PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA ... Penilikan PHPL/124... · peminjaman Ganis...
Transcript of PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA ... Penilikan PHPL/124... · peminjaman Ganis...
PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN
PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)
Nomor : 124/EQ.SHPK/II/2019
LPPHPL PT Equality Indonesia menyampaikan hasil Penilikan Ketiga Penilaian
Kinerja PHPL terhadap:
Apabila terdapat keluhan terkait hasil keputusan tersebut di atas, dapat
disampaikan secara tertulis dan dilengkapi data pendukung ke:
Nama LP-PHPL : PT Equality Indonesia
Alamat : Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710
No Telp. : +62 251 7550722
Fax. : +62 251 7550724
Email : [email protected]
Website : www.equalityindonesia.com
Bogor, 20 Februari 2019
PT EQUALITY INDONESIA
Hari Seno Aji, S. Hut
Manager Subdivisi Sertifikasi Hutan
Nama Auditee : PT Rimba Mutiara Permai
Lokasi : Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau
IUPHHK-HT : SK.65/Menhut-II/2007 tanggal 23 Februari 2007
Luas : ±8.030 Hektar
Tanggal Pelaksanaan : 25 s.d. 30 Januari 2019
Hasil Penilaian : Nilai akhir Penilaian Kinerja PHPL dinyatakan lulus,
sehingga PT Rimba Mutiara Permai berhak
mempertahankan kelanjutan sertifikat PHPL.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 1 dari 18
(1) Identitas LPPHPL :
a. Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA
b. Nomor Akreditasi : LPPHPL- 013-IDN
c. Alamat : Jln. Raya Sukaraja No. 72. Kabupaten Bogor
d. Nomor Telepon : 0251-7550722
Nomor Fax : 0251-7550724
E-mail : [email protected]
e. Direktur : Agustri Warsono
f. Tim Audit : Asep Kurniawan, S.Hut. (L. Auditor/Auditor Produksi)
Ucep Sucitra, S.Hut (Auditor Prasyarat)
Abdul Khalim, S.P (Auditor Ekologi)
Ir. Slamet Mulyadi (Auditor Sosial)
Ir. Y. H. Arasyugo (Auditor Verifikasi Legalitas Kayu)
g. Tim Pengambilan Keputusan :
Ir. Agustri Warsono (Pengambil Keputusan)
Amin Muchakim, S.Hut (Peninjau Bidang Prasyarat,
Produksi & VLK)
Hermansyah Putra, S.Hut, M.Si. (Peninjau Bidang Ekologi)
Wiyono T.Putro, S.Hut, M.Si (Peninjau Bidang Sosial)
(2) Identitas Auditee :
a. Nama Pemegang Izin/Hak Pengelolaan : PT RIMBA MUTIARA PERMAI (RMP)
b. Nomor & Tanggal SK : SK.65/Menhut-II/2007
Tanggal 23 februari 2007
c. Luas dan Lokasi : ± 8.030 Ha di Kabupaten Pelalawan
Provinsi Riau
d. Alamat kantor :
- Kantor : Jl. Dr. Sutomo No.72 Pekanbaru, Riau
e. Nomor telepon/faks/E-mail : (0761) 37555/Fax. (0761) 33595
f. Pengurus :
- Dewan Komisaris :
Komisaris : Roy Chandra
RESUME HASIL PENILAIAN AWAL/PENILIKAN/DAN RE-SERTIFIKASI
KINERJA PHPL
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 2 dari 18
- Dewan Direksi :
Direktur : Wikendy
g. Nomor S-PHPL/S-LK : 032.1/EQC-PHPL/II/2017
h. Masa berlaku S-PHPL/S-LK : 24 Februari 2016 s.d. 23 Februari 2021;
tanggal revisi 11 Februari 2017
(3) Ringkasan Tahapan:
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Audit Tahap I - -
Koordinasi dengan Instansi
Kehutanan
25 Januari 2019
dan 30 Januari 2019
Kantor DisLHK Prov.
Riau; Kantor BPHP
Wil. III Pekanbaru.
Koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Riau yang diwakili oleh
Ardesianto/Kasi PTH (Entry) dan Hambali/an. Kasi
PPKH (Exit).
Koordinasi dengan BPHP wilayah III Pekanbaru yang
diwakili oleh Hanosoan Daulay/Kasi PEPHP (Entry)
dan Esi Susilo/Plt. KSBTU (Exit).
Tim Audit berkoordinasi dengan Dinas Provinsi dan
Balai setempat sebelum dan sesudah penilaian
lapangan. Sebelum penilaian lapangan, tim
menyampaikan rencana pelaksanaan penilaian dan
meminta informasi tambahan terkait dengan kondisi
auditee yang akan dinilai. Setelah selesai
pelaksanaan penilaian lapangan, tim melaporkan
bahwa penilaian lapangan telah selesai dan
menyampaikan kebutuhan informasi yang kurang
lengkap.
Konsultasi Publik - -
Pertemuan Pembukaan 26 Januari 2019
Kantor PT Rimba
Mutiara Permai
Pertemuan dilaksanakan di Kantor Camp Petodaan
Kab. Pelalawan Prop. Riau.
Perkenalan anggota Tim Audit, menyampaikan
tujuan dan ruang lingkup penilaian, menyampaikan
jadwal/rencana kerja penilaian, menyampaikan
metodologi dan prosedur penilaian, serta
mengkonfirmasikan kepada Auditee tentang
tanggal, waktu, tempat, dan peserta pertemuan
penutupan.
Pertemuan pembukaan diakhiri dengan pembuatan
BAP yang dilampiri dengan notulensi kegiatan dan
daftar hadir.
Verifikasi Dokumen dan
Observasi Lapangan
26 – 29 Januari 2019
Camp dan areal kerja
Auditee.
Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan
dokumen Auditee dan menganalisis menggunakan
kriteria dan indikator pada Lampiran 1.2 dan
Lampiran 2.1 Peraturan Direktur Jenderal
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor
P.14/PHPL/SET/4/2016 Jo P.15
/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016.
Untuk menguji kebenaran data, Tim Audit
melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik, dan
menganalisis menggunakan kriteria dan indikator
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 3 dari 18
pada Lampiran 1.2 dan Lampiran 2.1.
Pertemuan Penutupan 30 Januari 2019
Kantor PT Rimba
Mutiara Permai
Menyampaikan ucapan terima kasih kepada Auditee
atas bantuan dan kerjasamanya selama penilaian.
Menyampaikan Daftar Periksa PHPL.
Memberitahukan temuan observasi dan
ketidaksesuaian.
Membacakan atau memperlihatkan laporan
ringkasan ketidaksesuaian.
Pertemuan Penutupan diakhiri dengan pembuatan
BAP yang dilampiri dengan notulensi kegiatan dan
daftar hadir.
Pengambilan Keputusan 13 Februari 2019
Kantor PT EQUALITY
Indonesia
Rapat Pengambilan Keputusan (PK) menelaah hasil-
hasil dan kesimpulan penilaian yang telah disampaikan
Tim Auditor untuk menjamin bahwa penilaian telah
dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan
Prosedur PT EQUALITY Indonesia serta mengambil
keputusan mengenai predikat kinerja PHPL Auditee.
