PENGUJIAN HIPOTESIS
-
Upload
rinta-uzhii-andriana -
Category
Documents
-
view
61 -
download
0
Transcript of PENGUJIAN HIPOTESIS
RESUMEPenguji Hipotesis
(disusun untuk memenuhi tugas stastistika dasar)
Disusun Oleh :Rinta Uji Andriana (100210102109)Yanuari Nur Laili (110210102004)
Hesty Nur L.K (110210102004)
UNIVERSITAS NEGERI JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
KABUPATEN JEMBER
2012
PENGUJIAN HIPOTESIS
Pengertian Pengujian Hipotesis
· Istlah hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu HUPO yang berarti lemah,
kurang tau dibawah dan THESIS yang berarti teori, proporsi atau pernyataan yang
disajikan sebagai bukti.
· Trealese (1960) memberikan definisi hipotesis sebagai suatu keterangan
semnatara dari suatu fakta yang dapat diamati.
· Good dan scates (1954) menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran
atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat
menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan
digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya.
· Kerlinger (1973) menyatakan hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan
dari hubungan antara dua atau lebih variabel
· Hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu
dibuktikan atau dugaan yang sifatnya sementara.
Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu
keputusan, yaitu keputusan tidak menolak atau menolak hipotesis tersebut. Dalam
pengujian hipotesis, keputusan yang akan dibuat mengandung ketidakpastian,
artinya keputusan bisa benar ataupun salah, sehingga menimbulkan resiko. Besar
kecilnya resiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas.
Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari
analisa data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak
terkontrol). Dalam statistik sebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara statistik
jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebapkan oleh faktor yang kebetulan,
sesuai dengan batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya.
Uji hipotesis kadang disebut juga “konfirmasi analisa data”. Keputusan dari uji
hipotesis hampir selalu dibuat berdasarkan pengujian hipotesis nol. Ini adalah
pengujian untuk menjawab pertanyaan yang mengasumsikan hipotesis nol adalah
benar (Wikipedia contributors, 2012).
Pengertian Uji Hipotesis
Hipotesis statistik adalah suatu pernyataan yang mungkin benar atau tidak,
tentang satu populasi atau lebih.
Suatu hipotesis statistik, dapat diketahui secara pasti apakah benar ataukah
tidak benar jika dan hanya jika peneliti melakukan observasi terhadap seluruh
anggota populasi. Ketidak-efektifan hal ini dapat diatasi dengan cara mengambil
sampel untuk mencari kenyataan guna mendukung hipotesis tersebut. Hasil analisis
dari data sampel yang selaras dengan hipotesis yang telah diformulasikan akan
membawa pada suatu keputusan untuk menerima pernyataan tersebut, dan
demikian sebaliknya.
Formulasi suatu hipotesis statistik, biasanya dipengaruhi oleh bentuk
kesimpulan yang terbalik. Artinya, jika seorang peneliti ingin mencari dukungan
yang kuat terhadap suatu dugaan dari suatu keadaan, maka peneliti tersebut
menempatkan dugaannya dalam bentuk penolakan hipotesis. Pandang contoh
sebelumnya di bidang medis, jika peneliti ingin menunjukkan kenyataan bahwa
penggunaan alat kontrasepsi menaikkan resiko kemandulan, maka hipotesis yang
akan diuji berbentuk “tidak ada kenaikan resiko kemandulan akibat menggunakan
alat kontrasepsi”. Demikian halnya, untuk mendukung dugaan bahwa kecepatan
reaksi obat X secara rata-rata lebih lama daripada reaksi obat Y, maka farmasis
menguji hipotesis bahwa kecepatan reaksi antar kedua merek obat tersebut adalah
sama.
Pengertian Uji Hipotesis
Macam Hipotesis
Ada dua bentuk hipotesis:
1. Hipotesis sederhana (simple hypothesis), yakni semua bentuk hipotesis yang
menyatakan spesifik parameter distribusi populasi secara lengkap.
2. Hipotesis majemuk (composite hypothesis), yakni semua bentuk hipotesis yang
tidak menyatakan spesifik parameter distribusi populasi secara lengkap.
Dalam struktur pengujian hipotesis, terdapat dua hipotesis:
1. Hipotesis nol (null hypothesis/H0), yakni hipotesis sederhana yang (umumnya)
berlawanan dengan suatu teori yang ingin dibuktikan kebenarannya.
2. Hipotesis alternatif (alternative hypothesis/H1), yakni hipotesis (seringkali
majemuk) yang sejalan dengan suatu teori yang ingin dibuktikan
kebenarannya. Hipotesis alternatif merupakan hipotesis tandingan dari
hipotesis nol, sehingga keputusan menolak hipotesis nol menjadikan keputusan
untuk menerima hipotesis alternatif (darmanto, 2012).
E. Jenis Jenis Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat dibedakan atas beberapa jenis berdasarkan kriteria
yang menyertainya.
1) Berdasarkan Jenis Parameternya
Didasarkan atas jenis parameter yang digunakan, pengujian hipotesis dapat
dibedakan atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
i. Pengujian Hipotesis tentang Rata Rata
Pengujian hipotesis mengenai rata rata poplasi yang didasarkan atas informasi
sampelnya.
