PENGUJIAN TEKNOLOGI VoIP DAN VIDEO STREAMING DI JARINGAN...
Transcript of PENGUJIAN TEKNOLOGI VoIP DAN VIDEO STREAMING DI JARINGAN...
PENGUJIAN TEKNOLOGI VoIP DAN VIDEO STREAMING DI JARINGAN WiMAX
DENGAN OPNET MODELER 14.5
TUJUAN:
1. Memahami teknologi VoIP dan Video Streaming
2. Memahami jaringan WiMAX
3. Mengetahui cara perancangan jaringan WiMAX menggunakan OPNET MODELER 14.5
ALAT-ALAT:
1. Komputer
2. Software OPNET MODELER 14.5
TEORI:
Pada percobaan ini akan menggunakan teknologi VoIP dan Video Streaming di jaringan
WiMAX sebagai acuan dasar teorinya.
A. Teknologi VoIP
VoIP (Voice over Internet Protocol)adalah suatu sistem yang menggunakan jaringan
internet untuk mengirimkan data paket suara dari suatu tempat ke tempat yang lain menggunakan
perantara protokol IP. Jaringan IP sendiri merupakan jaringan komunikasi data yang berbasis
packet switched. Jaringan packet switched yaitu jaringan yang masing-masing paket harus
mencari rute sendiri untuk sampai tujuannya, dan masing-masing paket dilengkapi dengan
informasi yang berupa IP address source dan destination. Jaringan IP adalah jaringan global,
tidak berdasarkan zona sehingga bisa menekan biaya percakapan.
Cara kerjanya yaitu sinyal suara analog, seperti yang biasanya didengar ketika kita
berkomunikasi di telepon diubah menjadi data digital dan dikirimkan melalui jaringan berupa
paket-paket data secara real time. Dalam komunikasi VoIP, pengguna melakukan hubungan
telepon melalui terminal yang berupa PC atau telepon biasa. Bentuk paling sederhana dalam
sistem VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan internet. Syarat dasar untuk
mengadakan koneksi VoIP adalah komputer yang terhubung ke internet mempunyai kartu suara
yang dihubungkan dengan speaker dan mikropon. Dengan dukungan perangkat lunak khusus,
kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu sama lain.
Dengan bertelepon menggunakan VoIP, ada banyak keuntungan yang dapat diambil
diantaranya:
a) Dari segi biaya lebih murah dari tarif telepon yang biasanya, karena jaringan IP bersifat
global dan menggunakan internet jadi cukup membayar biaya internet saja.
b) Selain itu, biaya maintenance dapat di tekan karena voice dan data network terpisah,
sehingga IP phone dapat di tambah, dipindah dan di ubah. Hal ini karena VoIP dapat
dipasang di ethernet dan IP address, tidak seperti telepon konvensional yang harus
mempunyai port tersendiri di sentral atau PBX (Private branch exchange).
c) Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara.
d) Efisiensi alokasi bandwidth karenateknik pemampatan data suara hanya membutuhkan
bandwidth yang kecil.
Namun ada beberapa kelemahan yang dapat terjadi bila menggunakan teknologi VoIP
diantaranya:
a) Kualitas suara tidak sejernih jaringan telepon yang ada karena pengaruh kompresi suara
yang menggunakan bandwidth yang kecil, namun jika koneksi internet yang digunakan
adalah koneksi internet pita-lebar, maka kualitas suara akan jernih.
b) Terjadinya delay atau jeda karena adanya perubahan data menjadi suara pada teknologi
VoIP.
c) Jika pemakaian VoIP semakin banyak, maka ada potensi jaringan data yang ada menjadi
penuh jika tidak diatur dengan baik.
