PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI … · PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI...

119
PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Studi Kasus Pada PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT. Indah Kiat Pulp & Kertas Tbk SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Disusun Oleh: Nugraheni Prasetyowati 002214139 PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

Transcript of PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI … · PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI...

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Studi Kasus Pada PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT.

Indah Kiat Pulp & Kertas Tbk

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh:

Nugraheni Prasetyowati 002214139

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2007

ii

iii

MOTTO :

Lihatlah ke bawah untuk mengucap syukur buat berkat

yang telah kita terima

Lihatlah ke atas untuk memacu semangat dalam berkarya

Tetaplah ke depan untuk terus maju dan berjuang.

( Marcel )

Yakinlah bahwa kegagalan adalah suatu sukses yang

tertunda, jangan ragu untuk melangkah dan percaya pada

hatimu bahwa kau bisa mewujudkannya, karena

Di mana ada usaha disitu juga ada jalan....

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Jesus Christ

Bapak dan Alm.Ibu tercinta

Kakak dan adikku

Seseorang yang selalu mengisi hatiku

iv

v

ABSTRAK

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Studi Kasus Pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk, PT Suparma Tbk, PT Surabaya Agung Industri Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT Indah Kiat Pulp & Paper

Tbk

Nugraheni Prastyowati Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kinerja keuangan perusahaan dilihat dari likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas berdasarkan pada laporan neraca dan laporan laba rugi pada perusahaan yang bergerak dalam industri pulp dan kertas dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2003. Selain itu untuk mengetahui perusahaan yang terbaik dari perusahaan yang sejenis dalam industri yang sama. Penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk, PT Surabaya Tbk, PT Surabaya Agung Industri Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Data perusahaan diperoleh dari Pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan cara meneliti dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis rasio keuangan. Dari tahun 2000 sampai tahun 2003 PT Fajar Surya Wisesa Tbk merupakan perusahaan dengan tingkat likuiditas dan profitabilitas yang terbaik. Perusahaan dengan tingkat solvabilitas yang paling baik adalah PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Sedangkan Perusahaan dengan tingkat aktivitas yang baik adalah PT Surabaya Agung Industri Tbk. Secara keseluruhan penilaian kinerja keuangan terbaik selama tahun 2000 sampai dengan tahun 2003 adalah PT Fajar Surya Wisesa Tbk.

vi

ABSTRACT

ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE BASED ON FINANCIAL REPORT ANALYSIS

A Case Study on PT Fajar Surya Wisesa Tbk, PT Suparma Tbk, PT Surabaya Agung Industri Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk and PT

Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

Nugraheni Prasetyowati SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA 2007

The aims of the research were to find out the firm financial performance based

on liquidity, solvability, activity and profitability analysis and to find out the best financial performance. The research was a case study on PT Fajar Surya Wisesa Tbk, PT Suparma Tbk, PT Surabaya Agung Industri Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk and PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. The data needed were balance sheet and income statements of those companies and gathered at Sanata Dharma University of Yogyakarta.

Based on the financial ratios analysis, it can be found out that: (1). In the period of 2000-2003, PT Fajar Surya Wisesa Tbk had the best liquidity and profitability ratios; (2). In the period of 2000-2003, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk had the best solvability ratios; (3). In the period of 2000-2003, PT Surabaya Agung Industri had the best activity ratios; (4). In the period of 2000-2003, PT Fajar Surya Wisesa Tbk relatively had the best financial performance.

vii

KATA PENGANTAR

Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, penulis sangat bersyukur dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan

Melalui Analisis Laporan Keuangan Studi Kasus Pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk,

PT Suparma Tbk, PT Surabaya Agung Industri Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia

Tbk, PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk”.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis mengalami banyak keterbatasan dalam penulisan skripsi ini. Berkat

dorongan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis ingin menyampaikan

rasa hormat dan ucapan terima kasih yang tulus kepada :

1. Ibu Dra. Caecilia Wahyu ER,M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

banyak membantu dengan sabar serta memberi saran selama membimbing

penulis.

2. Bapak Drs.G. Hendra Purwanto, M.Si., selaku Ketua Program studi Manajemen

dan Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan memberi saran kepada

penulis.

3. Seluruh Dosen, staff Pojok BEJ dan staff Sekretariat Jurusan Ekonomi

Universitas Sanata Dharma yang sangat membantu dan memberikan informasi.

viii

4. Bapak Edi selaku karyawan Lab. Ekonomi Universitas Duta Wacana yang telah

membantu memberikan informasi data yang diperlukan dalam penulisan skripsi

ini.

5. Alm. Ibu yang telah membesarkan dan menyayangiku serta selalu memberiku

semangat dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak dan Mas En yang telah membantuku dalam materiil dan selalu memberiku

semangat agar cepat menyelesaikan skripsi ini, ( “en, kapan luluse atau skripsine

dah sampe mana :p “) itu yang selalu ditanyakan.

7. Eri, adikku tersayang, yang selalu memberiku keceriaan dan bersedia

membantuku setiap waktu.

8. Kakek Tayanku alias Kekasihku, Marcell, terima kasih karena tak henti hentinya

selalu mendukung dan memberi semangat dikala hati sedang gundah, sabar dan

penuh pengertian. Terima kasih karena sudah mau menungguku lama ;D

9. OkiKu, TesaKu, Rusman, Nano, Oshak, Becax, Sandy, Iko, Bayex, Petrus dan

Leo yang telah mendukung dan memberi semangat dalam mengerjakan skripsi ini

baik dalam suka maupun duka, kalian yang telah memberikan warna warni

keceriaan dlm hidupku, i love you all.

10. Teman-teman Intersat 49, mBa’ Erni, Mami, Pak San, Gophit, Nando, Dudi

“dudutz”, Mas An, Ms Ardi dan teman-teman seperjuangan Bimo”cungkring”,

Lucy “indun”, Yantie “Pul-dul”, Arie, Ika, Erwan, Meizar “trulijo” n

Donaln”duck” yang sudah menjadi tim kerja yang baik dan menjadi sahabatku.

ix

11. Aan “Cabidut” makasih calculatornya, Agus Secum, Mas Wiwid “Kriwil”, Dina

“Jonita”, Pak Aris, Ms Ari “Gembul”, Ms Payjoe, Ms Buchang, mba Ithoet, Deny

“murphy”, Evi, Joned, Ragil, Tanto dan semua tim komisi Gerejawi yang telah

membantu dalam memberiku semangat dalam mengerjakan skripsi dan memberi

keceriaan setiap saat.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penempurnaan laporan penelitian ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pihak-pihak yang

bersangkutan.

Yogyakarta, 29 September 2007

Penulis,

Nugraheni Prasetyowati

x

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................ v

ABSTRAK......................................................................................................... vi

ABSTRACT...................................................................................................... . vii

KATA PENGANTAR....................................................................................... viii

DAFTAR ISI...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL............................................................................................. xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................ 3

C. Batasan Masalah............................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4

E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4

F. Sistematika Penulisan ...................................................................... 5

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Laporan Keuangan ......................................................................... 7

1. Pengertian Laporan Keuangan ................................................... 7

xi

Halaman

2. Tujuan Laporan Keuangan ......................................................... 8

3. Pemakai dan Kebutuhan Informasi ............................................ 9

B. Analisis Laporan Keuangan ............................................................ 10

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan ..................................... 10

2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan ........................................... 11

3. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan ....................... 11

C. Analisis Rasio Keuangan ................................................................ 12

D. Jenis-jenis Rasio Keuangan ............................................................ 13

1. Rasio Likuditas .......................................................................... 14

2. Rasio Leverage ........................................................................... 15

3. Rasio Aktivitas ........................................................................... 16

4. Rasio Profitabilitas ..................................................................... 17

E. Kinerja ............................................................................................. 18

BAB III. METODE PENELTIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 20

B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 20

C. Obyek Penelitian ............................................................................. 20

D. Data yang Dicari ............................................................................. 21

E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 21

F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 21

xii

Halaman

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. PT. Fajar Surya Wisesa Tbk ........................................................... 25

B. PT. Suparma Tbk ............................................................................. 28

C. PT. Surabaya Agung Industri Tbk ................................................... 31

D. PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ................................................ 34

E. PT. Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk ............................................... 38

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Rasio Keuangan ................................................................ 41

1. PT. Fajar Suraya Wisesa Tbk ..................................................... 41

2. PT. Suparma Tbk ....................................................................... 48

3. PT. Surabaya Agung Industri Tbk ............................................. 54

4. PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ........................................... 60

5. PT. Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk .......................................... 66

B. Penilaian Kinerja ............................................................................. 72

1. Penilaian Kinerja tahun 2000 ..................................................... 73

2. Penilaian Kinerja tahun 2001 ..................................................... 76

3. Penilaian Kinerja tahun 2002 ..................................................... 79

4. Penilaian Kinerja tahun 2003 ..................................................... 82

5. Rangkuman Penilaian Kinerja Keuangan................................... 85

xiii

Halaman

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan ..................................................................................... 86

B. Saran .............................................................................................. 87

C. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 88

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 90

LAMPIRAN

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel V.1 Current Ratio PT Fajar Surya Wisesa Tbk..........................................41

Tabel V.2 Quick Ratio PT Fajar Surya Wisesa Tbk.............................................42

Tabel V.3 Debt to Asset Ratio PT Fajar Surya Wisesa Tbk.................................43

Tabel V.4 Debt to Equity Ratio PT Fajar Surya Wisesa Tbk...............................43

Tabel V.5 Inventory Turnover PT Fajar Surya Wisesa Tbk................................44

Tabel V.6 Average Collection Period PT Fajar Surya Wisesa Tbk................... 45

Tabel V.7 Net Profit Margin PT Fajar Surya Wisesa Tbk...................................46

Tabel V.8 Return on Invesment PT Fajar Surya Wisesa Tbk...............................46

Tabel V.9 Return on Equity PT Fajar Surya Wisesa Tbk.....................................47

Tabel V.10 Current Ratio PT Suparma Tbk.........................................................48

Tabel V.11 Quick Ratio PT Suparma Tbk............................................................48

Tabel V.12 Debt to Asset Ratio PT Suparma Tbk................................................49

Tabel V.13 Debt to Equity Ratio PT Suparma Tbk..............................................50

Tabel V.14 Inventory Turnover PT Suparma Tbk................................................51

Tabel V.15 Average Collection Period PT Suparma Tbk....................................51

Tabel V.16 Net Profit Margin PT Suparma Tbk..................................................52

Tabel V.17 Return on Invesment PT Suparma Tbk..............................................53

Tabel V.18 Return on Equity PT Suparma Tbk....................................................53

Tabel V.19 Current Ratio PT Surabaya Agung Industri Tbk...............................54

Tabel V.20 Quick Ratio PT Surabaya Agung Industri Tbk..................................55

xv

Halaman

Tabel V.21 Debt to Asset Ratio PT Surabaya Agung Industri Tbk.......................55

Tabel V.22 Debt to Equity Ratio PT Surabaya Agung Industri Tbk.....................56

Tabel V.23 Inventory Turnover PT Surabaya Agung Industri Tbk......................57

Tabel V.24 Average Collection Period PT Surabaya Agung Industri Tbk..........57

Tabel V.25 Net Profit Margin PT Surabaya Agung Industri Tbk........................58

Tabel V.26 Return on Invesment PT Surabaya Agung Industri Tbk....................59

Tabel V.27 Retrun on Equity PT Surabaya Agung Industri Tbk..........................59

Tabel V.28 Current Ratio PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.............................60

Tabel V.29 Quick Ratio PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk................................61

Tabel V.30 Debt to Asset Ratio PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk....................61

Tabel V.31 Debt to Equity Ratio PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk..................62

Tabel V.32 Inventory Turnover PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk....................63

Tabel V.33 Average Collection Perid PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk...... 63

Tabel V.34 Net Profit Margin PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk......................64

Tabel V.35 Return on Invesment PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk..................65

Tabel V.36 Return on Equity PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk........................65

Tabel V.37 Current Ratio PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk............................66

Tabel V.38 Quick Ratio PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk...............................67

Tabel V.39 Debt to Asset Ratio PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk...................67

Tabel V.40 Debt to Equity Ratio PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk.................68

Tabel V.41 Inventory Turnover PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk..................69

xvi

Halaman

Tabel V.42 Average Collection Period PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk......69

Tabel V.43 Net Profit Margin PT Indah Kiat Pup dan Kertas Tbk......................70

Tabel V.44 Return on Invesment PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk.................71

Tabel V.45 Return on Equity PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk.......................71

Tabel V.46 Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan tahun 2000 ........................73

Tabel V.47 Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan tahun 2001 ........................76

Tabel V.48 Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan tahun 2002 ........................79

Tabel V.49 Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Tahun 2003 .......................82

Tabel V.50 Rangkuman Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan .......................85

xvii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya mempunyai tujuan

untuk berhasil. Berhasil dalam arti dapat mempertahankan kelangsungan

hidup perusahaan, memperoleh laba dan mengembangkan usahanya.

Kemampuan perusahaan untuk melakukan semua itu tidak lepas dari kondisi

keuangan perusahaan yang bersangkutan.

Salah satu cara yang digunakan oleh manajer untuk mengetahui

kondisi perusahaannya adalah dengan menganalisis laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan media untuk mengkomunikasikan performance

keuangan perusahaan yang dikelola oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Pihak-pihak yang berkepentingan yang dimaksud adalah investor, kreditor,

pemasok, pelanggan, pemerintah, karyawan dan masyarakat ( Prastowo,

1995:3 ). Laporan keuangan perusahaan tidak hanya sebagai alat penguji dari

bagian pembukuan melainkan juga untuk menilai dan menentukan posisi

keuangan perusahaan tersebut. Dengan demikian kondisi keuangan suatu

perusahaan merupakan informasi penting bagi pemilik modal ( investor ) dan

pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam mengambil keputusan ekonomi.

Ada dua jenis laporan keuangan ( utama ) yang umumnya dibuat

oleh setiap perusahaan adalah : neraca dan laporan rugi-laba. Neraca atau

Balance sheet merupakan laporan keuangan yang memberikan informasi

mengenai posisi keuangan ( aktiva, kewajiban dan ekuitas ) perusahaan pada

2

saat tertentu. Laporan rugi-laba merupakan laporan keuangan yang

memberikan informasi mengenai kemampuan ( potensi ) perusahaan dalam

menghasilkan laba ( kinerja ) selama periode tertentu ( Prastowo,1995 : 16).

Dari laporan keuangan tersebut, telah dikembangkan suatu teknik

yang digunakan untuk menginterpretasikan informasi laporan keuangan yaitu

analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan proses yang

penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan

dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan

tujuan utama untuk menentukan estimasi dan produksi yang paling mungkin

mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang ( Prastowo,

1997:30 ). Sedangkan menurut Kuswadi ( 2004:187 ) analisis laporan

keuangan adalah cara analisis dengan menggunakan perhitungan-perhitungan

perbandingan atas data kuantitatif yang ditunjukkan dalam neraca maupun

laporan laba rugi.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan kinerja

keuangan perusahaan dengan perusahaan lain yang bergerak dalam industri

yang sama. Dari hasil interpretasi laporan keuangan dapat diketahui kinerja

perusahaan yang satu dengan yang lain lebih tinggi atau lebih rendah. Hal

tersebut dapat digunakan sebagai dasar pijakan untuk pengambilan keputusan

oleh pihak manajemen perusahaan untuk periode berikutnya. Kinerja suatu

perusahaan dengan perusahaan lain dapat diperbandingkan dengan

menghitung rasio-rasio keuangan dari perusahaan-perusahaan yang

bersangkutan dalam suatu industri yang sama.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk

mengetahui kinerja perusahaan dan membandingkannya dengan perusahaan

3

pesaing dalam industri yang sama sangatlah bermanfaat bagi pengelolaan

perusahaan. Penulis melakukan penelitian pada Industri Pulp dan Kertas yang

sudah go public yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Perusahaan-perusahaan

yang bergabung dalam Industri Pulp dan Kertas antara lain: PT. Fajar Surya

Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik

Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Mengingat

betapa pentingnya mengetahui masalah kinerja keuangan suatu perusahaan,

mendorong penulis untuk memilih topik analisis kinerja keuangan perusahaan

dengan judul PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

MELALUI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN , Studi Kasus pada PT.

Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung

Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT. Indah Kiat

Pulp & Paper Tbk.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kinerja keuangan dari lima perusahaan yang tergabung dalam

Industri Pulp dan Kertas berdasarkan analisis rasio-rasio keuangan pada

tahun 2000 sampai dengan tahun 2003 ?

2. Dari kelima perusahaan yang dianalisis tersebut, perusahaan manakah

yang memiliki kinerja keuangan terbaik?

