PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id...

62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Skripsi BAYU SULISTYONO I 0307030 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 u

Transcript of PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id...

Page 1: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS

TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

DENGAN MENGGUNAKAN METODE

DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

Skripsi

BAYU SULISTYONO

I 0307030

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

u

Page 2: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS

TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

DENGAN MENGGUNAKAN METODE

DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

Skripsi

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

BAYU SULISTYONO

I 0307030

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

u

Page 3: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Serta

shalawat dan salam tak lupa penulis haturkan untuk Nabi Muhammad SAW.

Pada kesempatan ini dengan segenap ketulusan dan kerendahan hati dan,

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak dan Ibuku tercinta yang senantiasa memberikan perhatian, curahan

kasih sayang, dukungan, dan doa yang tiada pernah ada hentinya. Saya

persembahkan karya ini untuk Bapak dan Ibu.

2. Bapak Dr. Cucuk Nur Rosyidi ST, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta, Dosen Pembimbing

Akademik dan Dosen Pembimbing I terima kasih atas bimbingan, motivasi,

waktu, dan kesabaran yang telah diberikan hingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

3. Bapak Wakhid A. Jauhari, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing II, terima

kasih atas bimbingan, motivasi, waktu, dan kesabaran yang telah diberikan

hingga terselesaikannya skripsi ini.

4. Bapak Irwan Iftadi, ST, M.Eng, dan Bapak Taufiq Rochman, STP, MT, selaku

dosen penguji yang telah berkenan memberikan saran dan bimbingan

perbaikan untuk skripsi ini.

5. Seluruh dosen Teknik Industri UNS yang telah memberikan ilmu dan

pengalamannya yang luar biasa dan nasehatnya selama penulis mengikuti

proses perkuliahan di Teknik Industri UNS.

6. Mbak Yayuk, Mbak Tutik, Mbak Rina & seluruh Admin TI atas segala

bantuan administrasinya.

7. Special thanks to Fola Wihayati, Lisyani Nafari S, dan Hindy Satya Nugraha,

yang sejak awal hingga akhir pengerjaan telah mau bertukar ide dan bersedia

untuk menampung keluh kesah penulis.

8. Sahabat-sahabat mantan “ATIPA” Pratiwi Oktorini, Bayu Rizki, Andi

Setiawan, Bitayani Widi, Hendy Pradana, Dewi Nur Pratiwi, Rokhaniah dan

Page 4: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

Agung Prasetyo terima kasih untuk keceriaan dan pengalaman yang tak

terlupakan.

9. Seluruh teman-teman TI 2007 Reg & NonReg (Khususnya Yanti, Fitri, Dicky,

Nophex, Nophex Sri, Dian, Rifqy, Beny, Mahmud, Endah, Nia, Mega,

Embun, Nurul, Siwi, Zakiah, Yustin) terima kasih atas semua kisah yang telah

terukir.

10. Kakak tingkat dan adik tingkat selama kuliah di TI UNS.

11. Madame Puji dan teman-teman kelas Bahasa Perancis, terima kasih telah

member warna yang berbeda di semester ini dengan banyaknya ilmu yang

penulis dapatkan. Bon Courage a Tous.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas

segala bantuan, doa, dorongan dan pertolongan yang telah diberikan.

Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan

banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu penulis membuka diri atas segala

kritik, masukan dan saran yang membangun. Semoga laporan skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca sekalian. Aamiin.

Surakarta, Juli 2011

Penulis

Page 5: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Bayu Sulistyono, NIM : I 0307030. PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN

DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET DENGAN

MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA).

Skripsi. Surakarta : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas

Sebelas Maret, Juli 2011.

Kinerja didefinisikan kemampuan organisasi untuk mengimplementasikan

strategi secara efektif untuk memastikan semua tujuan dapat dicapai.Untuk

mengetahui apakah suatu perusahaan atau organisasi sudah menjalankan

aktivitasnya dengan benar dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, perlu

dilakukan pengukuran kinerja. Universitas adalah salah satu organisasi yang

memerlukan pengukuran kinerja untuk mengetahui sejauh mana kinerja dari

aktivitasnya. Yang dapat dipergunakan mengukur kinerja adalah efisiensi atau

produktivitas yang mengevaluasi hubungan antara input dan output. Selama ini

pengukuran efisiensi di universitas yang dikenal dengan Angka Efisiensi Edukasi

(AEE). AEE hanya mempertimbangkan 2 komponen, jumlah mahasiswa dan

jumlah kelulusan. Padahal di universitas masih banyak komponen lain yang

mempengaruhi kinerjanya. Peneletian ini menggunakan pendekatan Data

Envelopment Analysis (DEA) yang bisa mengakomodasi banyak input dan output

untuk menentukan efisiensi jurusan.

Peneltian ini dilakukan melalui tiga tahap. Tahap pertama adalah

penentuan indikator performansi yang menggunakan dasar dari elemen penilaian

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Tahap kedua adalah

perhitungan nilai efisiensi teknis yang diawali dengan penyusunan persamaan

linier DEA yang kemudian diolah dengan software Lingo 9.0. Tahap

terakhir adalah menentukan target peningkatkan efisiensi atau tahap perhitungan

super efisiensi. Dalam penelitian ini, terdapat dua bentuk efisiensi yaitu efisiensi

teknis dan super efisiensi. Efisiensi teknis menunjukkan hubungan antara input

dan output dengan nilai efisiensi maksimum adalah 1. Sedangkan super efisiensi

digunakan untuk menentukan peringkat dari jurusan berdasarkan efisiensi yang

dimiliki.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa nilai efisiensi teknis untuk tahun

2008/2009 dan tahun 2009/2010 adalah 1 untuk semua jurusan. Hasil pengukuran

super efisiensi untuk tahun 2008/2009 didapatkan peringkat jurusan dari yang

paling tinggi adalah Teknik Mesin, Teknik Industri, dan Teknik Kimia. Sementara

peringkat untuk tahun 2009/2010 adalah Teknik Kimia, Teknik Industri dan

kemudian Teknik Mesin.

Kata kunci : Kinerja jurusan, Efisiensi teknis, Super efisiensi, DEA, Program

linier,

xvi + 49 halaman; 1 gambar; 18 tabel; 16 persamaan; 11 lampiran

Daftar pustaka : 13 (1993-2011)

Page 6: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRACT

Bayu Sulistyono, NIM : I 0307030. MEASUREMENT OF EFFICIENCY IN

DEPARTEMENT OF ENGINEERING FACULTY SEBELAS MARET

UNIVERSITY USING DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

METHOD. Thesis. Surakarta: Industrial Engineering Department, Faculty

of Engineering, Sebelas Maret University, July 2011.

Performance is defined as an organization ability to implement the

strategies effectively to ensure all the objective can be achieved. To find out

whether a company or organization has been running its activities properly in

achieving the objectives, performance measurement needs to be conducted.

University is an organization that requires performance measurement to determine

the performance of its activities. One of criteria which can be used to measure

performance is efficiency or productivity to evaluate the relationship between

input and output. Currently, the measure of efficiency in university is Numbers of

Education Efficiency (AEE). AEE consider only two components, number of

student and number of graduated student. While in university there are many other

components that affecting the performance. This research used Data Envelopment

Analysis (DEA) which accommodates many inputs and outputs to determine the

efficiency of department in university.

This research is conducted through three stages. The first stage is

determining the performance indicators, using the basic elements from the

assessment point of National Accreditation Agency for Higher Education (BAN-

PT). The second stage is calculation of the technical efficiency value that begins

with the preparation of the DEA linear equations which are then solved using

Lingo 9.0 software. The last stage is determining target of increasing efficiency or

calculation of the super efficiency. There are two from of efficiency in this

research, technical efficiency and super efficiency. Technical efficiency shows

the relationship between inputs and outputs with maximum efficiency value is

1, while super efficiency is used to determine the rank of departments based on

their efficiency.

The results of this research show that the efficiency values for the year of

2008/2009 and 2009/2010 is 1 for all departments. Super-efficiency measurement

results for the year of 2008/2009 from the highest departments are Mechanical

Engineering, Industrial Engineering, and Chemical Engineering. While the

ranking for the year of 2009/2010 is Chemical Engineering, Industrial

Engineering and Mechanical Engineering.

Key Word : Department performance, Technical efficiency, Super efficiency,

DEA, Linear programing

xvi + 49 pages; 1 figures; 18 tables; 16 equations; 11 appendix

Reference : 13 (1993-2011)

Page 7: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................

LEMBAR VALIDASI.........................................................................................

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH......................

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.............................

KATA PENGANTAR.........................................................................................

ABSTRAK............................................................................................................

ABSTRACT.........................................................................................................

DAFTAR ISI ……………………………………………………..………..………..

DAFTAR TABEL………………………………………………..………………...

DAFTAR GAMBAR..…………………………………………..…….…..…….

DAFTAR PERSAMAAN...................................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

viii

ix

x

xiii

xiv

xv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………... xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………..…….. I - 1

1.2 Perumusan Masalah…………………………………….….……… I - 3

1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………….... I - 3

1.4 Manfaat Penelitian………………………………………….…….… I - 4

1.5

1.6

Batasan Masalah…………………………………………………...

Asumsi……………………………………………………………..

I - 4

I - 4

1.7 Sistematika Penulisan ………………………………………….…... I - 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Efisiensi…………………………...…………………….. II - 1

2.1.1 Pengertian Efisiensi…………….………………........... II - 1

2.1.2 Metode Pengukuran Efisiensi………………………….. II - 1

2.2 Program Linier (Linear Programming)………………….……… II - 2

2.2.1 Pengertian Program Linier.………………………….... II - 2

2.2.2 Asumsi pada Model Program Linier.…………………. II - 2

Page 8: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

2.2.3 Bentuk-bentuk Model Program Linier……………….... II - 3

2.2.4 Solusi Model Program Linier…………………….……. II - 4

2.3 Data Envelopment Analysis (DEA)……...…………………….. II - 5

2.3.1 Konsep Dasar DEA…………………………………… II - 5

2.3.2 Nilai Manajerial DEA ……………………………….… II - 7

2.3.3 Keunggulan DEA ...………………………………….. II - 8

2.3.4 Keterbatasan DEA…………………………………….. II - 8

2.3.5 Model Charnes, Cooper, Rhodes (CCR)……………….. II - 9

2.3.6 Model Banker, Charnes, Cooper (BCC)………………. II - 10

2.3.7 Konsep Super Efisiensi………………………………… II - 11

2.4 Akreditasi Program Studi Sarjana……………………………..... II - 12

2.4.1 Manfaat dan tujuan Akreditasi……………………….. II - 12

2.4.2 Instrumen Akreditasi Program Studi Sarjana………… II - 13

2.5 Profil Fakultas Teknik…………..……………….………………. II - 13

2.5.1 Angka Efisiensi Edukasi Fakultas Teknik…………….. II - 14

2.6 Penelitian Terdahulu……………………………………………… II - 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Penelitian.……………………………...………... III - 1

3.2 Tahap Pendahuluan.…………………………….........………... III - 2

3.2.1 Latar Belakang Masalah……………..……………….. III - 2

3.2.2 Perumusan Masalah…………………………………... III - 3

3.2.3 Penentuan Tujuan Penelitian……………................... III - 3

3.2.4 Studi Literatur………………………………………... III - 3

3.3 Tahap Identifikasi Indikator Performansi…….......................... III - 3

3.3.1 Identifikasi Elemen Penilaian Borang Akreditasi........ III - 3

3.3.2 Identifikasi Indikator Performansi....……………….... III - 4

3.3.3 Penentuan Input Sistem………………………………. III - 4

3.4 Tahap Perhitungan Efisiensi…………….................................. III - 4

3.4.1 Penentuan Persamaan Linier Model DEA…………..... III - 4

3.4.2 Perhitungan Nilai Technical Efficiency (TE)…………. III - 5

3.4.3 Penentuan Target Peningkatan Efisiensi……………… III - 5

Page 9: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

3.4.4 Perhitungan Nilai Super Efisiensi…………………..… III - 5

3.5 Tahap Analisis dan Interpretasi Hasil........................................ III - 5

3.6 Tahap Kesimpulan dan Saran.................................................... III - 6

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Identifikasi Indikator Performansi…………………………...… IV - 1

4.1.1 Identifikasi Elemen Penilaian Borang Akreditasi........ IV - 1

4.1.2 Identifikasi Indikator Performansi....……………….... IV - 3

4.1.3 Penentuan Input Sistem………………………………. IV - 5

4.1.4 Data Input dan Output………………………………... IV - 6

4.2 Perhitungan Efisiensi………………......................................... IV - 10

4.2.1 Penentuan Persamaan Linier DEA…………………. IV - 10

4.2.1.1 Penentuan Fungsi Tujuan……..…………… IV - 10

4.2.1.2 Penentuan Fungsi Batasan…………………. IV - 11

4.2.2 Perhitungan Nilai Efisiensi Teknis…………………… IV - 13

4.2.3 Perhitungan Super Efisiensi………………………….. IV - 14

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

5.1 Analisis Efisiensi Relatif Jurusan……....…………………....... V - 1

5.1.1 Analisis Efisiensi Relatif Jurusan Teknik Industri....... V - 1

5.1.2 Analisis Efisiensi Relatif Jurusan Teknik Mesin......... V - 2

5.1.3 Analisis Efisiensi Relatif Jurusan Teknik Kimia......... V - 2

5.1.4 Analisis Efisiensi Relatif Seluruh DMU Tahun

2008/2009……………………………………………

V - 3

5.1.5 Analisis Efisiensi Relatif Seluruh DMU Tahun

2009/2010……………………………………………

V - 4

5.2 Analisis Super Efisiensi………………………………………. V - 5

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan………………………………………………..…………. VI - 1

6.2 Saran……………………………………………………………… VI - 1

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Tabel 4.5

Tabel 4.6

Tabel 4.7

Tabel 4.8

Tabel 4.9

Tabel 4.10

Tabel 4.11

Tabel 4.12

Tabel 4.13

Tabel 4.14

Tabel 4.15

Tabel 4.16

Tabel 4.17

Tabel 4.18

Angka Efisiensi Edukasi..............................................................

Elemen Penilaian…………………………….............................

Output Sistem..............................................................................

Input Sistem……………….........................................................

Output Lama Studi Tahun Ajaran 2008/2009.............................

Output Lama Studi Tahun Ajaran 2009/2010..............................

Data Output Tahun Ajaran 2008/2009........................................

Data Output Tahun Ajaran 2009/2010........................................

Data input jumlah dosen tahun ajaran 2008/2009.......................

Data input jumlah dosen tahun ajaran 2009/2010.......................

Jumlah Mahasiswa dan SPP Semester Gasal 2008/2009.............

Jumlah Dana SPP Semester Gasal 2008/2009………….............

Data input jumlah ruang kelas tahun ajaran 2008/2009………...

Data input jumlah ruang kelas tahun ajaran 2009/2010………...

Data input tahun ajaran 2008/2009…………………………......

