Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

33
PENGKAJIAN INDIVIDU KEPERAWATAN KESEHATAN LANSIA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA NAMA PANTI : STW ALAMAT PANTI : CIBUBUR JAKARTA TIMUR TANGGAL MASUK : 22 SEPTEMBER 2006 NO. REGISTER :- I. IDENTITAS A. Nama : Ibu H B. Jenis Kelamin : Perempuan C. Umur : 72 tahun D. Agama : Islam E. Status Perkawinan : Tidak menikah F. Pendidikan terakhir : SGA G. Pekerjaan : Pensiunan Guru H. Alamat rumah : Jl. Daksinapati timur no.4 rt.6/14 rawamangun Jakarta timur. II. ALASAN KUNJUNGAN KE PANTI/PUSKESMAS Ibu H mengatakan masuk ke panti karena di rumah tidak ada orang yang menjaganya dan merasa tidak perlu merepotkan keluarga besarnya, karena merasa tidak punya anak yang merawat. III. RIWAYAT KESEHATAN A. Masalah kesehatan yang pernah dialami dan dirasakan saat ini Ibu H mengatakan selama hidup tidak pernah sakit berat dan membutuhkan perawatan. Selama tinggal di STW ada riwayat pengobatan asam urat, tetapi terakhir tanggal 3/2/2010 asam urat sudah terkontrol 5,7 mg/dl. Keluhan saat ini adalah merasa pinggang terasa sakit, lutut kiri sering terasa nyeri, ada riwayat hipertensi selama di STW, sampai saat ini dapat pengobatan captopril 25 mg 2x1 tab, piroxicam 15 mg 2x1 tab, voltaren gell, saat di TTV TD : 160/100 mmhg, N: 78x/mnt, Rr: 17x/mnt, Sh: 36,7ᵒC. ada keluhan pusing kadang-kadang, leher terasa sakit. B. Masalah kesehatan keluarga/keturunan Created by Burhandiah G S, Profesi/gerontik/2012

Transcript of Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

Page 1: Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

PENGKAJIAN INDIVIDU KEPERAWATAN KESEHATAN LANSIAFAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA

NAMA PANTI : STW ALAMAT PANTI : CIBUBUR JAKARTA TIMURTANGGAL MASUK : 22 SEPTEMBER 2006NO. REGISTER : -

I. IDENTITASA. Nama : Ibu HB. Jenis Kelamin : PerempuanC. Umur : 72 tahunD. Agama : IslamE. Status Perkawinan : Tidak menikahF. Pendidikan terakhir : SGAG. Pekerjaan : Pensiunan GuruH. Alamat rumah : Jl. Daksinapati timur no.4 rt.6/14 rawamangun Jakarta timur.

II. ALASAN KUNJUNGAN KE PANTI/PUSKESMASIbu H mengatakan masuk ke panti karena di rumah tidak ada orang yang menjaganya dan merasa tidak perlu merepotkan keluarga besarnya, karena merasa tidak punya anak yang merawat.

III. RIWAYAT KESEHATANA. Masalah kesehatan yang pernah dialami dan dirasakan saat ini

Ibu H mengatakan selama hidup tidak pernah sakit berat dan membutuhkan perawatan. Selama tinggal di STW ada riwayat pengobatan asam urat, tetapi terakhir tanggal 3/2/2010 asam urat sudah terkontrol 5,7 mg/dl.Keluhan saat ini adalah merasa pinggang terasa sakit, lutut kiri sering terasa nyeri, ada riwayat hipertensi selama di STW, sampai saat ini dapat pengobatan captopril 25 mg 2x1 tab, piroxicam 15 mg 2x1 tab, voltaren gell, saat di TTV TD : 160/100 mmhg, N: 78x/mnt, Rr: 17x/mnt, Sh: 36,7ᵒC. ada keluhan pusing kadang-kadang, leher terasa sakit.

B. Masalah kesehatan keluarga/keturunanIbu H mengatakan di keluarga dahulu orang tua ada riwayat hipertensi terkontrol.

IV. KEBIASAAN SEHARI-HARIA. Biologis

1. Pola MakanIbu H mengatakan makan tiga kali sehari yang disediakan oleh panti dan kadang-kadang makan roti yang dibeli diwarung jarang makan sayuran. Ibu H mengatakan nafsu makannya sudah menurun setiap makan tidak bernah habis, sisa makanan disimpan dan dimakan sedikit-demi sedikit. Ibu H masih dapat mengunya makanan dengan baik. Gigi depan atas dan bawah masih utuh dan gigi gerahan sudah pada tanggal.