Ada 4 unsur pembentuk jaringan VoIP yaitu: user agent, proxy, protocol, CODEC (Compressor-
Decompressor):
1. User Agent
Berfungsi untuk melakukan pemanggilan atau menerima telepon. User agent dapat berupa
software ataupun hardware.Contoh user agent yang berbentuk software (softphone): Jenis
softphone SIP; X-Lite dan Sjphone, jenis softphone IAX; Idefisk dan IaxLite, jenis
softphone H.323; Netmeeting. Kemudian contoh user agent yang berbentuk hardware
(hardphone): IP Phone, USB Phone, Internet Telephony Gateway (ITG), Analog Telephone
Adaptor (ATA). Untuk arsitektur dasar VoIP seperti gambar 1 di bawah ini:
Gambar 1 Arsitektur dasar VoIP
2. Proxy
Adalah jembatan penghubung karena VoIP dijalankan di internet yaitu penghubung antara
user agent yang bertindak sebagai server yang menerima request message dari user agent
dan menyampaikan pada user agent lainnya. Contoh aplikasi proxyserver yang open
source; Asterisk (http://www.asterisk.org), OpenSER (http://www.openser.org), SER
(http://www.iptel.org/ser/), Yate (http://yate.null.ro), kemudian yang Non Open Source;
Axon (http://www.nch.com.au/pbx/) danOnDO SIP Server (http://www.brekeke.com/).
3. Protocol
Adalah sebuah aturan yang harus dipenuhi agar akses komunikasi VoIP dapat melewati
jaringan internet.
4. CODEC (Compressor-Decompressor)
Merupakan pengalihan kode analog menjadi kode digital agar suara dapat dikirim dalam
jaringan komputer. VoIP yang baik dan optimal yaitu menggunakan codec ITU G.729.
B. Teknologi Video Streaming
Video streaming adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengguna memainkan file
video yang berisi data audio maupun visual tanpa harus melakukan download terlebih dahulu
melalui jaringan internet. Fileaudio atau videoyang terletak pada sebuah server dapat secara
langsung dijalankan pada komputer client sesaat setelah ada permintaan dari pengguna sehingga
proses download file tersebut yang menghabiskan waktu cukup lama dapat dihindari.
Cara kerja lebih lanjutnya yaitu, data dari sumber akan ditangkap dan disimpan pada
sebuah buffer yang berada di memori komputer client kemudian di encode sesuai format yang
diinginkan proses ini juga dapat digunakan user untuk mengkompresi data agar data yang
diterima tidak terlalu besar. Setelah buffer terisi dalam waktu hitungan detik, maka secara
otomatis filevideo ataupun audio akan di jalankan oleh sistem. Sistem akan membaca informasi
dari buffer sambil tetap melakukan proses download file sehingga proses streaming tetap
berlangsung ke mesin client. Sedangkan pada proses streaming yang menggunakan jaringan,
data sudah dikompresi sebelumnya hal untuk mengantisipasi adanya keterbatasan bandwidth.
Sesudah di encode baru dikirim ke user lain dan untuk melihat tampilan pada layar user
akanmelakukan decode.
Keuntungan menggunakan teknologi video streaming yaitu:
Dapat menghindari proses download yang biasanya membutuhkan waktu yang lama
Tidak membutuhkan tempat penyimpanan, sehingga lebih menghemat space karena dapat
dilihat secara langsung.
Dengan adanya video streaming ini juga dapat membantu dalam proses belajar atau
memudahkan seseorang berkomunikasi dan bertukar informasi secara langsung karena
aplikasi ini dapat melakukan video conferencing yang memungkinkan kita untuk
mengadakan pertemuan jarak jauh secara visual, sehingga para peserta seolah-oleh
bertemu langsung dalam suatu konferensi.
Kekurangan juga yang dapat ditimbulkan yaitu:
Akan terjadi delay yang dapat mengganggu atau tertundanya proses streaming ini. Hal ini
dikarenakan kondisi jaringan yang buruk sehingga tampilan gambar dapat lambat.
