penilaian resiko dengan metode jsa

16
Jenis pekerjaan : Pembangunan Proyek Konstruksi Rumah Bertingkat Aktivitas : Pendistribusian Batubata di Ketinggian Berikut adalah contoh pendistribusian batubata di ketinggian di proyek pembangunan rumah bertingkat yang bertempat didekat kostan saya, yaitu Perumahan Mutiara Indah 2 Km.32 Indralaya, Ogan Ilir- Sumatera Selatan.

description

penilaian resiko dengan metode jsa

Transcript of penilaian resiko dengan metode jsa

Jenis pekerjaan: Pembangunan Proyek Konstruksi Rumah BertingkatAktivitas : Pendistribusian Batubata di Ketinggian

Berikut adalah contoh pendistribusian batubata di ketinggian di proyek pembangunan rumah bertingkat yang bertempat didekat kostan saya, yaitu Perumahan Mutiara Indah 2 Km.32 Indralaya, Ogan Ilir- Sumatera Selatan.

Dari gambar diatas dapat kita ketahui bahwa pendistribusian batubata pada proyek pembangunan tersebut tidak aman karena pekerja melakukan unsafe action yang didukung oleh unsafe condition di lingkungan tempat kerja tersebut.

Aktivitas Pendistribusian Batubata di Ketinggian

Pekerjaan konstruksi yang saya ambil untuk di analisis seperti pada gambar diatas adalah pada aktivitas pendistribusian batubata di ketinggian. Berikut adalah tahapan-tahapan aktivitas pada pendistribusian batubata di ketinggian:

1. Pengambilan batubata yang akan di distribusikan menggunakan troli pengangkut2. Penyusunan batu bata yang akan didistribusikan3. Pendistribusian batubata di ketinggian4. Penyusunan batubata di ketinggian

Identifikasi Bahaya

Pekerjaan konstruksi bangunan adalah pekerjaan yang memiliki banyak resiko dan sumber bahaya, salah satunya adalah proyek pembangunan rumah bertingkat di Perumahan Mutiara Indah 2, Indralaya-Ogan Ilir Sumatera Selatan. Proyek pembangunan ini melibatkan sekitar 6-8 orang pekerja bangunan.

Pekerja bangunan yang bekerja pada proyek tersebut sebagian besar tidak memiliki sertifikasi di bidang konstruksi, hal ini dapat dilihat dari mekanisme atau aktivitas pendistribusian batubata di ketinggian pada proyek konstruksi tersebut. Untuk mengidentifikasi bahaya dari aktivitas tersebut saya menggunakan metode HIRA (Hazard Identification and Risk Assessment), sedangkan untuk menganalisis pekerjaan per-sub bagiannya saya menggunakan JSA (Job Safety Analysis) . Identifikasi bahaya yang didapat adalah:1. Pengambilan batubata yang akan di distribusikan menggunakan troli pengangkut

Identifikasi bahaya : Terbentur batubata /tersandung : Luka memar ringan Tergores pecahan batubata : Luka gores pada tangan/ kaki Tertimpa troli pengangkut : Luka memar sedang berat, luka gores pada bagian tubuh yang tertimpa Terpeleset : Luka memar ringan, luka-luka

2. Penyusunan batubata yang akan di distribusikan

Identifikasi Bahaya : Terbentur batubata/tersandung: Luka memar ringan Tergores pecahan batubata: Luka gores pada tangan/ kaki

3. Pendistribusian batubata pada ketinggian

Identifikasi Bahaya : Tergores batubata yang dilemparkan: Tangan tergores, memar pada bagian tubuh yang terkena lemparan batubata Tertimpa batubata yang jatuh: Luka memar, Luka lecet/ goresan pada bagian tubuh yang tertimpa batubata, hingga meninggal dunia Terjatuh dari ketinggian: Luka-luka, patah tulang, hingga meninggal dunia

4. Penyusunan batubata di ketinggian

Identifikasi Bahaya : Terbentur batubata/tersandung: Luka memar ringan Tergores pecahan batubata: Luka gores pada tangan/ kaki Tertimpa batubata yang jatuh: Luka memar, Luka lecet/ goresan pada bagian tubuh yang tertimpa batubata, hingga meninggal dunia Terjatuh dari ketinggian: Luka-luka, patah tulang, hingga meninggal dunia

Dari aktivitas dan identifikasi bahaya diatas dapat kita ketahui bahwa sumber bahaya dan resiko yang terdapat pada pekerjaan tersebut lebih cenderung kepada safety and risk assessment. Maka dari itu metode yang digunakan untuk menganalisis pekerjaan tersebut adalah JSA ( Job Safety Analysis).

