PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS ... · ABSTRAK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN...
Transcript of PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS ... · ABSTRAK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN...
PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Studi Kasus Pada PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT.
Indah Kiat Pulp & Kertas Tbk
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh:
Nugraheni Prasetyowati 002214139
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2007
ii
iii
MOTTO :
Lihatlah ke bawah untuk mengucap syukur buat berkat
yang telah kita terima
Lihatlah ke atas untuk memacu semangat dalam berkarya
Tetaplah ke depan untuk terus maju dan berjuang.
( Marcel )
Yakinlah bahwa kegagalan adalah suatu sukses yang
tertunda, jangan ragu untuk melangkah dan percaya pada
hatimu bahwa kau bisa mewujudkannya, karena
Di mana ada usaha disitu juga ada jalan....
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Jesus Christ
Bapak dan Alm.Ibu tercinta
Kakak dan adikku
Seseorang yang selalu mengisi hatiku
iv
v
ABSTRAK
PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Studi Kasus Pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk, PT Suparma Tbk, PT Surabaya Agung Industri Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT Indah Kiat Pulp & Paper
Tbk
Nugraheni Prastyowati Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kinerja keuangan perusahaan dilihat dari likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas berdasarkan pada laporan neraca dan laporan laba rugi pada perusahaan yang bergerak dalam industri pulp dan kertas dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2003. Selain itu untuk mengetahui perusahaan yang terbaik dari perusahaan yang sejenis dalam industri yang sama. Penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk, PT Surabaya Tbk, PT Surabaya Agung Industri Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Data perusahaan diperoleh dari Pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan cara meneliti dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis rasio keuangan. Dari tahun 2000 sampai tahun 2003 PT Fajar Surya Wisesa Tbk merupakan perusahaan dengan tingkat likuiditas dan profitabilitas yang terbaik. Perusahaan dengan tingkat solvabilitas yang paling baik adalah PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Sedangkan Perusahaan dengan tingkat aktivitas yang baik adalah PT Surabaya Agung Industri Tbk. Secara keseluruhan penilaian kinerja keuangan terbaik selama tahun 2000 sampai dengan tahun 2003 adalah PT Fajar Surya Wisesa Tbk.
vi
ABSTRACT
ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE BASED ON FINANCIAL REPORT ANALYSIS
A Case Study on PT Fajar Surya Wisesa Tbk, PT Suparma Tbk, PT Surabaya Agung Industri Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk and PT
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
Nugraheni Prasetyowati SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA 2007
The aims of the research were to find out the firm financial performance based
on liquidity, solvability, activity and profitability analysis and to find out the best financial performance. The research was a case study on PT Fajar Surya Wisesa Tbk, PT Suparma Tbk, PT Surabaya Agung Industri Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk and PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. The data needed were balance sheet and income statements of those companies and gathered at Sanata Dharma University of Yogyakarta.
Based on the financial ratios analysis, it can be found out that: (1). In the period of 2000-2003, PT Fajar Surya Wisesa Tbk had the best liquidity and profitability ratios; (2). In the period of 2000-2003, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk had the best solvability ratios; (3). In the period of 2000-2003, PT Surabaya Agung Industri had the best activity ratios; (4). In the period of 2000-2003, PT Fajar Surya Wisesa Tbk relatively had the best financial performance.
vii
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, penulis sangat bersyukur dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan
Melalui Analisis Laporan Keuangan Studi Kasus Pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk,
PT Suparma Tbk, PT Surabaya Agung Industri Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia
Tbk, PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk”.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis mengalami banyak keterbatasan dalam penulisan skripsi ini. Berkat
dorongan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis ingin menyampaikan
rasa hormat dan ucapan terima kasih yang tulus kepada :
1. Ibu Dra. Caecilia Wahyu ER,M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak membantu dengan sabar serta memberi saran selama membimbing
penulis.
2. Bapak Drs.G. Hendra Purwanto, M.Si., selaku Ketua Program studi Manajemen
dan Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan memberi saran kepada
penulis.
3. Seluruh Dosen, staff Pojok BEJ dan staff Sekretariat Jurusan Ekonomi
Universitas Sanata Dharma yang sangat membantu dan memberikan informasi.
viii
4. Bapak Edi selaku karyawan Lab. Ekonomi Universitas Duta Wacana yang telah
membantu memberikan informasi data yang diperlukan dalam penulisan skripsi
ini.
5. Alm. Ibu yang telah membesarkan dan menyayangiku serta selalu memberiku
semangat dalam penulisan skripsi ini.
6. Bapak dan Mas En yang telah membantuku dalam materiil dan selalu memberiku
semangat agar cepat menyelesaikan skripsi ini, ( “en, kapan luluse atau skripsine
dah sampe mana :p “) itu yang selalu ditanyakan.
7. Eri, adikku tersayang, yang selalu memberiku keceriaan dan bersedia
membantuku setiap waktu.
8. Kakek Tayanku alias Kekasihku, Marcell, terima kasih karena tak henti hentinya
selalu mendukung dan memberi semangat dikala hati sedang gundah, sabar dan
penuh pengertian. Terima kasih karena sudah mau menungguku lama ;D
9. OkiKu, TesaKu, Rusman, Nano, Oshak, Becax, Sandy, Iko, Bayex, Petrus dan
Leo yang telah mendukung dan memberi semangat dalam mengerjakan skripsi ini
baik dalam suka maupun duka, kalian yang telah memberikan warna warni
keceriaan dlm hidupku, i love you all.
10. Teman-teman Intersat 49, mBa’ Erni, Mami, Pak San, Gophit, Nando, Dudi
“dudutz”, Mas An, Ms Ardi dan teman-teman seperjuangan Bimo”cungkring”,
Lucy “indun”, Yantie “Pul-dul”, Arie, Ika, Erwan, Meizar “trulijo” n
Donaln”duck” yang sudah menjadi tim kerja yang baik dan menjadi sahabatku.
ix
11. Aan “Cabidut” makasih calculatornya, Agus Secum, Mas Wiwid “Kriwil”, Dina
“Jonita”, Pak Aris, Ms Ari “Gembul”, Ms Payjoe, Ms Buchang, mba Ithoet, Deny
“murphy”, Evi, Joned, Ragil, Tanto dan semua tim komisi Gerejawi yang telah
membantu dalam memberiku semangat dalam mengerjakan skripsi dan memberi
keceriaan setiap saat.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penempurnaan laporan penelitian ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pihak-pihak yang
bersangkutan.
Yogyakarta, 29 September 2007
Penulis,
Nugraheni Prasetyowati
x
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................ v
ABSTRAK......................................................................................................... vi
ABSTRACT...................................................................................................... . vii
KATA PENGANTAR....................................................................................... viii
DAFTAR ISI...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL............................................................................................. xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 3
C. Batasan Masalah............................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
F. Sistematika Penulisan ...................................................................... 5
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Laporan Keuangan ......................................................................... 7
1. Pengertian Laporan Keuangan ................................................... 7
xi
Halaman
2. Tujuan Laporan Keuangan ......................................................... 8
3. Pemakai dan Kebutuhan Informasi ............................................ 9
B. Analisis Laporan Keuangan ............................................................ 10
1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan ..................................... 10
2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan ........................................... 11
3. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan ....................... 11
C. Analisis Rasio Keuangan ................................................................ 12
D. Jenis-jenis Rasio Keuangan ............................................................ 13
1. Rasio Likuditas .......................................................................... 14
2. Rasio Leverage ........................................................................... 15
3. Rasio Aktivitas ........................................................................... 16
4. Rasio Profitabilitas ..................................................................... 17
E. Kinerja ............................................................................................. 18
BAB III. METODE PENELTIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 20
B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 20
C. Obyek Penelitian ............................................................................. 20
D. Data yang Dicari ............................................................................. 21
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 21
F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 21
xii
Halaman
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. PT. Fajar Surya Wisesa Tbk ........................................................... 25
B. PT. Suparma Tbk ............................................................................. 28
C. PT. Surabaya Agung Industri Tbk ................................................... 31
D. PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ................................................ 34
E. PT. Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk ............................................... 38
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Rasio Keuangan ................................................................ 41
1. PT. Fajar Suraya Wisesa Tbk ..................................................... 41
2. PT. Suparma Tbk ....................................................................... 48
3. PT. Surabaya Agung Industri Tbk ............................................. 54
4. PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ........................................... 60
5. PT. Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk .......................................... 66
B. Penilaian Kinerja ............................................................................. 72
1. Penilaian Kinerja tahun 2000 ..................................................... 73
2. Penilaian Kinerja tahun 2001 ..................................................... 76
3. Penilaian Kinerja tahun 2002 ..................................................... 79
4. Penilaian Kinerja tahun 2003 ..................................................... 82
5. Rangkuman Penilaian Kinerja Keuangan................................... 85
xiii
Halaman
BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan ..................................................................................... 86
B. Saran .............................................................................................. 87
C. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 90
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel V.1 Current Ratio PT Fajar Surya Wisesa Tbk..........................................41
Tabel V.2 Quick Ratio PT Fajar Surya Wisesa Tbk.............................................42
Tabel V.3 Debt to Asset Ratio PT Fajar Surya Wisesa Tbk.................................43
Tabel V.4 Debt to Equity Ratio PT Fajar Surya Wisesa Tbk...............................43
Tabel V.5 Inventory Turnover PT Fajar Surya Wisesa Tbk................................44
Tabel V.6 Average Collection Period PT Fajar Surya Wisesa Tbk................... 45
Tabel V.7 Net Profit Margin PT Fajar Surya Wisesa Tbk...................................46
Tabel V.8 Return on Invesment PT Fajar Surya Wisesa Tbk...............................46
Tabel V.9 Return on Equity PT Fajar Surya Wisesa Tbk.....................................47
Tabel V.10 Current Ratio PT Suparma Tbk.........................................................48
Tabel V.11 Quick Ratio PT Suparma Tbk............................................................48
Tabel V.12 Debt to Asset Ratio PT Suparma Tbk................................................49
Tabel V.13 Debt to Equity Ratio PT Suparma Tbk..............................................50
Tabel V.14 Inventory Turnover PT Suparma Tbk................................................51
Tabel V.15 Average Collection Period PT Suparma Tbk....................................51
Tabel V.16 Net Profit Margin PT Suparma Tbk..................................................52
Tabel V.17 Return on Invesment PT Suparma Tbk..............................................53
Tabel V.18 Return on Equity PT Suparma Tbk....................................................53
Tabel V.19 Current Ratio PT Surabaya Agung Industri Tbk...............................54
Tabel V.20 Quick Ratio PT Surabaya Agung Industri Tbk..................................55
xv
Halaman
Tabel V.21 Debt to Asset Ratio PT Surabaya Agung Industri Tbk.......................55
Tabel V.22 Debt to Equity Ratio PT Surabaya Agung Industri Tbk.....................56
Tabel V.23 Inventory Turnover PT Surabaya Agung Industri Tbk......................57
Tabel V.24 Average Collection Period PT Surabaya Agung Industri Tbk..........57
Tabel V.25 Net Profit Margin PT Surabaya Agung Industri Tbk........................58
Tabel V.26 Return on Invesment PT Surabaya Agung Industri Tbk....................59
Tabel V.27 Retrun on Equity PT Surabaya Agung Industri Tbk..........................59
Tabel V.28 Current Ratio PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.............................60
Tabel V.29 Quick Ratio PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk................................61
Tabel V.30 Debt to Asset Ratio PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk....................61
Tabel V.31 Debt to Equity Ratio PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk..................62
Tabel V.32 Inventory Turnover PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk....................63
Tabel V.33 Average Collection Perid PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk...... 63
Tabel V.34 Net Profit Margin PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk......................64
Tabel V.35 Return on Invesment PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk..................65
Tabel V.36 Return on Equity PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk........................65
Tabel V.37 Current Ratio PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk............................66
Tabel V.38 Quick Ratio PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk...............................67
Tabel V.39 Debt to Asset Ratio PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk...................67
Tabel V.40 Debt to Equity Ratio PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk.................68
Tabel V.41 Inventory Turnover PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk..................69
xvi
Halaman
Tabel V.42 Average Collection Period PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk......69
Tabel V.43 Net Profit Margin PT Indah Kiat Pup dan Kertas Tbk......................70
Tabel V.44 Return on Invesment PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk.................71
Tabel V.45 Return on Equity PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk.......................71
Tabel V.46 Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan tahun 2000 ........................73
Tabel V.47 Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan tahun 2001 ........................76
Tabel V.48 Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan tahun 2002 ........................79
Tabel V.49 Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Tahun 2003 .......................82
Tabel V.50 Rangkuman Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan .......................85
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya mempunyai tujuan
untuk berhasil. Berhasil dalam arti dapat mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaan, memperoleh laba dan mengembangkan usahanya.
Kemampuan perusahaan untuk melakukan semua itu tidak lepas dari kondisi
keuangan perusahaan yang bersangkutan.
Salah satu cara yang digunakan oleh manajer untuk mengetahui
kondisi perusahaannya adalah dengan menganalisis laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan media untuk mengkomunikasikan performance
keuangan perusahaan yang dikelola oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Pihak-pihak yang berkepentingan yang dimaksud adalah investor, kreditor,
pemasok, pelanggan, pemerintah, karyawan dan masyarakat ( Prastowo,
1995:3 ). Laporan keuangan perusahaan tidak hanya sebagai alat penguji dari
bagian pembukuan melainkan juga untuk menilai dan menentukan posisi
keuangan perusahaan tersebut. Dengan demikian kondisi keuangan suatu
perusahaan merupakan informasi penting bagi pemilik modal ( investor ) dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam mengambil keputusan ekonomi.
Ada dua jenis laporan keuangan ( utama ) yang umumnya dibuat
oleh setiap perusahaan adalah : neraca dan laporan rugi-laba. Neraca atau
Balance sheet merupakan laporan keuangan yang memberikan informasi
mengenai posisi keuangan ( aktiva, kewajiban dan ekuitas ) perusahaan pada
2
saat tertentu. Laporan rugi-laba merupakan laporan keuangan yang
memberikan informasi mengenai kemampuan ( potensi ) perusahaan dalam
menghasilkan laba ( kinerja ) selama periode tertentu ( Prastowo,1995 : 16).
Dari laporan keuangan tersebut, telah dikembangkan suatu teknik
yang digunakan untuk menginterpretasikan informasi laporan keuangan yaitu
analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan proses yang
penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan
dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan
tujuan utama untuk menentukan estimasi dan produksi yang paling mungkin
mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang ( Prastowo,
1997:30 ). Sedangkan menurut Kuswadi ( 2004:187 ) analisis laporan
keuangan adalah cara analisis dengan menggunakan perhitungan-perhitungan
perbandingan atas data kuantitatif yang ditunjukkan dalam neraca maupun
laporan laba rugi.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan kinerja
keuangan perusahaan dengan perusahaan lain yang bergerak dalam industri
yang sama. Dari hasil interpretasi laporan keuangan dapat diketahui kinerja
perusahaan yang satu dengan yang lain lebih tinggi atau lebih rendah. Hal
tersebut dapat digunakan sebagai dasar pijakan untuk pengambilan keputusan
oleh pihak manajemen perusahaan untuk periode berikutnya. Kinerja suatu
perusahaan dengan perusahaan lain dapat diperbandingkan dengan
menghitung rasio-rasio keuangan dari perusahaan-perusahaan yang
bersangkutan dalam suatu industri yang sama.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk
mengetahui kinerja perusahaan dan membandingkannya dengan perusahaan
3
pesaing dalam industri yang sama sangatlah bermanfaat bagi pengelolaan
perusahaan. Penulis melakukan penelitian pada Industri Pulp dan Kertas yang
sudah go public yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Perusahaan-perusahaan
yang bergabung dalam Industri Pulp dan Kertas antara lain: PT. Fajar Surya
Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik
Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Mengingat
betapa pentingnya mengetahui masalah kinerja keuangan suatu perusahaan,
mendorong penulis untuk memilih topik analisis kinerja keuangan perusahaan
dengan judul PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
MELALUI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN , Studi Kasus pada PT.
Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung
Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT. Indah Kiat
Pulp & Paper Tbk.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kinerja keuangan dari lima perusahaan yang tergabung dalam
Industri Pulp dan Kertas berdasarkan analisis rasio-rasio keuangan pada
tahun 2000 sampai dengan tahun 2003 ?
2. Dari kelima perusahaan yang dianalisis tersebut, perusahaan manakah
yang memiliki kinerja keuangan terbaik?