Kondisi jaringan yang tidak menentu juga akan berpengaruh pada bandwidth. Bandwidth
ini akan berpengaruh pada kualitas tampilan oleh karena itu ukuran data harus sesuai
dengan kapasitas bandwidth jaringan, untuk mengatasinya dapat dilakukan kompresi
data.
Secara umum, terdapat empat buah komponen dari streaming yaitu:
1. Input / sumber
Sumber dari video yang akan di-streaming. Sumber tersebut dapat berupa file video, DVD,
MPEG, dan lain-lain. Biasanya sumber sifatnya live yaitu dari kamera.
2. Encoder
Bagian dari aplikasi server yang bertugas untuk mengubah video sumber menjadi sebuah
format yang sesuai dengan transmisi streaming atau format untuk streaming, dimana
format ini umumnya memiliki tingkat kompresi yang tinggi sehingga dapat ditransmisikan
dengan baik pada media jaringan. Ada tiga jenis format streaming yang banyak digunakan
diantaranya adalah untuk real media (.rm / .ra / .ram), windows media (.asf / .wmf / .asx)
dan quick time (.mov). Di dalam encoder terdapat modulasi frekuensi.
3. Server
File hasil encoding kemudian didistribusikan oleh server kepada pengguna. Pada aplikasi
yang digunakan, encoder dan server berada pada satu aplikasi yang sama yang terintegrasi
satu sama lain. Streaming server dirancang untuk multi CPU yang bisa mendukung ribuan
media stream secara bersamaan. Server didesain dengan efisiensi, kehandalan dan
pengukuran yang tinggi.
4. Player/Output
Player berfungsi untuk melakukan decoding terhadap file hasil streaming dan
menampilkannya pada pengguna. Video decoder digunakan pada sisi penerimaan yang
bekerja untuk mengubah kembali file format ke dalam format awal sebelum di encode pada
sisi pengiriman.
C. Parameter-parameter penentu kualitas atau QoS (Quality of Service):
1. Delay lamanya waktu tunda, waktu yang dibutuhkan untuk mengirim data dari sumber ke
tujuan. Delay maksimum yang direkomendasikan oleh ITU untuk aplikasi suara adalah
150 ms, dan yang masih bisa diterima pengguna adalah 250 ms.Untuk Video Streaming
Nilai rata-rata= <400ms, idealnya = <150ms.
2. Jitter adalah variasi delay yang dapat menimbulkan gap sehingga harus diminimalkan
agar dapat mendapatkan sinyal suara yang akurat. Untuk video streaming nilai rata-rata=
<60ms, idealnya = <20ms.
Tabel 1Jitterversi TIPHON
No Katagori Peak Jitter
1 Sangat bagus 0 ms
2 Bagus 75 ms
3 Jelek 125 ms
4 Sangat jelek 225 ms
3. Packet loss (ada paket yang hilang), dan out of order packets ketika hal ini terjadi missing
paket digantikan oleh paket terakhir yang diterima dengan sukses sehingga akan
menimbulkan kualitas suara tidak seperti sebelumnya. Untuk Video Streaming nilai rata-
rata= <10-3
, idealnya = <10-5
.
Tabel 2Packet lossversi TIPHON
No Katagori packet loss Persen
1 Sangat bagus 0 %
2 Bagus 3 %
3 Jelek 15 %
4 Sangat jelek 25 %
Rumus packet loss = x 100 %…..………..(1)
4. Throughput, minimum end to end laju transmisi. Untuk Video Streaming nilainya antara
10kbps-5Mbps.
