PENINGKATAN ANTUSIAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN...

20
PENINGKATAN ANTUSIAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ,REFLECT, RECITE, REVIEW) PADA SISWA KELAS IV SDN SUKOLILO 04 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh: SUMIAH A 54E090111 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

Transcript of PENINGKATAN ANTUSIAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN...

PENINGKATAN ANTUSIAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM

MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PQ4R

(PREVIEW, QUESTION, READ,REFLECT, RECITE,

REVIEW) PADA SISWA KELAS IV

SDN SUKOLILO 04

2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan oleh:

SUMIAH

A 54E090111

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

ABSTRAK

PENINGKATAN ANTUSIAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAMMELALUI PENERAPAN MODEL PQ4R (PREVIEW, QUESTION,

READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) PADA SISWAKELAS IV SEMESTER I SDN SUKOLILO 04

TAHUN PELAJARAN2012/2013

Sumiah, A 54E090111. Program Studi PGSDFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, Halaman

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan Antusias belajarIPA melalui penerapan model pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,Reflect, Recite, Review) pada siswa kelas IV SDN 04 Sukolilo. Bentukpenelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyakdua siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaantindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswakelas IV SDN 04 Sukolilo yang berjumlah 22 siswa. Teknik pengumpulandata digunakan teknik observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Teknikanalisis data yang digunakan adalah teknik analisis data interaktif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapanmodel pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,Review) dapat meningkatkan antusias belajar siswa pada pembelajaran IlmuPengetahuan Alam kelas IV SDN 04 Sukolilo Tahun Pelajaran 2012/2013.Hal ini terbukti pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan nilai rata-rata siswa 6,5 dengan persentase ketuntasan sebesar 26%, siklus I nilai rata-rata kelas 70,8 dengan persentase ketuntasan sebesar 46%, siklus II nilai rata-rata kelas 74,5 dengan presentase ketuntasan sebesar 98%.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan modelpembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dapatmeningkatkan antusias belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas IVSDN 04 Sukolilo tahun pelajaran 2012/2013.

Kata Kunci: Model pembelajaran PQ4R (preview, question, read, reflect,recite, review), antusias belajar

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya

dan masyarakat. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk

menjamin kelangsungan hidup Bangsa dan Negara, karena pendidikan merupakan

sarana yang paling tepat untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

sumber daya manusia.Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga

sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian

pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan.

Antusias merupakan bentuk sikap keterkaitan atau sepenuhnya terlihat

dengan satu kegiatan karena menyadari pentingnya atau bernilainya kegiatan

tersebut. Siswa dikatakan memiliki antuias belajar apabila memiliki ketertarikan

terhadap materi yang diajarkan oleh guru dan berusahan melibatkan diri dalam

kegiatan yang berkaitan dengan prosespembelajaran yang berlangsung.

Faktanya kondisi tersebut belum dapat tercapai dengan baik dalam

pembelajaran IPA. Antusias siswa masih rendah dalam mengikuti pembelajaran.

Hal ini dapat terlihat dari kurang kondusifnya proses pembelajaran dan siswa

cenderung pasif dalam pembelajaran. Jadi antusias belajar merupakan salah satu

alat motivasi atau alasan bagi siswa untuk melakukan aktivitas belajar, tanpa

adanya minat daridalam diri siswa terhadap hal yang akan dipelajari, maka akan

ragu-ragu untuk belajar sehingga tidak menghasilkan hasil belajar yang optimal

atau diharapkan. Apabila seorang siswa mempunyai antusias terhadap mata

pelajaran tersebut, maka siswa akan merasa senang mempelajarinya, kemudian

akan memperhatikan materi pelajaran tersebut.

Metode pembelajaran IPA yang digunakan oleh beberapa guru di SDN

Sukolilo 04 kec. Sukolilo kab. Pati tahun 2012/2013, adalah metode konvensional

yang mengandalkan ceramah. Metode konvensional yang digunakan pada saat

mengajar hanya menitikberatkan pada keaktifan guru sedangkan siswa cenderung

pasif, ramai, kurang tertarik dengan cara guru menyampaikan materi, konsentrasi

dalam belajar kurang terfokus dan sebagian siswa tidak membawa buku pelajaran.

