Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

31
Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki ASEAN Community 2015 Ir. DEDDY S. BRATAKUSUMAH, BE, MURP, MSc, PhD STAF AHLI BIDANG PEMERINTAHAN DAN OTONOMI DAERAH KEMENTERIAN PAN DAN RB 0816968367 [email protected] [email protected] 2013

Transcript of Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

Page 1: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki ASEAN Community 2015

Ir. DEDDY S. BRATAKUSUMAH, BE, MURP, MSc, PhD STAF AHLI BIDANG PEMERINTAHAN DAN OTONOMI DAERAH

KEMENTERIAN PAN DAN RB

[email protected]@menpan.go.id

2013

Page 2: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

Latar Belakang

Deddy S Bratakusumah - 0816968367

Page 3: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

ASEAN Community 2015

Sumber: World Bank 2013Deddy S Bratakusumah - 0816968367

Page 4: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

ASEAN Community 2015

One Vision, One Identity, One Community

In 2003, ASEAN leaders signed the Bali Concord II to establish ASEAN Community in 2020

In 2007, ASEAN Leaders signed the Sebu Concord ASEAN Community in 2015

In 2007, ASEAN Economic Ministers ratified the AEC Blueprint which is a work plan to establish the (ASEAN Economic Community : AEC)

In Nov 2007, ASEAN Leaders signed the “ASEAN Charter” and the workplan to establish the AEC to confirm commitment to establish AEC by 2015

ASEAN Community

EconomicCommunity

Social and Cultural

Community

Political and Stability

Community

Sumber: World Bank 2013Deddy S Bratakusumah - 0816968367

Page 5: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

ASEAN Economic Community (AEC) FrameworkTarget : Greater trade between member countries, mobility

between population, and competitiveness

1. Integrated Market and Production Base

Free flow of goods

Free flow of investment in services

Free flow of investment

Free flow of capital

Free mobility of skilled labor

AEC

2. Increase Competitiveness

e-ASEAN

Tax policy

Intellectual Property

Competitiveness

Infrastructure invesment

Consumer protection

3. Inclusive Development

Support SME development

Reduce gap between new and old members

4. Integration with global economy

FTAs with countries outside region

Adjust economic policies

Build production and sale network

2015

Sumber: World Bank 2013Deddy S Bratakusumah - 0816968367

Page 6: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

AEC Framework: Integrated Market and Production Base

Tariffs reduced to 0% by 2010 (except CLMV in 2015)

Mutual Recognition Agreements (MRA) in 7

professional services

Promote capital market linkages and development of

bond markets and capital accounts liberalization

standards

Promote & protect investments between ASEAN under National

Treatment

Allowing foreign shareholding of

up to 70%

AEC

1. Free flow of goods

2. Free flow of investment in

services

3. Free mobility of

skilled labor4. Free flow of

Capital

5. Free flow of investment

Sumber: World Bank 2013Deddy S Bratakusumah - 0816968367

Page 7: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

Kondisi Nyata INDONESIA

Deddy S Bratakusumah - 0816968367

Page 8: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

KRISIS 1998 KRISIS 2008 (RUNTUHNYA

NEOLIB)

2014

INDONESIA DIANGGAP SEBAGAI SALAH SATU CONTOH DI ASIA YANG MENGALAMI SUKSES DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI----------------------“EAST ASIANMIRACLE”

BANGKITNYA EKONOMI INDONESIA

Titimangsa

PARADIGMA BARU?

Deddy S Bratakusumah - 0816968367

Page 9: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

Masalah Nasional

1. Keuangan Negara2. Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur3. Hukum dan Keamanan4. Peraturan dan Perizinan5. Enerji6. Ketahanan Pangan7. Tata Ruang dan Pertanahan8. Lingkungan Hidup9. Perkotaan dan Permukiman10. Angkutan Masal11. Pengentasan Si Miskin dan Jaminan Sosial12. Birokrasi13. Korupsi

Deddy S Bratakusumah - 0816968367

Page 10: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

10

Ketimpangan Kawasan Barat dengan Kawasan Timur Indonesia

% PDRB 1980 1990 2000 2010

KBI 80 84 83 82

KTI 20 16 17 18

Kawasan Barat Indonesia: Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, Sumsel, Babel, Bengkulu, Lampung, DKI, Jabar, Banten, Jateng, DIY, Jatim, BaliKawasan Timur Indonesia: Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulsel, Sultra, Sulbar, NTB, NTT, Maluku, Malut, Papua, Papua Barat

