Pengukuran Kerja Work Measurement

29
Pengukuran Kerja (Work Measurement) Uyuunul Mauidzoh, ST., MT

description

sadasdadadad

Transcript of Pengukuran Kerja Work Measurement

Page 1: Pengukuran Kerja Work Measurement

Pengukuran Kerja (Work Measurement)

Uyuunul Mauidzoh, ST., MT

Page 2: Pengukuran Kerja Work Measurement

PENGUKURAN KERJA(WORK MEASUREMENT)

1.Suatu aktivitas untuk menentukan waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh seorang operator (yg memiliki skill rata-rata dan terlatih) dalam melaksanakan kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo kerja yang normal.

2.Kriteria pengukuran kerja adalah pengukuran waktu (time study), yaitu waktu standar atau waktu baku.

Page 3: Pengukuran Kerja Work Measurement

Pengukuran waktu :

1. Pengukuran waktu secara langsung :

• Pengukuran dengan stop watch

• Sampling kerja

2. Pengukuran waktu secara tidak langsung

• Data waktu baku

• Data waktu gerakan, dll.

Page 4: Pengukuran Kerja Work Measurement

Pengukuran Waktu dengan Stop Watch Prosedur/urutan Pengukuran Waktu Kerja

Waktu

Siklus

Waktu Siklus

Rata-rata

Waktu Normal

Waktu Standar

(Baku)

Pengujian Kecukupan

data

Pengujian

keseragaman data

Faktor Penyesuaian

Faktor

Kelonggaran

Page 5: Pengukuran Kerja Work Measurement

PENGUJIAN DATA

Uji kecukupan data. Untuk memastikan bahwa data yang telah

dikumpulkantelah cukup secara obyektif. Pengujian kecukupan data dilakukan dengan berpedoman pada konsep statistik, yaitu derajat ketelitian dan tingkat keyakinan/ kepercayaan. Derajat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah mencerminkan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan tidak akan melakukan pengukuran dalam jumlah yang banyak (populasi).

Page 6: Pengukuran Kerja Work Measurement

Derajat ketelitian (degree of accuracy)Menunjukkan penyimpangan maksimum hasil

pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya.

Tingkat keyakinan (convidence level)Menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian

data waktu yang telah diamati dan dikumpulkan.Uji kecukupan data digunakan rumus sbb. :

• Derajat ketelitian (degree of accuracy)

Menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya.

• Tingkat keyakinan (convidence level)

Menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data waktu yang telah diamati dan dikumpulkan.

• Derajat ketelitian (degree of accuracy)

Menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya.

• Tingkat keyakinan (convidence level)

Menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data waktu yang telah diamati dan dikumpulkan.

Page 7: Pengukuran Kerja Work Measurement

Uji kecukupan data digunakan rumus sbb. :

2

22/

X

XXNsk N’ =

Dengan :k = Tingkat keyakinank = 99% = 3k = 95% = 2s = Derajat ketelitianN = Jumlah data pengamatanN’ = Jumlah data teoritis

Dengan :k = Tingkat keyakinank = 99% = 3k = 95% = 2s = Derajat ketelitianN = Jumlah data pengamatanN’ = Jumlah data teoritis

Jika N’ ≤ N, maka data dianggap cukup, jika N’ > N data Jika N’ ≤ N, maka data dianggap cukup, jika N’ > N data dianggap tidak cukup (kurang) dan perlu dilakukan dianggap tidak cukup (kurang) dan perlu dilakukan penambahan data.penambahan data.

Page 8: Pengukuran Kerja Work Measurement

Contoh

• Suatu pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyak 15 kali dengan menggunakan stop watch. Bila tingkat keyakinan 95% dan derajat ketelitian 10%, apakah jumlah pengamatan cukup?

Pengamatan (menit)

Pengamatan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Data Pengamt. 8 7 7 6 8 6 9 8 9 6 8 5 5 9 6

Page 9: Pengukuran Kerja Work Measurement

X = 107(X)2 = 11449X2 = 791k = 95% = 2s = 10%

N’ = 2

22/

X

XXNsk53,14

107

11449791151,0/22

x

• Penyelesaian

N = 15, Karena N’ < N , maka data dianggap cukup.

