PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN...

94
PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) Oleh: HILMAN FATONI NIM: 104046101618 K O N S E N T R A S I P E R B A N K A N S Y A R IA H PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1432 H/ 2011

Transcript of PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN...

Page 1: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

Oleh: HILMAN FATONI NIM: 104046101618

K O N S E N T R A S I P E R B A N K A N S Y A R IA H

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1432 H/ 2011

Page 2: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH
Page 3: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH
Page 4: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH
Page 5: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

ABSTRAK

Fatoni, Hilman, 2011, Skripsi. Judul: “Analisa Penilaian Kinerja Bank Syariah

Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added (EVA)”.

Pembimbing: DR. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd dan Dwi Nur’aini Ichsan, SE, MM

Kata kunci: Penilaian Kinerja Bank Syariah Dengan Metode EVA

Economic Value Added (EVA) adalah suatu sistem manajemen keuangan untuk

mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan, yang menyatakan bahwa

kesejahteraan hanya dapat tercipta jika perusahaan mampu memenuhi semua biaya

operasi (operating costs) dan biaya modal (cost of capital). sistem manajemen untuk

mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang menyatakan bahwa

kesejahteraan hanya dapat tercipta jika perusahaan mampu memenuhi semua biaya

operasi (operating cost) dan biaya modal (cost of capital).

Bank Syariah Mega Indonesia adalah salah satu bank syariah yang pertama kali

berdiri di Indonesia yang juga memiliki kewajiban untuk mengembangkan perbankan

syariah yang pada masa sekarang ini masih banyak yang menganut sistem

konvensional. Oleh karena itu, perlu strategi-strategi khusus untuk menarik minat

para investor diantaranya dengan meningkatkan kinerjanya.

Fokus utama pada studi ini adalah bagaimana suatu perusahaan meningkatkan

kinerjanya dengan menggunakan metode EVA dan strategi-strategi apa yang akan

diterapkan untuk meningkatkan kinerja berdasarkan keuangan dari tahun-tahun

sebelumnya. Hasilnya kinerja Bank Syariah Mega Indonesia dapat dikatakan semakin

baik tiap tahunnya, karena terjadi peningkatan nilai EVA secara terus menerus dari

tahun 2006-2010.

v

Page 6: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

KATA PENGANTAR

بسم اهلل الرحمن الرحيم

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan pemelihara dan

pengatur semesta alam, Allah Yang Maha Kuasa. Berkat kehendak dan kuasa-Nya

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam sepatutnya

tiada henti kita panjatkan kepada uswah kita, Nabi Muhammad SAW, suri tauladan

kita dalam setiap aktivitas kehidupan.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis banyak menemui hambatan dan

cobaan yang harus penulis hadapi dengan ikhtiar dan tawakal. Alhamdulillah atas

berkat do’a orang tua, keluarga, sahabat dan teman-teman yang selalu silih berganti

memberi motivasi dan inspirasi.

Karena itupula, dari lubuk hati yang dalam penulis mengucapkan rasa terima

kasih yang tulus kepada segenap pihak yang telah membantu dan mendukung

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Diantaranya adalah:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM, selaku dekan Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan

seluruh dosen yang telah membimbing penulis selama menempuh perkuliahan

di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ketua Program studi Muamalat, Dr. Euis Amalia, M. Ag., dan Sekretaris Program

studi Muamalat, Bapak Mu’min Rauf, S.Ag, MA.

3. Segenap Staff Akademik dan Staff Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Pembimbing I Bapak Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd dan Pembimbing II Ibu Dwi

Nur’aini Ihsan, SE, MM., yang telah menyediakan waktu luang untuk

memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis selama penyusunan

skripsi.

vi

Page 7: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

5. Dosen Penguji I Bapak Nur Rianto Al Arif, SE, M.Si., dan penguji II Ibu Ir. Ela

Patriana, MM, AAIJ., yang telah memberikan masukan kepada penulis.

6. Kedua orang tua, Ayahanda Bakri serta Ibunda Nurhidayati, dan adik-adikku Aini

Fadila dan Rifni Arifa yang selalu memberi motivasi kepada penulis dalam setiap

aktivitas lewat dukungan moril maupun materil.

7. Rekan-rekan seperjuangan di BMT Cita Sejahtera, Bapak Aries Koentjoro, Bapak

Ismail, Abdurrahman, Sumarni dan teman-teman jurusan Perbankan Syariah

Angkatan 2004, Wira, Fauzan, Shesaar, Irfan, Zaenal, Ajeng, Nurul, Evi, Icha,

Rica, Luthfi, Fatah, Udin, Hidayat, dan teman-teman yang tidak bisa saya

sebutkan satu per satu.

8. Serta Suryani Taher yang selalu setia menemani dan memberikan dorongan

yang sangat berarti bagi penulis.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih sekali lagi yang tak terhingga

kepada seluruh pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu atas semua bantuan dan

masukan-masukannya kepada penulis. Lebih dari ucapan terima kasih, kepada Yang

Maha Bijaksana, Semoga Allah SWT senantiasa memberikan sinar terang serta

kekuatan kepada para pemikir dan aktivis yang senantiasa berjuang merubah dunia ke

arah yang lebih baik dan semoga kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

kalangan.

Jakarta, 18 Agustus 2011

HILMAN FATONI

vii

Page 8: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI......................................... ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQASAH.......................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN.............................................................................. iv

KATA PENGANTAR ..................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang..................................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 8

D. Review kajian Terdahulu....................................................................... 9

E. Kerangka Konsep ............................................................................... 12

F. Metode Penelitian ............................................................................... 13

G. Sistematika Penulisan .......................................................................... 14

BAB II : LANDASAN TEORI......................................................................... 16

A. Definisi Economic Value Added (EVA) ............................................... 16

viii

Page 9: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

B. Keunggulan Economic Value Added (EVA)........................................... 18

C. Kelemahan Economic Value Added (EVA) ........................................... 20

D. Tahap Dalam Penerapan Konsep Economic Value Added (EVA) ............ 23

E. Permasalahan Dalam Penerapan Konsep

Economic Value Added (EVA) ............................................................ 24

F. Perhitungan Economic Value Added (EVA) .......................................... 25

G. Struktur Permodalan ........................................................................... 26

H. Biaya Rata-Rata Modal Tertimbang (WACC) ........................................ 37

BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN........................................... 39

A. Sejarah Singkat Perusahaan.......................................................................39

B. Struktur organisasi .....................................................................................40

C. Visi dan Misi Perusahaan ........................................................................... 41

D. Produk-Produk PT. Bank Syariah Mega Indonesia, Tbk ........................... 42

BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN

MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) .......................47

A. Kinerja Keuangan Bank Syariah Mega Indonesia Dengan

Metode EVA (Economic Value Added)................................................. 47

1. Perhitungan NOPAT ............................................................................ 47

2. Perhitungan Modal .............................................................................52

3. Perhitungan Weighted Average Cost of Capital (WACC) .................. 57

ix

Page 10: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

4. Perhitungan Nilai Economic Value Added (EVA) ............................. 59

B. Strategi Manajemen Dalam Menciptakan Nilai Tambah Perusahaan.........

66

BAB V : PENUTUP ....................................................................................... 69

A. Kesimpulan ................................................................................................. 69

B. Saran ...........................................................................................................70

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 72

LAMPIRAN..........................................................................................................74

x

Page 11: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1 Perhitungan NOPAT financing approach ............................ ....... 48

2. Tabel 4.2 Perhitungan NOPAT operating approach .....................................50

3. Tabel 4.3 Perbandingan NOPAT financing approach dengan

NOPAT operating approach ....................................................... 52

4. Tabel 4.4 Capital Financing Approach ....................................................... 53

5. Tabel 4.5 Capital Operating Approach ....................................................... 54

6. Tabel 4.6 Perbandingan Capital financing approach dengan

Capital operating approach ............................................................. 56

7. Tabel 4.7 Perhitungan biaya modal atas rata-rata tertimbang ......................... 57

8. Tabel 4.8 Perhitungan Capital Charge ........................................................ 58

9. Tabel 4.9 Perhitungan Nilai EVA ............................................................... 60

10. Tabel 4.10 Perbandingan nilai EVA Spread Method dan EVA

Residual Income Method ............................................................. 60

DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 2.1 Penerapan Konsep EVA menurut Stern and Stewart ................... 24

xi

Page 12: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank sebagai lembaga bisnis dalam bidang keuangan menempati

posisi sangat strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya

dalam menghadapi industri perbankan yang semakin kompleks dan global.

Tantangan baru muncul dengan semakin banyaknya teknik operasi perusahaan

dan perdagangan serta sistem pembayaran yang telah mendorong makin

meningkatnya transaksi lintas antar negara dan jumlah bank yang beroperasi

di luar batasan wilayahnya.

Untuk dapat memperoleh gambaran yang tepat tentang

perkembangan perusahaan, kita perlu mengetahui kondisi bisnis yang

dijalankan perusahaan dalam beradaptasi terhadap lingkungan usaha yang

selalu berubah. Laporan keuangan yang merupakan ringkasan dari kegiatan

ekonomi yang dijalankan suatu perusahaan dapat mencerminkan kondisi

perusahaan itu. Maka perlu dilakukan penilaian kinerja keuangan terhadap

kondisi perusahaan.

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia pada saat ini menurut

Karnaen A Perwataatmadja dan Henri Tandjung menjelaskan bahwa

Page 13: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

2

perkembangan bank syariah di Indonesia mengikuti tiga tahapan; yaitu Tahap

perkenalan (introduction), tahap pengakuan (recognition), dan terakhir tahap

pemurnian (purification).1 Dimana dalam tiap-tiap tahap tersebut ada ciri yang

menandakan masing-masing tahapan.

Kini memasuki umur aqil baligh rasanya cukup banyak terobosan-

terobosan yang sudah dilakukan para pelaku perbankan syariah di Indonesia

dalam mencari nasabah, baik itu nasabah emosional maupun nasabah

rasional. Mulai dari dikembangkannya skema-skema pembiayaan yang sesuai

dengan kebutuhan nasabah di lapangan, hingga berbagai kemudahan dalam

bertransaksi.

Dapat dilihat pula pada masa sekarang ini para nasabah pun sudah

mulai jeli melihat bank syariah mana yang memiliki prospek yang baik melalui

kinerjanya. Penilaian kinerja merupakan hal yang esensial bagi sebuah

perusahaan untuk memenangkan persaingan global yang semakin ketat ini,

kinerja sebuah organisasi haruslah mencerminkan peningkatan dari satu

periode ke periode berikutnya. Menurut P. F. Drucker kinerja perusahaan

adalah tingkat prestasi (karya) atau hasil yang dicapai kadang-kadang

digunakan untuk dicapainya suatu hasil yang positif.2 Kinerja sebuah

1 Karnaen A Perwataatmadja dan Henri Tandjung, "Bank Syariah; Teori, Praktik dan

Peranannya" (Celestial Publishing:Jakarta, 2007) hal. 86 2 Drucker, P. F. “Pengantar Manajemen”, Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo, hal. 134.

1982

Page 14: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

3

perusahaan lebih banyak diukur berdasarkan rasio-rasio keuangan selama satu

periode tertentu. Pengukuran berdasarkan rasio keuangan ini sangatlah

bergantung pada metode atau perlakuan akuntansi yang digunakan dalam

menyusun laporan keuangan perusahaan sehingga seringkali kinerja

perusahaan terlihat baik dan meningkat, yang mana sebenarnya kinerja tidak

mengalami peningkatan bahkan menurun.

Perusahan yang baik adalah perusahaan yang memiliki kemampuan

mengelola kesempatan untuk investasi dengan kemampuan memberikan

tingkat pengembalian diatas tingkat pengembalian minimum yang diharapkan.

Sementara pemberian nilai tambah merupakan opportunity cost (biaya

kesempatan) yang hilang dari investor atas dananya. Biaya kesempatan itu

timbul karena ketika investor memilih melakukan investasi atas dananya

disuatu perusahaan maka investor akan kehilangan kesempatan untuk

menggunakan dananya tersebut untuk keperluan konsumsinya saat ini atau

kehilangan kesempatan menananmkan dananya di perusahaan lain yang

mungkin perusahaan lain tersebut dapat memberikan hasil lebih dibandingkan

dengan perusahaan tempat investor menanamkan modalnya saat ini.

Dalam manajemen keuangan terdapat banyak metode yang bisa

digunakan untuk mengevaluasi dan menilai investasi. Pada dasarnya, metode

penilaian investasi bisa didasarkan atas dua hal yaitu laba akuntansi dan arus

Page 15: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

4

kas. Untuk mengukur return dari investasi, dapat digunakan accounting

earnings dan arus kas. Informasi arus kas juga berguna untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas. Jumlah arus kas yang

berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah

dari operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk

melunasi peminjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan,

membayar deviden, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada

sumber pendanaan dari luar. Selain itu pengukuran kinerja juga dapat

dilakukan dengan metode yang telah umum digunakan seperti analisa rasio,

tetapi sayangnya pengukuran kinerja dengan menggunakan analisa rasio tidak

memperhitungkan adanya biaya modal, padahal biaya modal adalah salah satu

komponen yang terpenting dari diperolehnya sumber pendanaan dan juga

sebagai cerminan atas opportunity cost sumber pendanaan tersebut.

Terdapat berbagai cara mengukur kinerja perusahaan yang sudah

dikenal seperti Return on Equity (ROE) dan Return on Asset (ROA). ROE

merupakan alat yang telah lama digunakan. Penggunaan ROE dan ROA sebagai

pengukur kinerja memang sangat mudah dan sering digunakan namun

memiliki distorsi sehingga sebaiknya tidak digunakan. Adapun kelemahan dari

metode ROE dan ROA:

1) Distorsi akuntansi

Page 16: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

5

Rasio ROE dan ROA dibuat berdasarkan pendapatan akuntansi, bahwa

pendapatan yang dilaporkan secara akuntansi mengalami distorsi pada

pemilihan pembiayaan persediaan (LIFO, FIFO, dan average cost),

akuisisi, pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan, penggunaan

successful effort atau full cost untuk investasi yang beresiko serta

pembukuan secara akrual.

