PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN ...digilib.unila.ac.id/25678/3/SKRIPSI TANPA BAB...
Transcript of PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN ...digilib.unila.ac.id/25678/3/SKRIPSI TANPA BAB...
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS IV
SD.NEGERI 1 HAJIMENA KECAMATAN NATAR
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
(Skripsi)
OLEH
EBENEZER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
ABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)SISWA KELAS IV
SDN 1 HAJIMENA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Oleh
EBENEZER
Masalah dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa masih pasif dan ketuntasan
hasil belajar siswa masih rendah yaitu 32%. Tujuan peneliti adalah meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar IPA melalui Penerapan Model Pembelajaran kooperatif
tipe NHT. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas dua siklus,
setiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Pengumpulan data dengan lembar observasi untuk
aktivitas belajar siswa dan tes untuk hasil belajar siswa. Hasil penelitian
menunjukan bahwa penggunaan Model Pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari
peningkatan aktivitas belajar siswa, pada siklus I mencapai 66% berkategori
cukup aktif dan pada siklus II meningkat menjadi 79% berkategori aktif.
Ketuntasan hasil belajar pada siklus I mencapai 68%, dengan rata-rata nilai adalah
66 berkategori cukup, meningkat menjadi 82% pada akhir siklus II dengan rata-
rata nilai adalah 79 berkategori baik.
Kata kunci: Aktivitas, hasil belajar, model pembelajaran kooperatif tipe
NHT
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS IV
SD.NEGERI 1 HAJIMENA KECAMATAN NATAR
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
TAHUN AJARAN 2016/2017
Oleh
EBENEZER
(Skripsi)
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini kepada :
1. Kedua orang tuaku Bapak SM. Purba alm dengan Ibu Henna Br Sihite alm
yang selalu memberi dukungan untuk keberhasilanku dan menjadi
motivasi dalam menyelesaikan studiku.
2. Untuk suamiku Binsar Raja Gug guk, SH alm, yang selalu menjadi
motivasi dalam menyelesaikan studiku.
3. Untuk anak-anakku Biuty Mariana R, Oshkar Christian R, dan Yeremia
Alberto R, yang selalu menjadi motivasi, memberikan perhatian serta
semangat dalam menyelesaikan studiku.
4. Teman-teman seperjuanganku yang tidak dapat kusebutkan satu-persatu
yang selalu menjadi tempat tukar pikiran dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Almamaterku Universitas lampung yang telah mendewasakanku dalam
berfikir dan bertindak.
MOTTO
“Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika
kesempatan bertemu dengan kesiapan.”
“ Belajarlah dari masa lalu, hiduplah di masa sekarang dan
rencanakan untuk hari esok.’’
RIWAYAT HIDUP
Penulis yang bernama Ebenezer lahir di Sibolga, pada tanggal 11 Desember 1964.
Penulis adalah anak kelima dari sepuluh bersaudara dari pasangan Bapak SM.
Purba alm dengan Ibu Henna Br Sihite alm.
Riwayat Pendidikan :
1. Pendidikan Penulis dimulai dari Sekolah Dasar Negeri No. 081237
Kotamadya Sibolga Propinsi Sumatera Utara, tamat dan berijazah tahun
1979.
2. Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 1 Kotamadya Sibolga, tamat dan
berijazah tahun 1982.
3. Sekolah Pendidikan Guru Negeri di Sibolga Kota Kotamadya Sibolga,
tamat dan berijazah tahun 1985.
4. Pada tahun 2013 penulis melanjutkan S1 PGSD SKGJ FKIP Universitas
Lampung sampai terselesaikannya skripsi ini.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus, atas berkat dan
anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ipa Dengan Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas IV
SD Negeri 1 Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun
Pelajaran 2016/2017.”
Peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada semua pihak
yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini, baik berupa moril maupun
materil kepada:
1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M. Hum., selaku Dekan FKIP Universitas
Lampung yang telah memfasilitasi serta memberikan kemudahan yang
peneliti perlukan selama menyelesaikan studi maupun penulisan skripsi
ini.
2. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung yang telah memberikan arahan berbagai urusan
dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd., selaku Ketua Program Studi S1
PGSD SKGJ sekaligus Dosen Pembahas yang telah memberikan arahan,
bimbingan, saran dan motivasi dalam penyusunan penelitian ini .
4. Bapak Drs. Riyanto MT, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing dalam
penelitian ini, yang telah membimbing, mengarahkan, membantu dan
memberikan masukan berarti bagi peneliti.
5. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Program Studi S-1 Guru dalam Jabatan FKIP Universitas
Lampung yang telah mendidik dengan memberikan ilmu pengetahuan
selama masa studi.
6. Ibu Nyionah Rohanah, S.Pd, MM., selaku Kepala Sekolah SDN 1
Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan atas kerjasama,
bantuan dan bimbingannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
penelitian ini.
7. Ibu Hj. Suryati, S.Pd., selaku guru kelas IV.B SDN 1 Hajimena
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk menjadi teman sejawat peneliti dalam
melakukan penelitian.
8. Seluruh dewan guru SDN 1 Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan yang telah memberikan bantuan dan motifasi selama
peneliti menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman mahasiswa S-1 Guru Dalam Jabatan FKIP Universitas
Lampung yang saling membantu serta selalu tukar pendapat dalam
penyelesaian penulisan skripsi ini.
10. Almamater Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
sebagai tempat peneliti menimba ilmu semoga semakin jaya.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan laporan penelitian ini masih belum
sempurna dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu saya mohon kepada
pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan dimasa mendatang.