Contoh :
Ø Pengujian hipotesis satu rata rata
Ø Pengujian hipotesis beda dua rata rata
Ø Pengujian hipotesis beda tiga rata rata
ii. Pengujian Hipotesis tentang Proporsi
Pengujian hipotesis mengenai proporsi populasi yang didasarkan atas informasi
(data) sampelnya.
Contoh :
Ø Pengujian hipotesis satu proporsi
Ø Pengujian hipotesis beda dua proporsi
Ø Pengujian hipotesis beda tiga proporsi
iii. Pengujian Hipotesis tentang Varians
Pengujian hipotesis mengenai varians populasi yang didasarkan atas informasi
sampelnya.
Contoh :
Ø Pengujian hipotesis tentang satu varians
Ø Pengujian hipotesis tentang kesamaan dua varians
2) Berdasarkan Jumlah Sampelnya
Didasarkan atas ukuran sampelnya, pengujian hipotesis dapat dibedakan atas
dua jenis, yaitu sebagai berikut :
i. Pengujian Hipotesis Sampel Besar
Pengujian hipotesis yang menggunakan sampel lebih besar dari 30
ii. Pengujian Hipotesis Sampel Kecil
Pengujian hipotesis yang menggunakan sampel lebih kecil atau sama dengan 30
3) Berdasarkan Jenis Distribusinya
Berdasarkan atas jenis distribusi yang digunakan, pengujian hipotesis
dibedakan atas empat jenis, yaitu sebagai berikut :
i. Pengujian Hipotesis dengan Distribusi Z
Pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi Z sebagai uji statistic. Tabel
pengujiannya disebuttabel normal standar. Hasil uji statistic ini kemudian
dibandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol
(H0) yang dikemukakan.
Contoh :
Ø Pengujian hipotesis satu dan beda dua rata rata sampel besar
Ø Pengujian hipotesis beda dua proporsi
ii. Pengujian Hipotesis dengan Distribusi t (t-student)
Pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji statistic.
Tabelnya disebut tabel t-student. Hasil uji statisticnya kemudian dibandingkan
dengan nilai yang ada pada tabelnya untuk menerima atau menolak hipotesis nol
yang dikemukan.
Contoh :
Ø Pengujian hipotesis rata rata (satu dan beda dua rata rata) sampel kecil.
iii. Pengujian Hipotesis dengan Distribusi (kai kuadrat)
Pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi sebagai uji statistic. Tabelnya
disebut tabel . Hasil uji statistikkemudian dibandingkan dengan nilai yang ada pada
tabelnya untuk menerima atau menolak hipotesis nol yang dikemukakan,
Contoh :
Ø Pengujian hipotesis beda tiga proporsi
Ø Pengujian hipotesis independensi
Ø Pengujian hipotesis kompabilitas
iv. Pengujian Hipotesis dengan Distribusi F (F-ratio)
Pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi F (F-ratio). Tebel
pengujiannya disebut tabel F. Hasil uji statistiknya kemudian dibandingkan dengan
nilai yang ada pada tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol yang
dikemukakan.
Contoh :
Ø Pengujian hipotesis beda tiga rata rata
Ø Pengujian hipoesis kesamaan dua varians
4) Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya
Didasarkan atas arah atau bentuk formulasi hipotesisnya, pengujian hipotesis
dibedakan atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
i. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)
Pengujian hipotesis dimana hipotesis nol (H0) berbunyi “sama dengan” dan
hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “tidak sama dengan” (H0 = dan H1 ≠).
ii. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri
Pengujian hipotesis dimana hipotesis nol (H0) berbunyi “sama dengan” atau
“lebih besar atau sama dengan” dan alternatifnya (H1) berbunyi “lebih kecil” atau
“lebih kecil atau sama dengan” (H0 = atau H0 dan H1 atau H1 ). Kalimat “lebih kecil”
atau “sama dengan” sinonim dengan kata “paling sedikit” atau “paling kecil”.
iii. Pengujian hipotesis pihak kanan atau arah kanan
Pengujian hipotesis dimana hipotesis nol (H0) berbunyi “sama dengan” atau
“lebih kecil atau sama dengan” dan alternatifnya (H1) berbunyi “lebih besar” atau
“lebih besar atau sama dengan” (H0 = atau H0 dan H1 atau H1 ). Kalimat “lebih besar”
atau “sama dengan” sinonim dengan kata “paling banyak” atau “paling besar”.
F.Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis
Dua Jenis Kesalahan
Dalam pengujian hipotesis dapat terjadi dua jenis kesalahan, yaitu (disebut)
kesalahan jenis I dan kesalahan jenis II.
· Kesalahan Jenis I (kesalahan )
Kesalahan karena H0 ditolak padahal kenyataannya benar. Artinya, kita menolak
hipotesis tersebut (H0) yang seharusnya diterima.
· Kesalahan Jenis II (kesalahan )
Kesalahan karena H0 diterima padahal kenyataannya salah. Artinya, kita
menerima hipotesis tersebut (H0) yang seharusnya ditolak.
Kesimpulan Keadaan Sebenarnya
H0 benar H0 salah
Terima Benarran Salah
(kesalahan Jenis II)
Tolak Salah
(kesalahan Jenis I)
Benar