
dibanding pembelajaran yang telah lalu. Hal ini menjadikan siswa
terlihat antusias dan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Raut wajah siswa terlihat ceria tanpa merasa terbebani
82
dengan materi pembelajaran yang harus dikuasai sebab pemahaman
materi pembelajaranmasuk dan mengalir ke dalam pikiran siswa.
Secara psikologis siswa akan lebih merasa nyaman dalam
belajar apabila suasana pembelajaran terasa menyenangkan sehingga
rasa takut, malas dan minder dapat terkurangi sampai menjadi hilang.
Guru terus berusaha melakukan bimbingan kepada siswa terutama
yang mendapat kesulitan.
Nilai kinerja guru berdasarkan hasil observasi semakin
meningkat, yaitu: pada kegiatan pembelajaran siklus I sebesar 7,83
(Baik) dan sikus II sebesar 8,58 (Sangat baik). Perolehan nilai kinerja
guru tersebut dipaparkan dalam tabel berikut.
Tabel 4.11 Kinerja Guru
No Pembelajaran Nilai Kategori
1 Siklus I 7,83 Baik
2 Siklus II 8, 58 Sangat Baik
b. Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran
Paparan hasil penelitian berupa deskripsi kegiatan
pembelajaran Fiqih di MTs Nurul Islam Musuk pada siklus I dan II
dengan meneapkan metode Talking Stick diperoleh informasi bahwa
respon dan keaktifan siswa meningkat lebih baik seiring dengan upaya
guru yang senantiasa meningkatkan kualitas pembelajaran. Respon
83
siswa terlihat dari perhatian siswa terhadap penjelasan guru, serta
melaksanakan perintah guru. Sedangkan keaktifan siswa terlihat dari
semakin banyaknya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran,
antara lain dalam hal-hal sebagai berikut: kesiapan siswa sebelum
dimulai pembelajaran, tidak berbicara sendiri atau mengganggu teman,
aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, serta siswa terlihat
ceria dan senang saat mengikuti pembelajaran.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa peserta didik akan
lebih siap ikut berpartisipasi dalam pembelajaran apabila guru
berkenan memberikan perhatian lebih. Meningkatnya perhatian siswa
ini pun sesuai dengan meningkatnya kemampuan guru dalam
mengkondisikan suasana kelas selama proses pembelajaran
berlangsung.
Secara umum siswa terlihat ceria dan senang dalam
mengerjakan perintah guru. Hal ini menunjukkan guru telah mampu
menjadikan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Berdasarkan
hasil pengamatan pada lembar pedoman pengamatan, nilai keaktifan
siswa pada kegiatan pembelajaran siklus I adalah 8,28 (Baik). Dan
siklus II adalah 8,85 (Sangat baik).
Tabel 4.12 Keaktifan Siswa
No Pembelajaran Nilai Kategori
1 Siklus I 8,28 Baik
84
2 Siklus II 8,85 Sangat Baik
c. Hasil Tes Siswa
Perbandingan hasil belajar siswa antara pembelajaran pada pra
siklus (sebelum menggunakan metode Talking Stick) dengan pasca
siklus I dan II (telah menggunakan metode Talking Stick) dipaparkan
dalam tabel berikut.
Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Belajar
No Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 Ketuntasan 11 (47,8%) 17 (73,9%) 23 (100%)
2 Rata-rata 71,3 75,6 81,5
Berdasarkan hasil belajar pada Tabel 4.13, jumlah siswa yang
tuntas belajar mengalami peningkatan, yakni:
1) Pra siklus sebanyak 11 siswa (47,8%), hal ini berarti siswa yang
belum mencapai ketuntasan belajar masih sebanyak 12 siswa
(52,2%). Hasil belajar pada pra siklus ini menunjukkan belum
memuaskan.
2) Siklus I sebanyak 17 siswa (73,9%), hal ini berarti siswa yang
belum mencapai ketuntasan belajar masih sebanyak 6 siswa
(26,1%).
85
3) Siklus II sebanyak 23 siswa (100%), hal ini berarti seluruh siswa
telah mencapai ketuntasan belajar.
Hasil analisa dan pembahasan dari berbagai data hasil penelitian
tersebut di atas menunjukkan bahwa dengan menerapkan metode
Talking Stick dalam pembelajaran maka hasil belajar siswa meningkat.
Pokok bahasan haji dan umroh jika dilihat dari karakteristik,
materi ini lebih mengarah kepada aspek psikomotorik karena dalam
materi ini siswa diharapkan dapat mempraktekkan haji dan umroh.
Berdasarkan karakteristik tersebut, peneliti menduga bahwa
menerapkan metode Talking Stick dalam pembelajaran maka hasil
belajar siswa akan meningkat.
Berdasarkan analisa dan pembahasan terhadap data-data yang
diperoleh dalam penelitian ini, maka hipotesis yang menyebutkan
bahwa metode Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih
pada siswa kelas VIII A MTs Nurul Islam Musuk tahun pelajaran
2017/2018, terbukti dan diterima.
2. MTs N 3 Boyolali
a. Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Paparan hasil penelitian berupa deskripsi kegiatan
pembelajaran Fiqih di MTs N 3 Boyolali pada siklus I dan II dengan
menerapkan metode Talking Stick diperoleh informasi bahwa guru
86
secara berkesinambungan senantiasa berusaha memperbaiki kualitas
pembelajaran mulai dari kegiatan pembuka, inti, sampai dengan
penutup.
Usaha yang dilakukan oleh guru menjadikan kualitas proses
pembelajaran meningkat lebih baik, hal ini menunjukkan bahwa
perencanaan dan persiapan yang matang bagi seorang guru sebelum
berlangsungnya kegiatan pembelajaran menjadi salah satu faktor
penting yang mendukung baik tidaknya kualitas pembelajaran. Pada
refleksi penerapan metode Talking Stick, guru selalu terbuka dalam
menerima saran dari peneliti. Hasil refleksi ini disampaikan sebagai
upaya masukan perbaikan untuk kegiatan pembelajaran siklus
tindakan berikutnya.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa guru telah berupaya
agar suasana pembelajaran lebih nyaman dan menyenangkan
dibanding pembelajaran yang telah lalu. Hal ini menjadikan siswa
terlihat antusias dan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Raut wajah siswa terlihat ceria tanpa merasa terbebani
dengan materi pembelajaran yang harus dikuasai sebab pemahaman
materi pembelajaranmasuk dan mengalir ke dalam pikiran siswa.
Secara psikologis siswa akan lebih merasa nyaman dalam
belajar apabila suasana pembelajaran terasa menyenangkan sehingga
rasa takut, malas dan minder dapat terkurangi sampai menjadi hilang.
87
Guru terus berusaha melakukan bimbingan kepada siswa terutama
yang mendapat kesulitan.
Nilai kinerja guru berdasarkan hasil observasi semakin
meningkat, yaitu: pada kegiatan pembelajaran siklus I sebesar 8,0
(Baik) dan siklus II sebesar 8,7 (Sangat baik). Perolehan nilai kinerja
guru tersebut dipaparkan dalam tabel berikut.
