PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal...

364
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS KELAS VA PADA MATERI KPK DAN FPB MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SDN PERUMNAS CONDONGCATUR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : Riza Ristiyanti NIM: 121134035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal...

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS KELAS VA PADA MATERI KPK DAN

FPB MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SDN

PERUMNAS CONDONGCATUR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Riza Ristiyanti

NIM: 121134035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS KELAS VA PADA MATERI KPK DAN

FPB MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SDN

PERUMNAS CONDONGCATUR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Riza Ristiyanti

NIM: 121134035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2016

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

PERSEMBAHAN

Dengan segala cinta dan syukur skripsi ini dipersembahkan kepada :

Allah SWT yang selalu memberikan kemudahan, perlindungan, serta rahmat

dan karunia-Nya.

Kedua orang tuaku Bapak Sugiya dan Ibu Sartinem yang telah memberikan

dukungan dan kasih sayang yang tiada henti.

Kakak serta adikku Ika Prasetyanti dan Nanang Himawan yang selalu

memberikan bantuan, dukungan, motivasi, dan doa disetiap langkahku.

Irvani Ahmad yang selalu menyemangati dan menemani hingga

terselesaikannya skripsi ini.

Keluarga besar bapak Tarsisius Raharjo yang selalu memberi semangat dan

doa dalam segala hal.

Teman seperjuanganku dan teman baikku yang tidak bisa aku sebutkan satu-

persatu yang telah menemaniku dan menghiburku.

Almamaterku terkasih PGSD Universitas Sanata Dharma.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

HALAMAN MOTTO

“Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras

(untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhan-mulah engkau berharap.”

(Q.S Al Insyirah: 7-8)

“Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang.

Teman yang paling setia hanyalah, keberanian dan keyakinan yang teguh.”

(Andrew Jackson)

# Aku datang, bimbingan, ujian, revisi, dan aku “menang”!!

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

ABSTRAK

Ristiyanti, Riza. 2016. Peningkatakan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir

Kritis Kelas VA Pada Materi KPK dan FPB Melalui Pembelajaran

Kontekstual SDN Perumnas Condongcatur. Skripsi: Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma

Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar dan

kemampuan berpikir kritis pada materi KPK dan FPB siswa kelas VA SDN

Perumnas Condongcatur. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui penerapan

pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan

berpikir kritis siswa 2) mengetahui peningkatan hasil belajar, dan 3) mengetahui

peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas model Kemmis dan

McTaggart dengan dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VA SDN

Perumnas Condongcatur berjumlah 24 siswa. Objek penelitian ini adalah hasil

belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa. Teknik pengumpulan data berupa tes

dan nontes. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner, observasi,

wawancara dan tes tertulis berupa soal uraian. Analisis data yang digunakan

adalah analisis data kuantitatif.

Komponen pembelajaran kontekstual yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu konstruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi,

penilaian nyata. Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi

70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir. Persentase

ketuntasan mengalami kenaikan dari kondisi awal 51,19% menjadi 62,5% pada

evaluasi 1, 75% pada evaluasi 2, dan 91,66% pada siklus akhir. Kemampuan

berpikir kritis hasil kuesioner meningkat dari kondisi awal dengan rata-rata 3,03

(tidak kritis) menjadi 4,07 (kritis) pada kondisi akhir. Persentase ketuntasan

meningkat dari kondisi awal 37,5% menjadi 75% pada kondisi akhir. Penelitian

ini disimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual dapat 1) meningkatkan hasil

belajar dan 2) kemampuan berpikir kritis siswa kelas VA SDN Perumnas

Condongcatur.

Kata kunci: Hasil belajar, kemampuan berpikir kritis, KPK dan FPB,

pembelajaran kontekstual.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

ABSTRACT

Ristiyanti, Riza. 2016. The Improvement of Learning and Math’s Critical

Thinking Ability of Class VA in KPK and FPB Materials Through

Contextual Learning In Perumnas Condongcatur Elementary School.

Thesis. Yogyakarta: Sanata Dharma University

This study was based on the low result of learning and critical thinking

ability on the Least Common Multiple and Highest Common Factor material of

class VA SDN Perumnas Condongcatur. This study aimed to 1) knowed the

application the contextual leraning to improvement of learning and math‟s critical

thinking, 2) knowing improvement of learning outcomes, and 3) determine the

improvement of students' critical thinking ability.

This study was Classroom Action Research McTaggart and Kemmis’

models with two cycles. The subjects were the students of class VA Perumnas

Condongcatur Elementary School with the total of 24 students. The object of this

study is the result of students‟ learning and critical thinking ability. Data

collection technique is in the form of tests and non-test. The instruments of this

research using questionnaires, observation, interview and written test in the form

of analysis questions. The data analysis that are used are quantitative.

Contextual learning components that are used in this study are

constructivism, inquiry, community learning, modeling, reflection, and real

assessment. The average learning outcomes increased from the initial conditions

in the evaluation 57.66 into 70.95 1, 82.04 on the second evaluation, 90 in the

final evaluation. The percentage of completeness increased from the initial

condition of 51.19% to 62.5% in the first evaluation, 75% in the second

evaluation, and 91.66% at the end of the cycle. Critical thinking ability

questionnaire results increased from the initial conditions with an average of 3.03

(not critical) to 4.07 (critical) on the final conditions. Completeness percentage

increased from 37.5% on the initial conditions to 75% on the final conditions.

This study concluded that contextual learning can improve learning outcomes and

the ability to think critically of class VA Perumnas Condongcatur Elementary

School.

Keywords: learning outcome, critical thinking ability, Least Common Multiple

and Highest Common Factor, contextual learning.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala berkat dan karuniaNya sehingga penulis telah menyelesaikan tugas akhir

yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis

Matematika Pada Materi KPK dan FPB Melalui Pembelajaran Kontekstual Pada

Siswa Kelas VA SDN Perumnas Condongcatur”. Tugas akhir ini disusun sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dalam program studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis

mengalami banyak hambatan, cobaan, dan kesulitan, namun berkat dorongan,

bimbingan, motivasi, dan bantuan dari banyak pihak baik secara langsung maupun

tidak langsung sehingga penulis dapat menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam

penyusunan tugas akhir ini, yaitu kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD Universitas

Sanata Dharma.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

4. Ibu Wahyu Wido Sari, M.Biotech, selaku dosen pembimbing akademik, yang

bersedia memberikan masukan, arahan dan motivasi selama penulisan tugas

akhir ini.

5. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing I yang telah

meluangkan waktu, membimbing dan memberikan masukan penulis dengan

penuh kesabaran.

6. Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang selalu

memberikan masukan, membantu dan mendorong penulis menyelesaikan

skripsi ini dari awal hingga akhir bimbingan dengan ketelitiannya.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. iii

PERSEMBAHAN..................................................................................... iv

HALAMAN MOTTO............................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.............. vii

ABSTRAK.............................................................................................. viii

ABSTRACT............................................................................................... ix

KATA PENGANTAR............................................................................... x

DAFTAR ISI............................................................................................xii

DAFTAR TABEL.................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR............................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1

B. Pembatasan Masalah....................................................................... 8

C. Perumusan Masalah........................................................................ 8

D. Tujuan Penelitian............................................................................ 9

E. Manfaat Penelitian.......................................................................... 9

F. Definisi Operasional...................................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI.................................................................. 12

A. Kajian Pustaka............................................................................... 12

B. Penelitian yang Relevan................................................................ 40

C. Kerangka Berpikir......................................................................... 44

D. Hipotesis Tindakan........................................................................ 47

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

BAB III METODE PENELITIAN........................................................ 48

A. Jenis Penelitian.............................................................................. 48

B. Setting Penelitian.......................................................................... 51

C. Persiapan....................................................................................... 51

D. Rencana Setiap Siklus................................................................... 52

E. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 62

F. Instrumen penelitian...................................................................... 65

G. Teknik Pengujian Instrumen......................................................... 74

H. Teknik Analisis Data..................................................................... 79

I. Indikator Keberhasilan.................................................................. 87

J. Jadwal Penelitian........................................................................... 90

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................... 91

A. Hasil Penelitian............................................................................. 91

B. Pembahasan................................................................................. 145

BAB V PENUTUP................................................................................. 153

A. Kesimpulan................................................................................. 153

B. Keterbatasan Penelitian............................................................... 154

C. Saran............................................................................................ 155

DAFTAR REFERENSI........................................................................ 156

LAMPIRAN........................................................................................... 159

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Keterampilan Berpikir Kritis................................................................ 21

Tabel 2.2 Persamaan Indikator dari Tiga Ahli..................................................... 22

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Mengenai Proses Pembelajaran......................... 65

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Mengenai Kemampuan Berpikir Kritis............. 67

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis................................. 69

Tabel 3.4 Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa......................... 70

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Evaluasi......................................................................... 72

Tabel 3.6 Kriteria Validasi Instrumen................................................................... 75

Tabel 3.7 Hasil Validasi Soal Evaluasi................................................................. 76

Tabel 3.8 Hasil Validasi Silabus........................................................................... 77

Tabel 3.9 Hasil Validasi RPP............................................................................... 77

Tabel 3.10 Hasil Validasi LKS............................................................................. 77

Tabel 3.11 Hasil Validasi Lembar Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis..........78

Tabel 3.12 PAP Tipe I........................................................................................... 81

Tabel 3.13 Kriteria Indikator 1.............................................................................. 83

Tabel 3.14 Kriteria Indikator 2.............................................................................. 83

Tabel 3.15 Kriteria Indikator 3............................................................................. 84

Tabel 3.16 Kriteria Indikator 4............................................................................. 84

Tabel 3.17 Kriteria Indikator 5............................................................................. 85

Tabel 3.18 Kriteria Indikator 6............................................................................. 85

Tabel 3.19 Kriteria Keseluruhan Indikator........................................................... 85

Tabel 3.20 Kriteria Rata-Rata Observasi Seluruh Siswa...................................... 86

Tabel 3.21 Indikator Keberhasilan Hasil Belajar.................................................. 88

Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan Kemampuan Berpikir Kritis.......................... 89

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

Tabel 3.23 Jadwal Pelaksanaan Penelitian.............................................................90

Tabel 4.1 Nilai KPK dan FPB Siswa Kelas VA Tahun 2013/2014...................... 92

Tabel 4.2 Nilai KPK dan FPB Siswa Kelas VA Tahun 2014/2015...................... 93

Tabel 4.3 Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Awal................................. 95

Tabel 4.4 Skor Indikator 1 Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Awal............... 96

Tabel 4.5 Skor Indikator 2 Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Awal............... 97

Tabel 4.6 Skor Indikator 3 Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Awal............... 98

Tabel 4.7 Skor Indikator 4 Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Awal............. 100

Tabel 4.8 Skor Indikator 5 Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Awal............. 101

Tabel 4.9 Skor Indikator 6 Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Awal............. 102

Tabel 4.10 Skor Keseluruhan Indikator Kondisi Awal ...................................... 103

Tabel 4.11 Hasil Nilai Evaluasi Siklus I............................................................. 115

Tabel 4.12 Hasil Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Secara

Keseluruhan Siklus I......................................................................... 116

Tabel 4.13 Hasil Nilai Evaluasi Siklus II............................................................ 127

Tabel 4.14 Hasil Nilai Evaluasi Akhir................................................................ 128

Tabel 4.15 Hasil Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Secara

Keseluruhan Siklus II........................................................................ 128

Tabel 4.16 Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Akhir............................. 129

Tabel 4.17 Skor Indikator 1 Kemampuan Berpkir Kritis Kondisi Akhir............ 130

Tabel 4.18 Skor Indikator 2 Kemampuan Berpkir Kritis Kondisi Akhir............ 132

Tabel 4.19 Skor Indikator 3 Kemampuan Berpkir Kritis Kondisi Akhir............ 133

Tabel 4.20 Skor Indikator 4 Kemampuan Berpkir Kritis Kondisi Akhir............ 134

Tabel 4.21 Skor Indikator 5 Kemampuan Berpkir Kritis Kondisi Akhir............ 136

Tabel 4.22 Skor Indikator 6 Kemampuan Berpkir Kritis Kondisi Akhir............ 137

Tabel 4.23 Skor Keseluruhan Indikator Kondisi Akhir...................................... 138

Tabel 4.24 Perbandingan Target dan Pencapaian Hasil Belajar......................... 147

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

Tabel 4.25 Perbandingan Nilai Kuesioner Berpikir Kritis.................................. 149

Tabel 4.26 Perbandingan Presentase Berikir Kritis............................................ 150

Tabel 4.27 Peningkatan Berpikir Kritis dari Hasil Pengamatan......................... 151

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Skema Hasil Penelitian yang Relevan............................................... 43

Gambar 3.1 Siklus Model PTK............................................................................. 50

Gambar 4.1 Rata-Rata Hasil Belajar................................................................... 141

Gambar 4.2 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar............................................... 142

Gambar 4.3 Nilai Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Indikator....... 143

Gambar 4.4 Persentase Jumlah Siswa yang Kritis.............................................. 144

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Penelitian................................................................................ 159

Lampiran 2 Surat Telah Melakukan Penelitian................................................... 160

Lampiran 3 Silabus............................................................................................. 161

Lampiran 4 RPP.................................................................................................. 184

Lampiran 5 Soal Evaluasi................................................................................... 253

Lampiran 6 Hasil Pekerjaan Siswa .................................................................... 271

Lampiran 7 Nilai Evaluasi 1............................................................................... 283

Lampiran 8 Nilai Evaluasi 2............................................................................... 284

Lampiran 9 Nilai Evaluasi 3............................................................................... 285

Lampiran 10 Data Kondisi Awal........................................................................ 286

Lampiran 11 Validasi Perangkat Pembelajaran................................................. 288

Lampiran 12 Validasi Evaluasi........................................................................... 306

Lampiran 13 Kisi-Kisi Kuesioner....................................................................... 318

Lampiran 14 Kuesioner....................................................................................... 320

Lampiran 15 Validasi Kuesioner........................................................................ 323

Lampiran 16 Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis................................... 333

Lampiran 17 Kondisi Akhir Kemampuan Berpikir Kritis.................................. 335

Lampiran 18 Pedoman Observasi....................................................................... 337

Lampiran 19 Hasil Observasi.............................................................................. 338

Lampiran 20 Pedoman Wawancara Proses Pembelajaran.................................. 339

Lampiran 21 Pedoman Wawancara Kemampuan Berpikir Kritis....................... 340

Lampiran 22 Foto Kegiatan................................................................................ 341

Lampiran 23 Daftar Riwayat Hidup.................................................................... 343

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini, peneliti akan membahas latar belakang masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat, dan

batasan pengertian yang akan dilakukan.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang

diajarkan di semua jenjang pendidikan dan mempunyai peran yang penting.

Matematika dikatakan penting karena sebagai bekal untuk dapat berpikir

kritis, keatif dan sistematis yang berguna bagi dirinya ketika hidup di

masyarakat. Mengingat peranannya yang sangat penting dalam meningkatkan

kualitas sumber daya manusia, maka pendidikan matematika khususnya di

sekolah dasar memerlukan perhatian yang serius. Permendiknas (2006)

mengungkapkan bahwa tujuan matematika yaitu (1) memecahkan masalah

yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model

matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh,

dan (2) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,

yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari

matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Matematika berdasarkan pendapat Susanto (2013:185) adalah salah satu

disiplin ilmu pasti yang mengungkapkan ide-ide abstrak yang berisi bilangan-

bilangan serta simbol-simbol operasi hitung yang terdapat aktivitas berhitung

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

2

dan mampu meningkatkan kemampuan berpikir dan berpendapat dalam

memecahkan masalah dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Tujuan

utama pembelajaran matematika yang diajarkan kepada siswa adalah

memahami sebuah konsep. Konsep yang telah tertanam pada diri siswa akan

membantunya untuk mengenali dan memecahkan masalah matematis. Oleh

karena itu pembelajaran matematika digunakan untuk membekali siswa agar

dapat menerapkan apa yang telah mereka pelajari dalam kehidupan sehari-

hari. Agar tujuan tersebut dapat tercapai maka pembelajaran di sekolah dasar

sebaiknya dapat mengajak siswa untuk berproses. Siswa usia sekolah dasar

berada pada tahap operasional kongkrit, sedangkan matematika merupakan

ilmu yang abstrak. Sehingga pembelajaran matematika sebaiknya

menggunakan media dan mengaitkan materi dengan kehidupan siswa. Siswa

akan mudah menangkap materi apabila materi yang mereka pelajari dibangun

melalui pengalaman yang sudah ada atau nyata.

Banyaknya peran penting matematika bagi kehidupan tersebut justru

banyak siswa yang beranggapan bahwa matematika adalah mata pelajaran

yang ditakuti dari beberapa mata pelajaran lainnya. Syaifudin (2009: 1)

menyebutkan bahwa matematika menjadi mata pelajaran yang memiliki hasil

belajar rendah diantara bidang studi lainnya. Hal tersebut diperkuat dengan

adanya “Third Mathematics and Science Study (TIMSS) yang

diselenggarakan oleh International Association for Evolution of Educational

Achievement (IEA) tahun 2003 bahwa di Indonesia kemampuan matematika

menduduki peringkat ke 35 dari 45 negara. Peneliti melakukan wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

3

singkat pada tanggal 28 Juli 2015 kepada siswa kelas 5A SD Negeri

Perumnas Condongcatur bahwa sebagian besar dari mereka juga menganggap

matematika itu adalah mata pelajaran yang sulit. Mereka menganggap

banyaknya rumus dan angka yang harus diolah sedemikian rupa serta

membutuhkan ketelitian. Tanggapan-tanggapan para peserta didik mengenai

sulitnya matematika tersebut dapat dilihat melalui rendahnya hasil belajar dan

kemampuan berpikir kritis.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas VA SDN Perumnas

Condongcatur pada tanggal 28 Juli 2015 didapat informasi bahwa hasil

belajar siswa yang paling rendah ada pada materi Kelipatan Persekutuan

Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB). Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yang dicapai adalah 65 dari skala 100. Kriteria Ketuntasan

Minimal diperoleh dari kompleksitas (kesulitan dan kerumitan), daya dukung,

dan intake siswa (tingkat kemampuan rata-rata). Kenyataannya rata-rata nilai

ulangan pada materi KPK dan FPB dua tahun terakhir masih dibawah KKM.

Tahun pelajaran 2013/2014 menunjukkan bahwa dari 26 siswa hanya terdapat

13 siswa (50%) yang mencapai KKM. Rata-rata nilai kelas masih dibawah

KKM yaitu 62,93. Peneliti juga meminta data hasil ulangan KPK dan FPB

pada tahun ajaran 2014/2015, bahwa hanya terdapat 11 siswa (52,38%) dari

21 siswa yang tuntas. Rata-rata nilai ulangan tahun ajaran 2014/2015 juga

masih jauh di bawah KKM yaitu 52,38. Berdasarkan hasil ulangan dua tahun

terakhir tersebut, didapatkan rata-rata yaitu 57,66 dengan persentase

ketuntasan 51,19% yang tergolong masih rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

4

Salah satu tujuan matematika adalah agar siswa memiliki kemampuan

berpikir kritis. Menurut Kuswana (2011: 19) berpikir kritis berdasarkan

perspektif deskriptif, adalah analisis suatu masalah melalui evaluasi potensi,

pemecahan masalah, dan sintesis informasi untuk menentukan keputusan.

Sutarmo (2012: 94) mengemukakan bahwa berpikir kritis merupakan sebuah

proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti

memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisis

asumsi, dan melakukan penelitian ilmiah.

Pentingnya berpikir kritis juga diungkapkan oleh Peter (2012: 39) untuk

dapat bersaing dalam kehidupan sehari-hari dan kehidupan pribadi, siswa

harus memiliki kemampuan pemecahan masalah dan harus bisa berpikir

dengan kritis. Seperti yang disebutkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (2006), tujuan pembelajaran matematika adalah untuk mencapai

kompetensi matematika, diantaranya kemampuan berpikir kritis. Sekolah

menjadi sarana yang sangat berperan penting dalam mengembangkan

kemampuan berpikir kritis siswa. Oleh karena itu, kemampuan berpikir kritis

penting dikembangkan dalam setiap kegiatan pembelajaran di sekolah.

Namun dalam kenyataannya, ketika peneliti melakukan wawancara dan 3 kali

observasi pembelajaran guru kelas VA SDN Perumnas Condongcatur dengan

menggunakan indikator berpikir kritis siswa masih rendah. Keenam indikator

yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah menganalisis argumen,

mampu bertanya, menjawab pertanyaan, memecahkan masalah, membuat

kesimpulan, keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

5

Berdasarkan hasil wawancara pada indikator menganalisis argumen

terdapat 45% siswa yang dikatakan kritis. Indikator mampu bertanya terdapat

50% siswa yang dikatakan kritis. Indikator menjawab pertanyaan terdapat

35% siswa yang dikatakan kritis. Indikator memecahkan masalah terdapat

37,5% siswa yang dikatakan kritis. Sedangkan indikator membuat kesimpulan

terdapat 43,33% siswa yang dikatakan kritis dan indikator keterampilan

mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan terdapat 46,67% siswa yang

dikatakan kritis. Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa

kemampuan berpikir kritis siswa kelas VA masih rendah.

Hasil observasi peneliti menunjukkan bahwa indikator pertama yaitu

menganalisis argumen ketika pembelajaran tidak terlihat karena guru yang

menjadi sumber pengetahuan bagi siswa. Indikator kedua dan ketiga yaitu

mampu bertanya dan menjawab pertanyaan hanya terdapat 30% siswa dari

24. Indikator keempat yaitu memecahkan masalah juga tidak begitu terlihat

karena guru hanya menjelaskan dan siswa langsung mengerjakan sebuah

lembar kerja. Indikator kelima yaitu membuat kesimpulan memang sudah

terlihat ketika guru bertanya pada akhir pembelajaran, namun hanya beberapa

siswa saja yang kembali mendominasi. Indikator terakhir, yaitu keterampilan

mengevaluasi dan menilai hasil pengamatan siswa terlihat tidak mengevaluasi

dan menilai kembali hasil pekerjannya.

Herman (2006) mengemukakan bahwa salah satu penyebab rendahnya

kualitas pemahaman matematika siswa di SD dan SMP menurut hasil survey

IMSTEP-JICA di kota Bandung adalah karena dalam proses pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

6

matematika guru umumnya terlalu berkonsentrasi pada latihan menyelesaikan

soal yang lebih bersifat prosedural dan mekanistis daripada menanamkan

pemahaman. Rendahnya hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa

tersebut juga dipengaruhi oleh pembelajaran guru di kelas yang didominasi

dengan pembelajaran yang konvensional. Hal tersebut terlihat ketika peneliti

melakukan pengamatan pembelajaran di kelas VA. Kegiatan pembelajaran

guru hanya menjelaskan konsep secara singkat tanpa memberikan

kesempatan siswa untuk berproses, namun hanya memberikan contoh soal,

dan memberikan soal-soal latihan. Siswa tidak dibimbing untuk menghadapi

realitas serta menemukan masalah matematis terkait materi yang dipelajari

untuk dipecahkan. Guru kelas VA juga tidak menggunakan pembelajaran

inovatif dan media pembelajaran.

Pembelajaran inovatif dan media pembelajaran sangat penting

digunakan karena matematika mempunyai objek kajian yang dianggap

abstrak sedangkan siswa usia SD menurut Piaget berada pada tahap operasi

konkrit. Proses pembelajaran di kelas hendaknya melibatkan siswa untuk

berproses sehingga mereka akan lebih memahami konsep. Mulyono

(2003:13) berpendapat bahwa proses belajar matematika yang baik adalah

guru harus mampu menerapkan suasana yang dapat membuat siswa antusias

terhadap persoalan yang ada sehingga mereka mampu memecahkan

persoalannya. Siswa sebaiknya dihadapkan pada realitas atau pengalaman

yang ada pada dirinya. Permasalahan mengenai matematika pada kehidupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

7

sehari-hari juga dapat dihadirkan sehingga nantinya siswa dapat menerapkan

pemecahannya tersebut.

Pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar

dan berpikir kritis matematika salah satunya adalah pembelajaran kontekstual

atau Contextual Teaching Learning (CTL). Taniredja dan Faridli (2014: 49)

berpendapat bahwa pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang

membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi

dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan

antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan

mereka sehari-hari. Johnson dan Alwasilah (2007: 14) mengemukakan bahwa

pembelajaran kontekstual adalah sebuah sistem belajar yang didasarkan pada

filosofi bahwa siswa mampu menyerap pelajaran apabila mereka menangkap

maksud dalam materi akademis yang mereka terima dan mereka menangkap

makna dalam tugas-tugas sekolah jika mereka bisa mengaitkan informasi baru

dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa masih

rendahnya hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VA SDN

Perumnas Condongcatur. Agar siswa dapat mendapatkan hasil belajar dan

kemampuan berpikir kritis yang diharapkan, maka melalui judul

“Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika

Kelas VA Pada Materi KPK dan FPB Melalui Pembelajaran Kontekstual

SDN Perumnas Condongcatur” peneliti ingin mengetahui apakah penggunaan

CTL dapat meningkatkan hasil belajar dan berpikir kritis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

8

B. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pembatasan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan pada murid kelas VA SD Negeri Perumnas

Condongcatur tahun ajaran 2015/2016.

2. Penelitian ini dibatasi pada mata pelajaran matematika KD 1.2 dan 1.5

KPK dan FPB.

3. Model yang digunakan dalam pembelajaran adalah Cooperative Teaching

and Learning atau pembelajaran kontekstual.

4. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengenai hasil

belajar dan berpikir kritis siswa.

C. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan hasil

belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika siswa kelas VA SD

Negeri Perumnas Condong Catur?

2. Apakah pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar

matematika siswa kelas VA SD Negeri Perumnas Condong Catur?

3. Apakah pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan

berpikir kritis matematika pada kelas VA SD Negeri Perumnas Condong

Catur?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

9

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas penelitian ini dimaksudkan untuk

mencapai tujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui penerapan pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan

hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika siswa kelas VA

SD Negeri Perumnas Condongcatur.

2. Meningkatkan dan mengetahui peningkatan hasil belajar matematika pada

materi KPK dan FPB siswa kelas VA SD Negeri Perumnas Condongcatur

melalui pembelajaran kontekstual.

3. Meningkatkan dan mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis

matematika pada materi KPK dan FPB siswa kelas VA SD Negeri

Perumnas Condongcatur melalui pembelajaran kontekstual.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan, maka hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan sumbangan pada dunia pendidikan. Manfaat

penelitian ini ada 2 yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini merupakan cara untuk mengembangkan

pembelajaran kontekstual dengan komponen dan media yang mendukung

proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan

kemampuan berpikir kritis yang rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

1010

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti:

1. Memberikan wawasan mengenai inovatif pembelajaran yaitu salah

satunya dengan menggunakan pembelajaran kontekstual yang

nantinya dapat diterapkan ketika mengajar.

2. Memberikan pengetahuan mengenai cara meingkatkan hasil belajar

dan kemampuan berpikir kritis siswa.

3. Penelitian ini merupakan cara peneliti untuk belajar, berlatih, dan

mengembangkan pembelajaran kontekstual dengan menerapkan

pengetahuan peneliti selama melakukan penelitian.

b. Bagi siswa:

1. Memberikan suasana yang menyenangkan ketika pembelajaran.

2. Meningkatkan hasil belajar dan berpikir kritis siswa.

c. Bagi Guru:

Penelitian dengan menggunakan pembelajaran kontekstual ini

diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi guru untuk menaikkan hasil

belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

1111

F. Definisi Operasional

1. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah melakukan

serangkaian proses belajar yang berupa 3 aspek, yaitu kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Penelitian ini hanya mengukur dari aspek kognitif atau

pengetahuan saja.

2. Berpikir kritis adalah sebuah usaha untuk dapat memecahkan masalah dan

membuat sebuah keputusan sehingga dapat mendapatkan hasil yang lebih

akurat melalui sebuah proses yang sistematis.

3. Matematika adalah ilmu yang mempelajari mengenai simbol-simbol,

pengukuran dan bilangan yang diolah menggunakan rumus tertentu.

4. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) adalah kumpulan bilangan yang

sama dan terkecil yang merupakan kelipatan dari dua buah bilangan atau

lebih.

5. Faktor Persektuan Terbesar (FPB) adalah faktor-faktor atau angka pembagi

yang paling besar dari beberapa bilangan.

6. Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang mengaitkan materi dan

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

dalam penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

BAB II LANDASAN

TEORI

Landasan teori dalam BAB II ini berisikan mengenai kajian pustaka yang

memuat teori yang mendukung dan hasil penelitian yang relevan, kerangka

berpikir serta hipotesis tindakan. Keempat hal tersebut akan diuraikan sebagai

berikut.

A. Kajian Pustaka

Peneliti akan membahas mengenai teori belajar, hasil belajar, berpikir

kritis, matematika, KPK dan FPB, serta pembelajaran kontekstual atau

Contextual Teaching and Learning.

1. Hasil Belajar

Dalam sub bab hasil belajar akan dijelaskan mengenai hakikat

belajar dan hakikat hasil belajar.

a. Hakikat Belajar

Robbins (dalam Trianto, 2009: 15) mendefinisikan belajar sebagai

proses menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah

dipahami dan sesuatu (pengetahuan) yang baru. Brunner (dalam

Trianto, 2009: 15) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses

aktif di mana siswa membangun pengetahuan baru berdasarkan pada

pengalaman/ pengetahuan yang sudah dimilikinya. Mahon (dalam

Trianto, 2009: 16) mengemukakan bahwa pandangan konstruktivisme

„belajar‟ bukanlah hanya menstransfer pengetahuan yang ada di luar

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

1313

dirinya, tetapi belajar lebih pada bagaimana proses dan

menginterpretasikan pengalaman yang baru dengan pengetahuan yang

sudah dimilikinya dalam format yang baru.

Proses belajar akan menghasilkan suatu perubahan pada diri

seseorang, seperti halnya yang diungkapkan oleh Gagne (dalam

Thobroni, 2015: 18) bahwa belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus

dapat mempengaruhi siswa sehingga perbuatannya berubah dari kondisi

sebelum ia menerima stimulus. Perubahan yang terjadi tersebut

diantaranya adalah perubahan pada tiga ranah yaitu kogntif, afektif, dan

psikomotorik.

Abdillah (dalam Aunurrahman, 2011: 35) belajar adalah suatu

usaha yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik

melalui pelatihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli tersebut, peneliti mengambil

kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses dimana seseorang

memadukan pengalaman dan pengetahuan yang sudah ada pada dirinya

dengan pengetahuan baru untuk menghasilkan suatu perubahan.

b. Hakikat Hasil Belajar

Suprijono (dalam Thobroni, 2015: 20), mengemukakan bahwa

hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-

pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Widoyoko (2009:

1), berpendapat bahwa hasil belajar terkait dengan pengukuran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

1414

kemudian dilanjutkan dengan penilaian dan evaluasi baik menggunakan

tes maupun non-tes. Menurut Sudjana (2005: 5) bahwa hasil belajar

siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku dan umpan balik

dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar. Persamaan

pengertian tersebut terletak pada penilaian sebagai hasil dari proses

belajar yang juga ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku pada

diri siswa.

Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang

bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan

tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Gagne

(dalam Dimyati, 2006: 11) berpendapat bahwa hasil belajar merupakan

kapasitas siswa yang terdiri dari:

1) Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan

pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

2) Keterampilan intelek adalah kecakapan yang berfungsi untuk

berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan

konsep dan lambang.

3) Strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan

aktifitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan

konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

4) Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian

gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud

otomatisme gerak jasmani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

1515

5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek

berdasarkan penilaian terhadap obyek tertentu.

Menurut Bloom (dalam Mustaqim, 2008: 36) mengemukakan

bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga ranah (domain) atau daerah

sasaran pendidikan, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Klasifikasi hasil belajar tersebut dijelaskan oleh Bloom (dalam

Sudjana, 2005: 22) sebagai berikut:

1) Ranah Kognitif

Evaluasi aspek kognitif, mengukur pemahaman konsep yang

terkait dengan percobaan yang dilakukan untuk aspek pengetahuan

evaluasi dapat dilakukan melalui tes tertulis yang relevan dengan

materi pokok tersebut. Aspek kognitif dapat berupa pengetahuan dan

keterampilan intelektual yang meliputi: pengamatan, pemahaman,

aplikasi, analisis, dan evaluasi.

2) Ranah Afektif

Evaluasi aspek afektif berkaitan dengan perasaan, emosi,

sikap, derajat penerimaan atau penolakan terhadap suatu objek.

Evaluasi aspek afektif dalam hal ini digunakan untuk penilaian

kecakapan hidup meliputi kesadaran diri, kecakapan berpikir

rasional, kecakapan sosial, dan kecakapan akademis. Aspek ini

belum ada patokan yang pasti dalam penilaiannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

1616

3) Ranah Psikomotorik

Pengukuran keberhasilan pada aspek psikomotor ditunjukkan

pada keterampilan dalam merangkai alat keterampilan kerja dan

ketelitian dalam mendapatkan hasil. Evaluasi dari aspek

keterampilan yang dimiliki oleh siswa bertujuan untuk mengukur

sejauh mana siswa menguasai teknik praktikum. Aspek ini menitik

beratkan pada unjuk kerja siswa.

Berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli tersebut, peneliti

menarik kesimpulan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh

seseorang setelah melakukan serangkaian proses belajar. Hasil belajar

tersebut berupa 3 ranah yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Ketiga aspek tersebut akan saling berkaitan dan berhubungan sehingga

dapat diketahui hasil belajar dari seorang siswa. Namun dalam

penelitian ini hanya berfokus pada ranah kognitif atau pengetahuan

saja.

2. Berpikir Kritis

Paul (Kasdin dan Febiana, 2012: 5) menjelaskan bahwa berpikir

kritis adalah proses disiplin secara intelektual dimana seseorang secara

aktif dan terampil memahami, mengaplikasikan, menganalisis,

mensintesakan dan mengevaluasi berbagai informasi yang dia kumpulkan

atau yang dia ambil dari pengalaman, pengamatan, refleksi yang

dilakukannya, penalaran atau komunikasi yang dilakukannya. Selanjutnya

Anggelo (dalam Achmad, 2007) juga menjelaskan bahwa berpikir kritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

1717

adalah mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir yang tinggi, yang

meliputi kegiatan menganalisis, mensintesis, mengenal permasalahan dan

pemecahannya, menyimpulkan, dan mengevaluasi. Kedua pendapat

tersebut terdapat kesamaan yang menekankan pada penyelesaian masalah

dengan proses yang sistematis seperti menganalisis, mensintesis, dan

menganalisis sebuah masalah

Menurut Johnson (2002: 183) berpikir kritis merupakan sebuah

proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental

seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk,

menganalisis asumsi, dan melakukan penelitian ilmiah. Tujuan berpikir

kritis adalah untuk mencapai pemahaman yang mendalam. Sedangkan

menurut Ennis (dalam Sunaryo, 2011: 19) berpikir kritis merupakan

berpikir wajar dan reflektif serta fokus dalam menentukan apa yang harus

dipercaya atau dilakukan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis adalah kegiatan tingkat

tinggi dengan mengenal dan memecahkan masalah yang kemudian dapat

mengambil suatu keputusan, menganalisis informasi yang didapatkan, dan

dapat membuat suatu kesimpulan dari penelitiannya. Indikator

keterampilan berpikir kritis dapat diungkapkan melalui aspek-aspek

perilaku yang diungkapkan dalam definisi berpikir kritis. Angelo (dalam

Achmad, 2007: 138) mengidentifikasi lima indikator yang sistematis

dalam berpikir kritis, yaitu sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

1818

a. Keterampilan Menganalisis

Keterampilan menganalisis merupakan keterampilan menguraikan

sebuah struktur ke dalam komponen-komponen agar mengetahui

pengorganisasian struktur tersebut. Kata-kata operasional yang

mengindikasikan keterampilan berpikir kritis, diantaranya: memerinci,

menyusun diagram, membedakan, mengidentifikasi, mengilustrasikan,

menyimpulkan, menunjukkan, menghubungkan, memilih, memisahkan,

dan membagi (Arikunto, 2010: 138).

b. Keterampilan Mensintesis

Keterampilan mensintesis adalah keterampilan menggabungkan

bagian-bagian menjadi sebuah bentukan atau susunan yang baru.

Pertanyaan sintesis menuntut pembaca untuk menyatupadankan semua

informasi yang diperoleh dari materi bacaannya, sehingga dapat

menciptakan ide-ide baru yang tidak dinyatakan secara eksplisit

didalam bacaannya. Kata-kata operasional yang mengindikasikan

keterampilan berpikir sintesis, diantaranya: mengategorikan,

mengombinasikan, mengarang, menciptakan, menjelaskan,

mengorganisasikan, menyusun, menghubungkan, merevisi, menuliskan

kembali dan menceritakan (Arikunto, 2010:138).

c. Keterampilan mengenal dan memecahkan masalah

Keterampilan ini menuntut pembaca untuk memahami bacaan

dengan kritis sehingga setelah kegiatan membaca selesai siswa mampu

menangkap beberapa pikiran pokok bacaan, sehingga mampu mempola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

1919

sebuah konsep. Tujuan keterampilan ini adalah agar pembaca mampu

memahami dan menerapkan konsep-konsep ke dalam permasalahan.

Kata-kata operasional yang mengindikasikan keterampilan mengenal

dan memecahkan masalah diantaranya: mengubah, menghitung,

mendemonstrasikan, mengoperasikan, meramalkan, menyiapkan,

menghasilkan, menghubungkan, menunjukkan, memecahkan dan

menggunakan.

d. Keterampilan Menyimpulkan

Keterampilan menyimpulkan menuntut pembaca untuk mampu

menguraikan dan memahami berbagai informasi secara keseluruhan.

Jadi kesimpulan merupakan sebuah proses berpikir untuk menghasilkan

sebuah pemikiran atau pengetahuan yang baru. Kata-kata operasional

yang mengindikasikan kemampuan menyimpulkan adalah:

menjelaskan, memerinci, menghubungkan, mengategorikan, memisah

dan menceritakan.

e. Keterampilan mengevaluasi atau menilai

Keterampilan ini menuntut pemikiran yang matang dalam

menentukan nilai sesuatu dengan berbagai kriteria yang ada.

Keterampilan menilai menghendaki pembaca agar memberikan

penilaian tentang nilai yang diukur dengan menggunakan standar

tertentu. Dalam taksonomi Bloom, keterampilan mengevaluasi

merupakan tahap berpikir kognitif yang paling tinggi. Pada tahap ini

siswa dituntut agar ia mampu menilai sebuah fakta atau konsep dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

2020

asperk kognitifnya. Kata-kata operasional yang mengindikasikan

kemampuan mengevaluasi atau menilai adalah: menilai,

membandingkan, menyimpulkan, mengkritik, mendiskrisikan,

menafsirkan, menerangkan, memutuskan (Arikunto, 2010:138).

Sunaryo (2012: 198) menjelaskan berpikir kritis menjadi

beberapa indikator sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi fokus masalah, pertanyaan, dan kesimpulan.

2. Menganalisis argumen

3. Bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi atau tantangan.

4. Mengidentifikasi istilah keputusan dan menangani sesuai alasan.

5. Mengamati dan menilai laporan observasi.

6. Menyimpulkan dan menilai keputusan.

7. Mempertimbangkan alasan tanpa membiarkan ketidaksepakatan atau

keraguan yang mengganggu pemikiran (berpikir yang disangka

benar).

8. Mengintegrasikan kemampuan lain dan disposisi dalam membuat

dan mempertahankan keputusan.

Menurut Ennis (dalam Riyadi, 2008: 21) terdapat 12 indikator

berpikir kritis yang terangkum dalam 5 kelompok keterampilan

berpikir, yaitu memberikan penjelasan sederhana (elementary

clarification), membangun keterampilan dasar (basic support),

menyimpulkan (interfence), membuat penjelasan lebih lanjut (advance

clarification), serta strategi dan taktik (strategy and tactics). Kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

2121

12 indikator tersebut dijabarkan dalam beberapa sub indikator seperti

pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1 Keterampilan Berpikir Kritis

Keterampilan berpikir

kritis

Sub Keterampilan berpikir kritis

Memberikan

penjelasan sederhana

(elementary

clarification)

1. Memfokuskan pertanyaan.

2. Menganalisis argumen

3. Bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi

dan pertanyaan yang menantang

Membangun

Keterampilan dasar

(basic support).

4. Mempertimbangkan kredibilitas (kriteria)

suatu sumber.

5. Mengobservasi dan mempertimbangkan

hasil observasi.

Menyimpulkan

(inference)

6. Membuat deduksi dan mempertimbangkan

hasil deduksi

7. Membuat induksi dan mempertimbangkan

induksi.

8. Membuat dan mempertimbangkan nilai

keputusan.

Membuat penjelasan

lebih lanjut

(advanced

clarification)

9. Mendefinisikan istilah, mempertimbang

kan definisi

10. Mengidentifikasi asumsi.

Strategi dan

taktik

(strategies and

tactics).

11. Memutuskan suatu tindakan.

12. Berinteraksi dengan orang lain

Berdasarkan indikator dari tiga ahli tersebut, peneliti menuliskannya ke

dalam tabel untuk melihat kesamaan yang nantinya akan diambil sebagai

indikator dalam penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

2222

Tabel 2.2 Persamaan Indikator dari Tiga Ahli

Angelo (dalam

Achmad, 2007 : 138)

Sunaryo (2012:198) Ennis (dalam Riyadi, 21:

2008)

Keterampilan

menganalisis

Mengidentifikasi fokus

masalah, pertanyaan, dan

kesimpulan.

Memfokuskan pertanyaan.

Keterampilan

mensintesis

Menganalisis argumen Menganalisis argumen

Keterampilan

mengenal dan

memecahkan masalah

Bertanya dan menjawab

pertanyaan klarifikasi

atau tantangan.

Bertanya dan menjawab

pertanyaan klarifikasi dan

pertanyaan yang

menantang

Keterampilan

menyimpulkan

Mengidentifikasi istilah

keputusan dan menangani

sesuai alasan.

Mempertimbangkan

kredibilitas (kriteria) suatu

sumber.

Keterampilan

mengevaluasi dan

menilai

Mengamati dan menilai

laporan observasi.

Mengobservasi dan

mempertimbangkan hasil

observasi (ikut terlibat

dalam menyimpulkan)

Menyimpulkan dan

menilai keputusan.

Membuat deduksi dan

mempertimbangkan hasil

deduksi

Mempertimbangkan

alasan tanpa membiarkan

ketidaksepakatan atau

keraguan yang

mengganggu pemikiran

(berpikir yang disangka

benar).

Membuat induksi dan

mempertimbangkan

induksi.

Mengintegrasikan

kemampuan lain dan

disposisi dalam membuat

dan mempertahankan

keputusan.

Membuat dan

mempertimbangkan nilai

keputusan.

Mendefinisikan

istilah,mempertimbangkan

definisi

Mengidentifikasi asumsi.

Memutuskan suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

2323

tindakan (mendefinisikan

masalah)

Berinteraksi dengan orang

lain

Berdasarkan tiga indikator tersebut, peneliti menggunakan 6

indikator sebagai fokus penelitian, yaitu:

1. Menganalisis argumen, sumber: Angelo (dalam Achmad. 2007:

138), Sunaryo (2012:198), Ennis (dalam Riyadi, 2008: 21).

2. Mampu bertanya, sumber: Angelo (dalam Achmad. 2007: 138),

Sunaryo (2012:198), Ennis (dalam Riyadi, 2008: 21).

3. Mampu menjawab pertanyaan, sumber: Angelo (dalam Achmad.

2007: 138), Sunaryo (2012:198), Ennis (dalam Riyadi, 2008: 21).

4. Memecahkan masalah, sumber: Angelo (dalam Achmad. 2007: 138),

Sunaryo (2012:198), Ennis (dalam Riyadi, 2008: 21).

5. Membuat kesimpulan, sumber: Angelo (dalam Achmad. 2007: 138),

Sunaryo (2012:198), Ennis (dalam Riyadi, 2008: 21).

6. Keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan,

sumber: Angelo (dalam Achmad. 2007: 138), Sunaryo (2012:198),

Ennis (dalam Riyadi, 2008: 21).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

2424

3. Matematika

Peneliti akan menjabarkan definisi matematika, ciri matematika, dan

tujuan matematika dalam subbab ini.

a. Definisi Matematika

Johnson dan MyKlebust (Rostina Sundayana, 2015: 2)

mengemukakan bahwa matematika merupakan bahasa simbolis yang

mempunyai fungsi praktis untuk mengekspresikan hubungan-hungan

kuantitatif dan keruangan. Fowler (dalam Rostina Sundayana, 2005: 3)

berpendapat bahwa matematika adalah ilmu abstrak mengenai ruang

dan bilangan. Menurut Sudojo (2001: 45) matematika adalah suatu alat

untuk mengembangkan cara berpikir.

Menurut James (dalam Suwangsih dan Tiurlina, 2006: 4),

matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan,

besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang

lainnya. Matematika terbagi dalam tiga bagian besar yaitu aljabar,

analisis, dan geometri. Selanjutnya Schoenfeld (dalam Heris Hendriana,

2004: 5) mengemukakan bahwa berpikir matematis berarti: a)

mengembangkan pandangan terhadap matematika: menilai proses

matematisasi dan abstraksi dan memiliki kecenderungan

menerapkannya, dan b) mengembangkan kompetensi berkenaan dengan

alat matematika, menggunakannya untuk mencapai tujuan memahami

struktur matematika, dan menyajikan sesuatu yang masuk akal.

Berdasarkan pengertian matematika dari beberapa ahli tersebut, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

2525

dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari

ruang, bilangan, bentuk, dan susunan besaran, sebagai alat untuk

mengembangkat cara berpikir.

b. Ciri-ciri Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Pembelajaran matematika di SD selalu berbeda-beda, namun

memiliki ciri-ciri secara umum dalam pembelajarannya. Menurut

Suwangsih (2006: 25) ciri-ciri pembelajaran matematika di SD yaitu:

1) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral

Pendekatan spiral merupakan pendekatan pembelajaran konsep atau

suatu topik matematika selalu dikaitkan dengan topik sebelumnya.