(4) Resume Hasil Penilaian :
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
A. Penilaian Kinerja PHPL
1. Prasyarat
1.1. Kepastian Kawasan
Pemegang Izin dan
Pemegang IUPHHK-HTI
BAIK
Hasil pemeriksaan dokumen Auditee telah memiliki
dokumen Akte Pendirian Perusahaan dan dokumen legal
izin perusahaan berupa Legalitas operasional IUPHHK-HT
PT RMP Keputusan Menteri Kehutanan Nomor :
SK.65/Menhut-II/2007 tanggal 23 Pebruari 2007,
Seluas ± 8.030 hektar di Provinsi Riau.
tersedianya Pedoman Tata Batas No. 155/PB/IUPHHK-
HT/2008 Tanggal 22 Desember 2008. Realisasi
penataan batas sudah temu gelang, dan sudah tersedia
dokumen laporan TBT pada tanggal 10 Agustus 2017
tetapi belum mendapat pengukuhan dari Direktorat
Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Direktur Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan
Hutan, BPKH dan Dinas Kehutanan Provinsi Riau.
Auditee sudah, melakukan permohonan kembali
Pembahasan Penataan Areal Kerja IUPHHK-HTI a.n PT
Rimba Mutiara Permai dengan surat 017/RMP/PKU-
I/2019, tanggal 22 Januari 2019.
Realisasi penataan batas areal kerja IUPHHK-HTI PT RMP
di lapangan telah temu gelang atau sebesar 100%
dengan total panjang trayek 41.842,51 m (batas sendiri
38.953,25 m dan batas persekutuan 8.304,41 m) dari
Rencana 41.769,00 meter. Walaupun BA tata batas
belum ditandatangani seluruh para pihak dan Laporan
TBT yang dibuat tahun 2017 belum dikukuhkan, tetapi
Auditee sampai tahun 2018/2019 sudah melakukan
seluruh tahapan proses tata batas.
Hasil pemeriksaan terhadap dokumen terkait tata batas
dan eksistensi IUPHHK – HT PT Rimba Mutiara Permai,
sampai penilikan III tahun 2019, masih terdapat konflik
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 4 dari 18
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
walau konflik tersebut sampai saat ini tidak ada aksi dan
reaksi, PT RMP tetap berupaya terus untuk
menyelesaikan agar mendapat kepastian terhadap lahan
yang dipakai oleh pihak lain, sala satunya membuat
surat kepada Instansi pemerintah Daerah untuk
mendapat penjelasan terkait pemakaian lahan untuk
jalan provinsi.
Berdasarkan Hasil dari overlay antara Peta Lampiran SK
IUPHHK-HTI No. SK.65/MENHUT-II/2007 tanggal 23
Februari 2007 Revisi RKUPHHK-HTI PT RMP Periode
2017-2026 yang telah disahkan Menteri Kehutanan
dengan Keputusan Menteri Kehutanan No. SK
.1114/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/3/2018 dengan SK
MENLHK 903/MENLHK/SETJEN/PLA.2/12/2016
tanggal 7 Desember 2016 tentang penunjukan kawasan
Hutan Provinsi Riau, terdapat perubahan fungsi kawasan
PT RMP, dari HP ada yang berubah menjadi APL seluas
43 Ha yang tercantum dalam RKUPHHK-HT penyesuaian
tahun 2017 – 2026 tahun kegiatan 2018 - 2019.
Hasil pemeriksaan dokumen klain lahan dan dokumen
terkait pelaporan terhadap pemakaian lahan oleh
Perusahaan lain dan PEMDA, dapat disimpulkan bahwa
hal tersebut bukan penggunaan disektor kehutanan,
karena pemakai lahan belum memiliki izin pinjam pakai
terhadap PT RMP, dengan tidak terdapat penggunaan
lain diluar disektor Kehutanan, dengan demikian verifier
ini tidak diterapkan. atau Not Applicble (N/A).
1.2. Komitmen
Pemegang Izin IUPHHK-
HTI
BAIK
Sampai penilikan ketiga Visi Misi yang telah dimiliki oleh
Auditee yang ditetapkan Direktur PT RMP Nomor :
022/RMP/PKU-I/2016 tanggal 04 Januari 2016 telah
memperhatikan kerangka pengelolaan hutan lestari,
karena telah mencakup aspek kelestarian produksi,
aspek kelestarian ekologi (lingkungan), maupun aspek
kelestarian sosial, serta belum mengalami perubahan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap dokumen
terkait Visi Misi. Auditee telah melakukan kegiatan
sosialisasi visi misi kepada semua level pemegang izin
karyawan dan karyawan mitra kerja serta masyarakat
sekitar areal kerja PT RMP, kegiatan sosialiasi
dibuktikan dengan berita acara pelaksanaan sosialisasi
pada tanggal 16 Desember 2018, yang dilengkapi
dengan Foto Kegiatan dan daftar hadir peserta dengan
jumlah 21 orang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan konfirmasi kepada
aspek aspek lain seperti Produksi, Ekologi dan sosial,
terhadap implementasi Visi Misi Perusahaan tahun
2018. Auditee telah melakukan implementasi PHL
dengan harapan sesuai dengan visi dan misi PHL.,
namun demikian pada implementasinya masih ada yang
belum sesuai dengan kerangka PHL.
1.3. Jumlah dan
kecukupan tenaga
profesional terlatih dan
tenaga teknis pada
seluruh tingkatan untuk
mendukung pemanfaatan
implementasi penelitian,
BAIK
peminjaman Ganis PHPL dalam periode 1 tahun terakhir
untuk ganis NenHut periode Agustus 2018 – 10 Januari
2019 tidak memiliki Ganis, dan peminjaman dilakukan
pada periode 11 Januari – 10 Juli 2019 dan untuk
Ganis Kurpet periode (5 Juni – 4 Desember 2018 tidak
memiliki Ganis, dan baru melakukan peminjaman untuk
periode 11 Januari – 10 Juli 2019. artinya kelengkapan
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 5 dari 18
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
pendidikan dan Latihan Ganis PHPL belum memenuhi syarat minimal sesuai
perdirjen menurut Peraturan Direktur Jenderal PHPL No:
P.16/PHPL-IPHH/2015 tanggal 24 November 2015.
Dengan demikian keterpenuhan Ganis PHPL luas areal
8.030 Ha, termasuk pada kelompok luas hutan <
25.000 Ha tenaga Ganis berkualifikasi Kompetensi
hanya terpenuhi sebagian waktu dalam periode 1 tahun.
Realisasi peningkatan kompetensi SDM PT RMP pada
Tahun 2018 untuk seluruh kegiatan yang tercantum
dalam tabel adalah 100 % dari rencana sesuai
kebutuhan. Kecuali untuk pelatihan tenaga Ganis PHPL,
untuk Kurpet dan Canhut belum terlaksana. Tahun
2018.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Ketersediaan
dokumen ketenagakerjaan sesuai dengan Peraturan
ketenagakerjaan yaitu Undang Undang Nomor 13 Tahun
2003. Dokumen ketenagakerjaan yang dimiliki oleh PT
RMP telah tersedia lengkap dan telah memenuhi
kewajiban sebagaimana diatur pada Pasal 6 ayat (2)
Undang-Undang No. 7 Tahun 1981 Tentang Wajib Lapor
Ketenagakerjaan di Perusahaan.
1.4. Kapasitas dan
mekanisme untuk
perencanaan
pelaksanaan
pemantauan periodik,
evaluasi dan penyajian
umpan balik mengenai
kemajuan pencapaian
(kegiatan) IUPHHK
BAIK
Struktur Organisasi dan Job Deskription serta Satuan
Pengawas Internal PT RMP diterbitkan berdasarkan SK
Direktur Nomor : 060/SK/RMP/PKU-IX/2018, tanggal 3
September 2018, tentang Struktur Oragnisasi dan Job
Description.