4
C. Batasan Masalah
Penulis membatasi permasalahan pada laporan keuangan yang
terdiri atas neraca dan laporan laba rugi yang dimiliki oleh kelima perusahaan
dalam industri yang sama. Alat analisis yang digunakan penulis adalah dengan
menggunakan delapan rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas ( Current Ratio
dan Quick Ratio ), rasio solvabilitas ( Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity
Ratio ), rasio aktivitas ( Inventory Turnover dan Average Collection Periode )
dan rasio profitabilitas ( Net Profit Margin, Return on Investment ,dan Return
on Equity ). Rasio-rasio tersebut digunakan sebagai ukuran kinerja
perusahaan, karena dapat menggambarkan posisi perusahaan pada suatu
periode tertentu.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kinerja keuangan dari kelima perusahaan yang
tergabung dalam Industri Pulp dan Kertas berdasarkan rasio-rasio
keuangan dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2003.
2. Untuk mengetahui perusahaan mana dari kelima perusahaan tersebut yang
memiliki kinerja keuangan yang tertinggi.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai dasar
pertimbangan dalam penentuan kebijakan-kebijakan perusahaan untuk
periode yang akan datang.
5
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi kepustakaan
Universitas Sanata Dharma dan berguna bagi pihak yang membutuhkan.
3. Bagi Penulis
Kegiatan penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi
penulis dan menjadi referensi bagi penelitian yang akan datang.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Bab satu berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Bab dua berisi tentang landasan teori yang berkaitan dengan
laporan keuangan dan analisis rasio keuangan.
BAB III : Metode Penelitian
Bab tiga berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, obyek penelitian, data yang dicari, teknik pengumpulan
data dan teknik analisis data.
BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan
Bab empat berisi tentang sejarah pendirian perusahaan, ruang
lingkup kegiatan perusahaan dan struktur organisasi dari kelima
perusahaan yang diteliti.
6
BAB V : Analisis Data dan Pembahasan
Bab lima berisi tentang analisis data berdasarkan teori-teori dan
teknik-teknik analisis yang dilakukan pada saat penelitian.
BAB VI : Penutup
Bab enam berisi kesimpulan dari hasil analisis yang telah
dilakukan dan saran-saran yang mungkin dapat dipergunakan
dalam pengembangan perusahaan serta keterbatasan dari hasil
penelitian ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan kumpulan data yang diorganisasi
menurut logika dan prosedur-prosedur akutansi yang konsisten ( Sarwoko,
1989:35). Hasil dari proses akutansi dapat digunakan sebagai alat komunikasi
antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas tersebut ( Munawir, 1999:2).
Laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai keadaan finansial
suatu perusahaan, di mana neraca ( Balance sheet ) mencerminkan nilai
aktiva, utang, modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan rugi-laba
( Income statement ) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu
periode tertentu, biasanya meliputi periode satu tahun ( Riyanto, 1995 :327 ).
Dua jenis laporan keuangan ( utama ) yang umumnya dibuat oleh
setiap perusahaan adalah : neraca dan laporan rugi-laba ( dan biasanya dengan
laporan perubahan modal ), yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut
( Prastowo,1995 : 16) :
a. Neraca ( Balance sheet ) Neraca merupakan laporan keuangan yang
memberikan informasi mengenai posisi keuangan ( aktiva, kewajiban dan
ekuitas ) perusahaan pada saat tertentu.
8
b. Laporan laba-rugi
Laporan laba-rugi merupakan laporan keuangan yang memberikan informasi
mengenai kemampuan ( potensi ) perusahaan dalam menghasilkan laba
(kinerja) selama periode tertentu.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut Brigham ( 2001:78 )
dikelompokkan atas dasar pemakainya, yaitu yang pertama digunakan oleh
manajer untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Kedua digunakan oleh
kreditur untuk mengevaluasi kemungkinan dibayarnya pinjaman. Ketiga oleh
pemegang saham yang digunakan untuk meramalkan laba, dividen, dan harga
saham. Sedangkan tujuan laporan keuangan menurut Prastowo ( 1995: 5-7 )
yaitu :
a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
b. Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan
sangat diperlukan untuk melakukan evaluasi atas kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan kas ( dan setara kas ) dan waktu serta kepastian dari hasil
tersebut.
c. Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai
perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di
masa yang akan datang, serta dapat memprediksikan kapasitas perusahaan
9
dalam beroperasi serta untuk merumuskan efektifitas perusahaan dalam
memanfaatkan tambahan sumber daya.
3. Pemakai dan Kebutuhan Informasi
Pihak-pihak yang berkepentingan atau pemakai laporan keuangan,
menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa informasi yang
berbeda, yang meliputi ( Prastowo, 1995:3-4 ) :
a. Investor
Investor perlu mengetahui seberapa besar risiko investasi bila menanamkan
modalnya pada perusahaan. Risiko investasi tersebut dapat diketahui dari
laporan keuangan perusahaan.
b. Kreditor
Kreditor memerlukan informasi dalam laporan keuangan untuk mengetahui
kemungkinan mampu tidaknya perusahaan membayar pinjaman dan bunga
pada saat jatuh tempo.
c. Pemasok dan kreditor usaha lainnya
Pemasok dapat mengetahui kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang-
hutangnya pada saat jatuh tempo dengan menganalisis laporan keuangan.
d. Pelanggan
Pelanggan membuat informasi menyangkut kelangsungan hidup perusahaan
terutama bila mereka memiliki ketergantungan pada perusahaan.
e. Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya
berkepentingan terhadap alokasi sumber daya dan oleh karena itu
10
berkepentingan dengan aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan
sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan pendapatan
lain.
f. Karyawan
Karyawan membutuhkan informasi dari laporan keuangan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam memberi balas jasa kepada mereka.
g. Masyarakat
Dari laporan keuangan perusahaan, masyarakat dapat mengetahui kontribusi
perusahaan terhadap perekonomian nasional. Di samping itu masyarakat juga
dapat mengetahui kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja.
B. Analisis Laporan Keuangan
1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Menurut Leopold A. Berntein ( dikutip dalam Prastowo, 1997: 30 )
analisis laporan keuangan merupakan :
Suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu
mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa
sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan
produksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada
masa mendatang. Sedangkan menurut Brigham ( 2001:106 ) analisis laporan
keuangan dirancang untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu
perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama
11
untuk menunjukkan apakah posisi keuangan membaik atau memburuk selama
suatu waktu.
2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk mengetahui kondisi
dan prestasi yang telah dicapai perusahaan, yang digambarkan melalui
catatan-catatan dan laporan-laporan keuangan. Dengan analisis laporan
keuangan seorang analis dapat mengukur berapa tingkat likuiditas,
solvabilitas, aktivitas, profitabilitas dan indikator lainnya yang menunjukkan
apakah perusahaan dijalankan secara tertib atau tidak. Analisis laporan
keuangan mempunyai lima tujuan, yaitu ( Prastowo, 1995: 31 ) :
a. Sebagai alat screening awal dalam memilih alternatif investasi atau merger.
b. Sebagai alat forcasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa
datang.
c. Sebagai proses diagnosis terhadap masalah-masalah manajemen, operasi atau
masalah lainnya.
d. Sebagai alat evaluasi terhadap manajemen.
e. Mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni,
terkaan dan institusi, mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian
yang tidak bisa dielakkan pada setiap proses pengambilan keputusan.
3. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Secara umum metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan
menjadi dua yaitu ( Sawir, 2001:46 ) :
12
a. Analisis Horizontal
Analisis Horizontal adalah analisis dengan cara membandingkan neraca dan
laporan rugi laba beberapa tahun terakhir secara berturut-turut. Hal ini
dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai perubahan yang terjadi
baik dalam neraca maupun laporan rugi laba, sehingga dapat diperoleh
gambaran selama beberapa tahun terakhir apakah telah terjadi kenaikan atau
penurunan. Teknik-teknik yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara
lain teknik analisis perbandingan, analisis trend (index), analisis sumber dan
penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor.
b. Analisis Vertikal
Analisis vertikal adalah analisis yang dilakukan dengan jalan menghitung
proporsi pos-pos dalam neraca dengan suatu jumlah tertentu dari neraca atau
proporsi dari unsur-unsur tertentu laporan laba rugi, misalnya proporsi
persediaan terhadap jumlah aktiva lancar, proporsi aktiva lancar terhadap
jumlah aktiva, proporsi harga pokok terhadap total pendapatan hasil usaha.
Teknik-teknik yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain: teknik
analisis prosentase per-komponen ( common size ), analisis rasio dan analisis
impas.
C. Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio adalah cara analisis dengan menggunakan perhitungan-
perhitungan perbandingan atas data kuantitatif yang ditunjukkan dalam neraca
maupun laporan laba rugi (Kuswadi, 2004:187). Analisis rasio keuangan
13
dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan. Hasil perhitungan
dan interpretasi dari analisis rasio keuangan digunakan untuk membantu
mengevaluasi kinerja perusahaan. Beberapa penggunaan rasio keuangan antara
lain dipakai untuk ( Raharjo ,1993:10 ) :
1. Membandingkan perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama.
Rasio dapat menunjukkan faktor-faktor yang berkaitan dengan keberhasilan
dan kegagalan perusahaan dan dapat menunjukkan mana perusahaan yang
lemah dan yang kuat.
2. Membandingkan industri-industri yang berbeda.
Setiap industri mempunyai sifat operasi dan keuangan yang khas. Kekhasan
tersebut dapat diidentifikasikan dengan bantuan rasio.
3. Membandingkan prestasi perusahaan dalam periode waktu yang berbeda.
Setelah melewati suatu periode, suatu perusahaan akan membuat norma-
norma tertentu yang menunjukkan keberhasilan atau kegagalan di masa
mendatang.
D. Jenis-jenis Rasio Keuangan
Rasio keuangan dapat dibuat menurut kebutuhan analisis, sehingga
jumlahnya sangat banyak. Untuk itu banyak perusahaan yang hanya
menggunakan enam sampai delapan rasio untuk keperluan analisis keuangannya
(Kuswadi 2004: 214). Pengelompokkan rasio tersebut sebagai berikut :
14
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya. Rasio likuiditas terdiri atas :
a. Rasio Lancar ( Current Ratio )
Current ratio merupakan perbandingan antara jumlah seluruh aktiva
lancar dengan kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dipakai untuk
mengukur sejauh mana perusahaan mampu membayar kewajiban jangka
pendek dari aktiva lancarnya.
Current Ratio = LancarKewajiban
LancarAktiva ( Kuswadi, 2004: 197 )
Rasio lancar memberikan indikasi bahwa semakin besar angka rasio ini, maka
semakin kuat atau semakin besar kemampuan perusahaan dalam menjamin
setiap Rupiah utang-utangnya dengan jaminan aktiva likuidnya.
b. Rasio Cepat ( Quick Ratio )
Quick ratio adalah rasio yang dihitung dengan menjumlahkan kas,
investasi dan piutang kemudian membagi hasilnya dengan kewajiban lancar.
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan membayar utang yang
harus segera dipenuhi oleh perusahaan dengan aktiva lancar yang lebih likuid.
Quick ratio = LancarKewajiban
PiutangInvestasiKas ++ ( Riyanto, 1997:333 )
Quick ratio memberikan gambaran yang lebih baik tentang kemampuan aktiva
lancar perusahaan untuk membayar hutang-hutang lancarnya, karena aktiva
15
lancar yang diperhitungkan tidak termasuk persediaan. Semakin tinggi nilai
rasio ini semakin baik kondisi perusahaan yang bersangkutan.
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya, baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Rasio solvabilitas terdiri dari:
a. Rasio Kewajiban Atas Aktivanya ( Debt to Asset Ratio )
Debt to asset ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin keseluruhan kewajiban.
Debt to Asset Ratio = AktivaTotal
Kewajiban Total ( Arifin, 2004:10 )
Rasio ini dikatakan baik apabila nilainya semakin rendah atau kecil. Semakin
besar persentasenya, semakin besar pula risiko yang ditanggung oleh
perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.
b. Rasio kewajiban Atas Ekuitas ( Debt to Equity Ratio )
Debt to equity ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur bagian
modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan kewajiban .
Debt to Equity Ratio = Ekuitas
KewajibanTotal ( Arifin, 2004:9 )
Rasio ini dikatakan baik apabila nilai rasio semakin rendah. Artinya bahwa
kemampuan modal sendiri untuk memenuhi kewajiban perusahaan lebih besar
dari pada utangnya.
16
3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
efektif perusahaan dalam mengelola aktivanya. Rasio Aktivitas terdiri dari :
a. Rasio Perputaran Persediaan ( Inventory Turnover )
Inventory turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan yang berputar pada periode
tertentu.
Inventory Turn Over = rataRataPersediaan
PenjualanPokokHarga−
( Arifin, 2004: 12 )
Rasio ini dikatakan baik apabila nilai rasio perputaran persediaan semakin
besar. Semakin besar nilai rasio perputaran ini maka kondisi perusahaan akan
semakin baik
b. Rasio Periode Pengumpulan Piutang ( Average Collection Period )
Rasio periode pengumpulan piutang adalah rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menagih piutangnya, yang
dihitung dalam satuan hari. Biasanya rasio ini digunakan sebagai indikator
efisiensi pemasaran serta daya saing dalam mengadakan perbandingan antar
perusahaan.
Pengumpulan piutang = x360hariBersihPenjualan
rataRataPiutang −
( Kuswadi, 2004: 205-206 )
Rasio ini mengukur efisiensi dalam pengumpulan piutang. Semakin tinggi
rasio ini berarti semakin lama waktu yang diperlukan untuk menagih
piutangnya. Hal ini dapat diartikan jumlah dana yang terikat pada piutang
menjadi semakin besar, sehingga kebutuhan modal kerja menjadi meningkat.
17
4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang ada hubungannya
dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio profitabilitas
terdiri atas :
a. Rasio laba Atas Pendapatan ( Net Profit Margin )
Net profit margin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada tingkat
penjualan tertentu.
Net Profit Margin = BersihPenjualan
BersihLaba ( Arifin, 2004: 13 )
Semakin besar nilai rasio ini semakin baik kondisi perusahaan. Rasio ini
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengendalikan biaya dan
pengeluaran sehubungan dengan penjualan.
b. Rasio Laba atas Operasi ( Return on Invesment )
Return on investment adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dengan jumlah dana yang ditanam
dalam perusahaan.
ROI = AktivaTotalBersihLaba ( Kuswadi, 2004: 190 )
Rasio ini dapat memberikan gambaran tentang baik buruknya menajemen
dalam melaksanakan baik kontrol biaya maupun pengelolaan aktivanya.
18
Semakin besar rasio perputarannya makin efektif, sehingga memperbesar
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.
c. Rasio Laba atas Ekuitas ( Return on Equity )
Return on equity adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan modal saham
tertentu.
ROE = Ekuitas
BersihLaba ( Kuswadi,2004: 193 )
Rasio ini sangat berguna untuk para penanam modal atau pemilik perusahaan.
ROE yang tinggi menunjukkan semakin baik keadaan suatu perusahaan.
E. Kinerja
Kinerja mengandung beberapa pengertian, yang pertama kinerja
mengandung arti kemampuan kerja untuk menghasilkan keuntungan secara
efektif dan efisien. Kedua, kinerja diartikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau
tujuan perusahaan, tingkat pencapaian misi perusahaan, tingkat pencapaian
pelaksanaan tugas secara aktual dan pencapaian misi perusahaan. Ketiga, kinerja
dapat diartikan sebagai prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode
tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut ( Sugiarso dan
Winarni, 2005:111).
Penilaian kinerja perusahaan merupakan suatu kegiatan yang sangat
penting karena berdasarkan dari hasil penilaian tersebut, ukuran keberhasilan
perusahaan dalam suatu periode tertentu dapat diketahui. Penilaian ( Valuation )
19
adalah proses merubah ramalan hasil dari masa depan dengan menjadi estimasi
nilai perusahaan ( Wild, Subramayam,Halsey 2005:17 ). Dengan demikian hasil
dari penilaian tersebut dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi usaha perbaikan
maupun peningkatan kinerja perusahaan selanjutnya ( Sugiarso &
Winarni,2005:111 ).