4

C. Batasan Masalah

Penulis membatasi permasalahan pada laporan keuangan yang

terdiri atas neraca dan laporan laba rugi yang dimiliki oleh kelima perusahaan

dalam industri yang sama. Alat analisis yang digunakan penulis adalah dengan

menggunakan delapan rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas ( Current Ratio

dan Quick Ratio ), rasio solvabilitas ( Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity

Ratio ), rasio aktivitas ( Inventory Turnover dan Average Collection Periode )

dan rasio profitabilitas ( Net Profit Margin, Return on Investment ,dan Return

on Equity ). Rasio-rasio tersebut digunakan sebagai ukuran kinerja

perusahaan, karena dapat menggambarkan posisi perusahaan pada suatu

periode tertentu.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kinerja keuangan dari kelima perusahaan yang

tergabung dalam Industri Pulp dan Kertas berdasarkan rasio-rasio

keuangan dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2003.

2. Untuk mengetahui perusahaan mana dari kelima perusahaan tersebut yang

memiliki kinerja keuangan yang tertinggi.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai dasar

pertimbangan dalam penentuan kebijakan-kebijakan perusahaan untuk

periode yang akan datang.

5

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi kepustakaan

Universitas Sanata Dharma dan berguna bagi pihak yang membutuhkan.

3. Bagi Penulis

Kegiatan penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi

penulis dan menjadi referensi bagi penelitian yang akan datang.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Bab satu berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Bab dua berisi tentang landasan teori yang berkaitan dengan

laporan keuangan dan analisis rasio keuangan.

BAB III : Metode Penelitian

Bab tiga berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, obyek penelitian, data yang dicari, teknik pengumpulan

data dan teknik analisis data.

BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan

Bab empat berisi tentang sejarah pendirian perusahaan, ruang

lingkup kegiatan perusahaan dan struktur organisasi dari kelima

perusahaan yang diteliti.

6

BAB V : Analisis Data dan Pembahasan

Bab lima berisi tentang analisis data berdasarkan teori-teori dan

teknik-teknik analisis yang dilakukan pada saat penelitian.

BAB VI : Penutup

Bab enam berisi kesimpulan dari hasil analisis yang telah

dilakukan dan saran-saran yang mungkin dapat dipergunakan

dalam pengembangan perusahaan serta keterbatasan dari hasil

penelitian ini.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan kumpulan data yang diorganisasi

menurut logika dan prosedur-prosedur akutansi yang konsisten ( Sarwoko,

1989:35). Hasil dari proses akutansi dapat digunakan sebagai alat komunikasi

antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan dengan data atau aktivitas tersebut ( Munawir, 1999:2).

Laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai keadaan finansial

suatu perusahaan, di mana neraca ( Balance sheet ) mencerminkan nilai

aktiva, utang, modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan rugi-laba

( Income statement ) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu

periode tertentu, biasanya meliputi periode satu tahun ( Riyanto, 1995 :327 ).

Dua jenis laporan keuangan ( utama ) yang umumnya dibuat oleh

setiap perusahaan adalah : neraca dan laporan rugi-laba ( dan biasanya dengan

laporan perubahan modal ), yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut

( Prastowo,1995 : 16) :

a. Neraca ( Balance sheet ) Neraca merupakan laporan keuangan yang

memberikan informasi mengenai posisi keuangan ( aktiva, kewajiban dan

ekuitas ) perusahaan pada saat tertentu.

8

b. Laporan laba-rugi

Laporan laba-rugi merupakan laporan keuangan yang memberikan informasi

mengenai kemampuan ( potensi ) perusahaan dalam menghasilkan laba

(kinerja) selama periode tertentu.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Brigham ( 2001:78 )

dikelompokkan atas dasar pemakainya, yaitu yang pertama digunakan oleh

manajer untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Kedua digunakan oleh

kreditur untuk mengevaluasi kemungkinan dibayarnya pinjaman. Ketiga oleh

pemegang saham yang digunakan untuk meramalkan laba, dividen, dan harga

saham. Sedangkan tujuan laporan keuangan menurut Prastowo ( 1995: 5-7 )

yaitu :

a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah

besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

b. Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan

sangat diperlukan untuk melakukan evaluasi atas kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan kas ( dan setara kas ) dan waktu serta kepastian dari hasil

tersebut.

c. Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai

perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di

masa yang akan datang, serta dapat memprediksikan kapasitas perusahaan

9

dalam beroperasi serta untuk merumuskan efektifitas perusahaan dalam

memanfaatkan tambahan sumber daya.

3. Pemakai dan Kebutuhan Informasi

Pihak-pihak yang berkepentingan atau pemakai laporan keuangan,

menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa informasi yang

berbeda, yang meliputi ( Prastowo, 1995:3-4 ) :

a. Investor

Investor perlu mengetahui seberapa besar risiko investasi bila menanamkan

modalnya pada perusahaan. Risiko investasi tersebut dapat diketahui dari

laporan keuangan perusahaan.

b. Kreditor

Kreditor memerlukan informasi dalam laporan keuangan untuk mengetahui

kemungkinan mampu tidaknya perusahaan membayar pinjaman dan bunga

pada saat jatuh tempo.

c. Pemasok dan kreditor usaha lainnya

Pemasok dapat mengetahui kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang-

hutangnya pada saat jatuh tempo dengan menganalisis laporan keuangan.

d. Pelanggan

Pelanggan membuat informasi menyangkut kelangsungan hidup perusahaan

terutama bila mereka memiliki ketergantungan pada perusahaan.

e. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya

berkepentingan terhadap alokasi sumber daya dan oleh karena itu

10

berkepentingan dengan aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan

sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan pendapatan

lain.

f. Karyawan

Karyawan membutuhkan informasi dari laporan keuangan untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam memberi balas jasa kepada mereka.

g. Masyarakat

Dari laporan keuangan perusahaan, masyarakat dapat mengetahui kontribusi

perusahaan terhadap perekonomian nasional. Di samping itu masyarakat juga

dapat mengetahui kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja.

B. Analisis Laporan Keuangan

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Menurut Leopold A. Berntein ( dikutip dalam Prastowo, 1997: 30 )

analisis laporan keuangan merupakan :

Suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu

mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa

sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan

produksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada

masa mendatang. Sedangkan menurut Brigham ( 2001:106 ) analisis laporan

keuangan dirancang untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu

perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama

11

untuk menunjukkan apakah posisi keuangan membaik atau memburuk selama

suatu waktu.

2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk mengetahui kondisi

dan prestasi yang telah dicapai perusahaan, yang digambarkan melalui

catatan-catatan dan laporan-laporan keuangan. Dengan analisis laporan

keuangan seorang analis dapat mengukur berapa tingkat likuiditas,

solvabilitas, aktivitas, profitabilitas dan indikator lainnya yang menunjukkan

apakah perusahaan dijalankan secara tertib atau tidak. Analisis laporan

keuangan mempunyai lima tujuan, yaitu ( Prastowo, 1995: 31 ) :

a. Sebagai alat screening awal dalam memilih alternatif investasi atau merger.

b. Sebagai alat forcasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa

datang.

c. Sebagai proses diagnosis terhadap masalah-masalah manajemen, operasi atau

masalah lainnya.

d. Sebagai alat evaluasi terhadap manajemen.

e. Mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni,

terkaan dan institusi, mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian

yang tidak bisa dielakkan pada setiap proses pengambilan keputusan.

3. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Secara umum metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan

menjadi dua yaitu ( Sawir, 2001:46 ) :

12

a. Analisis Horizontal

Analisis Horizontal adalah analisis dengan cara membandingkan neraca dan

laporan rugi laba beberapa tahun terakhir secara berturut-turut. Hal ini

dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai perubahan yang terjadi

baik dalam neraca maupun laporan rugi laba, sehingga dapat diperoleh

gambaran selama beberapa tahun terakhir apakah telah terjadi kenaikan atau

penurunan. Teknik-teknik yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara

lain teknik analisis perbandingan, analisis trend (index), analisis sumber dan

penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor.

b. Analisis Vertikal

Analisis vertikal adalah analisis yang dilakukan dengan jalan menghitung

proporsi pos-pos dalam neraca dengan suatu jumlah tertentu dari neraca atau

proporsi dari unsur-unsur tertentu laporan laba rugi, misalnya proporsi

persediaan terhadap jumlah aktiva lancar, proporsi aktiva lancar terhadap

jumlah aktiva, proporsi harga pokok terhadap total pendapatan hasil usaha.

Teknik-teknik yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain: teknik

analisis prosentase per-komponen ( common size ), analisis rasio dan analisis

impas.

C. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio adalah cara analisis dengan menggunakan perhitungan-

perhitungan perbandingan atas data kuantitatif yang ditunjukkan dalam neraca

maupun laporan laba rugi (Kuswadi, 2004:187). Analisis rasio keuangan

13

dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan. Hasil perhitungan

dan interpretasi dari analisis rasio keuangan digunakan untuk membantu

mengevaluasi kinerja perusahaan. Beberapa penggunaan rasio keuangan antara

lain dipakai untuk ( Raharjo ,1993:10 ) :

1. Membandingkan perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama.

Rasio dapat menunjukkan faktor-faktor yang berkaitan dengan keberhasilan

dan kegagalan perusahaan dan dapat menunjukkan mana perusahaan yang

lemah dan yang kuat.

2. Membandingkan industri-industri yang berbeda.

Setiap industri mempunyai sifat operasi dan keuangan yang khas. Kekhasan

tersebut dapat diidentifikasikan dengan bantuan rasio.

3. Membandingkan prestasi perusahaan dalam periode waktu yang berbeda.

Setelah melewati suatu periode, suatu perusahaan akan membuat norma-

norma tertentu yang menunjukkan keberhasilan atau kegagalan di masa

mendatang.

D. Jenis-jenis Rasio Keuangan

Rasio keuangan dapat dibuat menurut kebutuhan analisis, sehingga

jumlahnya sangat banyak. Untuk itu banyak perusahaan yang hanya

menggunakan enam sampai delapan rasio untuk keperluan analisis keuangannya

(Kuswadi 2004: 214). Pengelompokkan rasio tersebut sebagai berikut :

14

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka

pendeknya. Rasio likuiditas terdiri atas :

a. Rasio Lancar ( Current Ratio )

Current ratio merupakan perbandingan antara jumlah seluruh aktiva

lancar dengan kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dipakai untuk

mengukur sejauh mana perusahaan mampu membayar kewajiban jangka

pendek dari aktiva lancarnya.

Current Ratio = LancarKewajiban

LancarAktiva ( Kuswadi, 2004: 197 )

Rasio lancar memberikan indikasi bahwa semakin besar angka rasio ini, maka

semakin kuat atau semakin besar kemampuan perusahaan dalam menjamin

setiap Rupiah utang-utangnya dengan jaminan aktiva likuidnya.

b. Rasio Cepat ( Quick Ratio )

Quick ratio adalah rasio yang dihitung dengan menjumlahkan kas,

investasi dan piutang kemudian membagi hasilnya dengan kewajiban lancar.

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan membayar utang yang

harus segera dipenuhi oleh perusahaan dengan aktiva lancar yang lebih likuid.

Quick ratio = LancarKewajiban

PiutangInvestasiKas ++ ( Riyanto, 1997:333 )

Quick ratio memberikan gambaran yang lebih baik tentang kemampuan aktiva

lancar perusahaan untuk membayar hutang-hutang lancarnya, karena aktiva

15

lancar yang diperhitungkan tidak termasuk persediaan. Semakin tinggi nilai

rasio ini semakin baik kondisi perusahaan yang bersangkutan.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya, baik jangka pendek

maupun jangka panjang. Rasio solvabilitas terdiri dari:

a. Rasio Kewajiban Atas Aktivanya ( Debt to Asset Ratio )

Debt to asset ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin keseluruhan kewajiban.

Debt to Asset Ratio = AktivaTotal

Kewajiban Total ( Arifin, 2004:10 )

Rasio ini dikatakan baik apabila nilainya semakin rendah atau kecil. Semakin

besar persentasenya, semakin besar pula risiko yang ditanggung oleh

perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.

b. Rasio kewajiban Atas Ekuitas ( Debt to Equity Ratio )

Debt to equity ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur bagian

modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan kewajiban .

Debt to Equity Ratio = Ekuitas

KewajibanTotal ( Arifin, 2004:9 )

Rasio ini dikatakan baik apabila nilai rasio semakin rendah. Artinya bahwa

kemampuan modal sendiri untuk memenuhi kewajiban perusahaan lebih besar

dari pada utangnya.

16

3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa

efektif perusahaan dalam mengelola aktivanya. Rasio Aktivitas terdiri dari :

a. Rasio Perputaran Persediaan ( Inventory Turnover )

Inventory turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan yang berputar pada periode

tertentu.

Inventory Turn Over = rataRataPersediaan

PenjualanPokokHarga−

( Arifin, 2004: 12 )

Rasio ini dikatakan baik apabila nilai rasio perputaran persediaan semakin

besar. Semakin besar nilai rasio perputaran ini maka kondisi perusahaan akan

semakin baik

b. Rasio Periode Pengumpulan Piutang ( Average Collection Period )

Rasio periode pengumpulan piutang adalah rasio yang

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menagih piutangnya, yang

dihitung dalam satuan hari. Biasanya rasio ini digunakan sebagai indikator

efisiensi pemasaran serta daya saing dalam mengadakan perbandingan antar

perusahaan.

Pengumpulan piutang = x360hariBersihPenjualan

rataRataPiutang −

( Kuswadi, 2004: 205-206 )

Rasio ini mengukur efisiensi dalam pengumpulan piutang. Semakin tinggi

rasio ini berarti semakin lama waktu yang diperlukan untuk menagih

piutangnya. Hal ini dapat diartikan jumlah dana yang terikat pada piutang

menjadi semakin besar, sehingga kebutuhan modal kerja menjadi meningkat.

17

4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang ada hubungannya

dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio profitabilitas

terdiri atas :

a. Rasio laba Atas Pendapatan ( Net Profit Margin )

Net profit margin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada tingkat

penjualan tertentu.

Net Profit Margin = BersihPenjualan

BersihLaba ( Arifin, 2004: 13 )

Semakin besar nilai rasio ini semakin baik kondisi perusahaan. Rasio ini

mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengendalikan biaya dan

pengeluaran sehubungan dengan penjualan.

b. Rasio Laba atas Operasi ( Return on Invesment )

Return on investment adalah rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba dengan jumlah dana yang ditanam

dalam perusahaan.

ROI = AktivaTotalBersihLaba ( Kuswadi, 2004: 190 )

Rasio ini dapat memberikan gambaran tentang baik buruknya menajemen

dalam melaksanakan baik kontrol biaya maupun pengelolaan aktivanya.

18

Semakin besar rasio perputarannya makin efektif, sehingga memperbesar

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.

c. Rasio Laba atas Ekuitas ( Return on Equity )

Return on equity adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan modal saham

tertentu.

ROE = Ekuitas

BersihLaba ( Kuswadi,2004: 193 )

Rasio ini sangat berguna untuk para penanam modal atau pemilik perusahaan.

ROE yang tinggi menunjukkan semakin baik keadaan suatu perusahaan.

E. Kinerja

Kinerja mengandung beberapa pengertian, yang pertama kinerja

mengandung arti kemampuan kerja untuk menghasilkan keuntungan secara

efektif dan efisien. Kedua, kinerja diartikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau

tujuan perusahaan, tingkat pencapaian misi perusahaan, tingkat pencapaian

pelaksanaan tugas secara aktual dan pencapaian misi perusahaan. Ketiga, kinerja

dapat diartikan sebagai prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode

tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut ( Sugiarso dan

Winarni, 2005:111).

Penilaian kinerja perusahaan merupakan suatu kegiatan yang sangat

penting karena berdasarkan dari hasil penilaian tersebut, ukuran keberhasilan

perusahaan dalam suatu periode tertentu dapat diketahui. Penilaian ( Valuation )

19

adalah proses merubah ramalan hasil dari masa depan dengan menjadi estimasi

nilai perusahaan ( Wild, Subramayam,Halsey 2005:17 ). Dengan demikian hasil

dari penilaian tersebut dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi usaha perbaikan

maupun peningkatan kinerja perusahaan selanjutnya ( Sugiarso &

Winarni,2005:111 ).

