Penilaian Perkembangan

19
Penilaian Perkembangan Anak PENDAHULUAN 1 Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel sel tubuh, jar organ organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing mas dapat memenuhi fungsinya. 1 Sejak dahulu masalah perkembangan anak telah mendapat perhatian. Berbagai mengenai perkembangan anak telah dibuat. Menurut ilingworth, ulasan yang pertama dibuat mengenai perkembangan anak adalah yang dibuat oleh tiedeman dari jerman ( yang mencatat perkembangan dari seorang anak. Kemudian charles darwin (1877) mempublikasikan secara detail perkembangan salah satu dari 10 anaknya pada tahun shirley melaporkan perkembangan 25 anak secara lengkap. 1 Pada saat ini berbagai metode deteksi dini untuk mengetahui gangguan perke anak telah dibuat. Demikian pula dengan skrining untuk mengetahui penyakit penya potensial dapat mengakibatkan gangguan perkembangan anak. Karena deteksi dini ke perkembangan anak sangat berguna, agar diagnosis maupun pemulihannya dapat dilak lebih awal, sehingga tumbuh kembang anak dapat berlangsung seoptimal mungkin. Sayangnya banyak ahli kesehatan yang percaya bahwa tidak banyak yang dapat diker untuk mengatasi kelainan ini dan mereka percaya pula bahwa kelainan yang ringan normal dengan sendirinya. Sikap seperti ini dapat menghambat pemulihannya, bahka kasus kasus tertentu dapat mengakibatkan cacat yang permanen, yang seharusnya da dihindari. 1

Transcript of Penilaian Perkembangan

Penilaian Perkembangan AnakPENDAHULUAN1

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel sel tubuh, jaringan tubuh, organ organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing masing dapat memenuhi fungsinya. 1

Sejak dahulu masalah perkembangan anak telah mendapat perhatian. Berbagai tulisan mengenai perkembangan anak telah dibuat. Menurut ilingworth, ulasan yang pertama kali dibuat mengenai perkembangan anak adalah yang dibuat oleh tiedeman dari jerman (1787) yang mencatat perkembangan dari seorang anak. Kemudian charles darwin (1877) mempublikasikan secara detail perkembangan salah satu dari 10 anaknya pada tahun 1931 shirley melaporkan perkembangan 25 anak secara lengkap. 1

Pada saat ini berbagai metode deteksi dini untuk mengetahui gangguan perkembangan anak telah dibuat. Demikian pula dengan skrining untuk mengetahui penyakit penyakit yang potensial dapat mengakibatkan gangguan perkembangan anak. Karena deteksi dini kelainan perkembangan anak sangat berguna, agar diagnosis maupun pemulihannya dapat dilakukan lebih awal, sehingga tumbuh kembang anak dapat berlangsung seoptimal mungkin. Sayangnya banyak ahli kesehatan yang percaya bahwa tidak banyak yang dapat dikerjakan untuk mengatasi kelainan ini dan mereka percaya pula bahwa kelainan yang ringan dapat normal dengan sendirinya. Sikap seperti ini dapat menghambat pemulihannya, bahkan pada kasus kasus tertentu dapat mengakibatkan cacat yang permanen, yang seharusnya dapat dihindari. 1

Penting untuk dipahami bahwa dengan skrining dan mengetahui adanya masalah pada perkembangan anak, tidak berarti bahwa diagnosis pasti dari kelainan tersebut telah ditetapkan. Skrining hanyalah prosedur rutin dalam pemeriksaan tumbuh kembang anak sehari hari, yang dapat memberikan petunjuk kalau ada sesuatu yang perlu mendapat perhatian. Sehingga masih diperlukan anamnesis yang baik, pemeriksaan fisik yang teliti dan pemeriksaan penunjang lainnya agar diagnosis dapat dibuat, supaya intervensi dan pengobatan dapat dilakukan sebaik baiknya. 1

Periode penting dalam tumbuh kembang adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral beserta dasar dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini. Sehingga setiap penyimpangan perkembangan sekecil apapun pada masa ini akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia kelak dikemudian hari. 1

Pada perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian. Perkembangan psikososial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tua dewasa lainnya. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan. Sedangkan lingkungan yang tidak mendukung akan menghambat perkembangan anak. 1 TUJUAN PENILAIAN PERKEMBANGAN1 Tujuan dari penilaian perkembangan anak adalah agar para tenaga kesehatan1 :