Topik sebelumnya dapat digunakan untuk memahami topik baru

dalam matematika, sedangkan topik baru merupakan pendalaman

dan perluasan dari topik sebelumnya.

2) Pembelajaran matematika bertahap

Materi pelajaran matematika diajarkan secara bertahap yaitu mulai

dari konsep yang sederhana menuju konsep yang lebih sulit.

3) Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif

Materi yang dipelajari dalam metematika dimulai dengan

mengenalkan contoh-contoh yang konkret sehingga siswa dapat

memahami konsep yang ada dalam materi tersebut.

4) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi

Kebenaran dalam matematika merupakan kebenaran yang konsisten

artinya tidak ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan

kebenaran yang lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

2626

5) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna

Pembelajaran matematika secara bermakna merupakan cara

mengajarkan materi yang mengutamakan pengertian dari pada

hafalan. Dalam pembelajaran bermakna siswa harus mempelajari

matematika mulai dari proses terbentuknya suatu konsep kemudian

berlatih menerapkan dan memanipulasi konsep pada situasi baru.

c. Tujuan Matematika

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 20

tahun 2006 tentang Standar Isi, disebutkan bahwa pembelajaran

matematika bertujuan supaya siswa memiliki kemampuan sebagai

berikut:

1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan

antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara

luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan

menafsirkan solusi yang diperoleh.

4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau

media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

2727

5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam

kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat

dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri

dalam pemecahan masalah.

Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (BNSP: 2006)

tujuan matematika adalah untuk mencapai kompetensi matematika,

salah satunya yaitu berpikir kritis. Suherman (dalam Pertiwi, 2011: 2)

menyebutkan bahwa tujuan umum diberikannya matematika pada

jenjang pendidikan dasar dan menengah meliputi dua hal, yaitu:

a. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan

di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang atas dasar

pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif, dan

efisien.

b. Mempersiapkan siswa agar dapat mempersiapkan pola pikir

matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam mempelajari

ilmu pengetahuan.

4. KPK dan FPB

1. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)

Ditinjau dari namanya, istilah kelipatan persekutuan terkecil

(KPK) dalam operasi hitung matematika merupakan persekutuan

(kumpulan) bilangan yang sama dan terkecil yang merupakan kelipatan

dari dua buah bilangan atau lebih. Jauntar (2003:7) mengemukakan

bahwa kelipatan persekutuan terkecil (KPK) adalah perkalian faktor-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

2828

faktor prima yang bilangan pokoknya berbeda dan mempunyai pangkat

terbesar. Kelipatan adalah hasil jumlah dari bilangan yang sama.

Kelipatan persekutuan terkecil dapat dicari dengan cara mengalikan

faktor-faktor yang berbeda. Jika ada fakor yang sama diambil yang

berpangkat terbesar.

Penentuan KPK dari bilangan tertentu dapat dilakukan dengan

berbagai cara di antaranya adalah di bawah ini:

a) Menuliskan kelipatan dari setiap bilangan dan menentukan

persekutuannya

Contoh:

Berapakah KPK dari bilangan 5 dan 7?

Jawab:

Kelipatan dari 5= 10, 15, 20, 25, 30, 35 , 40 , 45, 50, 55, 60, 65, 70,..

Kelipatan dari 7 = 14, 28, 35 , 42 , 49, 56, 63, 70 , …

Bilangan yang bersekutu atau saling bertemu adalah 35 dan 70.

Bilangan terkecil dari bilangan yang bersekutu adalah 35. Dengan

demikian, jelas nampak bahwa KPK dari bilangan 5 dan 7 adalah 35.

b) Menentukan KPK dengan menggunakan faktorisasi prima

Cara ini merupakan cara penentuan KPK yang lebih praktis, namun

memerlukan ketelitian. Hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini

adalah ketika melakukan perkalian angka dan pangkatnya dari hasil

faktorisasi prima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

2929

Caranya:

Faktorisasi 12 = 2 x 2 x 3 = 22

x 3

Faktorisasi 30 = 2 x 3 x 5

Kalikan semua bilangan yang ada (2, 3, 5) jika ada yang sama (22

dan 2) maka ambil pangkat yang paling besar yaitu 22, sehingga

diperoleh: 22

x 3 x 5 = 60. Jadi KPK dari 12 dan 30 adalah 60.

2. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)

Supardja (2004:10) menyatakan bahwa faktor persekutuan

terbesar adalah bilangan terbesar yang habis membagi dua bilangan

atau lebih. Utomo dan Arijanny (2009: 33) juga menyebutkan bahwa

Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari dua bilangan adalah bilangan

terbesar yang habis membagi kedua bilangan tersebut. Kata persekutuan

mempunyai arti bilangan yang saling bertemu. Cara untuk menentukan

FPB adalah sebagai berikut:

1. Menentukan atau mencari semua faktor perkalian dari bilangan-

bilangan tersebut kemudian menentukan faktor terbesar yang

bersekutu dari bilangan itu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

3030

2. Menentukan atau mencari faktorisasi prima dari bilangan-bilangan

tersebut kemudian menentukan FPB nya.

Faktor persekutuan terbesar (FPB) juga dapat dicari dengan

menggunakan pohon faktor sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

3131

5. Pembelajaran Kontekstual

Subbab ini peneliti akan membahas mengenai pengertian,

karakteristik, komponen, langkah, dan kelebihan dari pembelajaran

kontekstual.

a. Pengertian Pembelajaran Kontekstual atau Contextual Teaching

Learning (CTL)

Hamdayama (2014: 53) menyatakan bahwa pembelajaran

kontekstual atau Contextual Teaching Learning (CTL) adalah konsep

belajar di mana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran kontekstual menurut Johnson (2007: 14) adalah sebuah

sistem belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa siswa mampu

menyerap pelajaran apabila mereka menangkap makna dalam materi

akademis yang mereka terima, dan mereka menangkap makna dalam

tugas-tugas sekolah jika mereka bisa mengaitkan informasi baru dengan

pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya.

Menurut Depdiknas (dalam Tukiran Taniredja 2014: 49) pembelajaan

kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan

antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata peserta

didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dalam penerapannya alam kehidupan

mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

3232

pembelajaran efektif, yakni konstruktivisme (Constructivism), bertanya

(Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning

Community), pemodelan (Modeling), dan penilaian sebenarnya

(Authentic Assesment).

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli tersebut dapat

disimpulkan bahwa Pembelajaran Kontekstual atau Contextual

Teaching Learning adalah usaha untuk membuat siswa aktif dalam

menggunakan kemampuannya dan berusaha mempelajari konsep

sekaligus menerapkan dan mengaitkannya dengan dunia nyata atau

dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran Kontekstual memberikan

kesempatan kepada siswa untuk melakukan, mencoba, dan mengalami

sendiri (learning to do) sehingga dapat berlangsung pembelajaran yang

aplikatif.

b. Karakteristik Contextual Teaching Learning (CTL)

Menurut Johnson (dalam Hosnan, 2014: 277), terdapat delapan

utama yang menjadi karakteristik pembelajaran kontekstual.

1) Melakukan hubungan yang bermakna.

2) Mengerjakan pekerjaan yang berarti.

3) Mengatur cara belajar sendiri.

4) Bekerja sama.

5) Berpikir kritis dan kreatif.

6) Mengasuh atau memelihara pribadi siswa.

7) Mencapai standar yang tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

3333

8) Menggunakan penilaian yang sebenarnya.

Pembelajaran yang dilaksanakan dengan CTL, menurut Priyatni

(dalam Hosnan, 2014: 278), memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Pembelajaran dilaksanakan dalam konteks yang autentik, artinya

pembelajaran diarahkan agar siswa memiliki keterampilan dalam

memecahkan masalah dalam konteks nyata atau pembelajaran

diupayakan dilaksanakan dalam lingkungan yang alamiah (learning in

real life setting).

2) Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengerjakan tugas-tugas yang bermakna (meaningful learning).

3) Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna

kepada siswa melalui proses mengalami (learing by doing).

4) Pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok (leraning in a

gruop).

5) Kebersamaan, kerja sama saling memahami dengan yang lain secara

mendalam merupakan aspek penting untuk menciptakan pembelajaran

yang menyenangkan (leraning to knot each other deeply.)

6) Pembelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, dan mementingkan

kerjasama (leraning to ask, to inqiry, to work together).

7) Pembelajaran dilaksanakan dengan cara menyenangkan (leraning as an

enjoy activity).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

3434

c. Komponen-Komponen Contextual Teaching Learning (CTL)

Pembelajaran kontekstual memiliki 7 komponen yang biasa

disebut juga dengan asas yang melandasi pelaksanaan proses

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual.

Komponen tersebut adalah sebagai berikut (Hamdayama, 2014: 53-54)

1) Konstruktivisme (constructivism)

Pembelajaran melalui CTL pada dasarnya mendorong agar siswa

bisa mengkonstruksi pengetahuannya melalui proses pengamatan

dan pengalaman. Pengetahuan hanya akan fungsional manakala

dibangun oleh individu . Pengetahuan yang hanya diberikan tidak

akan menjadi pengeyahuan yang bermakna.

2) Inkuiri (Inquiry)

Asas kedua dalam pembelajaran CTL adalah inkuiri. Artinya, proses

pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penelusuran melalui

proses berpikir yang sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah

fakta hasil dari mengingat, tetapi hasil dari proses menemukan

sendiri. Melalui proses perencanaan guru bukanlah mempersiapkan

sejumlah materi yang harus dihafal, tetapi merancang pembelajaran

yang memungkinkan siswa dalam menemukan sendiri materi yang

harus dipahaminya.

3) Bertanya (Questioning)

Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan.

Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

3535

individu, sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan

kemampuan seseorang dalam berpikir. Proses pembelajaran dalam

CTL guru tidak hanya menyampaikan informasi begitu saja, tetapi

memancing agar siswa dapat menemukan sendiri. Kegiatan bertanya

akan sangat berguna dalam pembelajaran yang produktif sebagai

berikut:

1) Menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam penguasaan

materi pelajaran.

2) Membangkitkan motivasi belajar siswa.

3) Merangsang keingintahuan siswa terhadap sesuatu.

4) Memfokuskan siswa pada sesuatu yang diinginkan.

5) Membimbing siswa untuk menemukan atau menyimpulkan

sesuatu.

4) Masyarakat Belajar (Learning Community)

Penerapan komponen masyarakat belajar dapat dilakukan

dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan kelompok

belajar. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya

bersifat heterogen, baik dilihat dari kemampuan dan kecepatan

belajarnya, maupun dilihat dari bakat dan minatnya. Biarkan dalam

kelompoknya mereka saling membelajarkan, yang memiliki

kemampuan tertentu dapat menularkan pada siswa yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

3636

5) Pemodelan (Modeling)

Asas modeling adalah proses pembelajaran dengan memeragakan

sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. Misalnya

guru memberikan contoh bagaimana cara mengoperasikan sebuah

alat, atau bagaimana cara melafalkan sebuah kaliamt asing. Proses

modeling tidak terbatas bagi guru saja, tetapi guru dapat

memanfaatkan sejumlah siswa yang memiliki kemampuan.

Modeling merupakan asas yang cukup penting dalam pembelajaran

CTL, sebab melalui modeling siswa terhindar dari pembelajaran

yang teoritis abstrak yang memungkinkan terjadinya verbalisme.

6) Refleksi (Reflection)

Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah

dipelajari yang dilakukan dengan cara menurutkan kembali kejadian-

refleksi, pengalaman belajar itu dimasukkan dalam struktur kognitif

siswa yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari pengetahuan

yang dimilikinya. Proses pembelajaran CTL, setiap berakhir proses

pembelajaran guru memberikan kesempatan siswa untuk merenung

atau memngingat kembali apa yang telah dipelajarinya. Biarkan

secara bebas siswa menafsirkan pengalamannya sendiri, sehingga ia

dapat menyimpulkan tentang pengalaman belajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

3737

7) Penilaian Nyata (Authentic Assessment)

Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan guru untuk

mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang

dilakukan siswa. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui apakah

siswa benar-benar belajar atau tidak, apakah pengalaman siswa

memiliki pengaruh positif terhadap perkembangan intelektual mental

siswa.

d. Langkah-Langkah Contextual Teaching Learning (CTL)

Trianto (dalam Hosnan, 2014: 270) langkah-langkah untuk

menerapkan ketujuh komponen CTL tersebut adalah sebagai berikut:

1) Kembangkan pemikiran anak bahwa anak akan belajar lebih

bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan

mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.

2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik.

3) Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.

4) Ciptakan “masyarakat belajar” (belajar dalam kelompok).

5) Hadirkan “model” sebagai contoh pembelajaran.

6) Lakukan refleksi di akhir pertemuan.

7) Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

3838

Hamdayama (2014: 55-56) juga menuliskan langkah-langkah

pembelajaran kontekstual sebagai berikut:

1) Pendahuluan

a. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dari

proses pembelajaran dan pentingnya materi pembelajaran yang akan

dipelajari.

b. Guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL.

- Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah

siswa.

- Setiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi sesuai

dengan materi yang akan dipelajari.

- Melalui observasi, siswa ditugaskan untuk mencatat berbagai hal yang

ditemukan.

c. Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh

siswa.

2) Inti

Di lapangan

a. Siswa melakuakn observasi ke lapangan sesuai apa yang dibutuhkan.

b. Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan.

Di dalam kelas

a. Siswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan kelompoknya

masing-masing.

b. Siswa melaporkan hasil diskusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

3939

c. Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan kelompok

lain.

d. Dengan bantuan guru, siswa menyimpulkan observasi sesuai dengan

indikator hasil belajar yang dicapai.

e. Guru menugaskan siswa membuat karangan tentang pengalaman belajar

mereka.

e. Kelebihan Pembelajaran Kontekstual atau Contextual Teaching Learning

Hosman (2014: 279-280) mengemukakan bahwa Contextual

Teaching Learning atau pembelajaran kontekstual mempunyai kelebihan

sebagai berikut:

1) Pembelajaran lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk

dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah

dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat

mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan

saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi

materi yang diajarkannya akan tertanam erat dalam memori siswa,

sehingga tidak akan mudak dilupakan.

2) Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan

konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut

aliran konstruktivisme, di mana seorang siswa dituntut untuk

menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofi

konstruktivisme, siswa diharapkan belajar melalui “mengalami” bukan

“menghafal”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

4040

B. Penelitian yang Relevan

Astuti (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Meningkatkan Hasil

Belajar Matematika dengan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa

Kelas IV SD Negeri 2 Brajan Prambanan Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui metode

kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD

Negeri 2 Brajan Prambanan Klaten Tahun Ajaran 2012/2013. Hasil

penelitian yang diperoleh dalam tiga siklus menunjukkan bahwa nilai rata- rata

kognitif siswa pada pra siklus yaitu 51,5 yang diperoleh dengan penggunaan

metode ceramah; termasuk kategori kurang berminat. Nilai rata-rata kognitif

pada siklus II meningkat menjadi 52,8 dengan menggunakan metode

pembelajaran kontekstual; sedangkan nilai rata-rata hasil belajar meningkat

menjadi 63,5 (termasuk kategori cukup berminat). Nilai rata-rata kognitif

pada siklus III meningkat menjadi 77,4 (termasuk kategori berminat).

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan

pendekatan pembelajaran kontektual dapat meningkatkan hasil aktivitas

belajar Matematika pada kelas IV SD Negeri 2 Brajan Prambanan Klaten

tahun ajaran 2012/2013.

Prafitriani (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model

Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Matematika Pada Siswa Kelas IV A SD N Margoyasan”. Penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran matematika

menggunakan model pembelajaran kontekstual dan meningkatkan kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

4141

berpikir kritis matematika pada siswa kelas IV A SD Negeri Margoyasan

Tahun Ajaran 2014/2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan

model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan berpikir

kritis matematika. Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematika siswa

ditunjukkan dengan penilaian kognitif yang diperoleh siswa pada setiap akhir

siklus. Berdasarkan hasil analisis prates sampai akhir siklus II rata-rata skor

kemampuan berpikir kritis yang dicapai siswa yaitu dari prates ke siklus I naik

sebesar 17% dari 60% menjadi 77% dan pada siklus I ke siklus II naik 3% dari

77% menjadi 80%. Persentase ketuntasan siswa dalam kemampuan berpikir

kritis telah memenuhi 88% siswa memenuhi KKM dan rata-rata persentase

kemampuan berpikir kritis matematika pada kategori baik dengan persentase

80% sehingga proses pembelajaran menggunakan model tersebut berhasil.

Syahrozad (2011) melalui penelitian yang berjudul Penerapan

Pendekatan Kontekstual (CTL) Untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa

Menyelesaikan Soal Cerita KPK dan FPB Di Kelas V SDN Kencong 05

Jember Tahun Ajaran 2011/2012. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji

penerapan pembelajaran menyelesaikan soal cerita KPK dan FPB dengan

menggunakan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas V semester 1, menelaah peningkatan aktivitas belajar siswa pada saat

pembelajaran menyelesaikan soal cerita KPK dan FPB menggunakan

pendekatan kontekstual pada siswa kelas V semester 1, dan menelaah

peningkatan hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran soal cerita KPK

dan FPB menggunakan pendekatan kontekstual pada siswa kelas V semester 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

4242

Siswa mampu menyelesaikan soal cerita KPK dan FPB dalam waktu yang

lebih cepat dari sebelumnya, serta dalam menyelesaikan siswa menuliskan apa

yang diketahui, ditanya, jawaban dan kesimpulan. Kemampuan siswa setelah

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual adalah

meningkat, tingkat ketuntasan siswa pada siklus I mencapai 74,19%. Pada

siklus II meningkat menjadi 83,87%. Peningkatan ketuntasan siswa dari siklus

I ke siklus II menunjukkan bahwa secara klasikal penerapan pendekatan

kontekstual berhasil membuat hasil belajar dan siswa aktif selama

pembelajaran berlangsung.

Ketiga penelitian yang diambil peneliti dapat digambarkan dalam sebuah

bagan atau skema agar lebih jelas. Skema tersebut dimaksudkan untuk

memberikan gambaran mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

Bagan atau skema tersebut adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

4343

Astuti (2013)

Meningkatkan Hasil Belajar

Matematika dengan Pendekatan

Pembelajaran Kontekstual Pada

Siswa Kelas IV

SD Negeri 2 Brajan Prambanan

Klaten Tahun Ajaran 2012/2013

Prafitriani (2015)

Penerapan Model Pembelajaran

Kontekstual Untuk

Meningkatkan Kemampuan

Berpikir Kritis Matematika Pada

Siswa Kelas IV A SD N

Margoyasan

Syahrozad (2011)

Penerapan Pendekatan Kontekstual

(CTL) Untuk Meningkatkan

Keterampilan Siswa Menyelesaikan

Soal Cerita KPK dan FPB Di Kelas

V SDN Kencong 05 Jember Tahun

Ajaran 2011/2012

Penelitian ini:

Peningkatan Hasil Belajar dan

Kemampuan Berpikir Kritis

Matematika Kelas VA Pada

Materi KPK dan FPB Melalui

Pembelajan Kontekstual SDN

Perumnas Condongcatur.

Gambar 2.1 Skema Hasil Penelitian yang Relevan

Peneliti menggunakan tiga penelitian yang relevan tersebut dimaksudkan

untuk memperkuat penelitian yang akan dilakukan. Ketiga hasil penelitian di

atas, belum ada yang meneliti atau membahas mengenai penerapan Contextual

Teaching Learning dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil

belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Perumnas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

4444

Condongcatur pada materi KPK dan FPB. Oleh karena itu, peneliti tertarik

untuk melakukan pembaruan penelitian tentang penerapan Contextual

Teaching Learning dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil

belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Perumnas

Condongcatur pada materi KPK dan FPB.

C. Kerangka Berpikir

Matematika adalah salah satu alat yang dapat mengembangkan cara

berpikir yang nantinya dapat diterapkan untuk memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari. Matematika berdasarkan pendapat Susanto (2013:185)

adalah salah satu disiplin ilmu pasti yang mengungkapkan ide-ide abstrak yang

berisi bilangan-bilangan serta simbol-simbol operasi hitung yang terdapat

aktivitas berhitung dan mampu meningkatkan kemampuan berpikir dan

berpendapat dalam memecahkan masalah dalam kehidupan bermasyarakat

sehari-hari. Tujuan matematika adalah untuk mengajak siswa agar dapat

mengenal konsep dan memecahkan masalah. Sudrajat (2004: 42)

mengungkapkan bahwa fungsi dari matematika adalah kepemilikan nilai dan

sikap, penguasaan konsep, dan kecakapan mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari. Agar siswa dapat mengenal dan memecahkan masalah,

maka siswa harus dilatih untuk berpikir kritis.

Mengembangkan cara berpikir kritis siswa dapat dibentuk ketika

pembelajaran matematika berlangsung. Pembelajaran matematika merupakan

proses belajar mengajar yang terdiri dari interaksi didalamnya. Guru sebaiknya

juga melibatkan siswa untuk berproses dan membuat siswa antusias mengikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

4545

pembelajaran. Matematika merupakan mata pelajaran yang abstrak dan

membutuhkan pemahaman konsep. Oleh karena itu dalam pembelajarannya

memerlukan suatu hal yang nyata agar mudah dipahami oleh siswa. Guru dapat

mengaitkan dan menghadirkan permasalahan matematika dalam kehidupan

sehari-hari. Permasalahan yang sesuai dengan realitas tersebut akan lebih

bermakna dalam ingatan siswa karena hal tersebut juga dibangun dari

pengalaman yang ada dalam dirinya.

Salah satu pendekatan yang baik digunakan dalam pembelajaran

matematika di sekolah adalah pembelajaran Contextual Teaching Learning

(CTL). Adanya pembelajaran aktif ini membawa siswa merasa tertantang

untuk memperoleh kemajuan dan berusaha mengatasi setiap masalah yang

ditemui dalam materi yang diajarkan. Melalui pembelajaran yang dikaitkan

dengan kehidupan nyata akan mengajak siswa untuk menemukan konsep dari

suatu materi. Pembelajaran Contextual Teaching Learning atau pembelajaran

kontekstual juga akan mengajak siswa untuk melakukan pembelajaran dengan

terjun langsung melalui kerja kelompok atau suatu percobaan. Hal ini akan

menghasilkan hasil belajar yang mudah diingat dan dipahami oleh siswa

sehingga mereka juga nantinya dapat berpikir kritis dengan adanya

penyelesaian masalah yang mereka kerjakan. Melalui kerja kelompok tersebut,

siswa juga akan terlatih untuk menganalisis beberapa perbedaan argumen yang

akan mereka temui dalam kelompok yang merupakan bagian dari berpikit

kritis. Dengan menggunakan pembelajaran kontekstual yang menghadirkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

4646

realitas pada diri siswa, juga akan melatih siswa untuk mengaplikasikan

ilmunya dalam kehidupan sehari-hari.

Serangkaian proses yang terdapat pada pembelajaran kontekstual juga

dapat mengembangkan cara berpikir kritis siswa. Siswa akan merasa tertantang

untuk memecahkan masalah dengan mengenali dan menganalisis melalui

serangkaian proses. Proses yang terdapat dalam komponen pembelajaran

kontekstual akan melatih siswa untuk mengembangkan cara berpikir tersebut.

Penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan

berpikir kritis matematika pada materi KPK dan FPB. Kelebihan pembelajaran

kontekstual yang menjadi alasan peneliti menggunakannya adalah menjadikan

pembelajaran yang lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk dapat

menangkap hubungan antara pengalaman belajar disekolah dengan kehidupan

nyata. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan

konsep kepada siswa pembelajaran kontekstual menganut aliran

konstruktivisme. Kelebihan tersebut yang menjadi ciri khas pada penelitian

yang berjudul “Peningatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis

matematika pada materi KPK dan FPB siswa kelas VA melalui pembelajaran

kontekstual SDN Perumnas Condongcatur”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

4747

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka berpikir, maka hipotesis

tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Penerapan pendekatan kontekstual atau CTL (Contectual teaching and

learning) dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil

belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika siswa kelas VA SD

Negeri Perumnas Condongcatur semester ganjil tahun ajaran 2015/2016

memiliki komponen sebagai berikut: 1) Konstruktivisme, 2) Inkuiri, 3)

Kegiatan bertanya dan menjawab pertanyaan, 4) Masyarakat belajar, 5)

Pemodelan, 6) Kegiatan refleksi, dan 7) Penilaian sebenarnya atau

penilaian nyata.

2. Penerapan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar

matematika materi KPK dan FPB siswa kelas VA SD Negeri Perumnas

Condongcatur.

3. Penerapan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan

berpikir kritis matematika materi KPK dan FPB siswa kelas VA SD

Negeri Perumnas Condongcatur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

BAB III

METODE PENELITIAN

Peneliti akan membahas mengenai jenis penelitian, setting penelitian,

persiapan, rencama setiap siklus, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan

Berpikir Kritis Matematika Kelas VA Pada Materi KPK dan FPB Melalui

Pembelajaran Kontekstual SD Perumnas Condongcatur merupakan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Wardhani (2007: 14) mengemukakan bahwa

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru

di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa menjadi

meningkat. Ebbut (dalam Kunandar, 2008: 43) menyebutkan bahwa

penelitian tindakan adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan

praktik pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-

tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil

dari tindakan-tindakan tersebut. Peneliti menarik kesimpulan bahwa

penelitian tindakan kelas adalah tindakan kepada suatu objek dengan tujuan

untuk memperbaiki suatu permasalahan yang ada di dalamnya.

48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

4949

Model penelitian tindakan kelas yang digunakan peneliti adalah model

Kemmis & Mc Taggart yang terdiri dari beberapa siklus. Masing-masing

siklus terdiri dari empat tahap seperti yang dijabarkan oleh Arikunto (2010:

17) adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

Perencanaan adalah langkah yang dilakukan oleh guru ketika akan

memulai tindakannya. Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa,

mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut

dilakukan.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan implementasi dari perencanaan yang sudah

dibuat. Pada tahap ini, berisi rancangan strategi dan skenario penerapan

pembelajaran yang akan diterapkan.

3. Pengamatan

Pengamatan merupakan proses mencermati jalannya pelaksanaan

tindakan. Tahap ini dilakukan pada waktu pelaksanaan tindakan

berlangsung.

4. Refleksi

Refleksi merupakan langkah mengingat kembali kegiatan yang sudah

dilakukan. Tahapan ini bertujuan untuk mengkaji secara menyeluruh

pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah

terkumpul kemudian dilakukan evaluasi untuk menyempurnakan tindakan

berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

5050

Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat dimulai dari

tahapan mana saja. Penelitian ini dimulai dengan menentukan variabel yang

ingin diteliti. Selanjutnya peneliti merencanakan tindakan, pelaksanaan

tindakan, melakukan pengamatan dan refleksi.

Setelah dijabarkan tahap-tahap PTK tersebut, Kemmis & Mc Taggart

(dalam Arikunto 2010:17) keempat tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) dapat digambarkan melalui gambar siklus model PTK sebagai berikut:

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

HASIL

Menurut Kemmis & Mc Taggart

Gambar 3.1 Siklus Model PTK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

5151

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Perumnas

Condongcatur yang berlokasi di Jalan Flamboyan No. 11 Perumnas

Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta.

2. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VA di SD Negeri Perumnas

Condongcatur yang berjumlah 24 siswa. Siswa laki-laki berjumlah 10

siswa dan siswa perempuan berjumlah 14 siswa. Pemilihan subjek

penelitian ini didasarkan karena sebagian hasil belajar dan kemampuan

berpikir kritis matematika siswa di SD ini masih kurang, sehingga perlu

ditingkatkan terutama dalam materi KPK dan FPB.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar dan kemampuan

berpikir kritis matematika melalui penerapan pembelajaran kontekstual

pada siswa kelas VA SD Perumnas Condongcatur Tahun 2015.

C. Persiapan

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan

sebanyak dua kali tatap muka dengan alokasi waktu tiga jam pelajaran atau

menyesuaikan jam pelajaran yang telah ditentukan di tempat penelitian.

Sebelum melaksanakan proses penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan

persiapan, kemudian masuk pada tahap-tahap perencanaan dan tindakan pada

setiap siklusnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

5252

Pada tahap persiapan ini peneliti melakukan beberapa langkah awal

dalam melaksanakan PTK. Langkah-langkah tersebut antara lain:

1. Peneliti meminta izin terlebih dahulu dengan pihak sekolah untuk

melakukan penelitian di kelas VA SD Negeri Perumnas Condongcatur

Yogyakarta.

2. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas tentang masalah yang

ada dalam pembelajaran matematika serta kemampuan berpikir kritis siswa

dan meminta dokumen hasil belajar pada materi KPK dan FPB dua tahun

yang lalu.

3. Peneliti mengidentifikasi masalah yang ada pada mata pelajaran

matematika kelas VA berdasarkan hasil wawancara.

4. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokok serta

menyiapkan media pembelajaran.

5. Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data seperti

kisi-kisi kuesioner, kuesioner, lembar observasi, kisi-kisi soal evaluasi,

soal evaluasi dan instrumen penilaian.

6. Peneliti berkonsultasi dan melakukan validasi kepada para ahli seperti

guru kelas VA dan dosen untuk memantapkan perangkat pembelajaran.

D. Rencana Setiap Siklus

Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam dua siklus, yaitu sebanyak

empat kali pertemuan. Tindakan yang dilakukan peneliti adalah dengan

menerapkan pendekatan kontekstual dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan

pembelajaran dilakukan sesuai jadwal matematika kelas VA SD Perumnas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

5353

Condongcatur. Materi yang akan disampaikan adalah KPK dan FPB.

Pelaksanaan secara lengkap dapat dilihat pada RPP lampiran 4. Tindakan

yang akan dilakukan pada tiap siklus yaitu:

1) Siklus 1

a. Perencanaan

1. Menyiapkan Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan

Lembar Kerja Siswa.

2. Menyiapkan media pembelajaran pada siklus 1 yaitu berupa

kalender dan gambar.

b. Pelaksanaan

1. Pertemuan 1

a) Kegiatan Awal

Guru membuka pembelajaran dengan salam, doa, dan

presensi sebagai kegiatan awal. Guru juga mengkondisikan

siswa, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan

pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

Guru memotivasi siswa dengan permainan Happy Clap tentang

kelipatan. Berdasarkan permainan, guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yaitu KPK.

b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru bertanya mengenai permainan

Happy Clap dan beberapa pertanyaan mengenai kelipatan dan

bilangan prima. Komponen pembelajaran kontekstual dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

5454

kegiatan tersebut adalah konstruktivisme. Kemudian siswa dibagi

ke dalam 5 kelompok secara acak, kemudian setiap siswa

dibagikan lembar kerja berupa angka 1-100 untuk mencari

bilangan prima. Pembagian kelompok tersebut merupakan salah

satu komponen dari pembelajaran kontekstual yaitu masyarakat

belajar. Setiap kelompok maju membacakan hasil pekerjaannya

dan guru menjelaskan serta mengkonfirmasi jawaban siswa.

Siswa kembali mendapatkan media berupa kalender sebagai

langkah awal menentukan konsep KPK. Perwakilan setiap

kelompok kembali maju ke depan untuk mempresentasikan hasil

pekerjannya. Komponen pembelajaran kontekstual dalam

kegiatan tersebut adalah inkuiri yaitu siswa melakukan percobaan.

Guru menjelaskan hubungan penggunaan kalender dengan

konsep KPK. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru

mengenai cara mencari KPK dengan menggunakan pohon faktor.

Guru memberikan pemodelan atau memeragakan media yang

nantinya akan memancing siswa untuk bertanya jawab. Setelah

siswa jelas, setiap siswa mengerjakan lembar kerja siswa secara

mandiri. Guru bersama siswa membahas LKS yang telah

dikerjakan oleh siswa. Guru melakukan penilian yang sebenarnya

berdasarkan rubrik penilaian yang telah ditentukan sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

5555

c) Penutup

Kegiatan penutup para siswa membuat kesimpulan atas apa

yang telah dipelajari. Siswa menuliskan kesulitan atau hambatan,

serta apa yang telah didapatkan melalui kegiatan refleksi. Guru

memberikan tindak lanjut berupa tugas untuk mempelajari materi

selanjutnya yaitu soal cerita KPK. Guru menutup pembelajaran

dengan berdoa dan memberikan salam.

2. Pertemuan 2

a) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal guru memberi salam dan berdoa serta

melakukan presensi. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan

yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang

akan dipelajari (mempu bertanya dan menjawab pertanyaan).

Guru memotivasi siswa dengan melakukan permainan “Happy

Clap” tentang KPK. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yaitu soal cerita KPK.

b) Kegiatan Inti

Guru kembali mengulangi penjelasan singkat mengenai

KPK. Siswa kembali dalam kelompoknya yang telah dibagi

pada pertemuan sebelumnya (masyarakat belajar). Setiap siswa

menerima gambar sebagai media mengerjakan soal cerita KPK

(konstruktivisme dan inkuiri). Guru menjelaskan aturan

penggunaan media yang telah diterima oleh siswa (pemodelan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

5656

Perwakilan dari setiap kelompok maju ke depan untuk

mempersentasikan hasil pekerjaannya. Guru memberikan contoh

soal kembali untuk dikerjakan oleh siswa secara berkelompok

tanpa menggunakan media. Siswa bersama guru membahas

contoh soal dan dilanjutkan dengan penjelasan guru mengenai

cara menyelesaikan soal cerita. Siswa kembali ke tempat duduk

masing-masing dan mengerjakan soal latihan secara mandiri.

Siswa dan guru membahas dan mengoreksi bersama soal latihan

yang telah dikerjakan siswa. Guru memberikan penialian nyata

berdasarkan rubrik yang telah ditentukan.

c) Penutup

Pada kegiatan penutup siswa membuat kesimpulan atas

apa yang telah dipelajari. Siswa menuliskan kesulitan atau

hambatan, serta apa yang telah didapatkan melalui kegiatan

refleksi. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa berupa

mempelajari kembali mengenai KPK untuk mengerjakan soal

evaluasi di hari berikutnya. Guru menutup pembelajaran dengan

berdoa dan memberikan salam.

c. Observasi

Fokus utama dalam pengamatan ini adalah hasil dan proses

belajar siswa untuk memperoleh gambaran mengenai proses

pembelajaran dalam kelompok maupun secara mandiri. Peneliti

menggunakan lembar observasi sebagai instrumen untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

5757

mengumpulkan data kemampuan berpikir kritis siswa serta proses

pembelajaran. Melalui kegiatan pengamatan ini peneliti mampu

mengamati secara langsung mengenai perkembangan siswa dalam

mengikuti pembelajaran. Pengumpulan data hasil belajar siswa

dilakukan dengan memberikan soal evaluasi secara mandiri. Soal

evaluasi yang diberikan berupa lima soal uraian di akhir siklus untuk

mengetahui hasil belajar siswa dan mengukur keberhasilan serta

pemahaman materi.

d. Refleksi

1. Mengevaluasi apa yang dilakukan pada siklus 1 tentang apa yang

berhasil, kendala, dan hambatan yang dihadapi siswa.

2. Membandingkan hasil evaluasi dan observasi yang sudah dicapai

dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

3. Membuat kesimpulan mengenai kemampuan siswa dalam

mengerjakan soal evaluasi.

4. Adanya kekurangan yang terjadi di siklus 1, peneliti melanjutkan

penelitian dan memperbaikinya pada siklus 2.

2) Siklus 2

a. Perencanaan

1. Menyiapkan Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan

Lembar Kerja Siswa.

2. Menyiapkan media pembelajaran pada siklus 2 yaitu berupa manik-

manik 2 warna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

5858

b. Pelaksanaan

1. Pertemuan 1

a. Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal guru memberi salam dan berdoa serta

melakukan presensi. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan

yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang

akan dipelajari (mampu bertanya dan menjawab pertanyaan).

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu soal FPB.

b. Kegiatan Inti

Siswa kembali ke dalam kelompok yang telah dibagikan

pada pertemuan sebelumnya (masyarakat belajar). Setiap

kelompok menerima media berupa manik-manik yang berwarna

putih dan coklat. Media digunakan untuk mempermudah

pemahaman siswa mengenai FPB (konstruktivisme dan inkuiri).

Guru memberikan contoh soal kepada masing-masing kelompok

dan setiap kelompok menyelesaikan permasalahan tersebut

(pemodelan). Setiap kelompok maju ke depan untuk

mempresentasikan hasil pekerjaannya, kemudian dilanjutkan

penjelasan oleh guru mengenai hubungan manik-manik dengan

FPB. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai cara

mencari FPB dengan menggunakan pohon faktor. Setiap siswa

dibagikan lembar kerja yang dikerjakan secara mandiri. Siswa

bersama guru membahas dan mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

5959

Guru melakukan penilaian nyata sesuai dengan rubrik yang telah

ditentukan sebelumnya.

c. Penutup

Pada kegiatan penutup, siswa membuat kesimpulan mengenai

materi yang telah dipelajari. Guru memberikan tindak lanjut kepada

siswa untuk mempelajari materi soal cerita FPB. Siswa menuliskan

hambatan atau kendala, maupun hal baik yang dapat diambil selama

pembelajaran melalui kegiatan refleksi. Guru menutup pembelajaran

dengan berdoa bersama dan mengucapkan salam.

2. Pertemuan 2

a. Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal guru memberi salam dan berdoa serta

melakukan presensi. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan

yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang

akan dipelajari (mampu bertanya dan menjawab pertanyaan).

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu soal cerita FPB.

b. Kegiatan Inti

Guru menerangkan secara singkat mengenai cara

menentukan FPB untuk mengulang ingatan siswa. Siswa

kembali kerja di dalam kelompok yang telah dibagikan pada

pertemuan sebelumnya (masyarakat belajar). Setiap siswa

menerima sebuah soal cerita yang berkaitan dengan FPB,

kemudian masing-masing kelompok menyelesaikan soal cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

6060

tersebut dengan menerapkan konsep FPB (konstruktivisme dan

inkuiri). Perwakilan dari kelompok maju ke depan untuk

menuliskan hasil pekerjaannya kemudian dilanjutkan dengan

penjelasan dan konfirmasi dari guru mengenai cara penyelesaian

soal cerita (pemodelan).

Setelah siswa paham mengenai cara menyelesaikan soal

cerita FPB, setiap siswa mengerjakan lembar kerja secara

mandiri. Beberapa siswa menuliskan jawabannya di depan dan

dilanjutkan dengan konfirmasi dari guru. Guru melakukan

penilaian nyata dengan menggunakan rubrik yang telah

ditentukan sebelumnya.

c. Penutup

Pada kegiatan penutup siswa membuat kesimpulan atas apa

yang telah dipelajari. Siswa menuliskan kesulitan atau hambatan,

serta apa yang telah didapatkan melalui kegiatan refleksi. Guru

memberikan tugas rumah kepada siswa berupa mempelajari kembali

mengenai FPB dan soal cerita FPB untuk mengerjakan soal evaluasi

di hari berikutnya. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan

memberikan salam.

c. Observasi

Pengamatan pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 siklus 2 ini

masih sama dengan siklus 1 yaitu, pengamatan hasil dan proses

belajar siswa dalam pembelajaran. Melalui kegiatan pengamatan ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

6161

peneliti mampu mengamati secara langsung dan membandingkan

mengenai perkembangan siswa dalam mengikuti pembelajaran dari

siklus 1 ke siklus 2. Peneliti menggunakan lembar kuesioner berpikir

kritis di akhir siklus 2 untuk mengetahui peningkatan dari

pembelajaran sebelumnya. Pengumpulan data hasil belajar siswa

dengan memberikan soal evaluasi secara mandiri. Soal evaluasi yang

diberikan pada siklus 2 masih sama dengan siklus 1 yaitu berupa lima

soal uraian untuk mengukur keberhasilan dan pemahaman materi.

Evalusi akhir juga diberikan setelah siswa mengerjakan evaluasi siklus

2. Evaluasi akhir yang berupa 5 soal uraian merupakan evaluasi

gabungan siklus 1 dan siklus 2 untuk dapat memperkuat peningkatan

hasil belajar siswa.

d. Refleksi

1. Mengevaluasi apa yang dilakukan pada siklus 2 tentang apa yang

berhasil, kendala, dan hambatan yang dihadapi siswa.

2. Membandingkan hasil evaluasi dari siklus 1 ke siklus 2 kemudian

evaluasi akhir yaitu gabungan siklus 1 dan siklus 2 untuk melihat

peningkatannya dan pencapaian indikator keberhasilan yang sudah

ditentukan.

3. Membandingkan keusioner dan observasi kemampuan berpikir kritis

dari siklus 1 ke siklus 2 untuk melihat peningkatannya dan pencapaian

indikator keberhasilan yang sudah ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

6262

4. Peneliti membuat kesimpulan bahwa sudah terjadi peningkatan dan

tercapainya indikator keberhasilan, sehingga penelitian dihentikan di

siklus 2.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu hasil belajar dan kemampuan

berpikir kritis matematika. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

ditempuh dengan dua cara, yaitu menggunakan teknik tes dan nontes. Teknik

nontes dilakukan dengan melakukan wawancara, pemberian kuesioner, dan

melakukan observasi, sedangkan tes dilakukan dengan memberikan evaluasi

berupa soal uraian kepada siswa.

1. Non Tes

a) Melakukan Wawancara

Kusumah dan Dwitagama (2009: 77) wawancara adalah metode

pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada

subyek yang diteliti. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah

wawancara langsung. Menurut Arifin (2010: 158) wawancara langsung

yaitu wawancara yang langsung dilakukan oleh pewawancara

(interviewer) atau guru dengan orang yang diwawancarai (interviewee).

Jenis wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara

terstruktur. Sugiyono (2010: 233) menyebutkan bahwa wawancara

terstruktur adalah wawancara dengan menggunakan istrumen atau

pedoman pertanyaan. Jenis wawancara ini ditujukan kepada guru wali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

6363

kelas VA SDN Perumnas Condongcatur untuk mendapat informasi

mengenai permasalahan pada materi matematika yang mempunyai hasil

belajar dan kemampuan berpikir kritis yang rendah. Wawancara

terstruktur juga ditujukan kepada para siswa kelas VA SDN Perumnas

Condongcatur untuk mengetahui pendapat mereka mengenai mata

pelajaran yang mereka anggap paling sulit serta materi yang menurut

mereka sulit untuk dipahami.

b) Pemberian Kuesioner

Arifin (2011: 228) mengemukakan bahwa angket atau kuesioner

adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau

pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab

responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya. Kuesioner dalam

penelitian ini berupa pertanyaan-pertanyaan berdasarkan indikator

kemampuan berpikir kritis yang diberikan kepada siswa. Indikator

tersebut antara lain: menganalisis argumen, mampu bertanya, mampu

menjawab pertanyaan, memecahkan masalah, membuat kesimpulan,

keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan.

Kuesioner dilakukan sebelum peneliti melakukan pembelajaran

kontekstual untuk mengetahui keadaan awal siswa dan juga di akhir

siklus sehingga dapat digunakan untuk mengukur perbandingan

kemampuan berpikir kritis matematika siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

6464

c) Melakukan Observasi

Sanjaya (2011: 86) mengemukakan bahwa observasi merupakan

teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang

sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-

hal yang akan diamati atau diteliti. Observasi dalam penelitian ini

dilakukan untuk memperkuat hasil kuesioner berpikir kritis yang

dibagikan kepada siswa. Observasi ini dilakukan oleh peneliti yang

dibantu oleh teman sejawat di setiap pertemuan untuk mengetahui tingkat

kemampuan berpikir kritis matematika siswa pada saat pembelajaran

berlangsung.

2. Tes

Arikunto (2006: 233) menyatakan bahwa teknik pengumpulan data

menggunakan tes bertujuan untuk mengukur kemampuan dasar dan

pencapaian atau prestasi. Tes ini akan diberikan pada siswa kelas VA SDN

Perumnas Condongcatur untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

mengenai KPK dan FPB pada siklus 1 dan siklus 2. Tes yang digunakan

dalam penelitian ini adalah soal uraian yang berjumlah 5 soal disetiap siklus

dan 5 soal gabungan siklus 1 dan siklus 2. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah berupa data kuantitatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

6565

F. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data digunakan untuk mengukur nilai variabel

yang diteliti. Penelitian memiliki dua variabel, yaitu hasil belajar dan

kemampuan berpikir kritis. Instrumen pengumpulan data yang digunakan

untuk mengukur hasil belajar siswa adalah soal tes, sedangkan instrumen yang

digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa adalah kuesioner

dan observasi. Wawancara juga digunakan oleh peniliti untuk memperoleh

informasi awal mengenai permasalahan yang ada dalam subyek penelitian.

Berikut teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti.

1. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara disusun peneliti sebelum melakukan wawancara

terhadap guru kelas dan para siswa VA SD Perumnas Condongcatur.

Pedoman wawancara disusun guna mempermudah peneliti dalam

melakukan wawancara sehingga data yang diperoleh sesuai dengan

kebutuhan peneliti. Pedoman wawancara yang disusun oleh peneliti dapat

dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Mengenai Proses Pembelajaran

No Garis Besar Pertanyaan Wawancara

1 Bagaimana proses pembelajaran mata pelajaran Matematika di

kelas VA?

2 Apakah kendala yang dihadapi dalam mengajar Matematika di kelas

VA?

3 Apakah selalu menggunakan media sebagai sarana pembelajaran

Matematika?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

6666

4 Apakah siswa diajak untuk melakukan percobaan dengan media

yang digunakan pada saat pelajaran Matematika?

5 Apakah siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran Matematika?

6 Apa yang membuat siswa merasa kesulitan dalam menerima

pelajaran Matematika?

7 Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika?

8 Apa yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah pada mata

pelajaran Matematika?

9 Bagaimana strategi pembelajaran Matematika yang digunakan

untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa?

10 Apakah pernah menerapkan pendekatan CTL dalam pembelajaran

Matematika?