5. Nilai MOS, menentukan kualitas terbaik sampai kualitas terburuk dari layanan VoIP
nilainya dari 0-5 sehingga nilai ini perlu dilihat juga sebagai referensi apakah layanan
VoIP ini masih baik atau tidak. Menurut standar ITU nilai MOS untuk metode kompresi
ITU G.729a= 3,70. Namun di OPNET nilai MOS antara 0-4 sehingga nilainya menjadi
4/5x3,70=2,96. Selain standar ITU ada standar lain menurut (Cisco IOS IP SLAs
Configuration Guide, 2005)seperti tabel 3dibawah:
Tabel 3MOS ratingversi CISCO
Index Nilai Kualitas Diskripsi dari kualitas yang memburuk
4 5 Excellent Imperceptible/tidak kelihatan
3 4 Good Nampak tapi tidak mengganggu
2 3 Fair Nampak tapi dapat diabaikan
1 2 Poor Mengganggu, tidak bisa diabaikan
0 1 Bad Sangat mengganggu dan tidak bisa diabaikan
D. WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access)
WiMAX adalah sebuah teknologi akses nirkabel pita lebar (Broadband Wireless Access)
atau disingkat BWA yang memiliki kecepatan akses data/ internet yang tinggi dengan jangkauan
yang luas dengan menggunakan media nirkabel. Dengan range frekuensi yang cukup lebar dan
bervariasi teknologi WiMAX dapat melayani pengguna perangkat bergerak (mobile) maupun
fixed.
Cara Kerja WiMAX:Konektivitas dari jaringan WiMAX terdiri dari dua bagian yaitu
WiMAX tower atau BS (Base Station) dan WiMAX receiver CPE (Costumer Premise
Equipment) atau SS (Subscriber Station). Caranya saat user mengirim data maka BS akan
menyiarkan signal-signal data ke dalam kanal-kanal, disebut uplink. Dan ketika BS mengirim
data ke user disebut downlink. Data yang dikirim dibagi menjadi beberapa data stream dan
ditransmisikan melalui kanal yang berbeda, tetapi dalam selang waktu yang sama maka disebut
OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Cara data downlink dan uplink tersebut
diatur dalam komunikasi data dua arah yang dikenal duplexing. Ada dua skema duplexing yaitu
TDD (Time Division Duplex) dan FDD (FrequencyDivision Duplex). FDD memerlukan dua
kanal untuk mengirim data pada selang waktu yang sama, ada 2 dukungan FDD yaitu full duplex
yaitu user dapat mengirim dan menerima data secara bersamaan dan half duplex tidak dapat
bersamaan. FDD kurang efisien untuk menangani layanan data yang asimetris karena trafik data
hanya menempati bagian kecil dari sebuah kanal bandwidth pada jangka waktu tertentu maka
ada TDD yang hanya membutuhkan satu kanal dalam rentang waktu sekali pengiriman. TDD
lebih fleksibel juga dalam melayani data asimetris maupun simetris karena rasio downlink dan
uplink dapat diatur secara dinamis. Jaringan WiMAX biasanya menggunakan TDD karena lebih
hemat bandwidth dan biasanya didominasi oleh data asimetris.
WiMAX dapat berperan sebagai:
Menghubungkan hotspot Wifi antar satu dengan yang lain, dan menghubungkannya
dengan bagian (jaringan) lain dari internet
Menyediakan alternatif jaringan wireless selain kabel dan DSL (Digital Subscriber Line)
untuk akses broadband jarak jauh.
Pengganti kabel coaxsial pada line telepon diperusahaan atau personal.
Pengganti kabel dalam menangkap siaran televisi melelui satelit.
Mendukung layanan mobile data berkecepatan tinggi dan layanan telekomunikasi.
Keunggulan WiMAX:
Akan memberikan kemurahan dan kecepatan transfer data dengan kecepatan akses internet
jalur lebar (broadband).
Standar IEEE 802.16 memberikan kemudahan dalam akses internet untuk area
metropolitan dengan menerapkan beberapa Base Station (BS) yang dapat meng-coverage
jutaan Subscriber Station (SS).
Teknologi WiMAX merupakan solusi untuk dapat mengembangkan teknologi informasi
dalam suatu kota atau pedesaan karena jangkauannya sampai 50 km.