Tabel 4.14 Kinerja Guru
No Pembelajaran Nilai Kategori
1 Siklus I 8,0 Baik
2 Siklus II 8,7 Sangat Baik
b. Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran
Paparan hasil penelitian berupa deskripsi kegiatan
pembelajaran Fiqih di MTs N 3 Boyolali pada siklus I dan II dengan
meneapkan metode Talking Stick diperoleh informasi bahwa respon
dan keaktifan siswa meningkat lebih baik seiring dengan upaya guru
yang senantiasa meningkatkan kualitas pembelajaran. Respon siswa
terlihat dari perhatian siswa terhadap penjelasan guru, serta
melaksanakan perintah guru. Sedangkan keaktifan siswa terlihat dari
semakin banyaknya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran,
antara lain dalam hal-hal sebagai berikut: kesiapan siswa sebelum
dimulai pembelajaran, tidak berbicara sendiri atau mengganggu teman,
88
aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, serta siswa terlihat
ceria dan senang saat mengikuti pembelajaran.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa peserta didik akan
lebih siap ikut berpartisipasi dalam pembelajaran apabila guru
berkenan memberikan perhatian lebih. Meningkatnya perhatian siswa
ini pun sesuai dengan meningkatnya kemampuan guru dalam
mengkondisikan suasana kelas selama proses pembelajaran
berlangsung.
Secara umum siswa terlihat ceria dan senang dalam
mengerjakan perintah guru. Hal ini menunjukkan guru telah mampu
menjadikan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Berdasarkan
hasil pengamatan pada lembar pedoman pengamatan, nilai keaktifan
siswa pada kegiatan pembelajaran siklus I adalah 7,42 (Baik). Dan
siklus II adalah 8,57 (Sangat baik).
Tabel 4.15 Keaktifan Siswa
No Pembelajaran Nilai Kategori
1 Siklus I 7,42 Baik
2 Siklus II 8,57 Sangat Baik
c. Hasil Tes Siswa
Perbandingan hasil belajar siswa antara pembelajaran pada pra
siklus (sebelum menggunakan metode Talking Stick) dengan pasca
89
siklus I dan II (telah menggunakan metode Talking Stick) dipaparkan
dalam tabel berikut.
Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Belajar
No Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 Ketuntasan 19 (52,8%) 29 (80,6%) 36 (100%)
2 Rata-rata 74,1 79,7 84,5
Berdasarkan hasil belajar pada Tabel 4.16, jumlah siswa yang
tuntas belajar mengalami peningkatan, yakni:
1) Pra siklus sebanyak 19 siswa (52,8%), hal ini berarti siswa yang
belum mencapai ketuntasan belajar masih sebanyak 17 siswa
(47,2%). Hasil belajar pada pra siklus ini menunjukkan belum
memuaskan.
2) Siklus I sebanyak 29 siswa (80,6%), hal ini berarti siswa yang
belum mencapai ketuntasan belajar masih sebanyak 7 siswa
(19,4%).
3) Siklus II sebanyak 36 siswa (100%), hal ini berarti seluruh siswa
telah mencapai ketuntasan belajar.
Hasil analisa dan pembahasan dari berbagai data hasil penelitian
tersebut di atas menunjukkan bahwa dengan menerapkan metode
Talking Stick dalam pembelajaran maka hasil belajar siswa meningkat.
Pokok bahasan haji dan umroh jika dilihat dari karakteristik,
materi ini lebih mengarah kepada aspek psikomotorik karena dalam
90
materi ini siswa diharapkan dapat mempraktekkan haji dan umroh.
Berdasarkan karakteristik tersebut, peneliti menduga bahwa
menerapkan metode Talking Stick dalam pembelajaran maka hasil
belajar siswa akan meningkat.
Berdasarkan analisa dan pembahasan terhadap data-data yang
diperoleh dalam penelitian ini, maka hipotesis yang menyebutkan
bahwa metode Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih
pada siswa kelas VIII J MTs Negeri 3 Boyolali tahun pelajaran
2017/2018, terbukti dan diterima.
C. Perbandingan Hasil Penelitian Antara Kedua MTs.
Perbandingan hasil penelitian dari kedua MTs dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.17 Perbandingan Hasil Penelitian Kedua MTs
No Aktivitas MTs Nurul Islam Musuk MTs N 3 Boyolali
1 Pra Siklus 71,3 74,1
2 Siklus I 75,6 79,7
3 Siklus II 81,5 84,5
Jika dilihat dari tabel 4.17 tersebut, maka diperoleh hasil penelitian
dengan rata-rata MTs Nurul Islam Musuk lebih rendah dibandingkan rata-rata
MTs N 3 Boyolali.
91
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan terhadap hasil penelitian,
kesimpulan dari penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Fiqih
Materi Haji dan Umroh Melalui Penerapan Metode Talking stick pada Siswa
Kelas VIII MTs Nurul Islam Kecamatan Musuk dan MTs Negeri 3 Boyolali
tahun pelajaran 2017/2018”, adalah:
1. Metode Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih pada siswa
kelas VIII A MTs Nurul Islam Musuk tahun pelajaran 2017/2018, dengan
meningkatnya persentase ketuntasan belajar siswa, yaitu: pra siklus
sebesar 47,8%, siklus I sebesar 73,9%, dan siklus II sebesar 100%.
2. Metode Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih pada siswa
kelas VIII J MTs Negeri 3 Boyolali tahun pelajaran 2017/2018. Hal ini
terbukti dengan meningkatnya persentase ketuntasan belajar siswa, yaitu:
pra siklus sebesar 52,8%, siklus I sebesar 83,3%, dan siklus II sebesar
100%.
3. Perbandingan hasil penelitian di kedua MTs menunjukkan bahwa
persentase ketuntasan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Islam lebih rendah
dibandingkan di MTs N 3 Boyolali.
92
B. Saran
Berkaitan dengan simpulan dan implikasi tersebut di atas, maka
peneliti mengajukan saran sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Siswa diharapkan dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif.
b. Siswa diharapkan selalu berupaya menambah semangat dan minat
belajar.
2. Bagi Guru
a. Persiapan guru dalam penerapan metode Talking Stick harus benar-
benar matang agar pembelajaran dapat berjalan sesuai rencana.
b. Guru sebaiknya selalu memantau dan memberi bimbingan kepada
siswa yang mengalami kesulitan belajar.
c. Pemanfaatan metode talking stick secara maksimal untuk materi yang
relevan.
93
DAFTAR PUSTAKA
Acep, Yonny. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Familia.
Al-Jazairi, Abu Bakar jabir. 2006. Fiqih Ibadah dari Minhajul Muslim. Solo: Media
Insani Publishing.
Amirin, Tatang M. 20013. Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Belajar. Semarang:
Kandepag Jateng.
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Departemen Agama. 2000. Alquran dan Terjemahnya. Jakarta.
Dimjati, Djamaluddin. 2011. Panduan Ibadah Haji dan Umroh Lengkap. Solo: Era
Adicitra Intermedia.
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dirjen Kelembagaan Agama Islam Depag RI. 2005. Standar Kompetensi Madrasah
Tsanawiyah. Jakarta.
Djazuli, A. 2006. Ilmu Fiqih: Penggalian, Perkembangan, dan Penerapan Hukum
Islam. Jakarta: Prenada Media Group.
Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis
dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ibrahim, T. 1996. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Ibrahim, T & Darsono. 2008. Penerapan Fikih Kedua untuk Siswa Kelas VIII
Madrasah Tsanawiyah.
Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif: Teori dan Aplikasi. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Khallaf, Abdul Wahhab. 1994. Ilmu Ushul Fiqh. Semarang: Dina Utama.
Kusumah, Wijaya, dkk. 2012. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas Edisi Kedua.
Jakarta: Indeks.
Mulyasa. 2012. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
94
Nasution,S. 1988. Didaktik Asas-asas Mengajar. Bandung: Jemars.
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Thobroni, M. 2016. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Lampiran 1.1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS I
Nama Sekolah : MTs Nurul Islam Musuk
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : VIII A
Waktu : 6 x 40 menit
Aspek : Haji dan Umrah
A. Standar Kompetensi
5. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah.