Page 10: Pengukuran Kerja Work Measurement

Uji Keseragaman data

Untuk memastikan bahwa data yang terkumpul berasal dari system yang sama dan untuk memisahkan data yang memiliki karakteristik yang berbeda. BKA = X + k BKB = X - k

=

1

2

N

XX )(Dengan :BKA = Batas Kontrol AtasBKB = Batas Kontrol Bawah X = Nilai Rata-rata = Standar Deviasi k = Tingkat Keyakinan

Dengan :BKA = Batas Kontrol AtasBKB = Batas Kontrol Bawah X = Nilai Rata-rata = Standar Deviasi k = Tingkat Keyakinan

Page 11: Pengukuran Kerja Work Measurement

Suatu pengukuran elemen kerja dilakukan Suatu pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyaksebanyak 15 kali dengan menggunakan 15 kali dengan menggunakan stop watch, jika batas kontrol ± 3. Tentukan stop watch, jika batas kontrol ± 3. Tentukan apakah data seragam atau tidak.apakah data seragam atau tidak.

ContohContoh

Pengamatan (menit)

Pengamatan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Data Pengamt. 8 7 7 6 8 6 9 8 9 6 8 5 5 9 6

Page 12: Pengukuran Kerja Work Measurement

Penyelesaian

X = 7,13 (X – X)2 = 27,73 = 1,4BKA = 7,13 + 3 (1,4) = 11,33BKB = 7,13 – 3 (1,4) = 2,93 Semua data masuk dalam range antara BKA dan BKB, maka data dikatakan seragam

Page 13: Pengukuran Kerja Work Measurement

• Sering terjadi bahwa operator dalam melakukan Sering terjadi bahwa operator dalam melakukan pekerjaannya tdk selamanya bekerja dlm kondisi pekerjaannya tdk selamanya bekerja dlm kondisi wajar, ketidakwajaran dapat terjadi misalanya tanpa wajar, ketidakwajaran dapat terjadi misalanya tanpa kesungguhan, sangat cepat seolah-olah diburu kesungguhan, sangat cepat seolah-olah diburu waktu, atau karena terjadi kesulitan-kesulitan waktu, atau karena terjadi kesulitan-kesulitan sehingga menjadi lamban dalam bekerja. sehingga menjadi lamban dalam bekerja.

• Bila terjadi demikian maka pengukur harus Bila terjadi demikian maka pengukur harus mengetahui dan menilai seberapa jauh mengetahui dan menilai seberapa jauh ketidakwajaran tersebut dan pengukur harus ketidakwajaran tersebut dan pengukur harus menormalkannya dengan melakukan penyesuaian.menormalkannya dengan melakukan penyesuaian.

Penyesuaian (Rating Factor)

Page 14: Pengukuran Kerja Work Measurement

• Penyesuaian dapat dilakukan dengan mengalikan Penyesuaian dapat dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rata dengan faktor penyesuaian waktu siklus rata-rata dengan faktor penyesuaian (p).(p).

• Tiga kondisi faktor penyesuaian yaitu :Tiga kondisi faktor penyesuaian yaitu :

- - Bila operator bekerja diatas normal (terlalu cepat), Bila operator bekerja diatas normal (terlalu cepat), maka harga p nya lebih besar dari satu (p > 1). maka harga p nya lebih besar dari satu (p > 1).

- Operator bekerja dibawah normal (terlalu lambat), - Operator bekerja dibawah normal (terlalu lambat), maka harga p nya lebih kecil dari satu (p< 1).maka harga p nya lebih kecil dari satu (p< 1).

- Operator bekerja dengan wajar, maka harga p nya - Operator bekerja dengan wajar, maka harga p nya sama dengan satu (p = 1).sama dengan satu (p = 1).

Page 15: Pengukuran Kerja Work Measurement

Metode-metode untuk menentukan penyesuaian

1. The Westing House SystemSistem ini dikembangkan oleh Westing House Electric Corporation dengan mempertimbangkan empat factor

al : ketrampilan, usaha, kondisi dan konsistensi.

2. Synthetic RatingDikembangkan oleh Morrow, Synthetic Rating meng-evaluasi kecepatan operator dari nilai waktu gerakan

yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.

3. Speed Rating/Performance RatingSistem ini mengevaluasi performansi dengan

mempertimbangkan tingkat ketrampilan persatuan waktu saja.

Page 16: Pengukuran Kerja Work Measurement

4. Objective RatingDikembangkan oleh Munder dan Danner, Metode ini tdk

hanya menentukan kecepatan aktivitas, tetapi juga mempertimbangkan tingkat kesulitan pekerjaan. Faktor-

faktor yang mempengaruhi tingkat kesulitan pekerjaan adalah : jumlah anggota badan yang digunakan, pedal

kaki, penggunaan kedua tangan, koordinasi mata dengan tangan, penanganan dan bobot.