Tabel 4Varian standar WiMAX IEEE 802.16
Varian dan Status 802.16 802.16-2004 802.16e-2005
Lengkap Desember 2001 Lengkap Juni 2004 Lengkap Desember 2005
Lebar Frekuensi 10GHz–66GHz 2GHz–11GHz 2GHz-11GHz untuk
aplikasi fixed; 2GHz-6GHz
untuk aplikasi mobile
Aplikasi Fixed LOS Fixed NLOS Fixed and mobile NLOS
Arsitektur MAC Point-to-multipoint,
Mesh
Point-to-multipoint,
Mesh
Point-to-multipoint, mesh
Sistem Transmisi Single carrier only Single carrier, 256
OFDM or 2.048 OFDM
Single carrier, 256 OFDM
atau scalable OFDM
dengan 128, 512, 1.024,
atau 2.048
Subcarriers
Modulasi QPSK, 16 QAM,
64 QAM
QPSK, 16 QAM,
64 QAM
QPSK, 16 QAM, 64 QAM
Bit Rate 32Mbps–134.4Mbps 1Mbps–75Mbps 1Mbps–75Mbps
Multiplexing Burst TDM/TDMA
Burst TDM/TDMA/
OFDMA
Burst TDM/TDMA/
OFDMA
Duplexing TDD dan FDD TDD dan FDD TDD dan FDD
Bandwidths Kanal 20MHz, 25MHz,
28MHz
1,75MHz, 3,5MHz,
7MHz, 14MHz,
1,25MHz, 5MHz,
10MHz, 15MHz,
8,75MHz
1,75MHz, 3,5MHz, 7MHz,
14MHz, 1,25MHz, 5MHz,
10MHz, 15MHz, 8,75MHz
Perancanaan Air
Interface
Wireless MAN-SC Wireless MAN-Sca,
Wireless MAN OFDM,
Wireless MAN-OFDMA,
Wireless MAN-Sca,
Wireless MAN-OFDM,
Wireless MAN-OFDMA,
Wireless HUMANa Wireless HUMANa
Peralatan WiMAX
Tidak ada 256 - OFDM as Fixed
WiMAX
Scalable OFDMA as
Mobile WiMAX
Mobilitas Perangkat wireless tetap Perangkat wireless tetap dan
portable
Nomadic mobility (sampai
120 km/h)
Radius Per Cell 2-5 km 7-10 km dengan kemampuan
maksimal hingga 50 km
2-5 km
Maximum
Throughput
32-143 Mbps (28
MHz)
75 Mbps (20 Mhz band) 30 bps (10 Mhz band)
D. OPNET (Optimized Network Engineering Tool)
OPNET adalah salah satu software untuk network modeling yang sering digunakan dalam
mendesain atau optimasi suatu jaringan atau suatu tool yang user friendly untuk memodelkan
jaringan dengan interface yang mudah dipelajari. Software inimenggunakan graphical user
interface yang mudah, dapat digunakan untuk membangun berbagai konfigurasi jaringan dan
menguji kinerja mereka dengan tindakan drag-and-drop sederhana dan beberapa klik mouse.
OPNET memiliki banyak modul yang disesuaikan dengan equipment oleh banyak vendor pada
banyak perusahaan sehingga mempermudah user atau designer dalam merancang maupun
melakukan optimasi suatu jaringan. Fitur yang disediakan OPNET juga bermacam-macam.
OPNET juga mampu memberikan simulasi jaringan untuk jaringan core (jaringan
telekomunikasi yang menyediakan berbagai layanan kepada pelanggan yang terhubung dengan
jaringan akses contohnya panggilan rute ke PSTN (Public Swithced Telephone Network) dan
jaringan wireless (teknologi yang memungkinkan komunikasi data dilakuakan tanpa melalui
kabel sebagai media telekomunikasinya).
