penilaian autentik

44
PENILAIAN AUTENTIK DALAM PROSES DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . H. Husni El Hilali, M

Transcript of penilaian autentik

RASIONAL KURIKULUM 2013 (MD.1)

PENILAIAN AUTENTIK DALAM PROSES DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAMDrs. H. Husni El Hilali, M.Pd1Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.Penilaian tersebut mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih autentik. Penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai.Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam rangka meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong kemampuan belajar yang lebih tinggi. Pada penilaian autentik guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman yang diperoleh dari luar sekolah. Penilaian autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa belajar, motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar. Karena penilaian itu merupakan bagian dari proses pembelajaran, guru dan peserta didik berbagi pemahaman tentang kriteria kinerja.

Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan harapan atas tugas-tugas yang harus mereka lakukan. Penilaian autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek.Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya. Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remedial harus dilakukan. 6Penilaian autentik mengharuskan pembelajaran yang autentik pula. Menurut Ormiston, belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang diperlukan dalam kenyataannya di luar sekolah.Penilaian autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang ada.

Penilaian dan Autentik dan Pembelajaran AutentikPenilaian autentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara terbaik agar semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu yang berbeda.Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui penyelesaian tugas di mana peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif. Keterlibatan peserta didik dalam melaksanakan tugas sangat bermakna bagi perkembangan pribadi mereka.

8Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan scientific, memahami aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang ada di luar sekolah. Guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab untuk tetap pada tugas. Penilaian autentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.

Pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi guru autentik. Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu:Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain pembelajaran.Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumber daya memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan.Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan pemahaman peserta didik.Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.Penilaian KinerjaPenilaian ProyekPenilaian PortofolioPenilaian Tertulis

Jenis-jenis Penilaian AutentikPenilaian autentik sebisa mungkin melibatkan parsisipasi peserta didik, khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya.

Berikut ini cara merekam hasil penilaian berbasis kinerja.Daftar cek (checklist). Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records).Skala penilaian (rating scale). Memori atau ingatan (memory approach).1. Penilaian KinerjaPenilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data.

Berikut ini tiga hal yang perlu diperhatian guru dalam penilaian proyek.Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.2. Penilaian ProyekPenilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.

3. PortofolioPenilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini.Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.

4. Penilaian TertulisALUR KEGIATANKONSEP PENILAIAN AUTENTIK17Kegiatan Interaktif

10 menitALUR KEGIATANKONSEP PENILAIAN AUTENTIKDiskusi Kelompok

30 menitPaparan Materi

20 menitStep #1Kegiatan Interaktif:

Menyamakan persepsi tentang jenis dan bentuk penilaian autentik.Step #2Diskusi Kelompok

Diskusi materi Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil BelajarStep #3Paparan Materi

Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar dengan menggunakan bahan tayang PPT-2.3 Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran dengan menggunakan bahan tayang PPT-2.3/3.2.Penilaian autentik adalah suatu penilaian belajar yang merujuk pada situasi atau konteks dunia nyata, yang memerlukan berbagai macam pendekatan untuk memecahkan masalah yang memberikan kemungkinan bahwa satu masalah bisa mempunyai lebih dari satu macam pemecahan.Penilaian Autentik Dalam suatu proses pembelajaran, penilaian autentik mengukur, memonitor dan menilai semua aspek hasil belajar (yang tercakup dalam domain kognitif, afektif, dan psikomotor), baik yang tampak sebagai hasil akhir dari suatu proses pembelajaran, maupun berupa perubahan dan perkembangan aktivitas, dan perolehan belajar selama proses pembelajaran didalam kelas maupun diluar kelas. Pelaksanaan penilaian autentik menggunakan format yang memungkinkan siswa untuk menyelesaikan suatu tugas atau mendemonstrasikan suatu performasi dalam memecahkan suatu masalah. Format penilaian ini dapat berupa : tes yang menghadirkan benda atau kejadian asli ke hadapan siswa (hands-on penilaian), tugas (tugas ketrampilan, tugas investigasi sederhana dan tugas investigasi terintegrasi), format rekaman kegiatan belajar siswa (misalnya : portofolio, interview, daftar cek, dan presentasi).CONTOH PENERAPAN DAN INSTRUMEN PENILAIAN DALAM PROSES DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI dan BP No.Nama SiswaA s p e k P e n g a m a t a n JumlahSkorNilaiKet.Kerja samaMeng-komunika-sikan pen-dapatToleransiKeaktifanMenghar-gai pendapat temanKeterangan Skor :Masing-masing kolom diisi dengan kriteria4= Baik Sekali3= Baik2= Cukup1 = Kurang Skor perolehan Nilai = X 100 Skor Maksimal Kriteria Nilai A=80 100:Baik SekaliB=70 79:BaikC=60 69:CukupD= 60:KurangLembar Pengamatan Proses Lembar Kegiatan DiskusiTema: Menceritakan kisah keteladanan Nabi Adam a.s.(Lanj)Lembar Penilaian PresentasiNo.Nama SiswaA s p e k P e n i l a i a nJumlahSkorNilaiKet.KomunikasiSistematika penyampaianWawasanKeberanianAntusiasGesture dan penampilanKeterangan Skor :Masing-masing kolom diisi dengan kriteria4= Baik Sekali3= Baik2= Cukup1 = Kurang Skor perolehan Nilai = X 100 Skor Maksimal Kriteria Nilai A=80 100:Baik SekaliB=70 79:BaikC=60 69:CukupD= 60:KurangTema: Menceritakan kisah keteladanan Nabi Adam a.s.Contoh Lembar Pengamatan Kegiatan SiswaNoASPEK PERILAKUKATEGORIKET43211.Shalat berjamaah di sekolah2.Shalat berjamaah di rumah3.Shalat berjamaah di masjid/mushalla4.Datang sebelum shalat dilaksanakan5.Berpakaian pantas dan rapi6.Melaksanakan rukun shalat dengan tertib7.Jumlah SkorNilaiKeterangan4 = Sangat Baik/Selalu3 = Baik/Sering2 = Cukup/Kadang-kadang1 = Kurang/Tidak PernahKD : Melaksanakan shalat dan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar rumahnya melalui pengamatanTema : Melaksanakan salatNama : .Contoh Lembar Pengamatan Kegiatan SiswaNoASPEK PERILAKUKATEGORIKET43211.Shalat berjamaah di sekolah2.Shalat berjamaah di rumah3.Shalat berjamaah di masjid/mushalla4.Datang sebelum shalat dilaksanakan5.Berpakaian pantas dan rapi6.Melaksanakan rukun shalat dengan tertib7.Jumlah SkorNilaiKeterangan4 = Sangat Baik/Selalu3 = Baik/Sering2 = Cukup/Kadang-kadang1 = Kurang/Tidak PernahKD : Melaksanakan shalat dan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar rumahnya melalui pengamatanTema : Melaksanakan shalatNama : .1. Evaluation (Peniliaian)2. Measurement (Pengukuran)3. Assesment (Penaksiran)4. Penilaian Formatif dan Sumatif5. Penilaian Norma Relatif dan Absolut6. Penilaian Skala

PENGERTIAN EVALUASISebagai Instrumen Pengumpul DataSebagai Uji Kesepadanan KurikulumTUJUAN EVALUASIFUNGSI/KEGUNAAN EVALUASIFUNGSI/KEGUNAAN EVALUASI4. BAGI MASYARAKAT3. BAGI LEMBAGA PENDIDIKAN1. BAGI ANAK2. BAGI GURURUANG LINGKUP EVALUASIA. Scope Umum (Pendidikan) Tes SikapTes Hubungan SosialTes IntelegensiTes Bakat dan Minat

B. Scope Khusus: - Tes Hasil Belajar

LANGKAH PERENCANAAN:Langkah Perencanaan UmumLangkah Perencanaan Khsusus

LANGKAH PELAKSANAAN:Pengumpulan DataVerifikasi DataAnalisis DataInterpretasi DataLANGKAH-LANGKAH PENILAIANKESIAPAN GURUKESIAPAN PROGRAM EVALUASIKESIAPAN PELAKSANAANNYAPERENCANAAN UMUM (Bagi Lembaga)

MERUMUSKAN TUJUAN BELAJAR:Kecerdasan (Kognitif)Kepribadian (Apektif)Keterampilan (Psikomotor)MENETAPKAN SASARAN (SOAL):MENETAPKAN METODAMENYIAPKAN INSTRUMENBila Non-Tes; Menyiapkan Perlengkapan yang diperlukanBila Tes: Menyiapkan Item/SoalPERENCANAAN KHUSUS (Bagi Guru)METODA NON-TES TERDIRI DARI MACAM/BENTUK:ObservasiInterviewStudi KasusChek-ListInventoriSkalaSosioMetrikMETODA NON-TESMETODA TES TERDIRI DARI MACAM/BENTUK:1. Berdasar Jumlah Peserta Tes:Tes IndividualTes Kelompok