Akhir kata peneliti berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi kemajuan
pendidikan, khususnya bagi mata pelajaran IPA di sekolah dasar. Atas
partisipasi yang telah diberikan, peneliti mengucapkan terimakasih, semoga
hasil ini dapat berguna bagi perkembangan pendidikan di Indonesia. SDN 1
Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan
Bandar Lampung, 2017
Peneliti,
EBENEZER
NPM. 1313093025
DAFTAR ISI
Daftar TabelDaftar GambarDaftar Lampiran
I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 4C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 5D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6
II. TINJAUAN PUSTAKAA. Belajar dan Pembelajaran............................................................................ 8
1. Belajar ................................................................................................... 81.1.Pengertian Belajar ........................................................................... 91.2.Aktivitas Belajar ............................................................................. 91.3.Hasil Belajar .................................................................................10
2. Pembelajaran .......................................................................................112.1.Pengertian Pembelajaran...............................................................112.2.Pengertian Model Pembelajaran ...................................................112.3.Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif .................................12
B. Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT...............................................141. Pengertian Model Pembelajaran NHT ................................................142. Kebaikan dan Kelemahan Model Pembelajaran NHT........................163. Langkah-langkah Model Pembelajaran NHT .....................................17
C. Pengertian IPA ..........................................................................................18D. Penelitian yang Relevan ...........................................................................19E. Kerangka Pikir ..........................................................................................20F. Hipotesis Tindakan....................................................................................21
III. METODE PENELITIANA. Pendekatan Penelitian ...............................................................................22B. Setting Penelitian .....................................................................................23
1. Waktu Penelitian .................................................................................232. Tempat Penelitian................................................................................233. Subjek Penelitian ................................................................................23
C. Prosedur Penelitian ...................................................................................241. Siklus I ................................................................................................25
2. Siklus II ..............................................................................................27D. Instrument Penelitian ................................................................................29
1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa .....................................................292. Lembar Observasi Aktifitas Guru .......................................................303. Lembar Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa...........................................31
E. Teknik Analisis Data.................................................................................321. Kualitatif .............................................................................................322. Kuantitatif ..........................................................................................32
F. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data....................................................321. Sumber Data .......................................................................................322. Alat Pengumpul data ..........................................................................33
G. Indikator Keberhasilan ..............................................................................33
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil SD Negeri 1 Hajimena ...........................................................................34B. Deskripsi Persiklus ...........................................................................................35
1. Siklus I .......................................................................................................361. Perencanaan........................................................................................... 362. Pelaksanaan ........................................................................................... 363. Pengamatan/ Observasi .........................................................................36
1) Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ......................................................372) Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ............................................393) Perolehan Nilai Pada Siklus I ..........................................................41
4. Refleksi..................................................................................................422. Siklus II ......................................................................................................44
1. Perencanaan...........................................................................................442. Pelaksanaan ...........................................................................................443. Pengamatan atau Observasi...................................................................44
1) Aktivitas Belajar Siswa Siklus II .....................................................452) Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ...........................................473) Perolehan Nilai Pada Siklus II .........................................................49
4. Refleksi.................................................................................................50C. Pembahasan ......................................................................................................52
V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................................56B. Saran .................................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil Belajar Siswa Pada Semester Ganjil .............................................32. Kriteria Keberhasilan Aktivitas Belajar Siswa ........................................303. Kategori Kinerja Guru ............................................................................314. Daftar Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai ...........................................315. Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ..............................................................376. Kriteria Keberhasilan Aktivitas Belajar Siswa ........................................387. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ....................................................398. Kategori Kinerja Guru .............................................................................409. Perolehan Nilai Pada Siklus I ..................................................................41
10. Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Siklus I..........................................4111. Aktivitas Belajar Siswa Siklus II .............................................................4512. Kriteria Keberhasilan Aktivitas Belajar Siswa ........................................4613. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ...................................................4714. Kategori Kinerja Guru .............................................................................4815. Hasil Perolehan Nilai Pada Siklus II........................................................4916. Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Siklus II ........................................4917. Rekapitulasi Aktivitas Siklus I dan II ......................................................5218. Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I dan II ................................................5319. Rekapitulasi Kinerja Guru Siklus I dan II................................................54
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Diagram Kerangka Pikir Penelitian ......................................................202. Alur Penelitian Tindakan Kelas............................................................243. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I..............................................434. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II ............................................51
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Pemetaan Standar Isi .................................................................................612. Silabus Pembelajaran ................................................................................623. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................................644. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II...........................................685. Kisi-kisi Soal ............................................................................................716. Kartu Soal NHT Siklus I ...........................................................................72
1.LKS Siklus I........................................................................................... 742.Kunci Jawaban Kartu Soal NHT Siklus I .............................................. 753.Kunci Jawaban LKS Siklus I .................................................................75
7. Kartu Soal NHT Siklus II .........................................................................761.LKS Siklus II .........................................................................................772.Kunci Jawaban Kartu Soal NHT Siklus II .............................................783.Kunci Jawaban LKS Siklus II ................................................................78
8. Aktivitas Belajar Siswa Siklus I................................................................799. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ......................................................8010. Perolehan Nilai Pada Sikus I .....................................................................8111. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ..................................................8212. Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ..............................................................8313. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II.....................................................8414. Hasil Perolehan Nilai Pada Sikus II ..........................................................8515. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II .................................................8616. Rekapitulasi Aktivitas Siklus I dan II .......................................................8717. Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I dan II .................................................8818. Rekapitulasi Kinerja Guru Siklus I dan II .................................................89
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Hasil Belajar Siswa Semester Ganjil Mata Pelajaran IPA ............................... 3
Jadwal Pelaksanaan kegiatan siklus I............................................................... 36
Hasil Aktivitas Belajar Siklus I........................................................................ 40
Hasil Obsevasi Kinerja Guru Siklus I .............................................................. 40
Hasil Perolehan Nilai Siklus I .......................................................................... 42
Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Tes IPA Siklus I ........................................... 42
Jadwal Pelaksanaan kegiatan siklus II ............................................................. 44
Hasil Aktivitas Belajar Siklus II ...................................................................... 47
Hasil Obsevasi Kinerja Guru Siklus II............................................................. 48
Hasil Perolehan Nilai Siklus II......................................................................... 49
Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Tes IPA Siklus II .......................................... 49
Perubahan Hasil Tes Siklus I dan Siklus II ...................................................... 52
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ................................................................. 22
4.1 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar siklus I....................................................... 44
4.2 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar siklus II.................................................. 51
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
19. Silabus Pembelajaran ........................................................................... 5920. Pemetaan Standar Isi ............................................................................ 6121. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ....................................... 6222. LKS Siklus I......................................................................................... 6523. Kartu Soal NHT Siklus I ...................................................................... 6724. Aktivitas Belajar Siswa Siklus I........................................................... 7025. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I................................................. 7126. Perolehan Nilai Siklus I ....................................................................... 7227. Distribusi Perolehan Nilai Siklus I....................................................... 7328. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II...................................... 7629. LKS Siklus II ....................................................................................... 7930. Kartu Soal NHT Siklus II..................................................................... 8131. Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ......................................................... 8332. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ............................................... 8433. Perolehan Nilai Siklus II ...................................................................... 8534. Distribusi Perolehan Nilai Siklus II ..................................................... 8635. Foto Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I.............................................. 8936. Foto Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................................ 90
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karuniaNya, saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif tipe NHT Tahun Pelajaran 2013/2014. Penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya pada semua pihak yang membantu
pelaksanaan penelitian ini, baik berupa moril maupun materil kepada:
1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si, sebagai Dekan FKIP Unila yang
telah memfasilitasi serta kemudahan selama penelitian
2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu
Pendidikan Unila yang telah memberikan arahan berbagai urusan dalam
penyusunan penelitian ini.
3. Bapak Dr. Darsono, M. Pd, selaku Ketua Program Studi S1 PGSD SKGJ
yang telah memberikan arahan berbagai urusan dalam penyusunan
penelitian ini
4. Bapak Muncarno, M.Pd , selaku pembimbing dalam penelitian ini, yang
telah membimbing, mengarahkan, membantu dan memberikan masukan
berarti bagi penulis.
