pengkajian lansia implementasi.docx

33
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK COMMUNITY NURSING PROGRAM IV Disusun Oleh: TOAYAH INDAH SARI 220110110149 1

Transcript of pengkajian lansia implementasi.docx

Page 1: pengkajian lansia implementasi.docx

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

COMMUNITY NURSING PROGRAM IV

Disusun Oleh:

TOAYAH INDAH SARI

220110110149

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

1

Page 2: pengkajian lansia implementasi.docx

FORMAT PENGKAJAN FISIK KLIEN GERONTIK

1. Identitas Klien

Nama : Ny. Iroh

Umur : 67 tahun

Alamat : Desa Cikeruh, Sayang

Pendidikan : SD

Tanggal masuk ke panti wredha : -

Jenis Kelamin : Perempuan

Suku : Sunda

Agama : Islam

Status Perkawinan: Janda

Tanggal Pengkajian: 13 April 2015

2. Status Kesehatan Saat ini :

Mengeluh nyeri pinggang sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu. Penyebab

nyeri tidak diketahui secara pasti. Nyeri dirasakan di bagian pinggang sebelah

kiri. Nyeri dirasakan berkurang ketika duduk atau istirahat dan ketika bekerja

3. Riwayat kesehatan Dahulu : Hipertensi (masih sampai sekarang)

4. Riwayat Kesehatan keluarga : Tidak dapat dikaji

5. Tinjauan Sistem (Jelaskan tentang kondisi sistem-sistem dibawah ini yang

terdapat pada klien)

Keadaan umum : baik, kesadaran kompos mentis, bersih

Integumen : turgor kulit menurun, kulit bersih, terjadi pigmentasi, kulit

sawo matang, keriput

Kepala : simetris, rambut beruban, kulit kepala bersih, tidak ada lesi

maupun massa

Mata : bentuk simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera an ikterik, visus

mengalami penurunan (+) tetapi klien mengaku belum pernah

memeriksakan matanya.

Telinga : bentuk simetris, bersih, tidak ada keluaran cairan, tidak ada nyeri

tekan, fungsi pendengaran masih baik

1

Page 3: pengkajian lansia implementasi.docx

Mulut dan tenggorok : mulut bersih, beberapa gigi sudah tanggal,

pengecapan normal, lidah simetris, tidak ada perdarahan

Leher : simetris, tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid, tidak ada

nyeri

Payudara : simetris, penurunan kekencangan payudara

Sistem Pernapasan : RR 17x/menit, reguler, tidak menggunakan otot bantu

pernafasan, tidak ada suara nafas tambahan

Sistem Kardiovaskuler : TD 140/80 mmHg, HR 68 x/menit, tidak ada

bunyi jantung tambahan, CRT<3

Sistem Gastrointestinal : BAB 1x/hari, konsistensi lembek, tidak ada nyeri

tekan

Sistem Perkemihan : normal, BAK 1-2x/hari, warna bening kekuningan,

tidak ada nyeri saat berkemih

Sistem Muskulskeletal : normal, nyeri pinggang bawah sebelah kiri,

kekuatan otot masih baik

Sistem endokrin : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL

PSIKOSOSIAL :

Jelaskan kemampuan sosialisasi klien pada saat sekarang, sikap klien pada

orang lain, harapan-harapan klien dalam melakukan sosialisasi, kepuasan

klien dalam sosialisasi, dll: Klien adalah seorang penjaga kosan, sosialisasi

dengan penghuni kosan baik dan ramah. Klien merasa sudah ingin berhenti

bekerja, tetapi merasa kasihan dengan penghuni kosan karena sudah terjalin

keakraban yang dekat. Dan dengan bekerja klien tidak merasa kesepian.

Identifikasi Masalah Emosional :

PERTANYAAN TAHAP 1

· Apakah klien mengalami sukar tidur ? tidak

· Apakah klien sering merasa gelisah ? tidak

· Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? tidak

· Apakah klien sering was-was atau kuatir ? tidak

MASALAH EMOSIONAL NEGATIF (-)

2

Page 4: pengkajian lansia implementasi.docx

Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama

dengan 1 jawaban “Ya”

PERTANYAAN TAHAP 2

· Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ?

