PENILAIAN SKP

51
i PEDOMAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP DINAS PENDIDIKAN KAB. JOMBANG TAHUN 2014 Disusun Sebagai Pedoman bagi Pegawai Negeri Sipil dalam Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Penilaian Prestasi Kerja PNS PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG DINAS PENDIDIKAN Jl. Pattimura No. 5 Telp. (0321) 861827 Fax. 866791 JOMBANG

description

pendidikan

Transcript of PENILAIAN SKP

  • i

    PEDOMAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

    LINGKUP DINAS PENDIDIKAN KAB. JOMBANG

    TAHUN 2014

    Disusun

    Sebagai Pedoman bagi Pegawai Negeri Sipil

    dalam Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan

    Penilaian Prestasi Kerja PNS

    PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

    DINAS PENDIDIKAN Jl. Pattimura No. 5 Telp. (0321) 861827 Fax. 866791

    JOMBANG

  • ii

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... i BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

    A. LATAR BELAKANG ........................................................................ 1 B. DASAR ........................................................................................... 2 C. TUJUAN .......................................................................................... 3 D. PENGERTIAN ................................................................................. 3 E. PEJABAT PENILAI ......................................................................... 3

    BAB II PROSES PENYUSUNAN SKP ............................................................ 7

    A. SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP) .............................................. 7 B. UNSUR YANG DINILAI .................................................................. 8 C. UNSUR-UNSUR SKP ..................................................................... 8 D. PENYUSUNAN SKP ....................................................................... 9

    1. SKP Tugas Jabatan Struktural .................................................. 9 2. SKP Tugas Jabatan Fungsional ................................................ 11

    E. FORMULIR SKP ............................................................................. 13 F. PENANDATANGANAN SKP ........................................................... 14

    BAB III PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS .................................................. 15

    A. PENILAIAN SKP (60%) .................................................................. 15 1. Jabatan Struktural ..................................................................... 15 2. Jabatan Fungsional ................................................................... 23

    B. PENILAIAN PERLAKU KERJA (40%) ............................................ 31 C. PENILAIAN TUGAS TAMBAHAN ................................................... 36 D. PENILAIAN KREATIVITAS ............................................................. 37 E. PENILAIAN DAN PENANDATANGANAN CAPAIAN SKP .............. 39 F. BUKU CATATAN PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS ................. 41 G. PENYAMPAIAN FORMULIR PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS 42 H. PENYIMPANAN PENILAIAN PRESTASI KERJA ........................... 43 I. KETENTUAN LAIN-LAIN ................................................................ 44

    BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 46

  • 1

    BAB I PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Sebagai bentuk implementasi reformasi birokrasi untuk mewujudkan

    birokrasi yang berwawasan wirausaha dan berorientasi pada pelayanan publik

    serta selalu mengedepankan kepentingan pelanggan, diperlukan etos kerja yang

    didukung oleh komitmen atau integritas kuat dari para Pegawai Negeri Sipil

    (PNS). Etos kerja merupakan budaya moral yang dianut dan diyakini sebagai

    kekuatan atau dorongan yang mendasari setiap langkah dan tindakan pegawai

    dalam melakukan aktivitas yang menjadi tugas pokok dan fungsi dalam rangka

    mencapai tujuan organisasi.

    Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian

    Pelaksanaan Pekerjaan PNS (DP3) telah diimplementasikan selama 34 tahun,

    dalam evaluasinya DP3 kurang dapat meningkatkan prestasi kerja dan potensi

    PNS tidak dapat dikembangkan, karena sistem penilaiannya kurang objektif,

    tidak terukur secara kuantitatif. Oleh karena itu Peraturan Pemerintah Nomor 10

    Tahun 1979 dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan masyarakat

    terhadap peningkatan pelayanan publik. Dalam reformasi birokrasi saat ini

    diperlukan birokrasi yang dapat mengubah paradikma dilayani menjadi

    melayani masyarakat. Hal ini birokrasi harus dikendalikan dengan sistem

    penilaian prestasi kerja PNS yang terukur, baik secara kuantitatif dan kualitatif

    yang berorientasi pada peningkatan prestasi kerja dan pengembangan potensi

    PNS.

    Untuk menjawab segala permasalahan dan kelemahan DP3,

    diterbitkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 dan Peraturan

    Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2013 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS. Dalam

    peraturan ini penilaian prestasi kerja merupakan suatu proses rangkaian

    manajemen kinerja yang berawal dari penyusunan rencana prestasi kerja yang

    berupa Sasaran Kerja Pegawai (SKP). Pelaksanaan penilaiannya dilakukan

    dengan cara membandingkan antara Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dengan

    realisasi kerja pegawai yang meliputi aspek kuantitas, kualitas, waktu dan biaya.

    Dalam melakukan penilaian dilakukan analisis terhadap hambatan pelaksanaan

  • 2

    pekerjaan untuk mendapatkan umpan balik serta menyusun rekomendasi

    perbaikan dan menetapkan hasil penilaian.

    Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 dan Peraturan Kepala BKN

    Nomor 1 Tahun 2013 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS, dapat dilaksanakan

    dengan baik dan sesuai dengan misi yang dibangun, jika pelaksana memiliki

    pemahaman yang utuh terhadap semua aspek yang dibangun dalam peraturan

    tersebut. Oleh karena itu dalam rangka mengimplementasikan peraturan ini di

    Kabupaten Jombang diperlukan pedoman pelaksanaan yang lebih konkrit dan

    detail sebagai penjabaran Peraturan BKN Nomor 1 Tahun 2013 dan sebagai

    pedoman dalam melaksanakan penilaian baik oleh pejabat penilai maupun yang

    dinilai.

    B. DASAR

    1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian;

    2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang

    Disiplin Pegawai Negeri Sipil;

    3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011 tentang

    Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil;

    4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

    Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan

    Angka Kreditnya;

    5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

    Birokrasi Nomor 14 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Penilik dan

    Angka Kreditnya;

    6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

    Birokrasi Nomor 15 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pamong

    Belajar dan Angka Kreditnya;

    7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

    Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas

    Sekolah dan Angka Kreditnya

    8. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan

    Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010

    tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka

    Kreditnya.

  • 3

    9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang

    Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;

    10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian

    Negara Nomor 01/III/PB/2011 dan Nomor 6 Tahun 2011 tentang Petunjuk

    Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya;

    11. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 Tahun 2013

    tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun

    2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil;

    12. Peraturan Bupati Jombang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan

    Fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

    C. TUJUAN

    Pedoman pelaksanaan penilaian prestasi kerja ini sebagai penjabaran

    dari Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 dan Peraturan Kepala BKN

    Nomor 1 Tahun 2013 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS, yang disusun

    dengan tujuan :

    1. Sebagai pedoman bagi semua Pegawai Negeri Sipil lingkup Dinas

    Pendidikan, baik struktural/staf umum maupun jabatan fungsional dalam

    menyusun Sasaran Kerja Pegawai (SKP).

    2. Sebagai pedoman penilaian prestasi kerja PNS bagi atasan langsung.

    D. PENGERTIAN

    1. Penilaian Prestasi Kerja PNS adalah suatu proses penilaian secara

    sistematis yang dilakukan oleh pejabat penilai terhadap sasaran kerja

    pegawai dan perilaku kerja PNS;

    2. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) adalah rencana kerja dan target yang akan

    dicapai oleh seorang PNS.

    E. PEJABAT PENILAI

    1. Staf pada Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang : pejabat penilai

    adalah Kepala Subag/Seksi, dan atasan pejabat penilai adalah

    Sekretaris/Kepala Bidang pada Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

  • 4

    2. Kepala Sub bagian : pejabat penilai adalah Sekretaris Dinas Pendidikan

    dan atasan pejabat penilai adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten

    Jombang.

    3. Sekretaris Dinas : pejabat penilai adalah Kepala Dinas Pendidikan dan

    atasan pejabat penilai adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang.

    4. Kepala Seksi : pejabat penilai adalah Kepala Bidang, dan atasan pejabat

    penilai adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

    5. Kepala Bidang : pejabat penilai adalah Sekretaris Dinas, dan atasan

    pejabat penilai adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

    6. Kepala Dinas : pejabat penilai adalah Sekretaris Daerah dan atasan pejabat

    penilai adalah Bupati Jombang.

    7. Staf pada UPTD Pendidikan Kecamatan : pejabat penilai adalah Kepala

    Subbag Tata Usaha UPTD Pendidikan Kecamatan, dan atasan pejabat

    penilai adalah Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan.

    8. Kepala Subbag Tata Usaha UPTD Pendidikan Kecamatan : pejabat

    penilai adalah Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan, dan atasan pejabat

    penilai adalah Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten

    Jombang.

    9. Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan : pejabat penilai adalah Kepala

    Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang dan atasan

    pejabat penilai adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

    10. Guru DPK pada TK Swasta : pejabat penilai adalah Kepala UPTD

    Pendidikan Kecamatan atas rekomendasi pengawas, dan atasan pejabat

    penilai adalah Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten

    Jombang.

    11. Guru TK Negeri : pejabat penilai adalah Kepala TK Negeri dan atasan

    pejabat penilai adalah Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan.

    12. Kepala TK Negeri : pejabat penilai adalah Kepala UPTD Pendidikan

    Kecamatan, dan atasan pejabat penilai adalah Kepala Bidang Ketenagaan

    Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

    13. Guru dan Staf pada SD Negeri : pejabat penilai adalah Kepala SD Negeri

    dan atasan pejabat penilai adalah Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan.

  • 5

    14. Kepala SD Negeri : pejabat penilai adalah Kepala UPTD Pendidikan

    Kecamatan, dan atasan pejabat penilai adalah Kepala Bidang Ketenagaan

    Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

    15. Guru DPK pada SLB Swasta : pejabat penilai adalah Kepala UPTD

    Pendidikan Kecamatan atas rekomendasi pengawas sekolah, dan atasan

    pejabat penilai adalah Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan

    Kabupaten Jombang.

    16. Guru SLB Negeri : pejabat penilai adalah Kepala SLB Negeri dan atasan

    pejabat penilai adalah Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan.

    17. Staf UPTD SKB : pejabat penilai adalah Kepala Subbag Tata Usaha SKB,

    dan atasan pejabat penilai adalah Kepala SKB.

    18. Kepala Subbag Tata Usaha SKB : pejabat penilai adalah Kepala SKB, dan

    atasan pejabat penilai adalah Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan

    Kabupaten Jombang.

    19. Kepala SKB : pejabat penilai adalah Kepala Bidang Ketenagaan Dinas

    Pendidikan Kabupaten Jombang dan atasan pejabat penilai adalah Kepala

    Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

    20. Pamong Belajar SKB : pejabat penilai adalah Kepala SKB, dan atasan

    pejabat penilai adalah Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan

    Kabupaten Jombang.