B. Kompetensi Dasar
5.1 Menjelaskan ketentuan ibadah Haji dan Umrah.
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian haji dan dalilnya
Siswa dapat menjelaskan syarat wajib haji
Siswa dapat menjelaskan rukun, wajib, dan sunnah haji
Siswa dapat memahami tata urutan pelaksanaan ibadah haji
Siswa dapat menjelaskan pengertian umrah dan dalilnya
Siswa dapat menjelaskan syarat sah umrah
Siswa dapat memahami tata urutan pelaksanaan umrah
D. Materi Pembelajaran
Haji dan Umrah
E. Metode Pembelajaran
Ceramah
Metode Talking stick
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru memberi salam kepada siswa dan berdo‟a bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian dan kesiapan siswa untuk belajar.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti (60 menit)
1. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari
materi pelajaran.
2. Siswa diminta untuk membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya
dengan waktu yang cukup.
3. Setelah siswa membaca dan mempelajari materi pelajaran, guru
mempersilakan siswa untuk menutup buku atau materi pelajaran.
4. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa,
setelah itu guru memberikan pertanyaan seputar materi.
5. Bagi siswa yang memegang tongkat maka harus menjawab pertanyaan
dari guru, dan seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat
pertanyaan.
6. Guru melakukan evaluasi atau penilaian.
Kegiatan akhir (10 menit)
Lampiran materi fikih siklus I
Materi Pembelajaran
1. Pengertian dan hukum haji
Haji menurut bahasa adalah menyengaja. Menurut syari‟at Islam, haji
adalah sengaja mengunjungi Mekkah (Ka‟bah) untuk mengerjakan ibadah
yang terdiri atas Thawaf, Sai, Wukuf, dan amalan-amalan lainnya pada masa
tertentu demi memenuhi panggilan Allah swt. dan mengharapkan keridhaan-
Nya.
Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima. Haji diwajibkan oleh
Allah swt atas setiap muslim yang mampu untuk mengerjakannya sekali
dalam hidupnya. Allah swt berfirman dalam QS. Ali „Imran: 97.
صبل … ت هي اصتطبع إل عل البس حج الب لل …
Artinya: “… dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah
melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu
mengadakan perjalanan ke sana …” (QS. Ali „Imran : 97)
Rasulullah saw bersabda :
ذا حو اى ه صلم عل خوش : شبدة اى ل ال ال هللا ال ل هللا ب ص ر
م رهضبى ص ت حج الب كبة تبء الز ا لة اقبم الص )را البخبر هضلن(
“Islam ditegakkan atas lima perkara, bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah, Muhammad utusan Allah, menegakkan sholat, membayar zakat,
mengerjakan haji ke Baitullah, dan berpuasa di bulan Ramadhan” (HR.
Bukhori dan Muslim dari Abdullah : 21)
2. Syarat wajib dan syarat sah haji
Syarat wajib haji adalah hal-hal yang apabila telah terpenuhi
menyebabkan orang yang bersangkutan wajib menunaikan ibadah haji.
Syarat wajib haji adalah:
a. Beragama Islam
b. Baligh/dewasa
c. Berakal sehat
d. Merdeka
e. Mampu
Syarat sah haji adalah hal-hal yang harus dipenuhi oleh orang yang
menunaikan ibadah haji. Tidak terpenuhinya salah satu syarat sah haji maka
hajinya tidak sah.
Haji dinyatakan sah apabila memenuhi beberapa hal berikut:
a. Dilaksanakan sesuai batas-batas waktunya.
b. Melaksanakan urutan haji tidak dibolak-balik.
c. Dipenuhi syarat-syaratnya.
d. Dilaksanakan di tempat yang telah ditentukan.
3. Rukun haji
Rukun haji adalah hal-hal pokok yang harus dilaksanakan dalam ibadah haji.
Dan apabila ada rukun yang tertinggal, maka ibadah hajinya tidak sah.
Adapun rukun haji adalah sebagai berikut:
a. Ihram
Niat mengerjakan haji dengan memakai pakaian ihram dan meninggalkan
semua yang dilarang dan diharamkan dalam haji.
b. Wukuf di Padang Arafah
Berhenti di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, yang dimulai
tergrlincirnya matahari (tanggal 9 Zulhijah) sampai dengan fajar tanggal
10 Zulhijah.
c. Thawaf
Mengelilingi Ka‟bah sebanyak tujuh kali dengan syarat:
1) Suci dari hadas dan najis
2) Menutup aurat
3) Ka‟bah berada di sebelah kiri orang yang thawaf
4) Hitungannya dimulai dari rukun Hajar Aswad
5) Thawaf dilakukan di dalam Masjidil Haram
Adapun macam-macam thawaf adalah sebagai berikut:
1) Thawaf ifadah (thawaf rukun haji)
2) Thawaf qudum, yaitu thawaf yang dilakukan ketika baru pertama kali
datang ke tanah suci dan melihat Ka‟bah.
3) Thawaf sunah, yaitu thawaf yang bisa dilaksanakan kapan saja.
4) Thawaf nadzar, yaitu thawaf yang dinadzarkan (dijanjikan).
5) Thawaf wada‟, yaitu thawaf yang dikerjakan ketika hendak
meninggalkan tanah suci (saat akan pulang).
d. Sa‟i
Berlari-lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali.
Syarat-syarat sa‟i adalah:
1) Dimulai dari bukit Shafa dan diakhiri di bukit Marwah.
2) Dikerjakan setelah thawaf, baik thawaf qudum maupun thawaf ifadah.
3) Dikerjakan sebanyak 7 kali.
e. Tahalul
Bercukur atau memotong sebagian rambut kepala.
f. Tertib atau urut
Merupakan pelaksanaan rukun haji tidak boleh diubah urutannya.
4. Wajib haji
Wajib haji adalah bagian-bagiandi dalam ibadah haji yang harus
dilaksanakan selama menunaikan ibadah haji, dan apabila ada yang tertinggal
maka dapat diganti dengan membayar dam (denda).
Wajib haji meliputi beberapa hal, yaitu:
a. Ihram dari miqat, baik miqat zamani maupun miqat makani.
b. Bermalam di Muzdalifah setelah kembali dari Arafah pada malam hari
tanggal 10 Zulhijah.
c. Bermalam di Mina.
d. Melempar jumrah, yaitu jumrah ula, wustha, dan aqabah dengan
menggunakan batu kerikil sebanyak 7 butir.
e. Meninggalkan segala yang diharamkan karena ihram.
f. Thawaf wada‟ yaitu thawaf perpisahan.
5. Sunnah haji
Sunnah haji adalah perbuatan-perbuatan yang dianjurkan dilaksanakan oleh
orang yang beribadah haji. Ada beberapa sunnah haji, yaitu:
a. Mengerjakan haji dengan cara ifrad
b. Membaca talbiyah mulai sejak ihram sampai dengan melempar jumrah
aqabah pada tanggal 10 Zulhijah.
c. Membaca do‟a setelah membaca talbiyah.
d. Thawaf qudum.
e. Menunaikan shalat sunah dua rekaat setelah selesai thawaf qudum.
f. Mencium hajar aswad.
6. Dam
Menurut bahasa dam adalah darah. Sedangkan menurut istilah dam
adalah mengalirkan darah atau menyembelih hewan ternak sebagai tebusan
atas pelanggaran yang dilakukan.
