PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KERJA SAMA DALAM...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KERJA SAMA DALAM...
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KERJA SAMA DALAM MATA
PELAJARAN IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD PADA SISWA KELAS III B SDN CONDONGCATUR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Stepanus Hendry Pratama
NIM : 141134060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
1. Tuhan YME yang telah memberikan Rahmat-Nya, Hidayah-Nya, kekuatan
kepadaku, dan selalu mendampingi disetiap langkah hidupku.
2. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Yosafat Suparto S.Pd, M.M., serta Ibu Dwi
Puji Astuti, yang tidak pernah berhenti mendoakanku, selalu mendukungku,
mendampingi, dan memberikan semangat kepadaku selama ini.
3. Adikku tersayang yang selalu memberiku semangat dan dukungan kepadaku.
4. Para sahabatku yang selalu menghiburku, memberiku semangat, dan dukungan.
5. Linda Kristina yang selalu menemani dan memberi motivasi untukku.
6. Seluruh Keluarga besar SD Negeri Condongcatur.
7. Dosen pembimbingku Ibu Maria Melani Ika Susanti dan Romo Albertus Hartana
yang telah membimbingku dalam mengerjakan skripsi ini, menyemangatiku, dan
memotivasiku.
8. Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu,
pengalaman, dan motivasi untukku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Datang bersama-sama adalah permulaan.Menjaga kebersamaan adalah
kemajuan. Bekerja bersama adalah kesuksesan”
(Henry Ford)
“Sukses itu sederhana. Melakukan apa yang benar, dengan cara yang benar,
pada waktu yang tepat”
(Arnold H.Glasow)
“Tidak ada kesuksesan tanpa kesulitan. Sukses adalah tergantung pada usaha
kita”
(Hendry Pratama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KERJA SAMA DALAM MATA
PELAJARAN IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD PADA SISWA KELAS III B SDN CONDONGCATUR
Stepanus Hendry Pratama
Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar dan kerjasama
siswa kelas III B SD Negeri Condongcatur pada mata pelajaran IPA materi makhluk
hidup. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendiskripsikan upaya peningkatan hasil
belajar dan kerja sama siswa melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe
STAD (2) meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran
Kooperatif tipe STAD (3) meningkatkan sikap kerja sama siswa melalui penerapan
model pembelajaran Kooperatif tipe STAD.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang dilakukan dalam 2 siklus.Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III B SD
Negeri Condongcatur tahun ajaran 2017/2018. Objek penelitian ini adalah
peningkatan hasil belajar siswa dan sikap kerja sama. Instrumen yang digunakan
adalah lembar observasi kerja sama, kuesioner kerja sama, lembar wawancara, lembar
soal, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif
kuantitatif – kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) upaya peningkatan hasil belajar dan
sikap kerjasama siswa telah berhasil dilakukan dengan menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan langkah-langkah : a) menyampaikan tujuan,
b)pembagian kelompok, c) penyampaian materi, d)kegiatan kelompok, e) kuis, dan f)
pemberian penghargaan. (2) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari rata-rata nilai pada kondisi awal 70,7
dengan persentase ketuntasan (35%) pada siklus I meningkat menjadi 81,2 dengan
persentase ketuntasan (67,8%), dan pada siklus II meningkat menjadi 84,8 dengan
persentase ketuntasan (92,8%). (3) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dapat meningkatkan sikap kerjasama siswa dari skor awal 53,2 (rendah)
meningkat menjadi 69,2 (sedang) pada siklus I,dan meningkat menjadi 81,3 (tinggi)
pada siklus II.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Kerjasama, Student Team Achievement Development
(STAD).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
IMPROVING LEARNING OUTCOMES AND COOPERATION NATURAL SCIENCE
LESSONS USING STAD TYPE COOPERATIVE LEARNING MODEL FOR STUDENTS OF
CLASS III B SDN CONDONGCATUR
By :
Stepanus Hendry Pratama
University Of Sanata Dharma
2018
The study was motivated by the low learning outcomes and cooperation of third
grade students of class B in SDN Condongcatur regarding to natural science lessons.
Through the application of STAD type cooperative learning model, the study aims to:
(1) describe efforts to improve learning outcomes and students cooperation;(2)
improve students learning outcomes; and (3) increase students cooperative attitude.
Data were collectedusing classroom action research conducted in 2 cycles. In
this study, the subject was the third grade students of class B in SDN Condongcatur
academic year 2017/2018, while the object was learning outcomes and cooperative
questionnaire, interview sheets, question sheets, and documentation. The data were
then analyzed using a quantitative-qualitativ descriptive analysis.
The result shows as follows. (1) Efforts to improve learning outcomes and
students cooperation have been successfully carried out by omplemeninting STAD
type cooperative learning model through several steps, including a)conveying
objectives, b)group discussion, c) material submission, d) group activities, e)quizzes,
and f) awarding. 2). The application of STAD type cooperative learning model seems
able to improve students learning ourcomes from the average score 70,7 with the
percentage of complection 35% in the initial condition increased to 81,2 with the
percentage of completion 67,8% in the first cycle, and 84,8 with the percentage of
complection 92,8% in the second cycle. 3) the implementation of STAD type
cooperative learning models also proven to impact students cooperative attitude from
the initial score 53,2 (low) increased to 69,2 (medium) in the first cycle, and 81,3
(high) in the second cycle.
Keywords: Learning Outcomes, Cooperation, Student Team Achievement
Development (STAD).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penyusunan skripsi ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan judul skripsi
“Peningkatan Hasil Belajar Dan Kerja Sama Dalam Mata Pelajaran IPA Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas III B SDN Condongcatur”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Kintan Limiansih, S.Pd.,M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang
telah memberi banyak sekali masukan dan membimbing penulis dalam
penyusunan maupun penyelesaian skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Drs. Albertus Hartana, S.J., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah
memberi banyak sekali masukan dan membimbing penulis dalam
penyusunan maupun penyelesaian skripsi.
6. Drs. Tri Suhandi selaku Kepala Sekolah SD Negeri Condongcatur yang telah
memberikan ijin penelitian kepada penulis.
7. Sugeng Rahayu S.Pd. selaku guru kelas IIIB SD Negeri Condongcatur yang
telah bersedia membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
8. Bapak/Ibu Guru dan karyawan SD Negeri Condongcatur yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak sekali membantu penulis
selama melakukan penelitian di SD Negeri Condongcatur.
9. Siswa dan siswi kelas IIIB SD Negeri Condongcatur yang telah bekerjasama
dengan baik selama penelitian berlangsung.
10. Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
mendidik dengan penuh kesabaran selama penulis menempuh kuliah.
11. Keluarga tercinta, Ibu Dwi Puji Astuti, Bapak Yosafat Suparto, dan adik saya
Maria Vina Rosalia yang telah memberikan dorongan dan doa selama
penulisan skripsi ini.
12. Sahabatku tercinta yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu dan juga
teman-teman kelas A yang membantu dan memberikan semangat dalam
penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ...................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xxi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xxii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
B. Batasan Masalah ............................................................................... 8
C. Rumusan Masalah ............................................................................. 8
D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 9
E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 10
F. Definisi Operasional .......................................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 12
A. Kajian Pustaka .................................................................................. 12
1. Belajar ..................................................................................... 12
2. Hasil Belajar ............................................................................. 13
3. Jenis Hasil Belajar .................................................................... 14
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................. 15
5. Kerjasama ............................................................................... 17
6. Indikator Kerja Sama .............................................................. 18
7. Tujuan Kerja Sama .................................................................. 18
8. Manfaat Kerja Sama ............................................................... 20
9. Hakikat IPA ............................................................................ 20
10. Model Pembelajaran Kooperatif .............................................. 21
11. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif ........................ 22
12. Tujuan dan Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif ............ 23
13. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Kooperatif .................... 24
14. Macam-macam Jenis Model Pembelajaran Kooperatif .......... 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
15. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ......................... 26
16. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ......... 26
17. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD .............................................................................. 28
18. Makhluk Hidup ...................................................................... 29
B. Penelitian yang Relevan ................................................................. 35
C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 41
D. Hipotesis Tindakan ......................................................................... 42
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 44
A. Jenis Penelitian ................................................................................. 44
B. Setting Penelitian ............................................................................... 48
1. Tempat Penelitian ................................................................... 48
2. Subyek Penelitian ................................................................... 48
3. Objek Penelitian ...................................................................... 48
4. Waktu Penelitian ..................................................................... 49
C. Desain Penelitian ............................................................................. 49
1. Persiapan ................................................................................. 49
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus ............................................. 50
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 56
1. Teknik Tes ............................................................................... 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tes Tertulis ............................................................................. 57
2. Teknik Non Tes ....................................................................... 57
a. Kuesioner ...................................................................... 57
b. Observasi ...................................................................... 58
c. Wawancara .................................................................... 59
d. Dokumentasi ................................................................. 59
E. Instrumen Penelitian ......................................................................... 59
1. Instrumen Tes .................................................................................. 60
2. Instrumen Non Tes .......................................................................... 61
a. Lembar Kuesioner ......................................................... 62
b. Pedoman Wawancara .................................................... 63
c. Lembar Observasi ......................................................... 65
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ................................ 68
1. Validitas .......................................................................................... 68
a. Validitas Isi .................................................................. 69
b. Validitas Konstruk ........................................................ 78
c. Reliabilitas ..................................................................... 82
G. Teknik Analisis Data ........................................................................ 84
1. Perhitungan Sikap Kerja Sama Siswa ............................................. 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
2. Perhitungan Hasil Belajar Siswa ..................................................... 85
H. Indikator Keberhasilan ...................................................................... 86
I. Jadwal Penelitian ............................................................................... 87
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 88
A. Hasil Penelitian ............................................................................... 88
1. Kondisi Awal .................................................................................. 88
2. Siklus I ............................................................................................ 93
3. Siklus II ........................................................................................... 102
B. Pembahasan ...................................................................................... 110
1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ............... 111
2. Peningkatan Sikap Kerja Sama Siswa ............................................. 114
3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa .................................................... 118
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 123
A. Kesimpulan ...................................................................................... 123
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 124
C. Saran .................................................................................................. 124
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 126
LAMPIRAN .................................................................................................. 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Kondisi Awal………………………………….. 4
Tabel 1.2 Data Sikap Kerjasama Kondisi Awal ………………………………. 5
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I …………………………………….. 60
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ……………………………………. 61
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Kuesioner Sikap Kerja Sama Siswa……………... 62
Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Kuesioner …………………………………….. 63
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Wawancara ………………………………………………. 64
Tabel 3.6 Pedoman Wawancara Guru ………………………………………… 64
Tabel 3.7 Kisi-kisi Lembar Observasi Kerja Sama Siswa……………………... 65
Tabel 3.8 Lembar Observasi Sikap Kerja Sama Siswa………………………... 66
Tabel 3.9 Pedoman Penskoran Validasi ………………………………………. 70
Tabel 3.10 Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran …………………………. 70
Tabel 3.11 Hasil Validasi Silabus ………………………………………………. 71
Tabel 3.12 Hasil Validasi RPP …………………………………………………. 72
Tabel 3.13 Hasil Validasi LKS ………………………………………………… 74
Tabel 3.14 Hasil Validasi Soal Evaluasi ………………………………………... 75
Tabel 3.15 Hasil Validasi Lembar Kuesioner …………………………………... 76
Tabel 3.16 Hasil Validasi Lembar Observasi …………………………………... 77
Tabel 3.17 Validitas Soal Siklus I Pilihan Ganda ………………………………. 78
Tabel 3.18 Validitas Soal Siklus I Esai …………………………………………. 79
Tabel 3.19 Validitas Soal Siklus II Pilihan Ganda ……………………………... 80
DAFTAR TABEL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Tabel 3.20 Validitas Soal Siklus II Esai ………………………………………... 81
Tabel 3.21 Kriteria Klasifikasi Reliabilitas …………………………………….. 82
Tabel 3.22 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus I …………… 83
Tabel 3.23 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Esai Siklus I ……………………… 83
Tabel 3.24 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus II ………….. 83
Tabel 3.25 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Esai Siklus II …………………….. 83
Tabel 3.26 Kriteria Keberhasilan ………………………………………………. 86
Tabel 3.27 Jadwal Penelitian …………………………………………………… 87
Tabel 4.1 Skor Observasi Sikap Kerja Sama Siswa pada Kondisi Awal……… 89
Tabel 4.2 Skor Kuesioner Sikap Kerja Sama Siswa pada Kondisi Awal …….. 90
Tabel 4.3 Skor Sikap Kerja Sama Siswa pada Kondisi Awal ………………… 91
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa pada Kondisi Awal ……………………………. 92
Tabel 4.5 Skor Observasi Sikap Kerja Sama Siswa pada Siklus I ……………. 96
Tabel 4.6 Skor Kuesioner Sikap Kerja Sama Siswa pada Siklus I ……………. 97
Tabel 4.7 Skor Sikap Kerja Sama Siswa pada Siklus I ………………………. 98
Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa Siklus I ………………………………………... 99
Tabel 4.9 Skor Observasi Sikap Kerja Sama Siswa pada siklus II …………… 105
Tabel 4.10 Skor Kuesioner Sikap Kerja Sama Siswa pada Siklus II …………… 106
Tabel 4.11 Skor Sikap Kerja Sama Siswa Siklus II …………………………….. 107
Tabel 4.12 Hasil Belajar Siswa Siklus II ……………………………………….. 108
Tabel 4.13 Hasil Sikap Kerja Sama Siswa ……………………………………... 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Tabel 4.14 Peningkatan Sikap Kerja Sama Siswa ……………………………… 116
Tabel 4.15 Hasil Prestasi Belajar Siswa ………………………………………... 119
Tabel 4.16 Peningkatan Hasil Belajar Siswa …………………………………… 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Literatur Penelitian yang Relevan ............................. 40
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ................................................................. 42
Gambar 3.1 Model Siklus PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart ........... 46
Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Sikap Kerja Sama ................................ 117
Gambar 4.2 Diagram Peningkatan Rata-rata Nilai Hasil Belajar .............. 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ...................................................................................... 130
Lampiran 2 a. RPP Siklus I Pertemuan 1 ..................................................... 135
b. RPP Siklus I Pertemuan 2 ................................................... 149
c. RPP Siklus II Pertemuan 1 ................................................... 167
d. RPP Siklus II Pertemuan 2 ............................................... 181
Lampiran 3 Lembar Observasi Kerja Sama Siswa ..................................... 202
Lampiran 4 Lembar Kuesioner Kerja Sama Siswa ...................................... 206
Lampiran 5 Kisi-kisi Soal Evaluasi I dan II ................................................. 209
Lampitan 6 a. Soal Evaluasi Siklus I .......................................................... 212
b. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ................................. 215
Lampiran 7 a. Soal Evaluasi Siklus II .......................................................... 216
b. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ............................... 219
Lampiran 8 a. Data Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus I ......................... 220
b. Data Validitas Soal Uraian Siklus I ..................................... 224
c. Data Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus II ........................ 226
d. Data Validitas Soal Uraian Siklus II ................................... 231
Lampiran 9 a. Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus I .............................. 233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiii
b. Reliabilitas Soal Uraian Siklus I ........................................... 234
c. Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus II.............................. 235
d. Reliabilitas Soal Uraian Siklus II ......................................... 236
Lampiran 10 a. Instrumen Validiasi Perangkat Pembelajaran ....................... 237
b. Instrumen Validiasi Perangkat Pembelajaran ...................... 244
Lampiran 11 a. Instrumen Validasi Lembar Observasi Sikap Kerja Sama .. 251
b. Instrumen Validasi Lembar Observasi Sikap Kerja Sama .. 254
Lampiran 12 a. Instrumen Validasi Lembar Kuesioner Sikap Kerja Sama ... 257
b. Instrumen Validasi Lembar Kuesioner Sikap Kerja Sama .. 260
Lampiran 13 Data Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa .................................. 263
Lampiran 14 a.Penghitungan Skor Observasi Sikap Kerja Sama
Pada Kondisi Awal .............................................................. 264
b. Penghitungan Skor Kuesioner Sikap Kerja Sama
Pada Kondisi Awal ................................................................... 265
Lampiran 15 a. Sampel Uji Soal Evaluasi Siklus I ....................................... 266
b. Sampel Uji Soal Evaluasi Siklus II ...................................... 269
Lampiran 16 a. Sampel Uji Soal Evaluasi Siklus I ........................................ 272
b. Sampel Uji Soal Evaluasi Siklus II ...................................... 275
Lampiran 17 a. Penghitungan Skor Observasi Sikap Kerja Sama
Pada Siklus I ............................................................................. 277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiv
b. Penghitungan Skor Kuesioner Sikap Kerja Sama
Pada Siklus I ............................................................................. 278
Lampiran 18 a. Penghitungan Skor Observasi Sikap Kerja Sama
Pada Siklus II ........................................................................... 279
b. Penghitungan Skor Kuesioner Sikap Kerja Sama
Pada Siklus II ............................................................................ 280
Lampiran 19 a. Sampel Hasil Pengerjaan LKS Siklus I ................................ 281
b. Sampel Hasil Pengerjaan LKS Siklus II ............................... 283
Lampiran 20 a. Lembar Kuesioner Sikap Kerja Sama Siswa ....................... 289
b. Lembar Kuesioner Sikap Kerja Sama Siswa ....................... 292
Lampiran 21 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 295
Lampiran 22 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ....................... 296
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu perwujudan kebudayaan manusia yang
dinamis dan sarat perkembangan. Pendidikan yang mampu mendukung
pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu
mengembangkan potensi peserta didik. Sesuai dengan Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 (Ayat
1) bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pentingnya arti
pendidikan menuntut guru untuk lebih bertanggung jawab dalam proses
pembelajaran di kelas sehingga terjadi peningkatan pada pengetahuan dan
keterampilan siswa.
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang sangat
berperan banyak dalam mencerdaskan bangsa, dengan sumber daya manusia
(SDM) yang cerdas maka secara otomatis kemajuan suatu bangsa akan semakin
cepat. Pendidikan dasar khususnya pendidikan pada sekolah dasar (SD) sangat
menentukan langkah ke depan seseorang dalam melanjutkan jenjang
pendidikannya. Pada saat ini di sekolah dasar mulai menerapkan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
tematik yang pembelajarannya merujuk pada penggabungan beberapa mata
pelajaran. Dengan adanya pemaduan tersebut, peserta didik akan memperoleh
pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi
bermakna bagi peserta didik. Hal itu sesuai dengan pendapat Piaget (dalam
Suparno, 2000 : 69) bahwa anak usia 7 – 11 tahun atau usia sekolah dasar masih
berada dalam cara berpikir yang logis akan segala sesuatu yang ditemuinya.
Penerapan pembelajaran KTSP di sekolah dasar, menjadikan siswa
dapat belajar dari pengalaman maupun lingkungan sekitar. Upaya untuk
menunjang tercapainya pembelajaran tersebut harus didukung dengan suasana
pembelajaran yang kondusif dan mendukung. Suasana pembelajaran yang
diciptakan guru di dalam kelas sangat menentukan akan keberhasilan
tercapainya tujuan suatu pembelajaran. Agar pembelajaran tematik dapat
berjalan sesuai yang diharapkan maka dibutuhkan suatu pendekatan yang dapat
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran tematik dan sesuai.
Ilmu Pengetahuan Alam adalah sebuah mata pelajaran di sekolah dasar.
IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang
sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat
berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan Teknologi.
Pembelajaran IPA diharapkan bisa menjadi wahana bagi siswa untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta pengembangan lebih lanjut
dalam penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa sebagai subjek pendidikan,
dituntut supaya aktif dalam belajar mencari informasi dan mengeksplorasi
sendiri atau secara berkelompok. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pembimbing ke arah pengoptimalan pencapaian ilmu pengetahuan yang
dipelajari. Diharapkan dalam proses pembelajaran siswa mau dan mampu
mengemukakan pendapat sesuai dengan apa yang telah dipahami, berinteraksi
secara positif antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dan guru apabila
ada kesulitan.
Kondisi ideal yang seharusnya terjadi pada siswa kelas III adalah siswa
dapat lebih memahami apa yang telah disampaikan oleh guru ketika kegiatan
pembelajaran berlangsung dan bisa mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.
Selain itu, siswa juga sudah memiliki sikap kerjasama yang baik ketika
pembelajaran berlangsung. Hakikat pembelajaran yang efektif adalah proses
belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta
didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan
pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat
memberikan perubahan perilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan
mereka. Pembelajaran IPA merupakan proses interaksi antara siswa dengan
pendidik, sumber belajar, media belajar, dan lingkungan belajar guna mencapai
kompetensi IPA yang telah ditentukan Diana, dkk (2009 : 10). Keberhasilan
pembelajaran IPA tergantung pada proses pembelajaran dan hasil belajar IPA.
Mengacu pada hakikat IPA, yaitu ilmu yang diperoleh dan dikembangkan
melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun
atas dasar sikap ilmiah dengan hasil berupa produk ilmiah yang tersusun atas
konsep, prinsip, dan teori yang berlaku secara universal maka proses
pembelajaran IPA menekankan pada adanya pengalaman langsung sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
memberi ruang kepada siswa untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, kreatif
dan bersikap ilmiah secara holistik. Tetapi pada kenyataan yang ada di SDN
Condongcatur bahwa pada pembelajaran IPA kelas III, hasil belajar siswa
kurang memuaskan antara anak satu dengan yang lainnya berbeda dan
kurangnya sikap kerja sama antar siswa. Hal tersebut terbukti dari hasil
observasi dan wawancara dengan guru kelas III B pada saat mata pelajaran IPA
berlangsung. Selain itu cara mengajar guru masih cenderung menggunakan
metode ceramah kemudian memberikan tugas kepada siswa. Cara tersebut
nampak kurang efektif untuk penyampaian materi pembelajaran. Masalah
tersebut terjadi pada siswa kelas III B SDN Condongcatur dalam mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam tentang makhluk hidup. Masalah tersebut terjadi karena
rendahnya kemampuan belajar dan sikap kerja sama antar siswa pada kegiatan
pembelajaran mapel IPA. Berikut data hasil belajar siswa kelas III B dapat
dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Kondisi Awal Siswa Kelas III B SD
Negeri Condongcatur.
UTS Mata
Pelajaran IPA
Tahun Ajaran
KKM Rata-
rata
Ketuntasan Jumlah
Siswa Tuntas Tidak
Tuntas
2016/2017 75 68.32 10 siswa
( 35% )
18 siswa
( 65% )
28 siswa
Berdasarkan keterangan tabel di atas diketahui bahwa hasil belajar siswa
pada kondisi awal ditinjau dari nilai ujian akhir semester tahun ajaran 2016/2017
dengan KKM 75, nilai rata-rata siswa adalah 68,32. Secara lebih lanjut apabila
ditinjau pada aspek tingkat ketuntasan KKM, diperoleh persentase bahwa ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
sebanyak 18 siswa (65%) tidak tuntas dan 10 siswa (35%) tuntas dari total 28
siswa. Sementara itu, untuk data hasil kerja sama kondisi awal siswa kelas III B
SD Negeri Condongcatur dapat dilihat pada tabel 1.2.
Tabel 1.2 Data Sikap Kerja Sama Kondisi Awal Siswa Kelas III B
SD Negeri Condongcatur.
Rata-rata Hasil
Observasi
Rata-rata Hasil
Kuesioner
Rata-rata Keterangan
53.2 55.5 53.2 Rendah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa data nilai rata-rata sikap kerja
sama siswa pada kondisi awal yang diperoleh peneliti berdasarkan hasil
observasi adalah 53,2, sedangkan nilai rata-rata sikap kerja sama siswa pada
kondisi awal yang peneliti peroleh berdasarkan hasil kuesioner adalah 55,5.
Berdasarkan kedua data tersebut, kemudian diperoleh hasil nilai rata-rata sikap
kerja sama siswa sebesar 53,2 dengan kategori kurang aktif. Dari data nilai rata-
rata sikap kerja sama yang diperoleh sebesar 53,2 peneliti mengkategorikan
kurang aktif dalam bekerja sama dengan mengacu pada indikator-indikator sikap
kerja sama yaitu tanggung jawab, saling berkontribusi, dan pengerahan
kemampuan secara maksimal.
Namun kenyataannya, aktivitas yang ditunjukkan siswa pada
pembelajaran masih rendah seperti rendahnya minat siswa belajar kelompok
dimana pelaksanaan pembelajaran di lapangan melalui belajar kelompok masih
jarang, jika ada dilaksanakan hasil yang dicapai masih rendah. Hal tersebut
dikarenakan kurangnya variasi dalam metode pembelajaran. Metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pembelajaran yang lebih bervariasi dapat dipilih atau digunakan sebagai
alternatif dalam menyampaikan materi. Pada umumnya siswa cenderung pasif,
hanya menerima apa yang disampaikan guru tanpa bisa mengeluarkan pendapat,
bertanya, serta menjawab pertanyaan. Jika guru mengajukan pertanyaan, siswa
tidak berani menjawab, jika ada itu hanya 4-5 orang siswa saja dan jika ada
kendala siswa tidak berani bertanya. Dan nilai yang diperoleh siswa masih di
bawah standar ketuntasan belajar, dimana standar yang digunakan adalah 75.
Namun masih terdapat beberapa siswa dalam pembelajaran IPA mendapat nilai
di bawah standar.
Menanggapi permasalahan tersebut, peneliti berupaya mencari solusi
dalam rangka untuk meningkatkan hasil belajar dan sikap kerja sama siswa kelas
III B SD Negeri Condongcatur. Salah satu solusi yang diharapkan peneliti untuk
mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam kegiatan pembelajaran. Model
tersebut dipilih oleh peneliti sebagai model pembelajaran IPA, khususnya
tentang makhluk hidup karena sangat cocok digunakan dalam bentuk kerja sama
dan sekaligus dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu dengan belajar
berkelompok, siswa akan membangun pola interaksi antar siswa dan dapat
berbagi ide atau gagasan dalam mempelajari materi pelajaran maupun
menyelesaikan masalah. Banyak model pembelajaran kooperatif yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran kooperatif pada penelitian
ini dibatasi pada tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions). Tipe
STAD diadakan untuk pencapaian hasil belajar, penerimaan terhadap perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
individu dan juga untuk pengembangan sosial. Slavin, (2016:143) menjelaskan
bahwa STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling
sederhana dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para
guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Pada model pembelajaran
kooperatif tipe STAD siswa dituntut untuk bekerja sama, dengan bekerja sama
siswa akan lebih mudah memahami materi tersebut karena melalui belajar dari
teman sebaya dan di bawah bimbingan guru, maka proses penerimaan dan
pemahaman siswa akan semakin mudah dan cepat terhadap materi yang
dipelajari.
Model pembelajaran tersebut dinilai cukup efektif dalam menyelesaikan
masalah, karena dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki
kelebihan, diantaranya adalah dapat melatih siswa bekerja sama dalam
kelompok, lebih menumbuhkan sikap simpati, empati, saling berbagi, saling
bertanggung jawab, siswa menjadi aktif dalam pembelajaran, dan mendapat
penghargaan yang dapat memotivasi siswa untuk mencapai hasil yang lebih
tinggi. Dengan kelebihan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan sikap kerja sama pada
siswa kelas III B SDN Condongcatur.
Sehubungan dengan keterbatasan waktu, peneliti membatasi lingkup
permasalahan penelitian yaitu tentang materi makhluk hidup. Dalam penelitian
ini peneliti hanya akan meneliti pada mata pelajaran IPA pada materi makhluk
hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
B. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti maka tidak semua
masalah dibahas dalam penelitian ini. Sesuai dengan judul penelitian maka yang
menjadi fokus utama penelitian ini adalah :
1. Mengetahui peningkatan hasil belajar dan sikap kerja sama siswa kelas III B
SD Negeri Condongcatur dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
2. Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah mengacu pada
hasil belajar ranah kognitif pembelajaran tentang makluk hidup semester
genap tahun ajaran 2017/2018.
3. Hasil belajar ranah kognitif dalam penelitian ini difokuskan pada aspek
mengetahui, memahami, dan menerapkan.
4. Kerja sama siswa yang diamati dalam penelitian ini dibatasi pada indikator
kemampuan siswa dalam bekerja sama yaitu tanggung jawab, saling
berkontribusi, dan pengerahan kemampuan secara maksimal.
5. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam penelitian ini dibatasi
pada langkah-langkah penyampaian tujuan motivasi, pembagian kelompok,
prestasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim, dan kuis (evaluasi).
C. Rumusan Masalah
Dari uraian yang sudah disampaikan, maka dapat ditarik rumusan masalah
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1. Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar dan sikap kerja sama pada
siswa kelas III B SDN Condongcatur pada tahun ajaran 2017/2018
menggunakan model kooperatif tipe STAD ?
2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam mata
pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas III B SDN
Condongcatur pada tahun ajaran 2017/2018 ?
3. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam mata
pelajaran IPA dapat meningkatkan sikap kerja sama pada siswa kelas III B
SDN Condongcatur pada tahun ajaran 2017/2018 ?
D. Tujuan Penelitian
Dari uraian yang sudah disampaikan, maka tujuan penelitiannya adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui upaya penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dalam meningkatkan hasil belajar dan sikap kerja sama pada siswa
kelas III B SDN Condongcatur pada tahun ajaran 2017/2018.
2. Untuk mengetahui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas III SDN Condongcatur dalam
mata pelajaran IPA.
3. Untuk mengetahui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan sikap kerja sama pada siswa kelas III SDN Condongcatur
dalam mata pelajaran IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang bermakna bagi:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan luas dalam bidang
pendidikan, khususnya penelitan yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
2. Manfaat praktis
a. Siswa
Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
diharapkan siswa mampu meningkatkan hasil belajar dan sikap kerja
sama.
b. Guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi guru
untuk merancang dan menciptakan suasana pembelajaran yang efektif
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
c. Sekolah
Penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk menciptakan
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif bagi para guru sehingga
hasil belajar siswa dan untuk pendidikan sekolah dapat meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
d. Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam
merancanng pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD.
F. Definisi Operasional
1. Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pembelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari
hasil tes materi pelajaran tertentu, baik individu ataupun tim menginginkan
suatu pekerjaan dilakukan secara baik dan benar agar memperoleh hasil yang
baik dari pekerjaan tersebut.
2. Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau
kelompok diantara kedua belah pihak manusia untuk tujuan bersama dan
mendapatkan hasil yang lebih cepat dan lebih baik.
3. Model pembelajaran kooperatif adalah bentuk pembelajaran dengan cara
siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaborasi
yang anggotanya terdiri dari empat sampai lima orang.
4. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah tipe model kooperatif yang
paling sederhana dapat dilakukan oleh guru dan siswa ditempatkan dalam
sebuah tim belajar yang beranggotakan empat sampai lima siswa yang
heterogenitas (suku, ras, agama, adat istiadat, jenis kelamin, dan prestasi
siswa).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Definisi Belajar
R.Gange (dalam Susanto, 2013:1) menyatakan bahwa belajar merupakan
suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat di
pisahkan satu sama lain.
Burton (dalam Susanto, 2013:3) berpendapat bahwa perubahan tingkah
laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu
lain dan individu dengan lingkungannya sehinggga mereka lebih maju
berinteraksi dengan lingkungannya.
. Slameto (2010 : 2) menyatakan “belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses interaksi antara peserta didik terhadap lingkungannya
yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat permanen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Definisi Hasil Belajar
Dalam proses pembelajaran kegiatan belajar mengajar, perubahan
terhadap aspek-aspek intelektual, emosional atau sikap keterampilan akan dapat
terlihat dalam bentuk hasil belajar. Ini berdasarkan respon yang diberikan siswa
terhadap stimulus atau rangsangan yang diberikan guru, baik stimulus tersebut
berupa jawaban berbentuk lisan, tulisan, tes ataupun pelaksanaan tugas-tugas.
Winkel (2007: 40) menyatakan hasil belajar adalah setiap macam kegiatan
belajar menghasilkan perubahan yang khas yaitu, belajar. Hasil belajar tampak
dalam suatu prestasi yang diberikan siswa, misalnya menyebutkan huruf dalam
abjad secara berurutan. Hasil belajar merupakan kemampuan, keterampilan, dan
sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Hasil suatu pembelajaran
(kemampuan, keterampilan, dan sikap) dapat terwujud jika pembelajaran
(kegiatan belajar mengajar) terjadi. Baik individu ataupun tim, menginginkan
suatu pekerjaan dilakukan secara baik dan benar agar memperoleh hasil yang
baik dari pekerjaan tersebut. Keberhasilan ini akan tampak dari pemahaman,
pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki oleh individu ataupun tim.
Menurut Sudjana (2004 : 25), “Hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Hasil peristiwa belajar dapat muncul dalam berbagai jenis perubahan
atau pembuktian tingkah laku seseorang”.
Hal sejalan dengan pendapat Purwanto (2009:46) yang mengemukakan
bahwa hasil belajar yaitu pencapaian tujuan belajar siswa pada saat mengikuti
proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Dari teori tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar
adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran di
sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes materi
pelajaran tertentu, baik individu ataupun tim menginginkan suatu pekerjaan
dilakukan secara baik dan benar agar memperoleh hasil yang baik dari pekerjaan
tersebut.
3. Jenis Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku pada diri siswa setelah
melaksanakan aktivitas belajar. Hasil belajar diukur untuk mengetahui
pencapaian tujuan pendidikan sehingga hasil belajar harus sesuai dengan tujuan
pendidikan. Hasil belajar dibagi menjadi beberapa jenis. Gagne (dalam
Suprijono, 2009 : 12) menyatakan bahwa hasil belajar berupa :
a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang.
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri.
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak
jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Hasil belajar atau perubahan perilaku yang menimbulkan kemampuan
dapat berupa hasil utama pengajaran (instructional effect) maupun hasil
sampingan pengiring (nurturant effect). Hasil utama pengajaran adalah
kemampuan hasil belajar yang memang direncanakan untuk diwujudkan dalam
kurikulum dan tujuan pembelajaran. Sedang hasil pengiring adalah hasil belajar
yang dicapai namun tidak direncanakan untuk dicapai (Purwanto, 2011 : 49).
Sementara Bloom (dalam Sudjana, 2005 : 22) membagi hasil belajar
menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar
intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan
dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau
reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah Psikomotor berkenaan
dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang termasuk dalam ranah
kognitif yaitu skor yang diperoleh siswa dari pekerjaan tes yang telah dirancang
sesuai dengan materi yang dipelajari siswa setelah siswa tersebut mengikuti
proses pembelajaran.
4. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut teori Gestalt (dalam Susanto, 2013 : 12) belajar merupakan
suatu proses perkembangan, artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak
mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik
yang berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Berdasarkan teori ini, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu
sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa dalam arti kemampuan berpikir atau
tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan kesiapan siswa baik jasmani
maupun rohani. Kedua, lingkungan yaitu sarana dan prasarana, kompetensi guru,
kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode serta dukungan lingkungan,
keluaraga, dan lingkungan. Pendapat yang senada dikemukakan oleh Wasliman
(2007 : 158), hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil
interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal
maupun faktor eksternal. Secara perinci uraian mengenai faktor internal dan
eksternal sebagai berikut :
a. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta
didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi :
kecerdasan, minat, dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan
belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
b. Faktor eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang memengaruhi hasil
belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya,
pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang berkurang terhadap anaknya,
serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orag tua dalam
kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik. Selain itu,
Wasliman (2007 : 159) mengungkapkan bahwa sekolah merupakan salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
faktor yang ikut menentukan hasil belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan
belajar siswa dan kualitas pengajaran di sekolah, maka semakin tinggi pula hasil
belajar siswa.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor
yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor dari internal dan faktor dari
eksternal.
5. Pengertian Kerja Sama
Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat dipisahkan dari
komunitasnya dan setiap orang di dunia ini tidak ada yang dapat berdiri sendiri
melakukan segala aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya, tanpa bantuan orang
lain. Begitupun anak, dalam aktivitas usahanya setiap anak selalu membutuhkan
kehadiran dan peran orang lain. Salah satu ciri khas keterampilan sosial yang
berkembang adalah kerja sama, belajar kerja sama yang mengembangkan
kognitif maupun sosial.
Kerja sama menurut Syamsu (2004 : 125) adalah sikap mau bekerja sama
dengan kelompok. Sikap mau bekerjasama artinya dapat diajak dalam
menyelessaikan sesuatu secara bersama-sama dalam suatu kelompok.
Sedangkan menurut Reni, dkk (2009:2) menjelaskan bahwa kerja sama
adalah membagi kegiatan dalam tugas-tugas kecil pada anggota kelompok.
Davis (2006 : 1) berpendapat bahwa kerja sama adalah keterlibatan
mental dan emosional orang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka
untuk memberikan kontribusi dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan
kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Dari pengertian tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa kerja sama
adalah aktivitas satu orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah
disepakati bersama dalam jangka waktu tertentu.
6. Indikator Kerja Sama
Ada beberapa indikator-indikator kerja sama, berdasarkan pengertian
kerja sama yang dinyatakan Davis (2006 : 1) sebagai berikut :
a. Tanggung jawab, yaitu secara bersama-sama menyelesaikan pekerjaan,
yaitu dengan pemberian tanggung jawab dapat tercipta kerja sama yang
baik.
b. Saling berkontribusi, yaitu dengan saling berkontribusi baik tenaga maupun
pikiran akan terciptanya kerja sama.
c. Pengerahan kemampuan secara maksimal, yaitu dengan mengerahkan
kemampuan atau kekompakan masing-masing anggota tim secara maksimal.
Berdasarkan pengertian dan pendapat tentang indikator kerja sama yang
dinyatakan para ahli, dapat diambil indikator-indikator kerja sama dari Davis
yaitu tanggung jawab, saling kontribusi, pengerahan kemampuan (kekompakan
tim). Ketiga indikator tersebut dijadikan acuan dalam penelitian ini.
