Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

download Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

of 29

Transcript of Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    1/29

    Pengkajian Gawat Darurat pada Pasien Dewasa

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA

    JOMBANG

    2015

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    2/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A Latar Belaka !

    Pelayanan gawat darurat merupakan bentuk pelayanan yang bertujuan untuk menyelamatkan kehidupanpenderita, mencegah kerusakan sebelum tindakan/perawatan selanjutnya dan menyembuhkan penderita pada

    kondisi yang berguna bagi kehidupan. Karena sifat pelayanan gawat daruarat yang cepat dan tepat, maka sering

    dimanfaatkan untuk memperoleh pelayanan pertolongan pertama dan bahkan pelayanan rawat jalan bagi penderita

    dan keluarga yang menginginkan pelayanan secara cepat. Oleh karena itu diperlukan perawat yang mempunyai

    kemampuan yang bagus dalam mengaplikasikan asuhan keperawatan gawat darurat untuk mengatasi berbagai

    permasalahan kesehatan baik aktual atau potensial mengancam kehidupan tanpa atau terjadinya secara mendadak

    atau tidak di perkirakan tanpa atau disertai kondisi lingkungan yang tidak dapat dikendalikan.

    Asuhan keperawatan gawat darurat adalah rangkaian kegiatan praktek keperawatan gawat darurat yangdiberikan kepada klien oleh perawat yang berkompeten di ruang gawat darurat. Asuhan keperawatan yang diberikan

    meliputi biologis, psikologis, dan sosial klien baik aktual yang timbul secara bertahap maupun mendadak, maupun

    resiko tinggi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi asuhan keperawatan gawat darurat, yaitu : kondisi

    kegawatan seringkali tidak terprediksi baik kondisi klien maupun jumlah klien yang datang ke ruang gawat darurat,

    keterbatasan sumber daya dan waktu, adanya saling ketergantungan yang sangat tinggi diantara profesi kesehatan

    yang bekerja di ruang gawat darurat, keperawatan diberikan untuk semua usia dan sering dengan data dasar yang

    sangat mendasar, tindakan yang diberikan harus cepat dan dengan ketepatan yang tinggi !aryuani, "##$%.

    !engingat sangat pentingnya pengumpulan data atau informasi yang mendasar pada kasus gawat darurat,maka setiap perawat gawat darurat harus berkompeten dalam melakukan pengkajian gawat darurat. Keberhasilan

    pertolongan terhadap penderita gawat darurat sangat tergantung dari kecepatan dan ketepatan dalam melakukan

    pengkajian awal yang akan menentukan bentuk pertolongan yang akan diberikan kepada pasien. &emakin cepat

    pasien ditemukan maka semakin cepat pula dapat dilakukan pengkajian awal sehingga pasien tersebut dapat

    segera mendapat pertolongan sehingga terhindar dari kecacatan atau kematian.

    Pengkajian pada kasus gawat darurat dibedakan menjadi dua, yaitu : pengkajian primer dan pengkajian

    sekunder. Pertolongan kepada pasien gawat darurat dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan sur'ei primer

    untuk mengidentifikasi masalah(masalah yang mengancam hidup pasien, barulah selanjutnya dilakukan sur'eisekunder. )ahapan pengkajian primer meliputi : A: Airway, mengecek jalan nafas dengan tujuan menjaga jalan nafas

    disertai kontrol ser'ikal* +: +reathing, mengecek pernafasan dengan tujuan mengelola pernafasan agar oksigenasi

    adekuat* : irculation, mengecek sistem sirkulasi disertai kontrol perdarahan* -: -isability, mengecek status

    neurologis* : posure, en'iromental control, buka baju penderita tapi cegah hipotermia 0older, "##"%.

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    3/29

    Pengkajian primer bertujuan mengetahui dengan segera kondisi yang mengancam nyawa pasien. Pengkajian

    primer dilakukan secara sekuensial sesuai dengan prioritas. )etapi dalam prakteknya dilakukan secara bersamaan

    dalam tempo waktu yang singkat kurang dari 1# detik% difokuskan pada Airway +reathing irculation A+ %. Karen

    kondisi kekurangan oksigen merupakan penyebab kematian yang cepat. Kondisi ini dapat diakibatkan karena

    masalah sistem pernafasan ataupun bersifat sekunder akibat dari gangguan sistem tubuh yang lain. Pasien dengankekurangan oksigen dapat jatuh dengan cepat ke dalam kondisi gawat darurat sehingga memerlukan pertolongan

    segera. Apabila terjadi kekurangan oksigen 2(3 menit akan menyebabkan kerusakan otak permanen, lebih dari 1#

    menit akan menyebabkan kematian. Oleh karena itu pengkajian primer pada penderita gawat darurat penting

    dilakukan secara efektif dan efisien !ancini, "#11%.

    B T"#"a

    1 )ujuan 4mum

    !engetahui tentang konsep pengkajian gawat darurat pada pasien dewasa" )ujuan Khusus

    a !engetahui tentang konsep pengkajian gawat darurat pada pasien dewasa yang meliputi :

    primary assessment , secondary assessment , focused assesment, diagnostic procedure.

    b !enyusun format pengkajian gawat darurat pada pasien dewasa.

    C R"a ! L$ !k"% Pe "l$&a

    5uang lingkup penulisan pada makalah ini antara lain :

    1 Konsep primary assessment yang membahas mengenai proses e'aluasi awal yang sistematis danpenanganan segera pada pasien dewasa yang mengalami kondisi gawat darurat, yang meliputi Airway

    maintenance dengan cervical spine protection, Breathing dan oxygenation, Circulation dan kontrol

    perdarahan eksternal,Disability (pemeriksaan neurologis singkat danExposure dengan kontrol lingkungan.