Kemampuan manajemen perusahaan dalam menggerakkan dan

memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada akan dapat dinilai dari laporan

keuangan yang disusun setiap akhir periode. Melalui laporan keuangan tersebut,

dapat direncanakan hal-hal yang perlu dilakukan sehubungan dengan peningkatan

kinerja di masa mendatang. Manajer menggunakan informasi keuangan dengan

tujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja perusahaan. Metode analisis yang

digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dijabarkan dengan membandingkan

hasil perhitungan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio

profitabilitas tahun yang berbeda untuk masing-masing rasio tersebut.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah studi kasus yaitu

penelitian terhadap data perusahaan, dari data itu kemudian dianalisis dan ditarik

kesimpulan. Hasil penelitian serta hasil analisis data hanya berlaku bagi

perusahaan yang diteliti dan berlaku pada saat penelitian.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan dengan pengambilan data di Pojok Bursa Efek Jakarta

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2005.

C. Obyek Penelitian

Obyek penelitian yang dipilih adalah laporan keuangan dari masing-masing

perusahaan yang diteliti.

21

D. Data yang Dicari

a. Gambaran umum perusahaan.

b. Data mengenai laporan keuangan masing-masing perusahaan periode tahun

2000 sampai dengan tahun 2003.

c. Data-data serta informasi lain yang menunjang penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dokumentasi yaitu mengumpulkan data dengan cara melihat dokumen-dokumen

seperti laporan keuangan yang meliputi neraca dan laporan laba rugi serta

gambaran umum perusahaan yang dibutuhkan pada masing-masing perusahaan.

F. Teknik Analisis Data

1. Untuk menjawab pertanyaan yang pertama dilakukan langkah-langkah

sebagai berikut :

Menghitung rasio keuangan perusahaan selama tahun 2000 sampai dengan

tahun 2003. Alat analisis yang digunakan meliputi :

a. Rasio Likuiditas

Alat-alat analisis rasio likuiditas yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Current ratio:

Current Ratio = LancarKewajiban

LancarAktiva

Rasio ini dianggap baik apabila angkanya semakin besar.

22

2) Quick Ratio:

Quick Ratio = LancarKewajiban

PiutangInvestasiKas ++

Semakin besar nilai rasio ini semakin baik kondisi perusahaan yang

bersangkutan.

b. Rasio Solvabilitas

Alat-alat analisis rasio solvabilitas yang digunakan adalah :

1) Debt to Asset Ratio

Debt to Asset Ratio = AktivaTotal

KewajibanTotal

Rasio ini dikatakan baik apabila nilainya semakin rendah atau kecil.

Semakin besar persentasenya, semakin besar pula risiko yang ditanggung

oleh perusahaan dalam melunasi kewajibannya.

2) Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio = Ekuitas

KewajibanTotal

Rasio ini dikatakan baik apabila nilainya semakin rendah atau kecil.

c. Rasio Aktivitas

Alat-alat analisis rasio aktivitas yang digunakan adalah:

1) Inventory Turnover

Inventory Turnover = rata-RataPersediaan

PenjualanPokokHarga

Rasio inventory turnover dikatakan baik apabila nilai rasio perputaran

persediaan semakin tinggi.

23

2) Average Collection Period

Average Collection Period = BersihPenjualan

rata-Rata Piutang x 360 hari

Semakin rendah nilai rasio berarti semakin cepat waktu yang diperlukan

untuk menagih piutangnya.

d. Rasio Profitabilitas

Alat-alat analisis rasio profitabilitas yang digunakan adalah :

1) Net Profit Margin

Net Profit Margin = BersihPenjualan

BersihLaba

Semakin besar nilai rasio ini semakin baik kondisi perusahaan.

2) Return on Investment

ROI = AktivaTotalBersihLaba

Semakin besar return on investment semakin efektif kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba.

3) Return on Equity

ROE = Ekuitas

BersihLaba

Rasio yang tinggi semakin baik keadaan suatu perusahaan dalam

menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu.

24

2. Untuk menjawab permasalahan kedua dilakukan dengan cara :

Membandingkan kinerja keuangan dari kelima perusahaan yang tergabung

dalam Industri Pulp dan Kertas untuk mengetahui perusahaan manakah yang

memiliki kinerja keuangan yang terbaik.

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. PT Fajar Surya Wisesa Tbk

1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT Fajar Surya Wisesa ( Perusahaan ) didirikan di Indonesia

berdasarkan Akta Notaris Lenny Budiman, S.H., notaris di Jakarta, No.20

tanggal 13 Juni 1987. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1737-

HT.01.01.TH.88 tanggal 29 Februari 1988 serta diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia No.36, Tambahan No.1623 tanggal 4 Mei 1990.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,

perubahan terakhir dinyatakan dalam Akta Notaris Nila Noordjasmani

Soeyasa Besar, S.H., pengganti dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta,

No.16 tanggal 18 April 2000, antara lain sehubungan dengan perubahan

modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan. Akta perubahan Anggaran

Dasar Perusahaan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan

Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C-

12358-HT.01.04.TH.2000 tanggal 26 Juni 2000 serta diumumkan dalam

Berita Negara Republik Indonesia No.88, Tambahan No.314 tanggal 3

November 2000.

26

2. Maksud dan Tujuan Perusahaan

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan Perusahaan meliputi usaha manufaktur kertas. Perusahaan memulai

produksi komersialnya pada tahun 1989 dan saat ini menghasilkan kertas

industri seperti containerboard ( liner dan corrugating medium ) dan

boxboard yang digunakan untuk kemasan produk-produk konsumen dan

barang-barang industri. Hasil produksi Perusahaan dijual di Indonesia dan

juga diekspor ke Negara-negara di Asia, Eropa dan Timur Tengah dengan

proporsi penjualan lokal dan ekspor masing-masing sebesar 72,4% dan 27,6%

untuk tahun 2003. kapasitas produksi Perusahaan sebesar 500.000 ton per

tahun.

3. Lokasi Perusahaan

Kantor pusat Perusahaan terletak di Jalan Abdul Muis No. 30, Jakarta,

dan pabriknya terletak di Jalan Gardu Sawah Rt. 001/1-1, Kalijaya, Barat,

Bekasi.

4. Penawaran Umum Perdana Perusahaan

Pada tanggal 29 November 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan

efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) berdasarkan

suratnya No. S-192/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum perdana

saham kepada masyarakat sebanyak 47.000.000 saham dengan nilai nominal

Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp. 3.200 per saham.

27

5. Struktur Organisasi

Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember

2003 dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada

tanggal 4 Juni 2003 yang dinyatakan oleh Akta Notaris Imas Fatimah, S.H.,

No.18 pada tanggal yang sama dan susunan Komisaris dan Direksi

Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2002 sesuai dengan Rapat Umum

Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 29 Mei 2002 dan

dinyatakan oleh Akta Notaris Imas Fatimah, S.H., No. 48 pada tanggal yang

sama, masing-masing adalah sebagai berikut :

31 Desember 2002

Komisaris

Presiden Komisaris : Ir. Airlangga

Komisaris : Lila Notopradono

Komisaris Independen : Tony Tjandra

Direksi

Direktur Utama : Winarko Sulistyo

Direktur : Roy Teguh

Direktur : Christopher Thomas Pedder

Direktur : Hadi Rebowo Ongkowidjojo

Direktur : Yustinus Yusuf Kusumah

28

31 Desember 2003

Komisaris

Presiden Komisaris : Ir. Airlangga

Komisaris : Lila Notopradono

Komisaris Independen : Tony Tjandra

Direksi

Direktur Utama : Winarko Sulistyo

Direktur : Roy Teguh

Direktur : Hadi Rebowo Ongkowidjojo

Direktur : Yustinus Yusuf Kusumah

Jumlah beban gaji dan kesejahteraan yang dibayarkan kepada

komisaris dan direksi Perusahaan untuk tahun 2003 dan 2002 masing-masing

sejumlah Rp 5.313.909.000 dan Rp 5.711.204.100.

Rata-rata karyawan Perusahaan untuk tahun 2003 dan tahun 2002

masing-masing sejumlah 1.850 dan 1.928 karyawan.

B. PT. Suparma Tbk

1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT Suparma Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-

undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo Undang-undang

No.12 tahun 1970 berdasarkan akta Notaris Tjahjadi Hartanto, SH. No.29

tanggal 25 Agustus 1976. Nama Perusahaan, PT Supar Inpama telah diubah

menjadi PT Suparma dengan akta Notaris yang sama No.5 tanggal

29

7 Desember 1978. Akta pendirian dan perubahan nama Perusahaan telah

disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/449/22

tanggal 15 September 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara No.26

Tambahan No.376 tanggal 30 Maret 1982. Anggaran Dasar Perusahaan telah

mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta Notaris Dyah

Ambarwati Setyoso, SH. No.17 tanggal 8 Juni 2000, mengenai peningkatan

modal dasar Perusahaan dari Rp 500.000.000.000 menjadi Rp

1.000.000.000.000. Perubahan tersebut telah dilaporkan dan dicatat oleh

Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan

Surat Keputusan No. C-12134.HT.01.04-TH.2000 tanggal 20 Juni 2000.

Perusahaan memulai usaha komersialnya pada bulan April 1978.

2. Maksud dan Tujuan Perusahaan

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan Perusahaan adalah industri kertas dan produk-produk lain yang

terkait. Pada tanggal 14 Oktober 1994, Perusahaan telah memperoleh

persetujuan dengan Surat Keputusan No. S-1739/PM/1994 dari Ketua Badan

Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk menawarkan saham di Bursa Efek

di Indonesia. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya sejumlah

86.500.000 saham pada bursa efek Jakarta dan Surabaya tanggal 15

Nopember 1994.

Pada bulan Juni 1996, Perusahaan mengeluarkan saham bonus yang

berasal dari agio saham sebanyak 64.875.000 saham dan mengeluarkan

dividen saham yang berasal dari saldo laba sebanyak 4.325.000 saham,

30

sehingga modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 155.700.000

saham.

Pada bulan September 1997, Perusahaan melakukan pemecahan nilai

nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500, sehingga modal yang

ditempatkan dan disetor penuh menjadi 311.400.000 saham.

Pada bulan Juli 1999, Perusahaan mengeluarkan saham bonus yang

berasal dari selisih penilaian kembali aktiva tetap sebanyak 616.572.000

saham, sehingga modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi

927.972.000 saham.

Pada bulan Juli 2000, Perusahaan mengeluarkan dividen saham

sebanyak 157.755.240 saham. Dalam rapat umum luar biasa para pemegang

saham bulan Oktober 2000, para pemegang saham menyetujui antara lain

perubahan jumlah dividen saham sehingga seluruhnya menjadi 64.074.658

saham. Dengan adanya perubahan ini, modal yang ditempatkan dan disetor

penuh menjadi 992.046.658 saham. Pada tanggal 31 Desember 2003,

Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham biasanya (992.046.658 saham)

pada Bursa Efek Jakarta.

3. Lokasi Perusahaan

Kantor dan pabrik Perusahaan terletak di Desa Warugunung, Karangpilang,

Surabaya, Jawa Timur.

4. Struktur Organisasi

Susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada

tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:

31

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Suwandy

Komisaris : Paul Liputra

Komisaris : Suhartojo Tjandra

Komisaris : Hariono Adi

Dewan Direksi

Direktur Utama : Welly

Direktur : Hendro Luhur

Direktur : Jan Karunia Janto

Jumlah karyawan tetap Perusahaan adalah 421 orang dan 472 orang

masing-masing pada tahun 2003 dan 2002 (tidak diaudit). Gaji dan manfaat

kesejahteraan lain untuk komisaris dan direksi Perusahaan masing-masing

kurang lebih sebesar Rp 1.098.984.884 dan Rp 1.041.915.444 pada tahun

2003 dan 2002.

C. PT Surabaya Agung Industri Tbk

1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk didirikan di Indonesia

pada tanggal 31 Agustus 1973 dalam rangka Undang-undang Penanaman

Modal Dalam Negeri No.6 tahun 1968, yang diubah dengan Undang-undang

No.12 tahun 1970, berdasarkan akta notaris Harsono Sutedjo, S.H., No.35,

yang diubah dengan akta No.1 tanggal 6 Januari 1975 oleh notaris yang sama.

Akta pendirian dan perubahannya ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman

32

dalam surat keputusan No.YA-5/26/21 tanggal 27 Januari 1975, serta

diumumkan dalam Berita Negara No. 45 Tambahan No.420 tanggal

4 Juni 1976. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali

perubahan, terakhir dengan akta notaris Wachid Hasyim, S.H., No.71 tanggal

30 Juni 2000 mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan

peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. Kep.44/PM/1998

tanggal 14 Agustus 1998. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh

Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum di Departemen Kehakiman dan

Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No.C-19105.HT.01.04.TH.2000

tanggal 29 Agustus 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara No.61

Tambahan No.302 tanggal 31 Juli 2001.

Perusahaan memulai aktivitas operasi pada tahun 1976 dan telah

memperoleh izin usaha industri dari Badan Koordinasi Penanaman Modal

dalam surat persetujuan tanggal 8 November 1973, yang telah diganti dengan

surat keputusan tanggal 16 Agustus 1995.

2. Maksud dan Tujuan Perusahaan

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang industri kertas serta industri yang

terkait dengan bidang tersebut.

Sebelum penawaran umum perdana saham kepada masyarakat, jumlah

saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh adalah sejumlah

92.000.000 saham. Pada tanggal 23 Maret 1993, Perusahaan telah melakukan

penawaran umum saham kepada masyarakat sejumlah 20.000.000 saham

33

melalui pasar modal di Indonesia dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham

dengan harga penawaran sebesar Rp 3.500 per saham.

Pada tahun 1994, Perusahaan membagikan saham bonus yang berasal

dari agio saham sebesar Rp 50 miliar dan saldo laba sebesar Rp 6 miliar.

Jumlah saham baru yang diterbitkan sejumlah 56.000.000 saham.

Pada tahun 1996, Perusahaan melaksanakan penawaran umum terbatas

(Rights Issue) I sejumlah 126.000.000 saham dengan nilai Rp 1.000 per

saham, dimana setiap pemegang saham yang memiliki 4 (empat) saham lama

berhak membeli 3 (tiga) saham baru dengan harga penawaran Rp 3.000 dan

akan mendapatkan 1 (satu) waran secara cuma-cuma atau keseluruhan

berjumlah 42.000.000 waran. Setiap 1 (satu) waran dapat dikonversi menjadi

1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Konversi

waran Perusahaan menjadi saham dapat dilakukan sejak tanggal 16 September

1996 dan akan berakhir pada tanggal 14 Maret 2001. Sampai dengan tanggal

14 Maret 2001, tidak ada waran yang dikonversikan.

Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan telah mencatatkan

seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh (294.000.000 saham) pada

Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Efektif 1 Mei 2001, Perusahaan

mengundurkan diri dari keanggotaan Bursa Efek Surabaya (delisting) secara

sukarela.

3. Lokasi Perusahaan

Perusahaan berkedudukan di Jalan Kedungdoro No. 60, Surabaya, sedangkan

pabriknya berlokasi di Driyorejo, Gresik, Jawa Timur.

34

4. Struktur Organisasi

Susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai

berikut:

Presiden Direktur : Tirtomulyadi Sulistyo

Direktur : Rasmachahjana Sulistyo

: Sinduchahjana Sulistyo

: Any Indrawati

: Antonius Kristiyanto

Presiden Komisaris : Yogyo Pranoto

Komisaris : Imanuel Robert Najoan

: Y.M. Kenny Wailanduw

Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, Perusahaan memiliki

masing-masing 1.325 orang dan 1.353 orang karyawan tetap.

D. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.

1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. ( Perusahaan ) didirikan di

Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1972 berdasarkan Akta Notaris Ridwan

Suselo, S.H. No.9. Perusahaan terdaftar sebagai perusahaan penanaman modal

dalam negeri pada tanggal 28 Februari 1975 dalam rangka Undang-undang

Penanaman Modal Dalam Negeri No.6 tahun 1968 jo Undang-undang No.12

tahun 1970. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman

Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.YA-5/439/25 tanggal 22

35

Desember 1975 serta diumumkan dalam Tambahan No.639 dari Berita

Negara No.70 tanggal 20 Agustus 1976. Anggaran Dasar Perubahan telah

mengalami beberapa kali perubahan, terakhir mengenai, antara lain,

perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 dan Anggaran

Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Surat Keputusan Kepada

Badan Pengawas Pasar Modal ( BAPEPAM ) No.Kep-13/PM/1997 tanggal 30

April 1997 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan

Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perubahan

tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan Surat

Keputusan No.C-5893 HT.01.04.TH’99 tanggal 1 April 1999 serta

diumumkan dalam Tambahan No.6265 dari Berita Negara No.80 tanggal 5

Oktober 2001.