7. Tata urutan pelaksanaan ibadah haji
a. Ihram
b. Wukuf di Arafah
c. Mabit di Muzdalifah
d. Melontar jumrah Aqabah
e. Thawaf ifadah
f. Mengerjakan sa‟i
g. Tahalul
h. Bermalam di Mina
i. Thawaf wada‟
8. Pengertian Umrah dan hukumnya.
Menurut bahasa umrah berarti ziarah atau berkunjung. Sedangkan
menurut istilah umrah adalah melakukan ziarah ke Baitullah (Ka‟bah) di tanah
suci dengan niat karena Allah dengan syarat dan rukun tertentu.
Firman Allah swt :
وزة لل الع ا الحج أتو …
Artinya: “Sempurnakanlah olehmu haji dan umrah karena Allah”. (QS. Al-
Baqarah/2:196)
Dalam sebuah hadis, diriwayatkan
اى هللا ع اى عي جببز رض اجبت؟ قبل ل, وزة ال ئل عي الع ص.م. ص الب
افضل )را احوذ التزهذ( تعوز
Artinya: “Dari Jabir r.a: Sesungguhnya Nabi saw pernah ditanya tentang
umrah, wajibkah hukumnya? Nabi saw menjawab, “tidak wajib dan
hendaklah kamu sekalian melakukan umrah itu lebih utama”. (HR.
Ahmad dan Tirmidzi)
9. Syarat, Rukun dan Wajib Umrah
a. Syarat umrah
Syarat umrah ada dua yaitu syarat wajib dan syarat sah.
1) Syarat wajib umrah
a) Islam
b) Balig
c) Berakal sehat
d) Merdeka
e) Mampu
2) Syarat sah umrah
a) Islam
b) Balig
c) Berakal
d) Merdeka
b. Rukun dan wajib umrah
1) Rukun umrah
a) Ihram
b) Thawaf
c) Sa‟i
d) Tahalul
e) Tertib
2) Wajib umrah
a) Ihram dari miqat
b) Meninggalkan segala larangan umrah sebagaimana larangan haji.
10. Tata urutan pelaksanaan umrah
Adapun tata urutan mengerjakan umrah adalah sebagai berikut:
a. Ihram disertai niat umrah di dalam hati, semata-mata mengharapkan ridha
Allah atau dengan mengucapkan :
وزة ك الل ن ع لب
Artinya: “Ya Allah! Aku penuhi panggilan-Mu, untuk menunaikan ibadah
umrah.”
b. Kemudian masuk ke dalam masjidil haram untuk melakukan thawaf
sebanyak 7 kali (sama seperti haji).
c. Dilanjutkan sa‟i antara bukit Shafa dan bukit Marwah.
d. Kemudian tahalul dan seterusnya seperti pelaksanaan haji.
LEMBAR PENILAIAN TERTULIS
PEMBELAJARAN SIKLUS I
Nama Sekolah : MTs Nurul Islam Musuk
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : VIII/ 2
A. Standar Kompetensi
5. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah.
B. Kompetensi Dasar
5.1 Menjelaskan ketentuan ibadah Haji dan Umrah.
C. Materi Ajar (Materi pokok)
Haji dan Umrah
D. Soal
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan pengertian haji beserta dalilnya!
2. Sebutkan dan jelaskan rukun haji!
3. Jelaskan tata urutan ibadah haji!
4. Jelaskan pengertian umrah beserta dalilnya!
5. Sebutkan dan jelaskan tata urutan ibadah umrah!
Lampiran 1.2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS II
Nama Sekolah : MTs Nurul Islam Musuk
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : VIII A
Waktu : 6 x 40 menit
Aspek : Haji dan Umrah
A. Standar Kompetensi
5. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah
B. Kompetensi Dasar
5.1 Menjelaskan ketentuan ibadah Haji dan Umrah
5.2 Menjelaskan macam-macam Haji.
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan larangan ibadah haji
Siswa dapat menjelaskan larangan ibadah umrah
Siswa dapat menjelaskan tentang haji Ifran
Siswa dapat menjelaskan tentang haji Qiran
Siswa dapat menjelaskan tentang haji Tamatu‟
D. Materi Pembelajaran
Haji dan Umrah
E. Metode Pembelajaran
Ceramah
Metode Talking Stick
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru memberi salam kepada siswa dan berdo‟a bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian dan kesiapan siswa untuk belajar.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti (60 menit)
1. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan
mempelajari materi pelajaran.
2. Siswa diminta untuk membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya
dengan waktu yang cukup.
3. Setelah siswa membaca dan mempelajari materi pelajaran, guru
mempersilakan siswa untuk menutup buku atau materi pelajaran.
4. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa,
setelah itu guru memberikan pertanyaan seputar materi.
5. Bagi siswa yang memegang tongkat maka harus menjawab pertanyaan
dari guru, dan seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat
pertanyaan.
6. Guru melakukan evaluasi atau penilaian.
Kegiatan akhir (10 menit)
Lampiran Materi Fikih Siklus II
MATERI PEMBELAJARAN
1. Larangan-larangan dalam melaksanakan ibadah haji
a. Larangan bagi pria
1) Memakai pakaian berjahit selama dalam ihram.
2) Memakai tutup kepala sewaktu dalam ihram.
3) Memakai sepatu yang menutupi mata kaki sewaktu dalam masa ihram.
b. Larangan bagi wanita
1) Memakai tutup muka
2) Memakai sarung tangan
c. Larangan bagi pria dan wanita
1) Memotong dan mencabut kuku
2) Memotong atau mencukur rambut kepala, mencabut bulu badan
lainnya, menyisir rambut kepala, dsb.
3) Memakai harum-haruman pada badan, pakaian maupun rambut
kecuali yang dipakai sebelum ihram.
4) Memburu atau membunuh binatang darat dengan cara apapun ketika
dalam ihram.
5) Mengadakan perkawinan, mengawinkan orang lain dan menjadi wakil
dalam akad nikah.
6) Berrcumbu rayu dengan syahwat atau bersenggama.
7) Mencaci maki, mengumpat, bertengkar, mengucapkan kotor, dll.
8) Memotong/ menebang pohon atau mencabut segala macam yang
tumbuh di tanah suci.
Yang melanggar larangan-larangan tersebut maka akan dikenakan dam
(denda).
2. Larangan-larangan dalam melaksanakan ibadah umrah
Larangan-larangan dalam ibadah umrah sama dengan larangan-
larangan dalam ibadah haji.
3. Macam-macam haji dan perbedaannya
a. Haji Ifrad
Haji ifrad adalah haji yang dikerjakan dengan cara melaksanakan
haji terlebih dahulu, kemudian baru melaksanakan ibadah umrah. Jadi,
dalam hal ini kita dua kali melakukan ihram, yaitu dari miqat untuk haji
dan ihram lagi dari miqat untuk umrah serta melaksankan seluruh
pekerjaan umrah. Semua ini dikerjakan setelah menyelesaikan ibadah haji.
b. Haji Tammatu‟
Haji Tammatu‟ adalah cara melaksanakan haji dengan mengerjakan
umrah terlebih dahulu pada bulan-bulan haji dan setelah selesai barulah
mengerjakan haji. Jadi, pertama-tama kita harus melakukan ihram sampai
selesai untuk keperluan umrah, kemudian ihram untuk keperluan haji.
Mereka yang mengerjakan haji tammatu‟ wajib membayar dam (denda),
yaitu menyembelih seekor kambing atau berpuasa 10 hari (3 hari di tanah
suci dan 7 hari ketika tiba di tanah air).
c. Haji Qiran
Haji Qiran adalah melaksanakan ibadah haji dan umrah secara
bersama-sama, jadi dalam hal ini melakukan ihram dari miqat dengan niat
untuk haji dan sekaligus umrah. Hal seperti ini juga dikenakan dam (denda)
sama halnya dengan haji tammatu‟.