    " Konsep secondary assessment yang membahas mengenai proses anamnesis dan pemeriksaan fisikhead to

    toe untuk menilai perubahan bentuk, luka dan cedera yang dialami pasien dewasa.

    6 Konsep Focused assessment yang membahas mengenai beberapa komponen pengkajian terfokus yang

    penting untuk melengkapi primary surveypada pasien dewasa di gawat darurat.

    7 Pemeriksaan diagnostik yang dibutuhkan untuk melengkapi proses pengkajian gawat darurat pada pasiendewasa, yang meliputi : ndoskopi, bronkoskopi, ) scan, 4&8, dll.

    9 ormat pengkajian gawat darurat pada pasien dewasa yang terdiri dari primary assessment , secondary

    assessment , focused assessment , dan diagnostic procedure.

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    4/29

    D Met'(e Pe "l$&a

    !etode penulisan dalam makalah ini adalah dari beberapa studi literatur dan jurnal(jurnal penelitian.

    E S$&te)at$ka Pe "l$&a

    &istematika penulisan pada makalah ini adalah :+A+ ; : Pendahuluan

    A

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    5/29

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    Perawatan pada pasien yang mengalami injuri oleh tim trauma agak berbeda dengan pengobatan secara

    tradisional, di mana penegakan diagnosa, pengkajian dan manajemen penatalaksanaan sering terjadi secarabersamaan dan dilakukan oleh dokter yang lebih dari satu. &eorang leader tim harus langsung memberikan

    pengarahan secara keseluruhan mengenai penatalaksanaan terhadap pasien yang mengalami injuri, yang meliputi

    ulde, "##$% :

    !rimary survey

    " #esuscitation

    $ %istory

    & 'econdary survey

    ( Definitive care

    A Primary Survey

    !rimary survey menyediakan e'aluasi yang sistematis, pendeteksian dan manajemen segera terhadap

    komplikasi akibat trauma parah yang mengancam kehidupan. )ujuan dari !rimary survey adalah untuk

    mengidentifikasi dan memperbaiki dengan segera masalah yang mengancam kehidupan. Prioritas yang dilakukan

    pada primary survey antara lain ulde, "##$% :

    • Airway maintenance dengan cervical spine protection

    • Breathing dan oxygenation

    • Circulation dan kontrol perdarahan eksternal

    • Disability (pemeriksaan neurologis singkat

    • Exposure dengan kontrol lingkungan

    &angat penting untuk ditekankan pada waktu melakukan primary survey bahwa setiap langkah harus

    dilakukan dalam urutan yang benar dan langkah berikutnya hanya dilakukan jika langkah sebelumnya telah

    sepenuhnya dinilai dan berhasil. &etiap anggota tim dapat melaksanakan tugas sesuai urutan sebagai sebuah tim

    dan anggota yang telah dialokasikan peran tertentu sepertiairway , circulation, dll, sehingga akan sepenuhnyamenyadari mengenai pembagian waktu dalam keterlibatan mereka American College of 'urgeons, 1$$>%.!rimary

    survey perlu terus dilakukan berulang(ulang pada seluruh tahapan awal manajemen. Kunci untuk perawatan trauma

    yang baik adalah penilaian yang terarah, kemudian diikuti oleh pemberian inter'ensi yang tepat dan sesuai serta

    pengkajian ulang melalui pendekatan A)# assessment , intervention, reassessment %.

    !rimary surveydilakukan melalui beberapa tahapan, antara lain 8ilbert., -?&ou@a., Plet@, "##$% :

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    6/29

    a Ge eral I)%re&&$' &

    !emeriksa kondisi yang mengancam nyawa secara umum.

    !enentukan keluhan utama atau mekanisme cedera

    !enentukan status mental dan orientasi waktu, tempat, orang%

    * Pe !ka#$a Airway

    )indakan pertama kali yang harus dilakukan adalah memeriksa responsi'itas pasien dengan mengajak

    pasien berbicara untuk memastikan ada atau tidaknya sumbatan jalan nafas. &eorang pasien yang dapat

    berbicara dengan jelas maka jalan nafas pasien terbuka )hygerson, "#11%. Pasien yang tidak sadar mungkin

    memerlukan bantuanairway dan 'entilasi. )ulang belakang leher harus dilindungi selama intubasi endotrakeal

    jika dicurigai terjadi cedera pada kepala, leher atau dada. Obstruksi jalan nafas paling sering disebabkan oleh

    obstruksi lidah pada kondisi pasien tidak sadar Bilkinson &kinner, "###%.

    Cang perlu diperhatikan dalam pengkajianairway pada pasien antara lain :

    • Kaji kepatenan jalan nafas pasien. Apakah pasien dapat berbicara atau bernafas dengan bebasD

    • )anda(tanda terjadinya obstruksi jalan nafas pada pasien antara lain:

    Adanya snoring atau gurgling

    &tridor atau suara napas tidak normal

    Agitasi hipoksia%

    Penggunaan otot bantu pernafasan / paradoxical chest movements

    &ianosis• *oo+ dan listen bukti adanya masalah pada saluran napas bagian atas dan potensial penyebab obstruksi :

    !untahan

    Perdarahan

    8igi lepas atau hilang

    8igi palsu

    )rauma wajah

    • Eika terjadi obstruksi jalan nafas, maka pastikan jalan nafas pasien terbuka.

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    7/29

    Oropharyngeal airway /nasopharyngeal airway , *aryngeal -as+ Airway

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    8/29

    urin. Oleh karena itu, dengan adanya tanda(tanda hipotensi merupakan salah satu alasan yang cukup aman

    untuk mengasumsikan telah terjadi perdarahan dan langsung mengarahkan tim untuk melakukan upaya

    menghentikan pendarahan. Penyebab lain yang mungkin membutuhkan perhatian segera adalah:tension

    pneumothorax, cardiac tamponade, cardiac, spinal shoc+ dan anaphylaxis. &emua perdarahan eksternal yang

    nyata harus diidentifikasi melalui paparan pada pasien secara memadai dan dikelola dengan baik Bilkinson &kinner, "###%..