2. Maksud dan Tujuan Perusahaan

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

usaha Perusahaan meliputi bidang industri antara lain, pulp, kertas dan hasil-

hasil produksi kertas. Perusahaan berkedudukan di Sidoarjo, Jawa Timur

dengan kantor pusat dan pabriknya berlokasi di Jalan Raya Surabaya

Mojokerto, Sidoarjo, Jawa Timur. Perusahaan milai beroperasi komersial

pada tahun 1977.

3. Penawaran Umum Saham Perusahaan

Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum saham

sejumlah 9.300.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham melalui

36

bursa efek di Indonesia dengan harga penawaran Rp 9.500 per saham. Pada

tanggal 3 April 1990, Perusahaan mencatatkan saham tersebut di Bursa Efek

Jakarta dan Surabaya. Pada tahun 1995 dan 1997, Perusahaan melakukan

beberapa penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih

dahulu yang juga dicatatkan pada bursa efek yang sama. Pada tanggal 31

Desember 2003 dan 2002, seluruh saham telah dicatatkan pada Bursa Efek

Jakarta dan Surabaya.

Perusahaan dan beberapa Anak perusahaan juga mencatatkan Wesel

Bayar jatuh tempo tahun 2001 dan 2004 sebesar AS$ 800 juta pada Bursa

Efek Luxembourg dan disetujui oleh Securities and Exchange Commission

( SEC ) di Amerika Serikat. Perusahaan juga mencatatkan Obligasi Tjiwi

Kimia I 1996 sebesar Rp 200 milyar pada Bursa Efek Surabaya.

4. Struktur Organisasi

Berdasarkan Akta Notaris Linda Herawati, S.H. No.96, tanggal 30

Juni 2003, susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 adalah sebagai berikut :

Komisaris

Komisaris Utama : Teguh Ganda Wijaya

Komisaris : Drs. John Ferdinand Pandelaki

Komisaris : Ir. Gandi Sulistiyanto Soeherman

Komisaris : Raymond Liu, Ph.D

Komisaris : Arthur Tahya

Komisaris Independen : Mas Achmad Daniri

37

Komisaris Independen : Prof. DR. Teddy Pawitra

Komisaris Independen : Let.Jend. TNI (Purnawirawan) Soetedjo

Komisaris Independen : Hajjah Ryani Soedirman

Komisaris Independen : Kamardy Arief

Direksi

Direktur Utama : Yudi setiawan Lin

Direktur : Hendra Jaya Kosasih

Direktur : Muktar Widjaja

Direktur : Suresh Kilam

Direktur : Indra Widjaja

Direktur : Michael Peter Black

Direktur/Sekretaris Perusahaan : Agustian Rachmansjah Partawidjaja

Gaji dan kompensasi manfaat untuk direksi dan komisaris Perusahaan

dan Anak perusahaan adalah sekitar AS$ 1,3 juta ( setara dengan Rp 10,9 milyar )

dan sekitar AS$ 1,4 juta ( setara dengan Rp 12,6 milyar ) masing-masing untuk

tahun 2003 dan 2002. Jumlah karyawan tetap Perusahaan pada tahun 2003 dan

2002 masing-masing adalah berkisar 14.457 orang dan 14.501 orang.

E. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.

a. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk ( Perusahaan ) didirikan di

Indonesia dalam kerangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No.1

38

tahun 1967 berdasarkan Akta Notaris Ridwan Suselo, S.H. No.68 tanggal 7

Desember 1967. Anggaran Dasar Perusahaan telah mendapat persetujuan

Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan

No.Y.A.5/50/2 tanggal 9 Februari 1978 dan diumumkan dalam Tambahan

No.172 pada Berita Negara No.18 tanggal 3 Maret 1978. Anggaran Dasar

Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir

berdasarkan Aktiva Notaris Linda Herawati, S.H. No.141 tanggal 30 Juni

1998 mengenai perubahan nama dan seluruh Anggaran Dasar Perseroan yang

Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik,

perubahan tersebut telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman melalui

Surat Keputusan No.C-2701 HT.01.04.Th.99 tanggal 12 Februari 1999 dan

diumumkan dalam Tambahan No.7966 pada Berita Negara No.103 tanggal 12

Desember 2000.

2. Maksud dan Tujuan Perusahaan

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan Perusahaan adalah di bidang industri pulp dan kertas, pengelolaan

pelabuhan khusus, perdagangan, pertambangan dan kehutanan.

Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum saham

sejumlah 60.000.000 lembar saham dan nilai nominal Rp. 1.000 per lembar

saham dengan harga penawaran Rp 10.600 per lembar saham. Pada tanggal 16

Juli 1990, Perusahaan mencatatkan saham tersebut di Bursa Efek Jakarta dan

Surabaya. Pada tahun 1996 dan 1997, Perusahaan melakukan beberapa

penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu yang

39

juga dicatatkan sejumlah 5.470.982.941 lembar saham di Bursa Efek Jakarta

dan Surabaya.

Perusahaan dan beberapa Anak perusahaan juga mencatatkan wesel

bayar ( Guaranteed Secured Notes ) jatuh tempo 2002, 2006 dan 2007

masing-masing sebesar US$ 200 juta, US$ 150 juta dan US$ 600 juta di Bursa

Efek Luxembourg, Perusahaan juga mencatatkan Obligasi Indah Kiat I Tahun

1999 sebesar Rp 1 trilyun pada Bursa Efek Surabaya.

3. Lokasi Perusahaan

Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat berlokasi di

Jalan M.H. Thamrin, Jakarta dan pabrik berlokasi di Tangerang dan Serang,

Jawa Barat dan Perawang Riau. Kegiatan usaha komersial Perusahaan dimulai

sejak tahun 1978.

4. Struktur Organisasi

Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan tanggal 30 Juni

2003 yang diaktakan dengan Akta Notaris Linda Herawati, S.H. No.92,

susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan adalah sebagai

berikut :

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Indra Widjaja

Wakil Presiden Komisaris : Ir. Gandi Sulistiyanto Soeherman

Komisaris : Show Chung Ho

Komisaris : Kuo Cheng Shyong

Komisaris : Lo Shang Shung

40

Komisaris : Raymond Liu, Phd

Komisaris Independen : Mas Achmad Daniri

Komisaris Independen : Prof. DR. Teddy Pawitra

Komisaris Independen : Letjend. TNI ( Purnawirawan ) Soettedjo

Komisaris Independen : Hj. Ryani Soedirman

Komisaris Independen : Kamardy Arief

Dewan Direksi

Presiden Direktur : Teguh Ganda Wijaya

Wakil Presiden Direktur : Muktar Widjaja

Wakil Presiden Direktur : Hendra Jaya Kosasih

Wakil Presiden Direktur : Chen Wang Chi

Wakil Presiden Direktur : Yudi Setiawan Lin

Direktur : Suresh Kilam

Direktur : Didi Harsa

Direktur/ Sekretaris Perusahaan : Agustian R. Partawidjaja

Gaji dan tunjangan lainnya untuk Dewan Direksi dan Dewan

Komisaris Perusahaan dan Anak perusahaan masing-masing sebesar US$

1.467.191 ( Rp 12.419.768.916 ) dan US$ 2.277.864 ( Rp 21.296.226.632 )

untuk tahun 2003 dan 2002 jumlah karyawan tetap pada tanggal 31 Desember

2003 dan 2002 masing-masing adalah 16.131 orang dan 15.751 orang.

41

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dilakukan analisis laporan keuangan PT. Fajar Surya

Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas

Tjiwi Kimia Tbk dan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.

A. Analisis Rasio Keuangan

Untuk menjawab permasalahan yang pertama maka dilakukan analisis

terhadap laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sebagai berikut :

1. PT Fajar Surya Wisesa Tbk

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas PT Fajar Surya Wisesa Tbk selama tahun 2000 sampai 2003

dapat dilihat pada tabel V.1 dan V.2.

1) Rasio Lancar ( Current Ratio )

Tabel V.1 Current Ratio

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk

Tahun Current Ratio =

LancarKewajiban Lancar Aktiva

Interpretasi

2000 565.532.893.691057.081.688.572 = 0,83

Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,83.

2001 987.944.781.810185.129.601.365 = 0,45

Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,45.

42

2002 383.237.970.241222.959.601.370 = 1,53

Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 1,53.

2003 403.336.479.228108.028.093.353 = 1,54

Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 1,54.

2) Rasio Lancar ( Quick Ratio )

Tabel V.2 Quick Ratio

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk

Tahun Quick Ratio =

LancarKewajiban PiutangInvestasiKas ++

Interpretasi

2000 565.532.893.691972.955.441.379 = 0,55

Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,55.

2001 987.944.781.810962.083.230.180 = 0,22

Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,22.

2002 383.237.970.241662.019.917.187 = 0,78

Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,78.

2003 403.336.479.228665.136.203.158 = 0,69

Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,69.

43

b. Rasio Solvabilitas

1) Debt to Asset Ratio

Tabel V.3 Debt to Asset Ratio

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.

Tahun Debt Asset Ratio =

AktivaTotalKewajiban Total

Interpretasi

2000 058.643.877.166.3396.458.661.512.2 = 0,79

Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,79.

2001 251.015.062.821.2044.681.600.984.1 = 0,70

Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,70.

2002 567.170.840.720.2009.513.888.706.1 = 0,63

Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,63.

2003 371.772.237.627.2832.877.383.560.1 = 0,59

Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,59.

2) Debt to Equity Ratio

Tabel V.4 Debt to Equity Ratio

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk

Tahun Debt to Equity Ratio =

EkuitasKewajiban Total

Interpretasi

2000 662.184.216.654396.458.661.512.2 = 3,84

Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 3,84 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.

44

2001 207.334.461.836044.681.600.984.1 = 2,37

Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 2,37 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.

2002 558.657.951.013.1009.513.888.706.1 = 1,68

Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 1,68 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.

2003 539.894.853.066.1832.877.383.560.1 = 1,46

Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 1,46 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.

c. Rasio Aktivitas

1) Inventory Turnover

Tabel V.5 Inventory Turnover

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk

Tahun Inventory Turnover =

rata-RataPersediaanPenjualanPokok Harga

Interpretasi

2000 316.074.928.158353.603.525.965 = 6

Dana yang tertanam dalampersediaan berputar rata-rata 6xdalam setahun.

2001 632.789.903.184726.514.394.991 = 5

Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 5x dalam setahun.

2002 646.900.955.180271.188.094.980 = 5

Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 5x dalam setahun.

2003 265.308.190.186728.061.802.044.1 = 6

Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 6x dalam setahun.

45

2) Average Collection Period

Tabel V.6 Average Collection Period

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk

Tahun Average Collection Period =

hari360BersihPenjualan

rata-Rata Piutang×

Interpretasi

2000 hari360280.753.701.262.1

745.331.335.149× = 43 hari

Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 43 hari.

2001 hari360300.952.202.180.1

212.592.543.134× = 41 hari

Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 41 hari.

2002 hari360772.158.066.174.1

844.758.600.122× = 38 hari

Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 38 hari.

2003 hari360135.705.858.207.1

331.045.882.128× = 38 hari

Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 38 hari.

46

d. Rasio Profitabilitas

1) Net Profit Margin

Tabel V.7 Net Profit Margin

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk

Tahun Net Profit Margin =

BersihPenjualan Bersih Laba

Interpretasi

2000 280.753.701.262.1

)466.724.136.130( = -0,10 Setiap Rupiah penjualan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,10.

2001 300.952.202.180.1

545.149.245.182 = 0,15 Setiap Rupiah penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,15.

2002 772.158.066.174.1

351.323.490.177 = 0,15 Setiap Rupiah penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,15.

2003 135.705.858.207.1

981.236.902.52 = 0,04 Setiap Rupiah penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,04.

2) Return on Investment

Tabel V.8 Return on Investment

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk

Tahun ROI = AktivaTotalBersih Laba Interpretasi

2000 058.643.877.166.3

)466.724.136.130( = -0,04 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,04.

2001 251.015.062.821.2

545.149.245.182 = 0,06 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 0,06.

47

2002 567.170.840.720.2

351.323.490.177 = 0,06 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 0,06.

2003 371.772.237.627.2

981.236.902.52 = 0,02 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 0,02.

3) Return on Equity

Tabel V.9 Return on Equity

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk

Tahun ROE = Ekuitas

Bersih Laba Interpretasi

2000 662.184.216.654

)466.724.136.130( = - 0,20 Setiap Rupiah modal sendiri menghasilkan kerugian bagi pemegang saham sebesar Rp 0,20.

2001 207.334.461.836545.149.245.182 = 0,22

Setiap Rupiah modal sendiri dapat menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham sebesar Rp 0,22.

2002 558.657.951.013.1

351.323.490.177 = 0,17 Setiap Rupiah modal sendiri dapat menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham sebesar Rp 0,17.

2003 539.894.853.066.1

981.236.902.52 = 0,05 Setiap Rupiah modal sendiri dapat menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham sebesar Rp 0,05.

48

2. PT. Suparma Tbk

a. Rasio Likuiditas

1) Rasio Lancar ( Current Ratio )

Tabel V.10 Current Ratio

PT. Suparma Tbk

Tahun Current Ratio =

LancarKewajiban Lancar Aktiva

Interpretasi

2000 758.320.308.826223.235.583.196 = 0,24

Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,24.

2001 830.090.561.947996.550.548.240 = 0,25

Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,25.

2002 108.876.659.831209.862.630.225 = 0,27

Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,27.

2003 431.575.747.66546.145.045.226 = 3,39

Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 3,39.

2) Quick Ratio

Tabel V.11 Quick Ratio

PT. Suparma Tbk

Tahun Quick Ratio =

LancarKewajiban PiutangInvestasiKas ++

Interpretasi

2000 758.320.308.826511.870.102.58 = 0,07

Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,07.

49

2001 830.090.561.947530.189.229.126 = 0,13 Setiap Rupiah hutang lancar

dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,13.

2002 108.876.659.831099.433.439.114 = 0,14

Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,14.

2003 431.575.747.66355.635.775.87 = 1,32

Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 1,32.

b. Rasio Solvabilitas

1) Debt to Asset Ratio

Tabel V.12 Debt to Asset Ratio PT. Suparma Tbk.

Tahun Debt to Asset Ratio =

AktivaTotalKewajjiban Total

Interpretasi

2000 388.710.350.976105.233.455.647 = 0,66

Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,66.

2001 192.605.684.036.1

177.003.708.768 = 0,74 Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,74.

2002 364.637.262.043.1

050.214.711.832 = 0,80 Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,80.

2003 964.784.826.031.1

734.604.049.810 = 0,78 Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,78.

50

2) Debt to Equity Ratio

Tabel V.13 Debt to Equity Ratio PT. Suparma Tbk

Tahun Debt to Equity Ratio =

EkuitasKewajiban Total

Interpretasi

2000 283.477.895.328105.233.455.647 = 1,97

Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 1,97 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.

2001 015.602.976.267177.003.708.768 = 2,87

Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 2,87 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.

2002 314.423.551.210050.214.711.832 = 3,95

Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 3,95 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.

2003 230.180.777.221734.604.049.810 = 3,65

Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 3,65 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.

51

c. Rasio Aktivitas

1) Inventory Turnover

Tabel V.14 Inventory Turnover PT. Suparma Tbk

Tahun Inventory Turnover =

rata-RataPersediaanPenjualanPokok Harga

Interpretasi

2000 817.739.944.141033.646.842.380 = 3

Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 3x dalam setahun.

2001 134.301.403.116669.724.650.375 = 3

Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 3x dalam setahun.

2002 814.142.018.105098.298.668.343 = 3

Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 3x dalam setahun.

2003 587.902.232.118243.400.383.396 = 3

Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 3x dalam setahun.

2) Average Collection Period

Tabel V.15 Average Collection Period

PT. Suparma Tbk

Tahun Average Collection Period =

hari360BersihPenjualan

rata-Rata Piutang×

Interpretasi

2000 360903.354.326.458733.862.774.44

× hari = 35 hari

Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 35 hari.

52

2001 360183.928.779.454

949.565.474.87× hari = 69 hari

Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 69 hari.

2002 360242.458.351.409342.998.412.117

× hari = 103 hari

Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 103 hari.

2003 360907.015.197.470025.425.278.94

× hari = 72 hari

Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 72 hari.

d. Rasio Profitabilitas

1) Net Profit Margin

Tabel V.16 Net Profit Margin PT. Suparma Tbk

Tahun Net Profit Margin =

BersihPenjualan Bersih Laba

Interpretasi

2000 903.354.326.458

)330.475.571.168(= -0,37

Setiap Rupiah penjualan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,37.

2001 183.928.779.454

)268.875.918.60( = -0,13 Setiap Rupiah penjualan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,13.