    21. Staf pada UPTD Laboratorium IPA Bersama, pejabat penilai adalah

    Kepala Subbag Tata Usaha UPTD Laboratorium IPA Bersama, dan atasan

    pejabat penilai adalah Kepala UPTD Laboratorium IPA Bersama.

    22. Kepala Subbag Tata Usaha pada UPTD Laboratorium IPA Bersama :

    pejabat penilai adalah Kepala UPTD Laboratorium IPA Bersama, dan atasan

    pejabat penilai adalah Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan

    Kabupaten Jombang.

    23. Kepala UPTD Laboratorium IPA Bersama : pejabat penilai adalah Kepala

    Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang dan atasan

    pejabat penilai adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

    24. Staf pada SMP/SMA Negeri : pejabat penilai adalah Kepala Tata Usaha

    SMP/SMA Negeri, dan atasan pejabat penilai adalah Kepala SMP/SMA

    Negeri.

  • 6

    25. Staf pada SMK Negeri : pejabat penilai adalah Kepala Subbag Tata Usaha

    SMK Negeri, dan atasan pejabat penilai adalah Kepala SMK Negeri.

    26. Kepala Tata Usaha dan Guru SMP/SMA Negeri : pejabat penilai adalah

    Kepala SMP/SMA Negeri, dan atasan pejabat penilai adalah Kepala Bidang

    Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

    27. Kepala Subbag Tata Usaha dan Guru SMK Negeri : pejabat penilai adalah

    Kepala SMK Negeri, dan atasan pejabat penilai adalah Kepala Bidang

    Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

    28. Kepala SMP/SMA/SMK Negeri : pejabat penilai adalah Kepala Bidang

    Ketenagaan atas rekomendasi pengawas sekolah, dan atasan pejabat

    penilai adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

    29. Guru DPK pada SMP/SMA/SMK/Madrasah Swasta : pejabat penilai

    adalah Kepala Seksi Ketenagaan Pendidikan Menengah dan PNFI atas

    rekomendasi Pengawas Sekolah/Madrasah, dan atasan pejabat penilai

    adalah Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

    30. Guru DPK pada Madrasah Negeri lingkup Kementerian Agama : Pejabat

    penilai adalah Kepala Madrasah tempat tugas dan atasan langsung pejabat

    penilai adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jombang.

    31. Pengawas Sekolah : pejabat penilai adalah Sekretaris Dinas Pendidikan

    atas rekomendasi Koordinator Pengawas, dan atasan pejabat penilai adalah

    Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

    32. Penilik PNFI : pejabat penilai adalah Kepala Bidang PNFI, atasan pejabat

    penilai adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

    33. Kepala SMP/SMA/SMK DPK : pejabat penilai adalah Kepala Bidang

    Ketenagaan atas rekomendasi pengawas sekolah, dan atasan pejabat

    penilai adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

    34. Kepala TK DPK : pejabat penilai adalah Kepala UPTD Pendidikan

    Kecamatan atas rekomendasi Pengawas Sekolah, dan atasan pejabat

    penilai adalah Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten

    Jombang.

  • 7

    BAB II PROSES PENYUSUNAN SKP

    A. SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP)

    Sasaran Kerja Pegawai (SKP) merupakan target kerja yang akan

    dilakukan oleh PNS selama satu tahun. SKP sebagai bentuk kontrak kerja

    antara PNS dengan atasan langsung. Atas dasar SKP yang telah dibuat sendiri

    oleh PNS dan disetujui oleh atasan langsung sebagai penilai, selanjutnya atasan

    langsung dapat menilai prestasi kerja pegawai, dengan membandingkan target

    atau kontrak kerja dalam SKP dengan realita pekerjaan yang telah dicapai

    dalam satu tahun.

    Setiap PNS wajib menyusun SKP berdasarkan Rencana Kerja Tahunan

    Instansi dan mengacu pada SKP atasan langsung. Dalam menyusun SKP harus

    memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

    1. Jelas : kegiatan yang dilakukan harus dapat diuraikan secara jelas, apa

    yang akan dilakukan.

    2. Dapat diukur : kegiatan yang dilakukan harus dapat diukur secara

    kuantitatif dalam bentuk angka, seperti jumlah satuan, jumlah hasil, dan lain-

    lain. Kegiatan juga harus dapat diukur secara kualitatif seperti hasil kerja

    sempurna, tidak ada kesalahan, tidak ada revisi, dan pelayanan kepada

    masyarakat memuaskan, dan lain-lain.

    3. Relevan : kegiatan yang dilakukan harus berdasarkan lingkup tugas jabatan

    masing-masing.

    4. Dapat dicapai : kegiatan yang dilakukan harus disesesuaikan dengan

    kemampuan PNS.

    5. Memiliki Target Waktu : Kegiatan dilakukan harus dapat ditentukan

    waktunya.

    SKP yang disusun harus disetujui dan ditetapkan oleh atasan langsung

    selaku pejabat penilai, tetapi jika SKP karena suatu hal tidak disetujui oleh

    atasan langsung, maka keputusannya diserahkan kepada atasan pejabat penilai

    dan bersifat final. SKP ditetapkan oleh pejabat penilai setiap awal tahun yaitu

    pada awal bulan Januari. Jika terjadi perpindahan pegawai setelah bulan

    Januari, maka yang bersangkutan tetap menyusun SKP pada awal bulan sesuai

  • 8

    dengan surat perintah melaksanakan tugas atau surat perintah menduduki

    jabatan. Selanjutnya jika PNS tidak menyusun SKP dijatuhi hukuman disiplin

    sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang mengatur mengenai

    disiplin PNS.

    B. UNSUR YANG DINILAI

    Penilaian prestasi kerja PNS dilaksanakan oleh Pejabat Penilai sekali

    dalam satu tahun yaitu pada akhir bulan Desember atau paling lambat akhir

    Januari tahun berikutnya. Adapun unsur yang dinilai dalam penilaian prestasi

    kerja PNS adalah :

    1. Target atau rencana kerja yang ditetapkan oleh PNS sesuai dengan uraian

    tugas pokok dan fungsi PNS, yang dituangkan dalam Sasaran Kerja PNS

    (SKP) dengan bobot 60 (enam puluh) persen;

    2. Perilaku kerja PNS dengan bobot 40 (empat puluh) persen, yang meliputi

    aspek :

    a. Orientasi pelayanan;

    b. Integritas;

    c. Komitmen;

    d. Disiplin;

    e. Kerja sama;

    f. Kepemimpinan (bagi pemimpin)

    C. UNSUR-UNSUR SKP

    1. Kegiatan Tugas Jabatan : Mengacu pada penetapan kinerja atau rencana

    kerja tahunan. Dalam melaksanakan kegiatan tugas jabatan pada prinsipnya

    pekerjaan dibagi habis dari tingkat jabatan tertinggi sampai dengan jabatan

    terendah secara hierarki.

    2. Jabatan Fungsional : satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi

    nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seseorang pejabat fungsional

    dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan ditetapkan dengan jumlah

    angka kredit yang akan dicapai. Oleh sebab itu pejabat fungsional tertentu

    harus menetapkan target angka kredit yang akan dicapai dalam satu tahun.

  • 9

    3. Target : Setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan harus ditetapkan target

    yang akan diwujudkan secara jelas, sebagai ukuran prestasi kerja.

    Penyusunan target SKP paling sedikit meliputi aspek kuantitas, kualitas, dan

    waktu sesuai dengan karakteristik, sifat dan jenis kegiatan masing-masing

    unit kereja. Apabila kegiatan tugas jabatan tersebut dibiayai atau

    dianggarkan, maka dapat disertai aspek biaya dalam penyusunan SKP.

    Dalam menetapkan target meliputi aspek sebagai berikut :

    a. Kuantitas (Target Output)

    Dalam menentukan Target Output (TO) dapat berupa dokumen, konsep,

    naskah, surat keputusan, paket, laporan, dll.

    b. Kualitas (Target Kualitas)

    Dalam menetapkan target kualitas (TK) harus memprediksi pada mutu hasil

    kerja yang terbaik, target kualitas diberikan nilai paling tinggi 100 (seratus).

    c. Waktu (Target Waktu)

    Dalam menetapkan target waktu (TW) harus memperhitungkan berapa

    waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, misalnya

    bulanan, tribulanan, kwartal, semester dan tahunan.

    d. Biaya (Target Biaya)

    Dalam menetapkan target biaya (TB) harus memperhitungkan berapa

    biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam 1

    (satu) tahun, misalnya jutaan, ratusan juta, miliaran dll.

    D. PENYUSUNAN SKP

    1. SKP Tugas Jabatan Struktural

    Penyusunan SKP ini dibuat dari tingkat jabatan yang tertinggi sampai

    dengan tingkat jabatan terendah secara hierarki dan harus dijabarkan sesuai

    dengan tugas pokok dan fungsi, wewenang, tanggung jawab dan uraian

    tugasnya yang secara umum ditetapkan dalam struktur organisasi dan tata

    kerja (SOTK) dengan memperhatikan rencana kerja tahunan (RKT).

    Dalam melaksanakan tugas jabatan pada prinsipnya pekerjaan dibagi habis

    dari tingkat jabatan tertinggi sampai dengan tingkat jabatan terendah, secara

    hierarki, yang dijabarkan sebagai berikut :

  • 10

    a) Kepala Dinas: menyusun uraian tugas jabatan yang akan dilakukan

    berdasarkan Peraturan Bupati Jombang Nomor 16 Tahun 2009 tentang

    Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, dan

    Rencana Strategis dan Rencana Kerja Tahunan Dinas. Tugas pokok dan

    fungsi termasuk wewenang dan tanggung jawab serta uraian tugas

    jabatan sebagai penjabaran dari Renstra dan RKT, dituangkan dalam

    Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten

    Jombang. Contoh : menyelenggarakan rapat koordinasi peningkatan

    mutu dengan target kuantitas/output 1 (satu) laporan, kuantitas 100, dan

    waktu 12 bulan dan biaya Rp. 202.000.000,-

    b) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Unit Kerja yang merupakan bagian

    dari Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, menyusun uraian tugas

    jabatan dengan mengacu pada Peraturan Bupati Jombang Nomor 16

    Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan

    Kabupaten Jombang dan SKP Kepala Dinas Pendidikan, yang dijabarkan

    sesuai wewenang, tanggung jawab, sebagai target kegiatan yang akan

    dilakukan dalam satu tahun dan dituangkan dalam SKP Sekretaris,

    Kepala Bidang dan Kepala Unit Kerja. Kepala Unit Kerja yang dimaksud

    adalah Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan, Kepala SMP/SMA dan

    SMK Negeri, Kepala Laboratorium IPA Bersama, Kepala SKB.

    c) Kepala Sub Bagian: menyusun uraian tugas jabatan dengan mengacu

    pada Peraturan Bupati Jombang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Tugas

    Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang dan SKP

    Sekretaris Dinas Pendidikan, yang dijabarkan sesuai wewenang,

    tanggung jawab, sebagai target kegiatan yang akan dilakukan dalam

    satu tahun dan dituangkan dalam SKP Kepala Sub Bagian.

    d) Kepala Seksi: menyusun uraian tugas jabatan dengan mengacu pada

    Peraturan Bupati Jombang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok

    dan Fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang dan SKP Kepala

    Bidang pada Dinas Pendidikan, yang dijabarkan sesuai wewenang dan

    tanggung jawab, sebagai target kegiatan yang akan dilakukan dalam

    satu tahun dan dituangkan dalam SKP Kepala Seksi.

