penilaian kinerja aspek finansial.pdf

119
TESIS PENILAIAN KINERJA ASPEK FINANSIAL DAN NON-FINANSIAL PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA DENPASAR D A A RATIH ISWARI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011

description

Finance case

Transcript of penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Page 1: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

TESIS

PENILAIAN KINERJA ASPEK FINANSIAL DAN

NON-FINANSIAL PERUSAHAAN DAERAH PASAR

KOTA DENPASAR

D A A RATIH ISWARI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2011

Page 2: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

TESIS

PENILAIAN KINERJA ASPEK FINANSIAL DAN

NON-FINANSIAL PERUSAHAAN DAERAH PASAR

KOTA DENPASAR

D A A RATIH ISWARI

NIM 0991462002

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2011

Page 3: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

PENILAIAN KINERJA ASPEK FINANSIAL DAN

NON-FINANSIAL PERUSAHAAN DAERAH PASAR

KOTA DENPASAR

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

pada Program Magister, Program Studi Ilmu Ekonomi

Program Pascasarjana Universitas Udayana

D A A RATIH ISWARI

NIM 0991462002

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2011

Page 4: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL 7 OKTOBER 2011

Pembimbing I,

Prof. Dr. Md Kembar Sribudhi, Drs. MP

NIP. 19580212 198601 1001

Pembimbing II,

I Ketut Sudiana, SE., M.Si

NIP. 19551212 198601 1001

Ketua Program Studi Magister Ilmu Ekonomi

Program Pascasarjana

Universitas Udayana

Prof. Dr. I Wayan Sudirman, SE., SU

NIP. 19500510 197803 1002

Mengetahui

Direktur

Program Pascasarjana

Universitas Udayana,

Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S (K)

NIP 1959021519 8510 2001

Page 5: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Tesis Ini Telah Diuji pada

Tanggal 7 Oktober 2011

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor

Universitas Udayana, No : 1752 / UN 14.4 / HK / 2011 , Tanggal : 5 Oktober

2011

Ketua : Prof. Dr. Md Kembar Sri Budhi, Drs. MP

Anggota :

1. I Ketut Sudiana, SE., M.Si

2. Prof. Dr. I Made Sukarsa, MS

3. Drs. I Made Jember, M.Si

4. Dra. Lasmini Soedjono, M.Si

Page 6: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dewa Ayu Agung Ratih Iswari

NIM : 0991462002

Tempat dan Tanggal Lahir : Denpasar, 2 September 1988

Alamat : Jl. Purnawira XI No. 6 Denpasar

Telepon/Hp : 085739333747

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tidak menjiplak setengah atau

sepenuhnya tesis orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya, dan apabila dikemudian hari ternyata

tidak benar, maka saya bersedia dituntut dengan peraturan perundangan yang

berlaku.

Denpasar, 10 Oktober 2011

(Dewa Ayu Agung Ratih Iswari)

NIM. 0991462002

Page 7: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur

kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya

atas asung wara nugraha-Nya/ karunia-Nya, tesis ini dapat diselesaikan tepat

waktu.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih

pada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Made Bakta, Sp.PD (KHOM)

atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti

dan menyelesaikan pendidikan Program Magister pada Program Pascasarjana di

Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan kepada Direktur

Program Pascasarjana Universitas Udayana yang dijabat oleh Prof. Dr. dr. A. A.

Raka Sudewi, Sp.S (K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk

menjadi mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Udayana. Tidak lupa

pula penulis ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. I Wayan Ramantha, SE.,

MM., Ak., CPA Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana atas ijin yang

diberikan kepada penulis untuk mengikuti Program Magister. Pada kesempatan

ini penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Ketua Program

Magister Ilmu Ekonomi Prof. Dr. I Wayan Sudirman, SE., SU, kemudian

Sekretaris Program Prof. Dr. Nyoman Djinar Setiawina, SE., MS dan Kabid

Akademik Dra. Ni Putu Martini Dewi, M.Si atas kesempatan yang diberikan

untuk mengikuti Progam Magister. Tak lupa pula Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi

Dr. I. G. W. Murjana Yasa, SE., M.Si dan Sekretaris Jurusan Drs. I Made

Jember, M.Si atas bimbingan dan masukannya selama penulis menjadi

mahasiswa Magister.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga ditujukan kepada Prof.

Dr. Md Kembar Sri Budhi, Drs., MP, Pembimbing I yang dengan penuh

perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan dan saran selama

penulis mengikuti Program Magister, khususnya dalam penyelesaian tesis ini.

Terima kasih sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada I Ketut Sudiana,

SE., M.Si, Pembimbing II yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah

memberikan bimbingan dan saran kepada penulis. Ucapan terima kasih juga

penulis sampaikan kepada para penguji Prof. Dr. I Made Sukarsa, MS

kemudian Drs. I Made Jember, M.Si, dan Dra. Lasmini Soedjono, M.Si atas

saran, sanggahan, masukan dan koreksi sehingga tesis dapat terwujud seperti ini.

Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih yang tulus

disertai penghargaan kepada seluruh guru-guru yang telah membimbing penulis,

mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Juga penulis ucapkan terima

kasih pada Aji Drs. Dewa Weraspati Wangi, Ibu Dra. A. A. Ayu Harwati, D. A.

A. Candra Hari dan D. G. A. Prabujana keluarga kecil yang selalu mendoakan

dan mendukung segala kegiatan penulis hingga akhirnya mampu

menyelesaikan pendidikan Magister. Tak lupa sahabat seperjuangan Tica,

Wulan, Ari Sintya, Ari Pradnyani, rekan-rekan MIE angkatan XVII, seluruh

staf sekretariat MIE, seluruh karyawan PT LG Electronics Indonesia dan PD

Page 8: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Pasar Kota Denpasar atas dukungan, bantuan dan kerjasamanya yang namanya

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Akhirnya penulis sampaikan terima

kasih kepada A. A. Ngr. A. Satria Wibawa, ST atas segala dukungan, doa, kasih

sayang dan bantuan dalam segala proses perkuliahan sejak awal hingga sampai

pada tahap ini.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa selalu

melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu

pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini sehingga dapat bermanfaat dan

memberikan wawasan bagi kita semua.

Denpasar, 10 Oktober 2011

Penulis

Page 9: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

ABSTRAK

PENILAIAN KINERJA ASPEK FINANSIAL DAN NON-FINANSIAL

PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA DENPASAR

Kebijakan otonomi daerah memberikan kewenangan kepada pemerintah

daerah untuk menggali potensi yang ada di daerahnya guna mewujudkan

kemandirian financial, namun terdapat beberapa indikasi yang menunjukkan

bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah masih belum

mampu dibiayai sepenuhnya oleh Pendapatan Asli Daerah (PAD). Perusahaan

Daerah (PD) Pasar Kota Denpasar merupakan salah satu PD yang ada di Kota

Denpasar. Meskipun memberikan kontribusi yang kecil terhadap PAD, namun

dengan mengelola secara profesional PD yang sudah ada, dapat menjadi satu

alternatif untuk meningkatkan PAD. Penilaian kinerja dengan memanfaatkan

informasi keuangan sebagai single indicator telah digunakan secara luas, tetapi

hanya dengan meninjau ukuran financial sebagai single indicator belum

menunjukkan hasil yang sempurna untuk menilai kinerja suatu perusahaan.

Oleh sebab itu berkembanglah system penilaian kinerja dengan menggunakan

aspek non-finansial sebagai bagian system informasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kinerja PD Pasar

Kota Denpasar ditinjau dari aspek finansial dengan menggunakan konsep Value

for Money dan non-finansial melalui penilaian kepuasan pedagang pasar.

Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan kuesioner.

Jumlah responden dalam penelitian ini berdasarkan rumus Slovin adalah

sebanyak 99 pedagang pasar yang tersebar pada enam belas unit pasar secara

proporsional.

Dilihat dari rasio ekonomis secara rata-rata selama tahun 2001 sampai

2010 rasio ekonomis PD Pasar Kota Denpasar berada pada kriteria yang tidak

ekonomis karena presentase rasio ekonomisnya berada diatas 100 persen yaitu

106,8 persen. Dilihat dari rasio efisiensi secara rata-rata selama tahun 2001

sampai 2010 rasio efisiensi PD Pasar Kota Denpasar berada pada kriteria yang

kurang efisien karena presentase rasio efisiensinya berada diantara 90-100

persen yaitu 94,1 persen. Dilihat dari rasio efektivitas secara rata-rata selama

tahun 2001 sampai 2010 rasio efektivitas PD Pasar Kota Denpasar berada pada

kriteria yang efektif karena presentase rasio efektivitasnya berada diantara 90-

100 persen yaitu sebesar 96,6 persen. Kinerja aspek non-finansial melalui

perspektif kepuasan pedagang pasar dapat disimpulkan bahwa pedagang pasar

merasa cukup puas dengan pelayanan dan jasa yang telah diberikan. Hal ini

terbukti dari total 99 responden, 60 responden setuju untuk memberikan

penilaian positif terhadap kinerja PD Pasar Kota Denpasar dengan perhitungan

efektifitas sebesar 60,88 persen dengan kriteria efektivitas cukup efektif.

Kata Kunci : Penilaian Kinerja, Ekonomis, Efisiensi, dan Efektivitas.

Page 10: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

ABSTRACT

FINANCIAL AND NON-FINANCIAL ASPECTS OF PERFORMANCE

APPRAISAL IN DENPASAR REGIONAL MARKET ENTERPRISE

Regional autonomy policy gives authority to local governments to

explore the potential of the region in order to achieve financial independence,

but there are some indications that governance and regional development are

still not able to be funded entirely by revenue (PAD). Regional market

enterprises (PD Pasar Denpasar) is one of the regional enterprises in the city of

Denpasar. Although a small contribution to the regional revenue, but by

professionally managing the existing one, can be an alternative to increase

revenue. Assessment of performance by utilizing financial information as a

single indicator has been widely used, but only by reviewing the financial size

as a single indicator has not shown a perfect result for assessing the

performance of a company. Therefore, the performance appraisal system

developed by using non-financial aspects as part of information systems. The study was conducted to determine how the performance of PD

Pasar Denpasar terms of financial aspects by using the concept of Value for

Money and non-financial assessment of satisfaction with the market traders.

Techniques of data collection is using interviews and questionnaires. The

number of respondents in this study by Slovin formula is as much as 99 market

traders who spread the sixteen units in proportion to the market. Judging from the ratio of economically on average during 2001 to 2010

the ratio of economically PD Denpasar City Market is on criteria that are not

economical because of economies of the percentage ratio is above 100 percent

of 106.8 percent. Judging from the ratio of efficiency on average during 2001 to

2010 the ratio of the efficiency of PD Pasar Denpasar are on criteria that are

less efficient because efficiency is the percentage ratio is between 90-100

percent of 94.1 percent. Judging from the ratio of effectiveness on average

during 2001 to 2010 the ratio of the effectiveness of PD Pasar Denpasar is at an

effective criterion for the percentage ratio is between 90-100 percent

effectiveness that is equal to 96.6 percent. Non-financial aspects of performance

through the perspective of the market traders satisfaction can be concluded that

the market traders were satisfied with the service and services rendered. This is

evident from the average customer satisfaction scores for respondents who

answered yes or a positive assessment statement is in the interval of the

effectiveness ratio is between 60 to 100 percent amounting to 60,88 percent.

Thus in general the performance of PD Pasar Denpasar terms of non-financial

aspects of satisfaction through the perspective of market traders perform well

categorized.

Key Words : Performance Appraisal, Economic, Effectiveness, and Efficiency

Page 11: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM……………………………………………………………….. i

PRASYARAT GELAR…………………………………………………………... ii

LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………………... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI…………………………………………….. iv

SURAT PERNYATAAN………………………………………………………… v

UCAPAN TERIMAKASIH……………………………………………………… vi

ABSTRAK………………………………………………………………………… viii

ABSTRACT………………………………………………………………………. ix

DAFTAR ISI……………………………………………………………................ x

DAFTAR TABEL……………………………........................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR…………………………....................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………... xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….. 1

1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................……………………………..... 9

1.2.1 Tujuan Penelitian……………………………………………………. 10

1.2.2 Kegunaan Penelitian............................................................................ 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasaan Teori............................................................................................ 12

2.1.1 Pelaku Kegiatan Ekonomi………………………….……………….. 12

2.1.2 Konsep Kinerja.................................................................................... 17

2.1.3 Penilaian Kinerja................................................................................. 19

2.1.4 Ukuran dan Metode Penilaian Kinerja................................................ 20

2.1.5 Penilaian Kinerja Sektor Publik.......................................................... 23

2.1.5.1 Value for Money sebagai Penilaian Kinerja Sektor Publik…... 25

2.1.5.2 Kepuasan Pelanggan sebagai Penilaian Kinerja Sektor Publik 30

2.1.6 Pengertian Perusahaan Daerah............................................................. 32

Page 12: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya…...………………………………. 33

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 35

3.2 Kerangka Konsep ........................................................................................ 37

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Objek Penelitian......................................................................... 39

4.1.1 Lokasi Penelitian…………………………………………………….. 39

4.1.2 Objek Penelitian……………………………………………………… 39

4.2 Identifikasi Variabel...................................................................................... 39

4.3 Definisi Operasional Variabel....................................................................... 40

4.4 Jenis dan Sumber Data.................................................................................. 41

4.4.1 Jenis Data Menurut Sifatnya................................................................ 41

4.4.2 Jenis Data Menurut Sumbernya........................................................... 42

4.5 Responden Penelitian.................................................................................... 42

4.6 Metode Penentuan Sampel............................................................................ 43

4.7 Metode Pengumpulan Data........................................................................... 46

4.8 Teknik Analisis Data..................................................................................... 47

4.8.1 Penilaian Kinerja Aspek Finansial....................................................... 47

4.8.2 Penilaian Kinerja Aspek Non-Finansial............................................... 48

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Gamabran Umum Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar....................... 50

5.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar............. 50

5.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar............ 53

5.1.3 Fasilitas pada Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar..................... 62

5.2 Karakteristik Responden............................................................................... 63

Page 13: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Pembahasan Hasil Penelitian........................................................................ 67

6.1.1 Penilaian Kinerja Aspek Finansial....................................................... 67

6.1.2 Penilaian Kinerja Aspek Non-Finansial............................................... 73

6.1.2.1 Variabel Bukti Langsung........................................................... 73

6.1.2.2 Variabel Keandalan.................................................................... 76

6.1.2.3 Variabel Daya Tanggap............................................................. 79

6.1.2.4 Variabel Jaminan....................................................................... 81

6.1.2.5 Variabel Empati......................................................................... 84

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan ...................................................................................................... 89

7.2 Saran............................................................................................................. 90

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 92

LAMPIRAN............................................................................................................ 96

Page 14: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

1.1 Realisasi PAD Kota Denpasar Tahun Anggaran 2001-2009 (Rupiah)..... 3

1.2 Jumlah Pedagang Berdasarkan Pasar yang Dikelola oleh Perusahaan

Daerah Pasar Kota Denpasar tahun 2011 (orang)...................................... 6

2.1 Kriteria Ekonomis Kinerja Keuangan........................................................ 27

2.2 Kriteria Efisiensi Kinerja Keuangan.......................................................... 29

2.3 Kriteria Efektivitas Kinerja Keuangan....................................................... 30

4.1

Jumlah Populasi dan Sampel Pedagang Pasar Berdasarkan Kecamatan

pada Pasar yang Dikelola oleh PD Pasar Kota Denpasar tahun

2011……………………………………………………………………… 45

5.1

Data Luas Area, Jumlah Pasar dan Pedagang pada Pasar yang Dikelola

oleh PD Pasar Kota Denpasar Dirinci Perkecamatan, Desa dan

Kelurahan tahun 2011................................................................................ 52

5.2 Distribusi Usia Responden pada Pasar yang Dikelola oleh Peruasahaan

Daerah Pasar Kota Denpasar..................................................................... 64

5.3 Distribusi Tingkat Pendidikan Responden pada Pasar yang Dikelola

oleh Peruasahaan Daerah Pasar Kota Denpasar......................................... 65

5.4 Distribusi Lama Berdagang Responden pada Pasar yang Dikelola oleh

Peruasahaan Daerah Pasar Kota Denpasar................................................. 66

6.1 Rasio Ekonomis Kinerja Finansial PD Pasar Kota Denpasar Tahun

Anggaran 2001-2010 (jutaan Rupiah)........................................................ 68

6.2 Rasio Efisiensi Kinerja Finansial PD Pasar Kota Denpasar Tahun

Anggaran 2001-2010 (jutaan Rupiah)........................................................ 70

6.3 Rasio Efektivitas Kinerja Finansial PD Pasar Kota Denpasar Tahun

Anggaran 2001-2010 (jutaan Rupiah)........................................................ 72

6.4 Jawaban Responden Mengenai Kerapihan Karyawan Saat Bekerja pada

PD Pasar Kota Denpasar............................................................................ 74

6.5 Jawaban Responden Mengenai Kunjungan Rutin ke Unit Pasar PD

Pasar Kota Denpasar.................................................................................. 74

6.6 Jawaban Responden Mengenai Bukti Pembayaran atas Penyewaan Kios,

Los, Pelataran dan Tanah pada PD Pasar Kota Denpasar.......................... 75

Page 15: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

6.7 Jawaban Variabel Bukti Langsung dalam Penilaian Kinerja Non-

Finansial PD Pasar Kota Denpasar ........................................................... 75

6.8 Jawaban Responden Mengenai Keandalan Karyawan PD Pasar Kota

Denpasar dalam Melayani Kebutuhan Pedagang....................................... 76

6.9

Jawaban Responden Mengenai Keandalan Karyawan Pasar PD Pasar

Kota Denpasar dalam Memberikan Pelayanan Secara Ramah dan

Memuaskan…............................................................................................ 77

6.10

Jawaban Responden Mengenai Keandalan Karyawan PD Pasar Kota

Denpasar dalam Memberikan Informasi dengan Cepat dan

Lengkap……….......................................................................................... 77

6.11 Efektivitas Variabel Keandalan dalam Penilaian Kinerja Non-Finansial

PD Pasar Kota Denpasar............................................................................ 78

6.12 Jawaban Responden Mengenai Daya Tanggap Karyawan PD Pasar Kota

Denpasar dalam Menindaklanjuti Keluhan Pedagang............................... 79

6.13

Jawaban Responden Mengenai Daya Tanggap Karyawan PD Pasar Kota

Denpasar dalam Memberikan Tanggapan terhadap Keluhan

Pedagang………………………………………………………………… 79

6.14 Jawaban Responden Mengenai Daya Tanggap Karyawan PD Pasar Kota

Denpasar dalam Memahami Kebutuhan Pedagang................................... 80

6.15 Efektivitas Variabel Daya Tanggap dalam Penilaian Kinerja Non-

Finansial PD Pasar Kota Denpasar............................................................ 81

6.16 Jawaban Responden Mengenai Jaminan Keamanan Pasar oleh PD Pasar

Kota Denpasar.......................................................................................... 82

6.17 Jawaban Responden Mengenai Jaminan Keselamatan Pedagang oleh PD

Pasar Kota Denpasar................................................................................ 82

6.18 Jawaban Responden Mengenai Jaminan Kebersihan Pasar oleh PD

Pasar Kota Denpasar................................................................................. 83

6.19 Efektivitas Variabel Jaminan dalam Penilaian Kinerja Non-Finansial PD

Pasar Kota Denpasar................................................................................. 83

6.20

Jawaban Responden Mengenai Empati Karyawan PD Pasar Kota

Denpasar dalam Perhatian yang Besar terhadap Keluhan

Pedagang................................................................................................... 84

6.21 Jawaban Responden Mengenai Empati Karyawan PD Pasar Kota

Denpasar dalam Berkomunikasi dengan Pedagang.................................. 85

6.22

Jawaban Responden Mengenai Empati Karyawan PD Pasar dalam

Memahami Kebutuhan Pedagang Secara Personal dan

Spesifik...................................................................................................... 85

Page 16: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

6.23 Efektivitas Variabel Empati dalam Penilaian Kinerja Non-Finansial PD

Pasar Kota Denpasar.................................................................................. 86

6.24 Efektivitas Kinerja Non-Finansial PD Pasar Kota Denpasar..................... 87

Page 17: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

DAFTAR GAMBAR

No Gambar

Halaman

1.1 Grafik Jumlah Pedagang yang Dikelola Perusahaan Daerah Pasar Kota

Denpasar tahun 2001-2009 (ribuan orang)..................................................