LANGKAH PERCOBAAN:
1. Buka OPNET Modeler 14.5, Klik new dari menufile.
2. Pilih project klik ok beri nama project kemudian klik ok.
3. Kemudian mengatur skala caranya pada startup wizard: Initial topologydialog box, pastikan
bahwa anda memilih create empty scenarioklik nextpilih campus list network scaleklik
next masukkan nilai X= 50 dan nilai Y=50, jangan lupa skala pilih yang kilometer klik
nextPilih model object karena penulis akan membuat jaringan WiMAX maka tinggal pilih
WiMAX_adv agar memudahkan pemilihan objectnext klik OK. Caranya seperti gambar
2
Gambar 2 Membuat proyek baru
4. Setelah muncul workspace, selanjutnya ambil beberapa object yang akan digunakan pada
simulasi WiMAX, pilih pada model WiMAX_adv pada object palette, objek yang digunakan
seperti gambar 3:
Gambar 3Model objek yang digunakan
Keterangan:
a) Application configuration digunakan untuk mendefinisikan jenis aplikasi yang akan
digunakan dalam layanan atau menspesifikasikan standar dan costum aplikasi yang
digunakan di simulasi seperti traffic dan Parameter QoS.
b) Profil configuration digunakan untuk menspesifikasikan pola aktifitas dari user atau
sekelompok user di aplikasi selama waktu tertentu atau mengatur profil dari aplikasi yang
sudah didefinisikan sebelumnya pada application config.
c) WiMAX configuration untuk mengatur tipe Qos, mengatur layer fisiknya seperti OFDM
atau OFDMA-nya, dan mode efficiency-nya. Untuk mode efficiency-nya semua diatur
mobility and ranging enable karena mendukung semua model WiMAX yang diutamakan.
d) Server digunakan untuk menentukan jenis aplikasi yang akan dilayani.
e) IP clouds pada umumnya digunakan untuk menggambarkan conectivity dari internet.
f) Base Station digunakan sebagai pemancar atau workstation.
g) Subscriber Station digunakan sebagai client yang akan menerima layanan.
h) Kabel PPP_DS3 model dari link atau penghubung point to point dengan data rate
mencapai 44,736 Mbps yang dapat dihubungkan dengan 2 node yang run di IP.
5. Desain arsitektur jaringan WiMAX untuk layanan VoIP kemudian Video Streaming seperti
terlihat digambar 4.
Gambar 4 Desain arsitektur untuk fixedWiMAX
6. Kemudian atur application config caranya: Klik kanan pada applicationEdit attributes
Application definitionsisi number of row= 1 yaitu VoIP kemudian video streaming.
Setelah itu beri nama misal VoIP, kemudian pilih voice untuk layanan VoIP dan video
conferencing untuk video streaming seperti gambar 5 dibawah ini.
Gambar 5 Konfigurasi aplikasi
7. Konfigurasi profile definition caranya: Klik kanan pada ProfileEdit attributesisi profil name
untuk VoIP berinama voice dan video streaming beri nama videoProfile configuration isi
row dengan 1 atau 2 sesuai sekenario yang ada laluSeperti gambar 6 dibawah ini:
Gambar 6 Konfigurasi profil
8. Konfigurasi WiMAX config:
- Mac Service: Konfigurasi QoS class yang ada pada WiMAX dengan parameter
parameter yang sudah ditentukan caranya klik kanan pada WiMAX config Edit
attributesMAC Service Class Definitions.Untuk nilai VoIP service class name
=gold dengan maximum sustained traffic rate 64 kbps dan minimum 30 kbps.
Sedangkan streamingservice class namesilverdengan maximum sustained traffic rate2
Mbps dan minimum64 kbps
Perhitungan
Ukuran paket VoIP= ukuran layer 2 + IP + UDP + RTP + payload /code……..…(1)
Jumlah paket per detik= codec bit rate/voice payload size.…...……...…………….(2)
Bandwidth per kanal full rate=ukuran paket x paket/detik x 8bit/byte……………...(3)
Dengan nilai header layer 2 =6 byte, IP=20 byte, UDP=8 byte, RTP= 12 byte, codec G.729a=20
byte maka:
-Ukuran paket=6+20+8+12+20= 66 byte.