Hal ini sering menjadikan siswa tidak aktif untuk menerima materi pelajaran

karena tidak setiap siswa memiliki karakteristik yang sama. Oleh karena itu,

Dengan melihat perbedaan dan karakteristik serta potensi yang dimiliki siswa,

dapat digunakan metode PQ4R sebagai alternatif proses pembelajaran dalam

rangka meningkatkan antusis belajar.

Menurut Trianto (2011: 151), PQ4R merupakan metode yang digunakanuntuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. P singkatan daripreview (membaca selintas dengan cepat), Q adalah question (bertanya), dan 4Rsingkatan dari read (Membaca), reflect (Refleksi), recite (Tanya jawab sendiri),review (mengulang secara menyeluruh). Melakukan preview dan mengajukanpertanyaan-pertanyaan sebelum membaca mengaktifkan pengetahuan awal danmengawali proses pembuatan hubungan antara informasi baru dengan apa yangtelah diketahui. Mempelajari judul-judul atau topik-topik utama membantupembaca sadar akan organisasi bahan-bahan baru tersebut, sehingga memudahkanperpindahannya dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang.

Dengan menerapkan metode pembelajaran PQ4R, diharapkan dapat

diciptakan suatu proses pembelajaran dimana siswa dapat belajar dengan

mengingat informasi dari suatu bahan bacaan, dan dapat membantu guru untuk

mengaktifkan kemampuan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran.

Sehingga, siswa dapat aktif dalam kegiatan. pembelajaran serta dapat mengaitkan

pelajaran yang sudah dipelajari dengan pengetahuan yang sudah dimiliki.

Sehingga diharapkan ada Peningkatan Antusias belajar ilmu pengetahuan alam

melalui penerapan model PQ4R pada siswa kelas 4 semester II SDN 04 Sukolilo

Tahun Pelajaran 2012/2013.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan suatu

permasalahan sebagai berikut : “ Apakah melalui penerapan model pembelajaran

PQ4R dapat meningkatkan antusias belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa

kelas V Smster 1 SDN Ukolilo 04 Tahun Pelajaran 2012/2013?

Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum.

a. Untuk meningkatkan antusias siswa dalam model pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam

b. Untuk meningkatkan kwalitas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

2. Tujuan Khusus.

Untuk meningkatkan antusias belajar IPA melalui penerapan model PQ4R

( prevew, quition,read,reflect, recite, revew ) pada siswa kelas IV SDN

Sukolilo 04 kec. Sukolilo, kab. Pati Tahun 2012/2013.

Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat menyumbangkan khasanah pengetahuan di bidang kependidikan,

khususnya dalam konteks pelaksanaan proses pembelajaran PQ4R

b. Sebagai dasar kegiatan penelitian selanjutnya dalam melakukan

Penelitian Tindakan Kelas.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

1) Dengan hasil penelitian ini diharapkan SDN 04 sukolilo dapat lebih

meningkatkan motivasi belajar IPA dengan model pembelajaran

PQ4R(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review).

2) Dapat meningkatkan mutu dan kualitas sekolah melalui model

pembelajaran PQ4R(Preview, Question, Read, Reflect, Recite,

Review).

b. Bagi Guru

1) Dapat memberikan masukan dalam memilih strategi pembelajaran

sebagai salah satu upaya memperbaiki dan memudahkan

pembelajaran IPA sehingga pencapaian hasil belajar dapat

ditingkatkan.

2) Meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya dan mengatasi segala

masalah di dalam kelas serta menggunakan metode pembelajaran

yang cocok/sesuai dengan situasi, kondisi dan kemampuan siswa.

c. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan

siswa lebih aktif dan motivasi dalam kegiatan pembelajaran IPA, tidak

ada rasa tertekan ketika belajar IPA.

LANDASAN TEORI

1. Antusias Belajar Ilmu Pengetahuan Alam

Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam merupakan makna alam dan berbagai

fenomenanya/ perilaku/ karakteristik yang dikemas menjadi sekumpulan teori

maupun konsep melalui serangkaian proses ilmiah yang dilakukan manusia.

Teori maupun konsep yang terorganisir ini menjadi sebuah inspirasi terciptanya

teknologi yang dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Berbagai inovasi

dalam pendidikan Ilmu Pengetahun Alam seperti timbul dalam pendekatan

pembelajaran dalam kurun waktu terakhir ini.