Data input tahun ajaran 2009/2010…………………………......

Nilai efisiensi teknis tahun ajaran 2008/2009…………………..

Nilai efisiensi teknis tahun ajaran 2009/2010…………………..

Nilai super efisiensi tahun ajaran 2008/2009 dan 2009/2010…..

Hal

II - 14

IV - 2

IV - 5

IV - 6

IV - 7

IV - 7

IV - 7

IV - 8

IV - 8

IV - 8

IV - 9

IV - 9

IV - 9

IV - 9

IV - 10

IV - 10

IV - 14

I IV - 14

IV - 18

Page 11: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1

Diagram Alir Metodologi Penelitian...................................

Hal

III - 1

Page 12: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR PERSAMAAN

Persamaan 2.1

Persamaan 2.2

Persamaan 2.3

Persamaan 2.4

Persamaan 2.5

Persamaan 2.6

Persamaan 2.7

Persamaan 2.8

Persamaan 2.9

Persamaan 2.10

Persamaan 2.11

Persamaan 2.12

Persamaan 4.1

Persamaan 4.2

Persamaan 4.3

Persamaan 4.4

Fungsi Tujuan DEA Model CCR .....................................

Konstrain Efisiensi DEA Model CCR..............................

Konstrain Bobot Input dan Output DEA Model CCR......

Jumlah Input Model DEA CCR........................................

Bentuk Linier Fungsi Tujuan DEA Model CCR..............

Bentuk Linier Konstrain Efisiensi DEA Model CCR.......

Bentuk Linier Konstrain Jumlah Input DEA Model

CCR...................................................................................

Konstrain Bobot Input dan Output DEA Model CCR......

Konstrain Convexity DEA Model BCC............................

Fungsi Tujuan DEA Model BCC .....................................

Konstrain Efisiensi DEA Model BCC..............................

Konstrain Convexity DEA Model BCC............................

Fungsi Tujuan ..................................................................

Fungsi Pembatas Efisiensi DMU .....................................

Fungsi Pembatas Jumlah Input ........................................

Fungsi Pembatas Bobot Input dan Output........................

Hal

II - 9

II - 9

II - 9

II - 10

II - 10

II - 10

II - 10

II - 10

II - 10

II - 11

II - 11

II - 11

IV -10

IV -11

IV -11

IV -11

Page 13: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Lampiran 9

Lampiran 10

Lampiran 11

Elemen Penilaian dan Deskriptor Borang Akreditasi......

Mapping input dan output sistem......................................

Dana Operasional...............................................................

Persamaan Linier DEA untuk DMU Teknik Mesin dan

Teknik Kimia Tahun 2008/2009.....................................

Persamaan Linier DEA untuk Semua DMU Tahun

2009/2010..........................................................................

Hasil LINGO untuk Semua DMU Tahun 2008/2009.....

Hasil LINGO untuk Semua DMU Tahun 2009/2010.....

Persamaan Super Efisiensi DEA untuk Tahun

2008/2009............................................................................

Persamaan Super Efisiensi DEA untuk Tahun

2009/2010............................................................................

Hasil LINGO Super Efisiensi untuk Semua DMU Tahun

2008/2009............................................................................

Hasil LINGO Super Efisiensi untuk Semua DMU Tahun

2009/2010............................................................................

Hal

L - 1

L - 4

L - 5

L - 6

L - 9

L - 11

L - 14

L - 17

L - 19

L - 21

L - 24

Page 14: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan beberapa hal pokok mengenai penelitian ini, yaitu

latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan

masalah, dan sistematika penulisan.

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam suatu organisasi, kinerja merupakan kemampuan yang dimiliki

dalam menerapkan strategi secara efektif untuk memastikan semua tujuan yang

ingin dicapai dapat diwujudkan. Untuk mengetahui apakah suatu perusahaan atau

organisasi sudah menjalankan aktivitasnya dengan benar dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan, perlu dilakukan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja

merupakan suatu proses evaluasi terhadap kumpulan indikator kinerja yang

merupakan informasi yang penting dan berguna bagi organisasi (Hidayati, 2003).

Dengan diketahuinya nilai kinerja, suatu organisasi dapat mengetahui bagaimana

kinerja mereka jika dibandingkan dengan target sehingga dapat melakukan

perbaikan.

Universitas adalah salah satu organisasi yang memerlukan pengukuran

kinerja untuk mengetahui sejauh mana kinerja dari aktivitas yang ada di

dalamnya. Salah satu kriteria ukuran kinerja adalah efisiensi atau produktivitas

yang mengevaluasi hubungan antara input dan output (Fathi, dkk, 2005).

Penggunaan efisiensi dalam pengukuran kinerja di universitas telah banyak

dilakukan salah satunya adalah dilakukan oleh Anna (2007), dalam pengukuran

efisiensi program studi di Universitas Trunojoyo.

Pengukuran efisiensi bagi universitas sangat penting untuk dilakukan,

untuk mengetahui sejauh mana penggunaan input untuk menghasilkan output,

atau dengan kata lain apakah kuantitas output yang dihasilkan sesuai dengan input

yang dipergunakan. Selain itu universitas juga dapat mengetahui input mana saja

yang tidak digunakan secara efisien sehingga bisa dilakukan perbaikan pada

input-input tersebut, juga dapat diketahui output-output yang harus ditingkatkan

dengan input yang telah tersedia.

Page 15: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-2

Sebagai universitas negeri dengan sumber daya yang terbatas, pengukuran

efisiensi di Universitas Sebelas Maret (UNS) sangat diperlukan. Hal ini dilakukan

untuk mengetahui seberapa jauh penggunaan input dalam menghasilkan output,

sehingga pihak universitas dapat mengetahui aspek-aspek yang harus

diprioritaskan untuk diperbaiki. Dengan melakukan pengukuran efisiensi

diharapkan kinerja UNS akan lebih baik dan dapat bersaing dengan universitas-

universitas lain.

Selama ini ukuran efisiensi pada Perguruan Tinggi dinyatakan sebagai

perbandingan antara jumlah lulusan dengan jumlah mahasiswa, yang lebih dikenal

dengan Angka Efisiensi Edukasi (AEE). AEE pada jurusan di Fakultas Teknik

pada tahun ajaran 2008/2009 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya

kecuali jurusan Arsitektur. Penggunaan AEE untuk mengukur efisiensi program

studi masih kurang efektif, karena hanya menggunakan dua elemen dalam

perhitungannnya. Padahal pada Perguruan Tinggi banyak komponen-komponen

lain yang menentukan produktivitas Perguruan Tinggi. Oleh karena itu diperlukan

pendekatan lain dalam pengukuran produktivitas dan efisiensi yang

mempertimbangkan keseluruhan komponen Perguruan Tinggi.

Kinerja Perguruan Tinggi dipengaruhi oleh kinerja dari jurusan-jurusan

yang ada di dalamnya. Dengan diketahuinya efisiensi dari suatu jurusan maka

dapat diketahui tindakan yang harus dilakukan selanjutnya terhadap jurusan yang

belum efisien. Sehingga dapat meningkatkan kinerja dari Universitas Sebelas

Maret. Salah satu metode yang bisa digunakan untuk mengukur efisiensi adalah

Data Envelopment Analysis (DEA).

Penelitian yang mengkaji mengenai pengukuran efisiensi Perguruan

Tinggi dengan menggunakan DEA telah banyak dilakukan diantaranya, Anna

(2007) menerapkan DEA untuk mengukur efisiensi dan produktivitas program

studi di Universitas Trunojoyo dengan menggunakan pendekatan (Cobstan Return

to Scale) CRS. Output yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah rata-rata

IPK, rasio lulusan/mahasiswa, rasio lama studi harapan/aktual, rasio jumlah

penelitian/dosen, rasio jumlah pengabdian/dosen. Input yang digunakan adalah

rasio dosen S1/dosen (S2+S3), rasio mata kuliah/dosen, rasio mahasiswa/dosen

dan rasio jumlah mahasiswa/laboratorium. Dari enam Decision Making Unit

Page 16: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-3

(DMU) yang dievaluasi didapatkan dua DMU yang tidak efisien pada tahun 2006

dan satu DMU pada tahun 2007. Tahapan yang digunakan pada penelitian ini

mengacu pada penelitian tersebut dan disempurnakan dengan penambahan super

efisiensi yaitu dengan menghilangkan satu konstrain pada DEA.

DEA merupakan sebuah pendekatan non parametrik yang berbasis

program linier untuk mengukur kinerja efisiensi dari beberapa Decision Making

Unit (DMU) (Ramanathan, 2003). DEA bekerja dengan langkah identifikasi input

yang dibutuhkan serta output yang dihasilkan oleh sebuah DMU tanpa harus

mengidentifikasi terlebih dahulu hubungan antara input dan output DMU tersebut.

DMU adalah unit organisasi yang dievaluasi input dan outputnya untuk

mendapatkan nilai efisiensi relatif. DMU pada pengukuran efisiensi di universitas

dapat berupa fakultas, jurusan maupun program studi, pada penelitian ini DMU

yang diukur adalah jurusan. DEA mempunyai dua model utama yaitu CCR

(Charnes, Cooper, Rhodes) dan BCC (Banker, Charnes, Cooper). Perbedaan

antara kedua model ini terletak pada hubungan antara input dan output. Pada

model CCR setiap pertambahan satu unit input akan menyebabkan output

bertambah satu unit juga atau dikenal dengan Constan Return to Scale (CRS).

Sedangkan pada model BCC pertambahan satu unit input akan menyebabkan

output bertambah lebih besar atau lebih kecil dari satu atau disebut dengan

Variable Return to Scale (VRS).

Pemilihan DEA pada penelitian ini dikarenakan metode ini dapat

digunakan untuk menganalisis efisiensi dengan mempertimbangkan beberapa

input dan output yang dihasilkan. Pada metode ini input dan output yang

dibandingkan tidak harus mempunyai satuan yang sama. Jadi sesuai untuk

mengukur efisiensi jurusan yang harus mempertimbangkan banyak komponen

dengan satuan yang berbeda-beda.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah yang dapat ditarik dari latar belakang diatas adalah

bagaimana mengukur efisiensi Jurusan di Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis dan kemudian

menentukan target peningkatan untuk jurusan yang tidak efisien?

Page 17: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-4

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengukur efisiensi Jurusan di Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis.

2. Menentukan target peningkatan efisiensi untuk jurusan yang tidak efisien.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah universitas dapat

menentukan jurusan (DMU) mana saja yang harus diprioritaskan untuk diperbaki

atau ditingkatkan efisiensinya, maupun jurusan (DMU) yang digunakan sebagai

acuan untuk perbaikan unit yang tidak efisien.

1.5 BATASAN MASALAH

Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian hanya dilakukan pada jurusan Teknik Industri, Teknik Kimia dan

Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret.

2. Data yang diambil adalah data tahun ajaran 2008/2009 dan 2009/2010.

3. Pendekatan DEA yang digunakan adalah model Charnes Cooper Rhodes

(CCR)/Constant Return to Scale.

1.6 ASUMSI

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lama studi untuk

kelulusan tepat waktu adalah maksimal 5 tahun.

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan dibuat agar dapat memudahkan pembahasan

penyelesaian masalah dalam penelitian ini. Penjelasan mengenai sistematika

penulisan, sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan berbagai hal mengenai latar belakang

penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, batasan masalah, asumsi-asumsi dan sistematika

penulisan.

Page 18: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-5

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan teori-teori yang akan dipakai untuk

mendukung penelitian antara lain definisi efisiensi, program linier

dan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Tinjauan pustaka

diambil dari berbagai sumber yang berkaitan langsung dengan

permasalahan yang dibahas dalam penelitian.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tahapan yang dilalui dalam penyelesaian masalah

secara umum yang berupa gambaran terstruktur dalam bentuk

flowchart sesuai dengan permasalahan yang ada mulai dari studi

pendahuluan, pengumpulan data sampai dengan pengolahan data

dan analisis.

BAB IV : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisi data-data yang diperlukan dan dikumpulkan untuk

menyelesaikan masalah seperti input dan output dari jurusan,

kemudian dilakukan pengolahan data secara bertahap.

BAB V : ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Bab ini memuat uraian analisis dan interpretasi dari hasil

pengukuran efisiensi jurusan yang telah dilakukan.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan target pencapaian dari tujuan penelitian dan

kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan masalah. Bab ini juga

menguraikan saran dan masukan bagi kelanjutan penelitian.

Page 19: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian ini akan diuraikan teori-teori yang digunakan dalam pencapaian

tujuan penelitian ini. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

konsep efisiensi, dan metode Data Envelopment Analysis.

2.1 KONSEP EFISIENSI

2.1.1 Pengertian Efisiensi

Menurut Ramanathan (2003), efisiensi adalah rasio antara output yang

dihasilkan dan input yang digunakan. Suatu perencanaan produksi dapat disebut

efisien apabila menghasilkan lebih banyak output dengan sejumlah input yang

sama atau sebaliknya menurunkan penggunaan input untuk menghasilkan tingkat

output yang sama. Kedua pendekatan tersebut, dalam pendekatan pareto optimum

dikenal sebagai dual programming, yaitu dua pendekatan dengan tujuan yang

sama, yaitu peningkatan efisiensi.

2.1.2 Metode Pengukuran Efisiensi

Beberapa metode yang bisa dipergunakan dalam pengukuran efisiensi

adalah sebagai berikut:

1. Data Envelopment Anlysis (DEA)

Metode ini termasuk dalam pendekatan non-parametrik dengan menggunakan

teknik linear programming yang mengasumsikan bahwa tidak ada random

error. Pendekatan ini digunakan untuk menghitung efisiensi teknis.

Perusahaan yang efisien adalah perusahaan yang memproduksi setiap output

(dengan input tertentu) sebesar atau lebih besar dari perusahaan lainnya, atau

perusahaan yang menggunakan setiap input sekecil atau lebih kecil jika

dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Masing-masing perusahaan yang

dibandingkan disebut dengan Decision Making Unit (DMU).

2. Free Disposal Hull (FDH)

Merupakan teknik non-parametrik, teknik ini dapat dianggap sebagai

generalisasi dari DEA dengan model variable return to scale. Model ini tidak

mensyaratkan estimasi frontier yang berbentuk cembung (convex).

Page 20: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-2

3. Stochastic Frontier Approach (SFA)

Merupakan metode ekonometrik yang mengasumsikan efisiensi mengikuti

distribusi asimetrik, biasanya setengah normal (half normal), sementara

random error diasumsikan mengikuti distribusi standar asimetrik.

4. Thick Frontier Approach (TFA)

Metode ini dikembangkan oleh Berger dan Humprey (1991) yang

membandingkan rata-rata efisiensi dari kelompok perusahaan bukan

membandingkan frontier.

5. Distribution Free Approch (DFA)

Metode ini menggunakan residual rata-rata dari fungsi biaya yang diestimasi

dengan panel data untuk membangun suatu ukuran cost frontier efficiency.