-Jumlah paket per detik=8kbps/(20byte*8)=50 pps
-Bandwidth= 66 x 50 x 8 =26,4
Pengaturannya seperti yang terlihat pada gambar 7.
Gambar 7 Konfigurasi MAC service class definitions
- PHY Layer: Pengaturan pada OPNET yaituklik kanan padaWiMAX configEdit
attributesOFDM PHY PROFILE. Pengaturan dan nilainya sama seperti gambar 8.
Menggunakan frekuensi 3.3 GHz sesuai penggunaan untuk fixed WiMAX di Indonesia.
Gambar 8 Konfigurasi PHY layer
- Eficiency Mode: Pilih yang mobility and ranging.
9. Konfigurasi server caranya: Klik kanan pada serverEdit AttributesApplication Supported
Servicesisi rows sesuai aplikasi apa yang akan dilayani. Lalu untuk menentukan tujuan
server melayani client yang mana saja dapat diatur di destination preferences.
Pengaturanseperti pada gambar 9dibawah ini:
Gambar 9 Konfigurasi server
10. Konfigurasi Base Station: pada base station juga ditentukan classifier definition yang terdiri
dari karakteristik traffic dan jenis kelas layanan yang digunakan. Selain itu di base station
ini juga diatur maximum transmission power-nya di percobaan ini menggunakan power
transmission sebesar=1 watt. Seperti yang terlihat pada gambar 10 dibawah untuk layanan
VoIP untuk yang lain juga sama.
Gambar 10 Konfigurasi base station
11. Konfigurasi Subscriber Station
Konfigurasi SS sesuai dengan spesifikasi yang sudah direncanakan. Menggunakan antena
gain 14 dBi dan maksimum power 1 watt. Salah satunya konfigurasi QoS disesuaikan
dengan yang layanan akan dipilih cara: Klik kanan pada MSEdit attributesWiMAX
parametersSS parametersDownlink service flows isi number of rows = 1 isi dengan
gold untuk VoIP dan silver untuk video streamingUplink service flowsisi number of
rows = 1 isi dengan goldatau silverdan tipe modulasi yaitu adaptive.Agar SS bisa
menerima layanan yang disediakan oleh server maka cara konfigurasinya: Klik kanan
padaSS Edit attributesApplication Supported ProfilesIsi Number of Rows isi
Profile Name seperti yang terlihat pada gambar 11 dibawah ini. Dan diatur tujuan SS ini ke
server caranya tinggal mengaturnya di destination preferences. Selain itu di SS juga dapat
diatur tipe channel mode-nya disesuaikan dengan spesifikasi.
Gambar 11 Konfigurasi subscriber station
12. Menentukan apa yang akan diamati, klik kanan pada workplaceChoose individual DES
(Discrete Event Simulation) statisticGlobal statistic lalu pilih voice, dan WiMAX
kemudian video conferencing. Hal ini untuk menampilkan hasil simulasi, dan pilih sesuai
dengan performansi yang ingin dicari seperti yang terlihat di gambar 12.
Gambar 12 Cara menampilkan hasil simulasi
13. Untuk running simulasi klik ikon dibawah menu bar, tetapkan waktu 10 menit.
TUGAS:
Cari dan analisa
Teknologi QoS
VoIP dengan jarak User ke BS 5 km Nilai Jitter, packet loss, MOS, Throughput,
delay
Video Streaming dengan jarak User ke BS 5
km
Nilai Jitter, packet loss, Throughput, delay:
a. Pada file yg kecil
b. Pada file yang sedang
c. Pada file yang besar
Pada VoIP lakukan variasi jarak :
-6 km
-4 km
-2 km
-1 km
Amati nilai QoS nya