7

3.1 Kerangka Berpikir Penelitian Penilaian Kinerja Aspek Finansial dan Non-

Finansial Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar.................................... 36

3.2 Kerangka Konsep Penelitian Penilaian Kinerja Aspek Finansial dan Non-

Finansial Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar.....................................

38

5.1 Struktur Organisasi PD Pasar Kota Denpasar..............................................

54

Page 18: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran

Halaman

1 Kuesioner Penelitian.....................................................................................

96

2 Rekapitulasi sampel Penilaian Kinerja Non-Finansial PD Pasar Kota

Denpasar ......................................................................................................

100

Page 19: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia telah menerapkan kebijakan otonomi daerah selama hampir

sepuluh tahun sejak resmi diberlakukan pada tahun 2001. Tujuan utama

otonomi daerah adalah untuk meningkatkan pelayanan publik dan memajukan

perekonomian daerah. Pemerintah pusat memberikan kewenangan kepada

pemerintah daerah kabupaten/kota untuk menggali potensi dan sumber-sumber

keuangan yang ada di daerahnya guna mewujudkan kemandirian finansial

dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah (Koswara,

2000). Pada prinsipnya pembangunan daerah bertujuan untuk memberdayakan

masyarakat secara menyeluruh, melalui peningkatan kapasitas pemerintahan

daerah sehingga mampu memanfaatkan sumber daya yang tersedia baik yang

berasal dari pelayanan pemerintah, kapasitas sosial-ekonomi masyarakat, serta

sumber daya alam yang ada di daerah. Untuk mencapai tujuan ini secara efektif

pemerintah daerah telah diberikan kewenangan yang lebih luas melalui otonomi

daerah. Dengan demikian pemerintah daerah dapat mengurangi

ketergantungannya pada bantuan atau subsidi dari pemerintah pusat.

Seiring dengan keadaan ekonomi, sosial dan politik yang fluktuatif,

penyelenggaraan otonomi daerah ternyata belum berjalan secara optimal.

Sebagian besar kabupaten/kota di Indonesia masih belum mampu mendanai

Page 20: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

penyelenggaraan pemerintahan secara mandiri, Dana Alokasi Umum (DAU)

dan Dana Alokasi Khusus (DAK) di beberapa kabupaten/kota masih tinggi, dan

pelayanan publik masih belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Hal

tersebut juga menunjukkan bahwa penyelenggaraan pemerintahan daerah dan

pembangunan daerah masih belum mampu dibiayai sepenuhnya oleh

Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Berdasarkan Undang-Undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, tercantum sumber-sumber PAD

terdiri dari : 1) Hasil Pajak Daerah, 2) Hasil Retribusi Daerah, 3) Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan antara bagian laba BUMD dan

hasil kerjasama dengan pihak lain, 4) Lain-lain PAD yang sah.

Provinsi Bali merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang memperoleh

manfaat dari diberlakukannya kebijakan otonomi daerah dengan pariwisata

sebagai leading sector. Kota Denpasar sebagai ibu kota Provinsi Bali dan pusat

pemerintahan mendapatkan tantangan guna menggali suber-sumber penerimaan

sesuai potensi yang dimiliki. Kota Denpasar memiliki prioritas pembangunan

yang diletakkan pada sektor budaya, pariwisata, perdagangan, jasa, industri dan

sektor pertanian sebagai sektor unggulan dan mendorong sektor pelayanan

dasar, pengembangan dan pemberdayaan ekonomi lokal dengan pembenahan

kelembagaan secara menyeluruh melalui sistem ekonomi kerakyatan. Berikut

realisasi PAD kota Denpasar dijabarkan pada Tabel 1.1.

Page 21: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Tabel 1.1 Realisasi PAD Kota Denpasar Tahun Anggaran 2001-2009

(jutaan Rupiah)

Tahun

Sumber PAD

Pajak Daerah Retribusi

Daerah Bagian Laba

Usaha Daerah

Lain-Lain PAD

yang Sah Total

Rp % Rp % Rp % Rp % Rp

2001 60.582 74 14.211 17 1.266 2 5.625 7 81.684

2002 60.018 65 20.833 23 3.284 4 7.628 8 91.763

2003 49.173 56 26.309 30 3.250 4 9.816 11 88.548

2004 56.271 62 27.308 30 3.247 4 4.001 4 90.827

2005 75.653 65 29.059 25 4.081 4 7.508 6 116.301

2006 58.622 50 40.493 35 5.108 4 11.925 10 116.148

2007 85.524 62 38.234 28 4.819 3 9.904 7 138.481

2008 114.369 65 47.126 27 5.049 3 9.528 5 176.072

2009 146.007 68 20.126 9 5.616 3 43.160 20 214.909

Sumber : Denpasar Dalam Angka 2001-2010

Tabel 1.1 menunjukkan dari keempat sumber PAD, kontribusi terbesar bagi

PAD Kota Denpasar didominasi oleh pajak daerah, namun demikian pajak

daerah mengalami penurunan yang cukup tajam yg terutama diakibatkan olah

peristiwa penting di tahun 2002 dan 2005 yaitu Bom Bali I dan II. Tidak

demikian dengan sumber PAD yang berasal dari bagian laba usaha daerah yang

sejak tahun 2007 berubah menjadi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan antara bagian laba BUMD dan hasil kerjasama dengan pihak lain,

dimana berdasarkan Tabel 1.1 meskipun memberikan kontribusi yang kecil,

bagian laba usaha daerah secara umum selalu stabil, meskipun akhirnya

mengalami penurunan. Hal tersebut yang kemudian menarik untuk dikaji lebih

mendalam mengenai kinerja perusahaan daerah, agar dapat menjadi suatu

sumber penerimaan nyata dari daerah.

Di era otonomi daerah, pemerintah daerah kabupaten/kota diharapkan

mampu mengoptimalkan seluruh komponen PAD dan tidak hanya tergantung

Page 22: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

pada komponen pajak daerah dan retribusi daerah. Semua komponen PAD

harus mendapat perhatian yang sama dan harus dikelola secara ekonomis,

berdayaguna dan berhasilguna, sehingga masing-masing komponen PAD

diharapkan akan memberi kontribusi yang memadai terhadap peningkatan PAD

pada masa yang akan datang.

Perusahaan daerah atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan

salah satu sumber PAD yang potensial. Meskipun memberikan kontribusi yang

kecil terhadap PAD, namun dengan membenahi dan mengelola secara

profesional perusahaan daerah yang sudah ada, dapat menjadi suatu alternatif

positif untuk meningkatkan PAD. Kontribusi perusahaan daerah terhadap PAD

diwujudkan dalam bentuk laba yang kemudian akan dituangkan dalam

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dengan demikian

perusahaan daerah menambah kemampuan APBD dalam melaksanakan

kegiatan pembangunan daerah. Selain menjadi salah satu sumber PAD yang

potensial, perusahaan daerah juga berpotensi menjadi beban pemda jika

mengalami defisit pendapatan. Hal ini terjadi apabila perusahaan daerah yang

ada tidak dikelola secara profesional sehingga mengakibatkan kinerja dari

perusahaan tersebut buruk.

Kota Denpasar sebagai pusat segala kegiatan masyarakat dengan sifat

perkotaan yang begitu melekat masih mempertahankan nilai-nilai kebudayaan

tradisional masyarakat lokal. Hal ini terbukti dari masih dapat dijumpainya

pasar tradisional di beberapa tempat di wilayah Kota Denpasar. Pasar

tradisional sebagai basis ekonomi rakyat memiliki potensi besar untuk

Page 23: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

menyediakan lapangan pekerjaan, menyediakan pilihan kesempatan usaha

sehingga mampu menggerakkan roda perekonomian rakyat (Caroline dkk,

2007). Pasar tradisional tetap konsisten melayani dan menyediakan kebutuhan

pokok masyarakat dalam keadaan ekonomi yang selalu mengalami fluktuasi.

Hal tersebut diterapkan pula oleh pasar tradisional yang didirikan dan dikelola

oleh Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar.

Perusahaan Daerah Kota Denpasar merupakan salah satu perusahaan daerah

yang bergerak di bidang jasa perpasaran dimana khusus mengelola pasar yang

berada di wiliayah kota Denpasar. Perusahaan daerah ini memiliki tujuan untuk

turut serta melaksanakan pembangunan daerah (khususnya) dan pembangunan

ekonomi nasional (umumnya) serta mengusahakan ketertiban dan kelancaran

distribusi bahan-bahan pokok bagi masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan

tersebut, maka tugas pokok PD Pasar Kota Denpasar adalah membina,

mengelola, mengembangkan dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di

bidang perpasaran, yang diarahkan kepada pelayanan masyarakat dan

pemberian jasa serta melaksanakan prinsip-prinsip perusahaan yang dapat

mempertahankan hidup dan pengembangannya. Pedagang pada pasar yang

dikelola oleh Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar terbagi menjadi

pedagang kios, los, tanah dan pelataran.

Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar saat ini telah mengelola sebanyak

enam belas pasar yang tersebar di seluruh wilayah Kota Denpasar dengan

jumlah total pedagang pasar pada tahun 2011 sebanyak 7.525 pedagang.

Page 24: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Banyaknya pasar dan jumlah pedagang yang dikelola oleh PD Pasar Kota

Denpasar dijabarkan pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2 Jumlah Pedagang Berdasarkan Pasar yang Dikelola oleh

Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar tahun 2011 (orang)

No Nama Pasar

Jumlah Pedagang (orang)

1 Pasar Sanglah 464

2 Pasar Inpres Sanglah 301

3 Pasar Senggol Sanglah 29

4 Pasar Satrya 301

5 Pasar Ketapian 257

6 Pasar Kumbasari 898

7 Pasar Lokitasari 50

8 Pasar Anyar Sari 547

9 Pasar Gunung Agung 235

10 Pasar Senggol Kumbasari 517

11 Pasar Badung 1.979

12 Pasar Abian Timbul 171

13 Pasar Suci Sari Jaya 67

14 Pasar Kreneng 938

15 Pasar Senggol Asoka 506

16 Pasar Pidada 265

Total 7.525

Sumber : PD Pasar Kota Denpasar 2011

Tabel 1.2 memperlihatkan dari enam belas pasar yang dikelola oleh

Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar, Pasar Badung memiliki jumlah

pedagang terbanyak dibandingkan lima belas pasar lainnya. Berdasarkan data

yang diperoleh, secara umum dari tahun ketahun jumlah pedagang pada enam

belas pasar yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar terus

mengalami penurunan (Gambar 1.1). Hal ini menunjukkan indikasi bahwa

Page 25: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

potensi yang dimiliki oleh PD Pasar Kota Denpasar belum dioptimalkan secara

maksimal.

Gambar 1.1 Grafik Jumlah Pedagang yang Dikelola Perusahaan Daerah

Pasar Kota Denpasar tahun 2001-2009 (ribuan orang)

Sumber : Denpasar dalam Angka 2001-2010

Gambar 1.1 menunjukkan secara umum jumlah pedagang pasar pada enam

belas pasar yang dikelola oleh PD Pasar Kota Denpasar dari tahun 2001 hingga

2009 terus mengalami penurunan. Bom Bali I tahun 2002 memberikan efek

peningkatan jumlah pedagang yang cukup drastis di tahun 2004. Banyaknya

karyawan yang dirumahkan atau di PHK akibat sepinya wisatawan pasca Bom

Bali I menyebabkan banyak karyawan alih profesi dan mencoba

peruntungannya menjadi pedagang di pasar yang dikelola oleh PD Pasar Kota

Denpasar. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama, karena jumlah pedagang

pasar normal kembali pada tahun 2005.

Motivasi pembentukan perusahaan daerah sebetulnya mengarah pada

peningkatan sumber PAD. Walaupun memiliki kontribusi kecil dibandingkan

Page 26: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

dengan sumber-sumber PAD lain, namun penilaian terhadap kinerja perusahaan

daerah sangat penting dilakukan untuk memperbaiki pengambilan keputusan

internal dan alokasi sumber daya yang ada pada perusahaan, sehingga

tujuannya dalam meningkatkan PAD dapat diwujudkan. Menurut peraturan

daerah kota Denpasar No 2 tahun 2001 tentang PD Pasar kota Denpasar,

penggunaan laba bersih setelah dipotong pajak ditetapkan antara lain untuk

dana pembangunan daerah (PAD) 35 persen, untuk anggaran perusahaan daerah

25 persen, cadangan umum 10 persen, jasa produksi 10 persen, dana sosial dan

pendidikan 10 persen, dan sumbangan dana pensiun dan pesangon 10 persen.

Indikator yang digunakan untuk menilai kinerja sebuah perusahaan daerah

haruslah sesuai dengan tujuan yang diharapkan pada saat didirikan, yaitu untuk

menambah sumber pendapatan bagi daerah (PAD) dalam bentuk laba yang

diperoleh dan meningkatkan kualitas pelayanan publik, oleh sebab itu dalam

penilain kinerja perusahaan daerah perlu dilakukan penelitian melalui aspek

finansial dan non-finansial.

Organisasi sektor publik dalam menjalankan kinerjanya perlu

mmperhatikan aspek finansial, salah satunya menggunakan konsep value for

money yang merupakan konsep pengelolaan yang mendasarkan pada tiga

elemen utama yaitu ekonomis, efisiensi dan efektivitas. Adapun manfaat dari

implementasi konsep value for money antara lain menurunkan biaya pelayanan

publik karena terjadi inefisiensi akibat pemborosan dalam penggunaan input,

alokasi belanja yang berorientasi pada kepentingan publik, dan meningkatkan

Page 27: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

kesadaran akan uang publik (pubic cost awareness) sebagai akar akuntabilitas

publik.

Motivasi pembentukan perusahaan daerah selain mengarah pada

peningkatan sumber PAD tetapi juga pemberian jasa pelayanan publik terhadap

seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan tujuan otonomi daerah. Setiap

pembicaraan tentang pelayanan publik maka akan menyentuh masalah kualitas

layanan yang diberikan oleh organisasi publik pada masyarakat sebagai

pelanggan. Kualitas pelayanan umumnya berfokus pada pelanggan, sehingga

produk pelayanan didesain, diproduksi serta diberikan untuk memenuhi

keinginan dan kepuasan pedagang pasar yang dalam penelitian ini merupakan

pelanggan PD Pasar Kota Denpasar. Maka dalam penelitian ini penilaian

kinerja non-finansial ditinjau melalui kepuasan pedagang pasar. Menurut

Dwiyanto (2002) penilaian kinerja organisasi publik tidak cukup hanya

dilakukan dengan menggunakan indikator yang melekat pada birokrasi seperti

efisiensi dan efektivitas, tetapi harus dilihat juga dari indikator yang melekat

pada pengguna jasa, seperti kepuasan pengguna jasa.

Penilaian kinerja dengan memanfaatkan informasi keuangan sebagai single

indicator telah digunakan secara luas, tetapi hanya dengan meninjau ukuran

finansial sebagai single indicator belum menunjukkan hasil yang sempurna

untuk menilai kinerja suatu perusahaan (Kaplan dkk, diterjemahkan oleh Yosi

Pasla, 2000), oleh sebab itu berkembanglah sistem penilaian kinerja dengan

basis yang lebih komperhensif, yang tidak hanya menggunakan aspek finansial

Page 28: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

untuk mengukur kinerja perusahaan tapi juga menggunakan aspek non-finansial

sebagai bagian sistem informasi.

Berdasarkan latar belakang masalah, maka yang menjadi pokok

permasalahan dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana kinerja Perusahaan

Daerah Pasar Kota Denpasar yang ditinjau dari aspek finansial dan non-

finansial?”

1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.2.1 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui kinerja Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar dari aspek

finansial dan non-finansial.

1.2.2 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari hasil penelitian ini dapat dibedakan menjadi

kegunaan teoritis dan kegunaan praktis.

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pengetahuan yang lebih luas mengenai kinerja Perusahaan Daerah Pasar

Kota Denpasar. Selain itu hasil penelitian ini juga diharapkan dapat

digunakan sebagai referensi bagi penelitian serupa yang mengangkat

tentang pengukuran kinerja khususnya perusahaan daerah.

Page 29: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

2. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Perusahaan Daerah

Pasar Kota Denpasar dan memberikan sumbangan informasi mengenai

kinerja instansi selama ini sehingga dapat digunakan untuk pengambilan

langkah-langkah kebijakan.

Page 30: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pelaku Kegiatan Ekonomi

Di dunia ini setiap orang melakukan kegiatan ekonomi yang berbeda-beda

dan dalam analisis ekonomi tidak mungkin untuk menyebutkan kegiatan

mereka secara satu per satu. Perlu untuk dijelaskan adalah garis besar dari corak

kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh berbagai golongan masyarakat. Untuk

mecapai tujuan ini pelaku kegiatan ekonomi dibedakan menjadi tiga golongan,

yaitu : rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah. Masing-masing golongan ini

menjalankan peranan yang sangat berbeda dalam satu perekonomian. Berikut

ini diuraikan peranan mereka dalam kegiatan perekonomian negara (Sukirno,

2004).

1. Rumah tangga

Rumah tangga adalah pemilik berbagai faktor produksi yang tersedia dalam

perekonomian. Sektor ini menyediakan tenaga kerja dan tenaga wirausaha.