5. Ibu Dra. Cut Rohani, M.Pd selaku Dosen Penguji/Pembahas penelitian ini
yang telah banyak memberikan masukan berarti bagi penulis
6. Bapak Amirsyah, S.Pd sebagai Kepala Sekolah SD 1 Margodadi Kec.
Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan atas kerjasamanya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
7. Ibu Sri Sulastina sebagai guru kelas IV SD 1 Margodadi Kec. Jatiagung
Kabupaten Lampung Selatan atas kerjasamanya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan laporan penelitian ini masih
belum sempurna dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami mohon
kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi perbaikan dimasa mendatang.
Peneliti berharap semoga penelitian ini ada manfaatnya bagi kemajuan
pendidikan, khususnya bagi mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar. Atas partisipasi
yang telah diberikan, peneliti mengucapkan terimakasih, semoga hasil ini dapat
berguna bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.
Bandar Lampung, 2014
Peneliti,
YULIATINPM 1013079320
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah, antara lain dengan perbaikan mutu belajar-mengajar. Belajar mengajar
di sekolah merupakan serangkaian kegiatan yang secara sadar telah terencana.
Dengan adanya perencanaan yang baik akan mendukung keberhasilan
pengajaran. Usaha perencanaan pengajaran diupayakan agar peserta didik
memiliki kemampuan maksimal dan meningkatkan motifasi, tantangan dan
kepuasan sehingga mampu memenuhi harapan baik oleh guru sebagai
pembawa materi maupun peserta didik sebagai penggarap ilmu pengetahuan.
Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan.
Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha
pembaharuan dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan semakin
mengalami kemajuan. Sejalan dengan kemajuan tersebut, maka dewasa ini
pendidikan di sekolah-sekolah telah menunjukkan perkembangan yang sangat
pesat.
Perkembangan itu terjadi karena terdorong adanya pembaharuan tersebut,
sehingga di dalam pengajaranpun guru selalu ingin menemukan metode dan
peralatan baru yang dapat memberikan semangat belajar bagi semua siswa.
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana
2
yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi
kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh
harapan besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini,
karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus
dibentuk.
Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau
hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru
sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan
pemegang peran yang sangat penting. Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam
proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar
mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu
pengajaran menjadi lebih efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang
disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk
mempelajari bahan pelajaran tersebut.
Pada materi pembelajaran IPA di pendidikan dasar khususnya pendidikan
dasar di SDN 1 Hajimena semakin lama semakin mengalami penurunan,
dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Aktivitas siswa dalam belajar
masih rendah dan masih cederung berpusat kepada guru, sehingga siswa
masih pasif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Siswa di kelas merasa
pembelajaran IPA kurang menarik dan membosankan karena belum
diterapkannya model pembelajaran yang bervariatif, kreatif, inovatif, dan
menyenangkan dalam pembelajaran IPA.
Kesenjangan nilai secara umum pada mata pelajaran IPA juga dapat dilihat
3
dari hasil observasi peneliti terhadap nilai hasil ulangan siswa, dalam
rekapitulasi nilai ulangan tersebut nilai mata pelajaran IPA terlihat masih
rendah. Hal ini juga dapat dilihat pada :
Tabel 1 Hasil belajar siswa pada semester Ganjil Mata pelajaran IPAKelas IV SD.Negeri 1 Hajimena.
NO NILAI JUMLAH SISWA PERSENTASE KETERANGAN
1 0-64 15 orang 68% Belum Tuntas
2 65-74 4 orang 18% Tuntas
3 75-100 3 orang 14% Tuntas
4 Jumlah 22 100% -
Hasil observasi peneliti terhadap hasil rekapitulasi nilai ulangan IPA.
Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian pada mata pelajaran
IPA ini, karena jika dibiarkan tanpa adanya kegiatan yang mendorong kearah
yang lebih baik dalam pembelajaran, maka nilai pada mata pelajaran ini akan
terus menurun, maka itu peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together ( NHT) dengan harapan nilai mata
pelajaran IPA dapat mengalami peningkatan.
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan
adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan
diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan
dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada
siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-
kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat
4
pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk
memecahkan masalah.
Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan
penguasaan akademik.
Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk mengadakan
penelitian yang dirumuskan dengan judul : “Peningkatan Aktivitas dan Hasil
Belajar IPA Dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Selatan Tahun Pelajaran 2016/2017.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Hajimena menunjukan
minimnya penguasaan terhadap materi pelajaran IPA. Nilai rata-rata untuk
mata pelajaran IPA di kelas IV masih rendah. Terdapat beberapa masalah
yang penulis identifikasikan yaitu sebagai berikut:
1. Aktivitas siswa dalam belajar IPA pada siswa Kelas IV SDN 1 Hajimena
masih rendah.
2. Hasil belajar IPA banyak belum memuaskan dan belum memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
3. Belum diterapkannya model pembelajaran yang bervariatif, kreatif,
inovatif, dan menyenangkan dalam pembelajaran IPA.
4. Sistem pembelajaran di kelas masih cenderung berpusat pada guru.
5
5. Siswa di kelas IV SD.Negeri 1 Hajimena masih pasif dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas. Tergambar di belakang.
A. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi di atas maka penelitian ini akan dibatasi pada
peningkatan aktivitas dan hasil belajar dengan menerapkan model
pembelajaran Kooperatif Tipe NHT.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut, maka
rumusan permasalahan yang diteliti dalam PTK ini adalah :
1. Bagaimanakah Peningkatan aktivitas belajar IPA dengan penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas IV SDN 1
Hajimena?
2. Bagaimanakah Peningkatan hasil belajar IPA dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas IV SDN 1
Hajimena?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka
tujuan penelitian pada PTK ini adalah:
1.Meningkatkan aktivitas belajar IPA dengan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT pada siswa kelas IV SDN 1 Hajimena.
2.Meningkatkan hasil belajar IPA dengan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT pada siswa kelas IV SDN 1 Hajimena.
6
D. Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat diharapkan
memberikan manfaat bagi:
1. Siswa
a. Siswa lebih tertarik dan lebih termotivasi untuk belajar IPA dengan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pembelajaran yang disajikan
khususnya kelas IV
b. Siswa mendapatkan pengalaman pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT
2. Guru
a. Dapat berkembang secara profesional.
b. Melalui penelitian ini guru dapat memberi motivasi serta inovasi dalam
pembelajaran untuk lebih meningkatkan kompetensi dalam profesinya
sebagai guru dalam pembelajaran anak.
c. Dapat mengoptimalkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT pada pembelajaran IPA sebagai alat untuk meningkatkan aktivitas
dan hasi belajar siswa.
