Pengukuran Volume Paru

14
LAPORAN PRAKTIKUM SANITASI INDUSTRI DAN K3 “PENGUKURAN VOLUME PARU DENGAN SPIROMETER” DISUSUN OLEH : 1. Yulia Kartika Sari P27833113001 2. Nurfarida Safitri P27833113018 3. Wahyu Sulistyorini Wilujeng P27833113041 Sub 3/ Kelompok B Kelas A SEMESTER V

description

Pengukuran Volume Paru-K3 Industri

Transcript of Pengukuran Volume Paru

Page 1: Pengukuran Volume Paru

LAPORAN PRAKTIKUM

SANITASI INDUSTRI DAN K3

“PENGUKURAN VOLUME PARU DENGAN SPIROMETER”

DISUSUN OLEH :

1. Yulia Kartika Sari P27833113001

2. Nurfarida Safitri P27833113018

3. Wahyu Sulistyorini Wilujeng P27833113041

Sub 3/ Kelompok B

Kelas A SEMESTER V

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI DIII KAMPUS SURABAYA

TAHUN 2015

Page 2: Pengukuran Volume Paru

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar TeoriParu merupakan satu satunya organ tubuh yang berhubungan dengan

lingkungan di luar tubuh, yaitu melalui sistem pernapasan. Fungsi utama paru

adalah untuk respirasi, yaitu pengambilan O2 dari luar masuk ke dalam

saluran napas dan diteruskan ke dalam darah. Paru juga merupakan organ

yang paling banyak dipergunakan di dalam tubuh. Di samping pertukaran

CO2 dengan O2 yang tetap untuk hidup, pada saat yang sama paru tidak hanya

dilewati beratus-ratus polutan (termasuk asap tembakau), tetapi juga harus

mencegah alergen, virus, bakteri dan mikroba lain yang tidak terhitung

jumlahnya. Peradangan pernapasan lebih sering terjadi dari pada peradangan

organ lain, terutama pada orang dengan bakat penyakit yang melemahkan

tubuh. Pemeriksaan faal paru dilakukan untuk mengukur berapa banyak udara

yang dapat masuk ke dalam paru dan seberapa cepat udara dapat keluar dari

paru. Sedangkan alat yang dapat digunakan untuk keperluan tersebut dengan

Spirometer. Spirometer merupakan alat yang dapat dipakai untuk mengukur

berbagai parameter ventilasi paru. Kapasitas vital paru-paru adalah udara

yang masuk dan keluar pada saat tubuh melakukan inspirasi dan ekspirasi

sekuat-kuatnya atau volume cadangan inspirasi ditambah volume tidal dan

volume cadangan ekspirasi. Perbedaan kapasitas vital pada tubuh seseorang

sangat dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain : jenis kelamin, usia,

tinggi badan, dan berat badan.

Selama pernapasan berlangsung, volume paru selalu berubah-ubah,

mengembang sewaktu inspirasi dan mengempis sewaktu ekspirasi. Dalam

keadaan normal, pernapasan terjadi secara pasif dan berlangsung hampir

tanpa disadari. Beberapa parameter yang menggambarkan volume paru

adalah:

1. Volume Tidal (Tidal Volume = TV) atau volume alun napas, adalah

volume udara masuk dan keluar pada pernapasan biasa. Besarnya TV

orang dewasa sebanyak 500 ml.

Page 3: Pengukuran Volume Paru

2. Volume Cadangan Inspirasi (Inspiratory Reserve Volume = IRV), volume

udara yang masih dapat dihirup kedalam paru sesudah inspirasi biasa,

besarnya IRV pada orang dewasa adalah 3100 ml.

3. Volume Cadangan Ekspirasi (Ekspiratory Reserve Volume = ERV),

volume udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru sesudah ekspirasi

biasa, besarnya ERV pada orang dewasa adalah 1200 ml.

4. Volume Residu (Residual Volume = RV), udara yang masih tersisa

didalam paru sesudah ekspirasi maksimal. TV, IRV dan ERV dapat diukur

dengan spirometer, sedangkan RV = TLCVC.

Sedangkan pengertian kapasitas paru merupakan penjumlahan dari dua

volume paru atau lebih. Termasuk pemeriksaan kapasitas paru adalah:

1. Kapasitas Inspirasi (Inspiratory Capacity=IC) adalah volume udara yang

masuk paru setelah inspirasi maksimal atau sama dengan volume cadangan

inspirasi ditambah volume tidal (IC=IRV+TV).

2. Kapasitas Vital (Vital Capacity), volume udara yang dikeluarkan melalui

ekspirasi maksimal setelah sebelumnya melakukan inspirasi maksimal.

Kapasitas vital besarnya sama dengan volume inspirasi cadangan ditambah

volume ekspirasi cadangan dan volume tidal(VC=IRV+ERV+TV).