2002 242.458.351.409

)701.178.425.57( = -0,14 Setiap Rupiah penjualan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,14.

2003 907.015.197.470

916.756.225.11 = 0,02 Setiap Rupiah penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,02.

53

2) Return on Investment

Tabel V.17 Return on Investment

PT. Suparma Tbk

Tahun ROI = Aktiva TotalBersih Laba Interpretasi

2000 388.710.350.976

)330.475.571.168( = -0,17 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,17.

2001 192.605.684.036.1

)268.875.918.60( = -0,06 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,06.

2002 364.637.262.043.1

)701.178.425.57( = -0,05 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,05.

2003 964.784.826.031.1

916.756.225.11 = 0,01 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 0,01.

3) Return on Equity

Tabel V.18 Return on Equity

PT. Suparma Tbk Tahun ROE =

EkuitasBersih Laba Interpretasi

2000 283.477.895.328

)330.475.571.168( = -0,51 Setiap Rupiah modal sendiri menghasilkan kerugian bagi pemegang saham sebesar Rp 0,51.

2001 015.602.976.267

)268.875.918.60( = -0,23 Setiap Rupiah modal sendiri menghasilkan kerugian bagi pemegang saham sebesar Rp 0,23.

54

2002 314.423.551.210

)701.178.425.57( = -0,27 Setiap Rupiah modal sendiri menghasilkan kerugian bagi pemegang saham sebesar Rp 0,27.

2003 230.180.777.221

916.756.225.11 = 0,05 Setiap Rupiah modal sendiri dapat menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham sebesar Rp 0,05.

3. PT Surabaya Agung Industri Tbk.

a. Rasio Likuiditas

1) Current Ratio

Tabel V.19 Current Ratio

PT. Surabaya Agung Industri Tbk

Tahun Current Ratio =

LancarKewajiban Lancar Aktiva

Interpretasi

2000 241.611.283.510.3

692.206.994.132 = 0,04 Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,04.

2001 296.712.239.011.4

910.607.755.186 = 0,05 Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,05.

2002 831.686.383.656.3

124.437.974.172 = 0,05 Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,05.

2003 532.630.073.548.3

223.813.518.127 = 0,04 Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,04.

55

2) Quick Ratio

Tabel V.20 Quick Ratio

PT. Surabaya Agung Industri Tbk

Tahun Quick Ratio =

LancarKewajiban PiutangInvestasiKas ++

Interpretasi

2000 241.611.283.510.3

721.723.404.34 = 0,01 Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,01.

2001 296.712.239.011.4

391.252.778.51 = 0,01 Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,01.

2002 831.686.383.656.3

712.944.311.23 = 0,01 Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,01.

2003 532.630.073.548.3

733.772.539.36 = 0,01 Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,01.

b. Rasio Solvabilitas

1) Debt to Asset Ratio

Tabel V.21 Debt to Asset Ratio

PT. Surabaya Agung Industri Tbk

Tahun Debt to Asset Ratio =

Aktiva Totalkewajiban Total

Interpretasi

2000 304.300.085.874.2919.691.316.538.3 = 1,23

Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai oleh hutang sebesar Rp 1,23.

2001 120.055.479.689.2735.904.843.053.4 = 1,51

Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai oleh hutang sebesar Rp 1,51.

56

2002 040.112.192.481.2799.255.522.820.3 = 1,54

Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai oleh hutang sebesar Rp 1,54.

2003 879.458.153.324.2697.340.499.717.3 = 1,6

Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai oleh hutang sebesar Rp 1,6.

2) Debt to Equity Ratio

Tabel V.22 Debt to Equity Ratio

PT. Surabaya Agung Industri Tbk

Tahun Debt to Equity Ratio =

EkuitasKewajiban Total

Interpretasi

2000 )615.391.231.664(919.691.316.538.3 = -5,33

Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 5,33 untuk menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.

2001 )615.849.364.364.1(735.904.843.053.4 = -2,97

Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 2,97 untuk menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.

2002 759.143.330.339.1799.255.522.820.3 = -2,85

Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 2,85 untuk menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.

2003 )818.881.345.393.1(697.340.499.717.3 = -2,67

Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 2,67 untuk menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.

57

c.

1)

Tabel ory Turnover

PT. Surabaya Agung Industr

Tahun Inventory Turnover =

Rasio Aktivitas

Inventory Turnover

V.23 Invent

i Tbk

rata-RataPersediaanPenjualanPokok Harga

Interpretasi

2000 119.154.738.88301.812.551.633 = 7

rtanam dalam Dana yang tepersediaan berputar rata-rata 7x dalam setahun.

2001 030.966.503.113971.003.687.589 = 5

rtanam dalam Dana yang tepersediaan berputar rata-rata 5x dalam setahun.

2002 057.889.822.132305.583.648.518 = 4

rtanam dalam Dana yang tepersediaan berputar rata-rata 4x dalam setahun.

2003 888.493.973.101987.603.242.393 = 4

rtanam dalam persediaan berputar rata-rata 4x dalam setahun.

Dana yang te

2) Average Collection Period

on Period PT. Surabaya Agung Industri Tbk

Tahun Average Collection Period =

Tabel V.24 Average Collecti

hari360BersihPenjualan

rata-Rata Piutang×

Interpretasi

2000 hari360641.167.730.634

579.892.894.34× = 29 hari g menjadi uang kas

Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutankembali adalah selama 29 hari.

2001 hari360410.933.851.634954.923.428.41

× = 23 hari g menjadi uang kas

Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutan

58

kembali adalah selama 23 hari.

2002 hari360064.771.490.499923.420.359.34

× = 25 hari g menjadi uang kas

Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutankembali adalah selama 25 hari.

2003 hari360946.292.860.355873.929.255.23

× = 24 hari g menjadi uang kas kembali adalah selama 24 hari.

Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutan

d

1) Net Profit Margin

Profit Margin PT. Surabaya Agung Industr

Tahun Net Profit Margin =

Rasio Profitabilitas

Tabel V.25 Net

i Tbk

BersihPenjualan Bersih Laba

Interpretasi

2000 641.167.730.634

)320.667.002.902( = -1,42 Rupiah penjualan Setiap

menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 1,42.

2001 410.933.851.634

)000.458.133.700( = -1,10 Rupiah penjualan Setiap

menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 1,10.

2002 064.771.490.499856.705.034.25 = 0,05

penjualan Setiap Rupiahmenghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,05.

2003 946.292.860.355

)059.738.015.54( = -0,15 Rupiah penjualan

menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,15.

Setiap

59

2) Return on Investment

Return on Investment PT. Suraba Agung Industr

Tahun ROI =

Tabel V.26

ya i Tbk

Aktiva TotalBersih Laba Interpretasi

2000 304.300.085.874.2

)320.667.002.902( = -0,31 piah aktiva perusahaan Setiap Ru

menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,31.

2001 120.055.479.689.2

)000.458.133.700( = -0,26 piah aktiva perusahaan Setiap Ru

menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,26.

2002 040.112.192.481.2

856.705.034.25 = 0,01 tiva perusahaan Setiap Rupiah ak

menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 0,01.

2003 879.458.153.324.2

)059.738.015.54( = -0,02 piah aktiva perusahaan

menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,02.

Setiap Ru

3) Return on Equity

Return on Equity PT. Suraba Agung Industri T

Tahun ROE =

Tabel V.27

ya bk.

EkuitasBersih Laba Interpretasi

2000 )615.391.231.664()320.667.002.902( = 1,36 nghasilkan keuntungan

Setiap Rupiah modal sendiri dapat mebagi pemegang saham sebesar Rp 1,36.

2001 )615.849.364.364.1()000.458.133.700( = 0,51 nghasilkan keuntungan

Setiap Rupiah modal sendiri dapat mebagi pemegang saham sebesar Rp 0,51.

2002 )759.143.330.339.1(856.705.034.25 = -0,02 asilkan kerugian bagi

pemegang saham sebesar Rp

Setiap Rupiah modal sendiri mengh

60

0,02.

2003 )818.881.345.393.1()059.738.015.54( = 0,04

egang saham sebesar Rp 0,04.

Setiap Rupiah modal sendiri dapat menghasilkan keuntungan bagi pem

4. PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.

a. Rasio Likuiditas

1) Current Ratio

Tabel

ik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

Tahun Current Ratio =

V.28 Current Ratio

PT. Pabr

LancarKewajiban Lancar Aktiva

Interpretasi

2000 940.234.285.167.15280.529.059.648.3 = 0,24 dengan aktiva

Setiap Rupiah utang jangka pendek dijaminlancar Rp 0,24.

2001 000.704.300.964.16800.160.989.229.4 = 0,25 dengan aktiva

Setiap Rupiah utang jangka pendek dijaminlancar Rp 0,25.

2002 500.449.836.958.14060.435.869.832.3 = 0,26 dengan aktiva

Setiap Rupiah utang jangka pendek dijaminlancar Rp 0,26.

2003 040.390.780.385.14980.419.605.137.4 = 0,29 dengan aktiva

lancar Rp 0,29.

Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin

61

2) Quick Ratio

Tabel V.29 Quick Ratio

PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

Tahun Quick Ratio =

LancarKewaiban PiutangInvestasiKas ++

Interpretasi

2000 940.234.285.167.15

105.907.728.434 = 0,03 Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,03.

2001 000.704.300.964.16200.075.193.826.1 = 0,11

Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,11.

2002 500.449.836.958.14720.252.002.273.1 = 0,09

Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,09.

2003 040.390.780.385.14980.039.774.261.1 = 0,09

Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,09.

b. Rasio Solvabilitas

1) Debt to Asset Ratio

Tabel V.30 Debt to Asset Ratio

PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

Tahun Debt to Asset Ratio =

AktivaTotalKewajiban Total

Interpretasi

2000 075.187.232.736.20660.138.812.485.15 = 0,75

Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai oleh hutang sebesar Rp 0,75.

2001 800.640.304.616.22200.131.496.452.17 = 0,77

Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai oleh hutang sebesar Rp 0,77.

62

2002 460.874.675.973.18700.970.880.958.14 = 0,79

Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai oleh hutang sebesar Rp 0,79.

2003 720.809.060.931.17350.770.818.385.14 = 0,80

Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai oleh hutang sebesar Rp 0,80.

2) Debt to Equity Ratio

Tabel V.31 Debt to Equity Ratio

PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

Tahun Debt to Equity Ratio =

EkuitasKewajiban Total

Interpretasi

2000 190.720.343.250.5660.138.812.485.15 = 2,95

Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 2,95 untuk menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.

2001 200.595.748.163.5200.131.496.452.17 = 3,38

Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 3,38 untuk menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.

2002 760.903.794.014.4700.970.880.958.14 = 3,72

Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 3,72 untuk menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.

2003 370.039.242.545.3030.770.818.385.14 = 4,06

Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 4,06 untuk menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.

63

c.

1)

Tabel ory Turnover

PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia

Tahun Inventory Turnover =

Rasio Aktivitas

Inventory Turnover

V.32 Invent

Tbk

rata-RataPersediaanPenjualanPokok Harga

Interpretasi

2000 340.566.992.844.1740.325.356.397.7 = 4

rtanam dalam Dana yang tepersediaan berputar rata-rata 4x dalam setahun.

2001 790.045.594.955.1600.961.101.746.5 = 3

rtanam dalam Dana yang tepersediaan berputar rata-rata 3x dalam setahun.

2002 190.374.890.705.1260.451.522.487.5 = 3

rtanam dalam Dana yang tepersediaan berputar rata-rata 3x dalam setahun.

2003 993.412.731.674.1255.478.681.724.5 = 3

rtanam dalam persediaan berputar rata-rata 3x dalam setahun.

Dana yang te

2) Average Collection Period

on Period PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

Tahun Average Collection Period =

Tabel V.33 Average Collecti

hari360BersihPenjualan

rata-Rata Piutang× Interpretasi

2000 hari360749.6657.944.501.

343.503.907.556.1× = 71 hari g menjadi uang kas

Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutankembali adalah selama 71 hari.

2001 hari360457.6007.388.342.

543.154.393.042.1× = 51hari

g menjadi uang kas

Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutan

64

kembali adalah selama 51 hari.

2002 hari360220.001.770.959.6580.960.278.373.1

× = 71hari g menjadi uang kas

Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutankembali adalah selama 71 hari.

2003 hari360790.852.758.365.7815.410.348.122.1

× = 55 hari g menjadi uang kas kembali adalah selama 55 hari.

Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutan

d.

1) Net Profit Margin

Profit Margin PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia

Tahun Net Profit Margin =

Rasio Profitabilitas

Tabel V.34 Net

Tbk

BersihPenjualan Bersih Laba

Interpretasi

2000 665.749.501.944.7

)710.386.949.450.3( = -0,43 Rupiah penjualan Setiap

menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,43.

2001 600.457.342.388.7

)600.745.087.527( = -0,07 Rupiah penjualan Setiap

menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,07.

2002 220.001.770.959.6

)960.830.042.424( = -0,06 Rupiah penjualan Setiap

menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,06.

2003 )(

790.852.758.365.7490.817.238.256 = -0,03

Rupiah penjualan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,03.

Setiap

65

2) Return on Investment

Return on Investment . Pabrik Ke as Tjiwi Kim

Tahun ROI=

Tabel V.35

PT rt ia Tbk

Aktiva TotalBersih Laba Interpretasi

2000 075.187.232.736.20

)710.386.949.450.3( = -0,17 aktiva Setiap Rupiah

perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,17.

2001 800.640.304.616.22

)600.745.087.527( = -0,02 aktiva Setiap Rupiah

perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,02.

2002 460.874.675.973.18

)960.830.042.424( = -0,02 aktiva Setiap Rupiah

perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,02.

2003 )(

720.809.060.931.17490.817.238.256 = -0,01

aktiva perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,01.

Setiap Rupiah

3) Return on Equity

Return on Equity abrik Kert Tjiwi Kimia

Tahun ROE =

Tabel V.36

PT. P as Tbk

EkuitasBersih Laba Interpretasi

2000 190.720.343.250.5

)710.386.949.450.3( = -0,66 asilkan kerugian bagi Setiap Rupiah modal sendiri menghpemegang saham sebesar Rp 0,66.

2001 200.595.748.163.5

)600.745.087.527( = -0,10 asilkan kerugian bagi Setiap Rupiah modal sendiri menghpemegang saham sebesar Rp 0,10.

2002 760.903.794.014.4

)960.830.042.424( = -0,10 asilkan kerugian bagi pemegang saham sebesar Rp

Setiap Rupiah modal sendiri mengh

66

0,10.

2003 370.039.242.545.3

)490.817.238.256( = -0,07 sebesar Rp

0,07.

Setiap Rupiah modal sendiri menghasilkan kerugian bagi pemegang saham

5. PT. Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk.

a. Rasio Likuiditas

1) Current Rasio

t Pulp & Paper Tbk

Tahun

Current Ratio =

Tabel V.37 Current Ratio

PT. Indah Kia

LancarKewajiban Lancar Aktiva Interpretasi

2000 340.387.924.412.31300.775.088.642.7 = 0,24

Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar Rp 0,24.

2001 200.595.786.737.34800.644.807.580.7 = 0,22

Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar Rp 0,22.

2002 580.927.725.229.32480.580.438.091.7 = 0,22

Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar Rp 0,22.

2003 405.420.751.267.32935.827.315.084.7 = 0,22

lancar Rp 0,22.

Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva

67

2) Quick Ratio

Quick Ratio PT. Indah Kiat Pulp & Paper

Tahun Quick Ratio =

Tabel V.38

Tbk

LancarKewajiban PiutangInvestasiKas ++

Interpretasi

2000 340.387.924.412.31925.369.355.140.3 = 0,10 n oleh aktiva lancar

Setiap Rupiah hutang lancar dijamiyang lebih likuid sebesar Rp 0,10.

2001 200.595.786.737.34800.688.151.125.5 = 0,15 n oleh aktiva lancar

Setiap Rupiah hutang lancar dijamiyang lebih likuid sebesar Rp 0,15.

2002 580.927.725.229.32800.606.590.533.3 = 0,11 n oleh aktiva lancar

Setiap Rupiah hutang lancar dijamiyang lebih likuid sebesar Rp 0,11.

2003 405.420.751.267.32465.571.469.088.2 = 0,06 n oleh aktiva lancar

yang lebih likuid sebesar Rp 0,06.

Setiap Rupiah hutang lancar dijami

b.

1) Debt to Asset Ratio

sset Ratio PT. Indah Kiat Pulp & Paper

Tahun Debt to Asset Ratio

Rasio Solvabilitas

Tabel V.39 Debt to A

Tbk =

AktivaTotalKewajiban Total

Interpretasi

2000 430.026.858.134.55185.129.863.335.32 = 0,59

aktiva Setiap Rupiah perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,59.