Hal ini merupakan upaya membelajarkan peserta didik agar dapat belajar

secaraoptimal. Banyak ragam inovasi dalam pembelajaran dikembangkan, sering

kali dikaitkan dengan suatu teori belajar tertentu atau mengantisipasi arah

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dimasa mendatang. Secara umum

pengkajian terhadap suatu kecenderungan atau inovasi dalam pendidikan sains

dapat kita telaah engan memperhatikan aspek filosofis, karakteristik, dan ciri

pokoki serta implikasi dalam praktek.Khususnya untuk pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam telah dilaporkan berbagai hasil penelitian yang berkaitan

dengan membelajarkan peserta didik. Upaya yang dilakukan akan terus berlanjut

agar peserta didik mempunyai bekal untuk mengantisipasi arah perubahan yang

akan terjadi.Menurut Gallager, (dalam Dahar, 1971: 61) “ketrampilan ilmu

pengetahuan alam merupakan ketrampilan untuk memperoleh dan

mengorganisasi pengetahuan tentang lingkungan”.

Belajar pada hakekatnya merupakan aktivitas yang utama dalam

serangkaian proses pendidikan di sekolah. Hal ini dapat dipahami karena berhasil

atau tidaknya tujuan pendidikan adalah dominan bergantung pada bagaimana

proses belajar mengajar itu berlangsung.

Inisiatif belajar merupakan keinginan yang timbul dari dalam diri

seseorang siswa untuk mengadakan atau berpartisifasi aktif dalam proses belajar

mengajar seperti mencetuskan ide-ide belajar, mengajukan pertanyaan,

mengemukakan pendapat/gagasan, dan mengemukan saran/usul tentang pelajaran

(Depdikbud ; 31).

Dari pernyataan di atas siswa merupakan sentral dalam proses belajar,

maka aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi

belajar mengajar. Aktivitas siswa dalam hal ini, baik secara fisik maupun secara

mental aktif, dan inilah yang sesuai dengan konsep CBSA.Jadi tidak ada gunanya

guru melakukan kegiatan interaksi belajar mengajar, kalau siswa hanya pasif saja,

sebab para siswalah yang belajar maka merekalah yang harus melakukannya.

Menurut joko sudarso (2003 : 8) “Antusias merupakan bentuk sikap

ketertarikan atau sepenuhnya terlibat dengan suatu kegiatan karena menyadari

pentingnya atau bernilainya kegiatan tersebut”.Sedangkan muhibbin syah (2003:

8) yang mendefinisikan bahwa “Antusias bearti kecenderungan dan kegairahan

yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.

Jadi antusias belajar merupakan antusias belajar merupakan salah satu alat

motivasi atau alasan bagi siswa untuk melakukan aktivitas belajar, tanpa adanya

minat dari dalam diri siswa terhadap hal yang akan dipelajari, maka akan ragu-

ragu untuk belajar sehingga tidak menghasilkan hasil belajar yang optimal atau

yang diharapkan.

Apabila seorang siswa mempunyai minat terhadap mata pelajaran tersebut,

maka siswa akan merasa senang mempelajarinya, kemudian akan memperhatikan

materi pelajaran tersebut.

2. Penerapan Model Pembelajaran PQ4R

Metode PQ4R merupakan salah satu bagian dari strategi elaborasi. Strategi

ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca, dan dapat

membantu proses belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan

membaca buku. Kegiatan membaca buku bertujuan untuk mempelajari sampai

tuntas bab demi bab suatu buku pelajaran. Oleh karena itu ketrampilan pokok

pertama yang harus dikembangkan dan dikuasai oleh para siswa adalah membaca

buku pelajaran dan bacaan tambahan lainnya. Aktivitas membaca yang terampil

akan membukakan pengetahuan yang luas, gerbang kearifan yang dalam, serta

keahlian dimasa yang akan datang. Kegiatan dan ketrampilan membaca itu tidak

dapat diganti dengan metode-metode pengajaran lainnya. ”Dengan membaca kita

dapat berkomunikasi dengan orang lain melalui tulisan” (Trianto, 2007: 146).