Tabel 3.1 menjelaskan mengenai pedoman wawancara yang

digunakan peneliti untuk mengetahui proses pembelajaran Matematika, dan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Dari garis besar

pedoman wawancara tersebut peneliti dapat mengembangkan sendiri

pertanyaan-pertanyaan kepada guru kelas VA saat proses wawancara

berlangsung. Peneliti juga menggunakan pedoman untuk melakukan

wawancara mengenai kemampuan berpikir kritis siswa yang ditujukan

untuk guru kelas VA. Pedoman wawancara kemampuan berpikir kritis siswa

dikembangkan berdasarkan 6 indikator yang menjadi fokus penelitian.

Indikator tersebut adalah Menganalisis argumen, mampu bertanya,

menjawab pertanyaan, memecahkan masalah, membuat kesimpulan,

keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan. Keenam

indikator tersebut didapatkan dari persamaan indikator 3 ahli. Indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

6767

yang digunakan peneliti berasal dari Angelo (dalam Achmad. 2007),

Sunaryo (2012: 198), Ennis (dalam Riyadi. 2008). Pedoman wawancara

berpikir kritis dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara Mengenai Kemampuan Berpikir Kritis

No. Indikator Pedoman Wawancara

1. Mengalisis Argumen Apakah siswa suka berdiskusi ketika bekerja dalam

kelompok?

2. Mampu bertanya Seperti apakah bentuk pertanyaan siswa ketika menemui

kesulitan?

3. Menjawab pertanyaan Apakah siswa memikirkan kebenaran jawaban terlebih

dahulu sebelum menjawab pertanyaan dari guru?

4. Memecahkan masalah Apakah siswa terus berusaha untuk menemukan jawaban

yang benar ketika menemui kesulitan?

Apakah siswa menggunakan cara atau alternatif lain

untuk mengerjakan soal?

Apakah siswa mampu menyelesaikan masalah dengan

cara yang sistematis?

3. Membuat kesimpulan Apakah siswa mampu menceritakan materi yang sudah

dipelajari?

Apakah siswa mampu menceritakan proses dalam

mencari jawaban?

6. Keterampilan

mengevaluasi dan

menilai hasil dari

pengamatan.

Apakah siswa senang mengkoreksi di jawaban terlebih

dahulu sebelum mengumpulkannya?

Apakah siswa senang melakukan pembuktian jawaban

dengan menggunakan media pembelajaran?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

6868

Tabel 3.2 merupakan pedoman wawancara yang digunakan peneliti

untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran.

Seperti halnya pedoman wawancara mengenai proses pembelajaran,

pedoman wawancara mengenai kemampuan berpikir kritis juga dapat

dikembangkan sendiri pertanyaan-pertanyaan kepada guru kelas VA pada

saat proses wawancara berlangsung.

2. Lembar Kuesioner

Teknik pengumpulan data kemampuan berpikir kritis dilakukan

dengan menggunakan kuesioner yang nantinya akan diisi oleh setiap siswa.

Kuesioner diberikan kepada siswa pada pra penelitian dan di akhir siklus 2.

Kisi-kisi kuesioner kemampuan berpikir kritis yang digunakan peneliti

adalah sebagai berikut.

Kisi-kisi lembar kuesioner dikembangkan berdasarkan 6 indikator

yang menjadi fokus penelitian. Indikator tersebut adalah menganalisis

argumen, mampu bertanya, menjawab pertanyaan, memecahkan masalah,

membuat kesimpulan, keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari

pengamatan. Keenam indikator tersebut didapatkan dari persamaan

indikator 3 ahli. Indikator yang digunakan peneliti berasal dari Angelo

(dalam Achmad. 2007: 138), Sunaryo (2012: 198), Ennis (dalam Riyadi.

2008: 21).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

6969

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis

No

Indikator Berpikir Kritis Item Pernyataan

Jumlah Favorabel Unfavorabel

1 Menganalisis argumen 5, 6 11, 14 4

2 Mampu bertanya 1 3 2

3 Mampu menjawab

pertanyaan

4

8 2

4 Memecahkan masalah 2, 7, 17 10, 15, 9 6

5 Membuat kesimpulan 12 13 2

6 Keterampilan

mengevaluasi dan

menilai hasil dari

pengamatan.

19, 18

16, 20

4

Total 20

Pernyataan pada kuesioner terdiri dari pernyataan positif (favorabel) dan

pernyataan negatif (unfavorabel). Siswa memberikan checklist pada alternatif

jawaban yang telah disediakan. Kuesioner yang sudah diisi oleh siswa

kemudian dihitung dengan menggunakan skala likert 1-5. Arikonto (1989:

180) menyatakan bahwa skala ini disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan

diikuti oleh lima respon yang menunjukkan tingkatan. Dengan ketentuan

bahwa pada pernyataan positif apabila menyatakan Sangat Setuju (SS) diberi

skor 5, Setuju (S) diberi skor 4, Ragu-Ragu (R) diberi skor 3, Tidak Setuju

(TS) diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1. Sedangkan

untuk pernyataan negatif apabila menyatakan Sangat Setuju (SS) diberi skor

1, Setuju (S) diberi skor 2, Ragu-Ragu (R) diberi skor 3, Tidak Setuju (TS)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

7070

diberi skor 4, dan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 5 (Riduwan, 2013:

13).

3. Observasi

Observasi digunakan untuk memperoleh gambaran secara langsung

mengenai kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran. Observasi

ini menggunakan respon skala 3, yaitu sering, kadang-kadang, dan tidak

pernah (Widoyoko, 2013: 104). Pelaksanaan observasi dilakukan dengan

bantuan 2 mitra peneliti. Berikut adalah lembar observasi yang digunakan

dalam penelitian ini:

Tabel 3.4 Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

No.

Indikator

Keterampilan

Eksperimen

Skala Skor

3

2

1

1

Menganalisis

Argumen

Sering menganalisis

argumen ketika

bekerja dalam

kelompok.

Jarang menganalisis

argumen ketika

bekerja dalam

kelompok.

Tidak pernah menganalisis

argumen ketika

bekerja dalam

kelompok

2

Mampu bertanya

Bentuk pertanyaan

menunjukkan

kemampuan

berpikir kritis.

Bentuk pertanyaan

kurang

menunjukkan

kemampuan

berpikir kritis.

Tidak mengajukan

pertanyaan.

3

Mampu menjawab

pertanyaan

Jawaban sesuai dengan

pertanyaan dan

disertai dengan

langkah

pengerjaan.

Jawaban sesuai dengan

pertanyaan,

namun tanpa

disertai dengan

langkah

pengerjaan,

atau dengan

langkah yang

kurang tepat.

Jawaban tidak sesuai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

7171

4

Memecahkan

masalah

Memecahkan masalah

dengan

langkah yang

sistematis

tanpa bantuan

guru.

Memecahkan masalah

dengan

langkah yang

sistematis

dengan

bantuan guru.

Penyelesaian masalah tanpa

menyertakan

langkah yang

sistematis.

5

Menuliskan

kesimpulan

Kesimpulan ditulis dengan

benar sesuai

dengan materi

yang telah

dipelajari.

Kesimpulan ditulis namun

tidak sesuai

dengan materi

yang telah

dipelajari.

Tidak menuliskan

kesimpuan .

6

Keterampilan

mengevaluasi dan

menilai hasil

pengamatan.

Sering mengevaluasi

dan menilai

hasil

pengamatan.

Jarang mengevaluasi

dan menilai

hasil

pengamatan.

Tidak melakukan

mengevaluasi

dan menilai

hasil

pengamatan.

Berdasarkan tabel 3.4 yaitu lembar pengamatan kemampuan

berpikir kritis siswa, peneliti mengisi lembar observasi pengamatan sesuai

dengan indikator dan menuliskan skor (1-3) yang didapatkan siswa

berdasarkan indikator yang dicapai siswa.

4. Tes

Teknik pengumpulan data hasil belajar matematika siswa pada

penelitian ini menggunakan tes tertulis. Tes yang diberikan mempunyai

tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil tes pada materi KPK dan FPB.

Tes tertulis ini berupa soal uraian sebanyak 5 butir disetiap akhir siklus dan

5 butir soal uraian gabungan siklus 1 dan siklus 2. Berikut ini merupakan

kisi-kisi soal evaluasi pada siklus 1:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

7272

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Evaluasi

No. Evaluasi Kompetensi Dasar Indikator No. Soal

1.

1

1.2 Menggunakan

faktor prima

untuk

menentukan

KPK dan FPB.

1.2.1 Menentukan

bilangan prima dari

kelompok bilangan

tertentu.

1, 2, 3, 4,

5

2. 1.2.2 Menentukan faktor

bilangan dengan

faktorisasi prima.

3. 1.2.3 Menentukan

faktorisasi prima

untuk mencari

KPK.

4. 1.5 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

operasi hitung,

KPK dan FPB.

1.5.1 Menyelesaikan

permasalahan yang

berhubungan

dengan KPK

melalui soal cerita.

5.

2

1.5 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

operasi hitung,

KPK dan FPB.

1.5.1 Menentukan

faktorisasi prima

untuk mencari FPB

2 bilangan dan 3

bilangan.

1, 2, 3, 4,

5

6. 1.5.2 Menggunakan

faktor prima dan

faktorisasi prima

untuk memecahkan

masalah sehari-hari

yang berkaitan

dengan FPB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

7373

7.

3

1.2 Menggunakan

faktor prima

untuk

menentukan

KPK dan FPB.

1.2.1 Menentukan

faktorisasi prima

untuk mencari

KPK 2 bilangan

dan 3 bilangan.

1, 2, 3, 4,

5

8. 1.2.2 Menentukan faktor

prima dan

faktorisasi prima

untuk mencari

KPK.

9. 1.2.3 Menentukan

faktorisasi prima

untuk mencari FPB

2 bilangan dan 3

bilangan.

10. 1.5 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

operasi hitung,

KPK dan FPB.

1.5.1 Menentukan KPK

dalam memecahkan

masalah sehari-hari

melalui soal cerita.

11. 1.5.2 Menggunakan

faktor prima dan

faktorisasi prma

untuk memecahkan

masalah sehari-hari

yang berkaitan

dengan FPB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

7474

Siswa menuliskan jawaban dengan menggunakan langkah-langkah

dan proses pengerjaannya. Langkah pengerjaan soal cerita tersebut adalah

dengan menuliskan diketahui, ditanyakan, jawab, dan jadi pada lembar

jawab. Tes tertulis tersebut dibuat berdasarkan kompetensi dasar,

indikator, dan disertai dengan rubrik penilaian yang telah ditentukan.

G. Teknik Pengujian Instrumen

Menurut Sugiyono (2010: 173) suatu instrumen dikatakan valid jika

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur. Penelitian ini menggunakan Content Validity dan Face Validity

(Sugarsaputra, 2012: 99) sebagai berikut:

1. Validitas Rupa

Validitas Rupa (Face Validity) adalah validitas yang menunjukan apakah

alat pengukur/instrumen penelitian dari segi rupanya tampak mengukur

apa yang ingin diukur, validitas rupa lebih mengacu pada bentuk dan

penampilan instrumen.

2. Validitas isi

Validitas isi (Content Validity) adalah validitas isi berkaitan dengan

kemampuan suatu instrumen pengukur isi (konsep) yang harus diukur.

Content Validity digunakan untuk mengukur tes evaluasi, sedangkan

face validity digunakan untuk mengukur instrumen kuaesioner, observasi, dan

wawancara. Content Validity dan Face Validity dilakukan melalui konsultasi

dengan para ahli. Untuk mengetahui apakah suatu tes atau angket dianggap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

7575

valid secara isi (Content Validity) dapat dilakukan dengan cara meminta

pendapat ahli atau expert judgement. Para ahli yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah dua dosen dan guru sehingga dapat

dipertanggungjawabkan. Instrumen yang terdiri dari kuesioner, soal evalusi,

dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilakukan uji validitas oleh

validator (ahli). Hasil konsultasi dari ahli tersebut maka akan diperoleh skor

kemudian skor tersebut akan diubah menjadi nilai berdasarkan Patokan

Acuan Penilaian (PAP) tipe I dengan skala 1-100. Patokan pada tabel 3.6

berikut menurut Masidjo (1995) dengan sedikit modifikasi yang akan

digunakan sebagai patokan validasi instrumen.

Tabel 3.6 Kriteria Validasi Instrumen

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Kategori

90% - 100% 4,5 – 5 Sangat Layak 80% – 89% 4 - 4,4 Layak 65% – 79% 3,25 - 3,99 Cukup Layak 55% – 64% 2,75 - 3,24 Kurang Layak

< 55% 1 - 2,74 Sangat Kurang Layak

(Masidjo, 1995: 153)

1. Hasil Validasi Instrumen Hasil Belajar

Instrumen hasil belajar dalam penelitian ini yang berupa 15 soal

uraian juga telah melalui validasi oleh beberapa ahli dibidangnya (expert

judgement). Beberapa ahli selaku validator soal evaluasi dalam penelitian

ini adalah guru kelas VA SDN Perumnas Condongcatur dan dua dosen

yang ahli di bidang matematika. Soal yang telah disusun berdasarkan kisi-

kisi, kemudian dikonsultasikan kepada para ahli dengan pedoman

penskoran pada lembar validasi dengan kriteria sesuai pada tabel 3.6. Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

7676

validasi soal evaluasi secara lengkap daat dilihat pada lampiran 12.

Berikut adalah hasil dari validasi soal evaluasi:

Tabel 3.7 Hasil Validasi Soal Evaluasi

Penilai Nilai yang Diperoleh Kategori

Guru kelas VA SDN Perumnas Condongcatur

4,54

Sangat Layak

Dosen ahli 4,81 Sangat Layak Dosen ahli 3,63 Cukup Layak Rata-Rata 4,32 Layak

Berdasarkan tabel 3.7 mengenai hasil validasi soal evaluasi

didapatkan rata-rata sebesar 4,32 dan termasuk dalam tingkat penguasaan

kompetensi kategori “Layak”. Kategori atau kriteria hasil validasi soal

evaluasi dapat dilihat pada tabel 3.6. Sehingga instrumen soal evaluasi

dalam penelitian ini layak untuk digunakan.

2. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang digunakan oleh peneliti yaitu Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun berdasarkan Standar

Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan indikator. Perangkat pembelajaran

yang telah disusun tersebut, kemudian dikonsultasikan dan divalidasi oleh

ahli (expert judgement). Hasil validasi perangkat pembelajaran secara

lengkap dapat dilihat pada lampiran 11. Kriteria validasi rencana

pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.6 dan hasil penghitungan validasi

rencana pembelajaran dapat di lihat pada tabel 3.8 berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

7777

Tabel 3.8 Hasil Validasi Silabus

Penilai Nilai yang Diperoleh Kategori

Guru kelas VA SDN Perumnas Condongcatur

4,6

Sangat Layak

Dosen ahli 4,6 Sangat Layak Dosen ahli 4,5 Sangat Layak Rata-Rata 4,56 Sangat Layak

Berdasarkan tabel 3.8 mengenai hasil validasi perangkat

pembelajaran yaitu silabus didapatkan rata-rata sebesar 4,56 dan termasuk

dalam tingkat penguasaan kompetensi kategori “Sangat Layak”. Sehingga

silabus dalam penelitian ini sangat layak untuk digunakan dalam

pembelajaran.

Tabel 3.9 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Penilai Nilai yang Diperoleh Kategori

Guru kelas VA SDN Perumnas Condongcatur

4,64

Sangat Layak

Dosen ahli 3,94 Cukup Layak Dosen ahli 4,58 Sangat Layak Rata-Rata 4,38 Layak

Berdasarkan tabel 3.9 mengenai hasil validasi perangkat

pembelajaran yaitu RPP didapatkan rata-rata sebesar 4,38 dan termasuk

dalam tingkat penguasaan kompetensi kategori “Layak”. Sehingga RPP

dalam penelitian ini layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

Tabel 3.10 Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS)

Penilai Nilai yang Diperoleh Kategori

Guru kelas VA SDN Perumnas Condongcatur

4,67

Sangat Layak

Dosen ahli 4,33 Layak Dosen ahli 4,5 Sangat Layak Rata-Rata 4,5 Sangat Layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

7878

Berdasarkan tabel 3.10 mengenai hasil validasi perangkat

pembelajaran yaitu LKS didapatkan rata-rata sebesar 4,5 dan termasuk

dalam tingkat penguasaan kompetensi kategori “Sangat Layak”. Sehingga

LKS dalam penelitian ini sangat layak untuk digunakan dalam

pembelajaran.

3. Hasil Validasi Kemampuan Berpikir Kritis

Validasi instrumen kemampuan berpikir kritis dalam penelitian ini

diperoleh melalui expert judgement, yaitu dengan dikonsultasikan kepada

tiga orang ahli seperti guru kelas VA SDN Perumnas Condongcatur, dan

dua dosen. Hasil validasi lembar kuesioner secara lengkap dapat dilihat

pada lampiran 15. Kategori atau kriteria hasil validasi lembar kuesioner

dapat dilihat pada tabel 3.6. Setelah kuesioner kemampuan berpikir kritis

dikonsultasikan atau divalidasi oleh tiga ahli tersebut, maka diperoleh hasil

perhitungan sebagai berikut ini:

Tabel 3.11 Hasil Validasi Lembar Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis

Penilai Nilai yang Diperoleh Kategori Guru kelas VA SDN Perumnas

Condongcatur

4,5

Sangat Layak

Dosen ahli 4,55 Sangat Layak Dosen ahli 4 Layak Rata-Rata 4,35 Layak

Berdasarkan tabel 3.11 mengenai hasil validasi lembar kuesioner

kemampuan berpikir kritis didapatkan rata-rata sebesar 4,35 dan termasuk

dalam tingkat penguasaan kompetensi kategori “Layak”. Sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

7979

instrumen kuesioner kemampuan berpikir kritis dalam penelitian ini layak

untuk digunakan.

H. Teknik Analisis Data

Sanjaya (2006: 117) menyatakan bahwa menganalisis data adalah suatu

proses mengolah dan menginterpretasi data dengan tujuan untuk menjadikan

berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti

yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang telah diperoleh pada

proses penelitian dengan menggunakan instrumen, kemudian diolah secara

sistematis untuk mengetahui hasil dari penelitian. Teknik analisis data yang

digunakan untuk mengolah hasil penelitian yaitu menggunakan teknik

analisis data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:13) teknik kuantitatif

merupakan suatu karakteristik dari suatu variabel yang nilai-nilainya

dinyatakan dalam bentuk numerical. Teknik analisis data secara kuantitatif

berupa data hasil evalusi siswa, hasil kuesioner, dan hasil observasi yang

diolah menjadi bentuk angka

Data-data yang telah diproses tersebut dapat untuk melihat perubahan

atau peningkatan yang terjadi di setiap siklus. Perubahan dapat dilihat dengan

cara membandingkan hasil sebelum diberi tindakan dan sesudah diberikan

tindakan yang berkaitan dengan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis

matematika siswa kelas VA SD Negeri Perumnas Condongcatur pada materi

KPK dan FPB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

8080

itung nilai akhir seti ap siswa dengan menggunaka

x 100

ung nilai rata-rat

a kelas dengan men

ggu

ungan persentase ketunt

asa

n

x 1

siswa deng

00%

1. Hasil Belajar

Peneliti menggunakan tes evaluasi yang digunakan untuk mengukur

hasil belajar siswa dengan bentuk soal uraian sebanyak 15 soal uraian.

Sesudah soal diujikan disetiap akhir siklus dan evaluasi akhir dengan

menggabungkan siklus 1 dan siklus 2, hasil nilai setiap siswa dimasukkan

ke dalam tabel dengan kriteria penilaian sebagai berikut:

a. Menentukan penskoran.

Tes evaluasi yang berupa soal uraian penskorannya dilakukan dengan

memberikan nilai disetiap nomornya. Setiap nomor mempunyai nilai

yang berbeda dan disesuaikan dengan tingkat kesukaran soal.

b. Mengh n rumus:

NA =

c. Menghit nakan rumus:

Mean =

d. Perhit an menggunakan rumus:

NA =

e. Membandingkan persentase evaluasi pada kondisi awal dengan akhir

siklus 1, akhir siklus 1 dengan akhir siklus 2, dan akhir siklus 2 dengan

evaluasi akhir yaitu gabungan siklus 1 dan siklus 2.

f. Menghitung kenaikan hasil belajar siswa antar siklus, apakah terjadi

peningkatan secara signifikan atau tidak dilihat dari persentase

ketuntasan maupun rata-rata kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

8181

2. Kemampuan Berpikir Kritis

Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner dan lembar observasi

untuk mengumpulkan data kemampuan berpikir kritis matematika. Untuk

menghitung instrumen tersebut peneliti menggunakan kriteria PAP tipe 1

(Masidjo, 1995 : 153) sebagai berikut:

Tabel 3.12 PAP Tipe 1

Tingkat Penguasaan

Kompetensi Keterangan

90% - 100% Sangat Baik 80% - 89% Baik 65% - 79% Cukup Baik 55% - 79% Tidak Baik

Di bawah 55% Sangat Tidak Baik

Berdasarkan tabel 3.12 siswa yang dianggap mampu berpikir kritis

adalah siswa yang memenuhi kriteria minimal cukup kritis. Berikut adalah

langkah-langkah untuk menghitung data instrumen kuesioner dan observasi.

a. Lembar Kuesioner

Lembar Kuesioner terdiri dari pernyataan vavorable dan

pernyataan unvavorable yang berjumlah 20 butir pernyataan. Peneliti

menghitung data kuesioner dengan mencari rata-rata setiap indikator,

persentase setiap indikator, rata-rata secara keseluruhan, dan persentase

secara keseluruhan. Perhitungan data tersebut dapat dilihat berdasarkan

langkah berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

8282

enghitung skor rata-

− =

ra ta

uan berpikir kritis, denga

− =

n cara :

berikut:

=

1) Menghitung penskoran dengan cara menjumlahkan seluruh skor pada

setiap indikator.

2) M

3) Rata-rata yang telah diperoleh kemudian dikonversikan menjadi nilai

kemamp

Skor maksimal = jumlah pernyataan kuesioner setiap indikator x 5

(skala kuesioner)

4) Menghitung rentang skor setiap tingkat kriteria dengan cara:

a. Memasukkan hasil kuesioner setiap siswa perindikator.

b. Mencari jumlah skor yang diperoleh dari setiap siswa dalam

indikator.

c. Jumlah skor siswa yang diperoleh, kemudian dimasukkan ke dalam

kriteria dari PAP tipe 1 dengan sedikit modifikasi (Masidjo, 1995:

153)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

8383

1. Indikator 1

Indikator 1 terdiri 4 pernyataan pada kuesioner, sehingga

didapatkan skor maksimal sebesar 20. Skor maksimal tersebut

didapatkan dari 4 x 5 = 20 {jumlah pernyataan dikalikan 5

(jumlah respon)}.

Tabel 3.13 Kriteria Indikator 1

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90% – 100% 18 – 20 Sangat Kritis 80% – 89% 16 - 17,8 Kritis 65% – 79% 13 - 15,8 Cukup kritis 55% – 64% 11 - 12,8 Tidak kritis

< 55% 4 - 10,8 Sangat tidak kritis

2. Indikator 2

Indikator 2 terdiri 2 pernyataan pada kuesioner, sehingga

didapatkan skor maksimal sebesar 10. Skor maksimal tersebut

didapatkan dari 2 x 5 = 10 {jumlah pernyataan dikalikan 5

(jumlah respon)}.

Tabel 3.14 Kriteria Indikator 2

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90% – 100% 9 – 10 Sangat Kritis 80% – 89% 8 - 8,9 Kritis 65% – 79% 6,5 - 7,9 Cukup kritis 55% – 64% 5,5 - 6,4 Tidak kritis

< 55% 2 - 5,4 Sangat tidak kritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

8484

3. Indikator 3

Indikator 3 terdiri 2 pernyataan pada kuesioner,

sehingga didapatkan skor maksimal sebesar 10. Skor maksimal

tersebut didapatkan dari 2 x 5 = 10 {jumlah pernyataan

dikalikan 5 (jumlah respon)}.

Tabel 3.15 Kriteria Indikator 3

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90% – 100% 9 – 10 Sangat Kritis 80% – 89% 8 - 8,9 Kritis 65% – 79% 6,5 - 7,9 Cukup kritis 55% – 64% 5,5 - 6,4 Tidak kritis

< 55% 2 - 5,4 Sangat tidak kritis

4. Indikator 4

Indikator 4 terdiri 6 pernyataan pada kuesioner,

sehingga didapatkan skor maksimal sebesar 30. Skor maksimal

tersebut didapatkan dari 6 x 5 = 30 {jumlah pernyataan

dikalikan 5 (jumlah respon)}.

Tabel 3.16 Kriteria Indikator 4

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90% – 100% 27 – 30 Sangat Kritis 80% – 89% 24 - 26,7 Kritis 65% – 79% 19,5 - 23,7 Cukup kritis 55% – 64% 16,5 - 19,2 Tidak kritis

< 55% 6 - 16,2 Sangat tidak kritis

5. Indikator 5

Indikator 5 terdiri 2 pernyataan pada kuesioner,

sehingga didapatkan skor maksimal sebesar 10. Skor maksimal

tersebut didapatkan dari 2 x 5 = 10 {jumlah pernyataan

dikalikan 5 (jumlah respon)}.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

8585

Tabel 3.17 Kriteria Indikator 5

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90% – 100% 9 – 10 Sangat Kritis 80% – 89% 8 - 8,9 Kritis 65% – 79% 6,5 - 7,9 Cukup kritis 55% – 64% 5,5 - 6,4 Tidak kritis

< 55% 2 - 5,4 Sangat tidak kritis

6. Indikator 6

Indikator 6 terdiri 4 pernyataan pada kuesioner,

sehingga didapatkan skor maksimal sebesar 20. Skor maksimal

tersebut didapatkan dari 4 x 5 = 20 {jumlah pernyataan

dikalikan 5 (jumlah respon)}.

Tabel 3.18 Kriteria Indikator 6

Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan

90% – 100% 18 – 20 Sangat Kritis 80% – 89% 16 - 17,8 Kritis 65% – 79% 13 - 15,8 Cukup kritis 55% – 64% 11 - 12,8 Tidak kritis

< 55% 4 - 10,8 Sangat tidak kritis

7. Keseluruhan indikator

Indikator 1 sampai dengan indikator 6 kemudian dibuat

skor secara keseluruhan. Skor keseluruhan kemampuan

berpikir kritis dapat dilihat pada tabel 3.19 sebagai berikut:

Tabel 3.19 Kriteria Keseluruhan Indikator

Tabel Penguasaan

Kompetensi

Rentang Skor

Keterangan

90% - 100% 90 – 100 Sangat kritis 80% – 89% 80 – 89 Kritis 65% - 79% 65 – 79 Cukup kritis 55% – 64% 55 - 64 Tidak kritis

< 55% <55 Sangat tidak kritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

8686

enghitung persentase jumlah siswa yan

ℎ = ℎ

g mini

mal cukup kritis.

100%

5)

3) Lembar Observasi

Lembar observasi terdiri dari 6 indikator kemampuan berpikir

kritis, dan setiap indikator memuat 3 skala penilaian. Peneliti

menggunakan rata-rata setiap indikator, rata-rata secara keseluruhan, dan

persentase secara keseluruhan untuk mengitung data hasil obeservasi.

Perhitungan setiap indikator dapat dilakukan dengan langkah sebagai

berikut:

a. Rata-Rata Seluruh Siswa

1. Mencari rata-rata seluruh siswa siklus I yang diperoleh dari setiap

siswa.

2. Rata-rata pada siklus I dimasukkan ke dalam kriteria dengan skor

maksimal 3 (jumlah respon dalam lembar obesrvasi) sebagai

berikut:

Tabel 3.20 Kriteria Rata-Rata Observasi Seluruh Siswa

Tingkat Penguasaan Kompetensi

Rentang Skor

Keterangan

90% - 100% 2,7 – 3 Sangat kritis 80% – 89% 2,4 - 2,69 Kritis 65% - 79% 1,95 - 2,39 Cukup kritis 55% – 64% 1,65 - 1,94 Tidak kritis

< 55% 0 - 1,64 Sangat tidak kritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

8787

dengan cara:

x 100

%

3. Mencari rata-rata secara keseluruhan siklus II yang diperoleh dari

setiap siswa.

4. Rata-rata secara keselurhan dimasukkan ke dalam kriteria sesuai

pada tabel 3.20.

b. Persentase Secara Keseluruhan

1. Rata-rata setiap siswa dimasukkan ke dalam kriteria sesuai pada

tabel 3.20.

2. Menghitung jumlah siswa yang dianggap mampu berpikir kritis

(minimal cukup kritis).

3. Mencari persentase siswa yang dianggap mampu berpikir ktiris

(cukup kritis)

Persentase =

I. Indikator Keberhasilan

Sesuai dengan judul penelitian yang dipilih, penelitian ini mempunyai

dua variabel yaitu hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis. Hasil belajar

siswa diukur dengan menggunakan soal evaluasi di akhir siklus dan evaluasi

akhir dengan menggabungkan siklus 1 dan siklus 2. Hasil dari setiap siklus

digunakan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar siswa.

Begitu juga dengan kuesioner kemampuan berpikir kritis yang telah diolah

sehingga dapat diketahui adanya peningkatan dari kondisi awal ke akhir siklus

2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran matematika SDN

Perumnas Condongcatur adalah 65. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

8888

tersebut didapatkan dari kriteria penetapan KKM yaitu kompleksitas (kesulitan

dan kerumitan), daya dukung, intake siswa (tingkat kemampuan rata-rata).

Peneliti menaikkan KKM dari 65 menjadi 69 pada siklus 1, siklus 2 menjadi

73, dan evaluasi akhir menjadi 77. Indikator keberhasilan yang ditargetkan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.21 Indikator Keberhasilan Hasil Belajar

No.

Indikator Kondisi

Awal Target Akhir Siklus

Deskriptor 1 2 1 dan 2

1.

Rata-rata kelas

57,66

70

75

80

Jumlah nilai seluruh

siswa dibagi jumlah

siswa

2.

Persentase

ketuntasan

51,19%

60%

70%

80%

Jumlah siswa yang tuntas dibagi

jumlah seluruh

siswa dikali 100%

Berdasarkan tabel 3.21 menunjukkan skor rata-rata hasil belajar siswa

pada kondisi awal adalah 57,66 dengan target pencapaian pada evaluasi 1 yaitu

70, evalusi 2 sebesar 75, dan evaluasi akhir adalah 80. Sedangkan persentase

jumlah siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal sebesar 51,19 % dengan

target pencapaian siklus I sebesar 60% dan target pencapain siklus II sebesar

70% dan target pencapaian evaluasi akhir yang merupakan evaluasi gabungan

siklus 1 dan siklus 2 adalah sebesar 80%. Target tersebut ditentukan melalui

diskusi peneliti dengan guru kelas VA. Pemerolehan target juga diperoleh

dengan mengamati kemampuan siswa pada kondisi awal. Pengamatan tersebut

berguna agar target dan hasil tidak terdapat selisih yang banyak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

8989

Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan Kemampuan Berpikir Kritis

Keseluruhan

No.

Indikator

Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

Deskriptor

1. Rata-rata nilai berpikir kritis 60,95 81,33

2.

Persentase siswa

37,5%

75% Jumlah siswa yang minimal cukup

kritis dibagi seluruh siswa dikali 100

Berdasarkan tabel 3.22 menunjukan bahwa rata-rata nilai berpikir kritis

pada kondisi awal 60,95 meningkat menjadi 81,33 di kondisi akhir. Sedangkan

persentase siswa pada kondisi awal sebesar 37,5% meningkat menjadi 81,33%

di kondisi akhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

9090

J. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 10 bulan mulai dari persiapan sampai

dengan revisi akhir. Peneliti menyajikan jadwal penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.23 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No

Kegiatan

Waktu (Bulan)

Juli

2015 Agust

2015 Sept

2015 Okt

2015 Nov

2015 Des

2015 Jan

2015 Feb

2016 Mar

2016 Aprl

2016 1. Perijinan observasi

dan wawancara di

SD

2. Observasi dan

wawancara

Sebelum penelitian

3. Penyusunan dan

pengajuan Proposal

4. Persiapan perangkat

Pembelajaran

5. Pelaksanaan tindakan

6. Pengolahan data

hasil Penelitian

7. Penyelesaian

kelengkapan

8. Revisi 9. Ujian skripsi 10. Revisi akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam BAB IV ini peneliti membahas tentang hasil penelitian dan

pembahasan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Hasil penelitian dan

pembahasan setiap siklus dapat di deskripsikan sebagai berikut:

A. Hasil Penelitian

1. Proses Pelaksanaan Penelitian

a. Kondisi Awal

Pelaksanaan penelitian diawali dengan melakukan pengamatan

yang bertujuan untuk mengetahui keadaan awal kemampuan berpikir

kritis dan hasil belajar matematika sebelum penerapan pembelajaran

kontekstual. Kondisi awal dijadikan sebagai bahan melaksanakan

tindakan pada siklus I dan siklus II.

1) Hasil Belajar

Peneliti mendapatkan hasil belajar siswa pada materi KPK dan

FPB siswa kelas VA SD Negeri Perumnas Condongcatur dua tahun

terakhir. Berikut ini data nilai siswa kelas VA tahun pelajaran

2013/2014 pada materi KPK dan FPB.

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

9292

Tabel 4.1 Nilai KPK dan FPB Siswa Kelas VA Tahun 2013/2014

No.

Nama

Nilai Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas 1. DH 65 √ - 2. GHS 51 - √ 3. AY 71 √ - 4. MRA 80 √ - 5. RR 72 √ - 6. EA 82 √ - 7. THYA 60 - √ 8. KLIP 68 √ - 9. MM 70 √ -

10. ARB 62 - √ 11. RD 70 √ - 12. HBD 60 - √ 13. RYK 55 - √ 14. MH 69 √ - 15. ATJ 50 - √ 16. AKL 70 √ - 17. IHTR 75 √ - 18. NHF 60 - √ 19. IP 45 - √ 20 AWR 58 - √ 21. LLRG 70 √ - 22. RH 58 - √ 23. AS 65 √ - 24. NAP 50 - √ 25. ILM 40 - √ 26 IMS 60 - √

Jumlah Nilai 1.636 Rata-Rata 62,93

Jumlah Siswa Tuntas 13 13 Presentase Ketuntasan 50% 50%

Tabel 4.1 menunjukkan data keadaan awal hasil belajar siswa

kelas VA tahun ajaran 2013/ 2014 pada materi KPK dan FPB dengan

Kriteria Ketuntasan Minimal 65. Berdasarkan tabel tersebut terdapat

13 siswa dari 26 siswa yang tuntas atau berhasil mencapai KKM.

Persentase ketuntasan siswa hanya separuhnya saja atau sebesar 50%.

Nilai rata-rata kelas juga masih di bawah KKM yaitu dengan rata-rata

kelas 62,93. Data tersebut menunjukkan bahwa pada tahun pelajaran

2013/2014 hasil belajar siswa masih rendah. Agar lebih memperkuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

9393

data, peneliti meninjau kembali hasil belajar matematika pada materi

KPK dan FPB siswa kelas VA pada tahun berikutnya, yaitu tahun

ajaran 2014/2015 yang dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Nilai KPK dan FPB Siswa Kelas VA Tahun 2014/2015

No.

Nama

Nilai Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas 1. AFB 80 √ - 2. ADEP 61 - √ 3. AYT 55 - √ 4. ALP 70 √ - 5. HTA 65 √ - 6. HWW 60 - √ 7. IRS 60 - √ 8. IDP 63 - √ 9. IIRP 66 √ -

10. RWB 40 - √ 11. RPD 70 √ - 12. SHT 61 - √ 13. UNA 79 √ - 14. VFA 60 - √ 15. TDPR 73 √ - 16. YAH 67 √ - 17. ZAA 64 - √ 18. ZS 71 √ - 19. ZFN 68 √ - 20 BPJS 55 - √ 21. FZP 79 √ -

Jumlah Nilai 1.367 Rata-Rata 52,38

Jumlah Siswa Tuntas 11 10 Persentase Ketuntasan 52,38% 47,62%

Tabel 4.2 menunjukkan data keadaan awal hasil belajar siswa

kelas VA tahun ajaran 2014/ 2015 pada materi KPK dan FPB dengan

Kriteria Ketuntasan Minimal yang masih sama dengan tahun

sebelumnya yaitu 65. Berdasarkan tabel tersebut terdapat 11 (52,38%)

siswa dari 21, sedangkan siswa yang belum tuntas atau belum

mencapai KKM sebanyak 10 siswa (47,62%). Nilai rata-rata kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

9494

juga masih di bawah KKM sama seperti tahun sebelumnya bahkan

lebih menurun, yaitu dengan rata-rata kelas 52,38. Data tersebut

menunjukkan bahwa pada tahun pelajaran 2013/2014 hasil belajar

siswa masih rendah.

Data hasil belajar dua tahun terakhir yang diperoleh peneliti

tersebut kemudian didapatkan rata-rata nilai yaitu 57,66 dengan

persentase ketuntasan 51,19%. Hasil belajar siswa dapat disimpulkan

masih rendah dengan persentase ketuntasan hanya separuh dan rata-

rata yang masih jauh dari KKM.

2) Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Keadaan awal kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat

dari hasil kuesioner yang dilakukan pada hari Rabu 30 September

2015. Berdasarkan hasil kuesioner yang terdiri dari 20 pernyataan,

dapat dilihat bahwa kemampuan berpikir kritis matematika siswa

masih rendah. Pengamatan dilakukan dengan menghitung persentase

jumlah siswa yang dianggap mampu berpikir kritis disetiap

indikatornya. Hasil kuesioner kemampuan berpikir kritis sebelum

tindakan diperoleh skor rata-rata yang dicapai yang kemudian

dikonversikan ke dalam sebuah nilai. Nilai kemampuan berpikir kritis

didapatkan dari rata-rata dibagi skor maksimal disetiap indikator dan

dikalikan 100. Skor rata-rata dan nilai kemampuan berpikir kritis

siswa adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

9595

Tabel 4.3 Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Awal

No.

Indikator Skor Rata-Rata yang Dicapai

Nilai Kemampuan

Berpikir Kritis 1. Menganalisis argumen 11,3 56,5 2. Mampu bertanya 6,2 62 3. Mampu menjawab pertanyaan 5,8 58 4. Memecahkan masalah 18,3 61 5. Membuat kesimpulan 6,9 69

6. Keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan.

12,5

62,5

Keseluruhan 60,95 60,95

Berdasarkan tabel 4.3 tersebut, indikator pertama diperoleh

rata-rata 11,3 dengan nilai kemampuan berpikir kritis 56,5. Indikator

kedua diperoleh rata-rata 6,2 dengan nilai kemampuan berpikir kritis

62. Indikator ketiga diperoleh rata-rata 5,8 dengan nilai kemampuan

berpikir kritis 58. Indikator keempat diperoleh rata-rata 18,3 dengan

nilai kemampuan berpikir kritis 61. Indikator kelima diperoleh rata-

rata 6,9 dengan nilai kemampuan berpikir kritis 69. Indikator keenam

diperoleh rata-rata 12,5 dengan nilai kemampuan berpikir kritis 62,5.

Peneliti juga menyajikan data hasil kuesioner kondisi awal setiap

siswa untuk masing-masing indikatornya sebagai berikut:

a. Indikator 1

Indikator 1 yaitu menganalisis argumen terdiri dari 4

pernyataan pada kuesioner, yaitu pernyataan favorabel pada nomor

5 dan 6 serta pernyataan unfavorabel pada nomor 11 dan 14. Kisi-

kisi kuesioner tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3, sedangkan

perhitungan pada setiap pernyataan dapat dilihat pada tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

9696

Tabel 4.4 Skor Indikator 1 Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Awal

No

Nama Item

Skor

Kriteria 5 6 11 14

1 TA 4 1 4 4 13 Cukup Kritis 2 AK 1 2 2 4 9 Sangat tidak kritis 3 APAL 1 3 3 2 9 Sangat tidak kritis 4 ABCK 2 4 2 5 13 Cukup Kritis 5 CAS 2 2 1 3 8 Sangat tidak kritis 6 FSA 3 2 5 2 12 Tidak kritis 7 HPZ 4 5 5 4 18 Sangat Kritis 8 AAA 5 2 4 3 14 Cukup Kritis 9 KPH 3 1 4 4 12 Tidak kritis

10 MFAA 1 1 3 2 7 Sangat tidak kritis 11 NFA 2 4 1 3 10 Sangat tidak kritis 12 RMKI 1 1 1 2 5 Sangat tidak kritis 13 AOAP 2 1 2 2 7 Sangat tidak kritis 14 AAN 3 2 4 5 14 Cukup kritis 15 ARA 4 2 4 4 14 Cukup kritis 16 ARA 1 2 3 4 10 Sangat tidak kritis 17 ARR 2 1 3 3 9 Sangat tidak kritis 18 BR 3 2 3 2 10 Sangat tidak kritis 19 FS 4 1 2 1 8 Sangat tidak kritis 20 EAR 5 1 5 5 16 Kritis 21 FIS 2 3 4 5 14 Cukup kritis 22 KDTN 2 4 4 4 14 Cukup kritis 23 R 3 3 4 4 14 Cukup kritis 24 KNH 2 5 2 2 11 Tidak kritis

Jumlah skor kelas 271 Rata-rata skor kelas 11,3 Tidak kritis Nilai rata-rata kelas 56,5 Tidak kritis

Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 10 Persentase jumlah siswa 41,66%

Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan jumlah skor kelas 271

dengan rata-rata skor kelas 11,3 dan dikonversikan menjadi nilai

rata-rata yaitu 56,5. Terdapat 10 siswa dari 24 jumlah siswa

seluruhnya yang termasuk ke dalam kriteria minimal cukup kritis

atau dengan persentase 41,66%. Kriteria maksimal pada indikator 1

yaitu 20 (jumlah pernyataan x 5). Kriteria pada masing-masing skor

dapat dilihat pada tabel 3.13.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

9797

b. Indikator 2

Indikator 2 yaitu mampu bertanya terdiri dari 2 pernyataan

pada kuesioner, yaitu pernyataan favorabel pada nomor 1 serta

pernyataan unfavorabel pada nomor 3. Kisi-kisi kuesioner tersebut

dapat dilihat pada tabel 3.3 sedangkan perhitungan pada setiap

pernyataan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Skor Indikator 2 Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Awal

No

Nama Item

Skor

Kriteria 1 3

1 TA 5 4 9 Sangat kritis 2 AK 3 4 7 Cukup kritis 3 APAL 3 4 7 Cukup kritis 4 ABCK 2 2 4 Sangat tidak kritis 5 CAS 4 4 8 Kritis 6 FSA 1 2 3 Sangat tidak kritis 7 HPZ 2 2 4 Sangat tidak kritis 8 AAA 5 4 9 Sangat kritis 9 KPH 4 2 6 Tidak kritis

10 MFAA 4 5 9 Sangat kritis 11 NFA 2 1 3 Sangat tidak kritis 12 RMKI 2 4 6 Tidak kritis 13 AOAP 2 2 4 Sangat tidak kritis 14 AAN 2 4 6 Tidak kritis 15 ARA 3 2 5 Sangat tidak kritis 16 ARA 5 2 7 Cukup kritis 17 ARR 2 4 6 Tidak kritis 18 BR 3 5 8 Kritis 19 FS 4 4 8 Kritis 20 EAR 3 2 5 Sangat tidak kritis 21 FIS 1 2 3 Sangat tidak kritis 22 KDTN 2 4 6 Tidak kritis 23 R 3 4 7 Cukup kritis 24 KNH 5 4 9 Sangat kritis

Jumlah skor kelas 149 Rata-rata skor kelas 6,2 Tidak kritis Nilai rata-rata kelas 62 Tidak kritis

Jumlah siswa yang minimal cukup kritis

11

Persentase jumlah siswa 45,83%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

9898

Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan jumlah skor kelas 149

dengan rata-rata skor kelas 6,2 dan dikonversikan menjadi nilai rata-

rata yaitu 62. Terdapat 11 siswa dari 24 jumlah siswa seluruhnya yang

termasuk ke dalam kriteria minimal cukup kritis atau dengan

persentase 45,83%. Kriteria maksimal pada indikator 2 yaitu 10

(jumlah pernyataan x 5). Kriteria pada masing-masing skor dapat

dilihat pada tabel 3.14

c. Indikator 3

Indikator 3 yaitu mampu menjawab pertanyaan terdiri dari 2

pernyataan pada kuesioner, yaitu pernyataan favorabel pada nomor 4

serta pernyataan unfavorabel pada nomor 8. Kisi-kisi kuesioner

tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3 sedangkan perhitungan pada

setiap pernyataan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Skor Indikator 3 Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Awal

No

Nama Item

Skor

Kriteria 4 8

1 TA 4 4 8 Kritis 2 AK 2 5 7 Cukup kritis 3 APAL 3 2 5 Sangat tidak kritis 4 ABCK 2 4 6 Tidak kritis 5 CAS 1 4 5 Sangat tidak kritis 6 FSA 4 3 7 Cukup kritis 7 HPZ 2 2 4 Sangat tidak kritis 8 AAA 3 2 5 Sangat tidak kritis 9 KPH 2 1 3 Sangat tidak kritis

10 MFAA 2 4 6 Tidak kritis 11 NFA 4 3 7 Cukup kritis 12 RMKI 4 3 7 Cukup kritis 13 AOAP 4 2 6 Tidak kritis 14 AAN 1 1 2 Sangat tidak kritis 15 ARA 4 3 7 Cukup kritis 16 ARA 5 2 7 Cukup kritis 17 ARR 3 4 7 Cukup kritis 18 BR 5 2 7 Cukup kritis 19 FS 1 5 6 Tidak kritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

9999

20 EAR 4 2 6 Tidak kritis 21 FIS 1 4 5 Sangat tidak kritis 22 KDTN 2 4 6 Tidak kritis 23 R 1 4 5 Sangat tidak kritis 24 KNH 1 4 5 Sangat tidak kritis

Jumlah skor kelas 139 Rata-rata skor kelas 5,8 Tidak kritis Nilai rata-rata kelas 58 Tidak kritis

Jumlah siswa yang minimal cukup kritis

9

Persentase jumlah siswa 37,5%

Berdasarkan tabel 4.6 didapatkan jumlah skor kelas 139

dengan rata-rata skor kelas 5,8 dan dikonversikan menjadi nilai rata-

rata yaitu 58. Terdapat 9 siswa dari 24 jumlah siswa seluruhnya yang

termasuk ke dalam kriteria minimal cukup kritis atau dengan

persentase 37,5%. Kriteria maksimal pada indikator 3 yaitu 10

(jumlah pernyataan x 5). Kriteria pada masing-masing skor dapat

dilihat pada tabel 3.15.

d. Indikator 4

Indikator 4 yaitu memecahkan masalah terdiri dari 6

pernyataan pada kuesioner, yaitu pernyataan favorabel pada nomor 2,

7, dan 17 serta pernyataan unfavorabel pada nomor 9, 10, dan 15.

