PENGUATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/Flyer of...
Transcript of PENGUATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI …biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/Flyer of...
PENGUATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT
INDONESIA YANG BERKELANJUTAN
IPB International Convention CenterBogor, 25 September 2013
Diselenggarakan oleh:
Masyarakat Perkelapa-sawitan Indonesia
SUSUNAN ACARA TENTATIFHari/Tanggal : Rabu/25 September 2013
07.30 – 08.30 WIB : Registrasi dan Morning Refreshment
08.30 – 08.45 WIB : Art performance
08.45 – 09.00 WIB : Pembukaan dan Sambutan Ketua Umum MAKSI
09.00 – 09.15 WIB : Sambutan Rektor IPB
09.15 – 09.45 WIB : Keynote SpeechMenteri Badan Usaha Milik NegaraKebijakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara Dalam Pengembangan Integrasi Industri Kelapa Sawit dan Industri Peternakan
09.45 – 10.00 WIB : Coffee Break
Sidang Pleno :
10.00 – 12.00 WIB : Kementerian Perindustrian RI (Dr. Ir. Dedi Mulyadi, M.Si)Kebijakan Pembangunan Pusat Inovasi Kelapa Sawit di Sei Mangkei Dalam Menunjang Pengembangan Industri Kelapa Sawit Yang Berdaya Saing Global
Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia(Prof. Dr. Ir. Bunasor Sanim, M.Sc)Kebijakan Pendanaan Industri Kelapa Sawit Indonesia Yang Berkelanjutan Dalam Menghadapi Tekanan Global
PT SMART Tbk(Dr. Tony Liwang)Strategi Pengembangan Litbang Kelapa Sawit Dalam Mengantisipasi Investasi Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan di Dalam dan Luar Negeri
12.00 – 13.30 WIB : ISHOMA dan Sesi Poster
13.30 – 15.00 WIB : Sidang Paralel 1?Bidang Industri Hulu dan Lingkungan Kelapa
Sawit?Bidang Industri Hilir dan Lingkungan Kelapa
Sawit?Bidang Sosial Ekonomi, Bisnis dan Manajemen
Kelapa Sawit
15.00 – 15.15 WIB : Coffee Break
15.15 – 16.45 WIB : Sidang Paralel 2?Bidang Industri Hulu dan Lingkungan Kelapa
Sawit?Bidang Industri Hilir dan Lingkungan Kelapa
Sawit?Bidang Sosial Ekonomi, Bisnis dan Manajemen
Kelapa Sawit
16.45 – 17.00 WIB : Pembacaan rumusan dan Penutupan
FORMULIR PENDAFTARAN
SEMINAR TAHUNAN MAKSIPENGUATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
INDUSTRI KELAPA SAWIT INDONESIA YANG BERKELANJUTAN
IPB International Convention CenterBogor, 25 September 2013
Nama : .............................................................................
Instansi : .............................................................................
Alamat : .............................................................................
.............................................................................
Telp.Fax. : .............................................................................
E-mail : .............................................................................
HP : .............................................................................
Bidang Minat*) :
1. Hulu dan Lingkungan Kelapa Sawit
2. Hilir dan Lingkungan Kelapa Sawit
3. Sosial Ekonomi, Bisnis dan Manajemen Kelapa Sawit
.................., ......................... 2013
(....................................................)
*) Coret yang tidak perlu
Untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Sekretariat MAKSIGedung F-Technopark FATETA IPB
Kampus IPB Darmaga BogorTelp/Fax: (0251) 8621560
E-mail: [email protected] : Veronika (085691813483)
Yuli (081382224045)
SEMINAR TAHUNAN MAKSI
LATAR BELAKANGelapa sawit merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia, yang tidak hanya menjadi sokoguru dalam Kpengembangan ekonomi Indonesia, akan tetapi kelapa sawit
juga terbukti secara nyata semakin diperlukan oleh masyarakat global maupun peradaban. Kontribusi kelapa sawit sebagai komoditas peradaban dunia dapat dibuktikan dengan banyaknya kebutuhan hidup, baik pangan maupun non pangan, yang tidak terlepas dari penggunaan kelapa sawit seperti halnya minyak goreng, margarin, shortening, kosmetika dan farmasi, bahan bangunan, sabun hingga penyediaan energi serta beragam produk oleokimia yang diperlukan dalam kehidupan masyarakat global.