2. Pola Minum

Created by Burhandiah G S, Profesi/gerontik/2012

Page 2: Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

Ibu H mengatakan minum hanya 4 gelas besar setiap hari, dan seringair hangat.

3. Pola TidurIbu H mengatakan tidur siang kadang-kadang 1-2 jam, dan tidur malam dari jam 20.00-02.00 WIB dan tidak bisa tidur lagi. Ibu S mengatakan sudah biasa seperti ini.dan biasa diisi dengan kegiatan menggerakkan anggota badan.

4. Pola EliminasiIbu H mengatakan BAK biasa saja tidak ada masalah dalam sehari biasa 3-4 kali, Ibu H mengatakan BAB tiga hari sekali dan keras. Keluhan lain tidak ada.

5. Aktifitas Sehari-hariIbu H mengatakan bila bangun tengah malam dan tidak bisa tidur lagi ibu H melakukan kegiatan senam ringan dengan menggerak-gerakkan anggota badannya dan jalan-jalan didalam kamar. Ibu H mengatakan sholat Subuh terlebih dulu kemudian mandi setelah agak siang karena dingin. Ibu H juga mengatakan jarang ikut senam karena setiap hari sudah melakukan gerakan gerakan senam selama dikamar ketika bangun pagi dan kadang mengikuti kegiatan pengajian bila badan terasa sehat dan tidak mengantuk. Dari hasil observasi Ibu H sering sendiri duduk didepan kamar, bila ada mahasiswa mau mengobrol dengan baik, walau dalam keseharian sering lupa tanggal, bulan, waktu. Bila mersa pusing Ibu H lebih senang berbaring atau duduk dikamar.

6. RekreasiIbu H mengatakan tidak pernah rekreasi kecuali ada kegiatan dari panti, dan ibu H mengatakan kalau lagi dipanti hanya nonton telivisi saja dikamar.

B. Psikologis1. Keadaan Emosi

Selama proses interaksi dengan ibu H, emosi ibu h stabil dan sesuai, bila sedang mendiskusikan masalah yang menyenangkan ibu H tersenyum dan tertawa. Selama interaksi ibu H menggunakan baju dengan rapi. Tetapi sulit konsentrasi bila pembicaraan lebih dari 20 menit.

C. Sosial1. Dukungan keluarga

Ibu H mengatakan setiap bulan keponakan datang menjenguknya dan menanyakan tentang keadaan dirinya. Ibu H mengatakan keponakannya datang untuk membayar dan memberi uang untuk keperluannya.

2. Hubungan antar keluargaIbu H mengatakan keluarganya adalah keluarga yang harmonis dan selalu diperhatikan oleh keponakan yang datang setiap bulan dan ibu H selalu berdoa semoga keponakan dan cucunya diberi kesehatan dan rejeki oleh Allah SWT.

3. Hubungan dengan orang lainIbu h mengatakan senang tinggal dipanti dalam usia tuanya karena teman-teman dipanti baik-baik dan suka membantu. Ibu H jarang berinteraksi dengan teman-teman lainnya bila tidak ada perlu, dan tampak lebih sering duduk di depan kamar tetapi

Created by Burhandiah G S, Profesi/gerontik/2012

Page 3: Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

bila ada mahasiswa dan petugas panti ibu H tampak mau berikomunikasi dan menerimanya.

D. Spiritual/Kultural1. Pelaksanaan ibadah

Ibu h mengatakan beragama Islam dan melaksanakan shalat lima waktu. Ibu H mengatakan kalau shalat subuh tidak mandi dulu karena dingin dan takut rasa nyeri pada lututnya tetapi langsung shalat dan sudah bertanya kepada Pak Ustadz panti katanya tidak apa-apa.

2. Keyakinan tentang kesehatanIbu H mengatakan kesehatan itu perlu dan selalu berdoa untuk dirinya dan keponakan dan cucunya semoga selalu diberi kesehatan dan umur yang panjang. Ibu H mengatakan suka senam sendiri untuk menjaga kesehatannya.