Selain itu sektor ini memiliki faktor-faktor produksi yang lain, yaitu barang-

barang modal kekayaan alam, dan harta tetap seperti tanah dan bangunan.

Mereka akan menawarkan faktor-faktor produksi ini kepada sektor perusahaan.

Sebagai balas jasa terhadap penggunaan berbagai jenis faktor produksi ini maka

sektor perusahaan akan memberikan berbagai jenis pendapatan kepada sektor

Page 31: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

rumah tangga. Tenaga kerja menerima gaji dan upah, pemilik alat-alat modal

menerima bunga, pemilik tanah dan harta tetap lain menerima sewa dan pemilik

keahlian wirausaha menerima keuntungan. Berbagai jenis pendapatan tersebut

akan digunakan oleh rumah tangga untuk dua tujuan, yang untuk membeli

berbagai barang dan jasa yang diperlukannya dan akan disimpan atau ditabung.

Penabungan ini akan dilakukan untuk memperoleh bunga atau deviden.

2. Perusahaan

Perusahaan adalah organisasi swasta yang dikembangkan oleh seseorang

atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis

barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tujuan didirikan perusahaan

adalah untuk memperoleh keuntungan. Untuk memperoleh keuntungan yang

maksimum, para pengusaha akan menganalisis struktur biaya dan pendapatan

total yang diterimanya. Berdasarkan kepada lapangan usaha yang dijalankan,

perusahaan yang ada dalam perekonomian dapat dibedakan menjadi tiga

golongan yaitu industri primer, industri sekunder, dan industri tersier.

3. Permerintah

Yang dimaksudkan dengan pemerintah adalah badan-badan pemerintah

yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Badan-badan seperti itu

termasuk berbagai departemen pemerintahan, badan yang mengatur penanaman

modal, bank sentral, parlemen, pemerintahan daerah, angkatan bersenjata dan

sebagainya. Badan-badan tersebut akan mengawasi kegiatan rumah tangga dan

Page 32: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

perusahaan agar mereka melakukan kegiatan dengan cara yang wajar dan tidak

merugikan masyarakat secara keseluruhan.

Disamping mengatur dan mengawasi kegiatan-kegiatan ekonomi rumah

tangga dan perusahaan, pemerintah juga melakukan beberapa kegiatan

ekonomi. Biasanya kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah adalah

kegiatan mengembangkan prasarana ekonomi seperti jalan-jalan, jembatan,

perlabuhan dan lapangan terbang. Prasarana tersebut penting artinya dalam

mengembangkan kegiatan ekonomi lainnya. Pemerintah juga mengembangkan

prasarana sosial seperti institusi pendidikan, badan-badan penyelidikan,

menjaga ketertiban dan keamanan negara, dan menyediakan jasa-jasa yang

penting peranannya dalam perekonomian.

Oleh karena pemerintah cukup aktif dalam kegiatan sektor ekonomi, sektor

ekonomi dapat dibedakan menjadi sektor pemerintah dan sektor swasta.

Produksi sektor pemerintah berarti hasil-hasil kegiatan ekonomi yang dilakukan

oleh badan pemerintah sedangkan produksi sektor swasta berarti hasil-hasil

kegiatan ekonomi yang dikelola oleh perusahaan swasta. Pemerintah dalam

membiayai pengeluarannya mengenakan berbagai jenis pajak kepada rumah

tangga dan perusahaan.

Page 33: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Sedangkan berdasarkan UUD 1945 pelaku kegiatan ekonomi dibedakan

menjadi tiga yaitu pemerintah, swasta dan koperasi. Berikut ini diuraikan

peranan mereka dalam kegiatan perekonomian negara.

1. Pemerintah

Negara atau pemerintah termasuk dalam pelaku ekonomi. Selain sebagai

pelaku ekonomi negara juga berperan sebagai pengatur kegiatan ekonomi.

Peran pemerintah sebagai pelaku kegiatan ekonomi berarti pemerintah

melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi. Pemerintah dalam

menjalankan perannya sebagai pelaku kegiatan produksi mendirikan

perusahaan negara atau sering dikenal dengan sebutan Badan Usaha Milik

Negara (BUMN). Pemerintah sebagai pelaku kegiatan konsumsi seperti

membeli barang-barang untuk administrasi pemerintahan, menggaji pegawai

pemerintah, dan sebagainya. Selain kegiatan konsumsi dan produksi,

pemerintah juga melakukan kegiatan distribusi. Kegiatan distribusi yang

dilakukan pemerintah dalam rangka menyalurkan barang-barang yang telah

diproduksi oleh perusahaan-perusahaan negara kepada masyarakat.

Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di bidang ekonomi tidak

hanya berperan sebagai salah satu pelaku ekonomi, akan tetapi pemerintah juga

berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan terhadap

jalannya roda perekonomian demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.

Page 34: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

2. Swasta (BUMS)

BUMS adalah salah satu kekuatan ekonomi di Indonesia. BUMS

merupakan badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh pihak swasta. Tujuan

BUMS adalah untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. BUMS didirikan

dalam rangka ikut mengelola sumber daya alam Indonesia, namun dalam

pelaksanaannya tidak boleh bertentangan dengan peraturan pemerintah dan

UUD 1945. BUMS dalam melakukan perannya mengandalkan kekuatan

pemilikan modal. Perkembangan usaha BUMS terus didorong pemerintah

dengan berbagai kebijaksanaan. Perusahaan-perusahaan swasta sekarang ini

telah memasuki berbagai sektor kehidupan antara lain di bidang perkebunan,

pertambangan, industri, tekstil, perakitan kendaraan, dan lain-lain. Perusahaan

swasta terdiri atas dua bentuk yaitu perusahaan swasta nasional dan perusahaan

asing. Perusahaan-perusahaan swasta tersebut sangat memberikan peran penting

bagi perekonomian di Indonesia. Peran yang diberikan BUMS dalam

perekonomian Indonesia antara lain membantu meningkatkan produksi

nasional, menciptakan kesempatan dan lapangan kerja baru, membantu

pemerintah dalam usaha pemerataan pendapatan, membantu pemerintah

mengurangi pengangguran, menambah sumber devisa bagi pemerintah, dan

meningkatkan sumber pendapatan negara melalui pajak.

Page 35: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

3. Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan

hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas

kekeluargaan. Koperasi diharapkan dapat mengembangkan potensi ekonomi

rakyat dan mewujudkan demokrasi ekonomi yang sesuai dengan yang

diamanatkan dalam UUD 1945. Landasan koperasi Indonesia adalah pedoman

dalam menentukan arah, tujuan, peran, serta kedudukan koperasi terhadap

pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Sesuai dengan UU No. 25 Tahun 1992 pasal 4

menyatakan bahwa fungsi dan peran koperasi adalah membangun dan

mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya

dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi

dan sosial mereka, turut serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas

kehidupan manusia dan masyarakat, memperkokoh perekonomian rakyat

sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi

sebagai soko gurunya dan berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan

perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas

kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

2.1.2 Konsep Kinerja

Kinerja merupakan kombinasi antara kemampuan dan usaha untuk

menghasilkan sesuatu dari apa yang dikerjakan. Agar menghasilkan kinerja

yang baik, seseorang harus memiliki kemampuan, mempunyai kemauan, usaha,

Page 36: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

serta kegiatan yang dilaksanakan, agar tidak mengalami hambatan yang berat

dalam lingkungannya. Kemauan dan usaha dapat menghasilkan motivasi

sehingga menimbulkan sebuah kegiatan (Berry dan Houston, 1993).

Definisi kinerja menurut Mc Cloy dkk (1994) adalah kelakuan atau kegiatan

yang berhubungan dengan tujuan organisasi. Organisasi tersebut merupakan

keputusan dari pimpinan. Dikatakan bahwa kinerja bukan outcome,

konsekuensi atau hasil dari perilaku atau perbuatan. Disisi lain kinerja adalah

perbuatan atau aksi itu sendiri. Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai

oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan

organisasi. (Prawirosentono, 1999). Terdapat hubungan erat antara kinerja

perorangan dengan kinerja organisasi, dengan kata lain bila kinerja karyawan

baik maka kemungkinan besar kinerja organisasi baik.

Handoko (1995) mengistilahkan kinerja (performance) dengan prestasi

kinerja yaitu proses melalui mana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi

kerja karyawan. Selanjutnya As’ad (2000) menyatakan penampilan kinerja (job

performance) sebagai hasil kerja adalah menyangkut yang dihasilkan seseorang

dari perilaku kerjanya. Tingkat sejauh mana seseorang berhasil menyelesaikan

tugasnya disebut tingkat prestasi (level of performance).

Page 37: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

2.1.3 Penilaian Kinerja

Pengertian penilaian kinerja menurut Siagian (2004) merupakan

pengukuran dan perbandingan hasil-hasil kinerja nyata dengan hasil-hasil yang

diharapkan akan tercapai. Menurut Anthony dan Govindarajan (dikutip dari

Sriani, 2004), sistem penilaian kinerja adalah suatu mekanisme yang

memperbaiki kemungkinan untuk perusahaan agar strategi yang dijalankan

dapat berhasil. Penilaian kinerja menurut Mulyadi dan Jony Setyawan (1999)

yaitu penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian

organisasi dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Sony Yuwono dkk (2004) menyimpulkan bahwa penilaian kinerja adalah

tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rentan

nilai yang ada dalam perusahaan. Hasil pengukuran tersebut kemudian

dilakukan sebagai umpan balik yang akan memberikan prestasi pelaksanaan

suatu rencana dan titik dalam perusahaan yang memerlukan penyesuaian-

penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan pengendalian. Tujuan pokok

penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai tujuan

atau sasaran organisasi dan dalam mematuhi perilaku yang telah ditetapkan

sebelumnya (yang berupa kebijakan atau rencana formal yang dituangkan

dalam anggaran) agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan.

Page 38: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

2.1.4 Ukuran dan Metode Penilaian Kinerja

Menurut Mulyadi (2001) terdapat tiga ukuran yang dapat digunakan untuk

mengukur kinerja secara kuantitatif :

1) Ukuran Kriteria Tunggal (Single Criteria)

Ukuran kriteria tunggal adalah ukuran kinerja yang hanya menggunakan

satu ukuran dalam menilai kinerja.

2) Ukuran Kriteria Beragam (Multiple Criteria)

Ukuran kriteria beragam adalah ukuran kinerja yang mrnggunakan

berbagai macam ukuran untuk menilai kinerja subuah perusahaan.

3) Ukuran Kriteria Gabungan (Composite Criteria)

Adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran,

memperhitungkan bobot masing-masing ukuran dan menghitung rata-

ratanya sebagai ukuran menyeluruh kinerja perusahaan.

Metode pengumpulan data menurut Sri Hadiati (2002) dapat dibagi kedalam

tiga bagian, yaitu :

1. Metode Penilaian dengan Orientasi Masa Lalu

Metode ini merupakan metode dengan menggunakan data-data yang

sudah ada untuk kemudian dilakukan perbandingan atau perhitungan

pertumbuhan baik pertumbuhan penjualan diberbagai pasar sasaran,

wilayah, maupun kelompok pelanggan. Pertumbuhan mengukur

seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mempertahankan dan

meningkatkan keberhasilan yang dicapai dari satu periode ke periode

Page 39: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

berikutnya. Dengan diketahuinya pertumbuhan masing-masing

komponen sumber pendapatan dapat dievaluasi potensi-potensi mana

yang perlu mendapat perhatian.

2. Metode Penilaian dengan Orientasi Masa Sekarang

a. Metode Skala Peringkat

Metode ini bersifat subyektif, dibuat dua kolom dimana satu kolom

berisi variabel yang dinilai dan kolom lainnya berisi kategori

penilaian yang biasa dinyatakan dalam bentuk amat baik, baik,

cukup, kurang, dan sangat kurang. Biasa juga dalam kategori ini

diberi angka 90-100 amat baik, 80-89 baik, 70-79 cukup, 60-69

kurang, 0-59 sangat kurang

b. Metode Check List

Pada metode ini penilai memberi tanda ( ) pada uraian perilaku

pegawai baik negatif maupun positif, masing-masing perilaku diberi

bobot nilai yang besarnya tergantung pada tingkat kepentingan

perilaku tersebut terhadap keberhasilan suatu pekerjaan.

c. Metode Insiden Teritikal

Dalam metode ini penilai menuliskan sejumlah pertanyaan terbuka

yang terbagi ke dalam beberapa kategori.

d. Metode Tes dan Observasi

Page 40: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu penilaian dapat berupa tes dan

observasi. Tes bias merupakan ujian tertulis yang menyangkut

berbagai hal atau ujian praktek yang langsung diamati oleh penilai.

3. Penilaian Kinerja dengan Orientasi Masa Depan

a. Penilaian Diri Sendiri (Self Assessment)

Metode ini mendasarkan pendapat bahwa seorang pegawai

mempunyai kedewasaan mental, intelektual dan psikologis,

sehingga dianggap bahwa mereka mampu menilai diri sendiri, baik

mengenai prestasi dimasa lalu maupun potensinya yang dapat

dikembangkan di masa mendatang.

b. Manajemen Berdasarkan Sasaran (Management by Objective)

Metode ini menggunakan target sebagai acuan kerja. Metode ini

didasari pada pendapat bahwa apabila seseorang dilibatkan dalam

penentuan sasaran kelompok, yang notabene juga akan merupakan

bagian dari sasaran organisasi, maka dia akan merasa bertanggung

jawab untuk mencapai sasaran tersebut.

c. Penilaian Psikologikal

Dalam penilaian ini para ahli dapat menggunakan berbagai teknik

seperti wawancara, berbagai tes psikologi, diskusi dengan para

superior.

d. Penggunaan Pusat-Pusat Penilaian

Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi para manajer tingkat

menengah yang akan dipromosikan. Dengan semakin banyaknya

Page 41: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

pusat-pusat penilaian didirikan semakin mudah organisasi menilai

kinerjanya.

2.1.5 Penilaian Kinerja Sektor Publik

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkaran pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/ program. Kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi,

misi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis (strategic

planning) suatu organisasi (Indra Bastian, 2001). Secara umum dapat juga

dikatakan bahwa kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi

dalam periode tertentu. Untuk mengetahui keberhasilan/ kegagalan suatu

organisasi seluruh aktivitas organisasi tersebut harus dapat diukur.

James B Whittaker dalam Indra Bastian (2001) menyatakan pengukuran/

penilaian kinerja adalah suatu alat manajemen untuk meningkatkan kualitas

pengambilan keputusan dan akuntabilitas. Kinerja sektor publik bersifat

multidimensional, sehingga tidak ada indikator tunggal yang dapat digunakan

untuk menunjukkan kinerja secara komperhensif. Pengukuran kinerja sektor

publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud antara lain :

1. Untuk membantu memperbaiki kinerja pemerintah, sehingga akan

meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi sektor pubik dalam

pemberian pelayanan publik.

2. Untuk pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan.

3. Untuk mewujudkan pertanggung jawaban publik dan memperbaiki

komunikasi kelembagaan.

Page 42: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Pengukuran kinerja dalam sektor publik sangat penting dilakukan untuk

menilai akuntabilitas organisasi dan manajemen dalam menghasilkan pelayanan

publik yang lebih baik. Akuntabilitas bukan sekedar kemampuan menunjukkan

bahwa uang publik di belanjakan secara ekonomis, efektif dan efisien.

Mardiasmo (2009) menjelaskan sistem pengukuran sektor publik adalah suatu

sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian

suatu strategi melalui alat ukur finansial dan non-finansial. Tujuan sistem

penilaian kinerja adalah :

1. Untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik

2. Untuk mengukur kinerja finansial dan non-finansial secara berimbang

3. Untuk mengakomodasikan pemahaman kepentingan manajer level

menengah dan bawah serta memotivasi untuk mencapai goal

congruence

4. Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan

individual dan kemampuan kolektif yang rasional.

Manfaat pengukuran kinerja antara lain :

1. Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk

menilai kinerja manajemen.

2. Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.

3. Untuk memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan

membandingkannya dengan tingkat kinerja serta melakukan tindakan

korektif untuk memperbaiki kinerja

Page 43: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

4. Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman (reward

and punishment) secara objektif atas pencapaian prestasi yang diukur

sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.

5. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka

memperbaiki kinerja organisasi.

6. Membantu mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah

terpenuhi

7. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah

8. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif.

2.1.5.1 Value for Money sebagai Penilaian Kinerja Sektor Publik

Mardiasmo (2009) menyatakan value for money merupakan konsep

pengelolaan organisasi sector public yang mendasarkan pada tiga elemen utama

yaitu ekonomis, efisiensi dan efektifitas. Ketiga hal tersebut merupakan elemen

pokok value for money. Value for money merupakan inti pengukuran kinerja

pada unit-unit kerja pemerintah. Pengembangan indikator kinerja sebaikanya

memusatkan perhatian pada pertanyaan mengenai ekonomis, efisiensi, dan

efektifitas program dan kegiatan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai konsep

value for money yang dikenal dengan 3E.

1) Rasio Ekonomis

Ekonomis adalah praktik pembelian dengan tingkat kualitas tertentu dengan

harga terbaik yang dimungkinkan (spendingless). Pengertian ekonomis sering

Page 44: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

disebut kehematan yang mencakup juga pengelolaan secara hati-hati atau

cermat dan tidak ada pemborosan. Suatu kegiatan operasional dapat dikatakan

ekonomis jika dapat menghilangkan atau mengurangi biaya yang tidak perlu.

Dengan demikian pada hakekatnya ada pengertian yang serupa antara efisiensi

dan ekonomis, karena kedua-duanya menghendaki penghapusan dan penurunan

biaya (cost reduction). Terjadinya peningkatan biaya mestinya terkait dengan

peningkatan manfaat yang lebih besar. Pengukuran tingkat ekonomis

memerlukan data-data anggaran biaya dan realisasi biaya.

Teknik analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat ekonomi adalah :

Realisasi biaya untuk memperoleh pendapatan

Anggaran biaya untuk memperoleh pendapatan

Kinerja pemerintah daerah dalam melakukan pemungutan pendapatan

dikatakan ekonomis apabila rasio yang dicapai kurang dari seratus persen.

Semakin kecil rasio ekonomis berarti kinerja pemerintah semakin baik. Adapun

kriteria ekonomis penilain kinerja keuangan yang diberikan oleh Mahsun

(2006) dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Kriteria Ekonomis Kinerja Keuangan

Persentase Kinerja Keuangan Kriteria

Kurang dari 100% Ekonomis

Sama dengan 100% Ekonomis Berimbang

Lebih dari 100% Tidak Ekonomis

Sumber : Mohamad Mahsun, 2006

Ekonomis = x 100%

Page 45: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

2) Rasio Efisiensi

Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara

output yang dihasilkan terhadap input yang digunakan (cost of output). Proses

kegiatan operasional dapat dikatakan efisien apabila suatu produk atau hasil

kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya dan yang

serendah-rendahnya (spending well).