Kemampuan manajemen perusahaan dalam menggerakkan dan
memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada akan dapat dinilai dari laporan
keuangan yang disusun setiap akhir periode. Melalui laporan keuangan tersebut,
dapat direncanakan hal-hal yang perlu dilakukan sehubungan dengan peningkatan
kinerja di masa mendatang. Manajer menggunakan informasi keuangan dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja perusahaan. Metode analisis yang
digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dijabarkan dengan membandingkan
hasil perhitungan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio
profitabilitas tahun yang berbeda untuk masing-masing rasio tersebut.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah studi kasus yaitu
penelitian terhadap data perusahaan, dari data itu kemudian dianalisis dan ditarik
kesimpulan. Hasil penelitian serta hasil analisis data hanya berlaku bagi
perusahaan yang diteliti dan berlaku pada saat penelitian.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan dengan pengambilan data di Pojok Bursa Efek Jakarta
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2005.
C. Obyek Penelitian
Obyek penelitian yang dipilih adalah laporan keuangan dari masing-masing
perusahaan yang diteliti.
21
D. Data yang Dicari
a. Gambaran umum perusahaan.
b. Data mengenai laporan keuangan masing-masing perusahaan periode tahun
2000 sampai dengan tahun 2003.
c. Data-data serta informasi lain yang menunjang penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dokumentasi yaitu mengumpulkan data dengan cara melihat dokumen-dokumen
seperti laporan keuangan yang meliputi neraca dan laporan laba rugi serta
gambaran umum perusahaan yang dibutuhkan pada masing-masing perusahaan.
F. Teknik Analisis Data
1. Untuk menjawab pertanyaan yang pertama dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
Menghitung rasio keuangan perusahaan selama tahun 2000 sampai dengan
tahun 2003. Alat analisis yang digunakan meliputi :
a. Rasio Likuiditas
Alat-alat analisis rasio likuiditas yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Current ratio:
Current Ratio = LancarKewajiban
LancarAktiva
Rasio ini dianggap baik apabila angkanya semakin besar.
22
2) Quick Ratio:
Quick Ratio = LancarKewajiban
PiutangInvestasiKas ++
Semakin besar nilai rasio ini semakin baik kondisi perusahaan yang
bersangkutan.
b. Rasio Solvabilitas
Alat-alat analisis rasio solvabilitas yang digunakan adalah :
1) Debt to Asset Ratio
Debt to Asset Ratio = AktivaTotal
KewajibanTotal
Rasio ini dikatakan baik apabila nilainya semakin rendah atau kecil.
Semakin besar persentasenya, semakin besar pula risiko yang ditanggung
oleh perusahaan dalam melunasi kewajibannya.
2) Debt to Equity Ratio
Debt to Equity Ratio = Ekuitas
KewajibanTotal
Rasio ini dikatakan baik apabila nilainya semakin rendah atau kecil.
c. Rasio Aktivitas
Alat-alat analisis rasio aktivitas yang digunakan adalah:
1) Inventory Turnover
Inventory Turnover = rata-RataPersediaan
PenjualanPokokHarga
Rasio inventory turnover dikatakan baik apabila nilai rasio perputaran
persediaan semakin tinggi.
23
2) Average Collection Period
Average Collection Period = BersihPenjualan
rata-Rata Piutang x 360 hari
Semakin rendah nilai rasio berarti semakin cepat waktu yang diperlukan
untuk menagih piutangnya.
d. Rasio Profitabilitas
Alat-alat analisis rasio profitabilitas yang digunakan adalah :
1) Net Profit Margin
Net Profit Margin = BersihPenjualan
BersihLaba
Semakin besar nilai rasio ini semakin baik kondisi perusahaan.
2) Return on Investment
ROI = AktivaTotalBersihLaba
Semakin besar return on investment semakin efektif kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba.
3) Return on Equity
ROE = Ekuitas
BersihLaba
Rasio yang tinggi semakin baik keadaan suatu perusahaan dalam
menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu.
24
2. Untuk menjawab permasalahan kedua dilakukan dengan cara :
Membandingkan kinerja keuangan dari kelima perusahaan yang tergabung
dalam Industri Pulp dan Kertas untuk mengetahui perusahaan manakah yang
memiliki kinerja keuangan yang terbaik.
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. PT Fajar Surya Wisesa Tbk
1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT Fajar Surya Wisesa ( Perusahaan ) didirikan di Indonesia
berdasarkan Akta Notaris Lenny Budiman, S.H., notaris di Jakarta, No.20
tanggal 13 Juni 1987. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1737-
HT.01.01.TH.88 tanggal 29 Februari 1988 serta diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No.36, Tambahan No.1623 tanggal 4 Mei 1990.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,
perubahan terakhir dinyatakan dalam Akta Notaris Nila Noordjasmani
Soeyasa Besar, S.H., pengganti dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta,
No.16 tanggal 18 April 2000, antara lain sehubungan dengan perubahan
modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan. Akta perubahan Anggaran
Dasar Perusahaan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan
Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C-
12358-HT.01.04.TH.2000 tanggal 26 Juni 2000 serta diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No.88, Tambahan No.314 tanggal 3
November 2000.
26
2. Maksud dan Tujuan Perusahaan
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan Perusahaan meliputi usaha manufaktur kertas. Perusahaan memulai
produksi komersialnya pada tahun 1989 dan saat ini menghasilkan kertas
industri seperti containerboard ( liner dan corrugating medium ) dan
boxboard yang digunakan untuk kemasan produk-produk konsumen dan
barang-barang industri. Hasil produksi Perusahaan dijual di Indonesia dan
juga diekspor ke Negara-negara di Asia, Eropa dan Timur Tengah dengan
proporsi penjualan lokal dan ekspor masing-masing sebesar 72,4% dan 27,6%
untuk tahun 2003. kapasitas produksi Perusahaan sebesar 500.000 ton per
tahun.
3. Lokasi Perusahaan
Kantor pusat Perusahaan terletak di Jalan Abdul Muis No. 30, Jakarta,
dan pabriknya terletak di Jalan Gardu Sawah Rt. 001/1-1, Kalijaya, Barat,
Bekasi.
4. Penawaran Umum Perdana Perusahaan
Pada tanggal 29 November 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan
efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) berdasarkan
suratnya No. S-192/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum perdana
saham kepada masyarakat sebanyak 47.000.000 saham dengan nilai nominal
Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp. 3.200 per saham.
27
5. Struktur Organisasi
Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember
2003 dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada
tanggal 4 Juni 2003 yang dinyatakan oleh Akta Notaris Imas Fatimah, S.H.,
No.18 pada tanggal yang sama dan susunan Komisaris dan Direksi
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2002 sesuai dengan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 29 Mei 2002 dan
dinyatakan oleh Akta Notaris Imas Fatimah, S.H., No. 48 pada tanggal yang
sama, masing-masing adalah sebagai berikut :
31 Desember 2002
Komisaris
Presiden Komisaris : Ir. Airlangga
Komisaris : Lila Notopradono
Komisaris Independen : Tony Tjandra
Direksi
Direktur Utama : Winarko Sulistyo
Direktur : Roy Teguh
Direktur : Christopher Thomas Pedder
Direktur : Hadi Rebowo Ongkowidjojo
Direktur : Yustinus Yusuf Kusumah
28
31 Desember 2003
Komisaris
Presiden Komisaris : Ir. Airlangga
Komisaris : Lila Notopradono
Komisaris Independen : Tony Tjandra
Direksi
Direktur Utama : Winarko Sulistyo
Direktur : Roy Teguh
Direktur : Hadi Rebowo Ongkowidjojo
Direktur : Yustinus Yusuf Kusumah
Jumlah beban gaji dan kesejahteraan yang dibayarkan kepada
komisaris dan direksi Perusahaan untuk tahun 2003 dan 2002 masing-masing
sejumlah Rp 5.313.909.000 dan Rp 5.711.204.100.
Rata-rata karyawan Perusahaan untuk tahun 2003 dan tahun 2002
masing-masing sejumlah 1.850 dan 1.928 karyawan.
B. PT. Suparma Tbk
1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT Suparma Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-
undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo Undang-undang
No.12 tahun 1970 berdasarkan akta Notaris Tjahjadi Hartanto, SH. No.29
tanggal 25 Agustus 1976. Nama Perusahaan, PT Supar Inpama telah diubah
menjadi PT Suparma dengan akta Notaris yang sama No.5 tanggal
29
7 Desember 1978. Akta pendirian dan perubahan nama Perusahaan telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/449/22
tanggal 15 September 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara No.26
Tambahan No.376 tanggal 30 Maret 1982. Anggaran Dasar Perusahaan telah
mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta Notaris Dyah
Ambarwati Setyoso, SH. No.17 tanggal 8 Juni 2000, mengenai peningkatan
modal dasar Perusahaan dari Rp 500.000.000.000 menjadi Rp
1.000.000.000.000. Perubahan tersebut telah dilaporkan dan dicatat oleh
Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. C-12134.HT.01.04-TH.2000 tanggal 20 Juni 2000.
Perusahaan memulai usaha komersialnya pada bulan April 1978.
2. Maksud dan Tujuan Perusahaan
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan Perusahaan adalah industri kertas dan produk-produk lain yang
terkait. Pada tanggal 14 Oktober 1994, Perusahaan telah memperoleh
persetujuan dengan Surat Keputusan No. S-1739/PM/1994 dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk menawarkan saham di Bursa Efek
di Indonesia. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya sejumlah
86.500.000 saham pada bursa efek Jakarta dan Surabaya tanggal 15
Nopember 1994.
Pada bulan Juni 1996, Perusahaan mengeluarkan saham bonus yang
berasal dari agio saham sebanyak 64.875.000 saham dan mengeluarkan
dividen saham yang berasal dari saldo laba sebanyak 4.325.000 saham,
30
sehingga modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 155.700.000
saham.
Pada bulan September 1997, Perusahaan melakukan pemecahan nilai
nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500, sehingga modal yang
ditempatkan dan disetor penuh menjadi 311.400.000 saham.
Pada bulan Juli 1999, Perusahaan mengeluarkan saham bonus yang
berasal dari selisih penilaian kembali aktiva tetap sebanyak 616.572.000
saham, sehingga modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi
927.972.000 saham.
Pada bulan Juli 2000, Perusahaan mengeluarkan dividen saham
sebanyak 157.755.240 saham. Dalam rapat umum luar biasa para pemegang
saham bulan Oktober 2000, para pemegang saham menyetujui antara lain
perubahan jumlah dividen saham sehingga seluruhnya menjadi 64.074.658
saham. Dengan adanya perubahan ini, modal yang ditempatkan dan disetor
penuh menjadi 992.046.658 saham. Pada tanggal 31 Desember 2003,
Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham biasanya (992.046.658 saham)
pada Bursa Efek Jakarta.
3. Lokasi Perusahaan
Kantor dan pabrik Perusahaan terletak di Desa Warugunung, Karangpilang,
Surabaya, Jawa Timur.
4. Struktur Organisasi
Susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:
31
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Suwandy
Komisaris : Paul Liputra
Komisaris : Suhartojo Tjandra
Komisaris : Hariono Adi
Dewan Direksi
Direktur Utama : Welly
Direktur : Hendro Luhur
Direktur : Jan Karunia Janto
Jumlah karyawan tetap Perusahaan adalah 421 orang dan 472 orang
masing-masing pada tahun 2003 dan 2002 (tidak diaudit). Gaji dan manfaat
kesejahteraan lain untuk komisaris dan direksi Perusahaan masing-masing
kurang lebih sebesar Rp 1.098.984.884 dan Rp 1.041.915.444 pada tahun
2003 dan 2002.
C. PT Surabaya Agung Industri Tbk
1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk didirikan di Indonesia
pada tanggal 31 Agustus 1973 dalam rangka Undang-undang Penanaman
Modal Dalam Negeri No.6 tahun 1968, yang diubah dengan Undang-undang
No.12 tahun 1970, berdasarkan akta notaris Harsono Sutedjo, S.H., No.35,
yang diubah dengan akta No.1 tanggal 6 Januari 1975 oleh notaris yang sama.
Akta pendirian dan perubahannya ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
32
dalam surat keputusan No.YA-5/26/21 tanggal 27 Januari 1975, serta
diumumkan dalam Berita Negara No. 45 Tambahan No.420 tanggal
4 Juni 1976. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir dengan akta notaris Wachid Hasyim, S.H., No.71 tanggal
30 Juni 2000 mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan
peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. Kep.44/PM/1998
tanggal 14 Agustus 1998. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh
Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum di Departemen Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No.C-19105.HT.01.04.TH.2000
tanggal 29 Agustus 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara No.61
Tambahan No.302 tanggal 31 Juli 2001.
Perusahaan memulai aktivitas operasi pada tahun 1976 dan telah
memperoleh izin usaha industri dari Badan Koordinasi Penanaman Modal
dalam surat persetujuan tanggal 8 November 1973, yang telah diganti dengan
surat keputusan tanggal 16 Agustus 1995.
2. Maksud dan Tujuan Perusahaan
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang industri kertas serta industri yang
terkait dengan bidang tersebut.
Sebelum penawaran umum perdana saham kepada masyarakat, jumlah
saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh adalah sejumlah
92.000.000 saham. Pada tanggal 23 Maret 1993, Perusahaan telah melakukan
penawaran umum saham kepada masyarakat sejumlah 20.000.000 saham
33
melalui pasar modal di Indonesia dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham
dengan harga penawaran sebesar Rp 3.500 per saham.
Pada tahun 1994, Perusahaan membagikan saham bonus yang berasal
dari agio saham sebesar Rp 50 miliar dan saldo laba sebesar Rp 6 miliar.
Jumlah saham baru yang diterbitkan sejumlah 56.000.000 saham.
Pada tahun 1996, Perusahaan melaksanakan penawaran umum terbatas
(Rights Issue) I sejumlah 126.000.000 saham dengan nilai Rp 1.000 per
saham, dimana setiap pemegang saham yang memiliki 4 (empat) saham lama
berhak membeli 3 (tiga) saham baru dengan harga penawaran Rp 3.000 dan
akan mendapatkan 1 (satu) waran secara cuma-cuma atau keseluruhan
berjumlah 42.000.000 waran. Setiap 1 (satu) waran dapat dikonversi menjadi
1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Konversi
waran Perusahaan menjadi saham dapat dilakukan sejak tanggal 16 September
1996 dan akan berakhir pada tanggal 14 Maret 2001. Sampai dengan tanggal
14 Maret 2001, tidak ada waran yang dikonversikan.
Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan telah mencatatkan
seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh (294.000.000 saham) pada
Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Efektif 1 Mei 2001, Perusahaan
mengundurkan diri dari keanggotaan Bursa Efek Surabaya (delisting) secara
sukarela.
3. Lokasi Perusahaan
Perusahaan berkedudukan di Jalan Kedungdoro No. 60, Surabaya, sedangkan
pabriknya berlokasi di Driyorejo, Gresik, Jawa Timur.
34
4. Struktur Organisasi
Susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai
berikut:
Presiden Direktur : Tirtomulyadi Sulistyo
Direktur : Rasmachahjana Sulistyo
: Sinduchahjana Sulistyo
: Any Indrawati
: Antonius Kristiyanto
Presiden Komisaris : Yogyo Pranoto
Komisaris : Imanuel Robert Najoan
: Y.M. Kenny Wailanduw
Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, Perusahaan memiliki
masing-masing 1.325 orang dan 1.353 orang karyawan tetap.
D. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. ( Perusahaan ) didirikan di
Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1972 berdasarkan Akta Notaris Ridwan
Suselo, S.H. No.9. Perusahaan terdaftar sebagai perusahaan penanaman modal
dalam negeri pada tanggal 28 Februari 1975 dalam rangka Undang-undang
Penanaman Modal Dalam Negeri No.6 tahun 1968 jo Undang-undang No.12
tahun 1970. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.YA-5/439/25 tanggal 22
35
Desember 1975 serta diumumkan dalam Tambahan No.639 dari Berita
Negara No.70 tanggal 20 Agustus 1976. Anggaran Dasar Perubahan telah
mengalami beberapa kali perubahan, terakhir mengenai, antara lain,
perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 dan Anggaran
Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Surat Keputusan Kepada
Badan Pengawas Pasar Modal ( BAPEPAM ) No.Kep-13/PM/1997 tanggal 30
April 1997 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan
Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perubahan
tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan Surat
Keputusan No.C-5893 HT.01.04.TH’99 tanggal 1 April 1999 serta
diumumkan dalam Tambahan No.6265 dari Berita Negara No.80 tanggal 5
Oktober 2001.
2. Maksud dan Tujuan Perusahaan
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
usaha Perusahaan meliputi bidang industri antara lain, pulp, kertas dan hasil-
hasil produksi kertas. Perusahaan berkedudukan di Sidoarjo, Jawa Timur
dengan kantor pusat dan pabriknya berlokasi di Jalan Raya Surabaya
Mojokerto, Sidoarjo, Jawa Timur. Perusahaan milai beroperasi komersial
pada tahun 1977.