Selain itu terdapat struktur organisasi bersama PT RMP
dengan mitra Kerja (PT DKS) merupakan lampiran atau
bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Keputusan
Nomor : 060/SK/RMP/PKU-IX/2018, tanggal 3
September 2018.
Secara umum Struktur organisasi PT Rimba Mutiara
Permai yang telah ditetapkan dan efektif terhitung
tanggal 3 September 2018, telah memenuhi sebagai
kerangka PHPL serta tidak terdapat rangkap jabatan,
sehingga diharapakan para pemangku jabatan bisa lebih
fokus dalam melakukan melaksanakan program kerja
dan hasil produksi hutan secara lestari dapat tercapai.
Auditee memiliki perangkat SIM, dan tenaga pelaksana
untuk mengoperasikan SIM. Brdasarkan penunjukan
Direktur dengan nomor surat : 135/RMP/PKU-V/2016,
tanggal 2 Mei 2016.
Berdasarkan hasil verifikasi terhadap keberadaan
Satuan Pengawas Auditee telah memiliki Satuan
Pengawasa Internal (SPI) yang masuk dalam Struktur
Organisasi berdasarkan Surat Keputusan Nomor :
060/SK/RMP/PKU-IX/2018, tanggal 3 September 2018.
Berdasarkan verifikasi dokumen laporan hasil audit
internal, pengawasan dilakukan sudah seluruh bidang
tetapi belum seluruh tahapan kegiatan, Hasil
pengawasan internal tahun 2018 dibuktikan dengan
laporan hasil moitoring Internal Audit dan telah
ditemukan temuan hal terkait operasional sebanyak 5
temuan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap laporan hasil
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 6 dari 18
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
monitoring pengawasan internal audit. Seluruh temuan
hasil audit internal tahun 2018, sebanyak 4 (empat)
bidang, telah dilakukan perbaikan/penyelesaian atau
tindakan koreksi oleh bidang bidang yang jadi temuan
hasil monitoring.
Auditee telah memiliki pedoman Audit Internal berupa
(SOP) Prosedur SPI, tetapi dalam pelaksanaannya belum
seluruhnya sesuai dengan SOP misalkan laporan hasil
evaluasi tidak memakai form form sebagaimana
terlampir dalam SOP Nomor: SOP-SPI-001, tanggal 01
Juli 2015, yang telah direvisi tanggal 3 Desember 2018.
1.5. Persetujuan Atas
Dasar Informasi Awal
Tanpa Paksaan
(PADIATAPA).
BAIK
Hasil verifikasi terhadap dokumen sosialisasi. Auditee
telah melakukan sosialisasi RKT tahun 2017/2018 –
2018/2019 yang dilakukan bersamaan dengan
sosialisasi tata batas, keberadaan kawasan lindung,
program CD/CSR, dengan bukti adanya Berita Acara
sosialisasi dan persetujuan bahwa benar PT. RMP
pernah melakukan sosialisasi RKT 2018/2019 PT. RMP
pada tanggal 16 Desember 2018, sekaligus persetujuan
terhadap rencana kegiatan operasional PT RMP.
Hasil verifiiasi terhadap dokumen penataan batas.
Auditee telah mendapatkan persetujuan dalam proses
tata batas dari para pihak yang berbatasan dengan areal
kerja Auditee, yang dibuktikan dengan persetujuan BATB
dan sosialisasi tata batas yang dilakukan pada tanggal
22 Desember 2017 di Desa Petodaan yang merupakan
Desa terdampak DI PT RMP. Dan pada tanggal 16
Desember 2018 telah dilakukan sosialisasi tata batas
dan masyarakat menyatakan persetujuan terkait batas
kawasan hutan, dibuktikan dengan Berita Acara
Persetujuan.
Hasil verifikasi Auditee telah melakukan sosialisasi
proses dan pelaksanaan CSR/CD kepada masyarakat
yang terkena dampak RKT 2018/2019 yaitu di Desa
Petodaan yang merupakan Desa terdampak, kegiatan
sosialisasi CSR/CD dilaksankan pada tanggal 16
Desember 2018, yang dibuktikan dengan adanya Berita
Acara sosialisi CD/ CSR, sekaligus menjadi persetujuan
para pihak terhadap program CSR/CD tahun 2018
/2019 PT RMP.
Auditee telah melakukan sosialisasi dan persetujuan
penetapan keberadaan dan batas-batas kawasan
lindung kepada masyarakat Desa Petodaan yang
merupakan Desa terdampak 2018/2019 pelaksanaan
kegiatan sosialisasi dilakukan pada tanggal 16
Desember 2018, yang dibuktikan dengan Berita Acara
sosialisasi yang membenarkan bahwa benar PT. RMP
pernah melakukan sosialisasi Tentang Kawasan Lindung
pada tanggal 16 Desember 2018, dan menyatakan
persetujuan dan mengakui terhadap keberadaan
kawasan lindung.
2. Produksi
2.1. Penataan areal kerja
jangka panjang dalam
pengelolaan hutan lestari
BAIK
Dokumen rencana jangka panjang (management plan)
PT Rimba Mutiara Permai yang telah disetujui oleh
pejabat yang berwenang adalah :
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 7 dari 18
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
- RKUPHHK-HTI untuk jangka waktu 10 tahun periode
2009 – 2018 yang disusun berdasarkan Deliniasi
Mikro dan telah disahkan berdasarkan persetujuan
Menteri Kehutanan nomor SK.96/VI-BPHT/2009
tanggal 23 Maret 2009.
- Revisi RKUPHHK-HTI untuk jangka waktu 10 tahun
periode tahun 2009 s/d 2018 dan telah disahkan
berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor SK.66/VI-BUHT/2014 tanggal 19
Desember 2014.
- RKUPHHK-HTI untuk jangka waktu 10 tahun periode
tahun 2017 - 2026 yang disusun berdasarkan
perubahan fungsi ekosistem gambut pada areal kerja
PT Rimba Mutiara Permai, dan telah disahkan
berdasarkan keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan nomor SK.1114/ MenLHK-
PHPL/UHP/HPL.1/3/2018 tanggal 13 Maret 2018.
- Penyesuaian RKUPHHK-HTI periode 2017 - 2026
Tahun Kegiatan 2018 - 2019; dan telah disahkan
berdasarkan keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan nomor SK.8913/MenLHK-PHPL/UHP/
HPL.1/12/2018 tanggal 28 Desember 2018
Penataan areal kerja pada dokumen RKT 2017/2018
sesuai dengan dokumen Revisi RKUPHHK-HTI Periode
Tahun 2009 - 2018; pada dokumen Revisi RKT
2017/2018 sesuai dengan dokumen RKUPHHK-HTI
Periode Tahun 2017 - 2026; dan pada dokumen RKT
2018/2019 sesuai dengan dokumen Penyesuaian
RKUPHHK-HTI Periode Tahun 2017 - 2026.
Tanda batas compartemen tanaman pokok pada blok
RKT 2017/2018 seluruhnya terlihat jelas di lapangan,
namun tanda batas tanaman kehidupan terealisasi
66,67%.
2.2. Tingkat pemanenan
lestari untuk setiap jenis
hasil hutan kayu utama
dan nir kayu pada setiap
tipe ekosistem
BAIK
Areal kerja PT Rimba Mutiara Permai seluruhnya
merupakan tipe ekosistem hutan gambut, telah memiliki
data potensi berdasarkan kegiatan IHMB dan data
potensi berdasarkan hasil kegiatan inventarisasi hutan
tiga tahun terakhir yang dilengkapi peta sebaran plot.