  • 11

    e) Staf Dinas : memahami uraian tugas staf dan SKP Sekretaris/Kepala

    Bagian atau Kepala Subag/Kepala Seksi untuk dijabarkan sesuai dengan

    pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya selama 1 (satu)

    tahun sebagai target pekerjaan yang dituangkan dalam SKP (Sasaran

    Kerja Pegawai).

    f) Kepala Subag TU pada UPTD Pendidikan Kecamatan, SKB dan

    Laboratorium IPA Bersama : memahami uraian tugasnya dan SKP

    Kepala unit kerja, untuk dijabarkan sesuai wewenang, tanggung jawab,

    dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya selama 1 (satu) tahun

    dan merupakan target pekerjaan yang dituangkan dalam SKP (Sasaran

    Kerja Pegawai).

    g) Staf pada UPTD Pendidikan Kecamatan, SKB dan Laboratorium IPA

    Bersama : memahami uraian tugasnya dan SKP Kepala Subag Tata

    Usaha unit kerja untuk dijabarkan sesuai tugas, dan pekerjaannya yang

    menjadi tanggung jawabnya selama 1 (satu) tahun merupakan target

    pekerjaan yang dituangkan dalam SKP (Sasaran Kerja Pegawai).

    h) Kepala Tata Usaha pada SMP/SMA dan Kepala Subbag Tata usaha

    SMK Negeri : memahami uraian tugasnya dan SKP Kepala unit kerja

    (Kepala SMP/SMA/SMK Negeri) untuk dijabarkan sesuai wewenang,

    tanggung jawab, dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya

    selama 1 (satu) tahun dan merupakan target pekerjaan yang dituangkan

    dalam SKP (Sasaran Kerja Pegawai).

    i) Staf TU SMP/SMA/SMK Negeri : memahami uraian tugasnya dan SKP

    Kepala Tata Usaha unit kerja untuk dijabarkan sesuai tugas, dan

    pekerjaannya yang menjadi tanggung jawabnya selama 1 (satu) tahun

    merupakan target pekerjaan yang dituangkan dalam SKP (Sasaran Kerja

    Pegawai).

    2. SKP Tugas Jabatan Fungsional

    Pejabat fungsional lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang adalah

    pengawas sekolah, guru TK/TKLB, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMK dan

    SMALB, pamong belajar pada SKB, Penilik PNFI. Dalam menyusun SKP,

    pejabat fungsional mengacu pada tugas pokok dan fungsi dengan target

    angka kredit yang direncanakan dalam satu tahun. Angka kredit

  • 12

    sebagaimana dimaksud, berdasarkan peraturan perundangan yang

    mengatur angka kredit jabatan fungsional masing-masing. Dalam menyusun

    SKP pejabat fungsional menuangkan tugas jabatan yang dilaksanakan dan

    angka kreditnya meliputi unsur utama dan unsur penunjang.

    1. Kepala TK/SD/SMP/SMA/SMK Negeri : menyusun uraian tugas jabatan

    dengan mengacu pada Tugas Pokok Fungsi Kepala sekolah dan Tugas

    Pokok Fungsi Guru, yang dijabarkan sesuai wewenang, tanggung jawab,

    dan tugasnya sebagai target kegiatan yang akan dilakukan dalam satu

    tahun dan dituangkan dalam SKP Kepala Sekolah.

    2. Guru TK/SD/SMP/SMA/SMK dan SLB Negeri : menyusun uraian tugas

    jabatan guru dengan mengacu pada tugas pokok dan fungsi guru yang

    diatur dalam Permenpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009, yang dijabarkan

    sesuai wewenang, tanggung jawab, dan tugasnya sebagai target kegiatan

    yang akan dilakukan dalam satu tahun dan dituangkan dalam SKP Guru

    TK/SD/SMP/SMA/SMK Negeri.

    3. Guru DPK TK/SLB/SMP/SMA dan SMK Swasta : menyusun uraian

    tugas jabatan guru dengan mengacu pada tugas pokok dan fungsi guru

    yang diatur dalam Permenpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009, yang

    dijabarkan sesuai wewenang, tanggung jawab, dan tugasnya sebagai

    target kegiatan yang akan dilakukan dalam satu tahun dan dituangkan

    dalam SKP Guru TK/SD/SMP/SMA/SMK Negeri yang diperbantukan di

    sekolah swasta.

    4. Pengawas Sekolah: menyusun uraian tugas jabatan pengawas sekolah

    dengan mengacu pada tugas pokok dan fungsi yang diatur dalam

    Permenpan dan RB Nomor 21 Tahun 2010, yang dijabarkan sesuai

    wewenang, tanggung jawab, dan tugasnya sebagai target kegiatan yang

    akan dilakukan dalam satu tahun dan dituangkan dalam SKP pengawas

    sekolah.

    5. Penilik PNFI : menyusun uraian tugas jabatan penilik dengan mengacu

    pada tugas pokok dan fungsi pengawas yang diatur dalam Permenpan

    dan RB Nomor 14 Tahun 2010, yang dijabarkan sesuai wewenang,

    tanggung jawab, dan tugasnya sebagai target kegiatan yang akan

    dilakukan dalam satu tahun dan dituangkan dalam SKP Penilik PNFI.

  • 13

    6. Pamong Belajar : menyusun uraian tugas jabatan pamong belajar

    dengan mengacu pada tugas pokok dan fungsi pamong belajar yang

    diatur dalam Permenpan dan RB Nomor 15 Tahun 2010, yang dijabarkan

    sesuai wewenang, tanggung jawab, dan tugasnya sebagai target kegiatan

    yang akan dilakukan dalam satu tahun dan dituangkan dalam SKP

    pamong belajar.

    E. FORMULIR SKP

    Formulir SKP bagi PNS merupakan instrumen yang harus diisi oleh

    PNS terdiri dari tiga bagian yaitu : 1) Bagian I Identitas Pejabat Penilai, 2)

    Bagian II Identitas PNS yang dinilai, 3) Bagian III Kegiatan Tugas Jabatan yang

    meliputi jenis pekerjaan dan target kegiatan yang akan dilakukan selama satu

    tahun. Sedangkan target kegiatan yang akan dilakukan terdiri dari a) angka

    kredit (khusus diisi pejabat fungsional) b) kuantitas/output, c) kualitas/mutu, d)

    waktu dan e) biaya. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan format SKP :

    FORMULIR SASARAN KERJA

    PEGAWAI NEGERI SIPIL

    NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI

    1 Nama 1 Nama

    2 NIP 2 NIP

    3 Pangkat/Gol. Ruang 3 Pangkat/Gol. Ruang

    4 Jabatan 4 Jabatan

    5 Unit Kerja 5 Unit Kerja

    NO III. KEGIATAN TUGAS POKOK JABATAN ANGKA KREDIT

    TARGET

    KUANT/ OUTPUT

    KUAL/ MUTU

    WAKTU BIAYA

    1 2 3 4 5 6 7

    Jombang, 2 Januari 2014 Pejabat Penilai Pegawai Negeri Sipil yang Dinilai _________________________ __________________________ NIP. NIP.

  • 14

    Pengisian formulir SKP

    I Pejabat Penilai : diisi identitas lengkap pejabat penilai atau

    atasan langsung yang meliputi nomor,

    nama, nip, pangkat gol/ruang, dan unit kerja.

    II PNS yang dinilai : diisi identitas lengkap PNS yang dinilai,

    meliputi nomor, nama, nip, pangkat

    gol/ruang, dan unit kerja.

    III Kegiatan :

    Kolom 1 Nomor : diisi nomor urut kegiatan yang akan

    dilaksanakan selama 1 tahun.

    Kolom 2 Kegiatan : diisi jenis kegiatan yang akan dilaksanakan

    selama 1 tahun.

    Kolom 3 Angka Kredit : Diisi jumlah angka kredit yang akan

    diperoleh dalam satu tahun (khusus jabatan

    fungsional)

    Kolom 4 Kuantitas/output : Jumlah target output kegiatan yang akan

    dilaksanakan selama satu tahun.

    Kolom 5 Kualitas/Mutu : Diisi mutu pekerjaan yang direncanakan

    dengan asumsi kualitas terbaik adalah 100

    Kolom 6 Waktu : Diisi waktu penyelesaian pekerjaan yang

    direncanakan, seperti 7 hari, 1 bln, 3 bln, 6

    bln, 9 bln, 12 bln.

    Kolom 7 Biaya : Diisi jumlah biaya yang dianggarkan dalam

    APBD, APBN atau sumber lain.

    F. PENANDATANGANAN SKP

    Penyusunan SKP yang telah dilaksanakan oleh PNS dengan formulir

    yang telah ditetapkan dalam Peraturan Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2013,

    disampaikan kepada atasan langsung sebagai pejabat penilai untuk disepakati

    kedua belah pihak sebagai kontrak kerja. Dalam hal SKP yang telah disusun

    oleh PNS dan tidak disetujui oleh atasan langsung atau pejabat penilai, maka

    keputusannya diserahkan pada atasan pejabat penilai dan keputusannya

    bersifat final.

