Pengujian NDT
-
Upload
oktavia-parliyanti -
Category
Documents
-
view
40 -
download
0
description
Transcript of Pengujian NDT
LAPORAN MODUL 7
PENGUJIAN DENGAN NDT
(ULTRASONIC THICKNESS GAUGE)
Sunoto Mardika Lie (123.10.007) / Selasa, 8 Januari 2013
1. TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Praktikan dapat memahami cara pengujian dengan UTG.
b. Praktikan dapat memahami cara kerja alat UTG.
c. Praktikan dapat mengetahui aplikasi pemanfaatan hasil UTG.
2. HASIL PERCOBAAN
Para praktikum ini dilakukan pengamatan terhadap sebuah pipa besi tak
berkarat, pipa besi berkarat, dan pelat baja yang pada salah satu sisinya lebih kasar
daripada sisi yang lain.
Pipa besi berkarat dan tidak berkarat.
Pelat baja dengan permukaan kasar.
Pelat baja dengan permukaan halus.
Berikut adalah data pengamatannya :
Data pengamatan pipa besi tak berkarat.
No
Hasil UTG (mm) Hasil Pengukuran Jangka Sorong
1 1.8 mm 1.2 ± 0.05 mm2 1.3 mm 1.25 ± 0.05 mm3 1.2mm 1.2 ± 0.05 mm4 1.9 mm 1.3 ± 0.05 mm
Data pengamatan pipa besi berkarat.
No
Hasil UTG (mm) Hasil Pengukuran Jangka Sorong
1 2.5 mm 2.5 ± 0.05 mm2 3.0 mm 2.35 ± 0.05 mm3 2.6 mm 2.4 ± 0.05 mm4 3.6 mm 2.4 ± 0.05 mm
Data pengamatan baja dengan sisi halus.
No
Hasil UTG (mm) Hasil Pengukuran Jangka Sorong
1 12.9 mm 12.1 ± 0.05 mm2 12.9 mm 12.1 ± 0.05 mm3 12.9 mm 12.05 ± 0.05 mm
Data pengamatan baja dengan sisi kasar.
No
Hasil UTG (mm) Hasil Pengukuran Jangka Sorong
1 13.1 mm 12.1 ± 0.05 mm2 13.3 mm 12.1± 0.05 mm3 13.2 mm 12.05 ± 0.05 mm
3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dari praktikum yang dilakukan, didapatkan nilai UTG yang berbeda-beda
tiap kali di ukur pada titik permukaan yang berbeda, begitu juga dengan hasil
pengukuran jangka sorong. Namun hasil pengukuran UTG memiliki
kecenderungan bernilai lebih besar daripada jangka sorong;
Hal ini mungkin dikarenakan pada saat penggunaan UTG tidak dilakukan
kalibrasi tiap kali akan digunakan untuk mengukur. Selain itu pada pengukuran
UTG diperlukan kontak yang baik antara detektor dengan bidang permukaan,
sementara ada kemungkinan praktikan tidak memasang alat detektor dengan
sempurna. Kemudian mungkin ada kesalahan pada pemberian koplan, seperti
kurang merata atau koplan terlalu sedikit sehingga perambatan getaran tidak
sempurna.
Pada pengukuran pelat baja antara bidang kasar dan bidang halus
didapatkan bahwa baja bidang kasar memberikan nilai ketebalan yang lebih besar
daripada baja bidang halus. Hal ini terjadi karena pada baja bidang kasar terdapat
puncak-puncak yang tinggi sehingga ada kemungkinan jika alat pendeteksi
menyentuh puncak itu. Maka perambatan getaran pun menjadi lebih jauh karena
dihitung dari puncak yang tinggi itu.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum ini dapat ditarik kesimpulan :
1. Pengukuran dengan UTG memberikan ketebalan yang lebih besar daripada
pengukuran menggunakan jangka sorong karena ada beberapa faktor
kesalahan seperti human error dan tidak dilakukannya kalibrasi.
2. Pengukuran dengan UTG memberikan perbedaan ketebalan yang cukup
signifikan pada setiap titik yang diuji, sementara pengukuran
menggunakan jangka sorong cenderung memberikan nilai yang stabil.
3. Pengukuran yang dilakukan dari pelat baja sisi yang kasar akan
memberikan nilai ketebalan yang lebih besar daripada pengukuran yang
dilakukan dari sisi yang lebih halus, itu karena sisi yang lebih kasar
memiliki puncak-puncak yang lebih tinggi.