PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI … · PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI ......
Transcript of PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI … · PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI ......
PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Sasaran Reformasi Birokrasi
2
Maraknya KKN
Buruknya Pelayanan Publik
Rendahnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja
Bersih dari KKN
Pelayanan Publik Berkualitas
Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Tinggi
8 Area Perubahan
Langkah-langkah Reformasi Birokrasi
3
Mendapatkan komitmen pimpinan yang kuat
Melibatkan seluruh pemangku kepentingan
Membentuk tim reformasi birokrasi
Menetapkan Road Map (8 Area Perubahan)
Menerapkan manajemen berbasis kinerja
Menginformasikan upaya dan hasil secara berkala, termasuk quick wins
Melaksanakan monitoring dan evaluasi (PMPRB)
Menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi
Sistim Evaluasi RB (Internal dan Eksternal)
4
H A S I L ( 4 0 % ) P E N G U N G K I T ( 6 0 % )
P E R B A I K A N D A N P E M B E L A J A R A N
SASARAN REFORMASI BIROKRASI
PROGRAM REFORMASI BIROKRASI
Kapasitas dan Akuntabilitas
Organisasi (20%)
Pemerintah yang bersih
dan bebas KKN (10%)
Peningkatan Pelayanan
Publik (10%)
MAN
AJEM
EN P
ERU
BAHA
N (5
%)
PEN
ATAA
N P
ERAT
URA
N
PERU
NDA
NG
-UN
DAN
GAN
(5%
)
PENGUATAN PENGAWASAN (12%)
PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA (6%)
PEN
ING
KATA
N K
UALI
TAS
PELA
YAN
AN P
UBL
IK 6
%)
PENATAAN & PENGUATAN
ORGANISASI (6%)
PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM
(15%)
PENATAAN TATALAKSANA
(5%)
PENGUNGKIT (60)
5
Manajemen Perubahan
Penataan Sistem Manajemen SDM
Penataan Peraturan Perundangan-undangan
Penguatan Akuntabilitas
Penataan dan Penguatan Organisasi
Penguatan Pengawasan
Penataan Tatalaksana
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Penguatan Pengawasan Gratifikasi
• kebijakan penanganan gratifikasi
• dilakukan public campaign
• Penanganan gratifikasi telah diimplementasikan
• dilakukan evaluasi atas kebijakan penanganan gratifikasi
• Hasil evaluasi atas penanganan gratifikasi telah ditindaklanjuti
Penerapan SPIP
• peraturan Pimpinan K/L tentang SPIP
• dibangun lingkungan pengendalian
• dilakukan penilaian risiko atas organisasi
• dilakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi
• SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan kepada seluruh pihak terkait
• dilakukan pemantauan Pengendalian intern
Pengaduan Masyarakat
• disusun kebijakan Pengaduan masyarakat
• Penanganan pengaduan masyrakat telah diimplementasikan
• Hasil penanganan pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti
• Telah dilakukan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat
• Hasil evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti
Whistle-Blowing System
• Telah terdapat Whistle Blowing System
• Whistle Blowing System telah disosialisasikan
• Whistle Blowing System telah diimplementasikan
• Telah dilakukan evaluasi atas penanganan Whistle Blowing System
• Hasil evaluasi atas penanganan Whistle Blowing System telah ditindaklanjuti
6
Penguatan Pengawasan Penanganan Benturan
Kepentingan
• terdapat Penanganan Benturan Kepentingan.
•Penanganan Benturan Kepentingan telah disosialisasikan.
•Penanganan Benturan Kepentingan telah diimplementasikan.
•dilakukan evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan.
•Hasil evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti
Pembangunan Zona Integritas
•dilakukan pencanangan zona integritas
•ditetapkan unit yang akan dikembangkan menjadi zona integritas
• ilakukan pembangunan zona integritas?
•dilakukan evaluasi atas zona integritas yang telah ditentukan?
• terdapat unit kerja yang ditetapkan sebagai “menuju WBK/WBBM”?
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
•APIP didukung dengan komitmen pimpinan
•APIP didukung dengan SDM yang memadai secara kualitas dan kuantitas.
•APIP didukung dengan anggaran yang memadai
•APIP berfokus pada client dan audit berbasis risiko
7
Kegiatan Yang Telah Dilakukan pada Area Penguatan Pengawasan
Kebijakan Penanganan Gratifikasi
Penerapan SPIP
Pembentukan Whistle Blowing system (WBS)
Penanganan Benturan Kepentingan
Pembangunan Zona Integritas
APIP
Kebijakan Penanganan Gratifikasi
1. public campign secara berkala
(himbauan menjelang hari raya) 2. workshop dengan nara sumber dari
KPK dan Bappenas 3. belum dibentuk unit penanganan
Gratifikasi
Penerapan SPIP 1. Penandatanganan Pakta Integritas 2. Pendelegasian wewenang yang jelas 3. Survey internal 4. Peran APIP yang efektif 5. Hubungan kerja yang harmonis 6. Identifikasi dan penilaian risiko 7. Informasi dan komunikasi 8. Pemantauan dan pengendalian
Pembentukan WBS
1. SK Sekjen Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (Wistle Blowing System) Tindak Pidana Korupsi di lingkungan Setjen DPR RI
2. Sosialisasi kepada pejabat eselon I dan II tanggal 13 April 2016
3. Belum ada laporan melalui WBS
Penanganan Benturan Kepentingan
1. SK Sekjen Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan
2. Sosialisasi kepada para pejabat eselon I dan II tanggal 13 April 2016
Pembangunan Zona Integritas
1. Pencanangan Zona Integritas pada Bulan Nopember 2015
2. Ditetapkan unit yang dikembangkan menjadi WBK/WBBM
3. Rapat koordinasi dan sosialisasi oleh KemenPAN RB dan Ittama
4. Belum dilakukan evaluasi terhadap unit WBM/WBBK
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
1. Tindak lanjut rekomendasi APIP
2. Kegiatan APIP didukung anggaran memadai
3. Peningkatan kapabilitas APIP melalui model IACM dengan kegiatan diklat, seminar, konferensi, PPM, e-learning, benchmarking, dan penyusunan regulasi pengawasan
Kegiatan Yang Telah Dilakukan pada Area Penguatan Pengawasan