2) Distorsi pembiayaan

Rasio ROE terpengaruh oleh perubahan dari struktur pembiayaan

hutang dan modal, dimana perubahan menanggung tingkat bagi hasil

yang harus dibayar. Hal ini membuat sulit untuk mengetahui sumber

keberhasilan atau kegagalan perusahaan yang berasal dari operasional

atau keuangan.

Berdasarkan beberapa hal diatas, perlu dicermati kembali apakah

terdapat suatu alat ukur yang memadai untuk membuktikan pengukuran

kinerja yang dilakukan sesuai dengan kondisi riil perusahaan yang diukur,

dimana dalam hal ini Economic Value Added (EVA) sebagai salah satu alat ukur

menilai kinerja perusahaan memperkenalkan konsepnya untuk turut

memperhitungkan adanya biaya modal dan juga melakukan penyesuaian-

Page 17: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

6

penyesuaian atas laporan keuangan untuk meminimalisir distorsi atas sistem

akuntansi dengan accrual basis.3

Dalam penelitian ini diambil sampel perusahaan yaitu, PT. Bank

Syariah Mega Indonesia. Jika dikaitkan dengan pencapaian asset, maka

manajemen perusahaan memerlukan suatu penilaian kinerja yang lebih akurat

yang dapat meningkatkan kekayaan pemegang sahamnya bila tingkat

pengembaliannya lebih besar daripada biaya kapitalnya.

Sekilas mengenai visi Bank Syariah Mega Indonesia, dikutip dari

sumber annual report PT. Bank Syariah Mega Indonesia adalah menjadi bank

syariah kebanggan bangsa. Serta misinya adalah memberikan layanan jasa

keuangan syariah terbaik bagi semua kalangan, melalui kinerja organisasi yang

unggul, untuk meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder dalam mewujudkan

kesejahteraan bangsa.

Dengan melakukan penelitian dengan konsep EVA maka akan

dilakukan simulasi penerapan konsep EVA untuk melihat seberapa besar nilai

tambah yang telah diciptakan manajemen bagi perusahaan dan seberapa

besar kemampuannya dalam meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan

tersebut. Dengan kata lain bahwa penelitian ini bertujuan untuk menilai

kinerja manajemen PT. Bank Syariah Mega Indonesia dan melihat seberapa

3 Accrual basis adalah basis akuntansi yang mengakui pendapatan pada periode

diperolehnya pendapatan tersebut dan mengakui beban pada periode terjadinya beban dalam rangka memperoleh pendaptan (Warren, Reeve, Fess: accounting, 20th ed, South Western, 2001).

Page 18: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

7

besar kemampuannya dalam meningkatkan nilai tambah perusahaan dikaitkan

dengan visi dan misi perusahaan.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan masalah

Berawal dari uraian yang telah dipaparkan di atas, untuk mengukur

kinerja terdapat beberapa cara seperti Return On Equity (ROE) dan

Return On Asset (ROA), namun dalam hal ini penulis memfokuskan

penelitian hanya pada penilaian kinerja keuangan Bank Syariah Mega

Indonesia dengan menggunakan metode economic value added (EVA)

saja.

2. Perumusan masalah

Perumusan masalah merupakan langkah yang sangat penting karena

langkah ini akan menentukan kemana suatu penelitian diarahkan.

Perumusan masalah pada hakikatnya merupakan perumusan pertanyaan

yang jawabannya akan dicari melalui penelitian. Jawaban yang benar

tidak mungkin diperoleh apabila pertanyaannya salah, walaupun

Page 19: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

8

jawaban yang salah masih mungkin dihasilkan untuk suatu pertanyaan

yang benar.4

G. Bennett Steward III dalam wawancaranya dengan Ellen M. Heffes

dari Financial Executives International edisi Juli/Agustus 2003

(Accounting’s Cure: Shifting Focus-From Lender to Shareholders)

menjelaskan bahwa EVA lahir dikarenakan kelemahan sistem akuntansi

yang lama. Beliau mengatakan bahwa akuntansi tidak memiliki nilai

obyektif. Laba bersih dalam suatu laporan keuangan adalah hasil dari

sejumlah bisnis transaksi dengan berbagai situasi berbeda menyertainya.

Pengukuran laba bersih tersebut kurang tepat digunakan sebagai alat

ukur untuk pemegang saham. Akibatnya, manajemen perusahaan bahkan

CEO dapat mengambil keputusan yang kurang tepat.

Berdasarkan pembatasan masalah yang ada, pembahasan yang akan

dilakukan dirumuskan dalam beberapa pertanyan sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja keuangan Bank Syariah Mega Indonesia

berdasarkan metode EVA?

2. Bagaimana strategi manajemen agar dapat menciptakan nilai

tambah perusahaan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

4 Dr. Irawan Soehartono. “Metode Penelitian Sosial” (PT: Remaja Rosdakarya : Bandung,

2002) hal. 23

Page 20: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

9

1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

a. Menganalisa kinerja bank syariah dengan menggunakan metode

Economic Value Added (EVA).

b. Menjelaskan strategi yang digunakan Bank Syariah Mega

Indonesia dalam meningkatkan kinerja.

2. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi penulis

Untuk mengetahui lebih jauh tentang kinerja bank syariah melalui

metode Economic Value Added (EVA) serta untuk menerapkan

ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan ke dalam

praktek yang sebenarnya.

b. Bagi perusahaan

Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan informasi

mengenai kinerja perusahaan, sehingga dapat dijadikan alat ukur

dan dapat digunakan untuk melakukan perbaikan penyusunan

rencana atau kebijakan masa yang akan datang agar hasil yang

Page 21: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

10

akan didapatkan pada masa mendatang bisa lebih baik dari tahun

sebelumnya.5

c. Bagi investor

Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan informasi

kepada para investor agar dapat melakukan pertimbangan-

pertimbangan untuk melakukan investasi.

d. Bagi akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sebuah gambaran

pengetahuan dan dapat dijadikan informasi tentang kinerja suatu

perusahaan.

D. Review Kajian Terdahulu

Tinjauan pustaka merupakan inspirasi penulis melakukan penelitian

pada bidang ini atau dengan kata lain penelitian ini berawal dari penelitian

sebelumnya. Adapun tinjauan pustaka yang penulis telah kaji adalah:

No Penulis/Judul Skripsi/Tahun Isi Referensi Perbedaan

1 Evi Wafiroh/”Analisis Pengaruh

Pajak Penghasilan terhadap

Penelitian tentang

pengaruh pajak

Dalam penelitian

ini langsung

5 Kenneth Lehn dan Anil K. Makhija, “Manfaat EVA Bagi Perusahaan”, Majalah Usahawan,

April 1997, h.14

Page 22: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

11

Economic Value Added (EVA).

(Studi kasus pada perusahaan

kelompok yang terdaftar di

BEJ)/2007

penghasilan (PPh)

terhadap

Economic Value

Added (EVA)

dalam mengukur

kinerja keuangan

perusahaan

dengan melihat

saham

perusahaan

tersebut yang

terdaftar di BEJ

memfokuskan

pada penilaian

kinerja dilihat dari

laporan keuangan

dan dilakukan

analisa dengan

metode EVA

2 Istiqomah/”Pengaruh Economic

Value Added, Residual Income,

Earnings, Operating Cash Flow,

dan Ukuran Perusahaan terhadap

return yang diterima oleh

pemegang saham (sektor

infrasturktur, utilitas,

transportasi, sektor properti, dan

real estate di BEJ)”/2007

Penelitian tentang

return yang

diterima oleh

pemegang saham

yang sahamnya

terdaftar di BEJ

berdasarkan

sektor yang diteliti

dengan

memasukkan

Return yang dapat

diterima para

pemegang saham

tidak berdasarkan

sahamnya yang

terdaftar di BEJ

Page 23: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

12

pengaruh dari

EVA, Residual

Income, Earnings,

dan Operating

Cash Flow

3 Rifqiyati Samhari/”Analisa

Economic Value Added Sebagai

Indikator Keberhasilan Kinerja

Perusahaan Dalam Menciptakan

Nilai Perusahaan (Studi kasus

pada PT. Indofood Tbk. Tahun

1999-2003)”/2004

Penelitian ini

membahas

tentang hasil uji

hipotesis yang

dilakukan dalam

mencari hubungan

antara tingkat

Return On Equity

(ROE) dengan

penciptaan nilai

perusahaan

Economic Value

Added (EVA)

Penelitian ini

memfokuskan

pada kemampuan

perusahaan dalam

meningkatkan

kinerjanya melalui

metode Economic

Value Added (EVA)

4 Lukman Hakim Giawa/”Analisa

Economic Value Added (EVA) dan

Market Value Added (MVA)

Sebagai Alat Ukur Penilaian

Penelitian ini

membahas

tentang

bagaimana

Dalam penelitian

ini tidak

menjelaskan

apakah terdapat

Page 24: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

13

Kinerja Emiten Syariah/2009 mengukur kinerja

emiten yang

termasuk dalam

Jakarta Islamic

Index (JII) dengan

metode EVA dan

MVA, juga apakah

terdapat pengaruh

dari pergerakan

EVA terhadap

MVA dari masing-

masing

perusahaan

pengaruh dari

perhitungan EVA

terhadap faktor

lainnya yang dapat

meningkatkan

kinerja

perusahaan

E. Kerangka Konsep

Menurut Stewart & Company, Earnings dan Earnings Per Share

adalah pengukuran yang keliru untuk menilai kinerja perusahaan. Pengukuran

kinerja yang terbaik adalah dengan menggunakan metode Economic Value

Added (EVA), (Stewart 1991). Sebab perbedaan utama antara EVA dengan

Profit Measures konvensional adalah EVA tidak hanya menghitung Economic

Profit dimana pendapatan harus mencakup beban operasi tetapi juga

Page 25: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

14

mencakup beban modal. Selain itu, EVA dapat menghilangkan distorsi dalam

pengukuran laba berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Dibandingkan dengan pengukuran kinerja lain, EVA lebih baik karena

menghubungkan semua pengambilan keputusan dengan fokus yang sama yaitu

bagaimana meningkatkan EVA. EVA memungkinkan semua keputusan

manajemen dibuat, dimonitor, dikomunikasikan, dan dikompensasikan dalam

cara yang konsisten yaitu memberikan nilai tambah atas investasi pemegang

saham.

Dengan menggunakan EVA, manager akan termotivasi untuk

menciptakan shareholders value yang semakin besar. Sebab manajer akan

memperoleh bonus jika dapat menciptakan shareholders value. Sehingga

dapat mengurangi benturan kepentingan antara manajer dan pemegang

saham.

F. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dalam

bentuk desain deskriptif dan metode pengumpulan data. Dalam pengertian ini

penelitian deskriptif menggunakan data-data dan angka-angka yang telah

diperoleh lalu dijelaskan maksud dari hasil pengolahan angka-angka tersebut.

Penelitian merupakan upaya untuk menambah dan memperluas

pengetahuan, yang selain untuk menghasilkan pengetahuan yang baru sama

Page 26: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

15

sekali yaitu yang sebelumnya belum ada atau belum dikenal, juga termasuk

pengumpulan keterangan baru yang bersifat memperkuat teori-teori yang

sudah ada, atau bahkan juga menyangkal teori-teori yang sudah ada.6

1. Jenis Penelitian

a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian ini langsung melihat pada laporan keuangan PT. Bank

Syariah Mega Indonesia, buku-buku, jurnal, artikel, majalah, maupun

hasil laporan penelitian terdahulu yang terkait dengan metode EVA.

2. Jenis Data

Jenis data merupakan data kualitatif yang bersumber dari:

a. Data Sekunder

1. Laporan keuangan konsolidasi PT. Bank Syariah Mega

Indonesia.

2. Buku, artikel, majalah dan karya ilmiah yang berkaitan dengan

penelitian.

3. Teknik Penulisan

Penulisan skripsi ini mengacu pada Buku Pedoman Penulisan Skripsi

yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2007.

G. Sistematika Penulisan

6 Dr. Irawan Soehartono. “Metode Penelitian Sosial” . PT. Remaja Rosdakarya: Bandung.

2002

Page 27: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

16

Sistematika penulisan yanng digunakan dalam menyusun skripsi ini

adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini meliputi Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan

Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kerangka

Konsep, Penelitian Terdahulu, Metode Penelitian, serta Sistematika

Penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan secara umum mengenai definisi

Economic Value Added (EVA), kelebihan dan kekurangan Economic

Value Added (EVA), tahapan dalam penerapan Economic Value

Added (EVA), kendala dari penerapan konsep Economic Value

Added (EVA), perhitungan Economic Value Added (EVA), dan

struktur permodalan.

BAB III : GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MEGA INDONESIA

Dalam bab ini dibahas mengenai kondisi internal Bank Syariah

Mega Indonesia yang meliputi sejarah pendirian, struktur

organisasi,visi dan misi, produk-produk dan kegiatan-kegiatan di

Bank Syariah Mega Indonesia.

BAB IV : ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Page 28: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

17

Dalam bab ini membahas tentang perhitungan-perhitungan yang

berkaitan untuk mencari nilai Economic Value Added (EVA) yang

meliputi perhitungan modal, perhitungan NOPAT, perhitungan

Weigted Average Cost of Capital (WACC), dan nilai Economic Value

Added (EVA) itu sendiri.

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan serta

saran-saran dari penulis untuk perusahaan tersebut.

