PENGOLAHAN KEUANGAN SEDERHANA DENGAN MICROSOFT EXCEL

37
1 PENGOLAHAN KEUANGAN SEDERHANA DENGAN MICROSOFT EXCEL Amrul Rizal Amrul Rizal Retha Nur Syahrifa Retha Nur Syahrifa

Transcript of PENGOLAHAN KEUANGAN SEDERHANA DENGAN MICROSOFT EXCEL

1

PENGOLAHAN KEUANGAN SEDERHANA DENGAN MICROSOFT

EXCEL

Amrul RizalAmrul Rizal

Retha Nur SyahrifaRetha Nur Syahrifa

2

MENGGUNAKAN FUNGSI• Fungsi sebenarnya adalah rumus yang sudah ada disediakan

oleh Excel, yang akan membantu dalam proses perhitungan. Kita tinggal memanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Umumnya penulisan Fungsi harus dilengkapi dengan argumen, baik erupa angka, label, rumus, alamat sel atau range. Argumen ini harus ditulis dengan diapit tanda kurung ().

Contoh :menjumlahkan nilai yang terdapat pada sel D1 sampai D10, rumus yang dituliskan adalah :

"=D1+D2+D3+D4+D5+D6+D7+D8+D9+D10".

• Akan lebih mudah jika menggunakan fungsi SUM, dengan menuliskan "=SUM(D1:D10)".

3

ALAMAT RELATIF DAN ALAMAT ABSOLUT

Alamat Relatif : alamat yang jika dituliskan kedalam bentuk rumus atau fungsi akan berubah jika dicopy ke cell lain.

Contoh :sel C1 "=(A1+B1)" dicopy ke sel C2, berubah menjadi "=(A2+B2)“

Alamat Absolut : alamat yang dituliskan dengan tanda $ didepan baris dan kolom.tekan tombol F4 untuk menghasilkan alamat absolut pada formula bar.

Contoh : sel B1 berisi formula $A$1*5,B1 dicopy kan ke sel C3 formula pada C3 tetap berisi formula $A$1*5

4

Fungsi Contoh Keterangan

SUM =SUM(A1:100) Menjumlahkan sel A1 sampai sel A100

AVERAGE =AVERAGE(B1:B10) Menghitung nilai rata-rata sel B1 sampai sel B10

MAX =MAX(C1:C100) Mencari nilai tertinggi dari sel C1 sampai C100

MIN =MIN(D1:D100) Mencari nilai terendah dari sel D1 sampai D100

SQRT =SQRT(D10) mengakarkan nilai dalam sel D10

TODAY =TODAY()returns Mengambil tanggal dari system komputer dengan format default

5

ABS Menentukan harga mulak (Absolut) nilai numerik.

Bentuk Umum : =ABS(x)

Contoh:=(ABS(-21) 21=(ABS(-21) 7

INT Membulatkan bilangan pecahan dengan pembulatan ke bawah ke bilangan bulat terdekat.

Bentuk Umum : =INT(X)

Contoh:=(INT(219.71) 219=(INT(-10.71) -11

6

ROUNDMenghasilkan nilai pembulatan data numerik sampai jumlah digit desimal tertentu .

Bentuk Umum : =ROUND(X,Y) Contoh:=(round(21.9120001,4) 21.912000=(round(17.3120008,4) 17.3198

TruncMenghilangkan bagian dari nilai pecahan tanpa memperhatikan pembulatan dari suatu data numerik .