Kisi-kisi kuesioner tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3 sedangkan

perhitungan pada setiap pernyataan dapat dilihat pada tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

100100100

Tabel 4.7 Skor Indikator 4 Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Awal

No

Nama Item

Skor

Kriteria 2 7 9 10 15 17

1 TA 1 4 4 4 4 3 20 Cukup kritis 2 AK 5 3 4 4 2 2 20 Cukup kritis 3 APAL 4 4 4 5 3 4 24 Kritis 4 ABCK 4 4 5 5 3 3 24 Kritis 5 CAS 3 2 4 4 5 1 19 Tidak kritis 6 FSA 1 3 4 4 5 1 18 Tidak kritis 7 HPZ 1 4 5 4 4 1 19 Tidak kritis 8 AAA 3 5 3 4 4 1 20 Cukup kritis 9 KPH 1 1 1 1 4 4 12 Sangat tidak kritis

10 MFAA 2 4 3 1 3 5 18 Tidak kritis 11 NFA 4 3 2 4 5 3 21 Cukup kritis 12 RMKI 2 2 5 3 1 1 14 Sangat tidak kritis 13 AOAP 4 3 4 1 2 2 16 Sangat tidak kritis 14 AAN 5 1 4 1 3 1 15 Sangat tidak kritis 15 ARA 2 2 3 2 3 1 13 Sangat tidak kritis 16 ARA 3 4 5 3 3 2 20 Cukup kritis 17 ARR 3 2 1 3 4 2 15 Sangat tidak kritis 18 BR 2 2 3 4 4 3 18 Tidak kritis 19 FS 2 3 4 4 4 4 21 Cukup kritis 20 EAR 1 3 4 4 4 2 18 Tidak kritis 21 FIS 4 2 4 5 2 3 20 Cukup kritis 22 KDTN 3 3 2 4 2 3 17 Tidak kritis 23 R 2 2 5 2 4 5 20 Cukup kritis 24 KNH 3 3 2 3 4 3 18 Tidak kritis

Jumlah skor kelas 440 Rata-rata skor kelas 18,3 Tidak kritis Nilai rata-rata kelas 61 Tidak kritis

Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 10 Persentase jumlah siswa 41,66%

Berdasarkan tabel 4.7 didapatkan jumlah skor kelas 440

dengan rata-rata skor kelas 18,3 dan dikonversikan menjadi nilai rata-

rata yaitu 61. Terdapat 10 siswa dari 24 jumlah siswa seluruhnya yang

termasuk ke dalam kriteria minimal cukup kritis atau dengan

persentase 41,66%. Kriteria maksimal pada indikator 4 yaitu 30

(jumlah pernyataan x 5). Kriteria pada masing-masing skor dapat

dilihat pada tabel 3.16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

101101101

e. Indikator 5

Indikator 5 yaitu membuat kesimpulan terdiri dari 2 pernyataan

pada kuesioner, yaitu pernyataan favorabel pada nomor 12 serta

pernyataan unfavorabel pada nomor 13. Kisi-kisi kuesioner tersebut

dapat dilihat pada tabel 3.3 sedangkan perhitungan pada setiap

pernyataan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8 Skor Indikator 5 Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Awal

No

Nama Item

Skor

Kriteria 12 13

1 TA 4 4 8 Kritis 2 AK 1 4 5 Sangat tidak kritis 3 APAL 3 4 7 Cukup kritis 4 ABCK 2 4 6 Tidak kritis 5 CAS 3 4 7 Cukup kritis 6 FSA 1 5 6 Tidak kritis 7 HPZ 1 2 3 Sangat tidak kritis 8 AAA 1 5 6 Tidak kritis 9 KPH 4 4 8 Kritis

10 MFAA 5 4 9 Sangat kritis 11 NFA 5 3 8 Kritis 12 RMKI 4 3 7 Cukup kritis 13 AOAP 3 3 6 Tidak kritis 14 AAN 4 4 8 Kritis 15 ARA 3 5 8 Kritis 16 ARA 2 5 7 Cukup kritis 17 ARR 2 5 7 Cukup kritis 18 BR 2 4 6 Tidak kritis 19 FS 1 5 6 Tidak kritis 20 EAR 1 5 6 Tidak kritis 21 FIS 4 4 8 Kritis 22 KDTN 5 4 9 Sangat kritis 23 R 4 2 6 Tidak kritis 24 KNH 4 4 8 Kritis

Jumlah skor kelas 165 Rata-rata skor kelas 6,9 Cukup kritis Nilai rata-rata kelas 69 Cukup kritis

Jumlah siswa yang minimal cukup kritis

14

Persentase jumlah siswa 58,33%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

102102102

Berdasarkan tabel 4.8 didapatkan jumlah skor kelas 165

dengan rata-rata skor kelas 6,9 dan dikonversikan menjadi nilai rata-

rata yaitu 69. Terdapat 14 siswa dari 24 jumlah siswa seluruhnya yang

termasuk ke dalam kriteria minimal cukup kritis atau dengan

persentase 58,33%. Kriteria maksimal pada indikator 5 yaitu 10

(jumlah pernyataan x 5). Kriteria pada masing-masing skor dapat

dilihat pada tabel 3.17.

f. Indikator 6

Indikator 6 yaitu keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil

dari pengamatan terdiri dari 4 pernyataan pada kuesioner, yaitu

pernyataan favorabel pada nomor 18 dan 19 serta pernyataan

unfavorabel pada nomor 16 dan 20. Kisi-kisi kuesioner tersebut dapat

dilihat pada tabel 3.3 sedangkan perhitungan pada setiap pernyataan

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9 Skor Indikator 6 Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Awal

No

Nama Item

Skor

Kriteria 16 18 19 20

1 TA 4 5 3 4 16 Kritis 2 AK 4 2 3 4 13 Cukup kritis 3 APAL 5 2 2 5 14 Cukup kritis 4 ABCK 2 2 2 5 11 Tidak kritis 5 CAS 1 3 4 4 12 Tidak kritis 6 FSA 5 4 2 4 15 Cukup kritis 7 HPZ 4 3 4 5 16 Kritis 8 AAA 2 2 2 5 11 Tidak kritis 9 KPH 5 4 1 4 14 Cukup kritis 10 MFAA 5 5 4 3 17 Kritis 11 NFA 4 3 1 4 12 Tidak kritis 12 RMKI 4 4 1 2 11 Tidak kritis 13 AOAP 3 2 2 2 9 Sangat tidak kritis 14 AAN 3 1 2 3 9 Sangat tidak kritis 15 ARA 4 5 4 3 16 Kritis 16 ARA 2 2 3 3 10 Sangat tidak kritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

103103103

17 ARR 1 2 3 3 9 Sangat tidak kritis 18 BR 3 2 2 1 8 Sangat tidak kritis 19 FS 4 2 1 2 9 Sangat tidak kritis 20 EAR 2 2 1 4 9 Sangat tidak kritis 21 FIS 4 4 3 4 15 Cukup kritis 22 KDTN 4 5 2 3 14 Cukup kritis 23 R 3 4 5 3 15 Cukup kritis 24 KNH 4 1 4 5 14 Cukup kritis

Jumlah skor kelas 299 Rata-rata skor kelas 12,5 Tidak kritis Nilai rata-rata kelas 62,5 Tidak kritis

Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 12 Persentase jumlah siswa 50%

Tabel 4.9 didapatkan jumlah skor kelas 299 dengan rata-rata

skor kelas 12,5 dan dikonversikan menjadi nilai rata-rata yaitu 62,5.

Terdapat 12 siswa dari 24 jumlah siswa seluruhnya yang termasuk ke

dalam kriteria minimal cukup kritis atau dengan persentase 50%.

Kriteria maksimal pada indikator 6 yaitu 20 (jumlah pernyataan x 5).

Kriteria pada masing-masing skor dapat dilihat pada tabel 3.18.

Tabel 4.10 Skor Keseluruhan Indikator Kondisi Awal

No

Nama Indikator

Skor

Kriteria 1 2 3 4 5 6

1 TA 13 9 8 20 8 16 74 Cukup kritis 2 AK 9 7 7 20 5 13 61 Cukup kritis 3 APAL 9 7 5 24 7 14 66 Kritis 4 ABCK 13 4 6 24 6 11 64 Kritis 5 CAS 8 8 5 19 7 12 59 Tidak kritis 6 FSA 12 3 7 18 6 15 61 Tidak kritis 7 HPZ 18 4 4 19 3 16 64 Tidak kritis 8 AAA 14 9 5 20 6 11 65 Cukup kritis 9 KPH 12 6 3 12 8 14 55 Sangat tidak kritis 10 MFAA 7 9 6 18 9 17 66 Tidak kritis 11 NFA 10 3 7 21 8 12 61 Cukup kritis 12 RMKI 5 6 7 14 7 11 50 Sangat tidak kritis 13 AOAP 7 4 6 16 6 9 48 Sangat tidak kritis 14 AAN 14 6 2 15 8 9 54 Sangat tidak kritis 15 ARA 14 5 7 13 8 16 63 Sangat tidak kritis 16 ARA 10 7 7 20 7 10 61 Cukup kritis 17 ARR 9 6 7 15 7 9 53 Sangat tidak kritis 18 BR 10 8 7 18 6 8 57 Tidak kritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

104104104

19 FS 8 8 6 21 6 9 58 Cukup kritis 20 EAR 16 5 6 18 6 9 60 Tidak kritis 21 FIS 14 3 5 20 8 15 65 Cukup kritis 22 KDTN 14 6 6 17 9 14 66 Tidak kritis 23 R 14 7 5 20 6 15 67 Cukup kritis 24 KNH 11 9 5 18 8 14 65 Tidak kritis Jumlah skor kelas 1.463 Rata-rata skor kelas 60,95 Tidak kritis Nilai rata-rata kelas 60,95 Tidak kritis Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 9 Persentase jumlah siswa 37,5%

Kemampuan berpikir kritis siswa pada kondisi awal dapat

disimpulkan bahwa rata-rata skor seluruh siswa didapatkan hasil 3,03

dengan kriteria tidak kritis. Jumlah skor kelas diperoleh hasil 1.463

dengan rata-rata kelas 60,95 (tidak kritis) dan nilai rata-rata kelas

yaitu 60,95 (tidak kritis). Persentase jumlah siswa yang kritis seacara

keselurahan adalah sebesar 37,5% (9 dari 24 siswa) dengan kriteria

sangat tidak kritis. Kriteria keseluruhan indikator dapat dilihat pada

tabel 3.19.

b. Pelaksanaan Siklus 1

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dimulai tanggal 3 Oktober 2015

di kelas VA SDN Perumnas Condongcatur tahun pelajaran 2015/2016.

Pelaksanaan siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, dengan

alokasi waktu di setiap pertemunanya 3x35 menit.

1) Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan

segala sesuatu yang digunakan dan dibutuhkan dalam penelitian.

Peneliti mengkaji kompetensi dasar, indikator, dan materi pokok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

105105105

penelitian terlebih dahulu. Peneliti melanjutkan menyusun silabus,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa

(LKS), lembar soal evalusi, rubrik penilaian, dan media pembelajaran

yang bertujuan untuk membantu siswa dalam belajar. Selain itu

peneliti juga menyusun rubrik pengamatan kemampuan berpikir kritis

siswa selama pelaksanaan proses pembelajaran.

2) Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan pembelajaran dilakukan

sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu setiap

pertemuannya 3x35 menit atau 3 jam pelajaran menyesuaikan jam

pelajaran di SDN Perumnas Condongcatur bahwa setiap jamnya

beralokasikan 35 menit.

a. Pertemuan I

Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari

Sabtu, 3 Oktober 2015 dengan alokasi waktu 3x35 menit atau 3 jam

pelajaran. Pertemuan pertama membahas tentang bilangan prima,

faktorisasi prima dengan menggunakan pohon faktor, dan mencari

KPK dengan menggunakan bantuan kalender. Pelaksanaan

pertemuan pertama siklus I memuat komponen-komponen

pembelajaran kontekstual sebagai berikut:

Guru membuka pembelajaran dengan berdoa, memberikan

salam, dan melakukan absensi. Guru mengkondisikan siswa dan

meminta siswa untuk bersiap mengikuti pembelajaran. Guru juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

106106106

mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai kelipatan

dan bilangan prima sebagai pengantar sebelum masuk ke dalam

materi.

Guru menerapkan komponen masyarakat belajar melalui

pembagian kelompok, yaitu menjadi dua kelompok besar untuk

melakukan sebuah permainan sebelum materi dimulai. Permainan

yang diberikan guru kepada siswa adalah Happy Clap.

Sebelum memulai permainan, guru mengecek pemahaman

siswa terlebih dahulu mengenai kelipatan. Guru bertanya mengenai

kelipatan dari 2, 3, dan 4, sehingga dapat dilihat bahwa siswa telah

mengetahui mengenai konsep kelipatan sebagai tahap awal

mengetahui konsep KPK. Guru menjelaskan hubungan permainan

Happy Clap dengan KPK. Ketika mereka bertepuk tangan secara

bersama pada satu angka, maka angka tersebut yang menjadi

jawaban dari KPK. Maka siswa dapat menyimpulkan bahwa KPK

adalah angka terkecil yang sama dan saling bertemu.

Guru menjelaskan aturan permainan, yaitu kelompok pertama

bertepuk tangan ketika guru mengatakan angka 2 dan kelipatannya,

sedangkan kelompok dua bertepuk tangan ketika guru mengatakan

angka 3 dan kelipatannya. Setelah menjelaskan aturan tersebut

kepada siswa, guru memulai permainan dan menghitung bilangan

asli sampai 20. Melalui permainan tersebut guru menyampaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

107107107

tujuan pembelajaran dan siswa kembali ke tempat duduk masing-

masing.

Selanjutnya pada kegiatan inti, siswa dibagi menjadi 5

kelompok dengan anggota yang heterogen (masyarakat belajar).

Pembagian kelompok secara heterogen dapat saling membelajarkan

antar anggota kelompok. Kegiatan selanjutnya setelah siswa dibagi

menjadi beberapa kelompok, guru membagikan lembar kerja siswa

berupa angka 1-100 untuk setiap kelompok. Siswa diminta untuk

melingkari angka-angka yang termasuk ke dalam bilangan prima

sesuai dengan pengetahuan yang telah mereka miliki sebelumnya

(konstruktivisme). Ketika siswa mulai bingung, guru tidak

memberikan jawaban langsung kepada para siswa, namun guru

menjelaskan dengan mengkaitkan pengetahuan yang telah dimiliki

siswa. Selanjutnya siswa dapat melanjutkan lembar kerja dengan

berkelompok. Kegiatan tersebut termasuk ke dalam komponen

konstruktivisme.

Kegiatan konstruktivisme dapat melatih kemampuan berpikir

kritis siswa ketika mereka berusaha untuk memecahkan masalah

(indikator berpikir kritis) dan mencari mana saja yang termasuk

bilangan prima. Para siswa tidak bisa asal melingkari angka, namun

mereka akan memilihnya dan menilai hasil dari pengamatannya

(indikator berpikir kritis). Setelah siswa selesai mengerjakan LKS,

perwakilan dari beberapa kelompok maju ke depan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

108108108

mempresentasikan pekerjaannya. Ketika para siswa saling

bekerjasama untuk mengerjakan tugas kelompok, mereka juga akan

belajar untuk menganalisis argumen (indikator berpikir kritis). Para

siswa mencari bilangan prima antara 1-100 banyak kemungkinan

jawaban dan pendapat dari anggota kelompoknya. Hal tersebut

akan melatih kemampuan berpikir kritis siswa untuk menganalisis

kembali jawaban teman sampai mereka mendapatkan hasil yang

benar. Guru menunjuk salah satu siswa untuk maju ke depan

menuliskan hasil pekerjaannya. Selanjutnya guru menjelaskan

mengenai bilangan prima.

Selanjutnya siswa kembali mendapatkan kalender untuk

melakukan peragaan menemukan konsep KPK. Sebelum para siswa

menggunakan media kalender, guru memeragakannya terlebih

dahulu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh siswa (pemodelan).

Ketika guru memeragakan media, guru tetap mengajak siswa untuk

ikut berpartisipasi menjawab pertanyaan dari guru. Guru tidak

memberikan contoh sampai selesai karena nantinya siswa akan

mencoba menyelesaikan dan mencari jawaban dari soal yang

berbeda.

Setelah guru menjelaskan, siswa mulai melakukan peragaan

dengan menggunakan media kalender dan melakukan sebuah

proses untuk menemukan sendiri konsep dari KPK (inkuiri). Siswa

memberikan tanda lingkaran untuk hasil kelipatan dari 4 dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

109109109

memberikan tanda centang untuk hasil kelipatan dari 6. Siswa akan

menemukan bahwa terdapat 2 tanda (lingkaran dan centang) pada

satu angka. Berdasarkan hasil dari percobaan siswa tersebut, dapat

diketahui bahwa KPK adalah bilangan terkecil yang saling bertemu

atau bersekutu yang diperoleh dari hasil kelipatan dan didapatkan

hasil yaitu 26. Setelah siswa selesai mengerjakan beberapa soal,

kemudian perwakilan dari kelompok menuliskan jawabannya.

Melalui kegiatan inkuiri tersebut, siswa berlatih untuk

berpikir kritis yaitu memecahkan masalah, membuat kesimpulan,

serta keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari

pengamatan. Siswa memecahkan masalah ketika mereka mencari

tahu konsep dari KPK dengan menggunakan kalender. Siswa juga

dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa KPK dapat ditentukan

dengan menggunakan kelipatan dan mencari bilangan sama dan

yang terkecil dari kelipatan tersebut. Siswa juga mengevaluasi

dengan memberikan penilaian dari hasil kelipatan yang didapatkan

apakah sudah benar atau belum. Apabila mereka tidak menemukan

2 tanda dalam satu angka, maka mereka akan kembali

mengevaluasi hasil dari kelipatan tersebut.

Guru dan siswa melakukan tanya jawab (bertanya) mengenai

hubungan kalender dengan KPK. Kegiatan bertanya ini bertujuan

untuk memancing siswa agar dapat menemukan sendiri konsep

KPK. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai KPK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

110110110

dengan menggunakan pohon faktor. Setelah siswa mengetahui cara

menentukan KPK, maka siswa diharuskan mengerjakan soal secara

individu. Beberapa siswa maju ke depan untuk menuliskan hasil

pekerjaannya di papan tulis.

Pada kegiatan penutup, siswa membuat sebuah kesimpulan

mengenai apa yang telah dipelajari dengan menuliskannya di buku

catatan. Indikator berpikir kritis juga nampak ketika siswa

membuat kesimpulan. Sebagai kegiatan akhir siswa merefleksikan

hal-hal yang telah dipelajari selama kegiatan berlangsung, dengan

menuliskan kesulitan dan kendala yang dihadapi dalam lembar

refleksi. Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk

mempelajari materi selanjunya. Guru menunjuk salah satu siswa

untuk memimpin doa dan menutup pembelajaran dengan doa.

b. Pertemuan II

Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa, 6 Oktober 2015 dengan alokasi waktu 3x35 menit atau 3

jam pelajaran. Pertemuan kedua membahas tentang soal cerita KPK

dengan menggunakan media gambar. Pelaksanaan pertemuan

kedua siklus I memuat komponen-komponen pembelajaran

kontekstual sebagai berikut:

Guru membuka pembelajaran dengan berdoa, memberikan

salam, dan melakukan absensi. Guru mengkondisikan kelas dan

meminta siswa agar siap mengikuti pembelajaran. Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

111111111

mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan

sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Guru memotivasi

siswa dengan permainan Happy Clap tentang kelipatan seperti

pertemuan sebelumnya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti guru memberikan beberapa pertanyaan

mengenai KPK (bertanya). Guru menjelaskan kembali mengenai

cara mencari KPK untuk mengulang ingatan siswa. Selanjutnya,

siswa kembali dibagi ke dalam kelompok sesuai dengan kelompok

pertemuan pertama (masyarakat belajar). Setiap kelompok

menerima media gambar agar lebih mudah memahami materi soal

cerita KPK. Sebelum para siswa memeragakan media, guru

memberikan contoh terlebih dahulu sehingga siswa lebih paham

pemodelan. Ketika guru memberikan contoh cara penggunaan

media, siswa juga ikut serta menjawab beberapa pertanyaan dari

guru. Indikator mampu bertanya juga dapat muncul ketika guru

memeragakan media dan memberikan contoh kepada siswa, karena

dapat memancing rasa keingintahuan siswa

Siswa memeragakan media gambar dengan menggunakan

pengetahuan yang mereka miliki sebelumnya (kostruktivisme).

Selain mendapatkan media gambar, siswa juga mendapatkan soal

cerita sehari-hari mengenai KPK. Kemampuan berpikir kritis siswa

yaitu menganalisis argumen juga sangat diperlukan ketika terdapat

anggota kelompok yang berpendapat. Akan ada beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

112112112

kemungkinan pendapat, dan apabila siswa salah menempelkan

jumlah kelipatan gambar maka KPK yang didapatkan juga akan

salah. Hal tersebut juga memancing siswa untuk mengevaluasi dan

menilai kembali (indikator berpikir kritis) data yang mereka

peroleh.

Kegiatan selanjutnya adalah memecahkan masalah

(indikator berpikir kritis) dalam kegiatan inkuiri. Siswa akan

memcahkan masalah dalam soal cerita yang telah dibagikan.

Masalah tersebut akan dipecahkan dengan menggunakan media

gambar yang telah diterima. Jadi siswa mencoba menemukan

sendiri hasil dari permaalahan tersebut (inkuiri) melalui

serangkaian proses dengan menggunakan media dan pengetahuan

yang mereka miliki sebelumnya (konstruktivisme).

Selanjutnya siswa akan menemukan gambar yang telah

ditempel tersebut dan akan bertemu pada satu garis lurus yang

merupakan hasil dari KPK. Melalui hasil tersebut siswa dapat

membuat sebuah kesimpulan (indikator berpikir kritis) bahwa soal

cerita KPK juga dapat diselesaikan dengan menggunakan kelipatan.

Kegiatan selanjutnya guru kembali memberikan soal cerita yang

berbeda beserta media gambarnya. Siswa kembali bekerja dalam

kelompok untuk memecahkan permasalahan yang ada dalam soal.

Kegiatan tersebut juga akan membuat siswa untuk semakin

mengetahui bentuk permasalahan sehari-hari mengenai KPK yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

113113113

nantinya mudah untuk membedakan dengan FPB. Guru menunjuk

salah satu perwakilan dari kelompok untuk maju ke depan dan

menuliskan hasil pekerjannya. Guru kembali memberikan beberapa

soal cerita mengenai KPK untuk setiap kelompok. Siswa diberikan

waktu untuk memahami cara penyelesaian soal cerita yang telah

didapatkannya dengan menuliskan proses penyelesaiannya

berdasarkan pengetahuan yang dimiliki tanpa menggunakan media

(konstruktivisme).

Guru menujuk salah satu perwakilan dari kelompok untuk

menuliskan hasil pekerjaannya. Guru memberikan penjelasan

mengenai cara menyelesaikan permasalahan soal cerita KPK

dengan menuliskan diketahui, ditanyakan, jawab, dan jadi. Cara

menjawab soal dengan menuliskan prosesnya tersebut, juga dapat

melatih kemampuan berpikir kritis siwa yaitu berpikir secara

sistematis. Selanjutnya, siswa kembali ke dalam tempat duduk

masing-masing dan mengerjakan latian soal secara mandiri.

Beberapa siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan

kelas. Siswa dan guru membahas dan menyimpulkan hasil

pekerjaan siswa bersama-sama. Guru memberikan penilaian hasil

belajar siswa berdasarkan rubrik penilaian yang telah ditentukan

sebelumnya (penilaian nyata).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

114114114

Pada kegiatan penutup, siswa membuat sebuah kesimpulan

mengenai apa yang telah dipelajari dengan menuliskannya di buku

catatan. Indikator berpikir kritis juga nampak ketika siswa

membuat kesimpulan. Sebagai kegiatan akhir siswa merefleksikan

hal-hal yang telah dipelajari selama kegiatan berlangsung, dengan

menuliskan kesulitan dan kendala yang dihadapi apa saja dalam

lembar refleksi. Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa

untuk mempersiapkan evaluasi I pada pertemuan selanjutnya. Guru

menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa. Dan menutup

pembelajaran dengan doa.

3) Pengamatan

Kegiatan mengamati proses pembelajan dilakukan untuk

memperoleh gambaran secara langsung mengenai kemampuan berpikir

kritis siswa. Pengamatan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar

siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dapat dilihat melalui nilai

evaluasi yang pertama. Sedangkan pengamatan untuk melihat

kemampuan berpikir kritis dilihat melalui data pada hasil lembar

observasi. Peneliti dibantu oleh teman sejawat dalam melakukan

pengamatan agar lebih efisien. Observasi terhadap siswa berpedoman

pada lembar pengamatan kemampuan berpikir kritis. Lembar observasi

berguna untuk melihat kemampuan berpikir kritis siswa ketika mengikuti

proses pembelajatran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

115115115

a. Hasil Belajar

Hasil belajar siswa didapatkan dari nilai evaluasi yang

dilakukan di akhir siklus I dengan Kriteria Kelulusan Minimal (KKM)

69. Peneliti menaikkan KKM tersebut dibantu oleh pertimbangan dan

pendapat dari guru kelas. Data hasil belajar siswa pada evaluasi siklus

1 dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini:

Tabel 4.11 Hasil Nilai Evaluasi Siklus I

Jumlah Siswa 24 Jumlah Nilai 1703

Rata-rata 70,95 Nilai Tertinggi 85 Nilai Terendah 50

Persentase Siswa Tuntas 62,5% (15 siswa) Persentase Siswa Tidak Tuntas 37,5% (9 siswa)

Berdasarkan tabel 4.11 jumlah keseluruhan siswa sebanyak 24

siswa didapatkan jumlah nilai 1.703 dengan nilai rata-rata yang

diperoleh siswa kelas VA pada materi KPK dan FPB adalah sebesar

70,95. Ada 15 siswa dari 24 siswa (62,5%) yang mendapatkan nilai di

atas KKM dan 9 siswa dari 24 siswa (37,5%) yang mendapatkan nilai

dibawah KKM. Data hasil nilai evaluasi siklus I secara lengkap dapat

dilihat pada lampiran 7.

b. Kemampuan Berpikir Kritis

Kemampuan berpikir kritis siswa ketika mengikuti

pembelajaran dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.

Pengamatan dilakukan disetiap pertemuan yang kemudian didapatkan

rata-rata disetiap indikatornya. Peneliti dibantu oleh teman sejawat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

116116116

dalam melakukan observasi. Tabel 4.12 merupakan hasil perhitungan

pengamatan kemampuan berpikir kritis siswa secara keseluruhan.

Tabel 4.12

Hasil Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Secara

Keseluruhan Siklus I

Nilai Rata-Rata

1,9 Jumlah rata-rata setiap siswa dibagi jumlah seluruh siswa

Persentase

58,33 Jumlah siswa yang minimal cukup ktiris dibagi jumlah seluruh siswa

Berdasarkan tabel 4.12 kemampuan berpikir kritis siswa siklus

I secara keseluruhan jika dilihat dari hasil pengamatan, didapatkan

rata-rata sebesar 1,9 (tidak kritis). Rata-rata secara keseluruhan

tersebut didapatkan dari rata-rata skor seluruh siswa dibagi jumlah

seluruh siswa. Persentase jumlah siswa yang kritis secara keseluruhan

pada siklus I yaitu 58,33% atau sebanyak 14 siswa yang termasuk ke

dalam kriteria minimal cukup kritis.

4) Refleksi

Setelah melaksanakan pembelajaran siklus I, peneliti melakukan

refleksi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Refleksi ini berguna

untuk memperbaiki kendala atau kekurangan yang terjadi di siklus 1.

Refleksi yang dilakukan peneliti mencakup dua aspek yaitu refleksi

proses pembelajaran, refleksi hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

117117117

a. Proses Pembelajaran

Siklus I dilaksanakan selama dua pertemuan yaitu pada hari

Sabtu 3 Oktober 2015 selama 3x35 menit (3 jam pelajaran)

menyesuaikan alokasi di SDN Perumnas Condongcatur. Pertemuan

pertama membahas tentang bilangan prima, faktorisasi prima dengan

menggunakan pohon faktor, dan mencari KPK dengan menggunakan

bantuan kalender. Kegiatan pembelajaran diawali dengan permainan

Happy Clap mengenai konsep KPK. Pada saat permainan siswa sulit

untuk diatur sehingga sebagian dari mereka tidak memahami aturan

permainannya. Setelah mencoba bermain, para siswa sangat

bersemangat dan termotivasi untuk belajar KPK.

Pelaksanaan pembelajaran masih sesuai dengan apa yang ada di

dalam RPP. Kendala pada saat pelaksanaan pembelajaran terjadi

ketika peneliti membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Para

siswa menginginkan anggota kelompok yang dipilhnya sendiri, namun

setelah peneliti memberikan pengertian akhirnya para siswa mau

dibagi ke dalam kelompok yang anggotanya dipilih secara acak. Pada

saat setiap kelompok bekerja dengan menggunakan media, terlihat

beberapa siswa yang pasif dan hanya menonton temannya yang

mendominasi dalam mengerjakan tugas. Kegiatan berkelompok yang

kurang adanya kerjasama tersebut mengakibatkan kondisi kelas yang

ramai, karena beberapa siswa yang pasif malah membuat kegaduhan.

Kekurangan pembelajaran dalam pertemuan pertama adalah siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

118118118

yang masih malu-malu atau cenderung pasif ketika diminta untuk

mempresentasikan hasil pekerjannya.

Siklus 1 pertemuan kedua dilaksanakan hari Selasa, 6 Oktober

2015 dengan alokasi waktu 3x35 menit (3 jam pelajaran). Pada

pertemuan kedua materi yang diajarkan tentang soal cerita Kelipatan

Persekutuan Terkecil (KPK). Pada pertemuan ini siswa belajar dengan

menggunakan media gambar beserta soal cerita dan masih

bekerjasama dalam kelompok. Siswa antusias ketika peneliti

membagikan media, karena menurut beberapa siswa mengatakan

mereka jarang menggunakan media gambar.

Kendala pada pertemuan kedua adalah alokasi waktu yang

berkurang karena diminta oleh wali kelas, sehingga waktu peneliti

hanya sekitar 80 menit saja. Kondisi siswa pada pertemuan kedua

sudah mulai mudah diatur walaupun waktunya berkurang, semua

kegiatan yang ada di dalam RPP dapat tercapai. Peneliti masih harus

membujuk ketika terdapat siswa yang tidak mau maju ke depan untuk

mempresentasikan hasil pekerjannya.

b. Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Hasil belajar pada siklus 1 terdapat peningkatan dari kondisi

awal sebelum penelitian dan hasil yang didapatkan setelah siklus I.

Selain perolehan rata-rata hasil belajar dan persentase ketuntasan yang

meningkat berdasarkan hasil yang didapatkan pada siklus I masih

perlu dilakukan perbaikan pembelajaran baik itu dalam proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

119119119

pembelajaran ataupun hasil yang didapatkan. Kekurangan-kekurangan

yang masih perlu diperbaiki, diharapkan dapat lebih meningkat di

siklus 2.

Hasil pengamatan kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus I

akan menjadi patokan apakah terjadi peningkatan pada siklus II atau

tidak. Peneliti juga akan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan

nilai pada materi KPK dan FPB. Oleh karena itu perbaikan dilanjutkan

di siklus 2 supaya target dari aspek hasil belajar dan kemampuan

berpikir kritis siswa dapat lebih maksimal.

c. Pelaksanaan Siklus 2

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dimulai tanggal 10 Oktober

2015 di kelas VA SDN Perumnas Condongcatur tahun ajaran 2015/2016.

Pelaksanaan siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, dengan

alokasi waktu di setiap pertemuannya 3x35 menit (3 jam pelajaran)

sesuai dengan alokasi waktu yang sudah di terapkan di tempat penelitian.

1) Perencanaan

Perencanaan pada siklus 2 sama seperti apa yang dipersiapkan

pada siklus 2. Peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang digunakan

dan dibutuhkan dalam penelitian. Peneliti mengkaji Kompetensi dasar,

indikator, dan materi pokok penelitian terlebih dahulu. Peneliti

melanjutkan menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar soal evalusi, rubrik

penilaian, dan media pembelajaran yang bertujuan untuk membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

120120120

siswa dalam belajar. Media pembelajaran yang dipersiapkan peneliti

di siklus 2 adalah manik-manik 2 warna.

2) Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan pembelajaran dilakukan

sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu setiap

pertemuannya 3x35 menit atau 3 jam pelajaran menyesuaikan jam

pelajaran di SDN Perumnas Condongcatur bahwa setiap jamnya

beralokasikan 35 menit. Proses pembelajaran dilakaukan dengan

menerapkan komponen-komponen pembelajaran kontekstual sebagai

berikut:

a. Pertemuan I

Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari

Sabtu, 10 Oktober 2015 dengan alokasi waktu 3x35 menit atau 3

jam pelajaran. Pertemuan pertama membahas tentang soal cerita

FPB dengan menggunakan media manik-manik 2 warna.

Pelaksanaan pertemuan pertama siklus II memuat komponen-

komponen pembelajaran kontekstual sebagai berikut:

Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan berdoa.

Guru melakukan absensi dan kehadiran siswa. Guru

mengkondisikan kelas dan meminta siswa agar siap mengikuti

pembelajaran. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan

dipelajari. Guru memotivasi siswa dengan permainan Happy Clap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

121121121

tentang kelipatan seperti pertemuan sebelumnya. Guru

menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti guru memperkenalkan media yang akan

digunakan untuk belajar FPB. Guru memberikan beberapa

pertanyaan kepada siswa mengenai FPB. Siswa dibagi menjadi

beberapa kelompok untuk melakukan beberapa kegiatan

(masyarakat belajar). Kelompok pada pertemuan pertama siklus II

ini berbeda dengan siklus I. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih

terbiasa untuk bekerjasama dengan anggota kelompok yang

berbeda. Guru membagikan media berupa manik-manik 2 warna

kepada setiap kelompok. Selanjutnya guru memberikan contoh cara

menggunakan media manik-manik (pemodelan). Selanjutnya guru

memberikan beberapa pertanyaan untuk memancing keingintahuan

siswa mengenai hubungan media dan FPB (bertanya). Pada

kegiatan ini kemampuan berpikir kritis siswa juga dapat dilihat

ketika mereka bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru.

Siswa mencoba melakukan peragaan dengan menggunakan

manik-manik dua warna untuk mengetahui konsep FPB

berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki sebelumnya

(konstruktivisme). Guru memberikan soal cerita FPB yang

berhubungan dengan kegiatan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

122122122

Pada komponen konstruktivisme tersebut, siswa akan saling

berpendapat berdasarkan pengetahuan awal mereka mengenai

faktor bilangan. Akan ada banyak pendapat dan jawaban dari

anggota kelompok sehingga siswa akan saling membelajarkan dan

menganalisis argumen (indikator berpikir kritis). Beberapa siswa

mulai menemukan cara untuk membagi manik-manik tersebut dan

kembali mencoba bersama kelompoknya.

Kegiatan mencari dan mencoba tersebut masuk ke dalam

komponen inkuiri karena siswa akan terus mencoba hingga manik-

manik tersebut terbagi menjadi beberapa kelompok dengan jumlah

yang sama untuk setiap manik-manik. Apabila manik-manik tidak

terbagi dengan merata maka siswa harus mengevaluasi dan menilai

kembali (indikator berpikir kritis) hasil dari pengamatannya.

Kemudian siswa menjawab permasalahan tersebut pada lembar

jawab menggunakan cara yang mereka ketahui. Guru membagi

perwakilan dari kelompok untuk menuliskan hasil pekerjannya di

depan. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai

hubungan manik-manik dan FPB. Siswa mendengarkan penjelasan

dari guru mengenai FPB dan cara menentukannya dengan

menggunakan pohon faktor.

Siswa kembali ke dalam tempat duduk masing-masing dan

mengerjakan lembar kerja mengenai materi FPB secara mandiri.

Beberapa siswa maju ke depan untuk menuliskan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

123123123

pekerjaannya. Siswa dan guru membahas hasil pekerjaan siswa

bersama-sama. Guru memberikan nilai hasil belajar siswa

berdasarkan rubrik penilaian yang telah ditentukan. (penilaian

nyata).

Pada kegiatan penutup, siswa membuat sebuah kesimpulan

mengenai apa yang telah dipelajari dengan menuliskannya di buku

catatan. Indikator berpikir kritis juga nampak ketika siswa

membuat kesimpulan. Sebagai kegiatan akhir siswa merefleksikan

hal-hal yang telah dipelajari selama kegiatan berlangsung, dengan

menuliskan kesulitan dan kendala yang dihadapi apa saja dalam

lembar refleksi. Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa

untuk mempelajari materi pada pertemuan selanjutnya yaitu soal

cerita FPB. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.

Dan menutup pembelajaran dengan doa.

b. Pertemuan II

Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari

Selasa, 13 Oktober 2015 dengan alokasi waktu 3x35 menit atau 3

jam pelajaran. Pertemuan kedua membahas tentang soal cerita FPB

dengan menggunakan media cerita sehari-hari. Pelaksanaan

pertemuan kedua siklus II memuat komponen-komponen

pembelajaran kontekstual sebagai berikut:

Guru memberi salam dan berdoa. Guru melakukan absensi

dan kehadiran siswa. Guru mengkondisikan kelas dan meminta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

124124124

siswa agar siap mengikuti pembelajaran. Guru mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya

dengan materi yang akan dipelajari. Guru membotivasi siswa agar

semangat mengikuti pembelajaran. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Pada kegiatan inti guru bertanya kepada siswa mengenai

pengalaman sehari-hari mengenai permasalahan FPB. Siswa dibagi

menjadi beberapa kelompok oleh guru sesuai dengan kelompok

pada pertemuan sebelumnya (masyarakat belajar). Guru

memberikan sebuah cerita sehari-hari yang berkaitan dengan

permasalahan FPB yaitu berupa soal cerita. Siswa diminta untuk

menyelesaikan permasalahan tersebut dengan pengetahuan awal

mereka dan mengaitkan materi pada pertemuan sebelumnya

(konstruktivisme). Siswa mencoba untuk menemukan jawaban dari

permasalahan tersebut dengan menerapkan konsep FPB pada

pertemuan sebelumnya (inquiry). Siswa kembali harus

menganalisis beberapa pendapat (indikator berpikir kritis) dari

temannya agar hasil yang didapatkan benar. Apabila FPB yang

mereka dapatkan sudah tepat, maka penyelesaian permasalahan pun

juga tidak benar. Hal tersebut memancng siswa untuk

mengevaluasi dan menilai (indikator berpikir kritis) agar jawaban

yang mereka peroleh tepat. Siswa sesekali bertanya kepada guru,

namun guru hanya memberikan petunjuk sehingga siswa akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

125125125

berusaha untuk memecahkannya dengan cara mereka. Siswa

menjawab permasalahan beserta prosesnya berdasarkan

pengetahuan awal mereka dan siswa dibebaskan untuk menjawab

dengan menggunakan cara yang mereka ketahui (konstruktivisme).

Guru menunjuk salah satu siswa untuk maju ke depan

menuliskan hasil dari diskusinya. Guru mengkonfirmasi dan

membahas bersama mengenai jawaban siswa. Guru menjelaskan

dan memberikan contoh cara menjawab soal cerita FPB dengan

menuliskan diketahui, ditanyakan, jawab, dan jadi yang

mengikutsertakan siswa agar tetap aktif (pemodelan). Ketika guru

menjelaskan, terdapat beberapa siswa yang bertanya mengenai

materi yang belum mereka pahami (bertanya). Siswa kembali ke

tempat duduk masing-masing dan mengerjakan lembar kerja siswa

secara mandiri. Guru menunjuk salah satu siswa untuk maju ke

depan dan menuliskan hasil pekerjaannya. Siswa dan guru

membahas dan menyimpulkan hasil pekerjaan siswa bersama-

sama.

Pada kegiatan penutup, siswa membuat sebuah kesimpulan

mengenai apa yang telah dipelajari dengan menuliskannya di buku

catatan. Indikator berpikir kritis juga nampak ketika siswa

membuat kesimpulan. Sebagai kegiatan akhir siswa merefleksikan

hal-hal yang telah dipelajari selama kegiatan berlangsung, dengan

menuliskan kesulitan dan kendala yang dihadapi apa saja dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

126126126

lembar refleksi. Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa

untuk belajar mempersiapkan mengerjakan soal evaluasi pada

pertemuan selanjutnya. Guru menunjuk salah satu siswa untuk

memimpin doa dan menutup pembelajaran dengan doa.

3) Pengamatan

Kegiatan mengamati proses pembelajan dilakukan untuk

memperoleh gambaran secara langsung mengenai kemampuan

berpikir kritis siswa seperti pada siklus I. Pengamatan juga

digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa setelah

mengikuti proses pembelajaran yang dilihat melalui nilai evaluasi

yang kedua. Pengamatan hasil belajar siswa dilihat dari hasil

evaluasi 2 dan hasil dari evaluasi akhir yaitu gabungan evaluasi 1

dan evaluasi 2. Sedangkan pengamatan untuk melihat kemampuan

berpikir kritis dilihat melalui data pada hasil kuesioner yang

diberikan setelah siklus II dan lembar observasi untuk memperkuat

data kuesioner. Peneliti dibantu oleh teman sejawat dalam

melakukan pengamatan agar lebih efisien. Observasi terhadap siswa

berpedoman pada lembar pengamatan kemampuan berpikir kritis.

Lembar observasi berguna untuk melihat kemampuan

berpikir kritis siswa ketika mengikuti proses pembelajatran. Selain

pengamatan dengan menggunakan lembar observasi, di akhir siklus

2 peneliti juga menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

127127127

a. Hasil Belajar

Hasil belajar siswa didapatkan dari nilai evaluasi yang

dilakukan di akhir siklus II dan evaluasi gabungan siklus I dan

silus II. Evaluasi 2 ini peneliti menaikkan KKM menjadi 73.

KKM tersenut didapatkan dari diskusi dan pertimbangan wali

kelas VA. Data hasil belajar siswa pada evaluasi siklus 2 dapat

dilihat pada tabel 4.13 berikut ini:

Tabel 4.13 Hasil Nilai Evaluasi Siklus II

Jumlah Siswa 24 Jumlah Nilai 1.969

Rata-rata 82,04 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 60

Persentase Siswa Tuntas 75% (18 siswa) Persentase Siswa Tidak Tuntas 25% (6 siswa)

Berdasarkan tabel 4.13 jumlah keseluruhan siswa

sebanyak 24 siswa didapatkan jumlah nilai 1.969 dengan nilai

rata-rata yang diperoleh siswa kelas VA pada materi KPK dan

FPB adalah sebesar 82,04. Ada 18 siswa dari 24 siswa (75%)

yang mendapatkan nilai di atas KKM namun masih terdapat siswa

yang belum tuntas yaitu sebanyak 6 siswa dari 24 siswa (25%).

Data hasil nilai evaluasi siklus I secara lengkap dapat dilihat pada

lampiran 8.

Peneliti kembali menaikkan KKM menjadi 77 pada

evalusi akhir yaitu evaluasi gabungan siklus I dan siklus II. KKM

tersebut didapatkan dari diskusi dan pertimbangan dari wali kelas

VA. Hasil evaluasi akhir dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

128128128

Tabel 4.14 Hasil Nilai Evaluasi Akhir

Jumlah Siswa 24 Jumlah Nilai 2.160

Rata-rata 90 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 63

Persentase Siswa Tuntas 91,66% (22 siswa) Persentase Siswa Tidak Tuntas 8,34% (2 siswa)

Berdasarkan tabel 4.14 jumlah keseluruhan siswa

sebanyak 24 siswa didapatkan jumlah nilai 2.196 dengan nilai

rata-rata yang diperoleh siswa kelas VA pada materi KPK dan

FPB adalah sebesar 90. Ada 22 siswa dari 24 siswa (91,66%)

yang mendapatkan nilai di atas KKM dan 2 siswa (8,34%) yang

masih belum tuntas atau belum mencapai KKM. Data hasil nilai

evaluasi akhir secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 9.

b. Kemampuan Berpikir Kritis

Kemampuan berpikir kritis siswa ketika mengikuti

pembelajaran dilakukan dengan menggunakan lembar observasi

untuk memperkuat data kuesioner pada akhir siklus II. Peneliti

dibantu oleh teman sejawat dalam melakukan observasi. Tabel

4.15 merupakan hasil perhitungan pengamatan kemampuan

berpikir kritis siswa ketika proses pembelajaran.

Tabel 4.15

Hasil Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Secara

Keseluruhan Siklus I

Nilai Rata-Rata

2,4 Jumlah rata-rata setiap siswa dibagi jumlah seluruh siswa

Persentase

75% Jumlah siswa yang minimal cukup ktiris dibagi jumlah seluruh siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

129129129

Berdasarkan tabel 4.15 kemampuan berpikir kritis siswa

siklus II secara keseluruhan jika dilihat dari hasil pengamatan,

didapatkan rata-rata sebesar 2,4 (kritis). Rata-rata secara

keseluruhan tersebut didapatkan dari rata-rata skor seluruh siswa

dibagi jumlah seluruh siswa. Persentase jumlah siswa yang kritis

secara keseluruhan pada siklus II yaitu 75% atau sebanyak 18

siswa yang termasuk ke dalam kriteria minimal cukup kritis.

Peneliti juga menggunakan kuesioner untuk melihat

kemampuan berpikir kritis siswa yang diberikan di akhir siklus II.