7. Tujuan Kerja Sama
Kerja sama kelompok di kelas memiliki tujuan utama untuk membuat
siswa terlibat secara aktif dalam proses belajarnya. Mengelompokkan siswa
secara berpasangan atau dalam kelompok-kelompok kecil, meningkatkan
kesempatan mereka untuk terlibat. Para siswa akan merasakan sedikit tekanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
ketika diminta menyelesaikan sebuah tugas dengan temannya dibandingkan jika
mereka menyelesaikannya sendiri.
Menurut Erida (2011 : 21) kerja sama atau belajar bersama merupakan
proses beregu (berkelompok) di mana anggota-anggotanya mendukung dan
saling mengandalkan untuk mencapai suatu hasil yang mufakat. Kerja sama
memiliki tujuan diantaranya yaitu:(a) memberikan pendapat tentang
permasalahan dengan pertanyaan, wawasan dan pemecahan dalam kelompok,
(b) bertukar pikiran antara teman yang satu dengan teman yang lain sehingga
teman yang tadinya tidak tahu akan menjadi tahu, (c) meringankan pekerjaan
yang didapat dengan membagi tugas pada kelompok, (d) cepat terselesaikan
pekerjaan karena dilakukan dengan bersama-sama, (e) menyatukan ide, gagasan
ataupun pendapat kelompok dalam keputusan bersama.
Berdasarkan pendapat di atas mengenai tujuan kerja sama dapat ketahui
bahwa kemampuan kerja sama bertujuan mengembangkan kreativitas anak
dalam berkelompok atau memecahkan suatu masalah karena jika anak tidak
memiliki kemampuan kerja sama anak belum dapat membedakan antara kondisi
dirinya dengan kondisi orang lain atau anak lain di luar dirinya. Dari uraian di
atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa tujuan kemampuan kerja sama yaitu
untuk mengajak anak agar dapat saling tolong menolong, untuk menciptakan
mental anak didik yang penuh rasa percaya diri agar dapat dengan mudah
beradaptasi dengan lingkungan baru, serta dapat meningkatkan sosialisasi anak
terhadap lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
8. Manfaat Kerja Sama
Kerja sama memiliki manfaat yang dapat diperoleh anak ketika
melakukan suatu kegiatan atau permainan. Kusnadi (2002 : 1) mengatakan
bahwa berdasarkan penelitian, kerja sama memiliki beberapa manfaat, yaitu
sebagai berikut:
a. Kerja sama mendorong persaingan di dalam pencapaian tujuan.
b. Kerja sama mendorong berbagai upaya terciptanya banyak energi.
c. Kerja sama mendorong terciptanya hubungan yang baik antar individu serta
meningkatkan rasa kesetiakawanan.
d. Kerja sama menciptakan praktek yang sehat serta meningkatkan semangat
kelompok.
Kerja sama mendorong ikut serta memiliki situasi dan keadaan yang
terjadi dilingkungannya, sehingga secara otomatis akan ikut menjaga dan
melestarikan situasi dan kondisi yang telah baik. Dengan adanya kerja sama,
anak yang satu dengan yang lain akan menciptakan interaksi sosial yang baik
dan hubungan yang baik sehingga dapat mengakrabkan hubungan.
9. Hakikat IPA Sekolah Dasar
Pembelajaran IPA di sekolah dasar disesuaikan dengan karakteristik
siswa sekolah dasar yang berada pada tahap operasional kongkrit. Siswa pada
tahap operasional kongkrit berpikir atas dasar pengalaman kongkrit atau nyata.
Siswa pada tahap ini membutuhkan benda benda kongkrit untuk membantu
perkembangan intelektualnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Susanto (2013:165) mengungkapkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pedidikan di
Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Sains atau IPA adalah usaha
manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada
sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga
mendapatkan suatu kesimpulan IImu Pengetahuan Alam dapat diklasifikasikan
menjadi tiga bagian, yaitu : ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses, dan
sikap. Ilmu pengetahuan alam sebagai produk, yaitu kumpulan hasil penelitian
yang telah dilakkukan oleh ilmuwan dan sudah membentuk konsep yang telah di
kaji dengan kegiatan empiris dan kegiatan analitis.
Menurut Sulistyorini (dalam Susanto 2013:169), ada Sembilan aspek
yang ingin dikembangkan dalam pembelajaran IPA, yaitu : sikap ingin tahu,
ingin mendapatkan sesuatu yang baru, kerjasama, tidak putus asa, tidak
berprasangkan, mawas diri, bertanggung jawab, berpikir keras dan kedisiplinan
diri.
10. Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif menurut Sanjaya (dalam Rusman, 2010 :
203) mengatakan bahwa kooperatif merupakan kegiatan belajar siswa yang
dilakukan dengan cara berkelompok. Sependapat dengan Priyanto (dalam Wena,
2009 : 189) mengatakan bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan salah
satu model pembelajaran kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu dan
prinsip dasar kooperatif adalah siswa membentuk kelompok kecil dan saling
mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama. Dalam model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
pembelajaran kooperatif, siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang
beranggotakan empat sampai enam orang untuk menguasai materi yang
disampaikan oleh guru. Rusman (2011 : 201) berpendapat bahwa dalam proses
kegiatan pembelajaran model kooperatif, guru lebih berperan sebagai fasilitator
yang berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah pemahaman dan
memberikan pengetahuan pada siswa yang mempunyai kesempatan untuk
mendapatkan pengalaman langsung dalam menentukan dan menerapkan ide-ide
mereka sendiri.
Dari beberapa uraian pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran
berkelompok yang terdiri dari kelompok kecil dan mempunyai tujuan yang
sama.
11. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif
Karakteristik atau ciri-ciri model pembelajaran kooperatif menurut
(Ibrahim, dkk., 2000 : 6) mengatakan bahwa model pembelajaran kooperatif
mempunyai ciri-ciri atau karakteristik sebagai berikut :
a. Siswa bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan materi belajar.
b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki keterampilan tinggi, sedang,
dan rendah (heterogen).
c. Apabila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku,
dan jenis kelamin yang berbeda.
d. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Model pembelajaran kooperatif mencerminkan pandangan bahwa
manusia belajar dari pengalaman mereka dan partisipasi aktif dalam kelompok
kecil membantu siswa belajar keterampilan sosial, sementara itu secara
bersamaan mengembangkan sikap demokrasi dan keterampilan berpikir logis.
12. Tujuan dan Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tujuan, diantaranya
adalah:
a. Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Model kooperatif
ini memiliki keunggulan dalam membantu siswa untuk memahami konsep-
konsep yang sulit.
b. Agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai
perbedaan latar belakang.
c. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, berbagai tugas, aktif bertanya,
menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau
menjelaskan ide atau pendapat, dan bekerja dalam kelompok.
Lungren (1994 : 120) menyatakan bahwa ada beberapa manfaat
pembelajaran kooperatif bagi siswa dengan prestasi belajar yang rendah, yaitu :
a. Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas.
b. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi.
c. Memperbaiki sikap terhadap IPA dan sekolah.
d. Memperbaiki kehadiran.
e. Angka putus sekolah menjadi rendah.
f. Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
g. Perilaku menggangu menjadi lebih kecil.
h. Konflik antar pribadi menjadi berkurang.
i. Sikap apati berkurang.
j. Pemahaman yang lebih mendalam.
k. Meningkatkan motivasi lebih besar.
l. Hasil belajar lebih tinggi.
m. Retensi lebih lama.
n. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi.
13. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Kooperatif
Lie (2006 : 54) menyebutkan bahwa dalam model pembelajaran
kooperatif terdapat lima prinsip, yaitu sebagai berikut :
a. Prinsip ketergantungan positif, yaitu keberhasilan dalam penyelesaian tugas
tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut.
Keberhasilan kerja kelompok ditentukan oleh kinerja masing-masing
anggota kelompok. Oleh karena itu, semua anggota dalam kelompok akan
merasa saling ketergantungan.
b. Tanggung jawab perseorangan, yaitu keberhasilan kelompok sangat
tergantung dari masing-masing anggota kelompoknya. Oleh karena itu,
setiap anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus
dikerjakan dalam kelompok tersebut.
c. Interaksi tatap muka, yaitu memberikan kesempatan yang luas kepada setiap
anggota kelompok untuk bertatap muka dalam melakukan interaksi dan
diskusi untuk saling memberi dan menerima informasi dari kelompok lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
d. Partisipasi dan komunikasi, yaitu melatih siswa untuk dapat berpartisipasi
aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran.
e. Evaluasi proses kelompok, yaitu menjadwalkan waktu secara khusus bagi
kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama
mereeka, agar selanjutnya dapat bekerjasama lebih efektif.
14. Macam-macam Jenis Model Pembelajaran Kooperatif
a. Model Student Team Achievement Division (STAD)
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dikembangkan pertama
kali oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkins,
dan merupakan model pembelajaran kooperatif paling sederhana (Ibrahim,
dkk., 2000 : 6). Metode yang dikembangkan oleh slavin ini melibatkan
“kompenetsi” antar kelompok. Siswa dikelompokkan secaraberagam
berdasarkan kemampuann, gender, ras, dan etnis. Pertama-tama siswa
mempelajari materi bersama dengan teman-teman satu kelompoknya,
kemudian mereka diuji secara individu melalui kuis-kuis. Perolehan nilai kuis
setiap anggota menentukan skor yang diperoleh oleh kelompok mereka. Jadi
setiap anggota harus memperoleh nilai maksimal dalam kuis jika kelompok
mereka ingin mendepatkan skor yang tinggi. Slavin menyatakan bahwa
metode STAD ini dapat diterapkan untuk beragam materi pelajaran, termasuk
sains, yang di dalamnya terdapat unit tugas yang hanya memiliki satu
jawaban yang benar (Miftahul, 2012:116).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
15. Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement
Division) menurut Hanifah (2012:44) merupakan model pembelajaran kooperatif
dengan menggunakan kelompok kecil. Model pembelajaran kooperatif tipe
STAD adalah model belajar kelompok paling sederhana yang digunakan oleh
para guru untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa setiap
minggu, baik melalui penyajian verbal maupun tertulis (Sugiyanto, 2010 : 44).
Sedangkan menurut Salvin (dalam Rusman, 2011 : 213) model STAD (Student
Teams Achievement Division) merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang
paling banyak diteliti, sangat mudah dan paling tepat untuk mengajarkan materi-
materi pembelajaran ilmu pasti dugunakan dalam matematika, IPA, IPS, PKn,
bahasa Inggris, teknik, dan konsep-konsep sains lainya pada jenjang pendidikan
dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Jadi dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah suatu model
pembelajaran yang paling sederhana dengan membentuk kelompok kecil untuk
mempermudah guru dalam proses pembelajaran yang bahan pelajarannya sudah
pasti.
16. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut
Rusman (2011 : 215-216) adalah sebagai berikut :
a. Penyampaian Tujuan dan Motivasi
Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran
tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b. Pembagian Kelompok
Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari 4-5
siswa yang heterogen atau beragam, baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun
kemampuan (tinggi, rendah, sedang).
c. Prestasi dari Guru
Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan terlebih dahulu
menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai serta pentingnya pokok
bahasan yang akan dipelajari dan pentingnya guru untuk memberikan
motivasi agar siswa dapat belajar dengan aktif dan kreatif.
d. Kegiatan Belajar dalam Tim (Kerja Tim)
Siswa belajar dalam kelompok yang dibagi secara heterogen yang telah
dibentuk. Guru menyiapkan lembar kerja sebagai pedoman bagi kerja
kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing
memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan,
memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlakukan.
e. Kuis (Evaluasi)
Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang
dipelajari dan melakukan penilaian terhadap prestasi hasil kerja masing-
masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak
dibenarkan bekerja sama untuk menjamin agar siswa secara individual
bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
f. Penghargaan Prestasi Tim
Pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok yang dilakukan guru
adalah untuk memotivasi siswa dalam belajar secara individual ataupun
kelompok. Siswa yang mendapatkan nilai baik akan mendapat poin berupa
kertas kecil berbentuk bintang.
17. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Rusman (2011 : 220) menyebutkan ada beberapa kelebihan dan
kelemahan dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
antara lain sebagai berikut:
a. Kelebihan
1) Dapat melatih siswa bekerjasama dalam kelompok.
2) Lebih menumbuhkan sikap simpati, empati, saling berbagi dan bertanggung
jawab.
3) Siswa menjadi aktif dalam mengikuti pelajaran
4) Hadiah atau penghargaan yang diberikan akan memotivasi siswa untuk
mencapai hasil yang lebih tinggi.
b. Kekurangan
1) Membutuhkan alokasi waktu yang lama.
2) Jika ukuran kelompok terlalu besar maka akan menjadi sulit bagi kelompok
tersebut untuk berfungsi secara efektif.
3) Konflik verbal yang berkenan dengan perbedaan pendapat anggota anggota
kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
4) Guru dapat mengalami kesulitan dalam mengajak siswa yang pintar untuk
mau membantu temannya yang kurang memahami.
5) Situasi kelas menjadi kurang kondusif.
18. Pengertian Makhluk Hidup
Dalam setiap pernyataan suatu kejadian menurut sistem biologi dan
ekologi, organisme adalah kumpulan molekul-molekul yang saling
memengaruhi sedemikian sehingga berfungsi secara stabil dan memiliki sifat
hidup. Istilah organisme kompleks mengacu pada organisme yang memiliki
lebih dari satu sel nama lainya yang sering disebut selain organisme adalah
makhluk hidup. Organisme terdiri dari manusia, tumbuhan, hewan, serta mikro
organisme. Menurut Priyono (2008:2) ciri-ciri yang umum didapati pada
makhluk hidup adalah sebagai berikut:
a. Bernafas
Bernapas atau yang biasa disebut respirasi adalah proses masuknya udara
dari luar yang mengandung oksigen dan pengeluaran udara dari dalam paru-
paru. Udara yang keluar dari paru-paru mengadung karbondioksida dan uap air.
Oksigen yang dihirup ke dalam tubuh digunakan untuk proses oksidasi zat
makanan di dalam tubuh supaya diperoleh energi untuk beraktivitas atau
melakukan kegiatan sehari-hari. Setiap mahkluk hidup mempunyai cara dan alat
pernapasan yang berbeda-beda satu sama lain. Contohnya manusia, mamalia dan
unggas yang bernapas menggunakan paru-paru.Sedangkan tumbuhan bernafas
menggunakan lentisel dan stomata yang terdapat pada bagian batang dan daun
tumbuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
b. Bergerak
Bergerak adalah perpindahan posisi seluruh atau sebagian dari tubuh
mahkluk hidup karena adanya rangsangan. Perpindahan seluruh bagian tubuh
terjadi pada manusia dan hewan. Misalnya, manusia berjalan, ikan berenang, dan
burung yang terbang, sedangkan gerak pada tumbuhan hanya terjadi pada bagian
tertentu, misalnya gerak batang menuju datangnya cahaya. Gerakan yang
dilakukan manusia dan hewan itu disebut gerak aktif, karena dapat dilihat
dengan jelas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan tidak dapat diamati secara
langsung. Gerakan tersebut hanya dapat diamati dari adanya hasil gerakan
tersebut. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan itu bersifat pasif. Gerak
berpindah tempat pada tumbuhan disebut gerak taksis.
c. Peka terhadap rangsang
Semua makhluk hidup mempunyai kemampuan menerima dan
memberikan reaksi terhadap rangsang yang biasa disebut iritabilitas. Setiap
makhluk hidup mempunyai kemampuan menanggapi rangsang yang berbeda-
beda satu sama lain. Manusia dan hewan bertulang belakang memiliki alat-alat
indra untuk menerima rangsang dari luar tubuh dan memberi tanggapan
(mereaksi rangsang) dengan gerakan. Tanaman di dalam pot yang disimpan
dalam ruangan akan tumbuh ke arah datangnya cahaya. Kepekaan terhadap
rangsang menunjukan bahwa di dalam tubuh mahkluk hidup terjadi proses
pengaturan, sehingga ia bisa menanggapi rangsangan dari luar tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
d. Memerlukan makanan
Setiap makhluk hidup pasti memerlukan makanan atau nutrisi untuk
mempertahankan hidupnya. Makanan tersebut diperlukan sebagai sumber energi
untuk melakukan proses-proses kehidupan. Cara mendapatkan makanan maupun
cara makan setiap makhluk hidup berbeda-beda. Manusia dan hewan
memperoleh makanan dari makhluk hidup lain. Sedangkan tumbuhan dapat
membuat makanan sendiri dengan proses fotosintesis. Berdasarkan cara
memperoleh makanan, maka makhluk hidup bisa dibedakan menjadi 2, yaitu:
1) Autotrof
Kelompok autotrof adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanannya
sendiri dari bahan anorganik. Hal ini karena makhluk hidup tersebut
memiliki organel khusus (kloroplas), contohnya adalah kelompok
tumbuhan.
2) Heterotrof
Kelompok heterotrof adalah makhluk hidup yang sumber makanannya
berasal dari makhluk lain. Makhluk hidup yang termasuk dalam golongan
heterotrof ada bermacam-macam, antara lain:
a) Karnivora : kelompok makhluk hidup pemakan daging
b) Herbivora : kelompok makhluk hidup pemakan tumbuhan
c) Omnivora : kelompok makhluk hidup pemakan daging hewan dan
tumbuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
d) Saprofit : kelompok makhluk hidup pemakan serah-serah daun
atau hewan dengan menghancurkan secara perlahan
(jamur, bakteri)
e) Detrivora : kelompok makhluk hidup pemakan sisa- sisa bahan
organik hasil perombakan saprofit
f) Parasit : kelompok makhluk hidup mengambil sumber nutrisi dari
tubuh inangnya (induk semang)
e. Tumbuh dan berkembang
Manusia, hewan, dan tumbuhan mengalami pertumbuhan selama
hidupnya. Pertumbuhan merupakan perubahan dari kecil menjadi besar karena
bertambahnya jumlah sel dan volume sel. Proses pertumbuhan tersebut tidak
dapat kembali/balik (irreversible). Contohnya adalah pertumbuhan manusia dari
pertemuan sel telur kemudian setelah 9 bulan, lahir dari rahim ibunya lalu dari
bayi mengalami pertumbuhan tinggi badan, berat badan, dan sel-sel tubuhnya
semakin banyak. Contoh lain adalah berudu (kecebong) yang tumbuh menjadi
katak dewasa dan biji yang berkecambah tumbuh menjadi tumbuhan besar.
Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan adalah perubahan makhluk hidup
menuju kedewasaan.
f. Mengeluarkan zat sisa
Setiap makhluk hidup melakukan metabolisme dalam tubuhnya. Pada
proses metabolisme, selain menghasilkan energi juga menghasilkan zat sisa yang
harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Jika tidak segera dikeluarkan, kadar zat sisa
yang tinggi akan mempunyai efek yang berbahaya dan menjadi racun dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
tubuh. Contohnya, paru-paru mengeluarkan karbondioksida dan uap air, kulit
mengeluarkan keringat, dan ginjal mengeluarkan urin. Tumbuhan mengeluarkan
zat sisa melalui stomata.
g. Berkembang biak
Cara makhluk hidup dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya
adalah dengan cara berkembang biak atau biasa disebut reproduksi. Dalam
proses perkembangbiakan, kemungkinan besar sifat anak akan mewarisi sifat
induknya. Cara perkembangbiakan pada makhluk hidup yang beranekaragam
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu secara kawin atau generatif dan
secara tidak kawin atau vegetatif.
1) Perkembangbiakan secara generatif
Perkembangbiakan secara generatif adalah pembentukan individu
baru yang diawali melalui terjadinya peleburan sel-sel kelamin. Cara yang
termasuk perkembangbiakan generatif, antara lain beranak dan bertelur,
sedangkan pada tumbuhan berbiji perkembangbiakan generatifnya melalui
biji. Perkembangbiakan generatif melibatkan individu jantan penghasil sel
kelamin jantan dan individu betina penghasil sel kelamin betina.
2) Perkembangbiakan secara vegetatif
Perkembangbiakan secara vegetatif adalah proses terbentuknya
individu baru tanpa melalui perkawinan. Perkembangbiakan hewan secara
vegetatif, antara lain dengan membelah diri pada Amoeba sp, dan
pembentukan tunas pada Hydra sp. Perkembangbiakan tumbuhan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
vegetatif buatan dapat dilakukan dengan cara mencangkok, okulasi, stek dan
mengenten.
h. Beradaptasi
Makhluk hidup harus bisa beradaptasi terhadap lingkungannya. Adaptasi
adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Bagi makhluk hidup yang dapat beradaptasi maka ia dapat bertahan
lebih lama dan populasinya akan bertambah banyak. Namun jika tidak dapat
beradaptasi dengan lingkungannya maka makhluk hidup pun akan punah.
i. Dapat melakukan metabolisme
Di dalam tubuh manusia terjadi reaksi-reaksi kimia yang biasa disebut
metabolisme. Reaksi-reaksi tersebut dapat berupa penyusunan maupun
penguraian zat tertentu agar dapat diserap oleh tubuh. Proses penguraian suatu
zat menjadi partikel yang lebih kecil disebut dengan proses katabolisme
sedangkan proses penyusunan senyawa tertentu disebut dengan proses
anabolisme. Namun, ciri-ciri tersebut tidaklah universal. Mikroorganisme seperti
misalnya bakteri tidaklah bernapas, namun menggunakan jalur kimiawi lain.
Banyak organisme yang tidak mampu bergerak secara independen dan banyak
organisme tidak dapat berkembang biak, walaupun spesiesnya mampu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
B. Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian ini, peneliti akan memaparkan beberapa hasil penelitian
yang relevan yang berkaitan dengan hasil belajar, sikap kerja sama, dan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut :
1. Penelitian yang relevan dilakukan oleh Siskandar (2014) yang berjudul
“Keefektifan Pendekatan kooperatif dalam Meningkatkan Aktifitas dan Hasil
Belajar Mahasiswa”. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus terdiri atas planning,
acting, observing, dan reflecting. Hasil penelitian tindakan kelas dari siklus
satu sampai siklus tiga menunjukkan adanya peningkatan. Dilihat dari
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, seperti bekerjasama dengan
teman, aktif menjawab, dan saling membantu antar teman. Data hasil
penelitian rata-rata nilai hasil kognitif mahasiswa pada siklus I adalah 5,92%.
Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswa masih rendah terhadap
mata kuliah PKn. Pada siklus II, hasil kognitif mahasiswa meningkat sebesar
6,71% dan pada siklus III menunjukkan nilai rata-rata yang diperoleh sebesar
7,62%. Kegiatan pembelajaran menunjukkan hand out yang berisi poin-poin
permasalahan sebagai bahan untuk diskusi dan refleksi. Berdasarkan data
tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model kooperatif learning
dengan menggunakan media hand out mampu mengembangkan keterampilan
berpikir dan dapat meningkatkan aktifitas belajar dan hasil belajar mahasiswa
dalam mata kuliah PKn mahasiswa UNES dengan menggunakan penerapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi
belajar pada mata kuliah PKN.
2. Penelitian yang relevan oleh Krisdianto (2011) yang berjudul “Peningkatan
Prestasi Belajar Matematika dalam Soal Cerita dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas V SD Negeri 1
Somokaton Tahun Ajaran 2010/2011”. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus dua
kali pertemuan. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri
Somokaton yang berjumlah 15 orang. Hasil penelitian tindakan kelas dari
siklus satu sampai siklus kedua menunjukkan adanya peningkatan. Dilihat
dari prestasi belajar, hasil analisis tes akhir siklus I nilai rata-rata kelas
mencapai 52,2. Didapat 10 siswa 66,7% belum tuntas dan 5 siswa 33,3 sudah
tuntas. Pada siklus II, hasil analisis tes akhir siklus II nilai rata-rata kelas
mencapai 73,4%. Didapat 4 siswa 28,6% belum tuntas dan 10 siswa 71,4%
sudah tuntas . Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa.
3. Penelitian yang relevan oleh Dewi (2012) yang berjudul “ Peningkatan Minat
dan Hasil Belajar IPS melalui Pendekatan Kooperatif Tipe STAD pada Siswa
Kelas V SD kanisius Totogan Tahaun Ajaran 2011/2012”. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas dengan subyek penelitian siswa kelas V
SD Kanisius Totogan yang dilakukan dalam dua siklus. Hasil penelitian
tindakan kelas dari siklus satu sampai siklus dua menunjukkan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
peningkatan minat dan prestasi belajar. Dilihat dari kondisi awal minat siswa
sebesar 35%, pada siklus I sebesar 71,2% dan menjadi 80,8% pada siklus II.
Sedangkan peningkatan terhadap prestasi hasil belajar siswa pada siklus I
siswa yang mencapai KKM ada 63,64% dan menjadi 77,27% pada siklus II.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan penggunaan
pendekatan kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan minat dan prestasi
belajar pada mata pelajaran IPS.
4. Penelitian yang relevan oleh Setyowati yang berjudul “ Peningkatan Minat
dan Prestasi Belajar PKn Dengan Model kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas
IVB SDK Ganjuran Tahun ajaran 2012/2013”. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas dengan subyek penelitian kelas IVB SDK Ganjuran
yang dilakukan dalam dua siklus. Hasil penelitian yang dilakukan dari siklus
satu sampai siklus dua menunjukkan adanya peningkatan minat dan prestasi
belajar. Dilihat dari kondisi awal hasil skor rata-rata minat belajar siswa
sebelum diadakan penelitian yaitu 65,83. Pada siklus I minat belajar siswa
mengalami peningkatan menjadi 74,74 dan meningkat menjadi 82,60 pada
siklus II. Pada hasil prestasi belajar siswa terlihat kondisi awal nilai rata-rata
yaitu 57,65 sebelum diberikan tindakan dengan persentase siswa yang
mencapai KKM ada 39,13%. Setelah diberikan tindakan prestasi belajar siswa
pada siklus I nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 69,58 dan presentase
siswa yang mencapai KKM sebesar 70,83%. Prestasi belajar siswa pada
siklus II nilai rata-rata mengalami peningkatan menjadi 80,41 dan
peningkatannya sebesar 10,83 dari nilai prestasi pada siklus I dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
perolehan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 87,50%.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan penggunaan
pendekatan kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan minat dan prestasi
belajar pada mata pelajaran PKn.
5. Penelitian Pralisti (2014) dengan judul “Penerapan Pendekatan Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SD
Kanisius Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten Tahun
Ajaran 2013/2014”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
dalam pembelajaran IPA materi masalah sosial siswa kelas IV SD Kanisius
Nglinggi dengan penerapan pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Jenis
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian ini
adalah guru dan seluruh guru dan seluruh siswa kels IV SD Kanisius Nglinggi
yang berjumlah 14 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui
observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dengan penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif Tipe STAD
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi
Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten. Hal ini dibuktikan dengan
adanya peningkatan hasil belajar siswa dari sebelum tindakan dengan rata-
rata kelas mencapai 55,71 setelah dilakukan tindakan siklus 1 meningkat
menjadi 63,57 dan pada siklus II meningkat menjadi 80,71. Peningkatan
Kriteria Kentutasan Minimal (KKM) hasil belajar siswa dari sebelum
tindakan hanya 28,68% siswa yang nilainya di atas KKM, pada siklus I siswa
yang mendapat nilai di atas KKM 42,85%, dan pada siklus II siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
mendapat nilai di atas KKM 78, 57%. Penerapan pendekatan pembelajaran
kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPS kelas IV SD
Kanisius Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten.
Berdasarkan kelima penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian tersebut relevan dengan penelitian ini, karena penelitian tersebut juga
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD serta dapat
meningkatkan sikap kerjasama dan prestasi belajar siswa. Keempat penelitian
tersebut menunjukkan adanya suatu peningkatan terhadap sikap kerjasama dan
prestasi belajar siswa. Namun, dari penelitian tersebut peneliti belum
menemukan penelitian tentang hasil belajar dan sikap kerjasama dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk siswa kelas III
dengan mata pelajaran IPA. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian
tentang hasil belajar dan sikap kerjasama dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk siswa kelas III. Peneliti
mengharapkan penelitian ini dapat memperoleh hasil yang lebih baik dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
hasil belajar dan sikap kerjasama siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Berikut ini merupakan bagan literatur penelitian yang relevan :
Gambar 2.1 Bagan Literatur Penelitian yang Relevan
Keefeektifan Pendekatan
Cooperative Learning dalam
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Mahasiswa Tahun 2011
Peningkatan Minat dan Hasil
Belajar IPS melalui Pendekatan
Cooperative Learning Tipe
STAD pada Siswa Kelas V SD
kanisius Totogan Tahaun Ajaran
2011/2012
Peningkatan Minat dan Prestasi
Belajar PKn Dengan Model
Cooperative Learning Tipe STAD
Siswa Kelas IVB SDK Ganjuran
Tahun ajaran 2012/2013
Penerapan Pendekatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPS Kelas IV SD
Kanisius Nglinggi Kecamatan
Klaten Selatan Kabupaten Klaten
Tahun Ajaran 2013/2014”.
Yang Diteliti
Peningkatan Hasil Belajar Dan
Kerja sama Dalam Mata
Pelajaran IPA Dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Siswa Kelas 3B SDN
Condongcatur
Peningkatan Prestasi Belajar
Matematika dalam Soal Cerita
dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Cooperative
Learning Tipe STAD pada Siswa
Kelas V SD Negeri 1 Somokaton
Tahun Ajaran 2010/2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
C. Kerangka Berpikir
Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar siswa dan sikap
kerjasama siswa kelas III B SD Negeri Condongcatur dalam mata pelajaran IPA.
Peneliti mencoba untuk melaksanakan sebuah penelitian dengan kerangka
berpikir sebagai berikut. Penelitian ini berawal dari kondisi awal hasil belajar
dan sikap kerjasama pada siswa yang masih rendah. Berdasarkan observasi yang
telah dilakukan, hasil belajar dan sikap kerjasama siswa pada kelas III B masih
rendah atau satu dengan yang lainnya berbeda, hal tersebut terjadi karena
kemampuan anak berbeda-beda dan kurangnya sikap kerjasama antar siswa.
Hasil belajar juga sangatlah penting dalam proses pembelajaran, karena
hasil belajar berguna sebagai alat untuk mengukur sejauh mana kemampuan
siswa dalam menerima materi yang telah disampaikan oleh guru, khususnya
pada mata pelajaran IPA tentang materi makhluk hidup. Selain hasil belajar
dalam kegiatan pembelajaran, sikap kerjasama antar siswa juga sangat
dibutuhkan. Apalagi ketika siswa disuruh untuk membentuk kelompok
kemudian membahas tentang materi tersebut. Dengan terbentukya sikap
kerjasama yang baik maka akan membuat siswa semakian semangat ketika
mengerjakan tugas kelompok.
Model pembelajaran kooperatif merupakan model kegiatan pembelajaran
yang anak membantu siswa meningkatkan kemampuan mengidentifikasi dan
sikap kerjasama antar siswa. Sebab dalam kegiatan pembelajaran siswa akan
belajar bekerja sama dalam kelompok untuk saling membantu memahami materi
pembelajaran. Dengan mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan sikap kerjasama antar siswa
ketika kegiatan pembelajaran berlangsung, sehingga hasil belajar dan sikap
kerjasama antar siswa dapat meningkat. Maka peneliti berpikir belajar
berkelompok dapat membantu untuk meningkatkan hasil belajar dan sikap
kerjasama siswa kelas IIIB dalam mata pelajaran IPA dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir dalam Model Pembelajaran Tipe STAD
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka rumusan masalah maka hipotesis penelitian ini adalah :
1. Cara meningkatkan hasil belajar dan sikap kerja sama pada siswa kelas III B
SD Condongcatur pada tahun ajaran 2017/2018 adalah dengan cara dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Langkah
langkahnya adalah penyampaian tujuan dan motivasi, pembagian kelompok,
Pembelajaran berpusat
pada guru (metode
ceramah)
Hasil belajar dan sikap
kerjasama siswa kelas
IIIB rendah.
Kondisi awal
Hasil belajar dan sikap
kerjasama siswa kelas
IIIB meningkat.
Siklus I dan II Penerapan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe STAD
Tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
presentasi guru, kegiatan belajar dalam sebuah tim, kuis, dan penghargaan
dalam tim.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam mata pelajaran
IPA dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas kelas III B SD
Condongcatur pada tahun ajaran 2017/2018.
3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam mata pelajaran
IPA dapat meningkatkan sikap kerjasama pada siswa kelas kelas III B SD
Condongcatur pada tahun ajaran 2017/2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III memuat tentang jenis penelitian, setting penelitian, rencana
tindakan, teknik pengumpulan data, instrument penelitian, kisi-kisi soal
(instrumen evaluasi), validitas dan reliabilitas instrumen, teknik analisis data,
serta indikator keberhasilan tindakan.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dipakai oleh peneliti adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas dengan
melakukan perencanaan terlebih dahulu, lalu melaksanaan perencanaan yang
telah dibuat. Penelitian ini menggunakan desain penelitian yang digambarkan
oleh Kurt Lewin. Lewin (Kusumah dan Dwitagama 2010 : 09) mengatakan
bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yanag dilakukan oleh
guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan
memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat. Tujuan utama penelitian tindakan kelas menurut Sanjaya (2009 : 16)
adalah upaya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran secara praktis
dan hasil belajar.
Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Muslicah, 2010 : 08),
penelitian Tindakan Kelas adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri
sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang dilaksanakan secara sistematis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
terencana, dan dengan sikap mawas diri. Pernyataan tersebut didukung oleh
pernyataan ahli lain yaitu Suyanto (dalam Muslicah, 2010 : 09) yang
mengatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif
dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar guru dapat meningkatkan
kualitas kegiatan pembelajaran di kelas secara professional.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru kelas di
dalam kelasnya yang bertujuan untuk mengatasi masalah yang terdapat di dalam
kelas tersebut melalui 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,
sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Setelah siklus dilaksanakan harus
ditindaklanjuti dengan menggunakan refleksi dari semua kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan. Jika tidak ada peningkatan dapat dilakukan dengan
merancang ulang pembelajaran untuk dilaksanakan pada siklus selanjutnya.
Agar lebih jelas dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
SIKLUS I
SIKLUS II
3.1. Gambar Model siklus PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart
(Sumber: Kusumah Dwitagama, 2010 : 10)
Empat aspek pokok dalam Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis
dan Mc Taggart (dalam Kunandar, 2008 : 70-76) adalah sebagai berikut :
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi
Observasi
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi
Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
a. Perencanaan
Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis
untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Perencanaan disusun berdasarkan
masalah dan hipotesis tindakan yang diuji secara empiris sehingga perubahan
yang diharapkan dapat mengidentifikasi aspek dan hasil proses belajar mengajar,
sekaligus mengungkap faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan tindakan.
Rencana penelitian disusun berdasarkan hasil pengamatan awal yang reflektif.
b. Tindakan
Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan secara sadar
dan terkendali yang merupakan variasi praktif yang cermat dan bijaksana.
Praktik diakui sebagai gagasan dalam tindakan dan tindakan digunakan sebagai
pijakan bagi pengembangan tindakan berikutnya, yaitu tindakan yang disertai
niat untuk memperbaiki keadaan.
c. Observasi
Observasi dalam penelitian tindakan kelas adalah kegiatan pengumpulan
data yang berupa proses perubahan kinerja proses pembelajaran. Observasi
berguna untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait. Observasi perlu
direncanakan dan juga didasarkan dengan keterbukaan pandangan dan pikiran
serta bersifat responsif. Objek observasi yaitu seluruh proses tindakan terkait,
keadaan dan kendala tindakan direncanakan dan pengaruhnya, serta persoalan
lain yang muncul dalam konteks tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
d. Reflesksi
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis
seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi merupakan kegiatan analisis,
interpretasi, dan eksplansi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh
pelaksanaan tindakan. Refleksi berusaha memahami proses, masalah, dan
kendala yang terdapat dalam tindakan tersebut.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Condongcatur, Jl. Kaliurang KM.
6,5 Condongcatur, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III B SD Negeri
Condongcatur, Jl. Kaliurang KM. 6,5 Condongcatur, Depok, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
3. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar dan sikap kerja sama
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa
kelas III B SD Negeri Condongcatur, Jl. Kaliurang KM. 6,5 Condongcatur,
Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mata
pelajaran IPA pada materi makhluk hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
4. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 6 bulan, yaitu dari bulan
Juli sampai dengan Desember 2017.
C. Desaian Penelitian
1. Persiapan
Langkah awal sebelum melaksanakan PTK adalah persiapan.
Persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah meminta izin kepada pihak SD
Negeri Condongcatur, yaitu kepada kepala sekolah. Setelah mendapatkan
izin dari kepala sekolah, peneliti berkoordinasi dengan wali kelas III B dan
kemudian melakukan pengamatan awal untuk mengetahui gambaran umum
tentang permasalahan yang terjadi di kelas III B tersebut. Permasalahan
tersebut terletak pada mata pelajaran yang akan diteliti yaitu hasil belajar dan
sikap kerja sama siswa pada saat pembelajaran IPA materi tentang makhluk
hidup. Peneliti juga akan berkoordinasi dengan Kepala Sekolah dan wali
kelas III B untuk menentukan jadwal dan waktu yang tepat untuk penelitian
tindakan kelas. Peneliti juga menyusun proposal penelitian. Langkah-
langkahnya sebagai berikut :
a) Meminta izin kepada Kepala Sekolah SD Negeri Condongcatur untuk
melakukan kegiatan penelitian tindakan kelas di SD tersebut.
b) Melakukan wawancara pada guru kelas III B mata pelajaran IPA SD
Negeri Condongcatur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
c) Melakukan observasi pada siswa kelas III B untuk memperoleh
gambaran siswa terhadap mata pelajaran IPA.
d) Mengidentifikasi masalah yang terdapat pada siswa di kelas III B
terhadap mata pelajaran IPA.
e) Menentukan jadwal dan waktu yang tepat untuk melakukan penelitian di
kelas III B SD Negeri Condongcatur.
f) Menentukan solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh siswa
kelas III B SD Negeri Condongcatur.
g) Menyiapkan dan menyusun instrumen pembelajaran seperti, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), sumber
bahan ajar dan soal evaluasi.
h) Menyiapkan dan menyusun instrument pengumpulan data seperti
kuesioner, soal evaluasi, dan instrumen penilaian.