E. Pemeriksaan Fisik1. Tanda Vital

a. Keadaan umum: Tampak sehat, berjalan dengan menggunakan alat tongkat tapi jarang digunakan, dan lambat, Ibu H mengatakan sulit untuk mengangkat kaki kirinya.

b. KesadaranCompos mentis, ibu H masih ingat nama keponakannya dan tempat.Tetapi Ibu H sudah mulai lupa tanggal, hari, jam karena dikamar tidak ada jam dan kalender.

c. Suhu: 36,70 Cd. Nadi: 78 x/menite. Tekanan darah: 160/100 mmHGf. Pernafasan: 18 x/menitg. Tinggi badan: 50 kgh. Berat badan: 155 cm

2. Pemeriksaan sitematik dan kebersihan perorangana. Kepala

- Rambut : rambut beruban, tampak bersih- Mata : keluhan penurunan penglihatan bila tidak menggunakan

kacamata, memakai kaca mata, tidak ada luka dan tampak bersih.- Hidung : simetris, bersih, tidak ada masa- Mulut : gigi depan atas dan bawah masih lengkap, gigi geraham atas dan

bawah sudah tanggal, klien mengeluh suka sakit gigi dan gatal pada tenggorokan.

- Telinga : simetris atara telinga kanan dan kiri, tidak ada serumen, ibu H mengatakan pendengaran sebelah kiri berkurang.

b. LeherTidak ada pembesaran kelenjar betah bening, dan tidak ada masa, keluhan pada leher kadang seperti tertarik sakit bila tensi meningkat.

c. Dada/thorax- Dada : simetris, tidak ada nyeri, S1 dan S2 normal,

Created by Burhandiah G S, Profesi/gerontik/2012

Page 4: Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

- Paru-paru : suara nafas vesikuler, tidak ada wheezing, ronchi -/- , - Jantung : S1 dan S2 normal, tidak ada keluhan nyeri.

d. Abdomen Lunak, tidak ada nyeri tekan, tidak kembung, bising usus ada, ada massa abdomen yang dapat diraba seperti skiballa

e. MuskuloskeletalIbu H mengatakan nyeri pada lutut kiri, dan tidak bisa berjalan bila tidak minum obat pengurang nyeri piroxicam , tidak ada bengkak. Ada scoliosis pada lumbal dan menggunakan korset. Hasil rongent tanggal 10/6/2010 vert trokao lumbo sacral kesan: scoliosis dan osteoarthritis lumbal. Ada osteoarthritis genu kiri

f. Lain-lainIbu H tampak rapi dan bersih, kuku kaki dan tangan tampak pendek dan bersih

g. Keadaan lingkunganLingkungan sesuai dengan lansia, tempat tidur pendek, dan pada dinding terdapat pegangan, penerangan cukup, lantai keramik, dan terdapat jendela yang dapat dibuka.

V. INFORMASI PENUNJANGA. Diagnosa Medis : ada riwayat hipertensi, scoliosis lumbal, osteoatritis genu kiriB. Laboratorium : terbaru 3 bulan yang baru tidak adaC. Terapi Medis : captopril 25mg 2x1 tab, piroxicam 15 mg 2x1 tab, voltaren gell

Mahasiswa

Burhandiah Gerhandi SaptianiNPM. 0906619195

Created by Burhandiah G S, Profesi/gerontik/2012

Page 5: Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

ANALISA DATA

Data Masalah KeperawatanSubyektif:- Ibu H mengatakan nyeri lutut kiri terutama kalau

dingin- Ibu H mengatakan sakit/nyeri dirasakan sudah lama- Ibu H mengatakan bila sakit timbul ibu H makan obat

piroxicam membantu mengurangi nyeri- Ibu H mengatakan nyeri datang harus jalan merambat

Obyektif- Ibu H menggunakan korset untuk berjalan.- Berjalan lambat- Ada osteoarthritis di genu sinistra- Kes cm, suka lupa (ingatan jangka pendek: nama

perawat, hari, tanggal, jam)- Ibu H dapat obat captopril 25 mg 2x1 tab- Pendengaran ibu H sebelah kiri berkurang

Resiko jatuh

Subyektif:- Ibu H mengatakan melakukan pengobatan hipertensi di

STW- Ibu H mengatakan bila tekanan darahnya lebih tengkuk

terasa sakit seperti tertarik-tarik- Ibu H mengatakan mempunyai riwayat hipertensi

dikeluarga Obyektif- TD 160/100 mm Hg Nadi: 76 x/menit- Dapat therapy captopril 25 mg 2x1 tab

Resiko ketidak efektifan perfusi jaringan serebral

Subyektif:- Ibu H mengatakan BAB 3 hari sekali dan keras- Ibu H mengatakan nyeri pada saat pub- Ibu H mengatakan minum hanya 5 gelas dan senang

minum teh- Ibu H mengatakan makan 3 kali sehari dari panti, klien

jarang makan sayur.