Hasil kuesioner kemampuan berpikir kritis siswa pada masing-

masing indiaktor dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut:

Tabel 4.16

Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Akhir

No.

Indikator Skor Rata-Rata yang Dicapai

Nilai Kemampuan Berpikir Kritis

1. Menganalisis argumen 17,1 85,5 2. Mampu bertanya 8,21 82,1 3. Mampu menjawab pertanyaan 8,04 80,4 4. Memecahkan masalah 25 83,33 5. Membuat kesimpulan 8,08 80,8

6. Keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan.

14,9

74,5

Keseluruhan 81,33 81,33

Berdasarkan tabel 4.16 tersebut, indikator pertama

diperoleh rata-rata 17,1 dengan nilai kemampuan berpikir kritis

85,5. Indikator kedua diperoleh rata-rata 8,21 dengan nilai

kemampuan berpikir kritis 82,1. Indikator ketiga diperoleh rata-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

130130130

rata 8,04 dengan nilai kemampuan berpikir kritis 80,4. Indikator

keempat diperoleh rata-rata 25 dengan nilai kemampuan berpikir

kritis 83,33. Indikator kelima diperoleh rata-rata 8,08 dengan nilai

kemampuan berpikir kritis 80,8. Indikator keenam diperoleh rata-

rata 14,9 dengan nilai kemampuan berpikir kritis 74,5.

Kemampuan berpikir kritis kondisi akhir secara

keseluruhan diperoleh skor rata-rata 81,33 sedangkan nilai rata-

rata sebesar 81,33.Peneliti juga menyajikan data hasil kuesioner

kondisi akhir setiap siswa untuk masing-masing indikatornya

sebagai berikut:

1) Indikator 1

Indikator 1 yaitu menganalisis argumen terdiri dari 4

pernyataan pada kuesioner, yaitu pernyataan favorabel pada

nomor 5 dan 6 serta pernyataan unfavorabel pada nomor 11

dan 14. Kisi-kisi kuesioner tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3

sedangkan perhitungan pada setiap pernyataan dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.17

Skor Indikator 1 Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Akhir

No

Nama Item

Skor

Kriteria 5 6 11 14

1 TA 5 4 5 5 19 Sangat kritis 2 AK 5 5 4 5 19 Sangat kritis 3 APAL 3 4 3 5 15 Cukup kritis 4 ABCK 4 5 4 4 17 Kritis 5 CAS 5 5 5 5 20 Sangat kritis 6 FSA 3 4 2 2 11 Tidak kritis 7 HPZ 5 5 5 5 20 Sangat kritis 8 AAA 5 5 4 5 19 Sangat kritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

131131131

9 KPH 4 4 5 5 18 Sangat kritis 10 MFAA 4 5 5 5 18 Sangat kritis 11 NFA 4 5 4 5 18 Sangat kritis 12 RMKI 5 5 4 5 19 Sangat kritis 13 AOAP 4 2 1 5 12 Tidak kritis 14 AAN 2 4 2 5 13 Cukup kritis 15 ARA 5 3 4 5 17 Kritis 16 ARA 1 2 3 4 10 Sangat tidak kritis 17 ARR 3 2 3 5 13 Cukup kritis 18 BR 5 5 5 5 20 Sangat kritis 19 FS 5 5 5 5 20 Sangat kritis 20 EAR 4 5 3 5 17 Kritis 21 FIS 5 4 5 5 20 Sangat kritis 22 KDTN 5 5 5 5 20 Sangat kritis 23 R 4 4 4 4 16 Kritis 24 KNH 5 4 5 5 19 Sangat kritis

Jumlah skor kelas 410 Rata-rata skor kelas 17,1 Kritis Nilai rata-rata kelas 85,5 Kritis

Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 21 Persentase jumlah siswa 87,5%

Berdasarkan tabel 4.17 didapatkan jumlah skor kelas 410

dengan rata-rata skor kelas 17,1 dan dikonversikan menjadi nilai

rata-rata yaitu 85,5. Terdapat 21 siswa dari 24 jumlah siswa

seluruhnya yang termasuk ke dalam kriteria minimal cukup

kritis atau dengan persentase 87,5%. Kriteria maksimal pada

indikator 1 yaitu 20 (jumlah pernyataan x 5). Kriteria pada

masing-masing skor dapat dilihat pada tabel 3.13.

2) Indikator 2

Indikator 2 yaitu mampu bertanya terdiri dari 2 pernyataan

pada kuesioner, yaitu pernyataan favorabel pada nomor 1 serta

pernyataan unfavorabel pada nomor 3. Kisi-kisi kuesioner

tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3 sedangkan perhitungan pada

setiap pernyataan dapat dilihat pada tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

132132132

Tabel 4.18

Skor Indikator 2 Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Akhir

No

Nama Item

Skor

Kriteria 1 3

1 TA 5 5 10 Sangat kritis 2 AK 5 5 10 Sangat kritis 3 APAL 2 3 5 Sangat tidak kritis 4 ABCK 5 5 10 Sangat kritis 5 CAS 5 4 9 Sangat kritis 6 FSA 4 4 8 Kritis 7 HPZ 5 4 9 Sangat kritis 8 AAA 4 4 8 Kritis 9 KPH 4 4 8 Kritis

10 MFAA 4 5 9 Sangat kritis 11 NFA 2 4 6 Tidak kritis 12 RMKI 5 3 8 Kritis 13 AOAP 5 3 8 Kritis 14 AAN 4 2 6 Tidak kritis 15 ARA 2 5 7 Cukup kritis 16 ARA 3 4 7 Cukup kritis 17 ARR 3 5 8 Kritis 18 BR 5 5 10 Sangat kritis 19 FS 5 5 10 Sangat kritis 20 EAR 5 5 10 Sangat kritis 21 FIS 3 5 8 Kritis 22 KDTN 5 4 9 Sangat kritis 23 R 3 3 6 Tidak krits 24 KNH 5 3 8 Kritis

Jumlah skor kelas 197 Rata-rata skor kelas 8,21 Kritis Nilai rata-rata kelas 82,1 Kritis

Jumlah siswa yang minimal cukup kritis

20

Persentase jumlah siswa 83,33%

Berdasarkan tabel 4.18 didapatkan jumlah skor kelas 197

dengan rata-rata skor kelas 8,21 dan dikonversikan menjadi nilai

rata-rata yaitu 82,1. Terdapat 20 siswa dari 24 jumlah siswa

seluruhnya yang termasuk ke dalam kriteria minimal cukup

kritis atau dengan persentase 83,33%. Kriteria maksimal pada

indikator 2 yaitu 10 (jumlah pernyataan x 5). Kriteria pada

masing-masing skor dapat dilihat pada tabel 3.14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

133133133

3) Indikator 3

Indikator 3 yaitu mampu menjawab pertanyaan terdiri dari

2 pernyataan pada kuesioner, yaitu pernyataan favorabel pada

nomor 4 serta pernyataan unfavorabel pada nomor 8. Kisi-kisi

kuesioner tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3 sedangkan

perhitungan pada setiap pernyataan dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.19

Skor Indikator 3 Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Akhir

No.

Nama Item

Skor

Kriteria 4 8

1 TA 5 4 9 Sangat kritis 2 AK 5 5 10 Sangat kritis 3 APAL 3 4 7 Cukup kritis 4 ABCK 4 5 9 Sangat kritis 5 CAS 4 5 9 Sangat kritis 6 FSA 4 2 6 Tidak kritis 7 HPZ 5 4 9 Sangat kritis 8 AAA 4 3 7 Cukup kritis 9 KPH 4 5 9 Sangat kritis

10 MFAA 4 5 9 Sangat kritis 11 NFA 5 4 9 Sangat kritis 12 RMKI 5 4 9 Sangat kritis 13 AOAP 4 5 9 Sangat kritis 14 AAN 4 3 7 Cukup kritis 15 ARA 3 2 5 Sangat tidak kritis 16 ARA 5 1 6 Tidak kritis 17 ARR 5 4 9 Sangat kritis 18 BR 4 5 9 Sangat kritis 19 FS 4 5 9 Sangat kritis 20 EAR 4 2 6 Tidak kritis 21 FIS 5 4 9 Sangat kritis 22 KDTN 4 4 8 Kritis 23 R 3 1 4 Sangat tidak kritis 24 KNH 5 5 10 Sangat kritis

Jumlah skor kelas 193 Rata-rata skor kelas 8,04 Kritis Nilai rata-rata kelas 80,4 Kritis

Jumlah siswa yang minimal cukup kritis

19

Persentase jumlah siswa 79,19%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

134134134

Berdasarkan tabel 4.19 didapatkan jumlah skor kelas 193

dengan rata-rata skor kelas 8,04 dan dikonversikan menjadi nilai

rata-rata yaitu 80,4. Terdapat 19 siswa dari 24 jumlah siswa

seluruhnya yang termasuk ke dalam kriteria minimal cukup

kritis atau dengan persentase 79,19%. Kriteria maksimal pada

indikator 3 yaitu 10 (jumlah pernyataan x 5). Kriteria pada

masing-masing skor dapat dilihat pada tabel 3.1.

4) Indikator 4

Indikator 4 yaitu memecahkan masalah terdiri dari 6

pernyataan pada kuesioner, yaitu pernyataan favorabel pada

nomor 2, 7, dan 17 serta pernyataan unfavorabel pada nomor 9,

10, dan 15. Kisi-kisi kuesioner tersebut dapat dilihat pada tabel

3.3 perhitungan pada setiap pernyataan dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.20

Skor Indikator 4 Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Akhir

No

Nama Item

Skor

Kriteria 2 7 9 10 15 17

1 TA 5 4 4 4 5 5 27 Sangat kritis 2 AK 5 4 4 5 5 5 28 Sangat kritis 3 APAL 2 4 4 4 2 5 21 Cukup kritis 4 ABCK 4 5 5 5 5 4 28 Sangat kritis 5 CAS 5 5 5 4 5 4 28 Sangat kritis 6 FSA 4 3 2 2 2 5 18 Tidak kritis 7 HPZ 5 4 5 4 4 5 27 Sangat kritis 8 AAA 5 5 4 4 5 4 27 Sangat kritis 9 KPH 5 4 5 4 4 4 26 Kritis

10 MFAA 5 4 4 5 4 4 26 Kritis 11 NFA 4 4 4 5 5 5 27 Sangat kritis 12 RMKI 4 5 4 5 4 4 26 Kritis 13 AOAP 2 2 4 3 2 4 17 Tidak kritis 14 AAN 2 3 2 2 5 4 18 Tidak kritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

135135135

15 ARA 2 4 2 2 3 3 16 Sangat tidak kritis 16 ARA 4 4 5 4 4 5 26 Kritis 17 ARR 5 5 5 5 4 5 29 Sangat kritis 18 BR 5 4 4 5 5 5 28 Sangat kritis 19 FS 5 4 4 5 5 5 28 Sangat kritis 20 EAR 5 4 5 4 5 4 27 Sangat kritis 21 FIS 5 3 2 5 5 5 25 Kritis 22 KDTN 5 5 5 5 4 5 29 Sangat kritis 23 R 4 3 4 4 2 4 21 Cukup kritis 24 KNH 5 5 4 5 5 4 28 Sangat kritis

Jumlah skor kelas 601 Rata-rata skor kelas 25 Kritis

Nilai rata-rata kelas 83,33 Kritis

Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 20

Persentase jumlah siswa 83,33%

Berdasarkan tabel 4.20 didapatkan jumlah skor kelas 601

dengan rata-rata skor kelas 25 dan dikonversikan menjadi nilai

rata-rata yaitu 83,33. Terdapat 20 siswa dari 24 jumlah siswa

seluruhnya yang termasuk ke dalam kriteria minimal cukup

kritis atau dengan persentase 83,33%. Kriteria maksimal pada

indikator 4 yaitu 30 (jumlah pernyataan x 5). Kriteria pada

masing-masing skor dapat dilihat pada tabel 3.16.

5) Indikator 5

Indikator 5 yaitu membuat kesimpulan terdiri dari 2

pernyataan pada kuesioner, yaitu pernyataan favorabel pada

nomor 12 serta pernyataan unfavorabel pada nomor 13. Kisi-kisi

kuesioner tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3 sedangkan

perhitungan pada setiap pernyataan dapat dilihat pada tabel

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

136136136

Tabel 4.21

Skor Indikator 5 Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Akhir

No

Nama Item

Skor

Kriteria 12 13

1 TA 4 4 8 Kritis 2 AK 5 4 9 Sangat kritis 3 APAL 3 3 6 Tidak kritis 4 ABCK 4 3 7 Cukup kritis 5 CAS 3 4 7 Cukup kritis 6 FSA 2 2 4 Sangat tidak kritis 7 HPZ 5 5 10 Sangat kritis 8 AAA 4 3 7 Cukup kritis 9 KPH 5 5 10 Sangat kritis

10 MFAA 5 5 10 Sangat kritis 11 NFA 5 5 10 Sangat kritis 12 RMKI 3 4 7 Cukup kritis 13 AOAP 3 4 7 Cukup kritis 14 AAN 4 4 8 Kritis 15 ARA 4 2 6 Tidak kritis 16 ARA 4 4 8 Kritis 17 ARR 4 3 7 Cukup kritis 18 BR 5 5 10 Sangat kritis 19 FS 5 4 9 Sangat kritis 20 EAR 4 3 7 Cukup kritis 21 FIS 5 5 10 Sangat kritis 22 KDTN 5 5 10 Sangat kritis 23 R 4 4 8 Kritis 24 KNH 4 4 8 Kritis

Jumlah skor kelas 193 Rata-rata skor kelas 8,08 Kritis Nilai rata-rata kelas 80,8 Kritis

Jumlah siswa yang minimal cukup kritis

21

Persentase jumlah siswa 87,5%

Berdasarkan tabel 4.21 didapatkan jumlah skor kelas 193

dengan rata-rata skor kelas 8,08 dan dikonversikan menjadi nilai

rata-rata yaitu 80,8. Terdapat 21 siswa dari 24 jumlah siswa

seluruhnya yang termasuk ke dalam kriteria minimal cukup

kritis atau dengan persentase 87,5%. Kriteria maksimal pada

indikator 5 yaitu 10 (jumlah pernyataan x 5). Kriteria pada

masing-masing skor dapat dilihat pada tabel 3.17.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

137137137

6) Indikator 6

Indikator 6 yaitu keterampilan mengevaluasi dan menilai

hasil dari pengamatan terdiri dari 4 pernyataan pada kuesioner,

yaitu pernyataan favorabel pada nomor 18 dan 19 serta

pernyataan unfavorabel pada nomor 16 dan 20. Kisi-kisi

kuesioner tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3 sedangkan

perhitungan pada setiap pernyataan dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.22

Skor Indikator 6 Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Akhir

No

Nama Item

Skor

Kriteria 16 18 19 20

1 TA 5 4 5 4 18 Sangat kritis 2 AK 5 4 5 4 18 Sangat kritis 3 APAL 5 2 2 1 10 Sangat tidak kritis 4 ABCK 2 2 2 4 10 Sangat tidak kritis 5 CAS 5 5 4 4 18 Sangat kritis 6 FSA 3 3 5 5 16 Kritis 7 HPZ 4 5 4 3 16 Kritis 8 AAA 5 5 4 4 18 Sangat kritis 9 KPH 2 5 3 4 14 Cukup kritis

10 MFAA 5 5 4 4 18 Sangat kritis 11 NFA 4 4 5 4 17 Kritis 12 RMKI 5 5 5 5 20 Sangat kritis 13 AOAP 4 3 3 2 12 Tidak kritis 14 AAN 4 3 2 3 12 Tidak kritis 15 ARA 5 3 1 4 13 Cukup kritis 16 ARA 2 1 2 2 7 Sangat tidak kritis 17 ARR 4 2 3 2 13 Cukup kritis 18 BR 4 4 4 4 16 Kritis 19 FS 5 5 3 4 17 Kritis 20 EAR 4 4 3 4 15 Cukup kritis 21 FIS 4 4 4 4 16 Kritis 22 KDTN 3 5 4 4 16 Kritis 23 R 3 2 2 2 9 Sangat tidak kritis 24 KNH 5 5 4 5 19 Sangat kritis

Jumlah skor kelas 358 Rata-rata skor kelas 14,9 Cukup kritis Nilai rata-rata kelas 74,5 Cukup kritis

Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 18 Persentase jumlah siswa 75%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

138138138

Berdasarkan tabel 4.22 didapatkan jumlah skor kelas 358

dengan rata-rata skor kelas 14,9 dan dikonversikan menjadi nilai

rata-rata yaitu 74,5. Terdapat 18 siswa dari 24 jumlah siswa

seluruhnya yang termasuk ke dalam kriteria minimal cukup

kritis atau dengan persentase 75%. Kriteria maksimal pada

indikator 6 yaitu 20 (jumlah pernyataan x 5). Kriteria pada

masing-masing skor dapat dilihat pada tabel 3.18.

Tabel 4.23 Skor Keseluruhan Indikator Kondisi Akhir

No

Nama Indikator

Skor

Kriteria 1 2 3 4 5 6

1 TA 19 10 9 27 8 18 91 Sangat kritis 2 AK 19 10 10 28 9 18 94 Sangat kritis 3 APAL 15 5 7 21 6 10 64 Tidak kritis 4 ABCK 17 10 9 28 7 10 81 Kritis 5 CAS 20 9 9 28 7 18 91 Sangat kritis 6 FSA 11 8 6 18 4 16 63 Tidak kritis 7 HPZ 20 9 9 27 10 16 91 Sangat kritis 8 AAA 19 8 7 27 7 18 86 Kritis 9 KPH 18 8 9 26 10 14 85 Kritis 10 MFAA 18 9 9 26 10 18 90 Sangat kritis 11 NFA 18 6 9 27 10 17 87 Kritis 12 RMKI 19 8 9 26 7 20 89 Kritis 13 AOAP 12 8 9 17 7 12 65 Cukup kritis 14 AAN 13 6 7 18 8 12 64 Tidak kritis 15 ARA 17 7 5 16 6 13 64 Tidak kritis 16 ARA 10 7 6 26 8 7 64 Tidak kritis 17 ARR 13 8 9 29 7 13 79 Cukup Kritis 18 BR 20 10 9 28 10 16 93 Sangat kritis 19 FS 20 10 9 28 9 17 93 Sangat kritis 20 EAR 17 10 6 27 7 15 82 Kritis 21 FIS 20 8 9 25 10 16 88 Kritis 22 KDTN 20 9 8 29 10 16 92 Sangat kritis 23 R 16 6 4 21 8 9 64 Tidak kritis 24 KNH 19 8 10 28 8 19 92 Sangat kritis

Jumlah skor kelas 1.952 Rata-rata skor kelas 81,33 Kritis Nilai rata-rata kelas 81,33 Kritis

Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 18 Persentase jumlah siswa 75%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

139139139

Berdasarkan tabel 4.23 diperoleh jumlah skor kelas sebesar

1.952 dengan rata-rata kelas sebesar 81,33 (kritis) dari rata-rata

maksimal 100. Nilai rata-rata kelas yaitu 81,33 (kritis). Kemudian

terdapat 18 siswa dari 24 jumlah siswa seluruhnya yang termasuk

ke dalam kriteria minimal cukup kritis atau dengan persentase 75%.

Kriteria keseluruhan indikator dapat dilihat pada tabel 3.19.

4) Refleksi

Setelah melaksanakan pembelajaran siklus II, peneliti kembali

melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Refleksi ini

masih sama seperti siklus I yaitu berguna untuk memperbaiki kendala atau

kekurangan yang terjadi di siklus II. Refleksi yang dilakukan peneliti

mencakup dua aspek yaitu refleksi proses pembelajaran serta refleksi hasil

belajar dan kemampuan berpikir kritis.

a. Proses Pembelajaran

Siklus II dilaksanakan selama dua pertemuan yaitu pertemuan

pertama dilakukan pada hari Sabtu,10 Oktober 2015 selama 3x35 menit

(3 jam pelajaran) menyesuaikan alokasi di SDN Perumnas Condongcatur.

Pertemuan pertama membahas tentang FPB dengan menggunakan media

manik-manik dua warna.

Pelaksanaan pembelajaran masih sesuai dengan apa yang ada di

dalam RPP. Kendala pada saat pelaksanaan pembelajaran terjadi ketika

peneliti membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Para siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

140140140

menginginkan anggota kelompok yang dipilhnya sendiri, namun setelah

peneliti memberikan pengertian akhirnya para siswa mau dibagi ke dalam

kelompok yang anggotanya dipilih secara acak. Pada saat setiap

kelompok bekerja dengan menggunakan media, hanya beberapa siswa

saja yang memperhatikan cara penggunaannya, sehingga masih banyak

pertanyaan dari siswa. Setelah siswa paham cara menggunakan media,

mereka sudah mulai aktif dan mau bekerjasama.

Siklus II pertemuan kedua dilaksanakan hari Selasa, 13 Oktober

2015 dengan alokasi waktu 3x35 menit (3 jam pelajaran). Pada

pertemuan kedua materi yang diajarkan tentang soal cerita FPB. Pada

pertemuan ini siswa belajar dengan menggunakan media soal cerita.

Kendala pada pertemuan kedua adalah masih banyaknya pertanyaan

siswa mengenai perbedaan soal cerita KPK dan FPB. Hal tersebut diatasi

dengan dengan pemberian soal campuran KPK dan FPB sehingga siswa

mulai memahami perbedaannya. Guru juga mengulang dengan

menghadirkan media KPK dan FPB sebagai pembanding.

b. Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis

Hasil belajar pada siklus II terdapat peningkatan dari kondisi awal

sebelum penelitian, siklus I, dan siklus II. Peningkatan terlihat dari hasil

rata-rata dan persentase ketuntasan. Kemampuan berpikir kritis siswa

juga mengalami peningkatan dari kondisi awal dan kondisi akhir setelah

peneitian. Hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis telah mencapai

targaet yang ditentukan, sehingga penelitian dihentikan pada siklus II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

141141141

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

2. Grafik Penelitian Hasil Belajar

Gambar 4.1 adalah grafik yang berisikan hasil penelitian yaitu rata-

rata hasil belajar siswa dari kondisi awal, evaluasi 1, evaluasi 2, dan

evaluasi akhir.

100 70 70,95

90

82,04 80 75

57,66

kondisi awal

target

pencapaian

kondisi awal evaluasi 1 evaluasi 2 evaluasi akhir

Gambar 4.1 Rata-Rata Hasil Belajar

Kondisi awal hasil belajar didapatkan rata-rata sebesar 57,66 yang

didapatkan dari rata-rata hasil belajar 2 tahun terakhir. Target rata-rata

evaluasi 1 adalah 70 sedangkan capaian rata-rata hasil belajar pada

evaluasi 1 adalah 70,95. Target rata-rata evaluasi 2 adalah 75 dan capaian

rata-rata hasil belajar pada evaluasi 2 adalah 82,04. Target rata-rata

evaluasi akhir adalah 80 dan capaian rata-rata hasil belajar pada evaluasi

akhir adalah 90.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

142142142

Peneliti juga menyajikan grafik yang berisikan hasil penelitian

yaitu persentase ketuntasan hasil belajar siswa dari kondisi awal, evaluasi

1, evaluasi 2, dan evaluasi akhir sebagai berikut:

100%

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%

51,19%

60%

62,5%

70%

75%

91,66% 80%

kondisi awal

target

pencapaian

kondisi awal evaluasi 1 evaluasi 2 evaluasi akhir

Gambar 4.2 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar

Kondisi awal hasil belajar didapatkan persentase ketuntasan

sebesar 51,19% yang didapatkan dari rata-rata hasil belajar 2 tahun

terakhir. Target persentase ketuntasan evaluasi 1 adalah 60% sedangkan

capaian persentase ketuntasan hasil belajar pada evaluasi 1 adalah 62,50%.

Target persentase ketuntasan evaluasi 2 adalah 70% dan capaian

persentase ketuntasan hasil belajar pada evaluasi 2 adalah 75%. Target

persentase ketuntasan evaluasi akhir adalah 80% dan capaian persentase

ketuntasan hasil belajar pada evaluasi akhir adalah 91,66%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

143143143

3. Grafik Hasil Penelitian Kemampuan Berpikir Kritis

Gambar 4.3 adalah grafik yang berisikan hasil penelitian yaitu nilai

kemampuan berpikir kritis siswa. Nilai tersebut didapatkan dari hasil rata-

rata yang dikonversikan ke dalam sebuah nilai.

Peneliti juga menyajikan persentase jumlah siswa yang kritis

berdasarkan hasil kuesioner. Kemampuan berpikir kritis juga dilihat dari hasil

pengamatan peneliti selama proses pembelajaran.

100

90

80

85,5

82,1 80,4 83,33 80,8

69

74,5

81,33

70 62

60 56,5

50

40

30

20

10

0

58 61 62,5 60,95

Kondisi Awal

Kondisi akhir

Gambar 4.3

Nilai Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Indikator

Kondisi awal pada indikator pertama didapatkan nilai sebesar 56,5

dan meningkat pada kondisi akhir dengan nilai 85,5. Kondisi awal pada

indikator kedua didapatkan nilai sebesar 62 dan meningkat pada kondisi

akhir dengan nilai 82,1. Kondisi awal pada indikator ketiga didapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

144144144

nilai 58 dan meningkat pada kondisi akhir dengan nilai 80,4. Kondisi awal

pada indikator keempat didapatkan nilai sebesar 61 dan meningkat pada

kondisi akhir menjadi 83,33. Kondisi awal pada indikator kelima

didapatkan nilai sebesar 69 dan meningkat pada kondisi akhir yaitu 80,8.

Indikator keenam juga terjadi peningkatan dari kondisi awal yaitu 62,5

menjadi 74,5. Nilai kemampuan berpikir kritis secara keseluruhan

diperoleh hasil hasil 60,95 pada kondisi awal dan 81,33 pada kondisi akhir.

Selain grafik rata-rata hasil kuesioner, peneliti juga menyajikan

data persentase jumlah siswa yang kritis sebagai berikut:

100

90

87,5%

83,33%

79,19%

83,33%

87,5%

80 75% 75%

70

60

50 45,83% 41,66%

70% 75% 75%

58,33%

75% 75% 70% 70%

50%

Kondisi Awal

Target

40 37,5% 41,66%

30

37,5% Kondisi akhir

20

10

0

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6 Keseluruhan

Gambar 4.4 Persentase Jumlah Siswa yang Kritis

Kondisi awal pada indikator pertama didapatkan persentase sebesar

41,66% dan kondisi akhir didapatkan persentase 87,5% dengan target

75%. Kondisi awal pada indikator kedua didapatkan persentase sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

145145145

45,83% dan kondisi akhir didapatkan persentase 83,33% dengan target

75%. Kondisi awal pada indikator ketiga didapatkan persentase sebesar

37,5% dan kondisi akhir didapatkan persentase 79,19% dengan target

70%. Kondisi awal pada indikator keempat didapatkan persentase sebesar

41,66% dan kondisi akhir didapatkan persentase 83,33% dengan target

75%. Kondisi awal pada indikator kelima didapatkan persentase sebesar

58,33% dan kondisi akhir didapatkan persentase 87,5% dengan target

75%. Kondisi awal pada indikator keenam didapatkan persentase sebesar

50% dan kondisi akhir didapatkan persentase 75% dengan 70%. Persentase

secara keseluruhan pada kondisi awal yaitu 37,5% meningkat menjadi75%

pada kondisi akhir dengan target 70%.

B. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan tujuan untuk

meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika pada

materi KPK dan FPB siswa kelas VA SD Negeri Perumnas Condongcatur.

1. Proses Penerapan Pembelajaran Kontekstual

Penelitian ini menggunakan pembelajaran kontekstual di setiap

pertemuan. Komponen pembelajaran kontekstual sudah dapat diterapkan

pada saat penelitian sesuai dengan apa yang peneliti rencanakan pada RPP.

Adapun komponen pembelajaran kontekstual yang diterapkan adalah

konstruktivisme, bertanya, masyarakat belajar, inkuiri, pemodelan,

refleksi, dan penilaian sebenarnya. Penerapan komponen tersebut sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

146146146

dapat diterapkan di setiap pembelajaran. Konstruktivisme dalam penelitian

ini seperti kegiatan mengerjakan LKS bilangan prima dan mengerjakan

soal cerita KPK dan FPB. Bertanya terdapat pada kegiatan tanya jawab

antara guru dan siswa atau siswa dan guru. Masyarajat belajar diterapkan

melalui adanya kerjasama antar siswa yang tergabung dalam suatu

kelompok. Inkuiri pada penelitian ini terdapat pada kegiatan memahami

konsep KPK dan FPB dengan menggunakan media.

Pemodelan terdapat pada saat guru memeragakan dan memberikan

contoh penggunaan media seperti kalender dan manik-manik. Pemodelan

dalam penelitian ini juga melibatkan siswa ikut serta untuk mencoba dan

menjawab pertanyaan mengenai media. Refleksi dilakukan pada akhir

pembelajaran yang berisikan kendala dan pengalaman yang ditemukan

siswa selama pembelajaran serta perasaan siswa selama mengikuti

pembelajaran. Penilaian sebenarnya terdapat pada rubrik penilaian yang

telah peneliti tentukan sebelumnya.

2. Peningkatan Hasil Belajar

Berdasarkan hasil evaluasi 1 pada siklus I dan evaluasi 2 pada siklus

2 serta evaluasi akhir didapatkan hasil bahwa adanya peningkatan hasil

belajar siswa kelas VA SD Negeri Perumnas Condongcatur tahun ajaran

2015/2016 pada materi KPK dan FPB. Penerapan pembelajaran

kontekstual dengan menggunakan 7 komponen dapat meningkatkan rata-

rata dan persentase ketuntasan siswa. Hal tersebut sejalan dengan

pendapat Hosnan (2014: 279-280) mengenai kelebihan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

147147147

kontekstual adalah pembelajaran lebih bermakna dan riil sehingga materi

pelajaran akan tertanam erat dalam memori siswa serta pembelajaran

lebih produkif dan dapat menumbuhkan penguatan konsep. Hasil

penelitian ini juga relevan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Astuti (2013) dengan variabel yang sama dengan penelitian ini yaitu

hasil belajar dan menggunakan pembelajaran kontekstual.

Agar dapat mengetahui target dan pencapaian dalam penelitian ini,

peneliti menjabarkannya hasil belajar dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.24 Perbandingan Target dan Pencapaian Hasil Belajar

Peubah

Indikator Kondisi

Awal Evaluasi Siklus I Evaluasi Siklus II Evaluasi Akhir

Target Capaian Target Capaian Target Capaian

Hasil

Belajar

Nilai Rata- rata siswa

57,66

70

70,95

75

82,04

80

90

Persentase jumlah siswa

mencapai

KKM

51,19%

60%

62,5%

70%

75%

80%

91,66%

Hasil belajar siswa yang diperoleh dari setiap evaluasi didapatkan

rata-rata yang mengalami peningkatan. Peningkatan dapat dilihat mulai

dari kondisi awal dengan rata-rata 57,66 dan terjadi peningkatan

sebanyak 13,29 dan diperoleh rata-rata 70,95 di siklus I dengan target

pencapaian 70. Rata-rata kelas juga meningkat dari siklus I yaitu 70,95

menjadi 82,04 di siklus II dengan target pencapaian 75 atau meningkat

sebanyak 11,09. Capaian evaluasi akhir juga meningkat dari siklus II

yaitu 82,04 menjadi 90 di evaluasi akhir dengan target 80 atau meningkat

sebanyak 7,96.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

148148148

Selain rata-rata kelas peningkatan juga dapat dilhat dari

persentase pemerolehan KKM dan telah mencapai target yang

ditentukan. Hal ini dapat dilihat dari persentase ketuntasan pada kondisi

awal yaitu 51,19% meningkat menjadi 62,5% di siklus I dari target 60%

atau meningkat sebanyak 11,31%. Siklus I terjadi peningkatan, namun

hanya 2 siswa saja yang meningkat atau sebesar 11,31%.

Persentase ketuntasan pada siklus II yaitu 75% dari target 70 yang

artinya mengalami peningkatan dari siklus I sebanyak 12,5%. Siklus II

juga terjadi peningkatan, namun hanya sebanyak 3 siswa saja yang

meningkat. Evaluasi akhir yang merupakan evaluasi gabungan siklus I

dan siklus II diperoleh persentase ketuntasan sebanyak 91,66% dari

target 80%. Evaluasi akhir terdapat 4 siswa yang meningkat atau terjadi

peningkatan sebasar 16,66%.

3. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis

Peningkatan kemampuan berpikir kritis diperoleh dari hasil

kuesioner yang diisi oleh siswa dan diperkuat dengan pengamatan

langsung oleh peneliti. Penerapan pembelajaran kontekstual dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematika siswa sesuai dengan

pendapat Johnson (2007: 183) yaitu untuk membantu siswa

mengembangkan potensi intelektual mereka, pembelajaran kontekstual

mengajarkan langkah-langkah yang dapat digunakan dalam berpikir kritis

serta memberikan kesempatan untuk menggunakan keahlian berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

149149149

dalam tingkatan yang lebih tinggi dalam dunia nyata. Penelitian ini juga

sejalan dengan penelitian yang terdaululu yang telah dilakukan oleh

Prafitriani (2015) dengan valiabel yang sama yaitu kemampuan berpikir

kritis dengan menggunakan pembelajaran kontekstual.

Agar dapat mengetahui target dan pencapaian dalam penelitian

ini, peneliti menjabarkan hasil kuesioner dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.25 Perbandingan Nilai Kuesioner Berpikir Kritis

No. Indikator Nilai Kondisi Awal

Nilai Kondisi Akhir

1. Menganalisis argumen 56,5 85,5 2. Mampu bertanya 62 82,1 3. Mampu menjawab pertanyaan 58 80,4 4. Memecahkan masalah 61 83,33 5. Membuat kesimpulan 69 80,8 6. Keterampilan mengevaluasi dan

menilai hasil pengamatan

62,5

74,5

Keseluruhan 60,95 81,33

Kondisi awal pada indikator pertama didapatkan nilai sebesar

56,5 dan meningkat pada kondisi akhir dengan nilai 85,5 atau meningkat

sebesar 29. Indikator kedua didapatkan nilai sebesar 62 dan meningkat

pada kondisi akhir dengan nilai 82,1 atau meningkat sebesar 20,1.

Indikator ketiga didapatkan nilai 58 dan meningkat pada kondisi akhir

dengan nilai 80,4 atau meningkat sebesar 22,4. Indikator keempat

didapatkan nilai sebesar 61 dan meningkat pada kondisi akhir menjadi

83,33 atau meningkat sebesar 22,33. Indikator kelima didapatkan nilai

sebesar 69 dan meningkat pada kondisi akhir yaitu 80,8 atau meningkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

150150150

sebesar 12. Indikator keenam juga terjadi peningkatan dari kondisi awal

yaitu 62,5 menjadi 74,5 atau meningkat sebesar 11,8.

Nilai kemampuan berpikir kritis secara keseluruhan diperoleh

hasil 60,95 pada kondisi awal dan 81,33 pada kondisi akhir. Data hasil

kuesioner kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada lampiran 16 dan

17.

Tabel 4.26 Perbandingan Persentase Berpikir Kritis

Indikator

Berpikir

Kritis

Indikator

Kondisi Awal

Target

Kondisi Akhir

1

Persentase

jumlah siswa

yang kritis

41,66% 75% 87,5% 2 45,83% 75% 83,33% 3 37,5% 70% 79,19% 4 41,66% 75% 83,33% 5 58,33% 75% 87,5% 6 50% 70% 75%

Keseuruhan 37,5% 70% 75%

Berdasarkan tabel 4.26 peningkatan kemampuan berpikir kritis

dapat dilihat dari persentase jumlah siswa yang kritis. Indikator pertama

terdapat peningkatan dari persentase kondisi awal sebesar 41,66%

menjadi 87,5% pada kondisi akhir dengan target 75%. Indikator kedua

terdapat peningkatan dari persentase kondisi awal sebesar 45,83%

menjadi 83,33% pada kondisi akhir dengan target 75%. Indikator ketiga

juga terdapat peningkatan dari persentase kondisi awal sebesar 37,5%

menjadi 79,19% pada kondisi akhir dengan target 70%. Indikator

keempat terdapat peningkatan dari persentase kondisi awal sebesar

41,66% menjadi 83,33% pada kondisi akhir dengan targer 75%. Indikator

kelima juga masih terdapat peningkatan dari persentase kondisi awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

151151151

sebesar 58,33% menjadi 87,5% pada kondisi akhir dengan target 75%.

Indikator terakhir juga terdapat peningkatan dari persentase kondisi awal

sebesar 50% menjadi 75% pada kondisi akhir dengan target 70%.

Persentase jumlah siswa yang kritis secara keseluruhan adalah sebanyak

37,5% pada kondisi awal dan meningkat menjadi 75% pada kondisi

akhir. Peneliti menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan

berpikir kritis dari kondisi awal dan kondisi akhir, namun hanya sedikit

siswa yang berhasil meningkat yaitu sebanyak 9 siswa dari 24 siswa.

Data hasil kuesioner kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada

lampiran 16 dan 17.

Peneliti juga melakukan pengamatan untuk memperkuat data

peningkatan berpikir kritis dari hasil kuesioner. Pengamatan dilakukan di

setiap pertemuan selama 2 siklus yang dibantu oleh teman sejawat. Hasil

pengamatan oleh peneliti terdapat pada tabel 26 agar dapat dilihat

peningkatannya sebagai berikut:

Tabel 4.27 Peningkatan Berpikir Kritis dari Hasil Pengamatan

Siklus I Siklus II

Nilai Rata-Rata Persentase Nilai Rata-Rata Persentase 1,9 58,33% 2,4 75%

Berdasarkan tabel 4.27 terdapat 6 indikator yang menjadi fokus

penelitian dengan hasil pada kondisi awal dan kondisi akhir. Rata-rata

hasil pengamatan kemampuan berpikir kritis secara keseluruhan pada

siklus I didapatkan nilai 1,9 (tidak kritis) dan meningkat menjadi 2,4

(kritis) pada siklus II. Persentase jumlah siswa yang kritis secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

152152152

keseluruhan pada siklus I yaitu 58,33% dan meningkat menjadi 75%

pada siklus II. Peningkatan jumalh siswa yang minimal cukup kritis

hanya sebanyak 4 siswa saja atau meningkat 16,67%. Data hasil

pengamatan kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada lampiran 19.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

BAB V

PENUTUP

Dalam BAB V ini peneliti membahas mengenai kesimpulan, keterbatasan,

dan saran dalam penelitian ini

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan pada setiap siklus

dapat disimpulkan bahwa :

1. Upaya meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis pada

materi KPK dan FPB siswa kelas VA SD Negeri Perumnas Condongcatur

tahun ajaran 2015/2016 dilaksanakan dengan menggunakan pembelajaran

kontekstual. Adapun komponen dalam pembelajaran kontekstual yang

diterapkan dalam penelitian ini antara lain: konstruktivisme, inkuiri,

bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian nyata.

2. Penerapan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar

pada materi KPK dan FPB siswa kelas VA SD Negeri Perumnas

Condongcatur tahun ajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari perolehan

rata-rata kondisi awal sebesar 57,66 dengan persentase ketuntasan sebesar

51,19% meningkat pada rata-rata evaluasi I menjadi 70,95 dengan

persentase ketuntasan sebesar 62,5%. Evaluasi I juga meningkat ke

evaluasi II yaitu dengan rata-rata 82,04.dengan persentase ketuntasan

sebesar 75%. Peningkatan juga terjadi dari evaluasi II dengan rata-rata

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

154154154

82,04 dengan persentase ketuntasan sebesar 75% menjadi 90 pada skor

rata-rata evaluasi akhir dengan persentase ketuntasan sebesar 91,66%.

3. Penerapan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan

berpikir kritis pada materi KPK dan FPB siswa kelas VA SD Negeri

Perumnas Condongcatur tahun ajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari

hasil kuesioner yang diperkuat oleh pengamatan peneliti. Kemampuan

berpikir kritis dari hasil kuesioner meningkat dari kondisi awal dengan

rata-rata 3,03 (tidak kritis) menjadi 4,07 (kritis) pada kondisi akhir.

Persentase ketuntasan juga meningkat dari kondisi awal 37,5% menjadi

75% pada kondisi akhir.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini masih mempunyai banyak keterbatasan

yang dirasakan oleh peneliti, adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner sebagai instrumen

kemampuan berpikir kritis siswa, sehingga peneliti tidak dapat mengontrol

jawaban dari responden atau siswa. Apakah siswa mengisi pernyataan

pada kuesioner sesuai dengan apa yang dialami atau hanya sekedar

mengisinya saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

155155155

2. Minimnya penelitian terdahulu mengenai kemampuan berpikir kritis siswa

di sekolah dasar.

3. Terbatasnya alokasi waktu pembelajaran yang disediakan oleh guru,

sehingga harus mengambil jam pelajaran lainnya agar materi dapat

disampaikan secara keseluruhan.

C. Saran

Berkaitan dengan hasil penelitian yang sudah dilakukan peneliti

beberapa saran yang dapat digunakan bagi penelitian selanjutnya antara lain:

1. Diharapkan peneliti memberikan pengertian kepada siswa untuk benar-

benar mencermati dan menjawab pernyataan kuesioner dengan jujur dan

sebaiknya siswa diberikan waktu yang cukup untuk mencermati kuesioner

sehingga siswa tidak tergesa dalam memilih pernyataan.

2. Diharapkan dapat mencari sumber penelitian terdahulu lebih banyak

mengenai kemampuan berpikir kritis dalam jurnal Bahasa Indonesia atau

Bahasa Inggris, karena dalam jurnal Bahasa Inggris akan lebih lengkap..

3. Bagi guru atau peneliti yang akan menerapkan pembelajaran kontekstual

sebaiknya dipersiapkan secara matang dan diperhitungkan alokasi waktu

agar pembelajaran berlangsung dengan maksimal dan lancar serta tepat

waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

156156156

Daftar Referensi

Arifin. (2011). Penelitian pendidikan: metode dan paradigma baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Aunurrahman. (2011). Belajar dan pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: PT Rineka

Cipta

Hamdayama, Jumanta. (2014). Model dan pembelajaran kreatif berkarakter.

Bogor: Ghalia Indonesia

Hosnan. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran.

Bogor: Ghalia Indonesia

Jautar M,dkk. (2003). Mari belajar matematika untuk sekolah dasar kelas VI .

Jakarta: GANECA EXACT.

Kasdin, Rima K., Fabiana, dkk. (2012). Critical Thinking: Membangun Pemikiran

Logis. Jakarta: PT Pustaka Sinar Harapan

Kountur, R. (2003). Metode penelitian untuk penulisan skripsi dan tesis. Jakarta:

PPM

Kunandar. (2008). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Kuswana, Wowo Sunarya. (2011). Taksonomi berpikir. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. (2009). Penelitian tindakan kelas.

Jakarta: PT Indeks

Masidjo. (1995). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah.

Yogyakarta: Kanisius.

Mustaqim. (2008). Psikologi pendidikan. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006

tentang Standar Isi (SI). Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah.

Riduwan. (2013). Skala pengukuran variabel-variabel penelitian. Jawa Barat:

IKAPI

Sanjaya, Wina. (2011). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Kencana

Suharsaputra, Uhar. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan

tindakan. Bandung: PT Refika Aditama.

Soedojo, Peter. (2001). Azaz-Azaz Fisika Jilid 4 Fisika Modern. Yogyakarta:

Gajah Mada University Press

Sunaryo, Kuswana Wowo. 2012. Taksonomi Kognitif. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya

Sudjana, Nana. (2005). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdikarya.

Sudrajat, Hari. 2004. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

Bandung: Cipta Cekas Grafika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

157157157

Sundayana, Rostina. (2015). Media dan alat peraga dalam pembelajaran

matematika. Bandung: Alfabeta

Susanto, Ahmad. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar.

Jakarta: Kencana

Sutarmo. (2012). Otak dan beberapa fungsinya. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.

Suwangsih, Erna dan Tiurlina. (2006). Model pembelajaran matematika.

Bandung: UPI PRESS.

Taniredja, Tukiran, Miftah Faridli dan Sri Harmianto. (2011). Model-model

pembelajaran inovatif. Bandung: Alfabeta

Taniredja, Tukiran, Miftah Faridli dan Sri Harmianto. (2014). Model-model

pembelajaran inovatif dan efektif. Bandung: Alfabeta

Thobroni. (2015). Belajar dan pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Trianto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif. Jakarta:

Kencana.

Utomo, Dwi Priyo dan Ida Arijanny. (2009). Matematika untuk SD/MI kelas II.

Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Wardani.

(2007). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Universitas Terbuka Widoyoko, Eko

Putro. (2009). Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Sumber Internet:

Achmad,Arief.(2007).Memahami berpikir kritis.http://ArtikelPendidikanNetwork

[diakses tanggal 25 Juni 2015]

Astutui, Wiji.(2013). http://eprints.ums.ac.id/27486/1/1._Halaman_depan.pdf (di

unduh pada tanggal 20 Desember 2015)

BNSP, (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah: Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMP/MTs [Online] Tersedia:

http://litbang.kemdiknas.go.id/content/Buku%20Standar%20Isi%20SMP(1).p

df (di unduh pada tanggal 10 Desember 2015)

Hidayatullah, Dimas Widhi (2012) http://lib.unnes.ac.id/17735/1/1402408054.pdf

(di unduh pada tanggal 20 Desember 2015)

Lunenburg, F.C. (2011). “creative thinking and constructivism techniques for

improving student achievement”. National Forum Of Teacher Education

Journal . 21, (3), 1-9 (di unduh pada tanggal 20 Desember 2015)

Prafitriani Nur (2015) http://eprints.uny.ac.id/25529/1/skripsi%20nur%20fiks.pdf

(di unduh pada tanggal 20 Desember 2015)

Sudiarta, I Gusti Putu. 2009. Pengembangan pembelajaran berpendekatan

tematik berorientasi pemecahan masalah matematika terbuka untuk

mengembangkan kompetensi berpikir divergen, kritis, dan kreatif. Artikel

[online] tersedia: http://www.pdfchaser.com/pembelajaran-pendektan-

tematik.pdf.html (diunduh pada tanggal 5 November 2015)

Syahrozad.Umi.(2011).http://dspace.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/9809/

Skripsi_1.pdf?sequence=1 (di unduh pada tanggal 20 Desember 2015)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

158158158

Usman, Riyadi. (2008) http://lib.unnes.ac.id/16837/1/4001506030.pdf [diakses

tanggal 25 Juni 2015]

Herman.(2006)http://eprints.uny.ac.id/11994/1/PM%20%2039%20Tatang%20Her

man.pdf (di unduh pada tanggal 5 November 2015)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

Lampiran 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

160160160

Lampiran 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

Lampiran 3 SILABUS

Sekolah : SD Negeri Perumnas Condongcatur

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : VA/ Ganjil

Standar Kompetensi : Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar

Indikator Materi

Pokok

Kegiatan

Pembelajaran

Penilaian

Waktu

Sumber Belajar

Siklus 1 Pertemuan 1

1.2 Menggunakan

faktor prima untuk

menentukan KPK

dan FPB.