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus
Siklus I :
a. Tahap Perencanaan Siklus I
1) Menyusun program pembelajaran
Pembelajaran pada siklus I terdiri dari 2 pertemuan, setiap
pertemuan 2 jam pelajaran dengan waktu 70 menit . Dalam pembelajaran
siklus I peneliti terlebih dahulu menyiapkan instrumen penelitian seperti :
RPP, LKS, soal evaluasi, dan bahan ajar yang sesuai dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
digunakan dalam penelitian, setelah itu peneliti menentukan keberhasilan
hasil belajar dan sikap kerjasama yang akan dicapai oleh siswa. Peneliti
kemudian menyiapkan kelas yang akan digunakan untuk melaksanakan
penelitian selain itu juga mempersiapkan media pembelajaran yang
diperlukan dalam pelaksanaan penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran :
Pertemuan I
a) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru dan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai dalam proses pembelajaran yang akan berlangsung.
(Tahap penyampaian tujuan dan motivasi)
b) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan anggota kelompok yang
terdiri dari 4 sampai 5 orang (heterogen, prestasi belajar, dan jenis
kelamin). (Tahap pembagian kelompok)
c) Siswa terlebih dahulu belajar dahulu dalam kelompoknya, dan
kemudian guru menjelaskan materi makhluk hidup tentang
mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.
d) Siswa mengerjakan LKS secara kelompok dan setelah itu membahas
bersama LKS yang telah dikerjakan oleh siswa. (Tahap kegiatan
belajar dalam tim)
e) Siswa melakukan refleksi yang telah disediakan oleh guru.
f) Siswa mengerjakan kuis berupa soal pilihan ganda secara individu.
(Tahap kuis evaluasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Pertemuan II
a) Siswa duduk kembali dalam kelompoknya
b) Siswa mendengarkan kembali penjelasan dari guru tentang materi
makhluk hidup. (Tahap penyampaian tujuan dan motivasi)
c) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan acak/ heterogen kemudian
guru menjelaskan materi tentang kebutuhan makhluk hidup. (Tahap
pembagian kelompok dan kegiatan belajar)
d) Siswa melakukan refleksi dengan mengisi lembar refleksi yang
disediakan oleh guru.
e) Siswa megerjakan soal pilihan ganda untuk mengetahui kemampuan
siswa. (Tahap evaluasi)
f) Siswa diminta mengisi kuesioner tentang sikap kerjasama untuk
mengetahui sikap mereka dalam pembelajaran yang sedang
berlangsung.
c. Tahap Observasi
Pada tahap ini observer melakukan observasi selama proses
pembelajaran berlangsung dan mencatat hal-hal penting dalam proses
pembelajaran. Peneliti memfokuskan pada rancangan tang telah dibuat,
sudah terlaksana atau tidak dalam proses pembelajaran dan untuk
mengetahui keadaan siswa tersebut terlihat saling bekerja sama atau tidak
pada saat proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati dengan
menggunakan lembar pengamatan. Pada saat pengamatan peneliti
menggunakan alat bantu seperti video, kamera untuk merekam kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
saat proses pembelajaran berlangsung agar memperoleh data yang lebih
akurat dan nyata.
d. Tahap Refleksi
Kegiatan refleksi yang dilakukan oleh peneliti yaitu pada akhir
pertemuan 1 dan pertemuan 2 pada siklus I.
a) Mengevaluasi berjalannya proses pembelajaran yang berlangsung
pada pelaksanaan siklus I di pertemuan I dan pertemuan II serta
membahas adanya kendala dan kekurangan yang dihadapi selama
proses pembelajaran berlangsung.
b) Menganalisis kemampuan mengidentifikasi dan sikap kerjasama siswa
dari lembar soal dan lembar kuesioner pada selama proses
pembelajaran berlangsung sudah sesuai dengan tujuan yang akan
dicaapai.
c) Sebagai acuan untuk perbaikan pembelajaran pada siklus ke II agar
keberhasilan yang ditetapkan dapat tercapai dengan lebih baik.
Siklus II :
a. Tahap Perencanaan Tindakan Siklus II
1. Menyusun program pembelajaran
Peneliti terlebih dahulu memperbaiki kekurangan yang terdapat
pada siklus I. Pembelajaran pada siklus II terdiri dari 2 pertemuan,
setiap pertemuan 2 jp dengan waktu 35 menit per jp. Dalam
pembelajaran pada siklus II peneliti terlebih dahulu menyiapkan
instrument penelitian seperti : RPP, LKS, soal evaluasi, dan bahan ajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
yang sesuai dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD yang akan digunakan dalam penelitian. Peneliti kemudian
menyiapkan kelas yang akan digunakan untuk melaksanakan penelitian.
Selain itu juga mempersiapkan media pembelajaran yang diperlukan
saat penelitian berlangsung.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran :
Pertemuan I
a) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru dan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai dalam proses pembelajaran yang akan
berlangsung. (Tahap penyampaian tujuan dan motivasi)
b) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan anggota kelompok yang
terdiri dari 4 sampai 5 orang yang heterogen (tingkat prestasi belajar
dan jenis kelamin). (Tahap pembagian kelompok)
c) Siswa terlebih dahulu belajar dahulu dalam kelompoknya, dan
kemudian guru menjelaskan materi tentang perbedaan makhluk
hidup dan tak hidup. (Tahap kegiatan belajar)
d) Siswa mengerjakan LKS secara kelompok dan setelah itu membahas
bersama LKS yang telah dikerjakan oleh siswa.
e) Siswa melakukan refleksi yang telah disediakan oleh guru.
f) Siswa mengerjakan kuis berupa soal pilihan ganda secara individu.
(Tahap evaluasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Pertemuan II
a) Siswa duduk kembali dalam kelompoknya.
b) Siswa mendengarkan kembali penjelasan dari guru tentang materi
makhluk hidup. (Tahap penyampaian tujuan dan motivasi)
c) Siswa membuat kelompok yang terdiri dari 5 orang secara acak dan
kemudian guru menjelaskan materi tentang penggolongan makhluk
hidup secara sederhana. (Tahap pembagian kelompok dan
kegiatan belajar)
d) Siswa melakukan refleksi dengan mengisi lembar refleksi yang
disediakan oleh guru.
e) Siswa mengerjakan soal pilihan ganda untuk mengetahui
kemampuan siswa. (Tahap evaluasi)
f) Siswa diminta mengisi kuesioner tentang sikap kerja sama untuk
mengetahui sikap mereka dalam pembelajaran yang sedang
berlangsung.
c. Tahap Observasi
Pada tahap ini observer melakukan observasi selama proses
pembelajaran berlangsung dan mencatat hal-hal penting dalam proses
pembelajaran. Peneliti memfokuskan pada rancangan yang telah dibuat,
sudah terlaksana atau belum dalam proses pembelajaran dan untuk
mengetahui keadaan siswa tersebut terlihat saling bekerjasama atau tidak
pada saat proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati dengan
menggunakan lembar pengamatan. Pada saat pengamatan peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
menggunkan alat bantu media seperti kamera dan video untuk merekam
kegiatan proses pembelajaran pada siklus II.
d. Tahap Refleksi
Kegiatan refleksi yang dilakukan oleh peneliti yaitu pada akhir
pertemuan 1 dan pertemuan 2 pada siklus II.
a) Mengevaluasi berjalannya proses pembelajaran yang berlangsung
pada pelaksanaan siklus II dipertemuan I dan pertemuan II serta
membahas adanya kendala atau kekurangan yang dihadapi selama
proses kegiatan pembelajaran berlangsung.
b) Menganalisis hasil belajar dan sikap kerjasama siswa dari lembar soal
dan lembar kuesioner pada selama proses pembelajaran berlangsung
sudah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
c) Hasil data yang diperoleh pada siklus II dibandingkan dengan target
yang telah ditentukan sudah mencapai target yang ditentukan dan
memutuskan tidak akan melanjutkan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data menggunakan teknik tes dengan memberikan
lembar soal kepada siswa dan menggunakan teknik kuesioner dengan
memberikan lembar angket kepada siswa. Selain itu juga menggunakan
teknik observasi dengan instrumen lembar observasi dan juga wawancara.
Langkah-langkah dalam pengumpulan data :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
1. Teknik Tes
a. Tes tertulis
Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan
kepada siswa dalam bentuk tulisan. Tes digunakan sebagai teknik
pengumpulan data untuk mengetahui seberapa paham tentang materi yang
telah disampaikan atau diajarkan oleh guru. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan tes untuk mengukur seberapa besar hasil belajar siswa pada
mata pelajaran ilmu pengetahuan alam. Peneliti kemudian membandingkan
hasil kondisi awal dan setelah diberi tindakan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam mata pelajaaran IPA materi
tentang makhluk hidup.
2. Teknik Non Tes
a. Kuesioner
Menurut Masidjo (1995 : 70) kuesioner atau angket adalah suatu
daftar pertanyaan yang terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh
responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Kuesioner ini
berupa teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab atau diisi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan lembar
kuesioner untuk mengukur seberapa besar sikap kerja sama siswa dalam mata
pelajaran IPA selama pembelajaran berlangsung dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD. Peneliti menggunakan lembar kuesioner yang diisi
langsung oleh siswa kelas III B SD Negeri Condongcatur. Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
diberikan oleh siswa satu minggu sebelum dilaksanakannya penelitian untuk
mengetahui kondisi awal sikap kerjasama siswa sebelum diberikan tindakan.
Setelah itu kuesioner diberikan kembali kepada kepada siswa kelas III B SD
Negeri Condongcatur di setiap akhir siklus untuk mengetahui hasil sikap
kerjasama siswa setelah diberikan tindakan. Peneliti kemudian
membandingkan hasil sikap kerjasama pada kondisi awal dan setelah
diberikan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD pada mata pelajaaran IPA.
b. Observasi
Observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, obyektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik
dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai
tujuan tertentu (Arifin, 2009 : 153). Observasi atau pengamatan sangat cocok
untuk merekam data kualitatif, misalnya perilaku, aktivitas, dan proses
lainnya (Kunandar, 2008 : 143). Teknik pengumpulan data dengan observasi
digunakan untuk melihat perilaku, proses kerja dari responden yang akan
diteliti. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data
yang akurat dan sebagai pembanding kuesioner sikap kerjasama. Peneliti
dalam melakukan pengamatan dilaksanakan pada setiap siklus proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD. Dalam melakukan pengamatan peneliti juga dibantu dengan
menggunakan alat bantu media seperti kamera dan video, agar hasil yang
diperoleh lebih akurat dan nyata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
c. Wawancara
Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara
verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau
penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan
permasalahan penelitian tindakan kelas (Kunandar, 2008 : 157). Wawancara
digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk menemukan permasalahan
yang akan diteliti, dan juga untuk mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara kepada
guru kelas untuk mengetahui permasalahan yang ada pada kelas III B SD
Negeri Condongcatur.
d. Dokumentasi
Sukardi (2012 : 81) memaparkan bahwa dokumentasi merupakan cara
yang tepat untuk memperoleh data langsung dari responden yang meliputi
tempat penelitian, buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan
kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data lainnya yang relevan dengan
penelitian. Dalam penelitin yang akan dilakukan ini, dokumentasi akan
diambil dari data hasil tes, silabus, RPP dan LKS.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu, hasil belajar dan sikap
kerjasama siswa kelas III B SD Negeri Condongcatur. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah lembar soal, lembar angket, lembar
observasi, dan pedoman wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
1. Instrumen Tes
Tes adalah beberapa pertanyaan atau alat yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan yang dimiliki individu atau kelompok
(Arikunto, 1996 : 150). Sependapat dengan di atas, Kunandar ( 2008 : 186) juga
mengungkapkan bahwa tes adalah sejumlah pertanyaan yang diberikan kepada
seseorang ataupun sejumlah orang untuk mengetahui tingkat perkembangan satu
atau beberapa aspek psikologis yang dapat berupa prestasi atau hasil belajar,
minat, bakat, sikap, dan kecerdasan. Lembar soal dalam penelitian ini digunakan
untuk mengetahui dan mengukur kemampuan siswa kelas III B SD Negeri
Condongcatur pada mata pelajaran IPA dari segi ranah kognitif yaitu pada
materi tentang makhluk hidup. Lembar soal ini diberikan setiap akhir siklus.
Bentuk soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan ganda, dan
uraian. Soal dibuat sesuai dengan RPP dan materi yang akan diajarkan. Berikut
adalah kisi-kisi soal evaluasi.
Tabel 3.1. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I
Indikator No soal/item soal
1.1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri
makhluk hidup
Pilihan ganda :
1, 2, 3, 12
- 1.1.2. Mengidentifikasi antara
makhluk hidup dan makhluk tidak
hidup berdasarkan ciri-cirinya
Pilihan ganda :
4, 5, 6, 7, 11
1.1.3 Menyebutkan berbagai jenis
makhluk hidup yang ada di sekitarnya
Pilihan ganda :
8, 9, 10
1.1.4 Menyebutkan 6 ciri-ciri dan
kebutuhan makhluk hidup.
Pilihan ganda :
13, 16, 17, 20
Uraian : 2, 3
1.1.5 Menjelaskan 6 ciri-ciri dan
kebutuhan makhluk hidup.
Pilihan ganda :
14, 15, 18, 19
Uraian : 1, 4, 5
Jumlah 25 soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Soal evaluasi pada siklus I terbagi menjadi lima indikator. Indikator
pertama berjumlah 4 butir soal, indikator kedua berjumlah 5 butir soal, indikator
ketiga berjumlah 3 butir soal, indikator keempat berjumlah 6 butir soal, dan
indikator kelima berjumlah 7 butir soal. Jadi total butir soal pada siklus I adalah
25 soal.
Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II
Indikator No soal/item soal
1.2.1 Menjelaskan penggolongan
tumbuhan berdasarkan bentuk tulang
daun, bentuk batang dan keping biji.
Pilihan ganda :
10,
Uraian : 3, 4, 5
- 1.2.2 Menggolongkan tumbuhan
berdasarkan bentuk tulang daun, bentuk
batang dan keping biji.
Pilihan ganda :
4, 5, 6, 7, 17, 18,
19,
1.2.3 Menjelaskan penggolongan hewan
berdasarkan tempat hidupnya, jenis
makanannya, penutup tubuhnya, cara
geraknya, cara berkembang biak,
bernapas.
Pilihan ganda :
8, 9
Uraian : 1, 2,
1.2.5 Menggolongkan hewan
berdasarkan tempat hidupnya, jenis
makanannya, penutup tubuhnya, cara
geraknnya, cara berkembang biak,
bernfas.
Pilihan ganda :
1, 2, 3, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 20
Jumlah 25 soal
Soal evaluasi pada siklus II terbagi menjadi empat indikator. Indikator
pertama berjumlah 3 butir soal, indikator kedua berjumlah 7 butir soal, indikator
ketiga berjumlah 4 butir soal, dan indikator keempat berjumlah 10 butir soal.
Jadi total butir soal pada siklus II adalah 25 soal.
2. Instrumen Non Tes
Instrumen non tes digunakan apabila sifat objek yang akan diukur berupa
perubahan tingkah laku yang lebih berhubungan dengan apa yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
dikerjakan, dapat diamati indera-indera, yang bersifat konkret dan dapat diukur
dengan alat ukur non tes (Masidjo, 1995 : 58).
a. Lembar Kuesioner
Instrumen penelitian berupa kuesioner adalah instrumen tertulis kepada
responden yaitu siswa, yang berisi tentang pertanyaan yang harus diisi oleh
responden sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kuesioner ini diberikan
kepada siswa SD Negeri Condongcatur siswa kelas III B untuk mendapatkan
data mengenai sikap kerjasama selama mengikuti kegiatan proses pembelajaran.
Metode angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang tanggapan siswa
terhadap sikap kerja sama saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung.
Berikut adalah kisi-kisi lembar kuesioner sikap kerja sama siswa.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Kuesioner Sikap Kerjasama Siswa
Indikator Kerjasama Aspek Kerjasama No Angket
Tanggung jawab
Tanggung jawab secara bersama-sama
menyelesaikan pekerjaan
3, 6, 7
Anak merespon dengan baik bila ada yang
menawarkan bantuan.
8, 17
Saling berkontribusi
Saling berkontribusi, yaitu dengan saling
berkontribusi baik tenaga maupun pikiran
akan terciptanya kerja sama
2, 12, 13,
14, 16, 20
Anak dapat terlibat aktif dalam kelompok. 1, 4, 11, 19
Pengerahan
kemampuan secara
maksimal
Anak bersedia berbagi dengan teman-
temannya.
15,18
Anak mengucapkan terima kasih apabila
dibantu teman.
9, 10
Jumlah 20
Penyebaran kuesioner dilakukan dalam 3 tahap, tahap pertama adalah
tahapan pra-siklus atau sebelum penelitian, hal ini dilakukan peneliti untuk
mengukur dan mencari data awal mengenai kerja sama siswa. Selanjutnya tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
kedua adalah penyebaran kuesioner yang dilakukan pada pertemuan pertama dan
pertemuaan kedua siklus I untuk mendapatkan data keaktifan siswa selama
diberikan tindakan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Tahapan yang
ketiga adalah penyebaran kuesioner pada pertemuan pertama dan kedua pada
siklus II untuk mencari data apakah ada peningkatan sikap kerja sama siswa dari
awal, siklus I dan siklus II.
Berikut ini adalah pedoman penskoran kuesioner pada tabel 3.5.
Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Kuesioner
Skor Kualifikasi
4 Sangat Setuju
3 Setuju
2 Tidak Setuju
1 Sangat Tidak setuju
b. Pedoman Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam (Sugiyono, 2014 : 72). Pedoman wawancara dalam penelitian
ini digunakan untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya kepada
narasumber dan disusun dalam bentuk pertanyaan yang memuat indikator hasil
belajar dan sikap kerja sama pada siswa kelas III B SD Negeri Condongcatur
pada mata pelajaran IPA materi tentang makhluk hidup. Berikut ini adalah
panduan wawancara yang telah peneliti susun sebelum melakukan wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Wawancara
No. Indikator No. Aitem
1 Proses pembelajaran di kelas 1,2
2 Hasil belajar siswa 3,4
3 Sikap kerjasama siswa 5,6
Wawancara merupakan proses pengambilan data yang dilakukan peneliti
terhadap guru kelas III B mengenai kegiatan pembelajaran IPA materi makhluk
hidup. Pedoman wawancara yang digunakan peneliti dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 3.6 Pedoman Wawancara Guru
No Pertanyaan
1 Apakah menggunakan model pembelajaran dalam penyampaian materi?
Jika iya model pembelajaran apa yang digunakan?
2 Apa kesulitan yang dialami guru ketika menyampaikan materi dalam
pembelajaran IPA?
3 Bagaimana dengan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA?
4 Apakah nilai rata-rata IPA sudah memenuhi standar dalam KKM?
5 Apakah siswa terlihat aktif dalam pembelajaran berkelompok?
6 Apakah siswa memiliki semangat tinggi jika sedang belajar kelompok?
Sebelum peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas III, peneliti
terlebih dahulu menyusun pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada
guru kelas III sebagai pedoman wawancara. Wawancara kepada guru kelas III
dilakukan sebelum penelitian dilakukan untuk mendapatkan data awal tentang
hasil belajar dan sikap kerja sama siswa kelas III.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
c. Lembar Observasi
Penelitian ini menggunakan lembar observasi sikap kerjasama yang
dibuat dari indikator-indikator kerja sama yang didapat dari pendapat para ahli.
Observasi dilakukan pada pra-tindakan serta pada proses tindakan. Dari kegiatan
observasi ini diperoleh hasil sikap kerjasama dengan pengamatan langsung
ketika sebelum dilakukan tindakan dan pada saat proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Lembar observasi
dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data dan mencatat
pelaksanaan selama kegiatan proses pembelajaran berlangsung. Dalam
penelitian ini lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi untuk
siswa dan guru. Berikut adalah kisi-kisi lembar observasi sikap kerja sama
siswa.
Tabel 3.7 Kisi-kisi Lembar Observasi Kerja Sama Siswa
No. Indikator Kerja Sama No. aitem
1 Tanggung jawab secara bersama-sama menyelesaikan
pekerjaan. 1
2 Saling berkontribusi baik tenaga maupun pikiran akan
terciptanya kerja sama. 2
3 Dapat terlibat aktif dalam kelompok 3
4 Anak merespon dengan baik bila ada yang menawarkan
bantuan. 4
5 Aktif selama kerja kelompok berlangsung 5
Observasi dalam penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap, yaitu tahap
pertama adalah tahap pra-siklus atau sebelum penelitian untuk mengukur dan
mencari data awal mengenai kerjasama siswa. Selanjutnya tahap kedua adalah
observasi yang dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua pada siklus I untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
mendapatkan data sikap kerjasama siswa selama diberikan tindakan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tahap ketiga adalah
observasi pada pertemuan pertama dan kedua pada siklus ke II untuk mencari
data apakah ada peningkatan sikap kerjasama siswa dari data awal yang sudah
didapatkan oleh peneliti dari siklus I dan siklus II.
Pada tabel dibawah ini sub indikator A termasuk dalam indikator
tanggung jawab, sub indikator B termasuk dalam indikator saling berkontribusi,
sub indikator C termasuk dalam indikator pengerahan kemampuan secara
maksimal, sub indikator D termasuk dalam indikator saling berkontribusi, dan
sub indikator E termasuk dalam indikator pengerahan kemampuan secara
maksimal.
Tabel 3.8 Lembar Observasi Sikap Kerja Sama Siswa
No Nama
Siswa
INDIKATOR YANG DIAMATI
A B C D E
1.Tanggung
jawab secara
bersama-sama
menyelesaikan
pekerjaan
2.Saling
berkontribusi
baik tenaga
maupun
pikiran akan
terciptanya
kerja sama
3.Dapat
terlibat
aktif
dalam
kelompok
4.Anak
merespon
dengan baik
bila ada
yang
menawarkan
bantuan
5.Aktif
selama
kerja
kelompok
berlangsung
1
2
3
4
5
dst.
Keterangan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
KRITERIA PENILAIAN:
Indikator 1
Skor 0 = Tidak saling membantu dalam kelompok.
Skor 1 = Kurang saling membantu dalam kelompok.
Skor 2 = Saling membantu dalam kelompok dengan baik.
Skor 3 = Saling membantu dalam kelompok dengan sangat baik.
Indikator 2
Skor 0 = Tidak menghargai kontribusi setiap anggota kelompok.
Skor 1 = Kurang menghargai kontribusi setiap anggota kelompok.
Skor 2 = Menghargai kontribusi setiap anggota kelompok dengan baik.
Skor 3 = Menghargai kontribusi setiap anggota kelompok dengan sangat baik.
Indikator 3
Skor 0 = Tidak aktif dalam mengerjakan tugas kelompok.
Skor 1 = Kurang aktif dalam mengerjakan tugas kelompok.
Skor 2 = Aktif dalam mengerjakan tugas kelompok dengan baik.
Skor 3 = Sangat aktif dalam mengerjakan tugas kelompok dengan baik.
Indikator 4
Skor 0 = Tidak mendorong anggota lain untuk berpartisipasi dalam kelompok.
Skor 1 = Kurang mendorong anggota lain untuk berpartisipasi dalam kelompok.
Skor 2 = Mendorong anggota lain untuk berpartisipasi dalam kelompok dengan
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Skor 3 = Mendorong anggota lain untuk berpartisipasi dalam kelompok dengan
sangat baik.
Indikator 5
Skor 0 = Tidak aktif selama kerja kelompok berlangsung.
Skor 1 = Kurang aktif selama kerja kelompok berlangsung.
Skor 2 = Aktif selama kerja kelompok berlangsung.
Skor 3 = Sangat aktif selama kerja kelompok berlangsung.
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
1. Validitas
Validitas merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana
tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur (Surapranata, 2004 : 50). Untuk
memenuhi persyaratan yang baik bagi suatu instrumen maka harus diuji
validitasnya. Hal tersebut sependapat dengan Gay (dalam Sukardi, 2007 : 121)
yang berpendapat bahwa suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang
digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur.
Menurut Surapranata (2004 : 50) bentuk-bentuk validitas dibedakan
menjadi : (1) Validitas isi (content validity), yaitu suatu alat ukur dipandang
valid apabila sesuai dengan ini kurikulum yang hendak diukur, validitas isi
sangat tergantung kepada dua hal yaitu tes itu sendiri dan proses yang
mempengaruhi dalam merespon tes; (b) Validitas konstruk (contruc validity),
yaitu sesuatu yang berkaitan dengan fenomena dan objek yang abstrak, tetapi
gejalanya dapat diamati dan diukur; (c) Validitas prediksi (predictive validity),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
yaitu menunjukkan hubungan antara tes skor yang diperoleh peserta tes dengan
keadaan yang akan terjadi diwaktu yang akan datang; (d) Validitas konkuren
(concurrent validity), yaitu menunjukkan pada hubungan antara tes skor dengan
yang dicapai dengan keadaan sekarang. Berseberangan dengan pendapat
Supranata, ahli lain yakni Arifin (2009 : 248) mengemukakan validitas
instrumen dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu validitas permukaan, validitas isi,
validitas empiris, validitas konstruk, dan validitas faktor.
Untuk mengukur validitas semua instrumen yang digunakan baik yang
berbentuk tes (hasil belajar) maupun non tes (sikap kerjasama), peneliti
menggunakan validitas isi dan konstruk.
a. Validitas Isi
Validitas isi adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi
suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang akan diukur atau
diteskan (Masidjo, 1995 : 243). Salah satu cara untuk memperoleh validitas isi
adalah dengan melihat soal-soal yang membentuk tes itu. Jika keseluruhan soal
nampak mengukur apa yang seharusnya tes itu digunakan, tidak diragukan lagi
bahwa validitas isi sudah terpenuhi (Surapranata, 2004 : 51-52). Langkah-
langkah untuk memperoleh validitas isi dapat dilakukan dengan beberapa cara,
misalnya diskusi dengan sesama pendidik ataupun dengan mencermati kembali
isi dari konsep yang akan diukur (Poerwanti, 2008 : 4). Selain itu dapat juga
digunakan keputusan ahli (expert judgement) untuk pengujian validitas.
Peneliti telah mengujikan perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP,
LKS, soal evaluasi, lembar observasi, dan kuesioner kepada validator yakni satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
dosen dan satu guru. Peneliti menggunakan skala Likert untuk mengukur
validitas perangkat pembelajaran. Menurut Arikunto (2012 : 195) skala Likert
merupakan skala yang disusun dalam bentuk pernyataan yang diikuti oleh skor
yang menunjukkan tingkatan. Tingkatan skor yang digunakan dalam penelitian
ini adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. Skor 1 berarti sangat tidak baik, skor 2 berarti tidak
baik, skor 3 berarti cukup, skor 4 berarti baik, dan skor 5 berarti sangat baik.
Berikut pedoman penskoran untuk memvalidasi perangkat pembelajaran, soal
evaluasi, lembar observasi, dan lembar kuesioner.
Tabel 3.9 Pedoman Penskoran Validasi
Skor Kualifikasi
5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Kurang sekali
Penelitian ini menggunakan PAP II untuk mengetahui tingkat validasi.
Berikut Pedoman Acuan Penskoran (PAP II) menurut Masidjo (1995 : 157) yang
telah dimodifikasi.
Tabel 3.10 Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran
Rentang Nilai Kriteria
81-100 Sangat Tinggi
66-80 Tinggi
56-65 Cukup
46-55 Rendah
0-45 Sangat rendah
Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran, soal evaluasi, lembar
observasi, dan lembar kuesioner divalidasi oleh dosen Universitas Sanata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Dharma pada bidang studi IPA yakni dari dosen Program Studi Pendidikan
Biologi dan Guru kelas III.
Hasil validasi silabus yang telah divalidasi oleh validator dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 3.11 Hasil Validasi Silabus
Validator Komponen Penilaian
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Validator 1 4 3 4 4 3 4 2 3 3 30
Validator 2 5 5 4 5 5 4 4 4 5 41
Validator 3
Rata-rata 35.5
Komponen penilaian silabus dari tabel 3.12 meliputi (1) kelengkapan
unsur-unsur silabus, (2) kesesuaian antara SK, KD, dan indikator, (3) sistematika
kegiatan belajar, (4) penggunaan media belajar, (5) kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik, (6) keruntutan dan sistematika materi, (7) kesesuaian
materi dengan alokasi waktu, (8) penggunaan bahasa dan tata tulis, (9)
kesesuaian penilaian dengan indikator.
Rentang skor dari instrumen validasi silabus pada tabel 3.12 memiliki
skor 1, 2, 3, 4, dan 5. Jumlah skor rata-rata dari kedua validator adalah 35,5.
Rata-rata skor tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus penghitungan
kelayakan instrumen dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini.
Jumlah skor yang diperoleh
45x100
Perhitungan validasi silabus di atas mendapat skor 78,88 dan masuk ke
dalam kriteria tinggi sehingga silabus tersebut layak digunakan dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Peneliti melakukan validasi perangkat pembelajaran kepada dosen PBIO,
guru SD kelas III mata pelajaran IPA. Hasil perhitungan validasi RPP peneliti
jabarkan pada tabel berikut ini :
Tabel 3.12 Hasil Validasi RPP
Komponen
Penilaian Validator 1 Validator 2 Validator 3
1 4 2 4
2 4 3 5
3 4 4 5
4 4 4 5
5 5 4 5
6 4 4 4
7 5 4 4
8 4 3 5
9 5 3 4
10 4 4 4
11 4 4 5
12 4 3 4
13 4 4 4
14 5 1 5
15 4 4 5
16 4 4 5
17 5 3 4
18 5 2 5
19 5 3 4
20 4 4 5
21 5 3 4
21 5 4 5
Total 97 74 100
Rata-rata 90,33
Komponen penilaian dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus
I dan siklus II meliputi (1) kejelasan rumusan, (2) kelengkapan cakupan rumusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
indikator, (3) kesesuaian dengan KD, (4) kesesuaian dengan kompetensi yang
akan dicapai, (5) kesesuaian dengan karakteristik peserta didik, (6) keruntutan
dan sistematika materi, (7) kesesuaian materi dengan alokasi waktu, (8)
kesesuaian sumber belajar atau media pembelajaran dengan kompetensi atau
tujuan yang ingin dicapai, (9) kesesuaian sumber belajar atau media
pembelajaran dengan materi pembelajaran, (10) kesesuaian sumber belajar atau
media pembelajaran dengan karakteristik peserta didik, (11) kesesuaian strategi
dan metode pembelajaran dengan kompetensi atau tujuan yang ingin dicapai,
(12) kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran,
(13) kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta
didik, (14) kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan materi, (15) kelengkapan
langkah – langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan kesesuaian dengan
alokasi waktu, (16) kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin
dicapai, (17) kejelasan prosedur penilaian (awal, proses, akhir, tindak lanjut),
(18) kelengkapan instrumen (soal, rubrik dan kunci jawaban), (19) ketepatan
ejaan, (20) ketepatan pilihan kata, (21) kebakuan struktur kalimat, (22) kebakuan
bentuk huruf dan angka.
Jumlah skor rata-rata dari ketiga validator adalah 90,33. Rata-rata skor
tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus penghitungan kelayakan
instrument dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
110 𝑥 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Perhitungan validasi RPP di atas mendapat skor 82,12 dan termasuk
dalam kiteria tinggi, sehingga RPP tersebut termasuk ke dalam kategori layak
digunakan dalam penelitian.
Peneliti melakukan validasi perangkat pembelajaran kepada dosen PBIO,
guru SD kelas III mata pelajaran IPA. Hasil perhitungan validasi RPP peneliti
jabarkan pada tabel berikut ini :
Tabel 3.13 Hasil Validasi LKS
Validator Komponen Penilaaian
Total 1 2 3 4 5 6 7 8
Validator 1 4 5 5 4 4 4 5 4 35
Validator 2 3 3 3 3 2 4 3 3 24
Validator 3 3 3 3 3 3 4 4 3 26
Rata-rata 28.33
Komponen penilaian dari lembar Lembar Kerja Siswa meliputi : (1)
kelengkapan unsur-unsur LKS, (2) rumusan petunjuk LKS sederhana sehingga
mudah untuk dipahami siswa, (3) LKS membantu dalam memahami materi, (4)
urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut, (5) kegiatan pembelajaran dalam
LKS memungkinkan tercapainya indikator/tujuan pembelajaran, (6) bahasa yang
digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, (7) penggunaan bahasa
Indonesia dan tata tulis baku, (8) tampilan LKS menarik.
Jumlah skor rata-rata dari ketiga validator adalah 28,33. Rata-rata skor
tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus penghitungan kelayakan
instrumen dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
40 𝑥 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Perhitungan validasi LKS di atas mendapat skor 70,82 dan termasuk
dalam kriteria tinggi, sehinga LKS tersebut termasuk ke dalam kategori layak
digunakan dalam penelitian.
Peneliti melakukan validasi perangkat pembelajaran kepada dosen PBIO,
guru SD kelas III mata pelajaran IPA. Hasil perhitungan validasi RPP peneliti
jabarkan pada tabel berikut ini :
Tabel 3.14 Hasil Validasi Soal Evaluasi
Validator Komponen Penilaian
Total 1 2 3 4 5 6
Validator 1 3 3 2 4 3 2 17
Validator 2 2 2 4 4 4 2 18
Validator 3 4 5 4 4 5 4 26
Rata-rata 20,33
Komponen penilaian dari soal evaluasi antara lain: (1) kesesuaian dengan
indikator, tujuan pembelajaran, SK, KD, (2) keluasan cakupan soal, (3) soal
dirumuskan dengan singkat dan jelas, (4) soal menggunakan bahasa Indonesia
dan tata tulis baku, (5) menggunakan bahasa yang sederhana dan familiar bagi
siswa, (6) soal tidak mengandung jawaban dan bukan berisi jebakan yang tidak
ada jawabannya.
Jumlah skor rata-rata dari ketiga validator adalah 20,33. Rata-rata skor
tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus penghitungan kelayakan
instrumen dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
30 𝑥 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Perhitungan validasi soal evaluasi di atas mendapat skor 67,76 dan termasuk
dalam kategori tinggi, sehingga soal evaluasi tersebut termasuk ke dalam
kategori layak digunakan dalam penelitian.
Peneliti melakukan validasi lembar kuesioner kepada dosen psikologi.
Hasil perhitungan lembar kuesioner peneliti jabarkan pada tabel berikut ini :
Tabel 3.15 Hasil Validasi Lembar Kuesioner
Validator Komponen Penilaian
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Validator 1 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 46
Validator 2 3 4 1 1 1 5 4 4 4 5 32
Rata-rata 39.00
Komponen penilaian dari lembar kuesioner antara lain : (1) kelengkapan
unsur-unsur kuesioner, (2) kejelasan perintah pengisian kuesioner, (3)
kesesuaian antara indikator Kerjasama dengan pertanyaan, (4) ketepatan
pemilihan kata dalam kuesioner, (5) terdapat pernyataan favorable dan
unfavorable, (6) penggunaan Bahasa Indonesia dan tata tulis baku, (7)
pernyataan tidak bermakna ganda, (8) pernyataan tidak membuat responden
bingung, (9) pernyataan tidak terlalu panjang, (10) urutan pernyataan dari
umum ke khusus.
Jumlah skor rata-rata dari kedua validator adalah 39.00. Rata-rata skor
tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus perhitungan kelayakan
instrumen dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
50 𝑥 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Perhitungan validasi lembar observasi di atas mendapaat skor 78,00 dan
termasuk dalam kategori tinggi, sehingga lembar observasi tersebut termasuk ke
dalam kategori layak digunakan dalam penelitian.
Peneliti melakukan validasi lembar kuesioner kepada dosen psikologi.
Hasil perhitungan lembar kuesioner peneliti jabarkan pada tabel berikut ini :
Tabel 3.16 Hasil Validasi Lembar Observasi
Validator Komponen Penilaian
Total 1 2 3 4 5
Validator 1 5 5 5 5 5 25
Validator 2 4 3 5 2 5 19
Rata-rata 22.00
Komponen penilaian dari kuesioner antara lain : (1) kejelasan petunjuk
pengisian lembar pengamatan kerjasama siswa, (2) kesesuaian antara indikator
kerjasama dengan pernyataan yang diamati, (3) penggunaan bahasa, (4)
ketepatan pemilihan kata dalam pernyataan lembar pengamatan, (5) kesesuaian
antara indikator kerjasama dengan model pembelajaran kooperatif.
Jumlah skor rata-rata dari ketiga validator tersebut adalah 22,00. Rata-
rata skor tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus penghitungan
kelayakan instrumen dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
25 𝑥 100
Perhitungan validasi observasi di atas mendapat skor 88,00 dan termasuk
dalam kriteria sangat tinggi, sehingga lembar observasi tersebut termasuk dalam
kategori sangat layak digunakan dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
b. Validitas Konstruk
Menurut Masidjo (1995 : 244), validitas konstruk adalah suatu validitas
yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan
suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tersebut atau
konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat pengukur tersebut.
Validitas konstruk ini berguna untuk mengukur indikator-indikator yang akan
dicapai. Peneliti menggunakan validitas konstruk untuk mengukur prestasi
belajar siswa dalam mata pelajran IPA khususnya materi makhluk hidup. Uji
validitas dilakukan dengan mengujikan soal evaluasi yang sudah disusun kepada
siswa kels III B di sekolah yang sama dengan jumlah siswa 28.
Berikut ini adalah hasil validitas kisi-kisi soal pilihan ganda evaluasi
pada siklus I sebelum diujikan.