Page 17: Pengukuran Kerja Work Measurement

Kelonggaran (Allowance)

Adalah faktor koreksi yang harus diberikan kepada waktu kerja operator, karena operator dalam melakukan pekerjaannya sering tergangu pada hal-hal yang tidak diinginkan namun bersifat alamiah, sehingga waktu penyelesaian menjadi lebih panjang (lama).

Page 18: Pengukuran Kerja Work Measurement

Kelonggaran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :

1.1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi.Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi.Kegiatan yang termasuk kebutuhan pribadi : minum Kegiatan yang termasuk kebutuhan pribadi : minum untuk menghilangkan rasa haus, pergi ke kamar kecil, untuk menghilangkan rasa haus, pergi ke kamar kecil, bercakap-cakap dengan sesama pekerja, dll. bercakap-cakap dengan sesama pekerja, dll.

2.2. Kelonggaran untuk menghilangkan kelelahan (fatigue). Kelonggaran untuk menghilangkan kelelahan (fatigue). Rasa fatigue tercermin antara lain dari menurunnya hasil Rasa fatigue tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi, bila rasa fatique ini berlangsung terus maka produksi, bila rasa fatique ini berlangsung terus maka akan terjadi fatigue total, yaitu anggota badan tdk dapat akan terjadi fatigue total, yaitu anggota badan tdk dapat melakukan gerakan kerja sama sekali. Untuk melakukan gerakan kerja sama sekali. Untuk mengurangi kelelahan si pekerja dapat mengatur mengurangi kelelahan si pekerja dapat mengatur kecepatan kerjanya sedemikian rupa sehingga kecepatan kerjanya sedemikian rupa sehingga lambatnya gerakan-gerakan kerja ditujukan untuk lambatnya gerakan-gerakan kerja ditujukan untuk mengilangkan rasa fatigue tersebut.mengilangkan rasa fatigue tersebut.

Page 19: Pengukuran Kerja Work Measurement

3. Kelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindari.Beberapa kelonggaran untuk hambatan tak terhindarkan : Menerima atau meminta petunjuk pada pengawas.

Memperbaiki kemacetan-kemacetan singkat seperti mengganti alat potong (komponen) yang patah, memasang kembali komponen yang lepas dll.

Mengambil alat-alat khusus atau bahan-bahan khusus dari gudang.

Mesin berhenti karena aliran listrik mati, dll.

Page 20: Pengukuran Kerja Work Measurement

Waktu Baku (Waktu Standar)

Setelah penentuan penyesuaian dan kelonggaran, maka untuk menghitung waktu baku dapat menggunakan formulasi sebagai berikut :

WB = [ W siklus x RF ] x Waktu Normal Keterangan :WB = waktu bakuRF = Penyesuaian (Rating Faktor/Performance Rating) All = Kelonggaran (Allowance)

ALL100100

Page 21: Pengukuran Kerja Work Measurement

Contoh Suatu pekerjaan pengemasan barang dalam kotak kardus terdiri dari empat elemen kegiatan dengan setiap elemen kegiatan dilakukan 10 kali pengamatan seperti pada table berikut. Apabila kelonggaran adalah 15% Tentukan waktu standar.

unitmenit /61,015100

100

ElemenKegiatan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X X RF WN

1 Mengambil Kotak Kardus

0,06 0,08 0,07 0,05 0,07 0,06 0,08 0,08 0,07 0,06 0,68 0,07 1,1 0,07

2 Memasukkan Barang

0,15 0,17 0,14 0,14 0,16 0,15 0,17 0,15 0,14 0,16 1,53 0,15 0,9 0,13

3 MenutupKotak Kardus

0,21 0,23 0,22 0,21 0,25 0,24 0,23 0,26 0,22 0,22 2,29 0,23 1,05 0,24

4 Meletakan Hasil

0,08 0,10 0,09 0,12 0,11 0,08 0,08 0,11 0,12 0,08 0,97 0,09 0,95 0,08

Waktu Normal = 0,52 menit/unit

Waktu Baku = 0,52 x unitmenit /61,015100

100

Page 22: Pengukuran Kerja Work Measurement

Pengukuran Waktu dengan Sampling Kerja

• Melakukan pengamatan dengan mengamati apakah tk dalam kondisi kerja atau menganggur.