  • 15

    BAB III PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS

    A. PENILAIAN SKP (60%)

    1. Jabatan Struktural

    Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (P2KPNS) dilaksanakan

    oleh pejabat penilai sekali dalam satu tahun (akhir Desember tahun yang

    bersangkutan atau akhir Januari tahun berikutnya) yang terdiri atas unsur

    SKP dengan bobot 60% dan perilaku kerja dengan bobot 40%. Penilaian

    SKP dilakukan dengan membandingkan antara SKP dengan realisasi

    pekerjaan selama satu tahun. Selanjutnya capaian nilai SKP dinyatakan

    dengan angka dan sebutan sebagai berikut :

    a) 91 keatas : Sangat Baik

    b) 76 90 : Baik

    c) 61 75 : Cukup

    d) 51 60 : Kurang

    e) 50 kebawah : Buruk

    Penilaian SKP untuk setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan diukur

    minimal 3 aspek yaitu 1) aspek kuantitas, 2) aspek kualitas, 3) aspek waktu,

    dan maksimal 4 aspek yaitu ditambah aspek biaya. Asek biaya dinilai jika

    dalam SKP mencantumkan biaya kegiatan yang dianggarkan untuk

    melaksanakan pekerjaan tersebut. Adapun cara penilaian SKP adalah

    sebagai berikut :

    1. Aspek Kuantitas

    ( )

    = ()

    () 100

    2. Aspek Kualitas

    ( )

    = ()

    () 100

  • 16

    3. Aspek Waktu

    Untuk menghitung SKP dari aspek waktu, terlebih dahulu harus

    mengetahui persentase tingkat efisiensi waktu dengan rumus sebagai

    berikut :

    Persentase tingkat efisiensi waktu

    = 100% [ ()

    () 100%]

    a) Setelah mengetahui persentase tingkat efisiensi waktu, jika hasil

    perhitungannya 24%, maka cara menghitung SKP menggunakan

    rumus sebagai berikut :

    Aspek waktu persentase tingkat efisiensi yang dapat ditoleransikan

    24%

    = 1,76 () ()

    () 100

    b) Dalam perhitungan SKP, jika hasil perhitungannya >24%, maka cara

    menghitung SKP menggunakan rumus sebagai berikut :

    Aspek waktu persentase tingkat efisiensi > 24%

    = 76 {[1,76 () ()

    () 100] 100}

    c) Dalam hal kegiatan tidak dilakukan maka realisasi waktu 0 (nol),

    sehingga cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut:

    = 1,76 () ()

    () 0 100

    Contoh 1:

    Seorang PNS bernama Dra. Inul Daratisti, MM. Jabatan sebagai

    Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten

    Sukagembira, (Eselon IIIb). Pada awal tahun yang bersangkutan

  • 17

    menyusun SKP dengan atasan langsungnya sesuai dengan

    penetapan kinerja/RKT tahun 2014 antara lain melakukan kegiatan

    menyusun rencana penetapan penilaian angka kredit guru tahun

    2015 dengan target 6 bulan dan realisasi waktu yang dilaksanakan 5

    bulan.

    Penyelesaian:

    Sebelum menghitung capaian SKP, terlebih dahulu harus dihitung

    Persentase efiensi waktu sebagai berikut:

    = 100% [ ()

    () 100%]

    = 100% [5

    6 100%]

    = 100% [83,33%]

    = 16,67%

    Dari perhitungan di atas dapat diketahui tingkat efisiensi waktu

    adalah 16,67% atau kurang dari 24%. Sehingga perhitungan

    capaian SKP rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

    = 1,76 () ()

    () 100

    =1,76 6 5

    6 100

    =5,56

    6 100

    = ,

    Contoh 2:

    Seorang PNS bernama Akmal, S.Sos. Jabatan sebagai Kepala seksi

    Kepegawaian Dikdas (Eselon IVa), pada awal tahun yang

    bersangkutan menyusun SKP dengan atasan langsungnya dengan

    kegiatan antara lain menyiapkan pelaksanaan rapat koordinasi

    bidang kepegawaian dengan target waktu 4 bulan dan realisasi

    waktu 2 bulan.

    Penyelesaian:

    Sebelum menghitung capaian SKP, terlebih dahulu harus dihitung

    Persentase efiensi waktu sebagai berikut:

  • 18

    = 100% [ ()

    () 100%]

    = 100% [2

    4 100%]

    = 100% [50%]

    = %

    Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa persentase

    efisiensi waktu adalah 50% atau lebih dari 24%. Sehingga perhitungan

    SKP rumus yang digungkan adalah sebagai berikut:

    = 76 {[1,76 () ()

    () 100] 100}

    = 76 {[1,76 4 2

    4 100] 100}

    = 76 {[5,04

    4 100] 100}

    = 76 {[126] 100}

    = 76 {26}

    =

    4. Aspek Biaya

    Untuk menghitung SKP dari aspek biaya, terlebih dahulu harus

    mengetahui persentase tingkat efisiensi biaya dengan rumus sebagai

    berikut :

    Persentase tingkat efisiensi biaya

    = 100% [ ()

    () 100%]

    a) Setelah mengetahui persentase tingkat efisiensi biaya, jika hasil

    perhitungannya 24%, maka cara menghitung SKP menggunakan

    rumus sebagai berikut :

    Aspek biaya persentase tingkat efisiensi yang dapat ditoleransikan

    24%

    = 1,76 () ()

    () 100

  • 19

    b) Dalam perhitungan SKP, jika hasil perhitungannya >24%, maka cara

    menghitung SKP menggunakan rumus sebagai berikut :

    Aspek biaya persentase tingkat efisiensi > 24%

    = 76 {[1,76 () ()

    () 100] 100}

    c) Dalam hal kegiatan tidak dilakukan maka realisasi biaya 0 (nol),

    sehingga cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut:

    = 1,76 () ()

    () 0 100

    Contoh 3:

    Seorang PNS bernama Dra. Inul Daratisti, MM. Jabatan sebagai Kepala

    Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukagembira, (Eselon

    IIIb). Pada awal tahun yang bersangkutan menyusun SKP dengan

    atasan langsungnya sesuai dengan penetapan kinerja/RKT tahun 2014

    antara lain melakukan kegiatan menyusun rencana penetapan penilaian

    angka kredit guru tahun 2015 dengan target biaya Rp. 10.000.000,- dan

    realisasi biaya untuk pelaksanaan kegiatan tersebut sebesar Rp.

    8.000.000,-.

    Penyelesaian:

    Sebelum menghitung capaian SKP, terlebih dahulu harus dihitung

    Persentase efiensi biaya sebagai berikut:

    = 100% [ ()

    () 100%]

    = 100% [8.000.000

    10.000.000 100%]

    = 100% [80%]

    = 20%

    Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa persentase

    efisiensi biaya adalah 20% atau kurang dari 24%. Sehingga perhitungan

    SKP rumus yang digungkan adalah sebagai berikut:

  • 20

    = 1,76 () ()

    () 100

    = 1,76 10.000.000 8.000.000

    10.000.000 100

    =9.600.000

    10.000.000 100

    = 96

    Contoh 4:

    Seorang PNS bernama Dra. Inul Daratisti, MM. Jabatan sebagai Kepala

    Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukagembira, (Eselon

    IIIb). Pada awal tahun yang bersangkutan menyusun SKP dengan

    atasan langsungnya sesuai dengan penetapan kinerja/RKT tahun 2014

    antara lain melakukan kegiatan menyusun rencana penetapan penilaian

    angka kredit guru tahun 2015 dengan target biaya Rp. 10.000.000,- dan

    realisasi biaya untuk pelaksanaan kegiatan tersebut sebesar Rp.

    6.000.000,-.

    Penyelesaian:

    Sebelum menghitung capaian SKP, terlebih dahulu harus dihitung

    Persentase efiensi biaya sebagai berikut:

    = 100% [ ()

    () 100%]

    = 100% [6.000.000

    10.000.000 100%]

    = 100% [60%]

    = 40%

    Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa persentase

    efisiensi biaya adalah 40% atau lebih dari 24%. Sehingga perhitungan

    SKP rumus yang digungkan adalah sebagai berikut:

    = 76 {[1,76 () ()

    () 100] 100}

    = 76 {[1,76 10.000.000 6.000.000

    10.000.000 100] 100}

    = 76 {[11.600.000

    10.000.000 100] 100}

    = 76 {[116] 100}

    = 76 16

    = 60

  • 21

    Contoh 5:

    Seorang PNS bernama Dra. Inul Daratisti, MM. Jabatan Kepala Bidang

    Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukagembira (Eselon III/b).

    Pada awal tahun yang bersangkutan menyusun SKP dengan atasan

    langsungnya sesuai dengan penetapan kinerja/RKT tahun 2014 antara

    lain melakukan kegiatan penilaian Angka Kredit Guru tahun 2015

    dengan target sebagai berikut:

    a. Aspek kuantitas/output = 500 dokumen

    b. Aspek Kualitas = 100

    c. Aspek Waktu = 12 Bulan

    d. Aspek Biaya = Rp. 75.000.000,-

    Kemudian pada akhir tahun realisasinya sebagai berikut:

    a. Aspek Kuantitas/output = 500 Dokumen

    b. Aspek kualitas = 90

    c. Aspek Waktu = 8 Bulan

    d. Aspek Biaya = Rp. 72.000.000,-

    Sehingga penilaian capaian SKP sebagai berikut:

    ( )

    = ()

    () 100

    =500

    500 100

    = 100

    ( )

    = ()

    () 100

    = 90

    100 100

    = 90

    Selanjutnya untuk menghitung SKP Aspek Waktu, terlebih dahulu harus

    dihitung Persentase Tingkat Efisiensi Waktu sebagai berikut:

    = 100% [ ()

    () 100%]

    = 100% [8

    12 100%]

    = 100% 66,67%

    = 33,33%

  • 22

    Jadi tingkat efisiensi waktu adalah 33,33% atau Lebih dari 24%,

    sehingga untuk penghitungan Capaian SKP aspek waktu adalah

    sebagai berikut:

    = 76 {[1,76 () ()

    () 100] 100}

    = 76 {[1,76 12 8

    12 100] 100}

    = 76 {[13,12

    12 100] 100}

    = 76 {[109,33] 100}

    = 76 {9,33}

    = 66,67

    Selanjutnya untuk menghitung SKP Aspek Biaya, terlebih dahulu harus

    dihitung Persentase Tingkat Efisiensi Biaya sebagai berikut:

    = 100% [ ()

    () 100%]

    = 100% [72.000.000

    75.000.000 100%]

    = 100% [96%]

    = 4%

    Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa persentase

    efisiensi biaya adalah 4% atau kurang dari 24%. Sehingga perhitungan

    SKP rumus yang digungkan adalah sebagai berikut:

    = 1,76 () ()

    () 100

    = 1,76 75.000.000 72.000.000

    75.000.000 100

    =60.000.000

    75.000.000 100

    = 80

    Dengan demikian Penilaian Capaian SKP pada akhir tahun kegiatan

    Penilaian Angka Kredit Guru Tahun 2015, aspek kuantitas = 100,

    aspek kualitas = 90, aspek waktu = 66,67 dan aspek biaya 80, Jadi

    Total penghitungan capaian SKP = 100 + 90 + 66,67 + 80 = 336,67 : 4

    = 84,17 (Baik).

  • 23

    2. Jabatan Fungsional

    Perhitungan penilaian SKP jabatan fungsional pada prinsipnya sama dengan

    jabatan struktural, hanya karena jabatan fungsional dalam menyusun SKP

    mengacu pada tugas pokok dan fungsi dengan target angka kredit yang

    direncanakan dicapai dalam satu tahun, sehingga nilai kualitas atau mutu

    pada unsur utama menggunakan hasil penilaian kinerja guru (PKG),

    sedangkan jabatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundangan

    yang berrlaku. Selanjutnya nilai tersebut akan mempengaruhi realisasi angka

    kredit yang diperoleh. Penilaian kualitas pada unsur penunjang, angka kredit

    yang diperoleh menggunakan tabel lampiran peraturan menteri yang

    mengatur jabatan fungsionalnya masing-masing.