Obyektif- Ibu H tampak minum sedikit saat selesai makan - Ada massa abdomen yang dapat diraba seperti skiballa

Konstipasi

Created by Burhandiah G S, Profesi/gerontik/2012

Page 6: Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU

Diagnosa KeperawatanTujuan

Rencana Tindakan RasionalUmum Khusus

Resiko jatuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan Resiko jatuh tidak terjadi

Kriteria evaluasi:- Melakukan

aktivitas yang aman dengan menggunakan alat yang ada

- Mempertahankan mobilitas fisik pada tingkat yang optimal.

- Menyatakan keinginan untuk berpartisipasi dalam aktivitas

- Mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan fungsi yang sakit

- Menunjukkan perilaku untuk melakukan aktivitas

Ukur kemampuan klien dalam melakukan mobilitas

Anjurkan klien untuk meminta bantuan jika akan melakukan aktifitas yang dirasa kurang mampu

Jelaskan bahaya melakukan aktifitas yang dirasa tidak mampu tanpa meminta bantuan

Bantu dan berikan latihan rentang gerak aktif/pasif

Berikan lingkungan yang aman; penggunaan alat bantu walker, sandal, menghindari lani yang mengkilat

Anjurkan klien untuk menggunakan pegangan tangan di gang, kamar mandi, tanngga

- Tingkat aktivitas/latihan tergantung dari perkembangan dari proses nyeri/inflamasi

- Untuk mencegah terjadinya resiko jatuh bila dipaksakan aktivitas bila dipaksakan tanpa bantuan

- Meningkatkan pemahaman pentingnya meminta bantuan saat aktifitas terganngu

- Mempertahankan/meningkatkan fungsi sendi, kekuatan otot dan stamina umum

- Menghindari cidera akibat kecelakaan/jatuh

- Meningkatkan pemahaman pentingnya menjaga agar tidak terjadi jatuh

Created by Burhandiah G S, Profesi/gerontik/2012

Page 7: Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU

Diagnosa KeperawatanTujuan

Rencana Tindakan RasionalUmum Khusus

Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 9 hari resiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral tidak terjadi

Kriteria evaluasi:- TD systolik 120-

150 mmHg- TD diastolik 80-

95 mmHg- Tidak ada tanda

dan gejala hipertensi

- Dapat melakukan perawatan hipertensi: olah raga teratur, memanfaatkan obat tradisonal untuk menurunkan tekanan darah

Ukur tanda-tanda vital secara teratur dan periodik terutama tekanan darah

Ciptakan lingkungan yang tenang, kurangi stimulus lingkungan seperti hindari cahaya yang terlalu terang, suara bising

Jelaskan pada klien tentang pengertian tekanan darah tinggi

Jelaskan pada klien tentang jenis dan penyebab tekanan darah tinggi

Jelaskan tentang tanda dan gejala tekanan darah tinggi

Jelaskan tentang akibat bila tekanan darah tinggi tidak ditangani yaitu penyakit jantung, pecahnya pembuluh darah otak, kegagalan ginjal dan kelainan pada mata (penglihatan kabur)

Ajarkan cara menanggulangi tekanan darah tinggi; diet makanan, penurunan berat badan bila kegemukan, olah raga tertur, berhenti merokok dan mengontrol tekanan darah secara teratur.

Ajarkan tentang diet makanan yang boleh dimakan dan makanan yang harus

- Mengetahui/menentukan intervensi lebih lanjut

- Membantu untuk menurunkan rangsang simpatis dan meningkatkan relaksasi

- Memberi pemahaman tentang hipertensi dan memungkinkan klien untuk tetap berobat meskipun merasa sehat

- Dukungan dan petunjuk dapat meningkatkan keberhasilan klien dalam menyelesaiman tugas/masalah

- Memberi informais kepada klien tenantang makan

Created by Burhandiah G S, Profesi/gerontik/2012

Page 8: Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

dihindari

Ajarkan tentang manfaat olah raga pada lansia yaitu memperlancar aliran darah dang mengurangi stres

