Pengkajian Pada Lansia
-
Upload
ema-arum-rukmasari -
Category
Documents
-
view
55 -
download
1
description
Transcript of Pengkajian Pada Lansia
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. S
DENGAN REUMATIK DI RUMAH PERLINDUNGAN SOSIAL
TRESNA WERDHA GARUT – JAWA BARAT
LAPORAN
Sebagai salah satu tugas Pada Stase Keperawatan Komunitas Program Pendidikan Ners pada STIKES Bhakti Kencana Bandung
Oleh EMA ARUM RUKMASARI
PK.08.14.075
PROGRAM PENDIDIKAN NERSSEKOLAH TINGGI KESEHATAN BHAKTI KENCANA
B A N D U N G 2 0 1 5
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. S DENGAN REUMATIK DI RUMAH PERLINDUNGAN SOSIAL
TRESNA WERDHA GARUT – JAWA BARAT
A. Pengkajian
1. Karakteristik Demografi
a. Identitas Diri Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 61 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan terakhir : tidak sekolah
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Alamat : Karangpawitan – Garut
Tanggal masuk Panti : Februari 2013
Tangal Pengkajian : 25 Agustus 2015
Nomor Registrasi Panti : 61
b. Identitas Keluarga yang dapat dihubungi
Nama : Tn. A
Alamat : Karangpawitan – Garut
Hubungan dengan Klien : Anak Klien
c. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi
- Klien mengatakan saat masih muda bekerja sebagai buruh tukang
membuat kerupuk. Sekarang ini klien hanya tinggal dirumah tidak
bekerja seperti sebelumnya dikarenakan kondisi fisiknya yang
semakin melemah serta faktor usia yang semakin tua.
- Sumber pendapatan saat ini semata-mata hanya menunggu
pemberian dari keluarga.
- Ny S mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menginginkan
sesuatu yang berlebihan yang tidak sesuai dengan kemampuannya,
sehingga pendapat yang hanya merupakan pemberian keluarga
merasa cukup untuk membeli sesuatu yang ia butuhkan.
d. Aktifitas Rekreasi
- Klien mengatakan bahwa dirinya jarang pergi untuk rekreasi.
Waktunya hanya dihabiskan dirumah/ panti bersama-sama dengan
suaminya yang menikahinya ketika ia masuk Panti.
- Hiburan/rekreasi di rumah cukup dengan menonton televisi
pemberian anaknya.
e. Riwayat Keluarga
- Ny. S mengatakan bahwa dirinya adalah seorang anak tunggal. Ia
menikah dengan suaminya yang pertama dan mempunyai 2 orang
anak. Suaminnya yang pertama meninggal dunia sebelum ia
masuk Panti Werdha, dan ia menikah kembali di Panti Werdha.
- Ny. S mengatakan bahwa kunjungan keluarga ke Panti Werdha
tidak selalu rutin dilakukan berhubung dengan kondisi ekonomi
keluarga/anak-anaknya, tetapi ia tidak pernah merasa kecewa
terhadap keadaan tersebut.
- Kunjungan rutin dilakukan anak-anaknya adalah pada hari Raya
Idul Fitri
2. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
Makan 3 x sehari, porsi makan 1 porsi piring habis, makan nasi, tidak
ada pantangan dalam makanan.
b. Eliminasi
BAB 1 x sehari, tidak ada keluhan,
BAK 6-7x/hari, tidak ada keluhan
c. Personal Hygiene
- Mandi 2 x/ hari, menggunakan air dingin, gosok gigi 2x/ hari
- Ganti pakaian 1 x sehari,
d. Istirahat tidur
- Tidur malam jam 21.00 dan bangun jam 04.00, tidak ada
gangguan tidur, tidur selalu nyenyak
- Tidur siang 2 ja, setiap jam 13.00 – jam 15.00.