· Ada masalah atau banyak pikiran ?

· Ada gangguan/ masalah dengan keluarga lain ?

· Menggunakan obat tidur/ penenang atas anjuran dokter ?

· Cenderung mengurung diri ?

Bila lebih dari atau sama dengan 1 jawaban “Ya”

MASALAH EMOSIONAL POSITIF (+)

SPIRITUAL

Kaji agama, kegiatan keagamaan, konsep/keyakinan klien tentang kematian,

harapan-harapan klien, dll.

Klien beragama Islam, shalat klien tidak pernah terlewat. Klien juga sering

melaksanakan shalat sunnah dan tiap hari meluangkan waktu membaca Al-

Qur’an. Setiap 2 minggu sekali klien mengikuti pengajian bersama penghuni

kosan. Klien mengatakan sudah siap kapanpun ajal menjemputnya. Karena

kematian pasti terjadi tidak mengenal tua maupun muda dan merupakan takdir

yang telah ditetapkan oleh Allah Subhana Wa Ta’ala. Klien berharap agar anak-

anak dan cucu-cucunya memiliki kehidupan yang lebih baik.

KATZ INDEX

ACTIVITIES INDEPENDENCE

(1 point)

NO supervision, direction or

personal assistance

DEPENDENCE

(0 points)

WITH supervision, direction,

personal assistance or total care

BATHING

Point: 1

(1 POINT) Bathes self completely

or needs help in bathing only a

single part of the body such as the

back, genital area, or disabled

(0 POINT) Needs help in bathing

more than one part of the body

getting out of the tub or shower.

Page 5: pengkajian lansia implementasi.docx

extremity. Requires total bathing.

DRESSING

Point: 1

(1 POINT) Gets clothes from

closets and drawers and puts on

clothes and other garments

complete with fasteners. May

have help tying shoes.

(0 POINTS) Needs help with

dressing self or needs to be

completely dressed.

TOILETING

Point: 1

(1 POINT) Goes to toilet, gets on

and off, arranges clothes, cleans

genital area without help.

(0 POINTS) Needs help

transferring to the toilet, cleaning

self or uses bedpan or commode.

TRANSFERRING

Point: 1

(1 POINT) Moves in and out of

bed or chair unassisted.

Mechanical transferring aides are

acceptable.

(0 POINTS) Needs help in

moving from bed to chair or

requires a complete transfer.

CONTINENCE

Point: 1

(1 POINT) Exercises complete

self control over urination and

defecation.

(0 POINTS) Is partially or totally

incontinent of bowel or bladder.

FEEDING

Point: 1

(1 POINT) Gets food from plate

into mouth without help.

Preparation of food may be done

by another person.

(0 POINTS) Needs partial or

total help with feeding or requires

parenteral feeding.

TOTAL POINTS= 6 6 = High(patient independent) 0 = Low (patient very dependent)

Termasuk/katagori yang manakah klien ?

A. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan

pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.

B. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas.

C. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain.

D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain.

E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi yang lain.

F. Mandiri, kecuali mandiri berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi

yang lain.

G. Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.

4

Page 6: pengkajian lansia implementasi.docx

O. Lain-lain

Keterangan :

Mandiri : berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang

lain. Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak

melakukan fungsi, meskipun ia anggap mampu.

MODIFIKASI DARI BARTHEL INDEKS

NO

.