- Kognitif 1.2.1 Menentukan

bilangan

prima dari

kelompok

bilangan

tertentu.

1.2.2 Menentukan

faktorisasi

prima untuk

mencari KPK

2 bilangan dan

3 bilangan.

- Afektif

1.2.3 Aktif

mengerjakan

- Bilangan

prima

- Faktorisa

si prima

- KPK

Pendahuluan

Guru memberi salam dan

berdoa.

Guru melakukan absensi

dan kehadiran siswa.

Guru mengkondisikan kelas

dan meminta siswa agar

siap mengikuti

pembelajaran.

Guru mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang

mengaitkan pengetahuan

sebelumnya dengan materi

yang akan dipelajari.

Guru memotivasi siswa

dengan permainan Happy

a. Tes (uraian)

b. Non tes

(observasi)

1xperte

muan

(3 x 35

menit)

- Astuty Ary,

Mustaqim.

2008. Ayo

Belajar

Matematika

untuk SD dan

MI IV. Jakarta:

Pusat

Perbukuan

Departemen

Pendidikan

Nasional.

- Sumarmi

Titing,

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

soal dalam kelompok.

1.2.4 Teliti dalam

mengoperasik

an bilangan-

bilangan

untuk mencari

KPK.

1.2.5 Bekerjasama

dengan baik di

dalam

kelompok

pada saat

mengerjakan

tugas.

- Psikomotorik

1.2.6 Memilih

bilangan

prima antara

1-100.

Clap tentang kelipatan.

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Guru memberikan beberapa

pertanyaan mengenai lagu

“Happy Clap” yang

berhubungan dengan

materi. (bertanya): - Berapakah kelipatan dari

2, 3, dan 4?

- Pada angka ke berapakah

kelompok pertama

bertepuk tangan?

- Pada angka keberapakah

kelompok kedua

bertepuk tangan?

- Pada angka ke berapakah

kedua kelompok

bertepuk tangan?

Guru memberikan beberapa

pertanyaan mengenai

kelipatan dan bilangan

prima (bertanya):

- Apa yang kalian ketahui

mengenai kelipatan?

- Apa yang kalian ketahui

mengenai bilangan

prima?

Kamsiati Siti.

2009. Asyiknya

Belajar

Matematika

Untuk SD/MI

Kelas V.

Jakarta: Pusat

Perbukuan

Departemen

Pendidikan

Nasional.

- Utomo Dwi

Priyo, Arijanny

Ida. 2009.

Asyiknya

Belajar

Matematika

Untuk SD/MI

Kelas V .

Jakarta: Pusat

Perbukuan

Departemen

Pendidikan

Nasional.

- Saepudin Aep,

Babudin,

Mulyadi Dedi,

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

- Apakah terdapat bilangan prima pada

kelipatan 3?Coba

sebutkan!

Elaborasi

Siswa dibagi menjadi

beberapa kelompok oleh guru (masyarakat belajar).

Setiap kelompok dibagikan

lembar kerja berupa angka 1-100 - Siswa bertugas untuk

mencari dan memilih

angka yang termasuk

bilangan prima

berdasarkan pengetahuan

yang mereka miliki

sebelumnya

(konstruktivisme).

Perwakilan setiap kelompok

maju ke depan untuk

membacakan hasil

diskusinya.

Guru menjelaskan

mengenai bilangan prima.

Guru menjelaskan dan

memperagakan cara

menggunakan media

kalender agar dapat

dicontoh oleh siswa

(pemodelan).

Adang. 2009.

Gemar Belajar

Matematika

Untuk SD/MI

Kelas V.

Jakarta: Pusat

Perbukuan

Departemen

Pendidikan

Nasional.

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

Setiap kelompok

mendapatkan kalender

untuk melakukan peragaan

menemukan konsep KPK.

(inkuiri) :

- Siswa diminta untuk

melingkari angka pada

kalender yang termasuk

kelipatan dari 4.

- Siswa diminta untuk

memberi tanda centang

pada angka yang

termasuk kelipatan dari

6. - Siswa akan menemukan

bahwa terdapat 2 tanda

(lingkaran dan centang)

pada satu angka.

Guru bertanya kepada siswa

apa hubungan penggunaan

kalender dengan KPK

(bertanya).

Guru menjelaskan

hubungan penggunaan

kalender dengan KPK.

Siswa mendengarkan

penjelasan dari guru

mengenai faktorisasi prima

dengan menggunakan

pohon faktor untuk mencari

KPK.

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

Setelah siswa mengetahui

cara menentukan KPK,

maka siswa diharuskan

mengerjakan soal mengenai

materi yang sudah dipelajari

yang diberikan oleh guru

secara individu.

Siswa mengerjakan soal

yang diberikan oleh guru

dan menuliskan jawabannya

dalam lembar kerja siswa.

Beberapa siswa maju ke

depan untuk menuliskan

hasil pekerjaannya di papan

tulis.

Siswa dan guru membahas

dan menyimpulkan hasil

pekerjaan siswa bersama-

sama.

Konfirmasi

Siswa dan guru membahas

serta menyimpulkan hasil

pekerjaan siswa bersama-

sama (kesimpulan).

Guru mengkonfirmasi dan

memberikan penguatan

kepada siswa mengenai

hasil pekerjaannya.

Siswa membuat kesimpulan

atas apa yang sudah

dipelajari.

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

Siswa dan guru melakukan

refleksi bersama-sama (refleksi).

Guru memberikan tindak

lanjut kepada siswa untuk

mempelajari materi

selanjutnya yaitu soal cerita

KPK.

Kegiatan Penutup

Guru memersilakan siswa

untuk berkemas dan bersiap

pulang.

Guru menunjuk salah satu

siswa untuk memimpin doa.

Guru mengucapkan salam

penutup.

Siklus 1 Pertemuan 2

1.5 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

operasi hitung,

KPK dan FPB.

- Kognitif 1.5.1 Menentukan

faktor prima

dan faktorisasi

prima untuk

mencari KPK.

1.5.2 Menentukan

KPK dalam

memecahkan

masalah

sehari-hari

melalui soal

cerita.

- Soal cerita KPK

Pendahuluan

Guru memberi salam dan

berdoa.

Guru melakukan absensi

dan kehadiran siswa.

Guru mengkondisikan kelas

dan meminta siswa agar

siap mengikuti

pembelajaran.

Guru mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang

mengaitkan pengetahuan

a. Tes (uraian)

b. Non Tes

(observasi)

1x

pertemua

n

(3 x 35)

- Astuty Ary,

Mustaqim.

2008. Ayo

Belajar

Matematika

untuk SD dan

MI IV. Jakarta:

Pusat

Perbukuan

Departemen

Pendidikan

Nasional.

- Sumarmi Titing,

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

- Afektif 1.5.3 Aktif

mengerjakan

soal dalam

kelompok.

1.5.4 Teliti dalam

mengoperasik

an bilangan-

bilangan

untuk mencari

KPK.

1.5.5 Bekerjasama

dengan baik di

dalam

kelompok

pada saat

mengerjakan

tugas.

- Psikomotorik

1.5.6 Mengoperasik

an bilangan-

bilangan yang

ada dalam soal

cerita.

1.5.7 Mempresentasi

kan hasil

pekerjaan

KPK di depan

kelas.

sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

Guru memotivasi siswa

dengan permainan “Happy

Clap” tentang kelipatan

seperti pertemuan

sebelumnya.

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Guru memberikan beberapa

pertanyaan mengenai KPK

(bertanya):

- Apa yang kalian ketahui

mengenai KPK?

- Apakah kalian pernah

menemui pengalaman

sehari-hari kalian

mengenai KPK? - Coba sebutkan cerita

pengalaman kalian yang

ada hubungannya dengan

KPK!

Elaborasi

Guru kembali menerangkan

secara singkat tentang KPK

untuk mengulang ingatan

siswa.

Kamsiati Siti. 2009. Asyiknya

Belajar

Matematika

Untuk SD/MI

Kelas V.

Jakarta: Pusat

Perbukuan

Departemen

Pendidikan

Nasional.

- Utomo Dwi

Priyo, Arijanny

Ida. 2009.

Asyiknya

Belajar

Matematika

Untuk SD/MI

Kelas V .

Jakarta: Pusat

Perbukuan

Departemen

Pendidikan

Nasional.

- Saepudin Aep,

Babudin,

Mulyadi Dedi,

Adang. 2009.

Gemar Belajar

Matematika

Untuk SD/MI

167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

Siswa dibagi menjadi

beberapa kelompok oleh guru. (masyarakat belajar)

Setiap kelompok menerima

media gambar.

Guru memberi contoh dan

memeragakan cara

penggunaan media agar

dapat dipahamai oleh siswa.

(pemodeling)

Siswa memeragakan media

gambar dengan

menggunakan pengetahuan

yang mereka miliki

sebelumnya

(konstruktivisme).

Setiap kelompok

mendapatkan gambar

sebagai media menemukan

permasalahan dan soal

cerita sehari-hari yang

berkaitan dengan KPK:

(inkuiri)

- Siswa diminta

menempelkan gambar

yang merupakan

kelipatan dari 6.

- Siswa diminta untuk

menempelkan gambar

yang merupakan

kelipatan dari 12.

Kelas V. Jakarta: Pusat

Perbukuan

Departemen

Pendidikan

Nasional.

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

- Siswa akan menemukan gambar yang telah

ditempel tersebut dan

akan bertemu pada satu

garis lurus yang

merupakan hasil dari

KPK.

Guru kembali memberikan

sebuah cerita sehari-hari

yang berkaitan dengan

permasalahan KPK masih

dengan menggunakan

media gambar.

Guru menunjuk salah satu

perwakilan dari kelompok

untuk maju ke depan dan

menuliskan hasil

pekerjannya.

Guru kembali memberikan

beberapa soal cerita

mengenai KPK untuk setiap

kelompok.

Siswa diberikan waktu

untuk memahami cara

penyelesaian soal cerita

yang telah didapatkannya

dengan menuliskan proses

penyelesaiannya

berdasarkan pengetahuan

yang dimiliki tanpa

menggunakan media.

169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

(konstruktivisme)

Siswa mencoba untuk

menemukan jawaban dari

permasalahan tersebut.

Guru menunjuk salah satu

siswa untuk maju ke depan

menuliskan hasil dari

diskusinya.

Guru mengkonfirmasi

jawaban siswa dan

memberikan penjelasan

mengenai cara

menyelesaikan

permasalahan soal cerita

KPK dengan menuliskan

diketahui, ditanyakan,

jawab, dan jadi.

Siswa kembali ke dalam

tempat duduk masing-

masing dan kembali

mengerjakan latian soal

secara mandiri.

Siswa mengerjakan soal

yang diberikan oleh guru

dan menuliskan jawabannya

dalam lembar kerja siswa

secara mandiri.

Beberapa siswa

mempresentasikan hasil

pekerjaannya di depan

kelas.

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

Konfirmasi

Siswa dan guru membahas

serta menyimpulkan hasil

pekerjaan siswa bersama-

sama (kesimpulan).

Guru memberikan penilaian

hasil belajar siswa.

(penilaian nyata)

Guru mengkonfirmasi dan

memberikan penguatan

kepada siswa mengenaihasil

pekerjaannya.

Siswa membuat kesimpulan

atas apa yang sudah

dipelajari.

Siswa dan guru melakukan

refleksi bersama-sama

(refleksi).

Guru memberikan tindak

lanjut kepada siswa untuk

mempelajari materi

selanjutnya yaitu soal cerita

KPK.

Kegiatan Penutup

Guru memersilakan siswa

untuk berkemas dan bersiap pulang.

Guru menunjuk salah satu

siswa untuk memimpin doa.

171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

Guru mengucapkan salam

penutup.

Siklus 2 Pertemuan 1

1.2 Menggunakan

faktor prima

untuk

menentukan

KPK dan FPB.

- Kognitif 1.5.1 Menentukan

faktorisasi

prima untuk

mencari FPB 2

bilangan dan 3

bilangan.

- Afektif

1.5.2 Aktif

mengerjakan

soal dalam

kelompok.

1.5.3 Teliti dalam

mengoperasik

an bilangan-

bilangan

untuk mencari

KPK.

1.5.4 Bekerjasama

dengan baik di

dalam

kelompok

pada saat

mengerjakan

tugas.

- Psikomotorik

1.5.5 Menggunakan

daun, kapur,

- FPB Pendahuluan

Guru memberi salam dan

berdoa.

Guru melakukan absensi

dan kehadiran siswa.

Guru mengkondisikan kelas

dan meminta siswa agar

siap mengikuti

pembelajaran.

Guru mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang

mengaitkan pengetahuan

sebelumnya dengan materi

yang akan dipelajari.

Guru memotivasi siswa

dengan permainan “Happy

Clap” tentang kelipatan

seperti pertemuan

sebelumnya.

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Guru memperkenalkan

media yang akan digunakan untuk belajar FPB.

a. Tes (uraian)

b. Non tes

(observasi)

1xper

temuan

(3 x 35)

- Astuty Ary,

Mustaqim.

2008. Ayo

Belajar

Matematika

untuk SD dan

MI IV. Jakarta:

Pusat

Perbukuan

Departemen

Pendidikan

Nasional.

- Sumarmi Titing,

Kamsiati Siti.

2009. Asyiknya

Belajar

Matematika

Untuk SD/MI

Kelas V.

Jakarta: Pusat

Perbukuan

Departemen

Pendidikan

Nasional.

- Utomo Dwi

Priyo, Arijanny

Ida. 2009.

Asyiknya

172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

dan kalender dengan tepat.

Guru memberikan beberapa

pertanyaan kepada siswa:

- Menurut kalian apa

hubungan manik-manik ini

dengan FPB?

Guru memberikan beberapa

pertanyaan mengenai FPB

(bertanya):

- Apa yang kalian ketahui

mengenai faktor

bilangan?

- Coba sebutkan faktor

perkalian dari 12!

- Apa kalian mengetaui

apa yang dimaksud

dengan FPB?

Elaborasi

Siswa kembali dalam

kelompok yang telah

dibagikan pada pertemuan sebelumnya (masyarakat belajar).

Guru membagikan beberapa

manik-manik dua warna

untuk setiap kelompok.

Guru memberikan beberapa

pertanyaan untuk

memancing keingintahuan

siswa mengenai hubungan

media dan FPB (bertanya).

Belajar Matematika

Untuk SD/MI

Kelas V .

Jakarta: Pusat

Perbukuan

Departemen

Pendidikan

Nasional.

- Saepudin Aep,

Babudin,

Mulyadi Dedi,

Adang. 2009.

Gemar Belajar

Matematika

Untuk SD/MI

Kelas V.

Jakarta: Pusat

Perbukuan

Departemen

Pendidikan

Nasional.

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

Guru memberikan contoh

penggunaan media dengan

memeragakannya agar

siswa lebih mengerti

(pemodelan).

Siswa mencoba melakukan

peragaan dengan

menggunakan manik-manik

dua warna untuk

mengetahui konsep FPB

berdasarkan pengetahuan

yang mereka miliki

sebelumnya

(konstruktivisme).

Siswa menyelesaikan

permasalahan yang

diberikan oleh guru dengan

menggunakan media manik-

manik (inkuiri):

- Guru memberikan

permasalahan kepada masing-masing kelompok berupa soal:

Terdapat 20 manik-

manik coklat dan 12

manik-manik putih.

Manik-manik tersebut

akan dibagikan ke

dalam beberapa

kelompok dengan

jumlah manik-manik

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

yang sama dalam setiap kelompok.

Berapa banyak

kelompok yang dapat

terbentuk? Berapa

jumlah manik-manik

coklat dan masik

manik-manik putih

dalam setiap

kelompok? (bertanya)

- Siswa mencari

penyelesaian dari

permasalahan tersebut

dengan membagi manik-

manik menjadi beberapa

kelompok dengan jumlah

manik-manik yang sama.

- Siswa akan terus

mencoba hingga manik-

manik tersebut terbagi

menjadi beberapa

kelompok dengan jumlah

yang sama untuk setiap

manik-manik.

- Siswa menjawab

permasalahan tersebut

pada lembar jawab

menggunakan cara yang

mereka ketahui.

(konstruktivisme)

Guru membagi perwakilan

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

dari kelompok untuk menuliskan hasil pekerjannya

di depan.

Siswa mendengarkan

penjelasan dari guru

mengenai hubungan manik-

manik dan FPB.

Siswa mendengarkan

penjelasan dari guru

mengenai FPB dan cara

menentukannya dengan

menggunakan pohon faktor.

Setiap siswa dibagikan

lembar kerja mengenai

materi FPB.

Beberapa siswa maju ke

depan untuk menuliskan hasil

pekerjaannya.

Siswa dan guru membahas

hasil pekerjaan siswa

bersama-sama.

Guru memberikan nilai hasil

belajar siswa berdasarkan

rubrik penilaian yang telah

ditentukan. (penilaian nyata)

Konfirmasi

Siswa dan guru membahas

serta menyimpulkan hasil

pekerjaan siswa bersama-

sama (kesimpulan).

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

Guru memberikan penilaian

hasil belajar siswa. (penilaian nyata)

Guru mengkonfirmasi dan

memberikan penguatan

kepada siswa mengenaihasil

pekerjaannya.

Siswa membuat kesimpulan

atas apa yang sudah

dipelajari.

Siswa dan guru melakukan

refleksi bersama-sama

(refleksi).

Guru memberikan tindak

lanjut kepada siswa untuk

mempelajari materi

selanjutnya yaitu soal cerita

KPK.

Kegiatan Penutup

Guru memersilakan siswa

untuk berkemas dan bersiap

pulang.

Guru menunjuk salah satu

siswa untuk memimpin doa.

Guru mengucapkan salam

penutup.

Siklus 2 Pertemuan 2

1.5 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

- Kognitif

151 Menggunakan

faktor prima dan

- Soal cerita

FPB Pendahuluan

Guru memberi salam dan

c. Tes

(uraian)

d. Non tes

1xper

temuan

(3 x 35)

- Astuty Ary,

Mustaqim.

2008. Ayo

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

operasi hitung, KPK dan FPB.

faktorisasi prima untuk

memecahkan

masalah sehari-

hari yang

berkaitan dengan

FPB.

- Afektif

1.5.2 Aktif

mengerjakan

soal dalam

kelompok.

1.5.3 Teliti dalam

mengoperasikan

bilangan-

bilangan untuk

mencari KPK.

1.5.4 Bekerjasama

dengan baik di

dalam

kelompok pada

saat

mengerjakan

tugas.

- Psikomotorik

1.5.5 Mempresentasi

kan hasil

pekerjaan

KPK di depan

kelas.

1.5.6 Mengoperasik

berdoa.

Guru melakukan absensi

dan kehadiran siswa.

Guru mengkondisikan kelas

dan meminta siswa agar

siap mengikuti

pembelajaran.

Guru mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang

mengaitkan pengetahuan

sebelumnya dengan materi

yang akan dipelajari.

Guru membotivasi siswa

agar semangat mengikuti

pembelajaran.

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Guru memberikan beberapa

pertanyaan mengenai FPB (bertanya): - Apa yang kalian ketahui

mengenai FPB?

- Apakah kalian pernah

menemui pengalaman

sehari-hari kalian

mengenai FPB?

- Coba sebutkan cerita

pengalaman kalian yang

(observasi) Belajar Matematika

untuk SD dan

MI IV. Jakarta:

Pusat

Perbukuan

Departemen

Pendidikan

Nasional.

- Sumarmi Titing,

Kamsiati Siti.

2009. Asyiknya

Belajar

Matematika

Untuk SD/MI

Kelas V.

Jakarta: Pusat

Perbukuan

Departemen

Pendidikan

Nasional.

- Utomo Dwi

Priyo, Arijanny

Ida. 2009.

Asyiknya

Belajar

Matematika

Untuk SD/MI

Kelas V .

Jakarta: Pusat

Perbukuan

178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

an bilangan- bilangan yang

ada dalam soal

cerita.

ada hubungannya dengan FPB!

Elaborasi

Guru kembali menerangkan

secara singkat tentang FPB

untuk mengulang ingatan

siswa.

Siswa dibagi menjadi

beberapa kelompok oleh

guru. (masyarakat belajar)

Guru memberikan sebuah

cerita sehari-hari yang

berkaitan dengan

permasalahan FPB:

- Terdapat 14 siswa

perempuan dan 8 siswa

laki-laki dalam suatu

kelas. Guru akan

membagi semua siswa

tersebut ke dalam beberapa kelompok dengan jumlah

perempuan dan laki-laki

yang sama di setiap

kelompok. Berapakah

jumlah kelompok yang

dapat terbentuk? Berapa

jumlah siswa perempuan

pada setiap kelompok?

Berapa jumlah siswa

Departemen Pendidikan

Nasional.

- Saepudin Aep,

Babudin,

Mulyadi Dedi,

Adang. 2009.

Gemar Belajar

Matematika

Untuk SD/MI

Kelas V.

Jakarta: Pusat

Perbukuan

Departemen

Pendidikan

Nasional.

179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

laki-laki dalam setiap kelompok?

- Siswa mencoba untuk

menemukan jawaban

dari permasalahan

tersebut dengan

menerapkan konsep FPB

pada pertemuan

sebelumnya. (inquiry)

- Siswa menjawab

permasalahan beserta

prosesnya berdasarkan

pengetahuan awal

mereka dan siswa

dibebaskan untuk

menjawab dengan

menggunakan cara yang

mereka ketahui

(konstruktivisme).

Guru menunjuk salah satu

siswa untuk maju ke depan

menuliskan hasil dari

diskusinya.

Guru mengkorfirmasi dan

membahas bersama

mengenai jawaban siswa.

Guru menjelaskan dan

memberikan contoh cara

menjawab soal cerita FPB

dengan menuliskan

diketahui, ditanyakan,

180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

jawab, dan jadi yang mengikutsertakan siswa

agar tetap aktif

(pemodelan).

Siswa kembali ke tempat

duduk masing-masing.

Siswa mengerjakan lembar

kerja siswa secara

mandiri.Guru menunjuk

salah satu siswa untuk maju

ke depan dan menuliskan

hasil pekerjaannya.

Siswa dan guru membahas

dan menyimpulkan hasil

pekerjaan siswa bersama-

sama.

Guru memberikan nilai

hasil belajar siswa sesuai

dengan rubrik penilaian

yang telah ditentukan.

(penilaian nyata)

181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

Konfirmasi

Siswa dan guru membahas

serta menyimpulkan hasil

pekerjaan siswa bersama-

sama (kesimpulan).

Guru memberikan penilaian

hasil belajar siswa.

(penilaian nyata)

Guru mengkonfirmasi dan

memberikan penguatan

kepada siswa mengenaihasil

pekerjaannya.

Siswa membuat kesimpulan

atas apa yang sudah

dipelajari.

Siswa dan guru melakukan

refleksi bersama-sama

(refleksi).

Guru memberikan tindak

lanjut kepada siswa untuk

182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

184184184

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS 1 PERTEMUAN 1

Satuan Pendidikan : SD Negeri Perumnas Condongcatur

Hari/ Tanggal : Sabtu, 3 Oktober 2015

Kelas/ Semester : VA/ 1

Mata Pelajaran : Matematika Materi

Pokok : FPB dan KPK Alokasi

Waktu : 3 × 35 menit (3 jp)

A. Standar Kompetensi

1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar

1.2 Menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB.

C. Indikator

- Kognitif

1.2.1 Menentukan bilangan prima dari kelompok bilangan tertentu.

1.2.2 Menentukan faktorisasi prima untuk mencari KPK 2 bilangan dan 3 bilangan.

- Afektif

1.2.3 Aktif mengerjakan soal dalam kelompok.

1.2.4 Teliti dalam mengoperasikan bilangan-bilangan untuk mencari KPK.

1.2.5 Bekerjasama dengan baik di dalam kelompok pada saat mengerjakan tugas.

- Psikomotorik

1.2.6 Memilih bilangan prima antara 1-100.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

185185185

D. Tujuan Pembelajaran

- Kognitif

1.2.1.1 Siswa mampu menentukan bilangan prima dari bilangan 1-100 melalui diskusi

kelompok.

1.2.2.1 Siswa mampu menentukan faktorisasi prima untuk mencari KPK 2 bilangan

dan 3 bilangan secara mandiri.

- Afektif

1.2.3.1 Siswa mampu bersikap aktif pada saat mengerjakan soal melalui diskusi

kelompok.

1.2.4.1 Siswa mampu bersikap teliti dalam mengoperasikan bilangan-bilangan untuk

mencari KPK.

1.2.5.1 Siswa mampu bekerjasama pada saat mengerjakan tugas melalui diskusi

kelompok.

- Psikomotorik

1.2.6.1 Siswa mampu memilih bilangan prima antara 1-100 tanpa melihat buku.

E. Karakter Siswa yang diharapkan:

- Aktif

- Percaya diri

- Bekerjasama

F. Materi Pokok

- Bilangan prima

- Faktorisasi prima

- KPK

G. Metode Pembelajaran

- Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual

- Metode : Kerja kelompok, diskusi, tanya jawab.

H. Media Pembelajaran

- Kalender

I. Sumber Belajar

Astuty Ary, Mustaqim. 2008. Ayo Belajar Matematika untuk SD dan MI IV. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sumarmi Titing, Kamsiati Siti. 2009. Asyiknya Belajar Matematika Untuk SD/MI Kelas

V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

186186186

Utomo Dwi Priyo, Arijanny Ida. 2009. Asyiknya Belajar Matematika Untuk SD/MI

Kelas V . Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Saepudin Aep, Babudin, Mulyadi Dedi, Adang. 2009. Gemar Belajar Matematika

Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional.

J. Langkah Pembelajaran

Komponen Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru memberi salam dan berdoa.

Guru melakukan absensi dan kehadiran siswa.

Guru mengkondisikan kelas dan meminta siswa

agar siap mengikuti pembelajaran.

Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan

materi yang akan dipelajari.

Guru memotivasi siswa dengan permainan “Happy

Clap” tentang kelipatan.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

10

Kegiatan

Inti

Eksplorasi

Guru memberikan beberapa pertanyaan mengenai

lagu “Happy Clap” yang berhubungan dengan

materi. (bertanya):

- Berapakah kelipatan dari 2, 3, dan 4?

- Pada angka ke berapakah kelompok pertama

bertepuk tangan?

- Pada angka keberapakah kelompok kedua

bertepuk tangan?

- Pada angka ke berapakah kedua kelompok

bertepuk tangan?

Guru memberikan beberapa pertanyaan mengenai

kelipatan dan bilangan prima (bertanya):

- Apa yang kalian ketahui mengenai kelipatan?

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

187187187

- Apa yang kalian ketahui mengenai bilangan

prima?

- Apakah terdapat bilangan prima pada kelipatan

3?Coba sebutkan!

Elaborasi

Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok oleh guru

(masyarakat belajar).

Setiap kelompok dibagikan lembar kerja berupa

angka 1-100

- Siswa bertugas untuk mencari dan memilih

angka yang termasuk bilangan prima

berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki

sebelumnya (konstruktivisme).

Perwakilan setiap kelompok maju ke depan untuk

membacakan hasil diskusinya.

Guru menjelaskan mengenai bilangan prima.

Guru menjelaskan dan memperagakan cara

menggunakan media kalender agar dapat dicontoh

oleh siswa (pemodelan).

Setiap kelompok mendapatkan kalender untuk

melakukan peragaan menemukan konsep KPK.

(inkuiri) :

- Siswa diminta untuk melingkari angka pada

kalender yang termasuk kelipatan dari 4.

- Siswa diminta untuk memberi tanda centang

pada angka yang termasuk kelipatan dari 6.

- Siswa akan menemukan bahwa terdapat 2 tanda

(lingkaran dan centang) pada satu angka.

Guru bertanya kepada siswa apa hubungan

penggunaan kalender dengan KPK (bertanya).

Guru menjelaskan hubungan penggunaan kalender

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

188188188

dengan KPK.

Siswa mendengarkan penjelasan dari guru

mengenai faktorisasi prima dengan menggunakan

pohon faktor untuk mencari KPK.

Setelah siswa mengetahui cara menentukan KPK,

maka siswa diharuskan mengerjakan soal mengenai

materi yang sudah dipelajari yang diberikan oleh

guru secara individu.

Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru

dan menuliskan jawabannya dalam lembar kerja

siswa.

Beberapa siswa maju ke depan untuk menuliskan

hasil pekerjaannya di papan tulis.

Siswa dan guru membahas dan menyimpulkan hasil

pekerjaan siswa bersama-sama.

Konfirmasi

Siswa dan guru membahas serta menyimpulkan

hasil pekerjaan siswa bersama-sama (kesimpulan).

Guru mengkonfirmasi dan memberikan penguatan

kepada siswa mengenaihasil pekerjaannya.

Siswa membuat kesimpulan atas apa yang sudah

dipelajari.

Siswa dan guru melakukan refleksi bersama-sama

(refleksi).

Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya yaitu soal cerita

KPK.

Penutup Guru memersilakan siswa untuk berkemas dan

bersiap pulang.

Guru menunjuk salah satu siswa untuk berdoa

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

189189189

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

190190190

K. Penilaian

a. Jenis/ Teknik Penilaian: Penilaian proses (aktivitas, sikap)

b. Bentuk instrumen

Tes tertulis (Kognitif)

Observasi sikap (afektif)

Lembar penilaian psikomotorik

c. Pedoman penskoran dan penilaian

Cara menentukan skor

Menghitung skor total dan perolehan

Menghitung nilai akhir

Yogyakarta,

Pengajar Guru Kelas VA

( ............................) ( ..............................)

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : LEMBAR KERJA SISWA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

191191191

a. Lembar kerja 1

Dapatkah kalian mencari bilangan prima?

Perhatikan angka-angka berikut ini! Warnailah angka-angka yang termasuk ke dalam

bilangan prima dengan bekerja sama dengan teman kelompok!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

192192192

b. Lembar Kerja 2

Aku Suka KPK!

Kerjakanlah soal di bawah ini dengan teliti secara berkelompok!

1. Tulislah bilangan prima antara 40-100!

Jawab : ..........................................................................................................

2. Tentukan faktorisasi prima dari 48!

3. Tentukan faktorisasi prima di bawah ini dengan menggunakan pohon faktor!

a. 72 b. 34

Jawab : .........................................................................................................

4. Tentukan KPK dari 18 dan 30!

Jawab :

Faktorisasi prima dari 18 = ......

Faktorisasi prima dari 30 = ......

KPK = ... x ... x ...

= .....

Jadi KPK dari 18 dan 30 adalah ....

5. Tentukan KPK dari pasangan bilangan di bawah ini!

a. 8, 24, dan 48

b. 12, 36, dan 48

Jawab : .........................................................................................................

LAMPIRAN 2: REFLEKSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

193193193

1. Apa kesulitan yang kamu hadapi pada saat mempelajari materi hari ini?

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari materi hari ini?

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

LAMPIRAN 3: KUNCI JAWABAN

a. Kunci Jawaban Lembar Kerja 1:

Bilangan prima 40 -100 adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47, 51, 53,

57, 59, 61, 67, 71, 73, 79, 83, 89, dan 97.

b. Kunci Jawaban Lembar Kerja 2:

1. Bilangan prima 40-100 adalah 41, 43, 47, 51, 53, 57, 59, 61, 67, 71, 73, 79, 83, 89, dan

97.

2. Tentukan faktorisasi prima dari 48!

Faktorisasi prima dari 48 adalah 25

x 3

3. 72

34

2 36 2 17

2 18

2 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

194194194

3 3

3 1

Jadi faktorisasi prima dari 72 adalah 23

x 32

dan,

faktorisasi prima dari 34 adalah 2 x 17

4. Faktorisasi prima dari 18 = 2 x 32

Faktorisasi prima dari 30 = 2 x 3 x 5

KPK = 2 x 32 x 5

= 2 x 9 x 5

= 90

Jadi KPK dari 18 dan 30 adalah 90

5. a. Faktorisasi prima dari 8 = 23

Faktorisasi prima dari 24 = 23

x 3

Faktorisasi prima dari 48 = 24

x 3

KPK = 24

x 3

= 16 x 3

= 48

Jadi KPK dari 18 dan 30 adalah 49

b. Faktorisasi prima dari 12 = 22

x 3

Faktorisasi prima dari 36 = 22

x 32

Faktorisasi prima dari 48 = 24

x 3

KPK = 24 x 3

2

= 16 x 9

= 144

Jadi KPK dari 18 dan 30 adalah 144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

195195195

LAMPIRAN 3: PENILAIAN

a. Penilaian Kognitif (kelompok)

- Tugas 1:

Kriteria Penilaian Skor

Jawaban benar semua 100

Jawaban salah 1-5 70-95

Jawaban salah 6-10 65-45

Jawaban salah 11-15 40-15

Jawaban salah 16 ke atas 10-0

- Tugas

Rubrik Penilaian Tugas 2:

No .

Soal Nilai Skor

1. Tulislah bilangan prima antara 40-100!

Jawab: 41, 43, 47, 53, 59, 61, 67, 71, 73, 79, 83, 89,

dan 97

5

5

2. Tentukan faktorisasi prima dari 48!

Faktorisasi prima dari 48 adalah 25

x 3

5

5

3. Tentukan faktorisasi prima bilangan di bawah ini

dengan menggunakan pohon faktor!

a. 72

b. 34

Jawab:

a. Faktorisasi prima dari 72 adalah 23

x 32

b. Faktorisasi prima dari 34 adalah 2 x 17

3

2

5

4. Tentukan KPK dari 30 dan 18!

Jawab:

1

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

196196196

Faktorisasi prima dari 18 = 2 x 32

Faktorisasi prima dari 30 = 2 x 3 x 5

KPK = 2 x 32 x 5

= 2 x 9 x 5

= 90

Jadi KPK dari 18 dan 30 adalah 90

1

3

5. Tentukan KPK dari pasangan bilangan di bawah

ini!

a. 8, 24, dan 48

b. 12, 36, dan 48

Jawab:

Faktorisasi prima dari 8 = 23

Faktorisasi prima dari 24 = 23

x 3

Faktorisasi prima dari 48 = 24 x 3

KPK = 24

x 3

= 16 x 3

= 48

Jadi KPK dari 8, 24 dan 48 adalah 48

b. Faktorisasi prima dari 12 = 22

x 3

Faktorisasi prima dari 36 = 22

x 32

Faktorisasi prima dari 48 = 24

x 3

KPK = 24 x 3

2

= 16 x 9

= 144

Jadi KPK dari 12, 36 dan 48 adalah 144

1

1

1

2

1

1

1

2

10

Skor Maksimal 30

Keterangan :

Nilai 85-100 = A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

197197197

Nilai 70-84 = B

Nilai 65-74 = C

Nilai < 65 = D

b. Penilaian Afektif

Kel.

Nama Anggota

Kelompok

Aspek yang diamati Jumlah

Skor

Keaktifan Ketelitian Bekerjasama

1

2

3

4

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

198198198

Kriteria Penilaian

No Kriteria Penilaian Skor (1-3)

1. Keaktifan

Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan

Kadang bertanya atau menjawab pertanyaan tetapi kadang diam

saja

Tidak pernah bertanya dan menjawab pertanyaan

3

2

1

2. Teliti

Teliti dalam mengoperasikan bilangan-bilangan menjadi KPK.

Kurang teliti dalam mengoperasikan bilangan-bilangan menjadi

KPK.

Tidak teliti dalam mengoperasikan bilangan-bilangan menjadi

KPK.

3

2

1

3. Bekerjasama

Mampu bekerjasama dengan kelompok pada saat mengerjakan

tugas.

Kadang dapat bekerjasama dengan kelompok pada saat

mengerjakan tugas.

Tidak dapat bekerjasama dengan kelompok pada saat

mengerjakan tugas.

3

2

1

Jumlah Skor Maksimal 9

Prosedur Penilaian :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

199199199

Keterangan :

Nilai 85-100= A

Nilai 70-84 = B

Nilai 65-74 = C

Nilai < 65 = D

c. Penilaian Psikomotorik

No. Kriteria Penilaian Skor

1. Memilih

Semua lingkaran bilangan prima dipilih dengan tepat

Beberapa lingkaran bilangan prima kurang dipilih dengan tepat.

Banyak lingkaran bilangan prima yang tidak dipilih.

3

2

1

Jumlah Skor Maksimal 3

Prosedur Penilaian :

Keterangan :

Nilai 85-100= A

Nilai 70-84 = B

Nilai 65-74 = C

Nilai < 65 = D

LAMPIRAN 3: MATERI

BILANGAN PRIMA DAN FAKTORISASI PRIMA

1. Bilangan Prima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

200200200

Bilangan prima adalah suatu bilangan yang hanya memiliki dua faktor perkalian, yaitu

bilangan 1 dan bilangan itu sendiri. Contoh bilangan prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17,

19, … dan masih banyak contoh lain yang merupakan bilangan prima

Faktor prima adalah sebuah faktor perkalian dari suatu bilangan dimana faktor tersebut

berupa bilangan prima.

Perhatikan contoh berikut!

Tentukan faktor prima dari 60.

Ayo, kita cari dengan pohon faktor

2. Faktorisasi Prima

Faktorisasi prima merupakan langkah-langkah yang digunakan dalam menentukan faktor

perkalian bilangan prima dari suatu bilangan. Adapun langkah atau cara untuk

menentukan faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Dengan cara mencari semua faktor perkalian dari bilangan tersebut kemudian memilih

mana yang termasuk bilangan prima dari faktor perkalian itu. Agar kamu lebih jelas

perhatikanlah tabel berikut ini:

c. Setelah kamu dapat menentukan bilangan prima dari suatu bilangan, maka langkah

faktorisasi prima adalah dengan cara membagi bilangan itu dengan bilangan prima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

201201201

hingga didapat angka 1 di setiap akhir pembagian. Langkah ini lebih lazim disebut

dengan menggunakan pohon faktor.

Dengan pohon faktor, kamu dapat menentukan faktor prima dari bilangan-bilangan

tertentu. Dari pohon faktor di atas dapat kamu lihat, bahwa:

20 = 2 x 2 x 5 = 22

x 5

36 = 2 x 2 x 3 x 3 = 22 x 3

2

42 = 2 x 3 x 7

3. Kelipatan Persekutuan Terkecil

Ditinjau dari namanya, istilah kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dalam operasi hitung

matematika merupakan persekutuan (kumpulan) bilangan yang sama dan terkecil yang

merupakan kelipatan dari dua buah bilangan atau lebih. Penentuan KPK dari bilangan

tertentu dapat dilakukan dengan berbagai cara di antaranya adalah di bawah ini:

1. Menuliskan kelipatan dari setiap bilangan dan menentukan persekutuannya

Contoh:

Berapakah KPK dari bilangan 5 dan 7?

Jawab:

Kelipatan dari 5 = 10, 15, 20, 25, 30, 35 , 40 , 45, 50, 55, 60, 65, 70, …

Kelipatan dari 7 = 14, 28, 35 , 42 , 49, 56, 63, 70 , …

Dari kelipatan angka-angka di atas apakah telah nampak adanya persekutuan bilangan?

Bilangan mana yang bersekutu? Bilangan yang bersekutu adalah 35 dan 70. Bilangan

mana yang terkecil dari bilangan yang bersekutu? Bilangan terkecil dari bilangan yang

bersekutu adalah 35. Dengan demikian, jelas nampak bahwa KPK dari bilangan 5 dan 7

adalah 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

202202202

2. Menentukan KPK dengan menggunakan faktorisasi prima

Kamu harus ingat!

Cara ini merupakan cara penentuan KPK yang lebih praktis, namun memerlukan

ketelitian. Yang harus kamu perhatikan dalam hal ini adalah ketika melakukan

perkalian angka dan pangkatnya dari hasil faktorisasi prima.

Caranya:

Faktorisasi 12 = 2 x 2 x 3 = 22

x 3

Faktorisasi 30 = 2 x 3 x 5

Kalikan semua bilangan yang ada (2, 3, 5) jika ada yang sama (22

dan 2) maka

ambil pangkat yang paling besar yaitu 22, sehingga diperoleh 2

2 x 3 x 5 = 60.

Jadi KPK dari 12 dan 30 adalah 60.

Hasil dari faktorisasi prima diperoleh:

12 = 2 x 2 x 3 = 22

x 3

28 = 2 x 2 x 7 = 22 x 7

36 = 2 x 2 x 3 x 3 = 22 x 3

2

KPK = 22

x 3 x 7

= 252

Jadi, KPK dari bilangan 12, 28, dan 36 adalah 252.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

203203203

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS 1 PERTEMUAN 2

Satuan Pendidikan : SD Negeri Perumnas Condongcatur

Hari/ Tanggal : Selasa, 6 Oktober 2015

Kelas/ Semester : VA/ 1

Mata Pelajaran : Matematika Materi

Pokok : FPB dan KPK Alokasi

Waktu : 3 × 35 menit (3 jp)

A. Standar Kompetensi

1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar

1.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB.

C. Indikator

- Kognitif

1.5.1 Menentukan faktor prima dan faktorisasi prima untuk mencari KPK.

1.5.2 Menentukan KPK dalam memecahkan masalah sehari-hari melalui soal cerita.

- Afektif

1.5.3 Aktif mengerjakan soal dalam kelompok.

1.5.4 Teliti dalam mengoperasikan bilangan-bilangan untuk mencari KPK.

1.5.5 Bekerjasama dengan baik di dalam kelompok pada saat mengerjakan tugas.

- Psikomotorik

1.5.6 Mengoperasikan bilangan-bilangan yang ada dalam soal cerita.

1.5.7 Mempresentasikan hasil pekerjaan KPK di depan kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

204204204

D. Tujuan Pembelajaran

- Kognitif

1.5.1.1 Siswa mampu menentukan faktor prima dan faktorisasi prima untuk mencari

KPK dari suatu bilangan secara mandiri.

1.5.2.1 Siswa mampu menentukan KPK dalam memecahkan masalah sehari-hari

melalui soal cerita secara mandiri.

- Afektif

1.5.3.1 Siswa mampu bersikap aktif pada saat mengerjakan soal melalui diskusi

kelompok.

1.5.4.1 Siswa mampu bersikap teliti dalam mengoperasikan bilangan-bilangan untuk

mencari KPK.

1.5.5.1 Siswa mampu bekerjasama pada saat mengerjakan tugas melalui diskusi

kelompok.

- Psikomotorik

1.5.6.1 Siswa mampu mengoperasikan bilangan-bilangan yang ada dalam soal cerita.

1.5.7.1 Siswa mampu mengoperasikan bilangan-bilangan yang ada dalam soal cerita

dengan tepat.

E. Materi Pokok

- Soal cerita KPK.

F. Metode Pembelajaran

- Pendekatan : Kontekstual

- Metode : Kerja kelompok, diskusi, tanya jawab.

G. Media Pembelajaran

- Gambar

- Cerita

H. Sumber Belajar

Astuty Ary, Mustaqim. 2008. Ayo Belajar Matematika untuk SD dan MI IV. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sumarmi Titing, Kamsiati Siti. 2009. Asyiknya Belajar Matematika Untuk SD/MI Kelas

V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Utomo Dwi Priyo, Arijanny Ida. 2009. Asyiknya Belajar Matematika Untuk SD/MI

Kelas V . Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

205205205

Saepudin Aep, Babudin, Mulyadi Dedi, Adang. 2009. Gemar Belajar Matematika

Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional.

I. Langkah Pembelajaran

Komponen Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru memberi salam dan berdoa.

Guru melakukan absensi dan kehadiran siswa.

Guru mengkondisikan kelas dan meminta siswa

agar siap mengikuti pembelajaran.

Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan

materi yang akan dipelajari.

Guru memotivasi siswa dengan permainan “Happy

Clap” tentang kelipatan seperti pertemuan

sebelumnya.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

10

Kegiatan

Inti

Eksplorasi

Guru memberikan beberapa pertanyaan mengenai

KPK (bertanya):

- Apa yang kalian ketahui mengenai KPK?

- Apakah kalian pernah menemui pengalaman

sehari-hari kalian mengenai KPK?

- Coba sebutkan cerita pengalaman kalian yang

ada hubungannya dengan KPK!

Elaborasi

Guru kembali menerangkan secara singkat tentang

KPK untuk mengulang ingatan siswa.

Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok oleh

guru. (masyarakat belajar)

Setiap kelompok menerima media gambar.

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

206206206

Guru memberi contoh dan memeragakan cara

penggunaan media agar dapat dipahamai oleh

siswa. (pemodeling)

Siswa memeragakan media gambar dengan

menggunakan pengetahuan yang mereka miliki

sebelumnya (konstruktivisme).

Setiap kelompok mendapatkan gambar sebagai

media menemukan permasalahan dan soal cerita

sehari-hari yang berkaitan dengan KPK: (inkuiri)

- Siswa diminta menempelkan gambar yang

merupakan kelipatan dari 6.

- Siswa diminta untuk menempelkan gambar yang

merupakan kelipatan dari 12.

- Siswa akan menemukan gambar yang telah

ditempel tersebut dan akan bertemu pada satu

garis lurus yang merupakan hasil dari KPK.

Guru kembali memberikan sebuah cerita sehari-hari

yang berkaitan dengan permasalahan KPK masih

dengan menggunakan media gambar.

Guru menunjuk salah satu perwakilan dari

kelompok untuk maju ke depan dan menuliskan

hasil pekerjannya.

Guru kembali memberikan beberapa soal cerita

mengenai KPK untuk setiap kelompok.