e. Kebiasaan mengisi waktu luang
Ny. S. Mengisi waktu luang dengan pengajian/ mengaji
f. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Mengikuti kegiatan Olahraga untuk lansia
Mengikuti kegiatan senam rematik
Mengikuti kegiatan jalan santai
g. Kegiatan sehari-hari :
- Hari Senin : mengikuti kegiatan olah raga pagi hari dan
pengajian pada malam hari
- Hari Selasa : melakukan opsih dan senam relaksasi
- Hari Rabu : Jalan santai dan pengajian pada pagi hari
- Hari Kamis : Bimbingan Kesehatan
- Hari Jum’at : Senam Lansia
- Hari Sabtu dan Minggu : hari santai dan istirahat
3. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat ini
- Keluhan Utama : Ny. S mengeluh nyeri lutut
- Gejala yang dirasakan : rasa nyeri terasa seperti menekan pada
bagian lutut sebelah kiri dan kanan, dengan skala nyeri 3 (dari
skala nyeri 5).
- Faktor Pencetus : nyeri biasanya muncul jika udara dingin, dan
sering muncu pada malam hari.
- Upaya mengatasi keluhan yang dilakukan adaah dengan merndam
bagian lutut yang sakit dengan menggunakan air hangat ditambah
garam, dan minum obat yang diberikan dari polikinik Panti
Werdha.
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Ny. S mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
c. Pemerikasaan Fisik
1) Keadaan umum
- Keadaan Ny. S tampak sehat dan tampak memegangi kaki
kanannya
- Kesadaran : komposmenstis
2) Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 86 kali/menit
Suhu : 36.0 oC
Respirasi : 20 kali/menit
3) Kepala, wajah, mata, leher
Bentuk kepala tampak bulat, tidak ada lesi dan benjolan,
rambut tampak beruban, rambut lurus
Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil isokhor,
mata kanan tampak sering berair, pergerakan bola mata
simetris
Tidak teraba ada pembesaran kelenjar getah bening
Hidung tampak simetris, tidak tampak ada cairan berlebih
4) Sistem pernapasan
Bentuk thorax simetris, tidak tampak ada retraksi intercostal,
vocal premitus merata di semua lapang paru, perkusi terdengar
resonance, auskultasi terdengar vesikular.
5) Sistem kardiovaskuler
Perkusi jantung terdengar pekak, irama jantung terdengar
regular.
6) Sistem Gastrointestinal
Tampak tidak ada lesi dan tidak ada benjolan, bising usus
terdengar 8x/menit, perkusi terdengar tymphani.
7) Sistem urinaria
Ny. S BAK 5-6 kali sehari, tidak sakit saat BAK dan lancar.
8) Sistem muskulosceletal
Kedua kaki dan tangan Ny. S tampak sejajar dan sama besar dan
panjang, tampak adanya scoliosis.
Kemampuan mengubah posisi baik, pergerakan kedua tangan dan
kaik baik, kekuatan otot baik, tetapi kaki kanan sering merasa linu
dan kesemutan.
9) Sistem syaraf pusat
Tidak ada cedera kepala, tidak ada peningkatan TIK, tidak
memiliki riwayat kejang
10) Sistem endokrin
Ny. S mengatakan tidak mempunyai penyakit gula dan gondok.
11) Sistem reproduksi
Ny. S mengatakan pernah menikah 2 kali dan dikaruniai 2 anak
tetapi sudah meninggal sejak kecil.
12) Sistem integument
Kulit tampak keriput, warna kulit sawo matang, tampak ada lesi,
elastisitas kulit berkuang.