KRITERIA DENGAN

BANTUAN

MANDIRI KETERANGAN

1. Makan 5 10 Frekuensi : 2 kali sehari

Jumlah:

Jenis: nasi, sayur, tahu,

tempe, ikan asin, gorengan

2. Minum 5 10 Frekuensi : 3x sehari

Jumlah: 1 gelas

Jenis: air mineral, the

3. Berpindah dari kursi roda ke tempat

tidur, sebaliknya

5 – 10 15

4. Personal toilet (cuci muka, menyisir

rambut, gosok gigi)

0 5 Frekuensi : 1x sehari

5. Keluar masuk toilet (mencuci

pakaian, menyeka tubuh, menyiram)

5 10

6. Mandi 5 15 Frekuensi : 1x sehari

7. Jalan di permukaan datar 0 5

8. Naik turun tangga 5 10

9 Mengenakan pakaian 5 10

10. Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frekuensi : 1x sehari

Konsistensi : lembek

11. Kontrol bladder (BAK) 5 10 Frekuensi : 1-2x sehari

Warna : bening kekuningan

Page 7: pengkajian lansia implementasi.docx

NO

.

KRITERIA DENGAN

BANTUAN

MANDIRI KETERANGAN

12. Olah raga/latihan 5 10 Frekuensi : setiap hari

Jenis : bersih-bersih kosan,

menyuci pakaian (klien

menerima layanan laundry)

13. Rekreasi/pemanfaatan waktu luang 5 10 Jenis : bermain bersama cucu

dirumah, mengaji, bercerita

dengan penghuni kosan

Frekuensi : setiap hari

Total 130 MANDIRI

Keterangan :

a. 130 : Mandiri

b. 65 – 125 : Ketergantungan sebagian

c. 60 : Ketergantungan total

PENGKAJIAN STATUS MENTAL GERONTIK

Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Portable

Mental Status Questioner (SPSMQ) Instruksi :

Ajukan pertanyaan 1 – 10 pada daftar ini dan catat semua jawaban .

Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan.

BENAR SALAH NO. PERTANYAAN

1 01 Tanggal berapa hari ini ? 13 April 2015

1 02 Hari apa sekarang ini ? Senin

1 03 Apa nama tempat ini ? Kosan A3

1 04 Dimana alamat Anda ? Desa Cikeruh

1 05 Berapa umur Anda ? 67 tahun

1 06 Kapan Anda lahir ? (minimal tahun lahir)

1948

1 07 Siapa Presiden Indonesia sekarang ? Jokowi

1 08 Siapa Presiden Indonesia sebelumnya ? SBY

6

Page 8: pengkajian lansia implementasi.docx

1 09 Siapa nama ibu Anda ? Ma Eem

1 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3

dari setiap angka baru, semua secara

menurun. 17,14,11, 8, 5, 2

9 0 FUNGSI INTELEKTUAL UTUH

Score total = 0

Interpretasi hasil :

a. Salah 0 –3 : Fungsi intelektual utuh.

b. Salah 4 – 5 : Kerusakan intelektual ringan

c.Salah 6 – 8 : Kerusakan intelektual sedang

d. Salah 9 – 10 : Kerusakan intelektual berat

IDENTIFIKASI ASPEK KOGNITIF DARI FUNGSI MENTAL DENGAN

MENGGUNAKAN MMSE (MINI MENTAL STATUS EXAM) :

NO. ASPEK

KOGNITIF

NILAI

MAKS.

NILAI

KLIEN

KRITERIA

1. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :

Tahun 2015

Musim hujan

Tanggal 13

Hari Senin

Bulan April

Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang berada ?

Negara Indonesia

Propinsi Jawa Barat

Kabupaten Bandung

Kecamatan Cileunyi

Desa Cileunyi Wetan

Page 9: pengkajian lansia implementasi.docx

NO. ASPEK

KOGNITIF

NILAI

MAKS.

NILAI

KLIEN

KRITERIA

2. Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh pemeriksa) 1

detik untuk mengatakan masing-masing

obyek. Kemudian tanyakan kepada klien

ketiga obyek tadi. (Untuk disebutkan )

Obyek setrika

Obyek meja

Obyek kursi

3. Perhatian dan

kalkulasi

5 2 Minta klien untuk memulai dari angka 100

kemudian dikurangi 4 sampai 5 kali/tingkat.