Auditee telah melaksanakan pengukuran riap tegakan
dalam plot PSP untuk RKT 2017/2018 yang dituangkan
dalam laporan Permanen Sample Plot Development dan
telah dianalisa dalam dokumen PSP Summary Report.
PT Rimba Mutiara Permai telah melakukan analisa data
potensi dan riap tegakan berdasarkan hasil pengukuran
PSP selama periode waktu penilaian, namun
menyampaikan laporan dan hasilnya belum
dimanfaatkan untuk menyusun perhitungan JTT sendiri.
Perhitungan JTT masih menggunakan data hasil PHI.
2.3. Pelaksanaan
penerapan tahapan
sistem silvikultur untuk
menjamin regenerasi
hutan
BAIK
PT Rimba Mutiara Permai telah memiliki SOP seluruh
tahapan kegiatan sistem silvikultur yaitu sistem
silvikultur THPB dan isinya telah sesuai dengan
ketentuan teknis yang berlaku.
PT Rimba Mutiara Permai telah mengimplementasikan
seluruh SOP tahapan sistem silvikultur THPB di
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 8 dari 18
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
lapangan.
Berdasarkan hasil Inventarisasi Hutan tanaman Acasia
crassicarpa PT Rimba Mutiara Permai yang dilaksanakan
oleh Ganis PHPL CANHUT (Akler Simbolon/No. Reg.
02120-03/CANHUT/III/2016) dengan intensitas
sampling 1 % pada blok RKT 2017/2018 dan RKT
2018/2019 jumlah potensi rata-rata adalah 141,02 M3
per hektar, artinya jumlah potensi yang ada mampu
menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil (≥
120 M3 /Ha).
Kecukupan potensi permudaan PT Rimba Mutiara
Permai sebesar 92,3 %, artinya jumlah permudaan
tanaman PT Rimba Mutiara Permai mampu menjamin
terjadinya kelestarian pemanenan (≥ 90% dari jumlah
tanaman perhektar sesuai jarak tanam yang
dipergunakan).
2.4. Ketersediaan dan
penerapan teknologi
tepat guna untuk
pemanfaatan hutan
BAIK
Tersedia SOP pemanfaatan/pengelolaan hutan ramah
lingkungan nomor SOP-NEN-009 yang isinya sesuai
dengan karakteristik areal PT Rimba Mutiara Permai
yaitu hutan rawa gambut.
Berdasarkan hasil telaah dokumen, pengamatan
lapangan dan wawancara terdapat penerapan teknologi
ramah lingkungan pada 3 tahapan kegiatan pemanenan
hasil di lokasi pemanenan PT Rimba Mutiara Permai
RKT tahun 2017/2018.
Berdasarkan perbandingan antara realisasi volume kayu
yang diekstraksi ke mill dari luasan yang ditebang
dengan Volume kayu berdasarkan LHP + volume kayu
yang tertinggal di dalam areal yang ditebang nilai Fe
adalah 0,99. Dengan demikin nilai Fe PT Rimba Mutiara
Permai pada kegiatan tebangan blok RKT 2017/2018
adalah ≥ 0,70.
2.5. Realisasi
penebangan sesuai
dengan rencana kerja
penebangan/
pemanenan/
pemanfaatan pada areal
kerjanya
BAIK
PT. Rimba Mutiara Permai telah memiliki dokumen RKT
Tahun 2017/2018, Revisi RKT Tahun 2017/2018 dan
RKT Tahun 2018/2019 yang telah disahkan, yaitu :
- RKTUPHHK-HTI Tahun 2017/2018 disusun oleh Ganis
PHPL Canhut (Akler Simbolon/No. Reg. 02120-
03/CANHUT/III/2016) dan disahkan secara mandiri
(self approval) oleh Direktur PT Rimba Mutiara Permai
(Wikendy) pada tanggal 28 Desember 2017 melalui
surat keputusan Nomor : 140/SK/RMP/PKU-XII/2017.
RKT 2017/2018 disusun berdasarkan dokumen Revisi
RKUPHHK-HTI periode Tahun 2009 – 2018.
- RKTUPHHK-HTI) Tahun 2017/2018 disusun oleh Ganis
PHPL Canhut (Akler Simbolon/No. Reg. 02120-
03/CANHUT/III/ 2016) dan disahkan secara mandiri
(self approval) oleh Direktur PT Rimba Mutiara Permai
(Wikendy) pada tanggal 21 Mei 2018 melalui surat
keputusan Nomor : 042/SK/RMP/PKU-V/2018. Revisi
RKT 2017/2018 disusun berdasarkan dokumen
RKUPHHK-HTI periode Tahun 2017 - 2026
- RKTUPHHK-HTI) Tahun 2018/2019 disusun oleh Ganis
PHPL Canhut (Akler Simbolon/No. Reg. 02120-
03/CANHUT/III/2016) dan disahkan secara mandiri
(self approval) oleh Direktur PT Rimba Mutiara Permai
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 9 dari 18
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
(Wikendy) pada tanggal 31 Desember 2018 melalui
surat keputusan Nomor : 112/SK/RMP/PKU-XII/2018.
RKT 2018/2019 disusun berdasarkan dokumen
Penyesuaian RKUPHHK-HTI periode Tahun 2017 -
2026 Tahun Kegiatan 2018 - 2019.
PT Rimba Mutiara Permai telah memiliki peta kerja RKT
2017/2018, peta kerja Revisi RKT 2017/2018 dan peta
kerja RKT 2018/2019 yang menggambarkan areal yang
boleh ditebang/ dipanen/ dimanfaatkan/ ditanam/
dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai
kawasan lindung yang disahkan oleh pejabat yang
berwenang dan telah sesuai dengan peta kerja
RKUPHHK-HTI.
Terdapat implementasi peta kerja berupa penandaan
pada seluruh batas blok tebangan/ dipanen/
dimanfaatkan/ ditanam/ dipelihara, beserta areal yang
ditetapkan sebagai kawasan lindung.
Realisasi volume tebangan total PT Rimba Mutiara
Permai RKT 2017/2018 sebesar 87,19% dari rencana
tebangan tahunan dan lokasi pemanen sesuai dengan
RKT yang disahkann serta tidak melebihi luas yang
direncanakan
2.6. Tingkat investasi dan
reinvestasi yang
memadai dan memenuhi
kebutuhan dalam
pengelolaan hutan,
administrasi, penelitian
dan pengembangan,
serta peningkatan
kemampuan sumber
daya manusia
SEDANG
Nilai Likuiditas > 150%, Solvabilitas > 150%, dan
rentabilitas menghasilkan nilai positif. Catatan akuntan
publik terhadap Laporan Keuangan PT Rimba Mutiara
Permai yang berakhir pada 31 Desember 2017 adalah
Wajar.
Realisasi alokasi dana untuk seluruh tahapan
pembangunan hutan tanaman PT RMP Tahun 2018
sebesar 117,35% (>80%) dari kebutuhan kelola hutan
yang direncanakan. Laporan keuangan untuk biaya
tahapan silvikultur PT Rimba Mutiara Permai tahun 2018
belum diaudit oleh akuntan public.
Perbedaan proporsi alokasi dana untuk pembangunan
hutan tanaman PT RMP pada tahun 2018 sebesar
49,83%, artinya Alokasi dana untuk seluruh bidang
kegiatan diberikan secara kurang proporsional.
Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis kehutanan
berjalan lancar (terealisasi 117,35%) sesuai dengan tata
waktu.
