PENGKODEAN SINYAL

22
PENGKODEAN SINYAL

description

PENGKODEAN SINYAL. Ilustrasi 1. Jarum jam analog bergerak kontinu dan setiap saat menunjukkan waktu yang tepat. Jam digital menunjukkan waktu secara diskrit (ada loncatan posisi waktu). Note: untuk memainkan animasi, anda harus download aplikasi - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PENGKODEAN SINYAL

Page 1: PENGKODEAN SINYAL

PENGKODEAN SINYAL

Page 2: PENGKODEAN SINYAL

2

Jarum jam analog bergerak kontinu dansetiap saat menunjukkan

waktu yang tepat

Jam digital menunjukkan waktu secara diskrit(ada loncatan posisi waktu)

Ilustrasi 1

Ilustrasi 2

Tegangan analog memiliki jumlah kemungkinan

level tegangan yang tak hingga

Pada suatu “tegangan digital” hanya ada beberapa kemungkinan

level tegangan

Note: untuk memainkan animasi, anda harus download aplikasiSwiff Point Player di http://www.globfx.com/downloads/swfpoint/

Page 3: PENGKODEAN SINYAL

3

Sinyal analog vs Sinyal Digital

Sinyal analog memiliki jumlah kemungkinan nilai amplituda yang tak terhingga

Sinyal digital memiliki jumlah kemungkinan

nilai amplituda yang terhingga

Page 4: PENGKODEAN SINYAL

4

Binary Signal

• Binary signal (sinyal biner) : sinyal digital yang hanya memiliki dua kemungkinan nilaiContoh: – Cahaya on versus cahaya off– Ada tegangan versus tidak ada tegangan– Arus rendah versus arus tinggi

Page 5: PENGKODEAN SINYAL

5

Keunggulan Teknologi Digital

• Teknologi digital menawarkan biaya lebih rendah, kehandalan (reliability) yang lebih baik, pemakaian ruang yang lebih kecil, dan konsumsi daya yang rendah

• Teknologi digital membuat kualitas komunikasi tidak tergantung pada jarak

• Lebih toleran terhadap noise• Jaringan digital ideal untuk komunikasi data yang semakin

berkembang• Teknologi digital menyediakan kapasitas transmisi yang besar

Page 6: PENGKODEAN SINYAL

7

Analog Message• Pesan analog adalah kuantitas fisik yang bervariasi terhadap waktu dan

dalam bentuk yang kontinu• Contoh sinyal analog adalah tekanan akustik yang dihasilkan ketika kita

berbicara • Satu contoh pesan analog adalah arus voice pada saluran telepon

konvensional• Karena informasi terkandung pada gelombang yang selalu berubah

terhadap waktu, maka sistem komunikasi analog harus dapat mentransmisikan gelombang ini pada tingkat fidelitas tertentu– Fidelitas dapat diartikan secara sederhana sebagai kemiripan

Page 7: PENGKODEAN SINYAL

8

Digital Message

• Digital message adalah deretan simbol yang merepresentasikan informasi

• Karena informasi terkandung pada simbol-simbol, maka sistem komunikasi digital harus dapat mengangkut simbol-simbol tersebut dengan tingkat akurasi tertentu di dalam waktu yang sudah ditentukan– Pertimbangan utama di dalam desain sistem adalah

menjaga agar simbol tidak berubah

Page 8: PENGKODEAN SINYAL

12

Page 9: PENGKODEAN SINYAL

13

Page 10: PENGKODEAN SINYAL

Modulasi

• Modulasi adalah proses penggabungan data (sinyal informasi) yang akan dikirim dengan gelombang pembawa, sehingga memungkinkan sinyal tsb ditransmisikan melalui communication channel.