3. Kepala Sekolah
a. Dapat meningkatkan profesionalisme kepala sekolah.
b. Dapat meningkatkan efektifitas kerja kepala sekolah dalam
meningkatkan mutu pendidikan, masukan, proses, dan hasil pendidikan
dan pembelajaran disekolah.
c. Dapat membantu kepala sekolah dalam mengatasi masalah pembelajaran
dan pendidikan disekolah, perbaikan proses pembelajaran, kualitas lulusan,
dan eksitensi sekolah sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
7
4. Peneliti
Menambah wawasan dan pengalaman pada saat melaksanakan kegiatan
pembelajaran, sehingga dapat memperbaiki serta dapat menciptakan
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, serta mampu
menciptakan pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan untuk
peserta didik dimasa yang akan datang.
5. Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti
lain yang ingin membuat PTK dengan menggunakan model pembelajaran
NHT khususnya pada mata pelajaran IPA.
8
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran
1. Belajar
1.1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas yang di dalamnya terdapat sebuah proses dari
tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa menjadi
bisa untuk mencapai hasil yang optimal. Belajar adalah sebuah proses
perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan
dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti
peningkatan kecakapan,pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan yang lain.
Menurut Oemar Hamalik (2001:28), belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Aspek tingkah laku
tersebut adalah: pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi,
emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap.
Sedangkan menurut Sardiman (2003: 22), belajar merupakan suatu proses
interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin berwujud
pribadi, fakta, konsep ataupun teori. Lebih lanjut menurut Budi (2009: 57),
belajar adalah proses perubahan tingkah laku. Dari berbagai pengertian belajar
dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah sebuah proses
perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik yang dilakukan secara bertahap
mulai dari masa kecil hingga masa tua.
9
1.2. Aktivitas Belajar
Adanya perubahan paradigma pendidikan saat ini menuntut dilakukannya
perubahan proses pembelajaran di dalam kelas. Peran guru saat ini diarahkan
untuk menjadi fasilitator yang dapat membantu siswa dalam belajar, bukan
sekedar menyampaikan materi saja. Guru harus mampu melibatkan siswa
dalam kegiatan pembelajaran secara optimal.
Menurut Rusman (2011: 323) pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa
diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas kegiatan
pembelajaran, sehingga siswa mampu mengaktualisasikan kemampuannya di
dalam dan di luar kelas. Aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang
dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya
adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran akan berdampak terciptanya situasi belajar aktif.
Menurut Wawan, (2010:1), aktivitas belajar adalah segenap rangkaian
kegiatan atau aktivitas secara sadar yang dilakukan oleh seseorang yang
mengakibatkan perubahan dalam dirinya, berupa perubahan pengetahuan atau
kemahirannyang sifatnya tergantung pada sedikit banyaknya perubahan.
Sedangkan menurut Susilo (2010: 29) berpendapat bahwa aktivitas belajar
merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar,
aktivitas belajar yang dimaksud adalah aktivitas yang mengarah pada proses
bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab
pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tnggung jawab
terhadap tugas yang diberikan.
10
Berdasarkan uraian di atas penulis berpendapat bahwa aktivitas belajar adalah
segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa)
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Aktivitas yang dimaksudkan di
sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran akan berdampak terciptanya situasi belajar aktif.
Aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar tidak hanya mengenai
aktivitas fisik siswa tetapi berkaitan dengan aktivitas mental siswa.
1.3. Hasil Belajar
Dalam proses pembelajaran, siswa dan guru mengharapkan hasil belajar
siswa baik. Hasil belajar menurut Mulyasa (2008: 25), adalah prestasi belajar
siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat
perubahan prilaku yang bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa
perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil
belajar siswa yang mengacu pada pengalaman langsung.
Sedangkan menurut Slameto (2010:2), belajar merupakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Lebih lanjut menurut
Fathurrohman dan Sutikno (2010:6), belajar adalah perubahan yang terjadi di
dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu.
Berdasarkan uraian di atas penulis berpendapat bahwa hasil belajar merupakan
prestasi belajar siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi
dan derajat perubahan prilaku yang bersangkutan. Hasil yang dimaksudkan di
sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya hasil siswa dalam
proses pembelajaran akan berdampak terciptanya situasi belajar aktif.
11
2. Pembelajaran
2.1. Pengertian Pembelajaran
Proses pembelajaran tidak hanya ditemukan di lingkungan sekolah, proses
pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku
dimanapun dan kapanpun. Menurut Warsita (2008:85) Pembelajaran adalah
suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk
membelajarkan peserta didik.
Sedangkan menurut Sudjana (2004:28) Pembelajaran dapat diartikan sebagai
setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi
kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga
belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan
membelajarkan.
Lebih lanjut menurut Trianto (2010:17), Pembelajaran merupakan aspek
kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan.
Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi
berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dari pendapat di
atas penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran dalam makna kompleks
adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya
(mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan.
2.2. Pengertian Model Pembelajaran
Sebagai seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran yang tepat
bagi peserta didik. karena itu dalam memilih model pembelajaran, guru harus
12
memperhatikan keadaan atau kondisi siswa, bahan pelajaran serta sumber-
sumber belajar yang ada agar penggunaan model pembelajaran dapat
diterapkan secara efektif dan menunjang keberhasilan belajar siswa.
Menurut Kurniawan (2007:42), Model pembelajaran adalah prosedur
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar. Sedangkan model pembelajaran menurut Kardi dan Nur
(2000:62) ada lima model pembelajaran yang dapat digunakan dalam
mengelola pembelajaran, yaitu: pembelajaran langsung, pembelajaran
kooperatif, pembelajaran berdasarkan masalah, diskusi, dan learning strategi.
Sedangkan Soekamto dan Winataputra (2005: 78), mendefinisikan model
pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar bagi para siswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran dan berfungsi sebagai pedoman bagi
para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa model-model pembelajaran
merupakan kerangka konseptual yang lebih menekankan pada penerapannya
di kelas sehingga model-model pembelajaran dapat digunakan sebagai acuan
pada kegiatan perancangan kegiatan yang sistematik dalam
mengkomunikasikan isi pelajaran kepada siswa.
2.3. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang
mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-
13
kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah
ditentukan.
Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk memberikan
kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses
berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian besar
aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi
pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah.
Menurut Pendapat Muhammad. Arif (2008:150), pembelajaran kooperatif
disebut dengan istilah pembelajaran gotong-royong, yaitu kelompok
pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama
dengan siswa lain dalam tugasan-tugasan yang terstruktur. Pembelajaran
kooperatif hanya berjalan kalau sudah terbentuk suatu kelompok atau suatu
kelompok yang didalamnya siswa bekerja secara terarah untuk mencapai
tujuan yang sudah ditentukan dengan jumlah anggota kelompok pada
umumnya terdiri dari 4-5 orang.