Efisiensi merupakan hal penting dari tiga pokok bahasan value for money.

Rasio efisiensi menggambarkan perbandingan antara besarnya biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan dengan realisasi pendapatan yang

diterima, formulasinya adalah :

Realisasi biaya untuk memperoleh pendapatan

Realisasi Pendapatan

Rasio efisiensi tidak dinyatakan dalam bentuk absolut tapi dalam bentuk

relatif karena efisiensi diukur dengan membandingkan keluaran dan masukan

maka perbaikan efisiensi dapat dilakukan dengan cara :

a. Meningkatkan output pada input yang sama

b. Meningkatkan output pada proporsi yang lebih besar dari pada

proporsi peningkatan input.

c. Menurunkan input pada tingkatan output yang sama

d. Menurunkan input dalam porsi yang lebih besar dari pada

proporsi penurunan output.

Efisiensi = x 100%

Page 46: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Kinerja pemerintah daerah dalam melakukan pemungutan pendapatan akan

semakin efisien apabila rasio yang dicapai kurang dari seratus persen. Semakin

kecil rasio efisiensi berarti kinerja pemerintah daerah semakin baik. Adapun

kriteria efisiensi penilaian kinerja keuangan sesuai dengan keputusan Menteri

Dalam Negeri nomor 690.900.-327 tahun 1996 dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Kriteria Efisiensi Kinerja Keuangan

Persentase Kinerja Keuangan Kriteria

100% keatas Tidak Efisien

90%-100% Kurang Efisien

80%-90% Cukup Efisien

60%-80% Efisien

Kurang dari 60% Sangat Efisien

Sumber : Keputusan Mendagri No. 690.900-327 tahun 1996

3) Rasio Efektivitas

Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai

tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuan, maka organisasi

tersebut dikatakan telah berjalan dengan efektif. Efektivitas tidak menyatakan

tentang seberapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan

tersebut. Efektivitas hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Page 47: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Teknik analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas adalah

rasio efektivitas. Rasio ini menggambarkan perbandingan antara realisasi

pendapatan dengan targetnya.

Realisasi Pendapatan

Target Pendapatan

Kemampuan daerah dalam menjalankan tugasnya dikategorikan efektif

apabila rasio yang dicapai sebesar satu atau seratus persen. Semakin tinggi rasio

efektivitas, menggambarkan kemampuan daerah yang semakin baik. Sesuai

dengan keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 690.900-327 tahun 1996

tentang pedoman penilaian kinerja keuangan, maka kriteria efektivitas kinerja

keuangan dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Kriteria Efektivitas Kinerja Keuangan

Persentase Kinerja Keuangan Kriteria

Diatas 100% Sangat Efektif

90%-100% Efektif

80%-90% Cukup Efektif

60%-80% Kurang Efektif

Kurang dari 60% Tidak Efektif

Sumber : Keputusan Mendagri No. 690.900-327 tahun 1996

2.1.5.2 Kepuasan Pelanggan Sebagai Penilaian Kinerja Sektor Publik

Pada umumnya perusahaan lebih banyak memusatkan diri pada kapasitas

internal dengan mengandalkan kinerja produk dan inovasi teknologi tanpa

memahami dan memperhatikan aspek eksternal yaitu pelanggan. Hal ini

nantinya akan dimanfaatkan oleh pesaing untuk menyerang melalui penawaran

Efektivitas = x 100%

Page 48: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

produk dan jasa yang lebih baik sesuai dengan prepensi pelanggan. Kinerja

yang buruk pada aspek ini, akan menurunkan jumlah pelanggan dimasa depan

meskipun saat ini kinerja keuangan terlihat baik. Kaitannya dengan perusahaan

daerah, kepuasan pelanggan merupakan suatu gambaran mengenai keberhasilan

pemerintah daerah dalam mengupayakan pelayanan publik yang optimal,

sehingga dalam jangka panjang kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.

Menurut Tjiptono (2000) kepuasan pelanggan terhadap jasa yang diperoleh

pada umumnya dapat dievaluasi dengan menggunakan atribut dalam

menentukan kualitas jasa, yaitu :

1. Bukti langsug (tangible), secara umum meliputi fasilitas fisik,

perlengkapan, karyawan, dan sarana komunikasi.

2. Keandalan (reability), yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan

pelayanan yang menjanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.

3. Daya tanggap (responsiveness) mencakup keinginan para karyawan

untuk membantu para pelanggan dalam memberikan pelayanan dengan

tanggap.

4. Jaminan atau kepastian (insurance) mencakup pengetahuan,

kemampuan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki karyawan, bebas

dari bahaya, risiko atau keragu-raguan.

5. Empati (emphaty) meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan

komunikasi dengan baik, perhatian, dan pemahaman terhadap

kebutuhan pelanggan.

Page 49: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Pelanggan dalam Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar adalah para

pedagang pasar yang sudah terdaftar pada Perusahaan Daerah Pasar Kota

Denpasar, sehingga kepuasan pelanggan dalam penelitian ini adalah kepuasan

pedagang pasar.

2.1.6 Pengertian Perusahaan Daerah

Perusahaan daerah atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) didirikan oleh

pemerintah daerah sebagai pusat laba. Artinya Perusahaan Daerah merupakan

unit organisasi dalam tubuh Pemda yang didirikan untuk menghasilkan

pendapatan bagi pemerintah daerah yang mendirikan (Abdul Halim, 2007).

Dengan demikian, disamping wajib menyusun laporan keuangan, pemerintah

daerah suatu provinsi/kabupaten/kota juga menjadi pemakai laporan keuangan

entitas lain, yaitu perusahaan daerah atau BUMD di lingkungannya.

Hal ini akan dapat dilihat dari aspek teori keagenan (agency theory). Teori

keagenan adalah teori hubungan prinsipal dan agen. Dalam hubungan tersebut,

prinsipal (rakyat/DPRD) mempercayakan pengolahan kepada agen (pemerintah

daerah). Dalam konteks teori tersebut, pemerintah daerah bertindak sebagai

agen ataupun sebagai prinsipal. Sebagai agen, pemerintah daerah bertugas

mengelola dana prinsipal yakni rakyat yang diwakili DPRD. Sebaliknya, bagi

prinsipal pemerintah daerah menyerahkan pengelolaan kekayaan kepada

perusahaan daerah atau BUMD yang bertindak sebagai agen. Dalam

kedudukannya sebagai prinsipal, pemerintah daerah harus mampu menganalisis

laporan keuangan yang dihasilkan agennya yaitu perusahaan daerah.

Page 50: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar merupakan badan usaha yang

melakukan pembinaan, pengelolaan, pengembangan, dan penyelenggaraan

kegiatan-kegiatan di bidang pemasaran. Kegiatan tersebut terutama diarahkan

kepada pelayanan masyarakat dan pemberian jasa serta melaksanakan prinsip-

prinsip perusahaan dengan tujuan mengembangkan dan mempertahankan

hidup perusahaan.

2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya

Wardika (2004) meneliti tentang Kinerja Puskesmas di Kota Denpasar,

ditunjau dari empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan,

perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Teknik analisis data yang digunakan adalah rasio keuangan dengan rumus

efektivitas, sarana dan prasarana, kepuasan pengunjung dan karyawan dengan

menggunakan skala Niven. Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa

pelayanan kesehatan yang diberikan sudah cukup baik.

Sriani (2004) meneliti tentang kinerja Kantor Pelayanan Pajak Denpasar

dalam pemungutan PPh. Variabel yang digunakan yaitu kepuasan pengunjung

dan efektivitas kauangan. Teknik analisis data yang digunakan untuk efektivitas

keuangan yaitu dengan membandingkan realisasi penerimaan dan target

penerimaan. Sedangkan analisis data kepuasan pengunjung menggunakan skala

Niven. Secara umum kinerja KPP Denpasar dalam pemungutan PPh dinilai

baik.

Page 51: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Arya Semadi (2005) meneliti tentang kinerja PDAM Kabupaten Klungkung

ditinjau dari empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan,

perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Teknik analisis yang digunakan menggunakan rasio keuangan yang biasa

digunakan oleh PDAM Kabupaten Klungkung, indeks kepuasan pengunjung,

MCE (Manufacturing Cycle Efficiency), produktivitas karyawan dan kepuasan

karyawan. Hasil penelitian secara umum menunjukkan hasil yang cukup baik.

Trisna Dewi (2005) meneliti tentang kinerja PDAM Kota Denpasar dengan

empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif

proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Teknik

analisis data yang digunakan adalah rasio keuangan, rasio pertumbuhan, indeks

kepuasan pengunjung, MCE, IKK (Indeks Kepuasan Karyawan) dan tingkat

produktivitas karyawan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan hasil yang baik

dan pengunjung merasa puas terhadap layanan yang diberikan oleh PDAM.

Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya khusus untuk

penelitian Arya dan Trisna adalah sama-sama menilai kinerja perusahaan

daerah dengan aspek financial dan non-finansial. Sedangkan persamaan

penelitian sekarang dengan sebelumnya khusus untuk Wardika dan Sriani yaitu

sama-sama menggunkan rumus efektivitas sebagai teknik analisis data aspek

finansial dan skala Niven sebagai teknik analisis data untuk aspek non-

finansial. Perbedaan penelitian sekarang dengan sebelumnya khusus untuk

Wardika dan Sriani yaitu berbeda obyek penelitian, sedangkan perbedaan

Page 52: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

penelitian khusus untuk Arya dan Trisna adalah terletak pada teknik analisis

data baik finansial maupun non-finansial.

Page 53: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

BAB III

KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir

Kebijakan otonomi daerah telah memberikan semangat baru dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pemerintah daerah kabupaten dan kota

diberikan kesempatan untuk menggali potensi dan sumber daya yang ada guna

membiayai kegiatan pemerintahan dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan

pelayanan publik. Pembentukan BUMD pada tiap daerah dan kota merupakan

salah satu usaha dalam upaya meningkatkan sumber penerimaan daerah.

BUMD yang mampu dikelola dengan baik akan memberikan manfaat positif

kepada pemerintah dan masyarakat, namun apabila BUMD yang ada tidak

dioptimalkan dengan baik, justru akan menjadi beban pemerintah.

Kota Denpasar sebagai ibu kota Provinsi Bali telah memiliki tiga

Perusahaan Daerah, salah satunya adalah Perusahaan Daerah Pasar Kota

Denpasar, dimana PD Pasar ini telah mengelola sebanyak enam belas pasar

yang tersebar di seluruh wilayah Kota Denpasar. Pasar tradisional sebagai basis

ekonomi rakyat mampu menyediakan lapangan pekerjaan dan kebutuhan pokok

masyarakat.

Page 54: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Gambar 3.1

Kerangka Berpikir Penelitian Penilaian Kinerja Aspek Finansial dan Non-

Finansial Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar

Peningkatan partisipasi pembangunan dan

perbaikan alokasi sumber daya produktif

TAP MPR No. XV/ MPR/ 1998

“Penyelenggaraan Otonomi Daerah,

Pengaturan, Pembagian, Pemanfaatan Sumber

Daya Nasional yang berkeadilan serta

Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah

dalam Kerangka Negara Kesatuan RI”

UU No. 22 Tahun 1999

tentang Pemerintahan Daerah

dan UU No. 25 Tahun 1999

tentang Perimbangan antara

Pusat dan Daerah

Otonomi Daerah

Menambah kemampuan daerah untuk mewujudkan kemandirian

finansial dalam pengelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan

Meningkatkan kualitas jasa

pelayanan publik

PD Pasar Kota Denpasar

Page 55: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

3.2 Kerangka Konsep

Walaupun memiliki kontribusi kecil dibandingkan dengan sumber-sumber

PAD lain, namun penilaian terhadap kinerja perusahaan daerah sangat penting

dilakukan untuk memperbaiki pengambilan keputusan internal dan alokasi

sumber daya yang ada pada perusahaan, sehingga tujuannya dalam

meningkatkan PAD dapat diwujudkan. Semua komponen PAD harus mendapat

perhatian yang sama dan harus dikelola secara ekonomis, berdayaguna dan

berhasilguna. Motivasi pembentukan perusahaan daerah selain mengarah pada

peningkatan sumber PAD tetapi juga pemberian jasa pelayanan publik terhadap

seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan tujuan otonomi daerah. Setiap

pembicaraan tentang pelayanan publik maka akan menyentuh masalah kualitas

layanan yang diberikan oleh organisasi publik pada masyarakat sebagai

pelanggan. Kualitas pelayanan umumnya berfokus pada pelanggan, sehingga

produk pelayanan didesain, diproduksi serta diberikan untuk memenuhi

keinginan dan kepuasan pelanggan.

Penilaian kinerja dengan memanfaatkan informasi keuangan sebagai single

indicator telah digunakan secara luas, tetapi hanya dengan meninjau ukuran

finansial sebagai single indicator belum menunjukkan hasil yang sempurna

untuk menilai kinerja suatu perusahaan, oleh sebab penelitian ini menggunakan

sistem penilaian kinerja dengan basis yang lebih komperhensif, yang tidak

hanya menggunakan aspek finansial untuk mengukur kinerja perusahaan tapi

juga menggunakan aspek non-finansial sebagai bagian sistem informasi.

Page 56: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Gambar 3.2

Kerangka Konsep Penelitian Penilaian Kinerja Aspek Finansial dan Non-

Finansial Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar

Penilaian Kinerja PD Pasar Kota

Denpasar

Finansial Non - Finansial

Efektivitas

Efisiensi

Ekonomis

Perspektif Kepuasan Pelanggan

Bukti Langsung

Keandalan

Daya Tanggap

Jaminan

Empati

Buruk Baik Baik Buruk

Evaluasi

Kebijakan

Evaluasi

Kebijakan

Peningkatan Kontribusi PAD Peningkatan Kualitas Pelayanan

Publik

Otonomi Daerah

1. Kecilnya kontribusi PD Pasar Kota Denpasar terhadap PAD

2. Jumlah pedagang pasar secara umum menunjukkan penurunan

Page 57: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Obyek Penelitian

4.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar yang

beralamat di Jalan Sulawesi No.1 Lantai 4 Pasar Badung dan pada enam belas

unit pasar yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar.

4.1.2 Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah kinerja Perusahaan Daerah Pasar Kota

Denpasar yang dinilai dari aspek finansial dan non-finansial.

4.2 Identifikasi Variabel

Variabel-variabel yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Aspek Finansial

a. Target pendapatan

b. Realisasi pandapatan

c. Anggaran biaya

d. Realisasi biaya

2. Variabel Aspek Non-Finansial

a. Bukti langsung

b. Keandalan

c. Daya tanggap

d. Jaminan

Page 58: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

e. Empati

4.3 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional untuk variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Target pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan

pendapatan retribusi pasar yang dianggarkan oleh PD Pasar dari tahun

2001 sampai 2010 dalam satuan rupiah.

2. Realisasi pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan

realisasi pendapatan retribusi pasar yang diperoleh oleh PD Pasar Kota

Denpasar dari tahun 2001 sampai 2010 dalam satuan rupiah.

3. Anggaran biaya yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan biaya

yang berkaitan dengan penerimaan retribusi pasar yang dianggarkan

oleh PD Pasar dari tahun 2001 sampai 2010 dalam satuan rupiah.

4. Realisasi biaya yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan realisasi

biaya yang berkaitan dengan penerimaan retribusi pasar yang

dikeluarkan oleh PD Pasar Kota Denpasar dari tahun 2001 sampai 2010

dalam satuan rupiah.

5. Bukti langsung (tangible) dapat dijelaskan dengan alat ukur pernyataan

meliputi penampilan karyawan PD Pasar Kota Denpasar di hadapan

pelanggan, kunjugan rutin ke unit pasar dan bukti fisik pembayaran.

6. Keandalan (reability) yaitu kemampuan PD Pasar Kota Denpasar untuk

memberikan pelayanan dengan alat ukur pernyataan seperti pelayanan

yang menjanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan

Page 59: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

7. Daya tanggap (responsiveness) mencakup keinginan para karyawan PD

Pasar Kota Denpasar dengan alat ukur pernyataan seperti membantu

para pelanggan dalam memberikan pelayanan dengan tanggap.

8. Jaminan atau kepastian (insurance) dapat dijelaskan dengan alat ukur

pernyataan terhadap pengetahuan, kamampuan dan sifat yang dapat

dipercaya yang dimiliki karyawan PD Pasar Kota Denpasar, bebas dari

bahaya, risiko dan keraguan.

9. Empati (empathy) dapat dijelaskan dengan alat ukur pernyataan seperti

kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik,

perhatian pribadi dan pemahaman terhadap kebutuhan pelanggan pada

PD Pasar Kota Denpasar.

4.4 Jenis dan Sumber Data

4.4.1 Jenis Data Menurut Sifatnya

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data keuangan Perusahaan

Daerah Pasar Kota Denpasar tahun 2001 sampai 2010 dan data jumlah

pedagang pasar dari tahun 2001 sampai 2010.

2. Data Kualitatif

Data kualitataif dalam penelitian ini mengenai deskripsi responden

secara umum, sejarah dan struktur organisasi Perusahaan Daerah Pasar

Kota Denpasar serta tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian.

Page 60: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

4.4.2 Jenis Data Menurut Sumbernya

Sumber data dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Data primer dalam penelitian ini adalah jawaban pengelola Perusahaan

Daerah Pasar Kota Denpasar dari hasil wawancara dan jawaban

responden atau pedagang pasar yang dituangkan dalam

angket/kuesioner selama kurun waktu penelitian.

2. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi catatan keuangan pada

Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar dari tahun 2001 sampai 2010

dan data jumlah pedagang pasar dari tahun 2001 sampai 2010.

4.5 Responden Penelitian

Untuk menilai kinerja aspek non-finansial melaui perspektif kepuasan

pelanggan responden penelitian adalah pelanggan Perusahaan Daerah Pasar

Kota Denpasar dalam hal ini adalah pedagang pasar dengan mengambil sampel

yang dijelaskan lebih rinci pada sub bab metode penentuan sampel.

4.6 Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008 : 115).

Populasi dalam penelitian ini adalah para pedagang pada pasar yang dikelola

oleh Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar.

Page 61: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proportionate

Stratified Random Sampling dengan penentuan jumlah sampel menggunakan

rumus Slovin, yaitu :

n = ………….………………….(1)

Keterangan :

n = jumlah sampel

N= jumlah populasi

e= derajat penyimpangan

Berdasarkan rumus yang dikemukakan Slovin dengan kesalahan (α) sebesar

10 persen, maka jumlah sampel pedagang pasar adalah sebanyak 99 sampel

dengan perhitungan sebagai berikut.

n = ……

= ……

= 98,6885 ≈ 99

N

1 + (Ne2)

7525

1 + (7525.0,01)

7525

76,25

Page 62: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Proportionate Stratified Random Sampling digunakan bila populasi

mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara

proporsional (Sugiyono, 2008:118). Proporsionate berdasarkan banyaknya

pedagang di seluruh pasar yang dikelola oleh PD Pasar Kota Denpasar,

stratified menggambarkan sampel yang distratakan di tiap-tiap pasar,

sedangkan random menunjukkan pengambilan sample menggunakan sistem

undian dimana tiap pedagang memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih.