Bentuk Umum : =TRUNC(X,Y)

Contoh:=(trunc(21.20001,0) 21=(trunc(17.378,2) 17

7

CONCATENATEMenggabungkan beberapa teks dalam suatu teks

Bentuk Umum : =CONCATENATE(X1,X2,X3……)

Contoh:=Concatenate(“Total”,”Nilai”) ”TotalNilai”

sel C2 berisi teks “Madcoms”Sel C3 bernilai teks “Madiun” sel C4 berisi Nilai 53246.maka :=Concatenate(c2,”-”,c3,” Telp.”,c4)

Madcom-Madium Telp. 53246

8

LEFTMengambil beberapa huruf suatu teks dari posisi sebelah kiri

Bentuk Umum : =LEFT(X,Y)

X : alamat sel atau teks yang penulisanya diapit dengan tanda petik ganda

Y : jumlah atau banyaknya karakter yang diambil

Contoh:=Left(“Madcom”,3) ”Mad”

Jika sel C2 berisi teks “Madcoms”, =Left(C2,5) Madco

9

RIGHTMengambil beberapa huruf suatu teks dari posisi sebelah kanan

Bentuk Umum : =RIGHT(X,Y)

X : alamat sel atau teks yang penulisanya diapit dengan tanda petik gandaY : jumlah atau banyaknya karakter yang diambil

Contoh:=RIGHT(“Madcom”,3) ”com”

Jika sel C2 berisi teks “Madcom”, =Left(c2,5) adcom

10

MIDMengambil beberapa huruf suatu teks pada posisi tertentu

Bentuk Umum :=MID(X,Y,Z)

X : alamat sel atau teks yang penulisanya diapit dengan tanda petik gandaY : Posisi awal karakterZ : jumlah atau banyaknya karakter yang diambil

Contoh:=MID(“Madcom”,2,4) ”adco”

Jika sel C2 berisi teks “Madcom”, =Left(c2,4,3) com

11

LOWERmengubah semua karakter dalam setiap kata yang ada pada suatu teks dalam huruf kecil

Bentuk Umum : =LOWER(X)

X : alamat sel atau teks yang penulisanya diapit dengan tanda petik ganda

Contoh:=LOWER(“MADCOM”) ” madcom”

Jika sel C2 berisi teks “MADCOM”, =LOWER(c2) madcom

12

UPPERmengubah semua karakter dalam setiap kata yang ada pada suatu teks dalam huruf besar

Bentuk Umum : =UPPER(X)

X : alamat sel atau teks yang penulisanya diapit dengan tanda petik ganda

Contoh:=UPPER(“madcom”) ” MADCOM”

Jika sel C2 berisi teks “madcom”, =UPPER(c2) MADCOM

13

FINDMenentukan posisi satu huruf atau satu teks dari suatu kata atau kalimat.

Bentuk Umum : =FIND(X,Y,Z)X : alamat sel atau teks yang penulisannya diapit dengan

tanda petik gandaY : kata atau kalimat yang mengandung satu huruf atau satu teks yang dicari posisinya yang dapat diawakili oleh penulisan alamat sel.Z : nilai numerik yang menyatakan dimulainya posisi pencarian.Contoh:=FIND(“D”,“MADCOMS Madiun”) 3=FIND(“d”,“MADCOMS Madiun”) 11=FIND(“M”,“MADCOMS Madiun”) 6

14

Function Wizard

15

Function Wizard

16

Fungsi Logika IFMemilih antara 2 kemungkinan atau lebih dari perbandingan logika yang diberikan

Bentuk Umum : =IF(logika, perintah-1, perintah-2)

Contoh :

=IF(B4>65.9,”LULUS”,”TIDAK LULUS”)jika isi sel B4 lebih besar dari 65.9 cetak kata LULUS, tetapi jika sel B4 lebih kecil atau sama dengan 65.9 cetak kata TIDAK LULUS

=IF(A1*E1)<=7000,”MURAH”,”MAHAL”)Jika hasil perkalian dari sel A1 dan E1 lebih kecil sama dengan 7000 maka cetak kata MURAH, tetapi jika

hasil perkalian lebih dari 7000 cetak kata MAHAL

17

Fungsi Logika ANDMenghasilkan TRUE jika semua argumen bernilai benar(TRUE); menghasilkan false jika satu atau lebih argumen salah

Bentuk Umum: =AND(X1,X2,X3….)