Dengan pemanfaatan metode membaca, seseorang dapat mengambil isi

yang terkandung dalam suatu buku. Andil metode membaca yang penting adalah

dapat membantu kegiatan membaca sesingkat mungkin, dengan daya serap

tinggi. Beberapa macam metode membaca yang harus diketahui dan dikuasai

oleh pembaca, sehingga dapat dimanfaatkan secara efektif ketika membaca

bacaan adalah :

a. Survey/preview/Overview (menyelidiki), ketiga istilah tersebut mempunyai

arti yang sama, yaitu melakukan penyelidikan terlebih dahulu untuk

mendapatkan

b. Question (Pertanyaan), semua ahli sependapat bahwa untuk meningkatkan

efisiensi membaca, kita harus memberikan jawaban atas pertanyaan tertentu.

Pertanyaan tersebut dapat merupakan pertanyaan yang kita buat sendiri atau

pertanyaan yang kadang-kadang diberikan di akhir sebuah bab. Dengan

mencari jawaban atas pertanyaan ini kita dapat membiasakan diri membaca

dengan kritis dan dengan demikian lebih kuat tertanam dalam ingatan.

c. Read (Membaca), untuk membaca buku teks, hendaknya kita berhenti sejenak

setelah menyelesaikan membaca suatu topik. Adakah pertanyaan yang

kurang jelas, pertentangan dengan teori lain atau alam nyata sehari-hari.

d. Recite/State/Recall (mengucapkan kembali), kalau kita sudah membaca, coba

ulangi lagi apa yang kita baca tanpa melihat/membaca buku. Kalau kita dapat

menceritakan kembali dengan benar, artinya kita sudah mengerti betul apa

yang kita baca. Inilah intinya belajar dari sebuah buku.

e. Review/Repeat/Recall (Mengulangi/Menguji), hal yang tidak kalah

pentingnya setelah selesai membaca buku adalah mengulangi apa yang telah

dibaca itu. Dalam mengulang suatu bab, usahakan untuk mengingat ide-ide

utamanya. Sinambungkan antara satu topik dengan topik yang lain dalam bab

tersebut secara garis besar

(Trianto, 2007: 147).

Metode PQ4R digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang

mereka baca. P singkatan dari Preview (membaca selintas dengan cepat), Q

adalah Question (bertanya) dan 4R singkatan dari Read (membaca), Reflecty

(refleksi), Recite (tanya jawab sendiri) dan Review (mengulang secara

menyeluruh). Melakukan preview dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan

sebelum membaca mengaktifkan pengetahuan awal siswa dan mengawali proses

pembuatan hubungan antara informasi baru dengan apa yang telah diketahui.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam strategi membaca PQ4R

menurut Trianto (2007:149-156), adalah sebagai berikut :

a. Preview, langkah pertama ini dimaksudkan agar siswa membaca selintas

dengan cepat sebelum mulai membaca bahan bacaan siswa tentang materi Alat

gerak pada manusia. Siswa dapat memulai dengan membaca topik-topik, sub

topik utama, judul dan sub judul, kalimat-kalimat permulaan atau akhir suatu

paragraf, atau ringkasan pada akhir suatu bab. Apabila hal itu tidak ada, siswa

dapat memeriksa setiap halaman dengan cepat, membaca satu atau dua kalimat

disana sini sehingga diperoleh sedikit gambaran mengenai apa yang akan

dipelajari. Perhatikan ide pokok yang akan menjadi inti pembahasan dalam

bahan bacaan siswa. Dengan ide pokok ini akan memudahkan mereka

memberi keseluruhan ide yang ada.

b. Question, langkah kedua adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada

diri sendiri untuk setiap pasal yang ada pada bahan bacaan siswa. Pergunakan

judul dan sub judul atau topik dan sub topik utama. Awali pertanyaan dengan

menggunakan kata “apa, siapa, mengapa dan bagaimana”. Kalau pada akhir

bab telah ada daftar pertanyaan yang dibuat oleh pengarang, hendaklah baca

terlebih dahulu. Pengalaman telah menunjukkan bahwa apabila seseorang

membaca untuk menjawab sejumlah pertanyaan, maka akan membuat dia

membaca lebih hati-hati dan seksama serta akan dapat membantu mengingat

apa yang dibaca dengan baik.

c. Read, membaca karangan itu secara aktif, yakni dengan cara pikiran siswa

harus memberikan reaksi terhadap apa yang dibacanya. Janganlah membuat

catatan-catatan panjang. Cobalah mencari jawaban terhadap semua

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebelumnya.

d. Reflect, reflect bukanlah suatu langkah terpisah dengan langkah ketiga (read),

tetapi merupakan suatu komponen esensial dari langkah ketiga tersebut.

