Pengukuran tirus dalam dan tirus luar

11
PENGUKURAN TIRUS DALAM DAN TIRUS LUAR 1. Kompetensi Setelah melaksanakan praktik praktikan/mahasiswa diharapkan: Terampil dalam mengukur dimensi radius dan sudut poros tirus dan lubang tirus. 2. Dasar Teori Elemen mesin yang dipergunakan pada suatu mesin perkakas, alat bantu mesin perkakas, atau alat potong biasanya mempunyai ketirusan tertentu baik tirus dalam maupun luar. Untuk pengukuran sudutnya tidak mempunyai alat khusus, maka diperlukan alat ukur bantu yang berupa bola/rol baja (Steel Roller and Steel Ball). Dengan bantuan alat bantu tersebut kita akan dapat mengetahui ukurannya, yang biasanya alat ini tersedia di lab metrologi. Dengan bantuan rumus matematika (geometri dan trigonometri) kita dapat menyusun suatu rumus untuk mencari diameter atau dimensi suatu benda tirus. Benda tirus tersebut misalnya senter mati (dead center), senter jalan (live center), atau poros arbor (poros pemegang pahat frais). 3. Prosedur Praktikum A. Alat dan Perlengkapannya Satu set bola/rol baja, satu set blok ukur, jangka sorong, mikrometer kedalaman/luar, high gauge (mistar ingsut ketinggian), V-Block, benda ukur (dead center) dan alat-alat pembersih. B. Keselamatan Kerja Hati-hati dalam menyetel posisi blok ukur, rol ataupun bola baja agar kesalahan pengukuran sekecil mungkin.

Transcript of Pengukuran tirus dalam dan tirus luar

Page 1: Pengukuran tirus dalam dan tirus luar

PENGUKURAN TIRUS DALAM DAN TIRUS LUAR

1. Kompetensi

Setelah melaksanakan praktik praktikan/mahasiswa diharapkan:

Terampil dalam mengukur dimensi radius dan sudut poros tirus dan lubang tirus.

2. Dasar Teori

Elemen mesin yang dipergunakan pada suatu mesin perkakas, alat bantu mesin perkakas,

atau alat potong biasanya mempunyai ketirusan tertentu baik tirus dalam maupun luar. Untuk

pengukuran sudutnya tidak mempunyai alat khusus, maka diperlukan alat ukur bantu yang

berupa bola/rol baja (Steel Roller and Steel Ball). Dengan bantuan alat bantu tersebut kita akan

dapat mengetahui ukurannya, yang biasanya alat ini tersedia di lab metrologi. Dengan bantuan

rumus matematika (geometri dan trigonometri) kita dapat menyusun suatu rumus untuk

mencari diameter atau dimensi suatu benda tirus. Benda tirus tersebut misalnya senter mati

(dead center), senter jalan (live center), atau poros arbor (poros pemegang pahat frais).

3. Prosedur Praktikum

A. Alat dan Perlengkapannya

Satu set bola/rol baja, satu set blok ukur, jangka sorong, mikrometer kedalaman/luar, high

gauge (mistar ingsut ketinggian), V-Block, benda ukur (dead center) dan alat-alat

pembersih.

B. Keselamatan Kerja

Hati-hati dalam menyetel posisi blok ukur, rol ataupun bola baja agar kesalahan

pengukuran sekecil mungkin.

C. Langkah kerja

Pengukuran Tirus Luar

a) Benda ukur diatur posisinya diatas meja rata dengan bantuanV-Block atau

diberdirikan.

b) Ambil bola baja atau rol baja dua buah yang sama ukurannya, serta sepasang blok ukur

(ukuran sama panjang).

c) Letakkan bola tersebut pada posisi seperti gambar.

d) Ukurlah bagian-bagian yang ditunjukkan pada gambar.

e) Demikian seterusnya dengan posisi yang lain sesuai pada tabel.

Page 2: Pengukuran tirus dalam dan tirus luar

D max =

Pengukuran Tirus Dalam

a) Prosedurnya sama dengan di luar bedanya pada penggunaan bola baja.

b) Ambil bola baja dua buah yang sama ukurannya.

c) Letakkan bola baja tersebut pada posisi seperti pada gambar.

d) Ukurlah bagian-bagian yang perlu diukur.

Page 3: Pengukuran tirus dalam dan tirus luar

D. Data Pengukuran

Tabel Pengukuran Tirus Dalam

NO Diameter Rolers h α Keterangan

11. 21 1. 54,39

2° 46' 37,36"D max = 24,1662

2. 22 2. 33,20 D min = 20,5196

21. 22 1. 33,20

3° 1' 5,28"D max = 24,3374

2. 23 2. 13,79 D min = 20,3786

31. 21 1. 54,39

2° 53' 41,85"D max = 24,2773

2. 23 2. 13,79 D min = 20,4965H = 74,86

Suhu Ruang : 27 ° CKelembaban : 81 %Tanggal Praktikum : 11 November 2014

Tabel Pengukuran Tirus Luar

NO Tinggi Gage Block (h) Tinggi H (mm) Jarak M (mm) Hasil Perhitungan

11. 10 mm 1. 8,22 1. 37,28 D max = 25,3698 mm2. 50 mm 2. 69,12 2. 38,50 Ketirusan α = 1° 8' 51,52"

21. 15 1. 8,22 1. 37,50 D max = 25,6076 mm2. 55 2. 69,12 2. 38,74 Ketirusan α = 1° 9' 59,23"

31. 20 1. 8,22 1. 37,84 D max = 25,5546 mm2. 60 2. 69,12 2. 38,64 Ketirusan α = 0° 45' 9,34"

41. 25 1. 8,22 1. 38,02 D max = 26,0026 mm2. 65 2. 69,12 2. 39,12 Ketirusan α = 1° 2' 5,23"diameter bola baja/ d = 13 mm

Suhu Ruang : 27 ° CKelembaban : 81 %Tanggal Praktikum : 11 November 2014

E. Analisa Data Ukur

Pada saat melakukan praktek waktu mencar nilai H, h, dan M agak sulit, dikarenakan

bola baja yang terus bergerak, sehingga praktikan harus sekreatif mungkin agar pengukuran

yang dihasilkan tepat dan akurat dan Kemungkinan terjadi kesalahan data saat proses

pengukuran yang melibatkan mikrometer dan bola baja, sehingga sensor mikrometer sulit

untuk menyentuh titik tertinggi dari bola baja.

Dari data diatas kelopok kami dapat menganalisa:

Page 4: Pengukuran tirus dalam dan tirus luar

I. Pengukuran Tirus Dalam

Apabila nilai α (sudut) yang didapat besar maka nilai diameter maksimal maka akan

semakin besar dan nilai diameter minimal yang dihasilkan semakin kecil. Dan apabila nilai α

(sudut) yang didapat kecil maka nilai diamter maksimal maka akan semakin kecil dan nilai

diamter minimal yang dihasilak semakin besar.

II. Pengukuran Tirus Luar

Apabila pada saat praktek kita menggunakan gage block dengan perbandingan antara

gage block yang satu dengan yang lainya besar maka akan menghasilkan sudut yang besar

dan akan mempengaruhi nilai diameter maksimal menjadi semakin besar, dan apabila kita

menggunakan gage block dengan perbandingan yang kecil atau hampir sama maka akan

menghasilkan sudut yang kecil dan akan mempengaruhi nilai dimeter maksimal menjadi

semakin kecil.

F. Kesimpulan

Dari hasil menganalisa pengukuran diatas dapat kami simpulkan pada praktek

mengukur tirus dalam maupun tirus dalam apabila sudut atau nilai α yang didapat akan

mempengaruhi nilai diamter maksimal maupun minimal pada pengukuran tersebut. Dan pada

saat praktikum sangat mungkin terjadi kesalahan, misalnya kesalahan menggunakan alat ukur,

ketidakpresisian alat ukur, serta faktor lingkungan (suhu dan kelembaban) yang

mengakibatkan data yang dihasilkan kuran tepat dan akurat.

Lampiran

Perhitungan Praktikum Pengukuran Tirus Dalam dan Tirus Luar

Tabel Pengukuran Tirus Dalam

NO Diameter Rolers h α Keterangan

11. 21 1. 54,39

2° 46' 37,36"D max = 24,1662

2. 22 2. 33,20 D min = 20,5196

21. 22 1. 33,20

3° 1' 5,28"D max = 24,3374

2. 23 2. 13,79 D min = 20,3786

31. 21 1. 54,39

2° 53' 41,85"D max = 24,2773

2. 23 2. 13,79 D min = 20,4965H = 74,86

Suhu Ruang : 27 ° CKelembaban : 81 %

Page 5: Pengukuran tirus dalam dan tirus luar

Perhitungan untuk No.1

Perhitungan untuk No.2

Page 6: Pengukuran tirus dalam dan tirus luar

Perhitungan untuk No.3

Tabel Pengukuran Tirus Luar

NO Tinggi Gage Block (h) Tinggi H (mm) Jarak M (mm) Hasil Perhitungan

11. 10 mm 1. 8,22 1. 37,28 D max = 25,3698 mm2. 50 mm 2. 69,12 2. 38,50 Ketirusan α = 1° 8' 51,52"

21. 15 1. 8,22 1. 37,50 D max = 25,6076 mm2. 55 2. 69,12 2. 38,74 Ketirusan α = 1° 9' 59,23"

31. 20 1. 8,22 1. 37,84 D max = 25,5546 mm2. 60 2. 69,12 2. 38,64 Ketirusan α = 0° 45' 9,34"

41. 25 1. 8,22 1. 38,02 D max = 26,0026 mm2. 65 2. 69,12 2. 39,12 Ketirusan α = 1° 2' 5,23"diameter bola baja/ d = 13 mm

Suhu Ruang : 27 ° CKelembaban : 81 %

Perhitungan untuk No.1

Page 7: Pengukuran tirus dalam dan tirus luar

Perhitungan untuk No.2

Page 8: Pengukuran tirus dalam dan tirus luar

Perhitungan untuk No.3

Page 9: Pengukuran tirus dalam dan tirus luar

Perhitungan untuk No.4