X1,X2,X3 : kondisi yang akan diuji atau alamat sel yang mengandung nilai logika yang menhasilkan nilai benar(true) atau salah (false).

Contoh :Jika sel B1=TRUE, sel B2=FALSE, sel B3=TRUE= AND(B1:B3) False

=IF(AND(rata-rata>=65, rata-rata<=90,”LULUS”,”GAGAL”)Hal ini berarti jika rata-rata sebesar 65 dinyatakan LULUS, jika rata-rata 64.5 maka dinyatakan GAGAL

18

Fungsi Logika ORMenghasilkan TRUE jika beberapa argumen bernilai benar(TRUE); menghasilkan false jika semua argumen salah

Bentuk Umum : =OR(X1,X2,X3….)

X1,X2,X3 : kondisi yang akan diuji atau alamat sel yang mengandung nilai logika yang menhasilkan nilai benar(true) atau salah (false).

Contoh :Jika sel B1=TRUE, sel B2=FALSE, sel B3=TRUE = OR(B1:B3) TRUE

Jika nilai “A” atau “B” dinyatakan LULUS, selain itu GAGAL=IF(OR(nilai=“A”,nilai=“B”), “LULUS”,”GAGAL”)

19

Nested IFAdalah IF yang berbeda dalam IF, digunakan untuk menentukan kondisi dari beberapa logika sekaligus

Contoh :

=IF(A2<20,”KURANG”,IF(A1<30,”CUKUP”,”BAIK”))

Jika nilai A1 kurang dari 20 dinyatakan KURANG,

jika nilai A1 kurang dari 30 dinyatakan CUKUP

selain itu (lebih atau sama dengan 30) dinyatakan BAIK.

20

FUNGSI HLOOKUP (X,Y,Z)Mencari nilai dalam suatu tabel atau digunakan untuk membaca tabel secara horisontal dengan menggunakan nilai kunci pembanding serta offset baris yang akan dibaca.

X : kunci pembacaan tabel yaitu kesamaan antara tabel anak dan tabel induk dimana tabel induklah yang harus menyesuaikan dengan tabel anak.

Y : nama range yang akan dibaca. Dalam pemberian nama range, judul kolom tidak diikutkan. Judul kolom harus diurutkan secara menaik atau ascending.

Z : nilai offset yang digunakan sebagai pembacaan pada baris data.

21

Contoh :

FUNGSI HLOOKUP (X,Y,Z)

22

Pada tabel anak beri nama range: caranya blok range B2:F4, kemudian pada kotak name (Name box) ketikkan nama rangenya misalnya Laporan. Kemudian tekan ENTER.

Pada tabel induk sel B3 ketikkan rumus :

=HLOOKUP(A3,Laporan,2)

kemudian drag rumus ke bawah sampai sel B7

Pada sel C3 ketikkan rumus:

=HLOOKUP(A3,Laporan,3)

kemudian drag ke bawah sel C7

FUNGSI HLOOKUP (X,Y,Z)

23

FUNGSI VLOOKUP(X,Y,Z)Digunakan untuk mencari nilai dalam suatu kolom tabel atau untuk membaca tabel secara vertikal dengan menggunakan nilai kunci pembanding serta offset kolom yang akan dibaca.

X : kunci pembacaan tabel

Y : nama range yang akan dibaca, dan harus dalam keadaan urut secara menaik atau ascending.

Z : nilai offset yang digunakan sebagai pembacaan pada kolom data.

24

Contoh :

Tabel anak diletakkan pada sheet1 dan tabel induk diletakkan pada sheet2.

Untuk membaca tabel terlebih dahulu harus memberi nama range. Caranya blok range A3:C7, kemudian pada kotak Name (Name box) ketikkan nama rangenya, misalnya Data. Tekan Enter untuk mengakhiri proses. Secara otomatis akan ditambahkan sebuah range dengan nama Data.