    Contoh 6:

    Seorang Guru PNS bernama Dra. Hamidah, MM. Jabatan Guru Pertama

    dengan golongan IIIb. Pada awal tahun yang bersangkutan menyusun SKP

    dengan atasan langsungnya sesuai dengan tupoksi dan angka kredit yang

    akan dicapai dalam satu tahun berdasarkan Permenegpan dan RB 16/2009.

    jumlah angka kredit komulatif naik pangkat ke golongan III/c dibutuhkan

    angka kredit minimal 50, yang berasal dari unsur utama 38 dan unsur lainnya

    12. Jika Hamidah menargetkan naik pangkat 4 tahun maka jumlah angka

    kredit yang harus dicapai setiap tahun adalah 9,5 dari unsur utama. SKP

    disusun sbb :

    a. Angka Kredit yg akan dicapai = 9,5

    b. Aspek kuantitas/output = 1 Laporan Penilaian Kinerja

    c. Aspek Kualitas = 100

    d. Aspek Waktu = 12 Bulan

    Kemudian pada akhir tahun realisasinya sebagai berikut:

    a. Angka Kredit yg akan dicapai = Nilai PKG/100*Target Angka Kredit

    b. Aspek Kuantitas/output = 1 Laporan Penilaian Kinerja

    c. Aspek kualitas = 92 (nilai PKG)

    d. Aspek Waktu = 12 Bulan

  • 24

    Penyelesaian:

    Pada soal tersebut diatas, diketahui bahwa Target Angka Kredit untuk

    golongan III/b adalah 9,5. Selanjutnya untuk menentukan Realisasi Angka

    Kredit berdasarkan nilai PKG yaitu 92 (Baik) adalah sebagai berikut:

    =92

    100 9,50

    = 0,92 9,50

    = 8,74

    Selanjutnya untuk menghitung SKP Aspek Kuantitas menggunakan rumus

    sebagai berikut:

    ( )

    = ()

    () 100

    =1

    1 100

    = 100

    Aspek kedua yaitu aspek kualitas dihitung dengan menggunakan rumus

    sebagai berikut:

    ( )

    = ()

    () 100

    = 92

    100 100

    = 92

    Aspek ketiga yaitu aspek waktu. Sama halnya dengan jabatan struktural,

    terlebih dahulu harus dihitung tingkat efisiensi waktu pelaksanaan kegiatan

    tersebut dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

    = 100% [ ()

    () 100%]

    = 100% [12

    12 100%]

    = 100% 100%

    = 0%

    Dari hasil perhitungan persentase efisiensi waktu adalah 0% atau kurang dari

    24%, sehingga perhitungan SKP aspek waktu adalah sebagai berikut:

  • 25

    = 1,76 () ()

    () 100

    = 1,76 12 12

    12 100

    =9,12

    12 100

    = 0,76 100

    = 76

    Dari hasil perhitungan di atas, bila dimasukkan dalam formulir SKP adalah

    sebagai berikut:

    FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

    NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI

    1 Nama Abd. Wahab, S.Pd.MM. 1 Nama Dra. Hamidah, MM

    2 NIP 196311121994031001 2 NIP 196402022000032002

    3 Pangkat/Gol. Ruang Pembina, III/d 3 Pangkat/Gol. Ruang Penata Muda, III/b

    4 Jabatan Kepala Sekolah 4 Jabatan Guru Pertama

    5 Unit Kerja SMPN 1 Sooko 5 Unit Kerja SMPN 1 Sooko

    NO III. KEGIATAN TUGAS POKOK JABATAN ANGKA KREDIT

    TARGET

    KUANT/ OUTPUT

    KUAL/ MUTU

    WAKTU BIAYA

    1 2 3 4 5 6 7

    1 MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN/BIMBINGAN

    9,50 1 Lap 100 12 Bln -

    Jombang, 31 Januari 2014 Pejabat Penilai Pegawai Negeri Sipil yang Dinilai _________________________ __________________________ NIP. NIP.

  • 26

    PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

    Jangka Waktu Penilaian 2 Januari s.d. 31 Desember 2014

    NO I. KEGIATAN TUGAS POKOK

    JABATAN AK

    TARGET

    AK

    RALISASI PENG

    HITUNGAN

    NILAI CAPAIAN

    SKP Kuant/ Output

    Kual/ Mutu

    Waktu Biaya Kuant/ Output

    Kual/ Mutu

    Waktu Biaya

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

    1 MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN/BIMBINGAN

    9,50 1 Lap 100 12 Bln - 8,74 1 Keg 92 12 Bln -

    268 (100+92+76)

    89,33

    Jombang, 2 Januari 2015 Pejabat Penilai

    _____________________________ NIP. .

  • 27

    Contoh 7:

    Seorang Guru PNS bernama Drs. Husnaidi, Jabatan Guru Pertama dengan

    golongan III/b, dan aktif sebagai pengurus dalam organisasi PGRI Kabupaten

    dan memiliki Kartu Anggota. Pada awal tahun yang bersangkutan menyusun

    SKP dengan atasan langsungnya sesuai dengan tupoksi dan angka kredit

    yang akan dicapai dalam satu tahun berdasarkan Permenpan 16/2009.

    jumlah angka kredit kumulatif naik pangkat sejumlah 50 yang berasal dari

    unsur penunjang 5, jika Drs. Husnaidi menargetkan naik pangkat 4 tahun

    maka jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun adalah 1,25 dari

    unsur penunjang. SKP disusun sbb :

    a. Angka Kredit yg akan dicapai = 1,25

    b. Aspek kuantitas/output = 1 Kegiatan

    c. Aspek Kualitas = 100

    d. Aspek Waktu = 12 Bulan

    Kemudian pada akhir tahun realisasinya sebagai berikut:

    a. Angka Kredit yg akan dicapai = 1 (lampiran permenpan 16/2009)

    b. Aspek Kuantitas/output = 1 Kegiatan

    c. Aspek kualitas = 100

    d. Aspek Waktu = 12 Bulan

    Penyelesaian:

    = /

    /

    = 100

    100 1,25

    = 1,25

    Selanjutnya untuk menghitung SKP Aspek Kuantitas menggunakan rumus

    sebagai berikut:

    ( )

    = ()

    () 100

    =1

    1 100

    = 100

  • 28

    Aspek kedua yaitu aspek kualitas dihitung dengan menggunakan rumus

    sebagai berikut:

    ( )

    = ()

    () 100

    = 100

    100 100

    100

    Aspek ketiga yaitu aspek waktu. Sama halnya dengan jabatan struktural,

    terlebih harus dihitung tingkat efisiensi waktu pelaksanaan kegiatan tersebut

    dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

    = 100% [ ()

    () 100%]

    = 100% [12

    12 100%]

    = 100% 100%

    = 0%

    Dari hasil perhitungan persentase efisiensi waktu adalah 0% atau kurang dari

    24%, sehingga perhitungan SKP aspek waktu adalah sebagai berikut:

    = 1,76 () ()

    () 100

    = 1,76 12 12

    12 100

    =9,12

    12 100

    = 0,76 100

    = 76

    Dengan demikian Penilaian Capaian SKP pada akhir tahun adalah: Angka

    Kredit 1, aspek kuantitas = 100, aspek kualitas = 80 dan aspek waktu = 76,

    Jadi Total penghitungan capaian SKP = 100 + 100 + 76 = 276 : 3 = 92 (Baik).

    Dari hasil perhitungan di atas, bila dimasukkan dalam formulir SKP adalah

    sebagai berikut:

  • 29

    FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

    NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI

    1 Nama Abd. Wahab, S.Pd.MM. 1 Nama Drs. Husnaidi

    2 NIP 196311121994031001 2 NIP 196602122000031006

    3 Pangkat/Gol. Ruang Pembina, III/d 3 Pangkat/Gol. Ruang Penata Muda, III/b

    4 Jabatan Kepala Sekolah 4 Jabatan Guru Pertama

    5 Unit Kerja SMPN 1 Sooko 5 Unit Kerja SMPN 1 Sooko

    NO III. KEGIATAN TUGAS POKOK JABATAN ANGKA KREDIT

    TARGET

    KUANT/ OUTPUT

    KUAL/ MUTU

    WAKTU BIAYA

    1 2 3 4 5 6 7

    1 MELAKSANAKAN PENUNJANG TUGAS GURU

    a. Menjadi Pengurus Aktif PGRI 1,25 1 Keg 100 12 Bln -

    Jombang, 31 Januari 2014 Pejabat Penilai Pegawai Negeri Sipil yang Dinilai _________________________ __________________________ NIP. NIP.

  • 30

    PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

    Jangka Waktu Penilaian 5 Januari s.d. 31 Desember 2014

    NO I. KEGIATAN TUGAS POKOK

    JABATAN AK

    TARGET

    AK

    RALISASI PENG

    HITUNGAN

    NILAI CAPAIAN

    SKP Kuant/ Output

    Kual/ Mutu

    Waktu Biaya Kuant/ Output

    Kual/ Mutu

    Waktu Biaya

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

    1 MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN/BIMBINGAN

    2 MELAKSANAKAN PENUNJANG TUGAS GURU

    1,25 - - - - - - 1,25 276 92

    a. Menjadi Pengurus Aktif PGRI

    1,25 1 Keg 100 12 Bln - 1 1 Keg 100 12 Bln -

    276 (100+100+76)

    92

    b. ........................................ 92,00

    Jombang, 2 Januari 2015 Pejabat Penilai

    _____________________________ NIP. .

  • 31

    B. PENILAIAN PERILAKU KERJA (40%)

    Nilai perilaku kerja PNS dinyatakan dengan angka dan sebutan sebagai berikut:

    a. 91 100 : Sangat Baik

    b. 76 90 : Baik

    c. 61 75 : Cukup

    d. 51 60 : Kurang

    e. 50 kebawah : Buruk

    Aspek yang dinilai dalam penilaian perilaku kerja meliputi:

    a. Orientasi pelayanan

    b. Integritas

    c. Komitmen

    d. Disiplin

    e. Kerjasama

    f. Kepemimpinan

    Adapun cara menilai perilaku kerja oleh atasan langsung dilakukan melalui

    pengamatan terhadap PNS yang dinilai. Penilaian perilaku kerja dapat

    mempertimbangkan masukan dari pejabat penilai lain yang setingkat di

    lingkungan unit kerja masing-masing dengan nilai paling tinggi 100 (seratus).

    Kriteria penilaian perilaku kerja PNS adalah sebagai berikut:

    NO ASPEK YANG

    DINILAI URAIAN

    NILAI

    ANGKA SEBUTAN

    1 2 3 4 5 6

    1

    Orienta

    si p

    ela

    yana

    n 1

    Selalu dapat menyelesaikan tugas pelayanan sebaik-baiknya dengan sikap sopan dan sangat memuaskan baik pelayanan internal maupun eksternal organisasi

    91-100 sangat baik

    2

    Pada umumnya dapat menyelesaikan tugas pelayanan dengan baik dan sikap sopan serta memuaskan baik pelayanan internal maupun eksternal organisasi.