LEMBAR PENILAIAN TERTULIS
PEMBELAJARAN SIKLUS II
Nama Sekolah : MTs Nurul Islam Musuk
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : VIII/ 2
A. Standar Kompetensi
5. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah.
B. Kompetensi Dasar
5.1 Menjelaskan ketentuan ibadah Haji dan Umrah.
5.2 Menjelaskan macam-macam Haji.
C. Materi Ajar (Materi pokok)
Haji dan Umrah
D. Soal
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan larangan-larangan bagi pria dalam melaksanakan ibadah haji dan
umrah!
2. Sebutkan larangan-larangan bagi wanita dalam melaksanakan ibadah haji
dan umrah!
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam haji!
4. Sebutkan perbedaan dari macam-macam haji!
5. Sebutkan haji yang harus membayar dam (denda)!
Lampiran 1.3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS I
Nama Sekolah : MTs Negeri 3 Boyolali
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : VIII J
Waktu : 6 x 40 menit
Aspek : Haji dan Umrah
A. Standar Kompetensi
5. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah.
B. Kompetensi Dasar
5.1 Menjelaskan ketentuan ibadah Haji dan Umrah.
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian haji dan dalilnya
Siswa dapat menjelaskan syarat wajib haji
Siswa dapat menjelaskan rukun, wajib, dan sunnah haji
Siswa dapat memahami tata urutan pelaksanaan ibadah haji
Siswa dapat menjelaskan pengertian umrah dan dalilnya
Siswa dapat menjelaskan syarat sah umrah
Siswa dapat memahami tata urutan pelaksanaan umrah
D. Materi Pembelajaran
Haji dan Umrah
E. Metode Pembelajaran
Ceramah
Metode Talking stick
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru memberi salam kepada siswa dan berdo‟a bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian dan kesiapan siswa untuk belajar.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti (60 menit)
1. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari
materi pelajaran.
2. Siswa diminta untuk membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya
dengan waktu yang cukup.
3. Setelah siswa membaca dan mempelajari materi pelajaran, guru
mempersilakan siswa untuk menutup buku atau materi pelajaran.
4. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa,
setelah itu guru memberikan pertanyaan seputar materi.
5. Bagi siswa yang memegang tongkat maka harus menjawab pertanyaan
dari guru, dan seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat
pertanyaan.
6. Guru melakukan evaluasi atau penilaian.
Kegiatan akhir (10 menit)
Lampiran materi fikih siklus I
Materi Pembelajaran
A. Pengertian dan hukum haji
Haji menurut bahasa adalah menyengaja. Menurut syari‟at Islam, haji
adalah sengaja mengunjungi Mekkah (Ka‟bah) untuk mengerjakan ibadah
yang terdiri atas Thawaf, Sai, Wukuf, dan amalan-amalan lainnya pada masa
tertentu demi memenuhi panggilan Allah swt. dan mengharapkan keridhaan-
Nya.
Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima. Haji diwajibkan oleh
Allah swt atas setiap muslim yang mampu untuk mengerjakannya sekali
dalam hidupnya. Allah swt berfirman dalam QS. Ali „Imran: 97.
صبل … ت هي اصتطبع إل عل البس حج الب لل …
Artinya: “… dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah
melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu
mengadakan perjalanan ke sana …” (QS. Ali „Imran : 97)
Rasulullah saw bersabda :
ل هللا ص ذا ر حو اى ه صلم عل خوش : شبدة اى ل ال ال هللا ال ب
م رهضبى ص ت حج الب كبة تبء الز ا لة اقبم الص )را البخبر هضلن(
“Islam ditegakkan atas lima perkara, bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah, Muhammad utusan Allah, menegakkan sholat, membayar zakat,
mengerjakan haji ke Baitullah, dan berpuasa di bulan Ramadhan” (HR.
Bukhori dan Muslim dari Abdullah : 21)
B. Syarat wajib dan syarat sah haji
Syarat wajib haji adalah hal-hal yang apabila telah terpenuhi
menyebabkan orang yang bersangkutan wajib menunaikan ibadah haji.
Syarat wajib haji adalah:
1. Beragama Islam
2. Baligh/dewasa
3. Berakal sehat
4. Merdeka
5. Mampu
Syarat sah haji adalah hal-hal yang harus dipenuhi oleh orang yang
menunaikan ibadah haji. Tidak terpenuhinya salah satu syarat sah haji maka
hajinya tidak sah.
Haji dinyatakan sah apabila memenuhi beberapa hal berikut:
1. Dilaksanakan sesuai batas-batas waktunya.
2. Melaksanakan urutan haji tidak dibolak-balik.
3. Dipenuhi syarat-syaratnya.
4. Dilaksanakan di tempat yang telah ditentukan.
C. Rukun haji
Rukun haji adalah hal-hal pokok yang harus dilaksanakan dalam ibadah haji.
Dan apabila ada rukun yang tertinggal, maka ibadah hajinya tidak sah.
Adapun rukun haji adalah sebagai berikut:
1. Ihram
Niat mengerjakan haji dengan memakai pakaian ihram dan meninggalkan
semua yang dilarang dan diharamkan dalam haji.
2. Wukuf di Padang Arafah
Berhenti di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, yang dimulai
tergrlincirnya matahari (tanggal 9 Zulhijah) sampai dengan fajar tanggal
10 Zulhijah.
3. Thawaf
Mengelilingi Ka‟bah sebanyak tujuh kali dengan syarat:
a. Suci dari hadas dan najis
b. Menutup aurat
c. Ka‟bah berada di sebelah kiri orang yang thawaf
d. Hitungannya dimulai dari rukun Hajar Aswad
e. Thawaf dilakukan di dalam Masjidil Haram
Adapun macam-macam thawaf adalah sebagai berikut:
a. Thawaf ifadah (thawaf rukun haji)
b. Thawaf qudum, yaitu thawaf yang dilakukan ketika baru pertama kali
datang ke tanah suci dan melihat Ka‟bah.
c. Thawaf sunah, yaitu thawaf yang bisa dilaksanakan kapan saja.
d. Thawaf nadzar, yaitu thawaf yang dinadzarkan (dijanjikan).
e. Thawaf wada‟, yaitu thawaf yang dikerjakan ketika hendak
meninggalkan tanah suci (saat akan pulang).
4. Sa‟i
Berlari-lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali.
Syarat-syarat sa‟i adalah:
a. Dimulai dari bukit Shafa dan diakhiri di bukit Marwah.
b. Dikerjakan setelah thawaf, baik thawaf qudum maupun thawaf ifadah.
c. Dikerjakan sebanyak 7 kali.
5. Tahalul
Bercukur atau memotong sebagian rambut kepala.
6. Tertib atau urut
Merupakan pelaksanaan rukun haji tidak boleh diubah urutannya.
D. Wajib haji
Wajib haji adalah bagian-bagiandi dalam ibadah haji yang harus
dilaksanakan selama menunaikan ibadah haji, dan apabila ada yang tertinggal
maka dapat diganti dengan membayar dam (denda).
Wajib haji meliputi beberapa hal, yaitu:
1. Ihram dari miqat, baik miqat zamani maupun miqat makani.
2. Bermalam di Muzdalifah setelah kembali dari Arafah pada malam hari
tanggal 10 Zulhijah.
3. Bermalam di Mina.
4. Melempar jumrah, yaitu jumrah ula, wustha, dan aqabah dengan
menggunakan batu kerikil sebanyak 7 butir.
