Pengolahan dan daur ulang limbah industri kulit
-
Upload
linda-hevira -
Category
Environment
-
view
1.014 -
download
10
Transcript of Pengolahan dan daur ulang limbah industri kulit
Oleh : Linda Hevira
Industri Kulit
Industri penyamakan kulit merupakan
industri pengolahan kulit hewan yang
sudah mati (kulit mentah) menjadi kulit
jadi yang bernilai jual tinggi.
Permintaan pasar akan kebutuhan barang-
barang seperti pakaian, tas, sepatu dan lainnya
yang semakin tinggi, juga berpengaruh
terhadap limbah yang dihasilkan semakin
tinggi.
Pencemaran Lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,energi, dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan.
Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya
Proses Penyamakan Kulit
Sortasi dan penimbangan
Perendaman (Soaking). Bahan : air, soda abu.
Pengapuran (Liming). Bahan : air, natrium sulfida,
kapur.
Pembuangan daging (Fleshing) dengan mesin buang
daging
Pengapuran ulang (Relimming), bahan : air, dan kapur.
Pembuangan kapur (Delimming, bahan : air, ZA, H2SO4
Pengikisan protein (Bating), bahan : oropon.
Pembuangan lemak (Degreasing), bahan : Iragol Da
atau sandopan DTC.
Pengasaman (Pickling), bahan : asam organik lemah,
air, garam dan H2SO4.
Penyamakan (Tanning), bahan : mimosa, krom, formalin, Na2CO3.
Penggantungan (Aging)
Netralisasi dengan alkali
Retanning : bahan penyamak sintesis, nabati atau mineral.
Pewarnaan dasar (Dyeing), bahan : air, leveling agent, cat dasar, asam formiat.
Peminyakan (Fat Liquoring), bahan : air, minyak sulphonasi dan anti jamur.
Fixation, bahan : HCOOH yang diencerkan 10 x dengan air dan anti jamur.
Pengeringan (Drying), dianginkan
Finishing : dibinder, pigment, penetrator, filler, wax, thinner atau lack. Disetrika atau diembosh untuk memberi motif
Alat Shaving (penipisan kulit) sesuai yang
dibutuhkan
- 1,3 – 1,5 mm, diolah menjadi sepatu
- 0,7 – 0.9 mm, diolah menjadi jaket kulit
Limbah Industri
Kulit
Cair
Padat
Gas
Krom (Cr) umumnya memiliki bilangan oksidasi :
0, +3, dan +6. Bilangan oksidasi 0 biasanya dalam
bentuk logamnya. Cr(VI) lebih toksik dari Cr(III).
Logam kromium : bahan pelapis peralatan logam
karena memiliki sifat anti korosif , campurannya
bersama logam emas yang kemudian dikenal
dengan emas putih. Jumlah sedikit dibutuhkan
tubuh untuk penyerapan dan metabolisasi gula
darah. Dosis yang besar Berbahaya : kanker paru
paru, kerusakan hati (liver dan ginjal. Jika
terkena kulit akan menimbulkan iritasi parah,
ruam merah, dan sistem kekebalan tubuh yang
rendah.
2. Pemisahan Krom
Krom diendapkan sebagai Krom Hidroksida dengan
penyaringan dan di daur ulang dengan cara :
Air buangan dari penyamakan krom dan air
pencucian (sebanyak 2 x 100% air) yang sudah bebas
dari padatan diberi larutan magnesium hidroksida,
diendapkan 10 jam, kemudian cairan dipindahkan
ke bak lain (dengan pipa penyedot)
Cairan tersebut bila benar-benar bebas dari
endapan akan mengandung Krom kurang dari 2 ppm
sehingga bisa langsung dibuang atau dipakai untuk
daur ulang.
Kedalaman lebih,
pada setiap pintu
– pintu zigzag,
sehingga limbah
padat
mengendap.
Nampak Warna
Cr III berwarna
biru kehijauan
Limbah Padatnya juga
dapat dimanfaatkan
Pakan ternak
Lem Kayu
Asbes
Karpet
Pupuk
dll
Limbah shaving sebetulnya merupakan
kumpulan serat protein kolagen yang sangat
halus dengan sifat yang tidak mudah rusak
oleh mikroorganisme, bahan kimia bahkan
perlakuan fisik .
Kita ketahui bahwa kulit wetblue tersebut bermuatan
positif, selain dari unsur kromnya juga rantai ujung amina
atau rantai samping yang pada suasana pH rendah akan
terdisosiasi menjadi -–NH . Muatan ini 3+ akan reaktif
dengan semua molekul yang bermuatan negatif (-) pada
bahan pembantu seperti resin atau pewarna.
INDUSTRI KULIT
I.Pendahuluan
II.Pengolahan Awal / Basah
III.Pengolahan Kering
IV.Finishing
V. Pengolahan Limbah
VI.Pemanfaatan Limbah
UPTD Pengolahan Kulit Padang Panjang
http://keslingmks.wordpress.com/2008/08/18/industri-
penyamakan-kulit-dan-dampaknya-terhadap-lingkungan/
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&sour
ce=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB0QFjAA&url=http
%3A%2F%2Foc.its.ac.id%2Fambilfile.php%3Fidp%3D1940&ei
=ClKgU-XhOY-
SuATbv4CgCg&usg=AFQjCNEqOctflWZRnuTSjrm_d7GtiZqtjQ
&sig2=fsbRFNSZvPilywhjhD_tug&bvm=bv.68911936,d.c2E
http://leatherindonesia.wordpress.com/2009/10/06/peny
amakan-kulit/
http://www.unand.ac.id/id/berita/universitas/2646-uji-
coba-penyamakan-kulit-dengan-gambir-skala-industri-dan-
hasilnya