3. Penawaran Umum Saham Perusahaan
Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum saham
sejumlah 9.300.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham melalui
36
bursa efek di Indonesia dengan harga penawaran Rp 9.500 per saham. Pada
tanggal 3 April 1990, Perusahaan mencatatkan saham tersebut di Bursa Efek
Jakarta dan Surabaya. Pada tahun 1995 dan 1997, Perusahaan melakukan
beberapa penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih
dahulu yang juga dicatatkan pada bursa efek yang sama. Pada tanggal 31
Desember 2003 dan 2002, seluruh saham telah dicatatkan pada Bursa Efek
Jakarta dan Surabaya.
Perusahaan dan beberapa Anak perusahaan juga mencatatkan Wesel
Bayar jatuh tempo tahun 2001 dan 2004 sebesar AS$ 800 juta pada Bursa
Efek Luxembourg dan disetujui oleh Securities and Exchange Commission
( SEC ) di Amerika Serikat. Perusahaan juga mencatatkan Obligasi Tjiwi
Kimia I 1996 sebesar Rp 200 milyar pada Bursa Efek Surabaya.
4. Struktur Organisasi
Berdasarkan Akta Notaris Linda Herawati, S.H. No.96, tanggal 30
Juni 2003, susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 adalah sebagai berikut :
Komisaris
Komisaris Utama : Teguh Ganda Wijaya
Komisaris : Drs. John Ferdinand Pandelaki
Komisaris : Ir. Gandi Sulistiyanto Soeherman
Komisaris : Raymond Liu, Ph.D
Komisaris : Arthur Tahya
Komisaris Independen : Mas Achmad Daniri
37
Komisaris Independen : Prof. DR. Teddy Pawitra
Komisaris Independen : Let.Jend. TNI (Purnawirawan) Soetedjo
Komisaris Independen : Hajjah Ryani Soedirman
Komisaris Independen : Kamardy Arief
Direksi
Direktur Utama : Yudi setiawan Lin
Direktur : Hendra Jaya Kosasih
Direktur : Muktar Widjaja
Direktur : Suresh Kilam
Direktur : Indra Widjaja
Direktur : Michael Peter Black
Direktur/Sekretaris Perusahaan : Agustian Rachmansjah Partawidjaja
Gaji dan kompensasi manfaat untuk direksi dan komisaris Perusahaan
dan Anak perusahaan adalah sekitar AS$ 1,3 juta ( setara dengan Rp 10,9 milyar )
dan sekitar AS$ 1,4 juta ( setara dengan Rp 12,6 milyar ) masing-masing untuk
tahun 2003 dan 2002. Jumlah karyawan tetap Perusahaan pada tahun 2003 dan
2002 masing-masing adalah berkisar 14.457 orang dan 14.501 orang.
E. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
a. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk ( Perusahaan ) didirikan di
Indonesia dalam kerangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No.1
38
tahun 1967 berdasarkan Akta Notaris Ridwan Suselo, S.H. No.68 tanggal 7
Desember 1967. Anggaran Dasar Perusahaan telah mendapat persetujuan
Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan
No.Y.A.5/50/2 tanggal 9 Februari 1978 dan diumumkan dalam Tambahan
No.172 pada Berita Negara No.18 tanggal 3 Maret 1978. Anggaran Dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir
berdasarkan Aktiva Notaris Linda Herawati, S.H. No.141 tanggal 30 Juni
1998 mengenai perubahan nama dan seluruh Anggaran Dasar Perseroan yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik,
perubahan tersebut telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman melalui
Surat Keputusan No.C-2701 HT.01.04.Th.99 tanggal 12 Februari 1999 dan
diumumkan dalam Tambahan No.7966 pada Berita Negara No.103 tanggal 12
Desember 2000.
2. Maksud dan Tujuan Perusahaan
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan Perusahaan adalah di bidang industri pulp dan kertas, pengelolaan
pelabuhan khusus, perdagangan, pertambangan dan kehutanan.
Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum saham
sejumlah 60.000.000 lembar saham dan nilai nominal Rp. 1.000 per lembar
saham dengan harga penawaran Rp 10.600 per lembar saham. Pada tanggal 16
Juli 1990, Perusahaan mencatatkan saham tersebut di Bursa Efek Jakarta dan
Surabaya. Pada tahun 1996 dan 1997, Perusahaan melakukan beberapa
penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu yang
39
juga dicatatkan sejumlah 5.470.982.941 lembar saham di Bursa Efek Jakarta
dan Surabaya.
Perusahaan dan beberapa Anak perusahaan juga mencatatkan wesel
bayar ( Guaranteed Secured Notes ) jatuh tempo 2002, 2006 dan 2007
masing-masing sebesar US$ 200 juta, US$ 150 juta dan US$ 600 juta di Bursa
Efek Luxembourg, Perusahaan juga mencatatkan Obligasi Indah Kiat I Tahun
1999 sebesar Rp 1 trilyun pada Bursa Efek Surabaya.
3. Lokasi Perusahaan
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat berlokasi di
Jalan M.H. Thamrin, Jakarta dan pabrik berlokasi di Tangerang dan Serang,
Jawa Barat dan Perawang Riau. Kegiatan usaha komersial Perusahaan dimulai
sejak tahun 1978.
4. Struktur Organisasi
Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan tanggal 30 Juni
2003 yang diaktakan dengan Akta Notaris Linda Herawati, S.H. No.92,
susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan adalah sebagai
berikut :
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Indra Widjaja
Wakil Presiden Komisaris : Ir. Gandi Sulistiyanto Soeherman
Komisaris : Show Chung Ho
Komisaris : Kuo Cheng Shyong
Komisaris : Lo Shang Shung
40
Komisaris : Raymond Liu, Phd
Komisaris Independen : Mas Achmad Daniri
Komisaris Independen : Prof. DR. Teddy Pawitra
Komisaris Independen : Letjend. TNI ( Purnawirawan ) Soettedjo
Komisaris Independen : Hj. Ryani Soedirman
Komisaris Independen : Kamardy Arief
Dewan Direksi
Presiden Direktur : Teguh Ganda Wijaya
Wakil Presiden Direktur : Muktar Widjaja
Wakil Presiden Direktur : Hendra Jaya Kosasih
Wakil Presiden Direktur : Chen Wang Chi
Wakil Presiden Direktur : Yudi Setiawan Lin
Direktur : Suresh Kilam
Direktur : Didi Harsa
Direktur/ Sekretaris Perusahaan : Agustian R. Partawidjaja
Gaji dan tunjangan lainnya untuk Dewan Direksi dan Dewan
Komisaris Perusahaan dan Anak perusahaan masing-masing sebesar US$
1.467.191 ( Rp 12.419.768.916 ) dan US$ 2.277.864 ( Rp 21.296.226.632 )
untuk tahun 2003 dan 2002 jumlah karyawan tetap pada tanggal 31 Desember
2003 dan 2002 masing-masing adalah 16.131 orang dan 15.751 orang.
41
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dilakukan analisis laporan keuangan PT. Fajar Surya
Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas
Tjiwi Kimia Tbk dan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
A. Analisis Rasio Keuangan
Untuk menjawab permasalahan yang pertama maka dilakukan analisis
terhadap laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sebagai berikut :
1. PT Fajar Surya Wisesa Tbk
a. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas PT Fajar Surya Wisesa Tbk selama tahun 2000 sampai 2003
dapat dilihat pada tabel V.1 dan V.2.
1) Rasio Lancar ( Current Ratio )
Tabel V.1 Current Ratio
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
Tahun Current Ratio =
LancarKewajiban Lancar Aktiva
Interpretasi
2000 565.532.893.691057.081.688.572 = 0,83
Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,83.
2001 987.944.781.810185.129.601.365 = 0,45
Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,45.
42
2002 383.237.970.241222.959.601.370 = 1,53
Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 1,53.
2003 403.336.479.228108.028.093.353 = 1,54
Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 1,54.
2) Rasio Lancar ( Quick Ratio )
Tabel V.2 Quick Ratio
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
Tahun Quick Ratio =
LancarKewajiban PiutangInvestasiKas ++
Interpretasi
2000 565.532.893.691972.955.441.379 = 0,55
Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,55.
2001 987.944.781.810962.083.230.180 = 0,22
Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,22.
2002 383.237.970.241662.019.917.187 = 0,78
Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,78.
2003 403.336.479.228665.136.203.158 = 0,69
Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,69.
43
b. Rasio Solvabilitas
1) Debt to Asset Ratio
Tabel V.3 Debt to Asset Ratio
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
Tahun Debt Asset Ratio =
AktivaTotalKewajiban Total
Interpretasi
2000 058.643.877.166.3396.458.661.512.2 = 0,79
Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,79.
2001 251.015.062.821.2044.681.600.984.1 = 0,70
Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,70.
2002 567.170.840.720.2009.513.888.706.1 = 0,63
Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,63.
2003 371.772.237.627.2832.877.383.560.1 = 0,59
Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,59.
2) Debt to Equity Ratio
Tabel V.4 Debt to Equity Ratio
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
Tahun Debt to Equity Ratio =
EkuitasKewajiban Total
Interpretasi
2000 662.184.216.654396.458.661.512.2 = 3,84
Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 3,84 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.
44
2001 207.334.461.836044.681.600.984.1 = 2,37
Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 2,37 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.
2002 558.657.951.013.1009.513.888.706.1 = 1,68
Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 1,68 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.
2003 539.894.853.066.1832.877.383.560.1 = 1,46
Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 1,46 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.
c. Rasio Aktivitas
1) Inventory Turnover
Tabel V.5 Inventory Turnover
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
Tahun Inventory Turnover =
rata-RataPersediaanPenjualanPokok Harga
Interpretasi
2000 316.074.928.158353.603.525.965 = 6
Dana yang tertanam dalampersediaan berputar rata-rata 6xdalam setahun.
2001 632.789.903.184726.514.394.991 = 5
Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 5x dalam setahun.
2002 646.900.955.180271.188.094.980 = 5
Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 5x dalam setahun.
2003 265.308.190.186728.061.802.044.1 = 6
Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 6x dalam setahun.
45
2) Average Collection Period
Tabel V.6 Average Collection Period
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
Tahun Average Collection Period =
hari360BersihPenjualan
rata-Rata Piutang×
Interpretasi
2000 hari360280.753.701.262.1
745.331.335.149× = 43 hari
Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 43 hari.
2001 hari360300.952.202.180.1
212.592.543.134× = 41 hari
Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 41 hari.
2002 hari360772.158.066.174.1
844.758.600.122× = 38 hari
Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 38 hari.
2003 hari360135.705.858.207.1
331.045.882.128× = 38 hari
Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 38 hari.
46
d. Rasio Profitabilitas
1) Net Profit Margin
Tabel V.7 Net Profit Margin
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
Tahun Net Profit Margin =
BersihPenjualan Bersih Laba
Interpretasi
2000 280.753.701.262.1
)466.724.136.130( = -0,10 Setiap Rupiah penjualan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,10.
2001 300.952.202.180.1
545.149.245.182 = 0,15 Setiap Rupiah penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,15.
2002 772.158.066.174.1
351.323.490.177 = 0,15 Setiap Rupiah penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,15.
2003 135.705.858.207.1
981.236.902.52 = 0,04 Setiap Rupiah penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,04.
2) Return on Investment
Tabel V.8 Return on Investment
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
Tahun ROI = AktivaTotalBersih Laba Interpretasi
2000 058.643.877.166.3
)466.724.136.130( = -0,04 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,04.
2001 251.015.062.821.2
545.149.245.182 = 0,06 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 0,06.
47
2002 567.170.840.720.2
351.323.490.177 = 0,06 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 0,06.
2003 371.772.237.627.2
981.236.902.52 = 0,02 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 0,02.
3) Return on Equity
Tabel V.9 Return on Equity
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
Tahun ROE = Ekuitas
Bersih Laba Interpretasi
2000 662.184.216.654
)466.724.136.130( = - 0,20 Setiap Rupiah modal sendiri menghasilkan kerugian bagi pemegang saham sebesar Rp 0,20.
2001 207.334.461.836545.149.245.182 = 0,22
Setiap Rupiah modal sendiri dapat menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham sebesar Rp 0,22.
2002 558.657.951.013.1
351.323.490.177 = 0,17 Setiap Rupiah modal sendiri dapat menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham sebesar Rp 0,17.
2003 539.894.853.066.1
981.236.902.52 = 0,05 Setiap Rupiah modal sendiri dapat menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham sebesar Rp 0,05.
48
2. PT. Suparma Tbk
a. Rasio Likuiditas
1) Rasio Lancar ( Current Ratio )
Tabel V.10 Current Ratio
PT. Suparma Tbk
Tahun Current Ratio =
LancarKewajiban Lancar Aktiva
Interpretasi
2000 758.320.308.826223.235.583.196 = 0,24
Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,24.
2001 830.090.561.947996.550.548.240 = 0,25
Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,25.
2002 108.876.659.831209.862.630.225 = 0,27
Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,27.
2003 431.575.747.66546.145.045.226 = 3,39
Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 3,39.
2) Quick Ratio
Tabel V.11 Quick Ratio
PT. Suparma Tbk
Tahun Quick Ratio =
LancarKewajiban PiutangInvestasiKas ++
Interpretasi
2000 758.320.308.826511.870.102.58 = 0,07
Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,07.
49
2001 830.090.561.947530.189.229.126 = 0,13 Setiap Rupiah hutang lancar
dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,13.
2002 108.876.659.831099.433.439.114 = 0,14
Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,14.
2003 431.575.747.66355.635.775.87 = 1,32
Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 1,32.
b. Rasio Solvabilitas
1) Debt to Asset Ratio
Tabel V.12 Debt to Asset Ratio PT. Suparma Tbk.
Tahun Debt to Asset Ratio =
AktivaTotalKewajjiban Total
Interpretasi
2000 388.710.350.976105.233.455.647 = 0,66
Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,66.
2001 192.605.684.036.1
177.003.708.768 = 0,74 Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,74.
2002 364.637.262.043.1
050.214.711.832 = 0,80 Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,80.
2003 964.784.826.031.1
734.604.049.810 = 0,78 Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,78.
50
2) Debt to Equity Ratio
Tabel V.13 Debt to Equity Ratio PT. Suparma Tbk
Tahun Debt to Equity Ratio =
EkuitasKewajiban Total
Interpretasi
2000 283.477.895.328105.233.455.647 = 1,97
Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 1,97 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.
2001 015.602.976.267177.003.708.768 = 2,87
Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 2,87 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.
2002 314.423.551.210050.214.711.832 = 3,95
Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 3,95 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.
2003 230.180.777.221734.604.049.810 = 3,65
Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 3,65 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.
51
c. Rasio Aktivitas
1) Inventory Turnover
Tabel V.14 Inventory Turnover PT. Suparma Tbk
Tahun Inventory Turnover =
rata-RataPersediaanPenjualanPokok Harga
Interpretasi
2000 817.739.944.141033.646.842.380 = 3
Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 3x dalam setahun.
2001 134.301.403.116669.724.650.375 = 3
Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 3x dalam setahun.
2002 814.142.018.105098.298.668.343 = 3
Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 3x dalam setahun.
2003 587.902.232.118243.400.383.396 = 3
Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 3x dalam setahun.
2) Average Collection Period
Tabel V.15 Average Collection Period
PT. Suparma Tbk
Tahun Average Collection Period =
hari360BersihPenjualan
rata-Rata Piutang×
Interpretasi
2000 360903.354.326.458733.862.774.44
× hari = 35 hari
Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 35 hari.
52
2001 360183.928.779.454
949.565.474.87× hari = 69 hari
Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 69 hari.
2002 360242.458.351.409342.998.412.117
× hari = 103 hari
Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 103 hari.
2003 360907.015.197.470025.425.278.94
× hari = 72 hari
Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 72 hari.
d. Rasio Profitabilitas
1) Net Profit Margin
Tabel V.16 Net Profit Margin PT. Suparma Tbk
Tahun Net Profit Margin =
BersihPenjualan Bersih Laba
Interpretasi
2000 903.354.326.458
)330.475.571.168(= -0,37
Setiap Rupiah penjualan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,37.
2001 183.928.779.454
)268.875.918.60( = -0,13 Setiap Rupiah penjualan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,13.
2002 242.458.351.409
)701.178.425.57( = -0,14 Setiap Rupiah penjualan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,14.
2003 907.015.197.470
916.756.225.11 = 0,02 Setiap Rupiah penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,02.