Page 29: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi Economic Value Added (EVA)

Economic Value Added (EVA) adalah suatu sistem manajemen keuangan

untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan, yang menyatakan

bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta jika perusahaan mampu memenuhi

semua biaya operasi (operating costs) dan biaya modal (cost of capital). suatu

sistem manajemen untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan

yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta jika perusahaan

mampu memenuhi semua biaya operasi (operating cost) dan biaya modal (cost

of capital).7

Sementara menurut Stern and Stewart, EVA adalah ukuran kinerja

keuangan yang menunjukkan economic profit yang sebenarnya. EVA juga

merupakan ukuran kinerja yang mempunyai hubungan menciptakan kekayaan

bagi pemegang saham. Pada dasarnya EVA merupakan pengembangan dari

pengukuran kinerja dengan menggunakan Net Present Value (NPV) yang

7 Tunggal, Amin Widjaja. “Memahami Konsep EVA dan Value-Based Management”.

Harvarindo, Jakarta, 2000.

Page 30: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

19

melihat nilai intrinsik perusahaan saat ini dalam memprediksi nilai expected

arus kas dimasa datang.

Hansen and Mowen mendefinisikan EVA yaitu EVA adalah suatu ukuran

akuntansi manajemen internal dan pengeluaran-pengeluaran ini dapat

dianggap sebagai investasi.8

EVA mentransformasikan income yang diperoleh dari perhitungan

akuntansi (pendapatan - beban) ke dalam income yang diperoleh dari

perhitungan ekonomis (arus kas – biaya modal dan biaya hutang). Perhitungan

ini sejenis dengan residual income, tetapi dibedakan dengan:

1. Penyesuaian-penyesuaian untuk mengeliminasi adanya distorsi akibat

penggunaan sistem akrual.

2. Memperhitungkan biaya dari sumber pendanaan yang berasal dari

ekuitas dan hutang.

EVA mengukur nilai sebenarnya yang sedang diciptakan maka

menjadikannya suatu ukuran kinerja yang lebih baik daripada pertumbuhan

penjualan, return on investment, earning per share, atau ukuran tradisional

lainnya. EVA juga menyediakan kerangka untuk pembuatan keputusan.

8Hansen, Dor R. dan Maryanne M. Mowen. "Management Accounting”. Buku 2, Edisi 7,

Salemba Empat, Jakarta, 1997.

Page 31: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

20

Oleh karena itu, diperlukan suatu rumusan mengenai bagaimana

seharusnya mengukur laba operasi, bagaimana mengukur modal, dan

bagaimana menentukan biaya penggunaan modal.

B. Keunggulan Economic Value Added (EVA)

Dari penjelasan tentang EVA diatas, terdapat beberapa keunggulan jika

dibandingkan dengan ukuran kinerja konvensional lainnya. Beberapa

keunggulan yang dimiliki EVA antara lain:

1. EVA dapat menyelaraskan tujuan manajemen dan kepentingan pemegang

saham dimana EVA digunakan sebagai ukuran operasional dari manajemen

yang mencerminkan keberhasilan perusahaan didalam menciptakan nilai

tambah bagi pemegang saham atau investor.

2. EVA memberikan pedoman bagi manajemen untuk meningkatkan laba

operasi tanpa tambahan dana/modal, mengeksposur pemberian pinjaman

(piutang), dan menginvestasikan dana yang memberikan imbalan tinggi.

3. EVA merupakan sistem manajemen keuangan yang dapat memecahkan semua

masalah bisnis, mulai dari strategi dan pergerakannya sampai keputusan

operasional sehari-hari.

4. Penggunaan EVA akan menghasilkan persepsi yang sama dalam membuat

keputusan, khususnya keputusan jangka panjang dalam mengukur potensi

nilai yang dapat diciptakan pada setiap pilihan strategi. EVA akan

Page 32: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

21

menghilangkan kesulitan yang ditimbulkan akibat penggunaan suatu ukuran

keuangan dengan menghubungkan semua keputusan yang diambil pada satu

tujuan yang sama yaitu bagaimana meningkatkan nilai EVA. Sehingga EVA

tidak memerlukan pembanding.

Isnani dan Iswati menyebutkan keunggulan EVA adalah sebagai berikut:

1. Bermanfaat sebagai penilai kinerja yang berfokus pada penciptaan nilai

creation(value).

2. Membuat perusahaan lebih memperhatikan struktur modal.

3. Dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kegiatan atau proyek yang

memberikan pengembalian lebih tinggi dari biaya modal.9

Menurut Journal of Retail Banking Services yang berjudul “Centura Banks

Promote Sales Culture, measure performance by Economic Value Added (EVA)”

musim dingin tahun 1997 dimana pengarangnya, Michael R. Hilton,

mengisahkan bagaimana sebuah bank, Centura Banks, menggunakan EVA

sebagai alat ukur penilaian kinerjanya dan pendukung penentuan keputusan

managerial sejak tahun 1993 dan hasilnya adalah peningkatan kinerja

keuangannya yang berimbas pada kenaikan jumlah nasabahnya serta

peningkatan pada harga-harga sahamnya dua kali lipat dari sebelum

menggunakan EVA. Dengan demikian, untuk kasus Centura Bank, telah

9 Isnani N. dan Iswati S. “Pengaruh Merger Terhadap Kinerja Keuangan: Analisis EVA”. Majalah

Ekonomi, XI, 3, Desember, 2001

Page 33: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

22

dibuktikan bahwa EVA memiliki kelebihan dalam menilai kinerja suatu entitas

bisnis dalam hal ini perbankan.

Sehingga EVA dipandang lebih mudah diterapkan terutama pada

perbankan dikarenakan kesulitan-kesulitan yang akan timbul ketika perbankan

harus menerapkan VAR dan RAROC, selain itu EVA juga dapat digunakan untuk

menghitung sistem pemberian bonus seperti yang dilakukan VAR dan RAROC

dengan lebih mudah.

Selain itu keunggulan pengukuran kinerja dengan metode EVA adalah

dengan diperhitungkannya beban biaya modal yang timbul sebagai akibat dari

investasi yang dilakukan perusahaan, baik biaya modal atas hutang maupun

biaya modal atas ekuitas, sehingga EVA lebih akurat dalam menghitung nilai

tambah (value added) yang diciptakan perusahaan.

EVA bukan hanya sebagai pengukur tingkat kinerja, tetapi EVA dapat

digunakan untuk menyusun perencanaan strategi perusahaan, menentukan

alokasi perencanaan, struktur modal perusahaan, dan menentukan anggaran

operasionalnya. Selain itu EVA juga dapat digunakan dalam kompensasi

manajemen serta EVA dapat dijadikan sebagai alat komunikasi internal

perusahaan dan alat komunikasi eksternal dengan pasar modal.10

C. Kelemahan Economic Value Added (EVA)

10

Young, S David, Stphen F, O’Byrne. 2001.”EVA and Value Based Management: A Practical Guide to Implementation. Mcgraw-Hill. New York. Hal.18.

Page 34: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

23

Disamping memiliki keunggulan seperti terlihat diatas, EVA juga

memiliki beberapa kelemahan yang belum dapat ditutupi, antara lain sebagai

berikut:

1. Sulitnya menentukan biaya modal yang benar-benar akurat, khususnya

biaya modal sendiri,. Terutama dalam perusahaan go public biasanya

mengalami kesulitan dalam perhitungan sahamnya.

2. Analisis EVA hanya mengukur kuantitatif saja. Sedangkan untuk mengukur

kinerja perusahaan harus diukur berdasarkan faktor-faktor kuantitatif dan

kualitatif.

3. EVA menggambarkan penciptaan nilai pada tahun tertentu. Artinya untuk

perusahaan yang melakukan kegiatan investasi yang tinggi, biaya modal

lebih tinggi dari return maka nilai EVA akan negatif selama beberapa tahun

tetapi belum tentu kinerja perusahaan tersebut buruk. Dengan demikian

nilai EVA yang negatif dapat menyebabkan perusahaan tersebut

menghindar untuk melakukan investasi.

Isnani dan Iswati juga menyebutkan kelemahan EVA adalah sebagai

berikut:

1. Hanya menggambarkan penciptaan nilai pada suatu periode tertentu.

2. Proses perhitungannya memerlukan estimasi atas biaya modal, estimasi

tersebut cukup sulit dilakukan dengan tepat terutama pada perusahaan

yang belum go public.

Page 35: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

24

3. EVA terlalu menekan pada keyakinan bahwa investor sangat mengandalkan

pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan untuk

menjual atau membeli saham tertentu, padahal faktor-faktor lain kadang-

kadang justru dominan.

4. Konsep EVA sangat tergantung pada transparansi internal untuk

menghasilkan perhitungan yang akurat. Di dalam kenyataan perusahaan

jarang mengemukakan kondisi internalnya.11

Disamping itu konsep EVA hanya mengukur hasil akhir tetapi tidak

mengukur aktifitas-aktifitas penentu lainnya. Sehingga hal ini menyebabkan

kelemahan di dalam konsep EVA karena hanya mengukur kinerja keuangan

perusahaan saja. Oleh karena itu EVA tidak dapat meningkatkan kinerja

perusahaan, karena EVA merupakan sebuah indikator bukan sebuah sistem.

Indikator sejumlah nilai tambah murni dari sejumlah dana yang ditanamkan

dalam perusahaan, sedangkan kinerja ditentukan oleh sistem dan praktek

perusahaan.

EVA hanya menggambarkan penciptaan nilai pada suatu tahun

tertentu, artinya bahwa nilai perusahaan adalah merupakan akumulasi EVA

selama umur perusahaan. Dengan demikian mungkin saja perusahaan

mempunyai EVA positif pada tahun yang berlaku, tetapi nilai perusahaan

11

Isnani N. dan Iswati S. “Pengaruh Merger Terhadap Kinerja Keuangan: Analisis EVA”. Majalah Ekonomi, XI, 3, Desember, 2001.

Page 36: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

25

tersebut rendah. Hal ini disebabkan nilai EVA perusahaan dimasa datang

negatif, keadaan ini mungkin saja terjadi jika perusahaan memiliki prospek

masa depan yang suram.12

Sebaliknya untuk perusahaan yang melakukan kegiatan investasi yang

tinggi dimana biaya modal yang dikeluarkan jauh lebih tinggi dari tingkat

pengembalian yang diterima akan menghasilkan nilai EVA yang negatif selama

beberapa tahun, padahal belum tentu perusahaan tersebut mempunyai

kinerja yang buruk. EVA pada tahun awal adalah negatif sedangkan EVA pada

masa akhir proyek akan positif. Hal ini merupakan kelemahan dari konsep EVA,

dimana akibatnya perusahaan ingin menghasilkan EVA yang tinggi sehingga

perusahaan menghindari investasi dengan biaya tinggi. Untuk idealnya

penggunaan EVA harus dilihat nilai masa kini dan nilai masa depan untuk

menilai kinerja perusahaan.

D. Tahapan Dalam Menerapkan Konsep Economic Value Added (EVA)

Menurut Stern and Stewart, penerapan konsep EVA memiliki lima

tahap yang saling terkait, yaitu sebagai berikut:

1. Memperkenalkannya kepada karyawan dan manajemen.

2. Membangun center dan pelatihan.

3. Membuat sistem pelaporan kinerja.

12

Umar, Husein. ”Evaluasi Kinerja Perusahaan. PT. Gramedia PustakaUtama. Jakarta.2002. hal 14-15.

Page 37: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

26

4. Memperkuat sistem insentif.

5. Melatih manajer-manajer lini

Gambar 2.1

Memperkenalkannya kepada

karyawan dan manajemen

Membangun center dan pelatihan

Membuat sistem pelaporan kinerja

Memperkuat sistem insentif

Melatih manajer-manajer lini

Penerapan Konsep EVA

(menurut Stern dan Stewart)

Page 38: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

27

E. Permasalahan Dalam Penerapan Konsep Economic Value Added (EVA)

Wood menjelaskan permasalahan dalam penerapan konsep EVA antara

lain:

1. Tidak ada harapan yang nyata bahwa EVA dengan sendirinya dapat

memperbaiki keadaan perusahaan.

2. Timbulnya demotivasi pada saat perusahaan tidak mampu menaikkan EVA

karena faktor-faktor eksternal perusahaan yang tidak dapat dikontrol.

3. Kesulitan dalam menghitung biaya modal dan penyusunan alokasi modal.

4. Kesulitan komunikasi dan perbedaan konsep, terutama jika EVA

diimplementasikan ke seluruh bagian perusahaan.

5. Administrasi dari EVA membutuhkan pengawasan yang sangat hati-hati

untuk menghindari terjadinya birokrasi yang berbelit-belit.

6. Pengukuran dengan EVA saja, sama dengan alat pengukur keuangan lainnya,

adalah tidak cukup jika berdiri sendiri.13

F. Perhitungan Economic Value Added (EVA)

13 Turagan, Joyce. A. “Economic Value Added EVA dan Market Value Added MVA: model

peramalan kesejahteraan pemegang saham”. Jurnal akuntansi/Th.VII/02 Desember. Universitas

Tarumanegara, Jakarta, 2003. hal. 152.

Page 39: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

28

Angka EVA berarti mencerminkan keuntungan yang sebenar-benarnya

dari investasi perusahaan (true economic profit). Bagi pemegang saham atau

pemodal, hal ini memudahkan menilai seberapa besar nilai tambah yang

dihasilkan (manajemen) perusahaan dari kegiatan bisnis atau investasinya. Jadi

bila EVA-nya tinggi, pemegang saham bisa menilai secara lebih pasti bahwa

perusahaan tersebut mampu membudayakan kapitalnya dengan baik.

Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan manajemen dalam

mengukur kinerja perusahaan dengan menggunakan EVA, yaitu sebagai

berikut:

1. Menghitung biaya modal (cost of capital)

Biaya modal ini antara lain meliputi biaya hutang (cost of debt), biaya

modal saham preferen (cost of preferred stock), biaya modal saham biasa

(cost of common stock), dan biaya laba ditahan (cost of retained earning).

2. Menghitung besarnya struktur permodalan/pendanaan (capital structure)

Modal suatu perusahaan dapat dibangun dengan berbagai alternatif

komposisi modal.

3. Menghitung biaya rata-rata modal tertimbang (Weighted Average Cost of

Capital = WACC).