2. Berdasar Penyusunannya:Tes Buatan Guru/InternTes Buatan Guru/Orang LainTes Standart

3. Berdasar Bentuk Jawabannya:Tes Tindak (Performance Tes)Tes Verbal (Oral Tes): Bisa Lisan, Bisa TulisanMETODA TES4. Berdasar Bentuk Pertanyaan:Tes ObyektifPengertian Tes ObyektifKebaikan dan KelemahannyaMacam/Type Tes ObyektifType True-FalseType ChoiceType MatchingType Completion

Tes Essay (Uraian)Pengertian EssayKebaikan dan KelemahanMenyusun Item EssayMETODA TES (Lanjutan)1. Membuat Analisis Rasional (Blue Print/Lay Out):Mengetahui Scope Materi/Dengan LO-nyaMenetapkan Proporsi Jumlah ItemKlasifikasi Sasaran/Lihat LO-anyMemilih Type Tes y ang Digunakan

2. Membuat Analisis Rasional (Blue Print/Lay Out):Teknik Per-LO-nya/LengkapSortir LO-nya

3. Waktu Menilai Soal:Pada Persiapan MengajarPada Waktu Mengajar (Menggunakan/Coding)Pada Menjelang Ujian

4. Menata Soal: Ada Formasi/Scope-MateriAda Taraf Kesukaran?Squence-MateriAda Dampak Psikologis Item/Bagi Anak:Perbandingan Item: MUDAH : SEDANG : SULIT = 3 : 5 : 2Disusun: 3 : 2 : 5 atau 5 : 2 : 3

MENYIAPKAN TES HASIL BELAJAR1. Memberikan Skor 1/Persoal:Mengabaikan Bobot Soal (Weight)Scoring Model Lama (Konvensional)

2. Memberikan Skor Lebih Dari 1/Persoal:Tergantung Bobot Soal (Weight)Scoring ModernMENETAPKAN SKOR (SCORING)Dicetak/Stensil Susuai Jumlah KebutuhanDitulis Dipapan TulisDidiktekanREPRODUKSI PENGGANDAAN SOAL1. Validitas TEs (Ketepatan Tes):Validitas Ramalan (Predictive Validity)Validitas Bandingan (Concurent Validity)Validitas Isi (Content Validity)Validitas Susunan (Construct Validity)

2. Reliabilitas Tes (Ketetapan Tes):Teknik UlangTeknik ParalelTeknik Pinang Belah Dua

3. Tingkat Kesukaran dan Daya Beda: Melihat Prosentase (%) Soal yang Dijawab dengan Benar/SalahMengetahui Anak yang Pandai/BodohANALISIS EMPIRIS 1. Pelaksanaan TesPelaksanaan Tes TertulisPelaksanaan Tes Lisan

2. Mengoreksi Soal (Scoring Tes):Scoring Tes ObyektifKunci Jawaban Berdampingan (Strip Keys)Kunci Jawaban Sistem Karbon (Carbon System Keys)Kunci Jawaban Sistem Tusuk (Pinprick Keys)Kunci Jawaban Berjendela (Window Keys)

Scoring Tes EssayTeknik Element/UnsurTeknik SortirLANGKAH PENGUMPULAN DATA 1. Mengapa Verifikasi ?

Tanda-Tanda Kesalahan Data

Sumber-Sumber Kesalahan Data

Langkah-Langkah Verifikasi DataLANGKAHVERIFIKASI DATA 1. Konversi Data (Dari Raw Score ke Standar Score):Scoring Model LamaScoring Model Baru

2. Menggunakan Norma/Acuan:Norma AbsolutNorma RelatifNorma Kombinasi

3. Menggunakan Skala: Skala Lima (5)Skala Sembilan (9)Skala Sebelas (11)Skala Seratus (100)Skala Z Score

Membuat Prifil atau Grafik

Mencari Indeks Prestasi AnakLANGKAH ANALISIS DATA 1. Pengertian dan Kegunaan

2. Penafsiran Individu:Penafsiran Tingkat KesiapanPenafsiran KelemahanPenafsiran Pertumbuhan

3. Penafsiran Kelas: Penafiran Kelemahan KelasPenafsiran Prestasi KelasPenafsiran Perbandingan antar KelasPenafsiran Susunan Kelas

Menggunaan Hasil TesLANGKAH INTERPRETASI DATA