    76-90 baik

    3

    Adakalanya dapat menyelesaikn tugas pelayan dengan cukup baik dan sikap cukup sopan serta cukup memuaskan baik untuk pelayanan internal maupun eksternal organisasi.

    61-75 cukup

    4

    Kurang dapat menyelesaikan tugas pelayanan dengan baik dan sikap kurang sopan serta kurang memuaskan pelayanan internal maupun eksternal organisasi.

    51-60 kurang

  • 32

    NO ASPEK YANG

    DINILAI URAIAN

    NILAI

    ANGKA SEBUTAN

    1 2 3 4 5 6

    5

    Tidak pernah dapat menyelesaikan tugas pelayanan dengan baik dan sikap tidak sopan serta tidak memuaskan pelayanan internal maupun eksternal organisasi.

    50 kebawah buruk

    2

    Inte

    grita

    s

    1

    Selalu dalam melaksanakan tugas bersifat jujur, ikhlas, dan tidak pernah menyalagunakan wewenang serta berani menaggung risiko dari tindakan yang dilakukannya.

    91-100 sangat baik

    2

    Pada umumnya dalam melaksanakan tugas bersikap jujur, iklas dan tidak pernah menyalah gunakan wewenangnya tetapi berani menanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.

    76-90 baik

    3

    Adakalanya dalam melaksanakan tugas bersikap cukup jujur, cukup ikhlas, dan kadang- kadang menyalahgunakan wewenangnya serta cukup berani memanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.

    61-75 cukup

    4

    Kurang jujur, kurang ikhlas, dalam melaksanakan tugas dan sering menyalgunakan wewenangnya tetapi kurang berani menanggung resiko dari tindakan yang dilakukanya

    51-60 kurang

    5

    Tidak pernah jujur, tidak ikhlas dalam melaksanakan tugas, dan selalu menyalahgunakan wewenangnya serta tidak berani menanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.

    50 kebawah buruk

    3

    Kom

    itm

    en

    1

    Selalu berusaha dengan sungguh- sungguh menegakkan ideologi negara pancasila, Undang- Undang Dasar Negar Repiblik Indonesia tahu 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI), Bhinekha Tunggal ika dan rencana rencana pemerintah dengan tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan / atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara terhadap morganisasi tempat dimana ia bekerja.

    91-100 sangat baik

  • 33

    NO ASPEK YANG

    DINILAI URAIAN

    NILAI

    ANGKA SEBUTAN

    1 2 3 4 5 6

    2

    Pada umumnya berusaha dengan sungguh- sungguh menegakkan ideologi negara pancasila, Undang- Undang Dasar Negar Repiblik Indonesia tahu 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI), Bhinekha Tunggal ika dan rencana rencana pemerintah dengan tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan / atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara terhadap morganisasi tempat dimana ia bekerja.

    76-90 baik

    3

    Adakalanya berusaha dengan sungguh sungguh menegakkan ideologi negara pancasila , Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika dan rencana rencana pemerintah dengan tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan / atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara terhadap morganisasi tempat dimana ia bekerja.

    61-75 cukup

    4

    Kurang berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan ideologi pancasila , Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika dan rencana rencana pemerintah dengan tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara terhadap morganisasi tempat dimana ia bekerja.

    51-60 kurang

  • 34

    NO ASPEK YANG

    DINILAI URAIAN

    NILAI

    ANGKA SEBUTAN

    1 2 3 4 5 6

    5

    Tidak pernah berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan ideologi pancasila , Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika dan rencana rencana pemerintah dengan tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara terhadap morganisasi tempat dimana ia bekerja.

    50 kebawah buruk

    4

    Dis

    iplin

    1

    Selalu mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang berlaku dengan rasa tanggung jawab dan selalu mentaati ketentuan jam kerja serta mampu menyipan dan/atau memelihara barang-barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan sebaik-baiknya.

    91-100 sangat baik

    2

    Pada umumnya mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang berlaku dengan rasa tanggung jawab dan selalu mentaati ketentuan jam kerja serta mampu menyipan dan/atau memelihara barang-barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan sebaik-baiknya.

    76-90 baik

    3

    Adakalanya mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang berlaku dengan rasa cukup tanggung jawab, mentaati peraturan jam kerja serta cukup mampu menyimpan dan /atau memelihara barang-barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan cukup baik, serta tidak masuk atau terlambat masuk kerja dan lebih cepat pulang dari ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah selama 5 (lima) sampai dengan 15 (lima belas) hari kerja.

    61-75 cukup

    4

    Kurang mentaati peraturan perrundang-undangan dan/ atau peraturan kedinasan yang berlaku dengan rasa kurang tanggung jawab , mentaati ketentuan jam kerja serta kurang mampu menyimpan dan / atau memelihara barang-barang milik negara yang dipercayajkan kepadanya dengan kurang baik, serta tidak masuk atau terlambat masuk kerja dan lebih cepat pulang dari ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah selama 16 (enam belas) sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kerja.

    51-60 kurang

  • 35

    NO ASPEK YANG

    DINILAI URAIAN

    NILAI

    ANGKA SEBUTAN

    1 2 3 4 5 6

    5

    Tidak pernah mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang berlaku dengan rasa tidak tanggung jawab, mentaati ketentuan jam kerja serta tidak mampu menyimpan dan/atau memelihara barang-barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan kurang baik serta tidak masuk atau terlambat masuk kerja dan lebih cepat pulang dari ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah lebih dari 31 (tiga puluh satu) hari kerja.

    50 kebawah buruk

    5

    kerjasam

    a

    1

    Selalu mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan,bawahan baik didalam maupun diluar organisasi serta menghargai dan menerima pendapat orang lain, bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah menjadi keputusan bersama .

    91-100 sangat baik

    2

    Pada umumnya mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan,bawahan baik didalam maupun diluar organisasi serta menghargai dan menerima pendapat orang lain, bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah menjadi keputusan bersama .

    76-90 baik

    3

    Adakalanya mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan, bawahan baik didalam maupun diluar organiusasi serta adakalanya menghargai dan menerima pendapat orang lain, kadang-kadang bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah menjadi keputusan bersama.

    61-75 cukup

    4

    Kurang mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan,bawahan baik didalam maupun diluar organisasi serta menghargai dan menerima pendapat orang lain, kurang bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah menjadi keputusan bersama .

    51-60 kurang

    5

    Tidak pernah mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan,bawahan baik didalam maupun diluar organisasi serta tidak menghargai dan menerima pendapat orang lain, tidak bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah menjadi keputusan bersama .

    50 kebawah buruk

    6

    ke

    pe

    mim

    pi

    nan

    1

    Selalu bertindak tegas dan tidak memihak memberikan teladan yang baik, kemampuan menggerakkan tim kerja untuk mencapai kinerja ya ng tinggi, mampu menggugah semangat dan menggerkkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

    91-100 sangat baik

  • 36

    NO ASPEK YANG

    DINILAI URAIAN

    NILAI

    ANGKA SEBUTAN

    1 2 3 4 5 6

    2

    Pada umumnya bertindak tegas dan tidak memihak,memberikan teladan yang baik , kemampuan menggerakkan tim kerja untuk mencapai kinerja ya ng tinggi, mampu menggugah semangat dan menggerkkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta mampu mengambil keputusan dengan cepat

    76-90 baik

    3

    Adakalanya bertindak tegas dan tidak memihak,memberikan teladan yang baik, kemampuan menggerakkan tim kerja untuk mencapai kinerja yang tinggi, mampu menggugah semangat dan menggerkkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta mampu mengambil keputusan dengan cepat.

    61-75 cukup

    4

    Kurang bertindak tegas dan tidak memihak,memberikan teladan yang baik , kemampuan menggerakkan tim kerja untuk mencapai kinerja yang tinggi, mampu menggugah semangat dan menggerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta kurang mampu mengambil keputusan dengan cepat.

    51-60 kurang

    5

    Tidak pernah mampu bertindak tegas dan memihak, tidak memberikan teladan yang baik, tidak mampu menggerakkan tim kerja untuk mencapai kinerja yang tinggi, tidak menggugah semangat dan menggerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta tidak mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

    50 kebawah buruk

    C. PENILAIAN TUGAS TAMBAHAN

    Selain melakukan kegiatan tugas pokok yang ada dalam SKP, seorang PNS

    dapat melaksanakan tugas lain atau tugas tambahan yang diberikan oleh atasan

    langsungnya dan dibuktikan dengan surat keterangan. Pada akhir tahun yang

    bersangkutan dapat diberikan nilai tugas tambahan paling tinggi 3 (tiga) dengan

    menggunakan program sebagai berikut:

    No. Tugas Tambahan Nilai

    1 Tugas tambahan yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun sebanyak 1 (satu) sampai 3 (tiga) kegiatan.

    1

    2 Tugas tambahan yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun sebanyak 4 (empat) sampai 6 (enam) kegiatan.

    2

    3 Tugas tambahan yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun sebanyak 7 (tujuh) kegiatan atau lebih.

    3

  • 37

    Contoh 8:

    Seorang PNS bernama Kosasih, SE. Jabatan fungsional umum pada Sub

    Bagian Keuangan Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, yang bersangkutan

    diberikan tugas tambahan oleh atasan langsungnya untuk menjadi Bendahara

    Dinas. Dalam hal demikian maka pada akhir tahun yang bersangkutan dapat

    diberikan nilai tugas tambahan sebesar 1 (satu) sebagai bagian dari capaian

    nilai SKP.

    D. PENILAIAN KREATIVITAS

    Apabila seorang PNS pada tahun berjalan menemukan sesuatu yang baru dan

    berkaitan dengan tugas pokoknya serta dibuktikan dengan surat keterangan

    sebagai berikut:

    1. Unit kerja setingkat eselon II

    2. Pejabat Pembina Kepegawaian; atau

    3. Presiden

    Dibuat menurut dengan format di bawah ini. Maka pada akhir tahun yang

    bersangkutan dapat diberikan nilai kreativitas paling tinggi 12 (dua belas)

    dengan menggunakan pedoman sebagai berikut:

    No. Kreativitas Nilai

    1 Apabila hasil yang ditemukan merupakan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi unit kerjanya dan dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh kepala Unit Kerja setingkat eselon II.

    3

    2 Apabila hasil yang ditemukan merupakan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi organisasinya serta dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh Pejabat Pembina Kepegawaian

    6

    3 Apabila hasil yang ditemukan merupakan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi Negara dengan penghargaan yang diberikan oleh presiden.

    12

    Keterangan:

    Penilaian kreativitas tidak bersifat kumulatif dan dinilai yang paling tinggi,

    sehingga PNS tidak dapat memperoleh 2 (dua) nilai kreativitas dan nilainya tidak

    dapat dijumlahkan.