Dengan total produksi CPO sekitar 26,5 juta ton pada tahun 2012 dan sebagai produsen kelapa sawit terbesar dunia, hingga kini industri kelapa sawit baik di Indonesia maupun di Malaysia senantiasa mendapat tantangan serius berupa kampanye negatif dengan cakupannya yang sangat luas, serta dari para pihak yang memiliki stigma negatif terhadap Indonesia (TAMSI, 2012).
Industri minyak kelapa sawit dituduh oleh para LSM Internasional sebagai sumber permasalahan bagi lingkungan hidup, seperti deforestasi, degradasi hutan, merusak habitat dan membunuh satwa liar yang dilindungi, serta meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang menyebabkan perubahan iklim. Sistem produksi minyak sawit Indonesia dinilai tidak akan mampu memenuhi Renewable Fuel Standard (RFS) di Amerika Serikat; yakni penurunan emisi karbon yang direpresentasikan pada biodiesel sebesar 17% dan renewable diesel sebesar 11% di tahun 2022 yang akan datang (US-EPA NODA, 2012). Oleh karena itu dalam pertemuan WTO di Vladivostok November 2012 dan Surabaya (20-21 April 2013), produk kelapa sawit masih belum dapat diusulkan ke dalam kelompok produk yang ramah lingkungan.
Selain itu, salah satu kegiatan yang seharusnya dapat mengurangi emisi karbon di industri kelapa sawit, yakni penggunaan teknologi methane capture (pemanfaatan dan penggunaan gas methan/GRK) di industri kelapa sawit ternyata masih sangat rendah. Limbah kelapa sawit belum banyak dimanfaatkan untuk produksi energi, karena yang telah memiliki fasilitas “methane capture” baru sekitar 1% dari total pabrik kelapa sawit yang beroperasi.
Di lain pihak, Uni Eropa (EU) mentargetkan penggunanaan biodiesel dari campuran minyak nabati untuk mengurangi efek dari gas rumah kaca (GRK). EU akan menggunakan energi terbarukan sebesar 10 %, dimana minyak kelapa sawit dapat menjadi salah satu bahan baku untuk energi terbarukan tersebut. Sayangnya, EU mensyaratkan bahwa penggunaan energi terbarukan tersebut harus memenuhi ketentuan untuk dapat mereduksi emisi GRK minimal sebesar 35%, sedangkan minyak kelapa sawit diklaim tidak akan mampu memenuhi kriteria tersebut.