1. Mengetahui kelainan perkembangan anak dan hal hal lain yang merupakan resiko terjadinya kelainan perkembangan tersebut. 2. Mengetahui berbagai masalah perkembangan yang memerlukan pengobatan konseling genetik. 3. Mengetahui kapan anak perlu dirujuk ke senter yang lebih tinggi. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ANAK5

Masa lima tahun pertama merupakan masa terbentuknya dasar dasar kepribadian manusia, kemampuan berfikir, pengindraan, keterampilan berbahasa dan berbicara, bertingkah laku sosial dan lain-lainnya. 5

Ada dua faktor yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal seorang anak, yaitu:

faktor dalam5 Yaitu faktor faktor yang ada pada diri anak itu sendiri baik faktor bawaan maupun faktor yang diperoleh, termasuk disini antara lain: o

Hal hal yang diturunkan dari orang tua, kakek nenek atau generasi sebelumnya. Misalnya warna rambut dan bentuk tubuh. o Unsur berfikir dan kemampuan intelektual. Misalnya kecepatan berfikir. o Keadaan kelenjar zat-zat dalam tubuh. Misalnya: kekurangan hormon yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. o Emosi dan sifat-sifat (temperamen) tertentu. Misalnya: pemalu, pemarah, tertutup, dan lain lain. Faktor luar5 o Keluarga Sikap dan kebiasaan keluarga dalam mengasuh dan mendidik anak, hubungan orang tua dengan anak, hubungan antara saudara, dan lain-lain. o

Gizi Kekurangan gizi dalam makanan menyebabkan pertumbuhan anak terganggu yang akan mempengaruhi perkembangan seluruh dirinya.

o

Budaya setempat Asuhan dan kebiasaan dari suatu masyarakat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Misalnya kebersihan lingkungan, kesehatan, pendidikan.

o

Teman bermain dan sekolah Ada tidaknya teman bermain. Tempat dan alat bermain, kesempatan pendidikan disekolah, akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak

ASPEK PERKEMBANGAN ANAK5

Pencapaian suatu kemampuan pada setiap anak bisa berbeda beda, namun demikian ada patokan umur tentang kemampuan apa saja yang perlu dicapai seorang anak pada umur tertentu. Adanya patokan tersebut dimaksudkan agar anak yang belum mencapai tahap kemampuan tertentu itu perlu dilatih berbagai kemampuan untuk dapat mencapai perkembangan yang optimal.5 Ada 4 aspek yang perlu dibina dalam menghadapi masa depan anak, yaitu:

1. Perkembangan motorik kasar dan motorik halus Yang dimaksud gerakan (motorik) adalah semua gerakan yang mungkin dilakukan oleh seluruh tubuh.

Perkembangan motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh, dan perkembangan tersebut erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik anak. Pada anak, gerakan ini dapat secara lebih jelas dibedakan antara gerakan motorik kasar dan halus. 5

Disebut motorik kasar bila gerakan yang dilakukan melibatkan sebagian besar bagian tubuh dan biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot otot yang lebih besar. Contohnya gerakan telungkup, gerakan berjalan, gerakan berlari. 5

Disebut motorik halus bila hanya melibatkan bagian bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot otot kecil, karena itu tidak begitu memerlukan tenaga. Gerakan halus ini memerlukan koordinasi yang cermat. Contohnya gerakan mengambil benda dengan hanya ibu jari dan telunjuk, gerakan memasukkan benda kecil ke dalam lubang, membuat prakarya. 5

Melalui latihan latihan yang tepat gerakan gerakan kasar dan halus ini dapat ditingkatkan dalam hal keluwesan, kecepatan dan kecermatan. Sehingga secara bertahap seorang anak akan bertambah terampil dan mahir melakukan gerakan gerakan yang diperlukan guna penyesuaian dirinya. 5

1. Komunikasi aktif dan pasif Sebagai mahluk sosial anak akan selalu berada diantara atau bersama orang lain, agar dicapai saling pengertian maka diperlukan kemampuan berkomunikasi. Pada bayi kemampuan berkata kata atau komunikasi aktif ini belum dapat dilakukan, ia menyatakan perasaan dan keinginannya melalui tangisan dan gerakan. Meskipun demikian, komunikasi dengan orang lain tetap dapat terjadi karena ia mengerti ucapan ucapan orang lain. Kesanggupan mengerti dan melakukan apa saja yang diperintahkan oleh orang lain disebut sebagai komunikasi pasif. Komunikasi aktif dan komunikasi pasif perlu dikembangkan secara bertahap, anak dilatih untuk mau dan mampu berkomunikasi aktif (berbicara, mengucapkan kalimat kalimat, bernyanyi dan bentuk ucapan lisan lainnya) dan komunikasi pasif (anak mampu mengerti orang lain). 5