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    9/29

    pemeriksaan pada punggung pasien. Cang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan pada pasien

    adalah mengekspos pasien hanya selama pemeriksaan eksternal. &etelah semua pemeriksaan telah selesai

    dilakukan, tutup pasien dengan selimut hangat dan jaga pri'asi pasien, kecuali jika diperlukan pemeriksaan ulang

    )hygerson, "#11%.

    -alam situasi yang diduga telah terjadi mekanisme trauma yang mengancam jiwa, maka#apid rauma Assessment harus segera dilakukan:

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    10/29

    Alur Primary &ur'ey pada Pasien !edical -ewasa !re/%ospital Emergency Care Council,"#1"% :

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    11/29

    Alur Primary &ur'ey pada Pasien )rauma -ewasa !re/%ospital Emergency Care Council , "#1"% :

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    12/29

    B Secondary Assessment

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    13/29

    &ur'ey sekunder merupakan pemeriksaan secara lengkap yang dilakukan secarahead to toe, dari depan

    hingga belakang. &econdary sur'ey hanya dilakukan setelah kondisi pasien mulai stabil, dalam artian tidak

    mengalami syok atau tanda(tanda syok telah mulai membaik.

    1 A a) e&$&

    Pemeriksaan data subyektif didapatkan dari anamnesis riwayat pasien yang merupakan bagian penting daripengkajian pasien. 5iwayat pasien meliputi keluhan utama, riwayat masalah kesehatan sekarang, riwayat

    medis, riwayat keluarga, sosial, dan sistem. mergency Fursing Association, "##>%. Pengkajian riwayat pasien

    secara optimal harus diperoleh langsung dari pasien, jika berkaitan dengan bahasa, budaya, usia, dan cacat

    atau kondisi pasien yang terganggu, konsultasikan dengan anggota keluarga, orang terdekat, atau orang yang

    pertama kali melihat kejadian. Anamnesis yang dilakukan harus lengkap karena akan memberikan gambaran

    mengenai cedera yang mungkin diderita. +eberapa contoh:

    a )abrakan frontal seorang pengemudi mobil tanpa sabuk pengaman: cedera wajah, maksilo(fasial, ser'ikal.

    )oraks, abdomen dan tungkai bawah.b Eatuh dari pohon setinggi 2 meter perdarahan intra(kranial, fraktur ser'ikal atau 'ertebra lain, fraktur

    ekstremitas.

    c )erbakar dalam ruangan tertutup: cedera inhalasi, keracunan O.

    Anamnesis juga harus meliputi riwayat A!P< yang bisa didapat dari pasien dan keluarga Emergency 0ursing

    Association, "##>%:

    A : Alergi adakah alergi pada pasien, seperti obat(obatan, plester, makanan%

    ! : !edikasi/obat(obatan obat(obatan yang diminum seperti sedang menjalani

    pengobatan hipertensi, kencing manis, jantung, dosis, atau penyalahgunaan obatP : !ertinent medical history riwayat medis pasien seperti penyakit yang pernah

    diderita, obatnya apa, berapa dosisnya, penggunaan obat(obatan herbal%

    < :*ast meal obat atau makanan yang baru saja dikonsumsi, dikonsumsi berapa

    jam sebelum kejadian, selain itu juga periode menstruasi termasuk dalam komponen ini%

    : Events, hal(hal yang bersangkutan dengan sebab cedera kejadian yang

    menyebabkan adanya keluhan utama%

    Ada beberapa cara lain untuk mengkaji riwayat pasien yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Pada pasien

    dengan kecenderungan konsumsi alkohol, dapat digunakan beberapa pertanyaan di bawah ini Emergency 0ursing Association, "##>%:

    • C. have you ever felt shouldCut down your drin+ing1

    • A. have people Annoyed you by critici2ing your drin+ing1

    • 3. have you ever felt bad or uilty about your drin+ing1

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    14/29

    • E. have you ever had a drin+ first thin+ in the morning to steady your nerver or get rid of a hangover

    4 Eye/opener5

    Eawaban Ca pada beberapa kategori sangat berhubungan dengan masalah konsumsi alkohol.

    Pada kasus kekerasan dalam rumah tangga akronim 0;)& dapat digunakan dalam proses pengkajian.

    +eberapa pertanyaan yang diajukan antara lain : Gdalam setahun terakhir ini seberapa sering pasanganmuH

    Emergency 0ursing Association, "##>%:

    • %urt you physically1

    • )nsulted or tal+ed down to you1

    • hreathened you with physical harm1

    • 'creamed or cursed you1

    Akronim PI5&) ini digunakan untuk mengkaji keluhan nyeri pada pasien yang meliputi :

    • !rovo+es6palliates: apa yang menyebabkan nyeriD Apa yang membuat nyerinya lebih baikD apa yang

    menyebabkan nyerinya lebih burukD apa yang anda lakukan saat nyeriD apakah rasa nyeri itu membuat

    anda terbangun saat tidurD

    • 7uality : bisakah anda menggambarkan rasa nyerinyaDapakah seperti diiris, tajam, ditekan, ditusuk

    tusuk, rasa terbakar, kram, kolik, diremasD biarkan pasien mengatakan dengan kata(katanya sendiri.