• Penggabungan dilakukan dengan mengubah-ubah besaran tertentu dari gelombang pembawa sesuai dengan bentuk sinyal informasi

Sinyal informa

si

Modulasi

Gelombang

pembawa

Sinyal termodula

si

Page 11: PENGKODEAN SINYAL

Modulasi Analog

• Modulasi analog– Amplitude Modulation (AM)

• Amplitudo gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi

– Frequency Modulation (FM)• Frekuensi gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk

sinyal informasi– Phase Modulation (PM)

• Phase gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi

• Dipandang sebagai “special case” dari frequency modulation

Page 12: PENGKODEAN SINYAL

Modulasi Analog

Page 13: PENGKODEAN SINYAL

Modulasi Digital

• Modulasi digitalSinyal informasi hanya merepresentasikan dua keadaan (“1” atau “0”)– Amplitude Shift Keying (ASK)

• Sinyal informasi direpresentasikan dalam dua kondisi perubahan amplitudo gelombang pembawa

– Frequency Shift Keying (FSK)• Sinyal informasi direpresentasikan dalam perubahan

frekuensi gelombang pembawa– Phase Shift Keying (PSK)

• Sinyal informasi direpresentasikan dalam perubahan phase gelombang pembawa

Page 14: PENGKODEAN SINYAL

Modulasi Digital

Page 15: PENGKODEAN SINYAL

Tujuan Modulasi

• Memudahkan pemancaran (radiasi)– Penggeseran spektrum frekuensi sinyal dari domain frekuensi rendah

ke radio frequency (RF) untuk dapat dipancarkan (apabila communication channel berupa sistem radio)

• Modulasi untuk multiplexing– Mentranslasikan sinyal ke spektrum frekuensi atau time slot yang

berbeda-beda untuk memungkinkan beberapa sinyal ditransmisikan melalui channel yang sama

Page 16: PENGKODEAN SINYAL

Tujuan Modulasi

• Mengatasi keterbatasan perangkat– Perangkat untuk sinyal processing (filter, amplifier) bekerja optimal

pada frekuensi dan bandwidth tertentu– Modulasi dapat digunakan untuk mentranslasikan sinyal ke frekuensi

yang sesuai dengan kemampuan perangkat

• Frequency assignment– Menentukan frekuensi kerja dari pemancar (radio, televisi dsb)

• Mengurangi noise dan interferensi– Efek dari noise dan interferensi dapat diminimalisir dengan

menggunakan type modulasi tertentu dengan bandwidth yang lebih lebar dari bandwidth sinyal

– Ada “trade-off” antara pengurangan noise dengan penambahan bandwidth

Page 17: PENGKODEAN SINYAL

Digitalisasi, PCM

• Digitalisasi– Mengubah data analog ke data digital– Selanjutnya data digital tersebut akan dapat dikirim dalam

bentuk sinyal digital

• Proses konversi analog ke digital dengan teknik Pulse Code Modulation (PCM)– Sampling

• Syarat: laju sampling harus lebih besar dari dua kali frekuensi tertinggi sinyal data

– Kuantisasi– Pengkodean

Page 18: PENGKODEAN SINYAL

Konversi Sinyal Analog ke Digital

87654321

-1-2-3-4-5-6-7-8

1101 1001 101000100011

Sinyal Analog

Sampling

Quantization

Coding

Page 19: PENGKODEAN SINYAL

Data Digital, Sinyal Digital

• Data Digital berupa bit-bit binari: 0 atau 1• Sinyal digital

– berupa pulsa-pulsa tegangan listrik yang bersifat diskrit – Setiap pulsa adalah sebuah elemen sinyal– Data binari akan diubah (encoded) menjadi element-

element sinyal• Contoh teknik encoding data digital ke sinyal digital:

– Non Return to Zero – Level (NRZ-L)– Bipolar AMI

Page 20: PENGKODEAN SINYAL

Non Return to Zero – Level (NRZ – L)

• Dua tegangan listrik yang berbeda untuk bit-bit 0 dan 1• Tegangan listrik konstan selama interval bit• Umumnya digunakan tegangan konstan negatif untuk bit 1 dan tegangan

konstan positif untuk 0• Teknik yang paling sederhana

Page 21: PENGKODEAN SINYAL

Bipolar-AMI

• Untuk kehandalan digunakan teknik yang lebih kompleks, mis: Bipolar – AMI

• Bit 0 dilambangkan dengan sinyal tanpa tegangan• Bit 1 dilambangkan dengan pulsa negatif atau positif• Sebuah pulsa akan mengubah polaritas

Page 22: PENGKODEAN SINYAL