4. Menghitung nilai EVA.

G. Struktur Permodalan

1. Pengertian Struktur Modal

Page 40: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

29

Menentukan besarnya presentase masing-masing sumber modal

yang tersedia untuk memaksimalkan nilai perusahaan dengan

menciptakan struktur modal merupakan salah satu kegiatan yang penting

bagi suatu perusahaan.

Struktur modal adalah merupakan pertimbangan jumlah hutang

jangka pendek yang bersifat permanen, hutang jangka panjang, saham

preferen, dan saham biasa. Penggunaan masing-masing jenis modal

mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap laba yang diperoleh

perusahaan. Penggunaan modal asing akan memperkecil keuntungan

yang diperoleh sebab harus membayar bunga yang bisa dimanfaatkan

sebagai pengurang pajak yang ditanggung perusahaan. Sedangkan modal

sendiri yang kompensasinya berupa pembayaran deviden diambilkan dari

keuntungan setelah pajak, karena itu perusahaan harus berhati-hati

dalam mengambil keputusan yang menyangkut penentuan struktur

modal optimal sehingga mampu memaksimalkan perusahaan.

2. Konsep Biaya Modal (Cost of Capital)

Tidak seperti analisis rasio keuangan tradisional, EVA selalu

memperhatikan biaya modal dan perhitungannya yaitu biaya yang harus

dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh modal yang diinvestasikan

pada perusahaan. Besarnya kompensasi tergantung pada tingkat risiko

Page 41: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

30

perusahaan, makin tinggi risiko makin tinggi pula tingkat pengembalian

yang dituntut investor, makin rendah tingkat risiko makin rendah pula

ekspektasi pengembalian yang dituntut.

Konsep cost of capital merupakan konsep yang krusial dalam

pengambilan keputusan finansial. Jika diteliti lagi maka konsep cost of

capital ini berangkat dari konsep opportunity cost, sehingga untuk

memahami kerangka dasar cost of capital dapat dipahami logika berpikir

opportunity cost dengan asumsi bahwa investor selalu bertindak rasional

dan investor mempunyai pilihan atau alternatif berinvestasi, maka sudah

sewajarnya cost of capital suatu perusahaan sama dengan minimum rate

of return investor.

Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya Cost of Capital adalah:

1. Keadaan perekonomian secara umum

Salah satu indikator perekonomian adalah tingkat inflasi, apabila

terjadi inflasi yang menyebabkan lemahnya daya beli, maka

perusahaan akan menetapkan tingkat pengembalian yang tinggi

sebagai antisipasi terhadap kerugian.

2. Kondisi pasar sekuritas

Page 42: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

31

Inti dari faktor ini adalah jika risiko investasinya cukup tinggi maka

investor menginginkan tingkat pengembalian yang tinggi sebagai

antisipasi terhadap kerugian.

3. Kondisi operasi dan pembiayaan

Dinyatakan bahwa jika perusahaan menggunakan debt atau prefferen

stock dalam jumlah banyak, maka risiko perusahaan akan meningkat

dan investor akan meminta tingkat pengembalian yang tinggi pula.

Sehingga akan membuat cost of capital perusahaan tinggi.

4. Jumlah perusahaan

Jika jumlah permintaan terhadap dana meningkat, maka cost of

capital akan meningkat, begitu pula sebaliknya.

Dalam melakukan perhitungan terhadap biaya modal, cost of capital

dari masing-masing komponen harus ditentukan terlebih dahulu. Untuk itu

ada 3 (tiga) langkah dasar yang perlu dilakukan:

a. Menghitung biaya modal masing-masing sumber dana secara

terpisah, yang terdiri dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan

laba ditahan.

b. Menentukan presentase hutang, saham preferen, dan saham biasa

yang akan digunakan untuk membiayai investasi selanjutnya.

Page 43: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

32

c. Menghitung biaya modal secara keseluruhan atau bobot dari

berbagai jumlah pembiayaan yang dibutuhkan.

3. Biaya Hutang (Cost of Debt)

Biaya hutang didefinisikan sebagai rate yang harus dibayar oleh

perusahaan untuk mendapatkan hutang jangka panjang yang baru. Biaya

ini sebenarnya harus dikoreksi dengan faktor pajak. Sebagai contoh, jika

suatu perusahaan harus membayar bagi hasil dan hutangnya setiap tahun

sebesar Rp. 50.000.000,- tersebut bukanlah biaya hutang yang

sebenarnya. Bagi hasil adalah biaya yang dapat mengurangi Penghasilan

Kena Pajak (PKP) perusahaan (Tax Deductable Expenses). Sehingga

besarnya biaya hutang yang sebenarnya tergantung dari besarnya biaya

hutang tingkat marjinal pajak (Marginal Tax Rate). Seandainya

perusahaan mempunyai Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp. 50.000.000,-

dan Tax Rate sebesar 40% berarti perusahaan kena pajak sebesar Rp.

20.000.000,-.

Jika besarnya bagi hasil yang harus dibayarkan perusahaan setiap

tahun sebesar Rp. 50.000.000,- itu mengurangi Penghasilan Kena Pajak

(PKP) maka beban bagi hasil tersebut menghemat pajak sebesar Rp.

20.000.000,- [Rp. 20.000.000,- (Rp. 50.000.000 – Rp. 50.000.000) x 0,4].

Dapat disimpulkan bahwa hutang biaya efektif sebenarnya adalah Rp.

Page 44: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

33

30.000.000 (Rp. 50.000.000 - Rp. 20.000.000). Perusahaan membayar

bagi hasil kepada kreditor sebesar Rp. 20.000.000,- dari penghemat

pajak. Dengan kata lain pemerintah yang mensubsidi Rp. 20.000.000,-

biaya hutang perusahaan. Ilustrasi perhitungan diatas dapat

disederhanakan sebagai berikut:

Kd = Rd (1-T)

Dimana:

Kd = Biaya hutang efektif

Rd = Biaya hutang sebelum mengurangi penghasilan kena pajak

T = Tingkat marjinal pajak

4. Biaya Saham Preferen

Saham preferen adalah surat berharga yang mempunyai konsep

perpetual (tidak pernah mature atau jatuh tempo). Saham preferen

mempunyai deviden yang tetap dan biasanya dalam bentuk presentase

dari nilai perusahaan. Nilai saham preferen merupakan present value dari

semua deviden yang diterima investor dimasa yang akan datang.

KPs = D/P

Dimana:

KPs = Biaya prefferen stock atau tingkat return

D = Deviden

Page 45: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

34

P = Harga atau nilai prefferen stock

5. Biaya Saham Biasa

Biaya saham biasa dapat terjadi melalui 2 (dua) komponen. Yang

pertama adalah melalui internal, yaitu dari laba ditahan perusahaan, dan

yang kedua adalah melalui eksternal dengan mengeluarkan saham biasa

yang baru.

Capital yang diperoleh melalui internal dapat terjadi setelah

perusahaan membagikan labanya kepada kreditor dan pemegang saham

preferen. Sisa laba dimiliki oleh common shareholders. Manajemen

perusahaan dapat membagikan sisa laba ini dalam bentuk cash devidend

atau dapat menahannya untuk diinvestasikan kembali. Jika ternyata laba

digunakan untuk investasi maka para common shareholders tentu saja

secara rasional akan meminta tingkat pengembalian yang mereka

harapkan jika mereka mengelolanya sendiri setelah menerima dalam

bentuk deviden. Biaya internal ini adalah opportunity cost dari pemegang

saham. Opportunity cost adalah apa yang shareholders dapatkan dari

penggunaan dana ini pada tingkatan risiko yang sama.

Perbedaan yang ada antara biaya internal dengan eksternal

hanyalah pada biaya dalam mengeluarkan saham biasa (cost of issuing

common stock). Kalau biaya internal merupakan opportunity cost dari

Page 46: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

35

pengguna dana (laba), maka biaya eksternal (modal yang didapat dari

penjualan saham baru) merupakan penjumlahan dari opportunity cost

dan biaya mengeluarkan common stock.

Biaya untuk mengeluarkan common stock sulit untuk diestimasi

karena sifat dasarnya itu sendiri berupa ketidakpastian arus kas (cash

flow) kepada para pemegang saham. Para pemegang saham common

stock menerima return investasinya dari deviden dan perubahan nilai

saham yang mereka miliki. Besarnya deviden juga tidak tetap seperti

pada saham preferen. Belum lagi sering terjadi pihak manajemen

perusahaan dengan otoritasnya menentukan sendiri besarnya deviden

yang dibayarkan kepada shareholders. Perubahan nilai atau harga saham

juga sulit diestimasi karena dipengaruhi oleh ekspektasi investor

terhadap arus kas perusahaan dimasa yang akan datang.

Didalam teori keuangan ada bermacam-macam pendekatan yang

dipakai untuk menghitung besarnya biaya common stock, akan tetapi

Dividend Valuation Model (DVM) dan CAPM merupakan model yang

sudah umum dan sangat populer. Setiap model atau metode mempunyai

asumsi yang berbeda-beda dalam membangun fondasi rumusan metode

tersebut sehingga akan menghasilkan perhitungan yang berbeda-beda

pula.

Page 47: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

36

a. Dividend Valuation Model (DVM)

Metode ini berangkat dari asumsi bahwa harga saham bukanlah

sesuatu yang penting dibandingkan dengan present value dari cash

deviden dimasa yang akan datang. Perhitungan cost common stock

dengan metode ini sebenarnya mempunyai dasar yang sama dengan

perhitungan cost preffered stock. Bedanya hanya pada diikutsertakannya

komponen tingkat pertumbuhan deviden. Perhitungannya adalah sebagai

berikut:

P = D1 / (Ks – 9); D1 = D0 + (1 – 9)

Maka cost common stock adalah:

Ks = (D1 / P) = G

Dimana:

P = Nilai atau harga saham

D0 = Deviden pada periode sekarang

D1 = Deviden pada periode berikut

Ks = Cost Common Stock atau tingkat return

G = Tingkat pertumbuhan deviden

Model ini mempunyai beberapa kelemahan yang patut dinyatakan, yaitu:

Page 48: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

37

1. Bagaimana jika pertumbuhan deviden tidak tetap? Model ini

mengakomodasi perhitungan untuk saham yang mempunyai

tingkat pertumbuhan yang tidak tetap.

2. Bagaimana jika deviden ditunda pembayarannya? dalam kasus ini

D1 akan menjadi 0, berarti nilai atau harga saham akan menjadi 0

juga. Hal ini tentu saja tidak masuk akal. Begitu pula kasusnya pada

current deviden, bagaimana dengan expected deviden?

3. Bagaimana jika ternyata tingkat pertumbuhan deviden lebih besar

dari tingkat pengembalian yang diharapkan (required rate of

return)? Bagaimana harga saham akan negatif, dan tidak mungkin

bukan?

b. Capital Asset Pricing Models (CAPM)

CAPM pada awalnya diperkenalkan pada awal tahun 1960 oleh

Sharpe, Litner, dan Mossin. CAPM menjelaskan keseimbangan antara

tingkat rasio yang sistematis dan tingkat keuntungan yang disyaratkan

sekuritas portofolio. Konsep CAPM digunakan untuk mengkuantifikasikan

hubungan antara risk dan return. Titik awal asumsinya adalah investor

memegang portofolio yang telah didiversifikasi itu dapat dioptimalkan

atau diminimalkan, logikanya resiko yang secara keseluruhan yang ada

dalam portofolio itu berhubungan dengan pergerakan pasar secara

Page 49: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

38

keseluruhan yang berarti resiko pasarlah yang menentukan nilai

investasi. CAPM terdiri atas asumsi dibawah ini:

1). Tidak adanya biaya transaksi.

2). Investasi sepenuhnya bisa dipecah-pecah (fully disible).

3). Tidak ada pajak penghasilan bagi pemodal.

4). Para pemodal tidak bisa mempengaruhi harga saham dengan

tindakan buy and selling saham (analog dengan teori pasar

persaingan sempurna.

5). Semua aktivitas bisa diperjualbelikan.

6). Pemodal mempunyai penghasilan yang homogen.

7). Pemodal diasumsikan akan bertindak semata-mata atas

pertimbangan expected value dan deviasi standar tingkat

keuntungan portofolio.

Pada prakteknya asumsi diatas tidak realistis. Ilustrasi dari metode

CAPM, yaitu:

)( RfRmRfKe

Dimana:

Ke = Tingkat hasil minimum para pemegang saham

Rf = Tingkat bebas risiko Risk free rate of return

= Beta coefficient for the merket portofolio

Page 50: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

39

Berdasarkan rumus untuk menghitung tingkat pengembalian saham

biasa tersebut, maka variabel yang diamati adalah

22

xxn

yxxyn

Dimana:

n = Banyaknya periode pengamatan

x = Tingkat keuntungan portofolio pasar (Rm)

y = Tingkat keuntungan suatu saham (Ri)

Tingkat keuntungan portofolio atau return pasar (Rm)

Return pasar diperoleh dari besarnya keuntungan seluruh saham yang

beredar di bursa efek. Perhitungan return pasar didasarkan atas Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar modal, dan perhitungan return

pasar ini dapat dilakukan dengan rumus:

1

1

IHSGt

IHSGtIHSGtRm

Dimana:

Rm = Tingkat pengambilan pasar bulan ke t.

IHSG t = IHSG bulan ke t

IHSG t-1 = IHSG bulan ke t-1

Page 51: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

40

Tingkat keuntungan suatu saham atau return individual (Ri)

Return individual dihitung berdasarkan data perkembangan harga

saham individual dan jumlah deviden yang dibagikan. Perhitungan

return individual dapat dilakukan dengan rumus:

1

1

PT

PTPTRi

Dimana:

PT = Harga saham atau lembar pada periode t

PT-1 = Harga saham atau lembar pada periode t-1

Kelemahan dalam metode ini adalah:

a. menghitung besarnya cost common stock model ini sangat

bergantung pada nilai historis. Tingkat pengembalian saham dan

tingkat pasar merupakan perhitungan model CAPM menggunakan

nilai historis, sedangkan nilai historis tidak merefleksikan future.

b. Sensitivitas stock return dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu.