Tabel 3.17 Validitas Soal Siklus I Pilihan Ganda
No Item
Nilai
korelasi (r
hitung)
Nilai r tabel
(n=28,
a=5%)
Keterangan Catatan No
Soal
Item 1 0.347 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 2 0.665 0.375 Valid dipakai 1
Item 3 0.449 0.375 Valid dipakai 2
Item 4 0.192 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 5 0.049 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 6 0.595 0.375 Valid dipakai 3
Item 7 0.504 0.375 Valid dipakai 4
Item 8 0.516 0.375 Valid dipakai 5
Item 9 0.529 0.375 Valid dipakai 6
Item 10 0.337 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 11 0.323 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 12 0.665 0.375 Valid dipakai 7
Item 13 0.449 0.375 Valid dipakai 8
Item 14 0.499 0.375 Valid dipakai 9
Item 15 0.570 0.375 Valid dipakai 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Item 16 -0.018 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 17 0.302 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 18 0.516 0.375 Valid dipakai 11
Item 19 0.529 0.375 Valid dipakai 12
Item 20 0.320 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 21 0.433 0.375 Valid dipakai 13
Item 22 0.665 0.375 Valid dipakai 14
Item 23 0.449 0.375 Valid dipakai 15
Item 24 0.499 0.375 Valid dipakai 16
Item 25 0.570 0.375 Valid dipakai 17
Item 26 0.595 0.375 Valid dipakai 18
Item 27 0.399 0.375 Valid dipakai 19
Item 28 -0.089 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 29 0.333 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 30 0.479 0.375 Valid dipakai 20
Berikut ini adalah hasil validitas kisi-kisi soal esai evaluasi pada siklus I
sebelum diujikan.
Tabel 3.18 Validitas Soal Siklus I Esai
No Item
Nilai
korelasi (r
hitung)
Nilai r tabel
(n=28,
a=5%)
Keterangan Catatan No
Soal
Item 1 0.376 0.375 Valid dipakai 1
Item 2 0.442 0.375 Valid dipakai 2
Item 3 0.070 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 4 0.228 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 5 0.396 0.375 Valid dipakai 2
Item 6 0.623 0.375 Valid dipakai 4
Item 7 0.288 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 8 0.370 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 9 0.427 0.375 valid dipakai 5
Item 10 0.356 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Hasil uji coba soal dihitung validitasnya dengan menggunakan teknik
korelasi Product Moment dengan SPSS 23. Jika hasil perhitungan yang
dihasilkan nilai r hitung > r tabel maka instrumen soal dinyatakan valid,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
sedangkan jika r hitung < r tabel maka instrumen soal dinyatakan tidak valid.
Validitas soal didasarkan pada r tabel = 0,375 yang disesuaikan dengan r tabel
Product Moment. tabel di atas menunjukkan bahwa dari 30 soal siklus I yang
diujikan pada siswa kelas IV SD Negeri Karangmojo II mendapatkaan hasil
bahwa terdapat 25 soal yang valid dan 15 soal tidak valid.
Berikut ini adalah hasil validitas kisi-kisi soal pilihan ganda evaluasi
pada siklus II sebelum diujikan.
Tabel 3.19 Validitas Soal Siklus II Pilihan Ganda
No Item
Nilai
korelasi (r
hitung)
Nilai r tabel
(n=28,
a=5%)
Keterangan Catatan No
Soal
Item 1 0.420 0.375 Valid dipakai 1
Item 2 0.710 0.375 Valid dipakai 2
Item 3 0.191 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 4 0.280 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 5 0.445 0.375 Valid dipakai 3
Item 6 0.545 0.375 Valid dipakai 4
Item 7 0.491 0.375 Valid dipakai 5
Item 8 0.321 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 9 0.372 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 10 0.646 0.375 Valid dipakai 6
Item 11 0.445 0.375 Valid dipakai 7
Item 12 0.319 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 13 0.352 0.375 tidak valid tidak dipakai
Item 14 0.317 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 15 0.306 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 16 0.339 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 17 0.458 0.375 Valid dipakai 8
Item 18 0.509 0.375 Valid dipakai 9
Item 19 0.631 0.375 Valid dipakai 10
Item 20 0.637 0.375 Valid dipakai 11
Item 21 0.434 0.375 Valid dipakai 12
Item 22 0.506 0.375 Valid dipakai 13
Item 23 0.410 0.375 Valid dipakai 14
Item 24 0.254 0.375 Tidak valid tidak dipakai -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Item 25 0.445 0.375 Valid dipakai 15
Item 26 0.545 0.375 Valid dipakai 16
Item 27 0.458 0.375 Valid dipakai 17
Item 28 0.607 0.375 Valid dipakai 18
Item 29 0.447 0.375 Valid dipakai 19
Item 30 0.637 0.375 Valid dipakai 20
Berikut ini adalah hasil validitas kisi-kisi soal esai evaluasi pada siklus II
sebelum diujikan.
Tabel 3.20 Validitas Soal Siklus II Esai
No Item
Nilai
korelasi (r
hitung)
Nilai r tabel
(n=28,
a=5%)
Keterangan Catatan No
Soal
Item 1 0.600 0.375 valid dipakai 1
Item 2 0.247 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 3 0.135 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 4 0.504 0.375 valid dipakai 2
Item 5 0.545 0.375 valid dipakai 3
Item 6 0.493 0.375 valid dipakai 4
Item 7 0.342 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 8 0.252 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 9 0.256 0.375 tidak valid tidak dipakai -
Item 10 0.651 0.375 valid dipakai 5
Hasil uji coba soal dihitung validitasnya dengan menggunakan teknik
korelasi Product Moment dengan SPSS 23. Jika hasil perhitungan yang
dihasilkan nilai r hitung > r tabel maka instrumen soal dinyatakan valid,
sedangkan jika r hitung < r tabel maka instrumen soal dinyatakan tidak valid.
Validitas soal didasarkan pada r tabel = 0,375 yang disesuaikan dengan r tabel
Product Moment. Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 30 soal siklus I yang
diujikan pada siswa kelas IV SD Negeri Karangmojo II mendapatkan hasil
bahwa terdapat 25 soal yang valid dan 15 soal tidak valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
c. Reliabilitas
Syarat lain yang juga penting bagi penelitian adalah reliabilitas.
Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Reliabilitas suatu tes dapat
diartikan sebagai taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsisten
hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian
hasil (Masidjo, 1995 : 209). Suatu instrument penelitian dapat dikatakan
mempunyai nilai reabilitas yang tinggi apabila tes atau instrumen lain yang
dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur.
Ini berarti semakin reliable suatu tes atau instrumen penelitian, maka semakin
yakin kita dapat menyatakan bahwa dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang
sama ketika dilakukan tes kembali (Sukardi, 2007 : 127-128).
Menurut Triton (2006 : 248), kriteria klasifikasi reliabilitas suatu tes
dapat dilihat pada tabel 3. 22 berikut.
Tabel 3.21 Kriteria Klasifikasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Tingkat Reliabilitas
>0.80 - 1.00 Sangat reliabel
>0.60 – 0.80 Reliabel
>0.40 – 0.60 Cukup Reliabel
>0.20 – 0.40 Kurang Reliabel
0.00 – 0.20 Sangat Kurang Reliabel
Dari 25 soal yang valid pada siklus I, peneliti kemudian melakukan uji
reliabilitas dengan menggunakan SPSS 23 hasil pengukuran tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel 3.22. Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus I
Cronbach's Alpha N of Items
,846 30
Tabel di atas menunjukkan bahwa reliabilitas dari 30 butir soal pada
siklus I adalah 0,846. Hasil tersebut termasuk ke dalam kategori sangat reliable
karena berada pada koefisien korelasi 0.80-1.00.
Tabel 3.23. Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Esai Siklus I
Cronbach's Alpha N of Items
,189 10
Tabel di atas menunjukkan bahwa reliabilitas dari 10 butir soal pada
siklus I adalah 0,189. Hasil tersebut termasuk ke dalam kategori sangat reliable
karena berada pada koefisien korelasi 0.80-1.00.
Tabel 3.24. Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus II
Cronbach's Alpha N of Items
,865 30
Tabel di atas menunjukkan bahwa reliabilitas dari 30 butir soal pada
siklus II adalah 0,865. Hasil tersebut termasuk ke dalam kategori sangat reliable
karena berada pada koefisien korelasi 0.80-1.00.
Tabel 3.25. Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Esai Siklus II
Cronbach's Alpha N of Items
,471 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel di atas menunjukkan bahwa reliabilitas dari 10 butir soal pada
siklus II adalah 0,471. Hasil tersebut termasuk ke dalam kategori cukup reliable
karena berada pada koefisien korelasi 0.40-0.60.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah cara yang digunakan untuk membuktikan
hipotesis. Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu hasil belajar dan sikap
kerja sama. Data hasil sikap kerja sama diperoleh dari hasil observasi dan lembar
kuesioner, analisis sikap kerja sama siswa dapat diketahui dengan
membandingkan data awal sikap kerja sama dengan data setelah siklus I dan
siklus II. Data yang telah dikumpulkan kemudian akan dianalisis untuk
mengetahui ketercapaian tujuan dari penelitian. Penghitungan analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan Sikap Kerja Sama Siswa
a. Menghitung sikap kerja sama siswa setiap indikator berdasarkan lembar
observasi dengan rumus sebagai berikut.
Sikap kerjasama observasi siswa =jumlah skor setiap siswa
skor maksimal x 100
b. Menghitung sikap kerjasama siswa setiap indikator berdasarkan lembar
kuesioner dengan rumus sebagai berikut.
Sikap kerjasama kuesioner siswa =jumlah skor setiap siswa
skor maksimal x 100
c. Menghitung rata-rata sikap kerja sama siswa dengan rumus sebagai berikut.
Sikap kerja sama siswa =skor observasi+skor kuesioner
2
d. Menghitung hasil akhir sikap kerja sama siswa dengan rumus sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
jumlah sikap kerja sama siswa yang diperoleh masing − masing siswa
jumlah seluruh siswa
e. Memasukkan hasil akhir sikap kerja sama siswa ke dalam kriteria PAP II.
f. Membandingkan tingkat sikap kerja sama siswa dengan melihat hasil akhir
sikap kerja sama siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II.
2. Perhitungan Hasil Belajar Siswa
Dalam penelitian ini terdapat 50 item pertanyaan yang terdiri dari 25
pertanyaan pada siklus I dan 25 pertanyaan pada siklus II. Langkah perhitungan
hasil tes tertulis dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
a. Penskoran
Tes soal yang digunakan dalam penelitian menggunakan pilihan ganda
dan esai, sehingga jika jawaban yang dijawab bernilai benar akan mendapatkan
point 1 pada setiap butir soal, sedangkan jika jawaban bernilai salah maka akan
mendapatkan point 0.
b. Menghitung skor rata-rata kelas
Skor rata-rata kelas =jumlah nilai akhir seluruh siswa
jumlah siswa
c. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa
Persentase ketuntasan belajar siswa =jumlah siswa yang tuntas KKM
jumlah seluruh siswa x 100
d. Menghitung tingkat nilai hasil belajar siswa
Menghitung tingkat nilai hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II
dengan kondisi awal, kemudian membandingkan agar dapat diketahui ada atau
tidaknya peningkatan dari data awal, siklus I, dan siklus II pda hasil belajar
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
H. Indikator Keberhasilan
Target yang akan ditingkatkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar
dan sikap kerja sama. Peneliti menentukan kriteria keberhasilan hasil belajar
dan sikap kerja sama siswa dengan cara melihat kondisi awal dengan cara
melakukan pengamatan, tes, maupun observasi. Kondisi awal hasil belajar
diperoleh dengan melihat data nilai siswa kelas III B pada mata pelajaran IPA
dan untuk mengukur sikap kerjasama menggunakan lembar kuesioner yang
diberikan seminggu sebelum diberikan tindakan dan kemudian dibandingkan
dengan hasil tes dan lembar kuesioner pada siklus I dan II.
Kondisi awal siswa pada kelas III B SD Negeri Condongcatur adalah
kurangnya hasil belajar siswa dan kurangnya sikap kerjasama. Indikator
keberhasilan dari variabel tersebut adalah hasil belajar siswa melebihi dari
KKM yang telah ditetapkan yaitu 7,5.
Indikator keberhasilan dari variabel sikap kerja sama adalah siswa mau
bekerjasama dalam kelompok tanpa disuruh oleh guru, kesediaan melakukan
tugas sesuai kesepakatan, bersedia membantu orang lain tanpa mengharap
imbalan, aktif dalam kerja kelompok, tidak mendahulukan kepentingan pribadi,
mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendaapat antara diri sendiri dengan
orang lain.
Tabel 3.26 Kriteria Keberhasilan
No. Variabel Indikaator Penelitian Kondisi
Awal
Target
Akhir
1 Hasil belajar
siswa
Nilai rata-rata siswa 70.7 78
Persentase jumlah siswa
yang mencapai KKM (75) 35% 75%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
2. Sikap kerja sama
siswa
Rata-rata sikap kerja sama
siswa (0-100)
53.2
(rendah)
70
(tinggi)
Siklus dihentikan jika sudah mencapai target akhir yang ingin dicapai oleh
peneliti.
I. Jadwal Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 5 bulan, yaitu dari
bulan Agustus sampai dengan Desember 2017.
Tabel 3.27 Jadwal Penelitian
No Jenis Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Agustus September Oktober November Desember
1 Pembuatan
Proposal
2 Perencanaan
3 Persiapan
4 Monitoring
5 Pelaksanaan
6 Perbaikan
7 Seminar hasil
8 Penyusunan
Laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada Bab IV ini akan membahas tentang hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti. Hasil penelitian mencakup
tahapan-tahapan proses pembelajaran menggunakan model Student Teams
Achievement Division (STAD).
A. Hasil Penelitian
1. Kondisi awal sebelum diberi tindakan
Sebelum melakukan tindakan penelitian di SD Negeri Condongcatur,
peneliti terlebih dahulu melakukan observasi pada saat pembelajaran IPA di
kelas serta melakukan wawancara dengan guru kelas III. Dari hasil observasi
yang dilakukan peneliti, terlihat ada beberapa siswa yang aktif dalam
mengerjakan tugas di dalam kelompoknya, sedangkan siswa yang lainnya hanya
diam saja ketika temannya sedang bekerja kelompok. Hasil observasi diperoleh
peneliti diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru kelas III. Beliau
mengatakan bahwa hanya beberapa orang yang mau bekerja dalam
kelompoknya.
Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti kemudian menyebar lembar
kuesioner sikap kerja sama kepada siswa yang dijadikan data sebagai penelitian.
Observasi, penyebaran kuesioner, serta wawancara kepada guru kelas III SD
Negeri Condongcatur dilakukan oleh peneliti pada hari rabu tanggal 2 Agustus
2017 mulai pukul 07.00-09.00 WIB sesuai dengan pembelajaran IPA di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Berikut hasil sikap kerja sama siswa kelas III SD Negeri Condongcatur
berdasarkan lembar observasi dan kuesioner awal.
Tabel 4.1 Skor Observasi Sikap Kerja Sama Siswa pada Kondisi Awal
No Nama Observasi Sikap Kerjasama
Kategori Skor Hasil
1 AHAH 9 60.0 Sedang
2 ABA 7 46.6 Rendah
3 AKA 12 80.0 Tinggi
4 AIS 5 33.3 Rendah
5 ADP 7 46.6 Rendah
6 BKN 11 73.3 Tinggi
7 CLG 12 80.0 Tinggi
8 DM 5 33.3 Rendah
9 FKBP 10 66.6 Sedang
10 FAYW 10 66.6 Sedang
11 GC 6 40.0 Rendah
12 KFAP 8 53.3 Rendah
13 LRH 11 73.3 Tinggi
14 MF 7 46.6 Rendah
15 MFK 10 66.6 Sedang
16 NADN 6 40.0 Rendah
17 NDT 5 33.3 Rendah
18 RS 10 66.6 Sedang
19 RDPA 11 73.3 Tinggi
20 RN 5 33.3 Rendah
21 TOP 6 40.0 Rendah
22 TKA 9 60.0 Sedang
23 YADN 5 33.3 Rendah
24 ZFA 7 46.6 Rendah
25 AIMH 8 53.3 Sedang
26 RAS 7 46.6 Rendah
27 AAF 7 46.6 Rendah
28 FRDP 8 53.3 Rendah
Rata-rata 53.29 Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Berdasarkan hasil observasi sikap kerja sama siswa pada tabel 4.1
diperoleh hasil rata-rata sikap kerja sama siswa sebesar 53.29 dan masuk dalam
kategori rendah.
Tabel 4.2 Skor Kuesioner Sikap Kerja Sama Siswa pada Kondisi Awal
No Nama Kuesioner Sikap Kerjasama
Kategori Skor Hasil
1 AHAH 41 51,2 Rendah
2 ABA 39 48,7 Rendah
3 AKA 38 47,0 Rendah
4 AIS 42 52,0 Rendah
5 ADP 41 51,2 Rendah
6 BKN 40 50,0 Rendah
7 CLG 51 63,7 Sedang
8 DM 48 60,0 Sedang
9 FKBP 37 46,2 Rendah
10 FAYW 43 53,7 Rendah
11 GC 41 51,2 Rendah
12 KFAP 40 50,0 Rendah
13 LRH 50 62,0 Sedang
14 MF 52 65,0 Sedang
15 MFK 39 48,7 Rendah
16 NADN 37 46,2 Rendah
17 NDT 40 50,0 Rendah
18 RS 44 55,0 Rendah
19 RDPA 41 51,2 Rendah
20 RN 46 57,0 Rendah
21 TOP 50 62,0 Sedang
22 TKA 51 63,7 Sedang
23 YADN 47 48,7 Rendah
24 ZFA 43 53,7 Rendah
25 AIMH 42 52,0 Rendah
26 RAS 42 52,0 Rendah
27 AAF 40 50,0 Rendah
28 FRDP 39 48,7 Rendah
Rata-rata 55.5 Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Berdasarkan penyebaran kuesioner sikap kerja sama siswa pada tabel 4.2
diperoleh hasil rata-rata sikap kerja sama siswa sebesar 55.5 dan masuk dalam
kategori rendah.
Tabel 4.3 Skor Sikap Kerja Sama Siswa pada Kondisi Awal
No Nama
Kondisi Awal
Observasi
Kerjasama
Kuesioner
Kerjasama Rata-rata Kategori
1 AHAH 60.0 51,2 55.6 Sedang
2 ABA 46.6 48,7 47.5 Rendah
3 AKA 80.0 47,0 63.5 Sedang
4 AIS 33.3 52,0 42.6 Rendah
5 ADP 46.6 51,2 48.9 Rendah
6 BKN 73.3 50,0 61.6 Sedang
7 CLG 80.0 63,7 71.8 Tinggi
8 DM 33.3 60,0 46.6 Rendah
9 FKBP 66.6 46,2 56.4 Sedang
10 FAYW 66.6 53,7 60.1 Sedang
11 GC 40.0 51,2 45.6 Rendah
12 KFAP 53.3 50,0 51.6 Rendah
13 LRH 73.3 62,0 67.6 Sedang
14 MF 46.6 65,0 55.0 Sedang
15 MFK 66.6 48,7 57.6 Sedang
16 NADN 40.0 46,2 43.1 Rendah
17 NDT 33.3 50,0 41.6 Rendah
18 RS 66.6 55,0 60.0 Sedang
19 RDPA 73.3 51,2 62.2 Sedang
20 RN 33.3 57,0 45.1 Rendah
21 TOP 40.0 62,0 51.0 Rendah
22 TKA 60.0 63,7 61.5 Sedang
23 YADN 33.3 48,7 41.0 Rendah
24 ZFA 46.6 53,7 50.1 Rendah
25 AIMH 53.3 52,0 52.6 Rendah
26 RAS 46.6 52,0 49.3 Rendah
27 AAF 46.6 50,0 48.0 Rendah
28 FRDP 53.3 48,7 51.0 Rendah
Rata-rata 53.2 55.5 53.2 Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata kondisi
awal sikap kerja sama siswa kelas III B SD Negeri Condongcatur termasuk
dalam kategori rendah. Hal tersebut dibuktikan pada rata-rata kondisi awal sikap
kerja sama siswa yang diperoleh yaitu sebesar 53.2 yang termasuk dalam
kategori rendah.
Selain melakukan observasi dan menyebar kuesioner kepada siswa,
peneliti juga meminta data hasil belajar kepada guru kelas III untuk
mendapatkan data hasil belajar siswa pada kondisi awal. Data hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA pada SK 1. Makhluk hidup dan proses kehidupan,
khususnya pada KD 1.1 mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup. Pada kondisi
awal hasil belajar siswa dilihat dari nilai ulangan harian pada tahun ajaran
2015/2016 di kelas yang sama dan materi yang sama dengan yang akan diteliti.
Peneliti memperoleh data bahwa nilai rata-rata ulangan yaitu 70.78.
siswa yang nilainya memenuhi KKM sebanyaak 10 siswa dengan persentase
35% dan 18 siswa yang belum memenuhi KKM dengan persentase 65%. KKM
pada mata pelajaran IPA di SD Negeri Condongcatur adalah 75. Berikut tabel
nilai ulangan pada kondisi awal siswa kelas IIIB SD Negeri Condongcatur.
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa pada Kondisi Awal
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1 AHAH 65
2 ABA 62
3 AKA 88
4 AIS 84
5 ADP 72
6 BKN 56
7 CLG 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
8 DM 62
9 FKBP 52
10 FAYW 78
11 GC 70
12 KFAP 78
13 LRH 64
14 MF 72
15 MFK 88
16 NADN 80
17 NDT 68
18 RS 76
19 RDPA 64
20 RN 74
21 TOP 46
22 TKA 76
23 YADN 74
24 ZFA 60
25 AIMH 82
26 RAS 67
27 AAF 70
28 FRDP 72
Jumlah 1982 10 18
Rata-rata 70.7
Persentase Ketuntasan 35% 65%
2. Siklus I
Penelitian pada siklus I dilaksanakan 2 kali yaitu pada tanggal 9 Agustus
2017 dan 10 Agustus 2017. Materi pembelajaran yang diajarkan adalah tentang
makhluk hidup. Model pembelajaran yang digunakan pada saat penelitian adalah
model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan ini adalah
mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian siklus I.
Persiapan tersebut meliputi penyusunan materi pembelajaran tentang makhluk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
hidup, menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, dan LKS serta
media yang digunakan dalam pembelajaran untuk mendukung proses belajar.
Media yang digunakan dalam pembelajaran tersebut adalah gambar contoh-
contoh makhluk hidup, dan proyektor. Selain mempersiapkan untuk proses
pembelajaran, peneliti juga merencanakan observasi dengan mempersiapkan
lembar observasi sikap kerjasama yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
b. Pelaksanaan Tindakan
1. Pertemuan I
Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Agustus 2017 dengan
alokasi waktu 2x35 menit (2 jam pelajaran) dan menyesuaikan RPP yang telah
disediakan peneliti. Pada pertemuan ini siswa kelas III B akan mempelajari
makhluk hidup dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran tipe STAD
diawali dengan apersepsi yaitu menanyakan apa itu makhluk hidup? Apa saja
contohnya? Apa saja ciri-cirinya? Setelah melakukan apersepsi, guru
menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran kepada siswa.
Guru kemudian membagi siswa menjadi 5 kelompok secara acak. Setelah
siswa duduk dalam kelompok, guru membagikan LKS dan mulai menjelaskan
materi serta cara mengerjakan LKS. Dalam menjelaskan materi, siswa diajak
bertanya jawab dengan guru mengenai materi tersebut. Setelah siswa selesai
mengerjakan LKS, guru meminta kelompok untuk maju ke depan kelas
membacakan hasil kerja kelompok. Bagi kelompok yang selesai terlebih dahulu
dan jawabnya benar maka akan mendapatkan poin dari guru. Setelah semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
kelompok presentasi, guru megulas kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan serta membuat kesimpulan.
Kegiatan akhir dari pembelajaran adalah guru memberikan kuis secara
lisan terkait dengan materi tersebut, bagi siswa yang bisa menjawab dengan
benar maka akan mendapatkan poin tambahan. Setelah guru memperoleh nama-
nama yang mendapatkan poin tertinggi, maka guru akan memberikan hadiah dan
meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.
2. Pertemuan 2
Kegiatan belajar pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari kamis
tanggal 10 Agustus 2017 dengan alokasi waktu 2x35 menit (2 jam pelajaran)
dengan menyesuaikan RPP dan media yang sudah dipersiapkan oleh peneliti.
Pertemuan ke 2 ini diawali dengan meminta kepada siswa untuk kembali
duduk dengan kelompok yang sama pada pertemuan sebelumnya, kemudian
dilanjukan apersepsi yaitu menanyakan hal-hal berikut : “Anak-anak apa saja
ciri-ciri dari makhluk hidup itu? Apa saja kebutuhan makhluk hidup?”. Guru
kemudian menjelaskan tentang ciri-ciri dari makhluk hidup dan apa saja
kebutuhannya. Guru kemudian meminta kelompok untuk mengerjakan LKS
terkait dengan materi tersebut. Setelah selesai mengerjakan dalam kelompok,
guru meminta beberapa kelompok untuk maju ke depan kelas untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompok, sedangkan kelompok lain yang tidak
maju memperhatikan dan memberikan komentar kepada kelompok yang
presentasi. Tidak semua kelompok dapat mempresentasikan hasilnya karena
keterbatasan waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Pada kegiatan akhir guru meminta siswa untuk kembali ketempat duduk
masing-masing dan mengulas kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan
dengan cara bertanya jawab dengan siswa. Guru bertanya jawab tentang
kesulitan siswa, kemudian guru dibagi peneliti membagikan soal evaluasi untuk
siswa yang berjumlah 20 soal pilhan ganda dan 5 esai. Setelah mengerjakan soal
evaluasi, guru membagikan hadiah kepada kelompok yang memperoleh skor
atau poin tertinggi.
c. Observasi
Selama penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan kegiatan observasi.
Observasi yang dilakukan peneliti berpedoman pada lembar observasi sikap
kerja sama yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Observasi dilakukan pada
siklus I pertemuan ke 2. Berikut ini hasil observasi sikap kerja sama siklus I
pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.5 Skor Observasi Sikap Kerja Sama Siswa pada Siklus I
No Nama Siswa Observasi Sikap Kerjasma
Kategori Skor Hasil
1 AHAH 6 40,0 Rendah
2 ABA 8 53,0 Sedang
3 AKA 7 46,6 Rendah
4 AIS 6 40,0 Rendah
5 ADP 9 60,0 Sedang
6 BKN 6 40,0 Rendah
7 CLG 10 66,6 Sedang
8 DM 7 46,6 Rendah
9 FKBP 5 33,3 Rendah
10 FAYW 12 80,0 Tinggi
11 GC 8 53,3 Sedang
12 KFAP 11 73,3 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
13 LRH 14 93,3 Tinggi
14 MF 9 60,0 Sedang
15 MFK 9 60,0 Sedang
16 NADN 11 73,3 Tinggi
17 NDT 14 93,3 Tinggi
18 RS 9 60,0 Sedang
19 RDPA 8 53,3 Sedang
20 RN 10 66,6 Sedang
21 TOP 12 80,0 Tinggi
22 TKA 9 60,0 Sedang
23 YADN 5 33,3 Rendah
24 ZFA 7 46,6 Rendah
25 AIMH 9 60,0 Sedang
26 RAS 7 46,6 Rendah
27 AAF 7 46,6 Rendah
28 FRDP 5 33,3 Rendah
Rata-rata 57,1 Sedang
Berdasarkan observasi siklus I pada tabel 4.5 diperoleh hasil rata-rata
57,1 pada siklus I termasuk dalam kategori sedang.
Tabel 4.6 Skor Kuesioner Sikap Kerja Sama Siswa pada Siklus I
No Nama Siswa Kuesioner Sikap Kerjasma
Kategori Skor Hasil
1 AHAH 67 83,7 Tinggi
2 ABA 65 81,2 Tinggi
3 AKA 68 85,0 Tinggi
4 AIS 64 80,0 Tinggi
5 ADP 67 83,7 Tinggi
6 BKN 67 83,7 Tinggi
7 CLG 68 85,0 Tinggi
8 DM 59 73,7 Tinggi
9 FKBP 68 85,0 Tinggi
10 FAYW 66 82,0 Tinggi
11 GC 68 85,0 Tinggi
12 KFAP 68 85,0 Tinggi
13 LRH 56 70,0 Tinggi
14 MF 62 77,0 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
15 MFK 61 76,2 Tinggi
16 NADN 65 81,2 Tinggi
17 NDT 70 87,0 Tinggi
18 RS 67 83,7 Tinggi
19 RDPA 68 85,0 Tinggi
20 RN 68 85,0 Tinggi
21 TOP 61 76,2 Tinggi
22 TKA 64 80,0 Tinggi
23 YADN 55 68,7 Sedang
24 ZFA 67 83,7 Tinggi
25 AIMH 69 86,2 Tinggi
26 RAS 66 82,0 Tinggi
27 AAF 69 86,2 Tinggi
28 FRDP 64 80,0 Tinggi
Rata-rata 81,4 Tinggi
Berdasarkan lembar kuesioner siklus I pada tabel 4.6 diperoleh hasil rata-
rata 81,4 dan termasuk dalam kateegori tinggi.
Tabel 4.7 Skor Sikap Kerja Sama Siswa pada Siklus I
No Nama Siswa Observasi
Kerjasama
Kuesioner
Kerjasama Rata-rata Kategori
1 AHAH 40,0 83,7 61,8 Sedang
2 ABA 53,0 81,2 67,1 Sedang
3 AKA 46,6 85,0 65,8 Sedang
4 AIS 40,0 80,0 60,0 Sedang
5 ADP 60,0 83,7 71,8 Tinggi
6 BKN 40,0 83,7 61,8 Sedang
7 CLG 66,6 85,0 75,8 Tinggi
8 DM 46,6 73,7 60,1 Sedang
9 FKBP 33,3 85,0 59,1 Sedang
10 FAYW 80,0 82,0 81,0 Tinggi
11 GC 53,3 85,0 69,1 Sedang
12 KFAP 73,3 85,0 79,1 Tinggi
13 LRH 93,3 70,0 81,6 Tinggi
14 MF 60,0 77,0 68,5 Sedang
15 MFK 60,0 76,2 68,1 Sedang
16 NADN 73,3 81,2 77,2 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
17 NDT 93,3 87,0 90,1 Tinggi
18 RS 60,0 83,7 71,8 Tinggi
19 RDPA 53,3 85,0 69,1 Sedang
20 RN 66,6 85,0 75,8 Tinggi
21 TOP 80,0 76,2 78,1 Tinggi
22 TKA 60,0 80,0 70,0 Tinggi
23 YADN 33,3 68,7 51,0 Sedang
24 ZFA 46,6 83,7 65,1 Sedang
25 AIMH 60,0 86,2 73,1 Tinggi
26 RAS 46,6 82,0 64,3 Sedang
27 AAF 46,6 86,2 66.4 Sedang
28 FRDP 33,3 80,0 56,6 Sedang
Rata-rata 57,1 81.4 69,2 Sedang
Berdasarkan tabel di atas, terlihat terjadi peningkatan dari data sikap
kerjasama siswa pada kondisi awal dan pada sikap kerjasama siswa siklus I.
pada kondisi awal terlihat rata-rata sikap kerjasama siswa sebesar 53,2 dan
termasuk dalam kategori rendah, sedangkan pada siklus I meningkat menjadi
69,2 dan termasuk dalam kategori sedang.
Selain hasil sikap kerjasama siswa, berikut hasil belajar siswa kelas III B
SD Negeri Condongcatur pada mata pelajaran IPA materi makhluk hidup.
Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama Siswa Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1 AHAH 80
2 ABA 63
3 AKA 90
4 AIS 63
5 ADP 96
6 BKN 86
7 CLG 70
8 DM 83
9 FKBP 83
10 FAYW 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
11 GC 86
12 KFAP 66
13 LRH 66
14 MF 60
15 MFK 86
16 NADN 73
17 NDT 80
18 RS 96
19 RDPA 100
20 RN 83
21 TOP 90
22 TKA 86
23 YADN 86
24 ZFA 96
25 AIMH 73
26 RAS 86
27 AAF 90
28 FRDP 66
Jumlah 19 9
Rata-rata 81,2
Ketuntasan 67,8% 32,2%
Data hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA KD 1.1
Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup pada siklus I diperoleh dari hasil nilai
evaluasi siklus I kelas III B SD Negeri Condongcatur tahun ajaran 2017/2018.
Berdasarkan tabel 4.8 rata-rata nilai ulangan siswa kelas III B SD Negeri
Condongcatur pada siklus I adalah 81,2. Siswa yang mendapat nilai mencapai
KKM sebanyak 19 siswa dengan persentase 67,8% dan siswa yang belum
memenuhi KKM sebanyak 9 siswa dengan persentase 32,2%. KKM mata
pelajaran IPA yang sudah ditentukan oleh sekolah adalah 75.
d. Refleksi
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan
dengan menerapkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
STAD. Seluruh tahap-tahap pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD telah dilaksanakan mulai dari tahap persiapan, penyajian materi, kerja
kelompok, pemeriksaan hasil kerja kelompok, tes individual, pemeriksaan
individual hingga penghargaan kelompok. Materi yang disajikan oleh guru
melalui penjelasan singkat dengan menggunakan media yang tersedia dengan
cukup baik sehingga siswa bisa menangkap materi yang disampaikan. Dalam
tahap kerja kelompok, kekurangan yang ditemukan adalah kegiatan
pembelajaran masih terlihat kaku karena siswa merasa bingung akan apa yang
harus dilakukan. Tahap-tahap tersebut telah dilaksanakan dengan baik sesuai
langkah-langkah STAD. Pelaksanaan refleksi dilakukan pada akhir
pembelajaran. Refleksi bertujuan untuk mengetahui peningkatan sikap
kerjasama siswa dalam pembelajaran yang telah dilakukan dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dalam hal ini, peneliti dan guru
kelas III B melakukan evaluasi terhadap beberapa tindakan yang telah
diterapkan untuk diperbaiki pada tindakan berikutnya.
Berdasarkan hasil observasi dan tes yang diperoleh pada siklus I, sikap
kerja sama siswa belum bisa dikatakan mencapai indikator keberhasilan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Rata-rata persentase sikap kerja sama dari hasil
observasi siswa pada siklus I baru mencapai 69,2% dan berada pada kategori
baik. Persentase ketuntasan belajar siswa kelas III B pada siklus I adalah 67,8%,
hal ini belum mencapai indikator keberhasilan yaitu sebesar 75%. Berdasarkan
hasil observasi sikap kerja sama dan hasil belajar siswa pada siklus I, ditemukan
kekurangan berupa kurangnya alokasi waktu yang dibutuhkan guru dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
memberikan tindakan, sehingga diperlukan perencanaan ulang untuk
melaksanakan tindakan pada siklus II.
3. Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dimulai pada tanggal 16 Agustus
2017 dan 23 Agustus 2017 di kelas III B SD Negeri Condongcatur. Pelaksanaan
siklus II dilakukan sebanyak 2x35 menit (2 jam pelajaran) di setiap pertemuan.
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti yaitu mempersiapkan
perangkat pembelajaran yang dibutuhkan dalam proses penelitian berlangsung,
seperti penyusunan silabus, RPP, LKS, rangkuman materi, soal evaluasi, lembar
observasi, dan lembar kuesioner sikap kerjasama. Peneliti juga mempersiapkan
media untuk membantu proses pembelajaran yang berlangsung pada mata
pelajaran IPA dengan materi makhluk hidup. Untuk mengatasi masalah yang
terjadi pada siklus I, peneliti melakukan perbaikan dengan memadatkan kegiatan
pada siklus II.
b. Pelaksanaan Tindakan
1. Pertemuan 1
Pertemuan ini dilaksanakan pada tangggal 16 Agustus 2017 selama 2 jam
pelajaran (2x35 menit). Pada pertemuan ini siswa kelas III B akan mempelajari
perbedaan makhluk hidup dan tak hidup dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran diawali dengan apersepsi
yaitu guru menanyakan hal-hal berikut : “ anak-anak apakah kalian tahu
perbedaan makhluk hidup dan tak hidup?” guru mengaitkan pertanyaan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
apa yang akan dipelajari hari ini. Setelah melakukan apersepsi guru
menyampaikan tujuan dan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe
STAD kepada siswa.
Kegiatan inti dimulai dengan membagi siswa menjadi 5 kelompok
heterogen. Guru kemudian menjelaskan dengan singkat mengenai materi tentang
perbedaan makhluk hidup dan tak hidup. Setelah itu guru membagikan LKS
kepada setiap kelompok dan memberikan arahan serta petunjuk pengisian LKS.
Kemudian setelah kelompok selesai mengerjakan LKS, masing-masing
kelompok mempresentasikan pekerjaannya dan kelompok lain
memperhatikannya. Untuk kelompok yang tercepat dan aktif akan mendapatkan
poin dari guru.
2. Pertemuan 2
Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2017 selama 2 jam
pelajaran (2x35 menit). Pada pertemuan ini siswa kelas IIIB akan mempelajari
tentang penggolongan makhluk hidup secara sederhana dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran diawali dengan
apersepsi yaitu guru menanyakan hal-hal berikut : “anak-anak tahukah kalian
apa itu penggolongan tumbuhan? Tumbuhan digolongkan menjadi berapa? “
siswa diberi pertanyaan sesuai materi yang akan dibahas.
Kegiatan inti dimulai dengan membagi siswa menjadi 5 kelompok secara
heterogen, setelah itu guru menjelaskan materi dengan bertanya jawab. Guru
kemudian membagi LKS dan menjelaskan bagaimana cara mengerjakannya.
Setelah kelompok selesai mengerjaakan tugas kelompok, guru meminta siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas. Presentasi diawali
dengan pemaparan hasil kerja kelompok kemudian salah satu dari anggota
kelompok lain diminta untuk mengajukan pertanyaan. Pada kegiatan ini sudah
terlihat semua siswa aktif dalam kelompoknya untuk mempresentasikan hasil
kerja kelompok mereka secara bergantian. Setelah presentasi kelompok selesai
terlihat siswa dari kelompok lain bergantian untuk mengajukan pertanyaan dan
kelompok presentasi secara bersama-sama membahas pertanyaan tersebut agar
bisa terjawab dengan benar.