68

2001 200.687.210.275.58000.948.294.460.35 = 0,61

Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,61.

2002 960.850.490.504.49880.369.228.273.32 = 0,65

Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,65.

2003 190.416.32.168.46 6830.447.926.278.32 = 0,70

Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,70.

.

2) Debt to Equity Ratio

V.40 Debt to Equity Ratio

PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

Tahun Debt to Equity Ratio =

Tabel

EkuitasKewajiban Total

Interpretasi

2000 245.897.994.798.22185.129.863.335.32 = 1,42

untuk Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 1,42menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.

2001 200.739.915.814.22000.948.294.460.35 = 1,55

untuk Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 1,55menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.

2002 080.481.262.231.17880.369.228.273.32 = 1,87

untuk Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 1,87menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.

2003 360.968.399.889.13830.447.926.278.32

= 2,32 untuk

menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.

Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 2,32

69

c. Ra

1) Inventory Turnove

Tabel V.41 Inventory Turnover

PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

Tahun Inventory Turnover =

sio Aktivitas

r

rata-RataPersediaanPenjualanPokok Harga

Interpretasi

2000 770.786.269.402.2390.387.468.707.9 = 4

Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 4x dalam setahun.

2001 470.626.165.411.2800.528.735.405.9 = 4

Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 4x dalam setahun.

2002 720.210.131.203.2100.029.164.199.9 = 4

Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 4x dalam setahun.

2003 718.202.919.591.2195.807.866.099.10 = 4

Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 4x dalam setahun.

2) Average Collection

Average Collection Period

PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

Tahun

Average Collection Period =

Period

Tabel V.42

hari360BersihPenjualan

rata-Rata Piutang×

Interpretasi

2000

hari360295.372.315.817.14535.781.479.175.4

× = 101 hari

Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 101 hari.

Periode yang diperlukan

70

hari360000.760.372.442.11335.965.742.994.3

× = 126 hari untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 126 hari.

2001

2002

hari360400.793.541.707.10910.753.113.088.4

× = 137 hari

ang diperlukan Periode yuntuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 137 hari.

2003

hari360285.448.467.39.11 2

834.6452.633.497.× = 83 hari

yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 83 hari.

Periode

d. Rasio Profitabilitas

1) Net Profit Margin

Tabel V.43 Net Profit Margin

PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

Tahun

Net Profit Margin =

BersihPenjualan Bersih Laba

Interpretasi

2000 295.372.315.817.14

)805.607.552.844.3( = -0,26 rugi bersih Setiap Rupiah penjualan menghasilkan sebesar Rp 0,26.

2001 000.760.372.442.11

)600.961.866.896.1( = -0,16 rugi bersih Setiap Rupiah penjualan menghasilkan sebesar Rp 0,16.

2002 400.793.541.707.10

)040.087.790.380.2( = -0,22 rugi bersih sebesar Rp 0,22.

Setiap Rupiah penjualan menghasilkan

2003 285.448.467.392.11

)770.228.331.426.2( = -0,21 Setiap Rupiah penjualan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,21.

71

2) Return on Investment

Tabel V.44 Return on Invesment

PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

Tahun ROI =

AktivaTotalBersih Laba Interpretasi

2000 430.026.858.134.55

)805.607.552.844.3( = -0,07 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,07.

2001 200.687.210.275.58

)600.961.866.896.1( = -0,03 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,03.

2002 960.850.490.504.49

)040.087.790.380.2( = -0,05 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,05.

2003 190.416.326.168.46

)770.228.331.426.2( = -0,05 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,05.

.

3) Return on Equity

V.45 Return on Equity

PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

Tahun ROE =

Tabel

Ekuitas Bersih Laba

Interpretasi

2000 245.897.994.798.22

)805.607.552.844.3( = -0,17 Rupiah modal sendiri Setiap

menghasilkan kerugian bagi pemegang saham sebesar Rp 0,17.

2001 200.739.915.814.22

)600.961.866.896.1( = -0,08 Rupiah modal sendiri Setiap

menghasilkan kerugian bagi pemegang saham sebesar Rp 0,08.

2002 080.481.262.231.17

)040.087.790.380.2( = -0,14 Setiap Rupiah modal sendiri menghasilkan kerugian bagi pemegang saham sebesar Rp 0,14.

72

2003 360.968.399.889.13

)770.228.331.426.2( = -0,17 odal sendiri

menghasilkan kerugian bagi pemegang saham sebesar Rp 0,17.

Setiap Rupiah m

B. Penilaian Kinerja

Setelah melakukan analisis terhadap laporan keuangan dari masing-

masing perusahaan, maka untuk menjawab permasalahan kedua dilakukan

penilaian kinerja setiap perusahaan berdasarkan hasil analisis tersebut selama

tahun 2000 sampai dengan tahun 2003.

73

Tabel V.46 Penilaian Kinerja Keuangan

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Dan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.

Tahun 2000

RANKING POINT JENIS RASIO PT. Fajar

(a)

PT. Supar-

ma (b)

PT. Suraba-

ya (c)

PT. Tjiwi

(d)

PT. Indah

(d) (a) (b) (c) (d) (e) (a) (b) (c) (d) (e)

LIKUIDITAS 1. Current Ratio 0,83 0,24 0,04 0,24 0,24 1 2 3 2 2 5 4 3 4 42. Quick Ratio 0,55 0,07 0,01 0,03 0,10 1 3 5 4 2 5 3 1 2 4

SOLVABILITAS 3. Debt to Asset Ratio 0,79 0,66 1,23 0,75 0,59 4 2 5 3 1 2 4 1 3 54. Debt to Equity Ratio 3,84 1,97 -5,33* 2,95 1,42 4 2 - 3 1 2 4 - 3 5

AKTIVITAS 5. Inventory Turnover 6 x 3 x 7 x 4 x 4 x 2 4 1 3 3 4 2 5 3 36. Average Collection Period 43 hr 35 hr 29 hr 71 hr 101 hr 3 2 1 4 5 3 4 5 2 1

PROFITABILITAS 7. Net Profit Margin -0,10* -0,37* -1,42* -0,43* -0,26* 1 3 5 4 2 5 3 1 2 48. ROI -0,04* -0,17* -0,31* -0,17* -0,07* 1 3 4 3 2 5 3 2 3 49. ROE -0,20* -0,51* 1,36** -0,66* -0,17* 2 3 5 4 1 4 3 1 2 5 TOTAL

35 30 19 24 35

Sumber : Analisa Rasio Keuangan masing-masing perusahaan tahun 2000 Ket * : Angka rasio negatif menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang maupun penyebut salah satunya bernilai negatif. ** : Angka rasio dalam kurung –“( )”- menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang dan penyebut keduanya bernilai negatif.

74

Tabel V.46 menunjukkan bahwa pada tahun 2000 perusahaan yang

memiliki kinerja keuangan tertinggi berdasarkan analisis rasio keuangan adalah

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk dan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Perusahaan

yang memiliki urutan kedua dan ketiga adalah PT. Suparma Tbk dan PT. Pabrik

Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Sedangkan perusahaan yang memiliki kinerja keuangan

terendah selama tahun 2000 adalah PT. Surabaya Agung Industri Tbk.

Berdasarkan tingkat likuiditas seperti yang terlihat dalam tabel V.46

perusahaan yang memiliki likuiditas tertinggi adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.

Rasio likuiditas tinggi ini menunjukkan bahwa perusahaan ini relatif lebih bisa

menjamin hutang lancar perusahaan selama tahun 2000 bila dibandingkan dengan

perusahaan lain. Sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas terendah

adalah PT. Surabaya Agung Industri Tbk. Tingkat likuiditas yang rendah

menandakan bahwa perusahaan kurang bisa menjamin hutang lancarnya dengan

aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.

Berdasarkan tingkat solvabilitas, yang terdiri dari debt to asset ratio dan

debt to equity ratio, perusahaan yang memiliki nilai rasio yang lebih besar berarti

akan berakibat lebih berisiko dalam menjalankan usahanya dibandingkan dengan

nilai rasio perusahaan yang lebih kecil. Hal tersebut karena kewajiban lancar

perusahaan lebih besar dari aktiva lancarnya sehingga perusahaan mendanai

aktivanya lebih besar dengan hutang. Perusahaan dengan solvabilitas yang baik

selama tahun 2000 adalah PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk berarti perusahaan

mempunyai rasio yang nilainya lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang

lain. Debt to equity ratio PT Surabaya Agung Industri Tbk bernilai negatif berarti

75

bahwa perusahaan mengalami defisiensi modal sehingga tidak dimasukkan dalam

perhitungan ranking dan point. Defisit modal menunjukkan bahwa perusahaan

tidak dapat memenuhi kewajibannya

Rasio aktivitas yang terdiri dari inventory turnover dan average collection

periode ini menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam mengelola persediaan

yang dimiliki serta kemampuan dalam penagihan piutangnya. Inventory turnover

menggambarkan kecepatan perputaran persediaan, semakin besar nilai rasionya

akan semakin baik. Average collection period menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam menagih piutangnya yang dihitung dalam satuan hari. Semakin

besar nilai rasionya berarti semakin lama waktu yang diperlukan untuk menagih

piutangnya. Selama tahun 2000 inventory turnover dan average collection period

tertinggi adalah PT Surabaya Agung Industri Tbk, berarti perusahaan lebih

mampu mengelola sumber dana yang dimiliki. Berdasarkan tingkat rasio

profitabilitas, tingginya nilai rasio menandakan bahwa kinerja manajemen dalam

menghasilkan laba bagi perusahaan relatif lebih baik bila dibandingkan dengan

perusahaan yang lain. Selama tahun 2000 dari kelima perusahaan tidak ada yang

menghasilkan keuntungan melainkan kerugian. Jadi selama tahun 2000 kinerja

perusahaan dalam menghasilkan laba belum efektif.

76

Tabel V.47 Penilaian Kinerja Keuangan

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, Dan PT. Indah Kiat Pulp & Kertas Tbk.

Tahun 2001

RANKING POINTJENIS RASIO PT. Fajar

(a)

PT. Supar-

ma (b)

PT. Suraba

-ya (c)

PT. Tjiwi

(d)

PT. Indah

(d) (a) (b) (c) (d) (e) (a) (b) (c) (d) (e)

LIKUIDITAS 1. Current Ratio 0,45 0,25 0,05 0,25 0,22 1 2 4 2 3 5 4 2 4 32. Quick Ratio 0,22 0,13 0,01 0,11 0,15 1 3 5 4 2 5 3 1 2 4

SOLVABILITAS 3. Debt to Asset Ratio 0,70 0,74 1,51 0,77 0,61 2 3 5 4 1 4 3 1 2 54. Debt to Equity Ratio 2,37 2,87 -2,97* 3,38 1,55 2 3 - 4 1 4 3 - 2 5

AKTIVITAS 5. Inventory Turnover 5 x 3 x 5 x 3 x 4 x 1 3 1 3 2 5 3 5 3 4 6. Average Collection Period 41 hr 69 hr 23 hr 51 hr 126 hr 2 4 1 3 5 4 2 5 3 1

PROFITABILITAS 7. Net Profit Margin 0,15 -0,13* -1,10* -0,07* -0,16* 1 3 5 2 4 5 3 1 4 28. ROI 0,06 -0,06* -0,26* -0,02* -0,03* 1 4 5 2 3 5 2 1 4 39. ROE 0,22 -0,23* 0,51** -0,10* -0,08* 1 4 5 3 2 5 2 1 3 4 TOTAL

42 25 17 27 31

Sumber : Analisa Rasio Keuangan masing-masing perusahaan tahun 2001 Ket * : Angka rasio negatif menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang maupun penyebut salah satunya bernilai negatif.

** : Angka rasio dalam kurung –“( )”- menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang dan penyebut keduanya bernilai negatif.

77

Penilaian kinerja perusahaan berdasarkan tabel V.47 menunjukkan bahwa

selama tahun 2001 berdasarkan analisis rasio keuangan perusahaan yang memiliki

kinerja keuangan tertinggi adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. Sedangkan PT.

Surabaya Agung Industri Tbk merupakan perusahaan yang memiliki kinerja

keuangan terendah selama tahun 2001. Berdasarkan rasio likuiditas maka

perusahaan yang relatif lebih mampu menjamin hutang lancar dengan aktiva

lancar yang dimiliki selama tahun 2001 adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.

Sedangkan tingkat likuiditas terendah pada tahun 2001 adalah PT. Surabaya

Agung Industri Tbk.

Berdasarkan rasio solvabilitas yang terdiri dari debt to asset ratio dan debt

to equity ratio, perusahaan yang memiliki tingkat solvabilitas paling baik

dibandingkan dengan perusahaan yang sejenis adalah PT. Indah Kiat Pulp &

Paper Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk lebih

kecil mendanai aktiva perusahaannya dengan menggunakan sumber dana berupa

hutang dibanding dengan perusahaan lain. Sedangkan tingkat rasio solvabilitas

terendah adalah PT. Surabaya Agung Industri Tbk, hal ini menandakan bahwa

perusahaan lebih besar mendanai aktivanya dengan sumber dana berupa hutang

dan dapat mengakibatkan perusahaan menanggung risiko yang besar karena

perusahaan akan membayar hutangnya dalam jumlah yang besar pula. Angka

negatif pada debt to equity ratio menunjukkan adanya defisiensi modal yang

berarti perusahaan tidak mampu melunasi kewajibannya baik pinjaman pokok

maupun bunganya.

78

Rasio aktivitas yang terdiri dari inventory turnover dan average collection

period ini menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam mengelola dan

menjual persediaannya dalam bentuk produk jadi serta kemampuan penagihan

piutangnya. Inventory turnover pada tahun 2001 yang tertinggi adalah PT.

Surabaya Agung Industri Tbk, hal ini menggambarkan tentang kecepatan

perputaran persediaan dalam perusahaan lebih tinggi dibanding dengan

perusahaan yang lain karena semakin singkat waktu rata-rata yang diperlukan

dalam transaksi penjualan. Average collection periode menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam menagih piutangnya yang dihitung dalam satuan

hari. Semakin besar nilai rasionya berarti semakin lama waktu yang diperlukan

untuk menagih piutangnya maka semakin lama pula perusahaan mendapatkan

uang kas hasil penjualannya. Selama tahun 2001 perusahaan yang paling tinggi

nilai rasio average collection period adalah PT Surabaya Agung Industri Tbk, hal

ini berarti perusahaan berusaha mempersingkat jangka waktu pelunasan piutang

pelanggan sehingga lebih efisien dalam mengumpulkan piutangnya. Tingkat rasio

profitabilitas tertinggi pada tahun 2001 adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. Hal

ini menunjukkan bahwa kinerja manajemen dalam menghasilkan laba bagi

perusahaan relatif lebih baik bila dibandingkan dengan perusahaan yang lain.

79

Tabel V.48 Penilaian Kinerja Keuangan

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk,PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, Dan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.

Tahun 2002

RANKING POINTJENIS RASIO PT. Fajar

(a)

PT. Supar-

ma (b)

PT. Suraba-

ya (c)

PT. Tjiwi

(d)

PT. Indah

(d) (a) (b) (c) (d) (e) (a) (b) (c) (d) (e)

LIKUIDITAS 1. Current Ratio 1,53 0,27 0,05 0,26 0,22 1 2 5 3 4 5 4 1 3 22. Quick Ratio 0,78 0,14 0,01 0,09 0,11 1 2 5 4 3 5 4 1 2 3

SOLVABILITAS 3. Debt to Asset Ratio 0,63 0,80 1,54 0,79 0,65 1 4 5 3 2 5 2 1 3 44. Debt to Equity Ratio 1,68 3,95 -2,85* 3,72 1,87 1 4 - 3 2 5 2 - 3 4

AKTIVITAS 5. Inventory Turnover 5 x 3 x 4 x 3 x 4 x 1 3 2 3 2 5 3 4 3 46. Average Collection Period 38 hr 103 hr 25 hr 71 hr 137 hr 2 4 1 3 5 4 2 5 3 1

PROFITABILITAS 7. Net Profit Margin 0,15 -0,14* 0,05 -0,06* -0,22* 1 4 2 3 5 5 2 4 3 18. ROI 0,06 -0,05* 0,01 -0,02* -0,05* 1 4 2 3 4 5 2 4 3 29. ROE 0,17 -0,27* -0,02* -0,10* -0,14* 1 5 2 3 4 5 1 4 3 2 TOTAL

44 22 24 26 23

Sumber : Analisa Rasio Keuangan masing-masing perusahaan tahun 2002 Ket * : Angka rasio negatif menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang maupun penyebut salah satunya bernilai negatif.