Rencana penanaman RKT Tahun 2017/2018 adalah
471,00 Ha dan realisasi penanaman setelah kegiatan
pemanenan adalah 0 (nol) Ha, namun demikian modal
yang ditanamkan (kembali) ke hutan dalam bentuk
amortasi HTI sebesar 118,98% dan kegiatan
pemeliharaan tanaman sebesar 75,89% atau rata-rata
sebesar 101,04%.
Rencana penanaman RKT Tahun 2017/2018 adalah
471,00 Ha dan realisasi fisik penanaman setelah
kegiatan pemanenan adalah 0 (nol) Ha atau realisasi
sebesar 0,00%, namun demikian realisasi kegiatan
pembinaan hutan yaitu pemeliharaan tanaman sebesar
75,89%.
3. Ekologi
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 10 dari 18
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
3.1. Keberadaan,
kemantapan dan kondisi
kawasan dilindungi pada
setiap tipe hutan
BAIK
Luas kawasan dilindungi waktu penilikan ke-3 (2019)
sesuai dokumen Penyesuaian RKUPHHK-HTI (Desember,
2018) periode 2017 sd. 2026 tahun kegiatan 2018 sd.
2019 mengalami penambahan luas dan jenis yaitu seluas
2.160 Ha (26,89% dari luas areal) terdiri Buffer Zone,
Kawasan Lindung Gambut >3 M, Sempadan Sungai, KPPN,
KPSL dan Fungsi Ekosistem Gambut; serta sesuai dengan
biofisiknya.
Kawasan lindung Auditee yang telah ditata dilapangan
tidak mengalami penambahan yaitu mencapai 52.469 m
(89,50%) dari yang seharusnya dan penandaan batas
terlihat dilapangan berupa patok kayu dengan cat warna
merah dengan interval penandaan ±100 M antar patok.
Luas kawasan lindung Auditee yang berhutan mencakup
2.037 Ha (94,71%) berupa hutan sekunder (LOA).
Sosialisasi dalam rangka pengakuan kawasan lindung
telah dilakukan kepada para pihak (Desa Petodaan) dan
selama satu tahun terakhir tidak ditemukan adanya
gangguan hutan ataupun kalim baru di kawasan lindung.
Terdapat laporan pengelolaan kawasan lindung yang
sesuai dengan sebagian ketentuan terhadap sebagian
kawasan lindung hasil tata ruang yang ada didalam
RKUPHHK-HTI dan Masih terdapat pengelolaan kawasan
lindung yang belum dilakukan pada sebagian kawasan
lindung.
3.2. Perlindungan dan
pengamanan hutan
BAIK
Ketersediaan prosedur perlindungan hutan yang dimiliki
Auditee telah mencakup seluruh potensi jenis gangguan
hutan, meliputi : potensi gangguan kebakaran hutan,
pembalakan liar, perambahan, klaim kawasan hutan dan
hama penyakit tanaman termasuk perburuan satwa.
Sarana prasarana perlindungan hutan telah memadai dan
umumnya sesuai dengan ketentuan serta sesuai dengan
fungsinya. Hasil pengamatan dilapangan sarpras
perlindungan kebakaran masih berfungsi dengan baik dan
telah sesuai untuk regu inti pengendalian kebakaran.
Auditee telah memiliki SDM perlindungan hutan dengan
jumlah dan kualifikasi personil sebagian sesuai dengan
ketentuan.
Implementasi kegiatan perlindungan hutan belum
mempertimbangkan seluruh jenis-jenis gangguan hutan,
seperti belum terdapat penurunan luas klaim lahan.
3.3. Pengelolaan dan
pemantauan dampak
terhadap tanah dan air
akibat pemanfaatan
hutan
BAIK
Auditee telah memiliki prosedur pengelolaan dan
pemantauan dampak terhadap tanah dan air yang
mencakup seluruh dampak terhadap tanah dan air akibat
pemanfaatan hutan.
Auditee telah memiliki sarana pengelolaan dan
pemantauan dampak terhadap tanah dan air sesuai
dengan dokumen perencanaan lingkungan AMDAL (ANDAL,
RKL, RPL) tahun 2003 termasuk dokumen rencana
pemulihan ekosistem gambut dengan kondisi yang masih
berfungsi dengan baik.
Auditee telah memiliki SDM pengelolaan dan pemantauan
dengan jumlah dan kualifikasi sesuai dengan ketentuan.
Auditee telah memiliki dokumen perencanaan pengelolaan
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 11 dari 18
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
dampak terhadap tanah dan air (RKL tahun 2003, RKU,
dan Dokumen Pemulihan Ekosistem Gambut) dan
sebagian besar telah diimplementasikan sesuai ketentuan.
Auditee telah memiliki dokumen perencanaan
pemantauan dampak terhadap tanah dan air (RPL tahun
2003, RKU, dan Dokumen Pemulihan Ekosistem Gambut)
dan telah diimplementasikan sesuai ketentuan.
Masih terdapat indikasi terjadinya dampak yang besar dan
penting terhadap kualitas air sungai. Meskipun demikian
Auditee telah melakukan kegiatan pengelolaan terhadap
dampak yang besar dan penting terhadap tanah dan air
sesuai dengan ketentuan sebagaimana dijelaskan pada
verifier 3.3.4.
3.4. Identifikasi spesies
flora dan fauna yang
dilindungi dan/atau
langka (endangered),
jarang (rare), terancam
punah (threatened) dan
endemik
BAIK
Auditee telah memiliki prosedur identifikasi untuk seluruh
jenis flora dan fauna dilindungi dan/atau RTE dan telah
mengacu kepada ketentuan jenis dilindungi sebagaimana
Permen LHK No. P.92/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2018
jo. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018.
Kegiatan identifikasi folra dan fauna dilindungi dan/atau
RTE tahun 2018 telah dilakukan pada sebagian kawasan
lindung yaitu Buffer Zone dan KPPN dan hasil identifikasi
flora dan fauna dilindungi dan/atau RTE terkini yang
ditemukan belum dirinci status perlindungannya menurut
Permen LHK No. P.92/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2018,
sehingga baru mencakup sebagian jenis-jenis yang
dilindungi dan/atau RTE yang terdapat diareal Auditee.
3.5. Pengelolaan flora
untuk :
a. Luasan tertentu dari
hutan produksi yang
tidak terganggu, dan
bagian yang tidak
rusak.
b. Perlindungan
terhadap species
flora dilindungi
dan/atau jarang,
langka dan terancam
punah dan endemic
SEDANG
Prosedur pengelolaan flora dilindungi dan/atau RTE yang
ada di areal Auditee mencakup seluruh jenis yang
dilindungi dan/atau RTE berdasarkan jenis-jenis yang
terdapat diareal Auditee dan sesuai ketentuan.
Auditee telah melakukan kegiatan pengelolaan flora
sebagian (62,50%) sesuai ketentuan, sehingga kegiatan
pengelolaan mencakup sebagian jenis-jenis yang dilindungi
dan/atau RTE diareal Auditee .
Terdapat indikasi gangguan terhadap kondisi sebagian
species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan
terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
Auditee, namun Auditee telah berupaya untuk
menanggulangi dan melakukan pengelolaan sebagaimana
dijelaskan pada verifier 3.5.2.
3.6. Pengelolaan fauna
untuk :
a. Luasan tertentu dari
hutan produksi yang
tidak terganggu, dan
bagian yang tidak
rusak.
b. Perlindungan
terhadap species
fauna dilindungi
dan/atau jarang,
langka dan terancam
punah dan endemik
SEDANG
Prosedur pengelolaan fauna dilindungi dan/atau RTE yang
ada di areal Auditee mencakup seluruh jenis yang
dilindungi dan/atau RTE berdasarkan jenis-jenis yang
terdapat diareal Auditee dan sesuai ketentuan.