4. Hasil Pengkajian Khusus
a. Masalah Kesehatan Kronis
Ny. S tidak mempunyai masalah kesehatan yang kronis
b. Masalah emosional
Tahap I
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah klien mengalami kesulitan tidur? √
2 Apakah klien sering merasa gelisah? √
3 Apakah klien sering murung dan menangis sendiri? √
4 Apakah klien sering was was atau kuatir? √
Tahap II
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali
dalam sebulan?√
2 Ada atau banyak fikiran? √
3 Ada gangguan/masalah dengan keluarga lain? √
4 Cenderung mengurung diri? √
Kesimpulan dari jawaban di atas adalah klien tidak mengalami
masalah / gangguan emosional.
c. Status Fungsional
1) Katz Indeks
INDEKS KATZ
SKORE KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar
kecil, berpakaian dan mandi
B Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali
satu dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi dan satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi, berpakaian,ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi, berpakaian, berpindah, dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Lain-lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi, tidak dapat
diklasifikasikan sebagai C, D, E, F dan G
Berdasarkan data, maka Ny. S memperoleh skor A. Maka lansia tsb
mempunyai Kemandirian dalam aktivitas sehari-hari.
2) Barthel Indeks
No. Kegiatan Dengan Bantuan
Mandiri
1 2 3 4
1. Makan/Minum 0 10
2. Berpindah dari kursi roda ke tempat
tidur/sebaliknya0 15
3. Kebersihan diri (cuci muka, gosok gigi,
menyisir rambut)0 5
1 2 3 4
4 Keluara masuk kamar mandi (menyeka
tubuh, menyiram, mencuci baju)0 10
5. Mandi 0 15
6. Jalan-jalan di permukaan datar 0 5
7. Naik turun tangga 0 10
8. Memakai baju 0 10
9. Kontrol BAK 0 10
10. Kontrol BAB 0 10
Jumlah 100
Kesimpulan:
Jumlah skor 100 = mandiri
3) Short Portable Mentol Status Questionnaire (SPSMQ)
Short Portable Mentol Status Questionnaire (SPMSQ)
SkorNo. Pertanyaan Jawaban
√ x
1 2 3 4 5
√ 1 Tanggal berapa sekarang 25 Agustus
√ 2 Hari apa sekarang ini? (hari, tanggal,
tahun)
Senin
√ 3 Apa nama tempat ini? Panti Jompo
√ 4 Dimana alamat Anda? Di Karangpawitan
√ 5 Berapa umur Anda? 67 tahun tahun
√ 6 Kapan Anda lahir? lupa
√ 7 Siapa presiden Indonesia sekarang? Pak Jokowi
√ 8 Siapa presiden sebelumnya? Pak SBY
√ 9 Siapa nama kecil ibu Anda? Siti Saniyah
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan
3 dari setiap angka baru, semua secara
17, 14, 11, 8, 5, 2
menurun
Jumlah kesalahan total 1
Kesalahan 0 – 3 : fungsi intelektual utuh
Berdasarkan data, maka Ny. A memperoleh kesalahan 1, maka
lansia Ny S tsb mempunyai fungsi intelektual yang utuh.
4) Mini Mental Status Exam (MMSE)
No.Aspek
KognitifNilai Maks
Nilai Klien
Kriteria
1 2 3 4 5
1. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar
Tahun
Musim
Tanggal
Hari
Bulan
2. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar
Negara Indonesia
Propinsi Jabar
Kota Garut
Panti Jompo
3. Registrasi 5 5 Pemeriksa mengatakan nama 3 objek
selama 1 detik kemudian klien
mengulang nama objek tersebut
Objek gelas
Objek piring
Objek garpu
1 2 3 4 5
4. Perhatian & 5 3 Minta klien untuk memulai dari angka
Kalkulasi 100 kemudian dikurangi 7 sampai 5
tahap
100
93
86
79
72
5. Mengingat 5 5 Minta klien untuk menyebutkan atau
mengulang ketiga objek pada no.2
Objek pohon
Objek motor
Objek kipas
6. Bahasa 9 7 Tunjukkan pada klien suatu benda (2
objek) tanyakan namanya!
