Pengolahan Air tirta musi

15
PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR Oleh : Subroto, ST, Oleh : Subroto, ST, M.Si M.Si

description

pdam

Transcript of Pengolahan Air tirta musi

  • PENGOLAHAN AIROleh : Subroto, ST, M.Si

  • Pengolahan air minum adalah suatu usaha teknis yang dilakukan untuk memberikan perlindungan pada sumber air dengan perbaikan mutu asal air sampai menjadi mutu yang diinginkan dengan tujuan agar aman dipergunakan oleh masyarakat pemakai air minum.

  • Dalam pengolahan air minum dikenal 3 (tiga) jenis pengolahan, antara lain: Pengolahan Fisik, adalah pengolahan yang ditujukan untuk mengurangi kotoran kasar seperti benda-benda terapung, pasir, zat organik yang ada di dalam air. Contoh proses pengolahan ini adalah bar screen, sedimentasi, dan filtrasi.

  • Pengolahan Kimiawi, adalah pengolahan yang ditujukan untuk menghilangkan kotoran di dalam air dalam bentuk koloidal, menghilangkan dan memperbaiki unsur-unsur kimia yang tidak dikehendaki yang terdapat di dalam air dengan menggunakan bahan kimia. Proses pengolahan kimiawi seperti aerasi, koagulasi, flokulasi dan netralisasi.

  • Pengolahan Bakteriologi, adalah pengolahan yang ditujukan memusnahkan bakteri yang terdapat di dalam air dengan cara pembubuhan desinfektan. Contohnya proses klorinasi yang terdapat di reservoar

  • BLOCK DIAGRAM

  • PrasedimentasiPrasedimentasi adalah proses pengendapan secara gravitasi untuk memisahkan benda-benda tersuspensi (suspended matter) yang terdiri dari pasir kasar, pasir halus, dan lumpur yang sangat halus (silt) dari air baku. Prosesini merupakan pengolahan pendahuluan (preliminary treatment), sehingga dapat mengurangi beban pengolahan padaproses-proses selanjutnya. Proses ini sangat efektif untuk air baku dengan kekeruhan tinggi.

  • KoagulasiKoagulasi didefinisikan sebagai "proses dimana partikel koloid di-destabil-kan dan dinetralkan muatan listriknya". Produk yang digunakan untuk netralisasi disebut koagulan. Koagulan yang paling umum digunakan adalah Aluminium Sulfat Al2(SO4)3 dan reaksi yang terjadi adalah:Al2(SO4)3 + 3 Ca(HCO3)2 --> 3 CaSO4 + 2 Al(OH)3 + 6 CO2Dosis yang diinjeksikan ke dalam air baku tergantung dari hasil Jar Test.

  • FlokulasiFlokulasi didefinisikan sebagai "proses pembentukan partikel flok hasil penggabungan partikel-partikel kecil dengan cara pengadukan". Produk yang ditambahkan dalam proses ini disebut flokulan (flocculating agents). Flokulan dapat mempercepat laju reaksi atau dapat meningkatkan mutu partikel flok yang terbentuk, sehingga lebih padat dan tidak mudah pecah.

  • Flokulen dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya (buatan atau alam), muatan listriknya (anionik, kationik atau non-ionik), serta anorganik atau organik. Efektivitas proses flokulasi ini sangat tergantung dari efektivitas proses koagulasi.

  • SedimentasiPartikel flok yang semakin besar volume dan beratnya akan diendapkan secara gravitasi pada bak sedimentasi. Disini juga dilakukan pembubuhan polymer (dukem).

  • FiltrasiPartikel tersuspensi dan partikel koloid yang tidak dapat dipisahkan pada proses sebelumnya, dipisahkan dengan proses saringan pasir cepat, yaitu proses penyaringan dengan media granular, yang umumnya adalah pasir untuk single media, serta pasir dan antrasit untuk dual media. Pemisahan partikel ini terjadi karena kombinasi proses fisis dan kimiawi. Penyaringan dan absorbsi partikel terjadi karena adanya muatan listrik yang berlawanan

  • Beberapa faktor yang mempengaruhi pemisahan partikel pada proses ini adalah: Penyaringan yang terjadi pada permukaan filter bed. Sedimentasi yang terjadi di dalam filter bed. Kontak antara partikel flokulen dengan permukaan butir pasir atau dengan permukaan partikel flokulen yang telah terdeposit. Absorbsi. Koagulasi di dalam filter bed. Aktivitas biologis yang tergantung dari pada konsentrasi partikel organik yang ada di dalam air.

  • DesinfeksiTujuan utama desinfeksi adalah untuk memenuhi persyaratan bakteriologi air minum, yaitu bebas dari bakteri pathogen. Desinfektan yang umum digunakan adalah gas chloor dengan waktu kontak minimum 20 - 30 menit dengan sisa chloor 0,05 - 0,2 mg/l. Waktu kontak dan sisa chloor sangat dipengaruhi oleh kadar amonia di dalam air. Jika menggunakan ozone, maka untuk menghasilkan kadar sisa yang sama dibutuhkan waktu kontak hanya kurang lebih 5 menit.

  • ReservoirAir yang sudah didesinfeksi dimasukkan dalam tandon air (reservoir) yang telah diinjeksikan kapur kemudian didistribusikan ke pelanggan.