Pengukuran Besaran Listrik (TC22082)
Embed Size (px)
description
Transcript of Pengukuran Besaran Listrik (TC22082)

1
Pengukuran Besaran Listrik(TC22082)
Pertemuan 127 Februari 2010

2
Klasifikasi Standart
Standart pengukuran diklasifikasikan dalam:
1. Standart internasional
Ditentukan dgn persetujuan internasional, terdapat di International Bureau of Weight and Measures di Perancis. Dibuat seakurat mungkin yg dpt dicapai oleh teknologi atau ilmu yg ada.
2. Standart primer
Terdpt di bbrp negara, dibuat dgn akurasi yg tertinggi, digunakan utk pengecekan akurasi standart sekunder.
3. Standart sekunder
Digunakan dlm industri sbg referensi utk kalibrasi peralatan dan komponen akurasi-tinggi dan utk verifikasi akurasi standart kerja.
4. Standart kerja
Digunakan dlm pengukuran di laboratorium.

3
Kesalahan Pengukuran
Mengapa penting?- Tdk ada komponen atau instrumen elektronik yang
akurasinya sempurna (ideal) ada error- Error dpt berkombinasi semakin besar- Ada human error - Ada systematic error- Ada random error sebabnya tdk dpt diketahui dgn
pasti
Cara mengatasi?Error dpt diminimalisasikan dgn melakukan serangkaian pengukuran dan mengambil reratanya.

4
Gross Errors and Systematic Errors
Gross errors
Pd dasarnya adl human errors (krn kurang hati-hati) Salah baca angka atau salah baca penunjukan jarum Salah dlm mencatat hsl pengukuran Alat tdk pernah dikalibrasi Jarum pointer tdk dinolkan sblm pengukuran
Systematic errors
Dihslkan dr sistem pengukuran Dua gross errors yg terakhir dpt dikategorikan jg sbg systematic
errors, mengapa?? Jg terjadi jika sistem pengukuran mempengaruhi kuantitas yg
diukur.

5

6

7
Error Absolut dan Error Relatif
Error absolutcontoh: R = 500 50 error absolut
Error relatifcontoh: R = 500 10% error relatif
Msl tegangan terukur dgn instrumen yg mpy error 0,02V :V = 20V 0,02V (dlm error absolut)V = 20V 0,1% (dlm error relatif)
Error juga dapat dinyatakan dlm ppm (part per million) relatif thd kuantitas totalnya.
Resistor 1 M mpy koefisien suhu 100 ppm/CApa artinya??

8
Contoh
Resistor dirancang utk mpy resistansi 1,14 k hingga 1,26 k dan akan diklasifikasikan sbg resistor 1,2 k.a. Berapa toleransi resistor tsb?
b. Jika resistansi resistor tsb diukur pd suhu 25C dan mpy koefisien 500 ppm/C, hitunglah resistansi maksimum pd suhu 75C.

9

10

11
Akurasi, Presisi, Resolusi, Angka Penting
V = 100V 1% tegangan sebenarnya adl di antara 99V dan 101V akurasi 1% menentukan sbrp dekat pengukuran dgn harga yg
sebenarnya
Presisi Bergantung pd perubahan terkecil yg dpt diobservasi (oleh
pengamat) = resolusi
Angka Penting Jml angka penting mrpk indikasi ke-presisi-an pengukuran Msl:
8,135 V 4 angka penting ke-presisi-an pengukuran = 0,0001V atau 1 mV

12

13

14
Kombinasi Error Pengukuran
• Penjumlahan
Jika suatu besaran ditentukan dgn menjumlahkan dua hasil pengukuran, error besaran tsb adl jml error absolut dlm tiap pengukuran
)()(
)()(
2121
2211
VVVV
VVVVE
Contoh:Hitunglah persentase error maksimum dalam jumlahan dua pengukuran tegangan jika V1 = 100V 1% dan V2 = 80V 5%.

15
• Selisih (Difference)
Jika suatu besaran mrpk selisih dari dua pengukuran, error totalnya adl jml error absolut dlm tiap pengukuran
)()(
)()(
2121
2211
VVVV
VVVVE
• Perkalian atau pembagian
Jika suatu besaran mrpk perkalian atau pembagian dari dua pengukuran, persentase error-nya adl jml persentase error dlm tiap pengukuran
Contoh:
Jika P = VI maka
% error dlm P = (% error dlm V) + (% error dlm I)
Jika R = V/I maka
% error dlm R = (% error dlm V) + (% error dlm I)

16
• Perpangkatan
Jika suatu besaran mrpk perpangkatan dari suatu pengukuran besaran yg lain, persentase error-nya ditentukan sbb:
Jika C = AB
Maka % error dlm C = B(% error dlm A)
Contoh:
Sebuah resistor 820 dgn akurasi 10% membawa arus 10mA. Arus tsb diukur menggunakan ammeter analog dgn jangkauan 25 mA dgn akurasi 2% dari skala penuh. Hitunglah daya yg didisipasikan dlm resistor tsb dan tentukan akurasinya.

17
Analisis Statistik
• Nilai rerata
n
xxxxx n
...321
• Deviasi selisih antara hasil masing-masing
pengukuran dgn nilai reratanya. Deviasi rata-rata dpt
dipandang sbg ke-presisi-an pengukuran.
n
ddddD n ||...|||||| 321

18
• Standar deviasi
disebut juga nilai rms (root mean squared)
n
dddd 24
23
22
21 ...
Dlm hal ada sjml besar pengukuran shg hanya terdpt error random, dpt dibuktikan bahwa probable error dlm tiap pengukuran adl 0,6745 kali standar deviasinya.
6745,0errorprobable

19
Referensi:
Electronic Instrumentation and Measurements, 2nd Edition, David A Bell