Pengukuran Karakteristik Kabel Koaksial
-
Upload
andis-resmana -
Category
Documents
-
view
425 -
download
67
description
Transcript of Pengukuran Karakteristik Kabel Koaksial
LAPORAN LAB TEKNIK PENGUKURAN FREKUENSI TINGGI
Putaran 1
Percobaan No.2
Pengukuran Karakteristik Kabel koaksial
Oleh:
Kelompok II/Kelas 3B
1. Aldy Gilang /131331037
2. Amira Cita Muthia /131331038
3. Andika Himawan /131331039
4. Andis Resmana /131331040
Tanggal Laporan : 06/10/2015
PRODI TELEKOMUNIKASIKASI – TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
OKTOBER 2015
1. PERCOBAAN NO : 2
2. JUDUL PERCOBAAN :
PENGUKURAN KARAKTERISTIK KABEL KOAKSIAL
3. TUJUAN
Mampu mengukur Zl pada kabel koaksial
Mampu mengukur Loss pada kabel koaksial
Mampu mengukur attenuation pada kabel koaksial
4. TEORI PENDAHULUAN
Kabel sepaksi/sesumbu (coaxial cable) adalah media transmisi yang dapat
menyalurkan suatu sinyal informasi yang telah diubah menjadi sinyal – sinyal listrik.
Kabel ini memiliki kemampuan yang besar dalam menyalurkan bidang frekuensi yang
lebar (High Frequency), sehingga sanggup menyalurkan (transmit) kelompok kanal
frekuensi percakapan atau program televisi.
Kegunaan kabel coaxial adalah untuk melakukan transmisi data kecepatan tinggi
dan juga digunakan untuk membagi sinyal broadband atau sinyal frekuensi tinggi.
Contohnya untuk koneksi Antara antenna dan TV.
Struktur Kabel Koaksial
Kabel koaksial adalah kabel yang memiliki dua buah konduktor, konduktor yang
pertama copper ditengahnya( pusat inti ) terbuat dari tembaga yang keras yang dilapisi
dengan isolator, konduktor yang kedua melingkar di luar isolator pertama dan tertutup
dengan insulator luar.
Koefisien Pantul
Koefisien pantul akan terjadi ketika beban dan sumber tidak memiliki nilai
beban yang sama atau disebut mismatch impedsance (Z in ≠ Zo), hal ini mengakibatkan
ada bagian dari sin)yal yang dikirim oleh pemancar akan dikembalikan lagi ke sumber
oleh beban tersebut. Kondisi dimana Zin saluran ≠ Z0 disebut kondisi
unmatched/mismatched. Perhitungan koef.pantul dapat dihitung setelah kita
mendapatkan nilai Vref dan Vinc dari hasil pengukuran dan dapat menggunakan rumus;
Koef. Pantul = VrefVinc
Sedangkan Loss pun dapat dicari nilainya dengan menggunakan rumus :
Loss = 20 logVin
Vout
Redaman
Redaman adalah suatu besaran yang diperoleh dari hasil perbandingan antara daya
input dengan daya output. Redaman pada saluran/media transmisi tidak dapat
dihilangkan karena tidak ada saluran yang tidak meredam, dan redaman akan selalu
ada pada saluran transmisi.
Faktor – faktor redaman dari sebuah saluran kabel koaksial :
Jarak : semakin jauh jarak yang ditempuh, maka redamannya akan semakin besar
Frekuensi : semakin besar frekuensi, maka redamannya pun akan semakin besar,
sama halnya dengan jarak.
Faktor redaman kabel(dB
meter) :
Loss Kabel (dB)Panjang Kabel(m)
5. SETUP PENGUKURAN
5.1 Pengaturan untuk mengubah Time Domain dan Frequency
Domain
5.2 Pengaturan untuk pengukuran Vinc
5.3 Pengaturan untuk pengukuran Vreff
5.4 Pengaturan untuk pengukuran Vout
6. ALAT /BAHAN YANG DIPERLUKAN
1. Sweep Oscillator HP 8620C; RF PLUG-IN ( 0,01 – 2,4 GHz)
2. Mini Circuit Coupler ZDC-10
3. Oscilloscope GW Instek
4. Terminasi 50Ω
5. RF Detector 50Ω ( 0,1 – 2000 MHz)
6. BNC male to BNC female Connector
7. BNC to N Female Connector
8. Kabel BNC to BNC
9. Kabel koaksial
10. Meteran
7. LANGKAH PERCOBAAN
7.1 Kalibrasi osiloscope dari Function Time Domain ke Time Frekunsi Domain
7.2 Baca Vin pada saat kalibrasi di oscilloscope.
7.3 Atur frekuensi pada Sweep Oscilator sesuai dengan spesifikasi alat, saat ini yang
digunakan Coupler dengan batas Frekuensi maksimum 500 MHz. Atur range
Frekuensi dari 100 – 500 MHz.
7.4 Sambungkan power level pada sweep oscillator ke oscilloscope channel-1, lalu
nyalakan.
7.5 Tampilkan mode X-Y pada oscilloscope agar kita dapat menghitung keluaran dari
oscillator . Posisi GND Ubah ke posisi DC untuk menghitung tegangan
7.6 Pengukuran Vinc
Sambungkan RF output ke IN pada coupler.
Sambungkan detector ke coppling pada coupler.
Sambungkan kabel koaksial ke OUT pada coupler dan beri terminasi pada
ujung kabel.