FUNGSI VLOOKUP(X,Y,Z)

25

pada sel B3 Sheet2 ketikkan rumus

=VLOOKUP(B3,DATA,2)

(membaca tabel anak dengan range DATA kolom ke 2 => Barang)

pada sel C3 ketikkan rumus

=VLOOKUP(B3,DATA,3)

(untuk membaca kolom ke 3 => Vendor)

FUNGSI VLOOKUP(X,Y,Z)

Contoh Soal

26

1. Memmbuat Dropdown List NPWP

• Letakan sel aktif pada sel E4 (NPWP Karyawan A), klik menu DATA lalu cari dan klik menu di bawahnya DATA VALIDATION sehingga muncul jendela Data Validation dan isi jendela tersebut seperti gambar berikut.

• Pada kotak Source ketik : NPWP, Non NPWP. Tanda pemisah tergantung komputer, koma ( , ) atau titik koma ( ; ).

• Setelah OK, dorpdown list yang kita buat hasilnya seperti berikut, kita bisa pilih NPWP atau Non NPWP.

27

2. Memmbuat Dropdown List STATUS PERKAWINAN

• Berikutnya membuat dropdown list pada sel F4 (Status Perkawinan Karyawan A) menggunakan menu Data Validation seperti di atas. Pada kotak Source anda ketik : TK/0, K/0, K/1, K/2, K/3. Hasilnya seperti gambar berikut.

28

3. Membuat Rumus TOTAL PENGHASILAN BRUTO

• Isikan terlebih dulu nilai-nilai untuk komponen Penghasilan seperti contoh gambar berikut, lalu jumlahkan untuk semua komponen penghasilan dengan rumus penjumlahan SUM.

• Keterangan :

Nilai-nilai komponen pengasilan diisi secara manual sesuai gaji.

Rumus jumlah penghasian =SUM(E7:E14)

29

4. Membuat Rumus TOTAL PENGURANG PENGHASILAN BRUTO

• Untuk jumlah Pengurang Penghasilan Bruto, gunakan juga rumus penjumlahan SUM.

• Keterangan :

Nilai-nilai komponen pengurang pengasilan diisi secara manual, kecuali Biaya

Jabatan adalah 5% dari Penghasilan Bruto, rumusnya =E15*5%.

Rumus jumlah pengurang : =SUM(E17:E19)

30

5. Membuat Rumus PENGHASILAN NETTO SEBULAN dan SETAHUN

31

• Keterangan :

Penghasilan Netto Sebulan = Penghasilan

Bruto – Pengurang Penghasilan

Penghasilan Netto Setahun = Penghasilan

Netto Sebulan x 12

6. Membuat Rumus PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)

• Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 162/PMK.011/2012 tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang ditetapkan pada tanggal 22 Oktober 2012, jumlah PTKP terbaru berdasarkan Status Perkawinan adalah sebagai berikut :

• TK/0 = Rp. 24.300.000

• K/0 = Rp. 26.325.000• K/1 = Rp. 28.350.000• K/2 = Rp. 30.375.000

• K/3 = Rp. 32.400.000• Berdasarkan ketentuan tersebut, kita buat rumus PTKP pada Sel E23, yang dikaitkan dengan

status perkawinan pada Sel E5. Logikanya adalah ketika menentukan pada sel status perkawinan, maka pada sel PTKP akan menyeseuaikan nilainya sesuai status perkawinan tersebut. Karena terkait dengan logika, maka rumus fungsi yang akan kita gunakan adalah rumus fungsi IF.

• =IF(E5=”TK/0″,24300000,IF(E5=”K/0″,26325000,IF(E5=”K/1″,28350000,IF(E5=”K/2″,30375000,IF(E5=”K/3″,32400000,0)))))

• Keterangan :• Tanda pemisah tergantung komputer, koma ( , ) atau titik koma ( ; ).• Penjelasan rumus, jika di sel E5 kita pilih TK/0, maka akan tampil nilai 24.300.000.