    • #adiates : apakah nyerinya menyebarD !enyebar kemanaD Apakah nyeri terlokalisasi di satu titik atau

    bergerakD

    • 'everity : seberapa parah nyerinyaD -ari rentang skala #(1# dengan # tidak ada nyeri dan 1# adalahnyeri hebat

    • ime : kapan nyeri itu timbulD, apakah onsetnya cepat atau lambatD +erapa lama nyeri itu timbulD

    Apakah terus menerus atau hilang timbulDapakah pernah merasakan nyeri ini sebelumnyaDapakah

    nyerinya sama dengan nyeri sebelumnya atau berbedaD

    &etelah dilakukan anamnesis, maka langkah berikutnya adalah pemeriksaan tanda(tanda 'ital. )anda

    tanda 'ital meliputi suhu, nadi, frekuensi nafas, saturasi oksigen, tekanan darah, berat badan, dan skala nyeri.

    +erikut ini adalah ringkasan tanda(tanda 'ital untuk pasien dewasa menurutEmergency 0urses Association, "##>%.

    K')%' e N$la$ 'r)al Ketera !a&uhu 62,9(6>,9 -apat di ukur melalui oral, aksila, dan

    rectal. 4ntuk mengukur suhu intimenggunakan kateter arteri pulmonal,kateter urin, esophageal probe, ataumonitor tekanan intracranial denganpengukur suhu. &uhu dipengaruhi oleh

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    15/29

    akti'itas, pengaruh lingkungan, kondisipenyakit, infeksi dan injury.

    Fadi 2#(1## /menit -alam pemeriksaan nadi perlu die'aluaisirama jantung, frekuensi, kualitas dankesamaan.

    5espirasi 1"("# /menit 'aluasi dari repirasi meliputi frekuensi,auskultasi suara nafas, dan inspeksi dari

    usaha bernafas. )ada dari peningkatanusah abernafas adalah adanya pernafasancuping hidung, retraksi interkostal, tidakmampu mengucapkan 1 kalimat penuh.

    &aturasi oksigen J$9 &aturasi oksigen di monitor melaluioksimetri nadi, dan hal ini penting bagipasien dengan gangguan respirasi,penurunan kesadaran, penyakit serius dantanda 'ital yang abnormal. Pengukurnadapat dilakukan di jari tangan atau kaki.

    )ekanan darah 1"#/3#mm0g )ekana darah mewakili dari gambarankontraktilitas jantung, frekuensi jantung,'olume sirkulasi, dan tahanan 'askulerperifer. )ekanan sistolik menunjukkancardiac output, seberapa besar danseberapa kuat darah itu dipompakan.)ekanan diastolic menunjukkan fungsitahanan 'askuler perifer.

    +erat badan +erat badan penting diketahui di 48-karena berhubungan dengan keakuratandosis atau ukuran. !isalnya dalampemberian antikoagulan, 'asopressor, danmedikasi lain yang tergantung dengan beratbadan.

    2 Pe)er$k&aa ,$&$k

    a K"l$t ke%ala

    &eluruh kulit kepala diperiksa. &ering terjadi pada penderita yang datang dengan cedera ringan,tiba(tiba ada darah di lantai yang berasal dari bagian belakang kepala penderita.

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    16/29

    kemerahan, rasa nyeri, gatal(gatal, ptosis, e ophthalmos, subconjuncti'al

    perdarahan, serta diplopia

    " 0idung :periksa adanya perdarahan, perasaan nyeri,

    penyumbatan

    penciuman, apabila ada deformitas pembengkokan% lakukan palpasi akankemungkinan krepitasi dari suatu fraktur.

    6 )elinga :periksa adanya nyeri, tinitus, pembengkakan,

    penurunan

    atau hilangnya pendengaran, periksa dengan senter mengenai keutuhan

    membrane timpani atau adanya hemotimpanum

    7 5ahang atas : periksa stabilitas rahang atas

    9 5ahang bawah : periksa akan adanya fraktur

    !ulut dan faring : inspeksi pada bagian mucosa terhadap tekstur, warna,kelembaban, dan adanya lesi* amati lidah tekstur, warna, kelembaban, lesi,

    apakah tosil meradang, pegang dan tekan daerah pipi kemudian rasakan apa

    ada massa/ tumor, pembengkakkan dan nyeri, inspeksi amati adanya tonsil

    meradang atau tidak tonsillitis/amandel%. Palpasi adanya respon nyeri

    erte*ra &er3$kal$& (a le/er

    Pada saat memeriksa leher, periksa adanya deformitas tulang atau krepitasi, edema, ruam, lesi,

    dan massa , kaji adanya keluhan disfagia kesulitan menelan% dan suara serak harus diperhatikan, cederatumpul atau tajam, de'iasi trakea, dan pemakaian otot tambahan. Palpasi akan adanya nyeri, deformitas,

    pembekakan, emfisema subkutan, de'iasi trakea, kekakuan pada leher dan simetris pulsasi. )etap jaga

    imobilisasi segaris dan proteksi ser'ikal. Eaga airway, pernafasan, dan oksigenasi. Kontrol perdarahan,

    cegah kerusakan otak sekunder..

    ( T'rak&

    ;nspeksi : ;nspeksi dinding dada bagian depan, samping dan belakang

    untuk adanya trauma tumpul/tajam,luka, lecet, memar, ruam , ekimosiss, bekas luka,frekuensi dan kedalaman pernafsan, kesimetrisan e pansi dinding dada, penggunaan

    otot pernafasan tambahan dan ekspansi toraks bilateral, apakah terpasang pace maker,

    frekuensi dan irama denyut jantung, lombardo, "##9%

    Palpasi : seluruh dinding dada untuk adanya trauma tajam/tumpul,

    emfisema subkutan, nyeri tekan dan krepitasi.