** : Angka rasio dalam kurung –“( )”- menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang dan penyebut keduanya bernilai negatif.

80

Dari tabel V.48 dapat diketahui bahwa PT. Fajar Surya Wisesa Tbk

merupakan perusahaan yang memiliki kinerja keuangan tertinggi selama tahun

2002 berdasarkan analisis rasio keuangan. Sedangkan kinerja keuangan terendah

pada tahun 2002 adalah PT. Suparma Tbk. Berdasarkan tingkat likuiditas maka

perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas tertinggi adalah PT. Fajar Surya

Wisesa Tbk. Nilai rasio mengalami kenaikan menjadi lebih baik dari tahun

sebelumnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perusahaan ini relatif

mampu menjamin hutang lancarnya dengan aktiva lancar yang dimiliki oleh

perusahaan dibanding dengan perusahaan lain.

Dilihat dari tingkat rasio solvabilitas yang terdiri dari debt to asset ratio

dan debt to equity ratio PT Fajar Surya Wisesa Tbk memiliki rasio yang lebih

kecil dibandingkan dengan perusahaan lain. Semakin kecil nilai rasio akan

semakin baik bagi perusahaan. Hal ini berarti perusahaan lebih kecil mendanai

aktiva perusahaannya dengan menggunakan sumber dana berupa hutang

dibanding dengan perusahaan lain. Sedangkan tingkat rasio solvabilitas terendah

adalah PT. Surabaya Agung Industri karena besarnya nilai rasionya lebih besar

dibanding dengan perusahaan lain. Besarnya nilai rasio menunjukkan tentang

berapa banyak dana perusahaan yang berasal dari pinjaman. Karena semua

pinjaman mengandung risiko maka semakin besar nilai rasionya semakin besar

pula risiko yang ditanggung oleh perusahaan. Sedangkan nilai negatif pada debt to

equity ratio tidak dimasukkan dalam ranking dan point karena perusahaan terjadi

defisiensi modal.

81

Rasio aktivitas menggambarkan seberapa efektif perusahaan mengelola

aktivanya. PT Surya Fajar Wisesa Tbk mempunyai inventory turnover yang

nilainya lebih besar dibandingkan dengan perusahaan lain, hal ini

menggambarkan kecepatan perputaran persediaan dalam perusahaan lebih baik

dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Sedangkan average collection period

yang tertinggi ada pada PT Surabaya Agung Industri Tbk dengan nilai rasio yang

lebih kecil dibandingkan dengan nilai rasio perusahaan lain. Nilai rasio average

collection period semakin kecil akan semakin baik karena jangka waktu

pengumpulan piutangnya semakin singkat atau dapat dikatakan semakin besar

kemampuan penagihan piutangnya. Tingkat rasio profitabilitas tertinggi pada

tahun 2002 adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa

kinerja manajemen dalam menghasilkan laba bagi perusahaan relatif lebih baik

bila dibandingkan dengan perusahaan yang lain. Pada tahun 2002 PT Surabaya

Agung Industri Tbk terjadi kenaikan pada rasio profitabilitasnya, hal ini berarti

perusahaan berusaha memperbaiki kinerjanya dalam menghasilkan laba kecuali

pada ROE. ROE perusahaan masih bernilai negatif karena terjadi defisit modal

sendiri.

82

Tabel V.49 Penilaian Kinerja Keuangan

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk,PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, dan PT. Indah Kiat Pulp & Kertas Tbk.

Tahun 2003

RANKING POINTJENIS RASIO PT. Fajar

(a)

PT. Supar-

ma (b)

PT. Suraba-

ya (c)

PT. Tjiwi

(d)

PT. Indah

(d) (a) (b) (c) (d) (e) (a) (b) (c) (d) (e)

LIKUIDITAS 1. Current Ratio 1,54 3,39 0,04 0,29 0,22 2 1 5 3 4 4 5 1 3 22. Quick Ratio 0,69 1,32 0,01 0,09 0,06 2 1 5 3 4 4 5 1 3 2

SOLVABILITAS 3. Debt to Asset Ratio 0,59 0,78 1,6 0,80 0,70 1 3 5 4 2 5 3 1 2 44. Debt to Equity Ratio 1,46 3,65 -2,67* 4,06 2,32 1 3 - 4 2 5 3 - 2 4

AKTIVITAS 5. Inventory Turnover 6 x 3 x 4 x 3 x 4 x 1 3 2 3 2 5 3 4 3 46. Average Collection Period 38 hr 72 hr 24 hr 55 hr 83 hr 2 4 1 3 5 4 2 5 3 1

PROFITABILITAS 7. Net Profit Margin 0,04 0,02 -0,15* -0,03* -0,21* 1 2 4 3 5 5 4 2 3 18. ROI 0,02 0,01 -0,02* -0,01* -0,05* 1 2 4 3 5 5 4 2 3 19. ROE 0,05 0,05 0,04** -0,07* -0,17* 1 1 4 2 3 5 5 2 4 3 TOTAL

42 34 18 26 22

Sumber : Analisa Rasio Keuangan masing-masing perusahaan tahun 2003 Ket * : Angka rasio negatif menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang maupun penyebut salah satunya bernilai negatif.

** : Angka rasio dalam kurung –“( )”- menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang dan penyebut keduanya bernilai negatif.

83

Berdasarkan tabel V.49 memperlihatkan bahwa selama tahun 2003

berdasarkan analisis rasio keuangan, perusahaan yang memiliki kinerja keuangan

tertinggi adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. Sedangkan perusahaan yang

memiliki kinerja keuangan terendah dimiliki oleh PT. Surabaya Agung Industri

Tbk. Dilihat likuiditasnya dalam tabel V.49 perusahaan yang memiliki likuiditas

tertinggi adalah PT Suparma Tbk. Rasio likuiditas tinggi menunjukkan bahwa

perusahaan relatif lebih bisa menjamin hutang lancar perusahaan selama tahun

2003 bila dibandingkan dengan perusahaan lain. Sedangkan perusahaan yang

memiliki tingkat likuiditas terendah adalah PT. Surabaya Agung Industri Tbk.

Tingkat likuiditas yang rendah menandakan bahwa perusahaan kurang bisa

menjamin hutang lancarnya dengan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.

Rasio solvabilitas yang terdiri dari debt to asset ratio dan debt to equity

ratio, nilai rasio tertinggi ada pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk. Hal ini

menunjukkan bahwa PT. Fajar Surya Wisesa Tbk lebih kecil mendanai aktiva

perusahaannya dengan menggunakan sumber dana berupa hutang dibanding

dengan perusahaan lain. Sedangkan tingkat rasio solvabilitas terendah adalah PT.

Surabaya Agung Industri Tbk, hal ini menandakan bahwa perusahaan lebih besar

mendanai aktivanya dengan sumber dana berupa hutang dan dapat mengakibatkan

perusahaan menanggung risiko yang besar karena perusahaan akan membayar

hutangnya dalam jumlah yang besar pula. Perusahaan mengalami defisit modal

sendiri sehingga nilai debt to equity ratio nya bernilai negatif.

Inventory turnover yang tertinggi pada tahun 2003 ada pada PT Fajar

Surya Wisesa Tbk. Hal ini menggambarkan kecepatan perputaran persediaan

84

dalam perusahaan lebih tinggi dibanding dengan perusahaan yang lain karena

semakin singkat waktu rata-rata yang diperlukan dalam transaksi penjualan.

Sedangkan average collection period yang tertinggi adalah PT Surabaya Agung

Industri Tbk. Nilai rasio average collection period semakin kecil akan semakin

baik karena perusahaan akan lebih singkat jangka waktu pengumpulan piutangnya

atau dapat dikatakan semakin besar kemampuan penagihan piutangnya kepada

perusahaan lain. Rasio profitabilitas tertinggi pada tahun 2003 adalah PT. Fajar

Surya Wisesa Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja manajemen dalam

menghasilkan laba bagi perusahaan relatif lebih baik bila dibandingkan dengan

perusahaan yang lain walaupun nilainya menurun dari tahun sebelumnya.

Sedangkan profitabilitas terendah adalah PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja manajemen dalam menghasilkan laba bagi

perusahaan relatif kurang baik karena perusahaan mengalami kerugian.

85

Tabel V.50 Rangkuman Penilaian Kinerja Keuangan

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT. Indah Kiat Pulp &

Paper Tbk.

JUMLAH POIN TAHUN 2000-2003

RASIO PT.

Fajar

PT.

Suparma

PT.

Surabaya

PT.

Tjiwi

PT.

Indah

LIKUIDITAS 38 32 11 23 24

SOLVABILITAS 32 24 4 20 36

AKTIVITAS 34 21 38 23 19

PROFITABILITAS 59 34 25 37 32

TOTAL 163 111 78 103 111 Sumber: Penilaian Kinerja masing-masing perusahaan tahun 2000,2001,2002 dan 2003 Berdasarkan tabel V.50 dapat diketahui bahwa secara keseluruhan

berdasarkan analisis rasio keuangan dan penilaian kinerja tahun 2000 sampai

dengan tahun 2003, perusahaan yang memiliki kinerja keuangan dari yang

tertinggi ke yang rendah adalah sebagai berikut : Perusahaan yang memiliki

kinerja keuangan tertinggi adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, yang kedua PT.

Suparma Tbk dan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk yang ketiga PT. Pabrik Kertas

Tjiwi Kimia Tbk dan perusahaan yang memiliki kinerja keuangan terendah dari

tahun 2000 sampai tahun 2003 adalah PT. Surabaya Agung Industri Tbk.

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan analisis rasio

keuangan pada bab V maka dapat disimpulkan bahwa secara umum selama

tahun 2000 sampai dengan tahun 2003 PT Fajar Surya Wisesa Tbk adalah

perusahaan yang mempunyai kinerja keuangan tertinggi dan PT Surabaya

Agung Industri Tbk adalah perusahaan dengan kinerja keuangan terendah.

Likuiditas PT Fajar Surya Wisesa Tbk selama tahun 2000 sampat

tahun 2003 rata-rata memiliki nilai rasio lebih tinggi dibandingkan dengan

perusahaan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah aktiva perusahaan

dapat mencukupi untuk digunakan sebagai jaminan atas hutang lancarnya

Pada perhitungan rasio solvabilitas dari kelima perusahaan yang

diteliti menunjukkan bahwa semua perusahaan didanai oleh hutang yang lebih

banyak dari pada didanai dengan modal sendiri maupun aktivanya. Keadaan

yang demikian dapat mengakibatkan risiko yang besar bagi perusahaan. PT

Surabaya Agung Industri Tbk nilai debt to equity ratio-nya bernilai negatif

karena mengalami defisit pada modal sendirinya. Kewajiban lancar

perusahaan melebihi aktiva lancarnya terutama karena hutang dalam mata

uang asing ke bagian lancar yang disebabkan tidak terpenuhinya persyaratan

dalam perjanjian pinjaman dan hutang bunga.

87

Selama tahun 2000 sampai tahun 2003 PT Surabaya Agung Industri

Tbk memiliki rasio aktivitas yang lebih baik dibanding dengan perusahaan

yang lain hal ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih mampu

mempersingkat jangka waktu pelunasan piutang pelanggan.

Pada tahun 2000 kelima perusahaan yang tergabung dalam industri

pulp dan kertas mengalami kerugian atau perusahaan tidak dapat keuntungan

usaha karena nilai rasio negatif. Namun untuk tahun 2001 hingga tahun 2003

PT Fajar Surya Wisesa Tbk berusaha memperbaiki kinerja keuangannya

sehingga pada tahun 2001 hingga tahun 2003 perusahaan memperoleh laba.

Jika dilihat dari return on equity PT Surabaya Agung Industri Tbk antara laba

bersih dan modal sendirinya bernilai negatif hal ini terjadi karena defisit pada

modal sendiri.

B. SARAN

Kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis dapat memberikan saran

kepada kelima perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan

kebijakan perusahaan yaitu :

1. Meningkatkan likuiditas perusahaan dengan menambah aktiva lancarnya dan

menekan hutang lancarnya sehingga aktiva lancar lebih besar daripada

hutang lancarnya. Selain itu perusahaan juga harus mengelola persediaannya

secara lebih efisien sehingga tidak terlalu banyak kas yang menganggur.

2. Sumber dana perusahaan hendaknya digunakan sebaik-baiknya dan

menekan jumlah hutang agar sedikit demi sedikit hutang perusahaan bisa

diperkecil.

88

3. Pembiayaan atas aktiva perusahaan hendaknya dikaji lebih hati-hati, defisit

modal sendiri merupakan risiko yang terlalu besar yang dihadapi oleh

perusahaan.

4. Perusahaan mempersingkat jangka waktu pelunasan piutang pelanggan agar

perusahaan tetap dapat menjalankan operasinya secara berkelanjutan.

5. Pengelolaan persediaan yang baik. Persediaan yang terlalu banyak

berdampak tidak baik bagi perusahaan karena berkaitan dengan biaya untuk

menyimpan persediaan.

6. Memperbaiki kinerja penjualan dan pemasaran dengan mengoptimalkan

produksi.

7. Perusahaan secara ketat dan efisien mengawasi penjualan, produksi dan

proses pengadaan barang.

8. Menekan biaya-biaya operasi menjadi seminimal mungkin sehingga dapat

menghasilkan laba.

C. KETERBATASAN PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis memiliki beberapa keterbatasan yang

antara lain sebagai berikut :

1. Data Sekunder

Data laporan keuangan yang digunakan sebagai dasar perhitungan rasio-

rasio keuangan dari perusahaan-perusahaan dalam penelitian ini

merupakan data sekunder sehingga keakuratan data bisa diragukan atau

tidak mutlak.

89

2. Asumsi Perhitungan

Laporan keuangan merupakan hasil kombinasi dari anggapan atau

kebiasaan-kebiasaan dalam akutansi serta pendapat pribadi sehingga

penentuan standar rasio sebagai perbandingan tidak dapat digunakan

sebagai ukuran yang pasti karena standar rasio untuk industri dalam

penelitian ini merupakan hasil rata-rata dari kelima perusahaan yang

diteliti dimana kondisi keuangan masing-masing berbeda.