Objek sepatu
Objek sandal
Minta klien untuk mengulang kata
berikut:
Tak ada jika
Dan atau
Tetapi
(bila benar nilai 1)
Minta klien untuk mengikuti perintah
berikut:
Ambil kertas di tangan anda
Lipat dua
Taruh di lantai
1 2 3 4 5
Perintahkan pada klien untuk hal
berikut (bila aktifitas sesuai perintah
nilai 1)
Tutup mata anda
Perintahkan pada klien menilai satu
kalimat dan menyalin gambar:
Tulis satu kalimat
Menyalin gambar
Total Nilai 35
Interpretasi hasil :
Nilai > 23 = Aspek kognitif dan fungsi mental baik
Nilai 8-22 = kerusakan aspek fungsi mental ringan
Nilai < 17 = terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Berdasarkan data tersebut di atas, maka Ny S memiliki aspek kognitif dan fungsi
intelektual mental yang baik.
5) Keseimbangan
Pengkajian keseimbangan untuk klien lansia (TINNETI, ME,
DAGINTER, SF, 1998)
KOMPONEN UTAMA DALAM
GERAKAN
PERINTAH(ANALISA)
KONDISI NILAI
1 2 3 4Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Bangun dari kursi Tidak bangun dari duduk dengan satu kali gerakan, tetapi mendorong tubuhnya keatas dengan tangan atau bergerak kebagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali.
0
1 2 3 4
Duduk ke kursi Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk ditengah kursi.
0
Menahan dorongan Klien menggerakan kaki, 0
pada sternum memegang objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya.
Mata tertutup Lakukan pemeriksaan seperti diatas tetapi klien disuruh menutup mata.
0
Perputaran leher Menggerakan kaki, menggenggam objek untuk dukungan ; kaki tidak menyentuh sisi-sisinya ; keluhan vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil.
0
Gerakan menggapai sesuatu
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya sementara berdiri pada ujung-ujung kaki, tidak stabil, memegang sesuatu untuk dukungan.
0
Membungkuk Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil dari lantai, memegang objek untuk bisa berdiri lagi, memerlukan usaha-usaha multiple untuk bangun.
0
Komponen gaya berjalan atau gerakan
Minta klien untuk berjalan ke tempat yang telah ditentukan
Ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan.
0
Ketinggian langkah kaki
Kaki tdk naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kaki), mengangkat kaki terlalu tinggi.
0
Kontinuitas langkah kaki
Setelah langkah-langkah awal, Langkah menjadi tdk konsisten, mengangkat satu kaki sementara yg lain menyentuh lantai.
0
1 2 3 4
Kesimetrisan langkah
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi kesisi.
0
Penyimpangan jalur saat berjalan
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi
0
Berbalik Berhenti sebelum berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang, memgang obyek untuk dukungan.
0
Jumlah0``
Interpretasi :
0 – 5 : resiko jatuh rendah
6 – 10 : resiko jatuh sedang
11 – 15 : resiko jatuh tinggi
Berdasarkan data di atas, maka Ny. S termasuk dalam risiko jatuh
rendah
d. Status Psikologis
Skala Depresi Yessavage
Skala Depresi geriatrik Yesavage, bentuk singkat
1. Apakah pada dasarnya Anda puas dengan kehidupan Anda?(tidak) (ya)
2. Sudahkah Anda mengeluarkan aktifitas dan minat Anda? (ya) (tidak)
3. Apakah Anda merasa bahwa hidup Anda kosong?(ya) (tidak)
4. Apakah Anda sering bosan?(ya) (tidak)
5. Apakah Anda mempunyai semangat yang baik setiap waktu?(tidak)(ya)
6. Apakah Anda takut sesuatu akan terjadi pada Anda?(ya)(tidak)
7. Apakah Anda merasa bahagia di setiap waktu?(tidak)(ya)
8. Apakah Anda lebih suka tinggal di rumah pada malam hari, daripada
pergi dan melakukan sesuatu yang baru? (ya)
9. Apakah Anda merasa bahwa Anda mempunyai lebih banyak masalah
dengan ingatan Anda daripada yang lainnya?(ya) (tidak)
10. Apakah Anda berfikir sangat menyenangkan hidup sekarang ini?(tidak)
(ya)
11. Apakah Anda merasa saya sangat tidak berguna dengan keadaan Anda
sekarang? (tidak)
12. Apakah Anda merasa penuh berenergi? (tidak)(ya)
13. Apakah Anda berfikir bahwa situasi Anda tak ada harapan?(ya)(tidak)
14. Apakah Anda berfikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada
Anda? (ya)
Analisa hasil :
Jika jawaban pertanyaan sesuai indikasi dinilai poin 1 (nilai poin 1
untuk setiap respons yang cocok dengan jawaban ya atau tidak setelah
pertanyaan)
Nilai 5 atau lebih dapat menandakan depresi.