1. Perkembangan kecerdasan (kognisi) Pada balita kemampuan berfikir mula mula berkembang melalui kelima indra, misalnya melihat warna warna, mendengar suara atau bernyanyi, mengenal rasa. Melalui kata kata yang didengar dan diajarkan, ia mengerti bahwa segala sesuatu itu ada namanya. Daya fikir dan pengertian mula mula terbatas pada apa saja yang konkrit, yang dapat dilihat, dipegang atau dimainkan. Melalui bermain main serta latihan latihan yang diberikan oleh orang tua atau orang lain, setahap demi setahap anak akan mengenal, mengerti lingkungannya dan memiliki kemampuan merencanakan persoalan. Semua konsep atau pengertian ini kemudian meningkat sehingga memungkinkan anak untuk melakukan pemikiran pemikiran ke tingkat yang lebih tinggi, lebih abstrak, dan lebih majemuk, misalnya mengerti dan menggunakan konsep sama berbeda, bertambah berkurang, sebab akibat dan lain lain. 5

1. Perkembangan kemampuan menolong diri sendiri dan tingkah laku sosial Pada awal kehidupannya seorang anak bergantung pada orang lain dalam hal pemenuhan kebutuhannya (misalnya makanan, pakaian, kesehatan, kasih sayang, pengertian rasa aman dan kebutuhan akan perangsangan mental, sosial dan emosional). 5

Kebutuhan kebutuhan anak berubah dalam jumlah maupun derajat kualitasnya sesuai dengan bertambahnya umur anak. Dengan makin mampunya anak melakukan gerakan motorik, anak terdorong melakukan sendiri berbagai hal dan terdorong untuk bergaul dengan orang lain selain anggota keluarganya sendiri. Orang tua harus melatih usaha mandiri anak, mula mula dalam hal menolong kebutuhan anak itu sendiri sehari hari, misalnya makan minum, buang air kecil dan sebagainya. 5

Kemampuan kemampuan ini makin ditingkatkan sesuai dengan bertambahnya usia, anak perlu berkawan, luas pergaulan harus dikembangkan pula, dan anak perlu diajar untuk aturan aturan disiplin, sopan santun dan sebagainya agar tidak canggung dalam memasuki lingkungan baru. 5 PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN ANAK3

Meskipun beberapa keterlambatan perkembangan pada perkembangan milestone bahasa, motorik, atau sosial adaptif dapat bersifat sementara, keterlambatan perkembangan pada usia dini sangat erat hubungannya dengan diagnosis dari disabilitas perkembangan seperti retardasi mental, serebral palsi, gangguan bicara, autis dan kesulitan belajar pada perkembangan anak lebih lanjut. Terlebih lagi, adanya bukti bahwa identifikasi dini dan penanganan anak dengan kondisi perkembangan yang terganggu dapat meningkatkan hasil akhir secara fungsional dan menurunkan resiko dari masalah tingkah laku sekunder.8

Kemampuan berbicara dan berbahasa telah dipertimbangkan oleh para ahli sebagai indikator yang baik terhadap perkembangan anak secara keseluruhan dan kemampuan kognitif yang berhubungan dengan keberhasilan pendidikan. Identifikasi anak dengan keterlambatan perkembangan atau masalah yang berkaitan dapat mengarahkan kepada intervensi ketika usia dini dimana kemungkinan untuk perbaikan paling baik.9

Penilaian perkembangan anak meliputi identifikasi masalah-masalah perkembangan anak dengan screening (skrining/penapisan/penjaringan) dan surveillance ukuran standart atau non standart, yang juga digabungkan dengan informasi tentang perkembangan sosial, riwayat keluarga, riwayat medik dan hasil pemeriksaan mediknya.3,4

Tolak ukur perkembangan meliputi motorik kasar, motorik halus, berbahasa, dan prilaku sosial. Dikatakan terdapat penyimpangan apabila kemampuan anak tidak sesuai

dengan tolak ukur (milestone) anak normal. Dalam survei diperoleh informasi kepedulian orang tua terhadap perkembangan dan prilaku anaknya. Kategori kepedulian orang tua dalam deteksi penyimpangan perkembangan anak :