53
2) Return on Investment
Tabel V.17 Return on Investment
PT. Suparma Tbk
Tahun ROI = Aktiva TotalBersih Laba Interpretasi
2000 388.710.350.976
)330.475.571.168( = -0,17 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,17.
2001 192.605.684.036.1
)268.875.918.60( = -0,06 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,06.
2002 364.637.262.043.1
)701.178.425.57( = -0,05 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,05.
2003 964.784.826.031.1
916.756.225.11 = 0,01 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 0,01.
3) Return on Equity
Tabel V.18 Return on Equity
PT. Suparma Tbk Tahun ROE =
EkuitasBersih Laba Interpretasi
2000 283.477.895.328
)330.475.571.168( = -0,51 Setiap Rupiah modal sendiri menghasilkan kerugian bagi pemegang saham sebesar Rp 0,51.
2001 015.602.976.267
)268.875.918.60( = -0,23 Setiap Rupiah modal sendiri menghasilkan kerugian bagi pemegang saham sebesar Rp 0,23.
54
2002 314.423.551.210
)701.178.425.57( = -0,27 Setiap Rupiah modal sendiri menghasilkan kerugian bagi pemegang saham sebesar Rp 0,27.
2003 230.180.777.221
916.756.225.11 = 0,05 Setiap Rupiah modal sendiri dapat menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham sebesar Rp 0,05.
3. PT Surabaya Agung Industri Tbk.
a. Rasio Likuiditas
1) Current Ratio
Tabel V.19 Current Ratio
PT. Surabaya Agung Industri Tbk
Tahun Current Ratio =
LancarKewajiban Lancar Aktiva
Interpretasi
2000 241.611.283.510.3
692.206.994.132 = 0,04 Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,04.
2001 296.712.239.011.4
910.607.755.186 = 0,05 Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,05.
2002 831.686.383.656.3
124.437.974.172 = 0,05 Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,05.
2003 532.630.073.548.3
223.813.518.127 = 0,04 Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,04.
55
2) Quick Ratio
Tabel V.20 Quick Ratio
PT. Surabaya Agung Industri Tbk
Tahun Quick Ratio =
LancarKewajiban PiutangInvestasiKas ++
Interpretasi
2000 241.611.283.510.3
721.723.404.34 = 0,01 Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,01.
2001 296.712.239.011.4
391.252.778.51 = 0,01 Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,01.
2002 831.686.383.656.3
712.944.311.23 = 0,01 Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,01.
2003 532.630.073.548.3
733.772.539.36 = 0,01 Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,01.
b. Rasio Solvabilitas
1) Debt to Asset Ratio
Tabel V.21 Debt to Asset Ratio
PT. Surabaya Agung Industri Tbk
Tahun Debt to Asset Ratio =
Aktiva Totalkewajiban Total
Interpretasi
2000 304.300.085.874.2919.691.316.538.3 = 1,23
Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai oleh hutang sebesar Rp 1,23.
2001 120.055.479.689.2735.904.843.053.4 = 1,51
Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai oleh hutang sebesar Rp 1,51.
56
2002 040.112.192.481.2799.255.522.820.3 = 1,54
Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai oleh hutang sebesar Rp 1,54.
2003 879.458.153.324.2697.340.499.717.3 = 1,6
Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai oleh hutang sebesar Rp 1,6.
2) Debt to Equity Ratio
Tabel V.22 Debt to Equity Ratio
PT. Surabaya Agung Industri Tbk
Tahun Debt to Equity Ratio =
EkuitasKewajiban Total
Interpretasi
2000 )615.391.231.664(919.691.316.538.3 = -5,33
Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 5,33 untuk menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.
2001 )615.849.364.364.1(735.904.843.053.4 = -2,97
Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 2,97 untuk menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.
2002 759.143.330.339.1799.255.522.820.3 = -2,85
Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 2,85 untuk menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.
2003 )818.881.345.393.1(697.340.499.717.3 = -2,67
Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 2,67 untuk menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.
57
c.
1)
Tabel ory Turnover
PT. Surabaya Agung Industr
Tahun Inventory Turnover =
Rasio Aktivitas
Inventory Turnover
V.23 Invent
i Tbk
rata-RataPersediaanPenjualanPokok Harga
Interpretasi
2000 119.154.738.88301.812.551.633 = 7
rtanam dalam Dana yang tepersediaan berputar rata-rata 7x dalam setahun.
2001 030.966.503.113971.003.687.589 = 5
rtanam dalam Dana yang tepersediaan berputar rata-rata 5x dalam setahun.
2002 057.889.822.132305.583.648.518 = 4
rtanam dalam Dana yang tepersediaan berputar rata-rata 4x dalam setahun.
2003 888.493.973.101987.603.242.393 = 4
rtanam dalam persediaan berputar rata-rata 4x dalam setahun.
Dana yang te
2) Average Collection Period
on Period PT. Surabaya Agung Industri Tbk
Tahun Average Collection Period =
Tabel V.24 Average Collecti
hari360BersihPenjualan
rata-Rata Piutang×
Interpretasi
2000 hari360641.167.730.634
579.892.894.34× = 29 hari g menjadi uang kas
Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutankembali adalah selama 29 hari.
2001 hari360410.933.851.634954.923.428.41
× = 23 hari g menjadi uang kas
Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutan
58
kembali adalah selama 23 hari.
2002 hari360064.771.490.499923.420.359.34
× = 25 hari g menjadi uang kas
Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutankembali adalah selama 25 hari.
2003 hari360946.292.860.355873.929.255.23
× = 24 hari g menjadi uang kas kembali adalah selama 24 hari.
Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutan
d
1) Net Profit Margin
Profit Margin PT. Surabaya Agung Industr
Tahun Net Profit Margin =
Rasio Profitabilitas
Tabel V.25 Net
i Tbk
BersihPenjualan Bersih Laba
Interpretasi
2000 641.167.730.634
)320.667.002.902( = -1,42 Rupiah penjualan Setiap
menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 1,42.
2001 410.933.851.634
)000.458.133.700( = -1,10 Rupiah penjualan Setiap
menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 1,10.
2002 064.771.490.499856.705.034.25 = 0,05
penjualan Setiap Rupiahmenghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,05.
2003 946.292.860.355
)059.738.015.54( = -0,15 Rupiah penjualan
menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,15.
Setiap
59
2) Return on Investment
Return on Investment PT. Suraba Agung Industr
Tahun ROI =
Tabel V.26
ya i Tbk
Aktiva TotalBersih Laba Interpretasi
2000 304.300.085.874.2
)320.667.002.902( = -0,31 piah aktiva perusahaan Setiap Ru
menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,31.
2001 120.055.479.689.2
)000.458.133.700( = -0,26 piah aktiva perusahaan Setiap Ru
menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,26.
2002 040.112.192.481.2
856.705.034.25 = 0,01 tiva perusahaan Setiap Rupiah ak
menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 0,01.
2003 879.458.153.324.2
)059.738.015.54( = -0,02 piah aktiva perusahaan
menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,02.
Setiap Ru
3) Return on Equity
Return on Equity PT. Suraba Agung Industri T
Tahun ROE =
Tabel V.27
ya bk.
EkuitasBersih Laba Interpretasi
2000 )615.391.231.664()320.667.002.902( = 1,36 nghasilkan keuntungan
Setiap Rupiah modal sendiri dapat mebagi pemegang saham sebesar Rp 1,36.
2001 )615.849.364.364.1()000.458.133.700( = 0,51 nghasilkan keuntungan
Setiap Rupiah modal sendiri dapat mebagi pemegang saham sebesar Rp 0,51.
2002 )759.143.330.339.1(856.705.034.25 = -0,02 asilkan kerugian bagi
pemegang saham sebesar Rp
Setiap Rupiah modal sendiri mengh
60
0,02.
2003 )818.881.345.393.1()059.738.015.54( = 0,04
egang saham sebesar Rp 0,04.
Setiap Rupiah modal sendiri dapat menghasilkan keuntungan bagi pem
4. PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
a. Rasio Likuiditas
1) Current Ratio
Tabel
ik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
Tahun Current Ratio =
V.28 Current Ratio
PT. Pabr
LancarKewajiban Lancar Aktiva
Interpretasi
2000 940.234.285.167.15280.529.059.648.3 = 0,24 dengan aktiva
Setiap Rupiah utang jangka pendek dijaminlancar Rp 0,24.
2001 000.704.300.964.16800.160.989.229.4 = 0,25 dengan aktiva
Setiap Rupiah utang jangka pendek dijaminlancar Rp 0,25.
2002 500.449.836.958.14060.435.869.832.3 = 0,26 dengan aktiva
Setiap Rupiah utang jangka pendek dijaminlancar Rp 0,26.
2003 040.390.780.385.14980.419.605.137.4 = 0,29 dengan aktiva
lancar Rp 0,29.
Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin
61
2) Quick Ratio
Tabel V.29 Quick Ratio
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
Tahun Quick Ratio =
LancarKewaiban PiutangInvestasiKas ++
Interpretasi
2000 940.234.285.167.15
105.907.728.434 = 0,03 Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,03.
2001 000.704.300.964.16200.075.193.826.1 = 0,11
Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,11.
2002 500.449.836.958.14720.252.002.273.1 = 0,09
Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,09.
2003 040.390.780.385.14980.039.774.261.1 = 0,09
Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,09.
b. Rasio Solvabilitas
1) Debt to Asset Ratio
Tabel V.30 Debt to Asset Ratio
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
Tahun Debt to Asset Ratio =
AktivaTotalKewajiban Total
Interpretasi
2000 075.187.232.736.20660.138.812.485.15 = 0,75
Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai oleh hutang sebesar Rp 0,75.
2001 800.640.304.616.22200.131.496.452.17 = 0,77
Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai oleh hutang sebesar Rp 0,77.
62
2002 460.874.675.973.18700.970.880.958.14 = 0,79
Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai oleh hutang sebesar Rp 0,79.
2003 720.809.060.931.17350.770.818.385.14 = 0,80
Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai oleh hutang sebesar Rp 0,80.
2) Debt to Equity Ratio
Tabel V.31 Debt to Equity Ratio
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
Tahun Debt to Equity Ratio =
EkuitasKewajiban Total
Interpretasi
2000 190.720.343.250.5660.138.812.485.15 = 2,95
Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 2,95 untuk menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.
2001 200.595.748.163.5200.131.496.452.17 = 3,38
Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 3,38 untuk menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.
2002 760.903.794.014.4700.970.880.958.14 = 3,72
Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 3,72 untuk menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.
2003 370.039.242.545.3030.770.818.385.14 = 4,06
Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 4,06 untuk menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.
63
c.
1)
Tabel ory Turnover
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia
Tahun Inventory Turnover =
Rasio Aktivitas
Inventory Turnover
V.32 Invent
Tbk
rata-RataPersediaanPenjualanPokok Harga
Interpretasi
2000 340.566.992.844.1740.325.356.397.7 = 4
rtanam dalam Dana yang tepersediaan berputar rata-rata 4x dalam setahun.
2001 790.045.594.955.1600.961.101.746.5 = 3
rtanam dalam Dana yang tepersediaan berputar rata-rata 3x dalam setahun.
2002 190.374.890.705.1260.451.522.487.5 = 3
rtanam dalam Dana yang tepersediaan berputar rata-rata 3x dalam setahun.
2003 993.412.731.674.1255.478.681.724.5 = 3
rtanam dalam persediaan berputar rata-rata 3x dalam setahun.
Dana yang te
2) Average Collection Period
on Period PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
Tahun Average Collection Period =
Tabel V.33 Average Collecti
hari360BersihPenjualan
rata-Rata Piutang× Interpretasi
2000 hari360749.6657.944.501.
343.503.907.556.1× = 71 hari g menjadi uang kas
Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutankembali adalah selama 71 hari.
2001 hari360457.6007.388.342.
543.154.393.042.1× = 51hari
g menjadi uang kas
Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutan
64
kembali adalah selama 51 hari.
2002 hari360220.001.770.959.6580.960.278.373.1
× = 71hari g menjadi uang kas
Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutankembali adalah selama 71 hari.
2003 hari360790.852.758.365.7815.410.348.122.1
× = 55 hari g menjadi uang kas kembali adalah selama 55 hari.
Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutan
d.
1) Net Profit Margin
Profit Margin PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia
Tahun Net Profit Margin =
Rasio Profitabilitas
Tabel V.34 Net
Tbk
BersihPenjualan Bersih Laba
Interpretasi
2000 665.749.501.944.7
)710.386.949.450.3( = -0,43 Rupiah penjualan Setiap
menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,43.
2001 600.457.342.388.7
)600.745.087.527( = -0,07 Rupiah penjualan Setiap
menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,07.
2002 220.001.770.959.6
)960.830.042.424( = -0,06 Rupiah penjualan Setiap
menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,06.
2003 )(
790.852.758.365.7490.817.238.256 = -0,03
Rupiah penjualan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,03.
Setiap
65
2) Return on Investment
Return on Investment . Pabrik Ke as Tjiwi Kim
Tahun ROI=
Tabel V.35
PT rt ia Tbk
Aktiva TotalBersih Laba Interpretasi
2000 075.187.232.736.20
)710.386.949.450.3( = -0,17 aktiva Setiap Rupiah
perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,17.
2001 800.640.304.616.22
)600.745.087.527( = -0,02 aktiva Setiap Rupiah
perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,02.
2002 460.874.675.973.18
)960.830.042.424( = -0,02 aktiva Setiap Rupiah
perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,02.
2003 )(
720.809.060.931.17490.817.238.256 = -0,01
aktiva perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,01.
Setiap Rupiah
3) Return on Equity
Return on Equity abrik Kert Tjiwi Kimia
Tahun ROE =
Tabel V.36
PT. P as Tbk
EkuitasBersih Laba Interpretasi
2000 190.720.343.250.5
)710.386.949.450.3( = -0,66 asilkan kerugian bagi Setiap Rupiah modal sendiri menghpemegang saham sebesar Rp 0,66.
2001 200.595.748.163.5
)600.745.087.527( = -0,10 asilkan kerugian bagi Setiap Rupiah modal sendiri menghpemegang saham sebesar Rp 0,10.
2002 760.903.794.014.4
)960.830.042.424( = -0,10 asilkan kerugian bagi pemegang saham sebesar Rp
Setiap Rupiah modal sendiri mengh
66
0,10.
2003 370.039.242.545.3
)490.817.238.256( = -0,07 sebesar Rp
0,07.
Setiap Rupiah modal sendiri menghasilkan kerugian bagi pemegang saham
5. PT. Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk.
a. Rasio Likuiditas
1) Current Rasio
t Pulp & Paper Tbk
Tahun
Current Ratio =
Tabel V.37 Current Ratio
PT. Indah Kia
LancarKewajiban Lancar Aktiva Interpretasi
2000 340.387.924.412.31300.775.088.642.7 = 0,24
Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar Rp 0,24.
2001 200.595.786.737.34800.644.807.580.7 = 0,22
Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar Rp 0,22.
2002 580.927.725.229.32480.580.438.091.7 = 0,22
Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar Rp 0,22.
2003 405.420.751.267.32935.827.315.084.7 = 0,22
lancar Rp 0,22.
Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva
67
2) Quick Ratio
Quick Ratio PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Tahun Quick Ratio =
Tabel V.38
Tbk
LancarKewajiban PiutangInvestasiKas ++
Interpretasi
2000 340.387.924.412.31925.369.355.140.3 = 0,10 n oleh aktiva lancar
Setiap Rupiah hutang lancar dijamiyang lebih likuid sebesar Rp 0,10.
2001 200.595.786.737.34800.688.151.125.5 = 0,15 n oleh aktiva lancar
Setiap Rupiah hutang lancar dijamiyang lebih likuid sebesar Rp 0,15.
2002 580.927.725.229.32800.606.590.533.3 = 0,11 n oleh aktiva lancar
Setiap Rupiah hutang lancar dijamiyang lebih likuid sebesar Rp 0,11.
2003 405.420.751.267.32465.571.469.088.2 = 0,06 n oleh aktiva lancar
yang lebih likuid sebesar Rp 0,06.
Setiap Rupiah hutang lancar dijami
b.
1) Debt to Asset Ratio
sset Ratio PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Tahun Debt to Asset Ratio
Rasio Solvabilitas
Tabel V.39 Debt to A
Tbk =
AktivaTotalKewajiban Total
Interpretasi
2000 430.026.858.134.55185.129.863.335.32 = 0,59
aktiva Setiap Rupiah perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,59.
68
2001 200.687.210.275.58000.948.294.460.35 = 0,61
Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,61.