Berdasarkan data, maka Ny. S memperoleh nilai 3. Maka lansia tsb
tidak mengalami depresi
e. Status Sosial (APGAR keluarga/Adaptation, Partnership, Growth, Affection, Resolve)
APGAR keluarga
No. Fungsi Uraian Skore
1 2 3 4
1. Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat kembali pada
keluarga (teman-teman) saya untuk membantu
pada waktu sesuatu menyusahkan saya
1
2. Hubungan Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)
saya membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya
2
1 2 3 4
3. Pertumbuhan Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya
menerima dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktivitas atau arah baru
2
4. Afeksi Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)
saya mengekspresikan afek dan berespon terhadap
1
emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau
mencintai
5. Pemecahan Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya
menyediakan waktu bersama-sama
2
Analisa hasil :
Skor : 8-10 : fungsi sosial normal
Skor : 5-7 : fungsi sosial cukup
Skor : 0-4 : fungsi sosial kurang/suka menyendiri
Berdasarkan data, maka Ny. S memperoleh nilai 8. Maka lansia tsb
mempunyai fungsi sosial normal.
f. Dukungan Keluarga
Keluarga Ny S. memberi dukungan terhadap keinginan Ny S untuk
tinggal di Panti Wredha karena kondisi keluarga yang tidak
memungkinkan untuk tinggal berdama dengan ank-anaknya
berhubung kondisi ekonomi yang kekurangan. Setiap bulan keluarga
selalu ada yang menengok Ny S di panti Jompo
5. Lingkungan Tempat Tinggal
- Klien tinggal di Panti Werdha, kondisi rumah cukup bersih, ventilasi
ruangan yang cukup dengan pencahayaan yang cukup terang, sirkulasi
udara cukup sehingga kamar tidak terasa pengap, dan kamar pasien
cukup bersih.
- Kamar mandi dan WC yang digunakan bersama-sama dengan
penghuni panti lainya, keadaannya tertutup dan bersih, dan ada tempat
pembuangan sampah.
- Privasi klien terjaga, ruangan terpisah dengan penghuni lainnya.
- Resiko injuri dapat terjadi, terutama di kamar mandi yang masih
belum menggunakan tempat pegangan untuk usila.
B. Analisa Data
No. Data Kemungkinan Penyebab
Masalah
1 2 3 4
1 DS:
Ny. S mengatakan ± sudah
dua tahun merasa kesemutan
dan linu pada kakinya
Ny. S mengatakan rasa
kesemutan dan linu
bertambah jika terkena
dingin dan berkurang setelah
minum obat.
DO:
TD :130/90 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36 C
Respirasi : 24 x/menit
Ny. S tampak memegangi
kakinya
Proses menua
Perubahan hormonal
Permukaan tulang
dan sendi tidak lagi
licin Tulang
mengalami gesekan
Nyeri
Nyeri
2 DS:
Ny. S mengatakan tidak
mengerti tentang penyakit
Proses menua
Penurunan daya
ingat Kurang
terpapar informasi
Kurang
pengetahuan
tentang
rematik
1 2 3 4
rematik, makanan pantangan dan
cara pengobatan untuk rematik
DO:
Ny. S tampak bertanya tentang
rematik, makanan pantangan dan
cara pengobatan rematik
Kurang pengetahuan
tentang rematik
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut akibat proses inflamasi pada daerah kaki b.d kesemutan dan
rasa ngilu pada persendian
2. Kurang pengetahuan tentang rematik berhubungan dengan keterbatasan
kognitif
D. Perencanaan Keperawatan
Diagnosa KeperawatanRencana
RasionalTujuan Kriteria Hasil Intervensi
1 2 3 4 5
Nyeri akut pada daerah kaki b.d
kesemutan dan rasa ngilu pada
persendian
DS:
Ny. S mengatakan merasa
kesemutan dan linu pada kakinya
Ny. S mengatakan rasa kesemutan
dan linu bertambah jika terkena
dingin dan berkurang setelah
minum obat
DO:
TD :130/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,0 C
Respirasi : 20 x/menit
Tupan:
Nyeri hilang dan proses
inflamasi dapat diatasi
Tupen :
Rasa kesemutan dan
ngilu berkurang/
teratasi.