5. Meninggalkan segala yang diharamkan karena ihram.
6. Thawaf wada‟ yaitu thawaf perpisahan.
E. Sunnah haji
Sunnah haji adalah perbuatan-perbuatan yang dianjurkan dilaksanakan oleh
orang yang beribadah haji. Ada beberapa sunnah haji, yaitu:
1. Mengerjakan haji dengan cara ifrad
2. Membaca talbiyah mulai sejak ihram sampai dengan melempar jumrah
aqabah pada tanggal 10 Zulhijah.
3. Membaca do‟a setelah membaca talbiyah.
4. Thawaf qudum.
5. Menunaikan shalat sunah dua rekaat setelah selesai thawaf qudum.
6. Mencium hajar aswad.
F. Dam
Menurut bahasa dam adalah darah. Sedangkan menurut istilah dam
adalah mengalirkan darah atau menyembelih hewan ternak sebagai tebusan
atas pelanggaran yang dilakukan.
G. Tata urutan pelaksanaan ibadah haji
1. Ihram
2. Wukuf di Arafah
3. Mabit di Muzdalifah
4. Melontar jumrah Aqabah
5. Thawaf ifadah
6. Mengerjakan sa‟i
7. Tahalul
8. Bermalam di Mina
9. Thawaf wada‟
H. Pengertian Umrah dan hukumnya.
Menurut bahasa umrah berarti ziarah atau berkunjung. Sedangkan
menurut istilah umrah adalah melakukan ziarah ke Baitullah (Ka‟bah) di tanah
suci dengan niat karena Allah dengan syarat dan rukun tertentu.
Firman Allah swt :
وزة لل الع ا الحج أتو …
Artinya: “Sempurnakanlah olehmu haji dan umrah karena Allah”. (QS. Al-
Baqarah/2:196)
Dalam sebuah hadis, diriwayatkan
اى اجبت؟ قبل ل, وزة ال ئل عي الع ص.م. ص اى الب هللا ع عي جببز رض
افضل )را احوذ التزهذ( تعوز
Artinya: “Dari Jabir r.a: Sesungguhnya Nabi saw pernah ditanya tentang
umrah, wajibkah hukumnya? Nabi saw menjawab, “tidak wajib dan
hendaklah kamu sekalian melakukan umrah itu lebih utama”. (HR.
Ahmad dan Tirmidzi)
I. Syarat, Rukun dan Wajib Umrah
1. Syarat umrah
Syarat umrah ada dua yaitu syarat wajib dan syarat sah.
a. Syarat wajib umrah
1) Islam
2) Balig
3) Berakal sehat
4) Merdeka
5) Mampu
b. Syarat sah umrah
1) Islam
2) Balig
3) Berakal
4) Merdeka
c. Rukun dan wajib umrah
1) Rukun umrah
a) Ihram
b) Thawaf
c) Sa‟i
d) Tahalul
e) Tertib
d. Wajib umrah
1) Ihram dari miqat
2) Meninggalkan segala larangan umrah sebagaimana larangan haji.
J. Tata urutan pelaksanaan umrah
Adapun tata urutan mengerjakan umrah adalah sebagai berikut:
1. Ihram disertai niat umrah di dalam hati, semata-mata mengharapkan ridha
Allah atau dengan mengucapkan :
وزة ك الل ن ع لب
Artinya: “Ya Allah! Aku penuhi panggilan-Mu, untuk menunaikan ibadah
umrah.”
2. Kemudian masuk ke dalam masjidil haram untuk melakukan thawaf
sebanyak 7 kali (sama seperti haji).
3. Dilanjutkan sa‟i antara bukit Shafa dan bukit Marwah.
4. Kemudian tahalul dan seterusnya seperti pelaksanaan haji.
LEMBAR PENILAIAN TERTULIS
PEMBELAJARAN SIKLUS I
Nama Sekolah : MTs Negeri 3 Boyolali
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : VIII/ 2
A. Standar Kompetensi
5. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah.
B. Kompetensi Dasar
5.1 Menjelaskan ketentuan ibadah Haji dan Umrah.
C. Materi Ajar (Materi pokok)
Haji dan Umrah
D. Soal
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan pengertian haji beserta dalilnya!
2. Sebutkan dan jelaskan rukun haji!
3. Jelaskan tata urutan ibadah haji!
4. Jelaskan pengertian umrah beserta dalilnya!
5. Sebutkan dan jelaskan tata urutan ibadah umrah!
Lampiran 1.4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS II
Nama Sekolah : MTs Negeri 3 Boylali
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : VIII J
Waktu : 6 x 40 menit
Aspek : Haji dan Umrah
A. Standar Kompetensi
5. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah
B. Kompetensi Dasar
5.1 Menjelaskan ketentuan ibadah Haji dan Umrah
5.2 Menjelaskan macam-macam Haji.
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan larangan ibadah haji
Siswa dapat menjelaskan larangan ibadah umrah
Siswa dapat menjelaskan tentang haji Ifran
Siswa dapat menjelaskan tentang haji Qiran
Siswa dapat menjelaskan tentang haji Tamatu‟
D. Materi Pembelajaran
Haji dan Umrah
E. Metode Pembelajaran
Ceramah
Metode Talking Stick
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru memberi salam kepada siswa dan berdo‟a bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian dan kesiapan siswa untuk belajar.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti (60 menit)
1. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari
materi pelajaran.
2. Siswa diminta untuk membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya
dengan waktu yang cukup.
3. Setelah siswa membaca dan mempelajari materi pelajaran, guru
mempersilakan siswa untuk menutup buku atau materi pelajaran.
4. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa,
setelah itu guru memberikan pertanyaan seputar materi.
5. Bagi siswa yang memegang tongkat maka harus menjawab pertanyaan
dari guru, dan seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat
pertanyaan.
6. Guru melakukan evaluasi atau penilaian.
Kegiatan akhir (10 menit)
Lampiran Materi Fikih Siklus II
MATERI PEMBELAJARAN
1. Larangan-larangan dalam melaksanakan ibadah haji
a. Larangan bagi pria
1) Memakai pakaian berjahit selama dalam ihram.
2) Memakai tutup kepala sewaktu dalam ihram.
3) Memakai sepatu yang menutupi mata kaki sewaktu dalam masa ihram.
b. Larangan bagi wanita
1) Memakai tutup muka
2) Memakai sarung tangan
c. Larangan bagi pria dan wanita
1) Memotong dan mencabut kuku
2) Memotong atau mencukur rambut kepala, mencabut bulu badan
lainnya, menyisir rambut kepala, dsb.
3) Memakai harum-haruman pada badan, pakaian maupun rambut
kecuali yang dipakai sebelum ihram.
4) Memburu atau membunuh binatang darat dengan cara apapun ketika
dalam ihram.
5) Mengadakan perkawinan, mengawinkan orang lain dan menjadi wakil
dalam akad nikah.
6) Berrcumbu rayu dengan syahwat atau bersenggama.
7) Mencaci maki, mengumpat, bertengkar, mengucapkan kotor, dll.
8) Memotong/ menebang pohon atau mencabut segala macam yang
tumbuh di tanah suci.
Yang melanggar larangan-larangan tersebut maka akan dikenakan dam
(denda).
2. Larangan-larangan dalam melaksanakan ibadah umrah
Larangan-larangan dalam ibadah umrah sama dengan larangan-
larangan dalam ibadah haji.
3. Macam-macam haji dan perbedaannya
a. Haji Ifrad
Haji ifrad adalah haji yang dikerjakan dengan cara melaksanakan
haji terlebih dahulu, kemudian baru melaksanakan ibadah umrah. Jadi,
dalam hal ini kita dua kali melakukan ihram, yaitu dari miqat untuk haji
dan ihram lagi dari miqat untuk umrah serta melaksankan seluruh
pekerjaan umrah. Semua ini dikerjakan setelah menyelesaikan ibadah haji.
b. Haji Tammatu‟
Haji Tammatu‟ adalah cara melaksanakan haji dengan mengerjakan
umrah terlebih dahulu pada bulan-bulan haji dan setelah selesai barulah
mengerjakan haji. Jadi, pertama-tama kita harus melakukan ihram sampai
selesai untuk keperluan umrah, kemudian ihram untuk keperluan haji.