Ajarkan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan pada tekanan darah tinggi ringan yaitu kurangi rasa cemas dan hindari penyebabnya; pada tekanan darah tinggi sedang yaitu diet rendah garam, kurangi BB dan berhenti merokok; pada tekanan darah tinggi berat yaitu menghubungi petugas kesehatan untuk perawatan lebih lanjut

Ajarkan cara minum obat dan dosis pada lansia yang mendapatkan pengobatan

Berikan pijatan pada kepala, kompres hangat, ajarkan tehnik relaksasi napas dalam

yang boleh dan tidak boleh dimakan untuk mempertahankan tekanan darah terkontrol dengan baik

- Untuk mambantu menurunkan tekanan darah

- Deteksi terjadinya komplikasi, penurunan efektifitas atau reaksi yang merugikan dan untuk melakukan intervensi selanjutnya.

- Informasi yang adekuat dan pemahaman tentang obat dapat meningkatkatn kerjasama dalam rencana pengobatan

- Membantu lancarnya sirkulasi darah didaerah kepala dan leher, sehinggal lebih rileks dan tenang

Created by Burhandiah G S, Profesi/gerontik/2012

Page 9: Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU

Diagnosa KeperawatanTujuan

Rencana Tindakan RasionalUmum Khusus

konstipasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Ibu H dapat mempertahankan pola BAB normal dan biasa

Kriteria evaluasi:- BAB 1 kali sehari

dengan konsistensi lunak

- Tidak ada keluhan pada eliminasi bowel

- Minum 2 liter perhari

Kaji kemampuan klien dalam intake cairan dan nutrisi

Beri reinforcemen positif atas tindakan yang diharapkan

Kerjasama dengan dapur PSTW sebagai penyedia minuman secara teratur

Bantu klien secara langsung dalam intake cairan dan nutrisi

Minta bantuan pengasuh untuk memotivasi klien dalam meningkatkan intake cairan dan nutrisi secara teratur

Anjurkan klien untuk minum 2000 ml/hari

- Mengetahui kebutuhan cairan dalam sehari

- Meningkatkan motivasi klien

- Memenuhi kebutuhan intake cairan klien

- Dapat melembekkaan feses dan menfasilitasi eliminasi

Created by Burhandiah G S, Profesi/gerontik/2012

Page 10: Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDUNAMA : Ibu HTempat : Wisma BubgurTGL/JAM Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd 27/6/2012 Resiko

jatuhJam 16.00 – 16.40 mengukur

kemampuan klien dalam melakukan mobilitas

menganjurkan klien untuk meminta bantuan jika akan melakukan aktifitas yang dirasa kurang mampu

menjelaskan bahaya melakukan aktifitas yang dirasa tidak mampu tanpa meminta bantuan

membantu dan berikan latihan rentang gerak aktif/pasif

S :Ibu h mengatakan kaki kiri kadang nyeri sehingga jadi malas beraktifitasIbu H mengatakan akan meminta bantuan dengan perawat atau care giver bila pusing berat dan dilanjutkan akan melakukan aktivitasIbu H mengatakan bila sedang pusing beraktivitas akan beresiko jatuhIbu H mengatakan senang bersama mahasiswa melakukan senam tangan kakiO:Ibu tampak kooperatif dijelaskanIbu H tampak mau melakukan ROM aktifTTV: TD: 140/80 mmhg, N: 78x/mnt, Rr: 18x/mnt, Sh: 36,5ᵒCA:Masalah resiko jatuh teratasi sebagian karena Ibu H mau melakukan yang dianjurkan mahasiswaP: Ukur kemampuan klien

dalam melakukan mobilitas

Bantu dan berikan latihan rentang gerak aktif/pasif

Berikan lingkungan yang aman; penggunaan alat bantu walker, sandal, menghindari lani yang mengkilat

Anjurkan klien untuk menggunakan pegangan tangan di gang, kamar mandi, tanngga

Created by Burhandiah G S, Profesi/gerontik/2012

Page 11: Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDUNAMA : Ibu HTempat : Wisma BubgurTGL/JAM Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd 28/6/2012 Resiko

jatuhJam 16.00 – 17.00 Mengukur

kemampuan klien dalam melakukan mobilitas

Membantu dan berikan latihan rentang gerak aktif/pasif

memberikan lingkungan yang aman; penggunaan alat bantu walker, sandal, menghindari lantai yang mengkilat

menganjurkan klien untuk menggunakan pegangan tangan di gang, kamar mandi, tanngga