Pembelajaran dilanjutkan dengan memberikan evaluasi kepada siswa dan
siswa kembali ke tempat duduk masing-masing. Guru membagikan soal evaluasi
individu berupa 20 soal pilihan ganda dan 5 esai. Setelah tes individu selesai dan
telah diperiksa tentang skor kelompok, maka guru memberikan penghargaan dan
hadiah kepada kelompok yang mempunyai poin tertinggi. Guru bersama siswa
membuat kesimpulan tentang pembelajaran yang telah dilakukan.
c. Observasi
Selama penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan kegiatan observasi.
Observasi yang dilakukan peneliti berpedoman pada lembar observasi sikap
kerja sama yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Observasi dilakukan pada
siklus II pertemuan ke 2. Berikut ini hasil observasi sikap kerja sama siklus II
pada tabel di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tabel 4.9 Skor Observasi Sikap Kerja Sama Siswa pada siklus II
No Nama Siswa Observasi Sikap Kerjasma
Kategori Skor Hasil
1 AHAH 10 66,6 Sedang
2 ABA 12 80,0 Tinggi
3 AKA 15 100 Tinggi
4 AIS 11 73,3 Tinggi
5 ADP 14 93,3 Tinggi
6 BKN 11 73,3 Tinggi
7 CLG 10 66,6 Sedang
8 DM 14 93,3 Tinggi
9 FKBP 13 86,6 Tinggi
10 FAYW 11 73,3 Tinggi
11 GC 11 73,3 Tinggi
12 KFAP 14 93,3 Tinggi
13 LRH 10 66,6 Sedang
14 MF 11 73,3 Tinggi
15 MFK 14 93,3 Tinggi
16 NADN 12 80,0 Tinggi
17 NDT 10 66,6 Sedang
18 RS 8 53,3 Rendah
19 RDPA 10 66,6 Sedang
20 RN 12 80,0 Tinggi
21 TOP 10 66,6 Sedang
22 TKA 14 93,3 Tinggi
23 YADN 12 80,0 Tinggi
24 ZFA 10 66,6 Sedang
25 AIMH 14 93,3 Tinggi
26 RAS 10 66,6 Sedang
27 AAF 12 80,0 Tinggi
28 FRDP 10 66,6 Sedang
Rata-rata 77,3 Tinggi
Berdasarkan observasi siklus II pada tabel 4.9 diperoleh hasil rata-rata
77.3 dan termasuk dalam kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Tabel 4.10 Skor Kuesioner Sikap Kerja Sama Siswa pada Siklus II
No Nama Siswa Kuesioner Sikap Kerjasma
Kategori Skor Hasil
1 AHAH 65 81,2 Tinggi
2 ABA 66 82,0 Tinggi
3 AKA 75 93,7 Tinggi
4 AIS 74 92,0 Tinggi
5 ADP 75 93,7 Tinggi
6 BKN 77 96,2 Tinggi
7 CLG 78 97,0 Tinggi
8 DM 64 80,0 Tinggi
9 FKBP 77 96,2 Tinggi
10 FAYW 75 93,7 Tinggi
11 GC 75 93,7 Tinggi
12 KFAP 74 92,0 Tinggi
13 LRH 66 82,0 Tinggi
14 MF 77 96,2 Tinggi
15 MFK 63 78,7 Tinggi
16 NADN 74 92,0 Tinggi
17 NDT 74 92,0 Tinggi
18 RS 75 93,7 Tinggi
19 RDPA 74 92,0 Tinggi
20 RN 74 72,0 Tinggi
21 TOP 68 85,0 Tinggi
22 TKA 68 85,0 Tinggi
23 YADN 75 93,7 Tinggi
24 ZFA 70 87,0 Tinggi
25 AIMH 71 88,7 Tinggi
26 RAS 76 95,0 Tinggi
27 AAF 76 95,0 Tinggi
28 FRDP 65 81,2 Tinggi
Rata-rata 89,3 Tinggi
Berdasarkan penyebaran kuesioner pada siklus II dari tabel 4.10
diperoleh hasil rata-rata 89,3 dan termasuk dalam kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tabel 4.11 Skor Sikap Kerja Sama Siswa Siklus II
No Nama Siswa Observasi
Kerjasama
Kuesioner
Kerjasama Rata-rata Kategori
1 AHAH 66,6 81,2 73,8 Tinggi
2 ABA 80,0 82,0 81,0 Tinggi
3 AKA 100 93,7 96,8 Tinggi
4 AIS 73,3 92,0 82,6 Tinggi
5 ADP 93,3 93,7 93,5 Tinggi
6 BKN 73,3 96,2 84,7 Tinggi
7 CLG 66,6 97,0 82,2 Tinggi
8 DM 93,3 80,0 86,6 Tinggi
9 FKBP 86,6 96,2 91,4 Tinggi
10 FAYW 73,3 93,7 83,5 Tinggi
11 GC 73,3 93,7 83,5 Tinggi
12 KFAP 93,3 92,0 92,6 Tinggi
13 LRH 66,6 82,0 74,3 Tinggi
14 MF 73,3 96,2 84,7 Tinggi
15 MFK 93,3 78,7 86,0 Tinggi
16 NADN 80,0 92,0 86,0 Tinggi
17 NDT 66,6 92,0 79,3 Tinggi
18 RS 53,3 93,7 73,5 Tinggi
19 RDPA 66,6 92,0 79,3 Tinggi
20 RN 80,0 72,0 76,0 Tinggi
21 TOP 66,6 85,0 75,8 Tinggi
22 TKA 93,3 85,0 89,1 Tinggi
23 YADN 80,0 93,7 86,8 Tinggi
24 ZFA 66,6 87,0 76,8 Tinggi
25 AIMH 93,3 88,7 91,0 Tinggi
26 RAS 66,6 95,0 80,8 Tinggi
27 AAF 80,0 95,0 87,5 Tinggi
28 FRDP 66,6 81,2 73,9 Tinggi
Rata-rata 77,3 89,3 81,3 Tinggi
Berdasarkan tabel di atas, terlihat terjadi peningkatan dari data sikap
kerja sama siswa pada kondisi awal (siklus I) dan pada pada sikap kerja sama
siswa siklus II. Pada kondisi awal (siklus I) terlihat rata-rata sikap kerja sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
siswa sebesar 69,2 dan termasuk dalam kategori sedang, sedangkan pada siklus
II meningkat menjadi 81,3 dan termasuk dalam kategori tinggi.
Tabel 4.12 Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama Siswa Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1 AHAH 80
2 ABA 80
3 AKA 96
4 AIS 90
5 ADP 93
6 BKN 93
7 CLG 86
8 DM 73
9 FKBP 80
10 FAYW 86
11 GC 86
12 KFAP 83
13 LRH 86
14 MF 76
15 MFK 70
16 NADN 80
17 NDT 76
18 RS 93
19 RDPA 96
20 RN 80
21 TOP 86
22 TKA 96
23 YADN 80
24 ZFA 100
25 AIMH 90
26 RAS 80
27 AAF 80
28 FRDP 80
Jumlah 2375 26 2
Rata-rata 84,8
Persentase ketuntasan 92,8% 7,2%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Data hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA KD 1.1
Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup pada siklus I diperoleh dari hasil nilai
evaluasi siklus II kelas III B SD Negeri Condongcatur tahun ajaran 2017/2018.
Berdasarkan tabel 4.12 rata-rata nilai ulangan siswa kelas III B SD
Negeri Condongcatur pada siklus II adalah 84,8. siswa yang mendapatkan KKM
sebanyak 26 siswa dengan persentase 92,8 dan siswa yang belum memenuhi
KKM sebanyak 2 siswa dengan persentase 7,2%. KKM mata pelajaran IPA yang
sudah ditentukan oleh sekolah adalah 75.
d. Refleksi
Pada siklus II, sikap kerjasama dan hasil belajar siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran meningkat dibandingkan dengan kondisi awal siklus I.
Setiap siswa sudah menunjukkan sikap kerjasama dalam kelompok, siswa dalam
satu kelompok tidak hanya mengandalkan siswa yang paling pintar untuk
menjawab soal yang diberikan oleh guru, tetapi semuanya ikut berpartisipasi
dalam menjawab pertanyaan. Jika salah satu siswa kesulitan dan belum paham
tentang materi yang disampaikan oleh guru, maka teman lainnya sudah mau
untuk membantu. Berdasarkan kegiatan pembelajaran juga masih ada beberapa
hal yang diperhatikan dan diperbaiki oleh peneliti, diantaranya adalah
memperhitungkan waktu dalam kegiatan pembelajaran agar kegiatan belajar
mengajar dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Pada siklus II ini, hasil belajar siswa meningkat dari siklus I. Rata-rata
hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 81.2 dan pada siklus II menjadi 84.8.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil pada siklus II telah memenuhi bahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
target KKM yang sudah ditentukan oleh sekolah yaitu 75. Jumlah siswa yang
mendapat nilai di bawah KKM juga berkurang, dari 9 siswa pada siklus I
menjadi 2 siswa pada siklus II. Berdasarkan hasil tindakan pada siklus II,
diketahui bahwa target akhir sikap kerjasama dan hasil belajar telah tercapai,
sehingga peneliti beserta guru memutuskan tidak melanjutkan ke siklus
selanjutnya.
B. Pembahasan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam penelitiaan ini
menggunakan model pembelajaran kooperatif sebagai upaya untuk
meningkatkan sikap kerjasama dan hasil belajar IPA siswa kelas III B di SD
Negeri Condongcatur yang beralamat di Jl. Kaliurang KM. 6,5 Condongcatur,
Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil dari penerapan model pembelajaran
sebagai upaya untuk meningkatkan sikap kerjasama dan hasil belajar IPA siswa
kelas III B SD Negeri Condongcatur pada tahun ajaran 2017/2018.
Penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dengan langkah-langkah menurut Rusman (2011 : 215) yaitu penyampaian
tujuan dan memotivasi, pembagian kelompok, presentasi guru, kegiatan belajar
dalam kelompok (kerja tim), kuis (evaluasi), dan penghargaan kelompok. Dalam
setiap pelaksanaan pembelajaran, siswa melakukan langkah-langkah model
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe STAD karena pada
penelitian terdahulu sudah terbukti bahwa penerapan model kooperatif tipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
STAD telah mampu meningkatkan sikap kerja sama dan hasil belajar siswa,
seperti yang dilakukan oleh Krisdianto (2011), Dewi (2012), Setyowati (2013),
dan Pralisti (2014). Hasil yang diperoleh adalah mengalami peningkatan dari
setiap siklus baik dari variabel sikap kerja sama maupun hasil belajar yang
mempunyai arti bahwa penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu.
1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas III B SD
Negeri Condongcatur bertujuan untuk memaksimalkan kegiatan belajar siswa
terlebih pada aspek sikap kerja sama siswa serta mengembangkan potensi yang
ada di dalam dirinya, yang akan berdampak pada meninngkatnya hasil belajar
siswa. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Slavin (2005 : 4), mengatakan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD selain dapat meningkatkan
pencapaian prestasi juga dapat mengembangkan hubungan antar kelompok,
penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik,
meningkatkan rasa harga diri, tumbuh kesadaran untuk berpikir, menyelesaikan
masalah dan mengintegrasikan serta mengaplikasikan kemampuan dan
pengetahuan mereka melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD, hubungan antar siswa dan antar kelompok lebih berkembang.
Terbentuknya kelompok-kelompok dalam proses pembelajaran telah
menciptakan interaksi antar siswa. Memalui proses interaksi tersebut
memunculkan perasaan senang dan siswa lebih termotivasi dalam belajar,
sehingga siswa menjadi bersemangat dalam menyelesaikan tugas yang menjadi
tanggung jawabnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa penelitian ini dilakukan
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, maka di bawah
ini akan dijabarkan tentang langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan.
a. Pembagian Kelompok
Dalam penelitian ini guru membagi siswa menjadi lima kelompok pada
siklus I yang masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa, kelompok dibagi
secara heterogen berdasarkan perbedaan tingkat prestasi belajar dan jenis
kelamin agar siswa mampu bekerjasama dan saling membantu dalam
memecahkan masalah. Sesuai dengan pendapat Rusman (2011 : 215) mengenai
langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD bahwa siswa dibagi
ke dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa
yang memprioritaskan heterogenitas (keberagaman) kelas dalam prestasi
akademik, jenis kelamin, ras, atau etnis.
Pada siklus I siswa masih sulit untuk dikondisikan ke dalam kelompok-
kelompok kecil karena siswa pada umumnya tidak mau berkelompok dengan
teman-teman yang bukan teman dekat mereka. Hal ini cukup menyita waktu
sehingga waktu yang digunakan untuk langkah-langkah pembelajaran yang lain
menjadi terpotong. Akan tetapi, pada siklus II siswa sudah mulai bisa
dikondisikan untuk berkelompok dengan teman-temannya.
b. Penyajian Materi
Pada siklus I, guru menyajikan materi dengan bertanya jawab bersama
siswa tentang apa itu makhluk hidup, apa saja contoh dari makhluk hidup, apa
saja ciri-ciri dari makhluk hidup. Selain bertanya jawab, pada siklus I guru juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
menyajikan materi dengan menggunakan media seperti proyektor untuk lebih
menarik minat siswa. Sedangkan pada siklus II, guru menyajikan materi dengan
bertanya jawab bersama siswa dalam kelompok tentang perbedaan makhluk
hidup dan tak hidup, kebutuhan makhluk hidup dan menggolongkan tumbuhan
secaara sederhana. Guru juga meminta siswa untuk membaca materi yang telah
disediakan.
c. Kegiatan Kelompok
Tujuan dari kegiatan kelompok agar siswa mampu bekerjasama dengan
teman lainnya dan berani menyampaikan pendapat serta berbicara di depan
teman lainnya. pada siklus I, siswa dalam kelompok mengerjakan LKS tentang
ciri-ciri makluk hidup. Dan pada sikus II, siswa dalam kelompok mengisi
tentang kebutuhan makhluk hidup dan menggolongkan tumbuhan secara
sederhana.
d. Kuis
Kuis dilakukan setelah siswa menyelesaikan kegiatan pembelajaran.
Guru memberikan soal kuis secara lisan pada setiap pertemuannya, dan setiap
siswa dalam kelompok diberikan kesempatan untuk menjawab dengan
mengangkat tangannya. Setiap siswa yang dapat menjawab dengan cepat dan
benar maka diberikan poin 1 untuk kelompoknya. Pada siklus I siswa terlihat
kurang begitu aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, siswa
masih cenderung malu dan ragu-ragu untuk menjawab. Pada siklus II, terlihat
banyak siswa yang aktif dan mulai terbiasa untuk menjawab, dibanding siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
sebelumnya siswa mulai saling berebut untuk menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru.
e. Penghargaan Kelompok
Pemberian penghargaan setiap kelompok dilakukan setelah guru
menghitung perolehan poin tiap kelompok. Kelompok yang mendapatkan poin
paling banyak akan mendapatkan penghargaan berupa hadiah alat tulis yang
diberikan setiap pertemuan akhir pelajaran. Pada siklus I, kelompok yang
mendapatkan poin tertinggi mendapatkan pensil dan penghapus untuk masing-
masing anggota kelompok. Sedangkan pada siklus II, kelompok yang mendapat
poin tertinggi masing-masing anggota kelompoknya mendapat bolpen. Hal ini
tentu mendorong siswa untuk lebih aktif lagi dalam kegiatan pembelajaran agar
mendapat poin tertinggi bagi kelompok sehingga bisa mendapatkan
penghargaan.
2. Peningkatan Sikap Kerja Sama Siswa
Penelitian sikap kerjasama siswa dilaksanakan dalam dua siklus dan
masing-masing terdiri dari dua pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 9
Agustus 2017 dan 10 Agustus 2017, sedangkan siklus II dilaksanakan pada
tanggal 16 Agustus 2017 dan 23 Agustus 2017. Tiga indikator sikap kerjasama
yang dinilai yaitu a) tanggung jawab, yaitu secara bersama-sama menyelesaikan
pekerjaan, yaitu dengan pemberian tanggung jawab dapat tercipta kerja sama
yang baik, b). saling berkontribusi, yaitu dengan saling berkontribusi baik tenaga
maupun pikiran akan terciptanya kerja sama, c). pengerahan kemampuan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
maksimal, yaitu dengan mengerahkan kemampuan atau kekompakan masing-
masing anggota tim secara maksimal.
Berdasarkan hasil observasi dan penyebaran kuesioner, peningkatan
sikap kerjasama siswa kelas III B SD Negeri Condongcatur dapat dilihat pada
tabel 4.13 di bawah ini.
Tabel 4.13 Hasil Sikap Kerjasama Siswa
No. Nama
Siswa
Kondisi
Awal Kategori
Siklus
I Kategori
Siklus
II Kategori
1 AHAH 55,6 Sedang 61,8 Sedang 73,8 Tinggi
2 ABA 47,5 Rendah 67,1 Sedang 81,0 Tinggi
3 AKA 63,5 Sedang 65,8 Sedang 96,8 Tinggi
4 AIS 42,6 Rendah 60,0 Sedang 82,6 Tinggi
5 ADP 48,9 Rendah 71,8 Tinggi 93,5 Tinggi
6 BKN 61,6 Sedang 61,8 Sedang 84,7 Tinggi
7 CLG 71,8 Tinggi 75,8 Tinggi 82,2 Tinggi
8 DM 46,6 Rendah 60,1 Sedang 86,6 Tinggi
9 FKBP 56,4 Sedang 59,1 Sedang 91,4 Tinggi
10 FAYW 60,1 Sedang 81,0 Tinggi 83,5 Tinggi
11 GC 45,6 Rendah 69,1 Sedang 83,5 Tinggi
12 KFAP 51,6 Rendah 79,1 Tinggi 92,6 Tinggi
13 LRH 67,6 Sedang 81,6 Tinggi 74,3 Tinggi
14 MF 55,0 Sedang 68,5 Sedang 84,7 Tinggi
15 MFK 57,6 Sedang 68,1 Sedang 86,0 Tinggi
16 NADN 43,1 Rendah 77,2 Tinggi 86,0 Tinggi
17 NDT 41,6 Rendah 90,1 Tinggi 79,3 Tinggi
18 RS 60,0 Sedang 71,8 Tinggi 73,5 Tinggi
19 RDPA 62,2 Sedang 69,1 Sedang 79,3 Tinggi
20 RN 45,1 Rendah 75,8 Tinggi 76,0 Tinggi
21 TOP 51,0 Rendah 78,1 Tinggi 75,8 Tinggi
22 TKA 61,5 Sedang 70,0 Tinggi 89,1 Tinggi
23 YADN 41,0 Rendah 51,0 Sedang 86,8 Tinggi
24 ZFA 50,1 Rendah 65,1 Sedang 76,8 Tinggi
25 AIMH 52,6 Rendah 73,1 Tinggi 91,0 Tinggi
26 RAS 49,3 Rendah 64,3 Sedang 80,8 Tinggi
27 AAF 48,0 Rendah 66,4 Sedang 87,5 Tinggi
28 FRDP 51,0 Rendah 56,6 Sedang 73,9 Tinggi
Rata-rata 53,2 Rendah 69,2 Sedang 81,3 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Data peningkatan sikap kerjasama siswa dapat dilihat pada tabel 4.14 di
bawah ini.
Tabel 4.14 Peningkatan Sikap Kerja Sama Siswa
Variabel Indikator
Penelitian
Kondisi
Awal
Siklus I Siklus II
Target Capaian Target Capaian
Sikap
Kerjasama
Skor sikap
kerjasama
(0-100)
53,2
(Rendah)
70
(Tinggi)
69,2
(Sedang)
70
(Tinggi)
81.3
(Tinggi)
Berdasarkan tabel 4.14 tentang peningkatan sikap kerja sama siswa
menunjukkan bahwa sikap kerja sama kondisi awal 53,2 (rendah) mengalami
peningkatan pada siklus I menjadi 69,2 (sedang) dan pada siklus II mengalami
peningkatan menjadi 81,3 (tinggi). Hal ini menunjukkan bahwa penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu meningkatkan sikap kerja
sama siswa. Berikut adalah diagram batang yang menggambarkan peningkatan
sikap kerja sama siswa kelas III B SD Negeri Condongcatur dari kondisi awal
hingga siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Sikap Kerja Sama
Berdasarkan gambar 4.1 di atas mengenai peningkatan sikap kerja sama
siswa, dapat dilihat bahwa pelaksanaan penelitian siklus I dan siklus II sudah
mencapai target yang ditentukan oleh peneliti. Maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
pada siswa kelas III B SD Negeri Condongcatur dapat meningkatkan sikap kerja
sama siswa dari kondisi awal 53,2 dalam kategori rendah mampu meningkat
pada siklus I menjadi 69,2 dalam kategori sedang, dan meningkat pada siklus II
menjadi 81,3 dalam kategori tinggi. Langkah atau tahap pada model
pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dapat meningkatkan sikap kerja sama
siswa adalah dalam rangka kegiatan belajar dalam kelompok (kerja tim). Karena
pada langkah ini siswa dituntut untuk mampu memahami materi yang diberikan,
serta membantu siswa lain dalam kelompok untuk dapat juga memahami materi
yang diberikan dengan cara bekerja sama dengan anggota kelompok. Jika para
70 70
53,2
69,2
81,3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Target Capaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
siswa menginginkan kelompok mereka memperoleh penghargaan, mereka harus
saling membantu teman satu kelompoknya dalam mempelajari materi yang
diberikan. Dengan kegiatan tersebut dimungkinkan bagi siswa untuk terlibat
lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat. Hal
tersebut diperkuat oleh pendapat Hamdayana (2014 : 118) yang mengatakan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai keunggulan yang
mampu membuat siswa bekerjasama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung
tinggi norma-norma kelompok, siswa aktif membantu dan memotivasi semangat
untuk berhasil bersama, aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih
meningkatkan keberhasilan kelompok, interaksi antar siswa seiring dengan
peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat, meningkatkan kecakapan
individu, dan meningkatkan kecakapan kelompok.
3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD telah dilakukan di kelas III B SD Negeri
Condongcatur pada tahun ajaran 2017/2018. Pada penelitian ini instrumen yang
digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa adalah soal pilihan ganda
dan esai. Soal pilihan ganda terdiri dari 20 soal dan 5 esai kemudian diujikan
kepada siswa kelas III B pada pertemuan kedua untuk setiap siklusnya, yaitu
pada tanggal 10 Januari 2017 dan 23 Januari 2017. Peningkatan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat dilihat dari hasil soal
evaluasi dan presentase ketuntasan KKM yang telah ditentukan oleh sekolah,
yaitu 75. Siswa yang mendapatkan nilai mencapai atau melebihi KKM yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
sudah ditentukan dapat dinyatakan tuntas. Berikut adalah hasil rata-rata prestasi
belajar siswa dari kondisi awal hingga siklus II.
Tabel 4.15 Hasil Belajar Siswa
No Nama
Siswa
Siklus I Siklus II
KKM Capaian Ket. KKM Capaian Ket.
1 AHAH
75
80 Tuntas
75
80 Tuntas
2 ABA 63 Tidak tuntas 80 Tuntas
3 AKA 90 Tuntas 96 Tuntas
4 AIS 63 Tidak tuntas 90 Tuntas
5 ADP 96 Tuntas 93 Tuntas
6 BKN 86 Tuntas 93 Tuntas
7 CLG 70 Tidak tuntas 86 Tuntas
8 DM 83 Tuntas 73 Tidak tuntas
9 FKBP 83 Tuntas 80 Tuntas
10 FAYW 93 Tuntas 86 Tuntas
11 GC 86 Tuntas 86 Tuntas
12 KFAP 66 Tidak tuntas 83 Tuntas
13 LRH 66 Tidak tuntas 86 Tuntas
14 MF 60 Tidak tuntas 76 Tuntas
15 MFK 86 Tuntas 70 Tidak tuntas
16 NADN 73 Tidak tuntas 80 Tuntas
17 NDT 80 Tuntas 76 Tuntas
18 RS 96 Tuntas 93 Tuntas
19 RDPA 100 Tuntas 96 Tuntas
20 RN 83 Tuntas 80 Tuntas
21 TOP 90 Tuntas 86 Tuntas
22 TKA 86 Tuntas 96 Tuntas
23 YADN 86 Tuntas 80 Tuntas
24 ZFA 96 Tuntas 100 Tuntas
25 AIMH 73 Tidak tuntas 90 Tuntas
26 RAS 86 Tuntas 80 Tuntas
27 AAF 90 Tuntas 80 Tuntas
28 FRDP 66 Tidak tuntas 80 Tuntas
Rata-rata 81,2 84,8
Persentase
Ketuntasan
67,8 92,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Berikut ini adalah tabel peningkatan hasil belajar siswa pada kondisi
awal sampai siklus II.
Tabel 4.16 Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Variabel Indikator
Penelitian
Kondisi
Awal
Siklus I Siklus II
Target Capaian Target Capaian
Hasil
Belajar
Nilai rata-
rata siswa 70,7 78 81,2 78 84,8
Persentase
ketuntasan
KKM 75
35% 75% 67,8 75% 92,8%
Berdasarkan tabel 4.15 dan tabel 4.16 di atas tentang peningkatan hasil
belajar siswa, dapat dilihat rata-rata siswa pada kondisi awal yaitu 70,7 dengan
jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 10 siswa atau 35%, sedangkan yang
belum mencapai KKM adalah 18 siswa atau 65%. Persentase jumlah siswa yang
belum mencapai KKM dan rata-rata kelas dinilai tidak terlalu tinggi, sehingga
peneliti melakukan tindakan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar IPA
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Setelah diberi tindakan, hasil rata-rata siswa mengalami peningkatan
pada siklus I yaitu 81,2 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 19
siswa atau 67,8% sedangkan yang belum mencapai KKM adalah 9 siswa atau
32,2%. Pada siklus II kembali mengalami peningkatan dengan hasil rata-rata
sebesar 84,8 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 92,8%
sedangkan yang belum mencapai KKM adalah 7,2%. Dapat disimpulkan bahwa
terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari kondisi awal ke siklus I dan ke siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
II. Berikut gambar diagram batang untuk memperjelas hasil peningkatan hasil
belajar siswa kelas III B SD Negeri Condongcatur.
4.2 Diagram Peningkatan Rata-rata Nilai Hasil Belajar
Berdasarkan gambar 4.2 tentang peningkatan hasil belajar dapat
diketahui bahwa terjadi peningkatan dari kondisi awal ke siklus I dan ke siklus
II. Langkah atau tahap pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah dalam langkah kegiatan belajar
dalam kelompok (kerja tim) karena pada langkah ini siswa berkesempatan untuk
menyampaikan pendapatnya, membantu teman yang kurang paham, dan dapat
bertanya kepada teman dalam kelompok apabila tidak mengetahui tentang materi
yang diajarkan. Dengan kesempatan tersebut, siswa dapat mengolah kecakapan
individualnya yang tentu akan berdampak pada pemahamanya akan materi
tersebut.
60
65
70
75
80
85
90
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Target
Capaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Peningkatan hasil belajar siswa juga dapat dilihat ketika pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Siswa dalam
kelompok aktif bertanya, menjawab, serta mencatat hal-hal penting yang
disampaikan oleh guru. Siswa tidak lagi hanya mendengarkan penjelasan dari
guru dan menerimanya dengan begitu saja, tetapi menanggapi materi yang
disampaikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamdayana (2014:118)
yang berpendapat bahwa pembelajaran model kooperatif tipe STAD untuk
meningkatkan kecakapan individu. Dalam hal ini kecakapan individu yang
dimaksud adalah siswa mampu menanggapi materi yang disampaikan oleh guru.
Siswa yang mampu menanggapi materi yang disampaikan oleh guru
menandakan siswa telah memahami materi sehingga prestasi belajarnya
meningkat. Peneliti juga melihat bahwa dalam masing-masing kelompok siswa
saling membantu dalam memahami materi yang diberikan, sehingga terjalin
kerjasama yang baik dalam kelompok. Hal ini sependapat dengan Isjoni (2013 :
74) yang menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD
menekan adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi
dan saling membantu dalam menguasai materi pembelajaran guna mencapai
hasil belajar yang maksimal.
Dengan demikian adanya keterbatasan waktu dan lain sebagainya
penelitian dihentikan pada siklus II, dan peneliti menyimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas III B SD
Negeri Condongcatur dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
BAB V
PENUTUP
Dalam bab V ini peneliti membahas tentang kesimpulan, keterbatasan
penelitian, dan saran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,
dapat disimpulkan bahwa :
1. Upaya peningkatan hasil belajar dan sikap kerjasama siswa kelas III B SD
Negeri Condongcatur pada materi makhluk hidup telah dilakukan dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan melalui
langkah-langkah sebagai berikut: a) persiapan, b) penyampaian tujuan, c)
pembagian kelompok secara heterogen, d) presentasi dari guru, e) kegiatan
pembelajaran, f) kuis dan evaluasi, g) pemberian penghargaan.
2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas III
B di SD Negeri Condongcatur dapat meningkatkan sikap kerjasama dalam
aspek tanggung jawab, saling berkontribusi, pengerahan kemampuan secara
maksimal, dan emosional melalui pembentukan kelompok yang heterogen
serta pemberian dorongan dan bimbingan guru selama proses pembelajaran
kepada siswa baik secara individual maupun kelompok. Hasil penelitian
menunjukkan rata-rata sikap kerjasama sebelum dilakukan tindakan sebesar
53,2 yang termasuk dalam kategori rendah, pada siklus I meningkat menjadi
69,2 yang termasuk dalam kategori sedang, dan pada siklus II mengalami
peningkatan kembali menjadi 81,3 yang termasuk dalam kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
3. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III B SD Negeri Condongcatur
pada mata pelajaran IPA materi makhluk hidup. Hal ini dapat dilihat dari
peningkatan hasil belajar siswa dari nilai rata-rata kondisi awal 70,7 dengan
persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 35%, setelah diberi tindakan
pada siklus I mengalami peningatan menjadi 81,2 dengan persentase siswa
yang mencapai KKM sebesar 81,2%, dan pada siklus II mengalami
peningkatan menjadi 84,8 dengan persentase siswa yang mencapai KKM
sebesar 92,8%.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Siswa kurang terkondisi dengan baik pada awal pembelajaran, sehingga
beberapa waktu terbuang untuk mengkondisikan siswa.
2. Pembagian kelompok secara heterogen terkadang susah diterima siswa yang
merasa pandai dan siswa yang tidak suka dengan teman yang lain, sehingga
pada awal siklus I siswa kurang dapat bekerjasama dengan baik.
C. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran
yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam keperluan kemajuan
penyelenggaraan pembelajaran IPA di SD Negeri Condongcatur. Oleh karena
itu, peneliti perlu menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Guru diharapkan mengelola waktu yang telah dialokasikan dengan baik,
sehingga tidak ada waktu yang terbuang untuk mengkondisikan siswa dahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
2. Guru sebaiknya memberi pengertian baik secara halus ataupun secara tegas
kepada setiap siswa dalam pembagian kelompok, agar siswa mau menerima
anggota kelompok secara heterogen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta:Renika Cipta.
Arikunto, Suharsini. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi
Revisi III.Cetakan 10. Jakarta: Rineka Cipta .
Davis, Keith dan John W. Newstroom. 2006. Perilaku Dalam Organisasi.
Jakarta: Erlangga.
Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.Jakarta : Penerbit Sinnar Grafika.
Dewi, Camilia Harista Dian Anggara. 2012. Peningkatan Minat dan Hasil
Belajar IPS Melalui Pendekatan Cooperative Learning TIPE STAD Pada
Siswa Kelas V di SD Kanisius Totagan Tahun Ajaran 2011/2012.
Yogyakarta: PGSD.USD.
Diana, dkk. 2009. Kebutuhan Guru Sekolah Dasar di Cimahi dan Kabupaten
Bandung dalam Melangsungkan Pembelajaran IPA. Jurnal Pendidikan
IPA. 10(2):10.
Hamdayana, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.
Hanifah. 2012. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama
Huda, Miftahul. 2012. Cooperative Learning, Metode, Teknik, Struktur, dan
Model Penerapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Ibrahim, M. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press.
Isjoni, M.Si. 2013. Pembelajaran Koperatife. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Krisdianto, Ignasius. 2011. Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Dalam
Soal Cerita dengan Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative
Learning TIPE STAD Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Somokaton Tahun
Ajaran 2010/2011. Yogyakarta: PGSD.USD.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kusnadi. 2002. Masalah Kerjasama, Konflik, dan Kinerja. Malang: Taroda.
Kusumah, Wijaya & Dwitagama, Dedi. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: PT Indeks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lie, Anita. 2006. Cooperative Learning. Jakarta : Graasindo.
Lundgren, Linda. 1994. Cooperative Learning In The Science Calass Room.
Glencoe: Macmillan/McGraw-Hill.
Made, Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Satu Tinjauan
Konseptual Oprasional. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Muslicah, M. 2010. Melaksanakan PTK itu Mudah (Classroom Action Reserch):
Pedoman Praktis Bagi Guru Profesional. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Poerwanti, E., dkk. 2008. Assesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen Dikti.
Pralisti, Y. 2014. Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas 4 SD Kanisius Nglinggi
Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 2013/2014.
Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas
Muhamadiyah Surakarta.
Priyono, & Sayekti, T. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 3, untuk SD dan MI Kelas
III. Jakarta : Pusat Perbukuan .
Purwanto, M.N. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Reni Akbar Hawadi, Ike Anggraini Setyowati, & Khairunnissa. 2009
Bekerjasama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Reniningsih, Erida. 2011. Peningkatan Kemampuan Kerjasama Siswa Melalui
Grup Investigation Pada Mata Pelajaran pengolahan Makanan
Kontinental di SMK Sahid Surakarta. Yogyakarta : Fakultas Teknik UNY.
Rusman. 2010. Model-model pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme
Guru Edisi ke dua). Jakarta : Raja Grasindo Persada.
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran, Pengembangan Profesionalisme
Guru. Jakarta PT Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, H. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.
Setiyowati, M. 2013. Peningkatan Minat dan Prestasi belajar PKN dengan
Model Cooperative Learning Tipe STAD Siswa Kelas IVB SDK Ganjuran.
Yogyakarta: PGSD USD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Siskandar.2014.Keefektifan Pendekatan Cooperative Learning dalam
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mahasiswa. Semarang: UNES.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT.
Renika Cipta.
Slavin, R.E. 2005. Cooperative Learning: theory, research, and practice. (N.
Yusron. Terjemahan). London:Allymand Bacon.
Slavin, R.E.2016. Cooperative Learning, teori, Riset, dan Praktik. Bandung :
Nusa Media.
Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar
Baru Algensindo Offset.
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Sugiyanto. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma
Pressindo.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi, dan Praktiknya.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sukardi. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas. Yogyakarta: PT.
Bumi Aksara.
Suparno. 2000. Teori Perkembangan Kognitif Jian Piaget. Yogyakarta :
Kanisius
Suprijino, Agus. 2009. Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Pelajar.
Surapranata, S. 2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpensi Hasil Tes.
Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Syamsu Yusuf . 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Triton. 2006. Terapan Riset Statistik Parametik. Yogyakarta: Andi.
Wasliman, I. 2007. Problematika Pendidikan Dasar. Modul. SPs-UPI: Bandung.
Winkel. 2007. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi belajar. Jakarta :
PT.Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
SILABUS
Nama Sekolah : SD Negeri Condongcatur
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : III/1
Standar Kompetensi : Makhluk hidup dan proses kehidupan.
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
POKOK INDIKATOR
KEGIATAN
BELAJAR
ALOKASI
WAKTU SUMBER BAHAN PENILAIAN
1.1. 1.1Mengidentifikasi
ciri-ciri dan
kebutuhan makhluk
hidup
Ciri-ciri makhluk
hidup dan
kebutuhannya
Mengidentifikasi
ciri-ciri makhluk
hidup
Membedakan
antara makhluk
hidup dan
makhluk tak
hidup
berdasarkan
pengamatan ciri-
Mengamati
makhluk hidup
seperti tumbuh-
tumbuhan, hewan
di sekitar sekolah
dan teman sekelas
Mengumpulkan
benda-benda di
sekitar sekolah
seperti batu, kayu,
buku, meja.