Dengan tingkat kesalahan 10 persen, diperoleh jumlah sampel sebanyak

98,6885 yang dibulatkan menjadi 99 pedagang dan distratakan menurut pasar.

Untuk memperoleh sampel pada masing-masing pasar digunakan rumus jumlah

populasi masing-masing pasar dibagi total populasi dikali total sampel.

Untuk lebih mengetahui jumlah populasi dan sampel masing-masing pasar

yang dikelola oleh PD Pasar Kota Denpasar, berikut akan ditampilkan pada

Tabel 4.1.

Page 63: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Tabel 4.1 Jumlah Populasi dan Sampel Pedagang Pasar Berdasarkan

Tempat Berjualan pada Pasar yang Dikelola oleh Perusahaan

Daerah Pasar Kota Denpasar tahun 2011 (orang)

No Nama Pasar

Jumlah Tempat Jml

Populasi

Jumlah Tempat Jml

Sampel Kios Los Tanah Pelataran Kios Los Tanah Pelataran

1. Pasar Sanglah 56 273 - 135 464 1 3 - 2 6

2. Pasar Inpres Sanglah 43 125 75 58 301 1 1 1 1 4

3. Pasar Senggol Sanglah - - 29 - 29 - - 1 - 1

4. Pasar Satrya 37 210 15 39 301 - 3 - 1 4

5. Pasar Ketapian 20 75 100 62 257 - 1 1 1 3

6. Pasar Kumbasari 464 196 - 238 898 6 3 - 3 12

7. Pasar Lokitasari 28 22 - - 50 1 - - - 1

8. Pasar Abian Timbul 25 74 12 60 171 - 1 - 1 2

9. Pasar Gunung Agung 33 202 - - 235 - 3 - - 3

10. Pasar Senggol Kumbasari - - 89 428 517 - - 1 6 7

11. Pasar Anyar Sari 255 233 47 12 547 3 3 1 - 7

12. Pasar Badung 306 1.384 - 289 1.979 4 18 - 4 26

13. Pasar Suci Sari Jaya 67 - - - 67 1 - - - 1

14. Pasar Kreneng 168 623 61 86 938 2 8 1 1 12

15. Pasar Senggol Asoka - - 506 - 506 - - 7 - 7

16. Pasar Pidada 48 201 12 4 265 - 3 - - 3

Total 7.525 99

Sumber : PD Pasar Kota Denpasar 2011(data diolah)

Page 64: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

4.7 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung dan observasi

nonpartisipan. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara survei langsung ke lokasi

penelitian. Cara ini dilakukan karena data yang dicari ada di lapangan. Teknik

pengumpulan data dengan cara survei dilakukan peneliti dengan :

1. Wawancara

yaitu suatu cara mengumpulkan data dengan menanyakan langsung

kepada pihak yang berkompeten dalam suatu permasalahan. Dalam

penelitian ini, wawancara dilakukan dengan karyawan pada Perusahaan

Daerah Pasar Kota Denpasar terutama staf Bagian Umum dan Bagian

Keuangan.

2. Kuesioner

yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

menjawabnya (Sugiyono, 2008 : 199). Dalam penelitian ini, kuisioner

diberikan kepada pedagang pada pasar yang dikelola oleh Perusahaan

Daerah Pasar Kota Denpasar.

Observasi nonpartisipan dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap

catatan, dokumen dan beberapa literatur yang terkait dengan penelitian.

Pengumpulan data juga dilakukan melalui riset ke perpustakaan, dokumentasi

dan jurnal yang telah dipubikasikan serta laporan lain yang mendukung

penelitian ini.

Page 65: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

4.8 Teknik Analisis Data

4.8.1 Penilaian Kinerja Aspek Finansial

Teknik analisis data yang dapat digunakan untuk menilai kinerja aspek

finansial yaitu dengan melakukan perhitungan-perhitungan terhadap data

keuangan yang diperoleh untuk memecahkan masalah yang ada sesuai dengan

tujuan penelitian. Dalam penilaian kinerja kuangan digunakan konsep Value for

Money dengan tiga elemen utama yaitu ekonomis, efisiensi dan efektifitas.

Perhitungan yang dilakukan adalah sebagai berikut.

a. Rasio Ekonomis

Rasio ini menunjukkan pengukuran tingkat kehematan dari pengeluaran-

pengeluaran yang dilakukan PD Pasar Kota Denpasar. Rasio ekonomi dapat

dihitung dengan rumus :

Realisasi biaya untuk memperoleh pendapatan

Anggaran biaya untuk memeperoleh pendapatan

b. Rasio Efisiensi

Rasio ini menunjukkan pengukuran tingkat pencapaian hasil kerja yang

dilakukan oleh PD Pasar Kota Denpasar dengan penggunaan sumber daya dan

dana yang serendah-rendahnya. Rasio efisiensi dapat dihitung dengan rumus :

Realisasi biaya untuk memperoleh pendapatan

Realisasi Pendapatan

…………..(2) Ekonomis = x 100%

…………..(3) Efisiensi = x 100%

Page 66: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

c. Rasio Efektivitas

Rasio ini menunjukkan pengukuran tingkat pencapaian tujuan atau sasaran

yang telah ditetapkan oleh PD Pasar Kota Denpasar. Rasio efektivitas dapat

dihitung dengan rumus :

Realisasi Pendapatan

Target Pendapatan

4.8.2 Penilaian Kinerja Aspek Non-Finansial

Penilaian kinerja non-finansial melalui perspektif kepuasan pedagang pasar

dengan variabel bukti langsung, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati

akan dinilai dari pernyataan positif (+) dan negatif (-). Menurut Niven (dikutip

dari Wardika, 2004) pengukuran kinerja masing-masing variabel dapat

dilakukan dengan dasar adanya pernyataan positif (ya) dan negatif (tidak).

Dalam penelitian ini jawaban yang terdiri dari empat kategori yakni : a)

sangat setuju, b) setuju, c) tidak setuju, dan d) sangat tidak setuju akan

digolongkan menjadi dua pernyataan dari empat kategori tersebut. Untuk

kategori pernyataan positif (ya) meliputi jawaban dengan sangat setuju dan

setuju, sedangkan untuk pernyataan negatif (tidak) meliputi jawaban tidak

setuju dan sangat tidak setuju.

Efektivitas = x 100% ….............…………….(4)

Page 67: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Selanjutnya untuk mengetahui kinerja aspek non finasial dilakukan

perhitungan efektivitas kinerja dengan rumus :

Realisasi

Target

Dimana :

Realisasi = Pedagang atau sampel yang menjawab pernyataan positif

Target = Jumlah total pedagang atau sampel

Pengukuran tingkat efektivitas non-keuangan menggunakan standar sesui

dengan acuan Litbang Depdagri Republik Indonesia tahun 1991 sebagai berikut

:

1. Rasio efektif dibawah 40 persen = sangat tidak efektif

2. Rasio efektivitas antara 40 – 59,99 persen = tidak efektif

3. Rasio efektivitas antara 60-79,99 persen = cukup efektif

4. Rasio efektivitas diatas 80 persen = sangat efektif

Efektivitas

=

x 100% …............………….(5)

Page 68: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Gamabran Umum Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar

5.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar

Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Denpasar didirikan dengan Peraturan

Daerah Kotamadya Dati II Denpasar Nomor : 14 Tahun 1993 tentang PD

Tingkat II Denpasar. Pendirian PD Pasar Kota Denpasar dilakukan melalui

pemisah atau pengurangan dari aset PD Pasar Kabupaten Dati II Badung yang

kemudian diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kotamadya Dati II Denpasar

terhitung sejak tanggal 1 Agustus 1994. Neraca likuidasi atas pemisahan aset

PD Pasar tersebut telah diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan Provinsi Bali dengan Laporan Nomor : Lap-4081/PW.22.5/1996

tanggal 17 Januari 1996.

Menurut Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 2 Tahun 2001 tentang PD

Pasar Kota Denpasar, maksud dan tujuan pendirian perusahaan adalah turut

serta dalam melaksanakan pembangunan daerah, turut serta melaksanakan

pembangunan ekonomi nasional pada umumnya dan dalam rangka

meningkatkan perdagangan serta kebutuhan masyarakat pada khususnya serta

membantu dan turut menyukseskan keperluan atau kebutuhan, kelancaran

distribusi bahan-bahan pokok keperluan sehari-hari dan ikut serta

mengusahakan stabilitas harga.

Page 69: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka tugas pokok PD Pasar Kota

Denpasar adalah membina, mengelola, mengembangkan dan menyelenggarakan

kegiatan-kegiatan di bidang perpasaran, yang diarahkan kepada pelayanan

masyarakat dan pemberian jasa serta melaksanakan prinsip-prinsip perusahaan

yang dapat mempertahankan hidup dan pengembangannya. Adapun modal PD

Pasar kota Denpasar adalah kekayaan daerah yang dipisahkan yang besarnya

ditetapkan dengan Keputusan Walikota. Modal ini dapat di tambah atau

dikurangi dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota

Denpasar. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Denpasar No. 2 Tahun 2001

tentang PD Pasar kota Denpasar, penggunaan laba bersih setelah dipotong pajak

ditetapkan antara lain untuk dana pembangunan daerah (PAD) 35 persen, untuk

anggaran perusahaan daerah 25 persen, cadangan umum 10 persen, jasa

produksi 10 persen, dana sosial dan pendidikan 10 persen, dan sumbangan dana

pensiun dan pesangon 10 persen.

Adapun jumlah pasar yang dikelola oleh PD Pasar Kota Denpasar adalah

sebanyak 16 pasar yang tersebar diseluruh wilayah Kota Denpasar (Tabel 5.1).

Page 70: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Tabel 5.1 Data Luas Area, Jumlah Pasar dan Pedagang pada Pasar yang

Dikelola oleh PD Pasar Kota Denpasar Dirinci Perkecamatan,

Desa dan Kelurahan tahun 2011

Kecamatan/ Desa/

Kelurahan Nama Pasar

Luas Area (M2) Jumlah

Pedagang

(orang) Tanah Bangunan

I. Denpasar Selatan

1. Kelurahan Panjer Pasar Sanglah 4.512 3.797,4 464

2. Kelurahan Panjer Pasar Inpres Sanglah 3.800 1.188,8 301

3. Kelurahan Panjer Pasar Senggol Sanglah 715 - 29

II. Denpasar Timur

1. Kelurahan Dangin Puri Pasar Satrya 1.234 2.500 301

2. Kelurahan Sumerta Pasar Ketapian 2.200 957 257

III. Denpasar Barat

1. Kelurahan Pemecutan Pasar Kumbasari 7.000 12.572 898

2. Kelurahan Pemecutan Pasar Lokitasari 2.750 2.626 50

3. Kelurahan Pemecutan Pasar Abian Timbul 1.470 577,4 171

4. Kelurahan Pemecutan Pasar Gunung Agung 2.300 1.287,2 235

5. Kelurahan Pemecutan Pasar Senggol Kumbasari 1.850 - 517

6. Kelurahan Padangsambian Pasar Anyar Sari 20.900 4.275 547

7. Kelurahan Dauh Puri Pasar Badung 6.230 8.016 1.979

8. Kelurahan Dauh Puri Pasar Suci Sari Jaya 2.850 5.663,4 67

IV. Denpasar Utara

1. Desa Dangin Puri Kangin Pasar Kreneng 13.700 12.894,14 938

2. Desa Dangin Puri Kangin Pasar Senggol Asoka 9.402 - 506

3. Kelurahan Ubung Pasar Pidada 3.187 2.406,5 265

Total 84.100 58.761 7.525

Sumber : PD Pasar Kota Denpasar 2011

Page 71: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

5.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar

Organisasi merupakan wadah untuk menampung seluruh aktifitas yang

dilakukan oleh sekelompok orang di dalam mencapai tujuan, sehingga

koordinasi kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Struktur organisasi sebuah

organisasi atau lembaga memberikan gambaran secara sistematis mengenai

pembagian tugas dan tanggung jawab serta hubungan yang terdapat dalam

suatu organisasi atau lembaga bersangkutan. Struktur organisasi disusun agar

dapat menggambarkan kerangka hubungan antara satuan-satuan organisasi di

dalam suatu organisasi atau lembaga dalam rangka mempertegas tugas dan

wewenang masing-masing bagian.

Perusahaan Daerah Kota Denpasar menggunakan struktur organisasi garis

dimana wewenangnya mengalir dari pimpinan kepada bawahannya, sehingga

dalam hal ini pemimpin merupakan pemegang tertinggi diatas bagian-bagian

lain yang ada di dalam perusahaan. Adapun struktur organisasi Perusahaan

Daerah Kota Denpasar dapat dilihat Gambar 5.1

Page 72: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Gambar 5.1 Struktur Organisasi PD Pasar Kota Denpasar

KEPALA DAERAH

DIREKTUR UTAMA BDN. PENGAWAS

DIREKTUR I DIREKTUR II

BAG. UMUM BAG. KEUANGAN BAG. PENGAWASAN

& KEAMANAN

BAG. TEKNIK &

PERENCANAAN BAG.KEBER

SIHAN

SEK.ANGGARAN

SEK. PEMBUKUAN

SEK.BENDAHARA

SEK. PEMBINAAN

SEK. PENG. UMUM

SEK. PENDAFTARAN

SEK. KEAMANAN &

KETERTIBAN

SEK. STATISTIK

SEK. PERENCANAAN

SEK. BANGUNAN

SEK. LISTRIK & AIR

SEK. PERIJINAN

SEK. TEKNIS

KEBERSIHAN

SEK. PERALATAN

DAN PERAWATAN

SEK. PERTAMANAN

UNIT PASAR

SUB. UNIT ADMINISTRASI

SUB. UNIT KEUANGAN

SUB. UNIT KAMTIB

SEK. TU

SEK PERSONALIA

SEK. RT

SEK. PERCETAKAN

SEK. HUMAS & PROTOKOL

Sumber : PD Pasar Kota Denpasar, 2011

51

Page 73: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Adapun mengenai tugas dari masing-masing jabatan, akan dijelaskan lebih

rinci.

1) Direktur Utama

Direktur Utama mempunyai tugas :

a. Memimpin dan melaksanakan kebijaksanaan perusahaan,

mengelola serta melaksanakan kegiatan-kegiatan lainnya

berdasarkan pengarahan yang telah digariskan oleh Badan

Pengawas dan Walikota Denpasar.

b. Mengusahakan dan menyelenggarakan pengembangan atau

peningkatan sumber-sumber keuangan, fasilitas dan personil

termasuk di bidang kesejahteraan karyawan.

c. Mengajukan anggaran dan melaksanakan anggaran perusahaan

setelah mendapat pengesahan dari Badan Pengawas.

d. Mengadakan koordinasi dan kerja sama dengan badan-badan

organisasi lain yang berhubungan dengan tugasnya.

e. Direktur Utama dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh

seorang Direktur I.

f. Bilamana Direktur Utama berhalangan maka untuk sementara

tugas-tugasnya dapat dilaksanakan oleh Direktur I.

g. Direktur Utama dalam melaksanakan tugasnya bertanggung

jawab kepada Badan Pengawas yang diketahui oleh Wali Kota

Denpasar.

Page 74: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

2) Badan Pengawas

Badan Pengawas mempunyai tugas :

a. Mengawasi kegiatan operasional Perusahaan Daerah.

b. Memberikan pendapat dan saran kepada Walikota terhadap

pengangkatan dan pemberhentian Direksi.

c. Memberikan pendapat dan saran kepada Walikota terhadap

program kerja yang diajukan Direksi.

d. Memberikan pendapat dan saran kepada Walikota terhadap

Laporan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi beserta

penjelasannya.

e. Memberikan pendapat dan saran atas Laporan Kerja Perusahaan

Daerah.

3) Direktur I

Direktur I mempunyai tugas :

a. Direktur I merupakan pembantu utama dari Direktur Utama

yang berkewajiban menyelanggarakan kegiatan sehari-hari

terhadap staf perusahaan.

b. Membina, mengelola, mengarahkan dan mengkoordinasikan

semua kegiatan perusahaan dengan unsur-unsurnya untuk

memperoleh hasil guna dan tepat guna.

c. Memberikan saran-saran dan informasi kepada Direktur Utama.

Page 75: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

d. Menjalankan tugas Direktur Utama apabila Direktur Utama

berhalangan.

e. Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada

Direktur Utama.

4) Direktur II

Direktur II mempunyai tugas :

a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan perencanaan,

teknik, produksi, dan distribusi.

b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan pemeliharaan instalasi

teknis.

c. Mengkoordinasikan kegiatan perizinan serta pengawasan

pendapatan.

d. Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada

Direktur Utama.

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Direktur Utama.

5) Bagian Umum

Bagian umum mempunyai tugas :

a. Melaksanakan urusan tata usaha administrasi personil dan rumah

tangga.

b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

c. Bagian umum dipimpin oleh serorang Kepala Bagian yang

bertanggung jawab kepada Direktur Utama melalui Direktur I.

Page 76: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

6) Bagian Keuangan

Bagian Keuangan mempunyai tugas :

a. Mempersiapkan bahan dan menyusun anggaran serta laporan

keuangan perusahaan.

b. Mempersiapkan keuangan perusahaan.

c. Turut serta merencanakan dan mempersiapkan ketentuan-

ketentuan peningkatan pendapatan perusahaan.

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

e. Bagian keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian

Keuangan yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung

jawab kepada Direktur Utama melalui Direktur I.

7) Bagian Pengawasan dan Keamanan

Bagian Pengawasan dan Keamanan mempunyai tugas :

a. Melaksanakan tugas-tugas di bidang pengawasan intern dan

ekstern perusahaan.

b. Bagian pengawasan dan keamanan dipimpin oleh Kepala Bagian

Pengawasan dan Keamanan yang dalam menjalankan tugasnya

bertanggung jawab kepada Direktur Utama melalui Direktur II.

c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

8) Bagian Teknik dari Perencanaan

Bagian Teknik dari Perencanaan mempunyai tugas :

Page 77: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

a. Merencanakan, mengkoordinir, mengawasi dan menyelesaikan

kegiatan-kegiatan di bidang pemeliharaan dan pembangunan

fasilitas atau bangunan-bangunan.

b. Merencanakan, mengadakan penelitian yang diarahkan kepada

perkembangan atau perluasan pasar.

c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

d. Bagian Teknik dan Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala

Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab

kepada Direktur Utama melalui Direktur II

9) Bagian Kebersihan

Bagian Kebersihan mempunyai tugas :

a. Melaksanakan dan mengawasi penanganan sampah di masing-

masing pasar.

b. Mewujudkan kebersihan dan keindahan lingkungan dengan

membuat rencana penanganan sampah dan keindahan

lingkungan masing-masing.

c. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

d. Bagian kebersihan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang

dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada

Direktur Utama melalui Direktur II.