S :Ibu h mengatakan kaki kiri kadang nyeri sehingga jadi malas beraktifitasIbu H mengatakan akan menggunakan tongkat bila dirasakan perlu agar tida jatuhIbu H mengatakan akan menggunakan kacamata sebelum beraktivitas, menggunakan sandal yang tidak licin, dan akan menggunakan pegangan disekitar wisma, dan menghindari lantai licinIbu H mengatakan senang bersama mahasiswa melakukan senam tangan kakiO:Ibu tampak kooperatif dijelaskanIbu H tampak mau melakukan anjuran perawat untuk menggunakan alat bantu agar mengurangi resiko jatuhIbu H tampak mau melakukan ROM aktifTTV: TD: 140/80 mmhg, N: 78x/mnt, Rr: 17x/mnt, Sh: 36,5ᵒCA:Masalah resiko jatuh teratasi karena Ibu H mau melakukan yang dianjurkan mahasiswa dan masalah ini harus selalu diingatkanP:Ulangi Intervensi bila perlu agar klien selalu melakukan aktivitas yang aman

Created by Burhandiah G S, Profesi/gerontik/2012

Page 12: Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDUNAMA : Ibu HTempat : Wisma BubgurTGL/JAM Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd 30/6/2012 Resiko

ketidak efektifan perfusi jaringan serebral

Jam 16.00 – 17.00 Mengukur tanda-

tanda vital secara teratur dan periodik terutama tekanan darah

menciptakan lingkungan yang tenang, kurangi stimulus lingkungan seperti hindari cahaya yang terlalu terang, suara bising

menjelaskan pada klien tentang pengertian tekanan darah tinggi

menjelaskan pada klien tentang jenis dan penyebab tekanan darah tinggi

menjelaskan tentang tanda dan gejala tekanan darah tinggi

menjelaskan tentang akibat bila tekanan darah tinggi tidak ditangani yaitu penyakit jantung, pecahnya pembuluh darah otak, kegagalan ginjal dan kelainan pada mata (penglihatan kabur)

memberitahukan cara menanggulangi tekanan darah tinggi; diet makanan, penurunan berat badan bila kegemukan, olah raga tertur, berhenti merokok dan mengontrol tekanan darah secara teratur.

memberikan pijatan

S:Ibu H mengatakan hipertensi adalah tekanan darah tinggiIbu H mengatakan penyebab hipertensi karena stress, gaya hidup tidak sehat, tidak minum obat reaturIbu mengatakan gejalanya sakit kepala, leher sakit, keletihan, suli tidurIbu H mengatakan hipertensi harus dicegah karena akiabt lanjutnya adalah stroke, kematianIbu H mengatakan pusing berkurangIbu H mengatakan nyeri tengkuk berkurangIbu H mengatakan lebih rileks dan mengatakan badan menjadi enak dan mengantukO:Sebelum dilakukan tindakanTD: 160/90 mmhgN: 90x/mntRr: 21x/mntSetelah dilakukan tindakan TD: 140/80 mmhgN:78xmntRr: 18 x/mntPasien tampak rileksA:Masalah resiko ketidak efektifan perfusi jaringan serebral teratasi sebagian ditandai dengan pengetahuan ibu H meningkat dan setelah tindakan dilakukan tensi menjadi arah normal.P: Ukur tanda-tanda vital

secara teratur dan periodik terutama tekanan darah

Ciptakan lingkungan yang tenang, kurangi stimulus lingkungan seperti hindari

Created by Burhandiah G S, Profesi/gerontik/2012

Page 13: Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

pada kepala, kompres hangat pada tengkuk

mengajarkan cara minum obat dan dosis pada lansia yang mendapatkan pengobatan

cahaya yang terlalu terang, suara bising

ajarkan tehnik relaksasi napas dalam

Ajarkan cara minum obat dan dosis pada lansia yang mendapatkan pengobatan

Created by Burhandiah G S, Profesi/gerontik/2012

Page 14: Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDUNAMA : Ibu HTempat : Wisma BubgurTGL/JAM Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd 2/7/2012 Resiko

ketidak efektifan perfusi jaringan serebral

Jam 16.00 – 17.00 Mengukur tanda-

tanda vital secara teratur dan periodik terutama tekanan darah

menciptakan lingkungan yang tenang, kurangi stimulus lingkungan seperti hindari cahaya yang terlalu terang, suara bising