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    17/29

    Perkusi : untuk mengetahui kemungkinan hipersonor dan keredupan

    Auskultasi : suara nafas tambahan apakah ada ronki, whee@ing, rales% dan bunyi jantung murmur,

    gallop, friction rub%

    e A*(')eedera intra(abdomen kadang(kadang luput terdiagnosis, misalnya pada keadaan cedera kepala

    dengan penurunan kesadaran, fraktur 'ertebra dengan kelumpuhan penderita tidak sadar akan nyeri

    perutnya dan gejala defans otot dan nyeri tekan/lepas tidak ada%. ;nspeksi abdomen bagian depan dan

    belakang, untuk adanya trauma tajam, tumpul dan adanya perdarahan internal, adakah distensi abdomen,

    asites, luka, lecet, memar, ruam, massa, denyutan, benda tertusuk, ecchymosis, bekas luka , dan stoma.

    Auskultasi bising usus, perkusi abdomen, untuk mendapatkan, nyeri lepas ringan%. Palpasi abdomen untuk

    mengetahui adakah kekakuan atau nyeri tekan, hepatomegali,splenomegali,defans muskuler,, nyeri lepas

    yang jelas atau uterus yang hamil. +ila ragu akan adanya perdarahan intra abdominal, dapat dilakukanpemeriksaan -P< 4Diagnostic peritoneal lavage, ataupun 8'3 48ltra 'onography5.Pada perforasi organ

    berlumen misalnya usus halus gejala mungkin tidak akan nampak dengan segera karena itu memerlukan

    re(e'aluasi berulang kali. Pengelolaannya dengan transfer penderita ke ruang operasi bila diperlukan )im

    CA8- 113, "#1#%.

    , Pel3$& +%er$ e")4re t")43a!$ a-

    edera pada pel'is yang berat akan nampak pada pemeriksaan fisik pel'is menjadi stabil%, pada

    cedera berat ini kemungkinan penderita akan masuk dalam keadaan syok, yang harus segera diatasi. +ilaada indikasi pasang PA&8/ gurita untuk mengontrol perdarahan dari fraktur pel'is )im CA8- 113, "#1#%.

    Pel'is dan perineum diperiksa akan adanya luka, laserasi , ruam, lesi, edema, atau kontusio,

    hematoma, dan perdarahan uretra. olok dubur harus dilakukan sebelum memasang kateter uretra. 0arus

    diteliti akan kemungkinan adanya darah dari lumen rectum, prostat letak tinggi, adanya fraktur pel'is, utuh

    tidaknya rectum dan tonus musculo sfinkter ani. Pada wanita, pemeriksaan colok 'agina dapat menentukan

    adanya darah dalam 'agina atau laserasi, jika terdapat perdarahan 'agina dicatat, karakter dan jumlah

    kehilangan darah harus dilaporkan pada tampon yang penuh memegang "# sampai 6# m< darah%. Euga

    harus dilakuakn tes kehamilan pada semua wanita usia subur. Permasalahan yang ada adalah ketikaterjadi kerusakan uretra pada wanita, walaupun jarang dapat terjadi pada fraktur pel'is danstraddle in ury .

    +ila terjadi, kelainan ini sulit dikenali, jika pasien hamil, denyut jantung janin pertama kali mendengar

    dengan -oppler ultrasonografi pada sekitar 1# sampai 1" kehamilan minggu% yang dinilai untuk frekuensi,

    lokasi, dan tempat. Pasien dengan keluhan kemih harus ditanya tentang rasa sakit atau terbakar dengan

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    18/29

    buang air kecil, frekuensi, hematuria, kencing berkurang, &ebuah sampel urin harus diperoleh untuk

    analisis. -iklat 5&4P -r. !.-jamil, "##2%.

    ! Ektre)$ta&

    Pemeriksaan dilakukan denganloo+/feel/move. Pada saat inspeksi, jangan lupa untuk memriksa

    adanya luka dekat daerah fraktur fraktur terbuak%, pada saat pelapasi jangan lupa untuk memeriksa denyut

    nadi distal dari fraktur pada saat menggerakan, jangan dipaksakan bila jelas fraktur. &indroma

    kompartemen tekanan intra kompartemen dalam ekstremitas meninggi sehingga membahayakan aliran

    darah%, mungkin luput terdiagnosis pada penderita dengan penurunan kesadaran atau kelumpuhan )im

    CA8- 113, "#1#%. ;nspeksi pula adanya kemerahan, edema, ruam, lesi, gerakan, dan sensasi harus

    diperhatikan, paralisis, atropi/hipertropi otot, kontraktur, sedangkan pada jari(jari periksa adanya clubbingfinger serta catat adanya nyeri tekan, dan hitung berapa detik kapiler refill pada pasien hypo ia lambat s/d

    9(19 detik.

    Penilaian pulsasi dapat menetukan adanya gangguan 'askular. Perlukaan berat pada ekstremitas

    dapat terjadi tanpa disertai fraktur.kerusakn ligament dapat menyebabakan sendi menjadi tidak stabil,

    keruskan otot(tendonakan mengganggu pergerakan. 8angguan sensasi dan/atau hilangnya kemampuan

    kontraksi otot dapat disebabkan oleh syaraf perifer atau iskemia. Adanya fraktur torako lumbal dapat dikenal

    pada pemeriksaan fisik dan riwayat trauma. Perlukaan bagian lain mungkin menghilangkan gejala fraktur

    torako lumbal, dan dalam keadaan ini hanya dapat didiagnosa dengan foto rongent. Pemeriksaanmuskuloskletal tidak lengkap bila belum dilakukan pemeriksaan punggung penderita. Permasalahan yang

    muncul adalah

    1 Perdarahan dari fraktur pel'is dapat berat dan sulit dikontrol, sehingga terjadi syok yang dpat berakibat

    fatal

    " raktur pada tangan dan kaki sering tidak dikenal apa lagi penderita dalam keadaan tidak sada. Apabila

    kemudian kesadaran pulih kembali barulah kelainan ini dikenali.