• Pengamatan tidak dilakukan secara terus-menerus melainkan hanya sesaat pada waktu yang telah ditentukan secara acak/random.

• Melakukan kunjungan ke tk yang akan diukur waktunya secara acak, yaitu setiap kali kunjungan dengan selang waktu yang tidak sama dan didasarkan pada bilangan random yang dikonversi ke satuan waktu.

• Misal, kunjungan dilakukan sebanyak 100 kali dengan waktu pengamatan secara acak dan 90 kali pengamatan tk dalam kondisi kerja/sibuk, maka prosentase tk dalam kondisi sibuk adalah 90/100 = 0,9. Tk dalam kondisi idle/menganggur adalah 10/100 =0,1

Page 23: Pengukuran Kerja Work Measurement

Pengujian Data

• Kecukupan Data SP =

N’ = Dengan : S = Derajat ketelitian

p = Prosentase sibuk/produktifk = Tingkat keyakinanN’ = Ukuran sample/data

n

ppk

)( 1

pS

pk212

Page 24: Pengukuran Kerja Work Measurement

Batas kontrol untuk p

BKA =

BKB =

Keterangan: BKA = Batas kontrol atas BKB = Batas kontrol bawah p = Prosentase sibuk/produktif k = Tingkat keyakinan

n

ppkp

)1(

n

ppkp

)1(

• Keseragaman DataKeseragaman Data

Page 25: Pengukuran Kerja Work Measurement

Contoh :Contoh :

Suatu pengamatan sampling kerja dilakukan selama Suatu pengamatan sampling kerja dilakukan selama 10 hari kerja dengan waktu pengamatan setiap hari 10 hari kerja dengan waktu pengamatan setiap hari kerja adalah 6 jam. Ukuran sample adalah 50 setiap kerja adalah 6 jam. Ukuran sample adalah 50 setiap hari, tingkat keyakinan 99% dan derajat ketelitian 5%. hari, tingkat keyakinan 99% dan derajat ketelitian 5%.

Tentukan kecukupan dan keseragaman dataTentukan kecukupan dan keseragaman data..

Tgl Pengamatan 1/1 2/1 3/1 4/1 5/1 6/1 7/1 8/1 9/1 10/1

Kondisi idle 5 6 8 10 7 3 4 5 6 4

Kondisi kerja 45 46 42 40 43 47 46 45 44 46

Prosentase idle 0,1 0,12 0,16 0,2 0,16 0,06 0,08 0,1 0,12 0,08

Prosentase kerja 0,9 0,88 0,84 0,8 0,86 0,94 0,92 0,9 0,88 0,92

Page 26: Pengukuran Kerja Work Measurement

Penyelesaian

Prosentase idle = 0,116, prosentase kerja (p) = 1 –0,016 = 0,884k = 99% = 3 N = 500S = 0,05 n = 50

N’ = Karena N’ < N, maka data dianggap cukupBKA =

BKB =

019,150

)664,01(884,03884,0

748,050

)664,01(884,03884,0

39,472)884,0()05,0(

)884,01(32

2

Karena nilai prosentase kerja semuanya masuk dalam range BKA dan BKB, maka data seragam.

Page 27: Pengukuran Kerja Work Measurement

• Penentuan waktu baku dengan sampling kerja dihitung dengan menggunakan rumus :

Waktu Normal =

Waktu Baku =

dihasilkanyangprodukJumlah

RFFactorRatingxsibukosentasexwaktuTotal )(Pr

)(100

100

AllnKelonggaraxNormalWaktu

Waktu Baku

Page 28: Pengukuran Kerja Work Measurement

Contoh :

Seorang pekerja kantor pos bekerja delapan jam sehari untuk melakukan penyortiran surat-surat. Dari pengamatan yang dilakukan ternyata 85% pekerja tersebut dalam kondisi bekerja dan 15% dalam kondisi menganggur. Apabila jumlah surat yang disortir sebanyak 2345 surat, maka tentukan waktu bakunya dengan asumsi rating factor adalah 115% dan kelonggaran 20%.

Page 29: Pengukuran Kerja Work Measurement

Penyelesaian

Waktu Normal (Wn) =

Waktu Baku (Wb) =

Output Standar =

Jadi, pekerja mampu mengerjakan penyortiran surat sebanyak 4 surat per menit.

suratmenitxxmenit

/2,02345

15,185,0480

suratmenitx /25,020100

1002,0

menitsuratWb

/425,0

11