% KomposisiPenduduk 1980 1990 2000 2010

KBI 83 82 81 80

KTI 17 18 19 20

Gini Coefficient 2007 2008 2009 2010

KBI 0.33 0.31 0.32 0.35

KTI 0.34 0.33 0.34 0.38

Sumber: Kartasamita 2013

Page 11: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

11

Kemiskinan

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 20120

5

10

15

20

25

30

35

40

45

36.1535.1

39.337.17

34.96

32.5331.02

30.02 29.13

16.66 15.9717.75

16.5815.42

14.15 13.33 12.49 11.96

Jumlah Penduduk Miskin (juta jiwa) Persentase Penduduk Miskin (%)

Sumber: Bappenas 2012

Page 12: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

Perubahan Paradigma

• Sentralistis• Pembangunan

Prasarana Fisik• Pemecahan

Masalah• Pemerintah• Mobilisasi

Masyarakat• Demokrasi Semu

• Desentralistis• Pelayanan Publik

• Visioner

• Partisipasi• Pemberdayaan

Masyarakat• Demokrasi

Deddy S Bratakusumah - 0816968367

Page 13: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

Deddy S Bratakusumah - 0816968367

Yang harus Disiapkan

Page 14: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

INDONESIA BARU

AGENDAGLOBAL

KERJASAMA REGIONAL

MASALAH GLOBAL

AKSI NASIONAL

MASALAHDOMESTIK

2014

Kerangka Strategis

Deddy S Bratakusumah - 0816968367

Page 15: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

Developments Short terms Medium terms Long terms

ASEAN SECURITY POLITICAL COMMUNITY

Maintaining national stability and security

Strengthening and modernizing national military forces

Engaging China and other ASEAN members into dialogue on security concerns

ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Encouraging Indonesian to use or to consume national products

Strengthening national small and medium enterprises

Engaging China, India and other economic developed countries in to dialogue with ASEAN members on trade concerns

ASEAN SOCIAL CULTURE COMMUNITY

Encouraging people to people contact, for example, contact between religious leaders, businessmen, etc

Cooperation in promoting welfare, capacity building, disaster relief management , environment

Maintaining dialogue on social cultural issues.

Menghadapi Masyarakat ASEAN 2015

Deddy S Bratakusumah - 0816968367

Page 16: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

Konektivitas LOKAL Konektivitas NASIONAL Konektivitas GLOBAL

Dalam Pulau Antar Pulau Internasional

2 3

Gerbang Internasional

Indonesia

Asia

Europe

Amerika

Pulau

Pulau

Pulau

Kota Kecil

Kota

Kota

Kota

Kota

Kota

Antar KotaAntara Pusat Kegiatan Ekonomi

1

Vision Locally integrated, Globally connected

Kerangka Keterhubungan (Connectivity)

Kota Kecil

Kota Kecil

Kota Kecil

Kota Kecil

Kota Kecil

Kota Kecil

Kota Kecil

Page 17: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

1 EC Sumatera2 EC Jawa

5 EC Bali – Nusa Tenggara3 EC Kalimantan6 EC Papua – Maluku 4 EC Sulawesi – Maluku Utara

Center EconomyMega Center Economy SEZ FTZ

Denpasar

Mataram

Jakarta

Medan

Pekanbaru

Jambi

Lampung

Semarang

Banjarmasin

Palangkaraya

Pontianak

Makassar

Manado

Kendari

Gorontalo ManokwariJayapura

1

2

5

3 4

6

Serang

Mamuju

IMT-GT

BIMP-EAGA

Surabaya

Merauke

Kupang

SamarindaSofifi

Wamena

Sorong

Ambon

Palu

Banda Aceh

Padang

Bengkulu

Jogjakarta

Palembang

Tj. Pinang

Pkl. Pinang

6 Koridor Ekonomi

Page 18: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

KLASTER 1

1. RASKIN2. BANTUAN

LANGSUNG,3. JAMINAN

KESEHATAN, 4. BEASISWA

KLASTER 2

1. BLOCK GRANTS UNTUK 6,408 KECAMATAN (DESA, KOTA, DAERAH TERTINGGAL, PRASARANA DESA DAN ANTAR DESA)

2. PNPM MANDIRI

KLASTER 3

1. KUR (< RP 5 JUTA) MELALUI PERBANKAN,

2. BERBAGAI FASILITAS KEUANGAN LAINNYA

KLASTER 41. RUMAH MURAH2. PROGRAM ANGKUTAN MASAL MURAH3. PROGRAM AIR BERSIH MASYARAKAT4. LISTRIK AMAN DAN MURAH5. PROGRAM PENINGKATAN DERAJAT KEHIDUPAN NELAYAN*)6. PROGRAM PENINGKATAN DERAJAT KEHIDUPAN SI MISKIN DI

KOTA*)

KEBIJAKAN MAKRO-EKONOMI

• Meningkatkan Kesejahteraan

• Perluasan dan Peningkatan Kesempatan Kerja

Pengentasan Si Miskin

*) Target 60% dari masyarakat paling miskin

4 Klaster Pengentasan Si Miskin

Page 19: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

Ukuran Keberhasilan RB

Sasaran Indikator Base line(2009)