96

92

88

84

80

4. Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek

pada No 2 (registrasi) tadi. Bila benar, 1 point

untuk masing-masing obyek.

8

Page 10: pengkajian lansia implementasi.docx

NO. ASPEK

KOGNITIF

NILAI

MAKS.

NILAI

KLIEN

KRITERIA

5. Bahasa 9 9 Tunjukkan pada klien suatu benda dan

tanyakan namanya pada klien.

Pulpen

Kertas

Minta klien untuk mengulang kata berikut :

“tak ada jika, dan, atau, tetapi”. Bila benar,

nilai satu point.

Pernyataan benar 2 buah : tak ada,

tetapi.

Minta klien untuk mengikuti perintah berikut

yang terdiri dari 3 langkah :

“Ambil kertas di tangan Anda, lipat dua dan

taruh di lantai”.

Ambil kertas di tangan Anda

Lipat dua

Taruh di lantai

Perintahkan pada klien untuk hal berikut (bila

aktivitas sesuai perintah nilai 1 point)

“Tutup mata Anda”

Perintahkan pada klien untuk menulis satu

kalimat dan menyalin gambar.

Tulis satu kalimat “saya sangat

bersyukur hari ini”

Menyalin gambar “gambar lingkaran”

TOTAL NILAI 27 ASPEK KOGNITIF DARI FUNGSI

MENTAL BAIK

Interpretasi hasil :

>23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik

Page 11: pengkajian lansia implementasi.docx

18 – 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan

≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat

PENGKAJIAN KESEIMBANGAN

Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam bergerak,

dari kedua komponen tersebut dibagi dalam beberapa gerakan yang perlu

diobservasi oleh perawat . Kedua komponen tersebut adalah :

PERUBAHAN POISISI ATAU GERAKAN KESEIMBANGAN

Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukan kondisi di bawah ini :

1 : Bangun dari tempat tidur ( dimasukan dalam anilisis)

Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila

mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan

kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali.

0 : Duduk ke kursi ( dimasukan dalam analisis)

Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi

Ket : kursi harus yang keras tanpa lengan

0 : Menahan dorongan pada sternum ( Pemeriksa mendorong sternum

sebanyak 3 kali dengan hati-hati)

Klien menggerakan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak

menyentuh sisi-sisinya

1 : Mata tertutup

Lakukan pemeriksaan sama seperti di atas tapi klien disuruh menutup mata

0 : Perputaran leher

Menggerakan kaki, menggemnggam objek untuk dukungan kaki: Keluhan

vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil

0 : Gerakan menggapai sesuatu

Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya

sementara berdiri pada ujung jari-jari kaki, tidak stabil memegang sesuatu

untuk dukungan.

0 : Membungkuk

10

Page 12: pengkajian lansia implementasi.docx

Tidak mampu membungkus untuk mengambil objek-objek kecil (misalnya

pulpen) dari lantai, memegang objek untuk bisa berdiri lagi, dan

memerlukan usaha-usaha yang keras untuk bangun.

KOMPONEN GAYA BERJALAN ATAU PERGERAKAN

Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukan kondisi dibawah ini, atau beri nilai 1

jika klien menunjukan salah satu dari kondisi di bawah ini :

0 : Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan

Ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan

0 : Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah)

Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten ( Menggeser atau menyeret

kaki), mengangakt kaki terlalu tinggi (> 5 cm)

0 : Kontinuitas langkah kaki ( lebih baik dibservasi dari samping klien)

Setelah langkah-langkah awal menjadi tidak konsisten, memulai

mengangkat satu kaki sementara kaki yang lain menyentuh lantai

0 : Kesimetrisan langkah ( lebih baik diobservasi dari samping klien)

Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi.

0 : Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari

samping kiri klien)

Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi.

0 : Berbalik

Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang,

memegang objek untuk dukungan.