    6 Kerusakan jaringan lunak sekitar sendi seringkali baru dikenal setelah penderita mulai sadar kembali

    -iklat 5&4P -r. !.-jamil, "##2%.

    / Ba!$a %" !!" !

    !emeriksa punggung dilakukan dilakukan denganlog roll, memiringkan penderita dengan tetap

    menjaga kesegarisan tubuh%. Pada saat ini dapat dilakukan pemeriksaan punggung )im CA8- 113, "#1#%.

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    19/29

    PeriksaLadanya perdarahan, lecet, luka, hematoma, ecchymosis, ruam, lesi, dan edema serta nyeri, begitu

    pula pada kolumna 'ertebra periksa adanya deformitas.

    $ Ne"r'l'!$&

    Pemeriksaan neurologis yang diteliti meliputi pemeriksaan tingkat kesadaran, ukuran dan reaksipupil, oemeriksaan motorik dan sendorik. Peubahan dalam status neirologis dapat dikenal dengan

    pemakaian 8 &. Adanya paralisis dapat disebabakan oleh kerusakan kolumna 'ertebralis atau saraf

    perifer. ;mobilisasi penderita denganshort atau long spine board , kolar ser'ikal, dan alat imobilisasi

    dilakukan samapai terbukti tidak ada fraktur ser'ikal. Kesalahan yang sering dilakukan adalah untuk

    melakukan fiksasai terbatas kepada kepala dan leher saja, sehingga penderita masih dapat bergerak

    dengan leher sebagai sumbu. Eelsalah bahwa seluruh tubuh penderita memerlukan imobilisasi. +ila ada

    trauma kepala, diperlukan konsultasi neurologis. 0arus dipantau tingkat kesadaran penderita, karena

    merupakan gambaran perlukaan intra cranial. +ila terjadi penurunan kesadaran akibat gangguanneurologis, harus diteliti ulang perfusi oksigenasi, dan 'entilasi A+ %. Perlu adanya tindakan bila ada

    perdarahan epidural subdural atau fraktur kompresi ditentukan ahli bedah syaraf -iklat 5&4P -r. !.-jamil,

    "##2%.

    Pada pemeriksaan neurologis, inspeksi adanya kejang,twitching, parese, hemiplegi atau

    hemiparese ganggguan pergerakan%,dista+sia kesukaran dalam mengkoordinasi otot%, rangsangan

    meningeal dan kaji pula adanya 'ertigo dan respon sensori

    C !ocused Assessment Focused assessment atau pengakajian terfokus adalah tahap pengkajian pada area keperawatan gawat

    darurat yang dilakukansetelah primary survey, secondary survey, anamnesis riwayat pasien 4 pemeriksaan

    subyektif 5 dan pemeriksaan obyektif %ead to toe5. -i beberapa negara bagian Australia mengembangkan

    focused assessment ini dalam pelayanan diEmergency Department , tetapi di beberapa Fegara seperti 4&A

    dan beberapa Fegara ropa tidak menggunakan istilahFocused Assessment tetapi dengan istilahDefinitive

    Assessment O?keefeet.al , 1$$3%.

    Focused assessment untuk melengkapi data secondary assessment bisa dilakukan sesuai masalah

    yang ditemukan atau tempat dimana injury ditemukan. Cang paling banyak dilakukan dalam tahap ini adalahbeberapa pemeriksaan penunjang diagnostik atau bahkan dilakukan pemeriksaan ulangan dengan tujuan

    segera dapat dilakukan tindakan definitif.

    D Rea&&e&&)e t

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    20/29

    +eberapa komponen yang perlu untuk dilakukan pengkajian kembali reassessment % yang penting untuk

    melengkapi primary surveypada pasien di gawat darurat adalah :

    K')%' e Pert$)*a !a Airway Pastikan bahwa peralatan airway :9ro !haryngeal Airway,

    *aryngeal -as+ Airway , maupunEndotracheal ube salah satudari peralatan airway% tetap efektif untuk menjamin kelancaran jalannapas. Pertimbangkan penggunaaan peralatan dengan manfaatyang optimal dengan risiko yang minimal.

    Breathing Pastikan oksigenasi sesuai dengan kebutuhan pasien :• Pemeriksaan definiti'e rongga dada dengan rontgen foto

    thoraks, untuk meyakinkan ada tidaknya masalah seperti)ension pneumothoraks, hematotoraks atau traumathoraks yang lain yang bisa mengakibatkan oksigenasitidak adekuat

    • Penggunaan 'entilator mekanikCirculation Pastikan bahwa dukungan sirkulasi menjamin perfusi jaringan

    khususnya organ 'ital tetap terjaga, hemodinamik tetap termonitorserta menjamin tidak terjadi o'er hidrasi pada saat penangananresusitasicairan.

    • Pemasangan cateter 'ena central• Pemeriksaan analisa gas darah• +alance cairan• Pemasangan kateter urin

    Disability &etelah pemeriksaan 8 & pada primary sur'ey, perlu didukungdengan :

    • Pemeriksaan spesifik neurologic yang lain seperti reflepatologis, deficit neurologi, pemeriksaan persepsisensori dan pemeriksaan yang lainnya.

    • ) scan kepala, atau !5;

    Exposure Konfirmasi hasil data primary sur'ey dengan• 5ontgen foto pada daerah yang mungkin dicurigai

    trauma atau fraktur• 4&8 abdomen atau pel'is

    E Pe)er$k&aa D$a! '&t$k

    Pemeriksaan lanjutan hanya dilakukan setelah 'entilasi dan hemodinamika penderita dalam keadaan stabil

    -iklat 5&4P -r. !.-jamil, "##2%. -alam melakukan secondary survey , mungkin akan dilakukan pemeriksaan

    diagnostik yang lebih spesifik seperti :

    1 E ('&k'%$

    Pemeriksaan penunjang endoskopi bisa dilakukan pada pasien dengan perdarahan dalam. -engan

    melakukan pemeriksaan endoskopi kita bisa mngethaui perdarahan yang terjadi organ dalam. Pemeriksaan

    endoskopi dapat mendeteksi lebih dari $9 pasien dengan hemetemesis, melena atau hematemesis melena

    dapat ditentukan lokasi perdarahan dan penyebab perdarahannya.