Metode yang dipakai untuk penilaian resiko pada aktivitas pendistribusian batubata di ketinggian adalah metode kualitatif dengan memakai Model Matriks yang berdasar pada Australian New Zealand Standard 4360.

Tabel Ukuran Kualitatif Kemungkinan (Likelihood) Menurut AS/NZS 4360LevelDeskriptorUraian

AAlmost certainDapat terjadi setiap saat

BLikelyKemungkinan sering terjadi

CPossibleDapat terjadi sekali-kali

DUnlikelyKemungkinan terjadi jarang

ERareHampir tidak pernah terjadi

Tabel Ukuran Kualitatif KonsekuensiMenurut AS/NZS 4360LevelDescriptorExample detail description

1InsignificantNo injuries, low financial loss

2MinorFirst aid treatment, on-site release immediately contained, medium financial loss

3ModerateMedical treatment required, on-site release contained with outside assistance, high financial loss

4MajorExtensive injuries, loss of production capability, off-site release with no detrimental effects, major financial loss

5CatastrophicDeath, toxic release off-site with detrimental effect, huge financial loss

Dibawah ini adalah tabel penilaian risiko yang mungkin terjadi pada pekerja bangunan. Tabel ini merupakan penilaian risiko terhadap aktivitas pendistribusian batu bata di ketinggian pada pekerja bangunan:No.Bahaya/ RisikoKemungkinanKonsekuensiNilai

1Terpeleset4312

2Terbentur batubata/tersandung5210

3Tertimpa troli pengangkut/ beban339

4Tertimpa batubata3412

5Tergores pecahan batubata5210

6Terjatuh dari ketinggian/ tangga beban3515

Selanjutnya setelah didapatkan kategori berdasarkan ukuran kualitatif kemungkinan dan ukuran kualitatif resiko, ukuran yang didapat tersebut kemudian dianalisis kedalam model matriks untuk menentukan penilaian resiko terhadap aktivitas pada pekerja konstruksi tersebut khususnya pada aktivitas pendistribusian batubata di ketinggian pada proyek pembuatan rumah bertingkat di Perumahan Mutiara Indah 2. Model matriks yang dipakai adalah sebagai berikut:

E : Extreme risk; immediate action required H : high risk; senior management attention needed M : moderate risk ; management responsibility must be specified L : low risk; manage by routine procedures

Selanjutnya setelah sumber bahaya di identifikasi dengan pengukuran-pengukuran seperti diatas kita dapat melakukan pengendalian menggunakan Hierarchy Of Control seperti dibawah ini:

a. Eliminasiyaitu dengan meniadakan sumber bahaya yang dapat menyebabkan incident/accident.

b. Subtitusiyaitu dengan mengganti bahan yang memiliki sumber bahaya paling besar dengan bahan yang lebih sedikit/kecil mengandung sumber bahaya.c. Administratif Controlyaitu dengan memberikan pendidikan dan pelatihan, sebagai pendukung pekerja dalam melakukan pekerjaan secara aman. Selain itu memperbaiki penataan dan kerapihan di lingkungan kerja untuk memperkecil kemungkinan kejadian insiden/ kecelakaan.d. Engineering Controlyaitu dengan melakukan perawatan secara berkala terhadap alat dan lingkungan kerja.e. PPE (Personal Protective Equipment)merupaka cara terakhir yang dipilih dalam menghadapi bahaya. Umumnya menggunakan alat, seperti :helm, boots, sarung tangan dan lain-lain.

Dari ukuran-ukuran penilaian dan pengendalian bahaya diatas kita dapat membuat JSA (Job Safety Analysis) seperti berikut ini:

JSA ( JOB SAFETY ANALYSIS)TABEL JSA PENDISTRIBUSIAN BATUBATA DI KETINGGIAN

Location Perumahan Mutiara Indah 2, Km.32 Indralaya, Ogan Ilir- Sumatera Selatan.