2002 960.850.490.504.49880.369.228.273.32 = 0,65
Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,65.
2003 190.416.32.168.46 6830.447.926.278.32 = 0,70
Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,70.
.
2) Debt to Equity Ratio
V.40 Debt to Equity Ratio
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
Tahun Debt to Equity Ratio =
Tabel
EkuitasKewajiban Total
Interpretasi
2000 245.897.994.798.22185.129.863.335.32 = 1,42
untuk Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 1,42menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.
2001 200.739.915.814.22000.948.294.460.35 = 1,55
untuk Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 1,55menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.
2002 080.481.262.231.17880.369.228.273.32 = 1,87
untuk Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 1,87menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.
2003 360.968.399.889.13830.447.926.278.32
= 2,32 untuk
menjamin setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.
Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 2,32
69
c. Ra
1) Inventory Turnove
Tabel V.41 Inventory Turnover
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
Tahun Inventory Turnover =
sio Aktivitas
r
rata-RataPersediaanPenjualanPokok Harga
Interpretasi
2000 770.786.269.402.2390.387.468.707.9 = 4
Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 4x dalam setahun.
2001 470.626.165.411.2800.528.735.405.9 = 4
Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 4x dalam setahun.
2002 720.210.131.203.2100.029.164.199.9 = 4
Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 4x dalam setahun.
2003 718.202.919.591.2195.807.866.099.10 = 4
Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 4x dalam setahun.
2) Average Collection
Average Collection Period
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
Tahun
Average Collection Period =
Period
Tabel V.42
hari360BersihPenjualan
rata-Rata Piutang×
Interpretasi
2000
hari360295.372.315.817.14535.781.479.175.4
× = 101 hari
Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 101 hari.
Periode yang diperlukan
70
hari360000.760.372.442.11335.965.742.994.3
× = 126 hari untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 126 hari.
2001
2002
hari360400.793.541.707.10910.753.113.088.4
× = 137 hari
ang diperlukan Periode yuntuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 137 hari.
2003
hari360285.448.467.39.11 2
834.6452.633.497.× = 83 hari
yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 83 hari.
Periode
d. Rasio Profitabilitas
1) Net Profit Margin
Tabel V.43 Net Profit Margin
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
Tahun
Net Profit Margin =
BersihPenjualan Bersih Laba
Interpretasi
2000 295.372.315.817.14
)805.607.552.844.3( = -0,26 rugi bersih Setiap Rupiah penjualan menghasilkan sebesar Rp 0,26.
2001 000.760.372.442.11
)600.961.866.896.1( = -0,16 rugi bersih Setiap Rupiah penjualan menghasilkan sebesar Rp 0,16.
2002 400.793.541.707.10
)040.087.790.380.2( = -0,22 rugi bersih sebesar Rp 0,22.
Setiap Rupiah penjualan menghasilkan
2003 285.448.467.392.11
)770.228.331.426.2( = -0,21 Setiap Rupiah penjualan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,21.
71
2) Return on Investment
Tabel V.44 Return on Invesment
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
Tahun ROI =
AktivaTotalBersih Laba Interpretasi
2000 430.026.858.134.55
)805.607.552.844.3( = -0,07 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,07.
2001 200.687.210.275.58
)600.961.866.896.1( = -0,03 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,03.
2002 960.850.490.504.49
)040.087.790.380.2( = -0,05 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,05.
2003 190.416.326.168.46
)770.228.331.426.2( = -0,05 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,05.
.
3) Return on Equity
V.45 Return on Equity
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
Tahun ROE =
Tabel
Ekuitas Bersih Laba
Interpretasi
2000 245.897.994.798.22
)805.607.552.844.3( = -0,17 Rupiah modal sendiri Setiap
menghasilkan kerugian bagi pemegang saham sebesar Rp 0,17.
2001 200.739.915.814.22
)600.961.866.896.1( = -0,08 Rupiah modal sendiri Setiap
menghasilkan kerugian bagi pemegang saham sebesar Rp 0,08.
2002 080.481.262.231.17
)040.087.790.380.2( = -0,14 Setiap Rupiah modal sendiri menghasilkan kerugian bagi pemegang saham sebesar Rp 0,14.
72
2003 360.968.399.889.13
)770.228.331.426.2( = -0,17 odal sendiri
menghasilkan kerugian bagi pemegang saham sebesar Rp 0,17.
Setiap Rupiah m
B. Penilaian Kinerja
Setelah melakukan analisis terhadap laporan keuangan dari masing-
masing perusahaan, maka untuk menjawab permasalahan kedua dilakukan
penilaian kinerja setiap perusahaan berdasarkan hasil analisis tersebut selama
tahun 2000 sampai dengan tahun 2003.
73
Tabel V.46 Penilaian Kinerja Keuangan
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Dan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
Tahun 2000
RANKING POINT JENIS RASIO PT. Fajar
(a)
PT. Supar-
ma (b)
PT. Suraba-
ya (c)
PT. Tjiwi
(d)
PT. Indah
(d) (a) (b) (c) (d) (e) (a) (b) (c) (d) (e)
LIKUIDITAS 1. Current Ratio 0,83 0,24 0,04 0,24 0,24 1 2 3 2 2 5 4 3 4 42. Quick Ratio 0,55 0,07 0,01 0,03 0,10 1 3 5 4 2 5 3 1 2 4
SOLVABILITAS 3. Debt to Asset Ratio 0,79 0,66 1,23 0,75 0,59 4 2 5 3 1 2 4 1 3 54. Debt to Equity Ratio 3,84 1,97 -5,33* 2,95 1,42 4 2 - 3 1 2 4 - 3 5
AKTIVITAS 5. Inventory Turnover 6 x 3 x 7 x 4 x 4 x 2 4 1 3 3 4 2 5 3 36. Average Collection Period 43 hr 35 hr 29 hr 71 hr 101 hr 3 2 1 4 5 3 4 5 2 1
PROFITABILITAS 7. Net Profit Margin -0,10* -0,37* -1,42* -0,43* -0,26* 1 3 5 4 2 5 3 1 2 48. ROI -0,04* -0,17* -0,31* -0,17* -0,07* 1 3 4 3 2 5 3 2 3 49. ROE -0,20* -0,51* 1,36** -0,66* -0,17* 2 3 5 4 1 4 3 1 2 5 TOTAL
35 30 19 24 35
Sumber : Analisa Rasio Keuangan masing-masing perusahaan tahun 2000 Ket * : Angka rasio negatif menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang maupun penyebut salah satunya bernilai negatif. ** : Angka rasio dalam kurung –“( )”- menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang dan penyebut keduanya bernilai negatif.
74
Tabel V.46 menunjukkan bahwa pada tahun 2000 perusahaan yang
memiliki kinerja keuangan tertinggi berdasarkan analisis rasio keuangan adalah
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk dan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Perusahaan
yang memiliki urutan kedua dan ketiga adalah PT. Suparma Tbk dan PT. Pabrik
Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Sedangkan perusahaan yang memiliki kinerja keuangan
terendah selama tahun 2000 adalah PT. Surabaya Agung Industri Tbk.
Berdasarkan tingkat likuiditas seperti yang terlihat dalam tabel V.46
perusahaan yang memiliki likuiditas tertinggi adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
Rasio likuiditas tinggi ini menunjukkan bahwa perusahaan ini relatif lebih bisa
menjamin hutang lancar perusahaan selama tahun 2000 bila dibandingkan dengan
perusahaan lain. Sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas terendah
adalah PT. Surabaya Agung Industri Tbk. Tingkat likuiditas yang rendah
menandakan bahwa perusahaan kurang bisa menjamin hutang lancarnya dengan
aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.
Berdasarkan tingkat solvabilitas, yang terdiri dari debt to asset ratio dan
debt to equity ratio, perusahaan yang memiliki nilai rasio yang lebih besar berarti
akan berakibat lebih berisiko dalam menjalankan usahanya dibandingkan dengan
nilai rasio perusahaan yang lebih kecil. Hal tersebut karena kewajiban lancar
perusahaan lebih besar dari aktiva lancarnya sehingga perusahaan mendanai
aktivanya lebih besar dengan hutang. Perusahaan dengan solvabilitas yang baik
selama tahun 2000 adalah PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk berarti perusahaan
mempunyai rasio yang nilainya lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang
lain. Debt to equity ratio PT Surabaya Agung Industri Tbk bernilai negatif berarti
75
bahwa perusahaan mengalami defisiensi modal sehingga tidak dimasukkan dalam
perhitungan ranking dan point. Defisit modal menunjukkan bahwa perusahaan
tidak dapat memenuhi kewajibannya
Rasio aktivitas yang terdiri dari inventory turnover dan average collection
periode ini menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam mengelola persediaan
yang dimiliki serta kemampuan dalam penagihan piutangnya. Inventory turnover
menggambarkan kecepatan perputaran persediaan, semakin besar nilai rasionya
akan semakin baik. Average collection period menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam menagih piutangnya yang dihitung dalam satuan hari. Semakin
besar nilai rasionya berarti semakin lama waktu yang diperlukan untuk menagih
piutangnya. Selama tahun 2000 inventory turnover dan average collection period
tertinggi adalah PT Surabaya Agung Industri Tbk, berarti perusahaan lebih
mampu mengelola sumber dana yang dimiliki. Berdasarkan tingkat rasio
profitabilitas, tingginya nilai rasio menandakan bahwa kinerja manajemen dalam
menghasilkan laba bagi perusahaan relatif lebih baik bila dibandingkan dengan
perusahaan yang lain. Selama tahun 2000 dari kelima perusahaan tidak ada yang
menghasilkan keuntungan melainkan kerugian. Jadi selama tahun 2000 kinerja
perusahaan dalam menghasilkan laba belum efektif.
76
Tabel V.47 Penilaian Kinerja Keuangan
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, Dan PT. Indah Kiat Pulp & Kertas Tbk.
Tahun 2001
RANKING POINTJENIS RASIO PT. Fajar
(a)
PT. Supar-
ma (b)
PT. Suraba
-ya (c)
PT. Tjiwi
(d)
PT. Indah
(d) (a) (b) (c) (d) (e) (a) (b) (c) (d) (e)
LIKUIDITAS 1. Current Ratio 0,45 0,25 0,05 0,25 0,22 1 2 4 2 3 5 4 2 4 32. Quick Ratio 0,22 0,13 0,01 0,11 0,15 1 3 5 4 2 5 3 1 2 4
SOLVABILITAS 3. Debt to Asset Ratio 0,70 0,74 1,51 0,77 0,61 2 3 5 4 1 4 3 1 2 54. Debt to Equity Ratio 2,37 2,87 -2,97* 3,38 1,55 2 3 - 4 1 4 3 - 2 5
AKTIVITAS 5. Inventory Turnover 5 x 3 x 5 x 3 x 4 x 1 3 1 3 2 5 3 5 3 4 6. Average Collection Period 41 hr 69 hr 23 hr 51 hr 126 hr 2 4 1 3 5 4 2 5 3 1
PROFITABILITAS 7. Net Profit Margin 0,15 -0,13* -1,10* -0,07* -0,16* 1 3 5 2 4 5 3 1 4 28. ROI 0,06 -0,06* -0,26* -0,02* -0,03* 1 4 5 2 3 5 2 1 4 39. ROE 0,22 -0,23* 0,51** -0,10* -0,08* 1 4 5 3 2 5 2 1 3 4 TOTAL
42 25 17 27 31
Sumber : Analisa Rasio Keuangan masing-masing perusahaan tahun 2001 Ket * : Angka rasio negatif menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang maupun penyebut salah satunya bernilai negatif.
** : Angka rasio dalam kurung –“( )”- menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang dan penyebut keduanya bernilai negatif.
77
Penilaian kinerja perusahaan berdasarkan tabel V.47 menunjukkan bahwa
selama tahun 2001 berdasarkan analisis rasio keuangan perusahaan yang memiliki
kinerja keuangan tertinggi adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. Sedangkan PT.
Surabaya Agung Industri Tbk merupakan perusahaan yang memiliki kinerja
keuangan terendah selama tahun 2001. Berdasarkan rasio likuiditas maka
perusahaan yang relatif lebih mampu menjamin hutang lancar dengan aktiva
lancar yang dimiliki selama tahun 2001 adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
Sedangkan tingkat likuiditas terendah pada tahun 2001 adalah PT. Surabaya
Agung Industri Tbk.
Berdasarkan rasio solvabilitas yang terdiri dari debt to asset ratio dan debt
to equity ratio, perusahaan yang memiliki tingkat solvabilitas paling baik
dibandingkan dengan perusahaan yang sejenis adalah PT. Indah Kiat Pulp &
Paper Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk lebih
kecil mendanai aktiva perusahaannya dengan menggunakan sumber dana berupa
hutang dibanding dengan perusahaan lain. Sedangkan tingkat rasio solvabilitas
terendah adalah PT. Surabaya Agung Industri Tbk, hal ini menandakan bahwa
perusahaan lebih besar mendanai aktivanya dengan sumber dana berupa hutang
dan dapat mengakibatkan perusahaan menanggung risiko yang besar karena
perusahaan akan membayar hutangnya dalam jumlah yang besar pula. Angka
negatif pada debt to equity ratio menunjukkan adanya defisiensi modal yang
berarti perusahaan tidak mampu melunasi kewajibannya baik pinjaman pokok
maupun bunganya.
78
Rasio aktivitas yang terdiri dari inventory turnover dan average collection
period ini menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam mengelola dan
menjual persediaannya dalam bentuk produk jadi serta kemampuan penagihan
piutangnya. Inventory turnover pada tahun 2001 yang tertinggi adalah PT.
Surabaya Agung Industri Tbk, hal ini menggambarkan tentang kecepatan
perputaran persediaan dalam perusahaan lebih tinggi dibanding dengan
perusahaan yang lain karena semakin singkat waktu rata-rata yang diperlukan
dalam transaksi penjualan. Average collection periode menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam menagih piutangnya yang dihitung dalam satuan
hari. Semakin besar nilai rasionya berarti semakin lama waktu yang diperlukan
untuk menagih piutangnya maka semakin lama pula perusahaan mendapatkan
uang kas hasil penjualannya. Selama tahun 2001 perusahaan yang paling tinggi
nilai rasio average collection period adalah PT Surabaya Agung Industri Tbk, hal
ini berarti perusahaan berusaha mempersingkat jangka waktu pelunasan piutang
pelanggan sehingga lebih efisien dalam mengumpulkan piutangnya. Tingkat rasio
profitabilitas tertinggi pada tahun 2001 adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. Hal
ini menunjukkan bahwa kinerja manajemen dalam menghasilkan laba bagi
perusahaan relatif lebih baik bila dibandingkan dengan perusahaan yang lain.
79
Tabel V.48 Penilaian Kinerja Keuangan
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk,PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, Dan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
Tahun 2002
RANKING POINTJENIS RASIO PT. Fajar
(a)
PT. Supar-
ma (b)
PT. Suraba-
ya (c)
PT. Tjiwi
(d)
PT. Indah
(d) (a) (b) (c) (d) (e) (a) (b) (c) (d) (e)
LIKUIDITAS 1. Current Ratio 1,53 0,27 0,05 0,26 0,22 1 2 5 3 4 5 4 1 3 22. Quick Ratio 0,78 0,14 0,01 0,09 0,11 1 2 5 4 3 5 4 1 2 3
SOLVABILITAS 3. Debt to Asset Ratio 0,63 0,80 1,54 0,79 0,65 1 4 5 3 2 5 2 1 3 44. Debt to Equity Ratio 1,68 3,95 -2,85* 3,72 1,87 1 4 - 3 2 5 2 - 3 4
AKTIVITAS 5. Inventory Turnover 5 x 3 x 4 x 3 x 4 x 1 3 2 3 2 5 3 4 3 46. Average Collection Period 38 hr 103 hr 25 hr 71 hr 137 hr 2 4 1 3 5 4 2 5 3 1
PROFITABILITAS 7. Net Profit Margin 0,15 -0,14* 0,05 -0,06* -0,22* 1 4 2 3 5 5 2 4 3 18. ROI 0,06 -0,05* 0,01 -0,02* -0,05* 1 4 2 3 4 5 2 4 3 29. ROE 0,17 -0,27* -0,02* -0,10* -0,14* 1 5 2 3 4 5 1 4 3 2 TOTAL
44 22 24 26 23
Sumber : Analisa Rasio Keuangan masing-masing perusahaan tahun 2002 Ket * : Angka rasio negatif menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang maupun penyebut salah satunya bernilai negatif.
** : Angka rasio dalam kurung –“( )”- menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang dan penyebut keduanya bernilai negatif.