Misalnya jika perusahaan merubah struktur modalnya.

Page 52: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

41

c. Jika saham perusahaan tidak diperdagangkan secara umum maka

tidak ada sumber informasi untuk menhitung biaya modalnya

(sekalipun itu nilai historis).

H. Biaya Rata-Rata Modal Tertimbang (WACC)

Investor dan kreditur yang melakukan investasi dalam sebuah

perusahaan menginginkan opportunity cost yang minimal sama dengan

pengembalian yang mereka terima dari investasi lain. Opportunity cost ini

adalah biaya modal perusahaan yaitu tingkat pengembalian minimum

yang dapat dihasilkan oleh perusahaan dengan aset yang ada dan tetap

memenuhi harapan dari para pemberi modal.

Weighted Average Cost of Capital adalah gabungan dari masing-

masing biaya modal dari perusahaan dan presentase dari masing-masing

capital structure, yaitu hutang jangka panjang dan saham biasa dimana

tujuan WACC adalah menghitung cost of capital perusahaan secara

keseluruhan.

Adapun rumus menghitung WACC sebagai berikut:

WACC = (Kd x Wd) + (Ke x We)

Dimana:

Kd = Cost of debt setelah pajak (%)

Page 53: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

42

Wd = Presentase total hutang jangka panjang terhadap struktur

modal

Ke = Cost of Equity (%)

We = Presentase saham biasa dalam struktur modal

Page 54: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

43

BAB III

GAMBARAN UMUM

1. Sejarah Berdirinya PT. Bank Syariah Mega Indonesia

Perjalanan PT. Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank

umum bernama PT. Bank Umum Tugu yang berkedudukan di Jakarta. Pada

tahun 2001, Para Group (PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan

Investama), kelompok usaha yang juga menaungi PT Bank Mega, Tbk., Trans TV,

dan beberapa Perusahaan lainnya, mengakuisisi PT Bank Umum Tugu untuk

dikembangkan menjadi bank syariah. Hasil konversi tersebut, pada 25 Agustus

2004 PT. Bank Umum Tugu resmi beroperasi syariah dengan nama PT. Bank

Syariah Mega Indonesia.

Komitmen penuh PT Para Global Investindo sebagai pemilik saham

mayoritas untuk menjadikan PT Bank Syariah Mega Indonesia sebagai bank

syariah terbaik, diwujudkan dengan mengembangkan bank ini melalui pemberian

modal yang kuat demi kemajuan perbankan syariah dan perkembangan ekonomi

Indonesia pada umumnya. Penambahan modal dari Pemegang Saham merupakan

landasan utama untuk memenuhi tuntutan pasar perbankan yang semakin

meningkat dan kompetitif. Dengan upaya tersebut, PT. Bank Syariah Mega

Indonesia yang memiliki semboyan "untuk kita semua" tumbuh pesat dan

Page 55: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

44

terkendali serta menjadi lembaga keuangan syariah ternama yang berhasil

memperoleh berbagai penghargaan dan prestasi.

Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya,

PT. Bank Syariah Mega Indonesia selalu berpegang pada azas profesionalisme,

keterbukaan dan kehati-hatian. Didukung oleh beragam produk dan fasilitas

perbankan terkini, PT. Bank Syariah Mega Indonesia terus berkembang, hingga

saat ini memiliki 15 jaringan kerja yang terdiri dari kantor cabang, cabang

pembantu dan kantor kas yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Pulau

Jawa dan di luar Jawa.

Guna memudahkan nasabah dalam memenuhi kebutuhannya di bidang

keuangan, PT Bank Syariah Mega Indonesia juga bekerjasama dengan PT

Arthajasa Pembayaran Elektronis sebagai penyelenggara ATM Bersama serta

PT. Rintis Sejahtera sebagai penyelenggara ATM Prima dan Prima Debit. Ini

dilakukan agar nasabah dapat melakukan berbagai transaksi perbankan dengan

lebih efisien, praktis, dan nyaman.

2. Struktur Organisasi PT. Bank Syariah Mega Indonesia

Dewan Pengawas Syariah

a. K.H. Ma’ruf Amin Ketua DPS

b. Dr. H. A. Satori Ismail Anggota DPS

c. Kanny Hidaya Y. Anggota DPS

Dewan Komisaris

Page 56: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

45

a. Mar’ie Muhammad Komisaris Utama

b. Dudi Hendrakusuma Syahlani Komisaris

c. Ari Prabowo Komisaris

Dewan Direksi

a. Beny Witjaksono Direktur Utama

b. Ani Murdiati Direktur Bisnis

c. Haryanto Budi Purnomo Direktur Compliance & HCM

3. Visi Dan Misi PT. Bank Syariah Mega Indonesia

VISI

Bank Syariah Kebanggaan Bangsa.

MISI

Memberikan jasa layanan keuangan syariah terbaik bagi semua kalangan,

melalui kinerja organisasi yang unggul, untuk meningkatkan nilai tambah bagi

stakeholder dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa.

NILAI - NILAI

Visioner, Amanah, Profesional, Konsisten, Interpreneurship, Teamwork dan

Berbagi.

PENGHARGAAN

a. Bank Syariah Terbaik 2007 Versi Majalah Investor.

b. Bank non devisa terefisien 2007 Versi Bisnis Indonesia.

c. The Most Growing Earning Asset Market Share Sharia Bank 2006 Versi

Karim Businss Consulting.

Page 57: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

46

d. The Most Growing Third Party Fund Market Share Sharia Bank 2006 Versi

Karim Business Consulting.

e. Bank Umum Syariah terbaik Peringkat 2 tahun 2006 versi karim Business

Consulting.

f. Bank Mega Syariah meraih predikat " sangat bagus " untuk kinerja tahun

2004 versi Majalah Infobank.

4. Produk Produk PT. Bank Syariah Mega Indonesia

a. Produk Pendanaan

1) Mega Syariah Tama (Leluasa dan Sesuai Syariah)

Mega Syariah Tama, leluasa dan sesuai syariah adalah simpanan

wadiah yang memungkinkan investasi sesuai syariah sekaligus

memperoleh kemudahan mengelola dana selayaknya tabungan.

2) Mega Syariah Fleksi (Simpanan Fleksibel Sesuai Syariah)

Mega Syariah Fleksi, simpanan fleksibel sesuai syariah adalah

simpanan dengan konsep syariah titipan (wadiah) yang dapat Anda

manfaatkan untuk berinvestasi dalam waktu yang lebih leluasa.

3) Mega Syariah Pendidikan (Perencanaan Dana Pendidikan Sesuai Syariah)

Mega Syariah Pendidikan, perencanaan dana pendidikan sesuai

syariah. Anda ingin merencanakan dan mewujudkan masa depan yang

indah bagi buah hati anda tercinta sejak dini? Bank Mega Syariah

mewujudkannya melalui Mega Syariah Pendidikan.

Page 58: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

47

4) Mega Syariah Umrah (Memudahkan Langkah Ke Tanah Suci)

Mega Syariah Umrah, untuk memudahkan anda mempersiapkan

biaya perjalanan umrah dengan simpanan terencana sesuai syariah, Bank

Mega Syariah menawarkan Mega Syariah Umrah.

Dengan fasilitas ini persiapan biaya umrah akan lebih pasti karena

dapat diangsur setiap bulannya.

5) Mega Syariah Giro (Rekening Koran Wadiah)

Mega Syariah Giro, adalah rekening koran wadiah yang

kemungkinan anda mengelola dana dengan nyaman sesuai kebutuhan.

Menyimpan dana sesuai syariah dan mendapatkan kemudahan

bertransaksi melalui cek dan bilyet giro? mengapa tidak? Mega Syariah

Giro dari Bank Mega Syariah bisa menjawab kebutuhan anda.

6) Mega Syariah Depo (Deposito Sesuai Syariah)

Mega Syariah Depo, simpanan berjangka mudharabah yang bukan

hanya memberikan nisbah bagi hasil yang relatif tinggi, tetapi juga dapat

dijadikan fasilitas jaminan untuk kebutuhan pembiayaan anda.

Bagi anda yang ingin menginvestasikan dana sesuai syariah

Page 59: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

48

sekaligus mendapatkan keuntungan optimal, Mega Syariah Depo dari

Bank Mega Syariah adalah pilihan yang tepat.

b. Produk Pembiayaan

1) Syariah Mega Oto (Pembiayaan Kepemilikan Mobil Sesuai Syariah)

Mega Syariah Oto adalah fasilitas pembiayaan kepemilikan

kendaraan dengan konsep secara syariah jual beli (murabahah) yang

dapat diangsur dengan jumlah yang tetap setiap bulannya, dalam jangka

waktu yang disepakati.

2) Syariah Mega Griya (Pembiayaan Kepemilikan Rumah Sesuai Syariah)

Mega Syariah Griya adalah fasilitas pembiayaan pemilikan rumah,

apartemen ataupun renovasi dan pembangunan rumah dengan konsep

syariah jual beli (murabahah) dengan angsuran tetap selama jangka waktu

yang disepakati.

3) Syariah Mega Multi

Mega Syariah Multi adalah fasilitas pembiyaan untuk keperluan

barang konsumtif yang merupakan barang halal dengan konsep syairah

jual beli (murabahah) dengan angsuran tetap selama jangka waktu yang

disepakati.

Page 60: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

49

4) Syariah Mega Invest

Mega Syariah Invest adalah fasilitas pembiayaan kepada pengusaha

atau perusahaan untuk keperluan pengadaan barang investasi dengan

konsep syariah jual beli atau bagi hasil dengan kemudahan proses dan

persyaratannya.

5) Syariah Mega Capital

Mega Syariah Capital adalah fasilitas pembiayaan kepada

pengusaha atau perusahaan untuk tujuan modal kerja usaha, di mana

pemberian modal biaya tersebut dapat secara penuh atau sharing dana

berdasarkan sistem bagi hasil.

6) Syariah Mega Garansi

Mega Syariah Garansi adalah fasilitas penjaminan tertulis yang

diberikan Bank Mega Syariah kepada penerima jaminan untuk keperluan

nasabah dalam melaksanakan proyek tertentu.

7) Syariah Mega Emas (Fasilitas Gadai Sesuai Syariah)

Mega Syariah Emas adalah fasilitas pinjaman dana yang sesuai

prinsip syariah dengan menggandakan barang berharga berupa perhiasan

emas, emas batangan dan koin emas, tanpa dikenakan bunga atau margin.

c. Jasa Dan Layanan

1) Syariah Mega Card

Page 61: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

50

Mega Syariah Card merupakan fasilitas kartu ATM serbaguna bagi

nasabah rekening tabungan Bank Mega Syariah yang dapat digunakan

untuk penarikan tunai pada seluruh ATM berlogo ATM Bersama.

2) Syariah Mega Safe Deposit Box

Mega Syariah Safe Deposit Box adalah fasilitas penyimpanan

barang berharga (safe deposit box) dengan berbagai ukuran dan harga

hemat14

.

14

“Profil Bank Syariah Mega Indonesia”, diakses pada 22 Januari 2011 dari www.megasyariah.co.id//profil

Page 62: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

51

BAB IV

PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE

ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

Langkah awal untuk mendapatkan nilai EVA adalah pertama dengan

mengitung laba bersih setelah pajak (NOPAT), laba bersih setelah pajak (NOPAT)

dibagi menjadi dua yaitu NOPAT Financing Approach dan NOPAT Operating

Approach. Langkah kedua dengan menghitung modal (capital). Modal adalah

seluruh modal yang diinvestasikan (invested capital) dan diambil rata-ratanya dan

modal awal (modal pada akhir tahun lalu) dan modal akhir (modal pada akhir tahun

berjalan) dengan asumsi bahwa manajemen mengunakan modal tersebut untuk

mengelola perusahaan selama kurun waktu satu tahun berjalan.

Setelah NOPAT dan modal didapat selanjutnya adalah menghitung tingkat

biaya modal rata-rata tertimbang (rWACC) untuk kemudian dikalikan terhadap modal

agar didapat capital charge. Dan terakhir adalah menghitung nilai EVA itu sendiri.

A. KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH MEGA INDONESIA DENGAN METODE EVA

1. PERHITUNGAN NOPAT

NOPAT dihitung melalui pendekatan finansial dan penyesuaian yang

diperlukan pada pendapatan (laba bersih) adalah dengan menambahkan

beban bagi hasil setelah pajak, hak minoritas atas perusahaan anak serta

penyesuaian terhadap ekuivalen ekuitas yaitu pajak yang ditangguhkan

Page 63: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

52

(deffered income tax) serta perubahan penyisihan terhadap aktiva produktif

serta hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan.

Hasil analisis yang dilakukan terhadap laporan keuangan PT. Bank

Syariah Mega Indonesia menunjukkan adanya penyesuaian terhadap ekuitas

ekuivalen. Penyesuaian terhadap ekuitas ekuivalen yang harus ditambahkan

ke pendapatan sebagai penyesuaian yaitu: kenaikan pajak tangguhan,

kenaikan penyisihan aktiva produktif, penambahan terhadap hak minoritas

atas laba bersih anak perusahaan, kemudian dilakukan penyesuaian terhadap

beban bagi hasil agar tidak double counting pada perhitungan NOPAT

operating approach, karena beban bagi hasil sudah termasuk pada biaya dana

(cost of fund) yang dikeluarkan pada kegiatan operasional manajemen.