Target(2014)

Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN

IPK*) 2.8 5.0

OPINI BPK (WTP)Pusat 42,17% 100%Daerah 2.73% 60%

Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat

Integritas Pelayanan Publik

Pusat 6,64 8,0Daerah 6,46 8,0

Peringkat Kemudahan Berusaha 122 75

Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

Indeks Efektivitas Pemerintahan**) - 0,29 0,5

Instansi pemerintah yang akuntabel 24% 80%

*) Skala 0 – 10**) Skala – 2.5 s/d 2.5Sumber: Diolah dari RPJMN 2010-2014

19

Page 20: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

Area Perubahan Dalam Kerangka RB

OrganisasiTatalaksana

Peraturan Perundang-undangan

Sumber daya manusia aparatur

Pengawasan

Akuntabilitas Pelayanan publik Pola pikir (mind set) dan Budaya Kerja (culture set) Aparatur

Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing) Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance

Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif

SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera

Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN

Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi

Area Perubahan Hasil yang diharapkan

20

Page 21: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

21

Revisi Undang-undang Politik:

1. Partai Politik2. Pemilihan Anggota DPR, DPD dan DPRD3. Pemilihan Presiden4. MPR, DPR, DPD, dan DPRD

Konsolidasi Demokrasi

Page 22: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

22

Merevisi dan Membuat Undang-Undang:

1. Pemerintahan Daerah2. Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan

Daerah3. Pemerintahan Desa4. Pemilihan Umum Kepala Daerah5. Hubungan Antara Pusat dan Daerah

Kaji Ulang Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Page 23: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

Deddy S Bratakusumah - 0816968367

Peran Birokrasi

Page 24: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

Paradigma “Governance”

DEMOKRASI

PRIVATISASI

ENTERPRENEURSHIP

Masyarakat

Pemerintah Swasta

2013 24

Page 25: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

Peran Serta Masyarakat

1. Pemanfaatan Sumber Daya Produktif dari Masyarakat,

2. Fasilitasi Peran Serta Secara Luas dalam Setiap Kegiatan Kepemerintahan,

3. Kesetaraan dan Kesamaan Menikmati Hasil Pembangunan

Page 26: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

Hubungan Pemerintah dan Masyarakat

• Hubungan Pemerintahan-Masyarakat (G-C) menyangkut interaksi yang luas pada siklus pembuatan dan implementasi kebijakan

• Artinya masyarakat harus dilibatkan pada siklus kebijakan, terutama pada saat:

- Agenda Setting- Formulasi- Implementasi- Evaluasi

Page 27: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

Mengapa perlu Ditingkatkan Hubungan Pemerintah dan Masyarakat?

• Untuk peningkatan mutu kebijakan, dengan memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk menggali semua informasi, perspektif, dan solusi dalam rangka menghadapi tantangan dalam pembuatan kebijakan terhadap rumitnya masalah, ketergantungan dan waktu yang kritis.

• Memfasilitasi berkembangnya masyarakat yang melek informasi, dengan membuka luas dan cepat interaksi dengan masyarakat.

Page 28: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

Lanjutan

• Mengintegrasikan input (harapan, dan pandangan) dari masyarakat dengan proses kebijakan publik.

• Jawaban (respon) terhadap tuntutan transparansi dan akuntabilitas.

• Memperkuat kembali kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, dan mengoreksi akibat-akibat dari: (1) menurunnya partisipasi masyarakat dalam pemilu, dan (2) menurunnya kepercayaan pada partai politik.

Page 29: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

Langkah-langkah1. INFORMASI

Searah, dalam hal ini pemerintah membuat dan menyampaikan informasi kepada masyarakat. Baik aktif berupa desiminasi atau sosialisasi, maupun pasif sesuai permintaan dari masyarakat

2. KONSULTASIDua arah, dalam hal ini masyarakat memberikan masukkan kepada pemerintah, berdasarkan permintaan dari pemerintah.

3. PARTISIPASI AKTIFDidasarkan atas prinsip kemitraan dengan pemerintah, dalam hal ini masyarakat aktif dalam proses kebijakan, meskipun keputusan dan tanggung jawab tetap ditangan pemerintah.

Page 30: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

Penutup

• Masyarakat ASEAN 2015 adalah kesepakatan yang harus segera dipersiapkan,

• Peran serta masyarakat merupakan keniscayaan dalam Paradigma Governance, yang harus difasilitasi oleh Birokrasi

• Upaya birokrasi adalah melakukan Reformsi dan Meningkatkan Pelayanan Publik.

Deddy S Bratakusumah - 0816968367

Page 31: Penguatan Peran Birokrasi Dalam Menyiapkan Masyarakat Memasuki MEA 2015

Terima Kasih

Deddy S Bratakusumah - 0816968367