Setelah dilakukan intervensi
hasil yang diharapkan:
Ny. S melaporkan rasa
kesemutan dan ngilu
berkurang
Ny. S dapat beraktifitas
tanpa rasa ngilu dan
kesemutan.
kaji keluhan yang
dirasakan klien, catat
faktor yang mempercepat
dan tanda-tanda rasa sakit
non verbal.
anjurkan klien untuk
mandi air hangat,
kompres sendi- sendi
yang sakit dengan
kompres hangat
berikan masase yang
lembut
ajarkan teknik relaksasi
dan distraksi
Membantu dalam
menentukan kebutuhan
manajemen nyeri dan
keefektifan program.
Panas meningkatkan
relaksasi otot dan
mobilitas, menurunkan rasa
sakit.
Meningkatkan relaksasi/
mengurangi tegangan otot
Meningkatkan relaksasi,
memberikan rasa kontrol
dan mungkin
meningkatkan kemampuan
koping.
1 2 3 4 5
Kurang pengetahuan tentang
rematik b.d keterbatasan kognitif
DS:
Ny. S mengatakan tidak mengerti
tentang penyakit rematik, makanan
pantangan dan cara pengobatan
untuk rematik
DO:
Ny. S tampak bertanya tentang
rematik, makanan pantangan dan
cara pengobatan tradisional untuk
rematik
Tupan : Pengetahuan
Ny. S tentang rematik
adekuat
Tupen :
Pengetahuan Ny. S
bertambah
Setelah dilakukan intervensi
diharapkan:
Ny. S mengatakan
paham mengenai
penyakitnya
Kaji tingkat
pengetahuan klien
Berikan pendidikan
kesehatan tentang cara
mencegah dan
mengatasi rematik
Evaluasi tingkat
pengetahuan klien
Memudahkan dalam
menentukan intervensi
selajutnya
Menambah pengetahuan
pasien tentang penyakit
yang dideritanya
Mengetahui sejauh
mana klien memahami
tentang penyakit yang
dideritanya
E. Implementasi dan Evaluasi
Tanggal DP Implementasi Evaluasi Paraf
26 Agustus
2015
1 Membina hubungan saling
percaya dengan klien
Mengkaji keluhan yang
dirasakan klien, catat faktor
yang mempercepat dan
tanda-tanda rasa sakit non
verbal.
Menganjurkan klien untuk
mandi air hangat, kompres
sendi- sendi yang sakit
dengan kompres hangat
Mengajarkan teknik
relaksasi dan distraksi
Berkolaborasi pemberian
obat sesuai indikasi yang
diberikan
s
S : - Ny. S mengatakan
sudah ± satu tahun
merasa kesemutan dan
linu pada kakinya
Ny. S mengatakan rasa
kesemutan dan linu
bertambah jika terkena
dingin dan berkurang
setelah minum obat
O :
TD :130/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,0 C
Respirasi : 20 x/menit
Ny. S tampak
memegangi kakinya
Ny. S tampak
mempraktekan teknik
relaksasi dengan tarik
nafas dalam
A :
Masalah teratasi
P :
Lanjutkan intervensi
Kaji pengeahuan klien
tentang penyakit rematik
Berikan penkes tentang
penyakit rematik
Ema
Arum