Aktifitas Pendistribusian batubata untuk pekerja pemasangan batubata di ketinggian

Checked byEra Susanti

No.Work Steps Identifikasi BahayaDampak Bahaya Penilaian Resiko

Kemungkinan Keparahan ResikoPengendalian

1.Pengambilan batubataTerbentur batubataLuka memar ringanAMinor (2)HPenataan dan kerapihan di lingkungan kerja (administrative control)

Tergores pecahan batubataLuka gores pada tangan/kakiAMinor (2)HMensortir batubata yang pecah (eliminasi)

Tertimpa troli pengangkutLuka memar, luka gores pada bagian tubuh yang tertimpaCModerate (3)HMemberikan pelatihan kepada pekerja, perawatan berkala peralatan kerja, penggunaan alat pelindung diri (administrative, engineering control, PPE/APD)

Terpeleset Luka memar ringan, luka-lukaBModerate (3)HPenataan dan kerapihan di lingkungan kerja (administrative control)

2. Penyusunan batubataTerbentur batubataLuka memar ringanAMinor (2)HPenataan dan kerapihan di lingkungan kerja (administrative control)

Tergores pecahan batubataLuka gores pada tangan/kakiAMinor (2)HMensortir batubata yang pecah (eliminasi)

3.Pendistribusian batubataTergores pecahan batubataLuka gores pada tangan/kakiAMinor (2)HMensortir batubata yang pecah (eliminasi)

Tertimpa batubataLuka memar, lecet/goresan pada bagian tubuh yang tertimpa batubata, hingga meninggal duniaCMajor (4)EMemberikan pelatihan kepada pekerja, penggunaan alat bantu pendistribusian seperti katrol dan ember, perawatan berkala peralatan kerja, penggunaan alat pelindung diri (administrative, engineering control, PPE/APD)

Terjatuh dari ketinggianLuka-luka, patah tulang, hingga meninggal duniaCCatasthropic (5)EMemberikan pelatihan kepada pekerja, perawatan berkala peralatan kerja, penggunaan alat pelindung diri seperti full body harness (administrative, engineering control, PPE/APD)

4.Penyusunan batubata di ketinggianTerbentur batubataLuka memar ringanAMinor (2)HPenataan dan kerapihan di lingkungan kerja (administrative control)

Tergores pecahan batubataLuka gores pada tangan/kakiAMinor (2)HMensortir batubata yang pecah (eliminasi)

Tertimpa batubataLuka memar, lecet/goresan pada bagian tubuh yang tertimpa batubata, hingga meninggal duniaCMajor (4)EMemberikan pelatihan kepada pekerja, penggunaan alat bantu pendistribusian seperti katrol dan ember, perawatan berkala peralatan kerja, penggunaan alat pelindung diri (administrative, engineering control, PPE/APD)

Terjatuh dari ketinggianLuka-luka, patah tulang, hingga meninggal duniaCCatasthropic (5)EMemberikan pelatihan kepada pekerja, perawatan berkala peralatan kerja, penggunaan alat pelindung diri seperti full body harness (administrative, engineering control, PPE/APD)

Daftar Pustaka

Ramli, Soehatman. 2010. Pedoman Praktis Manajemen Risiko Dalam Perspektif K3 OHS Risk Maagement. Jakarta: Dian Karya.Australia/New Zealand Standar, AS/NZS. 2004. Risk Management Standards. Australia.Colleen Kane. 2012.Americas Deadliest Jobs 2012.http://finance.yahoo.com/news/americas-deadliest-jobs-2012.html[serial online]. 21 Maret 2015.JISC. 2012. Risk Management.http://www.jiscinfonet.ac.uk/infokits/riskmanagement/[serial online]. 21 Maret 2015.Camellia, Anita. 2015. Risk Assessment power point. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya. Inderalaya.Winiarto, Brian Hadi & Ade Sri Mariawati, 2013. Identifikasi Penilaian Aktivitas Pengelasan Pada Bengkel Umum Dengan Pendekatan Job Safety Analysis. Jurusan Teknik Industri, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

UJIAN TENGAH SEMESTERMANAJEMEN RESIKO

Era Susanti10121001023

Pendistribusian Batu Bata di Ketinggian Pada Proyek Konstruksi

Fakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Sriwijaya2014/2015