Pengolahan data seismik

24
Fita Widiyatun 12/339598/PPA/03966 Pengolahan Data Seismik

description

pemrosesan rutin data seismik, koreksi statik, analisis kecepatan

Transcript of Pengolahan data seismik

Page 1: Pengolahan data seismik

Fita Widiyatun 12/339598/PPA/03966

Pengolahan Data Seismik

Page 2: Pengolahan data seismik

Pemrosesan Rutin Data SeismicTujuan pengolahan data seismik adalah

menghasilkan penampang seismik dengan S/N (signal to noise ratio) yang baik tanpa mengubah bentuk kenampakan – kenampakan refleksi, sehingga dapat diintrepretasikan keadaan dan bentuk dari perlapisan di bawah permukaan bumi seperti apa adanya.

Page 3: Pengolahan data seismik

Tahapan pengolahan data seisik dikelompokkan menjadi 4 kategori, antara lain :

Pengaturan rutinitas data

Koreksi akibat geometri

Diagnosis sifat-sifat data dan masalah – masalah yang ada

Penonjolan data (data enhancement)

Page 4: Pengolahan data seismik

1. Pengaturan Rutinitas Data

Reformating :

Demultiplexing,Pelabelan,

Trace Gathering

Sorting :

Gain Recovery

Editting

Page 5: Pengolahan data seismik

Editing / MutingJenis Noise yang biasanya diedit, adalah :1.Trace mati2.Trace yang mengandung noise elektro statik3.Trace yang merekam getaran langkah orang

yang berjalan dekat geophone pada saat perekaman berlangsung

4.Cross feed5.Polaritas terbalik6.Daerah first arrival7.Noise di dalam trace yang mengelompok

Page 6: Pengolahan data seismik
Page 7: Pengolahan data seismik

2. Koreksi Akibat Geometri

Meliputi :1.Koreksi Statik2.Koreksi NMO

(dinamik)3.Amplitudo

Restoration (Gain Recovery)

4.Koreksi Migrasi

Page 8: Pengolahan data seismik

3. Diagnosis Sifat-sifat dan MasalahnyaMelakukaan suatu analisis terhadap sinyal

agar diperoleh suatu langkah pemrosesan berikut untuk perbaikan S/N.

Analisis umum biasanya berupa analisa kecepatan, analisa frekuensi, analisis autokorelasi, analisis lainnya yang bersifat khusus.

Page 9: Pengolahan data seismik

4. Penonjolan (Enhancement) Data

Meliputi : Koreksi Statik Residual Stacking Filtering : Filter Frekuensi (satu dimensi), Filter

F-K (dua dimensi) Equalization Plotting

Tujuan Meninkatkan kualitas data (S/N ratio tinggi)

Page 10: Pengolahan data seismik

Koreksi Statik

Koreksi Lapisan Lapuk

Koreksi Ketinggian

(elevasi)

Page 11: Pengolahan data seismik

Koreksi lapisan lapuk pada dasarnya menggantikan waktu rambat yang sebenernya saat melalui lapisan lapuk dengan waktu rambat yang dihitung.

Waktu rambat yang dihitung diperoleh dari perhitungan waktu rambat dilapisan lapuk yang telah diganti pada tebal yang sama oleh lapisan dibawahnya (lapisan yang tidak lapuk dengan kecepatan yang lebih tinggi )

Koreksi Lapisan Lapuk

Page 12: Pengolahan data seismik

Tebal lapisan lapuk diperoleh dari satu atau lebih survey “Up hole”

Page 13: Pengolahan data seismik

Dalam survey up hole diperlukan lubang sampai beberapa meter untuk merekam waktu rambat gelombang yang datang pertama (first arrival time).

Sebuah geophone diletakkan di mulut lubang dan sebuah sumber seismik ditembakkan dari kedalam terdalam pada lubang tersebut.

Kemudian sumber tersebut dinaikkan dengan interval jarak tertentu untuk diledakkan kembali, begitu seterusnya sampai ke permukaan.

Contoh hasil rekaman ditunjukkan pada gambar 2.1, dari gambar tersebut dapat ditentukan kecepatan lapisan lapuk dan kecepatan lapisan kerasnya.

Page 14: Pengolahan data seismik

Koreksi statik untuk lapisan lapuk menurut definisi di atas dihitung dengan geometri seperti :

Page 15: Pengolahan data seismik

Efek topografi terhadap waktu rambat gelombang refleksi dapat dihilangkan dengan mengkoreksi elevasinya, yaitu dengan membawa (seolah-olah) sumber dan geophone kepada bidang datum (E=0).

Koreksi Ketinggian (Elevasi)

Page 16: Pengolahan data seismik

Gambar penampang seismik yang beum dikoreksi dan yang telah dikoreksi, nampak adanya perbaikan kontinuitas lapisan pada penampang yang telah dikoreksi statik.

Page 17: Pengolahan data seismik

Analisa Kecepatan

Namun demikian, nilai kecepatan suatu medium banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti litologi batuan, tekanan, suhu, porositas, densitas, ukuran butir, umur batuan, kandungan fluida, dan frekuensi rambatan gelombang sendiri.

Tujuan Untuk memperoleh nilai

kecepatan yang cukup akurat untuk menentukan kedalaman, ketebalan, kemiringan (dip) dari suatu reflektor dan refraktor.

Page 18: Pengolahan data seismik

Kecepatan sesaat (V)

Kecepatan interval (Vi)

Kecepatan semu (Va)

Teori

Page 19: Pengolahan data seismik

Kecepatan rata-rata

Kecepatan RMS

Kecepatan Stack

Kecepatan Migrasi

Page 20: Pengolahan data seismik

Tabel Kegunaan Kecepatan

Page 21: Pengolahan data seismik

Estimasi Kecepatan PemodelanModel kubik Timoshenko, Goodier, 1951

Model hexagonal Grassmann, 1951

EmpirisFaust, 1953

Page 22: Pengolahan data seismik

Gardner (aturan Gardner)

Persamaan waktu rata-rata (time average equations)

Han, 1986

Metode Blondeau

Page 23: Pengolahan data seismik

oSonic – logoWell velocity survey (WVS)oCheck shot surey

Metode Pengukuran Kecepatan langsung di daerah survey dengan membuat lubang bor antara lain

Page 24: Pengolahan data seismik

Sleman, 16 April 2013