Metode ini tidak memaksakan suatu bentuk spesifik pada distribusi efisiensi

namun mengasumsikan bahwa terdapat core efficiency atau efisiensi rata-rata

untuk setiap perusahaan yang besarnya konstan dari waktu ke waktu.

2.2 PROGRAM LINIER (LINEAR PROGRAMMING)

2.2.1 Pengertian Program Linier

Program linier merupakan salah satu alat yang digunakan untuk

memecahkan permasalahan optimasi. Kata linier berarti seluruh fungsi matematis

(fungsi tujuan dan fungsi pembatas) dalam model ini harus merupakan fungsi

linier. Sedangkan kata programming tidak merujuk pada pemrogaman komputer,

tetapi merupakan sinonim dari planning. Dengan begitu program linier

menyangkut perencanaan (planning) aktivitas untuk memperoleh hasil yang

optimal (Hillier dan Lieberman, 2001). Teknik ini dapat digunakan untuk

memecahkan permasalahan di berbagai bidang, seperti masalah-masalah

agrikultur, industri, transportasi, ekonomi, dan ilmu pengetahuan sosial.

2.2.2 Asumsi pada Model Program Linier

Menurut Hillier dan Lieberman (2001), sebuah model program linier harus

memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut:

1. Proportionality

Asumsi proportionality merupakan asumsi yang berlaku untuk fungsi tujuan dan

pembatas pada model program linier. Asumsi ini mengharuskan kontribusi dari

setiap aktivitas pada nilai dan fungsi tujuan (Z) proporsional terhadap tingkat dari

Page 21: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-3

aktivitas tersebut (xj). Pada fungsi tujuan, asumsi proportionality ini dapat

dinyatakan dalam bentuk cjxj. Sama halnya dengan fungsi tujuan, kontribusi dari

setiap aktivitas pada ruas kiri dari setiap pembatas adalah proporsional terhadap

nilai dari aktivitas tersebut. Pada fungsi pembatas, asumsi ini dinyatakan sebagai

aijxj.

2. Additivity

Asumsi additivity merupakan asumsi yang mencegah adanya perkalian antara dua

atau lebih aktivitas atau variabel keputusan. Pada asumsi additivity, sebuah fungsi

dalam model program linier harus merupakan jumlah dari kontribusi individual

setiap aktivitas. Sebagai contoh, suatu fungsi tujuan yang dinyatakan dalam

bentuk persamaan Z = 3x1 + 5x2 + 1x3 bukanlah model program linier karena telah

melanggar asumsi additivity.

3. Divisibility

Asumsi divisibility merupakan asumsi yang mengatur nilai dari variabel

keputusan. Pada asumsi divisibility ini, setiap variabel keputusan dalam sebuah

model program linier harus dapat memiliki nilai apapun, termasuk nilai-nilai

bukan bilangan bulat (non integer values), yang memenuhi pembatas-pembatas

yang ada.

4. Certainty

Asumsi certainty berlaku untuk setiap parameter yang terdapat pada sebuah model

program linier. Asumsi ini mengharuskan setiap parameter dalam sebuah model

program linier dapat diasumsikan sebagai sebuah nilai konstan yang diketahui.

2.2.3 Bentuk-Bentuk Model Program Linier

Menurut Taha (2003), sebuah model program linier memiliki tiga

komponen utama, yaitu:

1. Variabel keputusan (decision variables)

Variabel keputusan merupakan aspek yang dapat dikendalikan dalam sebuah

model. Nilai dari variabel-variabel keputusan merupakan alternatif-alternatif

pengambilan keputusan untuk memecahkaan masalah.

Page 22: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-4

2. Fungsi tujuan (objective function)

Fungsi tujuan merupakan fungsi dari variabel-variabel keputusan. Dalam

sebuah model matematis, fungsi tujuan menyatakan ukuran atau kriteria

performansi yang digunakan.

3. Pembatas

Pembatas merupakan fungsi yang membatasi rentang nilai dari variabel

keputusan. Pada umumnya, model program linier memiliki bentuk sebagai

berikut (Hilier dan Lieberman, 2001):

Fungsi tujuan:

Maksimasi atau Minimasi

Z = C1x1 + C2x2+ …+Cnxn

Kendala :

a11x1+a12x2+ …+a1nxn (≤,=,≥) b1

a21x1+a22x2+ …+a2nxn (≤,=,≥) b2

:

:

a1mx1+am2x2+ …+amnxn (≤,=,≥) bm

dan x1,x2,…,xn ≥ 0

Dimana:

Z = nilai fungsi tujuan yang dimaksimumkan atau diminimumkan

n = macam batasan sumber daya atau fasilitas yang ada

m = macam aktivitas yang menggunakan sumber daya atau fasilitas

xi = variabel keputusan

bi = nilai maksimal sumber daya untuk dialokasikan ke aktivitas

Ci = besarnya kenaikan nilai Z setiap ada kenaikan satu satuan nilai

2.2.4 Solusi Model Program Linier

Solusi dari model program linier merupakan kumpulan nilai dari variabel

keputusan (Hillier dan Lieberman, 2001). Dalam sebuah model matematis, suatu

solusi dikatakan layak jika dapat memenuhi seluruh pembatas dalam model

tersebut. Sebaliknya, suatu solusi dikatakan tidak layak jika terdapat sedikitnya

satu pembatas yang tidak terpenuhi. Suatu solusi optimal adalah solusi layak yang

memiliki nilai fungsi tujuan yang paling diinginkan. Nilai fungsi tujuan yang

Page 23: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-5

paling diinginkan adalah nilai terbesar untuk fungsi tujuan maksimasi dan nilai

terkecil untuk fungsi minimasi.

Penentuan solusi dari sebuah program linier dapat dilakukan dengan

menggunakan beberapa cara seperti menggunakan metode grafik, metode

simpleks, maupun perhitungan dengan menggunakan perangkat lunak.

Penggunaan perangkat lunak (software) pada umumnya dipilih untuk memperoleh

solusi dari model-model yang berukuran besar. Perangkat lunak yang dapat

digunakan untuk memperoleh solusi dari model program linier antara lain adalah

TORA, Excel Solver, LINDO, dan Warwick DEA (WinDEA). Pada penelitian ini

digunakan perangkat lunak Lindo untuk menguji coba model yang dikembangkan

dan mengetahui nilai pengukuran efisiensi.

2.3 DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

Data Envelopment Analysis (DEA) merupakan sebuah pendekatan non-

parametrik yang pada dasarnya merupakan teknik berbasis linear programming.

DEA bekerja dengan langkah mengidentifikasikan unit-unit yang akan dievaluasi,

input serta output unit tersebut. Kemudian membentuk efficiency frontier atas set

data yang tersedia dan menghitung nilai produktivitas dari unit-unit yang tidak

termasuk dalam efficiency frontier serta mengidentifikasi unit mana yang tidak

menggunakan input secara efisien relatif terhadap unit berkinerja terbaik dari set

data yang dianalisis.

Produktivitas yang dimaksud adalah sejumlah penghematan input yang

bisa dilakukan pada unit yang dievaluasi tanpa harus mengurangi level output

yang bisa dihasilkannya atau dari penambahan output yang dimungkinkan tanpa

perlu ada penambahan input. Produktivitas yang diukur bersifat komparatif atau

relatif karena hanya membandingkan antar unit pengukuran dari 1 set data dan

waktu sama (Purwantoro, 2003).

2.3.1 Konsep Dasar DEA

Data Envelopment Analysis (DEA) adalah pengembangan program linier

yang didasarkan pada teknik pengukuran kinerja relatif dari sekelompok unit input

dan output. DEA dapat mengatasi keterbatasan yang dimiliki analisis rasio parsial

maupun regresi berganda. DEA merupakan prosedur yang dirancang secara

Page 24: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-6

khusus untuk mengukur efisiensi relatif suatu Decision Making Unit (DMU) yang

menggunakan banyak input maupun output.

Dalam DEA efisiensi relatif DMU didefinisikan sebagai rasio dari total

output tertimbang dibagi total input tertimbangnya. Inti dari DEA adalah

menentukan bobot yang memiliki sifat:

a. Tidak bernilai negatif

b. Bersifat Universal

Metode DEA memiliki asumsi bahwa setiap DMU akan memilih bobot

yang memaksimumkan rasio efisiensinya. Karena setiap DMU menggunakan

kombinasi input yang berbeda untuk menghasilkan output yang berbeda pula,

maka setiap DMU akan memilih seperangkat bobot yang mencerminkan

keragaman tersebut (Siagian, 2002).

DEA merupakan prosedur yang dirancang secara khusus untuk mengukur

efisiensi relatif suatu DMU yang menggunakan banyak input dan banyak output,

dimana penggabungan input dan output tersebut tidak mungkin dilakukan.

Efisiensi relatif suatu DMU adalah efisiensi suatu DMU dibandingkan dengan

DMU lain dalam sampel yang menggunakan jenis input dan output yang sama.

Setiap unit dalam sampel dianggap memiliki tingkat efisiensi yang tidak negatif,

dan nilainya antara 0 hingga 1 (100 %). Suatu DMU dikatakan efisien secara

relatif apabila nilainya sama dengan 1 (nilai efisiensi 100 %). Sedangkan bila

nilainya kurang dari 1, maka DMU bersangkutan dianggap tidak efisien secara

relatif.

Menurut Purwantoro (2003), DEA adalah suatu metodologi yang

digunakan untuk mengevaluasi produktivitas dari suatu unit pengambilan

keputusan (unit kerja) yang bertanggung jawab menggunakan sejumlah input

untuk memperoleh suatu output yang ditargetkan. DEA merupakan model

pemrograman fraksional yang bisa mencakup banyak output dan input tanpa perlu

menentukan bobot untuk tiap variabel sebelumnya, tanpa perlu penjelasan

eksplisit mengenai hubungan fungsional antara input dan output (tidak seperti

regresi). DEA menghitung ukuran produktivitas secara skalar dan menentukan

level input & output yang efisien untuk unit yang dievaluasi dalam satu kelompok

Page 25: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-7

observasi relatif kepada DMU dengan kinerja terbaik dalam kelompok observasi

tersebut.

Beberapa isu penting yang harus diperhatikan dalam penggunaan DEA

adalah sebagai berikut:

a. Positivity: DEA menuntut semua variabel input & output bernilai positif

(>0).

b. Isotonicity: variabel input dan output harus punya hubungan isotonicity

yang berarti untuk setiap kenaikan pada variabel input apapun harus

menghasilkan kenaikan setidaknya satu variabel output dan tidak ada

variabel output yang mengalami penurunan.

c. Jumlah DMU: dibutuhkan setidaknya 3 DMU untuk setiap variabel input

dan output yang digunakan dalam model untuk memastikan adanya

degrees of freedom.

d. Window analysis: perlu dilakukan jika terjadi pemecahan data DMU

(tahunan menjadi triwulan misalnya) yang biasanya dilakukan untuk

memenuhi syarat jumlah DMU. Analisis ini dilakukan untuk menjamin

stabilitas nilai produktivitas dari DMU yang bersifat time dependent.

e. Penentuan bobot: walaupun DEA menentukan bobot yang seringan

mungkin untuk setiap unit relatif terhadap unit yang lain dalam 1 set data,

terkadang dalam praktek manajemen dapat menentukan bobot sebelumnya.

f. Homogenity: DEA menuntut seluruh DMU yang dievaluasi memiliki

variabel input dan output yang sama jenisnya.

2.3.2 Nilai manajerial DEA

DEA memiliki beberapa nilai manajerial sebagai berikut (Makmun, 2002):

1. DEA menghasilkan efisiensi untuk setiap DMU relatif terhadap DMU

yang lain dalam sampel. Angka efisiensi ini memungkinkan seorang analis

untuk mengenali DMU yang paling membutuhkan perhatian dan

merencanakan tindakan perbaikan bagi DMU yang tidak/kurang efisien.

2. Jika suatu DMU kurang efisien (efisiensi < 100%), DEA menunjukkan

sejumlah DMU yang memiliki efisiensi sempurna (efficiency reference set,

efisiensi = 100%) dan seperangkat angka pengganda (multipliers) yang

dapat digunakan oleh manajer untuk menyusun strategi perbaikan.

Page 26: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-8

Informasi tersebut memungkinkan seorang analis membuat DMU hipotetis

yang menggunakan input yang lebih sedikit dan menghasilkan output

paling tidak sama atau lebih banyak dibandingkan yang tidak efisien,

sehingga DMU hipotetis tersebut akan memiliki efisiensi yang sempurna

jika menggunakan bobot input dan bobot output dari DMU yang tidak

efisien.

Pendekatan tersebut memberi arah strategi bagi manajer untuk

meningkatkan efisiensi suatu DMU yang tidak efisien melalui pengenalan

terhadap input yang terlalu banyak digunakan serta output yang

produksinya terlalu rendah. Sehinggga seorang manajer tidak hanya

mengetahui DMU yang tidak efisien, tetapi ia juga mengetahui berapa

tingkat input dan output yang harus disesuaikan agar dapat memiliki

efisiensi yang tinggi.

3. DEA menyediakan matrik efisiensi silang. Efisiensi silang DMU A

terhadap DMU B merupakan rasio dari output tertimbang dibagi input

tertimbang yang dihitung dengan menggunakan tingkat input dan output

DMU A dan bobot input dan output B. Analisis efisiensi silang dapat

membantu seorang manajer untuk mengenali DMU yang efisien tetapi

menggunakan kombinasi input dan menghasilkan kombinasi output yang

sangat berbeda dengan DMU yang lain. DMU tersebut sering disebut

sebagai maverick (menyimpang, unik).

2.3.3 Keunggulan DEA

Jadi secara singkat berbagai keunggulan metode DEA adalah (Purwantoro, 2003):

1. Bisa menangani banyak input dan output.

2. Tidak butuh asumsi hubungan fungsional antara variabel input dan output.

3. DMU dibandingkann secara langsung dengan sesamanya.

4. Input dan output dapat memiliki satuan yang berbeda.

2.3.4 Keterbatasan DEA

Selain memiliki beberapa keunggulan yang telah dikemukakan DEA

memiliki beberapa keterbatasan, yaitu (Purwantoro, 2003):

1. Bersifat sample specific artinya mensyaratkan semua input dan output

harus spesifik dan dapat diukur.

Page 27: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-9

2. Merupakan extreme point technique, kesalahan dalam pengukuran akan

berakibat fatal.

3. Hanya mengukur produktivitas relatif dari DMU bukan produktivitas

absolut.

4. Uji hipotesis secara statistik atas hasil DEA sulit dilakukan.

5. Menggunakan perumusan linear programming terpisah untuk setiap

DMU, perhitungan secara manual sulit dilakukan apalagi untuk masalah

berskala besar.