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    21/29

    4ntuk kepentingan klinik biasanya dibedakan perdarahan karena ruptur 'arises dan perdarahan bukan

    karena ruptur 'arises 'ariceal bleeding dan non 'ariceal bleeding% -jumhana, "#11%.

    2 Br' k'&k'%$

    +ronkoskopi adalah tindakan yang dilakukan untuk melihat keadaan intra bronkus dengan menggunakan

    alat bronkoskop. Prosedur diagnostik dengan bronkoskop ini dapat menilai lebih baik pada mukosa salurannapas normal, hiperemis atau lesi infiltrat yang memperlihatkan mukosa yang compang(camping. )eknik ini

    juga dapat menilai penyempitan atau obstruksi akibat kompresi dari luar atau massa intrabronkial, tumor intra

    bronkus. Prosedur ini juga dapat menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar getah bening, yaitu dengan menilai

    karina yang terlihat tumpul akibat pembesaran kelenjar getah bening subkarina atau intra bronkus Parhusip,

    "##7%.

    CT S a

    )(scan merupakan alat pencitraan yang di pakai pada kasus(kasus emergensi seperti emboli paru,

    diseksi aorta, akut abdomen, semua jenis trauma dan menentukan tingkatan dalam stroke. Pada kasus stroke,)(scan dapat menentukan dan memisahkan antara jaringan otak yang infark dan daerah penumbra. &elain

    itu, alat ini bagus juga untuk menilai kalsifikasi jaringan. +erdasarkan beberapa studi terakhir, )(scan dapat

    mendeteksi lebih dari $# kasus stroke iskemik, dan menjadi baku emas dalam diagnosis stroke Bidjaya,

    "##"%. Pemeriksaaan ). scan juga dapat mendeteksi kelainan(kelainan seerti perdarahan diotak, tumor otak,

    kelainan(kelainan tulang dan kelainan dirongga dada dan rongga perur dan khususnya kelainan pembuluh

    darah, jantung koroner%, dan pembuluh darah umumnya seperti penyempitan darah dan ginjal ishak, "#1"%.

    6 USG

    4ltrasonografi 4&8% adalah alat diagnostik non in'asif menggunakan gelombang suara dengan frekuensitinggi diatas "#.### hert@ J"# kilohert@% untuk menghasilkan gambaran struktur organ di dalam

    tubuh.!anusia dapat mendengar gelombang suara "#("#.### hert@ .8elombang suara antara ",9 sampai

    dengan 17 kilohert@ digunakan untuk diagnostik. 8elombang suara dikirim melalui suatu alat yang disebut

    transducer atau probe. Obyek didalam tubuh akan memantulkan kembali gelombang suara yang kemudian

    akan ditangkap oleh suatu sensor, gelombang pantul tersebut akan direkam, dianalisis dan ditayangkan di

    layar. -aerah yang tercakup tergantung dari rancangan alatnya. 4ltrasonografi yang terbaru dapat

    menayangkan suatu obyek dengan gambaran tiga dimensi, empat dimensi dan berwarna. 4&8 bisa dilakukan

    pada abdomen, thorak

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    22/29

    pajanan pada film paling sedikit, sehingga film yang dihasilkan tampak berwarna putih. 4dara paling sedikit

    menyerap radiasi, meyebabakan pejanan pada film maksimal sehingga film nampak berwarna hitam. -iantara

    kedua keadaan ekstrem ini, penyerapan jaringan sangat berbeda(beda menghasilkan citra dalam skala abu(

    abu. 5adiologi bermanfaat untuk dada, abdoment, sistem tulang: trauma, tulang belakang, sendi penyakit

    degenerati'e, metabolic dan metastatik tumor%. Pemeriksaan radiologi penggunaannya dalam membantudiagnosis meningkat. &ebagian kegiatan seharian di departemen radiologi adalah pemeriksaan foto toraks. 0al

    ini menunjukkan betapa pentingnya pemeriksaan ini. ;ni karena pemeriksaan ini relatif lebih cepat, lebih murah

    dan mudah dilakukan berbanding pemeriksaan lain yang lebih canggih dan akurat ;shak, "#1"%.

    MRI"#agnetic $esonance %maging&

    &ecara umum lebih sensiti'e dibandingkan ) &can. !5; juga dapat digunakan pada kompresi spinal.

    Kelemahan alat ini adalah tidak dapat mendeteksi adanya emboli paru, udara bebas dalam peritoneum dan

    faktor. Kelemahan lainnya adalah prosedur pemeriksaan yang lebih rumit dan lebih lama, hanya sedikit sekali

    rumah sakit yang memiliki, harga pemeriksaan yang sangat mahal serta tidak dapat diapaki pada pasien yangmemakai alat pacemaker jantung dan alat bantu pendengaran Bidjaya,"##"%.

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    23/29

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Pengkajian kegawatdaruratan pada orang dewasa akan berbeda dengan pengkajian yang dilakukan pada

    anak(anak dan lanjut usia yang membutuhkan kekhususan dalam pengkajian maupun penanganannya. !enurut

    Pedoman he 0ational )nstitue for %ealth and Clinical Excellence "##>% menyatakan orang dewasa berusia sekitar

    12 tahun atau lebih. 0asil sur'ey tahun "##> dan "#1# menunjukkan bahwa "# orang dewasa 13(27 tahun% di

    Amerika &erikat menggunakan unit gawat darurat 48-% dan 1" bulan terakhir sekitar 22,# orang dewasa memiliki

    alasan mengunjungi 48- karena mengalami masalah medis yang serius 8indhi, ohen, dan Kir@inger, "#1"%.

