Pengolahan Limbah Karet

15
Pengolahan Limbah Karet di P.T Kirana Megatara Palembang Oleh : Kelompok 6 Anggi Andini Putri Astri Depiana Dwi Indah Lestari Kelas : K. I A

description

limbah

Transcript of Pengolahan Limbah Karet

Pengolahan Limbah Karet di P.T Kirana Megatara Palembang

Pengolahan Limbah Karet di P.T Kirana Megatara Palembang Oleh : Kelompok 6Anggi Andini PutriAstri DepianaDwi Indah LestariKelas : 2 K. I A

Permintaan pasar dunia terhadap karet terus meningkat setiap tahun. Keadaan ini mendorong Indonesia untuk terus meningkatkan produktivitas serta kualitas karet yang dihasilkan sehingga ekspor karet Indonesia dapat bersaing di pasar dunia. Selain permintaan yang menguntungkan, industri karet menyumbangkan banyak permasalahan terhadap lingkungan yang harus diperhatikan, yang terdiri dari limbah padat, cair, maupun gas. Untuk itu perlu diketahui faktor-faktor untuk menyelesaikan permaasalahan tersebut, sehingga tinggimya produktivitas industri karet sejalan dengan kebijakan lingkungan yang berlaku.

Parameter Pemcemaran LingkunganUntuk mengurangi dan menanggulangi dampak berbahaya yang dihasilkan dari industri karet itu sendiri, maka diperlukan acuan/parameter dasar dari pencemaran lingkungan. Adapun baku mutu limbah cair, padat, dan gas yang menjadi acuan dalam pengelolaan limbah karet P.T Kirana Megatara.Pengaruh dari tiap Parameter *BODBOD merupakan salah satu parameter limbah yang ,e,beri gambaran atas tingkat polusiair. Semakin tinggi nilai BOD menunjukkan makin besar oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme merubah organik. Makin tinggi kandungan bahan organik akan menyebabkan makIn berkurangnya konsentrasi oksigen terlarut di dalam air yang akhirnya berakibat kematian berbagai biota air.

*COD COD mirip dengan BOD, bedanya oxigen yang diperlukan merupakan oksigen kimiawi seperti O2 atau oksidator lainnya untuk mengoksidasi secara kimia bahan organik menjadi senyawa lain seperti gas metan, amoniak, dan karbon dioksida. Nilai COD selalu lebih tinggi daripada nilai BOD karena hampir seluruh jenis bahan organik dapat teroksidasi secara kimia termasuk bahan organik yang teroksidasi secara biologis.

Padatan TerendapPadatan terendap menunjukkan jenos padatan yang terkandung di dalam cairan limbahyang mampu mengendap di dasar cairan secara gravitasi dalam waktu paling lama sekitar 1 jam.

*Padatan TersuspensiPadatan tersuspensi adalah padatan yang membentuk suspensi atau koloid. Secarakasat mata padatan ini terlihat mengapung atau mengambang serta mengeruhkan air karena berat jenisnya relatif rendah.Padatan TerlarutPadatan ini bersama-sama dengan suspensi koloid tidak dapat dipisahkan secara penyaringan. Pemisahannya hanya dapat dilakukan dengan proses oksidasi biologis ataukoagulasi kimia.

* Kandungan NitrogenBentuk senyawa nitrogen yang paling umum adlah protein amonia, nitrit dan nitrat. Ketiga jenis terakhir ini dihasilkan dari perombakan protein, sisa tanaman dan pupuk yang tersisa di dalam cairan limbah.g. Derajat Keasaman (pH) Suatu cairan dikatan bersifat normal bila pH = 7 . Makin rendah nilai pH artinya air makin bersifat asam, sebaliknya makin tinggi bersifat basa.