10) Unit Pasar

Unit Pasar mempunyai tugas :

Page 78: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

a. Melaksanakan kebijaksanaan dan kewenangan Direktur Utama

PD Pasar di unit-unit pasar.

b. Mengkoordinir serta mengawasi persoalan-persoalan yang ada

di unit pasar.

c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

d. Unit pasar dipimpin oleh seorang Kepala Unit yang dalam

melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur

Utama.

11) Sub Unit Administrasi

Sub Unit Administrasi mempunyai tugas :

a. Menyelenggarakan administrasi pembukuan pada unit-unit pasar

berdasarkan pedoman dan petunjuk-petunjuk dan ketentuan-

ketentuan yang berlaku.

b. Menyelenggarakan pembukuan karcis-karcis, menertibkan

tagihan-tagihan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Membuat laporan mengenai stok karcis dan pemasukan pada

unit pasar.

d. Membuat inventaris mengenai peralatan yang ada di unit pasar.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

f. Sub unit administrasi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Unit

yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada

Kepala Unit.

Page 79: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

12) Sub Unit Keuangan

Sub Unit Keuangan mempunyai tugas :

a. Bertanggung jawab mengenai keluar masuknya keuangan

dengan menyelenggarakan Buku Kas Umum, Kas Pembantu dan

catatan lainnya yang dianggap perlu.

b. Menerima, meneliti uang setoran dan menyortir uang ke PD

Pasar Kota Denpasar.

c. Menyelesaikan tagihan-tagihan kepada para penyewa tempat dan

fasilitas lainnya.

d. Mengatur dan memberikan petunjuk dan pengawasan kepada

juru tagih.

e. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

f. Sub Unit Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Unit

yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada

Kepala Unit Pasar.

13) Sub Unit Kamtib

Sub Unit Kamtib mempunyai tugas :

a. Membina, mengendalikan dan mencegah gangguan keamanan

fisik dan ketertiban umum pada unit pasar.

b. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

c. Sub Unit Kamtib dipimpin oleh Kepala Sub Unit Kamtib yang

dalam melaksanakan tugasnnya bertanggung jawab kepada

Kepala Unit Pasar.

Page 80: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

5.1.3 Fasilitas pada Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar

Fasilitas yang disediakan oleh PD Kota Denpasar antara lain :

1. Penyewaan Tempat Berjualan

Penyewa tempat berjualan yang meliputi kios, los dan tanah yang

dimiliki PD Pasar Kota Denpasar berasal dari masyarakat Bali

maupun luar Bali. Penyewaan tempat berjualan ada yang berbentuk

swadaya atau milik perusahaan. Penyewaan tempat berjualan yang

berbentuk swadaya adalah penyewa yang hanya menyewa tanah

beserta fasilitas listrik dan airnya saja, tapi bangunannya dibuat

penyewa sendiri. Sedangkan penyewa tempat berjualan yang

berbentuk milik perusahaan adalah penyewa yang menyewa tempat

yang sudah lengkap dengan dengan bangunan beserta fasilitasnya.

2. Penyediaan Tempat Parkir

Salah satu fasilitas yang diberikan oleh PD Pasar Kota Denpasar

adalah penyediaan tempat parkir. Tempat parkir yang disediakan

khusus untuk masyarakat yang datang kepasar dan pedagang di

lingkungan PD Pasar Kota Denpasar, sehingga dapat memberikan

kenyamanan kepada masyarakat didalam memarkir kendaraannya.

3. Fasilitas Lain

Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar memberikan fasilitas-

fasilitas penunjang lain untuk meningkatkan kualitas pelayanan

kepada para pelanggan. Fasilitas tersebut meliputi penyediaan WC

Page 81: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

umum, penyediaan sarana air bersih, listrik dan penyediaan tempat

sampah.

5.2 Karakteristik Responden

Survey dilakukan terhadap 99 pedagang pasar yang tersebar pada enam

belas unit pasar di wilayah Kota Denpasar dan dikelola oleh PD Kota Denpasar.

Selanjutnya setelah melakukan penelitian, pada responden tersebut akan

dilakukan pengkajian terhadap karakteristiknya guna mendapatkan informasi

mengenai jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan lama berdagang. Hal ini

dibutuhkan untuk mengetahui karakteristik responden (pedagang pasar) yang

dikelola oleh PD Pasar Kota Denpasar.

Untuk jenis kelamin responden, sebagian besar responden adalah berjenis

kelamin perempuan dengan jumlah responden perempuan sebanyak 64 orang

atau persentase sebesar 64,65 persen sedangkan responden laki-laki sebanyak

35 orang atau persentase sebesar 35,35 persen dari total responden.

Selanjutnya karakteristik usia responden ditunjukkan pada Tabel 5.2

Tabel 5.2 Distribusi Usia Responden pada Pasar yang Dikelola oleh

Peruasahaan Daerah Pasar Kota Denpasar

No Usia (tahun) Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1 ≤ 20 - -

2 21-30 17 17,2

3 31-40 48 48,5

4 > 40 34 34,3

Total 99 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2011

Page 82: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Berdasarkan hasil penelitian dan dirangkum dalam Tabel 5.2 sebagian besar

responden (pedagang pasar) berada pada rentang usia 31 sampai 40 tahun

dengan jumlah pedagang sebanyak 48 orang atau sebesar 48,5 persen dari total

responden. Sisanya sebanyak 34 orang atau 34,3 persen pada rentang usia diatas

40 tahun dan 17 orang atau 17,2 persen pedagang berada pada rentang usia 21

sampai 30 tahun. Rentang usia kurang dari 20 tahun tidak ditemukan pada

penelitian ini.

Dalam penelitian ini responden dengan usia tertua adalah responden dengan

usia 57 tahun, sedangkan responden dengan usia termuda adalah responden

dengan usia 24 tahun.

Tabel 5.3 Distribusi Tingkat Pendidikan Responden pada Pasar yang

Dikelola oleh Peruasahaan Daerah Pasar Kota Denpasar

No Tingkat

Pendidikan

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1 SD 22 22,2

2 SMP 54 54,5

3 SMA 23 23,2

4 Perguruan Tinggi - -

Total 99 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2011

Sedangkan karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan (Tabel

5.3) sebagian besar responden (pedagang pasar) berlatar belakang pendidikan

SMP yaitu dengan jumlah pedagang sebanyak 54 orang atau sebesar 54,5

persen dari total responden. Sisanya yaitu sebanyak 23 orang atau 23,2 persen

berlatar belakang pendidikan SMA dan dan sebanyak 22 orang atau 22,2 persen

Page 83: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

berlatar pendidikan SD. Latar belakang pedagang pasar pada tingkat pendidikan

perguruan tinggi tidak ditemukan pada penelitian ini.

Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar lama berdagang responden pada

pasar yang dikelola oleh PD Pasar Kota Denpasar lebih dari sepuluh tahun yaitu

sebanyak 88 pedagang atau 88,9 persen dari total responden, dengan waktu

berdagang terlama yaitu 18 tahun atau mulai berdagang sejak tahun 1993

sampai saat ini. Sisanya sebanyak sebelas orang atau 11,1 persen pedagang

sudah berdagang pada pasar yang dikelola oleh PD Pasar Kota Denpasar berada

pada rentang waktu lebih dari dua tahun namun kurang dari sepuluh tahun,

dengan waktu berdagang terpendek yaitu baru selama tujuh tahun atau mulai

berdagang sejak tahun 2004 sampai saat ini. Lama berdagang kurang dari dua

tahun dan antara dua sampai lima tahun tidak ditemukan dalam penelitian ini

(Tabel 5.4).

Tabel 5.4 Distribusi Lama Berdagang Responden pada Pasar yang

Dikelola oleh Peruasahaan Daerah Pasar Kota Denpasar

No

Lama

Berdagang

(tahun)

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1 < 2 - -

2 2-5 - -

3 >5-<10 11 11,1

4 ≥ 10 88 88,9

Total 99 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2011

Demikian secara umum berdasarkan penelitian kepada 99 responden

(pedagang pasar) pada enam belas unit pasar yang dikelola oleh PD Pasar Kota

Page 84: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Denpasar sebagian besar responden adalah berjenis kelamin perempuan, berada

pada rentang usia 31 sampai 40 tahun dengan latar belakang pendidikan

terakhir SMP dan telah berdagang lebih dari sepuluh tahun.

Dalam meningkatkan kinerja PD Pasar Kota Denpasar pemerintah perlu

memperhatikan karakteristik pedagang pasar. Sesuai dengan karakteristik

responden dalam penelitian ini, sebagian besar pedagang adalah berjenis

kelamin perempuan, latar belakang pendidikan menengah, usia cukup produktif

dan pengalaman berdagang cukup lama. Informasi ini akan mempermudah

pemerintah dalam merencanakan program utamanya untuk meningkatkan

kesejahteraan pedagang sehingga jumlah pedagang kedepannya akan semakin

meningkat.

Page 85: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Pembahasan Hasil Penelitian

6.1.1 Penilaian Kinerja Aspek Finansial

Penilaian kinerja terhadap Perusahaa Daerah (PD) Pasar Kota Denpasar

masih tetap menggunakan aspek finansial atau keuangan sebagai salah satu

perspektif penilaian kinerja. Sebagai perusahaan daerah yang bergerak di

bidang jasa pasar, pengukuran kinerja keuangan pada perusahaan daerah bukan

merupakan hal yang mudah, terlebih lagi institusi pemerintah ini bersifat

pelayanan kepada masyarakat atau publik.

Untuk mengetahui kinerja keuangan PD Pasar Kota Denpasar berdasarkan

konsep value for money tahun anggaran 2001-2010 perlu dilihat anggaran dan

realisasi biaya yang dikeluarkan serta target dan realisasi pendapatan yang

diperoleh pada PD Pasar Kota Denpasar. Adapun biaya yang dianggarkan oleh

PD Pasar Kota Denpasar sepenuhnya digunakan untuk membiayai gaji

pegawai, biaya bahan bakar, biaya konsumsi, biaya umum dan pemeliharaan

gedung. Untuk penerimaan retribusi pasar diperoleh melalui pengenaan biaya

kepada pedagang, antara lain cukai, parkir, kebersihan, sewa tempat (kios, los,

tanah dan pelataran), listrik serta keamanan.

Berikut perhitungan tiga elemen dasar value for money dalam menilai

kinerja aspek finansial PD Pasar Kota Denpasar.

Page 86: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

a. Rasio Ekonomis

Rasio ini menunjukkan pengukuran tingkat kehematan dari pengeluaran-

pengeluaran yang dilakukan PD Pasar Kota Denpasar. Adapun perhitungan

rasio ekonomis PD Pasar Kota Denpasar untuk tahun anggaran 2001-2010

dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1 memperlihatkan rata-rata rasio ekonomis

PD Pasar Kota Denpasar adalah sebesar 106,8 persen. Hal ini menunjukkan

bahwa secara rata-rata rasio ekonomis PD Pasar Kota Denpasar berada pada

kriteria yang tidak ekonomis karena presentase rasio ekonomisnya berada diatas

100 persen.

Tabel 6.1 Rasio Ekonomis Kinerja Finansial PD Pasar Kota Denpasar

Tahun Anggaran 2001-2010 (jutaan Rupiah)

Tahun Anggaran

Biaya

Realisasi

Biaya

Rasio Ekonomis

(%) Keterangan

2001 4.025 4.315 107,2 Tidak Ekonomis

2002 5.305 5.955 112,3 Tidak Ekonomis

2003 6.072 7.046 116,0 Tidak Ekonomis

2004 7.411 8.311 112,2 Tidak Ekonomis

2005 8.027 8.715 108,6 Tidak Ekonomis

2006 9.788 10.098 103,2 Tidak Ekonomis

2007 10.931 11.187 102,3 Tidak Ekonomis

2008 11.047 12.554 113,6 Tidak Ekonomis

2009 12.624 13.830 109,5 Tidak Ekonomis

2010 13.754 11.444 83,2 Ekonomis

Rata-rata 8.899 9.345 106,8 Tidak Ekonomis

Sumber : PD Pasar Kota Denpasar (data diolah)

Page 87: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Berdasarkan hasil perhitungan, rasio ekonomis terendah terjadi pada tahun

2010 yaitu sebesar 83,2 persen sedangkan rasio ekonomi pada tahun 2001

sampai 2009 menunjukkan angka diatas 100 persen dimana rasio ekonomis

tertinggi berada pada tahun 2003 yaitu sebesar 116 persen. Hal ini

menunjukkan bahwa realisasi biaya PD Pasar Kota Denpasar selama sembilan

tahun sejak tahun 2001 selalu melebihi dari anggaran yang ditetapkan, ini

terjadi akibat pembengkakan pada biaya gaji dan rupa-rupa biaya umum karena

penambahan karyawan dan penyelenggaraan Upacara Adat. Pada tahun 2010

sudah terjadi perbaikan rasio ekonomis yang berarti bahwa pemerintah telah

mampu menekan biaya-biaya yang tidak produktif.

b. Rasio Efisiensi

Rasio ini menunjukkan pengukuran tingkat pencapaian hasil kerja yang

dilakukan oleh PD Pasar Kota Denpasar dengan penggunaan sumber daya dan

dana yang serendah-rendahnya. Adapun perhitungan rasio efisiensi PD Pasar

Kota Denpasar untuk tahun anggaran 2001-2010 dapat dilihat Tabel 6.2.

Page 88: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Tabel 6.2 Rasio Efisiensi Kinerja Finansial PD Pasar Kota Denpasar

Tahun Anggaran 2001-2010 (jutaan Rupiah)

Tahun Realisasi

Pendapatan

Realisasi

Biaya

Rasio

Efisiensi

(%)

Keterangan

2001 4.088 4.315 105,6 Tidak Efisien

2002 6.450 5.955 92,3 Kurang Efisien

2003 8.208 7.046 85,8 Cukup Efisien

2004 8.797 8.311 94,5 Kurang Efisien

2005 10.225 8.715 85,2 Cukup Efisien

2006 11.756 10.098 85,9 Cukup Efisien

2007 11.462 11.187 97,6 Kurang Efisien

2008 11.362 12.554 110,5 Tidak Efisien

2009 13.316 13.830 103,9 Tidak Efisien

2010 14.312 11.444 80,1 Efisien

Rata-rata 9.998 9.345 94,1 Kurang Efisien

Sumber : PD Pasar Kota Denpasar (data diolah)

Tabel 6.2 memperlihatkan rata-rata rasio efisiensi PD Pasar Kota Denpasar

adalah sebesar 94,1 persen. Hal ini menunjukkan bahwa secara rata-rata rasio

efisiensi PD Pasar Kota Denpasar berada pada kriteria yang kurang efisien

karena presentase rasio efisiensinya berada diantara 90-100 persen.

Berdasarkan hasil perhitungan, rasio efisiensi terendah terjadi pada tahun

2010 yaitu sebesar 80 persen sedangkan rasio efisiensi pada tahun 2002 sampai

2007 menunjukkan angka diatas 80 persen namun masih dibawah 100 persen

dengan kriteria efisiensi kurang efisien dan cukup efisien. Rasio efisiensi diatas

100 persen berada pada tahun 2001, 2008 dan 2009 dengan kriteria efisiensi

Page 89: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

tidak efisien. Tahun 2010 PD Pasar telah mampu memperbaiki kinerja dengan

merealisasikan penerimaan retribusi pasar melebihi dari biaya yang dikeluarkan

dengan kriteria efisiensi efisien.

c. Rasio Efektivitas

Rasio ini menunjukkan pengukuran tingkat pencapaian tujuan atau sasaran

yang telah ditetapkan oleh PD Pasar Kota Denpasar. Melalui pengukuran

efektivitas dapat menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam

merealisasikan pendapatan yang direncanakan dibandingkan dengan target yang

ditetapkan berdasarkan potensi. Adapun perhitungan rasio efektivitas PD Pasar

Kota Denpasar untuk tahun anggaran 2001-2010 dapat dilihat Tabel 6.3. Tabel

6.3 memperlihatkan rata-rata rasio efektivitas PD Pasar Kota Denpasar adalah

sebesar 96,6 persen. Hal ini menunjukkan bahwa secara rata-rata rasio

efektivitas PD Pasar Kota Denpasar berada pada kriteria yang efektif karena

presentase rasio efektivitasnya berada diantara 90-100 persen.

Page 90: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Tabel 6.3 Rasio Efektivitas Kinerja Finansial PD Pasar Kota Denpasar

Tahun Anggaran 2001-2010 (jutaan Rupiah)

Tahun Target

Pendapatan

Realisasi

Pendapatan

Rasio

Efektivitas

(%)

Keterangan

2001 5.647 4.088 72,4 Kurang Efektif

2002 5.752 6.450 112,1 Sangat Efektif

2003 7.181 8.208 114,3 Sangat Efektif

2004 9.529 8.797 92,3 Efektif

2005 10.386 10.225 98,4 Efektif

2006 11.824 11.756 99,4 Efektif

2007 12.108 11.462 94,7 Efektif

2008 12.220 11.362 93,0 Efektif

2009 14.180 13.316 93,9 Efektif

2010 14.962 14.312 95,7 Efektif

Rata-rata 10.379 9.998 96,6 Efektif

Sumber : PD Pasar Kota Denpasar (data diolah)

Berdasarkan hasil perhitungan, rasio efektivitas terendah terjadi pada tahun

2001 dengan persentase sebesar 72,4 persen dan memenuhi kriteria kurang

efektif, sedangkan rasio efektivitas dengan katgori sangat efektif hanya terjadi

pada tahun 2002 dan 2003, selanjutnya sejak tahun 2004 sampai 2010 rasio

efektivitas memenuhi kriteria efektif karena persentase rasio berada antara 90

sampai 100 persen. Hal ini menunjukkan bahwa target penerimaan yang selama

ini ditetapkan oleh PD Pasar Kota Denpasar masih di bawah potensi yang

sebenarnya, oleh karena itu pemerintah daerah selaku pengelola pasar di

wilayah Kota Denpasar dalam penetapan target pendapatan perlu melakukan

Page 91: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

perhitungan secara akurat terhadap besarnya potensi pendapatan sehingga

realisasi pendapatan berdasarkan target yang ditetapkan dapat lebih

ditingkatkan sehingga tidak terjadi lagi tingkat efektivitas di bawah seratus

persen pada tahun-tahun mendatang.

6.1.2 Penilaian Kinerja Aspek Non-Finansial

Penilaian kinerja PD Pasar Kota Denpasar melalui aspek non-finansial yang

dalam hal ini menggunakan perspektif kepuasan pedagang pasar, sangat

diperlukan karena pedagang pasar adalah sumber utama pendapatan yang

diperoleh oleh PD Pasar Kota Denpasar. Penilaian ini dilakukan dengan

mengukur kepuasan pedagang pasar melalui penyebaran kuesioner pada

responden penelitian.