3. Kapasitas Paru Total (Total Lung Capacity=TLC) adalah kapasitas vital

ditambah volume residu (TLC=VC+RV atau TLC=IRV+TV+ERV+RV)

4. Kapasitas Residu Fungsional (Functional Residual Capacity=FRC) adalah

volume ekspirasi cadangan ditambah volume residu (FRC=ERV+RV)

Spirometer adalah alat tes fisiologi yang mengukur volume udara dimana

udara dihirup dan dihembuskan menurut waktu. Dengan pemeriksaan

spirometri dapat diketahui semua volume paru kecuali volume residu, semua

kapasitas paru kecuali kapasitas paru yang mengandung komponen volume

residu yaitu FRC dan TLC.

Page 4: Pengukuran Volume Paru

B. Tujuan

1. Mahasiswa terampil mengoperasikan alat spirometer

2. Mahasiswa dapat mengukur pengukuran volume paru-paru tenaga kerja

3. Mahasiswa dapat menganalisa

4. Mahasiswa dapat menyimpulkan

Page 5: Pengukuran Volume Paru

BAB II

HASIL PRAKTIKUM

A. Langkah Kerja

1. Menghubungkan mouthpiece atau tempat mulut dengan lubang

(Mouthpiece dibersihkan dengan alkohol terlebih dahulu)

2. Mengecek posisi jarum spirometer sebelum digunakan harus dalam posisi

0, jika tidak dalam posisi 0 putar ring hingga menujuk ke angka 0.

3. Memegang spirometer dengan satu tangan, dengan posisi horizontal.

Tangan tidak boleh menutupi lubang-lubang pada spirometer.

4. Mengambil nafas dalam-dalam dengan kondisi duduk dan posisi tegak

lurus.

5. Pada saat paru-paru sudah penuh masukkan kedalam mouthpiece dan

hembuskan sekuat-kuatnya selama 4-5 detik (hingga habis).

6. Setelah selesai, membaca hasil dan dicatat.

7. Ulangi prosedur sebanyak 3, kemudian ambil volume yang terbesar.

B. Alat

1. Spirometer

2. Timbangan berat badan

3. Meteran tinggi badan

4. Alat tulis

C. Pelaksanaan Praktikum

Hari : Rabu, 16 September 2015

Waktu : 11.00 WIB – Selesai

D. Hasil pengukuran volume paru

No.

Nama Jen.Kel TB (cm) BB (kg) Umur (th) Volume

1. Yulia Kartika Sari P 152 52 20 13502. Ratna Dewi L.A. P 149 40 20 1250

Page 6: Pengukuran Volume Paru

3. Ratri Dewi P P 150 51 20 13004. A. Khoirul A.M. L 158 60 20 20005. Endiqa Putri P 157 48 20 12506. Wilis Pratiwi P 164 58 21 14007. Rizka Ilma Wati P 157 52 20 14508. Widadatun Nabilah P 165 58 20 14009. Sherly Tri Yulianti P 152 42 20 110010. Vebrina Arvianti P 158 65 20 120011. Rizal Bahri L 179 75 20 225012. Helen Farida Wati P 156 56 20 110013. Zenita P 168 62 20 160014. Weni Tri Ardiani P 160 95 20 170015. Eka Mayluna K. P 161 85 20 170016. Nirza Ameilia P 152 30 20 100017. Sheilma Altecia P 154,5 60 21 110018. Nurfarida Safitri P 148 37 20 110019. Emmy Laskar P P 160 53 20 120020. Intan Yulianti M P 160 54 20 130021. Lestari Dwi Utami P 152 35 20 80022. Desi Lutfianti P 147 43 20 120023. Nur Zumairotul Muna P 148 37 20 100024. M. Fuad Alrosyidi L 163 67 20 220025. Pandima Fatimatuz Z. P 155 43 20 140026. Dzawi Fathonah P 156 46 20 100027. Safitri Praneliani P 160 67 20 130028. Reksa Nirmala Sandy P 149 55 20 115029. Levy Karunia P P 153 46 20 100030. Windri Khusuma P 160 47 20 125031. Inneke Puspitasari P 152 41 20 120032. Dhany Oktavianty P P 148 39 20 110033. Riris Aprilia P 146 45 20 90034. Imma Rizka Amalia P 166 47 20 110035. Adistya Galih L 152 55 21 150036. Enggrit Ariana Sari P 158 45 20 110037. Risca Anesea P 160 50 23 120038. Oktavia Purnama P 146 38 20 100039. Yulistra Naftali Eka P L 168 55 20 200040. Wahyu Sulistyorini W. P 152 43 20 100041. Sella Puspita P 162 95 21 135042. Rica Rizki Kinanti W P 153 55 20 100043. Ennovika Egatha M P 159 47 20 125044. Suci Chintia Ivana P 148 56 20 150045. Nur Mas’Ula P 148 50 21 1000

Page 7: Pengukuran Volume Paru

BAB III

PEMBAHASAN

Praktikum pengukuran volume paru telah di lakukan oleh 45 mahasiswa D3 kelas

A semester 5 data telah dicatat pada tabel diatas. Dari hasil praktikum tersebut

dapat dijelaskan bahwa volume paru yang terendah yaitu 900 ml yang dimiliki

oleh nomor urut 21 yang berjenis kelamin perempuan dengan tinggi badan 152

cm, berat badan 35 kg dan umur 20 tahun. Dan volume yang tertinggi yaitu 2250

ml yang dimiliki oleh nomor urut 11 yang berjenis kelamin laki-laki dengan tinggi

badan 179 cm, berat badan 75 kg dan umur 20 tahun. Hal tersebut menujukkan

bahwa faktor yang dapat mempengaruhi volume paru seseorang yaitu jenis

kelamin, perbedaan yang paling mencolok yaitu volume paru laki-laki lebih besar

daripada volume paru perempuan. Data diatas menujukkan volume paru

mahasiswa rata-rata hampir 2000 ml, karena frekuensi pernapasan laki-laki lebih

cepat dari pada perempuan karena laki-laki membutuhkan banyak energi untuk

beraktivitas, berarti semakin banyak pula oksigen yang diambil dari udara hal ini

terjadi karna laki-laki umumnya beraktivitas lebih banyak dari pada perempuan.

Faktor kedua yaitu tinggi badan dan berat badan, untuk perempuan yang terendah

yaitu nomor urut 21 yang memiliki tinggi badan 152 cm dan berat badan 35 kg

(postur tubuh kurus dengan tinggi sedang), untuk yang laki-laki yaitu nomor urut

35 yang memiliki tinggi badan 152 cm dan berat badan 55 kg (postur tubuh

gemuk dengan tinggi sedang). Sedangkan yang tertinggi, untuk perempuan yaitu

nomor urut 14 dan 15 yang memiliki tinggi badan 160 cm dan 161 cm, berat

badan 95 kg dan 85 kg (postur tubuh tinggi gemuk), untuk yang laki-laki yaitu

nomor urut 11 yang memiliki tinggi badan 179 cm dan berat badan 75 kg (postur

tubuh kurus tinggi). Namun tak menutup kemungkinan volume paru bisa lebih

besar pada mahasiswi yang memiliki tinggi dan berat badan yang lebih rendah,

dalam hal ini aktivitas individu juga mempengaruhi. Faktor umur juga

mempengaruhi, namun pada praktikum ini rata-rata umur mahasiswa adalah sama

yaitu 20 tahun, sehingga tidak terlalu mencolok.

Page 8: Pengukuran Volume Paru

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Spirometer merupakan suatu alat sederhana yang digunakan untuk mengukur

volume udara dalam paru. Pengoperasian spirometer cukup sederhana yaitu

seseorang mengambil nafas dalam-dalam kemudian menghembuskan pada

alat spirometer, hembusan tersebut akan menggerakkan (berputar) jarum

penujuk volume sesuai volume paru orang tersebut.

Berdasarkan hasil praktikum diatas, beberapa faktor dapat mempengaruhi

volume paru seseorang yaitu jenis kelamin, tinggi dan berat badan, umur dan

juga aktivitas.

B. Saran

Untuk Prodi D3 Kesling Surabaya, sebaiknya melakukan pemeliharaan

dengan baik dan menyediakan alat yang memadai.

Untuk Praktikan, sebaiknya turut serta melakukan pemeliharaan terhadap

alat-alat praktikum, serta mendalami lagi materi mengenai volume paru,

faktor yang mempengaruhi dan kesakitan pada paru.

Page 9: Pengukuran Volume Paru

DAFTAR PUSTAKA

Kesmas. 2013. Pemeriksaan Volume dan Kapasitas Vital Paru. http://www.indonesianpublichealth.com/2013/09/kapasitasvitalparu.html Diakses pada tanggal 16 September 2015 Pukul 19.39

Ratna. 2010. Mengukur Volume dan Kapasitas Paru. http://ratnaarmin.blogspot.co.id/2010/10/laporanpraktikumfisiologi.html Diakses pada tanggal 16 September 2015 Pukul 20.14

Sunandar, Rizky. 2013. Laporan Penelitian Kapasitas Paru-Paru Pada Manusia. https://ririzkynandar.wordpress.com/2013/03/19/laporanpenelitiankapasitasparuparupadamanusia/ Diakses pada tanggal 17 September 2015 Pukul 21.05

Subagyo, Ahmad. 2013. Spirometri. http://www.klikparu.com/2013/01/spirometri.html Diakses pada tanggal 16 September 2015 Pukul 19.35