Selama membaca, siswa tidak hanya cukup mengingat atau menghafal, tetapi

cobalah untuk memahami informasi yang dipresentasikan dengan cara:

1) menghubungkan informasi itu dengan hal-hal yang telah anda ketahui.

2) mengaitkan subtopik-subtopik di dalam teks dengan konsep-konsep atau

perinsip-prinsip utama.

3) cobalah untuk memecahkan kontradiksi di dalam informasi yang

disajikan.

4) cobalah untuk menggunakan materi itu untuk memecahkan masalah-

masalah yang disimulasikan dan dianjurkan dari materi pelajaran

tersebut.

e. Recite, pada langkah kelima ini siswa diminta untuk merenungkan

(mengingat) kembali informasi yang telah dipelajari dengan menyatakan butir-

butir penting dengan nyaring dan dengan menyatakan dan menjawab

pertanyaan-pertanyaan. Siswa dapat melihat kembali catatan yang telah dibuat

dan menggunakan kata-kata yang ditonjolkan dalam bacaan. Dari catatan-

catatan yang telah dibuat pada langkah terdahulu dan berlandaskan ide-ide

yang ada pada siswa, maka mereka diminta membuat intisari materi dari

bacaan. Usahakan intisari ini merupakan inti dari pembahasan konsep Bumi

dan Alam Semesta.

f. Review, pada langkah terakhir ini siswa diminta untuk membaca catatan

singkat atau intisari yang telah dibuatnya, mengulang kembali seluruh isi

bacaan bila perlu dan sekali lagi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan.

Tujuan penggunaan model pembelajaran PQ4R ini adalah sebagai

berikut:

a. Untuk meningkatkan penguasaan konsep pada pokok bahasan Alat gerak

pada manusia.

b. Untuk meningkatkan keterampilan proses siswa dalam mengikuti

pelajaran berupa keterampilan mengamati, mengajukan pertanyaan,

melakukan prediksi, menginterpretasi data, mengkomunikasikan, dan

merumuskan kesimpulan.

c. Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran baik

secara individu maupun secara kelompok.

METODE PENELITIAN

Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang dipergunakan untuk memperoleh

data. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sukolilo 04, Kecamatan Sukolilo,

Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012/2013.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian dibagi menjadi dua, sebagai berikut :

1. Subjek pelaku tindakan yaitu guru peneliti

2. Subjek penerima tindakan adalah siswa kelas IV SD Negeri Sukolilo 04,

Sukolilo, Pati.

Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bersifat praktis,

situasional dan kondisional berdasarkan permasalahan yang muncul dalam

kegiatan pembelajaran sehari-hari di sekolah. Penelitian ini berbasis kolaboratif,

sehingga penelitian ini selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang

optimal.melalui cara dan prosedur yang efektif, sehingga memungkinkan adanya

tindakan yang berulang secara revisi untuk meningkatkan Antusias belajar IPA

siswa.

Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Hopkins

(Suharsimi Arikunto,dkk., 2007:104-105). Daur ulang penelitian tindakan diawali

dengan perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action),

mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and

evaluation), dan melakukan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan

atau peningkatan yang diharapkan tercapai.

Jenis Penelitian

Menurut Arikunto (2006a : 118), “ data adalah hasil pencatatan peneliti,

baik yang berupa fakta maupun angka”. Disebutkan pula bahwa data adalah

segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu

informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk

suatu keperluan. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Menurut

Nawawi dan Martini(1992 : 49), data kualitatif menunjukkan kualitas atau mutu

dari sesuatu yang ada, berupa keadaan, proses, kejadian atau peristiwa dan lain-

lain yang dinyatakan dalam bentuk perkataan.

Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan metode sebagai berikut :

1. Metode Observasi

Yaitu pengambilan data dilakukan dengan pengamatan langsung di

kelas pada setiap pertemuan tentang kondisi siswa. Nasution 1988 dalam

Sugiyono (2005: 64) ”observasi adalah pengamatan atau proses pengambilan

data dalam penelitian, dimana peneliti atau pengamat melihat situasi

penelitian”. Pada pengumpulan data melalui observasi peneliti tidak hanya

sekedar mencatat dari apa yang ditemukan dalam pengamatan tersebut tetapi

perlu pertimbangan dulu yang kemudian mengadakan penelitian kedalam

suatu skala bertingkat. Metode observasi digunakan untuk memperoleh data

tentang aktifitas siswa dan kinerja guru selama proses belajar mengajar

berlangsung.

2. Metode Wawancara

Menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat atau

sikap siswa dan teman sejawat tentang pembelajaran PQ4R. Esterberg (2002)

dalam Sugiyono (2005: 72) mendefinisikan interview sebagai berikut:.

Wawancara merupakan dua orang untuk bertukar informasi atau ide melalui

tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik

tertentu. Wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan dari seorang

guru terhadap pembelajaran yang dilaksanakan, serta tindak lanjut dari

seorang guru dalam menerapkan media tersebut dalam pembelajaran

berikutnya.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dikembangkan oleh peneliti sebagai guru kelas

IV, pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Menurut Arikunto (2006a : 149)

“ Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan metode”.Dalam

melakukan penelitian perlu adanya upaya untuk mengurangi unsur

subjektifitas.Salah satu upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas tersebut

adalah menggunakan triangulasi.Menurut Burns (Zainal Arifin, 2011: 119) ada

beberapa jenis triangulasi, yaitu triangulasi waktu, triangulasi ruang, triangulasi

peneliti, dan triangulasi teoritis.

Indikator Pencapaian

Indikator pencapaian yang diharapkan peneliti adalah dapat meningkatkan

antusias belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas IV SDN 04 Sukolilo

dengan pencapaian 75% .

HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil Sekolah

Berikut ini adalah profil SD Negeri Sukolilo 04:

a .Nama Sekolah : SD Negeri Sukolilo 04

b. Alamat Sekolah :

1) Jalan : Jl. PDAM Sumber Gemblung, Ds.

Sukolilo, Kec. Sukolilo, Kab. Pati

2) Kelurahan : Sukolilo

3) Kecamatan : Sukolilo

4) Kabupaten/Kota : Pati

5) Provinsi : Jawa Tengah

6) Kode Pos : 59172

7) Telephon//HP : -

c. Tahun Oprasional : 1976

d. Status Tanah : Hak Pakai

e. Daya Listrik : 450 whatt

f. Nama Bank : -

No. Rekening : -

g. Surat Ijin Bangunan : 421.2/ 007/ XX/39/ 84.

Visi Misi SDN 04 Sukolilo

a. Visi SD Negeri 04 Sukolilo

Beriman, Berilmu, Sehat dan Berbudaya..

b. Misi SD Negeri 04Sukolilo

Marimaju bersama

1). Dalam meningkatkatkan Pembelajaran dan Prestasi siswa.

2). Dalam meningkatkan kreativitas siswa.

3). Dalam mengikut sertakan peran serta masyarakat.

4). Dalam melaksanakan motto: Ing ngarso Sung Tulodho Ing madya Mangun

Karso Tut Wuri Handayani.

Deskripsi Kondisi Awal

Melihat dari hasil belajar IPA yang dicapai siswa setelah dilakukannya pre

tes, peneliti mempunyai tujuan awal yaitu meningkatkan antusias belajar siswa

dalam pembelajaran IPA. Dari hasil yang diperoleh mengenai masalah yang

terjadi yaitu:

a. Sebagian besar siswa kurang antusias dengan pembelajaran ilmu Pengetahuan

Alam.

b. Siswa terlihat malas dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

c. Metode yang digunakan hanya ceramah sehingga membuat siswa bosan.

d. Guru kurang memberi perhatian kepada siswa saat merasa kesulitan dalam

mengerjakan soal.

Dengan demikian perlu dilakukan pembelajaran yang membuat siswa

terpacu untuk meningkatkan antusias belajarnya. Untuk meningkatkan antusisas

belajar IPA, maka perlu dikembangkan metode yang tepat sehingga dapat

meningkatkan antusias belajar IPA pada siswa kelas IV SDN 04 Sukolilo.