Sumber Limbah Industri KaretDari tahapan poduksi pada pabrik karet yang memakai sumber bahan baku berasal dari lateks dan bahan olahan karet rakyat (bokar), maka limbah yang terbentuk pada industri karet dapat berupa limbah padat, limbah cair, dan limbah gas. Sumber limbah cair dapat dikategorikan dari proses produksi dengan rincian sebagai berikut :1. Bahan baku olahan karet rakyatBahan baku karet rakyat berbentuk koagulum (bongkahan) yang telah dibubuhi asam semut, dan banyak mengandung air dan unsur pengotor dari karet baik disengaja maupun tidak disegaja oleh kebun rakyat. Sumber limbahnya antara lain berasal dari:a. penyimpanan koagulum b. sebelum produksi terlebih dulu karet disempot air sehingga menghasilkan limbahc. pencacahan koagulum lalu di cuci dengan air lagid. proses peremahan dengan hammer mill juga menghasilkan limbah cair, walaupun jumlahnya relatif kecil2. Bahan baku berasal dari lateks kebunDalam proses produksi untuk meghasilkan karet digunakan air lebih sedikit, tetapi mempunyai bahan kimia didalam air limbahnya. Sumber limbahnya adalah dari proses pencacahan dan peremahan.

Karakteristik Limbah Cair dari Pabrik KaretLimbah CairProses pengolahan karet tergolong proses basah, banyaknya kebutuhan air untuk keperluan pngolahan akan menentukan banyaknaya limbah cair yang dihasilkan, sekaligus menetukan rancangan ukuran sarana pengolah limbah. Jumlah air yang digunakan dalam proses produksi, hampir seluruhnya menjadi limbah, karena karet baik berupa bahan baku maupun setengah jadi tidak menyerap air. Pengaruh kebutuhan air adalah tingkat kotoran yang ada dalam bahan baku, serta efesiensi kinerja sarana pengolahan. Nilai parameter limbah pada setiap bagian proses pengolahan berbeda-beda. Nilai parameter BOD atau COD yang sangat besar dari air buangan menunjukkan tingginya kadar bahan organiknya, peningkatan kadar bahan organik akan makin mengganggu ekosistem lingkungan yang menerima air buangan karena oksigen banyak digunakan oleh bakteri pengurai untuk menghancurkan bahan organik tersebut. Total padatan merupakan bahan yang berasal dari emecahan komponen organik, sedangkan padatan tersuspendi merupakan bahan yang tidak larut d dalam air dan cenderung mengalami pembusukan jika suhu air meningkat (musim panas). Karakteristik Limbah Cair dari Pabrik KaretLimbah PadatSecara umum limbah padat yang terbentuk pada pengolahan karet tidak tergolong limbah beracun. Limbah biasanya hanya berupa tatal, lumpur, pasir rotan, kayu, daun, dan plastik bekas kemasan. Bokar yang kotor merupakan sumber utama pembawa limbah padat. Beberapa jenis padatan dalam jumlah yang sudah sedemikian besar akan mengganggu keseimbangan ekosistem. Limbah tersebut jika dibuang ke sungai, dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan pendangkalan badan air. Limbah padat akan dikirim ke TPA dalam keadaan sudah cukup kering, lebih baik lagi jika sudah bersifat kompos, sehingga di TPA tinggal proses pelapukan akhir.

Tahap-tahap Pengolahan Limbah Cair dari Industri KaretCollecting ReservoirEqualisation BasinAlkalization BasinSedimentation BasinLifthing Pump Station Bak Aerasi LagonThickening BasinDPM & Filter PressInceneratorNeutralization BasinCollecting Reservoir

Air buangan yang berasal dari pengolahan benang karet dialirkan melalui saluran parit ke bak collecting reservoir.Didalam bak collecting reservoir terdapat 3 sekat atau sisi dimana pada tiap-tiap pintu/ sekat tersebut ada terdapat saringan. Bak ini berguna sebagai bak pengontrol sludge atau residu asam asetat dan karet sehingga diharapkan waste water yang akan mengalir keproses selanjutnya terbebas dari sludge dan karet tersebut.