Hitung Vinc pada osciloscope mulai dari frekuensi 100 – 500 MHz
7.7 Pengukuran Vref
Sambungkan RF output ke OUT pada coupler.
Sambungkan detector ke coppling pada coupler.
Sambungkan kabel koaksial ke IN pada coupler dan beri terminasi pada
ujung kabel.
Hitung Vreff pada osciloscope mulai dari frekuensi 100 – 500 MHz
7.8 Pengukuran Vout
Sambungkan RF output ke IN pada coupler.
Sambungkan detector ke OUT pada coupler.
Sambungkan kabel koaksial ke coppling pada coupler dan beri terminasi pada
ujung kabel.
Hitung Vout pada osciloscope mulai dari frekuensi 100 – 500 MHz.
7.9 Ukur panjang kabel koaksial dengan menggunakan meteran.
8. HASIL DAN ANALISA8.1 HASIL PERHITUNGAN DAN PENGUKURAN
Vin = 1600 mV
Band Frekuensi = 10MHz – 500 MHz
Panjang Kabel Koaksial (l) = meter
a) Hasil Perhitungan Koefisien Pantul (ρ)
Sebelum dihitung koefisien pantul, maka harus diukur terlebih dahulu V incident
dan V reflected. Setelah didapat keduanya, maka koefisien pantul dapat dihitung
menggunakan rumus berikut ini:
ρ=V ref
V inc
Tabel 1. Hasil Pengukuran Vinc dan Vref serta Hasil Perhitungan Koefisien Pantul.
Frekuensi
(MHz)
Vin
(mV)
Vinc
(mV)
Vref
(mV)ρ
10 1600 400 0.1 0.0025
50 1600 360 0.1 0.0027
100 1600 340 0.2 0.0058
150 1600 340 0.2 0.0058
200 1600 320 0.3 0.0093
250 1600 320 0.4 0.0125
300 1600 320 0.4 0.0125
350 1600 310 0.6 0.0193
400 1600 300 0.8 0.0267
450 1600 290 0.8 0.0275
500 1600 300 1 0.0333
b) Hasil Perhitungan Impedansi Kabel Koaxial (ZL)
Setelah mendapatkan hasil perhitungan koefisien pantul, maka dapat dihitung
Impedansi Kabel Koaxialnya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
ZL=−Zo(ρ+1)
( ρ−1)
Tabel 2. Hasil Pengukuran Impedansi Kabel Koaxial
Frekuensi
(MHz)ρ ZL (Ω)
10 0.0025 50.25
50 0.0027 50.27
100 0.0058 50.58
150 0.0058 50.58
200 0.0093 50.93
250 0.0125 51.25
300 0.0125 51.25
350 0.0193 51.93
400 0.0267 52.67
450 0.0275 52.75
500 0.0333 53.33
Untuk mengetahui nilai Loss, dan Atenuasi dapat digunakan dengan rumus berikutUntuk menghitung Loss Loss=20 log
VinVout
Untuk menghitung attenuation at= LossdB
panjangkabel (m)
Tabel 3. Hasil perhitungan faktor redaman αt(dB/m) dan nilai loss kabel (L ¿
Frekuensi( MHz )
Vinc (mV)
Vref (mV)
Vout (mV)
ρ Zl (Ω) Loss (dB)
Attenuation(dB/m)
10 400 0.1 1200 0.0025 50.25 2.94 0.058
50 360 0.1 960 0.0027 50.27 4.48 0.089
100 340 0.2 800 0.0058 50.58 6.02 0.1204
150 340 0.2 700 0.0058 50.58 7.18 0.14
200 320 0.3 600 0.0093 50.93 8.5 0.17
250 320 0.4 560 0.0125 51.25 9.11 0.182
300 320 0.4 500 0.0125 51.25 10.10 0.202
350 310 0.6 4800.0193 51.93 10.45 0.209
400 300 0.8 450 0.0267 52.67 11.9 0.238
450 290 0.8 410 0.0275 52.75 11.8 0.236
500 300 1 400 0.0333 53.33 12.64 0.240
8.2 Analisa data Pengukuran
- Kurva impedansi kabel koaksial-
10 50 100 200 300 400 50048
49
50
51
52
53
54
Kurva Impedansi Zl (Ω) terhadap Frekuensi (Mhz)
Frekuensi (Mhz)
Impe
dans
i Zl (
Ω)
Gambar 2.1 Kurva Zo terhadap Frekuensi
Analisa :
- Kurva hasil perhitungan faktor redaman αt (dB/m)
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 5000
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
Faktor Redaman (dB/m)
Frekuensi (MHz)
Fak
tor
Red
aman
(d
B/m
)
Gambar 2.2 Kurva Faktor Redaman
Analisa :
- Kurva Uncertaity Impedansi kabel koaksial
9. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
- Kabel koaxial yang digunakan ternyata kualitasnya masih bagus karena nilai ZL
masih dibawah batas toleransi kabel yaitu 50 ± 2Ω sebesar 48 – 49 Ω .
- Nilai redaman kabel koaxial dipengaruhi oleh nilai loss dan panjang kabel itu
sendiri, semakin besar nilai frekuensi maka semakin besar pula nilai attenuasinya
sejalan dengan makin panjangnnya kabel koaksial.
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 5500.05550.05570.05590.05610.05630.05650.05670.05690.05710.05730.05750.05770.0579
Uncertainty Impedansi
Frekuensi (MHz)
Un
cert
ain
ty
Imp
eda
nsi