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

emosi dan perilaku berbicara dan berbahasa keterampilan sosial dan menolong diri sendiri motorik kasar motorik halus membandingkan dengan lingkungan masalah anak yang orang tuanya tidak mengeluh

masalah penyimpangan tumbuh kembang anak yang terjadi di masyarakat memang sangatlah bervariasi, sebagai ilustrasi dapat dikaji sepuluh macam kasus yang terbanyak pada penderita baru rawat jalan klinik tumbuh kembang RS dr.Soetomo tahun 2005 pada tabel 1.3 TAHAP TAHAP PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK1

1. Anamnesis Tahap pertama adalah melakukan anamnesis yang lengkap, karena kelainan perkembangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Dengan anamnesis yang teliti maka salah satu penyebabnya dapat diketahui. 1

1. Skrining gangguan perkembangan anak. Pada tahap ini dianjurkan digunakan instrumen-instrumen untuk skrining guna mengetahui kelainan perkembangan anak, misalnya dengan menggunakan DDST, tes IQ, atau tes psikologik lainnya. 1

1. Evaluasi lingkungan anak Tumbuh kembang anak adalah hasil interaksi antara faktor genetik dengan lingkungan biofisikopsikososial. Oleh karena itu untuk deteksi dini, kita juga melakukan evaluasi lingkungan anak tersebut. 1

1. Evaluasi penglihatan dan pendengaran anak Tes penglihatan misalnya untuk anak umur kurang dari 3 tahun dengan tes fiksasi, umur 2 tahun 3 tahun dengan kartu gambar dari allen dan diatas umur 3 tahun dengan huruf E. Juga diperiksa apakah ada tanda strabismus dan selanjutnya periksa kornea dan retinanya. Sedangkan skrining perkembangan anak, melalui anamnesis atau menggunakan audiometer kalau ada alatnya. Disamping itu dilakukan juga pemeriksaan bentuk telinga, hidung, mulut dan tenggorokan untuk mengetahui adanya kelainan bawaan. 1

1. Evaluasi bicara dan bahasa anak Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan anakberbicara masih dalam batas batas normal atau tidak. Karena kemampuan berbicara menggambarkan kemampuan SSP, endokrin, ada atau tidaknya kelainan bawaan pada hidung, mulut dan pendengaran, stimulasi yang diberikan, emosi anak dan sebagainya. 1

1. Pemeriksaan fisik Untuk melengkapi anamnesis diperlukan pemeriksaan fisik, untuk mengetahui apakah terdapat kelainan fisik yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.misalnya berbagai sindrom, penyakit jantung bawaan, tanda tanda penyakit defisiensi dan lainnya. 1

1. Pemeriksaan neurologi Dimulai dengan anamnesis masalah neurologi dan keadaan keadaan yang diduga dapat mengakibatkan kelainan neurologi, seperti trauma lahir, persalinan yang lama, asfiksia berat dan sebagainya. Kemudian dilakukan tes neurologi yang teliti,

maka dapat membantu dalam diagnosis suatu kelainan, misalnya kalau ada lesi intrakranial, serebral palsi, neuropati perifer, dan penyakit degeneratif lainnya.

Untuk mengetahui secara dini adanya cerebral palsi, dianjurkan menggunakan pemeriksaan neurologi menurut milani comparetti, yang merupakan cara untuk evaluasi perkembangan motorik dari lahir sampai umur 2 tahun. 1

1. Evaluasi penyakit penyakit metabolik Salah satu penyebab gangguan perkembangan pada anak adalah disebabkan oleh penyakit metabolik. Dari anamnesis dapat dicurigai adanya penyakit metabolik, apabila ada anggota keluarga lainnya yang terkena penyakit yang sama. Adanya tanda tanda klinis seperti rambut yang pirang dicurigai adanya PKU (phenylketouria), ataksia yang intermitten dicurigai adanya hiperamonemia dan sebagainya. Disamping itu diperlukan pemeriksaan penunjang lainnya sesuai dengan kecurigaan kita. 1

1. Integrasi dari hasil penemuan Berdasarkan anamnesis dan semua pemeriksaan tersebut diatas, dibuat suatu kesimpulan diagnosis dari gangguan perkembangan tersebut. Kemudian ditetapkan penatalaksanaannya, konsultasi kemana dan prognosisnya. 1 SKRINING PERKEMBANGAN2