2.3.5 Model Charnes, Cooper, Rhodes (CCR)

Pertama kalinya model CCR ditemukan oleh Charnes, Cooper dan Rhodes

pada tahun 1978. Pada model ini diperkenalkan suatu ukuran efisiensi untuk

masing-masing decision making unit (DMU) yang merupakan rasio maksimum

antara output yang terbobot dengan input yang terbobot. Masing-masing nilai

bobot yang digunakan dalam rasio tersebut ditentukan dengan batasan bahwa

rasio yang sama untuk tiap DMU harus memiliki nilai yang kurang dari atau sama

dengan satu. Dengan demikian akan mereduksi multiple inputs dan multiple

outputs ke dalam satu “virtual” input dan “virtual” output tanpa membutuhkan

penentuan awal nilai bobot. Oleh karena itu ukuran efisiensi merupakan suatu

fungsi nilai bobot dari kombinasi virtual input dan virtual output. Ukuran efisiensi

DMU dapat dihitung dengan menyelesaikan permasalahan programming

matematika berikut ini:

…………………………………………… (2 )

Subject to

≤ , j = , 2, , ,n ……………………………… (2 2)

ur ≥ 0, r = 1, 2, ..., s; vi ≥ 0, i = 1, 2, ..., m..................... (2.3)

dengan xij adalah nilai input yang diamati dengan tipe ke-i dari DMU ke-j dan xij

> 0 untuk i = 1, 2, 3, …, m dan j = 1, 2, …, n Demikian juga dengan yrj adalah

nilai output yang diamati dengan tipe ke-i dari DMU ke-j dan yrj > 0 untuk i = 1,

2, …, m dan j = 1, 2, …,n

Page 28: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-10

Variabel ur dan vi adalah nilai bobot untuk menentukan permasalahan

programming diatas. Namun permasalahan ini memiliki solusi yang tidak terbatas

karena jika (u* dan v*) adalah optimal, maka untuk tiap α > 0, (αu* dan αv*)

juga optimal. Dengan mengikuti transformasi Charnes-Cooper, maka solusi yang

kita dapat pilih adalah solusi (u,v) yang representative dengan kondisi:

sehingga diperoleh linear programming yang ekuivalen dengan permasalahan

linear fractional programming. Pembagi dalam ukuran efisiensi di atas dibuat

sama dengan satu dan permasalahan linear yang telah ditranformasikan dapat

ditulis dengan:

Subject to

(2.6)

(2.7)

vr ≥ 0, r = 1, 2, ... ,s ; ui ≥ 0, i = , 2,... ,m .....................(2.8)

Dimana :

Z0 = Efisiensi dari decision making unit (DMU).

ui = Bobot input i.

xij = Jumlah input i yang dihasilkan oleh DMU ke j.

vr = Bobot output r.

yrj = Jumlah output r yang dihasilkan oleh DMU ke j.

Permasalahan linear programming di atas sering disebut juga model CCR dengan

input-output oriented. Maksimalisasi dilakukan dengan memilih “virtual” multiple

(yaitu nilai-nilai bobot) u dan v yang menghasilkan laju terbesar “virtual” output

per “virtual” input

2.3.6 Model Banker, Charnes, Cooper (BCC)

Model ini digunakan jika kita berasumsi bahwa perbandingan terhadap

input maupun output suatu perusahaan akan mempengaruhi produktivitas yang

mungkin dicapai, yaitu VRS (Variable Return to Scale) (Hidayati, 2005). Agar

variable return terskala, maka perlu ditambahkan kondisi convexity bagi nilai-

nilai bobot λ, yaitu dengan memasukan dalam model di atas batasan berikut:

Page 29: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-11

Hasil model DEA yang memberikan variabel return terskala disebut model BCC,

Banker Charmes dan Cooper (1984). Formulasi model sebagai berikut:

Minimasi W0 = w0.........................................................................(2.10)

Subject to

;

Berdasarkan rumus di atas, wo adalah suatu nilai yang jika dikalikan

dengan input v, maka akan menghasilkan nilai maksimum pengurangan input

untuk menghasilkan nilai output yang sama. Sedangkan merupakan suatu

variabel yang memfokuskan seberapa besar kemungkinan untuk membuat suatu

DMU baru (virtual DMU) dari DMU yang sedang dihitung produktivitas

relatifnya sebagai kombinasi dari DMU yang lainnya. Dalam hal ini, selain

menetapkan garis frontir efisien metode DEA juga menetapkan suatu target sesuai

dengan garis frontir efisien (efficient frontier) untuk setiap DMU yang inefficient

serta menetapkan satu atau beberapa unit yang dapat digunakan sebagai acuan

untuk unit yang inefficient yang dalam hal ini disebut sebagai peer unit.

2.3.7 Konsep Super Efisiensi

Konsep super-efisiensi merupakan perluasan dari metode DEA, yang

pertama kali diusulkan oleh Andersen dan Petersen (1993), dan penggunaannya

sangat didukung karena kesederhanaan dan manfaatnya. Dengan menggunakan

konsep ini dimungkinkan untuk merangking semua unit, bahkan unit-unit yang

efisien. Dalam DEA baku unit-unit yang efisien dinilai sama dengan 1 atau 100%.

Ide dari konsep Super Efisiensi adalah membiarkan nilai efisiensi dari

DMU yang diamati lebih besar dari 1 atau 100%. Dalam perhitungannya konsep

Super Efisiensi diterapakan pada model matematis DEA-CCR. Hal ini diperoleh

dengan cara menghilangkan batasan yang terkait dari rangkaian kendala yang

menyatakan efisiensi maksimal adalah 1 (Manurung, 2009).

Page 30: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-12

2.4 AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA

2.4.1. Manfaat dan Tujuan Akreditasi

Akreditasi program studi sarjana adalah proses evaluasi dan penilaian

secara komprehensif atas komitmen program studi terhadap mutu dan kapasitas

penyelenggaraan program tridarma perguruan tinggi, untuk menentukan

kelayakan program akademiknya. Evaluasi dan penilaian dalam rangka akreditasi

program studi dilakukan oleh tim asesor yang terdiri atas pakar sejawat dan/atau

pakar yang memahami penyelenggaraan program akademik program studi.

Keputusan mengenai mutu didasarkan pada evaluasi dan penilaian

terhadap berbagai bukti yang terkait dengan standar yang ditetapkan dan

berdasarkan nalar dan pertimbangan para pakar sejawat. Bukti-bukti yang

diperlukan termasuk laporan tertulis yang disiapkan oleh program studi yang

diakreditasi, diverifikasi dan divalidasi melalui kunjungan atau asesmen lapangan

tim asesor ke lokasi program studi. Dengan demikian, tujuan dan manfaat

akreditasi program studi adalah sebagai berikut:

1. Memberikan jaminan bahwa program studi yang terakreditasi telah

memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT dengan merujuk

pada standar nasional pendidikan yang termaktub dalam Peraturan

Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,

sehingga mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari

penyelenggaraan program studi yang tidak memenuhi standar yang

ditetapkan itu.

2. Mendorong program studi untuk terus menerus melakukan perbaikan dan

mempertahankan mutu yang tinggi.

3. Hasil akreditasi dapat dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam

transfer kredit perguruan tinggi, pemberian bantuan dan alokasi dana, serta

pengakuan dari badan atau instansi yang lain.

Mutu program studi merupakan cerminan dari totalitas keadaan dan

karakteristik masukan, proses, keluaran, hasil, dan dampak, atau layanan/kinerja

program studi yang diukur berdasarkan sejumlah standar yang ditetapkan itu

(BAN-PT, 2008).

Page 31: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-13

2.4.2. Instrumen Akreditasi Program Studi Sarjana

Instrumen yang digunakan dalam proses akreditasi program studi sarjana

dikembangkan berdasarkan standar dan tertentu. Data, informasi dan penjelasan

setiap standar dan parameter yang diminta dalam rangka akreditasi program studi

sarjana dirumuskan dan disajikan oleh program studi sarjana dalam instrumen

yang berbentuk borang. Borang akreditasi program studi sarjana adalah dokumen

yang berupa laporan diri (self-report) suatu program studi sarjana, yang

dirumuskan sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada Buku IV dan digunakan

untuk mengevaluasi dan menilai serta menetapkan status dan peringkat akreditasi

program studi sarjana yang diakreditasi. Borang akreditasi merupakan kumpulan

data dan informasi mengenai masukan, proses, keluaran, hasil, dan dampak yang

bercirikan upaya untuk meningkatkan mutu kinerja, keadaan dan perangkat

kependidikan program studi sarjana secara berkelanjutan.

Isi borang akreditasi program studi sarjana mencakup deskripsi dan

analisis yang sistematis sebagai respons yang proaktif terhadap berbagai indikator

yang dijabarkan dari standar akreditasi program studi sarjana. Standar dan

indikator akreditasi tersebut dijelaskan dalam pedoman penyusunan borang

akreditasi program studi sarjana.

Program studi sarjana mendeskripsikan dan menganalisis semua indikator

dalam konteks keseluruhan standar akreditasi dengan memperhatikan sebelas

dimensi mutu yang merupakan jabaran dari RAISE++, yaitu: relevansi

(relevance), suasana akademik (academic atmosphere), pengelolaan internal dan

organisasi (internal management and organization), keberlanjutan

(sustainability), efisiensi (efficiency), termasuk efisiensi dan produktivitas.

Dimensi tambahannya adalah kepemimpinan (leadership), pemerataan (equity),

dan tata pamong (governance) (BAN-PT, 2008).

2.5 PROFIL FAKULTAS TEKNIK

Fakultas Teknik UNS berdiri sejak tanggal 11 Maret 1976, bersamaan

dengan berdirinya Universitas Sebelas Maret dan pada waktu itu program studi

yang ada baru satu yaitu Teknik Sipil. Pada tahun 1980 dibuka program studi baru

yaitu Jurusan Arsitektur dan kemudian pada tahun 1998/1990 diselenggrakan tiga

jurusan baru, yaitu Jurusan Teknik Industri, Teknik Kimia dan Teknik Mesin. Hal

Page 32: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-14

tersebut didasarkan pada keputusan Direjen Dikti Nomor 53/DIKTI/Kep/1998

tanggal 23 Februari 1998. Visi dari Fakultas Teknik UNS adalah akan

dikembangkan menjadi fakultas unggulan dalam bidang pendidikaan tinggi

teknik, yang mampu menghasilkan lulusan yang bermoral, professional, inovatif

dan mandiri guna mendukung pembangunan bangsa.

2.5.1. Angka Efisiensi Edukasi Fakultas Teknik

Angka efisiensi edukasi adalah konsep pengukuran efisiensi yang ada di

perguruan tinggi dengan membandingkan antara jumlah lulusan dan jumlah

mahasiswa pada satu tahun ajaran. Adapun untuk nilai AEE darri Fakultas Teknik

UNS dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1 Angka Efisiensi Edukasi

Sumber: UNS

Dapat dilihat bahwa terjadi penurunan AEE pada tahun 2008/2009 dibanfding

tahun sebelumnya.

2.6 PENELITIAN TERDAHULU

Berikut adalah penelitian yang mengkaji mengenai pengukuran efisiensi

dengan menggunakan Data Envelopment Analysis. Tzeremes dan Halkes, (2010)

menggunakan DEA untuk mengukur efisiensi 16 jurusan di University of

Thessaly dengan pendekatan Constan Return to Scale (CRS) dan Variable Return

to Scale (VRS). Output yang digunakan adalah jumlah lulusan, jumlah publikasi

jurnal. Sedangkan input yang digunakan adalah jumlah staff akademik, jumlah

staff pembantu, jumlah mahasiswa dan total income. Pada penelitian ini dilakukan

pembobotan untuk sebagaian input dan output. Sebagai contohnya untuk input

jumlah dosen dibagi berdasarkan tingkat pendidikan (S1, S2, dan S3) dengan

bobot 0,3 untuk S1, 0,67 untuk S2 dan 1 untuk S3. Pembobotan ini dilakukan

dengan pertimbangan bahwa dosen dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi

akan menghasilkan riset yang lebih banyak begitu juga sebaliknya. Dari 16 DMU

yang dievaluasi hanya terdapat 5 DMU yang efisien.

2007/2008 2008/2009 2009/2010

Teknik Industri 21,86 13,91 27,64

Teknik Mesin 14,35 14,13 11,92

Teknik Kimia 21,5 16,53 18,78

JurusanAngka Efisiensi Edukasi

Page 33: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-15

Anna (2007) menerapkan DEA untuk mengukur efisiensi dan

produktivitas program studi di Universitas Trunojoyo dengan menggunakan

pendekatan CRS untuk tahun 2006 dan 2007. Output yang digunakan dalam

penelitian ini adalah rata-rata IPK, rasio lulusan/mahasiswa, rasio lama studi

harapan/aktual, rasio jumlah penelitian/dosen, rasio jumlah pengabdian/dosen.

Input yang digunakan adalah rasio dosen S1/dosen (S2+S3), rasio mata

kuliah/dosen, rasio mahasiswa/dosen dan rasio jumlah mahasiswa/laboraturium.

Dari enam DMU yang dievaluasi didapatkan 2 DMU yang tidak efisien pada

tahun 2006 dan 1 DMU pada tahun 2007. Peer group untuk tahun 2006 terdiri dari

DMU Teknik Informatika dan Akuntansi, agar kedua DMU ini menjadi DMU

yang efisien DMU tersebut harus melakukan peningkatan output. Peningkatan

yang harus dilakukan oleh Teknik Informatika adalah sebesar 29.8% dan untuk

Akuntansi sebesar 59%. Sedangkan untuk tahun 2007 yang termasuk ke dalam

peer group hanya DMU Teknik informatika, agar menjadi efisien DMU ini harus

melakukan peningkatan output sebesar 26%.

Page 34: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-1

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan secara sistematis mengenai langkah-langkah yang

dilakukan dalam pengukuran efisiensi menggunakan metode DEA yang

digambarkan dalam bentuk flowchart.

3.1 DIAGRAM ALIR PENELITIAN

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini ditunjukkan pada

Gambar. 3.1 berikut ini.

Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian

Latar Belakang Masalah

Perumusan Masalah dan Tujuan

Penelitian

Studi Literatur

Menghitung Nilai Efisiensi Teknis

Menentukan Target Peningkatan

Efisiensi

Analisis dan Intepretasi Hasil

Kesimpulan dan Saran

Identifikasi Output Sistem

Identifikasi Elemen Penilaian Borang

Akreditasi

Menentukan Input Sistem

Menentukan Persamaan Linier

Model DEA

DMU efisien?

Tidak

Ya

Mengitung Nilai Super

Efisiensi

Page 35: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-2

Diagram alir metodologi penelitian pada Gambar 3.1 dapat diuraikan

sebagai berikut.

3.2 TAHAP PENDAHULUAN

Tahap pendahuluan merupakan langkah paling awal dari proses penelitian

ini. Tahap ini merupakan tahap penentu dalam penelitian karena pada tahap

identifikasilah permasalahan yang diteliti dalam penelitian. Selain itu dalam tahap

ini juga diidentifikasikan tujuan dari penelitian yang merupakan penentu arah

pelaksanaan penelitian.