Tabel 4.1 Perhitungan NOPAT financing approach

PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA, Tbk

NOPAT financing approach

(dinyatakan dalam jutaan rupiah)

2006 2007 2008 2009 2010

LABA BERSIH 203,303 114,119 467,255 660,293 546,921

Kenaikan pajak

tangguhan 124,855 15,856 25,572 (89,088) (38,293)

Kenaikan penyisihan

aktiva produktif 0 93,006 372,192 311,129

201,462

Hak minoritas atas

laba bersih

perusahaan

(1,561) 14,388 1,721 (1,453) (886)

Adjusted expenses

agar tidak double

counting

2,202,119 2,268,054 1,404,287 1,126,790 1,976,122

Page 64: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

53

NOPAT

FINANCING

APPROACH

2,528,715 2,532,423 2,271,027 2,007,671 2,685,326

Sumber: Laporan keuangan Bank Syariah Mega Indonesia yang telah diolah

NOPAT (Net Operating Profit After Tax) Financing Approach

diperoleh berdasarkan penyesuaian terhadap ekuitas ekuivalen yang harus

ditambahkan ke pendapatan dari semua pembiayaan sesuai dengan akunnya

masing-masing pada tiap tahunnya maka diperoleh hasil berturut-turut dari

tahun 2006 sebesar Rp 2.528.715, pada tahun 2007 mengalami peningkatan

menjadi Rp 2.532.423, pada tahun 2008 mengalami penurunan menjadi

sebesar Rp 2.271.027, pada tahun 2009 kembali terjadi penurunan yang cukup

signifikan menjadi sebesar Rp 2.007.671, namun pada tahun 2010 mengalami

kenaikan yang melebihi tahun-tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp

2.685.326. penyebab naik turunnya nilai tersebut terpengaruh akibat dari

kondisi pembiayaan (financing) yang tidak bisa diprediksikan. Kondisi

pembiayaan yang diberikan pada tahun 2006 sebesar Rp 1.873.060 juta dan

Rp 2.147.699 juta pada tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar 12,79%

atau sebesar Rp 274.639 juta, dikarenakan adanya perubahan strategi

pembiayaan dari konsumer ke komersial. Pembiayaan pada tahun 2008

sebesar Rp 3.195.592 juta menurun sebesar Rp 1.101.110 juta atau sebesar

52,57% dari tahun 2009 yang jumlahnya sebesar Rp 2.094.82 juta, hal ini

dikarenakan jumlah pembiayaan ke sektor komersial menurun karena tingkat

resiko pembiayaan macet yang pada tahun 2008 sebesar 5,2% diprediksi akan

Page 65: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

54

bertambah pada tahun 2009 jika pembiayaan ditambah. Namun pada tahun

2010 pembiayaan mengalami kenaikan sebesar Rp 4.460 miliar. Jumlah

tersebut sangat signifikan dikarenakan semakin berkurangnya NPF. Pada

tahun 2006 NPF sebesar 1,32%, 2007 sebesar 1%, 2008 sebesar 1,50%, 2009

sebesar 3,52%, dan pada 2010 sebesar 2,08%. Posisi NPF tersebut masih

tergolong sangat baik karena masih berada dibawah standar maksimal yang

diberikan Bank Indonesia yaitu sebesar 5%.

Tabel 4.2 Perhitungan NOPAT operating approach

PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA, Tbk

NOPAT operating approach

(dinyatakan dalam jutaan rupiah)

2006 2007 2008 2009 2010

Pendapatan bagi hasil 2,381,391 2,776,935 2,427,704 2,507,839 3,713,324

Beban bagi hasil

(adjusted agar tidak

double counting)

0 0 0 0 0

Beban provisi dan

komisi (13,246) (31,950) (3,522) (8,014)

(10,910)

Pendapatan bagi hasil,

net 2,368,645 2,744,985 2,424,182 2,499,825 3,702,414

Pendapatan

operasional lainnya 457,031 399,266 410,568 551,580

410,835

Beban operasional

lainnya (601,963) (760,286) (721,630) (980,127)

(1,209,044)

Pendapatan

operasional, net 2,223,712 2,383,965 2,113,120 2,071,278

2,904,205

Pendapatan non

operasional, net 55,791 54,522 109,838 120,718 19,708

EBT (earning before

taxes) 2,279,503 2,438,487 2,222,958 2,191,996

2,923,913

Operating taxes 124,357 14,696 22,497 (95,237)

(200,294)

Page 66: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

55

Pos-pos luar biasa 0 63,384 0 0

0

Laba setelah pajak 2,403,860 2,516,567 2,245,455 2,096,759

2,723,619

(+) Kenaikan pajak

penangguhan 124,855 15,856 25,572 (89,088)

(38,293)

NOPAT

OPERATING

APPROACH

2,528,715 2,532,423 2,271,027 2,007,671 2,685,326

Sumber: Laporan keuangan Bank Syariah Mega Indonesia yang telah diolah

NOPAT (Net Operating Profit After Tax) Operating Approach

diperoleh berdasarkan penyesuaian terhadap ekuitas ekuivalen yang harus

ditambahkan ke pendapatan dari semua pembiayaan sesuai dengan akunnya

masing-masing pada tiap tahunnya maka diperoleh hasil berturut-turut dari

tahun 2006 sebesar Rp 2.528.715, pada tahun 2007 mengalami peningkatan

menjadi Rp 2.532.423, pada tahun 2008 mengalami penurunan menjadi

sebesar Rp 2.271.027, pada tahun 2009 kembali terjadi penurunan yang cukup

signifikan menjadi sebesar Rp 2.007.671, namun pada tahun 2010 mengalami

kenaikan yang melebihi tahun-tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp

2.685.326. Hampir sama dengan NOPAT Financing Approach yang nilainya

naik turun akibat kondisi financing yang tidak bisa diprediksi, pada NOPAT

Operating Approach naik turunnya nilai tersebut dipengaruhi oleh biaya

operasional yang tidak bisa diprediksi pula. Pada tahun 2006 biaya

operasional sebesar Rp 42.110 juta mengalami kenaikan sebesar 53,05% atau

sebesar Rp 22.339 juta menjadi Rp 54.449 juta pada tahun 2007. Pada tahun

2008 sebesar Rp 18.020 juta mengalami kenaikan sebesar 81,06% atau

Page 67: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

56

sebesar Rp 14.606 juta menjadi Rp 32.626 juta pada tahun 2009. Terakhir

pada tahun 2010 sebesar Rp 285 miliar.

Tabel 4.3 Perbandingan NOPAT financing approach dengan NOPAT operating approach

(dinyatakan dalam jutaan rupiah)

2006 2007 2008 2009 2010

Average NOPAT

operating approach 2,528,715 2,532,423 2,271,027 2,007,671 2,685,326

Average NOPAT

financing approach 2,528,715 2,532,423 2,271,027 2,007,671

2,685,326

Selisih 0 0 0 0

0

Sumber: Laporan keuangan Bank Syariah Mega Indonesia yang telah diolah

Dengan demikian maka perbandingan nilai NOPAT financing

approach dan NOPAT operating approach dari tahun 2006 sampai 2010 secara

berturut-turut memiliki hasil yang identik sebagaimana dilihat melalui tabel.

Dapat diartikan tidak ada manipulasi laporan baik yang ditambah maupun

dikurangi dari laporan tersebut karena keduanya memiliki selisih nilai 0.

Berarti juga nilai tersebut seperti apa adanya ketika dilaporkan.

2. PERHITUNGAN MODAL

Modal dihitung berdasarkan pendekatan finansial maupun

pendekatan operating dan dilakukan penyesuaian pada nilai ekuitas dengan

menambahkan seluruh kewajiban hutang yang menanggung beban baik jangka

Page 68: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

57

panjang maupun jangka pendek, menambahkan hak minoritas atas perusahaan

anak, mengurangi pajak yang ditangguhkan, mengurangi penyisihan

penghapusan pada rekening administratif serta menambahkan penyisihan

piutang ragu-ragu.

Tabel 4.4 Capital Financing Approach

PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA, Tbk

CAPITAL FINANCING APPROACH

(dinyatakan dalam jutaan rupiah)

2006 2007 2008 2009 2010

Nilai Ekuitas 1,216,782 1,176,127 1,975,226 2,363,001

3,966,113

(+) Jumlah

kewajiban

hutang

21,737,905 21,354,699 21,765,864 28,428,557 37,610,301

(+) Hak

minoritas

atas aktiva

bersih anak

perusahaan

2,005 6,736 8,239 6,754 3,447

(-)

Penyisihan

penghapusan

pada

rekening

administratif

(4,724) (9,784) (4,533) (5,193) (5,652)

(-) Pajak

tangguhan (124,906) (140,762) (166,334) (77,246)

(38,953)

(+)

Penyisihan

piutang

ragu-ragu

550,559 540,464 604,424 703,735 638,441

Jumlah

Capital (awal 23,377,621 23,227,480 24,182,886 31,419,608

42,173,697

Page 69: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

58

dan akhir)

Average

Capital

Financing

Approach

23,377,621 23,302,550 23,705,183 27,801,247 36,796,653

Sumber: Laporan keuangan Bank Syariah Mega Indonesia yang telah diolah

Average Capital Financing Approach dihitung berdasarkan

pendekatan finansial, pada tahun 2006 diperoleh nilai sebesar Rp 23.377.621,

pada tahun 2007 mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp 23.302.550, hal

tersebut juga bertambah pada tahun 2008 menjadi sebesar Rp 23.705.183,

pada tahun 2009 meningkat cukup besar menjadi sebesar Rp 27.801.247, dan

terakhir pada tahun 2010 terjadi peningkatan yang sangat signifikan menjadi

sebesar Rp 36.796.653. Dari tahun 2006 hingga tahun 2010 terjadi

peningkatan dari tahun ke tahun, hal tersebut dikarenakan meningkatnya

jumlah kewajiban hutang dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang

diperoleh dari laporan keuangan, tahun 2006 sebesar Rp 2.157.554, pada

tahun 2007 sebesar Rp 2.169.454, pada tahun 2008 sebesar Rp 2.646.251,

pada tahun 2009 sebesar Rp 3.947.372, dan pada tahun 2010 sebesar Rp 4.041

miliar.

Tabel 4.5 Capital Operating Approach

PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA, Tbk

Capital operating approach

(dinyatakan dalam jutaan rupiah)

2006 2007 2008 2009 2010

Page 70: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

59

AKTIVA

Kas 256,642 291,504 300,286 370,961

463,751

Giro pada BI 861,214 874,772 941,130 1,546,208 2,492,585

Giro pada bank

lain 329,997 428,638 380,007 352,425

268,960

Penempatan

pada bank lain

dan BI, net

1,951,418 2,033,003 1,555,991 1,933,932 2,449,628

Surat-surat

berharga, net 1,326,824 1,059,269 705,853 4,249,753 4,932,800

Surat-surat

berharga yang

dibeli yang janji

dijual kembali,

net

53,798 0 0 0 0

Tagihan

derivatif, net 14,036 329 2,697 5,241

10,809

Pembiayaan

yang diberikan,

net

8,930,870 11,755,933 14,407,877 21,091,762 29,309,860

- pihak yang mempunyai hubungan istimewa

141,355 163,144 171,950 16,519 60,476

- pihak ketiga 8,789,516 11,052,325 13,631,503 20,371,508

28,610,943

- penyisihan penghapusan

0 0 0 0 0

Tagihan

akseptasi, net 58,097 111,437 220,849 389,117

686,523

Obligasi

pemerintah 8,350,238 5,571,946 4,667,640 0 0

Penyertaan

- penyertaan sementara, net

0 4,557 975 89,151 75,614

- penyertaan jangka panjang, net

2,039 2,864 24,999 28,436 14,589

Aktiva tetap, net 287,048 281,590 376,855 389,310 440,499

Aktiva lain-lain

yang dibayar 960,122 821,422 602,260 978,505 1,033,731

Page 71: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

60

dimuka,net

JUMLAH AKTIVA 23,382,345 23,237,264 24,187,419 31,424,801 42,179,349

Penyisihan

penghapusan

atas transaksi

pada rek.

Administratif

(4,724) (9,784) (4,533) (5,193) (5,652)

JUMLAH

CAPITAL (awal

dan akhir)

23,377,621 23,227,480 24,182,886 31,419,608 42,173,697

Average

Capital

Operating

Approach

23,377,621 23,302,550 23,705,183 27,801,247 36,796,653

Sumber: Laporan keuangan Bank Syariah Mega Indonesia yang telah diolah

Average Capital Operating Approach dihitung berdasarkan

pendekatan finansial, pada tahun 2006 diperoleh nilai sebesar Rp

23.377.621, pada tahun 2007 mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp

23.302.550, hal tersebut juga bertambah pada tahun 2008 menjadi sebesar

Rp 23.705.183, pada tahun 2009 meningkat cukup besar menjadi sebesar

Rp 27.801.247, dan terakhir pada tahun 2010 terjadi peningkatan yang

sangat signifikan menjadi sebesar Rp 36.796.653. Dari hasil tersebut nilai

rata-rata, modal awal dan modal akhir yang mempengaruhi peningkatan

dari tahun 2006 hingga tahun 2010. Berdasarkan data laporan keuangan

2006-2010 pada neraca pasiva jumlah tersebut terus bertambah seiring

dengan peningkatan jumlah dana pihak ketiga melalui produk tabungan,

dan giro yang termasuk dalam dana-dana murah. Pada tahun 2006 sebesar

Page 72: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

61

Rp 2.344.939, pada tahun 2007 sebesar Rp 2.561.804, pada tahun 2008

sebesar Rp 3.096.201, pada tahun 2009 sebesar Rp 4.381.991, dan pada

tahun 2010 sebesar Rp 4.637.730.