2x35
menit
Buku IPA SD
kelas 3
Lingkungan
sekitar
Tertulis
(Tes)
Perbuatan
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Kebutuhan
makhluk hidup
cirinya
Menjelaskan
akan kebutuhan
manusia,hewan,
dan tumbuhan
untuk
mempertahankan
hidupnya
Membandingkan
ciri-ciri makhluk
hidup dan
makhluk tak
hidup
Menjelaskan
bahwa makhluk
hidup mempunyai
kebutuhan untuk
mempertahankan
hidupnya
Mendiskusikan
kebutuhan
makhluk hidup
Buku IPA SD
kelas 3
Lingkungan
sekolah
Tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Menggolongkan
makhluk hidup
secara sederhana
Penggolongan
hewan
Menyebutkan
penggolongan
hewan
berdasarkan
tempat hidupnya
dan contohnya
Menyebutkan
penggolongan
hewan
berdasarkan
makanan beserta
contohnya
Menyebutkan
penggolongan
hewan
berdasarkan cara
berkembangbiaka
nya
Menjelaskan ciri-
ciri hewan sesuai
dengan
golongannya
Mengamati
bermacam-macam
gambar hewan
Mengelompokkan
hewan-hewan
yang memiliki
kesamaan
makanan, cara
berkembangbiakn
ya ataupun tempat
tinggalnya
Menyimpulkan
bahwa hewan
dapat
digolongkan
berdasarkan
tempat
tinggalnya,
makanannya, atau
cara
berkembangbiaka
Buku IPA SD
kelas 3
Gambar
bermacam-
macam hewan
Buku IPA SD
kelas 3
Bermacam-
macam gambar
tanaman
Tertulis
Unjuk Kerja
Tertulis
Unjuk Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Penggolongan
tumbuhan
Menyebutkan
penggolongan
tumbuhan
berdasarkan
tempat hidupnya
dan contohnya
Menyebutkan
penggolongan
tumbuhan
berdasarkan
bentuk tulang
daunnya
Menyebutkan
penggolongan
nya
Melakukan tanya
jawab tentang
ciri-ciri hewan
berdasarkan
penggolongannya
Mengumpulkan
bermacam-macam
tanaman
Pengamatan
terhadap macam-
macam tanaman
misalnya
mengamati
bentuk daun,
batang, akar,
bunga, dan lain-
lain
Mengelompokkan
tanaman-tanaman
Buku IPA SD
kelas 3
Lingkungan
sekitar
Buku IPA SD
kelas 3
Lingkungan
sekitar
Gambar
pertumbuhan
tumbuhan
Tertulis
Lisan
Tertulis
Lisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
tumbuhan
berdasarkan akar
Menjelaskan ciri-
ciri tumbuhan
sesuai dengan
penggolongannya
Mengidentifikasi
perubahan tubuh
manusia melalui
pengamatan
gambar
Menafsirkan
berdasarkan
pengukuran
bahwa
pertambahan
tinggi dan berat
badan
menunjukkan
adanya
pertumbuhan
yang memiliki
kesamaan, misal
berdasarkan
bentuk daun,
akar,batang
Melakukan tanya
jawab tentang
ciri-ciri tumbuhan
berdasarkan
penggolongannya
Menyimpulkan
bahwa tumbuhan
dapat
digolongkan
berdasarkan ciri-
ciri yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS 1 PERTEMUAN 1
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata pelajaran : IPA
Materi Pokok : Makhluk Hidup
Kelas/ Semester : III / 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup
C. Indikator
KOGNITIF
1.1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup
1.1.2. Mengidentifikasi makhluk hidup berdasarkan cirri-cirinya.
PSIKOMOTOR
1.1.3 Mendemonstrasikan berbagai jenis makhluk hidup yang ada di sekitarnya
1.1.4 Membuat gambar contoh dari makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya.
AFEKTIF
1.1.5 Dapat bekerjasama dalam kelompok
1.1.6 Percaya diri dan aktif dalam kelompok.
.
D. Tujuan Pembelajaran
KOGNITIF
1.1.1.1 Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup melalui kerja kelom[pok
dengan tepat.
Lampiran 2a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
1.1.2.1 Siswa dapat mengidentifikasi antara makhluk hidup dan makhluk tidak hidup
berdasarkan ciri- cirinya melalui kerja kelompok dengan tepat.
PSIKOMOTOR
1.1.3.1 Siswa mampu mendemonstrasikan berbagai jenis makhluk hidup yang ada di
sekitarnya dengan tepat.
1.1.4.1 Siswa mampu membuat gambar contoh dari makhluk hidup dan tidak hidup
berdasarkan ciri-cirinya dengan tepat.
AFEKTIF
1.1.5.1 Siswa dapat bekerjasama dengan baik bersama kelompoknya.
1.1.6.1 Siswa mampu percaya diri dan aktif dalam kelompok.
E. Materi Pembelajaran
Ciri-ciri makhluk hidup dan makhluk tak hidup
Ciri-ciri makhluk hidup :
1. Makhluk hidup bernafas
2. Makhluk hidup membutuhkan makanan
3. Makhluk hidup mengalami pertumbuhan
4. Makhluk hidup menerima dan menanggapi rangsangan
5. Makhluk hidup bergerak
6. Makhluk hidup berproduksi ( menghasilkan keturunan )
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Model pembelajaran cooperative learning tipe STAD.
2. Metode pembelajaran : Diskusi kelompok, Tanya Jawab, dan Ceramah.
G. Karakter yang dikembangkan
1. Kerjasama
2. Percaya diri
3. Tekun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
H. Langkah-langkah Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan Sintaks Nilai
karakter
Alokasi
waktu
Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru mengucapkan salam pembuka
kepada siswa
Guru menunjuk salah satu siswa untuk
mempimpin doa
Guru melakukan presensi kehadiran
siswa.
Guru menyiapkan siswa dan
memotivasi siswa dengan kata-kata
semangat
b. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran mengenai materi
makhluk hidup dan menghubungkan
dengan materi yang akan diajarkan
yaitu guru menunjukan gambar
contoh makhluk hidup dan tak hidup
dan siswa di minta menyebutkan
contoh lainya.
c. Motivasi
Guru mengajak siswa untuk bernyanyi
“ menanam jagung”
Langkah 1 MPK
Tipe STAD
:penyampaian
tujuan dan
motivasi
10 menit
Kegiatan inti
Eksplorasi
Guru mempersiapkan siswa yaitu
Langkah 2 MPK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
membagi siswa dalam 5-6 kelompok
setiap kelompok tersiri 5 orang dengan
cara acak kemudian membagikan
lembar kerja siswa
Guru menyampaikan materi
pembelajaran tentang ciri-ciri makhluk
hidup dan makhluk tak hidup.
Guru memberi petunjuk dan memberi
kesempatan pada siswa untuk
berdiskusi dan meminta siswa untuk
melengkapi ciri-ciri makhluk hidup
dan tak hidup yang mereka ketahui.
Siswa mengamati gambar –gambar
yang telah disediakan ( gambar
manusia, hewan dan tumbuhan dengan
berbagai aktivitas seperti makan,
berjalan, berlari, batang tumbuhan
yang membelok ke arah datangnya
cahaya dan mengamati benda-benda
mati yang ada di sekitarnya seperti
meja, kursi, almari,buku dll).
Elaborasi
Guru memangil setiap kelompok
untuk melaporkan hasil diskusinya.
Perwakilan kelompok maju ke depan
untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
Siswa dari kelompok lain memberikan
komentar terhadap presentasi yang
disampaikan oleh temannya.
Tipe STAD :
pembagian
kelompok secara
heterogen
Langkah 3 MPK
Tipe STAD :
Prestasi dari guru
Langkah 4 MPK
Tipe STAD :
Kegiatan belajar
dalam kelompok
atau TIM
45 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Konfirmasi
Guru melakukan tanya jawab tentang
hal yang belum dipahami oleh siswa.
Masih di dalam kelompok, siswa
mengerjakan soal secara individu
terkait dengan materi yang dibahas.
Siswa mendapat umpan balik yang
positif dari guru terhadap hasil
presentasi yang telah dilakukan untuk
memotivasi siswa dalam belajar.
Langkah 5 MPK
Tipe STAD :
siswa
mengerjakan kuis
secara individu
Langkah 6 MPK
Tipe STAD :
Penghargaan
prestasi tim
Kegiatan Penutup
a. Merangkum
Guru bersama siswa membuat
rangkuman dari materi yang telah
dipelajari dan membuat kesimpulan
keseluruhan hasil belajar dengan
bimbingan guru.
Guru membuat penguatan dari hasil
kerja siswa dan melakukan tanya
jawab.
Guru memberikan tindak lanjut berupa
tugas di rumah
b. Refleski
Guru bersama siswa merefleksikan
kegiatan yang telah dipelajari.
Guru menyuruh salah satu siswa untuk
memimpin doa sebelum pulang.
15 menit
I. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
1. Sumber belajar :
a. Buku Paket Siswa
2. Media Pembelajaran
a. Laptop dan LCD.
b. Gambar makhluk hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
I. PENILAIAN
Ranah Indikator Jenis Teknik Instrumen Pedoman
Skoring
Pengetahuan Tes Tertulis Soal dan kunci jawaban Terlampir
Sikap Non Tes Observasi Lembar Observasi Terlampir
Keterampilan Non Tes Unjuk Kerja Lembar Penilaian Produk Terlampir
Yogyakarta, 27 Mei 2017
Mengetahui
Guru Kelas III B Peneliti
.................................... .................................... NIP. ................... NIP. 141134060
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran Materi
Pada umumnya ciri makhluk hidup ada 9 yaitu bergerak, peka terhadap rangsang
(iritabilitas), memerlukan makan (nutrisi), bernafas (respirasi), tumbuh dan berkembang,
berkembangbiak (reproduksi), adaptasi, regulasi, dan ekskresi. Berikut ini merupakan
penjelasan ciri-ciri makhluk hidup secara lengkap
1. Bergerak
Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Hal
ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak yang dilakukan pada
tumbuhan antara lain : gerak menutupnya daun putri malu jika disentuh, gerak ujung batang
dari bawah ke atas ke arah sinar matahari, dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan
perubahan kadar air. Pada hewan juga terdapat gerak, antara lain : gerak aktif pada hewan
vertebrata yaitu alat gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak
berupa tulang, dan gerak pada manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain.
2 . Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)
Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang (iritabilitas).
Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut:
a. Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan menanggapi rangsang
dengan menutup daunnya.
b. Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.
Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang, misalnya bersin.
3 . Memerlukan Makan (nutrisi)
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat
mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap makhluk hidup
mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat
makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat
makanan sendiri, tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
4 . Bernafas (respirasi)
Bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga memperoleh
energi dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa. Hewan vertebrata di darat bernafas
dengan paru-paru, ikan bernafas dengan insang, cacing bernafas dengan kulit. Tumbuhan,
pada daun bernafas melalui stomata, pada batang melalui lentisel dan di akar melalui bulu-
bulu akar. Manusia bernafas dengan paru-paru.
5 . Tumbuh dan Berkembang
Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup yang irreversible.
Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan
lingkungan.
6 . Berkembangbiak (reproduksi).
Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian
jenisnya. Cara berkembangbiak sebagai berikut :
a. Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel telur dan sel sperma.
b. Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel telur dan sel
sperma, melainkan melibatkan sel tubuh.
7 . Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap
lingkungan dan untuk mempertahankan diri. Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu:
a. Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya. Contoh: burung
elang mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam mangsa. Bunga teratai mempunyai daun
yang lebar untuk memperluas bidang penguapan.
b. Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan fungsi alat-alat tubuh.
Contoh : Manusia menambah jumlah sel darah merah bila berada di pegunungan. Kotoran
unta kering , tetapi urinenya kental.
c. Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan tingkah lakunya.
Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul ke permukan secara periodik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
8 . Regulasi
Regulasi adalah proses pengaturan keserasian di dalam tubuh organisme yang diatur
oleh syaraf dan hormon.
9 . Ekskresi
Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam proses
oksidasi makanan selain menghasilkan energi, tubuh organisme juga menghasilkan zat sisa
yang harus dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat sisa tersebut tidak dikeluarkan akan
membahayakan tubuh. Contoh: Manusia mengeluarkan karbondioksida melalui paru–paru,
ikan mengeluarkan karbondioksida melalui insang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lembar Kegiatan Siswa
(LKS)
Satuan Pendidikan : SD
Mata Pelajaran : IPA
Hari/Tanggal/Pertemuan ke : ......./............../......
Kelas/Semester : III/ I
Alokasi Waktu : 15 menit
1. Indikator Hasil Belajar
a. Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup
b. Mengidentifikasi antara makhluk hidup berdasarkan cirri-cirinya.
2. Petunjuk (Untuk Siswa)
a. Kerjakan setiap kegiatan sesuai dengan perintah
3. Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar 1 “ Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup berdasarkan
pengamatan di sekitar lingkungan sekolah”
a. Masuklah kedalam kelompok sesuai dengan petunjuk guru!
b. Amatilah berbagai jenis makhluk hidup dan sebutkan ciri-cirinya serta contohnya.
c. Tuliskan hasil pengamatanmu pada tabel dibawah ini.
No. Contoh makhluk hidup Ciri-ciri makhluk hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Kegiatan Belajar 2 “ Laporan Hasil Diskusi
Siswa yang dipanggil maju ke depan untuk melaporkan hasil diskusi. Siswa yang lain
memberi sanggahan atau persetujuan.
Refleksi
1. Kesulitan apa yang masih kamu alami?
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini?
............................................................................................................................................
3. Apa rencana tindak lanjutnya?
.............................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Lampiran 3. Media Pembelajaran
Lirik lagu: Menanam Jagung
Ayo kawan kita bersama
Menanam jagung di kebun kita
Ambil cangkulmu ambil pangkurmu
Kita bekerja tak jemu-jemu.
Cangkul cangkul cangkul yang dalam
Menanam jagung di kebun kita.
Beri pupuk supaya subur
Tanamkan benih dengan teratur
Jagungnya besar lebat buahnya
Tentu berguna bagi semua.
Cangkul cangkul aku gembira
Tanahnya longgar jagung kutanam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Instrumen Penilaian
1. Penilaian Ranah Kognitif
Indikator 1. Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup
2. Mengidentifikasi makhluk hidup berdasarkan cirri-cirinya.
Teknik Tertulis
Instrumen LKS
Pedoman Penskoran
Soal Pilihan ganda jika jawaban benar mendapat skor 1, jika jawab salah mendapat
skor 0. Sedangkan untuk soal esai jika jawaban benar mendapatkan skor 2, jika jawaban salah
mendapatkan skor 0.
2. Penialian ranah Sikap
Indikator 1. 1. Dapat bekerjasama dengan kelompok
2. Percaya diri dan aktif dalam kelompok
Teknik Observasi
Instrumen Lembar Observasi
Soal:
Bekerjalah bersama dengan kelompok untuk mengerjakan LKS!
Lembar Observasi Kerja sama
No Nama Aspek yang diamati Jumlah
Skor Nilai
Keterlibatan Penghargaan Berpendapat
Lembar Observasi Kepercayaan Diri
No Nama
Aspek yang diamati Jumlah
Skor Nilai
Lantang Tegap Pandangan
Menyeluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Pedoman Skoring
Pedoman Penilaian Kerja Sama:
a. Keterlibatan
Skor 1 jika tidak memberikan sumbangan keterlibatan dan ambil bagian dalam tugas
kelompok
Skor 2 jika cukup memberikan sumbangan keterlibatan dan ambil bagian dalam tugas
kelompok
Skor 3 jika banyak memberikan sumbangan keterlibatan dan ambil bagian dalam tugas
kelompok
b. Penghargaan
Skor 1 jika tidak memberi kesempatan teman melakukan sesuatu dalam kelompok
Skor 2 jika cukup memberi kesempatan teman melakukan sesuatu dalam kelompok
Skor 3 jika selalu memberi kesempatan teman melakukan sesuatu dalam kelompok
c. Berpendapat
Skor 1 jika tidak memberikan pendapat saat diskusi
Skor 2 jika cukup memberikan pendapat saat diskusi
Skor 3 jika selalu memberikan pendapat saat diskusi
Pedoman Penilaian Kepercayaan Diri:
a. Lantang
Skor 1 jika suara lirih
Skor 2 jika suara kurang begitu terdengar
Skor 3 jika suara jelas terdengar
b. Tegap
Skor 1 jika badan cenderung bergerak dan bungkuk
Skor 2 jika badan kadang bergerak tetapi tegap
Skor 3 jika badan diam dan tegap
c. Pandangan Menyeluruh
Skor 1 jika pandangan menunduk
Skor 2 jika pandangan kadang menunduk tetapi kadang melihat satu arah
Skor 3 jika pandangan menjangkau seluruh sudut kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
3. Penilaian Aspek Psikomotorik
Indikator Mampu menggambar salah satu contoh dari makhluk hidup
Teknik Unjuk Kerja
Instrumen Lembar penilaian produk
Soal:
Gambarkan salah satu contoh makhluk hidup !
Lembar Penilaian Produk
No Nama Aspek yang dinilai
Jumlah Skor Nilai Kerapian Proporsi
Rubrik penilaian produk menggambar contoh makhluk hidup.
Aspek Baik Cukup Kurang
3 2 1
Kerapian
Hasil gambaran bersih,
tidak ada coretan
Hasil gambaran cukup
bersih, ada beberapa
coretan
Hasil gambaran kotor, ada
banyak coretan
Proporsi
Gambar simetris,
proporsi antar bagian
seimbang
Gambar cukup simetris,
proporsi antar bagian
cukup seimbang
Gambar tidak simetris,
proporsi antar bagian
tidak seimbang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )
SIKLUS 1 PERTEMUAN 2
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Pokok : Makhluk Hidup
Kelas I Semester : III /I
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhi
perubahan pada makhluk hidup.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
C. Indikator
KOGNITIF
1.1.1 Menyebutkan 6 ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
1.1.2 Menjelaskan 6 ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
PSIKOMOTOR
1.1.3 Menunjukkan gambar yang termasuk ke dalam ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
1.1.4 Mampu menggambar salah satu dari makhluk hidup
AFEKTIF
1.1.4 Dapat bekerjasama dengan kelompok
1.1.5 Percaya diri dan aktif dalam kelompok
D.Tujuan Pembelajaran
KOGNITIF
1.1.1.1 Siswa mampu menyebutkan 6 ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
Lampiran 2b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
1.1.2.1 Siswa mampu menjelaskan 6 ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
PROSES
1.1.3.1Siswa dapat Menunjukkan gambar yang termasuk ke dalam ciri-ciri dan kebutuhan
makhluk hidup.
1.1.4.1.Siswa mampu menggambar salah satu dari makhluk hidup
AFEKTIF
1.1.5.1 Siswa mampu bekerjasama dengan baik bersama kelompoknya.
1.1.6.1 Siswa mampu percaya diri dan aktif dalam kelompok
.
E. Materi pembelajaran
1. Bagian dari ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup. (terlampir)
2. Pengertian masing-masing dari ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup. (terlampir)
3. Gambar yang termasuk ke dalam ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup. (terlampir)
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Model Pembelajaran cooperative learning tipe STAD
2.Metode Pembelajaran : Diskusi Kelompok, Tanya Jawab, dan Ceramah.
G. Karakter yang dikembangkan
1. Kerja sama
2. Percaya diri
3. Tekun
H. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan Sintaks Nilai karakter Alokasi
waktu
Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru mengucapkan salam pembuka
Guru menunjuk salah satu siswa
untuk memimpin doa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Guru melakukan presensi kelas
Guru membahas pertemuan yang lalu
kemudian dikaitkan dengan materi
yang akan dipelajari sekarang yaitu
ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup
dan melakukan tanya jawab mengenai
jenis-jenis makhluk hidup. ” di dunia
ini banyak makhluk hidup. Coba
sebutkan !ya betul makhluk hidup
meliputi manusia, hewan, dan
tumbuhan.
b. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan kompetensi dasar
yang akan dicapai mengenai cirri-ciri
dan kebutuhan makhluk hidup.
c. Motivasi
Guru mengajak siswa untuk bernyanyi
tentang “ lihat kebunku”.
Langkah 1
MPK Tipe
STAD
:penyampaian
tujuan dan
motivasi
10 menit
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru membagi siswa menjadi 5
sampai 6 kelompok secara acak
kemudian membagikan lembar kerja
siswa.
Guru menyampaikan materi
pembelajaran tentang ciri dan
kebutuhan makhluk hidup.
Siswa belajar dalam kelompok yang
telah dibagi secara heterogen atau
acak dan guru menyiapkan lembar
Langkah 2 MPK
Tipe STAD :
penbagian
kelompok secara
heterogen
Langkah 3
MPK Tipe
STAD :
Prestasi dari
45 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
kerja untuk siswa.
Elaborasi
Guru memangil setiap kelompok
untuk melaporkan hasil diskusinya.
Perwakilan kelompok maju ke depan
untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
Siswa dari kelompok lain memberikan
komentar terhadap presentasi yang
disampaikan oleh temannya.
Konfirmasi
Guru melakukan tanya jawab tentang
hal yang belum dipahami oleh siswa.
Masih di dalam kelompok, siswa
mengerjakan soal secara individu
terkait dengan materi yang dibahas.
Siswa mendapat umpan balik yang
positif dari guru terhadap hasil
presentasi yang telah dilakukan untuk
memotivasi siswa dalam belajar.
guru
Langkah 4 MPK
Tipe STAD :
Kegiatan belajar
dalam kelompok
atau TIM
Langkah 5 MPK
Tipe STAD :
siswa
mengerjakan
kuis secara
individu
Langkah 6 MPK
Tipe STAD :
Penghargaan
prestasi tim
Kegiatan Penutup
a. Merangkum
Guru bersama siswa membuat
rangkuman dari materi yang telah
dipelajari.
Guru membat penguatan dari materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
yang telah dipelajari.
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Guru memberikan tindak lanjut
berupa tugas di rumah
b. Refleski
Guru bersama siswa merefleksikan
kegiatan yang telah dipelajari.
Guru menyuruh salah satu siswa
untuk memimpin doa sebelum pulang.
15 menit
I.Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
1. Sumber belajar :
a. Lingkungan sekitar
b. Buku Sains untuk Sekolah Dasar Kelas III
2. Media Pembelajaran:
a. Gambar tumbuhan, hewan, dan manusia.
b. Teks lagu “Kebunku”
c. Lembar Kegiatan Siswa
I. Penilaian
Ranah Indikator Jenis Teknik Instrumen Pedoman
Skoring
Pengetahuan Tes Tertulis Soal dan kunci jawaban Terlampir
Sikap Non Tes Observasi Lembar Observasi Terlampir
Keterampilan Non Tes Unjuk Kerja Lembar Penilaian Produk Terlampir
Yogyakarta, 27 Mei 2017
Mengetahui
Guru Kelas III Peneliti
.................................... ....................................
NIP. ................... NIM 141134060
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Materi Pembelajaran
Kebutuhan Makhluk Hidup
1. Makhluk hidup memerlukan makanan
Kita setiap hari memerlukan makan dan minum. Makanan berguna sebagai sumber
energi (tenaga) untuk dapat melakukan kegiatan, bergerak, dan berkembang biak.
Makanan manusia bersumber dari tumbuhan dan hewan,. Makanan hewan bersumber dari
tumbuhan dan hewan lain. Sedangkan makanan tumbuhan berasal dari dalam tanah yang
berupa air dan zat hara
2. Makhluk hidup bergerak
Setiap makhluk hidup dapat bergerak. Ada makhluk hidup yang bergerak berpindah
tempat, adapula makhluk hidup yang bergerak tidak berpindah tempat, misalnya tumbuhan.
Manusia bergerak dengan menggunakan kaki, yaitu berjalan, berlari, melompat. Sehingga
manusia dapat bergerak dan berpindah tempat.
3. Makhluk hidup tumbuh
Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan dari kecil menjadi besar dan lebih
tinggi, misalnya manusia. Manusia lahir sebagai bayi, tumbuh sebagai anak-anak, kemudian
remaja, dewasa, dan pada akhirnya menjadi tua. Secara umum, manusia setelah berusia 25
tahun tidak lagi mengalami pertumbuhan.
4. Makhluk hidup bernafas
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernafas. Dengan bernafas, makhluk hidup
dapat bertahan hidup. Ketika bernafas, makhluk hidup mengambil oksigen(zat asam) dan
mengeluarkan zat asam arang (karbondioksida) serta uap air.
5. Makhluk hidup berkembang biak
Berkembang biak artinya bertambah banyak,. Tujuan makhluk hidup berkembang
biak adalah untuk melestarikan jenisnya supaya tidak punah(tetap lestari).
6. Makhluk hidup peka terhadap rangsangan
Sesuatu yang ada diluar tubuh makhluk hidup merupakan rangsangan. Rangsangan
dapat berupa cahaya, panas, bunyi, dingin, bau, sentuhan, gelap, dan terang.
Makhluk hidup memiliki kemampuan menerima dan menanggapi rangsangan. Manusia dan
hewan memiliki alat indra yang berfungsi untuk menerima dan menanggapi rangsangan.
Contoh: mata menerima rangsang cahaya gelap, redup, dan terang. Telinga menerima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
rangsang suara atau bunyi. Tumbuhan tidak memiliki alat indra seperti manusia dan
hewan,tetapi tumbuhan dapat menerima dan menanggapi rangsangan. Contoh: tanaman putri
malu jika disentuh akan mengatupkan daunnya itu.
B. Kebutuhan Makhluk Hidup
Makhluk hidup membutuhkan beberapa faktor untuk memenuhi kelangsungan
hidupnya. Manusia memerlukan makanan, udara, air dan tempat hidup. Hewan memerlukan
makanan, udara, air dan tempat hidup. Tumbuhan memerlukan udara, air, sinar matahari, zat
makanan, dan tempat hidup.
1. Makanan
Makanan sangat diperlukan oleh setiap makhluk hidup. Makanan merupakan sumber
energi/tenaga yang diperlukan untuk melakukan kegiatan, pertumbuhan, serta untuk
mengatur proses dalam tubuh.
2. Air
Selain makanan, kebutuhan makhluk hidup yang lain adalah air. Air didalam tubuh
berguna untuk melarutkan zat makanan agar mudah diserap oleh tubuh. Air juga berguna
untuk mengangkut sari-sari makanan, oksigen, dan karbondioksida di dalam tubuh. Selain itu,
air juga digunakan manusia untuk mandi, minum, mencuci piring, mengepel lantai, dan
menyiram bunga.
3. Udara
Udara merupakan unsur yang sangat penting bagi makhluk hidup karena digunakan
untuk bernafas. Dalam udara terkandung berbagai macam gas, antara lain oksigen,karbon
dioksida, dan hydrogen.
4. Cahaya matahari
Matahari merupakan sumber energy terbesar di bumi. Tanpa matahari, manusia,
hewan, dan tumbuhan(makhluk hidup) akan musnah, karena tidak memperoleh
energy/tenaga. Dengan cahaya matahari, bumi menjadi terang dan hangat. Tumbuhan
memanfaatkan cahaya matahari secara langsung untuk membuat makanan yang disebut
fotosintesis.
5. Tempat hidup/tempat tinggal
Tempat tinggal manusia, hewan, dan tumbuhan digunakan untuk hidup. Tempat hidup
bagi makhluk hidup disebut habitat.Makhluk hidup ada yang hidup didarat dan ada yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
hidup diair, misalnya manusia hidup/tinggal dirumah, di apartemen,. Sedangkan manusia
primitive hidupnya di hutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lembar Kegiatan Siswa
(LKS)
Satuan Pendidikan : SD
Mata Pelajaran : IPA
Hari/Tanggal/Pertemuan ke : ......./............../......
Kelas/Semester : III/ I
Alokasi Waktu : 15 menit
1. Indikator Hasil Belajar
a. Menyebutkan 6 ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
b. Menjelaskan 6 ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
2. Petunjuk (Untuk Siswa)
a. Setiap siswa membawa gambar tumbuhan, manusia, dan hewan.
b. Kerjakan setiap kegiatan sesuai dengan perintah
3. Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar 1 “ Menggolongkan antara benda hidup dan benda tidak
hidup”
a. Masuklah kedalam kelompok sesuai dengan petunjuk guru!
b. Amatilah keadaan di sekitarmu, apa saja yang ada disana? Coba kamu catat makhluk
hidup dan benda mati yang kamu temui!
c. Tuliskan hasil pengamatanmu pada tabel dibawah ini.
No. Benda Hidup Benda Tidak Hidup
1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
dst
No. Yang membutuhkan makan Yang tidak membutuhkan makan
1
2
3
4
dst
Kegiatan Belajar 2 “ Laporan Hasil Diskusi
Siswa yang dipanggil maju ke depan untuk melaporkan hasil diskusi. Siswa yang lain
memberi sanggahan atau persetujuan.
Refleksi
1. Kesulitan apa yang masih kamu alami?
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini?
............................................................................................................................................
3. Apa rencana tindak lanjutnya?
..........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Gambar Makhluk Hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Instrumen Penilaian
4. Penilaian Ranah Kognitif
Indikator 1. Menyebutkan 6 ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
2. Menjelaskan 6 ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
Teknik Tertulis
Instrumen Soal Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan
Alam
Nama : ...................................
Kelas/Semester : 3 Semester 1 No. Absen : ...................................
A. Berikan tanda silang (x) pada jawaban a, b, c, atau d yang benar!
1. Berikut ini yang tidak termasuk makhluk hidup adalah ....
a. berudu c. badak
b. bangku d. banteng
2. Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri, kecuali ....
a. bergerak c. membutuhkan oksigen
b. tahan tidak makan d. berketurunan
3. Harimau dan singa memperoleh makanan dengan cara ....
a. bertani c. membuat sendiri
b. berternak d. berburu
4. Makhluk hidup dapat menjadi besar karena ….
a. bergerak c. bernapas
b. tumbuh d. berkembang biak
5. Kucing dapat bertambah banyak karena mampu ....
a. berkembang biak
b. bergerak bebas
c. membuat makanan
d. senang berkelompok
6. Manusia bernafas dengan.................
a. paru-paru c. insang
b. trakea d. kulit
7. Tumbuhan yang daunnya menutup jika disentuh adalah ....
a. lamtoro c. talas
b. putri malu d. bunga matahari
8. Aktivitas katak di samping termasuk ciri makhluk hidup, yaitu ....
a. membutuhkan makanan
b. berkembang biak
c. bernapas
d. bergerak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
9. Hewan yang berkembang biak dengan melahirkan, yaitu ....
a. katak c. tikus
b. kura-kura d. burung
10. Pohon bambu berkembang biak dengan ....
a. tunas c. akar
b. batang d. biji
B. Isilah pertanyaan dibawah ini denga tepat!
1. Apa pengertian dari makhluk hidup?....
2. Sebutkan 3 macam kebutuhan makhluk hidup !
3. Sebutkan 3 macam cirri-ciri makhluk hidup !
4. Sebutkan 3 contoh hewan yang bernafas dengan paru-paru !
5. Tumbuhan bisa mengolah makananya sedniri dengan cara?......
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Kunci Jawaban
A. Pilihan Ganda
1. b
2. b
3. d
4. b
5. a
6. a
7. b
8. b
9. c
10. a
B. Uraian
1. Segala sesuatu yang bisa bernafas disebut makhluk hidup.
2. Membutuhkan udara untuk bernafas, membutuhkan air, makanan, tempat untuk
hidup.
3. Memerlukan makan, dapat bergerak, dapat bernafas, dapat berkembang biak,
pertumbuhan.
4. Kambing, sapi, kerbau, burung, ayam, gajah
5. Fotosintesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Pedoman Penskoran
Soal Pilihan ganda jika jawaban benar mendapat skor 1, jika jawab salah mendapat
skor 0. Sedangkan soal uraian jika jawaban benar maka mendapat skor 2, jika jawaban salah
maka mendapat skor 0.
5. Penilaian ranah Sikap
Indikator 1. 1. Dapat bekerjasama dengan kelompok
2. Percaya diri dan aktif dalam kelompok
Teknik Observasi
Instrumen Lembar Observasi
Soal:
Bekerjalah bersama dengan kelompok untuk mengerjakan LKS!
Lembar Observasi Kerja sama
No Nama Aspek yang diamati Jumlah
Skor Nilai
Keterlibatan Penghargaan Berpendapat
Lembar Observasi Kepercayaan Diri
No Nama
Aspek yang diamati Jumlah
Skor Nilai
Lantang Tegap Pandangan
Menyeluruh
Pedoman Skoring
Pedoman Penilaian Kerja Sama:
a. Keterlibatan
Skor 1 jika tidak memberikan sumbangan keterlibatan dan ambil bagian dalam tugas
kelompok
Skor 2 jika cukup memberikan sumbangan keterlibatan dan ambil bagian dalam tugas
kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Skor 3 jika banyak memberikan sumbangan keterlibatan dan ambil bagian dalam tugas
kelompok
b. Penghargaan
Skor 1 jika tidak memberi kesempatan teman melakukan sesuatu dalam kelompok
Skor 2 jika cukup memberi kesempatan teman melakukan sesuatu dalam kelompok
Skor 3 jika selalu memberi kesempatan teman melakukan sesuatu dalam kelompok
c. Berpendapat
Skor 1 jika tidak memberikan pendapat saat diskusi
Skor 2 jika cukup memberikan pendapat saat diskusi
Skor 3 jika selalu memberikan pendapat saat diskusi
Pedoman Penilaian Kepercayaan Diri:
a. Lantang
Skor 1 jika suara lirih
Skor 2 jika suara kurang begitu terdengar
Skor 3 jika suara jelas terdengar
b. Tegap
Skor 1 jika badan cenderung bergerak dan bungkuk
Skor 2 jika badan kadang bergerak tetapi tegap
Skor 3 jika badan diam dan tegap
c. Pandangan Menyeluruh
Skor 1 jika pandangan menunduk
Skor 2 jika pandangan kadang menunduk tetapi kadang melihat satu arah
Skor 3 jika pandangan menjangkau seluruh sudut kelas.
6. Penilaian Aspek Psikomotorik
Indikator Mampu menggambar salah satu dari makhluk hidup
Teknik Unjuk Kerja
Instrumen Lembar penilaian produk
Soal:
Gambarlah sebuah pohon dan seekor binatang !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Lembar Penilaian Produk
No Nama Aspek yang dinilai
Jumlah Skor Nilai Kerapian Proporsi
Rubrik penilaian produk menggambar contoh makhluk hidup.
Aspek Baik Cukup Kurang
3 2 1
Kerapian
Hasil gambaran bersih,
tidak ada coretan
Hasil gambaran cukup
bersih, ada beberapa
coretan
Hasil gambaran kotor, ada
banyak coretan
Proporsi
Gambar simetris,
proporsi antar bagian
seimbang
Gambar cukup simetris,
proporsi antar bagian
cukup seimbang
Gambar tidak simetris,
proporsi antar bagian
tidak seimbang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS 2 PERTEMUAN 1
Tingkat Pendidikan : SD
Kelas/semester : III/1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Tahun Pelajaran : 2016/2017
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi:
3.1 Memahami ciri- ciri makhluk hidup.
B. Kompetensi Dasar:
3.1 Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.
C. Indikator
KOGNITIF
3.1.1 Menyebutkan ciri-ciri makhluk hidup
3.1.2 Mengidentifikasi antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup berdasarkan
pengamatan ciri-cirinya.
PSIKOMOTOR
3.1.3 Membuat gambar contoh dari makhluk hidup
3.1.4 Mendeskripsikan ciri-ciri dari makhluk hidu yang ada di lingkungan sekitar.
AFEKTIF
3.1.5 Dapat bekerjasama dalam kelompok
3.1.6 Percaya diri dan aktif dalam kelompok.
D. Tujuan Pembelajaran
KOGNITIF
3.1.1.1 Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri makhluk hidup dengan benar.
Lampiran 2c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
3.1.2.2 Siswa mampu mengidentifikasi makhluk hidup dan makhluk tak hidup berdasarkan
pengamatan ciri-cirinya dengan benar.
PSIKOMOTOR
3.1.3.3 Siswa dapat membuat gambar contoh dari makhluk hidup dengan benar
3.1.4.4 Siswa mampu mendeskripsikan ciri-ciri dari makhluk hidu yang ada di lingkungan
sekitar dengan benar.
AFEKTIF
3.1.5.5 Siswa mampu bekerjasama dalam kelompok dengan baik.
3.1.6.6 Siswa mampu percaya diri dan aktif dalam kelompok dengan baik.
E. Materi Pembelajaran
1. Ciri-ciri makhluk hidup :
Makhluk hidup bernafas
Makhluk hidup memerlukan makanan dan air
Makhluk hidup dapat tumbuh kembang
Makhluk hidup berkembang biak
Makhluk hidup menerima dan memberikan tanggapan terhadap rangsang
2. Perbedaan makhluk hidup dengan makhluk tak hidup.
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Model pembelajaran cooperative learning tipe STAD.
2. Metode pembelajaran : Diskusi kelompok, Tanya Jawab, dan Ceramah.
G. Langkah-Langkah Kegiatan
Kegiatan Sintaks Nilai
Karakter
Alokasi
waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru mengucapkan salam pembuka
Guru menunjuk salah satu siswa untuk
memimpin doa
Guru melakukan presensi kelas
Guru memberikan pengantar tentang
materi yang akan dibahas
b. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran mengenai ciri-ciri
makhluk hidup dan perbedaan makhluk
hidup dengan makhluk tak hidup.
c. Motivasi
Guru mengajak siswa utuk bernyanyi
tentang “kupu-kupu”.
Langkah 1
MPK Tipe
STAD
:penyampaian
tujuan dan
motivasi
10 menit
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru mempersiapkan siswa yaitu
membagi siswa dalam 5-6 kelompok
setiap kelompok tersiri 5 orang dengan
cara acak kemudian membagikan
lembar kerja siswa.
Guru menjelaskan kepada siswa
mengenai materi tentang ciri-ciri
Langkah 2
MPK Tipe
STAD :
penbagian
kelompok
secara
heterogen
Langkah 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
makhluk hidup dan perbedaan makhluk
hidup dengan makhluk tak hidup.
Guru mengarahkan dan membimbing
siswa untuk keluar kelas di lingkungan
sekolah (halaman sekolah, rumah
penduduk sekitar) dengan cara
berkelompok dan masing-masing
membawa alat tulis dan meminta siswa
untuk mengamati segala sesuatu yang
ada di lingkungan sekitar maupun
gambar yang telah disediakan.
Guru memberi petunjuk dan memberi
kesempatan pada siswa untuk
berdiskusi pada tiap kelompok untuk
mendiskusikan apa yang telah
ditemuinya dilapangan, menyimpulkan,
kemudian membuat laporan
Elaborasi
Guru memangil setiap kelompok untuk
melaporkan hasil diskusinya.
Perwakilan kelompok meju kedepan
untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
Siswa dari kelompok lain memberikan
komentar terhadap presentasi yang
disampaikan oleh temannya.
Konfirmasi
Guru melakukan tanya jawab tentang
hal yang belum dipahami oleh siswa.
MPK Tipe
STAD : Prestasi
dari guru
Langkah 4
MPK Tipe
STAD :
Kegiatan belajar
dalam
kelompok atau
TIM
45 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Masih di dalam kelompok, siswa
mengerjakan soal secara individu terkait
dengan materi yang dibahas
Siswa mendapat umpan balik yang
positif dari guru terhadap hasil
presentasi yang telah dilakukan untuk
memotivasi siswa dalam belajar.