3.2.1 Latar Belakang Masalah

Dalam suatu organisasi, kinerja merupakan kemampuan yang dimiliki

dalam menerapkan strategi secara efektif untuk memastikan semua tujuan yang

ingin dicapai dapat diwujudkan. Untuk mengetahui apakah suatu perusahaan atau

organisasi sudah menjalankan aktivitasnya dengan benar dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan, perlu dilakukan pengukuran kinerja. Universitas adalah

salah satu organisasi yang memerlukan pengukuran kinerja untuk mengetahui

sejauh mana kinerja dari aktivitas yang ada di dalamnya. Salah satu kriteria

ukuran kinerja adalah efisiensi atau produktivitas yang mengevaluasi hubungan

antara input dan output.

Sebagai universitas negeri dengan sumber daya yang terbatas pengukuran

efisiensi di Universitas Sebelas Maret sangat diperlukan. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui seberapa jauh penggunaan input untuk mencapai output. Sehingga

pihak universitas dapat mengetahui aspek-aspek yang harus diprioritaskan untuk

diperbaiki. Sehingga kinerja UNS akan lebih baik dan dapat bersaing dengan

universitas-universitas lain.

Selama ini ukuran efisiensi di Perguruan Tinggi dinyatakan dengan

perbandingan antara jumlah lulusan dengan jumlah mahasiswa (AEE). Padahal

pada Perguruan Tinggi banyak komponen-komponen lain yang menentukan

produktivitas dari Perguruan Tinggi. Oleh karena itu diperlukan pendekatan lain

dalam pengukuran efisiensi yang memandang keseluruhan komponen Perguruan

Tinggi.

Dari beberapa metode pengukuran efisiensi DEA dipandang sebagai

metode yang tepat karena dapat mengakomodasi banyak input dan banyak output

Page 36: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-3

tanpa harus melihat hubungan antara input dan output tersebut (black box). Selain

itu input dan output yang digunakan juga tidak harus mempunyai satuan yang

sama.

3.2.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka perumusan

masalah penelitian ini adalah bagaimana mengukur efisiensi Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret dengan menggunakan metode DEA.

3.2.3 Penentuan Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ditetapkan agar penelitian yang dilakukan dapat

menjawab dan menyelesaikan rumusan masalah yang dihadapi. Tujuan dari

penelitian ini adalah mengukur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret dengan

menggunakan metode DEA.

3.2.4 Studi Literatur

Melakukan studi literatur untuk mengumpulkan semua informasi yang

berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan dengan cara mengumpulkan

berbagai sumber pustaka yang berhubungan dengan penelitian pengukuran

efisiensi dengan metode DEA. Sebagai dasar untuk penentuan indikator kinerja

dari sistem maupun model yang akan digunakan dalam pengolahan data.

3.3 TAHAP IDENTIFIKASI INDIKATOR KINERJA

Tahap kedua dalam penelitian ini adalah identifikasi indikator kinerja.

Pada tahap ini dilakukan pengidentifikasian elemen-elemen penilaian dari borang

akreditasi yang merupakan indikator kinerja dari jurusan. Setelah indikator kinerja

(output) diketahui dilanjutkan dengan penentuan input yang dibutuhkan untuk

menghasilkan output tersebut.

3.3.1 Identifikasi Elemen Penilaian Borang Akreditasi

Pada tahap ini dilakukan identifikasi elemen penilain borang akreditasi

yang disusun oleh BAN-PT. Penggunaan elemen penilaian dari Buku VI Borang

BAN 2008 karena dalam Buku VI Borang BAN 2008 membahas mengenai

matriks penilaian akreditasi Program Studi S1 jadi elemen-elemen penilaian di

dalamnya bisa digunakan untuk melihat bagaimana kinerja dari suatu jurusan atau

Page 37: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-4

program studi. Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah mengumpulkan

elemen penilaian kuantitatif dari borang akreditasi.

3.3.2 Identifikasi Output Sistem

Setelah mendapatkan elemen penilaian kuantitatif dari borang akreditasi

langkah selanjutnya adalah menentukan elemen yang merupakan atribut yang

dapat digunakan untuk melihat sejauh mana kinerja dari suatu jurusan. Atribut-

atribut yang terpilih ini nantinya akan menjadi output dari sistem yang

bersangkutan.

3.3.3 Penentuan Input Sistem

Setelah didapatkan indikator kinerja atau yang biasa disebut dengan output

dalam DEA kemudian dilakukan penentukan atribut-atribut mana yang

merupakan input yang dibutuhkan oleh sistem untuk menghasilkan output

tersebut. Di dalam suatu sistem suatu output bisa dihasilkan oleh satu input saja

atau gabungan dari beberapa input yang ada. Sehingga jumlah input dan output

pada suatu sistem tidak selalu sama.

3.4 TAHAP PERHITUNGAN EFISIENSI

Dari data yang telah diperoleh, dilakukan pengolahan data untuk

menentukan persamaan linier model DEA, penentuan nilai Technical Efficiency

atau Efisiensi Teknis dan juga penentuan target peningkatan untuk DMU yang

inefisien.

3.4.1 Penentuan Persamaan Linier Model DEA

Penentuan persamaan linier pada model DEA ini secara garis besar

ditentukan oleh fungsi maksimasi dan fungsi batasan. Dalam penelitian ini fungsi

tujuan (objective function) dalam model linear programming yang dibuat adalah

fungsi maksimasi output yang dihasilkan. Fungsi tujuan berfungsi untuk

menentukan nilai efisiensi DEA dengan orientasi maksimasi output maupun

minimasi input.

a. Fungsi Tujuan

Fungsi tujuan model DEA yang digunakan pada penelitian ini adalah

fungsi maksimasi output dari sistem.

Page 38: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-5

b. Batasan-batasan

Kriteria-kriteria yang menjadi kendala atau pembatas untuk fungsi tujuan

yang telah ditetapkan. Konstrain terdiri dari konstrain penjumlahan input,

konstrain efisiensi untuk tiap DMU, dan konstrain bobot input dan output.

3.4.2 Pehitungan Nilai Technical Efficiency (TE)

Nilai Technical Efficiency (TE) dihitung berdasarkan model matematis

DEA berdasarkan constant return to scale (TECRS) dengan asumsi bahwa semua

jurusan yang diteliti (DMU) beroperasi dalam skala optimal (optimal scale). Nilai

TE didapatkan dari pengolahan data input dan output dengan software LINGO

9.0.

Pengelompokan DMU yang efisien dan inefisien didasarkan pada nilai TE.

Jika nilai TE = 1 maka DMU tersebut efisien tetapi jika nilai TE < 1 maka DMU

tersebut inefisien. Jika ada DMU yang inefisien dilanjutkan dengan penentuan

target peningkatan efisiensi dari DMU tersebut. Jika semua DMU efisien maka

penentuan terget peningkatan tidak dilakukan, tetapi dilakukan perhitungan

dengan Super Efisiensi.

3.4.3 Penentuan Target Peningkatan Efisiensi

Target peningkatan efisiensi dilakukan untuk meningkatkan nilai efisiensi

DMU yang inefisien agar menjadi efisien. Tahap ini berupa pemberian

rekomendasi peningkatan output atau pengurangan input mana saja dan besar

peningkatan yang harus dilakukan, untuk masing-masing DMU yang inefisien

agar dapat menjadi efisien.

3.4.4 Perhitungan Nilai Super Efisiensi

Super efisiensi dapat dihitung dengan menghilangkan konstrain yang

membatasi nilai efisiensi maksimal adalah 1, sehingga dapat diketahui nilai

efisensi secara spesifik dari DMU yang sudah efisien. Dengan didapatkan nilai

efisiensi untuk tiap DMU selanjutnya kita dapat memeringkat DMU dari tingkat

efisensi tertinggi atau paling efisien ke yang efisiensinya rendah. Perhitungan nilai

super efisiensi ini diperlukan untuk mengetahui DMU yang mempunyai tingkat

efisiensi yang paling tinggi sehingga bisa digunakan sebagai DMU acauan untuk

DMU yang lain.

Page 39: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-6

3.5 TAHAP ANALISIS DAN INTREPETASI HASIL

Pada tahap ini dilakukan analisis dan interpretasi hasil pengolahan data,

yaitu memberikan ulasan atau pandangan terhadap hasil pengolahan data untuk

kemudian dapat memberikan suatu masukan baru agar dapat diperoleh hasil yang

lebih baik. Analisa dilakukan pada tinjauan nilai TE, nilai DMU yang efisien dan

inefisien, target peningkatan efisiensi DMU dan nilai super efisiensi.

3.6 TAHAP KESIMPULAN & SARAN

Bagian ini berisi tentang kesimpulan yang didapatkan dari pengukuran

efisiensi berdasarkan metode DEA dan berisi masukan untuk penelitian-penelitian

berikutnya agar dapat lebih baik lagi dalam melakukan penelitian sejenis.

Page 40: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-1

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini akan dibahas mengenai pengumpulan data dan pengolahan

data, mulai dari identifikasi indikator performansi, pembuatan persamaan linier

DEA dan perhitungan efisiensi teknis untuk semua DMU serta perhitungan super

efisiensi.

4.1 IDENTIFIKASI INDIKATOR PERFORMANSI

Pada tahap ini membahas tentang proses mengidentifikasi indikator

performansi. Tahap identifikasi indikator performansi dimulai dari identifikasi

borang akreditasi untuk kemudian diperoleh input dan output dari sistem yang

akan digunakan untuk membuat persamaan linier DEA. Pada tahap ini terdapat

tahapan awal yaitu dengan studi literatur dari penelitian terdahulu yang mengukur

efisiensi jurusan menggunakan DEA. Salah satu penelitian yang digunakan acuan

adalah penelitian dari Anna (2007). Dari penelitian tersebut didapatkan variabel

input dan output yang akan dipertimbangkan untuk disertakan pada penelitian ini,

yaitu untuk variabel output adalah rata-rata IPK, rasio lulusan/mahasiswa, rasio

lama studi harapan/aktual, rasio jumlah penelitian/dosen, rasio jumlah

pengabdian/dosen. Input yang digunakan adalah rasio dosen S1/dosen (S2+S3),

rasio mata kuliah/dosen, rasio mahasiswa/dosen dan rasio jumlah

mahasiswa/laboraturium.

4.1.1. Identifikasi Elemen Penilaian Borang Akreditasi

Identifikasi untuk memperoleh indikator performansi dilakukan dengan

mengidentifikasi atribut atau elemen penilaian dari Buku VI Matriks Penilaian

Instrumen Akreditasi Program Studi Sarjana Badan Akreditasi Nasional

Perguruan Tinggi (BAN-PT) tahun 2008 pada bagian yang diisi oleh jurusan.

Alasan pemilihan borang akreditasi sebagai dasar untuk penentuan indikator

performansi dikarenakan borang akreditasi merupakan instrumen untuk

mengumpulkan informasi mengenai kinerja program studi dan fakultas atau

sekolah tinggi dalam rangka pengendalian kualitas semua perguruan tinggi. Selain

itu borang akreditasi juga telah terstandarisasi oleh lembaga terkait. Oleh karena

itu elemen-elemen yang ada di dalamnya sudah bisa digunakan untuk melihat

bagaimana performansi dari jurusan atau program studi di perguruan tinggi.

Page 41: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-2

Identifikasi pada borang perlu dilakukan selain untuk mendapatkan atribut yang

tepat untuk mengukur kinerja juga untuk menyesuaikan dengan metode DEA.

Dalam identifikasi elemen penilaian borang akreditasi ini langkah yang

pertama dilakukan adalah mengidentifikasi elemen penilaian beserta

deskriptornya menjadi dua tipe kualitatif dan kuantitatif atau elemen penilaian

yang dapat dikuantitafkan. Kemudian elemen penilaian yang berjenis kualitatif

dihilangkan atau dieliminasi. Hal ini dilakukan karena DEA hanya bisa

menggunakan data kuantitatif sebagai input datanya.

Elemen penilaian yang mempunyai deskriptor bersifat kuantitatif disajikan pada

Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Elemen penilaian

No. Elemen Penilaian

1

Efektivitas implementasi sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa untuk

menghasilkan calon mahasiswa yang bermutu yang diukur dari jumlah peminat,

proporsi pendaftar terhadap daya tampung dan proporsi yang diterima dan yang

registrasi

2 Profil mahasiswa: prestasi dan reputasi akademik, bakat dan minat

3Profil lulusan: ketepatan waktu penyelesaian studi, proporsi mahasiswa yang

menyelesaikan studi dalam batas masa studi

4

Pelacakan dan perekaman data lulusan: kekomprehensifan, pemutakhiran, profil masa

tunggu kerja pertama, kesesuaian bidang kerja dengan bidang studi, dan posisi kerja

pertama.

5

Kualifikasi akademik, kompetensi (pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional),

dan jumlah (rasio dosen mahasiswa, jabatan akademik) dosen tetap dan tidak tetap

(dosen matakuliah, dosen tamu, dosen luar biasa dan/atau pakar, sesuai dengan

kebutuhan) untuk menjamin mutu program akademik.

6 Jumlah, kualifikasi, dan pelaksanaan tugas Dosen Tidak Tetap

7 Upaya Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam tiga tahun terakhir

8

Jumlah, rasio, kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan

(pustakawan, laboran, analis, teknisi, operator, programer, staf administrasi, dan/atau

staf pendukung lainnya) untuk menjamin mutu penyelenggaraan program studi.

9

Kurikulum memuat matakuliah yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan

memberikan keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan

memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi

matakuliah, silabus dan rencana pembelajaran.

10Sistem pembimbingan akademik: banyaknya mahasiswa per dosen PA, pelaksanaan

kegiatan, rata-rata pertemuan per semester, efektivitas kegiatan perwalian

11

Sistem pembimbingan tugas akhir (skripsi): ketersediaan panduan, rata-rata

mahasiswa per dosen pembimbing tugas akhir, rata-rata jumlah pertemuan/

pembimbingan, kualifikasi akademik dosen pembimbing tugas akhir, dan waktu

penyelesaian penulisan.

12

Dana operasional dan pengembangan (termasuk hibah) dalam lima tahun terakhir

untuk mendukung kegiatan program akademik (pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat) program studi harus memenuhi syarat kelayakan

jumlah dan tepat waktu.

13Ruang kerja dosen yang memenuhi kelayakan dan mutu untuk melakukan aktivitas

kerja, pengembangan diri, dan pelayanan akademik

14Akses dan pendayagunaan sarana yang dipergunakan dalam proses administrasi dan

pembelajaran serta penyeleng-garaan kegiatan Tridharma PT secara efektif.

15

Produktivitas dan mutu hasil penelitian dosen dalam kegiatan penelitian,

pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama, dan keterlibatan mahasiswa

dalam kegiatan tersebut.

Page 42: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-3

Tabel 4.1. Elemen penilaian (lanjutan)

Hasil pengidentifikasian elemen penilaian dan deskriptornya secara keseluruhan

dapat dilihat pada Lampiran I.