  • 38

    Formulir Surat Keterangan Menemukan Sesuatuu yang Baru (Kreativitas)

    SURAT KETERANGAN

    MENEMUKAN SESUATU YANG BARU (KREATIVITAS)

    1. Yang bertanda tangan di bawah ini:

    a. Nama :

    b. NIP :

    c. Pangkat/Golongan Ruang :

    d. Kabatan :

    e. Unit Kerja :

    f. Instansi :

    2. Dengan ini menyatakan bahwa Saudara:

    a. Nama :

    b. NIP :

    c. Pangkat/Golongan Ruang :

    d. Kabatan :

    e. Unit Kerja :

    f. Instansi :

    g. Jangka Waktu Penilaian :

    3. Telah menemukan sesuatu yang baru (kreativitas) yang bermanfaat bagi:

    a. Unit Kerja, diberikan nilai 3

    b. Organisasi diberikan nilai 6

    c. Negara, diberikan nilai 12

    Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat

    dipergunakan sebagaimana mestinya.

    ........................, ...................................

    Pejabat yang membuat keterangan

    Eselon II/PPK*)

    Nama ............................ NIP.

    *) coret yang tidak perlu

  • 39

    Contoh 9:

    Seorang PNS bernama Mardudin, SE. Jabatan Kepala Sub Bagian Akuntansi

    dan Pelaporan, pada pertengahan tahun yang bersangkutan membut aplikasi

    Sistem Akuntansi dan Pelaporan berbasis Teknologi Informasi dan dapat

    bermanfaat bagi unit kerjanya serta dapat diaplikasikan untuk mempercepat

    pelaksanaan tugas jabatan yang dibuktikan dengan surat keterangan dari kepala

    unit kerja setingkat pejabat struktural eselon II. Disamping itu, Sdr. Mardudin,

    SE. juga membuat sistem pengendalian dan pembayaran gaji Pegawai Negeri

    Sipil, untuk menjamin ketepatan jumlah dan waktu penerimaan gaji bagi PNS

    dan dibuktikan dengan surat keterangan dari Pejabat Pembina Kepegawaian.

    Dalam hal demikian maka PNS yang bersangkutan pada akhir tahun dapat

    diberikan nilai kreativitas 6 (enam) dan bukan nilai kumulatif 9 (Sembilan)

    sebagai bagian dari nilai capaian SKP.

    E. PENILAIAN DAN PENANDATANGANAN CAPAIAN SKP

    1. Penilaian SKP dilakukan dengan membandingkan antara realisasi kerja

    dengan target

    2. Dalam hal realisasi kerja melebihi target, maka penilaian capaian kerja SKP

    dapat lebih dari 100 (seratus)

    3. Penandatanganan hasil penilaian capaian SKP dilakukan oleh pejabat penilai

    pada formulir penilaian SKP.

  • 40

    PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

    Jangka Waktu Penilaian 5 Januari s.d. 31 Desember 2014

    NO I. KEGIATAN TUGAS POKOK JABATAN AK

    TARGET

    AK

    RALISASI PENG

    HITUNGAN

    NILAI CAPAIAN

    SKP Kuant/ Output

    Kual/ Mutu

    Waktu

    Biaya Kuant/ Output

    Kual/ Mutu

    Waktu Biaya

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

    1 MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN/ BIMBINGAN

    4,75 1 Keg 100 12 Bln 1.000.000 4,24 1 Keg 89,29 12 Bln 900.000 351,29 87,82

    2 MELAKSANAKAN TUGAS LAIN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH

    4,90 - - - - - - 4,34 270,12 90,04

    a. Wakil Kepala Sekolah 4,75 1 Keg 100 12 Bln - 4,19 1 Keg 88,24 12 Bln 264,24

    b. Menyusun Kurikulum 0,15 1 Keg 100 12 Bln - 0,15 1 Keg 100 12 Bln 276,00

    3 MELAKSANAKAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)

    5,00 - - - - - - 5,00 276,00 92,00

    a. Diklat Fungsional Guru 1,00 30 Jam 100 12 Bln - 1,00 30 Jam 100 12 Bln 276,00

    b. Menyusun PTK 4,00 1 Keg 100 12 Bln - 4,00 1 Keg 100 12 Bln 276,00

    4 MELAKSANAKAN PENUNJANG TUGAS GURU

    1,50 - - - - 1,50 276,00 276,00

    a. Menjadi Anggota PGRI 0,75 1 Keg 100 12 Bln - 0,75 1 Keg 100 12 Bln 276,00

    b. Menjadi Anggota Pramuka 0,75 1 Keg 100 12 Bln - 0,75 1 Keg 100 12 Bln 276,00

    JUMLAH 16,15 15,08 1.173,41 361,86

    TUGAS TAMBAHAN DAN KREATIVITAS 7

    a. Tugas Tambahan 1

    b. Kreativitas 6

    NILAI CAPAIAN SKP 97,47

    Sangat Baik

    Jombang, 2 Januari 2015 Pejabat Penilai

    _____________________________ NIP. .

  • 41

    F. BUKU CATATAN PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS

    1. Untuk memudahkan monitoring dan evaluasi capaian SKP secara berkala

    dan perilaku kerja PNS yang dinilai, Pejabat Penilai dapat menggunakan

    formulir buku catatan penilaian perilaku kerja PNS dibuat dengan contoh

    sebagai berikut:

    BUKU CATATAN PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS

    Nama :

    NIP :

    No. Tanggal Uraian Nama/NIP dan Paraf Pejabat

    Penilai 1 2 3 4

    2. Dalam hal seorang PNS pindah dari instansi pemerintah yang satu kepada

    instansi yang lain, maka buku catatan penilaian perilaku kerja dikirimkan oleh

    pimpinan instansi lama kepada pimpinan instansi baru.

    Contoh 10:

    Seorang PNS bernama Saiful bekerja pada Dinas Pendidikan Kabupaten

    Jombang. Selanjutnya yang bersangkutan pindah instansi ke UPTD

    Pendidikan Kecamatan Jombang. Dalam hal demikian, maka buku catatan

    penilaian perilaku kerja Sdr. Saiful, dikirimkan oleh Kepala Dinas Pendidikan

    Kabupaten Jombang kepada Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan

    Jombang.

  • 42

    3. Dalam hal seorang PNS pindah unit organisasi tetapi masih tetap dalam

    instansi yang sama, maka hanya buku catatan penilaian perilaku kerja saja

    yang dikirimkan oleh pimpinan unit organisasi yang lama kepada pimpinan

    unit organisasi yang baru.

    Contoh:

    BUKU CATATAN PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS

    Nama : Ali Muktar, S.Sos. NIP. : 19750713 200001 1 099

    No. Tanggal Uraian Nama/NIP dan Paraf

    Pejabat Penilai

    1 2 3 4

    1 2 Januari 2014 s.d. 30 Juni 2014

    Penilaian SKP sampai dengan akhir Juni 2014 = 89,04, sedangkan penilaian perilaku kerjanya adalah sebagai berikut: Orientasi Pelayanan = 85 (Baik) Integritas = 80 (Baik) Komitmen = 84 (Baik) Disiplin = 85 (Baik) Kerjasama = 87 (Baik) Kepemimpinan = 88 (Baik)

    Kepala Dinas Pendidikan

    Drs. Muntholip, M.Si. NIP. 196510241994031008

    Jumlah = 509 Nilai Rata-Rata = 84,83 (Baik)

    G. PENYAMPAIAN FORMULIR PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS

    1. Formulir penilaian prestasi kerja yang dibuat dan telah ditandatangani oleh

    Pejabat Penilai diberikan secara langsung kepada PNS yang dinilai oleh

    Pejabat Penilai

    2. Apabila tempat bekerja antara Pejabat Penilai dengan PNS yang dinilai

    berjauhan, maka formulir penilaian prestasi kerja tersebut dikirimkan pada

    PNS yang dinilai.

    3. PNS yang dinilai wajib mencantumkan tanggal penerimaan formulir penilaian

    prestasi kerja yang diberikan/dikirimkan kepadanya pada ruangan yang telah

    disediakan.

    4. Apabila PNS yang dinilai, menyetujui atas penilaian terhadap dirinya

    sebagaimana tertuang dalam formulir penilaian prestassi kerja, maka yang

    bersangkutan membuuhkan tanda tangan pada tempat yang disediakan dan

    sesudah itu mengembalikan formulir penilaian prestassi kerja tersebut

    kepada Pejabat Penilai paling lambat 14 (empat belas) hari kelender

  • 43

    terhituung mulai yang bersangkutan menerima formulir penilaian prestasi

    kerja.

    5. Formulir penilaian prestasi kerja yang telah dibubuhi tanda tangan oleh PNS

    yang dinilai, dikirimkan oleh Pejabat Penilai kepada Atasan Pejabat Penilai

    dalam waktu yang sesingkat mungkin untuk mendapatkan pengesahan.

    6. Dalam hal seorang PNS pindah unit organisasi tetapi masih tetap dalam

    instansi yang sama, maka formulir penilaian prestasi kerja tetap disimpan

    oleh pejabat pejabat yang bertanggung jawab dii bidang kepegawaian.

    7. Dalam hal seorang PNS pindah dari instansi yang satu kepada instansi yang

    lain, maka formulir penilaian prestasi kerja dikirimkan oleh pimpinan instansi

    lama kepada pimpinan instansi baru.

    H. PENYIMPANAN PENILAIAN PRESTASI KERJA

    1. Penilaian prestasi kerja disimpan dan dipelihara dengan baik oleh pejabat

    yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang kepegawaian

    2. Penilaian prestasi kerja disimpan selama 3 (tiga) tahun. Misalnya formulir

    penilaian prestasi kerja yang dibuat pada akhir tahun:

    a. 2014 dismpan sampai dengan akhir 2017;

    b. 2017 disimpan sampai dengan akhir tahun 2020

    c. Dan seterusnya.

    3. Penilaian prestasi kerja yang telah lebih dari 3 (tiga) tahun tidak digunakan

    lagi.

    4. Penilaian prestasi kerja bagi PNS:

    a. Yang berpangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c ke atas

    dibuat dalam 2 (dua) rangkap yaitu:

    1) 1 (satu) rangkap untuk arsip instansi yang bersangkutan;

    2) 1 (satu) rangkap dikirimkan kepada Kepala Badan Kepegawaian

    Negara;

    b. Yang berpangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b ke bawah dibuat

    1 (satu) rangkap

    5. Penilaian prestasi kerja dapat dibuat melebihi jumlah rangkap sebagaimana

    tersebut diatas sesuai dengan ketentuan Bupati Jombang.

  • 44

    I. KETETUAN LAIN-LAIN

    1. PNS yang tidak menyusun SKP dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai disiplin

    PNS.

    2. Ketentuan dalam kewajiban menyusun SKP berlaku juga bagi Calon PNS.

    3. SKP bagi calon PNS disusun dan disetujui oleh Pejabat Penilai sejak yang

    bersangkutan secara difinitif ditempatkan dalam suatu unit kerja sesuai

    dengan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas.