80
Dari tabel V.48 dapat diketahui bahwa PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
merupakan perusahaan yang memiliki kinerja keuangan tertinggi selama tahun
2002 berdasarkan analisis rasio keuangan. Sedangkan kinerja keuangan terendah
pada tahun 2002 adalah PT. Suparma Tbk. Berdasarkan tingkat likuiditas maka
perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas tertinggi adalah PT. Fajar Surya
Wisesa Tbk. Nilai rasio mengalami kenaikan menjadi lebih baik dari tahun
sebelumnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perusahaan ini relatif
mampu menjamin hutang lancarnya dengan aktiva lancar yang dimiliki oleh
perusahaan dibanding dengan perusahaan lain.
Dilihat dari tingkat rasio solvabilitas yang terdiri dari debt to asset ratio
dan debt to equity ratio PT Fajar Surya Wisesa Tbk memiliki rasio yang lebih
kecil dibandingkan dengan perusahaan lain. Semakin kecil nilai rasio akan
semakin baik bagi perusahaan. Hal ini berarti perusahaan lebih kecil mendanai
aktiva perusahaannya dengan menggunakan sumber dana berupa hutang
dibanding dengan perusahaan lain. Sedangkan tingkat rasio solvabilitas terendah
adalah PT. Surabaya Agung Industri karena besarnya nilai rasionya lebih besar
dibanding dengan perusahaan lain. Besarnya nilai rasio menunjukkan tentang
berapa banyak dana perusahaan yang berasal dari pinjaman. Karena semua
pinjaman mengandung risiko maka semakin besar nilai rasionya semakin besar
pula risiko yang ditanggung oleh perusahaan. Sedangkan nilai negatif pada debt to
equity ratio tidak dimasukkan dalam ranking dan point karena perusahaan terjadi
defisiensi modal.
81
Rasio aktivitas menggambarkan seberapa efektif perusahaan mengelola
aktivanya. PT Surya Fajar Wisesa Tbk mempunyai inventory turnover yang
nilainya lebih besar dibandingkan dengan perusahaan lain, hal ini
menggambarkan kecepatan perputaran persediaan dalam perusahaan lebih baik
dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Sedangkan average collection period
yang tertinggi ada pada PT Surabaya Agung Industri Tbk dengan nilai rasio yang
lebih kecil dibandingkan dengan nilai rasio perusahaan lain. Nilai rasio average
collection period semakin kecil akan semakin baik karena jangka waktu
pengumpulan piutangnya semakin singkat atau dapat dikatakan semakin besar
kemampuan penagihan piutangnya. Tingkat rasio profitabilitas tertinggi pada
tahun 2002 adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa
kinerja manajemen dalam menghasilkan laba bagi perusahaan relatif lebih baik
bila dibandingkan dengan perusahaan yang lain. Pada tahun 2002 PT Surabaya
Agung Industri Tbk terjadi kenaikan pada rasio profitabilitasnya, hal ini berarti
perusahaan berusaha memperbaiki kinerjanya dalam menghasilkan laba kecuali
pada ROE. ROE perusahaan masih bernilai negatif karena terjadi defisit modal
sendiri.
82
Tabel V.49 Penilaian Kinerja Keuangan
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk,PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, dan PT. Indah Kiat Pulp & Kertas Tbk.
Tahun 2003
RANKING POINTJENIS RASIO PT. Fajar
(a)
PT. Supar-
ma (b)
PT. Suraba-
ya (c)
PT. Tjiwi
(d)
PT. Indah
(d) (a) (b) (c) (d) (e) (a) (b) (c) (d) (e)
LIKUIDITAS 1. Current Ratio 1,54 3,39 0,04 0,29 0,22 2 1 5 3 4 4 5 1 3 22. Quick Ratio 0,69 1,32 0,01 0,09 0,06 2 1 5 3 4 4 5 1 3 2
SOLVABILITAS 3. Debt to Asset Ratio 0,59 0,78 1,6 0,80 0,70 1 3 5 4 2 5 3 1 2 44. Debt to Equity Ratio 1,46 3,65 -2,67* 4,06 2,32 1 3 - 4 2 5 3 - 2 4
AKTIVITAS 5. Inventory Turnover 6 x 3 x 4 x 3 x 4 x 1 3 2 3 2 5 3 4 3 46. Average Collection Period 38 hr 72 hr 24 hr 55 hr 83 hr 2 4 1 3 5 4 2 5 3 1
PROFITABILITAS 7. Net Profit Margin 0,04 0,02 -0,15* -0,03* -0,21* 1 2 4 3 5 5 4 2 3 18. ROI 0,02 0,01 -0,02* -0,01* -0,05* 1 2 4 3 5 5 4 2 3 19. ROE 0,05 0,05 0,04** -0,07* -0,17* 1 1 4 2 3 5 5 2 4 3 TOTAL
42 34 18 26 22
Sumber : Analisa Rasio Keuangan masing-masing perusahaan tahun 2003 Ket * : Angka rasio negatif menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang maupun penyebut salah satunya bernilai negatif.
** : Angka rasio dalam kurung –“( )”- menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang dan penyebut keduanya bernilai negatif.
83
Berdasarkan tabel V.49 memperlihatkan bahwa selama tahun 2003
berdasarkan analisis rasio keuangan, perusahaan yang memiliki kinerja keuangan
tertinggi adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. Sedangkan perusahaan yang
memiliki kinerja keuangan terendah dimiliki oleh PT. Surabaya Agung Industri
Tbk. Dilihat likuiditasnya dalam tabel V.49 perusahaan yang memiliki likuiditas
tertinggi adalah PT Suparma Tbk. Rasio likuiditas tinggi menunjukkan bahwa
perusahaan relatif lebih bisa menjamin hutang lancar perusahaan selama tahun
2003 bila dibandingkan dengan perusahaan lain. Sedangkan perusahaan yang
memiliki tingkat likuiditas terendah adalah PT. Surabaya Agung Industri Tbk.
Tingkat likuiditas yang rendah menandakan bahwa perusahaan kurang bisa
menjamin hutang lancarnya dengan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.
Rasio solvabilitas yang terdiri dari debt to asset ratio dan debt to equity
ratio, nilai rasio tertinggi ada pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk. Hal ini
menunjukkan bahwa PT. Fajar Surya Wisesa Tbk lebih kecil mendanai aktiva
perusahaannya dengan menggunakan sumber dana berupa hutang dibanding
dengan perusahaan lain. Sedangkan tingkat rasio solvabilitas terendah adalah PT.
Surabaya Agung Industri Tbk, hal ini menandakan bahwa perusahaan lebih besar
mendanai aktivanya dengan sumber dana berupa hutang dan dapat mengakibatkan
perusahaan menanggung risiko yang besar karena perusahaan akan membayar
hutangnya dalam jumlah yang besar pula. Perusahaan mengalami defisit modal
sendiri sehingga nilai debt to equity ratio nya bernilai negatif.
Inventory turnover yang tertinggi pada tahun 2003 ada pada PT Fajar
Surya Wisesa Tbk. Hal ini menggambarkan kecepatan perputaran persediaan
84
dalam perusahaan lebih tinggi dibanding dengan perusahaan yang lain karena
semakin singkat waktu rata-rata yang diperlukan dalam transaksi penjualan.
Sedangkan average collection period yang tertinggi adalah PT Surabaya Agung
Industri Tbk. Nilai rasio average collection period semakin kecil akan semakin
baik karena perusahaan akan lebih singkat jangka waktu pengumpulan piutangnya
atau dapat dikatakan semakin besar kemampuan penagihan piutangnya kepada
perusahaan lain. Rasio profitabilitas tertinggi pada tahun 2003 adalah PT. Fajar
Surya Wisesa Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja manajemen dalam
menghasilkan laba bagi perusahaan relatif lebih baik bila dibandingkan dengan
perusahaan yang lain walaupun nilainya menurun dari tahun sebelumnya.
Sedangkan profitabilitas terendah adalah PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja manajemen dalam menghasilkan laba bagi
perusahaan relatif kurang baik karena perusahaan mengalami kerugian.
85
Tabel V.50 Rangkuman Penilaian Kinerja Keuangan
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT. Indah Kiat Pulp &
Paper Tbk.
JUMLAH POIN TAHUN 2000-2003
RASIO PT.
Fajar
PT.
Suparma
PT.
Surabaya
PT.
Tjiwi
PT.
Indah
LIKUIDITAS 38 32 11 23 24
SOLVABILITAS 32 24 4 20 36
AKTIVITAS 34 21 38 23 19
PROFITABILITAS 59 34 25 37 32
TOTAL 163 111 78 103 111 Sumber: Penilaian Kinerja masing-masing perusahaan tahun 2000,2001,2002 dan 2003 Berdasarkan tabel V.50 dapat diketahui bahwa secara keseluruhan
berdasarkan analisis rasio keuangan dan penilaian kinerja tahun 2000 sampai
dengan tahun 2003, perusahaan yang memiliki kinerja keuangan dari yang
tertinggi ke yang rendah adalah sebagai berikut : Perusahaan yang memiliki
kinerja keuangan tertinggi adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, yang kedua PT.
Suparma Tbk dan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk yang ketiga PT. Pabrik Kertas
Tjiwi Kimia Tbk dan perusahaan yang memiliki kinerja keuangan terendah dari
tahun 2000 sampai tahun 2003 adalah PT. Surabaya Agung Industri Tbk.
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan analisis rasio
keuangan pada bab V maka dapat disimpulkan bahwa secara umum selama
tahun 2000 sampai dengan tahun 2003 PT Fajar Surya Wisesa Tbk adalah
perusahaan yang mempunyai kinerja keuangan tertinggi dan PT Surabaya
Agung Industri Tbk adalah perusahaan dengan kinerja keuangan terendah.
Likuiditas PT Fajar Surya Wisesa Tbk selama tahun 2000 sampat
tahun 2003 rata-rata memiliki nilai rasio lebih tinggi dibandingkan dengan
perusahaan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah aktiva perusahaan
dapat mencukupi untuk digunakan sebagai jaminan atas hutang lancarnya
Pada perhitungan rasio solvabilitas dari kelima perusahaan yang
diteliti menunjukkan bahwa semua perusahaan didanai oleh hutang yang lebih
banyak dari pada didanai dengan modal sendiri maupun aktivanya. Keadaan
yang demikian dapat mengakibatkan risiko yang besar bagi perusahaan. PT
Surabaya Agung Industri Tbk nilai debt to equity ratio-nya bernilai negatif
karena mengalami defisit pada modal sendirinya. Kewajiban lancar
perusahaan melebihi aktiva lancarnya terutama karena hutang dalam mata
uang asing ke bagian lancar yang disebabkan tidak terpenuhinya persyaratan
dalam perjanjian pinjaman dan hutang bunga.
87
Selama tahun 2000 sampai tahun 2003 PT Surabaya Agung Industri
Tbk memiliki rasio aktivitas yang lebih baik dibanding dengan perusahaan
yang lain hal ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih mampu
mempersingkat jangka waktu pelunasan piutang pelanggan.
Pada tahun 2000 kelima perusahaan yang tergabung dalam industri
pulp dan kertas mengalami kerugian atau perusahaan tidak dapat keuntungan
usaha karena nilai rasio negatif. Namun untuk tahun 2001 hingga tahun 2003
PT Fajar Surya Wisesa Tbk berusaha memperbaiki kinerja keuangannya
sehingga pada tahun 2001 hingga tahun 2003 perusahaan memperoleh laba.
Jika dilihat dari return on equity PT Surabaya Agung Industri Tbk antara laba
bersih dan modal sendirinya bernilai negatif hal ini terjadi karena defisit pada
modal sendiri.
B. SARAN
Kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis dapat memberikan saran
kepada kelima perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan
kebijakan perusahaan yaitu :
1. Meningkatkan likuiditas perusahaan dengan menambah aktiva lancarnya dan
menekan hutang lancarnya sehingga aktiva lancar lebih besar daripada
hutang lancarnya. Selain itu perusahaan juga harus mengelola persediaannya
secara lebih efisien sehingga tidak terlalu banyak kas yang menganggur.
2. Sumber dana perusahaan hendaknya digunakan sebaik-baiknya dan
menekan jumlah hutang agar sedikit demi sedikit hutang perusahaan bisa
diperkecil.
88
3. Pembiayaan atas aktiva perusahaan hendaknya dikaji lebih hati-hati, defisit
modal sendiri merupakan risiko yang terlalu besar yang dihadapi oleh
perusahaan.
4. Perusahaan mempersingkat jangka waktu pelunasan piutang pelanggan agar
perusahaan tetap dapat menjalankan operasinya secara berkelanjutan.
5. Pengelolaan persediaan yang baik. Persediaan yang terlalu banyak
berdampak tidak baik bagi perusahaan karena berkaitan dengan biaya untuk
menyimpan persediaan.
6. Memperbaiki kinerja penjualan dan pemasaran dengan mengoptimalkan
produksi.
7. Perusahaan secara ketat dan efisien mengawasi penjualan, produksi dan
proses pengadaan barang.
8. Menekan biaya-biaya operasi menjadi seminimal mungkin sehingga dapat
menghasilkan laba.
C. KETERBATASAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini penulis memiliki beberapa keterbatasan yang
antara lain sebagai berikut :
1. Data Sekunder
Data laporan keuangan yang digunakan sebagai dasar perhitungan rasio-
rasio keuangan dari perusahaan-perusahaan dalam penelitian ini
merupakan data sekunder sehingga keakuratan data bisa diragukan atau
tidak mutlak.
89
2. Asumsi Perhitungan
Laporan keuangan merupakan hasil kombinasi dari anggapan atau
kebiasaan-kebiasaan dalam akutansi serta pendapat pribadi sehingga
penentuan standar rasio sebagai perbandingan tidak dapat digunakan
sebagai ukuran yang pasti karena standar rasio untuk industri dalam
penelitian ini merupakan hasil rata-rata dari kelima perusahaan yang
diteliti dimana kondisi keuangan masing-masing berbeda.