Tabel 4.6 Perbandingan Capital financing approach dengan Capital operating approach

(dinyatakan dalam jutaan rupiah)

2006 2007 2008 2009 2010

Average capital

operating approach 23,377,621 23,302,550 23,705,183 27,801,247

36,796,653

Average capital

financing approach 23,377,621 23,302,550 23,705,183 27,801,247 36,796,653

Selisih 0 0 0 0 0

Sumber: Laporan keuangan Bank Syariah Mega Indonesia yang telah diolah

Dari perbandingan tabel diatas nilai modal yang dipakai dalam

penelitian ini adalah nilai rata-rata dan modal awal (modal pada akhir tahun

lalu) dan modal akhir (modal pada akhir tahun berjalan)15 dengan asumsi

bahwa manajemen menggunakan modal tersebut untuk mengelola perusahaan

selama kurun waktu satu tahun berjalan. Dan hasil perhitungan sebagaimana

dapat dilihat pada tabel 4.4 dan tabel 4.5, hasil perhitungan melalui

pendekatan operating maupun financing menghasilkan nilai yang sama dari

tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 yaitu memiliki selisih nilai 0, seperti

pada tabel 4.6, yaitu membandingkan penghitungan kedua pendekatan

15

Young, S David, Stphen F, Byrne. 2001.”EVA and Value Based Management: A Practical Guide to Implementation. Mcgraw-Hill. New York. hal: 54

Page 73: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

62

tersebut. Dapat diartikan bahwa modal yang digunakan tidak ada manipulasi

laporan baik yang ditambah maupun dikurangi dari laporan tersebut karena

keduanya memiliki selisih nilai 0. Berarti juga nilai tersebut seperti apa adanya

ketika dilaporkan.

3. PERHITUNGAN WEIGTED AVERAGE COST OF CAPITAL (WACC)

Tingkat biaya rata-rata modal tertimbang (rWACC) merupakan

gabungan dari tingkat biaya modal atas hutang (rd) dan tingkat biaya modal

atas ekuitas (re), sesuai dengan porsinya pada struktur modal.

Tabel 4.7 Perhitungan biaya modal atas rata-rata tertimbang

PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA, Tbk

Weighted Average Cost of Capital (WACC)

(dinyatakan dalam jutaan rupiah)

2006 2007 2008 2009 2010

WACC

Jumlah hutang 20,430,750 19,271,652 20,182,577 25,165,920

34,894,930

Proporsi hutang 94.38% 92.89% 91.09% 91.42% 89.79%

Jumlah ekuitas 1,216,782 1,476,127 1,975,226 2,363,001

3,966,113

Proporsi ekuitas 5.62% 7.11% 8.91% 8.58%

10.21%

Proporsi hutang

+ekuitas

100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

Total Modal 21,647,531 20,747,779 22,157,803 27,528,921 38,861,043

Biaya Modal Atas

Hutang (Rd) 0,0754 0.0824 0.0487 0.0313 0.0396

Biaya Modal Atas

Ekuitas (Re) 0.1824 0.2112 0.1975 0.1474

0.1214

RWACC 0.0815 0.0915 0.0620 0.0413 0.0480

Sumber: Laporan keuangan Bank Syariah Mega Indonesia yang telah diolah

Page 74: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

63

RWACC diperoleh berdasarkan gabungan dari biaya modal atas hutang

dan tingkat biaya modal atas ekuitas yang mana pada tahun 2006 diperoleh

hasil sebesar 0.0815, pada tahun 2007 diperoleh hasil 0.0915, tahun 2008

dengan nilai 0.0620, tahun 2009 dengan nilai 0.0413, dan terakhir pada tahun

2010 dengan nilai 0.0480. Hasil tersebut berbeda-beda karena disesuaikan

dengan porsinya pada struktur modal.

a. Perhitungan Capital Charge

Capital Charge merupakan total biaya modal (total costs of capital) yaitu

hasil dari tingkat biaya modal rata-rata tertimbang (rWACC) dikalikan dengan

modal yang diinvestasikan.

Tabel 4.8 Perhitungan Capital Charge

PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA, Tbk

CAPITAL CHARGE

(dinyatakan dalam jutaan rupiah)

2006 2007 2008 2009 2010

WACC 8.15% 9.15% 6.20% 4.13% 4.80%

Invested

Capital 23,377,621 23,302,550 23,705,183 27,801,247 36,796,653

Capital

Charge 1,904,310 2,133,317 1,469,034 1,148,393 1,765,552

Sumber: Laporan keuangan Bank Syariah Mega Indonesia yang telah diolah

Page 75: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

64

Hasil perhitungan Capital Charge diperoleh dari hasil perkalian

antara WACC dengan modal yang diinvestasikan, pada tahun 2006 diperoleh

nilai sebesar Rp 1.904.310, tahun 2007 diperoleh nilai Rp 2.133.317, tahun

2008 diperoleh nilai Rp 1.469.034, pada tahun 2009 diperoleh nilai Rp

1.148.393, dan terakhir pada tahun 2010 diperoleh nilai sebesar Rp 1.765.552.

4. PERHITUNGAN NILAI EVA

Dengan seluruh komponen yang telah dihitung diatas maka kemudian

dapat dihitung nilai EVA PT. Bank Syariah Mega Indonesia, Tbk yaitu dengan

mengurangi NOPAT dengan capital charges, sebagaimana perhitungan dengan

menggunakan spread method maupun residual income method.

Penilaian kinerja melalui metode EVA menghasilkan nilai EVA yang

bervariasi. Hal ini disebabkan oleh jumlah capital yang dimiliki tiap tahunnya.

Nilai EVA yang positif pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 tingkat

pengembalian yang dihasilkan lebih besar dari tingkat biaya yang dikeluarkan.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan hal ini dapat terjadi, antara lain

besarnya marjin keuntungan dan rendahnya atau tidak adanya biaya

penelitian dan pengembangan. Secara umum nilai negatif pada EVA berarti

tingkat pengembalian yang diperoleh tidak mampu menutupi biaya modal

yang dikeluarkan.

Page 76: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

65

Tabel 4.9 Perhitungan Nilai EVA

PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA, Tbk

Economic Value Added (EVA)

(dinyatakan dalam jutaan rupiah)

2006 2007 2008 2009 2010

PERFORMANCE

SUMMARY

NOPAT 2,528,715 2,532,423 2,271,027 2,007,671

2,685,326

Average Capital 23,377,621 23,302,550 23,705,183 27,801,247 36,796,653

NOPAT/Average

Capital (r) 10.8% 10.9% 9.6% 7.2%

7.3%

Weighted Average Cost

of Capital (c*) 8.1% 9.2% 6.2% 4.1% 4.8%

EVA SPREAD METHOD

Profit Spread (r-c*) 2.7% 1.7% 3.4% 3.1%

2.5%

Average Capital 23,377,621 23,302,550 23,705,183 27,801,247 36,796,653

EVA= (r-c*) x Average

Capital 624,405 399,106 801,993 859,278

919,774

EVA RESIDUAL

INCOME METHOD

NOPAT 2,528,715 2,532,423 2,271,027 2,007,671

2,685,326

Weighted Average Cost

of Capital (c*) 8.1% 9.2% 6.2% 4.1%

4.8%

Average Capital 23,377,621 23,302,550 23,705,183 27,801,247 36,796,653

Capital Charge 1,904,310 2,133,317 1,469,034 1,148,393 1,765,552

EVA= NOPAT – Capital

Charge 624,405 399,106 801,993 859,278

919,774

Sumber: Laporan keuangan Bank Syariah Mega Indonesia yang telah diolah

Tabel 4.10 Perbandingan nilai EVA Spread Method dan EVA Residual Income Method

Page 77: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

66

(dinyatakan dalam jutaan rupiah)

2006 2007 2008 2009 2010

EVA Spread Method 624,405 399,106 801,993 859,278

919,774

EVA Residual Income

Method 624,405 399,106 801,993 859,278 919,774

Selisih 0 0 0 0

0

Sumber: Laporan keuangan Bank Syariah Mega Indonesia yang telah diolah

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan konsep EVA

terlihat bahwa nilai EVA akan positif apabila nilai NOPAT melebihi capital

charge yang berarti terjadi penciptaan nilai tambah dan nilai EVA akan

meningkat apabila peningkatan nilai NOPAT lebih besar dan peningkatan

capital charge yang berarti terjadi peningkatan atau perbaikan nilai tambah

walaupun mungkin nilai EVA masih negatif.

Pada tahun 2006 manajemen berhasil menciptakan nilai EVA positif

sebesar Rp 624,405 (dalam jutaan rupiah), dengan nilai NOPAT Rp 2,528,715

(dalam jutaan rupiah) serta capital charge dengan nilai Rp 1,904,310 (dalam

jutaan rupiah) dan perusahaan meraih laba bersih sebesar Rp 203,303 (dalam

jutaan rupiah). Capital charge dipengaruhi oleh komponen biaya modal atas

ekuitas (cost of equity) dan biaya modal atas hutang (cost of debt). Pada tahun

2006 tingkat pengembalian atas modal (r = NOPAT/Average capital) sebesar

10.8%, sedangkan tingkat biaya modal (rWACC) 8.1%. artinya telah tercipta

nilai tambah yang berhasil diciptakan oleh manajemen karena adanya selisih

Page 78: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

67

yang positif antara tingkat pengembalian atas modal (r) dengan tingkat biaya

modal (rWACC). Penyesuaian pada NOPAT dilakukan atas hal yang

menyangkut kenaikan pajak tangguhan, kenaikan penyisihan aktiva produktif,

kenaikan hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan serta adjusted

terhadap beban bagi hasil agar tidak double counting.

Pada tahun 2007, terjadi penurunan nilai EVA walaupun nilai yang

tercipta tidak negatif, nilai EVA tahun 2006 sebesar Rp 399,106 (dalam jutaan

rupiah). Dibandingkan dengan tahun sebelumnya nilai EVA mengalami

penurunan sebesar 36.08%. NOPAT mengalami peningkatan sebesar Rp

2,532,423 (dalam jutaan rupiah) artinya meningkat sebesar 0.15%. Capital

charge meningkat menjadi Rp 2,133,317 (dalam jutaan rupiah) dibandingkan

tahun sebelumnya, artinya meningkat sebesar 12.03%. Perusahaan meraih

laba sebesar Rp 141,119 (dalam jutaan rupiah). Pada tahun 2007 tingkat

pengembalian atas modal (r = NOPAT/Average capital) sebesar 10.9%,

sedangkan tingkat biaya modal (rWACC) 9.2%. artinya telah tercipta nilai

tambah yang berhasil diciptakan oleh manajemen karena adanya selisih yang

positif antara tingkat pengembalian atas modal (r) dengan tingkat biaya modal

(rWACC). Penyesuaian pada NOPAT dilakukan atas hal yang menyangkut

kenaikan pajak tangguhan, kenaikan penyisihan aktiva produktif, kenaikan hak

minoritas atas laba bersih anak perusahaan serta adjusted terhadap beban

bagi hasil agar tidak double counting.

Page 79: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

68

Pada tahun 2008 terjadi penciptaan nilai tambah yang cukup

signifikan dimana EVA positif didapat sebesar Rp 801,903 (dalam jutaan

rupiah) meningkat 100.95%. Penghitungan NOPAT mengalami penurunan Rp

2,271,027 (dalam jutaan rupiah), yang artinya menurun sebesar 10.32%

dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih perusahaan meningkat

231.11%dari tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp 467,255 (dalam jutaan

rupiah). Penurunan capital charge sekitar 31.14% dari tahun sebelumnya

menjadi Rp 1,469,034 (dalam jutaan rupiah). Pada tahun 2008 tingkat

pengembalian atas modal (r = NOPAT/Average capital) sebesar 9.6%,

sedangkan tingkat biaya modal (rWACC) 6.2%. artinya telah tercipta nilai

tambah yang berhasil diciptakan oleh manajemen karena adanya selisih yang

positif antara tingkat pengembalian atas modal (r) dengan tingkat biaya modal

(rWACC). Penyesuaian pada NOPAT dilakukan atas hal yang menyangkut

kenaikan pajak tangguhan, kenaikan penyisihan aktiva produktif, kenaikan hak

minoritas atas laba bersih anak perusahaan serta adjusted terhadap beban

bagi hasil agar tidak double counting.

Penciptaan nilai tambah juga terjadi pada tahun 2009 dengan nilai

EVA positif diraih sebesar Rp 859,278 (dalam jutaan rupiah) atau meningkat

sebesar 7.14% dari tahun sebelumnya. Hal ini didapat dan adanya penurunan

NOPAT sebesar 11.6% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 2,007,671 (dalam

jutaan rupiah) dan penurunan capital charge sebesar 21.83% dari tahun

sebelumnya menjadi Rp 1,148,393 (dalam jutaan rupiah). Sisi modal walaupun

Page 80: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

69

di tahun 2009 ini terjadi peningkatan sebesar 17.28% menjadi Rp 27,801,247

(dalam jutaan rupiah), namun pada capital charge terjadi penurunan karena

adanya penurunan WACC yang semula 6.20% menjadi 4.13%. Pada tahun

2009 tingkat pengembalian atas modal (r = NOPAT/Average capital) sebesar

7.2%, sedangkan tingkat biaya modal (rWACC) 4.1%. artinya telah tercipta

nilai tambah yang berhasil diciptakan oleh manajemen karena adanya selisih

yang positif antara tingkat pengembalian atas modal (r) dengan tingkat biaya

modal (rWACC). Penyesuaian pada NOPAT dilakukan atas hal yang

menyangkut kenaikan pajak tangguhan, kenaikan penyisihan aktiva produktif,

kenaikan hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan serta adjusted

terhadap beban bagi hasil agar tidak double counting.

Pada tahun 2010 penciptaan nilai tambah EVA positif diraih sebesar

Rp 919,774 (dalam jutaan rupiah) atau meningkat sebesar 7.04% dari tahun

sebelumnya. Hal ini didapat dan adanya peningkatan NOPAT sebesar 33.75%

dari tahun sebelumnya menjadi Rp 2,685,326 (dalam jutaan rupiah) dan

adanya peningkatan capital charge sebesar 53.74% dari tahun sebelumnya

menjadi Rp 1,765,552 (dalam jutaan rupiah). Dari sisi modal walupun di tahun

2009 terjadi peningkatan jumlah modal tetapi di tahun 2010 terjadi

peningkatan jumlah modal yang cukup tinggi atau dapat dikatakan pencapaian

modal yang tertinggi selama periode penelitian yaitu sekitar 32.36% menjadi

Rp 36,796,653 (dalam jutaan rupiah), namun pada capital charge terjadi

peningkatan sebesar 53.74% karena adanya peningkatan pada WACC yang

Page 81: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

70

semula pada tahun 2009 4.13% (dalam jutaan rupiah) menjadi 4.80% (dalam

jutaan rupiah), artinya naik sebesar 16.22%. Artinya telah tercipta nilai

tambah yang telah diciptakan manajemen karena adanya selisih yang positif

antara tingkat pengembalian atas modal (r) dengan tingkat biaya modal

(rWACC). Penyesuaian pada NOPAT dilakukan atas hal yang menyangkut

kenaikan pajak tangguhan, kenaikan penyisihan aktiva produktif, kenaikan hak

minoritas atas laba bersih anak perusahaan serta adjusted terhadap beban

bagi hasil agar tidak double counting.