3. Waktu Penelitian

Objek penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah laporan keuangan dari

tahun 2000 sampai tahun 2003. Laporan keuangan tersebut disusun

berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan perusahaan yang pada

tahun-tahun itu kondisi perekonomian berbeda dengan kondisi

perekonomian pada saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Johar. (2004). Analisis Laporan Keuangan Berbasis Komputer. Jakarta:

Gramedia

Astuti, Dewi. (2004). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia

Brigham, Eugene F & Houston, Joel F. (2001). Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga

Darmadji, T & Fakhruddin , H.M.(2001). Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan

Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat Helfert A Erich. (1993). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ketujuh, Jakarta: Erlangga

Ikatan Akutansi Indonesia. (1995). Pernyataan Standar Akutansi Keuangan. Jakarta :

Rineka Cipta

Kuswadi. (2004). Cara mudah memahami Angka dan Manajemen Keuangan bagi Orang Awam. Jakarta : Gramedia

Munawir,S . (2001). Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty

Prastowo, Dwi. (1995). Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta: UPP AMP YKPN Prastowo, Dwi & Julianti, Rifka. (2002). Analisis Laporan Keuangan Konsep dan

Aplikasi, Edisi Kedua, Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Raharjo, Budi. (1993). Analisis Rasio Keuangan dengan Lotus 1,2,3. Yogyakarta: Andi Offset

Riyanto, Bambang. (1997 ). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi keempat,

Yogyakarta: BPFE UGM Sawir,Agnes. (2001). Analisis Laporan Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan, Jakarta: Gramedia

Sugiyarso,G & Winarni,F. (2005). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Media Pressindo

91

Sundjaja, Ridwan S & Barlian, Inge. (2002). Manajemen Keuangan. Jakarta : Prenhallindo

Wild,John J; Subramayam,K.R; Halsey, Robert, F.(2005). Analisis Laporan

Keuangan. Edisi delapan, buku kesatu. Jakarta: Salemba Empat

PT FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )

2000 2001 2002 2003AKTIVA Kas dan aktiva 214.083.391.273 76.528.464.238 46.417.121.699 41.938.943.966Piutang Usaha 164.022.068.566 102.832.533.514 130.342.791.773 115.457.042.770Piutang lain-lain 1.336.496.133 869.086.210 11.157.106.190 807.149.929Persediaan 188.015.174.461 181.792.404.803 180.119.396.488 192.261.220.041Uang muka pembelian 3.980.137.091 667.286.231 369.469.382 345.980.419Pajak dibayar di muka 308.436.039 580.498.577 - -Biaya dibayar di muka 942.377.494 2.330.855.612 2.196.073.690 2.282.690.983Jumlah Aktiva Lancar 572.688.081.057 365.601.129.185 370.601.959.222 353.093.028.108 Jumlah Aktiva Tidak Lancar 2.594.189.562.001 2.455.460.886.066 2.350.238.211.345 2.274.144.744.263JUMLAH AKTIVA 3.166.877.643.058 2.821.062.015.251 2.720.840.170.567 2.627.237.772.371 KEWAJIBAN Kewajiban Lancar 691.893.532.565 810.781.944.987 241.970.237.383 228.479.336.403Kewajiban Tidak Lancar 1.820.767.925.831 1.173.818.736.057 1.464.918.275.626 1.331.904.541.429JUMLAH KEWAJIBAN 2.512.661.458.396 1.984.600.681.044 1.706.888.513.009 1.560.383.877.832 EKUITAS Modal Saham 1.238.944.393.500 1.238.944.393.500 1.238.944.393.500 1.238.944.393.500Tambahan modal disetor 3.560.727.824 3.560.727.824 3.560.727.824 3.560.727.824Saldo laba ( defisit )

Ditentukan penggunaannya 420.143.046 420.143.046 420.143.046 420.143.046 Tidak ditentukan penggunaannya (588.709.079.708) (406.463.930.163) (228.973.606.812) (176.071.369.831)JUMLAH EKUITAS 654.216.184.662 836.461.334.207 1.013.951.657.558 1.066.853.894.539 JUMLAH KEWAJIBAN dan EKUITAS

3.166.877.643.058 2.821.062.015.251 2.720.840.170.567 2.627.237.772.371

PT. FAJAR SURYA WISESA, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )

2000 2001 2002 2003

Penjualan Bersih 1.262.701.753.280 1.180.202.952.300 1.174.066.158.772 1.207.858.705.135Beban Pokok Penjualan

965.525.603.353 991.394.514.726 980.094.188.271 1.044.802.061.728

Laba Kotor 297.176.149.927 188.808.437.574 193.971.970.501 163.056.643.407Beban Usaha

108.167.878.802 138.230.822.967 104.550.829.665 90.140.907.271

Laba (Rugi) Usaha 189.008.271.125 50.577.614.607 89.421.140.836 72.915.736.136Penghasilan ( Beban ) Lain-lain

(745.214.446.531) (248.431.986.046) 171.964.993.999 7.335.334.175

Laba (Rugi) Sebelum Pajak (556.206.175.406) (197.854.371.439) 261.386.134.835 80.251.070.311Penghasilan (Beban) Pajak

27.136.689.744 (90.298.195.986) (83.895.811.484) (27.348.833.330)

Laba (Rugi) dari aktivitas normal (529.069.485.662) (288.152.567.425) - - Pos Luar Biasa

398.932.761.196 470.397.716.970 - -

Laba (Rugi) Bersih (130.136.724.466) 182.245.149.545 177.490.323.351 52.902.236.981

PT. SUPARMA, Tbk. NERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )

2000 2001 2002 2003

AKTIVA Kas dan Setara Kas 6.113.899.718 3.269.028.426 2.573.597.519 11.084.620.886Piutang Usaha 50.848.029.054 121.055.803.788 101.399.714.958 72.009.940.889Piutang Lain-lain 1.140.941.739 1.904.357.316 10.466.120.622 4.681.073.580Persediaan 128.297.482.091 104.509.120.176 105.527.165.452 130.938.639.722Uang Muka 9.285.222.848 8.807.355.431 3.850.019.662 4.246.785.808Biaya dibayar di muka 897.659.773 1.002.885.859 1.814.243.996 3.084.084.661JUMLAH AKTIVA LANCAR 196.583.235.223 240.548.550.996 225.630.862.209 226.045.145.546

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 779.767.475.165 796.136.054.196 817.631.775.155 805.781.639.418JUMLAH AKTIVA 976.350.710.388 1.036.684.605.192 1.043.262.637.364 1.031.826.784.964

KEWAJIBAN Kewajiban Lancar 826.308.320.758 947.561.090.830 831.659.876.108 66.747.575.431Kewajiban tidak Lancar (178.853.087.653) (178.853.087.653) 1.051.337.942 743.302.029.303JUMLAH KEWAJIBAN 647.455.233.105 768.708.003.177 832.711.214.050 810.049.604.734

EKUITAS Modal Saham 496.023.329.000 496.023.329.000 496.023.329.000 496.023.329.000Tambahan Modal Disetor 665.625.000 665.625.000 665.625.000 665.625.000Selisih Penilaian Kembali aktiva Tetap 777.998.373 777.998.373 777.998.373 777.998.373Defisit (168.571.475.090) (229.490.350.358) (286.915.529.059) (275.689.772.143)JUMLAH EKUITAS 328.895.477.283 267.976.602.015 210.551.423.314 221.777.180.230

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

976.350.710.388 1.036.684.605.192 1.043.262.637.364 1.031.826.784.964

PT. SUPARMA Tbk. LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )

2000 2001 2002 2003

Penjualan Bersih 458.326.354.903 454.779.928.183 409.351.458.242 470.197.015.907Beban Pokok Penjualan 380.842.646.033 375.650.724.669 343.668.298.098 396.383.400.243Laba Kotor 77.483.708.870 79.129.203.514 65.683.160.144 73.813.615.664Jumlah Beban Usaha

23.529.367.805 28.762.250.743 28.161.830.271 32.099.458.107

Laba Usaha 53.954.341.065 50.366.952.771 37.521.329.873 41.714.157.557Penghasilan (Beban) Lain-lain

(288.202.515.797) (136.819.258.762) (116.337.467.355) (18.742.187.651)

Laba (Rugi) Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan

(234.248.174.732) (86.452.405.991) (78.816.137.482) 22.971.969.906

Penghasilan (Beban) Pajak Tangguhan

65.676.699.402 25.533.530.723 21.390.958.781 (11.746.212.990)

Laba (Rugi) Bersih (168.571.475.330) (60.918.875.268) (57.425.178.701) 11.225.756.916

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI, Tbk NERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )

2000 2001 2002 2003

AKTIVA Kas dan Setara Kas 1.610.118.696 1.715.009.509 4.656.345.748 8.683.512.057Piutang Usaha 12.465.969.318 31.533.938.396 18.551.341.658 27.717.231.676Piutang Lain-lain 20.328.635.707 18.529.304.486 104.257.306 139.029.106Persediaan 92.605.491.996 134.402.440.064 131.243.338.050 72.703.649.726Uang Muka Pembelian 729.026.322 574.915.455 4.594.912.127 7.004.160.169Biaya dibayar di muka 5.254.964.653 - 13.824.242.235 11.271.230.489Jumlah Aktiva Lancar 132.994.206.692 186.755.607.910 172.974.437.124 127.518.813.223 Aktiva Tidak Lancar 2.741.091.093.612 2.502.723.447.210 2.308.217.674.916 2.196.634.645.656JUMLAH AKTIVA 2.874.085.300.304 2.689.479.055.120 2.481.192.112.040 2.324.153.458.879 KEWAJIBAN Kewajiban lancar 3.510.283.611.241 4.011.239.712.296 3.656.383.686.831 3.548.073.630.532Kewajiban Tidak Lancar 28.033.080.678 42.604.192.439 164.138.568.968 169.425.710.165JUMLAH KEWAJIBAN 3.538.316.691.919 4.053.843.904.735 3.820.522.255.799 3.717.499.340.697 EKUITAS Modal Saham 294.000.000.000 294.000.000.000 294.000.000.000 294.000.000.000Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 84.458.607 84.458.607 84.458.607 84.458.607Defisit (958.315.850.222) (1.658.449.308.222) (1.633.414.602.366) (1.687.430.340.425)JUMLAH EKUITAS (664.231.391.615) (1.364.364.849.615) (1.339.330.143.759) (1.393.345.881.818)

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

2.874.085.300.304 2.689.479.055.120 2.481.192.112.040 2.324.153.458.879

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI Tbk LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dalam Ribuan Rupiah )

Tahun 2000 2001 2002 2003

Penjualan Bersih 634.730.167.641 634.851.933.410 449.490.771.064 355.860.292.946Beban Pokok Penjualan

633.551.812.301 589.687.003.971 518.648.583.305 393.242.603.987

Laba (Rugi) Kotor 1.178.355.340 45.164.929.439 ( 19.157.812.241 ) ( 37.382.311.041 )Jumlah Beban Usaha

109.507.117.641 104.083.990.916 102.016.567.203 75.653.070.801

Laba (Rugi) Usaha ( 108.328.762.301 ) ( 58.919.061.477 ) ( 121.174.379.444 ) ( 113.035.381.842 )Penghasilan (Beban) Lain-lain Bersih

( 1.015.367.648.608 ) ( 520.884.358.820 ) 335.443.404.621 67.851.057.391

Laba (Rugi) sebelum Beban Pajak ( 1.123.696.410.909 ) ( 579.803.420.297 ) 214.269.025.177 ( 45.184.324.451 )Taksiran (Beban) Penghasilan Pajak Ditangguhkan

221.693.743.589 ( 120.330.037.703 ) ( 189.234.319.321) ( 8.831.413.608 )

Laba (Rugi) Bersih (902.002.667.320) (700.133.458.000) 25.034.705.858 ( 54.015.738.059 )

PT PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )

2000 2001 2002 2003

AKTIVA Kas dan Setara Kas 35.963.643.175 135.211.117.600 217.426.289.160 72.653.181.910Investasi Jangka Pendek 4.960.912.445 - - - Piutang Usaha 388.099.730.590 1.600.625.894.400 994.387.805.340 1.130.943.952.005Piutang Lain-lain 5.704.620.895 90.356.063.200 61.188.158.220 58.176.906.065Persediaan 2.239.616.579.580 1.671.571.512.000 1.740.209.236.380 1.609.254.036.605Uang Muka Pembelian 589.546.803.565 495.219.420.800 215.182.751.460 251.543.053.435Pajak dan Biaya Dibayar Di Muka 49.392.152.715 232.332.110.400 142.897.415.940 198.273.731.120Tagihan Pajak 1.753.610.985 4.673.042.400 - - Aktiva Lancar Lainnya 333.021.475.330 - 461.577.778.560 816.760.558.840Jumlah Aktiva Lancar 3.648.059.529.280 4.229.989.160.800 3.832.869.435.060 4.137.605.419.980 Aktiva Tidak Lancar 17.088.172.657.795 18.386.315.480.000 15.140.806.439.400 13.793.455.389.740JUMLAH AKTIVA 20.736.232.187.075 22.616.304.640.800 18.973.675.874.460 17.931.060.809.720 KEWAJIBAN Kewajiban Lancar 15.167.285.234.940 16.964.300.704.000 14.958.836.449.500 14.385.780.390.040Kewajiban Tidak Lancar 318.526.903.720 488.195.427.200 44.521.200 38.380.310JUMLAH KEWAJIBAN 15.485.812.138.660 17.452.496.131.200 14.958.880.970.700 14.385.818.770.350

EKUITAS Modal Saham Biasa 5.154.141.822.655 5.586.563.309.600 4.802.295.768.060 4.547.140.232.285Agio Saham 289.780.792.255 314.092.781.600 269.998.987.260 255.653.403.485Defisit (193.578.894.720) (736.907.496.000) (1.057.499.851.560) (1.257.551.596.400)JUMLAH EKUITAS 5.250.343.720.190 5.163.748.595.200 4.014.794.903.760 3.545.242.039.370

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

20.736.232.187.075 22.616.304.640.800 18.973.675.874.460 17.931.060.809.720

PT PABRIK KERTAS TJIWI KIMIATbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )

2000 2001 2002 2003

Penjualan Bersih 7.944.501.749.665 7.388.342.457.600 6.959.770.001.220 7.365.758.852.790Beban Pokok Penjualan 7.397.356.325.740 5.746.101.961.600 5.487.522.451.260 5.724.681.478.255Laba Kotor 547.145.423.925 1.642.240.496.000 1.472.247.549.960 1.641.077.374.535Jumlah Beban Usaha

1.075.813.756.350 1.370.734.112.800 872.316.494.880 951.380.368.060

Laba (Rugi) Usaha (528.668.332.425) 271.506.383.200 599.931.055.080 689.697.006.475Penghasilan (Beban) Lain-lain

(2.882.336.081.000) (1.049.387.518.400) 1.256.875.172.160 1.039.473.549.135

Laba (Rugi) sebelum Beban Pajak (3.411.004.413.425) (777.881.135.200) (656.944.117.080) (349.776.542.660)Penghasilan (Beban) Pajak

(39.894.964.145) 250.749.886.400 232.849.782.780 93.537.725.170

Laba (Rugi) Sebelum Hak Pemegang Saham Minoritas Atas (Laba) Rugi Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi

(3.450.899.377.570) (527.131.248.800) (424.094.334.300) (256.238.817.490)

Hak Pemegang Saham Minoritas Atas Laba (Rugi) Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi

(50.009.140) 43.503.200 (51.503.340) -

Laba (Rugi) Bersih (3.450.949.386.710) (527.087.745.600) (424.042.830.960) (256.238.817.490)

PT INDAH KIAT PULP & PAPER, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )

2000 2001 2002 2003

AKTIVA Kas dan Setara Kas 40.277.401.655 235.743.726.400 246.771.061.380 108.293.447.595Piutang Usaha 2.924.192.531.805 4.730.237.304.000 3.144.656.773.980 1.800.032.052.550Piutang Lain-lain 175.885.436.465 159.170.658.400 142.162.771.440 180.144.071.320Persediaan 2.932.612.460.940 1.889.718.792.000 2.516.543.629.440 2.667.294.775.995Uang Muka 918.498.511.670 388.159.293.600 295.741.887.120 288.901.426.310Biaya dan Pajakdibayar dimuka 130.143.778.260 177.777.870.400 80.942.983.500 297.091.229.160Aktiva Lancar Lainnya 520.478.654.505 - 664.619.473.620 1.742.558.825.005Jumlah Aktiva Lancar 7.642.088.775.300 7.580.807.644.800 7.091.438.580.480 7.084.315.827.935 Aktiva Tidak Lancar 47.492.769.251.130 50.694.403.042.400 42.413.052.270.480 39.084.010.588.255JUMLAH AKTIVA 55.134.858.026.430 58.275.210.687.200 49.504.490.850.960 46.168.326.416.190 KEWAJIBAN Kewajiban Lancar 31.412.924.387.340 34.737.786.595.200 32.229.725.927.580 32.267.751.420.405 Kewajiban TidakLancar 922.938.741.845 722.508.352.800 43.502.442.300 11.175.027.425JUMLAH KEWAJIBAN 32.335.863.129.185 35.460.294.948.000 32.273.228.369.880 32.278.926.447.830 EKUITAS Modal Saham Biasa 21.003.603.828.045 22.765.762.156.800 19.569.799.392.480 18.530.016.986.280Tambahan Modal Disetor 55.726.186.420 60.401.494.400 51.922.053.840 49.163.331.740Saldo Laba ( rugi ) 1.739.664.882.780 (11.247.912.000) (2.390.458.965.240) (4.689.780.349.660)JUMLAH EKUITAS 22.798.994.897.245 22.814.915.739.200 17.231.262.481.080 13.889.399.968.360 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

55.134.858.026.430 58.275.210.687.200 49.504.490.850.960 46.168.326.416.190

PT INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )

2000 2001 2002 2003

Penjualan Bersih 14.817.315.372.295 11.442.372.760.000 10.707.541.793.400 11.392.467.448.285Beban Pokok Penjualan

9.707.468.387.390 9.405.735.528.800 9.199.164.029.100 10.099.866.807.195

Laba (Rugi) Kotor 5.109.846.984.905 2.036.637.231.200 1.508.377.764.300 1.292.600.641.090Jumlah Beban Usaha

1.385.499.961.400 1.286.542.015.200 969.594.199.380 1.168.295.933.805

Laba Usaha 3.724.347.023.505 750.095.216.000 538.783.564.920 124.304.707.285Beban Lain-lain

7.160.930.114.160 3.309.234.333.600 3.192.961.542.900 2.971.605.397.335

Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan (3.436.583.090.655) (2.559.139.117.600) (2.654.177.977.980) (2.847.300.690.050)Penghasilan ( Beban ) Pajak

(407.969.517.150) 662.272.156.000 273.387.890.940 420.969.461.280

Laba ( Rugi ) Bersih (3.844.552.607.805) (1.896.866.961.600) (2.380.790.087.040) (2.426.331.228.770)