Deskripsi Siklus I

Perencanaan tindakan kelas siklus I dilaksanakan sesuai dengan rencana

pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama 2 jam pelajaran (2x35

menit) dengan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dan fungsinya.

Tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari kamis tanggal 19 juli 2012 pada

jam pelajaran ke 1-2 (07.0-08.10). Pada siklus ini pemberi tindakan adalah guru

kelas lain sebagai observer , sedangkan penerima tindakan adalah siswa kelas IV

dengan jumlah siswa yang hadir 22 dari 22 siswa.

Pada siklus I ini ada peningkatan antusias belajar siswa yang memenuhi

Kriteria Antusias. Sebelum siklus ini terlihat baru 26% yang mendapatkan nilai

65, memenuhi Kriteria Antusias. Setelah siklus I dari 22 siswa yang masuk pada

hari itu terdapat 10 siswa (46%) yang mendapatkan nilai 65, memenuhi Kriteria

Antusias. Dari data itu ada kenaikan 20%.

Deskripsi Siklus II

Tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari selasa tanggal 24 Juli 2012

pada jam pelajaran ke 4-5 (09.30-10.40). Pada siklus ini pemberi tindakan adalah

peneliti, guru kelas lain sebagai observer sedangkan penerima tindakan adalah

siswa kelas IV dengan jumlah siswa yang hadir 22 dari 22 siswa.

Pada siklus II ini ada peningkatan antusias belajar siswa yang memenuhi

Kriteria Antusias. Pada siklus I dari 22 siswa yang masuk pada hari itu terdapat 10

siswa (46%) yang mendapatkan nilai 65, memenuhi Kriteria Antusias. Pada

siklus ke II siswa yang masuk juga sama 22 siswa, dari 22 siswa ada 20 siswa

(98,%) yang mendapat nilai 65, memenuhi Kriteria Antusias. Dari data itu ada

kenaikan 52,% dari sklus I.

Hasil Penelitian

Kesimpulan yang dapat diambil dari tindakan yang telah dilakukan pada

tindakan kelas siklus II sudah mencapai indikator pencapaian yang ditargetkan

peneliti yaitu 75% dari jumlah siswa mendapatkan nilai 65, memenuhi Kriteria

Antusias. Pada siklus I dari 22 siswa yang masuk pada hari itu terdapat 10 siswa

(46,%) yang mendapatkan nilai 65, memenuhi Kriteria Antusias. Pada siklus ke

II siswa yang masuk juga sama 22 siswa, dari nilai 22 siswa ada 20 siswa (98%)

yang mendapat nilai 65, memenuhi Kriteria antusias. Dari data itu ada kenaikan

98% dari siklus II.

Hasil penelitian mengenai penerapan model pembelajaran

PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada

siklus I dan II di SDN Sukolilo 04 .

Daftar nilai kriteria antusias siklus 1dan 2

0%

50%

100%

Category 1 Category 2 Category 3 Category 4

Series 2

Series 2

No NamaPra

siklusSiklus 1 Siklus 2

12345678910111213141516171819202122

Abdul Rozak A.Abdillah Mahmud ANiken PrihantiniNisa Bela SafiraVia Nesa Septia KAldona Septi LDoni SaputraDela Sekar MDiyan Ayu AFatika Rahma wGusti Uji SyukurGuntur PutraK.GKhoirika Ifaun NMahesa AjiM. Hendra LeksanaM.Muamar GhadafiRiko Rosika PRizkya Mutiara WTria AnggrainiNur HidayahHimatul ImammahRadid Nugroho

54616566666455587071536463787962617059606260

59667569726964648068636464808364646950606464

68718075847572728575647575838375757560667575

Rata-rata : 63,7 70,8 74,5

Melihat hasil penelitian ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan

menerapkan model pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,

Review) pada pembelajaran IPA kelas IV SDN 04 Sukolilo Kecamatan

SukoliloKabupaten Pati tahun pelajaran 2012/2013, maka hasil belajar siswa

meningkat. Dengan demikian hipotesis yang peneliti ajukan terdapat kebenaran

bahwa “Bahwa penerapan metode PQ4R pada mata pelajaran IPA dapat

meningkatkan antusias belajar siswa kelas IV SDN 04 Sukolilo tahun ajaran

2012/2013”.