    4. Penilaian prestasi kerja bagi PNS yang diperbantukan/dipekerjakan pada

    Sekolah Swasta Penilaian dilakukan oleh pejabat penilai sebagaimana diatur

    Bab I Huruf E Pedoman ini, PNS yang bersangkutan tetap menyusun SKP

    dan pada akhir tahun dinilai SKP dan perilaku kerjanya.

    5. Dalam hal atasan langsung selaku Pejabat Penilai lowong atau belum terisi,

    maka pejabat penilainya adalah pejabat yang lebih tinggi secara hierarki.

    6. Dalam hal atasan Pejabat Penilai lowong atau belum terisi, maka atasan

    pejabat penilainya adalah atasan pejabat yang lebih tinggi secara hierarki.

    7. Dalam hal atasan langsung selaku Pejabat Penilai dan Atasan Pejabat

    Penilai lowong atau belum terisi, maka Pejabat Penilai dan atasan Pejabat

    Penilai adalah pejabat yang lebih tinggi secara hierarki.

    8. Dalam hal Bupati dan Wakil Bupati kosong, dan terdapat pejabat Bupati,

    maka pejabat tersebut adalah Pejabat Penilai dan/atau Atasan Pejabat

    Penilai yang tertinggi dalam lingkungannya masing-masing.

    9. Apabila pimpinan instansi atau Pejabat Pembina Kepegawaian lowong, maka

    penilaian prestasi kerja dilakukan sebagai berikut:

    a. Dalam hal pimpinan instansi atau Pejabat Pembina Kepegawaian kosong

    atau belum terisi tetapi terdapat jabatan Wakil Bupati, maka pejabat

    tersebut adalah Pejabat Penilai dan/atau Atasan Pejabat Penilai yang

    tertinggi dalam lingkungannya masing-masing.

    b. Dalam hal tidak terdapat jabatan wakil pada instansi tersebut

    sebagaimana dimaksud huruf a, dan ditunjuk Pejabat Pelaksana Tugas

    (Plt) untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai pimpinan instansi, maka

    Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) tersebut adalah Pejabat Penilai dan/atau

    Atasan Pejabat Penilai yang tertinggi dalam lingkungannya masing-

    masing.

  • 45

    10. Untuk kelancaran penilaian prestasi kerja PNS, Pejabat Pembina

    Kepegawaian dalam melakukan perpindahan pegawai harus memperhatikan

    jangka waktu penyusunan dan penilaian SKP.

    11. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) PNS masih digunakan

    sebagai persyaratan kenaikan pangkat periode April/Oktober 2014 dan/atau

    2015, kenaikan gaji berkala, serta pengangkatan dalam jabatan.

    12. Peraturan Kepala Badan Kepegawai Negara ini berlaku pada tanggal

    diundangkan, yang mulai dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2014.

  • 46

    BAB IV PENUTUP

    Pedoman penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Penilaian Prestasi

    Kerja PNS ini, disusun sebagai pedoman bagi semua PNS lingkup Dinas

    Pendidikan baik yang dinilai maupun pejabat penilai. Dengan pedoman ini

    diharapkan terbangun pemahaman konsep yang sama terhadap penilaian prestasi

    kerja PNS sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian

    Negara Nomor 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

    Nomor 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS.

    Penilaian Prestasi Kerja PNS model ini, diharapkan dapat menjamin

    objektivitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan

    sistem akrier, yang dititik beratkan pada sistem prestasi kerja. Penilaian ini

    diarahkan sebagai bentuk pengendalian perilaku kerja produktif yang dipersyaratkan

    untuk mencapai hasil kerja yang disepakati.

    Dengan dasar prinsip objektif, terukur, akuntabel, partisipatif dan transparan

    ini semoga dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat memotivasi kerja PNS

    kearah yang lebih baik pula.

    Jombang, 23 Pebruari 2013 Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang Drs. MUNTHOLIP, M.Si

    NIP. 19651024 199403 1 008

  • 47

    Contoh Soal Pegawai Struktural

    Seorang PNS bernama Abdul Ghofur, S.Si. NIP. 19780613 200701 1 005, Golongan III/b, jabatan Staf Bidang ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukamakmur. Pada awal tahun yang bersangkutan menyusun SKP dengan atasan langsungnya sesuai dengan tupoksi Sdr. Abdul Ghofur, yaitu sebagai berikut: 1. Menyusun usulan Kegiatan dan Rencana Kerja dan Anggaran Bidang

    Ketenagaan sebanyak 7 kegiatan yang ditargetkan akan selesai dalam waktu 1 bulan;

    2. Menyusun Rencana Anggaran KAS Bidang Ketenagaan untuk 7 kegiatan yang ditargetkan akan selesai dalam waktu 1 bulan;

    3. Memproses pengesahan perjanjian kerjasama atau Nota kesepahaman (MoU) tambahan jam mengajar dengan target 75 berkas MoU dengan merujuk pada pengajuan yang sudah masuk pada tahun sebelumnya yang ditargetkan selesai selama 12 bulan, dengan asumsi pengajuan MoU akan terus ada dalam waktu 1 tahun;

    4. Menyusunan Administrasi pertanggungjawaban kegiatan dalam DPA Bidang Ketenagaan untuk 7 kegiatan dan ditargetkan akan selesai dalam waktu 12 bulan;

    5. Memproses Surat Tugas, SPPD Guru/PNS baik dalam maupun luar daerah untuk 11 macam sub kegiatan yang ditargetkan selesai selama 12 bulan;

    6. Melaksanakan kegiatan Fasilitas Jardiknas dan Radio Suara Pendidikan yang ditargetkan selesai selama 12 bulan dengan alokasi anggaran sebesar 280.000.000,-;

    7. Melaksanakan kegiatan KMD Tahun Anggaran 2014 sebanyak 5 angkatan yang ditargetkan selesai dalam waktu 12 bulan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 352.525.000,-;

    8. Membantu melaksanakan kegiatan pelatihan Pengembangan Pendidik dan tenaga kependidikan di Bidang Ketenagaan untuk 1 jenis kegiatan yang ditargetkan selesai dalam waktu 6 bulan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 650.457.000,-

    Pada akhir tahun, atasan langsungnya yang bernama Drs. Abdul Rochman,

    MM, NIP. 19621025 198903 1 009, Golongan III/d, Jabatan Kasi Pembinaan pada Dinas Pendidikan Kab. Sukamakmur, memberikan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah dikerjakan oleh Abdul Ghofur dengan rincian sebagai berikut: 1. Kegiatan 1 dan 2 diselesaikan sesuai dengan target yang telah ditentukan 2. Kegiatan 3 diselesaikan berkas MoU sebanyak 65 berkas, dengan kualitas/mutu

    100% dalam waktu 8 bulan 3. Kegiatan 4 diselesaikan sesuai dengan target, tetapi untuk kualitas/mutu

    diberikan nilai 91% 4. Kegiatan 5 diselesaikan sesuai dengan target, tetapi untuk kualitas/mutu

    diberikan nilai 98% 5. Kegiatan 6 hanya bisa diselesaikan 1 kegiatan dengan kualitas hasil pekerjaan

    89% dan menghabiskan biaya Rp. 220.000.000 dalam waktu 12 bulan 6. Kegiatan 7 hanya bisa diselesaikan 4 kegiatan karena kurangnya peserta dan

    untuk kualitasmutu kegiatan 80% dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp. 276.800.000 dalam waktu 8 bulan.

    7. Kegiatan 8 diselesaikan sesuai target dengan kualitas/mutu pekerjaan 98% dalam waktu 3,5 bulan dengan menghabiskan biaya sebesar Rp. 650.445.000,-

  • 48

    Pertanyaan: 1. Buatlah Sasaran Kerja Pegawai tersebut dalam lembar kerja yang sudah

    disediakan oleh panitia; 2. Buatlah perhitungan Penilaian Prestasi Kerja PNS sesua dengan data tersbut

    diatas; 3. Buatlah Penilaian Prestasi Kerja PNS sesuai dengan format Penilaian Prestasi

    Kerja PNS yang telah disediakan oleh panitia;

  • 49

    Contoh Soal Pegawai Fungsional

    Seorang Guru yang Diberi tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah bernama Sudarsono, S.Pd. NIP. 19740505 200904 1 003, Golongan III/b, Mengajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada SMP Negeri 1 Sukasekali, pada awal tahun yang bersangkutan menyusun SKP dengan atasan langsungnya.

    Sehubungan dengan tugas tambahan yang diberikan kepada Sdr. Sudarsono, maka Sudarsono juga menyusun kurikulum untuk lembaga dimana ia bekerja.

    Untuk meningkatkan keprofesiannya, Sudarsono menargetkan akan mengikuti kegiatan Diklat Fungsional Guru selama 30 Jam dalam waktu 1 bulan, dan menyusun Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang ditargetkan selesai dalam waktu 6 bulan.

    Selain itu, sudarsono juga aktif sebagai anggota PGRI dan Pramuka dan memiliki kartu anggota. Disamping itu, sudarsono juga menjadi tim penilai angka kredit guru pada tahun-tahun sebelumnya, sehingga pada tahun ini, sudarsono juga menargetkan menjadi tim penilai angka kredit untuk 2 kali penilaian dalam 1 tahun.

    Pada akhir tahun, atasan langsungnya yang bernama Drs. Nurul Nimah, MM. NIP. 19680102 198212 2 002, Golongan IV/a, Kepala Sekolah pada SMP Negeri 1 Sukasekali mengadakan penilaian terhadap hasil pekerjaan sudarsono dengan hasil sebagai berikut:

    Hasil penilaian kinerja guru pada proses pembelajaran adalah sebesar 89,29, hasil PKG sebagai wakil kepala sekolah sebesar 88,24 dan untuk penyusunan kurikulum sebesar 100. Target mengikuti diklat fungsional guru dilaksanakan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Sedangkan untuk penyusunan PTK bisa diselesaikan oleh sudarsono dalam waktu 5 bulan.

    Dalam waktu 12 bulan, sudarsono tetap aktif sebagai anggota PGRI dan Pramuka. Tetapi target sebagai tim penilai angka kredit guru tidak seperti harapan sudarsono, karena ia diangkat sebagai tim penilai angka kredit guru hanya 1 kali masa penilaian dan ia bisa menyelesaikan pekerjaan itu dalam waktu 3 bulan. Pertanyaan: 1. Buatlah Sasaran Kerja Pegawai tersebut dalam lembar kerja yang sudah

    disediakan oleh panitia; 2. Buatlah perhitungan Penilaian Prestasi Kerja PNS sesua dengan data tersbut

    diatas; 3. Buatlah Penilaian Prestasi Kerja PNS sesuai dengan format Penilaian Prestasi

    Kerja PNS yang telah disediakan oleh panitia;