4.1.2. Identifikasi Output Sistem

Setelah melalui tahap pengidentifikasian atribut awal dari borang

akreditasi maka, dilanjutkan dengan identifikasi atribut-atribut yang termasuk

output dari sistem atau dalam hal ini jurusan. Dari identifikasi awal didapat

sebanyak 46 deskriptor elemen penilaian kuantitatif. Elemen kuantitatif yang

didapat ini hanya sebagian yang merupakan indikator performansi dari kinerja

jurusan. Oleh karena itu elemen-elemen kuantitatif ini kemudian diidentifikasi

mana saja yang merupakan indikator performansi dari jurusan atau biasa disebut

output dalam DEA. Dari proses identifikasi ini didapatkan 6 atribut penilaian yang

merupakan output dari jurusan.

Variabel output terdiri dari:

1. Rata-rata IPK

Rata-rata IPK adalah jumlah Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa yang

lulus pada 1 tahun ajaran dibagi dengan jumlah mahasiswa yang lulus pada

tahun ajaran tersebut. Dengan IPK mahasiswa yang semakin tinggi

menunjukkan bahwa kualitas dari suatu jurusan itu semakin baik, karena

No. Elemen Penilaian

12

Dana operasional dan pengembangan (termasuk hibah) dalam lima tahun terakhir

untuk mendukung kegiatan program akademik (pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat) program studi harus memenuhi syarat kelayakan

jumlah dan tepat waktu.

13Ruang kerja dosen yang memenuhi kelayakan dan mutu untuk melakukan aktivitas

kerja, pengembangan diri, dan pelayanan akademik

14Akses dan pendayagunaan sarana yang dipergunakan dalam proses administrasi dan

pembelajaran serta penyeleng-garaan kegiatan Tridharma PT secara efektif.

15

Produktivitas dan mutu hasil penelitian dosen dalam kegiatan penelitian,

pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama, dan keterlibatan

mahasiswa dalam kegiatan tersebut.

16

Kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dosen dan mahasiswa program

studi yang bermanfaat bagi pemangku kepentingan (kerjasama, karya, penelitian, dan

pemanfaatan jasa/produk kepakaran).

17

Jumlah dan mutu kerjasama yang efektif yang mendukung pelaksanaan misi program

studi dan institusi dan dampak kerjasama untuk penyelenggaraan dan pengembangan

program studi

Page 43: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-4

dengan IPK yang tinggi dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dapat

menyerap ilmu yang diajarkan oleh dosen dengan baik.

2. Kelulusan tepat waktu

Kelulusan tepat waktu adalah jumlah mahasiswa yang masa studinya

kurang dari 5 tahun pada satu tahun ajaran tersebut. Jumlah kelulusan tepat

waktu menunjukkan kualitas dari mahasiswa, dosen dan juga

penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

3. Jumlah penelitian dan kegiatan P2M yang dilakukan oleh dosen tetap.

Jumlah penelitian dan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang

dilakukan oleh dosen pada 1 tahun ajaran. Jumlah penelitian dan P2M

yang dihasilkan selain menunjukkan kualitas dosen juga menunjukkan

keaktifan dosen suatu jurusan dalam melakukan penelitian dan

memperlihatkan sejauh mana peran dosen diluar kegiatan belajar

mengajar, dengan membantu masyarakat yang merupakan salah satu dari

Tri Dharma Perguruan Tinggi.

4. Jumlah mata kuliah yang diselenggarakan.

Jumlah mata kuliah yang dapat diselenggarakan oleh jurusan yang

menggunakan ruang kelas milik jurusan tiap tahun ajaran. Indikator ini

dapat digunakan untuk melihat sejauh mana pemanfaatan fasilitas (ruang

kelas) untuk proses belajar-mengajar.

5. Jumlah Lulusan

Jumlah total lulusan pada tahun ajaran bersangkutan. Indikator ini dapat

dipergunakan dapat menunjukkan kualitas dari mahasiswa, dosen dan juga

penyelenggaraan belajar mengajar.

6. Lama Studi

Lama studi dari mahasiswa yang lulus pada tahun ajaran tersebut.

Indikator dipergunakan untuk melihat sejauh mana kualitas belajar

mengajar dengan membandingkan dengan target lama studi yang telah

ditentukan. Untuk indikator ini data yang digunakan untuk pengolahan

adalah target lama studi yaitu lima tahun dibandingkan dengan lama studi

aktual.

Page 44: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-5

Output-output sistem yang digunakan pada penelitian ini dirangkum pada Tabel

4.2.

Tabel 4.2. Output Sistem

No. Indikator Performansi

1 Rata-rata IPK

2 Jumlah kelulusan tepat waktu

3 Jumlah penelitian dan kegiatan P2M yangg dilakukan dosen

4 Jumlah mata kuliah yang diselenggarakan

5 Jumlah lulusan

6 Lama masa studi

4.1.3. Penentuan Input Sistem

Setelah didapatkan elemen-elemen yang merupakan output dari proses

yang terjadi di jurusan selanjutnya menentukan elemen mana saja yang

merupakan input yang dibutuhkan untuk menghasilkan output-output tersebut.

Pada sistem yang diamati output tidak dihasilkan oleh satu input melainkan oleh

kombinasi dari beberapa input. Jadi jumlah input dan output tidak sama, input-

input tersebut adalah sebagai berikut.

1. Jumlah dosen yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS

Jumlah dosen pengajar yang bidang keahliannya sesuai dengan

kompetensi PS dan kualifikasinya dalam satu tahun ajaran. Jumlah dosen

dan kualifikasinya akan mempengaruhi proses akademik (belajar mengajar

dan riset) yang berlangsung pada suatu jurusan dan tentunya juga akan

berpengaruh pada kualitas lulusan. Pada variabel ini dibagi menjadi tiga

sub variabel yaitu S1, S2 dan S3. Untuk setiap sub variabel mempuyai

bobot yang berbeda dikarenakan tiap tingkat pendidikan mempunyai

kualitas dan pengalaman yang berbeda hal ini sesuai dengan borang

akreditasi bahwa semakin tinggi pendidikan nilai pada borang akan

semakin besar. Penggunaan bobot ini mengacu pada penelitian Tzeremes

dkk, (2010).

Bobot untuk tiap sub variabel adalah sebagai berikut:

S1 : bobot 0,33

S2 : bobot 0,67

S3 : bobot 1,00

Page 45: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-6

2. Jumlah mahasiswa

Jumlah mahasiswa yang terdaftar pada satu tahun ajaran. Karena jumlah

mahasiswa akan mempengaruhi proses akademik (beban dosen, fasilitas

yang dibutuhkan) yang berlangsung pada suatu program studi atau jurusan.

3. Jumlah dana penelitian

Rata-rata dana penelitian yang diperoleh dosen dari sumber dalam PT dan

dari dana penelitian kompetisi dalam satu tahun ajaran. Dana penelitian

yang ada akan berpengaruh terhadap kualitas maupun kuantitas riset yang

dilakukan oleh dosen yang bersangkutan.

4. Jumlah ruang kelas

Jumlah ruang kelas yang dimiliki oleh jurusan yang dipergunakan untuk

kegiatan belajar mengajar mahasiswa S1. Jumlah ruang kelas akan

berpengaruh pada proses belajar yang akan berlangsung (apakah ruangan

yang dimiliki jurusan mencukupi atau tidak). Kekurangan ruang kelas

akan mengakibatkan kegiatan belajar terganggu, karena akan berpengaruh

terhadap jumlah mata kuliah yang akan diselenggarakan.

5. Dana Operasional

Dana operasional yang didapat jurusan untuk menjalankan semua kegiatan

akademik maupun non akademik. Jumlah dana penelitian ini sangat

berpengaruh terhadap semua aktivitas yang dijalankan oleh jurusan, karena

jika terjadi kekurangan pada variabel ini semua kegiatan dalam jurusan

akan terhambat begitu jug pengembangan jurusan. Pada penelitian ini dana

operasional jurusan diasumsikan sama dengan dana SPP, biaya praktikum

maupun biaya lain-lain yang dibayarkan oleh mahasiswa.

Variabel-variabel diatas dirangkum pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.3. Input Sistem

No. Input sistem

1 Jumlah dosen

2 Jumlah mahasiswa

3 Jumlah dana penelitian/tahun

4 Jumlah ruang kelas

5 Jumlah dana operasional/tahun

Page 46: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-7

4.1.4. Data Input dan Output

Berdasarkan hasil pengidentifikasian output dan input dari sistem yang

diteliti, penelitian ini menggunakan empat variabel input dan enam variabel output

untuk mengukur efisiensi dari jurusan.

A. Data Output

Data output yang digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata IPK,

jumlah kelulusan tepat waktu, jumlah penelitian dan kegiatan P2M yang

dilakukan dosen, jumlah mata kuliah yang diselenggarakan, jumlah lulusan, lama

studi. Untuk data rata-rata IPK, jumlah kelulusan tepat waktu, lama studi dan

jumlah lulusan didapat dari data lulusan di Bagian Kemahasiswaan Fakultas

Teknik. Sedangkan untuk data jumlah penelitian dan kegiatan P2M didapat dari

data penelitian LPPM UNS.

Khusus untuk data lama studi diperlukan pengolahan pendahuluan yaitu

rasio antara lama studi target dengan lama studi aktual agar sesuai dengan fungsi

tujuan yang akan dibangun. Data output lama studi disajikan pada Tabel 4.4. dan

Tabel 4.5.

Tabel 4.4. Data output lama studi tahun ajaran 2008/2009

Tabel 4.5. Data output lama studi tahun ajaran 2009/2010

Data output ketiga DMU untuk tahun ajaran 2008/2009 dan 2009/2010

disajikan pada Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 di bawah ini.

Tabel 4.6. Data output tahun ajaran 2008/2009

No DMULama Studi

(Target)

Lama Studi

(Aktual)

Rasio Lama Studi

(Target/Aktual)

1 Teknik Industri 5 4,7 1,064

2 Teknik Mesin 5 5,05 0,990

3 Teknik Kimia 5 5,1 0,980

No DMULama Studi

(Target)

Lama Studi

(Aktual)

Rasio Lama Studi

(Target/Aktual)

1 Teknik Industri 5 4,9 1,020

2 Teknik Mesin 5 5,6 0,893

3 Teknik Kimia 5 4,7 1,064

Rata-rata

IPK

Jumlah lulusan

tepat waktu

(orang)

Jumlah penelitian

dan kegiatan P2M

Jumlah

lulusan

(orang)

Jumlah mata

kuliah

Rasio

Lama

studi

1 Teknik Industri 3,27 25 7 42 62 1,064

2 Teknik Mesin 3,11 17 29 38 57 0,990

3 Teknik Kimia 3,14 26 9 31 57 0,980

OUTPUT

No DMU

Page 47: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-8

Tabel 4.7. Data output tahun ajaran 2009/2010

B. Data Input

Data input yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari jumlah dosen,

jumlah mahasiswa, dana penelitian yang diperoleh, jumlah kelas dan dana

operasional. Data jumlah mahasiswa diperoleh dari Bagian Pendidikan Fakultas

Teknik UNS, sedangkan untuk data dana penelitian diperoleh dari LPPM UNS.

Untuk data jumlah dosen perhitungannya menggunakan bobot berdasarkan tingkat

pendidikan dosen, untuk dosen dengan pendidikan S3 dikalikan dengan bobot 1,

untuk S2 dikalikan dengan bobot 0,67 dan untuk S1 dikalikan dengan bobot 0,33.

Data input untuk jumlah dosen disajikan pada Tabel 4.8 dan Tabel 4.9.

Tabel 4.8. Data input jumlah dosen tahun ajaran 2008/2009

Tabel 4.9. Data input jumlah dosen tahun ajaran 2009/2010

Untuk data dana operasional didapat dari jumlah mahasiswa aktif tiap

semester dikalikan dengan jumlah uang yang dibayarkan oleh mahasiswa tiap

semesternya dan untuk mahasiswa yang sudah lebih dari 4 tahun jumlah uang

yang dibayarkan menyesuaikan dengan biaya pada semester terakhir. Berikut

adalah data jumlah mahasiswa semester Agustus 2008 – Januari 2009 beserta

besarnya biaya yang dibayarkan.

Rata-rata

IPK

Jumlah lulusan

tepat waktu

(orang)

Jumlah penelitian

dan kegiatan P2M

Jumlah

lulusan

(orang)

Jumlah mata

kuliah

Rasio

Lama

studi

1 Teknik Industri 3,26 40 6 41 62 1,020

2 Teknik Mesin 3,16 7 18 58 58 0,893

3 Teknik Kimia 3,14 27 9 57 57 1,064

No DMU

OUTPUT

Teknik

Industri

Teknik

Mesin

Teknik

Kimia

1 Strata 1 2 3 3 0,33

2 Strata 2 21 26 18 0,67

3 Strata 3 0 2 1 1

14,73 20,41 14,05Jumlah dosen x Bobot

Tingkat pendidikanNo

DMU

Bobot

Teknik

Industri

Teknik

Mesin

Teknik

Kimia

1 Strata 1 2 3 3 0,33

2 Strata 2 21 25 19 0,67

3 Strata 3 1 3 2 1

15,73 20,74 15,72Jumlah dosen x Bobot

No Tingkat pendidikan

DMU

Bobot

Page 48: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-9

Tabel 4.10 Jumlah Mahasiswa dan SPP semester gasal 2008/2009

Dari perkalian antara jumlah mahasiswa aktif pada semester tersebut dengan dana

yang dibayarkan didapatkan hasil dana yang didapat jurusan pada semester

Agustus 2008 – Januari 2009 ditampilkan pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Jumlah SPP yang diterima semester gasal 2008/2009

Data dana operasional selengkapnya disajikan pada Lampiran II.

Sedangkan untuk data ruang kelas dikalikan dua karena output dari input ini yaitu

jumlah mata kuliah yang dapat diselenggarakan dihitung untuk 1 tahun ajaran atau

dua semester. Data input ruang kelas untuk seluruh DMU ditampilkan pada Tabel

4.12 dan Tabel 4.13.