Auditee telah melakukan kegiatan pengelolaan fauna
sebagian (87,50%) sesuai ketentuan, sehingga kegiatan
pengelolaan mencakup sebagian jenis-jenis yang dilindungi
dan/atau RTE diareal Auditee .
Terdapat indikasi gangguan terhadap kondisi sebagian
species fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan
terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
Auditee, namun Auditee telah berupaya untuk
menanggulangi dan melakukan pengelolaan sebagaimana
dijelaskan pada verifier 3.6.2.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 12 dari 18
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
4. Sosial
4.1. Kejelasan deliniasi
kawasan operasional
perusahaan/ pemegang
izin dengan kawasan
masyarakat hukum adat
dan/atau masyarakat
setempat
SEDANG
Auditee telah memiliki dokumen/laporan yang lengkap
mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH
setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum
adat dan/atau masyarakat setempat, dan rencana
pemanfaatan SDH oleh pemegang izin.
Auditee telah memiliki mekanisme penataan batas/
rekonstruksi batas kawasan secara partisipatif dan
penyelesaian konflik yang diketahui para pihak.
Auditee telah memiliki mekanisme pengakuan hak-hak
dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat
dalam perencanaan SDH yang legal, lengkap dan jelas.
Auditee memiliki bukti-bukti tentang luas dan batas
kawasan pemegang izin dengan sebagian masyarakat
hukum adat/setempat.
Auditee telah memperoleh persetujuan oleh sebagian para
pihak dan masih ada konflik.
4.2. Implementasi
tanggung jawab sosial
perusahaan sesuai
dengan peraturan
perundangan yang
berlaku.
SEDANG
Auditee telah memiliki dokumen yang lengkap menyangkut
tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai dengan
peraturan perundangan yang relevan.
Auditee telah memiliki sebagian mekanisme tentang
pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap
masyarakat.
Auditee telah memiliki bukti pelaksanaan kegiatan
sosialisasi mengenai hak dan kewajiban pemegang izin
terhadap masyarakat dalam mengelola SDH namun hanya
sebagian.
Auditee telah memiliki sebagian bukti tentang realisasi
pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.
Auditee telah memiliki laporan/dokumen terkait
pelaksanaan tanggung jawab sosial pemegang izin
termasuk ganti rugi, namun belum lengkap.
4.3. Ketersediaan
mekanisme dan
implementasi distribusi
manfaat yang adil antar
para pihak
BAIK
Auditee telah memiliki data dan informasi yang lengkap &
Jelas tentang masyarakat hukum adat dan/atau
masyarakat setempat yang terlibat, tergantung,
terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH .
Auditee telah memiliki mekanisme yang legal, lengkap dan
jelas mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas
ekonomi masyarakat.
Auditee telah memiliki dokumen rencana pemegang izin
mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas
ekonomi masyarakat, yang lengkap dan jelas .
Auditiee telah memiliki bukti implementasi sebagian (99%)
kegiatan peningkatan peranserta dan aktivitas ekonomi
masyarakat hokum adat dan/atau masyarakat setempat
oleh pemegang izin .
Auditee telah memiliki bukti dokumen/laporan mengenai
pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak yang
lengkap dan jelas
4.4. Keberadaan
mekanisme resolusi
konflik
SEDANG
Auditee telah memiliki mekanisme resolusi konflik yang
lengkap dan jelas.
Auditee telah memiliki peta konflik, namun informasi yang
disajikan dalam peta konflik belum lengkap dan jelas .
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 13 dari 18
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Auditee memiliki organisasi, sumberdaya manusia, dan
pendanaan yang kurang memadai untuk mengelolaa
konflik .
Auditee telah memiliki dokumen/laporan penanganan
konflik, namun belum lengkap dan kurang jelas
4.5. Perlindungan,
Pengembangan dan
Peningkatan Kesejah-
teraan Tenaga Kerja
BAIK
Auditeee telah merealisasikan sebagian besar hubungan
industrial dengan seluruh karyawan.
Auditee telah merealisasikan seluruh rencana
pengembangan kompetensi .
Auditee telah memiliki dokumen standar jenjang karir dan
telah diimplementasikan seluruhnya .
Auditee telah memiliki dokumen tunjangan kesejahteraan
karyawan dan baru sebagan diimplementasikan
(5) Resume Hasil Verifikasi LK :
Kriteria/Indikator
Memenuhi/
Tidak
Memenuhi/ Not
Applicable
Ringkasan Justifikasi
1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi
1.1.1. Pemegang izin
mampu menunjukkan
keabsahan Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu (IUPHHK) dan izin
lain yang berada dalam
kawasan hutan yang
dikelola IUPHHK.
MEMENUHI Auditee memperoleh IUPHHK- HTI PT Rimba Mutiara
Permai dari Kementerian Kehutanan sesuai dengan SK
No : SK.65/ MENHUT-II/2007 Tanggal 23 Februari 2007
atas areal Hutan Produksi Seluas ± 8.030 (Delapan Ribu
Tiga Puluh) Hektar di Kabupaten Pelalawan, Provinsi
Riau.
Berdasarkan hasil overlay antara Peta Lampiran SK
Menhut Nomor : SK.65/ MENHUT-II/2007, tanggal 23
Februari 2007 dengan Perubahan Peta Kawasan Hutan
Provinsi Riau skala 1:250.000 (Lampiran SK.
903/Menlhk/Setjen /PLA.2 /12 /2016, tanggal 7
Desember 2016), fungsi kawasan hutan di di dalam areal
IUPHHK-HT PT Rimba Mutiara Permai menjadi Kawasan
Hutan Produksi (HP) seluas 7.987 Hektar dan APL (Areal
Penggunaan Lain) seluas 43 Hektar.
Tersedia bukti pembayaran IIUPHHK atas nama PT RMP
sebesar Rp 23.400.000,- untuk areal seluas 9.000 Ha
dan telah dibayarkan sesuai dengan SPP.
Hasil pemeriksaan di lapangan menunjukkan bahwa
dalam areal Auditee hanya terdapat kegiatan
pemanfaatan kayu HTI Jenis Acasia dan tidak ada
penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan IUPHHK.
(NA)
Indikator 2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/ Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang
berwenang
2.1.1. RKUPHHK/RPKH
dan Rencana Kerja
Tahunan (RKT/Bagan
Kerja/RTT) disahkan oleh
yang berwenang
MEMENUHI Tersedia dokumen RKUPHHK-HT beserta kelengkapan
lampirannya an. PT Rimba Mutiara Permai Periode Tahun
2009 s/d 2018 di Provinsi Riau telah disahkan dan
mendapat persetujuan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kehutanan Nomor : SK.96/VI-BPHT/2009,
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 14 dari 18
Kriteria/Indikator
Memenuhi/
Tidak
Memenuhi/ Not
Applicable
Ringkasan Justifikasi
tanggal 27 Maret 2009
Tersedia dokumen RKUPHHK-HT beserta kelengkapan
lampirannya an. PT Rimba Mutiara Permai Periode Tahun
2017 s/d 2026 di Provinsi Riau telah disahkan dan
mendapat persetujuan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kehutanan Nomor : SK.8913/MenLHK-PHPL/UHP
/HPL.1/12/2018 tanggal 28 Desember 2018.