Interpretasi Hasil: 2

Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien, kemudian interpretasikan

sebagai berikut :

0-5 resiko jatuh rendah

6-10 Resiko jatuh sedang

11-15 Resiko jatuh tinggi

Page 13: pengkajian lansia implementasi.docx

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

1.

2.

DS : Klien mengatakan nyeri di

daerah pinggang sebelah kiri. Nyeri

dirasakan berkurang ketika

beristirahat dan ketika bekerja.

DS: Klien masih suka mengkonsumsi

makanan seperti ikan asin dan

gorengan

DO: TD 140/80 mmHg

Sikap badan

yang salah

ketika bekerja

Gaya hidup

mengkonsumsi

makanan yang

dapat

meningkatkan

tekanan darah

Gangguan rasa

nyaman nyeri

Resiko

komplikasi

hipertensi

Diagnosa keperawatan :

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan Sikap badan yang salah

ketika bekerja

2. Resiko kekambuhan Hipertensi berhubungan dengan gaya hidup klien

yang masih suka mengkonsumi makanan yang dapat meningkatkan

tekanan darah

12

Page 14: pengkajian lansia implementasi.docx

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NoDIAGNOSA

KEPERAWATANTUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1. Gangguan rasa nyaman

nyeri berhubungan

dengan sikap badan

yang salah ketika

bekerja

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3 kali

pertemuan (30 menit),

klien dapat mengetahui

penyebab dan cara

mengatasi nyeri

1. Jelaskan sebab dan

akibat nyeri yang

dapat menjadi

penyebab nyeri pada

klien  

2. Jelaskan kepada

klien bagaimana

duduk, berdiri,

berbaring dan

mengangkat barang

dengan benar.

3. Melakukan masase

dengan lembut pada

daerah nyeri

1. Dengan sebab dan

akibat nyeri

diharapkan klien

berpartisipasi dalam

perawatan untuk

mengurangi nyeri

2. Meningkatkan

mekanika tubuh

yang tepat

3. Masase berguna

untuk mengurangi

spasme otot,

memperbaiki

peredaran darah dan

mengurangi

pembendungan

serta mengurangi

nyeri

Page 15: pengkajian lansia implementasi.docx

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal Implementasi Evaluasi

13 April 2015 1. Mengucapkan salam

2. Mengutarakan maksud

dan tujuan

4. Melakukan informed

concent

5. Membuat kontrak

pertemuan

6. Melakukan pengkajian

7. Mengakhiri kontrak

dan berpamitan

S:

- Klien membalas ucapan salam

- Klien bersedia dilakukan

pengkajian

- Klien menceritakan keluhan dan

penyakitnya

O :

- Klien kooperatif ketika dilakukan

pengkajian

A :

- Hubungan saling percaya mulai

terbina

P :

- Pertahankan dan lanjutkan

intervensi

19 April 2015 1. Mengucapkan salam

2. Membuat kontrak agenda

pendidikan kesehatan

3. Memberikan pendidikan

kesehatan tentang Low

Back Pain

4. Mengakhiri kontrak

implementasi dan

berpamitan

S :

- Klien membalas ucapan salam

O :

- Klien memperhatikan dengan

baik selama pendidikan

kesehatan

- Klien mampu mengikuti

instruksi pemateri

A :

- Masalah teratasi sebagian

P :

- Lanjutkan intervensi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Low Back Pain

Sasaran : Lansia Ibu Iroh

Hari/Tanggal : Minggu, 19 April 2015

Waktu : 15.00 – 16.20 WIB

14

Page 16: pengkajian lansia implementasi.docx

A. Tujuan

a. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, diharapkan klien dapat mengerti

dan memahami tentang penyakit Low Back Pain.

b. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 20 menit, klien

mengetahui tentang:

