Pengolahan Citra

19
Struktur Data Citra Digital dan Operasi Dasar Pengolahan Citra a.Menampilkan Citra ke layar b.Operasi Aritmatika, Boolean dan Geomatri pada citra

Transcript of Pengolahan Citra

Page 1: Pengolahan Citra

Struktur Data Citra Digital dan Operasi Dasar Pengolahan Citra

a. Menampilkan Citra ke layarb. Operasi Aritmatika, Boolean dan Geomatri

pada citra

Page 2: Pengolahan Citra

A. Menampilkan Citra ke layarUntuk menampilkan sebuah citra digital ke layar

dengan menggunakan bahasa pemrograman Matlab harus memenuhi aturan berikut ini:

1. Citra harus disimpan dalam direktori work, dan harus diketahui format citra itu sendiri (jpg, jpeg,bmp,tif dll)

2. Citra harus dibaca duluMenggunakan perintah imreadvariabel=imread(‘nama file citra.format citra’);

3. Citra ditampilkan ke layarmenggunakan perintah imshow (variabel);

Page 3: Pengolahan Citra

B. Operasi Dasar Pengolahan CitraCitra digital direpresentasikan dengan

matriks.Operasi pada citra digital pada dasarnya adalah memanipulasi elemen-elemen matriks. Elemen matriks yang dimanipulasi dapat berupa elemen tunggal (sebuah pixel), sekumpulan elemen yang berdekatan atau keseluruhan elemen matriks.

Page 4: Pengolahan Citra

LEVEL KOMPUTASIOperasi pada pengolahan citra digital dapat dikelompokkan dalam 4 level komputasi :1.Level titik / operasi pointwise

hanya dilakukan pada pixel tunggal di dalam citra.- pengaksesan pixel pada lokasi yang diberikan- memodifikasi dengan operasi linear (operasi yang dapat

dinyatakan secara matematis sebagai persamaan linear) atau nonlinear

- menempatkan nilai pixel baru pada lokasi yang bersesuaian di dalam citra baru.

Page 5: Pengolahan Citra

LEVEL KOMPUTASI

Gambar operasi level titik pada citra digital

Page 6: Pengolahan Citra

LEVEL KOMPUTASIOperasi level titik :1.Berdasarkan intensitas nilai intensitas suatu pixel diubah dengan transformasi menjadi

nilai yang baru- operasi thresholding

- operasi negatif- operasi pemotongan (clipping)- operasi pencerahan citra (image brightening)

2. Berdasarkan geometriposisi pixel diubah ke posisi yang baru dan intensitasnya tidak berubah. Contoh: rotasi,translasi,penskalaan

3. Berdasarkan gabungan keduanya Operasi yang mengubah intensitas dan posisi citra

Page 7: Pengolahan Citra

LEVEL KOMPUTASI2. Level lokal Operasi ini menghasilkan citra keluaran yang intensitas suatu

pixel bergantung pada intensitas pixel-pixel tetangganya. contoh : operasi konvolusi untuk deteksi tepi (edge detection),

penajaman citra ( image sharpening) dan pelembutan citra(image smoothing).

3. Level global Operasi ini menghasilkan citra keluaran yang intensitas suatu

pixel bergantung pada intensitas keseluruhan pixel. Contoh : perataan histogram4. Level Objek untuk mengenali suatu objek

Page 8: Pengolahan Citra

Operasi pengambangan (thresholding)Pada operasi pengambangan, nilai intensitas pixel dipetakan ke

salah satu dari dua nilai a1 atau a2, berdasarkan nilai ambang (threshold) T:

f(x,y)’ = a1, f(x,y) < T

a2, f(x,y) ≥ T

Jika a1 = 0 dan a2=1, maka operasi pengambangan mentransformasikancitra hitam putih ke citra biner, atau nilai intensitas pixel semua di[etakan ke dua nilai saja yaitu hitam dan putih.

Page 9: Pengolahan Citra

Operasi pengambangan (thresholding)Operasi pengambangan citra Pout dengan fungsi transformasi:

f(x,y)’ = 0, f(x,y) < 128 1, f(x,y) ≥ 128

Page 10: Pengolahan Citra

Operasi negatifmendapatkan citra negatif meniru film negatif pada fotografi

dengan cara mengurangi nilai intensitas pixel dari nilai keabuan maksimum.

Contoh : citra dengan 256 derajat keabuan maka citra negatif diperoleh dengan persamaan :f(x,y)’ = 255 – f(x,y)

Sedangkan pada citra dengan 128 derajat keabuan maka f(x,y)’ = 127 – f(x,y)

Page 11: Pengolahan Citra

Operasi negatif

Page 12: Pengolahan Citra

Operasi clippingOperasi ini dilakukan jika nilai intensitas pixel hasil suatu operasi

pengolahan citra terletak di bawah nilai intensitas minimum atau di atas nilai intensitas maksimum :

f(x,y)’ = 255, f(x,y) > 255 f(xy), 0<= f(x,y)<= 255 0, f(x,y) < 0

Page 13: Pengolahan Citra

Pencerahan citraKecerahan citra dapat diperbaiki dengan menambahkan atau

mengurangkan sebuah konstanta kepada atau dari setiap pixel di dalam citra.

f(x,y)’ = f(x,y) +b

Jika b positif maka kecerahan citra bertambah sebaliknya juka b negatif kecerahan citra akan berkurang.

Page 14: Pengolahan Citra

Pencerahan citra

Page 15: Pengolahan Citra

OPERASI BOLEAN1. OPERASI BOOLEANOperasi Boolean mempunyai terapan yang penting pada

pemrosesan morfologi pada citra biner. Operasi not dapat digunakan untuk menentukan komplemen dari citra.

Page 16: Pengolahan Citra

OPERASI GEOMETRIPada operasi geometri, koordinat pixel berubah akibat

transformasi sedangkan intensitasnya tetap.

1. TranslasiRumus : x’ = x + m

y’ = y + n m: besar pergeseran dalam arah x

n: besar pergeseran dalam arah yJika citra awal A dan citra hasil translasi B, maka translasi dapat diimplementasikan dengan menyalin citra dari A ke B.B[x][y] = A[x + m] [y+n]

Page 17: Pengolahan Citra

2. RotasiOperasi Rotasi dilakukan searah dengan jarum jam atau

berlawanan dengan jarum jam.

Page 18: Pengolahan Citra

Operasi Geometri

3. ScalingDisebut juga dengan IMAGE ZOOMING yaitu pengubahanUkuran citra.

Page 19: Pengolahan Citra

Operasi Geometri

(a) (b) (c ) (d)4)Pencerminan (Flipping): horizontal dan vertikal

Keterangan :(a) : citra asli(b) : pencerminan horisontal: pencerminan pada sumbu Y (cartesian)(c) : penceminan vertikal: pencerminan pada sumbu X (cartesian)(d) :pencerminan kombinasi