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Kesimpulan

1. Penerapan model pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,

Recite, Review) dapatmeningkatkanantusiasbelajarIPA,padasiswakelas IV SDN

04Sukolilo KecamatanSukoliloKabupatenPatitahunpelajaran

2012/2013.Padakondisisebelumsiklusdari22siswaterdapat7siswa (26%) yang

mendapatnilai65Padasiklus I dari22siswa yang masukpadahariituterdapat

10siswa (46,%) yang mendapatkannilai65, memenuhi Kriteria antusias.

PadasikluskeII siswa yang masukjugasama22siswa, ada20siswa (98%) yang

mendapatnilai65, memenuhi Kriteria Antusias. Dari data ituadakenaikan52%

darisklus II.

2. Hipotesis yang berbunyi“Bahwapenerapanmetode PQ4R padamatapelajaran IPA

dapat meningkatkan antusias belajar siswa kelas IV SDN 04 Sukolilo tahun

ajaran 2012/2013”. Dapat diterima atau terbukti.

Implikasi

Berdasar dari siklus 1 dan siklus 2 sebagai mana dalam grafik maka

disimpulkan bahwa peningkatan antusias belajar ilmu pengetahuan alam melalui

model pembelajaran PQ4R (Review,Question, Read, Reflect, Recite,Review) dapat

meningkatkan antusias belajar. Dengan demikian hasil penelitian dapat di

implementasikan sebagai berikut:

1. penelitian ini dapat dijadikan acuan yang tepat dalam menentukan model

pembelajaran, khususnya dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam.

2. Menunjukan pentingnya penggunaan model pembelajaran yang inovatif, salah

satunya PQ4R (Review, Question, Read, Reflect, Recite, Review).

Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian, maka peneliti menyampaikan

beberapa saran yang diharapakan dapat bermanfaat dalam upaya

meningkatkan antusias belajar. Saran yang peneliti sampaikan sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

a. Kepala sekolah hendaknya melakukan sosialisasi kepada guru tentang

penggunaan strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar

b. Kepala sekolah hendaknya melakukan workshop atau pelatihan-

pelatihan tentang strategi belajar kepada guru

2. Bagi Guru

a. Padasaatkegiatanpembelajaran guru hendaknya dapat memilih dan

menerapkan metode pembelajaran yang tepat.

a. Guru dapat menerapkan model pembelajaran PQ4R (Preview,

Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada berbagai macam

pelajaran.

b. Usahakan guru dapat menjalin hubungan baik dengan siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaj Rosdakarya

Arikunto Suharsimi, dkk. 2006. prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).Jakarta: PT Bumi Aksara

Dimyati, dkk. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djumransjah M. 2006. Filsafat pendidikan. Malang: BayuMedia

Hadisusanto Dirto, dkk. 1995. Pengantar pendidikan. Jogjakarta: UNY.

Kamala Izzatin. 2009. Pengertian Ilmu Alam. http: // kamalaizzatin.blogspot.com/ diunduh 20-10-2011

Kunandar. 2009. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas SebagaiPengembangan Profesi Guru. Jakarta: rajawali pers.

Mustova Ahmad, 2010. Pengertian IPA. http: // mustovaahmad. blogspot. com/diunduh 19-10-2011.

Nana Sudjana. 2010. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: SinarbaraAlgesindo.

Rubiyanto Rubino. 2009. Metode penelitian tindakan kelas. Surakarta: UMS.

Sagala Syaiful. 2003. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Samino dan Saring Marsudi. 2011. Layanan bimbingan belajar. Surakarta: FairuzMedia.

Sardiman. 2007. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Sugiyono. 2005. Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta

Suryabrata , Sumadi. 2008. Psikologi pendidikan. Jakarta: Rajawalipers.

Tomacoa, Muhammad Ali. 2009. Model Pembelajaran Strategi Belajar ElaborasiMetode Pq4r. http: // muhammadalitomacoa. blogspot. com/ diunduh 23-10-2011.

Trianto. 2011. Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif. Jakarta :Kencana.