mengajarkan tehnik relaksasi napas dalam

mengajarkan cara minum obat dan dosis pada lansia yang mendapatkan pengobatan

S:Ibu H mengatakan pusing banyak berkurangIbu H mengatakan nyeri tengkuk banyak berkurangIbu H mengatakan lebih rileks dan mengatakan badan menjadi enak Ibu h mengatakan akan minum obat teraturO:Sebelum dilakukan tindakanTD: 150/90 mmhgN: 80x/mntRr: 2x/mntSetelah dilakukan tindakan TD: 130/80 mmhgN:78xmntRr: 19 x/mntPasien tampak rileksA:Masalah resiko ketidak efektifan perfusi jaringan serebral teratasi sebagian ditandai dengan setelah tindakan dilakukan tensi menjadi arah normalP: Ukur tanda-tanda vital

secara teratur dan periodik terutama tekanan darah

Ciptakan lingkungan yang tenang, kurangi stimulus lingkungan seperti hindari cahaya yang terlalu terang, suara bising

Ajarkan cara menanggulangi tekanan darah tinggi; diet makanan, penurunan berat badan bila kegemukan, olah raga tertur, berhenti merokok dan mengontrol tekanan darah secara teratur.

Created by Burhandiah G S, Profesi/gerontik/2012

Page 15: Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

Ajarkan tentang diet makanan yang boleh dimakan dan makanan yang harus dihindari

Created by Burhandiah G S, Profesi/gerontik/2012

Page 16: Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDUNAMA : Ibu HTempat : Wisma BubgurTGL/JAM Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd 3/7/2012 Resiko

ketidak efektifan perfusi jaringan serebral

Jam 16.00 – 17.00 mengukur tanda-

tanda vital secara teratur dan periodik terutama tekanan darah

menciptakan lingkungan yang tenang, kurangi stimulus lingkungan seperti hindari cahaya yang terlalu terang, suara bising

mengajarkan cara menanggulangi tekanan darah tinggi; diet makanan, penurunan berat badan bila kegemukan, olah raga tertur, berhenti merokok dan mengontrol tekanan darah secara teratur.

mengajarkan tentang diet makanan yang boleh dimakan dan makanan yang harus dihindari

S:Ibu H mengatakan hari ini tidak pusing, nyeri tengkuknyeri tengkuk banyak berkurangIbu H mengatakan diit yang sehat dengan mengkonsumsi kurangi garam, BB ideal, olah raga teratur, serta mengontrol tekanan darah teratur.Ibu H mengatakan mengontrol tekanan darah teratur melalui mahasiswa atau perawat wijaya kusumaIbu H mengatakan akan minum obat teraturO:TD: 140/80 mmhgN:78xmntRr: 19 x/mntPasien tampak rileksDapat Captopril 25 mg 2x1 tabA:Masalah resiko ketidak efektifan perfusi jaringan serebral teratasi sebagian ditandai dengan setelah tindakan dilakukan motivasi untuk hidup sehat lebih baikP: Ukur tanda-tanda vital

secara teratur dan periodik terutama tekanan darah

Ciptakan lingkungan yang tenang, kurangi stimulus lingkungan seperti hindari cahaya yang terlalu terang, suara bising

Ajarkan cara menanggulangi tekanan darah tinggi; diet makanan, penurunan berat badan bila kegemukan, olah raga tertur, berhenti merokok dan mengontrol

Created by Burhandiah G S, Profesi/gerontik/2012

Page 17: Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

tekanan darah secara teratur.

Ajarkan tentang manfaat olah raga pada lansia yaitu memperlancar aliran darah dang mengurangi stres

Ajarkan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan pada tekanan darah tinggi ringan yaitu kurangi rasa cemas dan hindari penyebabnya; pada tekanan darah tinggi sedang yaitu diet rendah garam, kurangi BB dan berhenti merokok; pada tekanan darah tinggi berat yaitu menghubungi petugas kesehatan untuk perawatan lebih lanjut

Created by Burhandiah G S, Profesi/gerontik/2012

Page 18: Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDUNAMA : Ibu HTempat : Wisma BubgurTGL/JAM Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd 4/7/2012 Resiko

ketidak efektifan perfusi jaringan serebral

Jam 16.00 – 17.00 Ukur tanda-tanda

vital secara teratur dan periodik terutama tekanan darah

Ciptakan lingkungan yang tenang, kurangi stimulus lingkungan seperti hindari cahaya yang terlalu terang, suara bising

Ajarkan cara menanggulangi tekanan darah tinggi; diet makanan, penurunan berat badan bila kegemukan, olah raga tertur, berhenti merokok dan mengontrol tekanan darah secara teratur.