Tersedia Dokumen RKT 2018 yang telah disahkan secara
self approval oleh Direktur PT Rimba Mutiara Permai
(WIKENDY). yang dilengkapi dengan lampiran peta skala
1:50.000 yang dibuat oleh Ganis PHPL Canhut Akler
Simbolon/Nomor Register : 02120-03/CANHUT/llI /2016)
Tersedia peta lokasi yang tidak boleh ditebang berupa
Buffer Zone Suaka Margasatwa KERUMUTAN (di peta
ditandai dengan warna merah tua, seluas 214,38 Ha)
yang telah dibuat dengan prosedur yang benar dan
keberadaannya terbukti di lapangan
Tersedia peta blok/petak tebangan RKT 2018 seluas
417,0 Hektar yang disahkan (dicap) secara self approval
oleh Direktur PT Rimba Mutiara Permai (WIKENDY)
dengan Nomor SK : 140/SK/RMP/PKU-XII/ 2017, tanggal
28 Desember 2017, dan posisi bloknya benar/ terbukti di
lapangan serta sesuai dengan Peta RKT 2018 yang telah
disahkan.
K2.2. Adanya Rencana Kerja yang sah
Indikator. 2.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan
yang berlaku
2.2.1.a.
Dokumen Rencana Kerja
Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu (RKUPHHK)
(bisa dalam proses)
dengan lampiran-
lampirannya.
MEMENUHI Keabsahan dan kelengkapan dokumen RKUPHHK-HT telah
dipenuhi seluruhnya, dimana :
Untuk RKUPHHK-HT Periode Tahun 2009-2018 disahkan
sesuai SK Menteri Kehutanan Nomor: SK.96/VI-
BPHT/2009 tanggal 27 Maret 2009 (mengalami revisi
dengan pengesahan sesuai SK Menteri Kehutanan No :
SK.66/VI-BUHT/ 2014, tanggal 19 Desember 2014.)
Untuk RKUPHHK-HT Periode Tahun 2017-2026 disahkan
oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
melalui Surat Keputusan No : SK.8913/ MenLHK-
PHPL/UHP/HPL.1/12/2018 tanggal 28 Desember 2018.
2.2.1.b.
Kesesuaian lokasi dan
volume pemanfaatan
kayu hutan alam pada
areal penyiapan lahan
yang diizinkan untuk
pembangunan hutan
tanaman industri.
NOT APPLICABLE Verifier ini masuk dalam kategori Not Applicable (NA), karena
pada saat dilakukan kegiatan Penilikan ketiga (Tahun 2019),
Auditee telah masuk dalam tanaman daur kedua dengan jenis
tanaman akasia dan sudah tidak melakukan penebang- an
pada hutan alam untuk persiapan hutan tanamannya.
K3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan
Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan(IPHH)/pasar
mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 15 dari 18
Kriteria/Indikator
Memenuhi/
Tidak
Memenuhi/ Not
Applicable
Ringkasan Justifikasi
Indikator 3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di– LHP-kan
Dokumen LHP yang telah
disahkan oleh pejabat
yang berwenang.
MEMENUHI Dokumen LHP dan Buku uKur tersedia lengkap, diunggah
melalui aplikasi SIPUHH online dan telah disahkan oleh
petugas PLHP yang berwenang (Wahyudin Budiarto/Nomor
Register : 02025-03/PKB-R/III/2016). Dengan realisasi
Laporan Hasil Produksi (LHP) periode bulan Januari s/d
Desember 2018 sebesar 58.443,75 M3.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa dokumen LHP
telah sesuai dengan dokumen buku ukur, dan uji petik
antara LHP yang disahkan dengan fisik kayu tidak dapat
dilakukan karena stock kayu di TPn, maupun di TPK atas
realisasi LHP Januari s/d Desember 2018 seluruhnya telah
habis diangkut ke Mill.
Untuk uji petik nomor batang di LHP dengan tunggak kayu
tidak dapat ditemukan di lapangan karena auditee
menerapkan sistem silvikultur THPB.
Indikator 3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil
hutan.
Surat keterangan sahnya
hasil hutan dan
lampirannya dari:
- TPK hutan ke TPK
Antara,
- TPK hutan ke industri
primer dan/atau
penampung kayu
terdaftar,
- TPK Antara ke industri
primer hasil hutan
dan/atau penampung
kayu terdaftar.
MEMENUHI Auditee telah menerapkan penggunaan dokumen
SKSHHK sebagai dokumen penyerta kayunya mulai dari
TPK Hutan – TPK Antara sampai dengan Industri
Hasil uji petik dan verifikasi persediaan kayu di LMKB TPK
Hutan / LMKB TPK Antara sesuai dengan dokumen surat
keterangan sahnya hasil hutan (SKSHHK) terkait.
Indikator 3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA
Verifier 3.1.3.a. Tanda-
tanda PUHH/ barcode
pada kayu dari pemegang
IUPHHK-HA bisa
NOT APPLICABLE Verifier ini masuk dalam kategori Not Applicable (NA), karena
Auditee merupakan pemegang IUPHHK-HT yang melakukan
sistem Tebang Habis Permudaan Buatan (THPB), sehingga
tidak ada penandaan hasil hutan pada tunggak. Penandaan
hanya dilakukan pada tumpukan kayu di TPn dengan label
yang berisikan informasi nomor petak, nomor tumpukan,
panjang, lebar dan tinggi rata-rata tumpukan kayu..
Verifier 3.1.3.b.
Identitas kayu diterapkan
secara konsisten oleh
pemegang izin.
NOT APPLICABLE Verifier ini masuk dalam kategori Not Applicable (NA), karena
Auditee merupakan pemegang IUPHHK-HT yang melakukan
sistem Tebang Habis Permudaan Buatan (THPB), sehingga
tidak ada penandaan/ identitas pada kayu bulat hasil
produksinya.
Indikator 3.1.4. Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK.
Arsip SKSKB dan
dilampiri Daftar Hasil
Hutan (DHH) untuk hutan
alam, dan arsip FAKB dan
MEMENUHI Tersedia dokumen SKSHHK yang lengkap untuk
menyertai pengangkutan kayu selama periode Januari s/d
Desember 2018 (penerbitan SKKHK di TPK Hutan
sebanyak 1.853 set = 58.443,75 M3 dan SKKHK di TPK
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 16 dari 18
Kriteria/Indikator
Memenuhi/
Tidak
Memenuhi/ Not
Applicable
Ringkasan Justifikasi
lampirannya untuk hutan
tanaman.
Antara sebanyak 31 set = 58.443,75 M3), dan SKHHK
yang diterbitkan sah (dibuat oleh petugas yang
berwenang dengan masa penugasan yang masih berlaku
sampai dengan Tahun 2019).
Tersedia dokumen Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh
Petugas Pemeriksa Penerimaan Kayu Bulat (P3KB).
K.3.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan
kayu
Indikator 3.2.1. Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber
Daya Hutan (PSDH).
Verifier 3.2.1.a.
Dokumen SPP (Surat
Perintah Pembayaran) DR
dan/atau PSDH telah
diterbitkan.
MEMENUHI Dokumen SPP PSDH periode bulan Januari s/d Desember
2018 telah terbit melalui Sistem Informasi PNBP Online
(SIMPONI) dengan Nilai SPP PSDH sebesar Rp 490.927.500,-
untuk jumlah volume kayu yang telah di LHP kan sebanyak
58.443,75 M3
Verifier 3.2.1.b.