Dalam melakukan penelitian, yang menjadi responden adalah pedagang

pasar pada pasar yang dikelola oleh PD Pasar Kota Denpasar. Berdasarkan

perhitungan jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin, jumlah

pedagang yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 99

pedagang. Berikut ditampilakan hasil pengolahan data kepuasan pedagang

pasar berdasarkan penelitian langsung yang dijelaskan secara rinci pada setiap

variabel kepuasan pedagang.

6.1.2.1 Variabel Bukti Langsung

Pendapat responden mengenai variabel bukti langsung dipaparkan dalam

tiga pernyataan yang dijawab oleh responden. Jawaban atas pernyataan pada

kuesioner dikategorikan pada jawaban negatif dan positif. Jawaban sangat

Page 92: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

setuju dan setuju adalah positif dan tidak setuju dan sangat tidak setuju adalah

negatif.

Tabel 6.4 Jawaban Responden Mengenai Kerapihan Karyawan Saat

Bekerja pada PD Pasar Kota Denpasar

No Jawaban Responden Jumlah Responden

Orang %

1 Positif 99 100

2 Negatif 0 0

Jumlah 99 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 201, Lampiran 2

Berdasarkan Tabel 6.4 dapat dilihat bahwa dari 99 responden 100 persen

atau seluruh responden menyatakan setuju bahwa karyawan berpenampilan rapi

saat bekerja.

Tabel 6.5 Jawaban Responden Mengenai Kunjungan Rutin ke Unit Pasar

PD Pasar Kota Denpasar

No Jawaban Responden Jumlah Responden

Orang %

1 Positif 84 84,8

2 Negatif 15 15,1

Jumlah 99 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 201, Lampiran 2

Pada Tabel 6.5 dilihat dari pernyataan bahwa karyawan rutin melakukan

kunjungan ke unit pasar pada pasar yang dikelola oleh PD Pasar kota Denpasar

diperoleh bahwa 84 orang atau 84,8 persen responden menyatakan jawaban

positif dan 15 orang atau 15,1 persen menyatakan jawaban negatif.

Page 93: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Terdapat 96 orang atau 96,9 persen responden yang memberikan jawaban

positif dan 3 orang atau 3,03 persen responden memberikan jawaban negatif

atas pernyataan karyawan memberikan bukti pembayaran atas penyewaan kios,

los pelataran dan tanah (Tabel 6.6).

Tabel 6.6 Jawaban Responden Mengenai Bukti Pembayaran atas

Penyewaan Kios, Los, Pelataran dan Tanah pada PD Pasar

Kota Denpasar

No Jawaban Responden

Jumlah

Responden

Orang %

1 Positif 96 96,9

2 Negatif 3 3,03

Jumlah 99 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 201, Lampiran 2

Berdasarkan ketiga pernyataan yang telah dipaparkan secara detail

berdasarkan jawaban responden, maka secara umum efektivitas variabel bukti

langsung dapat dilihat Tabel 6.7

Tabel 6.7 Jawaban Variabel Bukti Langsung dalam Penilaian Kinerja

Non-Finansial PD Pasar Kota Denpasar

No Daftar Pernyataan Realisasi

(orang)

Target

(orang)

Efektivitas

(%) Kriteria

1 Karyawan berpenampilan rapi saat

bekerja 99 99 100,00 Sangat Efektif

2 Karyawan melakukan kunjungan rutin

ke unit-unit pasar 84 99 84,85 Sangat Efektif

3

Karyawan memberikan bukti

pembayaran atas penyewaan kios, los, pelataran dan tanah

96 99 96,97 Sangat Efektif

Rata-rata 93 99 93,94 Sangat Efektif

Sumber : Tabel 6.5, Tabel 6.7 dan Tabel 6.8

Page 94: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Tabel 6.7 menunjukkan bahwa dari 99 responden, rata-rata 93 responden

memberikan jawaban positif atas pernyataan variabel bukti langsung dengan

perserntase efektivitas sebesar 93,94 persen dan kriteria efektivitas sangat

efektif.

6.1.2.2 Variabel Keandalan

Pendapat responden mengenai variabel keandalan dipaparkan dalam tiga

pernyataan yang dijawab oleh responden. Jawaban atas pernyataan pada

kuesioner dikategorikan pada jawaban negatif dan positif. Jawaban sangat

setuju dan setuju adalah positif dan tidak setuju dan sangat tidak setuju adalah

negatif.

Pada Tabel 6.8 dapat dilihat bahwa 84 orang atau 84,85 persen responden

memberikan jawaban positif dan sisanya 15 orang atau 15,15 persen responden

memberikan jawaban negatif pada pernyataan bahwa karyawan melayani

kebutuhan pedagang dengan baik.

Tabel 6.8 Jawaban Responden Mengenai Keandalan Karyawan PD Pasar

Kota Denpasar dalam Melayani Kebutuhan Pedagang

No Jawaban Responden Jumlah Responden

Orang %

1 Positif 84 84,85

2 Negatif 15 15,15

Jumlah 99 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 201, Lampiran 2

Dilihat dari pernyataan bahwa karyawan memberikan pelayan secara ramah

dan memuaskan diperoleh bahwa 83 orang atau 83,84 persen responden

Page 95: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

menyatakan jawaban positif dan 16 orang atau 16,16 persen menyatakan

jawaban negatif (Tabel 6.9)

Tabel 6.9 Jawaban Responden Mengenai Keandalan Karyawan Pasar PD

Pasar Kota Denpasar dalam Memberikan Pelayanan Secara

Ramah dan Memuaskan

No Jawaban Responden Jumlah Responden

Orang %

1 Positif 83 83,84

2 Negatif 16 16,16

Jumlah 99 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 201, Lampiran 2

Berdasarkan Tabel 6.10 dapat dijelaskan bahwa terdapat 76 orang atau

76,77 persen responden yang memberikan jawaban positif dan 23 orang atau

23,23 persen responden memberikan jawaban negatif atas pernyataan karyawan

dapat memberikan informasi yang diminta pedagang dengan cepat dan lengkap.

Tabel 6.10 Jawaban Responden Mengenai Keandalan Karyawan PD Pasar

Kota Denpasar dalam Memberikan Informasi dengan Cepat

dan Lengkap

No Jawaban Responden Jumlah Responden

Orang %

1 Positif 76 76,77

2 Negatif 23 23,23

Jumlah 99 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 201, Lampiran 2

Page 96: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Berdasarkan ketiga pernyataan yang telah dipaparkan secara detail

berdasarkan jawaban responden, maka secara umum efektivitas variabel

keandalan dapat dilihat Tabel 6.11

. Tabel 6.11 Efektivitas Variabel Keandalan dalam Penilaian Kinerja Non-

Finansial PD Pasar Kota Denpasar

No Daftar Pernyataan Realisasi

(orang)

Target

(orang)

Efektivitas

(%) Kriteria

1 Karyawan melayani kebuthuan

pedagang dengan baik 84 99 84,85 Sangat Efektif

2 Karyawan memberikan pelayanan

secara ramah dan memuaskan 83 99 83,84 Sangat Efektif

3 Karyawan dapat memberikan informasi yang diminta dengan cepat

dan lengkap

76 99 76,77 Cukup Efektif

Rata-rata 81 99 81,82 Sangat Efektif

Sumber : Tabel 6.8, Tabel 6.9 dan Tabel 6.10

Tabel 6.11 menunjukkan bahwa dari 99 responden, rata-rata 81 responden

memberikan jawaban positif atas pernyataan variabel keandalan dengan

persentase efektivitas sebesar 81,82 persen dan kriteria efektivitas sangat

efektif.

Page 97: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

6.1.2.3 Variabel Daya Tanggap

Pendapat responden mengenai variabel daya tanggap dipaparkan dalam tiga

pernyataan yang dijawab oleh responden. Jawaban atas pernyataan pada

kuesioner dikategorikan pada jawaban negatif dan positif. Jawaban sangat

setuju dan setuju adalah positif dan tidak setuju dan sangat tidak setuju adalah

negatif.

Tabel 6.12 Jawaban Responden Mengenai Daya Tanggap Karyawan PD

Pasar Kota Denpasar dalam Menindaklanjuti Keluhan

Pedagang

No Jawaban Responden Jumlah Responden

Orang %

1 Positif 6 6,06

2 Negatif 93 93,94

Jumlah 99 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 201, Lampiran 2

Pada Tabel 6.12 dapat dilihat bahwa hanya 6 orang atau 6,06 persen

responden memberikan jawaban positif dan sisanya sebanyak 93 orang atau

93,94 persen responden memberikan jawaban negatif atas pernyataan bahwa

karyawan dengan cepat dapat menindaklanjuti keluhan pedagang.

Tabel 6.13 Jawaban Responden Mengenai Daya Tanggap Karyawan PD

Pasar Kota Denpasar dalam Memberikan Tanggapan terhadap

Keluhan Pedagang

No Jawaban Responden Jumlah Responden

Orang %

1 Positif 34 34,34

2 Negatif 65 65,66

Jumlah 99 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 201, Lampiran 2

Page 98: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Dilihat dari pernyataan bahwa karyawan memberikan tanggapan atas

keluhan pedagang diperoleh bahwa hanya 34 orang atau 34,34 persen

responden menyatakan jawaban positif dan sebanyak 65 orang atau 65,66

persen menyatakan jawaban negatif (Tabel 6.13)

Berdasarkan Tabel 6.14 dapat dijelaskan bahwa hanya terdapat 41 orang

atau 41,41 persen responden yang memberikan jawaban positif dan sebanyak

58 orang atau 58,59 persen responden memberikan jawaban negatif atas

pernyataan karyawan dengan cepat dapat memahami kebutuhan pedagang.

Tabel 6.14 Jawaban Responden Mengenai Daya Tanggap Karyawan PD

Pasar Kota Denpasar dalam Memahami Kebutuhan Pedagang

No Jawaban Responden Jumlah Responden

Orang %

1 Positif 41 41,41

2 Negatif 58 58,59

Jumlah 99 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 201, Lampiran 2

Berdasarkan ketiga pernyataan yang telah dipaparkan secara detail

berdasarkan jawaban responden, maka secara umum efektivitas variabel daya

tanggap dapat dilihat Tabel 6.15

Page 99: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

. Tabel 6.15 Efektivitas Variabel Daya Tanggap dalam Penilaian Kinerja

Non-Finansial PD Pasar Kota Denpasar

No Daftar Pernyataan Realisasi

(orang)

Target

(orang)

Efektivitas

(%) Kriteria

1 Karyawan dengan cepat menindaklanjuti

keluhan pedagang 6 99 6,06 Sangat Tidak Efektif

2 Karyawan dengan cepat memberikan

tanggapan atas keluhan pedagang 34 99 34,34 Sangat Tidak Efektif

3 Karyawan dengan cepat dapat

memahami kebutuhan pedagang 41 99 41,41 Tidak Efektif

Rata-rata 27 99 27,27 Sangat Tidak Efektif

Sumber : Tabel 6.12, Tabel 6.13 dan Tabel 6.14

Tabel 6.15 menunjukkan bahwa dari 99 responden, rata-rata hanya 27

responden memberikan jawaban positif atas pernyataan variabel daya tanggap

dengan persentase efektivitas sebesar 27,27 persen dan kriteria efektivitas

sangat tidak efektif.

6.1.2.4 Variabel Jaminan

Pendapat responden mengenai variabel jaminan dipaparkan dalam tiga

pernyataan yang dijawab oleh responden. Jawaban atas pernyataan pada

kuesioner dikategorikan pada jawaban negatif dan positif. Jawaban sangat

setuju dan setuju adalah positif dan tidak setuju dan sangat tidak setuju adalah

negatif.

Berdasarkan Tabel 6.16 dapat dilihat bahwa sebanyak 58 orang atau 58,59

persen responden memberikan jawaban positif dan sisanya 41 orang atau 41,41

persen responden memberikan jawaban negatif atas pernyataan perusahaan

memberikana jaminan keamanan pada pasar yang dikelola olej PD Pasar Kota

Denpasar.

Page 100: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Tabel 6.16 Jawaban Responden Mengenai Jaminan Keamanan Pasar oleh

PD Pasar Kota Denpasar

No Jawaban Responden Jumlah Responden

Orang %

1 Positif 58 58,59

2 Negatif 41 41,41

Jumlah 99 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 201, Lampiran 2

Dilihat dari pernyataan bahwa PD Pasar Kota Denpasar memberikan

jaminan terhadap keselamatan pedagang pasar diperoleh bahwa hanya 40 orang

atau 40,40 persen responden menyatakan jawaban positif dan sebanyak 59

orang atau 59,60 persen menyatakan jawaban negatif (Tabel 6.17)

Tabel 6.17 Jawaban Responden Mengenai Jaminan Keselamatan

Pedagang oleh PD Pasar Kota Denpasar

No Jawaban Responden Jumlah Responden

Orang %

1 Positif 40 40,40

2 Negatif 59 59,60

Jumlah 99 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 201, Lampiran 2

Berdasarkan Tabel 6.18 dapat dijelaskan bahwa terdapat 62 orang atau

62,63 persen responden yang memberikan jawaban positif dan sebanyak 37

orang atau 37,37 persen responden memberikan jawaban negatif atas

pernyataan bahwa perusahaan memberikan jaminan terhadap kebersihan pasar

Page 101: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Tabel 6.18 Jawaban Responden Mengenai Jaminan Kebersihan Pasar oleh

PD Pasar Kota Denpasar

No Jawaban Responden Jumlah Responden

Orang %

1 Positif 62 62,63

2 Negatif 37 37,37

Jumlah 99 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 201, Lampiran 2

Berdasarkan ketiga pernyataan yang telah dipaparkan secara detail

berdasarkan jawaban responden, maka secara umum efektivitas variabel

jaminan dapat dilihat Tabel 6.19

. Tabel 6.19 Efektivitas Variabel Jaminan dalam Penilaian Kinerja Non-

Finansial PD Pasar Kota Denpasar

No Daftar Pernyataan Realisasi

(orang)

Target

(orang)

Efektivitas

(%) Kriteria

1 Perusahaan dapat memberikan jaminan terhadap keamanan pasar

58 99 58,59 Tidak Efektif

2 Perusahaan memberikan jaminan terhadap keselamatan pedagang

40 99 40,40 Tidak Efektif

3 Perusahaan memberikan jaminan terhadap kebersihan pasar

62 99 62,63 Cukup Efektif

Rata-rata 53 99 53,9 Tidak Efektif

Sumber : Tabel 6.16, Tabel 6.17 dan Tabel 6.18

Tabel 6.20 menunjukkan bahwa dari 99 responden, rata-rata hanya 53

responden memberikan jawaban positif atas pernyataan variabel jaminan

dengan persentase efektivitas sebesar 53,9 persen dan kriteria efektivitas tidak

efektif.

Page 102: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

6.1.2.5 Variabel Empati

Pendapat responden mengenai variabel empati dipaparkan dalam tiga

pernyataan yang dijawab oleh responden. Jawaban atas pernyataan pada

kuesioner dikategorikan pada jawaban negatif dan positif. Jawaban sangat

setuju dan setuju adalah positif dan tidak setuju dan sangat tidak setuju adalah

negatif.

Berdasarkan Tabel 6.20 dapat dilihat bahwa terdapat 32 orang atau 32,32

persen responden memberikan jawaban positif dan sisanya sebanyak 67 orang

atau 67,68 persen responden memberikan jawaban negatif pada pernyataan

karyawan memberikan perhatian yang besar terhadap keluhan pedagang

Tabel 6.20 Jawaban Responden Mengenai Empati Karyawan PD Pasar

Kota Denpasar dalam Perhatian yang Besar terhadap Keluhan

Pedagang

No Jawaban Responden Jumlah Responden

Orang %

1 Positif 32 32,32

2 Negatif 67 67,68

Jumlah 99 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 201, Lampiran 2

Dilihat dari pernyataan bahwa PD Pasar Kota Denpasar memberikan empati

dengan komunikasi yang baik antar karyawan dan pedagang diperoleh bahwa

hanya 57 orang atau 57,58 persen responden menyatakan jawaban positif dan

sebanyak 42 orang atau 42,42 persen menyatakan jawaban negatif (Tabel 6.21)

Page 103: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Tabel 6.21 Jawaban Responden Mengenai Empati Karyawan PD Pasar

Kota Denpasar dalam Berkomunikasi dengan Pedagang

No Jawaban Responden Jumlah Responden

Orang %

1 Positif 57 57,58

2 Negatif 42 42,42

Jumlah 99 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 201, Lampiran 2

Berdasarkan Tabel 6.22 dapat dijelaskan bahwa terdapat 52 orang atau

52,63 persen responden yang memberikan jawaban positif dan sebanyak 47

orang atau 47,37 persen responden memberikan jawaban negatif atas

pernyataan bahwa karyawan dapat memahami kebutuhan pedagang secara

personal dan spesifik.

Tabel 6.22 Jawaban Responden Mengenai Empati Karyawan PD Pasar

dalam Memahami Kebutuhan Pedagang Secara Personal dan

Spesifik

No Jawaban Responden Jumlah Responden

Orang %

1 Positif 52 52,53

2 Negatif 47 47,47

Jumlah 99 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 201, Lampiran 2

Berdasarkan ketiga pernyataan yang telah dipaparkan secara detail

berdasarkan jawaban responden, maka secara umum efektivitas variabel empati

dapat dilihat Tabel 6.23

Page 104: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

. Tabel 6.23 Efektivitas Variabel Empati dalam Penilaian Kinerja Non-

Finansial PD Pasar Kota Denpasar

No Daftar Pernyataan Realisasi

(orang)

Target

(orang)

Efektivitas

(%) Kriteria

1 Karyawan memberikan perhatian yang

besar terhadap keluhan pedagang 32 99 32,32 Sangat Tidak Efektif

2 Karyawan dapat berkomunikasi

dengan baik pada pedagang 57 99 57,58 Cukup Efektif

3 Karyawan memahami kebutuhan

pedagang secara personal dan spesifik 52 99 52,53 Cukup Efektif

Rata-rata 47 99 47,47 Tidak Efektif

Sumber : Tabel 6.20, Tabel 6.21 dan Tabel 6.22

Tabel 6.23 menunjukkan bahwa dari 99 responden, rata-rata hanya 47

responden memberikan jawaban positif atas pernyataan variabel empati dengan

persentase efektivitas sebesar 47,47 persen dan kriteria efektivitas tidak efektif.

Untuk mengetahui efektivitas kinerja seluruh variabel non-finansial PD

Pasar Kota Denpasar, maka dilakukan perhitungan dengan membandingkan

realisasi dan target pada responden yang diteliti. Oleh karena jumlah responden

adalah sebanyak 99 sampel, maka target dalam efektivitas kinerja ini adalah

seluruh responden atau sampel pedagang pasar pada pasar yang dikelola oleh

PD Pasar Kota Denpasar.