Ajarkan tentang manfaat olah raga pada lansia yaitu memperlancar aliran darah dang mengurangi stres

Ajarkan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan pada tekanan darah tinggi ringan yaitu kurangi rasa cemas dan hindari penyebabnya; pada tekanan darah tinggi sedang yaitu diet rendah garam, kurangi BB dan berhenti merokok; pada tekanan darah tinggi berat yaitu menghubungi

S:Ibu H mengatakan hari ini tidak pusing, nyeri tengkuknyeri tengkuk banyak berkurangIbu H mengatakan akan memanfaatkan olah raga agar memperlancar aliran darah dan olag raga dapat mengurangi stresIbu H mengatakan akan mengurangi rasa stresIbu H mengatakan mengontrol tekanan darah teratur melalui mahasiswa atau perawat wijaya kusumaO:TD: 140/80 mmhgN:76xmntRr: 17 x/mntPasien tampak rileksDapat Captopril 25 mg 2x1 tabA:Masalah resiko ketidak efektifan perfusi jaringan serebral teratasi s ditandai dengan setelah tindakan dilakukan motivasi Ibu H melakukan hidup sehat lebih baikP:Lanjutkan intervensi pada dignosa konstipasi

Created by Burhandiah G S, Profesi/gerontik/2012

Page 19: Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

petugas kesehatan untuk perawatan lebih lanjut

Created by Burhandiah G S, Profesi/gerontik/2012

Page 20: Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDUNAMA : Ibu HTempat : Wisma BubgurTGL/JAM Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd 5/7/2012 konstipasi Jam 16.00 – 17.00

Mengkaji kemampuan klien dalam intake cairan dan nutrisi

memberi reinforcemen positif atas tindakan yang diharapkan

Membantu klien secara langsung dalam intake cairan dan nutrisi

Meminta bantuan pengasuh untuk memotivasi klien dalam meningkatkan intake cairan dan nutrisi secara teratur

menganjurkan klien untuk minum 2000 ml/hari air hangat.

S:Ibu H mengatakan kalo minum banyak sering BAKIbu H mengatakan Bak sult, tiap 3 hari kerasIbu H mengatakan minum 3 gelas besar sehari dan minum teh.Ibu H mengatakan bila sore ada yang datang mengisi tremosO:Teraba massa seperti skiballa pada abdomenHemoroid negativeTampak makan kurang sayurA:Masalah konstipasi masih terjadiP: Kaji kemampuan klien

dalam intake cairan dan nutrisi

Beri reinforcemen positif atas tindakan yang diharapkan

Kerjasama dengan dapur PSTW sebagai penyedia minuman secara teratur

Bantu klien secara langsung dalam intake cairan dan nutrisi

Minta bantuan pengasuh untuk memotivasi klien dalam meningkatkan intake cairan dan nutrisi secara teratur

Anjurkan klien untuk minum 2000 ml/hari

Created by Burhandiah G S, Profesi/gerontik/2012

Page 21: Pengkajian Individu Keperawatan Kesehatan Lansia

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDUNAMA : Ibu HTempat : Wisma BubgurTGL/JAM Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd 6/7/2012 konstipasi Jam 16.00 – 17.00

Mengkaji kemampuan klien dalam intake cairan dan nutrisi

memberi reinforcemen positif atas tindakan yang diharapkan

Meminta bantuan pengasuh untuk memotivasi klien dalam meningkatkan intake cairan dan nutrisi secara teratur

menganjurkan klien untuk minum 2000 ml/hari air hangat.

S:Ibu H mengatakan dengan meminum air hangat saat bangun pagi dan mau tidur kemarin sore sudah BABO:Teraba massa skiballa berkurangHemoroid negativeTampak makan kurang sayur masih kurangA:Masalah konstipasi teratasi sebagianP: Kaji kemampuan klien

dalam intake cairan dan nutrisi

Beri reinforcemen positif atas tindakan yang diharapkan

Kerjasama dengan dapur PSTW sebagai penyedia minuman secara teratur

Bantu klien secara langsung dalam intake cairan dan nutrisi

Minta bantuan pengasuh untuk memotivasi klien dalam meningkatkan intake cairan dan nutrisi secara teratur

Anjurkan klien untuk minum 2000 ml/hari

Created by Burhandiah G S, Profesi/gerontik/2012