1. Pengertian penyakit Low Back Pain secara sederhana.

2. Faktor-faktor penyebab dari penyakit Low Back Pain.

3. Faktor-faktor resiko penyakit Low Back Pain.

4. Tanda dan gejala dari penyakit Low Back Pain.

5. Komplikasi yang terjadi pada penyakit Low Back Pain.

6. Pencegahan terhadap penyakit Low Back Pain.

B. Strategi Pelaksanaan

1. Metode : Ceramah, diskusi dan praktek

2. Media : Pemateri

3. Garis besar materi (penjelasan terlampir):

C. Proses Pelaksanaan

Tahap Kegiatan PenyuluhKegiatan

KlienMetode

Media dan

alat

Estimasi

Waktu

Pendahuluan 1. Memberi salam

2. Penjelasan

cakupan materi

Mendengar

Bertanya

Ceramah Pemateri 5 menit

Penyajian Menjelaskan :

1. Pengertian

penyakit Low

Back Pain secara

sederhana.

2. Faktor-faktor

Mendengar

Bertanya

Mempraktek

an sikap

tubuh yang

benar

Ceramah

dan

diskusi

Pemateri 15 menit

Page 17: pengkajian lansia implementasi.docx

penyebab dari

penyakit Low

Back Pain.

3. Faktor-faktor

resiko penyakit

Low Back Pain.

4. Tanda dan gejala

dari penyakit Low

Back Pain.

5. Komplikasi yang

terjadi pada

penyakit Low

Back Pain.

6. Pencegahan

terhadap penyakit

Low Back Pain.

Penutup 1. Memberi

kesempatan

kepada klien

untuk bertanya

2. Bertanya kepada

klien bagaimana

perasaannya

setelah diberikan

pendidikan

kesehatan

3. Menyimpulkan

materi

4. Menutup

pertemuan dan

memberi salam

Umpan balik Diskusi Pemateri 5 menit

16

Page 18: pengkajian lansia implementasi.docx

D. Evaluasi

1. Struktur

a. Ruang kondusif untuk kegiatan.

2. Proses

a. Ketepatan waktu pelaksanaan.

b. Klien kooperatif

c. Klien antusias terhadap materi pendidikan kesehatan

d. Klien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan cukup

baik

3. Hasil

a. Klien dapat menjelaskan pengertian penyakit Low Back Pain secara

sederhana.

b. Klien dapat menyebutkan faktor-faktor penyebab dari penyakit Low

Back Pain.

c. Klien dapat menyebutkan faktor-faktor resiko penyakit Low Back

Pain.

d. Klien dapat menyebutkan tanda dan gejala dari penyakit Low Back

Pain.

e. Klien dapat menyebutkan komplikasi yang terjadi pada penyakit Low

Back Pain.

f. Klien dapat menjelaskan pencegahan terhadap penyakit Low Back

Pain.

LAMPIRAN : MATERI

PENYAKIT LOW BACK PAIN

A. Definisi Low Back Pain

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak

menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang actual maupun

potensial. Definisi keperawatan tentang nyeri adalah, apapun yang

menyakitkan tubuh yang dikatakan individu/seseorang yang

mengalaminya, yang ada kapanpun orang tersebut mengatakannya.

Page 19: pengkajian lansia implementasi.docx

Peraturan utama dalam merawat pasien dengan nyeri adalah bahwa semua

nyeri adalah nyata, meskipun penyebabnya tidak diketahui. Oleh karena

itu, keberadaan nyeri adalah berdasarkan hanya pada laporan pasien.

Low back pain (LBP) adalah nyeri di daerah punggung antara sudut bawah

kosta (tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor). Nyeri juga

bisa menjalar ke daerah lain seperti punggung bagian atas dan pangkal

paha. LBP atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan

muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik.

B. Penyebab Low Back Pain

Kebanyakan nyeri punggung bawah disebabkan oleh salah satu dari

berbagai masalah muskuloskeletal (misal regangan lumbosakral akut,

ketidakstabilan ligamen lumbosakral dan kelemahan otot, osteoartritis

tulang belakang, stenosis tulang belakang, masalah diskus intervertebralis,

ketidaksamaan panjang tungkai).

Penyebab lainnya meliputi obesitas, gangguan ginjal, masalah pelvis,

tumor retroperitoneal, aneurisma abdominal dan masalah psikosomatik.