Langkah 5
MPK Tipe
STAD : siswa
mengerjakan
kuis secara
individu
Langkah 6
MPK Tipe
STAD :
Penghargaan
prestasi tim
Kegiatan Penutup
a. Merangkum
Guru bersama siswa membuat
rangkuman dari materi yang telah
dipelajari dan membuat kesimpulan
keseluruhan hasil belajar dengan
bimbingan guru.
Guru membat penguatan dari materi
yang telah dipelajari.
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Guru memberikan tindak lanjut berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
tugas di rumah
b. Refleski
Guru bersama siswa merefleksikan
kegiatan yang telah dipelajari.
Guru menyuruh salah satu siswa untuk
memimpin doa sebelum pulang.
15 menit
H. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
1. Sumber belajar :
a. Buku materi IPA kelas III SD dan MI
2. Media Pembelajaran
a. Laptop dan LCD.
b. Gambar makhluk hidup dan tak hidup.
c. Lingkungan sekitar sekolah (bunga, pohon perindang, kadal, ayam, bebek, ikan,
batu, tanah, air, pasir dan lain-lain)
I. Penilaian Hasil Belajar
Ranah Indikator Jenis Teknik Instrumen Pedoman
Skoring
Pengetahuan Tes Tertulis Soal dan kunci jawaban Terlampir
Sikap Non Tes Observasi Lembar Observasi Terlampir
Keterampilan Non Tes Unjuk Kerja Lembar Penilaian Produk Terlampir
Yogyakarta, 27 Mei 2017
Mengetahui
Guru Kelas III Peneliti
.................................... ....................................
NIP. ................... NIP 1411340600
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Materi Pembelajaran
Pada umumnya ciri makhluk hidup ada 9 yaitu bergerak, peka terhadap
rangsang(iritabilitas), memerlukan makan (nutrisi), bernafas (respirasi), tumbuh dan
berkembang, berkembangbiak (reproduksi), adaptasi, regulasi, dan ekskresi. Berikut ini
merupakan penjelasan ciri-ciri makhluk hidup secara lengkap
1. Bergerak
Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Hal
ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak yang dilakukan pada
tumbuhan antara lain : gerak menutupnya daun putri malu jika disentuh, gerak ujung batang
dari bawah ke atas ke arah sinar matahari, dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan
perubahan kadar air. Pada hewan juga terdapat gerak, antara lain : gerak aktif pada hewan
vertebrata yaitu alat gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak
berupa tulang, dan gerak pada manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain.
2 . Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)
Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang (iritabilitas).
Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut:
a. Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan menanggapi rangsang
dengan menutup daunnya.
b. Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok. C.
Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang, misalnya bersin.
3 . Memerlukan Makan (nutrisi)
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat
mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap makhluk hidup
mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat
makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat
makanan sendiri, tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
4 . Bernafas (respirasi)
Bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga memperoleh
energi dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa. Hewan vertebrata di darat bernafas
dengan paru-paru, ikan bernafas dengan insang, cacing bernafas dengan kulit. Tumbuhan,
pada daun bernafas melalui stomata, pada batang melalui lentisel dan di akar melalui bulu-
bulu akar. Manusia bernafas dengan paru-paru.
5 . Tumbuh dan Berkembang
Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup yang irreversible.
Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan
lingkungan.
6 . Berkembangbiak (reproduksi).
Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian
jenisnya. Cara berkembangbiak sebagai berikut :
a. Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel telur dan sel sperma.
b. Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel telur dan sel
sperma, melainkan melibatkan sel tubuh.
7 . Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap
lingkungan dan untuk mempertahankan diri. Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu:
a. Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya. Contoh: burung
elang mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam mangsa. Bunga teratai mempunyai daun
yang lebar untuk memperluas bidang penguapan.
b. Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan fungsi alat-alat tubuh.
Contoh : Manusia menambah jumlah sel darah merah bila berada di pegunungan. Kotoran
unta kering , tetapi urinenya kental.
c. Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan tingkah lakunya.
Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul ke permukan secara periodik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
8 . Regulasi
Regulasi adalah proses pengaturan keserasian di dalam tubuh organisme yang diatur
oleh syaraf dan hormon.
9 . Ekskresi
Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam proses
oksidasi makanan selain menghasilkan energi, tubuh organisme juga menghasilkan zat sisa
yang harus dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat sisa tersebut tidak dikeluarkan akan
membahayakan tubuh. Contoh: Manusia mengeluarkan karbondioksida melalui paru–paru,
ikan mengeluarkan karbondioksida melalui insang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Lembar Kegiatan Siswa
(LKS)
Satuan Pendidikan : SD
Mata Pelajaran : IPA
Hari/Tanggal/Pertemuan ke : ......./............../......
Kelas/Semester : III/ I
Alokasi Waktu : 15 menit
4. Indikator Hasil Belajar
3.1.1 Menyebutkan cirri-ciri makhluk hidup
3.1.2 Mengidentifikasi antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup berdasarkan
pengamatan ciri-cirinya.
Kegiatan Belajar 1
Soal tes :
1. Ambilah beberapa benda yang termasuk makhluk hidup (bunga atau anak ayam) dan
beberapa benda yang termasuk makhluk tak hidup (tanah atau batu), kemudian amati dan
bandingkan perbedaan ciri-ciri yang tampak dari keduanya, kemudian catatlah hasilnya dan
laporkan.
No. Nama benda Makhluk hidup Makhluk tak hidup Ciri-ciri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
No
Jenis Makhluk Hidup
Dapat Pindah Tempat Tidak Dapat Berpindah Tempat
1 Sapi Rumput
2
3
4
5
6
dst
Kegiatan Belajar 2 “ Laporan Hasil Diskusi
Siswa yang dipanggil maju ke depan untuk melaporkan hasil diskusi. Siswa yang lain
memberi sanggahan atau persetujuan.
Refleksi
1. Kesulitan apa yang masih kamu alami?
........................................................................................................................................
2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini?
........................................................................................................................................
3. Apa rencana tindak lanjutnya?
.........................................................................................................................................
” Kupu-Kupu Yang Lucu”
Kupu-kupu yang lucu
kemana engkau terbang
hilir mudik mencari
bunga-bunga yang kembang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
berayun ayun
pada tangkai yang lemah
tidakkah sayapmu
merasa lelah
kupu-kupu yang elok
bolehkah saya serta
mencium bunga-bunga
yang semerbak baunya
sambil bersenda
semua kauhampiri
bolehkah kuturut
bersama pergi
Lampiran 3. Instrumen Penilaian
7. Penilaian Ranah Kognitif
Indikator 3.1.1 Menyebutkan cirri-ciri makhluk hidup
3.1.2 Mengidentifikasi antara makhluk hidup dan makhluk tak
hidup berdasarkan pengamatan ciri-cirinya.
Teknik Tertulis
Instrumen Soal Evaluasi
Pedoman Penskoran
Soal Pilihan ganda dan uraian jika jawaban benar mendapat skor 1 sedangkan jika
jawab salah mendapat skor 0.
8. Penialian Ranah Sikap
Indikator 1. 1. Dapat bekerjasama dengan kelompok
2. Percaya diri dan aktif dalam kelompok
Teknik Observasi
Instrumen Lembar Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Soal:
Bekerjalah bersama dengan kelompok untuk mengerjakan LKS!
Lembar Observasi Kerja sama
No Nama Aspek yang diamati Jumlah
Skor Nilai
Keterlibatan Penghargaan Berpendapat
Lembar Observasi Kepercayaan Diri
No Nama
Aspek yang diamati Jumlah
Skor Nilai
Lantang Tegap Pandangan
Menyeluruh
Pedoman Skoring
Pedoman Penilaian Kerja Sama:
a. Keterlibatan
Skor 1 jika tidak memberikan sumbangan keterlibatan dan ambil bagian dalam tugas
kelompok
Skor 2 jika cukup memberikan sumbangan keterlibatan dan ambil bagian dalam tugas
kelompok
Skor 3 jika banyak memberikan sumbangan keterlibatan dan ambil bagian dalam tugas
kelompok
b. Penghargaan
Skor 1 jika tidak memberi kesempatan teman melakukan sesuatu dalam kelompok
Skor 2 jika cukup memberi kesempatan teman melakukan sesuatu dalam kelompok
Skor 3 jika selalu memberi kesempatan teman melakukan sesuatu dalam kelompok
c. Berpendapat
Skor 1 jika tidak memberikan pendapat saat diskusi
Skor 2 jika cukup memberikan pendapat saat diskusi
Skor 3 jika selalu memberikan pendapat saat diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Pedoman Penilaian Kepercayaan Diri:
a. Lantang
Skor 1 jika suara lirih
Skor 2 jika suara kurang begitu terdengar
Skor 3 jika suara jelas terdengar
b. Tegap
Skor 1 jika badan cenderung bergerak dan bungkuk
Skor 2 jika badan kadang bergerak tetapi tegap
Skor 3 jika badan diam dan tegap
c. Pandangan Menyeluruh
Skor 1 jika pandangan menunduk
Skor 2 jika pandangan kadang menunduk tetapi kadang melihat satu arah
Skor 3 jika pandangan menjangkau seluruh sudut kelas.
9. Penilaian Aspek Psikomotorik
Indikator Mampu menggambar salah satu contoh dari makhluk tak hidup
Teknik Unjuk Kerja
Instrumen Lembar penilaian produk
Soal:
Gambarkan salah satu contoh makhluk tak hidup !
Lembar Penilaian Produk
No Nama Aspek yang dinilai
Jumlah Skor Nilai Kerapian Proporsi
Rubrik penilaian produk menggambar contoh makhluk hidup.
Aspek Baik Cukup Kurang
3 2 1
Kerapian
Hasil gambaran bersih,
tidak ada coretan
Hasil gambaran cukup
bersih, ada beberapa
coretan
Hasil gambaran kotor, ada
banyak coretan
Proporsi
Gambar simetris,
proporsi antar bagian
seimbang
Gambar cukup simetris,
proporsi antar bagian
cukup seimbang
Gambar tidak simetris,
proporsi antar bagian
tidak seimbang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2 PERTEMUAN 2
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata pelajaran : IPA
Materi Pokok : Penggolongan Tumbuhan
Kelas/ Semester : III / 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
.
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami ciri – ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal – hal yang mempengaruhi
perubahan pada makhluk hidup.
B. KOMPETENSI DASAR
1.2. Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana.
C. Indikator
KOGNITIF
1.2.1 Menjelaskan penggolongan tumbuhan berdasarkan bentuk tulang daun, bentuk batang
dan keping biji.
1.2.2 Menggolongkan tumbuhan berdasarkan bentuk tulang daun, bentuk batang dan keping
biji.
1.2.3 Menjelaskan penggolongan hewan berdasarkan tempat hidupnya, jenis makananya,
penutup tubuhnya, cara geraknya, cara berkembang biak, bernfas.
PSIKOMOTOR
1.2.4 Mendemonstrasikan ciri-ciri tumbuhan dan memberikan contoh tumbuhan berdasarkan
bentuk tulang daun, bentuk batang dan keping biji.
1.2.5 Mendemonstrasikan hewan berdasarkan tempat hidupnya, jenis makananya, penutup
tubuhnya, cara geraknya, cara berkembang biak, bernfas.
Lampiran 2d
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
AFEKTIF
1.2.4 Dapat bekerjasama dalam kelompok
1.2.5 Percayadiri dan aktif dalam kelompok.
D. Tujuan Pembelajaran
KOGNITIF
1.2.1.1 Siswa mampu menjelaskan penggolongan tumbuhan berdasarkan bentuk tulang
daun, bentuk batang dan keping biji dengan benar.
1.2.2.1 Siswa mampu menggolongkan ciri-ciri tumbuhan dan memberikan contoh tumbuhan
berdasarkan bentuk tulang daun, bentuk batang dan keping biji dengan benar.
PSIKOMOTOR
1.2.3.1 Dengan bimbingan guru siswa diharapkan mampu mendemonstrasikan ciri-ciri
tumbuhan dan memberikan contoh tumbuhan berdasarkan bentuk tulang daun,
bentuk batang dan keping biji
1.2.3.2 Dengan bimbingan guru siswa diharapkan mampu mendemonstrasikan hewan
berdasarkan tempat hidupnya, jenis makananya, penutup tubuhnya, cara geraknya,
cara berkembang biak, bernafas.
AFEKTIF
1.2.4.1 Siswa mampu bekerjasama dalam kelompok dengan baik.
1.2.5.1 Siswa mampu percaya diri dan aktif dalam kelompok dengan baik.
E. Materi Pokok / Pembelajaran
1. Penggolongan tumbuhan
F. Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Model pembelajaran cooperative learning tipe STAD.
2. Metode pembelajaran : Diskusi kelompok, Tanya Jawab, dan Ceramah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Sintaks Nilai
kepribadian
Alokasi
waktu
Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru mengucapkan salam pembuka
Guru menunjuk salah satu siswa
untuk memimpin doa
Guru melakukan presensi kelas
Guru memberikan pengantar tentang
materi yang akan dibahas
Guru bertanya kepada siswa, seperti:
” Tahukah kalian apa itu
penggolongan tumbuhan? Tumbuhan
digolongkan menjadi berapa? “
b. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran mengenai
penggolongan tumbuhan
c. Motivasi
Guru memberikan motivasi kepada
siswa tentang pentingnya materi
pembelajaran ini dalam kehidupan
sehari-hari
Guru mengajak siswa untuk
bernyanyi ”lihat kebunku”
Langkah 1
MPK Tipe
STAD
:penyampaian
tujuan dan
motivasi
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru mempersiapkan siswa yaitu
membagi siswa dalam 5-6 kelompok
setiap kelompok tersiri 5 orang
dengan cara acak kemudian
membagikan lembar kerja siswa.
Guru menjelaskan kepada siswa
mengenai materi tentang
penggolongan tumbuhan.
Guru memberikan informasi berupa
penjelasan tentang penggolongan
tumbuhan berdasarkan bentuk tulang
daun, bentuk batang, dan keeping
biji.
Guru juga bertabya kepada siswa
seperti : “bagaimana bentuk tulang
daun mangga? Bagaimana bentuk
batang pohon bambu? Berapakah
keeping biji buah rambutan?
Guru memberi petunjuk dan
memberi kesempatan pada siswa
untuk berdiskusi pada tiap kelompok
untuk mendiskusikan apa yang telah
ditemuinya dilapangan,
menyimpulkan, kemudian membuat
laporan .
Elaborasi
Guru memangil setiap kelompok
Langkah 2
MPK Tipe
STAD :
penbagian
kelompok
secara
heterogen
Langkah 3
MPK Tipe
STAD : Prestasi
dari guru
Langkah 4
MPK Tipe
STAD :
45 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
untuk melaporkan hasil diskusinya.
Perwakilan kelompok meju kedepan
untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
Siswa dari kelompok lain
memberikan komentar terhadap
presentasi yang disampaikan oleh
temannya.
Konfirmasi
Guru melakukan tanya jawab tentang
hal yang belum dipahami oleh siswa.
Masih di dalam kelompok, siswa
mengerjakan soal secara individu
terkait dengan materi yang dibahas.
Siswa mendapat umpan balik yang
positif dari guru terhadap hasil
presentasi yang telah dilakukan
untuk memotivasi siswa dalam
belajar.
Kegiatan belajar
dalam
kelompok atau
TIM
Langkah 5
MPK Tipe
STAD : siswa
mengerjakan
kuis secara
individu
Langkah 6
MPK Tipe
STAD :
Penghargaan
prestasi tim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Kegiatan Penutup
a. Merangkum
Guru bersama siswa membuat
rangkuman dari materi yang telah
dipelajari.
Guru membat penguatan dari materi
yang telah dipelajari.
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Guru memberikan tindak lanjut
berupa tugas di rumah
b. Refleski
Guru bersama siswa merefleksikan
kegiatan yang telah dipelajari.
Guru menyuruh salah satu siswa
untuk memimpin doa sebelum
pulang.
15 menit
H. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
1. Sumber Belajar
a. Sains Ilmu Pengetahuan Alam 3: SD/MI Kelas III/oleh Sularmi, M.D Wijayanti.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
2. Media Pembelajaran
a. Daun/gambar daun, batang, biji.
b. Slide tentang penggolongan tumbuhan dan hewan.
I. Penilaian Hasil Belajar
Ranah Indikator Jenis Teknik Instrumen Pedoman
Skoring
Pengetahuan Tes Tertulis Soal dan kunci
jawaban Terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Sikap Non Tes Observasi Lembar Observasi Terlampir
Keterampilan Non Tes Unjuk Kerja Lembar Penilaian
Produk Terlampir
Yogyakarta, 27 Mei 2017
Mengetahui
Guru Kelas III Peneliti
.................................... ....................................
NIP. ................... NIM 141134060
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Materi Pembelajaran
A. Penggolongan Hewan
Ada beberapa hal untuk menggolongkan hewan. Hewan memiliki kaki dan kepala.
Ada beberapa cara untuk menggolongkan hewan. Penggolongan hewan antara lain:
1. berdasarkan penutup tubuhnya
2. berdasarkan tempat hidupnya
3. berdasarkan jenis makanannya
4. berdasarkan cara geraknya
5. berdasarkan cara berkembang biaknya
6. berdasarkan cara bernapasnya
1. Penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya
a. Penutup Tubuh Berupa Bulu
Bulu merupakan penutup tubuh pada burung. Bulu tersusun dengan rapi dan alami.
Bulu melindungi kulit dari panas dan dingin. Bulu terbagi menjadi dua jenis. Bulu yang kecil
yaitu bulu lembut. Bulu yang besar yaitu bulu kaku.
b. Penutup Tubuh Berupa Sisik
Sisik juga merupakan penutup tubuh hewan. Contohnya pada reptil dan ikan. Reptil
adalah hewan melata. Misalnya ular, buaya dan kadal. Sisik ikan dan reptil berbeda. Sisik
ikan selalu berlendir. Lendir memudahkan ikan bergerak di air. Di dalam air ikan bebas
bergerak. Bergerak mencari makan dan berkembang biak. Sisik pada reptil kering tidak
berlendir. Sisik ini berguna sebagai pelindung tubuh. Yaitu dari pengaruh suhu dan
penguapan.
c. Penutup Tubuh Berupa Rambut
Rambut merupakan penutup tubuh mamalia. Tahukah kamu apakah mamalia itu?
Mamalia adalah hewan yang menyusui anaknya. Misalnya kambing, kerbau, sapi, kuda, dan
sebagainya. Pelindung kulit hewan ini adalah rambut. Rambut melindungi kulit dari panas
dan dingin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
d. Penutup Tubuh Berupa Cangkang
Ada hewan yang ditutup dengan cangkang. Misalnya siput, kerang dan keong.
Cangkang merupakan zat kapur. Zat kapur bersifat keras. Zat kapur yang keras melindungi
tubuh. Yaitu melindungi tubuh lunak pada hewan tersebut
2. Penggolongan hewan berdasarkan tempat hidupnya
a. Hewan yang hidup di darat
Hewan darat hidupnya di darat. Hewan darat banyak jenisnya. Hewan darat tinggal di
permukaan bumi. Misalnya kambing, sapi, dan harimau. Namun ada juga yang tinggal di
dalam tanah. Misalnya belut, cacing, dan semut
b. Hewan yang hidup di air
Kelompok hewan air ada bermacam-macam. Kelompok hewan air dibedakan menjadi tiga
yaitu:
1. Hewan yang hidup di air tawar
Air tawar adalah air tak berasa. Artinya tidak mengandung garam. Kita bisa
menemukannya di sungai atau danau. Banyak sekali hewan yang hidup di sana. Misalnya
ikan lele dan ikan mas
2. Hewan yang hidup di laut
Air laut mengandung garam. Dengan demikian air laut terasa asin. Banyak pula
hewan yang hidup di sana. Contohnya Ikan tongkol, teri, tuna, dan sebagainya
3. Hewan yang hidup di payau
Air payau merupakan campuran dua air. Yaitu air tawar dan air laut. Kamu bisa
menemukannya di muara sungai. Yaitu pertemuan antara sungai dengan laut. Ada hewan
hidup di sana. Misalnya ikan bandeng. Pernahkah kamu lihat ikan bandeng? Tentu kamu
pernah melihatnya. Bahkan kita sering memakannya.
c. Hewan yang hidup di dua alam
Ada hewan hidup di dua alam. Misalnya jenis katak, hidupnya di air dan darat. Hewan
ini disebut hewan amphibi. Tahukah kamu mengapa disebut hewan amphibi? Karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
tinggalnya di dua tempat. tinggal di darat dan di air. Katak bernafas dengan paru-paru dan
kulit. Katak tidak dapat hidup di darat saja. Katak hidup di darat dan air. Mengapa bisa
terjadi? Karena kulit katak harus selalu basah. Maka katak harus hidup di air. Basahnya kulit
katak berfungsi untuk pernapasan. Karena katak bernapas dengan kulit dan paru-paru.
3. Penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya
Semua hewan memerlukan makan. Berdasarkan makanannya, hewan terbagi menjadi
tiga macam. Yaitu hewan pemakan tumbuhan, hewan pemakan daging, dan pemakan segala.
Agar lebih jelas, pelajarilah uraian berikut ini.
a. Hewan pemakan tumbuhan
Jenis hewan pemakan tumbuhan sangat banyak. Khususnya pemakan rumput dan
daun. Misalnya kambing, sapi, dan kelinci. Hewan pemakan tumbuhan disebut herbivora.
b. Hewan pemakan daging
Jenis hewan pemakan tumbuhan sangat banyak. Khususnya pemakan rumput dan
daun. Misalnya kambing, sapi, dan kelinci. Hewan pemakan tumbuhan disebut herbivora.
c. Hewan pemakan segala
Hewan pemakan segala sering kita temui. Hewan ini memakan tumbuhan dan daging.
Hewan pemakan segala disebut omnivora. Misalnya ayam, tikus, dan bebek. Ayam memakan
biji-bijian seperti beras. Namun ayam juga memakan daging. Tikus memakan sayuran dan
daging. Begitu juga dengan bebek. Bebek memakan biji-bijian. Selain itu juga memakan
siput atau kepiting.
4. Penggolongan hewan berdasarkan cara gerak
Ciri makhluk hidup adalah dapat bergerak. Makhluk hidup bergarak dengan beberapa
cara. Ada hewan yang bergerak dengan kaki. Jumlah kaki hewan berbeda-beda. Ada hewan
yang berkaki dua. Ada jugahewan yang berkaki empat. Ada pula hewan yang memiliki kaki
enam. Bahkan ada yang lebih dari enam. Ayam dan bebek adalah hewan berkaki dua. Masih
ada lagi misalnya angsa dan burung. Ada hewan berkaki empat. Contohnya kucing, kambing,
kerbau, dan sapi. Ada pula hewan berkaki enam. Hewan ini biasanya dari jenis serangga.
Misalnya jangkrik dan belalang. Adakah hewan berkaki lebih dari enam? Tentu saja ada.
Misalnya ulat, labalaba, dan kelabang. Masih ada hewan yang bergerak dengan cara lain.
Contohnya bergerak dengan sayap. Beberapa hewan memiliki sayap. Sayapnya digunakan
untuk terbang. Misalnya burung, capung, lebah, dan kupukupu. Ada pula hewan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
bergerak dengan meloncat. Misalnya katak dan belalang. Katak meloncat dengan kakinya.
Belalang meloncat dengan kaki dan sayapnya.
5. Penggolongan hewan berdasarkan cara berkembang biaknya
Semua makhluk hidup dapat berkembang biak. Ada beberapa cara hewan berkembang
biak. Ada hewan berkembang biak dengan bertelur. Ada yang berkembang biak dengan
melahirkan. Hewan apa yang berkembang biak dengan bertelur? Misalnya burung, ayam,
ikan, dan buaya. Telur biasanya dierami induknya agar menetas. Lama pengeraman berbeda-
beda. Misalnya ayam mengerami telurnya selama 21 hari. Sedangkan telur bebek dierami
selama 28 hari. Sebagian hewan bertelur tidak mengerami telurnya. Misalnya bebek, angsa,
dan, kura-kura. Kura-kura tidak mau mengerami telurnya. Kura-kura menyimpan telurnya di
dalam pasir. Kemudian telur ditinggalkan begitu saja. Telur dibiarkan lalu menetas sendiri.
Ada hewan berkembang biak dengan melahirkan. Hewan yang melahirkan disebut
hewan mamalia. Misalnya kelinci, kambing, sapi, dan kucing. Tahukah kamu ciri-ciri hewan
mamalia? Ciri-ciri hewan mamalia adalah sebagai berikut:
a. memiliki daun telinga
b. berkembang biak dengan melahirkan
c. menyusui anaknya
6. Penggolongan hewan berdasarkan cara bernapasnya
Semua makhluk hidup dapat bernapas. Alat pernapasan hewan bermacam-macam.
Ada empat cara hewan bernapas. Yaitu dengan paru-paru, insang, trakhe, dan kulit. Trakhe
adalah alat pernapasan pada serangga. Ada hewan yang bernapas dengan paru-paru. Misalnya
kucing, sapi, ayam, dan kelinci. Hewan ini kebanyakan hidup di darat. Namun, ada yang
hidup di air. Misalnya ikan paus, anjing laut dan lumba-lumba. Ada pula hewan bernapas
dengan insang. Misalnya ikan lele, kakap, nila, dan sebagainya. Hewan ini juga hidup di air.
Ada hewan yang bernapas dengan kulit. Misalnya cacing tanah.
Ada juga yang bernapas dengan trakhe. Misalnya belalang, semut, jangkrik dan kupu-
kupu. Ada pula hewan yang bernapas dengan kulit dan paruparu misalnya katak.
B. Penggolongan Tumbuhan
1. Penggolongan tumbuhan berdasarkan bunga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Berdasarkan ada tidaknya bunga, tumbuhan dibedakan menjadi dua. Yaitu tumbuhan
berbunga dan tidak berbunga. Tumbuhan yang sempurna terdapat bunga. Tumbuhan
berbunga memiliki bagian tertentu. Yaitu akar, batang, daun, biji, bunga, dan buah.
Tumbuhan berbunga misalnya melati dan mawar. Ada jenis pohon yang memiliki bunga.
Misalnya pohon mangga dan pohon jambu. Sebelum berbuah pohon mangga selalu berbunga.
Tumbuhan berbunga berkembang biak dengan biji. Misalnya rambutan, jambu, mangga, dan
jeruk.
Ada juga tumbuhan yang tidak berbunga. Tumbuhan tidak berbunga tidak memiliki
bunga, buah, dan biji. Misalnya tumbuhan paku, tanduk rusa, dan suplir. Tumbuhan tersebut
berkembang biak dengan spora. Spora terletak di balik daunnya.
2. Penggolongan tumbuhan berdasarkan biji
Berdasarkan bijinya, tumbuhan dikelompokkan menjadi dua. Yaitu berdasarkan
jumlah keping bijinya. Tumbuhan berkeping satu disebut monokotil. Sedangkan tumbuhan
berkeping dua disebut dikotil. Tumbuhan monokotil memiliki satu keping biji. Misalnya
padi, jagung, dan kelapa. Ayo perhatikan gambar berikut. Tumbuhan dikotil mempunyai dua
keping biji. Kedua keping terlihat jelas. Terlihat jelas ketika berkecambah. Misalnya nangka,
jambu, mangga,apel dan sebagainya.
3. Penggolongan tumbuhan berdasarkan akarnya
Semua tumbuhan memiliki akar. Jenis akar tumbuhan dibagi menjadi dua. Tumbuhan
berakar serabut dan berakar tunggang. Akar serabut berbentuk seperti serabut. Dari ujung
sampai pangkal ukurannya sama. Semua akar berasal dari pangkal batang. Akar serabut
dimiliki tumbuhan berkeping satu. Misalnya padi, jagung, dan kelapa.
Ada jenis akar yang lain. Yaitu tanaman yang memiliki akar tunggang. Akar
tunggang mempunyai akar pokok. Akar pokok memiliki cabang. Akar cabang ukurannya
lebih kecil. Akar tunggang dimiliki tumbuhan berkeping dua. Misalnya jeruk, jambu,
mangga, dan nangka.
4. Penggolongan tumbuhan berdasarkan batangnya
Bagaimana penggolongan tumbuhan berdasarkan batangnya? Berdasarkan batangnya
tumbuhan terbagi menjadi tiga jenis:
a. tumbuhan yang memiliki batang basah
b. tumbuhan yang memiliki batang berkayu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
c. tumbuhan yang memiliki batang rumput
Tumbuhan batang basah memiliki batang lunak. Selain lunak, batangnya juga berair.
Misalnya batang pohon pisang. Tumbuhan batang berkayu memiliki kambium. Letaknya di
dalam batang. Kambium mengalami dua arah pertumbuhan. Yaitu pertumbuhan ke dalam dan
ke luar. Pertumbuhan ke arah dalam membentuk kayu. Ini berakibat batang tumbuhan
bertambah besar. Sedangkan pertumbuhan ke luar membentuk kulit. Batang berkayu dimiliki
tumbuhan berkeping dua. Tumbuhan berkeping dua disebut dikotil. Misalnya pohon jambu,
jati, mangga, dan sebagainya Batang rumput memiliki ruas-ruas. Batangnya juga memiliki
rongga. Contohnya tanaman padi dan rumput. Batang rumput dimiliki tumbuhan berbiji satu.
Tumbuhan berkeping satu disebut monokotil.
5. Penggolongan tumbuhan berdasarkan bentuk daunnya
Hampir seluruh tumbuhan memiliki daun. Ada beberapa macam daun. Bentuk daun
dipengaruhi susunan tulang daun. Bentuk tulang daun bermacammacam. Bentuk tulang daun
terbagi empat macam. Adapun bentuk susunan tulang daun adalah:
a. bentuk tulang daun menyirip
Tulang daun menyirip berbentuk seperti sirip. Daun menyirip terdapat pada tumbuhan
dikotil. Yaitu pada tumbuhan berkeping dua. Misalnya daun rambutan, jambu, dan mangga.
Ayo lihatlah gambar berikut.
b. bentuk tulang daun menjari
Tulang daun menjari berbentuk seperti jari. Daunmenjari terdapat pada tumbuhan
berbagai tumbuhan. Misalnya daun tumbuhan singkong dan pepaya. Lihatlah gambar daun
menjari berikut ini!.
c. bentuk tulang daun melengkung
Bagaimana bentuk daun melengkung? Tulang daunnya berbentuk seperti garis
lengkung. Tiap ujung tulang terlihat menyatu. Daun ini terdapat pada tumbuhan berkeping
satu. Misalnya pada daun gadung dan genjer.
d. bentuk tulang daun sejajar
Tulang daun sejajar berbentuk garis lurus. Tiap ujung tulang daun menyatu. Daun
terdapat pada tumbuhan berkeping satu. Misalnya daun padi, tebu, dan rumput-rumputan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Lembar Kegiatan Siswa
(LKS)
Satuan Pendidikan : SD
Mata Pelajaran : IPA
Hari/Tanggal/Pertemuan ke : ......./............../......
Kelas/Semester : III/ I
Alokasi Waktu : 15 menit
5. Indikator Hasil Belajar
1. Menjelaskan penggolongan tumbuhan berdasarkan bentuk tulang daun, bentuk batang
dan keping biji
2. Menggolongkan tumbuhan berdasarkan bentuk tulang daun, bentuk batang dan keping
biji
Kegiatan Belajar 1
“ Penggolongan makhluk hidup ”
A. Penggolongan Tumbuhan.
Isilah kolom dibahwah ini ! Coba amatilah tumbuhan yang ada di sekitar rumahmu kemudian
perhatikan bentuk tulang daunnya, Jiika sudah, ayo catat hasil pengamatanmu. Coba buatlah
laporan kepada guru kelasmu.
No Nama Tumbuhan
Bentuk Tulang Daun
Menyirip Menjari Sejajar Melengkung
1
2
3
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Dst.
Pertanyaan
1. Ayo sebutkan susunan tulang daun yang kamu amati.
2. Coba kamu kelompokkan termasuk monokotil ataudikotil.
3. Jika sudah, coba buat kesimpulan berdasar kegiatanmu
Kegiatan Belajar 2 “ Laporan Hasil Diskusi
Siswa yang dipanggil maju ke depan untuk melaporkan hasil diskusi. Siswa yang lain
memberi sanggahan atau persetujuan.
Refleksi
1. Kesulitan apa yang masih kamu alami?
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
2. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran ini?
............................................................................................................................................
3. Apa rencana tindak lanjutnya?
.............................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Lampiran 3. Instrumen Penilaian
10. Penilaian Ranah Kognitif
Indikator 1.Menjelaskan penggolongan tumbuhan berdasarkan bentuk tulang
daun, bentuk batang dan keping biji
2.Menggolongkan tumbuhan berdasarkan bentuk tulang daun,
bentuk batang dan keping biji.
Teknik Tertulis
Instrumen Soal Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan
Alam
Nama : ...................................
Kelas/Semester : 3 Semester 1 No. Absen : ...................................
A. Berikan tanda silang (x) pada jawaban a, b, c, atau d yang benar!
1. Kambing adalah contoh hewan yang hidup....
a. di darat c. di darat dan di air
b. di air d. di udara
2. Contoh hewan herbivora adalah ….
a. harimau c. ayam
b. monyet d. kambing
3. Contoh hewan omnivore adalah
a. gurami c. sapi
b. ayam d. katak
4. Kupu-kupu adalah contoh hewan yang bergerak dengan cara….
a. berjalan c. terbang
b. melompat d. merayap
5. Ikan adalah contoh hewan yang bernafas menggunakan….
a. kulit c. paru-paru dan kulitnya
b. insang d. paru-paru
6. Contoh hewan yang memiliki penutup tubuh bulu adalah ….
a. ayam c. ayam
b. ular d.kucing
7. Padi adalah tumbuhan yang memiliki akar….
a. tunggangg c. gantung
b. serabut d. tunjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
8.Pohon mangga memiliki tulang daun ….
a. sejajar c. menjari
b. menyirip d. menjalar
9. Gambar di bawah ini menunjukkan daun dengan bentuk tulang daun….
a. menyirip c. menjalar
b. menjari d. sejajar
10. ikan paus adalah hewan yang bernapas dengan menggunakaan ….
a. insang c. kulit
b. paru-paru d. trakea
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !
1. Katak adalah makhluk hidup yang dapat hidup di … dan di…..
2. Harimau adalah hewan pemakan daging yang disebut……….
3. Contoh hewan yang bergerak dengan merayap adalah……
4. Trakea adalah alat pernapasan pada…..
5. Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki……
6. Bambu adalah tumbuhan yang batangnya…….
7. Fungsi akar perekat pada tumbuhan bertulang sirih adalah….
8. Pohon ketela termasuk tumbuhan bertulang daun…..
9. Padi memiliki daun bertulang…..
10. Pepaya memiliki biji berkeping satu yang disebut dengan tumbuhan……
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Kunci Jawaban
Pilihan Ganda
1.A
2.D
3.B
4.C
5.B
6.C
7.B
8.B
9.D
10.B
Uraian
1. Di darat dan di air
2. Karnivora
3. Cicak
4. Belalang dan kupu-kupu
5. Putik, benang sari, tangkai, dan mahkota
6. Berrongga
7. Untuk menempel
8. Menjari
9. Sejajar
10. Monokotil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Pedoman Penskoran
Soal Pilihan ganda dan uraian jika jawaban benar mendapat skor 1 sedangkan jika
jawab salah mendapat skor 0.
11. Penialian ranah Sikap
Indikator 1. 1. Dapat bekerjasama dengan kelompok
2. Percaya diri dan aktif dalam kelompok
Teknik Observasi
Instrumen Lembar Observasi
Soal:
Bekerjalah bersama dengan kelompok untuk mengerjakan LKS!
Lembar Observasi Kerja sama
No Nama Aspek yang diamati Jumlah
Skor Nilai
Keterlibatan Penghargaan Berpendapat
Lembar Observasi Kepercayaan Diri
No Nama
Aspek yang diamati Jumlah
Skor Nilai
Lantang Tegap Pandangan
Menyeluruh
Pedoman Skoring
Pedoman Penilaian Kerja Sama:
d. Keterlibatan
Skor 1 jika tidak memberikan sumbangan keterlibatan dan ambil bagian dalam tugas
kelompok
Skor 2 jika cukup memberikan sumbangan keterlibatan dan ambil bagian dalam tugas
kelompok
Skor 3 jika banyak memberikan sumbangan keterlibatan dan ambil bagian dalam tugas
kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
e. Penghargaan
Skor 1 jika tidak memberi kesempatan teman melakukan sesuatu dalam kelompok
Skor 2 jika cukup memberi kesempatan teman melakukan sesuatu dalam kelompok
Skor 3 jika selalu memberi kesempatan teman melakukan sesuatu dalam kelompok
f. Berpendapat
Skor 1 jika tidak memberikan pendapat saat diskusi
Skor 2 jika cukup memberikan pendapat saat diskusi
Skor 3 jika selalu memberikan pendapat saat diskusi
Pedoman Penilaian Kepercayaan Diri:
d. Lantang
Skor 1 jika suara lirih
Skor 2 jika suara kurang begitu terdengar
Skor 3 jika suara jelas terdengar
e. Tegap
Skor 1 jika badan cenderung bergerak dan bungkuk
Skor 2 jika badan kadang bergerak tetapi tegap
Skor 3 jika badan diam dan tegap
f. Pandangan Menyeluruh
Skor 1 jika pandangan menunduk
Skor 2 jika pandangan kadang menunduk tetapi kadang melihat satu arah
Skor 3 jika pandangan menjangkau seluruh sudut kelas.
12. Penilaian Aspek Psikomotorik
Indikator Mampu menggambar salah satu contoh dari makhluk tak hidup
Teknik Unjuk Kerja
Instrumen Lembar penilaian produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Soal:
Gambarkan salah satu contoh daun berrtulang menjari dan menyirip !
Lembar Penilaian Produk
No Nama Aspek yang dinilai
Jumlah Skor Nilai Kerapian Proporsi
Rubrik penilaian produk menggambar contoh makhluk hidup.