Menurut Gumbira-Sa'id (2012), berbagai isu negatif yang dihembuskan para pihak tersebut sangat beragam dan merupakan fakta yang kurang didukung oleh hasil penelitian ilmiah yang obyektif, dan lebih bernuansa kebijakan ekonomi politik dengan memberi stigma negatif, atau hanya lebih karena nuansa persaingan dalam perebutan pangsa pasar minyak nabati global semata. Namun demikian, adalah suatu kepastian bahwa hal tersebut merupakan tantangan yang perlu mendapat jawaban secara ilmiah, yang dapat diatasi dengan baik apabila penelitian dan pengembangan berbasis kelapa sawit yang matang, kuat dan terarah dapat segera diwujudkan serta diterbitkan di jurnal penelitian internasional yang bereputasi. Sehubungan dengan hal tersebut untuk mendorong perkembangan industri kelapa sawit yang berkelanjutan, dan untuk mengantisipasi berbagai masalah yang masih mungkin akan muncul, termasuk diantaranya kampanye negatif kelapa sawit yang berbasis penelitian ilmiah, maka diperlukan adanya wahana kerjasama yang baik antar seluruh pemangku kebijakan (stakeholders) di bidang bidang perkelapasawitan. Oleh karena itu baik para peneliti, sivitas akademika perguruan tinggi, pemerintah daerah dan pusat, serta para pelaku industri, pengusaha dan para pelaku industri kelapa sawit lainnya harus bahu membahu dalam membangun industri kelapa sawit yang berkelanjutan.Seminar Nasional MAKSI tahun 2013 ini diharapkan dapat menjadi wahana dan media diseminasi kepada masyarakat, khususnya masyarakat industri kelapa sawit, tentang berbagai kegiatan riset dan kajian yang telah dan sedang dilaksanakan dalam program penelitian kelapa sawit nasional dalam menyokong pembangunan industri kelapa sawit yang berkelanjutan. Tema seminar ini adalah Penguatan Penelitian dan Pengembangan Industri Kelapa Sawit Indonesia Yang Berkelanjutan. Di dalam seminar ini akan dibahas berbagai hasil penelitian dan pengembangan, baik di sektor hulu, hilir, lingkungan maupun sosial ekonomi terkait bisnis dan manajemen kelapa sawit yang dapat menunjang keberhasilan program MP3EI dan hilirisasi industri kelapa sawit di enam koridor ekonomi Indonesia yang sedang dikembangkan. Sehubungan dengan kegiatan tersebut, MAKSI mengundang para peneliti dari berbagai perguruan tinggi, lembaga litbang pemerintah, perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit, bidang pertanian dan pangan, maupun bidang lainnya yang terkait, untuk dapat berpartisipasi di dalam kegiatan ini.
Waktu & Tempat
Peserta
Peserta
Abstrak & PaperPengiriman abstrak (maksimal 300 kata, format MS Word) paling lambat tanggal 25 Agustus 2013 untuk diseleksi. Pengiriman makalah lengkap (format MS Word, maksimal 12 halaman A4, Font Times New Roman 11) paling lambat tanggal 7 September 2013. Selanjutnya makalah lengkap akan diseleksi dan direview oleh mitra bestari yang diundang oleh MAKSI.
Sebelum1 September 2013
Setelah1 September 2013
Dosen/PenelitiAnggota MAKSIUmum
Rp. 300.000,-Rp. 250.000,-Rp. 750.000,-
Rp. 500.000,-Rp. 350.000,-Rp. 1.000.000,-
Biaya pendaftaran sudah termasuk biaya untuk snack, makan siang, seminar kit dan sertifikat.
Biaya pendaftaran dapat dikirimkan ke :Bank BNI Cabang Darmaga Bogor
a.n. Yay. Masyarakat Perkelapa Sawitan IndonesiaNo. Rekening 167203896
Formulir pendaftaran beserta bukti transfer dikirim ke:
Peserta kegiatan seminar ini adalah peneliti perguruan tinggi, peneliti lembaga penelitian dan pengembangan departemen sektoral, peneliti lembaga swasta, para pelaku bisnis kelapa sawit, staf dan manajer industri berbasis kelapa sawit, penentu keputusan di tingkat pemerintah, LSM, anggota MAKSI dan masyarakat umum yang tertarik dalam bidang kelapa sawit. Jumlah peserta yang direncanakan hadir dan turut berpartisipasi adalah sebanyak 200 orang.
Hari/tanggal : Rabu/25 September 2013Waktu : 08.00 – 17.00 WIBTempat : IPB International Convention Center
Jl. Raya Pajajaran Bogor
Sekretariat Masyarakat Perkelapa-sawitan Indonesia(MAKSI)
Gedung F-Technopark FATETA IPBKampus IPB Darmaga Bogor
Telp/Fax: (0251) 8621560 E-mail: [email protected]
CP : Veronika (085691813483)Yuli (081382224045)