Sedangkan Trianto (2011:56) mengemukakan bahwa dalam belajar kooperatif
siswa belajar bersama sebagai suatu tim dalam menyelesaikan tugas-tugas
kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Lebih lanjut Rusman (2011:202)
menyebutkan pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran
dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang
dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.
14
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, disimpulkan pengertian
model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana
siswa dapat belajar dan bekerja dalam kelompok kecil (4-6 siswa) serta dapat
berinteraksi satu sama lain demi mencapai tujuan belajar bersama.
Keberhasilan model pembelajaran kooperatif bukan terletak pada kemampuan
satu siswa, tetapi keberhasilan terletak pada kerja sama dalam kelompok.
Dalam model pembelajaran kooperatif, tugas siswa dalam kelompok adalah
mencapai ketuntasan belajar dan berkewajiban membantu siswa lain dalam
mempelajari suatu bahan materi pelajaran.
B. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)
1. Pengertian Model Pembelajaran NHT
Teknik belajar mengajar Kepala Bernomor (Numbered Heads)
dikembangkan oleh Spencer Kagan. Tehnik ini memberikan kesempatan pada
siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban
yang paling tepat. Selain itu, tehnik ini juga mendorong siswa untuk
meningkatkan semangat kerjasama mereka.
Tehnik ini bisa digunakan untuk semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia anak didik. Salah satu metode pembelajaran kooperatif yang
cukup banyak diterapkan di sekolah-sekolah adalah Numbered Head
Together atau disingkat NHT, tidak hanya itu saja, NHT juga banyak sekali
digunakan sebagai bahan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Model NHT adalah bagian dari model pembelajaran kooperatif struktural,
yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa. Menurut Ibrahim (2000:28), Struktur
15
Kagan dikembangkan sebagai bahan alternatif dari sruktur kelas tradisional
seperti mangacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh
guru untuk menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan.
Suasana seperti ini menimbulkan kegaduhan dalam kelas, karena para siswa
saling berebut dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan
peneliti. Dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup
dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi
pelajaran tersebut.
Muhammad Ali (2005:89) menyatakan bahwa konsep mengajar merupakan
suatu proses yang kompleks, tidak hanya sekedar menyampaikan informasi
dari guru kepada siswa, banyak kegiatan maupun tindakan yang harus
dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik pada seluruh
siswa, oleh karena rumusan pengertian mengajar tidaklah sederhana, dalam
arti membutuhkan rumusan yang dapat meliputi seluruh kegiatan dan
tindakan dalam perbuatan mengajar itu sendiri.
Menurut Suhermi (2004:43) menyatakan bahwa NHT adalah pendekatan
yang dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah
materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman
mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
NHT adalah suatu model pembelajaran berkelompok yang setiap anggota
kelompoknya bertanggung jawab atas tugas kelompoknya, sehingga tidak ada
pemisahan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain dalam satu
kelompok untuk saling memberi dan menerima antara satu dengan yang
lainnya.
16
2. Kebaikan dan Kelemahan Model Pembelajaran NHT :
Krismanto (2003: 63) bahwa Model pembelajaran NHT memiliki beberapa
kelebihan yaitu:
1. Melatih siswa untuk dapat bekerja sama dan menghargai pendapat orang
lain
2. Melatih siswa untuk bisa menjadi tutor Sebaya
3. Memupuk rasa kebersamaan
4. Membuat siswa menjadi terbiasa dengan perbedaan
5. Meningkatkan hasil belajar siswa
6. Mampu memperdalam pamahaman siswa
7. Menyenangkan siswa dalam belajar
8. Mengembangkan sikap kepemimpinan siswa
9. Mengembangkan rasa ingin tahu siswa
10. Mengembangkan rasa saling memiliki antara teman sebaya
Krismanto (2003: 63), menyatakan bahwa Model pembelajaran NHT memiliki
beberapa kelemahan yaitu: Siswa yang sudah terbiasa dengan cara
konvensional akan sedikit kewalahan, guru harus bisa memfasilitasi siswa,
tidak semua siswa mendapat giliran. Model NHT memiliki kelebihan
diataranya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, mampu memperdalam
pamahaman siswa, menyenangkan siswa dalam belajar, mengembangkan sikap
positif siswa, mengembangkan sikap kepemimpinan siswa, mengembangkan
rasa ingin tahu siswa, meningkatkan rasa percaya diri siwa, mengembangkan
rasa saling memiliki, serta mengembangkan keterampilan untuk masa depan.
17
3. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT:
Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan oleh Ibrahim (2000: 29)
menjadi enam langkah sebagai berikut :
1. Persiapan
Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan
membuat Skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
2. Pembentukan kelompok
Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT. Guru membagi para siswa menjadi beberapa
kelompok yang beranggotakan 3-5 orang siswa. Guru memberi nomor
kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda.
Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari
latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan
belajar.Selain itu, dalam pembentukan kelompok digunakan nilai tes
awal (pre-test) sebagai dasar dalam menentukan masing-masing
kelompok.
3. Tiap kelompok harus memiliki buku paket
Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku
paket atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan
LKS atau masalah yang diberikan oleh guru.
4. Diskusi masalah
Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa
sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa
berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap
orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS
18
atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat
bervariasi, dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat umum.
5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban
Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap
kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan
jawaban kepada siswa di kelas.
6. Memberi kesimpulan
Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan
yang berhubungan dengan materi yang disajikan.
Krismanto (2003:56) mengemukakan bahwa langkah-langkah model
pembelajaran NHT adalah:
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam kelompok mendapat
nomor
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota
kelompok dapat mengerjakannya dan mengetahui jawabannya
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil
melaporkan hasil kerjasama mereka
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
6. Kesimpulan
C. Pengertian IPA
Pengertian IPA menurut kurikulum KTSP Depdiknas (2010: 105) bahwa
IPA berhubungan dengan mencari cara, mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi merupakan suatu proses
penemuan.
19
Menurut Carin (2009: 4) menyatakan sains adalah suatu kegiatan berupa
pertanyaan dan penyelidikan alam semesta dan penemuan rahasia alam. Dari
pendapat di atas dapat di artikan IPA adalah teoritis diperoleh dengan metode
khusus untuk mendapatkan suatu konsep berdasarkan hasil observasi dan
eksperimen tentang gejala alam dan berusaha mengembangkan rasa ingin tahu
tentang alam .
D. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang mengacu pada penelitian yang terdahulu yang dilakukan oleh:
1) Rica Sri Astuti (2012) “ Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar
siswa Mata Pelajaran Kooperatif IPA Melalui Metode NHT Pada Siswa
Kelas V SDN 5 Jatimulyo Kec. Jatiagung Kab. Lampung Selatan”.