Nilai NOPAT relatif menunjukkan peningkatan pada setiap tahunnya

selama periode 2006 sampai dengan periode 2010, tetapi pada tahun 2007

nilai EVA mengalami penurunan dibandingkan nilai EVA tahun sebelumnya.

Sementara capital charge menunjukkan peningkatan pada tahun 2006 ke

2007, kemudian pada tahun 2007 ke tahun 2009 mengalami penurunan. Akan

tetapi pada tahun 2009 ke 2010 adanya peningkatan nilai capital charge.

Banyak manfaat yang dapat diambil dari perhitungan nilai tambah

baik bagi pemegang saham maupun bagi manajemen. Dengan menghitung nilai

tambah, maka pemegang saham mempunyai acuan yang sederhana untuk

menilai kinerja manajemennya pada suatu periode tertentu. Bila manajemen

mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan, berarti manajemen telah

bekerja sesuai dengan keinginan penegang saham, semakin tinggi nilai tambah

yang dihasilkan manajemen bagi perusahaan maka semakin baik kinerja

mereka. Tetapi sebaliknya jika manajemen tidak mampu memberikan nilai

Page 82: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

71

tambah bagi perusahaan, maka dapat dikatakan manajemen tidak mampu

memenuhi keinginan pemegang saham untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Namun demikian dalam menentukan baik buruknya kinerja manajemen perlu

juga untuk memperhatikan faktor-faktor eksternal yang mungkin

mempengaruhi kinerja mereka, sehingga perlu analisis yang akurat apakah

faktor eksternal tersebut bisa dikendalikan atau tidak.

B. STRATEGI MANAJEMEN DALAM MENCIPTAKAN NILAI TAMBAH PERUSAHAAN

Banyak strategi yang dapat diterapkan oleh manajemen perusahaan dalam

meningkatkan kinerja atau profit perusahaan khususnya pada lembaga keuangan

atau perbankan diantaranya melalui fitur layanan yang beragam yang dapat

mempermudah nasabah untuk mengaksesnya, memperluas kantor-kantor cabang,

memberikan pembiayaan yang murah, mengutamakan service excellence pada

semua nasabah, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, manajemen Bank Syariah Mega

Indonesia memfokuskan pada pelayanan, pendanaan, dan pembiayaan untuk dapat

menambah nilai-nilai tersebut. Upaya meningkatkan pencapaian penghimpunan

dana dan memperbesar komposisi dana murah menjadi fokus Bank Syariah Mega

Indonesia sejak tahun 2006. Pada akhir 2006 komposisi dana murah masih sekitar

11,53% dari total dana pihak ketiga, sementara pada akhir 2007 meningkat sebesar

24,55% menjadi Rp 2.169,44 miliar. Sementara itu pembiayaan yang disalurkan

selama tahun 2007 sebesar Rp 1.842,89 miliar.

Pada tahun 2008, Bank Syariah Mega Indonesia berhasil meningkatkan

dana pihak ketiga sebesar Rp 2.646.453 miliar atau mengalami pertumbuhan

sebesar 21,99%. Pertumbuhan ini merupakan buah dari produk-produk funding

Page 83: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

72

yaitu produk giro valas yang menggunakan mata uang asing. Untuk pembiayaan

yang disalurkan pada tahun 2008 sebesar Rp 2.094.482 juta atau mengalami

pertumbuhan sebesar 11,82% dari tahun 2007. Pada tahun 2008 ini juga telah

dibukanya Mega Mitra Syariah yang mampu memberikan kontribusi secara khusus

pada pencapaian pembiayaan.

Tahun 2009 peningkatan terhadap dana pihak ketiga juga terjadi sebesar

Rp 3.951 miliar atau mengalami pertumbuhan sebesar 49% dari tahun

sebelumnya. Pada tahun 2009 ini juga Bank Syariah Mega Indonesia mulai

melayani setoran dana haji dan wakaf tunai. Perluasan jaringan ATM, penambahan

fitur seperti PC Banking, EDC:Office Channeling, dan Bill Payment ikut menunjang

dalam penghimpunan dana pihak ketiga. Dari segi penyaluran pembiayaan, pada

tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 53% atau sekitar Rp 3.195.592 juta,

tingginya pertumbuhan pembiayaan ini terutama dari pembiayaan mikro dan

gadai.

Pada tahun 2010 perekonomian Indonesia mulai pulih kembali setelah

terjadi krisis global pada akhir 2008. Seiring dengan itu perkembangan bisnis juga

mengalami peningkatan. Sampai 31 Desember 2010, total dana pihak ketiga yang

berhasil dikumpulkan sebesar Rp 4.052 miliar. Pada tahun 2010 produk tabungan

haji merupakan produk simpanan yang tumbuh sangat cepat mencapai sekitar Rp

185 miliar. Pada akhir tahun 2010 Bank Syariah Mega Indonesia telah memiliki 394

jaringan kerja dengan komposisi 8 kantor cabang, 13 kantor cabang pembantu, 49

Gallery Mega Syariah, dan 324 kantor Mega Mitra Syariah. Penyaluran pembiayaan

Page 84: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

73

pada tahun 2010 sebesar Rp 4.460 miliar, meningkat tipis dibandingkan

penyaluran pembiayaan pada tahun 2009.

Semua hal tersebut diatas mempunyai peranan sangat penting dalam

menciptakan nilai tambah perusahaan dan mempunyai efek yang sangat baik

bukan hanya bagi pihak manajemen tapi juga untuk semua pihak termasuk

nasabah, investor, maupun para pemegang saham yang akan terus memberikan

kepercayaan kepada perusahaan untuk mengelola dananya.

Page 85: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara keseluruhan penilaian kinerja perusahaan PT. Bank Syariah Mega

Indonesia, Tbk melalui metode EVA dapat dikatakan semakin baik tiap tahunnya,

karena terjadi peningkatan nilai EVA yang terus-menerus selama kurun waktu

penelitian (2006-2010), kecuali pada tahun 2007. Dari hasil penelitian yang

mencakup kurun waktu 2006 sampai dengan tahun 2010, maka diperoleh

kesimpulan bahwa:

1. Atas dasar perhitungan EVA maka nilai tambah yang berhasil diciptakan oleh

manajemen PT. Bank Syariah Mega Indonesia, Tbk adalah sebagai berikut:

a. Pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 manajemen berhasil

menciptakan nilai tambah yang cukup signifikan, penciptaan nilai EVA

yang didapat adalah positif. Faktor-faktor yang mempengaruhi

peningkatan nilai EVA yang cukup signifikan antara lain adanya

peningkatan jumlah modal, peningkatan NOPAT, penurunan capital

charge. Sehingga tingkat pengembalian atas modal (r = NOPAT/Average

capital) lebih besar dibandingkan dengan tingkat biaya modal (rWACC).

Artinya telah tercipta nilai tambah yang berhasil diciptakan oleh

manajemen karena adanya selisih antara nilai (r) dengan nilai (rWACC)

yang positif.

Page 86: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

75

b. Pada tahun 2007 penciptaan nilai EVA mengalami penurunan sebesar

36.08% dari tahun sebelumnya. Penurunan tersebut dikarenakan

peningkatan biaya ekuitas, sehingga berakibat kepada meningkatnya

biaya modal atas ekuitas (cost of equity) dan berdampak kepada tingginya

tingkat biaya atas modal (rWACC).

2. Untuk meningkatkan kinerja perusahaan, Bank Syariah Mega Indonesia akan

terus mengedepankan prinsip kehati-hatian perbankan (prudential banking),

sektor usaha mikro dan gadai syariah akan menjadi sektor utama. Namun

untuk mengurangi ketergantungan terhadap sektor tersebut, Bank Syariah

Mega Indonesia akan meningkatkan pembiayaan melalui joint financing.

Untuk menyalurkan pembiayaan tersebut, Bank Syariah Mega Indonesia akan

melakukan kerjasama dengan dengan perusahaan pembiayaan terkemuka

nasional. Sektor lain yang hendak dioptimalkan adalah pembiayaan

konsumen. Dengan adanya pembayaran gaji (payroll) karyawan perusahaan,

Bank Syariah Mega Indonesia memiliki potensi pasar yang cukup menarik

untuk memberikan pembiayaan konsumen.

B. Saran

Sehubungan dengan kesimpulan diatas, maka penilaian perusahaan

berdasarkan metode EVA memiliki nilai yang cukup baik setiap tahunnya bahkan

dapat dikatakan mengalami peningkatan selama kurun waktu penelitian, yaitu

pada tahun 2006 sampai dengan 2010, kecuali adanya penurunan nilai EVA pada

tahun 2007. Pengukuran kinerja perusahaan berdasarkan EVA, artinya juga dapat

Page 87: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

76

melihat kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mega Indonesia, Tbk yang sangat baik,

karena selalu meningkat pada setiap tahunnya.

Dari hasil analisis diketahui bahwa nilai EVA yang dihasilkan dapat

dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang diluar kendali manajemen, seperti

misalnya kondisi perekonomian. Sehubungan dengan hal itu maka disarankan

agar hal-hal yang berada di bawah kendali langsung manajemen khususnya yang

dapat meningkatkan NOPAT lebih mendapat perhatian. Hal tersebut dapat

diupayakan dengan cara meningkatkan pendapatan-pendapatan lainnya seperti

meningkatkan fee based income (charges) yang dibebankan kepada nasabah.

Saran lain yang dapat disampaikan adalah proporsi ekuitas perlu

diperhatikan untuk menghindari peningkatan nilai cost of equity yang

dipengaruhi oleh faktor eksternal, sehingga dapat mendukung penurunan nilai

(rWACC) dan capital charge menjadi lebih efektif. Alternatif lain manajemen dapat

menggunakan sumber dana lain untuk membiayai modalnya, tetapi tidak begitu

mengandung resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal iklim politik dan

perekonomian.

Page 88: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

77

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek. Jakarta : Gema

insani Press, 2001. Arifin, Zainul, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Alvabet, 2003, Cet. Ke-

2. Damodaran, Aswath. “New York: Applied Corporate Finance: A User’s Manual”. John

Wiley and Sons. Inc. 1999. Drucker, P. F. “Pengantar Manajemen”, Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo, hal:

134, 1982. Gitman, Lawrence J. “Principles of Managerial Finance”. USA. Hal: 20. 1997. Hansen, Dor R. dan Maryanne M. Mowen. "Management Accounting”. Buku 2, Edisi

7, Salemba Empat, Jakarta, 1997. Higgins, Robert C. “Analysis For Financial Management”. 7th ed. The McGraw Hill.

2004. Isnani N. dan Iswati S. “Pengaruh Merger Terhadap Kinerja Keuangan: Analisis EVA”.

Majalah Ekonomi, XI, 3, Desember, 2001. Karim, Adiwarman A. Bank Islam Analisis Fikih dan Keuangan, PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2006. Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Ed. Ke-6, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2002. Kenneth Lehn dan Anil K. Makhija, “Manfaat EVA Bagi Perusahaan”, Majalah

Usahawan, April 1997. Pambudi, Teguh S. “EVA Bukan Sekedar Hitungan”. Majalah Swa Sembada

20/XVII/4-17 Oktober, 2001.

Page 89: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

78

Rudianto. “Akuntansi Manajemen”. PT. Grasindo, anggota Ikapi, Jakarta, 2006. Siamat, Dahlan. "Manajemen Lembaga Keuangan", edisi keempat, Lembaga Penerbit

Universitas Indonesia, Jakarta, 2004. Stewart, G. Bennett. “The Ecocnomic Value Added: The Quest for Value, A Guide for

Senior Managers”. Harper Collins. Hal: 118. 1993. Sudarsono, heri, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta : Ekonisia, 2004. Supramono, Gatot. Perbankan dan Masalah Kredit: Suatu Tinjauan Yuridis, Jakarta,

Djambatan, 1996. Tunggal, Amin Widjaja. “Memahami Konsep EVA dan Value-Based Management”.

Harvarindo, Jakarta, 2000. Tunggal, Amin Widjaja. “Pengantar Konsep EVA dan Value-Based Management”.

Harvarindo, Jakarta, 2008. Turagan, Joyce. A. “Economic Value Added EVA dan Market Value Added MVA:

model peramalan kesejahteraan pemegang saham”. Jurnal akuntansi/Th.VII/02 Desember. Universitas Tarumanegara, Jakarta, 2003.

Umar, Husein. ”Evaluasi Kinerja Perusahaan”.PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.2002. Usman, Rachmadi., Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia, Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2003. Widiyanto, Gatot. “EVA/NITAMI: Suatu Terobosan Baru Dalam Pengukuran Kinerja

Perusahaan” Manajemen Usahawan. Jakarta: No. 12, Desember, hal: 50. 1993.

Widiyanto, Gatot. “Nitami dan Penentuan Bonus Karyawan”. Edisi April/No.5,

Manajemen Usahawan, Jakarta, 1994. Young, S David, Stphen F, Byrne. 2001.”EVA and Value Based Management: A

Practical Guide to Implementation. Mcgraw-Hill. New York.

Page 90: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

79

LAMPIRAN

Page 91: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

80

Page 92: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

81

Page 93: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

82

Page 94: PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3061/1/HILMAN... · BAB. III: GAMBARAN UMUM ... BAB IV : PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

83