Tabel 6.25 memperlihatkan bahwa secara umum dari 99 responden, 60

responden setuju untuk memberikan penilaian positif terhadap kinerja PD Pasar

Kota Denpasar dengan perhitungan efektifitas sebesar 60,88 dan kriteria

efektivitas yaitu cukup efektif.

Page 105: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Tabel 6.25 Efektivitas Kinerja Non-Finansial PD Pasar Kota Denpasar

Variabel Daftar Pernyataan Realisasi

(orang)

Target

(orang)

Efektivitas

(%) Kriteria

BUKTI

LANGSUNG

Karyawan berpenampilan rapi saat

bekerja 99 99 100,00 Sangat Efektif

Karyawan melakukan kunjungan rutin ke

unit-unit pasar 84 99 84,85 Sangat Efektif

Karyawan memberikan bukti pembayaran

atas penyewaan kios, los, pelataran atau

tanah 96 99 96,97 Sangat Efektif

KEANDALAN Karyawan melayani kebuthuan pedagang

dengan baik 84 99 84,85 Sangat Efektif

Karyawan memberikan pelayanan secara

ramah dan memuaskan 83 99 83,84 Sangat Efektif

Karyawan dapat memberikan informasi

yang diminta dengan cepat dan lengkap 76 99 76,77 Cukup Efektif

DAYA

TANGGAP

Karyawan dengan cepat menindaklanjuti

keluhan pedagang 6 99 6,06

Sangat Tidak

Efektif

Karyawan dengan cepat memberikan

tanggapan atas keluhan pedagang 34 99 34,34

Sangat Tidak

Efektif

Karyawan dengan cepat dapat memahami

kebutuhan pedagang 41 99 41,41 Tidak Efektif

JAMINAN Perusahaan dapat memberikan jaminan

terhadap keamanan pasar 58 99 58,59 Tidak Efektif

Perusahaan memberikan jaminan terhadap

keselamatan pedagang 40 99 40,40 Tidak Efektif

Perusahaan memberikan jaminan terhadap

kebersihan pasar 62 99 62,63 Cukup Efektif

EMPATI Karyawan memberikan perhatian yang

besar terhadap keluhan pedagang 32 99 32,32

Sangat Tidak

Efektif

Karyawan dapat berkomunikasi dengan

baik pada pedagang 57 99 57,58 Tidak Efektif

Karyawan memahami kebutuhan

pedagang secara personal dan spesifik 52 99 52,53 Tidak Efektif

Rata-rata 60 99 60,88 Cukup Efektif

Sumber : Tabel 6.7, Tabel 6.11, Tabel 6.15, Tabel 6.19 dan Tabel 6.23

Berdasarkan hasil perhitungan efektivitas pada lima variable penilaian

kinerja non-finansial diperoleh kriteria sangat tidak efektif terdapat pada tiga

instrumen pernyataan pada variable daya tanggap dan empati dengan masing-

masing persentase hanya sebesar 6,06 persen, 32,32 persen dan 34,34 persen.

Page 106: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Sedangkan rasio efektivitas dengan kategori sangat efektif menunjukkan

persentase efektivitas tertinggi yaitu sebesar 100 persen terdapat pada

instrumen pernyataan variable bukti langsung. Hal ini menunjukkan bahwa

pemerintah daerah selaku pengelola PD Pasar Kota Denpasar harus

memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan daya tanggap dan empati

terhadap pedagang pasar. Selain itu pemerintah daerah juga dirasa perlu

meningkatkan kepuasan pedagang pasar melalui peningkatan kepastian jaminan

keselamatan dan keamanan pedagang.

Pedagang selain sebagai pelanggan dan sumber utama penerimaan

pendapatan juga merupakan refleksi masyarakat secara keseluruhan, dimana

pemerintah harus senantiasa meningkatkan kualitas jasa layanan. Peningkatan

kualitas jasa oleh pemerintah daerah pengelola PD Pasar Kota Denpasar

diharapkan mampu meningkatkan jumlah pedagang pasar pada tahun-tahun

mendatang dan fungsi pasar sebagai penyediaan kesempatan kerja dapat

terealisasi.

Page 107: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Hasil penilaian kinerja aspek finansial dengan menggunakan konsep value

for money pada tahun anggaran 2001 sampai 2010 diperoleh antara lain :

1. Dilihat dari rasio ekonomis secara rata-rata selama tahun 2001

sampai 2010 PD Pasar Kota Denpasar berada pada kriteria yang

tidak ekonomis karena persentase rasio ekonomisnya berada diatas

100 persen yaitu 106,8 persen.

2. Dilihat dari rasio efisiensi secara rata-rata selama tahun 2001 sampai

2010 rasio efisiensi PD Pasar Kota Denpasar berada pada kriteria

yang kurang efisien karena persentase rasio efisiensinya berada

diantara 90-100 persen yaitu 94,1 persen.

3. Dilihat dari rasio efektivitas secara rata-rata selama tahun 2001

sampai 2010 rasio efektivitas PD Pasar Kota Denpasar berada pada

kriteria yang efektif karena persentase rasio efektivitasnya berada

diantara 90-100 persen yaitu sebesar 96,6 persen.

Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian dalam menilai kinerja aspek non-

finansial melalui perspektif kepuasan pedagang pasar dapat disimpulkan bahwa

pedagang pasar merasa cukup puas dengan pelayanan dan jasa yang telah

diberikan. Hal ini terbukti dari total 99 responden, 60 responden setuju untuk

memberikan penilaian positif terhadap kinerja PD Pasar Kota Denpasar dengan

Page 108: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

perhitungan efektifitas sebesar 60,88 persen dengan kriteria efektivitas cukup

efektif.

7.2 Saran

PD Pasar Kota Denpasar sebaiknya menerapkan value for money untuk

melakukan penilaian kinerja karena dapat memberikan informasi yang lebih

komprehensif. Untuk mencegah terjadinya rasio yang tidak ekonomis, PD Pasar

Kota Denpasar juga harus meningkatkan pengawasan dan pengendalian kepada

karyawan dalam merealisasikan anggaran yang telah ditetapkan. Pemerintah

juga sebaiknya teliti, transparan dan objektif dalam penentuan anggaran.

Penyusunan anggaran hendaknya memperhatikan bahwa pendapatan yang

direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat

dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sehingga nantinya anggaran yang

diperoleh benar-benar mencerminkan potensi yang dimiliki. Meningkatkan

kepuasan pedagang pasar melalui peningkatan kualitas pelayanan dan

memberikan tanggapan atas segala keluhan pedagang dirasa perlu dilakukan.

Hal ini dapat diwujudkan dengan melakukan komunikasi yang baik dengan

pedagang pasar melalui kunjungan secara kontinyu ke unit-unit pasar yang

dikelola oleh PD Pasar Kota Denpasar. Meningkatakan kepuasan pedagang

pasar harus terus diupayakan mengingat para pedagang pasar merupakan

sumber pendapatan PD Pasar Kota Denpasar sehingga tujuannya meningkatkan

kontribusi terhadap PAD dapat segera terealisasi.

Page 109: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Selain meningkatkan kepuasan pedagang pemerintah juga harus

memperhatikan keselamatan kerja pedagang pasar. Hal ini sesuai dengan

Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, dimana

pemerintah sebagai pengelola usaha harus memberikan jaminan keselamatan

dan kesehatan kerja yang diperlukan di areal kerja. Baik pemerintah daerah dan

pedagang bekerja sama mengaktualisasikan keselamatan dan kesehatan kerja,

pedagang setiap saat melaporkan penyebab tidak aman di lingkungan kerja

kepada pemerintah dan pemerintah juga bertanggung jawab melakukan

perbaikan lingkungan. Hal ini dapat dimulai dengan memberikan pendidikan

dan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja, hingga terbentuk budaya

keselamatan dan kesehatan kerja, yang akhirnya dapat membuat para pedagang

terjamin keselamatannya, menjamin kelancaran proses kegiatan perdagangan,

dan mencapai tujuan nol kecelakaan kerja.

Page 110: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. 2007. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah.

Edisi Ketiga. Jakarta : Salemba Empat.

Anonim. 2010. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Tesis dan Disertasi.

Denpasar : Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

_____. 2003. Strategi Pembangunan Ekonomi Bali. Denpasar : PT. Bali Post.

Arya Semadi, I Putu. 2005. Penelitian Kinerja PDAM Kabupaten Klungkung

dengan Menggunakan Balanced Scorecard Periode 2001-2005. Skripsi

Sarjana Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Udayana,

Denpasar.

As’ad, M. 2000. Psikologi Industri. Cetakan Kelima. Yogyakarta : Liberty.

Badan Pusat Statistik. 2001. Denpasar dalam Angka. Denpasar : BPS.

_____. 2002. Denpasar dalam Angka. Denpasar : BPS.

_____. 2003. Denpasar dalam Angka. Denpasar : BPS.

_____. 2004. Denpasar dalam Angka. Denpasar : BPS.

_____. 2005. Denpasar dalam Angka. Denpasar : BPS.

_____. 2006. Denpasar dalam Angka. Denpasar : BPS.

_____. 2007. Denpasar dalam Angka. Denpasar : BPS.

_____. 2008. Denpasar dalam Angka. Denpasar : BPS.

_____. 2009. Denpasar dalam Angka. Denpasar : BPS.

_____. 2010. Denpasar dalam Angka. Denpasar : BPS.

_____. 2011. Denpasar dalam Angka. Denpasar : BPS.

Page 111: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Caroline Paskarina, Dede Mariana, Tjipto Atmoko. 2007. Evaluasi Kebijakan

Pengelolaan Pasar di Kota Bandung. Bandung : Lembaga Penelitian

Iniversitas Padjajaran Bandung.

Departemen Dalam Negeri. 2004. Undang-Undang No. 33 tahun 2004 tentang

Perimbangan Keungan Pemerintah Pusat dan Daerah. Sekretariat Negara,

Jakarta.

_____. 1996. Keputusan Dalam Negeri No. 690 900 327 tentang Pedoman

Penilaian dan Kinerja Keuangan. Sekretariat Negara, Jakarta.

Departemen Perdagangan RI. 2007. Ringkasan Eksekutif : Kajian Dampak

Ekonomi Keberadaan Hypermarket terhadap Ritel/Pasar Tradisional.

Jakarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perdagangan dalam Negeri.

Dwiyanto, A. 2002. Reformasi Birokrasi Publik Indonesia. Yogyakarta : UGM

Handoko, T.H. 1995. Manajemen Personalia dan SDM. Edisi Dua.

Yogyakarta : BPFE.

Indra Bastian. 2001. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Yogyakarta : Pusat

Pengembangan Akuntansi FE UGM.

Kaplan, Robert S, dan Norton, David P (Peter R. Yosi Pasla, penerjemah). 2002

Balanced Scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Jakarta :

Erlangga.

Koswara, E. 2002. Menyongsong Pelaksanaan Otonomi Daerah Berdasarkan

UU No 22 tahun 1999 : Suatu Telaah Menyangkut Kebijaksanaan

Pelaksanaannya dan Kompleksitasnya. CSIS 26 (1): h.51-52.

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Andi Offsite.

Mc Cloy, R.A., Campbel, J. P., and Cudeck R. 1994. A Confirmatory Test of

Model Performance Determinant, Journal of Applied Psychology. 79(4):h:

493-505.

Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi ke-1.

Yogyakarta : BPFE.

Mulyadi dan Jhony Setyawan. 1999. Sistem Perencanaan dan Pengendalian

Manajemen : Sistem Pelipatgandaan kinerja Perusahaan. Yogyakarta :

Arditya Media.

Page 112: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajeman : Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Edisi

Ketiga. Jakarta : Salemba Empat.

Obsorne. 1997. PAD Dalam Rangka Otonomi Daerah. Bandung : Citra Umbara.

Pemerintah Kota Denpasar. 2001. Peraturan Daerah kota Denpasar No. 2 tahun

2001 Tentang Perusahaan Daerah Kota Denpasar.

Prawirosentono, S. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta : BPFE.

Siagian, Sondang P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi

Aksara.

Sony Yuwono, Edy Sukarno, Mohammad Ichsan. 2004. Petunjuk Praktis

Penyusunan Balanced Scorecard. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Sriani, Ni Ketut. 2004. Kinerja KPP Denpasar dan Pemungutan Pajak

Penghasilan. Tesis Magister Ekonomi Pembangunan pada Fakultas

Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar.

Sri Hadiati. 2002. Strategi dan Program Pemasaran. Edisi 2. Yogyakarta :

Andi

Sugiarto, Dergibson, Siagian, Ichsan. 2004. Petunjuk Praktis Penyusunan

Balanced Scorecard. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Sukirno, Sadono. 2004. Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta : PT

Rajagrafindo Persada.

Suryatmaja, IGB. 2004. Pekerjaan Rumah yang Besar. (online). Available :

Blog Ekonomi Indonesia http://www.google.com diakses pada 22 April

2011.

Tjiptono, Fauzi. 2000. Prinsip-Prinsip Total Quality Services. Jakarta : Andi.

Trisna Dewi. 2005. Balanced Scorecard sebagai Alat Pengukuran Kinerja pada

PDAM kota Denpasar. Tesis Magister Ekonomi Pembangunan pada

Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar.

.

Wardika, I Gusti Agung Made. 2004. Kinerja Puskesmas di Kabupaten Badung.

Tesis Magister Ekonomi Pembangunan pada Fakultas Ekonomi

Universitas Udayana, Denpasar.

Page 113: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Widodo, H G Suseno T. 1990. Indikator Ekonomi Dasar Perhitungan

Perekonomian Indonesia. Yogyakarta : Kanisius.

Wientor, Rah Made. 2006. Peran Perusahaan Daerah sebagai Perusahaan Jasa

(online). Available : http://www.jurnalekonomiku.com diakses pada 23

April 2011.

Page 114: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Lampiran 1

Kepada

Yth. Bapak/Ibu Pedagang

PD Pasar Kota Denpasar

Dengan hormat,

Dalam rangka penyusunan Tesis yang berjudul ”Penilaian Kinerja

Finansial dan Non-Finansial PD Pasar Kota Denpasar” pada Program Studi

Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Udayana, mohon kesediaan

Bapak/Ibu pelanggan PD Pasar Kota Denpasar untuk mengisi kuesioner yang

telah kami persiapkan.

Adapun tujuan dari penelitian ini hanya untuk kepentingan ilmiah dan

segala informasi serta identitas anda akan kami jaga kerahasiaannya. Atas

bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

D A A Ratih Iswari, SE

Page 115: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

IDENTIFIKASI RESPONDEN

Yang dimaksud responden dalam penelitian ini adalaj pelanggan (pedagang

pasar) yang terdaftar pada PD Pasar Kota Denpasar. Jawablah pertanyaan

berikut dengan memberikan tanda lingkaran pada jawaban yang anda pilih dan

memberikan jawaban pada ruang isian.

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

a. Laki-laki b. Perempuan

3. Usia anda saat ini :

a. ≤ 20 tahun b.21-30 tahun c.31-40 tahun d.> 40 tahun

4. Pendidikan terakhir :

a. SD b.SMP c. SMA d. Perguruan Tinggi

5. Lama anda berdagang pada pasar yang dikelola oleh PD Pasar Kota

Denpasar :

a. ≤ 2 tahun b. 2-5 tahun c. >5-<10 tahun d.≥ 10 tahun

Page 116: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

PETUNJUK

Nyatakan pendapat anda secara bebas, sesuai dengan penilaian anda

terhadap kinerja dari variabel pelayanan pada PD Pasar Kota Denpasar dengan

memberikan tanda (√) kepada salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai

diantara pilihan berikut ini yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS),

atau sangat tidak setuju (STS).

No Daftar Pernyataan SS S TS STS

A BUKTI LANGSUNG

1 Karyawan berpenampilan rapi saat bekerja

2 Karyawan melakukan kunjungan rutin ke unit-unit pasar

3

Karyawan memberikan bukti pembayaran atas

penyewaan kios, los, pelataran atau tanah

B KEANDALAN

4

Karyawan melayani kebutuhan pedagang dengan baik

5

Karyawan memberikan pelayanan secara ramah dan

memuaskan

6

Karyawan dapat memberikan informasi yang diminta

dengan cepat dan lengkap

C DAYA TANGGAP

7

Karyawan dengan cepat menindaklanjuti keluhan

pedagang

8

Karyawan dengan cepat memberikan tanggapan atas

keluhan pedagang

9

Karyawan dengan cepat dapat memahami kebutuhan

pedagang

D JAMINAN

10

Perusahaan dapat memberikan jaminan terhadap

keamanan pasar

11

Perusahaan memberikan jaminan terhadap keselamatan

pedagang

Page 117: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

12

Perusahaan memberikan jaminan terhadap kebersihan

pasar

E EMPATI

13

Karyawan memberikan perhatian yang besar terhadap

keluhan pedagang

14

Karyawan dapat berkomunikasi dengan baik pada

pedagang

15

Karyawan memahami kebutuhan pedagang secara

personal dan spesifik

Page 118: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

Lampiran 2

Rekapitulasi Sampel Penilaian Kinerja Non-Finansial PD Pasar

Kota Denpasar (orang)

N

o Daftar Pernyataan SS S TS STS

A BUKTI LANGSUNG

1

Karyawan berpenampilan rapi saat

bekerja

99

-

-

-

2 Karyawan hadir pada jam kerja

80

4

8

7

3

Karyawan memberikan bukti

pembayaran atas penyewaan kios, los,

pelataran atau tanah

80

16

3

-

B KEANDALAN

4 Karyawan melayani kebuthuan

pedagang dengan baik

53

31

10

5

5 Karyawan memberikan pelayanan

secara ramah dan memuaskan

62

21

9

7

6 Karyawan dapat memberikan informasi

yang diminta dengan cepat dan lengkap

57

19

14

9

C DAYA TANGGAP

7 Karyawan dengan cepat

menindaklanjuti keluhan pedagang

2

4

82

11

8 Karyawan dengan cepat memberikan

tanggapan atas keluhan pedagang

19

15

63

2

9 Karyawan dengan cepat dapat

memahami kebutuhan pedagang

23

18

42

16

D JAMINAN

10 Karyawan dapat memberikan jaminan

terhadap keamanan pasar

47

11

24

17

Page 119: penilaian kinerja aspek finansial.pdf

11 Karyawan memberikan jaminan

terhadap keselamatan pedagang

31

19

39

10

12 Karyawan memberikan jaminan

terhadap kebersihan pasar

51

11

18

19

E EMPATI

13 Karyawan memberikan perhatian yang

besar terhadap keluhan pedagang

22

10

53

14

14 Karyawan dapat berkomunikasi dengan

baik pada pedagang

41

16

23

19

15 Karyawan bersedia terjun langsung ke

pasar untuk mengetahui kondisi pasar

33

19

40

7