Skrining perkembangan merupakan prosedur yang didesain untuk mengidentifikasi anak yang harus mendapatkan penilaian yang lebih intensif. Skrining digunakan untuk mendeteksi deviasi yang tak terduga dari perkembangan normal yang tidak seharusnya ada. Tujuan utama dari skrining adalah untuk mengidentifikasikan secepatnya disabilitas perkembangan pada anak yang beresiko tinggi sehingga penanganan dapat dilakukan pada usia dini dimana penanganan paling efektif. Skrining bukan merupakan tes yang hanya

dilakukan pada satu waktu, tetapi lebih merupakan proses dan prosedur yang digunakan pada periode waktu tertentu.2

Tes skrining yang ideal harus mempunyai sensitivitas (mendeteksi hampir semua masalah pada anak) dan spesifitas (dapat mendeteksi anak dengan keterlambatan) yang tinggi. Tes tersebut juga harus dapat mengukur apa yang seharusnya terukur (validitas), memberikan hasil yang sama pada penggunaan berulang oleh pemeriksa yang berbeda, murah dan cepat digunakan. Skrining perkembangan yang ideal tidak sepenuhnya ada.4 Tabel 2 mencantumkan beberapa tes skrining perkembangan yang sering digunakan dan keterbatasannya.

Perlu dipisahkan antara skrining perkembangan, penilaian perkembangan maupun survailans perkembangan. Penilaian perkembangan ditujukan kepada pemeriksaan yang lebih detail dari perkembangan yang tertunda. Di satu sisi, survailans perkembangan merupakan tes yang berkelanjutan, fleksibel, dan proses yang komprehensif dimana termasuk aktifitas yang berhubungan pada deteksi dari masalah perkembangan dan promosi perkembangan selama kunjungan primer kesehatan anak. Survailans perkembangan termasuk identifikasi dari keadaan keluarga, observasi anak, skrining, dan imunisasi. 2

Terdapat tiga pendekatan pada proses skrining, yaitu skrining perkembangan informal, skrining perkembangan rutin dan skrining perkembangan terfokus. Skrining perkembangan informal berdasarkan observasi pada saat pemeriksaan rutin anak dan menanyakan orang tua mengenai perhatian mereka terhadap perkembangan anaknya. Ahli anak, bagaimanapun juga perlu membiasakan diri dengan berbagai variasi milestone perkembangan anak pada berbagai tingkat usia. Hal ini bukanlah tugas mudah untuk para klinisi umum. Nilai batas atas normal telah dipergunakan sebagai panduan untuk mengidentifikasikan keterlambatan. Sebagai tambahan, beberapa penelitian juga melaporkan

bahwa ahli anak seringkali tidak akurat dalam memprediksikan status perkembangan anak. Hampir setengah dari keterlambatan perkembangan tidak teridentifikasi oleh ahli anak. Terlebih lagi, pengetahuan orang tua mengenai perkembangan anak sangat mempengaruhi, dikarenakan orang tua tidak mengindahkan pentingnya keterlambatan perkembangan. Daya ingat orang tua dari milestone perkembangan seringkali tidak akurat dan telah dilaporkan bahwa orang tua terlihat terlalu berlebihan dalam menilai perkembangan bahasa dari anak dan tidak mengindahkan kemampuan motorik halus dari anak. Didalam permasalahan ini seorang ahli penyakit anak tidak mungkin mampu mengidentifikasi secara benar anak yang mempunyai keterlambatan perkembangan pada mayoritas anak dengan keterlambatan perkembangan melalui metode skrining informal.2

Skrining perkembangan formal dilakukan secara sistematis dengan menggunakan insrumen skrining yang telah terstandarisasi. Bagaimanapun juga pendekatan ini membutuhkan waktu yang banyak dan orang yang terlatih. Dan tidak dapat pula menjamin untuk dapat menurunkan insiden dari masalah perkembangan pada populasi anak dengan resiko rendah. 2

Meskipun di negara berkembang, kegunaan dari skrining perkembangan rutin masih tetap dipertanyakan. Di swedia, dimana telah mempunyai sistem skrining yang sangat terorganisasi pada pusat pusat kesehatan anak, penelitian telah membuktikan bahwa pemeriksaan rutin pada pusat kesehatan hanya membuat perbedaan kecil dalam deteksi dini cerebral palsi. 2

Skrining perkembangan yang terfokus melibatkan dua kelompok anak, yaitu (a) anak dengan orang tua yang memberi perhatian yang lebih pada perkembangan anak dan guru atau dokter yang mencurigai adanya masalah, (b) neonatus dengan kondisi resiko tinggi untuk terjadinya keterlambatan perkembangan, 2 contohnya:

BBLR (