Tabel 4.12. Data input jumlah ruang kelas tahun ajaran 2008/2009

Tabel 4.13. Data input jumlah ruang kelas tahun ajaran 2009/2010

Teknik

Industri

Teknik

Mesin

Teknik

KimiaIndustri Mesin Kimia

2002 2 8 6 407.500Rp 407.500Rp 407.500Rp

2003 18 25 10 407.500Rp 407.500Rp 407.500Rp

2004 48 39 27 542.500Rp 542.500Rp 542.500Rp

2005 31 20 33 543.000Rp 550.000Rp 568.000Rp

2006 48 33 39 918.000Rp 1.020.000Rp 768.000Rp

2007 55 46 43 1.078.500Rp 1.228.500Rp 1.128.500Rp

2008 76 62 77 1.163.500Rp 1.213.500Rp 1.263.500Rp

Total 278 233 235

Jumlah Mahasiswa SPP dan Dana Lain-lain

Angkatan

Angkatan Teknik Industri Teknik Mesin Teknik Kimia

2002 815.000Rp 3.260.000Rp 2.445.000Rp

2003 7.335.000Rp 10.187.500Rp 4.075.000Rp

2004 26.040.000Rp 21.157.500Rp 14.647.500Rp

2005 16.833.000Rp 11.000.000Rp 18.744.000Rp

2006 44.064.000Rp 33.660.000Rp 29.952.000Rp

2007 59.317.500Rp 56.511.000Rp 48.525.500Rp

2008 88.426.000Rp 75.237.000Rp 97.289.500Rp

Total 242.830.500Rp 211.013.000Rp 215.678.500Rp

No DMU Ruang KelasJumlah

Semester

Total Ruang

Kelas

1 Teknik Industri 3 2 6

2 Teknik Mesin 6 2 12

3 Teknik Kimia 5 2 10

Page 49: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-10

Data seluruh input untuk ketiga DMU tahun ajaran 2008/2009 dan 2009/2010

disajikan pada Tabel 4.14 dan Tabel 4.15.

Tabel 4.14. Data input tahun ajaran 2008/2009

Tabel 4.15. Data input tahun ajaran 2009/2010

4.2 PERHITUNGAN EFISIENSI

4.2.1 Penentuan Persamaan Linier DEA

Pada tahap penentuan persamaan linier DEA terdiri dari penentuan fungsi

tujuan dan penentuan fungsi batasan untuk tiap DMU.

4.2.1.1 Penentuan Fungsi Tujuan (Objective Function)

Pengukuran efisiensi dengan DEA secara garis besar ditentukan oleh

fungsi tujuan yang dapat berupa maksimasi output maupun minimasi input dan

fungsi batasan. Pada penelitian ini, fungsi tujuan (objective function) dalam model

linier programming yang dibuat adalah fungsi maksimasi output. Fungsi tujuan

berfungsi untuk menentukan nilai efisiensi DEA yang terkait dengan data input.

Perumusan fungsi tujuan untuk model linier programming yaitu:

dimana :

Zt = Efisiensi dari decision making unit (DMU) t.

vr = Bobot output r.

yrt = Jumlah output r yang dihasilkan oleh DMU t.

r = Output; ( r = 1, 2, , 6 )

1 = Rata-rata IPK

2 = Jumlah kelulusan tepat waktu

Jumlah

dosen

Jumlah

mahasiswa

Dana penelitian

(ribuan)

Jumlah

ruang kelas

Dana operasional

(ribuan)

1 Teknik Industri 14,73 278 31.753Rp 6 460.742Rp

2 Teknik Mesin 20,41 223 211.870Rp 12 398.327Rp

3 Teknik Kimia 14,05 235 56.050Rp 10 408.858Rp

DMUNo

INPUT

Jumlah

dosen

Jumlah

mahasiswa

Dana penelitian

(ribuan)

Jumlah

ruang kelas

Dana operasional

(ribuan)

1 Teknik Industri 15,73 276 628.750Rp 6 549.189Rp

2 Teknik Mesin 20,74 205 1.694.450Rp 12 425.318Rp

3 Teknik Kimia 15,72 226 361.607Rp 10 451.216Rp

No DMU

INPUT

Page 50: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-11

3 = Jumlah penelitian dan kegiatan P2M

4 = Jumlah lulusan

5 = Jumlah mata kuliah yang diselenggarakan

6 = Lama studi

t = decision making unit (DMU); ( t =1, 2, 3)

1 = Teknik Industri

2 = Teknik Mesin

3 = Teknik Kimia

4.2.1.2 Penentuan Fungsi Batasan

Batasan yang digunakan untuk model linear programming dalam

menentukan nilai efisiensi DEA adalah data input, yaitu data jumlah mahasiswa,

data jumlah ruang kelas, data jumlah dosen dan data jumlah dana penelitian.

Perumusan fungsi batasan untuk model linear programming adalah sebagai

berikut:

dimana :

ui = Bobot input i.

xit = Jumlah input i yang dihasilkan oleh DMU t.

vr = Bobot output r.

yrt = Jumlah output r yang dihasilkan oleh DMU t.

i = Input ( i = 1, 2, 3, 4, 5)

1 = Jumlah dosen

2 = Jumlah mahasiswa

3 = Jumlah dana penelitian

4 = Jumlah ruang kelas

5 = Jumlah dana operasional

t = decision making unit (DMU) ; ( t =1,2,3)

Page 51: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-12

1 = Teknik Industri

2 = Teknik Mesin

3 = Teknik Kimia

Fungsi batasan pertama pada Persamaan 4.3 adalah penjumlahan input

DMUt dibatasi sama dengan 1. Untuk fungsi batasan kedua pada Persamaan 4.2

adalah batasan efisiensi DMUt yaitu pengurangan total nilai ouput DMUt dengan

total nilai input DMUt yang dibatasi kurang sama dengan 0. Berikut adalah contoh

persamaan linier untuk DMU Teknik Industri.

Fungsi Tujuan:

Max Z = v1 y11 + v2 y21 + v3 y31 + v4 y41 + v5 y51 + v6 y61

Fungsi Batasan :

Penjumlahan Input DMU Teknik Industri :

u1 x11 + u2 x21 + u3 x31 + u4 x41 + u5 x51 = 1

Konstrain efisiensi DMU Teknik Industri

–u1 x11 – u2 x21 – u3 x31 – u4 x41 – u5 x51 + v1 y11 + v2 y21 + v3 y31 + v4 y41 +

v5 y51 + v6 y61 0

Konstrain efisiensi DMU Teknik Mesin

–u1 x12 – u2 x22 – u3 x32 – u4 x42 – u5 x52 + v1 y12 + v2 y22 + v3 y32 + v4 y42 + v5

y52 + v6 y62 0

Konstrain efisiensi DMU Teknik Kimia

–u1 x13 – u2 x23 – u3 x33 – u4 x43 – u5 x53 + v1 y13 + v2 y23 + v3 y33 + v4 y43 + v5

y53 + v6 y63 0

Konstrain bobot input dan output

u1, u2, u3, u4, u5 0

v1, v2, v3, v4, v5, v6 ≥ 0

Setelah tersusun persamaan linier DEA selanjutnya memasukkan nilai

output pada koefisien-koefisien y. Koefisien y11 diperoleh dari data output rata-

rata IPK, koefisien y21 diperoleh dari data output jumlah kelulusan tepat waktu,

koefisien y31 diperoleh dari data output jumlah penelitian dan kegiatan P2M yang

dilakukan dosen. Sedangkan koefisien y41 diperoleh dari data output jumlah mata

kuliah yang diselenggarakan, koefisien y51 dari data output jumlah lulusan, serta

koefisien y61 dari data output lama waktu studi ( Tabel 4.5 atau 4.6). Begitu juga

Page 52: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-13

untuk data input x11 didapatkan dari data input jumlah dosen, x21 data jumlah

mahasiswa, x31 data jumlah dana penelitian, x41 data jumlah ruang kelas, dan x51

data jumlah dana operasional.

Selanjutnya dapat disusun persamaan linier, fungsi tujuan dan fungsi

batasan untuk tahun ajaran 2008-2009 dari DMU Teknik Industri sebagai berikut:

Fungsi Tujuan

Max Z = 3,27 v1 + 25 v2 + 7 v3 + 62 v4 + 42 v5 + 1,064 v6

Fungsi Batasan

Penjumlahan Input DMU Teknik Industri :

14,73 u1 + 279 u2 + 31753 u3 + 6 u4 + 460742 u5 = 1 ;

Konstrain efisiensi DMU Teknik Industri

–14,73 u1 – 279 u2 – 31753 u3 – 6 u4 – 460742 u5 + 3,27 v1 + 25 v2 + 7 v3 +

62 v4 + 42 v5 + 1,064 v6 ≤ 0 ;

Konstrain efisiensi DMU Teknik Mesin

–20,41 u1 – 233 u2 – 211870 u3 – 12 u4 – 398327 u5 + 3,11 v1 + 17 v2 + 29 v3

+ 57 v4 + 38 v5 + 0,99 v6 ≤ 0 ;

Konstrain efisiensi DMU Teknik Kimia

–14,05 u1 – 236 u2 – 56050 u3 – 10 u4 – 408858 u5 + 3,14 v1 + 26 v2 + 9 v3 +

57 v4 + 31 v5 + 0,98 v6 ≤ 0 ;

Konstrain bobot input dan output

u1, u2, u3, u4, u5 ≥ 0 ;

v1, v2, v3, v4, v5, v6 ≥ 0 ;

Persamaan linier dari ketiga DMU pada masing-masing periode secara

keseluruhan disajikan pada Lampiran III dan Lampiran IV.

4.2.2 Perhitungan Nilai Efisiensi Teknis

Setelah persamaan linier DEA untuk seluruh DMU selesai dibangun

langkah selanjutnya dilanjutkan dengan perhitungan nilai efisiensi teknis untuk

tiap DMU. Perhitungan nilai efisiensi teknis ini dilakukan dengan menggunakan

software Lingo 9.0. DMU dikatakan efisien jika nilai objective function adalah 1

(100%) dan inefisien jika nilai objective function < 1. Jika suatu DMU memiliki

nilai efisinsi kurang dari 1 maka langkah berikutnya yang dilakukan adalah

pemberian rekomendasi agar DMU tersebut menjadi efisien.

Page 53: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-14

Hasil perhitungan efisiensi teknis untuk ketiga DMU pada dua periode

disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4.16. Nilai efisiensi teknis tahun ajaran 2008/2009

Tabel 4.17. Nilai efisiensi teknis tahun ajaran 2009/2010

Dari Tabel 4.16 dan Tabel 4.17 diatas dapat dilihat bahwa semua DMU baik pada

tahun ajaran 2008/2009 maupun tahun 2009/2010 mempunyai tingkat efisiensi

100%. Ini berarti bahwa semua DMU yang diteliti telah optimal dalam

menggunakan input untuk mencapai output bila dibandingkan dengan best

performer.

4.2.3 Perhitungan Super Efisiensi

Perhitungan super efisiensi hanya dilakukan untuk DMU yang efisien

sementara itu untuk DMU yang tidak efisien dilakukan perhitungan peningkatan

efisiensi agar menjadi 100%. Konsep dasar dari super efisiensi adalah dengan

membiarkan efisiensi dari DMU lebih besar dari 1 atau 100%, sehingga

dimungkinkan untuk melakukan pemeringkatan untuk DMU yang sudah efisien.

Perhitungan super efisiensi sama seperti DEA untuk menghitung TE tetapi

konstrain yang menyatakan bahwa efisiensi untuk DMU yang bersangkutan ≤

dihilangkan. Berikut adalah contoh persamaan linier super efisiensi untuk DMU

Teknik Industri.

Fungsi Tujuan:

Max Z = v1 y11 + v2 y21 + v3 y31 + v4 y41 + v5 y51 + v6 y61

Fungsi Batasan :

Penjumlahan Input DMU Teknik Industri :

u1 x11 + u2 x21 + u3 x31 + u4 x41 + u5 x51 = 1

Konstrain efisiensi DMU Teknik Mesin

–u1 x12 – u2 x22 – u3 x32 – u4 x42 – u5 x52 + v1 y12 + v2 y22 + v3 y32 + v4 y42 + v5

y52 + v6 y62 ≤ 0

No DMU Tingkat efisiensi

1 Teknik Industri 100%

2 Teknik Mesin 100%

3 Teknik Kimia 100%

No DMU Tingkat efisiensi

1 Teknik Industri 100%

2 Teknik Mesin 100%

3 Teknik Kimia 100%

Page 54: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-15

Konstrain efisiensi DMU Teknik Kimia

–u1 x13 – u2 x23 – u3 x33 – u4 x43 – u5 x53 + v1 y13 + v2 y23 + v3 y33 + v4 y43 + v5

y53 + v6 y63 ≤ 0

Konstrain bobot input dan output

u1, u2, u3, u4, u5 ≥ 0

v1, v2, v3, v4, v5, v6 ≥ 0

Nilai dari tiap koefisien adalah sama dengan nilai koefisien pada perhitungan nilai

efisiensi teknis, sehingga persamaan diatas menjadi sebagai berikut:

Fungsi Tujuan

Max Z = 3,27 v1 + 25 v2 + 7 v3 + 62 v4 + 42 v5 + 1,064 v6

Fungsi Batasan

Penjumlahan Input DMU Teknik Industri :

14,73 u1 + 279 u2 + 31753 u3 + 6 u4 + 460742 u5 = 1 ;

Konstrain efisiensi DMU Teknik Mesin

–20,41 u1 – 233 u2 – 211870 u3 – 12 u4 – 398327 u5 + 3,11 v1 + 17 v2 + 29 v3

+ 57 v4 + 38 v5 + 0,99 v6 ≤ 0 ;

Konstrain efisiensi DMU Teknik Kimia

–14,05 u1 – 236 u2 – 56050 u3 – 10 u4 – 408858 u5 + 3,14 v1 + 26 v2 + 9 v3 +

57 v4 + 31 v5 + 0,98 v6 ≤ 0 ;

Konstrain bobot input dan output

u1, u2, u3, u4, u5 ≥ 0 ;

v1, v2, v3, v4, v5, v6 ≥ 0 ;

Untuk lebih lengkapnya persamaan linier untuk super efisiensi disajikan pada

Lampiran VIII dan Lampiran IX. Selanjutnya persamaan linier super efisiensi

yang telah disusun diselesaikan dengan menggunakan software Lingo 9.0. dan

didapatkan hasil seperti pada Tabel 4.18:

Tabel 4.18. Nilai super efisiensi tahun ajaran 2008/2009 dan 2009/2010

Dengan didapatkannya nilai super efisiensi untuk tahun 2008/2009 dan 2009/2010

kita dapat melihat peringkat efisiensi DMU untuk kedua tahun tersebut. Walaupun

No DMUTahun

2008/2009

Tahun

2009/2010

1 Teknik Industri 2,105 2,469

2 Teknik Mesin 2,977 2,122

3 Teknik Kimia 1,475 2,494

Page 55: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-16

efisiensinya 100% tetapi tetap dapat diketahui jurusan yang paling efisien

disbanding kedua jurusan yang lain. Hasil pengolahan super efisiensi

menggunakan software Lingo 9.0, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran X

dan Lampiran XI.

Page 56: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V - 1

BAB V

ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Bab ini membahas analisis dan interpretasi dari pengolahan data yang telah

dipaparkan pada Bab IV sesuai dengan tujuan penelitian.