• Jika di sel E5 kita pilih K/1, maka akan tampil nilai 26.325.000. Dan seterusnya…• Jika Anda kesulitan membuatnya, copy paste formula rumus fungsi di atas• dan letakkan di sel excel Anda. Jika rumus tidak jalan (ditolak), ketik ulang (ganti) di bagian

tanda petik (“) menjadi tanda petik dua. 32

Hasil

33

7. Membuat Rumus PPH PASAL 21 TERHUTANG SETAHUN

• Untuk menghitung PPh Pasal 21 Terhutang setahun adalah Penghasilan Netto dikurang PTKPdikali Tarif Pajak. Untuk tarif pajak sesuai dengan Pasal 17 ayat 1, Undang-Undang No. 36 tahun 2008 (Undang-Undang tentang Pajak Penghasilan), maka tarif (potongan) pajak penghasilan pribadi adalah sebagai berikut :

• sampai dengan 50 juta : 5%• di atas 50 juta sd 250 juta : 15%• di atas 250 juta sd 500 juta : 25%• di atas 500 juta : 30%• Berdasarkan ketentuan tersebut, kita buat rumus untuk menghitung pajak penghasilan sesuai dengan

lapisan penghasilan Sel E24.• =IF(AND(E22-E23>0,E22-E23<=50000000),(E22-E23)*5%,IF(AND(E22-E23>50000000,E22-

E23<=250000000),(E22-E23)*15%,IF(AND(E22-E23>250000000,E22-E23<=500000000),(E22-E23)*25%,IF(E22-E23>500000000,(E22-E23)*30%,0))))

• Keterangan Rumus :• IF(AND(E22-E23>0,E22-E23<=50000000),(E22-E23)*5%

Jika penghasilan kena pajak (E22-E23) lebih besar 0 hingga 50.000.000, maka dikali 5%.• IF(AND(E22-E23>50000000,E22-E23<=250000000),(E22-E23)*15%

Jika penghasilan kena pajak (E22-E23) lebih besar 50.000.000 hingga 250.000.000, maka dikali 15%.• IF(AND(E22-E23>250000000,E22-E23<=500000000),(E22-E23)*25%

Jika penghasilan kena pajak (E22-E23) lebih besar 250.000.000 hingga 500.000.000, maka dikali 25%.• IF(E22-E23>500000000,(E22-E23)*30%

Jika penghasilan kena pajak (E22-E23) di atas 500.000.000, maka dikali 30%.• Penghasilan Kena Pajak (39.036.000 – 24.300.000) x Tarif Pajak 5% = 736.800

34

hasil

35

8. Membuat Rumus PPH PASAL 21 TERHUTANG SEBULAN

• Tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 akan dikenakan 20% lebih tinggi tarif normal kepada orang yang tidak memiliki NPWP sebagaimana di atur dalam Pasal 21 ayat (5A) Undang-undang Pajak Penghasilan.

• Berdasarkan ketentuan tersebut, rumus fungsi untuk PPh terutang sebulan dibuat menjadi 2 kondisi, yakni yang ber NPWP dan Non NPWP.

• =IF(E4=”NPWP”,E24/12,IF(E4=”Non NPWP”,(E24/12)*120%,0))• Keterangan Rumus :• Jika sel E4 = NPWP, maka penghasilan setahun dibagi 12. Jika sel

E4 = Non NPWP, • maka penghasilan setahun dibagi 12 dikali 120%.

– Jika Anda kesulitan membuatnya, copy paste formula rumus fungsi di atas dan letakkan di sel excel Anda. Jika rumus tidak jalan (ditolak), ketik ulang (ganti) di bagian tanda petik (“) menjadi tanda petik dua.

36

SELESAI…. :D

37