Penelitian yang dilakukan mengalami peningkatan pada aktivitas dan hasil
belajarnya dengan menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe NHT
yaitu aktivitas dalam belajar IPA mencapai 72,4% dan hasil belajar siswa
mencapai 76,8%.
2) Ngadiran (2014) “ Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar siswa
Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif tipe NHT Pada Siswa Kelas
V SDN 2 Waykandis Kec. Tanjung seneng Bandar Lampung”. Penelitian
yang dilakukan mengalami peningkatan pada aktivitas dan hasil belajarnya
dengan menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu
aktivitas dalam belajar IPA mencapai 80,5% dan hasil belajar siswa
mencapai 84,5%.
20
E. Kerangka Berpikir
Gambar 1. Diagram Kerangka Pikir Penelitian.
Dari diagram kerangka pikir di atas dapat diketahui secara ringkas kegiatan
yang akan dilakukan oleh peneliti. Dimulai dari observasi awal, kondisi
awal sebelum penelitian berlangsung belum ada kegiatan pembelajaran yang
menggunakan metode sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa masih
rendah.
Tindakan penelitian dimulai dengan penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT, kegiatan terdiri dari siklus I dan siklus II. Setelah
siklus II dapat kita lihat bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil
belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Hajimena, Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan.
Kondisiawal
Guru/Peneliti : Kegiatanpembelajaran belummenggunakan model
pembelajaran kooperatif tipeNHT
Siswa yang diteliti :aktivitas dan hasil
belajar yang rendah
Tindakanpenelitian
Memanfaatkan modelpembelajaran kooperatiftipe NHT dalam proses
pembelajaran
Siklus 1: Memanfaatkanmodel pembelajarankooperatif tipe NHT
yang didemostrasikanoleh guru, siswa melihat
Kondisiakhir
Diduga melalui modelpembelajaran kooperatif
tipe NHT dapatmeningkatkan aktivitasdan hasil belajar mata
pelajaran IPA pada siswakelas IV SDN 1 Hajimena
Siklus 2:Memanfaatkan model
pembelajarankooperatif tipe NHT
yang didemostrasikanoleh guru, siswa
melihat.
21
F. Hipotesis Tindakan
Menurut Soehartono (2000:26), hipotesis adalah suatu pernyataan yang
masih harus diuji kebenarannya secara empirik. Sedangkan Cholid Narbuka
(2001:13) menyatakan bahwa hipotesis merupakan dugaan sementara yang
masih dibuktikan kebenarannya melalui satu penelitian, dan hipotesis
terbentuk sebagai hubungan antara dua variabel atau lebih.
Dari pendapat para ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis
adalah dugaan sementara yang masih perlu dibuktikan kebenaranya melalui
penelitian. Berdasarkan kedua pendapat diatas, maka hipotesis tindakan
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Dengan pemakaian model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada mata
pelajaran IPA dengan memperhatikan langkah-langkah secara tepat maka
aktivitas belajar murid kelas IV SD Negeri 1 Hajimena Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan dapat meningkat”.
22
III. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom
action research). Berdasarkan seting dan lokasi, penelitian tindakan kelas
adalah penelitian yang biasanya dilaksanakan oleh guru di kelas atau sekolah
tempat ia mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau
peningkatan proses dan praktis pembelajaran (Depdikbud, 2002:3).
Sedangkan menurut Wardhani, (2004:4 ), Penelitian tindakan kelas adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru,sehingga
hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Prosedur penelitian yang digunakan adalah siklus. Siklus ini tidak hanya
berlangsung satu kali, tetapi berlangsung dalam beberapa siklus sehingga
tercapai tujuan. Dalam Penilitian ini dilaksanakan 2 Siklus. Dalam
sebuah siklus terdapat 4 tahap yang terangkai yang harus berlangsung
sesuai dengan aturanya yaitu: Perencanan (planning), pelaksanaan
(action), pengamatan (observation), dan reflektif (reflect),(Aqib, 2006: 31).
23
B. Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Tahun Ajaran 2016/2017
semester I. PTK ini dilaksanakan dalam 2 siklus. waktu tersebut
diharapkan mampu mengatasi persoalan yang ada dan dapat memenuhi
harapan peneliti dalam mencapai hasil yang diinginkan.
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Hajimena, Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2016/2017.
3. Subjek Penelitian
Subjek tindakan dalam penelitian ini adalah 22 orang siswa, terdiri dari 10
orang putri dan 12 orang putra kelas IV SD Negeri 1 Hajimena,
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
24
C. Prosedur Penelitian
Gambar 2. Alur Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto 2001:16)
Analisis & Refleksi
ObservasiPelaksanaan
Tindakan
Perbaikan Rencana Tindakan
Siklus 2
Rencana Tindakan
Analisis & Refleksi
ObservasiPelaksanaan
Tindakan
Perbaikan Rencana Tindakan
Siklus 1
Rencana Tindakan
25
Siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap ini adalah menyusun Silabus, dan pemetaan, Rencana Perbaikan
Pembelajaran (RRP), mempersiapkan materi untuk siklus I yaitu Gaya.
2. Pelaksanaan
Proses tindakan dalam siklus I adalah :
Kegiatan Awal
1. Mengucapkan salam dan Berdo'a
2. Guru mengecek kesiapan peserta didik, dan perlengkapan belajar
kelas
3. Guru juga mempersiapkan materi pembelajaran yang dapat
diajarkan menggunakan NHT.
4. Guru mempersiapkan apersepsi dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai melalui kegiatan pembelajaran.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
1. Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan 3-5 orang siswa.
2. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama
kelompok yang berbeda. Kelompok yang dibentuk adalah kelompok
heterogen.
3. Setelah itu guru menjelaskan materi tentang gaya. Dalam pembentukan
26
kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan
agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang
diberikan oleh guru.
4. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk
menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban
dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah
diberikan oleh guru.
5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban. Dalam tahap ini, guru
menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor
yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di
kelas.
6. Siswa yang memiliki nomer sama membacakan hasil jawabanya di depan
teman sekelasnya.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
1. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil pembelajaran sesuai dengan
nomer yang dimilikinya
2. Siswa kelompok lain memberikan pendapat dan komentar
3. Guru dan siswa menyimpulkan hasil presentasi dari setiap kelompok
Konfirmasi
1. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
2. Guru mengevaluasi hasil akhir siswa dengan cara memberikan tes tertulis
kepada masing-masing kelompok yang mencakup semua.
Penutup
1. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
27
3. Pengamatan atau Observasi
Tahapan ini dilakukan bersamaan pada saat pelaksanaan. Pengamatan
dilakukan pada saat tindakan sedang berjalan. Pada tahap ini, peneliti
melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi
selama tindakan sedang berlangsung. Pengumpulan data dilakukan
menga2gunakan format obsevasi penilaian yang telah disusun.