5.1. ANALISIS EFISIENSI TEKNIS JURUSAN

Berdasarkan hasil uji efisiensi dengan menggunakan metode DEA

diperoleh nilai efisiensi masing-masing jurusan (DMU). Tabel 4.13 dan Tabel

4.14 menunjukkan rekapitulasi hasil perhitungan efisiensi yang dilakukan dengan

bantuan software Lingo 9.0 untuk periode 2008/2009 dan 2009/2010. Dari hasil

pengolahan data, didapatkan hasil bahwa semua DMU yang diteliti memiliki nilai

objective function 1 (nilai efisiensi= 100%). Sehingga hal ini mengindikasikan

bahwa seluruh DMU telah efisien. Hal ini berarti DMU tersebut memiliki efisiensi

relatif yang sama baiknya dan seluruh DMU telah mampu mengoptimalkan input

yang ada untuk menghasilkan output bila dibandingkan dengan best performer.

Walaupun seluruh DMU efisien tetapi kinerja DMU tahun 2008/2009

belum tentu sama baiknya atau lebih baik dengan kinerja pada tahun 2009/2010.

Untuk mengetahui perbandingan kinerja antara tahun 2008/2009 dengan

2009/2010 dapat dilihat melalui hubungan antara input dan output, berapa banyak

input yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah output pada dua periode

tersebut. Kinerja DMU yang baik adalah DMU yang menggunakan input lebih

kecil untuk menghasilkan output yang lebih besar.

5.1.1. Analisis Efisiensi Teknis Jurusan Teknik Industri

Seperti yang telah ditampilkan pada Tabel 4.16 dan Tabel 4.17 bahwa

efisiensi relatif Jurusan Teknik Industri adalah 100% efisien baik untuk tahun

2008/2009 maupun tahun 2009/2010. Untuk mengetahui apakah efisiensi tahun

2008/2009 sama baiknya dengan tahun 2010 perlu dilakukan analisis input dan

output yang digunakan oleh jurusan.

Data output yang pertama adalah rata-rata IPK yang dipengaruhi oleh

input jumlah dosen dan jumlah mahasiswa. Pada tahun 2008/2009 rata-rata IPK

3,27 dan untuk tahun 2009/2010 turun menjadi 3,26 padahal input jumlah dosen

dan jumlah mahasiswa mengalami kenaikan. Data output selanjutnya adalah

jumlah lulusan tepat waktu dan jumlah lulusan. Kelulusan tepat waktu mengalami

Page 57: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V - 2

kenaikan yang signifikan sedangkan jumlah lulusan mengalami penurunan. Untuk

output lama studi yang pada tahun 2008/2009 sebesar 4,7 tahun bertambah

menjadi 4,9 tahun dengan input yang lebih besar. Begitu juga untuk output jumlah

penelitian dan kegiatan P2M juga mengalami penurunan dengan input yang lebih

besar.

Dari enam output yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan empat

output mengalami penurunan dan hanya satu output yang mengalami kenaikan

dan satu output tetap, padahal input yang dipergunakan mengalami kenaikan. Jadi

dapat diambil kesimpulan bahwa untuk DMU Teknik Industri kinerja pada tahun

2008/2009 lebih baik dari tahun 2009/2010.

5.1.2. Analisis Efisiensi Teknis Jurusan Teknik Mesin

Serupa dengan Jurusan Teknik Industri, efisiensi relatif Jurusan Teknik

Mesin adalah 100% efisien baik untuk tahun 2008/2009 maupun tahun

2009/2010. Sehingga diperlukan analisis input dan output dihasilkan. Untuk data

input Jurusan Teknik Mesin, semua input mengalami peningkatan kecuali jumlah

ruang kelas yang tetap. Untuk output rata-rata IPK baik untuk tahun 2008/2009

maupun tahun 2009/2010 sebesar 3,11 atau tidak mengalami peningkatan.

Sedangkan untuk output jumlah lulusan tepat waktu, jumlah peneltian dan

kegiatan P2M, dan lama studi mengalami penurunan yang sangat signifikan,

untuk kelulusan tepat waktu berkurang 10 orang, untuk penelitian dan P2M

berkurang 11 dan lama studi smakin lama 0,55 tahun. Output jumlah lulusan dan

jumlah mata kuliah mengalami penurunan dan kenaikan yang tidak signifikan.

Jadi untuk DMU Teknik Mesin kinerja tahun 2008/2009 lebih baik dibanding

tahun 2009/2010, dilihat dari banyaknya output yang mengalami penurunan cukup

signifikan. Padahal semua input yang ada mengalami kenaikan kecuali jumlah

ruang kelas yang tetap.

5.1.3. Analisis Efisiensi Teknis Jurusan Teknik Kimia

Serupa dengan Jurusan Teknik Industri dan Teknik Mesin efisiensi relatif

Jurusan Teknik Kimia adalah 100% efisien baik untuk tahun 2008/2009 maupun

tahun 2009/2010. Oleh karena itu pada DMU ini juga diperlukan analisis input

output untuk melihat apakah kinerja tahun 2008/2009 sama dengan tahun

2009/2010. Sama seperti kedua DMU yang lain input untuk DMU Teknik Kimia

Page 58: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V - 3

mengalami kenaikan pada tahun 2009/2010 kecuali ruang kelas yang tetap. Untuk

output yang dihasilkan oleh DMU Teknik Kimia hanya lama studi yang

mengalami kenaikan yang cukup signifikan, sedangkan untuk output jumlah

lulusan tepat waktu mengalami kenaikan hanya 1 orang mahasiswa. Sedangkan

untuk output jumlah penelitian dan kegiatan P2M, jumlah lulusan dan jumlah

mata kuliah tetap sama dengan output tahun 2008/2009. Satu-satunya output yang

mengalami penurunan adalah rata-rata IPK yang turun sebesar 0,07. Berdasarkan

uraian-uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa DMU Teknik Kimia kinerja

pada tahun 2009/2010 menurun bila dibandingkan dengan tahun 2008/2009. Hal

ini diperlihatkan banyaknya output yang tetap padahal input lebih besar.

5.1.4. Analisis Efisiensi Teknis Seluruh DMU Tahun 2008/2009

Setelah melihat kinerja untuk setiap jurusan pada tahun 2008/2009 dan

tahun 2009/2010 selanjutnya dilihat perbandingan input dan output antar DMU

pada tahun yang sama. Yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah

mengidentifikasi input mana saja yang berpengaruh terhadap output tertentu.

Untuk output rata-rata IPK, jumlah lulusan tepat waktu, jumlah lulusan, dan lama

studi dipengaruhi oleh input jumlah dosen dan jumlah mahasiswa. Dapat dilihat

pada tabel input dan output pada Bab IV, Jurusan Teknik Industri dengan input

jumlah dosen yang lebih kecil dari Teknik Mesin dan hanya terpaut 0.68 dengan

Teknik Kimia menghasilkan output yang lebih baik dibanding dua jurusan yang

lain. Sedangkan untuk input jumlah mahasiswa, Teknik Industri memiliki jumlah

input paling besar dibanding dua jurusan yang lain begitu juga dengan dana

operasional.

Teknik Kimia memiliki jumlah mahasiswa yang paling sedikit tetapi hanya

terpaut tiga mahasiswa dengan jurusan Teknik Mesin. Dengan jumlah mahasiswa

yang paling besar output yang dihasilkan oleh Teknik Industri juga paling bagus.

Teknik Kimia dengan jumlah mahasiswa yang lebih sedikit dibandingkan Teknik

Mesin mempunyai output yang lebih bagus pada rata-rata IPK dan jumlah

kelulusan tepat waktu. Output selanjutnya adalah jumlah penelitian dan kegiatan

P2M yang dilakukan oleh dosen.

Output jumlah penelitian dan kegiatan P2M dipengaruhi oleh kombinasi

input jumlah dosen dan jumlah dana penelitian. Jurusan Teknik Mesin dengan

Page 59: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V - 4

input jumlah dosen paling besar dan juga dana penelitian paling besar

menghasilkan output jumlah penelitian dan kegiatan P2M yang cukup besar pula.

Sedangkan untuk Teknik Industri dibanding dengan Teknik Kimia memiliki

jumlah dosen lebih banyak tetapi dana penelitian yang lebih sedikit, menghasilkan

output yang lebih sedikit pula. Padahal seharusnya Teknik Kimia dengan jumlah

dana penelitian yang hampir dua kali dari dana penelitian Teknik Industri

menghasilkan output yang lebih besar lagi. Output yang terakhir adalah jumlah

mata kuliah yang diselenggarakan.

Untuk output jumlah mata kuliah dipengaruhi oleh input jumlah ruang

kelas yang dimiliki oleh jurusan. Untuk output ini Teknik Industri mempunyai

jumlah mata kuliah yang lebih besar dibanding kedua jurusan yang lain yang

sama-sama menyelengarakan 57 mata kuliah. Padahal ruang kelas yang dimiliki

oleh Teknik Industri lebih sedikit dibandingkan dengan kedua jurusan yang lain

yaitu sebanyak 6 ruang kelas (dalam setahun) disusul Teknik Kimia 10 ruang

kelas dan Teknik Mesin dengan 12 ruang kelas.

5.1.5. Analisis Efisiensi Teknis Seluruh DMU Tahun 2009/2010

Sama dengan tahun 2008/2009, output rata-rata IPK, jumlah lulusan tepat

waktu, jumlah lulusan, dan lama studi dipengaruhi oleh input jumlah dosen,

jumlah mahasiswa dan jumlah dana operasional. Pada tahun ini Teknik Industri

dengan jumlah dosen yang kecil dan jumlah mahasiswa terbanyak mampu

menghasilkan output yang terbaik untuk ketiga output dan hanya lama studi yang

bukan merupakan output terbaik. Sedangkan untuk Teknik Mesin yang

mempunyai jumlah dosen terbesar dan jumlah mahasiswa yang juga cukup besar

bila dibandingkan dengan Teknik Kimia hanya mampu menghasilkan tujuh

lulusan tepat waktu dan lama studi yang paling lama yaitu 5,6 tahun. Untuk dua

output yang lain walaupun lebih baik tapi tetap saja tidak sebanding dengan input

yang dimiliki, contohnya rata-rata IPK yang hanya 3,11 padahal Teknik Kimia

dengan input yang lebih kecil mempunyai rata-rata 3,07, jadi selisihnya cukup

kecil dibandingkan dengan selisih input yang cukup besar. Output berikutnya

adalah jumlah penelitian dan kegiatan P2M.

Input yang mempengaruhi jumlah penelitian dan kegiatan P2M adalah

jumlah dosen dan jumlah dana penelitian sama seperti tahun sebelumnya Teknik

Page 60: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V - 5

Mesin dengan jumlah dosen dan dana penelitian terbesar menghasilkan output

yang terbesar pula. Sedangkan untuk Teknik Industri yang mempunyai input yang

lebih besar dari Teknik Kimia tidak mampu menghasilkan output yang lebih

besar. Sedangkan untuk output jumlah mata kuliah dan input jumlah ruang kelas

tidak terjadi perubahan yang signifikan dari tahun sebelumnya hanya pada Teknik

Mesin jumlah mata kuliah bertambah satu.

5.2. ANALISIS SUPER EFISIENSI

Super efisiensi adalah membiarkan nilai dari DMU yang diamati lebih dari

1 atau 100%. Cara perhitungan super efisiensi adalah dengan cara menghilangkan

batasan dari DMU yang membatasi efisiensi maksimal sebesar 1. Dengan

menggunakan konsep super efisiensi ini dimungkinkan untuk memeringkat DMU

yang telah efisien. Hasil perhitungan super efisiensi ditampilkan pada Tabel 4.18

dapat dilihat bahwa pada tahun 2008/2009, Teknik Mesin mempunyai efisiensi

paling besar yaitu sebesar 2,977, kemudian disusul Teknik Industri dengan

efisiensi 2,105 dan kemudian Teknik Kimia sebesar 1,475. Hal ini sangat wajar

karena dilihat dari output yang dihasilkan dapat dilihat bahwa untuk output

jumlah penelitian dan kegiatan P2M sangat lebih banyak bila dibandingkan

dengan jurusan yang lain. Output-output yang lain walaupun lebih kecil dari

Teknik Industri tapi selisihnya cukup kecil.

Pada tahun 2009/2010 urutan efisiensi berubah, Teknik Mesin yang

merupakan DMU dengan tingkat efisiensi tertinggi menjadi DMU dengan tingkat

efisiensi terendah. Kemudian Teknik Kimia diperingkat dua dengan nilai efisiensi

2,464 dan Teknik Industri dengan nilai efisiensi terbesar yaitu 2,469.

Untuk DMU Teknik Mesin penurunan efisiensi yang sangat besar ini

diakibatkan peningkatan input yang sangat besar tetapi tidak dibarengi dengan

peningkatan output yang signifikan juga. Sehingga mengakibatkan nilai efisiensi

menurun. Sementara itu untuk DMU Teknik Kimia terjadi peningkatan efisiensi

pada tahun 2009/2010 dibandingkan tahun 2008/2009 begitu juga untuk DMU

Teknik Industri juga mengalami peningkatan efisiensi.

Selain hal tersebut penurunan efisiensi yang dialami oleh jurusan ini juga

bisa diakibatkan oleh kesalahan dalam pengambilan atribut maupun kesalahan

dalam penentuan persentase penggunaan input maupun output yang digunakan

Page 61: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V - 6

dalam penelitian ini. Oleh karena itu untuk penelitian berikutnya pemilihan input

dan ouput harus dilakukan dengan pengkajian yang lebih mendalam juga

pelibatan stakeholders yang lebih maksimal maupun penggunaan sumber input

output lain selain borang akreditasi agar tidak menyebabkan terjadinya bias pada

hasil pengukuran. Sehingga hasil pengukuran dapat mencerminkan kondisi nyata

dari kinerja jurusan.

Page 62: PENGUKURAN EFISIENSI JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK .../Pengukuran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGUKURAN EFISIENSI SURAKARTA commit to user JURUSAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

VI - 1

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran dari

penelitian mengenai pengukuran efisiensi di Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret Surakarta. Adapun kesimpulan dan saran seperti diuraikan di bawah ini.

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari Skripsi ini adalah, sebagai berikut:

1. Hasil pengukuran efisiensi menggunakan metode DEA didapatkan hasil untuk

tahun 2008/2009 adalah 100% untuk Jurusan Teknik Industri, Teknik Mesin

dan Teknik Kimia. Tahun 2009/2010 efisiensi relatif untuk Jurusan Teknik

Industri, Teknik Mesin dan Teknik Kimia adalah 100%.

2. Hasil pengukuran super efisiensi tahun 2008/2009 didapatkan peringkat

efisiensi dari yang terbaik adalah Teknik Mesin, Teknik Industri, dan Teknik

Kimia. Sedangkan peringkat untuk tahun 2009/2010 adalah Teknik Kimia,

Teknik Industri, dan yang terakhir Teknik Mesin.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, ditentukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Perlu identifikasi lebih lanjut mengenai input dan output dalam penelitian agar

hasil dari pengukuran benar-benar memperlihatkan kondisi nyata dari unit

yang diteliti. Sehingga hasil perhitungan bisa digunakan untuk proses evaluasi

jurusan secara berkala.

2. Input dan output yang digunakan bisa ditambah dari sumber selain borang

akreditasi agar lebih mencakup semua aspek kinerja jurusan.