Kebanyakan nyeri punggung akibat gangguan muskuloskeletal akan

diperberat oleh aktifitas, sedangkan nyeri akibat keadaan lainnya tidak

dipengaruhi oleh aktifitas.

C. Faktor Resiko Low Back Pain

Faktor resiko nyeri pinggang meliputi usia, jenis kelamin, berat badan,

etnis, merokok, pekerjaan, paparan getaran, angkat beban yang berat yang

berulang-ulang, membungkuk, duduk lama, geometri kanal lumbal spinal

dan faktor psikososial.

D. Tanda dan Gejala Low Back Pain

Sifat dan karakteristik nyeri yang dirasakan pada penderita LBP

bermacam-macam seperti nyeri terbakar, nyeri tertusuk, nyeri tajam,

hingga terjadi kelemahan pada tungkai. Nyeri ini terdapat pada daerah

lumbal bawah, disertai penjalaran ke daerah-daerah lain, antara lain

18

Page 20: pengkajian lansia implementasi.docx

sakroiliaka, koksigeus, bokong, kebawah lateral atau posterior paha,

tungkai, dan kaki.

E. Pencegahan Low Back Pain

1. Saat berlutut, hindari gerakan tubuh bagian atas untuk memutar tiba-

tiba.

a. Hindari mengangkat beban berat

b. Bila harus mengangkat beban, usahakan punggung lurus, jangan

membungkuk tanpa membengkokkan lutut.

c. Kaki dan tangan terbuka, tekuk panggul dan lutut.

d. Pegang erat-erat bawaan, dekatkan dengan badan, kencangkan otot

perut

e. Gunakan otot kaki, jangan otot punggung.

f. Hindari mengangkat ba-rang diatas pinggang yang dapat

menambah tekanan pada otot punggung bela-kang dan ligament.

g. Bila memutar gunakan kaki, bukan pinggang.

2. Sikap berdiri

a. Berdiri secara tegak, dada diangkat, bahu relaks dan dagu lurus

kedepan.

b. Sikap berdiri stabil, seimbang, dan relaks bila pindah posisi ke

duduk, berjalan atau berdiri kembali.

c. Tidak berdiri terlalu lama. Jika harus berdiri, pindahkan berat

badan dari satu kaki ke kaki yang lain.

d. Hindari gerakan membungkuk dari posisi berdiri. Untuk

melakukan stretching/pere-gangan punggung bawah dilakukan dari

posisi duduk atau tiduran.

e. Untuk memungut sesuatu sebaiknya dengan menekuk lutut.

3. Sikap duduk

a. Hindari duduk secara terus menerus lebih dari satu jam.

b. Bila duduk sebaiknya ber-sandar dan secara begantian mengangkat

satu kaki lebih tinggi dari yang lain (pangkal kaki).

4. Tidur

Page 21: pengkajian lansia implementasi.docx

a. Hindari tidur diatas tempat tidur dengan kasur/busa/spring bed

yang turun lebih dari 5cm bila anda tidur.

b. Tidurlah miring dengan lutut ditekuk. Jangan tidur dengan kaki

lurus dan jangan tidur tengkurap. Kalau harus tidur terlentang,

tekukkan lutut.

c. Sebelum turun dari tempat tidur pada pagi hari, lakukan latihan

punggung bawah seperti menarik satu kaki dan dua kaki, baru

berdiri dengan periahan.

Daftar Pustaka:

Brunner & Suddarth, Alih Bahasa Monica Ester, SKP ; Buku Ajar Keperawatan

Medikal Bedah, Edisi 8, Volume 3, EGC, Jakarta, 2002

Wim de Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, Cetakan I, EGC, Jakarta, 1997

Bimariotejo. 2009. Low Back Pain (LBP). Diambil 17 April 2015 dari

www.backpainforum.com.

DOKUMENTASI

20

Page 22: pengkajian lansia implementasi.docx