Mereka yang mengerjakan haji tammatu‟ wajib membayar dam (denda),
yaitu menyembelih seekor kambing atau berpuasa 10 hari (3 hari di tanah
suci dan 7 hari ketika tiba di tanah air).
c. Haji Qiran
Haji Qiran adalah melaksanakan ibadah haji dan umrah secara
bersama-sama, jadi dalam hal ini melakukan ihram dari miqat dengan niat
untuk haji dan sekaligus umrah. Hal seperti ini juga dikenakan dam (denda)
sama halnya dengan haji tammatu‟.
LEMBAR PENILAIAN TERTULIS
PEMBELAJARAN SIKLUS II
Nama Sekolah : MTs Negeri 3 Boyolali
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : VIII/ 2
A. Standar Kompetensi
5. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah.
B. Kompetensi Dasar
5.3 Menjelaskan ketentuan ibadah Haji dan Umrah.
5.4 Menjelaskan macam-macam Haji.
C. Materi Ajar (Materi pokok)
Haji dan Umrah
D. Soal
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan larangan-larangan bagi pria dalam melaksanakan ibadah haji dan
umrah!
2. Sebutkan larangan-larangan bagi wanita dalam melaksanakan ibadah haji
dan umrah!
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam haji!
4. Sebutkan perbedaan dari macam-macam haji!
5. Sebutkan haji yang harus membayar dam (denda)!
LEMBAR NILAI/HASIL ULANGAN FIQIH SIKLUS I
MTs NURUL ISLAM MUSUK
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Annisa Susilowati 75 75 Tuntas
2 Aryfatin Wulandari 75 80 Tuntas
3 Astrit Iswanti 75 85 Tuntas
4 Cindy Apriliani 75 80 Tuntas
5 Devi Muryani 75 80 Tuntas
6 Endang Nova Yanti 75 75 Tuntas
7 Feni Kristalin Andriyanti 75 60 Tidak Tuntas
8 Ika Dewi Sri 75 70 Tidak Tuntas
9 Imas Dwi Alfitri 75 80 Tuntas
10 Isnaini 75 80 Tuntas
11 Jusrina Rifqi Azizah 75 75 Tuntas
12 Mita Vitria Wahyuningsih 75 65 Tidak Tuntas
13 Nukmatul Khasanah 75 80 Tuntas
14 Nur‟aini Tawar Hartatik 75 90 Tuntas
15 Qusnul 75 80 Tuntas
16 Renita Ariyani 75 75 Tuntas
17 Rina May Novita 75 80 Tuntas
18 Seneng Rahayu 75 75 Tuntas
19 Sofia Arina Manasikana 75 75 Tuntas
20 Winarni 75 70 Tidak Tuntas
21 Zulfa Amelia 75 60 Tidak Tuntas
22 Siti Nurabel Aquari 75 80 Tuntas
23 Reza Rindiani 75 70 Tidak Tuntas
Jumlah 1740
Rata-rata 75,6
Lulus 73,9%
Tidak Lulus 26,1%
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU KAB. BOYOLALI
MTs NURUL ISLAM RINGINLARIK
KECAMATAN MUSUK KABUPATEN BOYOLALI
Alamat : Jln. Boyolali – Drajidan Km. 09 Telp. 0276 3288004
Email: [email protected]
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU KAB. BOYOLALI
MTs NURUL ISLAM RINGINLARIK
KECAMATAN MUSUK KABUPATEN BOYOLALI
Alamat : Jln. Boyolali – Drajidan Km. 09 Telp. 0276 3288004
Email: [email protected]
LEMBAR NILAI/HASIL ULANGAN FIQIH SIKLUS II
MTs NURUL ISLAM MUSUK
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Annisa Susilowati 75 85 Tuntas
2 Aryfatin Wulandari 75 85 Tuntas
3 Astrit Iswanti 75 80 Tuntas
4 Cindy Apriliani 75 90 Tuntas
5 Devi Muryani 75 80 Tuntas
6 Endang Nova Yanti 75 75 Tuntas
7 Feni Kristalin Andriyanti 75 75 Tuntas
8 Ika Dewi Sri 75 75 Tuntas
9 Imas Dwi Alfitri 75 80 Tuntas
10 Isnaini 75 80 Tuntas
11 Jusrina Rifqi Azizah 75 85 Tuntas
12 Mita Vitria Wahyuningsih 75 75 Tuntas
13 Nukmatul Khasanah 75 75 Tuntas
14 Nur‟aini Tawar Hartatik 75 90 Tuntas
15 Qusnul 75 90 Tuntas
16 Renita Ariyani 75 80 Tuntas
17 Rina May Novita 75 90 Tuntas
18 Seneng Rahayu 75 80 Tuntas
19 Sofia Arina Manasikana 75 80 Tuntas
20 Winarni 75 75 Tuntas
21 Zulfa Amelia 75 75 Tuntas
22 Siti Nurabel Aquari 75 85 Tuntas
23 Reza Rindiani 75 90 Tuntas
Jumlah 1875
Rata-rata 81,5
Lulus 100%
Tidak Lulus 0%
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BOYOLALI
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 3 BOYOLALI
jalan Kemuning 32 Boyolali 57313 Telepon (0276) 321634 NPSN :
20363721
email : [email protected]
LEMBAR NILAI/HASIL ULANGAN FIQIH SIKLUS I
MTs N 3 BOYOLALI
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Afiva Aulia Wardhani 75 80 Tuntas
2 Ahya Bazlin Sabila 75 85 Tuntas
3 Aisha Galuh Nurul Aini 75 90 Tuntas
4 Amanda Putri Vebya 75 80 Tuntas
5 Aprizal Reza Wardani 75 70 Tidak Tuntas
6 Arvin Nazala Azhar 75 85 Tuntas
7 A‟yunina Valentina Zulfa 75 80 Tuntas
8 Dewi Umayah 75 90 Tuntas
9 Dian Rahmawati Agustina 75 70 Tidak Tuntas
10 Fadhil Nayaka 75 70 Tidak Tuntas
11 Fajar Ayu Syahfitri 75 85 Tuntas
12 Fatimah Az Zahro 75 85 Tuntas
13 Fitriyani Nur Khasanah 75 80 Tuntas
14 Hammam Fathu Rozaq 75 75 Tuntas
15 Latifa Nur Sabrina 75 75 Tuntas
16 Lina Cahyantika 75 80 Tuntas
17 Luthfan Wahyu Afriyan 75 75 Tuntas
18 Meilani Anggita Putri 75 90 Tuntas
19 Miftakhul Jannah Nur Kholifah 75 70 Tidak Tuntas
20 Muhammad Dzaky Ramzy 75 80 Tuntas
21 Muhammad Fajar Priyanto 75 85 Tuntas
22 Muhammad Farhan Ashidiq 75 85 Tuntas
23 Muhammad Nofal Fahriza 75 70 Tidak Tuntas
24 Muhammad Nur Wahid 75 75 Tuntas
25 Muhammad Rifki Aziz 75 75 Tuntas
26 Mu‟iz Zahron Nur Faiz 75 90 Tuntas
27 Nada Naqiyyah 75 95 Tuntas
28 Nur Mustofa 75 75 Tuntas
29 Rafi Kalima Gunaryanto 75 70 Tidak Tuntas
30 Rafly Hidayat 75 85 Tuntas
31 Rojab Dwi Astanto 75 75 Tuntas
32 Silpha Seti Ramadhani 75 80 Tuntas
33 Taufiq Khabib Arkhani 75 90 Tuntas