    4nit gawat darurat harus selalu dalam keadaan siap siaga. Perawat gawat darurat harus siap mengenali

    adanya abnormalitas pada sistem dan berpartisipasi dalam penatalaksanaan pasien dengan tepat. +erbagai kondisi

    bisa saja terjadi, sehingga tidak ada alasan bagi perawat yang tidak dapat mengkaji pasiennya dengan tepat.

    !engikuti pendekatan pengkajian terorganisasi merupakan hal yang sangat penting, tetapi yang paling penting

    adalah gagasan bahwa setiap perawat harus membuat dan menggunakan secara konsisten pendekatan yang

    bermakna bagi setiap indi'idu.

    Area pengkajian pertama harus selalu pengkajian sistem kardio'askuler dan respirasi. Pengkajian tersebut

    merupakan pengkajian utama yang dimandatkan pada semua perawat gawat darurat untuk dilakukan pada semua

    pasien. )anda 'ital merupakan indikator yang signifikan dari kondisi saat ini dan kondisi berikutnya. )ubuh memiliki

    mekanisme luar biasa, dan tanda 'ital berperan sebagai indikator yang menunjukkan fungsi nmekanisme

    kompensasi tersebut. Pengukuran tanda 'ital menjadi tren diulang dari waktu ke waktu% dan sering

    direkomendasikan di lingkungan gawat darurat sehingga dapat menggambarkan status pasien secara akurat dan

    dapat memperkirakan hasil secara efektif

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    24/29

    fisik lengkap pada setiap pasien. )etapi, hal ini tidak berarti bahwa perawat harus melakukan pengkajian fisik

    lengkap pada pasien. ksplorasi patofisiologi terkait dan riwayat sebelumnya, selanjutnya dokumentasikan juga

    keluhan utama dan pengkajian tanda 'ital.

    Prioritas pengkajian lainnya berkenaan dengan pasien trauma. Pemeriksaan utama A+ - airway,

    breathing, circulation, disability5harus dikaji dan didokumentasikan pada saat kedatangan sebagai data dasar danharus mencerminkan konsistensi di semua pengkajian medis dan keperawatan. Pengkajian mekanisme cedera juga

    merupakan hal yang sangat penting. -alam hal ini petugas !& juga sangat membantu. ;nformasi ini akan sangat

    menghemat waktu dan menyelamatkan kehidupan dengan mengarahkan fokus klinis ke struktur internal dan sistem

    tubuh yang paling rentan terhadap jenis cedera tertentu

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    25/29

    Ga)*ar 17 Pendekatan sistematik pada pengkajian pasien dan manajemen di 48- urtis, !urphy, 0oy, dan

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    26/29

    dilakukan bersamaan dengan pengkajian keperawatan. 0al tersebut didasarkan pada proses keperawatan yang

    interaktif dan non linear dimana banyak tindakan yang akan terjadi secara simultan, misalnya ketika mengkaji pasien

    yang baru tiba di 48-, sambil menggunakan pakaian pelindung dan alat pelindung diri lainnya maka akan dilakukan

    juga pengkajian riwayat penyakit yang dialami urtis, !urphy, 0oy, dan

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    27/29

    BAB I

    PENUTUP

    A Ke&$)%"la

    1 Proses pengkajian gawat darurat pada pasien dewasa terdiri dari primary assessment , secondary assessment , focused assessment , dan diagnostic procedure.

    " Konsep primary assessment merupakan proses e'aluasi awal yang sistematis dan penanganan segera

    pada pasien dewasa yang mengalami kondisi gawat darurat, yang meliputi Airway maintenance, Breathing

    dan oxygenation, Circulation dan kontrol perdarahan eksternal,Disability (pemeriksaan neurologis singkat

    dan Exposure dengan kontrol lingkungan.

    6 Konsep secondary assessment yang membahas mengenai proses anamnesis dan pemeriksaan fisikhead

    to toe untuk menilai perubahan bentuk, luka dan cedera yang dialami pasien dewasa.

    7 Konsep Focused assessment yang membahas mengenai beberapa komponen apengkajian terfokus yangpenting untuk melengkapi primary surveypada pasien dewasa di gawat darurat.

    9 Pemeriksaan diagnostik yang dibutuhkan untuk melengkapi proses pengkajian gawat darurat pada pasien

    dewasa, yang meliputi : ndoskopi, bronkoskopi, ) scan, 4&8, dll.

    2 Perbedaan proses pengkajian gawat darurat pada pasien dewasa dengan kondisi trauma dan non trauma

    adalah pada isi pertanyaan yang ditanyakan content % pada saat melakukan anamnesis dan pemeriksaan

    head to toe yang dilakukan.

    B SaraPada proses pengkajian gawat darurat pada pasien dewasa bisa menggunakan format pengkajian yang telah

    disusun oleh kelompok sehingga bisa membantu pengumpulan data terkait keluhan dan kondisi pasien serta

    mempercepat pemberian penanganan pada pasien secara tepat.

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    28/29

    DA8TAR PUSTAKA

    American ollege of &urgeons. 4 ::;5. Advanced trauma life support for doctors. instructor course manual boo+ /sixth edition. hicago.

    urtis, K., !urphy, !., 0oy, &., dan &@ early releaseof estimates from the national health interview survey,

  • 8/17/2019 Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa

    29/29

    !aryuani, Anik Culianingsih. "##$%. Asuhan +egawatdaruratan. Eakarta : )rans ;nfo !edia !edis.

    O?keefe, !. .,%.%ead in ury@ triage, assessment, investigation and

    early management of head in ury in infant, children and adults.