Aspek Baik Cukup Kurang
3 2 1
Kerapian
Hasil gambaran
bersih, tidak ada
coretan
Hasil gambaran cukup
bersih, ada beberapa
coretan
Hasil gambaran kotor,
ada banyak coretan
Proporsi
Gambar simetris,
proporsi antar bagian
seimbang
Gambar cukup
simetris, proporsi
antar bagian cukup
seimbang
Gambar tidak simetris,
proporsi antar bagian
tidak seimbang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
LEMBAR PENGAMATAN KERJASAMA SISWA
Berilah tanda centang (√ ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan yang Anda lihat dikelas selama pembelajaran!
NO NAMA SISWA
ASPEK YANG DIAMATI
INDIKATOR 1
1. Tanggung
jawab secara
bersama-sama
menyelesaikan
pekerjaan
INDIKATOR 2
2. Saling
berkontribusi baik
tenaga maupun
pikiran akan
terciptanya kerja
sama
INDIKATOR 3
3. Dapat terlibat
aktif dalam
kelompok
INDIKATOR 4
4. Anak merespon
dengan baik bila
ada yang
menawarkan
bantuan
INDIKATOR 5
5. Aktif selama
kerja kelompok
berlangsung
3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0
1
2
3
4
5
6
7
Lampiran 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
25
26
27
28
KRITERIA PENILAIAN:
INDIKATOR 1
Skor 0 = Tidak saling membantu dalam kelompok.
Skor 1 = Kurang saling membantu dalam kelompok.
Skor 2 = Saling membantu dalam kelompok dengan baik.
Skor 3 = Saling membantu dalam kelompok dengan sangat baik.
INDIKATOR 2
Skor 0 = Tidak menghargai kontribusi setiap anggota kelompok.
Skor 1 = Kurang menghargai kontribusi setiap anggota kelompok.
Skor 2 = Menghargai kontribusi setiap anggota kelompok dengan baik.
Skor 3 = Menghargai kontribusi setiap anggota kelompok dengan sangat baik.
INDIKATOR 3
Skor 0 = Tidak aktif dalam mengerjakan tugas kelompok.
Skor 1 = Kurang aktif dalam mengerjakan tugas kelompok.
Skor 2 = Aktif dalam mengerjakan tugas kelompok dengan baik.
Skor 3 = Sangat aktif dalam mengerjakan tugas kelompok dengan baik.
INDIKATOR 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Skor 0 = Tidak mendorong anggota lain untuk berpartisipasi dalam kelompok.
Skor 1 = Kurang mendorong anggota lain untuk berpartisipasi dalam kelompok.
Skor 2 = Mendorong anggota lain untuk berpartisipasi dalam kelompok dengan baik.
Skor 3 = Mendorong anggota lain untuk berpartisipasi dalam kelompok dengan sangat baik.
INDIKATOR 5
Skor 0 = Tidak aktif selama kerja kelompok berlangsung.
Skor 1 = Kurang aktif selama kerja kelompok berlangsung.
Skor 2 = Aktif selama kerja kelompok berlangsung.
Skor 3 = Sangat aktif selama kerja kelompok berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
LEMBAR KUESIONER KERJASAMA
Kuesioner ini berisi pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan kerjasama siswa
dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Jawaban yang kamu berikan di dalam kuesioner tidak
akan mempengaruhi nilaimu pada pelajaran IPA. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur dan
sesuai dengan keadaanmu saat mengikuti pembelajaran IPA pada materi makhluk hidup. Hasil
kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian.
A. Identitas Siswa
Nama : ______________________________
Nomor Presensi : ______________________________
Kelas : ______________________________
B. Petunjuk Pengisian
1. Isilah kuesioner di bawah ini dengan jujur dan sesuai dengan keadaanmu!
2. Jawablah setiap pertanyaan dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom yang
tersedia!
3. Pilihan jawaban yang diberikan sebagai berikut:
a. SS = Jika kamu “Sangat Setuju” dengan pernyataan tersebut.
b. S = Jika kamu “Setuju” dengan pernyataan tersebut.
c. TS = Jika kamu “Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut.
d. STS = Jika kamu “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut.
4. Contoh cara menjawab:
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya senang belajar bersama kelompok √
5. Bila kamu ingin mengganti jawaban, berilah coretan pada tanda centang (√), kemudian
berilah tanda (√) pada kolom lain sesuai denagn jawaban yang kamu inginkan.
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya senang belajar bersama kelompok √ √
Lampiran 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
C. Lembar Kuesioner Keja Sama Siswa
Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan pendapat anda !
No. Pertanyaan SS S TS STS
1 Saya berpartisipasi aktif dalam kelompok.
2 Saya mendapatkan pembagian tugas dalam kerja
kelompok.
3 Saya bekerjasama kelompok dalam pembahasan soal.
4 Saya ikut mengerjakan tugas dalam kelompok
5 Saya mengajukan pertanyaan jika ada kesulitan dalam
kerja kelompok
6 Saya mengerjakan semua soal yang diberikan oleh
guru.
7 Saya mengerjakan semua tugas.
8 Saya merasa senang dengan metode diskusi kelompok
dan pemberian tugas.
9 Saya mengucapkan terima kasih kepada teman setelah
dibantu dalam mengerjakan tugas.
10 Saya mengajak teman untuk aktif dalam kelompok.
11 Saya hanya fokus dengan kelompok sendiri.
12 Saya mendengarkan pendapat teman ketika ia sedang
berbicara.
13 Saya dapat berkomunikasi dengan baik dengan anggota
kelompok.
14 Saya merasa senang jika seluruh anggota kelompok
menyampaikan pendapatnya.
15 Saya membantu teman yang kesulitan menyelsaikan
tugas dalam kelompok.
16 Saya merasa komunikasi antar anggota sangat penting
untuk kerjasama dalam kelompok.
17 Saya mau mendengarkan teman sekelompok yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
sedang menyampaikan pendapatnya.
18
Saya akan bertanya kepada teman yang pandai jika
mengalami kesulitan dalam belajar tentang materi
makhluk hidup.
19 Sayaakan mengajak teman untuk selalu aktif dalam
kelompok.
20 Saya merasa senang dengan metode diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
KISI-KISI SOAL EVALUASI I DAN II
Soal Evaluasi Siklus I
Satuan Pendidikan : SD Negeri Condongcatur
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : III/I
Kompetensi Dasar : 1.1Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup
Indikator No soal/item soal
1.1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk
hidup
Pilihan ganda :
1, 2, 3, 12,
- 1.1.2. Mengidentifikasi antara makhluk
hidup dan makhluk tidak hidup
berdasarkan cirri-cirinya
Pilihan ganda :
4, 5, 6, 7, 11,
1.1.3 Menyebutkan berbagai jenis
makhluk hidup yang ada di sekitarnya
Pilihan ganda :
8, 9, 10,
1.1.1 Menyebutkan 6 ciri-ciri dan
kebutuhan makhluk hidup.
Pilihan ganda :
13, 16, 17, 20
Uraian :
2, 3
Lampiran 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
1.1.2 Menjelaskan 6 ciri-ciri dan
kebutuhan makhluk hidup.
Pilihan ganda :
14, 15, 18, 19
Uraian :
1, 4, 5
Jumlah 25 soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Soal Evaluasi Siklus II
Satuan Pendidikan : SD Negeri Condongcatur
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : III/I
Kompetensi Dasar : 1.1Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup
Indikator No soal/item soal
1.2.1 Menjelaskan penggolongan
tumbuhan berdasarkan bentuk tulang
daun, bentuk batang dan keping biji
Pilihan ganda :
10,
Uraian :
3, 4, 5
- 1.2.2 Menggolongkan tumbuhan
berdasarkan bentuk tulang daun, bentuk
batang dan keping biji.
Pilihan ganda :
4, 5, 6, 7, 17, 18, 19,
1.2.3 Menjelaskan penggolongan hewan
berdasarkan tempat hidupnya, jenis
makananya, penutup tubuhnya, cara
geraknya, cara berkembang biak,
bernfas.
Pilihan ganda :
8, 9
Uraian :
1, 2,
1.2.5 Menggolongkan hewan
berdasarkan tempat hidupnya, jenis
makananya, penutup tubuhnya, cara
geraknya, cara berkembang biak,
bernfas.
Pilihan ganda :
1, 2, 3, 11, 12, 13, 14,
15, 16, 20
Jumlah 25 soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
Soal Evaluasi Siklus 1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan
Alam
Nama : ...................................
Kelas/Semester : 3 Semester 1 No. Absen : ...................................
A. Berikan tanda silang (x) pada jawaban a, b, c, atau d yang benar!
1. Berikut ini yang tidak termasuk makhluk hidup adalah …
a. Hewan c. Manusia
b. Udara d. Tumbuhan
2. Makhluk hidup memiliki ciri-ciri sebagai berikut, kecuali…
a. Makan c. Bernafas
b. Tubuh d. Diam
3. Alat gerak pada ikan berupa …
a. Sisik c. Kulit
b. Sayap d. Sirip
4. Hewan air pada umumnya bernafas dengan menggunakan …
a. Paru-paru c. Jantung
b. Hati d. Ingsang
5. Hewan yang bergerak dengan cara terbang adalah…
a. Semut c. Kucing
b. Burung d. Kelinci
6. Berikut ini yang bukan merupakan golongan makhluk hidup adalah….
a. Hewan c. Manusia
b. Tumbuhan d. Tanah
Lampiran 6a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
7. Hewan dapat hidup di berbagai tempat, kecuali ....
a. Di air c. Di darat
b. Di api d. Di darat dan air
8. Contoh hewan yang dapat hidup di air adalah….
a. Sapi c. Kelinci
b. Kerang d. Bangau
9. Hewan yang dapat hidup di darat dan di air dinamakan hewan….
a. Karnivora c. Amfibi
b. Herbivora d. Mimriki
10. Contoh hewan yang dapat hidup di darat dan di air adalah….
a. Kadal c. Ikan
b. Katak d. Lumba-lumba
11. Berikut ini yang tidak termasuk makhluk hidup adalah ....
a. Berudu c. Badak
b. Batu d. Banteng
12. Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri, kecuali ....
a. Bergerak c. Membutuhkan oksigen
b. Tahan tidak makan d. Berketurunan
13. Harimau dan singa memperoleh makanan dengan cara ....
a. Bertani c. Membuat sendiri
b. Berternak d. Berburu
14. Makhluk hidup dapat menjadi besar karena ….
a. Bergerak c. Bernapas
b. Tumbuh d. Berkembang biak
15. Kucing dapat bertambah banyak karena mampu ....
a. Berudu c. Badak
b. Bangku d. Banteng
16. Manusia bernafas dengan...
a. Paru-paru c. Insang
b. Trakea d. Kulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
17. Tumbuhan yang daunnya menutup jika disentuh adalah ....
a. Lamtoro c. Talas
b. Putri malu d. Bunga matahari
18. Katak berkembang biak dengan cara….
a. Beranak c. Menyusui
b. Melahirkan d. Bertelur
19. Hewan yang berkembang biak dengan melahirkan, yaitu ....
a. Katak c. Tikus
b. Kura-kura d. Burung
20. Pohon bambu berkembang biak dengan ....
a. Tunas c. Akar
b. Batang d. Biji
B. Lengkapilah pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar
1. Jelaskan tentang pengertian dari makhluk hidup?
2. Sebutkan 3 macam kebutuhan makhluk hidup !
3. Sebutkan 3 macam cirri-ciri makhluk hidup !
4. Sebutkan 3 contoh hewan yang bernafas dengan paru-paru !
5. Tumbuhan bisa mengolah makananya sendiri dengan cara?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
Kunci Jawaban
A. Pilihan Ganda
1. b. 11. b
2. d. 12. b
3. d. 13. d
4. d. 14.b
5. b. 15. a
6. d. 16. a
7. b. 17. b
8. b. 18. b
9. c. 19. c
10. b 20. a
B. Esai
1. Segala sesuatu yang bisa bernafas disebut makhluk hidup.
2. Membutuhkan udara untuk bernafas, membutuhkan air, makanan, tempat untuk hidup.
3. Memerlukan makan, dapat bergerak, dapat bernafas, dapat berkembang biak, pertumbuhan.
4. Kambing, sapi, kerbau, burung, ayam, gajah
5. Fotosintetis
Lampiran 6b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
Soal Evaluasi Siklus 2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan
Alam
Nama : ...................................
Kelas/Semester : 3 Semester 1 No. Absen : ...................................
A. Berikan tanda silang (x) pada jawaban a, b, c, atau d yang benar!
1. Berikut yang termasuk kelompok hewan pemakan tumbuhan adalah ….
a. Itik, kijang, dan kerbau
b. Domba, jerapah , dan sapi
c. Beruang, kelinci, dan kambing
d. Harimau, ular, kambing
2. Singa dan harimau adalah hewan yang penutup tubuhnya berupa ….
a. Rambut
b. Bulu
c. Sisik
d. Cangkang
3. Berdasarkan jenis makanannya tikus satu golongan dengan ….
a. Singa
b. Kerbau
c. Ayam
d. Gajah
4. Tumbuhan berikut yang hidup menempel pada tumbuhan lain adalah ….
a. Kelapa dan benalu
b. Anggrek dan encenggondok
c. Benalu dan anggrek
d. Kepala dan ecenggondok
5. Pohon mangga dan pohon kelapa merupakan tumbuhan yang hidup di ….
a. Darat
b. Air
c. Rawa
d. Udara
6. Tumbuhan berikut berakar tunggang kecuali ….
a. Mangga
b. Jeruk
c. Jagung
d. Jambu biji
7. Tulang daun menjari pada tumbuhan ketela juga dimiliki oleh tumbuhan ….
a. Tebu
b. Papaya
c. Padi
d. Jagung
Lampiran 7a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
8. Berikut hal-hal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah ….
a. Makanan bergizi
b. Bekerja tanpa henti
c. Jarang berolah raga
d. Pola makan yang tidak teratur
9. Ikan , tahu, tempe adalah makanan yang mengandung …..
a. Karbohidrat
b. Protein
c. Lemak
d. Racun
10. Contah bahan pengawet alami adalah …..
a. Pandan
b. Kunyit
c. Garam
d. Boraks
11. Kambing adalah contoh hewan yang hidup....
a. Di darat c. Di darat dan di air
b. Di air d. Di udara
12. Contoh hewan herbivora adalah ….
a. Harimau c. Ayam
b. Monyet d. Kambing
13. Contoh hewan omnivora adalah….
a. Gurami c. Sapi
b. Ayam d. Katak
14. Kupu-kupu adalah contoh hewan yang bergerak dengan cara….
a. Berjalan c. Terbang
b. Melompat d. Merayap
15. Ikan adalah contoh hewan yang bernafas menggunakan….
a. Kulit c. Paru-paru dan kulitnya
b. Insang d. Paru-paru
16. Contoh hewan yang memiliki penutup tubuh bulu adalah ….
a. Ayam c. Ayam
b. Ular d.Kucing
17. Padi adalah tumbuhan yang memiliki akar….
a. Tunggangg c. Gantung
b. Serabut d. Tunjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
18.Pohon mangga memiliki tulang daun ….
a. Sejajar c. Menjari
b. Menyirip d. Menjalar
19. Gambar di bawah ini menunjukkan daun dengan bentuk tulang daun….
a. Menyirip c. Menjalar
b. Menjari d. Sejajar
20. Ikan paus adalah hewan yang bernapas dengan menggunakaan ….
a. Insang c. Kulit
b. Paru-paru d. Trakea
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !
1. Sebutkan 3 contoh hewan amfibi !
2. Kulit burung elang dan ayam diselimuti oleh …
3. Sebutkan 3 contoh tombuhan yang memiliki akar serabut !
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tumbuhan monokotil…..
5. Sebutkan 3 contoh tumbuhan yang memiliki tulang daun menjari !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
Kunci Jawaban
A. Pilihan Ganda
1. b 11. a
2. a 12. d
3. c 13. b
4. c 14. c
5. a 15. b
6. c 16. c
7. b 17. b
8. a 18. b
9. b 19. d
10. c 20. B
B. Essay
1. Biawak, katak, buaya
2. Bulu tebal
3. Palma, salak, papaya, pisang, tebu, dan bamboo.
4. Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang bagian bijinya tunggal atau mono.
5. Daun papaya, daun ketela, daun jarak, daun ubi jalar, daun kapuk, daun melon.
Lampiran 7b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
No. Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 21 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1
2 17 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1
3 6 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
4 8 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
5 20 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1
6 16 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0
7 22 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1
8 29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
9 7 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
10 8 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
11 22 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0
12 12 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0
13 9 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
14 8 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
15 21 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1
16 8 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
17 9 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
18 12 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0
19 11 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
20 14 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1
DATA VALIDITAS SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS I
Lampiran 8a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
21 17 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1
22 17 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1
23 17 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1
24 15 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0
25 11 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0
26 16 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0
27 7 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0
28 17 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS 1
total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed) N 28
soal1 Pearson Correlation ,347
Sig. (2-tailed) ,070
N 28
soal2 Pearson Correlation ,665**
Sig. (2-tailed) ,000
N 28
soal3 Pearson Correlation ,449*
Sig. (2-tailed) ,017
N 28
soal4 Pearson Correlation ,192
Sig. (2-tailed) ,328
N 28
soal5 Pearson Correlation ,049
Sig. (2-tailed) ,804
N 28
soal6 Pearson Correlation ,595**
Sig. (2-tailed) ,001
N 28
soal7 Pearson Correlation ,504**
Sig. (2-tailed) ,006
N 28
soal8 Pearson Correlation ,516**
Sig. (2-tailed) ,005
N 28
soal9 Pearson Correlation ,529**
Sig. (2-tailed) ,004
N 28
soal10 Pearson Correlation ,337
Sig. (2-tailed) ,080
N 28
soal11 Pearson Correlation ,323
Sig. (2-tailed) ,094
N 28
soal12 Pearson Correlation ,665**
Sig. (2-tailed) ,000
N 28
soal13 Pearson Correlation ,449*
Sig. (2-tailed) ,017
N 28
soal14 Pearson Correlation ,499**
Sig. (2-tailed) ,007
N 28
soal15 Pearson Correlation ,570**
Sig. (2-tailed) ,002
N 28
soal16 Pearson Correlation -,018
Sig. (2-tailed) ,928
N 28
soal17 Pearson Correlation ,302
Sig. (2-tailed) ,118
N 28
soal18 Pearson Correlation ,516**
Sig. (2-tailed) ,005
N 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
soal19 Pearson Correlation ,529**
Sig. (2-tailed) ,004
N 28
soal20 Pearson Correlation ,320
Sig. (2-tailed) ,097
N 28
soal21 Pearson Correlation ,433*
Sig. (2-tailed) ,021
N 28
soal22 Pearson Correlation ,665**
Sig. (2-tailed) ,000
N 28
soal23 Pearson Correlation ,449*
Sig. (2-tailed) ,017
N 28
soal24 Pearson Correlation ,499**
Sig. (2-tailed) ,007
N 28
soal25 Pearson Correlation ,570**
Sig. (2-tailed) ,002
N 28
soal26 Pearson Correlation ,595**
Sig. (2-tailed) ,001
N 28
soal27 Pearson Correlation ,399*
Sig. (2-tailed) ,036
N 28
soal28 Pearson Correlation -,089
Sig. (2-tailed) ,654
N 28
soal29 Pearson Correlation ,333
Sig. (2-tailed) ,083
N 28
soal30 Pearson Correlation ,479**
Sig. (2-tailed) ,010
N 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
DATA VALIDITAS SOAL URAIAN SIKLUS I
No. Total Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 18 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2
2 15 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2
3 18 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2
4 14 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1
5 16 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1
6 18 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1
7 12 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1
8 11 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
9 14 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1
10 15 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1
11 14 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1
12 16 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2
13 16 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2
14 16 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2
15 16 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1
16 17 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2
17 16 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1
18 16 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2
19 16 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2
20 15 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2
21 16 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1
22 15 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2
23 17 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1
24 14 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1
25 14 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2
26 17 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2
27 16 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2
28 15 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2
Lampiran 8b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
HASIL PERHITUNGANVALIDITAS SOAL URAIAN SIKLUS I
total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 28
soal1 Pearson Correlation ,376*
Sig. (2-tailed) ,049
N 28
soal2 Pearson Correlation ,442*
Sig. (2-tailed) ,019
N 28
soal3 Pearson Correlation ,070
Sig. (2-tailed) ,722
N 28
soal4 Pearson Correlation ,228
Sig. (2-tailed) ,242
N 28
soal5 Pearson Correlation ,396*
Sig. (2-tailed) ,037
N 28
soal6 Pearson Correlation ,623**
Sig. (2-tailed) ,000
N 28
soal7 Pearson Correlation ,288
Sig. (2-tailed) ,138
N 28
soal8 Pearson Correlation ,370
Sig. (2-tailed) ,052
N 28
soal9 Pearson Correlation ,427*
Sig. (2-tailed) ,024
N 28
soal10 Pearson Correlation ,356
Sig. (2-tailed) ,063
N 28
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
DATA VALIDITAS SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS II
No. Total Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 24 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
2 9 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
3 13 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1
4 29 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 25 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1
6 8 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
7 24 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
8 23 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
9 16 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0
10 28 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
11 13 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0
12 10 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0
13 10 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0
14 11 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0
15 10 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1
16 5 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
17 21 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
18 12 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0
19 15 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1
20 15 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1
21 12 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1
Lampiran 8c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
22 12 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0
23 12 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0
24 12 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0
25 21 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1
26 16 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
27 7 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0
28 24 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
Total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 28
soal1 Pearson Correlation ,420*
Sig. (2-tailed) ,026
N 28
soal2 Pearson Correlation ,710**
Sig. (2-tailed) ,000
N 28
soal3 Pearson Correlation ,191
Sig. (2-tailed) ,330
N 28
soal4 Pearson Correlation ,280
Sig. (2-tailed) ,149
N 28
soal5 Pearson Correlation ,445*
Sig. (2-tailed) ,018
N 28
soal6 Pearson Correlation ,545**
Sig. (2-tailed) ,003
N 28
soal7 Pearson Correlation ,491**
Sig. (2-tailed) ,008
N 28
soal8 Pearson Correlation ,321
Sig. (2-tailed) ,096
N 28
soal9 Pearson Correlation ,372
Sig. (2-tailed) ,051
N 28
soal10 Pearson Correlation ,646**
Sig. (2-tailed) ,000
N 28
soal11 Pearson Correlation ,445*
Sig. (2-tailed) ,018
N 28
HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
soal12 Pearson Correlation ,319
Sig. (2-tailed) ,098
N 28
soal13 Pearson Correlation ,352
Sig. (2-tailed) ,066
N 28
soal14 Pearson Correlation ,317
Sig. (2-tailed) ,100
N 28
soal15 Pearson Correlation ,306
Sig. (2-tailed) ,114
N 28
soal16 Pearson Correlation ,339
Sig. (2-tailed) ,078
N 28
soal17 Pearson Correlation ,458*
Sig. (2-tailed) ,014
N 28
soal18 Pearson Correlation ,509**
Sig. (2-tailed) ,006
N 28
soal19 Pearson Correlation ,631**
Sig. (2-tailed) ,000
N 28
soal20 Pearson Correlation ,637**
Sig. (2-tailed) ,000
N 28
soal21 Pearson Correlation ,434*
Sig. (2-tailed) ,021
N 28
soal22 Pearson Correlation ,506**
Sig. (2-tailed) ,006
N 28
soal23 Pearson Correlation ,410*
Sig. (2-tailed) ,030
N 28
soal24 Pearson Correlation ,254
Sig. (2-tailed) ,192
N 28
soal25 Pearson Correlation ,445*
Sig. (2-tailed) ,018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
N 28
soal26 Pearson Correlation ,545**
Sig. (2-tailed) ,003
N 28
soal27 Pearson Correlation ,458*
Sig. (2-tailed) ,014
N 28
soal28 Pearson Correlation ,607**
Sig. (2-tailed) ,001
N 28
soal29 Pearson Correlation ,447*
Sig. (2-tailed) ,017
N 28
soal30 Pearson Correlation ,637**
Sig. (2-tailed) ,000
N 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
DATA VALIDITAS SOAL URAIAN SIKLUS II
No. Total Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 13 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1
2 19 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
3 15 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1
4 15 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1
5 15 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1
6 17 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1
7 18 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2
8 18 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2
9 16 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2
10 15 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1
11 14 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1
12 13 1 2 1 1
1 2 2 2 1
13 15 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1
14 14 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1
15 14 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1
16 15 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1
17 14 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1
18 12 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1
19 14 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1
20 13 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1
21 17 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2
22 17 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1
23 17 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2
24 17 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1
25 17 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2
26 18 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1
27 13 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1
28 15 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1
Lampiran 8d
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL URAIAN SIKLUS II
Total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 28
soal1 Pearson Correlation ,600**
Sig. (2-tailed) ,001
N 28
soal2 Pearson Correlation ,247
Sig. (2-tailed) ,205
N 28
soal3 Pearson Correlation ,135
Sig. (2-tailed) ,492
N 28
soal4 Pearson Correlation ,504**
Sig. (2-tailed) ,006
N 28
soal5 Pearson Correlation ,545**
Sig. (2-tailed) ,003
N 27
soal6 Pearson Correlation ,493**
Sig. (2-tailed) ,008
N 28
soal7 Pearson Correlation ,342
Sig. (2-tailed) ,075
N 28
soal8 Pearson Correlation ,252
Sig. (2-tailed) ,196
N 28
soal9 Pearson Correlation ,256
Sig. (2-tailed) ,189
N 28
soal10 Pearson Correlation ,651**
Sig. (2-tailed) ,000
N 28
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
RELIABILITAS SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS I
Reliability Statistic
Cronbach’s Alpha N of items
,846 30
Dengan mengacu pada gabel koefisien Alpha, diketahui bahwa eliabilitas soal pilihan
ganda pada siklus I dikategorikan Tinggi.
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91-1.00 Sangat Tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,41-0,70 Cukup
0,21-0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Lampiran 9a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
RELIABILITAS SOAL URAIAN SIKLUS I
Reliability Statistic
Cronbach’s Alpha N of items
,189 10
Dengan mengacu pada gabel koefisien Alpha, diketahui bahwa eliabilitas soal pilihan
ganda pada siklus I dikategorikan Sangat Tinggi.
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91-1.00 Sangat Tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,41-0,70 Cukup
0,21-0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Lampiran 9b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
RELIABILITAS SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS II
Reliability Statistic
Cronbach’s Alpha N of items
,865 30
Dengan mengacu pada gabel koefisien Alpha, diketahui bahwa eliabilitas soal pilihan
ganda pada siklus I dikategorikan Tinggi.
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91-1.00 Sangat Tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,41-0,70 Cukup
0,21-0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Lampiran 9c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
RELIABILITAS SOAL URAIAN SIKLUS II
Reliability Statistic
Cronbach’s Alpha N of items
,471 10
Dengan mengacu pada gabel koefisien Alpha, diketahui bahwa eliabilitas soal pilihan
ganda pada siklus I dikategorikan Cukup.
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91-1.00 Sangat Tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,41-0,70 Cukup
0,21-0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Lampiran 9d
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
Lampiran 10a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
Lampiran 10b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
Lampiran 11a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
Lampiran 11b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
Lampiran 12a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
Lampiran 12b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
DATA KONDISI AWAL HASIL BELAJAR SISWA KELAS III B
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1 AHAH 65
2 ABA 62
3 AKA 88
4 AIS 84
5 ADP 72
6 BKN 56
7 CLG 82
8 DM 62
9 FKBP 52
10 FAYW 78
11 GC 70
12 KFAP 78
13 LRH 64
14 MF 72
15 MFK 88
16 NADN 80
17 NDT 68
18 RS 76
19 RDPA 64
20 RN 74
21 TOP 46
22 TKA 76
23 YADN 74
24 ZFA 60
25 AIMH 82
26 RAS 67
27 AAF 70
28 FRDP 72
Jumlah 1982 10 18
Rata-rata 70.7
Persentase Ketuntasan 35% 65%
Lampiran 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
PENGHITUNGAN SKOR OBSERVASI SIKAP KERJASAMA SISWA PADA KONDISI AWAL
No Nama Observasi Sikap Kerjasama
Kategori Skor Hasil
1 AHAH 9 60.0 Sedang
2 ABA 7 46.6 Rendah
3 AKA 12 80.0 Tinggi
4 AIS 5 33.3 Rendah
5 ADP 7 46.6 Rendah
6 BKN 11 73.3 Tinggi
7 CLG 12 80.0 Tinggi
8 DM 5 33.3 Rendah
9 FKBP 10 66.6 Sedang
10 FAYW 10 66.6 Sedang
11 GC 6 40.0 Rendah
12 KFAP 8 53.3 Rendah
13 LRH 11 73.3 Tinggi
14 MF 7 46.6 Rendah
15 MFK 10 66.6 Sedang
16 NADN 6 40.0 Rendah
17 NDT 5 33.3 Rendah
18 RS 10 66.6 Sedang
19 RDPA 11 73.3 Tinggi
20 RN 5 33.3 Rendah
21 TOP 6 40.0 Rendah
22 TKA 9 60.0 Sedang
23 YADN 5 33.3 Rendah
24 ZFA 7 46.6 Rendah
25 AIMH 8 53.3 Sedang
26 RAS 7 46.6 Rendah
27 AAF 7 46.6 Rendah
28 FRDP 8 53.3 Rendah
Rata-rata 53.29 Rendah
Lampiran 14a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
PENGHITUNGAN SKOR KUESIONER SIKAP KERJASAMA KONDISI AWAL
No Nama Kuesioner Sikap Kerjasama
Kategori Skor Hasil
1 AHAH 41 51,2 Rendah
2 ABA 39 48,7 Rendah
3 AKA 38 47,0 Rendah
4 AIS 42 52,0 Rendah
5 ADP 41 51,2 Rendah
6 BKN 40 50,0 Rendah
7 CLG 51 63,7 Sedang
8 DM 48 60,0 Sedang
9 FKBP 37 46,2 Rendah
10 FAYW 43 53,7 Rendah
11 GC 41 51,2 Rendah
12 KFAP 40 50,0 Rendah
13 LRH 50 62,0 Sedang
14 MF 52 65,0 Sedang
15 MFK 39 48,7 Rendah
16 NADN 37 46,2 Rendah
17 NDT 40 50,0 Rendah
18 RS 44 55,0 Rendah
19 RDPA 41 51,2 Rendah
20 RN 46 57,0 Rendah
21 TOP 50 62,0 Sedang
22 TKA 51 63,7 Sedang
23 YADN 47 48,7 Rendah
24 ZFA 43 53,7 Rendah
25 AIMH 42 52,0 Rendah
26 RAS 42 52,0 Rendah
27 AAF 40 50,0 Rendah
28 FRDP 39 48,7 Rendah
Rata-rata 55.5 Rendah
Lampiran 14b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
Lampiran 15a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
267
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
Lampiran 15b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
270
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
271
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
272
Lampiran 16a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
Lampiran 16b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
276
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
277
PENGHITUNGAN SKOR OBSERVASI SIKAP KERJA SAMA PADA SIKLUS I
No Nama Siswa Observasi Sikap Kerja Sama
Kategori Skor Hasil
1 AHAH 6 40.0 Rendah
2 ABA 8 53.0 Sedang
3 AKA 7 46.6 Rendah
4 AIS 6 40.0 Rendah
5 ADP 9 60.0 Sedang
6 BKN 6 40.0 Rendah
7 CLG 10 66.6 Sedang
8 DM 7 46.6 Rendah
9 FKBP 5 33.3 Rendah
10 FAYW 12 80.0 Tinggi
11 GC 8 53.3 Sedang
12 KFAP 11 73.3 Tinggi
13 LRH 14 93.3 Tinggi
14 MF 9 60.0 Sedang
15 MFK 9 60.0 Sedang
16 NADN 11 73.3 Tinggi
17 NDT 14 93.3 Tinggi
18 RS 9 60.0 Sedang
19 RDPA 8 53.3 Sedang
20 RN 10 66.6 Sedang
21 TOP 12 80.0 Tinggi
22 TKA 9 60.0 Sedang
23 YADN 5 33.3 Rendah
24 ZFA 7 46.6 Rendah
25 AIMH 9 60.0 Sedang
26 RAS 7 46.6 Rendah
27 AAF 7 46.6 Rendah
28 FRDP 5 33.3 Rendah
Rata-rata 57.1 Sedang
Lampiran 17a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
278
PENGHITUNGAN SKOR KUESIONER SIKAP KERJA SAMA PADA SIKLUS I
No Nama Siswa Kuesioner Sikap Kerja Sama
Kategori Skor Hasil
1 AHAH 67 83,7 Tinggi
2 ABA 65 81,2 Tinggi
3 AKA 68 85,0 Tinggi
4 AIS 64 80,0 Tinggi
5 ADP 67 83,7 Tinggi
6 BKN 67 83,7 Tinggi
7 CLG 68 85,0 Tinggi
8 DM 59 73,7 Tinggi
9 FKBP 68 85,0 Tinggi
10 FAYW 66 82,0 Tinggi
11 GC 68 85,0 Tinggi
12 KFAP 68 85,0 Tinggi
13 LRH 56 70,0 Tinggi
14 MF 62 77,0 Tinggi
15 MFK 61 76,2 Tinggi
16 NADN 65 81,2 Tinggi
17 NDT 70 87,0 Tinggi
18 RS 67 83,7 Tinggi
19 RDPA 68 85,0 Tinggi
20 RN 68 85,0 Tinggi
21 TOP 61 76,2 Tinggi
22 TKA 64 80,0 Tinggi
23 YADN 55 68,7 Sedang
24 ZFA 67 83,7 Tinggi
25 AIMH 69 86,2 Tinggi
26 RAS 66 82,0 Tinggi
27 AAF 69 86,2 Tinggi
28 FRDP 64 80,0 Tinggi
Rata-rata 81.4 Tinggi
Lampiran 17b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
279
PENGHITUNGAN SKOR OBSERVASI SIKAP KERJA SAMA PADA SIKLUS II
No Nama Siswa Observasi Sikap Kerja Sama
Kategori Skor Hasil
1 AHAH 10 66.6 Sedang
2 ABA 12 80.0 Tinggi
3 AKA 15 100 Tinggi
4 AIS 11 73.3 Tinggi
5 ADP 14 93.3 Tinggi
6 BKN 11 73.3 Tinggi
7 CLG 10 66.6 Sedang
8 DM 14 93.3 Tinggi
9 FKBP 13 86.6 Tinggi
10 FAYW 11 73.3 Tinggi
11 GC 11 73.3 Tinggi
12 KFAP 14 93.3 Tinggi
13 LRH 10 66.6 Sedang
14 MF 11 73.3 Tinggi
15 MFK 14 93.3 Tinggi
16 NADN 12 80.0 Tinggi
17 NDT 10 66.6 Sedang
18 RS 8 53.3 Rendah
19 RDPA 10 66.6 Sedang
20 RN 12 80.0 Tinggi
21 TOP 10 66.6 Sedang
22 TKA 14 93.3 Tinggi
23 YADN 12 80.0 Tinggi
24 ZFA 10 66.6 Sedang
25 AIMH 14 93.3 Tinggi
26 RAS 10 66.6 Sedang
27 AAF 12 80.0 Tinggi
28 FRDP 10 66.6 Sedang
Rata-rata 77.3 Tinggi
Lampiran 18a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
280
PENGHITUNGAN SKOR KUESIONER SIKAP KERJA SAMA PADA SIKLUS II
No Nama Siswa Kuesioner Sikap Kerja Sama
Kategori Skor Hasil
1 AHAH 65 81,2 Tinggi
2 ABA 66 82,0 Tinggi
3 AKA 75 93,7 Tinggi
4 AIS 74 92,0 Tinggi
5 ADP 75 93,7 Tinggi
6 BKN 77 96,2 Tinggi
7 CLG 78 97,0 Tinggi
8 DM 64 80,0 Tinggi
9 FKBP 77 96,2 Tinggi
10 FAYW 75 93,7 Tinggi
11 GC 75 93,7 Tinggi
12 KFAP 74 92,0 Tinggi
13 LRH 66 82,0 Tinggi
14 MF 77 96,2 Tinggi
15 MFK 63 78,7 Tinggi
16 NADN 74 92,0 Tinggi
17 NDT 74 92,0 Tinggi
18 RS 75 93,7 Tinggi
19 RDPA 74 92,0 Tinggi
20 RN 74 72,0 Tinggi
21 TOP 68 85,0 Tinggi
22 TKA 68 85,0 Tinggi
23 YADN 75 93,7 Tinggi
24 ZFA 70 87,0 Tinggi
25 AIMH 71 88,7 Tinggi
26 RAS 76 95,0 Tinggi
27 AAF 76 95,0 Tinggi
28 FRDP 65 81,2 Tinggi
Rata-rata 89.3 Tinggi
Lampiran 18b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
281
Lampiran 19a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
283
Lampiran 19b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
284
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
285
Lampiran 19c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
287
Lampiran 19d
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
288
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
289
Lampiran 20a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
290
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
292
Lampiran 20b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
293
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
294
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
295
Lampiran 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
296
Lampiran 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
297
Foto Kegiatan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
298
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
299
BIOGRAFI PENULIS
Stepanus Hendi Pratama lahir di Gunugkidul pada tanggal
20 Desember 1995. Anak pertama dari Bapak Yosafat Suparto dan Dwi Puji
Astuti, tinggal di Mengger, Kelor, Karangmojo, Gunungkidul. Pendidikan dasar
ditempuh di SD Negeri Karangmojo III dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun
2008 melanjutkan studi di SMPN 2 Karangmojo. Setelah menyelesaikan
pendidikan menengah pertama, kemudian melanjutkan studi di SMA Dominikus
Wonosari, dan lulus pada tahun 2014. Sejak tahun 2014 terdaftar sebagai
mahasiswa di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Studi diakhiri dngan menempuh tugas akhir
skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar dan Kerja sama dalam Mata
Pelajaran IPA dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa
Kelas IIIB SDN Condongcatur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ccci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI