PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas...

131
i PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus pada Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Sigit Aribowo NIM: 00 2114 096 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

Transcript of PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas...

Page 1: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

i

PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN

JALAN DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR

MONEY Studi Kasus pada Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Bina

Marga Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Sigit Aribowo

NIM: 00 2114 096

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

Page 2: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

ii

Page 3: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan
Page 4: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUANPUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : SIGIT ARIBOWO

Nomor Mahasiswa : 002114096

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

“Pengukuran Kinerja Proyek Pembangunan Jalan Dengan Pendekatan Value For

Money”. Studi Kasus pada Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Bina

Marga Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikankepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkandalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lainuntuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikanroyalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian peryataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 14 Maret 2008

Yang menyatakan

( Sigit Aribowo)

Page 5: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Karena masa depan sungguh ada,

Dan harapanmu tidak akan hilang....

(Amsal 23 : !8)

Kesuksesan adalah keluar dari banyak masalah tanpa

kehilangan rasa optimis.

(Winston Churchiil)

Skripsi ini kupersembahkanuntuk

Keluarga besarku tercinta Papa,

Mama, Kakak, Saudara, dan

Kekasihku.

Page 6: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan
Page 7: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

vi

ABSTRAK

PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN DENGAN

PENDEKATAN VALUE FOR MONEY

Studi Kasus pada Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Bina

Marga Pemerintah Kota Yogyakarta

Sigit Aribowo

002114096

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja Dinas Pemukiman dan

Prasarana Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

(Kimpraswil DIY) untuk tahun 2004 dan tahun 2005 dengan pendekatan Value for

Money. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah studi kasus. Data

yang dicari dalam penelitian ini adalah gambaran umum perusahaan, Laporan

pelaksanaan belanja modal jalan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (A.P.B.D) Kimpraswil DIY untuk tahun 2004 dan tahun 2005.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi.

Dalam mengolah data yang telah diperoleh, digunakan pengukuran kinerja

berdasarkan pendekatan Value for Money.

Berdasarkan hasil pengukuran ekonomis untuk tahun 2004 Dinas

Pemukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY telah

melakukan penghematan sebesar Rp.331.001.570. dan untuk tahun 2005 sebesar

Rp.1.565.254.427. Dalam pengukuran efisiensi, dari 11 proyek jalan untuk tahun

2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah

Bidang Bina Marga Propinsi DIY telah mampu melakukan efisiensi, yaitu dengan

anggaran yang telah disediakan mampu melakukan 100 % realisasi fisik.

Sedangkan untuk pengukuran efektivitas Dinas Pemukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY telah dapat menyelesaikan semua

program yang ada sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Kesimpulan yang

diperoleh dari analisis data adalah kinerja Kimpraswil DIY pada tahun 2004 dan

tahun 2005 telah baik.

.

Page 8: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

vii

ABSTRACT

THE PERFORMANCE MEASUREMENT OF THE ROAD PROJECT

WITH THE VALUE FOR MONEY APPROACH

A Case Study at Highways Directorate of Provincial Public Works

Department

Yogyakarta

Sigit Aribowo

NIM : 002114096

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2007

The aim of this study was to measure the performance of Highways

Directorate of Provincial Public Works Department of Yogyakarta for years of

2004 and 2005. The background of this study was the demand of people on

transparency of performance result of Highways Directorate of Provincial Public

Works Department Yogyakarta. Value for money was used use to measure the

organization performance, from the aspects of economic, efficiency and

effectiveness.

This study was a case study, this study obtained the data by interviewing

and documentation and literature study. The data analysis technique of this study

was Value For Money.

The economic measurement result for the year of 2004 showed that the

Highways Directorate of Provincial Public Works Department of Yogyakarta had

doneretrenchment with the amount of Rp.331.001.570 and for the year of 2005

was Rp.1.565.254.427. The result of efficiency measurement showed that from

eleven road projects for the year of 2004 and fifteen road projects in the year of

2005. The Highways Directorate of Provincial Public Works Department of

Yogyakarta had made efficiency, which was from the provided budget it was

able to do 100% physical realization. The result of effectiveness measurement

showed that the Highways Directorate of Provincial Public Works Department of

Yogyakarta could finish all the available programs in accordance with the

purpose. The conclusion which found from the data analysis was that the

performance of Highways Directorate of Provincial Public Works Department of

Yogyakarta in the year of 2004 and 2005 were good.

Page 9: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis kepada Tuhan atas segala rahmat, karunia, dan

bimbingan-Nya dari awal hingga terselesaikannya penyusunan skripsi yang

berjudul “PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN

DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY, Studi Kasus pada Sub

Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program studi Akuntansi,

Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat terlaksana dengan baik

tanpa bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak yang terkait, oleh karena itu

penulis dengan segala kerendahan hati dalam kesempatan ini menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. P. Wiryono P., S. J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

2. Drs. Alex Kahu Lantum, M. S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma.

3. Ir. Drs. Hansiadi YH., M. Si., Akt., selaku Kaprodi Akuntansi Universitas

Sanata Dharma.

4. Firma Sulistiyowati, S.E., M.Si., sebagai dosen pembimbing I yang telah

berkenan untuk memberikan bimbingan, masukan, saran, dan semangat

kepada penulis dalam menulis skripsi ini.

Page 10: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

ix

5. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M, Akt, sebagai dosen pembimbing II

yang telah berkenan untuk memberikan bimbingan, masukan, saran, dan

semangat kepada penulis dalam menulis skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan

bimbingan, bantuan, dan kerjasama yang baik selama penulis belajar di

Universitas Sanata Dharma.

7. BAPEDA DIY, yang telah memberikan surat ijin penelitian

8. .Bapak Budi, Bapak Mul, dan Ibu Sri selaku staf seksi perencanaan teknis

Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian di Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Bina Marga

Propinsi DIY

9. Papa dan mamaku tercinta, kakaku, dan keluarga besarku yang senantiasa

memberikan dukungan moril dan material.

10. Kekasihku Sylvia Dyan Hastarica yang selalu menemaniku hingga saat ini dan

memberikan dukungan.

11. Om Haris dan Tante Diah yang menjadi orang tua keduaku selama Kuliah di

Yogyakarta.

12. Ardi, Kaka, Jampes, Lho-lhong, dan Mbak Endang yang sudah memberi

dukungan.

13. Borobudur Goldfish Society, Komunitas Mawar, dan Komunitas B.W3, yang

telah memberi dukungan.

Page 11: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

x

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu di sini, terima

kasih atas semua dukungannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan

bermanfaat bagi penulis. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang memerlukan.

Yogyakarta, Oktober 2007

Penulis

Sigit Aribowo

Page 12: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………… ii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN……………………………...... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………… v

ABSTRAK……………………………………………………………………. vi

ABSTRACT…………………………………………………………………... vii

KATA PENGANTAR………………………………………………………... viii

DAFTAR ISI………………………………………………………………….. xi

DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. xiv

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………. xv

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………. 5

C. Batasan Masalah…………………………………………………... 5

D. Tujuan Penelitian…………………………………………………... 5

E. Manfaat Penelitian…………………………………………………. 5

F. Sistematika Penulisan……………………………………………… 6

BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………………. 8

A. Kinerja…………………………………………………………….. 8

B. Proyek……………………………………………………………… 8

C. Evaluasi kinerja proyek……………………………………………. 9

Page 13: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

xii

D. Pengukuran Kinerja………………………………………………. 10

E. Tujuan Sistem Pengukuran Kinerja………………………………. 14

F. Manfaat Pengukuran Kinerja……………………………………… 14

G. Informasi yang Digunakan Untuk Pengukuran Kinerja………….. 15

H. Indikator Kinerja dalam Pengukuran Kinerja……….…………… 17

I. Indikator Kinerja Berdasarkan Value for Money………………... 18

J. Value for Money…………………………………………………. 22

K. Langkah Pengukuran Value for Money………………………….. 26

L. Review Penelitian………………………………………………... 27

BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………. 30

A. Jenis Penelitian…………………………………………………….. 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………… 30

C. Subjek dan Objek Penelitian……………………………………….. 30

D. Data yang Dicari…………………………………………………… 31

E. Teknik Pengumpulan Data………………………………………... 31

F. Teknik Analisis Data……………………………………………… 32

BAB IV GAMBARAN UMUM DINAS KIMPRASWIL DIY……………… 39

A. Sejarah Singkat ………….………………………………………. 39

B. Lokasi ………….………………………………………………… 41

C. Struktur Organisasi ………….…………………………………… 41

D. Visi Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah…………………. 45

Page 14: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

xiii

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN….. 54

A. Deskripsi Data…………………………………………………….. 54

B. Analisis Data……………………………………………………… 62

C. Pembahasan……………………………………………………….. 84

BAB VI PENUTUP…………………………………………………………... 87

A. Kesimpulan……………………………………………………….. 87

B. Keterbatasan Penelitian…………………………………………… 88

C. Saran………………………………………………………………. 89

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 90

LAMPIRAN………………………………………………………………….. xvii

Page 15: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel V.1 Anggaran Proyek Jalan Tahun 2004……………………… 54

Tabel V.2 Anggaran Proyek Jalan Tahun 2004……………………… 55

Tabel V.3 Realisasi Anggaran Proyek jalan Tahun 2004...…………. 56

Tabel V.4 Realisasi Anggaran Proyek jalan Tahun 2005………….… 57

Tabel V.5 Program Proyek Jalan Tahun 2004.………………………. 58

Tabel V.6 Program Proyek Jalan Tahun 2005……………………….. 59

Tabel V.7 Realisasi Program Proyek Jalan Tahun 2004..……………. 60

Tabel V.8 Realisasi Program Proyek Jalan Tahun 2005..……………. 61

Tabel V.9 Perhitungan Ekonomis Proyek Jalan 2004……………….. 66

Tabel V.10 Perhitungan Ekonomis Proyek Jalan 2005……………….. 68

Tabel V.11 Perhitungan Efisien Proyek Jalan 2004….……………….. 73

Tabel V.12 Perhitungan Efisien Proyek Jalan 2005….……………….. 74

Tabel V.13 Perhitungan Efektivitas Proyek Jalan 2004…...………….. 82

Tabel V.14 Perhitungan Efektivitas Proyek Jalan 2005..…………….. 82

Page 16: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Value for Money Chain…………………..………………. 26

Gambar IV.1 Bagan Struktur Organisasi ………………..………………. 44

Page 17: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada organisasi swasta pengukuran kinerja merupakan hal yang sudah

seharusnya dilakukan, ini karena karakter dari organisasi swasta yang harus selalu

bertindak efisien dan efektif untuk dapat melangsungkan kehidupan organisasi.

Tetapi pada organisasi publik, pengukuran kinerja perlu mendapat perhatian

serius. Hal ini seiring dengan menguatnya isu-isu mengenai good governance

untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap organisasi-organisasi

pemerintah. Memang organisasi publik sering kali dituding sebagai biang dari

ketidak efisiensian, ketidak efektifan dan juga biang dari segala kebocoran.

Dari tahun ke tahun terjadi perubahan pada lingkungan yang menuntut

organisasi menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan tersebut. Masyarakat

sebagai konsumen dan pelanggan utama dari organisasi sektor publik, saat

sekarang menjadi lebih kritis, semakin banyak menuntut termasuk didalamnya

pertanggungjawaban yang jelas dari pemerintah tentang pengelolaan dana publik

dan transparansi terhadap hasil kinerja yang telah dicapai .

Banyaknya komentar masyarakat tentang keberhasilan dan

ketidakberhasilan instansi pemerintah dalam menjalankan amanah yang diberikan

kepada organisasi pemerintah menunjukkan harapan dan kepedulian masyarakat

yang harus direspon. Namun, antara harapan masyarakat terhadap kinerja instansi

pemerintah dengan apa yang dilakukan oleh para pengelola dan para pejabat

Page 18: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

2

pemerintah sering berbeda. Artinya, terjadi kesenjangan harapan yang bisa

menimbulkan ketidak harmonisan antara instansi pemerintah dengan masyarakat

terutama dalam menggunakan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah. Sangat

penting bagi organisasi sektor publik saat ini untuk senantiasa meningkatkan

kinerjanya, terutama pada proyek-proyek yang menyangkut hajat hidup orang

banyak khususnya dalam proyek prasarana permukiman, seperti : Penyediaan Air

Bersih, Pemugaran perumahan rakyat, Pembangunan jalan, Pembuatan saluran

drainase, Pembuatan tempat pembuangan sampah, Pembuatan pengolahan limbah,

Pembuatan tempat mandi, cuci dan kakus (MCK), dan Pembangunan Gedung

Sekolah (SMU, SLTP dan lain-lain).

Dinas permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu dari sekian organisasi

publik yang bertugas untuk melayani masyarakat dalam pengadaan dan perawatan

jalan. Dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan yang efisien, efektif, bersih,

dan bertanggungjawab, juga seiring dengan dengan meningkatnya tuntutan

terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance) maka

perlu diupayakan suatu system pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan

legitimate.

Serangkaian upaya guna menata perwujudan Pemerintahan yang baik,

diantaranya dengan terbitnya TAP MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang

penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi, dan

Nepotisme (KKN), UU. No 28 tahun 1999 tentang akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

Page 19: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

3

Pengukuran kinerja adalah perwujudan dari suatu instansi pemerintah

dalam hal ini Dinas permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Bina Marga

propinsi DIY untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan.

Dalam oganisasi sektor publik, ada berbagai macam pendekatan yang

dapat digunakan dalam pengukuran kinerja yaitu: Analisis Biaya Manfaat (Benefit

Cost Analysis), Value for Money, dan Balanced Scorecar. Dalam penelitiaan ini

alat analisis yang akan digunakan adalah analisis Value for Money hal ini

dikarenakan pengukuran kinerja Proyek Pembangunan jalan Dinas Permukiman

dan Prasarana wilayah Bidang Bina Marga pemerintah kota Yogyakarta

didasarkan pada anggaran yang ada. Jika dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan Analisis Biaya Manfaat, maka akan memerlukan waktu yang lama

untuk dapat mengetahui manfaat yang diperoleh dari proyek tersebut. Jika

menggunakan pendekatan Balanced Scorecard untuk penelitian ini, maka akan

memerlukan penelaahan yang lebih mendalam. Selain itu tidak semua organisasi

bisa menerapkan Balanced Scorecard baik pada organisasi sektor publik maupun

swasta, hal ini disebabkan karena karakteristik yang berbeda dari tiap organisasi

tersebut.

Pengukuran kinerja Value for Money merupakan bentuk pengukuran

kinerja yang spesifik dan unik pada organisasi pemerintah. Konsep Value for

Money sangat berbeda pengertiannya dengan konsep time value of money. Time

value of money memiliki pengertian bahwa nilai uang bisa berubah dengan

Page 20: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

4

adanya perubahan waktu, sedangkan value for money memiliki pengertian

penghargaan terhadap nilai uang. Hal ini berarti bahwa setiap rupiah harus

dihargai secara layak secara layak dan digunakan sebaik-baiknya Karena

pentingnya konsep tersebut, maka seringkali dikatakan bahwa inti pengukuran

kinerja organisasi pemerintah adalah untuk mengukur ekonomi, efisiensi, dan

efektivitas.

Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik

yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu ekonomi, efisiensi, dan

efektivitas. Ekonomi berkaitan dengan pemilihan dan penggunaan sumber daya

dalam jumlah dan kualitas tertentu pada harga yang terendah. Efisiensi berarti

bahwa penggunaan dana masyarakat (public money) tersebut dapat menghasilkan

output yang maksimal (berdaya guna). Efektivitas berarti bahwa penggunaan

anggaran tersebut harus mencapai target-target atau tujuan kepentingan publik.

Value for Money merupakan inti dari pengukuran kinerja pada organisasi

pemerintah. Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai dari sisi output yang dihasilkan

saja, akan tetapi harus mempertimbangkan input, output, dan outcome secara

bersama-sama. Value For Money dapat tercapai apabila organisasi telah

menggunakan biaya input paling kecil untuk pencapaian output yang optimum

dalam rangka mencapai tujuan organisasi. (Ulum 2004; 274)

Page 21: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

5

B. Rumusan Masalah

Apakah kinerja Dinas Permukiman dan Prasarana wilayah Bidang Bina

Marga Propinsi DIY dalam melaksanakan proyek pembangunan jalan sudah

ekonomis, efisien, dan efektif bila dievaluasi dengan pendekatan Value for

Money?

C. Batasan Masalah

1. Evaluasi kinerja dilakukan untuk proyek pembangunan jalan Dinas

Permukiman dan Prasarana wilayah Bidang Bina Marga pemerintah kota

Yogyakarta tahun 2004 dan 2005.

2. Evaluasi kinerja dilakukan dengan pendekatan Value For Money.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan masukan atau informasi

mengenai kinerja Dinas Permukiman dan Prasarana wilayah Bidang Bina Marga

Propinsi DIY dalam melaksanakan proyek jalan dengan menggunakan pendekatan

Value for Money .

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pemerintah Propinsi DIY

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau informasi

tentang pencapaian tingkat kinerja Sub Dinas Permukiman dan Prasarana

Page 22: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

6

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY pada periode 2004 dan 2005, dan

sebagai dasar untuk melakukan perbaikan.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menambah wawasan

dan sebagai wahana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama

kuliah dan membandingkannya dengan dunia nyata.

3. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi masyarakat

tentang kinerja dari Sub Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang

Bina Marga Propinsi DIY.

4. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini dapat menambah koleksi perpustakaan dan hasil penelitian

ini dapat memberikan sumbangan wawasan dan informasi bagi para pembaca,

sehingga dapat memperkaya pengetahuan.

F. Sistematika Pembahasan

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang permasalahan yang

menerangkan alasan dipilihnya masalah yang hendak diteliti, batasan

masalah, rumusan masalah yang berisi masalah utama yang dihadapi,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Page 23: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

7

Bab II Landasan Teori

Dalam bab ini akan diuraikan teori-teori yang akan digunakan sebagai

dasar pembahasan permasalahan yang ada.

Bab III Metoda peneltian

Dalam bab ini akan diuraikan jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subyek dan obyek penelitian, data yang dicari, teknik

pengumpulan data dan teknik analisis data.

Bab IV Gambaran Umum Perusahaan

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum perusahaan.

Bab V Diskripsi Data dan Pembahasan

Dalam bab ini berisikan analisis data yang sudah dilakukan oleh penulis

dan pembahasan terhadap permasalahan yang diambil.

Bab VI Penutup

Dalam bab ini berisikan kesimpulan dari analisis data dan pembahasan

masalah, saran-saran yang diberikan oleh penulis, serta keterbatasan

penelitian.

Page 24: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kinerja.

Kinerja merupakan sebuah istilah yang mungkin mempunyai banyak arti.

Kinerja mungkin berfokus pada input, misalnya: uang, staf/karyawan,

wewenang yang legal, dukungan politis atau birokratis.

Kinerja mungkin juga berfokus juga aktivitas atau proses yang mengubah

input menjadi output dan kemudian menjadi outcome, misalnya : kesesuaian

program atau aktivitas dengan hukum, peraturan, dan pedoman yang berlaku,

atau standar proses yang telah ditetapkan (Ningsih,2002:1).

Di saat sekarang, dalam upaya mengembangkan manajemen yang berdasar

kinerja. Kinerja seringkali difokuskan pada kualitas jasa dan outcome sebagai

hasil yang dicapai oleh individu, organisasi, atau populasi diluar organisasi

yang menjadi sasaran program atau kegiatan.

B. Proyek.

Proyek adalah suatu aktivitas dimana dikeluarkan uang dengan harapan

untuk mendapatkan hasil (return) diwaktu yang akan datang, yang

direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai salah satu unit dimana biaya

maupun hasilnya dapat diukur (Arifin, 1980).

Page 25: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

9

Menurut Arifin (1980) proyek atau kegiatan proyek dapat dibagi atas 2 (dua)

tujuan yaitu:

1. Komersil.

Proyek komersil adalah proyek yang berfokus pada keuntungan. Misalnya

kegiatan di bidang produksi seperti pertanian, perkebunan, industri dan

sebagainya.

2. Tidak Komersil.

Proyek tidak komersil adalah proyek yang berfokus pada kegiatan di

bidang kepentingan umum, tidak berfokus pada laba. Misalnya pengadaan

prasarana fisik seperti waduk, jalan, dan sebagainya.

C. Evaluasi kinerja proyek.

Evaluasi kinerja proyek adalah suatu kegiatan mengolah atau menganalisis

data suatu proyek yang telah dikumpulkan kemudian hasil dari analisis

tersebut dicocokkan serta dibandingkan dengan standar atau kriteria tertentu

(Soetrisno, 1985). Menurut Mahsun, Firma, dan Masmudi (2002) evaluasi

kinerja adalah kegiatan untuk menilai atau untuk melihat keberhasilan dan

kegagalan dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang dibebankan dalam hal

ini berkaitan dengan keberhasilan dan kegagalan pemimpin proyek dalam

melaksanakan pengembangan visi dan misi yang ditetapkan. Fungsi evaluasi

kinerja yaitu:

1. mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja organisasi.

2. memberikan masukan untuk mengatasi permasalahan yang ada.

Page 26: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

10

3. evaluasi kinerja merupakan analisis dalam interprestasi

keberhasilan atau kegagalan pencapaian kinerja.

Menurut Soetrisno (1985) evaluasi kinerja proyek adalah suatu

kegiatan mengolah atau menganalisis data suatu proyek yang telah

dikumpulkan kemudian hasil dari analisis tersebut dicocokkan dengan

standar atau kriteria tertentu. Evaluasi kinerja proyek mencakup:

1. evaluasi terhadap urutan proyek yang akan didirikan.

2. evaluasi terhadap proyek yang sedang berjalan.

3. evaluasi terhadap proyek yang sudah selesai.

D. Pengukuran Kinerja.

Menurut Mardiasmo (2002:121), sistem pengukuran kinerja sektor

publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik

menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan nonfinansial.

Sistem pengukuran kinerja dapat dijadikan sebagai alat pengendalian

organisasi, karena pengukuran kinerja diperkuat dengan menetapkan reward

and punishment system.

Sedangkan menurut Ulupui (2002:10), pengukuran kinerja didefinisikan

sebagai “ pengukuran kemajuan secara periodik terhadap tujuan-tujuan yang

bersifat jangka panjang dan jangka pendek yang nyata dan pelaporan hasil-

hasilnya untuk para pengambil keputusan sebagai suatu upaya untuk

meningkatkan kinerja program.”

Page 27: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

11

Sistem pengukuran kinerja membantu manajer mengetahui program

mereka sukses atau gagal dengan memberi tanda pada masalah-masalah

potensial apabila indikator kinerja tidak berjalan sesuai dengan fungsi yang

diinginkan.

Saat ini memang masyarakat dan banyak pihak lainnya peduli atau tertarik

dengan permasalahan kinerja dari pemerintah, sehingga mengundang

pertanyaan mengapa masyarakat sekarang tertarik tentang kinerja pemerintah.

Menurut Neely (1999) seperti yang dikutip Ningsih (2002: 2-3) ada tujuh

alasan mengapa pengukuran kinerja mendapat perhatian lebih dewasa ini,

yaitu:

1. Perubahan lingkungan

Dari tahun ke tahun terjadi perubahan pada lingkungan yang

menuntut organisasi menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

Masyarakat sebagai konsumen dan pelanggan utama dari organisasi sektor

publik, saat sekarang menjadi lebih kritis, semakin banyak menuntut

termasuk didalamnya pertanggungjawaban yang jelas dari pemerintah

tentang pengelolaan dana publik.

2. Meningkatnya persaingan.

Tidak diragukan lagi bahwa tingkat persaingan antar penyedia jasa

yang sama telah memaksa masing-masing organisasi untuk berusaha

mengurangi biaya dan meningkatkan pelayanan kepada konsumennya.

Dewasa ini, jasa-jasa yang tadinya disediakan oleh organisasi sektor

Page 28: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

12

publik (pemerintah), juga mulai disediakan oleh pihak swasta. Jika

organisasi sektor publik tidak berusaha memberikan pelayanan yang

terbaik bagi masyarakat, tidak mustahil akan digantikan perannya oleh

pihak swasta.

3. Adanya usaha-usaha perbaikan yang spesifik

Untuk merespon persaingan yang meningkat tajam diantara

penyedia produk dan jasa, masing-masing organisasi mulai berbenah diri

dengan melakukan usaha-usaha perbaikan yang spesifik. Sebagai contoh,

esensi dari perbaikan yang berkelanjutan bertujuan untuk mencari cara-

cara atau langkah-langkah yang secara konstan dapat memperbaiki proses

dan produk sehingga dapat memberikan yang lebih baik kepada konsumen

seiring dengan efisiensi yang dilakukan.

4. Adanya penghargaan nasional dan internasional

Untuk mengakui perbaikan yang substansial terhadap kinerja yang

telah dicapai oleh organisasi, telah dimunculkan sejumlah penghargaan

terhadap kualitas baik yang berskala nasional maupun internasional,

seperti Baldrige Award yang ada di Amerika Serikat dan European

Foundation for Quality Management (EFQM) yang ada di Eropa.

5. Adanya perubahan peran organisasi profesi

Pada tahun 1980-an dan 1990-an terjadi perubahan yang mendasar

pada peran organisasi-organisasi profesi. Komunitas akademis di bidang

akuntansi mamberikan kritik yang tajam terhadap sistem pengukuran

kinerja tradisional. Organisasi profesional di bidang akuntansi sering

Page 29: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

13

mengadakan konferensi dan workshop di bidang pengukuran kinerja

nonfinansial. Selain itu, manajer personalia dan manajer sumber daya

manusia juga mengambil peran yang lebih aktif dalam pengukuran kinerja

organisasi. Peran aktif yang diambil oleh organisasi-organisasi profesi ini

semakin mendorong penerapan sistem pengukuran kinerja di banyak

organisasi termasuk pada organisasi sektor publik.

6. Adanya perubahan permintaan dari pihak eksternal

Organisasi saat ini diharapkan mampu memenuhi berbagai macam

permintaan atau kebutuhan pihak eksternal, yang mana masing-masing

kebutuhan dan permintaan dari pihak-pihak yang berbeda ini mempunyai

implikasi bagi pengukuran kinerja organisasi yang bersangkutan.

Masyarakat sebagai pelanggan bagi organisasi sektor publik, saat ini tidak

hanya mengharapkan kualitas pelayanan yang tinggi tapi juga

mengharapkan bahwa organisasi sektor publik mampu beroperasi dalam

cara-cara yang spesifik. Adanya perubahan tuntutan dari pihak-pihak

eksternal yang terlibat dengan organisasi mendorong organisasi mengubah

operasinya, yang secara otomatis juga akan membutuhkan sistem

pengukuran kinerja yang sesuai dengan tuntutan tersebut.

7. Kemajuan teknologi informasi

Salah satu pemicu revolusi pengukuran kinerja adalah kemajuan

teknologi informasi. Kemajuan teknologi tidak hanya mempermudah

pengumpulan, pengolahan dan analisis data, namun juga membuka

Page 30: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

14

kesempatan baru untuk melakukan review terhadap data yang ada serta

melakukan tindakan-tindakan lebih lanjut yang diperlukan.

E. Tujuan Sistem Pengukuran Kinerja

Menurut Mardiasmo (2002:122), secara umum sistem pengukuran

kinerja mempunyai tujuan:

1. Untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik (top down dan

bottom up).

2. Untuk mengukur kinerja finansial dan nonfinansial secara berimbang

sehingga dapat ditelusur perkembangan pencapaian strategi.

3. Untuk mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level menengah

dan bawah, serta memotivasi organisasi sektor publik untuk mencapai goal

congruence; dan

4. Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan individual

dan kemampuan kolektif yang rasional.

F. Manfaat Pengukuran Kinerja

Terdapat delapan manfaat yang dapat diperoleh dari pengukuran

kinerja (Mardiasmo, 2002:122), yaitu:

1. Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk menilai

kinerja manajemen.

2. Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.

Page 31: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

15

3. Untuk memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan

membandingkannya dengan target kinerja serta melakukan tindakan

korektif untuk memperbaiki kinerja.

4. Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman (reward

and punishment) secara obyektif atas pencapaian prestasi yang diukur

sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.

5. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka

memperbaiki kinerja organisasi.

6. Membantu mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah

terpenuhi.

7. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah.

8. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif.

G. Infomasi yang Digunakan Untuk Pengukuran Kinerja

Instansi pemerintah adalah organisasi yang pure non-profit oriented.

Kinerja instansi pemerintah harus diukur dari aspek-aspek yang komprehensif

baik finansial maupun nonfinansial. Berbagai aspek yang diukur adalah:

masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dan

dampak (impact). Selain itu ruang lingkup pengukuran kinerja sangat luas.

Pengukuran kinerja harus mencakup kebijakan (policy), perencanaan dan

penganggaran (planning and budgeting), kualitas (quality), kehematan

(economy), keadilan (equity), dan juga pertangungjawaban

(accountability).(Mahsun, 2002:52)

Page 32: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

16

Menurut Mardiasmo (2002:51) informasi yang digunakan untuk

pengkuran kinerja adalah:

1. Informasi Finansial

Penilaian laporan kinerja diukur berdasarkan pada anggaran

yang telah dibuat. Pernilaian tersebut dilakukan dengan

menganalisis varians (selisih atau perbedaan) antara kinerja aktual

dengan yang dianggarkan. Setelah dilakukan analisis varians,

maka dilakukan identifikasi sumber penyebab terjadinya varians

dengan menelusur varians tersebut hingga tingkat manajemen

paling bawah. Hal tesebut dilakukan untuk mengetahui unit

spesifik mana yang bertanggung jawab terhadap terjadinya varians

sampai tingkat manajemen paling bawah.

2. Informasi Nonfinansial

Informasi nonfinansial dapat dijadikan sebagai tolak ukur

lainnya. Informasi nonfinasial dapat menambah keyakinan

terhadap kualitas proses pengendalian manajemen. Jenis

informasi nonfinansial dapat dinyatakan dalam bentuk variabel

kunci (key variable) atau sering dinamakan key succes factor.

Variabel kunci adalah variabel yang mengindikasikan faktor-

fakor yang menjadi sebab kesuksesan organisasi. Jika terjadi

perubahan yang tidak dinginkan, maka variabel ini harus segera

disesuaikan.

Page 33: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

17

H. Indikator Kinerja dalam Pengukuran Kinerja

Untuk melakukan pengukuran kinerja, variabel kunci yang sudah

teridentifikasi tersebut kemudian dikembangkan menjadi indikator kinerja

untuk unit kerja yang bersangkutan. Untuk dapat mengetahui tingkat

pencapaian kinerja, indikator kinerja tersebut dibandingkan dengan target

kinerja atau standar kinerja. Menurut I.G.K.A Ulupui (2002:12) Terdapat

beberapa jenis indikator kinerja yang paling sering digunakan dalam sistem

pengukuran kinerja. Indikator kinerja tersebut adalah:

1. Input Indicator. GASB (Governmental Accounting Standard Board)

mendefinisikan pengukuran kinerja sebagai indikator yang dirancang

untuk melaporkan jumlah sumber daya, baik keuangan atau yang lainnya

(khususnya personal) yang telah digunakan untuk jasa atau program

khusus.

2. Output/Workload Indicator. Indikator ini melaporkan hasil dan jasa-jasa

unit yang telah disediakan oleh suatu program.

3. Outcome/Effectiveness Indicator. Pengukuran ini dirancang untuk

melaporkan hasil (termasuk kualitas) dari jasa.

4. Efficiency (and Cost-Effectiveness Indicators). Menurut GASB indikator

ini didefinisikan sebagai indikator yang mengukur biaya (apakah dalam

dollar atau jam kerja pegawai) per unit output atau outcome.

5. Productivity Indicators. Indikator produktivitas merupakan kombinasi

dimensi efektivitas dan efisiensi dalam satu indikator tunggal.

Page 34: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

18

Menurut Mardiasmo (2002:128) terdapat delapan peranan penting indikator

kinerja bagi pemerintah:

1) Untuk membantu memperjelas tujuan organisasi.

2) Untuk mengevaluasi target akhir (final outcome) yang dihasilkan.

3) Sebagai masukan untuk menentukan skema insentif manajerial.

4) Memungkinkan bagi pemakai jasa layanan pemerintah untuk melakukan

pilihan.

5) Untuk menunjukkan standar kinerja.

6) Untuk menunjukkan efektivitas.

7) Untuk membantu menentukan aktivitas yang memiliki efektivitas biaya

yang paling baik untuk mencapai target sasaran.

8) Untuk menunjukkan wilayah, bagian, atau proses yang masih potensial

untuk dilakukan penghematan biaya.

I. Indikator kinerja berdasarkan Value For Money.

Ada tiga macam pendekatan yang dapat digunakan dalam

pengkuran kinerja:

1. Analisis Biaya Manfaat (Benefit Cost Analysis), yaitu analisis yang

menggunakan masukan (input), keluaran (output), manfaat (benefit),

dan dampak (impact) sebagai indikator dalam penilaian kinerja.

Indikator input mengukur jumlah sumberdaya yang dipergunakan

untuk melaksanakan kegiatan, indikator output mengukur keluaran

yang dihasilkan dari suatu kegiatan, indikator outcome

Page 35: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

19

menggambarkan hasil nyata dari keluaran suatu kegiatan, indikator

benefit menggambarkan manfaat yang diperoleh dari indikator hasil,

sedangkan indikator impact memperlihatkan pengaruh yang

ditimbulkan dari manfaat yang diperoleh dari hasil kegiatan.

2. Value for money, yaitu suatu analisis yang menilai kinerja suatu entitas

dari segi ekonomis, efisiensi, dan efektivitas. Ekonomis merupakan

perbandingan antara input value dengan input standar (anggaran),

efisien merupakan perbandingan antara input dengan output, sedangkan

efektivitas merupakan perbandingan antara output dengan outcome.

3. Balanced Scorecard, yaitu suatu analisis yang melihat kinerja suatu

entitas yang tidak hanya dari perspektif financial saja tetapi juga dari

non financial. Analisis Balanced Scorecard menggunakan empat

perspektif yaitu: financial, pelanggan, proses internal dan inovasi dan

pembelajaran. (Mahsun, Firma, dan Masmudi, 2002: 20-21)

Kriteria pokok yang mendasari pelaksanaan manajemen publik

dewasa ini adalah: ekonomi, efisiensi, efektivitas, transparansi, dan

akuntabilitas publik. Tujuan yang dikehendaki oleh masyarakat mencakup

pertanggungjawaban mengenai pelaksanaan Value for Money, yaitu:

ekonomis (hemat cermat) dalam pengadaan dan alokasi sumber daya, efisien

(berdaya guna) dalam penggunaan sumber daya dalam arti penggunaannya

diminimalkan dan hasilnya dimaksimalkan (maximizing benefits and

minimizing costs), serta efektif (berhasil guna) dalam arti mencapai tujuan dan

sasaran. (Mahmudi, 2002: 130)

Page 36: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

20

Agar dalam menilai kinerja organisasi dapat dilakukan secara

obyektif, maka diperlukan indikator kinerja. Indikator kinerja yang ideal harus

terkait pada efisiensi biaya dan kualitas pelayanan. Sementara itu, kualitas

terkait dengan kesesuaian dengan maksud dan tujuan, konsistensi, dan

kepuasan publik (public satisfication). Kepuasan masyarakat dalam konteks

tersebut dapat dikaitkan dengan semakin rendahnya complaint dari

masyarakat. (Mahmudi, 2002: 130)

Ekonomi adalah hubungan antara pasar dan masukan (cost of

input). Dengan kata lain, ekonomi adalah pembelian barang dan jasa input

dengan tingkat kualitas tertentu pada harga terbaik yang dimungkinkan

(spending less). Pengertian ekonomi (hemat/tepat guna) sering disebut

kehematan yang mencakup juga pengelolaan secara hati-hati atau cermat

(prudency) dan tidak boros, suatu kegiatan operasional dikatakan ekonomis

bila dapat menghilangkan atau mengurangi biaya yang tidak perlu. Dengan

demikian, pada hakekatnya ada pengertian yang serupa antara efisien dengan

ekonomi, karena keduanya menghendaki penghapusan atau penurunan biaya

(cost reduction). Terjadinya peningkatan biaya mestinya terkait dengan

peningkatan manfaat yang lebih besar. (Mahmudi, 2002: 131)

Pengertian efisiensi berhubungan erat dengan konsep

produktivitas. Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan

perbandingan antara output yang dihasilkan terhadap input yang digunakan

(cost of output). Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisien apabila

suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan

Page 37: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

21

sumber daya dan dana yang serendah-rendahnya (spending well). (Mahmudi,

2002: 132)

Indikator efisiensi menggambarkan hubungan antara masukan

sumber daya oleh suatu unit organisasi (misalnya: staf, upah, biaya

administratif) dan keluaran yang dihasilkan. Indikator tersebut memberikan

informasi tentang konversi masukan menjadi keluaran (yaitu efisiensi dari

proses internal). (Mahmudi, 2002: 132)

Pengertian efektivitas pada dasarnya berhubungan dengan

pencapaian tujuan atau target kebijakan (hasil guna). Efektivitas merupakan

hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai.

Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai

tujuan dari sasaran akhir kebijakan (spending wisely). (Mahmudi, 2002: 132)

Indikator efektivitas menggambarkan jangkauan akibat dan

dampak (outcome) dari keluaran (output) program dalam mencapai tujuan

program. Semakin besar kontribusi output yang dihasilkan terhadap

pencapaian tujuan atas sasaran yang ditentukan, maka semakin efektif proses

kerja suatu unit organisasi. Dari uraian diatas, Value For money sangat terkait

satu dengan yang lainnya. Ekonomi membahas mengenai masukan (input),

efisiensi membahas masukan (input) dan keluaran (output), dan efektivitas

membahas mengenai keluaran (output) dan dampak (outcome. (Mahmudi,

2002: 132)

Page 38: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

22

J. Value for Money.

Menurut Mahmudi (2005: 89), Value for money merupakan konsep

penting dalam organisasi sektor publik. Meskipun sama-sama menggunakan

kata value dan money, konsep value for money sangat berbeda pengertiannya

dengan konsep time value of money dalam akuntansi dan manajemen

keuangan. Time value of money memiliki pengertian bahwa nilai uang bisa

berubah dengan adanya perubahan waktu, sedangkan value for money

memiliki pengertian penghargaan terhadap nilai uang.

Hal ini berarti bahwa setiap rupiah harus dihargai secara layak dan

digunakan sebaik-baiknya. Konsep value for money terdiri atas tiga elemen

utama, yaitu:

1. Ekonomi.

Ekonomi terkait dengan pengkonversian input primer berupa sumber daya

keuangan (uang/kas) menjadi input sekunder berupa tenaga kerja, bahan,

infrastuktur, dan barang modal yang dikonsumsi untuk kegiatan operasi

organisasi. Konsep ekonomi sangat terkait dengan konsep biaya untuk

memperoleh unit input. Ekonomi memiliki pengertian bahwa sumber daya

input hendaknya diperoleh dengan harga lebih rendah (spending less),

yaitu harga yang mendekati harga pasar. Secara matematis, ekonomi

merupakan perbandingan antara input dengan nilai rupiah untuk

memperoleh input tersebut (Mahmudi, 2005:89-90).

Page 39: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

23

Keterangan:

Input : Dana realisasi yang digunakan dalam proyek.

Input Value : Dana yang dianggarkan dalam proyek

Ekonomi merupakan konsep yang sifatnya relatif. Relatifitas

konsep ekonomi tersebut bisa disebabkan karena faktor lokasi dan waktu.

Kedua faktor tersebut terkait dengan harga pasar. Harga pasar untuk input

yang sama bisa berbeda karena lokasi dan waktu yang berbeda. Sebagai

contoh harga semen per Kg di Jakarta akan berbeda dengan di Jayapura

karena lokasi yang berbeda. Faktor waktu juga akan mempengaruhi

pertimbangan ekonomi. Sebagai contoh harga Komputer dapat berubah

setiap waktu tergantung kurs dollar. Waktu tersebut merupakan pengertian

jangka pendek, menengah, dan panjang atau pengertian

musiman.(Mahmudi, 2005:90).

Kinerja suatu entitas dikatakan ekonomis apabila input lebih kecil

daripada input value, Artinya bahwa dana realisasi yang digunakan lebih

kecil dari dana yang dianggarkan.

%100×=

Value Input

InputEkonomi

Page 40: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

24

2. Efisiensi.

Efisiensi terkait dengan hubungan antara output berupa barang atau

pelayanan yang dihasilkan dengan sumber daya yang digunakan untuk

menghasilkan output tersebut. Secara matematis, efisiensi merupakan

perbandingan antara output dengan input atau dengan istilah lain output

per unit input. Suatu organisasi, program, atau kegiatan dikatakan efisien

apabila mampu menghasilkan output sebesar-besarnya atau spending well

(Mahmudi 2005:91).

Keterangan:

Input : dana realisasi yang digunakan dalam proyek.

Output : hasil yang dicapai dalam proyek.

Kinerja suatu entitas dikatakan efisien apabila autput lebih besar

daripada input, artinya bahwa dengan dana yang disediakan bisa

menghasilkan output yang lebih besar.

3. Efektivitas.

Efektivitas terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan

dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Efektivitas merupakan hubungan

antara output dengan tujuan. Semakin besar kontribusi output terhadap

%100×=

input

outputEfisiensi

Page 41: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

25

pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program, atau

kegiatan. Efektivitas berfokus pada outcome (hasil). Suatu organisasi,

program, atau kegiatan dinilai efektif apabila output yang dihasilkan bisa

memenuhi tujuan yang diharapkan, atau dikatakan spending wisely.

Value for money menghendaki organisasi bisa memenuhi prinsip

ekonomi, efisiensi, dan efektivitas tersebut secara bersama-sama. Dengan

pengertian lain, value for money menghendaki organisasi dapat mencapai

tujuan yang ditetapkan dengan biaya yang lebih rendah (Mahmudi

2005:92).

Keterangan :

Output : hasil yang diperoleh dalam proyek.

Outcome : tujuan yang ditetapkan dalam proyek

Kinerja suatu entitas dikatakan efektif apabila output lebih besar daripada

outcome, artinya bahwa hasil yang dicapai bisa melebihi dari tujuan atau

target yang hendak dicapai.

%100×=

Output

OutcomesEfektivita

Page 42: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

26

Gambar 2.1

Value for Money Chain

Sumber: Mahmudi, 2005: 89-93

K. Langkah Pengukuran Value for Money.

Inti pengukuran kinerja pemerintah adalah pengukuran value for

money. Tujuan pengukuran Value for Money yaitu mengukur tingkat

keekonomisan dalam alokasi sumber daya, efisiensi dalam penggunaan

sumberdaya dan hasil yang maksimal, serta efektivitas dalam penggunaan

sumberdaya (Mardiasmo 2002: 133-134).

Langkah-langkah pengukuran value for money tersebut adalah:

1. Pengukuran ekonomi

Pengukuran eknomi hanya mempertimbangkan masukan yang

dipergunakan.

2. Pengukuran Efisiensi

Efisiensi merupakan hal penting dalam pengukuran Value For Money.

Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input. Semakin besar

Value for Money

(3E)

INPUT

Primer (Rp)

INPUT

(Masukan)

EFISIENSI

(Spending Well)

OUTCOME

(Hasil)

OUTPUT

(Keluaran)

EKONOMI

(Spending Less)

EFEKTIVITAS

(Spending Less)

Page 43: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

27

output dibanding input, maka semakin tinggi tingkat efisiensi suatu

organisasi.

3. Pengukuran Efektivitas

Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai

tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuan, maka

organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan efektif. Efektivitas

hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan

yang ditetapkan.

4. Pengukuran outcome

Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap

masyarakat. Outcome lebih tinggi nilainya daripada output, karena output

hanya mengukur hasil tanpa mengukur dampaknya terhadap masyarakat,

sedangkan outcome mengukur kualitas output dan dampak yang

dihasilkan.

L. Review Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh Mahsun, Firma, dan Masmudi (2002)

dengan judul Pengukuran Kinerja Proyek Irigasi pada Sub Dinas Pengairan PUPP

Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2002. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui tingkat kinerja Sub Dinas pengairan PUPP Kabupaten Sleman periode

2001-2002 dan menilai kinerja Sub Dinas pengairan PUPP Kabupaten Sleman

periode 2001-2002 berdasarkan kategori yang telah ditentukan. Peneliti

Page 44: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

28

menggunakan teknik analisis data dengan menggunakan metode Benefit Cost

Analysis, Value for Money, dan Balanced Scorecard. Peneliti menyimpulkan:

1. Sub Dinas pengairan Kabupaten Sleman sudah mampu melakukan

penghematan selama periode tahun 2002 sampai triwulan ke-3.

2. Lingkungan kerja kurang memadai sehingga motivasi pegawai rendah.

3. Fasilitas teknologi untuk meningkatkan efisiensi masih kurang karena

pengadaannya tergantung keputusan pemerintah daerah sehingga

menurunkan tingkat efisiensi.

Skripsi Lawalata (2004) dengan judul Evaluasi Kinerja Dinas Pendapatan

Daerah Kota Ambon. Peneliti merumuskan masalah bagaimana kinerja Dinas

Pendapatan Daerah Kota Ambon pada tahun 2003? Peneliti menggunakan teknik

analisis data:

1. Untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja dari dinas pendapatan daerah

kota Ambon mengacu pada Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999 tentang

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan keputusan Kepala Lembaga

Administrasi Negara No.585/IX/Y/1999 tentang pedoman penyusunan

pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

2. Analisis hubungan antara metode akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

dengan konsep pengukuran kinerja merupakan analisis kualitatif yang

digunakan untuk mengevaluasi metode akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah yang dihubungkan dengan konsep pengukuran kinerja sektor

publik. Analisa ini mencoba mencermati secara deskriptif beberapa

kelemahan yang terdapat dalam penerapan metode akuntabilitas kinerja

Page 45: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

29

instansi pemerintah pada lembaga atau instansi pemerintah. Sumber yang

dijadikan acuan antara lain, pendekatan yang digunakan seperti kategori

dasar pengukuran output, yaitu : pengukuran Value for Money

(Mardiasmo,2002: 127).

Peneliti menyimpulkan

1. Evaluasi kinerja terhadap kegiatan obyek dan subyek pendapatan daerah

semuanya termasuk dalam kategori sangat berhasil.

2. Dari analisis terhadap metode akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

yang digunakan dalam pengukuran dan evaluasi kinerja pada Dinas

Pendapatan Daerah kota Ambon masih terdapat keterbatasan antara lain

dalam pengukuran ekonomi dan efisien tidak dapat digunakan karena tidak

terdapat standar biaya yang optimal, pengukuran hanya didasarkan pada

perbandingan anggaran terhadap realisasinya.

Terdapat persamaan pada kedua penelitian tersebut diatas dengan

penelitian yang akan dilakukan yaitu mengetahui bagaimana kinerja dari

organisasi sektor publik yang ada pada suatu organisasi tertentu. Perbedaan antara

kedua penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu pada tempat penelitian dan

analisis data yang digunakan.

Page 46: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

30

BABIII

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi kasus, yaitu penelitian

yang terbatas pada objek tertentu pada Dinas Permukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY, dengan mengumpulkan data yang

kemudian diolah dan dianalisis serta selanjutnya ditarik kesimpulan.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian : Sub Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah

Bidang Bina Marga Propinsi DIY.

2. Waktu penelitian : Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2007

sampai dengan bulan Agustus 2007.

3. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian :

Penelitian ini dilakukan di Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah

Bidang Bina Marga Propinsi DIY.

2. Objek penelitian :

1) Program Kerja Dinas Permukiman dan Prasarana wilayah Bidang

Bina Marga Propinsi DIY

Page 47: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

31

2) Target dan Realisasi program kerja Dinas Permukiman dan

Prasarana wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY pada tahun

2004 dan 2005.

4. Data yang Dicari

1. Struktur organisasi, visi, misi, sasaran, tujuan, kebijakan, dan strategi

dari Dinas Permukiman dan Prasarana wilayah Bidang Bina Marga

Propinsi DIY.

2. Laporan pelaksanaan kegiatan belanja modal jalan yang bersumber

dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Dinas Permukiman

dan Prasarana wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY tahun

anggaran 2004.

3. Laporan pelaksanaan kegiatan belanja modal jalan yang bersumber

dari Dana Alokasi Khusus (DAK)/Dana Alokasi

Umum(DAU)/Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Dinas

Permukiman dan Prasarana wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY

tahun anggaran 2005.

4. Target dan realisasi program kerja Dinas Permukiman dan Prasarana

wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY tahun 2004 dan 2005.

5. Laporan pelaksanaan proyek pembangunan jalan tahun 2004 dan

2005.

Page 48: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

32

5. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan data atau catatan tertulis yang relevan dan akurat

2. Teknik wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data untuk memperoleh

informasi yang berkaitan dengan tujuan penelitian dengan cara

mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada subjek

penelitian.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari

literatur-literatur tentang hal-hal yang menyangkut penelitian ini.

6. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh, digunakan analisis Value

for Money yaitu suatu analisis yang menilai kinerja suatu entitas dari segi

ekonomis, efisiensi dan efektivitas. Ekonomis merupakan perbandingan

antara input value dengan input standar (anggaran), efisien merupakan

perbandingan antara output dengan input, sedangkan efektivitas

merupakan perbandingan antara output dengan outcome (Mahmudi

2005:89-92).

Page 49: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

33

Langkah-langkah yang dilakukan:

a. Pengukuran ekonomi

Ukuran ekonomi mengindikasikan alokasi biaya, yaitu mengukur biaya

input (cost of input). Ukuran ekonomi berupa anggaran yang

dialokasikan. Pemanfaatan sumber daya di bawah anggaran

menunjukkan adanya penghematan, sedangkan apabila melebihi

anggaran menunjukan adanya pemborosan (Mahmudi 2005:89-90).

Keterangan:

Input : Dana yang digunakan untuk proyek pembangunan jalan.

Input Value : Dana yang dianggarkan dari APBD untuk proyek

pembangunan jalan

Kriteria ekonomisnya adalah:

1. jika diperoleh nilai kurang dari atau sama dengan 100% (x

≤100%), maka proyek pembangunan jalan tersebut dapat dikatakan

ekonomis.

2. jika diperoleh lebih dari 100% (x >100%), maka proyek

pembangunan jalan tersebut dapat dikatakan tidak ekonomis.

Suatu kegiatan operasional dikatakan ekonomis, bila dapat

menghilangkan atau mengurangi biaya yang tidak perlu. Ekonomis

berkaitan dengan pemilihan dan penggunaan sumber daya dalam jumlah

%100×=

Value Input

InputEkonomi

Page 50: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

34

dan kualitas tertentu pada harga yang terendah. Kinerja suatu entitas

dikatakan ekonomis apabila input lebih kecil daripada input value, artinya

bahwa dana realisasi yang digunakan lebih kecil dari dana yang

dianggarkan.

Dari hasil perhitungan rasio ekonomi secara kuantitatif maka akan

dapat dilihat apakah proyek jalan oleh Dinas Permukiman dan Prasarana

wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY untuk tahun anggaran 2004 dan

2005 tersebut telah dapat melakukan penghematan dana anggaran.

b. Pengukuran efisiensi

Pengukuran efisiensi dilakukan dengan mengukur biaya output

(cost of output). Ukuran efisiensi didasarkan pada dua ukuran, yaitu

input dan output. Ukuran efisiensi dapat dinyatakan dalam bentuk

biaya per unit output. Dalam penelitian ini sebagai contohnya adalah

biaya perkilometer jalan yang diaspal.

Keterangan:

Input : Dana realisasi yang digunakan dalam proyek

pembangunan jalan.

Output : Hasil yang diperoleh dalam proyek pembangunan jalan

yaitu dalam bentuk biaya untuk jalan yang dibangun.

%100×=

input

outputEfisiensi

Page 51: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

35

Contohnya dapat berupa biaya tenaga kerja, biaya

material jalan, biaya alat berat, dan sebagainya untuk

setiap kilometer jalan yang dibangun.

Kriteria efisiensinya adalah:

1. jika diperoleh nilai kurang dari atau sama dengan 100% (x

≤100%), maka proyek pembangunan jalan tersebut dapat dikatakan

efisien.

2. jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x >100%), maka proyek

pembangunan jalan tersebut dapat dikatakan tidak efisien.

Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisien apabila

suatu hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber

daya dan dana yang serendah-rendahnya (spending well). Kinerja suatu

entitas dikatakan efisien apabila output lebih besar daripada input,

artinya bahwa dengan dana yang disediakan bisa menghasilkan output

yang lebih besar (Mahmudi 2005:91)

Dari hasil perhitungan rasio efisiensi secara kuantitatif akan

dapat dilihat apakah proyek jalan oleh Dinas Permukiman dan

Prasarana wilayah Bidang Bina Propinsi DIY untuk tahun anggaran

2004 dan 2005 tersebut telah dapat melakukan penghematan dana

anggaran.

Page 52: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

36

c. Pengukuran efektivitas

Pengukuran efektivitas digunakan untuk mengukur kesuksesan

organisasi, program, atau aktivitas dalam mencapai tujuan yang

ditetapkan. Pengukuran efektivitas mengukur hasil akhir suatu

pelayanan dikaitkan dengan output-nya (cost of outcome). Pengukuran

efektivitas tidak mungkin bisa dilakukan tanpa mengukur outcome.

Suatu pelayanan mungkin diproduksi secara efisien akan tetapi tidak

efektif karena tidak akan menambah nilai bagi pelanggan. Karena

output yang dihasilkan organisasi sektor publik lebih banyak bersifat

output tidak berwujud (intangible) yang tidak mudah untuk di

kuantifikasi, maka pengukuran efektivitas sering menghadapi

kesulitan. Kesulitan dalam pengukuran efektivitas tersebut adalah

karena pencapaian hasil (outcome) sering tidak bisa diketahui dalam

jangka pendek, akan tetapi jangka panjang setelah program berakhir,

sehingga ukuran efektivitas biasanya dinyatakan secara kualitatif

dalam bentuk pernyataan saja (judgment).(Mahmudi 2005:92)

Keterangan:

Output : Hasil yang dicapai dari suatu program atau aktivitas

dan kebijakan.

%100×=

Output

OutcomesEfektivita

Page 53: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

37

Outcome : Tujuan yang ditetapkan di awal program kriteria

efektivitasnya adalah:

1. jika diperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 100% (x ≥100%),

maka proyek pembangunan jalan tersebut dapat dikatakan efektif.

2. jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x < 100%), maka proyek

pembangunan jalan tersebut dapat dikatakan tidak efektif.

Kegiatan operasional dikatakan efektif, bila proses kegiatan

mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely). Semakin

besar kontribusi output yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan atau

sasaran yang ditentukan, maka semakin efektif proses kerja suatu unit

organisasi. Kinerja suatu entitas dikatakan efektif apabila output lebih

besar daripada outcome, artinya bahwa hasil yang dicapai bisa melebihi

dari tujuan atau target yang hendak dicapai.

Untuk menentukan tingkat efektivitas dari kinerja Dinas

Permukiman dan Prasarana wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY

dalam proyek jalan untuk tahun anggaran 2004 dan 2005 digunakan

perbandingan antara output dan outcome. Apabila hasil yang didapat

semakin besar berarti efektivitas dari kinerja Dinas Permukiman dan

Prasarana wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY untuk tahun anggaran

y semakin tinggi.

Page 54: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

44

BAB IV

GAMBARAN UMUM

DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Propinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta dibentuk berdasarkan Perda Propinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta, Nomor : 3 Tahun 2004, dengan tugas pokok dan fungsi sesuai

Surat keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Nomor: 97 Tahun

2004, tanggal 1 Juni 2004 berfungsi melaksanakan kewenangan Pemerintah

Daerah di bidang Pengairan, Bina Marga, Cipta Karya, dan Kewenangan

Dekonsentrasi serta tugas pembantuaan yang diberikan oleh pemerintah.

1. Tugas Pokok

Tugas pokok Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Propinsi DIY,

adalah:

a. Menyusun program-program dan pengendalian pengairan,

binamarga, dan cipta karya sesuai dengan rencana stratejik

pemerintah daerah.

b. Merumuskan kebijakan teknis dibidang Pengairan, Bina Marga dan

Cipta Karya.

c. Memberikan ijin dibidang permukiman, jalan, pengairan

kewenangan propinsi dan melaksanakan pelayanan umum.

Page 55: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

39

d. Menyusun tata ruang Propinsi berdasarkan kesepakatan antara

pemerintah Kabupaten atau Kota, serta melaksanakan pengendalian

atas pelaksanaan tata ruang Propinsi dengan Kabupaten atau Kota.

e. Melaksanakan pengembangan dan pengelolaan pengairan lintas

kabupaten atau kota terbantu serta strategis.

f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan teknis penyelenggaraan

pembangunan gedung negara.

g. Memfasilitasi bantuan teknis di bidang Pengairan, bidang Bina

Marga dan Cipta Karya Pemerintah Kabupaten atau Kota.

h. Memberdayakan sumberdaya dan mitra kerja di bidang Pengairan,

Bina Marga, dan Cipta Karya dan jasa Konstruksi.

i. Melaksanakan kegiatan jasa konstruksi.

2. Kewenangan

Kewenangan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Propinsi

DIY, sebagaimana telah diatur dalam: Undang-undang nomor 32 Tahun

2004 adalah urusan dalam skala Propinsi yang meliputi:

a. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang.

b. Penyediaan sarana dan prasarana umum.

Page 56: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

40

B. Lokasi Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Propinsi DIY

Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Propinsi DIY Bidang bina

marga bertempat di di jalan Gowongan Kidul No.61. Kotamadya Yogyakarta.

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Propinsi DIY

berdasarkan peraturan Daerah Nomor: 3 tahun 2004, adalah:

1. Unsur Pimpinan : Kepala Dinas

2. Unsur pembantu Pimpinan : Bagian Tata Usaha yang terdiri dari

: Subbagian-subbagian.

3. Unsur Pelaksana dari Seksi-seksi : Bidang-bidang yang masing-

masing terdiri dari : Unit pelaksana fungsional dan kelompok jabatan

fungsional.

Susunan Organisasi Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Propinsi DIY

terdiri dari:

1. Kepala Dinas Kimpraswil

2. Bagian Tata Usaha :

a. Sub Bagian Umum.

b. Sub Bagian Kepegawaian.

c. Sub Bagian Keuangan.

Page 57: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

41

3. Bidang Bina Program:

a. Seksi perencanaan.

b. Seksi Survey, Penelitian, dan Tata ruang.

c. Seksi Data dan Teknologi Informasi.

4. Bidang Pengendalian:

a. Seksi Perijinan dan Jasa Konstruksi

b. Seksi Evaluasi dan Pengendalian.

c. Seksi Pengelolaan Barang dan Peralatan Milik Negara

5. Bidang Pengairan:

a. Seksi Perencanaan Teknis Pengairan.

b. Seksi Sungai.

c. Seksi Irigasi dan Air Baku.

6. Bidang Bina Marga:

a. Seksi Perencanaan Teknis Bina Marga.

b. Seksi Pembangunan, Peningkatan Jalan dan Jembatan.

c. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

7. Bidang Cipta Karya:

a. Seksi perencanaan Teknis Cipta Karya.

b. Seksi Tata Bangunan.

c. Seksi Perumahan dan Permukiman.

Page 58: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

42

8. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD):

a. Balai PSDA WS Progo, Opak, Oya.

b. Balai PSDA Sermo

c. Balai Pengujian Konstruksi dan Lingkungan

9. Kelompok-kelompok Jabatan Fungsional.

Page 59: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

44

Page 60: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

44

D. Visi Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah

Dalam rangka mengantisipasi berbagai tantangan baik secara

eksternal dan internal kedepan, Organisasi Dinas Permukiman dan Prasarana

Wilayah harus mampu menjadi learning organization yang selalu belajar

dalam mengantisipasi perubahan.

Meningkatnya tantangan, standar kualitas, dan tuntutan masyarakat

akan pelayanan yang prima memotivasi Dinas Permukiman dan Prasarana

Wilayah untuk mempersiapkan diri agar tetap eksis, mampu menjaga kualitas

kinerja, serta selalu mengupayakan perubahan kearah perbaikan dalam

pengembangan dan pengelolaan Prasarana dan Sarana Dasar.

Visi Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Propinsi DIY:

“TERWUJUDNYA PRASARANA DAN SARANA DASAR YANG

HOLISTIK DAN MEMBERIKAN PELAYANAN OPTIMAL”

1. Visi :

a. Terwujudnya Prasarana Dan Sarana Dasar Bidang pengairan,

Bina Marga, dan Cipta Karya merupakan suatu kondisi yang akan

dicapai melalui program keterpaduan pembangunan, serta

kebersamaan dalam pengelolaan dengan masyarakat sebagaimana

fungsi Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah seperti berikut:

1. Perumusan, perencanaan kebijakan teknis pembangunan dan

pengelolaan, pembinaan umum, pemberian bimbingan dan

perijinan bidang pengairan, Bina Marga, dan Cipta Karya.

Page 61: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

45

2. Pengawasan dan pengendalian teknis di bidang Pengairan, Bina

Marga, dan Cipta Karya.

3. Pembantuan teknis terhadap Dinas Lingkup Permukiman dan

Prasarana Wilayah/Pekerjaan Umum Kabupaten/Kotamadya

yang bersifat teknis fungsional.

4. Pengelolaan tata usaha dinas.

5. Pengelolaan pelaksanaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

b. Holistik mempunyai maksud pengembangan dan pengelolaan

prasarana dasar, yang memperhatikan kepentingan stakeholders,

berwawasan lingkungan dan tata ruang wilayah, memperhitungkan

kelanjutan/kelestarian pengelolaan di masa akan datang,

terkoordinasi dalam mencapai maksud dan tujuan serta realistis

dalam kemampuan dan biaya.

c. Pelayanan Optimal mempunyai maksud memberikan pelayanan

kepada masyarakat dengan memperhatikan keinginan, kepuasan

serta dapat diterima oleh stakeholders sesuai dengan kemampuan

sumber daya manusia dan Prasarana dan Sarana secara efisien dan

efektif.

2. Misi

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi

pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Pernyataan misi

dimaksudkan agar seluruh anggota dinas dan stakeholders dapat mengetahui

dan mengenal keberadaan dan peran yang dilakukan Dinas Permukiman dan

Page 62: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

46

Prasarana Wilayah Propinsi Daerah Istemewa Yogyakarta dalam

penyelenggaraan pemerintahan Negara.

Dengan mengembangkan budaya entrepreneurship diharapkan program-

program yang dilaksanakan berorientasi kepada pelanggan atau masyarakat.

Mengingat potensi dan keunggulan sumberdaya manusia dalam bidang

Sumberdaya air, ke Bina Marga-an, dan ke-Cipta karya-an ada, misi Dinas

Permukiman dan Prasarana Wilayah Propinsi Daerah Yogyakarta

ditetapkan mengemban tugas dekonsentrasi dan desentralisasi, yakni:

a. mewujudkan regulasi, fasilitasi pengembangan dan pembangunan,

serta memberikan pelayanan prasarana dan sarana dasar yang holistic

dan optimal.

b. Mewujudkan peningkatan kualitas manajemen dan budaya

entrepreneurship aparatur Dinas.

Cita-cita yang diinginkan dalam visi tersebut dimaksudkan untuk

mendukung pembangunan Propinsi DIY. Dengan kata lain ikut serta

mewujudkan visi dan misi pemerintah Propinsi Daerah Istemewa

Yogyakarta, bersama-sama dengan dinas lain serta seluruh pihak.

3. Tujuan

Apa yang akan dicapai atau dihasilkan oleh Dinas Permukiman dan

Prasarana Wilayah Propinsi DIY, dalam jangka waktu kedepan ditetapkan

dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada

isu-isu dan analisis stratejik. Diharapkan, tujuan tujuan yang digariskan

Page 63: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

47

berikut, dapat menunjukan suatu kondisi yang ingin dicapai dimasa yang

akan datang

Adapun tujuan Dinas Permukiman dan Prasarana Wialayah propinsi

DIY, adalah:

a. Meningkatkan pengelolaan system infomasi data base PSD.

b. Meningkatkan Akuntabilitas Publik Dinas.

c. Mewujudkan system akuntansi keuangan.

d. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.

e. Mewujudkan system pengelolaan asset yang akurat.

f. meningkatkan program dan efisiensi anggaran yang akomodatif skala

prioritas.

g. mewujudkan kelayakan pengembangan PSD.

h. Menngkatkan system pengendalianyang komunikatif dan referensip.

i. meningkatkan kinerja Dinas.

j. Meningkatkan pelayanan publik dan fasilitator pengembangan

menetapkan regulasi serta kebersamaan pengelolaan prasarana dan

sarana dasar untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dan

mendukung pengembangan wilayah.

4. Sasaran

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Dinas

Permukiman dan Prasarana Wilayah Propinsi DIY, dalam rumusan yang

lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.

Sasaran Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Propinsi DIY. berikut

Page 64: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

48

diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu yang diencanakan

scara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam

rencana stratejik.

Sejalan dengan arah kebijakan umum (AKU) Pemda DIY sasaran yang

akan dicapai Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Propinsi DIY

adalah:

a. Pengembangan sumber daya manusia yang efektif.

b. Peningkatan sarana prasarana kantor pemerintah.

c. Peningkatan mutu pelayanan pembangunan bidang permukiman,

pererjaan umum dan tata ruang.

d. Peningkatan mutu lingkngan perumahan dan permukiman.

e. Peningkatan konversi sumberdaya air.

f. Peningkatan pemanfaatan sumber daya alam.

g. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan bidang permukiman,

pekerjaan umum, dan penataan ruang.

h. Peningkatan kelancaran transportasi.

i. peningkatan kerjasama guna membangun jaringan.

j. Produk regulasi peraturan perundang-undangan untuk mendukung

masyarakat bidang permukiman, pekerjaan umum, dan penataan ruang.

k. Peningkatan efisiensi dan efektifitas pelayanan perijinan permukiman,

pekerjaan umum dan penataan ruang, yang dibiayai dengan dana

APBD.

Page 65: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

49

5. Starateji ( Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran)

Penjabaran kebijakan-kebjakan dan program-program yang

berikut merupakan strateji atau cara mencapai tujuan dan sasaran Dinas

Permukiman dan Prasarana Wilayah Propinsi DIY. Kebijakan dan

program dilakukan setiap tahun dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dan

direncanakan pelaksanaan dan pembiayaannya baik melalui APBN atau

APBD, maupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat. Program

ataupun kegiatan yang merupakan peran serta aktif masyarakat diupayakan

sejauh mungkin dapat teridentifikasi sebagai tanggapan atas kebijakan

ataupun program pemerintah, serta kinerjanya.

Mengingat Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Propinsi

DIY. yang akan diambil akan sangat erat kaitannya dengan keberhasilan

program yang dilakukan, maka dilakukan pengkajian untuk meyakinkan

bahwa kebijakan yang telah ditetapkan benar-benar dapat dilaksanakan.

a. Kebijakan

Kebijakan ini pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan

yang telah ditetapkan oleh pimpinan Dinas Permukiman dan

Prasarana Wilayah Propinsi DIY. untuk dijadikan pedoman,

pegangan, atau petunjuk dalam prngembangan ataupun pelaksanaan

program atau kegiatan guna tercapainya kelancaran keterpaduan

dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi Dinas

Permukiman dan Prasarana Wilayah Propinsi DIY.

Kebijakan tersebut adalah:

Page 66: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

50

1. Penyelenggaraan dinas yang berdasarkan profesional,

trasparan, dan akuntabel.

2. Penetapan regulasi, pelayanan public, dan fasilitasi

pembangunan atau pengembangan Prasarana dan Sarana

Kimpraswil untuk menciptakan kesejahteraan rakyat.

b. Program

Untuk mencapai sasaran tersebut dijabarkan dalam program sebagai

berikut:

1. Transformasi birokrasi bagi aparat pemerintah.

2. Pembangunan atau rehabilitasi sarana dan prasarana gedung-

gedung pemerintah.

3. Penyusunan standar, teknis, dan pengujian pembangunan

bidang Permukiman, Pekerjaan Umum, dan Penataan ruang.

4. Pengembangan kerangka pengelolaan perkotaan.;

5. Pengembangan manajemen pengendalian tata ruang.

6. Pengembangan tata ruang kawasan.

7. Penyusunan program pelaksanaan pembangunan prasarana

wilayah.

8. Survey dan penelitian prasarana wilayah.

9. Peningkatan kesehatan lingkungan.

10. Perencanaan dan evaluasi prasarana dan sarana dasar

perumahan dan permukiman.

11. Penyusunan masterplan dan detail enginering design.

Page 67: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

51

12. Peningkatan dreinase perkotaan.

13. Pengembangan dan konversi sumber daya air.

14. Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi dan jaringan

pengairan lainnya.

15. Pengelolaan, pengendalian waduk, embung dan bendung.

16. Perencanaan, rehabilitasi, dan peningkatan jalan dan

jembatan.

17. Pengikutsertaan dan pemberian stimulan kepada masyarakat

dalam pembangunan bidang permukiman, pekerjaan umum,

dan penataan ruang.

18. Peningkatan peran pihak ketiga.

19. Pengembangan kerjasama dengan propinsi, lembaga

pendidikan dan dunia usaha.

20. Penyusunan atau revisi Perda.

21. Sosialisasi perundang-undangan.

22. Peningkatan prasarana pelayanan perijinan dan pengendalian

pembangunan bidang permukiman, pekerjaan umum, dan

penataan ruang.

Page 68: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

52

BAB V

DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Analisis data dan pembahasan akan dilakukan pada bab ini untuk menjawab

permasalahan pada Bab I, yaitu mengenai Apakah kinerja Dinas Permukiman dan

Prasarana wilayah Bidang Bina Marga pemerintah kota Yogyakarta dalam

melaksanakan proyek pembangunan jalan sudah ekonomis, efisien, dan efektif

bila dievaluasi dengan pendekatan Value for Money.

A. Deskripsi Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan program

kerja Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Bina Marga

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2004 dan 2005.

1. Data anggaran Proyek Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah

Bidang Bina Marga Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2004 dan

2005.

Tabel 5.1

Data Anggaran Proyek Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang

Bina Marga Propinsi DIY Tahun 2004

No. Nama Kegiatan Anggaran

1. Proyek rehabilitasi jalan Propinsi Ruas jalan Prambanan

– Piyungan ( Kab. Sleman)

Rp.

377.750.300

2. Proyek rehabilitasi jalan propinsi ruas jalan Kembang –

Tegalsari (Kab. Kulon Progo)

Rp.

569.252.000

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Page 69: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

53

Tabel 5.1

Data Anggaran Proyek Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang

Bina Marga Propinsi DIY Tahun 2004

No. Nama Kegiatan Anggaran

3. Proyek rehabilitasi jalan propinsi ruas jalan Gading –

Playen dan Playen – Paliyan (Kab. Gunung Kidul)

Rp.3.004.000.000

4. Proyek rehabilitasi jalan propinsi ruas jalan Pandaan –

Candirejo (Kab. Gunung Kidul)

Rp. 878.554.000

5. Proyek Pembangunan dan Peningkatan jalan Abu Bakar

Ali

(Kodya DIY)

Rp. 790.430.400

6. Proyek Pembangunan dan Peningkatan jalan Sedayu –

Pandak

(Kab. Bantul)

Rp. 445.633.800

7. Proyek pembangunan dan Peningkatan jalan Palbapang

- Samas

(Kab. Bantul)

Rp.1.688.677.900

8. Proyek peningkatan Jalan Lingkar Waduk Sermo (Kab.

Kulon Progo)

Rp. 242.908.300

9. Proyek peningkatan jalan Tegalsari – Siluwok,Temon

(Kab. Kulon Progo)

Rp.2.461.656.100

10. Proyek peningkatan jalan Pandean – Playen (Kab.

Gunung Kidul)

Rp.3.333.645.400

11. Proyek peningkatan jalan Akses Goa Bribin (Kab.

Gunung Kidul)

Rp.1.804.518.870

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga DIY

Tabel 5.2

Data Anggaran Proyek Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang

Bina Marga Propinsi DIY Tahun 2005

No. Nama Kegiatan Anggaran

1. Peningkatan jalan Sedayu – Pandak (Kab. Bantul) Rp.1.375.332.100

2. Peningkatan jalan Palbapang – Samas (Kab. Bantul) Rp.1.375.332.100

3. Peningkatan Jalan Kretek – Depok (Kab. Bantul) Rp. 713.194.600

4. Peningkatan jalan Tegalsari – Temon (Kab. Kulon

Progo)

Rp.2.291.982.300

5. Peningkatan jalan Dekso – Samigaluh (Kab. Kulon

Progo)

Rp.1.375.332.100

6. Peningkatan jalan Milir – Dayakan – Jalan Sugiman

(Kab. Kulon Progo)

Rp.1.687.026.800

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Page 70: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

54

Tabel 5.2

Data Anggaran Proyek Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang

Bina Marga Propinsi DIY Tahun 2005

No. Nama Kegiatan Anggaran

7. Peningkatan jalan Ngeposari – Pecucak – Bedoyo (Kab.

Gunung Kidul)

Rp. 858.824.900

8. Peningkatan jalan Mbaran (Jerukwudel) – Sadeng (Kab.

Gunung Kidul)

Rp. 916.995.900

9. Peningkatan jalan Semin – Blimbing ( Kab. Gunung

Kidul)

Rp. 916.995.900

10. Peningkatan jalan Pandeyan (Getas) – Playen (Kab.

Gunung Kidul)

Rp. 916.995.900

11. Peningkatan jalan Mulo - Kemiri – Baron (Kab.

Gunung Kidul)

Rp. 873.317.600

12. Peningkatan Jalan Akses Goa Bribin (Kab. Gunung

Kidul)

Rp.2.903.081.800

13. Peningkatan jalan Badung – Wero (Kab. Gunung Kidul) Rp. 582.258.800

14. Peningkatan jalan Hutan Bunder (Kab. Gunung Kidul) Rp.1.500.000.000

15. Peningkatan jalan Purwodadi Pantai - Siung (Kab.

Gunung Kidul)

Rp.1.690.000.000

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

2. Data Realisasi anggaran Proyek Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun

2004 dan 2005.

Tabel 5.3

Data realisasi Anggaran Proyek Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah

Bidang Bina Marga Propinsi DIY Tahun 2004

No. Nama Kegiatan Realisasi

Anggaran

1. Proyek rehabilitasi jalan Propinsi Ruas jalan

Prambanan – Piyungan (Kab. Sleman)

Rp. 376.239.260

2. Proyek rehabilitasi jalan propinsi ruas jalan Kembang

–Tegalsari (Kab. Kulon Progo)

Rp. 560.254.230

3. Proyek rehabilitasi jalan propinsi ruas jalan Gading –

Playen dan Playen – Paliyan (Kab. Gunung Kidul)

Rp.3.003.800.130

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Page 71: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

55

Tabel 5.3

Data Realisasi Anggaran Proyek Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah

Bidang Bina Marga Propinsi DIY Tahun 2004

No. Nama Kegiatan Anggaran

4. Proyek Rehabilitasi jalan propinsi Ruas jalan Pandaan –

Candirejo (Kab.Gunung Kidul)

Rp. 875.417.510

5. Proyek Pembangunan dan Peningkatan jalan Abu Bakar

Ali

(Kodya. DIY)

Rp. 767.029.400

6. Proyek Pembangunan dan Peningkatan jalan Sedayu –

Pandak (Kab. Bantul)

Rp. 442.692.100

7. Proyek pembangunan dan Peningkatan jalan Palbapang

- Samas (Kab. Bantul)

Rp.1.679.653.200

8. Proyek peningkatan Jalan Lingkar Waduk Sermo (Kab.

Kulon Progo)

Rp. 240.842.300

9. Proyek peningkatan jalan Tegalsari – Siluwok, Temon

(Kab. Kab. Kulon Progo)

Rp.2.457.233.200

10. Proyek peningkatan jalan Pandean – Playen (Kab.

Gunung Kidul)

Rp.3.327.528.300

11. Proyek penimgkatan jalan Akses Goa Bribin (Kab.

Gunung Kidul)

Rp.1.767.331.000

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Tabel 5.4

Data Realisasi Anggaran Proyek Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah

Bidang Bina Marga Propinsi DIY Tahun 2005

No. Nama Kegiatan Anggaran

1. Peningkatan jalan Sedayu – Pandak (Kab. Bantul) Rp.1.072.617.650

2. Peningkatan jalan Palbapang – Samas (Kab. Bantul) Rp.1.357.151.227

3. Peningkatan Jalan Kretek – Depok (Kab. Bantul) Rp. 702.213.499

4. Peningkatan jalan Tegalsari – Temon (Kab. Kulon

Progo)

Rp.2.044.833.304

5. Peningkatan jalan Dekso – Samigaluh Rp.1.167.459.868

6. Peningkatan jalan Milir – Dayakan – Jalan Sugiman

(Kab. Kulon Progo)

Rp.1.630.530.417

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Page 72: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

56

Tabel 5.4

Data Realisasi Anggaran proyek jalan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah

Bidang Bina Marga Propinsi DIY Tahun 2005

No. Nama Kegiatan Anggaran

7. Peningkatan jalan Ngeposari – Pecucak – Bedoyo (Kab.

Gunung Kidul)

Rp. .848.750.815

8. Peningkatan jalan Mbaran (Jerukwudel) – Sadeng (Kab.

Gunung Kidul)

Rp. 907.115.391

9. Peningkatan jalan Semin – Blimbing (Kab. Gunung

Kidul)

Rp. 887.946.176

10. Peningkatan jalan Pandeyan (Getas) – Playen (Kab.

Gunung Kidul)

Rp. 905.842.050

11. Peningkatan jalan Mulo - Kemiri – Baron (Kab.

Gunung Kidul)

Rp. 863.099.531

12. Peningkatan Jalan Akses Goa Bribin (Kab. Gunung

Kidul)

Rp.2.840.465.691

13. Peningkatan jalan Badung – Wero (Kab. Gunung Kidul) Rp. 430.484.166

14. Peningkatan jalan Hutan Bunder (Kab. Gunung Kidul) Rp.1.073.580.824

15. Peningkatan jalan Purwodadi Pantai - Siung (Kab.

Gunung Kidul)

Rp.1.679.325.764

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

3. Data program proyek jalan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah

Bidang Bina Marga Propinsi DIY tahun 2004 dan tahun 2005.

Tabel 5.5

Data Program Proyek Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang

Bina Marga Propinsi DIY Tahun 2004

No. Program Lokasi Panjang

Km/m

1. Proyek rehabilitasi jalan Propinsi Ruas

jalan Prambanan – Piyungan

Kab. Sleman 1, 50

Km

2. Proyek rehabilitasi jalan propinsi ruas jalan

Kembang –Tegalsari

Kab. Kulon Progo 2,00 Km

3. Proyek rehabilitasi jalan propinsi ruas jalan

Gading – Playen dan Playen – Paliyan

Kab Gunung Kidul 11,00

Km

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsin DIY

Page 73: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

57

Tabel 5.5

Data Program Proyek Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang

Bina Marga Propinsi DIYTahun 2004

No. Program Lokasi Panjang

4. Proyek rehabilitasi jalan propinsi : Ruas

jalan Pandanan – Candirejo

Kab Gunung

Kidul

3,47 Km

5. Proyek pembangunan dan peningkatan

jalan Abubakar Ali Kodya DIY

0.80 Km

6. Proyek Pembangunan dan Peningkatan

jalan Sedayu – Pandak

Kab. Bantul 15,00

Km

7. Proyek pembangunan dan Peningkatan

jalan Palbapang – Samas

Kab. Bantul 13,00

Km

8. Proyek peningkatan Jalan Lingkar Waduk

Sermo

Kab. Kulon Progo 1,00 Km

9. Proyek peningkatan jalan Tegalsari –

Siluwok, Temon

Kab. Kulon Progo 34,10

Km

10. Proyek peningkatan jalan Pandean – Playen Kab. Gunung

Kidul

24,50

Km

11. Proyek penimgkatan jalan Akses Goa

Bribin

Kab. Gunung

Kidul

5,20 Km

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Tabel 5.6

Data Program Proyek Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang

Bina Marga Propinsi DIY Tahun 2005

No. Program Lokasi Panjang

jalan

1. Peningkatan jalan Sedayu – Pandak Kab. Bantul 1,50 Km

2. Peningkatan jalan Palbapang – Samas Kab. Bantul 1, 30

Km

3. Peningkatan Jalan Kretek – Depok Kab. Bantul 1, 00

Km

4. Peningkatan jalan Tegalsari – Temon Kab. Kulon Progo 2, 00

Km

5. Peningkatan jalan Dekso – Samigaluh Kab. Kulon Progo 1, 30

Km

6. Peningkatan jalan Milir – Dayakan – Jalan

Sugiman

Kab. Kulon Progo 1, 50

Km

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Page 74: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

58

Tabel 5.6

Data Program Proyek Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang

Bina Marga Propinsi DIY Tahun 2005

No. Program Lokasi Panjang

7. Peningkatan jalan Ngeposari – Pecucak –

Bedoyo

Kab. Gunung Kidul 1.00 Km

8. Peningkatan jalan Mbaran (Jerukwudel) –

Sadeng

Kab. Gunung Kidul 1,30 Km

9. Peningkatan jalan Semin – Blimbing Kab. Gunung Kidul 1,00 Km

10. Peningkatan jalan Pandeyan (Getas) –

Playen

Kab. Gunung Kidul 1,00 Km

11. Peningkatan jalan Mulo – Kemiri – Baron Kab. Gunung Kidul 1,00 Km

12. Peningkatan Jalan Akses Goa Bribin Kab. Gunung Kidul 5,00 Km

13. Peningkatan jalan Badung – Wero Kab. Gunung Kidul 1,30 Km

14. Peningkatan jalan Hutan Bunder Kab. Gunung Kidul 3,00 Km

15. Peningkatan jalan Purwodadi Pantai -

Siung

Kab. Gunung Kidul 3,50 Km

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

4. Data realisasi program Proyek Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY Tahun 2004 dan 2005.

Tabel 5.7

Data Realisasi Program Proyek Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah

Bidang Bina Marga Propinsi DIY Tahun 2004

No. Program Lokasi Panjang

Jalan

1. Proyek rehabilitasi jalan Propinsi Ruas

jalan Prambanan – Piyungan

Kab. Sleman 1,50 Km

2. Proyek rehabilitasi jalan propinsi ruas

jalan Kembang –Tegalsari

Kab. Kulon Progo 2,25 Km

3. Proyek rehabilitasi jalan propinsi ruas

jalan Gading – Playen dan Playen –

Paliyan

Kab Gunung

Kidul

11,87

Km

4. Proyek rehabilitasi jalan propinsi : Ruas

jalan Pandanan – Candirejo

Kab Gunung

Kidul

3,47 Km

5. Proyek Pembangunan dan Peningkatan

jalan Abu Bakar Ali

Kodya DIY 0,80 Km

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY.

Page 75: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

59

Tabel 5.7

Data Realisasi Program Proyek Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah

Bidang Bina Marga Propinsi DIY Tahun 2004

No. Program Lokasi Panjang

Jalan

6. Proyek Pembangunan dan Peningkatan

jalan Sedayu – Pandak

Kab. Bantul 15,39

Km

7. Proyek pembangunan dan Peningkatan

jalan Palbapang – Samas

Kab. Bantul 13,50

Km

8. Proyek peningkatan Jalan Lingkar Waduk

Sermo

Kab. Kulon Progo 1,00 Km

9. Proyek peningkatan jalan Tegalsari –

Siluwok, Temon

Kab. Kulon

Progo

34,20

Km

10. Proyek peningkatan jalan Pandean – Playen Kab. Gunung

Kidul

24,80

Km

11. Proyek penimgkatan jalan Akses Goa

Bribin

Kab. Gunung

Kidul

5,20 Km

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Tabel 5.8

Data Realisasi Program Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Bina

Marga Propinsi DIY tahun 2005

No. Program Lokasi Panjang

jalan

1. Peningkatan jalan Sedayu – Pandak Kab.Bantul 1,50 Km

2. Peningkatan jalan Palbapang – Samas

(Kab. Bantul)

Kab. Bantul 1,50 Km

3. Peningkatan Jalan Kretek – Depok

Kab. Bantul 1, 00 Km

4. Peningkatan jalan Tegalsari – Temon

Kab. Kulon

Progo

2, 50 Km

5. Peningkatan jalan Dekso – Samigaluh Kab. Kulon

Progo

1,50 Km

6. Peningkatan jalan Milir – Dayakan –

Jalan Sugiman

Kab. Kulon

Progo

1, 84 Km

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Page 76: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

60

Tabel 5.8

Data Realisasi Program Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Bina

Marga Propinsi DIY tahun 2005

No. Program Lokasi Panjang

jalan

7. Peningkatan jalan Ngeposari - Pecucak –

Bedoyo

Kab.Gunung

Kidul

1, 00 Km

8. Peningkatan jalan Mbaran (Jerukwudel) –

Sadeng

Kab Gunung

Kidul

1,50 Km

9. Peningkatan jalan Semin – Blimbing

Kab.Gunung

Kidul

1,00 Km

10. Peningkatan jalan Pandeyan (Getas) –

Playen (Kab. Gunung Kidul)

Kab. Gunung

Kidul

1,00 Km

11. Peningkatan jalan Mulo - Kemiri – Baron

Kab. Gunung

Kidul

1,00 Km

12. Peningkatan Jalan Akses Goa Bribin

Kab. Gunung

Kidul

5,20 Km

13. Peningkatan jalan Badung – Wero

Kab. Gunung

Kidul

1,50 Km

14. Peningkatan jalan Hutan Bunder Kab. Gunung

Kidul

3,20 Km

15. Peningkatan jalan Purwodadi Pantai -

Siung

Kab. Gunung

Kidul

4,00 Km

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

B. Analisis Data

Value for Money digunakan untuk menilai kinerja suatu entitas dari segi

Ekonomis, Efisiensi, dan Efektivitas. Ekonomis merupakan perbandingan antara

input dengan input value, efisien merupakan perbandingan antara output dengan

input, dan efektivitas merupakan perbandingan antara outcome dengan output.

Pengertian ekonomis (hemat/tepat guna), sering disebut kehematan yang

mencakup juga pengelolaan secara hati-hati atau cermat (prudency) dan tidak

Page 77: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

61

terjadi pemborosan. Suatu kegiatan operasional dikatakan ekonomis bila dapat

menghilangkan atau mengurangi biaya yang tidak perlu.

Efisiensi (berdaya guna) menggambarkan hubungan antara masukan

sumberdaya oleh suatu unit organisasi (misalnya staf, upah, biaya administrasi)

dan keluaran yang dihasilkan. Efisiensi memberikan informasi tentang konvensi

masukan menjadi keluaran (yaitu efisiensi dari proses internal).

Efektivitas (berhasil guna) menggambarkan jangkauan akibat dan dampak

(outcome) program dalam mencapai program. Semakin besar kontribusi output

yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan atas sasaran yang ditentukan, maka

semakin efektif proses kerja suatu unit organisasi.

1. Pengukuran Ekonomis

Ekonomis adalah pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu

pada harga yang terendah. Ekonomis merupakan perbandingan input dengan

input value yang diukur dalam satuan moneter.

Ukuran ekonomis mengindikasikan alokasi biaya, yaitu mengukur biaya

input (cost of input). Ukuran ekonomi berupa anggaran yang dialokasikan.

Pemanfaatan sumber daya di bawah anggaran menunjukkan adanya

penghematan, sedangkan apabila melebihi anggaran menunjukan adanya

pemborosan.

Page 78: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

62

Keterangan:

Input : Dana realisasi yang digunakan dalam proyek pembangunan

jalan

Input Value : Dana realisasi yang dianggarkan dalam proyek pembangunan

jalan

Kriteria ekonomisnya adalah:

3. Jika diperoleh nilai kurang dari atau sama dengan 100% (x ≤100%), maka

proyek pembangunan jalan tersebut dapat dikatakan ekonomis.

4. Jika diperoleh nilai kurang dari sama dengan 100% (x >100%), maka

proyek pembangunan jalan tersebut dapat dikatakan tidak ekonomis.

Suatu kegiatan operasional dikatakan ekonomis, bila dapat menghilangkan

atau mengurangi biaya yang tidak perlu. Ekonomis berkaitan dengan

pemilihan dan penggunaan sumber daya dalam jumlah dan kualitas tertentu

pada harga yang terendah. Kinerja suatu entitas dikatakan ekonomis apabila

input lebih kecil daripada input value, artinya bahwa dana realisasi yang

digunakan lebih kecil dari dana yang dianggarkan.

Contoh perhitungan ekonomis untuk proyek rehabilitasi jalan propinsi ruas

jalan Prambanan sampai dengan Piyungan di kabupaten Sleman tahun 2004,

propinsi DIY:

%100×=

Value Input

InputEkonomi

Page 79: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

63

Keterangan :

Input : Dana realisasi yang akan digunakan untuk proyek rehabilitasi

jalan propinsi ruas jalan prambanan sampai dengan Piyungan

sebesar Rp. 376. 239.260,-.

Input Value : Dana anggaran yang disediakan oleh pemerintah untuk proyek

rehabilitasi jalan propinsi ruas jalan prambanan sampai dengan

Piyungan sebesar Rp. 377.750.300,-

Untuk mengetahui seberapa besar tingkat ekonomi proyek rehabilitasi

jalan propinsi ruas jalan Prambanan sampai dengan Piyungan maka

dibandingkan antara anggaran yang disediakan dengan realisasi dana yang

digunakan untuk proyek tersebut dikalikan dengan 100%. Tingkat ekonomi

yang dilakukan oleh Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Bina

Marga Propinsi DIY untuk proyek rehabilitasi jalan propinsi ruas jalan

prambanan sampai dengan Piyungan di kabupaten Sleman Tahun 2004

adalah Rp 376.239.260 atau sekitar 99,60 % (ekonomis).

%60,99%100 =×=

0377.750.30 Rp.

0376.239.26 Rp.Ekonomi

Page 80: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

64

Tabel 5.9

Perhitungan Ekonomis untuk Proyek Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY Tahun Anggaran 2004

Ekonomis ( Input : Input Value)

No. Nama Kegiatan Input value Input Selisih Rasio

(%)

Rencana

(%)

1. Proyek rehabilitasi

jalan Propinsi Ruas

jalan Prambanan –

Piyungan (Sleman)

Rp377.750.300 Rp376.239.260 Rp1.511.040 99,60 100

2. Proyek rehabilitasi

jalan propinsi ruas

jalan Kembang –

Tegalsari (Kulon

Progo)

Rp569.252.000 Rp560.254.230 Rp8.997.770 98,42 100

3. Proyek rehabilitasi

jalan propinsi ruas

jalan Gading –

Playen dan Playen

– Paliyan (Gunung

Kidul)

Rp3.004.000.000 Rp3.003.800.130 Rp199.870 99,99 100

4. Proyek rehabilitasi

jalan propinsi : Ruas

jalan Pandanan –

Candirejo (Gunung

Kidul)

Rp878.554.000 Rp875.417.510 Rp3.136.490 99,64 100

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Page 81: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

65

Tabel 5.9

Perhitungan Ekonomis untuk Proyek Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY Tahun Anggaran 2004

Ekonomis ( Input : Input Value)

No. Nama Kegiatan Input value Input Selisih Rasio

(%)

Rencana

(%)

5. Proyek

Pembangunan

dan Peningkatan

jalan Abu Bakar

Ali (Yogyakarta)

Rp790.430.400 Rp767.029.400 Rp23.401.000 97,04 100

6. Proyek

Pembangunan

dan Peningkatan

jalan Sedayu –

Pandak (Bantul)

Rp445.633.800 Rp442.692.100 Rp2.941.700 99,34 100

7. Proyek

pembangunan

dan Peningkatan

jalan Palbapang -

Samas (Bantul)

Rp1.688.677.900 Rp1.679.653.200 Rp9.024.700 99,47 100

8. Proyek

peningkatan Jalan

Lingkar Waduk

Sermo (Kulon

Progo)

Rp242.908.300 Rp240.842.300 Rp2.066.000 99,15 100

9. Proyek

peningkatan jalan

Tegalsari –

Siluwok, Temon

(Kulon Progo)

Rp2.693.651.230 Rp2.457.233.200 Rp236.418.030 91,22 100

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Page 82: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

66

Tabel 5.9

Perhitungan Ekonomis untuk Proyek Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY Tahun Anggaran 2004

Ekonomis ( Input : Input Value)

No. Nama Kegiatan Input value Input Selisih Rasio

(%)

Rencana

(%)

10. Proyek peningkatan

jalan Pandean –

Playen (Gunung

Kidul) Rp3.333.645.400 Rp3.327.528.300 Rp6.117.100 99,82 100

11. Proyek penimgkatan

jalan Akses Goa

Bribin (Gunung

Kidul) Rp1.804.518.870 Rp1.767.331.000 Rp37.187.870 97,94 100

Jumlah Rp15.829.022.200 Rp15.498.020.630 Rp331.001.570

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Tabel 5.10

Perhitungan Ekonomis untuk Proyek Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY Tahun Anggaran 2005

Ekonomis ( Input : Input Value)

No. Nama Kegiatan Input value Input Selisih Rasio

(%)

Rencana

(%)

1. Peningkatan jalan

Sedayu – Pandak (Kab.

Bantul) Rp1.375.332.100 Rp1.072.617.650 Rp302.714.450 77,99 100

2. Peningkatan jalan

Palbapang – Samas

(Kab. Bantul) Rp1.375.332.100 Rp1.357.151.227 Rp18.180.873 98,68 100

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Page 83: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

67

Tabel 5.10

Perhitungan Ekonomis untuk Proyek Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY Tahun Anggaran 2005

Ekonomis ( Input : Input Value)

No. Nama Kegiatan Input value Input Selisih Rasio

(%)

Rencana

(%)

3. Peningkatan Jalan

Kretek – Depok

(Kab. Bantul)

Rp713.194.600 Rp702.213.499 Rp10.981.101 98,46 100

4. Peningkatan jalan

Tegalsari – Temon

(Kab. Kulon Progo)

Rp2.291.982.300 Rp2.044.833.304 Rp247.148.996 89,22 100

5. Peningkatan jalan

Dekso – Samigaluh

(Kab. Kulon Progo)

Rp1.375.332.100 Rp1.167.459.868 Rp207.872.232 84,89 100

6. Peningkatan jalan

Milir – Dayakan –

Jalan Sugiman

(Kab. Kulon Progo)

Rp1.687.026.800 Rp1.630.530.417 Rp56.496.383 96,65 100

7. Peningkatan jalan

Ngeposari -

Pecucak – Bedoyo

(Kab. Gunung

Kidul)

Rp858.824.900 Rp848.750.815 Rp10.074.085 98,83 100

8. Peningkatan jalan

Mbaran

(Jerukwudel) –

Sadeng (Kab.

Gunung Kidul)

Rp916.995.900 Rp907.115.391 Rp9.880.509 98,92 100

9. Peningkatan jalan

Semin – Blimbing (

Kab. Gunung Kidul) Rp916.995.900 Rp887.946.176 Rp29.049.724 96,83 100

10. Peningkatan jalan

Pandeyan (Getas) –

Playen (Kab.

Gunung Kidul) Rp916.995.900 Rp905.842.050 Rp11.153.850 98,78 100

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Page 84: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

68

Tabel 5.10

Perhitungan Ekonomis untuk Proyek Jalan Dinas Permukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY Tahun Anggaran 2005

Ekonomis ( Input : Input Value)

No. Nama Kegiatan Input value Input Selisih Rasio

(%)

Rencana

(%)

11. Peningkatan

jalan Mulo -

Kemiri – Baron

(Kab. Gunung

Kidul)

Rp873.317.600 Rp863.099.531 Rp10.218.069 98,83 100

12. Peningkatan

Jalan Akses Goa

Bribin (Kab.

Gunung Kidul)

Rp2.903.081.800 Rp2.840.465.691 Rp62.616.109 97,84 100

13. Peningkatan

jalan Badung –

Wero (Kab.

Gunung Kidul)

Rp582.258.800 Rp430.484.166 Rp151.774.634 73,93 100

14. Peningkatan

jalan Hutan

Bunder (Kab.

Gunung Kidul)

Rp1.500.000.000 Rp1.073.580.824 Rp426.419.176 71,57 100

15. Peningkatan

jalan Purwodadi

Pantai - Siung

(Kab. Gunung

Kidul)

Rp1.690.000.000 Rp1.679.325.764 Rp10.674.236 99,37 100

Total Rp19.976.670.800 Rp18.411.416.373 Rp1.565.254.427

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

2. Pengukuran Efisiensi

Efisiensi adalah pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu

atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu.

Efisiensi merupakan perbandingan output dengan input yang dikaitkan dengan

standar kinerja atau target yang telah ditetapkan.

Pengukuran efisiensi dilakukan dengan mengukur biaya output (cost of

output). Ukuran efisiensi didasarkan pada dua ukuran, yaitu input dan output.

Page 85: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

69

Ukuran efisiensi dapat dinyatakan dalam bentuk biaya per unit output. Dalam

penelitian ini sebagai contohnya adalah biaya perkilometer jalan yang diaspal.

Keterangan:

Input : Dana realisasi yang digunakan dalam proyek pembangunan jalan.

Output : Hasil yang diperoleh dalam proyek pembangunan jalan yaitu

dalam bentuk biaya untuk jalan yang dibangun. Contohnya dapat

berupa biaya tenaga kerja, biaya material jalan, biaya alat berat,

dan sebagainya untuk setiap kilometer jalan yang dibangun.

Kriteria efisiensinya adalah:

3. Jika diperoleh nilai kurang dari atau sama dengan 100% (x ≤100%), maka

proyek pembangunan jalan tersebut dapat dikatakan efisien.

4. Jika diperoleh nilai kurang dari sama dengan 100% (x >100%), maka

proyek pembangunan jalan tersebut dapat dikatakan tidak efisien.

Contoh perhitungan efisiensi untuk proyek rehabilitasi jalan propinsi ruas

jalan prambanan sampai dengan Piyungan di Kabupaten Sleman tahun 2004.

%100×=

input

outputEfisiensi

%100%100260.239.376.

260.239.376.=×=

Rp

RpEfisiensi

Page 86: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

70

Keterangan :

Output : Dana kegiatan selama proses pengerjaan proyek rehabilitasi jalan

propinsi ruas jalan prambanan sampai dengan Piyungan di

Kabupaten Sleman tahun 2004 sebesar Rp. 376.293.260,-.

Input : Dana realisasi yang digunakan untuk proyek rehabilitasi jalan

propinsi ruas jalan prambanan sampai dengan Piyungan di

Kabupaten Sleman tahun 2004 sebesar Rp. 376.239.260,-

Untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari proyek rehabilitasi

jalan propinsi ruas jalan prambanan sampai dengan Piyungan di Kabupaten

Sleman tahun 2004 maka dapat dilakukan dengan membandingkan antara

output dengan input dikalikan dengan 100%. Tingkat efisien yang dilakukan

oleh Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi

DIY untuk proyek rehabilitasi jalan propinsi ruas jalan prambanan sampai

dengan Piyungan di kabupaten Sleman Tahun 2004 adalah Rp 376.239.260

atau sekitar 100 % (efisien).

Page 87: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

71

Tabel 5.11

Perhitungan Efisiensi untuk Proyek Jalan Dinas Pemukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY Tahun 2004.

Efisiensi ( Output: Input)

No. Kegiatan Urian Kegiatan Output Input Rasio

(%)

Rencana

(%)

1. Proyek rehabilitasi

jalan Propinsi :

Ruas jalan

Prambanan –

Piyungan, Kab.

Sleman (realisasi

100 %)

a. Pengaspalan

b. Penambahan

bangunan pelengkap

c. Pengecatan marka

Rp.376.239.260 Rp.376.239.260 100 100

2. Proyek rehabilitasi

jalan propinsi ruas

jalan Kembang –

Tegalsari, Kab.

Kulon Progo

(Realisasi 100%)

a. Pengaspalan

b. Penambahan

bangunan pelengkap

c. Pengecatan marka

d. Pengawasan

Rp.560.254.230 Rp. 560.254.230 100 100

4. Proyek rehabilitasi

jalan propinsi :

Ruas jalan

Pandanan –

Candirejo Kab.

Gunung Kidul

(realisasi 100 %)

a. Pengaspalan

b. Pengecatan marka

c. Administrasi dan

Panitia

d. Konstruksi

e. Pengawasan

Rp.875.417.510 Rp.875.417.510 100 100

5. Proyek

Pembangunan dan

Peningkatan jalan

Abu Bakar Ali

Kota Yogyakarta

(realisasi 100 %)

a. Pengaspalan

b. Pengecatan marka

c. Administrasi dan

Panitia

d. Konstruksi

e. Pengawasan

Rp.767.029.400 Rp.767.029.400 100 100

6. Proyek

Pembangunan dan

Peningkatan jalan

Sedayu – Pandak

Kab. Bantul

(realisasi 100%)

a. Pengaspalan

b. Pengecatan marka

c. Administrasi dan

Panitia

d. Konstruksi

e. Pengawasan

Rp. 442.692.100 Rp. 442.692.100 100 100

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga DIY

Page 88: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

72

Tabel 5.11

Perhitungan Efisiensi untuk Proyek Jalan Dinas Pemukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY untuk Tahun 2004

Efisiensi ( Output: Input) No. Kegiatan Urian Kegiatan Output Input Rasio

(%)

Rencana

(%)

9. Proyek peningkatan jalan

Tegalsari –

Siluwok,Temon

Kab. Kulon Progo

(Realisasi 100 %)

a. Pengaspalan

b. Pengecatan

marka

c. Administrasi

dan Panitia

d. Konstruksi

e. Pengawasan

Rp.2.457.233.200 Rp.2.457.233.200 100 100

10. Proyek peningkatan jalan

Pandean – Playen Kab.

Gunung Kidul

(Realisasi 100%)

a. Pengaspalan

b. Pengecatan

marka

c. Administrasi

dan Panitia

d. Konstruksi

e. Pengawasan

Rp.3.327.528.300 Rp.3.327.528.300 100 100

11. Proyek peningkatan jalan

Akses Goa Bribin Kab

Gunung Kidul

(Realisasi 100%)

a. Pengaspalan

b. Pengecatan

marka

c. Administrasi

dan Panitia

d. Konstruksi

e. Pengawasan

Rp.1.767.331.000 Rp.1.767.331.000 100 100

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Tabel 5.12

Perhitungan Efisiensi untuk Proyek Jalan Dinas Pemukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY untuk Tahun 2005

Efisiensi (Output : Input) No. Kegiatan Urian Kegiatan Output Input Rasio Rencana

1. Peningkatan jalan

Sedayu – Pandak

(Kab. Bantul)

a. Saluran (beton)

b. Pemasangan

Batu kali (talud)

c. Pengawasan

d. Biaya Penunjang

e. Pengaspalan

Rp.1.072.617.650 Rp.1.072.617.650 100 100

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Page 89: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

73

Tabel 5.12

Perhitungan Efisiensi untuk Proyek Jalan Dinas Pemukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY untuk Tahun 2005

Efisiensi (Output : Input) No. Kegiatan Urian Kegiatan Output Input Rasio

(%)

Rencana

(%)

2. Peningkatan jalan

Palbapang – Samas

(Kab. Bantul)

a. Sub base

agregat B

b. Base agregat

A

c. Lapis penutup

d. Bangunan

Pelengkap

e. Pengawasan

f. Biaya

penunjang

Rp.1.357.151.227 Rp.1.357.151.227 100 100

3. Peningkatan Jalan

Kretek – Depok (Kab.

Bantul)

a. Base agregat

kelas A

b. Lapis penutup

c. Bangunan

pelengkap

d. Pengawasan

e. Biaya

penunjang

Rp. 702.213.499 Rp. 702.213.499 100 100

4. Peningkatan jalan

Tegalsari – Temon

(Kab. Kulon Progo)

a. Lapis penutup

b. Bangunan

pelengkap

c. Agregat kelas

A

d. Agregat kelas

B

e. Pengawasan

f. Biaya

penunjang

Rp.2.044.833.304 Rp.2.044.833.304 100 100

5. Peningkatan jalan

Dekso – Samigaluh

a. Lapis penutup

b. Bangunan

pelengkap

c. Agregat kelas

A

d. Agregat kelas

B

e. Pengawasan

f. Biaya

penunjang

Rp.1.167.459.868 Rp.1.167.459.868 100 100

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Page 90: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

74

Tabel 5.12

Perhitungan Efisiensi untuk Proyek Jalan Dinas Pemukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY untuk Tahun 2005

Efisiensi (Output : Input) No. Kegiatan Urian Kegiatan Output Input Rasio

(%)

Rencana

(%)

6. Peningkatan jalan Milir

– Dayakan – Jalan

Sugiman

(Kab. Kulon Progo)

a. Lapis

penutup

b. Bangunan

pelengkap

c. Agregat kelas

A

d. Agregat kelas

B

e. Pengawasan

f. Biaya

penunjang

Rp.1.630.530.417 Rp.1.630.530.417 100 100

7. Peningkatan jalan

Ngeposari – Pecucak –

Bedoyo (Kab. Gunung

Kidul)

a. Lapis penutup

b. Bangunan

pelengkap

c. Agregat kelas A

d. Agregat kelas B

e. Pengawasan

f. Biaya penunjang

Rp.848.750.815 Rp.848.750.815 100 100

8. Peningkatan jalan

Mbaran (Jerukwudel) –

Sadeng

(Kab. Gunung Kidul)

a. Lapis penutup

b. Bangunan

pelengkap

c. Agregat kelas A

d. Agregat kelas B

e. Pengawasan

f. Biaya penunjang

Rp.907.115.391 Rp.907.115.391 100 100

9. Peningkatan jalan Semin

– Blimbing

(Kab. Gunung Kidul)

a. Lapis

penutup

b. Bangunan

pelengkap

c. Agregat kelas

A

d. Agregat kelas

B

e. Pengawasan

f. Biaya

penunjang

Rp.887.946.176 Rp.887.946.176 100 100

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Page 91: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

75

Tabel 5.12

Perhitungan Efisiensi untuk Proyek Jalan Dinas Pemukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY untuk Tahun 2005

Efisiensi (Output : Input) No. Kegiatan Urian Kegiatan Output Input Rasio

(%)

Rencana

(%)

10. Peningkatan jalan

Pandeyan (Getas) –

Playen (Kab.

Gunung Kidul)

a. Lapis

penutup

b. Bangunan

pelengkap

c. Agregat

kelas A

d. Agregat

kelas B

e. Pengawasan

f. Biaya

penunjang

Rp.905.842.050 Rp.905.842.050 100 100

11. Peningkatan jalan

Mulo - Kemiri –

Baron

(Kab. Gunung

Kidul)

a. Lapis

penutup

b. Bangunan

pelengkap

c. Agregat

kelas A

d. Agregat

kelas B

e. Pengawasan

f. Biaya

penunjang

Rp.863.099.531 Rp.863.099.531 100 100

12. Peningkatan Jalan

Akses Goa Bribin

(Kab. Gunung

Kidul)

a. Lapis

penutup

b. Bangunan

pelengkap

c. Agregat

kelas A

d. Agregat

kelas B

e. Pengawasan

f. Biaya

penunjang

Rp.2.840.465.691 Rp.2.840.465.691 100 100

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Page 92: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

76

Tabel 5.12

Perhitungan Efisiensi untuk Proyek Jalan Dinas Pemukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY untuk Tahun 2005

Efisiensi (Output : Input) No. Kegiatan Urian Kegiatan Output Input Rasio

(%)

Rencana

(%)

13. Peningkatan jalan

Badung – Wero

(Kab. Gunung Kidul)

a. Lapis

penutup

b. Bangunan

pelengkap

c. Agregat kelas

A

d. Agregat kelas

B

e. Pengawasan

f. Biaya

penunjang

Rp. 430.484.166 Rp. 430.484.166 100 100

14. Peningkatan jalan

Hutan Bunder (Kab.

Gunung Kidul)

a. Lapis

penutup

b. Bangunan

pelengkap

c. Agregat kelas

A

d. Agregat kelas

B

e. Pengawasan

f. Biaya

penunjang

Rp.1.073.580.824 Rp.1.073.580.824 100 100

15. Peningkatan jalan

Purwodadi Pantai -

Siung (Kab. Gunung

Kidul)

a. Lapis

penutup

b. Bangunan

pelengkap

c. Agregat kelas

A

d. Agregat kelas

B

e. Pengawasan

f. Biaya

penunjang

Rp.1.679.325.764 Rp.1.679.325.764 100 100

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Page 93: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

77

3. Pengukuran Efektivitas

Efektifitas adalah tingkat pencapaian hasil program dengan target yang

telah ditetapkan, efektivitas merupakan perbandingan antara Outcome dengan

Output. Untuk mengukur efektivitas dalam pengukuran kinerja proyek

pembangunan jalan Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Bina

Marga Propinsi DIY untuk tahun 2004 dan tahun 2005 yaitu dengan cara

membandingkan rencana program dengan realisasinya dalam penelitian ini

yaitu dengan melihat panjang jalan yang di bangun dengan realisasinya.

Keterangan:

Output : Hasil yang diperoleh yang dinyatakan dalam bentuk satuan

kilometer, dalam penelitian ini yaitu berapa kilometer jalan yang

terbangun, terpelihara, dan ditingkatkan.

Outcome : melestarikan, peningkatan, dan pelestarian sejumlah x kilometer

jalan.

Kriteria efektivitasnya adalah:

1. jika diperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 100% (x ≥100%), maka

proyek pembangunan jalan tersebut dapat dikatakan efektif.

2. jika diperoleh nilai kurang dari sama dengan 100% (x <100%), maka

proyek pembangunan jalan tersebut dapat dikatakan tidak efektif.

%100×=

Output

OutcomesEfektivita

Page 94: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

78

Contoh perhitungan efektivitas untuk proyek rehabilitasi jalan propinsi ruas

jalan Prambanan sampai dengan Piyungan di Kabupaten Sleman tahun 2004.

Keterangan:

Outcome : Tujuan yang ditetapkan di awal proyek rehabilitasi jalan

propinsi ruas jalan Prambanan sampai dengan Piyungan di

Kabupaten Sleman tahun 2004 yaitu terehabilitasinya ruas jalan

sepanjang 1,50 Km.

Output : hasil yang diperoleh dalam proyek rehabilitasi jalan propinsi

ruas jalan Prambanan sampai dengan Piyungan di Kabupaten

Sleman tahun 2004 yaitu terehabilitasinya ruas jalan sepanjang

1,50 Km.

Untuk mengetahui seberapa besar tingkat efektivitas dari proyek

rehabilitasi jalan propinsi ruas jalan prambanan sampai dengan Piyungan di

Kabupaten Sleman tahun 2004 maka dapat dilakukan dengan membandingkan

antara tujuan program yang ditetapkan diawal proyek dengan hasil yang

dicapai diakhir proyek dikalikan dengan 100%. Tingkat efektivitas yang

dilakukan oleh Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Bina Marga

Propinsi DIY untuk proyek rehabilitasi jalan propinsi ruas jalan prambanan

%100%10050,1

50,1=×=

Km

KmsEfektivita

Page 95: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

79

sampai dengan Piyungan di kabupaten Sleman Tahun 2004 adalah

terehabilitasinya ruas jalan sepanjang 1,50 Km atau sekitar 100 % (efektif).

Tabel 5.13

Perhitungan Efektivitas Untuk Proyek Jalan Dinas Pemukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY untuk Tahun 2004

Efektivitas (Outcome : Output)

No. Jenis Proyek Outcome

(Km)

Output

(Km)

Rasio

(%)

Rencana (%)

1. Proyek rehabilitasi jalan Propinsi

Ruas jalan Prambanan –

Piyungan (Kab.Sleman) 1,50 1,50 100,00 100

2. Proyek rehabilitasi jalan propinsi

ruas jalan Kembang –Tegalsari

(Kab.Kulon Progo) 2,00 2,25 112,50 100

3. Proyek rehabilitasi jalan propinsi

ruas jalan Gading – Playen dan

Playen – Paliyan (Kab.Gunung

Kidul)

11,00 11,87 107,91 100

4. Proyek rehabilitasi jalan propinsi

: Ruas jalan Pandanan –

Candirejo (Kab.Gunung Kidul) 3,47 3,47 100,00 100

5. Proyek pembangunan dan

peningkatan jalan Abu Bakar Ali

(Kodya DIY) 0,80 0,80 100 100

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Page 96: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

80

Tabel 5.13

Perhitungan Efektivitas Untuk Proyek Jalan Dinas Pemukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY untuk Tahun 2004

Efektivitas (Outcome : Output)

No. Jenis Proyek Outcome

(Km)

Output

(Km)

Rasio

(%)

Rencana (%)

6. Proyek pembangunan dan

peningkatan jalan Sedayu –

Pandak (Kab. Bantul)

15,00 15,39 102,60 100

7. Proyek pembangunan dan

Peningkatan jalan Palbapang -

Samas (Kab.Bantul)

13,00 13,50 103,85 100

8. Proyek peningkatan Jalan

Lingkar Waduk Sermo

(Kab.Kulon Progo)

1,00 1,00 100,00 100

9. Proyek peningkatan jalan

Tegalsari – Siluwok,Temon

(Kab.Kulon Progo)

34,10 34,20 100,29 100

10. Proyek peningkatan jalan

Pandean – Playen ( Kab.

Gunung Kidul)

24,50 24,80 100,20 100

11. Proyek peningkatan jalan akses

Goa Bribin (Kab. Gunung Kidul) 5,20 5,20 100,00 100

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Tabel 5.14

Perhitungan efektivitas untuk Proyek Jalan Dinas Pemukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY untuk Tahun 2005

Efektivitas (Outcome : Output)

No. Jenis Proyek Outcome

(Km) Output

(Km)

Rasio

(%)

Rencana

(%)

1. Peningkatan jalan Sedayu –

Pandak (Kab. Bantul) 1,50 1,50 100,00 100

2. Peningkatan jalan Palbapang

– Samas (Kab. Bantul) 1,30 1,50 115,38 100

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Page 97: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

81

Tabel 5.14

Perhitungan efektivitas untuk Proyek Jalan Dinas Pemukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY untuk Tahun 2005

Efektivitas (Outcome : Output)

No. Jenis Proyek Outcome

(Km) Output

(Km) Rasio (%)

Rencana

(%)

3. Peningkatan Jalan Kretek –

Depok (Kab. Bantul) 1,00 1,00 100,00 100

4.

Peningkatan jalan Tegalsari

– Temon (Kab. Kulon

Progo)

2,00 2,50 125,00 100

5. Peningkatan jalan Dekso –

Samigaluh 1,30 1,50 115,38 100

6. Peningkatan jalan Milir –

Dayakan – Jalan Sugiman

(Kab. Kulon Progo)

1,50 1,84 122,67 100

7. Peningkatan jalan

Ngeposari - Pecucak –

Bedoyo (Kab. Gunung

Kidul)

1,00 1,00 100,00 100

8. Peningkatan jalan Mbaran

(Jerukwudel) – Sadeng

(Kab. Gunung Kidul)

1,30 1,50 115,38 100

9. Peningkatan jalan Semin –

Blimbing (Kab. Gunung

Kidul)

1,00 1,00 100,00 100

10. Peningkatan jalan Pandeyan

(Getas) – Playen (Kab.

Gunung Kidul)

1,00 1,00 100,00 100

11. Peningkatan jalan Mulo -

Kemiri – Baron (Kab.

Gunung Kidul)

1,00 1,00 100,00 100

12. Peningkatan Jalan Akses

Goa Bribin (Kab. Gunung

Kidul)

5,00 5,20 104,00 100

13. Peningkatan jalan Badung –

Wero (Kab. Gunung Kidul) 1,30 1,50 115,38 100

14. Peningkatan jalan Hutan

Bunder (Kab. Gunung

Kidul)

3,00 3,20 106,67 100

15. Peningkatan jalan

Purwodadi Pantai - Siung

(Kab. Gunung Kidul)

3,50 4,00 114,29 100

Sumber : Data sekunder Diskimpraswil Bidang Bina Marga Propinsi DIY

Page 98: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

82

C. Pembahasan

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau

kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan

dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja yang

dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa input, output dan outcome.

Kinerja suatu organisasi dinilai baik jika organisasi yang bersangkutan mampu

melaksanakan tugas-tugas dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan

pada standar yang tinggi dengan biaya yang murah (Mahsun, 2006: 179).

1. Pengukuran Ekonomis

Dari pengukuran ekonomis Sub Dinas Permukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY telah melakukan penghematan

dengan baik, ini dapat terlihat dari angka ekonomis dari setiap proyek yang

ada telah melakukan penghematan dengan baik. Total penghematan yang

terjadi pada tahun anggaran 2004 pada tabel 5.9 untuk proyek jalan mencapai

Rp.331.001.570,- dan tahun 2005 pada tabel 5.10 sebesar Rp.

1.522.636.318,- .

Penghematan bisa terjadi dikarenakan nilai tender (oleh CV yang

memenangkan tender ataupun swakelola oleh Sub Dinas Permukiman dan

Prasarana Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY) lebih kecil dari dana

yang di anggarkan oleh pemerintah.

Page 99: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

83

Perlakuan sisa dana untuk proyek jalan tahun anggaran 2004 sebesar

Rp.331.001.570,- dan tahun 2005 sebesar Rp. 1.522.636.318,- , dana tetap di

simpan di kas daerah (Kasda) yaitu di bank yang ditunjuk oleh pemerintah

daerah setempat. Untuk propinsi DIY Kasda yang ditunjuk adalah bank BPD

Yogyakarta.

2. Pengukuran Efisiensi

Dari pengukuran efisiensi Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah

Bidang Bina Marga Propinsi DIY sudah bertindak efisien, hal ini dapat terlihat

pada tabel 5.11 untuk tahun 2004 dan tabel 5.12 untuk tahun 2005, dari

keseluruhan proyek yang ada di propinsi DIY semua sudah melakukan

efisiensi. Dimana hasil yang dicapai dari semua proyek tersebut, semuanya

telah mencapai 100% realisasi fisik dengan menggunakan realisasi dana yang

dianggarkan.

3. Pengukuran Efektivitas

Dari pengukuran efektivitas Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah

Bidang Bina Marga Propinsi DIY. telah bertindak efektif dari tabel 5.13

untuk tahun 2004 dan tabel 5.14 untuk tahun 2005 menunjukan bahwa selama

tahun 2004 dan tahun 2005 tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai dengan

baik.

Dapat dilihat bahwa di tahun 2004 tujuan dari program yaitu

pembangunan, pelestarian, dan peningkatan sepanjang 111,57 Km,

Page 100: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

84

mencakup semua total proyek yang di seluruh wilayah propinsi DIY dapat

terealisasi sebesar 113,98 Km. tingkat efektivitas tertinggi untuk tahun 2004

terjadi pada proyek rehabilitasi jalan propinsi ruas jalan Kembang –Tegalsari

di Kabupaten Kulon Progo sebesar 112,5 %.

Dapat dilihat juga bahwa di tahun 2005 tujuan dari program yaitu

pembangunan, pelestarian, dan peningkatan sepanjang 17,10 Km mencakup

seluruh wilayah di propinsi DIY dapat terealisasi sebesar 29,40 Km meliputi

semua proyek yang ada ditahun 2005. Sedangkan untuk tahun 2005 tingkat

efektivitas tertinggi yaitu pada proyek Peningkatan jalan Milir – Dayakan –

Jalan Sugiman di Kabupaten Kulon Progo yaitu sebesar 122,67 %.

Page 101: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

85

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada dasarnya kinerja Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang

Bina Marga Propinsi DIY. untuk tahun 2004 dan 2005 dapat dikatakan cukup

baik, dalam hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data dengan menggunakan

pendekatan Value for Money. Pengukuran kinerja Dinas Permukiman dan

Prasarana Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY untuk tahun 2004 dan

2005 sudah ekonomis, efisien, dan efektif bila diukur dengan pendekatan

Value for Money. Hal ini memberikan gambaran bahwa kinerja Dinas

Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY untuk

tahun 2004 dan 2005 dapat dipertanggungjawabkan.

Dari pengukuran ekonomis Sub Dinas Permukiman dan Prasarana

Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi DIY telah melakukan penghematan, ini

dapat terlihat dari angka ekonomis dari setiap proyek yang ada telah

melakukan penghematan dengan baik. Pada tabel V.9 total penghematan yang

terjadi pada tahun anggaran 2004 untuk keseluruhan proyek jalan yang ada di

propinsi DIY mencapai sebesar Rp 284.730.700,- dan pada tabel V.10 untuk

tahun 2005 total penghematan mencapai sebesar Rp 1.522.636.318,-.

Page 102: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

86

Dari pengukuran efisiensi Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah

Bidang Bina Marga Propinsi DIY sudah bertindak efisien untuk tahun 2004

dan tahun 2005, dari keseluruhan proyek yang ada di propinsi DIY semua

sudah melakukan efisiensi. Pada tabel V.11 dan V.12 hasil yang dicapai dari

semua proyek tersebut, semuanya telah mencapai 100% realisasi fisik dengan

menggunakan realisasi dana yang di anggarkan.

Dari pengukuran efektivitas Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah

Bidang Bina Marga Propinsi DIY telah bertindak efektif pada tabel V.13

untuk tahun 2004 dan pada tabel V.14 untuk tahun 2005 menunjukan bahwa

selama tahun 2004 dan tahun 2005 antara tujuan dengan hasil yang ditetapkan

telah tercapai dengan baik

B. Keterbatasan Penelitian

Dikarenakan tidak adanya sistem dokumentasi yang komprehensif, maka

data yang dianalisis adalah data Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah

Bidang Bina Marga Propinsi DIY untuk tahun anggaran 2004 dan 2005 yaitu

berupa laporan pelaksanaan kegiatan belanja modal jalan yang bersuber dari

APBD.

Pada pengukuran ekonomis dari segi anggaran penilaian input value tidak

mencerminkan nilai inputnya tetapi merupakan data yang langsung

disediakan dari APBD.

Pada pengukuran efisiensi, output didapat dengan menggunakan data yang

disediakan oleh kontraktor di Dinas Kimpraswil DIY, sehingga dari data

Page 103: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

87

tersebut tidak terdapat data yang pasti mengenai perincian biaya untuk setiap

proyek yang dilaksanakan.

C. Saran

Melihat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pengukuran kinerja

dengan pendekatan Value for Money untuk tahun anggaran 2004 dan 2005

sudah berhasil dilaksanakan, maka maka peneliti memberikan saran bagi

pihak:

1. Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Bina Marga Propinsi

DIY

Dalam evaluasi pengukuran kinerja proyek perlu adanya peningkatan

sistem dokumentasi yang komprehensif, artinya dalam evaluasi proyek

anggaran harus menunjukan semua penerimaan dan pengeluaran yang

terjadi selama proyek. Sehingga akan tercapai transparansi akuntabilitas.

Perlu dilakukan evaluasi kebijakan untuk mengetahui ketepatan dan

efektivitas, baik terhadap kebijakan itu sendiri maupun sistem dan proses

pelaksanaanya.

2. Peneliti selanjutnya.

Penelitian selain menggunakan pendekatan Value for Money diharapkan

dapat menggunakan metode pendekatan lainnya seperti Analisis Biaya

Manfaat dan Balance Scorecard.

Page 104: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

88

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Haris, 1980, Penggunaan Konsep Ekonomi Teknik Sebagai Dasar

Mengevaluasi Proyek Pembangunan Jalan, www.Yahoo.com .

Halim, Abdul, 2004, Akuntansi Keuangan Daerah, Salemba Empat, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2003, Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi, Cetakan

keempat, Erlangga, Jakarta.

Kuntara, Antonius Diksa, 2003, Pendekatan Kinerja Sebagai Sarana Untuk

Mewujudkan Good Governance Pada Pemerintah Daerah, Jurnal

Antisipasi, Vol. 07, No. 01.

Lawalata, Herman Viktor, 2004, Evaluasi Kinerja Dinas Pendapatan kota Ambon,

Skripsi, Yogyakarta: Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Universitas Gadjah Mada, Tidak Diterbitkan.

Mahmudi, 2005, Manajemen Kinerja Sektor Publik, UPP AMP YKPN,

Yogyakarta.

Mahsun M., Firma Sulistiyowati, dan Masmudi, 2002, Pengukuran Kinerja

Proyek Irigasi Pada Sub Dinas Pengairan PUPP Kabupaten Sleman

Tahun Anggaran 2002, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik

Vol. 03, No. 01.

Mahsun, Mohamad, 2002, Memformulasikan Sistem Pengukuran Kinerja Kantor

Pemadam Kebakaran, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik

Vol. 03, No. 01.

Mahsun, Mohamad, 2006, Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Cetakan Pertama,

BPFE, Yogyakarta.

Mardiasmo, 2002, Akuntansi Sektor Publik, Ed. 1, Andi Offset, Yogyakarta.

Mardiasmo, 2002, Otonomi Daerah Sebagai Upaya Memperkokoh Basis

Perkonomian Daerah, Jurnal Ekonomi Rakyat, Tahun 1, No. 4.

Ningsih, Sri, 2002, Pengukuran Kinerja Pada Organisasi Sektor Publik : Peluang

dan Tantangan, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik Vol. 03,

No. 01.

PP RI No.24, 2005, Standar Akuntansi Pemerintahan, Sinar Grafika, Jakarta

Page 105: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

89

Soetrisno, P.H, 1985, Dasar-dasar Evaluasi dan Manajemen Proyek, Andi Offset,

Yogyakarta.

Suparmoko, M, 2002, Ekonomi Publik “ Untuk Pengembangan & Pembangunan

Daerah”, Edisi pertama, Andi Offset, Yogyakarta.

Ulupui, 2002, Petunjuk Menuju Penilaian Kinerja Pada Sektor Publik, Jurnal

Akuntansi Dan Keuangan Sektor Publik Vol. 03, No. 01.

Ulum, Ihyaul, 2004, Akuntansi Sektor Publik: Sebuah Pengantar, Universitas

Muhamadiyah, Malang.

Page 106: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

90

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2004

Satuan kerja : Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan Prambanan – Piyungan sepanjang 1, 50 Km

Kegiatan : Rehabilitasi jalan propinsi

Keluaran : Ruas jalan Prambanan – Piyungan sepanjang 1,50 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp 376.239.260,-

No. Tahap Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Proyek rehabilitasi

jalan Propinsi :

Ruas jalan

Prambanan –

Piyungan

Sleman 1.50 PB.SURADI

Kontrak:

602.13/BM/450/04

Tgl : 23 Agustus 2004

Masa pelaksanaan : 120

hr Konsultan Supervisi:

CV. CIPTA ADITAMA

d. Pengaspalan

e. Pengecatan

marka

f. Penambahan

bangunan

pelengkap

g. pengawasan

Rp.376.239.260 100 Rp.376.239.260 Selesai

1.50 Rp.376.239.260 Rp.376.239.260

Page 107: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

91

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2004

Satuan kerja : Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan Kembang - Tegalsari sepanjang 2,00 Km

Kegiatan : Rehabilitasi jalan propinsi

Keluaran : Ruas jalan Kembang - Tegalsari sepanjang 2,25 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp 376.239.260,-

No. Tahap Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Proyek rehabilitasi

jalan propinsi ruas

jalan Kembang –

Tegalsari

Kulon

Progo

2.25 PB. TANAH MAS

Kontrak:

602.13/BM/452/04

Tgl : 23 Agustus 2004

Masa pelaksanaan : 120

hr Konsultan Supervisi:

CV. WIRA DARAMA NUSA

a. Pengaspalan

b. Pengecatan

marka

c. Penambahan

bangunan

pelengkap

d. pengawasan

Rp. 569.252.000 100 Rp.

560.254.230 Selesai

2.25 Rp. 569.252.000 Rp.

560.254.230

Page 108: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

92

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2004

Satuan kerja : Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan Gading – Playen dan Playen - Paliyan sepanjang 11,00 Km

Kegiatan : Rehabilitasi jalan propinsi

Keluaran : Ruas jalan Gading – Playen dan Playen - Paliyan sepanjang 11,87 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp 3.004.000.000,-

No. Tahap Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Proyek rehabilitasi

jalan propinsi ruas

jalan Gading –

Playen dan Playen

– Paliyan

Gunung

Kidul

11.87 PT. LAJU BARU

Kontrak:

602.13/BM/452/04

Tgl : 31 Januari 2004

Masa pelaksanaan :

120 hr

a. Pengaspalan

b. Pengecatan

marka

c. Pengawasan

d. Konstruksi

Rp.3.004.000.000 100 RP.3.003.800.130 Selesai

11.87 Rp.3.004.000.000 RP.3.003.800.130

Page 109: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

93

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2004

Satuan kerja : Pembangunan peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan Pandanan – Candirejo sepanjang 3,47 Km

Kegiatan : Rehabilitasi jalan propinsi

Keluaran : Ruas jalan Pandanan – Candirejo sepanjang 3,47 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp 878554000,-

No. Tahap Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Proyek rehabilitasi

jalan propinsi :

Ruas jalan Pandanan

– Candirejo

Gunung

Kidul

3.47 PT. ARTHA BUMI

CIPTA SELARAS

Kontrak:

602.13/BM/452/04

Tgl : 23 Agustus 2004

Masa pelaksanaan : 120

hr

Konsultan Supervisi: CV.BANGUN CIPTA

PERSADA

a. Pengaspalan

b. Pengecatan

marka

c. Pengawasan

d. Konstruksi

Rp.878554000 100 Rp.875.417.510 Selesai

3.47 Rp.878554000 Rp.875.417.510

Page 110: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

94

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2004

Satuan kerja : Pembangunan peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan Abubakar Ali sepanjang 0,80 Km

Kegiatan : Peningkatan jalan

Keluaran : Ruas jalan Abubakar Ali sepanjang 0,80Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp 790.430.400,-

No. Tahap Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Proyek Pembangunan

dan Peningkatan jalan

Abu Bakar Ali

Kodya DIY 0.80 PT. ARTHA BUMI

CIPTA SELARAS

Kontrak:

602.13/BM/452/04

Tgl : 23 Agustus 2004

Masa pelaksanaan : 120

hr

Konsultan Supervisi: CV.BANGUN CIPTA

PERSADA

a. Pengaspalan

b. Pengecatan

marka

c. Administrasi

dan Panitia

d. Konstruksi

e. Pengawasan

f. Bangunan

pelengkap

Rp 790.430.400 100 Rp.767.029.400 Selesai

0.80 Rp 790.430.400 Rp.767.029.400

Page 111: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

95

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2004

Satuan kerja : Pembangunan peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan Sedayu – Pandak sepanjang 15,00 Km

Kegiatan : Peningkatan jalan

Keluaran : Ruas jalan Sedayu – Pandak sepanjang 15,39 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp 445.633.800,-

No. Tahap Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Proyek Pembangunan

dan Peningkatan jalan

Sedayu – Pandak

Bantul 15.39 PT. ADHI JASA

Kontrak:

602.13/BM/452/04

Tgl : 23 Agustus 2004

Masa pelaksanaan : 120

hr

Konsultan Supervisi: CV.DHIAN KARTIKA

a. Pengaspalan

b. Pengecatan

marka

c. Bangunan

pelengkap

d. Pengawasan

Rp.445.633.800 100 Rp.442.692.100 Selesai

15.39 Rp.445.633.800 Rp.442.692.100

Page 112: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

96

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2004

Satuan kerja : Pembangunan peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan Palbapang - Samas sepanjang 13,00 Km

Kegiatan : Peningkatan jalan

Keluaran : Ruas jalan Palbapang - Samas sepanjang 13,50 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp 1.688.677.900,-

No. Tahap Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%) Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Proyek

pembangunan dan

Peningkatan jalan

Palbapang - Samas

Bantul 13.50 PT. MAJU BARU

RAYA

Kontrak:

602.13/BM/452/04

Tgl : 27 Juli 2004

Masa pelaksanaan :

120 hr

Konsultan Supervisi: CV.POLA

PEMBANGUNAN

a. Pengaspalan

b. Pengecatan

marka

c. Administrasi

dan Panitia

d. Konstruksi

e. Pengawasan

Rp.1.688.677.900 100 Rp.1.679.653.200 Selesai

13.50 Rp.1.688.677.900 Rp.1.679.653.200

Page 113: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

97

APORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2004

Satuan kerja : Pembangunan peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan Jalan Lingkar Waduk Sermo sepanjang 1,00 Km

Kegiatan : Peningkatan jalan

Keluaran : Ruas jalan Jalan Lingkar Waduk Sermo sepanjang 1,00 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp 242.908.300,-

No. Tahap Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%) Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Proyek peningkatan

Jalan Lingkar Waduk

Sermo

Kulon

Progo

1.00 CV. KELAPA TUJUH

Kontrak:

602.1/BM/472/04

Tgl : 23 Agustus 2004

Masa pelaksanaan : 120

hr

Konsultan Supervisi: CV.WIRA DHARMA NUSA

f. Pengaspalan

g. Pengecatan

marka

h. Administrasi

dan Panitia

i. Konstruksi

j. Pengawasan

Rp.242.908.300 100 Rp 240.842.300 Selesai

1.00 Rp.242.908.300 Rp 240.842.300

Page 114: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

98

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2004

Satuan kerja : Pembangunan peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan Tegalsari - siluwok,Temon sepanjang 34,10 Km

Kegiatan : Peningkatan jalan

Keluaran : Ruas jalan Tegalsari - siluwok,Temon sepanjang 34,20 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp 2.693.651.230,-

No. Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Proyek peningkatan

jalan: Tegalsari -

siluwok,Temon

Kulon

Progo

34.20 PT.HIDAYAH

DUTA SARANA

PUTRA

Kontrak:

602.1/BM/247/04

Tgl : 27 Juli 2007

Masa pelaksanaan :

120 hr

Konsultan Supervisi: CV. ARSS BARU

a. Pengaspalan

b. Pengecatan

marka

c. Administrasi

dan Panitia

d. Konstruksi

e. Pengawasan

Rp.2.693.651.230 100 Rp.2.457.233.200 Selesai

34.20 Rp.2.693.651.230 Rp.2.457.233.200

Page 115: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

99

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2004

Satuan kerja : Pembangunan peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan Pandean – Playen sepanjang 24,50 Km

Kegiatan : Peningkatan jalan

Keluaran : Ruas jalan Pandean – Playen sepanjang 24,80 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp 3.333.645.400,-

No. Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Proyek peningkatan

jalan Pandean –

Playen

Gunung

Kidul

24,80 PT.SURADI

SEJAHTERA RAYA

Kontrak:

602.1/BM/245/04

Tgl : 27 Juli 2004

Masa pelaksanaan :

120 hr

Konsultan Supervisi: CV.PRASIDHA CONSULTANT

a. Pengaspalan

b. Pengecatan

marka

c. Administrasi

dan Panitia

d. Konstruksi

e. Pengawasan

Rp 3.333.645.400 100 Rp.3.327.528.300 Selesai

24,80 Rp.3.333.645.400 Rp.3.327.528.300

Page 116: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

100

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2004

Satuan kerja : Pembangunan peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan akses Goa Bribin sepanjang 5,20 Km

Kegiatan : Peningkatan jalan

Keluaran : Ruas jalan akses Goa Bribin sepanjang 5,20 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp 1.804.518.870,-

No. Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Proyek penimgkatan

jalan Akses Goa

Bribin

Gunung

Kidul

5.20 PT.PERTIWI

PERSADA

Kontrak:

602.1/BM/152/04

Tgl : 27 Juli 2004

Masa pelaksanaan :

120 hr

Konsultan Supervisi: CV.CIPTA BUANA

SEJATI

a. Pengaspalan

b. Pengecatan

marka

c. Administrasi

dan Panitia

d. Konstruksi

e. Pengawasan

f. Pengadaan

tanah

g. Bangunan

pendukung

Rp.1.804.518.870 100 Rp.1.767.331.000 Selesai

5.20 Rp.1.804.518.870 Rp.1.767.331.000

Page 117: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

101

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2005

Satuan kerja : Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan Sedayu - Pandak sepanjang 1, 50 Km

Kegiatan : Rehabilitasi jalan propinsi

Keluaran : Ruas jalan Sedayu - Pandak sepanjang 1,50 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp 1.375.332.100,-

No. Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Proyek peningkatan

jalan:

Sedayu – Pandak

Bantul 1.50 PB.WINDYA ARYA

Kontrak:

602.1/BM/472/05

Tgl : 20 Agustus 2005

Masa pelaksanaan : 120

hr Konsultan Supervisi:

CV. PURI SETA

f. Saluran

(beton)

g. Pasangan

Batu kali (

talud)

h. Pengawasan

i. Biaya

penunjang

j. Pengaspalan

k. Pengadaan

tanah

Rp.

1.375.332.100

100 Rp.

1.072.617.650 selesai

1.50 Rp.

1.375.332.100

Rp.

1.072.617.650

Page 118: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

102

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2005

Satuan kerja : Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan Palbapang – Samas sepanjang 1, 30 Km

Kegiatan : Rehabilitasi jalan propinsi

Keluaran : Ruas jalan Palbapang – Samas sepanjang 1,50 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp 1.375.332.100,-

No. Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Proyek peningkatan

jalan:

Palbapang – Samas

Bantul 1,50 CV. TRIASA

Kontrak:

602.1/BM/471/05

Tgl : 20 Agustus 2005

Masa pelaksanaan : 120

hr Konsultan Supervisi:

CV. TATAREKA PARADYA

g. Sub base

agregat B

h. Base

agregat A

i. Lapis

penutup

j. Bangunan

Pelengkap

k. Pengawasan

l. Biaya

penunjang

Rp.

1.375.332.100

100 Rp.

1.357.151.227

Selesai

1,50 Rp.

1.375.332.100

Rp.

1.357.151.227

Page 119: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

103

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2005

Satuan kerja : Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan Kretek - Depok sepanjang 1, 00 Km

Kegiatan : Rehabilitasi jalan propinsi

Keluaran : Ruas jalan Kretek - Depok sepanjang 1,00 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp 713.194.600,-

No. Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Proyek peningkatan

Jalan:

Kretek – Depok

Bantul 1,00

SWAKELOLA f. Base

agregat

kelas A

g. Lapis

penutup

h. Bangunan

pelengkap

i. Pengawasan

j. Biaya

penunjang

Rp.

713.194.600

100 Rp.

702.213.499

Selesai

1,00 Rp.

713.194.600

Rp.

702.213.499

Page 120: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

104

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2005

Satuan kerja : Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan jalan ruas jalan Kretek - Depok sepanjang 2, 00 Km

Kegiatan : Rehabilitasi jalan propinsi

Keluaran : Ruas jalan Kretek - Depok sepanjang 2,50 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp 2.291.982.300,-

No. Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Proyek peningkatan

jalan:

Tegalsari – Temon

Kulon

Progo

2,50 CV.INA HASTA

MANDIRI

Kontrak:

602.1/BM/402/05

Tgl : 20 Agustus 2005

Masa pelaksanaan : 120

hr Konsultan Supervisi:

CV. BANGUN CIPTA

PERSADA

g. Lapis

penutup

h. Bangunan

pelengkap

i. Agregat

kelas A

j. Agregat

kelas B

k. Pengawasan

l. Biaya

penunjang

m. Pengadaan

tanah

Rp.

2.291.982.300

100 Rp.

2.044.833.304 Selesai

2,50 Rp.

2.291.982.300

Rp.

2.044.833.304

Page 121: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

105

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2005

Satuan kerja : Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan Dekso - Samigaluh sepanjang 1, 30 Km

Kegiatan : Rehabilitasi jalan propinsi

Keluaran : Ruas jalan Dekso - Samigaluh sepanjang 1,50 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp 1.375.332.100,-

No. Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Peningkatan jalan :

Dekso – Samigaluh

Kulon

Progo

1,50 PB.BUDI MULYA

JAYA

Kontrak:

602.1/BM/239/05

Tgl : 20 Agustus 2005

Masa pelaksanaan : 120

hr Konsultan Supervisi:

CV. WIRA DHARMA NUSA

g. Lapis

penutup

h. Bangunan

pelengkap

i. Agregat

kelas A

j. Agregat

kelas B

k. Pengawasan

l. Biaya

penunjang

Rp.

1.375.332.100

100 Rp.

1.167.459.868 Selesai

1,50 Rp.

1.375.332.100

Rp.

1.167.459.868

Page 122: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

106

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2005

Satuan kerja : Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan Milir – Dayakan – Jalan Sugiman sepanjang 1, 50 Km

Kegiatan : Rehabilitasi jalan propinsi

Keluaran : Ruas jalan Milir – Dayakan – Jalan Sugiman sepanjang 1, 84 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp, 1.687.026.800,-

No. Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Peningkatan jalan :

Milir – Dayakan –

Jalan Sugiman

Kulon

Progo

1,84 PB.KARSINDO

ESTATAMA

Kontrak:

602.1/BM/448/05

Tgl : 27 Juli 2005

Masa pelaksanaan : 120

hr Konsultan Supervisi:

CV. CIPTA EKAPURNA

EGINEERING CONSULTANT

g. Lapis

penutup

h. Bangunan

pelengkap

i. Agregat

kelas A

j. Agregat

kelas B

k. Pengawasan

l. Biaya

penunjang

m. Pengadaan

tanah

Rp.

1.687.026.800

100 Rp.

1.630.530.417 Selesai

1,84 Rp.

1.687.026.800

Rp.

1.630.530.417

Page 123: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

107

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2005

Satuan kerja : Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan sepanjang Ngeposari - Pecucak – Bedoyo sepanjang 1, 00 Km

Kegiatan : Rehabilitasi jalan propinsi

Keluaran : Ruas jalan sepanjang Ngeposari - Pecucak – Bedoyo Sepanjang 1, 00 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp, 858.824.900,-

No. Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Peningkatan jalan:

Ngeposari - Pecucak

– Bedoyo

. Gunung

Kidul

1,00 PT. MADU LAUT

Kontrak:

602.1/BM/472/05

Tgl : 27 Juli 2005

Masa pelaksanaan : 150

hr Konsultan Supervisi:

CV. CIPTA BUANA SEJATI

g. Lapis

penutup

h. Bangunan

pelengkap

i. Agregat

kelas A

j. Agregat

kelas B

k. Pengawasan

l. Biaya

penunjang

m. Pengadaan

tanah

Rp.

858.824.900

100 Rp.848.750.815 Selesai

1,00 Rp.

858.824.900

Rp.848.750.815

Page 124: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

108

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2005

Satuan kerja : Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan Mbaran (Jerukwudel) – Sadeng sepanjang 1, 30 Km

Kegiatan : Rehabilitasi jalan propinsi

Keluaran : Ruas jalan Mbaran (Jerukwudel) – Sadeng sepanjang 1, 50 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp, 916.995.900,-

No. Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Peningkatan jalan

Mbaran (Jerukwudel)

– Sadeng

. Gunung

Kidul

1,50

SWAKELOLA a. Lapis

penutup

b. Bangunan

pelengkap

c. Agregat

kelas A

d. Agregat

kelas B

e. Pengawasan

f. Biaya

penunjang

Rp.

916.995.900

100 Rp.

907.115.391

Selesai

1,50 Rp.

916.995.900

Rp.

907.115.391

Page 125: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

109

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2005

Satuan kerja : Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan Semin – Blimbing sepanjang 1,00 Km

Kegiatan : Rehabilitasi jalan propinsi

Keluaran : Ruas jalan Semin – Blimbing sepanjang 1,00 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp, 916.995.900,-

No. Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(AKm) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Peningkatan jalan

Semin – Blimbing

Gunung

Kidul

1,00 PB.WINDYA ARYA

Kontrak:

602.1/BM/462/05

Tgl : 23 Agustus 2005

Masa pelaksanaan : 120

hr Konsultan Supervisi:

CV. POLA PEMBANGUNAN

a. Lapis

penutup

b. Bangunan

pelengkap

c. Agregat

kelas A

d. Agregat

kelas B

e. Pengawasan

f. Biaya

penunjang

Rp.

916.995.900

100 Rp.

887.946.176

Selesai

1,00 Rp.

916.995.900

Rp.

887.946.176

Page 126: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

110

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2005

Satuan kerja : Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan Pandeyan (Getas) – Playen sepanjang 1,00 Km

Kegiatan : Rehabilitasi jalan propinsi

Keluaran : Ruas jalan Pandeyan (Getas) – Playen sepanjang 1,00 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp, 916.995.900,-

No. Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Peningkatan jalan

Pandeyan (Getas) –

Playen

Gunung

Kidul

1,00 PB.WINDYA ARYA

Kontrak:

602.1/BM/472/05

Tgl : 20 Agustus 2005

Masa pelaksanaan : 120

hr Konsultan Supervisi:

CV. PURI SETA

a. Lapis

penutup

b. Bangunan

pelengkap

c. Agregat

kelas A

d. Agregat

kelas B

e. Pengawasan

f. Biaya

penunjang

Rp.

916.995.900

100 Rp.

905.842.050 Selesai

1,00 Rp.

916.995.900

Rp.

905.842.050

Page 127: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

111

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2005

Satuan kerja : Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan Mulo - Kemiri – Baron sepanjang 1,00 Km

Kegiatan : Rehabilitasi jalan propinsi

Keluaran : Ruas jalan Mulo - Kemiri – Baron sepanjang 1,00 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp, 873.317.600,-

No. Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Peningkatan jalan :

Mulo - Kemiri –

Baron

Gunung

Kidul

1,00 PT. SUKA JAYA

SARANA

Kontrak:

602.1/BM/472/05

Tgl : 29 Maret 2005

Masa pelaksanaan : 120

hr Konsultan Supervisi:

PT. POLA PEMBANGUNAN

a. Lapis

penutup

b. Bangunan

pelengkap

c. Agregat

kelas A

d. Agregat

kelas B

e. Pengawasan

f. Biaya

penunjang

Rp.

873.317.600

100 Rp.

863.099.531 Selesai

1,00 Rp.

873.317.600

Rp.

863.099.531

Page 128: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

112

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2005

Satuan kerja : Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan Ruas jalan Akses Goa Bribin sepanjang 5 Km

Kegiatan : Rehabilitasi jalan propinsi

Keluaran : Ruas jalan Akses Goa Bribin sepanjang 5,20 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp. 2.903.081.800,-

No. Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Peningkatan Jalan

Akses Goa Bribin

Gunung

Kidul

5,20 PB.WINDYA ARYA

Kontrak:

602.1/BM/472/05

Tgl : 20 Agustus 2005

Masa pelaksanaan : 120

hr Konsultan Supervisi:

CV. PURI SETA

a. Lapis

penutup

b. Bangunan

pelengkap

c. Agregat

kelas A

d. Agregat

kelas B

e. Pengawasan

f. Biaya

penunjang

Rp.

2.903.081.800

100 Rp.

2.840.465.691 Selesai

5,20 Rp.

2.903.081.800

Rp.

2.840.465.691

Page 129: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

113

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2005

Satuan kerja : Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan Badung – Wero sepanjang 1,30 Km

Kegiatan : Rehabilitasi jalan propinsi

Keluaran : Ruas jalan Badung – Wero sepanjang 1,50 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp.,582.258.800,-

No. Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Peningkatan jalan

Badung – Wero

Gunung

Kidul

1,50

SWAKELOLA

a. Lapis

penutup

b. Bangunan

pelengkap

c. Agregat

kelas A

d. Agregat

kelas B

e. Pengawasan

f. Biaya

penunjang

Rp.

582.258.800

100 Rp.

430.484.166 Selesai

1,50 Rp.

582.258.800

Rp.

430.484.166

Page 130: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

114

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2005

Satuan kerja : Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan Hutan Bunder sepanjang 3,00 Km

Kegiatan : Rehabilitasi jalan propinsi

Keluaran : Ruas jalan Hutan Bunder sepanjang 3,20 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp.1.500.000.000 ,-

No. Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Peningkatan jalan

Hutan Bunder

Gunung

Kidul

3,20 CV.TRIASA

Kontrak:

602.1/BM/473/05

Tgl : 20 Agustus 2005

Masa pelaksanaan : 120

hr Konsultan Supervisi:

CV. CIPTA MANUNGGAL

a. Lapis

penutup

b. Bangunan

pelengkap

c. Agregat

kelas A

d. Agregat

kelas B

e. Pengawasan

f. Biaya

penunjang

Rp.

1.500.000.000

100 R.p

1.073.580.824 Selesai

3,20 Rp.

1.500.000.000

R.p

1.073.580.824

Page 131: PENGUKURAN KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN … · 2004 dan 15 proyek jalan di tahun 2005 Dinas Pemukiman dan Prasarana ... C. Struktur Organisasi ……… ... organisasi menyesuaikan

115

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BELANJA MODAL

BIDANG BINA MARGA – DINAS KIMPRASWIL PROPINSI DIY

APBD TAHUN ANGGARAN 2005

Satuan kerja : Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Diskimpraswil

Program : Pembangunan dan peningkatan ruas jalan Purwodadi - Pantai Siung sepanjang 3,50 Km

Kegiatan : Rehabilitasi jalan propinsi

Keluaran : Ruas jalan Purwodadi - Pantai Siung sepanjang 4,00 Km

Anggaran : - Belanja Aparatur Daerah Rp.

- Belanja Pelayanan Publik Rp.1.500.000.000 ,-

No. Kegiatan Lokasi

Kab/Kota Panjang

(Km) Penyedia Jasa Uraian

Kegiatan

Anggaran

APBD

Rencana

(%)

Realisasi

Anggaran

Ket.

1. Peningkatan jalan

Purwodadi - Pantai

Siung

Gunung

Kidul

4,00

SWAKELOLA a. Lapis

penutup

b. Bangunan

pelengkap

c. Agregat

kelas A

d. Agregat

kelas B

e. Pengawasan

f. Biaya

penunjang

Rp.

1.690.000.000

100 Rp.

1.679.325.764 Selesai

4,00 Rp.

1.690.000.000

Rp.

1.679.325.764