Siswa diberikan waktu untuk memahami cara

penyelesaian soal cerita yang telah didapatkannya

dengan menuliskan proses penyelesaiannya

berdasarkan pengetahuan yang dimiliki tanpa

menggunakan media. (konstruktivisme)

Siswa mencoba untuk menemukan jawaban dari

permasalahan tersebut.

Guru menunjuk salah satu siswa untuk maju ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

207207207

depan menuliskan hasil dari diskusinya.

Guru mengkonfirmasi jawaban siswa dan

memberikan penjelasan mengenai cara

menyelesaikan permasalahan soal cerita KPK

dengan menuliskan diketahui, ditanyakan, jawab,

dan jadi.

Siswa kembali ke dalam tempat duduk masing-

masing dan kembali mengerjakan latian soal secara

mandiri.

Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru

dan menuliskan jawabannya dalam lembar kerja

siswa secara mandiri.

Beberapa siswa mempresentasikan hasil

pekerjaannya di depan kelas.

Konfirmasi

Siswa dan guru membahas serta menyimpulkan

hasil pekerjaan siswa bersama-sama (kesimpulan).

Guru memberikan penilaian hasil belajar siswa.

(penilaian nyata)

Guru mengkonfirmasi dan memberikan penguatan

kepada siswa mengenaihasil pekerjaannya.

Siswa membuat kesimpulan atas apa yang sudah

dipelajari.

Siswa dan guru melakukan refleksi bersama-sama

(refleksi).

Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya yaitu soal cerita

KPK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

208208208

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

209209209

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: LEMBAR KERJA SISWA 1

Risti pergi keperpustakaan setiap 8 hari sekali sedangkan Ivan pergi keperpustakaan setiap

12 hari sekali. Mereka pergi keperpustakaan bersama-sama pada tanggal 1 Agustus. Pada

tanggal berapa mereka pergi ke perpustakaan secara bersama-sama untuk kedua kalinya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

210210210

LAMPIRAN 2: LEMBAR KERJA SISWA 2

Kelompokku Pasti Bisa!

Kerjakanlah soal di bawah ini beserta caranya di lembar jawab dengan tepiti dan

tepat!

1. Zul dan Fahry berenang bersama-sama pada tanggal 3 november 2015. Jika Zul

berenang setiap 4 hari sekali dan Fahry setiap 6 hari sekali. Pada tanggal berapa

mereka akan berenang bersama-samauntuk kedua kalinya?

Diketahui: - ..................................................................................................................

- .................................................................................................................

Ditanyakan : .................................................................................................................

Jawab:

Faktorisasi prima dari 4 = .....

Faktorisasi prima dari 6 = .....

KPK =

Jadi ..............................................................................................................................

2. Lonceng A berbunyi setiap 10 menit sekali. Lonceng B berbunyi setiap 12 menit

sekali dan lonceng C berbunyi setiap 18 menit sekali. Bila ketiga lonceng berbunyi

bersama-sama pada pukul 10.30. Pukul berapakah ketiga lonceng berbunyi bersama-

sama lagi?

Diketahui: - ..................................................................................................................

- .................................................................................................................

Ditanyakan : .................................................................................................................

Jawab:

Faktorisasi prima dari 4 = .....

Faktorisasi prima dari 6 = .....

KPK =

Jadi ..............................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

211211211

3. Bebi berkunjung ke panti asuhan setiap 30 hari sekali, sedangkan Nur berkunjung

ke panti asuhan setiap 15 hari sekali. Setiap berapa hari sekali Bebi dan Nur pergi

ke panti asuhan bersama-sama?

Diketahui: - .............................................................................................................

- .............................................................................................................

Ditanyakan : ...............................................................................................................

Jawab:

Faktorisasi prima dari 30 = .....

Faktorisasi prima dari 15 = .....

KPK =

Jadi ...........................................................................................................................

4. Arwan bermain futsal setiap 4 hari sekali, Rudi bermain futsal setiap 6 hari sekali

dan Doni bermain futsal setiap 9 hari sekali. Apabila mrereka bermain futsal

bersama-sama pada hari Sabtu. Pada hari apa mereka akan bermain futsal

bersama-sama untuk ke-2 kalinya?

Diketahui: - .............................................................................................................

- .............................................................................................................

Ditanyakan : ...............................................................................................................

Jawab:

Faktorisasi prima dari 6 = .....

Faktorisasi prima dari 9 = .....

KPK =

Jadi ...........................................................................................................................

Selamat mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

212212212

LAMPIRAN 3: REFLEKSI

1. Apa kesulitan yang kamu hadapi pada saat mempelajari materi hari ini?

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari materi hari ini?

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

LAMPIRAN 5: KUNCI JAWABAN LKS 2

1. Diketahui: - Zul dan Fahry berenang bersama-sama pada tanggal 3 november 2015.

- Zul berenang setiap 4 hari sekali.

- Fahry setiap 5 hari sekali.

Ditanyakan : Pada tanggal berapa mereka akan berenang bersama-samauntuk kedua

kalinya?.

Jawab:

Faktorisasi prima dari 4 = 22

Faktorisasi prima dari 6 = 2 x 3

KPK = 22

x 3

= 4 x 3

= 12

3 November 2015 +12 = 15 november 2012

Jadi,Zul dan Fahry akan berenang bersama-sama untuk kedua kalinya pada tanggal 15

november 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

213213213

2. Diketahui: - Lonceng A berbunyi setiap 10 menit sekali.

- Lonceng B berbunyi setiap 12 menit sekali.

- Lonceng C berbunyi setiap 18 menit sekali.

- Ketiga lonceng berbunyi bersama-sama pada pukul 10.30.

Ditanyakan: Pukul berapakah ketiga lonceng berbunyi bersama-sama lagi?.

Jawab:

Faktorisasi prima dari 10 = 2 x 5

Faktorisasi prima dari 12 = 22

x 3

Faktorisasi prima dari 18 = 2 x 32

KPK = 22

x 32

x 5

= 4 x 9 x 5

= 180

180 menit : 60 menit = 3 jam

10.30 + 3 = 13.30

Jadi, ketiga lonceng berbunyi bersama-sama pada pukul 13.30.

3. Diketahui: - Bebi berkunjung ke panti asuhan setiap 30 hari sekali.

- Nur berkunjung ke panti asuhan setiap 15 hari sekali.

Ditanyakan: Setiap berapa hari sekali Bebi dan Nur pergi ke panti asuhan bersama-sama?

Jawab:

Faktorisasi prima dari 15 = 3 x 5

Faktorisasi prima dari 30 = 2 x 3 x 5

KPK = 2 x 3 x 5

= 30

Jadi, Bebi dan Nur akan pergi ke panti asuhan bersama-sama setiap 30 hari sekali.

2. Diketahui: - Arwan bermain futsal setiap 4 hari sekali.

- Rudi bermain futsal setiap 6 hari sekali.

- Doni bermain futsal setiap 9 hari sekali.

- Mereka bermain futsal bersama-sama pada hari Sabtu.

Ditanyakan: Pada hari apa mereka akan bermain futsal bersama-sama untuk ke-2 kalinya?.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

214214214

Jawab:

Faktorisasi prima dari 4 = 22

Faktorisasi prima dari 6 = 2 x 3

Faktorisasi prima dari 9 = 32

KPK = 22

x 32

= 4 x 9

= 36

36 hari setelah hari Sabtu adalah hari Minggu.

Jadi, mereka akan bermain futsal bersama-sama lagi untuk ke-2 kalinya yaitu pada hari

Minggu.

LAMPIRAN 6: PENILAIAN

a. Penilaian Kognitif (kelompok)

Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa

No. Soal dan Jawaban Nilai Skor

1. Zul dan Fahry berenang bersama-sama pada tanggal 3

november 2015. Jika Zul berenang setiap 4 hari sekali

dan Fahry setiap 5 hari sekali. Pada tanggal berapa

mereka akan berenang bersama-sama untuk kedua

kalinya?

Jawab:

Diketahui: - Zul dan Fahry berenang bersama-sama

pada tanggal 3 november 2015.

- Zul berenang setiap 4 hari sekali.

- Fahry setiap 6 hari sekali.

Ditanyakan : Pada tanggal berapa mereka akan berenang

bersama-sama untuk kedua kalinya?.

Jawab:

Faktorisasi prima dari 4 = 22

1

1

1

1

5

25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

215215215

Faktorisasi prima dari 6 = 2 x 3

KPK = 22

x 3

= 4 x 3

= 12

3 November 2015 +12 = 15 november 2012

Jadi,Zul dan Fahry akan berenang bersama-sama untuk

kedua kalinya pada tanggal 15 november 2015.

5

8

2

1

2. Lonceng A berbunyi setiap 10 menit sekali. Lonceng B

berbunyi setiap 12 menit sekali dan lonceng C berbunyi

setiap 18 menit sekali. Bila ketiga lonceng berbunyi

bersama-sama pada pukul 10.30. Pukul berapakah

ketiga lonceng berbunyi bersama-sama lagi?

Diketahui: - Lonceng A berbunyi setiap 10 menit

sekali.

- Lonceng B berbunyi setiap 12 menit

sekali.

- Lonceng C berbunyi setiap 18 menit

sekali.

- Ketiga lonceng berbunyi bersama-sama

pada pukul 10.30.

Ditanyakan: Pukul berapakah ketiga lonceng berbunyi

bersama-sama lagi?.

Jawab:

Faktorisasi prima dari 10 = 2 x 5

Faktorisasi prima dari 12 = 22

x 3

Faktorisasi prima dari 18 = 2 x 32

KPK = 22

x 32

x 5

= 4 x 9 x 5

= 180

180 menit : 60 menit = 3 jam

1

1

1

1

1

3

3

3

8

3

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

216216216

10.30 + 3 = 13.30

Jadi, ketiga lonceng berbunyi bersama-sama pada pukul

13.30.

4

1

3. Bebi berkunjung ke panti asuhan setiap 30 hari sekali,

sedangkan Nur berkunjung ke panti asuhan setiap 15

hari sekali. Setiap berapa hari sekali Bebi dan Nur pergi

ke panti asuhan bersama-sama?

Diketahui: - Bebi berkunjung ke panti asuhan setiap 30

hari sekali.

- Nur berkunjung ke panti asuhan setiap 15

hari sekali.

Ditanyakan: Setiap berapa hari sekali Bebi dan Nur

pergi ke panti asuhan bersama-sama?

Jawab:

Faktorisasi prima dari 15 = 3 x 5

Faktorisasi prima dari 30 = 2 x 3 x 5

KPK = 2 x 3 x 5

= 30

Jadi, Bebi dan Nur akan pergi ke panti asuhan bersama-

sama setiap 30 hari sekali.

1

1

1

4

4

8

1

20

4. Arwan bermain futsal setiap 4 hari sekali, Rudi bermain

futsal setiap 6 hari sekali dan Doni bermain futsal setiap

9 hari sekali. Apabila mrereka bermain futsal bersama-

sama pada hari Sabtu. Pada hari apa mereka akan

bermain futsal bersama-sama untuk ke-2 kalinya?

Diketahui: - Arwan bermain futsal setiap 4 hari sekali.

- Rudi bermain futsal setiap 6 hari sekali.

- Doni bermain futsal setiap 9 hari sekali.

- Mereka bermain futsal bersama-sama pada

hari Sabtu.

Ditanyakan: Pada hari apa mereka akan bermain futsal

1

1

1

1

1

25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

217217217

bersama-sama untuk ke-2 kalinya?.

Jawab:

Faktorisasi prima dari 4 = 22

Faktorisasi prima dari 6 = 2 x 3

Faktorisasi prima dari 9 = 32

KPK = 22

x 32

= 4 x 9

= 36

36 hari setelah hari Sabtu adalah hari Minggu.

Jadi, mereka akan bermain futsal bersama-sama lagi

untuk ke-2 kalinya yaitu pada hari Minggu.

3

3

3

7

3

1

Jumlah skor maksimal 100

Keterangan :

Nilai 85-100 = A

Nilai 70-84 = B

Nilai 65-74 = C

Nilai < 65 = D

b. Penilaian Afektif

Rubrik Penilaian Afektif

Kel.

Nama Anggota

Kelompok

Aspek yang diamati Jumlah

Skor

Keaktifan Ketelitian Bekerjasama

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

218218218

2

3

4

5.

Kriteria Penilaian

No Kriteria Penilaian Skor (1-3)

1. Keaktifan

Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan

Kadang bertanya atau menjawab pertanyaan tetapi kadang

diam saja

Tidak pernah bertanya dan menjawab pertanyaan

3

2

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

219219219

2. Teliti

Teliti dalam mengoperasikan bilangan-bilangan menjadi

KPK.

Kurang teliti dalam mengoperasikan bilangan-bilangan

menjadi KPK.

Tidak teliti dalam mengoperasikan bilangan-bilangan

menjadi KPK.

3

2

1

3. Bekerjasama

Mampu bekerjasama dengan kelompok pada saat

mengerjakan tugas.

Kadang dapat bekerjasama dengan kelompok pada saat

mengerjakan tugas.

Tidak dapat bekerjasama dengan kelompok pada saat

mengerjakan tugas.

3

2

1

Jumlah Skor Maksimal 9

Prosedur Penilaian :

Keterangan :

Nilai 85-100 = A

Nilai 70-84 = B

Nilai 65-74 = C

Nilai < 65 = D

c. Penilaian Psikomotorik

Kel.

Nama Anggota

Kelompok

Aspek yang diamati

Jumlah

Skor Mengoperasikan Mempresentasikan

1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

220220220

2.

3.

4.

5.

Kriteria Penilaian

No. Kriteria Penilaian Skor

1. Mampu mengoperasikan bilangan menjadi

KPK yang tepat.

Kurang mampu mengoperasikan bilangan

menjadi KPK yang tepat.

3

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

221221221

Belum mampu mengoperasikan bilangan

menjadi KPK yang tepat.

1

2. Mendengarkan soal cerita yang diberikan oleh

guru.

Kurang mendengarkan soal cerita yang

diberikan oleh guru.

Tidak mendengarkan soal cerita yang

diberikan oleh guru.

3

2

1

Prosedur Penilaian :

Keterangan :

Nilai 85-100 = A

Nilai 70-84 = B

Nilai 65-74 = C

Nilai < 65 = D

LAMPIRAN 7: MATERI

Permasalahan KPK dalam kehidupan sehari-hari

Kelipatan persekutuan terkecil dari dua bilangan adalah bilangan terkecil yang habis dibagi

kedua bilangan tersebut. Permasalahan yang berkaitan dengan KPK sering kita jumpai dalam

kehidupan sehari, mungkin kamu juga pernah mengalaminya atau menemuinya. Perhatikan

permasalahan berikut!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

222222222

Contoh 2:

Lita pergi ke salon rambut setiap 30 hari sekali.

Sedangkan Putri pergi ke salon rambut yang sama

setiap 18 hari sekali. Setiap berapa hari sekali Lita

dan Putri dapat pergi ke salon bersama-sama?

Permasalahan di atas adalah menentukan bilangan terkecil yang merupakan kelipatan dari 30

dan 18, yaitu mencari KPK dari 30 dan 18. KPK dari 30 dan 18 dapat dicari dengan

menggunakan faktorisasi prima. Untuk mencari KPK caranya adalah sebagai berikut.

1. Tentukan faktorisasi prima dari bilangan-bilangan yang akan dicari KPK-nya.

2. Kalikan semua faktor prima bilangan-bilangan tersebut. Jika ada faktor prima yang

sama, pilihlah faktor prima dengan pangkat terbesar.

Perhatikan bilangan 30 dan 18.

Faktorisasi prima dari 30 = 2 × 3 × 5 dan Faktorisasi prima dari 18 = 2 × 32

KPK dari 30 dan 18 = 2 × 32

× 5 = 90

Jadi, Lita dan Putri dapat pergi ke salon bersama-sama setiap 90 hari sekali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

223223223

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II PERTEMUAN 1

Satuan Pendidikan : SD Negeri Perumnas Condongcatur

Hari/ Tanggal : Sabtu, 10 Oktober 2015

Kelas/ Semester : VA/ 1

Mata Pelajaran : Matematika Materi

Pokok : FPB dan KPK Alokasi

Waktu : 3 × 35 menit (3 jp)

A. Standar Kompetensi

1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar

1.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB.

C. Indikator

- Kognitif

1.5.1 Menentukan faktorisasi prima untuk mencari FPB 2 bilangan dan 3 bilangan.

- Afektif

1.5.2 Aktif mengerjakan soal dalam kelompok.

1.5.3 Teliti dalam mengoperasikan bilangan-bilangan untuk mencari KPK.

1.5.4 Bekerjasama dengan baik di dalam kelompok pada saat mengerjakan tugas.

- Psikomotorik

1.5.5 Menggunakan daun, kapur, dan kalender dengan tepat.

D. Tujuan Pembelajaran

- Kognitif

1.5.1.1 Siswa mampu menentukan faktorisasi prima untuk mencari FPB 2 bilangan

dan 3 bilangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

224224224

- Afektif

1.5.2.1 Siswa mampu bersikap aktif pada saat mengerjakan soal melalui diskusi

kelompok.

1.5.3.1 Siswa mampu bersikap teliti dalam mengoperasikan bilangan-bilangan untuk

mencari FPB.

1.5.4.1 Siswa mampu bekerjasama pada saat mengerjakan tugas melalui diskusi

kelompok.

- Psikomotorik

1.5.5.1 Siswa mampu menggunakan kapur 2 warna dengan tepat.

E. Materi Pokok

- FPB

F. Metode Pembelajaran

- Pendekatan : Kontekstual

- Metode : Kerja kelompok, diskusi, tanya jawab.

G. Media Pembelajaran

- Manik-manik 2 warna

H. Sumber Belajar

Astuty Ary, Mustaqim. 2008. Ayo Belajar Matematika untuk SD dan MI IV. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sumarmi Titing, Kamsiati Siti. 2009. Asyiknya Belajar Matematika Untuk SD/MI Kelas

V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Utomo Dwi Priyo, Arijanny Ida. 2009. Asyiknya Belajar Matematika Untuk SD/MI

Kelas V . Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Saepudin Aep, Babudin, Mulyadi Dedi, Adang. 2009. Gemar Belajar Matematika

Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional.

I. Langkah Pembelajaran

Komponen Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru memberi salam dan berdoa.

Guru melakukan absensi dan kehadiran siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

225225225

Guru mengkondisikan kelas dan meminta siswa

agar siap mengikuti pembelajaran.

Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan

materi yang akan dipelajari.

Guru memotivasi siswa dengan permainan “Happy

Clap” tentang kelipatan seperti pertemuan

sebelumnya.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

10

Kegiatan

Inti

Eksplorasi

Guru memperkenalkan media yang akan digunakan

untuk belajar FPB.

Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada

siswa:

- Menurut kalian apa hubungan manik-manik ini

dengan FPB?

Guru memberikan beberapa pertanyaan mengenai

FPB (bertanya):

- Apa yang kalian ketahui mengenai faktor

bilangan?

- Coba sebutkan faktor perkalian dari 12!

- Apa kalian mengetaui apa yang dimaksud

dengan FPB?

Elaborasi

Siswa kembali dalam kelompok yang telah

dibagikan pada pertemuan sebelumnya (masyarakat

belajar).

Guru membagikan beberapa manik-manik dua

warna untuk setiap kelompok.

Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk

memancing keingintahuan siswa mengenai

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

226226226

hubungan media dan FPB (bertanya).

Guru memberikan contoh penggunaan media

dengan memeragakannya agar siswa lebih mengerti

(pemodelan).

Siswa mencoba melakukan peragaan dengan

menggunakan manik-manik dua warna untuk

mengetahui konsep FPB berdasarkan pengetahuan

yang mereka miliki sebelumnya (konstruktivisme).

Siswa menyelesaikan permasalahan yang diberikan

oleh guru dengan menggunakan media manik-

manik (inkuiri):

- Guru memberikan permasalahan kepada masing-

masing kelompok berupa soal:

Terdapat 20 manik-manik coklat dan 12

manik-manik putih. Manik-manik tersebut

akan dibagikan ke dalam beberapa kelompok

dengan jumlah manik-manik yang sama

dalam setiap kelompok. Berapa banyak

kelompok yang dapat terbentuk? Berapa

jumlah manik-manik coklat dan masik

manik-manik putih dalam setiap kelompok?

(bertanya)

- Siswa mencari penyelesaian dari permasalahan

tersebut dengan membagi manik-manik menjadi

beberapa kelompok dengan jumlah manik-manik

yang sama.

- Siswa akan terus mencoba hingga manik-manik

tersebut terbagi menjadi beberapa kelompok

dengan jumlah yang sama untuk setiap manik-

manik.

- Siswa menjawab permasalahan tersebut pada

lembar jawab menggunakan cara yang mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

227227227

ketahui. (konstruktivisme)

Guru membagi perwakilan dari kelompok untuk

menuliskan hasil pekerjannya di depan.

Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai

hubungan manik-manik dan FPB.

Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai

FPB dan cara menentukannya dengan menggunakan

pohon faktor.

Setiap siswa dibagikan lembar kerja mengenai materi

FPB.

Beberapa siswa maju ke depan untuk menuliskan

hasil pekerjaannya.

Siswa dan guru membahas hasil pekerjaan siswa

bersama-sama.

Guru memberikan nilai hasil belajar siswa

berdasarkan rubrik penilaian yang telah ditentukan.

(penilaian nyata)

Konfirmasi

Siswa dan guru membahas serta menyimpulkan

hasil pekerjaan siswa bersama-sama (kesimpulan).

Guru memberikan penilaian hasil belajar siswa.

(penilaian nyata)

Guru mengkonfirmasi dan memberikan penguatan

kepada siswa mengenaihasil pekerjaannya.

Siswa membuat kesimpulan atas apa yang sudah

dipelajari.

Siswa dan guru melakukan refleksi bersama-sama

(refleksi).

Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya yaitu soal cerita

KPK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

228228228

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

229229229

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : LEMBAR KERJA SISWA

Aku Suka FPB!

Kerjakanlah soal di bawah ini dengan teliti secara berkelompok!

1. Faktor dari 28 adalah ....

Faktor dari 36 adalah ....

Jadi FPB dari 28 dan 36 adalah ....

2. Hasil dari faktorisasi prima adalah:

24 = ....

30 = ....

Jadi FPB dari 24 dan 30 adalah ....

3. Gunakanlah pohon faktor untuk mencari FPB dari 45 dan 48!

4. Hitunglah FPB dari 34, 42 dan 52 !

5. Hitunglah FPB dari 16, 24, dan 30!

LAMPIRAN 2: REFLEKSI

1. Apa kesulitan yang kamu hadapi pada saat mempelajari materi hari ini?

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari materi hari ini?

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

230230230

LAMPIRAN 3: KUNCI JAWABAN

1. Faktor dari 28 adalah 2

2 x 7

Faktor dari 36 adalah 22

x 32

FPB = 22

= 4

Jadi FPB dari 28 dan 36 adalah 4

2. Hasil dari faktorisasi prima adalah:

24 = 23

x 3

30 = 2 x 3 x 5

Jadi FPB dari 24 dan 30 adalah 2 x 3 = 6

3. 48 45

2 2

3 15

3 2

3 5

2 1

5 1 2 6

2 3

Faktorisasi prima dari 45 = 32

x 5

Faktorisasi prima dari 48 = 24

x 3 3 1

FPB = 3

Jadi FPB dari 45 dan 48 adalah 3

1. Faktorisasi prima dari 34 = 2 x 17

Faktorisasi prima dari 42 = 2 x 3 x 7

Faktorisasi prima dari 52 = 22 x 13

FPB = 2

Jadi FPB dari 34, 42, dan 52 adalah 2

2. Faktorisasi prima dari 16 = 24

Faktorisasi prima dari 24 = 23

x 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

231231231

Faktorisasi prima dari 30 = 2 x 3 x 5

FPB = 2

Jadi FPB dari 16, 24, dan 30 adalah 2

LAMPIRAN 3 PENILAIAN

a. Penilaian Kognitif

Rubrik Penilaian

No. Soal Nilai Skor

1. Faktor dari 28 adalah ....

Faktor dari 36 adalah ....

Jadi FPB dari 28 dan 36 adalah ....

2

2

1

5

2. Faktorisasi dari 24 dan 30 adalah:

24 = ....

24 = ....

Jadi FPB dari 24 dan 30 adalah ....

2

2

1

5

3. Faktorisasi prima dari 45 = 32

x 5

Faktorisasi prima dari 48 = 24

x 3

FPB = 3

Jadi FPB dari 45 dan 48 adalah 3

2

2

1

5

4. Faktorisasi prima dari 34 = 2 x 17

Faktorisasi prima dari 42 = 2 x 3 x 7

Faktorisasi prima dari 52 = 22 x 13

FPB = 2

Jadi FPB dari 34, 42, dan 52 adalah 2

1

1

1

1

1

5

5. Faktorisasi prima dari 16 = 24

Faktorisasi prima dari 24 = 23

x 3

Faktorisasi prima dari 30 = 2 x 3 x 5

FPB = 2

Jadi FPB dari 16, 24, dan 30 adalah 2

1

1

1

1

1

5

Skor maksimal 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

232232232

Keterangan :

Nilai 85-100 = A

Nilai 70-84 = B

Nilai 65-74 = C

Nilai < 65 = D

b. Penilaian Afektif

KeL

.

Nama Anggota

Kelompok

Aspek yang diamati Jumlah

Skor

Keaktifan Ketelitian Bekerjasama

1

2

3

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

233233233

5

Kriteria Penilaian

No Kriteria Penilaian Skor (1-3)

1. Keaktifan

Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan

Kadang bertanya atau menjawab pertanyaan tetapi kadang diam

saja

Tidak pernah bertanya dan menjawab pertanyaan

3

2

1

2. Teliti

Teliti dalam mengoperasikan bilangan-bilangan menjadi FPB.

Kurang teliti dalam mengoperasikan bilangan-bilangan menjadi

FPB.

Tidak teliti dalam mengoperasikan bilangan-bilangan menjadi

FPB.

3

2

1

3. Bekerjasama

Mampu bekerjasama dengan kelompok pada saat mengerjakan

tugas.

Kadang dapat bekerjasama dengan kelompok pada saat

mengerjakan tugas.

Tidak dapat bekerjasama dengan kelompok pada saat mengerjakan

tugas.

3

2

1

Jumlah Skor Maksimal 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

234234234

Prosedur Penilaian :

Keterangan :

Nilai 85-100 = A

Nilai 70-84 = B

Nilai 65-74 = C

Nilai < 65 = D

c. Penilaian Psikomotorik

No Kriteria Penilaian Skor

1. Menggunakan media

Kapur tertata dengan tepat sesuai dengan hasil FPB.

Beberapa kapur tertata kurang tepat sesuai dengan hasil FPB

Banyak kapur yang tertata kurang tepat sesuai dengan hasil FPB.

3

2

1

Skor maksimal 3

Prosedur Penilaian :

Keterangan :

Nilai 85-100= A

Nilai 70-84 = B

Nilai 65-74 = C

Nilai < 65 = D

LAMPIRAN 4: MATERI

FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

235235235

Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua bilangan adalah bilangan terbesar yang habis

membagi kedua bilangan tersebut. Cara mencari FPB adalah sebagai berikut.

1. Menentukan atau mencari semua faktor perkalian dari bilangan-bilangan tersebut

kemudian menentukan faktor terbesar yang bersekutu dari bilangan itu:

2. Menentukan atau mencari faktorisasi prima dari bilangan-bilangan tersebut kemudian

menentukan FPB nya.

Faktor persekutuan terbesar (FPB) juga dapat dicari dengan menggunakan pohon faktor,

sebagai contoh perhatikan soal di bawah ini!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

236236236

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

237237237

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II PERTEMUAN 2

Satuan Pendidikan : SD Negeri Perumnas Condongcatur

Hari/ Tanggal : Selasa, 13 Oktober 2015

Kelas/ Semester : VA/ 1

Mata Pelajaran : Matematika Materi

Pokok : FPB dan KPK Alokasi

Waktu : 3 × 35 menit (3 jp)

A. Standar Kompetensi

1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar

1.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB.

C. Indikator

- Kognitif

1.5.1 Menggunakan faktor prima dan faktorisasi prima untuk memecahkan masalah

sehari-hari yang berkaitan dengan FPB.

- Afektif

1.5.2 Aktif mengerjakan soal dalam kelompok.

1.5.3 Teliti dalam mengoperasikan bilangan-bilangan untuk mencari KPK.

1.5.4 Bekerjasama dengan baik di dalam kelompok pada saat mengerjakan tugas.

- Psikomotorik

1.5.5 Mempresentasikan hasil pekerjaan KPK di depan kelas.

1.5.6 Mengoperasikan bilangan-bilangan yang ada dalam soal cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

238238238

D. Tujuan Pembelajaran

- Kognitif

1.5.1.1 Siswa mampu menggunakan faktor prima dan faktorisasi prima untuk

memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan FPB secara mandiri.

- Afektif

1.5.1.2 Siswa mampu mempunyai sikap aktif mengerjakan soal dalam kelompok.

1.5.3.1 Siswa mampu mempunyai sikap teliti dalam mengoperasikan bilangan-

bilangan untuk mencari KPK.

1.5.4.1 Siswa mampu mempunyai sikap bekerjasama dengan baik di dalam kelompok

pada saat mengerjakan tugas.

- Psikomotorik

1.5.5.1 Siswa mampu mempresentasikan hasil pekerjaan KPK di depan kelas.

1.5.6.1 Siswa mampu mengoperasikan bilangan-bilangan yang ada dalam soal cerita.

E. Materi Pokok

- KPK dan FPB

F. Metode Pembelajaran

- Pendekatan : Kontekstual

- Metode : Kerja kelompok, diskusi, tanya jawab.

G. Media Pembelajaran

- Cerita

H. Sumber Belajar

Astuty Ary, Mustaqim. 2008. Ayo Belajar Matematika untuk SD dan MI IV. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sumarmi Titing, Kamsiati Siti. 2009. Asyiknya Belajar Matematika Untuk SD/MI Kelas

V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Utomo Dwi Priyo, Arijanny Ida. 2009. Asyiknya Belajar Matematika Untuk SD/MI

Kelas V . Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Saepudin Aep, Babudin, Mulyadi Dedi, Adang. 2009. Gemar Belajar Matematika

Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

239239239

I. Langkah Pembelajaran

Komponen Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru memberi salam dan berdoa.

Guru melakukan absensi dan kehadiran siswa.

Guru mengkondisikan kelas dan meminta siswa

agar siap mengikuti pembelajaran.

Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan

materi yang akan dipelajari.

Guru membotivasi siswa agar semangat mengikuti

pembelajaran.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

10

Kegiatan

Inti

Eksplorasi

Guru memberikan beberapa pertanyaan mengenai

FPB (bertanya):

- Apa yang kalian ketahui mengenai FPB?

- Apakah kalian pernah menemui pengalaman

sehari-hari kalian mengenai FPB?

- Coba sebutkan cerita pengalaman kalian yang

ada hubungannya dengan FPB!

Elaborasi

Guru kembali menerangkan secara singkat tentang

FPB untuk mengulang ingatan siswa.

Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok oleh

guru. (masyarakat belajar)

Guru memberikan sebuah cerita sehari-hari yang

berkaitan dengan permasalahan FPB:

- Terdapat 14 siswa perempuan dan 8 siswa laki-

laki dalam suatu kelas. Guru akan membagi

semua siswa tersebut ke dalam beberapa

kelompok dengan jumlah perempuan dan laki-

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

240240240

laki yang sama di setiap kelompok. Berapakah

jumlah kelompok yang dapat terbentuk? Berapa

jumlah siswa perempuan pada setiap kelompok?

Berapa jumlah siswa laki-laki dalam setiap

kelompok?

- Siswa mencoba untuk menemukan jawaban dari

permasalahan tersebut dengan menerapkan

konsep FPB pada pertemuan sebelumnya.

(inquiry)

- Siswa menjawab permasalahan beserta

prosesnya berdasarkan pengetahuan awal

mereka dan siswa dibebaskan untuk menjawab

dengan menggunakan cara yang mereka ketahui

(konstruktivisme).

Guru menunjuk salah satu siswa untuk maju ke

depan menuliskan hasil dari diskusinya.

Guru mengkorfirmasi dan membahas bersama

mengenai jawaban siswa.

Guru menjelaskan dan memberikan contoh cara

menjawab soal cerita FPB dengan menuliskan

diketahui, ditanyakan, jawab, dan jadi yang

mengikutsertakan siswa agar tetap aktif

(pemodelan).

Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.

Siswa mengerjakan lembar kerja siswa secara

mandiri.Guru menunjuk salah satu siswa untuk

maju ke depan dan menuliskan hasil pekerjaannya.

Siswa dan guru membahas dan menyimpulkan hasil

pekerjaan siswa bersama-sama.

Guru memberikan nilai hasil belajar siswa sesuai

dengan rubrik penilaian yang telah ditentukan.

(penilaian nyata)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

241241241

Konfirmasi

Siswa dan guru membahas serta menyimpulkan

hasil pekerjaan siswa bersama-sama (kesimpulan).

Guru memberikan penilaian hasil belajar siswa.

(penilaian nyata)

Guru mengkonfirmasi dan memberikan penguatan

kepada siswa mengenaihasil pekerjaannya.

Siswa membuat kesimpulan atas apa yang sudah

dipelajari.

Siswa dan guru melakukan refleksi bersama-sama

(refleksi).

Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya yaitu soal cerita

KPK.

Penutup Guru memersilakan siswa untuk berkemas dan

bersiap pulang.

Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin

doa.

Guru mengucapkan salam penutup.

10

I. Penilaian

a. Jenis/ Teknik Penilaian: Penilaian proses (aktivitas, sikap)

b. Bentuk instrumen

Tes tertulis (Kognitif)

Observasi sikap (afektif)

Lembar penilaian psikomotorik

c. Pedoman penskoran dan penilaian

Cara menentukan skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

242242242

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

243243243

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: LEMBAR KERJA SISWA

Kelompokku Pasti Bisa!

Kerjakanlah soal di bawah ini beserta caranya di lembar jawab dengan tepiti dan

tepat!

1. Dani mempunyai 35 permen coklat dan 45 permen strobery. Permen tersebut akan

dimasukan dalam kotak dengan isi yang sama. Ada berapa kotak untuk permen

tersebut? Berapa permen coklat dan strobery pada masing-masing kotak?.

Diketahui: - .....................................................................................................................

- ......................................................................................................................

Ditanyakan: ....................................................................................................................

Jawab:

2. Sari mempunyai 84 pulpen biru dan 56 pulpen hitam. Sari ingin membagikannya

pada anak SD dan akan dimasukan dalam plastik. Berapakah plastik yang dibutuhkan

untuk membungkus pulpen tersebut? Berapa pulpen hitam dan pulpen biru pada

setiap plastik?.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

244244244

Diketahui: - .................................................................................................................

- ..................................................................................................................

Ditanyakan: .................................................................................................................

Jawab:

3. Aga memiliki 56 buku tulis, Satya memiliki 72 pensil. Buku tulis dan pensil

tersebut akan dimasukkan ke dalam kotak. Setiap kotak berisi buku tulis dan pensil

yang sama banyak. Berapa kotak yang dibutuhkan untuk memasukkan buku tulis

dan pensil? Berapa buku tulis dan pensil disetiap kotak?.

Diketahui: - .................................................................................................................

- ..................................................................................................................

Ditanyakan: .................................................................................................................

Jawab:

4. Paman Gober mempunyai 60 ayam jantan dan 100 ayam betina. Ayam itu akan

dimasukkan dalam sebuah kandang sama banyak.

a. Berapa banyak kandang yang dibutuhkan?

b. Berapa ekor masing-masing ayam jantan dan ayam betina di setiap kandangnya?

Diketahui: - .................................................................................................................

- ..................................................................................................................

Ditanyakan: .................................................................................................................

Jawab:

Selamat mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

245245245

LAMPIRAN 2: REFLEKSI

1. Apa kesulitan yang kamu hadapi pada saat mempelajari materi hari ini?

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari materi hari ini?

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

LAMPIRAN 3: KUNCI JAWABAN DAN PENILAIAN

a. Penilaian Kognitif

Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa

No. Soal Skor Nilai

1. Dani mempunyai 35 permen coklat dan 45 permen strobery.

Permen tersebut akan dimasukan dalam kotak dengan isi

yang sama. Ada berapa kotak untuk permen tersebut?

Berapa permen coklat dan strobery pada masing-masing

kotak?

Diketahui: - Dani mempunyai 35 permen coklat dan 45

permen strobery.

- Permen tersebut dimasukan dalam kotak

dengan isi yang sama.

Ditanyakan: a. Ada berapa kotak untuk permen tersebut?

1

1

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

246246246

b. Berapa permen coklat dan strowberry pada

masing-masing kotak?

Jawab: a. Faktorisasi prima dari 35 = 5 x 7

Faktorisasi prima dari 45 = 32

x 5

FPB = 5

b. Permen coklat: 35 : 5 = 7

Permen strowberry: 45 : 4 = 9

Jadi kotak yang dibutuhkan untuk permen tersebut adalah 5

buah.

Jadi terdapat 7 permen colat dan 9 permen strowberry

disetiap kotak.

1

1

3

3

3

5

1

1

2. Sari mempunyai 84 pulpen biru dan 56 pulpen hitam. Sari

ingin membagikannya pada anak SD dan akan dimasukan

dalam plastik. Berapakah plastik yang dibutuhkan untuk

membungkus pulpen tersebut? Berapa pulpen hitam dan

pulpen biru pada setiap plastik?

Diketahui: - Sari mempunyai 84 pulpen biru dan 56 pulpen

hitam.

- Sari ingin membagikannya pada anak SD dan

akan dimasukan dalam plastik.

Ditanyakan: a. Berapakah plastik yang dibutuhkan untuk

membungkus pulpen tersebut?

b. Berapa pulpen hitam dan pulpen biru pada

setiap plastik?

Jawab: a. Faktorisasi prima dari 84 = 22

x 3 x 7

Faktorisasi prima dari 56 = 23

x 7

FPB = 22

x 7

= 28

b. Pulpen biru : 84 : 28 = 3

Pulpen hitam: 56 : 28 = 2

Jadi plastik yang dibutuhkan untuk membungkus pulpen

tersebut ada 28 buah.

1

1

1

1

3

3

4

2

2

1

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

247247247

Jadi terdapat 3 pulpen biru dan 2 pulpen hitam disetiap

plastik.

1

3. Aga memiliki 56 buku tulis, Satya memiliki 72 pensil. Buku

tulis dan pensil tersebut akan dimasukkan ke dalam kotak.

Setiap kotak berisi buku tulis dan pensil yang sama banyak.

Berapa kotak yang dibutuhkan untuk memasukkan buku

tulis dan pensil? Berapa buku tulis dan pensil disetiap

kotak?.

Diketahui: - Aga memiliki 56 buku tulis.

- Satya memiliki 72 pensil.

- Buku tulis dan pensil tersebut akan dimasukkan

ke dalam kotak.

- Setiap kotak berisi buku tulis dan pensil yang

sama banyak.

Ditanyakan: a. Berapa kotak yang dibutuhkan untuk

memasukkan buku tulis dan pensil?

b. Berapa buku tulis dan pensil disetiap kotak?.

Jawab: a. Faktorisasi prima dari 56 = 23

x 7

Faktorisasi prima dari 72 = 23

x 32

FPB = 23

= 8

b. Buku tulis: 56 : 8 = 7

Pensil: 72 : 8 = 9

Jadi kotak yang dibutuhkan untuk memasukkan buku tulis

dan pensil ada 8 buah.

Jadi terdapat 7 buku tulis dan 9 pensil disetiap kotak.

1

1

1

1

1

1

3

3

4

1

1

1

1

20

4. Paman Gober mempunyai 60 ayam jantan dan 100 ayam

betina. Ayam itu akan dimasukkan dalam sebuah kandang

sama banyak.

a. Berapa banyak kandang yang dibutuhkan?

b. Berapa ekor masing-masing ayam jantan dan ayam betina

di setiap kandangnya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 268: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

248248248

Diketahui: - Paman Gober mempunyai 60 ayam jantan dan

100 ayam betina.

- Ayam itu akan dimasukkan dalam sebuah

kandang sama banyak.

Ditanyakan: a. Berapa banyak kandang yang dibutuhkan?

b. Berapa ekor masing-masing ayam jantan dan

ayam betina di setiap kandangnya?

Jawab: a. Faktorisasi prima dari 60 = 22

x 3 x 5

Faktorisasi prima dari 100 = 22

x 52

FPB = 22

x 5

= 20

b. Ayam jantan: 60 : 20 = 3

Ayam betina 100 : 20 = 5

Jadi banyak kandang yang dibutuhkan ada 20 buah.

Jadi terdapat 3 ayam jantan dan 5 ayam betina disetiap

kandang.

1

1

1

1

3

3

4

2

2

1

1

20

Skor Maksimal 80

Keterangan :

Nilai 85-100 = A

Nilai 70-84 = B

Nilai 65-74 = C

Nilai < 65 = D

b. Penilaian Afektif

Rubrik Penilaian Afektif

Kel.

Nama Anggota

Kelompok

Aspek yang diamati

Jumlah

Skor

Keaktifan Ketelitian Bekerjasama

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 269: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

249249249

2

3

4

Kriteria Penilaian

No Kriteria Penilaian Skor (1-3)

1. Keaktifan

Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan

Kadang bertanya atau menjawab pertanyaan tetapi kadang

diam saja

Tidak pernah bertanya dan menjawab pertanyaan

3

2

1

2. Teliti

Teliti dalam mengoperasikan bilangan-bilangan menjadi FPB.

Kurang teliti dalam mengoperasikan bilangan-bilangan

menjadi FPB.

Tidak teliti dalam mengoperasikan bilangan-bilangan menjadi

FPB.

3

2

1

3. Bekerjasama

Mampu bekerjasama dengan kelompok pada saat

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 270: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

250250250

mengerjakan tugas.

Kadang dapat bekerjasama dengan kelompok pada saat

mengerjakan tugas.

Tidak dapat bekerjasama dengan kelompok pada saat

mengerjakan tugas.

2

1

Jumlah Skor Maksimal 9

Prosedur Penilaian :

Keterangan :

Nilai 85-100 = A

Nilai 70-84 = B

Nilai 65-74 = C

Nilai < 65 = D

c. Penilaian Psikomotorik

Kel.

Nama Anggota

Kelompok

Aspek yang diamati

Jumlah

Skor Mengoperasikan Mempresentasikan

1.

2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 271: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

251251251

3.

4.

Penilaian

No. Kriteria Penilaian Skor

1. Mampu mengoperasikan bilangan menjadi

KPK yang tepat.

Kurang mampu mengoperasikan bilangan

menjadi KPK yang tepat.

Belum mampu mengoperasikan bilangan

menjadi KPK yang tepat.

3

2

1

2. Mendengarkan soal cerita yang diberikan oleh

guru.

Kurang mendengarkan soal cerita yang

diberikan oleh guru.

Tidak mendengarkan soal cerita yang

diberikan oleh guru.

3

2

1

Prosedur Penilaian :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 272: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

252252252

Keterangan :

Nilai 85-100 = A

Nilai 70-84 = B

Nilai 65-74 = C

Nilai < 65 = D

LAMPIRAN 4: MATERI

Permasalahan FPB dalam kehidupan sehari-hari

Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua bilangan adalah bilangan terbesar yang habis

membagi kedua bilangan tersebut. Sama halnya dengan KPK, permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari yang berkaitan dengan FPB sering kita jumpai. Perhatikan permasalahan berikut

ini!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 273: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

253253253

Contoh 2:

Ibu akan mengemas 90 mi instan dan 48 biskuit ke dalam beberapa kantung

plastik. Berapa banyak kantong plastik yang Ibu butuhkan agar mie instan

dan biskuit tersebut dapat dikemas dalam beberapa kantong plastik dengan

isi sama banyak untuk setiap kantong plastik?

Permasalahan di atas dapat diselesaikan dengan mencari bilangan terbesar yang dapat

membagi bilangan 90 dan 48, yaitu mencari faktor persekutuan terbesar (FPB) dari 90 dan

48.

Faktorisasi prima dari 90 = 2 × 32

× 5

Faktorisasi prima dari 48 = 24

× 3

FPB dari 90 dan 48 = 2 × 3 = 6

Jadi, kantong plastik yang dibutuhkan Ibu adalah 6 kantong plastik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 274: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

254254254

Lampiran 5

Soal Evaluasi 1

I. Standar Kompetensi

1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi Dasar

1.2 Menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB.

1.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB.

III. Indikator

1.2.1 Menentukan bilangan prima dari kelompok bilangan tertentu.

1.2.2 Menentukan faktor bilangan dengan faktorisasi prima.

1.2.3 Menentukan faktorisasi prima untuk mencari KPK.

1.5.1 Menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan KPK melalui soal cerita.

IV. Soal:

Jawablah soal di bawah ini dengan tepat beserta caranya!

1. Angkutan Jurusan A melewati halte 1 setiap 10 menit sekali, angkutan jurusan B

melewati halte yang sama setiap 45 menit. Pada pukul 07.30 kedua angkutan melewati

halte 1 secara bersama. Pada pukul berapa kedua angkutan akan melewati halte 1

bersama lagi?

2. Budi dan dua orang temannya yang bernama Brigit dan Edo mengikuti privat disuatu

bimbingan belajar. Waktu privat mereka berbeda-beda. Budi setiap 6 hari sekali, Brigit

privat setiap 8 hari sekali dan Edo privat setiap 4 hari sekali. Pada tanggal 24 Maret

2012 mereka privat bersama-sama. Tanggal berapakah mereka akan privat bersama

untuk kedua kalinya? (keterangan: Bulan Maret ada 31 hari)

3. Bus Damri berangkat dari terminal setiap 20 menit sekali, bus Makmur berangkat dari

terminal yang sama setiap 45 menit. Jika pada pukul 08.00 kedua bus tersebut

berangkat bersama-sama. Pada pukul berapakah kedua bus akan berangkat bersama

untuk kedua kalinya?