34 Umar Syaifullah 75 70 Tidak Tuntas
35 Unggul Jati Wasesa 75 80 Tuntas
36 Yofrilan Muhammad Anrizak 75 75 Tuntas
Jumlah 2870
Rata-rata 79,7
Lulus 80,6%
Tidak Lulus 19,4%
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BOYOLALI
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 3 BOYOLALI
jalan Kemuning 32 Boyolali 57313 Telepon (0276) 321634 NPSN :
20363721
email : [email protected]
LEMBAR NILAI/HASIL ULANGAN FIQIH SIKLUS II
MTs N 3 BOYOLALI
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Afiva Aulia Wardhani 75 90 Tuntas
2 Ahya Bazlin Sabila 75 90 Tuntas
3 Aisha Galuh Nurul Aini 75 85 Tuntas
4 Amanda Putri Vebya 75 80 Tuntas
5 Aprizal Reza Wardani 75 80 Tuntas
6 Arvin Nazala Azhar 75 90 Tuntas
7 A‟yunina Valentina Zulfa 75 85 Tuntas
8 Dewi Umayah 75 90 Tuntas
9 Dian Rahmawati Agustina 75 75 Tuntas
10 Fadhil Nayaka 75 80 Tuntas
11 Fajar Ayu Syahfitri 75 80 Tuntas
12 Fatimah Az Zahro 75 85 Tuntas
13 Fitriyani Nur Khasanah 75 90 Tuntas
14 Hammam Fathu Rozaq 75 80 Tuntas
15 Latifa Nur Sabrina 75 85 Tuntas
16 Lina Cahyantika 75 95 Tuntas
17 Luthfan Wahyu Afriyan 75 75 Tuntas
18 Meilani Anggita Putri 75 95 Tuntas
19 Miftakhul Jannah Nur Kholifah 75 75 Tuntas
20 Muhammad Dzaky Ramzy 75 80 Tuntas
21 Muhammad Fajar Priyanto 75 90 Tuntas
22 Muhammad Farhan Ashidiq 75 75 Tuntas
23 Muhammad Nofal Fahriza 75 85 Tuntas
24 Muhammad Nur Wahid 75 90 Tuntas
25 Muhammad Rifki Aziz 75 80 Tuntas
26 Mu‟iz Zahron Nur Faiz 75 95 Tuntas
27 Nada Naqiyyah 75 90 Tuntas
28 Nur Mustofa 75 75 Tuntas
29 Rafi Kalima Gunaryanto 75 75 Tuntas
30 Rafly Hidayat 75 90 Tuntas
31 Rojab Dwi Astanto 75 85 Tuntas
32 Silpha Seti Ramadhani 75 85 Tuntas
33 Taufiq Khabib Arkhani 75 85 Tuntas
34 Umar Syaifullah 75 85 Tuntas
35 Unggul Jati Wasesa 75 90 Tuntas
36 Yofrilan Muhammad Anrizak 75 85 Tuntas
Jumlah 3045
Rata-rata 84,5
Lulus 100%
Tidak Lulus 0%
Lampiran 5. Foto kegiatan
MTs Nurul Islam Musuk
Gb. 1. Guru membuka pembelajaran
Gb. 2. Guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran
Gb. 3. Guru memberi pertanyaan-pertanyaan setelah siswa mempelajari materi.
Gb. 4. Siswa mengerjakan tes tertulis/evaluasi
MTs N 3 Boyolali
Gb. 5. Siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum pembelajaran dimulai
Gb. 6. Guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran
Gb. 7. Guru memberikan penjelasan mengenai materi
Gb. 8. Guru memberi pertanyaan-pertanyaan setelah siswa mempelajari materi
Gb. 9. Siswa mengerjakan tes tertulis/ evaluasi
DAFTAR NILAI
SATUAN KREDIT KEGIATAN
Nama : Choirin Nasikhah
NIM : 111-13-007
Fakultas/ Jurusan : FTIK/ PAI
Dosen Pembimbing Akademik : Prof. Dr. Budihardjo, M.Ag
No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai
1. OPAK STAIN SALATIGA 2013
“Rekonstruksi Paradigma Mahasiswa yang
Cerdas, Peka, dan Peduli”.
26 -27 Agustus
2013 Peserta 3
2. OPAK Tarbiyah 2013 “Menjunjung Nilai-
nilai Kearifan Lokal Sebagai Identitas
Pendidikan Indonesia”.
29 Agustus
2013 Peserta 3
3. Library User Education (Pendidikan
Pemakaian Perpustakaan) UPT
PERPUSTAKAAN STAIN Salatiga
16 september
2013 Peserta 2
4. Training Pembuatan Makalah oleh LDK
Darul Amal STAIN Salatiga
18 September
2013 Peserta 2
5. Seminar Nasional Bahasa Arab “Upaya
Menjaga Eksistensi dan Masa Depan
Pembelajaran Bahasa Arab”.
09 Oktober
2013 Peserta 8
6. Piagam Penghargaan LDK Darul Amal
“Kajian Intensif Mahasiswa (KISMIS)“
10 Oktober
2013 Peserta 2
7. Diskusi Pondok Pesantren An-Nida 11 November
2013 Peserta 2
8. “SIBA-SIBI Training UTS Semester
Genap Tahun 2014” oleh CEC dan
02-03 Mei
2014 Peserta 2
ITTAQO
9. “Buka Bersama Anak-anak TPQ An-Nida”
oleh TPQ An-Nida Salatiga
23 Agustus
2014 Panitia 3
10. Seminar Nasional “Optimalisasi Sumber
Daya Insani Terhadap Lembaga Keuangan
Syariah” oleh Kelompok Studi Ekonomi
Islam (KSEI) STAIN Salatiga.
14 Oktober
2014 Peserta 8
11. Seminar Nasional Bahasa Arab ITTAQO
“Implementasi Kurikulum 2013 pada
Mapel Bahasa Arab tingkat dasar, dan
tingkat menengah dalam upaya menjawab
tantangan pengajaran Bahasa Arab”.
04 November
2014
Peserta
8
12. Diklat Microteaching oleh Himpunan
Mahasiswa Program Studi (HMPS)
Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah
STAIN Salatiga.
08 November
2014 Peserta 2
13. Seminar Nasional Entrepreneurship oleh
Gerakan Pramuka Racana Kusuma Dilaga
– Woro Srikandhi STAIN Salatiga.
16 November
2014 Peserta 8
14. Piagam Penghargaan “Mempertegas Peran
Pendidikan dalam Mencerahkan Masa
depan Anak Bangsa” oleh HMI Cabang
Salatiga Komisariat Walisongo.
19 November
2014 Peserta 2
15. Kajian Intensif Mahasiswa oleh LDK
Darul Amal STAIN Salatiga “Fenomena
Islam di Salatiga”.
28 November
2014 Peserta 2
16. Lomba Malam Kreasi “Tunjukkan
Bakatmu” oleh Pondok Pesantren Putri
An-Nida Salatiga
14 Februari
2015 Panitia 3
17. Lomba 17 Agustus 2015 oleh Pondok
Pesantern Puta Putri An-Nida Salatiga
18 Agustus
2015 Panitia 3
18. Seminar Nasional Kewirausahaan Bersama
Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan
Koperasi (Disperindagkop) Salatiga “Jiwa
Muda, Berani Berusaha”.
30 Oktober
2015
Peserta 8