4. Refleksi
Dalam akhir Siklus I, guru dan siswa mengadakan refleksi. Refleksi bertujuan
untuk mengetahui aktivitas siswa pada proses pembelajaran dan mengetahui,
hasil belajar Siklus I dan untuk menentukan tindakan dalam siklus II.
2. Siklus II
1. Perencanaan
Pada tahap ini sama yang dilakukan pada Siklus I adalah menyusun Silabus,
dan pemetaan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RRP), mempersiapkan
materi untuk siklus II yaitu materi tentang gaya,mempersiapkan lembar
observasi.
2. Pelaksanaan
Proses tindakan dalam siklus II adalah :
Kegiatan Awal
1. Mengucapkan salam dan Berdo'a
2. Guru mengecek kehadiran peserta didiknya
3. Apersepsi memberikan umpan balik terhadap pelajaran yang telah
dipelajari dipertemuan sebelumnyaGuru mempersiapkan siswa dalam
memulai pelajaran.
28
Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
2. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama
kelompok yang berbeda. Kelompok yang dibentuk adalah kelompok
heterogen.
3. Guru memberikan lembar kerja siswa
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
1. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil pembelajaran sesuai dengan
nomer yang dimilikinya
2. Siswa kelompok lain memberikan pendapat dan komentar
3. Guru dan siswa menyimpulkan hasil presentasi dari setiap kelompok yang
memiliki nomer sama
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1. Guru mengevaluasi hasil akhir siswa dengan cara memberikan tes presentasi
kedepan kelas kepada setiap kelompok yang mencakup semua materi
kelompok tersebut .
2. Guru juga menilai cara siswa dalam menyampaikan materi yang diterimanya
dari setiap kelompok dan merangkumnya menjadi satu, serta kekompakan
siswa dan juga penguasaan materi setiap anggota kelompok.
Penutup
1. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
29
3. Pengamatan atau Observasi
Pengamatan dilakukan pada saat tindakan sedang berjalan. Pada tahap ini,
peneliti melakukan pengamatan tentang aktivitas siswa serta kegiatan siswa
ketika melaksanakan pembelajaran. Pengumpulan data diambil dari kegiatan
penutup yang dilakukan di akhir siklus.
4. Refleksi
Berdasarkan proses kajian pembelajaran dan hasil belajar dari silklus II. Guru
dan siswa mengadakan refleksi bersama untuk membahas hasil evaluasi.
Refleksi terhadap rencana dan tindakan yang dilakukan dalam proses
pembelajaran disimpulkan dan diharapkan memperoleh hasil yang maksimal.
D. Instrumen Penelitian
1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Aspek yang dinilai
Keterangan :
A. Memperhatikan penjelasan guru berdasarkan model pembelajarankooperatif tipe NHT
B. Merespon aktif pertanyaan lisan yang diajukan guru
C. Kesungguhan dalam mengerjakan tugas
D. Aktif dalam melakukan diskusi kelompok
E. Menampakan sikap penuh semangat selama proses pembelajaran
Pedoman Skor Penilaian
a. 3 = Aktif (A)
b. 2 = Cukup Aktif (CA)
c. 1 = Kurang Aktif (KA)
30
Menentukan tingkat aktivitas siswa, pada setiap siklus menggunakan rumus:
∑ X2NAS =
n(Suharsimi Arikunto, 2001: 236)
MenentukanNAS = nilai aktivitas siswaSikma x kuadrat = jumlah skala nilai yang didapat siswan = nilai skala tertinggi
Menentukan persentase siswa yang aktif
P = Fn x 100%
Keterangan:P = persentase siswa yang aktifF = frekuensi yang sedang dicari persentasenya (jumlah siswa yang aktif)n = banyaknya siswa
Tabel 2. Kriteria Keberhasilan Aktivitas Belajar SiswaNO Rentang Nilai Kategori
1. >75 Aktif
2. 60-74 Cukup aktif
3. <59 Kurang aktif
Sumber : modifikasi dari Poerwanti (2008:27)
2. Lembar Observasi Aktivitas Guru
Keterangan Cara penilaian Aktivitas guru :1. Tidak dilakukan/tidak tampak2. Kurang dilakukan/kurang nampak3. Cukup dilakukan/cukup nampak4. Dilakukan dengan baik/nampak jelas5. Dilakukan dengan sangat baik/sangat nampak
Cara Penghitungan aktivitas kinerja guru dapat menggunakan rumus di bawah
ini
Skor PerolehanNilai= x 100%
Skor Maksimal
31
Tabel 3. Kategori Kinerja GuruNO Rentang Nilai Kategori1. 121 s/d 145 Sangat baik2. 91 s/d 120 Baik3. 61 s/d 90 Cukup baik4. 31- 60 Kurang Baik5. 1-30 Tidak baik
3. Lembar Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa
Tabel 4. Daftar distribusi frekuensi perolehan nilai
NORentang
Nilai
Banyaknya
SiswaKategori Persentase Keterangan
1. >75
2. 60-74
3. <59
Data ini diperoleh dari hasil tes , data yang berbentuk nilai yang digunakan untuk
mengetahui tingkat pernahaman siswa dengan menggunakan rumus :
Nilai siswa = Skor perolehanSkor maksimal x100 Cara penghitungan ketuntasan klasikal :
Ketuntasan (%) = ∑Siswa tuntas∑ siswa Nilai rata-rata kelas dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
X = ∑ Jumlah nilain
Suharsimi Arikunto (2001: 244)
Keterangan :
X = rata-rata
∑ Jumlah nilai = Jumlah Nilai
N = banyaknya siswa
32
E. Teknik Analisis Data
Hasil penelitian ini akan di analisis dengan menggunakan analisis kualitatif
dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif ini digunakan untuk menganalisis
data yaitu data tentang kinerja guru, dan aktivitas siswa. Sedangkan analisis
kuantitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukan hasil belajar
siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Analis data kuantitatif
digunakan untuk mendreskripsikan hasil belajar siswa.
1. Kualitatif
Analisis kualitatif ini digunakan untuk menganalisis data yaitu data tentang
kinerja guru, dan aktivitas siswa. Penilaian data kualitatif ini beracuan pada
instrumen penilaian aktivitas belajar dan aktivitas kinerja guru.
2. Kuantitatif
Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis data yang
menunjukan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran Data
ini diperoleh dari hasil tes yang dilakukan dan telah direkapitulasi menggunakan
intrumen penelitian terhadap hasil yang berupa nilai siswa , data yang berbentuk
nilai yang digunakan untuk mengetahui tingkat pernahaman siswa .
F. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Sumber data yang akan diambil merupakan data kuantitatif yang berupa
hasil tes tertulis pembelajaran IPA materi Gaya pada siswa kelas IV SD
Negeri 1 Hajimena, dan data kualitatif yang berupa hasil penilaian
aktivitas siswa dan kinerja guru pada setiap siklus.
33
2. Alat Pengumpulan Data
1. Lembar panduan Observasi, instrumen dirancang oleh peneliti yang
berkolaborasi dengan guru kelas. Lembar IPKG ini digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai aktivitas dan hasil belajar siswa selama
Penelitian Tindakan Kelas dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT.
2. Tes hasil belajar, instrumen ini digunakan untuk menjaring data hasil
belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT.
G. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan siswa meliputi keberhasilan aktivitas siswa dan hasil
belajar siswa. Jika terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa kelas IV dari
yang kurang aktif menjadi lebih aktif dan juga dapat kita lihat dari
peningkatan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA jika nilai
rata-rata siswa sudah mencapai KKM ≥ 65 dengan persentase ketuntasan
sudah mencapai 70% maka penelitian ini dapat dikatakan telah berhasil.
56
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Data hasil pelaksanaan tindakan, Analisis dan refleksi atas penerapan model
NHT dalam pelajaran IPA dikelas IV SD Negeri 1 Hajimena Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan, dapat disimpulkan beberapa temuan sebagai
berikut :
1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat
meningkatkan aktivitas siswa pada pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan
Alam) pada siklus 1 secara keseluruhan mencapai 66% berkategori cukup
aktif, pada siklus 2 meningkat sehingga mencapai 79% berkategori aktif.
2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA dari tes hasil
formatif pada siklus 1 dan siklus 2 ditemukan bahwa hasil belajar siswa
mengalami peningkatan yang cukup memuaskan. Rata-rata hasil belajar
siswa pada siklus 1 adalah 66 meningkat pada siklus 2 menjadi 79.
B. Saran
Berdasarkan beberapa kemajuan yang dicapai dan hasil kesimpulan penelitian
ini, maka perlu disampaikan beberapa saran yang berkaitan dengan
pemanfaatan hasil penelitian tindakan kelas yang menerapkan pembelajaran
menggunakan. model pembelajaran kooperatif tipe NHT Beberapa saran yang
perlu disampaikan adalah :
57
1. Bagi siswa, hendaknya belajar dengan model pembelajaran ini perlu
dilakukan secara berkesinambungan dengan mengajak guru dan teman
tidak hanya pada saat penelitian dan dapat diterapkan pada mata pelajaran
yang lain
2. Bagi guru, untuk menerapkan strategi pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada penelitian ini diperlukan
persiapan yang matang, terutama pada saat penulisan, kekompakan
menjawab diperlukan bantuan dari siswa yang pandai untuk membantu
mengerjakan soal-soal yang dibuat oleh temannya.
3. Bagi kepala sekolah, untuk menerapkan strategi pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT maka diperlukan
kesiapan yang matang dan dilakukan secara berkesinambungan,
memperbanyak media pembelajaran yang dapat menunjang
terlaksanakannya kegiatan pembelajaran menggunakan model NHT, agar
kepala sekolah dapat meningkatkan profesionalisme, efektifitas kerja
kepala sekolah dan dapat mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan
disekolah, perbaikan proses pembelajaran, kualitas lulusan, dan eksitensi
sekolah sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
4. Bagi peneliti lain, yang ingin melakukan penelitian lanjutan siswa dengan
penelitian ini juga disarankan agar membuat persiapan yang lebih
sempurna dalam mempersiapkan instrument pengamatan beserta rubrik-
rubrik yang jelas pada saat kegiatan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Proyek PGSM Dikti : Jakarta
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Yrama Widya: Bandung
Arif, Muhammad. 2008. Kurikulum 1994. Depdiknas: Jakarta.
Arikunto, Suharsmi. 2001. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta: Jakarta
Carin. 2009. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif Dan Menyenangkan PTKIPA:Jakarta.
Depdiknas. 2010. Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan(KTSP)Pendidikan di Sekolah Dasar. Badan Standar Nasional Pendidikan:Jakarta.
Depdikbud. 2002. Penelitian Tindakan Kelas,Badan Standar Nasional Pendidikan:Jakarta.
Fathurrohman, Sutikno. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas,Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Hamalik, O. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Unesa:Bandung.
Kardi, Nur. 2000. Model Pembelajaran Langsung. Unesa : Bandung.
KBBI. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Depdiknas: Jakarta.
Krismanto. 2003 .Strategi belajar mengajar matematik .Media grafindo:Mataram.
Kurniawan. 2007. Model-model Pembelajaran. PT.Refika. Pratama.Jakarta:Bandung.
Mulyasa, E. 2008. Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. PT.Remaja Rosdakarya : Bandung
Narbuko, Cholid. 2001. Metodologi Penelitian. Bumi Aksara: Jakarta.
Ngadiran. 2014. Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar siswa MataPelajaran IPA Melalui Model Kooperatif tipe NHT.Universitas Lampung:Lampung.
Poerwanti. 2008. “Pemantapan Kemampuan Profesional” .Universitas Terbuka:Jakarta.
Rica Sri. 2012. Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar siswa MataPelajaran IPA Melalui Model Kooperatif tipe NHT .Universitas Lampung :Lampung.
Rusman. 2011. Materi dan Pembelajaran SD, Penerbit Universitas Terbuka,Jakarta
Sanjaya, Budi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas http//:www.yahoo.com.penelitiantindakan kelas/dzaki.blogspot.html (Diakses 3 September 2016).
Sardiman. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. PT. Raja Grafindo : Jakarta
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta:Jakarta.
Sudjana, Nana.2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algesindo:Bandung.
Suhermi, E. 2004. Model belajar dan pembelajaran berorientasi kompetensi siswa.Jurnal pendidikan dan budaya edisi I, hlm. Departemen Pendidikan:Jakarta .
Susilo. 2010. Hakikat Belajar, Prestasi Belajar, dan AktivitasBelajar.Wordpres.Com/2010/09/28/hakikat-prestasi-belajaraktivitas -belajar. (Diakses 12 September 2016)
Soehartono, Irawan. 2000. Metodologi Penelitian. Http.megendut.blogspot.com(Diakses 8 Oktober 2016)
Soekamto dan Winataputra. 2005. Manajemen Berbasis Sekolah. DepartemenPendidikan Nasional: Jakarta.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Gramedia:Surabaya.
2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif 2. Gramedia:Surabaya.
Wardhani. 2004. “Penelitian Tindakan Kelas” Universitas Terbuka: Jakarta.
Warsita. 2008. “Penelitian Tindakan Kelas” Universitas Terbuka: Jakarta.
Wawan. 2010. Aktivitas Belajar Siswa. Wikipedia. Media pembelajaran.com(Diakses 3 September 2016).