Bukti Setor DR dan/atau
PSDH
MEMENUHI Auditee telah membayar lunas PSDH sesuai dengan bukti
pembuatan tagihan yang terbit melalui Sistem Informasi PNBP
Online (SIMPONI) dengan volume 58.443,75 M3, pembayaran
PSDH nya sebesar Rp. 490.927.500 dibuktikan dengan Print
Bukti Penerimaan Negara dan Input SPP PSDH.
Verifier 3.2.1.c.
Kesesuaian tarif DR dan
PSDH atas kayu hutan
alam (termasuk hasil
kegiatan penyiapan lahan
untuk pembangunan hutan
tanaman) dan kesesuaian
tarif PSDH untuk kayu
hutan tanaman.
MEMENUHI Pembayaran PSDH telah sesuai dengan persyaratan ukuran
dan dibayar sesuai dengan tarif, yaitu
1. Tarif PSDH ditetapkan sebesar 6% dari Harga Patokan
sesuai PP Nomor 12 tahun 2014.
2. Harga Patokan untuk LHP Januari - Februari 2018 sebesar
Rp. 90.000,-/M3 (Permenhut No : P.68/Menhut-II/2014).
3. Harga Patokan untuk LHP bulan Maret s/d Desember 2018
sebesar Rp. 140.000,-/M3. (Permenhut No :
P.64/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/12/ 2017).
K3.3 Pengangkutan dan perdagangan antar pulau.
Indikator 3.3.1 Pemegang Izin yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang
Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).
Dokumen PKAPT NOT APPLICABLE Verifier ini masuk dalam kategori Not Applicable (NA), karena
Auditee tidak terdaftar sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau,
karena Auditee tidak menjual kayu antar pulau. Selain itu pula
berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 81
Tahun 2018, telah dinyatakan bahwa Ketetapan Permendag
No : 68/MPP/KEP/2/ 2003 tentang Perdagangan Kayu Antar
Pulau Terdaftar dicabut dan tidak berlaku lagi, sehingga
verifier ini tidak dapat diterapkan.
Indikator 3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia
dan memiliki izin yang sah.
Dokumen yang
menunjukkan identitas
kapal
NOT APPLICABLE Merujuk dari verifier 3.3.1 bahwa Auditee tidak melakukan
pengangkutan kayu keluar pulau sehingga tidak ada
penggunaan dokumen kapal atau Surat izin Berlayar (SIB).
Kayu hasil penebangan hanya dikirim menuju industri PT Riau
Andalan Pulp & Paper (PT RAPP) yang berada di Pangkalan
Kerinci Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau dan diangkut
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 17 dari 18
Kriteria/Indikator
Memenuhi/
Tidak
Memenuhi/ Not
Applicable
Ringkasan Justifikasi
menggunakan jalur angkutan darat, sehingga verifier ini
masuk dalam kategori Not Applicable (NA).
K3.4 Pemenuhan penggunaan Tanda V- Legal
Indikator 3.4.1 Implementasi Tanda V- Legal
Tanda V- Legal yang
dibubuhkan sesuai
ketentuan.
MEMENUHI Auditee telah melakukan pengguna- an tanda V-Legal yang
dicantumkan dalam dokumen angkutan kayu SKSHHK baik
dari TPK Hutan ke TPK Antara dan TPK Antara ke Mill.
Bentuk dan ukuran tanda V-Legal yang digunakan Auditee
telah sesuai dengan Perdirjen PHPL No.
P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016, lampiran 6
tentang Pedoman Penggunaan Tanda V-Legal.
P4. Pemenuhan aspek lingkungan dan sosial yang terkait dengan penebangan.
K.4.1 Pemegang izin telah memiliki Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)/ Dokumen Pengelolaan
dan Pemantauan Lingkungan (DPPL)/ Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL) & melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut.
4.1.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan telah
memiliki dokumen
AMDAL/DPPL/UKL-UPL
meliputi ANDAL, RKL dan
RPL yang telah disahkan
sesuai peraturan yang
berlaku meliputi seluruh
areal kerjanya
MEMENUHI Auditee telah mempunyai dokumen AMDAL yang disetujui
melalui SK Bapedalda Kabupaten Pelalawan, Nomor :
03/Tahun/2003 Tanggal 06 Januari 2003, untuk areal
seluas ± 9.000 Ha yang terletak di kelompok Hutan Gaung
Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Penyusunan Dokumeni AMDAL mengacu pada Peraturan
Perundangan yang berlaku.
4.1.2. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan memiliki
laporan pelaksanaan RKL
dan RPL yang
menunjukkan penerapan
tindakan untuk
mengatasi dampak
lingkungan dan
menyediakan manfaat
sosial
MEMENUHI Tersedia dokumen RKL dan RPL yang disusun mengacu
pada dokumen AMDAL PT Rimba Mutiara Permai yang
telah disahkan oleh Kepala BAPEDALDA Kabupaten
Pelalawan, sesuai dengan SK No : 03/Tahun/2003
Tanggal 06 Januari 2003.
Auditee telah melakukan pemantau an dan pengelolaan
lingkungan sesuai dengan rencana pada dokumen RKL dan
RPL serta diimplementasikan sesuai dampak penting yang
terjadi dilapangan.
P5. Pemenuhan terhadap peraturan ketenaga kerjaan.
K.5.1 Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
5.1.1. Prosedur dan
Implementasi K3
MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen SOP tentang K3 dan telah
ditunjuk penanggung jawab pelaksana K3 atas nama
Aspayon Faizal (Ahli K3 Umum) melalui SK Menteri
Ketenagakerjaan RI No : KEP.P.4306/NAKER-
BINWASK3/I/2017 tanggal 06 Januari 2017 dan SK
Penunjukan Sebagai Penanggung Jawab K3 dari Direktur
PT Rimba Mutiara Permai No : 091/SK/RMP/PKU-I/2016,
Tanggal 04 Januari 2016.
Tersedia peralatan K3 sesuai ketetuan, kondisinya
berfungsi dengan baik dan telah di distribusikan ke setiap
unit kerja di lapangan.
Auditee memiliki dokumen catatan kecelakaan kerja yang
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 18 dari 18
Kriteria/Indikator
Memenuhi/
Tidak
Memenuhi/ Not
Applicable
Ringkasan Justifikasi
dibuat setiap bulan sekali oleh Ahli K3 Umum dan telah
ada upaya menekan tingkat kecelakaan kerja dalam
bentuk program K3
5.2.1. Kebebasan
berserikat bagi pekerja
MEMENUHI Tersedia surat pernyataan diatas materai Nomor 006/
RMP/PKU-I /2016 tanggal 02 Januari 2016
(ditandatangani oleh Direktur Utama PT RMP : Wikendy)
tentang Pemberian Kebebasan, Berkumpul, dan Berserikat
bagi karyawan PT Rimba Mutiara Permai.
Hasil wawancara dengan karyawan didapat informasi
bahwa hak-hak karyawan telah dipenuhi dan diberikan
fasilitas yang memadai.
5.2.2. Adanya
Kesepakatan Kerja
Bersama (KKB) atau
Peraturan Perusahaan
(PP)
MEMENUHI Tersedia Peraturan Perusahaan Auditee terbaru yang telah
disahkan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pelalawan
sesuai dengan Surat Keputusan No: KPTS.560/DTK-
HS/PP/2018/06 tanggal 12 Januari 2018, dengan masa
berlaku dari tanggal 03 Januari 2018 s/d 02 Januari 2020.
5.2.3. Perusahaan tidak
mempekerjakan anak di
bawah umur
MEMENUHI PT Rimba Mutiara Permai dan Mitra Kerja serta kontraktor di
lapangan tidak mempekerjakan anak dibawah umur (di
bawah 18 tahun)