3. Waktu Penelitian
Objek penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah laporan keuangan dari
tahun 2000 sampai tahun 2003. Laporan keuangan tersebut disusun
berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan perusahaan yang pada
tahun-tahun itu kondisi perekonomian berbeda dengan kondisi
perekonomian pada saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Johar. (2004). Analisis Laporan Keuangan Berbasis Komputer. Jakarta:
Gramedia
Astuti, Dewi. (2004). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia
Brigham, Eugene F & Houston, Joel F. (2001). Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga
Darmadji, T & Fakhruddin , H.M.(2001). Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan
Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat Helfert A Erich. (1993). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ketujuh, Jakarta: Erlangga
Ikatan Akutansi Indonesia. (1995). Pernyataan Standar Akutansi Keuangan. Jakarta :
Rineka Cipta
Kuswadi. (2004). Cara mudah memahami Angka dan Manajemen Keuangan bagi Orang Awam. Jakarta : Gramedia
Munawir,S . (2001). Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty
Prastowo, Dwi. (1995). Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta: UPP AMP YKPN Prastowo, Dwi & Julianti, Rifka. (2002). Analisis Laporan Keuangan Konsep dan
Aplikasi, Edisi Kedua, Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Raharjo, Budi. (1993). Analisis Rasio Keuangan dengan Lotus 1,2,3. Yogyakarta: Andi Offset
Riyanto, Bambang. (1997 ). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi keempat,
Yogyakarta: BPFE UGM Sawir,Agnes. (2001). Analisis Laporan Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan, Jakarta: Gramedia
Sugiyarso,G & Winarni,F. (2005). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Media Pressindo
91
Sundjaja, Ridwan S & Barlian, Inge. (2002). Manajemen Keuangan. Jakarta : Prenhallindo
Wild,John J; Subramayam,K.R; Halsey, Robert, F.(2005). Analisis Laporan
Keuangan. Edisi delapan, buku kesatu. Jakarta: Salemba Empat
PT FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )
2000 2001 2002 2003AKTIVA Kas dan aktiva 214.083.391.273 76.528.464.238 46.417.121.699 41.938.943.966Piutang Usaha 164.022.068.566 102.832.533.514 130.342.791.773 115.457.042.770Piutang lain-lain 1.336.496.133 869.086.210 11.157.106.190 807.149.929Persediaan 188.015.174.461 181.792.404.803 180.119.396.488 192.261.220.041Uang muka pembelian 3.980.137.091 667.286.231 369.469.382 345.980.419Pajak dibayar di muka 308.436.039 580.498.577 - -Biaya dibayar di muka 942.377.494 2.330.855.612 2.196.073.690 2.282.690.983Jumlah Aktiva Lancar 572.688.081.057 365.601.129.185 370.601.959.222 353.093.028.108 Jumlah Aktiva Tidak Lancar 2.594.189.562.001 2.455.460.886.066 2.350.238.211.345 2.274.144.744.263JUMLAH AKTIVA 3.166.877.643.058 2.821.062.015.251 2.720.840.170.567 2.627.237.772.371 KEWAJIBAN Kewajiban Lancar 691.893.532.565 810.781.944.987 241.970.237.383 228.479.336.403Kewajiban Tidak Lancar 1.820.767.925.831 1.173.818.736.057 1.464.918.275.626 1.331.904.541.429JUMLAH KEWAJIBAN 2.512.661.458.396 1.984.600.681.044 1.706.888.513.009 1.560.383.877.832 EKUITAS Modal Saham 1.238.944.393.500 1.238.944.393.500 1.238.944.393.500 1.238.944.393.500Tambahan modal disetor 3.560.727.824 3.560.727.824 3.560.727.824 3.560.727.824Saldo laba ( defisit )
Ditentukan penggunaannya 420.143.046 420.143.046 420.143.046 420.143.046 Tidak ditentukan penggunaannya (588.709.079.708) (406.463.930.163) (228.973.606.812) (176.071.369.831)JUMLAH EKUITAS 654.216.184.662 836.461.334.207 1.013.951.657.558 1.066.853.894.539 JUMLAH KEWAJIBAN dan EKUITAS
3.166.877.643.058 2.821.062.015.251 2.720.840.170.567 2.627.237.772.371
PT. FAJAR SURYA WISESA, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )
2000 2001 2002 2003
Penjualan Bersih 1.262.701.753.280 1.180.202.952.300 1.174.066.158.772 1.207.858.705.135Beban Pokok Penjualan
965.525.603.353 991.394.514.726 980.094.188.271 1.044.802.061.728
Laba Kotor 297.176.149.927 188.808.437.574 193.971.970.501 163.056.643.407Beban Usaha
108.167.878.802 138.230.822.967 104.550.829.665 90.140.907.271
Laba (Rugi) Usaha 189.008.271.125 50.577.614.607 89.421.140.836 72.915.736.136Penghasilan ( Beban ) Lain-lain
(745.214.446.531) (248.431.986.046) 171.964.993.999 7.335.334.175
Laba (Rugi) Sebelum Pajak (556.206.175.406) (197.854.371.439) 261.386.134.835 80.251.070.311Penghasilan (Beban) Pajak
27.136.689.744 (90.298.195.986) (83.895.811.484) (27.348.833.330)
Laba (Rugi) dari aktivitas normal (529.069.485.662) (288.152.567.425) - - Pos Luar Biasa
398.932.761.196 470.397.716.970 - -
Laba (Rugi) Bersih (130.136.724.466) 182.245.149.545 177.490.323.351 52.902.236.981
PT. SUPARMA, Tbk. NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )
2000 2001 2002 2003
AKTIVA Kas dan Setara Kas 6.113.899.718 3.269.028.426 2.573.597.519 11.084.620.886Piutang Usaha 50.848.029.054 121.055.803.788 101.399.714.958 72.009.940.889Piutang Lain-lain 1.140.941.739 1.904.357.316 10.466.120.622 4.681.073.580Persediaan 128.297.482.091 104.509.120.176 105.527.165.452 130.938.639.722Uang Muka 9.285.222.848 8.807.355.431 3.850.019.662 4.246.785.808Biaya dibayar di muka 897.659.773 1.002.885.859 1.814.243.996 3.084.084.661JUMLAH AKTIVA LANCAR 196.583.235.223 240.548.550.996 225.630.862.209 226.045.145.546
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 779.767.475.165 796.136.054.196 817.631.775.155 805.781.639.418JUMLAH AKTIVA 976.350.710.388 1.036.684.605.192 1.043.262.637.364 1.031.826.784.964
KEWAJIBAN Kewajiban Lancar 826.308.320.758 947.561.090.830 831.659.876.108 66.747.575.431Kewajiban tidak Lancar (178.853.087.653) (178.853.087.653) 1.051.337.942 743.302.029.303JUMLAH KEWAJIBAN 647.455.233.105 768.708.003.177 832.711.214.050 810.049.604.734
EKUITAS Modal Saham 496.023.329.000 496.023.329.000 496.023.329.000 496.023.329.000Tambahan Modal Disetor 665.625.000 665.625.000 665.625.000 665.625.000Selisih Penilaian Kembali aktiva Tetap 777.998.373 777.998.373 777.998.373 777.998.373Defisit (168.571.475.090) (229.490.350.358) (286.915.529.059) (275.689.772.143)JUMLAH EKUITAS 328.895.477.283 267.976.602.015 210.551.423.314 221.777.180.230
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
976.350.710.388 1.036.684.605.192 1.043.262.637.364 1.031.826.784.964
PT. SUPARMA Tbk. LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )
2000 2001 2002 2003
Penjualan Bersih 458.326.354.903 454.779.928.183 409.351.458.242 470.197.015.907Beban Pokok Penjualan 380.842.646.033 375.650.724.669 343.668.298.098 396.383.400.243Laba Kotor 77.483.708.870 79.129.203.514 65.683.160.144 73.813.615.664Jumlah Beban Usaha
23.529.367.805 28.762.250.743 28.161.830.271 32.099.458.107
Laba Usaha 53.954.341.065 50.366.952.771 37.521.329.873 41.714.157.557Penghasilan (Beban) Lain-lain
(288.202.515.797) (136.819.258.762) (116.337.467.355) (18.742.187.651)
Laba (Rugi) Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan
(234.248.174.732) (86.452.405.991) (78.816.137.482) 22.971.969.906
Penghasilan (Beban) Pajak Tangguhan
65.676.699.402 25.533.530.723 21.390.958.781 (11.746.212.990)
Laba (Rugi) Bersih (168.571.475.330) (60.918.875.268) (57.425.178.701) 11.225.756.916
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI, Tbk NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )
2000 2001 2002 2003
AKTIVA Kas dan Setara Kas 1.610.118.696 1.715.009.509 4.656.345.748 8.683.512.057Piutang Usaha 12.465.969.318 31.533.938.396 18.551.341.658 27.717.231.676Piutang Lain-lain 20.328.635.707 18.529.304.486 104.257.306 139.029.106Persediaan 92.605.491.996 134.402.440.064 131.243.338.050 72.703.649.726Uang Muka Pembelian 729.026.322 574.915.455 4.594.912.127 7.004.160.169Biaya dibayar di muka 5.254.964.653 - 13.824.242.235 11.271.230.489Jumlah Aktiva Lancar 132.994.206.692 186.755.607.910 172.974.437.124 127.518.813.223 Aktiva Tidak Lancar 2.741.091.093.612 2.502.723.447.210 2.308.217.674.916 2.196.634.645.656JUMLAH AKTIVA 2.874.085.300.304 2.689.479.055.120 2.481.192.112.040 2.324.153.458.879 KEWAJIBAN Kewajiban lancar 3.510.283.611.241 4.011.239.712.296 3.656.383.686.831 3.548.073.630.532Kewajiban Tidak Lancar 28.033.080.678 42.604.192.439 164.138.568.968 169.425.710.165JUMLAH KEWAJIBAN 3.538.316.691.919 4.053.843.904.735 3.820.522.255.799 3.717.499.340.697 EKUITAS Modal Saham 294.000.000.000 294.000.000.000 294.000.000.000 294.000.000.000Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 84.458.607 84.458.607 84.458.607 84.458.607Defisit (958.315.850.222) (1.658.449.308.222) (1.633.414.602.366) (1.687.430.340.425)JUMLAH EKUITAS (664.231.391.615) (1.364.364.849.615) (1.339.330.143.759) (1.393.345.881.818)
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2.874.085.300.304 2.689.479.055.120 2.481.192.112.040 2.324.153.458.879
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI Tbk LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dalam Ribuan Rupiah )
Tahun 2000 2001 2002 2003
Penjualan Bersih 634.730.167.641 634.851.933.410 449.490.771.064 355.860.292.946Beban Pokok Penjualan
633.551.812.301 589.687.003.971 518.648.583.305 393.242.603.987
Laba (Rugi) Kotor 1.178.355.340 45.164.929.439 ( 19.157.812.241 ) ( 37.382.311.041 )Jumlah Beban Usaha
109.507.117.641 104.083.990.916 102.016.567.203 75.653.070.801
Laba (Rugi) Usaha ( 108.328.762.301 ) ( 58.919.061.477 ) ( 121.174.379.444 ) ( 113.035.381.842 )Penghasilan (Beban) Lain-lain Bersih
( 1.015.367.648.608 ) ( 520.884.358.820 ) 335.443.404.621 67.851.057.391
Laba (Rugi) sebelum Beban Pajak ( 1.123.696.410.909 ) ( 579.803.420.297 ) 214.269.025.177 ( 45.184.324.451 )Taksiran (Beban) Penghasilan Pajak Ditangguhkan
221.693.743.589 ( 120.330.037.703 ) ( 189.234.319.321) ( 8.831.413.608 )
Laba (Rugi) Bersih (902.002.667.320) (700.133.458.000) 25.034.705.858 ( 54.015.738.059 )
PT PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )
2000 2001 2002 2003
AKTIVA Kas dan Setara Kas 35.963.643.175 135.211.117.600 217.426.289.160 72.653.181.910Investasi Jangka Pendek 4.960.912.445 - - - Piutang Usaha 388.099.730.590 1.600.625.894.400 994.387.805.340 1.130.943.952.005Piutang Lain-lain 5.704.620.895 90.356.063.200 61.188.158.220 58.176.906.065Persediaan 2.239.616.579.580 1.671.571.512.000 1.740.209.236.380 1.609.254.036.605Uang Muka Pembelian 589.546.803.565 495.219.420.800 215.182.751.460 251.543.053.435Pajak dan Biaya Dibayar Di Muka 49.392.152.715 232.332.110.400 142.897.415.940 198.273.731.120Tagihan Pajak 1.753.610.985 4.673.042.400 - - Aktiva Lancar Lainnya 333.021.475.330 - 461.577.778.560 816.760.558.840Jumlah Aktiva Lancar 3.648.059.529.280 4.229.989.160.800 3.832.869.435.060 4.137.605.419.980 Aktiva Tidak Lancar 17.088.172.657.795 18.386.315.480.000 15.140.806.439.400 13.793.455.389.740JUMLAH AKTIVA 20.736.232.187.075 22.616.304.640.800 18.973.675.874.460 17.931.060.809.720 KEWAJIBAN Kewajiban Lancar 15.167.285.234.940 16.964.300.704.000 14.958.836.449.500 14.385.780.390.040Kewajiban Tidak Lancar 318.526.903.720 488.195.427.200 44.521.200 38.380.310JUMLAH KEWAJIBAN 15.485.812.138.660 17.452.496.131.200 14.958.880.970.700 14.385.818.770.350
EKUITAS Modal Saham Biasa 5.154.141.822.655 5.586.563.309.600 4.802.295.768.060 4.547.140.232.285Agio Saham 289.780.792.255 314.092.781.600 269.998.987.260 255.653.403.485Defisit (193.578.894.720) (736.907.496.000) (1.057.499.851.560) (1.257.551.596.400)JUMLAH EKUITAS 5.250.343.720.190 5.163.748.595.200 4.014.794.903.760 3.545.242.039.370
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
20.736.232.187.075 22.616.304.640.800 18.973.675.874.460 17.931.060.809.720
PT PABRIK KERTAS TJIWI KIMIATbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )
2000 2001 2002 2003
Penjualan Bersih 7.944.501.749.665 7.388.342.457.600 6.959.770.001.220 7.365.758.852.790Beban Pokok Penjualan 7.397.356.325.740 5.746.101.961.600 5.487.522.451.260 5.724.681.478.255Laba Kotor 547.145.423.925 1.642.240.496.000 1.472.247.549.960 1.641.077.374.535Jumlah Beban Usaha
1.075.813.756.350 1.370.734.112.800 872.316.494.880 951.380.368.060
Laba (Rugi) Usaha (528.668.332.425) 271.506.383.200 599.931.055.080 689.697.006.475Penghasilan (Beban) Lain-lain
(2.882.336.081.000) (1.049.387.518.400) 1.256.875.172.160 1.039.473.549.135
Laba (Rugi) sebelum Beban Pajak (3.411.004.413.425) (777.881.135.200) (656.944.117.080) (349.776.542.660)Penghasilan (Beban) Pajak
(39.894.964.145) 250.749.886.400 232.849.782.780 93.537.725.170
Laba (Rugi) Sebelum Hak Pemegang Saham Minoritas Atas (Laba) Rugi Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi
(3.450.899.377.570) (527.131.248.800) (424.094.334.300) (256.238.817.490)
Hak Pemegang Saham Minoritas Atas Laba (Rugi) Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi
(50.009.140) 43.503.200 (51.503.340) -
Laba (Rugi) Bersih (3.450.949.386.710) (527.087.745.600) (424.042.830.960) (256.238.817.490)
PT INDAH KIAT PULP & PAPER, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )
2000 2001 2002 2003
AKTIVA Kas dan Setara Kas 40.277.401.655 235.743.726.400 246.771.061.380 108.293.447.595Piutang Usaha 2.924.192.531.805 4.730.237.304.000 3.144.656.773.980 1.800.032.052.550Piutang Lain-lain 175.885.436.465 159.170.658.400 142.162.771.440 180.144.071.320Persediaan 2.932.612.460.940 1.889.718.792.000 2.516.543.629.440 2.667.294.775.995Uang Muka 918.498.511.670 388.159.293.600 295.741.887.120 288.901.426.310Biaya dan Pajakdibayar dimuka 130.143.778.260 177.777.870.400 80.942.983.500 297.091.229.160Aktiva Lancar Lainnya 520.478.654.505 - 664.619.473.620 1.742.558.825.005Jumlah Aktiva Lancar 7.642.088.775.300 7.580.807.644.800 7.091.438.580.480 7.084.315.827.935 Aktiva Tidak Lancar 47.492.769.251.130 50.694.403.042.400 42.413.052.270.480 39.084.010.588.255JUMLAH AKTIVA 55.134.858.026.430 58.275.210.687.200 49.504.490.850.960 46.168.326.416.190 KEWAJIBAN Kewajiban Lancar 31.412.924.387.340 34.737.786.595.200 32.229.725.927.580 32.267.751.420.405 Kewajiban TidakLancar 922.938.741.845 722.508.352.800 43.502.442.300 11.175.027.425JUMLAH KEWAJIBAN 32.335.863.129.185 35.460.294.948.000 32.273.228.369.880 32.278.926.447.830 EKUITAS Modal Saham Biasa 21.003.603.828.045 22.765.762.156.800 19.569.799.392.480 18.530.016.986.280Tambahan Modal Disetor 55.726.186.420 60.401.494.400 51.922.053.840 49.163.331.740Saldo Laba ( rugi ) 1.739.664.882.780 (11.247.912.000) (2.390.458.965.240) (4.689.780.349.660)JUMLAH EKUITAS 22.798.994.897.245 22.814.915.739.200 17.231.262.481.080 13.889.399.968.360 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
55.134.858.026.430 58.275.210.687.200 49.504.490.850.960 46.168.326.416.190
PT INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )
2000 2001 2002 2003
Penjualan Bersih 14.817.315.372.295 11.442.372.760.000 10.707.541.793.400 11.392.467.448.285Beban Pokok Penjualan
9.707.468.387.390 9.405.735.528.800 9.199.164.029.100 10.099.866.807.195
Laba (Rugi) Kotor 5.109.846.984.905 2.036.637.231.200 1.508.377.764.300 1.292.600.641.090Jumlah Beban Usaha
1.385.499.961.400 1.286.542.015.200 969.594.199.380 1.168.295.933.805
Laba Usaha 3.724.347.023.505 750.095.216.000 538.783.564.920 124.304.707.285Beban Lain-lain
7.160.930.114.160 3.309.234.333.600 3.192.961.542.900 2.971.605.397.335
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan (3.436.583.090.655) (2.559.139.117.600) (2.654.177.977.980) (2.847.300.690.050)Penghasilan ( Beban ) Pajak
(407.969.517.150) 662.272.156.000 273.387.890.940 420.969.461.280
Laba ( Rugi ) Bersih (3.844.552.607.805) (1.896.866.961.600) (2.380.790.087.040) (2.426.331.228.770)