Equalisation Basin

Air buangan dari collecting reservoir dialirkan kedalam bak Equalisation Basin. Proses ini bertujuan untuk mengurangi atau mengembalikan variasi variasi karakteristik air limbah agar segera tercapai kondisi yang optimum pada proses pengolahan selanjutnya. Dengan adanya bak equalisasi ini diharapkan debit aliran dan beban pencemaran yang bervariasi dapat diubah menjadi konstan atau mendekati konstan.

12Alkalization Basin

Setelah dari bak equalisasi, air kemudian dipompakan kedalam bak alkalization basin. Proses alkalisasi ini dilakukan untuk memisahkan logam berat dari air limbah dengan menaikkan pH asam menjadi basa. Dimana dalam hal ini air limbah mengandung kadar zink yang tinggi, dan zink merupakan salah satu jenis logam yang mudah terikat dengan zat zat lainnya. Sedimentasi Basin

Air buangan yang berasal dari bak alkalization akan dialirkan kedalam bak sedimentasi. Proses sedimentasi ini bertujuan untuk mengendapkan fase lumpur yang terdapat pada air limbah sebagai hasil dari proses alkalisasi. Partikel air harus cukup besar agar dapat diendapkan dalam jangka waktu tertentu. Kecepatan pengendapan akan berbanding langsung dengan kuadrat diameter partikel partikelnya. Jika partikel membentuk aglomerat maka kecepatan akan bertambah besar.34Lifhting Pump Station

Air limbah dari bak sedimentasi akan dialirkan ke Lifhting pump station, dimana lifhting pump station ini berfungsi sebagai post sementara untuk pengumpulan phase cair. Kemudian air akan dimasukkan kedalam neutralisasi BasinNeutralisasi Basin

Bak netralisai dilakukan untuk menetralkan air limbah dari pH 10 menjadi pH 7 (netral). Pada proses ini dilakukan pengadjusan dengan menambahkan asam sulfat 30%. Proses netralisasi ini bermanfaatuntuk proses biologi, dimana diperlukan pH air limbah antara 6 - 8 sehingga tercapainya kondisi yang optimum.

56Bak Aerasi Lagon

Air limbah kemudian dimasukkan ke dalam Bak Aerasi Lagon. Fungsi dari bak aerasi lagon ini adalah untuk menurunkan kadar COD dan BOD pada air limbah. Bak aerasi inni terdiri dari 5 lagon, dimana setiap lagon dilengkapi dengan aerator dengan jumlah yang berbeda.Dalam bak aerasi ini terjadi reaksi penguraian zat organic yang terkandung di dalam air buangan secara biokimia oleh mikroba yang menjadi gas karbin monoksida dan sela yang baru. Jumlah mikroorganisme dalam lagon akan bertambah banyak dengan dihasilkannya sel sel yang baru.

Thickening Basin

Selanjutnya Sludge phase limbah yang berasal dari bak sedimentasi akan dimasukkan ke dalam bak thickening.

78Tahap-tahap Pengolahan Limbah Padat dari Industri KaretTahap-tahap Pengolahan Limbah Gas dari Industri KaretKualitas bahan baku berpengaruh terhadap tingkat kuantitas dan kualitas limbah yang akan terjadi dengan rincian sebagai berikut:

Makin kotor bahan karet olahan akan mkin banyak air yang diperlukan untuk proses pembersihannya, sehingga debit limbah cairpun meningkat.Makin kotor dan makin tinggi kadar air dari bahan baku karet olahan, akan makinmudah terjadinya pembusukan, sehingga kuantitas limbah gas/bau pun meningkat.Bahan baku karet olahan yang kotor menyebabkan kuantitas lumpur, tatal dan pasir relatif tinggi.Pembersihan dilakukan melalui pengecilan ukuran, proses ini juga bertujuan untuk memperbesar luas pemukaan karet agar waktu pengeringan relatif singkat.