4. Lampu merah menyala setiap 18 detik sekali lalu padam. Lampu hijau menyala setiap

24 detik sekali lalu padam. Saat ini waktu menunjukkan pukul 10.00 dan kedua lampu

menyala secara bersama-sama. Berapa detik lagikah lampu merah dan lampu hijau

akan menyala secara bersama-sama?

5. Mobil Rendi berhenti untuk istirahat setelah 40 km. Mobil Fredi berhenti untuk

istirahat setelah 60 km. Jika Rendi dan Fredi berangkat dari tempat yang sama. Pada

kilometer berapakah mereka akan berhenti untuk beristirahat ditempat yang sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 275: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

255255255

Lembar Jawab

Nama : Nomor absen :

Kelas :

1. Diketahui:

Ditanyakan:

Jawab:

Jadi .....

2. Diketahui:

Ditanyakan:

Jawab:

Jadi .....

3. Diketahui:

Ditanyakan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 276: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

256256256

Jawab:

Jadi .....

4. Diketahui:

Ditanyakan:

Jawab:

Jadi .....

5. Diketahui:

Ditanyakan:

Jawab:

Jadi .....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 277: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

257257257

Kunci Jawaban dan Penilaian Evaluasi 1

No. Soal dan Jawaban Nilai Skor

1. Diketahui:

- Angkutan Jurusan A melewati halte 1

setiap 10 menit sekali.

- Angkutan jurusan B setiap 45 menit.

- Pada pukul 07.30 kedua angkutan

melewati halte 1 secara bersama.

Ditanyakan:

- Pada pukul berapa kedua angkutan akan

melewati halte 1 bersama lagi?

Jawab:

Faktorisasi prima dari:

10 = 2 x 5

45 = 32 x 5

KPK = 2 x 32 x 5 = 90

90 menit = 1,5 jam

07.30 + 1,5 jam = 09.00

Jadi kedua angkutan akan melewati halte 1

bersama lagi pada pukul 09.00

1

1

1

1

3

3

2

2

1

15

2. Diketahui:

- Budi privat setiap 6 hari sekali.

- Brigit privat setiap 8 hari sekali.

- Edo privat setiap 4 hari sekali.

- Tanggal 24 Maret 2012 mereka privat

bersama-sama.

Ditanyakan:

- Tanggal berapakah mereka akan privat

bersama untuk kedua kalinya?

Jawab:

Faktorisasi prima dari:

1

1

1

1

1

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 278: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

258258258

6 = 2 x 3

8 = 23

4 = 2 x 2

KPK = 23 x 3 = 24

24 hari setalah tanggal 24 Maret adalah

tanggal 17 April.

Jadi mereka akan privat bersama untuk

kedua kalinya pada tanggal 17 April.

3

3

3

3

2

1

3. Diketahui :

- Bus Damri berangkat dari terminal setiap

20 menit sekali.

- Bus Makmur berangkat dari terminal

yang sama setiap 45 menit.

- Pukul 08.00 kedua bus tersebut berangkat

bersama-sama.

Ditanyakan:

- Pada pukul berapakah kedua bus akan

berangkat bersama untuk kedua kalinya?

Jawab:

Faktorisasi prima dari

20 = 2² x 5

45 = 3² x 5

KPK = 2² x 3² x 5 = 180

180 menit = 3 jam

3 jam setelah pukul 08.00 adalah pukul

11.00

Jadi kedua bus akan berangkat bersama

pada pukul 11.00

1

1

1

1

4

4

4

3

1

20

4. Diketahui:

- Lampu merah menyala setiap 18 detik

sekali lalu padam.

- Lampu hijau 24 detik sekali lalu padam.

Ditanyakan:

- Berapa detik lagikah kedua lampu

1

1

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 279: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

259259259

menyala bersama-sama?

Jawab:

Faktorisasi prima dari :

18 = 2 x 32

24 = 23 x 3

KPK = 23 x 32 = 72

Jadi kedua lampu menyala bersama-sama

lagi setelah detik ke 72.

2

2

2

1

10

5. Diketahui:

- Mobil Rendi berhenti untuk istirahat

setelah 40 km.

- Mobil Fredi berhenti untuk istirahat

setelah 60 km.

Ditanyakan:

- Pada kilometer berapakah mereka akan

berhenti untuk beristirahat ditempat yang

sama?

Jawab:

Faktorisasi prima dari :

40 = 23 x 5

60 = 22 x 3 x 5

KPK = 23 x 3 x 5 = 120

Jadi mereka akan berhenti untuk

beristirahat ditempat yang sama pada

kilometer 120

1

1

1

2

2

2

1

10

Skor Maksimal 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 280: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

260260260

Soal Evaluasi 2

A. Standar Kompetensi

1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar

1.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB.

C. Indikator Hasil Belajar

1.5.1 Menentukan faktorisasi prima untuk mencari FPB 2 bilangan dan 3 bilangan.

1.5.2 Menggunakan faktor prima dan faktorisasi prima untuk memecahkan masalah

sehari-hari yang berkaitan dengan FPB.

D. Soal

Kerjakanlah soal di bawah ini dengan teliti beserta caranya! (Tuliskan proses

pengerjaannya di lembar jawab!)

1. Vani mempunyai manik-manik berwarna coklat sebanyak 42 dan manik-manik

berwarna putih sebanyak 45. Manik-manik tersebut akan dibagikan menjadi beberapa

kelompok dengan jumlah yang sama. Berapa kelompok yang dapat terbentuk? Berapa

jumlah manik-manik coklat dan manik-manik putih di setiap kelompok?

2. Seorang pedagang berbelanja apel sebanyak 15 kg dan durian sebanyak 30 kg. Buah-

buahan tersebut akan dimasukan ke dalam kotak. Setiap kotak berisi buah apel dan

buah durian dengan jumlah yang sama. Berapa kotak yang diperlukan? Berapa jumlah

buah apel dan buah durian pada masing-masing kotak?

3. Suatu kabupaten menerima bantuan berupa 63 rak buku dan 126 papan tulis dari

pemerintah pusat. Bantuan tersebut akan dibagikan kepada beberapa sekolah. Setiap

sekolah memperoleh rak buku dan papan tulis sama banyak. Berapakah banyak sekolah

yang memperoleh bantuan?

4. Paman Jefri membawa 75 kue dan 90 permen. Kue dan permen tersebut akan dibagikan

kepada anak-anak. Agar setiap anak mendapat jumlah dan jenis yang sama, maka

berapakah banyak anak yang mendapatkan kue dan permen?

5. Ibu guru akan membentuk kelompok belajar siswa. Setiap kelompok beranggotakan

siswa laki-laki dan siswa perempuan dengan jumlah yang sama. Jika ada 12 siswa laki-

laki dan 18 siswa perempuan, berapakah kelompok belajar yang terbentuk? Berapakah

jumlah siswa perempuan dan siswa laki-laki di setiap kelompok?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 281: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

261261261

Lembar Jawab

Nama : Nomor absen :

Kelas :

1. Diketahui:

Ditanyakan:

Jawab:

Jadi ....

2. Diketahui:

Ditanyakan:

Jawab:

Jadi ....

3. Diketahui:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 282: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

262262262

Ditanyakan:

Jawab:

Jadi ....

4. Diketahui:

Ditanyakan:

Jawab:

Jadi ....

5. Diketahui:

Ditanyakan:

Jawab:

Jadi ....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 283: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

263263263

Kunci Jawaban dan Penilaian Evaluasi Siklus 2

No. Soal Nilai Skor

1. Diketahui:

- Vani mempunyai manik-manik berwarna coklat

sebanyak 42.

- Manik-manik berwarna putih sebanyak 45.

Ditanyakan:

a. Berapa kelompok yang dapat terbentuk?

b. Berapa jumlah manik-manik coklat dan manik-

manik putih di setiap kelompok?

Jawab:

a. Faktorisasi prima dari:

42 = 2 x 3 x 7

45 = 32

x 5

FPB = 3

b. Manik-manik coklat = 42 : 3 = 14

Manik-manik putih = 45 : 3 = 15

Jadi kelompok yang dapat terbentuk ada 3 dan

terdapat manik-manik coklat sebanyak 14 dan

manik-manik putih sebanyak 15 di setiap kelompok.

1

1

1

1

2

2

2

2

2

1

15

2. Diketahui:

- Apel sebanyak 15 kg.

- Durian sebanyak 30 kg.

Ditanyakan:

a. Berapa kotak yang diperlukan?

b. Berapa jumlah buah apel dan buah durian pada

masing-masing kotak?

Jawab:

a. Faktorisasi prima dari:

15 = 3 x 5

1

1

1

1

2

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 284: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

264264264

30 = 2 x 3 x 5

FPB = 3 x 5 = 15

b. Apel = 15 kg : 15 kg = 1 kg

Durian = 30 kg : 15 kg = 2 kg

Jadi kotak yang diperlukan ada 15 kotak dan

terdapat 1 kg apel dan 2 kg durian disetiap

kotaknya.

2

2

2

2

1

3. Diketahui :

- Suatu kabupaten menerima bantuan berupa 63 rak

buku dan 126 papan tulis dari pemerintah pusat.

- Bantuan tersebut akan dibagikan kepada beberapa

sekolah.

- Setiap sekolah memperoleh rak buku dan papan

tulis sama banyak.

Ditanyakan :

- Berapakah banyak sekolah yang memperoleh

bantuan?

Jawab :

Faktorisasi prima dari:

63 = 3² x 7

126 = 2 x 3² x 7

FPB = 3² x 7 = 63

Jadi banyak sekolah yang memperolah bantuan ada

63 sekolah.

2

1

2

2

2

1

10

4. Diketahui :

- Paman Jefri membawa 75 kue dan 90 permen.

- Kue dan permen tersebut akan dibagikan kepada

anak-anak sebanyak banyaknya dengan jumlah

yang sama.

Ditanyakan :

- Berapakah banyak anak yang mendapatkan kue

dan permen?

1

1

1

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 285: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

265265265

Jawab :

Faktorisasi prima dari:

75 = 3 x 5²

90 = 2 x 3² x 5

FPB = 3 x 5 = 15

Jadi banyak anak ada 15 orang

2

2

2

1

5. Diketahui:

- Ibu guru akan membentuk kelompok belajar siswa

dengan jumlah laki-laki dan perempuan sama

banyak.

- Ada 12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.

Ditanyakan:

a. Berapakah kelompok belajar yang terbentuk?

b.Berapakah jumlah siswa laki-laki dan perempuan

disetiap kelompok?

Jawab:

a. Faktorisasi prima dari 12 = 22

x 3

Faktorisasi prima dari 18 = 2 x 32

FPB = 2 x 3 = 6

b. Siswa laki-laki : 12 : 6 = 2

Siswa perempuan : 18 : 6 = 3

Jadi kelompok belajar yang terbentuk ada 6

kelompok dan terdapat 2 siswa laki-laki, 3 siswa

perempuan di setiap kelompok.

1

1

1

1

2

2

2

2

2

1

15

Total Skor 65

Prosedur Penilaian :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 286: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

266266266

Soal Evaluasi Akhir A. Standar Kompetensi

1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar

1.2 Menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB.

1.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB.

C. Indikator Hasil Belajar

- Menentukan faktorisasi prima untuk mencari KPK 2 bilangan dan 3 bilangan.

- Menentukan faktor prima dan faktorisasi prima untuk mencari KPK.

- Menentukan KPK dalam memecahkan masalah sehari-hari melalui soal cerita.

- Menentukan faktorisasi prima untuk mencari FPB 2 bilangan dan 3 bilangan.

- Menggunakan faktor prima dan faktorisasi prima untuk memecahkan masalah sehari-hari

yang berkaitan dengan FPB.

D. Soal

Kerjakanlah soal di bawah ini dengan teliti beserta caranya di lembar jawab!

1. Tina mempunyai 45 kartu nama berwarna hijau. Ratna mempunyai 30 kartu nama berwarna

kuning. Kartu nama mereka akan disatukan dan ditempatkan pada beberapa amplop. Setiap

amplop akan diisi kartu nama dengan perbandingan warna yang sama. Berapakah jumlah

terbanyak amplop yang dibutuhkan?

2. Budi menyiapkan 12 kg cat warna putih dan 10 kg cat warna merah. Kedua jenisnya dicampur ke

beberapa wadah dengan berat yang sama untuk masing-masing warna. Berapa banyak wadah

yang dapat menampung kedua jenis cat tersebut? Berapa kg cat warna putih dan berapa kg cat

warna merah pada setiap wadah?

3. Sela dan Amel hari ini berkunjung ke taman bacaan. Sela biasa berkunjung tiap 4 hari sekali.

Amel setiap 6 hari sekali. Hari ini tanggal 1 Agustus. Tanggal berapa mereka akan berkunjung

bersama lagi?

4. Anak kelas IV melakukan kerja bakti membersihkan kelas setiap 6 hari sekali. Anak kelas V

bekerja bakti membersihkan kelas setiap 8 hari sekali. Hari ini tanggal 5 Agustus mereka

melakukan kerja bakti bersama-sama. Tanggal berapa mereka akan bersama-sama bekerja bakti

lagi?

5. Pak Budi mempunyai 72 buah apel dan 60 buah alpukat. Buah-buahan tersebut akan dimasukan

ke dalam beberapa kantong plastik dengan jumlah yang sama untuk setiap buah. Berapa banyak

kantong plastik yang dibutuhkan Pak Budi? Berapa banyak buah apel dan buah alpukat dalam

setiap kantong plastik?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 287: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

267267267

Lembar Jawab:

1. Diketahui:

Ditanyakan:

Jawab:

Jadi .....

2. Diketahui:

Ditanyakan:

Jawab:

Jadi .....

3. Diketahui:

Ditanyakan:

Jawab:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 288: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

268268268

Jadi .....

4. Diketahui:

Ditanyakan:

Jawab:

Jadi ...

5. Diketahui:

Ditanyakan:

Jawab:

Jadi ….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 289: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

269269269

Penilaian Evaluasi Akhir

No. Jawaban Skor Nilai

1. Diketahui: - Tina mempunyai 45 kartu nama berwarna

hijau.

- Ratna mempunyai 30 kartu nama berwarna

kuning.

- Kartu nama mereka akan disatukan dan

ditempatkan pada beberapa amplop

dengan perbandingan warna yang sama.

Ditanyakan: Berapakah jumlah terbanyak amplop yang

dibutuhkan?

Jawab: Faktorisasi prima dari 45 = 32

x 5

Faktorisasi prima dari 30 = 2 x 3 x 5

FPB = 3 x 5

= 15

Jadi jumlah terbanyak amplop yang dibutuhkan ada 15

amplop.

2

1

2

2

2

1

10

2. Diketahui: - Budi menyiapkan 12 kg cat warna putih

dan 10 kg cat warna merah.

- Kedua jenisnya dicampur ke beberapa

wadah.

Ditanyakan: a. Berapa wadah terbanyak yang dapat

menampung kedua jenis cat tersebut?

b. Berapa kg cat warna putih dan berapa kg

cat warna merah?

Jawab:

a. Faktorisasi prima dari 12 = 22

x 3

Faktorisasi prima dari 10 = 2 x 5

FPB = 2

b. Cat warna merah = 10 kg : 2 kg = 5 kg

Cat warna putih = 12 kg : 2 kg = 6 kg

1

1

1

1

2

2

2

2

2

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 290: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

270270270

Jadi wadah yang diperlukan untuk menampung cat

sebanyak 2 wadah dan terdapat 5 kg cat merah dan 6 kg

cat putih disetiap wadahnya.

1

3. Diketahui : - Sela biasa berkunjung setiap 4 hari sekali.

- Amel setiap 6 hari sekali.

- Hari ini tanggal 1 Agustus

Ditanyakan: Tanggal berapa mereka berkunjung

bersama lagi?

Jawab:

Faktorisasi prima dari 4 = 2 x 2

Faktorisasi prima dari 6 = 2 x 3

KPK = 2 x 3 = 6

6 hari setelah tanggal 1 Agustus adalah tanggal 7

Agustus

Jadi mereka berkunjung secara bersama pada tanggal 7

Agustus

1

1

2

2

2

1

1

10

4. Diketahui:

- Anak kelas IV melakukan kerja bakti membersihkan

kelas setiap 6 hari sekali.

- Anak kelas V bekerja bakti membersihkan kelas

setiap 8 hari sekali.

Ditanyakan: Tanggal berapa mereka akan bersama-sama

bekerja bakti lagi?

Jawab:

Faktorisasi prima dari 6 = 2 x 3

Faktorisasi prima dari 8 = 23

KPK = 23 x 3 = 24

5 Agustus + 24 hari = 29 Agustus

Jadi mereka melakukan kerja bakti bersama lagi pada

tanggal 29 Agustus.

1

1

2

2

2

1

1

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 291: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

271271271

5. Diketahui: - Pak Budi mempunyai 72 buah apel dan 60

buah alpukat.

- Seluruh buah tersebut dikemas dan

dimasukkan ke dalam beberapa kantong

plastik untuk dibagikan kepada tetangganya.

Ditanyakan:

a. Berapa banyak kantong plastik yang dibutuhkan Pak

Budi?

b. Berapa banyak buah apel dan buah alpukat dalam

setiap kantong plastik?

Jawab:

a. Faktorisasi prima dari 72 = 23 x 3

2

Faktorisasi prima dari 60 = 22

x 3 x 5

FPB = 22

x 3 = 12

b. Apel = 72 : 12 = 6

Alpukat = 60: 12 = 5

Jadi kantong yang diperlukan ada 12 buah dan setiap

kantong berisi 6 buah apel dan 5 buah alpukat.

1

1

2

2

3

2

2

2

15

Skor maksimal 60

Prosedur Penilaian :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 292: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

272272272

Lampiran 6

Jawaban Evaluasi 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 293: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

273273273

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 294: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

274274274

Jawaban Evaluasi 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 295: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

275275275

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 296: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

276276276

Jawaban Evaluasi Akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 297: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

277277277

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 298: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

278278278

Jawaban Evaluasi 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 299: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

279279279

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 300: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

280280280

Jawaban Evaluasi 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 301: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

281281281

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 302: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

282282282

Jawaban Evaluasi Akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 303: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

283283283

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 304: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

284284284

Lampiran 7

Daftar Nilai Evaluasi Siswa Siklus I

*KKM = 69

No. Nama Siswa Nilai Ulangan Keterangan

1. Toby Averous 85 Tuntas

2. Adhitya Kurniawan 60 Tidak Tuntas

3. Aghyl Pramudya Aldahama L 76 Tuntas

4. Annisa Bening Citra Kinasih 80 Tuntas

5. Citra Anindya Sari 64 Tidak Tuntas

6. Fanisa Salsabrina Azzahra 80 Tuntas

7. Hawa Putri Zulfarani 77 Tuntas

8. Amintan Arga Anindya 55 Tidak Tuntas

9. Kharisma Putri Handayani 75 Tuntas

10. Muhammad Faathir Al Akbar 60 Tidak Tuntas

11. Nadya Fathiarani Ahmad 76 Tuntas

12. R. Muhammad Kharisul Ilmi 50 Tidak Tuntas

13. Acintya Oktavinadya Anisa Putri 68 Tuntas

14. Adhitya Aria Nugraha 85 Tuntas

15. Anggi Rizky Aulia 61 Tidak Tuntas

16. Anggita Rizky Aulia 75 Tuntas

17. Azzahra Rizki Ramadan 60 Tidak Tuntas

18. Baruna Rifqika 79 Tuntas

19. Fariz Saputra 63 Tidak Tuntas

20 Exsa Anggit Ramadhan 78 Tuntas

21. Farhan Ishaagy Saputra 77 Tuntas

22. Kusuma Dewi Tri Nugraheni 63 Tidak Tuntas

23. Rasyhva 77 Tuntas

24. Kristina Nur Hidayati 79 Tuntas

Jumlah Skor 1703

Rata-Rata 70,95

Nilai Tertinggi 85

Nilai Terendah 50

Jumlah Siswa yang Tuntas 15

Presentase Ketuntasan 62,5%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 305: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

285285285

Lampiran 8

Daftar Nilai Evaluasi Siswa Siklus II

*KKM = 73

No. Nama Siswa Nilai Ulangan Keterangan

1. Toby Averous 92 Tuntas

2. Adhitya Kurniawan 63 Tidak Tuntas

3. Aghyl Pramudya Aldahama L 80 Tuntas

4. Annisa Bening Citra Kinasih 84 Tuntas

5. Citra Anindya Sari 64 Tidak Tuntas

6. Fanisa Salsabrina Azzahra 100 Tuntas

7. Hawa Putri Zulfarani 85 Tuntas

8. Amintan Arga Anindya 63 Tidak Tuntas

9. Kharisma Putri Handayani 84 Tuntas

10. Muhammad Faathir Al Akbar 84 Tuntas

11. Nadya Fathiarani Ahmad 95 Tuntas

12. R. Muhammad Kharisul Ilmi 64 Tidak Tuntas

13. Acintya Oktavinadya Anisa Putri 74 Tuntas

14. Adhitya Aria Nugraha 87 Tuntas

15. Anggi Rizky Aulia 86 Tuntas

16. Anggita Rizky Aulia 91 Tuntas

17. Azzahra Rizki Ramadan 70 Tidak Tuntas

18. Baruna Rifqika 82 Tuntas

19. Fariz Saputra 68 Tidak Tuntas

20 Exsa Anggit Ramadhan 86 Tuntas

21. Farhan Ishaagy Saputra 88 Tuntas

22. Kusuma Dewi Tri Nugraheni 95 Tuntas

23. Rasyhva 94 Tuntas

24. Kristina Nur Hidayati 90 Tuntas

Jumlah Skor 1969

Rata-Rata 82,04

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 60

Jumlah Siswa yang Tuntas 18

Presentase Ketuntasan 75%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 306: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

286286286

Lampiran 9

Daftar Nilai Evaluasi Akhir (siklus I dan siklus II)

*KKM = 77

No. Nama Siswa Nilai Ulangan Keterangan

1. Toby Averous 100 Tuntas

2. Adhitya Kurniawan 86 Tuntas

3. Aghyl Pramudya Aldahama L 90 Tuntas

4. Annisa Bening Citra Kinasih 92 Tuntas

5. Citra Anindya Sari 96 Tuntas

6. Fanisa Salsabrina Azzahra 94 Tuntas

7. Hawa Putri Zulfarani 84 Tuntas

8. Amintan Arga Anindya 63 Tidak Tuntas

9. Kharisma Putri Handayani 83 Tuntas

10. Muhammad Faathir Al Akbar 87 Tuntas

11. Nadya Fathiarani Ahmad 94 Tuntas

12. R. Muhammad Kharisul Ilmi 64 Tidak Tuntas

13. Acintya Oktavinadya Anisa Putri 78 Tuntas

14. Adhitya Aria Nugraha 95 Tuntas

15. Anggi Rizky Aulia 97 Tuntas

16. Anggita Rizky Aulia 94 Tuntas

17. Azzahra Rizki Ramadan 95 Tuntas

18. Baruna Rifqika 92 Tuntas

19. Fariz Saputra 91 Tuntas

20 Exsa Anggit Ramadhan 89 Tuntas

21. Farhan Ishaagy Saputra 100 Tuntas

22. Kusuma Dewi Tri Nugraheni 94 Tuntas

23. Rasyhva 88 Tuntas

24. Kristina Nur Hidayati 100 Tuntas

Jumlah Skor 2160

Rata-Rata 90

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 63

Jumlah Siswa yang Tuntas 22

Presentase Ketuntasan 91,66%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 307: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

287287287

Lampiran 10

Nilai Materi KPK dan FPB Siswa Kelas VA Tahun Pelajaran 2013/2014

*KKM: 65

No.

Nama

Nilai Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas 1. DH 65 √ - 2. GHS 51 - √ 3. AY 71 √ - 4. MRA 80 √ - 5. RR 72 √ - 6. EA 82 √ - 7. THYA 60 - √ 8. KLIP 68 √ - 9. MM 70 √ -

10. ARB 62 - √ 11. RD 70 √ - 12. HBD 60 - √ 13. RYK 55 - √ 14. MH 69 √ - 15. ATJ 50 - √ 16. AKL 70 √ - 17. IHTR 75 √ - 18. NHF 60 - √ 19. IP 45 - √ 20 AWR 58 - √ 21. LLRG 70 √ - 22. RH 58 - √ 23. AS 65 √ - 24. NAP 50 - √ 25. ILM 40 - √ 26 IMS 60 - √

Jumlah Skor 1.636 Rata-Rata 62,93 Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 40 Jumlah Siswa Tuntas 13 13

Presentase Ketuntasan 50% 50%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 308: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

288288288

Nilai Materi KPK dan FPB Siswa Kelas VA Tahun Pelajaran 2014/2015

*KKM: 65

No.

Nama

Nilai Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas 1. AFB 80 √ - 2. ADEP 61 - √ 3. AYT 55 - √ 4. ALP 70 √ - 5. HTA 65 √ - 6. HWW 60 - √ 7. IRS 60 - √ 8. IDP 63 - √ 9. IIRP 66 √ -

10. RWB 40 - √ 11. RPD 70 √ - 12. SHT 61 - √ 13. UNA 79 √ - 14. VFA 60 - √ 15. TDPR 73 √ - 16. YAH 67 √ - 17. ZAA 64 - √ 18. ZS 71 √ - 19. ZFN 68 √ - 20 BPJS 55 - √ 21. FZP 79 √ -

Jumlah Skor 1.367 Rata-Rata 52,38 Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 40 Jumlah Siswa Tuntas 11 10

Persentase Ketuntasan 52,38% 47,62%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 309: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

289289289

Lampiran 11

Validasi Perangkat Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 310: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

290290290

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 311: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

291291291

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 312: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

292292292

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 313: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

293293293

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 314: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

294294294

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 315: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

295295295

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 316: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

296296296

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 317: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

297297297

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 318: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

298298298

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 319: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

299299299

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 320: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

300300300

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 321: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

301301301

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 322: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

302302302

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 323: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

303303303

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 324: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

304304304

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 325: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

305305305

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 326: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

306306306

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 327: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

307307307

Lampiran 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 328: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

308308308

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 329: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

309309309

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 330: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

310310310

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 331: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

311311311

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 332: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

312312312

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 333: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

313313313

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 334: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

314314314

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 335: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

315315315

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 336: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

316316316

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 337: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

317317317

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 338: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

318318318

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 339: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

Lampiran 13

Kisi-Kisi Kuesioner

Indikator Pernyataan No. Pernyataan Jumlah

Favorable Unfavorable Favorable Unfavorable Favorable Unfavorable

Menganalisis

argumen

1. Saya mendiskusikan

pendapat yang berbeda dari

teman kelompok agar

mendapatkan jawaban yang

tepat.

2. Saya dapat membedakan

pendapat teman yang benar

dan yang salah.

1. Saya langsung menerima

pendapat dari teman tanpa

mendiskusikan kebenaran

jawabannya.

2. Saya mengalamai kesulitan

untuk membedakan pendapat

teman yang benar dan yang

salah.

5, 6

11, 14

2

2

Mampu

bertanya

1. Apabila merasa belum puas

dengan sebuah jawaban,

maka saya akan terus

bertanya sampai

mendapatkan jawaban yang

membuat saya paham.

1. Saya malas bertanya kepada

guru, walaupun saya merasa

belum paham.

1

3

1

1

Mampu

menjawab

pertanyaan

1. Saya berusaha memikirkan

kebenaran jawaban untuk

menjawab pertanyaan dari

guru.

1. Saya sekedar menjawab

pertanyaan dari guru.

4

8

1

1

Memecahkan

masalah

1. Saya menyelesaikan

permasalahan KPK dan FPB

dengan menggunakan

berbagai cara sampai

1. Saya lebih senang

menyelesaikan permasalahan

KPK dan FPB dengan

jawaban yang telah

2, 7, 17

10, 15, 9

3

3

319

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 340: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

mendapatkan jawaban yang

tepat.

2. Saya senang untuk terus

berusaha menyelesaikan

permasalahan KPK dan FPB

yang menantang.

3. Saya dapat membedakan

antara permasalahan KPK

dan FPB.

disediakan.

2. Saya menghindari

permasalahan KPK dan FPB

yang sulit ditemukan

jawabannya.

3. Saya mengalami kesulitan

untuk membedakan antara

permasalahan KPK dan FPB.

Membuat

kesimpulan

1. Saya mampu membuat

kesimpulan sendiri dari

materi yang telah dipelajari

dengan tepat.

1. Saya mampu membuat

kesimpulan dari materi yang

telah dipelajari dengan

bantuan guru.

12

13

1

1

Keterampilan

mengevaluasi

dan menilai

hasil dari

pengamatan.

1. Sebelum mengumpulkan

pekerjaan, saya

mengoreksinya terlebih

dahulu.

2. Saya menghitung kembali

kesesuaian jawaban dengan

data yang diperoleh.

1. Saya langsung mengumpulkan

pekerjaan tanpa

mengoreksinya terlebih

dahulu.

2. Saya puas dengan jawaban

saya, tanpa diperiksa kembali.

19, 18

16, 20

2

2

320

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 341: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

321321321

Lampiran 14

INSTRUMEN PENELITIAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

1. Identitas Responden

Nama :

Kelas :

No. Absen :

2. Waktu

Hari/ Tanggal :

Waktu : 35 menit

3. Petunjuk pengisian

a. Bacalah petunjuk sebelum mengisi kuesioner!

b. Sebelum menjawab, bacalah pernyataan terlebih dahulu kemudian berikan jawabanmu

dengan jujur!

c. Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan!

Keterangan:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

B : Biasa

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No. Pernyataan SS S B TS STS

1. Apabila merasa belum puas dengan sebuah

jawaban, maka saya akan terus bertanya

sampai mendapatkan jawaban yang membuat

saya paham.

2. Saya menyelesaikan permasalahan KPK dan

FPB dengan menggunakan berbagai cara

sampai mendapatkan jawaban yang tepat.

3. Saya malas bertanya kepada guru, walaupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 342: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

322322322

saya merasa belum paham.

4. Saya berusaha memikirkan kebenaran

jawaban untuk menjawab pertanyaan dari

guru.

5. Saya mendiskusikan pendapat yang berbeda

dari teman kelompok agar mendapatkan

jawaban yang tepat.

6. Saya dapat membedakan pendapat teman

yang benar dan yang salah.

7. Saya terus berusaha menyelesaikan

permasalahan KPK dan FPB yang

menantang.

8. Saya asal menjawab pertanyaan dari guru.

9. Saya mengalami kesulitan untuk

membedakan antara permasalahan KPK dan

FPB.

10. Saya menyelesaikan permasalahan KPK dan

FPB dengan jawaban yang telah disediakan.

11. Saya langsung menerima pendapat dari

teman tanpa mendiskusikan kebenaran

jawabannya.

12. Saya mampu membuat kesimpulan sendiri

dari materi yang telah dipelajari dengan tepat.

13. Saya mampu membuat kesimpulan dari

materi yang telah dipelajari dengan bantuan

guru..

14. Saya mengalami kesulitan untuk

membedakan pendapat teman yang benar dan

yang salah.

15 Saya menghindari permasalahan KPK dan

FPB yang sulit ditemukan jawabannya.

16. Saya langsung mengumpulkan pekerjaan

tanpa mengoreksinya terlebih dahulu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 343: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

323323323

17 Saya dapat membedakan antara permasalahan

KPK dan FPB.

18 Saya menghitung kembali kesesuaian

jawaban dengan data yang diperoleh.

19 Sebelum mengumpulkan pekerjaan, saya

mengoreksinya terlebih dahulu.

20. Saya puas dengan jawaban saya, tanpa

diperiksa kembali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 344: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

324324324

Lampiran 15 Validasi Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 345: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

325325325

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 346: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

326326326

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 347: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

327327327

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 348: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

328328328

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 349: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

329329329

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 350: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

330330330

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 351: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

331331331

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 352: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

332332332

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 353: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

333333333

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 354: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

Lampiran 16

Kondisi Awal Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis

siswa

Item

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

1 5 3 3 2 4 1 2 5 4 4 2 2 2 2 3 5 2 3 4 3 1 2 3 5

2 1 5 4 4 3 1 1 3 1 2 4 2 4 5 2 3 3 2 2 1 4 3 2 3

3 4 4 4 2 4 2 2 4 2 5 1 4 2 4 2 2 4 5 4 2 2 4 4 4

4 4 2 3 2 1 4 2 3 2 2 4 4 4 1 4 5 3 5 1 4 1 2 1 1

5 4 1 1 2 2 3 4 5 3 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 5 2 2 3 2

6 1 2 3 4 2 2 5 2 1 1 4 1 1 2 2 2 1 2 1 1 3 4 3 5

7 4 3 4 4 2 3 4 5 1 4 3 2 3 1 2 4 2 2 3 3 2 3 2 3

8 4 5 2 4 4 3 2 2 1 4 3 3 2 1 3 2 4 2 5 2 4 4 4 4

9 4 4 4 5 4 4 5 3 1 3 2 5 4 4 3 5 1 3 4 4 4 2 5 2

10 4 4 5 5 4 4 4 4 1 1 4 3 1 1 2 3 3 4 4 4 5 4 2 3

11 4 2 3 2 1 5 5 4 4 3 1 1 2 4 4 3 3 3 2 5 4 4 4 2

12 4 1 3 2 3 1 1 1 4 5 5 4 3 4 3 2 2 2 1 1 4 5 4 4

13 4 4 4 4 4 5 2 5 4 4 3 3 3 4 5 5 5 4 5 5 4 4 2 4

14 4 4 2 5 3 2 5 3 4 2 3 2 2 5 4 4 3 2 1 5 5 4 4 2

15 4 2 3 3 5 5 4 4 4 3 5 1 2 3 3 3 4 4 4 4 2 2 4 4

16 4 4 5 2 1 5 4 2 5 5 4 4 3 3 4 2 1 5 4 2 4 4 3 4

17 3 2 4 3 1 1 1 1 4 5 3 1 2 1 1 2 2 3 4 2 3 3 5 3

18 5 2 2 2 3 4 3 2 4 5 3 4 2 1 5 2 2 2 2 2 4 5 4 1

19 3 3 2 2 4 2 4 2 1 4 1 1 2 2 4 1 3 2 1 1 3 2 5 4

20 4 4 5 5 4 4 5 5 4 3 4 2 2 3 3 3 3 1 2 4 4 3 3 5

Rata-Rata 3,7 3,1 3,3 3,2 3 3,05 3,3 3,3 2,75 3,3 3,05 2,5 2,4 2,7 3,2 2,95 2,65 2,95 2,9 3 3,25 3,3 3,35 3,25 3,03

CK TK CK TK TK TK CK CK TK CK TK STK STK TK TK TK TK TK TK TK CK CK CK CK TK Minimal cukup kritis 9

334

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 355: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

Rata- Siswa

Indikator

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 rata

1 13 9 9 13 8 12 19 14 12 7 10 5 7 14 14 10 9 10 8 16 14 14 14 11 11

2 9 7 7 4 8 3 4 9 6 9 3 6 4 6 5 7 6 8 8 5 3 6 7 9 6,2

3 8 7 5 6 5 7 4 5 3 6 7 7 6 2 7 7 7 7 6 6 5 6 5 5 5,8

4 20 20 24 24 19 18 19 20 12 18 21 14 16 15 13 20 15 18 21 18 20 17 20 18 18

5 8 5 7 6 7 6 3 6 8 9 8 7 6 8 8 7 7 6 6 6 8 9 6 8 6,9

6 16 13 14 11 12 15 16 11 14 17 12 11 9 9 16 8 9 10 9 9 15 14 15 14 12,5

335

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 356: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

Lampiran 17

Kondisi Akhir Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis

Item

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

1 5 5 2 5 5 4 5 4 4 4 2 5 5 4 2 3 3 5 5 5 3 5 3 5

2 5 5 2 4 5 4 5 5 5 5 4 4 2 2 2 4 5 5 5 5 5 5 4 5

3 5 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 3 3 2 5 4 5 5 5 5 5 4 3 3

4 5 5 3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 3 5

5 5 5 3 4 5 3 5 5 4 4 4 5 4 2 5 1 3 5 5 4 5 5 4 5

6 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 2 4 3 2 2 5 5 5 4 5 4 4

7 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 5 2 3 4 4 5 4 4 4 3 5 3 5

8 4 5 4 5 5 2 4 3 5 5 4 4 5 3 2 1 4 5 5 2 4 4 1 5

9 4 4 4 5 5 2 5 4 5 4 4 4 4 2 2 5 5 4 4 5 2 5 4 4

10 4 5 4 5 4 2 4 4 4 5 5 5 3 2 2 4 5 5 5 4 5 5 4 5

11 5 4 3 4 5 2 5 4 5 5 4 4 1 2 4 3 3 5 5 3 5 5 4 5

12 4 5 3 4 3 2 5 4 5 5 5 3 3 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4

13 4 4 3 3 4 2 5 3 5 5 5 4 4 4 2 4 3 5 4 3 5 5 4 4

14 5 5 5 4 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5

15 5 5 2 5 5 2 4 5 4 4 5 4 2 5 3 4 4 5 5 5 5 4 2 5

16 5 5 5 2 5 3 4 5 2 5 4 5 4 4 5 2 4 4 5 4 4 3 3 5

17 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 5 5 4 5 5 4 4

18 4 4 2 2 5 3 5 5 5 5 4 5 3 3 3 1 2 4 5 4 4 5 2 5

19 5 5 2 2 4 5 4 4 3 4 5 5 3 2 1 2 3 4 3 3 4 4 2 4

20 4 4 1 4 4 5 3 4 4 4 4 5 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 2 5

Rata-Rata 4,55 4,7 3,2 4,05 4,55 3,15 4,6 4,3 4,3 4,55 4,35 4,45 3,25 3,2 3,2 3,2 4 4,7 4,65 4,1 4,35 4,6 3,2 4,6 4,07

Kriteria SK SK TK SK SK TK K K K SK K SK CK TK TK TK CK K K K K K TK SK K

minimal cukup kritis = 18

336

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 357: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

1 19 19 15 17 20 11 20 19 18 19 18 19 12 13 17 10 13 20 20 17 19 20 16 19

2 10 10 5 10 9 8 9 8 8 9 6 8 8 6 7 7 8 10 10 10 8 9 6 8

3 9 10 7 9 9 6 9 7 9 9 9 9 9 7 5 6 9 9 9 6 9 8 4 10

4 27 28 21 28 28 18 27 27 26 26 27 26 17 18 16 26 29 28 28 27 25 29 21 28

5 8 9 6 7 7 4 10 7 10 10 10 7 7 8 6 8 7 10 9 7 10 10 8 8

6 18 18 10 10 18 16 16 18 14 18 17 20 12 12 13 7 13 16 17 15 16 16 9 19

Jumlah Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Rata-Rata

Indikator

17,1

8,21

8,04

25

8,04

14,9

337

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 358: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

Lampiran 18

Pedoman Observasi Kemampuan Berpikir Kritis

No.

Indikator

Keterampilan

Eksperimen

Skala Skor

3

2

1

1

Menganalisis

Argumen

Sering menganalisis argumen ketika bekerja dalam kelompok.

Jarang menganalisis argumen ketika bekerja dalam kelompok.

Tidak pernah menganalisis argumen ketika bekerja dalam

kelompok

2

Mampu bertanya

Bentuk pertanyaan menunjukkan kemampuan berpikir kritis.

Bentuk pertanyaan kurang menunjukkan kemampuan berpikir

kritis.

Tidak mengajukan pertanyaan.

3

Mampu menjawab

pertanyaan

Jawaban sesuai dengan pertanyaan dan disertai dengan

langkah pengerjaan.

Jawaban sesuai dengan pertanyaan, namun tanpa disertai dengan

langkah pengerjaan, atau dengan

langkah yang kurang tepat.

Jawaban tidak sesuai.

4

Memecahkan

masalah

Memecahkan masalah dengan langkah yang sistematis tanpa

bantuan guru.

Memecahkan masalah dengan langkah yang sistematis dengan

bantuan guru.

Penyelesaian masalah tanpa menyertakan langkah yang

sistematis.

5

Menuliskan

kesimpulan

Kesimpulan ditulis dengan benar sesuai dengan materi yang telah

dipelajari.

Kesimpulan ditulis namun tidak sesuai dengan materi yang telah

dipelajari.

Tidak menuliskan kesimpuan .

6

Keterampilan mengevaluasi dan

menilai hasil

pengamatan.

Sering mengevaluasi dan menilai hasil pengamatan.

Jarang mengevaluasi dan menilai hasil pengamatan.

Tidak melakukan mengevaluasi dan menilai hasil pengamatan.

338

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 359: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

Lampiran 19

Hasil Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

No

Nama

SIKLUS 1

Rata-

Rata

Kriteria

SIKLUS 2

Rata-

Rata

Krite

ria Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2

Indikator Indikator Indikator Indikator 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

1 Toby 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2,42 K 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2,75 sk 2 Adhitya 1 1 2 2 2 1 2 1 2 3 2 2 1,75 TK 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2,58 k 3 Aghyl 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1,5 STK 3 1 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2,58 k 4 Annisa 1 1 2 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 CK 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2,83 sk 5 Citra 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1,67 TK 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2,67 k 6 Fanisa 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2,5 K 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2,75 sk 7 Hawa 2 1 1 2 2 1 3 2 2 2 1 2 1,75 TK 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2,42 k 8 Amintan 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1,58 STK 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1,75 tk 9 Kharisma 1 3 1 1 1 3 2 2 1 2 2 2 1,75 TK 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2,25 ck

10 Faathir 1 2 1 1 3 2 2 2 2 1 2 2 1,75 TK 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2,58 k 11 Nadya 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1,67 TK 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2,67 k 12 Kharisul 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1,58 STK 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1,83 tk 13 Acintya 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1,42 STK 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1,83 tk 14 Aria 1 3 1 2 1 1 2 3 1 3 2 2 1,83 TK 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2,50 k 15 Anggi 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2,08 CK 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2,33 ck 16 Anggita 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2,33 CK 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2,75 sk 17 Azzahra 2 3 2 1 2 2 3 3 1 2 2 2 2 CK 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2,50 K 18 Baruna 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1,75 TK 2 1 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1,92 tk 19 Fariz 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1,75 TK 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2,42 k 20 Exsa 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2,08 CK 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1,92 tk 21 Farhan 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2,42 K 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2,58 k 22 Kusuma 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2,33 CK 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2,50 k 23 Rasyhva 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1,5 STK 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1,92 tk 24 Kri 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2,25 CK 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2,67 K

RATA-RATA KESELURUHAN

1,9

TK

RATA-RATA KESELURUHAN

2,4

K Jumlah siswa yang minimal cukup kritis = 14 siswa (58,33%) Jumlah siswa yang minimal cukup kritis = 18 siswa (75%)

339

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 360: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

340340340

Lampiran 20

Pedoman Wawancara Guru Mengenai Proses Pembelajaran

No Garis Besar Pertanyaan Wawancara

1 Bagaimana proses pembelajaran mata pelajaran Matematika di kelas

VA?

2 Apakah kendala yang dihadapi dalam mengajar Matematika di kelas

VA?

3 Apakah selalu menggunakan media sebagai sarana pembelajaran

Matematika?

4 Apakah siswa diajak untuk melakukan percobaan dengan media yang

digunakan pada saat pelajaran Matematika?

5 Apakah siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran Matematika?

6 Apa yang membuat siswa merasa kesulitan dalam menerima pelajaran

Matematika?

7 Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika?

8 Apa yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah pada mata pelajaran

Matematika?

9 Bagaimana strategi pembelajaran Matematika yang digunakan untuk

mengatasi rendahnya hasil belajar siswa?

10 Apakah pernah menerapkan pendekatan CTL dalam pembelajaran

Matematika?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 361: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

341341341

Lampiran 21

Pedoman Wawancara Guru Mengenai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

No. Indikator Pedoman Wawancara

1. Mengalisis Argumen Apakah siswa suka berdiskusi ketika bekerja dalam

kelompok?

2. Mampu bertanya Seperti apakah bentuk pertanyaan siswa ketika menemui

kesulitan?

3. Menjawab pertanyaan Apakah siswa memikirkan kebenaran jawaban terlebih

dahulu sebelum menjawab pertanyaan dari guru?

4. Memecahkan masalah Apakah siswa terus berusaha untuk menemukan jawaban

yang benar ketika menemui kesulitan?

Apakah siswa menggunakan cara atau alternatif lain

untuk mengerjakan soal?

Apakah siswa mampu menyelesaikan masalah dengan

cara yang sistematis?

3. Membuat kesimpulan Apakah siswa mampu menceritakan materi yang sudah

dipelajari?

Apakah siswa mampu menceritakan proses dalam

mencari jawaban?

6. Keterampilan

mengevaluasi dan

menilai hasil dari

pengamatan.

Apakah siswa senang mengkoreksi di jawaban terlebih

dahulu sebelum mengumpulkannya?

Apakah siswa senang melakukan pembuktian jawaban

dengan menggunakan media pembelajaran?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 362: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

342342342

Lampiran 22

Foto-Foto Kegiatan

Siswa mengerjakan bilangan prima 1-100 Siswa memeragakan media kalender

Siswa mengerjakan media gambar untuk KPK Siswa mengerjakan media gambar untuk KPK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 363: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

343343343

Guru menerangkan pohon faktor

Siswa memeragakan media manik-manik Media manik-manik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 364: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN … · Rata-rata hasil belajar meningkat dari kondisi awal 57,66 menjadi 70,95 pada evaluasi 1, 82,04 pada evaluasi 2, 90 pada evaluasi akhir.

344

Lampiran 23

Daftar Riwayat Hidup

Riza Ristiyanti merupakan anak kedua dari pasangan Sugiya dan

Sartinem yang lahir di Wonosobo, 3 Juni 1993. Pendidikan pertama di

TK Pertiwi Donokerto, Turi, Sleman pada tahun 1999-2000.

Melanjutkan sekolah dasar di SD 2 Jlamprang, Wonosobo dan lulus

pada tahun 2006, selanjutnya menempuh di Sekolah Menengah Pertama 1 Wonosobo

kemudian lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2010-2012 peneliti terdaftar sebagai siswa di

SMA Muhammadiayah Wonosobo, kemudian peneliti meneruskan pendidikannya sebagai

mahasiswa di Universitas Sanata Dharma mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar (S1). Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menyusun tugas

akhir yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika

Kelas VA Pada Materi KPK dan FPB Melalui Pembelajaran Kontekstual”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI